STRATEGI KEUANGAN GEREJA Sebuah Pendekatan Alkitabiah
DEPARTEMEN PENATALAYANAN GENERAL CONFERENCE
1
Daftar Isi PENDAHULUAN........................................................................ 4
TINJAUAN PENATALAYANAN ALKITABIAH................................6 DASAR-DASAR PENATALAYANAN.......................................6 FOKUS PENATALAYANAN...................................................11 KEMUTLAKAN PENATALAYANAN........................................13 PRAKARSA-PRAKARSA TERKINI.........................................17
UANG DI DALAM PENATALAYANAN........................................... 19 PENTINGNYA UANG.................................................................20 UJIAN PEMURIDAN..................................................................22 DEMONSTRASI TABIAT ALLAH................................................23 APLIKASI KEMITRAAN.............................................................24 GEREJA....................................................................................24.
PERKEMBANGAN SEJARAH DARI SISTIM MEMBERI MAHK............................................................ 27 MOTIVASI...................................................................................27 SISTIM PERSEPULUHAN............................................................29. PERSEMBAHAN.........................................................................32 PRINSIP-PRINSIP MENDASAR....................................................36.
PERANAN KEPENDETAAN DI DALAM PENATALAYANAN............... 38 EMPAT-CARA KEMITRAAN.........................................................39 SASARAN-SASARAN UNTUK PENDETA.....................................41 PENDETA SEBAGAI SATU MODEL PENATALAYANAN................41 PENDETA SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN.................................43 PENDETA SEBAGAI SEORANG PENDIDIK..................................47 PENDETA SEBAGAI JURU KOMUNIKASI.....................................52 KEBUTUHAN-KEBUTUHAN KEPENDETAAN AKAN
2
PENDIDIKAN PENATALAYANAN....................................................55 KONKLUSI......................................................................................57
STRATEGI PENATALAYANAN GEREJA SETEMPAT..................... 58 MASALAH-MASALAH PENTING.....................................................58 PENATALAYANAN SEPANJANG TAHUN........................................61
PRINSIP-PRINSIP UNTUK PROYEK DANA MODAL.......................... 67 TUJUAN BAGI MENCARI DANA MODAL.....................................67 MASALAH-MASALAH DALAM DANA MODAL.................................69
BAGAIMANA UANG GEREJA DIGUNAKAN..................................... 73 APA ITU PESEPULUHAN.................................................................73 MASALAH-MASALAH DALAM PENGGUNAAN PERSEPULUHAN......75 DIMANAKAH LUMBUNG ITU..............................................................75 PRINSIP-PRINSIP DALAM MENGGUNAKAN PERSEPULUHAN...........76 PERSEMBAHAN................................................................................78. MASALAH-MASALAH DALAM PERSEMBAHAN..................................79 RENCANA PERSEMBAHAN DAN APLIKASINYA......................................83
3
Strategi Keuangan Gereja PENDAHULUAN Penatalayanan adalah lebih dari sekedar uang, itu adalah sebuah gaya hidup. Gaya hidup ini adalah penting dalam perjalanan kita sebagai murid-murid. Namun demikian, uang mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan kita, sama seperti di dalam sebuah persaingan yang langsung dengan Allah. Buku ini adalah sebuah versi yang dipadatkan dari satu seminar selama dua-hari. Sementara buku ini meninjau kembali kepada pendekatan dasar Alkitabiah kepada penatalayanan, namun tidak bertujuan untuk mencakup semua unsur dari pelayanan penatalayanan. Fokus utama kita adalah pada menjelajahi suatu pendekatan strategi kepada keuangan gereja yang dibangun pada sebuah pengertian dan solid terhadap penatalayanan Alkitabiah.
BERURUSAN DENGAN KEUANGAN ALLAH Bila kita mendekati topik ini, kita harus pertama dan selalu ingat bahwa kita sedang berurusan dengan sumber-sumber milik Allah, bukan milik kita. Dengan demikian, kita dipercayakan dengan satu tugas yang kudus dalam mengatur keuangan gereja. Dengan pengertian bagaimana sistim keuangan berlangsung, setiap anggota akan dikuatkan di dalam kesetiaannya. Oleh karena dia akan melihat bahwa di dalam sistim yang unik ini, disaat seorang anggota mengembalikan persepuluhan dan memberikan persembahan, dia menjadi seorang partisipan yang aktif di dalam misi sedunia dari Gereja.
4
MENGINGAT TUJUAN KITA Harapan kami adalah bahwa pendeta akan menggunakan alat ini untuk menolong orang mengerti bukan hanya mengenai bagaimana uang gereja digunakan, tetapi mengapa. Walaupun kita berfokus pada keuangan gereja di dalam seminar ini, kita perlu ingat bahwa tujuan terutama dari penatalayanan adalah untuk menjadikan murid. Kami berdoa agar satu pengertian yang lebih baik tentang penatalayanan Alkitabiah dan bagaimana gereja berurusan dengan uang milik Tuhan akan menolong di dalam proses ini.
5
Tinjauan Dari Penatalayanan Alkitabiah PENDAHULUAN Pengertian yang tepat mengenai penatalayanan Alkitabiah adalah sangat penting terhadap hal-hal lain yang kita lakukan dalam kehidupan Kekristenan. Hal itu menyediakan landasan untuk bekerja dengan sumber penghasilan gereja dan keluarga demikian halnya dengan bidang-bidang pelayanan.
POKOK-POKOK Bagian ini mengandung pokok-pokok di bawah ini: -
Dasar Penatalayanan
-
Fokus Penatalayanan
-
Kepastian Penatalayanan
-
Inisiatif-inisiatif Terkini
DASAR-DASAR PENATALAYANAN DEFINISI Penatalayanan adalah gaya hidup seseorang yang menerima ketuhanan dari Kristus, berjalan dalam kemitraan dengan Tuhan dan berperan sebagai agen-Nya untuk mengelola urusan-urusan-Nya di atas bumi.
DIMANA PENATALAYANAN MULAI Penatalayanan dimulai dengan Tuhan—dengan siapa Dia dan apa yang Dia lakukan. Sebagai Pencipta, Dia memprakarsai suatu kemitraan intim dengan manusia, menggabungkan Ketuhanan dari Kristus
6
kedalam setiap bagian dari hidup. Penatalayanan seperti ini adalah suatu filsafat gaya hidup yang luas, menyediakan landasan bagi semua kehidupan Kristen dan pelayanan. Ada sejumlah perkara penting yang dapat menolong kita mengerti kemitraan ini. §
Allah adalah Pencipta—tak tertandingi, teramat sangat, dan memiliki daya cipta. Dia adalah pemberi nafkah.
§
Allah adalah Maha Kuasa—bebas dan memerintah diri sendiri.
§
Allah adalah Juruselamat—semua ke-Allah-an terlibat di dalam keselamatan kita.
§
Allah adalah kasih—setiap tindakan berasal dan didasarkan atas kasih.
§
Allah adalah Pemilik
§
Allah adalah pribadi—intim dengan kita dan menyucikan.
PRINSIP-PRINSIP DASAR Cerita penciptaan menyediakan konteks untuk dimulainya penatalayanan. Di dalam cerita tersebut, kita menemukan empat prinsip dasar yang menerangkan inti dari sebuah filsafat penatalayanan Alkitabiah. 1.
GAMBAR YANG DIBAGIKAN: Gambar yang dibagikan memantulkan realitas bahwa Allah telah menciptakan manusia di dalam gambar-Nya sendiri, dan bahwa melalui pelayanan dari Roh Kudus, Dia memulihkan kita kepada gambar itu dengan menanamkan sifat atau tabiat-Nya.
7
2.
KEINTIMAN YANG DIBAGIKAN Keintiman yang dibagikan telah dimulai ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa. Melalui membentuk Adam dan Hawa dengan tangan-Nya sendiri dan memberikan kepada mereka kehidupan melalui nafas hidup-Nya sendiri, maka Allah telah menciptakan manusia di dalam dan untuk berhubungan intim dengan Dia. Allah bermaksud bahwa manusia harus terus menghidupkan hubungan ini. Ketika dosa merusak keintiman ini, Allah telah memulihkannya melalui penjelmaan Kristus. Dalam bersekutu dengan Kristus, manusia sekali lagi menemukan keintiman tersebut dalam hubungan secara pribadi dengan Allah.
3.
PENGATURAN YANG DIBAGI Pengaturan yang telah dibagi dimulai pada saat penciptaan ketika Allah mengangkat Adam dan Hawa sebagai penguasa seluruh alam semesta. Mereka akan menjadi wakil-wakilNya, mengatur semua urusan-Nya di atas bumi. Pengaturan yang dibagi ini telah dipulihkan kembali ketika kita menerima Kristus sebagai Juruselamat dan menerima kenyataan bahwa di dalam Dia, kita dibangkitkan untuk duduk bersama dengan Dia di takhta-Nya di dalam kerajaan surga. Kemudian sebagai orang-orang Kristen, kita kembali memasuki keajaiban peranan sebagai agen-agen Allah terhadap urusan-urusan-Nya di atas bumi, dalam suatu kemitraan yang penuh dari pengaturan yang telah dibagi, ketika Kristus memerintah sebagai Tuhan dari hati manusia.
8
4.
KEPERCAYAAN YANG DIBAGI Kepercayaan yang dibagi atau kebebasan adalah realisasi dan implementasi dari sebuah pendekatan kepada hidup dan pelayanan yang mengakui bahwa Allah telah menciptakan setiap individu untuk menjadi bagian dari satu kesatuan yang lebih besar. Gereja adalah tubuh Kristus dan, dengan demikian, anggota-anggota dipercayakan dan bertanggung jawab kepada Allah dan kepada satu dengan yang lain. Hanya di dalam konteks dari keadaan saling ketergantungan inilah gereja dapat dengan sesungguhnya berfungsi sebagai satu tubuh, dan setiap umat percaya bertumbuh kepada kepenuhannya di dalam Kristus.
POSISI UMAT MANUSIA Diciptakan dalam rupa Allah, Adam dan Hawa yang telah berdosa, merubah masa depan dari kehidupan umat manusia. Tuhan kemudian campur tangan, menyelamatkan umat manusia. Penyelamatan, bagaimanapun juga, melakukan lebih dari sekedar pemulihan umat manusia. Karena rencana penyelamatan tersebut, kita mempunyai hubungan yang baru dengan Tuhan. Hubungan ini termasuk juga beberapa hal penting berikut yang mempengaruhi pemikiran kita mengenai penatalayanan:
1
Kita terlahir dengan keadaan lingkungan yang telah jatuh dan berdosa—kecenderungan kepada kejahatan (Roma 3:23; Efesus 2:1-3). Demikian kita memulai hidup di dalam kondisi pengasingan dari Tuhan. Kita telah hilang di dalam dosa tanpa harapan di dalam diri kita.
2
Tuhan telah menyelamatkan kita—menyediakan keselamatan yang bebas dan lengkap kepada kita sebagai 9
pemberian kasih karunia yang diterima dengan iman (Roma 5:6-8; Efesus 2:4-9). Kita telah diselamatkan dari perbudakan dosa, dan perhambaan kepada dosa telah dihancurkan (Roma 6).
3
Kita telah diangkat masuk ke dalam keluarga Allah dan telah menjadi ahli waris bersama dengan Yesus (Roma 8:17; Galatia 3:29). Kita mempunyai identitas baru berdasarkan hubungan kita dengan Yesus Kristus. Demikianlah kita telah menjadi satu di dalam Tuhan.
4
Kita telah dipulihkan kepada persahabatan dengan Tuhan (Yohanes 15:15-16). Dimana dosa telah menciptakan permusuhan dengan Tuhan, Yesus telah memulihkan kita kepada persahabatan—bentuk keintiman yang terdalam.
5
Kita telah diangkat untuk duduk bersama dengan Kristus di atas takhta-Nya (Efesus 2:6; Wahyu 3:21). Kemenangan-Nya atas dosa telah menjadi kemenangan kita saat kita menerima Dia. Sebagai orang-orang Kristen, kita memulai kehidupan keseharian kita dari takhta Tuhan—dengan segala kekuatan dan sumber-sumber yang disediakan dari takhta itu untuk menolong kita hidup (2 Petrus 1:3-4).
6
Sebagai penatalayan-penatalayan Kristen kita adalah muridmurid—sahabat yang intim dari Raja di atas segala raja. Kita mengikuti Dia dan menyatu-padukan Dia kedalam setiap bidang kehidupan.
10
FOKUS PENATALAYANAN PENDAHULUAN Itu adalah sifat alami ketika kita menemukan kembali dan menegaskan ulang pemahaman Alkitabiah dari penatalayanan, kita juga harus menjelajahi fokus dari pelayanan penatalayanan. Terlalu sering, fokus masa lalu kita adalah hanya tentang bagaimana mendorong orang untuk memberi lebih banyak persepuluhan dan persembahan. Kita tidak ingin untuk melupakan pokok pembicaraan tentang persepuluhan dan persembahan, tetapi kita harus menyelidiki hal-hal itu dalam konteks yang benar—gaya hidup penatalayanan. Sehingga, penatalayanan harus berfokus dalam menjadikan murid-murid, bukan memperbanyak uang, dan itu harus menjadi pelayanan yang komprehensif dengan fokus yang luas. Oleh karena segi materi dari kehidupan adalah persaingan langsung dengan Tuhan, kita harus berurusan dengan hal itu secara Alkitabiah dengan berfokus pada keuangan pemuridan.
FOKUS PENATALAYANAN Penatalayanan adalah sisi manusia dari ketuhanan Yesus Kristus. Ini adalah fondasi dari fokus penatalayanan kita yang baru. Menjadikan murid-murid adalah merupakan fokus alami dari pendekatan yang baru ini. Murid-murid mengikuti, berjalan bersama dengan, dan menyerahkan setiap bagian dari kehidupan mereka kepada ketuhanan Yesus Kristus. Mereka hidup di dalam satu hubungan yang didasarkan pada cinta dan keintiman yang terus bertumbuh bersama dengan Allah. Pelayanan pentalayanan harus, oleh karena itu, menjelajahi sumber-sumber pemuridan. Kita harus menemukan dan menciptakan alat-alat untuk menjadikan murid-murid.
11
Pemuridan yang berhasil mengharuskan kepemimpinan yang rohani. Pemimpin rohani mencoba untuk mendorong orang-orang untuk mengalami pengalaman berjalan lebih dekat bersama dengan Tuhan, membantu mereka untuk menemukan karunia-karunia dan pelayanan mereka, dan memberikan kepada mereka kuasa, ketika mereka menjadi bagian dari misi Tuhan dan visi-Nya untuk gereja. Perkembangan dari materi pelatihan dan sumber dari kepemimpinan yang rohani menjadi komponen yang dibutuhkan tentang pelayanan penatalayanan Alkitabiah. Kita tidak dapat mengabaikan sisi keuangan dari hidup. Yesus berulang kali berbicara mengenai kepemilikan materi. Kebanyakan dari perumpamaan-perumpamaan-Nya adalah mengenai bagaimana kita berhubungan dengan kepemilikan. Dia menyatakan bahwa kepemilikan adalah persaingan langsung dengan Tuhan dan kita harus memilih siapa yang akan kita layani (Matius 6:24). Sebagai akibatnya, pelayanan penatalayanan kita harus menampilkan satu pendekatan secara Alkitabiah kepada keuangan pemuridan—memberikan jalan tentang memadukan ketuhanan Kristus kedalam bagaimana kita mengelola berkat-berkat materi yang telah Tuhan percayakan di dalam tangan kita. Bagian dari keuangan pemuridan ini mencakup membangun kepercayaan diantara pemimpin-pemimpin dan anggota-anggota. Di dalam gelanggang keuangan, kepercayaan seperti itu menyerukan kepada komunikasi yang transparan dan dapat di mengerti tentang keuangan gereja. Departemen Penatalayanan telah diberikan tanggung jawab untuk mengembangkan cara-cara untuk mengkomunikasikan informasi keuangan gereja yang dapat dimengerti oleh rata-rata anggota. Pendekatan secara Alkitabiah kepada keuangan juga termasuk persepuluhan dan persembahan. Tetapi dari cara pandangan ini, persepuluhan dan persembahan adalah satu cara dari menyembah Tuhan. Mereka adalah satu ujian tentang kesetiaan, menunjukkan kepada hati kita sendiri siapa yang kita terima sebagai pemilik. 12
Agar menjadi lebih berhasil, penatalayanan harus didasarkanpada Injil dan dibangun di atas dasar dari jaminan di dalam Kristus. Hanya dengan demikian penatalayanan bisa berkembang kepada satu perpaduan ketuhanan yang mempengaruhi setiap bidang kehidupan. Kita tidak pernah mempercayai Yesus sebagai Tuhan kecuali kalau kita telah mengalami cinta-Nya sebagai Juruselamat.
KEPASTIAN PENATALAYANAN PENDAHULUAN Prinsip-prinsip berikut telah dipertimbangkan sebagai Kepastian Penatalayanan—prinsip-prinsip yang harus dimasukkan di dalam pemikiran kita mengenai ketuhanan dan penatalayanan sebagai suatu pelayanan atau gaya hidup. Kami telah membagi hal-hal ini kedalam tiga kategori: 1.
Kepastian Definisi
2.
Kepastian Proses
3.
Kepastian Sebab Musabab
Prinsip-prinsip ini menolong kita untuk mengerti substansi-substansi dan bidang dari penatalayanan Alkitabiah.
1. KEPASTIAN DEFINISI Kepastian Definisi adalah merupakan prinsip-prinsip dasar yang mendefinisikan pengertian kita tentang penatalayanan Alkitabiah. Mereka meletakkan batas-batas atau parameter-parameter bagi penatalayanan Alkitabiah, dan itu mencakup: §
Penatalayanan adalah sisi kemanusiaan dari ketuhanan Kristus—menyatu-padukan Tuhan kepada setiap bidang kehidupan.
13
§
Penatalayanan adalah siapa anda sebelum apa yang anda lakukan.
§
Penatalayanan adalah sebuah masalah hubungan gaya hidup—dan bukan hanya tindakan-tindakan memberi belaka.
§
Penatalayanan adalah kemitraan dengan Tuhan— bekerjasama dengan-Nya untuk mengelola kehidupan ini.
§
Injil—Solusi Tuhan untuk masalah dosa kita—adalah merupakan dasar dan pokok utama dari penatalayanan.
§
Kerohanian adalah kesadaran akan ketuhanan dari Yesus Kristus.
§
Ibadah adalah merupakan respons yang alami kepada ketuhanan Kristus.
§
Seorang murid adalah seorang yang berjalan bersama, belajar dari, dan hidup dalam kepatuhan kepada seorang tuan agar supaya dapat menjadi seperti tuan tersebut.
§
Persepuluhan adalah suatu ujian kepada kesetiaan— mengakui Tuhan sebagai Pemilik dari kehidupan kita.
§
Persembahan adalah suatu ujian tentang sikap kita—dalam merespon berkat-berkat Allah dan penggabungan dari kemitraan Allah kedalam materi dari sisi kehidupan.
14
2. KEPASTIAN PROSES Kepastian Proses adalah prinsip-prinsip dasar yang menjelaskan bagaimana penatalayanan tersebut bekerja sebagai satu proses lebih dari sekedar sebagai satu produk. Terlalu sering, kita lebih mempedulikan produk yang kita inginkan sehingga kita lupa bahwa betapa pentingnya satu proses tersebut. Jika kita memiliki proses yang tepat, maka kita akan mendapatkan produk atau hasil akhir yang tepat. Kepastian Proses adalah sebagai berikut: §
Penatalayanan harus berfokus pada membuat atau menjadikan murid-murid—bukan hanya memperbanyak atau mengelola uang.
§
Penatalayanan adalah sebuah proses pertumbuhan.
§
Manusia harus terlebih dahulu mengalami Injil itu sebelum mereka dapat menjadi penatalayan-penatalayan.
§
Penatalayanan adalah seperti pemuridan Alkitabiah yang berfokus pada: o Menuntun orang-orang untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. o Menolong orang membangun hubungan yang intim dengan Allah. o Menolong orang untuk mengintegrasikan Allah kedalam kehidupan mereka.
§
Ketuhanan yang intim dengan Allah melalui Kristus yang tinggal, terintegrasi kedalam kehidupan setiap hari. Ini adalah hasil dari menerima Kristus sebagai Juruselamat dan Pemilik, yang hadir di dalam kita melalui pelayanan dari Roh Kudus.
§
Ibadah adalah pengakuan dan merayakan tempat Allah yang tepat dalam hidup kita. 15
§
Kehendak manusialah yang berkuasa—Allah menghargai kehendak tersebut, kita juga haruslah demikian.
§
Pemuridan Keuangan berarti mengintegrasikan ketuhanan Allah kedalam materi dari sisi kehidupan melalui mengelola sumbersumber-Nya untuk kemuliaan-Nya.
3. KEPASTIAN SEBAB MUSABAB Kepastian Sebab Musabab menjelaskan faktor-faktor sebab musabab yang menciptakan penatalayan-penatalayan. Ini adalah faktorfaktor yang menentukan bagaimana penatalayanan Alkitabiah didorong dan dihasilkan, dan adalah sebagai berikut: §
Dengan memandang kepada-Nya kita diobahkan kedalam gambarNya (2 Korintus 3:18).
§
Kerajaan Allah, bukan kebutuhan pribadi, adalah merupakan kekuatan yang menggerakkan di dalam kehidupan penatayanan.
§
Penurutan adalah sesungguhnya satu karunia kemurahan yang adalah keselamatan (Efesus 2:10).
§
Kepemimpinan spiritual memperkuat kepenatalayan anggotaanggota melalui memelihara rasa percaya mereka melalui integritas, visi, tranparansi dan pemuridan.
§
Memberi adalah tentang menyembah Allah—bukan tentang mendanai gereja—mengikuti dorongan dari Roh Kudus.
§
Roh Kudus adalah kekuatan yang terutama dalam memberikan motivasi di dalam penatalayanan Alkitabiah. 16
ITU ADALAH SEBUAH GAYA HIDUP Dengan memandang kepada suatu gambaran yang lebih besar dari penatalayanan, maka kita akan melihatnya benar-benar sebagai satu gaya hidup. Ini bukan mengenai berapa banyak atau dimana kita memberi, walapun Ketuhanan Kristus akan mempengaruhi persepuluhan-persepuluhan dan persembahan-persembahan kita. Ini bukanlah mengenai bagaimana kita mengelola keuangan kita, bahkan menerima Yesus Kristus sebagai Pemilik akan merubah bagaimana kita berurusan dengan uang. Tetapi ini adalah tentang Tuhan dari setiap bagian kehidupan kita. Ini adalah tentang kehidupan siapa yang sedang diubahkan setiap saat dengan kehadiran-Nya.
Inisiatif-inisiatif Terbaru PERTEMUAN PENATALAYANAN SEDUNIA Satu Pertemuan Penatalayanan Sedunia telah diadakan di bulan April tahun 2001. Pemimpin-pemimpin dari General Conference dan Divisi-divisi diseluruh dunia berkumpul bersama untuk mendiskusikan tren-tren dan masalah-masalah penatalayanan yang kontemporer demikian juga dengan pendekatan Alkitabiah kepada penatalayanan.
Tiga inisiatif yang menjadi hasil langsung dari pertemuan ini adalah: 1.
Strategi Pendidikan Penatalayanan yang Komprehensif.
2.
Suatu pendekatan yang lebih disederhanakan kepada persembahan.
3.
Satu Strategi komunikasi pembiayaan gereja.
17
PENDIDIKAN PENATALAYANAN Strategi pendidikan penatalayanan adalah satu lanjutan dan perluasan dari apa yang telah kita kerjakan beberapa saat baru-baru ini—satu fokus pada pengertian dan aplikasi dari satu penatalayanan Alkitabiah. Strategi pendidikan ini akan membentuk dasar dari dua inisiatif berikut dan adalah penting kepada keberhasilannya.
PERSEMBAHAN TERPADU Pertemuan Pelayanan Sedunia merekomendasikan penyederhanaan dari sistem persembahan Masehi Advent Hari Ketujuh. Sistim yang kita miliki sekarang ini telah berkembang lebih dari satu periode yang lebih dari 100 tahun. Tradisi-tradisi dan praktek-praktek telah membentuk dua sistim yang dominan yang akan terus diatur. Dalam mengikuti rekomendasi dari Pertemuan Penatalayanan Sedunia dan Rapat musim Semi tahun 2002, maka Persembahan Terpadu harus dipertimbangkan sebagai sistim pemberian yang dianjurkan dan dipromosikan oleh General Conference. Sistim yang telah disederhanakan ini memastikan satu dukungan yang seimbang kepada setiap tingkatan dari Gereja Allah. Oleh karena sistim Persembahan Terpadu memiliki semua persembahan masuk kedalam satu dana dan kemudian dibagikan, namun masih ada potensi untuk menjadi bingung dan salah pengertian. Oleh karena itu, adalah penting bahwa gereja melaksanakan satu pendidikan penatalayanan yang secara tetap yang sama baiknya dengan proses komunikasi keuangan itu juga.
STRATEGI KOMUNIKASI KEUANGAN Komunikasi dari keuangan gereja dalam satu cara sehingga ratarata anggota dapat mengerti untuk membangun kepercayaan dalam gereja saat ini. Komite General Conference telah menugaskan tanggung jawab ini kepada Departemen Penatalayanan. Kami akan bekerjasama 18
dengan bendahara dalam mengumpulkan dan membagi informasi. Kami juga akan menyediakan model komunikasi keuangan untuk masingmasing tingkatan dari organisasi gereja.
PELATIHAN DAN SERTIFIKASI Filsafat Alkitabiah dari penatalayanan sebagai satu gaya hidup telah dibagikan kepada pemimpin-pemimpin penatalayanan dalam setiap Divisi selama masa delapan tahun terakhir ini. Satu program pelatihan dan sertifikasi telah dimulai. Namun demikian, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam gelanggang ini. Di masa yang akan datang, kita akan lebih fokus secara intensif lagi pada pelatihan kepada pelatih-pelatih.
19
Uang Dalam Panatalayanan PENDAHULUAN Kita seringkali tergoda untuk memiliki sudut pandang yang bertentangan terhadap uang. Disatu pihak, kita melihat uang sebagai satu sumber kekuatan, posisi, dan status. Pada sisi yang lain, kita dapat melihatnya sebagai satu kebutuhan kejahatan, sesuatu yang dapat dengan mudah menuntun kita kedalam cinta kepada diri sendiri. Karena adalah sulit untuk hidup tanpa berurusan dengan uang, maka apakah ada sebuah cara pandang yang sehat tentang uang? Apakah ada satu pengertian Alkitabiah yang dapat menolong kita untuk memadukan Ketuhanan dari Yesus Kristus kedalam bagaimana kita berurusan dengan uang? Dapatkah kita mengerti pentingnya uang dalam penatalayanan tanpa membuatnya menjadi dominan?
POKOK-POKOK §
Pentingnya Uang
§
Ujian tentang Pemuridan
§
Menampilkan Tabiat Allah
§
Penerapan Kemitraan
§
Gereja
PENTINGNYA UANG HAL-HAL UMUM Ada beberapa faktor umum yang menolong kita melihat pentingnya uang atau kepemilikan materi: §
Uang adalah satu angka sebutan yang umum; setiap orang menggunakannya.
20
§
Allah menggunakan uang, dan Dia adalah sumber utama dari semua berkat materi kita.
§
Uang adalah hidup—satu perpaduan dari waktu, bakat dan kekuatan.
§
Tantangannya adalah untuk belajar bagaimana untuk terintegrasi dengan Allah kedalam bidang kehidupan yang penting ini.
UANG DI DALAM ALKITAB Uang atau berkat-berkat materi adalah tema tunggal yang sering disebutkan di dalam Alkitab: §
Dua-pertiga atau lebih dari perumpamaan Tuhan Yesus adalah tentang uang atau kepemilikan.
§
Lebih dari 2,300 ayat-ayat Alkitab menunjuk kepada uang atau kepemilikan materi! Ada hanya sekitar 500 ayat tentang doa, dan kurang dari 500 ayat tentang pokok pembicaraan tentang iman.
Tentunya, apabila Allah memberikan penekanan sebanyak ini, maka kita perlu untuk memikirkan hal ini dengan labih serius.
MEDAN PERANG SPIRITUAL Keuangan adalah sebuah medan perang spiritual. Oleh karena uang memiliki kepentingan sedemikian rupa kepada pengertian posisi, kekuasaan dan pengendalian kita, maka kita harus bertarung dengannya. Suatu penelitian menunjukkan bahwa kesulitan-kesulitan keuangan adalah satu faktor utama dalam 80 persen tingkat perceraian di Amerika Utara. Oleh karena cinta kepada diri sendiri, perjuangan melawan uang telah mencapai titik inti daripada pertempuran
21
kerohanian. Pertempuran ini mengambil tempat di dalam dunia, di tempat kerja, di rumah tangga, dan bahkan di dalam gereja.
UANG DAN WAKTU Uang dan waktu adalah dua dimensi yang selalu berubah-ubah terhadap hidup. §
Bagaimana kita berurusan dengan uang dan waktu memantulkan bagaimana perjalanan kita dengan Allah.
§
Bagaimana kita berurusan dengan uang dan waktu secara cepat akan mempengaruhi perjalanan kita dengan Allah.
§
Apabila kita merubah hubungan kita dengan Allah, maka perubahan tersebut akan mempengaruhi cara kita berurusan dengan waktu dan uang. Jika kita merubah cara kita berurusan dengan waktu dan uang, dengan melakukannya kita akan merubah hubungan kita dengan Allah. Korelasi antara waktu, uang dan Allah adalah merupakan alasan Allah telah memberikan kepada kita dua thermometer rohani—yaitu Sabat dan Persepuluhan. Kedua thermometer ini memantulkan kepada kita dimana kita berada secara rohani, apakah secara pribadi ataupun sebagai bagian dari satu kelompok korporasi.
BERURUSAN DENGAN UANG Ada tiga tingkatan yang perlu kita pertimbangkan bilamana berurusan dengan uang: §
Hati: Kita perlu pastikan bahwa hati kita benar dan bahwa kita mengasihi Allah pertama-tama—dan bahwa Dia lebih unggul.
§
Kepala: Kita perlu dengan hati-hati merencanakan penggunaan uang kita, atau uang itu akan mengendalikan hidup kita. 22
§
Saku: Ketika kita mengatur berkat-berkat materi yang Allah telah tempatkan di dalam tangan kita, kita perlu untuk mencari caracara untuk dapat menempatkan Kerajaan-Nya terlebih dahulu.
Kita harus simpulkan bahwa uang adalah dan akan tetap menjadi satu bagian yang penting dari penatalayanan; meskipun begitu, kita harus mendekati uang dari prespektif bagaimana kita memadukan perjalanan rohani kita dengan Allah kedalam dunia materi, bukan dari pendekatan tentang mendapatkan lebih banyak uang untuk gereja.
UJIAN PEMURIDAN KEPEMILIKAN Dunia materi menyediakan satu ujian yang sangat nyata tentang pemuridan kita. Dalam pilihan-pilihan yang praktis sepanjang hari, kita dihadapkan dengan keputusan-keputusan: Siapa yang akan menjadi pemilik? Akankah kita menuntut kepemilikan dan dengan itu menurunkan Allah dari tahta-Nya? Atau maukah kita memilih untuk mengelola sumber-sumber-Nya untuk kemuliaan-Nya?
CINTA DIRI SENDIRI Respons manusia yang alamiah adalah untuk tetap berpegang kepada uang—dan menjadikannya milik kita dan menyimpannya untuk kita sendiri. Cara yang paling standar dalam berurusan dengan uang memantulkan hati kita yang cinta kepada diri sendiri. Apakah kita menggunakan uang dengan bijaksana atau menimbunnya kepada diri kita sendiri. Salah satu dari dua cara itu menampilkan inti sari dari dosa di dalam hidup kita.
23
Allah mengatasi masalah utama tentang cinta diri sendiri melalui salib. Bila kita mati bersama Dia, maka kekuatan cinta diri sendiri itu akan dikalahkan—karena hanya dengan kematian dan kelahiran kembali di dalam Kristus yang dapat mengalahkan pokok dari dosa itu. Melalui mengajar kita satu cara Alkitabiah dalam berurusan dengan uang, Allah membangun pola tabiat di dalam hidup kita untuk melindungi kita dari kebiasaan mementingkan diri secara alami dari dunia di sekitar kita dan sifat dosa yang lama di dalam diri kita.
MENUNJUKKAN TABIAT ALLAH UANG MENUNJUKKAN Uang menunjukkan tabiat Allah dalam dua hal: §
Dalam cara Dia memberkati kita dengan berkat-berkat materi.
§
Dalam hal bagaimana kita memantulkan tabiat Allah kepada orang lain ketika kita mengelola uang-Nya untuk kemuliaan-Nya.
BERKAT-BERKAT KITA MENUNJUKKAN Berkat-berkat yang kita miliki menunjukkan kebaikan Allah. Berkat-berkat-Nya dalam bentuk yang berbeda-beda, termasuk materimateri. Kebaikan menyediakan kita dengan kesempatan untuk mengembangkan kemurahan hati untuk diri kita sendiri.
ALLAH MENUNJUKKAN Allah menunjukkan kepercayaan-Nya di dalam kita melalui mempercayakan kepada kita sumber-sumber-Nya di dalam tangan kita untuk dikelola oleh kita.
24
PENERAPAN KEMITRAAN PENYEDIAAN Berurusan dengan uang menyediakan satu cara untuk menerapkan kemitraan kita dengan Allah di dalam setiap cara yang praktis dari hidup. Hanya ada tiga cara untuk mana Allah memberikan kepada kita berkat-berkat materi: §
Untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan kita dan mereka yang menjadi anggota keluarga kita.
§
Untuk menolong orang lain di sekitar kita.
§
Untuk memperluas kerajaan-Nya
INVESTASI Kita memiliki satu kesempatan untuk mengadakan investasi di dalam kerajaan Allah melalui cara-Nya bagaimana kita mengelola berkat-berkat-Nya. Allah bisa saja mendanai gereja-Nya secara langsung. Namun, Ia telah memilih untuk bermitra dengan kita dan mempercayai kita untuk dapat menginvenstasikan sumber-sumber-Nya di dalam kerajaan-Nya.
GEREJA ANGGOTA-ANGGOTA Cara gereja berurusan dengan uang dapat memperkuat atau menantang iman-iman anggota. Namun seringkali, anggota-anggota melihat uang sebagai milik mereka untuk dikontrol, dan sebagai satu alat untuk mengendalikan kepemimpinan gereja. Satu pandangan
25
Alkitabiah tentang uang dan perspektif penatalayanan yang lebih luas mengubah hal ini dengan menolong kita untuk mengerti bahwa: §
Uang adalah milik Allah.
§
Tujuan utama dari persepuluhan adalah untuk menyembah Allah.
§
Kita dapat mempercayai Allah untuk mengendalikan Gereja-Nya.
§
Adalah peranan Roh Kudus untuk mengubah orang—bukan peranan kita.
§
Roh Kudus akan menuntun kita dalam keuangan pemuridan.
PEMIMPIN-PEMIMPIN Pemimpin-pemimpin gereja perlu untuk mengingat bahwa peranan dari kepemimpinan adalah sangat penting dalam mengembangkan kepercayaan anggota gereja dan memperkuat hubungan masing-masing anggota dengan Allah. Kita sedang hidup dalam suatu masa dimana informasi adalah sangat penting. Informasi dapat dengan mudah ditemukan dan dibagikan. Ini memberikan kontribusi kepada kepercayaan dalam kepemimpinan setempat dan di dalam organisasi gereja. Bagaimanapun, seringkali informasi tidak disediakan oleh kepemimpinan organisasi dengan cara yang terbuka dan dapat dimengerti sehingga akhirnya salah dimengerti. Oleh karena itu, adalah merupakan tanggung jawab kepemimpinan Gereja untuk transparan dan dapat dipercaya dalam semua urusannya. Rasul Paulus menyediakan satu teladan Alkitabiah tentang tipe kepemimpinan ini: Bersama-sama dengan dia kami mengutus saudara kita, yang terpuji disemua jemaat karena pekerjaannya dalam pemberitaan Injil. Dan bukan itu saja! Ia tetap ditunjuk oleh jemaat-jemaat 26
untuk menemani kami dalam pelayanan kasih ini, yang kami lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan kami. Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa ada orang yang dapat mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang kami lakukan dan yang hasilnya sebesar ini. Karena kami memikirkan yang baik, bukan saja dihadapan Tuhan, tetapi yang dihadapan manusia. (2 Korintus 18:18-21).
Ellen G. White, dalam hal berurusan dengan persepuluhan dan sisi keuangan dari kepemimpinan gereja, menyatakan, “Mereka yang berada dalam tempat-tempat yang bertanggung jawab harus bertindak dengan cara sedemikian rupa sehingga orang-orang akan dapat memiliki kepercayaan yang teguh di dalam mereka. Mereka ini tidak boleh takut untuk terbuka kepada terang kehidupan dalam segala sesuatu dalam pengaturan pekerjaan.” (MR, Vol 13, 198).
27
Sejarah Perkembangan Sistim Memberi Masehi Advent Hari Ketujuh PENDAHULUAN Sistim memberi Masehi Advent Hari Ketujuh telah menjalani satu pengembangan dan perubahan secara perlahan. Hal ini telah bertumbuh bersama dengan organisasi dan misi kita. Tantangannya tetap ada, namun Allah telah memberkati umat-umat-Nya dan, melalui kesetiaan mereka, Dia telah memberkati gereja-Nya.
POKOK-POKOK §
Motivasi-motivasi
§
Sistim Persepuluhan
§
Persembahan-persembahan
§
Prinsip-prinsip yang mendasar
§
Pola-pola Memberi
MOTIVASI-MOTIVASI DUKUNGAN PELAYANAN Dukungan penggembalaan yang menjadi alasan utama bagi pengembangan satu sistim dari persepuluhan dan persembahan. Beberapa dari pemimpin-pemimpin mula-mula dari Masehi Advent Hari Ketujuh telah menjadi pendeta-pendeta di gereja-gereja lain. Banyak yang kehilangan posisi mereka ketika mereka menerima pekabaran Gerakan Miller tentang kedatangan Yesus yang segera. Pada saat itu tidak ada sistim memberi gaji dalam pergerakan Advent yang mulamula. 28
Dimusim panas tahun 1849, James White memotong rumput agar dapat membayar biaya percetakan untuk mempertahankan kebenaran. Dan pada waktu yang lain, dia akan bekerja di kereta api untuk mendapatkan uang agar dia dapat mengadakan perjalanan untuk berkhotbah. Pada tahun 1857 dan 1858 pada saat itu segala sesuatu menjadi sangat sulit. Gereja semakin berkembang dan meluas kearah bagian barat. Kebutuhan akan pendeta-pendeta juga semakin bertambah, namun belum ada organisasi gereja—tidak ada perbendaharaan gereja. Mereka yang merasa terpanggil untuk pelayanan bergantung sepenuhnya kepada pemberian-pemberian atau hasil kerja mereka sendiri.
MISI JANGKAUAN KELUAR Ketika gereja semakin bertumbuh, maka pengertian akan misipun bertumbuh. Misionaris-misionaris dikirim ke-berbagai belahan dunia. Dalam beberapa kasus, pekerjaan tersebut dimulai oleh anggota-anggota sebagai individu yang bergairah untuk membagikan pekabaran itu. Kebutuhan akan sistim memberipun mulai bertumbuh ketika gereja mengembangkan fokus kepada misi yang lebih luas.
PERBAKTIAN Penyelidikan Alkitabiah lebih jauh menuntun kepada suatu pengertian bahwa memberi adalah sesuatu tentang menyembah kepada Allah dalam sisi materi kehidupan. Penyembahan yang dituntun oleh Roh Kudus adalah merupakan motivasi yang terpenting di dalam persepuluhan dan persembahan.
29
SISTEM PERSEPULUHAN SUMBER SEJARAH Ellen White mendorong suaminya untuk memanggil pendetapendeta berkumpul bersama-sama dan meminta J.N. Adrews mengadakan kelas Alkitab tentang apa yang dituliskan oleh Alkitab sebagai rencana untuk mempertahankan pelayanan. Pertemuan ini diadakan di Battle Creek, dimulai pada tangga 16 Januari 1859. Ketua Loughborough melaporkan bahwa kelas tersebut diadakan selama dua hari, dan pada akhir dari pertemuan tersebut, kesimpulan yang diambil adalah, “Sistem persepuluhan hanyalah sama mengikat sama seperti itu telah ada. . . Kita sebutkan hal itu sebagai Systematic Benevolence (Persembahan Sistematis) pada prinsip persepuluhan.” (Arthur L. White, Ellen G. White: The Early Years, vol. 1, p. 388). Andrews, Frisbie, dan White dipilih untuk menyiapkan satu presentasi tentang systematic Benevolence (Persembahan Sistematis) berdasarkan Alkitab. Pada tanggal 29 Januari, laporan tersebut dipresentasikan dan dipakai melalui satu keputusan secara bulat. Ini mungkin dapat menjadi resmi untuk gereja Battle Creek, tetapi tindakan mereka telah dilaporkan dalam majalah Review and Herald dan dengan demikian dilanjutkan kepada orang-orang Advent yang mula-mula lainnya.
SUMBER ALKITABIAH Pada tahap awal dari perkembangan ini, sokongan Alkitabiah didasarkan pada kerangka Perjanjian Baru. Pemimpin-pemimpin Advent mula-mula tidak merasa yakin apakah tanggung jawab Perjanjian Lama tentang persepuluhan adalah bagian dari kewajiban-kewajiban seremonial yang telah dihentikan di salib. Mereka mulai dengan nasehat Paulus di dalam 1 Korintus 16:2 bahwa “pada hari pertama dari tiap-
30
tiap minggu hendaklah kamu masing-masing—sesuai dengan apa yang kamu peroleh—menyiapkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, sebagaimana Allah telah membuat engkau menjadi makmur.” Poin utamanya adalah: §
Satu waktu yang telah dinyatakan untuk bisnis—hari pertama dari minggu.
§
Tindakan yang harus diambil oleh setiap individu—“biarlah masing-masing kamu. . .”
§
Satu tindakan pribadi untuk mengesampingkan untuk Allah satu bagian dari harta milik kita.
§
Setiap individu dituntun oleh kata hatinya masing-masing— “sebagaimana Allah telah memberkatimu.”
APLIKASI-APLIKASI YANG PRAKTIS Pada poin ini, gereja Advent mula-mula telah mengembangkan rekomendasi-rekomendasi untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip Alkitabiah. Hal-hal di bawah ini relah ditetapkan:
§
Setiap saudara laki-laki dari yang berumur 18-60 tahun harus menyisihkan lima sampai dua puluh lima sen pada hari pertama dari satu minggu.
§
Setiap saudara perempuan dari yang berumur 18-60 tahun harus menyisihkan dua sampai sepuluh sen pada hari pertama dari satu minggu.
31
§
Dan juga, pada hari pertama dari satu minggu setiap saudara lakilaki dan perempuan harus menyisihkan satu sampai lima sen setiap 100 dollar harga barang yang mereka miliki.
Langkah-langkah tambahan di bawah ini disarankan untuk memfasilitasi proses pelaksanaan:
§
Setiap gereja harus memilih seseorang untuk menunjuk namanama dari mereka yang berpartisipasi dalam rencana untuk mengumpulkan uang pada hari pertama tiap bulannya dan kemudian menentukan dana berdasarkan keinginan-keinginan gereja.
§
James White merekomendasikan bahwa setiap gereja menyimpan setidaknya lima dollar untuk menolong dalam kunjungan pengkhotbah-pengkhotbah. Sisanya dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya.
§
Formulir, buku-buku pengaturan disiapkan untuk kolektorkolektor dan bendaharawan-bendaharawan.
§
Konferensi umum pada pembahasan mengenai Persembahan Sistematis telah diadakan dari 3-6 Juni pada tahun yang sama, 1905.
Selama dua puluh tahun kedepan, program dari Persembahan Sistematis telah berkembang secara lengkap kepada sistem persepuluhan, berdasarkan dari sepuluh persen dari pendapatan seseorang. Amplop persepuluhan telah disahkan pada tahun 1905.
32
PERSEMBAHAN-PERSEMBAHAN PENDAHULUAN Ketika gereja mulai terus berkembang dan memperluaskan pekabarannya, anggota-anggota mulai memainkan bagian penting melalui memberikan persembahan-persembahan sukarela secara tetap. Sepanjang tahun, keseluruhan sistim pada persembahan-persembahan telah berkembang.
PERKEMBANGAN PERSEMBAHAN Persembahan-persembahan di bawah ini telah berkembang seperti yang digariskan pada tabel di bawah ini:
PERSEMBAHAN Misi Sekolah Sabat
TAHUN MULAI 1877
TUJUAN/PENGGUNAAN Misi: semua persembahan akan dikirim ke General Conference dan menjadi bagian yang tidak ditentukan dari Anggaran Sedunia.
Minggu Pengorbanan
1911
Anggaran Sedunia: ini adalah dana yang tidak ditentukan (walaupun selama tahun 1999 sampai 2002 persembahan ini digunakan untuk Misi Global).
Sabat Ketigabelas
1912
25 persen dari
33
persembahan Sabat Ketigabelas dari tiap triwulan digunakan untuk proyek pekabaran khusus untuk setiap Divisi pada dasar bergilir. Keseimbangan dari persembahan tersebut termasuk dalam persembahan Misi Sekolah Sabat, sebagai bagian dari Anggaran Dunia yang tidak ditentukan. Ulang tahun/Ucapan
1919
syukur
Misi: persembahan ini adalah bagian dari Anggaran Sedunia.
Investasi Sekolah
1925
Sabat
Pekerjaan Baru: persembahan ini telah dirancang sebagai bagian dari Anggaran Sedunia.
PERSEMBAHAN-PERSEMBAHAN TAMBAHAN §
Setiap tahun persembahan-persembahan dua pelayanan kebaktian Sabat diteruskan ke General Conference. Salah satu darinya adalah untuk pegawai-pegawai antar-Divisi (misionarismisionaris), dan lainnya adalah untuk kesempatan-kesempatan khusus, seperti gereja-gereja di Eropa Timur, atau China.
34
§
Setiap lima tahun persembahan khusus dikumpulkan dalam rapat General Conference dan dua kali selama tahun sebelumnya. Persembahan ini lebih banyak digunakan untuk proyek-proyek gereja seperti 10/40 Window, Radio Advent Sedunia (AWR), atau Misi Global.
§
Ada persembahan tambahan yang bervariasi oleh Divisi-divisi, Uni-uni, dan bahkan Konferens-konferens. Ini akan mencakup media pelayanan yang khusus, Perguruan tinggi-perguruan tinggi/Universitas-universitas, Kepentingan Konferens, evangelisasi dan lain-lain.
§
Persembahan dari gereja setempat adalah kelompok persembahan yang terakhir. Ini bisa dalam bentuk persembahan yang dianggarkan oleh gereja, untuk menutupi semua pengeluaran yang tetap, atau itu bisa dalam bentuk permohonan/seruan mingguan untuk kebutuhan yang khusus.
Pada dasarnya, ada empat bidang atau kategori untuk memberi yang sistematis: §
Persepuluhan
§
Gereja Setempat
§
Konferens
§
Gereja Sedunia
SISTIM PERSEMBAHAN YANG TELAH DIAKUI Ada tiga sistim persembahan yang telah diakui oleh kepemimpinan gereja sedunia:
35
§
RENCANA PERSEMBAHAN TERPADU: Semua persembahan yang tidak ditentukan yang telah diterima termasuk dalam dana Persembahan Terpadu dan didistribusikan sesuai dengan kebijaksanaan Persembahan Terpadu yang telah diputuskan oleh Komite Eksekutif General Conference
§
RENCANA MEMBERI SECARA PRIBADI: Dalam sistim yang telah disederhanakan ini, maka setiap individu gereja memilih satu jumlah yang ingin untuk diberikan dalam tiga kategori: 1.
Jemaat setempat
2.
Konferens/Mision
3.
Gereja Sedunia (Uni/Divisi/General Conference)
Dana yang telah ditetapkan untuk kategori-kategori ini kemudian didistribusikan melalui satu rumusan yang telah dibentuk pada setiap tingkatan.
§
KALENDER PANGGILAN PERSEMBAHAN MINGGUAN: Persembahan terpisah dipromosikan dan diterima berdasarkan atas Kalender Persembahan Gereja yang telah diputuskan. Persembahan bebas atau lepas yang diterima selama pelayanan gereja akan menjadi persembahan untuk hari itu.
PRINSIP-PRINSIP YANG MENDASAR PENDAHULUAN Ada sejumlah prinsip-prinsip yang mendasar yang akan memberikan kepada pemikiran kita tentang Sistim Memberi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
36
MEMBAGI KEPEMILIKAN Kisah Para Rasul 2:44-46 memberikan satu gambaran tentang sebuah gereja yang mana setiap orang “mengadakan segala sesuatu secara bersama.” Dengan kata lain, kebutuhan-kebutuhan orang lain mempunyai satu prioritas di dalam pemikiran seseorang tentang kepemilikan materi. Nikodemus adalah seorang percaya yang kaya raya; tradisi mengatakan bahwa dia menggunakan kekayaannya yang besar itu untuk menolong orang lain dan mati sebagai seorang yang miskin.
MEMBERI DENGAN PENUH PENGORBANAN Gereja Makedonia juga memberi kepada kita suatu teladan dalam memberi (2 Korintus 8:1-5): mereka telah memberikan dari semua kemiskinan mereka, diluar segala harta mereka. Mereka telah memberikan diri mereka sendiri terlebih dahulu kepada Allah, dan kemudian kepada murid-murid. Model memberi Alkitabiah adalah didasarkan pada penyerahan seutuhnya kepada Allah.
PERSEPULUHAN DITEGUHKAN Di dalam sistim Keimamatan, imam-imam hidup dari persepuluhan. Paulus menggunakan model ini sebagai dasar bagi mereka yang mengkhotbahkan Injil akan hidup dari Injil (1 Korintus 9:11-14). Ini menunjukkan bahwa Paulus menerima konsep persepuluhan sebagai fondasi dalam memberi dalam gereja Kristen yang mula-mula.
MEMBERI YANG TERENCANA 1 Korintus 16:1-3 adalah merupakan sebuah kunci untuk mengajarkan bagaimana untuk memberi. Nasehat Paulus dalam ayat ini menunjukkan hal-hal penting berikut: §
Rencanakan untuk memberi jauh-jauh hari sebelumnya—“pada hari pertama dari setiap minggu.” 37
§
Memberi sesuai dengan berkat yang diterima—“sesuai dengan apa yang kamu peroleh.”
§
Memberi adalah satu latihan pribadi—“masing-masing kamu.”
MEMBAGIKAN PERSEPULUHAN Tujuan dari pengumpulan yang disebutkan oleh Paulus di dalam 1 Korintus 16 adalah untuk membantu mereka yang membutuhkannya. Ini menuntun kita kepada prinsip Alkitabiah bahwa mereka yang mempunyai, harus membantu mereka yang tidak mempunyai. Prinsip inilah yang telah menjadi fondasi dari sistim memberi dari Masehi Advent Hari Ketujuh. Persepuluhan diterima dipusat “lumbung/perbendaharan” dari Konferens. Mengumpulkan uang kedalam satu tempat memungkinkan persepuluhan tersebut dapat dibagi melalui sistim yang ada di Masehi Advent Hari Ketujuh. Bagian yang terbanyak digunakan untuk gaji dari kependetaan dan guru-guru Konferens setempat. Sebagian lagi ditujukan kepada struktur organisasi untuk membantu sebagai dana untuk membantu memperluas gereja.
38
Peranan Penggembalaan Dalam Penatalayanan
PENDAHULUAN Pendeta-pendeta mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap Penatalayanan. Beberapa orang lebih banyak memfokuskan kepada keuangan gereja dan keadaan memberi dari jemaat. Sebagian pendeta lagi sama sekali menghindari pokok pembicaraan ini. Apapun sikap kita, peranan pendeta adalah sangat penting dalam penatalayanan. Penatalayanan adalah merupakan satu bagian yang komprehensif/luas dan terpaut utuh dengan pelayanan penggembalaan. Satu pendekatan Alkitabiah kepada penatalayanan adalah satu bagian yang penting dari keberhasilan penggembalaan itu sendiri. Jadi mari kita menjelajahi peranan dari pendeta di dalam pendidikan penatalayanan.
POKOK-POKOK §
Kemitraan Empat-Arah
§
Sasaran-sasaran bagi Pendeta
§
Pendeta sebagai satu model Penatalayanan
§
Pendeta sebagai seorang Pemimpin
§
Pendeta sebagai seorang Pendidik
§
Pendeta sebagai seorang Juru Komunikasi
§
Kebutuhan-kebutuhan Pengembalaan terhadap Pendidikan Penatalayanan
§
Konklusi
39
Kemitraan Empat-Arah PENATALAYANAN YANG EFEKTIF Penatalayanan yang berhasil adalah satu kemitraan empat-arah antara Allah, pendeta-pendeta, organisasi gereja, dan anggotaanggota. Setiap bagian adalah penting. Dan sementara seminar ini berfokus pada peranan pendeta, maka adalah penting bahwa peranan ini dapat dimengerti di dalam konteks dari gambaran yang lebih besar. Peranan Allah dalam penatalayanan kelihatan sesungguhnya tidak salah lagi, namun masih sering, pelayanan penatalayanan mengabaikan peranan-Nya yang penting atau fungsi-fungsi dari satu perspektif manusia belaka. Allah yang memulai dan yang mengesahkan penatalayanan. Penatalayanan adalah sisi kehidupan dari manusia tentang hubungan dengan Yesus Kristus sebagai Tuhan. Dia adalah Pencipta, Penebus dan Pemilik. Allah adalah sumber dari semua berkatberkat materi. Dia menghukum, memimpin dan mengesahkan sipemberi. Dari awal sampai kepada akhir, Allah terlibat dalam penatalayanan yang berhasil. Tak salah lagi, anggota-anggota harus menjadi bagian dari penatalayanan yang berhasil. Kita harus mengerti dimana anggotaanggota sedang berhubungan dengan Allah, kepada gereja, dan dengan keuangan pemuridan. Dengan menolong anggota-anggota bertumbuh sebagai murid-murid dalam fokus yang terutama terhadap penatalayanan. Melibatkan mereka dalam kehidupan gereja adalah satu bagian dari proses penatalayanan yang sangat penting. Menolong mereka untuk mengerti tentang prinsip-prinsip pengaturan uang secara Alkitabiah adalah merupakan satu langkah di dalam pertumbuhan rohani mereka. Memberitahukan mereka tentang keuangan gereja
40
adalah merupakan sebuah alat yang penting dalam pelayanan penatalayanan. Organisasi gereja adalah juga sangat diperlukan dalam penatalayanan yang berhasil. Oleh karena kita adalah bagian dari satu keutuhan yang lebih besar yang disebut Gereja—tubuh Kristus—kita tidak dapat berfungsi sebagai orang-orang Kristen dalam pengasingan. Oleh karena itu, kepemimpinan organisasi memainkan peranan yang penting di dalam penatalayanan yang berhasil. Pemimpin-pemimpin gereja perlu untuk: §
Dengan jelas menyampaikan visi dari apa yang Allah ingin capai melalui Gereja.
§
Menyediakan sumber-sumber yang efektif demi menjadikan anggota-anggota sebagai murid dan untuk pelayanan penatalayanan
§
Menyampaikan keuangan gereja dalam cara-cara yang lengkap dan dapat dimengerti.
§
Mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan gereja di dalam konteks dari misi.
§
Mengumpulkan masukan-masukan dari anggota-anggota dan pendeta-pendeta sehubungan dengan cara yang terbaik untuk mengimplementasikan visi tersebut dalam konteks setempat.
Oleh karena itu kita melihat bahwa penatalayanan yang berhasil adalah benar-benar satu proses yang komprehensif dan pendeta adalah merupakan individu kunci di dalam proses tersebut. Pendeta tidak dapat bekerja sendiri, tetapi peranannya akan membuat perbedaan di dalam penatalayanan yang berhasil. 41
Sasaran-sasaran Untuk Pendeta Sasaran-sasaran dari penggembalaan demi satu program penatalayanan mencakup: §
Untuk memperkuat penatalayanan pada semua tingkatan: gembala, anggota, dan organisasi.
§
Untuk membuat anggota menjadi murid, menolong masing-masing anggota untuk menemukan indentitas dan peranannya di dalam kerajaan Allah.
§
Untuk mendidik anggota-anggota tentang prinsip-prinsip penatalayanan Alkitabiah dan bagaimana gereja dapat berfungsi.
§
Untuk mengilhami anggota-anggota bahwa visi Allah untuk Gereja-Nya adalah menarik dan penuh dengan kuasa.
§
Untuk merekrut anggota-anggota, oleh sebab misi Allah bagi Gereja hanya dapat dicapai melalui anggota-anggota.
§
Untuk melibatkan anggota-anggota, oleh karena anggota adalah bagian yang sangat diperlukan dalam proses mengambil keputusan dari gereja dan kepemimpinannya.
Pendeta Sebagai Teladan Dalam Penatalayanan BIDANG-BIDANG UNTUK MENELADANI Peranan pertama dari seorang pendeta dalam penatalayanan adalah teladannya. Pendeta akan menetapkan contoh dan standar demi
42
gaya hidup orang Kristen yaitu menyatu-padukan Kristus kedalam setiap bidang dari kehidupan. §
Nilai-nilai yang Kekal: Nilai-nilai budaya kita perlu untuk digantikan dengan nilai-nilai kerajaan—Kerajaan Allah.
§
Alkitab menjadi Prioritas: Kata-kata Yesus, “Carilah dahulu kerajaan Allah. . . .” (Matius 6:33) menempatkan segala sesuatu yang lain pada perspektifnya masing-masing.
§
Kesetiaan di dalam keuangan pemuridan, termasuk persepuluhan dan persembahan.
§
Kepercayaan yang Saleh: mengetahui bahwa Allah yang mengendalikan menyediakan kepercayaan untuk menghadapi setiap hari dan setiap situasi oleh karena Allah menyediakan semua kebutuhan kita. (Pilipi 4:19)
§
Hidup yang penuh pengorbanan: satu hidup yang penuh pengorbanan akan berfokus bukan pada memberikan sesuatu, tetapi lebih berfokus pada mempersembahkan segala seuatu kepada Allah dalam penyembahan. (Roma 12:1)
§
Partisipasi secara tim: “Kehidupan Tubuh” di dalam gereja dapat terpelihara oleh pendeta yang melihat dengan jelas peranannya sebagai bagian dari satu tim yang lebih besar dimana masingmasing anggota adalah seorang “pelayan.”
PERTANYAAN-PERTANYAAN UNTUK SEORANG PENDETA Ada beberapa pertanyaan kunci yang perlu dipikirkan oleh pendeta-pendeta bilamana mereka merefleksikan pada dan merencanakan pelayanan penatalayanan mereka. 43
§
Apakah pelayanan saya didasarkan pada Injil dan berfokus pada kemurahan?
§
Apakah saya mau menjadi bagian dari satu sistim yang tidak saya hormati atau hargai?
§
Dapatkah saya mempertahankan integritas pribadi saya sebagai seorang pemimpin di dalam Gereja Allah tanpa mendukung sistim gereja tersebut?
§
Bagaimana saya dapat menuntun orang lain untuk menjadi penatalayan yang berhasil sebagai murid-murid yang sedang menuju kepada kedewasaan, bertumbuh di dalam perjalanan mereka dengan Allah dan keterlibatan mereka di dalam gereja sebagai Tubuh Kristus?
JANGKAUAN Ketika kita melihat kepada peranan dari pendeta di dalam penatalayanan, kita ingin menjelajahi tiga bidang penting: 1.
pendeta sebagai seorang pemimpin;
2.
pendeta sebagai pendidik;
3.
pendeta sebagai juru komunikasi.
Pendeta Sebagai Pemimpin
PEMIMPIN Di dalam pelayanan penatalayanan, sama seperti di dalam bidangbidang pelayanan yang lain, pendeta adalah merupakan pemimpin kunci. Tidak ada orang lain yang dapat menggantikan pendeta sebagai
44
pemimpin kerohanian dari jemaat. Jika dia tidak memimpin, tidak ada orang lain yang dapat menggantikannya. Ini adalah juga benar dari sisi keuangan dari pelayanan penatalayanan.
MENDEFINISIKAN KENYATAAN Oleh karena peranan kepemimpinannya, maka pendeta berada pada satu tempat yang unik untuk menegaskan dan mendefinisikan tentang realitas, dan melakukannya pada langkah pertama dari kepemimpinan yang berhasil. Kita tidak dapat menentukan kemana kita harus pergi sampai kita mengerti dengan tepat dimana kita berada.
Definisi dari realitas ini mempunyai dua komponen dasar: §
Sebuah evaluasi yang jujur tentang status quo sebagaimana itu berhubungan kepada penetapan gereja setempat dan kepada rencana Allah bagi Gereja-Nya.
§
Sikap optimisme yang didasarkan pada iman yang mengakui realitas dari keterlibatan Allah di dalam kehidupan dari gereja.
Pendeta mungkin dapat menjadi tertarik dengan apa yang Allah sedang lakukan di dalam gereja-Nya walaupun dalam konteks dari satu jemaat yang mungkin sedang bergumul. Di dalam mendefinisikan satu realitas, pendeta sebagai seorang pemimpin haruslah jujur terhadap gereja dan pergumulannya sementara pada waktu yang bersamaan, optimis—mempercayai Allah untuk mengubah Gereja-Nya.
MEMBUAT VISI Hanya pendeta yang dapat dengan berhasil membuat visi bagi gereja. Visi tersebut akan menetapkan arah bagi gereja dan harus Alkitabiah dan di dalam konteks dari kehadiran Allah. Visi tersebut
45
harus mencakup peranan dan partisipasi dari masing-masing anggota secara individu dalam keimamatan di dalam konteks kontemporer dari gereja setempat. Pada akhirnya, penatalayanan yang berhasil adalah hubungan secara langsung dengan visi kepemimpinan untuk jemaat setempat.
MEMELIHARA SEMANGAT Pendeta mempunyai kesempatan untuk tetap menjaga semangat dari jemaat. Untuk dapat melakukan ini, kebutuhan-kebutuhan pendeta yang pertama-tama adalah mendengar kepada Allah. Hubungan pribadi pendeta dengan Allah akan menentukan kesanggupannya untuk memelihara dimensi kerohanian dari kehidupan gereja. Pada waktu yang bersamaan, seorang pendeta perlu mendengar kepada gerejanya. Pelayanan pendeta adalah sama relevannya dengan kepekaannya kepada anggota-anggota. Bagian dari memelihara sisi kerohanian dari sebuah gereja adalah untuk menghadapi realitas yang penuh dosa dengan penuh kejujuran dan terbuka tanpa harus tinggal diatasnya, lebih berfokus kepada solusi daripada kepada masalahnya. Oleh karena hanya dari Allah saja, kita dapat memiliki satu roh optimisme. Perasaan akan kehadiran Allah akan mengubah cara kita berfungsi di dalam gereja. Kita memiliki jaminan akan kuasa-Nya untuk menyediakan segala sesuatu yang kita perlukan untuk menyelesaikan kehendak-Nya bagi gereja-Nya (2 Petrus 1:3-4).
MEMIMPIN GEREJA Ada sejumlah komponen di dalam kepemimpinan penggembalaan di dalam gelanggang penatalayanan. §
Memakai paradigma penatalayanan: ketuhanan dibangun diatas kepastian Injil dan orientasi kemurahan. Penatalayanan yang berhasil menyatu dengan Injil dan kasih karunia kedalam pelayanan kita. 46
§
Buatlah misi itu tersambung: menolong anggota-anggota melihat hubungan antara gereja sebagai sebuah organisasi dan misi Ilahi yang telah ditugaskan kepada kita. Ini mencakup pengembangan dan pembuatan anggaran gereja.
§
Memberitahukan kepada gereja: menolong anggota-anggota mengerti kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan yang dihadapi gereja. Kebutuhan-kebutuhan dan kesempatankesempatan ini harus mencakup, tetapi tidak terbatas hanya kepada, keuangan saja.
§
Berfokus pada menjadikan murid-murid: ini adalah penunjukkan Allah yang jelas dan kesempatan kita yang tertinggi.
§
Himbauan untuk membuat komitmen: mengundang orangorang untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dari kehidupan mereka.
§
Mengenal dan mengembangkan sumber-sumber: manusia dan keuangan.
§
Memonitor kesehatan dari gereja: mengembangkan alat-alat untuk menganalisa dan mendiagnosa kesehatan jemaat dan organisasi.
§
Bangun sebuah konsensus: mengembangkan dan mengarahkan proses-proses yang mendorong anggota untuk memberikan masukan-masukan dan memelihara kepemilikan dari misi gereja dan program pelayanan.
47
BERDOA Berdoa bersama-sama. Sebagai pemimpin-pemimpin, kita ingin untuk menempatkan segala sesuatu yang kita kerjakan di dalam konteks kerajaan Allah dan kasih karunia. Kita bergantung kepada kuasa dan tuntunan-Nya untuk semua yang kita lakukan.
Pendeta Sebagai Pendidik Pendeta yang kuat berfungsi dalam peranan dari pendidikan kerohanian. Kita tidak dapat mendelegasikan peranan ini. Pendetapendeta menetapkan nada suara dari gereja. Pelatihan atau mempersiapkan anggota-anggota adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab pendeta secara Alkitabiah (Efesus 4:11-16). Bidang-bidang pendidikan berikut adalah bagian-bagian yang terintergrasi dari peranan ini.
PENATALAYANAN ALKITABIAH Kita telah menjelajahi konsep-konsep penting tentang penatalayan Alkitabiah yang harus di masukkan kedalam pelayanan pendeta. Hal ini mencakup apa yang telah kita diskusikan sebagai kepastian penatalayanan—prinsip-prinsip yang harus dimasukkan kedalam pemikiran kita tentang Ketuhanan dan penatalayanan sebagai sebuah pelayanan atau gaya hidup.
SUATU GAYA HIDUP Melihat kepada suatu gambaran yang lebih besar dari penatalayanan, maka kita akan melihatnya sebagai suatu gaya hidup. Ini bukan tentang berapa banyak dan dimana kita memberi, walaupun Ketuhanan Kristus akan mempengaruhi persepuluhan dan persembahan kita. Ini bukan tentang bagaimana kita mengelola uang
48
kita, walaupun sambil menerima Yesus Kristus sebagai pemilik akan merubah bagaimana kita berurusan dengan uang. Ini adalah tentang siapa itu Tuhan atas segala sesuatu dari kehidupan kita. Ini adalah tentang siapa yang mengubah setiap saat dari kehidupan kita dengan kehadiran-Nya. Ini adalah tentang suatu gaya pelayanan yang didasarkan pada Ketuhanan Yesus Kristus.
SEBUAH GEREJA SEDUNIA Adalah sangat mudah untuk kehilangan visi tentang menjadi bagian dari sebuah gereja sedunia dengan satu misi kepada seluruh dunia. Bagian dari peranan kita sebagai pendidik-pendidik adalah untuk menolong anggota-anggota mengerti realitas ini. Ada beberapa hal penting yang perlu dimasukkan bilamana berpikir tentang Gereja Allah: §
Kita memiliki sebuah gereja yang mendunia, yang bertemu di dalam banyak jemaat yang berbeda-beda.
§
Bersama kita dapat melakukan apa yang kita tidak dapat lakukan bila kita terpisah-pisah.
§
Tujuan kita adalah untuk menyatakan Kristus kepada seluruh dunia.
§
Suatu semangat untuk tunduk dan bekerjasama dalam bagian yang lebih besar dari kedewasaan roh.
§
Bekerjasama dengan gereja sedunia akan memperluas visi kita dan memperbesar pengertian kita tentang apa yang Allah sedang kerjakan.
49
§
Adalah merupakan kesempatan kita di dalam gereja untuk menolong orang lain yaitu mereka yang tidak diberkati dalam cara yang sama seperti kita.
SIKAP ALLAH TERHADAP UANG Alkitab dengan jelas mengajarkan sikap Allah terhadap uang. §
Adalah baik untuk menghasilkan uang. Allah telah memberikan kepada kita kekuatan dan bakat, termasuk kesanggupan untuk memperoleh uang. Kita harus menggunakan semua ketrampilan kita untuk kemuliaan-Nya.
§
Persepuluhan dan persembahan adalah sebuah ujian tentang bagaimana kita menyembah Allah. Maukah kita menempatkan Dia yang terutama di dalam semua kepemilikan harta kita, dengan mengakui dan merayakan suatu kenyataan bahwa Allah adalah Pemilik.
§
Allah mau supaya kita menghindari hutang yang berlebih-lebihan, oleh karena peminjam akan menjadi budak kepada pemberi pinjaman. Hutang juga membatasi kesanggupan kita untuk menginvestasikan sumber-sumber Allah di dalam kerajaan-Nya dan dapat menuntun kita kepada satu kegagalan untuk peduli terhadap keluarga kita.
§
Allah memberkati kita melalui prinsip-prinsip tindakan yang refleks—apa yang kita lakukan untuk menolong orang lain, secara pribadi atau sebagai sebuah organisasi, akan kembali kepada kita sebagai berkat.
Pekerjaan misionari di tempat kita sendiri akan jauh lebih maju di dalam setiap cara bilamana satu roh yang lebih liberal, 50
penyangkalan diri, pengorbanan diri yang diwujudkan untuk kemakmuran dari misi-misi luar negeri; untuk kemakmuran dari pekerjaan ditempat kita sendiri sebagian besar bergantung, pada Allah, pada pengaruh refleks dari pekerjaan evangelisasi yang dikerjakan di dalam negara-negara yang jauh. Adalah dengan bekerja secara aktif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari maksud Allah sehingga kita membawa jiwa-jiwa kita berhubungan dengan Sumber segala kekuatan. (6 T, 27).
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN UANG SECARA ALKITABIAH Ada sejumlah sumber-sumber yang baik yang tersedia untuk dapat menolong kita menjelajahi pengaturan uang secara Alkitabiah, dan seminar ini tidak bermaksud untuk menutupi mereka. Seorang pendeta dapat menggunakan sumber-sumber ini, bagaimanapun, sebagai bagian dari pendidikan yang dia dapat sediakan kepada anggota-anggota gereja. Pelatihan-pelatihan dapat diadakan melalui lokakarya-lokakarya yang khusus, tetapi banyak dapat dilakukan dari mimbar. Konsep kunci dari penatalayanan adalah bahwa kita sedang mengelola sumber-sumber Allah, dan kita mau melakukannya untuk kemuliaan-Nya. Pendeta-pendeta dapat menolong orang-orang mereka untuk melihat dibalik dunia ini dan sikapnya terhadap kepemilikan. Yesus telah menegaskan kebutuhan ini. . . “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu.” (Lukas 12:15). Yesus kemudian melanjutkan dengan perumpamaan tentang orang kaya yang ingin memperluas lumbungnya—oleh karena lumbung yang ia miliki telah penuh—dan kemudian duduk dan menikmati kekayaannya. Pada malam itu penghakiman datang, dan Yesus menanyakan pertanyaan, “Siapa yang 51
akan memiliki semuanya ini sekarang?” Yesus menutup perumpamaan tersebut dengan: “Demikianlah jadinya dengan orang yang telah mengumpulkan hara bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya dihadapan Allah.” (ayat 21).
Ini akan membawa kepada kita maksud-maksud Allah tentang memiliki materi: §
Untuk menjadi persediaan bagi keluarga kita
§
Untuk investasi di dalam kerajaan-Nya—mendukung gereja Allah.
§
Untuk menolong orang lain
§
Untuk memuliakan Allah—bukan diri kita
CONTOH POKOK KHOTBAH Sementara memungkinkan untuk mengkhotbahkan terlalu banyak khotbah tentang memberi, ada sebuah keseimbangan yang cocok untuk mengkhotbahkan tentang keuangan pemuridan. Berikut adalah beberapa usulan topik khotbah yang dapat dimasukkan sepanjang tahun dalam lingkaran khotbah: §
Allah adalah pemilik dari semua harta yang kita miliki.
§
Persepuluhan adalah satu cara tentang menyembah Allah dalam sisi materi dari kehidupan.
§
Persembahan adalah sebagai penyembahan yang penuh sukacita dan perluasan dari kemitraan dengan Allah, dengan mendengar kepada kata-kata Roh Kudus tentang berapa banyak dan dimana kita memberi.
§
Prinsip-prinsip Alkitabiah tentang hutang dan bagaimana untuk menghindarinya.
52
§
Bagaimana untuk melibatkan Allah dalam mengelola sisa 90 persen yang ada ditangan kita setelah kita mengakui kepemilikan Allah dan persepuluhan.
§
Bagaimana untuk dapat membantu anak-anak menerima Allah sebagai Pemilik dan belajar untuk mengelola uang mereka secara Alkitabiah.
§
Bagaimana untuk menempatkan Allah yang terutama di dalam dunia bisnis kita.
Pendeta Sebagai Juru Komunikasi Komunikasi adalah bagian yang penting dari peranan penggembalaan; sementara orang lain dapat menolong, pendeta akan menentukan nadanya. Dan ketika kita datang kepada komunikasi penatalayanan, pendeta khususnya perlu untuk mengenal pentingnya peranannya. Bilamana pendeta menyampaikan masalah-masalah penatalayanan, jemaat akan mengenal kepentingan mereka dengan tepat.
PRINSIP TRANSPARAN Prinsip tentang transparansi adalah sangat penting bilamana berurusan dengan masalah-masalah keuangan. Apa yang tidak diketahui, apa yang dirasakan sebagai sesuatu yang tersembunyi, atau apa yang tidak dimengerti, secara otomatis dicurigai. Rasul Paulus menyediakan sebuah contoh Alkitabiah dari tipe transparansi ini: “Bersama-sama dengan dia kami mengutus saudara kita, yang
53
terpuji disemua jemaat karena pekerjaannya dalam pemberitaan Injil. Dan bukan itu saja! Ia juga telah ditunjuk oleh jemaat-jemaat untuk menemani kami dalam pelayanan kasih ini, yang kami lakukan untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai bukti kerelaan kami. Sebab kami hendak menghindarkan hal ini: bahwa ada orang yang mencela kami dalam hal pelayanan kasih yang kami lakukan dan yang hasilnya sebesar ini. Karena kami memikirkan yang baik, bukan hanya dihadapan Tuhan, tetapi juga dihadapan manusia.” (2 Korintus 8:18-21).
Di dalam konteks tentang berurusan dengan persepuluhan dan sisi keuangan dari kepemimpinan gereja, Ellen White menyatakan bahwa “mereka yang berada ditempat-tempat yang penuh tanggung jawab harus bertindak dalam cara yang sedemikian rupa sehingga orang-orang akan dapat mempunyai rasa percaya kepada mereka. Mereka tidak boleh takut untuk membuka kepada terang surga segala sesuatu di dalam pengelolahan dari pekerjaan” (Manuscript Release, Vol 13, 198).
AREA-AREA PENTING UNTUK KOMUNIKASI Sementara pendeta harus mempunyai bagian yang penting, dia tidak boleh menjadi satu-satunya orang yang akan mengkomunikasikan semua masalah sehubungan dengan penatalayanan; bagaimanapun, pendeta perlu untuk memastikan bahwa pokok-pokok berikut harus dikomunikasikan dengan baik dan secara tetap: §
SISTEM MEMBERI: Ini harus mencakup bagaimana persepuluhan dan persembahan digunakan, dan berapa banyak dari apa yang telah diberikan di tingkatan gereja setempat akan kembali untuk menolong gereja tersebut melalui gaji-gaji pendeta-pendeta dan pelayananpelayanan yang langsung. 54
§
KEUANGAN GEREJA: Ini harus termasuk menetapkan anggaran dan pelaporan misi. Anggaran gereja harus dimengerti dan diputuskan oleh gereja di dalam rapat bisnis/usaha-usahanya dan laporan-laporan yang tetap tentang keuangan gereja harus disampaikan kepada anggota-anggota gereja. Bilamana melaporkan keuangan, hubungan kepada misi Allah perlu untuk lebih diperjelas. Sebagai tambahan, laporan keuangan harus disampaikan di dalam satu cara sehingga dapat dimengerti oleh rata-rata anggota.
§
MEMBAGIKAN PERSEPULUHAN: Ini harus mencakup penyampaian bahwa sistim persepuluhan kita didasarkan pada konsep bahwa kita adalah gereja sedunia dan bahwa mereka yang memiliki lebih dari cukup, akan membantu mereka yang tidak banyak memiliki. Banyak gereja tidak memberikan persepuluhan dengan cukup untuk menutupi biaya dari satu anggaran pendeta. Gereja-gereja yang lebih besar akan memungkinkan gereja-gereja yang lebih kecil untuk dapat memiliki pelayanan penggembalaan.
§
KESEHATAN KEUANGAN GEREJA: Bidang ini mencakup mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan dan pendapatan gereja, termasuk informasi tentang tingkat partisipasi dari anggota-anggota. Informasi ini dapat dibawakan secara terus-terang dan dalam sikap yang sederhana, dengan menghindari tuduhan-tuduhan dan kesalahan. Disinilah peran pendeta yang penting itu dapat difungsikan.
§
PROYEK PEMBIAYAAN KHUSUS:
55
Proyek-proyek seperti ini mencakup merenovasi gereja atau proyek-proyek konstruksi.
Kebutuhan-Kebutuhan Pendeta akan Pendidikan Penatalayanan Berikut adalah konsep-konsep yang akan menolong pendetapendeta di dalam pendidikan penatalayanan dan komunikasi mereka.
MENGHARGAI UMAT-UMAT ALLAH Bernilai menjadi bagian dari umat-umat Allah dan pergerakan yang bersifat nubuatan. Sebagai sebuah jemaat setempat, kita adalah bagian dari satu keutuhan yang besar. Menjadi bagian dari gereja Allah jaman akhir, membawa arti yang spesial dan tanggung jawab kepada pelayanan kita dan kehidupan sebagai sebuah gereja.
PENATALAYANAN ALKITABIAH Mengerti dan mengutamakan penatalayanan Alkitabiah, yang mencakup hal-hal penting berikut: §
Kepastian Penatalayanan Alkitab yang telah dijelajahi pada awal pertama
§
Penatalayanan sama seperti pemuridan
§
Keuangan Pemuridan
MENGERTI DAN MENGHARGAI SISTEM
56
Di dalam dunia saat ini, adalah sangat mudah untuk menjadi kritis dan tidak menghargai organisasi atau sistim apa saja. Adalah sangat penting bahwa pendeta-pendeta harus mengerti sistim organisasi dari gereja dan nilainya kepada jemaat setempat dan kepada diri mereka sendiri sebagai pemimpin-pemimpin. Walaupun tidak sempurna, sistim organisasi kita telah mengijinkan kita melakukan banyak hal yang tidak dapat kita lakukan sebagai gereja-gereja secara individu. Berikut adalah beberapa bidang yang perlu kita mengerti tentang sistim gereja:
§
KEUANGAN GEREJA SETEMPAT: Banyak jemaat bergumul oleh karena fungsi keuangan sebagai satu sistim untuk hanya membayar biaya-biaya operasional. Keuangan jemaat yang berhasil adalah bagian dari sebuah holistik dan pendekatan Alkitabiah kepada pelayanan. Pendekatan semacam ini mencakup satu hubungan misi yang solid, satu visi Alkitabiah yang jelas, perencanaan strategis, anggaran strategis, dan satu strategi komunikasi yang sistematis.
§
SISTIM MEMBERI MASEHI ADVENT HARI KETUJUH: Jemaat setempat adalah bagian dari sebuah sistim yang besar. Sistim ini akan menyediakan untuk pelayanan dan menjangkau seluruh dunia. Sebuah sistim yang mengikuti prinsip Alkitabiah tentang mereka yang memiliki lebih dari cukup, menolong mereka yang tidak banyak memiliki.
§
PERANAN DARI GEREJA YANG LEBIH LUAS: Konsep tentang gereja sebagai badan sedunia memperkuat jemaat setempat sebagai bagian dari badan itu. Dengan kata lain, kita tidak bergerak di dalam sebuah kekosongan, kita juga tidak bekerja sendiri. Yang sangat penting, bagaimanapun, badan yang
57
lebih luas tersebut memungkinkan jemaat setempat untuk menjadi bagian dari satu misi dan visi yang lebih besar.
Ada kelebihannya dan kekurangannya menjadi bagian dari gereja sedunia dan sistim organisasinya. Sebagai pendeta-pendeta, kita adalah bagian dari sistim tersebut dan panggilan kita mencakup loyalitas kepada sistim gereja sementara kita melayani, dan pada waktu yang bersamaan, berusaha untuk membantu sistim tersebut sesuai dengan apa yang Allah inginkan terhadap sistim itu.
KONKLUSI Sebagai pendeta-pendeta, bagian kita di dalam penatalayanan sebagai satu pelayanan adalah satu tanggung jawab kepemimpinan dan kesempatan, oleh karena kita memiliki kesempatan untuk menolong orang lain menjadi dewasa ketika mereka bertumbuh di dalam hubungan mereka dengan Allah. Kita dapat membantu mereka mengaplikasikan prinsip-prinsip Alkitabiah kepada kehidupan seharihari—dengan demikian membantu untuk menjadikan mereka muridmurid. Kita bermitra dengan Allah dalam membangun kerajaan-Nya.
58
Strategi Penatalayanan Gereja Setempat PENDAHULUAN Pada akhirnya, penatalayanan yang berhasil akan mengambil tempat di tingkatan gereja setempat. Apa yang telah dilakukan pada tingkatan yang lain hanya dapat mendukung apa yang telah dilakukan di gereja setempat. Bagian ini akan menjelajahi unsur-unsur yang berperan kepada satu strategi penatalayanan jemaat yang berhasil.
POKOK-POKOK §
Masalah-masalah Penting
§
Penatalayanan Sepanjang tahun
Masalah-Masalah Penting TUJUAN-TUJUAN Memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan benar untuk strategi penatalayanan adalah satu dari langkah-langkah pertama terhadap penatalayanan yang berhasil. Tujuan-tujuan ini mencakup: §
MENJADIKAN MURID, BUKAN MENGUMPULKAN UANG BELAKA: Allah akan menyediakan uang, tetapi Dia telah meminta kita untuk menjadikan murid-murid. Orang-orang yang memiliki satu hubungan yang bersemangat dengan Allah akan membuat mereka menjadi pemberi-pemberi yang terbaik; memberi akan menjadi satu perluasan dari peribadatan mereka. Tujuan kita yang sesungguhnya dalam pelayanan adalah bukan untuk mengumpulkan uang, tetapi untuk menjadikan murid-murid.
59
Uang adalah apa yang Allah sediakan untuk memfasilitasi pelayanan.
§
MENGEMBANGKAN SATU KEANGGOTAAN GEREJA YANG DEWASA: Kesetiaan dalam memberi adalah satu dari tanda-tanda kedewasaan kerohanian, bagi seorang individu demikian juga bagi satu kelompok. Ini adalah benar bahkan walaupun dalam bidangbidang yang memiliki sumber-sumber keuangan yang terbatas. Cara Allah yang normal adalah untuk menyediakan segala sesuatu yang Dia perlukan untuk menyelesaikan tujuannya di dalam kerangka waktunya. Kedewasaan kerohanian organisasi dan korporasi termasuk menjangkau satu tingkatan kebergantungan sendiri dimana fungsi-fungsi kelompok sebagai satu bagian yang memberikan sumbangsihnya dari badan yang lebih besar—yaitu gereja sedunia.
§
MENYELESAIKAN MISI ALLAH BAGI GEREJA-NYA: Allah telah mempercayakan penyampaian keselamatan dan menjadikan murid-murid kepada gereja. Kita mempunyai satu misi untuk dipenuhi. Strategi-strategi penatalayanan harus berhubungan dengan dan tersambung dengan satu pengertian yang jelas tentang misi.
§
MENGIMPLEMENTASIKAN SATU STRATEGI PELAYANAN YANG HOLISTIK: Penatalayanan adalah sebuah filsafat tentang pelayanan lebih dari sekedar sebuah program pelayanan belaka. Ini mencakup menerima dan mengembangkan satu kemitraan yang bertumbuh dengan Allah yang mempengaruhi setiap bagian dari pelayanan kita. Penatalayanan yang berhasil akan terjadi bilamana 60
ketuhanan dari Yesus Kristus dipadukan kedalam setiap area dari kehidupan dan pelayanan. Ini memberikan pengaruh yang langsung pada cara kita bekerja dengan orang-orang dan motivasimotivasi yang kita gunakan dengan mereka.
§
MENDANAI MISI ALLAH BAGI GEREJA—TUBUHNYA: Ini adalah tujuan yang terakhir bagi penatalayanan berjemaat. Sementara kita tidak dapat mengabaikan tujuan ini, hal ini tidak boleh menjadi tujuan yang terutama atau yang dominan bagi satu strategi penatalayanan. Dengan melakukan hal demikian akan menciptakan satu bahaya dalam berfokus pada pengumpulan uang sementara mengabaikan aspek-aspek yang lebih luas dari strategi penatalayanan itu sendiri. Tetapi, ini adalah satu bagian yang penting dari melakukan penatalayanan dengan baik, dan harus difokuskan pada penyelesaian misi kita lebih daripada mempertahankan kelembagaan gereja.
IDENTITAS Pengertian tentang identitas adalah sangat penting kepada sebuah pendekatan Alkitabiah kepada penatalayanan. Sebagai orang-orang Kristen, identitas kita yang utama adalah siapa kita di dalam Kristus. Ini akan mencakup hubungan pribadi kita dengan Kristus demikian juga sebagai bagian dari Tubuh-Nya—gereja yang lebih besar. Pengertian yang lebih besar tentang identitas ini adalah sesuatu yang sedang hilang di dalam kehidupan dan pemikiran jemaat.
KETERLIBATAN ANGGOTA Tidak salah lagi, strategi penatalayanan berhasil atau gagal pada tingkat keterlibatan anggota. Apakah anggota-anggota gereja ikut terlibat dalam sasaran-sasaran dan proses-proses dari strategi penatalayanan? Apakah anggota-anggota sedang bertumbuh secara rohani sebagai hasil 61
dari strategi penatalayanan? Apakah strategi itu menghasilkan peningkatan keterlibatan dan komitmen anggota?
INFORMASI Informasi adalah kekuatan. Informasi yang dibagikan adalah kekuatan dan pengaruh yang berlipat ganda. Terbuka, transparan, dan informasi yang dapat dimengerti adalah sebuah bagian yang penting dari penatalayanan yang berhasil. Tingkatan informasi yang dibagikan akan memperkuat atau melemahkan setiap strategi penatalayanan.
PENATALAYANAN SEPANJANG TAHUN PENDAHULUAN Penatalayanan sepanjang-tahun adalah sebuah konsep pada pusat dari sebuah strategi penatalayanan jemaat. Penatalayanan tidak dapat dibatasi kepada satu program musiman atau seminar akhir pekan. Gantinya, penatalayanan perlu dijadikan sebagai sebuah gaya pelayanan dan sebuah filsafat yang meresap kedalam hidup dari gereja. Pendekatan sepanjang-tahun ini kepada penatalayanan menyediakan sebuah fondasi untuk pertumbuhan rohani dari jemaat dan satu keseimbangan program pelayanan. Ketika anggota-anggota menerima dan menyatu dengan ketuhanan Yesus Kristus kedalam kehidupan mereka, mereka menjadi dewasa dan terlibat di dalam pelayanan yang aktif.
MENDEFINISIKAN REALITAS Mengerti realitas adalah merupakan titik awal bagi satu penatalayanan yang berhasil. Strategi gereja setempat datangnya dari visi dan pengertian dari seorang pemimpin terhadap realitas. Realitas ini lebih dari hanya sekedar persepsi atau kebijaksanaan—itu akan 62
mencakup verifikasi dari realitas tersebut. Anda tidak dapat pergi kemana saja anda ingin pergi, jika anda tidak tahu dimana anda berada! Max De Pree menyatakan, “Tanggung jawab yang pertama dari seorang pemimpin adalah mendefinisikan realitas.” (Leadership is an Art, p. 11).
§
Sebuah strategi penatalayanan yang berhasil berfokus pada pertumbuhan di dalam Ketuhanan Yesus Kristus dimulai dengan menghadapi realitas dari jemaat.
§
Realitas yang pertama akan membentuk garis batas untuk menentukan keberhasilan dari strategi seseorang.
§
Realitas dapat diukur secara objektif dan subjektif.
TUJUH PERINTAH Tujuh Perintah dari Realitas yang terkini adalah:
§
Jangan kamu berpura-pura.
§
Jangan kamu membalikkan sebelah mata yang buta
§
Jangan kamu suka melebih-lebihkan.
§
Jangan kamu merendahkan pembawa kabar buruk.
§
Jangan kamu bersembunyi di balik angka-angka.
§
Jangan kamu mengabaikan kritikan yang membangun
§
Jangan kamu mengisolasikan dirimu (Dikutip dari The Courage to Lead, oleh Andy Stanley, Injoy Life Club tape)
MENDEFINISIKAN POKOK-POKOK Realitas yang pertama dapat didefinisikan melalui berapa persentasi dan anggota mana yang: §
Hadir secara teratur.
§
Terlibat dalam pelayanan yang aktif.
63
§
Memelihara sebuah penyerahan hidup yang tetap dan aktif
§
Bertumbuh secara rohani
§
Persepuluhan
§
Mendukung anggaran gereja setempat
§
Mendukung gereja yang lebih besar melalui persembahan.
POKOK-POKOK UMUM Penatalayanan adalah sebuah pelayanan yang luas, menyediakan sebuah fondasi dan filsafat rohani bagi pelayanan-pelayanan yang lain di dalam gereja. Sementara kita tidak dapat memusatkan perhatian kita kepada semua komponen dari penatalayanan yang baik di dalam materimateri ini, maka kami hanya akan menyentuh pada beberapa faktor penting:
§
VISI: Visi dari gereja, pada tingkat yang lebih besar, akan menentukan arah dan keberhasilan dari satu trategi penatalayanan. Dan sama seperti yang telah disampaikan sebelumnya, pendeta adalah orang penting yang menjadi kunci di dalam menetapkan visi. Visi ini harus dimengerti dan “dimiliki” oleh anggota-anggota yang lain dari gereja, khususnya kepemimpinan.
§
MISI: Misi dari jemaat adalah erat berhubungan dengan visi, dan harus mencakup apa yang Allah sedang lakukan ditempat itu, demikian juga di seluruh dunia.
§
PERTUMBUHAN KEPEMIMPINAN: Adalah vital bahwa jemaat harus bertumbuh di dalam kerohanian mereka, kesanggupan mereka di dalam pelayanan, dan kepemimpinan mereka. Mereka harus kenal Allah, mengerti dan 64
menerima Injil, menyatukan Ketuhanan Kristus kedalam hidup dan pelayanan mereka, dan menjadi pemberi-pemberi.
§
PROSES PEMURIDAN: Masing-masing anggota perlu untuk dilibatkan di dalam proses pertumbuhan kerohanian. Penatalayanan bertumbuh di dalam proporsi kepada pertumbuhan kerohanian dari anggota-anggota.
§
PERENCANAAN YANG STRATEGIS: Visi dan Misi adalah penting, tetapi mereka harus dialihkan kedalam pelayanan yang berhasil. Sebuah perencanaan strategi adalah penghubung yang penting antara berpikir tentang pelayanan dan memiliki sebuah program pelayanan yang berhasil.
§
ANGGARAN YANG STRATEGIS: Anggaran jemaat harus dibuat dalam strategi—didasarkan pada perencanaan yang strategis untuk pelayanan dan misi yang telah dikembangkan oleh gereja, daripada hanya mempertahankan status quo.
MENGKHOTBAHKAN STRATEGI PENATALAYANAN Pelayanan dari mimbar adalah satu bagian yang penting dari strategi penatalayanan yang terintegrasi. Sebagai tambahan kepada pembahasan tentang uang seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebuah strategi kotbah yang komprehensif tentang penatalayanan akan mencakup pokok-pokok berikut pada dasar yang tetap:
§
INJIL: Suatu penyampaian yang jelas tentang kesederhanaan dari keselamatan. Injil harus disampaikan paling kurang sekali pada
65
setiap triwulan dan harus dimasukkan sebagai satu bagian yang penting dari khotbah satu kali dalam satu bulan.
§
KETUHANAN DARI YESUS KRISTUS: Pertumbuhan umat percaya sebagai seorang murid adalah tergantung kepada penerimaan dan terintegrasinya Yesus Kristus sebagai Tuhan kedalam kehidupan setiap hari.
§
PERANAN DARI ROH KUDUS: Roh Kuduslah yang meyakinkan, mengubah, dan menyanggupkan setiap pribadi di dalam perjalanannya dengan Allah.
§
PELAYANAN DAN PENGGUNAAN KARUNIA ROH: Allah telah memberkati setiap anggota dengan karunia yang khusus untuk pelayanan. Masing-masing anggota adalah seorang pelayan. Masing-masing anggota mempunyai satu pelayanan.
§
SERUAN UNTUK KOMITMEN: Anggota-anggota perlu untuk diberikan tantangan tentang kebutuhan akan komitmen yang tinggi. Terlalu sering, pendetapendeta membuat komitmen sebagai suatu latihan yang rendah daripada suatu hidup dengan komitmen yang tinggi.
KONKLUSI Bagian pendeta di dalam penatalayanan sebagai satu pelayanan adalah tanggung jawab kepemimpinan sekaligus kesempatan. Sebab kita mempunyai kesempatan untuk menolong orang menjadi dewasa ketika mereka bertumbuh di dalam hubungan mereka dengan Allah. Kita dapat membantu mereka menggunakan prinsip-prinsip alkitabiah kepada kehidupan sehari-hari. Kita sedang bermitra dengan Allah di dalam membangun kerajaan-Nya. 66
Prinsip-Prinsip untuk Proyek Pengumpulan Dana Sebagai Modal PENDAHULUAN Sumber-sumber persepuluhan dan persembahan gereja yang tetap seringkali tidak cukup untuk memulai sebuah proyek yang baru atau membangun sebuah bangunan yang baru. Kampanye pengumpulan dana sebagai modal seringkali diperlukan, namun bagaimana agar kampanye tersebut dapat sesuai dengan Perencanaan Persembahan Terpadu? Bagaimana kita dapat memulai proyek seperti itu di dalam roh yang benar? Apakah kita sedang membiayai gereja atau membiayai misi?
POKOK-POKOK §
Tujuan dari Pengumpulan dana sebagai Modal
§
Masalah-masalah di dalam Pengumpulan dana sebagai Modal
TUJUAN DARI PENGUMPULAN DANA SEBAGAI MODAL KEBIASAAN/TRADISI Untuk membiayai sebuah proyek yang penting yang tidak dimungkinkan oleh sumber-sumber yang tetap.
APAKAH PERSEMBAHAN TAMBAHAN BERTENTANGAN DENGAN PERENCANAAN PERSEMBAHAN TERPADU?
67
Perencanaan Persembahan Terpadu memberi kelonggaran kepada persembahan-persembahan tambahan. Kenyataannya adalah, persembahan ini harus tetap sebagai persembahan “tambahan” oleh karena gereja tidak selamanya membutuhkan, sebagai contoh, sebuah gedung sekolah baru atau dana untuk sebuah proyek misi yang khusus. Persembahan yang dikumpulkan pada rapat General Conference, yang hanya dikumpulkan dua kali dalam lima tahun, adalah sebagai contoh dari persembahan-persembahan tambahan.
TETAP DALAM ROH PENYEMBAHAN Sebuah kampanye untuk dana modal perlu menjadi sebuah pengalaman rohani dan bukan menjadi sebuah persaingan tentang siapa yang akan menjadi pemberi yang baik hati. Yesus, Pemberi yang sempurna, menunjukkan kepada kita bahwa janda dengan dua peser itu adalah murid-Nya. Janda itu memberi hanya sedikit, namun sedikit itu adalah semuanya yang dia miliki. Dengan kata lain, sasaran rohani bukanlah berhubungan dengan cinta akan uang.
CARA-CARA UNTUK MENOLONG Satu program pengumpulan dana sebagai modal dapat membantu pengalaman rohani dari jemaat atau anggota secara pribadi jika itu:
§
Berfokus pada Allah dan apa yang sedang Allah lakukan.
§
Berfokus pada hubungan seseorang dengan Allah di dalam rencana-Nya kepada masing-masing.
§
Tetapkan visi—itu akan memberikan inspirasi.
§
Jadikan misi itu berhubungan. Merekrut orang-orang untuk bergabung dalam misi Allah. 68
§
Dasarkan program tersebut pada DOA.
CARA-CARA YANG MENGHALANGI Pengumpulan dana sebagai modal akan menghalangi pengalaman rohani dari jemaat atau anggota secara individu jika itu:
§
Menjadi suatu peristiwa yang diulang dan diulang dan diulangi.
§
Berfokus pada pendonor dan berpusat pada pemberi-pemberi yang memberi lebih banyak.
§
Berfokus pada uang.
§
Membanding-bandingkan orang.
§
Menggunakan “tipu muslihat” metode-metode pamasaran.
§
Kehilangan pandangan akan nilai-nilai kekal.
§
Kehilangan pandangan akan misi.
§
Meninggikan nama-nama para pemberi.
TUJUAN-TUJUAN ALKITABIAH Model Alkitabiah dari penatalayanan adalah: §
Untuk memuliakan Allah.
§
Untuk menyelesaikan maksud Allah.
§
Untuk menjadi bagian dari misi-Nya. 69
§
Untuk menjadikan anggota-anggota sebagai murid.
§
Untuk mendanai kerajaan Allah.
MASALAH-MASALAH DI DALAM PENGUMPULAN DANA SEBAGAI MODAL METODE-METODE PAMASARAN Mengumpulkan uang untuk suatu organisai non-profit telah menjadi suatu bisnis yang populer. Ada berlusin-lusin buku di pasar dan banyak para profesional yang ingin untuk memimpin kampanye anda—untuk suatu harga, tentunya. Namun demikian, bilamana kita berada di dalam bisnis Allah, kita tidak akan berusaha untuk melakukan segala sesuatu dengan cara kita sendiri. Orang-orang Kristen percaya bahwa jika ini adalah rencana Allah, maka Dia akan mendanai Gereja-Nya. Kita adalah alat-alat yang sederhana yang Dia gunakan untuk menyelesaikan misi-Nya. Pendekatan-pendekatan yang lain tidaklah cocok. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa hanya Roh Kudus yang dapat mempengaruhi hati seseorang agar bagaimana dia dapat memberi. Tujuan kita adalah untuk menampilkan kebutuhan-kebutuhan dan menghubungkan kebutuhan tersebut kepada misi itu.
PENGGUNAAN KONSULTAN KRISTEN Beberapa gereja telah mempekerjakan para pengumpul dana Kristen yang profesional untuk mengadakan kampanye mereka dan telah mencapai 160 persen dari sasaran mereka tanpa menyebutkan kata uang. Mereka berfokus kepada visi dan menjadi bagian dari satu sasaran yang lebih besar.
70
PERSIAPAN Sebuah kampanye adalah bukan satu peristiwa sehari saja dan membutuhkan persiapan yang baik. Adalah tanggung jawab pendeta untuk: §
Menyampaikan visi itu kepada gereja.
§
Cocokkan visi tersebut kedalam gambaran misi global.
§
Mengundang anggota-anggota untuk menjadi bagian dari misi tersebut.
§
Ajarkan prinsip-prinsip penatalayanan Alkitabiah.
§
Menciptakan suatu atmosfir penatalayanan di dalam gerejanya sendiri.
§
Jadikan proyek tersebut sebagai bagian dari penyembahan kepada Pencipta kita.
§
Jelaskan bahwa visi tersebut bukan tentang kita tetapi tentang Kristus.
§
Mengkomunikasikan informasi-informasi dengan jelas.
§
Memelihara kepemilikan dari proyek tersebut.
SEBAB-SEBAB MENGAPA KAMPANYE GAGAL Sebuah kampanye bisa gagal oleh karena: §
Kurangnya persiapan.
71
§
Kurangnya kepemimpinan.
§
Kurangnya keterlibatan pendeta setempat.
§
Pendeta kurang dalam memberikan sebuah teladan dalam memberi.
§
Perlu untuk dihubungkan kepada kehidupan kerohanian.
§
Sebuah proyek yang tidak sesuai dengan satu kebutuhan.
§
Pembiayaan proyek yang tidak sesuai dengan kemampuan keuangan gereja.
§
Semangat yang kurang dari gereja.
§
Komunikasi yang kurang di dalam gereja.
§
Sebuah proyek yang tidak menyambung dengan misi gereja.
§
Sebuah proyek yang tidak ada hubungannya dengan masa depan.
§
Kurangnya penyampaian tentang laporan kemajuan dari proyek tersebut.
PERSIAPAN YANG GAGAL Persiapan yang gagal menuntun kepada: §
Kewajiban keuangan yang mahal.
§
Kepemimpinan yang tidak memberikan semangat.
72
§
Merusak kredibilitas.
§
Menghabiskan dana sementara biaya bertambah terus.
KONKLUSI Pengumpulan dana sebagai modal harus ada pengecualiannya. Itu harus selalu didekati dalam roh penyembahan kepada Allah, lebih daripada hanya memuji-muji para pemberi. Persiapan yang dibuat oleh pendeta gereja adalah sangat penting, sebagai teladan dan keterlibatannya dalam penggembalaan. Apabila diperlukan seorang pakar bisnis yang profesional, orang tersebut haruslah seorang Kristen.
73
Bagaimana Uang Gereja Digunakan
PENDAHULUAN Penjelasan secara tradisional tentang persepuluhan adalah menyesatkan. Sebagai tambahan, gereja mengorganiser tiga rencana persembahan yang berbeda. Bagaimana pendeta-pendeta dapat mengklarifikasi masalah-masalah ini kepada anggota-anggota gereja mereka?
POKOK-POKOK §
Apa itu Persepuluhan?
§
Masalah di dalam penggunaan Persepuluhan
§
Dimana Lumbung/Rumah Perbendaharaan Itu?
§
Prinsip-prinsip di dalam menggunakan Persepuluhan
§
Persembahan-persembahan
§
Masalah-masalah di dalam Persembahan.
§
Perencanaan Persembahan dan Aplikasi-aplikasinya.
APA ITU PERSEPULUHAN? PANDANGAN TRADISIONAL Penjelasan secara tradional tentang persepuluhan adalah bahwa persepuluhan digunakan untuk membayar gaji-gaji dari pendetapendeta. Penjelasan ini berpusat pada pemberi dan dibawah asumsi ini, pemberi persepuluhan mungkin berpikir bahwa adalah dia, yang menggaji pendeta-pendeta dan yang mendukung gereja. Kepercayaan seperti ini menuntun kepada hasil-hasil negatif yang berikut:
74
§
Prinsip-prinsip Penatalayanan kurang dikhotbahkan dari mimbar, dan ketika pendeta-pendeta berkhotbah tentang penatalayanan, mereka merasa seakan-akan mereka sedang berbicara tentang masalah memberi dari dirinya sendiri. Hal ini telah menjadi sebuah konflik kepentingan.
§
Bilamana anggota-anggota gereja tidak dalam persetujuan dengan kepemimpinan gereja, mereka akan berhenti memberikan persepuluhan mereka sebagai satu bentuk protes.
TUJUAN ALKITABIAH Mengembalikan persepuluhan adalah merupakan satu bentuk penyembahan kepada Allah. Semenjak pertama sekali itu disebutkan di dalam Alkitab—Kejadian 14:20—persepuluhan telah dibayar sebagai respons kepada berkat-berkat Allah. Coba pikirkan tentang hal-hal berikut: §
Mengembalikan persepuluhan bukanlah satu perjanjian yang dibuat oleh Abraham dengan Allah.
§
Allah tidak pernah meminta Abraham untuk membayar persepuluhan.
§
Persepuluhan tidak dibayar agar supaya dapat mendukung penggembalaan atau gereja, dan hal ini tidak ada pada saat itu.
§
Setelah Melkizedek, Abraham secara terus menerus mengembalikan persepuluhan.
§
Mengikuti teladan Abraham, Yakub berjanji untuk mengembalikan persepuluhan oleh karena Allah telah memberkati dia.
75
§
Kemudian, Allah sendiri telah mengajarkan kepada orang Israel untuk mengembalikan persepuluhan kepada-Nya, daripada kepada imam-imam. Mereka mengembalikan persepuluhan kepada orang Lewi untuk menggantikan bagian dari tanah yang tidak dimiliki oleh orang Lewi (Bilangan 18-21).
MODEL ALKITABIAH Persepuluhan adalah kudus, oleh karena persepuluhan adalah milik Allah. Kita sesungguhnya mengembalikan persepuluhan kepada Allah, dan Allah memberikan persepuluhan-Nya kepada Gereja.
MASALAH-MASALAH DALAM PENGGUNAAN PERSEPULUHAN SIAPA YANG MENENTUKAN PEMAKAIAN PERSEPULUHAN? Adalah lumrah bahwa orang-orang ingin memutuskan bagaimana uang mereka harus digunakan, namun, Allah mengatakan kepada kita di dalam Imamat 27:30 bahwa “semua persepuluhan. . . . adalah milik Tuhan dan itu adalah kudus.” Karena itu, hanya Allah yang dapat memutuskan bagaimana persepuluhan akan digunakan. Didasarkan atas prinsip-prinsip Alkitabiah dan diilhami oleh nasehat dari Ellen G. White, maka Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah mengembangkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang memadai tentang penggunaan persepuluhan. Alkitab dan Ellen G. White tidak menjelaskan dengan rinci tentang penggunaan persepuluhan, beberapa keputusan harus dibuat oleh gereja sehingga gereja sedunia dapat memiliki praktek-praktek yang konsisten. Kebijaksanaan persepuluhan hanya dapat diubah pada Rapat General Conference atau pada Rapat Tahunan, bilamana semua gereja sedunia benar-benar terwakili.
76
DIMANAKAH LUMBUNG/RUMAH PERBENDAHARAAN ITU? MODEL ALKITABIAH Orang-orang Israel harus membawa persepuluhan mereka ketempat yang telah dipilih oleh Allah sebagai “tempat tinggal-Nya.”
DIMANA LUMBUNG/RUMAH PERBENDAHARAAN ITU? Adalah di dalam lumbung tempat dimana persepuluhan dikumpulkan dan digunakan untuk pelayanan di dalam kaabah. Dengan mengikuti prinsip Alkitab dengan mana orang Lewi mengurus persepuluhan yang telah diterima di lumbung itu, maka Masehi Advent Hari Ketujuh menganggap bahwa Konferens setempat adalah tempat dimana semua persepuluhan dikumpulkan dan ditempatkan yang darimana para pendeta dibayar.
PRINSIP-PRINSIP DI DALAM MENGGUNAKAN PERSEPULUHAN KONFERENS SETEMPAT Dari konferens setempat atau lumbung itu, bagian terbesar dari persepuluhan kemudian digunakan untuk gaji-gaji dan pengeluaranpengeluaran pendeta-pendeta, evangelis, pelayan-pelayanan, guru-guru Alkitab dan personil yang lain, yang masing-masing mempunyai dukungan yang berbeda kepada gereja setempat. Lebih jauh, persepuluhan juga digunakan sebagai kepentingan pensiun dari personil-personil ini. Bagian yang lain dari persepuluhan digunakan untuk biaya-biaya operasional, evangelisasi dan peralatan kantor Konferens, dan fasilitas
77
yang digunakan oleh personil-personil tersebut. Sebagian dari persepuluhan juga di berikan kepada Dana Bantuan Evangelis Literatur. Prinsip persepuluhan telah dipraktekkan melalui struktur gereja, itulah sebabnya minimum sepuluh persen dikirimkan kepada Uni setempat. Sangat unik bagi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, program pembagian persepuluhan ini memberikan dukungan kepada gereja diseluruh dunia. Oleh karena itu, masing-masing anggota gereja dapat berkata bahwa melalui persepuluhan, Allah mengijinkan dia untuk ikut berpartisipasi di dalam Tugas yang Besar, yaitu untuk mengabarkan Injil kepada semua bangsa, suku dan kaum.
UNI SETEMPAT Sebagian dari persepuluhan yang datang dari Konferens memungkinkan Uni untuk membayar pegawai-pegawainya, mendukung Konferens-konferens yang berkekurangan, mendanai usaha-usaha evangelisasi, membuka daerah-daerah baru yang belum dimasuki dan mendukung sekolah-sekolah berasrama. Sebagai tambahan, paling kurang 10 % lagi ditransfer ke Divisi.
DIVISI Dengan cara yang sama dalam mana persepuluhan dibagi pada tingkat Uni, persepuluhan yang diterima pada tingkat Divisi digunakan untuk mendukung Uni-uni yang berkekurangan, membuka wilayahwilayah yang belum dimasuki, dan mendukung seminari-seminari di Divisi. Divisi Amerika Utara mengirimkan sampai dengan 8 % dari persepuluhan yang telah diterima, walaupun Divisi-divisi yang lain mengirimkan hanya 2 % kepada General Conference.
78
MODEL ALKITABIAH Dari bagian persepuluhan yang diterima di General Conference hampir tiga kwartal (71 %) dikirim kembali kepada ladang sedunia sebagai berikut: §
Sumbangan-sumbangan (52 %)
§
Sumbangan khusus (3 %)
§
Pekerja-pekerja Inter-divisi (16 %)
§
Biaya operasional dari berbagai departemen dan pelayananpelayanan di Kantor Pusat Gereja (24 %)
§
Dana untuk Jaringan Televisi Advent, Rapat Musim Semi dan Rapat Tahunan, Rapat-rapat General Conference dan pelayananpelayanan yang lain (5 %) * Semua persentasi didasarkan pada Anggaran CG tahun 2004.
PERSEMBAHAN - PERSEMBAHAN KEBIASAAN/TRADISI Kita memberikan persembahan setelah sebuah panggilan dibuat. Sayangnya, anggota-anggota gereja sering memberi persembahan oleh karena tanggung jawab atau perasaan bersalah.
TUJUAN ALKITABIAH Di dalam memberikan persembahan kepada Allah dalam proporsi berapa banyak kita telah diberkati oleh-Nya, kita mengakui bahwa Dia adalah Pemberi Hidup yang besar.
79
MODEL ALKITABIAH Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa kita harus bermurah hati sama seperti Tuhan telah bermurah hati kepada kita—itulah sebabnya Alkitab tidak pernah menyebutkan suatu jumlah atau suatu persentasi. Orang yang percaya harus memutuskan di dalam hatinya, di bawah tuntunan Roh Kudus, berapa banyak dan dimana dia akan memberi.
PERSEMBAHAN-PERSEMBAHAN YANG BERBEDA Kebaikan hati di dalam persembahan berawal bilamana tanggung jawab persepuluhan telah dipenuhi. Tentunya, tempat peribadatan setempat mempunyai kebutuhan-kebutuhan juga, dan di dalam memberikan persembahan kepada dana gereja setempat, kita mengetahui bahwa kita menerima—dan menghargai—pelayanan penggembalaan. Walaupun hati mereka terpaut kepada sebuah pelayanan yang khusus, anggota-anggota harus mengingat bahwa mereka adalah bagian dari gereja sedunia dan tugas yang diberikan oleh Yesus Kristus kepada pengikut-pengikut-Nya untuk disampaikan kepada seluruh dunia. Untuk alasan inilah E. G. White merekomendasikan bahwa anggotaanggota gereja harus memakai “Sistem Memberi Sistimatis” (SMS) sehingga “tidak seorangpun yang akan menunggu untuk digerakkan oleh orang lain atau oleh sebuah panggilan atau oleh sebuah seruan barulah dia bermurah hati.”
MASALAH - MASALAH DALAM PERSEMBAHAN PANGGILAN-PANGGILAN YANG BERBEDA Bahkan diluar gereja sana, orang-orang tak putus-putusnya dibombardir dengan panggilan-panggilan sehubungan dengan berbagai kebutuhan-kebutuhan di dalam masyarakat mereka. Begitu banyak
80
uang dan usaha yang dihabiskan untuk memperoleh uang dari orang lain. Pendekatan pemasaran terhadap keperluan-keperluan pengumpulan dana sehingga jumlah yang dikumpulkan dalam proporsi yang langsung kepada jumlah yang telah dihabiskan pada saat promosi diadakan. Kepemimpinan gereja harus menetapkan visi dari misi sedunia secara pasti. Pemimpin-pemimpin gereja perlu untuk menilai anggotaanggota secara teratur sehubungan dengan bagaimana uang-uang yang sebelumnya telah digunakan, tentang situasi-situasi terkini, sambil memperhatikan proyek-proyek terbaru dan kebutuhan-kebutuhan yang mendesak.
PERENCANAAN PERSEMBAHAN Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia mengakui tiga rencana persembahan yang berbeda:
§
RENCANA PESEMBAHAN TERPADU: Dengan rencana ini, semua persembahan akan masuk ke-dana bantuan umum yang sama dan dialokasikan kepada berbagai departemen, lembaga-lembaga dan proyek-proyek misi, sesuai dengan rasio pembagian yang telah ditetapkan oleh General Conference dan Divisi-divisi.
§
RENCANA PEMBERIAN PRIBADI: Dengan rencana ini masing-masing anggota memilih jumlah yang dia ingin berikan kepada setiap kategori berikut: 1).
Jemaat setempat
2).
Konferens
3).
Gereja sedunia (Uni/Divisi/GC)
81
§
KALENDER PANGGILAN MINGGUAN: Dengan rencana ini, persembahan terpisah dipromosikan dan diterima, berdasarkan Kalender Persembahan Gereja.
RENCANA PERSEMBAHAN TERPADU Sepanjang tahun-tahun, gereja Advent telah mengembangkan persembahan yang bervariasi yang tidak selalu mudah bagi rata-rata anggota gereja untuk mengerti. Dalam rapat tahunan 2002, gereja sedunia telah memutuskan untuk menyederhanakan sistim persembahan untuk menghindari kebingungan. Rencana Persembahan Terpadu (RPT) telah disetujui oleh mana semua dana yang dikumpulkan selama pelayanan Sekolah Sabat dan Khotbah, akan dimasukkan dalam satu dana tertentu. Dari dana umum inilah, sebagian dari uang diperuntukkan di gereja setempat. Sebagian lainnya dikirimkan kepada Konferens, Uni, Divisi dan General Conference. Dari tempat-tempat ini, uang akan dibagikan kepada berbagai departemen, pelayanan, lembaga-lembaga, dan kegiatankegiatan gereja, sesuai dengan persentasi yang diijinkan oleh badan gereja untuk menjalankan misinya. Supaya adil, maka persentasi dari pembagian tersebut harus diperbaharui sebagaimana diperlukan— paling kurang sekali dalam lima tahun.
MENGGUNAKAN RENCANA PERSEMBAHAN TERPADU Keinginan Divisi untuk menggunakan Rencana Persembahan Terpadu haruslah dikonsultasikan dengan Uni dan kemudian harus menjalankan protokol berikut: §
Keputusan terhadap pemakaian rencana yang baru, dan memutuskan berapa persentasi akan tinggal pada setiap tingkatkan. ( Pedoman GC adalah 50-60 % untuk gereja setempat dan 20-25 % untuk GC).
82
§
Membagi persentasi yang sisa antara Konferens, Uni dan Divisi. Untuk dapat melakukan hal ini, bendahara Divisi perlu untuk mempelajari arah dari persembahan paling sedikit tiga tahun terakhir.
PROGRAM PENDIDIKAN PENATALAYANAN Dalam memutuskan untuk melanjutkan RPT, Divisi harus menyadari akan kebutuhan dari program pendidikan penatalayanan, yang dapat dijalankan selama setahun, tergantung dari tingkat kesadaran akan filsafat penatalayanan daripada para administrator, direktur-direktur penatalayanan dan pendeta-pendeta. Pendidikan penatalayanan memiliki tiga komponen sebagai berikut: §
Administrator Divisi, Uni, Konferens dan Direktur Penatalayanan harus terbuka kepada seminar. (Waktu diperlukan: sampai dengan satu bulan)
§
Semua pendeta harus mengikuti seminar Dasar Penatalayanan Alkitabiah. (Waktu diperlukan: paling kurang tiga bulan).
§
Semua gereja harus dilatih tentang paradigma yang baru dan mengerti bagaimana RPT bekerja. (Waktu diperlukan: paling kurang enam bulan).
PROGRAM INFORMASI Keputusan untuk menjalankan RPT mencakup sebuah indeks informasi yang penting yang disebut dengan nama Paket Informasi General Conference. Bendara-bendahara dalam berbagai tingkat dari gereja akan mengeluarkan informasi yang perlu kepada Direktur Departemen Penatalayanan, dan melatih Bendahara Uni dan Konferens untuk menggunakan paket informasi ini agar dapat memberikan laporan
83
yang teratur (bulanan/per-kwartal) tentang penggunaan persepuluhan dan persembahan pada tingkat Konferens dan Uni setempat.
RENCANA PEMBERIAN PRIBADI Dengan menggunakan sistim yang telah disederhanakan dari RPT, maka anggota-anggota gereja secara individu memilih jumlah yang dia ingin berikan kepada masing-masing dari tiga kategori: 1).
Jemaat setempat
2).
Konferens/Mision
3).
Gereja sedunia (Uni/Divisi/GC).
Dana yang telah ditetapkan untuk tiga kategori ini kemudian dibagikan dengan menggunakan sebuah rumusan pada masing-masing tingkatan.
KALENDER PERSEMBAHAN Kalender persembahan adalah satu bentuk tradisionil yang biasa dalam mana persembahan diterima oleh gereja. Persembahan sekolah sabat dan lain-lainnya diberikan untuk tujuan misi, dan panggilan khusus akan dibuat selama pelayanan khotbah sesuai dengan kalender tahunan yang telah ditetapkan oleh General Conference.
PERENCANAAN PERSEMBAHAN DAN APLIKASINYA GEREJA SETEMPAT Ada dua skenario yang berbeda, tergantung dari apakah gereja setempat mengikuti Kalender tradisional ataukah Anggaran Terpadu.
§
Bilamana mengikuti Kalender Persembahan, departemen atau pelayanan gereja yang berbeda, menerima dari hasil pendapatan dari persembahan dari Sabat khusus.
84
§
Bilamana mengikuti Anggaran Terpadu, persembahan yang diterima sepanjang tahun untuk gereja setempat biasanya masuk kedalam rekening dan kemudian digunakan sesuai dengan anggaran tahunan yang telah ditetapkan setiap tahun oleh anggota-anggota gereja. Anggaran ini harus mencerminkan visi yang dimiliki oleh pendeta untuk gerejanya dan prioritas-prioritas apa yang harus dicapai dalam menyelesaikan misi. (Lihat seminar Strategi Anggaran Gereja oleh departemen penatalayanan).
Porsi terbesar dari persembahan-persembahan digunakan untuk memelihara gedung gereja. Bagi gereja-gereja setempat yang memiliki sekolah-sekolah, bagaimanapun, subsidi keuangan yang diperlukan oleh sekolah setempat semakin meningkat terhadap anggaran gereja. Walaupun sekolah-sekolah gereja adalah alat-alat yang penting untuk memberikan pendidikan Kristen kepada anak-anak kita, mereka juga adalah dimensi evangelisasi di dalam masyarakat kita. Masalah utamanya adalah untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhankebutuhan yang dirasakan dan tujuan utama dari eksistensi kita sebagai orang Kristen dimanapun kita berada. Kita harus selalu mencerminkan tujuan utama dari lembaga-lembaga kita: Apakah lembaga-lembaga ini menyelesaikan misi kita? Kalau demikian, puji Tuhan. Sayang sekali, di dalam anggaran gereja yang rata-rata, kurang dari lima persen diserahkan secara langsung kepada evangelisasi.
KONFERENS Persembahan untuk Konferens biasanya bertuliskan “Pengembangan Konferens” dan digunakan untuk keperluan perkemahan orang muda, perluasan sekolah menengah, fasilitas perkemahan, dan usaha-usaha yang lain yang membutuhkan dana tambahan dari yang bukan persepuluhan. 85
UNI DAN DIVISI Sejumlah persembahan akan langsung diberikan kepada satu departemen atau pelayanan-pelayanan di tingkat Uni atau Divisi, seperti AWR, ADRA, Kebebasan Beragama, Orang Muda, atau Pendidikan. Persembahan yang lain dibagi antara Uni dan Divisi. Seringkali persembahan dikirimkan langsung kepada General Conference untuk beberapa badan seperti AWR dan Kebebasan Beragama.
GENERAL CONFERENCE Semua persembahan Sekolah Sabat, persembahan hari ulang tahun/ucapan syukur, perluasan misi, Minggu Pengorbanan Tahunan, perkumpulan, dan dana investasi disebut sebagai persembahan Konferens dan akan masuk kedalam rekening yang sama, yang akan mendanai misi sedunia. Sebagian dari persembahan Sabat ketiga belas akan dipakai untuk sebuah proyek khusus. Sisa dari semua persembahan Sekolah Sabat dipakai untuk Misi Sedunia. Persembahan yang dikumpulkan pada rapat General Conference, dikumpulkan dua kali selama satu kali rapat lima tahunan, adalah merupakan persembahan khusus yang akan dipakai semuanya untuk proyek khusus untuk mana persembahan itu dikumpulkan.
86