MENINGKATKAN KEMAMPUAN BILANGAN DAN OPERASINYA DI KELAS III SD MELALUI KEGIATAN BERMAIN DENGAN ATURAN (Action Research Siswa Kelas 3 Madrasah Ibtiaiyah Negeri Ciputat Tangerang Selatan, Tahun 2011)
SRI WIDAYATI PGPAUD Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang, Surabaya. Email:
[email protected]
Abstract: This study aims to improving skills ability in number and operations on SD Class 3rd through credible form of games with rules. The research was carried out in Islamic elementary schools in the Ciputat District of South Tangerang on the month from March to May 2012. The method used was according to the action research model of Kemmis and Taggart made through one cycle consisting of 7 sessions. The cycle consists of planning (planning), action (acting), observation (observing), and reflection (reflecting). Subjects were grade III B in South Tangerang Ciputat MI consisting of 37 children. The data was collected by the research instrument in the form of the test results of data test prasiklus and siklus I. Analysis of data obtained from the comparison between the test results to learn numbers and math operations on pre siklus and test results to learn numbers and math operations after siklus I. The end result of the overall analysis of the data is the percentage increase of 29.6% that of the initial data pre siklus the class average is only 52.2 up to 81.8 at post-test results to learn math siklus. It can be concluded that the study of numbers and operations in mathematical on SD Class 3rd can be enhanced through playing games by the rules.Implications of these results is that the theoretical learning activities in class, especially early in elementary school (grades I-III classes) can be done with activities and learning to play by games with rules and learning mathematics to be done in stages, where the base material must be thoroughly understood and mastered by the child before the child receive further material. Keywords: Number and operations, games with rules
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bilangan dan operasi bilangan di SD Kelas 3 melalui kegiatan bermain dengan aturan. Penelitian dilakukan di sekolah dasar Islam Kabupaten Ciputat Tangerang Selatan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2012. Metode yang digunakan adalah model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart yang dilakukan melalui satu siklus yang terdiri dari 7 sesi, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observasi), dan refleksi (mencerminkan). Subjek penelitian adalah kelas III B di MI Ciputat Tangerang Selatan yang terdiri dari 37 anak. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen penelitian berupa hasil tes uji data pra siklus dan siklus I. Analisis data yang diperoleh dari perbandingan antara hasil tes kemampuan bilangan dan operasi matematika pada pra siklus dan siklus I. Data yang analisis adalah persentase kenaikan dari 29,6 % dari awal data pra siklus rata-rata kelas hanya 52,2 sampai 81,8 pada hasil post-test untuk belajar matematika siklus I. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan bilangan dan operasi matematika di SD kelas 3 dapat ditingkatkan melalui bermain dengan aturan. Kata kunci: bilangan dan operasi, permainan dengan aturan
Matematika merupakan salah
satu pelajaran yang paling tidak 49
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
disukai
oleh
individu
individu.
Banyak
menganggap
kegiatan
dengan
tahapan
bahwa
perkembangan usia anak. Selain itu
matematika itu sulit. Namun tiap
banyak guru yang kurang variasi
individu tidak dapat memungkiri
dalam
bahwa matematika digunakan dalam
membuat media. Faktor lainnya, di
kehidupan
sekolah dasar masih banyak guru
kesehariannya,
menggunakan
media
dan
contohnya; dalam kegiatan transaksi
lebih menekankan pada
jual beli, perkiraan waktu, mengukur
dibandingkan menekankan agar anak
suatu benda, dsb. Dengan timbulnya
memahami dengan sungguh-sungguh
rasa
pelajaran
berbagai konsep dasar matematika,
mempengaruhi
yang diutamakan guru adalah seluruh
tidak
matematika minat
suka
pada
akan
seorang
individu
memperdalam,
untuk
materi
yang
hapalan
terdapat
dalam
memahami
kurikulum sudah diberikan tepat
pengetahuan matematika dan hal ini
sesuai dengan rencana. Tindakan ini
akan berdampak pada hasil belajar
akan menyebabkan anak mengalami
individu.
Berhubungan
dengan
kesulitan pada jenjang selanjutnya,
pendidikan
individu
terutama dalam memahami konsep
dalam sekolah dipengaruhi banyak
matematika lebih lanjut (kompleks)
faktor baik dari dalam diri individu
sehingga
itu sendiri ataupun dari luar. Salah
frustasi
satu faktor luar dari individu adalah
matematika. Pada siswa Kelas III
guru. Guru yang baik adalah guru
dimana pada umumnya anak berusia
yang profesional. Seorang guru yang
8-9 tahun, yakni berada pada masa
profesional
haruslah
memiliki
operasional konkret. Di mana pada
kompotensi.
Kompetensi
adalah
masa ini, anak masih membutuhkan
kemampuan
dasar
harus
benda nyata untuk memudahkan
keberhasilan
yang
dimiliki oleh seorang guru.
dapat dan
membuat phobia
anak
terhadap
berpikir.
Banyak guru sekolah dasar di
Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Indonesia yang masih terpaku hanya
Ciputat Tangerang Selatan kelas III
terbatas pada buku pelajaran saja dan
B berdasarkan hasil tes semester I
tidak
khususnya
memperhatikan
kesesuaian
pada
pelajaran 50
Meningkatkan Kemampuan… Sri Widayati
matematika masih jauh di atas baik,
menyatakan
yakni nilai rata-rata kelas hanya 51,3.
adalah intisari (an essence) dari suatu
Hal ini menandakan bahwa dari 37
bidang
jumlah siswa di kelas III B, hampir
memperkaya
semua anak nilai matematikanya
anak. Sementara itu Jarolimek (1986:
pada ujian semester I kurang di atas
32) menyatakan bahwa kemampuan
angka 6. Ruang lingkup materi
adalah kapabilitas melakukan sesuatu
matematika kelas III pada semester I
dengan baik. Kemampuan memiliki
sebagian besar mencakup materi
dua karakteristik, yaitu berkembang
bilangan
operasinya.
dan memerlukan latihan jika ingin
Berdasarkan hal tersebut peneliti
menjadi ahli. Melengkapi kesemua
tertarik
pendapat di atas Ardini (2012: 83)
dan
melakukan
mengenai
pengkajian
“meningkatkan
bahwa
llmu
dalam
kemampuan
pengetahuan pengalaman
jurnal
PAUD
dan belajar
2012
kemampuan bilangan dan operasinya
menguraikan
Di SD kelas III melalui kegiatan
adalah kapabilitas seseorang yang
bermain dengan aturan, khususnya di
baik dari suatu bidang ilmu dan akan
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Ciputat
berkembang.
Tangerang Selatan”.
berkembang
bahwa
Hal jika
kemampuan
ini
dapat
orang
tersebut
berlatih/belajar. Kemampuan
Bilangan
dan
Operasinya Munandar
17)
mengungkapkan bahwa kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan atau latihan. Pendapat ini didukung oleh Dean (2005: 42) yang menyatakan bahwa kemampuan adalah kecakapan yang diperoleh melalui
belajar
mengembangkan kemampuan juga memperkaya
(1999:
atau
berlatih.
Selanjutnya Fogharty (1991: 64)
Latihan
pengalaman
belajar
orang tersebut. Dengan demikian kemampuan
seseorang
dapat
ditingkatkan dengan jalan diberikan latihan secara terus menerus. Bilangan merupakan
dan
bagian
operasinya dari
materi
matematika hal ini diungkapkan oleh Clements yang mengutipdari (2004) National
Council
of
Teacher
Mathematics (NCTM) bahwa standar 51
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
materi matematika untuk anak kelas
lancar dalam berhitung dan membuat
awal di Amerika adalah jumlah dan
perkiraan yang rasional.
operasi
termasuk
menghitung,
Eliason dan Jenkins (2008:
korespondensi satu-satu, klasifikasi
324)
dan pengurutan, hubungan bagian
menyatakan bahwa operasi bilangan
keseluruhan,
mencakup
perbandingan,
mengutip
Clements
konsep
yang
menghitung,
mengenali dan menulis bilangan,
membandingkan
nilai tempat; pola, fungsi (operasi),
mengelompokkan, penambahan dan
dan alegbra termasuk penggunaan
juga pengurangan. Sementara itu
simbol-simbol
Jackman (2009: 158) berpendapat
pengertian
dan
geometri
termasuk
pengurutan; dan
spasial
menganalisis,
mengeksplorasi,
dan
bahwa
danmengurutkan,
materi
operasinya
bilangan
meliputi
dan materi
menyelidiki
menghitung, hubungan korespodensi
bentuk dan struktur; pengukuran
satu dengan satu, mengklasifikasikan
meliputi
dan
mengenali
membandingkan
atribut
dan panjang,
memilah,
keseluruhan,
hubungan
bagian
membandingkan,
volume, berat, dan waktu; analisis
mengenali dan menulis bilangan, dan
data
meliputi
nilai tempat. Morrison (2008: 285)
mengumpulkan dan mengorganisasi
menegaskan bahwa bilangan dan
data
operasinya
dan
probabilitas
tentang
lingkungan;
individu
pemecahan
dan
adalah
membangun
masalah
pemahaman konsep bilangan sepuluh
meliputi
penalaran,
komunikasi,
dan nilai tempat. Menambahkan
koneksi,
dan
representasi.
pendapat di atas Brewer (2007: 357)
Charlesworth
(2005:259)
juga
menyatakan
bahwa
anak-anak
mengutip dari NCTM (2000) juga
sekolah dasar harus memiliki banyak
mengungkapkan
kesempatan untuk mengeksplorasi
bahwa
standar
materi untuk materi bilangan dan
bilangan
dan
hubungan
antara
operasinya mencakup pengharapan
bilangan
satu
dengan
lainnya
untuk
sebelum anak diperkenalkan latihan
memahami
operasi
dan
hubungan antara operasi bilangan
formal
satu dengan operasi lainnya dan
pengurangan.
berupa
penambahan Dengan
dan
demikian 52
Meningkatkan Kemampuan… Sri Widayati
dapat dikatakan bahwa bilangan dan
mainkan, biasanya dalam bentuk
operasinya adalah materi matematika
game. Mereka juga membicarakan
yang
mengenai
mencakup
bilangan, antar
pemahaman
peran, dan siapa yang akan bermain
pemahaman
lebih dahulu. Permainan jenis ini
hubungan antara operasi bilangan
menunjukkan
satu
memiliki
dengan
kecakapan
operasi
dalam
lainnya,
berhitung
dan
membuat perkiraan yang rasional. Jadi dan
pembagian
hubungan
pemahaman bilangan,
aturannya,
kemampuan
bilangan
bahwa
anak
telah
kemampuan
sosial.
Selanjutnya Tedjasaputra (2001: 27) mengutip pendapat Piaget bahwa sejak usia 8-11 tahun anak lebih banyak
terlibat
dalam
kegiatan
operasinya
adalah
kecakapan/kapabilitas
seseorang
games with rules. Kegiatan anak
dalam
bilangan,
lebih
memahami
banyak
dikendalikan
oleh
hubungan antar bilangan, hubungan
aturan permainan. Rubin, Fein &
operasi bilangan satu dengan operasi
Vandenberg (1983) mengungkapkan
lainnya, berhitung dan membuat
bahwa games with rules children
perkiraan
accept
yang
rasional.
Pada
prearranged
rules
and
penelitian ini fokus kemampuan
conform to these rules while involved
bilangan dan operasinya difokuskan
in the particular game. Permainan
pada
hitung
dengan aturan adalah dimanaanak-
pengurangan,
anak menerima aturan-aturan yang
perkalian, pembagian, dan uang yang
telah diatur sebelumnya dan sesuai
dinilai dalam bentuk skor.
dengan aturan sementara terlibat
materi
pertambahan,
operasi
dalam permainan tertentu. Bermain Dengan Aturan Mengenai bermain dengan aturan Suyanto (2005: 121) mengutip dari Parten bahwa pada tahap ini anak bermain bersama temannya dalam bentuk tim. Mereka menentukan jenis permainan yang akan mereka
Sementara
itu
King
(1986)
berpendapat bahwa unsur utama dalam
mengorganisir
permainan
game terdiri dari aturan eksplisit yang memandu perilaku kelompok anak-anak. Bermain game ini sangat terorganisir
dibandingkan
dengan 53
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
bermain
sosiodrama.
Permainan
Berdasarkan uraian di atas
biasanya melibatkan dua atau lebih
dapat disimpulkan bahwa bermain
sisi,
aturan
persaingan,
kriteria
dan
untuk
disepakati
dapat
diartikan
sebagai
menentukan
kegiatan bermain dalam bentuk tim
pemenang. Anak-anak menggunakan
atau group yang dalam kegiatan
game fleksibel untuk memenuhi
bermainnya dibatasi dengan adanya
kebutuhan sosial dan intelektual.
aturan-aturan dalam permainan.
Misalnya, memilih sisi mungkin menegaskan persahabatan dan urutan kekuasaan.Permainan
tujuan.Anak-anak
sering
bernegosiasi aturan dalam rangka menciptakan
permainan
mereka
ingin bermain. Mengenai bermain dengan aturan Hoorn (2003: 176) mengutip De Vries et all bahwa permainan dengan aturan adalah salah satu bentuk permainan yang De Vries, Kamii, dan lainnya sangat sarankan. Bermain dengan aturan merupakan
pengalaman
yang
mendorong penggunaan pemikiran yang logis-matematis. Hildebrandt dan
Zan
juga
menjelaskan
bagaimana pertandingan antar grup membantu
anak-anak
untuk
mengambil perspektif orang lain, karena mereka harus memahami dan bermain dengan aturan yang orang lain telah usulkan.
Penelitian
memberikan
anak-anak dengan kegiatan bersama dan
METODE PENELITIAN ini
merupakan
penelitian
tindakan
(Action
Research).
Penelitian
tindakan
adalah penelitian yang bertujuan untuk
memecahkan
masalah
terutama dalam meningkatkan suatu hal serta melibatkan kemitraan atau kolabroasi dalam pelaksanaannya. Pada penelitian ini peneliti bertujuan memecahkan
permasalahan
mengenai bagaimana meningkatkan kemampuan bilangan dan operasinya di kelas III SD, khususnya materi operasi
hitung
pertambahan,
pengurangan, perkalian, pembagian dan uang. Peneliti berkolaborasi dengan seorang guru kelas III. Peneliti melihat dalam kehidupan sehari-hari anak usia dini (0-8 tahun) kegiatan bermain merupakan bagian dari aktivitasnya sehari-hari. Dari mulai
tahapan
bermain
sendiri 54
Meningkatkan Kemampuan… Sri Widayati
hingga bermain bersama dengan
penyusunan rencana siklus I dan
teman sebaya, dari tidak adanya
perencanan pengumpulan data; tes
aturan hingga adanya aturan dalam
pratindakan.
bermain. Berdasarkan hal tersebut
penelitian
peneliti
kegiatan
kegiatan, yakni pelaksanaan dan
sebagai
observasi (act & observe); refleksi
bermain
mengangkat dengan
aturan
pemecah permasalahan. Penelitian dengan
Sementara terbagi
tahapan
menjadi
2
(reflect).
ini
dilakukan
menggunakan
Kriteria
keberhasilan
metode
tindakan pada siklus I adalah jika
penelitian tindakan dengan model
hasil belajar matematika siswa rata-
dari Kemmis dan Mc Taggart.
rata telah mencapai skor ≥ 75. Jika
Prosedur
kerja
nilai
tindakan
menurut
dalam
penelitian
tes
kemampuan
dan
bilangan dan operasinya pada siklus I
Taggart dalam Arikunto (2006: 106),
telah mencapai skor ≥ 75 maka
mencakup tahap-tahap Perencanaan
intervensi tindakan hanya dilakukan
(planning); observasi
Kemmis
rata-rata
tindakan
(acting);
1 siklus saja. Namun apabila pada
(observing);
refleksi
siklus I tidak mencapai hingga ≥ 75
kemudian
berlanjut
maka tindakan siklus I berlanjut pada
perencanaan
ulang
(reflecting), dengan (replanning),
tindakan,
observasi,
siklus
selanjutnya.
digunakan
dalam
Data penelitian
yang ini
dan refleksi untuk siklus berikutnya,
adalah
begitu
sehingga
menggambarkan tingkat keberhasilan
membentuk suatu spiral. Prosedur
dan ketidak berhasilan penelitian.
penelitian tindakan ini mengikuti
Data dalam penelitian ini mencakup
model tindakan dari Kemmis dan
dua jenis yakni data pemantau
Taggart, tahapan secara terperinci
tindakan (action); data penelitian
diuraikan
pra-
(research). Data pemantau tindakan
penelitian; tahapan penelitian. Tahap
adalah data yang digunakan untuk
pra
menjadi
mengontrol kesesuaian pelaksanaan
beberapa kegiatan, yakni: observasi
tindakan dan rencana. Data pemantau
di lapangan; identifikasi masalah;
tindakan
seterusnya
sebagai
penelitian
tahap
terbagi
semua
data
(action)
yang
berupa
dapat
data 55
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
kegiatan atau catatan lapangan, yaitu
Selain itu peneliti menggunakan,
catatan tertulis tentang apa yang
catatan lapangan, catatan wawancara
didengar, dialami, dan dipikirkan
kepala sekolah, wawancara guru,
dalam rangka pengumpulan data dan
lembar kerja siswa, lembar kerja
refleksi terhadap data (Moleong,
tambahan
2002: 153). Dengan demikian data
dokumentasi.
pemantau tindakan dalam penelitian
kemampuan bilangan dan operasinya
ini
lapangan,
di SD kelas III dikembangkan tes
catatan wawancara kepala sekolah,
kemampuan bilangan dan operasinya
catatan wawancara guru, catatan
yang didasarkan pada kurikulum
wawancara
matematika bilangan dan operasinya
meliputi,
catatan
siswa,
lembar
kerja
siswa
dan
Untuk
catatan mengukur
siswa, dokumen foto, dan rekaman
(operasi
video.
pengurangan, perkalian, pembagian Adapun
data
penelitian
hitung
pertambahan,
dan uang) di SD kelas III. Alat ukur
(research) utama berupa indikator
ini
dari variabel penelitian, yaitu tes
kemampuan siswa yang berhubungan
kemampuan bilangan dan operasinya
dengan
prapenelitian
operasinya. Adapun tes kemampuan
dantes
kemampuan
cocok
untuk
materi
mengukur
bilangan
dan
bilangan dan operasinya siklus I.
bilangan
Semua data akan digunakan untuk
menggunakan jenis tes isian. Skor
keperluan
akhir dari tes kemampuan bilangan
menganalisis
sehingga
dan
operasinyaini
dapat diperoleh gambaran nyata dari
dan
meningkatkan
jawaban benar tanpa ada rumus
kemampuanbilangan
dan operasinya di kelas III MI Negeri
Ciputat
Selatan.Sumber
Tangerang data
dalam
operasinya
adalah
jumlah
koreksian. Validitas
instrumen
tes
kemampuan bilangan dan operasinya
penelitian ini adalah seluruh siswa
pertama-tama
kelas III B di MI Negeri Ciputat,
validitas isi melalui pendapat ahli
sebanyak 37 siswa dan guru kelas,
(expert judgment), yakni seorang ahli
tes
dan
matematika. Setelah validitas isi
operasinya prasiklus dan siklus I.
diperoleh dilanjutkan pada validitas
kemampuan
bilangan
akan
dilakukan
56
Meningkatkan Kemampuan… Sri Widayati
empiris. Tes kemampuan bilangan
data kuantitatif dilakukan secara
dan
kemudian
terus menerus setiap siklus dengan
diujicobakan kepada siswa SD kelas
presentasi kenaikan. Sementara data
III yang memiliki karakteristik sama
kualitatif dilakukan dengan cara
dengan karakteristik sumber data,
menganalisis
hasil ujicoba tersebut selanjutnya
observasi/catatan lapangan, catatan
dianalisa
wawancara dan catatan dokumentasi
operasinya
rumus
dengan koefisien
menggunakan korelasi
point
selama
data
dari
kegiatan
hasil
penelitian
biserial dan kemudian dilanjutkan
berlangsung. Data kuantitatif akan
dengan
dideskripsikan
melakukan
instrumen.
reabilitas
Reabilitas
instrumen
deskriptif
melalui
yang
statistik
disajikan
dalam
menurut Djaali dan Muljono adalah
bentuk
sejauh mana hasil suatu pengukuran
kualitatif akan dideskripsikan secara
dapat
detail.
dipercaya
(1998:
55).
grafik.
Dan
Sementara
terakhir
data
kesimpulan
Perhitungan reliabilitas instrumen tes
meliputi proses pengambilan inti
kemampuan bilangan dan operasinya
sari.
dilakukan
dengan
menggunakan Deskripsi Data Pada Siklus I
rumus KR-20.
Setelah
Validasi semua data dalam penelitian tindakan ini dilakukan dengan kriteria tehnik pemeriksaaan kepercayaan (trustworthiness) studi. Dimana
tehnik
pemeriksaan
kepercayaan ((trustworthiness) studi menurut
Meleong
meliputi
kredibilitas
keterahlian
(2004:
324)
(credibility), (transferable),
kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmablity). Analisis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif. Analisis
dilakukan
analisis
hasil data tes kemampuan bilangan dan operasinya pada prasiklus maka peneliti dan kolaborator sepakat untuk
sedikit
merubah
sedikit
rencana kegiatan bermain dengan aturan
seperti
yang
telah
direncanakan sebelumnya dibab III. Perubahan yang dilakukan adalah fokus pemberian materi mengenai pertambahan dan pengurangan lebih diperbanyak, hal ini ini berdasarkan hasil
analisis
tes
kemampuan 57
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
bilangan
dan
operasinya
pada
prasiklus yang menunjukkan banyak
melakukan tes siklus I kemudian peneliti
bersama
kolaborator
Grafik 1. Analisis Data anak yang masih kurang memahami melakukan analisis data. operasi
pertambahan
dan
pengurangan dengan tehnik simpan dan tehnik pinjam, hal ini juga
Analisis
1. Tes kemampuan bilangan dan operasinya
memahami
sirklus
terutama
ribuan,
nilai
tempat
ratusan
dan
puluhan.
dilakukan
melalui data:
menyangkut kurang kuatnya anak materi
data
I
pra untuk
sirklus
dan
mengetahui
tingkat kenaikan kemampuan bilangan dan operasinya pada
Mengenai jumlah pertemuan/ tindakan peneliti tidak melakukan perubahan,
pertemuan/
tindakan
tiap
anak
dan
peningkatan
pemahaman materi pada anak. 2. Hasil observasi dan wawancara.
tetap dilakukan tujuh kali kegiatan bermain dengan aturan dan 1 kali diakhiri dengan kegiatan tes siklus I. Oleh
karena
adanya
Analisis Data Analisis data dilakukan oleh
sedikit
peneliti dan kolaborator melalui data:
perubahan pada fokus materi yang
1. Tes kemampuan bilangan dan
akan diberikan pada anak maka jenis
operasinyapra
kegiatan bermain aturan yang akan
sirklus I untuk mengetahui
digunakan
tingkat kenaikan kemampuan
perubahan.
pada Setelah
ada
sedikit diberikan
intervensi tindakan dan kemudian
bilangan pada
dan tiap
sirklus
dan
operawsinya anak
dan 58
Meningkatkan Kemampuan… Sri Widayati
peningkatan
pemahaman
materi pada anak. 2. Hasil
observasi
wawancara.
Analisis
Dari gambar grafik di atas tampak sekali
terjadinya
peningkatan
tes
dan
kemampuan
data
operasinyapada anak di kelas III SD.
bilangan
dan
dapat terdeskripsikan sebagai
Peningkatan
berikut.
dialami oleh adalah 60,7%, yakni dari
yang
tertinggi
yang
skor 14,3 pada prasiklus menjadi 75 Tes kemampuan bilangan dan operasinya matematika Setelah
dilakukan
pada tes siklus I dan skor 25 pada pra siklus hingga menjadi skor 85,7 pada
tes
kemampuan bilangan dan operasinya pada siklus I (pasca pemberian intervensi tindakan) yang kemudian datanya dikelola dan dibandingkan dengan hasil tes pada prasiklus maka didapat deskripsi pada gambar grafik
tes siklus I. Terdeskripsikan terjadi peningkatan sebesar 29,6 % rata-rata hasil belajar matematika di kelas III B, hal ini berdasarkan dari data skor ratarata hasil tes prasiklus yaitu 52,2 yang kemudian meningkat menjadi 81,8 pada hasil tes kemampuan pada siklus I.
I dan 2 di bawah ini:
Grafik 2. Peningkatan Skor Kemampuan Bilangan & Operasinya Prasiklus & Siklus I
Grafik 2. Peningkatan Skor Kemampuan Bilangan & Operasinya Prasiklus & Siklus I 59
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
dengan aturan menjadi salah satu faktor
Hasil Observasi dan Wawancara Berdasarkan peneliti
dan
dari
observasi
pemicu anak untuk tertarik belajar
selama
matematika melalui kegiatan bermain
kolaborator
pemberian intervensi tindakan terlihat
dengan aturan.
perbedaan yang nyata antara kegiatan pembelajaran dilakukan kegiatan yang
matematika
secara
klasikal
pembelajaran
dilakukan
bermain
dengan
yang
Peningkatan Pemahaman Anak
dengan
Terhadap Materi Bilangan dan
matematika
melalui
kegiatan
aturan.
Melalui
Operasinya
Kegiatan aturan
lebih
intervensi
dan
antusias
dalam
Kegiatan
Bermain dengan Aturan
kegiatan bermain dengan aturan, anak tertarik
Melalui
yang
bermain
dengan
dilakukan
selama
tindakan
dapat
pembelajaran
meningkatkan
tertarik
dan
terhadap materi matematika, hal ini
antusias mengikuti kegiatan bermain
dapat terdeskripsi melalui gambar
karena adanya keinginan/motivasi diri
grafik:
mengikuti
kegiatan
matematika.Anak-anak
pemahaman
anak
Grafik 4. Peningkatan Pemahaman materi Bilangan & Operasinya untuk menunjukkan diri (ego) bahwa
Tampak
jelas
anak merasa mampu untuk menjadi
melalui
pemenang. Anak merasa tertantang
pemahaman
dengan
bermain
peningkatan setelah dilakukannya
dengan aturan terutama dalam bentuk
intervensi tindakan berupa kegiatan
kegiatan perlombaan. Adanya sifat
bermain dengan aturan. Peningkatan
kompetisi
materi yang paling tinggi mencapai
adanya
dalam
kegiatan
kegiatan
bermain
grafik
terdeskripsi
bahwa
materi
semua
mengalami
60
Meningkatkan Kemampuan… Sri Widayati
60,9 % yaitu pada butir soal 6 yang
diatas dari 75. Dengan demikian
merupakan
indikator
materi
mengenai
pencapaian
penelitian
menyelesaikan soal cerita mengenai
tercapai, yakni minimal rata-rata tes
penjumlahan dalam ribuan dengan
kemampuan
dua kali menyimpan. Peningkatan
operasinyamencapai
materi yang paling sedikit adalah
Ketertarikan, minat dan antusias
1%, yakni pada soal 16. Pada soal 16
anak meningkat dalam mengikuti
ini fokus materi berupa materi soal
pembelajaran
cerita
dikarenakan
yang
berkaitan
dengan
bilangan
75.
matematika adanya
keinginan/motivasi
perkalian dan pembagian.
dan
diri
untuk
menunjukkan diri (ego) bahwa anak HASIL DAN PEMBAHASAN
merasa
Setelah peneliti melakukan analisis semua data yang diperoleh selama penelitian berlangsung, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan
dari
meningkatkan
penelitian hasil
yaitu belajar
matematika bilangan dan operasi melalui kegiatan bermain degan aturan di SD kelas III tercapai. Hasil penelitian
menunjukkan
adanya
peningkatan kemampuan bilangan dan operasinya oleh anak-anak pada umumnya. Hal ini terdeskripsi dari adanya peningkatan tes dari pra siklus dan tes siklus I. Dari 37 orang anak hanya 7 orang anak (18,9%) yang mendapat nilai 75, dan selebihnya 30 orang anak (81,1%) lainnya memiliki nilai
mampu
untuk
menjadi
pemenang. Anak merasa tertantang dengan adanya kegiatan bermain dengan
aturan
terutama
dalam
bentuk kegiatan perlombaan. Adanya sifat
kompetisi
dalam
kegiatan
bermain dengan aturan menjadi salah satu faktor pemicu anak untuk tertarik belajar matematika melalui kegiatan bermain dengan aturan. Dari segi pemahaman materi, pemahaman
anak
mengalami
peningkatan terutama dalam materi kesetaraan uang dimana 35-37 anak mampu menjawab dengan benar. Peneliti menganalisis materi mudah dipahami oleh anak oleh karena pembelajaran matematika melalui kegiatan bermain
menyenangkan
dan tidak membosankan. Dengan 61
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
demikian berdasarkan uraian diatas
satu
maka
bahwa
untuk
aturan
matematika melalui kegiatan
dapat
kegiatan
dikatakan
bermain
dengan
efektif untuk dapat meningkatkan kemampuan operasinya, minat
bilangan dapat
anak
dan
meningkatkan
terhadap
pelajaran
faktor
pemicu
tertarik
anak belajar
bermain dengan aturan. 3. Materi
menjadi
mudah
dipahami oleh anak oleh karena
pembelajaran
matematik dan dapat meningkatkan
matematika melalui kegiatan
pemahaman materi pada diri anak.
bermain menyenangkan dan tidak membosankan.
SIMPULAN Berdasarkan
hasil
analisis
data dan pembahasan dapat diambil
aturan
bermain sebagai
harus
mengetahui
dengan intervensi
kemampuan rata-rata anak serta
masing-masing
anak
upaya
dalam suatu materi pelajaran.
meningkatkan hasil belajar
Hal ini untuk memudahkan
matematika di SD kelas III,
guru untuk mengevaluasi dan
ternyata
merancang
tindakan
dalam
terbukti
dapat
kegiatan
meningkatkan
pembelajaran yang tepat dan
hasil belajar matematika anak
sesuai untuk anak. Dalam
pada
memberikan
membantu
2.
1. Guru
sejauh mana pemahaman dan
kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan
SARAN
umumnya.
Dimana
materi
peningkatan ini dapat dilihat
matematika
melalui skor/nilai rata-rata
melakukannya
kelas pada prasiklus 52,2
bertahap, materi dasar harus
meningkat menjadi 81,8 pada
benar-benar
siklus I.
dipahami oleh anak sebelum
Adanya dalam
sifat kegiatan
kompetisi bermain
berlanjut
guru
harus secara
dikuasai
pada
dan
materi
berikutnya.
dengan aturan menjadi salah 62
Meningkatkan Kemampuan… Sri Widayati
2. Kepala sekolah hendaknya lebih
sering
lagi
untuk
mengadakan pelatihan, studi banding,
buku-buku
kreatifitas, film dokumentasi mengenai pendidikan yang kreatif, dan lain sebagainya yang
dapat
menunjang
kreatifitas guru, menambah wawasan meningkatkan
guru
dalam strategi
mengajarnya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, dkk. Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Asmani, Jamal Ma’mur. Manajemen Strategis pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press.2009. Brewer, Jo Ann. Introduction to Early Childhood Education Preschool through Primary Grades, 6 th Ed. USA: Pearson. 2007. Charlesworth, Rosalind. Experiences in Math For Young th Children,5 Ed. USA:Thomson Delmar Learning.2005. Eliason, Claudia dan Loa Jenkins. A Pratical Guide to Early Childhood Curriculum 8th Edition. USA: Pearson Prentice Hall.2008. Hoorn, Judith Van, et all. Play at The Center Of The Curriculum, 3 th Ed. USA: Pearson Education Ltd.2003.
Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid I,Ed ke -6. Editor Agus Dhama. Jakarta: Erlangga.1978. Jackman, Hilda L. Early Education Curriculum, A Child’s Connection to the Wold, 4 th Ed. USA:Delmar.2008. Kak seto. Bermain dan Kreativitas. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.2004. Moleong, Lexi J. Metodologi penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2002. Morrison, George S. Fundamentals of Early Childhood Education. USA: Pearson Merrill Prentice Hall.2008. Suyanto, Slamet. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat.2005. Tedjasaputra, Mayke S. Bermain, Mainan dan Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo.2001. Munandar, Utami SC Kreativitas dan Keterbakatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.1999. Dean, Joan The Effective Primary School Classroom. London:Routledge Falmer. 2005. Fogharty, Robin The Mindful School: How to Intergrate The Curricula, Illinois:Iriskylight.1991. Jarolimek, John Social Studies in Elementary 63
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7, Edisi 1 April 2013
Education.Macmillan Publishing Company. 1986. Ardini,Pupung Puspa Pengaruh Dongeng dan Kemampuan Komunikasi Terhadap Kemampuan Bercerita Siswa Kelas II SD Bekasi Utara, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 6 No.1 Mei 2012. Jakarta:PPs UNJ. 2012. Clements Doughlas H. Major Themes and Recommendations. In D.H. Clements & J. Sarama (Eds.), Engaging Young Children in Mathematics: Standards for Early Childhood Mathematics Education.2004. Charlesworth, Rosalind Experiences in Math For Young th Children,5 Ed, USA:Thomson Delmar Learning. 2005. Eliason, Claudia dan Loa Jenkins, A Pratical Guide to Early Childhood Curriculum 8th Edition. USA: Pearson Prentice Hall.2008. Jackman, Hilda L Early Education Curriculum, A Child’s Connection to The World, 4 E Ed.USA: Thomas Delmar Learning. 2009. Morrison,George S Fundamentals of Early Childhood Education.USA: Pearson Merril Prentice Hall. 2008. Brewer, Jo Ann. Introduction to Early Childhood Education Preschool through Primary Grades, 6 th Ed.USA: Pearson.2007. Tedjasaputra, Mayke S. Bermain, Mainan dan Permainan
untuk Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta: Grasindo.2001. King, N. "Play and the Culture of Childhood." In G. Fein & M. Rivkin (Eds.), THE YOUNG CHILD AT PLAY. Washington, DC: National Association for the Education of Young Children, 1986. Van Hoorn, Judith et all., Play at The Center Of The Curriculum, 3 th Ed. USA: Pearson Education Ltd.2003.
64