Standar Auditing & Kode Etik ( Pertemuan ke-7) Antariksa Budileksmana
[email protected] www.antariksa.info ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-1
Standar Auditing Suatu ukuran pelaksanaan tindakan yang merupakan pedoman umum bagi auditor dalam melakukan audit atas laporan kauangan historis. Dibuat oleh Komite Standar Auditing organisasi profesi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-2
Standar Auditing Tujuan: Mengatur & mengendalikan kualitas jasa yang diberikan oleh akuntan publik. Mengikat bagi seluruh anggota IAI yang berpraktik sbg akuntan publik. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) per 1 Januari 2001. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-3
Generally Accepted Auditing Standard (GAAS) Standar auditing di AS. Dibuat oleh PCAOB tahun 2003 (untuk prsh publik). Pertama kali disahkan oleh anggota AICPA tahun 1940-an. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-4
Standar Auditing Standar umum. Standar pekerjaan lapangan. Standar pelaporan.
©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-5
Standar Umum Keahlian & pelatihan teknis yang memadai. Independensi dalam sikap mental. Kemahiran profesional dengan cermat & seksama (due professional care). ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-6
Standar Pekerjaan Lapangan Perencanaan & supervisi audit. Pemahaman yang memadai atas Sistem Pengendalian Intern (SPI). Bukti audit kompeten yang cukup. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-7
Standar Pelaporan Kesesuaian laporan keuangan dengan PABU. Konsistensi penerapan PABU. Pengungkapan (disclosure) yg informatif dalam laporan keuangan. Pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-8
Etika Profesional Komitmen oleh profesi thd prinsip2 etis dan aturan pelaksanaan (rules of conduct). Membedakan antara profesi dgn pekerjaan lain. Merupakan standar perilaku dgn tujuan ideal dan praktis. Harus bersifat bisa diterapkan. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-9
Kode Etik Akuntan Indonesia Alasan: Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa yang diberikan oleh profesi akuntan, terlepas dari akuntan yang memberikan jasa tsb. Dibuat oleh organisasi profesi yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), melalui Kongres IAI. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-10
Kode Etik Akuntan Indonesia Tujuan: Mengatur perilaku anggota profesi (anggota IAI) dlm menjalankan praktik profesinya bagi masyarakat. Mengikat bagi seluruh anggota profesi (Anggota IAI). ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-11
Kode Etik Akuntan Indonesia Prinsip etika (IAI Pusat). Aturan etika (IAI Kompartemen Akuntan Publik). Penjabaran aturan etika (Rapat Anggota IAI-KAP). Interpretasi aturan etika (Pengurus IAI-KAP). ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-12
Kode Etik Akuntan Indonesia Tanggung jawab Kepentingan publik Integritas Objektivitas Kompetensi prof Kerahasiaan Perilaku prof Standar teknis
Prinsip Etika Aturan Etika IAI-KAP Penjabaran Aturan Etika Interpretasi Aturan Etika
©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
Independensi Integritas Objektivitas Standar umum– prinsip akuntansi Tanggung jawab– kepada klien Tanggung jawab– kepada rekan Tanggung jawab– & praktik lain 7-13
Prinsip Etika Akuntan Indonesia Tanggung jawab. Kepentingan publik. Integritas & objektivitas. Kompetensi & kehati-hatian profesional. Kerahasiaan. Perilaku profesional. Standar teknis. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-14
Tanggung Jawab Dalam mengemban tanggung jawab sbg profesional, auditor harus melatih pertimbangan profesional & moral sensitif dalam semua kegiatan mereka. Juga secara terus-menerus: Meningkatkan seni akuntansi. Menjaga kepercayaan publik thd profesi. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-15
Kepentingan Publik Auditor harus melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, & menunjukkan komitmen thd profesionalisme. Kepentingan publik meliputi klien, kreditur, lembaga pemerintah, pegawai, pemegang saham, & masyarakat umum. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-16
Integritas Integritas adalah unsur karakter pribadi, yang merupakan tolok ukur pada saat auditor mempertimbangkan semua keputusan yang dibuat, secara benar & pantas. Tidak mengorbankan kepercayaan publik untuk keuntungan pribadi. Membutuhkan kejujuran Membutuhkan pelaksanaan standar teknis & etika. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-17
Objektivitas Objektivitas adalah bahwa auditor
tidak memihak dan tidak berprasangka, dalam semua hal
profesional.
Objektivitas berarti kejujuran dalam diri profesional dalam mempertimbangkan fakta. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-18
Independensi Bebas dari hubungan yang bisa
menghalangi auditor untuk menjalankan objektivitas & integritasnya dalam memberikan jasa atestasi.
Auditor tidak terpengaruh dan tidak dipengaruhi oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri auditor dalam mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam audit. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-19
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik Independensi, Integritas & Objektivitas. Standar Umum Prinsip Akuntansi. Tanggung jawab kepada klien. Tanggung jawab kepada rekan. Tanggung jawab & praktik lain. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-20
Aspek Independensi Independensi dalam diri
Independence in fact.
Independensi dari sudut pandang pihak lain
Independence in appearance.
Independensi dari sudut keahliannya. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-21
Independence in Fact Bertindak dengan integritas & objektivitasnya.
Jujur & tidak mengorbankan kepercayaan publik untuk keuntungan pribadi. Tidak memihak & tidak
berprasangka. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-22
Independence in Appearence Bisa diobservasi. Mengacu pada Aturan Pelaksanaan (rules of conduct) Etika Profesional.
©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-23
Pihak Tidak Independen Anggota yang tercakup (covered members) Æ Semua pihak di KAP Anggota keluarga Æ Suami/istri & anak. Kerabat dekat Æ Orang tua & kakak-adik. Pihak profesional lain yang terlibat & anggota keluarganya. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-24
Contoh Penerapan Independensi Hubungan investasi dgn klien. Hubungan keuangan dgn klien. Kedudukan dalam perusahaan. Keterlibatan dalam usaha yang tidak sesuai dan tidak konsisten. Pelaksanaan jasa lain untuk klien audit. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-25
Contoh Penerapan Independensi Hubungan keluarga dan pribadi. Imbalan lain selain fee atas jasa profesional. Penerimaan barang atau jasa dari klien. Pemberian barang atau jasa kepada klien. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-26
Informasi Klien yang Rahasia Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan klien. Kecuali u/ memenuhi tanggung jawab: Profesional: misal. pernyataan dalam laporan audit ttg pengecualian dan/ atau penjelasan lain. Hukum: misal dalam hal perkara pengadilan. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-27
Fee Profesional Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dgn cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi. Besaran fee: Risiko penugasan. Kompleksitas jasa. Tingkat keahlian yang diperlukan. Struktur biaya KAP. Pertimbangan profesional lainnya. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-28
Fee Kontinjen Anggota KAP tidak diperkenankan u/ menetapkan fee kontinjen, apabila dapat mengurangi independensi.
Fee kontinjen adalah fee yang
jumlahnya tergantung pada temuan atau hasil tertentu. Kecuali apabila ditentukan oleh pengadilan atau lembaga otoritas lainnya. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-29
Tanggung Jawab Kepada rekan seprofesi: Anggota wajib memelihara citra profesi, dgn tidak melakukan perkataan atau perbuatan yg dapat merusak reputasi rekan seprofesi. Kepada profesi: Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/ atau perkataan yang dapat mencemarkan profesi. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-30
Komunikasi antar Akuntan Publik Anggota wajib berkomunikasi tertulis dgn akuntan publik (AP) pendahulu bila akan melakukan perikatan (engagement) audit: Menggantikan AP terdahulu, atau Untuk tahun buku yg sama ditunjuk AP yang lain dgn jenis & perioda serta tujuan yang berlainan. AP pendahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan komunikasi dari AP pengganti secara memadai. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-31
Perikatan Atestasi Akuntan publik tidak diperkenankan mengadakan perikatan (engagement) atestasi yg jenis atestasi & periodanya sama dgn akuntan publik yg lebih dahulu ditunjuk klien. Kecuali untuk memenuhi peraturan atau ketentuan perundang-undangan tertentu. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-32
Iklan & Promosi Akuntan publik diperkenankan mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran & kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi. Aturan lama (SPAP 1994): Akuntan publik dilarang mengiklankan nama atau jasa yang diberikan, kecuali berupa pemberitahuan. ©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-33
Komisi & Fee Referal Anggota KAP tidak diperkenankan u/ memberikan atau menerima komisi, apabila dapat mengurangi independensi.
Fee referal (rujukan) adalah imbalan
dari atau kepada sesama penyedia jasa profesional akuntan publik, &
hanya diperkenankan bagi sesama profesi akuntan publik.
©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-34
SEKIAN
©2007 Antariksa Budileksmana
Prodi Akuntansi UMY
7-35