STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM PEMETAAN POTENSI WISATA KABUPATEN BUTON TENGAH
*Thesar Sugiarti** Hasriayani Amin** Sitti Utami Rezkyawati.* Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIVERSITAS HALU OLEO, 082347431510 thesarsugiarti32gamil.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten dalam pemetaan potensi wisata Kabupaten Buton Tengah dan faktor-foktor apa saja yang mempengaruhi strategi komunikasi tersebut Tipe penelitian yang digunakan adalah dekskriptif kualitatif yakni dengan menyajikan data dalam bentuk deskripsi berupa teks naratif. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah. Adapun informan dalam penelitian ini adalah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Sekretaris Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala Bidang Promosi budaya dan Pariwisata, Seksi Bina objek wisata serta Staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebudayaan dan Pariwisata melakukan strategi komunikasi dalam usaha meningkatkan Daerah Potensi wisata yang ada di Buton Tengah . Strategi yang digunakan sesuai dengan konsep Anwar Arifin yakni pengenalan khalayak, penyusunan pesan, penetapan metode dan penggunaan media. Adapun faktor pendukung strategi komunikasi yang dilakukan yaitu tingginya potensi wisata Kabupaten Buton Tengah, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi serta perkembangan potensi wisata Kabupaten Buton Tengah. Sementara faktor penghambatnya yaitu perkembangan potensi wisata yang belum merata, akses menuju objek wisata serta ketersediaan dana dan infrastruktur dan penanggulangan sampah yang belum baik pada daerah-daerah objek wisata. Kata Kunci: Strategi komunikasi, Pemetaan Potensi wisata, Pariwisata
ABSTRACT The purpose of this study was to determine the communication strategy undertaken by the Department of Culture and Tourism District in Buton mapping of tourism potential of Central and factors makes anything that affects the communication strateg This type of research is qualitative dekskriptif namely by presenting data in the form of narrative text descriptions . This research was conducted at the Department of Culture and Tourism Central Buton regency . The informant in this study is , Head of Culture and Tourism , the Secretary of Culture and Tourism , Head of Promotion of culture and Tourism , Development Section attractions as well as staff of the Ministry of Culture and Tourism The results showed that the Culture and Tourism undertake a communication strategy in order to increase tourism potential of Regions in the Middle Buton . The strategy used in accordance with the concept of Anwar Arifin ie, knowing the audience , message composition , determination methods and the use of media . The factors supporting the communication strategy undertaken in the high tourism potential of Central Buton regency , utilization of information and communication technology and the development of tourism potential of Central Buton regency . While the inhibiting factor is the development of tourism potential that has not been evenly distributed, access to the attractions and the availability of funds and infrastructure and waste reduction that has not been good in the areas of attraction . Keywords : Communication strategies,Mapping of tourism potential , Tourism
PENDAHULUAN Buton Tengah sebagai daerah baru saat ini telah fokus pada pemetaan daerah-daerah potensi wisata, manfaat penelitian ini tentu saja untuk mengetahui potensi yang dimiliki oleh Buton Tengah untuk dikembangkan sebagai objek wisata dan dirumuskan potensinya agar menjadi objek wisata andalan Buton Tengah. Manfaat lainya pemetanan potensi wisata ini yang di jalankan pemerintah Buton Tengah untuk dapat memudahkan mengetahui daerah daerah yang banyak mempunyai potensi wisata yang bisa dikembangkan pemerintah untuk menjadikan wisata Kabupaten Buton Tengah sebagai andalan darah objek wisata di Sulawesi Tenggara. Dari data yang dikeluarkan pemerintah Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Buton Tengah dalam hal kunjungan wisatawam memberikan kontribusi besar dalam perkembangan pariwisata. Berikut ini disajikan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Buton Tengah dalam 2 tahun terakir. kunjungan wisatawan pada tahun 2014, ada 8 orang pertahun wisatawan mancanegara. meningkat pada tahun 2015 menjadi 24 orang pertahun, wisatawan domestik 10 orang per bualan dan meningkat 35 perbulan pada tahun 2015 dan wisatawan lokal ada 20 orang perminggu meningkat 50 orang perminggu pada tahun 2015. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat dikemukakan suatu rumusan masalah yaitu Bagaimana Strategi komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemerintah Kabupaten Buton Tengah Dalam Pemataan Daerah Potensi, Wisata Daerah-daerah pemetaan potensi wisata Kabupaten Buton Tengah, Faktor yang mendukung dan faktor penghambat strategi komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kabupaten Buton Tengah. Dengan tujuan yang dinginkan dicapai dalam penelitian ini
adalah Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah. Untuk mengetahui daerah pemetaan potensi wisata Kabupaten Buton Tengah, Faktor yang mendukung dan faktor penghambat strategi komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah untuk mengembangkan daerah-daerah potensi wisata yang ada di Kabupaten Buton Tengah. Teori Starategi Komunikasi Harold D. Lasswell (Cangara, 2011) yang menyatakan bahwa cara terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan “Who says what in which channel to whom and with what effect?” Dengan berpolakan formula Lasswell itu, komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampainan pesan oleh komunikator melalui suatu media.Penetapan strategi dalam perencanaan komunikasi tentu saja kembali kepada elemen dari komunikasi, yakni who says what, to whom through what channels, and with what effects. Karena itu strategi yang dijalankan dalam perencanaan komunikasi harus diawali dengan langkah – langkah sebagai berikut (Arifin, 2004) : Terdiri dari Pengenalan Khalayak, Penyusunan Pesan, Penetapan metode dan Penggunaan Media METODE PENELITIAN Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah. daerah-daerah pemetaan potensi wisata. sedangkan Objek penelitian ini adalah pada kantor Tengah
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton
Teknik Pengumpulan Data Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada lokasi penelitian, yang ditempuh melalui observasi dan melalui wawancara. 1. Observasi Metode ini menggunakan pengematan atau penginderaan terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku. Penggumpulan data dengan menggunakan alat indra dan diikuti dengan pencacatan secara sistimatis terhadap fenomena yang diteliti Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian, untuk memperoleh data dasar yang berkaitan dengan permasalahan. 2. Wawancara Wawancara yaitu sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan dengan menggunakan pedoman wawancara secara terstruktur. 3
Dokumentasi Dokumentasi merupakan sumber pelengkap dari metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial sebgai sumber pelengkap dengan cara pengumpulan data dalam memperoleh data yang dibutihkan untuk penelitian dengan maksud agar data yang dikumpulkan lebih akurat.
Teknik Analisi Data Pada dasarnya data merupakan penyususnan data sesuai dengan tema dan katagori untuk mendapatkan jawaban atas perumusan masalah. Oleh karena itu, data yang dihasilkan haruslah seaktual dan sedalam mungkin. Jika dimungkinkan mengali data sebanyakbanyaknya untuk mempertajam dalam proses penganalisisan.
Data yang diperoleh dalam penelitian inni akan dianalisi dengan menggunakan bentuk analisis kualitatif. Analisis ini akan mendiskripsikan dan menguraikan
hasil penelitian
berdasarkan observasi langsung dilapangan selanjutnya diberi penafsiran dan kesimpulan . Data kualitatif ini diuraikan dengan menggunakan kalimat secara logis dan kemudian merelevansikannya denagan teori yang mendukung. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Industri pariwisata merupakan salah satu penopang perekonomian di Kabupaten Buton Tengah. Pembangunan sektor pariwisata mampu memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat umtuk berusaha dan bekerja. Kunjungan wistawan di Kabupaten Buton Tengah dapat memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah dalam mengembangakan potensi wisata yang ada di Kabupaten Buton Tangah pihak dians dalam hal ini tugas pemerintah adalah memetakan potensi wisata menurut klasifikasinya yaitu: Wisata Bahari
Wisata Mangrove
Wisata Terpadu
Wisata Lainnya
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah, merupakan unit kerja di lingkungan pemerintah Kabupaten Buton
Tengah yang memiliki otoritas di bidang
kebudayaan dan pariwisata. Dengan semakin kompleks dan tingginya tingkat persaingan dalam mendatangkan wisatawan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah dituntut dapat melakukan barbagai usaha untuk meningkatkan daerah potensi yang akan menjadi objek wisata yang dapat unggul. Kabupaten Buton Tengah terkenal memiliki banyak potensi ini pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memudahkan para
wisatawan umtuk berkunjung untuk mengetahui letak – letak potensi wisata yang di miliki Kabupaten Buton Tengah dengan cara memetahkan potensi wisata berdasarkan wisata Bahari, wisata Terpadu, wisata Mangrove dan wisata Lainnya
Pembahasan Penelitian Dalam pemetaan potensi wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah melakukan startegi komunikasi yaitu: 1. Pengenalan Khalayak Hal ini pertama dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam strategi komunikasinya adalah dengan memalakukan pengenalan potensi wisata kepada khalayak sasaran. Hal ini dilakukakn yakni dengan melakukan analisis daerah yang berpotensi wisata terlebih dahulu. Analisis daerah potensi wisata agar strategi yang dilakukan dapat tepat sasaran, berdasarkan analisis potensi wisata kemudian ditetapkan strategi komunikasi. 2. Penyusunan Pesan Dalam penyusuana pesan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah menyesuikan dengan khalayak sasaran contonya
dimana wisatawan
mancanegara cenderung mencari objek wisata yang kaya dengan keindahan alam yang masih alami dan budaya. Untuk itu pesan yang di sampaikan juga bersifat persuasif dan informatif agar calon wistawan berkunjung di Kabupaten Buton Tengah. Kabupaten Buton Tengah memiliki kharateristik yang khas di bidang pariwisata dalam hal memajukan objek daerah tujuan wisata dalam hal ini pemerintah dinas tidak
berkerja sendiri akan tetapi pemerintah bekerjasma dengan para
masyarakat untuk memperkenalkan pada calon wisatawan yang berkunjung tentang wisata alam dan wisata lainnya yang memiliki nilai – nilai budaya. 3. Penetapan Metode Agar tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggunakan berbagai metode dalam penyampaiaan pesannya. Metode yang pertama digunakan adalah metode informatif, dimana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah selalu memberikan keterbukaan informasi baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. setiap kebijkan selalu diumumkan melalui berbagai media. Selanjutnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah juga menggunakan metode repetition (pengulangan). Setiap pesan yang di sampaikan selalu di sampaikan secara berulang. 4. Penggunaan Media Salah satu Penentuan keberhasilan strategi komunikasi adalah pemilihan media yang tepat sebagai penyampaiaan pesan. Hal ini sangat berguna dalam penyampaian pesan-pesan kepariwisataan yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah dalam meningkatkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Buton Tengah Dalam memperkuat strategi komunikasi yang dilakukan pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah dalam mengembangkan potensi wisata Kabupaten Buton Tengah dilakukan analisis SWOT yang terdiri dari strentgh (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman) 1.
Strength (Kekuatan)
Kekuatan dari strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah terletak pada perencanaan, intensitas dan sumber daya yang dimililki. Setiap agenda, kegiatan dan kebijakan yang dikeluarkan sebelumnya telah melalui proses perencanaan yang baik dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang ada. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah sudah masuk dalam tahapan mengidentifikasi daerah - daerah yang berpotensi wisata, Buton Tengah memang memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan, mulai dari goa, pantai, wisata religi dan budaya. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah bahkan telah mengelurkan sebuah buku yang berjudul "Negeri Seribu Goa" yang dimaksudkan sebagai promosi pariwisata Buton Tengah sebagai salah satu andalan Buton Tengah dalam sektor pariwisata. 2. Weakness (Kelemahan) Kelemahan dari strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah terletak pada masih kurangnya penyebaran informasi kepariwisataan di masyarakat dan pengolahan objek wisata. Strategi komunikasi yang dilakukan msih belum mampu menimbulkan kesadaran yang meneyluruh bagi masyarakat Kabupaten Buton Tengah. Meski telah melakukan usaha -
usaha seperti pembentukan kelompok sadar wisata di setiap kelurahan,
pelaksanaannya masih belum mencapai target ynag diinginkan 3. Opportunity ( Peluang)
Peluang yang dimiliki terletak pada banyaknya potensi wisata yang tinggi di Kabupaten Buton Tengah. Dengan banyaknya Potensi wisata yang tinggi, strategi komunikasi yang dilakukan akan lebih mudah menarik perhatian calon wisatawan. Selain potensi wisata alam yang sudah ada, pengembangan potensi wisata yang tinggi dapat menjadi daya tarik calon wisatawan untuk berkunjung dan menikmati objek wisata yang ada di Kabupaten Buton Tengah. 4.
Threats (Ancaman) Strategi komunikasi yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Buton Tengah tidak terlepas berbagi ancaman. Ancaman – ancaman tersebut antara lain kondisi akses jalan menuju objek wisata yang kurang bagus serta kurangnya sarana transportasi yang belum maksimal serta pemeliharaan objek wisata dan persaingan pariwisata di kota lain di Indonesia., strategi komunikasi yang digunkan Dinas Buton Tengah tidak tersosialisasikan dengan baik sertanya kurangnya pemanfaatan media yang lebih luas serta, fasilitas yang belum memadai dan tidak terawat secara berkepanjang Daerah Pemetaan Potensi Wisata Kabupaten Buton Tengah Dalam melalukan strategi komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengembangkan potensi wisata dalam mengembangakan potensi wisata yang ada di Kabupaten Buton Tangah pihak dians dalam hal ini memetakan potensi wisata menurut klasifikasinya yaitu: Wisata Bahari
Wisata Mangrove
Wisata Terpadu
Wisata Lainnya
Faktor yang Mendukung dan Faktor Penghambat Strategi Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah 1. Faktor Pendukung a. Potensi Wisata Kabupaten Buton Tengah Buton Tengah Sebagai daerah pemekaran dri Buton Sulawesi Tenggara dengan nilai keindahan alamnya dan budaya yang menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan. baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Berdasarkan hasil wawancara, observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor pendukung dalam strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buton Tengah adalah daerah potensi wisata yang tinggi di Kabupaten Buton Tengah. Mulai dari wisata bahari, wisata terpadu, wisata mangrove, dan wisata lainnya. Hal ini menjadi salah satu nilai tambahan tersendiri dimana motif berwisata dan tujuan wisata yang dimiliki oleh wisatawan juga berbeda – beda. Tingginya potensi wisata di Kabupaten Buton Tengah memberikan kesempatan pada wisatawan untuk menikmati daerah potensi wisata yang ada di Kabupaten Buton Tengah. b. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah memberikan dampak yang sangat positif bagi industri pariwisata di Kabupaten Buton Tengah dalam mengembangkan daerah potensi wisata. Perkembangan teknologi telah memeberikan kemudahan bagi penyebaran informasi, tidak terkecuali informasi tenatang kepariwisataan. Dengan teknologi
internet, potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Buton Tengah dapat diketahui oleh calon wisatawan. Hasil observasi yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan bahwa salah satu media yang banyak digunakan wisatawan untuk mendapatkan informasi mengenai Kabupaten Buton Tengah adalah melalui internet. Baik itu melalui media sosial maupun situs – situs yang menyediakan informasi kepariwisataan. Dengan menyadari hal tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah pun gencar melakukan promosi melalui internet, baik melalui websait maupun media sosial. Website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah dapat dikunjungi di alamat www. pesona_buton tengah.com. c. Perkembangan Potensi Wisata di Kabupaten Buton Tengah Kabupaten Buton Tengah merupakan salah satu Kabupaten yang ada diprovinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi wisata yang sangat banyak dan beraneka ragam. Kebutuhan wisatawan akan terpenuhi dan hal ini sangat berperan penting dalam mengembangkan daerah tujuan objek wisata. Dengan semakin pesatnya perkembangan potensi wisata maka akan membantu memenuhi perekonomian masyarakat dan memajukan daerah tujuan objek wisata di kabupaten Buton Tengah. 2. Faktor Penghambat a. Pengambangan potensi wisata yang belum merata Industri pariwista di Kabaupaten Buton Tengah, dalam hal ini belum semua potensi wisata yang ada di Kabupaten Buton Tengah dapat dikembangan, hanya ada beberapa objek wisata yang menjadi prioritas dan fokus pemerintah dalam pengembangannya inilah yang menjadi faktor penghambat dan masih sangat lemah
karena pihak dinas belum bisa mengembangkan semua potensi wisata yang ada di Kabupaten Buton Tengah secara maksimal. a. Akses Menuju Objek Wisata Dalam mengambangkan potensi wisata, akses menuju objek wisata sangat baik tampa ada hambatan, akan tetapi pihak dinas mengalami hambatan yang cukup berat karena akses menuju objek daerah tujuan wisata mengalami kerusakan yang cukup parah dan berdampak pada kenyamanan para wisatawan untuk mau berkunjung dan menikmati wisata yang ada di Kabupaten Buton Tengah. b.
Ketersediaan Dana dan Infrastruktur Infrastruktur adalah salah satu faktor yang penting dalam industri pariwisata. Namun pengadaan infrastruktur masih belum maksimal ini dikarenakan
terkait
ketersediaan dana yang dianggrakan oleh pemerintah, untuk infrastruktur di bidang pariwisata masih termaksud penunjang dimana pemerintah menggukan skala prioritas dan pembanggunan jalan akan lebih diutamakan karena jalan inilah yang menjadi sangat penting untuk menikmati keindahan objek daerah tujuan wisata Kabupaten Buton Tengah d. Penanggulangan Sampah Yang Belum Baik Pada Daerah Objek Wisata Kebuapaten Buton Tengah memiliki daerah-daerah yang berpotensi wisata akan tetapi daerah potensi wisata tersebut kurang mendapatkan perawatan dari pemerintah dan masyarakat setempat dikarenakan banyaknya sampah yang berserakan serta kurang baik dalam perawatan dan pengolahan daerah-daerah objek wisata yang belum maksimal. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian diatas penulis menarik kesimpulan dengan melihat aktivitas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah dalam meningkatkan daerah potensi wisata di Kabupaten Buton Tengah sebagai berikut Strategi komunikasi yang dilakukan pihak Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah dengan melakukan pengenalan khalayak, penyampainan Pesan, penentuan metode dan pemilihan media, strategi ini yang dilakukan pemerintah dalam pengembangkan objek wisata Kabupaten Buton Tengah, selain strategi komunikasi dengan menggunakan analisis SWOT juga dapat memperkuat startegi komunikasi
yang di gunakan oleh pemerintah Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Buton Tengah dalam mengembangkan objek wisata. Daerah pemetaan potensi wisata yang telah dipetakan menggunakan strategi komunikasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buton Tengah terdiri dari wisata Bahari, Wisata Terpadu, Wisata mangrov dan Wisata lainnya ke empat pemetaan potensi ini yang menjadi fokus pemerintah untuk di kembangkan sebagai daerah objek wisata andalan yang ada di Kabupaten Buton Tengah. Faktor Pendukung, yaitu potensi wisata Kabupaten Buton Tengah, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta perkembangan potensi yang tinggi di Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton Tengah juga sudah mengelurkan buku yan berjudul Epedisi Negeri Seribu Goa yang digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
untuk
mempeomosikan
daerahnya.
Faktor
penghambat,
yaitu
pengembangan objek wisata yang tidak merata dan akses menuju objek wisata yang mengalami kerusakan dan kurangnya dana infrastruktur dalam mengembangankan objek tujuan wisata.sertanya kurangnya pemanfaatan media yang lebih luas serta
sosialisasi yang belum maksimal, Fasilitas yang belum memadai dan tidak terawat secara berkepanjangan. DAFTAR PUSTAKA Chafid, Fandeli, 1995. Dasar-Dasar Manajamen Kepariwisataan Alam, Liberty, Yogyakarta. Hadinoto, Kusudianto, 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Parawisata, UI- Press, Jakarta. Mulyana, Deddy, 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar: PT. Remaja Rosda Karya, Bandung. --------------, 2001. Metode Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi: PT. Remaja Rosda Karya, Bandung. Pendit, Nyoman, S., 1968. Ilmu Parawisata, Suatu Pengantar Perdana, Pradia Paramitha, Jakarta. Purwanto, 1987. Objek Wisata Dan Jenisnya Dalam Pandangan Pengembangan Parawisata, Kanisius, Jakarta. Rakhmat, Jalaluddin, 2000. Metode Penelitian Komunikasi, Pt. Remaja Rosda Karya, Bandung. Saleh, Sofian, 1989. Pendekatan Pengembangan Objek Wisata, Sinar Baru, Jakarta. Tanjung, 1990. Pembangunan Parawisata Di Indonesia, Gramedia, Jakarta. Winardi, 1992. Promosi Dan Reklame, Mandar Maju, Bandung. Bungin, Burhan, 2015. Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication) Pemasaran dan Brand Destinasi, Prenada Media Group, Jakarta. Yoeti, Oka, 2013. Pemasaran Pariwisata, CV Angkasa, Bandung. Pitana, Surya, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Andi Offset, Yogyakarta Surdayana, Octavia, 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisata, Alfabeta, Bandung. Yoeti, Oka, 1996. Pemasaran Pariwisata Terpadu, CV Angkasa, Bandung. Cangara, 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi, PT RajaGrafindo Persarda, Jakarta. Andayani,Henny, 2014. Manajemen Pemasaran Pariwisata, Graha Ilmu, Yogyakarta