84
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
85
STEPPING UP TO NEW LEVEL
Menghadapi makro ekonomi yang mulai membaik di tahun 2016, PT Grand Kartech Tbk, senantiasa melakukan adaptasi terhadap kondisi pasar, serta melakukan efisiensi dalam internal organisasi sehingga kinerja Perseroan ditahun 2016 lebih baik dari tahun sebelumnya. Facing macro-economic that was getting better in 2016, PT Grand Kartech Tbk, has adapted itself to market condition as well as focused on efficiency among internal organization, thus impacted to performance of the Company in 2016, better than last year.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
1
Daftar Isi
ikhtisar keuangan penting
Table of Contents
3
IKHTISAR KEUANGAN PENTING SUMMARY OF FINANCIAL HIGHLIGHTS
5
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT Laporan Dewan Komisaris 6 Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi 8 Board of Directors’ Report
financial highlight
TINJAUAN OPERASIONAL
33 OPERATIONAL REVIEW
Sumber Daya Manusia
34 Human Resources
Manajemen Resiko
37 Risk management
41
INFORMASI Perseroan
11 CORPORATE INFORMATION 13 16 17 18 20 21
Riwayat Singkat Perseroan Corporate Brief History Visi, Misi Vision and mission Tonggak Sejarah Milestone Struktur Organisasi Organizational structure Anak Perusahaan Subsidiary Profil Dewan Komisaris dan Direksi Profile of Board of Commissioners and Directors
TATA KELOLA PERUSAHAAN
49 CORPORATE GOVERNANCE
No
Dewan Komisaris dan Direksi
65 69
INFORMASI UNTUK INVESTOR
70
Ikhtisar Kinerja Saham
28 Summary of Stock Performance
72
79
Komite Audit Audit Committee Sekretaris Perusahaan Corporate secretary Audit Internal Internal audit Penerapan Atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Application of the Code of Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
31 DESEMBER 2016
2015
Descriptions
2014
1
Penjualan / Pendapatan Usaha
312,547
283,206
286,048
Net Sales/Revenue
Laba (Rugi) Kotor
110,954
93,676
130,964
Gross Profit
3
Jumlah Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali
826
(7,625)
31,335
Total Net income Attributable to the Owner of the entity and non-contolling interes
4
Total Laba (Rugi) Komprehensif
1,576
(6,825)
34,057
Total Comprehensive Income
5
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendalian
1,576
(6,825)
34,057
Total Comprehensive income Attributable to the owner of the entity and noncontolling interest
1
(7)
35
Rapat Umum Pemegang Saham
55 Board of Commissioners and Directors
Uraian
2
51 General Meeting of Shareholders
27 INFORMATION FOR INVESTORS
Komposisi dan Profil Pemegang Saham 29 Composition and profile of shareholders Infromasi Pemilik Saham 29 Shareholders Information Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal 31 Supporting Institutions and Professionals of the Capital Market
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS Produksi 42 Production Pemasaran 43 Marketing Kinerja Keuangan 45 Financial Performance
In millions of dollars unless otherwise stated
Dalam jutaan rupiah kecuali disebutkan lain
6
Laba (Rugi) Per Saham
7
Jumlah Aset
598,711
533,538
480,333
Total Assets
8
Jumlah Liabilitas
420,562
356,965
293,936
Total Liabilities Total Equities
Earnings Per Share
9
Jumlah Ekuitas
178,149
176,573
183,398
10
Rasio Laba (Rugi) terhadap Jumlah Aset
0.14%
-1,43%
6,52%
Net Income to Total Assets Ratio
11
Rasio Laba (Rugi) terhadap Ekuitas
0.46%
-4,32%
17,09%
Net Income to Total Equities Ratio
12
Rasio Laba (Rugi) terhadap Pendapatan
0.26%
-2,69%
10,95%
Net Income to Revenue Ratio
13
Rasio Lancar
1.12
1,51
1,48
14
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
236.07%
202,16%
160,27%
Liabilites to Equities Ratio
15
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset
70.24%
66,91%
61,19%
Liabilites to Total Assets Ratio
Current Ratio
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN
80 KOMISARIS DAN DIREKSI
STATEMENT LETTER OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
2
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
3
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Laporan Dewan Direksi Board of Directors’ Report
5 4
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
5
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Report
Kinerja Perseroan Tahun 2016
Company Performance in 2016
Melalui ragam produk yang dimiliki Perseroan seperti: boilers, customize machineries, and servis yang dimiliki oleh Perseroan, sehingga ditengah kondisi permintaan untuk industri di sektor privat yang masih kurang, perusahaan mampu cepat bermanufer melakukan:
Through range of products such as: boilers, customized machineries, and services owned by the Company, in the condition where the demand from private industries was still low, the Company was able to conduct a quick manuever to do:
•
•
•
HADI SUTARDJA
Komisaris Utama | President Commissioner
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear respected shareholders,
Kami Dewan Komisaris PT. Grand Kartech Tbk (Perseroan) mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karuniaNya sehingga kita dapat melewati tahun 2016 dengan baik, dan juga apresiasi kami kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya kepada Perseroan.
The Board of Commissioners of PT. Grand Kartech Tbk (the Company) would like to express our gratitude to the Almighty God, who has given us his bless so we could pass 2016 very well, and also our appreciation to everyone who has given their contribution to the Company.
Perkembahan Bisnis Sepanjang 2016
Economic and Business Development in 2016
Dari indikator makro ekonomi menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2016 lebih baik dari 2015, ditandainya dengan kenaikan GDP menjadi 5%.
From the macro-economic indicators it is shown that us the condition of Indonesian economyc in 2016 was better than 2015, this was remarked by the increasing of GDP to become 5%.
Namun dampak dari perlambatan ekonomi global terutama China masih memberikan dampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi dalam negeri demikian juga dengan nilai harga minyak yang masih stagnan, sehingga permintaan dari sektor swasta masih kurang. Namun di sisi lain, paket kebijakan pemerintah yang menekankan pada pemerataan pembangunan melalui pengadaan infrastruktur telah memberikan peluang pada Perseroan proyek-proyek baru di perusahaan pemerintah dan juga meningkatkan gairah di industri tertentu yang menopang proyek-proyek infrastruktur tersebut, seperti: cat, gypsum, kertas, dll.
Penetrasi ke proyek-proyek infrastruktur di pemerintah seperti: aspal, bandara, pelabuhan, rumah sakit, dll Paket kontrak servis jangka panjang
•
Penetration to infrastructures project in government such as: asphalt, airport, sea port, hospitals, etc Long-term service contract
Dari segi operational, Perseroan melakukan perampingan atau efisiensi di setiap lini, sehingga diakhir tahun perusahaan mampu mencatatkan laba menjadi Rp 1,5 miliar, dengan total penjualan adalah Rp 312 miliar.
From the operational side, the Company has done downsizing or efficiency in every sector, so in the end of the year the Company was able to record the profit becoming IDR 4.6 billion, with total revenue was IDR 312 billion.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Changes in the Board of Commissioners Composition
Pada 28 Juni 2016, terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris di Perseroan yaitu Bp. I Nyoman Winten menjadi Komisaris Independen berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemengang Saham Tahunan PT. Grand Kartech, Tbk yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH No. 106 tanggal 28 Juni 2016.
On Jun 28th 2016, there was a change in composition of the Board of Commissioners in the Company, Mr. I Nyoman Winten has been appointed as Independent Commissioner based on the deed of Statement of the Annual General Meeting of Shareholders PT. Grand Kartech, Tbk Notary Fathiah Helmi, SH 106 dated June 28, 2016.
Saat ini Perseroan memiliki dua Komisaris Independen dengan diangkatnya Bapak I. Nyoman Winten. Melalui pengalaman beliau yang lebih dari 35 tahun di industri minyak & gas diharapkan mampu memberikan sinergi yang lebih solid bagi Perseroan.
At this moment the Company has two Independent Commissioners with the appointment of Mr. I Nyoman Winten. Through his experiences over these 35 years in the area of oil & gas industry it may contribute to a solid synergy in the Company.
Pandangan atas Prospek Usaha Perseroan yang Disusun oleh Direksi
Overview on the Business Prospect Prepared by the Board of Directors
Sebagai kelanjutan dari kebijakan pemerintah untuk pembangunan infrastrukstur seperti: jalan, bandara, rumah sakit, dll tetap memberikan arti positif bagi Perseroan dan ditambah dengan regulasi pemerintah yang mensyaratkan peningkatan komponen dalam negeri. Sektor industri swasta tetap memberikan kontribusi kepada pendapatan Perseroan, seperti: makanan, farmasi, sement, pertambangan dan lainlain.
As the continuation of the government policy on the building of infrastructures such as: road, airport, hospitals, etc is still giving advantages to the Company; in addition to government regulation requiring improvement of locally made components. Private sector still contributes significantly to the Company’s revenue, such as: food, pharmaceutical, cement, mining, etc.
However, the impact of global economic slowdown, especially China, still gave impact to economic growth rate in our country, and also the stagnant of oil price impact to lack of demand from private sector. Government packaged policy which emphasized to equitable development through building infrastructure has given opportunities on new government projects and also increased enthusiasm in certainty of industries to support the infrastructure projects such as such: paint, gypsum, paper, etc.
Hadi Sutardja
Komisaris Utama | President Commissioner
6
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
7
LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Directors Report
KENNETH SUTARDJA
Direktur Utama | President Director
8
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear respected shareholders,
Secara global dapat digambarkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia membaik dibanding tahun sebelumnya, namun belum memberikan dampak yang signifikan terhadap permintaan dari sektor swasta seperti: otomotif dan pertambangan, sebagai pasar utama Perseroan. Turunnya daya beli masyarakat yang berdampak pada turunnya permintaan untuk kendaraan, sehingga manufaktur untuk industri otomotif tidak banyak melakukan ekspansi kapasitas produksi, demikian juga untuk industri pertambangan, belum meningkatnya harga batu bara dan minyak bumi tidak mendongkrak industri-industri tersebut.
Globally we can describe that Indonesian economic is getting better compared to the previous year, but hasn’t given significant impact to demand in private sector industry such as: automotive and mining, as main market sector of the Company. The decrease in consumers buying power, impacted to decreasing automotive market demand, that there is not much production expansion in the automotive manufacturing sector. Likewise in the mining industry, the stagnan price of coal as well as oil and gas, had not able to drive this economic sector.
Dengan adanya kebijakan pemerintah di bidang infrastruktur, disatu sisi memberikan kesempatan baru bagi Perseroan untuk berpartisipasi dalam pengadaan proyek-proyek tersebut, membuka market baru bagi Perseroan. Pada tahun 2016, Perseroan banyak melakukan penetrasi pasar pada proyek-proyek yang berhubungan langsung dengan pembangunan infrastruktur tersebut, seperti: pelabuhan, rumah sakit, pabrik aspal, perikanan, dan lain-lain.
With regards to government policy for infrastructure, on one hand it has given the Company new opportunity to participate in those projects, and also opened new market for the Company. In 2016, the Company very has done very much market penetration to the projects related directly to development of the infrastructures, such as: ports, hospitals, asphalt, fishery, etc.
Industri-industi yang menjadi pendukung pembangunan infrastruktur, juga mulai bangkit, seperti: cat, gypsum, kertas dan lain-lain juga memberikan kontribusi pada penjualan Perseroan di tahun 2016. Perseroan juga mulai melakukan strategi pemasaran lainnya yaitu lump sum service contract; paket pengadaan pekerjaan yang berdurasi lebih dari satu tahun. Melalui paket pekerjaan tersebut memberikan proyeksi yang lebih akurat pada pendapatan Perseroan di tahun yang akan datang.
Supporting industries to infrastructure have also risen; such as: paint, gypsum, paper, etc. also contributed to the Company revenues. The Company has also developed new market strategy, ie: lump sump service contract; multi year servicing work contract. It gives more accurate future sales projection to the Company.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Di tahun ini kami memperoleh kepercayaan dari Samson Co. Ltd (Jepang), sebagai agent di Indonesia untuk memasarkan produk mereka yaitu: once through boiler, yaitu vertical boiler dengan kapasitas kecil mulai dari 100 kg/hr – 2500 kg/hr. Melalui kerjasama tersebut, melengkapi variance product mix yang saat ini dimiliki oleh Perseroaan disamping horizontal fire tube boiler.
This year we gained trust from Samson Co, Ltd (Japan), as an agent in Indonesia to sell their products, namely: once throught boiler, which is vertical boiler with small size from 100 kg/hr – 2500 kg/hr. Through this cooperation, completed the variance of the Company’s products mix in the boiler sector is improved, besides having horizontal fire tube boiler.
Tahun ini Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 312 milyar, meningkat dari tahun sebelumnya, yang memberikan hasil yang positif dari pada tahun 2016. Perseroan juga mengurangi biaya tetap dengan meningkatkan efisiensi dari operasional.
This year, the Company recorded total sales Rp 312 Billion, an increase from the one in 2016, which resulted in the positive bottom line figure of the financial year. The Company managed to reduce the fixed costs while improving the efficiency of the operations.
Gambaran Prospek Usaha
Overview of Potential Business
Perseroan di tahun 2017 ini senantiasa memiliki ekpektasi yang positif pada pemulihan kondisi perekonomian pada semester kedua.
Our Expectation in 2017, that positive recovery may be experienced starting the second half of the year.
Project untuk pengembangan infrastruktur masih tetap sebagai penggerak gairah industry di dalam negeri. Pengembangan di sektor transportasi dan energi akan tetap mendominasi pendapatan Perseroan. Peningkatan harga di sektor energi, seperti batu bara, akan pasti meningkatkan potesi bisnis Perseroan.
Projects in infrastructure sector are still the driver in local market. Development in the transportation and energy sectors will still dominate our future revenues. Improvement in the energy sector, i.e. Coal, will for sure improve our potential business.
Partisapasi Perseroan pada sektor swasta seperti makanan dan kesehatan, akan tetap menjadi tulang punggung, yang akan tetap memberikan kontribusi pada pendapatan Perseroan.
Our participation in the private sectors such as Food and Healthcare, which have always been our backbone, also will still be our major revenue contribution.
Kenneth Sutardja
Direktur Utama | President Director
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
9
INFORMASI Perseroan
CORPORATE INFORMATION Riwayat Singkat Perseroan Corporate Brief History
Visi, Misi
Vision and Mission
Tonggak Sejarah Milestone
Struktur Organisasi Organizational Structure
Anak perusahaan Subsidiary
Profil Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Profile of the Board of Commissioners and Directors
11 10
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
11
RIWAYAT SINGKAT Perseroan ALAMAT PERUSAHAAN
KANTOR PUSAT / PABRIK HEAD OFFICE / FACTORY
PABRIK FACTORY
Jl. Rawa Bali II No. 7 Pulogadung Industrial Estate Jakarta 13920 Telp. : (021) 460-3701, 460-6420/22/23 Faksimili : (021) 460-3702 Website : www.grandkartech.com Email :
[email protected]
Komplek Surya Cipta, Jl. Surya Madya Kav. I No. 29 G-H Karawang Timur 41361 Telp. : (0267) 863-0320 / 21 Faksimili : (0267) 863-0322
Surabaya : Jl. Jemur Sari No. 15F Surabaya 60237 Telp. : (031) 849-4911 / 841-5183 Faksimili : (031) 849-2807 Email :
[email protected]
KANTOR REPRESENTATIF REPRESENTATIVE OFFICE
Solo: Jl. Arifin, Komplek Ruko Sudirman Square No.10 Solo 57111 - Indonesia Telp. : (0271) 668-790 Email :
[email protected] Bali : Jl. By Pass Ngurah Rai Dewa Ruci No. 1, Kuta, Badung Bali 80361 Telp. : (0361) 747-0473 / 472-6011 Faksimili : (0361) 775-925 Email :
[email protected] Balikpapan : Jl. Sultan Hasanuddin RT 003 Kariangau, Balikpapan Barat 76134 Telp. : (0542) 717-3617 / 883-0077 Fax : (0542) 883-0078 Email :
[email protected]
12
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Brief history of the Company
Perseroan didirikan berdasarkan akta notaris No. 53 tanggal 18 Agustus 1990 sesuai dengan anggaran dasar pendirian Perseroan Terbatas PT Grand Kartech, yang dibuat di hadapan Albertus Sutjipto Budihardjoputra, S.H., Notaris di Bandung. Akta tersebut diatas telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Keputusan No. C2-3800-HT.01.01-TH91 tanggal 9 Agustus 1991 dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dibawah No. 100/Leg/1991 tanggal 26 Agustus 1991 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (”BNRI”) No. 82, tanggal 11 Oktober 1991, Tambahan No. 3566/1991.
The Company was established based on notaries deed of establishment No. 53 dated August 18, 1990 in accordance with the articles of association of the establishment of PT Grand Kartech Company Limited, which was made in the presence of Albertus Budihardjoputra Sutjipto, SH, Notary in Bandung. The deed of establishment has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decree No. C23800-HT.01.01-TH91 dated August 9, 1991 and had been registered in East Jakarta District Court under No. 100 / Leg / 1991 dated August 26, 1991 and was published in the Official Gazette of the Republic of Indonesian (“BNRI”) No. 82, dated October 11, 1991, Supplement to No. 3566/1991.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya perubahan sebagaimana akta “Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Grand Kartech” yang dibuat dengan akta Fathiah Helmi, SH notaris di Jakarta, No 56 tanggal 22 Mei 2013 yang dibuat dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 dan perubahan status Perseroan dari tertutup menjadi Perseroan terbuka.
Articles of Association have been amended several times, including the amendment of deed “Joint Consent Statement of all of Shareholders of Limited Company of PT Grand Kartech” made by notary Fathiah Helmi, SH notary in Jakarta, No 56 dated May 22, 2013 which made in order to adapt to other rules of Bapepam-LK No. Attachment IX.J.1 the Chairman of Bapepam LK No. Kep-179 / BL / 2008 dated May 14, 2008 and the Company’s change in status from a private Company into a public Company.
Anggaran dasar terakhir adalah sebagaimana termaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Grand Kartech Tbk yang dibuat oleh Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta No. 106 tanggal 24 Juni 2015 untuk menyesuaikan dengan peraturan OJK No 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka; Peraturan OJK No 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Komisaris Emiten atau Perusahaan Terbuka; masing masing tanggal 8 Desember 2014.
The last Articles of Association is as stated in the Deed of General Meeting of Shareholders of the Limited Company PT Grand Kartech Ltd made by Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta No. 106 dated June 24, 2015 to conform with the OJK regulation No 32 / POJK.04 / 2014 on the Planning and Organization of the General Meeting of Shareholders of a Public Company; OJK Regulation No. 33 / POJK.04 / 2014 of the Board of Directors and Commissioners of the Issuers or the Public Company;respectively dated on December 8, 2014.
Maksud dan tujuan pendirian Perseroan sesuai dengan anggaran dasar diatas adalah melakukan usaha dibidang perdagangan, jasa dan perindustrian. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan utama dibidang: perdagangan baik lokal maupu ekspor, menjalankan usaha dibidang jasa diantaranya dibidang jasa, mekanikal, sipil, listrik dibidang komunikasi, jasa konsultasi dibidang mekanikal maupun sipil, menjalankan usaha dibidang industri perakitan, pembuatan, perbaikan dan perawatan barang-barang elektrik, elektronik maupun mekanik.
The purposes and the objectives of the Company establishment is accordance with the articles of the association mentioned above were to commit business in trade, services and industries. In order to achieve the goals, the Company can conduct main activities in the trade area locally and as well as export, doing business in services such as mechanical, civil, electrical for communication, consultancy for mechanical as well as civil, operating business assembly, manufacture, repair in industrial and maintenance for electrical goods, electronics and mechanicals.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
13
Usaha Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1991 dengan fasilitas produksi yang sederhana. Namun dalam perkembangan waktu Perseroan dapat meningkatkan volume usaha dan menunjukkan kinerja yang memuaskan dari waktu kewaktu.
The Company began the commercial operations in 1991 with simple production facilities. But along the time the Company increased volume of the business and shown satisfactory performance from time to time.
Seiring meningkatnya pertumbuhan perekonomian dikawasan Jawa Timur dan sekitarnya maka pada tahun 1996 Perseroan melakukan ekspansi usaha dengan membuka representative office di Surabaya. Ekspansi tersebut bahkan melebar ke Bali dan Balikpapan, Kalimantan Timur dimana Perseroan juga membuka representative office disana masing-masing pada tahun 2004 dan 2008.
With the increasing of economic growth in East Java and surrounding, the Company expanded business by opening a representative office in Surabaya in 1996. The expansion was extended to Bali and Balikpapan, East Kalimantan, where the Company opened new representative offices in 2004 and 2008 respectively.
Saat ini, fasilitas produksi Perseroan terdiri dari 2 (dua) unit pabrik, yang terletak di Pulogadung dan Karawang. Total kapasitas produksi Perseroan adalah 4.968 ton/tahun.
Currently, the Company has 2 (two) factories for production, located in Pulogadung and Karawang. The Company total production capacity was up to 4,968 ton/year.
Pemasaran
Marketing
Perseroan memposisikan sebagai perusahaan engineering dan manufacturing yang didukung oleh tim engineering yang kuat, software, fasilitas produksi, jumlah tenaga kerja yang banyak yang memungkinkan Perseroan melakukan perancangan, produksi, pemasangan, uji coba dan komisioning, serta pelayanan purna jual dibawah satu atap. Untuk produkproduk dengan spesifikasi khusus, Perseroan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga untuk tahap perancangan barang/jasa yang akan ditawarkan.
The Company positioned itself as an engineering and manufacturing Company which is supported by a strong engineering team, software, production facilities as well as large number of workers; which allows the Company to design, manufacture, install, test, and service under one roof. For certain products with proprierity technology, the Company will cooperate with third party for design stage of the good/services to be offered.
Secara umum, Perseroan banyak memasarkan produkproduknya ke industri yang memiliki beberapa kriteria pada proses operasional, seperti:
In general, the Company markets the products to various industries which have multiple parameters for its operation such as:
• • • • • • •
• • • • • • •
Proses pemanasan dan/atau pendinginan Proses pengadukan dan/atau pemisahaan Proses pemindahan Proses gasifikasi Proses kompresi dan/atau dekompresi Proses otomatisasi Dll
Industri yang dilayani oleh Perseroan diantaranya: otomotif, farmasi, kimia, hotel, rumah sakit, makanan dan minuman, pertambangan, minyak dan gas, petrokimia, kertas, semen, dan lain-lain.
Heating and/or cooling process Mixing/separation process Material transfer process Gasification process Compression and/or decompression process Automation process Etc.
Some industries which served by the Company such as: automotive, Pharmaceutical, hotel, hospital, food and beverage, mining, oil and, gas, petrochemical, paper, cement, and etc.
Perseroan melakukan penetrasi pasar dengan membagi berdasarkan produk dan karekteristik pasar menjadi 5 segmen/sektor yaitu:
The Company penetrates the market by dividing the products and market characteristic into 5 segments/sectors:
Otomotif
Automotive In the automotive industry, the Company supplies goods/services to automobile manufacturing plants, motorcycles; specifically in the process of painting, oven on the production process. The variances of products are:
Di industri otomotif Perseroan mensuplai barang/jasa ke pabrik pembuatan mobil, motor; lebih spesifiknya pada proses pengecatan, pengeringan, pada proses produksi kendaraan tersebut. Adapun ragam produk yang ditawarkan adalah: • Ruang pengering • Pabrik metal pre-treatment • Ruang pengecatan • Pemasangan robot produksi • Rumah pasokan udara • Sistem sirkulasi pengecatan
Customize
Customize berarti bahwa Perseroan menawarkan barang dan jasa sesuai dengan keinginan dari pelanggan “meet to order”. Karena kadang kala, bahwa untuk perusahaan tertentu membutuhkan barang/jasa yang spesifik/unik untuk proses produksi mereka. Perseroan dituntut untuk mampu mengadopsi kebutuhan pelanggan tersebut dan menterjemahkannya menjadi sebuah barang/jasa. Adapun beberapa ragam produk yang pernah ditawarkan adalah: • Mesin pengering • Conveyor • Mesin pengaduk • Autoclave • Tanki penampungan • Dll
Energi
Sektor energi adalah sebagai basis industri Perseroan. Boiler adalah salah satu produk utama. Setiap industri membutuhkan boiler untuk menjalankan proses produksi mereka. Boiler yang di tawarkan oleh Perseroan memiliki merek yaitu: HOKEN Boiler dan Primatron Boiler. Adapun ragam produk yang ditaawarkan adalah: • Ketel uap (boiler) • Ketel air panas • Generator pemulih uap panas • Pemanas minyak thermal
14
Laporan Tahunan 2016
Oven Painting booth Air supply house
• • •
Metal pre-treatment plant Installation of robotic machine Paint circulating sytem
Customized Customized means the Company offers goods/services upon customers’ requirements “meet to order”. Sometimes, for certain Company specific/unique goods/services are required for their production process. The Company needs to adopt the client’s need/requirement and translate it into goods/services. The variances of products such as: • • •
Dryers Mixers Tanks
• • •
Conveyors Autoclave Etc.
Energy Energy sector is as the bread and butter of the Company. Boiler is one of the main products. Most of industries need boiler to run their production process. Boiler supplied by the Company is under the brand: HOKEN Boiler, and Primatron Boiler. Variance of products such as: • • • •
Steam boilers Hot water boilers Heat recovery steam generators Thermal oil heaters
Minyak & Gas
Oil & Gas For oil & gas market, the Company pretty much supplies the good/services in the oil & gas processing process such as: • Separation • Gas sweetening • Glycol dehydration • Pump skid • Chemical injection skid • Pressure vessel • Shell & tube heat exchanger • Storage tanks • Etc.
Servis
Services The Company has an after sales service team which known as “DoctorBoiler” as a service back up for the boiler offered by the Company. Variance of products such as:
Untuk market oil & gas Perseroan banyak mensuplai barang dan jasa pada proses pengolahan minyak dan gas, seperti: • Proses pemisahan • Proses pemurnian gas • Glycol dehydration • Pompa skid • Chemical injection skid • Bejana tekan • Shell & tube heat exchanger • Tangki penyimpanan • Dll. Perseroan memiliki tim purna jual yang dikenal dengan “DoctorBoiler“ sebagai pendukung dari boiler yang ditawarkan oleh Perseroan. Adapun aktifitas DoctorBoiler diantaranya: • Penyewaan • Pencucian/reparasi/troubleshooting • Kontrak servis • Konversi bahan bakar • Proses pengolahan air & kimia • Audit energi • Spare part & kimia • Dll.
PT Grand Kartech Tbk.
• • •
• • • • • • • •
Boiler Rental Cleaning/repair/troubleshooting Boiler service contract Fuel conversion Water treatment & chemical Energy Audit Spare part & chemical Etc. PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
15
VISI & MISI
MILESTONE
Ditunjuk sebagai Agen tunggal Samson Boiler Jepang untuk pasar di Indonesia. Appointed as sole agent of Samson Boiler Japan for Indonesian market.
Pembukaan kantor representatif Marketing Solo. The opening of Solo Representative Office.
VISION
Penyelesaian pembangunan pabrik Karawang tahap II hingga kapasitas penuh Completion of PT Grand Kartech Construction Plant Phase II into full of capacity.
Menjadi perusahaan pemimpin dibidang teknik dan manufaktur yang berkomitmen sesuai dengan tradisi menghasilkan produk dan jasa yang memuaskan. To become the leading Company in engineering and manufacturing Company committed to a tradition of manufacturing and service excellence.
Pembangunan Pabrik Karawang Tahap I (satu).
MISSION
The Construction Plant of PT Grand Kartech Tbk Phase I.
MOTTO Pengembangan berkelanjutan melalui inisiatif yang tidak pernah berhenti untuk memperbaiki kemampuan merancang, memproduksi, memasang, memeriksa dan jasa purna jual sehingga bisa menyediakan paket yang lebih baik sesuai keinginan konsumen. Sustainable development throughout non-stop initiatives to improve the ability of designing, producing, installing, testing and after-sales services so can provide better service to meet customer’s requirement.
The construction plant of PT Grand Kartech Phase II (two).
Maret 2013, PT Grand Kartech Tbk mengakuisisi PT Prima Jabar Steel.
Membangun dan mempertahankan sumber daya manusia yang berpengalaman dan memiliki kualifikasi yang didukung oleh peralatan canggih, proses fabrikasi dan sistem pengendalian mutu. Develop and maintain experienced and qualified human resources supported by sophisticated equipments, manufacturing process, and quality control system.
Pembangunan Pabrik Karawang Tahap II (dua).
March 2013 PT Prima Jabar Steel was acquired by PT Grand Kartech Tbk.
November 2013, melaksanakan penawaran umum saham perdana. November 2013 PT Grand Kartech listed as public listed Company (IPO) in Jakarta Stock Exchange .
Pembukaan kantor representatif Bali The opening of Bali Representative Office.
Pembukaan kantor representatif Surabaya The opening of Surabaya Representative Office.
Pembukaan kantor representatif Balikpapan The opening of Balikpapan Representative Office.
Berdirinya PT Grand Kartech Tbk. The establishment of PT Grand Kartech Tbk.
Berdirinya Pabrik Mesin Teha merupakan cikal bakal berdirinya PT Grand Kartech Tbk. Pabrik Mesin Teha was established which is the forerunner of the establishment of PT Grand Kartech Tbk.
16
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
17
STRUKTUR ORGANISASI
SHAREHOLDER MEETING
President Director Kenneth Sutardja
President Commisioner Hadi Sutardja
Commisioner Ronald Sutardja
Independent Commisioner Tony Legi
Independent Commisioner I Nyoman Winten Corporate Secretary
Assistance to President Director
Internal Audit
Audit Comitee
Finance & Admin Director Johanes Budi Kartika
Sales & Marketing Director Stefan Muenker
Operational Div Head
HRGA & HSE Div Head
FA & IST Sub Div Head
HRGA & HSE Sub Div Head
Project Coordinator Head
Procurement Dept Head
18
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Engineering Coordinator Head
Construction Coordinator Head
Marketing Advisor
Services Coordinator Head
Sub Div Head for Oil & Gas Power Plant
Sub Div Head for General Industry & Sanitary
Sub Div Head for Services
Sub Div Head for Marketing Support
Sub Div Head for Surabaya Solo Balikpapan Product Manager
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
19
ANAK PERUSAHAAN Subsidiary
PT Prima Jabar Steel (PJS) adalah anak perusahaan Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 99,9% yang didirikan pada tahun 1979. Sesuai dengan akta pendirian perusahaan yang dibuat oleh Notaris Albertus Sutjipto Budihardjoputro SH berdasarkan akta no 2 tanggal 14 Juli 1979.
PT Prima Jabar Steel (PJS) is the Company subsidiary with 99.9% shareholding, which was established in 1979. It is accordance with the Notary deed of establishment Albertus Sutjipto Budihardjoputro SH dated on July 14, 1979.
Sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar PJS, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PJS ialah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, jasa dan industri yang meliputi perdagangan impor dan ekspor, antar pulau/daerah, selanjutnya bertindak sebagai perwakilan, leveransir, agen, grosir, supplier dan distributor dari dalam maupun dari luar negeri;menjalankan usaha di bidang jasa pemborong dalam bidang mekanikal, sipil, listrik dibidang komunikasi, jasa konsultasi dibidang mekanikal maupun sipil, jasa konstruksi, meliputi konstruksi pipa baja dibidang mekanikal maupun sipil, kelistrikan, instrumentasi baik untuk industri, gedung atau bangunan maupun sarana infrastruktur lainnya, sampai siap untuk dilaksanakan (rancang bangun), industri perakitan, pembuatan, perbaikan dan perawatan barang-barang elektrik, elektronik maupun mekanik.
As stated in PJS’s article of association, purposes and objectives of PJS activities PJS were: running business in the field of trade, services and industrial including import and export trade, inter island/region, then acting as representative, supplier, agent, wholesaler, supplier and distributor inside and outside of the country; running business in the field of contractor services for mechanical, civil, electrical in communication, consultation for civil, construction for steel pipe in mechanical, civil, electrical, instrumentation for industries, building or construction or other infrastructures, until it was ready to be implemented (design), assembling, repair and maintenance of electrical equipments, electronics as well was mechanical equipments.
Saat ini PJS fokus pada bidang usaha jasa instalasi dalam situasi saling melengkapi dengan usaha Perseroan.
Nowadays, PJS focusing the business in the field of installation services which complement to the Company business.
Struktur Permodalan Prima Jabar Steel Prima Jabar Steel Capital Structure
Nominal Value Rp 5.000.000,- per shares Description
Nominal Value (Rp)
12.000
60.000.000.000
4.847
24.235.000.000
99,99
1
5.000.000
0,01
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued and paid up capital
4.848
24.240.000.000
100,00
Saham dalam Portepel Portfolio shares
7.152
35.760.000.000
Modal Dasar Authorized capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and paid up capital PT Grand Kartech Tbk
PRIMA JABAR STEEL Alamat Telp. Faksimili
20
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
: PJS Building, Jl. Rawa Gelam III No. 1 Pulogadung Industrial Estate Jakarta 13920 : (021) 460 0228 : (021) 460 9143
%
Member of Shares
Kenneth Sutardja
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
21
HADI SUTARDJA Komisaris Utama, usia 82 tahun, Warga Negara Indonesia. Berdomisili di Bandung. Beliau Diangkat menjadi Komisaris Utama Perseroan sejak Mei 2013 dan juga berdasarkan akte Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Grand Kartech, Tbk yang dibuat oleh notaris Fathiah Helmi, SH No 56 tanggal 22 Mei 2013. yang telah dikukuhkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, No. AHU-29296.AH.01.02 Tahun 2013. Beliau menamatkan pendidikan menengah atas di Bandung pada tahun 1956. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Komisaris di PT Sutardja Dinamika Cipta sejak Mei 2013, Komisaris di PT Prima Jabar Steel sejak 1988 dan Direktur di PT Pabrik Mesin Teha sejak tahun 1981.
PROFIL DEWAN KOMISARIS
PROFILE THE BOARD OF COMMISSIONERS
He was appointed as President Commissioner in the Company since May 2013 and is also based on the deed of Statement of General Meeting of Shareholders of PT Grand Kartech, Tbk made by Notary Fathiah Helmi, SH No 56 dated 22 May 2013, which has been confirmed by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic Indonesia, No AHU-29296.AH.01.02 Year 2013. He graduated from senior high school in Bandung in 1956. In addition, he also served as a Commissioner of PT Sutardja Dinamika Cipta since May 2013, Commissioner of PT Prima Jabar Steel since 1988 and Director of PT Pabrik Mesin Teha since 1981.
RONALD SUTARDJA
Komisaris, 49 tahun, Warga Negara Indonesia. Berdomisili di Jakarta Beliau diangkat menjadi Komisaris Perseroan sejak tahun 2013 berdasarkan akte Pernyataan Persetujuan Keputusan Bersama Seluruh Pemegang Saham PT Grand Kartech Tbk. yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH No 56 tanggal 22 Mei 2013, yang telah dikukuhkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, No. AHU-29296.AH.01. 02 Tahun 2013. Memperoleh gelar Master of Manufacturing Management dari Nortwestern University pada tahun 1995, Master of Mechanical Engineering, Massachusetts Institute of Technology pada tahun 1991 dan Bachelor Degree of Science Mechanical Engineering, University of California, Berkeley pada tahun 1989. He was appointed as Commissioner of the Company since 2013 and is also based on the deed of Statement of General Meeting of Shareholders of PT Grand Kartech, Tbk made by notary Fathiah Helmi, SH 56 dated May 22, 2013, which has been confirmed by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic Indonesia, No AHU-29296.AH.01.02 Year 2013. Graduated Master Degree in Manufacturing Management from Nortwestern University in 1995, Master of Mechanical Engineering, from Massachusetts Institute of Technology in 1991 and Bachelor Degree in Mechanical Engineering Science, from University of California, Berkeley in 1989.
TONY LEGI Komisaris Independen, 52 tahun, Warga Negara Indonesia. Berdomisili di Jakarta Beliau diangkat menjadi Dewan Komisaris Perseroan sejak tahun 2013 berdasarkan akta Pernyataan Persetujuan Keputusan Bersama Seluruh Pemegang Saham PT Grand Kartech yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH No 56 tanggal 22 Mei 2013, yang telah dikukuhkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, No. AHU-29296.AH.01.02 Tahun 2013. Memperoleh gelar Bachelor of Arts, jurusan International Trade, dari Case Western Reserve University, Cleveland, USA pada tahun 1986 dan Bachelor of Science in Computer Engineering dari Case Western Reserve University, Cleveland, USA pada tahun 1987. He was appointed to the Board of Commissioners since 2013 based on Deed of Statement of General Meeting of Shareholders of PT Grand Kartech, Tbk made by notary Fathiah Helmi, SH No. 56 dated May 22, 2013, which has been confirmed by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic Indonesia, No AHU-29296.AH.01.02 Year 2013. Graduated a Bachelor of Arts, majoring in International Trade, from Case Western Reserve University, Cleveland, USA in 986 and a Bachelor of Science in Computer Engineering from Case Western Reserve University, Cleveland, USA in 1987.
I NYOMAN WINTEN
Komisaris Independen,64 tahun, Warga Negara Indonesia. Berdomisili di Bekasi. Beliau diangkat menjadi Komisaris Perseroan sejak tahun 2016 berdasarkan akte Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemengang Saham Tahunan PT. Grand Kartech, Tbk yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH No. 106 tanggal 28 Juni 2016. Sebelumnya beliau bekerja di Pertamina sejak 1980-2008 dengan jabatan terakhir sebagai Project Kordinator Pengolahan Pertamina di Jakarta. Memperoleh gelar Insinyur, Jurusan Teknik Listrik dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Indonesia pada tahun 1979.
22 22
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Domiciled in Bekasi. He was appointed as Commissioner of the Company since 2016, based on the deed of Statement of the Annual General Meeting of Shareholders PT. Grand Kartech, Tbk Notary Fathiah Helmi, SH 106 dated June 28, 2016. Previously, he worked in Pertamina since 1980 to 2008 with his last position as Project Coordinator Pertamina Refiniery in Jakarta. Graduated a Bachelor of Engineering in Electrical Engineering from of Institute of Technology Sepuluh November, Surabaya,
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
23
KENNETH SUTARDJA Direktur Utama, 52 tahun, Warga Negara Indonesia. Berdomisili di Jakarta
PROFIL DEWAN DIREKSI PROFILE OF DIRECTORS
Beliau diangkat menjadi Direktur Utama sejak tahun 2013 berdasarkan akte Pernyataan Persetujuan Keputusan Bersama Seluruh Pemegang Saham PT Grand Kartech yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH No 56 tanggal 22 Mei 2013, yang telah dikukuhkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, No. AHU-29296. AH.01.02 Tahun 2013. Selain itu beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Sutardja Dinamika Cipta sejak Mei 2013 dan Direktur PT Prima Jabar Steel sejak tahun 2008. Sebelumnya menjabat di PT Prima Jabar Steel sebagai General Manager sejak tahun 1991 sampai dengan 2008, Sales Manager sejak tahun 1989 sampai dengan 1991 dan Mechanical Engineering sejak tahun 1988 sampai dengan 1989. Memperoleh gelar Master of Science Mechanical Engineering, dari Case Western Reserve University, Cleveland, USA pada tahun 1988 dan Bachelor Degree of Science Mechanical Engineering, dari Case Western Reserve University, Cleveland, USA pada tahun 1986. He was appointed as President Director since 2013 and is also based on the deed of Statement of General Meeting of Shareholders of PT Grand Kartech, Tbk made by notary Fathiah Helmi, SH No. 56 dated May 22, 2013, which has been confirmed by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic Indonesia, No AHU-29296.AH.01.02 Year 2013. In addition, he also served as Director of PT Sutardja Dinamika Cipta since May 2013 and a Director of PT Prima Jabar Steel since 2008. Previously served in PT Prima Jabar Steel as General Manager from 1991 to 2008, Sales Manager from 1989 to 1991 and mechanical Engineering since 1988 until 1989. Graduated a Master of Science in Mechanical Engineering from Case Western Reserve University, Cleveland, USA in 1988 and Bachelor of Science in Mechanical Engineering from Case Western Reserve University, Cleveland, USA in 1986.
JOHANES BUDI KARTIKA Direktur, 39 tahun, Warga Negara Indonesia. Berdomisili di Bekasi Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 2013 berdasarkan akte Pernyataan Persetujuan Keputusan Bersama Seluruh Pemegang Saham PT Grand Kartech yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH No 56 tanggal 22 Mei 2013, yang telah dikukuhkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, No. AHU-29296. AH.01.02 Tahun 2013. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Manager Keuangan dan Administrasi (Senior Manager) dari September 2012 sampai dengan Mei 2013, dan Finance and Accounting Sub Div Head dari Januari 2011 sam pai dengan September 2012. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan beliau juga merangkap jabatan sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2013.Memperoleh gelar sarjana Ekonomi Management dari Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto pada tahun 2000. He was appointed as Director of the Company since 2013 and is also based on the deed of Statement of General Meeting of Shareholders of PT Grand Kartech, Tbk made by notary Fathiah Helmi, SH No. 56 dated May 22, 2013, which has been confirmed by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic Indonesia, No AHU-29296.AH.01.02 year 2013. Previously, he served as Manager of Finance and Administration (Senior Manager) from September 2012 until May 2013, and Finance and Accounting Sub Div Head from January 2011 to September 2012. In addition to serving as Director of the Company, he also concurrent position sebaga Corporate Secretary since 2013. He earned a degree in Economics Management from the University of General Sudirman, Purwokerto in 2000.
STEFAN MUENKER Direktur Independen, 55 tahun, Warga Negara Jerman Berdomisili di Jakarta Beliau diangkat menjadi Direktur Perseroan sejak tahun 2013 berdasarkan akte Pernyataan Persetujuan Keputusan Bersama Seluruh Pemegang Saham PT Grand Kartech yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH No 56 tanggal 22 Mei 2013, yang telah dikukuhkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, No. AHU-29296.AH.01.02 Tahun 2013. Juga pernah menjadi Chief Sales Officer (Asia) – Maxxtec AG 2003-2007 serta Cofounder & Managing Director Sales (Asia) – Intec Gesellschaft für Energie und Umwelttechnik GmbH Jan 1996-2003. Memperoleh gelar Bachelor Degree of Chemical Process Engineer, dari University, of Applied Sciences, Nuremberg, Germany pada tahun 1987.
24 24
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
He was appointed as Director of the Company since 2013 and is also based on the deed of Statement of General Meeting of Shareholders of PT Grand Kartech, Tbk made by notary Fathiah Helmi, SH No. 56 dated May 22, 2013. Previously, he served as Managing Director - Agenis GmbH (Finkenbach-Germany) in 2002 and Chief Technical Officer - Maxxtec AG (formerly Intec GmbH) from 2007 to 2010. Also never become Chief Sales Officer (Asia) Maxxtec AG from 2003 to 2007 and cofounder & Managing Director of Sales (Asia)-Intec Gesellschaft für Energie und Umwelttechnik GmbH in January 1996 to 2003. Graduated a Bachelor Degree of Chemical Engineering Process, from the University of Applied Sciences, Nuremberg, Germany in 1987.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
25
INFORMASI UNTUK INVESTOR
INFORMATION FOR INVESTORS Kinerja Saham Historical Chart
Komposisi dan Profil Pemegang Saham Composition and profile of shareholders
Kepemilikan saham Direksi dan Komisaris Shareholding by Directors and Commissioners
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Supporting Institutions and Professionals of the Capital Market
27 26
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
27
Ikhtisar Kinerja Saham
KOMPOSISI & PROFIL PEMEGANG SAHAM
Summary of STOCK performance
Composition and profile of Shareholders
Perseroan telah mencatatkan sahamnya dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 10 Oktober 2013 dengan kode perdagangan KRAH. Jumlah saham yang tercatatkan adalah sebanyak 971.190.000 saham dengan nominal Rp. 100,00 per saham.
The Company has listed its stocks and listed on the Indonesia Stock Exchange since October 10, 2013 with trading code KRAH. The number of listed shares was 971,190,000 shares with nominal Rp. 100.00 per share.
Dibawah ini disajikan ringkasan catatan perdagangan harga saham tertinggi, terendah, penutupan, volume perdagangan serta kapitalisasi saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia untuk periode selama 3 tahun berturut-turut.
Below is presented a summary trade records stock price of the highest, lowest, closing, trading volume and stock capitalization of the Company’s were listed on the Indonesia Stock Exchange for a period of 3 consecutive years.
Struktur permodalan saham Perseroan per 31 Desember 2016 adalah: The capital structure of the Corporate shares by December 31, 2016 :
Nilai Nominal Rp 100,- per saham NOMINAL VALUE idr 100,- PER SHARE
Keterangan Description
Jumlah Nominal (Rp)
3,200.000.000
320,000,000,000
807,540,000
80,754,000,000
83,15%
10,000
1,000,000
0,001%
163,640,000
16,364,000,000
16,85%
971,190,000
97,119,000,000
100,00%
2,228,810,000
222,881,000,000
NUMBER OF SHARES
Modal Dasar Authorized capital Jumlah Saham Tahun
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Year
HighEST
LowEST
ClosING
Volume
yang Beredar
Perdagangan (lot)
Number of
TradING volume (lot)
Outstanding Shares (lot)
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization (In Million Rupiah)
PT Grand Kartech Tbk
855
275
810
3,020,346
9,711,900
632,666
Triwulan 1 1st Quarter
337
275
316
1,108,652
9,711,900
300,363
Kenneth Sutardja
Triwulan 2 2nd Quarter
380
314
365
210,072
9,711,900
325,059
Masyarakat
Triwulan 3 3rd Quarter
490
355
436
1,061,396
9,711,900
416,940
Triwulan 4 4th Quarter
855
427
810
640,226
9,711,900
632,666
2015
2430
805
2190
4,319,479
9,711,900
2,201,958
Triwulan 1 1st Quarter
1230
805
1000
1,431,189
9,711,900
1,064,499
Triwulan 2 2nd Quarter
1540
985
1535
1,330,051
9,711,900
1,212,432
Triwulan 3 3rd Quarter
2430
1470
2325
1,262,350
9,711,900
1,945,078
Triwulan 4 4th Quarter
2380
2140
2190
295,889
9,711,900
2,201,958
9,711,900
2,292,008
2410
1985
2360
2230
1985
2070
40,160
9,711,900
2,010,363
Triwulan 2 2nd Quarter
2130
1980
2040
633,420
9,711,900
1,981,227
Triwulan 3 3rd Quarter
2100
1980
2040
906,360
9,711,900
1,981,227
Triwulan 4 4th Quarter
2410
2360
19,850
9,711,900
2,292,008
2500
2,500,000
2000
2,000,000
1500
1,500,000
1000
1,000,000
500
500,000
Triwulan I
28
Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2014
2014 2014 2014 PT Grand Kartech Tbk.
Laporan Tahunan 2016
Triwulan I 2015
Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2015 2015 2015
Triwulan I 2016
Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2016 2016 2016 Kapitalisasi Pasar Penutupan Harga Saham
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Total Issued and paid up capital
Jumlah Saham Dalam Portepel Total portfolio shares Tabel & grafiik perdagangan harga saham per triwulan
2016 Triwulan 1 1st Quarter
2020
NOMINAL VALUE (idr)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and paid up capital
(Dalam Jutaan Rupiah)
2014
1,599,790
%
Jumlah Saham
Informasi Pemilik Saham Shareholders’s information
Pemegang Saham yang memiliki saham 5 (lima) Persen atau Lebih: Shareholding greater than or equal to 5% of shares : Keterangan
Jumlah Pemilik
Jumlah Saham
Komposisi
Perseroan Terbatas (Corporation): - PT Sutardja Dinamika Cipta
1
807,540,000
83,15%
Perorangan (Individual): - Anthonius Gunawan Gho
1
90,675,000
9,34%
- Perorangan (Individual)
-
-
-
- Badan Usaha Asing (others)
-
-
-
2
898,215,000
92,49%
Description
NUMBER OF INVESTOR
NUMBER OF SHARES
COMPOSITION
Pemodal Nasional (Domestic Investor)
Pemodal Asing (International Investor)
TOTAL
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
29
Profesi Penunjang Pasar Modal
Pemegang Saham yang memiliki saham kurang dari 5 (Lima) persen: Shareholding less than 5% of shares: Keterangan
Jumlah Pemilik
Jumlah Saham
Komposisi
2
68,078,700
7%
378
4,895,300
0,51%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Perorangan (Individual)
-
-
-
- Badan Usaha Asing (Others)
-
-
-
380
72,975,000
7,51%
Description
NUMBER OF INVESTOR
NUMBER OF SHARES
Capital Market Supporting Professionals
COMPOSITION
Pemodal Nasional (Domestic Investor) - Perseroan Terbatas (Corporation) - Perorangan (Individual) - Asuransi (Insurance) - Yayasan (Foundation) - Koperasi (Cooperation) - Reksadana
Biro Administrasi Efek
Pemodal Asing (International Investor)
Securities Administration
TOTAL
PT. Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral, Lt 2 Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930 Telp. (021) 252-5666
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Shareholding by the Board of Commissioners and Directors
NAMA
Posisi
Name
Hadi Sutardja
Position
JUMLAH KEHADIRAN
Prosentase
0
0
0
0
Number of Attendance
Komisaris Utama
President Commissioner
Ronald Sutardja
Komisaris
Tony Legi
Komisaris Independen
I Nyoman Winten
Komisaris Independen
Kenneth Sutardja
Direktur Utama
Commissioner
Kustodian Sentral 0
0
0
0
10.000
0.001%
0
0
Independent Commissioner
Johanes Budi Kartika
Independent Commissioner
President Director
Percentage
Direktur
Director
Central Depository
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek, Tower 1 lantai 5 Jalan Sudirman 52-53 Jakarta 12190
Informasi mengenai pemegang saham utama atau pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu: Information about major shareholders or the controllers or indirect, until individual ownership: HADI SUTARDJA
37,5%
STELLA SUTARDJA
37,5%
PT. SUTARDJA DINAMIKA CIPTA
83,15%
Akuntan Publik
Public Accountant Firm
KENNETH SUTARDJA
25%
0,01 %
PUBLIC
16.85% 0,01 %
PT. GRAND KARTECH Tbk.
KAP Rama Wendra MTH Square, R #209 Jl MT Haryono Kav 10, Jakarta Timur 13330 Tel : (021) 2906-7248 Fax : (021) 2906-7294 Website : www.ramawendra.com
99,99%
PT. PRIMA JABAR STEEL
30
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
31
TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL REVIEW Sumber Daya Manusia Human Resources
Manajemen Resiko Risk Management
33 32
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
33
SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk meningkatkan keahlian atau kompetensi karyawan serta meningkatkan efisiensi maka Perseroan secara teratur mengirim sejumlah karyawan untuk mengikuti modul pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa modul pelatihan diikuti para karyawan adalah sebagaimana dibawah ini.
HUMAN RESOURCES
To improve the skills or competence of employees and to improve the efficiency, the Company regularly sends some employees to follow training modules that suit their needs. Below are some training modules which have been followed by the employees.
Pelatihan Umum 2016 General Training 2016
Pelatihan Umum Perseroan memiliki sumber daya manusia dari berbagai disiplin ilmu dan latar belakang pendidikan untuk mendukung perkembangan dan kemajuan usaha secara berkelanjutan. Berikut ini disajikan komposisi tenaga kerja Perseroan beserta Entitas Anak berdasarkan jabatannya adalah sebagai berikut : Jenjang Manajemen
The corporate has human resources from various disciplines and education backgrounds that support the development and sustainability of the Company. The following composition of the Company’s employees and Subsidiaries based on their position were as follows:
2016
2015
2014
Director
3
3
3
Commisioner
4
3
3
Division Head
1
1
1
Sub Division Head
9
9
9
Department Head
23
23
21
Section Head
27
27
30
Officer & Staff
375
312
312
Group Leader&Helper
665
422
482
800
860
Total
1.047
Tabel: Sumber daya manusia PT Grand Kartech Tbk
• • • • • • • • • • • • •
Table: Human Resources of PT Grand Kartech Tbk
%
Management
5
>5
63
Sales & Marketing
21
5 - 10
16
Operation
61
10 - 20
12
F&A
13
> 20
9
%
PENDIDIKAN
%
Project
37
< D3
69
Construction
22
D3
7
Design Engineers
7
S-1
22
Quality Control
10
S-2
2
Services
18
Estimates
6
34
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Project Management ASME PVHO Boiler System Burner System NDT Knowledge Coating Inspector Muda Level 1 Dasar-Dasar Piping Design Structural Staad Pro Inspection Procedure Operator K3 Migas Pengawas Scaffolding Migas Pengenalan Spesifikasi Material Pengoperasian Crane
Pelatihan Teknik PENGALAMAN
ENGINEERS
ERP System Orientation Training Product Knowledge GK
Basic Training
%
function
• • •
Pelatihan Dasar
Personnel 2016 (%) FUNGSI
General Training
ExPERIENCES
EDUCATION
Orientation Training
Training Pemadam Kebakaran
Technical Training • • • • • • • • • •
Operator Boiler Kelas II BOSIET Operator Scaffolding Migas Basic Welding Knowledge Confined Space Entry Instrument PV, HE & Economizer, dan Storage Tank Scaffolding Sea Survival Pemadam Kebakaran
Cofined Space Entry Training
Pelatihan Soft Skill Training Soft Skill Training • • • • •
Supervisory Skill dan Communication Skill Business Communication Leadership Motivation PPIC
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
35
Sertifikasi yang Diterima Perusahaan
MANAJEMEN RESIKO
Certification Received by The Corporate
SERTIFIKAT
APLIKASI
Certified
RISK MANAGEMENT
DISERTIFIKASI OLEH
Application
Knowledged by
Boiler
Lloyds Register
Asme U Stamp
Pressure Vessel
Lloyds Register
Asme U2 Stamp
Pressure Vessel alternate Rule
Lloyds Register
Asme PP Stamp
Power Piping
Lloyds Register
Asme R Stamp
Boiler Repair
Lloyds Register
ISO 9001:2008
Quality Management System
Lloyds Register
Y P O
C
Certificate of Authorization
Y P O
This is to certify that
PT. GRAND KARTECH Tbk. Karawang Plant Jl. Surya Madya Kav. l-29 GH, Surya Cipta Industrial Estate Karawang Timur, 41361 Indonesia
Y
C
Y P O
P
C
C
O
O
P
P
Y
Y C
O
P
Y
C
C
O
O
P
P
Y
Y
Asme S Stamp
is authorized to use the R Symbol in accordance with the provisions of the National Board.
Certification Number:
8789
Issue Date:
September 25, 2015
Expiration Date:
August 29, 2018
Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang lain, kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan juga tidak terlepas dari beberapa Resiko. Semua Resiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing Resiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, dimulai dari Resiko utama Perseroan.
As the other business activities, business activities run by the Company is inseparable from several risks. All the risks faced by the Company in conducting its business activities had been disclosed and shorted based on the weighted impact of each risk on the Company’s financial performance, starting from the Company main risks.
Resiko Tidak Tersedianya Bahan Baku
Risk of Unavailability of Raw Materials
Dalam memproduksi produk-produknya, Perseroan sangat tergantung pada ketersediaan pasokan bahan baku. Bahan baku yang diperoleh oleh Perseroan sekitar 60% diperoleh dari pasokan luar negeri dan sisanya diperoleh dari lokal. Salah satu bahan baku yang Perseroan butuhkan adalah stainless steel dimana bahan baku stainless steel sebagian besar Perseroan peroleh dari luar negeri. Terganggunya ketersediaan bahan baku tersebut dapat menganggu jalannya proses produksi sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan.
In producing products, the Company is highly depends on the availability of raw material. Raw material which was obtained by the Company is about 60% supplied from the overseas and the remaining from domestic. One of the raw materials needed by the Company was stainless steel where most of the stainless steel where was imported from the overseas. The constrained of raw material supply would affected into production process where finally impacted into the Company’s revenue.
Resiko Perubahan Pasokan atau Harga Stainless Steel
Risk of Supply Change or Stainless Steel Price
Perseroan bergantung pada stainless steel sebagai bahan baku utama produksi, sehingga Perseroan beresiko atas terjadinya perubahan harga stainless steel tersebut. Harga stainless steel dapat berubah disebabkan oleh beberapa hal antara lain seperti keadaan ekonomi makro, jumlah produksi internasional, utilitas produksi, penurunan kinerja industri manufaktur, kendala perdagangan, beban listrik, nilai tukar, pajak impor dan pembatasan lainnya. Jika harga stainless steel meningkat di masa depan, tidak ada jaminan Perseroan atau pelanggan akan mampu menanggung seluruh biaya yang timbul atas kenaikan, sehingga berdampak buruk terhadap marjin keuntungan Perseroan.
The Company relies on stainless steel as the main raw material for the production, therefore, the Company had risk of the changed of the stainless steels’ price. Stainless steel prices might change due to several factors such as macro-economic situation, international production quantities, and production utilities, declining of manufacture industry performance, trade constraints, electrical expenses, exchange rates, import duties and other restrictions. If the stainless steel prices increased in the future, there is no guarantee for the Company of clients would be able bear all costs occurred by the increasing, thus adversely affected the Company’s profit margin.
C
C
Metallic Repairs And/Or Alterations At The Above Location And Extended For Field Repairs And/Or Alterations Controlled By This Location
Risks Faced by the Company and Actions had been done to manage the Risk
O
The scope of Authorization is limited as follows:
Resiko-Resiko yang Dihadapi Perusahaan serta Upaya-Upaya yang Telah Dilakukan Untuk Mengelola Resiko.
Executive Director
36
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
3737
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Resiko Fluktuasi Rupiah
Risk of Rupiah Fluctuations
Resiko Kehilangan Tenaga Ahli
Risk of Losing the Experts
Perseroan memperoleh pendapatan dalam Rupiah, dan beban dalam kurs yang berbeda-beda. Mata uang yang dipakai Perseroan dalam operasional adalah Rupiah dan Dolar Amerika, dan laporan keuangan dalam denominasi Rupiah.
The Company earned revenues in Rupiah, and expenses in different rate. The Company used Rupiah and US dollar currency for their operation, and financial statement was reported in Rupiah denominated.
Seluruh transaksi di Indonesia dilakukan dalam Rupiah, namun sebagian biaya operasional Perseroan berdenominasi Dolar Amerika dengan beberapa biaya bahan baku dalam denominasi Yen, Euro, Poundsterling, Dolar Singapura, dan Dolar Australia. Oleh karena itu, biaya, marjin keuntungan, dan nilai asset terpengaruhi oleh fluktuasi mata uang tersebut.
All transactions was in Rupiah, but most of the Company’s operating expenses are denominated in US Dollar, with some the raw material costs were in Yen, EURO, Poundsterling, Singapore Dollar and Australian Dollar. Therefore, costs, profit margins and asset would be affected by the currencies fluctuation.
Perseroan sangat bergantung pada tenaga ahli yaitu engineer, pihak yang membuat design barang/jasa yang akan diproduksi. Bisnis Perseroan tergantung pada kemampuan membujuk, melatih, dan menjaga tenaga ahli yang memiliki pengalaman panjang. Kehilangan tenaga ahli tersebut akan berdampak pada kehilangan kemampuan perancangan/design Perseroan sehingga akan berpengaruh negatif bagi bisnis dan operasional Perseroan.
The Company was very much rely on the expertise i.e., engineer, people who design goods/services to be produced. The Company’s business depends on the ability to persuade, train, and maintain the experts with long experience. Losing such experts will result in losing design c apability of the Company, which would give negative impact to the Company’s business and operations.
Resiko Terkait Lama Waktu Perakitan Produk
Risks Related to Length of Production Time
Sehubungan dengan order yang diterima berupa customized product sehingga ada kemungkinan menumpuknya pekerjaan pada waktu tertentu disebabkan order yang diterima pada saat yang bersamaan. Kondisi ini memungkinkan waktu penyelesaian pekerjaan terhadap suatu produk dapat lebih lama dibandingkan pengerjaan pada waktu normal.
Related to the order received by the Company such as customized products so that there was a possibility of stacking job at certain time due to receiving orders at the same time. This condition might impact the job completion to be longer than normal time.
Resiko Yang Berkaitan Dengan Persaingan Usaha
Risks of the Business Competition
Persaingan usaha dengan perusahaan lain termasuk dengan produk impor. Untuk membuat kebijakan penerapan harga jual produk, Perseroan harus memperhitungkan harga pasar.
Business competition was inevitable, whether the competition in the same industry, new players or new products/technologies from competitors. This competition would result in decreasing of market share as well as the Company revenue.
Resiko Tidak Mampu Memperoleh Sumber Dana Sebagai Industri Padat Modal
Risks of Not Able to Obtain Funds as High Investment
Perseroan bergerak di industri yang membutuhkan investasi yang cukup besar dan modal kerja yang besar untuk meningkatkan kinerja operasional pabrik dan kualitas produk. Pabrik tersebut juga membutuhkan modal kerja berkelanjutan untuk renovasi dan perbaikan pabrik. Ketidakmampuan Perseroan untuk mencukupi kebutuhan dana tersebut dapat berakibat pada rendahnya tingkat operasional atau Perseroan tidak mampu merealisasikan rencana ekspansi dan renovasi.
The Company was engaged in industries which required substantial investment and large working capital to improve factory operational performance and quality of products. The factory also required continuous working capital to renovate and maintain the factory. The inability of the Company to fulfill the fund needed would impact to lower operation levels or the Company may not able to realize the expansion plans as well as renovation plans.
Pembiayaan dari pihak ketiga mungkin membawa beberapa pembatasan terhadap aktivitas Perseroan seperti: • Pembatasan pembayaran dividen atau memaksa Perseroan untuk meminta ijin terlebih dahulu kepada kreditur untuk pembayaran dividen. • Meningkatkan Resiko kerentanan pada memburuknya ekonomi dan kondisi industry. • Terbatasnya kemampuan Perseroan untuk mengejar target pertumbuhan. • Diwajibkannya Perseroan untuk mencadangkan arus kas untuk pembayaran hutang yang akan jatuh tempo, sehingga menurunkan jumlah kas yang akan digunakan Perseroan untuk mendanai kebutuhan investasi, modal kerja, dan lain-lain. • Terbatasnya kemampuan Perseroan untuk bereaksi terhadap perubahan ekonomi dan bisnis.
Financing from third parties might bring some restrictions on the Company’s activities such as: • Limitation on dividend payments or forcing the Company to seek prior authorization to the creditor for devidend payment. • Increased risk of vulnerability to the worsening economic and industrial conditions. • Limited ability of the Company to pursue growth targets.
38 38
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
•
The Company is required to reserve cash flow to pay an overdue debts, thereby would reduce cast amount which would be used by the Company to finance the investment, working capital, etc.
•
Limited ability of the Company to react to economic and business changes
Photo: Boiler Assembly
3939
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PEMBAHASAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS Produksi Production
Pemasaran Marketing
Kinerja Keuangan Financial Performance
41 40
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
41
produksi
pemasaran
production
marketing
Dalam setiap proses produksi harus mengikuti mekanisme seperti yang telah diatur dalam System Dan Prosedur Kerja yang di kaji secara periodik berdasarkan pertimbangan efisiensi biaya, kualitas produk, menejemen resiko serta tingkat kepuasan pelanggan.
Every production process should follow the mechanism based onSystem and Working Procedure which evaluate periodically by consider cost efficiency, product quality, risk management and customer satisfaction.
Secara singkat prosedur kerja dalam proses produksi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Briefly working procedures in the production process can be explained as follows:
Marking and Cutting Marking merupakan proses pembuatan pola pada bahan yang akan diproses lebih lanjut dan cutting merupakan pemotongan bahan baku untuk di proses lebih lanjut. Marking is the process of making patterns on the material to be processed further. Then, cutting is cutting the raw material for further processing.
Forming Ini merupakan proses pembentukan bahan baku menjadi bentuk yang diinginkan sesuai perancangan. This is the process of forming the raw material into a suitable form requestedbased on design.
Machining Assembling dan Errecting (Fit Up dan Welding) Ini merupakan proses penggabungan antara item yang satu dengan lainnya sehingga menjadi satu rancangan produk sesuai rancangan.
Ini merupakan proses akhir pembentukan bahan baku yang menggunakan proses mesin sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. This is the final raw material forming process by using machine to create the goods based on job order.
This is a process to merge from more than one goods into a product based on the design.
NDT (Non Destructive Test)
Finishing
Proses pengetesan pengelasan untuk mengetahui kualitas dari hasil pengelasan dengan menggunakan metode radiografi test, ultrasonic test, magnetic partikel test, atau dyepenetran test. Inspection atau Test Proses pengecekan pembuatan product yang meliputi pengecekan material seperti traceability, dimensional, pressure test, dan finishing yang menyangkut kualitas product dan mampu telusur sesuai dengan persyaratan standar maupun spesifikasi yang telah ditentukan sesuai rancangan.
Proses pengerjaan akhir dari suatu product yang meliputi proses pengecatan, isolasi, polishing, dan sebagainya. End of Process which includes the process of painting, insulation, polishing, and others.
Strategi pemasaran Perseroan di 2016 adalah aktif melakukan penetrasi di sektor swasta yang mendukung dari proyekproyek infrastruktur tersebut. Tahun 2016 ini Perseroan juga dipercaya sebagai agen dari Samson Boiler Jepang untuk area di Indonesia. Penjualan untuk unit tersebut masih belum signifikan, tapi di 2017 Perseroan optimis bahwa penjualan dari unit tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan.
The Company’s marketing strategy in 2016 is actively engaged to penetrate in the industries which support to the infrastructure projects. In 2016, the Company is appointed to an agent of Samson Boiler Japan for the area in Indonesia. Sales from these units were not significantly impact to total sales of the Company, but in 2017 the Company is optimistic it can give significant contribution to number of sales.
Segment Pasar
Market Segment
Otomotif
Automotive
Customize
Customized
Di tahun 2016, industry otomotif masih lesu, sehingga belum banyak pabrikan otomotif yang melakukan perluasan pada kapasistas produksi mereka. Akibatnya tahun 2016 ini penjualan Perseroan di industri otomotif tidak menunjukkan angka yang signifikan yaitu 0,8% dari total kontrak Perseroan di tahun 2016. Dengan ditopang oleh kebijakan pemerintah melalui pembangunan fasilitas infrastruktur seperti jalan, dan jembatan, Perseroan optimis bahwa di tahun 2017 dan kedepannya industri otomotif akan kembali booming. Mesin-mesin customize sebagai produk yang sangat adaptif dengan kebutuhan pasar. Tahun 2016 ini tetap memiliki nilai kontribusi besar pada penjualan Perseroan kontribusi sebesar 26,1% dari total kontrak Perseroan. Perseroan banyak melakukan penetrasi untuk industry yang mensupport dari pengadaan infrastruktur tersebut seperti industri aspal. Tahun 2016 ini Perseroan di percaya untuk mensuplai pabrik produksi untuk pengolahan aspal di Buton. Disamping itu Perseroan juga mendapatkan beberapa proyek dari industry cat, fiber reinforced cement industri seperti: tanki dan pemipaan, juga autoclave, dll.
42
Laporan Tahunan 2016
Customized machinery is the most adaptable product to the market demand. In 2016 it still gave big contribution to the Company’s sales, 26.1% of total contract awarded. The Company has penetrated in the industries related to infrastructures such as asphalt industry. In 2016 the Company was awarded to supply production plant for asphalt processing in Buton. Besides that, the Company was also awarded for some projects in paint industry, fiber reinforced cement industry such as: tank, piping, also autoclave, etc.
Welding testing process to determine the quality of weld by using radiographic test, ultrasonic test, magnetic particle test, or dyepenetran test. Inspection or Test checking process to make products which include checking the material such as traceability, dimensional, pressure test, and finishing regarding product quality and traceable that meet the standards and design specifications determined before.
Project Client
PT Grand Kartech Tbk.
In 2016, is still sluggish, this gave an impact to very few automotive manufacture expanding their production capacities. As the result, in 2016, the Company’s sales turnover from automotive industry did not contribute much, only 0.8% of the total contract awarded in 2016. With government policy to build infrastructure facilities such as road and bridges, the Company is optimistic that from 2017 onward automotive industry will be booming again.
: Tripper, scrapper, reclaimer, stacker and bridge reclaimer area raw material handling. : Semen Gresik (Rembang).
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
43
Energy
Tahun 2016 Perseroan mencatatkan sejarah baru di sektor energi, dengan berhasilnya mendapatkan proyek dan mengerjakan secara in-house boiler dengan kapasitas terbesar untuk industry smelting, yaitu Water Tube Steam Boiler dengan kapasitas uap 60 ton/jam dengan tekanan 54 bar. Disamping itu Perseroan juga mendapatkan pekerjaan untuk boiler dengan bahan bakar gas sisa buangan dengan kapasitas 35 ton/jam. Perseroan juga mendapatkan kepercayaan untuk mensuplai boiler di salah satu pelabuhan dengan bahan bakar batu bara, kapasitas 10 ton/jam. Dari sektor energi memberikan kontribusi 41,9% dari total kontrak Perseroan.
Project Client
Energy
In 2016, the Company had recorded a new history from energy related equipment, successfully getting the project and manufacturing our largest in-house designed boiler for smelting industry; Water Tube Steam Boiler with capacity 60 tons/hour of steam with 54 bar pressure. Also, the Company was awarded for a boiler with ultra low exhausted gas fuel with capacity 35 tons/hours. The Company also awarded to supply boiler in one of the ports with coal fuel, with capacity 10 tons/hours.The energy sector contributed 41.9% of the total contract awarded of the Company.
KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE
A. Penjualan
A. Sales
Penjualan bersih Perseroan meningkat dari Rp 283 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 312 miliar pada tahun 2016 atau meningkat sebesar 10, 4 %. Selain masih konsisten di segment energy generation dalam penjualan boiler, Perseroan juga membukukan penambahan penjualan disegment industri customize antara lain berupa produk tanki dan pekerjaan furnace
Company net sales increase from IDR 283 billion per year in 2015 to IDR 312 billion in 2016 or increase for 10,4%. Besides being consistent in energy generation segment in boiler sales, the increasing sales in customize industry segment which reported in the entry by company include tank product and furnace work.
: HOKEN D -TYPE WATERTUBE BOILER CAP 60.000 KG/H : PT Smelting
Minyak & Gas
Melanjutkan kesuksesan tahun sebelumnya, tahun 2016 ini Perseroan kembali mendapatkan kepercayaan untuk service contact di salah satu operator minyak dan gas untuk periode tiga tahun. Perseroan juga mendapatkan kepercayaan untuk supply beberapa unit bejana tekan untuk project di Blok A di Aceh. Tahun 2016 ini dari sektor minyak & gas memberikan kontribusi sebesar 23,5% dari total kontrak.
Servis
Di sektor servis kontribusi terbesar banyak diberikan dari pekerjan reparasi, sewa dan trading. Tahun 2016 ini sector servise memberikan kontribusi sebesar 7,7% dari total kontrak.
Corporate net Sales in billion rupiah
Oil & Gas
Continuing the successful performance from previous year, in 2016 the Company was awarded for a service contract from one of oil and gas operators for three years period. The Company also awarded jobs for supplying pressure vessels for Blok A Project in Aceh. In 2016, the oil & gas sector gave contribution 23.5% of total contract awarded.
Berikut ikhtisar penjualan Perseroan berdasarkan jenis usaha (market segment) dalam jutaan rupiah : Market Segment GI Custom
Services
In service, the big contribution was from boiler repair, rental and trading. In 2016 from service sector gave contribution 7.7% of total contract awarded.
2016 141.604
Recapitulation on company sales based on the market segment in million rupiah is as follow:
2015 65,010
Oil & Gas
47.666
51,068
GI Energy Gen
74.042
79,583
GI Automotive Plan
28.019
22,031
Service
21.213
65,514
Jumlah
312.544
283,206 GI Custom Oil & Gas
B. Beban
Beban pokok penjualan telihat turun yaitu dari 66,9 % pada tahun 2015 menjadi 64,5 % pada tahun 2016. Selama tahun 2016 Perseroan telah melakukan efisiensi dalam pemakaian bahan baku sebagai upaya untuk mengimbangi kenaikan biaya tenaga kerja langsung sebagai efek dari kenaikan UMP Sektoral dalam industri besi dan baja dasar. Dari sisi biaya, Perseroan juga berhasil melakukan efisiensi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada sehingga hasilnya komposisi beban penjualan terhadap penjualan turun dari 8,9 % pada tahun 2016 menjadi 7 % pada tahun 2016. Hal yang sama juga terjadi pada beban umum dan administrasi yaitu komposisi nya terhadap penjualan turun dari 16,5 % pada tahun 2015 menjadi 15,7 % pada tahun 2016.
44
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
GI Energy Gen GI Automotive Plan
Service
B. Beban
Cost of Good Sales decrese from 66,9% in 2015 to 64,5% in 2016. During 2016, Company has been trying to use material as efficient as possible to balance the increase of direct labour cost as Provincial Minimum Sectoral Wage increase effect in basic iron and steel industry. From cost section, company succeed in optimizing the resource so that percentage of selling expense drop from 8,9% in 2015 to 7% in 2016. It is the same in administrative and general expense, the percentage drop from 16,5% in 2015 to 15,7% in 2016.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
45
Namun demikian, kenaikan biaya keuangan tidak dapat dihindari oleh Perseroan sehubungan dengan kebutuhan pembiayaan terkait project yang mempunyai jangka waktu lebih panjang. Biaya keuangan naik dari Rp 28,6 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 37,1 miliar pada tahun 2016.
Nevertheless, the increase in financial cost is unavoidable regarding financing needs of long term projects. Financial cost increase from IDR 28,6 billion in 2015 to IDR 37,1 billion in 2016.
Corporate Expensesn in billion rupiah
C.Profitabilitas
C.Profitability
Perseroan membukukan laba kotor pada tahun 2016 sebesar Rp 110,9 miliar, naik 18,4% dari Rp 93,7 miliar pada tahun 2015. Laba bersih Perseroan tahun 2016 sebesar Rp1,5 miliar, terlihat membaik dibandingkan tahun 2015 yaitu minus 7,6 miliar. Laba bersih per saham naik dari minus 7,85 menjadi 0,85 pada tahun 2016.
Company reported gross profit in 2016 for IDR 110,9 billion, increase by 18,4% from Rp 93,7 billion in 2015. Nett profit in 2016 is IDR 1,5 billion which is better than last year, minus IDR 7,6 billion. Nett profit per share increase from minus 7,85 to 0,85 in 2016
Corporate profitability in billion rupiah
D.Aset
D. Asset
Aset Lancar Jumlah asset lancar Perseroan tahun 2016 sebesar Rp 398,5 miliar turun 6,9 % dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 428 miliar. Aset yang mengalami penurunan antara lain : Piutang usaha dari 80,3 miliar menjadi 77,7 miliar, disamping itu juga terjadi pada pos pembayaran dimuka yaitu dari 24,5 miliar menjadi 13,9 miliar. Hal ini disebabkan karena semakin cepatnya pembayaran dari pelanggan
Current Assets. Company current asset in 2016 is IDR 398,5 billion, down for 6,9% compared to last year, IDR 428 billion.
Aset tidak lancar Aset tidak lancar mengalami kenaikan dari Rp 105,5 miliar menjadi Rp 200,2 miliar. Kenaikan asset tidak lancar disebabkan karena adanya pembukuan aset mesin boiler yang sedang dalam kontruksi, dimana asset ini akan digunakan untuk rental. Hal ini selaras dengan strategi Perseroan dimana pada tahun 2016 mulai menjajaki pasar penjualan steam dalam satuan kilogram/jam sedangkan mesin boilernya sendiri adalah aset Perseroan. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mendapatkan ceruk pasar baru dimana saat ini menurut analisa Perseroan, banyak customer mulai mengalihkan pengeluaran dari pengeluaran untuk capex (pembelian barang modal baru) menjadi dialihkan ke opex (biaya operasional).
46
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Current assets that decreased are: Account receivables from IDR 80,3 billion to IDR 77,7 billion, not to mention, prepaid payment to suppliers IDR 24,5 billion to IDR 13,9 billion. This happens because customer pay quicker.
Non-Current Assets.
Non Current assets increase from IDR 105,5 billion to IDR 200,2 billion. The increase of long term asset is caused by boiler machine which is in constructing process and will be rentaled. This is aligned with company strategy which in 2016 started to explore steam selling market in unit kilogram/hour, whereas the boiler machine itself is company asset.
The goal of this strategy is to gain new market where at this point, according to company analysis, many cutomers start to divert expense by expense to capex (capital expenditure) to opex (operatioal expenditure).
E. Liabilitas
E.Liabilities
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek tahun 2015 Rp 282,8 miliar, sedangkan tahun 2016 naik menjadi Rp 354,2 miliar. Kenaikan antara lain disebabkan karena naiknya hutang bank jangka pendek dari Rp 220,4 miliar menjadi Rp 273 miliar. Naiknya hutang bank karena perlunya tambahan modal kerja bagi Perseroan sehubungan dengan project-project dengan jangka waktu yang relatif lebih panjang dibandingkan tahun lalu. Disaat yang sama utang usaha juga mengalami kenaikan sebesar 18% yaitu dari Rp 49,2 miliar tahun 2015 menjadi Rp 58,1 miliar tahun 2016, hal ini karena dukungan dari supplier dalam memberikan jangka waktu pembayaran yang lebih panjang.
Current liabilities Current liabilities in 2015 is IDR 282,8 billion, and in 2016 increase to IDR 354,2 billion. This increasing is caused by the rise of bank current liabilities from IDR 220,4 billion to IDR 273 billion. The rise of bank liability occured because company working capital needs to be added regarding long term projects which are longer than last year. In the same time, the account payable rises for 18% from IDR 49,2 billion in 2015 to IDR 58,1 billion in 2016. This occured because supplier gives longer paymen term.
Liabilitas Jangka Panjang Komponen liabilitas jangka panjang yang mengalami kenaikan adalah hutang bank jangka panjang yaitu dari Rp 13,4 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 27,2 miliar tahun 2016. Disamping itu adanya kewajiban imbalan kerja yang mengalami kenaikan dari Rp 19,4 miliar menjadi Rp 23,3 miliar.
Long Term Liabilities Long term liabilities which rises is long term bank liabilities from IDR 13,4 billion in 2015 to IDR 27,2 billion in 2016. Besides, there are employee benefit liabilities which rises from IDR 19,4 billion to IDR 23,3 billion.
F. Ekuitas
F. Equity
Jumlah ekuitas Perseroan mengalami kenaikan yaitu dari Rp 176 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 178 miliar pada tahun 2016. Hal ini merupakan dampak dari tahun 2016 dimana Perseroan mulai membukukan laba.
Total equity increase from dari IDR 176 billion in 2015 to IDR 178 billion in 2016. This is effect from company profit entry in 2016.
G. Arus kas
G.Cash Flow
Penerimaan dari pelanggan pada tahun 2016 lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari Rp 290 milyar menjadi Rp 331 miliar. Mulai lebih cepatnya pembayaran dari pelangan merupakan sebab dari peningkatan ini. Support dari supplier dalam bentuk pemberian tempo pembayaran yang lebih panjang berdampak pada pembayaran kas kepada pemasok yang turun dari 126 milyar menjadi 94 miliar. Hasilnya kas yang digunakan untuk operasi sebesar Rp 132 Miliar lebih baik dari tahun lalu yang sebesar Rp. 56 miliar.
Cash Received from customer in 2016 larger from the previous year, IDR 290 billion to IDR 331 billion. This is caused by the rapidity payment from customer. The support from supplier in terms of longer payment affected cash payment to puppliers, drop from IDR 126 billion to IDR 94 billion. The result, cash used for the operational is IDR 132 billion, better than last year, IDR 56 billion.
Pada tahun 2016 terjadi penambahan pembayaran beban bunga bank dari Rp 28 miliar menjadi Rp 37 miliar namun arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi membaik dari tahun 2015 yaitu dari minus Rp 23 miliar menjadi positif Rp 39 miliar. Penambahan aset tetap tahun 2016 sebesar Rp 94 miliar merupakan pengakuan dari aset mesin dalam tahap kontruksi. Saldo kas dan bank akhir tahun terlihat turun dari Rp 12,7 miliar menjadi Rp 5 miliar
In 2016, there are rising in bank interest expense from dari IDR 28 billion to IDR 37 billion. But, nett cash flow used for operation activity is getting better from 2015, from minus IDR 23 billion to positive IDR 39 billion. The addition of fixed asset in 2016 for IDR 94 billion, is the result from machine asset which is under construction. Cash and bank balance drop from dari IDR 12,7 billion to IDR 5 billion
H. Kolektibilitas Piutang
H. Collection Period
Piutang dagang tahun 2016 menjadi Rp 77,6 miliar dari sebelumnya Rp 80,2 miliar pada tahun sebelumnya. Perputaran piutang menjadi 89 hari lebih cepat dari tahun sebelumnya yaitu 102 hari. Saat ini kolektibilitas piutang masih baik dan masih dalam kontrol Perseroan.
Account receivable in 2016 is IDR 77,6 billion, whereas last year was IDR 80,2 billion. Receivable turnover is 89 days faster from last year, 110 days. Currently, the collectibily of receivable is good and in company control.
I. Likuiditas
I. Liquidity
Rasio lancar pada tahun 2016 sebesar 1,12 menurun dibanding pada tahun 2015 sebesar 1,51. Rasio liabilitas terhadap ekuitas turun dari 202% pada tahun 2015 menjadi 236% di tahun 2016. Rasio liabilitas terhadap aset mengalami penurunan 67% menjadi 70%.
Current ratio in 2016, 1,12, is decrease compared than 2015, 1,51. The ratio of liabilities to equity decreased from 202% in 2015 to 236% in 2016. The ratio of liabilities to assets decreased 67% to 70%. PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
47
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris dan Direksi
The Board of Commissioners and Directors
Komite Audit Audit Committee
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Audit Internal Internal Audit
49 48
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
49
konsisten kualitas
Perseroan secara
berkomitmen untuk terus meningkatkan
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
tata kelola perusahaan (good corporate governance) dengan sebaikbaiknya dengan tujuan untuk mendorong agar pengelolaan perusahaan dapat dilaksanakan secara lebih profesional dan efisien agar mampu meningkatkan daya saing; dapat mengelola resiko dengan
terbaik
serta memberikan hasil optimal; menghasilkan produk dengan kualitas yang optimal bagi seluruh stakeholders. Rumusan konsep tata kelola dirumuskan dan bersumber dari undang undang dan peraturan terkait lainnya yang berlaku di Indonesia yang mengedepankan aspek transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, indepensi dan kewajaran yang dipertajam dari waktu ke waktu. Perseroan juga telah merumuskan pedoman perilaku sebagai landasan etika dan moral dalam bekerja. Pedoman ini berlaku untuk seluruh insan perusahaan (Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh
tanggung jawab
Karyawan) sebagai bentuk kelola perusahaan yang baik.
consistently quality
The Company was
pelaksanaan tata
Committed to improve continuously the
of good corporate governance with the objective to encourage the Company’s management being implemented more professionally and efficiently in order to: improve the competitiveness;
highest
manage risk optimally produce the quality products and provide optimal results to all stakeholders. The formulation of good corporate governance concept was formulated and derived from relevant laws and regulations which applied in Indonesia and emphasized in aspect of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness that were sharpen over the time. The Company has formulated code of conduct as the foundation of ethics and morality at works. This code applied to all people in the Company (Board of Commissioners, Directors and all employees) as a form of
responsibility
50
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
for the implementation of good corporate governance.
Photo: General meeting of shareholder of the fiscal year of 2016
RUPS merupakan tingkatan tertinggi dalam struktur organisasi Perseroan dimana para pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi maupun Dewan Komisaris Perseroan dan juga merupakan forum dimana segala keputusan dapat diambil dalam batas yang diperkenankan oleh undang-undang. RUPS Tahunan wajib dilakukan sekali dalam setahun paling lama enam bulan setelah tahun buku berakhir, sedangkan rapat umum lainnya dilaksanakan sesuai kebutuhan Perseroan serta kepentingan pemegang saham.
The GMS is the highest level in the organizational structure of the Company wherein the shareholder entitled to obtain information related to the Company from Directors as well as Board of Commissioners’ and also as a forum where all decisions can be made within the limits which is permitted by the laws. Annual GMS shall be conducted once a year the latest six months after financial year end, while the other general meetings shall be conducted in accordance with the requirements of the Company and request of the shareholders.
Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa dalam RUPS para pemegang saham memiliki hak yang penuh untuk menyampaikan pendapat dan usulan serta aktif terlibat memutuskan hal-hal yang diluar kewenangan Dewan Komisaris maupun Direksi diantaranya :
In brief, it can be explained that in the GMS, the shareholders have full rights to express opinions and proposals and also actively involved in deciding issues outside the authority of the Board of Commissioners and Directors such as:
•
•
•
Mengesahkan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan serta Laporan Pengawasan Dewan Komisaris. Memberikan pelunasan serta pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku tersebut.
•
Approving the Annual Report including the Company’s Financial Statement as well as The Board of Commissioners Supervising Reports. Providing full redemption an acquittal (acquit et de charge) to every members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company for managing and and supervising actions that has been taken during the financial year.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
51
Mekanisme penyelenggaraan RUPS dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) no 32/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
The mechanism of GMS is conducted in accordance with the Regulation of Financial Services Authority (OJK) no 32/ POJK.04/2014 dated December 8, 2014 on the Plan and Implementation of the General Meeting of Shareholders of Public Listed Company.
•
•
•
•
•
• •
•
52
Selambat-lambatnya 14 hari sebelum pemanggilan RUPS Tahunan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan pemanggilan, Perseroan terlebih dahulu menyampaikan Pengumuman rencana penyelenggaraan RUPS Tahunan kepada para pemegang saham melalui surat kabar berperedaran nasional dan juga melalui laporan elektronik pada situs Bursa Efek Indonesia (www.idxnet.co.id) serta website Perseroan. Pengumuman RUPS memuat informasi tentang pemegang saham yang berhak hadir berdasarkan recording date, pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat, tanggal penyelenggaraan RUPS dan tanggal Pemanggilan RUPS. Selanjutnya paling lambat 21 hari sebelum tanggal pelaksanaan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS, Perseroan menyampaikan Pemanggilan melalui surat kabar berperedaran nasional, juga melalui media elektronik (electronic reporting) melalui situs Bursa Efek Indonesia (www.idxnet.co.id) serta website Perseroan (www. grandkartech.com) yang memuat informasi mengenai: tanggal, waktu, mata acara, dan tempat penyelenggaraan RUPS; ketentuan tentang pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS. Pada saat Perseroan menerbitkan pemanggilan tersebut seluruh bahan dan informasi terkait mata acara RUPS tersebut telah tersedia dan dapat diperoleh dikantor Perseroan. Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS. Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan satu hari kerja sebelum pemanggilan RUPS. Pada saat pelaksanaan RUPS pemegang saham berhak memperoleh informasi mata acara rapat dan bahan terkait mata acara rapat sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris. Pada saat pelaksanaan RUPS, Perseroan terlebih dahulu membagikan tata tertib RUPS kepada seluruh pemegang saham dan dibacakan oleh pimpinan rapat sebelum RUPS dimulai. Pada saat pembukaan RUPS pimpinan RUPS wajib memberikan penjelasan kepada pemegang saham mengenai: -- Kondisi umum Perseroan secara singkat. -- Mata acara rapat. -- Mekanisme pengambilan keputusan terkait mata acara rapat. -- Tata cara penggunaan hak pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat. -- RUPS dapat diselenggarakan apabila hak suara yang hadir telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan. -- Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah mufakat, apabila musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan melalui pemungutan suara. PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
•
•
•
•
Not later than 14 days prior to announcement of annual GMS, notwithstanding announcement date and summons, the Company shall announce the annual GMS plan to the shareholders through nationwide circulated newspaper as well as through Stock Exchange website (www.idxnet. co.id) and at the Company’s website as well. The GMS announcement contains information on shareholder who are eligible to attend based on recording date, shareholders entitled to propose meeting’s agenda, date of the GMS and date of announcement of the GMS.
Furthermore not later than 21 days prior to the GMS date, notwithstanding the date of summons and date of the GMS, the Company shall convey the call through the nationwide circulated newspapers, as well as through electronic media (electronic reporting) Indonesia Stock Exchange website (www.idxnet.co.id) as and also at the Company’s website (www.grandkartech.com) containing information on: date, time, agendas, and venue of the GMS; provisions of the shareholders who entitled to attend the GMS. Along with the Company issued the summons, all materials and information related to the GMS agendas should be available and may be obtained at the Company’s office. Shareholders themselves or being represented by power of attorney are entitled to attend the GMS. The shareholders who are entitled to attend the GMS are the shareholders whose names are registered in the Company Shareholder List (DPS) one working day prior to the GMS. During the GMS, the shareholders are entitled to obtain information of the meeting and materials related with the agenda as long as the agenda is not in contradictory with the Company’s interest. GMS is led by one of the Board of Commissioners members.
•
During the GMS, the Company has to distribute the rules before on the GMS to of the shareholders and should be read by the meeting chairman before the GMS started.
•
At the opening of the GMS, the GMS chairman is obligated to provide explanation to the shareholder regarding: -- The general condition of the Company in brief -- Meeting agenda. -- The mechanism of decision making related to meeting agenda. -- The procedure for the shareholdes to exercise their rights to ask questions and / or opinions. -- GMS can be conducted if the number of voting rights who attended the meeting meets the provisions stipulated in the Company’s article of association. -- The decisions of the GMS are taken by consensus deliberation. If consensus deliberation cannot be reached, then the decision is taken by voting.
Segera setelah penyelenggaraan RUPS dilaksanakan, Perseroan akan membuat risalah rapat serta mengumumkan keputusan rapat kepada para pemegang saham dan OJK melalui surat kabar berperedaran nasional, situs Bursa Efek Indonesia (www.idxnet.co.id) maupun situs Perseroan (www. grandkartech.com) antara lain yang berisi informasi tentang:
As soon as the GMS has been held, the Company need to prepare Minutes of Meeting (MOM) and publish the meeting result to the shareholders as well as the OJK by nationwide circulated newspapers, Indonesia Stock Exchange’s websites (www.idxnet. co.id) and at the Company’s website (www.grandkartech.com) which contains information:
a. Tanggal, tempat, waktu dan mata acara RUPS. b. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir pada saat RUPS. c. Jumlah saham dan prosentase hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS. d. Ada tidaknya kesempatan kepada para pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan menyatakan pendapat dan jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat. e. Mekanisme pengambilan keputusan. f. Hasil pemungutan suara yang meliputi setuju, tidak setuju dan abstain. g. Ringkasan hasil keputusan RUPS. h. Pelaksanaan pembayaran deviden tunai kepada pemegang saham yang berhak jika terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian deviden tunai.
a. Date, time, venue and agenda of the GMS. b. Members of Board of Commissioners and Directors who attended the GMS. c. The number of shares and percentage of valid voting rights present at the GMS. d. Whether any opportunity or not for the shareholders to ask questions and express opinions and the number of shareholders who asked questions and / or gave opinions related to meeting agenda.
Untuk tahun buku 2015 Perseroan telah menyelenggarakan RUPST pada tanggal 16 Juni 2016 ditempat kedudukan Perseroan di Jakarta yang Berita Acara Rapatnya telah dibuat oleh Notaris Kristiani Suryani, SH, Mkn nomor 03 tanggal 16 Juni 2016. Iklan pengumuman RUPS telah dimuat pada surat kabar Investor Daily pada tanggal 25 Mei 2016 serta melalui situs bursa www.idxnet.co.id dan situs Perseroan www.grandkartech.com.
For the financial year of 2015 the Company had conducted the GMS on June 16, 2016 at the Company domicile in Jakarta which, the minutes of meeting had been made by Notary Kristiani Suryani, SH No. 03 dated on June 16, 2015. The announcement of the GMS had been published in Investor Daily newspaper on May 25, 2015 and through stock exchange website www.idxnet. co.id and on the Company’s website on www.grandkartech.com.
Ringkasan keputusan rapat adalah sebagai berikut:
Summary of the meeting’s decision are as follows:
Mata Acara Pertama
The First agenda
Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Approved and accepted the Annual Report, Financial Statement, including Supervisory Report of the Board of Commissioners for the financial year ended on December 31, 2015.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Eddy Siddharta& Tanzil sebagaimana tercantum dalam laporannya nomor: 117/01/SW/I/GK-1/16 tertanggal 13 Maret 2016 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.
Approved and authorized the Company’s Financial Statement for the financial year ended on December 31, 2015 audited by Public Accounting Firm (KAP) Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil as stated in its report number 117/01 / SW / I / GK-1/16 dated on March 13, 2016 with unqualified opinion.
Menyetujui memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2015, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2015.
Approved to give redemption and full acquaintance (acquit et de charge) to every members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for their action on managing and controlling that had been done during the fiscal year 2015, as long as their action reflected in the Company’s Financial Statement year 2015.
e. The decision-making mechanism. f. The results of vote which includes: agreeing, disagreeing and abstaining. g. Summary of the GMS result. h. Execution of cash dividend payment to eligible shareholders if there are the GMS decisions related to cash dividend payment.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
53
Mata Acara Kedua
The Second Agenda
Sehubungan dengan Perseroan mencatat pada tahun buku 2015 maka Rapat memutuskan Perseroan tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.
As the Company recorded in financial year 2016, the Meeeting decided that the Compay did not pay devidend to the shareholders.
Mata Acara Ketiga
The Third Agenda
1. Menyetujui memberikan kuasa wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di OJK untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. 2. Menyetujui memberikan kuasa kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lain atas penunjukan tersebut.
1. Approved to authorize the Board of Directors to appoint the Public Accountant Firm which was registered in the OJK to audit the Company’s Financial Statement for the financial year ended on December 31, 2016. 2. Approved to authorize the Board of Directors of the Company to determine honorarium and other requirements for such appointment.
Mata Acara Keempat
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
The Fourth Agenda
Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberikan nasehat kepada Direksi.
The Board of Commissioners is the organ of the Company which is responsible for overseeing the management policies, management of the Company in general as well as the Company’s business, and advising the Board of Directors.
1. Menyetujui melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan lainnya bagi Direksi untuk tahun 2016; dan 2. Menyetujui pelimpahan kewenangan kepada pemegang saham utama Perseroan yaitu PT Sutardja Dinamika Cipta untuk menetapkan honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan tahun 2016 untuk ditingkatkan sebesar-besarnya 10% dari tahun buku 2015.
1. Approved to delegate the authority to the Board of Commissioners to determine salaries and other allowances for the Board of Directors for 2016; and 2. Approved to delegate the authority to the Company’s major shareholders, namely PT Dinamika Cipta Sutardja to determine the honorarium and allowances for the members of the Board of Commissioners of the Company in 2016 to be increased by a maximum of 10% from the one in 2015 financial year.
Keanggotaan: A. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.. B. Dewan Komisaris paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang anggota. Salah satu diantaranya menjabat sebagai Komisaris Utama. Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris ditetapkan dengan mempertimbangkan kebutuhan Perseroan, keahlian individu, karakter dan kepemimpinan untuk mencapai tujuan Perseroan.
Mata Acara Kelima:
The Fifth Agenda
Menyetujui pengangkatan Bapak I Nyoman Winten sebagai Komisaris Independen yang baru terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan RUPS Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2017 yang diselenggarakan pada tahun 2018 dengan memperhatikan ketentuan pasar modal.
Approved the appointment of Mr. I Nyoman Winten as the new Independent Commissioner since the closing the Meeting until the annual GMS of the Company for the 2017 financial year which will be held in 2018 with regards to the capital market provisions.
Membership: A. Members of the Board of Commissioners are appointed and terminated by the GMS. B. Board of Commissioners shall consisted of at least 2 (two) members. One of them served as the President Commissioner. The composition and number of members of the Board of Commissioners shall be determined by considering the requirements of the Company, individual skills, character and leadership to achieve the Company’s objectives. C. If the Board of Commissioners consists of two (2) persons, one of them should be Independent Commissioner. If the number of commissioners more than 2 (two) then the Independent Commissioner shall be at least 30% of the total of the Board of Commissioners. D. Independent Commissioner should meet the following requirements: a. Not an employed person or having authority and having responsibility to plan, lead, control, or supervise the Company activities within last 6 (six) months, except for the re-appointment as the Company’s Independent Commissioner in the following period.
C. Jika Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang salah satu diantaranya adalah Komisaris Independen. Apabila jumlah Dewan Komisaris lebih dari 2 (dua) orang maka Komisaris Independen wajib paling kurang 30% dari jumlah seluruh Dewan Komisaris. D. Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada periode berikutnya. b. Tidak mempunyai saham, baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan. c. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Sahan Utama Perseroan;. d. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan tersebut. e. Dalam hal Komisaris Independen menjabat menjadi Komite Audit, yang bersangkutan hanya dapat diangkat kembali pada Komite Audit untuk 1 (satu) periode masa jabatan Komite Audit berikutnya. f. Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sepanjang yang bersangkutan menyatakan dirinya tetap Independen terhadap RUPS.
54
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
b. Has no share, directly or indirectly in the Company. c. Has no affiliation in the Company, members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, or major of shareholders in the Company. d. Has no direct or indirect relationship related to the Company’s business activities. e. In the event that an Independent Commissioner became an Audit Committee, it only can be reappointed to the Audit Committee for 1 (one) term period of the next Audit Committee period. f.
Independent Commissioner who has served for 2 (two) term periods might be reappointed in the next period as long as the relevant party declares himself still remained independent againts the GMS.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
55
Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Dewan Komisaris
Duties, Responsibilities, and Authorities Of The Board Of Commissioners
Dalam menjalankan fungsi Nominasi, Dewan Komisaris melakukan prosedur sebagai berikut :
In performing the Nomination functions, the Board of Commissioners conducted the following procedures:
1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggung jawab terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi. 2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar. 3. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian. 4. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya sesuai kebutuhan. 5. Dewan Komisaris wajib mengevaluasi kinerja Komite yang berada dibawahnya. 6. Dewan Komisaris Perseroan secara kolektif menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi yang bertugas:
1. The Board of Commissioners has the duty to supervise and responsible for the management policy, the general management of the Company and the Company’s business and to advised the Board of Directors.
1. Menyusun komposisi dan proses Nominasi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
1. Develop the composition and process of Nomination of members of the Directors and / or members of the Board of Commissioners. 2. Develop the policies and criteria required in the nomination process of candidates for member the Board of Director and / or members of the Board of Commissioners. 3. Develop a capability development program for members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners. 4. Review and propose candidates who qualified as members of the Board of Directors and / or member of the Board of Commissioners to be submitted to the GMS.
Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris untuk disampaikan dalam RUPS.
3. Members of the Board of Commissioners must carry out their duties and responsibilities in good faith, full of responsibility, and prudence. 4. In order to support the effectiveness of the execution of their duties and responsibilities, the Board of Commissioners established an Audit Committee and may establish other Committees as required. 5. The Board of Commissioners should evaluate the performance of the Committee under their control 6. The Board of Commissioners of the Compnay collectively performed the Nomination and Remuneration function in charge of: A. Related to Nomination functions: • Recommend the composition of the Board of Directors position and / or the Board of Commissioners. • The policies and criteria required Nomination process. • Performance evaluation policy for members of the Board of Directors and / or member of the Board of Commissioners. • Conduct performance reviews members of the Board of Directors and / or member of the Board of Commissioners based on benchmarks that had been prepared for the evaluation. • Provide recommendations regarding capabilities development capabilities program of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners. • Provide recommendation or eligible candidates as members of the Board of Directors and / or member of the Board of Commissioners to be submitted in the GMS.
B. Terkait dengan fungsi Remunerasi: • Memberikan rekomendasi, struktur, kebijakan dan besaran atas remunerasi. • Melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing – masing anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
B. Related to Remuneration functions: • Provide recommendations, structures, policies and number of remuneration. • Conduct performance appraisal related with appropriateness of remuneration received by each member of the Board of Directors or the Board of Commissioners.
A. Terkait dengan fungsi Nominasi: • Merekomendasikan komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris. • • •
•
•
56
2. Under certain circumtances, the Board shall convene the Annual GMS and other GMS in accordance with their authority as stipulated in the laws and the articles of association.
Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris. Melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi. Memberikan rekomendasi mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
2. Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. 3. Menyusun program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. 4. Menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Dalam menjalankan fungsi Remunerasi, Dewan Komisaris melakukan prosedur sebagai berikut : 1. Menyusun struktur Remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris. 2. Menyusun kebijakan dan besaran atas Remunerasi bagi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris. 3. Struktur Remunerasi dapat berupa: gaji, honorarium, insentif, dan/atau tunjangan yang bersifat tetap atau variabel, yang disesuaikan dengan memperhatikan: remunerasi yang berlaku pada industri sejenis; tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota Direksi dan/ atau Dewan Komisaris; serta target dan kinerja masing masing anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
In performing Remuneration functions, the Board of Comissioners shall perform the following procedures: 1. Develop remuneration structure for members of the Board of Directors and / or the Board of Commissioners. 2. Develop policies and number on Remuneration for members of the Board of Directors and / or the Board of Commissioners 3. The structure of the Remuneration may include: salaries, honorarium, incentives, and / or fixed or variable allowances, adjustable with consideration: remuneration is applicable in similar industries, duties, responsibilities and authority the Board of Directors’s member and / or the Board of Commissioners as well as targets and the performance of each member of the Board of Directors and the Board of Commissioners
Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi wajib mengadakan rapat berkala paling kurang 4 (empat) bulan sekali. Keputusan rapat didasarkan musyawarah mufakat. Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Hasil rapat dituangkan dalam risalah rapat.
The Board of Commissioners who performing the Nomination and Remuneration should conduct regular meetings at least 4 (four) months. The decision of the meeting is based on consensus deliberations. If consensus deliberation may not be reached, the decision-making would be done by the majority vote. The results or the meeting are set forth in meeting minutes of meetings.
Perseroan sampai saat ini belum membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi namun demikian fungsi nominasi dan remunerasi tersebut, khususnya dalam penilaian kinerja dan penetapan besaran remunerasi untuk anggota Direksi, dilaksanakan oleh Dewan Komisaris. Alasan belum dibentuknya komite tersebut adalah karena pertimbangan efektivitas organisasi dikaitkan dengan volume usaha Perseroan sehingga Dewan Komisaris memandang belum perlu dibentuknya komite secara khusus.
The Company has not yet established the Nomination and Remuneration Committee but the nomination and renumeration function, especially in performance appraisal and determination number of renumeration to member of the Board of Directors, are conducted by the Board of Commissioers. The reason for the Committee not being established is due to organization effectiveness related to business volume of the Company; thus, it is not necessary to establish special Committee.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
57
Rapat Dewan Komisaris
Meeting of The Board of Commissioners:
•
•
• •
•
•
•
Dewan Komisaris mengadakan rapat setidaknya 2 (dua) bulan sekali atau setidaknya 6 (enam) kali setahun. Rapat dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh mayoritas anggota Dewan Komisaris. Dewan Komisaris juga mengadakan rapat kerja bersama Direksi Perseroan paling kurang 4 (empat) bulan sekali. Pengambilan keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat; namun jika melalui musyawarah tidak tercapai maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam risalah rapat Dewan Komisaris (minute of meeting), dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir. Risalah rapat didistribusikan kepada seluruh pihak terkait. Perbedaan pendapat yang timbul (disenting opinion) juga dicatat dalam risalah rapat disertai alasan perbedaan pendapat tersebut. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan dalam risalah rapat. Risalah rapat didokumentasikan dengan rapi oleh Perseroan.
• •
•
•
•
The Board of Commissioners conducted meetings at least once in two (2) months or at least six (6) times a year. Meetings may be held if attended by a majority the Board of Commissioners members. The Board also conducted a working meeting with the Board of Directors at least once in 4 (four) months. Decision-making in the meeting is based on consensus deliberation; but if the deliberation is not reached, then the decision is made based on the majority vote. The Board of Commissioner’s meeting is set forth in the minutes of meetings of the Board of Commissioners and signed by all present members of the Board of Commissioners. Minutes of meeting are distributed to whole relevant parties. Any dissenting opinion appeared also recorded in the minutes of meeting including with the reason for the difference of opinion. In the event that member of the Board of Commissioners did not sign the minutes of the meeting, the concerned party shall mention its reason in writing, in a separate letter attached to the minutes of meeting. Minutes of meetings are documented neatly by the Company.
Dalam menentukan besaran honorium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris, ditetapkan sejumlah ukuran dan kriteria penilaian (key performance indicator) yang terdiri dari: • Kehadiran dalam RUPS maupun rapat Dewan Komisaris dan Direksi. • Pemantauan yang dilakukan oleh masing-masing anggota Komisaris baik pemantauan dan pengawasan operasional, kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan pemerintah Republik Indonesia. • Kinerja Perseroan pada umumnya, kemampuan keuangan Perseroan dan juga faktor inflasi.
In determining the amount of honorarium and allowances for members of the Board of Commissioners, a number of measurement and assessment criteria (key performance indicator) have been set, consisting of: • Attendance at the GMS or meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors. • Monitoring conducted by every member of the Board of Commissioners on both monitoring and operational supervision, compliance with laws and government regulations of the Republic of Indonesia. • Performance of the Company in general, the Company financial capability as well as the inflation factor.
Pelaksanaan Komisaris
Dewan
Implementation of the Supervisory Duties of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas pengawasan selama tahun 2016 yang dapat diringkas kan sebagai berikut: • Memeriksa Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan serta menyampaikan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris pada RUPS tahunan tahun buku 2015. • Menelaah Rencana Kerja Perseroan tahun 2016 dan secara berkala membuat evaluasi kinerja secara komprehensif dan memberikan masukan atau saran kepada Direksi untuk kemajuan Perseroan. • Menilai kinerja Komite Audit. • Membuat kriteria penilaian dalam kapasitasnya sebagai “pengawas” yang terdiri dari penilaian terhadap kepatuhan perundang-undangan, penilaian terhadap kinerja Perseroan secara umum dan juga penilaian terhadap kinerja Direksi. • Menetapkan remunerasi untuk anggota Direksi sesuai kewenangannya dalam menjalankan fungsi nominasi dan remunarasi. • Mengadakan rapat Dewan Komisaris dan juga mengadakan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi secara berkala. Semua keputusan yang diambil dalam rapat (baik rapat Dewan Komisaris maupun rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi) dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat.
The Board of Commissioner has carried out surveillance duties during 2016 can be summarized as follows right: • Checking the Annual Report, the Financial Statements of the Company and submitting the Supervisory Report Board of Commissioners at the Annual GMS in 2015 financial year.
Pengawasan
Piagam Dewan Komisaris
Charter of the Board of Commissioners
Guna mempertegas fungsi, tugas, dan tanggung jawab sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris telah membuat Piagam Dewan Komisaris (Board Charter) yang garis besar memuat struktur keanggotaan, kebijakan anggota Dewan Komisaris, waktu kerja, tanggung jawab dan wewenang, penilaian kinerja serta etika Dewan Komisaris. Piagam Dewan Komisaris tersebut selengkapnya dilihat melalu situs web Perseroan.
In order to reinforce the functions, duties and responsibilities in accordance with principles of good corporate governance, the Board of Commissioners has made the Board of Commissioner Charter outlines which consists of membership structure, the policies of members of the Board of Commissioners, working hours, responsibility and authority, performance appraisal and the Board of Commissioners’ ethics. The Board of Commissioners’ Charter could be seen in the Company’s website.
Kebijakan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Self Assessment Policy
Dewan Komisaris mempersiapkan mekanisme penilaian mandiri sebagai suatu alat untuk menilai kinerja secara kolegial dengan akuntabilitas yang tinggi dengan tujuan meningkatkan kinerja masing-masing dewan komisaris.
The Board of Commissioners prepares an independent appraisal mechanism as a tool for assessing collegial performance with high accountability with the objective of improving the performance of each board of commissioners.
•
Prosedur Penetapan Besarnya Remunerasi Dewan Komisaris
Determination Procedure of the Amount of Remuneration of the Board of Commissioners
Tabel Kehadiran Rapat Dewan Komisaris pada rapat Dewan Komisaris:
Sesuai dengan hasil keputusan RUPS Tahunan tahun buku 2015 yang lalu, RUPS telah memutuskan pelimpahan kewenangan kepada pemegang saham utama Perseroan yakni PT Sutardja Dinamika Cipta untuk menetapkan honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan tahun 2016 untuk ditingkatkan sebesar besarnya 10% dari tahun 2015.
In accordance with the result the Annual GMS financial year 2015, the GMS has decided to delegate of authority to the of the Company’s major shareholders, PT Sutardja Dinamika Cipta, to determine the honorarium and allowances for the members of the Board of Commissioners in 2016 to be increased by a maximum of 10% from 2015.
Selama tahun buku 2016 Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris yang telah dilaksanakan sebanyak-banyak 8 kali dan dihadiri oleh Anggota Dewan Komisaris
NAMA Hadi Sutardja Ronald Sutardja
I Nyoman Winten
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Posisi
Name
Tony Legi
58
Tugas
Position
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
•
• •
• •
•
Examining the Work Plan of the Company in 2016 and periodically create a comprehensive performance evaluation and provide input or advise to the Board of Directors for the progress of the Company. Assess the performance of the Audit Committee. Establish assessment criteria in its capacity as a “supervisors” that consists of an assessment of compliance with legislation, an assessment of the Company’s performance in general as well as assessment of the of the Board of Directors’ performance. Establish appropriate remuneration for the members of the Board of Directors in accordance with their authority in performing nomination and remuneration functions. Conduct the Board of Commissioners’s meeting and also a joint meeting of The Board of Commissioners with The Board of Directors at regular basis. All the decisions taken during the meetings (whether The Board of Commissioners meeting or joint meeting of The Board of Commissioners with the Board of Directors ) are recorded and well documented in the minutes of the meeting. During financial year 2016 the Board of Commissioner has conducted the Board of Commissioner’s meeting for 8 times and attended by member of the Board of Commissioners.
Attendance Table of the Board of Commissioners’ Meeting:
JUMLAH KEHADIRAN
Prosentase
6
75%
8
100%
8
100%
6
75%
Number of Attendance
Percentage
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
59
Selain mengadakan rapat anggota Dewan Komisaris, juga telah dilaksanakan rapat Dewan Komisaris dengan Direksi sebanyak 6 kali sebagai berikut:
NAMA
Posisi
Name
Position
In addition to meeting of the member of the Board of Commissioners, there have been conducted 6 meetings of The Board of Commissioners with the Board of Directors as follows:
JUMLAH KEHADIRAN
Prosentase
5
83%
6
100%
6
100%
5
83%
6
100%
6
100%
4
66%
Number of Attendance
Komisaris Utama
Hadi Sutardja
President Commissioner
Komisaris
Ronald Sutardja
Commissioner
Komisaris Independen
Tony Legi
Independent Commissioner
Komisaris Independen
I Nyoman Winten
Independent Commissioner
Direktur Utama
Kenneth Sutardja
President Director
Direktur
Johanes Budi Kartika
Director
Direktur Independen
Stefan Muenker
Independent Director
Assessment of performance of the Committee Under the Board of Commissioners.
Hingga saat ini satu-satunya komite yang telah dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam membantu pelaksanaan tugasnya adalah Komite Audit. Dewan Komisaris telah mencermati dengan seksama kinerja Komite Audit selama tahun buku 2015. Dewan Komisaris berpendapat bahwa Komite Audit telah melaksanakan tugas sebagaimana mestinya dan memberikan kontribusi khususnya dari aspek pengawasan terhadap kepatuhan peraturan (compliance).
Until now the only Committee that has been established by the Board in assisting the implementation of its duties is the Audit Committee. The Board of Commissioner Committee has taken a look at the performance of the Audit Committee during the financial year 2015. The Board of Commissioners believes that the Audit Committee has performed its duties properly and gave contribution especially to the compliance aspect.
Hubungan Afiliasi antara Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Affiliation Relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors
Hadi Sutardja (Presiden Komisaris)
Ronald Sutardja (Komisaris)
Tony Legi (Komisaris Independen)
I Nyoman Winten (Komisaris Independen)
Kenneth Sutardja (Direktur Utama)
Johanes Budi Kartika (Direktur )
Stefan Muenker (Direktur Independen)
Ayah/Father
x
x
Ayah/Father
x
x
x
x
Saudara Kandung Sibling
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Ronald Sutardja (Komisaris)
Anak/Son
Tony Legi (Komisaris Independen)
x
x
I Nyoman Winten (Komisaris Independen)
x
x
x
Kenneth Sutardja (Direktur Utama)
Anak/Son
Saudara Kandung Sibling
x
x
Johanes Budi Kartika (Direktur )
x
x
x
x
x
Stefan Muenker (Direktur Independen)
x
x
x
x
x
60
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
BOARD OF directors
Percentage
Penilaian Terhadap Kinerja Komite yang berada dibawah Dewan Komisaris.
Hadi Sutardja (Presiden Komisaris)
DEWAN direksi
x x
Dewan Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang penuh atas pengurusan Perseroan sesuai dengan maksud tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik didalam dan diluar pengadilan sesuai dengan anggaran dasar.
The Board of Director is the organ of the Company who has full authorized in managing of the Company in accordance with the goals of objectives of the Company as well as represents the Company both inside and outside the court in accordance with the articles of association.
Keanggotan :
Membership:
1. Anggota Direksi minimal 2 (dua) orang satu diantaranya menjabat sebagai Direktur Utama. 2. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS (berdasarkan usulan dan rekomendasi Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi) untuk masa jabatan tertentu dan dapat diangkat kembali.
1. Members of the Board of Directors shall have at least 2 (two) the one of them shall be the President Director. 2. The Director shall be appointed and terminated by GMS (based on the proposal and recommendations of the Board of Commissioners in performing nominations and remuneration functions) for a specific term and may be re-appointed. 3. Those who may be appointed as a member of the Board of Directors who meet the following requirements: A. Should have good moral, morale, and good integrity good. B. Capable in performing legal action C. Within 5 (five) years before appointment and during the term of office: a. Never been declared bankrupt b. Never became a member of the Board of Directors and / or a member of the Board of Commissioners who was doing guilty of causing a Company to be declared bankrupt c. Never been punished for committing in a crime which caused financial loss to in the country and / or related to financial sector;
3. Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perorangan yang memenuhi persyaratan berikut: A. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. B. Cakap melakukan perbuatan hukum. C. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat : a. Tidak pernah dinyatakan pailit. b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan dinyatakan pailit. c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dan/atau yang berkaitan dengan sector keuangan dan; d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat : i. Pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan. ii. Pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Dewan Komisaris kepada RUPS dan; iii. Pernah menyebabkan Perseroan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK. D. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan ; dan E. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.
d. Never been a member of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners during his term of office: i. Ever did not conduct annual GMS ii. Accountability as member of the Board of Directors and / or had never been rejected by the GMS or had never given any responsibility as member of the Board of Commissioners to the GMS and; iii. Ever caused a Company obtaining permit,, approval , or registration from OJK failed to submit ann annual report and / or financial OJK. D. Have commitment to follow laws and regulations; and E. Have knowledge and / or expertise in the field required by the Company. PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
61
Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang :
Duties, Responsibilities and Authority:
Direktur Pemasaran
Marketing Director
Secara umum tugas dan tanggung jawab dan wewenang Direksi dapat diringkaskan seperti dibawah ini : • Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar. • Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusannya, Direksi wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar. • Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian. • Dalam hal dibentuk komite, Direksi wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku.
In general, duties and responsibilities and authority the board of directors may summarize as follows: • The Board of Directors has the duty to execute and be responsible to manage the Company for the interest of the Company in accordance with the purposes and objectives of the Company stimutaled in the articles of association. • In carrying out their duties and responsibilities for its management, the Board of Directors shall convene the annual GMS and other GMS as stipulated in the law and the articles of association. • Every member of the Board of Directors shall be obliged to perform its duties and responsibilities in good faith, full responsibility, and prudence. • In terms of a Committee established, the Board of Directors shall evaluate performance of the Committeed at the end of the financial year. • The Board of Directors has the authority to represent the Company inside and outside courts and to make strategic steps in accordance with the Company’s article of association.
•
•
•
Direktur Utama
President Director
•
•
• •
•
• •
Membuat dan merumuskan visi-misi, nilai dan budaya Perseroan (corporate culture) dan menetapkan sasaran jangka panjang. Mengkordinasikan seluruh aktiivitas Perseroan sesuai visi dan misi maupun rencana jangka pendek dan kebijakan yang telah dirumuskan sebelumnya. Memastikan seluruh aktivitas dan operasional Perseroan dilaksanakan sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku serta peraturan otoritas terkait. Menetapkan kebijakan system pengendalian internal serta memastikan organisasi internal audit bekerja secara optimal untuk membantu tugas dan tanggung jawab Direksi pada umumnya Aliansi Strategis Berwenang langsung terhadap Divisi Operation.
• • • • •
Established and formulated vision, mission, and culture of the Company (corporate culture) as well as set long-term goals. Coordinated all activities in the Company in accordance with vision and mission as well as short term goals and policied which had been formulated previously. Ensure all activities and the Company’s operations are carried out in accordance with applicable law and goverment regulation as well as regulatory from related authorizes. Established internal control policies as well as ensure the internal audit organization works optimally to assist the duties of the Board of Directors in general Strategic alliance Direct incharge to operation division
Direktur Keuangan dan Administrasi
Finance and Administration Director
•
•
• •
• • • •
62
Direksi berwewenang mewakili Perseroan didalam dan diluar Pengadilan serta membuat langkah-langkah strategis sesuai anggaran dasar Perseroan.
Menyusun rencana jangka panjang Perseroan khususnya terkait keuangan dan administrasi sesuai dengan rencana strategis Perseroan. Menyusun dan menetapkan system akuntansi dan kebijakan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Memaksimalkan sumber daya Perseroan, termasuk sumber pendanaan; sumber daya manusia; teknologi informasi, dengan jumlah dan biaya paling efisen sesuai rencana kerja tahunan Perseroan maupun rencana strategis jangka panjang. Memberlakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis resiko keuangan yang dapat dihadapi oleh Perseroan. Memastikan konsolidasi keuangan yang akurat dan tepat waktu untuk keperluan pelaporan kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Menyampaikan keterbukaan informasi kepada para pemegang saham sesuai amanat undang-undang dan peraturan otoritas pasar modal lainnya. Menyusun dan menetapkan kebijakan manajemen resiko.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
•
Established the Company long-term plan especially related to finance and administration in accordance with the Company’s strategic plan. Developed and established accounting system and financial policies based on accounting principle applied in Indonesia.
•
Maximizing the Company resources, including financing; human resources, information technology, with the most efficient amount and cost according to the Company’s working plant as well as long-term strategic plan.
•
Conducting necessary action which can reduce and mitigate various financial risks that might happen to the Company.
• • •
Ensuring accurate and on time financial consolidation for reporting proposes to the Board of Directors and the Board of Commissioners. Delivering information disclosure to the shareholder in accordance with the laws and regulation or other policies from capital market authorities. Developing and establishing risk management policies.
• • •
Melakukan analisa pasar, dan menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek terkait pemasaran barang dan jasa serta pengembangan usaha pada umumnya sesuai rencana strategis Perseroan. Membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan serta melakukan evaluasi secara periodik guna memastikan tercapainya target penjualan. Melakukan pengembangan produk baru. Aliansi strategis bersama principal untuk pengembangan teknologi baru.
• • •
Conduct market analysis, and develop long-tem plans as well as short-term plans related to the marketing of good and services and also business development in general and accordance with the Company’s strategic plan. Developing and implementing annual work plan and also conducting periodic evaluation in order to ensure sales target are achieved. Developing new products. Strategic alliance with principle to develop new technology.
Piagam Direksi
Charter of the Board of Directors
Direksi dan Dewan Komisaris telah membuat Piagam Dewan Komisaris dan Direksi (board charter) guna lebih menegaskan komitmen Perseroan atas pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Secara garis besar Piagam Direksi terdiri dari uraian struktur keanggotaan, kebijakan rapat, waktu kerja, tugas, tanggung jawab, dan wewenang Direksi. Piagam tersebut selengkapnya dapat dilihat melalui situs web Perseroan.
The Board of Directors and the Board of Commissioner have made the Charter of the Board of Commissioner and the Board of Director (board charter) in order to affirm the Company’s commitment to the implementation of good corporate governance. Overall charter fo the Board of Director consists of description of membership structur, meeting policy, working time, duties, responsibility and authority of the Board of Directors. The charter can be seen through the Company’s website.
Rapat Dewan Direksi
Meeting of the Board of Directors
•
Direksi wajib melaksanakan rapat Dewan Direksi secara berkala paling kurang satu kali dalam sebulan.
•
The Board of Directors shall conduct regular meeting of the Board of Directors at least once a month.
•
Rapat Direksi tersebut dilangsungkan apabila dihadiri mayoritas dari seluruh anggota Direksi. Direksi wajib mengadakan rapat Dewan Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang satu kali dalam 4 bulan.
•
The meeting shall be held in the presence of majority of all members of the Board of Directors. The Board of Directors must conduct a meeting of the Board of Director together with the Board of Commissioner on regular basis at least once in 4 months.
Pengambilan keputusan rapat Dewan Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dal hal tidak tercapai musyawarah mufakat pengambilan keputusan dilakukan dengan pengambilan keputusan terbanyak. Rapat direksi dituangkan dalam risalah rapat (minutes of meeting) ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dan didistribusikan kepada seluruh anggota Direksi. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang tidak menandatangani hasil rapat, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan dalam risalah rapat. Risalah rapat didokumentasikan dengan rapi oleh Perseroan.
•
•
•
•
•
•
Selama tahun 2016 Direksi telah mengadakan rapat Direksi sebanyak 18 kali sebagai berikut:
NAMA
Posisi
Name
Kenneth Sutardja Johanes Budi Kartika Stefan Muenker
Position
Direktur Utama
President Director
Direktur
Director
Direktur Independen
Independent Director
•
•
•
•
Decision making of the Board of Director based on consensur deliberations. But, if the deliberation is not reached then the decision is made based on the majority vate. The Board of Director’s meeting are set forth in minutes of meeting signed by all members of the Board of Director present and distributed to all members of the Board of Directors. In the case of any member of the Board of Director who does not sign the minute of meeting, the concerned must state the reason in written in separate letter and attached to the minutes of the meeting The minutes of meeting are documented by the Company.
During 2016, the Board of Director has conducted the Board of Director meeting as many as 18 times as follows:
JUMLAH KEHADIRAN
Prosentase
18
100%
18
100%
18
100%
Number of Attendance
Percentage
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
63
Ringkasan Pelaksanaan Tugas Direksi Selama Tahun 2016 :
Summarry of Implementation of Duties of the board Directors during 2016
•
•
• • •
Pada tanggal 16 Juni 2016 Direksi telah menyelenggarakan RUPS Tahunan untuk tahun buku 2015 dengan tata cara dan mekanisme sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan maupun peraturan OJK. Melaksanakan atau merealisasikan seluruh keputusan RUPST tahun buku 2015. Menyampaikan laporan kepada otoritas pasar modal sebagaimana mestinya sesuai dengan peraturan OJK maupun Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Menyelenggarakan rapat Dewan Direksi dan rapat gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris sebagaimana diatas.
• • •
On June 16, 2016 the Board of Director has conducted the Annual GMS for the finance year 2015 with the procedures and mechanism as regulated in the Company’s articles of association and OJK regulations. Implemented or realized all decions from the Annual GMS for th finance year 2015. Submitted report to capital market authority as appropriate OJK regulation as well as Indonesia Stoack Exchange in Jakarta. Conducted meeting of the Board of Director and joint meeting of the Board of Director with the Board of Commissioners as described above.
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Berdasarkan keputusan RUPS tahunan 2016 yang memutuskan menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan lainya bagi Direksi untuk tahun 2015 dan menyetujui pelimpahan kewenangan kepada pemegang saham utama Perseroan yaitu PT Sutardja Dinamika Cipta untuk menetapkan honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan tahun 2016 untuk ditingkatkan sebesar-besarnya 10%.
Based on the Annual GMS year 2016 has decided to approve the transfer of authority to the Board of Commissioner to determine salary and other allowances to the Company’s major shareholder, PT. Sutardja Dinamika Cipta to determine honorarium and allowance to the members of the Board of Commissioner year 2016 to be increased by a maximum of 10%.
Mekanisme Penetapan Remunerasi Direksi
Determination Mechanism of Directors Remuneration
Penetapan gaji dan tunjangan untuk masing-masing anggota Direksi untuk tahun buku 2016 diputuskan oleh Dewan Komisaris setelah melalui kajian yang mendalam dengan mengacu kepada RUPS Tahun buku 2015 tersebut. Sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi, penetapan gaji tunjangan untuk masing-masing Direksi ditetapkan dengan mempertimbangkan indicator kinerja (key performance indicator) antara lain: pencapaian sasaran tahunan yang ditetapkan pada tahun sebelumnya, kepemimpinan dan tata kelola Perusahaan, tingkat inflasi, serta kinerja dan kemampuan keuangan Perseroan secara umum.
Determination of salary and allowances to every member of the Board of Directors for financial year 2016 is decided by the Board of Commissioner after a thorough review referred to GMS of the financial year 2015. In accordance with duties and responsibilities in performing nomination and renumeration functions, determination of salary and allowance to every member of the Board of Director is determined by considering performance indicator (key performance indicator) such as: achievement of annual target set in previous year, leadership and corporate governance, inflation rate, performance as well as financial capability of the Company in general.
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
Komite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan tujuan untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Susunan anggota komite Audit setidaknya 3 orang termasuk salah satu diantaranya merangkap sebagai ketua. Yang dapat diangkat sebagai ketua harus berasal dari unsur Komisaris Independen.
The Audit Committee is established based on the Board of Commissioners Decision Letter with the purpose to assist the execution of the duties and function of the Board of Commissioners. The Audit Committee is appointed and terminated by the Board of Commissioners. The composition of the Audit Committee members at least 3 persons including one of them is also a chairman. The one who will be appointed as chairman must come from the Independent Commissioner.
Komite Audit Perseroan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 001/SP-Kom/GK/V/ Th.2014 tanggal 5 Mei 2014 yang terdiri dari 3 (tiga) orang berasal dari unsur Komisaris Independen maupun pihak luar Perseroan. Persyaratan untuk menjadi anggota Komite Audit harus memenuhi sejumlah kriteria diantaranya:
Audit Committee of the Company was established based on the Decision Letter of the Board of Commissioner No. 001/SP-Kom/ GK/V/Th.2014 dated May 5, 2014 consisting of 3 (three) persons from Independent Commissioner as well as from external parties of the Company. Requirement to become members of the Audit Committee has to fulfill numbers of criteria including:
•
•
• • • •
•
• • •
64
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya serta mampu berkomunikasi dengan baik. Memahami laporan keuangan, bisnis yang terkait dengan usaha Perseroan, proses audit, manajemen resiko, peraturan perundangan undangan dibidang pasar modal dan peraturan terkait lainnya. Bersedia dan wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang yang telah ditetapkan. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan atau pelatihan. Setidaknya salah satu anggota Komte Audit memilki pengetahuan dan latar belakang pendidikan dan keahlian dibidang akuntansi atau keuangan. Anggota Komite Audit bukan merupakan orang dalam kantor akuntan publik, kantor konsultan hukum, kantor jasa penilai publik atau pihak lain yang memberikan jasa assurance, jasa non assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lainnya kepada Perseroan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan atau mengawasi kegiatan Peseroan dalam waktu 6 bulan terakhir, kecuali Komisaris Independen. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perseroan. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham utama Perseroan dan, Tidak mempunyai hubungan usaha secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha Perseroan.
•
High integrity, ability, knowledge and experience in accordance with the job scoupe and able to communicate well.
•
Understand the financial statements, business related to the corporate businesses, the audit process, risk management, legislation in the field of capital market law and other relevant regulations. Willing and must obey to Audit Committee ethics code that has been set. Willing to improve the competence continuously through education or training. At least one member of the Audit Committee have the knowledge and educational background and expertise in accounting or finance. Audit Committee members are not a person in the public accounting firm, law firm, public appraisal services office or other parties who provide assurance services, non-assurance services, appraisal services and / or other consulting services to the corporate within the last 6 months. It is not a person who work or have authority and responsibility for planning, leading, and controling or supervising the activities atcorporate within last 6 months, unless the Independent Commissioner.
• • • •
•
•
Not having a direct or indirect share in the Company.
•
Not affiliated with the Board of Directors, Board of Commissioners and the main shareholder of the Company. Does not have a business relationship, directly or indirectly to the Company.
•
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
65
Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
Komite Audit bertindak secara independen dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:
Audit Committee acts independently in performing duties and responsibilities. The duties and responsibilities of Audit Committee are as follows:
•
• • •
• • • • •
•
Review financial information published by the Company to the public and/or authorities, such as financial statements, financial forecasts and other statements related to Company’s financial information.
•
Conduct a review of compliances with the legislation, particularly related to the Company’s activities.
•
Provide independent opinion in the event of disagreements between management and accountant for services rendered. Provide recommendations to the Board of Commissioners on appointing of Public Accountant based on independency, the scope of the assignment and compensation for services. Review the implementation of internal auditors and supervise the implementation of the Board of Directors internal auditors’ findings. Review the risk management performed by the Board of Directors.
•
• • • • •
Examine complaints related to accounting and financial reporting processes of the Company. Examine and provide advices to the Board of Commissioners in relation to potential conflict of interest. Maintain confidentiality of documents, data and information of the Company.
Wewenang Komite Audit
Audit Committee Authorities
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit memilki wewenang sebagai berikut:
In performing the duties, Audit Committee has the authority as follows :
• •
Mengakses data, dokumen dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana, asset dan sumber daya perusahaan yang diperlukan. Berkomunikasi langsung dengan karyawan termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi internal audit, manajemen resiko dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit. Melibatkan pihak independen dliuar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan) dan, Melakukan kewenangan lain yang diberikan Dewan Komisaris.
• •
Access data, documents and information concerning employees, funds, asset and resources of the Company required. Communicate directly with employees including the Board of Commissioners and other parties running the function of internal audit, risk management and accounting-related duties and responsibilities of the Audit Committee. Involve independent members out of the Audit Committee required to assist in performing the duties (if required) and, Perform other authorities granted by the Board of Commissioners.
The structure and membership of the Audit Committee for period 2014-2017 are as follows:
No.
Name
Members of Comitee Audit
Position
1.
Tony Legi
Chairman/Independent Commissioners
2.
Arden Barus
Member
3.
Lim Fi Lan
Member
Tony Legi Ketua Komite Audit Chairman of Audit Comitee
Diangkat sebagai Ketua Komite Audit untuk masa jabatan periode tanggal 5 Mei 2014 Sampai tanggal 4 Mei 2017 berdasarkan Surat Pengangkatan Dewan Komisaris Perseroan nomor 001/SP-Kom/GK/V/Th. 2014 Tanggal 5 Mei 2014. Beliau adalah Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit. Riwayat pendidikan dan jabatan dapat dilihat pada profil Komisaris.
Appointed as Chairman of the Audit Committee for a term of the period of May 5, 2014 until the date of May 4, 2017 based on the Letter of Appointment of the Board of Commissioners number 001 /SP-Kom/GK/V/ Th. 2014 dated May 5, 2014. He is the Independent Commissioner also the Chairman of the Audit Committee. Education history and posisition can be seen on the profile of Commissioners.
Arden Barus Anggota | Member Diangkat sebagai anggota Komite Audit untuk masa jabatan periode tanggal 5 Mei 2014 sampai tanggal 4 Mei 2017 berdasarkan Surat Pengangkatan Dewan Komisaris Perseroan nomor 001/SP-Kom/GK/V/Th.2014 tanggal 5 Mei 2014.
Appointed as a member of the Audit Committee for the term of the period of May 5, 2014 until the date of May 4, 2017 based on Appointment Letter of the Board of Commissioners number 001/SP-Kom /GK/V/ h.2014 dated May 5, 2014 Born in 1959 and graduated from the Faculty of Economics USU S1 1993. Having completed the Executive Education Program (management trainee) in Bank Niaga in 1994 he began his career as a marketing officer for six years at Bank Niaga Medan. Next since 1990 he continuedhis career in various positions at Bank Universal Jakarta which later became Bank Permata. The last position by 2004 was Vice President, Special Asset Management.
Rapat Komite Audit
Audit Committee Meetings
Lahir pada tahun 1959 dan menyelesaikan studi S1 pada Fakultas Ekonomi USU tahun 1993. Setelah menyelesaikan Program Pendidikan Eksekutif (management trainee) di Bank Niaga pada tahun 1994 memulai karir sebagai marketing officer selama 6 tahun di Bank Niaga Cabang Medan. Berikutnya sejak tahun 1990 melanjutkan karir pada berbagai jabatan di Bank Universal Jakarta yang kemudian menjadi Bank Permata. Posisi terakhir hingga tahun 2004 adalah sebagai Vice President, Special Asset Management.
Komite Audit mengadakan Rapat komite Audit secara regular setidaknya 4 kali dalam setahun. Rapat dapat diselenggarakan apabila dihadiri oleh lebih ½ dari jumlah anggota. Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat. Setiap rapat dibuat risalah rapat.
Audit Committee meetings held regularly at least four times a year. Meetings can be held if attended by more than half of the total members. Meeting decisions taken by deliberation and consensus. Each meeting need to prepared the minutes of meeting.
Sejak tahun 2007 menjabat sebagai General Manager Finance pada PT Solusindo Kreasi Pratama, perusahaan yang bergerak dibidang penyewaan menara telekomunikasi di Jakarta. Sejak tahun 2010 hingga 2014 menjabat sebagai Head of Corporate Secretary di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk..
Since 2007 served as General Manager of Finance at PT Solusindo Creative Pratama, a Company engaged in the rental of telecommunication towers in Jakarta. From 2010 to 2014 he served as Head of Corporate Secretary of PT Tower Bersama Infrastructure Tbk..
Sejak memulai karir pada tahun 1994 telah mengikuti banyak pelatihan seperti analisis laporan keuangan, pengembangan kepribadian, kepemimpinan dan organisasi serta Corporate Communication.
Since starting his career in 1994 he had attended many trainings such as financial statement analysis, personality development, leadership and organization and Corporate Communication.
• •
66
Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau atau pihak otoritas antara lain seperti laporan keuangan, proyeksi keuangan dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan khususnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadinya perbedaan pendapat antara Manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan imbalan jasa. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal. Melakukan penelaahan atas manajemen resiko yang dilakukan oleh Direksi. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.
Struktur dan keanggotaan Komite Audit periode 2014-2017 adalah sebagai berikut:
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
• •
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
67
sekretaris perusahaan
Lim Fi Lan Anggota | Member
68
Diangkat sebagai anggota Komite Audit untuk masa jabatan periode tanggal 5 Mei 2014 sampai tanggal 4 Mei 2017 berdasarkan Surat Pengangkatan Dewan Komisaris Perseroan nomor001/SP-Kom/GK/V/Th.2014 tanggal 5 Mei 2014.
Appointed as a member of the Audit Committee for the term of the period of May 5, 2014 until the date of May 4, 2017 based on the Appointment of the Board of Commissioners number 001/ SP-KOM/GK/V/Th.2014 dated May 5, 2014.
Lahir pada tahun 1970 dan menyelesaikan studi S1 pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Ukrida pada tahun 1994 dan S2 Jurusan Perpajakan pada Fakultas Ekonomi UI tahun 2002.
Born in 1970 and graduated from the Faculty of Economics S1 Accounting Department Ukrida in 1994 and S2 Department of Taxation at the Faculty of Economics, University of Indonesia in 2002.
Bekerja sebagai Chief Accounting and Tax pada PT Prima Lestari, perusahaan yang bergerak dalam ekspor-impor pada tahun 1994. Selanjutnya bekerja sebagai Chief Tax of Group pada perusahaan yang bergerak dibidang perhotelan dan travel tahun 1994-1998.
Working as Chief Accounting and Tax on PT Prima Lestari, a Company engaged in export-import in 1994. Subsequently working as Chief Tax of Group Company engaged in the hospitality and travel 1994-1998.
Sejak tahun 1999 hingga sekarang masih bekerja sebagai Chief Finance and Accounting pada Perusahaan Mahaka Group.
Since 1999 until now is still working as Chief Finance and Accounting at Mahaka Group Company.
Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Audit Tahun 2016
Report of Implemented Duties of Audit Committee in 2016
Sesuai dengan amanat piagam Komite Audit tersebut maka selama tahun 2016 Komite Audit telah melaksanakan tugas yakni: • Melakukan kajian dan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya yang berhubungan dengan peraturan pasar modal.
In accordance with the mandate of the Charter of the Audit Committee during 2016, the Audit Committee has been implemented duties such as: • Conducted an evaluation and review to the corporate adherence to the regulation, especially relating to capital market regulations.
•
Menelaah Informasi keuangan yang akan dipublikasikan Perseroan.
•
Examed the financial information to be published by the Company.
•
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Perseroan mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan Perseroan tahun 2016.
•
Recommended to the Board of Commissioners regarding decision about who will be the Public Accountant to audite the corporate Financial Statements in 2016.
•
Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen resiko.
•
Conducted a implementation review to the risk management activities.
•
Memberikan rekomendasi kepada Direksi setiap adanya potensi benturan kepentingan.
•
Recommended the Board of Directors about potential conflict of interest.
•
Telah mengadakan Rapat Komite Audit sebanyak 4 kali yang dihadiri lengkap oleh seluruh anggota Komite Audit.
•
Held 4 times Audit Committee meeting, which was attended by all members of Audit Committee.
Pernyataan Independensi Komite audit
Audit Committe Indepency Statement
Dalam pelaksanaanya tugas Komite Audit bekerja secara mandiri, independen, dan bebas dari kemungkinan benturan kepentingan (conflict of interest). Berikut ini adalah ringkasan pernyataan independensi anggota Komite Audit yakni : • Tidak memiliki saham Perseroan secara langsung maupun tidak langsung. • Tidak memiliki hubungan keluarga, keuangan dan usaha dengan pemegang saham, Direksi maupun Dewan Komisaris Perseroan. • Senantiasa menjaga kerahasiaan informasi, data , dan dokumen milik Perseroan serta hanya menggunakannya semata mata untuk kepentingan Perseroan.
In performing its duties the Audit Committer should work independently, and free from any possibilities of conflict of interest. Below is the summary statement of the independence members of the Audit Committee: • Do not owning the Company’s share directly or indirectly. • Has no family relationship, financial and bussiness with the shareholders, the Board of Directors as well as the Board of Commissioners. • Always maintain the confidentiality of the Company’s information, data, and documents and only use them for the benefit of the Company.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
CORPORATE SECRETARY
Johanes Budi Kartika Alamat / Address : Jl. Rawa Bali II No. 7, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur 13930. Telepon / Phone : (021) 460-0228 Fax : (021) 460-7270 E-mail :
[email protected]
Sesuai peraturan OJK (POJK) No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik Perseroan telah mengangkat Johanes Budi Kartika sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan surat penunjukan No. 008/GK/VI/2013 tanggal 17 Juni 2013.
According to OJK regulations (POJK) No. 35 / POJK.04 / 2014 on Corporate Secretary of Public Company Company has appointed Johanes Budi Kartika as Corporate Secretary by the appointment letter No 008/GK/VI/2013 dated 17 June 2013.
Uraian tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan:
Job descriptions and Responsibilities of Corporate Secretary:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi peraturan perundangan yang berlaku dibidang Pasar Modal. 3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: • Keterbukaan informasi kepada masyarakat termasuk ketersediaan informasi pada laman (website) Perseroan; • Penyampaian Laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu; • Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; • Penyelenggaran dan dokumentasi rapat Direksi dan Dewan Komisaris; • Pelaksana progam orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris. 4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan Pemegang Saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya.
1. Update on Capital market growth especially on laws and regulations in the capital market
Ringkasan pelaksanaan tugas Sekretaris Perseroan selama tahun 2016 diantaranya adalah sebagai berikut:
Implementation Summary of Corporate Secretary duties during 2016 are as follows:
1. Memfasilitasi terselenggaranya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2016; membuat dokumentasi rapat serta menyampaikan laporan penyelenggaraan RUPS kepada masyarakat khususnya pemegang saham melalui Surat kabar, situs bursa maupun situs Perseroan serta menyampaikan laporan kepada OJK. 2. Membuat dokumentasi risalah rapat Direksi dan Dewan Komisaris. 3. Menyampaikan laporan-laporan terkait laporan rutin maupun insidentil kepada otoritas pasar modal.
1. Hold an Annual Shareholders Meeting for the financial year 2016; prepare minutes of meeting of GMS and submit the report to the public, especially shareholders on newspapers, IDX websites, corporate website, and OJK.
2. Provide advices to the Board of Directors and the Board of Commissioners in order to comply with the laws and regulations in Capital Markets 3. Assist Board of Directors and Board of Commissioners to implement corporate governance which includes : • Information Disclosure to the public, including the availability of information on the Company website; •
On time Report Submission to OJK;
•
Organizing and making documentation for GMS;
•
Organizing and making documentation for the Board of Directors and the Board of Commissioners Meeting; • Implementating corporate orientation program for Directors and / or Board of Commissioners; 4. As a liaison among the Company and the Shareholders, OJK and other stakeholders
2. Prepare minutes of meeting of Board Of Directors and Board of Commisioners Meeting. 3. Distribute the reports related to regular and incidental report to OJK accurately and timely. PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
69
AUDIT INTERNAL
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. 6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 7. Bekerjasama dengan Komite Audit. 8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan dan; 9. Melakukan pemeriksaan khusus jika diperlukan.
INTERNAL AUDIT
Struktur organisasi Unit Audit Internal Organizational structure of internal audit unit
5. Prepare audit reports and submit the report to the Director and the Board of Commissioners. 6. Monitor, analyze and report the suggested corrective action . 7. Cooperatewith the Audit Committee. 8. Evaluate the quality of internal audit activities. 9. Conduct special inspection if necessary.
SHAREHOLDER MEETING
BOARD OF COMMISIONER
BOARD OF DIRECTOR
Corporate Secretary
Internal Audit
Audit Internal merupakan unit kerja yang menjalankan fungsi audit yang bekerja secara independen dan objektif dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Dasar pembentukan unit Audit Internal adalah Peraturan OJK nomor 56/POJK.04/2015 tentang pembentukan dan pedoman penyusunan piagam audit internal. Unit Audit Internal dipimpin oleh Tie Yusdi Setiadi sebagai Kepala Unit Audit Internal yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama tanggal 26 Juli 2013. Audit Internal bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Assistance to President Director
Wewenang Unit Audit Internal
The Authority of the Internal Audit Unit
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawangnya, Unit audit internet memiliki wewenang sebagai berikut: • Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya • Melakukan komunikasi secara langsung dengan direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit • Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit dan • Melakukan koordinasi kegiatan dengan auditor eksternal
To conduct the duties and responsibilities, internal audit unit has authorities as follows: • Access to all relevant information related to the corporate • Communicate to the directors, the Board of Commissioners and/or the Audit Committee Directly, including to the member of BOD, BOC, and/or Audit Committee
Liaise with the external auditors
The Internal Audit is led by Tie Yusdi Setiadi as Head of the Internal Audit Unit, appointed based on the Decree of the Presiedent Director date July 26th 2013.The Internal Audit is responsible directly to the President Director.
1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan. 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen resiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen
1. Prepare the draft and execute the annual plan of Internal Audit. 2. Test and review the implementation of internal control and risk management system in accordance with the Company policy. 3. Conduct the audit and assessment for efficiency and effectiveness in finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities. 4. Provide improvement suggestions and objective informationon audited activities at all levels of management
Kepala Audit Internal Audit Head of Internal Audit
Diangkat menjadi Kepala Internal Audit Perseroan sejak Juli 2013. Sebelum menjadi Kepala Unit Audit Internal beliau berturut-turut menjabat sebagai Assistant General Manager (2001-2002), Senior Operation & Special Project Manager (2003-2012), Service Coordinator Head (2012-2013), hingga saat ini beliau juga merangkap Management Representative ISO 9001 (2003 - Sekarang). Selain itu sebelumnya beliau pernah bekerja di PT Prima Jabar Steel sebagai Technical Staff (1989-1990), Installation Boiler Manager (1991-1992) & Factory Manager (1993-2000).
Appointed as Head of Internal Audit Company since July 2013. Before becoming Head of Internal Audit, he consecutive served as Assistant General Manager (2001-2002), Senior Operations & Special Projects Manager (2003-2012), Service Coordinator Head (2012-2013 ), he currently holds as Management Representative ISO 9001 (2003 - Present).he previously worked at PT Prima Jabar Steel as Technical Staff (1989-1990), Boiler Installation Manager (1991-1992) & Factory Manager (19932000).
Ringkasan pelaksanaan tugas Unit Audit Internal selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Summary of Internal Audit Unit duties for 2016 are as follows:
• • • •
70
•
Tie Yusdi Setiadi
Internal Audit is a working unit performing in audit function objectively and independently in order to increase value and improve operational of the Company through a systematic approach, by evaluating and improving effectiveness of risk management, controlling and good corporate governance process. The foundation of the Internal Audit is based on OJK regulations no 56/POJK.04/2015 regarding the establishment and guidance of internal audit charter.
Duties and Responsibilities of Internal Audit Unit
Laporan Tahunan 2016
Hold regular meetings with the Board of Directors, Commissioners and / or the Audit Committee
Audit Comitee
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal
PT Grand Kartech Tbk.
•
Melaksanakan kegiatan Audit I pada 28 Maret - 4 April 2016 yang melibatkan area di Jakarta, karawang & site installation. Melaksanakan kegiatan Management review I Pada Tanggal 14 April 2016. Melaksanakan kegiatan Audit II pada 30 September -12 Oktober 2016 yang melibatkan area di Jakarta, karawang & site installation. Melaksanakan kegiatan Management review II Pada Tanggal 04 November 2016.
•
Conducting Audits I on March 28 to April 04, 2016 in Jakarta, Karawang and site installation area.
•
Conducting Management review I on April 14, 2016.
•
Conducting Audit II on September 30 to October 12, 2016 in Jakarta, Karawang and site installation area.
•
Conducting Management review II on November 04, 2016. PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
71
Penerapan Atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan Application of the Code of Corporate Governance
Aspek
Prinsip Meningkatkan kualitas Komunikasi Perseroan dengan Pemegang saham atau Investor.
Sesuai POJK No.21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Surat Edaran OJK No 32/ SEOJK.04/2015 tentang pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, yang mengatur pedoman tata kelola perusahaan menjadi “5 aspek tata kelola dan 8 prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta 25 rekomendasi penerapan prinsip dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik”. Dibawah ini disajikan ringkasan penerapan (pelaksanaan) peraturan tersebut sebagai berikut;
Aspek
Prinsip
Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi dan kepentingan pemegang saham
Perseroan memiliki mekanisme pengumpulan suara dalam pengumpulan suara pada saat RUPS dengan cara mengangkat tangan pada saat voting terbuka, sedangkan pada saat voting tertutup dengan cara menulis melalui surat suara
Relationships of Public Listed Company with Shareholders in Ensuring the Rights of Shareholders.
Public Listed Company has a technical or voting method or procedure of voting (voting) either openly or closedly, which prioritizes the independence and interests of shareholders.
Company has voting mechanism in voting at the GMS by raising the hand at the time of open voting, while at the time of voting closed by writing by ballot.
Seluruh anggota Dewan Direksi dan anggota Dewan Komisaris hadir dalam RUPS Tahunan.
Seluruh anggota Dewan Komisaris maupun Direksi hadir dalam RUPS Tahunan
All members of Board of Directors and members of Board of commissioners are present at the GMS.
All members of Board of Commissioners and member of Board of Director present at the GMS.
Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Perseroan paling sedikit selama satu tahun.
Risalah RUPS tersedia paling lambat dua hari kerja setelah tanggal RUPS yang juga dapat dilihat pada situs web Perseroan paling sedikit selama setahun terakhir.
Increase the Value Implementation of GMS.
Summary of minutes of GMS is available on the Company’s website for at least one year.
72
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Summary of GMS are avaliable no later than two working days after GMS date which can also be viewed on the Company’s website for at least the past year.
Adalah menjadi kebijakan Perseroan untuk mengumumkan seluruh informasi yang perlu diketahui oleh pemegang saham (seperti informasi fakta material, transaksi material, transaksi yang berpotensi atau mengandung benturan kepentingan). It is the Company’s policy to announce all information that shareholders need to know. (such as material facts, material transactions, potential or conflict of interest transactions).
Company has a communication policy with shareholders or investors.
Perseroan mengungkapkan kebijakan komunikasi Perseroan dengan pemegang saham atau investor.
Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perseroan.
Company discloses the Company’s communication policy with its shareholders or investors.
Penentuan jumlah anggota Dewan Company will announce all information disclosure materials Komisaris mempertimbangkan as well as announcements and kondisi Perseroan summons of GMS through the Company’s website, nationwide circulated newspapers and the Indonesia Stock Exchange website.
Fungsi dan Peran Dewan Komisaris.
Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris.
Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perseroan.
Sejak RUPS Tahunan 2016 Perseroan telah menambah jumlah anggota Dewan Komisaris Independen sehingga komposisi Komisaris Independen saat ini mencapai 50%.
Functions and Roles the Board of Commissioners.
Strengthen Membership and Composition the Board of Commissioners
Determination number of members the Board of Commissioners considers condition of Company.
Since 2016 GMS Company had increased the membership of board of commissioners independent so composition independent commissioner now reached 50 %.
Penentuan jumlah anggota Dewan komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan.
Komposisi anggota Komisaris Perseroan saat ini semakin beragam dan lengkap sesuai kebutuhan yang terdiri dari latar belakang pendidikan dan pengalaman: teknik mesin, rekayasa industri, bisnis dan keuangan .
Determination of the quantity of members of board of commissioners taking into account the diversity expertise, knowledge and the required length of experience.
Composition members of commissioners of Company now progressively and complete in accordance with the need consisting of education background and experience: mechanical engineering , engineering industry, business and finance.
Pelaksanaan
Hubungan Perusahaan Meningkatkan Nilai Terbuka dengan Pemegang Penyelenggaraan RUPS. Saham dalam Menjamin Hak Hak Pemegang Saham.
Perseroan memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor
Pelaksanaan
Improve the quality of Company Communication with Shareholders or Investors.
In accordance POJK 21 / POJK.04 / 2015 concerning Corporate Governance Implementation FSA Open and Circular No. 32 / SEOJK.04 / 2015 concerning Open Corporate Governance guidelines, which set the guidelines for corporate governance to be “five aspects of governance and 8 the principles of good corporate governance as well as 25 on the application of the principles and application of good corporate governance “. Below is presented a summary of the application (implementation) of the regulation as follows;
Rekomendasi
Rekomendasi
Perseroan akan mengumumkan seluruh materi Keterbukaan Informasi maupun Pengumumuan dan panggilan RUPS melalui situs web Perseroan, Surat Kabar berperedaran nasional maupun situs web Bursa Efek Indonesia.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
73
Aspek
Fungsi dan Peran Direksi.
Function and role of board of directors.
74
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Prinsip
Rekomendasi
Pelaksanaan
Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.
Pencantuman KPI dari Dewan Komisaris.
Improve quality of execution of a task and responsibilities the board of commissioners.
Board of commissioners have policy own judgment (self assessment) to evaluate performance the board of commissioners.
Inclusion of KPI from Board of Commissioners.
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris diungkapkan dalam Laporan Tahunan.
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) diungkapkan dalam LaporanTahunan Perseroan.
Policy own judgment (self assessment to evaluate performance board of commissioners expressed to Annual Report.
Self assessment policy is disclosed in the Annual Report of the Company.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan
Setiap anggota Dewan Komisaris wajib mengundurkan diri apabila terlibat dalam kejahatan keuangan sebagaimana komitmen telah ditanda tangani dalam Pakta Integritas.
Board of commissioners have policies on resignation of a member of board of commissioners when involved in financial crime.
Each member of Board of Commissioners shall resign if involved in a financial crime as a commitment has been signed in the Integrity Pact.
Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi
Perseroan telah memiliki pedoman suksesi bagi anggota Direksi yang disusun oleh Dewan Komisaris selaku komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi
Board of commissioners or committees which carries on the function nominations and remuneration composing policy of succession in the process of board of directors nomination.
Company already has a succession guideline for members of Board of Directors compiled by the Board of Commissioners as a committee performing the Nomination function.
Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perseroan serta efektifitas dalam pengambilan keputusan
Jumlah dan komposisi yang sekarang dipandang sudah cukup ideal yang telah mengakomodir kebutuhan organisasi Perseroan sesuai volume usaha, efektifitas dan efisiensi.
Memperkuat keanggotaan dan Komposisi Direksi
Strengthen the membership and composition the Board of Directors.
Determine membership of board of directors consideration the conditions in Company as well as effectiveness in making decision.
Amount and composition currently considered to be quite ideal that has accommodated the needs of organization Company according to business volume, effectiveness and efficiency.
Aspek
Prinsip
Rekomendasi
Pelaksanaan
Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan.
Latar belakang pendidikan dan pengalaman anggota Direksi saat ini telah sesuai dengan bidang usaha Perseroan
Determine the composition of a board of direction taking into account the diversity of skills, knowledge, and experience required.
Educational background and experience of the members of the Board of Directors are now in accordance with the Company’s business fields.
Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan dibidang akuntansi.
Latar belakang Direktur yang membidangi keuangan telah sesuai dengan kebutuhan Perseroan dan telah berpengalaman lebih dari 15 tahun dibidangnya yakni sebagai analis kredit di bank dan juga sebagai General Manager Finance Perseroan
Board of Directors who manages the field of accounting or financial have skill and / or knowledge in accounting.
Background of the Director in charge of finance is in accordance with the integrity of the Company and has more than 15 years experience in the field as credit analyst at the bank and also as General Manager of the Company’s Finance.
Meningkatkan Kualitas pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
Direksi mempunyai kebijakan penilaian diri sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi.
Direksi memiliki kebijakan penilaian diri sendiri berdasarkan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan KPI yang ditetapkan
Improving Quality of Duties and Responsibilities of Board of Directors.
Board of Directors has a self assessment policy to assess the performance of the Board of Directors.
Board of Directors has a selfassessment policy based on certain criteria that is adjusted to the specified KPI.
Kebijakan penilaian diri sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perseroan.
Kebijakan self assessment diunkapkan dalam Laporan Tahunan
Self assessment policy to assess the performance of Board of Directors is disclosed through the Annual Report.
Self assessment policy is disclosed in Annual Report.
Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
Tercantum dalam Pakta Integritas atau Stakeholder chartered.
Board of Directors has a policy related to the resignation of members of the Board of Directors if they are involved in a financial crime.
Listed in an Integrity Pact or Chartered Stakeholder.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
75
Aspek
Prinsip
Rekomendasi Memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading
Partisipasi Pemangku Kepentingan.
Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan.
Stakeholder Participation.
Improving Aspects of Corporate Have a policy to prevent the Governance through Stakeholder occurrence of insider trading Participation.
76
Laporan Tahunan 2016
Aspek
Prinsip
Rekomendasi
Tercantum dalam Pakta Integritas atau Stakeholder chartered.
Keterbukaan Informasi
Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi
Listed in an Integrity Pact or Chartered Stakeholder
Information Disclosure
Improving the Implementation of Utilizing the use of information technology more widely than Information Disclosure. the Website as a medium of information disclosure.
Memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud
Perusahaan memiliki kebijakan anti-korupsi sebagaimana diatur dalam perjanjian kerja dan kode etik
Have anti-corruption and antifraud policies
Company has an anti-corruption policy as stipulated in the employment agreement and the code of ethics.
Memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemamapuan pemasok atau vendor.
Perseroan telah memiliki kebijakan pemilihan/ seleksi pemasok atau vendor dan mekanisme kerjasama yang menguntungkan bagi semua pihak
Have a policy on the selection and upgrading of suppliers or vendors.
Company has a supplier / vendor selection / selection policy and a favorable cooperation mechanism for all parties.
Memiliki kebijakan tentang hak hak kreditur.
Perseroan memiliki kebijakan Hubungan dengan Kreditur yang dilakukan atas dasar kepercayaan, saling menguntungkan dan bersifat jangka panjang.
Have a policy on creditor rights.
Company has a Policy of Relationship with Creditors which is conducted on the basis of trust, mutual, engaging and long term.
Memiliki kebijakan system whistleblowing
PT Grand Kartech Tbk.
Pelaksanaan
Tercantum dalam Pakta Integritas atau Stakeholder chartered.
Have a whistleblowing system policy
Listed in an Integrity Pact or Chartered Stakeholder.
Memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.
Perseroan telah mempunyai kebijakan pemberian insentif jangka panjang
Having a long term incentive policy to the Directors and employees.
The Company has a policy of providing long-term incentives.
Memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi
Pelaksanaan Perseroan memanfaatkan media social selain Website untuk keterbukaan informasi. The Company utilizes social media other than the Website for information disclosure.
Laporan Tahunan mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perseroan paling sedikit 5% selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perseroan melalui pemegang saham Pengendali.
Nama Pemegang Saham telah diungkap dalam Laporan Tahunan Perseroan
Annual Report reveals the final beneficiary ownership of the Company at least 5% in addition to disclosing the ultimate beneficial owner in the Company’s shareholdings through the Controlling Shareholder.
Name of Shareholder has been disclosed in the Annual Report of the Company.
Kode etik merupakan sekumpulan nilai yang ditetapkan sebagai pedoman perilaku yang wajib ditaati oleh semua orang dilingkungan Perseroan. Pedoman perilaku tersebut dirumuskan oleh Perseroan sebagai bentuk kebijakan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik yang wajib dijalankan oleh seluruh karyawan, direksi dan Dewan Komisaris sebagai standar perilaku. Pedoman perilaku disusun untuk tujuan sebagai berikut:
Code of conduct is a group of value set as a guideline behavior that must be obeyed by everyone in the neighborhood the Company. Guidelines that behavior formulated by Company as forms of terms of corporate governance to run by all employees, the board of directors and the board of commissioners as a standard behavior. Guidelines behavior arranged for the purpose of as follows:
•
Sebagai standar perilaku yang menjadi “corporate value” yakni membentuk karakter, budaya kerja, standar moral bagi seluruh karyawan dalam berinteraksi dengan sesama karyawan.
•
As a standard of behavior that becomes “corporate value” that is to form character, work culture, moral standards for all employees in interacting with fellow employees.
•
Sebagai panduan dalam berinteraksi dengan pihak pihak diluar Perseroan dengan tetap mengedepankan hubungan kerja yang harmonis dan berkelanjutan.
•
As a guide in interacting with parties outside the Company while maintaining a harmonious and sustainable working relationship.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
77
78
Pokok pokok kode etik telah disosialisasikan dengan baik kepada seluruh karyawan, direksi maupun komisaris, yang secara ringkas dapat disebutkan sebagai berikut:
Basic code of conduct has been well informed to all employees, the board of directors and commissioner, which basically can mentioned as follows:
1. Dilarang memanfatkan data dan informasi Perseroan untuk kepentingan dan keuntungan pribadi dan/atau keluarganya.
1. Forbidden to take data and information the Company to interests and personal gain and / or his family
2. Menjaga asset Perseroan yang dibawah kendalinya setidak menggunakannya untuk keperluan diluar kepentingan Perseroan.
2. Keeping the Company assets under his control at least make use for even out the interest of the Company
3. Wajib menjaga kerahasian informasi Perseroan yang diketahuinya.
3. Must keep kerahasian confidentially information the Company he knew
4. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku baik pemerintah pusat, daerah dan juga peraturan terkait pasar modal (OJK).
4. Observe rules applicable legislation both the central government , regions and also regulations capital markets (OJK)
5. Menghindari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam berhubungan dengan mitra kerja.
5. Avoiding corruption, collusion and nepotism (KKN) practices in dealing with partners.
6. Senantiasa berkomunikasi dan menjaga hubungan yang harmonis dan beretika berdasarkan nilaii kejujuran, saling menghormati, serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
6. Always communicate and maintain a harmonious and ethical relationship based on the value of honesty, mutual respect, and in accordance with applicable legislation.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Aktifitas dan Biaya yang Dikeluarkan Berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Masyarakat dan Lingkungan.
Activities and Costs Incurred Relating to Corporate Social Responsibility for the Community and Environmental
Perseroan dan Entitas Anak berinisiatif membina masyarakat di lingkungan tempat kegiatan Perseroan dan Entitas Anak berada. Program yang Perseroan dan Entitas Anak lakukan bermaksud untuk melestarikan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Program-program yang disponsori oleh Perseroan dan Entitas Anak antara lain: berpartisipasi dalam berperan serta dalam memberikan kesempatan kerja praktek bagi pelajar SLTA dan Mahasiswa; memberikan fasilitas kunjungan kerja bagi pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Swasta dan Depnaker.
The Company and Subsidiaries had initiative to empower the community around the area. The program was to intend to preserve the environment and improve the quality of life of local communities. It sponsored by the Company and Subsidiaries which included: provided internship for high school and college students; provided training facilities for a working visit - training organized by the Private Company and the Department of Labour.
Penerimaan tenaga kerja karyawan baru di pabrik Karawang sudah menggunakan tenaga kerja lokal. Salah satu kebijakan yang diterapkan perusahaan adalah dengan memberikan fasilitas antar jemput karyawan sekitar lokasi pabrik Karawang dengan tujuan untuk memberdayakan karyawan dan masyarakat sekitar.
Recruited new employees in Karawang factory areabyhired local labor from the community. One of the policies of Company is to provide shuttle for employees in factory area to empower employees and community.
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
79
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN DIREKSI ATAS LAPORAN TAHUNAN 2016
Board of Commissioners Statement for the 2016 Annual Report
Board of Directors Statement for the 2016 Annual Report
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Grand Kartech Tbk tahun 2016 telah dibuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We the undersigned declare that all information in the annual report of PT Grand Kartech Tbk 2016 have been fully disclosed and take responsibility for the accuracy of the content of the annual report.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Grand Kartech Tbk tahun 2016 telah dibuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
We the undersigned declare that all information in the annual report of PT Grand Kartech Tbk 2016 have been fully disclosed and take responsibility for the accuracy of the content of the annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
The statement was made truthfully.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
The statement was made truthfully.
DEWAN KOMISARIS
80
DEWAN DIREKSI
Hadi Sutardja
Ronald Sutardja
Kenneth Sutardja
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
Direktur Utama President Director
Tony Legi
I Nyoman Winten
Johanes Budi Kartika
Stefan Muenker
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direktur Keuangan Finance Director
Direktur Independen Independent Director
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
81
LAPORAN KEUANGAN YANG TELAH DIAUDIT Audited Financial Statement PT Grand Kartech Tbk
82
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
PT Grand Kartech Tbk. Laporan Tahunan 2016
83
PT GRAND KARTECH TbK DAN ENTITAS ANAK PT GRAND MRTECH TbK AND SABSIDIARY
/
LAPORAN KEUANCAN KONSOLIDASIAN/ CONSO L I DATED FI NA NCIAL STATEM E NTS Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 3l Desember 2016/ As ofand For the Year Ended December 31,2016
DanlAnd LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPE ND E NT A T] DITO R'S RE PO RT
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK / PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016/ As of and For the Year Ended December 31, 2016 Dan/And LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Pernyataan Direksi
Director’s Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Statetement As of and For the Year Ended December 31, 2016
1-2
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
3
Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6 - 96
Notes to The Consolidated Financial Statements
iqil ffiml Mlml
[4
rflAl!il@KAflTrrlI
'-1
ENGINEERING & CONTRACTI NG
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TANGGAL 31 DESEIIIBER 20I6
f
S, U, U2, PP
II
Stamps
v\
r*i1'11'si''
509001
001
ll
E+*!t! &irr+iiltirli i,l;rri#eri
I
Lembaga 5ertifikasi Sisitem Mutu LSSM.O3l IDN
Certificote No.JKT0500l4l
DIRECTOR'S STATEMENT LETTER RELATING TO THE RESPONSIBILITY ON THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DESEMBER 31,2016
PT GRAND KARTECH TbK DAN ENTITAS ANAK/ PT GRAND KARTECH TbK AND ITS SUBSIDIARY
We, the ttndersigned:
Kami yang bertanda tangan dibawah ini: Kenneth Sutardja Jl. Rawa Bali II No. 7 Kawasan Industri Pulogadung. Jatinegara
Nama Alamat Kantor
-
Name OJJice Address
: :
Domicile :
Jl. Cemp. Putih Timur, RT/RW 0121007, JakartaPusat
Address of
Nomor Telepon
02r-4600228 Direktur Utama
Phone
Jabatan
Number Position
: :
Nama Alamat Kantor
Johanes Budi Kartika Jl. Rawa Bali II No. 7 Kawasan
Name
: :
Olfice Address
lndustri Pulogadung. l atinegara - Cakung, Jakarta Timur Mutiara baru Blok C/10, RT/RW 0011012, Kota Bekasi
Address of
Nomor Telepon
021-4600228
Phone
Jabatan
Direktur Keuangan
Domicile :
Number Position
Menyatakan bahwa:
State that:
l.
l. l|/e are
Bertanggung jawab atas persiapan dan penyajian Laporan keuangan Konsolidasian PT Grand Kartech Tbk (Perusahaan) dan Entitas Anak;
Industri
7
Kawasan
Pulogadung.
- Cakung, Jakarta Timur Jl. Cemp. Putih Timur, RT/RW 012/007, Jakarta Pusat 021-1600228 President Director Jatinegara
Cakung, Jakarta Timur
Alamat Domisili
Alamat Domisili
Kenneth Sutardja
Jl. Rawa Bali II No.
: :
Johanes Budi Kartika
Jl. Rawa Bali
II No.7 Kawasan
-
Cakung, Jakarta
lndustri
Jatinegara Timur
Pulogadung.
Mutiara baru Blok
C/10,
RT/RW 001/012, Kota Bekasi 021-1600228 Finance Director
for the
responsible
preparation and
presentation of the consolidated J'inancial statement PT Grand Kartech Tbk (the Company) and lts Subsidiary;
2.
Laporat Keuangan Konsolidasian Perusahaan dan entitas anak telah dipersiapkan dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia;
3. a. Semua
informasi dalam Laporan
Keuangan
2. The Consolidated Financial
3. a. All
Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan dan
Entitas anak tidak mengandung informasi atau
fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; dan
,E
I
Marketlng Offlre
;
PJS Building, Jl. Rawa Gelam lll No. 1 Pulogadung lndustrial Estate Jakarta'13930 lndonesia
Phone :62
Fax
Email
21 4600228 : 62 21 4609143 / 4608963 :
[email protected]
Website : www.grandkartech.com
of
the
information
in the Consolidated
Financial
Statements of the Company and lts Sttbsidiary have completely and coruectly disclosed;
Konsolidasian Perusahaan dan entitas anak telah dimuat secara lengkap dan benar;
b.
Statements
Company and lts Subsidiary have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards in lndonesia;
b,
The Consolidated Financial Statements of the Company and lts Subsidiary do not contain misleading material idormation or facts, and do not omil material idormation orfacts; and
Factoru s,, E
:
JAKAI [A
fi Lt. R.*, Bali ll No.7 fi Pulogadung lndustrial Estate Jakarta 13920 Indonesia I Karawang fi Komplek Surya Cipta. Jl. Surya Madya Kav. | - 29 GH * Karawang Timur 4'1361 lndonesia :
rrAt{il@KATTETII
ffiffi#-m
[{
S, U, U2, PP
ENGI NEERING
4.
& CONTRACTI NG
Bertanggung Jarvab atas sistem pengendalian intemal dalam Perusahaan dan entitas anak.
4.
Responsible inte
rnal
c
for
ont r
ol
Stamps Ceriificoie
No,lKT0500l4l
LSsM-o3r-rDN
the Company's dan lts Subsidiary
sys te ms.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement has been made truthfully.
Atas nama dan mewakili Dervan Direksi
For and on behalf of the Board of Directors
Jakarta,28 April 2017/April 28, 2017
Kenneth Sutardia
I Marketlng Offlee
r
PJS Building, Jl. Rawa Gelam lll No. 1 Pulogadung lndustrial Estate Jakarta 13930 lndonesia
Phone :62 21
Fax
Email
:62
4600228 21 4609143 / 4608963
:
[email protected]
Website : www.grandkartech.com
iI 5:-.,"?,"' Jl Rr*, I I I I
Bali ll No.7 Pulogadung lndustrial Estate Jakarta'13920 lndonesia
Karawano: Xomptek"Surya Cipta. Jl. Surya Madya Kav. I - 29 GH Karawang Timur 41361 lndonesia
mMcMillanwoods INDEPEND ENT AUD ITORS' RE PO RT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan No :
0
I4IRW-MTFVGA-MM lPlsl2017
Report No :
4/RW-WH/GA-ML,I/PJS/2
0 1
0
I7
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
TIE St@kholders, Board ofCommissionerc and Directors
PT Grand Kartech Tbk
PT Grand Kartech Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Grand Kartech Tbk dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal
We have audited the accompanying consolidatedJinancial statements of PT Grand Kartech Tbk and its subsidiary, which comprise the cowolidated statement of financial position as of December 31, 2016, and the consolidated
3l
Desember 2016, serta laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas,
statements of
profit or loss and other
comprehensive
berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
income, changes in equity, and cashflows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan
Management's Responsibili.ty
dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang
For The
Financial
Statemenls
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan konsolidasian yang bebas
dari
Management is responsible for the preparation and fair presentation of these consolidated /inancial statements in
accordance
with
Indonesian Financial Accounting
for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation o/ consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due tofraud or enor.
Standards, and
kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung Jawab Auditor
Au ditors' Respo ns ibilily
Our responsibility is to express an opinion on
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
conducted our audit in accordance with standards on auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free of material
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
misstatement.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh
An audit inyolves pedorming procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the consolidated financial statements. The procedures selected
bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam
melakukan penilaian
these
consolidated financial statements based on our audit. We
depend on the auditors'judgment, including the assessment
of the risk of material misstatement of the consolidated financial statements, whether due to fraud or error. In
making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity's preparation andfair presentation of the consolidated financial statements in
risiko tersebut,
auditor mempertimbangkan pengendalian intemal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas
order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness ofthe entity's internal control. An audit also includes ettaluating the appropriateness of
accounting policies used and the reasonableness o/
ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan
accounting estimates made by managemenf as well as evaluating the overall presentation of the consolidated
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh
We believe that the audit evidence we haye obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi
opini kami.
i
Rn,MA WeNDRA REGISTERED PUBLItr AGtroUNTANTS
MTH Square 2nd fl Suite #209 Jl. MT. Haryono Kav. 10 Jakarta Timur License No. : KEP.376lKM.112017
Telp.
: +62 21 290 6748 Fax.: +6221 29A 67294 E-mail :
[email protected]
mMcMillanWoods Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian material, posisi keuangan konsolidasian PT Grand Kartech Tbk dan entitas anaknya tanggal 3l Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Grand Kartech Tbk and its subsidiary as of December 31, 2016, and their consolidated financial performance and cash flows .for the year then ended in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Hal-hal lain
Other matters
terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
Audit kami atas laporan keuangan konsolidasian PT Grand
Our audit of the accompanying consolidated financial
Kartech Tbk dan entitas anaknya untuk tahun yang berakhir pada tanggal Desember 2016, dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut secara keseluruhan. Informasi keuangan perusahaan (entitas induk) terlampir,
statements of PT Grand Kartech Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2016, were perfomed.for the
3l
yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 3l Desember 2016, serta laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan informasi penjelasan lainnya (secara kolektif disebut sebagai "lnformasi Keuangan Entitas Induk') yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan
keuangan konsolidasian tersebut
di
atas, disajikan untuk
tujua-n analisis tambahan dan bukan merupakan bagian dari
laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas yang diharuskan menurut Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian tersebut diatas.
lnformasi Keuangan Entitas Induk telah menjadi objek prosedur audit yang diterapkan dalam audit atas laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Menurut opini kami, informasi keuangan Entitas lnduk disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
purpose of forming an opinion on such consolidated financial statements taken as a whole. The accompanying financial information of the company (parent entity), which comprises the statements of financial position
as of
December 31, 2016 and lhe statements ofprofit or loss and other comprehensiye income, changes in equity, and cash flows for the years then ended, and other explanatory information (collectively refeted to as the "Parent Entity
Financial information"), which is presented as a suplementaty information to the accompanying consolidated financial statements, is presented for the
put/poses of additional analysis and is not a required part of the accompanying consolidated Jinancial statements
under Indonesian Financial Accounting Standards. The Parent Entity Financial lnfofmation is the responsibility of management and was derived from and relates directly to the underlying accounting and other records used to
prepare the accompanying consolidated financial
statements. The Parent Entity Financial lnformation has been subjected to the auditing procedures applied in the audit of t he c ons o li dat e d fi nanc ial s t at e me nt s in ac c o r dance with Standards on Auditing established by The Indonesian Institute ofCertilied Public Accountants. In our opinion, the Parent Entity Financial Information is fairly stated, in all malerial respects, in relation to the above mentioned
material, berkaitan dengan laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas secara keseluruhan.
consolidatedfinancial statements taken as a whole.
Laporan keuangan konsolidasian PT Grand Kartech Tbk dan entitas anaknya tanggal 3l Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh auditor independen dengan laporan No. 117/01/SWI/GK-1116 tanggal 11 Maret 2016 menyatakan
The consolidatedfinancial statements of PT Grand Kartech Tbkand subsidiaries as of December 31, 2015 andfor the year then ended, were audited by other independent auditors whose report No. 117/01/SW/I/GK-1/16 dated March ll, 2016 expressed an unmodified opinion on such
lain
opini tanpa modifikasian atas laporan
keuangan
c
ons o I idate d
konsolidasian tersebut.
fi nanc ia I s t at e me nt s.
RAMAWENDRA
Mimando. CA.. CPA Registrasi Akuntan Publik No. : AP.1057 I Public Accountant Registration No. : AP.1057 Jakart4 28 April20lTlApril 28, 2017
Ra.MA WeNDRA
REGIETERED PUBLItr,AtrEEUNTANTS
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2016
31 Desember 2016 (Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan / Notes
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2016
2015
ASET
ASSETS
Aset Lancar Kas dan bank Deposito yang dibatasi pengunaannya Piutang usaha : Pihak ketiga Piutang lain-lain : Pihak ketiga Persediaan Pembayaran dimuka
Current Assets 3f,3g,3m,5,29,32
5.054.666.232
12.720.753.926
Cash and banks
3f,3g,3m,6,29
164.936.568
242.494.710
3h,3m,7,29,32
77.690.556.719
80.274.036.363
3f,32 3i,8 3j,9
931.506.844 300.801.447.460 13.903.606.633
823.025.030 309.418.001.035 24.517.949.377
Restricted deposits Trade receivable : Third parties Others receivable : Third parties Inventories Advances payment
398.546.720.456
427.996.260.441
Total Current Assets
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar
Non - Current Assets
3p,10a
11.456.956.134
11.456.956.134
Estimated claim income tax refund
3g,3m,6 3p,4,10d 3k,11 3l,12 13
1.100.000.000 10.839.262.401 157.140.120.337 300.519.023 19.327.987.113
1.100.000.000 8.851.506.708 74.221.318.767 110.483.380 9.801.100.671
Restricted deposits Deferred tax assets Property and equipment - net Intangible assets Security deposits
Jumlah Aset Tidak lancar
200.164.845.008
105.541.365.660
Total Non - Current Assets
JUMLAH ASET
598.711.565.464
533.537.626.101
TOTAL ASSETS
Taksiran tagihan pajak penghasilan Deposito yang dibatasi pengunaannya Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset tak berwujud Uang jaminan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
1
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION - Continued December 31, 2016
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan / Notes
2016
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
Liabilitas Jangka Pendek Utang bank Utang usaha: Pihak ketiga Utang lain-lain: Pihak ketiga Uang muka penjualan Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Utang jangka panjang bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Bank
Current Liabilities 3f,3m,14,29,32
273.071.174.113
220.471.120.745
3f,3m,15,29,32
58.111.742.575
49.232.760.872
3f,16,32 3m 3p,10b
2.017.903.469 1.053.900.000 9.567.664.699 -
744.581.864 6.177.599.473 744.101.481
Current maturities of long term liabilities : 3f,3m,14,32
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
10.456.428.588
5.456.428.584
354.278.813.444
282.826.593.019
Liabilitas Jangka Panjang Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Bank Pinjaman jangka panjang Pihak-pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja
Bank Total Current Liabilities Non-Current Liabilities
3f,3m,14,32
27.176.666.614
13.466.428.539
3d,3f,28 3n,4,17
15.762.637.288 23.344.468.805
41.210.777.288 19.461.378.104
Long term liabilities net of current maturities : Bank long term liabilities Related party Employee benefit liabilities
66.283.772.707
74.138.583.931
Total Non-Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 3.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 971.190.000 saham Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Saldo laba
Bank loans Trade payable : Third parties Other payable : Third parties Sales advance Taxes payable Accrued expense
Equity
97.119.000.000 25.988.883.900 (2.312.961.313)
97.119.000.000 25.988.883.900 (3.062.651.569)
62.270.926 57.282.831.257
62.270.926 56.457.016.229
Share capital - par value Rp 100 per share Authorized - 3,200,000,000 shares Issued and paid up 971,190,000 shares Additional paid in capital Other component of equity Retained earnings Appropriated Unappropriated
178.140.024.770
176.564.519.486
Sub total
8.954.543
7.929.665
Non - controlling interest
Jumlah Ekuitas
178.148.979.313
176.572.449.151
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS \
598.711.565.464
533.537.626.101
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
19a 19c 19b
Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Sub jumlah Kepentingan non pengendali
3b,18a
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
2
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIF INCOME For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan / Notes Penjualan bersih Beban pokok penjualan
283.205.794.372
Net sales
3o,21,22
201.593.118.212
189.529.681.682
Cost of goods sold
110.954.390.606
93.676.112.690
Gross profit
62.172.444 1.784.058.082 (21.843.593.102) (49.189.581.898) (37.120.275.371) (213.994.230)
125.786.596 268.753.801 (25.223.206.237) (46.852.652.072) (28.638.441.163) (1.275.024.157)
Financial income Gain of foreign exchange Selling expenses General and administrative expense Financial expense Others expense - net
4.433.176.531
(7.918.670.542)
Income before income tax
(3.606.335.729)
293.902.385
Income tax benefit (expense)
826.840.802
(7.624.768.157)
NET INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
3o,25 3o,3m 3o,23 3o,24 3o,26
3p,10c
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja Pajak tangguhan terkait JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF BERSIH TAHUN BERJALAN LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss 999.585.814 (249.896.453)
18b
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali JUMLAH
1.066.061.663 (266.515.416)
Remeasurement employee benefits liabilities Related Deferred tax
(6.825.221.910)
TOTAL NET COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
825.815.028 1.025.774
(7.625.309.506) 541.349
NET INCOME (LOSS) FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owner of the entity Non - controlling interest
826.840.802
(7.624.768.157)
TOTAL
1.575.505.284 1.024.879
(6.825.762.392) 540.482
TOTAL NET COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owner of the entity Non - controlling interest
1.576.530.163
(6.825.221.910)
TOTAL
0,85
(7,85)
BASIC EARNINGS PER SHARE
1.576.530.163
JUMLAH
LABA PER SAHAM DASAR
2015
312.547.508.818
Laba (Rugi) sebelum pajak penghasilan Manfaat (beban) Pajak penghasilan
2016
3o,20
Laba kotor Pendapatan keuangan Laba selisih kurs Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan Beban lain-lain bersih
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
3q,27
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
3
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated`)
Saldo Laba / Retained earnings
Saldo per 1 Januari 2015
Modal Ditempatkan dan Disetor / Issued and Paid Up Capital
Tambahan Modal Disetor / Additional paid in capital
Komponen ekuitas lainnya / Other component of equity
Telah Ditentukan Penggunaannya / Appropriated
97.119.000.000
25.988.883.900
(3.862.198.683)
62.270.926
Belum Ditentukan Penggunaannya / Unapropriated
Laba bersih tahun berjalan Penghasilan komprehensif lainnya Saldo per 31 Desember 2015
Saldo per 31 Desember 2016
Jumlah Ekuitas / Total Equity
64.082.325.735
183.390.281.878
7.389.183
183.397.671.061
Balance as of January 1, 2015
(7.625.309.506)
(7.625.309.506)
541.349
(7.624.768.157)
Net income for the year
-
-
799.547.114
-
-
799.547.114
(867)
799.546.247
Other comprehensive income
97.119.000.000
25.988.883.900
(3.062.651.569)
62.270.926
56.457.016.229
176.564.519.486
7.929.665
176.572.449.151
Balance as of December 31, 2015
825.815.028
1.025.773
826.840.801
Net loss for the year
749.690.256
(895)
749.689.361
Other comprehensive income
178.140.024.770
8.954.543
178.148.979.313
Balance as of December 31, 2016
Rugi bersih tahun berjalan Penghasilan komprehensif lainnya
Sub Jumlah / Sub Total
Kepentingan non pengendali / Non controlling interest
825.815.028 97.119.000.000
25.988.883.900
749.690.256 (2.312.961.313)
62.270.926
57.282.831.257
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan / Notes
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2016
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan
331.786.403.932 (94.207.923.094) (105.140.563.931)
290.286.257.806 (126.332.870.464) (107.589.956.707)
Cash received from customers Payments to suppliers Payments to employees
Kas digunakan untuk operasi Penerimaan bunga Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak Penerimaan (pembayaran) lainnya - bersih
132.437.916.907 62.172.444 (37.120.275.371) (8.740.718.920)
56.363.430.635 325.258.934 (28.638.441.163) (17.870.234.326)
(47.089.102.864)
(34.117.889.662)
Cash used in operating Receipts of interest income Payments of interest expense Payments of taxes Other received (payments) - net
39.549.992.196
(23.937.875.582)
Net cash used in operating activities
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aset tetap Perolehan aset takberwujud
CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES
11 12
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(94.639.847.561) (300.000.000)
(7.286.372.088) -
Acquisition of property and equipment Intangible assets
(94.939.847.561)
(7.286.372.088)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Kenaikan deposito yang dibatasi penggunaannya Penurunan deposito yang dibatasi penggunaannya Penerimaan dari pihak berelasi Pembayaran kepada pihak berelasi
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
14
1.893.119.862.607 (1.821.809.571.160)
1.921.117.394.431 (1.926.361.651.469)
Bank loans received Bank loans payments
6
(461.055.000)
(3.172.820.960)
Increase of restricted deposits
6
538.613.142 4.527.060.000 (29.975.200.000)
143.046.150 45.702.657.340 (4.491.880.053)
Decrease of restricted deposits Received from related parties Payments for related parties
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
45.939.709.589
32.936.745.439
Net cash provided by financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK
(9.450.145.776)
1.712.497.769
NET INCREASE (DECREASE) CASH AND BANKS
1.784.058.082
268.753.801
Effects of foreign exchange to cash and cash equivalents CASH AND BANKS AT BEGINNING OF YEAR
14
28 28
Dampak perubahan kurs terhadap kas dan setara kas KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
5
12.720.753.926
10.739.502.356
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
5
5.054.666.232
12.720.753.926
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
CASH AND BANKS AT ENDING OF YEAR
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole
5
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM
1.
a. Pendirian Entitas
GENERAL a. The Entity’s Establishment
PT Grand Kartech (Entitas), didirikan berdasarkan Akta Notaris Albertus Sutjipto Budihardjoputra, S.H., No. 53, tanggal 18 Agustus 1990. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No. C.2-3800.HT.01.01.TH.91 tanggal 9 Agustus 1991. Dan anggaran dasarnya telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 82 tambahan No. 3566 tanggal 11 Oktober 1991.
PT Grand Kartech (Entity, was established based on Notarial Deed Albertus Sutjipto Budlhardjoputra, S.H., No. 53, dated August 8, 1990. The Deed of esthablishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C.2-3800.HT.01.0 I.TH.91 dated August 9, 1991. And the article of association has been published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 82 Supplement No. 3566 dated October 11, 1991.
Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008, Anggaran Dasar Entitas telah disesuaikan dengan UU No. 40 tahun 2007 berdasarkan Akta No 26 dari James Herman Rahardjo tanggal 12 Desember 2008 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-01417.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 8 Januari 2009.
The articles of association have been amended, several times. In 2008, the Entity’s Articles of Association have been adjusted to the provisions of Law No. 40 year 2007 regarding Limited Company as set forth in deed No. 26 from James Herman Rahardjo dated December 12, 2008 and has been approved Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in the decision letter No. AHU-32171.AH.01.02 Tahun 2009 dated January 8, 2009.
Terakhir berdasarkan Akta No. 106 tanggal 28 Juni 2016 oleh Notaris Fathiah Helmi, S.H, di Jakarta tentang perubahan dewan komisaris dan telah dicatat dalam Sistem Adminstrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.AH.01.03.0061978 tanggal 28 Juni 2016.
The latest amendment based on Notary Deed No. 56 dated May 22, 2013 of notariat Fathiah Helmi, S.H, in Jakarta about the changes of board of commissioners and was noted in Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.AH.01.03.0061978 dated June 28, 2016.
Maksud dan Tujuan Entitas adalah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa dan industri. Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan adalah: a. Impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal, selanjutnya bertindak sebagai perwakilan, leveransir, agen, grosir, supplier, dan distributor dari badan-badan dan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri. b. Jasa pemborong dalam bidang mekanikal, sipil, listrik di bidang komunikasi, jasa konsultasi di bidang mekanikal maupun sipil, jasa konstruksi, meliputi perpipaan konstruksi baja di bidang mekanikal maupun sipil, kelistrikan, instrumentasi baik untuk industri, gedung/bangunan maupun sarana infrastruktur lainnya, sampai siap untuk dilaksanakan (rancang bangun), termasuk pengadaan material, alat-alat dan barang yang dibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi. c. Industri perakitan, pembuatan, perbaikan barang-barang elektrik, elektronik maupun mekanik.
The purpose and objectives of the Entity is in trade sector, service and industrial. Business activities that can be implemented are: a. Import and export, inter-island/regional and local, then act as a representative, purveyor, agent, wholesalers, suppliers, and distributor of agencies and other entities, either from domestic or overseas.
Entitas berkedudukan di Jl. Rawa Bali II No. 7, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. Entitas memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991.
The Entity is located at Jl. Rawa Bali II No. 7 Pulo Gadung Industrial Estate, Jakarta. Entity beginning commercial activities in 1991.
b.
c.
6
Contractors service in mechanical, civil, electrical in the communication, consulting services in the mechanical or civil, construction services, includes piping steel construction the mechanical or civil. electrical, instrumentation for industrial, buildings and other infrastructure facilities, until ready for implementation (design and construction). Including procurement of materials, tools and items needed in construction work. Industrial assembly, manufacture, repair electrical goods, electronic or mechanical.
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM - Lanjutan a.
1.
Penawaran Saham Umum Perdana
GENERAL - Continued a.
Pada tanggal 29 Oktober 2013, Entitas memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Penyertaan Pendaftaran Emisi Saham No. S-339/ D.04/2013 dari Ketua Otoritas Jasa Keuangan untuk mengadakan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah 163.640.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 275 per saham. Entitas telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Nopember 2013. b.
On October 29, 2013, the Entity received Effective Statement Letter on Notice of registration of Emmision Stock No.. S-339/ D.04/2013 from the Chairman of Authority Finance Services (OJK) to hold an Initial Public Offering of 163,640,000 shares with a nominal value of IDR 100 per share to the public, at offering price of IDR 275 per share. The entity listed its share on the Indonesia Stock Exchange on November 8, 2013.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus entitas pada tanggal Desember 2016 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direktur Utama Direktur/ Sekretaris Perusahaan Direktur Tidak Terafiliasi
b. 31
c.
Boards of Employees
Commissioners,
Directors
and
The composition of management of the Entity dated December 31, 2016 are as follows:
Hadi Sutardja Ronald Sutardja Tony Legi I Nyoman Winten Kenneth Sutardja
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner President Director Director/Corporate Secretary Director non affiliated
Johanes Budi Kartika Stefan Muenker
Susunan pengurus entitas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur/ Sekretaris Perusahaan Direktur Tidak Terafiliasi
Initial Public Offering
The composition of management of the Entity dated December 31, 2015 are as follows: Hadi Sutardja Ronald Sutardja Tony Legi Kenneth Sutardja
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner President Director Director/Corporate Secretary Director non affiliated
Johanes Budi Kartika Stefan Muenker
Gaji dan tunjangan lainnya yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Entitas berjumlah Rp 7.911.570.358 dan Rp 8.013.040.290 untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Salaries and other compensation provided to commissioners and directors of the entity amounted to Rp 7,911,570,358 and Rp 8,013,040,290 for the period / years ended December 31, 2016 and 2015.
Tahun 2016 dan 2015, Entitas dan Entitas Anak mempunyai jumlah karyawan masing-masing 1.047 dan 795 orang.
In year 2016 and 2015, the Entity and Subsidiaries had a total employee of 1.047 and 795 person respectively.
Struktur Entitas Anak
c.
Entitas merupakan entitas induk dari entitas sebagai berikut:
Entitas Anak / Subsidiaries
Domisili / Domiciled
PT PT Prima Jabar Steel Jakarta
Structure of the Subsidiary The Entity is the parent Entity of the following subsidiary:
Jenis Usaha / Nature of Business
Tahun operasi komersial / Year of Commercial Operations
Persentase kepemilikan / Percentage of ownership
Umum/ General
1975
99,98%
7
Jumlah Aset / Total Assets 31 Desember 2016 / December 31, 2016 49.295.058.355
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
a.
2.
Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2016)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) a.
Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2016)
Dalam tahun berjalan, Kelompok Usaha telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016.
In the current year, the Group has adopted all of the new and revised financial accounting standards (SAK) and interpretation to financial accounting standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and affected to the consolidated financial statements effective for accounting period beginning on or after January 1, 2016.
SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:
New and revised SAKs and ISAKs effective in the current year are as follows:
-
Amandemen PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Tesendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tesendiri”. Amandemen PSAK No. 4 ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas sebagai salah satu metode pencatatan pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri entitas tersebut.
-
Amendment to PSAK No.4, “Separate Financial Statements on Equity Method in Separate Financial Statements”. This Amendment to PSAK No. 4 allows the use of the equity method as a method of recording in subsidiaries, joint ventures and associates in the separate financial statements.
-
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”. PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015) ini menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa.
-
PSAK No. 5 (Improvement 2015), “Operating Segments”. This PSAK No. 5 (Improvement 2015) adds a brief description of the disclosure operating segments that have been combined and economic indicators have similar characteristics.
-
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015) ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan memberikan klarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen.
-
PSAK No. 7 (Improvement 2015), “Related Party Disclosures”. This PSAK No. 7 (Improvement 2015) adds the requirements related party disclosures and clarifications remuneration paid by the management entity.
-
PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”. PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan PSAK No. 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK No. 13 untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK No. 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis.
-
PSAK No. 13 (Improvement 2015), “Investment Property”. This PSAK No. 13 (Improvement 2015) clarifies that PSAK No. 13 and PSAK No. 22 are interaction. Entity can refer to PSAK No. 13 to distinguish between investment property and owner-occupied property. Entity may also refer to PSAK No. 22 as a guide whether the acquisition of an investment property is a business combination.
8
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2.
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015) (Lanjutan)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) a.
Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2015) (Continued)
-
Amandemen PSAK No.15 “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura bersama tentang Investasi Entitas Asosiasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK No. 15 ini memberikan klarifikasi pada paragraph 36A tentang pengecualian konsolidasi untuk investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
-
Amendment to PSAK No. 15 “Investments in Associates and Joint Ventures on Investment Associates: Application Consolidation Exception”. This Amendment to PSAK No. 15 provides clarification on the consolidation of paragraph 36A of exceptions for certain investments when certain criteria are met.
-
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”. PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
-
PSAK No. 16 (Improvement 2015), “Property, Plant and Equipment”. This PSAK No. 16 (Improvement 2015) provides clarification of paragraph 35 related to the revaluation model, that when an entity uses the revaluation model, the carrying amount of the asset is restated on its revaluation amount.
-
Amandemen PSAK No.16, “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. Amandemen PSAK No. 16 ini memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset dan juga memberikan klarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
- Amendment to PSAK No.16, “Property, Plant and Equipment on Clarification Method Received for Depreciation and Amortization”. This Amendment to PSAK No. 16 provides an additional explanation of the approximate indication of technical or commercial obsolescence of an asset and also clarifies that the use of the depreciation method based on income is not appropriate.
-
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), “Aset Takberwujud”. PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi pada paragraf 80 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
-
PSAK No. 19 (Improvement 2015), “Intangible Assets”. This PSAK No. 19 (Improvement 2015) provides clarification on paragraph 80 related to the revaluation model, that when an entity uses the revaluation model, the carrying amount of the asset is restated on its revaluation amount.
-
Amandemen PSAK No. 19, “Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. Amandemen PSAK No. 19 ini memberikan klarifikasi tentang anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam keadaan terbatas tertentu.
-
Amendment to PSAK No. 19, “Intangible Assets on Clarification Method Received for Depreciation and Amortization”. This Amendment to PSAK No. 19 provides clarification on the assumption that the revenue base is not appropriate in measuring the use of economic benefits of the intangible assets can be debated in certain limited circumstances.
9
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2.
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2015) (Lanjutan)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) a.
Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2015) (Continued)
-
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis”. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas. PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015) ini juga mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.
-
PSAK No. 22 (Improvement 2015), “Business Combinations”. This PSAK No. 22 (Improvement 2015) clarifies the scope and the obligation to pay contingent consideration that meet the definition of financial instruments are recognized as financial liabilities or equity. This PSAK No. 22 (Improvement 2015) also impacts to improvement to PSAK No. 55, "Financial Instruments: Recognition and Measurement" and PSAK No. 57, "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets".
-
Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”. Amandemen PSAK No. 24 ini menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.
-
Amendment to PSAK No. 24, “Employee Benefits on a Defined Benefit Program: Workers Contribution”. This Amendment to PSAK No. 24 simplifies accounting for dues contributions from employees or third parties that do not depend on the number of years of service, for example, worker contributions are calculated based on a fixed percentage of salary.
-
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntasi dan Kesalahan”. PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015) ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif.
-
PSAK No. 25 (Improvement 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. This PSAK No. 25 (Improvement 2015) provides editorial corrections in PSAK No. 25 paragraph 27 on the limitations of retrospective application.
-
PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”. PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah memberikan definisi kondisi kinerja dan kondisi jasa.
-
PSAK No. 53 (Improvement 2015), “Sharebased Payments”. This PSAK No. 53 (Improvement 2015) clarifies the definition of vesting conditions and separately provides a definition of performance conditions and service conditions.
-
Amandemen PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK No. 65 ini memberikan klarifikasi tentang Pengecualian Konsolidasi untuk Entitas Investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
-
Amendment to PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements on Investment Entity: Application Consolidation Exception”. Amendment of PSAK No. 65 is to provide clarification on Exceptions Consolidation for Investment Entities when certain criteria are met.
10
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2.
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (Pada atau setelah 1 Januari 2016) (Lanjutan)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) a.
Standards Effective in the Current Year (on or after January 1, 2016) (Continued)
-
Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dan Operasi Bersama”. Amandemen PSAK No. 66 ini mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi bisnis dalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis” dan PSAK lain beserta persyaratan pengungkapannya diterapkan untuk akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi bersama dan untuk kepentingan akuisisi tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman yang ada dalam PSAK No. 66.
-
Amendment to PSAK No. 66, “Joint Arrangements on the Accounting Acquisition of Interest and Joint Operations”. This Amendment to PSAK No. 66 requires the that all business combinations principles under PSAK No. 22, "Business Combinations" and other PSAKs along with disclosure requirements applicable to the acquisition of the initial interest in joint operations and for the acquisition of additional interests in joint operations, to the extent not contradictory with the guidelines contained in PSAK No. 66.
-
Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen PSAK No. 67 ini memberikan klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.
-
Amendment to PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities on Investment Entity: Application Consolidation Exception”. This Amendment to PSAK No. 67 provides clarification on the consolidation exception for investment entity when certain criteria are met.
-
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015), Pengukuran Nilai Wajar”. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak nonkeuangan) dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
-
PSAK No. 68 (Improvement 2015), “Fair Value Measurements”. This PSAK No. 68 (Improvement 2015) clarifies that the portfolio exception, which permits entity to measure the fair value of the group's financial assets and financial liabilities on a net basis, applied to all contracts (including non-financial contracts) within the scope of PSAK No. 55.
-
PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak” yang berlaku efektif sejak tanggal pengesahan Undang-Undang Pengampunan Pajak yaitu 1 Juli 2016. PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan libailitas pengampunan pajak sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pengampunan Pajak.
-
PSAK No. 70, “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities” which is effective from the date of enactment of the Tax Amnesty Law that is July 1, 2016. This PSAK is to provide specific accounting treatment for tax amnesty assets and liabilities related to the application of the Tax Amnesty Law.
-
ISAK No. 30, “Pungutan”. ISAK No. 30 ini merupakan interpretasi atas PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” yang memberikan klarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain dari pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan” serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan kepada Pemerintah.
-
ISAK No. 30, "Levy". This ISAK No. 30 is an interpretation to PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” which provides clarification of accounting liability to pay the levy, apart from the income tax that are within the scope of PSAK No. 46, “Income Taxes” and other penalties for violations of law to the Government.
11
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan) b.
2.
Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2017 dan 2018)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) b.
Standards Issued Not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2017 and 2018)
- Amandemen PSAK No 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengukapan” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. Amandemen PSAK No 1 ini memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
- Amendment to PSAK No. 1, “Presentation of Financial Statements on Initiative Disclosures” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This Amendment to PSAK No. 1 provides clarification related to the application of the requirements of materiality, flexibility systematic sequence of notes to financial statements and identification of significant accounting policies.
- Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Peungkapan” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Amandemen PSAK No. 2 ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.
- Amendment to PSAK No. 2, “Cash Flow Statements on Initiative Disclosures” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2018. This Amendment to PSAK No. 2 requires entity to provide disclosures that enable users of financial statements to evaluate changes in liabilities arising from financing activities, including changes arising from cash flow and changes in noncash.
- PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan Keuangan Interim” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama. Jika pengguna laporan keuangan tidak dapat mengakses informasi yang ada pada referensi silang dengan persyaratan dan waktu yang sama maka laporan keuangan interim entitas dianggap tidak lengkap.
- PSAK No. 3 (Improvement 2016), “Interim Financial Reporting” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This PSAK No. 3 (Improvement 2016) clarifies that interim disclosures are required to be included in the interim financial statements or through cross-references of the interim financial statements as management commentary or risk report that is available to users of the interim financial statements and at the same time. If the users of financial statements can not access the information on the cross-reference to the requirements and the same time the interim financial statements of the entity is considered incomplete.
- Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Amandemen PSAK 16 ini mengklarifikasi bahwa aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif masuk dalam ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi, pengakuan dan pengukuran tanaman produktif mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16: Aset Tetap.
- Amendment to PSAK No. 16, “Fixed Assets on Agriculture: Productive Plants” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2018. This amendment to PSAK No. 16 clarifies that biological assets that meet the definition of productive plants (plants bearer) included in the scope of IAS 16: Fixed Assets. Definitions, recognition and measurement of productive plants follow the existing requirements in PSAK No. 16: Property, Plant and Equipment.
12
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2.
b. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2017 dan 2018) (Lanjutan)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) b.
Standards Issued Not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2017 and 2018) (Continued)
-
PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.
-
PSAK No. 24 (Improvement 2016), “Employee Benefits” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This PSAK SFAS No. 24 (Improvement 2016) clarifies that the high-quality corporate bond market is valued based on currency denominated on such bonds and not based on the country in which the bonds are.
-
Amandemen PSAK No. 46,”Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum Direalisasi” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018.
-
Amendment to PSAK No. 46, “Income Tax on the Recognition of deferred tax assets for unrealized losses” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2018.
Amandemen PSAK No. 46:
Amendments to PSAK No. 46:
a. Menambahkan contoh ilustrasi untuk mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat dikurangkan timbul ketika jumlah tercatat aset instrumen utang yang diukur pada nilai wajar dan nilai wajar tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa mempertimbangkan apakah entitas memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat instrumen utang melalui penjualan atau penggunaan, misalnya dengan memiliki dan menerima arus kas kontraktual, atau gabungan keduanya.
a. Adding illustrative examples to clarify that the temporary differences are deductible arise when the carrying amount of assets debt instruments measured at fair value and the fair value is less than the taxable base, regardless of whether the entity estimates to recover the carrying amount of a debt instrument through sale or use of, for example, to have and receive contractual cash flows, or a combination of both.
b. Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.
b. Clarifying that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized, the valuation deductible temporary differences would be in line with tax regulations.
c. Menambahkan bahwa pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan. Lalu entitas membandingkan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dengan estimasi laba kena pajak masa depan yang tidak mencakup pengurangan pajak yang dihasilkan dari pembalikan aset pajak tangguhan tersebut untuk menilai apakah entitas memiliki laba kena pajak masa depan yang memadai.
c. Adding that the tax reduction from the reversal of deferred tax assets is excluded from the estimate of future taxable income. Then the entity compares deductible temporary differences to the estimated future taxable income that does not include tax reduction resulting from the reversal of deferred tax assets to assess whether the entity has a sufficient future taxable income.
13
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)
2.
b. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2017 dan 2018) (Lanjutan)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) b.
Standards Issued Not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2017 and 2018) (Continued)
d. Estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai bahwa kemungkinan besar entitas akan mencapai hal tersebut. -
d. Estimate of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount if there is sufficient evidence that it is likely that the entity will achieve.
PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan.
-
PSAK No. 58 (Improvement 2016), “Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This PSAK No. 58 (Improvement 2016) clarifies that the change from one method of disposal to other disposal methods to be regarded as the beginning of a sustainable plan and not as a new disposal plan. This improvement also clarifies that the change in the method of this disposal does not change the date of classification as an asset or disposal group.
-
PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. PSAK 60 (Penyesuaian 2016) ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.
-
PSAK No. 60 (Improvement 2016), "Financial Instruments: Disclosures", which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This PSAK No. 60 (Improvement 2016) clarifies that an entity must assess the nature of the contract in exchange for services as provided in paragraph PP30 and paragraphs 42C to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to continuing involvement are met.
-
PSAK No. 69, “Agrikultur” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. PSAK 69 ini mengatur bahwa aset biologis atau produk agrikultur diakui saat memenuhi beberapa kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
-
PSAK No. 69, “Agriculture” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2018. This PSAK No. 69 stipulates that a biological asset or agricultural products are recognized when fulfilling some of the same criteria as the criteria for asset recognition. Such assets are measured at initial recognition and at the end of each financial reporting period at fair value less costs to sell.
14
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan) b.
2.
Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2017 dan 2018) (Lanjutan)
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued) b.
Standards Issued Not Effective in the Current Year (on or after January 1, 2017 and 2018) (Continued)
Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba rugi periode terjadinya. Pengecualian diberikan apabila nilai wajar secara jelas tidak dapat diukur secara andal. PSAK 69 juga memberikan pengecualian untuk aset produktif yang dikecualikan dari ruang lingkup. Pengaturan akuntansi aset produktif tersebut mengacu ke PSAK 16: Aset Tetap. PSAK 69 tidak mengatur tentang pemrosesan produk agrikultur setelah masa panen. -
Differences arising from changes in fair value of assets recognized in profit and loss incurred. Exceptions are granted if the fair value clearly can not be measured reliably. PSAK No. 69 also provides an exception for assets which are excluded from scope. Accounting arrangements for such productive assets refers to PSAK No. 16, “Property, Plant and Equipment”. PSAK No. 69 does not regulate the processing of agricultural products after harvest. -
ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017. ISAK No. 31 ini memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK No. 13, “Properti Investasi”. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasosiasikan dengan suatu bangunan pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset
ISAK No. 31, “Interpretation to Scope under PSAK No. 1, “Investment Property” which is effective for the period beginning on or after January 1, 2017. This ISAK No. 31 provides an interpretation of the characteristics of the building that is used as part of the definition of investment property under PSAK No. 13, “Investment Property”. The building referred to in the definition of investment property refers to structures that have physical characteristics that are generally associated with a building on its walls, floors, and roofs embedded to the asset.
Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen dan peyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam “Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting”.
Several SAKs and ISAKs including amendments and annual improvements that became effective in the current year and are relevant to the Group’s operation have been adopted as disclosed in the “Summary of Significant Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Kelompok Usaha atau mungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the Group’s operation or might affect the accounting policies in the future are being evaluated by the management the potential impact that might arise from the adoption of these standards to the consolidated financial statements.
15
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2016, yaitu sebagai berikut:
The accounting policies have been applied consistently in the preparation of consolidated financial statements except for the adoption of several new and revised SAKs and effective on January 1, 2016, as follows :
a.
a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi , yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2016, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.
b.
Dasar Penyusunan Konsolidasian
Laporan
Compliance Statements The consolidated financial statements have been prepared in accordance with SAK, which comprises the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, including applicable new and revised standards, effective on or after January 1, 2016, and Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam - LK (now becoming Indonesian Financial Services Authority or OJK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012 that is Regulation No.VIII.G.7 regarding Presentation and Disclosures of the Financial Statements of the Public Company that effective for the financial statements that ended on or after December 31, 2012.
Keuangan
b.
Basis for the Preparation of Consolidated Financial Statements
Efektif 1 Januari 2015, Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan itemitem yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan direklasifikasi ke laba rugi akan disajikan terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penerapan PSAK ini hanya berakibat pada penyajian saja dan tidak berdampak pada posisi keuangan dan kinerja Kelompok Usaha.
Effective January 1, 2015, the consolidated financial statements are prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”. This revised PSAK changes the grouping of items presented in OCI. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified. The adoption of this PSAK affects presentation only and has no impact on the Group’s financial position or performance.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas.
The consolidated financial statements have been prepared on the assumption of going concern and accrual basis except for consolidated statements of cash flows using cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the consolidated financial statements is historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of respective account.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
16
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b.
c.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasian (Lanjutan)
3.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Basis for the Preparation of Consolidated Financial Statements (Continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok usaha.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah (Rp) which also represents functional currency of the Group.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan.
When the entity adopts accounting policy retrospectively or restates items in its financial statements or the entity reclassifies the items in its financial statements, the financial statements at the beginning of comparative period are presented.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
c.
Principles of Consolidation Financial Statements
and
Separate
Efektif 1 Januari 2016, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasian" secara retrospektif. PSAK No. 65 menggantikan persyaratan laporan keuangan konsolidasian dalam PSAK No. 4 (Revisi 2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri" dan menggantikan ISAK No. 7, "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ". PSAK ini mensyaratkan entitas induk (entitas yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian. Investor menentukan apakah investor merupakan entitas induk dengan menilai apakah investor mengendalikan satu atau lebih investee. Investor mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan ketika menilai apakah investor mengendalikan investee.
Effective January 1, 2016, the Group applied PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements” retrospectively. PSAK No. 65 superseded the requirements related consolidated financial statements in PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” and superseded ISAK No. 7,”Special Purpose Entity Consolidation”. This PSAK requires a parent entity (an entity that controls one or more other entities) to present consolidated financial statements. An investor determines whether it is a parent by assessing whether it controls one or more investees. An investor considers all relevant facts and circumstances when assessing whether it controls an investee.
Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee .
Control is achieved when the investor is exposed or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee.
Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika, investor memiliki seluruh hal berikut ini: a. kekuasaan atas investee (misalnya hak yang ada saat ini yang memberi investor tersebut kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee); b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
Specifically, the investor controls the investee if, and only if, the investor has the following elements: a. power over the investee (i.e. existing rights to give it the current ability to direct the relevant activities of the investee); b. exposures or rights to variable returns from its involvement with the investee; and c. the ability to use its power over the investee to affect the investor’s returns.
17
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c.
3.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Principles of Consolidation and Financial Statements (Continued)
Separate
Pada umumnya, mayoritas hak suara menghasilkan pengendalian. Ketika Entitas memiliki kurang dari mayoritas hak suara, atau serupa atas investee, investor mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee, termasuk: a. Pengaturan kontraktual dengan pemegang suara lainnya dari investee. b. hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual. c. hak suara dan hak suara potential investor.
Generally, a majority of voting rights result in control. When the Entity has less than a majority of the voting, or similar, rights of an investee, it considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including: a. the contractual arrangement(s) with the other vote holders of investee. b. rights arising from other contractual arrangement(s). c. the Entity’s voting rights and potential voting rights.
Investor menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
The Entity reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three element of control.
Prosedur Konsolidasi
Consolidation Procedures
Laporan keuangan konsolidasian:
Consolidated financial statements:
-
-
-
-
menggabungkan item sejenis seperti aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dari entitas induk dengan entitas anaknya; menghapus (mengeliminasi) jumlah tercatat dari investasi entitas induk di setiap entitas anak dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak; mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam intra kelompok usaha yang berkaitan dengan transaksi antara entitas-entitas dalam Kelompok Usaha.
-
-
combine like items of assets, liabilities, equity, income, expenses and cash flows of the parent with those of its subsidiaries; offset (eliminate) the carrying amount of the parent's investment in each subsidiary and the parent's portion of equity of each subsidiary; eliminate in full intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between entities of the Group.
Entitas memasukkan penghasilan dan beban entitas anak dalam laporan keuangan konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika entitas kehilangan pengendalian atas entitas anak. Penghasilan dan beban entitas anak didasarkan pada jumlah aset dan liabilitas yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal akuisisi.
A reporting entity includes the income and expenses of a subsidiary in the consolidated financial statements from the date it gains control until the date when the reporting entity ceases to control the subsidiary. Income and expenses of the subsidiary are based on the amounts of the assets and liabilities recognized in the consolidated financial statements at the acquisition date.
Entitas dan entitas anaknya disyaratkan untuk mempunyai kebijakan akuntansi dan tanggal pelaporan yang sama, atau konsolidasian berdasarkan informasi keuangan tambahan yang dibuat entitas anak.
The parent and subsidiaries are required to have the same accounting policies and reporting dates, or consolidation based on additional financial information prepared by subsidiary.
18
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c.
3.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Principles of Consolidation and Financial Statements (Continued)
Separate
Kepentingan Nonpengendali (NCI)
Non-controlling Interest (NCI)
Entitas menyajikan NCI di laporan posisi keuangan konsolidasiannya dalam ekuitas, terpisah dari ekuitas pemilik entitas.
A parent presents NCI in its consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity of the owners of the parent.
Entitas mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan NCI, meskipun hal tersebut mengakibatkan NCI memiliki saldo deficit atas dasar kepentingan kepemilikan sekarang.
Profit or loss and each component of OCI are attributed to the equity holders of the parent of the Group and to the NCI, even if this results in the NCI having a deficit balance on the basis of present ownership interests.
Perubahan Proporsi Kepemilikan
Changes in Ownership Interests
Perubahan kepemilikan entitas dalam entitas anak yang tidak menghasilkan kehilangan pengendalian di entitas anak adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh NCI berubah, entitas menyesuaikan jumlah tercatat kepentingan pengendali dan NCI untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Entitas tersebut mengakui secara langsung dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumlah tercatat NCI yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima, dan mengatribusikannya kepada pemilik entitas induk.
Changes in a parent's ownership interest in a subsidiary that do not result in the parent losing control of the subsidiary are equity transactions (i.e. transactions with owners in their capacity as owners). When the proportion of the equity held by NCI’s changes, the carrying amounts of the controlling and NCI’s are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiary. Any difference between the amount by which the NCI’s are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent.
Kehilangan Pengendalian
Loss of Control
Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk:
If loss control over Subsidiary, the parent entity :
a. menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi keuangan konsolidasian; b. mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada saat hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan SAK lain yang relevan. Sisa investasi tersebut diukur kembali dan pengukuran kembali tesebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, atau, jika sesuai, biaya perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama;
a. derecognizes the assets and liabilities of the former subsidiary from the consolidated statement of financial position; b. recognizes any investment retained in the former subsidiary when control is lost and subsequently accounts for it and for any amounts owed by or to the former subsidiary in accordance with relevant PSAKs. The retained interest is remeasured and the remeasured value is regarded as the fair value on initial recognition of a financial asset in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, or, when appropriate, the cost on initial recognition of an investment in an associate or joint venture;
19
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c.
3.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Principles of Consolidation and Financial Statements (Continued)
Separate
Kehilangan Pengendalian (Lanjutan)
Loss of Control (Continued)
c. mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.
c.
Entitas Investasi – Pengecualian Konsolidasi
Investment Entities Consolidation Exemption
Entitas investasi tidak mengonsolidasi entitas anaknya atau menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis” ketika entitas tersebut memperoleh pengendalian atas entitas lain. Ketika entitas menjadi, atau berhenti, menjadi entitas investasi, entitas menerapkan secara prospektif perubahan statusnya dari tanggal terjadinya perubahan status tersebut
Investment Entity does not consolidate its subsidiaries, or apply PSAK No.22 (Revised 2010), “Business Combinations” when it obtains control of another entity. When an entity becomes, or ceases to be, an investment entity, it applies its status change prospectively from the date of change.
Entitas investasi adalah entitas yang:
An Investment Entity is an entity that:
a. memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor tersebut jasa manajemen investasi; b. menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk menginvestasikan dana yang sematamata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan c. mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya yang substansial berdasarkan pada nilai wajar.
a. obtains funds from one or more investors for the purpose of providing those investor(s) with investment management services; b. commits to its investor(s) that its business purpose is to invest funds solely for returns from capital appreciation, investment income, or both;
Entitas disyaratkan untuk mempertimbangkan semua fakta dan keadaan apakah entitas merupakan entitas investasi, termasuk tujuan dan desainnya seperti:
An entity is required to consider all facts and circumstances when determining whether it is an investment entity, including its purpose and design such as:
a. memiliki lebih dari satu investasi; b. memiliki lebih dari satu investor; c. memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas; d. memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk kepentingan ekuitas atau kepentingan serupa.
a. it has more than one investment; b. it has more than one investor; c. it has investors that are not related parties of the entity; d. it has ownership interests in the form of equity or similar interests.
Jika tidak terdapat karakteristik khusus tersebut tidak berarti mendiskualifikasikan entitas dari pengklasifikasian sebagai entitas investasi. Entitas investasi yang tidak memiliki seluruh karakterisktik khusus tersebut memberikan pengungkapan tambahan yang disyaratkan oleh PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.
The absence of any of these typical characteristics does not necessarily disqualify an entity from being classified as an investment entity. Investment entity that does not have all those typical characteristics provide additional information as required by PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other Entities”.
recognizes the gain or loss associated with the loss of control attributable to the former controlling interest.
c. and measures and evaluates the performance of substantially all of its investments on a fair value basis.
20
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) c.
3.
Prinsip-prinsip Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Principles of Consolidation and Financial Statements (Continued)
Separate
Kehilangan Pengendalian (Lanjutan)
Investment Entities Consolidation Exemption (Continued)
Entitas Investasi - Pengecualian Konsolidasi (Lanjutan)
Investment Entities Consolidation Exemption (Continued)
Entitas investasi disyaratkan untuk mengukur investasi dalam entitas anak pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
An investment entity is required to measure an investment in a subsidiary at fair value through profit or loss in accordance with PSAK No.55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Karena entitas investasi tidak disyaratkan untuk mengonsolidasi entitas anaknya, transaksi pihak berelasi intra kelompok usaha dan saldo tidak dieliminasi.
Because an investment entity is not required to consolidate its subsidiaries, intragroup related party transactions and outstanding balances are not eliminated.
Pengecualian terhadap konsolidasi hanya diterapkan pada entitas investasi tesebut. Oleh karenanya entitas induk dari entitas investasi mengonsolidasi seluruh entitas yang dikendalikannya, termasuk entitas yang dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan entitas investasi, kecuali entitas induk itu sendiri merupakan entitas investasi.
The exemption from consolidation only applies to the investment entity itself. Accordingly, a parent of an investment entity is required to consolidate all entities that it controls, including those controlled through an investment entity subsidiary, unless the parent itself is an investment entity.
Persyaratan pengungkapan untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.
The disclosure requirements for consolidated financial stetaments are specified in PSAK No. 67, ”Disclosure of Interests in Other Entities”.
Sebagaimana diatur dalam PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”, Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya jika laporan tersebut merupakan informasi tambahan pada laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran dalam laporan keuangan konsolidasian. Metode yang digunakan untuk mencatat investasi di entitas anak, asosiasi dan ventura bersama adalah metode biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Laporan keuangan tersendiri terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
As regulated in PSAK No.4 (Revised 2013), ”Separate Financial Statements”, Separate financial statements (parent entity) can be served only when those statements are additional information on the consolidated financial statements and are presented as an attachment to the consolidated financial statements. The method used to record investments in subsidiaries, associations and joint ventures are cost method or in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”. Separate financial statements consist of the statement of financial position, statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows.
21
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d.
3.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Transactions with Related Parties
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).
This PSAK requires disclosure of relationships, transactions and balances related parties, including commitments in the financial statements and separate financial statements of the parent entity also applies to individual financial statements. The amendment also introduces an exemption from the general related party disclosure requirements for transactions with government and entities that are controlled, jointly controlled or significantly influenced by the same Government as the reporting entity (government related entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor).
Related party is a person or an entity related to the entity that prepares financial statements (the reporting entity).
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
a.
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Entitas dan Entitas Anak yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Entitas dan Entitas Anak, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
b.
An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies: (i) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). (ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member). (iii) both entities are joint ventures of the same third party. (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
22
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d.
Transaksi (Lanjutan)
dengan
Pihak-pihak
3.
Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d.
Transactions with Related Parties (Continued)
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a. (vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as other transactions conducted by parties who are not related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
All transactions and balances with significant related parties, whether or not conducted with the terms and conditions, as was done with the parties that have no relation to related parties, have been disclosed in the relevant notes to the financial statements.
e.
e.
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a. (vii) a person identified in a (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
Informasi Segmen
Segment Reporting
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” yang menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. PSAK revisi ini memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Kelompok Usaha terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Kelompok Usaha beroperasi.
The Group applied PSAK No. 5 (Revise 2009), “Operating Segment” change PSAK No. 5 (Revised 2000), “Reporting segment”. This PSAK will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and economic environments in which it operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari entitas yang: a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of an entity: a.
b.
c.
23
that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity); whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and or which discrete financial information is available.
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e.
3.
Informasi Segmen (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Kelompok Usaha melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal di dalam Kelompok Usaha. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi. f.
Segment Reporting (Continued) Segment reporting made by the Group is based on the financial information used by operating decision makers in evaluating operating segment performance and determining the allocation of its resources. Segmentation based on the activity of each legal entity operating activities in the Group. All transaction between segments are eliminated
Instrumen Keuangan
f.
Financial Instruments
Kelompok usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revsisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
The Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”. In addition, the subsidiaries also adopted ISAK No. 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” and ISAK No. 26 (2014), “Reassessment of Embedded Derivatives”.
PSAK 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menguraikan persyaratan akuntansi penyajian dari instrumen keuangan, terutama untuk klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Standar ini juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait dengan suku bunga, dividen dan keuntungan / kerugian, dan ketika aset keuangan dan kewajiban keuangan dapat di saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
PSAK 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, outlines the accounting requirements for the presentation of financial instruments, particularly as to the classification of such instruments into financial assets, financial liabilities and equity instruments. The standard also provide guidance on the classification of related interest, dividends and gains/losses, and when financial assets and financial liabilities can be offset. The principles in this Standard complement the principles for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities in PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and for disclosing information about them in PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 55 (Revisi 2014) mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2014) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This statement, among others, provides the definition and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.
24
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
Financial Instruments (Continued)
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
PSAK No. 60 requires quantitative and qualitative disclosures in the financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments on the financial position and performance, and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period and how the entity manages such risks.
Selain itu, PSAK No. 60 ini juga mengungkapkan tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan mengharuskan entitas untuk menyediakan pengungkapan tambahan mengenai keandalan pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan risiko likuiditas.
In addition, PSAK No. 60 also revealed three levels of the fair value hierarchy disclosures and requires entities to provide additional disclosures about fair value measurement reliability. In addition, this standard describes the requirement for disclosure of liquidity risk.
Penerapan standar baru dan revisi akan berdampak pada pengungkapan, tapi tidak ada dampak yang signifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja Grup.
Application of new and revised standards will impact on the disclosure, but no significant impact on the financial position or performance of the Subsidiaries.
(1) Aset Keuangan
(1) Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian asset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity investments (HTM), loans and receivables, or availablefor-sale (AFS) financial assets. The Subsidiaries determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of the assets at each reporting date.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
Financial assets are initially recognized at fair value, in the case of investments not classified as at fair value through profit or loss, fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets.
25
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(1) Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Instruments (Continued) (1) Financial Assets(Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok ini. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) when the financial assets acquired for trading or designated upon initial recognition as FVTPL. Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as derivative assets effective hedging instruments.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok tersebut disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat penjualan atau pelepasan lain.
Financial assets at FVTPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition as FVTPL are presented in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income include dividends or interest earned on financial assets without deducting transaction costs that may occur upon the sale or other disposal.
26
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) Pengukuran (Lanjutan)
Setelah
Pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Financial Instruments (Continued) (1) Financial Assets(Continued)
Awal
Subsequent Measurement (Continued)
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Held-to-Maturity Investments
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Kelompok Usaha mempunyai maksud positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and maturity are classified as held-tomaturity investments when the Group has the positive intention and ability to hold them until maturity.
Setelah pengukuran awal, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE).
After initial measurement, investments held to maturity are measured at amortized cost using the effective interest method (EIR).
Metode ini menggunakan SBE untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
This method uses the EIR for discounted estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and have no quotations in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan SBE. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the financial assets are measured at amortized cost using the EIR. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
27
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) Pengukuran (Lanjutan)
Setelah
Financial Instruments (Continued) (1) Financial Assets(Continued)
Pengakuan
Awal
Subsequent Measurement (Continued)
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Available-for-Sales Assets
(AFS) Financial
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.
Available-for-sale (AFS) financial assets are non-derivative financial assets that are designated as availablefor-sale or are not classified into the three preceding categories. Financial assets are classified as non-current assets unless the asset is intended to be released within twelve months from the date of the consolidated financial position.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value without deducting transaction costs that may occur when a sale or other disposal, with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity component until the financial asset is derecognized or until to be determined impaired and at the same time the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized to the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income as a reclassification adjustment.
(2) Liabilitas Keuangan
(2) Financial Liabilities
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (utang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, financial liabilities that are measured at amortized cost (other payables and derivatives designated as effective hedging instruments, which appropriate). The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
28
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
Financial Instruments (Continued) (2) Financial Liabilities (Continued)
Pengakuan Awal (Lanjutan)
Initial Recognition (Continued)
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at fair value and in the case of financial liabilities not classified as at fair value through profit or loss, fair value plus transaction costs that are directly attributable to the issuance of financial liabilities.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan pengakuan awal tergantung klasifikasinya sebagai berikut:
setelah pada
Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi
Financial Liabilities at Through Profit or Loss
Fair
Value
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai derivatif liabilitas instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future. Derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as derivative liabilities effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income.
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai kelompok ini disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Financial liabilities that are designated as financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and designated upon initial recognition as are presented in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income.
29
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Pengukuran (Lanjutan)
Setelah
Pengakuan
Financial Instruments (Continued) (2) Financial Liabilities (Continued)
Awal
Subsequent Measurement (Continued)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.
After initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the EIR method less any allowance for impairment and financing or principal reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan
(3) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a legal right to offset the carrying amount of financial assets and financial liabilities and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan
(4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to their quoted prices in an active market at the close of business on the financial position date without any deduction for transaction costs. For financial instruments with no active market, fair value is determined using valuation techniques.
30
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Financial Instruments (Continued) (4) Fair Value (Continued)
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lain.
of
Financial
Instrument
Such techniques may include the use of fair market transactions between the parties who understand and are willing to (arm’s length transactions), referring to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis or other valuation models.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan
(5) Impairment of Financial Assets
Perusahaan dan Entitas Anak pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.
The Subsidiaries evaluates at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset or subsidiaries of financial assets has been impaired.
Aset Keuangan Dicatat Perolehan Diamortisasi
pada
Biaya
Financial Assets Measured at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas penurunan nilai.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Subsidiaries determines individually for impairment based on objective evidence of impairment exists.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat SBE awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income. Interest income is recognized further at the carrying reduced value, based on the beginning EIR of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance are written-off when there is no realistic possibility of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
If, in a subsequent period, the estimated value of the financial asset impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the impairment loss previously recognized increased or reduced by adjusting the allowance account. If future removal can be recovered, the recovery amount is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
31
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Instruments (Continued) (5) Impairment of Financial Assets (Continued)
Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
Available for-Sales (AFS) Financial Assets In this case the equity instruments are classified as AFS financial assets, objective evidence of impairment, including the significant or long-term decline in the fair value of the investment below its acquisition cost.
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
(6) Derecognition of Financial Financial Liabilities
Assets
and
Aset Keuangan
Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
Financial assets (or whichever is appropriate, part of a financial asset or part of a subsidiaries of similar financial assets) are derecognized when: (1) the contractual rights to receive the cash flows from the asset have ceased to exist; or (2) the Subsidiaries has transferred their contractual rights to receive the cash flows from the financial asset or an obligation to pay the received cash flows in full without significant delay to a third party in the pass-through; and either (a) the Subsidiaries has transferred substantially all the risks and rewards of the assets, or (b) the Subsidiaries has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when the liability is terminated or canceled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masingmasing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another financial liabilities from the same lender on substantially different terms, or substantially modify the terms of a liability that currently exists, an exchange or modification is treated as a derecognition of the initial liability and the recognition of a new liability, and the difference between the carrying amount of each liability recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income.
32
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
(7) Instrumen Derivatif
Financial Instruments (Continued) (7) Derivative Instruments
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui berdasarkan harga wajar pada tanggal kontrak derivatif itu dimulai dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Metode untuk mengakui adanya keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif itu ditujukan untuk instrumen derivatif, dan sifat dari objek yang dilindungi nilainya.
Derivative financial instruments are initially recognized at fair value on the date a derivative contract is initiated and subsequently remeasured at fair value. The method of recognizing the resulting gain or loss is dependent whether the derivative is intended for derivative instruments and the nature of the item being hedged.
Perusahaan dan Entitas Anak mengelompokkan tujuan dari derivatif sebagai (1) suatu lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas yang telah diakui atau komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset, liabilitas atau komitmen pasti tersebut, yang diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat mempengaruhi laba- rugi (lindung nilai atas nilai wajar); atau (2) suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang (i) dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas yang telah diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan (ii) dapat mempengaruhi laba-rugi (lindung nilai arus kas).
The Subsidiaries classifies the objectives of the derivative as (1) a hedge against exposure to changes in fair value of assets or liabilities that have been recognized or unrecognized definite commitment, or an identified portion of an asset, liability or definite commitment, which is attributable to the particular risk and could affect profit or loss (fair value hedge); or (2) a hedge of the exposure to variability in cash flows that (i) are attributable to a particular risk associated with a recognized asset or liability or are attributable to a particular risk associated with the forecast transactions likely to occur, and (ii) could affect profit or loss (cash flow hedge).
Pada saat terjadinya transaksi, Perusahaan dan Entitas Anak mendokumentasi hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Perusahaan dan Entitas Anak juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam rangka saling menghapuskan perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.
At the time of the transaction, the Subsidiaries documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as the risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. The Subsidiaries also documents its judgment, at the time of occurrence and continuously, whether the derivatives used to hedge transactions have a high effectiveness in order to mutually eliminate changes in fair value or cash flows of hedged items
Nilai penuh dari derivatif lindung nilai dikelompokan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar apabila jatuh tempo item yang dilindung nilai tersebut melebihi 12 (dua belas) bulan dan sebagai aset atau liabilitas lancar apabila jatuh tempo item lindung nilai tersebut kurang dari 12 (dua belas) bulan.
The full value of the hedging derivative is classified as non-current asset or liability if the maturity of the hedged item is more than 12 (twelve) months and as a current asset or liability if the maturity of the hedged item is less than 12 (twelve) months.
33
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(7) Instrumen Derivatif (Lanjutan)
Financial Instruments (Continued) (7) Derivative Instruments(Continued)
(i) Lindung nilai atas nilai wajar
(i) Fair value of hedges
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan sebagai lindung nilai atas nilai wajar, dicatat didalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset atau liabilitas yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada resiko yang dilindung nilai.
Changes in fair value of derivatives that are designated and qualify as fair value hedges are recorded in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, along with changes in the fair value of the hedged asset or liability value attributable to the hedged risk.
Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif dari lindung nilai atas nilai wajar diakui di dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, di baris yang sama dengan perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui di dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain -bersih”.
Gains or losses related to the effective portion of fair value hedges are recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, in the same line with changes in the fair value of the hedged item. Gains or losses related to the ineffective portion are recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, in the account "Gain/(Loss) other - net".
(ii) Lindung nilai arus kas
(ii) Cash flow hedges
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam bagian ekuitas, didalam akun “Cadangan Nilai Wajar”. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui segera di dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
The effective portion of changes in fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognized in equity, in the account "Net Changes in Fair Value of Cash Flow Hedges". Gains or losses related to the ineffective portion are recognized immediately in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, in the account "Gain/(Loss) other-net".
Jumlah yang diakumulasikan di ekuitas direklasifikasi ke laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian pada saat item yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau rugi. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif dari lindung nilai arus kas diakui di dalam laporan labarugi konsolidasian, di baris yang sama dengan item yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui didalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”. Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang dilindungi nilai menimbulkan aset non-keuangan,
Accumulated amounts in equity are reclassified to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income when the hedged item affects profit or loss. Gains or losses related to the effective portion of cash flow hedges are recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, in the same line as the hedged item. Gains or losses related to the ineffective portion are recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income in the account "Gain/(Loss) other-net". However, when the forecast transaction that is hedged raises non-financial assets,
34
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f.
(7) Instrumen Derivatif (Lanjutan)
Financial Instruments (Continued) (7) Derivative Instruments(Continued)
(ii) Lindung nilai arus kas (Lanjutan)
(ii) Cash flow hedges (Continued)
keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan dialihkan dari ekuitas dan dimasukan di dalam pengukuran awal harga perolehan aset tersebut. Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi yang pada akhirnya diakui dalam laporan labarugi komprehensif konsolidasian.
gains and losses previously deferred in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of that asset. When a hedging instrument is expired or sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognized when the forecast transaction ultimately is recognized in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income.
Apabila prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dicatat di bagian ekuitas segera dialihkan ke dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lain-lain-bersih”.
If the forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to the income statement, comprehensive income, in the account "Gain/(Loss) other-net".
Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif apapun yang tidak ditujukan atau tidak dikualifikasikan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian, dalam akun “keuntungan/(kerugian) lainlain-bersih”.
Changes in the fair value of any derivative instruments that are not designated or do not qualify for hedge accounting are recognized immediately in the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, in the account "Gain/(Loss) other-net".
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan
(8) Reclassification of Financial Instruments
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Subsidiaries does not classify financial assets as held-to-maturity investments, if in the current year or during the two previous years, sold or reclassified as held to maturity investments in amounts of more than an insignificant amount before maturity (more than the insignificant amount compared to the total value of investments held to maturity), except for sales or reclassifications that:
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
35
done when the financial asset is approaching maturity or date of redemption in which changes in interest rates will not significantly affect the fair value of the financial asset;
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) f.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f.
(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan)
(8) Reclassification of Financial Instruments (Continued)
terjadi setelah Perusahaan dan Entitas Anak telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak, tidak berulang dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan dan Entitas Anak.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. g.
h.
Financial Instruments (Continued)
occurred after the Subsidiaries has acquired substantially all of the principal amount of the financial asset in accordance with the payment schedule or accelerated settlement; or associated with certain events that are beyond the control of the Company, nonrecurring and could not have been reasonably anticipated by the Company.
Reclassification of financial assets held-tomaturity to available-for-sale is recorded at fair value. Unrealized gains or losses are recognized in the equity until the financial asset is derecognized, and the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Kas dan Bank dan Deposito yang Dibatasi Penggunaannya
g.
Cash and Banks and Restricted Deposits
Kas dan bank adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Kelompok Usaha.
Cash and bank are the mean of payment that ready and free to be used to finance the activities of the Group.
Deposito yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan persyaratan perjanjian pinjaman disajikan sebagai “Deposito yang Dibatasi Penggunaannya”.
Deposits that are restricted with respect to the terms of the loan or other agreement is presented as "Restricted Deposits ".
Piutang Usaha
h.
Piutang usaha dicatat dalam jumlah kotor dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai, jika ada. Kelompok Usaha menetapkan penyisihan piutang tidak tertagih berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode/tahun.
Account Receivable Account receivables are stated at net value after deducting with allowance for impairment losses of account receivable. Allowances for doubtful accounts are provided based on review of the each debtor`s position at the end of period/the year.
36
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) i.
3.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan dan pemakaiannya menggunakan metode rata-rata (Average Method). Persediaan barang dalam proses dinilai berdasarkan pemakaian bahan baku, upah, dan biaya lainnya sesuai tahap penyelesaiannya. j.
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value where the cost is determined using the weighted average method. Allowance for inventories obsolescence is provided based on the review of inventories condition at the end of the year.
Biaya Dibayar Dimuka
j.
Biaya dibayar dimuka di amortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k.
Inventories
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the useful life of each expense using the straight-line method.
Aset Tetap
k.
Property and Equipment
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”.
The group adopted PSAK No. 16 (Revised 2011), “Fixed Assets”.
Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The Group has chosen the cost model for measurement of their property and equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama umur manfaat aset. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is computed using the declining method over the useful life of the assets except for building use straight lines method. Estimated useful lives as follows:
Jenis Aset Tetap
Taksiran Masa Manfaat (Tahun)
Bangunan Mesin Inventaris kantor Instalasi telepon Kendaraan Instalasi listrik dan air conditioner
20 4-16 4 4 4-8 16
Type of fixed assets
Buildings Machinery Office equipment Telephone installation vehicles Electricity installation for AC
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, management reviewes the residual values, useful lives and methods of depreciation, and if appropriate, adjusted prospectively.
Tanah dinyatakan sebesar nilai perolehan dan tidak disusutkan, kecuali dapat dibuktikan bahwa tanah tersebut mempunyai umur manfaat tertentu. Bebanbeban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah (jika dapat ditentukan), mana yang lebih pendek.
Land is stated at cost and not depreciated, unless it can be proven that the land has a certain useful life. Certain burdens associated with the acquisition on initial recognition of land rights is capitalized in land. Extension of land rights are deferred and amortized over the life of the law of the land rights or economic life of the land (if it can be determined), whichever is shorter.
37
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) k.
l.
3.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Property and Equipment (Continued)
Beban-beban ini disajikan sebagai bagian dari “Beban Ditangguhkan” dalam kelompok aset takberwujud pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Kelompok Usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Such burdens are presented as part of “Deferred Charges” as intangible assets component in the statement of financial position. The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income as incurred; replacement or inspection costs are capitalized when incurred, and if it is probable future economic benefits associated with the item will flow to the Group, and the cost of the asset can be measured reliably.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income in the year the asset is derecognized.
Aset dalam pembangunan disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam pembangunan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is presented in the “Property and Equipment” and is stated at cost. The accumulated cost for the construction in progress is transferred to respective property and equipment when the assets are completed and ready for intended use.
Aset Takberwujud
l.
Intangible Assets
Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”.
The Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”.
Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila: (i) kemungkinan besar akan diperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan (ii) biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.
Intangible assets can be recognized only if: (i) likely to obtain the future economic benefits of the asset, and (ii) cost of that asset can be measured reliably.
Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke aset tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat diterapkan. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Intangible assets are initially recognized at cost or the amount attributable to the item when it was first recognized, where applicable. Estimated useful lives as follows:
38
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) l.
3.
Aset Takberwujud (Lanjutan) Jenis Aset takberwujud
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l.
Intangible Assets (Continued)
Taksiran Masa Manfaat (Tahun)
Sertifikat boiler Program komputer
4 4
Type of intangible assets
Bioler sertivicate Computer programe
Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset takberwujudnya.
The Group has chosen the cost model for measurement intangible assets.
Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi secara sistematis selama umur manfaatnya. Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak perlu diamortisasi, namun secara tahunan wajib dilakukan perbandingan antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat dipulihkan.
Intangible assets with finite useful lives are amortized systematically over the useful life. Intangible assets with unlimited useful life are not necessarily amortized, but must be done on an annual basis the comparison between the carrying value and the recoverable amount.
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
m. Transaction and Balances in Foreign Currency
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
The Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”.
Standar revisi ini mengatur pengukuran dan penyajian mata uang suatu entitas di mana pengukuran mata uang harus menggunakan mata uang fungsional sementara penyajian mata uang dapat menggunakan mata uang selain mata uang fungsional.
This revised standard sets up measurement and presentation currency of an entity in which the measurement currency should use a functional currency as the presentation currency may use a currency other than the functional currency.
Dalam menentukan mata uang fungsional, entitas mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
In determining the functional currency of the entity to consider the following factors:
a.
a.
currency that most influences the selling price for goods and services, or from a country whose competitive forces and legislation largely determine the selling price of goods and services;
b.
currency that most influences the cost of labor, material and other costs of the procurement of goods or services; the currency in which funds from financing activities (i.e. issuing debt and equity instruments) are produced; the currency in which receipts from operating activities are usually retained.
b.
c. d.
mata uang yang paling mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa, atau dari suatu negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar menentukan harga jual dari barang dan jasanya; mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari pengadaan barang atau jasa; mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen utang dan ekuitas) dihasilkan; mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
c.
d.
Kelompok Usaha menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang fungsional dan mata uang pelaporan.
The Group using the Rupiah currency as the functional currency and the reporting currency.
39
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)
m. Transaction and Balances in Foreign Currency (Continued)
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Transactions in foreign currencies are recorded into Rupiah using the exchange rate at the transactions incurred. On the date of the statement of financial position, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle rate set by Bank Indonesia on the last banking day of the period. Gains or losses are credited or charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
The exchange rates used are the middle exchange rate announced by Bank Indonesia, as follows: 2016
1 USD 1 SGD 1 AUD 100 YEN 1 EURO 1 GBP n.
13.436 9.299 9.724 115,40 14.162 16.508
Liabilitas Imbalan Kerja
n.
2015 13.795 9.751 10.064 114,52 15.070 20.451
Employee Benefit Liabilities
Efektif 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2014), “Imbalan Kerja” secara retrospektif. Selain itu, Kelompok Usaha juga mengadopsi ISAK No. 15, "PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".
Effective January 1, 2015, the Group adopted PSAK No. 24 (Revised 2014), “Employee Benefits” retrospectively. Besides, the Group also adopted ISAK No. 15, “PSAK 24: The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interactions”.
PSAK revisi ini, memperkenalkan persyaratan untuk sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban (aset) imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang belum menjadi hak (vested), dan memerlukan pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan menjadi komponen-komponen dan membutuhkan pengakuan pengukuran kembali OCI (menghilangkan pendekatan “koridor”), meningkatkan pengungkapan tentang program imbalan pasti, modifikasi akuntansi untuk pesangon, termasuk membedakan antara imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa dan imbalan yang diberikan dalam pemutusan hubungan kerja, dan mengubah pengakuan dan pengukuran imbalan pesangon.
This revised PSAK, introducing a requirement to fully recognize changes in the net defined benefit liability (asset) including immediate recognition of defined benefit costs including unvested past service cost, and require disaggregation of the overall defined benefit cost into components and requiring the recognition of remeasurements in OCI (eliminating the “corridor” approach), enhancing disclosures about defined benefit plans, modifications to the accounting for termination benefits, including distinguishing between benefits provided in exchange for service and benefits provided in exchange for the termination of employment, and changing the recognition and measurement of termination benefits.
Kelompok Usaha mengadopsi program imbalan pasti yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja untuk memenuhi imbalan di bawah UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003.
The Group adopts an unfunded defined benefit plan and records employee benefits to cover adequately the benefits under the Law No. 13 year 2003.
40
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n.
3.
Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Employee Benefit Liabilities (Continued)
Pengakuan
Recognition
Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja, daripada ketika dibayar atau terutang.
The cost of providing employee benefits should be recognized in the period in which the benefit is earned by the employee, rather than when it is paid or payable.
Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai berikut:
The components of defined benefit cost are recognized as follows:
1.
1.
2.
3.
Biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan masa lalu diakui dalam laporan laba rugi; Bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan tingkat diskonto pada awal periode diakui dalam laporan laba rugi; Pengukuran kembali dari liabilitas atau aset imbalan pasti terdiri dari: - Keuntungan dan kerugian aktuarial; - Imbal balik aset program;- Setiap perubahan dalam dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.
2.
3.
Service cost attributable to the current and past periods is recognized in profit or loss; Net interest on the net defined benefit liability or asset, determined using the discount rate at the beginning of the period is recognized in profit or loss; Remeasurements of the net defined benefit liability or asset, comprising: - actuarial gains and losses; - return on plan assets; - Any changes in the effect of the asset ceiling, excluding amounts included in net interest on the net defined benefit liability (asset).
diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya).
is recognized in OCI (not reclassified to profit or loss in a subsequent period).
Pengukuran
Measurement
Pengukuran kewajiban (aset) imbalan pasti bersih mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria, atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan asumsi aktuaria. Nilai wajar aset program dikurangi dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dalam menentukan defisit bersih atau surplus.
The measurement of a net defined benefit liability or assets requires the application of an actuarial valuation method, the attribution of benefits to periods of service, and the use of actuarial assumptions. The fair value of any plan assets is deducted from the present value of the defined benefit obligation in determining the net deficit or surplus.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Entitas dan biaya jasa terkait ditentukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”, yang menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit tambahan dari imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan kewajiban akhir. Hal ini mensyaratkan entitas untuk mengatribusikan imbalan pada periode kini (untuk menentukan biaya jasa kini) dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti). Imbalan tersebut diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan formula imbalan yang dimiliki program, kecuali jasa pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara material dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus.
The present value of an entity's defined benefit obligations and related service costs is determined using the “Projected Unit Credit” method, which sees each period of service as giving rise to an additional unit of benefit entitlement and measures each unit separately in building up the final obligation. This requires an entity to attribute benefit to the current period (to determine current service cost) and the current and prior periods (to determine the present value of defined benefit obligations). Benefit is attributed to periods of service using the plan's benefit formula, unless an employee's service in later years will lead to a materially higher of benefit than in earlier years, in which case a straight-line basis is used.
41
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
n. Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan)
o.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Employee Benefit Liabilities (Continued)
Pengukuran - Lanjutan
Measurement (Continued)
Biaya jasa lalu adalah perubahan liabilitas imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode-periode lalu, yang timbul sebagai akibat dari perubahan pengaturan program dalam periode kini (yaitu memperkenalkan perubahan program atau mengubah imbalan yang akan dibayar, atau kurtailmen yang secara signifikan mengurangi jumlah pekerja yang disertakan). Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi".
Past service cost is the change in a defined benefit obligation for employee service in prior periods, arising as a result of changes to plan arrangements in the current period (i.e. plan amendments introducing or changing benefits payable, or curtailments which significantly reduce the number of covered employees). Past service cost is recognized as an expense at the earlier of the date when a plan amendment or curtailment occurs and the date when an entity recognizes any termination benefits, or related restructuring costs under PSAK No. 57,” Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.
Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the settlement of a defined benefit plan are recognized when the settlement occurs.
Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan atau kerugian pada penyelesaian diakui, kewajiban imbalan pasti atau aset disyaratkan untuk diukur kembali, namun entitas tidak disyaratkan untuk membedakan antara biaya jasa lalu yang dihasilkan dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersama-sama.
Before past service costs are determined, or a gain or loss on settlement is recognized, the net defined benefit liability or asset is required to be remeasured, however an entity is not required to distinguish between past service costs resulting from curtailments and gains and losses on settlement where these transactions occur together.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o.
Revenue and Expense Recognition
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
The Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies revenue recognition criteria to be fulfilled, so that revenue can be recognized, and the accounting treatment of revenue arising from certain transactions and events, as well as practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau piutang, setelah dikurangi retur dan potongan, diskon dagang dan rabat volume dan pajak pertambahan nilai (PPN).
Revenue is recognized when it is probable the economic benefits to be obtained by the Business Group and the amount can be measured reliably. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, net of returns and allowances, trade discounts and volume rebates and value added tax (VAT).
Kriteria pengakuan pendapatan juga harus dipenuhi yaitu pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan atau jasa telah diserahkan.
Criteria revenue recognition must also be met, namely when the goods have been delivered to the customer or the service has been delivered.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
42
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
p. Pajak Penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Income Taxes
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2013), Pajak Penghasilan”, yang menggantikan PSAK No. 46 (Revisi 2010). Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”.
The Group adopted PSAK No. 46 (Revised 2013), “Income Taxes”, which replaces PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”. Besides, the Group also adopted ISAK No. 20, “Income Taxes: Changes in the Tax Status of an Enterprise or its Shareholders”,
Pengakuan
Recognition
Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode kini dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aset.
Current tax for current and prior periods, to the extent unpaid, is recognized as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess is recognized as an asset.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak kecuali jika timbul perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
Deferred tax liability is recognized for all taxable temporary differences unless the deferred tax liability arises from :
a. pengakuan awal goodwill; atau b. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari suatu transaksi yang i. bukan transaksi kombinasi bisnis; dan ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi pajak). c. perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, dan bagian partisipasi dalam ventura bersama, maka liabilitas pajak tangguhan harus diakui.
a. initial recognition of goodwill; b. the initial recognition of an asset/liability i. other than in a business combination which, ii. at the time of the transaction, does not affect either the accounting or the taxable profit. c. temporary differences associated with investments in subsidiaries, branches, and associates, and interests in joint arrangements, but only to the extent that the entity is able to control the timing of the reversal of the differences and it is probable that the reversal will not occur in the foreseeable future.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan, kerugian fiskal dan kredit pajak yang belum dimanfaatkan sepanjang besar kemungkinan akan ada laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang cukup memadai sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan kecuali jika timbul perbedaan temporer dapat dikurangkan yang berasal dari:
Deferred tax asset is recognized for deductible temporary differences, unused tax losses and unused tax credits to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences can be utilized unless the deferred tax asset arises from:
a.
a. the initial recognition of an asset or liability i. other than in a business combination, ii. at the time of the transaction, does not affect accounting profit or taxable profit.
pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang: i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba kena pajak (rugi pajak).
43
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) p.
3.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Income Taxes (Continued)
Pengakuan (Lanjutan)
Recognition (Continued)
b.
b. deductible temporary differences arising from investments in subsidiaries, branches and associates, and interests in joint arrangements, are only recognized to the extent that it is probable that the temporary difference will reverse in the foreseeable future and that taxable profit will be available against which the temporary difference will be utilized.
perbedaan temporer dapat dikurangkan yang ditimbulkan dari entitas anak, cabang dan entitas asosiasi, serta bagian partisipasi dalam ventura bersama sepanjang dan hanya sepanjang kemungkinan besar terjadi perbedaan temporer akan terpulihkan pada masa depan yang dapat diperkirakan; dan laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan.
Pengukuran
Measurement
Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas perpajakan, yang diohitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode pelaporan.
Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods is measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted for the reporting period.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) ya ng telah berlaku atau secara substantif berlaku pada periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities shall be measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted for the reporting period.
Aset dan Liabilitas pajak tangguhan tidak boleh didiskontokan.
Deferred tax assets and liabilities cannot be discounted
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada akhir periode pelaporan. Entitas mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang cukup memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah tercatat aset pajak tangguhan dilakukan pembalikan apabila kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya cukup memadai.
The carrying amount of a deferred tax asset shall be reviewed at the end of each reporting period. An entity shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.
Alokasi
Allocation
Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh pajak terkait juga diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-masing). Demikian juga, pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan dalam kombinasi bisnis mempengaruhi jumlah goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.
For transactions and other events recognized in profit or loss, any related tax effects are also recognized in profit or loss. For transactions and other events recognized outside profit or loss (either in OCI or directly in equity), any related tax effects are also recognized outside profit or loss (either in OCI or directly in equity, respectively). Similarly, the recognition of deferred tax assets and liabilities in a business combination affects the amount of goodwill arising in that business combination or the amount of the bargain purchase gain recognized.
44
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
p. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
q.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Income Taxes (Continued)
Pengukuran (Lanjutan)
Measurement (Continued)
Saling Hapus
Offset
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika, dan hanya jika, memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait entitas kena pajak yang sama, atau Kelompok Usaha berniat untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if, and only if, legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current tax assets and liabilities on a net basis.
Laba Bersih per Saham Dasar
q.
Earnings per Share
Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
Tthe Group adopted PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. This PSAK establishes the principle of the determination and presentation of earnings per share, thus increasing the comparability of performance between different entities in the same reporting period and between different reporting periods for the same entity.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan setelah dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali.
Earnings per share is calculated by dividing the profit attributable to owners of the Company (Parent Entity) by the weighted average number of shares outstanding during the period net of repurchased shares.
Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan pada arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan tersebut dapat berbentuk dividen saham, saham bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham. Untuk perhitungan laba per saham, perubahan tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada awal tahun laporan keuangan konsolidasian yang disajikan.
Common shares may be issued or the number of shares of common stock may be reduced, without accompanying changes in cash flows or other assets or liabilities. These changes may take the form of stock dividends, bonus shares, stock splits or stock merger. For the calculation of earnings per share, the change is considered as if it had occurred at the beginning of the consolidated financial statements presented.
45
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS SIGNIFICANT ACCOUNTING
OF
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi
Judgments, Estimates and Assumptions
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen Kelompok Usaha untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi dan asumsi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of consolidated financial statements requires management of the Group to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities and disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about the judgment, estimates and assumptions could result in material adjustments to the carrying value of assets and liabilities in future period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key source of uncertainty in estimation at the reporting date that have a significant risk of material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities for the future period described below.
Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Group bases its estimates and assumptions on the parameters available at the time the financial statements are prepared. Assumptions and situation concerning the future development may change due to market changes or circumstances beyond the control of the Group. The changes are reflected in the related assumptions as incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments, estimates and assumptions made by management in implementing accounting policies of the Group have the most significant effect on the amount recognized in the consolidated financial statements:
Menentukan Keuangan
Liabilitas
Determining Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada catatan 3f dan catatan 32.
The Group determines classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by considering the definitions set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014) are met. Accordingly, financial assets and financial liabilities are recognized in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in the note 3f and note 32.
Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan
Determining Fair Value and Calculation of Cost Amortization of Financial Instruments
Kelompok Usaha mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 32.
The Group records certain assets and financial liabilities at fair value and at amortized cost, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement and assumptions used in the calculation of cost amortization is determined using verifiable objective evidence, the amount of the fair value or amortized cost may differ if the Group uses different valuation methodologies or assumptions. These changes directly affect the group’s profit or loss. More detailed information is disclosed in note 32.
Klasifikasi
Aset
dan
46
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan) Menentukan Keuangan
Jumlah
Terpulihkan
dari
ESTIMATES AND JUDGMENTS SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
OF
Judgments, Estimates and Assumptions (Continued) Aset
Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 32.
The Group evaluates specific accounts where it has information that a particular customer cannot meet its financial liabilities. In this case, the Group uses judgment based on available facts and circumstances, including but not limited to, terms and relationships with customers and the credit status of customers based on available credit records from third parties and known market factors, to record specific allowance for the customer against the amount owed in order to reduce the amount of the receivables that the Group expects to collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amount of allowance for impairment of receivables. More detailed information is disclosed in note 32.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset NonKeuangan
Determining Recoverable Amount of Non-financial Assets
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Provision for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventory on hand, the selling price of the market, estimated costs of completion and the estimated costs incurred for the sale. Provision re-evaluated and adjusted if additional information that affect the estimated amounts.
Jumlah pemulihan atas aset tetap didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.
The recovery amounts of fixed assets and investment properties are based on estimates and assumptions especially about market prospects and cash flows associated with the asset. Estimates of future cash flows include estimates of future revenues. Any changes in these assumptions may have a material impact on the measurement of recoverable amount and could result in adjustments to the allowance for impairment already booked.
Menentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan keadaan yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Cadangan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha.
The group evaluates specific accounts where it has information that a particular customer cannot meet its financial liabilities. In this case, the Group uses judgment based on available facts and circumstances, including but not limited to, terms and relationships with customers and the credit status of customers based on available credit records from third parties and known market factors, to record specific allowance for the customer against the amount owed in order to reduce the amount of the receivables that the Group expects to collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amount of allowance for impairment of receivables.
47
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
OF
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)
Bedasarkan keyakinan jangka waktu tidak tertagih lebih dari piutang tersebut tidak tertagih.
Based on believed long term not collected more than receivable not collected.
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Determining Depreciation Method and Estimated Useful Lives of Fixed Assets
Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Kelompok Usaha terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta perkembangan teknologi. Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The Group estimates the useful lives of fixed assets based on the expected utilization of assets and supported by plans and business strategy and market behavior. Estimation of useful lives of fixed assets are provided based on the Group’s evaluation on industry practice, internal technical evaluation and experience for assets equivalent. The estimated useful lives are reviewed at least at each year end reporting and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other restrictions on the use of assets as well as technological developments. However, it is possible, future results of operations could be materially affected by changes in the estimates due to changes in the factors mentioned above, and therefore the future depreciation charges may be revised.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 11.
The cost of fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of property and equipment and investment property between 4 to 20 years. This is the age that is generally expected in the industry in which the Group does business. More detailed information disclosed in the note 11.
Menentukan Pajak Penghasilan
Determining Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgments made in determining the provision for income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business activities. The Group recognizes a liability for corporate income tax based on estimates of whether there will be an additional income tax.
48
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
OF
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)
Menentukan Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Determining Income Taxes (Continued)
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Kelompok Usaha membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain situations, the Group cannot determine the exact amount of their current or future tax liability due to on going investigation, or the negotiations with tax authorities. Uncertainties arise concerning the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of the taxable income in the future. In determining the amount to be recognized related to uncertain tax liabilities, the Group applies the similar consideration that they will use in determining the amount of provision that must be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". The Group makes the analysis to all tax positions related to income taxes to determine if tax liability for unrecognized tax benefits should be recognized.
Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 10.
The Group reviews the deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow for part or all of the deferred tax assets to be utilized. The Group also reviews the expected timing and tax rates on the reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. More detailed information is disclosed in note 10.
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja
Estimated Pension Costs and Employee Benefits
Penentuan liabilitas atas pensiun dan kewajiban imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian dan tingkat pengembalian aset program yang diharapkan.
The determination of liability for pension and employee benefits obligation and net employee benefits expense is subject to the selection of certain assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, the discount rate, annual salary increase, the annual rate of resignation of employees, level of disability, retirement age and mortality and the expected rate of return of plan assets.
Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapan dalam catatan 17.
While the Group believes that the assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions defined by the Group can materially affect the estimated liability for employee benefits and pensions and net employee benefits expense. More detailed information disclosed in the note 17.
49
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
4.
ESTIMATES AND JUDGMENTS SIGNIFICANT ACCOUNTING (Continued)
OF
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
Judgments, Estimates and Assumptions (Continued)
Mengevaluasi Provisi dan Kontijensi
Evaluating Provisions and Contingencies
Kelompok Usaha terlibat dalam berbagai proses hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontijensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum Kelompok Usaha yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mengambil risiko dan ketidakpastian.
The Group is involved in various legal and tax proceedings. The Management makes assessment to distinguish between provisions and contingencies primarily through consultation with legal counsel handling those proceedings. The Group sets up an appropriate provision for current legal proceedings or constructive obligation, if any, in accordance with the provision policy. In recognition and measurement of provisions, the management took a risk and uncertainties.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Kelompok Usaha tidak yakin bahwa proses-proses tersebut akan berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As at December 31, 2016 and 2015, the Group does not believe that these processes will significantly influence the consolidated financial statements.
50
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK
5.
2016 Kas: Rupiah Kas Jakarta Kas Balikpapan Kas Surabaya Kas Karawang Kas Solo Bank : Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Maybank Indonesia, Tbk PT Bank Australia and New Zealand PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Commonwealth, Tbk PT Bank Negara Indonesia Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Maybank Indonesia, Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Australia and New Zealand Euro PT Bank Central Asia, Tbk Jumlah
CASH AND BANKS
2015
2.421.055.464 1.139.579.134 200.611.276 25.848.504 2.998.932
2.103.452.972 244.995.709 214.705.557 27.323.234 3.921.002
Cash : Rupiah Cash Jakarta Cash Balikpapan Cash Surabaya Cash Karawang Cash Solo Banks : Rupiah PT Bank DBS Indonesia PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Maybank Indonesia, Tbk PT Bank Australia and New Zealand PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Commonwealth, Tbk PT Bank Negara Indonesia
-
2.114.409.996
90.352.525 99.849.297 127.030.548 22.042.243
2.017.571.562 588.206.369 327.751.460 57.313.803 22.814.243
10.684.118
8.440.467
4.196.397 4.108.000 86.022.943
4.196.397 4.166.000 -
149.108.966 285.987.813 -
4.000.007.167 639.905.216 160.574.766 72.647.505
50.268.241
52.060.537
307.340.841 20.191.352
26.071.033 21.632.077
US Dollar PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Maybank Indonesia, Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Australia and New Zealand
7.389.638
8.586.854
Euro PT Bank Central Asia, Tbk
5.054.666.232
12.720.753.926
Total
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan penawaran pada masing-masing bank.
Accounts in bank have float interest rate based on demand of each banks.
51
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
6.
2016 Aset lancar Rupiah Pihak ketiga PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
RESTRICTED DEPOSITS
2015
50.220.000
50.220.000
Current assets Rupiah Third parties PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Dollar Amerika Serikat Pihak ketiga PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia
114.716.568 -
117.781.710 74.493.000
US Dollar Third parties PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank DBS Indonesia
Sub Jumlah
164.936.568
242.494.710
Sub Total
1.100.000.000 -
1.100.000.000
Non current assets Rupiah Third parties PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank DBS Indonesia
1.100.000.000
1.100.000.000
Sub Total
1.264.936.568
1.342.494.710
Total
Aset tidak lancar Rupiah Pihak ketiga PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank DBS Indonesia Sub Jumlah Jumlah
Tingkat bunga tahunan deposito adalah sebagai berikut:
The annual interest rates on time deposits are as follows:
2016 Rupiah USD
2015 5,00% 1,40%
7,80% 1,50%
Rupiah USD
Jangka waktu deposito yang dibatasi penggunaannya adalah 1-3 bulan.
Period of restricted deposits is 1-3 months.
Deposito dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 14)
Deposits are used as collateral for bank loan (Note 14)
52
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
7.
Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
2015
77.690.556.719
80.274.036.363
Third Parties
-
-
Allowance for impairment losses
77.690.556.719
80.274.036.363
Total net receivable
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang bersih
RECEIVABLE
Details of trade receivables by customer are as follows:
2016 Pihak ketiga
TRADE
Analisis piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:
Analysis of trade receivables by age (days) is as follows:
2016
2015
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
67.785.938.318
65.678.698.832
1.112.254.463 891.000.000 79.405.950 7.821.957.988
296.321.790 2.455.520.355 21.310.000 11.822.185.386
Sub jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
77.690.556.719 -
-
Sub total Allowance for impairment losses
Jumlah
77.690.556.719
80.274.036.363
Total
Saldo piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
80.274.036.363
Not yet due Due within 1 - 30 day 31 - 60 day 61 - 90 day > 90 day
The balances of trade receivables based on currency, as follows:
2016
2015
Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat
70.913.638.035 6.776.918.684
54.104.697.902 26.169.338.461
Third parties Rupiah US Dollar
Sub jumlah
77.690.556.719
80.274.036.363
Sub total
-
-
Allowance for impairment losses
77.690.556.719
80.274.036.363
Total net receivable
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah piutang bersih
53
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
7.
Perubahan saldo cadangan kerugian penurunan nilai (entitas anak) adalah sebagai berikut:
Movements in the allowance for impairment of trade receivables (subsidiary entity), as follows:
2016
2015
Saldo awal Pengurangan Penambahan
-
Saldo akhir
-
1.147.613.099 (1.147.613.099) -
Beginning balance Reduction Increase
-
-
Ending balance
Pada tahun 2016 atas piutang usaha yang telah dicadangkan kerugian nilai dihapuskan.
In year 2016 on trade receivable wich were provide allowance for impairment loss have been written off.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya cadangan kerugian penurunan nilai pada akhir periode/tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of allowance for impairmant loss at the end period/year, Management believes that the allowance for impairment losses are adequate to cover possible losses from uncollectible account.
Pada tahun 2016 Kelompok Usaha tidak mencadangkan penyisihan atas piutang tak tertagih.
The year 2016, the Group no provision for allowance for doubtful accounts.
Piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 14).
8.
TRADE RECEIVABLE (Continued)
Trade receivable are used as collateral for bank loans (Note 14).
PERSEDIAAN
8.
2016
INVENTORIES
2015
Bahan baku Barang dalam proses Suku cadang
78.990.466.934 221.810.980.526 -
60.598.120.659 248.721.665.399 98.214.977
Raw materials Work in process Spareparts
Jumlah
300.801.447.460
309.418.001.035
Total
Pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Axa Indonesia, PT Asuransi Bintang, Tbk, PT Asuransi Wahana Tata, dan PT Asuransi Asoka Mas terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dan Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2016, all inventories are insured with kepada PT Asuransi Axa Indonesia, PT Asuransi Bintang, Tbk, PT Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Asoka Mas against fire, theft and other risk and Management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
Persediaan dijadikan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 14).
Inventories are used as collateral for bank Loans (Note 14).
54
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. PEMBAYARAN DIMUKA
9.
2016
ADVANCES PAYMENT
2015
Uang muka Proyek Pembelian Biaya dibayar dimuka
13.449.439.966 454.166.667
16.666.073.639 7.264.375.737 587.500.001
Advance payment Work in process Raw materials Prepaid expense
Jumlah
13.903.606.633
24.517.949.377
Total
Saldo pembayaran dimuka berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Balance of advance payments by currency are as follows:
2016 Rupiah Euro Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen Dolar Australia Poundsterling Jumlah
2015
9.973.744.311 830.335.152 3.064.073.754 2.789.676 32.663.740
22.778.324.350 1.396.086.429 266.240.741 69.867.276 4.310.691 3.119.890 -
Rupiah Euro US Dollar Singapore Dollar Yen Australian Dollar British Poundsterling
13.903.606.633
24.517.949.377
Total
Rincian pembayaran dimuka - pembelian adalah sebagai berikut:
Details of advance payments - purchasing are as follows:
2016 Biaya pengerjaan di luar Bahan baku Aset tetap Jumlah
2015
9.501.688.412 3.836.027.339 111.724.215
3.932.267.552 3.004.383.970 327.724.215
Sub construction cost Raw materials Property and equipment
13.449.439.966
7.264.375.737
Total
Rincian pembayaran dimuka - pembelian berdasarkan suplier adalah sebagai berikut:
2016 Pihak ketiga CV Sabrina PT Arkon Prima Indonesia PT Alfa Makmur Sejati Lain-lain (Dibawah Rp 1.000.000.000) Jumlah
Details of advance payments - purchasing by suppliers are as follows: :
2015 Third parties
9.819.131.195
2.907.115.000 4.357.260.737
PT Alfa Makmur Sejati Others (Under Rp 1,000,000,000)
13.449.439.966
7.264.375.737
Total
1.489.410.000 2.140.898.771
55
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN a.
10. TAXATIONS
Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan
a.
2016
2015
Pajak penghasilan Pasal 28A : Entitas induk Entitas anak
10.231.485.315 1.225.470.819
10.231.485.315 1.225.470.819
Income tax article Article 28A: Parents entity Subsidiaries Entity
Jumlah
11.456.956.134
11.456.956.134
Total
b. Utang Pajak
b.
2016
c.
Estimated Claim Income Tax Refund
Taxes Payable
2015
Entitas Induk Pajak penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 (2) Pajak Pertambahan Nilai
1.689.249.762 1.433.054.607 196.371.968 2.542.806 88.625.617 4.011.426.545
1.447.754.609 297.594.089 654.903.366 39.603.148 3.302.653.026
Parents Entity Income tax Art 21 Art 23 and 26 Art 25 Art 29 Art 4 (2) Value Added Tax
Sub jumlah
7.421.271.305
5.742.508.238
Sub total
Entitas Anak Pajak penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
240.163.980 68.685 35.970.782 45.908.993 1.824.280.954
182.809.368 243.864 128.808.842 123.229.161
Subsidiaries Entity Income tax Art 21 Art 23 and 26 Art 25 Art 29 Value Added Tax
Sub jumlah
2.146.393.394
435.091.235
Sub total
Jumlah
9.567.664.699
6.177.599.473
Total
Manfaat (Beban) Pajak
c.
2016
Tax Benefit (Expense)
2015
Entitas Induk Kini Tangguhan
(4.421.126.500) 1.997.639.505
(1.421.849.750) 2.293.198.811
Parents Entity Current tax Deferred tax
Sub jumlah
(2.423.486.995)
871.349.061
Sub total
Entitas Anak Kini Tangguhan
(1.422.861.375) 240.012.641
(513.431.125) (64.015.551)
Subsidiary Current tax Deferred tax
Sub jumlah
(1.182.848.734)
(577.446.676)
Sub total
Jumlah
(3.606.335.729)
293.902.385
Total
56
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan)
10. TAXATIONS (Continued)
d. Perhitungan Fiskal
d.
2016
Fiscal Calculation
2015
Laba sebelum pajak menurut laporan laba atau rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Laba sebelum pajak entitas anak Bagian rugi entitas anak Eliminasi
4.433.176.531
(7.918.670.542)
Income before tax from consolidated statement profit or loss and other of comprehesive income
(6.155.801.737) (4.971.927.229) 4.971.927.229
(3.201.906.019) (2.623.917.994) 2.623.917.994
Income before tax subsidiary Loss from subsidiary Elimination
Laba sebelum pajak entitas induk
(1.722.625.206)
(11.120.576.561)
(8.431.245)
(55.382.523)
11.425.004.818
7.690.563.345
4.036.782.731 4.735.878.384 (782.103.098)
5.500.208.205 4.429.099.284 (756.512.246)
Permanent different : Interest income Expense non deductible Timming different : Depreciation expense Employee benefit expense Pension realization
17.684.506.384
5.687.399.504
Fiscal profit (loss)
4.421.126.500
1.421.849.750
Estimated Income Tax
Beda Tetap : Pendapatan bunga Beban yang tidak dapat dikurangkan Beda Waktu : Beban penyusutan Beban imbalan kerja Realisasi pesangon Laba (Rugi) Fiskal Taksiran pajak penghasilan
Income before tax parent entity
Kredit Pajak : Pajak Penghasilan: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
1.108.443.180 1.050.872.464 2.259.268.050
1.242.240.413 2.381.201.271 8.029.893.381
Credit tax: Income tax: Art 22 Art 23 Art 25
Jumlah kredit pajak
4.418.583.694
11.653.335.065
Total credit tax
2.542.806
(10.231.485.315)
(Lebih) kurang bayar
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.
(Over) under payment
Taxable income result from fiscal reconciliation above is the basis for fulfilling the Annual Corporate Income Tax (SPT).
57
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (Lanjutan) d.
10. TAXATIONS (Continued)
Pajak Tangguhan
d.
Deferred Tax (Dibebankan)/ dikreditkan ke
(Dibebankan)/ dikreditkan ke
penghasilan komprehensif lain/
laporan laba rugi /
(Charged to) / credited
31 Desember 2015 /
(Charged to) / credited
to other comprehensive
31 Desember 2016 /
December 31, 2015
to statement of income
income
December 31, 2016
Entitas induk
Parent entity
Penyusutan
4.147.663.209
1.009.195.683
-
5.156.858.892
Depreciation
Penyisihan manfaat karyawan
4.337.566.898
988.443.822
(251.342.307)
5.074.668.413
Allowance of employee benefits
8.485.230.107
1.997.639.505
(251.342.307)
10.231.527.305
Sub total
366.276.601
240.012.641
1.445.854
607.735.096
Subsidiary
8.851.506.708
2.237.652.146
(249.896.453)
10.839.262.401
Sub jumlah Entitas anak Aset pajak tangguhan bersih
Deferred tax assets net
(Dibebankan)/ dikreditkan ke 31 Desember 2014 /
(Dibebankan)/
penghasilan
dikreditkan ke
komprehensif lain/
December 31, 2014
laporan laba rugi /
(Charged to) / credited
(Disajikan kembali /
(Charged to) / credited
to other comprehensive
31 Desember 2015 /
income
December 31, 2015
As restated)
to statement of income
Entitas induk
Parent entity
Penyusutan
2.772.611.158
1.375.052.051
-
4.147.663.209
Penyisihan manfaat karyawan
3.687.337.118
918.146.760
(267.916.980)
4.337.566.898
6.459.948.276
2.293.198.811
(267.916.980)
8.485.230.107
Sub total
428.890.588
(64.015.551)
1.401.564
366.276.601
Subsidiary
6.888.838.864
2.229.183.260
(266.515.416)
8.851.506.708
Sub jumlah Entitas anak Aset pajak tangguhan bersih
Depreciation Allowance of employee benefits
Deferred tax assets -
58
net
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP
11. PROPERTY & EQUIPMENT
Saldo awal / Opening balance Biaya perolehan Tanah Bangunan Instalasi listrik Instalasi AC Instalasi telepon Kendaraan Mesin Inventaris kantor Bangunan dalam pelaksanaan
31 Desember 2016 / December 31, 2016 Penambahan / Pengurangan / Addition Deduction
Saldo akhir / Ending balance
7.080.107.210 47.764.754.669 417.486.270 40.242.770 15.054.631 21.533.217.339 35.139.042.561 18.116.348.683 -
1.850.000 18.850.000 325.598.049 893.549.512 93.400.000.000
-
7.080.107.210 47.764.754.669 417.486.270 40.242.770 16.904.631 21.552.067.339 35.464.640.610 19.009.898.195 93.400.000.000
Acquisition Cost Land Building Electricity installation AC installation Telephone installation Vehicle Machine Office equipment Construction in progress
130.106.254.133
94.639.847.561
-
224.746.101.694
Total
Akumulasi penyusutan Bangunan Instalasi listrik Instalasi AC Instalasi telepon Kendaraan Mesin Inventaris kantor
5.335.084.620 119.336.078 31.536.721 5.865.464 14.584.505.990 21.879.596.808 13.929.009.685
2.312.576.490 16.362.734 4.510.625 3.930.417 1.556.114.353 5.492.987.076 2.334.564.296
-
7.647.661.110 135.698.812 36.047.346 9.795.881 16.140.620.343 27.372.583.884 16.263.573.981
Accumulated depreciation Buildings Electricity installation AC installation Telephone installation Vehicle Machine Office equipment
Jumlah
55.884.935.366
11.721.045.991
-
67.605.981.357
Total
Nilai buku
74.221.318.767
157.140.120.337
Book value
Jumlah
Saldo awal / Opening balance Biaya perolehan Tanah Bangunan Instalasi listrik Instalasi AC Instalasi telepon Kendaraan Mesin Inventaris kantor Bangunan dalam pelaksanaan
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi/ Addition Deduction reclassification
Saldo akhir / Ending balance
7.080.107.210 17.875.732.600 417.486.270 40.242.770 7.604.631 21.511.942.339 33.087.630.061 17.047.505.428
7.450.000 21.275.000 2.051.412.500 1.068.843.255
-
29.889.022.069 -
7.080.107.210 47.764.754.669 417.486.270 40.242.770 15.054.631 21.533.217.339 35.139.042.561 18.116.348.683
25.751.630.736
4.137.391.333
-
(29.889.022.069)
-
Acquisition Cost Land Building Electricity installation AC installation Telephone installation Vehicle Machine Office equipment Construction in progress
122.819.882.045
7.286.372.088
-
-
130.106.254.133
Total
Akumulasi penyusutan Bangunan Instalasi listrik Instalasi AC Instalasi telepon Kendaraan Mesin Inventaris kantor
4.018.808.866 95.717.095 27.026.097 3.161.090 12.717.033.637 14.898.016.113 11.273.943.140
1.316.275.754 23.618.983 4.510.624 2.704.374 1.867.472.353 6.981.580.695 2.655.066.545
-
-
5.335.084.620 119.336.078 31.536.721 5.865.464 14.584.505.990 21.879.596.808 13.929.009.685
Accumulated depreciation Buildings Electricity installation AC installation Telephone installation Vehicle Machine Office equipment
Jumlah
43.033.706.038
12.851.229.328
-
-
55.884.935.366
Total
Nilai buku
79.786.176.007
74.221.318.767
Book value
Jumlah
11. ASET TETAP (Lanjutan)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation were charged to accounts as follows:
59
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2016
2015
Beban pokok penjualan
9.517.410.654
10.244.057.255
Cost of good sold
Beban umum dan administrasi
2.203.635.337
2.607.172.075
General and administrative
11.721.045.991
12.851.229.330
Total
Jumlah
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kerugian penurunan nilai aset tetap sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Management believed that there is impairment loss of property and equipment as defined in PSAK No.48, "Impairment of Assets" as of December 31, 2016 and 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016, seluruh aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi Bintang, Tbk dan PT Asuransi Asoka Mas terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya dan Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2016, were insured with, PT Asuransi Bintang, Tbk dan PT Asuransi Asoka Mas againts fire and other risks and Management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories insured.
Tanah, bangunan dan mesin dijadikan sebagai jaminan atas utang bank yaitu Bank BCA. (Catatan 14).
Land, buildings, and machinery are used as collateral for bank loans, BCA (note 14).
12. ASET TAKBERWUJUD Saldo awal / Beginning balance
12. INTANGIBLE ASSETS 31 Desember 2016 / December 31, 2016 Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi/ Addition Deduction Reclassification
Biaya perolehan Sertifikasi boiler Program komputer
1.448.841.006 2.659.544.451
300.000.000
-
Jumlah biaya perolehan
4.108.385.457
300.000.000
-
Akumulasi amortisasi Sertifikasi boiler Program komputer
1.444.751.473 2.553.150.604
4.089.533 105.874.824
-
Jumlah akumulasi amortisasi
3.997.902.077
109.964.357
-
Jumlah
110.483.380
60
Saldo akhir / Ending balance
-
-
-
1.448.841.006 2.959.544.451
Acquisition cost : Boiler certification Computer programme
4.408.385.457
Total acquisition cost
1.448.841.006 2.659.025.428
Accumulated amortization Boiler certification Computer programme
4.107.866.434
Total accumulated amortization
300.519.023
Total
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan)
Saldo awal / Beginning balance
12. INTANGIBLE ASSETS (Continued)
31 Desember 2015 / December 31, 2015 Penambahan / Pengurangan / Reklasifikasi/ Addition Deduction Reclassification
Saldo akhir / Ending balance Acquisition cost :
Biaya perolehan Sertifikasi boiler
1.448.841.006
-
-
-
1.448.841.006
Boiler certification
Program komputer
2.659.544.451
-
-
-
2.659.544.451
Computer programme
Jumlah biaya perolehan
4.108.385.457
-
-
4.108.385.457
Total acquisition cost
Akumulasi amortisasi Sertifikasi boiler Program komputer
1.310.077.611 2.452.159.192
134.673.862 100.991.412
-
1.444.751.473 2.553.150.604
Accumulated amortization Boiler certification Computer programme
3.762.236.803
235.665.274
-
-
-
Jumlah akumulasi amortisasi Jumlah
Total accumulated -
346.148.654
3.997.902.077
amortization
110.483.380
Total
Akun ini merupakan sertifikasi boiler dari ASME (American Society of Mechanical Engineers) dan program komputer.
These accounts are boiler certification of ASME (American Society of Mechanical Engineers) and computer programs.
Jumlah amortisasi yang dibebankan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 109.964.357 dan Rp235.665.274 (Catatan 24).
Total amortization changed as of December 31, 2016 and 2015 amounting to Rp109,964,357 and Rp235,665,274 respectively (Note 24).
13. UANG JAMINAN
13. SECURITY DEPOSITS
2016
2015
Uang Jaminan atas utang bank:
Security deposits on bank loan:
PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri PT Bank Negara Indonesia
PT Bank Hongkong and Shanghai 17.653.412.172
8.335.499.105
870.660.818
1.433.131.318
760.500.000
-
PT Bank Negara Indonesia
-
31.624.348
PT Bank Australia and New Zealand
43.414.123
845.900
Other security deposits
19.327.987.113
9.801.100.671
PT Bank Australia and New Zealand Jaminan lainnya Jumlah
Uang jaminan atas utang bank kepada PT Bank Australian and New Zealand, PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan PT Bank Mandiri merupakan penyerahan 15%-20% gadai deposito sehubungan dengan setiap penarikan fasilitas Trade Finance Loan Facility (Payable Invoice Financing) (“TFLP).
Banking Corporation Limited PT Bank Mandiri
Total
Security deposits on bank loan to PT Bank Australian and New Zealand dan PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited and PT Bank Mandiri are submission of 15% 20% pledge deposit in relation to every drawdown of Trade Finance Loan Facility (Payable Invoice Financing) (“TFLP).
61
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK
14. BANK LOANS
2016
2015
Jangka Pendek : Rupiah PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Sub jumlah
Short term :
221.857.232.643
178.733.744.058
48.526.741.470
20.292.529.449
Rupiah PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
270.383.974.113
199.026.273.507
Sub total
Dolar Amerika Serikat PT Bank DBS Indonesia PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Central Asia, Tbk
-
13.909.412.500
2.687.200.000
4.776.434.738 2.759.000.000
US Dollar PT Bank DBS Indonesia PT Bank Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Central Asia, Tbk
Sub jumlah
2.687.200.000
21.444.847.238
Sub total
273.071.174.113
220.471.120.745
Total
Jumlah Jangka Panjang: Rupiah PT Bank Central Asia, Tbk Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pihak ketiga PT Bank Central Asia, Tbk Jumlah pinjaman jangka panjang setelah dikurangi jatuh tempo dalam satu tahun
Long term :
37.633.095.202
(10.456.428.588)
27.176.666.614
18.922.857.123
Rupiah PT Bank Central Asia, Tbk
(5.456.428.584)
Net of current maturities Third parties PT Bank Central Asia, Tbk
13.466.428.539
Total of long term loan net of current maturities
PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank Central Asia, Tbk
Berdasarkan surat perpanjangan perjanjian kredit No. 065-0816-2007-020 tanggal 16 Oktober 2015, Entitas memperoleh fasilitas kredit dengan rincian sebagai berikut: a) Fasilitas kredit lokal sebesar Rp 40.000.000.000 dengan suku bunga 11,75% p.a. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 19 September 2016. b) Fasilitas Time Loan Revolving I sebesar Rp 135.000.000.000 dengan suku bunga atas pinjaman ini sebesar 11,50% p.a. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 19 September 2016. c) Fasilitas Time Loan Revolving II sebesar USD 200.000 dengan suku bunga 6 % p.a. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 19 September 2016. d) Fasilitas kredit Omnimbus I Bank Garansi (B/G) dan LC (Singht, Usance, UPAS dan SKBDN) sebesar USD 800.000. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 19 September 2016.
Based on letter credit No. 065-0816-2007-020 dated October 16, 2015, Entity obtained of additional of credit facility plafond as follows:
62
a)
Local credit facility amounting Rp 40,000,000,000 with 11.75% interest rate p.a. The loan term is until September 19, 2016.
b)
Time Loan Revolving I Facility amounting Rp 135,000,000,000 with 11.50% interest rates p.a. The loan term is until September 19, 2015.
c)
Time Loan Revolving II Facility amounting to USD 200,000 with 6 % interest rate p.a. The loan term is until September 19, 2016.
d)
Omnimbus I Credit Facility Bank Guarantee (B/G) and LC (Singht, Usance, UPAS and SKBDN) of USD 800,000. The loan term is until September 19, 2016.
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK (Lanjutan) e)
f)
g)
h)
i)
j)
14. BANK LOANS (Continued)
Fasilitas Kredit Investasi II sebesar Rp 10.000.000.000 dengan suku bunga atas pinjaman ini sebesar 11,50% p.a.. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018. Outstanding sebesar Rp 6.666.666.666. Fasilitas Kredit Investasi III sebesar Rp 8.000.000.000 dengan suku bunga atas pinjaman ini sebesar 11,50% p.a.. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018. Outstanding sebesar Rp 5.333.333.333. Fasilitas Kredit Investasi IV sebesar Rp 5.010.000.000 dengan suku bunga atas pinjaman ini sebesar 11,50% p.a. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan 13 Juni 2018. Outstanding sebesar Rp 3.827.083.333. Fasilitas kredit Omnimbus Bank Garansi (B/G) dan LC (Singht, Usance, UPAS dan SKBDN) sebesar USD 3.500.000, dengan sublimit fasilitas Trust Receipt sebesar Rp 10.000.000.000, Jangka waktu pinjaman sampai dengan 18 September 2016. Fasilitas kredit investasi V sebesar Rp 15.000.000.000 dengan suku bunga 11,50%, Jangka waktu pinjaman sampai dengan 16 Juni 2015.
e)
Credit Investment Facility II amounting to Rp 10,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a. The loan term is until June 13, 2018. The outstanding amount is Rp 6,666,666,666.
f)
Credit Investment Facility III amounting to Rp 8,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a. The loan term is until June 13, 2018. The outstanding amount is Rp 5,333,333,333.
g)
Credit Investment Facility IV amounting to Rp 5,010,000,000 with 11.50% interest rate p.a. The loan term is until June 13, 2018. The outstanding amount is Rp 3,827,083,333.
h)
Credit Facilities Omnimbus I Bank Guarantee (B/G) and LC (Singht, Usance , UPAS and SKBDN) of USD 3,500,000, with sublimit Trust Receipt facility amounting to Rp 10.000.000.000, loan tenor of up to September18, 2015. investment Credit Facility V amounting to Rp 15,000,000,000 with an interest rate of 11.50 %. The loan tenor of up to June 16, 2015.
i)
Untuk Fasilitas kredit investasi V ini sudah tidak diperpanjang lagi. Fasilitas kredit investasi VI sebesar Rp 7.000.000.000 dengan suku bunga 11,50%, Jangka waktu pinjaman sampai dengan 16 Juni 2015.
j)
For these investment credit facility V is not extended again Credit Investment Facility VI amounting to Rp 7,000,000,000 with 11.50% interest rate p.a. The loan tenor of up to June 16, 2015.
Untuk Fasilitas kredit investasi VI ini sudah tidak diperpanjang lagi.
For these VI investment credit facility is not extended again
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank Central Asia, Tbk adalah sebagai berikut:
Collateral for the loan to PT Bank Central Asia Tbk are as follows:
a)
Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB No. 48/Jatinegara, Jakarta Timur, terdaftar atas nama PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak).
a)
Land and buildings with HGB No. 48/Jatinegara, East Jakarta, registered under the name of PT Prima Jabar Steel (Subsidiary).
b)
Mesin dan peralatan atas PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak).
nama
b)
Machinery and equipment on PT Prima Jabar Steel (Subsidiary).
c)
Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB No. 142/Rawaterate, Jakarta Timur, terdaftar atas nama Entitas.
c)
Land and buildings with HGB No. 142/ Rawaterate, East Jakarta, registered on behalf of Entity.
d)
Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB No. 00161/Kutanegara, Karawang, terdaftar atas nama Entitas.
d)
Land and buildings with HGB No. 00161/Kutanegara, Karawang , registered on behalf of Entity.
e)
Mesin dan peralatan atas nama Entitas (Catatan 11).
e)
Machinery and equipment on behalf of Entity (Note 11)
f)
Piutang dagang senilai Rp 40.000.000.000 (Catatan 7).
f)
Trade receivable amounting to Rp 40.000,000,000 (Note 7).
g)
Persediaan barang senilai Rp 27.500.000.000 (Catatan 8).
g)
Inventories amounting to Rp 27,500,000,000 (Note 8).
h)
Personal Guarantee atas nama Kenneth Sutardja (pemegang saham).
h)
Personal Guarantee (Shareholder).
63
of
Kenneth
behalf
of
Sutardja
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK (Lanjutan)
14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank Central Asia, Tbk (Lanjutan)
PT Bank Central Asia, Tbk (Continued)
i)
Sebidang tanah seluas 20.000 M2 di Jl. Surya Madya II Blok I No. 29 GH atas nama PT Grand Katech dengan SHGB No 00161/Kutanegara.
i)
A plot of 20,000 m2 in Jl. Surya Madya II Blok I No. 29 on behalf of PT Grand Kartech with SHGB No. 00161/Kutanegara.
j)
Mesin-Mesin dan peralatan di Jl. Rawa Gelam III No. 1 KIP yang telah terdaftar tanggal 15 September 2006.
j)
Machinery and equipment at Jl. Rawa Gelam III No. 1 KIP registered September 15, 2006.
k)
Mesin-mesin dan peralatan di Jl. Rawa Bali II No. 7 yang telah terdaftar tanggal 15 September 2006.
k)
Machinery and equipment at Jl. Rawa Bali II No. 7 registered the 15th of September 2006.
l)
Persediaan barang berupa valve, burner, level gauge, pipe bend, plate A, plate SA di Jl. Rawa Bali II No. 7 KIP.
l)
Inventories as valves , burners , level gauges, pipe bend, plate A, plate SA in di Jl. Rawa Bali II No. 7 KIP.
m) Mesin single girder electric, mesin genset, mesin press brake, radial drilling machine, mesin HGZ-50 Ton Self - Aligning Roller C/W rail Wheels, Mesin Lonking, forklift truck.
m) Single girder electric machines, genset machines, press brake machine, radial drilling machine, machine hgz - 50 Ton Self - Aligning Roller C / W rail Wheels, Lonking machine, forklift truck.
n)
Mesin computer - controlled Hydraulic 3 Rolls Heavy Plate Bending Machine, Membrane Panel Mag Welding Machine.
n)
Computer machine - 3 Rolls Hydraulic Controlled Heavy Plate Bending Machine, Membrane Panel Mag Welding Machine.
o)
Mesin-mesin yang dibiayai dana IPO sesuai dengan Surat Pernyataan tanggal 16 Juni 2014.
o)
The machines are funded by the IPO in accordance with the Statement dated June 16, 2014.
p)
Mesin-mesin dan Peralatan atas nama PT Grand Kartech yang dibiayai oleh fasilitas K/I-5.
p)
Machinery and equipment on behalf of PT Grand Kartech facilities financed by the K/I - 5.
Tujuan penggunaan dana atas fasilitas perbankan dari PT Bank Central Asia, Tbk adalah sebagai berikut:
Intended use of funds from banking facilities PT Bank Central Asia, Tbk are as follows:
-
Fasilitas kredit lokal dan time loan digunakan untuk modal kerja Perseroan dalam membiayai piutang dan persediaan.
-
Local credit facilities and time loan are used for financing the Company's working capital in receivables and inventories.
-
Fasilitas kredit investasi digunakan untuk pembangunan pabrik Karawang tahap I dan pembelian mesin produksi.
-
Investment credit facilities are used to build Factory in Karawang Phase I and to purchased production machinery.
-
Fasilitas Bank Garansi digunakan untuk pembuatan Bank Garansi sesuai yang diminta oleh customer.
-
Bank Guarantee Faciliies ares used for the of bank guarantee as requested by the customer.
-
Fasilitas LC dan SKBDN digunakan untuk membeli bahan-bahan baku.
-
LC and SKBDN facilities sre used for buying raw materials
64
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK (Lanjutan)
14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank Central Asia, Tbk (Lanjutan)
PT Bank Central Asia, Tbk (Continued)
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit tanggal 12 Februari 2016, No. 065-0816-2007-021, Entitas memperoleh tambahan plafond kredit dari Bank Central Asia dengan rincian sebagai berikut:
Based on Notification Letter of Credit dated January 15, 2016 No 0059/SPK/2016, Entity obtained additional credit limit of Bank Central Asia with the following details :
a.
Fasilitas Time Loan revolving I semula sebesar Rp 135.000.000.000 menjadi sebesar Rp 155.000.000.000 dengan suku bunga 11,5% p.a.
a.
Time Loan Revolving Facility I from Rp 135,000,000,000 to Rp 155,000,000,000 with an interest rate of 11.5 % p.a
b.
Fasilitas Time Loan revolving 3 semula Rp 10.000.000.000 menjadi sebesar Rp 20.000.000.000 dengan suku bunga 11,75% p.a.
b.
Time Loan Revolving Facility 3 from Rp 10,000,000,000 to Rp 20,000,000,000 with an interest rate of 11.5 % p.a.
c.
Penggabungan Fasilitas Bank Garansi Omnibus L/C (Sight, Usance, UPAS, dan SKBDN)sebesar USD 800.000 dan fasilitas Omnibus Bank Garansi dengan L/C (Sight/Usance). SKBDN dan T/R sebesar USD 3.500.000 menjasi fasilitas Omnibus Bank Garansi, L/C dan T/R sebesar USD 4.300.000 sub limit T/R sebesar Rp 10.000.000.000 dan sub limit UPAS sebesar USD 800.000.
c.
Merger of Bank Guarantee Facility Omnibus L / C (Sight, Usance, UPAS, and SKBDN) amounting to USD 800,000 and Omnibus Bank Guarantee facilities with the L / C (Sight/Usance). SKBDN and T / R facility of USD 3,500,000 womanly Omnibus Bank Guarantees, L/C and T/R sublimit of USD 4,300,000 T/R Rp 10,000,000,000 and PAS sub- limit of USD 800,000.
Penambahan agunan sebagai berikut : a. b. c. d.
The addition of collateral as follows:
1 unit tanah bangunan di Kalimantan Timur 1 unit tanah bangunan di Kelapa Gading, Jakarta Utara. 1 unit tanah bangunan di Surabaya. Bilyet Deposito sebesar Rp 1.100.000.000.
a. b. c. d.
1 unit of building land in East Kalimantan. 1 unit of building land in Kelapa Gading, North Jakarta. 1 unit of building land in Surabaya. Deposit bilyet amount Rp 1,100,000,000.
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Berdasarkan Akta No. 30 tanggal 13 Juli 2012 dihadapan Notaris Veronica Nataadmadja SH., M Corp Admin, M Com (Business Law) Entitas mendapat fasilitas perbankan dengan jangka waktu satu tahun dan tingkat suku bunga sebesar 5,50% sebagai berikut :
Based on the Deed No. 30 dated July 13, 2012 of Notary Veronica Nataadmadja SH., M Corp Admin, M Com (Business Law) the Entity obtained a banking facility with a term of one year and 5,50% interest rate as follows:
a) Uncomitted short term credit facility maksimum sebesar USD 4.000.000 dalam bentuk: - Letter of credit - Uncommitted account receivables - Uncommitted trust receipt facility - Bank guarantee facility - Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
a)
Fasilitas Uncommited Short Term sebesar USD 4.000.000 digunakan untuk pembiayaan impor dengan LC dan bank garansi dan pembiayaan piutang.
Uncomitted short term credit facility maximum of USD 4,000,000 in the form of: - Letter of credit - Uncommitted account receivables - Uncommitted trust receipt facility - Bank guarantee facility - Domestic Letter of Credit (SKBDN)
Uncomitted short term credit facility amounting to USD 4,000,000 is used for financing import using LC and Bank Guarantee and receivables.
65
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK (Lanjutan)
14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank DBS Indonesia (Lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (Continued)
Berdasarkan perubahan ke 8 atas perjanjian fasilitas kredit perbankan No. 413/PFPA-DBSI/VII/2013 tanggal 9 Juli 2013 Entitas memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut :
Based on 8th Amendment of banking credit facilities agreement No. 413/PFPA-DBSI/VII/2013, dated July 9, 2013, the Entity obtained credit facilities as follows:
a)
a)
Uncomitted short term credit facility maksimum sebesar USD 4.000.000 dalam bentuk: Letter of credit Uncommitted account receivables Uncommitted trust receipt facility Bank guarantee facility Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) maksimum hingga sebesar Rp. 32.000.000.000
Uncomitted short term credit facility maximum of USD 4,000,000 in the form of: Letter of credit Uncommitted account receivables Uncommitted trust receipt facility Bank guarantee facility Domestic Letter of Credit (SKBDN) maximum of Rp. 32,000,000,000.
Berdasarkan Akta perubahan perjanjian fasilitas perbankan No. 06 tanggal 9 Desember 2014 Entitas memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah pokok keseluruhan senilai USD 4.034.326,83 yang terdiri sebagai berikut:
Based on amendment No.06 banking facility agreement dated December 9, 2014 Entity obtained credit facilities with aggregate principal amount of USD 4,034,326.83 which is comprise as follows :
Uncommitted Omnius Facility dengan mata uang USD, IDR, GBP, EUR dan SGD dalam bentuk :
Uncommitted Omnius Facility with USD , EUR , GBP , EUR and SGD in the form :
-
Uncommitted Import Letter of Credit (LC Import) dengan jumlah pokok fasilitas sebesar USD 4.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 13 Juli 2016.
-
Uncommitted Import Letter of Credit ( LC Import ) facility with a principal amount of USD 4,000,000 for a period up to the date of July 13, 2016.
-
Uncommitted Account Receivable (ARF) dengan jumlah pokok fasilitas sebesar USD 4.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 13 Juli 2016.
-
Uncommitted Account Receivable (ARF) facility with a principal amount of USD 4,000,000 for a period up to the date of July 13, 2016.
-
Uncommitted Trust Receipt (T/R) dengan jumlah pokok fasilitas sebesar USD 4.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 13 Juli 2016.
-
Uncommitted Trust Receipt (T/R) facility with a principal amount of USD 4,000,000 for a period up to the date of July 13, 2016.
-
Uncommitted Performance Guarantee (PG) dengan jumlah pokok fasilitas sebesar USD 4.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 13 Juli 2016.
-
Uncommitted Performance Guarantee (PG) facility with a principal amount of USD 4,000,000 for a period up to the date of July 13, 2016.
-
Uncommitted Usance (Usance SKBDN) dengan jumlah pokok fasilitas sebesar Rp 32.000.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 13 Juli 2016.
-
Uncommitted Usance (Usance SKBDN) facility with a principal amount of USD 4,000,000 for a period up to the date of July 13, 2016.
Uncommitted Omnius Facility dengan mata uang USD dan IDR dalam bentuk :
Uncommitted Omnius Facility with USD and IDR in the form :
-
-
Uncommitted Bank Guarantee (BG) dengan jumlah pokok fasilitas USD 34.326,83 dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 13 Juli 2016.
66
Uncommitted Bank Guarantee (BG) facility with a principal amount of USD 34,326.83 for a period up to the date of July 13, 2016.
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK (Lanjutan)
14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank DBS Indonesia (Lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (Continued)
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank DBS Indonesia adalah sebagai berikut:
Collaterals on loans to PT. Bank DBS Indonesia are as follows:
a)
Sebidang tanah dan bangunan dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor 1876/Jemur Wonosari, seluas 77 m2, yang terletak di Jalan Jemursari No.15A, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonosolo, Kotamadya Surabaya, Propinsi Jawa Timur. An. Kenneth Sutardja (Pemegang saham).
a)
Land and buildings with Certificate of Ownership (SHM) No. 1876/Jemur Wonosari, area 77 M2, which is located at Jemursari Street No.15A, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonosolo, Kotamadya Surabaya, East Java Province on behalf of Kenneth Sutardja (Shareholder).
b)
Deposito senilai Rp 1.100.000.000 milik PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak). (Catatan 6)
b)
Time deposits amounting to Rp 1,100,000,000 owned by PT Prima Jabar Steel (Subsidiary). (Note 6)
c)
Deposito milik Entitas.
c)
Time deposits owned by Entity
d)
Persediaan milik Entitas.
d)
Inventories owned by Entity
e)
Tagihan/piutang milik Entitas.
e)
Claims/receivables owned by Entity
f)
Jaminan Pribadi yang diberikan tuan Kenneth Sutardja (pemegang saham).
f)
Personal Guarantee (Shareholder)
of
Kenneth
Sutardja
Pinjaman kepada PT Bank DBS Indonesia tersebut diatas telah dilunasi pada tahun 2016.
Loans to PT Bank DBS Indonesia mentioned above have been repaid in full in 2016.
PT Bank HSBC
PT Bank HSBC
Berdasarkan Akta Perjanjian No. JAK/140850/U/140811 tanggal 13 Nopember 2015 Entitas mendapat fasilitas perbankan dengan jangka waktu satu tahun sebagai berikut :
Based on the Deed of Agreement No. JAK/140850/U/140811 date November 13, 2015 The entity gets a banking facility with a term of one year as follows :
Fasilitas Impor
Import Facility
Fasilitas impor digunakan untuk memfasilitasi pembelian bahan atau produk mentah, dengan plafond USD 4.750.000, sub limit dalam fasilitas ini adalah :
Import facility is used to facilitate the purchase of raw materials or products , with a ceiling of USD 4,750,000 million , sub-limits in this facility are :
a) Fasilitas Kredit Berdokumen - Tersedia dalam mata uang rupiah - Jangka waktu wesel pada saat dokumen ditunjukkan. - Komisi pembukaan DC sebesar 0,125% per kwartal, minimal USD 50,00
a) Documentary Credit Facility - Available in IDR currency - Bill of change tenor sight
b) Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda - Tersedia dalam mata uang rupiah - Jangka waktu 180 hari dari ditunjukkannya dokumen secara lengkap - Komisi pembukaan DC sebesar 0,125% per kwartal, minimal USD 50,00 - Komisi atas akseptasi sebesar 0,25% per kwartal.
b)
-
Defferred Payment Kredit Facility -
67
Opening Commission 0.125% per quarter, minimum USD 50.00
Available in IDR currency Bill of change tenor maximum 180 day from presentation of complete document. DC opening Commission 0.125% per quarter, minimum USD 50.00 Acceptance Commission 0.125% per quarter.
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK (Lanjutan)
14. BANK LOANS (Continued)
PT Bank HSBC (Lanjutan)
PT Bank HSBC (Continued)
Fasilitas Impor (Lanjutan)
Import Facility (Continued)
c) Pinjaman Impor - Tersedia dalam mata uang rupiah - Pencairan fasilitas ini digunakan untuk melunasi jumlah yang terhutang dalam Fasilitas Kredit Berdokumen dan Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda - Jangka waktu maksimal 180 hari dari ditunjukannya dokumen secara lengkap - Bunga akan dibebankan secara harian sebesar : - USD : 5,25% per tahun di bawah Best Lending Rate dari bank sebesar 11,1035% per tahun. - IDR: 2,5% per tahun di bawah BLJ dari bank saat ini sebesar 14,6517% per tahun
c) Clean Import Loan - Available in IDR currency - This disbursement proceeds is used to settle the outstanding amount under the Documentary Credit and Deferred Payment Credit Facility. - Loan tenor: maximum 180 days from the due date of the relevant bill. - Interest on the clean import loan will be charged on a daily basis at: - USD: 5.25% per annum below the Bank's Best Lending Rate (BLJ) (currently 11.1035% per annum. - IDR: 2.5% per annum below the Bank's Best Lending Rate (BLJ) (currently 14.6517% per annum.
d) Kredit Berdokumen Berjangka yang Dibayar atas Unjuk Jangka waktu: maksimal 180 hari Komisi Pembukaan DC: 0,125% per kwartal, minimal USD 50,00 Komisi atas akseptasi: 0,125% per kwartal, minimal USD 50,00
d)
Agunan atas pinjaman kepada PT Bank HSBC sebagai berikut: a) Jaminan Fidusia atas persediaan Barang USD 3.000.000 b) Jaminan Fidusia atas Piutang USD 2.000.000 c) Menempatkan jaminan atas Deposito USD 750.000
adalah
Collaterals on loans to PT. Bank HSBC are as follows:
senilai
a)
senilai
b)
senilai
c)
Usance Paid at Sight (UPAS) Facility -
68
Tenor: maximum 180 days. DC Opening Commission 0.125% per quarter, minimum USD 50.00. Acceptance Commission: 0.125% per quarter, minimum USD 50.00.
Fiduciary Transfer of Ownership over Inventories in the amount of USD 3,000,000. Fiduciary Transfer of Ownership over Receivables in the amount of USD 2,000,000. Place Deposit Under Lien in the amount of USD 750,000.
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
15. ACCOUNTS PAYABLE - THIRD PARTIES
Utang usaha terutama timbul atas pembelian bahan baku, bahan penolong, dan bahan lainnya, serta penggunaan jasa yang dibutuhkan untuk operasi Kelompok Usaha, dengan rincian berdasarkan mata uang sebagai berikut:
Trade payables mainly arising from the purchase of raw materials, auxiliary materials, and other materials, as well as the use of services required for the operation of Business Group, with the following details based on currency as follows:
2016
2015
Rupiah Euro Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen
18.949.952.997 16.271.519.473 20.026.858.467 2.150.237.998 713.173.640
19.921.115.141 17.222.290.838 11.444.061.300 645.293.593 -
Rupiah Euro Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen
Jumlah
58.111.742.575
49.232.760.872
Total
16. UTANG LAIN-LAIN
16. OTHER PAYABLE
2016
2015
Pihak ketiga Rupiah
2.017.903.469
744.581.864
Third parties Rupiah
Jumlah
2.017.903.469
744.581.864
Total
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA
17. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Kelompok Usaha telah mencatat cadangan imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dihitung oleh aktuaris independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera yang laporannya tertanggal 31 Desember 2016 dengan laporan No. 1691/I/KPMS/2016/DRF dan Liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung oleh aktuaris independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera dengan laporan No. 0926/III/KPMS/2015/RPT. Perhitungan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Umur pensiun
The Entity has recorded allowance for employee benefits in accordance with the Labour Law No. 13, 2003. As of December 31, 2016, allowance for benefit employee benefit is calculated by an independent actuary, PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera whose report No. 1691/I/KPMS/2016/DRF dated December 31, 2016. And allowance for benefit employee benefit is calculated by an independent actuary, PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera whose report No. 0926/III/KPMS/2015/RPT dated December 31, 2015. The method used is Projected Unit Credit by considering the following assumptions:
2016
2015
8,4% 7% 56 Tahun
9% 6% 55 Tahun
Discount Rate Salary growth rate Age of retirement
Kelompok Usaha mencatat penyisihan imbalan kerja sebesar Rp 23.344.468.806 dan Rp 19.461.378.104, pada tanggal 31 Desember 2016 and 2015, serta disajikan sebagai akun liabilitas imbalan kerja.
The Group has recorded allowance for employee benefit amounting to Rp. 23.344.468.806 and Rp 19,461,378,104 as of December 31, 2016 and 2015, respectively and presented as “Employee benefits liabilities”.
Beban penyisihan uang jasa karyawan yang dibebankan ke beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp5.714.365.264 dan Rp 5.183.375.639, untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, disajikan sebagai bagian dari akun beban imbalan kerja (Catatan 24).
Employee benefits expenses are charged to general and administration expenses amounting to Rp5.714.365.264 and Rp5,183,375,639, as of December 31, 2016 and 2015, respectively and presented as “Employee Benefits” (Note 24).
69
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (Continued)
a. Liabilitas imbalan kerja
a. Employee benefits liabilities
2016
2015
Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Jumlah
The present value of post 23.344.468.805
19.461.378.104
23.344.468.805
19.461.378.104
b. Beban imbalan kerja
employment benefits liabilities Total
b. Employee benefits expenses
2016
2015
Diakui pada laba rugi
Recognized in the profit and loss
Biaya jasa kini
4.006.168.808
3.643.280.440
Current service cost
Biaya bunga
1.640.446.737
1.535.161.629
Interest cost
67.749.719
4.933.570
Remeasurement employee benefits liabilities
5.714.365.264
5.183.375.639
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja Sub jumlah
Sub Total Recognized in other comprehensive
Diakui pada penghasilan komprehensif lain (Laba) Rugi aktuaria - bersih
(999.585.814)
(1.066.061.663)
income
Sub jumlah
(999.585.814)
(1.066.061.663)
Sub Total
4.117.313.976
Total
Jumlah
4.714.779.450
c. Perubahan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
c. Changes in employee benefit liabilities are as follows
2016
Saldo awal
2015
19.461.378.104
16.984.668.143
5.714.365.264
5.183.375.639
Changes that are charged to the
Perubahan yang dibebankan ke laba rugi
profit and loss Remeasurement (gains ) losses
Pengukuran kembali (laba) rugi
charged to other comprehensive
yang dibebankan ke penghasilan komprehensif lain
Beginning balance
(999.585.814)
(1.066.061.663)
(831.688.748)
(1.640.604.015)
income Actual past employment benefit
Pembayaran imbalan kerja Jumlah
23.344.468.806
70
19.461.378.104
payment Total
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
18. NON CONTROLLING INTERESTS
a. Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak:
a. Non-controlling interest of subsidiary entity net assets:
2016
2015
PT Prima Jabar Steel
8.954.543
7.929.665
PT Prima Jabar Steel
Jumlah
8.954.543
7.929.665
Total
b. Kepentingan non pengendali atas (laba) rugi bersih entitas anak:
b. Minority interest of subsidiary Entity (profit) loss:
2016
2015
PT Prima Jabar Steel
(1.025.774)
(541.349)
PT Prima Jabar Steel
Jumlah
(1.025.774)
(541.349)
Total
19. EKUITAS a.
19. EQUITY
Modal Saham
a.
Susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham PT Sutardja Dinamika Cipta Kenneth Sutardja, Msc. Antonius Gunawan Gho Masyarakat (masing-
Jumlah Saham ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Issued and Fully Paid up
Capital Stock The Entity’s shareholders as of December 31, 2016 are as follows:
Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership
807.540.000 10.000 90.675.000
83,15% 0,001% 9,34%
Jumlah / Total
80.754.000.000 PT Sutardja Dinamika Cipta 1.000.000 Kenneth Sutardja, Msc. 9.067.500.000 Kenneth Sutardja, Msc. Public (each with
masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) Jumlah
Shareholders
ownership share 72.965.000
7,51%
7.296.500.000
971.190.000
100%
97.119.000.000
71
below 5%) Total
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. EKUITAS - Lanjutan a.
19. EQUITY - Continued
Modal Saham - Lanjutan
a.
Susunan pemegang saham Entitas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Issued and Fully Paid up
PT Sutardja Dinamika Cipta Kenneth Sutardja, Msc. Masyarakat (masing-
Capital Stock - Continued The Entity’s shareholders as of December 31, 2015 are as follows:
Persentase Kepemilikan / Percentage of Ownership
807.540.000 10.000
Jumlah / Total
83,15% 0,001%
Shareholders
80.754.000.000 PT Sutardja Dinamika Cipta 1.000.000 Kenneth Sutardja, Msc. Public (each with
masing dengan kepemilikan saham dibawah 5%) Jumlah b.
ownership share 163.640.000
16,85%
16.364.000.000
971.190.000
100%
97.119.000.000
Saldo Laba - Cadangan Umum
b.
Berdasarkan Akta No. 43 tentang Persetujuan Bersama Pemegang Saham Entitas tanggal 27 Maret 2013, para pemegang saham menyetujui pembentukan dana cadangan dari saldo laba Entitas sebesar Rp 62.270.926. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo Laba - Telah Ditentukan Penggunaannya” pada laporan keuangan konsolidasian. c.
below 5%) Total
Retained Earnings - General Reserve Fund Based on the Deed. 43 regarding Shareholders Decision dated March 27, 2013, the shareholders approved the establishment of a reserve fund of the Entity’s retained earning amounting to Rp 62,270,926. The Reserve Funds are presented as "Retained Earnings – apropriated" on the consolidated financial statements.
Tambahan Modal Disetor
c.
2016
Additional Paid in Capital
2015
Kelebihan penerimaan diatas nilai Nominal saham Biaya emisi saham
28.637.000.000 (2.648.116.100)
28.637.000.000 (2.648.116.100)
Tambahan modal disetor - bersih
25.988.883.900
25.988.883.900
72
Excess of proceeds from issuance of share capital over par value Share issuance costs Additional paid-in capital - net
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PENJUALAN
20. SALES
Rincian penjualan adalah sebagai berikut:
Detail of sales is as follow:
2016
2015
Pihak ketiga Penjualan Klaim penjualan
313.332.571.759 (785.062.941)
285.747.995.327 (2.542.200.955)
Third parties Sales Sales claim
Jumlah
312.547.508.818
283.205.794.372
Total
Rincian penjualan menurut jenis usaha adalah sebagai berikut:
Detail of sales by nature of business is as follow:
2016
2015
Pihak ketiga GI Custom Oil & Gas GI Energy Gen GI Automotive Plan Service
141.604.019.977 47.666.971.265 74.042.905.544 28.019.858.364 21.213.753.668
65.009.959.506 51.068.317.914 79.582.552.261 22.031.454.800 65.513.509.891
Third parties GI Custom Oil & Gas GI Energy Gen GI Automotive Plan Service
Jumlah
312.547.508.818
283.205.794.372
Total
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian pendapatan dari pelanggan dengan total penjualan kumulatif individual masingmasing melebihi 10% dari penjualan neto adalah sebagai berikut :
During the years ended December 31, 2016 and 2015, details of revenue from customers with total cumulative of each individual sales exceeding 10% of the net sales are as follows:
Persentase terhadap jumlah penjualan / Percetage of total sales 2016 2015
Jumlah / Total 2016
2015
Taikisha Indonesia Engineering
-
29.297.713.600
0,00%
10,35%
Taikisha Indonesia Engineering
Jumlah
-
29.297.713.600
0,00%
10,35%
Total
73
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN POKOK PENJUALAN
21. COST OF GOODS SOLD
2016 Persediaan bahan baku awal Pembelian bahan baku
2015
60.696.335.636 139.423.175.722
71.700.285.916 131.542.873.934
Beginning raw material Purchasing of raw material
Bahan baku yang tersedia untuk digunakan Persediaan bahan baku akhir
200.119.511.358
203.243.159.850
Raw material available for use
(78.990.466.934)
(60.696.335.636)
Ending raw material
Jumlah pemakaian bahan baku Upah langsung Biaya pabrikasi (Catatan 23)
121.129.044.424 43.442.815.591 86.844.499.685
142.546.824.214 29.743.646.126 79.613.937.228
Total use of raw material Direct wages Factory overhead (Note 23)
251.416.359.700 248.721.665.399 (221.810.980.526) (93.400.000.000) 16.666.073.639 -
251.904.407.568 192.098.538.639 (248.721.665.399) 10.914.474.513 (16.666.073.639)
Total of production expense Beginning work in process Ending work in process Transfer to property and equipment Beginning project cost Ending project cost
201.593.118.212
189.529.681.682
Total
Jumlah biaya produksi Barang dalam proses awal Barang dalam proses akhir Transfer ke aset tetap Biaya pengerjaan proyek awal Biaya pengerjaan proyek akhir Jumlah
Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak ada transaksi dari suatu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif yang melebihi 10% dari pembelian neto.
During the years ended December 31, 2016 and 2015, there were no transactions from suppliers with total cumulative of each individual purchasing exceeding 10% of the net purchase.
22. BEBAN PABRIKASI
22. FACTORY OVERHEAD
2016
2015
Pengerjaan diluar Gaji dan pesangon Proyek Penyusutan (Catatan 11) Ongkos kirim Listrik dan air Pemeliharaan kendaraan Asuransi (barang dalam perjalanan) Pemeliharaan mesin Lain-lain
21.700.919.837 33.269.563.060 14.926.626.678 9.517.410.654 3.864.953.356 2.392.309.902 701.646.267 140.685.684 330.384.247 -
16.901.827.969 36.736.010.136 9.407.918.326 10.244.057.255 2.527.084.228 2.341.353.962 622.227.676 298.066.139 201.088.057 334.303.480
Outside working Salaries and pension Project Depreciation (Note 11) Delivery Water and electricity Maintenance of vehicle Insurance (on delivery ) Maintenance of machine Others
Jumlah
86.844.499.685
79.613.937.228
Total
74
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN PENJUALAN
23. SALES EXPENSES
2016
2015
Gaji Komisi Biaya sewa Perjalanan dinas Jamuan Perbaikan dan pemeliharaan kendaraan Marketing support Iklan
12.746.885.547 3.398.348.754 1.880.326.470 1.871.646.904 1.222.484.260 442.393.938 185.504.429 96.002.800
15.612.420.465 3.761.979.430 1.274.831.712 2.343.578.496 1.357.518.044 424.122.711 243.782.579 204.972.800
Salaries Commision Rental Travelling Entertainment Repair and maintenance vehicle Marketing support Advertise
Jumlah
21.843.593.102
25.223.206.237
Total
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2016
2015
Gaji Penyisihan imbalan kerja (Catatan 18) Penyusutan (Catatan 11) Audit dan konsultan Provisi dan administrasi bank Pajak Perizinan Telepon dan internet Perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Keperluan kantor Sewa kendaraan Asuransi Software Seragam dan sepatu kerja Pajak kendaraan Pajak bumi dan bangunan Pelatihan Umum Fotokopi dan cetakan Amortisasi (Catatan 12) Surat, materai dan benda pos Tour dan outing
26.523.833.581 5.714.365.264 2.203.635.337 1.892.233.336 1.736.284.983 3.196.893.128 922.669.479 840.320.750 781.386.752 766.118.092 746.382.610 620.529.112 641.096.568 499.554.546 480.681.100 353.281.900 340.505.689 286.329.128 230.888.755 220.672.010 109.964.358 81.955.420 -
24.940.587.044 5.183.375.639 2.607.172.075 3.130.172.915 1.088.676.890 1.304.930.608 1.284.637.580 905.865.569 893.158.118 660.100.096 723.370.546 714.095.965 305.757.639 569.972.341 362.118.195 331.433.900 317.497.751 276.029.290 232.160.122 264.144.716 235.665.274 122.188.799 399.541.000
Salaries Employee benefit (Note 18) Depreciation (Note 11) Audit and consultant Provision and bank charges Tax Permitt Telephone and internet Travelling Repair and maintenance Office equipment Car rental Insurance Software Uniform and shoes Vehicle tax Land tax Trainning General Fotocopy and printing amortization (Note 12) Letter, materai and postage Tour and outing
Jumlah
49.189.581.898
46.852.652.072
Total
75
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. PENDAPATAN KEUANGAN
25. FINANCIAL INCOME
2016
2015
Bunga deposito Jasa Giro
55.426.582 6.745.862
113.226.761 12.559.835
Interest deposits Interest income
Jumlah
62.172.444
125.786.596
Total
26. BEBAN KEUANGAN
26. FINANCIAL EXPENSES
2016
2015
Bunga pinjaman bank Bunga pinjaman pemegang saham
32.689.590.200 4.430.685.171
27.894.339.682 744.101.481
Bank interest expense The loan interest shareholders
Jumlah
37.120.275.371
28.638.441.163
Total
27. LABA PER SAHAM DASAR
27. BASIC EARNING PER SHARE
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik Entitas dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode/tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing the profit attributable to owners of the Entity by the weighted average number of shares outstanding during the period/year.
2016
2015
Laba per saham: Laba yang diatribusikan kepada entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar
Profit per share :
825.815.028
(7.625.309.506)
971.190.000
971.190.000
Profit attributable to parent entity Average number of ordinary share
0,85
(7,85)
Total
Jumlah
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
28. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
Di luar kegiatan usahanya, Entitas melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Semua transaksi material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
Outside the normal business activities, the Entity had entered into transactions with related parties. All material transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
a.
a.
Sifat hubungan dan traksaksi pihak berelasi Pihak berelasi/ Related parties
The Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Hubungan/ Nature of relation
PT Prima Jabar Steel
Entitas anak/Subsidiary
Tn. Kenneth Sutardja PT Sutardja Dinamika Cipta
Pemegang saham/shareholder Pemegang saham/shareholder
76
Sifat Transaksi/ Nature of transactions Pemberian jasa dan pemberian pinjaman/ Services and loan Pinjaman / Loan Pinjaman / Loan
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
28. BALANCE AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES (Continued)
Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Kronologis transaksi/ Chronological transactions Piutang lain-lain/ Other receivable: PT Prima Jabar Steel Reimburse katering karyawan di Karawang/ Employees catering reimburstment in Karawang
Transactions with related parties are as follows:
Tujuan penggunaan dana/Intended use of funds
Utang Usaha/ Trade Payable PT Prima Jabar Steel Subcont
Jatuh tempo/ Due date
Tingkat bunga/ Interest rate
Persyaratan lainnya/ Other requirements
Untuk membayar tagihan katering yang semula dibayarkan PT Grand Kartech/ To pay the catering bill that paid by PT Grand Kartech
30 hari/ Tidak Dalam tagihan 30 days ada/ None dibuatkan list namanama karyawan PT Prima Jabar Steel/ In the invoice made the list of employees.
Untuk membayar hutang subcont ke PJS/ To pay the subcont payable to PJS
30 hari/ Tidak Kontrak pekerjaan/ 30 days ada/ None Job contracts
Utang lain-lain jangka panjang/ Long term payable Tn. Kenneth Sutardja
Pinjaman pemegang saham/ Shareholder loan PT Sutardja Dinamika Pinjaman pemegang Cipta saham/ Shareholder loan a.
b.
Untuk operasional perusahaan/ For Entity’s operational Untuk operasional perusahaan/ For Entity’s operational
Sifat hubungan dan traksaksi pihak berelasi
a.
1 tahun/ 1 year 1 tahun/ 1 year
13% 13%
Kontrak perjanjian pinjaman/ Loan agreements Kontrak perjanjian pinjaman/ Loan agreements
The Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham tanggal 2 Oktober 2015, Entitas menerima pinjaman dari Tn. Kenneth Sutardja sebesar Rp 50.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga 13% per tahun.
Based on the shareholder loan agreement dated date October 2, 2015, the Entity received loan from Mr. Kenneth Sutardja amounting to Rp 50,000,000,000. This loan bears interest at 13% per annum.
Berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham tanggal 2 Nopember 2015, Entitas menerima pinjaman dari PT Sutardja Dinamika Cipta sebesar Rp 2.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga 13% per tahun.
Based on the shareholder loan agreement dated date November 2, 2015, the Entity received loan from PT Sutardja Dinamika Cipta amounting to Rp 2,000,000,000. This loan bears interest at 13% per annum.
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi menggunakan mata uang rupiah dan tidak ada jaminan atas transaksi yang dilakukan.
All transactions with related parties using the rupiah currency and there is no guarantee of these transactions.
Saldo pihak berelasi
b.
2016
Balance of Related Parties
2015
Pinjaman jangka panjang : Kenneth Sutardja PT Sutardja Dinamika Cipta
14.312.637.288 1.450.000.000
41.210.777.288 -
Long term loan : Kenneth Sutardja PT Sutardja Dinamika Cipta
Jumlah
15.762.637.288
41.210.777.288
Total
77
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
29. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2016 and 2015, The Group has monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2016 Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp / Foreign currency Equivalent Rp Aset Kas dan setara kas USD EURO Sub jumlah Deposito yang dibatasi pengunaannya USD Sub jumlah Piutang usaha USD Sub jumlah
60.501 522
812.897.213 7.389.638 812.897.213
Sub jumlah Jumlah liabilitas - bersih
4.972.898.301 8.586.854 4.972.898.301
8.538
114.716.568 114.716.568
13.938
192.274.710 192.274.710
USD Sub total
504.385
6.776.918.684 6.776.918.684
1.897.016
26.169.338.461 26.169.338.461
Trade receivable USD Sub total
7.704.532.465 2016 Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp / Foreign currency Equivalent Rp
Utang usaha USD SGD EURO YEN
360.486 570
Assets Cash and cash equivalent USD EURO Sub total Restricted deposits
Jumlah aset - bersih
Liabilitas Utang bank USD Sub jumlah
2015 Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp / Foreign currency Equivalent Rp
31.334.511.472
Tolal assets - net
2015 Mata Uang asing/ Ekuivalen Rp / Foreign currency Equivalent Rp
200.000
2.687.200.000 2.687.200.000
1.723.862
21.444.847.238 21.444.847.238
Liabilities Banks loan USD Sub total
1.490.537 231.233 1.148.956 6.180.014
20.026.858.467 2.150.237.998 16.271.519.473 713.173.640
919.941 68.487 1.138.042 -
11.444.061.300 645.293.593 17.222.290.838 -
Trade payable USD SGD EURO YEN
29.311.645.731
Sub total
39.161.789.578 41.848.989.578
78
50.756.492.969
Total liabilities - net
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. INFORMASI SEGMEN
30. SEGMENT INFORMATION
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Pelaporan Segmen”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya serta mengambil keputusan strategis.
In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), “Segments Reporting” following segments information is reported based on information used by management in order to evaluate the performance of each segment and determines the allocation of resources as well as take strategic decisions.
Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan, laba, aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan segmen operasi Entitas:
The following table represents information of income, profit, assets and certain liabilities related to Entity’s segment operations:
31 Desember 2016 / December 31, 2016 GI Automotive Plan Penjualan bersih
Beban pokok penjualan Laba kotor
28.019.858.364
GI Energy GI Custom 141.604.019.977
Gen
Oil & Gas
74.042.905.544
Service
Jumlah / Total
47.666.971.265
21.213.753.668
312.547.508.818
Net sales
18.072.806.406
91.334.581.570
47.757.668.159
30.745.192.657
13.682.869.421
201.593.118.212
Cost of goods sold
9.947.051.958
50.269.438.407
26.285.237.385
16.921.778.608
7.530.884.247
110.954.390.606
Gross profit
Beban penjualan yang tidak dapat dialokasikan Umum dan administrasi yang tidak dapat dapat dialokasi Pendapatan keuangan Beban keuangan
(21.843.593.102)
(49.189.581.898) 62.172.444 (37.120.275.371)
Selling expense unallocated General and administrative unallocated Financial income Financial expense Loss on foreign
Rugi selisih kurs
1.784.058.082
Lain-lain bersih
(213.994.230)
Laba sebelum pajak
4.433.176.531
Income before tax
(3.606.335.729)
Tax expense
Beban pajak Laba bersih
exchange Others
Net income for
tahun berjalan
826.840.802
the year
Informasi Lainnya
Other information
Segmen Aset dan Liabilitas
Segment Asset and liabilities
Aset segmen yang tidak dapat dialokasikan
598.711.565.464
segment Asset unallocated
Jumlah aset
598.711.565.464
Total assets
Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasi
420.562.586.151
Jumlah liabilitas
420.562.586.151
79
Liabilities segment unallocated Total liabilities
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
30. SEGMENT INFORMATION (Continued) 31 Desember 2015 / December 31, 2015
GI Automotive Plan Penjualan bersih
GI Custom
GI Energy Gen
22.031.454.800
65.009.959.506
79.582.552.261
51.068.317.914
65.513.509.891
283.205.794.372
14.744.100.220
43.506.584.880
53.258.994.333
34.176.426.580
43.843.575.669
189.529.681.682
7.287.354.580
21.503.374.626
26.323.557.928
16.891.891.334
21.669.934.222
93.676.112.690
Oil & Gas
Service
Jumlah / Total
Cost of goods
Beban pokok penjualan Laba kotor
Net sales
sold Gross profit Selling expense
Beban penjualan yang (25.507.298.156)
tidak dapat dialokasikan
unallocated General and
Umum dan administrasi
administrative
yang tidak dapat (46.852.652.072)
dapat dialokasi
125.287.557
Pendapatan keuangan
(28.638.441.163)
Beban keuangan
unallocated Financial income Financial expense Loss on foreign
Rugi selisih kurs
268.753.801
Lain-lain bersih
(1.232.095.259)
Laba sebelum pajak
(8.160.332.602)
Beban pajak
293.902.385
Laba bersih
exchange Others Income before tax Tax expense Net income for
tahun berjalan
(7.866.430.217)
the year Other information
Informasi Lainnya Segmen Aset
Segment Asset
dan Liabilitas
and liabilities
Aset segmen yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset
533.537.626.101
segment Asset unallocated
533.537.626.101
Total assets
Liabilitas segmen yang tidak dapat dialokasi
356.965.176.950
Jumlah liabilitas
356.965.176.950
80
Liabilities segment unallocated Total liabilities
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL MANAGEMENT POLICIES
RISK
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of capital management of the Group is to ensure the maintenance of good capital ratios to support the business and maximize the return for shareholders.
Entitas disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Peryaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Selain itu, Entitas juga dipersyaratkan oleh undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham yang diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
The Entity is required to maintain certain capital levels by the Entity loan agreement. Requirements of external capital has been met by a related entity on December 31, 2016 and 2015. In addition, the Entity also required by law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company, to allocate up to 20% of the share capital issued and fully paid into the reserve fund that can not be distributed.
Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Entitas pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”).
External capital requirements are considered by the Entity at the Annual General Meeting of Shareholders ("AGM").
Entitas mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya.
Entity manages its capital structure and makes adjustments in line with the changes in economic conditions and the risk characteristics of its business.
Kelompok Usaha secara hati-hati (prudent) melakukan diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil pengembalian risiko (risk return) yang optimal, termasuk penempatan pada Entitas Anak dalam rangka memenuhi ekspektasi pemegang kepentingan (stakeholder). Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
The Group carefully (prudent) diversifies sources of capital in anticipation of a long-term strategic plans and allocates capital more efficiently in the business segment that has the potential to provide optimal risk return profile (risk-return), including the placement of the subsidiaries in order to meet expectations of stakeholders (stakeholders). There is no change in the objectives, policies and processes and the same as in previous years.
Pada tanggal 31 Desember 2016, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas (“debt service ratio”) adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2016, the Group's accounts that make up debt to equity ratio ("debt service ratio") are as follows:
Jumlah Utang
420.562.586.151
Total debt
Jumlah ekuitas
178.148.979.313
Total equity
236,07%
Debt to equity ratio
Rasio Utang Terhadap Ekuitas
81
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL MANAGEMENT POLICIES (Continued)
RISK
Manajemen Risiko Keuangan
Financial Risk Management
Kelompok Usaha dipengaruh oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko kelompok usaha secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risikorisiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan kelompok usaha. Manajemen meriviu dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas dibawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan.
The Group is influenced by various financial risks, including credit risk, foreign currency risk, interest rate risk and liquidity risk. The purpose of risk management the Group as a whole is to effectively control these risks and minimize the adverse effects that can occur to the financial performance of the Group. Management reviews and approves policies to control any risks, which are summarized below, and also monitors the market price risk of all financial instruments.
a. Risiko Kredit
a. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan kelompok usaha gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada kelompok usaha. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan. Tetapi terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan kelompok usaha bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk of financial losses incurred if the Group’s customer fails to meet the contractual obligations to the Group. Credit risk mainly from trade receivables provided to the customers. But there is a policy to ensure the sale of products only made to customers with a reliable track record or good credit history. The group is a policy that all customers who wish to purchase on credit terms are subject to credit verification procedures.
Kelompok usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, kelompok usaha menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, kelompok usaha akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh kelompok usaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, kelompok usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat atau gagal bayar ada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
The group has a policy that limits the amount of credit for each customer. In addition, receivable balances are monitored continuously to reduce the risk of uncollectible receivables. When a customer fails to make payment in accordance with the payment terms, the group contacted the customer to follow up on receivables that are past due. If the customer does not pay off the debt that had matured in a predetermined period of time, the group will take legal action. In accordance with the evaluation by the group, a specific allowance can be made if the receivables is deemed to be uncollectible to suppress the credit risk, the group will discontinue the distribution of all products to customers who are late or fail to pay no balance sheet date on the consolidated financial statements
82
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL MANAGEMENT POLICIES (Continued)
Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
Financial Risk Management (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan)
a. Credit Risk (Continued)
Piutang berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
RISK
Receivables by maturity are as follow:
2016
2015
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
67.785.938.318
65.678.698.832
1.112.254.463 891.000.000 79.405.950 7.821.957.988
296.321.790 2.455.520.355 21.310.000 11.822.185.386
Sub jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
77.690.556.719
Jumlah
77.690.556.719
80.274.036.363
80.274.036.363
Not yet due Due within 1 - 30 day 31 - 60 day 61 - 90 day > 90 day Sub total Allowance for impairment losses Total
Untuk penjualan, kelompok usaha memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 30 hari dari faktur yang diterbitkan dan menerapkan kebijakan batas kredit untuk pelanggan tertentu. Seluruh piutang usaha adalah bersifat lancar (kurang dari satu tahun), sehingga piutang yang belum jatuh tempo dan yang telah jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tidak mengalami penurunan nilai.
For sales, the Group giving credit period of up to 30 days from the invoice issued and implement policies to certain customer credit limits. All trade receivables are current (less than one year), therefore receivable that have not matured and already due at the end of the reporting period is not impaired.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang telah terjadi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian (berdasarkan bukti obyektif atas penurunan nilai).
Allowance for impairment losses recognized on financial reporting only losses that have occurred on the date of the consolidated financial statements (based on objective evidence of impairment).
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan terkait dengan piutang usaha, hal ini disebabkan keragaman pelanggan.
There are no significant concentrations of credit risk associated with trade accounts receivable, due to the diversity of customers.
Risiko kredit yang timbul dari aset keuangan mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan deposito yang dibatasi penggunaannya. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha timbul karena wanprestasi dari pihak lain. Kelompok usaha mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan aset derivatif dengan memantau reputasi, peringkat kredit dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat.
Credit risk arising from other financial assets includes cash and cash equivalents, other trade receivable, and restricted cash and guarantees. Credit risk faced by the Group arising from default of the other party. The Group manages credit risk associated with bank deposits and derivative assets by monitoring reputation, credit rating and limit the aggregate risk of each party to the contract. The maximum value of exposure is the carrying amount.
83
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL MANAGEMENT POLICIES (Continued)
Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
Financial Risk Management (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan)
a. Credit Risk (Continued)
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan eksposur maksimum setara dengan nilai tercatat dari instrumen berikut ini:
RISK
The Group’s exposure on credit risk arising from defaults of other parties, with a maximum exposure equal to the carrying value of the following instruments:
2016
2015
Kas dan bank Deposito yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lain-lain
5.054.666.232
12.720.753.926
Cash and banks
1.264.936.568 77.690.556.719 931.506.844
1.342.494.710 80.274.036.363 823.025.030
Restricted deposit Trade receivables Other receivables
Jumlah
84.941.666.363
95.160.310.029
Total
b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
b. Foreign Currency Exchange Risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko atas perubahan nilai tukar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing. Risiko ini muncul disebabkan aset dan liabilitas dan transaksi operasional Kelompok Usaha didenominasi oleh mata uang asing sehingga pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing tersebut dapat secara negatif mempengaruhi pendapatan dan kinerja Kelompok Usaha.
Foreign currency exchange risk is the risk of changes in exchange rate of Rupiah as the reporting currency against foreign currencies. These risks arise due to the assets and liabilities and operational transactions of the Group denominated in foreign currency so that the weakening Rupiah against foreign currencies could negatively affect revenue and business performance of the Group.
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi tingkat mata uang asing Kelompok Usaha terutama berasal dari kas dan bank, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, pembayaran dimuka, utang bank, utang usaha dan uang muka penjualan yang didenominasi dalam Dolar AS, Dolar Singapura, Dolar Australia, Yen Jepang dan Euro.
Foreign currency risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. The impact of foreign currency rate fluctuations to the Group mainly from cash and banks, deposit restricted deposit, trade receivable, advance payment, bank loan, trade payable, and sales advance denominated in US Dollar, US Singapore, US Australia, Yen, and Euro.
Eksposur kelompok usaha terhadap risiko nilai tukar mata uang asing terutama sehubungan dengan aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi dalam mata asing. Saat ini, kelompok usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, harga produk utama kelompok usaha akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam fluktuasi harga secara alamiah tersebut dipandang dapat mengurangi risiko mata uang kelompok usaha.
Entities exposure to exchange rate risk of foreign currency, especially in relation to the assets and liabilities arising from transactions in a foreign currency. Currently, the gruop does not have a formal policy of hedging foreign currency transactions. However, the main product price will fluctuate in accordance with the group traded price in the international market which is denominated in U.S. Dollars. Linkages in the natural price fluctuations may reduce the perceived risk of currency Groups.
84
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL MANAGEMENT POLICIES (Continued)
b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (Lanjutan)
RISK
b. Foreign Currency Exchange Risk (Continued)
Saldo aset dan liabilitas kelompok usaha pada tanggal 31 Desember 2016 yang memiliki eksposur terhadap risiko nilai tukar mata uang asing diungkapkan dalam catatan 31.
The balance of assets and liabilities as of December 31, 2016 that have exposure to the risk of foreign currency exchange rates are disclosed in note 31.
Analisis Sensitivitas Untuk Risiko Mata Uang Asing
Sensitivity Analysis for Foreign Currency Risk
Berdasarkan estimasi manajemen, sampai dengan tanggal pelaporan berikutnya pada tanggal 31 Maret 2016, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, Dolar Singapura, Dolar Australia, Yen Jepang dan Euro dapat melemah/menguat 5% dibandingkan dengan nilai tukar tanggal 31 Desember 2016.
Based on management's estimates, up to the subsequent reporting date of March 31, 2016, the exchange rate of Rupiah against the US Dollar, Singapore Dollar, Australia Dollar, Japan Yen, and Euro could weaken/strengthen 5% compared to the exchange rate on December 31, 2016.
Setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai, jika Rupiah melemah/menguat 5% terhadap mata uang Dolar AS, Dolar Singapura, Dolar Australia, Yen Jepang dan Euro dengan semua variabel lain konstan, maka laba sebelum manfaat (beban) pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 akan menjadi lebih rendah/tinggi sebesar sekitar Rp 1.706.853.374, terutama sebagai akibat translasi kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, uang muka pembelian, utang usaha, uang muka penjualan dan pinjaman dalam mata uang asing.
After taking into account for hedging transactions ,if the Rupiah weakened/strengthened 5% against the US Dollar, Singapore Dolar, Australian Dollar, Japan yen, and Euro with all other variables constant, the income before tax benefit (expense) for the year ended December 31, 2016 will be lower/higher by approximately Rp 1,706,853,374, mainly as a result of the translation of cash and cash equivalents, trade receivable, trade payable and loans in foreign currencies.
c. Risiko Tingkat Suku Bunga
c. Interest Rate Risk
Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas.
The Group has exposure to fluctuations in prevailing interest rates either fair value risk or cash flow risk.
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan pinjaman serta aset dan liabilitas berbunga. Kebijakan kelompok usaha adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan.
The Group’s exposure to interest rate risk primarily with respect to loans and interest-bearing assets and liabilities. The Group’s policy is to get the interest rate at most favorable.
Pada tanggal 31 Desember 2016, kelompok usaha tidak memiliki saldo aset dan liabilitas dengan tingkat suku bunga mengambang yang material. Berdasarkan estimasi manajemen dengan mempertimbangkan perubahan dari tanggal 31 Desember 2016 sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, sampai dengan tanggal pelaporan berikutnya pada tanggal 31 Maret 2017, fluktuasi mungkin tidak signifikan.
As at December 31, 2016, the Group does not have the balance of assets and liabilities with a significant floating interest rate. Based on management's estimates considering the change from the date of December 31, 2016 until the date of completion of the consolidated financial statements, until the subsequent reporting date of March 31, 2017, fluctuations may not be significant.
85
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
31. OBJECTIVES AND FINANCIAL MANAGEMENT POLICIES (Continued)
c. Risiko Likuiditas
RISK
c. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok Usaha tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas yang hatihati (prudent) termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu.
Liquidity risk is the risk that the Group cannot meet obligations as they fall due. Prudent liquidity risk management includes managing sufficient cash and cash equivalents to support the business activities in a timely manner.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Kelompok usaha mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal.
Liquidity risk management is conducted, among others by monitoring loans and funding sources, maintaining sufficient cash balances and marketable securities as well as ensuring the availability of funding from a number of binding credit facilities, and the readiness to maintain its market position. The Group maintains its ability to binding finance from a reliable lender.
Tabel dibawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha dalam rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan non-derivatif dan derivatif dimana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap arus kas.Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto (termasuk pembayaran pokok dan bunga).
The table below shows the maturity analysis of the Group’s financial liabilities in the time frame that shows the contractual maturities for all nonderivative financial liabilities and derivatives in which contractual maturities are very important for the understanding of the cash flow. The amounts disclosed in the table are the contractual cash flows that are not discounted (including the payment of principal and interest).
Jumlah tercatat / Total recorded
Arus kas kontraktual / Cash flow contractual
Kurang dari 1 tahun / Under 1 year
Lebih dari 1 tahun / More than 1 year
Utang usaha dan Utang lain-lain Utang bank
60.129.646.044 310.704.269.315
60.129.646.044 310.704.269.315
60.129.646.044 283.527.602.701
27.176.666.614
Jumlah
370.833.915.359
370.833.915.359
343.657.248.745
27.176.666.614
86
Trade payable and other payable Bank loan Total
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN
32. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut:
Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position (balance sheet) are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs:
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
Carrying value (based on the notional amount) of cash and cash equivalents, other payables, accrued expenses roughly at fair value due to the short-term financial instruments.
Nilai tercatat dari utang bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
The carrying amount of bank loans with floating interest rates approximately equal to their fair values due to be reassessed regularly.
Klasifikasi instrumen keuangan
Classification of Financial Instruments
Nilai Tercatat / Carrying value
Nilai Wajar / Fair value
31 Desember 2016
December 31, 2016
Aset keuangan
Financial assets
Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain
5.054.666.232 77.690.556.719 931.506.844
5.054.666.232 77.690.556.719 931.506.844
Cash and banks Trade receivable Others receivable
Jumlah
83.676.729.795
83.676.729.795
Total
Liabilitas keuangan Utang bank: Jangka pendek Jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Jangka panjang setelah dikurangi jatuh tempo dalam satu tahun Utang usaha Utang lain-lain Pinjaman jangka panjang Pihak-pihak berelasi Jumlah
Financial liabilities Banks loans: Short term
273.071.174.113
273.071.174.113
10.456.428.588
10.456.428.588
Current maturities of long term
27.176.666.614 58.111.742.575 2.017.903.469
27.176.666.614 58.111.742.575 2.017.903.469
15.762.637.288
15.762.637.288
Long term -net of current maturities Trade payable Others payables Long term liabilities Related party
386.596.552.647
386.596.552.647
Total
87
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
32. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Klasifikasi instrumen keuangan
Classification of Financial Instruments
Nilai Tercatat / Carrying value
Nilai Wajar / Fair value
31 Desember 2015
December 31, 2015
Aset keuangan
Financial assets
Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain
12.720.753.926 80.274.036.363 823.025.030
12.720.753.926 80.274.036.363 823.025.030
Cash and banks Trade receivable Others receivable
Jumlah
93.817.815.319
93.817.815.319
Total
Liabilitas keuangan Utang bank Jangka pendek Jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Jangka panjang setelah dikurangi jatuh tempo dalam satu tahun Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Pihak-pihak berelasi Jumlah 33.
Financial liabilities Banks loan Short term
220.471.120.745
220.471.120.745
5.456.428.584
5.456.428.584
Current maturities of long term
13.466.428.539 49.232.760.872 744.581.864 744.101.481
13.466.428.539 49.232.760.872 744.581.864 744.101.481
41.210.777.288
41.210.777.288
Long term -net of current maturities Trade payable Other payable Accrue expense Long term liabilities Related party
331.326.199.373
331.326.199.373
Total
PERIKATAN DAN KONTIJENSI
33. COMMITMENTS AND CONTINGENSI
Perikatan
Commitments
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa No.1 tanggal 5 Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara Entitas dengan Ir.Wiwik Noersuindari. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 4 Februari 2017.
Based on the Deed of Rental Agreement No. 1 dated January 5, 2015, Entities obtaining rented house building between Entity with Ir. Wiwik Noersuindari. This agreement will be ended on February 4, 2017.
Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan
Building Rental Agreement
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan No.02/I/2015 tanggal 5 Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara Entitas dengan PT Prima Jabar Steel. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Based on a Building Rental Agreement No. 02/I/2015 dated January 5, 2015, Entities obtaining rented house building between Entity withPT Prima Jabar Steel. This agreement ended on December 31, 2015.
Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan No.02/I/2016 tanggal 4 Januari 2016 antara Entitas dengan PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak), Entitas memperpanjang masa sewa gedung sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.
Based on a Building Rental Agreement No. 02/I/2016 dated January 4, 2016, Entities obtaining rented building between Entity with PT Prima Jabar Steel. This agreement ended on December 31, 2016.
88
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERIKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
33. COMMITMENTS (Continued)
AND
CONTINGENCY
Perjanjian Sewa Menyewa Kendaraan
Vehicle Rental Agreement
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa kendaraan No. 01/I/2015 tanggal 5 Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa kendaraan antara Entitas dengan PT Prima Jabar Steel. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Based on a Building Rental Agreement No. 01/I/2015 dated January 5, 2015, Entities obtaining rented vehicle between Entity with PT Prima Jabar Steel. This agreement ended on December 31, 2015.
Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Kendaraan No.01/I/2016 tanggal 4 Januari 2016 antara Entitas dengan PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak), Entitas memperpanjang masa sewa kendaraan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.
Based on a vehicle Rental Agreement No. 01/I/2016 dated January 4, 2016, Entities obtaining rented vehicle between Entity with PT Prima Jabar Steel. This agreement ended on December 31, 2016.
Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan
Building Rental Agreement
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan No. 01/CRT/I/2015 tanggal 2 Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara Entitas dengan PT Clemark Rekacipta Teknik, yang terletak di Jalan Sultan Hasanuddin RT 003 Kariangau, Balikpapan Timur, seluas 771,20 m2. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Based on building Lease Agreement No. 01/CRT/I/2015 dated January 2, 2015, Entities obtaining rented building between Entity with PT Clemark Rekacipta Teknik. Entity rented building located at Jalan Sultan Hasanuddin RT 003 Kariangau, East Balikpapan, covering an area of 771.20 m2. This agreement ended on December 31, 2014.
Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan No.01/CRT/I/2016 tanggal 4 Januari 2016 antara Entitas dengan PT Clemark Rekacipta Teknik, Entitas memperpanjang masa sewa gedung sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.
Based on a Building Rental Agreement No. 01/CRT/I/2016 dated January 4, 2016, Entities obtaining rented building between Entity with PT Clemark Rekacipta Teknik. This agreement ended on December 31, 2016.
Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan (Lanjutan)
Building Rental Agreement (Continued)
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa bangunan No. 01/I/2015 tanggal 2 Januari 2015, Entitas memperoleh perpanjangan sewa bangunan antara Entitas dengan PT Clemark Rekacipta Teknik. Entitas menyewakan ruangan seluas 24m2 di Jalan Rawa Bali II No. 7 Jakarta. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Based on building Lease Agreement No. 01/I/2015 dated January 2, 2015, between the Entity and PT Clemark of Engineering Technique, Entity lease an area of 24 m2 at Jl. Rawa Bali II No. 7, Jakarta. This agreement ended on December 31, 2015.
Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan No.01/I/2016 tanggal 4 Januari 2016 antara Entitas dengan PT Clemark Rekacipta Teknik, Entitas memperpanjang masa sewa gedung sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.
Based on a Building Rental Agreement No. 01/I/2016 dated January 4, 2016, Entities obtaining rented building between Entity with PT Clemark Rekacipta Teknik. This agreement ended on December 31, 2016.
Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Bangunan No. 01/V/2014 tanggal 2 Mei 2014 antara Entitas dengan Vivy Mayestika, Entitas menyewa ruangan seluas 71m2 di Jalan By Pass Ngurah Ray I Blok B No. 4 Kel. Kuta Kec. Badung, Bali. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 30 April 2016.
Based on building Lease Agreement No. 01/V/2014 dated May 2, 2014 between the Entity and Vivy Mayestika Entity rented an area of 71m2 in Jalan By Pass Ngurah Ray I Blok B No. 4 Kel. Kuta Kec. Badung, Bali. This agreement ended on April 30, 2016.
89
PT GRAND KARTECH Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Lanjutan Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
PT GRAND KARTECH Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - Continued As of and For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERIKATAN DAN KONTIJENSI (Lanjutan)
33. COMMITMENTS (Continued)
AND
CONTINGENCY
Kontijensi
Contingency
Pada saat Laporan Keuangan ini diterbitkan, Entitas tidak sedang tersangkut perkara pidana dan atau perkara perdata dan atau kepailitan dan atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan atau perkara pajak dan atau perselisihan administratif dengan pihak instansi pemerintah yang berwenang. Demikian pula Entitas tidak pernah dinyatakan pailit atas baik permohonan sendiri maupun atas permohonan pihak lain dan bahwa Entitas atau pengurusnya tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan Negara.
At the time financial statements are published, Entity not being caught or criminal cases and civil cases and or bankruptcy and or other disputes or matters judiciary and taxes and or administrative disputes with the government authorities. Similarly, Entities not been declared bankrupt over a request either own or at the request of the other party and that the Company or management is not been convicted of a crime that harms the State.
34. KEJADIAN PELAPORAN
SETELAH
TANGGAL
34. SUBSEQUENT EVENTS
PT Grand Kartech, Tbk (Entitas)
PT Grand Kartech Tbk (The Entity)
Entitas telah mengajukan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP) pada tanggal 31 Maret 2017.
The Entity has filed an Asset Declaration for Tax Amnesty Letter (Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta atau SPHPP) on March 31, 2016.
Berdasarkan SPHPP, Entitas mendeklasrasikan aset pengampunan pajak sebesar Rp 200.000.000 dengan uang tebusan (jumlah yang dibayar sesuai dengan Undang-Undang Pengampunan Pajak) sebesar Rp 10.000.000.
Based on the SPHPP, the Entity declared tax amnesty assets of Rp 200,000,000 with a redemption money (the amount of tax paid in accordance with Tax Amnesty Law) of Rp 10,000,000.
PT Prima Jabar Steel (Entitas Anak)
PT Prima Jabar Steel (The Subsidiary)
Entitas anak telah mengajukan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP) pada tanggal 24 Maret 2017 dan telah memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan (SKPP) dengan No. KET7146/PP/WPJ.20/2017 tertanggal 29 Maret 2017.
The subsidiary has filed an Asset Declaration for Tax Amnesty Letter (Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta atau SPHPP) on March 24, 2017 and has obtained Tax Amnesty Approval Letter (Surat Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan atau SKPP) No. KET-7146/PP/WPJ.20/2017 dated March 29, 2017.
Berdasarkan SPHPP dan SKPP, Entitas anak mendeklasrasikan aset pengampunan pajak sebesar Rp 200.000.000 dengan uang tebusan (jumlah yang dibayar sesuai dengan Undang-Undang Pengampunan Pajak) sebesar Rp 10.000.000.
Based on the SPHPP and SKPP, the subsidiary declared tax amnesty assets of Rp 200,000,000 with a redemption money (the amount of tax paid in accordance with Tax Amnesty Law) of Rp 10,000,000.
35. PENYELESAIAN KEUANGAN
ATAS
LAPORAN
35. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENT
Manajemen Entitas bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 28 April 2017.
The Entity’s management is responsible for the preparation of financial statements for the year ended December 31, 2016 which has been completed and authorized for issue on April 28, 2017.
90
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN - Lanjutan LAPORAN POSISI KEUANGAN
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION - Continued STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 Desember 2016
December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2016
2015
ASET
ASSETS
Aset Lancar Kas dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha : Pihak ketiga Piutang lain-lain : Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka Jumlah Aset Lancar
Current Asset 4.573.198.650 164.936.568
12.042.911.270 242.494.710
77.690.556.719
80.274.036.363
929.925.768 300.712.969.583 13.903.606.633
820.927.676 309.319.786.058 7.851.875.738
397.975.193.921
410.552.031.815
Aset Tidak Lancar
Cash and cash equivalent Restricted deposit Trade Receivable: Third Parties Other Receivable: Third Parties Inventories Advances payment Total Current Assets Non - Current Assets
Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset pajak tangguhan Investasi Aset tetap - bersih Aset takberwujud Uang jaminan
10.231.485.315 10.231.527.305 27.230.402.047 155.662.338.711 300.519.023 19.327.141.213
10.231.485.315 8.485.230.107 27.230.402.047 72.590.924.881 110.483.380 9.800.254.771
Estimated claim income tax refund Deferred tax assets Invesment Property and equipment - net Intangible assets Security deposits
Jumlah Aset Tidak Lancar
222.983.413.614
128.448.780.501
Total Non - Current Assets
JUMLAH ASET
620.958.607.535
539.000.812.316
TOTAL ASSETS
91
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN - Lanjutan LAPORAN POSISI KEUANGAN
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION - Continued STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 Desember 2016
December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2016
2015
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Utang bank Utang usaha: Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain: Pihak ketiga Uang muka penjualan Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Utang jangka panjang - bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Bank
273.071.174.113
220.471.120.745
102.154.773.339 -
49.539.716.292 19.502.955.217
1.595.336.457 1.053.900.000 7.421.271.305 -
156.676.878 5.742.508.238 744.101.481
Bank loans Trade receivable: Third parties Related parties Other payable : Third parties Sales advance Taxes payable Accrued expense
10.456.428.588
5.456.428.584
Current maturities of long term liabilities : bank
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
395.752.883.802
301.613.507.435
Total Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities
Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Bank Pinjaman jangka panjang Pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja
27.176.666.614
13.466.428.539
15.762.637.288 20.298.673.649
41.210.777.288 17.350.267.593
Long term liabilities net of current maturities : Bank Long term loan Related parties Employee benefit liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
63.237.977.551
72.027.473.420
Total Non-Current Liabilities
Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 3.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 971.190.000 saham Tambahan modal disetor Komponen lainnya dari ekuitas Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
Equity Share capital - par value Rp 100 per share Authorized - 3,200,000,000 share Issued and paid up 971,190,000 shares Additional paid in capital
97.119.000.000 25.988.883.900 (1.675.486.284)
97.119.000.000 25.988.883.900 (2.429.513.206)
62.270.926 40.473.077.640
62.270.926 44.619.189.841
Retained earnings Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas
161.967.746.182
165.359.831.461
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
620.958.607.535
539.000.812.316
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
92
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN - Lanjutan LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION - Continued STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIF INCOME
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2016
2015
Penjualan bersih
312.547.508.818
283.205.794.372
Net sales
Beban pokok penjualan
211.333.060.057
197.125.392.134
Cost of goods sold Gross profit
Laba kotor
101.214.448.761
86.080.402.238
Pendapatan keuangan Laba (rugi) selisih kurs Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan
8.431.245 1.759.120.001 (24.701.602.993) (42.969.588.755) (37.120.275.371)
55.382.523 251.688.631 (27.851.240.412) (40.016.696.415) (28.638.441.163) (1.001.671.963)
Financial income Gain (loss) of foreign exchange Selling expense General and administrative expense Financial expense
(11.120.576.561)
Income (Loss) before income tax
Lain-lain bersih
86.841.906
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
(1.722.625.206)
Manfaat (Beban) pajak penghasilan
(2.423.486.995)
RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN
(4.146.112.201)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja Pajak tangguhan terkait JUMLAH LABA KOMPREHENSIF BERSIH TAHUN BERJALAN
871.349.061 (10.249.227.500)
Others - net
Income Tax benefit (expense) NET LOSS FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME
1.005.369.229 (251.342.307)
1.071.667.918 (267.916.980)
Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss Remeasurement employee benefits liabilities Related deferred tax
(3.392.085.279)
(9.445.476.562)
TOTAL NET COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
93
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF CHANGE IN EQUITY
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo Laba / Retained Earnings Modal Ditempatkan dan Disetor / Isued and fully paid
Penghasilan komprehensif lain / Other comprehensive income
Tambahan Modal Disetor / Additional paid in capital
Telah Ditentukan Penggunaannya / Appropriated
Belum Ditentukan Penggunaannya / Unnapropriated
Jumlah Ekuitas / Total Equity
97.119.000.000
25.988.883.900
(3.233.264.144)
62.270.926
54.868.417.341
174.805.308.023
Balance as of January 1, 2015
Rugi tahun berjalan
-
-
-
-
(10.249.227.500)
(10.249.227.500)
Net loss for the year
Penghasilan komprehensif lain
-
-
803.750.938
-
-
803.750.938
Other comprehensive income
97.119.000.000
25.988.883.900
(2.429.513.206)
62.270.926
44.619.189.841
165.359.831.461
Balance as of December 31, 2015
Rugi tahun berjalan
-
-
-
-
(4.146.112.201)
(4.146.112.201)
Net loss for the year
Penghasilan komprehensif lain
-
-
754.026.922
-
-
754.026.922
Other comprehensive income
Saldo per 31 Desember 2016
97.119.000.000
25.988.883.900
(1.675.486.284)
Saldo per 1 Januari 2015
Saldo per 31 Desember 2015
62.270.926
94
40.473.077.640
161.967.746.182 Balance as of December 31, 2016
PT GRAND KARTECH Tbk (ENTITAS INDUK) INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS
PT GRAND KARTECH Tbk (PARENT ENTITY) SUPPLEMENTARY INFORMATION STATEMENT OF CASH FLOWS
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016
For the Year Ended December 31, 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2016
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan
315.130.988.462 (80.043.576.323) (97.885.102.126)
290.286.257.806 (144.094.522.079) (91.164.592.908)
Cash received from customer Payment to supplier Payment to employee
Kas digunakan untuk operasi Penerimaan bunga Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak Pembayaran lain-lain bersih
137.202.310.013 8.431.245 (37.120.275.371) (8.305.627.685) (49.070.505.887)
55.027.142.819 254.854.861 (28.638.441.163) (15.022.351.395) (32.912.132.969)
Cash used in operating Receipt of interest income Payments of interest expense Payments of taxes Payments others
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Operasi
42.714.332.315
(21.290.927.847)
Net cash used in operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES
Perolehan aset tetap Perolehan aset tak berwujud
(94.610.037.561) (300.000.000)
(7.259.847.088) -
Acquisition of property and equipment Acquisition of intanggible assets
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(94.910.037.561)
(7.259.847.088)
Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Kenaikan deposito yang dibatasi penggunaannya Penurunan deposito yang dibatasi penggunaannya Penerimaan dari pihak berelasi Pembayaran kepada pihak berelasi
CASH FLOWS FROM FINANCE ACTIVITIES 1.893.119.862.607 (1.821.809.571.160)
1.921.117.394.431 (1.926.361.651.469)
Bank loans receivied Bank loans payments
(461.055.000)
(3.172.820.960)
Increase of restricted deposits
538.613.142 4.527.060.000
143.046.150 45.702.657.341
Decrease of restricted deposits Received from related parties
(32.948.036.964)
(7.254.292.413)
Payments for related parties
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
42.966.872.625
30.174.333.080
Net cash provided by financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(9.228.832.621)
1.623.558.145
NET INCREASE (DECREASE) CASH AND CASH EQUIVALENTS
1.759.120.001
251.688.631
Effects of foreign exchange to cash and cash equivalents
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
12.042.911.270
10.167.664.494
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
4.573.198.650
12.042.911.270
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
Dampak perubahan kurs terhadap kas dan setara kas
95