perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
STATUS KESEGARAN JASMANI SISWA SMP DI PONDOK PESANTREN SE-KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010
Oleh : SRI REJEKI K5606053
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
i
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
STATUS KESEGARAN JASMANI SISWA SMP DI PONDOK PESANTREN SE-KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010
Oleh : SRI REJEKI K5606053
SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidiakan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
ii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAC Sri Rejeki. The Health condition of Students in boarding school junior Sub Distric of Nogosari Boyolali Regency academic year 2010. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University of Surakarta, November 2010. The purpose of this study was to find out: The freshness physical in junior high school students at Boarding School Sub district Nogosari academic year 2010. This research uses descriptive method with survey techniques normative. The population of this study are all junior high students at boarding school at district Nogosari in 2010. as many as 110 students. Data collection techniques used in this study is to test and measurement. To know the freshness physical in junior high school students at Boarding School Sub district Nogosari academic year 2010. To find out the status of junior high school students in the. it used Freshness Test Physical Indonesia (TKJI) consisting of test items: running 50 meter,pull ups for 60 seconds, sit up for 60 seconds, vertical jump, running 1000 meters (for man) and ran 800 meters (for girls). Based on the results of this study concluded that physical fitness status of junior high school students in a Boarding School District Nogosari Boyolali Overall academic year 2010 at level of physical fitness in junior high school in the boarding School District Nogosari in 2010 school year is in the category less.
v
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Sri Rejeki. STATUS KESEGARAN JASMANI SISWA SMP DI PONDOK PESANTREN SE-KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. November 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : Status kesegaran jasamani siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari tahun ajaran 2010. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey normatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari tahun ajaran 2010 sebanyak 110 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tes dan pengukuran. Untuk mengetahui status kesegaran jasamani siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari tahun ajaran 2010 digunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) yang terdiri dari item tes : lari 50 meter, gantung angkat tubuh (pull up) selama 60 detik, baring duduk (sit up) selama 60 detik, loncat tegak (vertical jump), lari 1000 meter (putra) dan lari 800 meter (putri). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa status kesegaran kesegaran jasmani pada siswa SMP di pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari tahun ajaran 2010 dalam kategori kurang. Ternyata tingkat kesegaran jasmani yang dimiliki oleh masing-masing siswa berbeda-beda dan bervariasi. Hal ini menunjukan bahwa kondisi fisik dan aktivitas fisik yang dilakukan oleh masingmasing siswa bervariasi. Tingkat kesegaran jasmani yang dimiliki siswa tersebut sangat bergantung dari aktivitas fisik yang dilakukan oleh siswa sehari-hari. Hal ini berarti status kesegaran jasmani siswa SMP di Pondok Pesantren seKecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2010 dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1. Kurangnya aktivitas gerak atau kegiatan olahraga di Pondok Pesantren, 2. Pendidikan Jasmani kurang begitu diperhatikan, 3. Sarana prasarana Olahraga yang dimilki.
vi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran (penulis) Jika kebaikan adalah yang kita tuju, maka kebaikan lah yang harus menjadi jalan kita. ( Mario Teguh ) Lakukan apa yang kamu bisa, dengan apa yang kamu punya, dan dimana kamu berada. ( Theodore – Rooselvelt)
vii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
-
Kusuntingkan Skripsi ini untuk: Bapak Husno, almarhum ayah tercinta too sweet to forget” -
-
Ibunda tercinta do amu selalu menyertai langkahku
Mas Agus & Mbak Gati, Mas Yudi & Mbak Ria, Mas Hadi & Mbak Ifah, Mas Muchsin & Mbak Nani, Mas Udin, kakak-kakak terkasih support kalian selalu kunantikan -
-
Abi Ilham Yuwono & Umi Siska Damayanti kalian selalu ada untukku M. Agus Muzamil yang selalu sabar mendampingi perjuanganku selama ini With You, life Becomes Meaningfull
-
Teman-teman, kakak-kakak dan adik tingkatku di JPOK FKIP UNS mari kita junjung sportifitas
-
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta kampus suka duka dalam menimba ilmu olahraga khususnya.
viii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Berkat bantuan dari berbagai pihak, kesulitan dalam penyusunan skripsi ini dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terimakasih dan penghargaan yang teramat tulus kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS, yang telah memberikan izin Penelitian. 2. Bapak Drs. H. Agus Margono M. Kes. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UNS. 3. Bapak Drs. Bambang Wijanarko M.Kes. Ketua Program Kepelatihan Olahraga, Jurusan POK Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS, yang telah memberikan izin penelitian. 4. Bapak Drs.Tri Aprilijanto. M.Kes. Selaku Dosen Pembimbing I atas bimbingan dan dorongan bagi penulis untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini. 5. Bapak
Drs. H. Agustiyanto. M.Pd. selaku
Dosen Pembimbing II atas
bimbingan dan pengarahan bagi penulis. 6. Bapak Islahuzzaman N. S.Pd.M.Or, selaku Dosen Pembimbing Akademik atas perhatian dan motifasi yang diberikan pada penulis. 7. Kepada pihak Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari yang tidak dapat disebutkan satu per satu beserta pengurusnya yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini. 8. Bapak, ibu dan kakak-kakakku tercinta terimakasih banyak atas kasih sayang, kepercayaan, nasihat dan doanya. 9. Abi Ilham Yuwono dan Umi Siska Damayanti terimakasih banyak atas semuanya. 10. My Zam
terimakasih sudah mendampingi perjuanganku selama ini.”
There’s No Meaning Without you” 11. Teman teman mahasiswa JPOK FKIP UNS 2006, Junjung tinggi sportifitas dan kekompakan. ix
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12. Keluarga Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia Cabang Surakarta yang telah memberikan dukungan kepada penulis. 13. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Sejalan dengan harapan ini, penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan dan kekeliruan, oleh karena itu segala kritik dan saran penulis nantikan dengan hormat.
Surakarta, November 2010
Penulis
x
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................................ PENGAJUAN ................................................................................................. PERSETUJUAN ............................................................................................. PENGESAHAN .............................................................................................. ABSTRAK ...................................................................................................... MOTTO .......................................................................................................... PERSEMBAHAN........................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
i ii iii iv v vi vii viii x xiii xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................
3
C. Pembatasan Masalah........................................................................
4
D. Perumusan Masalah ........................................................................
4
E. Tujuan Penelitian .............................................................................
4
F. Manfaat Penelitian .........................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ A. Tinjauan Pustaka ............................................................................
5 5
1. Kesegaran Jasmani ..................................................................
5
a. Definisi Kesegaran Jasmani
5
b. Peranan Kesegaran Jasmani Bagi Siswa ............................
6
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani ...
6
d. Tujuan Kesegaran Jasmani.................................................
9
e. Komponen Kesegaran Jasmani ..........................................
9
2. Cara Membina dan Meningkatkan Kesegaran Jasmani ........... a. Manfaat Olahraga b. Akibat Kurang gerak c. Meningkatkan Kesegaran Jasmani xi
commit to user
13
..............
13
.........
14 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Pondok Pesantren .....................................................................
15
Kerangka Berfikir ..........................................................................
18
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... A. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................
19 19
B. Rancangan penelitian .......................................................................
19
C. Populasi dan Sampel ........................................................................
19
D. Teknik pengumpulan Data...............................................................
20
E. Teknik Analisis Data .......................................................................
21
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... A. Deskripsi Data ..................................................................................
24 24
B. Hasil Analisis Data ...........................................................................
26
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................
29
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... A. Simpulan .
30 30
B.
B.
Implikasi.........................................................................................
30
C.
Saran...............................................................................................
31
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
32 33
xii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5.
Tes Lari 50 meter .......................................................................... Tes Pull Up .................................................................................... Tes Sit Up ...................................................................................... Tes Loncat Tegak .......................................................................... Tes Lari 800/1000 meter ...............................................................
xiii
commit to user
35 37 39 41 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Petunjuk Pelaksanaan Tes........................................................... ... Lampiran 2. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Pada Siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010 ........................................................................ Lampiran 4. Rekapitulasi Hasil Tes Kesegaran Jasmani Pada Siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010 ........................................................................ Lampiran 7. Uji Reliabilitas dengan Anava Satu Jalan Pada Siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010 ........................................................................ Lampiran 8. Dokumentasi Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani..................... .. Lampiran 9. Surat Perijinan ................................................................................
xiv
commit to user
34
45 49
73 93 95
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Kesegaran jasmani diberi arti sebagai berbagai aspek kualitas hidup yang sangat berhubungan dengan keadaan status kesehatan jasmani yang positif. Kesegaran jasmani ini merupakan sari utama atau cikal bakal dari kesegaran secara umum, jadi apabila seseorang dalam keadaan segar, salah satu aspek pokok yang nampak adalah keadaan penampilan jasmaninya. Dengan demikian seseorang tidak dapat mencapai kesegaran secara menyeluruh atau umum tanpa didasari oleh keadaan kesegaran jasmani yang baik. Akan tetapi sebaliknya, seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang tinggi juga akan nampak tidak berdaya apabila tidak memiliki kesegaran aspek hidup lain terutama kelanjutan kesegaran rohani dan sosial. Jadi, kesegaran jasmani sebagai ciri awal, pendorong dan sumber kekuatan untuk menggerakkan perkembangan dan pertumbuhan jasmani ke arah yang lebih baik, sehingga aspek lain dapat tercapai dengan penuh harapan. Contoh, seseorang akan dapat bekerja lebih lama karena Ia memiliki daya tahan tubuh yang baik, tidak mudah letih, tenang dan sabar sehingga memperoleh hasil yang lebih baik pula. Pelaksanaan pendidikan jasmani
di sekolah merupakan satu bentuk
pembinaan kesegaran jasmani yang baik bagi anak dan remaja. Anak yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan membantu penampilan fisik, meningkatkan produktivitas, maupun prestasi belajar. Pendidikan jasmani merupakan salah satu sarana untuk menjaga dan memelihara kesegaran jasmani terutama pada anak. Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 151) Sumbangan penting dari aktivitas jasmani dalam pendidikan jasmani adalah tercapainya derajat kebugaran jasmani . Pendapat lain dikemukakan Sugiyanto dan Agus Kristyanto (2000: 60) Pendidikan jasmani memberikan kontribusi yang besar bagi pencapaian tujuan-tujuan pendidikan pada umumnya . Dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa kesegaran jasmani merupakan salah satu bagian
1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
yang mempunyai peranan penting untuk menunjang proses belajar mengajar secara keseluruhan. Pengembangan kesegaran jasmani siswa melalui pembelajaran Penjas, bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik para siswa agar mampu mengikuti aktivitas pembelajaran dengan baik yang diberikan di sekolah sesuai dengan kurikulum yang diterapkan. Siswa yang memiliki derajat kesegaran jasmani yang tinggi akan menopang terhadap aktivitas kegiatan belajarnya dan meningkatkan kinerja serta mampu untuk melakukan aktivitas fisik lainnya, seperti jalan-jalan, olahraga dan kegiatan pengisian waktu luang lainnya. Kesegaran jasmani selanjutnya merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas seharihari dengan penuh kesungguhan dan tanggungjawab, tanpa memiliki rasa lelah dan penuh semangat untuk menikmati penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan berbagai bahaya di masa yang akan datang. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang diperkenalkan di Jawa sekitar 500 tahun yang lalu. Sejak saat itu, lembaga pesantren tersebut telah mengalami banyak perubahan dan memainkan berbagai macam peran dalam masyarakat Indonesia. Di daerah Nogosari sendiri terdapat 3 pondok pesantren, yaitu YASPONPES Abdurrakhman bin Auf Nogosari, Pondok Pesantren Qulyubi, dan Pondok Pesantren Zumrotuttolibin. Di Pondok Pesantren tersebut sangat minim sekali perhatian terhadap pendidikan jasmani. Dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani sendiri yang mengajar adalah guru kelas yang merangkap menjadi guru pendidikan jasmani. Dengan keterbatasan keterampilan, kemampuan, dan pengalaman yang dimiliki
guru kelas mengajar pendidikan
jasmani di lapangan sesuai dengan materi yang ada di kurikulum. Meskipun bukan guru pendidikan jasmani, guru kelas dapat melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah sesuai
dengan materi yang ada di kurikulum. Tetapi
pelaksanaannya murid hanya di beri intruksi pemanasan dan di beri penjelasan atau pengenalan materi yang akan diajarkan. Kurangnya perhatian guru kelas kepada siswa pada saat pendidikan jasmani memberikan pengaruh yang besar pada siswa, sehingga siswa merasa tidak diperhatikan oleh guru kelas yang mengakibatkan siswa hanya bermain yang tidak beraturan. Sering kali murid
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
hanya diberi materi pelajaran yang monoton pada saat jam pelajaran pendidikan jasmani seperti sepak bola untuk siswa laki-laki dan kasti untuk siswa perempuan, mengakibatkan siswa merasa bosan, tidak ada perkembangan dalam pendidikan jasmani, sehingga berpengaruh terhadap tujuan pendidikan jasmani. Dengan melihat latar belakang diatas mengenai keadaan pondok pesantren yang sangat minim sekali perhatian terhadap pendidikan jasmani dan bahkan ada beberapa pondok pesantren yang tidak memasukkan pendidikan jasmani ke dalam kurikulum penulis tertarik untuk mengetahui status kesegaran jasmani siswa pondok pesantren yang ada di Nogosari ini dan penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “STATUS KESEGARAN JASMANI SISWA SMP DI PONDOK
PESANTREN
SE-KECAMATAN
NOGOSARI
TAHUN
AJARAN 2010” B. Identifikasi Masalah 1. Olah raga sangat penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari. 2. Kurangnya perhatian guru kelas kepada murid pada saat pelaksanaan pendidikan jasmani. 3. Kurangnya perhatian sekolah atau pondok pesantren terhadap mata pelajaran pendidikan jasmani. 4. Terbatasnya kemampuan dan ketrampilan guru kelas dalam mengajar pendidikan jasmani. 5. Pendidikan jasmani perlu ditingkatkan di lingkungan pondok pesantren. 6. Belum
diketahui
Status
Kesegaran
Jasmani
Siswa
SMP
Pondok
Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010. C. Pembatasan Masalah. Melihat dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dibatasi pada status kesegaran jasmani yang dimiliki oleh siswa SMP Pondok Pesantren Se- Kecamatan Nogosari Tahun 2010 .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
D. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah,
identifikasi
masalah
dan
pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah yaitu : Bagaimanakah status kesegaran jasmani siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010 . E. Tujuan Penelitian. Adapun tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui status kesegaran jasmani siswa SMP di Pondok Pesantren Se- Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Mengetahui status kesegaran jasmani siswa di SMP Pondok Pesantren SeKecamatan Nogosari Tahun Pembelajaran 2010. 2. Bagi para siswa dapat menjadi sebuah motivasi setelah mendapat informasi dan data status kesegaran jasmani mereka agar terus berusaha mengadakan pembinaan dan peningkatan kondisi kesegaran jasmani mereka sendiri. 3. Bagi para guru dan masyarakat luas yang gemar olahraga agar lebih memahami betapa pentingnya kesegaran jasmani dalam mencapai prestasi dan aktifitas kerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Tinjauan Pustaka 1. Kesegaran Jasmani. a. Definisi Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukan sesuatu kerja tertentu dengan hasil baik atau memuaskan dan tanpa kelelahan yang berarti. Kesegaran jasmani bercirikan semua bagian tubuh dapat berfungsi secara efisien saat tubuh menyesuaikan diri dengan tuntunan sekitar. Untuk memberikan batasan kesegaran jasmani secara tepat tidaklah mudah. Hal ini pada hekekatnya para ahli mengemukakan pendapatnya sesuai dengan sudut pandang tujuan masing-masing. Untuk memahami pengertian kesegaran jasmani berikut ini ada beberapa pendapat para ahli: Menurut Dangsina Moeloek dan Arjatmo Tjokronegoro (1984: 2) kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Menurut Sadoso Sumasardjono (1986: 19) kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugas sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa kelelahan yang berlebihan dan masih banyak sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan yang mendadak. Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 153) kebugaran jasmani adalah sebagai derajat kemampuan seseorang untuk menjalankan tugas dengan derajat intensitas moderat tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan hingga kemudian ia masih mampu menjalankan tugas berikutnya. Menurut Toho Cholik Muthohir (1999: 66) kesegaran jasmani pada hakekatnya merupakan kondisi yang mencerminkan seseorang untuk melakukan tugas dengan produktif tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Menurut pusat kesegaran jasmani dan rekreasi (1991: 1) kesegaran jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupanya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Berdasarkan batasan-batasan diatas, pada prinsipnya kesegaran jasmani mempunyai pengertian yang hampir sama. Kesegaran jasmani merupakan 5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
kemampuan tubuh untuk melakukan tugas atau kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dalam arti masih mempunyai cadangan energi yang cukup untuk aktivitas selanjutnya. Tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat dilihat dari kemampuannya melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mampu melakukan aktivitas selanjutnya b. Peranan Kesagaran Jasmani Bagi Siswa Kesegaran jasmani adalah bagian yang penting bagi siswa sekolah. Dengan kesegaran jasmani yang baik berarti akan mendukung proses belajar sehingga akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajarnya. Menurut Mulyono B (1994: 72) Fungsi physical fitness bagi pelajar adalah untuk mencapai prestasi yang baik dalam semua mata pelajaran sehingga akan mewujudkan suatu hasil akhir yang memuaskan. Pendapat itu menunjukkan keberadaan kesegaran jasmani mempunyai paranan penting bagi siswa yaitu untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi dengan baik dan mendukung pencapaian prestasi belajar. Dengan jasmani yang sehat dan bugar memungkinkan anak akan mampu berfikir secara jernih, penuh kreativitas dan memiliki semangat yang tinggi untuk menyelesaikan segala studinya sehingga dapat berhasil memuaskan, agar prestasi anak meningkat dan tujuan pendidikan secara menyeluruh dapat tercapai maka kesegaran jasmani anak perlu dibina dan dipelihara dengan baik. c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani yang diartikan sebagai aspek kualitas hidup yang sangat berhubungan dengan keadaan status kesegaran jasmani yang positif, sehingga kesegaran jasmani merupakan sari utama kesegaran secara umum. Agar tubuh tetap sehat dan bugar perlu dijaga dengan olahraga secara baik dan teratur. Olahraga secara teratur merupakan salah satu bagian untuk menjaga dan memelihara kesegaran jasmani. Namun demikian berolahraga secara teratur, bukan merupakan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kualitas kesegaran jasmani seseorang. Kesegaran jasmani seseorang ditentukan oleh fungsi kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
komponen-komponen kesegaran jasmani, tetapi dari komponen tersebut terdapat faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani seseorang. Menurut Dangsina Moelok dan Arjatmo Tjokronegoro (1984: 3
11)
mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani antara lain : (1) Keturunan, (2) Usia, (3) Jenis Kelamin, (4) Aktivitas fisik, (5) Tipe tubuh, (6) Berat badan, (7) Diet, (8) Kelelahan, (9) Kesiapan. Dari kesembilan faktor diatas ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dan dipahami dalam upaya menjaga kesegaran jasmani. Faktor-faktor tersebut yang perlu dipahami terutama adalah keturunan, usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan berat badan. Adapun untuk lebih jelasnya sebagai berikut : 1) Keturunan Faktor keturunan atau genetik merupakan sifat bawaan sejak lahir yang diperoleh dari orang tuanya. Faktor keturunan sangat berpengaruh terhadap sifat dan pertumbuhan fisik seseorang. Menurut Sugiyanto (1998: 37) Pengaruh nyata faktor keturunan adalah terhadap ukuran, bentuk, dan kecepatan irama pertumbuhan . Hal ini menunjukkan bahwa, faktor keturunan sangat menentukan potensi dan penampilan fisik seseorang yang dibawa sejak lahir akan mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani. Namun demikian kesegaran jasmani seseorang dapat ditingkatkan secara intensif. 2) Usia Perbedaan usia seseorang mempengaruhi kesegaran jasmani yang dimiliki. Seiring dengan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan manusia dari anak hingga dewasa kesegaran jasmani seseorang akan meningkat. Bertambahnya masaa dan bertambahnya ukuran organ jantung dan paru-paru pada masa pertumbuhan, akan meningkatkan kapasitas seseorang dalam melakukan kerja. Secara anatomis dan fisiologis dari anak hingga dewasa seseorang akan mengalami pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya massa otot dan fungsi kardiorespirasi (jantung paru). Setiap manusia dalam pertumbuhan akan mencapai titik akumulatif dan selanjutnya akan menurun. Pada usia lanjut (usia tua) semua orang pasti akan mengalami penurunan kemampuan fisik, khususnya mengenai kesegaran jasmani yang dimilki. Dangsina
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
Moeloek & Arjatmo Tjokonegoro (1984: 4) menyatakan bahwa
Mulai anak-
anak sampai sekitar usia 20 tahun, daya tahan kardiovaskuler meningkat, mencapai maksimal pada usia 20-30 tahun dan klemudian berbanding terbalik dengan usia, sehingga pada orang yang berusia 70 tahun diperoleh daya tahan 50% yang dimilkinya pada usia 17 tahun . Pada usia tua fungsi jantung dan paru juga kan menurun. Kesegaran jasmani pada usia lanjut juga akan menurun secara drastic. Untuk menanggulangi hal tersebut dapat dicapai dengan cara tetap melekukan aktivitas fisik, seperti olahraga aerobik. Dengan demikian untuk mempertahankan kesegaran jasmani, seseorang harus selalu melakukan kativitas fisik seperti misalnya olahraga secara teratur. 3) Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan suatu ciri yang menandakan seseorang sejak lahir. Antara laki-laki dan perempuan memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dan kemampuan yang berbeda. Hal ini Nampak dengan perbedaan ukuran tubuh, komposisi tubuh serta kemampuan fungsi paru dan jantung. Perbedaan tersebut Nampak terutama sejak umur 6 tahun. Anak yang berumur antara 9
10 tahun
dimana anak perempuan menjadi lebih sedikit tinggi dan berat daripada anak lakilaki. Anak laki-laki akan mengalami peningkatan ukuran lebih besar daripada anak perempuan. Dengan demikian jenis kelamin mempunyai pengaruh terhadap kesegaran jasmani. 4) Aktivitas Fisik Aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari akan mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang. Seseorang setiap harinya kurang gerak atau olahraga, tingkat kesegaran jasmaninya akan menurun. Menurut Sudarno SP (1992 : 6) menyatakan
Seseorang yang hidup sehari-hari lebih aktif akan
memiliki tingkat kesegaran jasmani yang lebih baik dibnadingkan dengan mereka yang hidup sehari-hari kurang aktif . Aktivitas fisik berupa olahraga secara teratur akan mempengaruhi dan meningkatkan nilai aerobik. Dengan demikian untuk meningkatakan kesegaran jasmani dapat dilakukan dengan aktivitas fisik yaitu olahraga secara teratur. 5) Berat badan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
Kondisi fisik yang prima merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi aktivitas manusia sehari-hari. Keadaan fisik yang dimiliki seseorang dapat dipengaruhi kualitas makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Mengkonsumsi makan yang tidak seimbang dengan aktivitas fisik atau kerja, justru akan menimbulkan berat badan menurun sehingga akan mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani. Jika makanan dan minuman yang dikonsumsi seharihari mempunyai nilai yang tinggi, maka akan membantu kualitas fisiknya sehingga dapat bekerja dengan baik. Menurut Sarwoto & Bambang Soedtedjo (1994: 23) Menyatakan keadaan fisik seseorang sebagian besar tergantung pada kualitas makanan kita sehari-hari, yang mengandung nilai gizi yang baik . d. Tujuan Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani sangatlah penting bagi semua orang termasuk anakanak usia sekolah. Muhajir (dalam Sipayung, 8:2007) mengatakan bahwa tujuan kesegaran jasmani adalah untuk meningkatkan kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, komponen kondisi tubuh, ekonomi gerakan pada waktu latihan, pemulihan yang cepat dari tubuh sewaktu-waktu respon demikian diperlukan. Kesegaran jasmani juga diperlukan anak usia sekolah untuk dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari, baik ketika berada di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap manusia perlu menjaga dan meningkatkan kesegaran jasmaninya sendiri, agar dapat hidup sehat, terhindar dari penyakit dan selalu ceria sepanjang hidup. e. Komponen Kesegaran Jasmani Menurut Mulyono B, (200 : 55) kesegaran jasmani dikelompokkan menjadi 2 : (1) Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (2) Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan 1) Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan a)
Kesegaran Kardiovaskuler Kesegaran kardiovaskuler adalah
kapasitas sistem jantung dan
pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktifitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti . Jadi dari pernyataan pendapat di atas jelas bahwa kapasitas jantung dan paru sangatlah penting untuk menunjang kinerja otot dengan perannya mengambil oksigen dan menyalurkan ke seluruh jaringan otot yang sedang aktif sehingga dapat digunakan untuk proses metabolisme tubuh. b) Kekuatan dan Daya tahan otot Kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk menggunakan tenaga maksimal atau mendekati maksimal untuk mengangkat beban . Sedangkan daya tahan otot adalah kemampuan dari otot kerangka badan untuk menggunakan kekuatan tidak perlu maksimal dalam jangka waktu tertentu . Selain itu otot yang juga dapat memberi kesan bahwa tubuh seseorang dapat menampilkan sikap yang lebih baik, sel otot mampu membakar kalori yang lebih besar, bagi seorang olahragawan, atlet atau siapapun yang memiliki kekuatan dan daya tahan akan dapat meningkatkan performa dan prestasi yang ada pada dirinya hanya saja memerlukan latihan-latihan yang cukup dan terprogram. Untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot dapat dilakukan melalui latihan seperti : latihan beban, push-up untuk melatih otot lengan, sit-up melatih daya tahan otot perut, full-up dan latihan beban lainnya dan harus di ingat bahwa dalam melatih daya tahan yang paling diutamakan adalah jumlah repetisi. c)
Kelenturan Kelenturan adalah gerakan otot-otot dan persendian tubuh yang
berhubungan dengan kemampuan otot kerangka tubuh secara alamiah dan telah dimantapkan kondisinya direnggang melampaui panjangnya yang normal
waktu
istirahat .
Selanjutnya
mengemukakan kelenturan adalah
menurut
Wahjoedi
(2000:60)
kemampuan tubuh untuk melakukan
gerakan melalui ruang gerak sendi atau ruang gerak tubuh secara maksimal . Terkait dengan kesehatan maka kelenturan merupakan salah satu parameter atau tolak ukur kesembuhan akibat cidera dan penyakit-penyakit sistem musculus skeletal, kelenturan juga dapat menghaluskan gerakan manusia, memperbaiki keterampilan gerak, mengurangi cidera-cidera dan yang penting
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
adalah meningkatkan kebebasan dari gerakan yang baik. Kelenturan yang baik juga akan memudahkan seseorang untuk mendapatkan hasil kerja yang baik karena hilangnya kekakuan yang memungkinkan mempersulit pergerakan. d) Komposisi tubuh Komposisi tubuh adalah persentase lemak tubuh, dari berat badan tanpa lemak (otot, tulang rawan dan organ vital) . Karena lemak merupakan bagian dari pada tubuh yang dapat memberikan andil pada keindahan bentuk tubuh bila jumlahnya tepat dan sesuai dengan jumlah dan letaknya, oleh karena itu persentase lemak haruslah kita ketahui dengan cara melakukan pengukuran dengan menggunakan alat schinfold caliper di bagian-bagian tertentu seperti triceps, biceps, sub scapula dan suprailiaka. Persentase lemak tubuh biasanya tergantung pada jenis kelamin, usia, keturunan dan aktifitas seseorang. Karena pada umumnya semakin usia menanjak akan semakin meningkat pula persentase dari lemak tersebut khususnya bagi kaum wanita. Jadi secara umum dapat ditarik konklusi bahwa kecil persentase lemak, maka akan semakin baik kinerja seseorang. Ada beberapa fungsi lemak antara lain yaitu : 1. pelindung organ-organ bagian dalam tubuh, 2. membantu memberikan garis bentuk tubuh, 3. sebagai cadangan makanan. Seseorang ataupun siswa yang mempunyai badan yang besar atau terlihat berlebihan lemak pada tubuhnya sangatlah mempengaruhi ruang gerak yang ada pada dirinya, untuk itu hendaklah kita selalu menjaga komposisi tubuh kita agar selalu seimbang yaitu melalui olahraga secara teratur dan ter program. 2) Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan a) Kecepatan Menurut Wahjoedi (2000: 61) mengemukakan bahwa kecepatan adalah
kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya . Kecepatan tidak hanya dibutuhkan untuk berlari tetapi pada dasarnya kecepatan dapat dipergunakan dalam segala bentuk aktifitas seperti dalam menyelesaikan tugas, baik pekerjaan harian maupun tugas-tugas belajar sebagai siswa. b) Power
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
Power adalah kemampuan untuk menggerakkan kekuatan dengan maksimal dalam waktu yang minim. Power merupakan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan kontraksi otot. Jika anak-anak memiliki power yang baik maka dapat menunjang segala aktivitas yang banyak mengandung beban yang berat. c) Keseimbangan Menurut Wahjoedi (2000: 61) adalah
kemampuan tubuh untuk
mempertahankan posisi atau sikap tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan . Karena pada dasarnya keseimbangan sangat diperlukan untuk selalu dapat mempertahankan postur dan kondisi tubuh baik pada saat berjalan, duduk atau melakukan aktifitas fisik lainya dalam menyelesaikan tugas-tugas keseharian. d) Kelincahan Menurut Wahjoedi (2000: 61) kelincahan adalah merupakan kemampuan tubuh untuk mengubah arah secara tepat tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan . Dengan kordinasi dan kecepatan yang tinggi maka dengan sendirinya seseorang akan memiliki kesegaran yang baik karna dalam komponen kelincahan memadukan semua unsur gerakan dan daya tahan tubuh. e) Koordinasi Menurut Wahjoedi (2000: 61) mengatakan bahwa koordinasi adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan secara tepat, cermat dan efisien . Koordinasi merupakan gerakan yang sangat komplek, contoh sederhana adalah pada reflek mata pada saat mengirimkan gambar-gambar yang kita lihat melalui serabut syaraf ke otak. Otak menafsirkan sinyal tersebut memutuskan otot mana yang harus berkontraksi dan seberapa kekuatan serta kecepatan kontraksinya, serta mengirimkan pesan-pesan sepanjang jaringan syaraf yang lain untuk setiap otot yang berkontraksi, ada satu otot yang berlawanan yang berelaksasi, dan otot yang berlawanan yang berelaksasi tersebut mengkoordinasi setiap gerakan dalam tubuh secara bersamaan dan seluruh proses ini memerlukan waktu yang sangat singkat atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
bisa dikatakan seperdetik saja. Koordinasi bagi seorang pelajar sangatlah diperlukan berhubung akibat aktifitasnya yang hampir selalu berubah setiap jamnya karena pelajaran-pelajaran yang mereka ikuti selalu berbeda. f) Waktu Reaksi Menurut Wahjoedi (2000: 61) mengatakan kecepatan reaksi adalah waktu yang diperlukan untuk memberikan respon kinetik setelah menerima suatu stimulus atau rangsangan. Karena melalui rangsangan (stimulus) reaksi tersebut mendapat sumber dari : pendengaran, pandangan (visual), rabaan maupun gabungan antara pendengaran dan rabaan . Berdasarkan penjelasan diatas jelas bahwa kecepatan reaksi sangatlah penting bagi setiap individu maupun bagi siswa yang melakukan aktifitas kerja maupun belajar setiap harinya. 2. Cara Membina Dan Meningkatkan Kesegaran Jasmani a.
Manfaat Olahraga Olahraga sebagai kesehatan merupakan kebutukhan setiap manusia.
Tubuh yang sehat dan bebas dari penyakit akan diperoleh tingkat kesegaran jasmani yang baik pula. Untuk memperoleh kebugaran jasmani tersebut, maka olahraga secara teratur harus dilakukan dalam kehidupan manusia. Dengan melakukan kegiatan olahraga yang teratur dan terus-menerus akan dapat membantu dan meningkatkan kemampuan jasmani maupun rohani. Karena pentingya dan manfaat olahraga, maka pada lembaga sekolah dianjurkan melaksanakan pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan suatu cara penddikan melalui aktivitas fisik untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa. Pendidikan jasmani yang dilakukan untuk menjaga dan memelihara kesegaran jasmani sehingga akan mendukung kegiatan proses belajar mengajar secara keseluruhan. b.
Akibat kurang gerak atau kurang olahraga Kemajuan jaman yang semakin modern yang juga diikuti kemajuan
dibidang teknologi yang serba otomatis dan praktis yang membantu manusia melakukan kegiatan sehari-hari. Teknologi yang diciptakan manusia yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
serba canggih dan otomatis mengakibatkan gerak manusia semakin berkurang. Menurut Sudarno SP (1992: 5) Kehidupan sehari-hari kita saat ini di warnai dengan baring, duduk atau berkendaraan sehingga rangsangan alamiah yang sangat vital bagi kehidupan lewat kerja jasmaniah sebagian besar lebih lenyap dan mengakibatkan kemunduran karena kurang gerak (Hipokinesis). Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 152) memberikan gambaran bahwa masyarakat indonesia sudah mulai mengalami gaya hidup budaya diam terutama di kalangan menegah ke atas. Akibat yang dirasakan adalah meningkatnyapenyakit regeneratif atau penyakit hipokinesis, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolestrol tinggi, dan kegemukan. c.
Meningkatkan kesegaran jasmani Latihan untuk meningkatkan kesegaran jasmani hendaknya bersifat
khusus yang sesuai dengan karakteristik kesegaran jasmani. Menurut Sudarno SP (1992: 64) Untuk membina kesegaran jasmani, kita harus memberi beban kepada sistem kardiorespirasi latihan yang dilakukan. Latihan yang dilakukan secara teratur dan sistematis dapat meningkatkan kapasitas total paru-paru dan volume jantung. Pengaruh latihan yang dilakukan akan terwujud bila program latihan disusun secara sistematis, terinci agar dapat memenuhi tuntutan dan tercapainya sasaran yang diinginkan. Dan penting untuk disadari, bahwa dengan latihan yang terarah baik akan meningkatkan kemampuan dan kesegaran jasmani secara keseluruhan. Misalnya : latihan aerobik dimana dalam latihan ini yang bertujuan memberikan beban pada jantung dan paru, selain itu jenis olahraga aerobik ini yang bertujuan memberi beban pada jantung dan paru,selain itu jenis olahraga yang efektif unntuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani antara lain: jogging, bersepeda, jalan kaki, renang, sepak bola dan lain sebagainya. Latihan yang dilakukan secara teratur dan sistematis dapat meningkatkan kapasitas total paru-paru dan volume jantung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
3. Profil Pondok Pesantren Pondok Pesantren yang berada di kecamatan Nogosari merupakan sebagai salah satu lembaga pendidikan yang telah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung dalam proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana yang meliputi gedung sekolah yang permanen, dan guru-guru yang berkompetensi. Selain dari itu Pondok Pesantren disana juga memiliki sarana dan prasarana olahraga, diantaranya lapangan bola volly dan lapangan sepakbola. Dilihat dari lokasi sekolah, letak Pondok pesantren disana juga terletak pada posisi yang strategis karena dapat dilalui oleh semua jenis angkutan kendaraan umum, sehingga dapat membantu siswa dalam menempuh/menuju ke sekolah dengan mudah. Pondok Pesantren yang ada di kecamatan Nogosari sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memuat berbagai kurikulum pendidikan yang salah satunya adalah pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, baik dari tingkat SD (sederajat) sampai tingkat SLTA (sederajat). Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan memiliki alokasi waktu dua jam pelajaran setiap minggu, dengan alokasi waktu yang ada diajarkan berbagai cabang olahraga dan kesehatan. Mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan bertujuan untuk mengenalkan berbagai cabang olahraga dan pengetahuan tentang kesehatan yang dalam pelaksanaannya mengutamakan aktivitas fisik untuk mencapai dan meningkatkan kesehatan. Dalam kurikulum SMP (sederajat) dikemukakan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan adalah merupakan bagian pendidikan secara keseluruhan dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Dari penjelasan yang dikemukakan dapat dimengerti bahwa mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan memiliki tugas dan peran yang sangat penting untuk mewujudkan individu yang sehat jasmani dan rohani. Untuk mewujudkan individu yang sehat jasmani dan rohani maka dalam mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan diajarkan berbagai macam aktivitas olahraga melalui cabang olahraga yang bertujuan untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
meningkatkan kesehatan siswa melalui aktivitas gerak. Sedangkan untuk menambah pengetahuan kesehatan diajarkan melalui materi pendidikan kesehatan yang meliputi kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan dan sebagainya. Dari uraian yang dikemukakan di atas dijelaskan bahwa dalam rangka mewujudkan individu yang sehat diperlukan aktivitas fisik yang seimbang yang dilakukan melalui aktivitas cabang olahraga, melalui mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Terlaksananya aktivitas fisik yang seimbang diharapkan akan meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Adapun gambaran Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari adalah sebagai berikut : a. Pondok Pesantren Qulyubi Lokasi Pondok Pesantren Qulyubi berdekatan dengan pondok pesantren Zumrotuttolibin. Dan letaknya agak jauh dari kecamatan Nogosari. Prasarana dan sarana olahraga yang dimiliki pondok Pesantren Qulyubi yaitu Aula serba guna yang biasa digunakan untuk kegiatan termasuk untuk olah raga para santri. Sarana yang dimiliki meja tenis meja 2 buah, bola tenis meja 2 buah, dan bet tenis meja 2 buah. b. Pondok Pesantren Zumrotuttolibin. Lokasi Pondok Pesantren Zumrotuttolibin satu komplek dengan Pondok Pesantren Qulyubi. Pondok Pesantren Zumrotuttolibin tidak memiliki lapangan olahraga, sehingga olahraga dilakukan di halaman pondok pesantren. Sarana yang dimiliki hanya bola sepak plastik dua buah dan bola voli dua buah.
c. YASPONPES Abdurrakhman Bin Auf Nogosari Letak YASPONPES Abdurrakhman Bin Auf Nogosari dekat dengan kecamatan Nogosari, berada dekat dengan Pasar Nogosari. Sarana dan prasarana yang dimiliki YASPONPES Abdurrakhman Bin Auf Nogosari yaitu 1 lapangan sepak bola dan lapangan bola voli. Adapun sarana yang dimiliki bola sepak sebanyak 2 buah, bola voli 2 buah. Para santri disini juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
dibekali dengan berbagai ketrampilan yang tersedia dipondok pesantren sehingga punya bekal untuk masa mendatang dan bisa mandiri, diantaranya adalah keterampilan dalam bidang komputer, mesin (bengkel), menjahit, fotokopy, dan fotography. B. Kerangka Berfikir Kita ketahui bahwa tubuh tersusun atas berbagai alat (organ) tubuh yang saling berhubungan satu sama lain. Manusia senantiasa beraktifitas sehingga kondisi tubuh (jasmani) harus dijaga agar tetap segar. Olahraga akan melatih alatalat tubuh untuk tetap berada dalam kondisi yang baik. Sedangkan dalam pembinaan dan peningkatan prestasi belajar diperlukan kondisi fisik dan kesegaran jasmani yang baik. Karena baik burukya tingkat kesegaran jasmani siswa mempengaruhi kegiatan/aktifitas yang dilakukan siswa dalam menerima materi pelajaran yang diberikan. Bila tingkat kesegaran jasmani siswa dalam kategori baik maka banyak aktifitas yang dapat dilakukan dengan mudah. Demikian sebaliknya, jika tingkat kesegaran jasmani buruk maka gairah hidup pun pasti berkurang dan aktifitas yang dilakukan sangat minim. Sekolah merupakan lembaga formal yang tujuan utamanya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa dapat cerdas oleh karena siswa-siswanya dan juga cara belajar yang dilakukan secara maksimal. Keoptimalan dalam belajar salah satunya disumbangkan secara signifikan oleh kesegaran jasmani para pelajarnya. Dengan demikian kesegaran jasmani yang baik akan dapat mempengaruhi kesehatan siswa dan kecerdasan siswanya tersebut. Dalam membina kesegaran jasmani peranan guru pendidikan jasmani serta ketersediaan sarana dan prasarana sangatlah memegang peranan penting, oleh sebab itu seorang guru pendidikan jasmani memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengelola mata pelajaran pendidikan jasmani agar siswa kelas di Pondok Pesantren Se- Kecamatan Nogosari memiliki kesegaran jasmani yang baik. Pihak sekolah sadar akan rasa tanggung jawab untuk dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, itu sebabnya perlunya diadakan penelitian untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani yang dimiliki oleh siswa di sekolah-sekolah khususnya di Pondok Pesantren se-Kecamatan Nogosari. Jadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
jelas bahwa kesegaran jasmani sangatlah penting untuk ditingkatkan guna menambah semangat kerja dan meningkatkan kesegaran jasmani, terlebih lagi bagi para siswa yang sedang duduk di bangku sekolah dan sedang masa pertumbuhan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian data kesegaran jasmani dalam penelitian ini dilaksankan di : Pondok Pesantren Qulyubi, YASPONPES Abdurrakhman Bin Auf Nogosari , Pondok Pesantren Zumrotuttolibin. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian di Pondok Pesantren Qulyubi hari minggu tanggal 6 juni 2010,di Pondok YASPONPES Abdurrakhman Bin Auf Nogosari hari minggu tanggal 13 juni 2010 , di Pondok Pesantren Zumrotuttolibin hari minggu tanggal 20 juni 2010. B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan metode deskriptif dengan teknik survey. Sugiyanto (1995 : 52) menyatakan,
survey adalah
penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang relative terbatas dari sejumlah kasus yang jumlahnya reltif banyak. Tujuannya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel-variabel . Dalam hal ini ingin mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa putra kelas SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari tahun pelajaran 2010. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP di Pondok Pesantren SeKecamatan Nogosari tahun ajaran 2010. 2. Sampel Penelitian Sampel Penelitian ini adalah seluruh siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari tahun ajaran 2010. Sehingga seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Adapun jumlah keseluruhan sampel penelitian sebagai berikut :
19
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
Tabel 1. Data Statistik Siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010. Nama Pondok Pesantren Jumlah Siswa Pondok Pesantren Qulyubi 30 YASPONPES Abdurrakhman Bin Auf 36 Pondok Pesantren Zumrotuttolibin 53 JUMLAH 110 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan teknik tes dan pengukuran. Adapun tes yang digunakan adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) dari Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi (1999). Tes kesegaran jasmani tersebut terdiri dari 5 item tes yaitu : a. lari 50 meter b. gantung angkat tubuh (pull up) selama 60 detik c. baring duduk (sit up) selama 60 detik d. loncat tegak (vertical jump) e. lari 1000 meter (putra), lari 800 meter (putri) Petunjuk pelaksanaan tes dan pengukuran terlampir. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik deskriptif. Adapun analisis data adalah sebagai berikut : 1. Menghitung Reliabilitas Tes Untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang dilakukan dalam penelitian dilakukan uji reliabilitas. Menurut Mulyono Biyanto Atmojo (2001: 44) rumus reliabilitas sebagai berikut :
Keterangan : R : Realibilitas MSA : Jumlah rata-rata dalam kelompok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
MSw : Jumlah rata-rata antar kelompok 2. Penilaian Terhadap Hasil Tes Penilaian kesegaran jasmani bagi siswa yang telah mengikuti tes kesegaran jasmani Indonesia di nilai dengan Tabel nilai (untuk menilai prestasi dari masing-masing butir tes) dan menggunakan Norma (untuk menentukan klasifikasi tingkat kesegaran jasmani). Tabel nilai dan Norma Tes kesegaran jasmani untuk anak umur 13-15 tahun adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Untuk Anak Umur 13-15 Tahun Putra Gantung Baring Loncat Lari 1000 Lari Nilai angkat 50 meter duduk tegak meter tubuh 3866 S.d 6,7 16 Keatas s.d 3 04 5 Keatas Keatas 3 05 4 6.8 7,6 11 15 28 37 53 65 3 53 3 54 3 7,7 8,7 6 10 19 27 42 52 4 46 4 47 2 8,8 10,3 2 5 8 18 31 41 6 04 1 10,4 - dst 0 1 0 7 0 - 30 6 05 - dst (Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, 1999:24) Tabel 3. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Untuk Anak Umur 13-15 Tahun Putri Lari Gantung Baring Loncat Lari Nilai 50 meter Siku Tekuk duduk tegak 800 meter 28 50 5 S.d 7.7 41 - Keatas s.d 3 06 Keatas Keatas 3 07 7.8 8,7 22 40 19 27 39 49 4 3 55 3 56 8,8 9,9 10 21 9 18 30 38 3 4 58 10,0 4 59 2 3 9 3 8 21 29 11,9 6 40 1 12,0 - dst 0 2 0 2 0 - 20 6 41 - dst (Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, 1999:24)
commit to user
Nilai 5 4 3 2 1
Nilai 5 4 3 2 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
Tabel 4. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Anak Umur 13-15 Klasifikasi Kesegaran No Jumlah nilai Jasmani 1. 22 25 Baik sekali ( BS ) 2. 18 21 Baik (B) 3. 14 17 Sedang (S) 4. 10 13 Kurang (K) 5. 5 9 Kurang sekali ( KS ) (Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, 1999:25)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Dalam
bab
ini
disajikan
mengenai
hasil
penelitian
beserta
interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap data kesegaran jasmani pada siswa SMP Se-Kecamatan Nogosari tahun ajaran 2010. Tes kesegaran jasmani yang dilakukan terdiri dari 5 item, yaitu : lari 50 meter, gantung siku tekuk, baring duduk (sit up) selama 60 detik, loncat tegak, lari 1000 meter untuk putra dan lari 800 meter untuk putri. Data yang diperoleh dari penelitian dikelompokkan dan dianalisis dengan statistik, seperti terlihat pada lampiran. Adapun deskripsi data secara keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 5. Deskripsi data Hasil Tes Kesegaran Jasmani Siswa Sekolah Menengah Pertama di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010. Nilai Nilai Item tes Tes N Mean SD Tertinggi Terendah Tes 110 9.50 1.28 12.8 7.4 Lari 50 meter Re-Tes 9.69 1.27 12.5 7.4 110 Gantung siku Sit-Up 60 detik Loncat tegak Lari 1000 meter
Tes
110
9.00
5.02
28
0
Re-Tes
110
9.73
4.96
25
0
Tes
110
21.34
9.50
50
1
Re-tes
110
22.78
9.02
48
2
Tes
110
38.17
7.09
64
22
Re-Tes
110
6.93
65
21
Tes
110
38.96 5.00
0.84
6.65
3.19
Re-Tes
110
5.10
0.86
6.6
3.18
Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan reliabilitas data hasil tes, dengan maksud untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang di peroleh. Adapun hasil uji realibilitas yang dilakukan terhadap hasil tes kesegaran jasmani
23
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
pada siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010 adalah sebagai berikut: Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010 Item Tes Reliabilitas Kategori Lari 50 meter
0.98
Tinggi Sekali
Gantung siku
0.96
Tinggi Sekali
Sit-Up 60 detik
0.98
Loncat Tegak
0.95
Tinggi Sekali Tinggi Sekali
Lari 800 meter
0.99
Tinggi Sekali
Adapun dalam mengartikan kategori efisien reliabilitas tes tersebut, menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter yang dikutip Mulyono B. (1992:22), yaitu: Tabel 7. Range Kategori Reliabilitas Kategori
Realibilitas
Tingi Sekali
0,90
1,00
Tinggi
0,80 0,89
Cukup
0,60
0,79
Kurang
0,40
0,59
Tidak Signifikan
0,00 0,39
B. Hasil Analisis Data Data hasil tes kesegaran jasmani yang telah diperoleh, dianalisis dan diklasifikasikan pada tiap item tes, kemudian diklasifikasikan kedalam tingkat kesegaran jasmani secara keseluruhan. Adapun hasil pengklasifikasian tiap item tes dan tingkat kesegaran jasmani pada siswa SMP di Pondok Pesantren SeKecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010 yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 8. Klasifikasi Hasil Tes Lari 50 Meter Pada Siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
Nilai
Kategori
Jumlah siswa
Jumlah siswa dalam %
22
25
Baik Sekali
0
0
18
21
Baik
2
1.81
14
17
Sedang
53
48.18
10
13
Kurang
48
43.63
Kurang Sekali
7
6.36
110
100
5 9
Tabel 9. Klasifikasi Hasil Tes Gantung Siku Pada Siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010. Nilai
Kategori
Jumlah siswa
Jumlah siswa dalam %
22
25
Baik Sekali
7
6.36
18
21
Baik
12
10.90
14
17
Sedang
50
45.45
10
13
Kurang
35
31.81
Kurang Sekali
6
5.45
110
100
5 9
Tabel 10. Klasifikasi Hasil Tes Baring Duduk Pada Siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010. . Nilai Kategori Jumlah siswa Jumlah siswa dalam % 22
25
Baik Sekali
10
9.09
18
21
Baik
28
25.45
14
17
Sedang
54
49.09
10
13
Kurang
16
14.54
5
9
Kurang Sekali
2
1.81
110
100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
Tabel 11. Klasifikasi Hasil Tes Loncat Tegak Pada Siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010. Nilai
Kategori
Jumlah siswa
Jumlah siswa dalam %
22
25
Baik Sekali
0
0
18
21
Baik
11
10
14
17
Sedang
56
50.90
10
13
Kurang
43
39.09
Kurang Sekali
0
0
110
100
5 9
Tabel 12. Klasifikasi Hasil Tes Lari 800/1000 Meter Padaa Siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010. Nilai
Kategori
Jumlah siswa
Jumlah siswa dalam %
22
25
Baik Sekali
0
0
18
21
Baik
6
5.45
14
17
Sedang
45
40.90
10
13
Kurang
60
54.54
Kurang Sekali
9
8.18
110
100
5 9
Tabel 13. Rangkuman Hasil Klasifikasi Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Tahun Ajaran 2010. Nilai
Kategori
Jumlah siswa
Jumlah siswa dalam %
22
25
Baik Sekali
0
0
18
21
Baik
5
4.54
14
17
Sedang
47
42.72
10
13
Kurang
57
51.81
Kurang Sekali
1
0.90
110
100
5 9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
Dari hasil klasifikasi tingkat kesegaran jasmani pada siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari tahun ajaran 2010, dapat diketahui tingkat kesegaran jasmani seluruh siswa SMP Di Pondok Pesantren SeKecamatan Nogosari yang memiliki tingkat kesegaran jasmani pada kategori baik sekali tidak ada, kategori baik sebanyak 5 siswa atau 4.54%, kategori sedang sebanyak 47 siswa
atau 42.72 %, kategori kurang sebanyak 57 siswa atau
51.81%, sedangkan kategori kurang sekali sebanyak 1 siswa atau 0.90 %. Rata-rata nilai kesegaran jasmani pada seluruh siswa SMP Di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2010 adalah 13.56 dilihat pada tabel termasuk dalam kategori kurang. Dengan demikian ratarata nilai hasil tingkat kesegaran jasmani pada seluruh siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2010 berada dalam kategori kurang .
C. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh frekuensi yang terbanyak berada pada tingkat kategori sedang dan kurang. Secara keseluruhan tingkat kesegaran jasmani pada seluruh siswa SMP di pondok Pesantren SeKecamatan Nogosari tahun ajaran 2010 berada dalam kategori kurang. Ternyata tingkat kesegaran jasmani yang dimiliki oleh masing-masing siswa berbeda-beda dan bervariasi. Hal ini menunjukan bahwa kondisi fisik dan aktivitas fisik yang dilakukan oleh masing-masing siswa bervariasi. Tingkat kesegaran jasmani yang dimiliki siswa tersebut sangat bergantung dari aktivitas fisik yang dilakukan oleh siswa sehari-hari. Hal ini berarti status kesegaran jasmani siswa SMP di Pondok Pesantren se-Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali tahun ajaran 2010 dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1. Kurangnya aktivitas gerak atau kegiatan olahraga di Pondok Pesantren, 2. Pendidikan Jasmani kurang begitu diperhatikan, 3. Sarana prasarana Olahraga yang dimilki.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa Status kesegaran jasmani siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari tahun ajaran 2010, rata-rata dalam kategori sedang, dengan rincian sebagai berikut : 1) Kategori baik sekali
=0%
2) Kategori baik
= 4.54 %
3) Kategori sedang
= 42.72 %
4) Kategori kurang
= 51.81 %
5) Kategori kurang sekali
= 0.90 %
B. Implikasi Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ternyata tingkat kesegaran jasmani siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari tahun ajaran 2010, rata-rata berada dalam kategori kurang. Ternyata tingkat kesegaran jasmani siswa SMP di Pondok Pesantren SeKecamatan Nogosari berbeda-beda dan bervariasi. Ada siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari yang memiliki tingkat kesegaran baik, namun ada pula yang memiliki tingkat kesegaran jasmani kurang sekali. Implikasi dari hasil penelitian ini bahwa karena memiliki tingkat kesegaran jasmani yang bervariasi, maka semangat dan kemampuan para siswa dalam melaksanakan tugas sehari-hari, terutama tugas belajarnya juga bervariasi. Ada siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari produktivitas dan kreativitas belajrnya tinggi, ada yang sedang dan ada pula yang kurang. Dengan diketahuinya tingkat kesegaran jasmani pada siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari tahun ajaran 2010, dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. Siswa yang tingkat kesegaran jasmaninya masih kurang perlu dianalisis ha-hal yang menyebabkan
28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
mengapa kesegaran jasmaninya kurang. Dari hal tersebut kemudian dapat dicari jalan pemecahannya.
C. Saran Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang ditimbulkan, maka kepada pihak Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari 2010, dan Wali Murid SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari 2010, disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Dalam upaya untuk menunjang terhadap peningkatan kualitas pengajaran secara menyeluruh, maka siswa yang tingkat kesegaran jasmaninya dalam kategori sedang, kurang dan kurang sekali perlu ditingkatkan dengan mengintensifkan atau menambah kegiatan yang menunjang terhadap peningkatan kesegaran jasmani siswa, misalnya melalui kegiatan ekstrakulikuler, serta menganjurkan makan dengan gizi seimbang dan istirahat yang teratur. 2. Siswa SMP di Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari yang tingkat kesegaran jasmaninya telah lebih baik hendaknya selalu menjaga dan mempertahankan kesegaran jasmaninya dengan melakukan aktivitas olahraga, makan dan istirahat yang teratur dan seimbang. 3. Kepada pihak Pondok Pesantren Se-Kecamatan Nogosari dan Para Guru Pendidikan Jasmani untuk lebih memperhatikan lagi Pelajaran Pendidikan Jasmani dan melakukan evaluasi serta menambah aktivitas olahraga atau kegiatan ekstrakulikuler olahraga, dan lebih memperhatikan lagi mengenai kesegaran jasmani siswa, khususnya siswa SMP di Pondok Pesantren SeKecamatan Nogosari
commit to user