Soeprijanto FT UNJ
TANTANGAN SMK KINI DAN YANG AKAN DATANG
PENDIDIKAN KEJURUAN • Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistim pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu berkerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang bidang perkerjaan lainnya. • Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, yaitu : Pendidikan Menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu. • Pendidikan kejuruan bertujuan untuk : Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja; Meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu; Mendorong motivasi untuk belajar terus
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN INDONESIA Ada kecendurungan Pendidikan kejuruan dinaikan kualifikasinya. 1945-1965 SLTP/SLTA 1979-1988 SLTP Kejuruan cenderung dihapus 2000- sekarang SLTA/Akademi komunitas /Poltek/ D3 PT • SLTP : ST, SMEP, SKP. 1945-1965 • SLTA:STM,SMEA, SKKA,SMKA
1970-1988
• STM • SMTK,SPMA, • SMIK, SMEA • SMKI, Poltek
•SMK, •POLTEK 2000sekarang •AKADEMI KOMUNITAS •D3 -PT
“Pendidikan Kejuruan (Vokasional) cenderung diselenggarakan di Perguruan Tinggi”. Akankah ke depan SMK dihapus ?
MENGAPA SMK HANYA MENCETAK OPERATOR ?
S3(T)
S3
SPESIALIST
S2
S2(T)
S1
D IV/ S1(T)
PROFESSIONAL
D III D II DI Middle School
SCIENCE-BASED EDUCATION
Vocational Middle School
SKILLS-BASED EDUCATION
PROFESSIONALISM BASED EDUCATION
GAMBAR MATA ANGIN PERTUMBUHAN ILMU\ : Sumber Dikti
9 8 7 6 5 4 3 2 1
EXPERT
TECHNICIAN/ ANNALIST
OPERATOR
Career Development
Akankah kita mendapatkan bonus demografi kalau terget 80% tenaga kerja kita hingga tahun 2025 sebagai Operator ? Education :
2010
2015
2025
(Targeted)
(Targeted)
Tertiary Education : Diploma I/II/III:
Secondary (general): Secondary (voc.) :
8,2 % 14,7%
8,2 % 16%
8,2 % 20%
Junior Secon.: ≤ Elementary:
TARGETED COMPOSITION OF INDONESIAN WORKERS :
5
SUMBER DIKTI
TENGOK KEMBALI RSBI/SBI
Sekolah yang telah melenggarakan pendidikan sesuai standar nasional pendidikan dan memenuhi indikator kinerja kunci minimal serta indikator kinerja kunci tambahan sehingga lulusannya memiliki mutu/kualitas bertaraf internasional.
Kualitas bertaraf internasional diukur dengan kriteria : •(1) perubahan kultur belajar mandiri •(2) pertukaran informasi antar negara •(3) lulusan di terima di luar negeri •(4) mengacu pada standar pendidikan negara anggota •Organization Economic for Cooperation •and Development (OECD )
Sebagai persiapan terjadinya migrasi tenaga kerja internasional. Meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar kerja internasional. Mempertahankan pasar kerja lokal yang dibentuk oleh perusahaan asing di Indonesia
Sekolah Bertaraf Internasional (Renstra (Milestone) Pendidikan Nasional 2005-2009)
Kepri (2)
POSISI/KONDISI SMK SBI TAHUN 2007 * Sumber Dikmenjur.
Sumsel (5) Babel (1)
NAD (4)
Kalbar (2)
Riau (3)
Sulbar (2)
Kalteng (2)
Sumut (7)
Kaltim (5)
Gorontalo (3)
Sulteng (3)
Sulut (2) Malut (2) Irjabar( 1)
DKI (7)
Sumbar (4)
Kalsel (2)
Jambi (2) Bengkulu (2)
Maluku (2)
Lampung (3) Banten (4)
Jatim (29)
Jabar (17) Jateng (35)
DIY (8)
Papua (3)
NTB (2) Bali (6)
NTT (2)
Sulsel (7)
Sultra (2)
TANTANGAN KEDEPAN
Migrasi Tenaga Kerja Indonesia Keluar Negeri Perlu Persiapan UU No 20 Tahun 2OO3 Pasal 50 (Ayat 3) Tentang RSBI/SBI Merupakan Payung Hukum Persiapan tsb, Mengapa pasal tersebut dihapus ? Siapa yang di Untungkan ? Benarkah demi Indonesia ? Adakah asing diuntungkan? Sumber : Dir . Pembinaan SMK
APA YANG KITA SIAPKAN UNTUK INDONDESIA EMAS ? SIAPA YANG AKAN MENJADI PELAKU PEMBANGUNAN EKONOMI KALAU 80 % TENAGA KERJA (SDM) KITA OPERATOR ? SIAPKAH PENDIDIKAN KEJURUAN MEJAWAB TANTANGAN INI ?
"Sentra produksi dan pengolahan hasil bumi"
Koridor Pantai Timur Sumatra – Jawa Bag. Barat
Koridor Pantai Utara Jawa
"Pendorong industri & manufaktur nasional" Sumber: Menko Perekonomian, 2010
"Lumbung energi nasional"
Koridor Kalimantan
Koridor Jawa Timur-Bali-NTB
"Pintu gerbang pariwisata nasional"
"Lumbung pangan nasional"
Koridor Sulawesi
Koridor Papua
"Kawasan dengan SDA melimpah dan SDM yang sejahtera"
TANTANGAN /PERMASALAHAN PENDIDIKAN KEJURUAN
Tantangan Laten : Akses, Mutu, Kesiapan Kerja /Relevasi/Link and Match, Daya Serap Industri , Perkembangan IPTEK, Daya saing Internasional. Tantangan Kekinian : Perubahan Pola Kerja, Konsep Globalisasi Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi /Pasar Kerja, Perkembangan IT, Sertifikat Kompetesi/Profesi, Kesenjangan Literasi IT antar Wilayah.
Permasalahan SMK :Ketersediaan dan Profesionalisme Guru, Ketersediaan dan Kelengkapan Sarana, Dukungan Industri dan Komitmen Daerah.
KITA BERHARAP “SMK RUJUKAN “ SEBAGAI KEBIJAKAN TERKINI DIKMENJUR TIDAK HANYA BERHENTI PADA PERLUASAN AKSES TETAPI HARUS DI FOKUSKAN PADA PENINGKATAN MUTU DAN DAYA SAING INTERNASIONAL.
SMK RUJUKAN Definisi : SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki kinerja unggul, akses besar, dan efektif dalam mengelola institusi serta mendampingi SMK aliansinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran bermutu;
Target : adanya SMK yang dpt dijadikan Tujuan: Peningkatan rujukan tentang mutu mutu, akses besar, dalam Pengelolaan efektif sebagai penjamin institusi , proses mutu, dan rela Berbagi pembelajaran, penilaian, Sumber daya; layanan prima dan kebekerjaan siswa SMK
Sasaran : 1650 SMK rujukan yang memiliki @ 3-4 SMK aliansi.
KESIMPULAN
Sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan tenaga kerja, pendidikan kejuruan mempunyai tantangan yang bersifat laten dan kekinian, Tantangan itu disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan pembangunan ekonomi global, perubahan pola kerja dan kesenjangan-kesenjangan yang terjadi di masyarakat SRBI/SBI merupakan salah satu lembaga pendidikan yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing para lulusan di tingkat global namun karena pasal 50 ayat 3 UU RI No.20 tahun 2003 di-amandemen perlu ada upaya lain dalam pengembangan SMK. Konsep sekolah unggulan sebagai kebijakan terkini perlu di cermati sejauh mana proses proses yang terjadi akan mampu meningkatkan daya saing global bagi lulusannya.