KE DAFTAR ISI 88
ISSN 0216 - 3128
KAJIAN
H. Mllryol/o
VALIDASI METODE SPEKTROMETRI
SUPRESI COMPTON LINGKUNGAN
DENGAN
STANDAR
GAMMA SRM
H. M u ryono Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN
ABSTRAK KAJ/AN VALIDASI METODE SPEKTROMETRI GAMMA SUPRESI COMPTON DENGAN STANDAR SRM LINGKUNGAN. Telah dilakukan ka}ian tentang validasi metode spektrometri gamma supresi compton dengan menggunakan Standard Reference Material bahan lingkungan sebagai bahan u}i. Pemantauan radioaktivitas lingkungan wa}ib dilakukan secara rutin di lingkungan instalasi nuklir untuk mengetahui jluktuasi radioaktivitas lingkungan. Spektrometer gamma supresi compton biasa digunakan untuk pemantauan radioaktivitas lingkungan, khususnya radioaktivitas latar rendah Validasi metode u}i dilakukan dengan mengukur radioaktivitas dari radionuklida Am-24 I, Cs-134. Cs-I 37, 1-129. K-40, Sb- 125 dan Sr-90 dalam contoh u}i SRM Clover IAEA-156. SRM Grass IAEA-373. SRM Milk powder IAEA-32 I dan SRM Soil IAEA-375. Masing-masing cont()h u}i seberat 30 g dicacah dengan detektor HPGe selama 20 jam. Radioaktivitas yang diperoleh dari masing-masing radionuk/ida dalam contoh u}i diglmakan untuk menghitung akurasi. presisi dan batas deteksi. Diperoleh harga akurasi 0.13-4.69%. presisi 0,005-1.37% dan batas detek..ri 0.026-59,78 Bq/kg. Validitas metode u}i ditunjukkan dengan perolehan radioaktivitas dari radionuklida Am-UI. Cs-134, Cs-137. 1-129. K-40. Sb-125 dan Sr-90 dalam contoh u}i SRM berada dalam rentang radioaktivitas yang ada dalam sertijikat SRM dengan harga presisi dan akurasi di bawah 5%.
ABSTRACT THE VALIDATION STUDY OF GAMMA SUPRESSION COMPTON SPECTROMETRY METHOD BY SRM OF ENVIRONMENT. The validation study of gamma supression compton spectrometry method by Standard Reference Material of environment material as a material test were done. Environment radioactivity nonitoring surrounding of nue/ear facility must be done to evaluate the jluctuation of environment radioactivity. Gamma suppression compton spectrometry were usually used for environment radioactivity monitoring. especially for low level radioactivity monitoring. The validation of gamma supression compton spectrometry method was done by measured of nuclides activities of Am-241. Cs-134. Cs-137. 1-129, K-40. Sb-125 and Sr-90 in the SRM samples of Clover IAEA-156. Grass IAEA-373. Milk powder IAEA-321 and Soil IAEA-375. Each material test approximately 30 g were counted by HPGe detector as long as 20 hours. The activity got of each nuclides in the material test were usedfor calculate of accuration, precision and limit detection value. It wasfound 0,13-4.69% of accuration. 0.005-1,37% of precision and 0.026-59.78 Bq/kg of limit detction value. Test method validity were showed by nuclides activities of Am-241, Cs-134. Cs-137, 1-129, K-40, Sb-125 and Sr-90 in the SRM samples and the calculation result of precision and accuration value still less than 5%.
PENDAHULUAN Pemantauan lingkungan sekitar instalasi nuklir wajib dilakukan secara dirutin untuk mengetahui tluktuasi radioaktivitas lingkungan yang terjadi setiap saat. Radioaktivitas yang ada di lingkungan pada umumnya berasal dari debu jatuhan radioaktif, dari sumber radioaktif alam ataupun dari instalasi nuklir yang terdekat(I.2.3). Radioaktivitas lingkungan yang dipantau biasanya adalah radioaktivitas yang berasal dari radionuklida pemancar beta dan radionuklida pemancar gamma. Untuk mengukur radioaktivitas beta digunakan alat LBC yang di dalamnya terdapat detektor GM utama dan dikelilingi oleh detektor GM sebagai perisai.
Sedangkan untuk mengukur radioaktivitas gamma latar rendah digunakan alat spektrometer gamma supresi compton yang memiliki detektor utama HPGe, dan dilengkapi dengan detektor Nal(TI) sebagai detektor perisai.(4.5) Sistem supresi comptom merupakan suatu sistem spektrometer gamma yang dapat digunakan untuk menyelidiki kandungan radionuklida dalam suatu cuplikan. Aplikasi sistem tersebut kebanyakan untuk analisis material dengan metoda aktivasi neutron ataupun untuk monitoring radioaktivitas lingkungan. Seperti diketahui, sistem spektrometer gamma yang berdaya pisah tinggi, menggunakan HPGe sebagai detektor. Pada supresi
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
H. Muryollo
ISSN 0216-3128
compton selain HPGe sebagai detektor utama , diperlukan detektor lain (Guard ring detector) yang berfungsi untuk menangkap sinar gamma yang terhamburkan dari detektor utama. Dengan memberikan gerbang anti koinsidensi pad a sinyal dari detektor utama maka compton continyu akan dapat tersupresi(5.6.7). Mengenai cara kerja sistem supresi compton adalah sebagai berikut, radiasi gamma yang berasal dari sampel akan dicacah oleh detektor HPGe dan ditampilkan dalam spektrum energi. Sedangkan detektor Nal(TI) meskipun juga mencacah karena dilewatkan gerbang antikoinsidens sehingga hanya yang mempunyai energi yang berbeda dengan yang ditangkap oleh detektor HPGe yang ditampilkan. Kemudian keduanya saling dikurangkan, sehingga diharapkan keluaran dari keduanya hanya dari energi radiasi yang tcrkait. (10) Radiasi gamma berinteraksi dengan materi melalui salah satu dari tiga peristiwa yang dikenal sebagai efek fotolistrik, hamburan compton dan pembentukan pasangan. Pad a peristiwa fotolistrik, sinar gamma akan menyerahkan seluruh energinya kcpada elcktron dan atom yang ditabraknya. Pada hamburan compton, sinar gamma akan menyerahkan sebagian tenaganya dan masih ada sisa tenaga yang dibawa oleh sinar gamma terhambur. Sedangkan pada bentukan pasangan akan terjadi bentukan pasangan positron elektron. Positron tersebut akhimya akan teranihilasi. Peristiwa bentukan pasangan hanya akan terjadi untuk tenaga gamma> 1.022 MeV. Proses compton akan dominan untuk daerah tenaga 200 keV sampai beberapa MeV. Sedang fotolistrik sangat dominan untuk tenaga rendah. Apabila distribusi spektrum untuk fotolistrik terjadi diskrit, maka bagian spektrum compton adalah kontinyu yang terbentang dari nol sampai Compton Edge, yaitu di bawah posisi puncak fotolistriknya, sehingga spektrum tenaganya terdapat bagian kontinyu dan bagian yang diskrit. Dalam pemakaian HPGe sebagai detektor, kebanyakan sinar gamma terhambur meninggalkan detektor, sehingga terdapat bagian spektrum kontinyu yang cukup tinggi. Apabila sinar gamma terhambur tersebut dapat dideteksi dengan suatu detektor yang dipasang mengelilingi detektor utama, maka bagian spektrum kontinyu tersebut dapat berkurang dengan memberikan gerbang anti koinsidensi dari "guard ring detector" terhadap detektor utama. Detektor yang biasa dipakai sebagai perisai pasif adalah detektor Nal(TI). Pemakaian perisai pasif sangat mutlak diperlukan untuk monitoring radioaktivitas lingkungan, karena intensitasnya yang sangat rendah dan mendekati radiasi latar itu sendiri.(5.6}Untuk mendapatkan data pemantauan radioaktivitas lingkungan yang
89
akurat maka perlu dilakukan pengujian validasi pada metode uji(ll. 12. 13). Dalam kajian ini akan diuji validasi metode spektrometri gamma supresi compton dengan tujuan untuk mendapatkan data pemantauan radioaktivitas lingkungan yang valid.
BAHAN DAN TAT AKERJA Telah dilakukan kajian validasi metode spektrometer gamma supresi compton. Parameter yang diuji adalah radioaktivitas dari radionuklida Am-241, Cs-134, Cs-137, 1-129, K-40, Sb-J25 dan Sr-90 dalam contoh uji. SRM Clover IAEA-156, SRM Grass IAEA-373, Milk powder IAEA-321 dan Soil IAEA-375. Standar SRM tersebut diperoleh dari IAEA, dengan bahan baku yang dikumpulkan dari kawasan Eropa Timur paska kecelakaan reaktor Chernobyl pada tahun 1986.(14) Digunakan alat uji yang terdiri dari seperangkat alat spektrometer gamma yang di dalamnya terdapat detektor HPGe sebagai detektor utama dan dikelilingi oleh detektor NalTI sebagai detektor perisai. Terdapat sungkup pelindung sampel dan seperangkat komputer yang dilengkapi dengan software accuspec v. 4.5a.(6.21.22.)Kalibrasi energi dilakukan dengan menggunakan radionuklida standar Cs-137 dan Co-60 dan diperoleh kurva kalibrasi energi versus nomor salur. Selanjutnya dilakukan kalibrasi efisiensi dengan menggunakan bahan standar SRM lingkungan tersebut di atas yaitu clover IAEA-156, grass IAEA-373, milk powder IAEA-32I , dan soil IAEA.-375.(15.16) Untuk menghitung radioaktivitas dari radionuklida yang terdapat di dalam cuplikan lingkungan digunakan rumus sebagai berikut.(4.6.7}
A=
O-Q
W.E20~0~0
x100 y
(I)
dimana A= aktivitas dalam Bq/g, Cs = cacah sampel per detik, Cb=cacah latar per detik, E=efisiensi detektor, W=berat sampel (g) dan Y=yield (%). Telah dilakukan optimasi sistem supresi compton yang meliputi optimasi detektor, optimasi jarak antara sampel dan detektor dan optimasi ketebalam sampellingkungan(8.9.IO) Akurasi, presisi dan batas deteksi merupakan komponen validasi dari sistim supresi compton untuk pengukuran radioaktivitas sampellingkungan. Telah dilakukan pengujian tentang jaminan kualitas (Quality assurance) dan uji kualitas dari peralatan spektrometer gamma supresi compton
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta. 10 Juli 2006
ISSN 0216 - 3128
90
yang digunakan untuk pencacahan latar rendah, khususnya untuk sampellingkungan(21.22). Akurasi dari pengukuran radioaktivitas beberapa jenis nuklida di dalam sampel SRM standar 1330 Co-60 (ke V) Cs-137 dihitung dengan menggunakan rumus( 11,17.22) sebagai berikut :.
-----------xIOO%
Akurasi = IDalalerukur - Dalasertifikatl Dalaserlifikat
H. Muryono
TabeJ I. Kalibrasi energi menggunakan dan Co-60. Sumber
Cs-137
993 662 1332 1173 Nomor salur 497 1146 1170 660terukur sesungguhnya Energi (ke V)
(2) Sumber(5,11)
radioaktivitas Presisi dari pengukuran beberapa jenis nuklida di dalam sampel SRM rumus(II,17,22) dihitung dengan menggunakan sebagai berikut :
S
(3)
Presisi==xIOO% X
1600 Tenaga (keV) 1400 1200 . 1000 800
600
nilai S dapat dihitung dengan rumus 200
s=
fix-xi ;.1 (n - I)
dimana : X = radioaktivitas
x = rerata
437
662
790 Nemer
1173
1332
1709
2493
Salur
1- Kurva Kalibrasi Energi I radionuklida dalam sampel
Gambar
radioaktivitas nuklida dalam sampel dan
N = jumlah ulangan
Limit deteksi dari pengukuran radioaktivitas beberapa jenis nuklida di dalam sampel SRM dihitung dengan menggunakan rumus(17,18,19,20) sebagai berikut :
LD = 3.29JB
(4)
s
dimana : B = cacah latar S = sensitivitas deteksi = radioaktivitas suatu nuklida / berat sampel Batas detekasi metode spektrometri gamma supresi compton untuk beberapa jenis nuklida bervariasi antara 0,015-0,40 Bq/kg (6, 16).
HASIL DAN PEMBAHASAN HasH pengukuran kurva kalibrasi disajikan pada Tabel I dan Gambar I.
tenaga
1. Kurva kalibrasi energi. Energi nomor salur.
vs
Dari data hasil pengukuran energi standar Cs-137 dan Co-60 dapat diperoleh kurva kalibrasi energi yang disajikan pad a Gambar 1. Dengan software Harvard Graphic v.3.0 diperoleh kurva kalibrasi energi dengan nilai slope 1,01 dan nilai offset = 156,79, sehingga diperoleh persamaan regresi linier Y=I,OI X + 156,79, dimana Y= energi gamma dan X= nomor salur. Data hasil pengukuran kalibrasi efisiensi dengan beberapa bahan standar SRM lingkungan disajikan pada Tabel 2. Dari data tersebut dapat diperoleh kurva kalibrasi efisiensi yang disajikan pada Gambar 2. Dengan melakukan pencacahan terhadap sumber standar Cs-137 dan Co-60 akan diperoleh efisiensi AO, sedangkan bila dipakai beberapa standar SRM lingkungan akan diperoleh efisiensi yang ditunjukkn pada Tabel I dan Gambar I. Rumus efisiensi untuk masing-masing standar SRM adalah In EE = -0,3655 In(E) + 0,3769 untuk clover IAEA-156, In EE = -0,5552 In(E) + 0,4855 untuk grass IAEA-373, In EE = -0,3095 In(E) + 0,3439 untuk milk powder IAEA-321 dan In EE = -0,3764 In(E) + 0,3656 untuk soilIAEA-375.
Proslding PPI • PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juri 2006
ISSN 0216 - 3128
H. Muryollo
Tabel2.
Data efisiensi dalam pengukuran
radioaktivitas
9/ standar lingkungan.
Clover IAEA-321 IAEA-373 IAEA-375 Grass Soil 1,4047 1,4333 1,5412 1,4903 1,3833 1,4685 1,3387 1,6318 1,4821 1,4413 1,3457 1,3058 1,3905 1,4215 1,368 1,2988 1,2699 1,348 1,2296 1,2627 1,2974 1,2076 1,2373 1,2383 1,1552 1,2103 1,1725 1,172 1,1378 1,132 1,1059 1,1103 1,5559 1,7228 1,6248 1,4996 1,5514 2,6416 2,1578 2,4377 1,7242 1,9808 2,1673 1,6326 1,8393 2,3877 3,9711 3,1706 2,7638 2,7026 2,1632 2,2677 1,6484 2,4076 2,0349 1,7267 1,5676 1,3202 3,3571 1,9784 1,9821 1,8409 2,877 1,871 1,2517 1,2772 1,1997 1,1703 1,2028 1,1804 1,1403 1,1464 1,1226 1,1126 Milk powder 1,7469 1,8363
AO
Sumber (22,23 )
Efisiensi (%)
~
Keterangan -+- Clover IAEA-156
.•.•.AO
4,5
..•..Grass IAEA·373
•
Milk Powder IAEA-321
~ SoiIIAEA-375
·..i····:
3.5
2.5 .
.. ·i ..
'.5-jmi
0,5 I
i..... :....;:~·;·i.;
;
i
;
;;
2
3
4
5
6
7
i
8
...j
i-i-i-i
I; i ; ; 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Energl (MeV) x 0,1
Gambar 2. Kurva kalibrasi efisiensi versus energi dari beberapa standar SRM lingkungan. Dari hasil eksperimen, terbukti bahwa efisiensi terbesar diperoleh pada SRM grass IAEA373 dan disusul oleh efisiensi dari clover IAEA156, soil IAEA-375 dan milk powder IAEA-321 (20). Telah dilakukan uji optimasi peralatan spektrometer gamma sistem supresi compton oleh AGUS. S. (1995) yang didukung oleh PASIKAH
(1998) dan M.YAZID (2001). Kondisi optimal dari sistem supresi compton diperoleh pad a efisiensi yang tinggi dan diperoleh kesalahan pencacahan yang rendah, Pengukuran Cs-137 diperoleh kondisi optimal pada pencacahan selama 70 jam dan ralat sebesar 5,4%. Dari grafik efisiensi versus tenaga terlihat bahwa efisiensi cenderung meningkat mulai dari tenaga 661,62 keY ke atas. Semakin lama waktu pencacahan akan menambah puncak fotolistrik sehingga semakin banyak radionuklida yang teridentifikasi. Posisi cuplikan dan detektor HPGe yang paling optimum pada sistem supresi compton adalah pada kedalaman yang maksimal , yaitu berjarak 10 cm dari detektor Nal(TI). Sedangkan ketebalan cuplikan yang optimal adalah 3 cm dengan ralat yang terkecil yaitu 0,0130 ± 8,8%. (8,9, I0). SUKARMAN (1995) melakukan. penguj ian jaminan kualitas dari sistem spektrometer gamma supresi compton untuk pencacah gamma latar rendah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tegangan detektor HPGe seri GEM 30185 dapat dioperasikan dari tegangan 2200-2400 volt. Hasil pengukuran efisiensi relatif HPGe diperoleh sebesar 31,354%, hasil ini dibandingkan dengan "Quality assurance data sheet" adalah sebesar 30 %. Dari pengamatan unjuk kerja supresi compton
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
-
ISSN 0216-3128
92
H. Muryono
backgroun counting (LBC) pada beberapa diperoleh data faktor supresi compton rata-rata adalah sebesar 4,098 ±0,051 untuk "Peak to tingkatan energi. Hasil pengukuran limit deteksi tersebut disajikan pada Tabel4. compton ratio" (PCR), 2,442± 0,023 untuk "Peak to compton edge" dan sebesar 3,n ±0,025 Tabel 3. Data hasil pengukuran radioaktivitas untuk " Peak to total ratio ", harga tersebut relatif radionuklida dalam standar SRM. tetap terhadap fungsi waktu. Faktor supresi terbaik dicapai pad a jarak 10 em. (= masuknya detektor 264 77 234(Terukur 1167 424 RadionuklidaRadioaktivitas 432 552 108 262.33±2.52 12350 132 Cs-137 Am-24 I1312 5280 15.5 Am-241 463 105,33± 12343±5.44 130.33± 1,53 76±2,23 72,33±0.28 72,6 1163,67±4.21 421,67±2,31 1306±5,56 5273,33±2,52 14,57±2,35 0,0017 14,8 426±7,57 653.33±5.05 I5,33±O.2 \3,23±0, 0,Cs-134 12±0.0 II 3,3 I,13 460±2,12 O,OOI6±0,0004 0657 SRM 546.33±3.05 Ba/kg) K-40 Powder IAEA-156 (Balk!! ) IAEA-373 Sr-90 HPGe ke perisai aktif NAI(TI» (21). I 1-129 Sertifikat Clover Sb-125 K-40 Cs-137 Sr-90 1-129 Cs-137 1-129 Sb-125 IAEA-321 Cs-137 IAEA-375 Grass melengkapi data yang Milk Soil SUDARTI (1996) diperoleh AGUS S (1995), dengan melakukan uji kualitas pad a peralatan spektrometer gamma supresi compton yang meliputi pengujian pad a detektor utama HPGe, karakteristik detektor perisai Nal(TI), spektrum waktu (FWHM) dan faktor supresi. Dari data pengujian diperoleh data bahwa karakteristik detektor HPGe mendekati harga yang ditunjukkan pada manual. Resolusi (FWHM) berkisar antara 1,7-2,4 keY, sedangkan nilai yang terdapat pada manual 1,85 keY. Dari pengujian detektor Nal(TI) diperoleh resolusi sebesar 9%. Dari pengujian spektrum waktu diperoleh harga yang berkisar antara 12-13 ns., sedangkan dari pengukuran faktor supresi diperoleh angka 4,0-4,6 (22). Setelah dilakukan kalibrasi energi dan kalibrasi efisiensi maka peralatan spektrometer gamma supresi compton dapat digunakan untuk pencacahan contoh uiji.
Hasil pencacahan dan perhitungan radioaktivitas pada bahan standar SRM lingkungan disajikan pad a Tabel 3. Pada Tabel 3, radionuklida Am-24 1, 1-129 dan Sb-125 tidak terdeteksi pada SRM clover IAEA-156, grass IAEA-373 dan milk powder IAEA-32I. Di dalam sertifikatnya juga tidak tercantum data radioaktivitas dari radionuklida Am241, 1-129 dan Sb-125. Radioaktivitas Am-24 1, 1129 dan Sb-125 hanya terdeteksi pada SRM soil IAEA-375 , sesuai dengan data yang ada dalam sertitikatnya. Dalam clover IAEA-156 terdeteksi radioaktivitas sebesar 14,57-653 Bq/kg. Dalam grass IAEA-373 terdeteksi radioaktivitas sebesar 426-1306 Bq/kg. Dalam milk powder IAEA-321 terdeteksi radioaktivitas sebesar 3,23-546,33 Bq/kg. Sedangkan dalam soil IAEA-375 terdeteksi radioaktivitas sebesar 0,0016-5273,33 Bq/kg SUDARTI (1998) mengukur limit deteksi spektrometer gamma supresi compton dan membandingkan dengan nilai limit deteksi dari low Tabel 4. Data hasil pengukuran Eberl!i (keVO
Sumber : (4,8,9,10,11)
limit deteksi
dua alat cacah latar rendah.
3,00E-0 1,90E-0 1±7,50E-04 I±1,28E-04 I,LD 12E-04 Spektrometer 21,64E-0 4,93E-OI±3,20E-03 7,82E-OI±3,52E-03 , 72E-O 1±3,80E-04 1,34E-0 1± I± I, I!amma 13E-04 supresi compton LD4,74E-OI±2,73E-03 Low Backflround Counter
Sumber (23) Prosidlng PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
ISSN 0216-3128
II. Muryo//o
Dari
tabel tersebut terlihat bahwa makin
tinggi energinya akan menghasilkan batas deteksi yang makin menurun. Hal ini berlaku, baik untuk alat LBC maupun untuk alat spektrometer gamma supresi compton. Tabel5.
Data Validasi Hasil Pengukuran 424 1 167 A m-24 12350 I1±± 264 108 77 Cs-134 60,82 7Nuklida 25273,33 Am-241 35s-I 42,47 C 37 63 5280 % 1312 432 657 132 0,057 Presisi deteksi Terukur Radioaktivitas Akurasi 15,33 12343 0,12 1163,67 0,91 1,22 0,13 1,32 24,14 0,25 2,71 0,97 1,39 2,02 0,28 0,11 7,57 0,21 4,21 0,01 5,56 5,44 0,49 0,5 41,48 43,58 24,18 12,02 5,77 7,47 3,23 3,3 0,55 1306 426 0,13 14552 5,5 421,67 262,33 105,33 76 14,57 14,8 0,20 0,05 1,37 0,026 7,40 2,05 4,69 0,46 1,07 0,005 0,24 0,96 0,26 0,25 1,19 0,87 0,76 0,000197 1,29 59,78 29,93 6,85 2,16 4,82 546,33 0,0016 1,29 0,0017 0,65 1,58 0,37 1,26 4,58 0,56 ± 0,63 1,03 0,13 ±± 2,23 5,05 2,35 2,52 3,05 2,12 2,31 1,53 0,28 2,52 0,0004 72,33 460 72,6 653,33 130,33 SRM Batas (%) Bq/kg (Bq/kg)
-- -- --
Powder
93
Data kajian spektrometri gamma pada Tabel5
Radioaktivitas
validasi pada supresi compton
metode disajikan
dalam SRM lingkungan.
K-40 Sr-90
Sumber : (2, 4, II, 12,13, 14,23)
Dari data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa peralatan dan metode spektrometer gamma supresi compton dapat menghasilkan data akurasi, presisi dan batas deteksi yang masing-masing besamya 0,13-4,69% untuk akurasi, 0,005-1,37% untuk presisi dan 0,026-59,78 Bq/kg untuk batas deteksi.
Berdasarkan perolehan harga akurasi, presisi dan batas deteksi dari tabel tersebut di atas, dapat dikatakan. bahwa metoda spektrometri gamma supresi compton mempunyai validitas yang cukup baik untuk pengukuran radioaktivitas latar rendah, yaitu dengan memberikan angka akurasi dan presisi yang berada di bawah 5%. Sedangkan untuk
Prosiding PPI • PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan· BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
94
ISSN 0216 - 3128
radionuklida Am-24 I dan 1-129 yang terdapat di dalam SRM Soil IAEA-375, masing-masing mempunyai nilai akurasi 4,69% dan 4,58%.(12.1).14)
KESIMPULAN I. Diperoleh data optimasi peralatan spektrometer gamma supresi compton yang dilengkapi dengan data akurasi yang bervariasi antara 0,13-4,69%, dengan data presisi yang bervariasi antara 0,0051,37% dan dengan data batas deteksi yang bervariasi antara 0,026-59,78 Bq/kg. 2. Hasil .validasi metoda spektrometri gamma supresi compton, dapat disimpulkan bahwa metode tersebut masih memenuhi persyaratan dengan harga presisi dan akurasi yang berada di bawah 5%.
DAFT AR PUST AKA I. IAEA. 1986. Facts About Low Level Radiatioon. IAEA, Vienna. 2. KUSTIONO, ARIFIN.S. 1992. Metode Pengukuran Aktivitas Sangat Rendah. Prosiding Lokakarya "Kimia dan Teknologi Pemurnian bahan Bakar Nuklir " dan Pertemuan I1miah Bahan Murni Fisika Reaktor dan Instrumentasi" BATAN, Yogyakarta. 3. WINTERINGHAM. F.P. 1999. Radioactive Fallout in Soils, Crop and Food. FAO Soil Bulletin No.61 IAEA, Rome. 4. SETYONO, D. 1995. Sistem Supresi Compton Untuk Pemantauan Radioaktivitas Lingkungan. UN DIP, Semarang 5. SUDARTI, 1995. Sistem Supresi BCN. PPNY, BATAN, Yogyakarta
Compton.
6. CANBERRA APPLICATION NOTE. 1988. Compton Suppresion Made Easy. AN-D-8901. 7. PAULUS, TJ., R.M.Keyser. Suppresion System for Measurement, EG & G.Ortec
1987. Compton Environmental
8. AGUS SUBAGIO. 1995. Optimasi Peralatan Sistem Supresi Compton Untuk Pengukuran FMIPA UNDIP, Cuplikan Lingkungan. Semarang 9. PASIKAH. 1998. Optimasi Parameter Spektroskopi Gamma Dengan Detektor Germanium Kemurnian Tinggi HPGe. Skripsi Jurs. Fisika. Fakultas MIPA, Univ. Riau Pakanbaru. 1998.
H. Muryo//o
10. YAZID, M., SUDARTI, S., ARtS BASTIANUDIN, E.SUPRIY ATN I. 200 I. Optimasi Spektromctcr Gamma dengan Sistcl11 Compton Supresi untuk Identifikasi Radionuklida dalam Sampel Lingkungan . Prosiding PPI PDIN P3TM, BATAN. Yogyakarta, 7-8 Agustus 200 I. p. 202-208. II. SUNARDI, SAM IN, ELIN, N .. 2005. Validasi Metoda AANC Untuk Unsur N, P, K, Si, AI, Cu, Cd, Fe, Menggunakan Generator Neutron. Prosiding PPI P3TM BATAN YK., 12 Juli 2005. 12. SUMARDI.200 I. Validasi Metode Pelatihan Asesor Laboratorium. Standarisasi Nasional. Jkt.200 I.
Analisis. Badan
13. KUKUH, S. 1999. Validasi Metode. Buku Panduan Pelatihan Asesor. BSN Jkt. 1999. 14.IAEA. 1999. Analytical Quality Services. 1998/1999. IAEA, Vienna. 1999.
Control Austria.
15. DAS, H.A. 1987. The Advantage of Anticompton Counting in the Measurement of Low Level Radioactivity by Gamma Ray Spectrometry. Journal of Radioactivity and Nuclear Chemistry. V.115, No.1. (1987) 16.0PDE BEECK, J., A.ISEBART, J.HOSTE. 1983. Compton Suppression Gamma Ray Spectrometer for Low Level Counting. Journal of Radioanalytical Chemistry. V.76. No. I (1983). 17. IYER. R.K., 1983. Evaluation of Analytical Data in Activation Analysis. Bombay. 1983. 18. ERDTMANN, G. W.SOYKA. Die y-Linen der Radionuklide Band I. Kernforschungsanlage (KF A) Julich.,. 1974. 19. SUDARTI, S. DEWIT A, S. DJOKO SARDJONO, MURYONO, H. , WIJIYONO. 2000. Kalibrasi Efisiensi Fotolistrik Untuk Matriks Cuplikan Lingkungan. Prosiding PPI PDIN, P3TM, BATAN, Yogyakarta, 25-26 Juli 2000. 20. SUKARMAN. 1995. Jaminan Kualitas Sistem Spektrometer Gamma Untuk Pencacah Latar Rendah. PATN, BATAN, Yogyakarta. 21. SUDARTI, S. DEWIT A, S. 1996. Uji Kualitas Sistem Supresi Compton. Prosiding PPI, PPNY, SATAN, Yogyakarta, 23-25 April 1996. 22. SUDARTI, S. DEWITA, S., SUDIY ANTO. 1998. Limit Deteksi Pada Sistem Supresi Compton. Prosiding PPI PDIN, PPNY, SATAN, Yogyakarta. 26-27 Mei 1998.
Prosiding PPI - PDIPTN 2005 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
KE DAFTAR ISI