STABILIZING CORE
STRENGTHS
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 2010
DAFTAR ISI Table of Contents
01
Tema Theme
03
Sekilas Perusahaan Company in Brief
03
Profil Perusahaan Company Profile
04
Visi dan Misi Vision and Mission
04
Bidang Usaha Line of Business
05
Kinerja Utama 2010 Key Performance 2010
06
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
07
Ikhtisar Saham Share Highlights
22
Prinsip Dasar Basic Principles
08
Kebijakan Dividen Dividend Policy
23
Dewan Komisaris Board of Commissioners
09
Peristiwa Penting 2010 Significant Events 2010
25
Direksi Board of Directors
09
Penghargaan dan Sertifikasi Award and Certification
26
Komite Audit Audit Committee
Laporan Kepada Pemegang Saham Reports to the Shareholders
27
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
28
11
Sambutan Komisaris Utama Message from President Commissioner
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
28
15
Laporan Direktur Utama Report from President Director
Upaya Menjaga Keseimbangan Sosial dan Lingkungan Promoting Social and Environmental Concern
29
Risiko Usaha Business Risks
30
Sumber Daya Manusia Human Resources
31
Tanggung jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
31
Media Penyebarluasan Informasi Information Disclosure
31
Etika Perusahaan Code of Conduct
11
18 18 19 20 20 20 20 20 21 21 21 21 21
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis Tinjauan Operasional Operational Review Tinjauan Keuangan Financial Review Periode Pelunasan Piutang Usaha Settlement Period of Trade Receivables Kemampuan membayar Hutang Capacity to Pay Debts Ikatan Material Investasi Barang Modal Pledging for the Investment of Capital Goods Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca Subsequent Events Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Utilization of Net Proceeds from the Initial Public Offering Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Laporan Keuangan Amendment to Laws and Regulations that Affected the Financial Statements Perubahan Kebijakan Akuntansi yang berpengaruh terhadap Laporan Keuangan Amendment to Accounting Policies that could Affect the Financial Statements Pemasaran Marketing Prospek dan Strategi Usaha Business Prospect and Strategy Rencana Manajemen Management Plan
22
32
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Informasi Perusahaan Corporate Information
32
Data Korporasi Corporate Data
33
Struktur Organisasi Organization Structure
34
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board Of Commissioners
35
Profil Direksi Profile of Directors
36
Perusahaan Afiliasi Affiliated Company
37
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Directors’ Statement
39
Laporan Keuangan Financial Statements
STABILIZING CORE
STRENGTHS
“Stabilizing Core Strengths” menggambarkan tema utama laporan tahunan PT Jaya Pari Steel Tbk di tahun 2010. Dengan memanfaatkan kekuatan inti perusahaan, kami mampu menjawab tantangan dan menutup tahun 2010 dengan kinerja yang menggembirakan. Meskipun masih terpengaruh kenaikan harga baja, kami mampu membukukan posisi perusahaan di industri baja nasional yang tercermin dari lonjakan laba bersih sebesar 1.383,83% menjadi Rp28,45 miliar dari Rp1,92 miliar pada 2009. Peningkatan laba bersih seiring dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 41,25%.
“Stabilizing Core Strengths” describes the main theme of the annual report of PT Jaya Pari Steel Tbk in 2010. By leveraging the company’s core strengths, we manage to answer the challenges and closed the year 2010 with encouraging performance. Despite of improving steel prices, we managed to maintain the company’s position in national steel industry, which was reflected by significant improvement in net income by 1383.83% to Rp28.45 billion from Rp1.92 billion in 2009. The increase in net income coupled with increasing revenues by 41.25%.
Di tahun-tahun mendatang, walaupun banyak tantangan yang akan dihadapi di tahun 2011, pencapaian kami tidak hanya diukur oleh kinerja semata, tapi juga oleh kemampuan kami untuk mengubah strategi menjadi hasil nyata di mana kami dapat menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham. Melalui peningkatan kinerja keuangan, prospek usaha yang menjanjikan dan sumber daya manusia yang kompeten, kami siap menyambut harapan yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
In the coming years, despite many challenges in 2011, our achievement is not solely measured by performance, but also by our ability to transform strategy into real results where we can create added value for our shareholders. Supported by improving financial performance, promising business prospects and competent human resources, we are gearing up for a better future.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
1
SEKILAS PERUSAHAAN Company in Brief
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
PT Jaya Pari Steel Tbk (Jaya Pari) didirikan pada tahun 1973 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976 dengan bidang usaha pemotongan hot rolled coil untuk dijadikan plat. Seiring berkembangnya usaha, sejak tahun 1982 Jaya Pari mulai memproduksi plat baja canai panas. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu produsen plat baja swasta pertama di Indonesia.
PT Jaya Pari Steel Tbk (Jaya Pari) was established in 1973 and started commercial operations in 1976 and produce cutting hot rolled coil to be used as plates. As the development effort, since 1982 Jaya Pari started producing hot rolled steel plate. The company is known as one of the first steel plate producer in Indonesia.
Hingga saat ini Jaya Pari fokus menggarap pasar domestik melalui para distributor di Jakarta dan Surabaya kemudian didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. Dengan kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton slab atau 60.000 ton plat per tahun, Jaya Pari siap memenuhi semua kebutuhan plat baja berkualitas.
Jaya Pari until is currently focused on domestic market through its distributor in Jakarta and Surabaya for distribution to a number of cities throughout Indonesia. With an installed production capacity of 70,000 tons of slabs, or 60,000 tons of plate per year, Jaya Pari is ready to fulfill the needs of qualified steel plate
Jaya Pari Steel berkomitmen untuk menyediakan produk baja berkualitas dan mengutamakan kepuasan pelanggan. Untuk meningkatkan kinerja Perusahaan, Jaya Pari menjalin kerja sama dengan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk terkait pengadaan bahan baku slab yang kompetitif.
Jaya Pari Steel is committed to providing high qualityproducts and prioritizing excellent customer satisfaction. To boost the company performance, Jaya Pari collaborates with PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk for procurement of competitive slab raw materials.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
3
VISI & MISI
VISION & MISSION
VISI
VISION
Menjadi Perusahaan terkemuka di Indonesia dalam bidang industri baja.
To be a leading Company in Indonesia engaged in steel manufacturing indus-
MISI
MISSION
Menjadi Perusahaan yang terpercaya, menyediakan produk bermutu tinggi dan pelayanan terbaik untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang total.
To be a trusted Company, providing high quality products and best services to meet the costumer satisfaction.
Ingin selalu diingat sebagai perusahaan terbaik di bidangnya dengan memberikan keuntungan bagi pemegang saham dan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan dirinya.
To be recognize as the best Company in its field by providing benefits to the shareholders and opportunities for its employees to move forward
Mengandalkan diri pada pengembangan sumber daya manusia, penerapan teknologi maju dan kerja sama untuk mencapai tujuan Perusahaan.
Relies on human resource development, the application of advanced technology and work together to achieve Company goals.
BIDANG USAHA
LINE OF BUSINESS
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri besi dan baja.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities mainly engaged in iron and steel industry.
Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.
The Company started commercial operations in 1976 and is focused on domestic market.
4
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
KINERJA UTAMA 2010 Key Performance 2010 Penjualan Bersih (dalam jutaan Rupiah) Net Sales (in million Rupiah) Tahun 2010 2010 Year
Modal Kerja Bersih (dalam jutaan Rupiah) Net Working Capital (in million rupiah) Tahun 2010 2010 Year
732.703
427.793
182.383 250.765 432.808
427.793
340.210
2006
205.682
2007
2008
2009
141.852
2006
2010
Laba Usaha (dalam jutaan Rupiah) Income from Operations (in million Rupiah) Tahun 2010 2010 Year
182.383
162.080
302.868
2007
2008
2009
2010
Laba Bersih (dalam jutaan Rupiah) Net Income (in million Rupiah) Tahun 2010 2010 Year
98.351
38.419
28.446 49.158 38.419
41.566
28.446
20.305 26.796
55.500 39.722
1.917
2006
2007
2008
2009
2010
Jumlah Aset (dalam jutaan Rupiah) Total Assets (in million Rupiah)
2006
2007
2008
2009
2010
Jumlah Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) Total Equity (in million Rupiah)
Tahun 2010 2010 Year
Tahun 2010 2010 Year
411.282
300.134
300.134 269.771 220.614
411.282
399.344
271.689
179.048
353.951 268.790 189.384
2006
2007
2008
2009
2010
2006
ANNUAL REPORT
2007
2008
2009
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
2010
5
N
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
6,92% Rasio Laba Bersih terhadap Aset Net Income to Assets Ratio
Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain In million Rupiah unless stated otherwise
Penjualan Bersih Net Sales
2010 2010
2009 2009
2008 2008
2007 2007
2006 2006
427.793
302.868
732.703
432.808
340.210
Laba Kotor Gross Profit
55.733
35.409
115.384
70.004
53.752
Laba Usaha Income from Operation
38.419
20.305
98.351
55.500
39.722
Laba Bersih Net Income
28.446
1.917
49.158
41.566
26.796
750.000
750.000
750.000
750.000
750.000
37,93
2,56
65,54
55,42
35,73
Jumlah Aset Total Assets
411.282
353.951
399.344
268.790
189.384
Jumlah Investasi Total Investment
411.282
353.951
399.344
268.790
189.384
Modal Kerja Bersih Net Working Capital
182.383
141.852
250.765
205.682
162.080
Investasi Saham Investment in Shares of Stock
102.880
102.880
500
500
500
Kewajiban Lancar Current Liabilities
103.141
75.724
123.117
42.402
4.860
8.006
6.539
6.455
5.774
5.477
300.134
271.689
269.771
220.614
179.048
Jumlah Saham Beredar Total Oustanding Shares Laba per Saham Dasar Basic Basic Earnings per Share
Kewajiban Tidak Lancar Non Current Liabilities Jumlah Ekuitas Total Equity
RASIO OPERASIONAL & KEUANGAN Operational & Financial Ratio
2010 2010
2009 2009
2008 2008
2007 2007
Dalam % In %
2006 2006
Rasio Laba Bersih terhadap Aset Return on Assets
6,92
0,54
12,31
15,46
14,16
Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas Return on Equity
9,48
0,71
18,22
18,84
14,97
276,83
287,33
303,68
585,07
3.434,8
Rasio Kewajiban terhadap Aset Debt to Total Assets Ratio
27,02
23,24
32,45
17,92
5,46
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas Debt to Equity Ratio
37,03
30,28
48,03
21,84
5,77
Rasio Lancar Current Ratio
6
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
IKHTISAR SAHAM Share Highlights
629
Miliar Rupiah
Nilai Transaksi Triwulan IV 2010 Fourth Quarter Transaction Value
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Composition of Shareholders
Pemegang Saham Shareholders
Jabatan Position
International Magnificent Fortune Ltd.
-
Vihara Limited.
-
Gwie Gunawan
Komisaris Utama
2010 Saham Jumlah Total Share
Masyarakat lainnya < 5% Public < 5% Jumlah Total
2009 Saham Jumlah Total Share
% Kepemilikan %Owner
267.767.500
35,70
267.767.500
35,70
245.390.000
32,72
245.390.000
32,72
116.500.000
15,53
116.500.000
15,53
President Director
10.000
0,00
10.000
0,00
-
120.332.500
16,04
120.332.500
16,04
-
750.000.000
100,00
750.000.000
100,00
President Commissioner
Gwie Gunadi Gunawan
% Kepemilikan %Owner
Direktur Utama
Komposisi Pemegang Saham 2010 Composition of Shareholders 2010
32,72%
Vihara Limited
35,70%
International Magnificent Fortune Ltd.
15,53%
Gwie Gunawan
16,04%
Masyarakat lainnya Public
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
SHARE LISTING CHRONOLOGY
Pada tanggal 16 Juni 1989, PT Jaya Pari Steel Tbk memperoleh ijin untuk menawarkan saham kepada masyarakat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam suratnya No. SI-035/SHM/MK.10/1989 untuk menawarkan 3.360.000 saham. Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
On June 16, 1989, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Letter No. SI-035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public. On August 4, 1989, the Company’s shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh saham Jaya Pari Steel sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2010 and 2009 all of the Company’s 750,000,000 shares are listed in the Indonesian Stock Exchange.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
7
PERKEMBANGAN HARGA SAHAM Share Price Movement
Bulan Month
Pembukaan Opening
Transaksi
Harga Saham Share Price
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Transaction
Penutupan Closing
Volume Volume
Nilai (Rp) Value
Januari
265
275
240
245
7.462.500
Februari
245
245
205
215
6.346.500
6.558.102.500
1.931.637.500 1.428.092.500
Maret
215
290
205
275
25.461.000
April
275
450
270
400
263.939.000
104.111.797.500
Mei
400
400
220
275
30.734.000
11.474.992.500
Juni
275
330
255
300
51.900.000
15.585.457.500 24.041.287.500 20.713.672.500
Juli
300
405
280
360
69.794.500
Agustus
360
425
345
385
53.885.500
78.366.675.000
September
385
580
385
540
178.808.500
Oktober
540
1.020
475
810
566.210.500
451.286.870.000
November
810
900
550
560
174.817.500
135.355.280.000
Desember
560
690
540
580
70.436.500
43.065.550.000
Triwulan Quarterly
Pembukaan Opening
Transaksi
Harga Saham Stock Price
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Transaction
Penutupan Closing
Volume Volume
Nilai (Rp) Value
I (Jan - Mar)
265
290
205
275
39.270.000
9.917.832.500
II (Apr - Jun)
275
450
220
300
346.573.000
131.172.247.500
III (Jul - Sep)
300
580
280
540
302.488.500
123.121.635.000
IV (Okt - Des)
540
1.020
475
580
811.464.500
629.707.700.000
Perkembangan Harga Saham Bulanan 2010 Share Price Movement 2010
Nilai Transaksi Saham Bulanan 2010 Monthly Share Transaction Value 2010
Volume (juta/million unit)
Harga/Price(Rp)
600 500
810
400 580 540
300
400
200
215
100 0
275
275
1000
600
800
500
600
300
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
451,286
400 300
560
360 385
245
Nilai/ value (miliar/billion Rupiah)
400 200 0
200 104,111
100 0
1,931 1,428
135,355
78,366 11,474 15,585 24,041 20,713 6,558
43,065
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Berdasarkan Prospektus yang diterbitkan tahun 1989, Perusahaan merencanakan untuk membayar dividen 2 kali setahun yaitu dividen interim dan dividen final.
Based on the prospectus issued in 1989, the Company plans to pay dividends 2 times a year which the interim dividend and final dividend.
Besarnya dividen dikaitkan dengan tingkat laba Perusahaan selama tahun buku bersangkutan, tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan alternatif lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
The amount of dividend income level is associated with the Company during the financial year concerned, without prejudice to the right of the GMS to determine alternatives in accordance with the provisions of the Articles of Association.
8
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
PERISTIWA PENTING 2010
SIGNIFICANT EVENTS 2010
23 Maret 2011
pembayaran sebagian hutang usaha
US$10.188.158,38 Perusahaan sampai dengan tanggal 23 Maret 2011 telah melakukan pembayaran sebagian hutang usaha kepada Stemcor (S.E.A) Pte, Ltd, Singapura sebesar US$10.188.158,38
Until March 23, 2011, The Company paid trade accounts payable due to Stemcor (S.E.A.), Pte, Ltd, Singapore amounting to US$ 10,188,158.38.
23 Maret 2011
pelunasan piutang usaha senilai
Rp5.876.994.757 Perusahaan telah menerima pelunasan piutang usaha dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk, sampai dengan tanggal 23 Maret 2011 sebesar Rp5.876.994.757
The Company had received trade account receivable due from PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk amounting to Rp 5,876,994,757 until March 23, 2011.
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
AWARD AND CERTIFICATION
Penghargaan dan sertifikasi yang diperoleh PT Jaya Pari Steel Tbk adalah bentuk dari keberhasilan dan produktivitas, kualitas, inovasi dan keselamatan kerja yang diberikan oleh lembaga internasional dan penghargaan dari media nasional.
Awards and certifications obtained by PT Jaya Pari Steel Tbk reflected its success and productivity, quality, innovation and work safety awarded by international institutions and national media.
Sertifikat • ISO 9001 : 2008 • Sertifikasi Produk Plat Baja dari Biro Klasifikasi Indonesia • Sertifikasi Produk Plat Baja dari Lloyd’s Register of Shipping • Factory Production Control Certificate to BC 1 : 2008 dari Bureau Veritas
Certificates • ISO 9001: 2008 • Certification of Steel Plate Products from the Indonesian Bureau of Classification • Steel Plate Product Certification from Lloyd’s Register of Shipping • Factory Production Control Certificate to BC 1: 2008 from Bureau Veritas
Penghargaan • Best Listed Companies 2009 Sektor Industri Logam dan Kabel dari Majalah Investor • Best Public Companies Based on Eva Concept for its Success and Achievement of Eva with Asset under 1 Trillion Rupiah Category dari Majalah SWA
Awards • Best Listed Companies 2009 Metal and Cable Industry Sector from Investor Magazine • Best Public Companies Based on Eva Concept for its Success and Achievement of Eva with assets under 1 Trillion Rupiah Category from SWA Magazine
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
9
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM Reports to the Shareholders
“Secara keseluruhan, Dewan Komisaris melihat Direksi PT Jaya Pari Steel Tbk telah berupaya maksimal dalam meningkatkan kinerjanya di tahun 2010” “Overall, the Board of Commissioners considered the Board of Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk has made tremendous efforts to improve its performance in 2010”
S
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA Message from President Commissioner
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Indonesia mampu mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah resesi ekonomi yang melanda banyak negara pada tahun 2009 lalu. Seiring pergerakan yang positif tersebut, perkembangan ekonomi pada tahun 2010 pun semakin meningkat, bahkan maju lebih pesat. Perkembangan yang menggembirakan tersebut terutama dipicu oleh konsumsi pasar domestik Indonesia yang kuat dan tidak terlalu terpengaruh oleh resesi ekonomi dunia.
Indonesia managed to record positive economic growth during an economic recession that hit many countries in 2009. Along with these positive movements, economic developments in 2010 were increasing, even more in rapid progress. This encouraging development was mainly triggered by the consumption of domestic market in Indonesia that is strong and not too affected by world economic recession.
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 6,1 persen. Secara kumulatif, pertumbuhan PDB Indonesia hingga Triwulan IV-2010 dibandingkan dengan periode Triwulan IV-2009 meningkat sebesar 6,9 persen. Hal ini berpengaruh pada penjualan dan laba produk perusahaan yang ikut terdongkrak naik sampai pada titik yang membanggakan. Ancaman dari banjir impor baja dari China karena implementasi ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) juga merupakan tantangan yang menguji kemampuan Perusahaan untuk terus bertahan dalam memberikan produk yang terbaik.
Gross Domestic Product (GDP) of Indonesia in 2010 has increased by 6.1 percent. Accumulatively, Indonesia’s GDP growth as of the fourth quarter of 2010 compared to 2009 increased by 6.9 percent. This was impacting on the Company’s improvement in product sales and income from operations up to the satisfaction point. The Company seeks to face the threat of Imported steel from China due to ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) as a challenge to keep moving by providing the best product.
Secara keseluruhan, Dewan Komisaris melihat Direksi PT Jaya Pari Steel Tbk telah berupaya maksimal dalam meningkatkan kinerjanya di tahun 2010. Beberapa indikator Perusahaan mencerminkan pertumbuhan yang mengesankan. Laba bersih melonjak 1.383,57% menjadi Rp28,4 miliar pada 2010 dari Rp1,9 miliar pada 2009. Jumlah penjualan bersih meningkat dari Rp302,8 miliar pada 2009 menjadi Rp427,8 miliar pada tahun 2010. Begitu pula produksi plat per tahun juga melonjak hingga 43.188 ton pada tahun 2010, dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 30.332 ton saja.
Overall, the Board of Commissioners considered the Board of Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk has made tremendous efforts to improve its performance in 2010. Some indicators of the Company reflected the impressive growth. Net income significantly grew by 1,383.57% to Rp28.4 billion in 2010 from Rp1.9 billion in 2009. Total net sales increased from Rp302.8 billion in 2009 to Rp427.8 billion in 2010. Similarly, production design capacity of plates per year also jumped to 43,188 tons in 2010, compared to 30,332 tons in 2009.
Dewan Komisaris senantiasa melanjutkan upaya untuk meningkatkan kualitas pengawasan guna memastikan standar tertinggi tata kelola perusahaan. Sepanjang tahun 2010 Komite Audit telah menyatakan tidak menemukan adanya penyimpangan atau pelanggaran terhadap peraturan perundangan yang berlaku maupun kesalahan dalam penyusunan atau penyiapan laporan keuangan.
The Board of Commissioners has made continued efforts to enhance oversight functions to ensure the highest standards of corporate governance. Throughout the year 2010 the Audit Committee has stated there has no fraud or violation against the prevailing laws and regulations and nor errors in arranging or preparing the financial statements.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
11
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM Reports to the Shareholders
Sepanjang tahun 2010, Direksi juga menunjukkan kepeduliannya terhadap masalah-masalah di bidang sosial dan kemasyarakatan. Demikian halnya perhatian pada pengembangan sumber daya manusia yang efektif. Berbagai kegiatan yang mencakup pelatihan ketrampilan dan seminar telah dilaksanakan guna meningkatkan kemampuan dan kualitas individu maupun tim dalam menghadapi tantangan ke depan.
During the year 2010, the Board of Directors also paid attention to social and communities issues. Similarly, Board of Directors also keeps attention to development of an effective human resources. A series of activities including skills training and seminars have been conducted in order to improve the capability and quality of individual or team for the challenges ahead.
Industri baja nasional memiliki permasalahan yang cukup kompleks, serta tantangan ke depan yang cukup berat. Memasuki tahun 2011 Perusahaan akan menghadapi banyaknya impor bahan baku pembuatan slab baja ataupun persaingan harga antara perusahaan domestik maupun perusahaan luar negeri. Harapan kami tahun mendatang Perusahaan mampu meningkatkan daya saing melalui produk dan sumber daya manusia berkualitas, proses produksi yang efisien dengan didukung teknologi yang memadai.
The national steel industry has a fairly complex problem, and the challenges of the future are quite heavy. Entering 2011, the Company will face a number of imported raw materials for steel slab or price competition between domestic and foreign companies. Looking ahead, we are expected to be more competitive in terms of high quality products and human resources, and also efficient production processes supported by adequate technology.
Akhir kata, saya atas nama Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan kepada Direksi dan seluruh karyawan Perusahaan atas kerja keras dan usahanya serta kepada para pemegang saham atas kepercayaannya kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam pengelolaan perusahaan sepanjang tahun 2010. Selanjutnya kami yakin Direksi dan jajarannya akan dapat memberikan kinerja yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to express my gratitude and appreciation to the Board of Directors and all employees for their hard work and efforts and to our shareholders for the trust to the Board of Commissioners and Directors to manage the Company throughout 2010. Furthermore, we believe the Board of Directors and staff will be able to provide better performance in the coming years.
Surabaya, 25 April 2011 Untuk dan Atas Nama Dewan Komisaris For and on Behalf of the Board of Commissioners
GWIE GUNAWAN Komisaris Utama President Commissioner
12
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM Reports to the Shareholders
“Kinerja perusahaan sepanjang tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009” “The Company’s performance throughout 2010 increased from the year 2009”
LAPORAN DIREKTUR UTAMA Message from President Director
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Laju pertumbuhan ekonomi dunia yang kian stabil, menggiring peningkatan konsumsi baja global ke titik tertinggi akibat pertumbuhan sektor konstruksi yang melambung, terutama di wilayah-wilayah pasar yang baru.
The rate of growth world economy that increasingly stable, lead to increased global steel consumption to the highest point due to the bounce of growth in the construction sector, particularly in areas of new markets.
Kinerja perusahaan sepanjang tahun 2010 meningkat dibanding tahun 2009. Pendapatan dari penjualan mencapai Rp427,8 miliar, naik dibandingkan pencapaian pendapatan pada tahun 2009 sebesar Rp302,8 miliar. Peningkatan juga dialami beban pokok penjualan sebesar 39,11% menjadi Rp 372,1 miliar dari Rp267,5 miliar pada tahun 2009.
Throughout 2010, the Company managed to record higher performance compared to the year 2009. Selling revenues stood at Rp427.8 billion, an increase over the achievement of revenue in 2009 amounted to Rp302.8 billion. Cost of goods sold also grew by 39.11% to Rp372.1 billion from Rp267.5 billion in 2009.
Pada periode yang sama laba kotor perusahaan tumbuh 57,4% menjadi Rp55,7 miliar dari Rp35,4 miliar. Selain itu, beban usaha juga naik 14,63% menjadi Rp17,3 miliar selama tahun 2010 dari Rp15,1 miliar selama tahun sebelumnya yang mengakibatkan laba usaha naik 89,21% menjadi Rp38,4 miliar dari Rp20,3 miliar.
In the same period, the Company’s gross profit grew by 57.4% to Rp55.7 billion from Rp35.4 billion. In addition, operating expenses also grew by14.63% to Rp17.3 billion in 2010 from Rp15.1 billion in previous year that resulted of increase in operating income by 89.21% to Rp38.4 billion from Rp20.3 billion.
Pencapaian mengesankan juga tercermin dari kenaikan signifikan pada laba bersih sebesar 1.395% dari Rp1,9 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp28,4 miliar. Selain itu Perusahaan juga membukukan peningkatan total aset sebesar 16,2% menjadi Rp411,3 miliar pada tahun 2010 dari Rp353,9 miliar pada akhir 2009.
An encouraging increase also showed by the significant growth of 1,395% of net income amounted to Rp1.9 billion in 2009 to Rp28.4 billion in 2010. At the same time, total assets grewby 16.2% to Rp411.3 billion at the end of 2010 from Rp353.9 billion at the end of 2009.
Hasil yang menggembirakan tersebut tentu saja tidak kami raih dengan mudah dan tanpa tantangan. Berbagai inisiatif dilakukan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan di segala bidang. Guna mengatasi kelangkaan bahan baku, kami berupaya memaksimalkan efisiensi dan efektivitas proses produksi serta membina hubungan baik dengan supplier bahan baku agar pasokan bahan baku tetap berkelanjutan. Selain itu terdapat sejumlah faktor eksternal Perusahaan terkait dengan Kebijakan Pemerintah seperti naiknya tarif listrik, perpajakan atau retribusi adalah hal-hal yang juga harus kami siasati agar kinerja Perusahaan tidak menurun. Arahan dari Dewan Komisaris juga merupakan masukan berharga yang kami percaya dapat membuat Perusahaan menjadi lebih maksimal dalam berproduksi.
Importantly, we have passed through many challenges to achieve these encouraging results. We have taken a number of initiatives to improve our performance in all sectors. To overcome the lack of raw materials, we attempted to maximize the efficiency and effectiveness of production process and establish good cooperations with raw materials suppliers for ongoing supply of raw materials. In addition there are a number of external factors related Company policies such as increased electricity tariffs Government, taxation or retribution fee that we had to deal wtih in order to stablize Company’s performance. The Board of Commissioners’ directions were crucial to maximize the Company’s production.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
15
LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM Reports to the Shareholders
Perusahaan terus berupaya menerapkan tata kelola perusahaan yang baik sebagai salah satu faktor utama yang dapat membantu meningkatkan kinerja dan kepercayaan pemegang saham dan pelanggan kepada Perusahaan. Oleh sebab itu, kami berkomitmen untuk selalu melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara berkesinambungan. Guna mendukung tujuan GCG, Perusahaan berupaya meningkatkan kualitas pelaporan, melakukan transparansi dan selalu dapat dipertanggungjawabkan.
The Company constantly attempted to implement the good corporate governance as one of the major factors to boost performance and trust of shareholders and customers to the Company. Therefore, we are committed to implement the principles of good corporate governance. To support GCG’s objectives, the Company attempted to improve its reporting quality, optimize transparency and emphasize on responsibility.
Berbagai tantangan akan terus berlanjut di tahun 2011, di antaranya prediksi harga baja dunia pada 2011 yang akan naik sekitar 15%-23%. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga komoditi yaitu harga minyak mentah dunia dan kejadian-kejadian penting di beberapa negara Afrika dan Timur Tengah serta peristiwa besar dunia lainnya.
Many challenges will likely to continue in 2011, including the world steel price forecast in 2011 that is expected to grow by 15% -23%. This is primarily due to higher commodity prices i.e., the prices of crude oil and important events in some countries of Africa and the Middle East or other worldwide’s events .
Akhir kata, saya mewakili Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan atas kerja keras dan komitmen mereka dalam mengatasi berbagai tantangan di tahun 2010. Bersama-sama, kita telah melakukan langkah awal yang baik. Saya berharap dapat menyampaikan hasil yang lebih baik di tahun depan.
Finally, on behalf of the Board of Directors, I would like to thank all employees for their hard work and commitment in overcoming challenges in the year 2010. Together, we have made a first good start for a stronger results next year.
Surabaya, 25 April 2011 Untuk dan Atas Nama Direksi For and on Behalf of Directors
GWIE GUNADI GUNAWAN Direktur Utama President Director
16
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
TINJAUAN OPERASIONAL
OPERATIONAL REVIEW
Produksi Perusahaan hanya menghasilkan 1 (satu) jenis produk (plat baja canai panas) yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses produksi, golongan pelanggan dan pendistribusian produk. Sehingga, Perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha. Total hasil produksi pada tahun 2010 sebesar 43.188 ton, sedangkan pada tahun 2009 sebesar 30.332 ton.
Production The Company solely produces hot rolled steel plate, which have no different characteristics in production process, customer classification and product distribution. Thus, the Company has only one business segment. Total production in 2010 was 43,188 ton compare to 30,332 tons in 2009 Net Sales Net sales showed a positive growth from Rp302,868 billion in 2009 to Rp427,793 billion in 2010. It was due to the improvement in sales volume of 30,311 tons in 2009 to 42,094 tons in 2010. The largest contributor to total sales by region covering DKI Jakarta (Rp211,094 billion), East Java (Rp212,882 billion), Banten (Rp1,304 billion), Central Java (Rp1,366 billion), and others (Rp1,146 billion) respectively. The target market of steel plate is 100% for domestic market.
Penjualan Penjualan bersih mengalami pertumbuhan positif dari Rp302.868 miliar tahun 2009 menjadi Rp427.793 miliar pada tahun 2010. Kenaikan penjualan ini disebabkan oleh naiknya volume penjualan sebesar 30.311 ton pada tahun 2009 menjadi 42.094 ton pada tahun 2010. Kontribusi terbesar terhadap total penjualan menurut wilayah secara berurutan adalah sebagai berikut: DKI Jakarta (Rp211.094 miliar), Jawa Timur (Rp212.882 miliar), Banten (Rp1.304 miliar), Jawa Tengah (Rp1.366 miliar), dan lain-lain (Rp1.146 miliar). Target pasar dari produk plat baja perusahaan adalah 100% pasar domestik. Kapasitas Produksi Kapasitas produksi terpasang sebesar 70.000 ton slab atau 60.000 ton plat per tahun sementara hasil produksi plat tahun 2010 mencapai 43.188 ton atau sekitar 72% dari kapasitas produksi. Tidak maksimalnya produksi terutama disebabkan oleh kondisi supply bahan baku global yang sangat fluktuatif.
18
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
Production Capacity Installed production capacity totalled 70,000 tons of slabs or 60,000 tons of plate per year, while plate production in 2010 reached 43,188 tons or approximately 72% of production capacity. The moderate production is mainly due to unstable conditions of global raw material supply.
PEMBAHASAN & ANALISA MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
TINJAUAN KEUANGAN
FINANCIAL REVIEW
Penjualan Penjualan meningkat sebesar Rp124.925 miliar atau 41,25% dari Rp302.868 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp427.793 miliar pada tahun 2010. Kontribusi terbesar dari kenaikan hasil penjualan adalah naiknya hasil penjualan plat sebesar Rp77.870 miliar atau 39,44%
Selling Total sales increased by Rp124,925 billion or 41.25% from Rp301,868 billion in 2009 to Rp427,793 billion in 2010. It was largely due to the improvement in sales of plate amounted to Rp77,870 billion or 39.44%
Aset Lancar Aset lancar meningkat sebesar 31,23% dari Rp217.576 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp285.524 miliar pada tahun 2010. Kenaikan aset lancar tersebut terutama disebabkan naiknya kas dan setara kas, investasi sementara dan persediaan.
Current Assets Current assets grew by 31.23% from Rp217,576 billion in 2009 to Rp285,524 billion in 2010. The increase in current assets was primarily due to the improvement in cash and cash equivalents, temporary investments and inventories.
Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar menurun 8,44% dari Rp136.375 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp125.758 miliar pada tahun 2010. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh turunnya piutang pajak dan aset pajak tangguhan.
Non-current Assets Non-current assets decreased by 8.44% from Rp136,375 billion in 2009 to Rp125,758 billion in 2010. It was mainly due to a decrease in tax receivables and deferred tax assets
Jumlah Aset Pada tahun 2010, jumlah aset meningkat sebesar 16,20% dari Rp353.951 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp411.282 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan naiknya aset lancar khususnya kas dan setara kas, investasi sementara dan persediaan.
Total Assets In 2010, total assets increased by 16.20% from Rp353,951 billion in 2009 to Rp411,282 billion. The increase was due to the increase in current assets, particularly in cash and cash equivalents, temporary investments and inventories.
Kewajiban Lancar Kewajiban lancar meningkat 36,21% dari Rp75.724 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp103.141 miliar pada tahun 2010. Kenaikan kewajiban lancar dipicu oleh naiknya hutang usaha akibat pembelian bahan baku dan uang muka penjualan dari pelanggan.
Current Liabilities Total current liabilities grew by 36.21% from Rp75,724 billion in 2009 to Rp103,141 billion in 2010, up 36.21% compared to previous year. It was due to the improvement in trade account payables due to purchase of raw materials and sales advance from customers.
Kewajiban Tidak Lancar Kewajiban tidak lancar meningkat dari Rp6.539 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp8.006 miliar pada tahun 2010. Kenaikan disebabkan naiknya kewajiban imbalan pasca kerja.
Non-current Liabilities Non-current liabilities increased from Rp6,539 billion in 2009 to Rp8,006 billion in 2010. It was due to increased post-employment benefit obligations.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
19
Total Kewajiban Total kewajiban meningkat dari Rp82.263 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp111.147 miliar pada tahun 2010.
Total Liabilities Total liabilities showed an increase from Rp82,263 billion in 2009 to Rp111,147 billion in 2010.
Beban Usaha Beban usaha mengalami kenaikan secara absolut sebesar Rp2.211 miliar dari Rp15.103 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp17.314 miliar pada tahun 2010. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya beban penjualan terutama beban ongkos angkut dan beban umum administrasi. Namun bila dibandingkan dengan hasil penjualan, rasio beban usaha menunjukkan penurunan dari 4,99% pada tahun 2009 menjadi 4,05% pada tahun 2010.
Operating Expenses Operating expenses booked an absolute increase at Rp2,211 billion from Rp15,103 billion in 2009 to Rp17,314 billion in 2010. It was due to the improvement in selling expenses, primarily freight expenses and general administrative expenses. However, compared to sales revenue, operating expense ratio decreased from 4.99% in 2009 to 4.05% in 2010.
Laba Bersih Laba bersih meningkat 1.383,89% dari Rp1.917 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp28.446 miliar pada tahun 2010. Kenaikan laba bersih ini terutama disebabkan dengan naiknya volume penjualan dan margin laba.
Net Income Net income increased by 1,383.89% from Rp1,917 billion un 2009 to Rp28,446 billion in 2010. The increase in net income was primarily due to higher sales volume and income from profit margin.
PERIODE PELUNASAN PIUTANG USAHA
SETTLEMENT PERIOD OF TRADE RECEIVABLES
Periode pengumpulan piutang usaha tahun 2010 adalah 93 hari atau lebih cepat 67 hari dibandingkan dengan tahun 2009, yaitu 160 hari. Hal ini berarti manajemen perusahaan cukup berhasil dalam melakukan penagihan piutang usaha.
Settlement period of trade receivables in 2010 was 93 days or 67 days sooner than 160 days in 2009. This figures reflected that the company management has showed a progress in collecting trade accounts receivable.
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG
CAPACITY TO PAY DEBTS
Total kewajiban dibandingkan dengan total aset mengalami kenaikan sebesar 3,79% dari 23,24% pada tahun 2009 menjadi 27,03% pada 2010. Sementara total kewajiban dibandingkan dengan total ekuitas meningkat 6,76% dari 30,28% pada tahun 2009 menjadi 37,04% pada tahun 2010.
Total liabilities to total assets grew by 3.79% from 23.24% in 2009 to 27.03% in 2010. While total liabilities to total equity grew by 6.76% from 30.28% in 2009 to 37.04% in 2010.
IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL
PLEDGING FOR THE INVESTMENT OF CAPITAL GOODS
Perusahaan tidak memiliki kewajiban kepada pihak kreditur, terutama bank, sehingga tidak ada barang modal yang dijadikan ikatan/jaminan.
The Company has no obligation to the creditors, especially banks, so there is no capital goods are used as collateral.
PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
SUBSEQUENT EVENTS
a. Sampai dengan tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan telah melunasi hutang usaha pada Stemcor (S.E.A.) Pte.Ltd, Singapura sebesar US$ 10,188,158.38
a. As of March 23, 2011, The Company paid trade accounts payable due to Stemcor (S.E.A.), Pte, Ltd, Singapore amounted to US$ 10.188.158.38
b. Sampai dengan tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan telah menerima pembayaran piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk sebesar Rp5.876.994.757
b. As of March 23, 2011, the Company had received trade account receivable due from PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk amounted to Rp5,876,994,757
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
UTILIZATION OF NET PROCEEDS FROM INITIAL PUBLIC OFFERING
Dana hasil penawaran umum perdana pada tahun 1989 telah digunakan secara keseluruhan sesuai dengan yang disajikan dalam prospektus.
All of net proceeds from initial public offering in 1989 have been utilized as presented in the prospectus.
20
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
AMENDMENT TO LAWS AND REGULATIONS THAT AFFECTED THE FINANCIAL STATEMENTS
Selama tahun 2010 tidak ada peraturan atau perundang-undangan baru yang mempengaruhi laporan keuangan.
During the year 2010 there are no rule or new regulations that affected the financial statements.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERPENGARUH TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
AMENDMENT TO ACCOUNTING POLICIES THAT COULD AFFECT THE FINANCIAL STATEMENTS
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) telah mengeluarkan Standar Akuntansi yang relevan terhadap Perusahaan sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan Perusahaan dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2011. Untuk itu, manajemen akan mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan.
Financial Accounting Standards Board (DSAK) has issued Accounting Standards that are relevant to the Company until the completion date of the financial statements of the Company and valid from January 1, 2011. In doing so, management will evaluate the standard’s impact on the financial statements.
PEMASARAN
MARKETING
Pemasaran produk perusahaan saat ini masih ditujukan untuk pasar dalam negeri namun tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk mengisi pasar ekspor jika ada permintaan dan harga yang menguntungkan.
PROSPEK DAN STRATEGI USAHA Manajemen tetap percaya bahwa perusahaan masih akan mampu mengelola risiko usaha dengan baik di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian dunia saat ini. Manajemen juga meyakini bahwa Perusahaan masih memiliki sumber daya yang memadai untuk tetap melanjutkan kegiatan operasional saat ini hingga di masa mendatang (going concern).
The company’s market is currently focused on domestic market. However, there is also possibility for export market depending on favorable demand and favorable price.
BUSINESS PROSPECT AND STRATEGY Management continuously believe that the company will still be able to manage business risks well in the middle in uncertainty of the world economy today. Management also believes that the Company still has adequate resources to continue current operations in the coming year (going concern).
Harga berbagai jenis baja di dalam negeri diproyeksikan akan naik dengan persentase kenaikan yang sama dengan naiknya harga baja dunia sebesar 15-23% pada tahun 2011 dibanding tahun 2010. Untuk itu, Perusahaan dituntut melakukan strategi dengan memelihara tingkat persediaan bahan baku yang optimal dengan waktu pesan yang tepat. Rata-rata persediaan bahan baku yang cukup konservatif adalah sebesar 3 hingga 4 bulan dari tingkat produksi perusahaan.
Various types of domestic steel prices is expected to rise by the same percentage along with the increasing world’s steel prices by 15-23% in 2011 compared to 2010. Thus, the Company is required to set strategy by maintaining optimal raw material inventory in timely manner. The moderate average of inventories is 3 to 4 months of the company production levels.
Strategi perusahaan tahun mendatang adalah mempertahankan pangsa pasar yang ada dengan memelihara hubungan kerja yang baik dengan para distributor dan supplier bahan baku untuk kelancaran supply bahan baku.
The company’s strategy in the coming year is to maintain today’s market share by strengthening valuable cooperation with distributors and suppliers of raw materials for the ongoing supply of raw materials.
RENCANA MANAJEMEN
MANAGEMENT PLAN
Untuk tahun 2011 manajemen tetap akan mengelola perusahaan dengan penekanan mempertahankan penggunaan kapasitas produksi secara maksimal dan memelihara tingkat persediaan bahan baku untuk masa produksi 3 – 4 bulan serta mempertahankan pangsa pasar yang ada. Maka dari itu, manajemen juga melanjutkan untuk mengatur dan mengontrol kebijakan Perusahaan dengan baik untuk mempertahankan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik untuk jangka waktu lama.
For the year 2011, the company management will stay focused on maximizing production capacity and maintaining the sufficiency of raw materials supply for 3 - 4 moths of production period, as well as maintaining the current market. In addition, the management will continue to manage and control the Company’s policy to optmize growth and better results for a long term.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
21
PRINSIP DASAR
BASIC PRINCIPLES
Tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikelola. Hal ini mempengaruhi bagaimana tujuan perusahaan ditetapkan dan dicapai, bagaimana risiko dipantau dan dikaji, serta bagaimana kinerja dioptimalkan. Pengelolaan PT Jaya Pari Steel Tbk dilaksanakan secara profesional, transparan dengan tetap berpedoman pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan memperhatikan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan peningkatan kualitas laporan sebagai tanggungjawab utama kepada seluruh stakeholder.
Good corporate governance or Good Corporate Governance (GCG) is a system in which companies are directed and managed. This affects how the corporate objectives set and achieved, how risk is monitored and assessed, and how performance is optimized. The management of PT Jaya Pari Steel Tbk carried out professionally, transparently and guided by the prevailing laws and the principles of transparency, accountability, responsibility, and improving quality report as a primary responsibility to all stakeholders.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Organ Perusahaan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundangundangan, Anggaran Dasar Perusahaan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya untuk kepentingan Perusahaan.
In accordance with Laws no. 40 of 2007 regarding Limited Company, the Companys’ organ consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Directors. Every component in Company performs its function in accordance with laws, Articles of Association and other regulations based on the principle of independence in carrying out duties, functions and responsibilities for the the Company’s interests.
Pelaksanaan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik secara optimal ditunjukkan melalui suatu kajian komprehensif tentang peran dan komposisi dari komitekomite di bawah Direksi dalam upaya menyempurnakan dukungan tata kelola bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawabnya. Sampai saat ini, organ Perusahaan juga telah dilengkapi satuan internal audit.
The best practice of good corporate governance has demostrated through a comprehensive assessment about the roles and composition of committees under the Board of Directors, which is aimed to complete the corporate governance for the Directors in carrying out its duties and fulfill its responsibilities. Currently, the Company has been supported by internal audit unit.
22
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Good Corporate Governance
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan fungsi pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di semua tingkatan organisasi. Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Komisaris membentuk Komite Audit dan Satuan Internal Audit. Dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris berhak memperoleh penjelasan dari Direksi atau setiap anggota Direksi tentang perkembangan usaha Perusahaan.
Board of Commissioners is responsible collectively to perform oversight functions and provide advice to the Board of Directors, and to ensure the implementation of good corporate governance at all levels of the organization. In order to support the effective performance of duties and responsibilities, the Board of Commissioners established the Audit Committee and Internal Audit Unit. In performing its duties the Board of Commissioners deserves to obtain clarification from the Directors or any member of the Board of Directors of the Company’s business development.
Wewenang Dewan Komisaris a. Mengadakan rapat Dewan Komisaris untuk membahas temuan Komite Audit sebelum disampaikan ke Direksi b. Mengadakan rapat dengan Direksi untuk membahas dan menyampaikan temuan-temuan Komite Audit c. Memberhentikan sementara Direksi dalam suatu rapat Komisaris apabila Direksi dalam menjalankan tugas dan wewenang telah melanggar Anggaran Dasar dan Perundang-undangan yang berlaku
Authorities of the Board of Commissioners a. To convene the Board of Commissioner meeting to discuss on findings by the Audit Committee before being conveyed to the Board of Director b. To convene meeting with Board of Directors to discuss and convey findings by the Audit Committee c. To temporarily dismiss the Board of Directors in the Board of Commissioner meeting if Board of Directors has violated the Articles of Association and prevailing laws and regulation
Susunan Anggota Dewan Komisaris • Gwie Gunawan (Komisaris Utama) • Drs. Syaefullah, Ak. (Komisaris Independen)
Composition of Board of Commissioners • Gwie Gunawan (President Commissioner) • Drs. Syaefullah, Ak. (Independent Commissioner)
Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sekurangkurangnya setiap bulan sekali atau setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Komisaris Utama atau oleh 1/3 dari jumlah anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi atau atas permintaan sedikitnya 1/10 bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah. Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Komisaris sebanyak 14 kali dengan tingkat kehadiran sebesar 100%.
The Board of Commissioners’s Meeting The Board of Commissioners’ meeting is convened at least once a month or any time if necessary by the President Commissioner or by 1/3 of the number of member of the Board or upon written request from the Board of Directors’ meeting or at the request of at least 1/10 part of the whole number of shares with valid voting rights. During the year 2010, the Board of Commissioners Meeting Commissioners has convened 14 times with an attendance of 100%.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
23
Hal-hal yang dibahas dalam rapat tersebut antara lain mengenai:
A number of issues discussed at the meeting, among others:
• Pengawasan pengelolaan perusahaan oleh Direksi
•
• Membahas Rencana Perusahaan Jangka Panjang yang diusulkan Direksi • Strategi Perusahaan secara umum
•
The Company’s oversight functions by the Board of Directors Long-Term Plan proposed by the Board of Directors
•
Corporate strategies in general
Rapat Komisaris dengan Direksi Rapat Komisaris dengan Direksi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Komisaris dan Direksi, sekurangkurangnya setiap satu bulan sekali atau bilamana dianggap perlu. Rapat tersebut diselenggarakan sebagai bentuk koordinasi dalam rangka membahas laporanlaporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat.
Commissioner and Director’s Joint Meeting Commissioner and Director’s joint meeting organized by the Commissioner and the Board of Directors, at least once a month or whenever necessary. It was a coordination meeting in order to discuss the Board of Directors periodic reports and to provide inputs, notes and advice as outlined in the minutes of the meeting.
Rapat Komisaris dan Direksi dapat juga terselenggara atas inisiatif Direksi, bilamana Direksi menganggap ada hal-hal yang perlu segera mendapatkan tanggapan ataupun persetujuan Komisaris. Sepanjang tahun 2010, Rapat Gabungan telah dilaksanakan sebanyak 12 kali. Hal-hal yang dibahas dalam rapat tersebut antara lain mengenai:
The Board of Commissioners and Directors’ meeting may also be initiated by the Board of Directors, whenever the Directors require an immediate feedback or approval from the Commissioners. During the year 2010, the Joint Meeting has been held 12 times. Things discussed at the meeting including:
• Pembahasan masalah-masalah yang dihadapi oleh Direksi dalam pengelolaan perusahaan • Menetapkan persetujuan atas usulan rencanarencana dari Direksi Komisaris Independen Komisaris Independen sebagai bagian dari Dewan Komisaris memberikan kontribusi signifikan terhadap pengambilan keputusan Dewan Komisaris. Komisaris Independen dapat memberi pandangan objektif untuk mengevaluasi kinerja manajemen dan memainkan peran penting dimana kepentingan manajemen, perusahaan dan para pemegang saham dapat bertentangan. Dalam menjalankan tugasnya, Komisaris Independen dibantu oleh Komite Audit sekaligus sebagai pihak independen yang melakukan pengawasan atas kinerja Direksi dalam menjalankan kebijakannya.
24
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
• •
Discussion of problems faced by the Directors in the management company Set the approval of the proposed plans from the Board of Directors
Independent Commissioner The roles of Independent Commissioner on the Board of Commissioners is critical for the Board of Commissioners in making decisions. Independent Commissioner provides an objective view to evaluate the management performance and play a key role in term of conflict of interest among management, company and shareholders. In performing its duties, the Independent Commissioner is assisted by the Audit Committee as an independent party who shall supervise the performance of the Board of Directors in implementing its policy.
DIREKSI
DIRECTORS
Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial dalam kegiatan perencanaan strategis dan pengembangan usaha. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggungjawab bersama.
Directors is in charge of and collegially responsible for strategic planning activities and business development. Each member of Directors performs duties and make decisions in accordance with the division of tasks and authorities. However, each member of Directors is collectively responsible for their duties.
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan Pemegang Saham. Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Direktur Utama bersama dengan Direktur lainnya mempunyai kewenangan untuk mewakili dan untuk kepentingan Perusahaan kecuali :
Member of Directors is appointed and dismissed based on the General Meeting of Shareholders resolutions. The President Director together with the members of Directors entitled to represent the Company, except for:
1. Dalam hal pinjam-meminjam uang, mendirikan usaha baru atau investasi pada perusahaan lain maka harus dengan persetujuan Dewan Komisaris. 2. Melakukan perbuatan hukum untuk mengalihkan, atau melepaskan hak untuk menjadikan jaminan hutang seluruh atau sebagian aset dengan nilai sebesar 50% atau lebih dari jumlah kekayaan bersih Perusahaan. Dalam hal ini, Direksi harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diwakili ¾ jumlah saham yang beredar 3. Dalam hal melakukan perbuatan hukum yang mengandung unsur benturan kepentingan dengan anggota Direksi, Komisaris maupun Pemegang Saham maka perbuatan hukum tersebut harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham independen (minoritas).
1. In terms of loans, establish new business or investment in other companies must seek prior approval from the Board of Commissioners. 2. To do a legal action to transfer, or release authority as collaterals for entire or partial assets with value of 50% or more than the Company’s net assets. In doing so, the Directors must seek prior approval from General Meeting of Shareholders represented by ¾ of outstanding shares.
Susunan Anggota Direksi • Gwie Gunadi Gunawan (Direktur Utama) • Gwie Gunato Gunawan (Direktur) • Drs. Yurnalis Ilyas, Ak (Direktur / Sekretaris Perusahaan) • Drs. Hadi Sutjipto (Direktur / Sekretaris Perusahaan)
Composition of Directors • Gwie Gunadi Gunawan (President Director) • Gwie Gunato Gunawan (Director) • Drs. Yurnalis Ilyas, Ak (Director / Corporate Secretary)
Pelatihan Dewan Komisaris Direksi
Training for the Board of Commissioners and Directors Board of Commissioners and Directors of the Company actively participated in a series of seminars and training and learning programs to always align with the knowledge and competence developments in the industry, technology, prevailing managerial rules and regulations.
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan secara aktif mengikuti berbagai seminar dan program pelatihan dan pembelajaran untuk senantiasa menyelaraskan pengetahuan dan kompetensi dengan perkembangan dalam industri, teknologi, manajerial ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Remunerasi Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi atas jasanya kepada Perusahaan. Pada tahun 2010, jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris sesuai wewenang yang diberikan dalam RUPS. Remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi PT Jaya Pari Steel Tbk pada tahun 2010 adalah sebesar Rp4,9 miliar, meningkat dibandingkan dengan remunerasi tahun 2009 sebesar Rp4,1 miliar.
3. Legal actions dealing with conflict of interests among Directors, Commissioners or Shareholders must seek prior approval from the General Meeting of Shareholders which are attended and approved by the Independent Shareholders (minority).
•
Drs. Hadi Sutjipto (Director / Corporate Secretary)
Remuneration of Commissioners and Directors Board of Commissioners and Directors receive remuneration for his services to the Company. In 2010, the composition of remuneration of he Board of Commissioners and Directors are determined by the Board of Commissioners pursuant to its authorities through GMS. Remuneration of the Board of Commissioners and Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk in 2010 amounted to Rp4.9 billion, increased from Rp4.1 billion in 2009.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
25
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Peran Komite Audit adalah untuk menunjang kinerja Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perusahaan. Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan anggota yang terdiri dari satu orang Komisaris Independen dan dua Pihak Independen yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan dan perbankan.
The role of the Audit Committee is to support the performance of the Board of Commissioners in carrying out its oversight function over management of the Company. The Audit Committee is chaired by an independent commissioner with members consisting of one Independent Commissioner and two Independent Party who has expertise in finance and banking.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit: 1. Menelaah kecukupan informasi atas laporan keuangan terutama yang akan disampaikan ke Pemegang Saham atau lembaga otoritas pasar modal. 2. Menelaah kecukupan informasi yang disajikan dalam Laporan Tahunan 2010. 3. Melakukan pemeriksaan dan pengujian atas ketaatan internal control Perusahaan dan melakukan telaah atas independensi dan obyektivitas akuntan publik. 4. Menelaah persiapan RUPS khususnya agenda dan materi RUPS serta telaah atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan di pasar modal dan peraturan lainnya.
Duties and responsibilities of the Audit Committee: 1. To review the adequacy of information to the financial statements that primarily will deliver to the Shareholders or the institution of capital market authority 2. To review the adequacy of the information presented in the Annual Report 2010 3. To audit and analyze the compliance of internal control over the Company and conduct a review of the external auditors’ independence and objectivity.
Profil Anggota Komite Audit
Audit Committee Member Profile
• Drs. Syaefullah, Ak. Ketua Komite Audit Warga Negara Indonesia. Lahir di Lasem, 29 Agustus 1958. Menjabat Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit Perusahaan sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada. Sejak tahun 1985 berkarir sebagai konsultan Manajemen dan Akuntansi.
• Drs. Syaefullah, Ak. Chairman of Audit Committee Indonesian citizen. Born in Lasem, August 29, 1958. He is concurrently Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee since 2001. Graduated from Faculty of Economics, majoring in Accounting, Gadjah Mada University. Since 1985 serves as a consultant Management and Accounting.
• Drs. Agus Mulyono, Msi. Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia Lahir di Tegal, Jawa Tengah 11 Agustus 1959. Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir S2 Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga.
• Drs. Agus Mulyono, Msi. Member of Audit Committee Indonesian citizen born in Tegal, Central Java, August 11, 1959. He has been member of the Audit Committee since 2001. Earned a Master Degree from Faculty of Economics, University of Airlangga.
• Drs. Mujiyanto, Ak. Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia. Lahir di Lumajang, 5 Juli 1967. Menjabat anggota Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga.
• Drs. Mujiyanto, Ak. Member of Audit Committee Indonesian citizen. Born in Lumajang, July 5, 1967. He has been a member of the Audit Committee since 2001. Graduated from Faculty of Economics, University of Airlangga.
Rapat Komite Audit
Audit Committee’s Meeting
Selama tahun 2010, Komite Audit menyelenggarakan Rapat Komite Audit sebanyak 12 kali dengan tingkat kehadiran sebesar 100%. Setelah mengadakan rapat tersebut, Komite Audit membuat laporan kepada Dewan Komisaris, melalui Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan hasil laporan dari Komite Audit, Dewan Komisaris akan memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi sehubungan dengan peningkatan aspek operasional dan korporasi Perusahaan.
Throughout 2010, the Audit Committee convened 12 times of Audit Committee’s Meetings with 100% of attendance. Afterward, through the Independent Commissioner as Chairman of the Audit Committee, the Committe submits the reports to the Board of Commissioners, of which reports shall be a foundation for the Board of Commissioners to provide recommendations and inputs to the Board of Directors regarding to the improvement in the Company’s aspect of operations and corporation.
26
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
4. To review the preparation of GMS, particularly agenda and material, and to review the Company’s compliance with the regulations on capital markets and other regulations.
Laporan Komite Audit
Audit Committee Report
Sepanjang tahun 2010, Komite Audit telah melaksanakan aktivitas sebagai berikut: 1. Melakukan pertemuan rutin dengan internal auditor untuk mengetahui kinerja internal auditor sehingga pengawasan dapat berjalan dengan baik. 2. Melakukan rapat dengan Direktur Keuangan dan bagian terkait pada minggu ke-2 setiap bulan. Pertemuan ini dalam rangka untuk mengetahui kinerja keuangan dan laporan keuangan. 3. Melakukan pertemuan dengan Sekretaris Perusahaan untuk mengetahui kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang pasar modal yang berlaku. 4. Melakukan pertemuan dengan Direksi untuk mengetahui perkembangan Perusahaan sehingga risiko bisnis dapat diantisipasi oleh perusahaan. 5. Menelaah rencana perusahaan yang disampaikan dan memberikan saran yang positif kepada Komisaris untuk disampaikan kepada Direksi. 6. Melakukan pertemuan dengan Auditor Independen untuk mengetahui temuan-temuan hasil pemeriksaan serta diskusi informasi material yang wajib diungkap dalam Laporan Keuangan.
Throughout 2010, the Audit Committee has carried out the following activities: 1. To conduct regular meeting with the internal auditor to ensure that the internal auditor performance is well performed. 2. To convene meeting with the Director of Finance and the relevant sections at the second week of the month. This meeting was to recognize the financial performance and financial reports 3. To convene meeting with the Corporate Secretary to recognize the compliance with regulations and prevailing laws of capital market.
Hasil pengawasan Komite Audit tahun 2010
Oversight Results of the Audit Committee in 2010
1. Telah menelaah informasi keuangan yang akan dipublikasikan. 2. Telah menelaah kepatuhan perusahaan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan pasar modal. 3. Telah menelaah kecukupan prosedur pemeriksaan atas laporan keuangan oleh Auditor Independen sehingga informasi yang material telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan.
1. Has reviewed the financial information to be published. 2. Has reviewed the company’s compliance with prevailing regulations and laws, particularly in capital market regulation. 3. Has reviewed the adequacy of analysis procedures on the financial statements by Independent Auditors, whereas the material information has been disclosed in the Financial Statements.
4. To convene meeting with the Board of Directors to recognize the Company’s progress and anticipate the Company business risks. 5. To review the company’s plans and provide positive advice for the Commissioners’ resumes to the Board of Directors. 6. To convene meeting with the Independent Auditor to recognize findings of the analysis and discussion of material information that must be presented in the Financial Statements.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
27
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Secara keseluruhan, Sekretaris Perusahaan merupakan pihak penghubung yang menjembatani kepentingan antara perusahaan dengan pihak eksternal, terutama dalam menjaga persepsi publik atas citra Perusahaan dan pemenuhan tanggung jawab oleh Perusahaan. Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup tugas-tugas kesekretariatan, hubungan investor dan masyarakat, legal dan penegakan kepatuhan terhadap otoritas industri dan pasar modal serta ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
In general, the Corporate Secretary is the liaison between and serves the interests of the Company and external parties, particularly in protecting the public perception of the Company’s image and fulfilling the Company’s obligations. The Corporate Secretary manages secretariat duties for the Boards, public and investor relations, legal matters and compliance with authoritative bodies across the industry and the capital market as well as monitoringGood Corporate Governance practices.
Melalui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan publik, Sekretaris Perusahaan turut menjaga citra Perusahaan dan mewakili Direksi dalam setiap kegiatan komunikasi eksternal, khususnya dengan pihak regulator, investor, komunitas pasar modal dan para pemangku kepentingan lainnya. Pada tahun 2010, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. dan Drs. Hadi Sutjipto.
Through various activities intended to involve the public, the Corporate Secretary assists in promoting the overall corporate image and in representing the Board of Directors in all external communications, specifically those of regulators, investors, the capital market community and other stakeholders. In 2010, Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. dan Drs. Hadi Sutjipto. held the position of corporate secretary.
UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN
PROMOTING SOCIAL AND ENVIROMENTAL CONCERN
Dalam menjaga keseimbangan sosial dan lingkungan, Perusahaan menerapkan kebijakan-kebijakan terhadap:
In terms of social and environmental balance, the Company has stipulated policies as follows:
Konsumen Komitmen Perusahaan terhadap perlindungan konsumen tetap menjadikan prioritas. Komitmen yang selama ini dibangun adalah dengan memberikan informasiinformasi tentang produk-produk yang dihasilkan dengan mengutamakan kualitas dan kepuasan konsumen.
Consumer The company puts the consumer protection at the forefront . We are committed to providing entire information on products that emphasize on quality and customer satisfaction.
Karyawan Sejak tahun 2003 Perusahaan menyelenggarakan program manfaat pasti sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan sebelum tahun 2003 dengan menggunakan Kepmennaker No. 150/2000. Karyawan perusahaan juga telah membentuk Serikat Pekerja sebagai bentuk adanya kebebasan berserikat dan mendirikan Koperasi Simpan Pinjam Karyawan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bagi anggotanya.
Employee Since 2003, The Company provides estimated liabilities for employee benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 and prior to 2003 was in accorance with the Decision of Ministry of Manpower Transmigration Republic of Indonesia No. 150/2000.
Komunitas Usaha Sebagai perusahaan publik di bidang industri besi dan baja sekaligus anggota asosiasi industri besi dan baja, informasi-informasi yang berkaitan dengan bidang usaha perusahaan selalu disampaikan melalui pertemuan antar anggota asosiasi dan di media yang diterbitkan oleh asosiasi.
Business Community As a public company engaged in iron and steel industry concurrently Indonesian Iron And Steel Industry Association (IISIA), all information related to line of business presented in media published by the association.
28
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
Lingkungan Sebagai perusahaan yang bergerak di industri besi dan baja, kegiatan operasi Perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan sekitar. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan memiliki komitmen untuk senantiasa menjaga keamanan, kesehatan dan lingkungan bagi karyawan dan komunitas di sekitar perusahaan.
Environment As a company engaged in iron and steel industry, the operations of the Company has a direct impact on the surrounding environment. In conducting its business, the Company has a commitment to always keep the safety, health and environment for employees and communities around the company.
Dalam pelaksanaannya Perusahaan juga memiliki dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan UKL dan UPL yang diterbitkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya serta secara rutin perusahaan juga melakukan pengujian limbah dan kualitas udara pada instansi yang berkompeten menanganinya.
The Company has UKL and UPL document of Environmental Management and Monitoring issued by the Environment Agency of Surabaya. In addition, the Company also carried out waste testing and air quality through a competent agency.
RISIKO USAHA
BUSINESS RISK
Risiko utama yang dihadapi Perusahaan adalah: 1. Risiko Persaingan Usaha. Pesaing datang dari pesaing dalam negeri dan barang impor yang pada umumnya adalah berbentuk persaingan harga jual dan kemudahan syarat pembayaran. 2. Risiko Kebijakan/Peraturan Pemerintah Risiko ini berkaitan dengan kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan harga gas, perpajakan dan retribusi. 3. Risiko Kelangkaan Bahan Baku Kelangkaan bahan baku slab sebagai bahan baku utama dari suplai slab baja internasional akan berdampak pada kenaikan harga bahan baku dan tentunya akan berdampak pada kenaikan beban pokok produksi 4. Risiko Stabilitas Politik dan Keamanan Ketidakstabilan politik dan keamanan di dalam negeri khususnya dapat menimbulkan adanya gangguan keamanan, kerusuhan, pemogokan tenaga kerja yang dapat berakibat pada operasional Perusahaan 5. Risiko valuta asing berupa fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap USD Risiko ini berkaitan dengan praktik impor pembelian bahan baku slab yang harus dibayar dengan valuta USD sedangkan penjualan kepada pembeli dibayar dengan Rupiah.
The main risks the Company’s facing are: 1. Business Competition Risk Competitors come from domestic and imported goods, which generally is a price competition and easy payment terms.
Menyikapi tantangan tersebut, Perusahaan berupaya melakukan langkah-langkah berkelanjutan dengan cara: 1. Menjaga mutu produk plat baja yang dihasilkan agar tetap dapat bisa diterima dan bersaing dengan pasar domestik dan internasional. Selain itu menepati tenggat waktu pemesanan adalah salah satu upaya Perusahaan untuk mempertahankan kinerjanya. 2. Menjaga penggunaan kapasitas produksi Perusahaan secara maksimum untuk menekan biaya produksi rata-rata per unit. 3. Mempertahankan pemanfaatan struktur ekuitas untuk mendukung modal kerja. 4. Membina hubungan baik dengan supplier bahan baku agar terjadi kesinambungan suplai bahan baku slab, sehingga proses produksi tidak terganggu dan pengiriman kepada kostumer tetap tepat waktu. 5. Memelihara iklim kerja untuk menciptakan hubungan industrial yang kondusif.
In response to these challenges, the Company seeks to sustainable actions by: 1. Maintaining product quality steel plate in order to always be accepted and compete domestically and internationally. Also fulfill the deadline time is one of the Companys’ commitment to maintain its performance.
2. Goverment Policy/Laws Risk The risks which are related to the increase in electricity rates, rising gas prices, taxation and levies. 3. Raw Material Scarcity. Scarcity of slab raw material as key raw material from international supply of steel slab will impact on the improvement in raw material price and production cost. 4. Political Stability and Security Risk National unstable politics and security conditions will generate security disruptions, riots, labor strikes that has direct impact in the Company operations. 5. Foreign exchange risk in form of fluctuations in the Rupiah against the U.S. dollar. This risk which are related to purchasing imported slab raw materials in USD, while the sale of goods to the buyer is in Rupiah.
2. Maintaining the production capacity optimally in order to reduce average production costs per unit. 3. Maintaining the utilization of equity structure to support working capital. 4. Developing good cooperation with the suppliers of raw materials for sustainable supply of slab raw materials, in order to ensure production process and timely manner delivery to the customers. 5. Maintaining a working climate to create conducive industrial relations.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
29
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Sumber daya manusia yang berkualitas memungkinkan Perusahaan untuk tumbuh dan terus menciptakan nilai. Seiring persaingan yang semakin meningkat, Perusahaan melakukan optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya manusia dengan tetap memperhatikan kepentingan pekerja.
The best quality human resources enabling the Company to grow and continue to create value. Along with intense competition, the Company conducted the optimization of human resources management by emphasizing the interests of employees.
Perusahaan menjunjung tinggi prinsip kewajaran dalam mengelola sumber daya manusia dengan memberikan kesempatan yang setara kepada pekerja dalam mengembangkan karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.
Company upholds the principle of fairness in managing its human resources. The Company offers equal opportunities to all employees to develop their careers and to do their work as professionals without discriminating on the grounds of ethnicity, religion, race, class, gender, or physical condition.
Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam pengembangan sumber daya manusia, pada tahun 2010, Perusahaan telah mengadakan serangkaian pelatihan dan seminar terkait dengan perpajakan, peraturan mengenai regulasi pasar modal, peraturan mengenai Standar Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang telah mengadopsi IFRS (International Financial Reporting Standard) dan sosialisasi CSR (coorporate sosial responsibility).
As part of its commitment to human resource development, in 2010, the Company has entered into a series of trainings and seminars related to taxation, regulations concerning capital market regulations, regulations of IFRS-adopted (International Financial Reporting Standard) accounting standards generally accepted in Indonesia, the socialization of CSR (Corporate social responsibility).
Perusahaan juga berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh pekerja. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan prioritas dalam semua aspek operasional perusahaan. Di PT Jaya Pari Steel Tbk, semua pihak memiliki hak dan tanggung jawab yang sama untuk dapat bekerja dengan aman sesuai dengan prosedur dan standar K3. Target Perusahaan adalah meniadakan kecelakaan kerja.
The Company is also committed to creating a safe working environment and healthy for all workers. Health and safety is a priority in all aspects of company operations. At PT Jaya Pari Steel Tbk, all parties have rights and equal responsibilities to work safely in accordance with standard procedures and K3. Our goal is to realize zero harm
Pada tahun 2010, jumlah pekerja tetap Perusahaan tercatat sebanyak 285 orang.
In 2010, the number of permanent workers were 285 employees.
Pendidikan / Education
Kantor / Office 2009
Sarjana / University Graduate
18
2010 18
Produksi / Production 2009 2010 3
3
Sarjana Muda / Academy Graduate
-
-
-
-
SMU / Senior High School Graduate
9
9
206
202
SMP / Junior High School Graduate
-
-
32
33
SD / Elementary Graduate
-
-
20
20
27
27
261
258
Total
30
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
Untuk meningkatkan kinerja dan tingkat kompetensi karyawan, Perusahaan menyelenggarakan serangkaian pelatihan atau seminar berupa: 1. Training teknis internal yang diberikan kepada para supervisor masing-masing divisi untuk nantinya akan diteruskan kepada stafnya masing-masing 2. Training eksternal sesuai program-program dan institusi penyelenggara seperti audit energi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), lingkungan dan lain-lain.
To improve the performance and competence levels of employees, the Company held a series of training workshops or seminars as follows: 1. Internal technical training for supervisors in every division and will be forwarded to the respective staff. 2. External training based on programs and institutions such as energy audits, Occupational Safety and Health (K3), environment and others.
Adapun besarnya dana yang dialokasikan perusahaan untuk pelatihan karyawan dan seminar-seminar tersebut tidak dianggarkan secara khusus namun disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
The allocated funds for employees training and seminars are not specifically budgeted and conforms to the Company needs.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Fokus kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) tahun 2010 dititikberatkan ke arah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan sekitar Perusahaan.
The Corporate Social Responsibility (CSR) in 2010 focused towards improving the quality of Human Resources (HR) in the neighborhood of the Company.
Komitmen Perusahaan terhadap lingkungan dilakukan melalui upaya pengurangan dampak negatif di lingkungan sekitar Perusahaan dengan cara memenuhi ketentuan perundangan di bidang lingkungan seperti pengujian pencemaran kualitas air dan ambien udara di lingkungan pabrik. Pengukuran kebisingan serta parameter lain yang telah ditentukan oleh Pemerintah selalu rutin dilakukan Perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal penting lainnya, sejak lama Perusahaan telah membuat tempat pengelolaan sementara untuk limbah padat (millscale).
The company’s commitment to environment is implemented by reducing negative impacts on surrounding environment in accordance with environmental regulations, including analysis of polluted water quality and air ambience near the plant. The measurement of noise and other parameters have been determined by the Government routinely as part of our responsibility to the environment and surrounding communities. Importantly, the Company has made temporary place for solid waste management (millscale).
MEDIA PENYEBARLUASAN INFORMASI
INFORMATON DISCLOSURE
Perusahaan berupaya untuk mengungkapkan informasi secara lengkap, akurat dan tepat waktu kepada stakeholder. Pengungkapan informasi kepada stakeholder dilakukan secara wajar dengan memperhatikan kepentingan perusahaan, kepentingan stakeholder dan peraturan perundang-undangan. Setiap informasi terutama yang berkaitan dengan Perusahaan Tercatat (Keterbukaan informasi) disediakan melalui media massa, yaitu surat kabar harian berskala lokal dan nasional.
The company seeks to disclose complete, accurate and timely information to the stakeholders. Information disclosure to stakeholders was conducted properly by taking into account the interests of the company, the interests of stakeholders and laws. Any information associated to the Listed Companies (Disclosure of information) is provided through the mass media i.e., local and national scale daily newspapers.
ETIKA PERUSAHAAN
CODE OF CONDUCT
Dalam pengembangan GCG, Perusahaan telah merumuskan berbagai kebijakan yang menyangkut etika perusahaan. Setiap aturan dan kebijakan yang dijalankan Perusahaan selalu mengacu pada Undang-undang yang berlaku seperti UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU Keternagakerjaan No. 13 tahun 2003.
In term of GCG Implementation, the Company has formulated a number of policies dealing with the corporate ethics. Any rules and policies of the Company are pursuant to Laws No.40 year 2007 regarding Limited Company and Laws of Employment No. 13 year 2003.
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
31
INFORMASI PERUSAHAAN Corporate Information
DATA KORPORASI Corporate Data
PT Jaya Pari Steel Tbk Jl. Margomulyo No. 4 Tandes - Surabaya 60186 Jawa Timur - Indonesia PO BOX 1092 SBY Telp : (031) 7491288 (hunting) Fax : (031) 7491714 E-mail :
[email protected] [email protected] www.jayaparisteel.co.id
PENDIRIAN PERUSAHAAN
COMPANY ESTABLISHMENT
PT Jaya Pari Steel Tbk. (“Perusahaan”) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 46 tanggal 18 Juli 1973 dari Eddy Wijaya, SH., notaris di Surabaya, Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 29 dan 30 tanggal 23 Juni 2009 dari Untung Darnosoewirjo, SH., notaris di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan UndangUndang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-57886.AH.01-02.Tahun 2009 tanggal 26 November 2009. Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, akta perubahan tersebut masih dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Kantor pusat dan Pabrik Perusahaan berdomisili di Jalan Margomulyo no. 4 Surabaya.
PT. Jaya Pari Steel Tbk. (the “Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on Notarial Deed No. 46, dated July 18, 1973 of Eddy Wijaya, S.H., notary in Surabaya. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. YA.5/246/15, dated June 2, 1976 and was published in the State Gazette No. 55, dated July 9, 1976, Supplement No. 524, The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 29 and 30, dated June 23, 2009 of Untung Darnosoewirjo, SH., notary in Surabaya, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. The change of notarial deed were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU- 57886.AH.01-02.Tahun 2009 dated November 26, 2009. Until the date of financial statements issued, the changes of the notarial deed still in process to publish in the State Gazette. The Company’s office and plant are located at Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATION STRUCTURE
Dalam melaksanakan kegiatan usaha per tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan dipimpin dan dikelola secara profesional oleh tim manajemen dengan susunan sebagai berikut:
In carrying out its business activities, as of December 31, 2010 Company was professionally directed and managed by a management team with following composition:
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS MEETING
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR
AUDIT INTERNAL
SEKRETARIS PERUSAHAAN
INTERNAL AUDIT
CORPORATE SECRETARY
DIREKTUR KEUANGAN
DIREKTUR PRODUKSI
FINANCE DIRECTOR
PRODUCTION DIRECTOR
DIREKTUR PEMASARAN
DIREKTUR UMUM & ADMINISTRASI
MARKETING DIRECTOR
GENERAL & ADMINISTRATIONDIRECTOR
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
33
Profil Dewan Komisaris
Profile of the Board of Commissioners
GWIE GUNAWAN Komisaris Utama
President Commisioner
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 3 Februari 1943. Pendiri Perusahaan.
Indonesian citizen. Born in Surabaya, February 3, 1943. Founder of the Company.
1
2
1. Gwie Gunawan 2. Drs. Syaefullah, Ak.
Drs. SYAEFULLAH, Ak. Komisaris Independen
Independent Commisioner
Warganegara Indonesia. Lahir di Lasem, 29 Agustus 1958. Menjabat Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit sejak 2001. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi. Berkarir sebagai konsultan Manajemen dan Akuntansi (sejak 1985).
Indonesian citizen. Born in Lasem, August 29 1958. He has been Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee concurrently since 2001. Graduated from Faculty of Economics Gadjah Mada University majoring in Accounting. Since 1985 his career as a consultant Management and Accounting.
Profil Direksi
Profile of Directors
3 4
5
6
3. Gwie Gunadi Gunawan 4. Gwie Gunato Gunawan 5. Drs. Yurnalis Ilyas, Ak. 6. Drs. Hadi Sutjipto
GWIE GUNADI GUNAWAN Direktur Utama
President Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 10 September 1964. Menjabat Direktur Utama Perusahan sejak 2000. Pendidikan terakhir Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Surabaya (1989). Jabatan lainnya saat ini adalah Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk ( sejak 2000). Sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk (1992-2004), Wakil Direktur Utama PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (19891992), Direktur Keuangan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (1986-1989), dan Kepala Bagian Keuangan PT Jaya Pari Steel Tbk (1986-1989)
Indonesian citizen. Born in Surabaya, September 10, 1964. He has been President Director since 2000. Graduated from Faculty of Economics, majoring in Management, University of Surabaya (1989). He is concurrently Director of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (since 2000). He was previously Managing Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk (1992-2004), Deputy Director of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (1989-1992), Director of Finance Steel Tbk (1986-1989), and Chief Financial Officer of PT Jaya Pari Steel Tbk (1986-1989).
GWIE GUNATO GUNAWAN Direktur
Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Surabaya, 13 Desember 1969. Menjabat Direktur PT Jaya Pari Steel Tbk sejak 2000. Pendidikan terakhir Stamford Colleges, Singapura (1990). Saat ini juga menjabat Direktur Ekspor – Impor PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (sejak 1992) dan Komisaris Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk sejak 2001. Sebelumnya, menjabat Direktur PT Betonjaya Manunggal Tbk (1998-2001).
Indonesian citizen. Born in Surabaya, December 13, 1969. He has been Director of PT Jaya Pari Steel Tbk since 2000. Graduated from Stamford Colleges, Singapore (1990). He is concurrently Director of Export Import PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (since 1992) and President Commissioner of PT Betonjaya Manunggal Tbk since 2001. Previously, he was Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk (1998-2001).
Drs. YURNALIS ILYAS, Ak Direktur/Sekretaris Perusahaan Warga Negara Indonesia. Lahir di Bukittinggi, 19 Juli 1957. Menjabat Direktur Perusahaan sejak 1993. Pendidikan terakhir Universitas Airlangga Surabaya jurusan Akuntansi. Sebelumnya berkarir sebagai Staf Profesional Departement Management Services SGV Utomo (1983 – 1986), dan Manajer Akuntansi Perusahaan (1986 – 1992).
Director/Corporate Secretary Indonesian citizen. Born in Bukittinggi, July 19, 1957. He has been Director since 1993. Earned a degree in Accounting from Airlangga University Surabaya. Previous career as Professional Staff of the Department of Management Services SGV Utomo (1983 - 1986), and Accounting Manager (1986-1992).
Drs. HADI SUTJIPTO Direktur/Sekretaris Perusahaan
Director/Corporate Secretary
Warga Negara Indonesia. Lahir di Pati, 27 Desember 1957. Menjabat Direktur Perusahaan sejak tahun 2000. Pendidikan terakhir, Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sebelumnya berkarir sebagai karyawan PT Bank Niaga Tbk mulai dari Account Officer, Branch Manager dan posisi terakhir Area II Branch Banking Head (1983 -1995), dan Manajer Cabang Bank PDFCI Tbk, Surabaya (1995 – 1999).
Indonesian citizen. Born in Pati, 27 December 1957. He has been Director since 2000. Earned a degree in Management from Faculty of Economics, Gadjah Mada University, Yogyakarta. He started his career in PT Bank Niaga Tbk as Account Officer, Branch Manager and last position as Branch Banking Head of Area II (1983 -1995), and Branch Manager of Bank PDFCI Tbk, Surabaya (1995-1999).
PERUSAHAAN AFILIASI
AFFILIATED COMPANIES
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri penggilingan plat baja canai panas (hot rolled steel plate). Didirikan di Surabaya pada tahun 1989, GDS mulai berproduksi sejak akhir tahun 1991 dengan pangsa pasar utama ekspor sebesar 70%. Saat ini GDS merupakan salah satu perusahaan penggilingan plat baja terkemuka di Asia Tenggara. Adapun sebagian personil pengurus Perusahaan sama dengan pengurus PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk is a company engaged in the milling industry hot rolled steel plate. Founded in Surabaya in 1989, GDS started production since late 1991 with the main export market share is 70%. Currently, the GDS is one of the leading steel plate mills in Southeast Asia. As part of management personnel of the Company equal to the management of PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Surya Steel PT Surya Steel merupakan Perusahaan yang 3 dari 5 pemegang sahamnya adalah Direksi PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Surya Steel PT Surya Steel is the Company of which the 3 of 5 stakeholders’ Directors are Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Betonjaya Manunggal Tbk. PT Betonjaya Manunggal Tbk adalah perusahaan yang memproduksi besi beton polos berukuran mulai 6 mm sampai dengan 12 mm dengan total kapasitas terpasang sebesar 30.000 ton beton per tahun. Hingga saat ini Perusahaan fokus menggarap pasar domestik terutama Jawa Timur yang memberikan kontribusi penjualan sebesar 70%, disusul pasar DKI Jakarta sebesar 15%. Sisanya terbagi-bagi di kawasan Jawa Barat, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Komisaris Utama dan Direktur Utama PT Betonjaya Manunggal Tbk juga menjabat sebagai anggota direksi PT Jaya Pari Steel Tbk.
PT Betonjaya Manunggal Tbk. Betonjaya Manunggal Tbk PT is a company that manufactures a round bar product ranging from 6 mm to 12 mm with a total installed capacity of 30,000 tons of concrete per year. Currently the Company is focused on domestic market especially in East Java which contributed 70% of sales, followed by Jakarta’s market by 15%. The rest are divided in the region of West Java, Bali, Kalimantan, and Sulawesi. President Commissioner and President Director of PT Betonjaya Manunggal Tbk are concurrently the member of the Board of Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk.
NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG
NAME AND ADDRESS OF SUPPORTING INSTITUTION & PROFESSION
Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (Member firm of RSM International) Jl. Mayjen. Sungkono Komplek Darmo Park I Blok III B 17-19 Surabaya 60256 - Indonesia
Public Accountant Firm Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (Member firm of RSM International) Jl. Mayjen. Sungkono Komplek Darmo Park I Blok III B 17-19 Surabaya 60256 - Indonesia
Biro Administrasi Efek PT EDI Indonesia Wisma SMR, 10th Floor Jl. Yos Sudarso Kav.89 Jakarta 14350 Indonesia
Stock Administration Bureau PT EDI Indonesia Wisma SMR, 10th Floor Jl. Yos Sudarso Kav.89 Jakarta 14350 Indonesia
36
ANNUAL REPORT LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Board of Commissioners and Directors’ Statement
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan Peraturan Bapepam No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Jaya Pari Steel Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2010.
In accordance with The Law of The Republic of Indonesia No.40, 2007 on Limited Liability Companies, chapter 67, and the Capital Market Supervisory Board Regulation No. X.K.6 on the Annual Report Submission Requirements for Share Issuers and Public Companies, we, the Board of Commissioners and Directors of PT Jaya Pari Steel Tbk, hereby state that we have approved and are fully responsible for the validity of the Company’s 2010 Annual Report.
Laporan Tahunan Perseroan ini juga memuat Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2010.
The Annual Report contains the Company’s Financial Statements for the year ending December 31, 2009 and 2010.
Surabaya, 25 April 2011
Drs. SYAEFULLAH, Ak.
GWIE GUNAWAN Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Independen & Ketua Komite Audit Independent Commissioner & Chairman of Audit Committee
GWIE GUNADI GUNAWAN Direktur Utama President Director
GWIE GUNATO GUNAWAN Direktur Director
Drs. HADI SUTJIPTO Direktur Director
Drs. YURNALIS ILYAS, Ak. Direktur Director
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
37
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This Page is Intentinally Left Blank
LAPORAN KEUANGAN Financial Statements
ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2010 PT Jaya Pari Steel Tbk
39
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This Page is Intentinally Left Blank
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk. BALANCE SHEETS As of December 31, 2010 and 2009
NERACA Per 31 Desember 2010 dan 2009
Catatan/ Notes
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Sementara Piutang Usaha Pihak Ketiga Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga Persediaan Uang Muka Pembelian Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima Piutang Pajak Jumlah Aset Lancar
2.f, 3, 23 2.g, 4, 23 2.h, 5
2.c, 21, 23 2.i, 6 7 18.a 2.j
2010 Rp
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Temporary Deposits Trade Accounts Receivable Third Parties
12.552.313.911 36.785.927.623
1.429.771.131 -
29.122.987.058
71.547.069.635
64.490.483.237 611.150 116.709.942.157 10.723.970.800 6.071.140.088 42.203.027
56.400.000.000 64.886.230 78.938.647.768 8.157.729.600 996.705.737 40.900.837
Related Party Others Receivable - Third Parties Inventories Purchase Advances Prepaid Tax Prepaid Expenses
415.156.422 8.609.353.807
-
285.524.089.280
217.575.710.938
Accrued Interest Income Tax Receivable Total Current Assets
2.r, 18.b
ASET TIDAK LANCAR 2.r, 18.b Piutang Pajak 2.r, 18.d Aset Pajak Tangguhan - Bersih 2.k, 8, 21 Investasi Saham Aset Tetap - Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar Rp 54.153.878.548 tahun 2010 dan Rp 52.139.814.359 tahun 2009 2.l, 2.m, 9 2.l, 2.n, 10 Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2009 Rp
3.312.442.230
8.609.353.807
1.875.214.463 102.879.698.646
5.571.272.955 102.879.698.646
17.618.852.275 71.301.302
19.191.931.767 123.041.464
125.757.508.916
136.375.298.639
NONCURRENT ASSETS Tax Receivable Deferred Tax Assets - Net Investments in Shares of Stock Property, Plant and Equipment - Net of Accumulated Depreciation of Rp 54,153,878,548 in 2010 and Rp 52,139,814,359 in 2009 Other Noncurrent Assets Total Noncurrent Assets
411.281.598.196
353.951.009.577
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan.
See Accompanying Notes to Financial Statements Which are an Integral Part of The Financial Statements.
1
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk. BALANCE SHEETS (Continued) As of December 31, 2010 and 2009
NERACA (Lanjutan) Per 31 Desember 2010 dan 2009
Catatan/ Notes
2010 Rp
2009 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha - Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Hutang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Penjualan Jumlah Kewajiban Lancar
11 2.r, 18.c 12 13
92.618.713.482 99.617.998 292.638.684 2.181.305.532 7.948.597.196
73.137.559.038 147.432.270 284.473.296 2.154.243.228 -
103.140.872.892
75.723.707.832
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade Accounts Payable Third Parties Other Accounts Payable Taxes Payable Accrued Expenses Sales Advance Total Current Liabilities
6.538.621.392 6.538.621.392
NONCURRENT LIABILITIES Post-Employment Benefits Obligation Total Noncurrent Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
2.q, 19
EKUITAS Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per Saham Modal Dasar - 1.500.000.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor 14 750.000.000 Saham Agio Saham Saldo Laba Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
8.006.464.443 8.006.464.443
75.000.000.000 348.000.000 224.786.260.861 300.134.260.861 411.281.598.196
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan.
EQUITY Capital Stock - Nominal Par Value Rp 100 per Share Authorized - 1,500,000,000 Shares Subscribed and Paid - Up 75.000.000.000 750,000,000 Shares 348.000.000 Additional Paid - In Capital 196.340.680.353 Retained Earnings 271.688.680.353 Total Equity 353.951.009.577 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See Accompanying Notes to Financial Statements Which are an Integral Part of The Financial Statements.
2
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk. INCOME STATEMENTS For the Years Ended
LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Catatan/ Notes
2010 Rp
2009 Rp
PENJUALAN BERSIH
2.p, 15
427.792.535.324
302.868.416.321
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.p, 16
372.059.150.959
267.459.907.793
COST OF GOODS SOLD
55.733.384.365
35.408.508.528
GROSS PROFIT
7.132.434.241 10.181.464.674 17.313.898.915
5.346.911.965 9.756.316.331 15.103.228.296
OPERATING EXPENSES Selling General and Administrative Total Operating Expenses
38.419.485.450
20.305.280.232
INCOME FROM OPERATIONS
536.753.397 -
2.142.094.550 1.381.541.000
-
1.403.521.508
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
2.p, 17
LABA USAHA 2.p PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan Bunga 2.o Pendapatan Sewa Keuntungan Penjualan 2.m, 9 Aset Tetap Keuntungan (Kerugian) Kurs 2.b, 23 Mata Uang Asing - Bersih Beban Bunga Lain-lain - Bersih Beban Lain-lain - Bersih
1.368.866.703 (1.772.670.505) 118.366.455 251.316.050
(21.905.304.005) (633.515.438) 36.719.732 (17.574.942.653)
LABA SEBELUM PAJAK
38.670.801.500
2.730.337.579
BEBAN PAJAK
2.r, 18.d
LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR
(10.225.220.992)
(812.959.670)
OTHER INCOME (CHARGES) Interest Income Rental Income Gain on Disposal of Property, Plant and Equipment Gain (Loss) on Foreign Exchange - Net Interest Expense Others - Net Other Charges - Net INCOME BEFORE TAX TAX EXPENSES
28.445.580.508
1.917.377.909
NET INCOME
37,93
2,56
BASIC EARNINGS PER SHARE
2.s, 20
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan.
See Accompanying Notes to Financial Statements Which are an Integral Part of The Financial Statements.
3
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk. STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
Selisih Penilaian
Catatan/ Notes
Modal Disetor/ Paid - Up Capital Stock Rp
Kembali Aset Tetap/ Agio Saham/ Revaluation Increment Additional In Property, Plant Saldo Laba/ Paid - in Capital and Equipment Retained Earnings Rp Rp Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
Saldo Per 1 Januari 2009 Laba Bersih Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2009
75.000.000.000 75.000.000.000
348.000.000 348.000.000
-
194.423.302.444 1.917.377.909 196.340.680.353
1.917.377.909 271.688.680.353
Balance as of January 1, 2009 Net Income for the Year Balance as of December 31, 2009
Laba Bersih Tahun Berjalan Saldo Per 31 Desember 2010
75.000.000.000
348.000.000
-
28.445.580.508 224.786.260.861
28.445.580.508 300.134.260.861
Net Income for the Year Balance as of December 31, 2010
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan.
269.771.302.444
See Accompanying Notes to Financial Statements Which are an Integral Part of The Financial Statements.
4
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
2010 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya Kas yang Dihasilkan dari Operasi Penerimaan Bunga Pembayaran Pajak Penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2009 Rp
523.916.096.718
347.399.241.757
(463.685.446.801) 60.230.649.917 121.596.975 (11.525.999.589)
(346.178.678.335) 1.220.563.422 2.589.833.394 (13.436.617.772)
48.826.247.303
(9.626.220.956)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Dana yang Dibatasi Penggunaannya
-
1.861.500.000
-
(102.379.200.000)
(36.785.927.624)
1.475.000.000 -
(434.402.198)
(857.806.850)
(37.220.329.822)
(99.900.506.850)
11.605.917.481
(109.526.727.806)
KAS DAN SETARA KAS - AWAL TAHUN Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing
1.429.771.131
116.224.303.124
KAS DAN SETARA KAS - AKHIR TAHUN
12.552.313.911
Penambahan Investasi Saham Hasil Penjualan Aset Tetap Penempatan Deposito Perolehan Aset Tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(483.374.701)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang Merupakan Bagian tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan.
(5.267.804.187) 1.429.771.131
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash Paid to Suppliers, Employees and Others Cash Generated from Operations Interest Received Payment for Income Tax Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Restricted Fund Placement Investment In Shares of Stock Proceeds from Sale of Property, Plant, and Equipment Acquisition of Property, Plant and Equipment Net Cash Used in Investing Activities NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of Foreign Exchange Rate Changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
See Accompanying Notes to Financial Statements Which are an Integral Part of The Financial Statements.
5
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010 and 2009
1. Umum
1. General
a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Jaya Pari Steel Tbk. ("Perusahaan") didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 46 tanggal 18 Juli 1973 dari Eddy Wijaya, SH., notaris di Surabaya, Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. YA.5/246/15 tanggal 2 Juni 1976 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 55 tanggal 9 Juli 1976, Tambahan No. 524. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 29 dan 30 tanggal 23 Juni 2009 dari Untung Darnosoewirjo, SH., notaris di Surabaya, dalam rangka penyesuaian dengan UndangUndang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-57886.AH.01-02.Tahun 2009 tanggal 26 November 2009. Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, akta perubahan tersebut masih dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
a. Establishment and General Information PT. Jaya Pari Steel Tbk. (the "Company") was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 as amended by Law No. 12 year 1970 based on Notarial Deed No. 46, dated July 18, 1973 of Eddy Wijaya, S.H., notary in Surabaya. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. YA.5/246/15, dated June 2, 1976 and was published in the State Gazette No. 55, dated July 9, 1976, Supplement No. 524, The Company's Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 29 and 30, dated June 23, 2009 of Untung Darnosoewirjo, SH., notary in Surabaya, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. The change of notarial deed were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU- 57886.AH.01-02.Tahun 2009 dated November 26, 2009. Until the date of financial statements issued, the changes of the notarial deed still in process to publish in the State Gazette.
Kantor pusat dan pabrik Perusahaan beralamat di Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
The Company's office and plant are located at Jl. Margomulyo No. 4, Surabaya.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi industri besi dan baja. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1976. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 285 karyawan untuk tahun 2010 dan 288 karyawan untuk tahun 2009 (tidak diaudit).
In accordance with Article 3 of the Company's Articles of Assosiation, the scope of its activities is to engage in the manufacturing of iron and steel. The Company started its commercial operations in 1976. The Company's products are marketed domestically. The Company had average total number employees of 285 in 2010 and 288 in 2009 (unaudited).
6
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Independen Direktur Utama Direktur
The Company's management at December 31, 2010 and 2009 consist of the following :
Gwie Gunawan Drs. Syaefullah, Ak Gwie Gunadi Gunawan Gwie Gunato Gunawan Drs. Yurnalis Ilyas, Ak Drs. Hadi Sutjipto
President Commissioner Independent Commissioner President Director Directors
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada pengurus Perusahaan sebesar Rp 4.901.000.000 tahun 2010 dan Rp 4.039.200.000 tahun 2009 yang dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi.
Salaries and allowances incurred for the Company's management amounted to Rp 4,901,000,000 in 2010 and Rp 4,039,200,000 in 2009 and were presented as part of general and administrative expenses.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company's Audit Committee at December 31, 2010 and 2009 consists of the following:
Ketua Anggota
Drs. Syaefullah, Ak Drs. Agus Mulyono, Msi Drs. Mujiyanto, Ak
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Chief Members
b. Public Offering of Shares of the Company
Pada tanggal 16 Juni 1989, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Suratnya No. SI-035/SHM/MK.10/1989, untuk menawarkan saham kepada masyarakat sebanyak 3.360.000 saham. Pada tanggal 4 Agustus 1989 saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
On June 16, 1989, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in his Letter No. SI-035/SHM/MK.10/1989, concerning the offering of its 3,360,000 shares to the public. On August 4, 1989, the Company's shares were listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan sejumlah 750.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2010 and 2009 all of the Company's 750,000,000 shares are listed in the Indonesian Stock Exchange.
7
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
2. Kebijakan Akuntansi
2. Summary of Significant Accounting Policies
a. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
a. Financial Statements Presentation The financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdiction.
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual, Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the acrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
b. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
b. Foreign Currency Transactions and Balances The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
c. Transaksi Hubungan Istimewa
c Transactions With Related Parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: (i) Perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan (termasuk holding companies , subsidiaries dan fellow subsidiaries );
8
Related Parties consist of the following: (i) Companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
(ii) Perusahaan asosiasi;
(ii) Associated companies;
(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
(iii) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the vooting power of the Company that give them significant influences over the Company, and close members of the family of any such individuals. (Close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(iv) Key Management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company's activities, including commisioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
(v) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota mamajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
(v) Companies in which a substantial interest in the vooting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (iii) or (iv) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commisioners, directors, or major shareholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transaction with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
9
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
d. Aset dan Kewajiban Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
d. Financial Assets and Liabilities Financial Assets Financial assets are classified into 4 categories, as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity financial assets and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
1. Financial Assets Measured at Fair Value through Profit or Loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial assets measured at fair value through profit or loss are financial asset which held for trading. Financial asset is classified as held for trading if it is acquires principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
1.
2.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
2. Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 3.
Investasi yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Loan and receivables are initially recognized at fair value plus transaction cost and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
3. Held-to-maturity financial assets
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
10
Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
4.
December 31, 2010 and 2009
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
a. Those that are designated as at fair value through profit or loss upon initial recognition;
b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
b. Those that are designated as available for sale; and
c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
c. Those that meet the definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
These are initially recognized at fair value including transaction cost and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method.
4. Available-for-Sale Financial Assets
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are non derivative financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which might be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi.
Available-for-sale financial assets are initial recognized at fair value, plus initial recognized at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchanges gains and losses, until the financial assets is derecognized. If an available-forsale financial asset is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity section will be recognized in the statements of income. However, interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gain or losses on monetary assets classified as available-forsale is recognized in the statements of income.
11
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into the category of (i) financial liabilities measured at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
1.
Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
1. Financial Liabilities Measured at Fair Value through Profit or Loss
Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial liabilities measured at fair value through profit or loss are financial liabilities which held for trading. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
2.
Kewajiban Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
2. Financial Liabilities Measured at Amortized Cost
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured at amortized cost.
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada neraca.
Fair Value Estimation The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the balance sheet date.
Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.
Investments in equity securities that do not have readily determinable fair values are stated at cost.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode arus kas terdiskonto dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
The fair value of other financial instruments that are not traded in active markets is determined using standard valuation techniques. The Company uses discounted cash flow methods and assumption based on market conditions existing at the balance sheet date to determine fair value for other financial instruments.
12
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
e. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
e. Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that effect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the dates of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be defferent from these estimates.
f. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, in banks and all unrestricted investment with maturities of three months or less from the date of placement.
g. Investasi Sementara Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan dan dijaminkan disajikan sebagai Investasi Sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
g. Temporary Deposits Time deposits with maturities of more than three months which are pledged are presented as temporary investments and stated at their nominal values.
h. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai.
h. Allowance for Doubtful Accounts Trade accounts receivable are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortized cost using effective interest method, less allowance for impairment.
Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagihkan semua piutang sesuai dengan persyaratan piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran (lebih dari 30 hari jatuh tempo) dianggap sebagai indikator bahwa piutang usaha telah turun nilainya. Jumlah penyisihan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal.
An allowance for impairment is established when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amounts due according to the original terms of receivables. Significant financial difficulties of the debtor, the probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganization, and default or delinquency in payments (more than 30 days overdue) are considered indicators that the trade accounts receivables is impaired. The amount of allowance is the difference between the assets’ carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate.
13
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap akun penyisihan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account, and the amount of the loss is recognized in the statement of income. When a trade accounts receivables is uncollectible, it is writtenoff against the allowance account for receivables. Subsequent recoveries of amounts previously writtenoff are credited against the statement of income.
i. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
i. Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Penyisihan penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kondisi masingmasing persediaan pada akhir tahun.
Allowance for decline in value of inventories is provided based on a review of the condition of the inventories at the end of the year.
j. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
j. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight line method.
k. Investasi Saham Investasi dalam bentuk saham dimana perusahaan memiliki kurang dari 20% dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
k. Investment in Shares of Stock Investment in shares of stock which the company owned interest of less than 20% and is intended for long-term investment is stated at cost (cost method). The carrying amount of the investment is written down to recognize a permanent decline in the value of the investment which is charged directly to current operations.
14
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
l. Aset Tetap - Pemilikan Langsung
l. Property, Plant and Equipment-Direct Acquisitions
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Pada penerapan awal PSAK 16 (Revisi 2007), nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun ekuitas direklasifikasi ke saldo laba.
Certain assets were revalued in previous years based on an independent appraisal made in accordance with government regulations, in line with the initial adoption of SFAS 16 (Revised 2007), the previous revalued amount of certain assets under the previous standard is considered as deemed cost, and the balance of the revaluation surplus previously reported as separate line item in equity is reclassifed into retained earnings.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun / Years 25 25 10 5 10
Pematangan tanah Bangunan Mesin dan peralatan Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor
Land improvements Buildings Machinery and Equipment Vehicles Office Equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Penyusutan dihentikan lebih awal ketika aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual atau aset tersebut termasuk dalam kelompok aset yang tidak digunakan lagi dan diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual serta aset yang dihentikan pengakuannya.
Depreciations are retired earlier as the classification of assets owned are ready to dispose of or those assets are retired and classify as assets owned that ready to dispose of or assets are admitted to retire.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
15
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliable.
Jumlah tercatat aset tetap yang dilepaskan atau sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya dihentikan pangakuannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset tetap yang tidak digunakan dan tidak klasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual, tetap disusutkan dan diklasifikasikan dalam aset tidak lancar lainnya.
Net book value of fixed assets are retired to book when dispossal of them or no economical future value expected from their usage or dispossal. Gain or loss on dispossal of fixed assets reflected in current operations as the fixed assets are retired. Fixed assets, that are not in use and owned not to be dispose of, are depreciated and classified as other noncurrent assets.
m. Penurunan Nilai Aset Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.
m. Impairment of an Asset When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
n. Aset Tidak Lancar Lainnya Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam kelompok aset di atas disajikan dalam kelompok Aset Tidak Lancar Lainnya.
n. Other Noncurrent Assets The accounts that can not be classified in the asset classes above are presented in the Other Non-Current Assets.
Akun ini meliputi aset tetap yang tidak digunakan lagi. Aset tidak lancar lainnya disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
This account includes fixed assets that are not in used. Other non-current assets are carried at book value, which cost less accumulated depreciation.
o. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
o. Leases Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
16
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct cost incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
p. Revenue and Expense Recognition Sale of Goods Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:
- Perusahaan telah memindahkan risiko secara
- The Company has transferred to the buyer the
signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
significant risks and rewards of ownership of the goods;
- Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan
pengendalian efektif atas barang yang dijual;
- Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan
- The
Company retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold;
- The amount of revenue can be measured reliably;
andal; - Besar
kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan tersebut; dan
- It is probable that the economic benefits associated
with the transaction will flow to the Company; and
yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
- The cost incurred or to be incurred in respect of the
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga dicadangkan berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Interest Income Interest income is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses Expenses are recognized when incurred.
- Biaya
q. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
17
transaction can be measured reliably.
q. Post - Employment Benefits The Company provides defined post-employment benefits to its employees in accordance with Labour Law No. 13/2003. No funding has been made to this defined benefit plan.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested .
The cost provided for post-employment benefits is determined using the Project Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation is recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
r. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
r. Income Tax Current income tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak menurut ketentuan perpajakan yang berlaku. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.
Deferred Tax Assets and Liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax basis. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductable temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity.
18
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in balance sheet, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
s. Laba per Saham Laba per Saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
s. Earning per Share Basic earning per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
t. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
t. Segment Information Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment, while secondary segment is based on geographical segment.
Perusahaan menghasilkan produk-produk yang tidak memiliki karakteristik yang berbeda dalam proses produksi, golongan pelanggan dan pendistribusian produk dari masing-masing produk, sehingga Perusahaan hanya memiliki satu segmen usaha, Informasi segmen Perusahaan adalah berdasarkan segmen secara geografis.
The Company produces products which have no different characteristics in production process, customer classification and product distribution. Thus, the Company has only one business segment. The Company's segment information is therefore based on geographical segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing product or services within a particular economic environment and that is subject to risks and return that are diferrent from those of components operating in other economic environments.
19
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
3. Kas dan Setara Kas
3. Cash and Cash Equivalents
Kas Pihak Ketiga Bank Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Lain-lain Sub Jumlah Dollar Amerika Serikat Bank Central Asia Bank Mandiri Standard Chartered Bank Deutsche Bank Lainnya Sub Jumlah Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
113.136.978
108.192.537
1.412.040.998 168.109.355 15.518.602 1.595.668.955
776.403.055 280.538.064 10.873.384 1.067.814.503
9.493.685.192 1.213.238.257 115.750.673 20.833.856 10.843.507.978
14.216.372 121.191.567 95.508.606 22.847.546 253.764.091
-
-
12.552.313.911
1.429.771.131
Cash on Hand Third Parties Cash in Banks Rupiah Bank Mandiri Bank Central Asia Others Sub Total U.S.Dollar Bank Central Asia Bank Mandiri Standard Chartered Bank Deutsche Bank Others Sub Total Related Party Total
Pada bulan Desember 2009, seluruh deposito berjangka yang dimiliki perusahaan telah dicairkan dan sebagian besar digunakan untuk menambah porsi kepemilikan sahamnya di PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (Catatan 8).
On December 2009, all of time deposits owned by the Company have withdrawn and were used to increase the portion of the company's ownership in PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (Note 8).
Penempatan pada kas dan setara kas dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan.
The placement of cash and equivalent carried on a third party and are not used as collateral.
4. Investasi Sementara
4. Temporary Deposits 2010 Rp
Deposito Berjangka Rupiah Bank Mandiri Dollar Amerika Serikat Bank Panin Bank Permata Bank Mandiri Jumlah
2009 Rp
442.750.000
-
26.523.450.000 8.991.000.000 828.727.623 36.785.927.623
-
20
Time Deposits Rupiah Bank Mandiri U.S.Dollar Bank Panin Bank Permata Bank Mandiri Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
Tingkat Bunga Deposito Berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
December 31, 2010 and 2009
2010 Rp
2009 Rp
7% 0,5% - 2,30%
-
Deposito yang dijaminkan merupakan deposito dari Bank Mandiri dan berjangka waktu 12 bulan yang digunakan sebagai jaminan atau bank garansi kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Penempatan deposito berjangka dilakukan pada pihak ketiga.
Deposits from Bank Mandiri with maturities of twelve month is used as collateral of natural gas purchasing/payment to PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.Time deposits placed with third party.
5. Piutang Usaha
5. Trade Accounts Receivable 2009 Rp
2010 Rp
a. Berdasarkan Pelanggan Pihak Ketiga Pelanggan Dalam Negeri Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Jumlah b. Berdasarkan Umur (hari) Belum Jatuh Tempo Telah Jatuh Tempo 1 - 30 Hari 31 - 60 Hari 61 - 90 Hari 91 - 120 Hari 121 - 150 Hari Lebih dari 150 Hari Jumlah c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
Interest Rate of Time Deposits Rupiah U.S. Dollar
29.122.987.058
71.547.069.635
a. By Customer Third Parties Local Debtors
64.490.483.237 93.613.470.295
56.400.000.000 127.947.069.635
Related Party PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Total
77.101.181.992
42.013.910.771
7.800.669.641 3.499.356.475 1.579.035.436 1.306.118.825 2.054.378.398 272.729.528 93.613.470.295
21.584.900.491 2.744.629.483 1.426.140.308 57.173.820.167 4.140.004 2.999.528.411 127.947.069.635
b. By Age Not Yet Due Past Due 1 - 30 Days 31 - 60 Days 61 - 90 days 91 - 120 Days 121 - 150 days more than 150 days Total
34.999.981.817 58.613.488.478 93.613.470.295
71.547.069.635 56.400.000.000 127.947.069.635
c. By Currency Rupiah U.S. Dollar Total
21
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Manajemen telah mengevaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada tanggal neraca. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat bukti objektif yang mengakibatkan penurunan nilai piutang usaha sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
Management has assessed for indicators of impairment at balance sheet date. Management believes that there is not objective evidence that resulted of impairment of account receivable and no allowance for doubtful accounts were provided.
Pada tahun 2010 dan 2009, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
In the year of 2010 and 2009, there were no accounts receivable as collateral.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk on third party receivables.
6. Persediaan
6. Inventories 2010 Rp
Barang Jadi Bahan Baku Bahan Pembantu Suku Cadang Jumlah
2009 Rp
26.055.802.509 87.913.042.875 527.325.852 2.213.770.921 116.709.942.157
14.893.033.866 61.374.987.535 436.907.364 2.233.719.003 78.938.647.768
Finished Goods Raw Materials Indirect Materials Spare parts Total
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan tidak diasuransikan, karena manajemen berkeyakinan bahwa persediaan tersebut dapat terhindar dari risiko pencurian dan kerusakan yang diakibatkan oleh kebakaran dan risiko lainnya.
As of December 31, 2010 and 2009, inventories are not insured as management believes that such inventories are not susceptible to theft and destruction due to fire and other possible risks.
Pada tahun 2010 dan 2009, tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.
In the year of 2010 and 2009, there were no inventories as collateral.
7. Uang Muka Pembelian
7. Purchase Advances
Akun ini merupakan uang muka pembelian bahan baku kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapura pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berupa slab sejumlah 20.000 MT.
This account represents purchase advance to Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd., Singapore as of December 31, 2010 and 2009 for 20,000 MT of slabs.
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 10.723.970.800 dan Rp 8.157.729.600.
The balance as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 10,723,970,800 and Rp 8,157,729,600, respectively.
22
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
8. Investasi Saham
8. Investment in Shares of Stock
Akun ini merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) - (PT GDS)) sejumlah 40.130.000 lembar saham atau sebesar 0,94% dari jumlah saham yang beredar. PT GDS merupakan satu perusahaan yang bergerak dibidang industri baja dan berkedudukan di Surabaya dan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Desember 2009.
This account represents long-term investment in shares of stock of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (Related Party) - (PT GDS)) in 2008 amounting to 40,130,000 shares or 0.94% of outstanding shares. PT GDS is the Company engaged in steel industry and domiciled in Surabaya and listed their shares in the Indonesian Stock Exchange on December 23, 2009.
Pada tanggal 21 Desember 2009, Perusahaan menambah pemilikan sahamnya pada PT GDS sejumlah 639.870.000 lembar saham dengan biaya perolehan sebesar Rp 102.379.200.000 yang dimaksudkan untuk menambah porsi kepemilikan saham pada PT GDS yang pada saatnya dapat meningkatkan sinergi usaha (Catatan 21). Transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-412/BL/2009 transaksi yang mempunyai nilai material sebagaimana dimaksud dalam peraturan No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP 413/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 yang memerlukan persetujuan pemegang saham perusahaan. Persetujuan tersebut telah diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2009.
On December 21, 2009, the Company has added ownership in shares of stock of PT GDS amounting to 639,870,000 shares with the acquisition cost amounted to Rp 102,379,200,000 which will add the portion of ownership to PT GDS and increase the business relationship among them (Note 21). The transaction is an affiliate transaction referred to in Regulation No. Appendix IX.E.1 Chairman of Bapepam No. Decision. KEP-412/BL/2009 and transactions that have material value as referred to in regulation No. Appendix IX.E.2 Chairman of Bapepam No. Decision. KEP 413/BL/2009 dated 25 November 2009, which requires approval from the shareholder of the company through the Extraordinary General Shareholders Meeting held on December 15, 2009.
Pemilikan investasi saham kepada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dimaksudkan untuk investasi jangka panjang yang pada saatnya dapat meningkatkan sinergi usaha dan dicatat sebesar biaya perolehannya (metode biaya).
Investment in shares of stock of PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk intended for increase the business relationship among them and recorded at cost (cost method).
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 102.879.698.646 dengan kepemilikan saham sejumlah 680.000.000 lembar saham atau sebesar 8,29% dari jumlah saham yang beredar.
The balance as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 102,879,698,646 amounting to 680,000,000 shares or 8.29% of outstanding shares.
23
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
9. Aset Tetap
9. Property, Plant and Equipment
1 Januari 2010/ January 1, 2010 Rp Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Jumlah Nilai Tercatat
6.459.172.408 23.802.592 9.578.913.922 52.362.426.763 1.311.155.218 1.596.275.223 71.331.746.126
23.802.590 6.831.208.111 43.233.140.481 737.782.674 1.313.880.503 52.139.814.359 19.191.931.767
1 Januari 2009/ January 1, 2009 Rp Biaya Perolehan: Pemilikan Langsung Tanah Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung Pematangan tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Kendaraan Bermotor Perlengkapan Kantor Jumlah Nilai Tercatat
6.465.602.408 23.802.592 10.176.216.963 53.681.996.724 1.311.155.218 1.569.550.223 73.228.324.128
23.802.590 7.132.303.307 45.753.014.863 506.681.417 1.263.359.797 54.679.161.974 18.549.162.154
2010 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
413.764.697 27.220.000 440.984.697
Reklasifikasi / Reclassification Rp
-
139.421.378 1.595.012.460 231.101.255 48.529.096 2.014.064.189
-
-
2009 Pengurangan / Deductions Rp
Penambahan / Additions Rp
2.812.317.931 26.725.000 2.839.042.931
(6.430.000) (195.156.480) (201.586.480)
175.764.991 1.572.030.827 231.101.257 50.520.706 2.029.417.781
(130.107.988) (130.107.988)
24
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp
-
Reklasifikasi / Reclassification Rp
(402.146.561) (4.131.887.892) (4.534.034.453)
(346.752.199) (4.091.905.209) (4.438.657.408)
6.459.172.408 23.802.592 9.578.913.922 52.776.191.460 1.311.155.218 1.623.495.223 71.772.730.823
At Cost: Direct Acquisitions Lands Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Total
23.802.590 6.970.629.489 44.828.152.941 968.883.929 1.362.409.599 54.153.878.548 17.618.852.275
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Building Machineries and Equipments Vehicles Office Equipments Total Net Book Value
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp
6.459.172.408 23.802.592 9.578.913.922 52.362.426.763 1.311.155.218 1.596.275.223 71.331.746.126
At Cost: Direct Acquisitions Lands Land Improvements Building Machineries and Equipment Vehicles Office Equipment Total
23.802.590 6.831.208.111 43.233.140.481 737.782.674 1.313.880.503 52.139.814.359 19.191.931.767
Accumulated Depreciation: Direct Acquisitions Land Improvements Building Machineries and Equipment Vehicles Office Equipment Total Net Book Value
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Disposal of property, plant and equipment are as follows :
Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut :
2009 Rp
2010 Rp
Harga Jual Tanah dan Bangunan Harga Jual Kendaraan Nilai Tercatat Keuntungan Penjualan Aset Tetap
-
1.475.000.000 71.478.492
-
1.403.521.508
Proceeds from Sale of Land and Building Proceeds from Sale of Vehicle Net carrying amount Gain on Sale of Property, Plant and Equipment
Pada tahun 2009, perusahaan telah mereklasifikasi bangunan dan mesin serta peralatan dengan nilai tercatat sebesar Rp 95.377.045 sebagai aset tetap yang tidak digunakan dan disajikan dalam bagian "Aset Tidak Lancar Lainnya" (Catatan 10).
In 2009, The Company has reclasified building and machinery as well as equipment with net book value amounted Rp 95,377,045 as fixed assets not in use and presented as part of " Other Noncurrent Asset " (Note 10).
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
Depreciation expense was allocated to the following : 2010 Rp
Biaya Pabrikasi (Catatan 16) Beban Usaha (Catatan 17) Jumlah
2009 Rp
1.728.688.008 285.376.181 2.014.064.189 2
Perusahaan memiliki sebidang tanah dengan luas 19.540 m yang terletak di Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo tahun 2026. Selain itu Perusahaan juga memiliki beberapa bidang tanah yang berlokasi di Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan di Trawas, 2 Mojokerto dengan luas seluruhnya sebesar 3.795 m dengan hak legal berupa Hak Milik atas nama pemilik lama. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan HGB atau pengalihan Hak Milik dari pemilik lama karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung bukti kepemilikan yang memadai.
25
1.739.140.311 290.277.470 2.029.417.781
Manufacturing Expenses (Notes 16) Operating Expenses (Note 17) Total
The Company owns a parcel of land measuring 19,540 square meters located in Desa Karangpoh, Kecamatan Tandes, Surabaya with legal rights in the form of Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB) with a term 20 years until year 2026. The Company also has several parcels of land located in Kecamatan Mulyorejo, Surabaya and in Trawas, Mojokerto with a total area of 3,795 square meters with legal rights in the form of Own Right which are still under the name of the previous owner. Management believes that there will be no difficulty in the extension of HGB or transfer of Own Right from the previous owner because all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Bintang Tbk terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 220.968.000.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 221.214.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property, plant and equipment, except land, were insured with PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and PT Asuransi Bintang Tbk againts fire, theft and other possible risks with coverage amounting to Rp 220,968,000,000 as of December 31, 2010 and Rp 221,214,000,000 as of December 31, 2009. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tahun 2010 dan 2009, tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan.
In the year of 2010 and 2009, there were no Property, Plant and Equipment as collateral.
10. Aset Tidak Lancar Lainnya
10. Other Noncurrent Assets 2010 Rp
Aset Tetap Tidak Digunakan Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar Rp 4.490.397.570 tahun 2010 dan Rp 4.438.657.408 tahun 2009 Lainnya Jumlah
2009 Rp
51.232.873 20.068.429 71.301.302
Aset Tetap Tidak digunakan terdiri dari tanah mentah, bangunan dan mesin untuk produksi besi beton.
11. Hutang Usaha - Pihak Ketiga
102.973.035 20.068.429 123.041.464
Fixed Assets Not in Use Net of Accumulated Depreciation of Rp 4,490,397,570 in 2010 and Rp 4,438,657,408 in 2009 Others Total
Other Noncurrent asset consist of land, building and machinery to produce round bar mill.
11. Trade Accounts Payable - Third Parties 2010 Rp
2009 Rp
a. Berdasarkan Pemasok Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapura Lain - lain Jumlah
91.601.731.994 1.016.981.488 92.618.713.482
72.765.922.264 371.636.774 73.137.559.038
a. By Creditor Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapore Others Total
b. Berdasarkan Mata Uang Dollar Amerika Serikat Rupiah Jumlah
91.601.731.994 1.016.981.488 92.618.713.482
72.765.922.264 371.636.774 73.137.559.038
b. By Currency U.S. Dollar Rupiah Total
26
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan bahan pembantu baik dari pemasok dalam atau luar negeri, berkisar 30 sampai 120 hari.
Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 120 days.
12. Biaya yang Masih Harus Dibayar
12. Accrued Expenses 2009 Rp
2010 Rp
Ongkos Angkut Gas Lain-lain Jumlah
1.214.024.533 535.034.950 432.246.049 2.181.305.532
911.419.990 856.951.318 385.871.920 2.154.243.228
13. Uang Muka Penjualan
13. Sales Advances 2009 Rp
2010 Rp
PT Jaya Prima Steel PT Sribaja Intan PT Masajaya Bersama PT Surya Megah PT Timur Jaya Indo Steel PT Hamasa Steel Centre Jumlah
2.460.864.139 2.142.215.747 1.236.856.627 1.086.563.677 1.021.651.915 445.091 7.948.597.196
-
14. Modal Saham
Nama Pemegang Saham International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (Komisaris Utama) Gwie Gunadi Gunawan (Direktur Utama) Masyarakat Lainnya (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Freight Gas Others Total
PT Jaya Prima Steel PT Sribaja Intan PT Masajaya Bersama PT Surya Megah PT Timur Jaya Indo Steel PT Hamasa Steel Centre Total
14. Capital Stock
2010 dan 2009 / 2010 and 2009 Jumlah Persentase Jumlah Saham / Pemilikan / Modal Disetor / Number of Percentage of Total Shares Ownership Paid - Up Capital Rp 267.767.500 245.390.000 116.500.000 10.000 120.332.500 750.000.000
27
35,70% 32,72% 15,53% 0,00% 16,04% 100,00%
26.776.750.000 24.539.000.000 11.650.000.000 1.000.000 12.033.250.000 75.000.000.000
Name of Stockholders International Magnificent Fortune Limited Vihara Limited Gwie Gunawan (President Commisioner) Gwie Gunadi Gunawan (President Director) Others (below 5% each) Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
15. Penjualan Bersih
15. Net Sales 2010 Rp
Hasil Produksi : Plat Hitam/Kapal Avalan Lain-lain Jumlah Bahan Baku-Slab Jumlah Penjualan Kotor Retur Penjualan Penjualan Bersih
2009 Rp
275.331.022.430
197.460.802.470
33.710.848.370
22.206.336.030
1.126.922.950
779.189.770
310.168.793.750
220.446.328.270
118.461.021.844
82.523.804.631
428.629.815.594
302.970.132.901
(837.280.270)
(101.716.580)
427.792.535.324
302.868.416.321
Manufactured Products : Black/Ship Plate Waste Products Others Total Raw Materials - Slab Total Gross Sales Sales Return Net Sales
27,69% dan 27,25% dari jumlah penjualan masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 21).
27.69% in 2010 and 27.25% in 2009 of the above net sales were made to related parties (Note 21).
Berikut ini adalah rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2010 dan 2009:
The details of sales in 2010 and 2009 include sales to the following customers which represent more than 10% of the net sales of the respective years are as follows: 2009 Rp
2010 Rp
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT Sribaja Intan PT Pelita Tatamas Jaya PT Surya Megah Jumlah
118.461.021.844
82.523.804.631
64.485.635.747
65.084.997.980
63.404.238.367
51.341.819.800
15.505.891.110
46.044.296.400
261.856.787.068
244.994.918.811
28
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk PT Sribaja Intan PT Pelita Tatamas Jaya PT Surya Megah Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
16. Beban Pokok Penjualan
16. Cost of Goods Sold 2009 Rp
2010 Rp
Bahan Baku yang digunakan Tenaga Kerja Langsung Biaya Pabrikasi Jumlah Biaya Produksi Persediaan Barang jadi Awal Tahun Realisasi Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Akhir Tahun Beban Pokok Penjualan Hasil Produksi Beban Pokok Penjualan Bahan Baku-Slab Jumlah Beban Pokok Penjualan
247.120.766.723
177.181.593.854
5.160.862.350
3.963.888.900
25.665.743.921 277.947.372.994
20.581.305.891 201.726.788.645
14.893.033.866
23.128.470.742
-
(5.425.198.981)
(26.055.802.509)
(14.893.033.866)
266.784.604.351
204.537.026.540
105.274.546.608
62.922.881.253
372.059.150.959
267.459.907.793
Raw Materials Used Direct Labor Manufacturing Expenses Total Manufacturing Costs Finished Goods At Beginning of Year Realization of Allowance for Decline in Value of Inventory At End of Year Cost of Good Sold Manufactured Products Cost of Good Sold Raw Material - Slab Total Cost of Goods Sold
0,01% dari pembelian bahan baku-slab pada tahun 2009 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 21).
0.01% of slab purchases in 2009, were made with related party (Note 21).
Pembelian kepada Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapura dengan jumlah pembelian sebesar Rp 378.559.345.208 tahun 2010 dan Rp 210.772.796.890 tahun 2009 merupakan pembelian bahan baku yang melebihi 10%.
The purchases from Stemcor (S.E.A) Pte. Ltd. Singapore, amounting to Rp 378,559,345,208 in 2010 and Rp 210,772,796,890 in 2009 represent more than 10% of the total purchases.
29
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
17. Beban Usaha
17. Operating Expenses 2010 Rp
Beban Penjualan Ongkos Angkut Gaji dan Upah Lain-lain Sub Jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji, Upah dan Tunjangan Imbalan Pasca Kerja (Catatan 19) Pajak Penghasilan Jasa Profesional Asuransi Tenaga Kerja Penyusutan (Catatan 9) Kesejahteraan Karyawan Administrasi Saham dan Pelaporan Listrik Representasi Pajak Bumi dan Bangunan Sumbangan Pemeliharaan dan Perbaikan Lain - lain Sub Jumlah Jumlah
2009 Rp
5.416.252.687
4.088.384.818
1.456.251.425
1.181.764.275
259.930.129
76.762.872
7.132.434.241
5.346.911.965
4.093.656.025
4.255.164.550
1.765.556.219
1.471.821.231
1.516.224.029
1.175.389.662
691.389.523
522.314.418
391.521.764
362.177.293
285.376.181
290.277.470
216.587.619
242.579.080
194.466.140
201.834.240
128.359.764
208.442.641
107.357.580
249.235.874
105.971.860
108.845.310
57.225.000
63.852.500
26.627.974
48.690.092
601.144.996
555.691.970
10.181.464.674
9.756.316.331
17.313.898.915
15.103.228.296
18. Perpajakan
Selling Expenses Freight Salaries and Wages Others Sub Total General and Administrative Expenses Salaries, Wages and Allowances Post-Employment Benefits (Note 19) Income Tax Professional Fees Employee Insurance Depreciation (Note 9) Employee's Welfare Shares Administration and Reporting Electricity Representation Land and Building Tax Donation Repair and Maintenance Others Sub Total Total
18. Taxation
a. Pajak Dibayar Dimuka
a. Prepaid Taxes
Akun ini merupakan pajak pertambahan nilai dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 6.071.140.088 dan Rp 996.705.737.
30
This account represents prepaid value added tax as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 6,071,140,088 and Rp 996,705,737, respectively.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
b. Piutang Pajak
b. Taxes Receivable 2010 Rp
Aset Lancar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2009 Aset Tidak Lancar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2010 Tahun 2009 Jumlah
2009 Rp
-
8.609.353.807
3.312.442.230
-
-
8.609.353.807
11.921.796.037
8.609.353.807
c. Hutang Pajak
c.. Taxes Payable 2010 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Jumlah
2009 Rp
114.424.125
82.216.566
947.509
271.865
-
201.984.865
177.267.050
-
292.638.684
284.473.296
2010 Rp
2009 Rp
d. Beban Pajak
Beban Pajak Bersih Perusahaan Terdiri atas: Pajak Kini Pajak Tangguhan Penyesuaian atas Perubahan Tarif Pajak Jumlah
Current Assets Corporate Income Year 2009 NonCurrent Assets Corporate Income Tax Year 2010 Year 2009 Total
Income Taxes Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Total d. Taxes Expense
(6.529.162.500)
-
(3.696.058.492)
(312.078.677)
-
(500.880.993)
(10.225.220.992)
(812.959.670)
31
Net Tax Expense of the Company Consists of the following: Current Tax Deffered Tax Adjustment due to Change in Tax Rates Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:
Current Tax A reconciliation between income before tax per statement of income and taxable income (fiscal loss) is as follows:
2010 Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi Perbedaan Temporer: Cadangan (Realisasi) atas Penurunan Nilai Persediaan Penyusutan Aset Tetap - Bersih Pendapatan Bunga Deposito Cadangan Imbalan Pasca Kerja - Bersih (Catatan 19) Jumlah Perbedaan Permanen: Pajak Penghasilan Sumbangan Representasi Biaya Perumahan Dinas Kesejahteraan Karyawan Biaya Asuransi Pendapatan Sewa - Bersih Penghasilan Bunga - Bersih Lain-lain Jumlah
2009 Rp
38.670.801.500
2.730.337.579
-
(17.742.192.605)
(167.858.262)
(111.790.161)
(415.156.422)
-
1.467.843.051
1.070.353.728
884.828.367
(16.783.629.038)
1.516.224.029
1.175.389.662
57.225.000
63.852.500
107.357.580
249.235.874
31.550.547
50.217.031
216.587.619
26.845.900
Income Before Tax per Statements of Income Temporary Differences: Provision (Realization) for Decline in Value of Inventories Depreciation - Net Interest Income Provision for Post-Employment Benefits - Net (Note 19) Total
332.480.499
240.518.959
2.230.082.893
(1.615.770.875)
Permanent Differences: Income Tax Donation Representation Housing Expenses Employee's Welfare Insurance Rent income - Net Interest Income - Net Others Total
90.254.594
101.804.749
-
(1.381.541.000)
(121.596.975)
(2.142.094.550)
Kompensasi kerugian: Rugi fiskal tahun 2009 (sesuai dengan SPT)
(15.669.062.334)
-
Compensation of Loss: Fiscal loss 2009 (accordance with SPT)
Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal)
26.116.650.426
(15.669.062.334)
Taxable Income (Fiscal Loss)
32
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Perhitungan beban dan hutang (piutang) pajak kini adalah sebagai berikut:
The details of current tax expense and payable (receivable) are as follows: 2009 Rp
2010 Rp
Tarif Pajak yang Berlaku: 25% x Rp 26.116.650.000 tahun 2010 Jumlah
6.529.162.500 6.529.162.500
Dikurangi Pajak Dibayar Dimuka Pajak Penghasilan Pasal 22 Pasal 25 Jumlah Piutang Pajak Kini
-
9.437.635.000 403.969.730
5.293.343.869 3.316.009.938
9.841.604.730
8.609.353.807
(3.312.442.230)
(8.609.353.807)
Tax Expense at Effective Tax Rate: 25% x Rp 26,116,650,000 in 2010 Total Less Prepaid Income Tax Income Tax Article 22 Article 25 Total Current Tax Receivable
Laba kena pajak dan piutang pajak Perusahaan tahun 2009 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Taxable income and tax receivable of the Company for 2009 are in accordance with the corporate tax returns filed with the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deffered Tax
1 Januari 2009 /
Dikreditkan (Dibebankan)ke laporan laba rugi / Credited (Charged) to income
Dikreditkan (Dibebankan) ke laporan laba rugi / Credited (Charged) to income 31 Desember 2010 /
Efek Perubahan Tarif Pajak/ Effect of change
31 Desember 2009 /
January 1, 2009
for the year
in tax rates
December 31, 2009
for the year
December 31, 2010
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Pajak Tangguhan : Rugi Fiskal
Deferred Tax Assets -
4.387.337.454
(470.071.870)
3.917.265.584
(3.917.265.584)
-
Penurunan Nilai Persediaan
4.967.813.929
(4.967.813.929)
-
-
-
-
Cadangan Imbalan Pasca Kerja
1.367.066.916
299.699.044
(32.110.612)
1.634.655.348
366.960.763
2.001.616.111
49.351.780
(31.301.245)
1.301.489
19.352.024
(41.964.566)
(22.612.542)
Deferred Tax Liabilities Depreciation
-
-
-
-
(103.789.106)
(103.789.106)
Accrued Income
6.384.232.625
(312.078.677)
(500.880.993)
5.571.272.955
(3.696.058.492)
1.875.214.463
Kewajiban Pajak Tangguhan : Penyusutan Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima Aset Pajak TangguhanBersih
33
Fiscal Loss Provision for Decline in Value of Inventories Provision for PostEmployment Benefits
Deferred Tax Assets - Net
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang perubahan ke empat atas Undang-Undang No. 7/1983 tentang pajak penghasilan, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan.
Based on Law No. 36 year 2009 about fourth amendment to the Law No. 7 year 1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at a flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective January 1, 2010. Accordingly, deffered tax assets and liabilities have been adjusted to the enacted tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amount computed by applying the effective tax rate to income before tax is as follows:
2010 Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi (Laba Akuntansi) Tarif Pajak yang Berlaku: 28% x Rp 2.730.337.579 tahun 2009 25% x Rp 38.670.801.500 tahun 2010 Jumlah Pengaruh Pajak atas Penghasilan (Beban) yang Tidak Dapat Diperhitungkan Menurut Fiskal: Penyesuaian atas Perubahan Tarif Pajak Jumlah Beban Pajak
2009 Rp
38.670.801.500
2.730.337.579
-
(764.494.522)
(9.667.700.375) (9.667.700.375)
(764.494.522)
(557.520.617)
452.415.845
(10.225.220.992)
(500.880.993) (812.959.670)
19. Imbalan Pasca Kerja
Income Before Tax per Statements of Income Tax Expense at Effective Tax Rate: 28% x Rp 2,730,337,579 in 2009 25% x Rp 38,670,801,500 in 2010 Total
Tax Effect of Nontaxable Income (Nondeductible Expenses): Adjustment Due to Change in Tax Rates Total Tax Expense
19. Post - Employment Benefits
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 278 karyawan tahun 2010 dan 283 karyawan tahun 2009.
34
The Company provides post-employment benefits for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 year 2003. The number of employees entitled to the benefits is 278 in 2010 and 283 in 2009.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Amortisasi Koreksi Aktuaria Amortisasi dari Beban Jasa Lalu yang Belum Menjadi Hak Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
667.926.058 961.008.411 115.067.941
503.615.715 856.907.807 89.743.900
21.553.809 1.765.556.219
21.553.809 1.471.821.231
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut: 2010 Rp
Nilai Kini Kewajiban yang Tidak Didanai Beban Jasa Lalu yang Belum Diakuiyang Belum Menjadi Hak Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui Kewajiban Bersih
Current Service Cost Interest Cost Amortization of Actuarial Losses Amortization of Past Service Cost Unvested Total
The amounts included in the balance sheets arising from the Company's obligation in respect of these postemployment benefits are as follows: 2009 Rp
12.721.595.972
9.152.461.062
(220.064.381)
(241.618.190)
Present Value of unfunded Obligation Unrecognized Past Service CostUnvested
(4.495.067.148) 8.006.464.443
(2.372.221.480) 6.538.621.392
Unrecognized Actuarial Losses Net Liability
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut:
Movements in the net liability recognized in the balance sheets are as follows: 2009 Rp
2010 Rp
Saldo Awal Tahun Beban Tahun Berjalan (Catatan 17) Pembayaran Manfaat Saldo Akhir Tahun
Expense recognized in income in respect of these postemployment benefits are as follows:
6.538.621.392
5.468.267.664
1.765.556.219 (297.713.168) 8.006.464.443
1.471.821.231 (401.467.503) 6.538.621.392
35
Beginning of the Year Amount Charged to Income (Note 17) Benefits Payment End of the Year
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputra Jaga Hikmah. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat Diskonto Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Kematian Usia Pensiun
The cost provided for post-employment benefits was calculated by independent actuary, PT Binaputra Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2010
2009
8,4%
10,5%
10%
10%
TMI-11-99
TMI-11-99
58 Tahun/Year
58 Tahun/Year
Discount Rate Salary Increment Rate Mortality Rate Retirement Age
20. Laba per Saham
20. Earning Per Share
Laba per Saham Dasar
Basic Earnings per Share
Data yang digunakan untuk menghitung laba per saham dasar adalah sebagai berikut :
The computation of basic earnings per share is based on the following data : 2009 Rp
2010 Rp
Laba untuk Perhitungan laba per Saham Dasar (Rupiah)
28.445.580.508
1.917.377.909
Earnings fo Computation of Basic Earnings per Share (Rupiah)
750.000.000
Total Weighted Average Number of Outstanding Shares for Computation of Basic Earnings per Shares (Shares)
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham yang Beredar untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar (Lembar) 750.000.000
Laba per Saham Dasar (Rupiah)
37,93
Laba per Saham Dilusian Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena Perusahaan tidak memiliki transaksi berpotensi dilusi.
36
2,56 Basic Earnings per Share (Rupiah)
Diluted Earnings per Share The Company did not compute for diluted earnings per share since the Company does not have any transactions with potential dilutive effect.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
21. Sifat dan Transaksi dengan Pihak yang
21. Nature of Relationship and
Mempunyai Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Sifat Hubungan Istimewa: a. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk merupakan perusahaan yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan.
Nature of Relationship: a PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk is a Company which partly has the same management as the Company.
b. PT Surya Steel merupakan perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya merupakan Direksi Perusahaan.
b PT Surya Steel is a Company which partly of its stockholders are the Company's Directors.
c. PT Betonjaya Manunggal Tbk merupakan perusahaan yang sebagian pengurusnya sama dengan Perusahaan.
c. PT Betonjaya Manunggal Tbk is a Company which partly has the same management as the Company.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa: Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang meliputi antara lain:
Transactions with Related Parties: In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties, including the following :
a. 27,69% dan 27,25% dari jumlah penjualan bersih masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya dilakukan dengan pihak ketiga yang meliputi:
a 27.69% in 2010 and 27.25% in 2009 of net sales were made at normal terms and conditions as those done with third parties, which consists of:
Penjualan bahan baku sebesar 27,69% dan 27,25% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
Sale of raw materials accounted for 27.69% and 27.25% in 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal neraca piutang atas penjualan tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha (Catatan 5), yang merupakan 15,68% dan 15,93% dari jumlah aset masing - masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
At balance sheet dates, the receivables from these sales were presented as trade accounts receivable (Note 5), which constituted 15.68% and 15.93% of the total assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
The details of sales to related parties are as follows:
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Jumlah
2010
2009
Rp
Rp
118.461.021.844
82.523.804.631
118.461.021.844
82.523.804.631
37
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
b. Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk untuk pembelian bahan baku slab sebesar Rp 20.100.000 atau 0,01% dari jumlah pembelian bersih tahun 2009.
b. The Company had transactions with PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk for purchases of raw materials slab which amounted to Rp 20,100,000 or 0.01% of total raw material purchases in 2009.
Tidak terdapat saldo hutang atas pembelian tersebut pada 31 Desember 2009.
There was no outsanding liability for these purchase as of December 31, 2009.
Pada tahun 2010 tidak terdapat transaksi pembelian bahan baku slab dengan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk.
In the year 2010, there were no purchases of raw materials transaction with PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk.
c. Perusahaan melakukan penyertaan saham jangka panjang kepada PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 102.879.698.646.
c. The Company investing in long term shares of stock to PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk with the balance as at December 31, 2010 and 2009 respectively, Rp 102,879,698,646.
22. Informasi Segmen
22. Segment Information
Segmen Usaha
Business Segments
Perusahaan hanya menghasilkan 1 (Satu) jenis produk (baja) yang tidak memiliki katakteristik yang berbeda, baik dalam proses produksi, golongan pelanggan, pendistribusian produk. Sehingga, Perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha.
The Company produces only one product (steel) which has no different characteristics in production process, customer classification or product distribution. Thus, the Company has only one business segment.
Segmen geografis
Geographical Segment
Perusahaan beroperasi di Surabaya - Indonesia.
The Company's operations is located in Surabaya Indonesia.
Berikut ini adalah jumlah penjualan bersih Perusahaan berdasarkan pasar geografis.
The following table shows the distribution of the Company net sales by geographical market.
Pasar Geografis Lokal Jawa Timur DKI Jakarta Jawa Tengah Banten Sulawesi Lainnya Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
212.881.892.301 211.093.871.593 1.366.363.900 1.303.936.650 1.144.579.980 1.890.900 427.792.535.324
38
111.378.864.421 186.310.410.700 2.270.533.550 2.872.850.962 35.756.688 302.868.416.321
Geographical Market Local East Java DKI Jakarta Central Java Banten Sulawesi Others Total
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Nilai tercatat aset segmen dan penambahan aset tetap, seluruhnya berada dalam satu wilayah geografis yaitu Surabaya - Indonesia.
The carrying amount of segment assets and additions to property, plant and equipment are all in one geographical area which is Surabaya - Indonesia.
23. Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata
23. Monetary Assets and Liabilities
Uang Asing
Denominated in Foreign Currencies
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: 2010 Mata uang asing/ Ekuivalen/ Foreign currencies Equivalent Rp
At December 31, 2010 and 2009, the Company had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows: 2009 Mata uang asing/ Ekuivalen/ Foreign currencies Equivalent Rp Assets
Aset Kas dan setara kas
BRL US$ Lainnya
18,000.00 1,206,040.26 -
98.721.180 10.843.507.977 7.411.856
Investasi Sementara
US$
4,042,173.02
36.343.177.623
Piutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
US$
6,519,128.96
58.613.488.478
Jumlah Aset
18,000.00 26,996.18 -
6,000,000.00
105.906.307.114
94.843.368 253.764.091 7.349.170 -
Jumlah Aset (Kewajiban) - Bersih
Temporary Deposits
56.400.000.000
Trade accounts receivables Related party
56.755.956.629
Total Assets Liabilities
Kewajiban Hutang usahaPihak ketiga
Cash and cash equivalents
US$
10,188,158.38
91.601.731.994 14.304.575.120
39
7,741,055.56
72.765.922.264
Trade accounts payablethird parties
(16.009.965.635)
Total Assets (Liabilities) - Net
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut:
23 Maret 2011/ March 23, 2011
The conversion rates used by the Company on December 31, 2010 and 2009 are as follows:
31 Desember/December 31, 2010 2009 Rp
Rp
Mata uang asing 1 US$ 1 EUR
Foreign currencies 8.721
8.991
9.400
12.353
11.956
13.510
1 US$ 1 EUR
Sehubungan dengan fluktuasi kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang asing, Perusahaan mencatat keuntungan kurs mata uang asing bersih sebesar Rp 1.368.866.703 tahun 2010 dan kerugian kurs mata uang asing bersih sebesar Rp 21.905.304.005 tahun 2009.
In relation with the fluctuation of foreign exchange rates Rupiah, the Company has recorded net hain on foreign exchange amounting to Rp 1,368,866,703 in 2010 and net loss on foreign exchange amounting to Rp 21,905,304,005 in 2009.
Dalam rangka manajemen risiko atas aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing Perusahaan tidak melakukan hedging, karena transaksi dalam valuta asing tersebut dilakukan dalam jangka pendek. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam transaksi tersebut.
In the framework of risk management of assets and liabilities denominated in foreign currencies, the Company don't do hedging, because transactions in foreign exchange was committed in short term. The Company believes that there is no significant risk of fluctuations in foreign currency in the transaction.
24. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca
24. Subsequent Events
a. Sampai dengan tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan telah melakukan pembayaran sebagian hutang usaha kepada Stemcor (S.E.A), Pte, Ltd, Singapura sebesar US$ 10,188,158.38.
a. Until March 23, 2011, The Company paid trade accounts payable due to Stemcor (S.E.A.), Pte, Ltd, Singapore amounting to US$ 10,188,158.38.
b. Perusahaan telah menerima pelunasan piutang usaha dari PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk sebesar Rp 5.876.994.757 sampai dengan tanggal 23 Maret 2011.
b. The Company had received trade account receivable due from PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk amounting to Rp 5,876,994,757 until March 23, 2011.
25. Manajemen Risiko Keuangan
25. Financial Risks Management
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional. 40
The main financial risks faced by the Company are credit risk, foreign exchange rate risk, interest rate risk, liquidity risk and price risk. Attention of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in Indonesian and international markets.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
1. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
1. Credit Risk Credit risk is the risk that the Company and Subsidiaries will incur a loss arising from their customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. The Companys’ financial instrument that potentially containing credit risk are cash and cash equivalent, trade accounts receivable, other accounts receivable and investments. Maximum total credit risks exposure are equal to the amount of the respective accounts.
Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
The Company manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for respective customers and more selective in choosing banks and financial institutions, which only choose reputable and creditworthy banks and financial institutions
2. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman.
2. Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Companys’ financial instrument that potentially containing foreign exchange rate risk are cash and cash equivalent, investments and loans.
3. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena memiliki pinjaman.
3. Interest Rate Risk Interest rate risk is the risk that fair value of future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The Companys’ possess to interest rate risk because primarily they have loans.
4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
4. Liquidity Risk Liquidity risk is a risk when the cash flow position of the Company indicated that the short-tem revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
The Companys’ manage this liquidity risk by maintain an adequate level of cash and cash equivalent to cover Company’s commitment in normal operation and also regularly evaluate the projected and actual cash flow, as well as maturity date schedule of their financial assets and liabilities.
41
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
5. Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual.
5. Price Risk Price risk is a risk that fluctuate value of financial instrument as a result of changes in market price. The Companys’ possess to price risk because primarily they own an investment classified in to available-for-sale financial assets.
Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar global.
The Companys’ manage this price risk by regularly evaluate financial performance and market price of their investment and continuously monitor global market developments.
26. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Baru dan Revisi Dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
26. New and Revised Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) And Interpretation of SFAS (IFAS)
Berikut ini revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Indonesia (IAI):
Here is the revised Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI):
a. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
a. For financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2011:
PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
• SFAS 1 (Revised 2009), Presentation of Financial
•
PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
• SFAS 2 (Revised 2009), Statement of Cash Flows
•
PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
• SFAS 3 (Revised 2010), Interim Financial
•
Statements
Reporting PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
• SFAS 4 (Revised 2009), Consolidated and
•
PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi
• SFAS 5 (Revised 2009), Operating Segments
•
PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak - Pihak Berelasi
• SFAS 7 (Revised 2010), Related Party
PSAK 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
• SFAS 8 (Revised 2010), Events after the
PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
• SFAS 12 (Revised 2009), Interests in Joint
•
• •
42
Separate Financial Statements
Disclousures
Reporting Period
Ventures
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
• SFAS 15 (Revised 2009), Investments in
•
PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud
• SFAS 19 (Revised 2010), Intangible Assets
•
PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis
• SFAS 22 (Revised 2010), Business Combinations
•
PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan
• SFAS 23 (Revised 2010), Revenue
•
PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
• SFAS 25 (Revised 2009), Accounting Policies,
•
PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
• SFAS 48 (Revised 2009), Impairment of assets
•
PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Kontinjensi dan Aset Kontinjensi
• SFAS 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent
•
Liabilitas
Associates
Changes in Accounting Estimates and Errors
Liabilities and Contingent Assets
PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
• SFAS 58 (Revised 2009), Non-Current Assets,
ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
• IFAS 7 (Revised 2009), Consolidation - Special
ISAK 9, Perubahan Atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa
• IFAS 9, Changes in Existing Decommissioning,
•
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
• IFAS 10, Customer Loyalty Programs
•
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
• IFAS 11, Distributions of Non-Cash Assets to
• • •
Held for Sale and Discontinued Operations Purpose Entities Restoration and Similar Liabilities
Owners •
ISAK 12, Pengendalian Bersama Konstribusi Nonmoneter oleh Venturer
Entitas:
• IFAS 12, Jointly Controlled Entities: Non-Monetary Contributions by Venturers
•
ISAK 14, Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web
• IFAS 14, Intangible Assets - Web Site Cost
•
ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
• IFAS 17, Interim Financial Reporting and
43
Impairment
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
b. Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
b. For financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2012:
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
• SFAS 10, (Revised 2010), The Effects of Changes
PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
• SFAS 18 (Revised 2010), Accounting and
•
PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
• SFAS 24 (Revised 2010), Employee Benefits
•
PSAK 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi
• SFAS 34 (revised 2010), Contraction Contracts
•
PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan
• SFAS 46 (Revised 2010), Income Taxes
•
PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
• SFAS
•
PSAK 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham
• SFAS 53 (Revised 2010), Share-based Payments
•
PSAK 60, Instrumen Keuangan : Pengungkapan
• SFAS 60, Financial Instruments: Disclosure
•
PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
• SFAS 61, Accounting Government Grants and
ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
• IFAS 13, Hedges of Net Investments in Foreign
ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya
• IFAS 15, The Limit on a Defined Benefit Asset,
ISAK 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
• IFAS 18, Government Assistance - No Specific
ISAK 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
• IFAS 20, Income Taxes - Change in Tax Status of
Manajemen tidak menerapkan lebih dini revisi PSAK dan ISAK tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
The Company does not implement earlier those SFASs and IFASs above and has not determined its impacts on the financial statements.
• •
• •
• •
44
in Foreign Exchange Rates Reporting by Retirement Benefit Plans
50 (Revised 2010), Instruments: Presentation
Financial
Disclosure of Government Assistance Operations Minimum Funding interaction
Requirements
and
their
Relation to Operating Activities an Entity or its Shareholders
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
PT. JAYA PARI STEEL Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended
31 Desember 2010 dan 2009
December 31, 2010 and 2009
27. Pengaruh Krisis Keuangan Global
27. The Impact of Global Financial Crisis
Krisis keuangan global yang masih dirasakan tidak berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan di tahun 2010.
The global financial crisis that is still felt, has no effect on The Company's performances in 2010.
Manajemen memiliki ekspetasi yang wajar bahwa Perusahaan mengendalikan risiko usaha dengan baik dalam menghadapi kondisi ekonomi saat ini.
The management has a reasonable expextation that the Company properly controlling business risks in the face of current economic conditions.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan usaha yang ada untuk masa yang akan datang. Oleh karenanya, Perusahaan tetap menggunakan dasar asumsi kelangsungan usaha dalam penyusunan laporan keuangan.
The management believes that the Company has adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, they continue to adopt the going concern basis in preparing the financial statements.
28. Persetujuan Laporan Keuangan
28. Approval of The Financial Statements
Laporan keuangan dari halaman 1 sampai dengan 45 telah disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 23 Maret 2011.
45
The financial statements on pages 1 to 45 were approved by the Board of Directors, and authorized for issue on March 23, 2011.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This Page is Intentinally Left Blank
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This Page is Intentinally Left Blank
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN This Page is Intentinally Left Blank
PT JAYA PARI STEEL Tbk Head Office Jl. Margomulyo No.4 Tandes Surabaya - Jawa Timur 60186 PO BOX 1092 Surabaya - Indonesia Telp : 031 749 1288 (hunting) Fax : 031 749 1714 E-mail :
[email protected]
www.jayaparisteel.co.id