STRATEGI FUNDRAISING DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN HEWAN QURBAN PADA PPPA DAARUL QUR’AN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh :
MUHAMMAD KEMAL SAPUTRA NIM: 1111053000009
KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/ 1437 H
(]iFr.
J r rr
.a E''
\ i.urrl^E
q-!
!\-rtr\n
A E<.,
J'ti.,iiid-r4.Lr{d-1
I
r. ,.^ ,i.,;
E a [ ! ^r.{-.{itd
l;Eli;:',.]iiraT}(AI{
PE|{ERIMA.AF{ HEWAN QURE}Ai{ PADA PPPA I}AARUL QUR'A|{
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi LI; I ii:k }z{cmenuhi Pu* :I :il'i.iilit i \Icmperoleh C.i ri Sarjana Sosirl (S" Sos)
Oleh: i\ TTIFIANIN,IA [-} K, ] }!.1.
!- SA PL]TR1\
NINI: I 1 I l(153(l{l{l{,t)q
Pembimbing
NIP. 19811009
KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STTIDI MANAJEMEN DAKWAH FAKI]LTAS DAI(WAII DAN ILMU KOMUMKASI TINTVERSI TAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2016w1437 H
PENGESAIIAN PANITIA UJIAN Skripsi be{udul: STRATEGT FtiNDRArsrNG DALAM MENTNGKATKAN PENE,RIMAAN I{EWAN QURBAN PADA PPPA DAARUL QUR,AN telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 30 September 2016. Skripsi ini teiah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) pada Program Studi Manajemen Dakwah. J
akarta,
3
0 Septernb er 20t 6
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota
Sekreiaris Merangkap Anggcta
Drs. Cecep Castrawiiava. N{A NrP. 19670818 199803 i 002
1 001
Anggota, Penguji I
Penguji
NrP. 19820608 201101
II
NrP. 19600803 199703 1 006 Pembimbing
Muammar Adi NIP. 19811009 2
\
L l
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini sayamenyatakan bahwa:
1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri
(IIIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
ini telah saya
di Universitas
Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari orang lain. maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
ABSTRAK Muhammad Kemal Saputra, 1111053000009 “Strategi Fundraising Dalam Meningkatkan Penerimaan Hewan Qurban Pada PPPA Daarul Qur’an” Pembimbing Muammar Aditya, M.AK. Sungguh mulia bagi umat islam yang bisa melaksanakan Ibadah qurban yang merupakan ibadah sakral, karena di dalamnya mengandung arti totalitas kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya, di samping itu ibadah qurban juga menjadi ibadah sosial, dimana hewan yang sudah disembelih kemudian daging nya dibagi-bagikan, ini menjadi sangat berarti bagi saudara kita yang sehari-hari tidak makan daging, karena keberkahan qurban. Ada beberapa strategi Fundraising yang perlu di perhatikan antara lain: menganalisis peluang, menyusun strategi fundraising, merencanakan program penghimpunan, mengorgaisasikan, melaksanakan, mengendalikan upaya penghimpunan dana. Hal tersebut menjadi pengaruh yang besar terhadap perjalanan di setiap lembaga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi fundraising hewan qurban yang di gunakan PPPA Daarul Qur’an. Strategi tersebut dapat berjalan jika melalui beberapa tahapan diantaranya perumusan, implementasi dan evaluasi. Tentu dalam menentukan strategi harus melihat peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis datanya menggunakan analisis deskriptif karena pada penelitian ini penulis mendeskripsikan fundraising hewan qurban yang dilakukan oleh PPPA Daarul Qur’an. Dengan menerapkan strategi qurban perorangan, strategi qurban perusahaan, strategi qurban event (tamasya qurban) dan strategi laporan qurban. Peningkatan penerimaan hewan qurban PPPA Daarul qur’an semakin meningkat setiap tahunya.
Keyword : Strategi Fundraising Hewan Qurban
i
KATA PENGANTAR ِبِسۡمِ ٱلّلَهِ ٱلّرَحۡمَٰنِ ٱلّرَحِيم Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih, puji serta syukur kepada Allah yang sudah memberikan kewenangan kepada kita untuk menjalani kehidupan ini dan kewenangan untuk selesainya skripsi ini, tanpa kewenangan dari Nya skripsi ini tidak akan selesai. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa petunjuk kepada kita untuk menjalani kehidupan ini. Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang amat besar kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini. Penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini tanpa partisipasi serta motivasi dari banyak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Terutama partisipasi dan motivasi kasih sayang yang amat besar dari kedua orang tuaku ayahanda Muhammad Husni, SE. dan Ibunda Dahlina. Mereka yang telah memberikanku kasih sayang serta doa yang selalu dipanjatkan untukku pada setiap munajatnya kepada Allah, sehingga penulis dapat menyelesaikan sekolah hingga ke jenjang perguruan tinggi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Suparto, M. ED, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Ibu Dr. Hj. Raudhonah, M.Ag.
ii
selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi, Bapak Dr. Suhaimi, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. 2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah. Dan Bapak Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan (sekjur) Manajemen Dakwah, yang telah banyak membantu penulis dalam kegiatan perkuliahan. 3. Bapak Muammar Aditya, M.AK, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis, sabar dalam membimbing dan ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan, petunjuk, dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen-Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mengajari penulis banyak ilmu selama di bangku perkuliahan. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 5. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Keduanya telah banyak membantu penulis mendapatkan buku referensi yang penulis perlukan. Ungkapan terima kasih juga penulis tujukan kepada segenap staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi.
iii
6. Segenap pihak PPPA Daarul Qur’an, khususnya bang Rikat Nur Ahad, Mba Rima dan Bang Khori Ainul Yakin atas kesediannya membantu penulis pada penelitian di PPPA Daarul Qur’an. 7. Segenap Tim Penguji Skripsi dalam Sidang Munaqasyah Terutama Kepada Bapak Amirudin, M,Si selaku Penguji 1 dan kepada Bapak Drs. Muhammad Sungaidi, MA selaku Penguji 2 yang telah meluangkan waktunya untuk menguji skripsi saya. 8. Untuk Keluarga : Mas Nugraha Aditya, Mas Baskara, Adik Nina dan Seluruh keturunan Hj. Bani Habsah dan H. Ngatijo. Mereka yang selalu memberikan motivasi berupa pertanyaan kapan selesai skripsi dan bantuan baik berupa materil dan moril. Terima kasih atas segala perhatian dan kasih sayang yang kalian berikan. 9. Teman dan sahabat seperjuangan yang selalu memotivasi dan membantu penulis, Dennis Gerin Sebastian Hohne, Ardi Sebastian Josantos Kurniamega, Wahyu Ama si udin, Ki. Agus Nashor Al-Khafi, Abdurrohim Al-Ayubi, Yahya Hidayat, Kevin Tirek Dionata, Irsadi Taher, Asrul Sani, Abdurahman Wahid, Yoga Jos Godes, Fikri maho, Ncek, Gustaf, Blitot, Boim, Faris, Bang Bhaba (Adi Mulyawan), Bang Hilmi (Abah), Bang Chabullah, Bang Reza Masjid Fatullah, Mpo Rani, Mpo Onya. 10. Segenap keluarga MAN 11 angkatan 2008 : M. Adi Alvian, Asrofi Anak Soleh, Sharullah JMBT, Buya, Puji Anugrah (Bogel), Rio (tukang DPO), Kang Mus (Jamal), Marullah, Novandi, Imam Haromain, Rifki Nuruzzaman, iv
Ayub Uang, Ajrun, Imam Zamaksari, Ijel, Abdul Halim, Emah Musyafa, Sidqi, Maheni, Mutia, Naya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semuanya khususnya bagi Prodi Manajemen Dakwah. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang memotivasi serta membangun. Akhir kata penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak, semoga Allah membalas kebaikan kalian.
Jakarta, 27 September 2016
Muhammad Kemal Saputra
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................................. x
BAB I
PENDAHULUA A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ........................................ 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 5 D. Metodologi Penelitian ............................................................ 7 E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 10 F. Sistematika Penulisan ............................................................. 11
BAB II
TINJAUAN TEORITIS. A. Strategi ................................................................................... 13 1. Pengertian Strategi ............................................................ 13 2. Langkah-langkah Strategi ................................................. 16 3. Fungsi dan Tujuan Strategi ............................................... 20 B. Fundraising ………………………………………………….22 1. Pengertian Fundraising…………………………………. 22 2. Metode Fundraising…………………………………….. 23 3. Perumusan Strategi Fundraising ....................................... 25 C. Qurban ..................................................................................... 27 1. Pengertian Qurban ............................................................. 27 2. Landasan Hukum Qurban .................................................. 29 3. Keutamaan dan Hikmah Qurban ....................................... 32 4. Persyaratan Ibadah Qurban ................................................ 35 5. Tujuan Disyariatkannya Qurban ........................................ 38 6. Pembagian Daging Qurban ................................................ 42
vi
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG PPPA DAARUL QUR’AN A. Sejarah PPPA Daarul Qur’an ................................................. 45 1. Latar Belakang .................................................................. 45 2. Visi dan Misi ..................................................................... 47 3. DAQU Method ................................................................. 47 4. Struktur Organisasi ........................................................... 48 B. Program-Program PPPA Daarul Qur’an ................................. 49 1. QUIS (Qurban Istimewa) .................................................. 49 2. Defenisi Program .............................................................. 51 3. Bentuk Kegiatan ................................................................ 52 4. Sasaran Kegiatan ............................................................... 55 5. Model Kerjasama .............................................................. 52 6. Nilai Manfaat .................................................................... 56 7. Jenis Atau Tipe Hewan Berat Hidup Harga ...................... 56 8. Area Distribusi .................................................................. 57
BAB IV
ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING PPPA DAARUL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN DANA QURBAN A. Formulasi Strategi PPPA Daarul Qur’an ................................ 58 1) Strategi Qurban Perorangan .............................................. 60 a) KB (Kurban Berencana) ............................................. 60 b) Media Sosial ................................................................ 60 1. Paytren................................................................... 60 2. Website.................................................................. 61 c) Pumbukaan Gerai ........................................................ 61 2) Strategi Qurban Perusahaan .............................................. 61 3) Strategi Qurban Event (Tamasya Qurban) ........................ 61 4) Strategi Laporan Qurban ................................................... 62
vii
B. Implementasi Strategi PPPA Daarul Qur’an ........................... 63 1) Strategi Qurban Perorangan .............................................. 64 a) KB (Kurban Berencana) ............................................. 65 b) Media Sosial ................................................................ 67 1. Paytren................................................................... 67 2. Website.................................................................. 68 c) Pumbukaan Gerai ........................................................ 68 2) Strategi Qurban Perusahaan .............................................. 72 3) Strategi Qurban Event (Tamasya Qurban) ........................ 73 4) Strategi Laporan Qurban ................................................... 74 C. Evaluasi Strategi PPPA Daarul Qur’an ................................... 75 D. Analisis.................................................................................... 78
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. 82 B. Saran ........................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85 LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1: Banner Kemudahan Berqurban .....................................................................64 Gambar 2: Banner Layanan KB (Kurban Berencana) ....................................................66 Gambar 3: Benner Layanan PayTren ..............................................................................67 Gambar 4: Gerai atau kampung Qurban .........................................................................69 Gambar 5: Benner Layanan Tamasya Qurban ................................................................74 Gambar 6: Laporan Qurban ............................................................................................75 Gambar 7: Benner Peta Sebaran Distribusi hewan Qurban ............................................81
ix
DAFTAR TABEL Tabel 1: Batas Usia Hewan Kurban ........................................................................... 36 Tabel 2: Lokasi Gerai-Gerai QUIS (Qurban Istimewa) ............................................. 69 Tabel 3: Jumlah Hewan Qurban Yang Disalurkan .................................................... 77 Tabel 4: Jumlah Pendapatan Hewan Qurban 2015 .................................................... 77
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Hari raya Idul Adha merupakan momen yang sangat ditunggutunggu bagi umat Muslim, di seluruh dunia Idul Adha merupakan hari dimana orang-orang di Saudi Arabia melaksanakan ibadah haji dan umat muslim lainnya menyembelih hewan qurban. Kata Adha sendiri merupakan kata yang diambil dari kata Udhiyyah yang merupakan sebutan dari hewan qurban dalam bahasa Arab. Menurut bahasa kurban berasal dari kata qaruba-yaqrobu-qurbanqurbanan yang berarti dekat dan mendekatkan.1 Sedangkan menurut istilah, kurban berarti menyembelih hewan atau binatang dengan maksud untuk beribadah kepada Allah pada hari raya Haji (Idul Adha) dan setelah tiga hari berikutnya (hari tasyrik). Melaksanakan penyembelihan qurban pada hari raya qurban atau idul adha adalah mengikuti millah(sunnah) Nabi Ibrahim a.s. kemudian dilestarikan dalam syariat Nabi Muhammad SAW. Dan berlaku hingga hari kiamat. Menyembelih binatang qurban termasuk Syi’ar Allah SWT, yang memberikan manfaat baik secara agama maupun kemanusiaan dengan saling memberi. Ibadah qurban memang tidak bisa lepaskan dari kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail, di mana Nabi Ibrahim karena perintah Allah SWT, ia rela
1
Mahmud Yunus, Kamus Arab - Indonesia, (Jakarta: PT.Hidakarya Agung, 1972), h., 80
1
2
mengorbankan anak yang ia cintai yaitu nabi Ismail a.s. Begitu juga dengan saat ini, dituntut untuk dapat mengorbankan sedikit harta yang cintai dan miliki untuk bukti kepatuhan kita pada Allah SWT. Salah satu bentuk ibadah dalam Islam yang membawa spirit sosial dan sangat simbolik untuk kesadaran akan kehadiran Allah dalam hidup manusia ialah ibadah qurban. Dalam kehidupan masyarakat, kikir merupakan penyakit terbesar yang sering timbul. Oleh karena itu Seseorag yang kikir dalam membelanjakan hartanya di jalan Allah berarti kikir terhadap dirinya. Sebaliknya jika ia ikhlas menginfakkan hartanya di jalan Allah, maka ia telah mengangkat derajat dirinya ke tempat yang terpuji yaitu berada di sisi Allah. Dengan demikian syariat berqurban merupakan wahana pendidikan umat dalam masyarakat.2 Ibadah
qurban
bukan
sekedar
ritus
persembahan
untuk
meningkatkan kualitas spiritual seseorang dan bukan hanya cara untuk memperoleh kepuasan batin karena sudah naik ke langit. Bukan juga kesempatan bagi orang kaya untuk menunjukkan kesalehan dengan harta yang dimiliki. Dengan ibadah qurban seorang mukmin memperkuat kepekaan sosialnya. Inti kurban terletak pada individu seseorang sebagai makhluk sosial.3 Dorongan ajaaran islam yang begitu kuat kepada orangorang yang beriman untuk berzakat, berinfak dan bersedekah menunjukan bahwa ajaran islam mendorong umatnya untuk mampu bekerja dan
2
Abdul Muta’al Al-Jabari, Cara Berkurban, alih bahasa Ainul Haris, Cetakan I,
(Jakarta:Gema Insani Press, 1994), hlm. 12. 3 Jalaludin Rahmat, Islam Aktual : Refleksi Sosial Seseorang Cendekiawan Muslim,
Cetakan IX, (Bandung: Mizan, 1996), hlm. 279.
3
berusaha sehingga memiliki harta kekayaan yang memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya, juga berlomba-lomba menjadi muzzaki.4 Penghimpunan dana atau Fundraising dalam Ibadah qurban merupakan kegiatan penting dan utama dalam setiap pengelolah ZIS, Karena setiap organisasi pengelolahan zakat, infak dan sodakoh dalam setiap aktifitasnya selalu berhubungan dengan dana. Fundraising tidak identik dengan uang semata, ruang lingkupnya begitu luas dan mendalam. Karena pengaruhnya sangat berarti bagi ekstistenssi sebuah lembaga. Dana zakat, infak, sodakoh dan wakaf itu sendiri dapat meningkatkan kesejahteran
masyarakat
dalam
mengetaskan
kemiskinan
dan
mempersempit jumlah pemisah antara si kaya dan si miskin. Strategi fundraising merupakan titik tolak dalam mementukan kebutuhan organisasi, semua itu dapat dilakukan untuk meningkatkan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan yang terus berkembang. Aktifitas fundraising sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi atau lembaga. Fundraising berperan penting bagi lembaga atau organisasi sosial dalam upaya mendukung jalanya program dalam kegiatan roda oprasional yang telah di gariskan.5 Salah
satu
keterbelakangan
problematika
ekonomi
umat
adalah
sekurang-kurangnya
kemiskinan masalah
dan
tingkat
penghasilan yang rendah, peran serta dan kemampuan bersaing yang rendah dalam pengelolaan sumber-sumber informasi dan teknologi 4
H.M D jamal Doa, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi Kemiskinan, (Jakarta:KORPUS, 2004). h. 78 5 Iqbal Setyarso, Manajemen Zakat Berbasis Korporat, Kiprah Lembaga Pengelola Zakat Pulau Sumatra, (Jakarta: Khairul Bayan, 2008), h.72
4
industry, ketidak merataan kemakmuran dan kesejahteraan hidup yang tinggi, dan lain sebagainya. Problematika umat ini terbungkus rapih dan tersembunyi di balik wajah kemiskinan.6 Sejak tahun 2000-an mulai bermunculan lembaga-lembaga yang mengatur qurban walaupun fokus utamanya ialah mengelola ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf). Salah satunya ialah Yayasan PPPA Daarul Qur’an, PPPA Daarul Qur’an merupakan lembaga yang dibentuk Pondok Pesantren Daarul Qur’an oleh Ustad Yususf Mansur dan istri pada tahun 2003 yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dhuafa dan penghafal Al-Qur’an.dan Pada 29 Maret 2007 di Balai Sarbini Jakarta identitas PPPA Daarul Qur’an resmi diperkenalkan ke public. Di kukukahkan melalui akta notaris tertanggal 11 Mei 2007.7 Selain Menghimpun,mengelola dan menyalurkan dan ZIS, PPPA Daarul Qur’an juga menghimpun,mengelola dan menyalurkan dana Qurban dari tahun 2014 (1435 H) menghasilkan 1294 ekor hewan qurban dan pada tahun 2015 (1436 H) menghasilkan 2392 ekor hewan Qurban.8 Dengan bertujuan untuk mengembangkan nilai sosial ekonomi masyarakat yang sulit terwujud, apabila tidak adanya peran aktif dari para pengelolah (amil) yang dituntut professional dan inovatif dalam pengelolah dana qurban yang sedang berkembang, sehingga diharapkan golongan mustahik bias berubah menjadi seorang muzzaki. Maka dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul : 6
M. Zen ,dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta:Centre for Entrepreneurship Developmen,2005) h. 46 7 PPPA Daarul Qur’an, Company profile PPPA Daarul Qur’an(Jakarta), h. 2 8 http://quis.or.id/modul.php?fl=laporan_distribusi_1434&mnow=4&noside
5
“STRATEGI
FUNDRAISING
DALAM
MENINGKATKAN
PENERIMAAN HEWAN QURBAN PADA PPPA DAARUL QUR’AN”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar skripsi ini tidak melebar dan fokus, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas adalah “Strategi fundraising dalam meningkatkan penerimaan hewan qurban pada PPPA Da’arul Qur’an tahun 2015” 2. Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut; a. Bagaimana formulasi strategi fundraising yang diterapkan dalam meningkatkan penerimaan dana qurban pada PPPA Daarul Qur’an? b. Bagaimana implementasi fundraising hewan qurban pada PPPA Daarul Qur’an dalam meningkatkan penerimaan dana qurban? c. Bagaimana evaluasi strategi fundraising hewan Qurban yang telah di terapkan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan umum yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan mengenai strategi fundraising hewan qurban
6
melalui program QUIS. Sedangkan tujuan khususnya adalah agar tulisan ini mampu menjawab berbagai permasalahan yang tersebut diatas antara lain: 1) Untuk mengetahui strategi fundraising apa yang dilakukan PPPA Daarul Qur’an dalam meningkatkan penerimaan hewan Qurban. 2) Untuk mengetahui implementasi fundraising hewan Qurban di PPPA Daarul Qur’an. 3) Untuk mengetahui evaluasi strategi fundraising hewan qurban yang telah di terapkan oleh PPPA Daarul Qur’an. 2. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain: a.
Bagi penulis sendiri manfaat yang dirasakan dari penelitian ini adalah menambah wawasan ataupun pengetahuan mengenai strategi dalam fundraising hewan qurban pada lembaga tersebut
b.
Bagi PPPA Daarul Qur’an sebagai masukan dan saran agar mampu untuk dapat mempertahankan kinerja yang sudah baik dan memaksimalkan kinerja yang belum tercapai secara optimal.
c.
Bagi pihak akademik,penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau gagasan untuk penelitian selanjutnya.
7
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Pada penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian “deskriptif”. Istilah “deskriptif” berasal dari bahasa inggris to describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa kegiatan, dan lain-lain. Dengan demikian yang dimaksud penelitian deskriptif penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.9 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek yang akan diteliti adalah PPPA Daarul Qur’an. Dan objeknya adalah strategi fundraising hewan qurban melalui program Quis di PPPA Daarul Qur’an. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara adalah percakapan langsung dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan, dan yang diwawancarai (interviwee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.10 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam
9
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta, Rineka Cipta, 2010), Cet-14, h. 3. 10 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet. Ke-11, h.135.
8
wawancara,
yaitu:
pewawancara
(interviewer),
responden
(interviewee), pedoman wawancara dan situasi wawancara.11 Dalam hal ini penulis mewawancarai pihak dari PPPA Daarul Qur’an dan juga pihak terkait mengenai Funraising pada PPPA Daarul Qur’an, diantaranya ialah ibu Dwi Kartika selaku manajer fundraising PPPA Daarul Qur’an dan Bapak Khori Ainul Yakin selaku General Manager QUIS PPPA Daarul Qur’an. b. Observasi Observasi
merupakan
pengamatan
dan
penelitian
dengan
sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki.12 Sutrisno Hadi mengungkapkan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, satu proses yang tersusun dalam dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dan diantara yang penting adalah prosesproses pengamatan ingatan.13 Dalam melakukan observasi penulis mendatangi langsung ke kantor Pusat PPP Daarul Qur’an. yang beralamat di Kawasan bisnis CBD Ciledug, Blok A3 No. 21 JL. HOS Cokroaminoto, Karang Tengah, Kota Tangerang Kode Pos 15157. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data-data tentang halhal yang menjadi subjek maupun objek penelitian.
11
Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995), h. 71. 12 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset II (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1984), h. 141. 13 Sugiono, Metode Penulisan administrasi, (Bandung : penerbit al-Fabeta, 2005), Cet, ke12, h. 166.
9
c. Dokumentasi Dokumentasi dipakai guna melengkapi data-data yang telah terkumpul, juga untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti antara lain mencari data berupa buku, catatan, transkip, bulletin, makalah dan sebagainya yang terkait dengan subjek dan objek penelitian.
4. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini berada di kantor Pusat PPP Daarul Qur’an. yang beralamat di Kawasan bisnis CBD Ciledug, Blok A3 No. 21 JL. HOS Cokroaminoto, Karang Tengah, Kota Tangerang Kode Pos 15157. Penelitian dilakukan sejak tanggal 05 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 21 September 2016.
5. Analisis Data Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu teknik analisis data, di mana penulis terlebih dahulu memaparkan semua data yang diperoleh dari pengamatan, kemudian menganalisisnya dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis. Adapun teknik penulisan skripsi berdasarkan buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh CEQDA Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
10
E. Tinjauan Pustaka Dalam menentukan judul skripsi ini penulis terlebih dahulu mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan buku-buku yang dijadikan bahan rujukan dan menyakinkan bahwa penulisan penelitian ini bukan merupakan plagiat dari skripsi-skripsi yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini beberapa skripsi-skripsi yang membahas strategi penyaluran, yaitu : 1. Strategi Fundraising Tabungan Wakaf Indonesia. Karya dari Firmansyah mahasiswa Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang ditulis tahun 2010. Skripsi ini membahas tentang strategi Fundraising Tabung wakaf Indonesia. 2. Strategi fundraising melaluai surat kuasa dan pendayagunaan dana ZIS melalui agen social pada yayasan baitul maal bank rakyat Indonesia (YBM BRI). Karya Ahmad Sonhaji Arafat Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada tahun 2010. Skripsi ini menjelaskan tentang
Strategi
Fundraising
melalui
surat
kuasa
dan
pendayagunaan Dana ZIS Penulis
melihat
kedua
judul
diatas
menjelaskan
tentang
Fundraising atau pengumpulan dana zakat,wakaf dan pendayagunaanya. tetapi penulis belum menemukan skripsi yang membahas tentang Strategi
11
Fundraising hewan qurban maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian yang hasil akhirnya menjadi sebuah karya ilmiah mengenai strategi Fundrising hewan kurban, karena Fundraising hewan Qurban pun harus dikelola untuk kebaikan umat.
F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah, dan sekaligus agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sistematis, maka penulis membagi atas lima bab. Kelima bab tersebut secara rinci sebagai berikut: Pada bab I penulis mengurai beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian ini, pada bagian awal diuraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data, tinjauan pustaka dan diakhiri dengan uraian tentang sistematika penulisan. Pada bab II penulis membahas tentang landasan teori yang berkaitan dengan judul skripsi ini, di awali dengan pengertian strategi, langkah-langkah strategi, fungsi, dan tujuan strategi dan Fundraising kemudian membahas tentang pengertian kurban, dasar hukum qurban, syarat-syarat qurban, tujuan disyariatkannya qurban dan pembagian daging qurban. Pada bab III penulis memaparkan gambaran Umum umum mengenai profil PPPA Daarul Qur’an. seperti latar belakang, visi misi serta struktur organisasi PPPA Daarul Qur’an.
12
Pada bab IV penulis akan membahas analisis strategi Fundraising hewan qurban melalui Program QUIS di PPPA Daarul Qur’an. Bab ini merupakan bab inti dari penelitian dimana penulis membahas analisis strategi Fundraising dalam meningkatkan penerimaan hewan Qurban pada PPPA Daarul Qur’an. Bab V Merupakan bab akhir, dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dari seluruh pembahasan sebelumnya dan memberikan saran yang berkaitan dengan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Strategi 1. Pengertian Strategi Istilah strategi diawali atau bersumber dari dan popular di dunia militer. Kata strategi berasal dari kata Yunani yaitu Strategos, yang berarti jendral, militer dan gabungan kata stratus (tentara) dan ago (pemimpin).13 Menurut Webster’s New Dictionary, strategi adalah ilmu untuk merencanakan dan mengarahkan oprasi-oprasi militer berskala besar, menggerakan pasukan ke posisi yang paling menguntungkan sebelum pertempuran yang sebenarnya dengan musuh.14 Sehingga penggunaan istilah strategi lebih dominant dalam situasi peperangan, sebagai tugas seorang komandan dalam menghadapi musuh, yang bertanggung jawab mengatur cara atau taktik untuk memenangkan peperangan. Karl
Von
Clausewitz
berpendapat
bahwa
strategi
adalah
pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan peperangan itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.15 Chandler yang dikutip oleh supriono dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategi dan keijakan Bisnis mengatakan bahwa strategi 13
Fred R.David, Manajemen Strategi, Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2004), Edisi 9, h.34. 14 Ibid. 15 S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 139.
13
14
adalah penentuan dasar goal jangka panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara dan alokasi sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.16 Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat
dicapai
melalui
pelaksanaan
yang tepat
oleh
perusahaan.17 Menurut Stephanie K. Marrus strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan cara pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.18 Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi, secara umum dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah suatu seni. Walaupun diadakan
suatu
analisis
peralatan
untuk
mengidentifikasi
dan
mengevaluasi strategi, tetapi proses perumusan strategi tetap lebih banyak didominasi oleh pemikiran instuisi, perasaan, persepsi dan pendapat individu.19 Seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia, strategi militer sering kali diadopsi dan diterapkan dalam lembaga profit ataupun non profit. Banyak terdapat kesamaan atau kemiripan antara
16
Supriono, Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis (Yogyakarta: BPFE, 1985), h. 8. Lawrence R. Jauch dan william F. Glueck, Manajemen Strategis dan kebijakan perusahaan (Jakarta: Erlangga, 1998), h. 12. 18 Husein Umar, Strategi Management in Action (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31. 19 Sukristono, Perencanaan Strategi Bank, (Jakarta: PT Dhasa Warna, 1992), h. 335. 17
15
strategi bisnis atau non bisnis dengan strategi militer. Diantaranya profit atau non profit maupun militer berusaha untuk menggunakan kekuatankekuatan mereka sendiri dalam menggempur kelemahan lawan. Seperti yang diungkapkan Carl Von Clausewitz 1780-1831 bahwa “Strategi terbaik selalu menjadi amat kuat, mula-mula secara umum kemudian dengan tujuan tertentu tidak ada hukum yang lebih jelas dan lebih sederhana untuk strategi menyatukan kekuatan”.20 Dalam abad modern sekarang ini penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah luas, termasuk dalam ilmu ekonomi maupun bidang olahraga. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan.21 Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang pendidikan.
Strategi
pada
dasarnya
merupakan
seni
dan
ilmu
menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan, strategi merupakan suatu cara dalam menentukan langkah untuk mencapai tujuan.
20
Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran gelobal, Terjemahan Alexander Sindoro & Tanty Syahlena tarigan, MM, (Jakarta, PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2003), Edisi 6, h. 1. 21 S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan, h.139.
16
2. Langkah-langkah Strategi Untuk mencapainya keberhasilan dari sebuah strategi maka diperlukan beberapa langkah, diantaranya: a. Perumusan Strategi Perumusan strategi ini didalam nya termasuk mengembangkan tujuan, mengenali peluang dan ancaman external, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. b. Impelemtasi Strategi Implementasi ini didalamnya termasuk menciptakan struktur organisasi yang efektif, menyiapkan anggaran, mengembagkan dan memanfaatkan sistem informasi yang diterima. Impelementasi strategi sering disebut tahap tindakan, karena impelentasi berarti sering disebut tahap tindakan, karena implementasi berarti memobilisasi manusia yang ada dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Tahap ini merupakan
tahap
yang
paling
sulit
karena
memerlukan
kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan, kerja sama juga merupakan kunci dari berhasilnya atau tidaknya implementasi strategi. c. Evaluasi Strategi Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk
17
memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah 1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang, 2. Mengukur
prestasi,
yakni
membandingkan
hasil
yang
diharapkan dengan kenyataan 1) Mengambi tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai rencana.22 Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi: korporasi, bisnis dan fungsional. 1. Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa. 2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi tersebut. 3. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas. Dalam batasan perusahaan dan 22
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep (Jakarta: PT. Prehalindo, 1998), h. 5.
18
strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja.
d. Hakekat Evaluasi Strategi Proses manajemen strategis menghasilkan keputusan yang dapat mempunyai konsekwensi yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat menimbulkan kerugian besar, yang akan sulit sekali untuk memperbaikinya. Oleh karena itu banyak perencana strategi sepakat bahwa mengevaluasi strategi sangat penting untuk kehidupan organisasi; evaluasi yang tepat waktu dapat memperingatkan manajemen akan adanya masalah atau potensi masalah sebelum menjadi kritis. Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu banyak kegiatan mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat mahal dan bisa jadi kontra produktif. Evaluasi strategi penting untuk memastikan tujuan-tujuan strategi yang dapat ditetapkan dapat tercapai. 1. Kegiatan Evaluasi strategi Mengkaji landasan strategi bisnis/perusahaan Membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana
19
2. Kreteria Evaluasi Strategi Konsistensi; sebuah strategi tidak boleh memiliki tujuan dan kebijakan yang tidak konsisten. Kelayakan; sebuah strategi tidak boleh terlalu banyak membebani sumberdaya yang ada maupun tidak boleh menciptakan sub masalah yang tidak dapat dipecahkan Kesesuaian; kesesuaian mengacu pada kebutuhan para perencana strategi untuk mengkaji serangkaian trend maupun masing-masing tren dalam mengevaluasi strategi. Keunggulan, sebuah strategi harus
mendorong
penciptaan
dan/atau
mempertahankan
keunggulan kompetitif dibidang kegiatan tertentu. 3. Alasan perlunya Evaluasi Strategi Semakin
kompleknya
masalah
lingkunganSemakin
sulitnya
memprediksi masa organisasi. Berkurangnya rentang waktu dimana perencanaan dapat dilakukan dengan tingkat ketepatan tertentu. 4. Proses Evaluasi Strategi Evaluasi strategi harus mempertanyakan harapan dan asumsi manjerial, harus memicu tinjauan sasaran dan nilai dan harus merangsang kreativitas dalam menghasilkan alternative dan memformulasikan kreteria evaluasi.Evaluasi strategi harus dilak asnakan secara berkelanjutan, bukannya diakhir periode waktu tertentu atau hanya setelah terjadi masalah 5. Mengkaji ulang Landasan strategi
20
Mengembangkan matrik EFE dan EFI yang telah direvisi Matrik EFI yang sudah direvisi harus fokus pada perubahan dalam kekuatan dan kelemahan manajemen, pemasaran, keuangan atau akunting, produksi/operasi, litbang dan SIM Matrik EFE yang sudah direvisi harus menujukkan seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman utama. 6. Mengukur Kinerja Organiasi Aktifitas ini termasuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya, menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Sasaran jangka panjang dan sasaran tahunan biasanya dipakai dalam proses ini. Kreteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan. Evaluasi strategi didasarkan pada kreteria kuantitatif maunpun kualitatif Kreteria kuantitatif biasanya digunakan untuk mengevaluasi strategi adalah rasio keuangan; ROI, ROE, Laba per saham, pertumbuhan asset, pangsa pasar, dll.23
3. Fungsi dan Tujuan Strategi. a. Fungsi strategi bagi sebuah perusahaan adalah sebagai berikut :
23
:http://fatihalam.blogspot.com/2016/09/evaluasi-strategi.html.
21
1) Berfungsi sebagai pendekatan logis, rasional dan sistematik, yang menjadi acuan untuk mempermudah perusahaan dan pelaksanaan program kerja. 2) Berfungsi sebagai sarana dalam mengkomunikasikan gagasan, kreativitas, inovasi dan informasi baru serta secara merespon perubahan dan perkembangan lingkungan operasional. 3) Berfungsi sebagai mengembangkan sumber daya manusia yang produktif dan berkomitmen. 4) Berfungsi sebagai mewujudkan produk dan jasa yang mampu menghasilkan value tebaik bagi pelanggan b. Tujuan Strategi sebagai sebuah perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien. 2) Mengevaluasi kerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan sebagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan didalam pelaksanaannya. 3) Memperbaharui rumusan dan pelaksanaan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan. 4) Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis yang ada.
22
B. Fundraising 1. Pengertian Fundraising Fundraising dalam kamus Iggris-Indonesia adalah pengumpulan dana,
sedangkan
orang
yang
mengumpulkan
dana
tersebut
fundraiser.24 Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, yang dimaksud pengumpulan
adalah
proses,
cara,
perbuatan
mengumpulkan:
penghimpunan: pengerahan.25 Sedangkan yang dimaksud dengan dana adalah uang yang disediakan untuk keperluan: biaya: pemberian; hadiah; derma.26 Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan dalam rangka menghipun dana dari masyarakat dan sumber daya lainnya dari masyarakat(individu, kelompok, organisasi, perusahaan ataupun pemerintah) yang akan di gunakan untuk membiayai program dan egiatan oprasional organisasi/lembaga sehingga mencapai tujuannya.27 Menurut Ekaterina Kim yang dikutip oeh Michael Norton dalam buku menggalang dana: “menggalang dana adalah sebuah ilmu, tetapi aturanya lebih seperti pelangi dari pada sebuah rumus. Anda harus melukis dengan panduan warna dan perasaan yang halus. Dan anda pasti sukses bila anda melukis dengan rasa kasih dan persahabatan.28
24
Peter Salim, Salim’s North Collegiate Eanglish-indonesia Dictionary, (Jakarta: Modern English Press,2000), h 607 25 Pusat bahsa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal 612 26 Pusat bahsa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal 234 27 April Purwanto, Manajemen Fundraising bagi organisasi pengelola Zakat, (Yogyakarta:Teras, 2009, cet ke-1, h3 28 Michael Norton, Menggalang Dana (Jakarta :Yayasan Obor Indonesia, 2002), h 11
23
Menggalang dana adalah sebuah peroses menggalang dana bukan mengenai meminta dana tetapi lebih mengenai menjual ide bahwa donor dapat mewujudkan perubahan masyarakat. Bila orang telah menerima ide itu, maka mereka mau menyumbang.29 Hasanudin dalam Jurnal Manajemen Dakwah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “fundraising adalah menghimpun dana dan sumber daya lainya dari masyarakat (baik indvidu, kelompok, organisasi, perusahan atau pun pemerintah) yang akan di gunakan untuk membiayai program dan kegiatan oprasional lembaga yang pada akhirnya untuk mencapai misi dan tujuan dari lembaga tersebut”.30 Beberapa penggalangan dana tidak memanfatkan peluang yang ada untuk memperoeh dana. Beberapa lagi melakukannya, tetapi tidak terlalu efektif. Tujun menggalang dana adalah memperoleh, tetapi sering dilupakan bahwa imbauan agar orang berbuat sesuatu, permintaan agar orang menyumbang adalah bagian yang sangat penting
daari
imbauan
yang
disajikan.31
Sehingga
mampu
menghimpun beberapa donator yang bias di manfaatkan untuk mendayagunakan mustahik. 2. Metode Fundraising Dalam melaksanakan kegiatan fundraising, banyak metode dan tekik yang dapat dilakukan. Adapun yang di maksud metode di sini adalah suatu kegiatan yang khas yang dilakukan oleh sebuah 29
Michael Norton, Menggalang Dana (Jakarta :Yayasan Obor Indonesia, 2002), h 16 Hasanudin, “strategi fundraising Zakat dan Wakaf,” jurnal Manajemen Dakwah, no 1 (Juni 2013): h 11. 31 Michael Norton, Menggalang Dana (Jakarta :Yayasan Obor Indonesia, 2002), h 12 30
24
organisasi dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat. Metode ini pada dasarnya di bagi kepada dua jenis, yaitu langsung (direct fundraising) dan tidak langsung (indirect).32 a. Metode Fundraising langsung (Direct Fundraising) Yang dimaksud dengan metode ini adalah metode yang menggunakan
teknik-teknik
atau
cara-cara
yang
melibatkan
partisipasi muzzaki scara langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana proses interaksi dan daya akomodasi terhadap respon muzzaki bias seketika (langsung) dilakukan. Dengan motedi ini apabila dalam diri muzzaki muncul keinginan untuk melakukan donasi setelah mendapatkan pomosi dari fundraising lembaga, maka segra dapat melakukan dengan mudah dan semua kelengkapan informasi yang diperukan untuk melakukan donasi sudah terseda. Sebagai contoh dari metode ini adalah: Direct Mail, Direct Advertising, Telefundraising dan Presentasi langsung. b. Metode Fundraising Tidak Langsung (indirect fundraising) Metode ini adalah suatu mtode yang menggunakan teknik-teknik atau cara-cara yang tidak melibatkan partisipasi muzzaki secra langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana tidak dilakukan dengan memberikan daya akomodasi langsung terhadap respon muzzaki seketika. Metode ini misalnya dilakukan dengan metode promosi yang mengarah kepada pembentukan citra lembaga yang kuatm tanpa diarahkan untuk transaksi donasi pada saat itu. Sebagai
32
Hendra Sutisna, Fundraising Database, (Depok: 2006) Cet 1
25
contoh dari metode ini adalah: advertorial, image compaign dan menyelenggarakan event, melalui perantara, menalin relasi, melalui referensi, dan mediasi para tokoh, dll.33 Ada sejumlah keterampilan penting yang perlu di dalam melaksanakan penggalangan dana: 1. Menilai Kekuatan, sehingga penggalangan dana dapat memusatkan tenaga pada hal-hal yang dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. 2. Belajar menguasai keterampilan yang diprlukan, dan mulai mengikuti pelatihan atau menggali pengalaman yang diperlukan. 3.
Mencari jalan untuk mengimbangi kelemahan-kelemahan dengan cara mengerahkan orang lain untuk membantu di mana diperlukan.34
3. Perumusan Strategi Fundraising a. Menentukan kebutuhan Titik tolak dalam merumuskan strategi fundraising adalah menentukan kebutuhan organisasi, hal ini dapat di lakukan pada tingkat.35 1) Agar terus melakukan kegiatan 2) Meningkatkan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan yang terus bertambah 3) Perkembangan organisasi di masa depan
33
Hendra Sutisna, Fundraising Database, (Depok: 2006) Cet 1 Michael Norton, Menggalang Dana (Jakarta :Yayasan Obor Indonesia, 2002), h 20 35 Michael Norton, Menggalang Dana (Jakarta :Yayasan Obor Indonesia, 2002), h 51 34
26
b. Di samping tugas-tugas menyangkut dana, sebuah organisasi juga perlu membiayai kegiatan sendiri dan masa depannya. Adapun factor yang perlu di perhatikan. 1) Pengembangan modal 2) Dana pribadi (corpus fund) 3) Mengurangi
hidup
bergantung
pada
pihak
luar
dan
mengembangkan sumber dan independen 4) Mengembangka landasan keanggotaan dan pendukung 5) Kemampuan berdiri sendiri untuk jangka panjang c. Mengidentifikasi sumber dana Dalam menyusun strategi fundraising titik tolak yang baik adalah mengidentifiksi sumber-sumber dana yang mungkin dapat di gali.36 1) Dukungan ari perorangan, diajak menjadi anggota atau member sumbangan 2) Sumbangan besar selama hidup, dan warisan setelah meninggal 3) Dukungan
dari
kegiatan
fundraising
seperti,
meminta
sumbangan dari masyarakat, mengadakan malam hiburan, dan acara masal lainnya 4) Pemberian dalam barang (oleh perorangan atau lembaga) 5) Hibah dari lembaga pemerinta pusat maupun lembaga non pemerintah 6) Hibah dari lembaga donor internasional atau nasional 7) Hibah dari yayasan internasional atau nasional
36
Michael Norton, Menggalang Dana (Jakarta :Yayasan Obor Indonesia, 2002), h 57
27
d. Menilai peluang Butir-butir di atas adalah gambaran yang cukup lengkap mengenai sumber dana yang dapat digali. Sebelum memutuskan sumbersumber mana yang akan digali, perlu di perhatikan factor-faktor berikut ini.37 1) Pengalaman di masa lalu 2) Pendukung yang sewajarnya 3) Organisasi macam apa yang akan dibentuk 4) Gaya dalam melakukan kegiatan 5) Sumber daya dan kemampuan yang dimiliki 6) Sumber dana yang ada sekarang peluang yang terbuka 7) Siapa saja yang kita kenal
C. QURBAN 1. Pengertian Qurban Qurban adalah binatang yang disembelih guna ibadah kepada Allah SWT pada Hari Raya Haji dan tiga hari sesudahnya. 38 Qurban, dari bahasa Al-Qur’an, terdiri dari kata qurb yang berarti “dekat” dengan imbuhan an yang mengandung arti “kesempurnaan”, sehingga qurban yang diindonesiakan dengan “Qurban” berarti “kedekatan yang sempurna”. Kata ini ditemukan dalam Al-Qur’an sebanyak tiga kali,
37 38
Michael Norton, Menggalang Dana (Jakarta :Yayasan Obor Indonesia, 2002), h 60 Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (Bandung : Sinar Baru, 1990), h. 437.
28
yaitu pada QS Ali Imran (3):183, Al-Maidah (5):27, dan Al-Ahqaf (46):28.39
ََُۡب بِمُشۡبَبٌٖ حَأۡكُهُُّ ٱنَُبسُۗ لُمۡ لَذۡ جَٓبءَكُىَِٛأۡحٚ ََُٰٗۡبٓ أَنَب َُإۡيٍَِ نِ َشسُٕلٍ حَخٍََٛ لَبُنٕٓاْ ئٌَِ ٱنهََّ ػَِٓذَ ئِنِٚٱنَز : ٌ(ال ػًشا
ٔ٨ٖ
ٍََُِِٰٛجِ َٔبِٲنَزِ٘ لُهۡخُىۡ فَهِىَ لَخَهۡخًُُُْٕىۡ ئٌِ كُُخُىۡ صَٰذِلَٛ بِٲنۡبُِٙسسُمٖ يٍِ َلبۡه
)381 Artinya: “(yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada Kami, supaya Kami jangan beriman kepada seseorang rasul, sebelum Dia mendatangkan kepada Kami qorban yang dimakan api". Katakanlah: "Sesungguhnya telah datang kepada kamu beberapa orang Rasul sebelumku membawa keterangan-keterangan yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, Maka mengapa kamu membunuh mereka jika kamu adalah orang-orang yang benar". (QS Ali Imran (3):183)40 َُخَمَبَمۡ يٍَِ ٱنۡأٓخَشِ لَبلٚ ۡحكِ ئِرۡ لَشَبَب لُشۡبَبٌٖا فَخُمُبِمَ يٍِۡ أَحَذًَِِْب َٔنَى َ ۡۡ ءَادَوَ بِٲنَُِٙۡۡٓىۡ َبَأَ ٱبَٛ۞َٔٱحۡمُ ػَه (ٕ٢ : ِٕ )انًب ئذ٢ ٍََِٛخَمَبَمُ ٱنهَُّ يٍَِ ٱنًُۡخَمٚ نَأَلۡخُهََُكَۖ لَبلَ ئًََِب Artinya: “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qorban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (qorban) dari orang-orang yang bertakwa". )Al-Maidah (5):27).41 ٍَْ ٱحَخَزُٔاْ يٍِ دٌُِٔ ٱنهَِّ لُشۡبَبًَب ءَانَِٓتَۢۖ بَمۡ ظَهُٕاْ ػَُُۡٓىۡۚ َٔرَِٰنكَ ئِفۡكُُٓىۡ َٔيَب كَبَُٕاِٚفَهَٕۡنَب َصَشَُْىُ ٱنَز ) 88 : ٕ (ال احمبف٨ ٌََُٔفۡخَشٚ 39
M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi Hidup Bersama Al-Qur’an (Cet.1 ; Bandung : PT Mizan Pustaka, 2007), h. 260. 40 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, 1971), h. 108. 41 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, 1971), h. 163.
29
Artinya: “Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Tuhan untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka. bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan”. (Al-Ahqaf (46):28).42 Dalam istilah keagamaan, kata ini pada mulanya berarti “segala aktivitas dan sarana yang dibenarkan untuk digunakan mendekatkan diri kepada Allah”. Dahulu, orang-orang musyrik menjadikan penyembahan berhala dan dewa sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Ketika di tegur oleh para nabi tentang cara penyembahan itu, mereka berkata, “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekatdekatnya” (QS Al-Zumar (39):3).43 Hukum Islam menyempitkan arti qurban yang juga biasa dinamai udhhiyah (karena dilaksanakan dalam suasana Idul Adha), sehingga pengertiannya menjadi “binatang tertentu yang disembelih pada Hari Raya Adha dan tiga hari sesudahnya, dalam rangka mendekatkan diri kepadaNya”.44
2. Landasan Hukum Qurban Dasar hukum ibadah qurban adalah Firman Allah SWT : (3-1): انكٕثش
42
ٖ ٌُ شَبَِ َئكَ َُْٕ ٱنۡأَبۡخَش َ ِك َٔٱَۡحَشۡ ٕ ئ َ ۡ َُٰكَ ٱنۡ َكٕۡثَشَ ٔ فَصَمِ نِشَِبَٛئِ َبٓ أَػۡط
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, 1971) h. 826. 43 M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi Hidup Bersama Al-Qur’an, h. 260. 44 M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi Hidup Bersama Al-Qur’an, h. 260.
30
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus". (QS. Al-Kautsar : 1-3)45
Pada awalnya berqurban dalam Islam merupakan syariat yang diperintahkan Allah kepada Nabi Ibrahim AS. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur’an: )308:ٓٔ ) انصّبفبث٢ ٖىِٛػظ َ ٍَُُّٰۡ بِزِبۡحََٚٔفَذ Artinya: "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar" (QS. Ash Shaaffaat: 107).46
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk meneruskan syariat tersebut setiap Idul Adha. Pelaksanaan kurban diyariatkan pada tahun kedua Hijriah, bersamaan dengan pensyariatan zakat serta shalat Idul fitri dan Idul Adha. Pensyariatan itu didasarkan pada firman Allah SWT dan hadis Nabi SAW.47 Dan firman Allah SWT: ۡصَٕآفَۖ فَاِرَا َٔجَ َبج َ َۡٓبَٛۡشٖۖ فَٲرۡكُشُٔاْ ٱسۡىَ ٱنهَِّ ػَهٛخ َ َٓبَِٛٔٱنۡبُذٌَۡ جَؼَهََُٰۡٓب نَكُى يٍِ شَؼَٰٓئِشِ ٱنهَِّ نَكُىۡ ف ٖ٣ ٌَُٔك سَخَشۡ ََٰٓب نَكُىۡ نَؼَهَكُىۡ َحشۡكُش َ جُُُٕبَُٓب فَكُهُٕاْ يَُِۡٓب ََٔأطۡؼًُِٕاْ ٱنۡمَبَِ َغ َٔٱنًُۡؼۡخَشَۚ كَزَِٰن
Artinya: “Dan telah kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan 45
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h.1110. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h.725. 47 Abdul Azis Dahlan, “Kurban,” dalam Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3 (Cet.5 ; Jakarta : PT Ichtiar Baru van Hoeve, 2001), h.994. 46
31
apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orangyang meminta. Demikianlah Kami telah menundukan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur” (QS.Al-Hajj(22) : 36). 48
Selain itu Rasulullah SAW bersabda:
.مشبٍّ يصالَّب (سٔاِ احًذ ٔابٍ يب جٚ عحّ فالٚ سؼَت ٔنى َ ُّ َيٍَْ كَب ٌَ ن )ٔصحّحّ انحبكى Artinya: “Barangsiapa yang memperoleh kelapangan, tetapi dia tidak berqurban, janganlah ia menghampiri tempat salat kami” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dan dishahihkan alHakim).49
Berdasarkan ayat-ayat dan hadis diatas, Abu Hanifah (Imam Hanafi) memandang bahwa menyembelih kurban hukumnya wajib. Kewajiban itu berlaku untuk setiap tahun bagi orang-orang yang bermukim (menetap) dalam kampung. Akan tetapi jumhur (mayoritas) ulama yang terdiri dari Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Ahmad bin hanbal (Imam Hanbali) memandang bahwa hukum melaksanakan ibadah qurban bukan wajib, tetapi sunah muakkad (sunah yang dikuatkan).50 Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW:
ِ ِش ْؼشِِ َٔأَظْفَبس َ ٍَْك ػ ْ س ِ ًُْٛ ْ َفه،َِٙعح َ ُٚ ٌَْ ََٔأسَادَ أَحَ ُذكُىْ أ،ِل رِ٘ انْحِّجَت َ ْخُىْ ِْهَبَٚئِرَا َسأ Artinya: “Bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda "Jika kalian telah melihat hilal sepuluh Dzul Hijjah, dan salah seorang dari kalian hendak berqurban, hendaknya ia tidak mencukur
48
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h.517. Ibnu Hajar al-Atsqolani, Bulug al-Maram, Bab al-Udhiya, Hadis nomer 1374 (Indonesia, Dar Ihya al Kutub al Arabiyyah, t,th), h.281. 50 Dewan Redaksi Enslikopedi Islam, “Kurban,” dalam Enslikopedi Islam, Jilid 3 (Cet.4; Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 2002), h.81. 49
32
rambut dan tidak memotong kuku terlebih dahulu." (HR. Jamaah kecuali Bukhari dari Ummu salamah).51
Jumhur ulama yang berpendapat bahwa qurban itu boleh tidak dilakukan didasarkan pada kalimat: “salah seorang di antara kamu ingin berqurban.” Bagi orang yang melakukannya adalah lebih baik. Dalam hadis lain disebutkan secara tegas oleh Rasulullah SAW:
َعح ُ َٔصَال ُة ان،ُ َٔانَُحْش،ُ انْ َٕ ْحش:ٌٍ َنكُ ْى حَطَ ُٕع َ َُْٔ ،ُ َفشَائِطٙ َ َػه َ ٍَُْ ٌثَالد Artinya: “Ada tiga hal yang wajib atasku dan tatawwu (sunah) bagi kamu, yaitu: salat witir, qurban, dan salat dhuha” (HR. Ahmad, al-Hakim dan Daru Qutni dari Ibnu Abbas). 52 Dengan hadis tersebut jumhur ulama memperjelas makna ayat yang mujmal (global) diatas dan menyimpulkan bahwa hukum melaksanakan ibadah kurban adalah sunah muakkad.
3. Keutamaan dan Hikmah Ibadah Qurban Keutamaan ibadah qurban sangatlah besar, karena ibadah qurban menjalin hubungan vertikal dan horizontal, hubungan vertikal yakni kepada Allah SWT dan horizontal kepada makhluk atau ibadah sosial. Berikut ini beberapa keutamaan ibadah qurban: 1) Ibadah qurban adalah ibadah yang sangat dicintai Allah SWT pada Hari Raya Idul Adha, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :
51
Muslim bin al Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Shohih Muslim, Juz 3, Kitab al-Udhiyya , Hadis Nomer 1977( Beirut, Dār Ihya, t.th ), h.1565. 52 Ahmad ibn Hanbal, Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad ibn Hanbal, Musnad alImam Ahmad ibn Hanbal, Juz 3, Hadis Nomer 2050, (Beirut : Dār Fikri, 1991), h. 485.
33
َِٙأْحَٛ ئِ َُّ ن،ِح ِش أَحَّبَ ِئنَٗ انهَِّ يٍِْ ئِ ْْشَاقِ انذَو ْ ََُْٕوَ انٚ ٍػ ًَم َ ٍِْ يٙ ٌ ِػ ًِمَ آ َدي َ يَب ٌ ْ ََمَ ُغ يٍَِ انهَِّ ِب ًَكَبٌٍ لَ ْبمَ أَٛ ََٔأٌَ انذَوَ ن،ظهَب ِفَٓب ْ شؼَبسَِْب ََٔأ ْ َبيَتِ بِ ُمشََُِٔٓب ََٔإَْٔٛ َو ان ِمٚ بُٕا ِبَٓب َ ْفسًبِٛ َفط،ِألسْض َ َمَ َغ يٍَِ اٚ Artinya:
“Tidak ada amalan manusia yang lebih dicintai oleh Allah untuk dilakukan pada hari Nahr (Idul Adha), melebihi amalan mengalirkan darah (kurban). Karena kurbannya akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulunya, dan kukunya. Dan darahnya akan menetes di tempat yang Allah tentukan, sebelum darah itu menetes di tanah. Untuk itu hendaknya kalian merasa senang karenanya.”( HR. Tirmidzi).53
2) Berqurban merupakan salah satu aplikasi rasa syukur manusia terhadap nikmat Allah yang telah diberikan. ini berdasarkan pada firman Allah SWT :
ًَۡتِ ٱنۡأََۡؼَٰىِۗ فَاِنَُٰٓكُىََِٛٓزۡكُشُٔاْ ٱسۡىَ ٱنهَِّ ػَهَٰٗ يَب سَصَلَُٓى يٍِۢ بَِٛٔنِكُمِ أُيَتٖ جَؼَهَُۡب يَُسَكٖا ن ٖٗ ٍَِٛئِنَّٰٖ َٰٔحِذٖ فَهَُّۥٓ أَسۡهًُِٕ ْۗا َٔ َبشِشِ ٱنًُۡخۡبِخ Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”( QS.Al-Hajj(22) : 34).54 3) Berqurban merupakan bukti totalitas ketaatan serta keihklasan seorang hamba kepada Tuhannya. Berdasarkan firman Allah SWT:
53
Al- Imam Al-Hafiz Abi Isa Muhammad bin Isa Al-Tirmidzi, Sunan Al-Tirmidzi, Hadis Nomer 1493 (Beirut: Dar al-Arabi al-Ilmiyyah, tt), h.83. 54 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h.517.
34
َََُٰٗبنُُّ ٱنخَمَٰٕٖۡ يُِكُىۡۚ كَزَِٰنكَ سَخَشََْب نَكُىۡ نِخُكَبِشُٔاْ ٱنهََّ ػَهٚ ٍََُِبلَ ٱنهََّ نُحُٕيَُٓب َٔنَب دِيَٓبؤَُْب َٔنَٰكٚ ٍَن ٖ٢ ٍَُِِٛيَب َْذَٰٖكُىۡۗ َٔ َبشِشِ ٱنۡ ًُحۡس Artinya:
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS.Al-Hajj (22) : 37)55
Hikmah merupakan suatu pelajaran yang dapat diambil dari suatu peristiwa. Setiap peristiwa yang ditakdirkan Allah SWT kepada manusia pastilah mengandung banyak hikmah atau pelajaran serta manfaat, demikian pula dengan ibadah qurban, pastilah Allah SWT meletakan hikmah yang amat besar pada peristiwa qurban. Adapun hikmah dari ibadah kurban adalah 1) Mengingatkan kembali pengorbanan besar yang pernah diberikan Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan putra kesayangannya, dan pengorbanan Nabi Ismail yang rela mengorbankan dirinya karena kepatuhan terhadap Tuhan yang menciptakannya 2) Untuk menjelaskan kepada siapa saja bahwa tidak ada sesuatu yang mahal untuk dikurbankan bila panggilan Ilahi telah dating 3) Bukti kasih sayang Allah SWT kepada manusia, dengan membatalkan penyembelihan Nabi Ismail yang ditukar dengan seekor domba.
55
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h.517
35
4. Persyaratan Ibadah Qurban. Adapun persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dalam ibadah qurban ialah: 1) Orang yang melaksanakan ibadah qurban harus menyediakan hewan qurban tanpa memberatkan dirinya (menghutang). 2) Qurban harus hewan ternak, yaitu unta, sapi, kerbau, kambing dan domba. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT: ًََّٰٖتِ ٱنۡأََۡؼَٰىِۗ فَاِنَُٰٓكُىۡ ئِنََِٛٓزۡكُشُٔاْ ٱسۡىَ ٱنهَِّ ػَهَٰٗ يَب سَصَلَُٓى يٍِۢ بَِٛٔنِكُمِ أُيَتٖ جَؼَهَُۡب يَُسَكٖا ن ٖٗ ٍََِٰٛٔحِذٖ فَهَُّۥٓ أَسۡهًُِٕ ْۗا َٔ َبشِشِ ٱنًُۡخۡبِخ Artinya: “dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” (QS.Al Hajj:34) 3) Hewan yang diqurbankan harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya:
36
a. Umur yang cukup, hewan yang dapat disembelih untuk berqurban salah satunya adalah yang memiliki umur yang memadai. berikut batasan umur bagi hewan kurban56 : 1) Unta unta berumur lima tahun 2) Sapi dan kerbau berumur dua tahun 3) Kambing jawa yang berumur dua tahun 4) Kambing domba yang berumur satu tahun atau beberapa bulan saja (yang berumur belum setahun tetapi sudah tanggal giginya) Tabel 1 : Batas usia Hewan Kurban
No Hewan qurban
Batas Usia
1
Unta
5 tahun
2
Sapi & Kerbau
2 tahun
3
Kambing (bukan domba)
2 tahun
4
Domba
1 tahun
b. Hewan qurban harus sehat. c. Hewan qurban tidak boleh cacat. Binatang tidak bisa untuk qurban, bila badannya kurus, atau terpotong dan lepas sebagian ekor atau telingany, sekalipun hanya sedikit, atau
56
Sayyid Sabiq, Fikih Sunah, Penerjemah Kamaluddin A. Marzuki, Jilid 13 (Cet. 3 ; Bandung:Alma’arif, 1993), h.144.
37
pincang, buta atau berpenyakit yang tampak jelas, tapi yang telinganya sobek atau retak, tidak apa-apa.57 4) Orang yang melakukan qurban hendaklah orang Islam yang berakal, akil baligh, berakal, dan menurut Abu Hanifah, bermukim (bukan musafir). Akan tetapi jumhur ulama yang terdiri dari ulama Mazhab Maliki, Mazhab Syafi’i, dan Mazhab hanbali memandang sah jika orang musafir melaksanakan ibadah qurban.58 5) Yang
harus
dipenuhi
dalam
berqurban
ialah
waktu
penyembelihan hewan qurban. Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu penyembelihan hewan qurban tersebut, yaitu: a. Mazhab hanafi berpendapat bahwa waktu menyembelih qurban adalah selama tiga hari, mulai dari Idul Adha sampai tanggal 12 zulhijah, mulai dari terbit fajar pada hari raya Adha sampai terbenam matahari tanggal 12 zulhijah. b. Mazhab
Maliki
juga
berpendapat
bahwa
waktu
penyembelihan qurban adalah selama tiga hari seperti yang dikatakan Mazhab Hanafi. Akan tetapi, mereka berpendapat bahwa awal waktunya adalah setelah imam salat id melakukan penyembelihan qurban terlebih dahulu. Tetapi jika imam tidak melakukanny, maka penyembelihan dimulai setelah beberapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penyembelihan qurban. 57 58
Aliy As’ad, Terjemah : Fathul Mu’in, Jilid 2 (Kudus:Menara Kudus, t.th.), h.131. Dewan Redaksi Enslikopedi Islam, “Kurban,” h. 82.
38
c. Sedangkan, Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa waktu penyembelihan qurban ialah empat hari, yakni Hari Idul Adha dan hari tasyrik 11, 12 dan 13 zulhijah. d. Mazhab hambali sependapat dengan Hanafi dan Maliki dalam menetapkan jumlah hari qurban, yaitu Idul Adha dan dua hari sesudahnya. 5. Tujuan Disyariatkannya Qurban Pada hakikatnya tujuan disyariatkannya ibadah qurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta sebagai simbol pengorbanan hamba kepada Tuhannya. Pengorbanan yang disertai dengan keikhlasan semata, tanpa keikhlasan ibadah qurban menjadi tidak berarti, karena Allah SWT tidak membutuhkan daging atau darah yang diqurbankan melainkan melihat keihklasan kita untuk mengorbankan sebagian nikmat Tuhan yang kita dapatkan. Ibadah
qurban
bukan
sekedar
ritus
persembahan
untuk
meningkatkan kualitas spiritual seseorang dan bukan hanya cara untuk memperoleh kepuasan batin karena sudah naik ke langit. Bukan juga kesempatan bagi orang kaya untuk menunjukkan kesalehan dengan harta yang dimiliki. Dengan ibadah qurban seorang mukmin memperkuat kepekaan sosialnya. Inti qurban terletak pada individu seseorang sebagai makhluk sosial.59
59
Jalaludin Rahmat, Islam Aktual : Refleksi Sosial Seseorang Cendekiawan Muslim, Cetakan IX, (Bandung: Mizan, 1996), h. 279.
39
Kyai Haji Syafi’i Hadzami mengatakan di dalam kitabnya, Tujuan qurban adalah mendekatkan diri kepada Allah, dengan jalan menyedekahkan
daging-daging
kepada
fakir
miskin,
dan
menghadiahkannya kepada handai taulan, dan untuk keluarga. Syarat utama untuk diterimanya kurban adalah ikhlas.60 Namun jika kita melihat sejarah, qurban sudah dikenal oleh umatumat terdahulu jauh sebelum nabi Ibrahim mendapatkan perintah tersebut. Hal ini ber dasarkan firman Allah : ًََّٰٖتِ ٱنۡأََۡؼَٰىِۗ فَاِنَُٰٓكُىۡ ئِنََِٛٓزۡكُشُٔاْ ٱسۡىَ ٱنهَِّ ػَهَٰٗ يَب سَصَلَُٓى يٍِۢ بَِٛٔنِكُمِ أُيَتٖ جَؼَهَُۡب يَُسَكٖا ن ٖٗ ٍََِٰٛٔحِذٖ فَهَُّۥٓ أَسۡهًُِٕ ْۗا َٔ َبشِشِ ٱنًُۡخۡبِخ
Artinya: “dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah(QS. Al-Hajj : 34).61
Ayat diatas menjelaskan bahwa penyembelihan qurban telah dikenal oleh umat-umat yang lalu. Ini dapat dibuktikan melalui alQur’an dan sejarah. Hanya saja, sebagian dari umat-umat yang itu menyelewengkan ajaran kurban sehingga bertentangan dengan tuntunan Allah SWT., baik pada cara, tujuan, maupun jenis binatang yang disembelih sebagai kurban.62
60
Syafi’i Hadzami, Taudihul Adillah, Jilid 6 (Jakarta, PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, 2010), h. 345. 61 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya , h.517. 62 M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah ; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an Jilid 8 (Jakarta: Lentera Hati , 2002), h. 204.
40
Qabil dan Habil, kedua putra Adam, mempersembahkan qurban (kurban) kepada Allah, begitu diinformasikan oleh QS AlMaidah(5):27. Agaknya inilah “kurban” pertama dalam bentuk material yang dilakukan manusia. Konon, Habil mempersembahkan domba terbaik yang dimilikinya, sedangkan Qabil mempersembahkan tumbuh-tumbuhan yang tidak sempurna. Dari sini, kurban harus dalam bentuk sempurna, tidak cacat, dan harus pula dipersembahkan secara ikhlas.63 Anak cucu Adam menyadari betapa pentingnya “kurban”, dan mulailah tradisi ini berkembang sehingga akhirnya bukan hanya binatang yang dipersembahkan, tetapi juga manusia dan bukan hanya kepada Allah persembahan itu dilakukakn tetapi juga kepada dewadewa yang dipertuhankan. Sejarah menginformasikan bahwa penduduk meksiko menyembah Dewa Matahari mempersembahkan jantung dan darah manusia. Mereka berkeyakinan bahwa dewa tersebut terus-menerus bertempur melawan dewa gelap. Demi kesinambungan cahaya, bahkan demi hidup ini, sang dewa harus dibantu dengan darah dan jantung itu. Suku kan’an yang bermukim di Irak, mengurbankan bayi untuk Dewa Ba’al, sedangkan di Mesir penduduknya mempersembahkan gadis cantik untuk dewa sungai Nil. Pada masa Nabi Ibrahim a.s sudah ada pemikir yang mulai sadar tentang kekeliruan mengurbankan manusia. “Manusia terlalu mahal 63
M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah ; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an Jilid 8 (Jakarta: Lentera Hati , 2002), h. 204.
41
untuk dijadikan qurban demi Tuhan,” demikian lebih kurang daling mereka. Allah Swt, meluruskan tradisi yang keliru itu, sekaligus meluruskan dalih yang mencegahnya, melalui Nabi Ibrahim a.s. Al-Qur’an menguraikan bahwa Nabi Ibrahim a.s. menyampaikan kepada anaknya (Isma’il) bahwa beliau bermimpi menyembelihnya. Sang putra sadar bahwa itu adalah perintah Allah, karena salah satu cara Allah memberi wahyu (informasi) kepada manusia adalah melalui mimpi. Maka Isma’il dengan penuh keikhlasan berkata, ”Ayahku, laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk kelompok orang yang bersabar”(QS AlShaffat(37) : 102). Akan tetapi, setelah Ibrahim membaringkan pisau dileher anaknya), Allah menebus sang anak dengan domba yang besar. Mengapa
Allah
memerintahkan
menyembelih
Isma’il
a.s.
kemudian membatalkan dan menebusnya dengan domba? Ini bukan hanya ujian untuk keduanya, bukan juga untuk membuktikan ketabahan keluarga Nabi Ibrahim a.s., tetapi juga menjelaskan kepada siapa saja bahwa tiada sesuatu yang mahal untuk diqurbankan bila panggilan Ilahi telah datang. Menyembelih anak kandung satu-satunya dan yang telah lama didambakan, sebagai buki bahwa manusia pun dapat dikurbankan bila panggilan Ilahi tiba. Allah harus selalu berada diatas segalanya. Itu bukti iman sejati. Dan, setelah hakikat ini ditegaskan melalui perintah penyembelihan itu, dan Ibrahimpun melakukannya sesuai kemampuannya, Allah dengan kuasaNya
42
menghalangi penyembelihan, untuk membatalkan tradisi pengurbanan manusia. Akan tetapi, harus diingat bahwa pembatalan tersebut bukan karena manusia terlalu mahal untuk berkurban atau dikurbankan karena Allah, tetapi ia dibatalkan demi kasih sayang Allah kepada manusia. Itulah sekelumit kisah kurban. Kurban disyariatkan guna mengingatkan manusia bahwa jalan menuju kebahagiaan membutuhkan pengorbanan. Akan tetapi, yang dikurbankan bukan manusia, bukan pula nilai-nilai kemanusiaan, tetapi binatang, yang jantan, sempurna umur, dan tidak cacat, sebagai pertanda bahwa pengurbanan harus ditunaikan, dan bahwa yang dikurbankan adalah sifat-sifat kebinatangan dalam diri manusia, seperti rakur, ingin menang sendiri, mengabaikan norma, nilai dan sebagainya.
6. Pembagian Daging Qurban Ibadah kurban merupakan salah satu dari ibadah sosial, hewan kurban yang telah disembelih kemudian dagingnya disedekahkan. untuk pembagian hewan qurban para ulama pun berbeda pendapat. Mazhab Hanafi memandang sunah daging hewan qurban itu dibagi tiga: sepertiga sunah dimakan oleh pemiliknya, sepertiga dihadiahkan kepada teman-teman akrab (sekalipun mereka orang kaya), dan sepertiga lagi disedekahkan kepada orang miskin. Alasan tersebut berlandaskan
pada
firman
Allah
SWT:
“…maka
makanlah
sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada
43
padanya (yang tidak meminta) dan orang yang meminta”(QS.alHajj(22):36) dan perbuatan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW membagi kurbannya atas tiga bagian: sepertiga untuk keluarganya, sepertiga untuk tetangganya yang miskin, dan sepertiga untuk peminta-minta.64 Mazhab Hanbali juga sependapat dengan Mazhab Hanafi. Tetapi mereka memandang wajib bagi pemilik qurban memakan sepertiga dari daging kurbannya, karena perintah terkandung dalam ayat Q.S. alHajj ayat 36 mengandung pengertian wajib. Kendati demikian, ulama
Mazhab Hanbali membolehkan pemilik kurban memakan daging kurban lebih banyak dari itu. Mazhab Maliki berpendapadat bahwa daging qurban itu tidak perlu dibagi-bagi. Hadis-hadis yang menerangkan adanya pembagian itu semuanya bersifat mutlak, yang memerlukan perincian. Menurut mereka, Rasulullah SAW sendiri melarang memakan dan menyimpan daging qurban, tanpa memberikan kepada orang lain, seperti dalam sabdanya: “Saya melarang kamu menyimpan daging kurban lebih dari tiga hari, karena kepentingan sekelompok orang Badui. Kemudian Allah memberikan kelapangan, maka simpanlah olehmu apa yang ada padamu” (HR. Muslim). Pandangan Mazhab Syafi’i bertolak belakang dengan Mazhab Maliki. Meurut pendapat yang paling sahih dalam Mazhab Syafi’i, hukumnya wajib untuk disedekahkan kepada fakir miskin sebagian
64
Abdul Azis Dahlan, “Kurban,” h. 998.
44
dari daging qurban sekalipun jumlahnya sedikit, sementara selebihnya diberikan kepada handai taulan, baik kaya maupun miskin, dan pemiliknya sendiri sunah memakannya sekedar sesuap.alasannya juga merujuk kepada QS. Al-Hajj(22) ayat 36 dan juga firman Allah SWT : Artinya;“Maka makanlah sebagian dari padanya dan sebagian lagi berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir” (QS.alHajj(22): 28). Selain itu juga berdasarkan hadis yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW biasa memakan hati binatang kurbannya (HR. al-Baihaki).
BAB III GAMBARAN
UMUM
TENTANG
YAYASAN
PPPA
DAARUL
QUR’AN A. Sejarah PPPA Daarul Qur’an 1. Latar Belakang PPPA Daarul Qur’an adalah lembaga yang mengelola sedekahyag berkhitmat pada pembangunan masyarakat berbasis tahfizul Qur’an yang di kelola secara professional dan akuntabel. Bermula pada tahun 2003, Ustad Yusuf Mansur berkhitmat untuk menciptakan kader-kader penghafal Al-qur’an di Indonesia lahir program pembibitan penghafal Al-qur’an (PPPA) Daarul Qur’an. Dimulai dari mengasuh beberapa santri tahfiz, kemudian berkembang hingga sibuan santri yang tersebar di selulur Indonesia. Dari sudut sempit mushola bulak santri yang bersebelahan dengan makam desa, di tempat inilahberawal aktifitas PPPA Saarul Qur’an mengusung Visi dan cita-cita yang besar. Sedari awal, PPPPA Daaarul Quran berkonsentrasi dengan upaya membangun kesadaran masyarakat untuk kembali kepada Al-qur’an, dengan memnggulirkan program-program yang bertujuan untuk membibit dan mencetak penghafal Al-qur’an. Makin hari, perkembangan dan kesadaran masyarakat untuk melahirkan para penghafal Al-qur’an semakin meluas. Maka diperlukan
45
46
payung kelembagaan yang kuat dan professional. Pada 29 Maret 2007 di Balai Sarbini Jakarta identitas PPPA Daarul Qur’an resmi diperkenalkan ke public. Di kukukahkan melalui akta notaris tertanggal 11 Mei 2007, dengan adanya kelembagaan yang dikelola secara formal dan profesional PPPA Daarul Qur’an mendirikan pensantren tahfiz Daarul Qur’an, Daqu School dan perguruan tinggi di berbagai daerah sebagai sentral pendidikan dan pembibitan penghafal Al-Qur’an. Selain itu, PPPA Daarul Qur’an yang telah menggulirkan programprogram yang mempunyai tujuan yang sama untuk memuliakan Al-qur’an, yang kini jadi gerakan nasional bahkan internasional adalah rumah tahfiz. Dalam program dakwah dan sosial, PPPA Daarul Quran juga terlibat dalam pembangunan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat berbasis tahfizul Qur’an. Mulai bantuan beasiswa, kemanusiaan, kesehatan, pemukimam masyarakat kurang mampu dan pemberdayaan masyarakat. Dengan program kreatif dan membumi PPPA Daarul Qur’an terus dipercaya masyarakat sebagai mitra pengelola sedekah. Dengan kepercayaan yang terus tumbuh, PPPA Daarul Qur’an akan terus bervolusi, sebagai lembaga profsional yang terlibat dalam pembangunan berbasis tahfizul Qur’an.63
63
PPPA Daarul Qur’an, company Profile PPPA Daarul Qur’an(Jakarta), h. 3
47
2. Visi dan Misi Visi a) Membangun masyarakat madani berbasis tahfizul Qur’an untuk kemandirian ekonomi,social,budaya dan pendidikan bertumpu pada sumberdaya local yang terorientasi pada pemuliaan Alqur’an64 Misi a) Menjadikan tahfizl Qur’an sebagai budaya hidup masyarakat Indonesia. b) Mewujudkan kemandirian ekonomi, pangan , pendidikan dan kemandisrian teknologi berbasis tahfizul Qur’an. c) Menjadikan Indonesia bebas buta Al-qur’an d) Menjadikan lembaga yang mengisprasi masyarakat untuk peduli dan berpihak pada kaum lemah melalui nilai-nilai sedekah. e) Menjadikan lembaga sedekah yang professional, transparan, akuntabel dan terpercaya.
3. DAQU Method DAQU Method adalah Manhaj yang berisi perinsip dan nilai-nilai yang panduan setiap insan Daarul Qur’an dalam mengembangkan dakwah Al-Qur’an di tengah masyarakat untuk menuju peradaban AlQur’an.
64
PPPA Daarul Qur’an, Company…… h. 6
48
1. Shalat berjamaah dan jaga hati, jaga sikap 2. Tahajjud, Dhuha dan Qabliyah Ba’diyah 3. Menghafal dan Tadabbur Al-Qur’an 4. Sedekah dan puasa sunnah 5. Belajar dan mengajar 6. Do’a, mendo’akan dan minta dido’akan 7. Ikhlas,sabar,syukur dan ridho65
4. Struktur Organisasi atau Kepengurusan a) Badan Pengurus Daarul Qur’an Dewan Pendiri
: KH. Yusuf Mansur
Dewan Syariah
: KH. Ahmad Kosasih, MA
Ketua
: M. Anwar Sani
Sekretaris
: Tarmizi Ashidiq
Bendahara
: Ahmaad Jamael
Wakil Bendahara
: Nur Dianan Dewi66
b) Pelaksanaan Hrian PPPA Daarul Qur’an
65 66
Direktur Utama
: M. Anwar Sani
Direktur Eksekutif
: Darmawan E. Setiadi
Direktur Keuangan
: Abdul Sidik
Direktur Fundraising
: Dwi Kartika
Direktur Pendayagunaan
: Sonaryo Adhiatmoko
Kepala Sekertariat/HRD/GA
: Nanang Ismuhartoyo
PPPA Daarul Qur’an, Company….. h.7 PPPA Daarul Qur’an, Company….. h.9
49
GM Pendayagunaan
: M.Yususf
GM Rumah Tahfizh Center
: Ust. Sholehudin
c) Kepala Cabang dan Marketing Galery (MG) MG Pusat
: Irfan Yudha S
MG Cirebon
: Ust. Rochimi
MG Lampung
: Fadillah
MG Jambi
: Beni Ardila
Bandung
: Eron Ashari
Surabaya
: Nahar Zainudin
Bogor
: Diki Alaudin
Yogyakarta
: Maulana Kurnia
Makassar
: Wiriantono
Malang
: Ivan Mahendra
Semarang
: Dwi Frihanto67
B. PROGRAM-PROGRAM 1. QUIS (Qurban Istimewa) Ibadah Qurban juga memiliki keutamaan yaitu pengampunan dan keridhaan dari Allah SWT, keutamaan lainnya adalah tumbuhnya kepedulian dan kecintaan terhadap sesama. Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan dakwah. PPPA Daarul Qur’an menggulirkan program QUIS (Qurban Istimewa).68
67
PPPA Daarul Qur’an, Company….. h.9
68
PPPA Daarul Qur’an, Company….. h. 45
50
Program ini bermitra dan bersinegri dengan pesantren Tahfiz di berbagai daerah di Indonesia. Termasuk dengan mitra-mitra di luar pesantren
dalam
rangka
mencari
nilai
yang
strategis
untuk
pemaksimalan donator pengqurban. Dan program ini memudahkan bagi calon pengqurban untuk berqurbang dengan cara program KB (Kurban Berencana), yaitu dengan mencicil atau mengkredit biaya pembelian setiap hewan qurban yang diinginkan calon pengqurban. Dan penerimaan hewan qurban pada tahun 2014, Quis PPPA Daarul Qur’an menyalurkan hewan qurban sebanyak 1069 ekor kambing dan 225 ekor sapi, dan pada tahun 2015 sebanyak 2256 ekor kambing dan 136 ekor sapi. Adapun 7 keistimewaan Program qurban melalui QUIS Daarul Qur’an: 1. Transaksi dan prosesi sejak stocking hewan qurban hingga pemotongan dan pendistribusian dagingnya sesuai syariat. 2. Stocking ternah qurban dikelola secara profesional oleh Daqu Agro Techno, lembaga otonom Daarul Qur’an yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan. Daqu Agro Techno dalam hal ini juga bekerjasama dan membina peternak-peternak lokal (plasma). Stok ternak dapat dilihat calon pequrban/ahli aqiqah melalui program wisata agro. 3. Distribusi qurban ditujukan secara khusus untuk unit-unit pemuliaan Al Qur’an yaitu komunitas Pesantren Tahfizh, Rumah Tahfizh, dan Rumah Qur’an serta kawasan binaan Daarul Qur’an di Nusantara.
51
4. Meningkatkan pergerakan ekonomi petani dan peternak serta menunjang kemandirian Pesantren Tahfizh dan Rumah Tahfizh binaan. 5. Menyajikan memorial ibadah bagi pequrban berupa laporan beserta foto prosesi pemotongan dan pendistribusian hewan qurban/aqiqah. Laporan dalam format digital juga dapat diunduh melalui www.quis.or.id atau via aplikasi Quis Daqu melalui piranti android 6. Untuk memelihara semangat berkurban dan lebih meringankan pelaksanaannya, Quis Daarul Qur’an menyelenggarakan layanan sepanjang tahun berupa Program Qurban Berencana. Melalui program tabungan qurban ini, para pequrban langganan dapat meningkatkan jumlah qurbannya. Sedang yang belum berqurban dapat mencicil untuk mewujudkan niat ibadahnya. 7. Lebih menyemarakkan syiar agama dan Qur’an di Tanah Air terutama di daerah-daerah pelosok.
2. Definisi Program Kegiatan penghimpunan, penyembelihan dan pendistribusian hewan qurban yang sesuai syariah untuk masyarakat penghafal qur’an, dhuafa dan masyarakat yang terkena becana.
52
3. Bentuk Kegiatan A. Pengumpulan donasi qur’ban : 1) Strategi Qurban Perorangan Qurban perorangan merupakan strategi dengan melayani setiap calon pengqurban yang ingin berqurban dengan hewan qurban pilihan yang dikelola professional. a) Strategi KB (Kurban Berencana) KB (Kurban Berencana) merupakan program untuk mempermudah masyarakat untuk berqurban. Masyarakat bisa merencanakan keuangan ibadah qurban sedini mungkin, dengan menabung atau mencicil harga setiap hewan qurban. Memberikan kemudahan untuk berqurban di setiap tahunya. b) Strategi media sosial Strategi media sosial ini merupakan strategi untuk menghadirkan lebih dekat dengan masyarakat yang ingin berqurban, sehingga masyarakat bisa mendaftarkan hewan qurban yang di inginkan, dan langsung melakukan transaksi pembayaran. 1. Paytren Paytren merupakan komunitas bisnis online milik ustad Yusuf Mansur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia,
dalam
melakukan
berbagai
bentuk
kemudahan transaksi pembayaran (listrik, pdam, pulsa, pln, tiket pesawat dan semuah bentuk transaksi program di Daarul Qur’an)
53
secara realtime, tanpa antri dan hemat waktu. Semuanya serba mudah, cepat dan efisien. 2. Website QUIS PPPA Daarul Qur’an Merupakan website yang berisi informasi dan promosi berqurban setiap tahunya dan juga bisa mendaftar sebagai calon pengqurban, baik dengan program KB (Kurban Berencana) ataupun Cash. c) Strategi pembukaan gerai atau kampung qurban Pembukaan gerai atau kampong kurban merupakan strategi yang menghadirkan gerai-gerai atau kampung qurban di setiap lokasi keramaian. Seperti Supermarket atau Mall, Rumah Sakit, perkantoran dan setiap pengajian Ust. Yususf Mansur 2) Strategi Qurban perusahaan atau kolektif staff dan karyawan Qurban perusahaan atau kolektif staff dan karyawan merupakan strategi yang menagajak perusahaan atau kolektif staff dan karyaman untuk ikut berkurban secara bersamaan dalam satu istitusi atau organisasi 3) Strategi Qurban Event (Tamasya Qurban) Merupakan strategi promosi berupa event yang berisi informasi
tentang
program-program
kemudahan
dalam
melaksanankan ibadah qurban kepada masyarakat. Tamasya Qurban Merupakan strategi yang mempromosikan berqurban dan pelaksanaan ibadah qurban, sehingga peserta dapat memilih kualitas hewan yang
54
terbaik dari segi syar’i dan kesehatannya dalam melaksanakan qurban setiap tahunya. Tempat peternakakan hewan di daerah kaki Gunung Salak, Sukabumi. 4) Strategi Laporan Qurban Laporan pada setiap kegiatan merupakan hal yang harus dibuat, salah satu faktor suksesnya sebuah kegiatan adalah laporan, sebagus apapun kegiatan jika laporan nya tidak ada, maka tidak akan dipercaya oleh masyarakat. Laporan penyaluran hewan qurban merupakan salah satu hal inti. Mengingat yang dikelola adalah amanah umat maka sebuah laporan
menjadi
keharusan
bagi
pengurus
yang
dipertangungjawabkan kepada pequrban. PPPA Daarul Qur’an sangat mementingkan laporan ini guna memberikan kepuasan kepada pengqurban bahwa amanahnya sudah dijalankan sebaik mungkin. 1) Sosialisasi dan publikasi qur’ban : a. Kampanye/publikasi: penyebaran spanduk jalanan, baleho, billboard, spanduk tol. b. Branding dan pulling dana c. Media partner/radio/tv 2) Penyembelehan hewan qurban 3) Pendistribusian hewan/daging qurban 4) Laporan dan pendokumentasian qur’ban
55
4. Sasaran Kegiatan 1. Perusahaan-perusahaan dan majlis taklim, (perkantoran, perumahan, pabrik) 2. Pribadi atau perorangan 5. Model Kerjasama 1. Kemitraan (partnership) dengan lembaga/perusahaan/korporat local dan global untuk menghimpun hewan. 2. Melakukan camping, publikasi dan edukasi melalui televise, radio, Koran, media online, flyer dan poster dalam penghimpunan qurban istimewa PPPA Daarul Qur’an 3. Membuat even pertemuan dengan calon pengqurban/masyarakat secara luas di masjid-masjid, sekolah, komunitas informal, perusahaan, dan lain-lain untuk dapat presentasi qurban istimewa. 4. Kemudahan pendaftaran qurban melalui transaksi onlai di website: www.quis.or.id 5. SMS Broadcast, twitter, Black Berry untuk memudahkan sosialisasi dan pendaftaran qurban melalui telepon dan hard ware lainnya. 6. Telequrban yang berfungdi untuk melakukan penawaran berqurban melalui telepon. Strategi ini dikhususkan untuk komunikasi masyarakat yang sibuk dan mengandalkan komunikasi melalui telepon 7. Broadcast informasi program via socmed/ twitter/ instagram/ path
56
6. Nilai Manfaat a. Perorangan 1. Medapatkan layanan kemudahan berqur’ban bagi pengunjung 2. Mendapatkan dokumentasi dan surat ucapan trimakasih dari pesantren tahfizh penerima hewan qurban 3. Mendapatkan report/ laporan pendistribusian via online hewan qurban istimewa b. Perusahaan 1. Menambah layanan program kepedulian kepada masyarakat 2. Bentuk kepedulian (CSR) kepada layanan sosial masyarakat 3. Value add terhadap perusahaan di bidang agama 4. Mendapatkan report/ laporan pendistribusian hewan qurban istimewa c. Kontraprestasi
Pencantuman
logo
perusahaan/
majlis
pengkantoran/korporate 1. Majalah daqu/ iklan website banner 2. Back drop laporan quis : 1,8x1,3 meter 3. Iklan advertorial di media cetak 4. Kampanye/ publikasi Penyebaran spanduk jalanan, baleho, billboard, spanduk 7. Jenis Atau Tipe Hewan Berat Hidup Harga Kambing biasa 25 – 30 Kg
Rp. 1,789,000
Kambing Istimewa 30 Kg
Rp. 2, 456,000
taklim/
57
Kambing Patungan Sapi
Rp. 2,345,000
Sapi 250 – 300 Kg
Rp. 16,789,000
8. Area Distribusi
No
Area Distribusi
Tipe
1
Banten
Giji Buruk, banjir dan kekeringan
2
DKI Jakarta
Kebakaran dan gizi buruk
3
Jawa Barat
Kekeringan dan kemiskinan
4
Jawa Tengah
Banjir, gas beracun dan letusan gunung berapi
5
D.I Yogyakarata
Kekeringan, letusan gunung berapi dan banjir lahar dingin
6
Jawa Timur
Banjir, kekeringan, lumpur Lapindo
7
NTT
Gizi buruk dan kemiskinan
8
NTB
Banjir
9
Lampung
Kemiskinan
10
Sumatra Selatan
Gempa bumi
11
Sumatra Barat
Gempa bumi dan banjir
12
Sumatra Utara
Banjir
13
Aceh
Gempa dan Tsunami
14
Sulawesi Tengah
Kemiskinan
15
Sulawesi Utara
Kemiskinan
16
Maluku
Banjir, letusan gunung berapi
BAB IV ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING PPPA DAARUL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN DANA QURBAN A. Formulasi strategi PPPA Daarul Qur’an Hari raya Idul Adha merupakan momentum yang sangat di nantikan bagi umat Muslim setiap tahunya, Idul Adha merupakan hari dimana orang-orang di Saudi Arabia melaksanakan ibadah haji dan umat muslim lainnya menyembelih hewan qurban. Kurangnya pemahaman umat islam dalam melaksanakan ibadah qurban sehingga enggan mengeluarkan sebagian hartanya berbentuk hewan qurban, dan masih banyaknya masyarakat beranggapan bahwa melakukan ibadah qurban di daerah tempat tinggal masing-masih lebih baik, akan tetapi masih banyak umat islam di peloksok daerah yang lebih membutuhkannya. Oleh karena itu, kesadaran memerlukan ruang cipta. Di dalam berbagai kalangan masyarakat, ulama , tokoh masyarakat dan pemerintah pun harus ikut terjun dalam menciptakan berbagai strategi pendekatan yang
dapat
menumbuh
kembangkan
kepercayaan
dan
mampu
mewujudkan lembaga pengelola zakat (LAZ) yang amanah, kredibel, akuntabel dan professional. Kehadiran lembaga PPPA Daarul Qur’an membantu jawaban diatas, dengan bersirnegri dalam pengelolaan, menghimpun, mendistribusikan dan mendayagunakan hewan qurban. Pengelolaan atau manajemen memerluakan sebuah strategi untuk melihat dan membuat krangka langkah pengelolaan tersebut sehingga berjalan hingga tercapainya sebuah tujuan. Dalam menghimpun dan
58
59
menyalurkan hewan quban sangat dibutuhkan adanya penghimpunan, implementasi strategi dan penyaluran yang orintasinya pada manfaat produktif,
meskipun
manfaat
secara
konsumtif
tidak
diabaikan
sepenuhnya.80 Salah satu lembaga pengelolah hewan qurban yaitu PPPA Daarul quran ikut berperan dalam mengelola hewan qurban yeng terkumul dari masyarakat dan menyalurkan hewan qurban kepada mustahik yang membutuhkan. Dalam strategi fundraising lembaga PPPA Qaarul Quran, melakukan kegiatan fundraising dengan metode langsung (Direct Fundraising)
dan
metode
Fundraising
tidak
langsung
(Indirect
Fundraising) yang di kerahkan sampai bisa membangun PPPA Daarul Quran lebih di percaya keberadanya di tengah masyarakat. Rumusan strategi adalah mengembangkan tujuan, mengenali peluang dan ancaman external, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternative dan memilih strategi tertentu yang akan di laksanakan. Dan merupakan langkah awal untuk merumuskan strategi fundraising hewan qurban PPPA Daarul Qur’an dalam membantu tujuan dari fundraisin hewan qur’ban, yaitu dengan QUIS (Qurban Istimewah). Kegiatan penghimpunan dan pendistribusian hewan qurban yang sesuai syari’ah untuk masyarakat penghafal qur’an, duafa dan masyarakat yang terkena bencana. Untuk mengaplikasikan
80
Hasil Wawancara dengan Bapak Khori (General Marketing Quis PPPA Daarul Qur’an), Pada Tanggal 21 September 2016.
60
tujuan tersebut maka PPPA Daarul Qur’an membuat rumusan strategi fundraising hewan qurban. Adapun rumusan strategi sebagai berikut: 1) Strategi Qurban Perorangan Qurban perorangan merupakan strategi dengan melayani setiap calon pengqurban yang ingin berqurban dengan hewan qurban pilihan yang dikelola professional. a) Strategi KB (Kurban Berencana) KB (Kurban Berencana) merupakan program untuk mempermudah masyarakat untuk berqurban. masyarakat bisa merencanakan keuangan ibadah qurban sedini mungkin, dengan menabung atau mencicil harga setiap hewan qurban. memberikan kemudahan untuk berqurban di setiap tahunya. b) Strategi media sosial Strategi media sosial ini merupakan strategi untuk menghadirkan lebih dekat dengan masyarakat yang ingin berqurban, sehingga masyarakat bisa mendaftarkan hewan qurban yang di inginkan, dan langsung melakukan transaksi pembayaran. 1. Paytren Paytren merupakan komunitas bisnis online milik ustad Yusuf Mansur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia,
dalam
melakukan
berbagai
bentuk
kemudahan transaksi pembayaran (listrik, pdam, pulsa, pln, tiket pesawat dan semuah bentuk transaksi program di Daarul Qur’an)
61
secara realtime, tanpa antri dan hemat waktu. Semuanya serba mudah, cepat dan efisien. 2. Website QUIS PPPA Daarul Qur’an Merupakan website yang berisi informasi dan promosi berqurban setiap tahunya dan juga bisa mendaftar sebagai calon pengqurban, baik dengan program KB (Kurban Berencana) ataupun Cash. c) Strategi pembukaan gerai atau kampung qurban Pembukaan gerai atau kampong kurban merupakan strategi yang menghadirkan gerai-gerai atau kampung qurban di setiap lokasi keramaian. Seperti Supermarket atau Mall, Rumah Sakit, perkantoran dan setiap pengajian Ust. Yususf Mansur 2) Strategi Qurban perusahaan atau kolektif staff dan karyawan Qurban perusahaan atau kolektif staff dan karyawan merupakan strategi yang menagajak perusahaan atau kolektif staff dan karyaman untuk ikut berkurban secara bersamaan dalam satu istitusi atau organisasi 3) Strategi Qurban Event (Tamasya Qurban) Merupakan strategi promosi berupa event yang berisi informasi tentang program-program kemudahan dalam melaksanankan ibadah qurban kepada masyarakat. Merupakan strategi yang mempromosikan berqurban dan pelaksanaan ibadah qurban, sehingga peserta dapat memilih kualitas hewan yang terbaik dari segi syar’i dan kesehatannya dalam melaksanakan qurban setiap tahunya.
62
4) Strategi Laporan Qurban Laporan pada setiap kegiatan merupakan hal yang harus dibuat, salah satu faktor suksesnya sebuah kegiatan adalah laporan, sebagus apapun kegiatan jika laporan nya tidak ada, maka tidak akan dipercaya oleh masyarakat. Laporan penyaluran hewan qurban merupakan salah satu hal inti. Mengingat yang dikelola adalah amanah umat maka sebuah laporan menjadi keharusan bagi pengurus yang dipertangungjawabkan kepada pequrban. PPPA Daarul Qur’an sangat mementingkan laporan ini guna memberikan kepuasan kepada pengqurban bahwa amanahnya sudah dijalankan sebaik mungkin. Adapun Model kerjasama dalam strategi Fundraising 1. Kemitraan (partnership) dengan lembaga/perusahaan/korporat local dan global untuk menghimpun hewan. 2. Melakukan camping, publikasi dan edukasi melalui televise, radio, Koran, media online, flyer dan poster dalam penghimpunan qurban istimewa PPPA Daarul Qur’an 3. Membuat even pertemuan dengan calon pengqurban/masyarakat secara luas di masjid-masjid, sekolah, komunitas informal, perusahaan, dan lain-lain untuk dapat presentasi qurban istimewa. 4. Kemudahan pendaftaran qurban melalui transaksi online di website: www.quis.or.id
63
5. SMS Broadcast, twitter, Black Berry untuk memudahkan sosialisasi dan pendaftaran qurban melalui telepon dan hard ware lainnya. 6. Telequrban yang berfungsi untuk melakukan penawaran berqurban melalui telepon. Strategi ini dikhususkan untuk komunikasi masyarakat yang sibuk dan mengandalkan komunikasi melalui telepon 7. Broadcast informasi program via socmed/ twitter/ instagram/ path
B. Implementasi Strategi PPPA Daarul Qur’an Impelementasi strategi sering disebut tahap tindakkan, karena maksud dari implementasi adalah memobilisasi manusia yang ada dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang di rumuskan menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit karena memerlukan kedisplinan, komitmen dan pengorbanan, kerja sama juga merupakan kunci dari berhasil atau tidaknya implementasi strategi. Oleh karena itu sering disebut bahwa implementasi strategi sebuah organisasi adalah tolak ukur dari profesionalitas yang tercemin dari organisasi tersebut Di dalam implementasi PPPA Daarul Qur’an juga mengikutsertakan semua pihak lembaga untuk menjalankan strategi Fundraising hewan qurban, dari pemimpin hingga sampai relawan pun ikut menjalankan strategi ini, tentunya dengan tugas yang berbeda-beda. Adapun implementasi dari rumusan strategi Fundraising hewan qurban adalah sebagai berikut:
64
1) Qurban perorangan Qurban perorangan merupakan strategi dengan melayani setiap calon pengqurban yang ingin berqurban dengan hewan qurban pilihan yang dikelola dengan professional. Gambar 1: Banner Kemudahan Berqurban
Dengan terus berevolusi memberikan kemudahan berqurban kepada maasyarakat dalam melaksanakan ibadah qurban setiap tahunya. PPPA Daarul Qur’an menyediakan layanan transaksi langsung, di gedung quis atau di gerai quis se-JABODETABEK. atau transaksi tidak langsung dengan aplikasi Qurban Online yang bisa download di Play Store dengan menggunakan smart phone dan iOS, Atau mendaftar di website Quis yaitu www.quis.or.id. Lalu dengan
65
kemudahan transaksi pembayaran dengan aplikasi Paytren atau lewat ATM.
a) KB (Kurban Berencana) Layanan quran berencana merupakan sebuah layanan untuk kemudahan pengqurban dalam menunaikan ibadah qurbanya. Layanan ini adalah pembelian hewan qurban dengan cara mencicil harga hewan qurban, sehingga para calon pengqurban bisa menyiapkan hewan qurbanya dari jauh-jauh hari sampai hari raya Idul Adha. Dengan transaksi registrasi melalui website (www.quis.or.id), gerai atau langsung datang ke kantor pusat PPPA Daarul Qur’an. Pada intinya layanan ini hanya memberikan kemudahan bagi para masyarakat yang ingin berqurban namun tidak memberatkan para pengqurban di setiap tahunya karena hewan qurban bisa cicil dari jauh-jauh hari sebelum peaksanan hari raya Idul Adha. Adapun kelebihan dari layanan program ini : a) Hewan qurban berasal dari peternakan yang di berdayakan oleh DAQU Agrotecnhno yaitu program bisnis sosial PPPA Daarul Qur’an. b) Hewan qurban sesuai syariat islam, sehat dan berkualitas. c) Setoran awal Rp. 350,000,- untuk harga seekor hewan kambing atau domba dari nilai harga hewan setiap tahunya.
66
d) Setoran awal Rp. 2,000,000,- untuk harga seekor sapi dari nlai harga hewan setiap tahunya. e) Kemudahan Cicilan harga hewan qurban maksimal jangka waktu mencapai 2 tahun lamanya.
Gambar 2 : Banner layanan KB (Kurban Berencana)
Sejak tahun 2014 hingga tahun 2015 pengqurban yang mendaftar atau regristrasi pada program layanan kurban berencana mencapai 268 pengqurban, dengan jumlah hewan qurban 216 ekor kambing dan 52 ekor sapi. Dan yang telah lunas dan berqurban di tahun 2015 atau 1436 H adalah 216 pengqurban dan telah berqurban, dengan jumlah hewan qurban 178 ekor kambing dan 38 ekor sapi. Lalu pada tahun 2015 jumlah pengqurban yang mendaftar atau registrasi berjumlah 314 pengqurban dengan jumlah hewan qurban 283 ekor kambing dan 21 ekor sapi. Sehingga jumlah calon pengqurban pada tahun 2016 atau
67
1437 H adalah 366 calon pengqurban dengan jumlah hewan qurban 321 ekor kambing dan 45 ekor sapi.
b) Strategi media sosial Strategi media sosial ini merupakan strategi untuk menghadirkan lebih dekat dengan masyarakat yang ingin berqurban, sehingga masyarakat bisa mendaftarkan hewan qurban yang di inginkan, dan langsung melakukan transaksi pembayaran 1. Paytren Paytren merupakan komunitas bisnis online milik ustad Yusuf Mansur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia,
dalam
melakukan
berbagai
bentuk
kemudahan transaksi pembayaran (listrik, pdam, pulsa, pln, tiket pesawat dan semuah bentuk transaksi program di Daarul Qur’an) secara realtime, tanpa antri dan hemat waktu. Semuanya serba mudah, cepat dan efisien. Gambar 3 : Banner layanan PayTren
68
Mungkin lebih tepatnya cara menggunakan paytren bukan cara kerja. Mungkin karena paytren itu mempunyai nilai bisnis ada peluang bisnis paytren yang bisa dijalankan dan juga karena sistem marketing yang menggunakan sistem jaringan atau orang lebih mengenal dengan MLM. dan yang berqurban adalah anggota yang sudah bergabung dalam komunitas bisnis paytren, pendapatan pada tahun 2015 atau 1436 H di dalam pengguna paytren berjumlah 66 hewan qurban dan semuanya berupa hewan kambing. 2. Website QUIS PPPA Daarul Qur’an Merupakan website yang berisi informasi dan promosi berqurban setiap tahunya dan juga bisa mendaftar sebagai calon pengqurban, baik dengan program KB (Kurban Berencana) ataupun Cash. Adapun jumlah pendapatan dari program ini pada tahun 2015 atau 1436 H adalah 947 ekor hewan kambing dan 26 ekor hewan sapi. c) Pembukaan gerai atau kampung qurban Pembukaan gerai atau kampung kurban merupakan strategi yang menghadirkan gerai-gerai atau kampung qurban di setiap lokasi keramaian. Seperti Supermarket atau Mall, Rumah Sakit, perkantoran dan setiap pengajian Ust. Yususf Mansur. Untuk memudahkan para
69
pengkurban dalam mendaftarkan hewan qurban. dengan perolehan jumlah hewan qurban pada tahun 2015 atau 1436 H adalah sebanyak 1098 ekor, yaitu 1031 ekor hewan kambing dan 67 hewan sapi.
Gambar 4 : Gerai atau Kampung Qurban
Adapun lokasi gerai-gerai QUIS (Qurban Istimewa) PPPA Daarul Qur’an: Tabel 2 Lokasi Gerai-Gerai QUIS (Qurban Istimewa) PPPA Daarul Qur’an no
Nama Gerai
Alamat
RSUD Tngerang
jl. Kamal Raya Bumi Cengkareng Indah
2
Pos Tangerang
Jl. Daan Mogot No 11 Tangerang Kantor pPos Tangerangbush 15125A Kompl Bandara N0. 51
3
Plaza Slipi Jaya
Jl. Letjen S. Parman No. 18 Kav.17, Palmerah
1
Logo Puresahaan
70
4
Mall Bale Kota
Jl. Jend Sudirman Km. 10, Tangerang Banten indonesia
5
Tangerang City Mall
Jendral Sudirman No. 1 Cikokol Kec. Tangerang Jawa Baat 15117, Indonesia
6
Toko Buku Wali Songo
Jl. Kwitang Raya, No. 13. Rt. 01/Rw. 07 Kwitang, Jakarta Pusat
Puri Indah Mall
Jl. Puri Agung, Puri Indah kembangan Selatan, Daerah Ibu Kota Jakarta 11610
8
Thamrin City
Jl. Thamrin Bouleward, kebon Melati Tanah Abang Jakarta Pusat
9
Haypermart Karawaci
Jl. Sultan Falatehan Karawaci utara Tangerang Banten
10
Pulo Gadung Trade Center
Jl. Bekasi Raya (Sultan Hamengku Buwono IX) Km. 21 Rwa Terate
11
Grand Mall Bekasi (GMB)
Jl. Jendral Sudirman 1 Bekasi Jawa Barat
12
Bekasi Cyaber Park (BCP)
Jl.k.h Noer Alie No. 177 Kota Bekasi
13
Bekasi Junction
Jl. Ir.H. Juanda kota Bekasi Jawa Barat
14
Summaredon Bekasi
Jl. Bouleward Ahmad yani Blok. M Marga Mulya Bekasi Utara 17142 Indonesia
7
71
15
Depok Town Square (DETOS)
16
Arion Mall
17
Carefour Harapan Indah
18
Carefour Lebak Bulus
19
Carefour Mt. Haryono
20
Carefour Pondok Indah
21
Transmart Cempaka Putih
22
Loppo Kramat Jati
23
Thamrin Square
24
PLaza Bintaro
25
26
Jl. Margonda Raya No.1 Pondok Cina Beji Kota Depok Jawa Barat 16424 indonesia Jl. Pemuda Kav. 3 Jl. Pemuda Kav 3 Rawamangun Jakarta timur
Jl. Harapan Indah Raya Medan Satria Kota Bekasi Jawa Barat 17131 Indonesia Jl. Lebak Bulus Raya No. 8 Jakarta Selatan Jl. Letjen Mt. Haryono No. 63 Daerah Ibukota Jakarta 12770 Indonesia Jl. Cipinang Indah raya No. 2 Cipinang Indah Mall Jl. Letjen Supriapto Cempaka Putih Jakarta Pusat Jl. Raya Bogor Kramat Jati Yogyakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta Indonesia jl. Taman Mini Raya garuda Pinang Ranti Makasar Jakarta Timur 13560 Jl. Bintaro Blok Musholla No. 7 Pondok Aren Tangerang Selatan 15225
Aeon Mall
Jl. BSD Raya Utama Sampora Cisauk Tangerang Banten 15345
Teras Kota
Jl. Pahlawan Seribu Lengkong Gudang Serpong Tangerang Banten 15332
72
Summarecon Serpong
Jl. Gading Srpong Boulevard Pakulonan Barat Kelapa Dua tangerang Banten 15810
28
FX Stayle jakarta
Jl. Sudirman Pintu Sat Snayan Jakarta Pusat DKI Jakarta
29
Plaza Semanggi
Jl. Jendral Sudirman Kav. 50 Jakarta Pusat DKI Jakarta
30
Superindo Mall Cinere
31
Superindo pamulang
32
Giant BSD City
33
Giant Gadng Serpong
34
Giant Poin Square Lebak Bulus
35
Giant Tanab Alpha
27
Jl. Cinere Raya Cinere Mall Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12440 Indonesia Pamulang Permai Blok Sh No. 13 Jl. Pamulang Raya Ciputat banten 15412 Jl. Kapten Soebianto DjojoHadikusumo BlokII-5 Sektor CBD BSD Kawasan II Paramount Serpong Curug Sangerang Pagedangan Kec. Tangerang Banten Jalan R. A. Kartini No.1 Cilandak Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12440 Jl. Joglo raya Rt.0/Rw.3 Joglo Kembangan Kota Jakarta barat
2) Qurban perusahaan atau kolektif staff dan karyawan Qurban perusahaan atau kolektif staff dan karyawan merupakan strategi yang menagajak perusahaan atau kolektif staff dan karyaman untuk ikut berkurban secara bersamaan dalam satu istitusi atau organisasi. Pada program ini PPPA Daarul Qur’an mengajak para perusahan untuk bersinergi pada perayaan hari Idul Adha dengan
73
berqurban di PPPA Daaarul Qur’an. Adapun keuntungan dari perusahan a. Perusahaan 1. Menambah layanan program kepedulian kepada masyarakat 2. Bentuk kepedulian (CSR) kepada layanan sosial masyarakat 3. Value add terhadap perusahaan di bidang agama 4. Mendapatkan report/ laporan pendistribusian hewan qurban istimewa b. Kontraprestasi Pencantuman logo perusahaan, majlis taklim, pengkantoran atau korporate 1. Majalah daqu/ iklan website banner 2. Back drop laporan quis : 1,8x1,3 meter 3. Iklan advertorial di media cetak 4. Kampanye atau publikasi Penyebaran spanduk jalanan, baleho, billboard, spanduk Perolehan pada tahun 2015 pelaksanaan program ini berjalan terdapat 3 perusahan atau instansi yang ikut bergabung dalam kegiatan program ini. Yaitu majelis taklim telkomsel dengan jumlah hewan qurban 20 ekor kambing dan 1 ekor hewan sapi, Lalu Bank penggadaian syariah dengan jumlah hewan qurban 2 ekor sapi limosin, dan extra joss dengan jumlah hewan qurban 1 ekor sapi. Total 20 ekor kambing dan 4 ekor sapi. 3) Strategi Qurban Event (Tamasya Qurban)
74
Merupakan strategi promosi berupa event yang berisi informasi tentang program-program kemudahan dalam melaksanankan ibadah qurban kepada masyarakat. Merupakan strategi yang mempromosikan berqurban dan pelaksanaan ibadah qurban, sehingga peserta dapat memilih kualitas hewan yang terbaik dari segi syar’i dan kesehatannya dalam melaksanakan qurban setiap tahunya. Gambar 5 : Banner layanan Tamasya Qurban
Dari hasil strategi ini, yang berqurban berjumlah 14 ekor kambing dan 1 ekor sapi. Strategi ini juga membantu meningkatkan kepercayan kepada para calon berqurban terhadap hewan-hewan qurban yang di kelola oleh DAQU Agrothecno. Dengan datang langsung ke tempat pertenakan pusat hewan kambing dan sapi di daerah sukabumi. 4) Membuat Laporan Qurban
75
Untuk menjaga kepercayaan masyarakat. PPPA Daarul Qur’an membuat dua model report qurban, pertama report cepat dan kedua report lengkap. Report cepat ini dikirimkan via sms langsung setelah hewan kurban tersebut disembelih dan diqurbankan, report melalui sms. Untuk menambah keyakinan pequrban, PPPA Daarul Qur’an membuat dan memberikan report lengkap kepada pengqurban yang berisi foto-foto penyembelihan atau penyaluran hewan qurban tersebut dilakukan, laporan atau report lengkap tersebut melalui POS Indonesia ataupun email. Laporan lengkap ini. Gambar 6 : Laporan Qurban
C. Evaluasi Strategi PPPA Daarul Qur’an Langkah selanjutnya setalah rumusan strategi diimplementasikan menjadi sebuah langkah adalah evaluasi. Evaluasi sangat dibutuhkan
76
untuk melihat seberapa berhasilnya strategi yang sudah kita rumuskan lalu dimplementasikan. Semua pihak terkait dalam evaluasi strategi ini, baik itu pequrban, penerima manfaat dan tentunya PPPA Daarul Qur’an itu sendiri. Pengqurban memberikan evaluasinya berupa kritikan maupun saran kepada PPPA Daarul Qur’an mengenai layanan-layanan yang diberikan kepada pequrban. Hal ini tentu nya membuat PPPA Daarul Qur’an selalu memperbaiki layanannya untuk umat. Penerima qurban turut serta untuk evaluasi strategi ini, tetapi kedua pihak tersebut hanyalah menjadi penasehat bagi lembaga, yaitu memberikan saran dan kritik ataupun nasehat kepada PPPA Daarul Qur’an. Pelaku utama dalam evaluasi ini tentunya PPPA Daarul Qur’an. 1. Di dalam meninjau factor external dan internal yang menjadi dasar strategi sekarang, Quis PPPA Daarul Qur’an harus meningkatkan inovasi-inovasi strategi dan menyesuaikan faktor-faktor pendukung strategi bagi Quis PPPA Daarul Qur’an baik factor external dan internal di dalam pembutaan strategi setiap tahunya. 2. Lalu selanjutnya mengukur presentasi dan membandingkan jumlah perolehan hewan qurban Quis PPPA Daarul Qur’an pada tahun 2015 dengan target pencapain hewan qurban yaitu berjumlah 10.000 hewan qurban. Melihat hasil yang di peroleh pada tahun 2015 yang hanya mencapai 23,9% dari 100% target utama strategi.
77
3. Di dalam mengambil tindakan korektif atas meninjau hasil presentasi pendapatan dengan target utama, Quis PPPA Daarul Qur’an lebih meningkat perolehan hewan qurban pada tahun 2015 di bandingkan dengan jumlah perolehan pada thun 2014. Hal ini menjadi salah satu factor bahwa strategi penghimpunan hewan
qurban
pada
tahun
2015
lebih
meningkatkan
keberhasilan jumlah perolehan. Dengan melakukan empat langkah strategi tersebut, pada tahun 2014 PPPA Daarul Qur’an menyalurkan hewan qurban sebanyak 1069 ekor kambing dan 225 ekor sapi, dan pada tahun 2015 sebanyak 2256 ekor kambing dan 136 ekor sapi. Tabel 3: Jumlah Hewan Qurban Yang Disalurkan Jumlah
Tahun
No 1
2 3
Total
Kambing
Sapi
2014
1069
225
1294
2015
2256
136
2392
Nama Program
Pendapatan Kambing Sapi
Total
Qurban Berencana KB (Kurban Berencana) Gerai Paytren Website
178 1031 66 947 20
38 67 26 4
216 1098 66 973 24
Tamasya Qurban
14 2256
1 136
15 2392
Qurban Perusahaan Event Total
78
Tabel 4: Jumlah Pendapatan Hewan Qurban Di tahun 2015
D. Analisis
Setiap (OPZ) Organisasi Pengelola Zakat pasti mempunyai Strategi tersendiri di dalam kegiatan menghimpun dana atau fundraising, khusunya (OPZ) Organisasi Pengelola Zakat PPPA Daarul Qur’an yang saya teliti. Menghimpun dan dan sumber daya lainya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau pun pemerintah) yang akan di gunakan untuk membiayai program dan kegiatan (OPZ) Organisasi Pengelola Zakat, Dari prolehan seorang muzakki kepada seorang mustahik. PPPA Daarul Qur’an yang lebih dikenal dengan pesantren tahfiznya di bawah pembinaan Ustadz Yusuf Mansur, mempunyai strategi sendiri dalam melakukan kegiatan fundraising hewan qurban. Dengan melihat peluang kegiatan pemotang hewan qurban yang pasti akan di lakukan setiap tahunya pada hari raya Idul Adha hingga akhir zaman,
79
mayoritas masyarakat penduduk Negara Indonesia beragama Islam dan di tambah lagi factor internal yaitu (jamaah Ust. Yusuf Mansur, santri pesantren Daarul Qur’an beserta wali santri, dan karyawan atau pengurus yayasan Daarul Qur’an). Yang menjadi kekuatan dan peluang PPPA Daarul Qur’an tersendiri. Mendorong semangat untuk terus mengsyiarkan ibadah qurban lewat empat program fundraising, yaitu qurban perorangan (KB, pembukaan gerai, dan Via Website), qurban perusahaan atau kolektif karyawan, qurban event, dan pembuatan laporan qurban, dengan target 10.000 hewan qurban untuk mustahik.81 Target tersebut adalah sebagai motivasi untuk para karyawan dan relawan PPPA Daarul Qur’an, untuk terus bersemangat dan ikhtiar dalam menjalakan kegiatan penghimpunan atau fundraising hewan qurban hingga mencapai target tersebut. Namun, pencapaian pada tahun 2015 hanya 2392 hewan qurban yang di peroleh dengan jumlah 2256 ekor hewan kambing dan 136 ekor hewan sapi. Dengan presentsi 23,9% pendapatan dari 100% target kegiatan penghimpunan. Hasil ini menjadi koreksi tersendiri bagi PPPA daarul Qur’an untuk terus berinovasi dalam melakukan kegiatan fundraising atau pemghimpunaan hewan qurban pada setiap tahunya. Lalu Elektabilitas (kepercayaan) dan akuntabilitas (tangung jawab) adalah menjadi kelemahan dan kekurangan (OPZ) organisasi pengelola zakat PPPA Daarul Qur’an dalam melakukan kegiatan fundraising hewan qurban menurut peneliti tersendiri. Dan tidak hanya menjadi satu-satunya organisasi pengelola zakat di Negara Indonesia, seperti Dompet Duafa, 81
Hasil Wawancara dengan Bapak Khori (General Marketing Quis PPPA Daarul Qur’an), Pada Tanggal 21 September 2016.
80
Alazhar Peduli Uamat, Rumah Zakat dan sebagainyya. Menjadi ancaman tersendiri bagi PPPA Daarul Qur’an melakukan Fundraising hewan qurban dan menimbulkan daya saing antar lembaga dalam terus berlomba-lomba dalam melakukan inovasi fundraising.
Adapun mekanisme penyaluran hewan qurban adalah sebagai berikut: a) Seorang penerima qurban mendapatkan satu bingkisan yang berisi 1Kg daging. b) Penerima qurban merupakan mustahik yang sudah didata terlebih dahulu oleh PPPA Daarul Qur’an yang diwakilkan oleh kordinator area. c) Kriteria penerima qurban : dhuafa, janda, yatim, masyarakat desa yang kekeringan, masyarakat desa rawan gizi dan masyarakat desa yang terkena bencana alam. d) Satu kordinator area mencakup 1 desa. e) Untuk 1 desa, diberikan 2 sampai 5 ekor kambing atau 1 ekor sapi (disesuaikan dengan jumlah penerima). f) pendistribusian untuk daerah pulau jawa dan Sumatra hewan kambing dan sapi, daerah lainya hewan sapi (karena hewan kambing sangat rentan kesehatanya terhadap jarak yang terlalu jauh).
81
g) Penyembelihan dan pembagian hewan qurban diawasi oleh kordinator area PPPA Daarul Qur’an. h) Kordinator area merupakan pihak PPPA Daarul Qur’an. i) Kordinator area bertanggung jawab penuh atas penyaluran hewan qurban yang menjadi tanggung jawab areanya. j) Kordinator area merupakan orang yang faham tentang syariat qurban, sehingga dia bertanggung jawab atas berjalannya ibadah qurban sesuai syariat Islam.
Gambar 7 : Banner Peta Sebaran Distribusi hewan Qurban
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan tentang strategi fundraising dalam meningkatkan penerimaan hewan qurban, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: PPPA
Daarul
Qur’an
menerapkan
empat
strategi
dalam
menggalang penerimaan hewan qurban, diantaranya adalah: 1) Strategi qurban perorangan a) Strategi KB (Kurban Berencana) b) Strategi pembukaan gerai c) Strategi media sosial 1. Paytren 2. Website 2) Strategi qurban perusahaan 3) Strategi event (tamasya qurban) 4) Strategi laporan qurban Tahap implementasi atau penerapan strategi adalah dengan mengedukasi para pelaksana dengan cara-cara menjadi pembisnis yang benar serta menjalankan prinsip yang telah di contohkan oleh Nabi Muhammad hingga bagaimana cara mengelola Usaha yang mengundang keberkahan. Mereka diajarkan menjadi pengusaha yang jujur, dan amanah yang selalu mempertimbangkan halal dan haramnya hasil usaha dan teteap istiqomah di dalam pelaksanan penghimpunan hewan qurban. Meskipun di
82
83
dalam penerpan strategi masih terdapat beberapa kekurangan, seperti setiap pembagian pekerjaan lebih maksimal dengan di tambahnya jumlah pengurus dan tidak ada yang berperan ganda. Sehingga membuat daya jangkau PPPA Daarul Qur’an belum maksimal dalam melaksakan aktifitas fundraising. Hasil evaluasi strategi fundraising ini adalah di lihat dari berbagai jenis strategi yang telah di lakukan dan PPPA Daarul Qur’an sudah terlihat kemajuan yang cukup signifikan secara konsep dan pelaksananya strategi ini memiliki cara sendiri dalam penghimpunan. dengan menerapkan strategi langsung (direct) melalui program dan strategi tidak langsung (indirect) melalui iklan, penyebaran brosur, majalah, media sosial, media elektronik dan non elektronik. Yang memiliki peranan yang sangat penting, karena strategi sangat terkait dalam menentukan bagaimana suatu lembaga menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan keadaan sekeliling, terutama pada lembaga-lembaga ZISWAF lain yang terus berinovasi.
B. Saran PPPA Daarul Qur’an harus terus bereksplorasi sehubung dengan banyaknya pesaing lembaga sejenis agar lembaga nirlaba selalu transparan, amanah, akuntebel dan professional. Walaupun secara hasil pengumpulan hewan qurban mengalami peningkatan, namun fundraising yang di lakukan PPPA Daarul Qur’an masih perlu di tingkatkan, agar
84
strategi fundraising PPPA Daarul Qur’an mampu mencapai target secara optimal. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran dalam upaya meningkatkan penerimaan hewan qurban pada PPPA Daarul Qur’an, Yaitu: 1) Menambah jumlah pengurus agar setiap pembagian pekerjaan lebih maksimal dan tidak ada yang berperan ganda 2) Meningkatkan kualitas layanan-layanan yang sudah berjalan. 3) Membuat layanan qurban yang lebih produktif, seperti daging qurban menjadi kornet atau abon. 4) Meningkatkan sosialisasi dan komunitas terhadap masyarakat untuk berqurban melalui PPPA Daarul Qur’an 5) Meningkatkan kerjasama yang lebih lagi dengan instansi atau lembaga agar bisa menambah jumlah donator atau muzaki. 6) Membuat laporan hasil penerimaan hewan qurban yang mudah di akses oleh orang yang berqurban dan diaudit dengan akuntan publik.
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur’an, 1971). Ahmad ibn Hanbal, Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad ibn Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad ibn Hanbal, Juz 3, Hadis Nomer 2050, (Beirut : Dār Fikri,1991). Al- Imam Al-Hafiz Abi Isa Muhammad bin Isa Al-Tirmidzi, Sunan Al-Tirmidzi, Hadis Nomer 1493 (Beirut: Dar al-Arabi al-Ilmiyyah, tt). Aliy As’ad, Terjemah: Fathul Mu’in, Jilid 2 (Kudus:Menara Kudus, t.th.). Ibnu Hajar al-Atsqolani, Bulug al-Maram, Bab al-Udhiya, Hadis nomer 1374 (Indonesia, Dar Ihya al Kutub al Arabiyyah, t,th). M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya Ilahi Hidup Bersama Al-Qur’an (Cet.1; Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007). Muslim bin al Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Shohih Muslim, Juz 3, Kitab alUdhiyya , Hadis Nomer 1977( Beirut, Dār Ihya, t.th )No.1 (Juni 2013) Dahlan, Abdul Azis, “Kurban,” dalam Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 3 (Cet.5; Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 2001). Abdul Muta’al Al-Jabari, Cara Berkurban, alih bahasa Ainul Haris, Cetakan I, (Jakarta:Gema Insani Press, 1994). April Purwanto, Manajemen Fundraising bagi organisasi pengelola Zakat, (Yogyakarta:Teras, 2009, cet ke-1. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta, Rineka Cipta, 2010), Cet-14. Dewan Redaksi Enslikopedi Islam, “Kurban,” dalam Enslikopedi Islam, Jilid 3 (Cet.4; Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 2002). David, Fred R, Manajemen Strategi, Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2004), Edisi 9. H.M D jamal Doa, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi Kemiskinan, (Jakarta:KORPUS, 2004). Hasanudin, “strategi fundraising Zakat dan Wakaf,” Jurnal Manajemen Dakwah,
85
86
Warsito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995). Umar Husein, Strategi Management in Action (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001). Rahmat, Jalaludin, Islam Aktual: Refleksi Sosial Seseorang Cendekiawan Muslim, Cetakan IX, (Bandung: Mizan, 1996). Lawrence R. Jauch dan william F. Glueck, Manajemen Strategis dan kebijakan perusahaan (Jakarta : Erlangga, 1998). Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. Ke-11. Norton Michael, Menggalang Dana (Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2002). Salim Peter, Salim’s North Collegiate Eanglish-indonesia Dictionary, (Jakarta: Modern English Press, 2000). PPPA Daarul Qur’an, company Profile PPPA Daarul Qur’an (Jakarta). Pusat bahsa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Qur’an), Pada Tanggal 21 September 2016. S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001). Sabiq Sayyid, Fikih Sunah, Penerjemah Kamaluddin A. Marzuki, Jilid 13 (Cet. 3; Bandung:Alma’arif, 1993). Setyarso Iqbal, Manajemen Zakat Berbasis Korporat, Kiprah Lembaga Pengelola Zakat Pulau Sumatra, (Jakarta: Khairul Bayan, 2008). Sugiono, Metode Penulisan administrasi, (Bandung : penerbit al-Fabeta, 2005), Cet, ke-12. Sukristono, Perencanaan Strategi Bank, (Jakarta: PT Dhasa Warna, 1992). Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (Bandung : Sinar Baru, 1990). Supriono, Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis (Yogyakarta : BPFE, 1985). Sutrisno Hadi, Metodologi Riset II (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1984).
87
Syafi’i Hadzami, Taudihul Adillah, Jilid 6 (Jakarta, PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, 2010). Warren, J. Keegan, Manajemen Pemasaran gelobal, Terjemahan Alexander Sindoro &Tanty Syahlena tarigan, MM., (Jakarta, PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2003), Edisi 6. Yunus Mahmud, Kamus Arab - Indonesia, (Jakarta: PT.Hidakarya Agung, 1972) Zen Muhammad, dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta:Centre for Entrepreneurship Developmen,2005).
Sumber Internet http://quis.or.id/modul.php?fl=laporan_distribusi_1434&mnow=4&noside https://twitter.com/QUIS_DAQU?ref_src=twsrc%5Etfw https://www.facebook.com/QuisDaqu500311/photos/ :http://fatihalam.blogspot.com/2016/09/evaluasi-strategi.html.
KEMENTERIANAGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERT (UIN) S YARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKUUTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKAST Telp./Fax: (62-21) 7 4327 2a I Ernail: fidkom@uinj kt. ac. id
Jl. Ir. H. JuandaNo.95, Ciputat l54lZ,Indonesia Website : www.fidkom.uinj kt.ac. id
: Un.O1/FS/PP.00.91272112016 Nomor Lampiran : Hal
:
Jakarta, 5 Agustus 2016
Izin Penelitian (Skripsi)
Kepgda Yth,
r:rn fffp:,',Baawt, $t l errrpat
As s a I o m u' al ai kunt
l{r. iVb.
Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Kornunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nrenerangl
:
M. I(emal Saputra
Nama
Nornor
i11r053000009
Poi
Semester J urusanlProd
XI (SEbelas) Mana-|ernen Daku'ah/M H U Jaliafta, l6 September I 993
i
Tempat/Tgl. L,ahir Alamat Telp.
Jl. H. Usman
I
MerLryung Limo Depok
08988566522
adalah benar rlahasisu,a Fal
Sehubungan dengan
itu,
d
imohon k iranya
Denril
saI
aru u' a I ai ku
m lt i", tfrb. Dekan
MAn 303 r q04 Tenrbusan : L Wakil Dekan Biriarrg,Ai
7 47 03 5l
7
ffiws#s. QURftArL rSYlr*!LtlrA
DnnRUL QtJR'Rtrt
\';t\ir\.rtl [);r;rtrtl (-)rrr itl) \u\iitttitlir
Tangerang, 21 September 2016
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa Nama
M. Kemal Saputra
NIM
I I 1 1053000009
Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Jurusan
Manajemen Dakwah
Universitas
UIN Syarif l{idayatullah Jakarra
:
Telah selesai melakukan penelitian di QUIS (Qurban Istimewa) pppA Daarul eur,an, terhitung mulai tanggal 5 Agustus 2016 sampai dengan 21 September 2016 untuk memperoleh data dalam rangka peny-usunan skripsi yang berjudul "strategi Fundrising Dalam Meningkatkan Penerimaan Hewan Qurban Pada PPPA Daarul Qur'an". Terima Kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
$-
Khori Ainul Yakin GM Quis PPPA Daarul Qur,an
HASIL WAWANCARA
Nama
: Khori Ainul yakin
Jabatan
: General Managemen QUIS PPPA Daarul Qur’an
Tempat
: Graha Daarul Qur’an CBD Ciledug
Tanggal
: 21 September 2016
Waktu
: 13:40 WIB
1. Strategi apa yang di terapkan pada PPPA Daarul Qur’an dalam menghimpun hewan qurban? Jawaban: Strategi Fundraising hewan qurban yang ada di PPPA Daarul Qur’an itu, dikhususkan dengan namanya program Qurban Istimewa Atau Quis yang di dalamnya ada Aqikah dan qurban. Ini masuk pada program bisnis sosial di PPPA Daarul Qur’an. Strategi fundraising hewan qurban yang kami gunakan itu ada dua macam secara langsung dan tidak langsung, maksudnya adalah strategi yang ketemu langsung dengan seorang pengqurban atau jemput bola baik pengqurban individu atau kelompok yaitu perusahan atau sebuah organisasi dan semacamnya. Yang tidak langsung kami membentuk kelompok yang bergerak dalam media sosial atau media elektronik yang berisis informasi berqurban dan mempromosikan kemudahan atau keistimewaan berqurban kami. Maka di khususkan di antaranya qurban perorangan dengan kemudahan berqurban biaya di cicil yaitu KB (Kurban Berencana), lalu qurban melalui geraigerai yang berkerja sama dengan mitra-mitra seperti supermarket dan tempat keramaian lainya, dan terakhir bisa lewat website kami Selanjutnya qurban perusahaan yaitu kami www.quis.or.id. mempromosikan kepada perusahaan-prusahaan untuk berqurban kepada kami. Lalu qurban event yaitu mengadakan sebuah event pertemuan kepada masyarakat lewat tamasya qurban sekaliqus mengenal lebih dalam hewan-hewan qurban yang kami kelola mandiri dan juga ada yang bermitra dengan peternak. Dan yang terakhir adalah membuat laporan qurban yang bertujuan untuk melaporkan hasil hewan qurban yang di qurbankan dari seorang pengqurban. Sekaligus menambah kepercayaan kepda seorang pengqurban
2. Bagaimana implementasi strategi fundraising hewan qurban PPPA Daarul Qur’an? Jawaban: Seperti nama strateginya, implementaasi strategi fundraising langsung kami menghadirkan gerai-gerai atau bisa datang langsung ketempat kantor PPPA Daarul Qur’an ini. Dan yang starategi fundraising hewan qurban yang tidak langsung bisa melihat dan mendaftar perkembangan programprogram kami lewat media sosial atau media elektronik. Dan harus sesuai dengan pelayaan yang memuaskan kepada para calon pengqurban agar terlayani dengan puas dan bangga melakukkan ibadah qurban dengan kami 3. Bagaimana Evaluasi Fundraising hewan qurban yang telah di terapkan PPPA Daarul qur’an? Jawaban: Evaluasi dalam meningkatkan dan mengkoreksi kinerja kami setiap tahunya yaitu memberikan laporan kepada pengqurban, Melaksanakan dan mengevaluasi strategi,Mengevaluasi kerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan sebagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan didalam pelaksanaannya. Memperbaharui rumusan dan pelaksanaan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis yang ada. Sehingga pada perayaan pesta hewan qurban kemari di tahun 2016 kami mempromosika pelayanan baru yaitu jemput qurban dan qurban lewat aplikasi smartphone. Semuah ini untuk mendekatkan diri dan memberi kemudahan kepada para calon-calon pengqurban.
Pewawancara
M.kemal
Tanggerang, 21 september 2016 Narasumber
Khori Ainul Yakin
Wawancara dengan meneger Fundraising Lembaga PPPA Daarul Qur’an
Strategi Indirect atau tidak langsung melalui Media Elektronoik dan cetak
Gambar Mempromosikan Quis di Media sosial Twitter dan Facebook
Gambar Mempromosikan Quis di Majalah Quis PPPA Daarul Qur’an
Gambar mempromosikan Program KB (Kurban Berencana) Quis Di media sosial
Gambar Transaksi Pemesanan Hewan Qurban lewat media sosial Whats Up
Gambar Formulir pendaftaran Pembelian Hewan Qurban
Strategi Direct atau langsung
Gambar Gerai Qurban atau Kampung Qurban di Supermarket atau Mall
Gamabar Transaksi Pendaftaran dan pembelian Hewan Qurban lewat Gerai
Laporan Qurban
Gamabr Laporan Distribusi hewan qurban kepada Pengqurban
Gambar Laporan Distribusi Hewan Qurban Kepada Masyarakat penduduk Gaza
Gambar Laporan langsung Dengan Para Pengqurban Lewat media Whats Up
Gambar Laporan Distribusi Hewah Qurban kepada Pengqurban
Gambar Pembuatan Laporan distribusi Hewan Qurban Lewat Media sosial (twitter)
Jumlah Rekapitulasi pendapatan hewan qurban pada tahun 2014 lewat Media sosial
Jumlah Rekapitulasi pendapatan hewan Qurban pada tahaun 2015 lewat media sosial