JENJANG
SMA
KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN
X (SEPULUH) SEJARAH TRADISI SEJARAH MASA PRA AKSARA
A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA Tradisi masyarakat Indonesia masa pra-aksara Jejak sejarah yang historis: Jejak sejarah yang menurut para ahli memiliki informasi tentang kejadian-kejadian historis, sehingga dapat dipergunakan untuk penulisan sejarah.
Jejak non-historis: Suatu kejadian pada masa lampau yang di dalamnya tidak memiliki nilai sejarah atau hanya merupakan kejadian semata, tidak ada kaitan dengan peristiwa sejarah.
Jejak historis berwujud benda: Hasil budaya/tradisi di masa kuno.
a. Zaman Paleolitikum (zaman batu kasar) Zaman hidup berpindah Pithecanthropus Mengumpulkan makanan (food gathering) Hidup di gua-gua Kebudayaan pacitan: Chopper (kapak penetak/kapak genggam).
Stone culture (budaya batu) Kebudayaan ngandong: Bone culture. Kapak genggam, chalcedon (batu indah berwarna)
b. Zaman Mesolitikum Memiliki kemajuan hidup Kjokkenmoddinger (sampah kerang) Abris sous roche (gua tempat tinggal) Alat-alat: Kapak genggam (kapak sumatra), kapak pendek, dan pipisan
c. Zaman Neolitikum (zaman batu halus) Food producing: Mengusahakan bercocok tanam sederhana dengan
menggunakan ladang. Jenis tanamannya: ubi, talas, padi, dan jelai Peralatan yang lebih bagus seperti beliung persegi (kapak persegi) dan kapak lonjong Pada masa ini terjadi perpindahan penduduk dari daratan Asia (Tonkin ke Indocina) ke Nusantara yang disebut bangsa Proto Melayu pada tahun 1500 SM. Kebudayaan Bacson-Hoabinh
1
d. Tradisi Megalitikum Menhir: Tugu batu besar tempat roh nenek moyang. Ditemukan di
Sum-Sel, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Dolmen: Meja batu besar (altar). Terdapat di Bondowoso. Sarkofagus/waruga: Kubur peti batu besar. Di Sulawesi
e. Tradisi Zaman Perundagian 1. Sudah mampu membuat alat dari logam (budaya dongson) 2. Telah mengenal sawah dan sistem pengairan 3. Jenis benda logam:
Nekara: Tambur besar yang ditemukan di Bali, Roti, Alor, Kei, dan Papua Kapak corong: Bagian tangkainya berbentuk corong. Sebutan lainnya adalah kapak sepatu. Ditemukan di Makassar, Jawa, Bali, Pulau Selayar dan Papua Arca Perunggu: Ditemukan di daerah Bangkinang, Riau, dan Limbangan, Bogor Kemampuan nenek moyang kita sebelum mengenal tulisan dan sebelum terpengaruh budaya Hindu-Buddha: a. Kemampuan berlayar: Perahu cadik: Perahu yang menggunakan alat dari bambu/kayu yang dipasang di kanan kiri perahu Perahy lesung: Sampan yang dibuat dari 1 batang kayu yang dikeru di dalamnya menyerupai lesung, tetapi bentuknya memanjang b. Kemampuan bersawah: Sejak zaman neolitikum, diawali sistem ladang sederhana, kemudian meningkat dengan adanya teknologi pengairan hingga lahirnya sistem persawahan c. Mengenal astronomi: Ilmu perbintangan 1. Teknologi angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan 2. Mengenali musim 3. Petunjuk arah dalam pelayaran: Bintang Biduk Selatan & Bintang Pari: Arah selatan Bintang Biduk Utara: Arah utara 4. Pertanian: Bintang Waluku: Awal musim hujan d. Sistem mocopat: Kepercayaan yang didasarkan pada pembagian 4 penjuru arah mata angin, yaitu utara, selatan, barat, dan timur. e. Kesenian wayang: 5. Berpangkal pada pemujaan nenek moyang 6. Kedatangan hinduisme ke nusantara maka kisah nenek moyang digantikan kisah Ramayana dan Mahabhrata
2
7. Zaman Kediri: Kitab Gatotkacasraya f.
Seni gamelan: Mengiringi pertunjukkan wayang
g. Seni membatik: Kegiatan religius, untuk menghormati nenek moyang mereka h. Pengaturan masyarakat: Berkelompok, gotong royong, dan demokratis. cara pemilihan pemimpin: primus inter pares (Terutama di antara yang banyak) i.
Sistem ekonomi dengan mengenal perdagangan : Kegiatan barter karena belum mengenal uang, nilainya berdasarkan kesepakatan bersama
j.
Sistem kepercayaan: Mulai tumbuh pada masa hidup berburu dan mengumpulkan makanan Zaman hidup bercocok tanam: Percaya adanya dewa alam Zaman perundagian: Percaya pada roh nenek moyang
1. CARA MASYARAKAT MEWARISKAN MASA LALUNYA Dua cara untuk mewariskan masa lalu pada masyarakat yang belum mengenal tulisan (Pra-aksara) yaitu: a. Melalui keluarga Keluarga memiliki peranan yang penting dalam proses pewarisan budaya masa lalu karena kesempatan berinteraksi dalam keluarga lebih besar sehingga memudahkan orang tua menanamkan ide-ide dan menyampaikan informasi mengenai tatacara berprilaku dan adat istiadat serta kebiasaan keluarga yang benar pada anak. b. Melalui Masyarakat Masyarakat secara langsung atau tidak langsung memiliki cara tersendiri dalam mewariskan masa lalunya yaitu, yaitu melalui adat istiadat, pertunjukan hiburan dan kepercayaan masyarakat.
2. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA SEBELUM MENGENAL TULISAN Sistem kepercayaan Sistem kemasyarakatan dan organisasi social Sistem mata pencaharian Sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) Sistem Bahasa Sistem kesenian Ilmu Pengetahuan
3. JEJAK SEJARAH INDONESIA 3
a. Folklore Folklore merupakan adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun dan tidak dibukukan. Folklore Lisan: bahasa rakyat, teka-teki, puisi, cerita rakyat, Nyanyian rakyat. Folklore bukan lisan: Arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, obat-obatan tradisional, perhiasan dsb. b. Mitologi Ilmu Kesusasteraan tentang dongeng kehidupan para dewa dan mahluk halus dalam suatu kebudayaan juga menceritakan tentang asal usul alam semesta, manusia dan bangsa yang diungkap secara ghaib. c. Legenda Merupakan cerita rakyat pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa sejarah. d. Upacara Merupakan rangkaian kegiatan yang terikat oleh aturan tertentu berdasarkan adat istiadat dan agama (kepercayaan). e. Lagu daerah Merupakan lagu yang menggunakan bahasa daerah. f.
Dongeng: Cerita rakyat yang tidak benar-benar terjadi, diceritakan karena berisi patuah, kebaikan mengalahkan kejahatan, ajaran moral, dan petuah bijak lainnya
B. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA AKSARA Rekaman tertulis di Indonesia terbagi menjadi: a. Sumber tertuli sezaman dan setempat: Contoh: Prasasti, pengumuman/proklamasi, semacam perundangundangan yang memuji raja, biasanya berbentuk puisi/bahasa puisi
4
b. Sumber tertulis sezaman tetapi tidak setempat: Ditulis sezaman, tetapi ditulis di luar negeri, kebanyakan berasal dari Tiongkok, Arab, Spanyol, dan India c. Sumber tertulis setempat tapi tidak sezaman: Ditulis lama sesudah peristiwa terjadi
1. PERKEMBANGAN SEJARAH INDONESIA SETELAH MENGENAL TULISAN a. Bidang politik (Pemerintahan) Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha sistem pemerintahan di Indonesia di pegang oleh kepala suku yang memerintah kelompok sukunya. Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha maka pemerintahan kepala suku diubah menjadi pemerintahan yang berbentuk kerajaan yang dipegang oleh raja secara turun temurun. b. Bidang social Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Budha masyarakat Indonesia telah hidup teratur yang ditandai dengan kehidupan gotong royong. c. Bidang Budaya Sebelum orang-orang India datang ke Indonesia, masyarakat kita telah memiliki dasar kehidupan sendiri yang cukup tinggi (kebudayaan asli) dan terus berkembang secara terus menerus. Setelah masuknya kebudayaan Hindu-Budha maka terjadilah perkembangan kebudayaan Indonesia seperti: 1. Tulisan Pallawa dan bahasa Sanskerta 2. Seni bangunan 3. Seni Rupa/lukis 4. Seni sastra 5. Kalender d. Bidang Keagamaan Kepercayaan asli bangsa kita yaitu pemujaan terhadap Roh-roh leluhur/nenek moyang (Animisme) dan benda-benda (Dinamisme). Setelah masuknya orang-orang India yang membawa kebudayaan Hindu dan Budha maka masyarakat kitapun mengenal agama tersebut tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.
5
2. REKAMAN TERTULIS DALAM TRADISI SEJARAH
a. Prasasti Merupakan rekaman tertulis yang menceritakan masa lampau yang pembuatannya berdasarkan perintah raja. b. Kitab Merupakan karya sastra para pujangga yang dijadikan petunjuk untuk menyingkap sebuah peristiwa sejarah yang muncul pada jaman Hindu Budha maupun Islam. c. Dokumen Merupakan surat berharga yang ditulis atau dicetak sehingga dapat dipakai untuk sebuah bukti atau keterangan.
3. PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA Pendekatan yang digunakan dalam perkembangan penulisan sejarah: a. Pendekatan sosiologi: Melihat segi sosialnya peristiwa yang dikaji b. Pendekatan antropologi: Mengungkapkan nilai yang mendasari perilaku para tokoh sejarah, status, gaya hidup, dan sistem kepercayaan c. Pendekatan politik: Menyoroti struktur kekuasaan, jenis kepemimpinan, tingkat sosial, dan pertentangan kekuasaan Jenis penulisan sejarah: a. Penulisan sejarah tradisional (Historiografi tradisional): Penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Ditulis di prasasti dengan tujuan agar generasi penerus dapat mengetahui peristiwa di zaman kerajaan pada masa dulu dimana seseorang raja memerintah Penulisan sejarah pada masa ini bersifat istana sentris yaitu berpusat pada keinginan dan kepentingan raja. Tujuannya agar generasi penerus mengetahui bahwa ada suatu peristiwa penting pada masa itu. b. Penulisan sejarah kolonial (Historiografi kolonial): Bersifat eropasentris, merendahkan derajat bangsa Indonesia dan mengunggulkan derajat bangsa Eropa Penulisan sejarah pada masa ini bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di Indonesia dengan menyatakan bahwa status sosial mereka lebih tinggi dan setiap perlawanan rakyat Indonesia terhadap mereka dianggap sebagai pemberontak. c. Penulisan sejarah nasional (Historiografi nasional): Bersifat Indonesiasentris, dengan metodologi sejarah Indonesia dan pendekatan Multidimensional.
6
Penulisan sejarah Pada masa ini bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. d. Masa Kemerdekaan Penulisan pada masa ini berorientasi pada masa depan bangsa dan Negara Indonesia yang telah berhasil memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
7