Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 612~618
612
SOSIALISASI MANAJEMEN WAKTU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SDM Etika Sabariah AMIK BSI Jakarta e-mail:
[email protected] Abstrak Waktu adalah bagian dari semua aktivitas. Pentingnya waktu untuk relevansi dengan aktivitas ekonomi, sehingga sangat penting untuk memberi perhatian dengan manajement waktu. Umumnya masalah manajement waktu bintang perhatian kepada banyak orang, ketika menjadi area kerja dan bisnis. Improvidence waktu pp adalah bahwa untuk melakukan banyak orang, memberikan banyak masalah, dan kemudian pengaruh untuk pengeluaran anggaran dari pemerintah, karena harus untuk subsidi banyak orang yang memiliki tidak kekuatan untuk membeli. Dan goverrnment pengeluaran lain dengan relevansi untuk menghasilkan penurunan produktivitas. Keywords: Waktu, waktu manajement, produktivitas, pengeluaran pemerintah 1. Pendahuluan Banyak cerita kehidupan yang akhirnya menjelaskan bahwa waktu begitu nyata menjadi sang primadona. Karena waktu orang bisa mengambil hikmah, karena waktu orang bisa melihat peluang, karena waktu orang bisa melihat ancaman dan arena waktu orang mempunyai memori. Betapa berharganya waktu sehingga seringkali kita dengar kalimat, seandainya saja, jika waktu itu, . Dua kalimat ini adalah gambaran tentang sebuah pengharapan dan penyesalan. Waktulah yang menyebabkan orang berlomba-lomba menemukan tekhnologi agar dapat mengalahkan waktu, dari mulai tekhnologi informasi, tekhnologi transportasi, teknologi mesin, teknologi medical dan masih banyak ragam lainnya. Waktulah sebenarnya kunci utama dalam setiap usaha memenangkan sumber daya. Orang-orang sukses adalah orang-orang yang mampu mengalahkan waktu, begitu pula dengan kemajuan suatu negara tergantung pada bagaimanan meminits waktu dengan tepat. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan membaca buku literatur, tentang waktu dan bagaimana memanajemennya, kemudian mensosialisasikan dengan tujuan meningkatkan SDM sehingga beberapa teori berkaitan dengan waktu
dan ekonomi, dijabarkan untuk memperkuat solusi atau hasil analisa. 2. Observasi Observasi dilakukan dengan pengamatan, dari berbagai sumber yang diperoleh, untuk menemukan titik temu atau keterkaitan antar obyek yang diteliti. 3. Pengambilan kesimpulan Proses analisa dilakukan berdasarkan pengamatan beberapa teori sesuai dengan kenyataan yang terjadi, yang kemudian dilakukan pengambilan kesimpulan dari suatu analisa. 3. Pembahasan A. Waktu Merupakan Sumber Daya Yang Sangat Penting Waktu merupakan bagian sumberdaya yang sangat penting, karena tidak bisa diganti atau diputar kembali, sehingga begitu pentingnya waktu, menyebabkan banyak pihak dari para pelaku ekonomi, berlomba-lomba menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam setiap melaksanakan aktivitas bisnis. Dengan cara itulah mereka mampu bersaing bahkan menjadi orang, intitusi, bisnisman, bahkan perusahaan, yang berbeda dibandingkan yang lainnya . Kelangkaan waktu dapat mereka kelola dengan baik, melalui seperangkat peralatan yang canggih, sistem informasi yang memadai, SDM yang berkualitas dan berdedikasi
Diterima 22 Februari 2017; Revisi 07 Maret 2017; Disetujui 15 Maret, 2017
ISBN: 978-602-61242-0-3 (dalam artian memberikan kontribusi seimbang terhadap perusahaan dan bukan sekedar karyawan yang hanya menerima gaji buta tanpa adanya kontribusi yang seimbang). B. Manajemen Waktu Manajemen waktu adalah perencanaan, pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan yang berkaitan dengan pengelolaan aktivitas yang menekankan pada faktor biaya karena waktu yang sangat erat kaitannya dengan biaya peluang (cost opportunity), seperti peluang untuk dapat menyelesaikan masalah bisnis, peluang untuk mendapatkan proyek, peluang untuk menjalin kerjasama bisnis, dan lain-lain. Biaya waktu juga, dapat diamati dari perbandingan output hasil dari contoh seperti, mesin ketik dengan komputer, mesin fax dengan email lewat internet, mesin-mesin manual dengan mesin-mesin elektronik, dan masih banyak contoh lain, yang dapat dibandingkan. Manajemen waktu sangat penting bagi pelaku usaha, dimana waktu pengerjaan (proses produksi), proses hantar, proses perluasan pemasaran dan lain-lain dapat dilakukan dengan cepat, begitu pula dengan proses pengambilan keputusan. Kecepatan waktu menciptakan efisien biaya karena hilangnya biaya yang muncul dari serangkaian aktivitas yang berhasil ditiadakan, selain itu kegiatan menjadi lebih efektif. Kecepatan waktu dalam aktivitas ekonomi, antaralainnya: a. Proses produksi dapat dilakukan dengan cepat melalui tekhnologi peralatan produksi yang tepat guna, seperti mesin potong pabrik dan lain-lain. b. Proses pengiriman barang dapat dilakukan dengan cepat, menggunakan berbagai atribut infrastruktur transportasi yang beragam dan inovatif, seperti contohnya: pengiriman barang dengan kereta, pengiriman data dengan on line, dan lain-lain c. Proses Informasi yang dapat dilakukan dengan cepat melalui berbagai media system informasi yang sangat canggih, seperti proses pembukuan, proses pesanan, proses penyampaian
KNiST, 30 Maret 2017
retur pembelian, komplain, tagihan, akses informasi dan lain-lain. d. Proses pengambilan keputusan dengan cepat, melalui penggunaan berbagai macam aplikasi soffware yang cukup beragam dan inovatif. C. Contoh-Contoh penerapan manajemen waktu, yang sangat jelas dapat kita amati antaralainnya: Dibidang akuntansi & keuangan: (1) perhitungan reorder point, EOQ agar persediaan tidak menumpuk atau kurang saat diperlukan, (2) Analisa laporan keuangan saat akhir tahun untuk melihat kinerja perusahaan tahunan, laporan keuangan secara periodic untuk melihat detail perubahan arus kas, perubahan modal, posisi kekayaan perusahaan. Dibidang pembangunan : (1) saat penggalian atau saat pengecoran dilakukan saat musim panas, (2) saat perajutan besi menjadi cakar atau jaring-jaring bisanya dilakukan saat awal musim hujan atau akhir musim hujan, sehingga petugas lapangan tidak mengalami dehidrasi tinggi, (3) saat perbaikan jalan (penambalan, atau pembuatan saluran air) dilakukan pada malam hari setelah jam pulang kerja selesai. Dibidang medical cek up: (1) ketentuan jadwal puasa sebelum periksa gula darah, dan periksa gula darah dilakukan juga setelah makan, (2) jadwal pengeluaran dahak pada jam-jam tertentu untuk memeriksa kesehatan paru-paru, (3) ketentuan diet, dan lain-lain. Dibidang lain masih banyak lagi contoh aktivitas yang tidak lepas dari manajemen waktu
613
ISBN: 978-602-61242-0-3 D. Keterkaitan waktu dengan manajemen Waktu sangat berkorelasi dengan manajemen, sehingga ada waktu deadline, waktu batas penggunaan (kadarluwarsa), dan waktu adalah bagian dari rangkaian daftar pekerjaan yang saling berurutan sehingga didalam dunia usaha dan kerja, ada waktu tunggu yang ditoleransi atau tidak ditoleransi oleh masing-masing bagian (divisi), semisal waktu pelaporan kerja dan penyampaian dokumen pabrik dari kasir pabrik ditunggu oleh bagian accounting kantor pusat, begitu pula bagian accounting juga ditunggu oleh bagian keuangan (untuk membayar tagihan) dan bagian pajak (untuk menghitung pajak). Dari contoh tersebut jelas terlihat bahwa hubungan kerja antar bagian dalam sebuah manajemen, saling berkorelasi dengan waktu. E. Permasalahan Manajemen Waktu Pada umumnya masalahan manajemen waktu , mulai diperhatikan banyak kalangan, ketika sudah berada pada zona kerja dan usaha, itupun tidak seratus persen dunia usaha dan kerja mengaplikasikan manajemen waktu, seperti contohnya usaha bengkel kecil, yang membiarkan montir handalannya tidak masuk tanpa keterangan yang jelas, banyak usaha kecil dan menengah, yang karyawannya mengajukan absensi hanya dengan telephon atau surat yang tidak dapat diklarifikasi kebenarannya, serta banyak lagi contohnya. Sedangkan pada keseharian, kita jumpai banyak contoh dari diabaikannya waktu, dan yang sudah menjadi kepastian adalah tidak terpikirkan oleh mereka, tentang adanya manajemen waktu. Itulah sebabnya banyak masalah yang muncul dari terabaikannya waktu, sebagai contoh adalah anak-anak yang kurang pengawasan dan bimbingan tidak saja dialami oleh anak-anak yang orang tuanya semua bekerja, tapi ternyata banyak kasus yang dijumpai , anak - anak yang berkasus juga berasal dari orang tua yang tidak sibuk bekerja, atau salah satunya tidak bekerja, contoh lain adalah banyaknya peristiwa tawuran antar pelajar, sebagai akibat kurangnya pengawasan dari banyak
KNiST, 30 Maret 2017
pihak seperti pihak sekolah, orang tua, masyarakat sekitar. F. Dampak Yang Berkaitan Dengan Masalah Waktu Keterkaitan antara teori waktu dengan asumsi produktivitas, adalah kemampuan dalam beraktivitas ekonomi secara produktif sehingga berpengaruh pada kinerja dan kemajuan usaha, yang semua itu dipengaruhi oleh waktu yang berbentuk kecepatan dalam menyerap perubahan Iptek, kecepatan membaca peluang dan lain-lain G. Dampak penundaan waktu, atau pemborosan waktu, atau kurang tepatnya memanajemen waktu atau mengabaikan atau sama sekali tidak mengenal manajemen waktu, menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi terhambat., karena keterpurukan produktivitas, pertambahan jumlah permintaan subsidi lantaran tidak ada kemampuan daya beli, serta konflikkonflik social yang muncul dari salah menggunakan waktu, menyebabkan pengeluaran negara akan semakin meningkat, sedangkan pemasukan semakin menurun karena produktivitas menurun. Itulah sebabnya bangsa Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk 225 juta .jiwa, sangat berada dalam kondisi dilemma, disatu sisi besarnya jumlah SDM memiliki keunggulan dalam hal pertahanan negara, merupakan potensi pasar , merupakan kekuatan tenaga, pikiran, budaya dan agama, tapi disisi lain, jika SDM berada pada kondisi memprihatinkan (dalam segi pendidikan, skill, moral, ekonomi, pekerjaan), maka pemerintah akan sangat sulit mengatasi banyak masalah yang timbul, seperti anggaran subsidi akan lebih banyak dialirkan lantaran banyaknya masyarakat yang sangat membutuhkan subsidi, banyaknya anggaran untuk menjaga keamanan , akibat konflik social karena jumlah pengangguran, tingginya persaingan kerja atau usaha, serta banyaknya waktu berkumpul yang tidak bermanfaat, dan banyaknya konflik dari kecemburuan social. Selain penjabaran beberapa contoh tersebut, ada juga contoh yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi seperti, antaralainnya: a) Barang lokal lebih mahal daripada barang impor, yang berakibat pada kurang mampunya pengusaha lokal dalam persaingan global, sebagai misal, adalah dengan keterbatasan
614
ISBN: 978-602-61242-0-3 peralatan produksi menyebabkan kecepatan waktu tidak dapat tercapai, itulah sebabnya terjadi peningkatan biaya produksi sebagai akibat dari cara produksi yang masih manual, sehingga hal tersebut berakibat pada harga pokok produksi barang lokal jauh lebih mahal daripada barang impor. Dan hal itu berakibat terhadap menurunnya permintaan dari barang yang ditawarkan oleh pengusaha lokal. Sehingga laju pertumbuhan ekonomi perusahaan lokal akan menurun sebagai akibat dari pendapatan yang menurun serta beban produksi yang meningkat. Permasalahan ini cenderung terjadi sebagai akibatnya kurangnya fasilitas dan kurangnya pemberdayaan manusia atau sistem operasional yang efektif. b) Pemborosan waktu, seperti pekerjaan yang dilakukan secara berulang dan tidak menerapkan Zero Defect, asas tata karma yang terlalu prosedural, daftar tunggu yang panjang, kurangannya SDM yang berkualitas, serta ketidaktahuan para pemimpin akan masalah sebenarnya sebagai akibat miss-informasi dari bawahan, berakibat terjadinya pemborosan waktu untuk menyelesaikan tugas yang lain (flow jobdesc rountinities), yang memberikan sinyal hilangnya sebuah kesempatan bisnis. Selain kehilangan waktu, terdapat pula biaya tambahan sebagai akibat dari pekerjaan yang berulang, pekerjaan perbaikan atas komplain atau hilangnya sumber daya manusia yang berkompeten (yang memiliki skill, berdedikasi, dan jujur). Pemborosan waktu dan biaya yang muncul akan mengurangi kemampuan perusahaan mendapat laba. Dan hal tersebut menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Permasalahan ini cenderung terjadi sebagai akibat human eror dari internal perusahaan atau eksternal perusahaan yang berkaitan dalam urusan bisnis. H. Daftar waktu tunggu, (birokratikmekanistik-sukuensial), menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi terhambat, Sebagai contoh, antara lainnya:
KNiST, 30 Maret 2017
Adanya biaya social yang tinggi dalam pengurusan administrasi busaha bisnis, berakibat pada: a. Membekaknya biaya entertainment. b. Biaya transportasi yang dilakukan dalam setiap aktivitas pengurusan berkaitan dengan daftar tunggu. c. Kerugian atas hilangnya peluang d. Munculnya biaya overtime untuk aktivitas yang seharusnya sudah selesai, e. Timbulnya biaya tambahan seperti denda atau biaya pinalti atas keterlambatan serah terima pekerjaan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pelaku bisnis. f. Timbulnya fenomena KKN, sebagai akibat kurang berkembangnya budaya antri. Asas ini, akan sangat dirasakan merugikan, pada kondisi lapangan yang sering ditemui oleh para pelaku ekonomi, ketika : 1. Jarak tempuh cukup jauh, yang menyebabkan bertambahnya biaya transportasi dan waktu pengurusan, yang dapat menyebabkan hilangnya sebuah peluang untuk menyelesaikan masalah bisnis yang lain 2. Banyak urusan bisnis, yang dilakukan secara bertahap, menyebabkan asas ini menciptakan daftar tunggu jadwal penyelesaian melalui tahap-tahap (serangkaian) lainnya, atau urusan bisnis lainnya. 3. Waktu deadline yang tidak dapat dipenuhi targetnya sebagai akibat hambatan asas birokratik-mekanistiksukuensial I.
Solusi Untuk Mengatasi dan Mensosialisasikan Manajemen waktu sebagai Upaya peningkatan kualitas SDM. pemerintah hendaknya memberikan dukungan terhadap pelaku bisnis untuk meningkatkatkan tekhology, pengetahuan, arus informasi, dan peningkatan keahlian SDM, dengan cara memberikan subsidi atau pinjaman modal, memberikan pelatihan, serta bekerjasama dengan Negara lain berkaitan
615
ISBN: 978-602-61242-0-3 dengan IPTEK, selain itu pemerintah menambah peningkatan kinerja institusi dalam hal memberikan pelayanan terhadap masyarakat, dengan lebih efektif dan efisien. Dan hal tersebut telah banyak direalisasikan oleh pemerintah, dengan adanya peningkatan teknologi informasi pada pelayanan masyarakat (dengan tersedianya fasilitas website pada tiap departemen, penerimaan keluhan , saran, atau laporan melalui media elektronik, serta melakukan usaha jemput bola dengan menggunakan teknologi tranportasi dan sekaligus teknologi informasi, seperti perpanjangan SIM secara manual atau online dengan fasilitas mobil keliling, pelayanan siaga pln, serta pembangunan infrastruktur jalan , penerangan ke daerah terpencil dan masih banyak lagi. Pelatihan dan pengembangan dalam menghadapi Kendala Teknologi Informasi bagi pemerintah. Kendala tekhnologi informasi pemerintahan, sangat dominan dari unsur penggunaan teknologi tersebut, antaralainnya adalah sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia sebagai user, yang kurang mampu dalam menggunakan fasilitas akses pelayanan pemerintah, karena jumlah sumber daya manusia yang sangat dekat dengan perkembangan tekhnologi , hanya berada di lokasi terpusat (central), seperti di pulau jawa, di kota-kota besar, di daerah industri, dan di daerah jalur lalu lintas transportasi seperti bandara, pelabuhan dan tranportasi darat. 2. Kurang tersedianya sumber daya manusia yang diberdayakan (ditraining), dalam kemampuan dan keahlian tekhnologi dan tekhnologi informasi, yang mana tenaga sumber daya manusia tersebut digunakan dalam operasional tekhnis dan maintenance (pemeliharaan). 3. Sulitnya medan wilayah Indonesia, yang banyak bukit, laut, sungai, hutan dan lain-lainnya menyebabkan banyak daerah yang terisolir dari akses informasi yang terbaru (update), hal tersebut terjadi, karena kendala biaya yang cukup tinggi yang meyebabkan
KNiST, 30 Maret 2017
investor mengurungkan niatnya untuk berinvestasi dalam bidang tekhnologi tersebut karena biaya terlalu mahal, seperti penanaman kabel yang harus melewati bukit, laut, sungai dan hutan. 4. Beberapa budaya (cultur) dari masyarakat yang masih belum dapat menerima keberadaan tekhnologi dalam kehidupan mereka, merupakan hambatan dalam pembangunan. Dengan demikian masalah tersebut diperlukannya banyak latihan dan perekrutan SDM yang dapat dihandalkan untuk mengatasi kendala teknologi. Selain bisa juga bekerjasama dengan pihak luar melalui outsorching. Sementara itu untuk daerah terpencil, masih diperlukan atau diutamakan pembangunan fisik seperti infrastruktur bangunan. Mensosialisasikan manajemen waktu 1). Sosialisasi waktu dari kesederhanaan aktivitas dirumah, sebagai contoh memberikan tugas perbagian pada anak, diwaktu yang dibatasi, seperti memberi tugas nyapu untuk anak nomor satu, memberi tugas ngepel untuk anak nomor dua, dengan waktu yang dibatasi, sehingga dari situ akan muncul interaksi dan konflik yang menjadi sebuah pembelajaran, hingga sampai pada titik temu mereka (anak) saling memahami dan tepat waktu 2). Menggiatkan kembali kegiatankegiatan social melalui pkk dan karang taruna, yang sifatnya sesuai dengan visi dan misi organsasi. 3.) Audit kegiatan social harus dilakukan oleh pemerintah dengan merekut atau melibatkan pihak-pihak eksternal, dan kaum akademik (jajaran mahasiswa dan pembimbing) yang sifatnya sangat independent. 4.) Memberikan tanda pengingat berupa fasilitas reklame elektronik, yang mengingatkan waktu-waktu yang berkaitan dengan kegiatan atau jadwal sekolah dan akademika, sehingga masyarakat akan menyadari segera situasi yang membuat mereka : 5.) Segera Waspada, jika misalnya pada jam belajar didapati sekelompok pelajar diluar dari jam sekolah sehingga pengawasan dari berbagai pihak dengan sendirinya akan terjadi 6.) Bagi orang tua atau family yang sibuk bekerja atau melakukan usaha, akan
616
ISBN: 978-602-61242-0-3 segera menyadari pentingnya pengawasan belajar , ketika mereka diingatkan oleh informasi yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui reklame elektronik. 7.) Bagi orang tua atau family segera menyadari dalam mempersiapkan anggaran untuk menghadapi musim libur sekolah, atau saat pendaftaran sekolah. 8.) patroli keamanan, dan siskamling yang digiatkan untuk memantau atau mengawasi sekelompok orang yang berkumpul, tapi tidak melakukan kegiatan yang bermanfaat. 9.) Pemerintah hendaknya lebih banyak lagi, memberikan fasilitas bermain yang lebih menarik daripada intenet atau game. Pada saat ini banyak sekali kalangan pelajar atau mahasiswa menghabiskan waktunya untuk bermain internet atau game online, sehingga berdampak pada kurangnya kegiatan social , kegiatan yang melatih gerak motorik, kegiatan olah raga, kegiatan bertukar pendapat, kegiatan refreshing, yang seharusnya dilakukan oleh banyak kaum muda, sehingga tumbuh kembang mereka tidak terganggu oleh adanya ketidak seimbangan dari berbagai kegiatan. 10.) Inspeksi pada waktu kegiatan aktivitas ekonomi (waktu belajar, atau waktu kerja), yang dilakukan melalui patrol, dan hal ini sudah dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan satpol pp, yang melakukan inspeksi pada jam kerja untuk para pegawai negri. 11.) Pengarahan manajemen waktu melalui workshop atau melalui acara media televise, yang menekankan pada contoh-contoh realita, seperti: Kisah atau history dari orang-orang yang tidak menghargai waktu. Kisah atau history dari orang-orang yang sukses menghargai waktu Workshoop-workshoop yang mengajukan orangorang yang sukses, seperti misalnya mengundang pengusaha sukses dari kalangan usia belia, mengundang individu yang berhasil mengikuti pendidikan tinggi diusia
KNiST, 30 Maret 2017
yang masih belia, mengundang individu yang bekerja dibidang transportasi yang erat kaitannya dengan waktu, seperti gojek yang berhasil mencapai target penghasilan yang sangat tinggi, dan masih banyak lagi individu yang dapat diundang dalam kaitannya kesuksessan meminits waktu. 4. Simpulan Waktu adalah bagian dari segala aktivitas . pentingnya waktu terkait dengan aktivitas ekonomi, sehingga sangat penting untuk memperhatikan manajemen waktu. Pada umumnya masalah manajemen waktu mulai diperhatikan banyak kalangan ketika sudah berada pada dunia kerja dan usaha. Itupun tidak seratus persen diterapkan oleh banyak kalangan. Pemborosan waktu yang dilakukan memberikan banyak kasus seperti tawuran antar pelajar, dominasi waktu bermain anak dihabiskan untuk game online, dan masih banyak lagi kasus. Dampak yang significant adalah berkurangnya produktivitas yang berakibat pada pengeluaran pemerintah. Dengan demikian perlu upaya mensosialisasikan manajemen waktu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Referensi Adiningsih, Sri 1996: Tingkat Bunga Riil, Inflasi dan kebijaksanaan Monoter di Indonesia, Working Paper-UGM Amir, Harris and Venuti’s 1997: Th Market’s Valuation Of Non Reported Accounting, measures: Restropective Reconciliation Of Non-US and US GAAP, Jurnal Of Accounting Research. Dixon, Huw 1997: Finance And Development, The Economic JournalNa’im, Ainun 1996: Akuntansi Inflasi, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta. Ohlson, A, James dan Harris (1990): Market Reactions to Avaiable Information, Journal Of Accounting Research. Prakarsa, Wahyudi 1996: Transformasi Sistem Organisasi dan Manajemen Dalam
617
ISBN: 978-602-61242-0-3 Pembangunan: Reorientasi pada waktu dan biaya peluang, UII Sartono, Agus 1996 : Manajemen Keuangan Edisi III BPFE Yogyakarta Wikipedia-Indonesia, Pemerintahan Elektronik Webdesign: ayahyaweb.com, BNP2TKI, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia http//www.Indonesia.go.id, Portal Nasional Republik Indonesia,2010 Prastowo, Dwi, 11/8/1996: Dampak Total Quality Management Terhadap Sistem Pengendalian Manajemen, Jurnal
KNiST, 30 Maret 2017
akuntansi, manajemen Informasi, KOMPAK, Yogyakarta.
&
Sistem STIE”Yo”,
Hermawan, Ancella, 11/9/1996: Balance Score Card sebagai sarana akuntansi manajemen strategik, Pra-Konversi Nasional Akuntansi ke 3, Pendidikan Profesi Berkelanjutan (PPL), IAI. Supriyono, 1994: Akuntansi Biaya & Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju dan Globalisasi, JIT CIM KANBAN GENKAKIKAKU GENKAKAIZEN ABC Backflush, BPFE Yogyakarta
618