STRATEGI KOMUNIKASI DALAM AKTIVITAS DAKWAH MAJELIS RASULULLAH DI PANCORAN JAKARTA SELATAN
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh: Anis Solihat 1110051000087
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M / 1436 H
STRATEGI KOMT]IIIKASI DALAM AKTIVITAS DAKWAII MAJELIS RASULULLAII DI PANCORAN JAKARTA SELATAI\
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (s.Kom.I)
Oleh: Anis Solihat
NrM. 1il0051000087
Dosen Pembimbing:
NrP.
1
971 0 4122000032001
JURUSAN KOMT]NIKASI DAI\[ PEIIYIARAN ISLAM FAKT]LTAS DAKWAII DAI\[ ILMU KOMT]I\-IKASI
I]NIVERSITAS ISLAM I\"E GERI SYARIF HIDAYATULLAII JAKARTA
20t5M/1436H
PENG}'SAHAN PAIIITIA UJIAN
AKTMTAS PANCORAN JAKARTA
Skripsi berjudul STRATEGI KOMUMKASI DALAM
DAK\ilAH MAJELIS RASULULLAII
DI
SELATAN telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 09 April 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.l.) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jakart4 09 April2015 Sidang Munaqasyah Sekretaris merangkap anggota,
Ketua merangkap anggota,
n |I n ,Y W,, wL<XWI4-.-_
P 'AlI I 'lu Fita Faturokhman. M.Si
.Zlunandar, Vtn
NrP. 19830610 2009122 001
196206?.6199403 t
Anggota, Penguji II
Penguji I
M4
960t202 199503
I
Ade Rina Farida- M.Si NIP. 19770513 2007012 2 018
001
Pembimbing
ra. Musfirah Nurlailv.
M4
NIP. 19710412200003 2 001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 30 Maret 2015
Anis Solihat
iii
ABSTRAK Anis Solihat Strategi Komunikasi Dalam Aktivitas Dakwah Majelis Rasulullah Di Pancoran Jakarta Selatan Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kelancaran suatu lembaga, kelancaran suatu lembaga tanpa adanya komunikasi maka lembaga tidak akan berjalan. Komunikasi penting bagi Majelis Rasulullah karena komunikasi membuat program Majelis Rasulullah dikenal oleh masyarakat. Selain itu Majelis Rasulullah yang merupakan bagian dari organisasi masyarakat yang menjalankan perintah Allah untuk mengajak umat Nabi Muhammad agar dapat meningkatkan diri dalam memahami, dan mengamalkan ajaran Islam yang benar menurut syari’at Islam. Oleh karena itu sekarang ini banyak masyarakat yang belum mengenal lebih siapa itu sosok Nabi Muhammad dan di majelis inilah masyarakat dikenalkan kepribadian Rasulullah sehingga dapat melahirkan kecintaan masyarakat kepada Rasulullah. Keberhasilan sebuah organisasi dalam berdakwah sangat ditentukan oleh strategi yang digunakan. Maka rumusan dari latar belakang masalah adalah: Bagaimana strategi komunikasi dalam aktivitas dakwah Majelis Rasulullah di Pancoran Jakarta Selatan? Bagaimana perumusan strategi Majelis Rasulullah? Bagaimana implementasi strategi Majelis Rasulullah? Bagaimana evaluasi strategi Majelis Rasulullah? Dan Faktor apasaja yang menjadi pedukung dan penghambat dakwah Majelis Rasulullah? Untuk memudahkan penulis dalam menganalisis data-data yang diperoleh dari penelitian, maka penulis menggunakan teori Fred R. David yang membagi strategi menjadi tiga tahapan, yakni: perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu dengan cara memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. Metode penelitian deskriptif merupakan proses pencarian fakta, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Sedangkan tekhnik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Strategi komunikasi dalam aktivitas dakwah Majelis Rasulullah di Pancoran Jakarta Selatan menggunakan beberapa cara yaitu melalui memfokuskan objek dakwah pada kaum remaja, mempertahankan cara yang dilakukan ulamaulama terdahulu, berdakwah dengan kelembutan dan memanfaatkan media dakwah. Faktor pendukung dakwah Majelis Rasulullah yaitu, memiliki pemimpin yang kharismatik, banyaknya donasi dari para jama’ah, Loyalitas dan komitmen pengurus dan anggota untuk menjaga, membangun, dan melestarikan Majelis Rasulullah, Kefanatikan para jama’ah terhadap Majelis Rasulullah dan Banyaknya Infocus disetiap pengadaan acara. Serta Faktor Penghambat dakwah Majelis Rasulullah antara lain, kemacetan yang sering terjadi pada saat pelaksaan majelis, tidak tertibnya jama’ah dalam berkendara, dan secara keuangan tidak didukung oleh pemerintah.
iv
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam tiada kata yang pantas diucapkan selain rasa syukur kepada Allah SWT yang selalu memberikan nikmat sehat, iman, islam, rezeki, dan sebagainya. Shalawat serta salam teriring kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita semua mendapat syafaat di hari akhir nanti. Amin ya rabbal alamin. Dengan kesehatan dan kelancaran yang diberikan Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran, kekuatan fisik, dan kekuatan mental untuk menyelesaikan skripsi ini dengan judul Strategi Dakwah Majelis Rasulullah. Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan serta dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada: 1. Dr. H. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Faklutas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Suparto. M.Ed. Ph.D, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan, dan Dr. H. Sunandar M.A selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. 2. Rachmat Baihaki, M.A selaku Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, dan Fita Faturrahman, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan Umi Musyaroffah, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan skripsi.
v
3. Dra. Musfirah Nurlaily, M.A selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu dan memberi pengarahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat. 5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pelayanan peminjaman buku-buku untuk digunakan dalam penulisan skripsi ini. 6. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Agus S dan Ibunda Sernih A yang menjadi penyemangat utama penulis dalam menghadapi setiap kendala selama penulisan ini. Terimakasih atas pengorbanan materi yang tidak terhitung banyaknya, dorongan semangat, serta do’a yang terus dipanjatkan demi kelancaran menyelesaikan skripsi ini. 7. Habib Muhammad Bin Alwi Al Kaff dan H. Syukron selaku sekretariat Majelis Rasulullah yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan informasi seputar Majelis rasulullah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman-teman seperjuangan Kelas KPI C dan teman-teman jurusan KPI angkatan 2010, Indah, Atik, Dede, Lia, Ida, Dyah, Dini, Heni, Elis, Siska, dan yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat yang begitu besar, pengorbanan waktu, bantuan, do’a untuk kelancaran menyelesaikan skripsi ini. 9. Teman-teman KKN SOCCERS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010 yang selalu memberikan semangat terus menerus dalam menyelesaikan skripsi ini.
vi
10. Dan untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi. Atas kekurangan dalam penulisan penelitian ini, penulis mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya. Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca maupun penulis. Akhir kata terimakasih penulis ucapkan untuk para Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan begitu banyak ilmunya, semoga ilmu yang diberikan menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah.
Tangerang, Maret 2015
Penulis
vii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... PERSETUJUAN PANITIA UJIAN .................................................................. LEMBARAN PERNYATAAN .......................................................................... ABSTRAK ........................................................................................................... KATA PENGANTAR ......................................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ B. Batasan dan Rumusan Masalah ..................................................... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................... D. Metodologi Penelitian ................................................................... E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... F. Sistematika Penulisan .................................................................... KAJIAN TEORITIS A. Strategi 1. Pengertian Strategi ................................................................. 2. Tahapan-Tahapan Strategi ..................................................... B. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi .......................................................... 2. Unsur-Unsur Komunikasi ...................................................... 3. Macam-Macam Komunikasi .................................................. C. Strategi Komunikasi 1. Pengertian Strategi Komunikasi............................................. 2. Fungsi Strategi Komunikasi ................................................... D. Aktifitas Dakwah 1. Pengertian Aktifitas Dakwah ................................................ GAMBARAN UMUM MAJELIS RASULULLAH A. Sejarah Berdirinya Majelis Rasulullah......................................... B. Landasan Pemikiran ..................................................................... C. Visi, Misi, dan Struktur Kepengurusan ....................................... D. Program Kegiatan Majelis Rasulullah ......................................... TEMUAN DAN ANALISIS A. Strategi Dakwah Majelis Rasulullah ............................................. 1. Perumusan Strategi Majelis Rasulullah .................................... 2. Implementasi Strategi Majelis Rasululah ................................. 3. Evaluasi Strategi Majelis Rasulullah ........................................ B. Faktor Pendukung dan penghambat dakwah Majelis Rasulullah ..................................................................................... 1. Faktor Pendukung Dakwah Majelis Rasulullah ....................... 2. Faktor Penghambat Dakwah Majelis Rasulullah .....................
viii
i ii iii iv v viii x
1 5 6 7 10 11
13 14 15 17 19 23 25 26
28 30 32 35
39 41 48 53 54 55 56
BAB IV
PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. B. Saran-Saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
57 59
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dan Wawancara dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian dari Sekretariat Majelis Rasulullah.. Lampiran 3. Surat Kesediaan Hasil Wawancara. Lampiran 4. Foto-Foto dan Dokumentasi.
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah yang terus berkembang sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman. Dakwah adalah suatu proses usaha yang tidak pernah mengenal istilah istirahat dan selesai. Selama manusia masih hidup di dunia dengan beraneka ragam permasalahannya selama itupulalah proses mutlak dakwah diperlukan. Dalam ajaran Islam dakwah merupakan suatu kewajiban yang dibebankan agama kepada pemeluknya. Dengan demikian, dakwah bukanlah semata mata timbul dari pribumi atau golongan, walaupun aktifitas ini dikhususkan
pada
satu
golongan
atau
individu
(thaifah)
yang
melaksanakannya.1 Dakwah Islam memerlukan sebuah strategi baru yang mampu mengantisipasi perubahan zaman yang semakin dinamis. Oleh sebab itu dalam rekayasa peradaban Islam sekarang ini guna menyongsong kebangkitan ummat di zaman modern diperlukan formasi strategi yang tepat.2 Dakwah harus tampil secara aktual, faktual, dan kontekstual. Aktual dalam arti memecahkan masalah terkini (kontemporer) yang sedang hangat di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu dakwah haruslah dikemas dengan cara dan metode yang tepat dan pas. Hal ini mengacu pada firman Allah SWT dalam surah an-Nahl ayat 125 sebagai berikut: 1
M. Qurais Shihab, Membumikan al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994), Cet. VI, h. 194 M. Bahri Ghazali, Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet ke-1, h. 33 2
1
2
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.(Q.S an-Nahl: 125) Islam sebagai agama dakwah menuntut umatnya agar selalu menyampaikan dakwah, karena kegiatan ini merupakan aktifitas yang tidak pernah usai selama kehidupan dunia masih berlangsung dan masih akan terus melekat dalam situasi dan kondisi apapun untuk coraknya. Islam menjauhkan umat dari kedengkian, bentrokan antar suku dan bangsa. Perselisihan dan permusuhan antar sesama muslim merupakan sikap perpecahan dan kerugian, maka adalah suatu kewajiban bagi generasi penerus untuk membangkitkan rasa persatuan dan persaudaraan.3 Islam adalah agama yang memandang setiap pemeluknya sebagai da’i bagi dirinya sendiri dan orang lain. Peran Dai dalam membina remaja tidak kalah pentingnya dengan orang tua, karena dari merekalah dapat menyerap pemahaman tentang akhlakul karimah dalam islam sebagai bekal melaksanakan kehidupan bermasyarakat. Maka
dari
itu
peran
Dai-Dai
sangat
diharapkan
kesungguhannya,
semangatnya, kesabarannya dan keridhoannya dalam menyampaikan ilmu dan dakwahnya sebagai bentuk pembinaan remaja muslim.
3
Yusuf Qardhawi, Kerangka Ideologi Islam, (Bandung: Risalah, 1985), h. 149
3
Pada Dai-Dai diharapkan mampu memberikan contoh atau teladan dalam perilaku sehari-hari sehingga bisa menjadi contoh dan panutan bagi para remaja muslim. Dai-Dai diharapkan tidak pasif menunggu jika ada remaja yang ingin mengaji, akan tetapi harus dapat aktif mengajak para remaja untuk giat mengaji. Dai-daiyah diharapkan
selalu aktif berdakwah dengan selalu
mengangkat dalil-dalil dalam Al-quran dan Al-hadist untuk meningkatkan kualitas agama mereka. Begitu banyak atau menjamurnya kegiatan kegiatan dakwah yang ada di masyarakat serta lembaga-lembaga dakwah formal maupunb non formal, akan tetapi masih banyaknya para remaja yang melakukan penyimpangan moral serta kurang optimalnya pengawasan orangtua dan pengawasan diri seperti banyak ditemukan remaja menghabiskan waktunya untuk melakukan hal yang tidak bermanfaat seperti, narkoba, minum-minuman keras (khamar) dan, berjudi. Pengaruh negatif dari perkembangan teknologi dan budaya yang dapet merusak sendi-sendi kehidupan mereka yang akan berdampak bagi kelangsungan kehidupanberagama bagi remaja dan masyarakat sekitarnya. Karena kita ketahui remaja adalah gambaran untuk hari esok dan remaja sebagai generasi penerus yang merupakan aset bangsa ini dan harus berlandaskan iman, ilmu dan akhlak yang baik. Strategi merupakan suatu perencanaan atau keputusan manajerial yang strategis untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasitertentu. Dalam konteks dakwah, strategi juga sangat dibutuhkan
4
terutama dalam organisasi Majelis Rasulullah yang merupakan bagian dari organisasi masyarakat. Majelis Rasulullah SAW Nama "Majelis Rasulullah." dalam aktifitas dakwah ini berawal ketika Hb Munzir Almusawa lulus dari Study-nya di Darulmustafa pimpinan Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh Tarim Hadramaut, Yaman. Beliau kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan mencintai nabi saw yang dengan itu ummat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan menjadikan Rasul SAW sebagai Idola. Habib Munzir juga senantiasa mengingatkan agar tidak sampai putus aktifitas untuk mencari ridhanya Allah SWT dan rasa cinta Rasulullah SAW walaupun Majelis Rasulullah tidak ada sosok seorang guru besar seperti Habib Munzir Bin Fuad Al-Musawa. Habib Munzir Bin Fuad Al-Musawa merupakan da’i yang menjalankan dakwahnya di Jakarta Habib Munzir Bin Fuad Al-Musawa selain sebagai da’i beliau juga pimpinan dari Majelis Rasulullah , yang merupakan majelis besar yang ada di Jakarta. Majelis ini berdiri pada tahun 2000, majelis yang awalnya hanya tujuh jama’ah, kini jama’ah Majelis Rasulullah telah mencapai ratusan.4 Majelis Rasulullah ini telah banyak diketahui umat Islam di Jakarta maupun di luar Jakarta. Hal ini menunjukan bahwa Habib Munzir Bin Fuad Al-Musawa berdakwah tidak hanya di Jakarta, akan tetapi dakwahnya telah menyebar keluar daerah Jakarta, sudah tentu diperlukan strategi–strategi untuk menjalankannya agar berhasil dalam menyebarkan dakwahnya. 4
www.majelisrasulullah.org
5
Majelis Rasulullah yang memiliki banyak jama’ah baik dari kalangan orangtua maupun remaja, namun lebih banyak didominasi oleh remaja. Dominasi ini dikarenakan remaja yang haus akan nilai-nilai Islam, rasa penasaran mereka terhadap nilai-nilai Islam yang luhur dan rasa keinginan tahu mereka terhadap Nabi Muhammad SAW, yang sering ditanamkan Habib Munzir Bin Fuad Al-Musawa dalam setiap ceramahnya. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui Strategi Dakwah Majelis Rasulullah Dalam Mencetak Dai-Dai Muda dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul “Strategi Komunikasi Dalam Aktivitas Dakwah Majelis Rasulullah Di Pancoran Jakarta Selatan” B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar penelitian yang akan penulis lakukan lebih terarah dan terperinci, penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas pada “Strategi Komunikasi Dalam Aktivitas Dakwah Majelis Rasulullah Di Pancoran Jakarta Selatan Pada Tahun Mei 2000 Sampai Dengan Tahun 2013” 2. Rumusan Masalah Agar
penelitian
ini
dapat
menjelaskan
secara
mendalam
berdasarkan judul dan pembatasan masalah, maka untuk itu penulis menyusun rumusan masalah yang secara umum, adalah Bagaimana strategi komunikasi dalam aktivitas dakwah Majelis Rasulullah Di Pancoran Jakarta Selatan. Sehingga terbentuk rumusan masakah sebagai berikut:
6
a. Bagaimana perumusan strategi Majelis Rasulullah? b. Bagaimana implementasi strategi Majelis Rasulullah? c. Bagaimana evaluasi strategi Majelis Rasulullah? d. Faktor pendukung dan penghambat dakwah Majelis Rasulullah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian dari penelitian ini untuk mengetahui strategi komunikasi dalam aktivitas dakwah Majelis Rasulullah di Pancoran Jakarta Selatan, yaitu: a. Untuk mengetahui bagaimana perumusan strategi Majelis Rasulullah b. Untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi Majelis Rasulullah c. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi strategi Majelis Rasulullah d. Untuk mengetahui apasaja fartor pendukung dan penghambat dakwah Majelis Rasulullah. 2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang penulis lakukan ini dapat dilihat dari dua aspek, yakni: a. Segi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi khazanah ilmu pengetahuan kepada mahasiswa/I terutama jurusan Kominikasi Penyiaran Islam agar dapat mengetahui Strategi Komunikasi Dalam Aktifitas Dakwah Majelis Rasulullah di Pancoran Jakarta Selatan.
7
b. Segi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, masukan dan pedoman kepada lembaga majelis ta’lim yang ada, khususnya Majelis Rasulullah yakni mengenai strategi komunikasi dalam aktifitas dakwah Majelis Rasulullah dalam masyarakat.
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu dengan cara memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan.5 Menurut M. Najir dalam buku metodologi penelitian menyatakan, bahwa metode penelitian deskriptif merupakan proses pencarian fakta, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti.6 Untuk melengkapi data yang ada, penulis menggunakan cara sebagai berikut: a. Data Primer (Primary data), merupakan data utama yang diperoleh langsung dari responden berupa catatan tertulis dari hasil wawancara, serta dokumentasi. b. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan untuk mencari konsep dari teori-teori yang berhubungan 5
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, Juli 2007), Cet. Ke-24, h. 26. 6 M. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Galia Indonesia, 1998), Cet Ke-3, h. 63
8
dengan masalah dalam penulisan skripsi ini, seperti buku-buku, diktat dan literatur terikat. 2. Subjek dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini tekhnik pengambilan sampling yang digunakan yaitu purposive sampling adalah sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan desain penelitian. Sampling purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang yang benar terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi yang diteliti. a. Subjek Penelitian Adapun subjek penelitian ini adalah strategi komunikasi dalam aktifitas dakwah Majelis Rasulullah di Pancoran Jakarta Selatan. b.
Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah aktifitas dakwah Majelis Rasulullah di Pancoran Jakarta Selatan.
3.
Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data, penulis mengambil langkah-langkah
sebagai berikut: a. Observasi Dalam observasi ini penulis melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian dengan maksud memperoleh data yang konkrit tentang hal-hal yang menjadi objek penelitian.
9
b. Wawancara Penulis mengadakan komunikasi langsung dan mengajukan beberapa pertanyaan ke beberapa pihak yang yang bersangkutan baik secara lisan maupun tulisan dan mendengarkan langsung keteranganketerangan atau informasi dari pengurus Majelis Rasulullah.7 c. Dokumentasi Dalam hal ini penulis mengumpulkan data seputar Profil Majelis Rasulullah, foto-foto yang berhubungan dengan Majelis Rasulullah. 4. Teknik Pengelolaan Data dan Analisis Data Setelah data diperoleh, maka penulis selanjutnya mengelola data dengan cara editing, yaitu kegiatan mempelajari berkas-berkas data yang telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dapat dinyatakan baik. 5. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ini di laksanakan di Majelis Rasulullah yang berlokasi di Jalan Cikoko Barat V, Rt.03/05, Nomor. 66, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan (12770). Telpon: 021-7986709. Dimulai dari bulan Mei 2014 sampai dengan Maret 2015. 6. Analisis data Dalam hal ini penulis menggunakan analisis deskriptif yaitu penulis berusaha menggambarkan objek penelitian (Strategi Dakwah majelis Rasulullah) dengan apa adanya yaitu sesuai dengan kenyataan. 7
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Kominikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11, h. 24
10
Adapun pedoman yang digunakan dalam teknik penulisan skripsi ini adalah buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi)” yang diterbitkan oleh Center For Quality Development and Assurance (CeQDA) Universitas Islam Negri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta 2007.
E. Tinjauan Pustaka Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan tinjauan pustaka terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk menghindari bentuk plagiat, diantaranya: 1. Strategi Dakwah Generasi Muda Masjid Al-Hikmah (GEMA) Dalam Meningkatkan Nilai-nilai Keislaman Para Pemuda Di Kampung Arema Cimanggis Depok, Oleh: Indra Dita Puspito 107051002572 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan tentang strategi dakwah yang dilakukan oleh Generasi Muda Masjid al-Hikmah, dan mencaritahu faktor pendukung dan peghambat strategi dakwah yang disampaikan oleh Generasi Muda Masjid al-Hikmah. 2. Strategi Dakwah Habib Mundzir Al-Musawwa Dalam Membentuk Akhlakul Karimah Remaja Di Majelis Rasulullah, Oleh: Halomoan 108051000185 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan strategi Habib Mundzir Al-
11
Musawwa dalam membentuk akhlakul karimah para remaja yang mengikuti Majelis Rasulullah. 3. Strategi Dakwah Majlis Ta’lim Wali Songo Di Kebayoran Baru Dalam Merealisasikan Ukhuwah Islamiyah, Oleh: Abdul Rahman 108053000052 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. Dalam skripsi ini penulis penjelaskan tentang bagaimana asas strategi dakwah yang dilakukan Majelis Ta’lim Wali Songo dan bagaimana strategi dakwah Majelis Ta’lim Wali Songo dalam merealisasikan Ukhuwah Islamiah.
F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis membagi atas lima secara rinci, sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi
Penelitian,
Tinjauan
Pustaka,
dan
Sistematika
Penulisan. BAB II
TINJAUAN TEORITIS Tinjauan teoritis terdiri dari beberapa hal diantaranya Pengertian Strategi, Tahapan-Tahapan Strategi, Pengertian Komuniksi, UnsurUnsur
komunikasi,
Macam-Macam
Komunikasi,
Strategi Komunikasi, dan Pengertian Aktivitas Dakwah.
Pengertian
12
BAB III PROFIL UMUM MAJLIS RASULULLAH Profil Umum Majlis Rasulullah yaitu tentang Sejarah Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Kepengurusan Majelis Rasulullah, dan Program Kegiatan Majelis Rasulullah. BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS Bab ini berisi tentang Strategi Komunikasi Dalam Aktivitas dakwah Majelis Rasulullah di Pancoran Jakarta Selatan Perumusan Strategi Majelis Rasulullah, Implementasi Majelis Rasulullah, Evaluasi Strategi Majelis Rasulullah dan Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah Majelis Rasulullah
BAB V
PENUTUP Berisi tentang Kesimpulan dan Saran dari seluruh pembahasan sebelumnya dan sekaligus menjawab permasalahan pokok yang dikemukakan sebelumnya.
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Strategi 1. Pengertian Strategi Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa pengertian strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Dalam abad modern ini, penggunaan istilah strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara luas hampir dalam semua bidang ilmu. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapat kemenangan atau pencapaian tujuan.1 Seiring
dengan
perkembangan
disiplin
ilmu, pengertian
strategi menjadi bermacam-macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Menurut Stephanie K. Marrus, pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Selain definisi-definisi strategi yang sifatnya umum tersebut, ada juga pengertian strategi yang lebih khusus, seperti yang 1
http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-strategi-menurut-para-ahli.html
Kamis 15 Mei 2014 Jam 12.14
13
14
diungkapkan oleh dua pakar strategi, Hamel dan Prahalad (1995), yang mengangkat kompetensi inti sebagai hal yang penting. Mereka berdua mendefinisikan strategi yang terjemahannya sebahai berikut ini: “Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir dimulai dari apa yang terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan komptensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.”2 2. Tahapan-Tahapan Strategi Fred R. David mengatakan bahwa dalam proses strategi ada tahapan-tahapan yang harus ditempuh, yaitu: a. Perumusan Strategi Hal-hal yang termasuk kedapal perumusan strategi adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, penetapan kekuatan dan kelemahan secara internal, melahirkan strategi alternatif, serta memilih strategi untuk dilakukan. Pada tahap ini adalah proses merancang, dan menyeleksi beberapa strategi yang akhirnya menuntun pada pencapaian misi, visi dan tujuan organisasi. b. Implementasi Strategi Implementasi strategi disebut juga sebagai tindakan dalam strategi, karena implementasi berarti mobilisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi suatu tindakan. Kegiatan yang
2
Husein Umar, Strategic Management in Action. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2001), hal. 31
15
termasuk dalam implementasi strategi adalah pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan struktur yang efektif, mengubah
arah,
memanfaatkan
menyiapkan
system
anggaran,
informasi
mengembangkan
yang masuk.
Agar
dan
tercapai
kesuksesan dalam implementasi strategi, maka dibutuhkan adanya disiplin, motivasi kerja. c. Evaluasi Strategi Evaluasi strategi adalah tahap akhir manajemen strategi, yaitu proses dimana manajer membandingkan hasil-hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan. Tahap akhir dalam strategi adalah mengevaluasi strategi yang telah dirumuskan sebelumnya.3
B. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Secara historis, kata komunikasi berasal dari kata baghasa latin yaitu perkataan communicare mempunyai arti “berpartisipasi atau memberitahukan”.4 Pendapat lain mengatakan istilah komunikasi berasal dari Bahasa latin, communication yang berasal dari kata communis artinya: “sama” dalam arti sama makna mengenai suatu hal.5 Komunikasi menurut Bahasa (etimologi) dalam “Ensiklopedi Umum” diartikan dengan “perhubungan” sedangkan yang terdapat dalam
3 4
h. 1 h. 4
5
Fred David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhallinda, 2002), hal. 5 Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta, 1974), Onong Uchjana Efendy, Dinamika Komunikasi,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992),
16
buku komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu: a. Communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. b. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku dimana-mana. c. Communis Opinion, yang berarti pendapat umum ataupun pendapat mayoritas. d. Communico, yang berarti membuat sama. e. Demikian juga communication yang berarti sama. Sama disini maksudnya sama makna. Pengertian komunikasi secara etimologis ini memberi pengertian bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambing-lambang atau Bahasa yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang diberi pesan dengan orang yang menerima pesan.6 Adapun pengertian komunikasi menurut istilah (terminology) banyak dikemukakan oleh sarjana yang menekuni ilmu komunikasi antara lain: Menurut Carl I. Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah “The process by which an individuals (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individuals (communicant)” yang berarti: “proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambanglambang atau dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang-
6
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2007), h. 19
17
orang lain (komunikan)”.7 Menurut Onong Uchjana Efendy, hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan Bahasa sebagai alatnya.8 Menurut Anwar Arifin mengatakan bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individuindividu.9 Dari beberapa pakar ahli komunikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa, komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator
kepada
komunikan
melalui
saluran
media
dengan
mengharapkan adanya perubahan prilaku. 2. Unsur-Unsur Komunikasi a. Komunikator Pengirim pesan yang dimaksud disini adalah manusia yang mengambil
inisiatif
dalam
berkomunikasi.
Pesan
disampaikan
komunikator untuk mewujudkan motif komunikasi. Sumber peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber terdiri dari satu orang. Tetapi juga bisa dari satu kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga.
7
Onong U. Efendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981), h. 6 Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 28 9 Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), h. 25 8
18
Sumber disebut dengan sender.10 b. Pesan Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk konkret agar dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya menciptakan sejumlah lambang komunikasi berupa suara, mimic, gerakgerik, lisan dan tulisan. “pesan bersifat abstrak, seorang komunikan tidak akan tahu apa yang ada di dalam benak seorang komunikator, hingga seorang komunikator mewujudkan lambang-lambang komunikasi”.11 Pesan merupakan inti atau perumusan tujuan dan maksud dari komunikator pada komunikan. Pesan merupakan unsur yang sangat menentukan dalam proses komunikasi. “Agar pesan dapat diterima dengan baik, maka pesan yang disampaikan oleh komunikator kopada komunikan harus menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti”.12 Pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda. Pesan biasanya disebut juga message, atau content. c. Channel (saluran): Saluran komunikasi merupakan merupakan tempat
10
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta Grasindo, 2000), h. 24 Dani Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikas: Pendekatan Taksonomi Konseptual, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), h. 23 12 Modry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), Cet ke-1, h. 8 11
19
berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.13 d. Effect (hasil): Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku orang, seseorang atau tidak dengan yang kita inginkan.14 e. Komunikan: komunikan adalah orang yang menerima pesan.15 f. Umpan Balik (Feed Back): Feed Back adalah tanggapan, jawaban atau respon komunikan kepada komunikator, bahwa komunikasinya dapat diterima dan berjalan.16 g. Source (Sumber): Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya.17 3. Macam-Macam Komunikasi a. Komunikasi Pribadi Komunikasi pribadi (personal communication) adalah komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Tatanan komunikasi (setting of communication) ini terdiri dari dua jenis, yakni komunikasi intrapribadi dan komunikasi antarpribadi.
13
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), h. 18 14 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 1998), h. 24 15 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007), h. 46 16 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Press, 2007), h. 46 17 Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 11
20
1) Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication) Komunikasi
intrapribadi
adalah
komunikasi
yang
berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berbicara kepada dirinya sendiri. Dia berdialog dengan dirinya senidri. Dia bertanya kepada dirinya dan dijawab oleh dirinya sendiri.18 Ronald L. Applbaum, et.al dalam bukunya “ Fundamental Concept In Human Communication” (1973,13) mendefinisikan komunikasi intrapribadi sebagai: “Komunikasi yang berlangsung di dalam diri kita: ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri kita sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita”. Mampu berdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri. Penting bagi kita untuk bisa mengenal diri sendiri sehingga kita dapat berfungsi secara bebas di masyarakat. G. Wiseman dan L. Barker dalam karyanya “ SpeechInterpersonal Communication” menjelaskan proses kegiatan yang terjadi dalam diri seorang komunikator, yang katanya digerakkan oleh perangsang internal dan perangsang eksternal. Perangsang internal menunjukan situasi psikologis atau fisiologis misalnya lapar atau gelisah. Perangsang eksternal datang dari lingkungan sekitar komunikator, baik secara terbuka dan sengaja (misalnya,
18
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), Cet. 3, h. 57.
21
melihat lampu lalu lintas), atau secara tertutup dan tidak disadari (misalnya, latar belakang musik dalam tayangan film). 2) Komunikasi Antarpribadi (interpersonal Communication) Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam bukunya “ The Interpersonal Communication Book”. Sebagai:19 “Proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika”. Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi antarpribadi dapat berlangsung antar dua orang yang memang sedang berduaduaan seperti suami istri yang sedang bercakap-cakap, atau antara dua orang dalam suatu pertemuan. Misalnya, antara penyaji makalah dengan salah seorang peserta suatu seminar. b. Komunikasi Kelompok Suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka.20 Komunikasi dalam kelompok yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di anatara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan 19
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), Cet. 3, h. 60. 20 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), Cet.1 h. 65.
22
kedudukannya dalam kelompok. Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi. Komunikasi kelompok juga bisa diartikan sebagai sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka menjadi salah satu bagian dari kelompok tersebut. Michael Burgoon mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagai informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat.21 Kedua definisi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok. c. Komunikasi Massa Komunikasi massa (mass communication) disini ialah komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Hal tersebut perlu dijelaskan oleh karena ada sementara pakara di antaranya Everett M. Rogers, yang menyatakan bahwa selain media massa 21
Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), Cet.1 h. 66.
23
modern terdapat media massa tradisional yang meliputi teater rakyat, juru dongeng keliling, juru pantun dan lain-lain. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Komunikasi media massa biasanya menghendaki organisasi resmi dan rumit untuk melakukan kegiatan operasinya. Produksi surat kabar atau siaran televisi meliputi sumber pembiayaan dan karenanya juga pengawasan keuangan ini memerlukan pekerjaan yang benar-benar mempunyai keahlian, memerlukan menejemen yang baik juga pengawasan yang normatif, serta erat hubungannya dengan orang luar yang mempunyai wewenang dan memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat, dengan demikian maka harus ada orang yang bergerak dalam struktur yang menjamin kontinuitas dan kerja sama.22 C. Strategi Komunikasi 1. Pengertian Strategi Komunikasi Strategi merupakan sebuah cara atau proses yang digunakan organisasi untuk mencapai misisnya. Strategi komunikasi antara berbagai tingkat dalam perusahaan atau organisasi harus konsisten.23 Fokus perhatian ahli komunikasi ini memang penting untuk ditujukan kepada strategi komunikasi ini, karena berhasil tidaknya
22
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), Cet. 3, h. 79-80. 23 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), Cet Ke-1, h.46
24
kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Di lain pihak tanpa strategi komunikasi, media massa yang semakin modern yang kini banyak dipergunakan di negara-negara yang sedang berkembang karena mudahnya diperoleh dan relatif mudahnya dioperasionalkan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Demikianlah pula strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.24 Dalam strategi komunikasi, peran komunikasi sangatlah penting dan harus bersifat dinamis sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera
mengadakan
perubahan
apabila
ada
suatu
faktor
yang
mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi dapat
24
Onong Uchana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni, 1981), h.84
25
datang sewaktu-waktu, terlebih jika komunikasi langsung melalui media massa. Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat pada komponen media atau komponen komunikasi, sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tercapai. 2. Fungsi Strategi Komunikasi Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam proses komunikasi, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Tanpa strategi komunikasi, media masa yang semakin modern kini banyak dipergunakan di negara-negara yang sedang berkembang karena mudahnya diperoleh dan relatif mudah dioperasionalkan, bukan tidak mungkin akan tidak efektif penggunaannya. Strategi komunikasi baik secara makro maupun mikro mempunyai fungsi ganda: a. Menyebarluaskan
pesan
komunikasi
yang
bersifat
informatif,
persuasif, dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk memperoleh hasil maksimal. b. Menjembatani akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan diopresianalkannya media massa begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.25
25
Onong Uchana Effendi, Ilmu teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003) Cet ke-3, h.300
26
D. Aktivitas Dakwah 1. Pengertian Aktivitas Dakwah Aktivitas adalah “Kegiatan atau Kesibukan”.26 Aktifitas yang dimaksud disini adalah sejumlah kegiatan yang terdiri atas usaha-usaha yang ada kaitannya dengan keagamaan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia aktivitas diartikan sebagai segala bentuk keaktifan dan kegiatan.27 Dalam kegiatan sehari-hari banyak sekali aktivitas, kegiatan, atau kesibukan yang dilakukan manusia. Namun, berarti atau tidaknya kegiatan tersebut bergantung pada individu tersebut. Karena menurut Samuel Soeitoe, sebenarnya aktivitas bukan hanya sekedar kegiatan. Beliau mengatakan bahwa aktivitas dipandang sebagai usaha untuk mencapai atau memenuhi kebutuhan.28 Salah satu kebutuhan manusia adalah menuntut ilmu untuk menjadi pintar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka manusia harus belajar dengan cara bersekolah atau mengikuti majelis atau tempat-tempat ilmu, membaca buku, berdiskusi, dan kegiatan-kegiatan lain. Ternyata untuk memenuhi satu kebutuhan saja manusia harus melakukan berbagai aktivitas. Seseorang yang ingin mendalami ilmu agama dan hubungan interaksi masyarakat yang Islami misalnya, tentu ia harus melakukan 26
h. 26
27
W.J.S Poerdarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), Cet ke-9, h. 20 28 Samuel Soeitoe, Psikologi Pendidikan II, (Jakarta: FEUI, 1982), h. 52
27
aktivitas-aktivitas yang dapat membantu tercapainya keinginan tersebut. Seperti membaca buku tentang norma-norma agama Islam seperti hubungan sesame manusia dan sebagainya. Dengan penjelasan diatas dapat kita mengerti bahwa aktivitas dakwah adalah segala sesuatu yang berbentuk kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dengan sadar dan sengaja yang mengarah kepada perbaikan terhadap sesuatu (perbaikan eseorang) yang belum baik agar menjadi lebih baik dan mulai disisi Allah SWT. Difinisi diatas menimbulkan beberapa prinsip yang menjadikan substansi aktivitas dakwah sebagai berikut: a. Dakwah merupakan proses penyegaran suatu aktivitas yang dilakukan dengan sadar dan sengaja b. Usaha yang diselenggarakan itu berupa, mengajak seseorang untuk Beraml Ma’ruf Nahi Munkar untuk memeluk agama Islam. c. Proses penyelenggaraan tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu untuk mendapat kebahagiaan dan kesejahteran hidup di dunia dan akhirat yang diridhoi Allah SWT.
BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS RASULULLAH
A. Sejarah Berdirinya Majelis Rasulullah Nama "Majelis Rasulullah." Dalam aktifitas dakwah ini berawal ketika Hb Munzir Al- musawwa lulus dari Study-nya di Darulmustafa pimpinan Al Allamah Al Habib Umar bin Hafidh Tarim Hadramaut, Yaman. Beliau kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah pada tahun 1998 dengan mengajak orang bertobat dan mencintai Nabi SAW yang dengan itu ummat ini akan pula mencintai sunnahnya, dan menjadikan Rasul SAW sebagai idola Habib Munzir mulai berdakwah siang dan malam dari rumah kerumah di Jakarta, ia tidur dimana saja dirumah-rumah masyarakat, bahkan pernah ia tertidur di teras rumah orang karena penghuni rumah sudah tidur dan ia tak mau membangunkan mereka di larut malam. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Hb Munzir memulai membuka Majelis setiap malam selasa (mengikuti jejak gurunya Al Habib Umar bin Hafidz yang membuka Majelis minggu-an setiap malam selasa), dania pun memimpin Ma'had Assa'adah, yang di wakafkan oleh Al Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung, setelah setahun, munzir tidak lagi meneruskan memimpin ma'had tersebut dan melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis- majelis di seputar Jakarta.1 Habib Munzir membuka majelis malam selasa dari rumah kerumah,
1
http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=2&Ite mid=26 item: tentang kami 18 Agustus 2014 18:12
28
29
mengajarkan Fiqh dasar, namun tampak ummat kurang bersemangat menerima bimbingannya, dan Habib Munzir terus mencari sebab agar masyarakat ini asyik kepada kedamaian, meninggalkan kemungkaran da n mencintai sunnah sang Nabi SAW, penyampaiannya,
ia tidak
lagi
maka Habib Munzir merubah
membahas permasalahan Fiqih dan
kerumitannya, melainkan mewarnai bimbingannya dengan nasehat-nasehat mulia dari Hadits-hadits Rasul Saw dan ayat Alqur'an dengan Amr Ma'ruf Nahi Munkar, dan lalu beliau memperlengkap penyampaiannya dengan bahasa Sastra yang dipadu dengan kelembutan ilahi dan tafakkur penciptaan alam semesta, yang kesemuanya di arahkan agar masyarakat menjadikan Rasul Saw sebagai idola, maka pengunjung semakin padat hingga ia memindahkan Majelis dari Musholla ke musholla, lalu Musholla pun tak mampu menampung hadirin yang semakin padat,
maka Hb Munzi
rmemindahkan Majelisnya dari Masjid ke Masjid secara bergantian. Mulailah timbul permintaan agar Majelis ini diberinama, Hb Munzir dengan polos menjawab, "Majelis Rasulullah?", karena memang tak ada yang dibicarakan selain ajaran Rasul saw dan membimbing mereka untuk mencintai Allah dan RasulNya, dan pada dasarnya semua Majelis taklim adalah Majelis Rasulullah Saw. Image Majelis kian memadat, maka Habib Munzir mengambil empat masjid besar yang bergantian setiap malam selasa, yaitu masjid Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taqwa Pasar minggu Jakarta Selatan, Masjid Raya At Taubah Rawa Jati Jakarta Selatan, dan
30
Ma`had Daarul Ishlah Pimp. KH. Amir Hamzah di Jalan Raya Buncit Kalibata Pulo, Namun karena hadirin semakin bertambah, maka Habib Munzir akhirnya memusatkan Majelis Malam selasa ini di Masjid Raya Al-Munawar Pancoran Jakarta Selatan, kini acara ini dihadiri berkisar antara 10.000 hadirin setiap minggunya, Habib Munzir juga meluaskan wilayah da'wah di beberapa wilayah Jakarta dan Sekitarnya, lalu mencapai hampir seluruh wilayah Pulau Jawa, Majelis Rasulullah tersebar di sepanjang Pantai Utara Pulau jawa dan Pantai Selatan, dan terus makin meluas ke Bali, Mataram, Irian Barat, bahkanSingapura, Johor dan Kualalumpur, demikian pula di stasion stasion TV Swasta, bahkan VCD, Majalah bulanan dll, dan kini Anugerah ilahi telah merestui Majelis Rasulullah untuk meluas keJaringan internet dengan nama asalnya "Website Majelis Rasulullah".2 B. Landasan Pemikiran Sebagai umat Islam,
Majelis Rasulullah diperintahkan
untuk
berdakwah menyebarkan agama Islam dan menyampaikan kebenaran untuk mewujudkan kesungguhan/keyakinan akan satu-satunya agama yang benar dan diridhoi Allah SWT. Ketika Majelis Rasulullah menghadapkan wajah untuk melihat realita perkembangan Islam di Indonesia dewasa ini telah menunjukkan peningkatan kemajuan yang cukup menggembirakan. Banyak dari umat Islam ini memberikan andil dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya atau mengambil peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, 2
http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=2&Ite mid=26 item: tentang kami 18 Agustus 2014 18:12
31
sepanjang sejarah umat Islam, setiap perkembangan yang dicapai selalu saja dicurigai secara negatif akan membawa dampak bagi umat lain, meskipun tanpa bukti yang kuat maupun bagi umat Islam itu sendiri yang kurang memahami konsep kehidupan beragama menurut ajaran Islam yang benar. Hal ini ditandai oleh sikap sementara umat Islam yang cenderung ingin memaksakan kehendak dengan dalih memperjuangkan Islam dan jihad. Sikap seperti inilah yang mengakibatkan munculnya opini/tanggapan yang salah di luar Islam, sehingga mencemarkan Islam itu sendiri.3 Adalah
benar
bahwa
Islam
merupakan
agama
yang
harus
disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia, namun dalam upaya tersebut Islam memiliki konsep yang arif dan bijaksana serta harus dimengerti dan dipatuhi. Hikmah dan pelajaran yang baik tersebut tidaklah dapat terwujud tanpa mengagungkan syiar-syiar Allah SWT, dan syiar-syiar tersebut ada dalam setiap perintah-perintah Allah SWT.
“Demikianlah (perintah-perintah Allah SWT) dan barangsiapa yang mengagungkan syiar-syiar Allah SWT, maka sesungguhnya hal itu merupakan ketakwaan dalam hati ” (QS.Al-Hajj:32).
Dan dakwah adalah salah satu dari perintah-perintah Allah SWT, sementara dakwah tersebut haruslah memiliki wadah untuk menyebarluaskan hikmah dan pelajaran yang baik dari ajaran-ajaran dalam agama Islam
3
H. Muhammad Syukron Makmun Sekretaris Umum DPP, dikirim via email,, Jakarta 3 Maret 2015, Jam 20.00 WIB.
32
sehingga dari latar belakang atau landasan tersebut maka Al- Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa mendirikan “MAJELIS RASULULLAH SAW“4
C. Visi, Misi dan Struktur Kepengurusan Majelis Rasulullah Majelis Rasulullah memiliki visi dan misi dalam menjalankan peran untuk turut serta dalam dakwah Habib Munzir Al-Musawwa. Visi dari Majelis Rasulullah adalah mengajak remaja khususnya dan masyarakat muslim pada umumnya untuk mengenal secara menyeluruh sosok kemuliaan dan keagungan Nabi Muhammad Saw, dengan mengenalnya akan bangkit kecintaan kepada Nabi Muhammad Saw. Misi Majelis Rasulullah yaitu berdakwah yang selalu diperluas secara bervariatif yang kesemuanya itu memberikan keluasan, kemudahan kepada masyarakat muslim umumnya dan remaja khususnya sehingga mereka dapat menerima penyampaian dakwah yang dilakukan Habib Munzir Al- Musawwa serta Majelis Rasulullah. STRUKTUR YAYASAN MAJELIS RASULULLAH SAW5 Dewan Syuro
: Al-Habib Muhsin Al-Hamid Al-Habib Nabil Al-Musawa Al-Habib Ahmad Bahar
Dewan Pengawas
: Al-Habib Ramzi Almusawa Bpk.H.Muhammad Jhoni
4
H. Muhammad Syukron Makmun Sekretaris Umum DPP, dikirim via email,, Jakarta 3 Maret 2015, Jam 20.00 WIB. 5 H. Muhammad Syukron Makmun Sekretaris Umum DPP, dikirim via email,, Jakarta 3 Maret 2015, Jam 20.00 WIB.
33
Dewan Guru
: Al-Habib Ja’far bin Muh baqir AlAthos Al-Habib Alwi bin Yahya Syech Ridwan AlAmree
Bendahara Umum
: Bpk.Saiful Zahri
Sekertaris Umum
: Bpk.H.M.Syukron Makmun
Ka.Koord.Divisi Dakwah
: Ust.Muhammad Qolby
Ka.Koord.Divisi Usaha
: Ust.Muhammad Ainiy
Staff Divisi Dakwah
: Hb.Muhammad alkaf Hb.Zaki shahab Ust.wahyu
Ka.Divisi Tijariyah (perdagangan): Sdr.Alan Sdr.Fauzan Ramdhoni
Ka.Divisi Tehnologi Media Dakwah : Sdr.Muhammad Mahfud Sdr.Fauzan Hakim Sdr.Muhammas Daud
34
Staff DTMD Bid.Audit Informasi
: Sdr.Ahmad Fauzi
Staff DTMD Bid.Sistem Programer : Sdr.Muhammad Ashagi Wira
Staf Tehnisi Operasional
:1. Sdr.Abdul Khoir As’ad 2. Sdr.Muhammad Adhi 3. Sdr.Muhammad Ari 4. Sdr.Muhammad Hikmah 5. Sdr.Muhammad Nasrul 6. Sdr.Komaruzzaman 7. Sdr.Thohir
Staf Non Tehnis
: 1. Sdr.Muhammad Ozi 2. Sdr.Muhammad Fani 3. Sdr.Abd Rojak
D. Program Kegiatan Majelis Rasulullah Berikut ini adalah program-program dakwah Majelis rasulullah yang telah dilakukan selama ini: 1. Bimbingan Rohani di Instansi dan Perkantoran Pada Jam Makan Siang Telah diadakan di banyak instansi dan perkantoran, diantaranya Khotbah Jumat dan siraman rohani di Departemen Keuangan, Gedung GKBI Jakarta, Bank Danamon, BI (Bank Indonesia) dll.
35
2. Bimbingan Rohani di Stasion Tv Telah berhasil dengan izin Allah Swt, beberapa stasiun Tv swasta yang menjalin hubungan erat dengan Majelis Rasulullah, diantaranya Metro Tv yang telah meliput acara majelis mingguan di Masjid Raya Almunawar Pancoran jakarta Selatan, dan ditayangkan pada acara Oasis pada 24 April 2005, demikian pula ANTV yang telah menjadi mitra akrab Tim Majelis Rasulullah saw, berkali-kali Hb Munzir dan Tim Hadroh Majelis Rasulullah saw mengisi acara Mutiara Subuh ANTV dengan durasi 27 menit, dan hal ini telah berlangsung sejak tahun 2000 lalu, bahkan ANTV telah berkali-kali berkunjung dan meliput Majelis Rasulullah saw di Masjid Almunawar Pancoran, dan juga saat kedatangan Guru Agung Al Habib Umar bin Hafidh di Masjid Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, dan hingga kini Tim Majelis Rasulullah saw masih sering terlihat hilir mudik mengunjungi studio ANTV di Menara Mulia Kuningan. Hal serupa dengan Stasiun TV Indosiar, sejak 2001 Majelis Rasulullah telah menjalin hubungan erat dengan Produser acara keagamaan Bapak Dwi Bagus yang hingga kini berkecimpung di bagian kordinasi acara keagamaan, dan untuk kedatangan guru Agung Al Habib Umar Bin Hafidh pada setiap tahunnya, telah 3 tahun berselang Stasiun Tv Indosiar selalu mengadakan rekaman beberapa episode. Untuk tahun kedatangan beliau 2003 diadakan rekaman di Kediaman Hb Umar Maula Khela di Kemang, dan pada 2004 diadakan rekaman di
36
kediaman Hb Muhsin bin Idrus Al Hamid di Cidodol, dan pada kedatangan tahun 2005 yang baru lalu ini rekaman diadakan dikediaman Hb Riyadh Alhiyeyd di Kemang. Pada periode 2005 ini hingga Agustus 2005, Indosiar TV telah menayangkan lebih dari 20 tayangan rekaman Hb Munzir Almusawa dalam acara Embun Pagi. Dan stasiun-stasiun TV lain pun tak ketinggalan, Lativi mengadakan kerjasama dengan Tim Majelis Rasulullah saw pada Bulan Ramadhan lalu, dan TPI pun mengadakan rekaman ceramah agama oleh Hb Munzir sebanyak 4 episode pada Mei 2005. Selain itu telah pula diadakan hubungan dengan pihak SCTV dan RCTI, dan semoga dalam waktu dekat stasiun-stasiun TV akan semakin mengandrungi tayangan-tayangan agama yang berakhlak, merupakan hal yang disesalkan bahwa stasiun-stasiun TV cenderung pada para Narasumber yang tidak didasari Ilmu Pengetahuan yang mendalam dalam Syariah Islamiyah, atau bahkan menampilkan Narasumber yang sekaligus melawak, dan jadilah pembahasan hadits dan Al Qur'an yang Agung dijadikan bahan celoteh dan canda, semoga Allah memperbaiki keadaan Ummat ini sedikit demi sedikit dengan meluaskan pemahaman para pengarah acara di stasiun-stasiun TV Indonesia agar mencintai para da'I yang menyampaikan keluhuran ajaran Rasul saw, amiin. 3. Streaming Majelis Rasulullah Untuk memudahkan jamaah yang berhalangan hadir majelis maupun yang berada di luar kota, Majelis Rasulullah menyediakan fasilitas
37
“Streaming Majelis Rasulullah” agar jamaah tetap bisa mendengarkan acara Majelis Rasulullah dimana saja. Adapun jadwal Streaming Majelis Rasulullah adalah: a. Majelis akbar mingguan, setiap haris senin, pukul. 20.00 – 22.30 WIB. b. Tabligh Akbar malam minggu, setiap hari sabtu, pukul. 20.00 – 22.30 WIB. c. Setiap event Akbar Majelis Rasulullah. Koneksi internet, jama’ah dengan koneksi internet cepat dpat menggunakan fasilitas “VIDEO STREAMING” (suara dan gambar) sedangkan jama’ah dengan koneksi internet lambar dapat menggunakan fasilitas “AUDIO STREAMING” (suara saja). 4. VCD Ceramah dan Nasyidah MP3 Majelis Rasulullah telah menyediakan VCD-VCD ceramah Hb. Munzir Almusawwa di Majelis-Majelis seputar Jakarta, seputar Jawa, dan Majelis-Majelis beliau di luar Negeri, dan Majelis Rasulullah telah mengeluarkan rekaman VCD Perjalanan Dakwah Habib Munzir di Jakarta, Jawa, Bali, Mataram, dan Singapura. Kami juga telah mengeluarkan Audio CD MP3 Nasyidah-Nasyidah Majelis Rasulullah. Majelis Rasulullah juga menyediakan pita kaset ceramah Hb. Munzir Almusawwa dan nasyidahnasyidah, yang dapat dengan mudah mudah di Kios Nabawiy Majelis Rasulullah. Salah satu tujuan Majelis Rasulullah menggalakkan media dakwah vcd adalah besarnya keperdulian kita terhadap dahsyatnya polusi peredaran
38
vcd-vcd khsusnya di ibukota, kita menyadari hampir 90% vcd yang beredar mengandung unsur pornografi, dan Majelis Rasulullah menyadari bahwa hampir setiap rumah di Jakarta sudah memiliki VCD Player, dan saat Majelis Rasulullah berusaha melarang masyarakat muslimin menonton atau menyewa film- film tersebut, maka seyogyanya tidak hanya melarang tetapi menyediakan vcd-vcd Islami, yang dapat paling tidak mengimbangi 1 banding 99 dari vcd yang beredar di rental-rental.6
6
www.majelisrasulullah.org 18 Agustus 2014 pukul. 6:09
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. Strategi Komunikasi Dalam Aktifitas Dakwah Majelis Rasulullah Dakwah dalam pandangan H. Muhammad Syukron Makmun selaku Sekretariat
Umum
Majelis
Rasulullah,
yang
dinamakan
dakwah
ialah
bagaimana kita bisa menebar kebaikan, baik itu untuk diri kita sendiri terlebih untuk orang lain, untuk orang yang ada disekeliling kita. Dakwah tidak terbatas hanya diatas mimbar.1 Pada
permulaan
terbentuknya
Majelis
Rasulullah
ini mempunyai
maksud dan tujuan yaitu tiada lain Rasulullah SAW bersabda “Ballighu anni walau aayah” serta mengajak seluruh muslimin dan muslimat untuk kembali kejalan atau keadaan yang diridhoi Allah dan diridhoi oleh Rasulullah SAW dengan mengenalkan mereka sosok Nabi Muhammad SAW, karena banyak dari masyarakat umunya yang belum begitu mengenal sosok Rasulullah SAW lalu Habib Munzir mengenalkan kepada ummat tentang Rasulullah SAW sehingga makin banyaknya mereka mengenal Rasulullah SAW. 2 Dengan mengenalkan sosok Rasulullah kepada masyarakat Muslim khususnya
remaja,
diharapkan
timbul akan
kecintaan kepada baginda
Rasulullah SAW, yang dengan kecintaan itu dapat menjadikan dorongan yang kuat untuk setiap pribadi muslim untuk melaksanakan apa yang disyariatkan. Berbeda dengan orang yang langsung belajar syariat tanpa didasari oleh kecintaan terhadap Rasul SAW mereka melakukan ini adalah dengan beban karena tanpa diiringi dengan cinta. 1
H. Muhammad Syukron Makmun Sekretaris Umum DPP, Wawancara Pribadi Skretariat Majelis Rasulullah, Jakarta 25 Februari 2015, Jam 15.00 WIB. 2 Habib Muhammad Bin Alwi Al Kaff, Wawancara Pribadi, Cikoko Jakarta Selatan 26 November 2014.
39
40
Dan selain itu juga didirikannya Majelis Rasulullah seperti yang dikatakan oleh Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawwa adalah untuk mengambil peran dakwah yang dilakukan khususnya di Jakarta sebagai ibukota Indonesia dan berharap dari sini dakwahnya meluas sampai keseluruh Indonesia bahkan kenegara-negara tetangga.3 Kewajiban untuk berdakwah sangatlah penting, berdakwah tidak hanya melibatkan seorang mubaligh atau da’i profesional, akan tetapi berdakwah harus melibatkan masyarakat seluruhnya, khususnya para remaja atau para pemuda yang akan menjadi seorang penerus bangsa ini, sebagai seorang da’i dan membawa bangsa ini dimasa yang akan datang, sehingga aktifitas seharihari harus terdorong pada hal-hal yang positif. Tidak terkecuali dengan Majelis Rasulullah yang ingin mengembangkan dakwahnya untuk masyarakat di sekitarnya. Walaupun telah banyak kegiatan-kegiatan dakwah yang ada di masyarakat serta lembaga dakwah formal maupun non formal, akan tetapi masih banyaknya para remaja yang melakukan penyimpangan moral serta kurang optimalnya pengawasan dari orangtua dan pengawasan diri sendiri seperti banyak
ditemukan remaja yang melakukan hal-hal yang tidak
bermanfaat seperti, narkoba, minum-minuman keras (khamer) dan berjudi karena kurangnya pengawasan orangtua dan pengendalian diri terhadap remaja itu sendiri dan di dorong oleh adanya pengaruh negatif dari perkembangan
teknologi dan budaya yang dapat merusak
sendi-sendi
kehidupan mereka yang akan berdampak bagi kelangsungan kehidupan beragama bagi remaja dan masyarakat sekitarnya. Karena itu pemuda adalah 3
H. Muhammad Syukron Makmun Sekretaris Umum DPP, Wawancara Pribadi Skretariat Majelis Rasulullah, Jakarta 25 Februari 2015, Jam 15.00 WIB.
41
gambaran hari esok dan remaja sebagai generasi penerus yang merupakan asset bangsa ini dan harus berdasarkan iman, ilmu dan akhlak yang baik. Usaha untuk mewujudkan ajaran Islam secara kaffah dalam aspek kehidupan, tentunya bukan tanggung jawab orangtua saja, tetapi unsur lain yang tidak dapat dikesampingkan dalam masalah ini, yaitu keberadaan para remaja atau para pemuda sebagai penerus agama dan bangsa yang memiliki andil dalam usaha penyampaian dakwah di lingkungannya. Sementara itu kita temui remaja yang melakukan hal yang positif serta memiliki andil dan manfaat terhadap lingkungannya. Fred R. David mengatakan bahwa dalam proses strategi memerlukan beberapa tahapan-tahapan yang harus ditempuh, yakni: 1. Perumusan Strategi Majelis Rasulullah Dalam konteks dakwah, strategi juga sangat di butuhkan terutama bagi organisasi dakwah semacam Majelis Rasulullah yang merupakan bagian dari organisasi kemasyarakatan. Adapun tahap pembuatan atau perumusan
sebuah
strategi
adalah
tahap
yang
paling
menentukan
keberhasilan dalam proses pelaksanaan sebuah strategi. Inti pokok dari tahap ini adalah menghubungkan organisasi dengan lingkungannya dan menciptakan strategi-strategi yang cocok untuk mencapai misi organisasi. Oleh
karena
itu
strategi
komunikasi
yang
dilakukan
Majelis
Rasulullah dalam dalam aktifitas dakwahnya adalah sebagai berikut: a. Memfokuskan Objek Dakwah Pada Kaum Remaja Pertama yang harus diperhatikan dalam perumusan strategi dakwah seorang da’i adalah mengenali sasaran dakwah. Hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui bagaimana bentuk karakter yang dimiliki
42
oleh para mad’u. Agar komunikasi berjalan dengan baik, dan pesanpesan yang disampaikan oleh sang da’i dapat diterima dengan baik oleh para mad’unya. Majelis Rasulullah menjadikan remaja sebagai fokus dakwahnya, karena memang sebagian besar dari jama’ah yang mengikuti Majelis Rasulullah ini adalah dari kalangan remaja. Dalam dakwah yang dibawa oleh Habib Munzir Al-Musawwa bertujuan agar para jama’ah dapat lebih mengenal sosok Rasulullah dan mencintai Rasulullah. 4 Pada era saat ini banyak remaja yang disibukkan oleh pekerjaannya dan rutinitas yang terkadang membuat mereka lupa akan ilmu keagamaan. Akibatnya banyak dari remaja yang melakukan hal-hal yang
kurang
positif
bahkan
dapat
menjerumuskannya
kepada
kemaksiatan. Disinilah peran Majelis Rasulullah yang sangat penting memberikan siraman-siraman kerohanian yang dinilai penting untuk para jama’ah. Hal ini sebagaimana yang telah diungkapkan oleh salah satu jama’ah remaja Majelis Rasulullah yang penulis wawancarai. “Kita butuh siraman-siraman rohani, selain kita itu kebetulan saya bekerja penat dengan pekerjaan, itu sangat butuh siraman rohani seperti ini yang memang majelis rasulullah berbeda dengan majelis yang lain. Hanya sekedar keilmuan kita yang bertambah mungkin dimajelis-majelis sebagainya tapi hati kita belum tersinari oleh nur (cahaya) yang didapatkan di Majelis Rasulullah ini.”5 Maka tujuan Majelis Rasulullah dengan banyaknya kegiatankegiatan yang bermanfaat seperti mengikuti majelis diharapkan para jama’ah dapat membentengi diri masing-masing dari hal yang dapat 4
Habib Muhammad Bin Alwi Al Kaff, Wawancara Pribadi, Cikoko Jakarta Selatan 26 November 2014. 5 Sony Arief Moyo, Jama’ah Majelis Rasulullah, Wawancara Pribadi, Jakarta 09 Oktober 2014.
43
merugikan mereka. Serta memperluas pengetahuan mereka mengenai ajaran Islam. Pada
saat
ini kebanyakan
majelis-majelis
yang
ada
hanya
membahas tentang keilmuan saja, lebih kepada kajian, lebih kepada ilmu-ilmu yang bersifat syari’at. Namun pada Majelis Rasulullah ini bersifat kepada akhlak, yaitu akhlak Rasululllah SAW. Majelis Rasulullah menitik beratkan untuk melahirkan kecintaan kepada Rasulullah, semua ini terbukti dengan banyaknya kalangan remaja yang tertarik. Karena pada hakikatnya jika berbica mengenai cinta tidak terlepas dari kaum remaja, dan disinilah peran Majelis Rasulullah yang mengarahkan mecintaan mereka ke arah cinta yang sesungguhnya,
cinta
yang
sesungguhnya
adalah
cinta
kepada
Rasulullah SAW dan cinta kepada Allah SWT. Dangan kedua cinta inilah yang diyakini akan mampu untuk membenahi pribadi setiap muslim yakni terutama dalam hal syariat agama Islam. b. Mempertahankan Cara Yang Dilakukan Ulama-Ulama Terdahulu Strategi yang dilakukan di Majelis Rasulullah yang sangat dituntut dan menjadi buah dari kesuksesan nama besar Majelis Rasulullah salah satunya adalah dengan mempertahankan cara-cara yang dilakukan oleh ulama-ulama yang terdahulu, bagaimana mereka berdakwah kepada masyarakat,
dan
inilah
yang
masih dipertahankan oleh Majelis
Rasulullah.6
6
H. Muhammad Syukron Makmun Sekretaris Umum DPP, Wawancara Pribadi Skretariat Majelis Rasulullah, Jakarta 25 Februari 2015, Jam 15.00 WIB.
44
Salah satu contohnya dalam pelaksanaan majelis, di Majelis Rasulullah tidak melakukan hal yang macam-macam yang melenceng dari syari’at Islam, semua yang dilakukan adalah murni yang dibawa oleh
ulama-ulama
terdahulu
seperti
halnya
pembacaan
maulid.
Walaupun maulid yang dibaca disini adalah maulid baru namun pembawaannya sama seperti pembawaan yang dibawakan oleh ulamaulama terdahulu. Bedanya pada era saat ini dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang pesat maka Majelis Rasulullah sudah mulai memanfaatkan media teknologi agar dapat menyebarkan informasi yang jangkauannya lebih luas. c. Berdakwah Dengan Kelembutan Majelis Rasulullah tidak bisa terlepas dari sosok Habib Munzir dalam menyampaikan dakwah. Habib Munzir berdakwah dengan kelembutan yang dia miliki merupakan salah satu faktor penguat masyarakat untuk memahami syariat-syariat agama Islam di Majelis Rasulullah, dan ini adalah salah satu daya tarik tersendiri dari Majelis Rasulullah.
Diketahui
banyak
dari
kalangan
remaja
yang
menyampaikan bahwa Habib Munzir bin Fuad Al-Musawwa adalah sosok yang lembut namun juga disini tegas dan memiliki kharisma. Karena
Habib
Munzir
Al-Musawwa
menggunakan
strategi
Sentimentil (a-manhaj al-athifi) yang mana strategi ini memfokuskan pada aspek hati dan menggerakan perasaan dan batin mitra dakwah. Sehingga ceramah meninggalkan kesan tersendiri dihati para jama’ah dan membuat para jama’ah konsisten mengikuti Majelis Rasulullah.
45
Nasehat
yang
mengesankan,
memanggil
dengan
kelembutan
merupakan beberapa metode yang dikembangkan dari strategi ini. Metode ini sangat sesuai digunakan oleh Habib Munzir AlMusawwa karena dengan metode ini dapat dengan mudah diterima oleh
semua
golongan
(golongan
terpingkirkan
(marginal)
dan
dianggap lemah seperti kaum perempuan, anak-anak, orang awam, mualaf, fakir miskin, anak yatim, dan sebagainya). Berikut adalah kutipan wawancara oleh sekterariat Majelis Rasulullah yang penulis wawancarai secara langsung. “Strategi yang sangat mudah dipahami oleh masyarakat itu dengan kelembutan. Dakwahnya beliau (Habib Munzir Al-Musawwa) dengan kelembutan, yang dibawa atau didapatkan oleh beliau dari guru beliau, dari guru beliau, dari guru beliau hingga ke Rasulullah SAW. Seperti biasa umumnya dari pada da’i-da’i yang lain membawa syariat Islam itu syariat Nabi SAW, tetapi Habib Munzir ini lebih terkhususkan dengan kelembutan, itu yang menyebabkan Majelis Rasulullah dapat diterima oleh masyarakat”. 7 Dengan begitu para jama’ah Majelis Rasulullah mengikuti dengan senang hati selalu mengikuti majelis Sosok
Habib Munzir Al-
Musawwa itu sendiri memang penuh dengan kharismatik. Sifat beliau yang meniru gurunya yaitu Habib Umar bin
Hafidh yang mana
sebagian besar seperti kepribadian Rasulullah SAW mulai dari akhlaknya,
dari mulai berjalannya,
cara bicara,
dari semuanya
menggambarkan akhlak kepribadian Rasulullah SAW, dan itu yang sangat dibutuhkan untuk para jama’ah sekarang ini yang hampir tidak ada ditempat atau majelis- majelis yang lain. Dalam dakwahnya Majelis Rasulullah memberikan pemahaman 7
Habib Muhammad Bin Alwi Al Kaff, Wawancara Pribadi, Cikoko Jakarta Selatan 26 November 2014.
46
kepada masyarakat khususnya remaja untuk lebih mengenal sosok Rasulullah,
karena
Habibana
Munzir
berfikir
melalui pengenalan
terhadap sosok Rasulullah maka setiap muslim mampu melaksanakan apa-apa yang disyari’atkan didalam ajaran agama Islam. Sehingga timbul akan kecintaan, yang dengan kecintaan itu maka ini merupakan dorongan yang kuat untuk setiap pribadi muslim untuk melaksanakan apa yang disyariatkan, berbeda dengan orang yang hanya belajar syariat tanpa didasari oleh kecintaan terhadap Rasul SAW mereka melakukan ini adalah dengan beban karena tanpa diiringi dengan cinta. Habibana
Munzir beranggapan bahwa yang memudahkan setiap
pribadi muslim untuk melaksanakan setiap syariat islam adalah dengan cinta karena jika seseorang sudah mencintai sesuatu dya tentunya ingin berbuat banyak hal untuk apa yang dia cintai.8 d. Memanfaatkan Media Dakwah. Majelis
Rasulullah
mempunyai banyak
cara untuk
menyebar
luaskan strategi dakwahnya, seperti engan memanfaatkan media-media sebagai sarana penyebaran dakwah. Diantaranya berikut ini adalah mediamedia yang digunakan oleh Majelis Rasulullah: a) Media Cetak Majelis Rasulullah juga menggunakan media cetak sebagai media dakwahnya yaitu dengan mengeluarkan buku mengenai kenalilah akidahmu
yang
ditulis
oleh
Habib
Munzir
Al-Musawwa.
Dikeluarkannya buku ini bertujuan agar para jama’ah remaja dapat mengetahui akhlak mereka apakah sesuai dengan syari’at Islam yang 8
H. Muhammad Syukron Makmun Sekretaris Umum DPP, Wawancara Pribadi Skretariat Majelis Rasulullah, Jakarta 25 Februari 2015, Jam 15.00 WIB.
47
diajarkan oleh Nabi atau belum. b) Audio Visual Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, maka Majelis Rasulullah
menggunakan
teknologi
audio
visual
sebagai
media
dakwah dengan mendokumentasikan dakwah Habib Munzir yang berisi ceramah-ceramah pada setiap peringatan hari besar Islam, perjalanan dakwah Habib Munzir serta lagu-lagu shalawat dalam bentuk DVD. Majelis Rasulullah juga menggunakan media on line yang dinamai forum Majelis Rasulullah. Forum tersebut dapat diakses melalui www.majelisrasululla.org. Website ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat yang ingin mengetahui
lebih
banyak
tentang
Habib
Munzir
dan
Majelis
Rasulullah. Website ini juga digunakan untuk menyebarluaskan berita seputar kegiatan Majelis Rasulullah, serta sebagai media dakwah dengan cara menjawab pertanyaan dari jama’ah apabila tidak sempat bertemu langsung. Serta adanya media streaming yang memudahkan para jama’ah dari daerah-daerah dapat melihat Majelis Rasulullah walaupun tidak dapat menghadiri majelis secara langsung. c) Spanduk, Umbul-umbul, Helem, dan Jaket Dalam dakwahnya Majelis Rasulullah juga memanfaatkan media spanduk,
umbul-umbul,
helem
dan
jaket
berlambang
Majelis
Rasulullah. Dimaksudkan untuk menandai bahwa ini adalah jama’ah Majelis Rasulullah.
48
Pemanfaatan
media
ini dinilai cukup
efektif dalam penyebaran
dakwahnya, karena mengingat pada masa sekarang ini menjadi media tempat informasi yang sangat baik, pemanfaatan media ini juga sesuai dengan
asas kemampuan dan keahlian da’i.
memanfaatan
media
untuk
mendukung
Majelis Rasulullah
menjalankan
dakwahnya.
Secara tidak langsung ternyata pemanfaatan media tersebutlah yang menjadi ciri khas dari dakwah Majelis Rasulullah. 2. Implementasi Strategi Majelis Rasulullah Implementasi strategi merupakan proses pelaksanaan sterategi, yang dalam pelaksanaannya perlu ada konsistensi dari masing-masing anggota yang terlibat di dalamnya. Komitmen serta kerja sama pengurus dan anggota sangat diperlukan untuk mencapai pada tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pada tahap penerapan pengimplementasian strategi yang dilakukan Majelis Rasulullah bertumpu pada program kegiatan dakwah yang sudah disusun dalam bentuk program-program dakwah. Baik itu dalam bentuk kegiatan yang sudah ditetapkan oleh Majelis Rasululah maupun kegiatan dakwah yang sifatnya komunitas kecil. Agar kegiatan dakwah lebih terkonsep dengan baik maka Majelis Rasulullah
menyusun
program
dakwah
dengan
beberapa
agenda
keagamaan yang bertujuan, sehingga para jama’ah memiliki konsistensi terhadap apa yang akan mereka ikuti. Sehingga da’i dapat menyampaikan materi dakwahnya kepada para jama’ah dengan baik dan para jama’ah juga dapat menerima materi dakwah dengan baik. Agenda yang disusun oleh Majelis Rasulullah tidak hanya meliputi kegiatan rutin pengajian, namun juga peringatan-peringatan hari besar
49
Islam serta peringatan hari besar nasional seperti Kemerdekaan Indonesia yang dibalut oleh dzikir dan do’a untuk negri yang dihadiri jama’ah dari berbagai kota yang ada di Indonesia. Acara pada peringatan hari besar Islam juga dihadiri oleh jama’ah dari berbagai daerah bahkan jama’ah dari luar negeri sebagai tamu di Majelis Rasulullah. Berikut adalah beberapa program dakwah Majelis Rasulullah antara lain: a. Pengajian Rutin 1) Majelis Mingguan a) Setiap malam selasa pukul 19.30 sampai dengan 22.00, pada malam ini membahas tentang hadist dari kitab Sahih AlBukhari tentang akhlak sebagai fokus utama pada pembinaan akhlak. Setalah itu mengkaji tentang kitab Risalatul Jami’ah. Pengajian ini bertempat di masjid Al-Munawwar Pancoran Jakarta Selatan. Awal mula adanya majelis malam selasa adalah karena Almarhum Habibana Munzir Bin Fuad Al-Musawwa beliau ingin bertabaruk kepada guru besar beliau Habib Ummar yang mana guru beliau itu mengadakan majelis dimalam yang sama, beliau bertabaruk kepada guru beliau membuka majelis pada malam
yang
sama.
Inilah
cikal bakal mulanya
Majelis
Rasulullah.9 b) Setiap malam Jum’at pukul 19.30 sampai dengan 22.00, bertempat di Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Pada malam ini
9
H. Muhammad Syukron Makmun Sekretaris Umum DPP, Wawancara Pribadi Skretariat Majelis Rasulullah, Jakarta 25 Februari 2015, Jam 15.00 WIB.
50
membahas tentang Shahih Al-Bukhari dengan syarah dari Ibnu Hajar Al-Astqalani. Beberapa alasan mengapa Majelis Rasulullah mengadakan jadwal mingguan, dan tahunan. Semua ini dimaksudkan agar harihari jama’ah pada umumnya lebih banyak melakukan kegiatan yang baik di malam hari, lebih baik ta’lim mendapatkan ilmu dan juga mendapatkan pahala yang bermanfaat bagi diri sendiri. Alasan selanjutnya yaitu agar ilmu yang disampaikan dapat diterima dan tersimpan
diotak
para
jama’ah.
Serta
diharapkan
dapat
mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat dari Majelis Rasulullah. 2) Majelis Undangan a) Tabligh Akbar Yakni majelis yang diadakan pada malam rabu dan malam kamis Tempat disesuaikan dengan jadwal undangan. b) Dzikir Akbar Jalalah Diadakan pada malam sabtu dan tempat disesuaikan dengan undangan. Dalam event ini para jama’ah Majelis Rasulullah membaca dzikir jalalah ya Allah ya Allah sebanyak 500 kali. c) Ziarah Kubro Diadakan pada malam minggu dan tempat disesuaikan dengan undangan. Namun untuk kegiatan ziarah kubro ini sejak Habibana Munzir Bin Fuad Al-Musawwa sakit-sakitan di awal tahun 2013
51
dihentikan karena keadaan Habibana yang semakin parah dan tidak dapat lagi melaksanakan acara ziarah kubro. Namun pada waktu dekat-dekat ini Majelis Rasulullah ingin menghidupkan kembali acara ziarah kubro, karena acara ini adalah salah satu ciri khas dan daya tarik dalam Majelis Rasulullah. Habibana Munzir Bin Fuad Al-Musawwa membuat berbagai macam moment seperti yang terpapar diatas karena terkadang yang mengundang eventnya sudah lewat, misalnya pada acara dibulan maulid
namun Majelis Rasulullah baru bisa memenuhi undangan
dibulan lainnya dikarenakan jadwal undangan yang terlalu banyak. Dengan begitu diadakannya acara-acara tersebut dimaksudkan dapat menarik jama’ah lebih banyak. Dalam memberikan pelajaran Habib
Munzir Al-Musawwa
selalu menanamkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dengan cara bersholawat,
adapun
bacaan
yang
dibaca
sebagai
pengantar
bersholawat adalah kitab Ad Dhiyaullami karangan dari guru beliau Habib Ummar bin Hafidh, ini dilakukan sebagai salah satu strategi dari dakwah beliau. b. PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) Dalam majelis tahunan adalah berkenaan dengan acara-acaea besar Islam. Majelis rasulullah mempunyai setidaknya enam acara akbar yang diadakan setiap tahunnya. Pertama adalah Maulid Nabi Muhammad SAW acara ini sekaligus merupakan acara lahirnya Majelis Rasulullah sebagaimana yang dikatakan oleh Habibana Munzir
52
lahirnya Majelis Rasulullah ini 12 Rabiul Awal yaitu lahirnya Nabi Muhammad SAW, kedua yaitu majelis Isra Mi’raj, ketiga Nisfu Sya’ban, majelis Haul Ahlul Badr yang diadakan setiap malam 17 Ramadhan, Haul Ahlul Badr sekaligus Nuzulul Qur’an, setelah itu Muharram berbarengan dengan kedatangan guru mulia Habib Umar bin Hafidh, kedatangan guru mulia Ummar Bin Hafidh maka Majelis Rasulullah mengadakan Tabligh Akbar Muharram bersama dengan guru mulia, dan yang terakhir adalah malam satu januari (tahun baru Masehi). Majelis
pada
malam satu
Januari bukanlah
bermaksud
untuk
merayakan tahun baru masehi, namun Majelis Rasulullah mengadakan acara tahunan pada malam satu Januari ini bertujuan untuk mengimbagi perayaan-perayaan yang dilakukan oleh muslim yang menyambut tahun baru masehi dengan cara mendirikan panggung-panggung kemungkarang yang dapat membuat mereka melupakan Allah dan Rasulullah, maka disini Majelis Rasulullah mengadakan acara majelis malam satu Januari agar masyarakat muslim dapat merayakannya dengan hal yang lebih baik dan bermanfaat.10 3. Evaluasi Strategi Majelis Rasulullah Setiap organisasi tentu menginginkan hasil yang baik, sempurna dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sebuah organisasi. Dalam organisasi tidak akan lepas dari sebuah strategi, oleh karena itu dalam strategi
antara
perumusannya
dengan
pelaksanaannya
harus
berkesinambungan. Strategi yang tidak baik jika dalam penerapannya 10
H. Muhammad Syukron Makmun Sekretaris Umum DPP, Wawancara Pribadi Skretariat Majelis Rasulullah, Jakarta 25 Februari 2015, Jam 15.00 WIB.
53
tidak sesuai dengan strategi yang telah dirumuskan. Maka hasil yang dicapai tidak akan terarah dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Untuk menjaga keseimbangan diantara keduanya maka diperlukan evaluasi. Karena manfaat adanya evaluasi dapat mengetahui kekurangankekurangan yang ada, selain itu juga memberikan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi yang dilakukan Majelis Rasulullah dengan cara rapat antar pengurus setelah itu di musyawarahkan pada anggota. Dalam hal ini Majelis Rasulullah mengadakan sebuah evaluasi tentang aktifitas dakwah diantaranya: a. Sumber Daya Manusia (SDM) Adapun kondisi, waktu dan lingkungan adalah sebuah masalah yang harus dipecahkan dan diselesaikan. Maka tindakan akan menjadi suatu harapan dalam pencapaian tujuan. Dari berbagai langkah strategi yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah, maka dapat dilihat apakah strategi tersebut sudah tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Diantaranya evaluasi tentang program kegiatan mingguan, majelis undangan, dan kegiatan tahunan Majelis Rasulullah yang meliputi materi dakwah yang akan disampaikan, waktu pelaksanaan kegiatan dakwah, dan jadwal kegiatan dakwah Majelis Rasulullah yang telah diagendakan secara teratur. b. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Tugas yang paling penting untuk pengurus Majelis Rasulullah adalah bagaimana mengatur pelaksanaan acara tersebut, apa yang harus di kerjakan setelah dakwah itu berjalan. Disinilah pentingnya
54
mengadakan evaluasi, sampai mana hasil aktifitas dakwah Majelis Rasulullah yang telah dicapai. Evaluasi ini sangat penting untuk menyesuaikan dengan perubahan anggota Majelis Rasulullah dalam kurun waktu tertentu dan harus ada peningkatan
dalam menjalankan
agama
Islam.
Sebelum hal itu
dilakukan, terlebih dahulu harus ditetapkan target hasil dan setiap paket dakwah yang dijalankan sehingga memudahkan untuk membuat grafik perkembangan aktifitas dakwah. c. Memperbaiki Mekanisme Kerja Dalam mengambil suatu kebijakan untuk mengubah strategi, tidak perlu strategi yang sudah ada ditinggalkan atau strategi yang baru harus dirumuskan. Dalam hal ini Majelis Rasulullah melihat sesuatu yang
menjadi
faktor
pendukung
dan
penghambat
dalam
mengimplementasikan strategi yang sudah ada, kemudian sdtrategi yang sudah ada tersebut dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan oleh Majelis Rasulullah.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah Majelis Rasulullah Faktor pendukung dan penghambat merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dalam sebuah lembaga demikian halnya dengan Majelis Rasulullah. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Faktor Pendukung Dakwah Majelis Rasulullah a. Memiliki pemimpin yang kharismatik. Keberadaan Majelis Rasulullah tidak dapat dipisahkan dengan sosok Habib Munzir bin Fuad Al-Musawwa. Dengan
55
karakteristik lembut
beliau yang kharismatik, serta pembawaan yang
merupakan
daya
tarik
tersendiri bagi perkembangan
dakwah Majelis Rasulullah. b. Banyaknya donasi dari para jama’ah. Banyak
dari
para
jama’ah
yang
dengan
sukarela
memberikan sumbangan atau donasi untuk Majelis Rasulullah, baik yang melalui kantong amal yang selalu diadakan disetiap acara majelis, maupun yang mengirimnya ke rekening Majelis Rasulullah.
Semua
dilakukan
demi
perkembangan
kemajuan
Majelis Rasulullah dalam menyebarkan dakwahnya. c. Loyalitas dan komitmen pengurus dan anggota untuk menjaga, membangun, dan melestarikan Majelis Rasulullah. Majelis Rasulullah memiliki para kru dan staff pengurus yang memiliki loyalitas besar untuk kemajuan dakwah yang dibawa oleh Majelis Rasulullah. Mereka selalu ikut serta dalam kegiatan miangguan maupun pada acara-acara besar. d. Kefanatikan para jama’ah terhadap Majelis Rasulullah Banyaknya terhadap
para
jama’ah
yang
dengan
kecintaannya
Majelis Rasulullah selalu mengikuti semua kegiatan-
kegiatan yang diadakan oleh Majelis Rasulullah. e. Banyaknya Infocus disetiap pengadaan acara Dengan adanya media ini memudahkan untuk para jama’ah menyaksikan setiap acara yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah.
56
2. Faktor Penghambat Dakwah Majelis Rasulullah a. Kemacetan yang sering terjadi pada saat pelaksaan majelis Banyaknya
jumlah
jama’ah
yang
menghadiri
Majelis
Rasulullah seringkali membuat jalan-jalan disekitar pelaksanaan majelis menjadi macet. b. Tidak tertibnya jama’ah dalam berkendara Para jama’ah yang mengikuti Majelis Rasulullah banyak yang menggunakan kendaraan bermotor dan kendaraan bak terbuka yang terkadang mereka berjalan beriringan sehingga menyebabkan
jalan
menjadi
macet
dan
mengganggu
para
pengguna jalan lainnya. c. Secara keuangan tidak didukung oleh pemerintah Majelis Rasulullah secara tidak langsung tidak didukung secara
keuangan,
baik
dari
pemerintahan
pusat
maupun
pemerintahan daerah. Semua dana yang diterima oleh Majelis Rasulullah
adalah
Rasulullah itu sendiri.
dari
hasil
donasi
para
jama’ah
Majelis
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan mengenai Strategi Dakwah Majelis Rasulullah, penulis dapat menghasilkan kesimpulan akhir dari penulisan karya ilmiyah ini adalah sebagai berikut, yakni: Strategi sangat dibutuhkan untuk kelancara dakwah itu sendiri terutama bagi organisasi dakwah semacam Majelis Rasulullah yang merupakan bagian dari organisasi kemasyarakatan. Majelis Rasulullah mempunya strategi dakwah yang efektif, dan terencana dalam setiap kegiatan dakwahnya terhadap para jama’ah khusnya kaum remaja. 1. Adapun tahapan-tahapan strategi dakwah yang di tempuh oleh Majelis Rasulullah adalah sebagai berikut: a. Perumusan Strategi Majelis Rasulullah Adapun strategi komunikasi yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah antara lain: a) Memfokuskan objek dakwah pada kaum remaja, b) Mempertahankan cara yang dilakukan ulama-ulama terdahulu, c) Berdakwah dengan kelembutan d) Memanfaatkan media dakwah.
57
58
b. Implementasi Strategi Majelis Rasulullah Agar kegiatan dakwah lebih terkonsep dengan baik maka Majelis Rasulullah
menyusun
program
dakwah
dengan
beberapa
agenda
keagamaan yang bertujuan, sehingga para jama’ah memiliki konsistensi terhadap apa yang akan mereka ikuti. Sehingga da’i dapat menyampaikan materi dakwahnya kepada para jama’ah dengan baik dan para jama’ah juga dapat menerima materi dakwah dengan baik. c. Evaluasi Strategi Majelis Rasulullah Untuk menjaga keseimbangan diantara keduanya maka diperlukan evaluasi. Karena manfaat adanya evaluasi dapat mengetahui kekurangankekurangan yang ada, selain itu juga memberikan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi yang dilakukan Majelis Rasulullah dengan cara rapat antar pengurus setelah itu di musyawarahkan pada anggota.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah Majelis Rasulullah Adapun beberapa faktor pendukung dan penghambat dakwah Majelis Rasulullah adalah sebagai berikut: a. Faktor
Pendukung
yaitu:
Memiliki
pemimpin
yang
kharismatik,
banyaknya donasi dari para jama’ah, dan loyalitas dan komitmen pengurus dan anggota untuk menjaga, membangun, dan melestarikan Majelis Rasulullah, kefanatikan para jama’ah terhadap Majelis Rasulullah dan banyaknya Infocus disetiap pengadaan acara.
59
b. Faktor Penghambat yaitu: kemacetan yang sering terjadi pada saat pelaksaan majelis, tidak tertibnya jama’ah dalam berkendara, dan secara keuangan tidak didukung oleh pemerintah. B. Saran Pada kesempatan ini penulis menyampaikan saran yang semoga dapat menjadi sebuah masukan untuk keberlangsungan dakwah Majelis Rasulullah dan Majelis Ta’lim lainnya: 1. Hakikatnya strategi dakwah Majelis Rasulullah dapat menjadi contoh untuk Majelis Ta’lim lainnya agar dalam dakwahnya tidak terlihat monoton dan dapat menarik minat banyak masyarakat. 2. Diharapkan untuk generasi muda khususnya kalangan remaja agar sadar akan media teknologi dan informasi khususnya internet sebagai jembatan dalam menyampaikan dakwah. 3. Diharapkan menyebarkan
untuk dakwah
generasi kepada
muda
membelakangkan
masyarakat
umum
emosi
khususnya
dalam kalangan
orangtua. 4. Banyaknya kegiatan yang dilakukan Majelis Rasulullah hendaknya jama’ah yang memiliki mendaraan bermotor yang melewati jalan raya disarankan agar lebih mematuhi peraturan lalu lintas yang ada.
60
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995) Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 1998) David, Fred. R, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhallindo, 2002) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997) Efendy, Onong Uchjana, Dimensi-Dimensi Komunikasi, (Bandung: Alumni, 1981) Efendy, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992) Efendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Filsafat, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003) Efendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007) Fajar, Marhaeni, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009) Ghazali, Bahri, M., Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet ke-1 Kuncoro, Mudrajad, Ph.D, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif? (Jakarta: Erlangga, 2005) Modry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008) Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, Juli 2007), Cet ke-24 Nazir, M., Metode Penelitian, (Jakarta: Galia Indonesia, 1998), Cet ke-3
61
Poerdarminto, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976) Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh Analisis Statik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2007) Shihab, M. Qurais, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994), Cet. VI Soeito, Samuel, Psikologi Pendidikan II, (Jakarta: FEUI, 1982) Susanto, Astrid. S, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta, 1974) Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: CV. Gaya Media Pratama, 1997) Umar, Husein, Strategic Management In Action, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001) Vardiansyah, Dani, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pendekatan Taksonomi Konseptual (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004) Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002) Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta:Grasindo, 2000)
62
WEBSITE http://sofiswa.blogspot.com/2011/12/hakekat- materi- metode-teknik- media-danhtml http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=comconten&task=view&id=2&1 temid=26 http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-strategi- menurut-para-ahli.html www.majelisrasulullah.org
WAWANCARA Abdullah Zaky, Jama’ah Majelis Rasulullah, Wawancara Pribadi, Jakarta 09 Oktober 2014 Alvi Azhuri, Jama’ah Majelis Rasulullah, Wawancara Pribadi, Jakarta 09 Oktober 2014 Makmun,
Muhammad, Syukron, Sekretaris Umum DPP Wawancara Pribadi, Jakarta 25 Februari 2015
Majelis
Rasulullah,
Muhammad, Habib bin Alwi Al-Kaff, Wawancara Pribadi, Jakarta 26 November 2014 Soni Arif Moyo, Jama’ah Majelis Rasulullah, Wawancara Pribadi, Jakarta 09 Oktober 2014.
.
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGDRI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Telepon/Fax : {021) 7432728 / 74703580 Jl. lr. H'JuandaNo.g5ciputat 154 l2lndonesia websire: rtrtsukurrrrakar
Nomor Lampiran Hal
Un.01/F5/PP.00.9
4g_4!,E-nrair
lNrzot+
.lakarta, Z8 Agustu s 2014
Izin Penelitian (Skripsi)
Kepada Yth, Pimpinan Majelis Rasulullah di Tempat As
s
alamu' al oiku m Wr. Wb.
Dekan Fakultas Dakrvah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa: Nama
Nomor Pokok Tempat/Tanggal Lahir Semester JurusarVKonsentrasi Alamat
Anis Solihat l I 100s1000087 Tangerang, 27 September 1992
IX (Sembilan) Komunikasi dan Penyiaran Islam
I(p. I(elapa Dua RT C2l04 No. 4 Kelapa
Dua
Tangerang
Telp.
0838t2726366
adalah benar mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangka penulisan skripsi berjudul Strategi Dahvah Mctjelis Rasulullah dalam Mencetak Dai-dai Muda.
Sehubr"rngan dengan itu. dimohon kiranya Bapak/lbu/Sdr. dapat menerima/meltgizinkan nralrasiswa kanri tersebut daianr pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih. LVos
s
aIa
ntt r' a I a i k u nt LYr. IVb.
-.:'.:' Dekan,
+".. .{: .)i
Tembusan : L Wakil Dekan Bidang Akaderrrik 2. Ketua Jurusan/Prodi. Kon-rr.rnikasi dan Penviaran Islan'r
rief Subhan, MA ^
196601 10 199303
I
.A RE a lt*irE
MAJELIS RASUI-ULLAH SAW
SUMT KETERANGAN PENEUTIAN Nomor : Ol3.SKP.e/MR.lly20l5 Jakarta. 3 Maret 2Ol5
BISMITI.AHIRAHMAN IRRAH IIM Segala Puji bagi Allah Maha Raja Tunggal dalam Keabadian di alam semesta, shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada Nabi Muhammad SAW, Pemimpin para pembawa Risalah llahiyyah dari zaman ke zaman, demikian atas keluarga dan
sahabatnya serta umatnya yang menebarkan Risalah Nabawiyah, amiin. Dengan ini kami Majelis Rasulullah SAW, menerangkan bahwa:
Nama
ANIS SOUHAT
NIM
11t005r000087
Universitas
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas
Dakwah & llmu Komunikasi
Jurusan
Komunikasi & Penyiaran lslam
Semester
lX (sembilan)
NoJlP"/HP
083812726366
Telah melakukan penelitian dan wawancara penulisan skripsi yang berjudul :
'
di Majelis
Rasulullah SAIV untuk bahan
Strategi dahpah majelis Rasulullah SdtJU dalam mencetak
da'ida'l muda "
Demikianlah surat keterangan ini kami buat dan kami sampaikan, mudah-mudahan tujuan dari surat ini dapat diterima dengan baik. Terima kasih.
Jl. Cikoko Barat V No. 66 RT. 03/05 Pancoran, Jakarta Selatan 12770 - Indonesia Telp./Fax. :021 - 7986709, Contact Person : 0817 661 3400, Website : www.majelisrasulullah.org
LEMBAR KESEDIAAN WAWANCARA Pengantar Assalamualaikum wr. wb. Segala puji bagi Allah Azza waJalla yang telah mengaruniakan rahmat berupa iman, akal, dan hati sehingga pada titik ini kita masih berpijak dalam kebajikan Islam. Sebagaimana baginda Nabi Muhammad SAW mengajarkan ketaatan dan kasih sayang kepada seluruh umatnya. Oleh sebab itu, sholawat dan salam tiada henti hendaknya kita persembahkan untuk beliau hingga akhir zaman. Berkenaan dengan penyelesaian laporan penelitian yang berjudul “Strategi Dakwah Majelis Rasulullah Dalam Mencetak Da’i-Da’I Muda”, maka peneliti memohon kerjasama bapak/ibu, saudara/I sekalian untuk membantu peneliti dalam kegiatan wawancara sebagai penunjang data penelitian. Peneliti berharap, semoga hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi perkembangan dakwah di Indonesia. Atas kerjasamanya, peneliti ucapkan jazakumullah khoiron. Wassalamualaikumwr.wb
Data Narasumber 1. Anggota Majelis Rasulullah Jakarta Nama : Tempat Tgl Lahir : Umur : Status : Alamat : Pekerjaan : Dengan ini menyatakan bersedia untuk diwawancarai untuk mendukung laporan penelitian “Strategi Dakwah Majelis Rasulullah Dalam Mencetak Da’i-Da’I Muda”.
Jakarta,
Oktober 2014
LEMBAR KESEDIAAN WAWANCARA Pengantar Assalamualaikumwr.wb. Segala puji bagi Allah AzzawaJalla yang telah mengaruniakan rahmat berupaiman, akal, dan hati sehingga pada titik ini kita masih berpijak dalam kebajikan Islam. Sebagaimana baginda Nabi Muhammad SAW mengajarkan ketaatan dan kasih sayang kepada seluruh umatnya. Oleh sebab itu, sholawat dan salam tiada henti hendaknya kita persembahkan untuk beliau hingga akhir zaman. Berkenaan dengan penyelesaian laporan penelitian yang berjudul “Strategi Dakwah Majelis Rasulullah Dalam Mencetak Da’i-Da’I Muda”, maka peneliti memohon kerjasama bapak/ibu, saudara/I sekalian untuk membantu peneliti dalam kegiatan wawancara sebagai penunjang data penelitian. Peneliti berharap, semoga hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi perkembangan dakwah di Indonesia. Atas kerjasamanya, peneliti ucapkan jazakumullahkhoiron. Wassalamualaikumwr.wb
Data Narasumber 2. Sekretariat Majelis Rasulullah Jakarta Nama
:
TempatTgl Lahir : Umur
:
Alamat
:
Dengan ini menyatakan bersedia untuk diwawancarai untuk mendukung laporan penelitian “Strategi Dakwah Majelis Rasulullah Dalam Mencetak Da’i-Da’I Muda”.
Jakarta, Februari 2015 Hasil Wawancara
Nama Jama’ah
: Alvi Azhuri
Tanggal/Jam
: 09 Oktober 2014
1. Sudah berapa lama anda mengikuti Majelis Rasulullah? Jawab: kira-kira sudah 5 tahunan. 2. Apa yang menjadi alasan anda atau daya Tarik anda sehingga anda ikut serta dalam majelis Rasulullah ini? Jawab: jaman sekarang anak muda banyak yang sudah tidak mengenal agama, kebanyakankan suka pada nongkrong-nongkrong dijalan, tidak dapat dikontrol pergaulan bebas yang ada diluar sana. 3. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang terjadwal? Jawab: insyaallah rutin mengikuti yang di Kebayoran Lama dan Pancoran, acara-acara besar juga rutin mengikuti 4. Bagaimanakah sosok Habib dalam pandangan anda? Jawab: yaa kalau sosok habib itu sangat saya kagumi lah, dari cara bicaranya hingga banyak yang minat, dari cara berceramahnya yang menyejukan. 5. Materi apa saja yang diajarkan oleh Habib? Jawab: materi tentang sholat dan kisah nabilah. 6. Adakah dalam materi ceramah Habib yang menganjurkan untuk menjadi seorang da’i muda? Jawab: ada, pokonya kalau misalnya habib berceramah kita catat insyaallah kita bisa pakai ilmunya.
7. Apakah anda tertarik untuk menjadi seorang da’I muda?
Jawab: kalau ada ketertarikan menjadi dai untuk menggantikan ulama-ulama yang sudah pulang ke rahmatullah 8. Apa anda mempunyai kegiatan diluar yang berkaitan tentang berdakwah? Jawab:
kegiatan diluar kuliah, selain kuliah terkadang mengisi acara
pengajian atau tahlilan yang ada disekitar lingkungan.
Hasil Wawancara Nama Jama’ah
: Sony Arief Moyo
Tanggal/Jam
: 09 Oktober 2014
1. Sudah berapa lama anda mengikuti Majelis Rasulullah? Jawab: hampir 2 tahun. 2. Apa yang menjadi alasan anda atau daya Tarik anda sehingga anda ikut serta dalam majelis Rasulullah ini? Jawab: daya Tarik em kalau daya Tarik yang pertama satu yah itu kewajiban kita untuk menuntut ilmu itu pertama, yang kedua itu eee selain untuk menuntut ilmu kita butuh, butuh siraman-siraman rohani, selain kita itu kebetulan saya bekerja penat dengan pekerjaan itu butuh siraman rohani seperti ini yang memang majelis rasulullah berbeda dengan majelis yang lain. Hanya sekedar keilmuan kita yang bertambah mungkin dimajelis-majelis sebagainya tapi hati kita belum tersinari oleh nur (cahaya) yang didapatkan dimajelis ini, mungkin itu alasan terkuat diantara kami yang mengikuti majelis ini, itu yang terkuat. 3. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang terjadwal? Jawab: Alhamdulillah cukup rutin, setiap kamis malam jum’at dan setiap senin malam selasa di Al-Munawwir Pancoran. Alhamdulillah acara besar juga ikut. 4. Bagaimanakah sosok Habib dalam pandangan anda? Jawab: sebenarnya saya untuk menggambarkan sosoknya tersebut cukuplah Habib Munzir Bin Fuad Al Musawwa Alm yang telah mengatakan bahwa
sesungguhnya apa yang saya lihat dari kepribadian Ummar yang tersebut itulah sebagian besar kepribadian Rasulullah SAW dari akhlaknya, dari mulai berjalannya, dari cara bicara, dari semuanya menggambarkan akhlak kepribadian Rasulullah SAW itu yang kita butuhkan sekarang ini, yang hampir tidak ada ditempat lain. Ulama-ulama mungkin ada seperti itu, hanya mungkin dia lebih kepada keilmuan, lebih kepada kajian, lebih kepada ilmuilmu yang bersifat syariat dan bagaimana kita memahami sholat, wudhu dan segala macam yang lain sebagainya. Kalau disini kita lebih bersifat kepada akhlak, akhlak Rasulullah SAW seperti itu. 5. Materi apa saja yang diajarkan oleh Habib? Jawab: kalau materi itu eeee ya biasa seperti majelis-majelis lainnya ada materi tentang kalau agamakan ada tasawuf dan syariat, semuanya diajarkan disini. Dalam satu bulan itu ada empat pertemuan salah satunya adalah tausiyah, kemudian minggu pertamanya setiap awal bulan itu materi tentang syariat bagaimana cara kita beribadah dengan benar, untuk saat ini sedang diajarkan kibab Risalatu Jariah yang diajarkan kalau saya tidak salah itu tentang materi sholat, bagaimana cara sholat yang baik dan benar, seperti itu. Kemudian selain itu ya seperti tadi, materi tentang tasawuf bagaimana cara menata hati, bagaimana cara mengikuti teladan Rasulullah SAW seperti itu biasa sama seperti majelis-majelis yang lainnya. 6. Adakah dalam materi ceramah Habib yang menganjurkan untuk menjadi seorang da’i muda?
Jawab: untuk seorang da’i semua da’ipun menurut saya yah, ustadz, da’i, maupun kyai itu akan mengajarkan anak didiknya atau anak muridnya pertama untuk menjadi pribadi yang benar dulu, menjadi pribadi yang baik entah itu dikantor, entah itu disekolah, kuliah dan tempat kerja itu pasti mengajarkan hal seperti itu dulu. Mengenai dia mau menjadi da’i atau menjadi ustadz itu diserahkan ke masing-masing kataisme masing masing seperti itu. 7. Apakah anda tertarik untuk menjadi seorang da’I muda? Jawab: da’I muda ya, itu sebuah kata yang cukup berat yah sebenarnya untuk disandang orang seperti saya hehe (tertawa kecil). Cuma untuk da’i itukan sebenarnya ee bukan kita yang menyandang gelarnya, bukan kita yang menyebutkan kita sebagai da’i tapi masyarakat sendiri yang mengatakan bahwa kalian itulah seorang da’I kalian itu dipandang seperti ustadz ya kan, dan misalnya kita sendiri itu seperti biasa-biasa saja. Kalau untuk ketertarikan seperti itu saya rasa eee kita hanya tertarik untuk menjadi pribadi yang benar yang baik yang bagus mengikuti jejak Rasulullah SAW yang selama ini mungkin kita hanya tau lewat teori yang hanya tau lewat sekedar buku bacaan dan segala semacamnya, disini kita selain teorinya dapat, nur (cahaya)nya kita dapat, hidayah kita dapat juga akhlak itu adalah hal yang paling yang paling apa yang paling tepat untuk kita meresap dalam hati dan fikitan kita ada contoh suri tauladan seperti itu, itu ketertarikan terbesar kami. 8. Apa anda mempunyai kegiatan diluar yang berkaitan tentang berdakwah?
Jawab: oh kegiatan pribadi yah, kegiatan pribadi saya tu eeem selain mengikuti majelis-majelis seperti ini kadang-kadang dikantor itu saya juga membentuk ga banyak sih yaa, yaa forum-forum diskusi kecil-kecilan yang berisikan tentang nasehat-nasehat tentang keagamaan itu bukan hanya saya yang berbicara, para orangtua-orangtua dikantors aling mengisi, tidak cuma dikantor tapi disetiap tempat yang kita kunjungi entah dirumah kita atau dimana itu kita mencoba untuk berbagi dan bercerita tentang bagaimana nikmatnya ibadah islam itu seperti apa, seperti itu.
Hasil Wawancara Nama Jama’ah
: Abdullah Zaky
Tanggal/Jam
: 09 Oktober 2014
1. Sudah berapa lama anda mengikuti Majelis Rasulullah? Jawab: sudah 3 tahun mengikuti pengajian Majelis Rasulullah 2. Apa yang menjadi alasan anda atau daya Tarik anda sehingga anda ikut serta dalam majelis Rasulullah ini? Jawab: untuk menambah ilmu keagamaan 3. Apakah anda selalu mengikuti kegiatan yang terjadwal? Jawab: insyaallah rutin, mengikuti pengajian yang ada di Kebayoran malam jum’at dan mengikuti setiap acara-acara besar yang di adakan Majelis Rasulullah. 4. Bagaimanakah sosok Habib dalam pandangan anda? Jawab: Habib sangat mulia sekali, mengikuti jejak-jejak Rasulullah SAW 5. Materi apa saja yang diajarkan oleh Habib? Jawab: mengajarkan materi-materi tentang sholat, sifat-sifat Rasulullah, keteladanan Rasulullah. 6. Adakah dalam materi ceramah Habib yang menganjurkan untuk menjadi seorang da’i muda? Jawab: pasti ada, tergantung kepribadian masing-masing bagaimana mereka mengambil ilmunya itu, apa hanya untuk pribada, apa untuk mengenalkan kepada masyarakat lainnya.
7. Apakah anda tertarik untuk menjadi seorang da’I muda? Jawab: kalau saya hanya untuk belajar dan belajar saja, kalau untuk saya ilmunya belum sampai dan masih terus belajar lagi. 8. Apa anda mempunyai kegiatan diluar yang berkaitan tentang berdakwah? Jawab: tidak ada, hanya sekedar mengikuti pengajian-pengajian saja.
PERTANYAAN UNTUK SEKRETARIAT MAJELIS RASULULLAH 1. Apa yang menjadi daya tarik tersendiri dari Majelis Rasulullah sehingga banyak dari jama’ah remaja mengikuti pengajian ini? 2. Tujuan utama adanya Majelis Rasulullah? 3. Strategi apa yang dilakukan Majelis Rasulullah dalam menggembangkan Majelis Rasulullah? 4. Ada berapa jumlah jama’ah yang menghadiri Majelis Rasulullah di wilayah Jakarta? 5. Mengapa Majelis Rasulullah diadakan jadwal mingguan, bulanan dan tahunan?? Acara apasajakah?? Alasan mengapa diadakan jadwal mingguan dan bulanan? 6. Materi apa saja yang diajarkan di Majelis Rasulullah? 7. Apakah ada dalam materi tausiah-tausiah Habib yang membahas tentang anjuran berdakwah dan menjadi seorang da’i? 8. Apakah ada kegiatan yang dikhususkan oleh para pengurus Majelis Rasulullah untuk memperdalam kemampuan para jamaah dalam berdakwah? 9. Apa saja yang menjadi hambatan dalam Majelis Rasulullah dalam menyebarkan dakwahnya? Kelemahan dari Majelis Rasulullah?
*Terdapat tiga bentuk strategi dakwah yang di kutip olehMoh. Ali Aziz di dalam buku Ilmudakwah, yaitu:1 a. Strategi
Sentimentil
(a-manhaj
al-athifi)
adalah
dakwah
yang
memfokuskan pada aspek hati dan menggerakan perasaan dan batin mitra dakwah. Memberi mitra dakwah nasehat yang mengesankan, memanggil dengan kelembutan atau memberikan pelayanan yang memuaskan merupakan beberapa metode yang dikembangkan dari strategi ini. Metode ini sesuai untuk mitra dakwah yang terpingkirkan (marginal) dan dianggap lemah seperti kaum perempuan, anak-anak, orang awam, mualaf, fakir miskin, anakyatim, dan sebagainya. b. Strrategi Rasional (al-manhaj al-aqli) adalah dakwah dengan beberapa metode yang memfokuskan pada aspek akal pikiran. Strategi ini mendorong mitra dakwah untuk berfikir, merenungkan, dan mengambil pelajaran. c. Strategi Indrawi (al-manhaj al-hissi) juga disebut sebagai strategi eksperimen atau strategi ilmiah, dan didefinisikan sebagai sistem.
1
Moh. Ali Aziz. M.Ag. IlmuDakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 351-352
Hasil Wawancara Nama Jama’ah
: Habib Muhammad Bin Alwi Al Kaff
Tanggal/Jam
: 26 November 2014
1. Apa yang menjadi daya tarik tersendiri dari Majelis Rasulullah sehingga banyak dari jama’ah remaja mengikuti pengajian ini? Jawaban: kalau daya tarik Habib Munzir ini, banyak sih daya tarik beliau kharismatik sudah jelas. 2. Tujuan utama adanya Majelis Rasulullah? Jawaban: tujuan utama adanya Majelis Rasulullah ini tiada lain Rasulullah SAW bersabda Ballighu anni walau aayah mengenalkan seluruh muslimin dan muslimat kembali kejalan atau keadaan yang diridhoi oleh Allah dan diridhoi oleh Rasulullah SAW, mengenalkan mereka siapa sih itu Rasulullah. Ketika saya mondok itu saya mulai kenal Rasul ketika saya hadir Majelis Rasulullah saya kenal Rasul, semakin pesatnya perkembangan jama’ah atau masyarakat, semakin besar mereka mengenal Rasulullah. Dari beberapa jama’ah yang saya punya, mereka tidak mengenal siapa itu Rasul. Disinilah Habib Munzir mengenalkan Rasulullah Tujuan yang kedua kalau saya bilang, Kenapa seseorang ingin menjadi dokter? Karena ada keinginan atau belajar mengenai kedokterankan, ilmu bila amalin kassajari bila tsamarin ini satu perkara yang diamalkan oleh Habib Munzir itu yang saya dapat langsung dari Habib Munzir.
3. Strategi apa yang dilakukan Majelis Rasulullah dalam menggembangkan Majelis Rasulullah? Jawaban: strategi yang paling mudah dipahami oleh jama’ah atau masyarakat itu adalah dengan kelembutan, dakwahnya deliau dengan kelembutan yang dibawa atau didapatkan oleh beliau dari guru kebeliau dari guru beliau dari guru beliau sampai ke Rasulullah. Seperti biasa pada umumnya tidak ada hal yang lain, daripada da’i-da’i yang lainmereka membaya syariat agama Islam, tapi kalau Habibana Munzir ini dikhususkan dengan kelembutan itu yang membuat Majelis Rasulullah diterima oleh kebanyakan masyarakat. Untuk Habib Muhammad sendiri pahami mungkin Cuma itu. 4. Ada berapa jumlah jama’ah yang menghadiri Majelis Rasulullah di wilayah Jakarta? Jawaban: kalau jumlah jama’ah semasa Habibana masih hidup itu ada belasan ribu. 5. Mengapa Majelis Rasulullah diadakan pada malam selasa dan malam jum’at? Jawaban: mengapa diadakan pada malam selasa ini ada ceritanya, bahwa Habib Munzir ini berguru sama guru beliau Habibana Umar bin Al-Hafidh, guru beliau juga mempunyai pengajian yang sama persis setiap senin malam diadakan ditengah-tengah lapangan pasar, nah itupun oleh beliau selama duduk selama 4 tahun lebih itu meneruskan perjalanan beliau sama seperti apa yang telah diajarkan oleh guru beliau tapi sebenarnya guru belia tudak menganjurkan, tapi beliau mengikuti apa yang telah ada. Tidak sekedar ngambil terus ilmunya diambil tapi sosok seorang guru itu bagi Habib Munzir
pun diambil, apa yang menjadi sosok didalam gurunya perkataannya, tindak tanduknya, perbuatan,
pengamalan, kecintaannya kepada Allah
dan
Rasulullah SAW. Nah diadakannya malam selasa itu karna bersanad kepada guru beliau. Pada malam jum’at itu karena dulu pindah-pindah, pindah-pindah majelisnya sanpai ditetapkanlah di Cidodol untuk majelis malam jum’at, maka dari itu Habib Munzir menetapkan pengajian majelis pada malam jum’at di kediaman beliau. 6. Apakah ada dalam materi tausiah-tausiah Habib yang membahas tentang anjuran berdakwah dan menjadi seorang da’i? Jawaban: na’am banyaak-banyak, kalau untuk jumlahnya saya tidak tau. Tapi itu bisa dilihat dari Ballighu anni walau aayah. Selain itu dakwah dan menjadi seorang da’i, dakwah itu tidak harus menjadi seorang da’i, harus berceramah blablabla, dakwah itu dengan perbuatan bisa, dengan senyum kepada orang dengan berbuat baik kepada orang. Nah, Rasulpun berdakwah dengan berbicara dengan perbuatan. Kalau untuk anjuran berdakwah tidak langsung, tapi Habib Munzir ada bahasa-bahasa yang mengarahkan dan dicerna sendiri oleh orang, menanamkan cintanya Rasul, cintanya Allah sehingga orang tersebut punya pemikiran oh saya harus begini, oh iya saya harus begitu, jadi bahasa seperti itu kalau saya lihat disini tergantuk orang itu menilai, bagaimana penilaian konteksnya Habib Munzir. 7. Apakah ada kegiatan yang dikhususkan oleh para pengurus Majelis Rasulullah untuk memperdalam kemampuan para jamaah dalam berdakwah? Jawaban: ga ada, kalau mengkhususkan itu ga ada. Hanya sekedar majelis.
Hasil Wawancara Nama
: H. Muhammad Syukron Makmun
Tanggal/Jam
: 25 Februari 2015 jam 15:00
Jabatan
: Sekretaris Umum DPP
1. Apa yang menjadi daya tarik tersendiri dari Majelis Rasulullah sehingga banyak dari jama’ah remaja mengikuti pengajian ini? Jawaban: Majelis Rasulullah yang didirikan oleh guru besar kami almarhum Habib Munzir Al-Fuad Al-Musawwa. Di Majelis Rasulullah ini banyak karakteristik yang menjadi ciri khas dari Majelis Rasulullah itu sendiri, dan setiap karakter itu sendiri masing-masing memiliki daya tarik. Namun yang terbesar dari daya tarik keberadaan Majelis Rasulullah adalah sosok Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawwa yang mana diketahui banyak dari kalangan remaja yang menyampaikan bahwa beliau adalah sosok yang lembut namun juga disini tegas dan memiliki kharisma, itu merupakan daya tarik sendiri yang dimiliki oleh Majelis Rasulullah. Sementara daya tarik yang lainnya adalah mengenai nasehat yang disampaikan oleh almarhum semasa beliau membina Majelis Rasulullah yakni menitik beratkan mengenal secara mendalam sosok Syaidina Muhammad SAW, bagaimana perjuangan Rasulullah SAW didalam menegakkan panji islamiah secara akhlak yang tidak dipahami oleh kebanyakan masyarakat muslim khususnya adalah para pemuda dan pemudi materi yang disampaikan oleh almarhum merupakan daya tarik sendiri, ini adalah materi yang ringan inilah yang dibutuhkan oleh jamaah sehingga mereka dapat menerima keadaan Majelis Rasulullah. Daya
Tarik yang lain yakni, setiap kali kita mengadakan majelis apakah itu skupnya kecil maupun besar selalu diawali dengan pembacaan maulid karena sebelum Majelis Rasulullah banyak dikenal oleh banyak masyarakat khususnya pemuda dan pemudi pembacaan maulid ini hanya dibaca pada acara-acara tertentu, sementara keberadaan Majelis Rasulullah yang dibimbing oleh almarhum setiap kali mengadakan majelis itu selalu diawali oleh maulid yaitu maulid Nabi dan kitab ad Dhiyaullami, inipun menjadi daya tarik. Ditambah lagi maulid yang kita baca disini adalah maulid yang baru kala itu namun singkat tidak seperti kebanyakan maulid-maulid yang kebanyakan orang kenal namun maknanya sama isinya sama yakni mengagungkan Rasul mengajak jama’ah memperbanyak bersholawat kepada Raulullah SAW, dan selain itu juga yang menjadi daya tarik Majelis Rasulullah adalah keberadan tim hadroh, dimana tim hadroh yang sebenernya sama cuma pembawaannya yang mungkin berbeda dengan tim hadroh di majelis yang lain kenapa? Karena yang diberikan oleh almarhum disaat awal-awal pendirian Majelis Rasulullah itu memberikan modal bagi tim hadro itu bahwa mereka ibaratnya adalah senjata didalam berjihad maka hadroh ini ibarat senjata yang harus dimiliki disaat orang itu berjuang berperang dan senjata ini sendiri harus yang benar benar mampu melawan daripada musuh musuh itu ibarat yang disampaikan oleh almarhum dan juga bagaimana pembawaan senjata itu akan mempengaruhi perjuangan dakwah, oleh karnanya personil personil tim hadroh ini juga dibina oleh habibana setiap kali mereka membawakan kosidah harus harus dengan semangat, dibina secara langsung beliau menggembleng
secara langsung di Majelis Rasulullah. Lain dari pada yang itu secara keseluruhan baik itu staff Majelis Rasulullah, kru Majelis Rasulullah maupun jamaah secara luas habibana ini sealu menekankan setiap dakwahnya adalah untuk memancing kecintaan kita kepada Rasulullah SAW yang merupaka kewajiban kita sebagai ummat, jadi setiap kali beliau itu menyampaikan materi baik itu yang sifatnya formal maupun nonformal selalu beliau menitik beratkan kepada dua hal ini mahabbah dan immah (semangat)
dengan
kriteria-kriteria inilah yang menjadi daya tarik tersediri di dalam Majelis Rasulullah. 2. Tujuan utama adanya Majelis Rasulullah? Jawaban: sebagaimana yang disampaikan oleh almarhum Habibana Munzir Bin Fuad Al-Musawwa bahwa Majeles Rasulullah didirikan atau diadakan oleh beliau adalah untuk mengambil pesan dakwah yang dilakukan khususnya di Jakarta sebagai ibukota Indonesia dan berharap dari sini dakwahnya meluas sampai keseluruh Indonesia bahkan kenegara Negara tetangga yang tidak lain tujuan dakwah memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya pemuda untuk mengenal sosok Rasulullah SAW karena pemikiran dari alhmarhum Habibana melalui pengenalan kita kepada sosok Rasulullah SAW maka setiap peribadi muslim mampu untuk melaksanakan apa-apa yang disyariatkan didalam ajaran agama Islam disini sebagaimana tadi yang disampaikan adalah mengenalkan sosok Rasulullah SAW sehingga timbul akan kecintaan yang dengan kecintaan itu maka ini merupakan dorongan yang kuat untuk setiap pribadi muslim untuk melaksanakan apa yang
disyariatkan berbeda dengan orang yang langsung belajar syariat tanpa didasari oleh kecintaan terhadap Rasul SAW mereka melakukan ini adalah dengan beban karena tanpa diiringi dengan cinta, beliau beranggapan bahwa yang memudahkan setiap pribadi muslim untuk melaksanakan setiap syariat islam adalah dengan cinta karena jika seseorang sudah mencintai sesuatu dya tentunya ingin berbuat banyak hal untuk apa yang dia cintai disinilah tujuan Majelis Rasulullah adalah untuk semata pertama mengambil peran dakwah pembenahan muslim khusunya pada masyarakat umum pada umumnya dan menitik beratkan pada melahirkan kecintaan kepada Rasulullah SAW sehingga dengan peran serta tujuan Majelis Rasulullah ini terbukti banyaknya dari kalangan masyarakat khususnya pemuda dan pemudi yang tertarik, karena kalau kita berbicara tentang cinta tidak terlepas dari kepribadian pemuda dan pemudi dan cinta mereka kita arahkan bagaimana cinta yang sesungguhnya, cinta yang sesungguhnya adalah cinta kepada Rasulullah SAW dan cinta kepada Allah SWT dangan kedua cinta inilah yang diyakini oleh gutu kita akan mampu untuk membenahi pribadi setiap muslim yakni terutama dalam hal syariat agama Islam. 3. Strategi apa saja yang dilakukan Majelis Rasulullah dalam menggembangkan Majelis Rasulullah? Jawaban: jadi kalau kita bicara strategi tentu strategi kita ini pada khakikatnya strategi biasa yang umum dilakukan oleh kebanyakan majelis-majelis lainnya cuman yang sangat eemm em yng sangat dituntut Majelis Rasulullah dan ini menjadi buah dari eemm kesuksesan nama besar MR yaitu dengan
mempertahankan cara -cara yang dilakukan oleh ulama-ulama kita yang terdahulu, sebagaimana mereka berdakwah kepada mastyarakat cara-cara inilah yang kita pertahankan contohnya adalah pelaksanaan majelis itu sendiri kita tidak ikut-ikut dengan cara yang macam-macam semua yang kita lakukan itu adalah semua murni yang dibawa oleh ulama-ulama terdahulu seperti halnya pembacaan maulid, sekalipun itu maulid, maulid baru namun pembawaannyapun pembawaannya sebagaimana yang dibawa oleh ulamaulama terdahulu terus juga kosidah kita kosidah yang dirangkai yang ditulis oleh ulama-ulama terdahulu kirta ga ada eemm misalkan mau merubah misalnya menjadi bahasa Indonesia kita tidak seperti itu, jadi kita tetap ambil pada sumbernya langsung
dan kita sampaikan sebagaimana yang
disampaikan oleh ulama-ulama yang merangkai
pembacaan kosidah itu
sendiri, begitu juga soal alat musik yang kita gunakan hadroh juga sesuai dengan apa secara syariat Islam kita hanya menggunakan hadroh walaupun dari yang terkecil hingga yg terbedasar tapi kita menambahkan alat-alat yang diluar daripada itu. Jadi intinya strategi kita adalah yang pertama tetap berjalan sebagaimana salaful shilihin (ulama-ulama salafi terdahulu) telah lakukan, cuma bedanya karena mengikuti zaman kita memanfaatkan disini adalah emm media, multimedia untuk disini adalah untuk mengembangkan apa memberikan ee informasi yang jangkauannya lebih luas seperti adanya kita webside Majelis Rasulullah misalnya karena keberadaan webside ini ee memang kita tidak pungkiri itulah salah satu cikal bakal eeem tumbuhnya jamaah-jamaah kita yang didaerah yang mereka tidak bisa hadir di majelis
Jakarta dan sekitarnya tapi dengan keberadaan webside ini mereka menjadi tau mereka mengikuti acara kita sehingga mereka tertarik mengikiti Majelis Rasulullah terus juga kita kembangkan setiap kegiatan Majelis Rasulullah itu kita tersebar luaskan dalam bentuk DVD dan bentuk inilah kita berharap ee apa ya bisa menjadikan bagi kalangan jama’ah untuk mereka terus menerus mereka dapat menerima apa-apa yang menjadi ee kegiatan Majelis Rasulullah dalam hal-hal semacam itu alhamdulilah Majelis Rasulullah berkembang bahkan alhamdulilah dari media itu juga menurut saya seperti keberadaan streaming menjadikan Majelis Rasulullah dikenal oleh jamaah bukan hanya di Jakarta namun di beberapa daerah seluruh Indonesia bahkan sekarang jama’ah-jama’ah kita sudah ada di Negara-negara tetangga seperti Singapur dan Malaysia ee bahkan sekarang jama’ah-jama’ah kita sudah ada disana, sudah ada di Singapur , Malaysia dan terakhir semasa Habibana masih hidup sudah sampai Australia bahkan, streaming webside itu selalu mereka ikuti nonton barenglah, misalnya gini saat ini majelis terus mereka disana nonton bareng jama’ah, inilah manfaat keberadaan streaming yg kita anggap merupakan salah satu strategi sehingga dakwah Majelis Rasulullah dikenal oleh ee masyarakat. 4. Ada berapa jumlah jama’ah yang menghadiri Majelis Rasulullah di wilayah Jakarta? Jawaban: kalau ditanyakan jumlah jama’ah mamang eee kita akui dari MR itu sendiri belum pernah ngitung, kita ga ada datanya dan karena memang jama’ah Majelis Rasulullah itu juga kita tidak malakukan pendataan untuk
jama’ah Majelis Rasulullah jadi sifatnya adalah umum. Namun dari pihak mitra dakwah kita yakni dari kepolisian dalam hal ini adalah Metro Jaya yang mereka eee telah memberikan eee apa namanya info kepada kita dengan perhitungan mereka untuk wilayah Jakarta itu jumlah jama’ah Majelis Rasulullah kisaran 500 ribu jama’ah untuk Jakarta saja kalau jabodetabek emm secara keseluruhan kisaran 1 juta lebihan, itu prediksi tahun 2011 itu kapolda metro jaya itu menyampaikan kepada kita. 5. Mengapa Majelis Rasulullah diadakan jadwal mingguan, bulanan dan tahunan?? Acara apa sajakah?? Alasan mengapa diadakan jadwal mingguan dan bulanan? Jawaban: jadi untuk jadwal mingguan memang kita adakan pada dua malam, yakni pada malam selasa dan malam jum’at. Malam selasa di Al-Munawwar Pancoran dan pada malam jum’at di gedung dalail Cidodol Kebayoran Lama. Untuk majelis mingguan ini terutama majelis malam selasa memang ini majelis malam selasa adalah cikal bakal pendirian Majelis Rasulullah tersebut karena waktu Habibana Almarhum itu pulang ke Jakarta maka beliau pertama kali majelis yang beliau bina yang beliau adakan yaitu majelis malam selasa karena beliau ingin bertabaruk kepada guru beliau Habib Ummar yang guru beliau itu mengadakan majelis yang sama dimalam yang sama, beliau bertabaruk kepada guru beliau membuka majelis pada malam yang sama, nah awalnya memang cikal bakal Majelis Rasulullah itu adalah di majelis malam selasa. Lantas setelah itu baru diadakan malelis malam jum’at, majelis malam jum’at ini sebenarnya majelis yang diadakan oleh Habibana itu untuk
menghidupkan kediaman beliau waktu itu ketika beliau masih tinggal di daerah Pondok Gede waktu itu. Jadi untuk menghidupkan rumah beliau karena rumah beliau ini waktu itu banyak didatangi oleh para jama’ah, daripada datang gak karuan itu macam-macam hajat segala macam, maka diajaklah oleh Habibana untuk majelis nah majelis itu majelis malam jum’ah, dan terus dya bawa sampai sekarang masih diadakan terus pindah ke gedung dalail karna permintaan dari guru sekaligus orangtua belia Habib Husein AlHamid yang meminta untuk malam jum’at ini diadakan di gedung dalail karena waktu itu jama’ah sudah kehadirannya sudah mencapai ke jalan raya dan dapat mengganggu lalu lintas maka dibuatlah gedung yaitu gedung dalil khairot yang cukup luas nah jadilah majelis malam jum’at diadakan di gedung itu. Untuk majelis bulanan ya sebenarnya eem majelis bulanan itu ga ada yaa, sudah ga ada , dulu memang ee sebenernya bukan majelis bulanan tapi majelis cabang, kita dulu minta tahun 2008 kita punya hampir 125 cabang di Jakarta majelis, setiap waktu-waktu tertentu selain malam selasa dan malam jum’at nah beliau itu keliling disetiap majelis yang saat itu 125 cabang, perputarannya itu karena jumlahnya yang 125 itu bisa ada yang 3 bulan sekali malah jadi setelah 3 bulan baru ada lagi, jadi memang sebenarnya bukan majelis bulanan yah jadi majelis cabang. Karena bertambahnya permintaan majelis cabang, itu waktu itu jumlahnya sampai dua ratusan nah itu waktunya yang ga bisa terlalu mepet nah makanya untuk majelis cabang ini akhirnya ditiadakan namun diganti dengan majelis undangan jadi sebutannya itu
majelis undangan. Jadi siapa dari cabang-cabang ini yang menginginkan kehadiran Majelis Rasulullah maka mereka dapat mengundang MR maka sebutannya sekarang adalah majelis undangan, itu ga tentu jadi siapa mereka yang siap mereka yang mau silahkan mereka yang tentukan waktunya jamnya, karena waktu itu banyak yang minta Habib datengin ampe dua ratus majelis ta’lim di Jakarta makanya beliau menyarankan sudah ditiadakan saja majelis rutin daripada nanti panjnag-panjang waktunya ya waktunya itu kasian jadi dibuat majelis undangan, siapa mereka yang mau menghadirkan Majelis Rasulullah diwilayahnya dimajelis ta’limnya mereka dapat mengundang MR. Nah mengenai majelis tahunan itu adalah berkenaan dengan event-event hari besar Islam, momen-momen ee apa didalam sejarah Islam itu, kita ee punya itu 6 event akbar istilahnya event tahunan, yang pertama itu maulid nabi Muhammad SAW yang sekaligus itu merupakan ee jadi ee lahirnya Majelis Rasulullah karena Majelis Rasulullah ini dilahirkan istilahnya ulang tahun MR deh, kata Habibana lahirnya MR ini 12 Rabiul Awal sebagaimana lahirnya Rasulullah SAW, kedua yaitu majelis Isra Mi’raj terus ketiga Nisfu Sya’ban terus majelis Haul Ahlul Badr itu disetiap malam 17 Ramadhan, Haul Ahlul Badr sekaligus Nuzulul Qur’an terus setelah itu Muharram berbarengan dengan kedatangan guru mulia itu, kedatangan guru mulia Ummar Bin Hafidz kita adakan Tabligh Akbar Muharram bersama dengan guru mulia, dan yang terakhir ini ee majelis ee malam satu januari, sebenarnya majelis malam satu januari bukannya kita merayakan tahun baru ee masehi yah, kita tujuannya waktu itu Habibana untuk mengimbangi perayaan-perayaan yang dilakukan
oleh muslim yah untuk menyambut tahun baru masehi nah yang kebanyakan yang kita tau yang kita liat mereka megadakan panggung-panggung kemaksiatan kemungkaran, habibana itu untuk mengimbangi itu banyaknya panggung-panggung maksiat makanya habibana mengadakan acara akbar yakni malam satu januari, nah jadi untuk mendorong jama’ah Majelis Rasulullah khususnya dan masyarakat muslim daripada dia hadir dipanggungpanggung yang istilahnya bisa melupakan dia kepada tuhannya Allah dan Rasulullah itu lebih baik untuk hadir di acara kita. Jadi sebenarnya acara ziarah kubro itukan diadakan setiap malam jum’at yang tempatnya itu sebagaimana majelis undangan, undangannya siapa didaerah mana, jadi tempat dan waktu disesuaikan oleh undangan. Nah, untuk kegiatan ziarah itu sendiri ee sejak beliau itu sakit-sakitan diawal-awal tahun yang parahparahnya itu diawal tahun 2013 yah itu saat itu dihentikan karena kondisi beliau yang menurun sehingga untuk saat ini juga masih vakum tapi insyaallah satu sampai dua bulan kedepan kita mau adakan lagi untuk acara ziarah kubro ini karena memang itu termasuk daya tarik tersendiri untuk Majelis Rasulullah SAW. Habibana itu membuat berbagai macam moment karena kadang-kadang yang mengundang eventnya sudah lewat, misalnya maulid bulan bulannya sudah lewat gitukan, biar ada moment gitukan dan ini juga dapat menarik jama’ah jadi istilahnya Habibana bikin jadi untuk malam sabtu diadakanlah itu Dzikir Akbar Jalalah dimalam sabtu itu beliau itu melakukan dzikir jalalah ya Allah ya Allah sebanyak 500 kali ee sementara majelis malam minggu nah itu dibuatlah moment ziarah kubro, nah jadi dua
malam itu memang Habibana supaya menarik masa yang lebih banyak dan mereka hadir karena ada moment tertentu gitu, biar kesannya tidak sudah lewat nih, misalnya maulid, maulidnya udah lewat biar ga terkesan sudah kelewatan. Sementara jika ada undangan malam rabu dan malam kamis nah ini masih sebutannya itu Tablig Akbar.
6. Materi apasaja yang diajarkan di Majelis Rasulullah? Jawaban:ee sebenarnya sejak awal Habibana itu menitik beratkan kepada fiqih atau kitab Risalatul Jami’ah setelah pembahasan kitab itu selesai ee habibana ini melihat jama’ah kurang semangat dan itu dimaklumi oleh beliau karena pembahasan fiqih yang karena kalau sudah membahas tentang kitab fiqih jama’ah paling berat gitu yah, dicarilah solusi oleh Habibana apanih yang bikin jama’ah ini semangat maka disaat itu sekitar tahun ee 2000an beliau itu mengajarkan kitab As-Syifa, kitab As-Syifa itu adalah kitab mengenai kemuliaan Rasulullah SAW dan terbukti yah dengan dibukanya diberikan pemahaman materi tentang apa yang ada dikitab As-Syifa ini, semangat jama’ah bertambah dan disini Habibana melihat disitulah beliau menilai bahwa yang disukai oleh jama’ah ini adalah justru mengenal Rasulullah SAW itu lebih dalam, pada umumnya kebanyakan khususnya pemuda-pemuda mereka mengenal Nabi Muhammad SAW itu dari luar yang sifatnya umum tapi belum mengenal betul-betul keagungan kemuliaan kebesaran Rasulullah SAW itu sendiri dan saat disampaika itu timbul ketertarikan jama’ah ee untuk mengenal sosok Rasulullah SAW dan disitulah makanya beliau selalu setiap
kali kesempatan berceramah selalu mengenalkan sosok Rasulullah SAW nah kemudian dilanjutkan kepada materi yang lebih sifatnya ini adalah lebih kepada materi syariah seperti pembahasan kitab hadist Sahih Bukhari, dan juga pengulangan dari kitab fiqih. Cuma yang membedakan untuk ee masamasa Habibana penjelasan pemaparan yang disampaikan Habibana tentang ee apa hadist maupun tentang ilmu fiqh beliau selalu mencampurkan ee itu perihal tentang Rasulullah jadi mengangkat iniloh Rasulullah, iniloh kalamnya Rasulullah gitu yang kalau kita baca saja ini kitas sudah mendatangkan
pahala
bagaimana
kalau
kita
memahaminya
bahkan
mengamalkannya. Ini fiqih yang diajarkan oleh imam-imam mazhab yang semua bersumber kepada Rasulullah SAW yang kala kita ingin memahaminya kita
mengerjakannya
kita
mendapatkan
pahala
yang
dengan
kita
mengerjakannya kecintaan kita itu bertambah. Jadi selalu beliau, jadi tidak kaku pembahasan tentang ee hadis dan fiqihnya itu tidak kaku jadi orang itu tidak apa yaa tidak berat jadi malah justru dibawanya itu dengan kecintaan makanya mereka ada dorongan pengen ah ngerjain contohnya siwak dulu orang jarang tau dan sekalipun tau orang segan untuk melakukan memaikainya Cuma karena sudah dibekali dengan mahabbah sudah tau ada perbuatan Rasul yang bernilai ibadah dan inilah yang disenangi oleh Rasulullah yg dilakukakan Rasulullah dan dorongan inilah mereka mau melakukan memakai siwak gitu, jadi cara Habibana seperti itu, ini yang secara saya pribadi sedikit sekali ulama-ulama kita yang mampu untuk membawa materi-materi itu seperti itu, jadi kalau sudah ilmu fiqih ya fiqih dan hadist ya
hadist ya mungkin ada namun saya tidak tau, namun pada saat ini , ini yang kita milikin dan itu tidak dimiliki oleh majelis majelis yang lain kebanyakan 7. Apakah ada dalam materi tausiah-tausiah Habib yang membahas tentang anjuran berdakwah dan menjadi seorang da’i? Jawaban: Bagi Habibana yang tentunya ini juga adalah seruan dari Allah SWT bahwa khairu ummatin ukrijat linas ta’muruna bil ma’ruf watanhauna anil mungkar ayat itu firman tersebut adalah sebuah eem istilahnya sebuah pengakuan Allah yang mengatakan bahwa umatnya Rasulullah SAW ini lebih baik daripada umat-umat terdahulu selain itu ayat ini juga merupakan sebuah seruan bagi umat Rasulullah SAW apabila umat Rasulullah SAW masih mau menyandang keutamaan lebih utama dari pada umat-umat yang terdahulu maka mereka harus bersikap ta’muruna bima’ruf watanhauna anil mungkar mereka harus apa namanya ee mengenalkan akan kebaikan dan menghindari kepada kemungkaran. ta’muruna bima’ruf watanhauna anil mungkar inilah yang merupakan apanamanya kepribadian yang harusnya ada pada diri umat Rasulullah SAW dan itu merupakan sebuah jati diri bahwa umat Nabi Muhammad adalah da’i, adalah berseru akan kebaikan, karena hakikatnya yang namanya berdakwah untuk menjadi tanda kutip dai tidak hanya sebatas orang dipodium yang berceramah baca ayat baca hadist , bukan itu. Hakikatnya bahwa berdakwah, dai ini adalah setiap kali orang punya niat kebaikan aja ini orang sudah berdakwah paling tidak dia berdakwah untuk dirinya sendiri, apalagi dya bisa menyampaikan sesuatu kata Nabi Muhammad SAW sampaikanlah dariku walaupun satu ayat. Jadi, disini
adalah seruan kepada umat Rasulullah SAW ajakan-ajaran Rasulullah kepada umat-Nya. Jadi Cuma ya itu manusia, banyak manusia yang ingin berbuat baik, namun sedikit yang mau menerima kebaikan dari orang lain. Padahal kebaikan dari Allah itu adalah justru ia mau menebarkan kebaikan walaupun sedikit. Walaupun secara tidak langsung Habibana tidak menyampaikan mengajak para jama’ahnya dalam berdakwah, namun secara tidak langsung habibana ini menyadarkan kita bahwa setiap pribadi kita ini adalah da’i, paling tidak da’i untuk dirinya sendiri karena melakukan perintah perintah Allah melakukan sunah-sunah Rasulullah itupun sudah berdakwah gitu, karena berdakwah itukan bukan orang yang banyak berbicara, bercerama bukan, tapi bagaimana caranya ia dapat menebarkan untuk kebaikan, baik perbuatannya terlebih kalo bisa menyampaikannya. 8. Apakah ada kegiatan yang dikhususkan oleh para pengurus Majelis Rasulullah untuk memperdalam kemampuan para jamaah dalam berdakwah? Jawaban: ya Habibana memang jadi tingkatan istilahnya jama’ah kita sebutannya ada beberapa tingkatan ya. Pertama itu ada tim inti, tim inti ini hanya berjumlah 4 orang mereka yg secara totalitas ikut membantu tingkat kemudahan Habibana dalam segala hal baik urusan pribadinya maupun urusan terlebih urusan berdakwah secara totalitas, dibawah itu ada yang namanya staff, staff ini mereka yg membantu dakwah saja sifatnya secara umum dan jumlahnya ada 25 orang dan mereka duduk dimarkas hampir setiap hari dan tugasnya membantu dakwah Habibana yg sifatnya umum, lantas dibawah itu ada kru mereka yang tidak terikat namun mereka ada disetiap diadakannya
majelis, baik itu majelis rutin yang malam selasa maupun malam jum’at maupun majelis undangan dan juga majelis akbar (tahunan), lantas ada yang namanya aktifis, aktifis ini mereka jama’ah yang hanya ada untuk pelaksanaan event akbar
(majelis tahunan). Untuk pembekalan eee
pembekalan jamaah majelis Rasulullah didalam pemahaman agama sehingga mereka mampu untuk berdakwah menjadi da’i, memang ada dilakukan di sini (markas Majelis Rasulullah ) untuk staff dan kru. Nah dari sini karena apa, disaat majelis staff dan kru inikan tidak konsen mendengarkan ceramah beliau mangkanya beliau mengadakan majelis tersendiri khusus staff dan kru dan alhamdulilah sampai saat ini masih berjalan dan ada dari kita ada yang bahkan sudah berdakwah namun masih terikat dengan kita tapi mereka diundang dikomunitas-komunitas jama’ah majelis Rasulullah bahkan sudah ada yang sampai keluar negeri gitu, itu yang kita lakukan. Nah namun untuk kepengurusan tadi ini sedikit berbeda karenakan sepeninggalan Habibana kepengurusan itu berbeda yang tadinya kepengurusan tertinggi itu adalah Habibana nah sekarang ini ada yang namanya dewan suro, dewan suro ini ada tiga orang yang diketuai oleh Habib Muhsin Al-Hamid dan anggotanya itu Habib Nabil Al-Musawwa kaka dari Habib Munzir Al-Musawwa yang ketiga yaitu Habib Ahmad Bahar 9. Apasaja
yang menjadi
hambatan dalam
Majelis
Rasulullah dalam
menyebarkan dakwahnya? Kelemahan dari Majelis Rasulullah? Jawaban: Tentunya dari setiap pergerakan sebuah perjuangan dan juga wadah yang dibuat oleh kita manusia tentunya pasti ada kelemahan dan kekurangan
yang paling sangat kita rasakan betul yang jadi hambatan ini adalah kalau hambatan ini sebenarnya adalah mengenalkan Majelis Rasulullah kepada masyarakat disini yang umum yang belum mengenal Majelis Rasulullah dan kebanyakan mereka mayoritas adalah orang tua, itu lebih sulit dan ini juga dirasakan oleh aktifis-aktifis kita didaerah, karena disaat ini mereka anak muda sudah dibekali untuk berbuat kebaikan maka banyak dari mereka itu ingin mendirikan majelis ta’lim disaat berhadapan dengan pengurus masjid yang mayoritas orang tua, nah disitu mereka banyak istilahnya ditentang, ditentangnya mereka bukannya mereka dalam menolak, itu karena kurangnya pemahaman dari masyarakat umum dalam hal ini adalah orangtua-orangtua. Jadi disini memang harus pembinaannya untuk mampu menyampaikan penjelasan tentang Majelis Rasulullah secara mendetail dengan akhlak ini sangat-sangat aga sulit, karena jiwanya jiwa muda kalau sudah ditentang adanya emosi iyakan begitu yang terjadi, makanya disini juga menjadi langkah kita juga dari majelis rasulullah untuk istilahnya mengantisipasi biar ini tidak terjadi bagaimana salah satunya adalah kita mengundang banyak ulama-ulama yang dari daerah-daerah terutama yg bukan Habaib seperti ustad atau kyai agar mereka mau datang ke Majelis Rasulullah. Terus yang menjadi kelemahannya adalah dari faktor financial, financial inilah yang kita secara tidak langsung tidak didukunglah oleh penjabat-penjabat pemerintahan baik itu daerah maupun pusat sementara apabila kita ingin meminta istilahnya perhatian mereka karenakan pergerakan majelis ini juga membantu pergerakan mereka eemm pemerintah daerah ataupun pusat, mereka tuh ada
yang dibidangnya sosial itukan, pembinaan mental masyarakat gitukan sebenarnya keberadaan majelis ini membantu tugas-tugas mereka nah itu mereka mau bantu kecuali kalau kita itu mengikuti mereka, nah itu yang kita tidak bisa. Namun alhamdulilah ya mungkin satu sisi kita dapat hambatan namun satu sisi kita mendapatkan kemudahan walaupun kita tidak mendapatkan donasi dari pemerintah tapi perhatian jama’ah begitu besar, jadi jama’ah kita ini secara sukarela mereka itu menyumbang, menyisihkan dana mereka itu untuk membantu pergerakan Majelis Rasulullah baik itu yang melalalui kantong amal yang disetiap majelis kita selalu menggunakan kantong amal, maupun yang mereka transfer langsung ke rekening Majelis Rasulullah. Dana itu kita peruntukkan adalah untuk pengembangan Majelis Rasulullah itu sendiri, kita beli alat-alat, sekarang kita punya sound system, kita punya proyektor, kita bikin umbul-umbul, kita beli alat hadroh, kita beli kendaraan, itu semua dari jama’ah, dari perhatian jama’ah yang alhamdulilah sampai saat ini alhamdululah berkah semuanya jadi apa yang kita butuhkan dapat tertutupi dari donasi para jama’ah.
DOKUMENTASI
Wawancara dengan Habib Muhammad bin Alwi al Kaff
Wawancara dengan Sony Arief Moyo
wawancara dengan Abdullah Zaki
Wawancara dengan H. Muhammad Syukron
Wawancara dengan Alvi Azhuri
Masjid Al Munawar Pancoran
Markas Majelis Rasulullah daerah Cikoko Barat