Wulandari, et al., Strategi Orang Tua dalam Menanamkan .........
1
STRATEGI ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEBIASAAN ANAK UNTUK RAJIN MENABUNG (Studi Kasus pada Orang Tua Siswa di SD Al-Furqan Jember) Nita Dwi Wulandari, Bambang Hari Purnomo, Sutrisno Djaja Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi orang tua dari siswa SD Al-Furqan Jember dalam menanamkan kebiasaan anak untuk rajin menabung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive dan penentuan subjek penelitian menggunakan teknik snowball sampling. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Sedangkan data yang telah terkumpul direduksi, didisplay, dan disimpulkan, kemudian diuji keabsahannya melalui teknik triangulasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu orang tua mengajarkan anak untuk menabung di rumah dan di sekolah dengan menggunakan dua strategi, yaitu strategi dengan menjadikan menabung sebagai kegiatan yang menyenangkan dan strategi menabung di rumah dilakukan dengan menetapkan tujuan menabung terlebih dahulu. Selain itu, orang tua juga menerapkan strategi untuk menanamkan kebiasaan anak menabung di sekolah dengan cara memberikan uang saku tambahan pada anak untuk ditabungkan di sekolah Kata Kunci: strategi, menabung, orang tua, anak Abstract This research aims to described strategy parents of elementary school students Al-furqan Jember in instilling the habit of a child to diligent saving. This research is a descriptive qualitative research. The determination of locations is using purposive area and the determination a subject of study using the technique of snowball sampling. The technique of collecting data using observation, interviews, and documents. While data that has been collected is reduced, displayed, taked the conclusion, then its validity is tested through the technique of triangulation. The results of research obtained namely parents teach a child to save at home and at the schools by using two strategies, that is a strategy by making saving as activities that are enjoyable and strategies saving at home done by setting the goal of saving beforehand. In addition, parents also implement his strategy to infuse the habit of saving children in the school with how to give an additional allowance on saving their children in the school. Keywords: strategy, saving, parents, child
pendidikan dan bimbingan tentang nilai-nilai
PENDAHULUAN Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang
kehidupan dari orang tua. Orang tua memiliki
bersifat informal, yang pertama dan utama dialami
tanggung jawab penuh dalam perkembangan anak.
oleh anak. Menurut Widayati (2002 : 24), keluarga
Tanggung
berperan penting dalam penentuan keberhasilan
membesarkan anak secara fisik, materi dan
hidup masa depan anak-anaknya. Lingkungan
emosional saja. Orang tua juga perlu menanamkan
keluarga bersifat kodrati, karena di dalam keluarga
nilai-nilai
inilah
perkembangan anak, seperti mengajarkan tentang
anak
pertama
kalinya
mendapatkan
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014, I (1): 1-9
jawab
orang
kehidupan
tua
sebagai
tidak
bekal
sekedar
untuk
Wulandari, et al., Strategi Orang Tua dalam Menanamkan .........
kecerdasan
finansial
anak
dalam
2
mengelola
mereka dapat merencanakan masa depan dengan
keuangannya sendiri dengan cara menabung atau
lebih baik lagi. Strategi dalam menanamkan
menyisihkan uang dan berhemat.
kebiasaan anak untuk rajin menabung ini memang
Menabung merupakan mengumpulkan uang
berbeda-beda, tergantung pada usia anak. Pada
untuk suatu tujuan tertentu dalam kurun waktu
anak usia sekolah dasar,
tertentu. Orang tua berperan penting dalam
memberikan pengertian bahwa tidak semua yang
menanamkan kebiasaan anak untuk menabung.
diinginkan bisa didapatkan. Pada anak usia inilah
Budaya menabung ini tidak dapat langsung tumbuh
orang tua dapat memberikan uang saku, kemudian
dengan sendirinya, melainkan perlu dibiasakan
mengajarkan anak untuk mengelola uang saku
sejak dini. Menurut pendapat Setyaka (2014: 13),
tersebut baik untuk jajan maupun untuk disimpan
segala sesuatu yang dikerjakan akan membentuk
atau ditabung. Selain itu, orang tua perlu memberi
sebuah kebiasaan, dan kebiasaan itulah yang akan
teladan atau contoh perilaku menabung yang
menentukan jenis hasil seperti apa yang akan
kemudian dapat
didapatkan. Hal ini didukung oleh pendapat Hill
menabung di celengan atau bahkan mengajak anak
(2010: 4), bahwa menabung adalah semata-mata
ke bank agar anak mengetahui bagaimana proses
kebiasaan. Apabila sejak kecil seorang anak
menabung di bank, sehingga anak dapat belajar
diajarkan kebiasaan menabung, maka kebiasaannya
secara langsung bagaimana proses menabung di
ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa.
bank.
Kedisiplinan anak untuk rajin menabung ini merupakan
kebiasaan
ditiru oleh anak, misalnya
Kegiatan menabung dapat dilakukan di rumah, bank maupun di sekolah. Menabung di rumah
perkembangan anak. Mengajarkan anak menabung
biasanya menggunakan celengan. Celengan dapat
sejak usia dini merupakan salah satu cara yang
dijadikan sarana latihan anak untuk belajar
efektif
yang
menabung di rumah. Untuk menabung di bank,
menghargai uang. Dengan memiliki kebiasaan
biasanya anak masih memerlukan bimbingan dan
menabung, hal ini akan membuat anak tumbuh
arahan dari orang tua. Sedangkan menabung di
sebagai sosok yang penuh perencanaan, termasuk
sekolah, biasanya dikoordinasikan oleh guru kelas.
dalam hal keuangan.
Setiap siswa dapat menyisihkan sisa uang sakunya
menumbuhkan
baik
perlu
bagi
untuk
yang
orang tua
perilaku
Orang tua yang satu dengan yang lainnya memiliki
dalam
guru di SD Al-Furqan Jember. SD Al-Furqan
mengajarkan anak untuk rajin menabung. Pada
merupakan salah satu sekolah dasar favorit yang
umumnya, setiap orang tua berusaha menggunakan
ada di kota Jember. SD Al-Furqan menerapkan
cara
dalam
sistem menabung untuk siswanya. SD Al-Furqan
mengajarkan anak untuk menabung, dengan tujuan
menyediakan buku tabungan untuk masing-masing
yang
cara
yang
terbaik
berbeda-beda
untuk ditabung. Hal ini seperti yang dilakukan oleh
menurut
mereka
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014, I (1): 1-9
Wulandari, et al., Strategi Orang Tua dalam Menanamkan .........
siswa.
Besarnya
menabung
sesuai
3
dengan
metode observasi, wawancara, dan dokumen.
keinginan siswa dan tidak dibatasi oleh guru. Guru
Sedangkan metode analisis data yaitu reduksi,
bertugas mengkoordinasi siswa yang menabung.
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik
Sampai saat sekarang, jumlah total uang tabungan
pengecekan keabsahan data menggunakan teknik
siswa berkisar antara Rp 400.000,00 – Rp
triangulasi.
500.000,00 per anak. Berdasarkan latar belakang di atas maka
HASIL PENELITIAN
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu,
Berdasarkan analisis data yang dilakukan
bagaimanakah strategi yang dilakukan oleh orang
maka dalam hal menanamkan kebiasaan anak
tua siswa di SD Al-Furqan Jember dalam
untuk rajin menabung, orang tua mengajarkan
menanamkan kebiasaan anak untuk rajin menabung
mereka untuk menabung di rumah dan di sekolah.
dan bagaimana tingkat keberhasilan strategi yang
Orang tua mengajarkan menabung di rumah
dilakukan oleh orang tua siswa di SD Al-Furqan
dengan menggunakan dua strategi, yaitu strategi
Jember dalam menanamkan kebiasaan anak untuk
dengan menjadikan menabung sebagai kegiatan
rajin menabung. Tujuan penelitian ini adalah untuk
yang
mendeskripsikan strategi yang dilakukan oleh
menetapkan tujuan menabung. Strategi dengan
orang tua siswa di SD Al-Furqan Jember dalam
menjadikan menabung sebagai kegiatan yang
menanamkan kebiasaan anak untuk rajin menabung
menyenangkan di rumah meliputi beberapa cara,
dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan strategi
yaitu (1) menyiapkan celengan dalam bentuk yang
yang dilakukan oleh orang tua siswa di SD Al-
unik dan menarik, (2) setiap pagi, setelah anak
Furqan Jember dalam menanamkan kebiasaan anak
mendapat jatah uang saku, ayah atau ibu
untuk rajin menabung.
mendahului mengisi celengan di depan anak, (3)
menyenangkan
dan
strategi
dengan
Guna meningkatkan semangat menabung pada anak, orang tua menawarkan hadiah yang diminta
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
adalah
anak bila tabungannya dalam jangka waktu
penelitian deskriptif kualitatif. Penentuan lokasi
tertentu lebih banyak jumlahnya dari tabungan
penelitian menggunakan metode purposive area
kakak atau adiknya, (4) uang yang ditabungkan
yaitu di SD Al-Furqan Jember, dan penentuan
tidak
subjek penelitian menggunakan teknik snowball
menceritakan pengalaman orang-orang sukses
sampling yaitu orang tua siswa SD Al-Furqan
dengan rajin menabung, bekerja dan banyak
Jember.
peneliti
berdoa, dan (6) anak bisa menabung dengan cara
menggunakan jenis data primer dan data sekunder.
mencontoh teladan dari orang tua. Sedangkan
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
strategi dengan cara menetapkan tujuan menabung
Dalam
yang
digunakan
penelitian
ini,
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014, I (1): 1-9
harus
langsung
dari
uang
tua,
(5)
Wulandari, et al., Strategi Orang Tua dalam Menanamkan .........
4
di rumah ini dengan cara mengajarkan anak untuk
dan di sekolah. Menurut pendapat Seto (2012:
menetapkan tujuan menabung guna mewujudkan
92), orang tua dapat mengajarkan menabung
keinginan yang ingin dicapai oleh anak untuk
dengan menggunakan dua strategi yaitu strategi
membeli suatu barang tertentu.
dengan menjadikan menabung sebagai kegiatan
Selain mengajarkan anak untuk menabung di
yang
menyenangkan
dan
strategi
dengan
rumah, orang tua juga menerapkan strategi untuk
menetapkan tujuan menabung. Strategi dengan
menanamkan kebiasaan anak untuk rajin menabung
menjadikan menabung sebagai kegiatan yang
di sekolah. Ketika awal akan diadakannya kegiatan
menyenangkan di rumah meliputi beberapa cara,
menabung di sekolah, Kepala SD Al-Furqan
yaitu: menyiapkan celengan dengan bentuk yang
memberikan himbauan pada orang tua siswa untuk
menarik dan unik. Pada umumnya setiap orang tua
membiasakan
dan
menyediakan celengan di rumah untuk anaknya.
memberikan buku tabungan pada masing-masing
Celengan dapat dijadikan sarana latihan anak untuk
siswa. Dengan adanya kebijakan dari sekolah
belajar menabung di rumah. Celengan yang dimiliki
tersebut, orang tua perlu mengajarkan anak untuk
oleh anak ini bentuknya variatif, menarik dan unik
menabung di sekolah. Anak dapat menyisakan
sehingga anak benar-benar merasa bahwa celengan
uang sakunya setiap hari dan dikumpulkan,
itu adalah miliknya, dan tentunya anak akan
sehingga setiap seminggu sekali dapat ditabungkan
berupaya menjadikan celengan tersebut sebagai
di sekolah. Selain itu, umumnya orang tua
benda favoritnya. Bentuk celengan anak yang
memberikan uang saku tambahan pada anak
beragam dan variatif ini misalnya berbentuk seperti
khusus untuk ditabungkan di sekolah. Untuk
boneka plastik, berbentuk seperti mobil-mobilan,
mengetahui tingkat keberhasilan strategi yang
berbentuk seperti sepatu, dan ada juga celengan
dilakukan oleh orang tua dalam menanamkan
yang sekaligus ada kuncinya sehingga celengan
kebiasaan anak untuk rajin menabung, peneliti
dapat dibuka sewaktu-waktu dengan menggunakan
menggunakan lima kriteria, yaitu 1 : tidak pernah
kunci tersebut. Berdasarkan hasil temuan di
diterapkan, 2 : jarang diterapkan, 3 : kadang-
lapangan dan wawancara dengan subjek penelitian
kadang diterapkan, 4 : sering diterapkan, dan 5 :
yaitu orang tua siswa SD Al-Furqan, mereka
selalu diterapkan.
memang menyediakan celengan untuk anak yang
anak
untuk
menabung
bentuknya variatif disertai kunci, karena biasanya setiap seminggu sekali atau sebulan sekali,
PEMBAHASAN maka
celengan tersebut dibuka dan uang dalam celengan
menanamkan
tersebut diambil lalu ditabungkan ke bank atau
kebiasaan anak untuk rajin menabung, orang tua
sebagian juga ditabungkan di sekolah. Orang tua
dapat mengajarkan anak untuk menabung di rumah
memberikan motivasi dan memberikan arahan
Berdasarkan pembahasannya
hasil yaitu
penelitian dalam
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014, I (1): 1-9
Wulandari, et al., Strategi Orang Tua dalam Menanamkan .........
5
mengenai menabung pada anak, selebihnya anak
memberikan uang saku pada anak dan tidak
sendiri yang berhak mengelola uang tabungan
mendahului mengisi celengan di depan anak.
dalam celengannya. Hal ini dapat menjawab
Begitu pula anak juga lebih sering menabungkan
rumusan masalah dan tujuan penelitian yang diteliti
sisa uang sakunya di celengan setelah pulang
oleh peneliti sesuai dengan teori, bahwa strategi
sekolah. Jadi, kesimpulannya setiap pagi anak
orang tua dalam menanamkan kebiasaan anak
mendapatkan jatah uang saku dari orang tua, dan
untuk rajin menabung ini salah satu caranya
sisa dari uang saku tersebut disisihkan oleh anak
dengan cara menyediakan celengan di rumah yang
untuk ditabungkan.
bentuknya menarik dan unik.
Guna meningkatkan semangat menabung pada
Cara yang dapat diterapkan oleh orang tua
anak, orang tua menawarkan hadiah yang diminta
dalam menanamkan kebiasaan anak untuk rajin
anak bila tabungannya dalam jangka waktu
menabung selanjutnya yaitu setiap pagi, setelah
tertentu lebih banyak jumlahnya dari tabungan
anak mendapat jatah uang saku, ayah atau ibu
kakak atau adiknya. Pemberian reward untuk anak
mendahului mengisi celengan di depan anak.
yang memiliki tabungan banyak itu sebagai salah
Menurut Rahmat (2009: 41), pemberian uang saku
satu bentuk penghargaan dari orang tua pada anak
pada anak usia sekolah jumlah nominalnya tidak
yang telah berusaha untuk menyisihkan sedikit
terlalu besar, karena yang terpenting adalah
demi sedikit uang sakunya untuk ditabungkan
pemberian uang saku yang tetap dan teratur.
sehingga
Dengan demikian, anak dapat berkesempatan
banyak. Berdasarkan temuan di lapangan dan hasil
untuk mengelola dan mengatur pengeluarannya
wawancara dengan beberapa subjek penelitian,
baik untuk ditabungkan, untuk dijajankan maupun
reward tersebut biasanya dalam bentuk yang
untuk diinfaqkan. Berdasarkan hasil penelitian,
bermacam-macam,
bagi subjek penelitian yaitu orang tua siswa SD Al-
memberikan reward pada anak berupa hadiah dan
Furqan memberikan uang saku ketika anaknya
ada juga yang memberikan reward pada anak
berangkat ke sekolah. Besaran nominal uang saku
berupa uang tambahan untuk anak ketika anak
tersebut rata-rata sebesar Rp 5.000,00/per hari.
ingin membeli suatu barang menggunakan uang
Ketika memberikan uang saku pada anak, para
tabungannya. Hal ini dapat menjawab rumusan
orang tua tersebut sebagian besar tidak mendahului
masalah dan tujuan penelitian yang diteliti oleh
mengisi celengan di depan anak, karena celengan
peneliti sesuai dengan teori, bahwa strategi orang
tersebut disediakan khusus untuk anaknya. Hal ini
tua dalam menanamkan kebiasaan anak untuk rajin
dapat membuktikan bahwa sebagian besar orang
menabung ini salah satu caranya yaitu dengan cara
tua tidak menerapkan strategi ini sesuai dengan
memberikan reward atau hadiah pada anak bila
teori, karena setiap pagi orang tua hanya
tabungannya dalam jangka waktu tertentu lebih
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014, I (1): 1-9
tabungan
anak
ada
menjadi
orang
terkumpul
tua
yang
Wulandari, et al., Strategi Orang Tua dalam Menanamkan .........
6
banyak jumlahnya dari tabungan kakak atau
digunakan oleh orang tua untuk meningkatkan
adiknya.
pemahaman anak akan pentingnya menabung.
Uang yang ditabungkan oleh anak tidak harus
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dari
langsung berasal dari orang tua. Ketika anak
subjek penelitian, ada beberapa orang tua yang
mendapatkan uang dari saudaranya, maka dia
sering menceritakan pengalaman orang-orang
memiliki hak atas uang tersebut. Pada umumnya,
sukses dengan cara rajin menabung. Cerita tersebut
ketika mendapatkan uang dari saudaranya, uang
diperoleh dari berbagai media baik internet, televisi
tersebut dihabiskan untuk jajan atau untuk
dan lain-lain. Hal ini terdapat kesesuaian antara
membeli mainan. Akan tetapi, bagi anak yang
teori dengan hasil temuan di lapangan sehingga
paham akan nilai uang, ketika dia menerima uang
dapat menjawab rumusan masalah dan tujuan
dari kakek, nenek atau saudaranya, dia memiliki
penelitian, bahwa salah satu strategi orang tua
anggapan bahwa akan sangat disayangkan apabila
siswa SD Al-Furqan dalam menanamkan kebiasaan
uang tersebut dijajankan, jadi lebih baik disisihkan
anak
untuk ditabungkan. Oleh karena itu, ketika anak
menceritakan pengalaman orang-orang sukses
menerima uang, anak sudah bisa mengelola dan
dengan rajin menabung, bekerja dan banyak berdoa
memilih menabungkan uang yang diterimanya.
diterapkan oleh orang tua. Cara inilah akan
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara
membangkitkan semangat anak untuk menabung,
dengan subjek penelitian, anak memang sering
karena anak memperoleh pembelajaran mengenai
menerima uang dari saudaranya. Uang tersebut
manfaat-manfaat menabung dari pengalaman orang
sebagian ada yang digunakan untuk jajan dan ada
lain.
untuk
rajin
menabung
dengan
cara
pula sebagian yang ditabungkan. Jadi, hasil temuan
Anak juga bisa menabung dengan cara
di lapangan sesuai dengan teori dan dapat
mencontoh teladan dari orang tua. Seorang anak
menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian,
pasti mengikuti kebiasaan orang tua. Orang tua
bahwa uang yang ditabungkan oleh anak tidak
harus memberikan contoh langsung pada anak,
harus berasal langsung dari orang tua, anak bisa
karena menurut Rahmat (2009: 93), anak lebih
memperoleh uang dari hasil pemberian saudaranya.
menyerap pelajaran melalui contoh daripada
Uang dari hasil pemberian tersebut dapat dikelola
nasehat. Orang tua harus memberikan teladan
oleh anak untuk dijajankan, ditabungkan dan
dalam menabung. Apabila orang tua menganjurkan
diinfaqkan, tentunya dengan bimbingan dan arahan
anak untuk menabung, sedangkan dia sendiri
dari orang tua.
sering berbelanja, maka anak akan melakukan
Menceritakan pengalaman orang-orang sukses
protes pada orang tua. Oleh karena itu, orang tua
dengan rajin menabung, bekerja dan banyak
harus bisa menjadi contoh bagi anak, yaitu dengan
berdoa, adalah salah satu cara yang dapat
cara menunjukkan bahwa orang tua gemar
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014, I (1): 1-9
Wulandari, et al., Strategi Orang Tua dalam Menanamkan .........
7
menabung dan melakukan kegiatan menabung
dilakukan, terutama untuk anak usia 6-7 tahun.
secara rutin sehingga dengan sendirinya anak akan
Oleh karena itu, agar anak menganggap menabung
terbiasa mengikuti kebiasaan menabung orang tua,
sebagai kegiatan yang penting untuk dilakukan,
misalnya seperti kegiatan menabung di celengan
maka orang tua sejak awal perlu mengajarkan anak
atau mengajak anak ke bank. Berdasarkan hasil
untuk
penelitian
subjek
mewujudkan keinginan yang ingin dicapai oleh
penelitian, orang tua sering memberikan contoh
anak, karena setiap anak pasti memiliki keinginan
teladan menabung pada anak seperti menunjukkan
yang hendak dicapai, misalnya anak menginginkan
kebiasaan hemat dan menabung di rumah, jadi
suatu barang yang memiliki nilai bagi anak.
orang tua juga memiliki celengan sendiri di rumah.
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara
Karena sering melihat kebiasaan orang tua inilah
dengan subjek penelitian, mereka menyatakan
anak menjadi termotivasi untuk menabung. Hal ini
bahwa
terdapat kesesuaian antara teori dengan hasil
menetapkan tujuan menabung guna mewujudkan
temuan di lapangan, sehingga dapat menjawab
keinginan yang ingin dicapai oleh anak. Ada
rumusan masalah dan tujuan penelitian, bahwa
beberapa anak yang aktif menabung karena dia
salah satu strategi orang tua dalam menanamkan
menginginkan suatu barang tertentu, sehingga dia
kebiasaan anak untuk menabung yaitu dengan cara
menyisihkan uang sakunya sedikit demi sedikit
memberikan contoh teladan pada anak seperti
untuk ditabungkan. Ketika tabungannya sudah
menunjukkan kebiasaan hemat dan menabung di
mencukupi, uang tabungan tersebut diambil dan
rumah, jadi orang tua juga memiliki celengan
terkadang orang tua turut serta memberikan uang
sendiri di rumah. Selain itu, contoh teladan lain
tambahan
yang diterapkan oleh orang tua siswa SD Al-
memberikan padangan pada anak bahwa untuk
Furqan seperti mengajak anak untuk menabung di
mewujudkan suatu keinginan membeli barang
bank, dengan tujuan agar anak mengerti cara
tertentu, harus disertai usaha menabung terlebih
menabung di bank mulai dari proses penulisan di
dahulu.
dan
wawancara
dengan
slip untuk penabungan maupun penulisan slip untuk penarikan uang tabungan di teller.
menetapkan
mereka
pada
tujuan
menabung
mengajarkan
anak.
Hal
anak
ini
juga
guna
untuk
akan
Selain mengajarkan anak untuk menabung di rumah, orang tua juga mengajarkan anak untuk
Orang tua juga dapat mengajarkan anak untuk
menabung di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian,
menetapkan tujuan menabung guna mewujudkan
untuk menarik minat siswa untuk menabung di
keinginan yang ingin dicapai oleh anak. Menabung
sekolah,
untuk masa depan tanpa menetapkan tujuan yang
himbauan
jelas akan membuat anak tidak menganggap hal
membiasakan anak untuk menabung, sehingga
tersebut sebagai sesuatu yang penting untuk
orang tua berusaha memberikan strateginya untuk
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014, I (1): 1-9
Kepala SD pada
Al-Furqan
orang
tua
memberikan siswa
untuk
Wulandari, et al., Strategi Orang Tua dalam Menanamkan .........
8
anak agar anak rajin menabung di sekolah. Pihak
bahwa : para orang tua siswa SD Al-Furqan dalam
sekolah memberikan fasilitas menabung untuk
mengajarkan anak mereka untuk rajin menabung
siswa dengan menyediakan buku tabungan untuk
dapat dilakukan di rumah dan di sekolah. Kegiatan
masing-masing
menabung
siswa,
sedangkan
orang
tua
di
rumah
dilakukan
dengan
mengajarkan anak untuk menabung. Orang tua
menyediakan celengan yang berbentuk unik,
dapat mengajarkan anaknya untuk menabung di
menarik dan variatif. Ketika tabungan tersebut
sekolah, melalui sisa uang saku anak yang
terkumpul, orang tua biasa memberikan reward
dikumpulkan dan setiap seminggu sekali uang
atau hadiah kepada anak agar supaya motivasi
tersebut ditabungkan di sekolah. Orang tua
anak dalam menabung semakin meningkat. Selain
terkadang juga memberikan uang saku tambahan
itu, orang tua juga menceritakan pengalaman
pada anak untuk ditabungkan di sekolah. Selain
orang-orang
itu, dari pihak sekolah sendiri juga sering
Melalui
memotivasi
dan
pembelajaran dan gambaran mengenai manfaat
memberikan masukan pada siswa agar berhemat
menabung. Orang tua juga memberikan contoh
dengan cara menyisakan uang sakunya untuk
keteladanan
ditabung. Hal ini akan menjalin kerjasama yang
menabung yang dilakukannya, seperti kegiatan
kooperatif antara pihak sekolah dengan orang tua
menabung di celengan, menabung di bank serta
siswa, karena ada kontrol sosial yang terjadi antara
sesekali mengajak anak pergi ke bank agar anak
orang tua dan pihak sekolah.
mengetahui bagaimana proses menabung di bank.
siswa
untuk
menabung
Berdasarkan lima kriteria tingkat keberhasilan
sukses
cerita
karena
tersebut
pada
anak
rajin menabung. anak
memperoleh
melalui
kebiasaan
Dalam menanamkan kebiasaan anak menabung,
strategi yang diterapkan oleh orang tua, strategi
orang
yang paling sukses diterapkan oleh orang tua siswa
menetapkan tujuan menabung, misalnya mereka
adalah strategi memberi contoh keteladanan pada
menginginkan suatu barang untuk dimiliki.
anak, karena pada umumnya anak lebih mudah menerima
sesuatu
dengan
diberikan
tua
juga
mengajarkan
anak
untuk
Kegiatan menabung juga dapat dilakukan di
contoh
sekolah, seperti menabungkan sisa uang saku anak
keteladanan seperti dalam kegiatan menabung
yang dikumpulkan dan seminggu sekali uang
secara langsung, daripada hanya berupa nasehat.
tersebut ditabungkan di sekolah. Orang tua juga
Hal ini akan berdampak positif pada anak,
memberikan
sehingga akhirnya mereka akan lebih hemat dan
ditabungkan di sekolah. Untuk mengetahui tingkat
rajin menabung.
keberhasilan strategi yang diterapkan oleh orang
uang
saku
tambahan
untuk
tua digunakan lima kriteria. Strategi yang paling KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014, I (1): 1-9
sukses diterapkan oleh orang tua siswa adalah strategi memberi contoh keteladanan pada anak.
Wulandari, et al., Strategi Orang Tua dalam Menanamkan .........
Pada umumnya anak lebih mudah menerima
[4]
Setyaka, H. 2014. Rahasia Kebiasaan Orang-orang Sukses Sejak Bangun Pagi Hingga Sebelum Sarapan. Yogyakarta: DIVA Press
[5]
Widayati, Sri dkk. 2002. Reformasi Pendidikan Dasar. Jakarta: Grasindo
sesuatu dengan diberikan contoh keteladanan seperti dalam kegiatan menabung secara langsung, daripada hanya berupa nasehat. Hal ini akan berdampak positif pada anak, sehingga akhirnya mereka akan lebih hemat dan rajin menabung. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka strategi yang
disarankan
pada
orang
tua
dalam
menanamkan kebiasaan menabung pada anak, yaitu: (1) Orang tua siswa, hendaknya perlu menerapkan strategi-strategi yang menarik pada anak agar mereka menjadi lebih bersemangat untuk menabung dan berperan aktif dalam memotivasi anak untuk menabung, (2) Pihak sekolah, perlu lebih
aktif
dalam
menggerakkan
program
menabung di SD Al-Furqan Jember. Selain itu, pihak sekolah perlu memberikan reward atau hadiah pada siswa yang gemar menabung sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi anak untuk menabung
sehingga
anak
menjadi
lebih
bersemangat untuk menabung. DAFTAR PUSTAKA [1] Hill, N. 2010. Hukum Sukses tentang Memelihara Kebiasaan Menabung serta Inisiatif dan Kepemimpinan. Tangerang: Karisma Publishing Group [2] Rahmat, A. 2009. Mendidik Anak Rajin Menabung. Yogyakarta: Venus [3] Seto dan Trizki, L. 2012. Financial Parenting Menjadikan Anak Cerdas dan Cermat Mengelola Uang. Jakarta: Noura Books
ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2014, I (1): 1-9
9