SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano yang berlokasi Di Kabupaten Buton Tengah
Secara teknis, pekerjaan yang harus dilaksanakan Kontraktor dalam Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano sebagai berikut :
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN 2. PEKERJAAN PONDASI 3. PEKERJAAN BETON 4. PEKERJAAN LANTAI 5. PEKERJAAN DINDING 6. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA DAN PERLENGKAPANNYA 7. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN ATAP 8. PEKERJAAN PLAFOND 9. PEKERJAAN ELEKTRIKAL 10. PEKERJAAN TAMAN BUNGA 11. PEKERAAN SALURAN AIR HUJAN 12. PEKERJAAN TANGGA 13. PEKERJAAN AKHIR
PASAL 2 PERSYARATAN BAHAN 2.1
Umum a)
Semua bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dan ketentuan yang tercantum di bawah ini.
b)
Bilamana satu dan lain hal bahan-bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh, Pemborong boleh mengajukan usul perubahan kepada Pengawas / Direksi sepanjang kualitasnya sekurang-kurangnya sama atau lebih baik dari apa yang disyaratkan dan Pengawas /Direksi akan menilai dan memberikan persetujuan secara tertulis.
c)
Penggunaan bahan-bahan lainnya yang tidak disyaratkan namun sesuai dengan jenis dan kualitas pekerjaan dipandang perlu oleh Pengawas/Direksi maka Pemborong harus menyediakannya.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
1
2.2
Semen a)
Jenis Semen yang digunakan adalah “Portland Cement” yang memenuhi persyaratan SII 0013-81 Type I dan ketentuan yang berlaku sebagai standar Semen yang ditentukan oleh semen produksi dalam negeri.
b)
Semen yang akan digunakan harus disertai sertifikat mengenai mutu dan tanggal produksinya .
c)
Semen yang didatangkan ke lokasi pekerjaan harus dalam keadaan baru, utuh dan tidak ada kantong pembungkus yang sobek.
d)
Penyimpanan harus dilakukan dalam gudang tertutup dan terlindung dari pengaruh air hujan, kelembaban udara dan terik matahari dan ditumpuk di atas lantai panggung kayu yang berjarak minimal 20 cm dari permukaan tanah dengan tinggi tumpukan adalah maksimal 10 Zak.
e)
Semen yang digunakan harus sudah diperiksa terlebih dahulu oleh Pengawas/Direksi dan semen yang sudah mulai mengeras atau kantongnya sudah pecah harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
f)
Urutan pemakaian semen harus mengikuti urutan tibanya, sehingga Pemborong harus menumpuk semen berkelompok menurut urutan tibanya.
g)
Semen yang telah berumur lebih dari 3 (tiga) bulan terhitung sejak dikeluarkannya dari pabrik tidak diijinkan untuk dipakai dalam pekerjaan-pekerjaan yang struktural.
h)
Bila mana Direksi memandang perlu, Pemborong harus melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa kualitas semen atas biaya dari Pemborong.
2.3
Pasir a)
Pasir yang digunakan untuk pekerjaan beton dan adukan harus berbutir keras dan bebas dari kotoran-kotoran dan zat-zat kimia /organik serta bersudut tajam.
b)
Semua ketentuan mengenai agregat halus beton (pasir) harus memenuhi ketentuan PBI 1971.
2.4
Kerikil a)
Kerikil atau batu pecah yang akan digunakan harus bersih dan bebas dari zat-zat kimia lainnya dengan ukuran maksimal 5 cm dan mamiliki sekurang-kurangnya 3 (tiga) bidang pecah.
b) 2.5
Batu pecah harus diperoleh dari batu yang keras.
Batu Kali/Batu Gunung a)
Batu kali/ batu gunung yang digunakan harus bersih, berbentuk pipih (harus mempunyai bentuk ± menyerupai kubus) dan sekurang-kurangnya mempunyai 3 (tiga) bidang pecah dan tidak ada tanda-tanda pelapukan akibat cuaca dan lain-lain.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
2
b)
Ukuran batu kali/batu gunung tidak kurang dari 15 cm atau disesuaikan dengan keperluan berdasarkan gambar.
2.6
Air a)
Air yang digunakan untuk adukan beton dan adukan spesi harus bersih dan bebas dari zat-zat organik maupun anorganik yang terkandung dalam air yang dapat mempengaruhi kekuatan dan keawetan beton serta sedapat mungkin bermutu air minum.
b)
Air yang akan dipakai untuk pekerjaan beton, membilas, membasahi dan lain-lain harus mendapat pemeriksaan dan persetujuan dari Pengawas/Direksi sebelum dipergunakan.
c)
Penyedia barang/jasa harus menyediakan tempat-tempat penampungan air kerja di lapangan untuk menjamin kelancaran kerja.
d)
Untuk memenuhi kebutuhan air kerja, apabila dipandang perlu Pemborong diperbolehkan untuk membuat sumur air bersih di lokasi pekerjaan sepanjang tidak mengganggu lingkungan dan pelaksanaan pekerjaan serta memenuhi persyaratan dan biaya dari Penyedia barang/jasa.
2.7
Pasir/Tanah Urugan a)
Pasir atau tanah urugan yang disyaratkan adalah yang berkualitas dan bebas dari sampah organik /anorganik serta tidak mengandung kadar lumpur yang melebihi ketentuan yang ada dan diambil dari lokasi yang telah disetujui
oleh
Pengawas/Direksi. b)
Pasir/tanah urugan yang disyaratkan adalah yang berkualitas baik, berukuran tidak seragam
dan
bebas
dari
sampah
organik/anorganik
dan
disetujui
oleh
Pengawas/Direksi. c)
Setelah diadakan urugan maka pasir/tanah urugan harus terlebih dahulu dipadatkan dengan cara lapis demi lapis.
2.8
Bahan Agregat Beton a)
Agregat halus atau pasir untuk beton dan adukan harus berbutir keras dan bersih dari kotoran dan zat-zat kimia organik dan anorganik yang dapat merusak mutu beton dan baja tulangan dan pasir tersebut harus bersudut tajam. Susunan pembagian butiran (gradasi) lolos saringan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : Prosentase berat friksi butiran halus dari 0,64 mm dan atau kotoran lumpur tidak boleh lebih dari 5% terhadap berat keseluruhan dan selain ketentuan di atas semua ketentuan mengenai agregat halus (pasir) beton pada PBI 1971 juga harus dipenuhi.Apabila kadar lumpur lebih dari 5% maka agregat halus harus dicuci. Gradasi agregat halus harus memenuhi syarat-syarat dibawah ini :
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
3
b)
Sisa di atas ayakan 4 mm minimum 2% dari berat
Sisa di atas ayakan 1 mm minimum 10% dari berat
Sisa di atas ayakan 0,25 mm harus berkisar antara 80%-95% dari berat.
Agregat kasar adalah batu Kerikil pecah dengan ukuran maksimal 3 cm dan mempunyai bidang pecah minimal 3 (tiga) buah serta mempunyai bentuk kurang lebih menyerupai kubus dan diperoleh dari batu yang keras sesuai dengan persyaratan PBI 1971, bersih serta bebas dari kotoran yang dapat mengurangi kualitas dari beton maupun baja. Bilamana diperlukan , Pemborong harus mengadakan pencampuran butiran untuk mendapatkan pembagian butiran (Grain Size Distribution) seperti yang disyaratkan, masing-masing untuk material yang berhubungan.
c)
Agregat campuran (campuran agregat halus dan kasar)
Susunan butiran agregat campuran untuk mutu beton yang direncanakan harus diperiksa dengan melakukan analisa saringan. Susunan ayakan yang digunakan adalah dengan lubang-lubang persegi berturut-turut dalam mm: 31,5 – 16 – 8 – 4 – 2 – 0,50 – 0,25. Apabila tidak tersedia susunan ayakan tersebut diatas, atas persetujuan direksi dapat digunakan susunan ayakan yang lain dengan ukuran lubang yang mendekati ukuran lubang tersebut di atas.
Untuk mutu beton yang direncanakan, ditentukan sesuai ukuran butiran sebagai berikut ;
2.9
Agregat campur dengan butiran maksimum 31,5 mm
Agregat campur dengan butiran maksimum 16 mm
Besi beton a. Digunakan untuk tulangan pada pekerjaan beton bertulang .
b. Baja tulangan harus memenuhi ketentuan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 71), dengan mutu U-41 (tegangan leleh karakteristik = 4000 kg/cm2) untuk diameter lebih besar dari 12 mm; sedangkan untuk diameter yang lebih kecil digunakan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik = 2400 kg/cm2). Berat besi dapat diperhitungkan dengan menggunakan nominal diameter. Bila menggunakan Wire-mesh, maka harus digunakan tipe dengan electrically welded wire-mesh, dan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam ASTM A 185. c. Semua baja tulangan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak/minyak, karat, dan tidak bercacat seperti retak dll. d. Kontraktor harus mengadakan pengujian mutu baja beton yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk dari Pengawas. Batang percobaan diambil dengan disaksikan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
4
Pengawas sejumlah minimum 3 (tiga) batang untuk tiap-tiap jenis baik mutu maupun pengiriman massal atau bilamana terjadi keraguan terhadap mutu baja yang dikirim ke proyek. Semua biaya-biaya percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor. Sedangkan panjang setiap benda uji adalah 100 cm. e. Gambar rencana kerja untuk baja tulangan, meliputi rencana pemotongan, pembengkokan, sambungan dan penghentian harus dibuat dan disampaikan oleh Pemborong kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan. Semua detail harus memenuhi persyaratan seperti yang dicantumkan dalam gambar kerja dan syarat-syarat yang harus diikuti menurut PBI 1971, NI 2. Diameter-diameter pengenal harus sama seperti persyaratan dalam gambar kerja dan bilamana diameter tersebut akan diganti maka jumlah luas penampang persatuan lebar beton minimal harus sama dengan luas penampang rencana.Sebelum melakukan perubahan-perubahan Pemborong harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas. f.
Pemasangan besi tulangan beton harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam PBI 71. Besi beton harus dipasang sebagaimana pada gambar rencana atau seperti yang diinstruksikan Pengawas. Terkecuali sebagaimana yang dinyatakan pada gambar atau diinstruksikan Pengawas, pengukuran pada pemasangan besi tulangan harus dilakukan terhadap as dari besi tulangan. Besi tulangan yang terpasang harus sesuai ukuran, bentuk, panjang, posisi, dan banyaknya, dan akan diperiksa setelah kondisi terpasang.
g. Sebelum besi dipasang, besi beton harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat, kotoran, lemak, atau material lain yang seharusnya tidak melekat pada besi beton tadi dan dapat mengurangi atau menghilangkan lekatan antara beton dan besi beton. Dan kebersihan ini harus tetap dijaga sampai proses pengecoran beton. h. Besi beton harus dibentuk dengan teliti hingga tercapai bentuk dan dimensi sesuai gambar rencana atau bending schedules yang disiapkan oleh Kontraktor dan disetujui Konsultan Pengawas. Semua proses pembengkokkan harus dilakukan dengan cara lambat, tekanan yang konstan. Kesemua ujung-ujung pembesian harus mempunyai kait sebagaimana ditentukan dalam PBI 71. Pembengkokkan dengan cara dipanasi hanya dapat dibenarkan apabila telah mendapat ijin dari Pengawas. i.
Besi tulangan tidak boleh dibengkokkan dengan cara yang dapat menyebabkan kerusakan pada besi beton. Besi tulangan dengan kondisi yang tidak lurus atau dibengkok dengan tidak sesuai gambar tidak diperkenankan dipakai.
j.
Tidak diperkenankan membengkok tulangan bila sudah ditempatkan, kecuali apabila hal itu terpaksa dan sudah mendapat persetujuan dari Pengawas.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
5
k. Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana, dan harus dijaga agar jarak antara tulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut beton (beton deking) minimal 2.50 cm sebagaimana pada gambar rencana atau sebagaimana ditentukan Pengawas. Dalam segala hal tebal selimut beton tidak boleh diambil kurang dari 2.50 cm. l.
Besi beton harus dipasang dengan teliti agar sesuai dengan gambar rencana, dan harus diikat dengan kuat dengan menggunakan kawat pengikat dan didudukkan pada support dari beton atau besi ataupun dengan hanger agar posisinya tidak berubah selama proses pemasangan dan pengecoran. Pengikat dan tumpuan dari besi tadi tidak boleh menyentuh bidang bekisting dalam hal beton yang dicor adalah beton exposed. Bila besi tulangan didudukkan pada blok beton kecil, blok tadi harus dibuat dari beton yang mutunya sama dengan beton rencana dan bentuknya harus menjamin didapatnya permukaan beton yang baik. Kekakuan pada pemasangan besi beton harus menjamin agar tidak berubah bentuk dan tempat bila pekerja berjalan atau memanjat pembesian tadi. Ujung-ujung dari kawat pengikat harus ditekuk kearah dalam beton dan tidak diperkenankan mengarah keluar. Selama proses pengecoran beton, Kontraktor harus menyediakan tenaga-tenaga pekerja yang khusus mengawasi dan memperbaiki pembesian dari kemungkinan tergeser atau berubah bentuk karena hal-hal yang mungkin timbul; dan hal-hal tadi harus cepat diperbaiki sebelum pengecoran mencapai daerah tersebut. Pemasangan besi beton harus mengingat syarat jarak bersih antar tulangan, atau antar tulangan dan angkur, atau antara benda-benda metal tertanam, dengan tidak boleh kurang dari 40 mm atau sebagaimana yang ditentukan dalam PBI 71. Sebelum melakukan pengecoran, semua tulangan harus terlebih dahulu diperiksa untuk memastikan penelitian penempatannya, kebersihan dan untuk mendapatkan perbaikan bilaman perlu. Tulangan yang berkarat harus segera dibersihkan atau diganti bilamana dianggap Pengawas akan melemahkan konstruksi. Pengecoran tidak diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui oleh Pengawas.
m. Sambungan lewatan harus dibuat sesuai gambar rencana, instruksi Pengawas, atau minimal mengikuti ketentuan dalam PBI 71. n. Bilamana dirasa perlu untuk melakukan sambungan lewatan pada posisi lain dari posisi pada gambar rencana, posisi tersebut harus ditentukan oleh Pengawas. Sambungan ini tidak diperkenankan diletakkan pada lokasi tegangan yang maximum, dan penyambungan pada besi beton yang letaknya bersebelahan agar dilaksanakan dengan bergeser posisinya (staggered). Bila-mana dikehendaki suatu panjang yang tanpa sambungan, panjang dari batang tadi harus dibuat sepanjang
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
6
yang bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan panjang sambungan lewatan sebagaimana ditentukan dalam PBI 71, terkecuali ditentukan lain. o. Khusus untuk tebal selimut beton, dudukan harus cukup kuat dan jaraknya sedemikian sehingga tulangan tidak melengkung dan beton penutup tidak kurang dari yang diisyaratkan. Toleransi yang diperkenankan untuk penyimpangan terhadap bidang horizontalnya adalah 4 mm.
2.10
Batu Tela a)
Batu tela yang digunakan adalah batu tela lokal yang memenuhi standar bahan PUBBI 1970.
b)
Ukuran batu tela yang digunakan adalah sesuai dengan standar atau mengikuti ukuran batu tela produksi lokal yang berkualitas baik.
2.11
Lantai Keramik a)
Keramik yang akan digunakan adalah Keramik yang memenuhi standar bahan sesuai PUBBI 1970.
b)
Ukuran keramik untuk lantai yang digunakan adalah sesuai dengan standar yaitu 40 x 40 cm.
2.12
Kayu a)
Semua jenis kayu yang dipakai harus kering, berumur cukup tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok serta mempunyai derajat kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang dicantumkan dalam PKKI 1970-NI.5.
b)
Semua kayu untuk tiap bagian pekerjaan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Direksi.
c)
Jenis kayu yang digunakan adalah terdiri dari kayu balok Klas I, II, III dan papan Klas I, II dan III untuk perancah.
2.13
Atap a)
Bahan penutup yang dipakai adalah atap Seng Spandek dengan kualitas baik dan sesuai dengan standar SNI dan memenuhi persyaratan PUBBI-1971 atau setara dengan Genteng Metal Sakura Roof dan Spandek Soka Berwarna.
b) 2.14
Untuk pekerjaan bubungan/nok menggunakan nok atap Seng Spandek.
Rangka Atap a)
Bahan yang dipakai untuk Kuda-kuda, Gording, Kaso, dan Reng adalah Rangka Baja Ringan dengan kualitas baik dan sesuai dengan standar SNI dan memenuhi persyaratan PUBBI-1971 atau setara dengan Sakura Trus.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
7
2.15
Penggantung dan pengunci a)
Engsel pintu dan jendela Semua engsel yang dipasang baik pada daun pintu maupun pada jendela harus menggunakan kualitas yang baik.
b)
Untuk ukuran Grendel yang terpasang di pintu adalah panjang 20 cm. Dimana kualitas Grendel pintu dan jendela adalah terbuat dari besi yang dilapisi kuningan. PASAL 3 SETTING OUT (PEMATOKAN)
3.1
Pemborong harus melakukan Setting Out di lapangan secara teliti dan benar atas posisi dan ketinggian rencana bangunan sesuai dengan koordinat yang ditunjukkan dalam gambar.
3.1
Pemborong harus mengajukan hasil perhitungan /pengukuran posisi dan ketinggian (dengan cara triangulasi dan pengukuran kembali) kepada Pengawas/Direksi untuk mendapat persetujuan.
3.2
Dalam hal terdapat perbedaan antara hasil pengukuran di lapangan sebagaimana ditunjukkan dalam gambar dengan kenyataan yang ada, Pemborong harus melaporkan kepada Pengawas /Direksi untuk memperoleh keputusan dan dinyatakan dalam Berita Acara dan Keputusan yang diambil harus didasarkan kepada keamanan konstruksi dan kelancaran operasional penggunaan bangunan tersebut.
3.3
Semua permasalahan yang terjadi di lapangan sehubungan dengan pekerjaan setting out harus tunduk kepada keputusan Pengawas/Direksi.
3.4
Semua poros ketinggian (elevasi) dinyatakan dalam satuan metrik terhadap elevasi tanah dasar, sedangkan ukuran – ukurannya dinyatakan dalam satuan metrik kecuali bila dinyatakan lain.
3.5
Pemborong wajib membuat bouwplank dan patok-patok pembantu sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin ketelitian bentuk, posisi, arah elevasi dan lain-lain dan pengukurannya harus dilaksanakan dengan Theodolite/Waterpass yang telah disetujui oleh Pengawas/Direksi.
3.6
Sebelum pekerjaan di mulai, bouwplank dan patok-patok pembantu harus disetujui oleh Pengawas/Direksi dan patok-patok referensi lainnya tidak boleh disingkirkan sebelum ada perintah Direksi PASAL 4 PEKERJAAN PENDAHULUAN
4.1
Pembersihan Lapangan Pemborong harus membersihkan dan membenahi tempat kerja, lapangan penumpukan bahan-bahan, bangunan gudang , dan lain-lain.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
8
4.2
Papan Nama Proyek Membuat Papan nama proyek dengan ketentuan sebagai berikut : Papan informasi ukuran minimal 80 x 120 cm. Papan informasi dipasang/ditempatkan disekitar lokasi pekerjaan, mudah dilihat oleh masyarakat/pihak yang berkepentingan dan tidak rusak selama pelaksanaan.
4.3
Pemasangan Bowplank
Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali terhadap tapak proyek/Lokasi yang akan dibangun/dikerjakan untuk mengetahui batas-batas tapak/lokasi, peil ketinggian tanah dan bangunan yang tidak dibongkar (jika ada) yang disaksikan oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Peralatan yang digunakan dalam pengukuran adalah Theodolit dan waterpass yang disediakan oleh kontraktor. Jika terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan keadaan lapangan yang sebenarnya, maka Konsultan Pengawas dan Direksi akan mengeluarkan keputusan tentang hal tersebut. Kontraktor wajib melaksanakan penggambaran kembali tapak proyek, lengkap dengan elevasi/peil ketinggian tanah, batas-batas dan sebagainya yang diperlukan. Ukuran–ukuran elevasi elevasi dari pekerjaan dapat dilihat pada gambar rencana. Ukuran yang tidak jelas atau tidak tercantum dapat dikonsultasikan dan dengan Konsultan Pengawas/Direksi. Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas berhak memberitahukan kepada Kontraktor dan merubah ketinggian berdasarkan persetujuan Direksi dan Kuasa Pengguna Anggaran.
PASAL 5 PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
Meliputi penggalian tanah untuk pondasi dan pekerjaan lainnya yang memerlukan penggalian tanah kemudian mengurung kembali galian disisi kanan-kiri pondasi atau bagian lain dari bangunan. Pengurungan yang tebalnya lebih dari 20 cm harus dilaksanakan selapis demi selapis setiap 10 cm, dan setiap lapisan harus dipadatkan menggunakan alat pemadat ( misal mesin compactor) ataupun dikerjakan secara manual sehingga tidak terjadi penurunan tanah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada pondasi, seperti pondasi patah/putus, pondasi menggantung, ataupun kerusakan pada lantai bangunan. 5.1
Lingkup Pekerjaan Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
9
5.2
Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Lantai dan Pondasi
Pekerjaan Urugan tanah bawah lantai dan samping pondasi
Bahan/Material Material yang digunakan adalah :
5.3
Material pasir sesuai dengan yang disyaratkan pada persyaratan bahan.
Tanah timbunan pilihan
Cara Pelaksanaan
Untuk pekerjaan urugan pasir alas pondasi , urugan pasir bawah lantai, urugan tanah bawah lantai harus memperhatikan ketinggian atau peil seperti yang disyaratkan pada Gambar Kerja.
Material yang digunakan diangkut ke lokasi pekerjaan dan material yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
Penggunaan bahan timbunan lain harus dengan persetujuan Pengawas/Direksi, dengan melampirkan sebab dan hambatan yang ditemui sehingga harus mengubah bahan timbunan yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan. PASAL 6 PEKERJAAN PONDASI
Bahan : -
Jenis Batu yang digunakan adalah batu gunung
-
Campuran spesi yang digunakan 1 pc : 5 ps
Cara pelaksanaan : a. Pasangan batu kosong/Aanstamping
Dilaksanakan pada dasar pondasi batu gunung setelah lapisan urugan pasir dibawahnya rata dan padat.
Pemasangan batu kosong harus disusun tegak bersilang saling menggigit,dan pada ronggarongga pertemuan batu harus diisi dengan pasir hingga padat. Dalam hal ini bisa dibantu disiram air hingga merata.
b. Pasangan batu gunung :
Dilaksanakan pada pasangan pondasi atau pekerjaan lain yang dinyatakan memakai pasangan batu gunung.
Batu gunung sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran.
Pemasangan batu kali harus bersilang, pemberian adukan harus penuh berisi/tidak boleh ada yang berongga.
Tinggi pasangan batu gunung tidak boleh lebih dari 0,50 m’ pada setiap harinya.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
10
Bagian pasangan batu gunung harus diplester kaprot sesuai dengan jenis adukan yang dipakai pasangan.
Proses pengeringan pasangan harus dibantu dengan siraman air.
Selama pasangan batu gunung belum secara utuh selesai (persekian meter), lobang pondasi tidak dibenarkan diurug. PASAL 7 PEKERJAAN BETON
7.1
7.2
Lingkup Pekerjaan ini adalah :
Pekerjaan Kolom Beton bertulang dengan campuran 1 pc : 2 kr : 3 ps
Pekerjaan Ringbalk Beton bertulang 1 pc : 2 kr : 3 ps
Pekerjaan Beton Sloef bertulang 1 pc : 2 kr : 3 ps
Pekerjaan Pas. Rabat Beton 1 pc : 3kr : 5 ps
Bahan/Material a)
Kerikil beton yang digunakan adalah kerikil yang butirannya mempunyai gradasi merata atau batu pecah hasil olahan stone crusher. Kerikil beton yang digunakan harus bebas dari bahan organik, lumpur dan bahan lain yang merusak beton sesuai persyaratan PBI 1971 ataupun persyaratan bahan lainnya.
b)
Pasir beton yang digunakan adalah disyaratkan pasir yang agak kasar atau sesuai dengan persyaratan untuk bahan agregat beton di atas. Pasir beton yang digunakan juga harus bebas dari bahan organik, lumpur dan bahan lain yang merusak beton sesuai persyaratan PBI 1971 ataupun persyaratan bahan lainnya.
c)
Semen yang digunakan adalah Portland Cement yang memenuhi persyaratan pekerjaan bangunan sesuai Peraturan Normalisasi dan Bahan Bangunan Indonesia (PNBI) dan PBI 1971, atau jenis semen PC Type I. Semen yang membatu atau kwalitetnya menurun karena penyimpanan yang kurang bagus, atau terlalu lama disimpan tidak diperkenankan dipakai dan harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
d)
Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih bebas dari segala kotoran yang dapat merusak mutu beton, tidak dibenarkan menggunakan air kotor/air yang ada di saluran sekitar sekolah.
e)
Diameter baja tulangan yang dipakai sesuai dengan gambar kerja, harus baja tulangan yang tidak berkarat dan jarak tulangan sesuai gambar.
f)
Semi pembengkokan tulangan harus dilakukan di atas. Tidak dibenarkan membengkokkan tulangan bila sudah ditempatkan, kecuali apabila hal itu terpaksa dan sudah mendapatkan persetujuan direksi.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
11
7.3
Adukan Adukan yang digunakan adalah sebagai berikut : a)
Adukan mutu K225 yaitu perbandingan campuran 1 pc : 2 kr : 3 ps dipergunakan untuk pekerjaan beton struktur
b) 7.4
Adukan mutu K175 dipergunakan untuk pekerjaan non struktur
Bekisting
Bahan bekisting dipakai dari kayu klass III atau sejenis dengan ketebalan 3 cm, merata serta cukup keras dan harus mendapat persetujuan Direksi.
Permukaan kayu harus cukup rata dan tebal yang sama, dan pemakaiannya maksimum 2 kali.
Pasangan bekisting harus rapi dan kuat untuk menahan getaran dan kejutan tanpa berubah bentuk.
Ketelitian dan kerapihan serta keseragaman ketebalan dari papan harus diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar dapat memberikan permukaan yang rata.
Celah-celah dari papan harus rapat agar pada waktu pengecoran air semen tidak dapat merembes keluar.
Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari segala macam kotoran.
Pembersihan dan pengeringan harus sedemikian rupa hingga terjamin mutu beton yang diharapkan dan untuk jaminan bahwa bagian dalam bekisting betul-betul kering harus digunakan compressor. PASAL 8 PEKERJAAN DINDING
8.1
Dalam pekerjaan ini pasangan dinding menggunakan ½ Batu
8.2
Bahan / Material a)
Batu Tela lokal bermutu baik seperti yang dipersyaratkan pada mutu bahan.
b)
Pasir pasangan
c)
Semen PC
d)
Adukan/campuran : Pasangan dinding menggunakan campuran 1 PC : 5 Pasir Plesteran dinding menggunakan campuran 1 PC : 5 Pasir
8.3
Cara pelaksanaan : a)
Pekerjaan pasangan tembok selanjutnya harus terkontrol dari water pass, baik ke arah horizontal maupun verikal dan ketinggian pasangan bata untuk setiap hari kerja. Pelaksanaan pencampuran dapat dilaksanakan dengan menggunakan concrete mixer
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
12
(mesin pengaduk) atau dengan tenaga manual dengan peralatan yang memadai yang terlebih dahulu disiapkan. b)
Sebelum diplester, maka terlebih dahulu permukaan yang akan diplester harus disiram, sehingga plesteran mendapat ikatan yang baik.
c)
Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Pemborong.
PASAL 9 PEKERJAAN PLESTERAN
9.1
Lingkup pekerjaan. Pekerjaan plesteran untuk pasangan biasa dan pasangan trasram.
9.2
Bahan Semen, pasir dan air harus memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan bahan dan 4 PBI 1971.
9.3
9.4
Adukan/campuran :
Pasangan Trassram menggunakan campuran 1 PC : 2 Pasir
Pasangan dinding menggunakan campuran 1 PC : 5 Pasir
Plesteran dinding menggunakan campuran 1 PC : 5 Pasir
Persiapan permukaan. Permukaan yang akan diplester harus bersih. Untuk mencegah mengeringnya plesteran sebelum waktunya permukaan yang telah disiapkan harus dibasahi.
9.5
Pelaksanaan. Tebal plesteran rata-rata 1,5 cm, minimal 1 cm dan harus menghasilkan permukaan yang rata atau sesuai dengan persetujuan Direksi. Harus dipasang adukan-adukan patokan untuk mendapatkan permukaan yang rata. Plesteran harus diratakan dengan menggunakan alat kayu yang lurus, minimal sepanjang 1 m (satu meter). Plesteran harus dibasahi untuk mencegah cacat-cacat. Pada keadaan cuaca kering dan panas plesteran harus dilindunginterhadap pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
13
9.6
Memperbaiki dan membersihkan. Kontraktor wajib memperbaiki plesteran dinding yang kurang sempurna dengan cara membuang bagian-bagian tersebut dengan bentuk memanjang, memakai alat serta diplester kembali. Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak, noda dan cacat lainnya. Pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan telah selesai, semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari kotoran-kotoran. PASAL 10 PEKERJAAN KERAMIK
10.1
Lingkup pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan serta material bantu lainnya demi terlaksananya pekerjaan dengan hasil yang sempurna.
10.2
Bahan : Keramik Harus mempunyai kwalitas baik, produksi dalam negeri dan memenuhi standard SII. Warna akan disesuaikan berdasarkan petunjuk dari Direksi. Ketebalan minimal 4 mm, dengan ukuran seperti yang tertera dalam gambar, antara lain : Untuk lantai ruangan : 40 x 40 cm Sebelum bahan – bahan di datangkan di lokasi, Kontraktor wajib memberikan contoh secukupnya dan mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
10.3
Item Pekerjaan
10.4
Lantai dipasang dari pasangan keramik uk. 40 x 40 cm
Pelaksanaan Pekerjaan.
Sebelum pemasangan keramik dilakukan, terlebih dahulu ditimbun dengan tanah, dipadatkan kemudian dilapis beton tumbuk dengan campuran 1:3:6.
Pekerjaan lantai keramik dipasang dengan adukan 1 Pc : 4 Ps, tebal adukan minimal 5 cm.
Celah (nut) antara lain lebarnya lebih kurang 2 mm, setelah pemasangan telah cukup kering disiram pasta semen (warna disesuaikan), kemudian dibersihkan.
Keramik yang cacat atau pecah tidak boleh dipasang.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
14
Pada prinsipnya pemotongan harus dihindari, bila terpaksa harus dipotong, maka potongan tersebut tidak boleh dari ½ ukurannya. Pemotongan harus dilaksanakan dengan hati – hati dan rapi.
Sebelum pekerjaan lantai dikerjakan, Kontraktor harus mengadakan persiapan yang baik, terutama ketika pemadatan tanah dan pelapisan beton tumbuk. Semua saluran pipa dan saluran dibawah lantai harus diatur dan ditempatkan dengan baik agar pada saat pekerjaan lantai dilaksanakan tidak mengganggu kepada saluran pipa yang ada. PASAL 11 PEKERJAAN UPVC
11.1
Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan kayu meliputi :
11.2
Pekerjaan UPVC untuk Kusen Pintu dan Jendela serta daun jendela dan pintu.
Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum pemasangan pintu dan jendela pemborong harus mengecek/ memeriksa ukuran dan elevasi lubang dinding untuk persiapan pemasangan pintu dan jendela harus sesuai dengan gambar rencana dan harus sudah disetujui oleh konsultan pengawas atau Direksi.
Pintu dan jendela serta perlengkapannya dikerjakan dalam workshop atau pabrikasi dengan kualitas standar untuk bahan UPVC. PASAL 12 PEKERJAAN ATAP
12.1
Pemasangan atap ini harus mengikuti kemiringan dan kerataan rangka atap sehingga sesuai dengan gambar kerja atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Pengawas.
12.2
Apabila terdapat bagian yang tidak rata dari pemasangan gording dan rangka atap maka penutup atap tersebut tidak diperkenankan untuk dipasang.
12.3
Penyelesaian bubungan/nok, harus dipasang rata.
12.4
Pemasangan nok yang tidak rata atau berombak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya sendiri.
12.5
Pemasangan List Plank bahan GRC sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
15
PASAL 13 PEKERJAAN PLAFOND 13.1
Bahan yang digunakan adalah Hexaboard dengan ketebalan ± 4 mm dengan kualitas yang baik.
13.2
Cara Pemasangannya mengikuti bentuk ruangan yang ada dengan memperhatikan pertemuan-pertemuan pada setiap sambungan.
13.3
Pemasangan plafond tersebut mengikuti gambar kerja atau sesuai dengan petunjuk Pengawas Lapangan/Direksi Teknik.
PASAL 14 PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI 14.1
Engsel Pintu dan Jendela
Pemasangan engsel untuk setiap daun pintu 2 ( Dua ) daun adalah 3 (tiga) Buah dan jendela 2 (dua) buah
Engsel pintu yang digunakan adalah engsel jenis Nylon Kupu-Kupu ukuran 3 x 4 “ dan untuk jendela dengan jenis yang sama dengan ukuran 2,5 x 3”.
14.2
14.3
Grendel Pintu dan jendela.
Untuk setiap pintu dan jendela dilengkapi dengan grendel sebanyak 1 (satu) buah.
Ukuran grendel yang terpasang di pintu adalah 20 cm.
Kaca.
Kaca bening, jenis float glass, tebal 5 mm, produk Sinar Rasa, Asahi Glass atau setara PASAL 15 PEKERJAAN CAT DAN FINISHING 15.1
Semua kayu yang menempel di beton atas pasangan harus dimeny terlebih dahulu sebelum dipasang.
15.2
Semua kayu yang dikerjakan di luar lokasi pekerjaan tidak boleh didempul atas dicat dasar sebelum diperiksa oleh Direksi Lapangan.
15.3
Semua bidang kayu yang nampak, sebelum dilakukan cat kilap harus terlebih dahulu didempul dan diamplas hingga mempunyai permukaan yang halus.
15.4
Bidang permukaan pintu panel harus dipelitur berulang-ulang sampai halus minimal 2 kali pengecatan.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
16
15.5
Permukaan kayu yang sudah halus menurut pendapat Direksi, baru dapat dicat dasar dengan minimal pengecatan 2 kali.
15.6
Bidang kayu yang sudah dicat dasar dicat kilap sebanyak 2 kali, sehingga mendapatkan permukaan cat yang mengkilap dan rata.
15.7
Cat kilap untuk bidang kayu yang nampak harus terdiri dari pabrik yang sama dengan warna yang akan ditentukan kemudian.
15.8
Untuk bidang tembok, sebelum dicat terlebih dahulu harus diaci licin untuk mendapatkan permukaan yang halus dan rata.
15.9
Pengecatan tembok atas dinding yang telah diaci licin, dan Kontraktor harus mengadakan plamir ulang pada bagian yang belum rata untuk kemudian diamplas kembali baru pengecatan diteruskan.
15.10 Pengecatan plafond menggunakan cat tembok yang sama dengan yang digunakan dengan cat tembok atas dinding dan dari merk yang sama. 15.11 Merk cat kayu yang dipergunakan adalah merk Glotex/Avian dengan warna yang akan ditentukan kemudian. 15.12 Merk cat tembok dan plafond adalah setara Aries ,tidak diperkenankan merk lain untuk memudahkan pemeliharaan selanjutnya dan harus berasal dari satu pabrik, warna cat akan ditentukan kemudian. 15.13 Pelituran pintu panil harus dengan pelitur kaleng yang dicampur dengan oker, sehingga urat kayu dapat nampak lebih baik. 15.14 Seluruh Areal Kerja yang telah selesai dilaksanakan, maka Pihak Kontraktor wajib membersihkan areal tersebut.
PASAL 16 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 16.1
UMUM a.
Gambar dan RKS merupakan suatu kesatuan yang saling mengikat dan saling melengkapi.
b. 16.2
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan apabila terdapat dalam gambar atau RAB.
IJIN DAN PEMERIKSAAN a.
Kontraktor harus bertanggungjawab penuh atas mutu instalasi dan peralatan yang digunakan. Semua ijin dan pemeriksaan dari bahan pemerintah merupakan tanggung jawab kontraktor, baik cara maupun biaya yang diperlukan untuk itu.
b.
Kontraktor wajib menyelesaikan sertifikat yang menyatakan bahwa semua pekerjaan yang telah dilakukan memenuhi syarat dan standar yang disyaratkan dalam spesifikasi maupun peraturan pemerintah.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
17
16.3
STANDAR a.
Standar yang digunakan adalah yang terakhir sebagai berikut : 1.
P.U.I.L
2.
A.V.E / V.D.E
3.
P.I.L yang dikeluarkan oleh PLN setempat. Standar-standar lain yang akan digunakan harus disetujui oleh Direksi Lapangan. Pemborong harus memiliki pass PLN.
b.
Semua peralatan yang akan digunakan harus baru dan memenuhi standar yang telah ditentukan.
16.4
PERALATAN a.
Seluruh peralatan yang akan dipakai dan diadakan pengadaannya oleh Kontraktor sesuai dengan gambar dan RKS yang telah ditentukan.
b.
Daftar peralatan yang digunakan harus dilampirkan dalam dokumen penawaran .
c.
Bila kemudian hari ada kelainan dalam daftar yang telah diajukan dengan yang akan dipakai, kontraktor wajib mengajukan persetujuan kepada Direksi Lapangan.
16.5
PENGUJIAN a.
Sebelum daya listrik digunakan ke instalasi, seluruh instalasi harus sudah selesai diuji dan didapat hasil baik yang harus disaksikan dan disetujui oleh Direksi Lapangan atas badan pemerintah yang berwajib.
b.
Pengujian harus dilakukan oleh Direksi Lapangan, bila dapat dilihat hasil yang kurang memuaskan pada suatu bagian instalasi. Kontraktor wajib memperbaiki kembali dan pengujian kembali.
16.6
KOORDINASI DENGAN PEKERJAAN LAIN Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib menerima gambar-gambar yang diterima dengan gambar-gambar atas RKS, dari pekerjaan yang berhubungan , supaya didapat mutu pekerjaan yang baik. Bila terdapat kelainan baik dalam gambar maupun dalam spesifikasi yang kurang memuaskan pada suatu bagian instalasi, kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi Lapangan untuk minta keputusan.
16.7
PENGAWASAN a.
Kontraktor wajib bertanggung jawab atas semua pekerjaan.
b.
Kontraktor menempatkan tenaga-tenaga pengawas untuk mengawasi pekerjaannya sendiri. Penanggung jawab pelaksana pekerjaan harus selalu berada di tempat pekerjaan dan dapat mengambil keputusan-keputusan penuh, demi kelancaran pekerjaan.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
18
16.8
KABEL DAN TEMBAGA a.
Seluruh instalasi di dalam bangunan digunakan untuk jenis NYM 2 x 2,5 jumlah inti sesuai dengan gambar.
b.
Tidak diperkenankan mengganti type/jenis kabel tersebut.
c.
Sambungan kabel di dalam tanah tidak diperkenankan tanpa persetujuan Direksi Lapangan, seandainya keadaan tidak memungkinkan dan telah ada ijin dari Direksi Lapangan, Kontraktor harus menggunakan sambungan besi dengan mutu yang baik.
16.9
PANEL LISTRIK a.
Jumlah dan jenis komponen panel listrik ditunjukkkan dalam gambar.
b.
Tebal plat yang digunakan minimal 1.0 mm.
c.
Bentuk panel harus disesuaikan dengan keadaan ruangan.
d.
Untuk ruangan umum semua harus sejenis pemasangan dalam tembok.
16.10 SISTEM TEGANGAN a.
Sistem tegangan listrik yang termasuk dalam lingkup pekerjaan Kontraktor disesuaikan dengan keadaan setempat.
b.
Semua titik yang mempunyai rumah terbuat dari logam dan stop kontak harus disambungkan ke dalam sistem pertahanan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
16.11 INSTALASI PENERANGAN a.
Instalasi penerangan yang dimaksud adalah titik lampu dan stop kontak, sesuai petunjuk gambar.
b.
Letak pasti dari lampu-lampu tersebut disesuaikan dengan keadaan lapangan.
c.
Pada pemasangan di atas plafond, kabel-kabel tidak diperkenankan diklem kerangka plafond, tetapi harus diklem di lantai beton kecuali di atas plafond tidak ada lantai beton.
d.
Penggantung dari lampu-lampu TL menggunakan pipa dari bahan galvanized.
e.
Pada titik setiap percabangan lampu harus diberi doos/junction box.
f.
Sambungan di dalam junction box menggunakan isolasi PVC kemudian ditutup dengan losdop.
g.
Sambungan kabel untuk ke titik penerangan hanya diperlukan pada junction box/doos tersebut.
h.
Kabel yang turun menuju saklar dan stop kontak di dalam tembok harus dengan baik dan rapih.
16.12 SAKLAR DAN STOP KONTAK a.
Saklar 1.
Saklar dibuat dari plastik putih untuk sambungan di dalam tembok (recesseed).
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
19
2.
Tinggi saklar pada umumnya 1.5 m dari lantai kecuali ada permintaan dari pemilik yang menginginkan tinggi lain.
b.
3.
Saklar dengan tinggi minim.
4.
Letak pasti dari saklar harus disesuaikan keadaan di lapangan.
Stop Kontak 1.
Stop kontak dibuat dari plastik putih sambungan di dalam (recesseed) untuk sistem 1 phase dengan terminal untuk pentanahan.
2.
Tinggi stop kontak 30 cm dari lantai, kecuali ada permintaan lain dari pemilik.
3.
Stop kontak dengan kemampuan 10 A/250V.
16.13 PERALATAN INSTALASI a.
Peralatan instalasi yang dimaksud material-material untuk melengkapi instalasi tersebut supaya kelihatan baik dan memenuhi persyaratan.
b.
Seluruh klem-klem yang dipasang harus buatan pabrik dan tidak diperkenankan membuat sendiri.
c.
Seluruh klem-klem yang terlihat mata (exposed) harus diberi penahan dengan klem sehingga kabel tersebut kelihatan lurus dan baik.
16.14 LAMPU-LAMPU 1.
Lampu jenis ini Lampu TL untuk dalam ruangan
2.
Lampu jenis ini Lampu tanam 10 watt merk Philips atau setara untuk area teras.
3.
Jenis yang digunakan adalah type baik yang dipasang diplafond seperti ditunjukkan dalam gambar.
16.15 PENGUJIAN Prosedur Pengujian Kontraktor bertanggung jawab atas pengadaan dan tenaga untuk pengujian,direksi lapangan berhak memerintahkan kepada kontraktor, setiap saat melakukan pengujian bila direksi lapangan merasa bahwa pekerjaan tersebut sudah dapat diuji, dibuatkan Berita Acara Pengetesan yang ditanda tangani oleh Pihak Pemilik dan Direksi Lapangan.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
20
PASAL 17
PENUTUP 17.1
Semua item pekerjaan harus diselesaikan secara baik dan disesuaikan dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Pekerjaan yang tidak rapi, harus diperbaiki sampai diperoleh hasil yang memenuhi syarat (maksimal).
17.2
Segala jenis pekerjaan yang belum tercantum secara jelas dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), pelaksanaannya harus mendapat persetujuan/petunjuk dari Direksi Lapangan.
17.3
Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syaratsyarat (RKS) maka halaman (lokasi) pekerjaan harus dibersihkan dari sisa-sisa bahan dan diratakan sebaik mungkin.
Pekerjaan Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano
21