KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII 3 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 10 SOLOK SELATAN Rahmawati1, Marsis 2, Gusnetti2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] Abstract The study aim to describe: the process of learning to write narrative essay graders of SMP Negeri 3 VII 10 South Solok using modeling viewed from ten aspects of narrative essay writing assessment is compliance with the title of the content, diction (choice of words), spelling and punctuation, neatness posts , cohesion and coherence, imagination, sensory involvement, shows objects that are written, focusing on objects that are written descriptions, vivid impression. The theory used Atmazaki (2007:90) Narrative is a story based on the sequence of events or series of events. Based on expert opinion, it is concluded that tells the narrative was written by human behavior based on the sequence of events or happenings. This research is qualitative research. The data described in qualitative research based on the ability to write a narrative essay and photo documentation. Learning outcomes data obtained from performance tests that write narrative essays. The subjects were students of class VII, amounting to 38 people. A portrait of the research that students' skills in writing narrative essay with modeling techniques view of 10 aspects assessed are two aspects that both aspects of the content and the title kesesuai neatness of handwriting but when viewed from the aspect of diction (choice of words), spelling and punctuation, cohesion and keherensi, imagination, sensory involvement, shows objects that are written, focusing on objects that are written descriptions include enough categories and categories including less vivid impression, students' skills in writing narrative essay with modeling techniques in class VII student of SMP Negeri 10 South Solok in general category quite well, in general the ability to write a narrative essay with modeling techniques VII3 graders of SMP Negeri 10 South Solok with enough categories. Keywords: Narrative Essay Writing, Modeling Techniques A. Pendahuluan 1. Latar Belakang yaitu menyimak, berbicara, membaca, Pembelajaran Bahasa Indonesia dan menulis. Salah satu keterampilan terdiri atas empat aspek keterampilan berbahasa ialah pengajaran menulis. 1
Untuk menghasilkan tulisan yang baik yang setiap
orang
diharuskan
keterampilan
menulis.
menulis
akan
itu
diungkapkan
Keterampilan karangan
tercipta
yang
dengan kemampuan
dan latihan yang terus-menerus, karena karangan merupakan
Tarigan
memiliki (1985:6) karangan yang baik adalah
sendirinya apabila diiringi dengan hobi menggunakan
menulis
oleh.
mencerminkan
pengarang
untuk
nada
serasi,
yang
yang
mencerminkan
keterampilan pengarang mampu menyusun karangan
bahasa yang harus dikuasai dengan baik secara utuh dan tidak samar-samar dan oleh siswa. Dengan menulis seseorang dapat menyakinkan pembaca. dapat mengungkapkan perasaan ide dan gagasan.
Dari
hasil
pengamatan
dan
observasi yang dilakukan pada tanggal
Proses menulis adalah kegiatan 24 September 2012 di SMP 10 Solok penulis dalam menghasilkan tulisan.
Kegiatan
suatu Selatan diketahui bahwa hasil belajar
tersebut
diawali menulis narasi pengalaman pribadi
dengan memilih, memilah dan meyusun pada semester I tahun ajaran 2011-2012 tulisan, menuliskan pesan dalam bahasa masih rendah. Dari 38 siswa orang di tulis, dan menyempurnakan (merevisi) kelas VII, siswa mendapat nilai di atas tulisan sebelum disampaikan kepada 70 sebanyak orang lain (pembaca). Salah satu jenis bawah menulis
adalah
menulis
70
sebanyak
adalah
didasarkan atas urutan serangkaian membuktikan atau
30
orang,
narasi. sedangkan kriteria ketuntasan minimal
Karangan narasi adalah cerita yang (KKM)
kejadian
8 orang dan nilai di
peristiwa.
Dengan kemampuan
70.
Kondisi
bahwa siswa
ini
kurangnya
dalam
menulis
mengetahui dan mengikuti langkah- karangan narasi yang ditandai dengan langkah yang jelas siswa diharapkan rendahnya nilai menulis siswa. menghasilkan karangan narasi yang 1. Tujuan Penelitian baik dan benar. (Semi, 2003:10) Pada memiliki
dasarnya, ciri-ciri
mengindifikasikan
karangan mendeskripsikan keterampilan menulis
yang bahwa
Adapun tujuan penelitian untuk
bisa karangan
narasi
dengan
teknik
karangan pemodelan siswa kelas VII3 SMP
tersebut dapat dikatakan baik. seperti Negeri 10 Solok Selatan. 2
2. Hakikat Menulis Pada
mengutarakannya
hakikatnya
menulis
merupakan salah satu aspek penting dalam keterampilan berbahasa. Dengan menulis,
seseorang
dapat
mengungkapkan perasaan dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Gagasan itu berisi fakta, pengalaman, pengamatan, pemikiran,
Tarigan
(1983:3)
menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis menurut Gie (2002: 3) diistilahkan mengarang, yaitu segenap rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan
dan
menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Dalam kehidupan modern ini jelas sangat
bahwa
keterampilan
dibutuhkan.
menulis Menulis
dipergunakan sesorang untuk mencatat atau
merekam,
meyakinkan,
melaporkan atau memberitahukan, dan mempengaruhi orang lain. Maksud dan tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat
menyusun
jelas,
kejelasan ini tergant ung pada pikiran, organisasi, dan pemakaian kata-kata yang jelas dan baik. Semi (2003:2) menyatakan bahwa menulis itu tidak lain dari upaya memindahkan bahasa lisan ke dalam wujud
bahasa
tulisan,
dengan
menggunakan lambang-lambang bunyi bahasa. Namun seringkali pula menulis
atau analisis suatu masalah. Menurut
dengan
pikirannya
dan
dianggap sebagai suatu keterampilan berbahasa yang sulit karena menulis dikaitkan dengan seni dan kiat. 3. Tujuan Menulis Menurut Tarigan (1983:25) yang dimaksud dengan tujuan penulis respon atau jawaban yang diharapkan oleh penulis
akan
diperolehnya
dari
pembaca. Berdasarkan batasan ini maka tujuan tulisan adalah sebagai berikut: 1. tulisan
bertujuan
untuk
memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif, 2. Tulisan yang bertujuan
untuk
menyakinkan
atau
mendesak disebut wacana persuasif, 3. Tulisan
yang
bertujuan
untuk
menghibur atau menyenangkan atau mengandung estetik disebut tulisan literer, 4. Tulisan yang mengepresikan peranan dan emosi yang kuat disebut wacana ekspresif. 3
Semi
(2003:14-15) Dari
pendapat
mengemukakan bahwa tujuan menulis disimpulkan
tersebut,
dapat
narasi
adalah
bahwa
secara umum adalah sebagai berikut: karangan yang mengisahkan tingkah pertama untuk menceritakan sesuatu laku
manusia
berdasarkan
urutan
agar orang lain tahu tentang apa yang peristiwa atau kejadian. dialami, diimpikan, dikhayalkan, dan dipikirkan
Kedua
untuk
Semi
(2003:35)
memberi eksposisi adalah tulisan yang bertujuan
petunjuk, maksudnya bila seseorang menjelaskan mengajari orang lain bagaimana cara informasi mengerjakan
sesuatu
menyatakan
atau
memberikan
tentang
sesuatu,
baik
dengan kejadian atau peristiwa.
tahapannya yang benar maka dia telah 5. Jenis-jenis Narasi memberi petunjuk atau pengarahan. Ketiga
untuk
menjelaskan
sesuatu
sehingga pengarahan dan pemahaman pembaca lebih bertambah. Keempat, untuk menyakinkan orang lain tentang pendapat atau pandangannya. Kelima untuk menerangkan sesuatu.
(2010:53-69)
secara
yaitu
(1) narasi ekspositoris/narasi
faktual, dan (2) narasi sugestif/narasi berplot. Menurut
Finoza (2008:238)
narasi ekspositoris narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca agar pengetahuannya
4. Jenis Tulisan Menurut
Ada dua jenis tulisan narasi,
bertambah
luas.
Sedangkan
narasi
Ramadansyah sugestif adalah narasi yang mampu umum
tulisan menyampaikan makna kepada pembaca
dapat dikembangkan dalam lima bentuk melalui daya khayal. atau jenis, yaitu (1) narasi, (2) eksposisi,
Sedangkan
menurut
Semi
(3) deskripsi, (4) argumentasi, (5) (2003:32), narasi ini pada dasarnya persuasi.
dapat dibagi atas dua jenis, yakni narasi
Pendapat Semi (2003:29) narasi informatif dan
narasi artistik atau
merupakan bentuk percakapan atau literer, narasi informatif sering pula tulisan yang bertujuan menyampaikan disebut narasi ekspositoris, yang pada atau menceritakan rangkaian peristiwa dasarnya atau pengalaman manusia berdasarkan bentuk
berkecenderungan eksposisi
perkembangan dari waktu kewaktu. berkecenderungan
sebagai yang
menginformasikan 4
peristiwa dengan bahasa yang lugas, yang akan disampaikan, (2) tetapkan dan konfliknya tidak terlalu kelihatan.
sasaran
pembaca,
(3)
rancang
Pada dasarnya narasi artistiklah peristiwa-peristiwa utama yang akan yang
sesungguhnya
murni
sebagai ditampilkan dalam bentuk skema alur,
tulisan narasi. Berdasarkan pendapat di (4) bagi peristiwa utama itu ke dalam atas narasi ekspositoris adalah narasi bagian awal, perkembangan dari akhir yang
memberikan
informasi
suatu cerita, (5) peristiwa-peristiwa utama ke
peristiwa. Narasi sugestif adalah narasi dalam detail-detail peristiwa sebagai yang sebenarnya. 6. Langkah
pendukung cerita, (6) susun tokoh dan
–
langkah
dalam perwatakan, latar dan sudut pandang.
Menulis Narasi Menulis
Dalam
merupakan
ini
penulis
ingin
suatu menerapkan tahap-tahap menulis tetapi
kegiatan yang melalui suatu proses, peneliti memfokuskan kepada narasi maksudnya dalam kegiatan menulis tahap penulisan. Pada tahap penulisan dilalui beberapa fase atau tahap, agar siswa menulis karangan narasi sesuai hasil
tulisan
berbagai mengemukakan
itu
sempurna.
Ada dengan EYD yang tepat. Kegiatan
pendapat
yang menulis karangan narasi menggunakan
tentang
tahap-tahap teknik pemodelan, agar siswa lebih
menulis. Selanjutnya Semi (2003:31) termotivasi dan merasa senang dalam mengemukakan bahwa ada lima tahap melakukan kegiatan menulis. dalam
proses
menulis
yaitu:
(1) A. Teknik Pemodelan
yakinlah diri sendiri bahwa cerita yang
Menurut Kardi dan Nur (dalam
akan disajikan mempunyai nilai, (2) Trianto, 2010:52) teknik pemodelan tulislah atau sampaikanlah peristiwa itu merupakan dengan
urutan
yang
jelas,
suatu
(3) dikembangkan
teknik
berdasarkan
yang prinsip
gunakanlah dialog di mana mungkin bahwa seseorang dapat belajar melalui dan di mana perlu, (4) pilihlah detail pengamatan perilaku orang lain. cerita secara teliti,
(5) pilih
dan
Lain halnya dengan Tarigan
tetapkan pusat pengisahan. menyatakan (2010:53),
alasan
yang
mendasar
bahwa enam tahap dalam menulis yaitu: diterapkan teknik pemodelan dalam (1) tentukan dulu tema dan amanat suatu
pembelajaran
adalah
untuk 5
mengubah perilaku melalui pengamatan (4) guru memberikan foto kopi kepada terhadap guru (model) yang melakukan siswa kegiatan
seperti
demonstrasi
berupa
yang
perilaku
dan
mengerjakan
atau
(langkah-langkah) menulis pengalaman pribadi, (6) setelah
dimodelkan
melakukan
pengalaman
atau pribadi, (5) siswa diberi waktu untuk
eksperimen, maka peserta didik dapat memahami meniru
model
atau
kegiatan
terampilan waktu yang ditentukan berakhir, siswa
seperti
yang mengumpulkan
dimodelkan.
hasil
kerjanya,(7)
memeriksa hasil kerja siswa dengan
Lebih lanjut Sanjaya (2011:121) membandingkan dengan model yang pemodelan adalah proses pembelajaran ada
dan
melihat
kesalahan
yang
dengan memperagakan sesuatu sebagai terdapat pada hasil kerja siswa, (8) guru contoh yang dapat ditiru oleh setiap melakukan refleksi terhadap tulisan siswa.
Misalnya
guru
memberikan pengalaman pribadi tersebut (Sanjaya,
contoh bagaimana cara mengoperasikan 2011:123). sebuah
alat, atau bagaimana
cara Metodologi Penelitian
melafalkan sebuah kalimat asing, guru olahraga
memberikan
Penelitian
ini
dilakasanakan
contoh dengan mengambil lokasi penelitian di
bagaimana cara melempar bola, guru SMP 10 Solok Selatan Kecamatan Koto kesenian
memberikan
contoh Parik Gadang Diateh sebagai berikut: (a)
bagaimana cara memainkan alat musik, sekolah bersedia menerima inovasi guru
biologi
bagaimana
memberikan cara
terutama
menggunakan pembelajaran,
termometer dan lain sebagainya. Langkah–langkah
contoh pendidikan
dalam
(b)
proses
berdasarkan
pengamatan penulis, penelitian dengan Teknik menggunakan
Teknik
Pemodelan
Pemodelan, sebelum kegiatan dalam belum pernah dilakukan. Waktu untuk proses pembelajaran langkah-langkah melakukan
penelitian
kualitatif
yang harus diperhatikan dalam teknik deskriptif ini adalah pada semester pemodelan:
(1)
guru
memberikan genap tahun pelajaran 2012/2013.
persepsi atau pengantar, (2) setelah itu, Penelitian ini dilakukan di kelas VII3 teknik pemodelan dijalankan, (3) guru dengan jumlah siswa 38 orang. Masingmembirikan rambu-rambu pelaksanaan, masing
di
antaranya
25
orang 6
perempuan dan 13 orang siswa laki- SP = SKx100 laki.
Jenis
Penelitian
Penelitian
kualitatif
Menrurut
Arikunto
penelitian
ini
berupa
R
deskriptif. Keterangan: (2010:135) SP : Skor Persentase
kualitatif
deskriptif SK : Skor Kumulatif
mengambarkan data apa adanya sesuai R : Jumlah Responden dengan apa yang ditemui di lapangan.
Hasil perhitungan dari masing-
Teknik atau cara pengumpulan masing siklus kemudian dibandingkan. data yang digunakan dalam penelitian Melalui perhitungan ini akan diketahui ini adalah peneliti sekaligus pengamat persentase peningkatan keterampilan karena penulis adalah guru Bahasa menulis karangan narasi dengan teknik Indonesia, dokumentasi akan dibantu pemodelan. Instrumen penelitian ini oleh
rekan
peneliti.
Data
yang adalah diambil melalui tes menulis
diperlukan dari siswa ada dua yaitu: (1) karangan narasi. kemampuan
belajar
melalui
Adapun beberapa aspek yang
pengamatan, (2) hasil belajar melalui dinilai dalam tes menulis karangan tes, tes dilakukan dengan pemberian narasi antara lain: (1) kesesuaian judul tugas
menulis
karangan
narasi dengan isi, (2) diksi (pemilihan kata),
(pengalaman pribadi).
(3) ejaan dan tanda baca, (4) kerapian
Teknik analisis data dilakukan tulisan, (5) kohesi dan koherensi, (6) secara
kualitatif
menggunakan Teknik
deskriptif rumus
kualitatif
dengan imajinasi, (7) keterlibatan pancaindera,
persentase. (8) menunjukkan objek yang ditulis, (9)
dipakai
untuk memusatkan uraian pada objek yang
menganalisis data yang diperoleh dari ditulis, (10) kesan hidup. hasil
tes menulis
karangan narasi Hasil Penelitian
kemudian dihitung jumlahnya dalam satu
kelas
tersebut
dan
dihitung
selanjutya dalam
Keterampilan
karangan narasi:
jumlah proses
Pelaksanaan
Penelitian
persentase Kualitatif Deskriptif. Dalam subbab ini
dengan rumus sebagai berikut. Persentase
Hasil penelitian didasarkan atas
dideskripsikan
proses
dan
hasil
menulis Penelitian Kualitatif Deskriptif yang mencakup
(a)
perencanaan,
(b) 7
pelaksanaan, (c) observasi dan evaluasi dengan skor 70.0% dengan kategori serta (d) refleksi. Dalam pembahasan cukup. dikemukakan uraian dari data yang 3. Ejaan dan tanda baca dieroleh dari setiap tindakan pada Penelitian Kualitatif Deskriptif.
Secara
umum
keterampilan
menulis karangan narasi dilihat dari
Penelitian ini dilaksanakan pada aspek ejaan dan tanda baca termasuk kelas VII3 SMP Negeri 10 Solok kategori cukup. Selatan, pada mata pelajaran Bahasa 4. Kohesi dan koherensi Indonesia semester II tahun ajaran
Keterampilan menulis karangan
2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan narasi dlihat dari aspek kohesi dan selama
1
bulan.
Hasil-hasil
tes koherensi.
kemampuan menulis karangan narasi
Secara
umum
keterampilan
dengan teknik pemodelan siswa kelas menulis karangan narasi dilihat dari VII3 SMP Negeri 10 dapat diuraikan aspek kohesi dan keherensi termasuk sebagai berikut:
kategori cukup.
1. Kesesuaian judul dengan isi
Secara
umum
dapat
Hasil tes tentang keterampilan menulis digambarkan bahwa keterampilan siswa karangan narasi dilihat dari aspek dalam menulis karangan narasi dilihat kesesuain judul.
dari aspek imajinasi termasuk kategori
Hal di atas dapat dimaknai cukup dengan persentase 66.31%. bahwa
keterampilan
siswa
dalam 5. Keterlibatan panca indera
menulis karangan narasi dilihat dari aspek
kesesuain
judul
dengan
Keterampilan siswa dalam menulis
isi karangan narasi dilihat dari aspek
termasuk kategori sangat baik. 2. Diksi (Pemilihan kata)
keterlibatan panca indera. Secara umum keterlibatan panca
Hasil tes keterempilan menulis indera dalam menulis karangan narasi karangan narasi dilihat dari aspek diksi termasuk (pemilihan kata). Secara
kategori
cukup
dengan
persentase 65.26%. umum
keterampilan
menulis karangan narasi dilihat dari aspek diksi ata ketepatan pilhan kata 8
6. Menunjukkan objek yang ditulis Keterampilan
siswa
Pembahasan
dalam
Hasil penelitian mengambarkan
menulis karangan narasi dilihat dari secara aspek menunjukkan objek yang ditulis. Secara
umum
kualitatif
keterampilan
bahwa
siswa
rata-rata
dalam
menulis
keterampilan karangan narasi jika dilihat dari 10
siswa dalam menulis karangan narasi aspek yang dinilai terdapat dua aspek dilihat dari aspek menunjukkan objek baik yaitu aspek kesesuai judul dengan yang ditulis termasuk kategori cukup isi dan kerapian tulisan tetapi jika dengan persentase 64.21%.
dilihat dari aspek diksi (pemilihan kata),
7. Memusatkan uraian pada objek ejaan dan tanda bada, kohesi dan yang ditulis
keherensi, imajinasi, keterlibatan panca
Keterampilan
siswa
dalam indera, menunjukkan objek yang ditulis,
menulis karangan narasi dilihat dari memusatkan uraian pada objek yang aspek memusatkan uraian pada objek ditulis termasuk kategori cukup dan yang ditulis. Secara
kesan hidup termasuk ketegori kurang. umum
keterampilan Simpulan
siswa dalam menulis karangan narasi
Berdasarkan hasil analalisis dan
dilihat dari aspek memusatkan uraian pembahasan penelitian ini, maka dapat pada objek yang ditulis dengan tingkat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. capaian
63,68% termasuk
kategori
Dari 10 aspek yang dinilai terdapat
cukup.
dua aspek baik yaitu aspek kesesuai
8. Kesan hidup
judul dengan isi dan kerapian tulisan
Keterampilan
siswa
menulis tetapi jika dilihat dari aspek diksi
karangan narasi dilihat dari aspek kesan (pemilihan kata), ejaan dan tanda bada, hidup.
kohesi Secara
umum
dan
keherensi,
imajinasi,
dapat keterlibatan panca indera, menunjukkan
digambarkan bahwa keterampilan siswa objek yang ditulis, memusatkan uraian dalam menulis karangan narasi dilihat pada objek yang ditulis dari kesan hidup termasuk kategori kategori kurang dengan persentase 66.31%.
cukup
dan
termasuk
kesan
hidup
termasuk ketegori kurang, keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi 9
dengan teknik pemodelan pada siswa
ini dengan teknik atau pun metode
kelas VII3 SMP Negeri 10 Solok
yang
Selatan secara umum termasuk kategori
khasanah ilmu bahasa.
lain,
untuk
menambah
cukup baik. Secara umum bahwa DAFTAR PUSTAKA kemampuan
siswa
dalam
menulis
Atmazaki, 2007. Kiat-kiat Mengarang karangan narasi dengan pemodelan dan Menyunting. Padang: Universitas Negeri Padang. dengan skor capaian 68.7% termasuk kategir cukup
Finoza,
Saran
Lamuddin.2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta.
Penelitian ini dapat digunakan Putri, Yuli Eka. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf sebagai alternatif pembelajaran menulis Deskripsi dengan Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas karangan narasi dan mengatasi X SMA Negeri 5 Padang”. masalah-masalah yang dialami siswa. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta. Setelah penelitian dilaksanakan, peneliti
memberikan
saran
sebagai Ramadansyah,2010. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra berikut. Indonesia. 1. Bagi guru bahasa dan Sastra Bandung: Dian Aksara Press. Indonesia, dapat menggunakan Sajaya, Wina. 2011. Pembelajaran teknik pemodelan dalam dalam Implementasi Kurikulum Berbasis pembelajaran keterampilan menulis. Kompetensi. Jakarta: Prenada 2. Bagi siswa, disarankan aktif Media Group. mengikuti kegiatan pembelajaran Semi, M. Atar. 2003. Menulis Kreatif. dan selalu berlatih menulis terutama Padang: Angkasa Raya. menulis karangan narasi; dan Sugiyono. 2013. Metode Penelitian 3. Bagi sekolah, diharapkan lebih Pendidikan. Bandung: Alfabeta melengkapi sarana dan prasana pembelajaran
terutama Tarigan, Hendry Guntur. 1983. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan menyediakan laboratorium Bahasa Berbahasa. Bandung: Indonesia Angkasa Raya. 4. peneliti, disarankan agar ada Tarigan, Hendry Guntur. 2010 Menulis Sebagai Suatu Keterampilan penelitian lanjutan dari penelitian 10
Berbahasa. Angkasa Raya. Trianto,
Bandung:
2010. Mendesain Model Pembelaaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.
Westi,
Henny. 2011. “Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi dengan Pendekatan Lingkungan Siswa Kelas V SDN 26 Mangkumang Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.
Yusra.
2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kecamatan Suliki dengan Teknik Pemodelan”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.
11