perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA SUKOHARJO
Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3 Manajemen Perdagangan Fakutas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : CHOLID ASARI
F3109018
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commiti to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA DI SURAKARTA CHOLID ASARI F3109018
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi pemasaran ekspor pada PT Nilas Wahana Antika dalam memasarkan produknya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu dengan mendiskusikan sejumlah persoalan, serta merangkum informasi yang terdapat dalam penelitian tersebut dan menyajikannya dalam bentuk yang diinginkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara mengamati obyek penelitian dan wawancara langsung di obyek penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber lainnya. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran ekspor yang diterapkan PT Nilas Wahana Antika melalui beberapa tahap. Tahap awal adalah proses analisis pasar target, dari analisis tersebut perusahaan mendapatkan data pasar, yaitu sifat pasar dan resiko pasar. Setelah semua data terkumpul kemudian perusahaan menggunakan data tersebut untuk pedoman dalam menerapkan strategi produk, strategi penetapan harga, strategi distribusi barang, dan strategi promosi. Tetapi dalam proses pendistribusian produknya perusahaan ini belum memiliki divisi ekspor yang dapat melakukan ekspor sendiri. Perusahaan ini masih menggunakan pihak ketiga (freight forwarder) dalam mendistribusikan barangnya. Hal ini menunjukan kualitas SDM PT Nilas Wahana Antika masih kurang produktif. Lokasi pabrik dalam memproduksi barangnya terletak terlalu jauh dari perusahaan. Saran yang bisa diberikan adalah sebaiknya PT Nilas Wahana Antika membangun divisi-divisi baru untuk memperkuat bagian promosi. Sebaiknya PT Nilas Wahana Antika meningkatkan kualitas SDM perusahaan. Supaya perusahaan dapat menekan biaya distribusi. Selain itu untuk image perusahaan yang lebih baik sebaiknya PT Nilas Wahana Antika mulai memperhatikan penampilan pabrik mereka, baik penampilan luar ataupun. Perusahaan juga membuat tempat show room produk yang khusus dan mencari seorang guide yang khusus menangani bagian show room ini. PT Nilas Wahana Antika mengantisipasi terjadinya force majeure lebih dini dengan mengansuransikan perusahaannya.
Kata kunci : freight forwarder, force majeure, ekspor
commitii to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas akhir dengan judul: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA SUKOHARJO
Surakarta, 10 Juli 2012 Telah disetujui oleh Dosen pembimbing
Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si NIP. 195601181986011001
commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul: STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA SUKOHARJO
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma 3 Manajemen Perdagangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 04 Maret 2013 Penguji,
1. Ana Shohibul MA,SE NIP. 310700001
(......................................) Penguji
2. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si NIP. 195601181986011001
(......................................) Pembimbing
commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Setiap orang membutuhkan sesosok pahlawan guna mewujudkan suatu impiannya, pahlawan yang paling istimewa bagi mereka ialah kesetiaan diri terhadap pribadi yang loyal, ulet, tekun, dan disiplin.”
commitv to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk: 1) Bapak dan Ibu tercinta 2) Kakak dan Adik tersayang 3) Semua Kerabat yang terbaik
commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Ahamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir dengan judul “ STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT. NILAS WAHANA ANTIKA SUKOHARJO ”. Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini, untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr.Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs.Harimurti, M.Si, Selaku ketua program DIII Manajemen Perdagangan Fakultas Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ibu Suci, Selaku Pembimbing ditempat magang,PT. Nilas Wahana Antika yang telah memberi izin magang kerja dan melakukan penelitian untuk menyusun Tugas Akhir. 4. Karyawan PT. Nilas Wahana Antika dan semua pihak yang banyak membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian Tugas Akhir. 5. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu
Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca hingga dapat dikembangkan lebih lanjut dimasa mendatang.
Surakarta, 10 Juli 2012 Penulis
commitviito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i ABSTRAK .................................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................ v PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................. vii DAFTAR ISI ................................................................................................. viii DAFTAR TABEL .......................................................................................... x DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................... 3 D. Manfaat Penelitian .............................................................. 4 E. Metode Penelitian ................................................................ 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ......................................................... 7 B. Perencanaan Pemasaran Global .......................................... 7 C. Analisis Pasar Internasional ................................................ 10 D. Marketing Mix ..................................................................... 11 D.1. Produk ......................................................................... 11 D.2. Harga .......................................................................... 12 D.3. Distribusi .................................................................... 14 D.4. Promosi ....................................................................... 15 E. Hambatan dalam Strategi Pemasaran Ekpor ........................ 18 F. Informasi Lingkungan Ekonomi .......................................... 20 BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian ................................................ 22 A.1. Sejarah berdirinya PT Nilas Wahana Antika ............. 22 A.2. Struktur Organisasi Perusahaan ................................. 24 A.3. Realisasi Produk ........................................................ 30 A.3.a. Rencana Realisasi Produk ............................... 31 A.3.b. Proses-proses yang terkait dengan pelanggan 31 A.3.c. Desain dan Pengembangan ............................. 31 A.3.d. Pembelian........................................................ 32 A.3.e. Tanggung Jawab Manajemen ......................... 32 A.3.f. Sistem Manajemen Mutu ................................ 36 B. Pembahasan Masalah .......................................................... 38 B.1. Strategi Pemasaran Ekspor PT Nilas Wahana Antika 38
commit viiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B.1.a. Analisis Lingkungan Ekonomi ....................... 38 B.1.b. Strategi Produk Internasional.......................... 40 B.1.c. Strategi Penerapan Harga Internasional .......... 45 B.1.d. Strategi Distribusi Internasional ..................... 47 B.1.e. Strategi Promosi Internasional........................ 49 B.2. Kendala-kendala yang dihadapi PT Nilas Wahana Antika dalam memasarkan produknya .................................. 51 B.2.a. Kendala dalam Produksi ................................. 51 B.2.b. Kendala Periklanan ......................................... 51 B.2.c. Kendala Proses Ekspor ................................... 53 B.2.d. Kendala Proses Pendistribusian ...................... 54 B.2.e. Kendala Keadaan Lingkungan ........................ 55 B.2.f. Kendala Force Majeure .................................. 56 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................... 57 B. Saran .................................................................................... 58 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbandingan Realisasi Nilai Ekspor Kota Surakarta ....................
commitx to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Jenis Riset Pemasaran .............................................................. Gambar 2.2 Kurva IPLC .............................................................................. Gambar 2.3 Hubungan antara Tujuan Komunikasi, Respon Audien, dan Proses Pembelian ......................................................................................... Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Nilas Wahana Antika .........................
commitxito user
9 13 19 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Surat Pernyataan Bill of Lading (B/L) Packing list Shipping Instruction Commercial Invoice Katalog PT Nilas Wahana Antika
commitxiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI STRATEGI PEMASARAN EKSPOR PADA PT NILAS WAHANA ANTIKA DI SURAKARTA CHOLID ASARI F3109018
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi pemasaran ekspor pada PT Nilas Wahana Antika dalam memasarkan produknya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu dengan mendiskusikan sejumlah persoalan, serta merangkum informasi yang terdapat dalam penelitian tersebut dan menyajikannya dalam bentuk yang diinginkan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan cara mengamati obyek penelitian dan wawancara langsung di obyek penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber lainnya. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran ekspor yang diterapkan PT Nilas Wahana Antika melalui beberapa tahap. Tahap awal adalah proses analisis pasar target, dari analisis tersebut perusahaan mendapatkan data pasar, yaitu sifat pasar dan resiko pasar. Setelah semua data terkumpul kemudian perusahaan menggunakan data tersebut untuk pedoman dalam menerapkan strategi produk, strategi penetapan harga, strategi distribusi barang, dan strategi promosi. Tetapi dalam proses pendistribusian produknya perusahaan ini belum memiliki divisi ekspor yang dapat melakukan ekspor sendiri. Perusahaan ini masih menggunakan pihak ketiga (freight forwarder) dalam mendistribusikan barangnya. Hal ini menunjukan kualitas SDM PT Nilas Wahana Antika masih kurang produktif. Lokasi pabrik dalam memproduksi barangnya terletak terlalu jauh dari perusahaan. Saran yang bisa diberikan adalah sebaiknya PT Nilas Wahana Antika membangun divisi-divisi baru untuk memperkuat bagian promosi. Sebaiknya PT Nilas Wahana Antika meningkatkan kualitas SDM perusahaan. Supaya perusahaan dapat menekan biaya distribusi. Selain itu untuk image perusahaan yang lebih baik sebaiknya PT Nilas Wahana Antika mulai memperhatikan penampilan pabrik mereka, baik penampilan luar ataupun. Perusahaan juga membuat tempat show room produk yang khusus dan mencari seorang guide yang khusus menangani bagian show room ini. PT Nilas Wahana Antika mengantisipasi terjadinya force majeure lebih dini dengan mengansuransikan perusahaannya.
Kata kunci : freight forwarder, force majeure, ekspor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dunia kini telah memasuki tahap globalisasi. Banyak negara yang melakukan reformasi ekonomi dengan ditunjang majunya ilmu dan teknologi komunikasi. Globalisasi artinya persaingan dalam skala global. Globalisasi telah membuat sekian banyak negara untuk melakukan kerjasama baik secara multirateral, regional, maupun sub-regional. Perusahaan yang melakukan pemasaran global akan menghadapi lingkungan yang berbeda di setiap negara. Pesaing pasar global bisa menjadi peluang sekaligus tantangan bagi para pemasaran global. Perubahan lingkungan ekonomi menjadi informasi yang sangat penting bagi para pemasar global. Aspek politik juga menjadi peranan penting dalam bisnis global. Informasi politik suatu negara yang up to date akan sangat membantu perusahaan dalam memasarkan produknya. Jenis politik tersebut diantaranya politik domestik, dan politik internasional. Keanekaragaman hukum juga menjadi faktor yang perlu di perhatikan dalam melakukan bisnis global. Hukum biasanya bersangkutan dengan peraturan dan persyaratan yang bisa menghambat dalam menjalankan bisnis global. Hukum-hukum tersebut biasanya menguraikan tentang masalah produk, harga, distribusi, dan promosi.
commit1to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Dibeberapa negara masalah pengaruh budaya menjadi faktor yang sangat menentukan dalam bisnis global. Lingkungan budaya memberikan informasi tentang perilaku konsumen. Unsur-unsur yang terkandung di dalam lingkungan kebudayaan bisa menjadi peluang sekaligus resiko dalam menjalankan bisnis global. Tabel 1.1 Perbandingan Realisasi Nilai Ekspor Kota Surakarta Tahun 2011 dan 2012 NILAI FOB (US $) 2011 2012 1 Batik 5.919.213,74 4.935.268,37 2 Kantong plastik 1.477.285,58 1.440.946,15 3 Kartu ucapan 579.415,05 292.241,21 4 Karung plastik 556.449,17 187.208,07 5 Kayu olahan 36.497,50 139.270,54 6 Kerajinan kaca 178,50 720,00 7 Kerajinan kayu 380.520,92 61.908,34 8 Kerajinan rotan 7.430,75 40.584,81 9 Mebel 4.395.402,21 1.906.022,05 10 Tekstil dan produk tekstil 13.764.912,69 12.077.349,08 JUMLAH 27.368.621,02 21.462.854,80 Sumber: Disperindag Kota Surakarta, 2012. NO
KOMODITI
Tabel di atas menunjukan bermacam-macam komoditi di Solo yang di ekspor. Dari dari data pada tabel tersebut, volume penjualan ekspor kayu masih cukup tinggi. Dalam
meningkatkan volume penjualan ekspor perusahaan perlu
menerapkan strategi-strategi khusus dalam pemasarannya, dengan cara melakukan promosi produk. Promosi memegang peranan penting dalam strategi pemasaran ekspor, karena promosi sangat penting untuk menarik minat pembeli terhadap produk yang dihasilkan. Tanpa promosi calon pembeli
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
tidak akan mengenal komoditas yang dihasilkan. Tanpa mengenal komoditas calon pembeli tidak akan berminat untuk membeli komoditas. Tanpa pembeli komoditas tidak akan laku di ekspor. Berdasarkan uraian di atas, maka penulisan laporan ini sebagai Tugas Akhir yang digunakan untuk mengetahui dan mempelajari tentang strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Nilas Wahana Antika, serta permasalahan yang sering terjadi menyangkut strategi pemasaran. Sehingga penulisan laporan ini berjudul STRATEGI PEMASARAN EKSPOR (Studi Kasus pada PT NILAS WAHANA ANTIKA, Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah).
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana Strategi Pemasaran Ekspor yang diterapkan oleh PT Nilas Wahana Antika? 2. Apa saja kendala-kendala yang muncul ketika PT Nilas Wahana Antika menerapkan Strategi Pemasaran Ekspor tersebut?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan memahami Strategi Pemasaran yang diterapkan oleh PT Nilas Wahana Antika.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
2. Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh PT Nilas Wahana Antika ketika menerapkan Strategi Pemasaran Ekspor tersebut.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan: Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan positif atau kritik yang berhubungan dengan kegiatan ekspor perusahaan. 2. Bagi Pembaca: Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bacaan dan informasi yang berhubungan dengan Strategi Pemasaran Ekspor. 3. Bagi Penulis: Penelitian ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar ahli madya Bisnis Internasional.
E. Metode Penelitian Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari dan mendapatkan data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan dengan lancar serta hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode penulisan ( Wahyu Agung dan Hari Murti; 2004). Metode penulisan mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode ini terdiri dari: 1. Ruang Lingkup Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif studi kasus, karena mengambil satu objek tertentu untuk dianalisis secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah mengenai bagaimana menentukan Strategi Pemasaran Ekpor di PT Nilas Wahana Antika. 2. Sumber Data a. Jenis data 1) Data Primer Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari sumbernya. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara langsung pada divisi ekspor pada PT. Nilas Wahana Antika di Sukoharjo. 2) Data Sekunder Merupakan data pendukung yang di peroleh dengan membaca buku-buku sumber referensi yang berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir ini. b. Alat Pengumpul Data 1) Observasi Dalam penelitian ini, penulis ikut menangani langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Yaitu dalam menangani kegiatan yang berhubungan dengan Strategi Pemasaran Ekspor oleh divisi bagian ekspor di PT. Nilas Wahana Antika. 2) Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan dialog dan tanya jawab dengan nara sumber di objek penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
baik secara langsung maupun tidak langsung yang ada kaitannya dengan Strategi Pemasaran Ekpor di PT. Nilas Wahana Antika. 3) Studi Pustaka Merupakan
tehnik
pengumpulan
data,
yaitu
dengan
cara
mempelajari buku, catatan, arsip maupun dokumen-dokumen yang ada kaitanya dengan masalah Strategi Pemasaran Ekspor. Misalnya dengan mecari referensi dari perpustakaan serta melalui media internet.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses yang bertujuan untuk memuaskan konsumen (Amir M.S; 2000). Perusahaan melakukan pemasaran agar pelanggan dari produknya bertambah dan laba perusahaan tersebut meningkat. Pemasaran merupakan bagian yang sangat penting baik dalam bisnis lokal, nasional, ataupun internasional. Oleh karena itu pemasaran harus menjadi perhatian yang utama dalam kegiatan bisnis. Pemasaran sendiri dapat diartikan sebagai proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu individu ataupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara menawarkan produk yang mereka miliki untuk dipertukarkan dengan sesuatu yang bernilai. Sedangkan pemasaran global artinya proses pemusatan tujuan perusahaan dalam skala pasar global (Teguh Budiarto dan Fandi Ciptono; 1997).
B. Perencanaan Pemasaran Global Riset pemasaran merupakan alat yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan terbaik dalam merencanakan pemasaran. Tujuan dari diadakan riset pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang mendukung identifikasi peluang dan situasi masalah yang ada.
commit7to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
Gambar 2.1 Jenis Riset Pemasaran yang Dibutuhkan dalam Pemasaran Global Pasar
Produk
·
Uji pasar
·
Menambah produk
·
Masuk pasar
·
Menghapus produk
·
Keluar pasar
·
Mengubah produk
RISET PEMASARAN
Promosi
Harga
·
Desain copy
·
Seleksi media
·
Kempensasi penjualan
·
Pengendalian promosi
·
Hubungan antara harga dan permintaan
·
Analisis
·
provitabilitas
Distribusi ·
Lokasi
·
Saluran distribusi
·
Kebijakan distribusi
Sumber: Teguh Budiarto dan Fandy Ciptono, 1997. Gambar di atas menjelaskan jenis-jenis riset pemasaran yang dibutuhkan dalam pemasaran global. Riset pemasaran ada lima, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
1. Pasar Riset yang dapat dimulai dengan langkah uji pasar baru, jika pasar yang di uji merupakan pasar yang tepat untuk perusahaan, maka perusahaan dapat memasuki pasar tersebut, namun jika pasar tersebut kurang memberikan bonafit maka perusahaan dapat keluar dari pasar tersebut. 2. Produk Perusahaan dapat menambah kuota produksinya jika produk tersebut laris di pasar, namun jika produk perusahaan kurang diminati di pasar, perusahaan dapat menghapus produk tersebut, perusahaan dapat membuat alternatif dengan mengubah produk yang akan dihapus tersebut menjadi bentuk yang lain. 3. Promosi Perusahaan bisa meniru desain ide promosi dari perusahaan lain, perusahaan harus memilih media yang tepat untuk memasarkan produknya agar bisa sampai kepada costumer, perusahaan harus menyampaikan kompensasi berapa lama produk tersebut akan di pasarkan, serta perusahaan harus mengendalikan promosi yang dilakukan perusahaan. 4. Harga Perusahaan perlu menyesuaikan harga produknya dengan permintaan pasar. Riset yang dapat dilakukan perusahaan dapat melalui anasis permintaan dan profibilitas pasar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
5. Distribusi Riset yang dapat dilakukan perusahaan melalui analisis lokasi, seleksi saluran distribusi yang tepat, dan analisis kebijakan distribusi pasar setempat.
C. Analisis Pasar Internasional Analisis Pasar penyelenggaraan kegiatan untuk mempelajari kondisi pasar yang berguna untuk mempertimbangkan sebelum melakukan pemilihan pasar yang tepat. Pemilihan ini bukan harus berdasarkan pada kriteria tertentu. Karena bisnis di dunia ini ada bermacam-macam
keanekaragaman.
Diantaranya adalah keanekaragaman lingkungan politik, hukum, ekonomi, dan kebudayaan antara setiap negara. Pasar yang dipilih harus sesuai dengan produk yang akan dipasarkan dansesuai dengan kemampuan perusahaan. Sebelum memilih pasar sasaran perusahaan sebaiknya melakukan segmentasi pasar, yaitu mengelompokkan pasar berdasarkan klasifikasinya kemudian memilih pasar yang sesuai serta paling efisien untuk dilayani dan menganalisis kemungkinan hambatan-hambatan yang akan dijumpai. Setelah perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian perusahaan dapat memilih pasar yang sesuai. Pemilihan pasar perlu memenuhi kriteria seperti berikut: 1. Dapat dijangkau (accessable) 2. Dapat diukur (measurable) 3. Memberikan keuntungan (profitable)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
4. Dapat memberikan perbedaan maksimum dalam strategi bersaing
D. Marketing Mix Marketing Mix merupakan unsur-unsur pokok dalam proses pemasaran yang digunakan perusahaan guna mencapai tujuannya. Marketing Mix biasa disebut sebagai 4P, yang terdiri product (produk), price (harga), place (distribusi), promotion (promosi):
1. Produk Produk merupakan suatu sifat yang kompleks baik yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestice, perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhanya. (Swastha dan Irawan; 2001) Ada beberapa cara untuk memasuki pasar asing. Ada pula beberapa kriteria produk yang bisa gunakan perusahaan untuk dipasarkan di pasar asing. Parameter memasuki pasar asing tersebut antara lain sebagai berikut: a.
Menjual produk yang sama seperti yang dijual di dalam negeri sendiri.
b.
Menjual produk yang ada dengan selera dan kebutuhan tertentu di pasar baru itu.
c.
Menciptakan produk yang benar-benar baru. Dalam pemasaran internasional adap suatu siklus yang dinamakan
International Produk Life Cycle (IPLC). Siklus yang menggambarkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
inovasi antarbatas negara. Inovasi yang dimaksud ialah trobosan produk baru. Kurva IPLC Gambar 2.2 Ekspor Negara maju lainnya Negara berkembang 0
1
2
3
4
5
6
Waktu
Negara maju Impor
Sumber: Teguh Budiarto dan Fandy Ciptono, 1997. Gambar IPLC di atas menunjukan negara maju biasanya mulai mengawali trobosan produk di pasar, kemudian di ikuti oleh negara maju lainya, seiring dengan berjalannya waktu, pasar akan mulai bosan dengan produk dari negara maju, sehingga produk dari negara berkembang mulai mengambil pasar dengan trobosan produknya. 2. Harga Harga adalah nilai dari pertukaran suatu manfaat. Harga terbentuk karena kompetensi dari dua belah pihak, yaitu produsen dan konsumen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
a. Manfaat Harga: 1) Bagi produsen: memperoleh laba, mengatasi persaingan, dan mendongkrak penjualan. 2) Bagi konsumen: hemat, prestis, dan syarat pembayaran yang lunak. b. Penetapan Harga Dalam
perusahaan
multinasional
ada
beberapa
kebijakan
menetapkan harga yang dilakukan oleh perusahaan induk. Penetapan harga tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1) Ethosentic Kebijakan perusahaan induk menetapkan harga yang sama bagi suatu produk di seluruh dunia. 2) Polycentric Kebijakan perusahaan induk memberikan wewenang kepada anak perusahaan di luar negeri untuk menetapkan harga yang tepat untuk pasar yang dilayaninya. 3) Geocentric Kebijakan mengambil posisi tengah karena faktor pasar lokal yang dianggap unik. c. Faktor Penetapan Harga 1) Biaya produksi yang digunakan. 2) Sifat pesaingan. 3) Sifat pelanggan. 4) Faktor Kendali Pemerintah setempat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
5) Nilai Kurs. 3. Distribusi a. Pengertian Distribusi Distribusi ialah kegiatan pemasaran berupa proses penyampaian produk dari pihak produsen kepada konsumen. Distribusi dapat dibedakan menjadi dua sistem, yaitu distribusi langsung atau distribusi yang tidak menggunakan perantara dan distribusi tak langsung atau distribusi yang menggunakan perantara. Penentuan sistem distribusi internasional dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: 1) Peraturan hukum yang berlaku. 2) Karakteristik produk. 3) Kemungkinan konflik antara perantara. 4) Adat istiadat lokal. b. Kebijakan Distribusi Internasional Kebijakan dalam pemasaran internasional ini erat kaitanya dengan metode perusahaan dalam memasukan produknya ke luar negeri. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain melalui cara sebagai berikut: 1) Pemasaran melalui distribusi di pasar luar negeri. 2) Pemasaran dengan menggunakan cabang perusahaan di luar negeri. 3) Pemasaran melalui saluran distribusi negara asing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
c. Jenis-jenis Perantara dalam Pemasaran Internasional 1) Perantara yang tidak bertanggung jawab atas penyerahan produk kliennya: a) Purchasing
Agent
(Export
Commision
House,
Export
Confirming House) b) Export Broker c) Export Merchant (Jobber) d) Norazy Agent 2) Perantara yang bertanggung jawab atas penyerahan barang kliennya: a) Export Management Companies (EMC) b) Manufacture’s Representative c) Export Distributor d) Export Commission Representative e) Cooperative Exporter (Mother hen, Piggy back exporter, Export vendor, Complementary marketer) f) Webb-Pomerene Association g) Managing Agent (Comprador) h) Foreign Freight Forwarder i) Trading Company (Sogoshosha) 4. Promosi Aktifitas
promosi
internasional
dilakukan
melalui
proses
komunikasi. Komunikasi itu sendiri adalh proses penyampaian pesan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
berupa gagasan atau informasi pengirim melalui suatu media kepada pihak penerima agar mampu memahami maksud pengirim. Tujuan dari aktifitas komunikasi pemasaran adalah: a. Menyebarluaskan
informasi
(komunikasi
informatif).
Misalnya
informasi mengenai produk, harga, distribusi dan sebagainya. b. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau mengajak konsumen lain untuk beralih merek (komunikasi persuasif) c. Mengingatkan audien untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali). Respon penerima komunikasi meliputi tiga aspek, yaitu: a. Efek kognitif, yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu. b. Efek afeksi, yaitu memberi pengaruh untuk melakukan sesuatu. c. Efek konatif atau perilaku, yaitu membentuk pola audien menjadi perilaku selanjutnya. Tahap-tahap proses pembelian meliputi: a. Menyadari (awareness) akan keberadaan dan manfaat produk yang ditawarkan. b. Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut. c. Mencoba (trial) untuk membandingkan dengan harapannya. d. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli. e. Tindak lanjut (follow-up) membeli kembali atau beralih merek. Komposisi bauran promosi (promotion mix): a. Periklanan (Advertising)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
b. Penjualan Personal (Personal Selling) c. Promosi Penjualan (Sales Promotion) d. Public Relations e. Identitas Produk (Product Identity) Gambar 2.3 Hubungan antara Tujuan Komunikasi, Respon Audien, dan Proses Pembelian. Tujuan Komunikasi
Respon Audien
Menginformasikan
Efek kognatif
Proses Pembelian Menyadari Menyukai
Mempengaruhi
Mencoba
Efek afektif
Tindakan Mengingatkan
Efek konatif
Tindak lanjut
Sumber: Teguh Budiarto dan Fandy Ciptono, 1997. Gambar
di
atas
menjelaskan
hubungan
dari
komunikasi.
Komunikasi bertujuan untuk penyampaian informasi, mempengaruhi audien, dan mengingatkan audien. Penyampaian informasi kepada audien memberikan efek kognatif sehingga diharapkan audien akan menyadari akan manfaat informasi tersebut. Mempengaruhi audien memberikan efektif sehingga diharapkan audien akan menyukai, mencoba, dan melakukan pembelian. Mengingatkan kepada audien memberikan efek konafit sehingga diharapkan audien dapat melakukan pembelian ulang. Kendala Periklanan Internasional: a. Perbedaan bahasa b. Peranan periklanan dalam masyarakat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
c. Ketersediaan media d. Kendali pemerintah e. Persaingan f. Ketersediaan agen Keputusan Periklanan Internasional: a. Pemilihan agen periklanan b. Penentuan pesan iklan c. Pemilihan media periklanan d. Penentuan anggaran periklanan e. Evaluasi efektifitas periklanan f. Pengorganisasian periklanan g. Alternatif cooperative advertising
E. Hambatan dalam Strategi Pemasaran Ekspor Hambatan yang lebih sering muncul adalah campur tangan dan eksistensi dari pemerintah setempat dalam proses pedagangan global di negaranya. Hambatan dalam strategi pemasaran ekspor ada dua kelompok yaitu: 1. Hambatan Tarif Ekspor Hambatan tarif ekspor dapat dikelompokan atas beberapa kriteria, antara lain adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan arah perpindahan produk, yaitu tarif ekspor di dalam negeri dan tarif impor di negara importir.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
b. Berdasarkan tujuannya, yaitu protectif tariff dan revenue tariff di negara importir. c. Berdasarkan
jangka
waktunya,
yaitu
tariff
surcharge
dan
countervailing duty di negara importir. d. Berdasarkan pembatasan impor di negara importir, yaitu special duties dan variable duties. e. Berdasarkan besarnya tarif yang dikenakan di negara importir, yaitu ad valorem tariff, specific duties, dan compound tariff. f. Berdasarkan pada point distribusinya, yaitu single-stage sales tax, value-added tax, cascade taxes, dan excise tax. 2. Hambatan Nontarif Hambatan nontarif adalah hambatan yang sulit untuk diketahui. Apa lima jenis hambatan nontarif yang utama, yaitu: a. Partisi
pemerintah
dalam
perdagangan,
seperti:
bimbingan
administrasi, subsidi, dan state trading. b. Cukai dan prosedur masuk, seperti: klasifikasi produk, penilaian produk, dokumentasi, lisensi atau ijin, inspeksi, peraturan kesehatan dan keamanan. c. Persyaratan produk, seperti: standar produk, packaging, labeling, marking, pengujian produk, dan spesifikasi produk. d. Kuota, seperti: absolute quota, tariff quota, dan voluntafy quota
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
e. Pengendalian finansial, seperti: exchange control, multiple exchange rate, prior import deposits, pembatasan kredit, dan pembatasan pembayaran laba.
F. Informasi Lingkungan Ekonomi Lingkungan ekonomi dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu: sudut pandang makro dan mikro. 1. Lingkungan Ekonomi Makro Informasi yang terkait adalah kebutuhan dan keinginan masyarakat dan kebijakan ekonomi suatu negara membentuk cakupan pasar dan pandangan ekonomi. Informasi lingkungan ekonomi makro tersebut meliputi: a. Karakteristik Pasar (Populasi dan Pendapatan) b. Neraca Pembayaran c. Pola Perdagangan d. Struktur Konsumsi e. Perkembangan Pasar 2. Lingkungan Ekonomi Mikro Informasi yang terkait adalah pada kemampuan perusahaan dalam bersaing di pasar. Lingkungan ekonomi mikro pada dasarnya mencakup aspek persaingan. Persaingan tersebut adalah berusaha dapat memenuhi berbagai permintaan. Perusahaan yang lebih mampu memenuhi berbagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
permintaan tersebut disebut sebagai perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelian 1. Sejarah berdirinya PT Nilas Wahana Antika PT Nilas Wahana Antika merupakan suatu unit usaha yang mempunyai kegiatan produksi dalam bidang industri mebel kayu atau furniture, didirikan tahun 1990 oleh Efrin Tysgu dengan nama CV Nila’s Wood Art. Perusahaan ini terbagi menjadi dua lokasi yang berbeda antara pabrik (bagian produksi) dan kantor. Unit pabrik (bagian produksi) berlokasikan di Jln Sidoluhur 78, Waringin Rejo Sukoharjo, sedangkan unit kantor berlokasi di Jln Pinang 47, Cemani Sukoharjo. Luas bangunan keseluruhan PT Nilas Wahana Antika kurang lebih 3.000 m2 dengan luas tanah kurang lebih 4.450 m2 dengan status hak milik. Perusahaan dengan nama CV. Nila’s Wood Art ini berkembang dengan sangat pesat, sehingga pada tanggal 1 Februari 2002 berubah menjadi berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), sehingga resmi menjadi PT Nilas Wahana Antika. Perubahan status dari perusahaan perseorangan
menjadi
perseroan
terbatas
ini
dimaksudkan
untuk
meningkatkan perkembangan yang baik dari perusahaan dan peningkatan citra di dunia internasional. Tujuan lain perubahan status perusahaan adalah: a.
Meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan baik local maupun luar negeri.
commit22to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
b.
Menjalankan perusahaan agar lebih professional karena perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem yang berlaku.
c.
Menuntut perusahaan untuk beroperasi lebih efektif dan efisien sehingga mampu bersaing dipasaran.
d.
Tanggung jawab pemilik saham hanya terbatas pada jumlah saham yang disetorkan saja, tidak sampai pada harta pribadi.
e.
Secara operasional dan keuangan perubahan status perusahaan ini lebih jelas. Melihat kondisi pasar yang semakin kompetitif dan adanya
permintaan dari luar negeri yang menurun, perusahaan dituntut untuk lebih efektif dan efisien dalam operasionalnya. Oleh sabab itu perlu dipertimbangkan adanya pengaturan yang lebih professional dalam tubuh perusahaan itu sendiri dengan jalan merubah status perusahaan dari perusahaan peseoarangan menjadi sebuah badan hukum, yaitu perseroan terbatas. Pemasaran produk PT Nilas Wahana Antika 100% adalah untuk ekspor dangan rata-rata per bulan mencapai US$ 35.000, telah meliputi empat benua, yaitu Asia di Hongkong, Eropa di Perancis, Italia dan Spanyol, Amerika Serikat dan Australia. Sebagian besar produk yang dihasilkan diproduksi sendiri di dalam pabrik PT Nilas Wahana Antika, yang mana bahan baku kayu mebel meliputi kayu jati dan kayu mahoni. Kapasitas produksi rata-rata dalam satu tahun dengan produk campuran antara lain kursi, meja, cabipet,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
tempat tidur dan furniture lain-lain mencapai 12.000 unit atau sebesar 80% dari kapasitas total. 2. Struktur Organisasi Perusahaan Dalam setiap perusahaan diperlukan struktur organisasi dengan tujuan untuk memberi penjelasan susunan dan hubungan yang terjadi antara kelompok-kelompok aktivitas dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing bagian. Adapun manfaat adanya struktur organiasasi yaitu: a.
Karyawan dapat mengetahui kepada siapa harus bertanggung jawab dan kepada siapa seorang atasan memberikan tugas pada bawahannya.
b.
Adanya hubungan yang jelas dan terorganisasi antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
c.
Adanya Job Description yang jelas, sehingga semua karyawan mengetahui posisi dan kedudukanya, tugas, tanggung jawab dan wewenanganya. Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam mengatur,
membagi dan mengkordinasikan tugas-tugas dan kegiatan kerja sejumlah orang atau kelompok agar dapat diawasi dengan mudah dan baik guna menunjang tercapainya tujuan perusahaan. PT Nilas Wahana Antika merupakan industri mebel kayu yang memiliki struktur organisasi yang sederhana. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur utama dan dibantu oleh dua orang direktur yaitu direktur keuangan dan manajemen dan direktur produksi dan pemasaran. Dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
operasionalnya, direktur-direktur tersebut diawasi oleh Dewan Komisaris. Di bawah Direktur keuangan dan manajemen ada beberapa macam Staff Accounting dan Human Resources, sedangkan dibawah direktur produksi dan pemasaran. Marketing Eskport dan Quality Control yang dibantu oleh: Bagian
Komponen, Bagian Assembling, Bagian Sending, Bagian
Finishing, Bagian Packing. Tugas dan Tanggung jawab setiap bagian : a. Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan dan kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi. b. Direktur utama Direktur Utama bertugas untuk memimpin perusahaan dan mengkoordinasikan setiap kegiatan yang dilakukan bawahan agar mencapai sasaran yang diinginkan. c. Direktur keuangan dan manejemen Direktur Keuangan dan Manajemen bertanggung jawab atas semua masalah keuangan perusahaan, baik pencatatan kas maupun kas keluar dan membuat laporan keuangan tiap tutup buku d. Accounting Accounting
bertugas
untuk
menebitkan
laporan
keuangan,
mengendalikan efektivitas dan efiensi perusahaan, serta menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Nilas Wahana Antika Direktur Utama
Direktur keuangan dan manajemen
Accounting
Direktur Produksi dan Pemasaran
HRD
Manajer Produksi
Adm. kantor
Personalia
Adm. Umum
Umum
Kasir
Keamanan
Adm. Produksi
Marketing Eksport
Quality control
Komponen
Assembeling
Sanding
Finishing
Packing
Sumber : PT. Nilas Wahana Antika e. Human Resources Development (HRD) HRD bertugas pengadaan sumber daya daya tenaga untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja, dan menjaga kesejahterahan dan keamanan kerja serta menjaga image baik perusahaan terhadap pihak luar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
f. Bagian Administrasi kantor, Umum dan Kasir Bagian Administrasi kantor, Umum dan Kasir bertanggung jawab menyelenggarakan kas kecil dan menyiapkan daftar pembayara kas besar,
serta
bertugas
menyiapkan
dokumen
pembukuan,
mempersiapkan gaji mingguan karyawan, membuat pembukuan kas, dan membuat surat-surat. g. Bagian Personalia Tanggung jawab : 1) Menyediakan tenaga kerja tepat waktu. 2) Mengevaluasi kesehjahterahan dan pengupahan. h. Bagian Umum dan Keamanan Bagian Umum dan Keamanan bertugas memeriksa kondisi keamanan
serta
ketertiban
lingkungan
perusahaan,
melakukan
pemeriksaan berkala kepada aktivitas karyawan. i. Direktur Produksi dan Pemasaran atau PPIC (Product Planning Inventory Control) Tanggung Jawab : 1) Memenuhi Target Produksi 2) Memenuhi Standar Poduk yang telah ditetapkan 3) Berkoordinasi
dengan
bagian
pemenuhan. j. Manajer Produksi Tanggung jawab :
commit to user
marketing
untuk
penetapan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
1) Mengatur efisiensi dan efektivitas produksi dan persediaan 2) Memenuhi target 3) Memenuhi standar produk yang telah ditetepkan Tugas : 1) Menentukan harga pokok 2) Membuat laporan realisasi produksi dan pengadaan barang 3) Mengawasi pencapaian target produksi k. Bagian Administrasi Produksi Tangung jawab : Menjalankan administrasi produksi dengan pertimbangan efektivitas, efisien dan kualitas. Tugas : Melaksanakan proses produksi dengan pertimbangan efektivits, efisiensi dan kualitas, serta membuat laporan hasil produksi l. Bagian Marketing Tugas : 1) Menyusun target penjualan ekspor. 2) Mengevaluasi prestasi penjualan ekspor. 3) Mengorganisasi pengiriman penjualan ekspor m. Bagian Quality Control Tanggung jawab : 1) Memastikan jumlah kualitas barang mentah dari supplier sesuai dengan standar perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
2) Memastikan barang jadi sesuai dengan standar perusahan. 3) Menentukan jumlah dari kualitas barang siap dikirim sesuai dengan standar perusahaan. Tugas : Memberikan masukan penataan dan penyimpnan barang ke bagin gudang untuk menjaga kualitas barang jadi n. Bagian Komponen Tugas
dan
tanggung
jawab
bagian
komponen
meliputi
mendatangkan, memilih, mengoven dan memotong kayu sesuai dengan ukuran yang ditentukan. o. Bagian Assembeling (Perakitan) Tanggung jawab : 1) Mencapai target perakitan sesuai dengn target yang telah ditentukan. 2) Menjaga kualitas proses dan hasil produksi. 3) Menjaga disiplin kerja dan waktu. Tugas : 1) Mengatur penempatan operator perakitan seefisien mungkin. 2) Mengatur proses perakitan sesuai dengan yang telah ditentukan. 3) Menjaga kualitas proses dan hasil perakitan 4) Membuat laporan hasil perakitan p. Bagian Sanding (Penggosokan)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Tanggung jawab : 1) Mencapai target yang telah ditentukan. 2) Menjaga kualitas proses. 3) Menjaga disiplin kerja dan waktu Tugas : 1) Memeriksa hasil operator amplas. 2) Membuat laporan hasil pengamplasan. q. Bagian Finishing (Proses Penawaran) Tanggung jawab : 1) Mencapai target yang telah ditentukan 2) Menjaga kualitas proses dan produksi 3) Menjaga disiplin kerja dan waktu Tugas : 1) Membuat dan mengatur formula pemakaian bahan untuk plitur 2) Memeriksa hasil plitur yang dilakukan operator 3) Membuat laporan hasil plitur r. Bagian Packing Tanggung jawab : 1) Mengefisiensikan dan mengefektivitas kerja. 2) Menentukan kualitas barang yang masuk container. Tugas : 1) Mengawasi pekerjaan packing sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
2) Menjag kualitas proses dan produk 3) Mengawasi
barang
yang
masuk
container
sesuai
dengan
permintaan pembeli. 3. Realisasi Produksi a. Rencana Realisasi Produk Perusahaan telah merencanakan dan mengembangkan prosesproses yang diperlukan untuk memproduksi furniture. Rencana realisasi meliputi pembuatan jadwal produksi berdasarkan kapasitas masingmasing lini produksi dan tersedianya bahan baku serta waktu pengiriman. b. Proses-proses yang terkait dengan pelanggan Perusahaan telah menentukan dan akan meninjau persaratan yang berhubungan dengan perjanjian atau kontrak pembelian bahan baku, bahan penolong, dan bahan pendukung lainnya, agar : 1) Persyaratan terdefinisi dengan jelas. 2) Mempunyai kemampuan untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan 3) Organisasi telah menatapkan dan menerapkan pengaturan efektif untuk komunikasi dengan pelanggan yang diatur dalam interaksi pelanggan. c. Desain dan Pengembangan Perusahan tidak menerapkan proses desain karena desain produk telah ditentukan oleh pelanggan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
d. Pembelian 1) Proses pembelian Perusahaan
menjamin
barang
yang
dibeli
memenuhi
pesyaratan. Pembelian dilakukan hanya kepada supplier yang memenuhi persyaratan dan disetujui oleh berwenang. Perusahaan melakukan evaluasi dan memilih supplier berdasarkan kemampuan memenuhi persyaratan. Pembelian yang dilakukan perusahaan meliputi : Pembelian bahan baku, Pembelian peralatan operasional, dan pembelian alat pendukung lainnya. 2) Informasi Pembelian Informasi harus menjelaskan produk yang dibeli, termasuk : a) Spesifikasi bahan baku yang sesuai dengan persyaratan produksi. b) Persyaratan spesifikasi produk c) Persyaratan sistem manajemen mutu e. Tanggung Jawab Manajemen 1) Komitmen Manajemen Manejemen
Puncak
telah
menunjukan
komitmennya
terhadap penerapan sistem manajemen mutu antara lain dengan : a) Mengkomunikasikan
pentingnya
pelanggan dan peraturan-peraturan b) Menetapkan Kebijakan Mutu c) Menetapkan Sasaran Mutu
commit to user
pemenuhan
persyaratan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
d) Melaksanakan Tinjauan Manajemen 2) Fokus Pelanggan Manajemen puncak telah memastikan bahwa persyaratan pelanggan
ditentukan
dan
dipenuhi
dengan
tujuan
untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan. Persyaratan pelanggan ini diketahui berdasarkan komunikasi dengan pelanggan dalam bentuk email, Fax, meeting, dan sebagainya. 3) Kebijakan Mutu Manajemen puncak telah menetapkan kebijakan mutu sebagai berikut : “Kepuasan pelanggan dapat terpenuhi dengan cara melakukan pengembangan
yang
berkesinambungan
untuk
menghasilkan
produk yang berkualitas sesuai persyaratan, tepat waktu dan jumlah pengiriman, harga bersaing, serta ramah lingkungan.” 4) Perencanaan a) Sasaran Mutu Manajemen puncak telah menetapkan sasaran mutu yang menjadi pedoman bagi semua pegawai untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Sasaran mutu ini telah ditetapkan berdasarkan target perusahaan untuk masing-masing bagian. Sasaran mutu ini akan ditinjau secara periodik setiap tahun
untuk
memastikan
kesesuaian
commit to user
dengan
kebutuhan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
organisasi untuk pemenuhan persyaratan
pelanggan dan
meningkatkan kinerja organisasi. b) Perencanaan sistem manajemen mutu Perencanan
mutu
yang
menggambarkan
pemenuhan
persyaratan mutu dapat dilihat pada lampiran pedoman mutu ini. 5) Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi a) Tanggung jawab dan wewenang PT. NILAS WAHANA ANTIKA telah menetapkan dan merinci tanggung jawab dan wewenang setiap personil berdasarkan jabatan dan pekerjaannya yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi b) Wakil manajemen Manajemen puncak telah menunjukan seseorang anggota manajemen sebagai wakil manajemen. Wakil manajemen mempunyai tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut : (1) Menjamin proses-proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu telah ditetapkan dan dipelihara. (2) Melaporkan kinerja dan kebutuhan untuk mengembangkan sistem manajemen mutu kepada manajemen. (3) Menjamin
promosi
kepedulian
pelanggan kepada seluruh pegawai. c) Komunikasi internal
commit to user
terhadap
kebutuhan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
Perusahaan telah menetapkan komunikasi internal yang diperlukan untuk membahas keefektifan sistem manajemen mutu. Komunikasi internal dilakukan dengan cara : (1) Mengadakan rapat manajemen Level Direksi (2) Mengadakan rapat Koordinasi Level Manajer (3) Mengadakan rapat rutin/ harian Level Operasional (4) Menggunakan papan pengumuman untuk menyebarkan informasi dan kesadaran penerapan sistem mutu (5) Menggunakan surat komunikasi untuk penyebaran informasi dan kebutuhan kepada fungsi terkait. 6) Tinjauan Manejemen Manajemen puncak akan meninjau system manajemen mutu pada periode tertentu (minimal setiap enam bulan sekali) untuk menjamin efektifitas. Tinjauan ini termasuk melihat kemungkinan pengembangan dan perubahan sistem manajemen mutu serta tinjauan terhadap kebijakan mutu dan sasaran mutu. Masukan yang dapat digunakan sebagai bahan tinjauan manajemen adalah sebagai berikut, tetapi tidak terbatas pada : a) Hasil Audit b) Umpan balik pelanggan c) Kinerja proses dan ketidaksesuaian produk d) Status tindakan koreksi dan pencegahan e) Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
f) Perubahan yang berpengaruh terhadap sistem manajemen mutu g) Rekomendasi untuk pengembangan. f. Sistem Manajemen Mutu 1) Persyaratan Umum Organisasi
telah
menetapkan,
mendokumentasikan,
menerapkan, dan memelihara sistem manajemen mutu dan berusaha meningkatkan secara terus-menerus keefektifan sesuai dangan persyaratan ISO 9001:2008 2) Persyaratan dokumentasi a) Umum (1) Dokumentasi sistem manajemen mutu organisasi, terdiri dari: Kebijakan mutu dan sasran mutu. (2) Pedoman mutu (3) Prosedur terdokumentasi (4) Dokumen pendukung, yaitu terdiri dari instruksi kerja, formulir, dan dokumen lainnya. (5) Catatan mutu b) Pedoman Mutu Organisasi telah menetapkan dan memelihara pedoman mutu yang memuat: (1) Ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu, termasuk rincian persyaratan yang tidak diterapakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
(2) Referensi silang dari prosedur terhadap persyaratan standar siistem
manajemen
mutu
ISO
9001:2008
yang
didokumentasikan untuk menerapkan sistem manajemen mutu. (3) Gambaran interaksi dari proses-proses yang terkait dalam manajemen mutu, seperti tertuang pada rencana mutu. c) Pengendalian Dokumen Organisasi telah menunjuk pengendalian dokumen yaitu Quality system pengendalian dokumen dilakukan antara lain: (1) Pengesahaan dokumen sebelum diterbitkan (2) Peninjauan
dan
perbaikan
(jika
diperlukan)
serta
pengesahaan ulang (3) Pengidentifikasian perubahan dan status revisi dokumen (4) Pendistribusian perubahan dan status revisi dokumen (5) Pendistribusian dokumen kepada pihak yang memerlukan. (6) Pengidentifikasian dan pendistribusian dokumen eksternal. (7) Penarikan dan penyimpanan dokumen kadaluarsa (8) Pemusnahan dokumen kadaluarsa berdasarkan lama waktu penyimpanan d) Pengendalian Catatan Mutu Catatan mutu dipelihara sebagai bukti penerapan system manajemen mutu. Catatan mutu dapat berbentuk berbagai jenis media dan memiliki masa simpan yang ditetapkan untuk waktu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
tertentu. Masing-masing bidang menunjukan personil untuk menyimpan catatan mutu agar mudah diambil dan terhindar dari kerusakan atau kehilangan.
B. Pembahasan Masalah 1. Strategi Pemasaran Ekspor PT Nilas Wahana Antika Strategi yang dilakukan PT Nilas Wahana Antika melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Analisis Lingkungan Ekonomi Analisis Lingkungan Ekonomi berguna bagi perusahaan untuk mengetahui prosentase keberhasilan perusahaan dalam memasuki pasar yang akan dituju. PT Nilas Wahana Antika melakukan analisis tersebut terhadap pasar yang akan menjadi target untuk membuka pemasaran yang baru untuk meningkatkan konsumen. Sedangkan untuk analisis peluang pemasaran yang dilakukan PT Nilas Wahana Antika yaitu: 1) Pasar PT Nilas Wahana Antika selalu berusaha memilih target pasar yang tepat dalam memasarkan produknya. Yaitu target pasar yang
memang
butuh
dan
tertarik
dengan
produk-produk
perusahaan tersebut, serta sanggup membayar pada tingkat harga yang mendatangkan keuntungan yang cukup bagi perusahaan. Pasar yang sudah menjadi pelanggan tetap PT Nilas Wahana Antika seperti: pasar Eropa, pasar Amerika, dan pasar Australia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
Selama lima tahun ini PT Nilas Wahana Antika mendapatkan konsumen dari pasar-pasar tersebut. 2) Persaingan Analisis ini meliputi tipe persaingan dan peraturan di negara target pasar perusahaan tersebut. PT Nilas Wahana Antika menganalisis persaingan yang terjadi di pasar asing agar perusahaan mengenali hal-hal penting terkait dengan produk yang akan dipasarkannya serta mengetahui peluang bagi pemasaran bagi perusahaan itu. 3) Finansial Analisis mengenai sumber daya yang dibutuhkan, biaya yang dibutuhkan, dan besarnya hasil yang akan diharap / didapatkan. Bagi PT Nilas Wahana Antika analisis ini merupakan rutinitas yang akan dilakukan perusahaan dan merupakan bagian dari visi dan misi perusahaan. 4) Resiko Analisis ini menggambarkan suatu keadaan pasar yang akan menjadi target pemasaran. Analisis ini meliputi keadaan sosial, politik, dan ekonomi di pasar target pemasaran perusahaan tersebut. PT Nilas Wahana Antika akan menghindari pasar-pasar yang sosial, politik dan ekonominya sedang terguncang. Karena hal itu bisa memberikan dampak resiko yang merugikan bagi perusahaan, seperti resiko gagal bayar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
b. Strategi Produk Internasional Suatu produk yang laku di pasar internaional adalah produk yang memiliki daya tarik universal. Suatu produk di modifikasi untuk di sesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen pasar negaranegara tertentu. PT Nilas Wahana Antika adalah perusahaan yang menawarkan barang yang berupa barang fisik. Produk yang di pasarkan seperti mebel kayu dan aksesoris ruang di kamar tidur, ruang makan, kamar mandi, dapur dan lain-lain. 1) Pengembangan Produk Bagi PT Nilas Wahana Antika untuk memasarkan produk ke pasar internasional tidak selalu menggunakan produk baru. Perusahaan lebih memilih untuk fokus pada mebel dan aksesoris dengan tren terbaru dan desain artistik. Bahan utama yang di gunakan ialah kayu jati dan mahoni. PT Nilas Wahana Antika juga menggunakan bahan-bahan alternatif seperti kayu mindi, surian, nyatoh, dan lingua. Dalam proses pengembangan produk, PT Nilas Wahana Antika mendapatkan tugas untuk mengarahkan staff dan personil bagian pemasaran untuk melakukan tahap-tahan pokok seperti berikuti: a) Pengembangan ide Staff dan personil bagian pemasaran melakukan tahap pengembangan ide dengan melakukan pengumpulan riset di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
pasar-pasar target. Dari pengumpulan riset maka di temukanlah ide produk yang yang mungkin akan laku di pasar tersebut. b) Penyaringan ide Setelah berhasil mengumpulkan ide, kemudian dilakukan penyaringan untuk mendapatkan ide terbaik. c) Pengembangan ide dan pengujian produk Ide yang telah lolos dari penyaringan kemudian dilakukan pengembangan
atas
ide
tersebut.
Setelah
mendapatkan
pengembangan ide produk yang mantab kemudian dikakukan pengujian dengan produk tersebut. d) Analisis produk Dari pengujian yang dilakukan maka mendapatkan informasi tentang karakteris produk, biaya, permintaan, dan laba yang dihasilkan. e) Pengembangan produk Dari produk yang telah sukses dipasarkan kemudian dilakukan pengembangan produk tersebut dengan memodifikasi produkproduk tersebut untuk mendapatkan bermacam-macam produk yang bakal memperbesar profit. f) Uji ulang pasar Setelah melakukan modifikasi dari produk yang sudah sukses dipasarkan tadi, hasil dari produk-produk modifikasi tersebut dilakukan uji pemasaran ulang di pasar target.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
g) Komersialisasi Setelah tahap-tahap di atas telah sukses dilakukan maka tahap terakhir adalah melakan produksi dengan skala yang sesuai dengan permintaan agregat pasar. 2) Adaptasi Produk Pemikiran adaptasi produk dilandasi dari pemikiran “think globally, act locally”. PT Nilas Wahana Antika adalah perusahaan yang memproduksi produk mebel dan aksesoris kayu. Adaptasi produk sangat diperlukan dalam memasarkan produk ini. Beberapa alasan kenapa PT Nilas Wahana Antika melakukan adaptasi produk adalah karena sebagai berikut: a) Karena peryaratan standar teknis dari setiap negara tujuan yang bervariasi. b) Karena produk yang dipasarkan perusahaan adalah produk dari konsumen negara tujuan. c) Karena selera dan kebutuhan konsumen sangat beranekaragam. d) Karena adanya variasi kondisi pemakaian, seperti iklim dan kebiasaan masyarakat setempat. e) Karena adanya perbedaan daya beli perkapita. f) Karena adanya perbedaan bahasa dan kebudayaan. g) Karena adanya pengaruh dari pemerintah negara tujuan. h) Karena strategi adaptasi telah terbukti sukses diterapkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
3) Country of Origin Effect Indonesia sendiri sudah terkenal dengan negara yang memiliki hutan yang luas serta memiliki perusahaan-perusahaan mebel yang mampu memproduksi produk kayu yang berkualitas. PT Nilas Wahana Antika di antaranya. Dengan kondisi citra negara yang seperti ini maka dalam melakukan pemasaran ekspor PT Nilas Wahana Antika mencantumkan dokumen Country of Origin untuk mempermudah perusahaan dalam memasarkan produknya. 4) Daya Saing Produk Ciri-ciri dari produk PT Nilas Wahana Antika adalah memiliki nilai seni tinggi, desain artistik, unik, serta lain dari yang lain. Tujuan perusahaan melakukan strategi seperti itu adalah untuk mendapatkan
strategi
produk
yang
differentiation.
Tujuan
perusahaan melakukan strategi ini adalah agar produk dari perusahaan dapat menyedot perhatian dari konsumen internasional. Sehingga konsumen akan merasa tertarik dan membeli produk tersebut. Selain memasarkan produk yang differentiation, PT Nilas Wahana Antika juga menyediakan layanan konsultasi desain produk. Proses untuk mendapatkan referensi desain menggunakan media gambar CAD (Computer Aided Desain) untuk mendapatkan spesifikasi teknis. Dari spesifikasi teknis tersebut kemudian perusahaan membuat sampel untuk diperlihatkan contoh hasilnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Dari proses yang seperti ini maka perusahaan dapat memberikan produk yang berdesain, berkualitas, serta berharga yang sesuai seperti yang konsumen inginkan. 5) Packing dan Labeling Packing merupakan proses berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk. Produk PT Nilas Wahana Antika adalah produk mebel kayu dan aksesoris kayu. Karna itu perusahaan membuat packing yang dapat melindungi produk, memudahkan penggunaan, dan memudahkan pendistribusian. Kemasan produk PT Nilas Wahana Antika dibuat bervariasi antara setiap negara. Hal itu dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti, iklim dan cuaca, jenis transportasi yang tersedia, cara penanganan produk, lama pendistribusian produk, dan fasilitas pergudangan yang terjedia. Labeling
merupakan
proses
yang
berkaitan
dengan
penyampaian informasi mengenai produk dan penjual. PT Nilas Wahana Antika membuat labeling disesuaikan dengan standarisasi negara tujuan. Tujuan perusahaan melakukan itu adalah agar perusahaan dapat beradaptasi dengan pasar setempat. Jadi labeling produk perusahaan dibuat beranekaragam di setiap tempat. Tetapi dalam labeling perusahaan tetap mencantumkan country of origin dan marke of origin.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
6) Jaminan Produk dan Pelayanan Purna Jual Jaminan adalah janji penjual bahwa produk yang dihasilkannya dapat berfungsi sebagaimana mestinya. PT Nilas Wahana Antika juga
melakukan
jaminan
seperti
ini.
Tujuan
perusahaan
mengadakan jaminan produk ini adalah untuk memproteksi produk dan untuk promosi produk. Fungsinya adalah untuk melindungi perusahaan dari tuntutan-tuntutan yang tidak beralasan, dengan jalan membatasi tanggung jawab perusahaan. Jaminan ini juga dapat menjadi daya tarik produk, yaitu dengan cara memberikan jaminan produk yang lebih menarik dari pada yang dilakukan oleh pesaing. Pelayanan purna jual sangat dibutuhkan terutama dalam kaitanya dengan upaya menciptakan pendekatan erat dengan konsumen. PT Nilas Wahana Antika menyediakan konsultasi desain produk. Jadi perusahaan juga menyediakan pelayanan purna jual dengan tujuan agar konsumen mendapatkan kepuasan dan melakukan pembelian ulang. c. Strategi Penetapan Harga Internasional Untuk menetapkan nilai harga dari suatu produk PT Nilas Wahana Antika
sebelumnya
melakukan
beberapa
analisis
perhitungan.
Perhitungan-perhitungan oleh perusahaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1) Harga bisa menunjang perkembangan perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
2) Harga dapat dijadikan sebagai indikator kualitas produk. Proporsi biaya fariabel produk PT Nilas Wahana Antika lebih besar dari pada biaya tetapnya. Jadi peningkatan volume penjualan produk di perusahaan ini tidak berpengaruh besar terhadap pendapatan bersih perusahaan ini. Maka dari itu PT Nilas Wahana Antika tidak hanya melayani pembeli yang memesan produk perusahaan yang jumlahnya besar. Namun jika pembeli menginginkan pemesanan dalam jumlah kecil bahkan satu barang pun akan perusahaan layani. Karena perusahaan ini lebih sensitif terhadap penentuan nilai harga jual produknya. Penetapan harga produk yang menutup modal produksi dan memberikan keuntungan bagi perusahaan serta masih cukup wajar untuk ditawarkan kepada pembeli. Penetapan harga produk perusahaan ini juga memperhitungkan faktor-faktor seperti: situasi inflasi, dumping, nilai kurs, dan faktor-faktor lainnya. PT Nilas Wahana Antika memilih cara pembayaran menggunakan sistem telegrapic transfer. Biasanya PT Nilas Wahana Antika melayani pembayaran langsung dan pembayaran pakai uang muka. Untuk pesanan partai pembeli diperbolehkan membayar dengan uang muka terlebih dahulu. Sedangkan untuk pembelian dengan kuantitas yang sedikit pembeli diwajibkan untuk membayar lunas langsung di muka. Perusahaan menganggap cara pembayaran yang ini lebih simpel dan efisien. Dengan sistem pembayaran seperti ini akan meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
d. Strategi Distribusi Internasional 1) Penetapan Distribusi Strategi Distribusi di PT Nilas Wahana Antika ditetapkan setelah terjadi kesepakatan pemesanan produk ataupun sampel dari konsumen. Sebelum PT Nilas Wahana Antika menetapkan sistem distribusi yang digunakan, perusahaan biasanya menganalisa kesenjangan-kesenjangan
yang
akan
muncul
saat
proses
pendistribusian barang tersebut. Biasanya PT Nilas Wahana Antika lebih mengutamakan menggunakan sistem distribusi yang pendek. Karena produk dari PT Nilas Wahana Antika tergolong produk yang memiliki nilai (value)
yang
cukup
tinggi.
Namun
karena
faktor-faktor
pertimbangan tertentu terkadang perusahaan juga menggunakan sistem pendistribusian yang panjang. Faktor-faktor itu seperti peraturan hukum yang berlaku dan untuk menghindari konflik. Distribusi panjang yang dipilih adalah melalui distributor di pasar luar negeri. Tetapi di jarang sekali menggunakan distribusi yang panjang ini. Cara ini hanya digunakan hanya sebagai jaga-jaga jika perusahaan suatu saat mengalami hambatan-hambatan yang tidak terduga yang tiba-tiba muncul. PT. Nilas Wahana Antika memiliki pengalaman selama lebih dari 15 tahun sebagai pengekspor produk furnitur ke pasar besar di seluruh dunia. Total kapasitas produksi perusahaan ini per bulan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
sebanyak 20 x 20 (kaki) kontainer per bulan. Hasil produksi tersebut didistribusikan ke negara-negara berikut antara lain: Perancis, Italia, Siprus dan Spanyol di Eropa, Amerika Serikat, Hongkong di Asia dan Australia. 2) Manajemen Logistik Internasional Manajemen Logistik ialah upaya untuk mengkoordinasi proses-proses pelayanan terhadap pesanan pelanggan agar lebih efisien. Upaya tersebut meliputi proses pengadaan produk pesanan, pemilihan bahan produksi, dan transportasi pengiriman. Keputusan logistik produk PT Nilas Wahana Antika akan menyangkut: a) Jumlah
dan
lokasi
fasilitas
pengadaan
produksi
dan
penyimpanan. b) Skedul produksi barang. c) Manajemen persediaan bahan. d) Tingkat komitmen perusahaan dalam pasar asing. Tujuan dari manajemen logistik PT Nilas Wahana Antika adalah agar dapat menekan biaya opeasional, biaya distribusi, dan meningkatkan
layanan
pelanggan
melalui
perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian yang terpadu. Dalam manajemen logistik di PT Nilas Wahana Antika terdapat beberapa fasilitas pokok yang perlu dimanfaatkan perusahaan guna pemperlancar pendistribusian internasional produk perusahaan tersebut. Fasilitas-fasilitas tersebut meliputi:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
a) Organisasi jasa, seperti perusahaan transportasi dan freight forwarder. b) Institusi,
seperti
zona
perdagangan
bebas
dan
public
warehouse. c) Perangkat keras modern, seperti komputer, teleks, dan containerization. e. Strategi Promosi Internasional Tujuan dari manajemen strategi promosi yang dilakukan oleh PT Nilas Wahana Antika juga sama dengan tujuan-tujuan promosi pemasaran pada umumnya, yaitu menyampaikan informasi produk, mempengaruhi audien untuk melakukan pembelian, dan mengingatkan audien untuk melakukan pembelian ulang. Langkah-langkah yang ditempuh PT Nilas Wahana Antika dalam melakukan periklanan internasional adalah sebagai berikut: 1) Penentuan Pesan Iklan. Pada strategi penentuan iklan ini dikelola oleh divisi ekpor bagian pemasaran. Mereka melakukan analisis pasar target pemasaran kemudian menentukan jenis pesan iklan yang tepat untuk setiap pasar terget tersebut. 2) Penentuan Anggaran Periklanan. PT Nilas Wahana Antika perlu memanajemen anggaran periklanan supaya pengeluaran perusahaan bisa efisien. Hal ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
juga berpengaruh pada keefektifitasan proses promosi yang dilakukan. 3) Pemilihan Media Iklan. Media iklan yang dimanfaatkan PT Nilas Wahana Antika ialah media cetak dan media elektronik. Media cetaknya berupa katalog. Katalog ini digunakan perusahaan untuk memberikan contoh-contoh gambar produk perusahaan ketika ada yang meminta
spesifikasi
gambar
produknya.
Sedangkan
media
elektroniknya berupa komputer atau internet. Bagi perusahaan ini mempromosikan produk dengan media internet akan lebih menghemat biaya pemasaran dibandingkankan harus melakukan pameran produk ke luar negeri yang akan mengeluarkan biaya yang sangat besar. Untuk memperlihatkan contoh produknya perusahaan ini melayani pula pengiriman sampel produk. 4) Alternatif Distributor Negara Lain PT
Nilas
Wahana
Antika
terkadang
mendapatkan
penawaran dari distributor dari negara lain. Bentuk penawarannya berupa kerjasama yang saling menguntungkan yaitu distributor dari negara lain tersebut ingin membatu memasarkan produk PT Nilas Wahana
Antika
untuk dipasarkan
di
negaranya.
Hal
ini
menguntungkan PT Nilas Wahana Antika. Karena produknya akan banyak dikenal di negara lain tanpa perusahaan melakukan promosi itu sendiri. Hal ini juga lebih menekan biaya promosi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
2. Kendala-kendala yang dihadapi PT Nilas Wahana Antika dalam memasarkan produknya. a. Kendala dalam Produksi Untuk urusan desain perusahaan ini memang sudah ahli dalam menangani desain produk mebel yang antik, minimalis, dan modern. Tetapi untuk masalah kapasitas produksi hal ini masih sering menjadi kendala ketika melayani pesanan produknya. Pemasaran produk PT Nilas Wahana Antika begitu luas. Mencakup berbagai negara di belahan dunia ini. Diantaranya Amerika, Autralia, di beberapa negara Eropa, dan di beberapa negara Asia. Ketika perusahaan ini kebanjiran order dari pasar-pasar tersebut hal ini menjadi masalah karena perusahaan tidak mungkin mampu memenuhi semua pesanan yang bersamaan. Selain kendala kapasitas produksi, masalah yang kadang muncul adalah mutu komoditi. Perusahaan ini sudah berusaha memproduksi produk mebelnya sesuai dengan standarisasi. Tetapi terkadang masih ada beberapa barang dari seluruh barang yang dikirim ada yang mengalami cacat. Sehingga perusahaan harus mengganti rugi atas produk yang rusak itu. b. Kendala Periklanan 1) Masalah Perbedaan Bahasa Ketika PT Nilas Wahana Antika melakukan promosi produknya pasar-pasar negara lain, perusahaan ini terkadang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
mendapatkan konsumen yang kurang mampu memahami bahasa inggris. Hal ini menyebabkan perusahaan ini tidak mampu melakukan komunikasi timbal balik secara langsung. Terkadang karna saling tidak paham dalam komunikasi ini malah akan menimbulkan masalah besar. Misalnya jika bahasa bahasa yang digunakan pemasar malah bermakna konotatif bagi konsumennya. 2) Masalah Kendali Pemerintah. Bagi PT Nilas Wahana Antika masalah ini sering menjadi kejutan bagi perusahaan ini. Karena aturan dari pemerintah masing-masing
pasar
sering
berubah
ubah.
Terkadang
mempersempit proses pemasaran. Terkadang juga sebaliknya. Masalah ini menyangkut aturan menggunakan media promosi dan aturan cara melakukan promosi. 3) Masalah Persaingan. PT Nilas Wahana Antika telah mampu memasarkan produknya ke banyak pasar. Namun di setiap pasar tersebut sudah banyak pesaing yang memasarkan produk yang sama. Yang jadi masalah terkadang pesaing lebih jago dalam mempromosikan produk mereka. Ditambah pesaing yang berani mengeluarkan lebih banyak biaya untuk melakukan produk mereka Terlepas dari tiga masalah di atas, hal yang tidak diperhatikan oleh PT Nilas Wahana Antika adalah penampilan pabrik produksi yang kurang menarik bila di pandang mata. Penampilan pabrik merupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
bagian dari promosi internal tetapi perusahaan tidak memperhatikan hal ini. PT Nilas Wahana Antika memamerkan produk sampel mereka di bagian ruang tamu kantor. Tampat itu kurang luas dan penataan produk sampelnya kurang menarik. Tak ada guide khusus yang ditugaskan untuk menangani bagian yang disebut show room itu. c. Kendala Proses Ekspor 1) Tarif bea masuk yang tinggi Ketika PT Nilas Wahana Antika melakukan ekspor ke negara-negara anggota Pasar Bersama Eropa maka perusahaan ini dikenakan biaya tarif yang tinggi. Hal ini berlaku pula bagi negara lain diluar negara eropa yang hendak mengekpor barang ke kawasan negara tersebut. Hal serupa juga terjadi ketika perusahaan hendak mengekspor barang ke negara Inggris. Inggris hanya memberikan biaya tarif ringan kepada negara bekas dominion Inggris seperti Australia, Malaysia, dan Singapura. 2) Sertifikat dan Prosedur Ekpor yang Berlebihan PT Nilas Wahana Antika mengalami masalah ini ketika perusahaan melakukan ekpor ke negara Amerika Serikat. Aturan yang sama juga diminta di negara Jepang. Prosedur ekpor yang berlebihan ini harus di laksanakan perusahaan dengan telaten. Karena jika terjadi sedikit masalah dalam melayani negara-negara yang menetapkan peraturan ini maka akan terjadi masalah yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
fatal bagi perusahaan. Bahkan biaya ganti rugi bisa melebihi keuntungan yang akan didapat. d. Kendala Proses Distribusi 1) Kesenjangan Geografis Hal ini karena perbedaan lokasi antara lokasi perusahaan dalam
memproduksi
barangnya
dengan
lokasi
konsumen.
Kesenjangan ini menimbulkan masalah ketika konsumen PT Nilas Wahana Antika tidak mau memahami memaklumi proses distribusi karena masalah kesenjangan ini. 2) Kesenjangan Waktu Dalam kasus ini misalkan perusahaan terus memproduksi barangnya secara terus-menerus. Padahal ada musimnya ketika pesanan produk dari pelanggan lagi sepi. Masalahnya adalah harus di distribusikan kemana barang-barang tersebut. Tetapi jika PT Nilas Wahana Antika tidak memproduksi barang maka perusahaan ini tidak akan mendapatkan keuntungan. Sedangkan semua perusahaan butuh itu untuk kelangsungan hidup perusahaan dan pengurus-pengurusnya. 3) Kesenjangan Kuantitas Hal ini kebalikan dari kesenjangan waktu. Ketika PT Nilas Wahana Antika kebanjiran order dari konsumennya, sedangkan proses produksi terbatas. Hal ini juga jadi masalah karena
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
pelanggan mungkin tak mau menunggu dan akan mencoba beralih ke perusahaan lain. 4) Kesenjangan Keaneragaman Hal ini timbul karena kecenderungan konsumen yang menginginkan produk yang beraneka ragam. Terkadang bisa dibilang aneh. Padahal untuk produk-produk tertentu tersebut sulit untuk melewati peraturan pendistribusian karena peraturan yang berlaku pada standarisasi internasional. Selain dari kesenjangan-kesenjangan tersebut di atas, kendala yang di hadapi PT Nilas Wahana Antika dalam proses distribusi barangnya ialah masih rendahnya kualitas SDM di perusahaan ini. karena perusahaan ini tidak dapat melakukan pengiriman barangnya kepada consignee
secara
sendiri.
Perusahaan
masih
tergantung
pada
forwarding dalam menangani hal ini. Selain itu juga lokasi pabrik dengan lokasi perusahaan terletak terlalu berjauhan. sehingga proses produksi menjadi kurang efisien. e. Kendala Keadaan Lingkungan Kendala keadaan lingkungan adalah masalah yang muncul karena faktor keadaan lingkungan pasar setempat. Masalah ini bukan masalah teknis, melainkan faktor ekstenal yang timbul karena keadaan lingkungan atau karna sifat dari masyarakat setempat atau karna pandangan masayarakat setempat terhadap image perusahaan. Dalam memasarkan produknya PT Nilas Wahana Antika menemui masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
ini. Masalah ini muncul karena perusahaan terkadang lalai dalam menganalisis
lingkungan
setempat.
Faktor-faktor
yang
harus
diperhatikan dalam pemasaran produk ke internasional adalah berikut: 1) Keadaan ekonomi, politik, dan budaya 2) Keadaan iklim, watak, dan postur tubuh 3) Peraturan Hukum yang berlaku. f. Kendala Force Majeure Force Majeure ialah kejadian yang merugikan perusahaan yang terjadi tanpa factor kesengajaan dari semua pihak. Walaupun factor ini tidak mungkin bisa di hindari namun paling tidak perusahaan bisa mengantisipasi hal tersebut agar jika terjadi force majeure tidak menimbulkan terlalu banyak kerugian. Kasus force majeure yang terakhir terjadi pada PT Nilas Wahana Antika adalah terjadi kebakaran kantor perusahaan di Cemani pada tanggal 4 Juli 20012. Kebakaran ini terjadi karna konsleting listik di bagian belakang kantor perusahaan, yaitu bagian penimbunan barang siap ekspor dan barang-barang timbunan bahan baku serta barangbarang sampel. Semua barang-barang timbunan siap ekspor di lokasi tersebut hangus dilalap api. Dua mobil perusahaan dan semua motor karyawan
ikut
terbakar.
Celakanya
perusahaan
tidak
mengansuransikan kantor tersebut. Kerugian dari terjadinya kebakaran tersebut ditafsirkan mencapai milliaran rupiah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pada uraian bab sebelumnya yaitu mengenai Strategi Pemasaran Ekspor PT Nilas Wahana Antika dapat disimpulkan sebagai berikut ini: 1
PT Nilas Wahana Antika adalah perusahaan ekspor mebel. Tahap awal strategi pemasaran ekpor yang diterapkan perusahaan ini meliputi proses analisis pasar ( baik lama ataupun target pasar baru ). Analisis pasar ini dilakukan untuk mengetahui prosentasi keberhasilan proses pemasaran. Selain itu PT Nilas Wahana Antika juga melakukan analisis pesaing, analisis finansial ( sumber daya, modal, rancangan kegiatan ) dan analisis resiko ( sosial, politik, dan ekonomi ). Kemudian tahap berikutnya dalam stategi pemasaran ekspor yang diterapkan PT Nilas Wahana Antika meliputi strategi ide dari identitas produk perusahaan, strategi penentuan harga, strategi manajemen pendistribusian, dan strategi promosi yang dipakai.
2
Kendala yang dihadapi PT Nilas Wahana Antika dalam kegiatan pemasaran ekspor adalah kendala masalah SDM perusahaan yang kurang produktif, kendala dalam aktifitas produksi barang, kendala dalam proses periklanan, perubahan aturan pemerintah setempat, kendala pada saat melakukan proses ekspor barang seperti tarif bea masuk dan prosedur yang berlebihan pada negara-negara tertentu, jarak
commit57to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
antara kantor perusahaan dengan pabrik produksi yang terlalu jauh, show room yang kurang terawat, dan masalah force majeure.
B. Saran Setelah melakukan magang kerja dan penulisan tugas akhir yang berjudul “Strategi Pemasaran Ekpor pada PT Nilas Wahana Antika ” maka penulis memberikan saran untuk kinerja perusahaan sebagai berikut : 1
PT Nilas Wahana Antika sebaiknya lebih cermat lagi dalam melakukan analisis pasar. Karena analisis pasar merupakan ujung tombak dari pemasaran produk yang akan di pasarkan. Mungkin perusahaan perlu membuat divisi yang dikhususkan untuk melakukan itu. Divisi yang mampu melakukan pendekatan-pendekatan terhadap semua pasar target. Sehingga perusahaan dapat mengadaptasikan produknya terhadap semua pasar target dan kemitraan perusahaan dengan konsumen dapat terus terjaga serta menjunjung kredibilitas perusahaan.
Sehingga
dapat
meningkatkan
penjualan
produk
perusahaan dan meminimalkan resiko. 2
PT Nilas Wahana Antika sebaiknya mulai meningkatkan kualitas SDM perusahaan.
Terutama
adalah
SDM
bagian
pemasaran
dan
pendistribusian. Langkah yang bisa ditempuh perusahaan berupa mencoba melakukan kegiatan pendistribusian barangnya secara langsung alias tidak tergantung kepada forwarding lagi. Karena dengan begitu itu bisa menekan biaya pengeluaran perusahaan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
pekerjaan juga akan lebih efisien. Sebagai perusahaan ekspor yang memiliki pengalaman yang cukup lama dan mampu melakukan produksi
barang
membangun
yang
besar
divisi-divisi
baru
seharusnya yang
dapat
perusahaan
mampu
membangun
dan
memperkokoh kredibilitas perusahaan. Perusahaan sebaiknya juga memindah lokasi pabrik produksi atau lokasi kantor perusahaan agar kesenjangan waktu selama ini dapat tertangani. Selain itu penambilan pabrik produksi yang kurang menarik jika dilihat dari luar. Sebaiknya perusahaan juga memperhatikan hal sekecil ini untuk menjaga image perusahaan. Jika penampilan pabrik terlihat menarik akan membuat calon konsumen yang telah melihat, meneliti, mengobservasi langsung ke pabrik perusahaan itu merasa nyaman dalam melihat produk-produk di pabrik produksi. Sebaiknya perusahaan juga membuat tempat show room produk yang khusus dan mencari seorang guide yang khusus menangani bagian show room ini. Agar promosi perusahaan tidak sebatas di pasar target saja, namun juga ada promosi sendiri di dalam pabrik dan perusahaan ini. Terakhir sebaiknya perusahaan menanggapi lebih dini tentang force majeure, yaitu dengan mengansuransikan kantor dan pabrik perusahaan guna mengantisipasi kerugian yang besar karna force majeure tersebut.
commit to user