Vol. 01 No. 02 JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN
Juli 2014
Halaman 77-84 ISSN 2339-1529
ANALISIS METODE DEPRESIASI DALAM MENENTUKAN LABA PADA USAHA FOTO COPY AYENG KOMPUTER DI MASAMBA
Sri Wahyuni Mustafa¹ Hasriani Aripin² No. HP 085299854222¹
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode depresiasi dalam menentukan laba pada usaha
artinya pemilik usaha harus mempertahankan hidupnya melalui pencapaian tujuan.
foto copy Ayeng Komputer di
Masamba.
Metode
digunakan
adalah
analisis
depresiasi
metode
garis
lurus
yang yang
digunakan untuk menghitung beban penyusutan aktiva tetap dalam mendapatkan laba dimana
Tujuan suatu usaha adalah agar dapat memperoleh laba yang optimal dari investasi yang telah ditanamkan dalam usahanya. Salah satu investasi tersebut adalah aktiva
beban penyusutan konstan pada setiap periode
yang
selama masa manfaat dari aktiva tetap yang
perusahaan yaitu aktiva yang mempunyai
bersangkutan, metode jumlah angka tahun yang
umur ekonomis lebih dari satu tahun. Untuk
digunakan untuk menentukan seberapa besar laba
mencapainya diperlukan pengelolaan
usaha perhitungan biaya penyusutan didasarkan
efektif
pada tahun-tahun pemakaian aktiva yang masih
maupun pencatatan akuntansinya.
tersisa sejak awal tahun hingga tahun pemakaian akhir. Berdasarkan analisis data yang digunakan maka dapat diketahui bahwa penggunaan metode yang digunakan dalam menghasilkan laba selalu
digunakan
dalam
kegiatan
normal
yang
dalam penggunaan, pemeliharaan
Untuk meningkatkan produksi yang diharapkan perusahaan harus meningkatkan kualitas yang baik. Dimana keberadaan aktiva memegang peranan yang penting dalam
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kata kunci: Usaha Ayeng Komputer, Metode
kegiatan
operasi
perencanaan
Angka Tahun
pengadaan aktiva tetap sangat diperlukan
berakibat
PENDAHULUAN
berdampak
matang
jangka
pada
Suatu
Garis Lurus, Metode Jumlah
karena
yang
perusahaan.
saat
panjang
dan
pada kinerja perusahaan.
Bila
Dewasa ini persaingan di dunia usaha
perencanaan pengadaan dan pemeliharaan
sangat ketat, untuk menghadapinya semua
aktiva tetap kurang baik, maka pada saat
pihak
masa-masa
yang
terlibat
di
dalamnya
harus
melakukan kegiatan usahanya secara efektif,
yang
akan
datang
dapat
menyebabkan biaya operasional yang tinggi sehingga akan membebani perusahaan.
77 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i 2 0 1 4
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 77-84 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Istilah
Depresiasi
yang
digunakan
METODE PENELITIAN
dalam akuntansi sering kali menyesatkan karena istilah yang sama juga digunakan dalam bisnis untuk menjelaskan penurunan nilai pasar dari suatu aset. Namun, biaya aset yang belum menjadi beban seperti yang dilaporkan dalam neraca biasanya tidak sama dengan jumlah yang bisa dihasilkan dari penjualan aset tetap tersebut. Perusahaan diasumsikan terus menjadi going concern yaitu konsep yang menganggap bahwa suatu kesatuan
usaha
diharapkan
akan
terus
beroperasi dengan menguntungkan dengan jangka waktu tak terbatas. Untuk tetap
menentukan
maka
aset
yang
perlu
faktor-faktor
manfaat dan nilai residu/nilai sisa. Setiap memiliki
atau
tempat
penelitian
dilakukan pada pada toko Ayeng Komputer yang
beralamat
di Jl.Simpurusiang
Kec.
Masamba Kabupaten Luwu Utara. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu Data Primer dan Sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian langsung dan penelitian kepustakaan. Untuk memecahkan masalah
pokok
sekaligus
membuktikan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode analisis komperatif
yaitu
membandingkan
antara
beberapa metode penuyusutan dan laporan besarnya
diperhatikan adalah harga perolehan, umur
perusahaan
Lokasi
kebijakan
laba rugi selama 3 tahun yang terdiri dari: 1. Metode Garis lurus (straight-line method). Beban
Penyusutan
tiap
tahun
dihitung dgn rumus:
tersendiri
dalam menentukan metode Depresiasi aset tetap yang diterapkan dalam perusahaannya. Perusahaan menggunakan salah satu metode Depresiasi aset tetap akan tetapi dapat juga
dapat
-
Beban Penyusutan = 2. Metode Saldo Menurun
Langkah-langkah perhitungan: a. Tentukan tarif penyusutan
menggunakan dengan beberapa metode untuk
menganalisa
perbandingan
Tarif = -
dari
beberapa metode tersebut mana yang lebih menguntungkan atau efektif dan efesien bagi perusahaan yang bersangkutan.
b. Tentukan Beban Penyusutan Beban Penyusutan = Tarif x Nilai Buku Nilai
Buku =
Ketetapan dalam perhitungan dan penentuan metode Depresiasi aset tetap merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan untuk menganalisa perbandingan metode
yang
digunakan
dalam
setiap
metodenya. Untuk itu, mengingat pentingnya peranan aset tetap didalam laporan keuangan
Harga
Perolehan
–
Akumulasi Penyusutan 3. Metode Saldo Menurun Ganda Langkahlangkah perhitungan: a. Tentukan Tarif penyusutan Tarif = 2 x (100%/UE) b. Beban Penyusutan = Tarif Buku
perusahaan, 78 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
x Nilai
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 77-84 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Nilai Buku = Harga Perolehan –
c. Inventaris
Akumulasi Penyusutan
Inventaris pada usaha foto copy Ayeng
4. Jumlah Angka Tahun
Komputer
adalah
termasuk
peralatan dan perlengkapan usaha. Dibeli
Langkah-langkah perhitungan:
dan digunakan dari tanggal 8 September
a. Tentukan jumlah angka tahun (JAT)
2008. Harga perolehan Mesin Foto copy
JAT =
adalah Rp. 35,000,000, dengan masa manfaat taksiran selama 4 tahun dan nilai
b. TentukanBeban Penyusutan
sisa sebesar Rp. 10,000,000. Komputer Beban Penyusutan =
PC dibeli dan digunakan dari tanggal 8 September 2008 dengan harga perolehan adalah Rp. 11,200,000 dengan masa manfaat taksiran selama 4 tahun dan nilai
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Jenis-Jenis Perusahaan
Aktiva
Tetap
sisa sebesar Rp. 3,000,000, printer dibeli dan digunakan dari tanggal 8 September
Dalam
2008 dengan harga perolehan adalah Rp. 2,500,000, dengan masa manfaat taksiran
a. Tanah
selama 5 tahun dan nilai sisa sebesar
Tanah merupakan tempat berdirinya usaha.Tanah
dalam
hal
ini
Rp.500,000.
tidak
Meubiler
dibeli
dan
mengalami penyusutan maka bila dilihat
digunakan dari tanggal 8 September
setiap tahunnya harga perolehan tanah
2008 dengan harga perolehan adalah Rp.
tetap sebesar Rp. 35.000.000.
45,000,000,
dengan
masa
manfaat
taksiran selama 4 tahun dan nilai sisa b. Bangunan
sebesar Rp.10,000,000.
Bangunan
merupakan
tempat
melakukan segala kegiatan operasional
Pembahasan Data Hasil Penelitian
usaha.
Analisis Metode Depresiasi
Digunakan
dari
2008.
Harga
Agustus bangunan
tanggal
perolehan
adalah
105,000,000.dengan
8
Rp.
masa
manfaat
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
komparatif dimana membandingkan beberapa jenis metode penyusutan aktiva tetap. Yaitu:
taksiran selama 20 tahun dan nilai sisanya sebesar
Rp.20,000,000,
Untuk
aktiva
a.
Metode
Garis
Lurus
bangunan masa penggunaannya terbatas.
Method)
Apabila sudah habis dapat diganti dengan
Beban Penyusutan =
(Straight
-
aktiva yang sejenis.
79 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Line
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 77-84 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tabel 1
Akumulasi Beban Penyusutan “Usaha Foto Copy Ayeng Komputer” Melalui metode Garis Lurus dari tahun 2009 – 2013
Beban Penyusutan (Rp) Jenis Aktiva
2009
2010
2011
2012
2013
Bangunan
4,250,0200
Mesin Fotocopy Komputer PC
4,250,0200
4,250,0200
4,250,0200
4,250,0200
6,250,000
6,250,000
6,250,000
6,250,000
6,250,000
2,150,000
2,150,000
2,150,000
2,150,000
2,150,000
500,000
500,000
500,000
500,000
500,000
8,750,000
8,750,000
8,750,000
8,750,000
8,750,000
21,900,000
21,900,000 21,900,000
21,900,000
Printer
Meubiler Total Beban Penyusutan
21,900,000
Sumber Data : Data diolah b. Metode Saldo Menurun Beban
Penyusutan
tiap
Beban Penyusutan = Tarif x Nilai Buku tahun
dapat
dihitung dengan rumus:
Nilai Buku = Harga Perolehan – Akumulasi Penyusutan
Tarif = Kemudian Tentukan Beban Penyusutan
80 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 77-84 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tabel 2
Akumulasi Beban Penyusutan “Usaha Foto Copy Ayeng Komputer”Melalui Metode Saldo Menurun dari tahun 2009 – 2013 Beban Penyusutan (Rp) Jenis Aktiva 2009
2010
Bangunan
2012
2013
8,892,498
6,343,855
5,838,846
4,692,330
3,430,569
2,508,089
2,101,872
1,512,297
1,022,096
782,886
507,915
339,693
227,187
151,943
6,127,526
4,207,159
2,888,635
21,564,344
15,230,866
12,170,399
7,488,590
8,136,234 Mesin Fotocopy
2011
8,778,812
6,418,189
[ Komputer PC 2,921,295 Printer 759,442 Meubiler
Total Beban Penyosutan
12,998,303
8,924,447
33,594,086
25,442,013
Sumber Data : Data diolah c. Saldo Menurun Ganda Beban
Penyusutan
tiap
tahun
dapat
dihitung dengan rumus: Tentukan Tarif = 2 x (100%/UE) Kemudian Beban Penyusutan = Tarif x Nilai Buku Nilai
Buku
=
Harga
Perolehan
–
Akumulasi Penyusutan
81 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 77-84 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Tabel 3
Akumulasi Beban Penyusutan “Usaha Foto Copy Ayeng Komputer”Melalui Metode Saldo Menurun Ganda dari tahun 2009 – 2013 Beban Penyusutan (Rp) Jenis Aktiva 2009
2011
2012
2013
8.221.500
7.399.350
6.659.415
3,828,125
1,914,062
957,031
2,450,000
1,225,000
612,500
306,250
546,875
273,437
136,719
68,359
5,906,250
2,953,125
1,476,562
19,454,312
13,015,756
9,467,617
2010
Bangunan 10.150.000
9.135.000
15,312,500
7,656,250
Mesin Fotocopy
Komputer PC 4,900,000 Printer 1,093,750 Meubiler
Total Beban Penyusutan
19,687,500
7,875,000
20,781,250
27,663,125
Sumber Data : Data diolah d. Metode Jumlah Angka Tahun Beban
Penyusutan
Beban Penyusutan Tahun I (2009) tiap
tahun
dapat dihitung dengan Langkah-langkah perhitungan:
Beban Penyusutan Tahun II (2010)
Tentukan jumlah angka tahun (JAT)
=
JAT = Setelah penyebutnya diketahui maka besarnya
penyusutan
=
tiap
tahun
dapat
Beban Penyusutan Tahun III (2011) =
dihitung menggunakan rumus:
82 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 77-84 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN Beban Penyusutan Tahun IV (2012)
Beban Penyusutan Tahun IV (2013) =
Tabel 3 Akumulasi Beban Penyusutan “Usaha Foto Copy Ayeng Komputer”Melalui Metode Jumlah Angka Tahun dari tahun 2009 – 2013
eban Penyusutan (Rp)
Jenis Aktiva [[[
Bangunan
2009
2010
8,095,238
7,690,468
10,000,000
7,500,000
Mesin Fotocopy
2011
2012
2013
7,285,707
6,880,945
6,476,618
5,000,000
2,500,000
0
1,640,000
820,000
0
400,000
200,000
0
7,000,000
3,500,000
0
21,325,707
13,900,945
6,478,618
[
Komputer PC
Printer
Meubiler
3,280,000
2,460,000
800,000
600,000
14,000,000
10,500,000
36,175,238
28,750,468
Total Beban Penyusutan
KESIMPULAN
Rp. 21,325,707, pada tahun 2012 sebesar
1. Berdasarkan analisis data melalui metode Jumlah Angka Tahun beban penyusutan aktiva tetap pada Usaha Foto Copy Ayeng
Rp. 13,900,945 dan pada tahun 2013 sebesar Rp. 6,476,618. 2. Dari data di atas dapat dilihat bahwa beban
adalah
penyusutan aktiva tetap pada Usaha Foto
Rp.36,175,238, pada tahun 2010 sebesar
Copy Ayeng Komputer dari tahun 2009
Rp.28,750,468, pada tahun 2011 sebesar
sampai Tahun 2013 yang paling rendah
Komputer
pada
tahun
2009
83 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014
Vol. 01 No. 02
Juli 2014
Halaman 77-84 ISSN 2339-1529
JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN didapatkan perhitungan metode dengan
dengan beban
garis
menggunakan
depresiasi
lurus
jika
menggunakan
1. Hendaknya usaha foto Copy Ayeng
melalui
Komputer menggunakan metode garis
dibandingkan
lurus dalam menghitung penyusutan
metode
yang
aktiva tetapnya.
lainnya. Jadi, jika Usaha Foto Copy Ayeng
2. Hendaknya usaha foto Copy Ayeng
Komputer ingin mendapatkan laba yang
Komputer menerapkan metode jumlah
besar maka harus menggunakan metode
angka
garis lurus tersebut.
mendatang agar dapat menetukan
3. Berdasarkan
data
data
hasil
analisis
tahun
pada
tahun-tahun
seberapa besar laba usahanya.
terlihat bahwa laba tertinggi Usaha Foto Copy Ayeng Komputer pada tahun 2009
DAFTAR PUSTAKA
didapatkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda yaitu sebesar Rp. 16,341,950. Pada tahun 2010 laba tertinggi didapatkan
jika
menggunakan
metode
garis lurus yaitu sebesar Rp. 17,183,000 atau naik sebesar Rp. 847,050 dari tahun 2009. Pada tahun 2011 laba tertinggi kembali
didapatkan
metode
saldo
jika
menurun
menggunakan ganda
yaitu
sebesar Rp. 24,045,888 atau naik sebesar
Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Yogyakarta: BPFE Earl K. Stice, James D. Stice, K. Fred Skousen. 2005. Intermediate Accounting. Bandung: Reksa Persada. Eldon S. Hendriksen. 2000. Acconting Theory, Edisi Ke Lima. Southern Methodist University. Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap, Bumi Aksara: Jakarta.
Rp.6,856,888 dari tahun 2010. Pada tahun 2012
laba
tertinggi
didapatkan
jika
menggunakan metode jumlah angka tahun yaitu sebesar Rp. 47,166,055 atau naik sebesar Rp.23,120,167 dari tahun 2011 dan
Pada
kembali
tahun
2013
didapatkan
jika
laba
tertinggi
menggunakan
metode jumlah angka tahun yaitu sebesar Rp.
54,574,382
atau
naik
sebesar
Rp.7,408,273 dari tahun 2012
SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti menyarankan: 84 | J u r n a l E k o n o m i P e m b a n g u n a n , V o l . 0 1 N o . 0 2 J u l i
2014