JENJANG
SMA
KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN
XI (SEBELAS) BIOLOGI SISTEM GERAK MANUSIA
A. GERAK Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Gerak pada manusia menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak. B. ALAT GERAK PASIF/TULANG Disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Fungsi dari tulang yang membentuk rangka antara lain: a. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup b. Melindungi organ-organ tubuh yang vital c. Menahan dan menegakkan tubuh d. Tempat perlekatan otot e. Tempat penyimpanan zat kapur a. JENIS TULANG Berdasarkan bahan penyusunnya, tulang dibagi menjadi dua yaitu: a. Tulang rawan/tulang muda/cartilago Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi. Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit. Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
1
1) Cartilago Hialin 2) Cartilago Fibrosa/serabut 3) Cartilago Elastin/elastic b. Tulang keras/tulang sejati/osteon Osteon berfungsi : 1) Sebagai penyusun sistem rangka tubuh. 2) Sebagai pelindung organ-organ yang vital. b. BENTUK TULANG a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : (PIPIPEN)
Tulang pipa/panjang Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Tulang pipa dapat dijumpai tulang paha dll.
Tulang pipih Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah. Tulang pipih dapat dijumpai pada tulang belikat dll.
Tulang pendek Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah. Tulang pendek dapat dijumpai pada tulang jari-jari dll. b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
Tulang kompak/padat Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini. Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.
Tulang spons/bunga karang Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
2
C. SISTEM RANGKA Kumpulan dari tulang akan membentuk rangka, rangka dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1. Rangka Aksial Adalah anggota tulang-tulang yang bukan merupakan anggota gerak. a. Tulang Tengkorak : Tulang dahi = 1 buah Tulang ubun-ubun = 2 buah Tulang kepala bagian belakang = 1 buah Tulang pelipis = 2 buah Tulang baji = 2 buah Tulang tapis = 2 buah Tulang mata = 2 buah Tulang air mata = 2 buah Tulang rongga mata = 2 buah Tulang pipi = 2 buah Tulang hidung = 2 buah Tulang rahang atas = 2 buah Tulang rahang bawah = 2 buah Tulang langit-langit = 2 buah Tulang pangkal lidah = 1 buah b. Tulang Pendengaran :
Tulang martil = 2 buah
Tulang landasan = 2 buah
Tulang sanggurdi = 2 buah
c. Tulang badan :
Tulang leher = 7 ruas
Tulang punggung = 12 ruas
Tulang pinggang = 5 ruas
Tulang kelangkang = 5 buah
Tulang ekor =4 ruas (menyatu)
d. Tulang dada :
3
Tulang dada bagian hulu = 1 buah
Tulang dada bagian badan = 1 buah
Tulang dada bagian taju pedang = 1 buah
e. Tulang rusuk :
f.
Tulang rusuk sejati = 7 pasang
Tulang rusuk palsu = 3 pasang
Tulang rusuk melayang = 2 pasang
Tulang gelang bahu :
Tulang selangka = 2 buah
Tulang belikat = 2 buah
g. Tulang gelang panggul :
Tulang usus = 2 buah
Tulang duduk = 2 buah
Tulang kemaluan = 2 buah
D. PERSENDIAN Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Sendi dapat dibedakkan menjadi : 1. SINARTHROSIS(sendi mati) Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak. 2. AMFIARTHROSIS(sendi kaku) Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang. 3. DIARTHROSIS(sendi hidup) Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Dapat dibedakan menjadi : a. Sendi engsel Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada sendi pada lutut,siku dll.
4
b. Sendi pelana/sendi sellaris Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada sendi pada tulang ibu jari. c. Sendi putar Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada persatuan tengkorak dan tulang atlas. d. Sendi peluru/endartrosis Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada bahu. e. Sendi geser Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Metacarpal. f.
Sendi luncur Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g. Sendi gulung Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius. h. Sendi ovoid Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal. E. KELAINAN PADA TULANG DAN OTOT Penyebab kelainan oleh :
Genetis Kuman penyakit. Kelainan susunan tulang dan sendi. Kebiasaan sikap duduk yang salah. Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan. Kurang gizi. Kecelakaan.
Macam kelainan pada sistem gerak
5
Fraktura /patah tulang Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).
Osteoporosis Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara normal.
Fisura/retak tulang Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.
Lordosis Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.
Skolisosis Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
Kifosis Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok ke belakang.
Hipertrofi Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.
Atrofi Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.
Stiff/kaku leher Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak.
Tetanus Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang-
6
kejang
7