SPESIFIKASI UMUM BAB 1 – PEKERJAAN TANAH
1.1
GALIAN.
Uraian a.
Pekerjaan ini terdiri dari penggalian , penanganan, pembuangan atau penumpukkan tanah atau batu ataupun bahan – bahan lainnya dari jalan kendaraan dan sekitarnya yang
b.
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan kontrak yang memuaskan. Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk pembuatan jalan air dan selokan – selokan, Pembuatan parit atau pondasi pipa , gorong - gorong, saluran – saluran atau bangunan – bangunan lainnya, untuk pembuangan bahan – bahan yang tidak cocokl dan tanah bagian atas untuk pekerjaan stabilisasi dan pembuangan tanah longsoran, untuk galian bahan konstruksi ataupun pembuangan bahan – bahan buangan dan pada umumnya pembentukan kembali daerah jalan, sesuai dengan spesifikasi ini dan dalam pemenuhan yang sangat bertanggung jawab terhadap garis bata, kelandaian dan potongan melintang
c.
yang ditunjukkan pada Gambar rencana atau seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik. Terkecuali untuk tujuan pembayaran, persyaratan bab ini berlaku untuk semua pekerjaan galian yang dilaksanakan dalam hubungan dengan kontrak, termasuk pekerjaan – pekerjaan yang berkaitan dalam Bab – Bab lain, dan semua Galian diklasifikasikan dalam satu atau dua kategori.
2.
Defenisi
a.
Galian batu terdiri dari penggalian batu – batu besar dengan volume setengah meter kubik atau lebih besar atau bahan konglomerat padat yang keras yang dalam pendapat Direksi Teknik tidak praktis untuk menggali tanpa menggunakan peralatankerja pneumatic, bor atau peledak. Ini tidak termasuk bahan bantuan yang dalam pendapat Direksi Teknik dapat dibuat lepas dan dipecah – pecah oleh gandengan pembelah
b.
hidrolis atau bulldozer Semua penggalian lain akan dianggap sebagai galian biasa.
3.
Toleransi Ukuran
Kelandaian garis batas dan formasi akhir setelah penggalian tidak boleh berbeda dari yang ditentukan lebih besar 2 cm pada setiap titik. Pekerjaan yang tidak memenuhi toleransi ini harus diperbaiki sehingga memuaskan Direksi Teknik
4.
Pemeriksaan Direksi Teknik Lapangan
.a
Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar dibawah bab ini, ketinggian yang garis
.b
batasnya harus disetujui oleh Direksi Teknik, sebelum Kontraktor memulai pekerjaan Sesudah masing – masing penggalian untuk lapis tanah dasar, formasi atau pondasi dipadatkan, Kontraktor harus memberitahukan hal tersebut kepada Direksi Teknik dan tidak ada bahan alas dasar atau bahan lainnya akan dipasang sampai Direksi Teknik telah menyetujui kedalaman penggalian dan kualitas serta kekerasan bahan pondasi.
5.
Penjadwalan Pekerjaan
a. Pembuatan parit atau penggalian lainnya memotong jalan kendaraan harus dilaksanakan dengan menggunakan pelaksanaan setengah lebar atau secara lain diadakan perlindungan sehingga jalan tersebut dijaga tetap terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu. b. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik gambar rincian semua bangunan sementara yang diusulkan untuk digunakan, seperti penyanggaan, penguatan, cofferdam (bendungan sementara), dinding pemutus aliran rembesan ( cut off ) dan bangunan – bangunan untuk pembelokan sementara aliran sungai serta harus mendapatkan persetujuan Direksi Teknik sesuai dengan gambar – gambar, sebelum melakukan pekerjaan galian yang dimaksudkan menjadi perlindungan dengan bangunan – bangunan yang diusulkan tersebut. .6 Penggunaan dan Pembuangan Bahan – Bahan Galian a. Semua bahan – bahan yang cocok yang digali di dalam batas – batas dan lingkup kerja proyek. Dimana mungkin akan digunakan dengan cara yang paling efektif untuk pembuatan formasi pematang atau untuk urugan kembali. b. Bahan – bahan galian yang berisikan tanah – tanah sangat organis, gambut, berisikan akar – akar atau barang – barang tumbuhan yang banyak, dan juga tanah yang mudah mengembang, yang menurut pendapat Direksi Teknik akan menghalangi pemadatan bahan lapisan diatas atau dapat menimbulkan suatu penurunan yang tidak dikehendaki
atau kehancuran, akan diklasifikasikan sebagai tidak cocok digunakan sebagai urugan dalam pekerjaan permanent. c. Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan untuk timbunan, atau setiap bahan yang tidak disetujui Direksi Teknik menjadi bahan urugan yang cocok, harus dibuang dan diratakan dalam lapisan – lapisan tipis oleh Kontraktor di luar daerah milik jalan seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik. d. Kontraktor akan bertanggung jawab untuk semua penyelenggaraan dan biaya – biaya bagi pembuangan bahan – bahan lebihan atau bahan tidak cocok, termasuk pengangkutannya dan mendapatkan izin dari pemilik atau penyewa lahan dimana buangan tersebut dilakukan.
7.
Pengamanan Pekerjaan Galian
Selama pekerjaan penggalian, kemiringan galian yang stabil yang mampu menyangga bangunan – bangunan, struktur atau mesin – mesin disekitarnya harus dijaga pada seluruh waktu, serta harus dipasang penyangga dan penguat yang memadai bila permukaan galian yang tidak di tahan dengan cara lain dapat menjadi tidak stabil. Bila diperlukan Kontraktor harus menopang struktur – struktur disekitarnya yang mungkin menjadi tidak stabil atau menjadi berbahaya oleh pekerjaan galian.
1.2 Pelaksanaan Pekerjaan 1. Prosedur Umum a.
Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan sekecil mungkin terjadi gangguan terhadap bahan – bahan dibawah dan diluar batas galian yang ditentukan sebelumnya.
b.
Bila bahan tersebut yang nampak keluar diatas garis formasi atau tanah dasar atau permukaan pondasi adalah lepas – lepas atau lunak atau secara lain tidak cocok dalam pendapat Direksi Teknik, bahan itu secara keseluruhan harus dipadatkan atau dibuang seluruhnya dan diganti dengan urugan yang cocok, seperti diperintahkan Direksi Teknik.
c.
Dimana batu, lapis keras atau bahan tidak dapat dihancurkan lainnya ditemukan berada diatas garis formasi untuk saluran yang dilapisi atau pada ketinggian permukaan untuk perkerasan dan bahu jalan, atau diatas bagian dasar parit pipa atau
galian, pondasi struktur, bahan tersebut harus digali terus sedalam 20 cm sampai satu permukaan yang merata dan halus. Tidak ada runcingan – runcingan batu akan ditinggalkan menonjol dari permukaan yang nampak keluar dari semua bahan – bahan yang lepas – lepas harus dibuang. Profil galian yang telah ditetapkan harus dikembalikan dengan pengurugan kembali dan dipadatkan dengan bahan pilihan yang disetujui oleh Direksi Teknik. d.
Setiap bahan muatan diatas harus disingkirkan dari tebing yang tidak stabil sebelum penggalian dan talud tebing harus dipotong menurut sudut rencana talud. Untuk tebing yang tinggi harus dibuatkan berm pada setiap ketinggian tebing 5.0 cm yang sesuai dengan gambar standar.
e.
Untuk perlindungan tebing terhadap erosi, akan dibuatkan saluran cut off ( penutup aliran rembesan ) dan saluran pada kaki tebing sebagaimana ditunjukkan pada gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Lapangan.
f.Sejauh mungkin dan seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus menjaga galian tersebut bebas air
2. Galian untuk Struktur a.
Parit beton dan galian – galian untuk pondasi jembatan dan struktur lainnya, harus dari satu ukuran yang memungkinkan pemasangan bahan – bahan dengan baik. Pemeriksaan pekerjaan dan memadatkan kembali urugan – urugan dibawah dan disekitar yang bersangkutan.
b.
Galian sampai permukaan akhir pondasi untuk pendukung struktur harus dilakukan sampai tepat sebelum pendukung tersebut dipasang.
3. Penggalian untuk Bahan Galian a.
Lubang – lubang bahan galian apakah berada dalam DMJ ( Daerah Milik Jalan ) Jalan Raya atau dimana saja, harus digali sesuai dengan ketentuan – ketentuan spesifikasi ini.
b.
Persetujuan untuk membuka satu daerah galian baru, atau mengoperasikan daerah galian yang ada, harus diperoleh dan Direksi Teknik secara tertulis sebelum suatu operasi galian dimulai.
c.
Lubang – lubang harus dilarang atau dibatasi dimana lubang – lubang tersebut mengganggu drainase asli atau drainase yang didisain,
d.
Disisi daerah yang miring, lubang – lubang galian bahan diatas sisi jalan yang lebih tinggi harus dibuat landai dan dibuat mengalirkan air untuk membawa semua air permukaan ke saluran tepi dan ke gorong – gorong Direksi Teknik dekatnya tanpa terjadi genangan.
e.
Ujung dari satu lubang galian bahan tidak boleh lebih dekat dari 2 meter dari kaki satu tanggul atau 10 meter dari bagian puncak satu galian.
f.
Semua lubang galian bahan atau sumber bahan yang digunakan oleh Kontraktor harus ditinggalkan dalam kondisi yang rapih dan teratur dengan sisi dan talud yang stabil setelah pekerjaan selesai.
4. Pembuangan Bangunan Sementara a.
Kecuali di perintahkan lain oleh Direksi Teknik, semua struktur sementara seperti tanggul sementara atau penyangga penguat, harus dibongkar oleh Kontraktor setelah selesainya struktur permanent atau pekerjaan lain untuk mana galian itu telah dilaksanakan.
b.
Bahan – bahan yang dikumpulkan dari bangunan – bangunan sementara tersebut tetap menjadi milik Kontraktor atau mungkin jika disetujui dianggap cocok oleh Direksi Teknik, disatukan ke dalam pekerjaan permanent, dan dibayar dibawah item pembayaran yang relevan dimasukkan ke dalam daftar penawaran.
c.
Setiap bahan galian yang dapat diizinkan sementara di pasang di dalam satu jalan air, harus dibuang dalam satu cara sehingga tidak merusak jalan air.
1.3 Cara Pengukuran Pekerjaan 1. Galian yang dikecualikan dari Pengukuran dan Pembayaran Banyak pekerjaan galian dibawah kontrak tersebut tidak akan diukur atau dibayar dibawah BAB ini, dalam banyak kasus ( seperti dinyatakan di bawah macam – macam bab dari spesifikasi ini ) pekerjaan tersebut akan dimasukkan ke dalam harga penawaran untuk item – item konstruksi yang bersangkutan.
Jenis galian yang secara khusus dikecualikan dari pengukuran dibawah bab ini, diuraikan dibawah ini : a.
penggalian yang dilaksanakan diluar garis batas, profil dan potongan melintang yang disetujui tidak akan dimasukkan kedalam volume yang harus diukur untuk pembayaran
b.
Pekerjaan yang dilaksanakan untuk pengembalian kondisi semula perkerasan, tidak akan diukur untuk pembayaran. Penyediaan untuk pekerjaan ini akan dimasukkan ke dalam berbagai penawaran harga satuan untuk bahan - bahan yang digunakan dalam operasi pemulihan kondisi semula.
2. Galian yang dimasukkan untuk Pengukuran dan Pembayaran a.
Pekerjaan galian tidak kecualikan seperti diatas akan diukur untuk pembayaran sebagai volume di tempatkan dalam meter kubik bahan - bahan yang digali . Dasar perhitungan harus berupa penampang melintang dan profil yang ditunjukan oada gambar atau diukur ditempat sebelum penggalian, dan garis batas, kemiringan dan ketinggian pekerjaan galian akhir yang ditentukan atau diterima. Cara penghitungan harus berupa cara luas rata – rata akhir. Menggunakan penampang melintang pekerjaan berjarak tidak lebih dari 25 meter terpisah, kecuali secara lain dinyatakan untuk kontrak khusus
b.
Galian batu akan diukur dalam meter kubik batu yang diterima dan disetujui antara kontraktor dan Direksi Teknik atas dasar volume senyatanya yang dibuang oleh mesin gali sebagai hasil dari mesin penggalian didalam garis batas dan ketinggian yang diatur oleh Direksi Teknik Galian baru akan diukur didalam item pembayaran ini terhadap semua item galian dalam setiap potongan dari spesifikasi ini.
1.4 Dasar Pembayaran Volume galian yang diukur seperti diatas akan dibayar persatuan pengukuran pada harga – harga yang dimasukkan dalam Daftar penawaran bagi item – item pembayaran yang tercantum dibawah yang harga dan Pembayaran merupakan Kompensasi penuh untuk semua pekerjaan – pekerjaan dan biaya – biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan galian yang diperlukan seperti uraian sebelumnya dalam Bab ini.
Nomor Item
Uraian
Saluran Pengukuran
3.1.1
Galian Biasa
Meter Kubik
3.1.2
Galian Biasa
Meter Kubik
Pembayaran
BAB 2 - URUGAN 2.1 Umum 1. Uraian a.
Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan , mengangkut , penempatan dan memadatkan tanah, atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembangunan pematang, pengurugan kembali parit – parit atau galian di sekeliling pipa atau struktur serta pengurugan sampai kepada garis batas , kemiringan dan ketinggian penampang melintang yang ditentukan atau disetujui.
b.
Pekerjaan tersebut tidak termasuk pemasangan bahan filter pilihan sebagai alas dasar untuk pipa – pipa atau saluran beton, atau sebagai bahan drainase perous yang disediakan untuk drainase di bawah permukaan.
2. Defenisi a.
Urugan yang dicakup oleh persyaratan – persyaratan bab ini dibawah satu atau dua kategori. - Urugan biasa untuk pematang - Urugan pilihan untuk pematang.
b.
Urugan pilihan pematang digunakan untuk kondisi tanah untuk kondisi tanah lunak seperti rawa – rawa, tanah payau , atau tanah yang selalu terendam air dimana diperlukan satu tanah urugan dengan plastisitas rendah (bahan berbutir) dan juga dimana stabilisasi tanggul, talud yang terjal atau tanah dasar harus ditimbun sampai ketinggian dan pemadatan yang tertentu.
3. Toleransi Ukuran
a.
Ketinggian dan kemiringan akhir pematang tanah dasar dan bahu jalan, setelah pemadatan tidak boleh ada dua sentimeter lebih tinggi atau 3 cm lebih rendah dari yang ditentukan atau disetujui.
b.
Semua permukaan akhir urugan yang nampak keluar harus cukup halus dan seragam, dan mempunyai kemiringan yang cukup menjamin limpasan bebas air permukaan.
c.
Permukaan akhir talud pematang tidak boleh berbeda dari garis profile yang ditentukan lebih dari 10 cm.
4. Contoh – contoh a.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik hal – hal berikut ini paling sedikit 14 hari sebelum mulai digunakannya setiap bahan sebagai urugan : i.
Dua contoh bahan dengan berat masing – masing 50 kg , salah satu dari padanya akan ditahan oleh Direksi Teknik sebagai acuan selama jangka waktu kontrak.
ii.
Satu pernyataan mengenai asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan sebagai bahan urugan pilihan, bersama – sama dengan hasil pemeriksaan yang menyatakan bahwa bahan tersebut memenuhi spesifikasi.
5.
Penjadwalan Pekerjaan a.
Bagian baru pematang jalan raya atau rekonstruksi harus dibangun setengah lebar, kecuali disediakan satu pengalihan sehingga jalan tersebut dijaga terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu.
b.
Urugan tidak boleh dipasang, dihampar atau dipadatkan selama hujan atau dibawah kondisi basah dan pemadatan tidak dapat dikontrol.
6.
Perbaikan urugan yang tidak memuaskan atau tidak stabil a.
Urugan terakhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang ditentukan dan diperbaiki dengan membuat terurai permukaan tersebut, dan membuang atau menambah bahan – bahan yang diperlukan diikuti dengan pembentukan dan pemadatan kembali.
b.
Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan dalam hal batas – batas kandungan kelembaban atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik harus diperbaiki dengan menggaruk bahan tersebut sampai kedalaman 15 cm.
c.
Urugan yang terlalu basah untuk .pemadatan seperti yang ditetapkan oleh batas – batas kandungan kelembaban yang ditentukan atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik, harus diperbaiki dibawah kondisi cuaca kering dengan penggarukan bahan – bahan tersebut diikuti dengan pengerjaan sebentar bentar alat grader atau peralatan lain yang disetujui dengan waktu istirahat diantara pekerjaan – pekerjaan tersebut. Secara alternative atau jika pengeringan yang cukup tidak dapat dicapai dengan pengerjaan bahan lepas tersebut. Direksi Teknik dapat memerintahkan supaya bahan tersebut dibuang dari tempat pekerjaan dan diganti dengan bahan yang cocok dan kering.
d.
Perbaikan urugan yang tidak memenuhi persyaratan kepadatan atau persyaratan sifat – sifat bahan spesifikasi ini, dapat meliputi kebutuhan pencampuran dengan bahan lain yang cocok, disertai dengan penambahan kebasahan, pemadatan yang lebih dan / atau pembuangan serta penggantian atas perintah Direksi Teknik.
2.2.
Bahan – bahan 1. Sumber Pengadaan Bahan – bahan urugan harus dipilih dari sumber – sumber yang disetujui yang sesuai dengan persyaratan Bab 1.6 bahan – bahan dan penyimpanan dari spesifikasi ini. Pengujian klasifikasi tanah harus dilaksanakan atas perintah Direksi Teknik yang sesuai dengan AASHTO M 145 untuk menentukan distribusi ukuran partikel dan plastisitas. 2. Syarat – syarat kualitas a.
Urugan biasa untuk pematang i.
Urugan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa yang terdiri dari galian bahan tanah atau bahan berbutir – butir yang disetujui oleh Direksi Teknik sebagai bahan yang cocok untuk digunakan dalam pekerjaan permanent seperti yang diuraikan di bawah Sub Bab 3.2.1 (2).
ii.
Secara umum , urugan timbunan biasa harus diperiksa secara khusus untuk menyingkirkan penggunaan tanah expansif atau tanah dengan plastisitas tinggi yang diklasifikasikan sebagai A5 dan A7 dalam spesifikasi AASHTO M 145 atau sebagai Ch dan OH dibawah sitem klasifikasi Casagrande atau Unified.
b.
Urugan pilihan untuk pematang i.
Urugan yang diklasifikasikan sebagai urugan pilihan terdiri dari bahan tanah atau bahan baku yang memenuhi persyaratan untuk urugan tanggul biasa diatas dan yang juga jika diuji untuk CBR laboratorium akan memiliki nilai minimum 10 %.
ii.
Untuk pekerjaan stabilisasi talud, atau pematang atau pekerjaan – pekerjaan lain dimana diperlukan adanya tegangan geser yang baik, urugan pilihan pematang akan terdiri dari urugan batu, atau lempung berpasiran bergradasi baik untuk campuran lempung / kerikil dengan indeks plastisitas rendah tidak lebih tinggi dari 10 %.
iii.
Bilamana harus dilakukan pemadatan di bawah kondidi banjir at au kondisi jenuh urugab pilihan pematang akan berupa pasir atau kerikil atau bahan butiran bersih lainnya dengan indeks plastisitas tidak lebih besar dari 6 %.
2.3.
Pelaksanaan Pekerjaan 1. a.
Penyiapan lapangan Sebelum menempatkan urugan diatas suatu lapangan , semua operasi pemotongan dan pembersihan termasuk pengisian lubang – lubang disebabkan pembongkaran akar – akar harus diselesaikan sesuai dengan spesifikasi , dan semua bahan – bahan yang tidak cocok harus dibuang dari batangan tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
b.
Bilamana tingginaya timbunan adalah 1 m atau kurang , tempat pondasi timbunan harus dipadatkan secara menyeluruh ( termasuk membuat lepas – lepas mengeringkan atau membasahi jika diperlukan ) sampai bagian puncak tanah setebal 15 cm memenuhi persayaratan kepadatan yang ditetapkan untuk urugan yang ditempatkan disana.
c.
Jika timbunan tersebut harus dibuat atas sisi bukit atau dipasang diatas timbunan baru atau timbunan lama, kemiringan yang ada harus dipotong untuk membuat permukaan dudukan yang cukup lebar memikul peralatan pemadatan
2.
Penimbunan Urugan
a.
Urugan harus disiapkan sampai permukaan yang telah dibuat dan ditebarkan dalam lapisan – lapisan yang rata tidak melebihi ketebalan padat 20 cm, yang memenuhi toleransi tebal lapisan yang diberikan dalam Sub Bab 3.2.1 (3) spesifikasi ini.
Bila mana lebih dari satu lapisan harus dipasang lapisan – lapisan tersebut
sedapat mungkin harus sama ketebalannya. b.
Urugan tanah harus diangkut secara langsung dari daerah galian bahan ke tempat yang sudah disiapkan dan dihampar ( dalam cuaca kering ). Penumpukan tanah pada umumnya tidak diizinkan khususnya selama musim hujan.
c.
Pengurugan kembali diatas pipa – pipa dan dibelakang struktur harus dilakukan secara sitematis serta sedapat mungkin segera diikuti dengan pemasangan pipa atau struktur tersebut. Perhatian harus diberikan untuk menjamin bahwa telah diberikan waktu yang cukup kepada sambungan pipa dengan adukan dan struktur beton untuk mendapatkan kekuatan yang memadai sebelum pengurugan kembali. Bahan – bahan batuan tidak boleh digunakan sebagai urugan kembali disekeliling pipa atau Direksi Teknik dalam 30 cm urugan tanah dasar yang langsung dibawah permukaan dasar formasi kekerasan atau bahu jalan dan tidak ada batu dengan ukuran melebihi 10 cm akan dimasukkan dalam urugan tersebut.
d.
Kemiringan tebing harus dibentuk dan dirapikan menurut sudut talud rencana dan bagi tebing yang tinggi diberikan berm yang sesuai dengan gambar rencana , serta dibuatkan pula penyediaan untuk drainase yang memadai.
e.
Untuk perlindungan terhadap erosi harus dipasang gebalan rumput dan disusun dalam posisi diatas talud, atas petunjuk dan sampai memuaskan Direksi Teknik .
3. a.
Pemadatan Urugan Segera setelah penempatan dan penebalan urugan , masing –masing lapisan harus dipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang cocok. Dan memadai yang disetujui oleh Direksi Teknik sampai kepada persyaratan – persyaratan berikut :
i.
Lapisan – lapisan yang lebih dari 30 cm di bawah permukaan tanah dasar harus dipadatkan sampai 95 % kepadatan kering standar maksimum yang ditetapka sesuai AASHTO T99 untuk tanah – tanah yang berisi lebih dari 10 % bahan – bahan yang tertahan diatas saringan 10 mm, maka ;kepadatan kering maksimum yang didapat harus disesuaikan untuk bahan – bahan yang oversize (kelewat besar) tersebut seperti diperintahkan oleh Direksi Teknik.
ii.
Lapisan – lapisan di dalam 30 cm atau kurang , dibawah permukaan tanah dasar , harus dipadatkan sampai 100 % kepadatan kering tandard maksimum yang ditetapkan sesuai AASHTO T99 (PB.0111-76) .
iii.
Tergantung pada jenis pelaksanaan dan persyaratan khusus Direksi Teknik , pengujian – pengujian kepadatan di lapangan , dengan metoda kerucut pasir harus dilakukan diatas masing – masing lapisan urugan yang telah dipadatkan sesuai dengan AASHTO T191 (PB.0103-76) dan jika hasil sesuatu pengujian menunjukkan bahwa kepadatannya kurang dari kepadatan yang diminta , kontraktor harus memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai dengan sub bab 3.2.1 (6 ) pengujian harus dilakukan sampai kedalaman penuh lapisan dan dilokasi yang ditunjukkan oleh Direksi Teknik yang tidak boleh berjarak lebih dari 200 m.
b.
Pemadatan Urugan Tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan tersebut berada dalam batas 3 %, kurang dari kadar air optimum – 1 % lebih dari kadar air optimum. Kadar air optimum akan ditetapkan sebagai kadar air dimana kepadatan kering maksimum dicapai bila tanah tersebut diapadatkan sesuai dengan AASHTO T99 (PB.0111-76) .
c.
Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar serta masuk ke tengah dalam satu cara dimana masing – masing bagian menerima desakan pemadatan yang sama.
d.
Jika bahan urugan harus ditempatkan diatas kedua sisi sebuah sisa atau saluran beton atau struktur , pelaksanaannya harus sedemikian sehingga urugan tersebut dibentuk sampai ketinggian yang hamper sama diatas kedua sisi struktur.
e.
Terkecuali disetujui oleh Direksi Teknik , urugan disekitar ujung di satu jembatan tidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang atau kepala jembatan sampai bangunan atas dipasang.
f.
Urugan ditempat – tempat yang sulit dicapai oleh peralatan pemadatan harus ditempatkan dalam lapisan – lapisan horizontal dengan bahan – bahan lepas ketebalan tidak melebihi 15 cm dan dipadatkan menyeluruh menggunakan mesin pemadat yang disetujui. Harus diberikan perhatian khusus untuk menjamin tercapainya pemadatan yang memuaskan dibawah dan disamping pipa – pipa , untuk mencegah rongga – rongga dan untuk menjamin pipa – pipa tersebut mendapat dukungan sepenuhnya .
4. a.
Persyaratan pemadatan untuk urugan batu Batu harus ditempatkan dalam lapisan – lapisan tidak melebihi 30 cm tebalnya atau ketebalan lain yang diminta oleh Direksi Teknik atas dasar mutu batu dan jenis alat pemadatan yang digunakan. Pemadatan urugan batu harus dilaksanakan dengan pemadat yang berkisi – kisi, pemadat bergetar atau sebuah trucktor dengan gerak paling sedikit 20 ton atau peralatan berat yang sejenis. Pemadatan harus dilakukan dalam arah memanjang sepanjang pematang dimulai dari ujung paling luar dan mengarah ketengah dan akan berlanjut sampai tidak ada pergeseran yang nampak dibawah peralatan tersebut.masing – masing lapisan akan terdiri dari batu bergradasi baik yang dapat diterima dan semua rongga- rongga permukaan harus diisi dengan pecahan – pecahan sebelum dipasang lapis berikutnya. Batu tidak boleh digunakan dibagian 15 cm puncak pematang didalam lapis bagian atas ini dan tidak ada batu dengan ukuran melebihi 10 cm dimasukkan dalam lapisan bagian atas ini.
b.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk pemilihan cara dan peralatan mendapatkan tingkat pemadatan yang ditentukan. Dalam hal ini bahwa dia tidak mampu mendapatkan kepadatan yang diperlukan, satu pengujian lapangan harus dilaksanakan dimana jumlah lintasan pemadatan dan kadar air diubah – ubah sampai kepadatan yang diperlukan didapat sehingga memuaskan Direksi Teknik. Hasil dan pengujian lapangan ini kemudian harus digunakan untuk menentukan jumlah lintasan jenis alat pemadatan dan kadar air dari semua peralatan berikutnya bagi urugan batu sejenis.
2.4.
Cara pengukuran pekerjaan 1.
Bila dimasukkan dalam daftar penawaran, sebagai satu item pembayaran terpisah, dan tergantung kepada ketentuan item berikutnya, urugan harus diukur dalam jumlah meter kubik bahan padat yang dipadatkan dan diterima serta memuaskan Direksi Teknik, dan akan diuraikan sebagai urugan timbunan bahan biasa atau urugan
timbunan bahan pilihan sesuai dengan spesifikasi dan gambar – gambar dan disetujui oleh Direksi Teknik untuk pekerjaan khusus dibawah kontrak. 2.
Volume yang harus diukur untuk pembayaran harus atas dasar penampang melintang dan profil yang disetujui yang ditunjukkan dalam gambar rencana atau diukur dilapangan sebelum suatu urugan telah ditempatkan pada garis batas, kelandaian dan permuakaan yang disetujui dan diterima. Cara perhitungan berupa cara luas ujung rata – rata menggunakan penampang melintang pekerjaan berjarak tidak lebih dari 25 meter, terkecuali dinyatakan lain untuk kontrak khusus.
3.
Untuk pengukuran satu urugan sampai menjadi satu pekerjaan timbunan atau pekerjaan sejenis yang dibangun diatas tanah rawa dimana konsolidasi tanah asli yang baik diharapkan, marka – marka penurunan harus dipasang dan disurvei bersama – sama oleh Direksi Teknik dan kontraktor. Volume urugan kemudian akan ditentukan atas dasar permukaan tanah sebelum dan sesudah penurunan.
4.
Urugan yang ditempatkan diluar garis batas dan penampang melintang yang disetujui termasuk setiap tambahan urugan yang diperlukan untuk kedudukan atau penguncian ke dalam talud yang ada sebagai hasil penurunan pondsi tidak boleh dimasukkan dalam volume yang harus diukur untuk pembayaran, kecuali dimana secara lain disetujui oleh Direksi Teknik untuk mengganti bahan – bahan lunak atau tidak cocok yang ditemukan dilapangan selama pelaksanaan.
5.
Urugan porous, bahan filter atau bahan alas dasar untuk pipa gorong – gorong, saluran beton, saluran dilapisi, saluran porous, dinding kepala dan struktur lainnya, tidak boleh diukur untuk pembayaran dibawah bab ini, bahan – bahan tersebut harus dimasukkan dalam harga satuan penawaran untuk bahan – bahan dan item – item konstruksi yang bersangkutan, yang disediakan dalam item pembayaran dibawah Bab 2.7 Spesifikasi ini.
6.
Urugan yang digunakan dimana saja diluar batas - batas lapangan kerja atau untuk mengubur bahan - bahan buangan atau untuk penutup dan memperbaiki galian bahan - bahan, tidak boleh dimasukkan dalam pengukuran urugan.
2.5.
Dasar Pembayaran
Volume urugan yang dikur
sebagaimana diberikan diatas, ( betapapun jaraknya
pengangkutan ) akan dibayar persatuan pengukuran pada harga yang bersangkutan yang dimasukkan dalam daftar penawaran untuk item pembayaranyang tercantum dibawah, harga – harga dan pembayarannya merupakan kompensasi penuh untuk mendapatkan, menyerahkan, memasang, memadatkan, menyelesaikan dan menguji bahan – bahan urugan serta semua biaya – biaya lain yang diperlukan dalam penyelesaian yang baik pekerjaan – pekerjaan yang diuraikan dalam Bab ini. Nomor Item
Uraian
Saluran Pengukuran
2.2.1
Urugan Biasa untuk Tmbunan
Meter Kubik
2.2.2
Urugan Pilihan untuk Timbunan
Meter Kubik
Pembayaran
BAB 3 - PASANGAN BATU 4.4.1 1.
Umum Uraian Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan struktur (bangunan) menggunakan batu muka pilihan yang disambungkan dalam adonan semen. Struktur demikian akan direncanakan sebagai bangunan penyangga untuk menahan beban yang datangnya dari luar serta akan meliputi tembok penahan tanah pasangan batu, gorong – gorong persegi, kepala gorong – gorong dan dinding sayap.
2. Toleransi Ukuran a. Wajah permukaan dari masing – masing batu muka tidak boleh berbeda terhadap profil permukaan , rata – rata lebih 3 mm. b. Ukuran minimum batu adalah : - tebal minimum = 15 cm - lebar minimum = 1,5 x tebal (22,5 cm ) - Panjang minimum = 1,5 x lebar (33,75 cm)
c. Ukuran batu maksimum akan ditentukan oleh Direksi Teknik dengan memperhitungkan jenis , struktur , lokasi batu dalam struktur dan persyaratan paling lambat 14 hari pekerjaan dimulai. 3. dua buah contoh yang menggambarkan masing –masing batu yang digunakan untuk pasangan batu , harus diserahkan kepada Direksi Teknik untuk mendapatkan persetujuan paling lambat 14 hari sebelum pekerjaan dimulai. 4. Kondisi lapangan pekerjaan a. semua galian harus selalu bebas air dan kontraktor harus melengkapi semua bahan – bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuat atau mengalihkan air, termasuk saluran – saluran sementara. Pengalihan lintasan air menyediakan dinding cut off dan bendunagn sementara (kotak). b. Pompa cadangan harus disiapkan oleh kontraktor ditempat pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan , sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik. 5. Penjadwalan Pekerjaan a. sebuah jadwal pekerjaan akan disediakan dan diikuti untuk menjamin bahwa jumlah penggalian dan persiapan telah dilaksanakan termasuk penyediaan adonan b.
segar berdasarkan tingkat sebenarnya pelaksanaanpasangan batu. Penggalian terbuka akan dibatasi sejauh yang diperlukan untuk memberi kondisi
yang baik dan kering pada waktu penggunaan pasangan batu. c. parit – parit memotong jalan akan dilakukan pelaksanaannya setengah lebar sedemikian sehingga jalan tersebut dapat tetap terbuka untuk lalu lintaspada tiap waktu,kecuali sebuah jalan pengalihan disediakan. Perbaikan pekerjaan yang tidak memuaskan.
6. a.
Pasangan batu yang tidak memenuhi toleransi ukuran yang diberikan pada sub bab harus diperbaiki sesuai dengan petunjuk Direksi.
b.
kontraktor harus bertanggung jawab pada stabilitas ya ng normal dan struktur pasangan batu terselesaikan lengkap.serta harus mengganti setiap bagian yang dalam pendapat Direksi menjadi bahaya atau bergeser penanganan yang jelak atau kelalaian pihak kontraktor.akan tetapi kontraktor tidak memikul tanggung jawab terhadap setiap kerusakan karena bencana alam seperti gempa bumi atau banjir banding,asalkan pekerjaan yang rusak tersebut sebelumnya telah diterima sepenuhnya oleh Direksi.
Bahan-Bahan 1.
Batu
a. batu yang dipilih harus dipilih,keras tanpa lapisanyang lemah dan retak,dan harus memiliki satu daya tahan (awet). b. Batu – batu tersebut harus berbentuk data, baji ataupun oval dan harus dapat dilapisi seperlunya untuk menjamin saling mengunci yang rapat bila dipasang bersama – sama 2.
Drainase Porous Bahan – bahan berbutir yang disediakan untuk membentuk drainase porous dalam selimut filter, lapisan dasar dan lain – lain , harus memenuhi persyaratan yang ditempatkan
3.
Beton Beton yang diperlukan sebagai pondasi atau landai penutup sampai struktur pasangan batu.
4.4.2. Pelaksanaan Pekerjaan .a
Penggalian dan persiapan penyangga dan pondasi untuk struktur pasangan batu
.b
Pengaturan untuk gratis , ketinggian dan kelandaian harus diselesaikan sampai disetujui Direksi Teknik sebelum pekerjaan pasangan batu dimulai.
.c
Kecuali ditetapkan atau ditunjukkan lain dalam gambar rencana, dasar pondasi dinding penahan harus dipotong dan dibuat tegak lurus kepada atau dalam tegak lurus bertangga terhadap permukaan dinding . untuk struktur lainnya, dasar pondasi harus horizontal atau (untuk tanah miring). Dalam bagian horizontal bertangga.
.d
Bahan lapis dasar filter tembus air (permeable) dan selimut filter atau kantong filter harus disediakan bila ditetapkan atau diperintahkan oleh Direksi Teknik
2.
Pelaksanaan Pasangan Batu a. Bilamana ditunjukkan pada gambar rencana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik, dasar (penyangga) beton atau pondasi beton harus dipasang untuk pasangan batu sampai ketinggian dan ukuran yang diperlukan. b. Batu harus bersih dan dibasahi sepenuhnya sebelum dipasang , diberikan waktu untuk penyerapan air . pondasi atau lapisan dasar yang sudah di siapkan harus
c. tebal alas adonan untuk masing –masing lapisan pekerjaan batu adalah dalambatas – batas 2 – 5 cm , tetapi harus dipertahankan sampai keperluan minimum untuk menjamin bahwa semua rongga diantara batu yang dipasang telah diisi sepenuhnya. d. Suatu lapisan dasar adonan segar tebal paling sedikit 3 cm harus dipasang diatas pondasi yang telah disiapkan secepatnya sebelum pemasangan batu – batu pada lapis pertama. Batu pilihan yang besar harus digunakan untuk lapisan bawah dan disudut – sudut . harus diperhatikan dan dihindari pengelompokkan batu yang sama ukurannya. e. Batu harus diletakkan dengan permukaan yang paling panjang mendatar dan permukaan menonjol masing – masing batu harus diatur sejajar dengan permukaan dinding yang sedang dibangun. f. Batu – batu harus dengan hati – hati dipasang untuk menghindarkan penggeseran atau gerakan batu yang sudah dipasang . alat – alat yang mencukupi harus disediakan dimana perlu untuk menopang dan memasang batu – batu besar, berat dalam posisinya. Penggilasan atau memutar – mutar batu diatas pekerjaan batu yang sudah terpasang tidak diizinkan. g. Pada umumnya banyak penyediaan adonan untuk dasar yang dipasang satu kali harus dibatasi sampai tingkat kemajuan pemasangan batu – batu sehingga batu – batu hanya dipasang diatas adonan yang segar. Jika sebuah batu dalam struktur menjadi lepas atau tergeser sesudah adonan diletakkan , batu tersebut harus disingkirkan , dibersihkan dari adonan – adonan yang mengeras dan dipasang kembali dengan adonan yang segar. 3.
Penyediaan Lubang Pelapisan dan Sambungan Muai a.
Kecuali ditunjukkan pada Gambar rencana atau diperintahkan lain oleh Direksi Teknik , lubang pelepasan harus disediakan dalam semua jenis dinding penahan. Lubang pelepasan tersebut dengan diameter sekitar 5 cm dan disusun baik secara
b.
horizontal maupun vertical jarak 2 meter pusat ke pusat. Dinding penahan struktur panjang menerus akan dibangun dengan sambungan muai dengan interval maksimum 20 meter . lebar penuh sambungan akan dibentuk dengan ketebalan sekitar 3 cm serta batu yang digunakan untuk membentuk permukaan sambungan harus dipilih sehingga memberikan garis tegak yang bersih
c.
untuk sambungan. Urugan kembali filter porous terpilih akan dipasang dan dipadatkan didalam sambungan muai beserta lubang pelepasan , dengan tebal dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik .
4. Pasangan Batu Penyelesaian
a. Sambungan permukaan antara batu – batu akan diselesaikan hamper rata dengan permukaan pekerjaan tetapi tidak menutupi batu – batu selama pekerjaan berlangsung. b. Kecuali ditetapkan lain permukaan horizontal dari semua pasangan batu akan diselesaikan dengan tambahan lapisan aus atau adonan semen tebal 2 cm, dikulir sampai permukaan rata dengan kemiringan melintang yang akan menjamin perlindungan terhadap air hujan dan dengan ujung yang dibuat tumpul . lapis aus tersebut akan dimasukkan didalam ukuran khusus struktur. c. Segera setelah batu muka dipasang dan sementara adonan masih segar, permukaan yang nonjol penuh dari struktur harus dibersihkan seluruhnya dari noda – noda adonan. d. Permukaan selesai akan dirawat mengeras sebagaimana diperlukan untuk pekerjaan beton dalam spesifikasi. e. Bila pasangan batu tersebut cukup kuat, tidak lebih cepat dari 14 hari setelah penyelesaian pekerjaan pemasangan, urugan kembali akan dilaksanakan sebagaimana ditetapkan atau sebagaimana diperintahkan direksi f. Talud dan bahu jalan disekitar akan dirapihkan dan diselesaikan sehingga menjamin satu padanan halus yang kuat dengan pasangan batu yang akan memungkinkan drainase tidak terhalang dan mencegah pengerusan pada ujung – ujung pekerjaan. 4.4.3. Pengendalian lapangan Pengendalian lapangan dan pemeriksaan pekerjaan akan dilaksanakan setiap hari selama berlangsungnya pekerjaan utnuk menjamin dipatuhinya persyaratan spesifikasi dengan perhatian khusus mengenai batas – batas toleransi, kondisi lapangan pekerjaan dan penanganan 4.4.5. Pengukuran dan Pembayaran 1.
Cara pengukuran a. Pasangan batu diukur untuk pembayaran dalam meter kubik sebagai volume normal pekerjaan terselesaikan dan dapat diterima, dihitung sebagai volume theoritis tang ditentukan oleh garis dan penampang melintang yang disetujui dan atau telah ditetapkan. b. Setiap bahan terpasang yang melebihi volume theoritis yang disetujui tidak boleh diukur atau dibayar. c. Galian untuk persiapan pondasi atau pemotongan talud utnuk dinding penahan akan diukur untuk pembayaran sesuai d. Beton yang disediakan sebagai pondasi untuk pasangan batu atau untuk suatu pekerjaan yang dapat diterima
2. Dasar pembayaran Volume yang ditentukan sebagaimana diberikan diatas akan dibayar pada harga kontrak persatuan pengukuran untuk item pembayaran yang tercantum dibawah dan ditunjukkan dalam daftar penawaran yang mana harga dan pembayaran tersebuat merupakan kompensasi penuh untuk menyediakan dan pemasangan bahan - bahan, untuk pembuatan lobang pelepasan dan sambungan konstruksi pekerjaan tersebut, untuk urugan kembali dan penyelesaian serta untuk semua pekerjaan atau biaya - biaya lain yang diperlukan atau yang biasanya ada penyelesaian pekerjaan yang baik yang diuraikan sebelumnya dalam spesifikasi ini.
Nomor item
Uraian
Pembayaran 3.4.1
Satuan Pengukuran
Pasangan Batu
Meter Kubik
Diperiksa Oleh : KONSULTAN PERENCANA CV. ALIFHA CONSULTANT
Onolimbu, Februari 2016 Dibuat Oleh : KONSULTAN PERENCANA CV. ALIFHA CONSULTANT
TUKIMUN, ST Team Leader
SIHAR EDUARDO T. LASE, ST Ahli Struktur