STRATEGI KOIN ADES SEBAGAI TEKNIK PEMBINAAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN
Zainal Pengawas SD Kota Singkawang
[email protected] Abstrak: Penilaian otentik atau berbasis kelas merupakan penilaian yang diterapkan dalam pembelajaran sejak kurikulum KTSP 2006 dengan karakteristik penilaian komprehensif yang mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasil supervisi pengawas terhadap guru sekolah sasaran menunjukkan terdapat hambatan dalam pelaksanaan penilaian otentik terutama penilaian proses. Kendala yang dihadapi guru mulai dari kemampuan menyusun instrumen penilaian proses seperti penilaian kinerja, sikap, produk, proyek, dan portofolio. Strategi praktis pengembangan penilaian pembelajaran dengan strategi KOIN ADES menjadi alternatif pengembangan penilaian dengan memuat langkah-langkah praktis dalam menyusun instrumen penilaian proses. Hasil pendampingan melalui workshop berkelanjutan terintegrasi supervisi kepala sekolah tentang pengembangan penilaian proses pembelajaran di Gugus 17 Singkawang ternyata strategi KOIN ADES dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan instrumen penilaian proses dalam bentuk penilaian kinerja, portofolio, produk dan sikap. Kata kunci: penilaian otentik, penilaian proses, strategi KOIN ADES
Penilaian otentik merupakan model penilaian pembelajaran yang direkomendasikan sejak penerapan kurikulum KTSP dengan karakteristik penilaian terhadap proses dan hasil belajar. Penilaian otentik diharapkan mampu memberikan informasi yang komprehensif mengenai penguasaan kompetensi yang dicapai peserta didik meliputi: sikap, pengetahuan dan keterampilan. Karena itu, penilaian pembelajaran harus dilaksanakan secara menyeluruh meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan berbagai teknik dan instrumen penilaian. Teknik dan instrumen penilaian yang digunakan harus sesuai dengan kompetensi yang diukur, konsekwensinya penilaian yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran harus dirancang terlebih dahulu berdasarkan indikator atau tujuan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, bahkan berdasarkan sikap yang dikembangkan dalam pembelajaran. Penilaian sepeti yang dikemukakan beberapa ahli dengan menggunakan istilah penilaian dan assesment merupakan proses atau kegiatan sistematis untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik (Gronlund &Linn, 1995, Popham,1995, Arifin,2009). Selanjutnya Hasiati dan Basuki (2012:9) mengatakan bahwa penilaian dalam pembelajaran harus diarahkan pada: (a) keeping track yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran peserta didik tetap sesuai dengan rencana, (b) checking-up yaitu untuk mengecek kelemahan yang dialami peserta didik dalam pembelajaran, (c) finding-up yaitu untuk mencari dan menentukan hal-hal yang menyebabkan terjadi-
119
120, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015
nya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran, (d) summing-up yaitu untuk menyimpulkan ketercapaian kompetensi yang ditentukan oleh peserta didik. Penilaian yang dilaksanakan dalam proses dan hasil belajar harus mampu mencerminkan secara komprehensif mengenai kompetensi peserta didik yang diperoleh melalui pembelajaran. Terkait itu, penilaian harus dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan baik selama proses pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar) (Kemdikbud, 2013). Supervisi akademik yang dilakukan pengawas terhadap guru sekolah binaan memperoleh informasi penilaian yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran, baik dalam RPP maupun pelaksanaan pembelajaran masih belum optimal terutama pada penilaian proses pembelajaran. Hasil supervisi akademik diperoleh informasi mengenai pelaksanaan penilaian proses sebagai berikut: (1) penilaian dalam perencanaan pembelajaran (RPP) sudah dicantumkan, tetapi teknik dan instrumen yang digunakan belum sesuai dengan aspek yang penilaian dan indikator pencapaian kompetensi, rubrik penilaian sikap, kinerja dan portofolio yang digunakan belum diperjelas dengan aspek-aspek indicator dan deskriptor, bahkan terdapat instrumen penilaian tidak jelas indikator dan aspek-aspek sikap yang dinilai/ diamati, (2) pelaksanaan penilaian proses pembelajaran diperoleh informasi: sebagian besar guru tidak melakukan penilaian sikap selama proses pembelajaran, baru sebagian kecil (<50%) guru yang disupervisi melakukan penilaian kinerja, penilaian cenderung menggunakan hasil kerja siswa secara tertulis dan instrumen penilaian proses sudah dicantumkan dalam RPP
tetapi dalam proses pembelajaran tidak terlaksana. Selanjutnya, analisis yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan penilaian proses pembelajaran diperoleh hal-hal berikut: (1) guru mengalami kesulitan dalam penyusuan instrumen penilaian proses seperti kinerja, portofolio, (2) guru mengalami kesulitan melaksanakan penilaian proses karena kurang memahami aspek, indikator instrumen penilaian yang digunakan, (3) kriteria yang digunakan dalam instrumen penilaian proses ada yang tidak dipahami guru disebabkan menggunakan instrumen penilaian hasil rancangan orang lain. Kondisi demikian diasumsikan bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan penilaian proses pembelajaran perlu mendapat peningkatan melalui serangkaian kegiatan pembinaan dan pembimbingan secara berkelanjutan. Alternatif yang digunakan adalah melalui strategi praktis pengembangan penilaian proses pembelajaran yang memuat langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian pembelajaran. METODE Penelitian dilaksanakan terhadap guru sekolah binaan di Gugus 17 Kota Singkawang yang terdiri dari lima sekolah yaitu SDN 6,13,15,18 Singkawang dan MIN Sedau. Subjek penelitian adalah seluruh guru sekolah binaan di Gugus 17 Singkawang tetapi yang dilanjutkan dengan proses pendampingan berjumlah 30 guru. Penelitian dilakukan melalui pelaksanaan workshop dan dilanjutkan dengan pendampingan oleh Kepala sekolah dan pengawas melalui supervisi akademik yang dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan Mei 2015.
Zainal, Strategi Koin ADES sebagai Teknik Pembinaan Kemampuan Guru, 121
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan instrumen penilaian proses dengan strategi KOIN ADES dilakukan melalui workshop berkelanjutan terintegrasi dangan supervisi Kepala Sekolah. Workshop dilaksanakan pada tanggal 15-17 Januari 2015 dengan materi: (1) konsep pengembangan penilaian, (2) contoh pengembangan penilaian proses dengan strategi KOIN ADES, (3) praktik penyusunan instrumen penilaian proses dengan strategi KOIN ADES, dan (4) presentasi dan diskusi hasil kerja individu dan kelompok.
Peningkatkan kemampuan guru dalam pengembangan instrumen penilaian proses pembelajaran dengan strategi KOIN ADES melalui workshop dengan langkahlangkah sebagai berikut: Memahami teknik dan bentuk penilaian proses Tahapan pertama dalam pembimbingan pengembangan instrumen penilaian proses adalah memahami teknik dan bentuk penilaian. Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan aspek yang dinilai. Demikian pula instrumen yang digunakan harus disesuaikan dengan teknik penilaian yang dipilih, seperti digambarkan tabel 1 berikut:
Tabel 1. Aspek dan Teknik Penilaian Pembelajaran
No 1
Aspek Penilaian Sikap
2
Pengetahuan
3
Keterampilan
Teknik Penilaian Observasi penilaian diri penilaian antar teman jurnal Tes Tertulis Tes Lisan Penugasan Performance/Kinerja Produk Proyek Portofolio
Sumber: Pedoman Penilaian SD (Kemdikbud,2013)
Berdasarkan tabel di atas penilaian pembelajaran meliputi berbagai teknik sesuai dengan aspek penilaian yang akan diamati. Penentuan teknik penilaian yang akan digunakan sangat ditentukan oleh aspek penilaian yang akan diperoleh informasinya dan disesuaikan dengan indikator kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Dengan demikian guru mutlak harus memahami teknik dan bentuk penilaian otentik dan memiliki kemampuan
untuk melaksanakan baik dalam proses pembelajaran maupun sesudah proses pembelajaran. Teknik penilaian yang ditentukan harus sesuai dengan apa yang akan dinilai, demikian pula instrumen yang digunakan harus sesuai dengan teknik penilaian yang digunakan. Secara sederhana diberikan contoh sebagaimana digambarkan pada Tabel 2.
122, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015 Tabel 2. Penetapan Teknik dan Instrumen Penilaian Berdasarkan Aspek Penilaian
No
Aspek Penilaian
1
Sikap
Teknik Penilaian Observasi Penilaian diri Penilaian antar teman Jurnal
2
Pengetahuan
Tes Tertulis Tes Lisan Penugasan
3
Keterampilan
Performance/Kinerja Produk Proyek Portofolio
Berdasarkan Tabel 2 di atas, teknik dan instrumen penilaian proses yang akan digunakan ditentukan berdasarkan aspek penilaian yang akan dinilai sehingga instrumen penilaian yang dipilih atau dikembangkan guru akan sesuai dengan aspek yang dinilai. Setidaknya melalui contoh di atas memungkinkan instrumen penilaian yang dipilih/dikembangkan guru memenuhi persyaratan tepat atau valid.
Instrumen Penilaian Daftar Cek, Lembar Pengamatan, Skala Sikap Rubrik Penilaian Diri Rubrik Penilaian Antar Teman Catatan harian, Anecdotal record, Catatan prestasi Pilihan Ganda, Menjodohkan, Isian, Uraian Daftar Pertanyaan Rubrik Kinerja, Produk, Proyek, dan Portofolio Rubrik Penilaian Kinerja/Unjuk Kerja Rubrik Penilaian Produk Rubrik Peniaian Proyek Rubrik Penilaian Portofolio
Memahami dasar penetapan teknik dan bentuk penilaian Langkah pembimbingan kedua yang dilakukan adalah meningkatkan pemahaman tentang dasar penetapan teknik dan instrumen penilaian. Teknik dan instrumen penilaian yang akan dipilih atau dikembangkan dapat ditentukan oleh indikator atau tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Untuk membantu guru meningkatkan pemahaman mengenai dasar penetapan teknik dan bentuk penilaian diberikan contoh penetapan teknik dan instrumen penilaian proses berdasarkan indikator atau tujuan pembelajaran seperti pada Tabel 3.
Zainal, Strategi Koin ADES sebagai Teknik Pembinaan Kemampuan Guru, 123
Tabel 3. Contoh Penetapan Teknik dan Instrumen Penilaian Berdasarkan Indikator atau Tujuan Pembelajaran
No 1
2
3
4
5
Indikator atau Tujuan Pembelajaran Mengidentifikasi ciri-ciri kenampakan alam di lingkungan setempat Menjelaskan hubungan kenampakan alam dengan keragaman sosial lingkungan setempat Mengelompokkan kenampakan alam dilingkungan setempat beserta pemanfaatannya Menunjukkan sikap positip terhadap keanekaragaman kenampakan alam di wilayah setempat Membuat peta penyebaran kenampakan alam wilayah setempat
Teknik Penilaian Tes tertulis Penugasan
Instrumen Penilaian Isian Portofolio
Tes Lisan Tes Tertulis
Daftar Pertanyaan Uraian
Tes Tertulis Penugasan
Uraian Portofolio
Penilaian Diri Penilaian Antar Teman Jurnal Penugasan
Rubrik Penilaian Diri Rubrik Penilaian Antar Teman Anecdotal Record, Catatan prestasi
Selain berdasarkan indikator atau tujuan pembelajaran, teknik dan bentuk penilaian proses dapat pula ditentukan dari kegiatan pembelajaran. Artinya pendekatan, metode dan teknik pembelajaran dapat
Rubrik Penilaian Kinerja/ Unjuk Kerja
dijadikan dasar untuk menentukan teknik dan bentuk penilaian pembelajaran. Sebagai contoh sebagaimana tertera pada Tabel 4 berikut:
Tabel 4. Contoh Penetapan Teknik dan Instrumen Penilaian Berdasarkan Kegiatan Pembelajaran
No 1
Kegiatan Pembelajaran
2
Mendiskusikan/ melakukan diskusi Melakukan percobaan
3
Melakukan demonstrasi
4
Bermain peran
5
Melakukan kerja kelompok
Teknik Penilaian Observasi Portofolio Observasi Penilaian Kinerja Penilaian Portofolio Observasi Penilaian Kinerja Observasi Penilaian Kinerja Observasi Penilaian Kinerja Penilaian Produk Penilaian Portofolio
Bentuk Instrumen Lembar Pengamatan Sikap Rubrik PenilaianPortofolio Lembar Pengamatan Sikap Rubrik PenilaianKinerja Rubrik Penilaian Portofolio Lembar Pengamatan Sikap Rubrik Penilaian Kinerja Lembar Pengamatan Sikap Rubrik Penilaian Kinerja Lembar Pengamatan Sikap Rubrik Penilaian Kinerja Rubrik Penilaian Produk Rubrik Penilaian Portofolio
124, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015
6 7
Melakukan latihan Melakukan tugas
Penilaian Portofolio Penilaian Kinerja Penilaian Produk Penilaian Proyek Penilaian Portofolio
Dengan memahami teknik dan bentuk penilaian serta penerapannya dalam pembelajaran memungkinkan guru menggunakan teknik, bentuk dan instrumen yang tepat sesuai dengan tujuan dan kegiatan yang dikembangkan dalam pembelajaran.
Rubrik Penilaian Portofolio Rubrik Penilaian Kinerja Rubrik Penilaian Produk Rubrik Penilaian Proyek Rubrik Penilaian Portofolio
Pengembangan Instrumen Penilaian dengan Strategi KOIN ADES Tahapan ketiga adalah mengenalkan pengembangan instrumen penilaian pembelajaran dengan strategi praktis “KOIN ADES” sebagai strategi pengembangan penilaian proses seperti: penilaian kinerja, sikap, produk, proyek, dan portofolio. Langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian dengan strategi “KOIN ADES” yang dikenalkan dalam kegiatan pendampingan seperti digambarkan pada diagram berikut:
Menentukan kompetensi yang dinilai/diamati Menentukan indikator kompetensi yang dinilai/diamati Menentukan aspek-aspek indikator kompetensi yang dinilai/diamati Menentukan deskripsi/kriteria setiap aspek-aspek indikator yang akan dinilai/diamati Menentukan skor/skala penilaian setiap deskripsi/kriteria Gambar 1. Bagan Alur Pengembangan Instrumen Penilaian dengan Strategi KOIN ADES
Penyusunan instrumen penilaian dengan Strategi KOIN ADES seperti digambarkan diagram di atas terdiri dari lima langkah yaitu: (1) menentukan kompetensi yang akan dinilai/diamati, (2) menentukan indikator kompetensi yang dinilai/diamati, (3) menentukan aspek-aspek setiap indikator kompetensi yang dinilai/diamati, (4) menentukan deskriptor atau kriteria setiap
aspek indikator kompetensi yang dinilai/ diamati, dan (5) menentukan skala penileian atau skor setiap descriptor aspek indikator kompetensi yang dinilai/diamati. Setelah kelima langkah dilaksanakan, selanjutnya dirakit rubrik penilaian berdasarkan hasil yang dicapai pada langkah pertama hingga kelima.
Zainal, Strategi Koin ADES sebagai Teknik Pembinaan Kemampuan Guru, 125
Setelah peningkatan pemahaman konsep mengenai langkah-langkah pengembangan penilaian dengan strategi KOIN ADES, berikutnya diberikan contoh
Tema Sub Tema Kelas/Semester Pembelajaran
langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian dengan strategi KOIN ADES sebagai berikut:
: : : :
Selalu Berhemat Energi Macam-macam sumber Energi IV / I ke- 3
Indikator Kompetensi Dasar: 1. Menulis laporan hasil percobaan dan pengamatan tentang sumber energi angin dan air dengan mempertimbangkan kosa kata baku dan ejaan yang sesuai.(BI) 2. Mempraktikkan teks instruksi tentang pembuatan kincir angin(BI) 3. Menjelaskan melalui tulisan laporan tentang pemanfaatan sumber energi angin dan air, dalam kehidupan (IPA) 4. Membuat kincir air dan kincir angin sederhana menggunakan media kertas dan plastik bekas, dan meningkatkan keterampilan menggunting, melipat dan menempel berdasarkan instruksi tertulis secara mandiri. (SBdP) Tujuan Pembelajaran: 1. Melaui kegiatan instruksi tertulis dan praktik, siswa dapat membuat karya kincir angin/air dari bahan yang sudah tidak dipakai sesuai petunjuk. 2. Dengan percobaan dan pengamatan, siswa dapat membandingkan manfaat energi angin dengan energi air dalam kehidupan sehari-hari. 3. Dengan percobaan dan pengamatan, siswa dapat menjelaskan pemanfaatan kincir angin dan kincir air dalam kehidupan sehari-hari. 4. Setelah percobaan dan melakukan pengamatan, siswa dapat menyajikan laporan hasil percobaan tentang kincir air atau angin dengan pilihan kosa kata baku dan ejaan yang sesuai.
Langkah-langkah penyusunan instrumen penilaian proses dengan strategi KOIN ADES adalah sebagai berikut: a. Contoh 1 Pengembangan instrumen penilaian proses berdasarkan indikator nomor 2,3,4 dan tujuan pembelajaran nomor 1 dan 2, sebagai berikut: Indikator: 2. Mempraktikkan teks instruksi tentang pembuatan kincir angin(BI)
3.
4.
Menjelaskan melalui tulisan laporan tentang pemanfaatan sumber energi angin dan air, dalam kehidupan (IPA) Membuat kincir air dan kincir angin sederhana menggunakan media kertas dan plastik bekas, dan meningkatkan keterampilan menggunting, melipat dan menempel berdasarkan instruksi tertulis secara mandiri. (SBdP)
Tujuan Pembelajaran: 1. Melalui kegiatan instruksi tertulis dan praktik, siswa dapat membuat
126, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015
2.
karya kincir angin/air dari bahan yang sudah tidak dipakai sesuai petunjuk. Dengan percobaan dan pengamatan, siswa dapat membandingkan manfaat energi angin dengan energi air dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian proses sebagai berikut: a.
b.
c.
Menentukan kompetensi yang dinilai (KO) Dari Indikator No. 2, 4 dan 3 atau Tujuan Pembelajaran nomor 1 dan 2 dalam kutipan contoh rencana pembelajaran (RPP) di atas ditentukan kompetensi yang dinilai/diamati. Kompetensi yang dinilai/diamati : Kemampuan membuat kincir dan melakukan percobaan Menentukan indikator kompetensi yang dinilai (IN) Kompetensi yang dinilai/diamati : Kemampuan membuat kincir dan melakukan percobaan Indikator kompetensi yang dinilai/ diamati antara lain: bentuk dan daya putar, proses pengujian, kemampuan mengkomunikasikan. Menentukan aspek-aspek indikator kompetensi yang dinilai (A) Indikator kompetensi yang dinilai/ diamati antara lain: bentuk dan daya putar, proses pengujian, kemampuan mengkomunikasikan. Aspek-aspek indikator kompetensi yang dinilai adalah: Bentuk dan daya putar aspek-aspek indikator kompetensi adalah: bentuk kincir, kemampuan berputar. Proses pengujian aspek-aspek indikator kompetensi adalah: pemanfaatan waktu, kemampuan mendisain.
Kemampuan mengkomunikasikan, aspek-apek indikator kompetensi adalah: penggunaan bahasa. d. Menentukan dekripsi aspek-aspek indikator kompetensi dinilai (DE) Aspek-aspek indikator selanjutnya ditetapkan deskripsi aspek atau kriteria untuk memudahkan proses pengamatan/penilaian. Aspek bentuk kincir dan kemampuan berputar diukur dengan descriptor atau kriteria berikut: Bentuk kincir diukur dengan descripttor/kriteria: sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai Kemampuan berputar diukur dengan descriptor/kriteria: sempurna, kurang sempurna, tidak berputar Kemampuan mengkomunikasikan diukur dengan descriptor/kriteria: bahasa yang jelas, mudah dimengerti e. Menentukan skala penilaian deskripsi/ kriteria setiap aspek-aspek indikator kompetensi yang dinilai (S) Setelah menentukan deskriptor atau kriteria aspek indikator, ditentukan skala penilaian. Contoh: Deskriptor/kriteria aspek bentuk kincir: sesuai, kurang sesuai, dan tidak sesuai digunakan skala numerik 3 jika sesuai , 2 jika kurang sesuai, dan 1 jika tidak sesuai. Selain itu dapat pula digunakan skala penilaian lain seperti: skala grafik, skala grafik deskriptif, dan kartu nilai. Setelah melaksanakan penyusunan instrumen penilaian proses dengan KOIN ADES di atas, maka instrumen tes dapat dirakit menjadi rubrik penilaian. Caranya dengan menggabungkan hasil kegiatan pada langkah pertama sampai dengan lima dari model KOIN ADES di atas disesuaikan dengan format rubrik penilaian yang akan digunakan, seperti berikut:
Zainal, Strategi Koin ADES sebagai Teknik Pembinaan Kemampuan Guru, 127
Tabel 5. Contoh Hasil Perakitan Instrumen Penilaian Proses
Rubrik Penilaian Kemampuan Membuat Kincir, Melakukan Percobaan dan Mengkomunikasikan Hasil Percobaan Tema : Selalu Berhemat Energi Sub Tema : Macam-macam Sumber Energi Pembelajaran : ke-3 Kelas/Semester : IV / I
No 1
2
3
Indikator yang dinilai/diamati
Aspek yang dinilai/diamati
Bentuk kincir dan daya putar
Proses pengujian kincir
Kemampuan mengkomunikasikan
Skor
Bentuk kincir
Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
3 2 1
Kemampuan berputar
sempurna Kurang sempurna Tidak berputar
3 2 1
Pemanfaatan waktu
Lebih cepat dari waktu Sesuai waktu tersedia Kurang dari waktu .
3 2 1
Kemampuan mendisain
Sendiri Sebagian dibimbing Dibimbing seluruhnya
3 2 1
Penggunaan bahasa
Jelas dan mudah dipahami Jelas dan dipahami Tidak jelas, sulit dipahami
3 2 1
Jumlah Skor Skor Siswa =
Deskriptor/kriteria
15 x 100
b. Contoh 2 Pengembangan instrumen penilaian proses berdasarkan tujuan pembelajaran no. 4 Setelah percobaan dan melakukan pengamatan, siswa dapat menyajikan laporan hasil percobaan tentang kincir air atau angin dengan pilihan kosa kata baku dan ejaan yang sesuai.
Bentuk instrumen yang sesuai untuk mengukur kompetensi yang diharapkan pada tujuan pembelajaran di atas adalah portofolio (hasil kerja laporan percobaan). Langkah – langkah pengembangannya adalah:
128, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015
Langkah 1
2
3
4
5
Kegiatan Menentukan kompetensi dinilai Menentukan indikator kompetensi yang dinilai Menentukan aspekindikator kompetensi yang dinilai Menentukan descriptor setiap aspek indikator kompetensi yang dinilai
Menentukan skala penilaian
Hasil Menyusun laporan hasil percobaan tentang kincir air/angin dengan pilihan kata baku dan ejaan yang sesuai 1. isi laporan 2. cara penyajian 3. pilihan kata baku 4. penggunaan ejaan 1. isi laporan : kesesuaian isi laporan 2. cara penyajian : keruntutan penyajian 3. pilihan kata baku : kesesuaian pilihan kata baku 4. ejaan : huruf besar dan tanda baca 1. kesesuaian isi laporan : sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai 2. keruntutan penyajian : runtut, kurang runtut, tidak runtut 3. kesesuaian pilihan kata baku : sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai 4. huruf besar dan tanda baca : sesuai (>75%), kurang sesuai (50% -75% sesuai), tidak sesuai (<50% sesuai) Skala Penilaian atau skor yang digunakan bertingkat sebagai berikut: sesuai/runtut = 3, kurang sesuai/runtut = 2 tidak sesuai/runtut = 1
Berdasarkan langkah pengembangan instrumen portofolio di atas, kemudian dira-
kit menjadi rubrik penilaian portofolio hasil kerja sebagai berikut:
Rubrik Penilaian Kemampuan Menyusun Laporan Hasil Percobaan Tema Sub Tema Pembelajaran Kelas/Semester No
Indikator yang dinilai/diamati
: : : :
Selalu Berhemat Energi Macam-macam Sumber Energi ke-3 IV / I
Aspek yang dinilai/diamati
Deskriptor/kriteria
Skor
1
isi laporan
kesesuaian isi laporan dengan hasil percobaan
Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
3 2 1
2
cara penyajian
keruntutan penyajian
runtut kurang runtut tidak runtut
3 2 1
cara
Zainal, Strategi Koin ADES sebagai Teknik Pembinaan Kemampuan Guru, 129
3
pilihan kata baku
kesesuaian baku
4
Penggunaan ejaan
kata
Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
3 2 1
Penggunaan huruf besar
>75% sesuai 50%-75% sesuai <50% sesuai
3 2 1
Penggunaan tanda baca
>75% sesuai 50%-75% sesuai <50% sesuai
3 2 1
Jumlah Skor
15
Berdasarkan langkah-langkah pengembangan intrumen penilaian proses seperti dipaparkan pada contoh 1 dan 2 berarti bentuk dan instrumen penilaian proses yang dikembangkan dalam satu pertemuan pembelajaran memungkinkan menggunakan berbagai bentuk dan instrumen penilaian. Kegiatan workshop dilanjutkan dengan pendampingan yang diintegrasikan dengan supervisi akademik yang dilakukan masing-masing kepala sekolah di gugus 17 Singkawang. Pendampingan dilakukan selama tiga (3) kali yaitu pada minggu 1-2 setelah pelaksanaan workshop, minggu ke 3-4 dan pendampingan ketiga pada minggu 5-6 setelah workshop. Sasaran pendampingan adalah rencana pembelajaran yang
dibuat guru dengan pengembangan instrumen penilaian proses dan melakukan pembimbingan. Hasil pendampingan melalui supervisi oleh Kepala Sekolah ternyata membuktikan bahwa guru sudah mulai menyusun instrumen penilaian proses seperti: rubrik kinerja, portofolio, produk yang sebelumnya masih sangat jarang dilakukan. Hal itu terbukti dari data yang diperoleh dari catatan hasil pendampingan yang dilakukan melalui supervisi Kepala Sekolah dari pendampingan pertama (minggu 12 setelah pelaksanaan workshop) hingga pendampingan ketiga (minggu 5-6 setelah pelaksanaan workshop) seperti digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel 5. Hasil Pendampingan Pengembangan Penilaian Proses Melalui Workshop Berkelanjutan Terintegrasi Supervisi Kepala Sekolah Gugus 17 Singkawang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015
No 1 2 3 4 5
Nama Sekolah
Jumlah Guru
SDN 6 Skw Selatan SDN 13 Skw Selatan SDN 15 Skw Selatan SDN 18 Skw Selatan MIN Sedau Jumlah
6 4 4 6 4 24
Jumlah Rubrik Penilaian yang Dibuat Kinerja Portofolio Produk Sikap 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 5 3 3 4 2 2 1 1 1 - - 4 3 3 2 2 3 1 1 1 - - 5 3 3 3 2 3 - 2 1 - - 6 6 6 6 6 6 - - 4 4 4 3 4 3 3 3 3 1 - 2 - - 1 23 19 18 18 15 17 3 4 3 4 4 5
130, J-TEQIP, Tahun VI, Nomor 2, November 2015
Berdasarkan tabel di atas berarti penilaian proses yang sudah dibuat oleh guru di Gugus 17 Singkawang yang mengikuti workshop meliputi penilaian kinerja, portofolio, produk dan sikap. Penilaian kinerja dan portofolio merupakan penilaian yang relatif lebih sering digunakan dalam penilaian proses pembelajaran disamping penilaian produk dan sikap. Informasi dari tiga kali pendampingan diperoleh bahwa
dari 24 guru telah dapat dikembangkan 60 instrumen penilaian kinerja, 50 instrumen penilaian portofolio, 10 instrumen penilaian produk dan 13 instrumen penilaian sikap. Hal itu berkaitan pula dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang dirumuskan untuk mencapai kompetensi dasar yang dikembangkan dalam pembelajaran. Perbandingan antar sekolah dapat dilihat lebih jelas melalui diagram berikut:
18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Kinerja Portofolio Produk
SDN 6
SDN 13
SDN 15
Sikap Produk Portofolio Kinerja SDN 18
Sikap
MIN
Diagram 1 Perbandingan Instrumen Penilaian Proses di Gugus 17 Singkawang
Diagram di atas menunjukkan bahwa selama pendampingan melalui supervisi kepala sekolah yang dilakukan sebanyak tiga kali pendampingan mampu meningkatkan kemampuan guru mengembangkan penilaian proses dalam bentuk penilaian kinerja, portofolio, produk dan sikap sebagai hasil kegiatan workshop yang diikuti guru. Dengan demikian strategi KOIN ADES dapat digunakan untuk membantu guru dalam pengembangan instrumen penilaian melalui pembinaan yang dilakukan pengawas atau kepala sekolah.
PENUTUP Simpulan Pemahaman dan kemampuan guru dalam pelaksanaan penilaian proses menunjukkan masih terdapat hambatan/ kendala baik kemampuan merancang instrument penilaian maupun melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran. Alternatif yang dilakukan adalah pembimbingan menggunakan strategi praktis pengembangan instrumen penilaian pembelajaran melalui Strategi “KOIN ADES” untuk pengembangan instrumen penilaian proses seperti: kinerja, sikap, produk, proyek, dan portofolio.
Zainal, Strategi Koin ADES sebagai Teknik Pembinaan Kemampuan Guru, 131
Pengembangan instrumen penileian dengan strategi KOIN ADES adalah sebagai berikut: (1) menentukan kompetensi yang dinilai/diamati, (2) menentukan indikator kompetensi yang dinilai/diamati, (3) menentukan aspek-aspek indikator kompetensi yang dinilai/diamati, (4) menentukan deskriptor atau kriteria aspekaspek indikator kompetensi dan (5) menentukan skor/skala penilaian setiap desktiptor aspek indikator kompetensi yang dinilai/ diamati. Hasil pendampingan workshop berkelanjutan terintegrasi supervisi kepala sekolah membuktikan bahwa strategi KOIN ADES dapat meningkatkan kemampuan guru menyusun dan melaksanakan penilaian proses dalam bentuk penilaian kinerja, portofolio, produk dan sikap. Strategi KOIN ADES dapat digunakan 3. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal,2009, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya Gronlund,Norman E & Robert L. Linn, 1990,Measurement and Evaluation in Teaching, New York: Mac Millan Publshing Company Harsiati,Titik dan Imam Agus Basuki, 2012, Pemberdayaan Guru Sekolah Dasar, Penilaian Berbasis Kelas, Malang: TEQIP Kemdikbud, 20113, Pedoman Penilaian SD, Jakarta: Pubangtendik BPSDMPK dan PMP. Kemdikbud, 2013, Panduan Teknis Pembelajaran Tematik Terpadu de-
sebagai teknik pendampingan guru oleh pengawas sekolah dalam pengembangan penilaian proses seperti: penilaian kinerja, portofolio, produk dan sikap. Rekomendasi Berdasarkan paparan dan simpulan direkomendasikan sebagai berikut: 1. Setiap guru baik sendiri-sendiri maupun kelompok diharapkan terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan instrumen penilaian proses pembelajaran. 2. Strategi KOIN ADES dapat dikembangkan untuk menemukan cara-cara praktis menyusun instrumen penilaian baik penilaian proses maupun hasil belajar dalam pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan saintifik.
ngan Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar, Jakarta: Direktorat Pembinaan SD Dirjen Dikdas Kemdikbud, 2013, Pendekatan dan Strategi Pembelajaran SD/SMP/ SMA/SMK, Jakarta: Pusbangtendik BPSDMPK dan PMP Majid,Abdul, 2008, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya Popham, W. James,1995, Classroom Assessment What Teachers Need to Know, Boston: Allyn and Bacon