Lampiran 1
Format Pengkajian Pasien Di Rumah Sakit
I.
Biodata Identitas Pasien
II.
Nama
: Tn. J
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 50 tahun
Status Perkawinan
: Menikah
Agama
: Kristen Protestan
Pendidikan
:
Pekerjaan
: Petani
Alamat
: Kutacane, Aceh Tenggara
Tanggal Masuk RS
: 22 Mei 2014
No register
: 00.91.99.46
Ruangan/kamar
: Ruang 7
Golongan Darah
:B
Tanggal Pengkajian
: 03-06-2014
Tanggal Operasi
: 28-06-2014
Diagnosa Medis
: Post drainase a/i Abses Perirenal
Keluhan Utama Tidak nasfu makan, nyeri pada daerah bekas bedah saat disentuh, lemah, tampak lemas.
III.
Riwayat Kesehatan Sekarang A. Provocative/ Palliative 1. Apa Penyebabnya
:
Universitas Sumatera Utara
Isteri klien mengatakan bahwa klien sangat jarang minum air putih, lebih sering minum seperti minuman berwarna. 2. Hal-hal yang mem perbaiki keadaan
:
Isteri klien mengatakan bahwa klien pertama kali mengidap penyakit dengan diagnosa Batu Ginjal dan dilakukan operasi di RS. Bina Kasih, Medan Sunggal, kemudian operasi kedua yaitu pemasangan DJ Stent di RS. Murni Teguh, operasi ketiga pengambilan kembali alat DJ Stent dan terakhir operasi akibat terjadinya abses perirenal yang dioperasi di RS. Pirngadi Medan. B. Quantity/quality 1. Bagaimana dirasakan Klien tidak banyak bicara saat ditanya 2. Bagaimana dilihat Klien tampak sangat lemah, kehangatan tubuh kurang dan tubuh klien sudah jauh lebih kurus dari sebelumnya. C. Region 1. Dimana lokasinya Daerah perut sebelah kanan (perirenal), dekat posisi ginjal sebelah kanan 2. Apakah menyebar Saat diamati tidak menyebar D. Severity Hal ini mengganggu aktivitas klien, karena klien jadi mengalami gerak yang terbatas sehubungan dengan proses pasca bedah tersebut, klien kehilangan tenaga untuk bergerak seperti berjalan akibat kondisi klien yang sangat lemah, klien terpasang kateter urin. E. Time Isteri klien mengatakan bahwa dari sebelum klien sakit, jumlah makannya memang tidak banyak namun setelah mengikuti 4 kali operasi dalam waktu 3 bulan ini klien mengalami penurunan BB
Universitas Sumatera Utara
drastis, dimana setelah selesai operasi ke 4 ini klien sangat sedikit makan dan begitupun dengan minum. Sehingga kondisi fisik klien tampak sangat lemah. IV.
Riwayat Kesehatan Masa Lalu A. Penyakit yang pernah dialami
Saat ditanya isteri klien mengatakan bahwa klien memiliki penyakit maag saja. B. Pengobatan / tindakan yang dilakukan Beli obat di warung. Cth : Promag C. Pernah dirawat/dioperasi Operasi pertama di RS. Bina Kasih, Medan Sunggal yaitu operasi Batu Ginjal, operasi kedua di RS. Murni Teguh yaitu operasi pemasangan DJ Stent, dan operasi terakhir di RS. Pirngadi Medan yaitu pengambilan DJ stent dan operasi terjadinya abses perirenal. D. Lama dirawat Di RS. Pirngadi Medan sejak tanggal 22 Mei 2014 sampai sekarang. E. Alergi Isteri klien mengatakan bahwa klien tidak ada riwayat alergi. F. Imunisasi Tidak lengkap.
V.
Riwayat kesehatan keluarga A. Orangtua Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya B. Saudara kandung Isteri klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit sebelumnya. C. Penyakit keturunan yang ada Tidak ada D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
E. Anggota Keluarga yang meninggal Anak klien yang pertama meninggal saat masih duduk di bangku SMA karena demam tinggi. F. Penyebab meninggal Demam tinggi dan kurang mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. VI.
Riwayat/keadaan psikososial A. Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia B. Persepsi pasien tentang penyakitnya Klien kelihatan apatis dan tidak semangat untuk sembuh C. Konsep Diri 1. Body image
:
2. Ideal diri
:
3. Harga diri
:
4. Peran diri
:
5. Personal Identify : (Sulit dikaji karena klien susah diajak bercakap-cakap, hanya mengangguk seadanya) D. Keadaan emosi Klien tampak sangat bergantung pada pertolongan keluarga dan tim media E. Hubungan Sosial: -
Orang yang berarti
:
Isteri klien mengatakan bahwa klien menyayangi anak-anak mereka -
Hubungan dengan keluarga: Baik
-
Hubungan dengan orang lain: Baik
-
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Universitas Sumatera Utara
Selama sehat tidak ada, namun sejak sakit klien sangat jarang berinteraksi dengan sesama pasien yang ada di ruangan tersebut. F. Spriritual -
Nilai dan keyakinan
: klien mengaku yakin akan Tuhan
-
Kegiatan Ibadah
: isteri klien mengatakan bahwa klien
jarang mengikuti setiap kegiatan ibadah VII.
Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum Klien tampak lemas, tidak semangat, apatis. B. Tanda-tanda vital -
Suhu tubuh
: 36,8 0C
-
Tekanan Darah
: 110/70 mmhg
-
Nadi
: 75 x/i
-
Pernafasan
: 18 x/i
-
Skala nyeri
: diperkirakan 3 karena klien tidak ada
memegang daerah penyakitnya, dan tidak ada mengeluh, hanya pada saat diganti perban klien sedikit merintih sakit. -
TB
: ± 160 cm
-
BB
: ± 50 kg
C. Pemeriksaan head to toe Kepala dan rambut -
Bentuk
: bulat
-
Ubun-ubun
: tampak simetris
-
Kulit kepala
: kurang bersih
Rambut -
Penyebaran dan keadaan rambut : tersebar merata
-
Bau
-
Warna kulit
: tidak ada bau : merah muda terang
Universitas Sumatera Utara
Wajah -
Warna kulit
: tampak agak pucat
-
Struktur wajah
: oval
-
Kelengkapan dan kesimetrisan : bola mata lengkap dan simetris
-
Palpebra
: tidak ada edema
-
Pupil
: isokor
-
Cornea dan iris
: baik
-
Visus
: tidak ada kelainan, hanya saja dalam jarak
Mata
jauh sudah tidak terlalu jelas melihat tulisan -
Tekanan bola mata: baik
Hiduang -
Tulang hidung dan posisi septum nasi
: normal
-
Lubang hidung
: normal
-
Cuping hidung
: tidak ada terdapat napas cuping hidung
-
Bentuk telinga
: simetris, tidak ada kelainan
-
Ukuran telinga
: normal, tidak ada kelaianan
-
Lubang telinga
: normal, tidak ada kelainan
-
Ketajaman pendengaran : kurang baik
Telinga
Mulut dan faring -
Keadaan bibir
: kering dan agak pucat
-
Keadaan gusi dan gigi
: kurang bersih
-
Keadaan lidah
: kurang bersih, dan tampak putih
-
Orofaring
:
Leher
Universitas Sumatera Utara
-
Posisi trachea
: normal
-
Thyroid
: normal, tidak ada pembengkakan
-
Suara
: kurang jelas
-
Kelenjar limfe
: tidak teraba
-
Vena jugularis
: teraba, lemah
-
Denyut nadi karotis: teraba, lemah
Pemeriksaan Integumen -
Kebersihan
: kurang bersih
-
Kehangatan
: kurang
-
Warna
: agak pucat
-
Turgor
: 3 dtk
-
Kelembaban
: kurang baik
-
Kelainan pada kulit: tidak ada kelaianan, hanya tampak kurang nutrisi, kurang cairan dan kelihatan agak pucat
Pemeriksaan thoraks/dada -
Palpasi getaran suara: tidak ada tanda nyeri tekan, tidak ada tanda-tanda cairan menumpuk di dada
-
Perkusi
: suara normal, resonan
-
Auskultasi : suara napas normal
Pemeriksaan Jantung -
Inspeksi
: tampak normal
-
Palpasi
: tidak ada tanda-tanda kardiomegali
-
Perkusi
: tidak ada keluhan nyeri
-
Auskultasi : bunyi jantung vesikuler, dan tidak ada bunyi tambahan
Pemeriksaan abdomen -
Inspeksi (bentuk, benjolan)
: bentuk simetris, ada bekas
bedah di daerah perut sebelah kanan
Universitas Sumatera Utara
-
Auskultasi : peristaltik usus dalam batas yang normal 18 x/i
-
Palpasi
: terdapat nyeri tekan pada area perut bekas bedah
(sebelah kanan) -
Perkusi
:
Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya -
Genitalia : terpasang keteter urin
-
Anus dan perineum: tidak ada kelainan
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas : ekstremitas simetris, kekuatan otot lemah, dan tidak ada tanda-tanda edema
Pemeriksaan neurologi ( Nervus cranialis ): -
Tingkat keasadaran
: GCS = 15 dengan E: 4, V: 5, :M:6
-
Meningeal sign
:-
-
Nervus Olfaktorius
: cukup baik
-
Nervus Optikus
: cukup baik, tidak ada tanda-tanda
katarak mata -
Nervus Okulomotorius
: cukup baik
-
Nervus trigeminus
: sensori rasa nyeri ada
-
Nervus Fasialis
: cukup baik, dilihat saat klien diberi minum
melalui gelas -
Nervus Vestibulococlearis : tidak dilakukan karena klien enggan untuk bergerak
-
Nervus Glossopharingeus : suara klien kurang jelas, kerna kondisi lemah
-
Nervus Asesorius
: tidak dilakukan
-
Nervus Hipoglosus
: tidak dilakukan
Fungsi motorik: baik, hanya saja terbatas akibat post operasi dan kondisi tubuh yang masih lemah
Universitas Sumatera Utara
Fungsi sensorik : ada respon dengan sentuhan, klien dapat merasakan teh yang panas dengan dingin
Refleks : saat dilatih reflek bisep dan trisep tampak kekuatan otot sangat lemah(kondisi klien lemah dan kurus) VIII.
Pola Kebiasaan sehari-hari
I. Pola makan dan minum -
Frekuensi makan/hari
: 3 kali dalam porsi sedikit
-
Nafsu/selera makan
: kurang
-
Nyeri ulu hati
: tidak ada
-
Alergi
: tidak ada
-
Mual dan muntah
: tidak ada
-
Waktu pemberian makan : pagi (sarapan), siang, malam
-
Jumlah makan
-
Waktu pemberian cairan/minum: jarang minum, sedikit
-
Masalah makan dan minum: tidak ada kesulitan menelan dan
: sekitar 5 suap sendok makan
mengunyah, masalahnya adalah klien tidak nafsu makan dan sangat susah minum
II. Perawatan diri/personal hygiene
III.
-
Kebersihan tubuh : kurang bersih
-
Kebersihan gigi dan mulut: kurang bersih,
-
Kebersihan kuku, kaki dan tangan : kurang bersih
Pola kegiatan/aktivitas -
Klien dibantu oleh keluarga untuk makan, minum, ganti pakaian
-
Klien dapat BAB ke kamar mandi tetapi dibantu oleh keluarga
-
Aktivitas ibadah klien selama dirawat dirumah sakit berkurang, klien seorang nasrani dan tidak dapat melakukan ibadah ke gereja selama dirawat di RS. Pirngadi Medan
IV.
Pola Eliminasi
Universitas Sumatera Utara
1. BAB -
Pola BAB : tidak teratur
-
Karakter feses
: tidak encer dan tidak terlalu padat
-
Diare
: tidak ada
2. BAK -
Pola BAK
: kurang, 500 cc/hari
-
Karakter urin
: kuning
-
Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK: tidak ada keluhan
-
Riwayat penyakt ginjal/kandung kemih : ada
-
Upaya mengatasi masalah : dengan operasi dan pemasangan DJ Stent
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 Analisa Data
NO. 1.
Data
Penyebab
Masalah keperawatan
DS: klien
Proses penyakit (adanya
Ketidakseimbangan
mengatakan tidak
abses perirenal)
nutrisi kurang dari
selera makan
menyebabkan klien
kebutuhan tubuh
dilakukan pembedahan, DO: klien tampak
proses pemulihan pasca
lemah, bibir kering,
operasi menyebabkan
membran mukosa
penurunan tingkat selera
pucat, bising usus
makan pada klien yang
hiperaktif, kulit
ditandai, klien
pucat, BB menurun
mengatakan tidak selera
drastis (BB 20 %
makan,tampak lemah,
atau lebih dibawah
bibir kering, kulit pucat,
BB ideal), kurang
BB turun, sehingga
makan,
menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2.
Intoleransi Aktivitas
DS: klien meringis bila bergerak
Proses
pasca
sendiri (tanpa
(adanya abses perirenal)
bantuan)
maka akan menyebabkan terpasang
bedah
kantong
DO: klien harus
drainase
pada
dibantu untuk
tubuh bekas bedah yaitu
duduk, ke kamar
bagian
mandi, klien
kanan (dekstra), hal ini
perut
bagian
sebelah
Universitas Sumatera Utara
terpasang kateter
menyebabkan
klien
urin, kondisi tubuh
mengalami gerak
yang
klien lemah
terbatas dimana kondisi fisik
klien
tampak
lemah(tidak dapat BAB ke kamar mandi secara mandiri, terpasang kateter urin, klien lebih banyak istirahat di tempat tidur sehingga klien
menyebabkan mengalami
intoleransi
3.
DS: -
Defisit perawatan diri
Nyeri post operasi yang dialami klien dan kelemahan fisik yang
DO: klien tampak
dialami menyebabkan
gigi kurang bersih
klien sulit untuk
dan bau , kulit dan
malakukan perawatan diri
rambut kurang
secara mandiri, tampak
bersih, klien harus
gigi klien kurang bersih,
dibantu untuk ke
kulit dan rambut klien
kamar mandi, klien
kurang bersih dan baud an
tidak mampu makan
klien harus dibantu untuk
secara mandiri,
berpakaian sehingga klien
klien harus dibantu
mengalami masalah
untuk berpakaian.
kurang perawatan diri
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 Catatan Perkembangan
Hari /
Diagnosa
Pukul
Implementasi Keperawatan
Evaluasi
tangg al Rabu 4
Ketidakseimbangan 15.00-
Memonitor
S: Isteri
Juni
nutrisi kurang dari
20.00
masukan
klien
2014
kebutuhan tubuh
WIB
makanan/minuman
mengataka
Memberikan
n klien
perawatan mulut Menyajikan makanan hangat variasi menarik
sulit untuk makan
yang O: klien dengan tampak yang lemah dan apatis A: masalah belum teratasi
P: intervensi lanjut
Universitas Sumatera Utara
Intoleransi
Menentukan
S : klien
Aktivitas
penyebab
meringis
intoleransi
saat
aktivitas&menentuk
badannya
an apakah penyebab digerakkan fisik, O : klien
dari
kelihatan
psikis/motivasi Mengkaji
lemas,
kesesuaian
lebih diam
aktivitas&istirahat
dan
klien sehari-hari
istirahat di
Meningkatkan
tempat
secara tidur
aktivitas
biarkan A :
bertahap,
klien berpartisipasi masalah perubahan belum
dapat posisi,
teratasi
berpindah&perawat
P:
an diri
intervensi dilanjutkan
Menempatkan alatDefisit perawatan
alat
mandi
diri
samping
di S: -
tempat O : klien masih
tidur klien Melibatkan keluarga
bergantung dalam kepada
melakukan
keluarga/
perawatan diri klien
perawat dalam melakukan perawatan
Universitas Sumatera Utara
diri A: masalah belum teratas P: intervensi dilanjutkan Jumat
Ketidakseimbangan 16.00- Menjauhkan
benda- S :
6 Juni nutrisi kurang dari
20.00
benda yang tidak enak
2014
WIB
dipandang seperti urinal, O : klien
kebutuhan tubuh
kotak drainase, bebat dan tampak pispot.
mulai
Menyajikan
yang
makanan mampu
hangat
dengan menghabis
variasi yang menarik Mengatur
posisi
fowler selama makan
kan diet semi yang dihidangka n dan mulai ingat untuk meminta minum, Membrane mukosa tampak tidak terlalu pucat lagi
A: masalah
Universitas Sumatera Utara
teratasi sebagian P: intervensi lanjut Intoleransi aktivitas
Memastikan
klien S :
mengubah posisi secara O: klien bertahap. Monitor gejala dapat intoleransi aktivitas
istirahat
Membantu klien berdiri, dengan
mengobservasi
gejala cukup dan
intoleransi
mual, tenang,
spt
pucat, pusing, gangguan warna kulit kesadaran&tanda vital Melatih ROM jika klien
mulai normal,
tidak dapat menoleransi
hangat,
aktivitas
dapat memverbal isasikan pentingnya aktivitas secara bertahap A: masalah teratasi sebagian P: intervensi lanjut.
Universitas Sumatera Utara
Defisit perawatan diri
Menempatkan alat- S: alat
mandi
samping
di O:
klien
tempat mulai
tidur klien
tampak
Melibatkan keluarga
lebih dalam bersih,
melakukan
mau diajari
perawatan diri klien
untuk
Mengajarkan
melakukan
klien/keluarga
perawatan
memberikan
diri
bantuan hanya jika
A: masalah
klien tidak mampu
teratasi
untuk
sebagian
melakukannya
P: intervensi lanjut
Universitas Sumatera Utara