Sprinkler Tipe BIR Versi 1 Teknologi Tepat, Investasi Hemat
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Teknologi Tepat Pada Lahan Kering Pemanfaatan lahan kering di Indonesia baru sekitar 30 %, itu pun dikelola dengan sentuhan teknologi yang sangat minim. Dalam pengembangannya ada berbagai kendala, sehingga diperlukan dukungan ilmu pengetahuan yang tepat untuk rekayasa teknologi yang efisien. Dengan keterbatasan sumber air pada lahan kering, misalnya di NTB, NTT serta daerah lahan kering lainnya, pemanfaatan sumber air tanah dalam untuk irigasi akan sangat potensial dan menjanjikan. Air tanah di pompa kemudian di alirkan melalui pipa dan di curahkan melalui alat pencurah (sprinkler). Pemanfaatan irigasi curah (sprinkler) sangat cocok untuk jenis tanaman pangan jagung dan hortikultura, seperti : kelapa sawit, tanaman jarak, kapas, nanas, salak, jeruk, cabe, tomat, terong dll.
Efisiensi Investasi dan Produk Lokal Penggunaan irigasi curah masih jarang digunakan di Indonesia karena mempertimbangkan biaya investasi alat yang sangat tinggi, sehingga diperlukan adanya inovasi teknologi yang dapat menekan biaya investasi tersebut. Salah satu inovasi teknologi yang dikembangkan oleh Balai Irigasi adalah rekayasa sprinkler berupa sprinkler dan nozzle Tipe BIR versi 1 yang mampu mencurahkan air irigasi untuk luasan ± 1 Ha lahan pertanian, dengan efisiensi investasi alat sebesar ± 30% dari harga produk sprinkler di pasaran. Komponen alat ini lebih mengutamakan produk lokal yang efisien dengan tetap mempertahankan kualitas serta kinerjanya.
Sistem Operasi Sistem pengoperasiannya adalah berputar (rotating head system), yang disebabkan oleh adanya aliran jet air dan beban pegas pada lengan ayun (swing arm). Pada waktu sprinkler beroperasi, lengan ayun bergerak karena jet air dan memukul kepala sprinkler ke satu sisi. Alat pemukul sprinkler bergerak karena adanya gaya impulse dari aliran jet semprotan air, kemudian lengan ayun kembali ke posisi semula karena adanya tegangan pegas. Kecepatan putar dikendalikan oleh tegangan pegas. Sprinkler bekerja dengan cara menyemprotkan air bertekanan lewat suatu lubang nozzle ke udara. Jet air ini selama perjalanannya akan pecah menjadi butiran air dan jatuh ke tanah atau tanaman. Sprinkler berputar horizontal dan menghasilkan pola pembasahan berbentuk lingkaran. Sprinkler terdiri dari satu buah nozzle dengan sumbu vertikal yang berputar akibat adanya gerakan memukul dari alat pemukul (hammer blade). Sprinkler disambung dengan suatu peninggi (riser) yang disambungkan dengan pipa lateral.
Pancaran Sprinkler Pancaran Sprinkler Riser
Riser
Pola Putaran Sprinkler
Spacing
Sprinkler
Wetting Pattern
Individual Sprinkler Pattern Overlapped
Resulting Distribution of Water in Soil
Pola Pembasahan Sprinkler Berputar Sebaran dan Pola Penyebaran Butir Air Sebaran air terbanyak berada di dekat sprinkler dan berkurang ke arah ujung. Untuk memperoleh sebaran lebih seragam beberapa sprinkler perlu diletakan secara overlap. Nilai keseragaman sebaran air dinyatakan dengan suatu parameter yang disebut koefisien keseragaman (uniformity coefficient, CU). Koefisien kergaman ini dipengaruhi oleh hubungan antara tekanan, ukuran nozzle, spasing sprinkler dan kondisi angin. Nilai koefisien keseragaman (CU) dianggap baik sekitar 85 %. Berdasarkan hasil uji coba diameter ukuran butir berkisar 0,5 mm sampai 4,0 mm. Butiran yang lebih kecil umumnya jatuh lebih dekat sprinkler, sedangkan yang lebih besar jatuh lebih jauh. Butiran air yang besar dapat merugikan pada tanaman dan menyebabkan erosi percik yang akhirnya terjadi pemadatan tanah, sedangkan ukuran butiran terlalu kecil akan mudah menguap sehingga banyak air terbuang dan akibatnya efisiensi irigasi menjadi rendah. Namun demikian ukuran butiran dapat dikendalikan dengan mengatur ukuran nozzle dan tekanan operasional pada pompa.
Sprinkler Riser 4 mm
0,5 mm Diameter ukuran butir 0.5 mm s/d 4 mm
Pola Penyebaran butir air
Tekanan Sprinkler (Bar)
Hubungan Tekanan Vs Radius Pancaran
Radius Pancaran (m) * Untuk mendapatkan radius pancaran yang maksimal tidak disarankan menggunakan tekanan di atas 6.5 Bar.
Tekanan Sprinkler (Bar)
Radius Pancaran (m)
Diameter Basah (m)
Debit (Lt/det)
3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5
34.2 36.2 37.4 40.4 42.6 44.5 46.2
68.4 72.4 74.8 80.8 85.2 89.0 92.4
8.58 9.11 9.24 9.48 10.00 10.56 11.16
Spesifikasi Sprinkler Tipe BIR Versi 1
Material : Perpaduan Allumunium, Stainless Steel ,& Kuningan Berat : 23 Kg Putaran/menit : 1,7 rpm
Pressure Gauge : Tekanan mampu sd. 8 Bar
Flange : mur baut 3/8-16 atau M10