STANDAFI PERUSAHAAN
UMUM
LISTRIK
sistern
1S|EtEi
Lampiran Surat Keputusan Direksi PLN No. 172/DlR/85 tanggal21 Nopember1985
NEGARA
dan pada
E-42
SFLN
pernilihan Petuniuk penggunaan pelebur
distribusi
.
rnenengah
tegangan
t
. f r .
.
t I
49.q6 (
- i " X
h
u) € '
"^ -
v (
"re
I
D E P A R T E M E N P E R T A M B A N G A ND A N
ENERGI
PERUSAHAANUMUM LISTRIKNEGARA J A LA N T R U N O J O Y O BL OK M I/1 3 5
K E B A Y OR A N B A R U -
JA K A R TA
SPLN64: 1985
P E T U N J U K P E I I I L I H A ND A N P E N G G U N A A NP E L E B U R Pada Siste m Dlstribusi
Tegangan
lt enengah
Disusun oleh: l.
K elo n pok Fe m bakuan Bldang Distrlbusi. d e n g a n S u ra t Ke p utusan D l reksl perusahaan Umum Ltstrlk Negara No.3 O27/DLR/87 tanggal 5 Aprfl t98t
pol a penga m anan 2 . K e l o mp o k K e rJ a Slste m Dtstrlbusl dengan Surat K epusat penyelLdlkan putusan Direktur ll asalah K ellstrlkan N o.: O22/L n K/94 ta n g g a l 2 4 Ag u s tu s 1984.
Diterbttkan
oleh:
DEPARTE)IEN P E R T A H B A N G A ND A N E N E R G I P e ru s a h a a n U m u n Ltstrl k N egara J L T ru n o j o y o B l o k l t t l l t5 K ebayoran B aru Jakarta 1985 - i -
SPLN54: 1985
SUSUNAN ANGGOTA KELOMPOK PEMBAKUAN BIDANG DETRIBUSI Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No.: 027lDlR/81 tanggal 5 April 1983
l. Kepala Dinas Pembakuan, Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan (ex-officio) *) : Ketua merangkap Anggota Tetap 2. (Oitetapkan kemudian) : Sebagai Ketua Harian merangkap Anggota Tetap 3. Ir" Soenarjo Sastrosewojo : Sebagai Sekretaris merangkap Anggota Tetap 4. (Ditetapkan kemudian) : Sebagai Wakil Sekretaris merangkap Anggota Tetap 5. Ir. Moeljadi Oetii : Sebagai Anggota Tetap 6. Ir. Komari : Sebagai Anggota Tetap 7. Ir. Sarnbodho Sumani : Sebagai Anggota Tetap t. Ir. Ontowirjo Suwarno, M.Sc. : Sebagai Anggota Tetap g. Ir. Soemarto Soedirman : Sebagai Anggota Tetap 1 0 . ftr. P. Sihombing : Sebagai Anggota Tetap l l . Ir. Koesbandoro Sujatno ; Sebagai Anggota Tetap 12. Ir. Soedarjo : Sebagai Anggota Tetap 13. Ir. Adiwardojo Varsito : Sebagai Anggota Tetap 14. Ir. Soejoko Hardjodirono : Sebagai Anggota Tetap 15. Ir. J. Soekarto : Sebagai Anggota Tetap 16. Masgunarto Budiman, M.Sc. : Sebagai Anggota Tetap 17. Ir. Nabris Katib : Sebagai Anggota Tetap.
SUSUNAN ANGrcTA KELOMPOK KERJA POLA PENGAMANAN S6TEM DISTRIBUSI surat Keputusan Direktur pusat penyeridikan Mas^rah Kelistrikan No.: O22lLMKl84 tanggal 24 Agustus 1984 l. Ir. Soemarto Sudirman 2. lr. Sarn Rasosia
3. Ir" 4. Ir. 5. Ir. 6. Ir" 7. Ir. g. Ir. g. Ir. 10. Ir. 1 1 .Ir. 12. Ir.
Moeljadi Oetji Samircdho Sumani Kardjundi V Ebsar Tampubolon A. Vangge Fadjar Wicljaja Komari J. Soekarto Hartoyo Ishak Sastranegara
- 1 1 1 -
Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
SPLN54: 1985
Daftar Isi Halaman
P a s a l S a t u - R u a n g L i n g k u p d a n T u j t l € I l l. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I
P a s a l D u a - D e f i n i s i d a n P e n g e r t . i . d l.'.l. . . . . . . . . . . . r . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I
Pasal Tiga - Dasar Pertimbangan................................o...............
6
Pasal Empat - SpesifikasiPelgbur ..............................................
7
Pasal Lima - Petunjuk Umum Penggunaan ..................................
24
P a s a l E n a m - P e n g a m a n a nT r a f o D i s t r i b u s i . o . . . . . . . . . . . . . . . . . . . r . . . . . . . . . .
28
Pasal Tujuh - Pelebur sebagai Pengaman Saluran Cabang ...........
35
Pasal Delapan - Pengujian Jenis .o..............................................
59
Lampiran A - Rumus Rumus PerhitunganArus h.s. dan KonstantaKonstantaSiStem....o.........................o....... L a m p i r a nB - G r a f i k G r a f i k W a k t u / A r u s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6l 75
SPLN54: 1985
PETUNJUK PEMILIHAN DAN PENrcUNAAN
PELEBUR
UNTUK S6TEM DFTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH
Pasal Satu Ruang Lingkup dan Tujuan l.
Ruang Lingkup Standar ini yang berlandaskanpada Publikasi IEC 282-L dan Publikasi IEC Z8Z-2, serta merujuk NEMAr VDE dan UTE yang diperlukan dan tidak bertentangan dengan IECr merupakan kelengkapandari SPLN 52-32 1983, dimaksudkanuntuk memberikan pegangan dalam pemilihan dan penggunaan pelebur sebagai Pengamanpada sistim distribusi tegangan menengah, khususnya sistem 20 kV radial, berikut trafo distribusinya. Tujuan Tujuannyaialah untuk membatasi dan menyeragamkanstandar dan jenis pelebur yang digunakan, serta memberikan petunjuk cara pemilihan dan penggunaannya untuk tiap macanl pengamanan.
Pasal Dua Definisi
dan Pengertian
Pelebur (Fuse) Suatu alat pemutus yang dengan meleburnya bagian dari komponennya yang telah dirancang khusus dan disesuaikan ukurannya untuk itu, membuka rangkaian dimana pelebur tersebut terpasang dan memutuskan arus bila arus tersebut melebihi suatu nilai tertentu dalam waktu yang cukup. a. Pelebur jenis pembatasan arus (current limiting fuse). Peleburr YanB selama dan oleh ker janya dalam selang arus tertentul r1€,1batasi arus yang lewat ke suatu nilai yang cukup rendah dari nilai puncak arus perkiraannya. b. Pelebur jenis letupan (expulsion fuse) Pelebur, dimana busur listrik yang terjadi waktu pemutusan, dipadamkan oleh semprotan $as yang timbul karena panas busur listrik itu sendiri.
- l -
SPLN54: 1985
2
Angka Pengenal (Rating) Angka yang memberikan batasan pada penampilan kerja dan merupakandasar dari desain dan PengujiannYa.
3
Arus perkiraan
(Prospective
current)
yang seharusnya mengalir pada rangkaian bila pelebur diganti dengan penghantar yang impedansnya dapat diabaikan (A).
Arus
4
Arus pengenal anak pe:"ebur (Rated current
of the fuse-link)
Besarnya arus yang ditujukan bagi anak pelebur, yang bagi anak pelebur yang baru dan bersih dapat menghantarkannya secara kontinu
tanpa melampaui
kenaikan suhu yang telah ditentukan biia dipasang pada rumah pelebur sesuai ketentuan pembuatnya dan dihubungkan pada rangkaian dengan ukuran dan panjang penghantar tertentu,
pada suhu udara sekeliling yang tidak melebihi 40
oc. 5
A,rus pemutusan perkiraan (Prospective breaking current) Besarnya arus perkiraan pada saat mulai timbulnya busur dalam pelebur, pada waktu pelebur bekerja.
6
Kemampuan pemutusan (Breaking capacity) pada Nilai arus pemutusan perkiraan yang mampu diputuskan oleh pelebur regangan yang ditetapkan menurut kondisi kerja dan karakteristik yang telah ditentukan. Arus pemutusan minimum (minimum breaking current) Arus perkiraan minimum yang mampu diputuskan oleh pelebur pada tegangan yang ditetapkan menurut kondisi kerja dan karakteristik yang telah ditentukan (A).
Arus terpotorrg (Cut off current) .\r'us sesaatmaksimumyang terjadi selama operasi pemutusanpelebur (A). ) Joule integral (l't) rieri kuadfat "-'i
i-'errasi u
I': =
- . )?
f'^u
i'dr
afUS,
melalui interval waktu yang diberikan:
( J o u l e / f)).
(Drsebut energi soesifik yang artinya sama dengan energi yang timbul pada tahanan I - rada rangkaian. seiarnapeleburnya bekerja).
- 2 -
SPLN64: 1985
l0
\yaktu prabusur atau waktu leleh (Pre arcing time or melting time) Waktu antara permulaan timbulnya arus gangguanyang menyebabkanrusaknya elemen pelebur sampai timbulnya busur permulaan(detik).
II
Vaktu busur (Arcing time) Waktu antara saat timbulnya busur permulaan sampai saat padamnya busur (detik).
12 Total waktu pemutusan (Total clearing time) Waktu antara mulai timbulnya arus gangguan sampai saat pemutusan arus gangguan,atau jumlah waktu prabusurdan waktu busur (detik).
r3
Karakteristik
waktu/arus
Kurva yang menggambarkanwaktu sebagai f ungsi dari nilai ef ektif (r.m.s.) simetris dari arus perkiraan menurut kondisi operasi yang telah di tentukan. Catatan: Karakteristik waktu arus pelebur dibedakan antara waktu leleh minimum (pre arcing) dan waktu pemutusantotal. Bila tidak dinyatakan lain, maka karakteriftik waktu/arus yang dimaksudberlaku untuk suhu udara keliling 20 "C.
t 4 Arus lebih Arus yang timbul karena adanya gangguan/hubung singkat pada sistem/peralatan yang diamankan (A).
t 5 Beban lebih Beban/arus yang melebihi nilai nominalnya, yang untuk waktu tertentu dapat ditolerir adanya untuk kepentinganpengusahaan(A).
t 6 Tegangan pulih (Recovery voltage) Teganganyang timbul antara terminal pelebur setelah pemutusan(V). 1 7 Tegangan pulih transien (Transient recovery voltage) Teganganpulih selama masa transien (V). lE
Tegangan hubung (Switching voltage) Tegangan sesaat maksimum yang timbul pada terminal pelebur ketika pelebur bekerja (V).
- 3 -
SPLN54: 1985
L9 Faktor pelebur (Fusing factor) -
Arus lebur minimum (A) Arus pengenalanak pelebur (A)
Catatan: Pada umumnyafaktor lebur ) I. 20
Rasio lebur (Fusing ratio) pengaman trafo =
2l
Rasio kecepatan (Speed ratio) =
Arus leleh mi
*) t = 500 detik, untuk arus pegenal anak pelebur) 100 A. 22
Rumatr pelebur (Fuse base) Bagian tetap dari pelebur yang dilengkapi dengan terminal untuk hubungan keluar. Rumah pelebur meliputi
seluruh bagian-bagianyang perlu untuk diiso-
lasi (Lihat Gambar 1).
Anak pelebur (Fuse link) Bagian yang dapat diganti-ganti dari pelebur (termasuk elemennya),bila pelebur telah bekerja (tifrat Gambar l). Pemikul batang pelebur (Fuse carrier) Bagian tetap pelebur yan8 berf ungsi sebagai pengikat/pemikul batang pelebur (l-ihat Gambar l).
- 4 -
SPI-N54: 1985
Terminal Pelepas Pemlkul batang pelebur
Elemenpelebur Anak/batang pelebur Kontak anak/batang ilelebur Kontak rumah pelebur Kontak pemikul batang pelebur _/<
Rumahpelebur Gbr. lA - Pelebur jenis pembatasanarus
TerminaL Pelepas
ELemenpelebur Anak pelebur
Pemikul batang pelebur Kontak pemikul batang pelebur -Kontak
rumah pelebur
Rumahpelebur Gbr. IB - Pelebur jenis letupan kelas 2, tipe 'fjatuh'l
- 5 -
SPI-N54: 1985
pasat Tiga Dasar Pertimbangan Telah ditetapkan tiga sistem jaringan distribusi 20 kV dan satu sistem jaringan distribusi 6 kV, yang dibedakan berdasarkan pola pelayanan dan pentanahannya, yang berlaku masing-masingdi tiap daerah. Pada kesatuan-kesatuanPLN belum terdapat petunjuk pemilihan dan penggunaan pelebur yang dapat diandalkanmaupun yang sifatnya seragam. Di pasaran terdapat banyak standar, jenis, tipe dan karakteristik pelebur, yang demi ef isiensi dan keandalan pelayanan sistem PLN, pemakaiannya perlu diteliti dan dipilih disesuaikan dengan sistem dan kondisi yang ada di Indonesia, dan untuk membatasi macam dan jenisnya. Maka dipandang perlu untuk menetapkan standar, jenis, tipe dan karakteristik pelebur untuk tiap pengamanan,berikut petunjuk pemilihan dan penggunaannya. Dengan pertimbangan akan pemakaian yang telah umum dan tidak menimbulkan masalah, maka perlu ditetapkan bahwa bagi SUTM dan pengamansisi primer trafo distribusi pasangan luar dipergunakan pelebur jenis letupan (expulsion) bentuk terbuka (open) dengan rujukan pelengkap dari standar ANSI/NEMA; sedangkanbagi Pengaman pasangan dalam dipergunakan pelebur jenis pembatasan arus (current limiting) dengan rujukan pelengkap dari standar negrra Eropah (Pera.ncisatau Jerman).
- 6 -
S P L N 6 4 21 9 8 5
Pasal Empat Spesifikasi
Pelebur
L Ketentuan Umum ie.ecur yang dipergunakan harus mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut: . . . F r e k u e n s i :5 0 H z . ..? Tegangan pengenal: 24 kV bagi sistem 20 kV fasa-tiga dengan netral diketanahkan . .: Tingkat isolasi pengenal a. Tegangan ketahanan impuls (polaritas positif dan negatif) - ke tanah dan antara kutub-kutub (TlO): 125 kV (puncak). - antara jarak isolasi dari rumah pelebur: 145 kV (puncak). b. Tegangan ketahanan dari sistem 50 Hz (kering dan basah selama I menit) - ke tanah dan antara kutub-kutub: 50 kV (efektif). - antara jarak isolasi dari rumah pelebur: 60 kV (efektif). Catatan: Ketentuan tersebut di atas berlaqdaskan pada kondisi standar dari oCr suhu, tekanan dan kelernbabanz20 760 mm Hg dan ll glm3 air. -.4 Arus pengenal dalam ampere dan arus pemutusan pengenal dalam kilo amPere anak pelebur Arus pengenal dan arus pemutusan penger .rl anak pelebur harus dipilih dari seri R 10. Bagi jenis pembatas arus, dalam keadaan-keadaan khusus bila diperlukan tambahan nilai pengenal boleh diambil dari seri R 20. Seri R l0 terdiri dari angka-angka pengenal: I - r r 2 5 - 1 1 6- 2 - 2 r 5 - 3 , 1 5 - 4 - 5 - 6 1 3 - 8 d a n k e l i p a t a n l 0 - n y a . Seri R 20 terdiri dari angka-angka pengenal: t - L r l z L r 2 5 I r 4 0 1 , 6 - l , g _ 2 _ 2 , 2 4 _ 2 r 5 _ 2 r g - 3 1 1 5 _ 3 1 5 5 _ 4 -4 r 5 - 5 - 516- 6,3 - 7rl - 8 - 9 dan kelipatan l0-nya. 1.5 Suhu lingkungan Suhu udara maksimum 40 oC dan suhu udara rata-rata selama 24 jam tidak oC. melebihi 3i 1.5 Batas kenaikan suhu Anak dan rumah pelebur harus dapat dilewati arus pengenalnya secara terus menerus tanpa melewati batas kenaikan suhunya seperti tertera pada Tabel I.
- 7 -
SP LN54: 1985
Tabel I - Batas suhu dan kenaikan suhu untuk berbagai komponen dan bahan
Nilai maksimurn Komponen atau bahan
Suhu(oc)
Kenaikan suhu (derajat C)
I(ontak-kontak tembaga di udara: l. Kontak dengan tel
75 105 95 Lihat catatan
35 65 55
2. Kontak dengan mur-baut: - tanpa lapisan - dilapisi perak atau timah putih - dilapisi bahan lain
90 10, Lihat catatan
50 65
Kontak-kontak rernbaga dalam minyak: - tanpa lapis,:ri: " r : 1 - p i : ;ci e r a k , t i m a h p u t i h a t a u il1i.":i
l
80
40
90
50
- Cilapisi bah*n la:'r
I-inatc1l1tan
Terminal dengan rnur-baut di udara: - tanpa lapisan - dilapisi perak atau timah putih - dilapisi bahan lain
90 105 Lihat catat..n
50 65
^
I Bagian loganr yang berlaku I sebagai pegas
Lihat catatan 2
I Bahan isolasi atau bagian logam j fang bersinggungan dengan bahan *) i:e"ikut: I isolasi menurut kelas I
i Kelas A i E
105 120
I I
^ u
lI
n H
l
-
r30 r55 180
65 80 90 ll5 t40
Lihat catatan
* ) K e l a s b e r d a s a r k a nP u b l i k a s i I E C S i ( 1 9 5 7 ) f ^ * ^ r - ^ .
1. Jika pabrik menggunakan bahan lapisan lain, sifat bahan tersebut per I u ncn j adikan per t inixngan. 2. Suhu atau kenaikan suhunya ticJak boleh mencapai suatu nilai yang d a p a t m e n g u b a he l a s t i s i t a s b a h a n . 3. Hanl'a dioatasi dengan pertimbangan tidak merusak bagian-bagian sekeiiirngnva. 4 . U n t u x p e i e c u : C a l a m s u n g k u p ( t e r t u t u p ) , n i l a i a r u s p e n g e n a l n y ah a r u s d i t u r u n k a n c i s e s u a i l < a nm a c a m s u n g k u p n y a ( n i l a i a r u s p e n g e n a l d i d a s a r k a nc a d a D e r ? u ; i a nd i u d a r a t e r b u k a t a n p a p e n u t u p ) .
SPI-N54: 1985
1.7 Ketinggian dari permukaan laut tidak melebihi 1000 m Penggunaan pelebur pada ketinggian lebih dari 1000 m, perlu memPerhitungkan kembali: isolasi pengenal pelebur
a. Tegangan pengenal dan tingkat
yang dikalikan
dengan faktor koreksi sesuai pada Tabel IIA, dimana tegangan Pengenal setelah dikalikan dengan faktor koreksi tidak lebih rendah dari tegangan tertinggi sistem.
Tabel II A Ketinggian maksimum (m) I 000 I 500 3000
Faktor koreksi untuk Tingkat isolasi Tegangan pengenal pengenal
lr0o 0r95 0,80
l,o0 Lra5 Lr25
b . Salah satu dari arus pengenal atau kenaikan suhu pelebur atas dasar keting-
gian 1000 m, yang dikali dengan f aktor koreksi sesuai dengan Tabel II B. Tabel II B Ketinggian maksimum (m) I 000 1500 3000
Faktor koreksi untuk Arus Kenaikan pengenal suhu I,00 0r99 0196
I,00 0,98 0r92
Catatan: Untuk ketinggian antara 1000 m dan 1500 m, dan antara 1500 m dan 3000 m, f aktor koreksi dapat ditentukan dengan menginterpolasi. 1.8 Udara sekitar tidak boleh terlalu tercemar oleh: debu, asap, gas korosif atau gas yang mudah terbakar, uap atau garam. 1.9 Untuk pasangandalam, hanya diperkenankanadanya kondensasinormal. l.l0
Untuk pasanganluar, tekanan angin tidak melebihi 700 N/m2.
Catatan: Pemakaian pelebur di luar ketentuan-ketentuan tersebut di atas (butir 1.5, 1.7 sampai dengan 1.10), perlu dikonsultasikanterlebih dahulu dengan pembuatnya.
- 9 -
S P LN54: 1985
2. Spesifikasi
Pelebur Jenis Pernbatasan Arus
2.L Macam-macam nilai pengenal dan karakteristiknya a. Nilai pengenal Rumah Pelebur l. Tegangan pengenal: 24 kV (Lihat Pasal Empat butir 1.2) 2. Arus pengenal (Lihat Pasal Empat butir 2.I.I) 3. Tingkat isolasi pengenal (Lihat Pasal Empat butir 1.3). b. Nilai pengenal B' lang Pelebur l. Tegangan pengenal: 24 kV (tifrat Pasal Empat butir 1.2) 2. Arus pengenal (Lihat Pasal Empat butir 1.4) 3. Kemampuan pemutusan pengenal (tifrat Pasal Empat butir 1.4) 4. Frekuensi pengenalz 50 Hz. 5. Arus pemutusan minimum pengenal untuk pelebur 'fback-up" (Lihat Pasal Empat butir 2.I.2 ). 6. Tegangan pulih transien pengenal (Lihat Pasal Empat butir 2.1.6). r:. Karakteristik Pelebur 1. Batas kenaikan suhu (tifrat Pasal Empat butir 1.6). d. Karakteristik Anak Pelebur l. Kelas (lifrat Pasal Empat butir 2.1,2 ). 2. Tegangan hubung (tifrat Pasal Empat Bu :r 2.I.3). 3. Karakteristik waktu/arus (Lihat Pasal Empat butir 2.1.4) 4. Karakteristik arus terpotong (tifrat Pasal Empat butir 2.L5). 5. Karakteristik pelepas (tifrat Pasal Empat butir 2.1.7). 2.1.1 Arus Pengenal Rumah Pelebur Arus pengenal rumah pelebur harus dipilih dari nilai-nilai berikut: l0 A, 25 A, 63 ^, 100 A, 200 Ar 400 A, 630 A, 1000 A. 2.1.2 Arus Pemutusan Minimum dan Kelas Terdapat 2(dua) macam kelas pelebur, berdasarkan batas daerah dimana inacam kelas tersebut dapat digunakan, yaitu: a . P e l e b u r " s e r b a g u n a "( g e n e r a l p u r p o s e ) : Yaitu pelebur yang sanggup memutus dalam sifat dan kondisi penggunaan tertentu, semua arus dimulai dari arus pemutusan pengenal sampai dengan arus )'ang menyebabkan anak pelebur meleleh dalam I jam.
- l0 -
SPLN64: 1985
b. Pelebur toback upt' Yaitu pelebur yang dengan sifat dan kondisi penggunaan tertentur sangguP memutuskan semua arus dari arus pemutusan pengenal sampai dengan arus pemutusan minimum pengenal. Pelebur "back up" biasanya dihubungkan dengan peralatan hubung yan$ lain, misalnya sakelar. Pada kedua macam pelebur tersebut di atas, pabrik harus mencantumkan "kelasnnya dan untuk macam "back up" nilai Pengenal dari arus pemutusan minimum.
2.1.3 TeganganHubung maka Pabrik harus memberikan nilai tegangan hubung maksimum sebagaimanayang didapat dari pengujian pemutusan. Besarnya tegangan hubung ini terlihat Pada Tabel III (Tabel IX Publikasi IEC
Bila
diminta,
+D. 282-L0gt Tabel III - Teganganhubung maksimum pelebur jenis pembatasanarus Tegangan pengenal Teganganhubung
maksimum KV
KV
L5 l515 L715 24
47 49 55 75
2.1.4 Karakteristik Waktu/Arus (Lihat Gambar 23) Pabrik harus menyediakan kurva-kurva yang diperoleh dari penguiian ienis karakteristik waktu/arus yang ditentukan pada Pasal 8r butir 3.4. Karakteristik waktu/arus harus digambarkan dengan arus sebagai absis dan waktu sebagai ordinat.
Untuk kedua sumbu tersebut harus dipakai skala
Iogaritmis. Terdapat 2 rasio ukuran skala, yaitu 2ll dan 1/1, dengan ukuran yang lebih panjang pada absisnya. Jarak skala kelipatan sepuluhnyayang dianjurkan adalah 2r8 cm atau 516cm (jarak yang lainnya: 2 cmr 4 cm, 8 cm, 16 cm dan ll,2 cm). Kurva-kurva harus memperlihatkan: - Hubunganantara waktu prabusur dan arus perkiraan. - Dasar dari arus apakah rata-rata atau minimum.
t1
SPLN54: 1985
Bila arus rata-rata
yang dipakai, tolelransinya tidak boleh lebih d6ri + ZO%. Bila nilai minimum yang dipakai, toleransinya tidak boleh melebihi + 50%. - Tipe dan angka pengenal dari anak pelebur untuk mana kurva-kurva tersebut dipakai. Sebagaimana disebut dalam pubiikasi
IEC 2g}-l (l 974) butir 14.2.2. bahwa pengujian harus dilakukan dengan selang waktu: - 0,01 detik sampai 500 detik untuk tipe "back-up" - 0101 detik sampai l ,am untuk tipe "serba guna." Maka untuk pelebur tipe "back-up" garis titik-titik harus digambarkan mulai dari arus pemutusan minimum sampai 600 detik bila arus pemutusan minimum terjadi pada waktu kurang dari 600 detik. 2.1.5 Karakteristik Terpotong Pabrik harus memberikan batas tertinggi arus terpotong untuk setiap arus pernutusan perkiraan sampai dengan kemampuan pemutusan pengenal pelebur menurut kondisi khusus yang ditentukan sebagai bagian dari pengujian jenis pemutusan tersebut dalam butir 13 Publikasi IEC 2g2-I (lg7q. Perlu disebutkan pula apakah karakteristik yang dimaksud untuk frekuensi j0 Hz atau 60 Hz.
2-1.6 standar Teganganpurih rransien pengenal Nilai-nilai standar dari tegangan pulih transien pengenal dapat dilihat pacia Tabel IV dan Gambar 2. Tabel IV: Standar tegangan pulih transien pengenal Parameter dasar
'[egangan |
6d-
|
l,a
-
pengenal
puncak
Ur KV
\()()r ulnar w a k tu
Uc
t3
I5 I 5,5 1 71 5
24
v6trrt6ro,tI
Nilai ya g dicari Koordinat Koordinat teganRan waktu
l\elambatan
waktu
tl
ruS 2517 26,6 30 +T Catatan: Uc L\J
56
67 72 88
KV |
| | |
g,g
ro to,s 13,2
I
I
I
I
1 , 4 x 1 , 5 x t f Z l l U r ; u ' = Ll3 Uc. = 0 r I 5 t 3 ; t ' = ( 0 , 1 5+ I l 3 t3).
- 1 2 -
816
8'8 t0 l3,g
^rs 32 3212 35 42r5
Nilai kenaikan Uc/tz
kVfi.rs 0r39 0,40 0r415 0r47
SPLN64: 1985
Selungkup tegangan pulih transien uji perkiraan A
Garis referensl tegangan pulih
translen tertentu
Teganganpullh transien uji perkiraan
I II Garis
T
tunda tegangan pulih transien
I I
I
Gambar 2 - Referensi untuk Tabel IV
2,1.7
Karakteristik pelepas Pelepas-pelepasdari anak/batang pelebur dapat digerakkan oleh pegas atau bahan peledak. Pelepas ditentukan oleh besarnya tenaga yang dapat diberikan kepada alat sakelar mekanis atau alat pemberi tanda diantara dua titik tertentu A dan B (tifrat Gambar 3) dari gerakannya dan dengii l gaya tahan yang minimum. Gaya tahan adalah sifat yang mencegah kembalinya pelepas setelah bekerja, yang lebih kecil dari gerakan minimum yang sebenarnya (On) bila diberikan suatu gaya statis dari luar. Karakteristik
dari pelepas dapat dilihat pada Tabel V.
L3-
SPI-N54: 1985
Tabel v - Gaya tahan minimum pelepas berdasarkan jenis dan posisi Jarak dari Tenaga
er erak lanjut bebas dimana tenaga diberikan (oA) (AB)
Min.
Gaya tahan minimum
(oB) ---
mrTt
Ringan
0,3 ! 0,25
2
8
10
30
Sedang
I+0r5
4
T6
20
40
20
Berat
2 + I
4
6
l0
l5
40
Tidak diterapkan
i
I
L -
-
Gambar 3 - Posisi gerak perepasanak/batang perebur
-
ltl
SPLN64: 1985
2.2 Tanda Pengenal Tanda-tanda
pengenal yang harus tertera
pada batang/anak pelebur dan
rumah pelebur adalah sebagai b e r i k u t : a. Pada rumah pelebur - Nama pabrik atau merek perusahaanpembuat - Tegangan pengenal - Arus pengenal b" Pada batang/anak pelebur - Nama pabrik atau merek perusahaanpembuat - Tipe rancangan pabrik - Tegangan pengenal - Arus pengenal - Arus pemutusan pengenal - Anus p,emutusan minimum pengenal (khusus untuk pelebur "bacl< up") -" Senis pelepas (ringan, sedang atau berat) jika ada * Letak pelepas (yit
Konstruksi contoh pasangan pelebur terlihat pada Gambar 4. Terminal Pelepas
Pemikul batang pelebur
G a m b a r 4 A : Nama-nama bagian/ jesuku Pelebur Elernenpelebur nis PembatasArus
Ana!
B u m a hp e l e b ur
-15-
S P L N5 4 : i " 9 8 5
+ilj+rH Lr I
1I
I
; :
I I I
I I
I II
I
t I I
I II I I I I
II a
I I I
I
I
I
;I I I rI
-l J I I I
I t
I I I
I
II
i I
I
; I
I I
I
i
I
I:
I
I I
I
I I I GE .qf Cqf
€ 3sf,
e ila CB
I I
I
I
I t I
I
i t
I
t
; I
I i
I
t
&i
I
-1 _)
* l I I
-.ri J I
F<--
li;
I
Contoh pasangan pelebur jenis pembatasan atrus 'tuk pasangan dalam (ukurar daiam mm)
*,E-iJii I
t I
Gambar +C ^ Stancar anaki'bata13 pclebur jenis pembatasan arus (ukuran dajaln mt"n) Catatan: Pelepas atau penunjul-:i-rarussatu sumbu dengan garis suinbu batang
SPLN54: I9B5
3.
Spesifikasi
Pelebur Jenis Letupan (Expulsion)
3.1 Macam-macam angka pengenal dan karakteristiknya a. Pengenal Pelebur l. Tegangan pengenal: 24 kV (tifrat pasal Empat butir 1.2) 2. Arus pengenal (Lihat pasal Empat butir 1.4) 3. Kemampuan pemutusan pengenal (tinat Pasal Empat butir 1.4) 4. Frekuensi pengenalz 50 Hz. b. Pengenal rumah pelebur l. Tegangan pengenal: 24 kV (tifrat pasal Empat butir 1.2) 2. Arus maksimum pengenal (tifrat Pasal Empat butir 3.1.1) 3. Tingkat isolasi (tihat pasal Empat butir 1.3). c. Pengenal pemikul batang pelebur l. TeganBan pengenal: 24 kV (tifrat Pasal Empat butir 1.2) 2. Arus maksimum (tirrat pasal Empat butir 1.4) 3' Kemampuan pemutusan pengenal (tirrat Pasal Empat butir 1.4) 4. Frekuensi pengenal: 50 Hz. d. Pengenal anak pelebur l. Arus pengenal (Lihat pasal Empat butir 1.4) 2. Tegangan maksimum: 24 kV. e. Karakteristik pelebur l. Batas kenaikan suhu (tirrat pasal Empat butir 1.5) 2. Kelas (linat pasal Empat butir 3.1.2). f. Karakteristik anak pelebur l. Karakteristik waktu/arus (Lihat pasal Empat butir 3.1.3) 2. Kelas (Lihat pasal Empat butir 3.1.2). 3.1.1 Arus pengenal rumah pelebur Nilai-nilai standar dari arus pengenal rumah pelebur adalah: 50 A, 100A, 200 A,400 A. 3.1.2 Kelas Pelebur jenis letupan dibagi dalam dua kelas berdasarkan karakteristik dan penggunaannya. Kelas l: Pelebur ini umumnya digunakan untuk pengamanan bangku (bank) trafo besar, trafo tegangan dan bangku kapasitor guna perbaikan faktor daya pada sistem yang penting. (tifrat Gambar .5A).
17-
SPI-N54: 1985
Kelas 2: Pelebur ini umumnya digunakan untuk pengamanantrafo kecil dan bangku kapasitor guna perbaikan faktor daya yang kecil, atau untuk seksionalisasirangkaian pada saluran udara dari sistem distribusi. (tinat Gambar 5B). 3.L.3 Karakteristik waktu/arus (Lihat Gambar 22) pabrik harus menyediakankurva-kurva yang diperoleh dari pengujian jenis karakteristik waktu/arus sesuai yang ditentukan pada Publikasi IEC 282-2 (1974)butir 14.2. Karakteristik waktu/arus harus digambarkan dengan arus sebagai absis dan waktu sebagai ordinat. Untuk kedua sumbu koordinat tersebut harus dipakai skala logaritmis. Terdapat dua ratio ukuran skala yaitu 2l L dan LI L dengan ukuran yang lebih panjang pada absisnYa. Jarak skala kelipatan sepuluhnya yang dianjurkan adalah 2r8 cm atau 516 cm (jarak yang lain: 2 cmr 4 cm, 8 cm, 15 cm dan llr? cm). Kurva-kurva harus memperlihatkan: - waktu prabusur atau total waktu pemutusanl - hubunganantara waktu dan arus simetri efektif perkiraanl - dasar dari waktu; - bila kurva menunjukkan nilai-nilai minimum dari waktu dan arusr nilai yang sebenarnya didapat pada pengujian harus terletak dalam iarak maksimum 20% pada skala di sebelahkanan kurva. Bila kurva menunjukkan nilai rata-rata dari waktu dan arusr maka nilai yang sebenarnya didapat dari pengujian harus terletak dalam jarak maksimum l0% di kedua sisi kurva pada skala arus. Pemakaian tolertrnsi adalah dalam selang 0,1 detik sampai 600 detik untuk waktu prabustrrl - tipe dan angka pengenal dari anak pelebur untuk mana kurva-kurva tersebut dipakai; - selang'twaktu'rdari 0r01 sampai dengan600 detik. 3.2 Tanda Pengenal Tanda-tanda pengenal yang harus tertera pada anak pelebur; pemikul batang pelebur dan rumah pelebur adalah sebagaiberikut:
- 1 8-
S P L N 6 4 21 9 8 5
[1.
Pada rumah pelebur - l.{ama pabrik atau merek perusahaan pembuat; - Tipe rancangan pabrik (bila perlu); - Kelas rancangan; - Tegangan pengenal dan * Arus pengenal rnaksimum. Pede pernikul batang pelebur - I{ama pabrik atau merek perusahaanpembuat; *'i"i:garigiiit pengenal; - Arus pengenal maksimum atau batas daerah arus pengenal; - Kernarrtpuan pemutusan pengenal dan - Frekuensi pengenal. Pada anak pelebur - hlema pabrik atau merek perusahaanpembuat; -' Tipr: r'ancangan pabrik (bila perlu); * Arus pengenal dan tipenya dan - T'egangan pengenal (Uita perlu).
C,rta"ten:Harus disebutkan bila gedung,
pelebur
hanya untuk
pemakaian dalam
3.,3 Korrstruksi Pelebun yanB dipilih pada umumnya tipe bt,ka jatuh (drop out) dimana tabung pemikul beserta anak peleburnya terlepas dari batang pelnegang atas dan j,-tuh menggantung pada penggantung bila pelebur telah bekerja (putus). Bagi pelebur yang ditempatkan pada percabangan-percabangan penting atau trafc tertentu dimana diperlukan kemampuan membuka beban tanpa pemaciam;rn, dapat dilengkapi dengan alat tambahan: alat pemadam busur (tanpa inerusak anak nelebur atau lengan pemutus pelebur (memutus paksa anak g:*lebur). Catatarr: Melepas anak pelebur dalam keadaan berbeban dapat pula dilakukan derrgan tongkat kerja bertegangan (hot-line stick) ying dilengkapi dengan alat pemadam busur. $ebaga"i contoh dari suatu pasangan pelebur dan anak-anak pelebur (tinat Gambar 5).
-19-
SPI_N54: 1985
P e m i k u lb a t a n gp e l e b u r
Batang pelebur
K o n t a kb a t a n gp e l e b u r K o n t a k r u m a h p e l e b ur K o n t a kp e m i k u lb a t a n g p e l e b u r
-\,ru
R u m a hP e l e b u r
Gbr. 5A - Pelebur jenis letupan kelas l
T e r m in a l
'Penutup
" Elemen
yang dapat. lepas
lebur
'Anak Pelebur
t'Br,.ng *-fontak ".-11sn13k
pelebur p e m i k u lb a t a n gP e l e b u t r u m a hP e l e b u r
\----.-\r/-_-/
Rumah Pelebur
Gbr. 58 - Pelebur jenis letupan kelas 2, tipe "jatuh"
- 2 0 -
SPLN54: 1985
570 nnr
68-101 nrn
f*---i
T\itnp penangkal burung
E fr rJ
F r-{
aa r{
I O
tertutup
\\ tl \l
l I
l{etcargm:
G a m b a r 5 C - C o n t o h pasangan pelebur Jenls l"etupan
l. Isolator oorselen 2. Kontak (dari tembagadisepuh perak) 7. Klem terminal (dari kuningan) 4. Tutup yang dapat dilepas (dari kuningan) 5.. B.atans-Bemeg3ng atas (dari. baja)
6. Mata kai t (dari B rons) 7. Tabungpelebur (dari resln) 8. Penggantung(darl baja tahan karat) 9. Klem pemegang darl baja 10. Lenganpemutushubungan(dari baja)
SPLN54: 1985
6 8 - 1 0 1n n r
F H
-HI H
l
\ol
cni
rl
Lnl r-l
tertutr:p
'!
\
I t
EI o FI l I
l
l
l
i
l l nosisiterb'ka
,TLI
I -fu'
?H
l
LIII
l l\lo"'
Keterangan: 1. Isolator porselen. 2. Kontaktembaga(disepuhperak) 3. Arat pemadam/pemutus busur 4. Tutupyangdapat dilepas (dari kuningan)
5. Matakait (dari brons)
'--
I
r l l t I I I I I e. I t i 7. I \ 1B. I 1 ll. Ll-I
l_t
Tabungpelebur (dari resin) (dari kuningan) Penggantung (dari naji) Klempemegang Klemierminai (Oari kuiingan)
_f_-
/2\F[{ (:=liliU I i'l ,'
L
l /
SPLN54: 1985
I I I -
::,,:;l:jiiii
{ t6mm I . * _ _ f r ! - -
,5 mm
, =
IlUtt
Gbr. 5E -Standar ilak pefeh-E Jenls fefuFt lGtmatgan: a. Anak pelebur denganarus pengenal: I2 5 , 1 5 0 d an 200 A b. Anak pelebur denganarus pengenal: 6 3 , B0 d a n 100 A c. Anak pelebur denganarus pengenal: t s/d 504 I . Ke p a la k anc ing ( dis e p u h ti ma h ) 4. Kawat penghubung(disepuh timah) 2. Elemenpelebur 5. Kauuatpenegang 3. Tabungpelebur
- 2 3 -
SPLN 642 ]985
Pasal Lima Petunjuk Umum Penggunaan
l.
Umum Fungsi pelehur dalam suatu rangkaian listrik adalah untuk setiap saat menjaga/mengarnankan rangkaian berikut peralatan/perlengkapan yang tersambung padanya dari kerusakan, dalam batas nilai pengenalnya. Kesempurnaan kerja
pelebur tidak
hanya tergantung pada ketelitian
pem-
buatannya, tetapi juga pada ketepatan cara penggunaannya dan perhatian/perawatan yang diberikan padanya setelah pemasangannya. Jika pelebur tidak secara tepat digunakan dan dipelihara, dapat menimbulkan kerusakan yang berarti pada peralatan yang mahal. Hendaknya aturan keselamatan ker ja selalu diikuti, atau memelihara
setiap saat memanipulasi
pelebur yang i:erada dekat dengan perlengkapan dan kawat
yang bertegangan. 5
&.
Femasangan Pelebur harus dipasang sesuai petunjuk p,:,nbuatnya, (f asa-tiga),
ganda
bila
jarak
antar
Bagi pclebur berkutub
kutuh,' tidal< tertentu
konstruksinya, maka jarak antar kutub tidak
(magun) karena
cleh dipasang kurang dari keten-
tuan pembuatnya. Perlu diperhatikan bahwa biia peiebur terkena sinar matahlri yang terik,
penampilannya mungkin terpengaruh karenanya.
Bila terdapat
pengaruh lingkungan yang khusus, jarak bebas yang aman perlu diatur sesuai pembuatnya (pabriknya). ?
Pemilihan Arus
Arus Pengenal Anak-pelebur
pengenal ar:*k peiebur harus dipilih herdasarkan parameter-parameter
berikut: a. Arus norrna.l dan kemungkinan beban iebih dar"i rangkaian (sirkit)n termasuk arus harmonis. b. Gejala transien di rangkaian karena pengaruh pemutusan/penghubunganperaiatan se:rerti transformator, motor atau kapasitor. c. Koordinasi dengan alat pengarnan yang lain, biia ada. Arus pengenal pelebur biasanya lebih besar daripada arus beban normal. Rekomendasi pemeliharaannya biasanya diberikan oleh pembuat (pabrik)nya.
-24-
SPLN54: 1985
Arus pengenal ditentukan berdasarkankenaikan suhu anak pelebur yang diuji di udara terbuka atau dalam minyak. Bila pelebur digunakan/dipasang dalam selungkup, maka arus pengenalnya harus diturunkan nilainya agar tetap dapat sesuai dengan kebutuhan kenaikan suhunya, dan karenanya anak pelebur dapat mempunyai arus pengenalyang berlain-lainan tergantung macam selungkupnya. Catatan: Anak pelebur.yang dibebani arus melebihi kemampuanhantar arus terus menerusnya (lifrat Pasal Tujuh butir 2) terutama apabila beban lebih yang terjadi berulang kali, dapat menyebabkankerusakan/penuuun yung dapatmerusakkarakteristik waktu uruinyu. Untuk pelebur jenis pembatasanarus, bila arus lebih ini nilainya kurang dari -afus pemutusan minimumnyor dan menyebabkanelemen peleburnya meleleh, maka kemungkinananak.pelebur iersebut gagal memutus arus tersebut. Pemilihan Kelas Pelebur 4.1 Pemilihan kelas pelebur jenis pembatasanarus Sesuai dengan tujuan penggunaannyaapakah sebagai satu-satunya pengaman atau digunakan bersama alat pengaman yang lain, pelebur jenis pembatas arus dibagi dalam kelas serbagunadan kelas "back-up." 4.1.1 Pelebur serbaguna(Generalpurpose) Sebagai pengaman paripurna terhadap arus lebih, pelebur serbagunaharus dapat memutus setiap nilai arus yang clapat melelehkannya, sampai batas nilai arus pemutusan pengenalnya; tetapi sebagai pengertian praktis yang dimaksud adalah setiap nilai arus yang menyebabkanpelebur meleleh dalarn batas waktu paling sedikit I jam. Arus lebih dalam selang antara arus pengenal dan arus leleh I jam yang pengujiannyatidak dilakukan/disyaratkan,diperkirakan hanya terjadi dalam kasus-kasuskhusus (misal, Sangguansatu fasa ke tanah pada sistem yang tidak ditanaht.an). 4.1.2 Pelebur frback-up' Pelebur "back-up" hanya digunakan bila untuk arus lebih yang ada diantara arus pengenal dan arus pemutusan minimum pengenalnya diputuskan oleh peralatan lain yang langsung terpadukan, atau bila ke mungkinan adanya arus tersebut tidak ada.
-25-
J I
I
SPLN54: 1985
Sangat diperlukan kepastian bahwa rangkaian telah terputuskan sebelum aliran arus (yang tidak cukup besar tersebut) menimbulkan kesukaran pada pelebur. Kombinasi antara pelebur "back-up" dan alat hubung yang lain, cara dan koordinasi ker janya harus tepat dan pasti dalam keseluruhan selang arus ker janya. 4.2
Pemilihan Kelas Pelebur Jenis Letupan
4.2.L Kelas l: Pelebur ini biasanyadigunakanuntuk mengamankanbangku (bank) transformator besar, trafo tegangan dan bangku kapasitor untuk perbaikan faktor daya pada sistem yang penting. Pelebur ini dapat pula dipasang dalam gedung bila dilengkapi dengan
peralatan
yang
dapat
mengurangi
gas-gas
yang
dikeluarkannya. 4.2.2 Kelas 2: Pelebur ini biasanyadigunakanuntuk mengamankantranskapasitor untuk formator-transformator kecil dan bangku perbaikan faktor
daya yang kecil,
atau untuk mengamankan
salurancabang dari saluran udara pada sistem distrlbusi. Catatan: Bila pelebur dipasangdekat bangku transformator besart kemungkinan nilai-nilai frekuensi alami dan faktor amplitudonya terlampaui. Untuk itu sebaiknyadimintakan petuniuk dari pembuatnya. 5. Pernilihan Tegangan Pengenal Anak Pelebur 5.1 Pemilihan tegangan pengenalanak pelebur jenis pembatasanarus Tegangan pengenal anak pelebur harus dipilih berdasarkan hal-hal sebagai berikut: a. Bila digunakan pada sistem fasa-tiga Cenganpentanahan langsung atau melalui impedans, maka besarnya tegangan pengenal anak pelebur harus palir,g sedikit sama dengan tegangan antar-fasa yang tertinggi (yaitu 24 kV untuk Sistem 20 kV). b. Bila digunakanpada sistem fasa tunggal, tegangan pengenalanak pelebur harus paling sedikit sama dengan lL5% dari tegangan saluran fasa tunggal yang tertinggi(yaitu 15 kV untuk sistem 20 kV "solidly groundedsystem").
-26-
multiple
SPLN 64: 1985
c. Bila
digunakan
pada
sistem
fasa-tiga
yang
tidak
ditanahkan
maka
kemungkinan terjadinya gangguan fasa tanah ganda dengan satu gangguan pada sisi suplai dan satu gangguan yang lain pada sisi beban dari pelebur pada fasa yang berlainan, harus diperhitungkan. Bila tegangan fasa-fasa yang tertinggi
dari sistem ini lebih besar atau
sama dengan 0187 kali tegangan pengenal pelebur, maka pengujian bagi pelebur harus didasarkan atas tingkat nilai tegangan yang lebih tinggi ini. Pada kejadia:r gangguan satu-fasa ketanah, maka kemungkinan pelebur menginterupsi arus kapasitif juga harus diperhitungkan. 5.2 Pemilihan tegangan pengenal anak pelebur jenis letupan Tegangan pengenal anak pelebur harus dipilih berdasarkan hal-hal sebagai berikut: 3.
Bila digunakan pada sistem f asa-tiga maka besarnya tegangan pengenal anak pelebur harus paling sedikit sama dengan tegangan antarfasa yang tertinggi (yaitu 24 kV untuk sistem 20 kV).
b.
Bila
digunakan
pada
sistem
f asa-tunggal,
maka
besarnya tegangan pengenal anak pelebur harus paling sedixit sama dengan tegangan saluran fasa-tun$gal
yang tertinggi (yaitu
t,
kV
untuk sistem 20 kV "solidly
multiple grounded system").
6. Penguncian Anak Pelebur pada saat pengoperasian Perlu diperhatikan benar-benar apakah anak pelebur telah terkunci dengan baik pada waktu dioperasikan. 7. Penggantian Anak Pelebur Dianjurkan agar penggantian anak pelebur dilakukan pada keadaan bebas tegangan. Dianjurkan untuk rnengganti ketiga buah (semua) anak pelebur, bila sebuah atau 2 buah anak pelebur dari suatu sirkuit fasa-tiga telah putus (bekerja), kecuali bila dapat diketahui dengan pasti bahwa tidak terjadi arus lebih pada pelebur yang tidak putus. t- Lokasi Pemasangan dari Masing-Masing Jenis Sesuai dengan sifat dan penampilannya,maka pada umumnya bagi pelebur jerris letupan disarankan untuk pasanganluar sebagai pengaman trafo distribusi tr"ang maupun cabang saluran udara, dan pelebur jenis pembatasanarus diperuntukkan bagi pasangan dalam, di dalam bangunan gardu atau dalam lemari hubung (cubicle) sebagaipengamantrafo distribusi maupun kabel pelayanan.
- 2 7-
I I
I
SPLN54: 1985
Pasat Enam Pengam:rnan Trafo Distribusi l. Dilihat dari karakteristik waktu-arusnya maka pengamananterhadap trafo distribusi dibatasi oleh dua garis kerja (lifrat Gambar 6). l.l Garis kerja pertama (garis batas ketahanan pelebur) yang merupakan batas dimana pelebur primer tidak boleh bekerja, ditentukan oleh beban lebih yang masih dan harus dapat ditahan trafo tersebut. Beban atau arus lebih yang dimaksud adalah: . beban lebih (beban maksimumh . arus beban peralihan (cold load pick-up); . hubung singkat JTR; . arus masuk awal (inrush) trafo; . arus asutan motor. 1.2 Garis kerja kedua (garis batas ketahanan trafo) yang merupakan batas ketahanantrafo dimana pelebur harus sudah bekerja/memutus. Gangguan yang dapat melebihi batas tersebut adalah: hubung singkat pada trafo pada sisi primer mauPunsekunder. Z. Garis batas ketahanan pelebur bagi trafo distribusi umum ditentukan oleh titik-titik berikut: 2 x tr selama 100 detik - beban lebih. n 3 x I selama l0 detik r n l arus beban peralihan 5 x I selama I detik i n L2 x In selama0,1 detik I - arus inrush trafo' 25 x I- selama 0,01 detikl Catatan: Bagi trafo yang sebagian besar bebannya berupa motor listrikr garis batas tersebut di atas harus digeser pada titik-titik berikut: 3 x I selama 100 detik 6 x In selama l0 detik selama I detik. n In = arus Pengenaltrafo' fO *?
3. Ketahanan Pelebur Terhadap Surja Kilat Bagi trafo-traf o dengan daya kecil ( di bawah 100 kVA), pemilihan pelebur harus pula memperhatikan ketahanannyaterhadap arus surja kilat: . minimum 74 A selama 0,01 detik untuk surja kilat 2 kA . minimum 370 A selama 0,01 detik untuk surja kilat l0 kA.
-28-
d(
SPI-N54: 1985
t0 f,rfff
= Daerah kerja
Gbr. 6 - Ilaerah kerja
x ln ( Arnper )
pelebur pelehr
pi.rer
mtr.*
- 2 9 -
wqffilqr
trafo
dtstrihsl
I
SP-N 54: 1985
4. Garis batas ketahanan trafo ditentukan oleh titik-titik berikut: * In selama 300 detik
3
I -3.yt lebih, 4r75 * In selama 50 detik ) hubung singkat pada JTR 617 * In selama 30 detik I llr3 * In selama 10 detik J x)t
* In selama 2 detik '| -hubungsingkat Padatrafo dan garis I2.t = r.2io I 25
dimana: I = aruS trafo dalam p.u. (per unit) t = waktu pemutusan maksimum dalam detik. Catatan: x) Batas awal garis ketahanan hubung singkat untuk berbagai ukuran trafo distribusi (menurut SPLN 50: l9S2) adalah sebagai berikut:
Daya pengenal trafo (KVA)
sd. 630 800 1000 1250 I 500
5. Arus
pengenal pelebur
z
I (xl
(%)
n)
2 2r53 3,125 3178
25 22r22 20 18,18 16167
4r5 5 515
6
jenis letupan
t
(aetit<)
415
(expulsion) tipe H (tahan surja kilat), T
(lambat) dan K (cepat) menurut Publikasi IEC No. 282-2 (1974) - NEMA untuk pengamanan berbagai daya pengenal trafo, dengan atau tanpa koordinasi dengan pengamanan sisi sekunder dapat dilihat pada Tabel VI.
6. Bila dipergunakan pelebur jenis pembatas arus (current timiting, HRC) sebagai pengaman trafo distribusi, rnengingat kecilnya ratio kecepatan dari pelebur jenis inir
maka
sebaiknya terdapat
koordinasi
antara
pelebur
sisi primer
dengan
pelebur sejenis di sisi sekunder. Pelebur sisi primer
bertugas menjaga batas ketahanan trafo
terhadap hubung
singkat pada trafo, tetapi tidak meleleh karena arus inru;h trafo; sedang pelebur sisi sekunder bertugas mengamankan trafo dari arus lebih karena gangguan pada JTR,
tetapi
tidak
meleleh karena arus beban peralihan.
antara kedua pelebur mengikuti petunjuk Pasai Tujuh butir 3.4.
-30-
Prinsip koordinasi
SPLII54: 1985
{
7. Arus pengenal pelebur jenis pembatasan arus menurut berbagai merek dan buatan untuk pengamanan berbagai daya pengenal trafo dapat diliirat pada Tabel VII.
I -:
TABEL VI A Rekomendasiarus pengenalpelebur 24 kv jenis letupan (Pub.tEC 252-2(t974)/rur,n4n) _, ^ sebagai pengamantrafo distribusi di sisi primer t Trafo distribusi Daya pengenal (KVA)
Arus pengenal (A)
Pelebur/tipe x*) arus pengenal (A)
Minimum
Ratio pelebur I
Maksimum
i
pelebur nom.' nom.
trai;
fasa tunggal, 20 kV
Vt T6 25 50
1,3856 2,1651 4 1330|
2 H 3rl5 5 H
2 H 3rl5 H 613 T
lr44 lr45 Irl5; l145
2 H 613K; 613T 8 K ; 8 7 l0K;l0T L 2 r 5K ; l 2 r 5 T 12,5 K; 12,5 T 1 6K ; 1 6 T 2AK;207 25K;257 3l'5K; 31, 5 T 40K;407
I,39 l 1 7 3 ;? r l 8 1,36;1,73 I , 0 9 1 ;l 1 7 3 Irl0; l173 lr09; 1,37 1 , 0 8 ;l r 3 8 Irl0; lr38 lr09; lr37 I,08; l 136 tr09i 1,38
Phasa tiga, 20 kV 50 100 150 200 250 3t5 400 500 630 800 I 000
114434 218867 4,5lgg 5r7735 7,2169 9,0933 11,5470 1414337 l8,lg55 2310940 2819675
2 H 5 H 6 1 3T 613T 8 T l0 T l2r5 T 16T 207 257 3lr5 T
Catatan: *) Bila pada sisi sekutd.l dipasangpelebur/pengamanyang dikoor_ dinasikan dengan kerja pelebui sisi primerr-maku i.u, nominal pelebur pada tabel di atas bergeser naik. **) Tipe H = pelebur tahan surja kilat Tipe T = pelebur tipe lambat Tipe K = pelebur tipe cepat.
-31
SPI-N64: 1985
IABEL VI B Rekomendasipemilihan arus pengenalpelebur 24 kV jenis letupan
(Publikasi IEC 252-2(1970)/NEMA) di sisi primer berikut pelebur jenis pembatasanarus (1973) di sisi sekunder(2101400V) yang merupakanpasangan Publikasi IEC 269-2 yang diselaraskansebagai pengamantrafo distribusi
Trafo distribusi
Daya pengenal
Arus pengenal
(KVA)
(A)
Pelebur primer 24 kV arus pengenal (A) Tipe T
maks.
mln.
Tipe K
Pelebur sekunder
(2301400 v) Arus pengenal (A) maks.
min.
maks.
613 613
t0
613 613 T6
80 125 250
100 125 250
6,3 6,) t0 t6 16 20 25 3lr5 40 50 63
613 l0 I2r5 20 25 31,5 40 40 63 80 100
80 150 250 315 400 500 630 800 1000 t250x) I 600*)
100 200 250 315 400 500 630**) 800 1000 r250x) 1600*)
mln.
fasa tunggal, _?qpy \f3 l5 25 50
1,3856 2,1651 4 , 3 3 0|
613 10
6-13 l0
fasa tiga, 20 kV 50 100 160 200 250 3t5 400 500 630 800 1000 Catatan:
1,4434 218867 4,6138 5r7735 7,2169 9,0933 lL,547o 14,4330 18 , 18 5 0 23,0940 28,8670
613
10 l0 l6 20 25 25 40 50 63
8 12r5 12r5 l6 25 25 31,5 40 63 63
Pemilihan nilai maksimum pelebur sekunder perlu dikombinasikan dengan nilai maksimum pelebur primer. x) Diperoleh dengan pelebur paralel. **) Contoh koordinasi terlihat pada Gambar 7.
-32-
I
SPLN54: 1985
I I
toooo t detik
tooo
0 , oI [n
= 1 1 , s 4 7A
1000
r0 000 I ( Amper )
Gbr- 7 - Contott lordlnast .rrtrJ< mrgffi*an
srtara pelehfr pLcr fur sdqnfu trafo 4(D kyA, pasilgrt luar
a. Kurva ketahananpelebur D. Kurva lereh minimumperebur jenis 'pernbatasanarus' (610 A) di sisi sekunder yang dinyatakan pada harga primer :. Kurva ketahanan trafo 400 kVA J. Ku rva leleh m inim u mp e l e b u r j e n i s ' l e tu p a n ' 40 A ti pe ' K r di sisi primer
-33-
SPLN54: 1985
Tabel VII anak pelebur 24 kV, jenis pembatasanarust pengenal Rekomendasipemilihan arus dan UTE (Perancis)disisi primer 20 kV, VDE +), rujukan PublikasiIEC 282-tOgZ IEC 269-2 (1973)di sisi sekunder jenis rujukan pembatasan arus berikut pelebur (ZlOl+OOV) yang diselaraskansebagaipengamantrafo distribusi
Arus pengenalanak pelebur (A)
Trafo distribusi 3 g Daya pengenal (KVA) 50 100 t60 200 250 200 250 315 400 500 630 800 1000
Vektor Srup
Y rzn5
D,yn5
Arus pengenal (A)
Di primer mIn.
maks.
1,4434 2,8867 4,6188 5r7735 7,2169
6r3 12r5 L6 T6 20
613 l6
5r7735 7,2169 9,0933 11,5470 1 4r 4 3 3 o l8,l85o 23,0940 281967o
l5 20 20 25
20 25 25
3l15 40 50 63
Catatan: *) Diperoleh dengan pelebur paralel.
-34-
20 20 25
3L15 40 5A 63 80
Di sekunder ml n.
maks.
80 150 250 3t5 400
100 200 250 315 400
315 400 500 630 800 I 000 1250 I 600
315 400 500 630 800 I 000 1250x) I 600*)
SPLN64: 1985
PasatrTujtrh Pelebur Sebagai Pengaman Saluran Cabang I.
Umum Pemilihan pelebunansebagai pengaman saluran distribusi tegangan menengah harus didasarkan atas faktor-faktor
sebagai berikut:
a. Kemampuan pelebur terhadap arus beban maksimum yang terus menerus, yang rnencakup: erus beban norrnal, beban lebih, harrncnis tetap dan perkiraan cadangan untuk pertumbuhan beban yang akan datang.
b. Koordinasi yan8 sebaik-baiknyadengan alat pengamanyang lain (efrlt, PBO dan Pelebur), baik yang beracla di sisi hulu (sumber) maupun di sisi hilir (beban)nya" c" Kernampuan pemutusan dari pelebur, khususnya bagi pelebur jenis letupan yang dipasang dekat Gl/sumber dava. d. Batas ketahanan penghantar terhadap arus hubung singkat" Jadir pelebur yang dipilih haruslah sekaligus tahan terhadap arus beban, dapat dikoordinasikan secara baik dengan alat pengaman yang lain, mempunyai kemampuan pemutusan terhadap arus hubung singkat yang mungkin terjadi setempat dan dapat melindungi penghantar yang diamankan dari kerusakan I
akibat arus lebih.
2-
Pernilihan
Pelebur dalam Hubungannya dengan Arus Beban 2.1 Kemampuan hantar arus terus menerus dari pelebur jenis letupan type T (lambat) dan K (cepat) adalah sebagai berikut: 3. I 15 kali arus pengenalnya, bagi pelebur dengan arus pengena| sampai dengan 100 A.
613 A
b. L13 kali ar!;s pengenalnya, bagi pelebur dengan arus pengenal l7j 160 A.
A dan
c' Sama dengan nilai artls pengenainye.,bagi pelebur
Kemampuan hantar arus terus menerus dari pelebur jenis pembatasan arus adalah sama dengan nilai arus pengenalnya.
2.4 Kernampuan hantar arus tenls menerus dari pelebur, harus sama atau lebih besar dari arus beban terus menerus maksimum (maximum continuous loa,J current) yang akan melewatinya.
-35-
SPLN54: 1985
2.5 Arus beban terus menerus maksimum, harus lebih kecil dari Kuat Hantar Arus (KHA) dari penghantar. BesarnyaKHA ini terlihat pada Tabel VIII. Tabel VIII - Daftar KHA penghantaryang dihitung atas dasar kondisi-kondisiberikut: - kecepatanangin 0,6 ml detik - suhu keliling iLiUut sinar mataJrari35o C - suhu penghJntarmaksimum80oC - bila tidak ada angin maka KHA dapat dikali dengan0'7 Luas penampang
(mm2)
KHA terus menerus, KHA terus menerus, untuk untuk penghantarAAC penghantarAAAC (A) (A)
T6 25 35 50 70 95
ll0 145 180 225 270 340 390 455 520 625
r20 150 185 240
3. Pemilihan Pelebur berdasarkan Persyaratan
I05 135 170
2r0 255 320 365 425 490 585
Koordinasi dengan Pelebur yang lain
3.1 Prinsip koordinasi Memberi kesempatan kepada pelebur sisi beban (pelebur pemroteksi) yang
gangguan untuk bekerja sepenuhnya (memutus rampung) terlebih dahulu, sebelum pelebur sebelah hulu (sisi
berada di depan terdekat dari titik
sumber, yang diproteksi) berikutnya yang bertindak sebagai cadangannya mulai bekerja {-ihat Gambar 8). Pelebur cadangan,
Pelebur pemroteksi sisi hilir,'beban
Gbr. 8 - Koordinasi pelebur
- % -
I SPLN54: 1985
3.2 Sesuai dengan sifat
dan karakteristiknya, maka koordinasi antar pelebur
dibagi dalam 4 kategori berikut: a. Pelebur jenis letupan dengan pelebur jenis letupan b. Pelebur jenis pembatasan arus dengan pelebur jenis pembatasan arus c. Pelebur jenis letupan memroteksi pelebur jenis pembatasan arus d. Pelebur jenis pembatasan anrs memroteksi pelebur jenis letupan. 3.3 Koordinasi antara pelebur jenis letupan 3.3.1 Koordinasi
antar
pelebur
harus memperhitungkan pengaruh fak-
tor-faktor berikut: a. toleransi kurva waktu/arus b. suhu sekitar c. beban awal d. kerusakan/cacad awal. Untuk
menghindari pengamatan dan perhitungan yang merepotkan,
biasanya
dipergunakan
memperhitungkan
pedoman-pedoman
yang
praktis
dengan
selayaknya kemungkinan pengaruh faktor-faktor
tersebut di atas. 3.3.2 Pedoman umum praktis Waktu pemutusan maksimum dari pelebur pemroteksi hendaknya tidak melebihi 75% dari waktu leleh min"rnum pelebur yang diproteksil atau terdapat kerenggangan minimum sebesar 25% antara waktu pemutusan rampung (maksimum) pelebur pem roteksi
(sisi beban/hilir) dengan
waktu leleh minimum pelebur yang diproteksi (sisi sumber/hulu). Catatan: a. waktu pemutusan terkecil dari pelebur jenis letupan ditentukan 0,8 gelombang (O,Ote detik), mengingat pelebur jenis ini pemadaman busurnya menunggu saat arus nol dan kemungkinanarus asimetri. b. guna mendapatkan l.oordinasi yang sebaik-baiknya, seyogyanya dipilih tipe pelebur yang sama. 3.3.3 Pctraksanaan
koordinasi
dapat
dilal
dengan
mene-
liti/memperbandingkan karakteristik/kurva waktu/arusnya atau dengan mempergunakan tabel koordinasi.
-37-
I
g
SPI-N64: 1985
3.3.3.1Contoh koordinasidenganmenggunakankurva waktu/arus 105 anpere
l
J
Gardu
Gbr.9A-Contoh koordinasi pelebur 16T zsr31 .2 15 .
l
.o7 '06 -. J .05 .Fl
.oafi lf
.031
.03
:t +)
.02r
.0,# =
. 0 r6
.015 R P P 99o F E g F E FE g PEP sR H H EHEFg
Gbr. 98 - Kurva wak
ooidinasi
Lihat Gbr. 9A, pada titik C terdapat arus beban maksimum 2l A. Untuk itu dapat dipergunakanpelebur tipe 16T (dengarr kapasitasarus beban 150%x 16 = 24 A). Pelebur ini akan dapat memadamkanarus tangguan maksimum 1550A dalam waktu 01021detik (maksimum). Arus leleh minimum pelebur ini tidaklah merupakan f aktor yang
kritis
karena tidak
ada pelebur lain
yang akan
dikoordinasikanpada cabang itu sendiri. Pada titik B terdapat arus beban maksimum36A. pelebur Z0 T .tidak akurat untuk ini, karena hanya dapat membawakan arus beban sebesar 150%x 20 = 30 A; demikian pula pelebur 25 T kurang tepat, karena meskipun mempunyaikemampuan arus yang cukup, waktu leleh minimum terlalu cepat, 0r0l 6 detik. Pemilihan yang tepat adalah pelebur 3l 15 T , dengan kemampuan arus beban 47A dan dapat memadamkan arus gangguan maksimum 1550 A, dalam waktu 01031 detik (minimum).
-38-
SPLN54: 1985
Dalam hal ini rasio antara waktu pemadaman maksimum pelebur 16 T dengan waktu leleh minimum pelebur 3r15 Tz
J
Rasio=W+= 6s%(< 75%) vrv) L Jadi, koordinasi antara pelebur 3lr5 T dengan 16 T adalah memuaskan. Pada titik A, arus beban maksimum = l0 j A. Pelebur 80 T akan memuaskan untuk menginterupsi arus gangguan t A dalam waktu 0116 detik (minimum) dengan TO kemamptlpn arus beban lj}% x 80 A = 120 A. Pada kurva Gbr. 98, terlihat bahwa waktu pemutusan (clearing time) maksimum pelebur 3l15 T = 01051detik, maka: wak*trj pgksimum pelebur 31,5 T ,pgrnl:t=r.r?an Waktu leleh minimum pelebur S0 T_--
= ol-95,1 = 32%( < zsx). 0116
Jadin koordinasi antara pelebur 80 T dengan pelebur 3lr5 T adalah baik. 3.3.3.2 Tabel Koordinasi (Lihat Tabel IX) sebagai contoh: pelebur tipe T dengan arus sebagai pelebur yang memroteksi,
pengenal lG A
sama sekali tidak
dapat dikoordinasikan dengan pelebur sejenis ukuran zo A, sedang dengan ukuran 25 A hanya mencapai arus maksimum 730 A (teuftr kecil dari l55o A sebagaimana yang dikehendaki). Koordinasi dengan pelebur 3l 15 A tipe T memenuhi syarat, karena daerah koordinasinya dapat mencapai sejauh 1700 A (arus lebih maksimum). 3.4 Koordinasi antara pelebur jenis pembatasan arus 3 . 4 . 1 S i f a t p e i e b u r j e n i s p e m b a t a r , a na r u s Sebagaimana ditentukan, kurva waktu/arus dimulai dari t = Or0l detik; padahal pelebur jenis pembatasan arus mulai leleh dan memutus arus hubung singkat dalam batas waktu lebih kecil dari satu gelombang (fractions of a cycle) yang berada di bawah t = 0,01 detik. OIeh karena itu untuk mengatur koordinasinya perlu memperhatikan dua dasar waktu yaitu:
-39-
)
I
SPLN54: I9B5
TABEL IX . KOORDINASIANTAR PELEBUR]ENIS LETUPAN
Arus penge naI,/tipe pelebur
Arus pengenal / tipe
A.rus gangguan
400
3,15 H ) F t
520
/4>
975
I 2 0 0 1 5 0 0 2025
.tr,4 4
500
745
975
1200 1500
lu z)
2 5 4 A 32 0 0
3 9 8 0 5000 6100 Ir500
3 9 8 0 5000 6100 r 1 5 0 0 15200
3980 5000 6I00
I 1500 15200
1200 r500
2025
254A 3 2 0 0
L.t v
500
915
L2AA 1500
zuz)
.
32 0 0
3980
5000 6100 Ir500 1 5 2 0 0
915
1200 1500
2025
2540 320A
3980
5 0 0 0 6 1 0 0 l _ 1 5 0 0 1 52 0 0
pengenal
,/ tipe
167
2 A T 257
500
745
Arus 8 T
1 0 7
'l ')
qrF
Arus
gangguan
pelebur
maksirnum
.) :
1 J'J.'
len
n
JA'J
yaLg
(A)
diproteksi
4 C T
BO 'I
6 3 7
1007 I607
150
B I
T O
L2,5 T 1 )
6 i
l
r200 i500
2C25
2 5 4 0 32 C 0 3 9 e i ) 5 0 0 c 6 I 0 0
-t ,"aar " " "l1
300
500
1200 l50c
2025
2548 3 2 0 0
rr5ooI
2540
J)U
1000
2025
2540 3230
3980 I 5000 6100
. ) n n
32 0 0
3980 I 5000 6100
J ZUV
398C
l7 L)0
2 5 7
7
6
3
7
J ZUU
BO0 i5c0
31,5T
0
I000
It
950
I
3 9 8 0 I 5000 6IOi' I
2025
900
5
5000 6100
I
l Cnr\
T
7
39 8 0
500
730
0
I
975
7
4
I
I
700
400
T
2OOT
(A.)
I 6,3 T
15200
975
ino
pelebur pernroteksi (A)
32 0 0
500
.A'rus pergenal,/l.
(A)
mal s i m u m
240
''t A t\
8 H
_T-
--,- .t -- _' 20r I 2sr sr 40r 50r 63r | | l3r, | I I ljo_ltog. jj=_1Ljr.i_
.qrn
IErruDteksi {a)
r t t
(A)
peJ-ebur yang diproteks'L
r.15oo I I rl5ooI I
I I
i
I 11soO I
I
3980 I : 75 0 ic00
r150oI I
bt00
t
Ii 5 C 0 0 6 1 0 0
1 15 c oI
5C00 6i00
't "t '-r-.,, - ' I!
I
I
I 2 5 0 0 6 1 0 0 r r s 0 0|I i I
I I
I
l ' i 5 0 3 0 0 0 I 1 i . n r rI
I I
I
r r i o cI I
2500
I
B 100
O
T
I
s00a i
i II
T
lI
'
! I
160
t,
T
I I
-
I I
I
I I
-40-
a
II | I
, rtr' aLiv -
I I t
.
SPLN54: 1985
J Arus pengenalrltipe pelebur 6:emroteksi ( A )
Arus
8 K
pengenal,/tipe
l 0 K 1 2 , 5 K I6K Arus
yang
pelebur
diproteksi
2 0 K 2 5 K 3 1 , 5 K 40K
gangguan
maksimum
(
50K
(A)
6 3 K 80K
IOOK
I6OK
200K
I
I n
) I
H
)
H
L25
3,r5 H
280
415
550
650
840
r 1 0 0 1 3 4 0 1 7 0 0 2 1 3 0 2 8 0 0 3 9 0 0 5 8 0 0 4200
45
255
490
650
840
IIOO
45
255
49A
650
840
I100
1340
I340
I700 2 1 3 0
2800
I700 2130 2800
3900 6800
* zvv
3900 6800
/ 1r\r\
l {
5
B
H
Arus pengenal,/tipe pelebur gnmroteksi(A) 6,3 K 8 1
K 0
K
45
255
490
650
840
1100
1340
1 7 0 0 2 1 3 0 2800
3900 5800
4200
45
255
490
650
840
r100
1340
1700 2 1 3 0 2800
3 9 0 0 6800
4200
100K l 6 o K
200K
Arus
8 K
pengena l,ztipe
I O K I2 ,5K Arus
90
I6K
ganggruan
6
25K
maksimum
yang diproteksi
31 , 5 K
4lK
(A
50K
63K
80K
( A )
200
550
650
840
ITOO 1340
1700
2130 2800
3900 6800
9200
170
300
650
840
r 100
1340
1700
2130 2800
3900 6800
9200
200
300
e40, I l 0 0
I340
1700
2130 2800
3900 6800
9200
250
350
r100
1340
r700
2r30 2 8 0 0 3900 _100
9200
250
550
l a A A
1700
2130 2800
3900 6800
9200
dso
1700
2L30 2 8 0 0
3900 6800
9200
400
800
2L30 2 8 0 0
3900 6800
9200
600
I000 2 8 0 0
3900 6800
.200
700 1 2 5 0
3900 6800
9200
800
1750 6800
9200
12,5 K 1
20K
pelebur
K
2 0 K
350
2 5 K 31,5 K 4 0 K
I J :
V
5
0
K
6
3
K
1000 6800
9200
8
0
K
5800
9200
100
K
3500 9100
.160
K
Z;UUU
-41
I
SPLN54: 1985
€I.
Di atas 0,01 detik koordinasi ditentukan dari kurva waktu/arus dengan mengambil batas waktu perimpitan 75% sebagaimana koordinasi antara pelebur jenis letupan.
b . Di bawah 0,01 detik koordinasi dilakukan dengan memperhatikan nilai l7t
leleh minimum (awal mulai leleh) dan total pemutusan
(pemutusan rampung) dari pelebur. Nilai lzt leleh minimum pelebur yang diproteksi (sisi hulu) harus tebih b,:sar dari nilai l7t pemutusan rampung pelebur pemroteksi (sisi hilir). Catatan: - Besarnya Izt dapat diperiksa/diminta dari pembuat. - Bila peqampang elemen pelebur homogen, maka besarnya \zt leleh minimum dapat diambil pada t = 0101 detik dari kurva leleh minimum. 3.4.2 Contoh: mencari ukuran pelebur jenis pembatasan arus yang paling dekat untuk dipasang di sisi hulu (yang diproteksi) dari pelebur jenis pembatasan arus 40 A (sisi hilir, pemroteksi). a. Dari graf ik batang (Gbr. 10A) njlai l7t pemutusan rampung dari 40A adalah 2,3 x lOJ amp.2 detik; sedang pelebur dengan nilai I2t leleh minimum yang lebih besai' adalah dari ukuran 30A dengun I2t leleh minimum = 2r5 x 105 amp.2 d",ik. b. Untuk menilai koordinasi pelebu
pada
t > 0,01 detik, perlu di-
periksa kurva waktu/arus dari kedua ukuran pelebur. Gambar
10
B
memperlihatkan
bahwa
memenuhi pula syarat koordinasi yaitu
kurva-kurva
tersebut
kerenggangan minimum
25%. Catatan: Dari kurva waktu/arus tampak bahwa pelebur ukuran 63A masih dapat dikoordinasikan dengan ukuran 404 sepanjang arus lebih rnaksimum dari rangkaian pelebur-pelebur tersebut tidak melampaui 1250 A. 3.5 Koordinasi antara Peiebur Jenis Letupan di sisi Beban dengan Pelebur Jenis Pembatasan Arus di sisi Sumber 3.5.1 Ciri Umum Mengingat pelebur jenis letupan merupakan pelebur yang untuk pe'rii.ik nol, maka mutusannya menunggu pemadaman saat arus melewati waktu
pemutusan minimumnya
diambil
harga 0,8 gelombang atau
0,015 detik, sehingga jangkauan daerah (arus) koordinasinya dibatasi oleh titik ini.
-42-
SPLN64: l9B5
10 9 I 7 5 5 4
)
3
I
2
J1 .-l
t i t o.sex t fi 8 .'i , 7
i l 6 H s -
'
4
+J *
3
2
lOaxl 9 I 7 5 5 4 3 '
2
1 03 x l 9 8 7 6 5 4 3 2
6,3 g 10 12,5 16 l t I-t = 13 (minimr:un) Gbr. IOA - ft
20
pefebu jerris p#tasan
25
31,5 40 Ams
arus, denfr
-43-
rclg
50
pengenal ele-n
63
88
I00
a-nak peteklrr yqf
ttemgen
125 (A)
SPLN54: 1985
roooo
f-
t detik
l_l
t40
I ooo
t -
6380
H
,.lonri
roo
r l e!Iel ]
.l
I lIn: I
nnnn - - * t
l
t\
to
I
\
n#" psnutr ISAN l
l
IIE t
t
ksim Jrn l
\\
\
\ _
l
\
o,l
\ \ \ t tr \ \ \
o ,o l lo
too
\ \ \ \ \' I ooo
oJl5 x 63 A roooo I ( Amper )
Gbr. f(B - hfeh.E jenis p€-atasan anrs (40 A), ryotgcsi jenls pe-atasflt ans 6t A fui BO A
- 4 4 -
felebun
SPLN64: I9B5
1
3.5.2 Cara koordinasi a. Menggunakan kurva-kurva waktu/arus b. Waktu pemutusan rampung dari pelebur jenis letupan ( ai sisi beban) tidak melebihi 7 5% dari waktu m ulai leleh pelebur jenis pembatasan arus (ai sisi sumber). Catatan: Batas perimpitan 7 5% atau kerenggangan 25% mendasarkan pada f aktor cacad awal, beban awal, suhu sekitar dan toleransi yang umum. 3.5.3 Contoh: koordinasi antara pelebur jenis pembatasan arus ukuran 63 A dengan pelebur jenis letupan ukuran 25 A tipe K. Lihat Gambar I l. Untuk memenuhi syarat perimpitan 7 5%, koordinasi maksimum dapat dicapai sampai arus lebih 540 A. Catatan: Nilai arus (efektif) simetri tersebut di atas harus dibagi dengan rasio I asvm (berdasarkan rasio X) dari rang Isym R kaian untuk mendapatkan harga maksimum yang sebenarnya.
3.6 Koordinasi antara Pelebur Jenis Pembatdsan Arus di sisi Beban dengan Pelebur Jenis Letupan di sisi Sumber 3.6.1 Ciri umum Secara teroritis dari
pelebur
tidak ada batas minimum waktu psrutusarr rampung jenis
pembatasan arus,
sehingga koordinasi dapat
dilakukan untuk arus lebih secara tidak terbatas. 3.6.2 Cara kooi"dinasi Menggunakan kurva-kurva waktu/arus dan mengusahakan agar faktor perimpitan maksimum 75"A tidak terlampaui. 3.6.3 Contoh: mencari pelebur jenis letupan di sisi sumber yang terdekat ukurannya, yang dapat drkoordina: ikan dengan pelebur jenis pembatasan arus ukuran 25 A. !)eri Gambar l2 terlihat bahwa pelebur jenis letupan tipe K ukuran 40 A adalah ukuran yang dicari. Catatan: Sesuai dengan ciri kecuraman (rasio kecepatan) dari pelebur-pelebur tersebut titik himpit kritis tidak terletak pada arus lebih yang besar melainks' p&d& 3rr!S kecil.
-45-
)
I
A
SPLN54: I9B5
roooo t detik
tooo
jenis fetrpan 25A, Lipe K ryotd<si Gbr. II - Pel*,r jenis prdatasrt anrs 6i A
- 4 6 -
I ( A neper ) pe.Lehn"
SPLN54: 1985
4.
Koordinasi
Antara
Pelebur d:rn Penutup Balik Otomatis
(PBO)
4.L Umum Tujuan dari koordinasi ini adalah agar gangguan yang bersifat temporer dapat dibebaskan terlebih dahulu oleh PBO dengan kerja buka-cepat (fast operation)nya, sebelum pelebur sebagai pelindung utamanya bekerja.
)
Sebaliknya, bagi gangguan yang bersifat permanen di sisi hilir pelebur dapat
I
diputus/dibebaskan oleh pelebur yang bersangkutan, sebelum PBO dengan kerja buka-lambat (time-delay operation)nya bekerja dan mengunci (terbuka tetap), sehingga daerah yang padam terbatas karenanya. Mengingat PBO umumnya hanya dipergunakan sebagai pengaman saluran udara, maka pelebur yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah dari jenis .
yang sesuai pula yaitu jenis letupan. 4,2 Pemilihan Pelebur (Oi sisi beban) atas pertimbangan keserasian koordinasi dengan PBO (ai sisi sumber) Penentuan koordinasi dilakukan dengan bantuan kurva-kurva waktu/arus dari PBO dan pelebur. Untuk
memungkinkan ter jadinya koordinasi yang baik antara PBO dan
pelebur, maka PBO harus disetel untuk ker ja buka-cepat (kurva A) dan kerja buka-lambat (kurva B atau C). (Lihat Gambar l3). Kurva
waktu/arus
dari
pelebur
harus
diusahakan terletak
diantara
kurva-kurva kerja buka-cepat (kurva A) dan buka lambat (kurva B) dari PBO' agar arus gangguan dapat ditangkal terlebih dahulu oleh PBO dengan kerja
buka-cepat; dan bila gangguan tersebut bersif at permanen, maka
selanju.nya
pelebur
yang
akan
bekerja/memutus,
sementara
kerja
buka-lambat dari PBO bertindak sebagai pengaman cadangannya. Mengingat sr:lama PBO bekerja buka-cepat (t kali atau Z kali), pelebur mengalami pembebanan awal yang mempercepat waktu leleh minimumnyor maka ktlrva A dari PBO harus
digambarkan dengan waktu yang dinaikkan,
yaitu dengan mengalikannya dengan suatu faktor (faktor K). Daftar faktor K dapat dilihat pada Tabei X. Daerah koordinasi (pada skala arus), ditentukan oiE.n titik potong kurva A' (yang telah dikaiikan faktor K) dari PBO firngr,n kurva leleh rnininnurnrjari pelebur, dan titik potong/singgung kurva
-47-
pemutusa.n
SPLN54: 1985
roooo
--+
-r-
--t i
t detik
I OOO
roo
10
2 4OK
\
F\"-'
I
Iel< l h n [n. unum I
\i \
o,l
-J }nmla leleh mi nlmum psrutr:sa maksirrn-rn n ]an::va
__jt
,V
L
\
o,0'l l0
\
\
\
Iooo
loo
Gbr. f2 - ft.IebLE jenis petastrt anls (25 A) ryrot*i jenis letrgl (lO A, tipe K)
-48-
roooo I ( Amper ) pefeh.E
SPLN54: 1985
Ke.te_r3_ngpn :
toooo t detlk
Kurva A, At,B dan c adalah kharakteristik waktu/arus da':i PBO. 25 T adalah kurva-kurva pelebur jenis letupan tipe T ( lanroat) ukuran 25 A. 25 K adalah kurva-kurva pelebur jenis letupan tipe K( cep at ) ukuran 25 A. 3 1 r 5 T a d a l a h k u r v a - k u r v a p e l e b u r j e n i s l e t u p a n t i p e T ukuran 3 1, 5 A .
rooo
Daerah k o o r d i n a si ':1 dengan p e l e b u ; -T--T 0,01
t
f " l
too Gbr" If
I ooo - l(mrdirnsi peleh.n fuUan Pm dan pmghffit€x
-49-
,roooo E i *r"mper )
SPI-N54: 1985
rampung pelebur dengan kurva kerja buka-lambat dari PBO, atau arus kerja minimum
dari
PBO
(seandainya kedua
kurva
tersebut
terakhir
tidak
berpotongan atau bersinggungan). Guna mendapatkan daerah koordinasi yang lebih luas dapat diusahakan dengan memilih
pelebur yang mempunyai rasio kecepatan rendah (pelebur
tipe lambat) dan atau memasang kurva C (kerja buka-extra-lambat)
bagi
PBO nya. Untuk mengamdr,KEropenghantar, maka waktu ker ja lambat dari PBO + toleransi L0%, tidak akan melebihi 75% dari waktu yang didapat pada kurva ketahanan penghantar sepanjang arus lebih maksimum yang mungkin. Kurva ketahanan penghantar ini terlihat pada Gambar l4A. 4.3 Contoh: PBO dengan arus pengenal 70 A, dan distel untuk bekerja pola 2 A 2 B (dua kali ker ja buka cepat dan dua kali kerja buka lambat), akan dikoordinasikan dengan pelebur ( Oi sisi beban) dengan arus pengenal 25 A. Misal selang waktu penutupan l 15 detik, dan mempergunakan kurva A rata-rata, maka faktor 'kr = I15 kali.
-n-
SPLN64: 1985
Dari Gambar 13 terlihat bahwa pelebur tipe K (cepat) tidak dapat dikoordinasikan,karena menyinggungkurva A' (dari pBO) pada arus rendah. Berbeda halnya dengan pelebur tipe T (dengan ukuran yang sama) yang dapat berkoordinasidengan baik dari 300 A sampai g2o A. Bila PBo mempergunakankurva C sebagai pengganti kurva B, maka batas daerah koordinasidenganpelebur 25 A tipe T menjadi 150 A sampai g20 A; bahkan memungkinkanpenggunananpelebur 3lr5 A tipe T, dengan daerah koordinasiyang lebih luas, yaitu dari l j0 A sampai denganlz00 A. Tabel X - Faktor rfKrf untuk anak pelebur dari timah
Waktu meSatu kali buka cepat nutup kembali (aetit<) rata-rata maksimum 015
r13
l'0
l13 l15
l12 l 12 l12
r13
rr2
l15 2r0
Dua kali buka cepat rata-rata
maksimum
2r0
l'8 Ir35 lr35 I r35
l15 l15 l15
Catatan: - Angka-angkadalam kolom rfrata-ratattdipergunakanbila kurva kerja buka-cepat digambar berdasarkanf,a.g-arata-ratanya. - Angka-angka dalam kolom "maksimum" Iipakai bila kurva kerja buka-cepat digambar berdasarkan harga-harga maksimumnya. 5. Pemilihan Pelebur Jenis Letupan Berdasarkan Kemampuan pemutusan 5.1 Teori Dasar Kemampuan pemutusan simetris dari pasanganpelebur, harus sama atau lebih besar dari arus gangguanmaksimum di tempat pelebur terpasang. Kemampuan pemutusan ini didasarkan pada nilai I ,un* sama atau tebih R besar dari nilai X yang umum dijumpai pada sistem distribusi. R oleh karenanya,nilai ini umumnya tidak menjadi masalah,kecuali pada { tempat yang dekat dari G.I./sumberdaya, nilai ini kemungkinan cukup fi tinggi sehinggadapat mengurangikemampuantersebut di atas. Gambar 2l dapat digunakan untuk menentukan rasio antara arus gangguan yang asimetris denganyang simetris untuk bermacam-macamnilai X . R
-51-
)
I
SPLN54: 1985
Catatan: Untuk pelebur jenis pembatasan arus, kemampuan pemutusannya cukup besar, sehingga tidak menjadi masalah.
5 . 2 Angka-angka pengenal Kemampuan pemutusan pengenal dari pasangan pelebur dinyatakan dalam besaran arus simetris (l), dan besaran arus asimetris (I'). Besarnya rasio j: adalah antara l156 sampai dengan 1160. (ttrat
Tabel XI). Tabel Xl - Daftar kemampuan ptrrutusanpengenal pasangan pelebur jenis letupan yang tersedia
Tegangan
pengenal
I
I
(kv)
|
(kA) I r57 I,58 Ir57 I 160 I,58 L156 I,60 l,60 lr56 L,57 I,60 I,58
3rI5 5 613 8 l0 12,5 T6 20 25 3I,5 '+0 50
2 3rI5 4 5 613
8 l0 12r5 L6 20 25 31,5 5.3 Contoh pemilihan (tifrat Lampiran A, butir 3).
6.
Pemilihan
Pelebur
Berdasarkan
Batas
Ketahanan
Penghantar
Terhadap
Arus
Hubungan Singkat 5.1 Umum Arus lebih (hubung singkat) dapat menimbulkan panas berlebihan yang akan mengakibatkan penghantar menjadi lunak dan leleh atau rusak isolasinya. Oleh karenanya pelebur yang mengamankannya harus memutusnya sebelum mencapai batas ketahanan penghantar. 6.2 Kurva ketahanan penghantar telanjang Untuk
penghantar
telanjang,
dimaksud adalah:
-n-
maka
batas
ketahanan
penghantar
yang
SPLN54: 1985
a. Kurva penglunakanuntuk penghantarAAC dan AAAC (Lihat Gambar l4), denganpersamaans A = 71972I lrt (untuk penghantarAAC) A = 8,940 I lrt (untuk penghantarAAAC) b. Kurva saat leleh untuk penghantarACSR; denganpersamaan3 A = 6 1 4 0 6I l r t dimana: A = luas penampangpenghantar(mm2) I = €IFUS hubungansingkat (kA) t = lamanya hubungansingkat (detik). 6'3 Pemilihan karakteristik pelebur untuk memproteksi penghantartelanjang Untuk memproteksi penghantar telanjang, maka karakteristik (kurva pemutusan) pelebur harus berada di bawah (maksimum75% skala waktu).
kurva ketahanan penghantar
6.4 Pemilihan karakteristik pelebur untuk memproteksikabel 6.4.I Teori dasar Untuk pengamanansaluran kabel, dapat dilakukan denganmelihat: a. kurva ketahanankabel; b. I2t inrush kabel karena arus kapasitif. t2t inrush kabel ini dipertimbangkanakibat gejala transien yang timbul pada saat penutupan(closing in), yang serupa halnya dengankapasitor.
-53-
SPLN54: 1985
roooo t detik
rooo
I
70 95 1201s0
240
10 0 0
100.000
1 0 .0 0 0 I ( Amper )
Perrghaniar Penghantar
Ah-unilii-un Campuran (AAJ\C) Ahmjniinn murni (AAC) Gbr. 14 A - l(trva ketatanan perghantar
- 5 4 -
telanjarq
SPLN54: 1985
6.4.2 Kurva ketahanan kabel Untuk penghantar berisolasi (kabel), maka batas ketahanan penghantar yang dimaksud adalah kurva batas ketahanan isolasinya (tifrat Tabel XII). Tabel XII - Persamaan kurva ketahanan kabel untuk bermacam-macam jenis isolasi Jenis penghantar
Jenis isolasi
Persamaankurva ketahanankabel
A - 1t,702I yt
Aluminium
- kertas, karetrkain yang dipernis - PVC - XLPE, ethylene propylenerubber
A - t 4 , 6 2 I3V t
_ kertas, karet, kain yang dipernis - PVC - XPLE, ethylene propylenerubber
A = 7,654I lrt A = 9J7l I Vt
Tembaga
A - 10,772I vT
A = 7,A42I \n
Catatan: A = luas penampang penghantar (mm2) I = ErFUS hubungan singkat (kA) t = lamanya hubungan singkat (detik). Kurva ketahanan kabel, Lihat Gambar l4 B. 6.4.3 Syarat dasar pernilihan a. Karakteristik
pelebur (kurva pemutusan) harus berada di baw*h kurva ketahanan kabel (maksimum 7 5% skala waktu).
b- I2t leleh minimum pelebur, harus lebih besar dari I2t inrush kabel. Besarnyu IZt inrush ini adalah:
rzt = o,24.lo-5 E.c..!.
#
(R2s).
dimarra:
" @-g) (kV) U = tegangan nominal sistem = C Fapgsi.tansi I penghantar terhadap penghantar lain (pF/m) ! = panjang saluran kabel (m) = arus h.s I Q maksimum yang bisa terjadi (kA) I cc
Cos 6
= faktor daya yang diakibatkan rasio X/R pada jaringan - 'rX / R . = Cos tg
6.4"4Contoh perhitungan Suatu saluran kabel aluminium 20 kV, jenis isolasi XLPE, dengan panjang saluran 5 km, penampangpenghantar 35 mm2, arus hubung singkat maksimum = 7,5 kA (p.au 25);C = 160 pF/m; . K *= -55-
I
SPLN54: 1985
---r---t
-t
'
--f
t
i
I
i
t
r
l
I
I
-t
t (detik) T
I t
--r 1000
=f
+!
l
m
(eterar 1ga4
kerLas
+ isolasi I I
l
.
I
XLPE
+ isolasi
I
t00
L-L17A
t0
9 5 120150 85 24d }N
& nL
\IST\T
\
F\
\ \ \ \ \
\ \ \ \
F
\\ \ \
\
s
f-
\\ \ \
\
N
ta\\\
F T\
-..\ \\ s \\ \r \ \\\\ \ \ \ \ \
-r\
\
--\ \ \
l
\
N
\
N
\
s
i\
.\I \
0rr
\
N \-t
l - N i
L_- \
\
\ \
i\\
\
\ 0r0l
1
I
\ \
\
\
\
\\
\\ \
\ \ \ \ \ \ :\
100
0 r (kA)
Gbr. 14 B - l(uanra latdrarm
ldel
-56-
aftrtnlu
t\
LL.6/n
kY
SPLN54: I9B5
kHA = 132 A; arus bebanmaksimumterus menerus= 35 A. Maka besarnyu 12t inrush yang dapat terjadi adalah:
-J+ = or24r1o-5. 20.L5o.jooo Cos tg
-
25
= 720 A2 detik. Jadi pelebur yang dipilih untuk mengamankan saluran kabel ini adalah pelebur dengan l2t leleh minimum yang lebih besar dari ZZO A2aetik, yaitu pelebur jenis pembatasan arus dengan arus pengenal minimum 40 A
sudah cukup memadai untuk mengamankan saluran.
demikian,
mengingat
pengenal
150
A
ketahanan kabel
kHA
pun masih
kabel
dapat dapat
=
132 A,
pelebur dengan arus
mengamankannya, asal terjaga
oleh
Walaupun
saja
karakteristik
kurva pelebur
tersebut (Lihat Gambar l5). Catatan: Saluran kabel utama yang biasanya berpenampang besar, sebaiknya diamankan dengan PMT + relai.
-fl-
SP:N 54: 1985
loooo t detik
I ooo
I
_!
----_;-l: I
|
i r |
--
i2t - tzo (inrush)
loo I I ( Amper )
K HA = 1 3 2A
nml Gbr. 15 * Cmtd peng$naan pefeUr jenis unt-k Egilmd@r salrcan }#l-
-58-
pp?drata.sr ertls J5 ffi kisolasi
FLl/t
SPLN54: 1985
Pasal Delapan Pengujian Jenis l.
Tujuan Umum Pengujian Pengujian ini tujuannya adalah untuk memeriksa apakah tipe atau desain khusus pelebur sesuai dengan sifat yang diinginkan, dan fungsinya akurat pada kerja normalnya atau pada kondisi spesifik yang diinginkan. Catatan: a. Pengujian ini dilaksanakan secara sampel (dengan tipe yang sama); kecuali pada pengujian "penerimaan" (acceptance testh yang mana akatr dapat dipilih dari macam-macam pengujian yang diinginkan berdasarkan persetujuan penjual dan pembeli. b. Dengan seizin pembuatnya, nilai-nilai yang akan diuji, khususnya toleransi, dapat diubah untuk mendapatkan kondisi pengujian yang lebih berat. c. Seluruh hasil pengujian harus dibuat dalam bentuk laporan.
2.
Kondisi Mula Sebelum Pengujian Bilamana tidak ada ketentuan lain, maka aturan berikut ini harus dipenuhi untuk pengujian. a. Peralatan harus baru, bersih dan dalam kondisi yang baik. b. Pelebur dipasang pada konstruksi, dengan bagian metalnya ditanahkan. c. Penyambungan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi nilai listrik normalnya.
3.
Macam-Macam
Pengujian untuk Pelebur Jenis Pembatasan Arus
3.1 Pengujian Dielektrik (lnC 282-l(197a); Pasal 4, butir lt
+ perubahan pada suplemen IEC 282-l
No. l) Tujuannya adalah untuk memeriksa ketahanan isolasi rumah pelebur pada suasana basah, maupun suasana kering. 3.2 Pengujian Kenaikan Suhu (Publikasi IEC no. 282-L(197a); Pasal 4, butir 12.+ perubahan pada suplemen IEC 282-l No. 4) Tujuannya adalah untuk memeriksa batas maksimum kenaikan temperatur dari komponen-komponen pelebur yang diizinkan. 3.3 Pengujian Pemutusan ( P u b l i k a s i I E C N o . 2 8 2 - I ( 1 9 7a ) ; P a s a l E m p a t , b u t i r 1 3 + p e r u b a h a n p a d a s u p l e m e nI E C 2 8 2 - L , N o . l )
-59-
:
SPLN64: 1985
Tujuannya adalah untuk memeriksa batas kemampuanpemutusanpengenal pasanganpelebur terhadap arus h.s.. 3.4 PengujianKarakteristik Waktu/Arus (Pubtikasi IEC 282-I; Pasal 4 butir L4 + perubahan pada suplemen IEC 282-1, No. 4) Tujuannya adalah untuk memeriksa batas-bataswaktu leleh minimum dan waktu pemutusan maksimum pada macam-macamarus h.s./gangguan yang memenuhi terhadap arus pengenalanak peleburnya. 3.5 PengujianPelepas (Publikasi IEC 282-I; Pasal 4 butir 16 + perubahanpada suplemen IEC 282-l No.3) Tujuannya adalah untuk memeriksa kekuatan pelepas selama pemutusan, agar dapat digabungkanterhadap alat pemutus lainnya. 4. Macam-Macam Pengujian untuk Pelebur Jenis Letupan 4.1 Pengujiandielektrik (Publikasi IEC no. 282-2; Pasal 4 butir l1 + perubahanpada suplemenIEC 282-2 No. l) Tujuan pengujiansama seperti butir 3.1. 4.2 Pengujiankenaikansuhu (pubtiXasiIEC 282-2, Pasal 4 butir 12) ' Tujuan pengujiansama seperti butir 3.2. 4.3 Pengujianpemutusan (puUtit
-60-
SPLN54: 1985
LAMPIRAN A Rumus-Rumus Perhitungan Arus h.s. dan Konstanta-Konstanta Sistem l.
Arus h.s. untuk macam-macam gangguan
l.l
Arus H.S. Simetris (l) a. Gang guan 3 Q I
,
l'1.S.
c.vf I -r;;7;l
=
b. Gangguang-g
t t''u:--
| * t =7;z;!;zrl
[h.r. =
c. [email protected]
3'c'vf T I 'h.s. -=l---+-TZ l7:-.-T;-I-7;L u fl I '
I
d. Gangguanzfr-N
- '=l^h.s.-l I, ic Vt vr L,z-l;TZ;;Z)(Z; ; 5Zi4 '
L
L
L
|
I
Pada phasa lain
l - jc ,Ih.r.-=l+ i ( :v3 v 7Ytv z.z,
zo*3zt-J:,
I '.r.r-T\7;.-rye;-;-tz)l
|
I dimana: zr;zr;zo= J:frt:l*x3err:,"riilo?0il;"0'.Hi"r?^n"rj".o.'u ( fi Vf C Z+ a'
). 8an88uan = tegangan rms ke tanah (V) = faktor tegangan = irl = impedan;i gangguan(r2) = I LI20"
Catatan: I - Untuk menentukan arus h.s. maksimum, maka Zf = 0 dan arus h.s. minim Z, dipilih 35 fLx).
2zo=z'o*3zn ?ifJ:??T-T?#"J:k ffi;Hi" o (penghantar +
sumber). x) Beberapa perusahaan telah memberi penaksiran impedansi ganguan ini sebagai berikut: a. Berdasarkan hasil analisa EEI dan BELL System terhadap saluran udara di Amerika, dari 1.375 gangguan sebagian besar berasal dari impedansi gangguan Z, = 5 sampai dengan 25Cl .
-5t
SPLN54: T9B5
b . Berdasarkan laporan anggota IEEE, dari 25 perusahaan I diantaranya mengambrl Z+ = 40 O. 2 diantaranya mengambil Z; = 20 tl , 7 diantaranya mengambll Zi = 0 O. sedang yang l5 lagi tidak memberi tanggapan. C.
REA meng8unakan Z, = 40 C) (berdasarkan pengukuran).
d . Dengan menggunakan kHA penghantar sebagai dasar untuk menentukan Z r. e . Berdasarkan penganalisaan persentase kasus gangguan s e b a g a i m a n at e r l i h a t p a d a G a m b a r 1 5 .
Kqte,r,anga.n :
99
-Kurva A : Kurva( ogive) aistribusi frekuensi kumulatif "atau lebih"
(n Fl
U) d
a)
-Kurva B: Kurva distribusi frekuens i .
a
Szs Eao
-'Dari
I rs
nilai
l.l
to
-Dari
5
ni lai
o o:i O Fq q q a x (.N a
k.urva A didapatkan median Zt = 25 -fL . kurva B didapatlcan rata-rata Z, = 359.
f o 2 0 t 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 90 roo tro
Impedansi
gargguan
),arg cllterrrri ( ftl
J
Gbr. 15 - fursentase le:ils futgan berm-m
(prggran yarg diterui iry*s (FEgrEl
Berdasarkan data-data tersebut di atas, maka pada standar ini, impedansi gangguan Zt dipilih 35 lZ sebagai nilai rata-ratanya.
I.2 Arus h.s. asimetris(l') Arus h.s. asimetris dapat ditentukan dengan mencari x/R pada impedansi sumber ekuivalen Ze dari persamaan-persamaan di bawah ini: 6r.Gangguan3 6: Ze = Zt * Zf Z, + Z^ + Z b. Gangguan9-6t Ze = :-\---:-?---:-f
rfz
-62-
SPLN54: 1985
Zt*22*Zo+32, c. Gangguan/-ru,
Ze =
Z,Zn+(Zr+Zr)(Zo*3Zf) d. Gangguan 2Q-Nz Ze = -j--:---rb Qo + 37, - azr) Z,Zn + (2, + Zr)(Zo* 3Zf) Pada phasa lain: Ze = ----!--!{t Qo + 32, - uzzr) BesarnyaI' dapat dicari dari kurva _L'vs X pada Gambar 21. I p 2. Konstanta-KonstantaSistem 2.1 Sistem I (Pentanahannetral 40 n ) GMD = 1007t9 mm. Xt = XZ = 0,1447 log glttP_filkm GMR Rt = tahanana.c. penghantar(fL/km). Z o = R l + 0 , 1 4 8 0+ J ( X r + l , 2 l 7 i ) O / k m t=20oC.
l
4\ -Y-
1
,11 -P-
l
ft', -qJn*j i.soo*, .Leoo
cbr. 17
-63-
I I
SPLN54: 1985
2.1.1 Tabel XIII A - Penghantar AAC
Penampang
Jari-jari
nominal (mm2)
(mm)
T5 25 35 50 70 95
r20 150 185 240
212563 2,8203 3 , 3 3 7r 3,9886 4,7193 5,4979 6rI79L 6,9084 7, 6 7 2 2 8,7386
Urat
7 7 7 7 7 L9 l9 I9 L9 I9
GMR
Impedansi urutan positif
(mm)
( a i*m)
Impedansi urutan nol ( fI /km)
j 1,6910 1 , 6 3 8 0 1,8382+j0,4035 I ,9862+ 2 1 0 45 7 1 , 1 7 6 5 +0j , 3 8 9 5 1,3245+j116770 2 , 4 2 2 7 0 , 8 4 0 3 +0 j , 3 7 9 1 0,9883+j 1,6666 2 , 8 95 7 0 , 5 8 8 2 + j0 , 3 5 7 7 0 , 7 3 6 2 + i1 , 6 5 5 2 3 , 4 2 6 2 0 , 4 2 0 2 +0j , 3 5 7 20,5682+j 1,6447 4 1 1 6 47 0,3096+jAJ464 0 , 4 5 7 6+j 1,6339 4 16837 0 , 2 4 5 1 +0 j , 3 3 75 0 , 3 9 3 1j+ 1, 6 2 5 0 5 1 2 3 6 5 0 , 1 9 5 1 +0j , 3 3 0 5 0 , 3 4 4 1 +1j , 5 1 8 0 5 r 8 1 5 5 0 , 1 5 9 0 +0 j , 3 2 3 9 0 , 3 0 7 0 + Ij , 6 l L 4 j l I 5 7 0 , 2 7 0 5 +j 1 , 6 0 3 2 6 , 6 2 3 8 0 , 1 2 2 5 +A
2.1.2 Tabel XIII B - Penghantar AAAC
Penampang nom inal (mm2)
t5 25 35 50 70 95 120 150 185 244
Jari-jari
Urat
(mm)
2,2563 2,8203 3,3371 3,9886 4,7193 5,4979 6,1791 6,9094 7,6722 8,7386
7 7 7 7 7 l9 L9 t9 I9 I9
GMR
Irnpedansi urutan positif
Impedansi urutan nol
(mm)
( r2 /t<m)
( Q /km)
I , 6 3 8 0 21016I.',014036 2rl64I-rj L,69lL 2 1 0 457 I ,2903+j 0,3895 1 , 4 3 8 4 +1j 1 6 7 7 0 2 , 4 2 2 7 0 , 9 2 1+7j 0 , 3 7 9 0 1 , 0 6 9 7 +1j , 6 6 6 5 j 1,6553 2 , 8 95 7 0 , 6 4 5 2 +0j , 3 6 7 8 0,7932+ 3 , 4 2 6 2 0 , 4 5 C 8 +0i , 3 5 7 2 0 , 5 0 8 8 + 1 j ,6447 4,164 7 0,3396+j0,3449 ) , 4 8 7 6 +j 1 , 6 3 2 4 4,6937 0,2688+j0,3376 0,4168+j1,6251 5 , 2 3 6 5 0 , 2 1 6 2 +0j , 3 3 0 5 0 , 3 6 3 1 + 1 j ,6180 5 , 8 1 5 0,1744+j 013239) , 3 2 2 4 +j l , 6 1 1 4 6 , 6 2 3 8 0 , 1 3 4 4 +0j , 3 1 5 8 0,2824+j1,6033
- 6 4 -
SPLN64: 1985
2.2 Sistem II (Pentanahan Netral 500 Jl )
PAbN.rrr.
GMDN
123318mm
GMDo
VCs..*
I ir:
-@-
1 0 3 6 1 5m m .
I
.=
1000 nur
- Yl .-
c l - ( IA/
| +so*n
450 nrm
ITrn
I
I I
Gbr.
X t = x2=0,1447log Z t
o
GMD^, CI/km c^^-Rl?
= Rl + 0,1480 + j(X,+ r,2822). R;-rgi[ir2r;+|,1l:.+;ore-n7ot,.^ =20oC
(J?/km padajarak permukaan Xn = 0,!447ros I m) e-#nn
R_ = tahanan ac kawat tanah ((2/t<m). n 2.2.I Tabel XIII C Penghantar AAC
Ukuran hantaran fasa Penampang nominal (rnm2)
Urat
l6 25 35 50 70 95 120 150 185 240
7 7 7 7 7 I9 T9 I9 l9 I9
Ukuran kar,vat tanah Penampang nom inal (mm2)
l6 25 35 50 50 50 70 70 95
r20
-65-
Urat 7 7 7 7 -7
Impedansi urutan nol ( f} /km)
2,2031+ 115673-r 1 , 2 3 5 1+ 0 , 95 5 8 + 0 , 78 78 0 , 6 7 72 + 0 , 5 6 4 7+ 0 , 5 r 5 7-r 014289+ 0,3543 f
7 7 7 T9 I9
T
r,5199 I,4086
r,2982 I,L817 r r I 71 2 1,1236 110696 110626 o rg998 0,9508
SPLN54: 1985
2.2.2 Tabel XIII D PenghantarAAAC
Ukuran hantaran fasa Penampang nom inal (mm2)
Urat
t6 25 35 50 70 95 120 150 185 240
7 7 7 7 7 T9 L9 l9 l9 L9
Ukuran hantaran tanah Penampang nominal (mm2)
l6 25 35 50 50 50 70 70 95
r20
2 , 3 5 6 9+ j 1 , 5 4 8 0 1 1 6 7 6+ A J I,1804 1 , 3 1 9 2+ j 1 , 3 2 6 2 1 , 0 0 8 9+ j 1 , 2 3 6 4 0,8245+ j 1,2258 0 , 7 0 3 3+ j 1 , 1 7 8 2 0 , 5 6 4 7+ j 1 , 0 6 9 7 0 , 5 3 4 7+ j 1 , 0 5 9 7 0 , 4 6 1 1+ j 1 , 0 1 2 9 0,3821* j 0,9702
7 7 7 7 7 7 7 7 t9 I9
l
GMDg.
(n /km)
-0
2.3 Sistem III (Pentanahan Langsung)
GMDN
Impedansi urutan nol
Urat
a
r ?r___
8L2,9 rmn
V aN.bN.cN 1 0 5 4 1 5m m
-Q!
lffi6E.A
c ! -v-
lA28r2mm. I N -@-
r 1 558,69mm1 558,69nrn -.1-------{ ,
Gbr.
I
L9
Zo= Rr + 0'r4s0 + j(X, + t,2837).o,-Ug1-;;;.tffir -Tlr2te,(a/km) t
= 2 0 oc.
X t = x 2 = 0 , 1 4 4 7I o g G M D d 0 / k m . GMR
-. {16 -
SPLN54: 1985
2.3.1 Tabel XIII E PenghantarAAC
Ukuran hantaran fasa j Penampang i nominal ; (mm2)
t6 25 75 50 70 95 120 150 185 240
Urat 7 7 7 7 7 I9 L9 I9 T9 T9
Ukuran hantaran netral Impeciansiurutan nol
Penampang nom inal (mm2)
Urat
l6 25 35 50 50 50 70 70 95 120
7 7 7 7 7 7 7 7 L9 t9
( Q /km)
2 , 1 9 9 9+ j 1 , 5 2 5 7 117744+ J 114444 1,2488+ j 1,2848 0,9689+ j 1,1624 0,800+ 9 jl,l5l8 0 , 6 9 0 3+ j l , l 4 l 0 0 , 5 75 9 +j 1 , 0 4 6 2 0,5269+ j 1,0387 0 , 4 3 7 4+ j 0 , 9 7 4 2 0,3619+ j 0,9327
2.3.2'l'abel XIII F Penghantar AAAC
Ukuran hantaran fasa
Ukuran hantaran netral
Penampang nominal (mm2)
Urat
T6 25 35 50 70 95 L2A 150 185 240
7 7 7 7 7 I9 l9 T9 T9 L9
Penampang nominal (mm2)
I6 25 35 50 50 50 70 70 95 120
-67-
Impedansi urutan nol Irat
( fl /km)
7 7
7 7 7 7 7 7 T9 T9
2 , 3 6 7 5+ 1 , 6 8 8 6+ 1 , 3 3 3 4+ 1 , 0 3 8 3+ 0 , 8 5 4 1* 0 , 7 3 3 0+ 0 , 6 1 7 5+ 015640+ 0 , 4 7 3 2+ 0,3930+
j j j j j j j j j j
1,5451 1,4256 1,3143 1,1902 1,1796 1,1673 110674 110604 0,9881 0,9435
SPLN 54: 1985
3. Contoh Penggunaan Pemilihan kemampuan psrutusan pelebur jenis rrletupan", pada sistem dengan data-data seperti Gambar 20.
20 kv
220 kv
a^1 firl
2 15 lstl
Busbar
: I \ 4 \ Ah . s - 2 0 . 0 0 0 Trafo
:
30 l4vA 60 I\A/A 100 t4vA L2,5Z
Gbr. 2.D- Sistn
rllstritrFi
rdial
Ibnfigurasi
sistsn
gambar 19
(sistsn
sePerti
futgtrt partrd1g1 frgsrtg
3.1 Mencari kemampuan perutusanpengenal pelebur dekat G.I. 3.1.1 Impedansisumber (untuk trafo 30 MVA) Diambil base = 30 MVA.
)
Makapadabusbar:Xt = Xz = [[VA-n:lZfiVn-dlsarP.u. I ,''"' '.,,, = zoh-dol-3-o
X t = x z = j 0 , 0 0 1 5p . u . Pada trafo: X, = X2=iO, 125 p.u.; dan Xo = jO, 125 p.u. hrpedansida ar
Pada sisi TM
x 202 = --3oob-o---=1000 r3J3 f) '
Maka impedansisumber yang dipandangdari sisi TM adalah: B u s b a r :Z , = Z 2 = ( 0 * j 0 , 0 0 1 5 )1 3 , 3 3 ;Z o = 0 ,rU" r tr = tr = @ . i Ort T o t a l :Z s , = Z r 2 = 0 + j 1 , 6 8 6= 1 , 5 8 5/ 2 O o ( A ) zs = o + j tg66 = 1,6666 Doo (J2). o
3.LZ Arus hubung
singkat maksimum (dekat G.l.)
Untuk menentukan arus h.s.maksimum ; periu dianalisa h.s. 3 6; h.s. 2Q-N dan h.s. d-N.
- 6 8 -
III) .
SPLN64: 1985
3 . 1 . 2 . 1A r u s hubung an singkat maksimum simetris (l) a. I,
NS
c.vf I
;,;I
3 / =
= L?I_1f_ 11686 = 7 5 3 4A .
I
c{t
b.l,
NS
-----2 0 - N 1f-i
tzto- azsr)Yr
( Z s ,+ Z s r )Z s , l z t ,' Z sL , +
I
?r29?--12?r9-o =l,-,, (2zooo) | I
8 , 4 6 0L t g o o
= 7 5 4 6A .
It
:: I,
NS
lz
2 /-N
pada fasa lain:
=1.
zs - uZz, -::2-----j {3.c.vf ---------o----l Ztl Zs, + (Zs, + Zsr) Z
'"1
j . 2 2 0 0 0-z-rg-92---1]-?9,2o 8,460 L tZOo 12= 7 549 A'
.. r h, r s - N=l,-,r,*Ylu;-rru; = 38105 5,038 = 7562 A (arus hs terbesar). 3.L.2.2Arus hubungsingkat maksimumasimetris(I') a. Untuk hubungansingkat 3 6z Z--Zs,=0+i1,585*{=oo C
L
'
P a d aG b r . 2 l ; u n t u k
R
*
=."r
il
= 1 3 1 8 4A . ,'. I' = 1r75.7534
-69-
d i a n g g a p1 , 7 5
SPLN54: 1985
b. Untuk hubung singkat 2 /,-N: Z s , Z s ^ + ( Z s , + Z :t 2\' tu" ^o L l t Zo = \' V3 (Zso - a Zsr)
x R
Pada Gbr. 21; untuk X = IrTI; l' = Ir04
j-
R,'-l' = l'04. 7546 = 7848 A.
['ada fasa lain T t t Z s , + ( Z s , + 7 ., ; ^ ) Z S -i-----o-+ X = |,73 ---:----= Ze
Vl(zso- a'zrr)
ii
. ' .I f = l ' 0 5 . 7 5 4 9 = 7 9 2 6 A . c. Untuk hubung singkat 1 Zs, + Zs^ + Zs I
e
Z
.
T------
0-N:
-r X
O
R-
c'o
. ' .I r = 1 1 7 5 . 7 5 6 2 = 13233 A (arus h.s. terbesar).
-70-
SPLN54: 1985
100
! Rro 30 20
r0 4 3 2 I 0/[ 0,3 0,2 I
1,2
l,l
Gbr. 2l - ]tava tutngan
mtara
1,3
1,6
1,5
u r.s fui
rasio arus h.s. asi-t-
siretrl-s
krgrr
nrsio
l,l
x R
3.I.2.3 Kemampuan pe"rutusanpelebur (dekat G.l.) Syarat dasar untuk pemilihan: Kemampuan pe'rutusanpengenal Io)
I
perhitungan dan
I^ >1, perhitungan. r .
.illi*iiii_fui_u" rp=r tersedia. Kejadian hubungan singkat terbesar terjadi pada h.s. f-N, yaitu: I = 7 5 6 2 A d a n l f = 1 3 2 3 3A . Dicoba memilih
pada 2
macam pelebur yang tersedia
(Lihat Tabel XI): ( l ) I = 8 k A ; I t = 12,5 kA; I r = 1 1 5 6 I
(z)t = 1okA; I' = t 6 k A ;
- 7l
Jf
l-
= 1160
I'(r-) r (rre)
SPLN54: 1985
Untuk pelebur (l): _ 7t r I 3 k A . c . T 15 , 5 6 = I _ o p (tidak m e m e n u h i k a r e nd 7 , 1 3 k A { l
S e ZA ) .
b. Untuk pelebur (2): I
p
r o 1r1o== 9,14kA; dan 1 . 75
_
I
I ^ = I 1 6 0 . 9 r l 4 = L 41 6 2 k A p (m:rmenuhikarena IO >7i62
A, dan tO )
1 3 2 3 3A ) .
Maka kemampuan pe"rutusanminimum pengenal pelebur dekat trafo adalah: I=l0kAdanl'=16kA.
3.2 Mencari Kemampuan psrutusan Pengenal Pelebur Sejarak Zr5 km dari G.I. 3.2.1 Arus hubung
singkat maksimum
Untuk penghantar AAAC
1J0 mm2, dengan konf igurasi seperti
Gbr. L9 (sistem III)' besar impedansi terlihat pada Tabel XIII B dan XIII F, yaitu: Z t = Z 2 = 0 ' 2 1 6 + j 0 , 3 3 1f l / t Z o = 0 1 5 6 4+ j 1 1 0 6 0 Q l u m . Maka besar impedansi sejarak gangguan 2,5 km adalah: Z t t = Z t 2 = Z t l * Z l ( Z , S )= 0 , 5 4 0 + j 2 , 5 1 3 Zto + Zso + Zo (2r5)= 1,410+ j 4,316 (f))
3.2.2 Arus hubung
ingkat maksimum simetris (I)
(a) t h.s. 3 (Y =
c.vf I
TI r 2 70 2 0 1 5 4 0+ j 2 1 5 1 3 4941 A.
=l
-J C tfl {zto - a Ztr) yf Z t t Z t , + (Z t , + Z t ^ ) Z t
(b)Ih.s.2O-r.t
L
i
Z
O
6,396 t 52.920
It
=lI
It
= 4 7 0 5A .
Gl Qzooo)2 9 , 9 0 5 I
-72-
LI5l,0g"
(Cl)
SPLN54: 1985
Pada fasa yang lain:
vf II I --=---------J.1.,--ic vt (zt^- uzzr.) ----J-- - --
lz
=!
Ztt ZtZ * (Zt, + Ztr) Ztol
I
--i2!-,1-o-:---= 22oooj -q,-o-992 9 , 9 0 5L t s l , 0 g o I A 4458 c. I h.s. I 6-N =
3C.Vf
ri-
Zt
'--z----
+ LI^ I
___-_l
+ ztj
3t 8 1 0 5 2 , 4 9 0+ j 9 , 3 4 2 = 3941 A. 3.2.3 Arus hubungansingkat maksimumasimetris(I') (a) Untuk hubung
singkat 3 Oz
X z e = z t l = o r 5 4 o+ i 2 , 5 1 3- + R = 4 , 6 5 P a d aG b r . 2 1 , u n t u k
*
= 4 , 6 5 2j-I l = I r 2 3
Ir = 1r23.4941 = 6077 A. (b) Untuk hubung . singkat Z 6 - N:
,. =lzlflz =6,e7 l_Y\-:-1-:?l?'-4*{ 3 ( z t o - a z t r )I n |
P a d aG b r .2 1. ,u n t u k+ = e , g ,7 ;T\ = 1 , 3 4 R
,', It = Ir34. 4705= 6304A (arush.s. terbesar). Pada fasa yanq lain:
r;-1:l!:, I ze=l11!: z:-l?-! ( z t o a'zt2) V t I I
.'. It = Lr03" 4458 = 4592 A, (c) Untuk hubung
ze =
singkat I
o-N:
lzt,.+ztr+ztol -it-
X R
l---t---t-:-------l
.o.It = lrl9.
394I = 4589 A.
-73-
=
3 1 75
X = 1.50 R
SPLN54: I9B5
3.2.4 Kemampuan perufusan pelebur D e n g a n c a r a y a n g s a ma s e p e r t i b u t i r 3 . 1 . 2 . 3 1 m a k a k e m a m p u a n - 5 kA dan perutusan pengenal rninimunr sejarak 2r5 km adalah I Ir=8kA.
3.3 Tabel Ke,simpulan (Lihat Tabel XVI) Tabel XVI - Jarak minimurn pelebur terpasang, untuk ' berbagai daya pengenal trafo, dengan data-data seperti pada sistem Gbr. 20 Tegangan pengenal
Kemampuan pemutusan pengenal (kA)
Jarak minimum (km) dari G.I. bila daya pengenal trafo
(kv)
30 N,IVA 6 0 M V A I O O M V A 2 3,15 4 5 613
8 10 12,5 l6 20 25 3L15
3rI5 5 613
8 l0 1215 l6 20 25 3 L1 5
40 50
I r57 I,58 Lr57 1,60 I,58 I,56 I160
I r6a I 156 I r57 I160 I,58
915 6 315 l15
t
l0 6 5 4 3 r15 I
l0 6 5 4 3 2r5 2
0r5 Dekat GI Dekat GI 015 l15 D,:kat GI 015 0r5 Dekat GI Dekat GI 015 t 'kat GI Dekat GI 05 Dekat GI Dekat GI Dekat GI
Catatan: Arus pengenal rumah pelebur harus lebih besar dari arus beban terus menerus maksimum pada sistem dimana pelebur terpasang.
- 74 -
SPLN54: 1985
LAMPIRAN B
B.
Grafik-Grafik Waktu/Arus l. Standar Karaktekristik Pelebur Jenis Letupan Rujukan PublikasiIEC No. 282-2(1970)dan NEMA. Tabel XVII A - Standar untuk pelebur tipe rKr (tifrat Gbr. 22B)
Arus leleh pada Arus leleh pada Arus leleh pada Rasio 0,1 detik l0 detik Arus 300 detik *) (A) kecepatan (A) (A) pengenal (A)
min.
maks.
613 8 10 L215 l6 20 25 3I15 40 50 63 80 100 125 160 200
12r4 T5 1 91 5 26 3216 39 50 65,5 80 l0t r24,4 150 200 26817 36616 480
1419 1 4 , I l8 18 2215 23,4 3 01 7 31,2 3 91 2 3 9r L 48 47 60 60 80,5 79 98 96 126 12T r4817 1 5 4 1 6 205 192 258 240 3 2 2 , 5 365,5 540 440 760 576
min.
maks.
m In.
maks.
75 1 7 9 0 1 5 ll6 97 154 128 1 74 r r 2 0 8 , 8 272 229 328 273 420 350 46417 566r1 lI9 16 580 565 r46 862 719 188 2 3 0r 4 8 9 1, 4 1068,2 I 1 8 0 r420 307 r820 | 520 388 5 5 1 1 7 2 L L 3 1 72538,7 3530 816,6 2940 I 1 5 0 3 8 8 0 4650 2lr4 27 34 45,8 58,2 7T 90
- 75 -
6 615 616 616 619
7ro 7r0 7rl 7rL
7rr 712 7r4 716 718 8'0 8rl
SPLN54: 1985
1000 t (detik)
r00
I (Arnper) lrunra leleh
minimr-un
l
maksimr-rn
]
-76-
SPLN54: 1985
Tabel XVn B - Standar untuk pelebur tipe "T" (Lihat Gbr. 22A)
Arus pengenal (A) 613
8 l0 1215 l6 20 25 31,5 40 50 63 80 100 125 150 200
Arus leleh pada Arus leleh pada Arus leleh pada 300 detik *) l0 detik 0,I detik R asio (A) (A) (A) kecepatan mln.
maks.
mln.
maks.
mln.
14,9 L6 2 L1 4 L 2 6 r g 18 2 01 5 3I r66 2 3r 4 26,5 40 224 26 3 I1 2 36rI 54,5 3rr,3 3216 39,L 47 7 0 1 6 40916 39 47 57 85 496 50 60 7315 109 635 65r5 79 97 144 8 4 6 , 8 80 96 120 178 I 040 101 t2l t52 226 t3l0 12414 148,7 18912 282,3 160416 150 192 248 370 2080 200 240 3t9 475 2620 26817 3 2 2 r 5 44416 6 6 2 1 5 3482r5 366,6 440 630 9 4 1 , 6 4 75 0 480 576 850 1 2 75 6250 12r4 I5 1 91 5
maks.
152,2 199 269 37315 491,8 595 762 1014,7 1240 1570 t92l 2500 3150 4181,2 569A 7470
l0 ll,l I L1 5 l l,8 12,5 1217 L217 1219 13,0 L3r0 12,9 13r0 13rl L3r0 L219 13r0
Catatan: - Rasio kecepatan untuk pelebur tipe K = G sampai dengan 8; dan untuk pelebur tipe T = l0 sampai dengan 13. *) Bagi pelebur denghn arus pengena, di atas 100 A, (J dipergunakan batas waktu 500 detik.
-77 -
j-
=:
= : :
:
::-=
SPLN54: I 9B 5
'-4' . - -
--i--
0r01
:
l...ii.l-,i:t
I
]3 11-.;.",,
Gb.r.
')\4!, '-
7li
t i^*-\.
SPLN54: 1985
10000 t detik
10 0 0
ro
t00 I ( Arnper )
Kurra penruhrsan maksjmun Kunra leleh minimr.m Gbr. 22 C
Felebur jenis letupan tipe H (tahan surja)
-79-
SP LN64: 1985
2. standar Karakteristik Pelebur Jenis Pembatasan Arus Tabel XVIII - Batas-batas arus leleh minimum dan maksimum pelebur jenis pembatasan arus (Rujukan Publikasi IEC 282-1, VDE(SIBA) dan UTE( Perancis) (tifrat Gbr. 23)
Arus pengenal
Arus leleh pada Arus leleh pada Arus leleh pada 300 detik *) l0 detik 0,1 detik Rasio (t "i (A) (A) kecepatan
(A)
mln.
613
24 2813 24 33,5 28 40 34 50,2 45 62 56r5 76,3 73 95 90 r20 12 r12,5 150 r49 191 172,4 245 200 291,6 260 350 333 46616 425 600
8 l0 1215 l6 20 25 31,5 40 50 63 80 100 125 150 240
I6
1 91 6
maks.
mln.
maks.
2312 28r5 35 40 47 55 80 105 t30 173 232 277 330 400 500 690
34r5 48 77,5 40,8 61,3 9214 48r5 77 110 58 9I17 132 73r8 l1215 r66 92 lJ0 205 ll5 190 268 145 250 350 186,3 345 4 76 , 3 235 4+A 625 2 9 7, 8 575 856,8 380 747,2 I 1 6 0 464r4 9 5 0 r4414 570 I26A I 800 7 7 0 , 6 | 660 2453,3 I 000 2200 3200
-80-
min.
maks.
mln.
2 2rL 213 213 212 214 2r5 216 218 219
3 3 312 318 317 318
maks. 4r8 417 415 417
4'8 415 417 417 512 515 517 617 712 619 713 715
SPLN54: I9B5
10000 t detik
10 0 0
I ( Amper )
Gtir. 23 - Batas-batas htrva leletr ninim.m pelehr janis pefratas{r arus nrjr.*an vIE (SIBA) Ar UrE (harnis)
- 8l
SP LN54: 1985
i0000 t (cletik)
1000
0 ,0 l 100
l00c
1000c:
I0000 I
Gbr. 24A - Arus pengenal yang mutamya serasi mfuik koondirnsi dan batas-5atas lffrva lelefr ninim.m dan lq.an/a perutusm rdcsil.r pelebta tegangan rentrr (?frlAffi v) IEC 269-2 berdasarlcan rekmr&si
-82-
dari
(ar _rucer)
10000 I
t (detik)
I
1000
-j-u-+*1 *
, :;i-1 --t--l-, ,!
_ _ _ l i r r l
1000
10000 1al-'
Gbr' 24 B - Arus pstgenaf yang urutamya serisi mtr.k kmrdinasi ful batas-batas lq-Eva leletr ninim^n dan lq,ava pewl.rsan dsiram dari pel ehr tegil,gtr, rendatr (2n/4n V) , berdasarkan rd,cndasi IEC 269-2
-83-
SPLN54: I9B5
r0000 r
t
l
:
i l ; (cctlk) l1 i
I 1000I
100
1.00000
IOOCO
i000
I Gbr' 24c - Arus pengeral yary $utarnya senasi tntr.l< kmrdirssi dan batas-batas lc.urya leletr ninimm dan lffrva peslhs- n mbirr pelebur ttrprgm ren@r (?Jf,lhm y) berdasarkan rekmrdasi IEC 26g-.2
84-
dari
(anper)