PENGARUH PERSEPSI TENTANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN, INFORMASI DUNIA KERJA DAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK BHAKTI PERSADA KENDAL
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Yuyun Kusnaeni NIM 7101411078
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto Berusaha untuk bisa, berdoa dan bersyukur.
Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Orang tua 2. Almamaterku UNNES.
v
PRAKATA Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi tentang Praktik Kerja Lapangan, Informasi Dunia Kerja dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Bhakti Persada Kendal”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. selaku Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. H. Wahyono, M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi. 3. Dr. Ade Rustiana M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin observasi dan penelitian.
vi
4. Dr. S Martono, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan selama proses penulisan skripsi. 5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan materi perkuliahan selama penulis menuntut ilmu serta seluruh Staf Perpustakaan dan Tata Usaha atas segala bantuan selama proses studi di kampus. 6. Pihak SMK Bhakti Persada dan seluruh responden yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktunya dalam pengisian kuesioner. 7. Orang tua tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, nasehat, doa, dukungan, dan kesabarannya dalam setiap langkah hidup penulis. Sebagai akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dalam pengkajian keilmuan dan mendorong penelitian-penelitian selanjutnya.
Semarang,
Penyusun
vii
Agustus 2015
SARI Yuyun, Kusnaeni. 2015. “Pengaruh Persepsi tentang Praktik Kerja Lapangan, Informasi Dunia Kerja dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Bhakti Persada Kendal”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dr. S. Martono, M.Si. Kata Kunci : Praktik Kerja Lapangan, Informasi Dunia Kerja, Motivasi Memasuki Dunia Kerja, Kesiapan Kerja Kesiapan kerja merupakan kemampuan yang cukup baik fisik maupun mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sedangkan kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu pekerjaan. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa SMK Bhakti Persada Kendal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK Bhakti Persada Kendal yang berjumlah 202 siswa. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 134 siswa, yang diperoleh dengan menggunakan rumus slovin. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS for Windows versi 16. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa ada pengaruh positif praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa 0.000<0.05, ada pengaruh informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa 0,013<0,05, ada pengaruh motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa 0,000<0,05 sehingga Ha1, Ha2 dan Ha3 diterima. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara parsial praktik kerja lapangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa, informasi dunia kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa, motivasi memasuki dunia kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa. Saran dari penelitian ini yaitu hendaknya siswa terus mengasah kemampuan dan keterampilan di bidang keahlian masing-masing dan mengembangkan rasa tanggung jawab kerja siswa, pihak guru dalam memberikan informasi dunia kerja hendaknya tidak hanya dari mitra kerja sekolah saja melainkan dari berbagai sumber informasi lain agar pengetahuan kerja siswa lebih luas. Pihak sekolah menyediakan fasilitas yang memadai untuk memotivasi kerja siswa lebih kreatif dan inofatif agar siswa lebih siap untuk bekerja setelah lulus dari sekolah.
viii
ABSTRACT
Kusnaeni, Yuyun. 2015." Effect of Perceptions About Practice Field Work, Information Work and Motivation Entering Work World of Work Against Student Work Readiness SMK Bhakti Persada Kendal”. Final Project. Department of Economic Education Office Administration. Faculty of Economy, State University of Semarang. Advisor: Dr. S. Martono, M.Si.
Keywords: Field Work Practice, World Information Work, Motivation Entering the World of Work, Work Readiness Job readiness is considerable ability both physically and mentally. Physical Readiness means enough energy and good health, while the mental preparedness means having a sufficient interest and motivation in job. The purpose of this study is to determine the influence of perceptions about job training, jobs information and motivation to enter the workforce against students’ work readiness of SMK Bhakti Persada Kendal. The population in this study was all students of class XII SMK Bhakti Persada Kendal, there are 202 students. The number of samples of the study was 134 students obtained by using the slovin formula. Method of data collection was using the questionnaire. The analysing data used descriptive analysis and multiple regression analysis percentages using SPSS for Windows version 16. Based on the results of the study, indicate that there was a positive effect of job training for students 'job readiness 0.000> 0.05, there was the effect of jobs information on students' job readiness 0.013 <0.05, there was the influence of motivation to enter the workforce to the job readiness of students 0,000 <0,05 so Ha1, Ha2 and Ha3 accepted. The study concluded that partial job training and significant positive effect on students’ job readiness, job market information and significant positive effect on students' job readiness, motivation to enter the world of work and significant positive effect on students’ job readiness. Suggestions from this research that the students should continue to hone the abilities and skills in the field of their expertise and develop a sense of responsibility of the student's work, the teachers in the world of work should provide information not only from the partner school work but also from others sources of information. So that the students have more work ability. The school has to provide adequate facilities to motivate students are more creative and innovative so that students have good prepared for work after graduating from school. ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
……………………………………………………..
i
………………………………………
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN KELULUSAN …………………………………………
iii
………………………………………………………….
iv
………………………………………
v
……………………………………………………………….
vi
………………………………………………………………………
vii
ABSTRACT
……………………………………………………………...
ix
DAFTAR ISI
……………………………………………………………..
x
PERNYATAAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN PRAKATA SARI
………………………………………………………..
xiii
…………………………………………………….
xiv
…………………………………………………..
xv
………………………………………………..
1
…………………………………
1
1.2 Rumusan Masalah
…………………………………………………..
10
1.3 Tujuan Penelitian
……………………………………………………
10
1.4 Manfaat Penelitian
…………………………………………………..
11
………………………………………...
12
2.1 Tinjauan Mengenai Kesiapan Kerja Siswa ........................................... 2.1.1 Pengertian Kesiapan Kerja Siswa ............................................... 2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja Siswa ......... 2.1.3 Prinsip-Prinsip Kesiapan Kerja ................................................... 2.1.4 Aspek Kesiapan ........................................................................... 2.1.5 Hal-Hal yang Diperlukan dalam Kesiapan Kerja ......................... 2.2 Tinjauan Praktik Kerja Lapangan ......................................................... 2.2.1 Pengertian Praktik Kerja Lapangan ............................................. 2.2.2 Strategi Pembelajaran Pelatihan di Industri ................................ 2.2.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ................................................ 2.2.4 Tujuan Praktik Kerja Lapangan .................................................. 2.2.5 Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Praktik Kerja Lapangan ....
12 12 13 16 17 18 19 19 21 23 25 26
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
x
2.3 Tinjauan Informasi Dunia Kerja .......................................................... 2.3.1 Pengertian Informasi Dunia Kerja .............................................. 2.3.2 Sumber Informasi Dunia Kerja ................................................... 2.4 Tinjauan Motivasi Memasuki Dunia Kerja ........................................... 2.4.1 Pengertian Motivasi Memasuki Dunia Kerja .............................. 2.4.2 Aspek, Pola-Pola dan Tujuan Motivasi ....................................... 2.4.3 Faktor-Faktor yang Menimbulkan Motivasi Memasuki Dunia Kerja ............................................................................................ 2.4.4 Ciri-ciri Motivasi Memasuki Dunia Kerja .................................. 2.4.5 Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja .................................... 2.5 Penelitian yang Relevan ....................................................................... 2.6 Kerangka Berfikir ................................................................................. 2.7 Hipotesis Penelitian ..............................................................................
27 27 29 30 30 31 32 34 35 36 38 41
……………………………………..
42
3.1 Populasi dan Sampel ............................................................................... 3.1.1 Populasi .................................................................................... 3.1.2 Sampel ...................................................................................... 3.2 Variabel Penelitian .................................................................................. 3.2.1 Pengertian Variabel ................................................................ 3.2.2 Variabel Terikat ..................................................................... 3.2.3 Variabel Bebas ....................................................................... 3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 3.3.1 Uji Validitas ........................................................................... 3.3.2 Uji Reliabilitas ........................................................................ 3.4 Metode Analisis Data .............................................................................. 3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................... 3.4.2 Analisis Regresi ...................................................................... 3.5 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 3.5.1 Uji Normalitas .................................................................. 3.5.2 Uji Multikolonieritas ........................................................ 3.5.3 Uji Heterosekedastisitas ................................................... 3.6 Uji Hipotesis ........................................................................................... 3.7 Uji Koefisien Determinasi ......................................................................
42 42 43 45 45 46 46 47 49 52 53 53 55 55 56 56 56 57 58
……………….
59
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 4.1.2 Analisis Deskriptif Persentase ..................................................... 4.1.2.1 Persepsi Siswa Tentang Praktik Kerja Lapanga .................... 4.1.2.2 Persepsi Siswa Tentang Informasi Dunia Kerja ................... 4.1.2.3 Persepsi Siswa Tentang Motivasi Memasuki Dunia Kerja ............................................................................................................. 4.2 Analisis Regresi Berganda .......................................................................
59 59 59 60 61
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
xi
63 65
4.2.1 Persamaan Regresi Linier Berganda ........................................... 4.3 Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 4.3.1 Uji Normalitas ............................................................................. 4.3.2 Uji Multikolonieritas ................................................................... 4.3.3 Uji Heterossekedastisitas ............................................................. 4.4 Uji Hipotesis ............................................................................................. 4.4.1 Uji Simultan (Uji F) .................................................................... 4.4.2 Uji Parsial (Uji t) ......................................................................... 4.5 Uji Koefisien Determinasi ........................................................................ 4.5.1 Uji Koefisien Determinasi Simultan ........................................... 4.5.2 Uji Koefisien Determinasi Parsial ............................................... 4.6 Pembahasan ..............................................................................................
65 67 67 68 69 70 70 71 72 72 73 75
……………………………………………………….
82
…………………………………………………………….
82
………………………………………………………………...
83
……………………………………………………
85
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan 5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan ...........................................................
37
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian .......................................................
43
Tabel 3.2
Sampel Penelitian ....................................................................
45
Tabel 3.3
Skor Kriteria Jawaban ..............................................................
49
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen ...................................................
51
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................
53
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Praktik Kerja
60
Lapangan .................................................................................. Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Informasi
62
Dunia Kerja ............................................................................... Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Motivasi
64
Memasuki Dunia Kerja .............................................................. Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Regresi Berganda ........................................
65
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas .................................................................
68
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolonieritas .......................................................
70
Tabel 4.8
Hasil Uji Glejser .......................................................................
71
Tabel 4.9
Hasil Analisis Uji Simultan .......................................................
71
Tabel 4.10
Hasil Analisis Koefisien Determinasi Simultan ........................
73
Tabel 4.11
Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial ............................
74
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
…………………………………………
xiv
40
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Surat Ijin Observasi
......................................................... 89
Lampiran 2
Surat Ijin Penelitian
......................................................... 90
Lampiran 3
Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian
Lampiran 4
Kuisioner Penelitian ......................................................... 92
Lampiran 5
Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 6
Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 117
Lampiran 7
Uji Asumsi Klasik
Lampiran 8
Hasil Uji F
..................................................................... 129
Lampiran 9
Hasil Uji t
..................................................................... 129
.............. 91
................................................. 101
........................................................... 126
Lampiran 10 Hasil Prosentase Kuisioner
xv
............................................. 130
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan secara substansi merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja kelas menengah dalam memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional (Firdaus 2012:398). Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, Sekolah Menengah Kejuruan SMK merupakan pendidikan yang lebih mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri di kemudian hari (Yudi dan Hudaniah, 2013: 40). Pernyataan tersebut sesuai dengan tujuan SMK yang tercantum dalam PP No. 29 Tahun 1990 yaitu untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya. Dari pernyataan tersebut dimaksudkan bahwa tujuan SMK supaya dapat menyiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja, mengembangkan sikap profesional, menyiapkan siswa agar mampu memiliki karir, mampu berkompetensi, mampu mengembangkan diri, menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha atau dunia industri pada saat sekarang atau masa yang akan datang, menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.
1
2
Salah satu upaya SMK untuk menyalurkan siswa kedunia kerja setelah lulus yaitu menyiapkan siswa sesuai dengan kemampuan di bidang keahlian masing-masing.
Kesiapan
adalah
keseluruhan
kondisi
seseorang
yang
membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi (Slameto 2013:113). Sedangkan menurut Dalyono (2005:52) mengungkapkan bahwa kesiapan merupakan kemampuan yang cukup, baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sedangkan kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan kegiatan. Fattah (2009:19) mengutarakan bahwa kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu dan orang yang kerja ada kaitannya dengan mencari nafkah atau bertujuan untuk mendapatkan imbalan atas prestasi yang telah diberikan atas kepentingan organisasi. Sedangkan menurut Anoraga (2006:11) kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Andreas (2007:205) mengemukakan bahwa kesiapan kerja merupakan kondisi seseorang yang sudah siap atau mempunyai kemampuan dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan hasil yang maksimal dan sesuai dengan target yang dicapai. Sedangkan menurut Hana (2013:4) kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan.
3
Menyiapkan siswa terjun dalam dunia kerja, siswa SMK diwajibkan mengikuti praktik kerja lapangan. Pada hakikatnya praktik kerja lapangan adalah suatu program latihan yang diselenggarakan di lapangan atau di luar kelas, dalam rangkaian kegiatan pembelajaran sebagai bagian integral program pelatihan. Praktik kerja lapangan merupakan suatu komponen yang penting dalam sistem pelatihan untuk mengembangkan wawasan dan keterampilan
manajemen
pesertanya ( Hamalik 2007:91). Menurut Nurcahyono (2015: 195-196) praktik kerja industri atau yang biasa disebut magang merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematis dan sinkron pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat profesional tertentu. Teck Heang Lee (2012:149) mengutarakan bahwa pentingnya pengalaman kerja dalam membentuk siswa untuk siap bekerja tercermin dari partisipasi siswa dalam program magang. Sedangkan Aminuddin (2013:1) mengemukakan bahwa kemampuan siswa dalam memenuhi persyaratan pekerjaan dalam hal ini kesiapan kerja tergantung pada beberapa faktor seperti pelatihan industri, hal tersebut penting untuk mengembangkan siswa dalam keseimbangan berdasarkan kebutuhan pekerjaan untuk mencegah hambatan. Pengalaman yang diperoleh pada saat melakukan praktik
kerja
lapangan
akan
menjadikan
siswa
lebih
matang
dalam
mempersiapkan diri untuk bekerja karena pengalaman praktik kerja lapangan memberikan bekal pekerjaan yang dibutuhkan didunia kerja.
4
Penelitian dari Edward Kocung (2011:86) menyatakan bahwa pemilihan bidang karir siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai macam hal yaitu faktor individu, minat individu, faktor lingkungan dan hubungan pribadi. Pada dasarnya pemilihan karir sebagian besar dilakukan karena adanya keinginan dalam pemilihan suatu bidang pekerjaan, pengalaman dan praktik dalam proses belajar sehingga mereka dapat memahami secara seksama bidang pekerjaan yang diinginkan sebagai persiapan memasuki dunia kerja. Hal ini mendukung penelitian dari Hana (2013:56) bahwa upaya untuk mencetak tenaga kerja yang memiliki kesiapan kerja yang tinggi akan tercapai bila lulusannya memiliki kematangan atau penguasaan yang tinggi pula yang bisa dilihat dari pengalaman dan praktik kerja didunia industri. Penelitian menurut I Made Sirsa (2014:7) menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan yang tinggi antara pengalaman praktik kerja lapangan dengan kesiapan kerja siswa. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitria Novianasari (2013:7) mengenai pengaruh program pengalaman lapangan terhadap kesiapan siswa dengan menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan yang rendah antara pelaksanaan program pengalaman lapangan terhadap kesiapan siswa menjadi calon karyawan atau pegawai. Hal tersebut berarti tidak semua praktik kerja lapangan memberikan hubungan yang sama terhadap kesiapan kerja. Kesiapan kerja siswa juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, salah satunya adalah informasi dunia kerja. Sukardi (1984:112) mengemukakan pada dasarnya informasi karir terdiri dari fakta-fakta mengenai pekerjaan, jabatan atau karir dan bertujuan untuk membantu individu memperoleh pandangan, pengertian dan
5
pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia kerja. Informasi tentang dunia kerja yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat, mengenai tahap dan jenis jabatan, sistem klasifikasi jabatan dan prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat akan jenis/corak pekerjaan tertentu (Winkel dan Hastuti 2007: 319). Informasi dunia kerja dapat mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang dalam menentukan karirnya di masa mendatang. Informasi dunia kerja yang diperoleh siswa diharapkan dapat menjadi gambaran dalam melihat dan menghadapi peluang-peluang usaha yang ada. Informasi dunia kerja dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik yang diperoleh dari sekolah melalui bimbingan karir maupun dari luar sekolah yang dapat memberikan persepsi dan gambaran mengenai keadaan di dunia kerja. Kurangnya informasi dunia kerja membuat siswa tidak banyak mengetahui tentang keadaan dunia kerja saat ini. Bagi siswa SMK memiliki informasi dunia kerja yang banyak akan memudahkan untuk mengetahui tentang keadaan dunia kerja serta persyaratan memasuki kerja. Hal tersebut dapat mendorong siswa untuk lebih meningkatkan kesiapan kerja agar dapat bekerja sesuai dengan bidang keahlian. Menurut hasil penelitian dari Edward Kocung (2011:86) bahwa kesiapan pilihan karir sebagian besar dipengaruhi oleh harapan dari hasil masing-masing karir, dalam studi ini menerangkan bahwa konselor karir harus memberikan pengalaman yang dapat memperluas karir, informasi karir tentang semua karir yang tersedia sehingga siswa mampu menggali secara luas pilihan karir mereka sebelum memasuki dunia kerja sebagai persiapan kerja siswa. Berbeda dengan hasil penelitian dari Komang (2014:8) bahwa terdapat perbedaan informasi yang
6
diperoleh siswa untuk meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan yang signifikan menunjukkan bahwa informasi kerja dalam pemahaman siswa untuk meningkatkan pemahaman diri terhadap kesiapan kerja siswa berbeda. Ditunjukkan dari hasil rata-rata pemahaman informasi yang diberikan sekolah terhadap kesiapan kerja siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. Selain praktik kerja lapangan dan informasi dunia kerja, kesiapan siswa juga perlu memperhatikan motivasi memasuki dunia kerja siswa untuk mendorong semangat kerja. I Made Sirsa (2014:2) mengemukakan bahwa siswa memerlukan motivasi untuk bekerja sehingga pada saat mereka bekerja ada rasa menyenangkan saat melaksanakan tugas-tugasnya. Menurut Fattah (2009: 19) mengemukakan bahwa proses motivasi sebagian besar diarahkan untuk memenuhi dan mencapai kebutuhan. Sedangkan menurut Uno (2014:10) motivasi timbul karena adanya keinginan untuk melakukan kegiatan, adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, adanya harapan dan cita-cita, adanya lingkungan yang baik, adanya kegiatan yang menarik dan adanya penghargaan dan penghormatan atas diri. Malayu dan Hasibuan (2007:92) mengemukakan bahwa motivasi penting karena dengan motivasi diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai prodiktivitas kerja yang tinggi. Uno (2014: 71) menerangkan bahwa motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang. Besar kecilya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Hal tersebut diharapkan dengan adanya motivasi kerja siswa yang
7
tinggi akan berdampak baik pada kesiapan kerja siswa. Penelitian dari I Made Sirsa (2014:6) menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikana antara motivasi kerja siswa terhadap kesiapan kerja siswa. Hal tersebut berarti semakin baik kontribusi motivasi kerja siswa semakin meningkat pula kesiapan kerja siswa. Sedangkan penelitian menurut Tan Shen Kian (2014:95) menjelaskan bahwa motivasi kerja dan kepuasan kerja erat hubungannya dalam berbagai teori motivasi namun keduanya berbeda, motivasi kerja dan kepuasan kerja tidak identik satu sama lainnya. Hal tersebut berarti motivasi kerja tidak selamanya berhubungan dengan kepuasan kerja. Objek penelitian ini adalah SMK Bhakti Persada Kendal yang berlokasi di jalan Soekarno Jambearum Patebon Kendal. Dalam pembelajaran di SMK Bhakti Persada Kendal siswa diberikan materi baik teori maupun praktik yang bersifat aplikatif sejak awal proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga diharapkan siswa memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan dalam dunia kerja sebagai persiapan siswa untuk memasuki dunia kerja nantinya. Namun pada kenyataanya lulusan SMK Bhakti Persada Kendal masih belum sepenuhnya menyalurkan siswa kedunia kerja setelah lulus sekolah. Padahal siswa sudah dibekali dengan kemampuan, keterampilan serta pengalaman melalui praktik kerja lapangan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman secara nyata mengenai dunia kerja sesuai dengan bidang keahlian siswa serta pemberian informasi dunia kerja melalui BKK sekolah. Namun sampai saat ini masih ada kesenjangan antara kemampuan lulusan yang belum sesuai standar dunia kerja serta jumlah lulusan belum bekerja yang disebabkan oleh kesiapan kerja kurang.
8
Hal tersebut ditunjukkan dengan data yang diperoleh dari hasil penelusuran tamatan di SMK Bhakti Persada Kendal tahun 2014 yaitu dapat di ketahui bahwa siswa yang bekerja sebanyak 47 %, melanjutkan kuliah 9,8 %, belum bekerja 5,37% dan yang belum melapor ke sekolah 38%. Selain data tamatan dari SMK Bhakti Persada Kendal terdapat pula data dari Badan Pusat Statistik tahun 20102013 mengenai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) penduduk usia 15 tahun ke atas dapat diketahui bahwa prosentase pengangguran lulusan SMK bulan Agustus 2010 yaitu sebesar 11,87% , bulan Agustus 2011 sebesar 10,43% dan bulan Februari 2012 sebesar 9,51%. Pada bulan Februari 2013 sebesar 11,19% jumlah tersebut meningkat dari tahun 2012 bulan Februari. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa angka pengangguran tingkat SMK di Indonesia masih besar. Hal ini berarti banyaknya lulusan SMK yang tidak terserap dalam dunia kerja. Menurut data SMK Bhakti Persada Kendal, sekolah belum bisa memasarkan semua lulusannya untuk bekerja. Selain masih adanya lulusan yang belum bekerja, kendala lain ketidaksiapan siswa dalam memasuki dunia kerja yaitu ketidaksesuaian antara keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki siswa dengan permintaan dunia kerja. Contohnya masih terdapat beberapa lulusan yang bekerja tidak sesuai dengan latar belakang bidang pendidikan dan keterampilan yang diperoleh dari SMK. Padahal dari hasil wawancara dengan ketua BKK SMK Bhakti Persada Kendal yaitu Bapak Alfian mengutarakan bahwa kesiapan kerja siswa dapat dilihat dari segi praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja yang diperoleh siswa dan motivasi siswa dalam memasuki dunia kerja sudah baik. Dari segi praktik kerja lapangan nilai siswa SMK Bhakti Persada sudah cukup
9
memuaskan. Siswa dibekali ilmu pengetahuan melalui teori dan praktik yang dipelajari sesuai dengan bidang keahlian siswa, diharapkan dapat dimanfaatkan sewaktu terjun langsung secara nyata melalui praktik kerja lapangan. Dilihat dari segi informasi mengenai dunia kerja, pihak sekolah sebanarnya sudah memberikan informasi mengenai dunia kerja kepada siswa sejak kelas X. Informasi diberikan melalui BKK sekolah, siswa yang menginginkan informasi bisa langsung datang ke bagian BKK sekolah tersebut untuk menanyakan informasi mengenai dunia kerja. Contohnya informasi perekrutan siswa sebagai calon tenaga kerja di perusahaan mitra sekolah, persyaratan siswa calon tenaga kerja, informasi gaji, layanan karir, pemberian pengumuman perekrutan tersebut dan informasi seputar dunia kerja lainnya. Dalam memotivasi siswa, pihak sekolah melalui guru sudah memberikan motivasi kepada siswa sejak kelas X sebagai salah satu persiapan kerja siswa. Sebelum awal pembelajaran berlangsung siswa diberikan motivasi oleh guru melalui pemberian pengetahuan mengenai bidang keahlian siswa. Tujuan pemberian motivasi tersebut supaya siswa memperoleh pandangan tentang dunia kerja dan persiapan memasuki dunia kerja sesuai bidang keahlian. Pandangan siswa bahwa mereka memasuki sekolah kejuruan berasumsi setelah lulus sekolah akan cepat bekerja. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, ditemukan gap antara praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki dunia kerja yang sudah tergolong tinggi namun disisi lain kesiapan kerja siswa tergolong rendah dilihat dari masih banyak lulusan yang belum memasuki dunia
10
kerja. Serta perbedaan hasil penelitian terdahulu yang mengkaji tentang kesiapan kerja. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk malakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi tentang Praktik Kerja Lapangan, Informasi Dunia Kerja dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Bhakti Persada Kendal”. 1.2 Rumusan Masalah 1) Adakah pengaruh praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Bhakti Persada Kendal? 2) Adakah pengaruh praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Bhakti Persada Kendal? 3) Adakah pengaruh informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Bhakti Persada Kendal? 4) Adakah pengaruh motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Bhakti Persada Kendal? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK Bhakti Persada Kendal.
11
2) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK Bhakti Persada Kendal. 3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK Bhakti Persada Kendal. 4) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK Bhakti Persada Kendal. 1.3 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1) Manfaat Praktis a.
Bagi sekolah, dapat di guankan sebagai bahan informasi tentang bagaiman meningkatkan kesiapan kerja siswa..
b.
Bagi guru, dapat di gunakan sebagai bahan referansi bacaan guna memberikan motivasi kerja kepada siswa dalam mendidik sebagai calon tenaga kerja setelah lulus dari SMK..
c.
Bagi siswa, dapat di gunakan sebagai bahan pembelajaran untuk meningkatkan kesiapan kerja siswa.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Mengenai Kesiapan Kerja Siswa 2.1.1 Pengertian Kesiapan Kerja Siswa Slameto (2013: 113) mendefinisikan bahwa kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesiapan diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam suatu pekerjaan, sehingga seseorang perlu memiliki kesiapan agar dalam masuk dunia kerja dapat berjalan dengan baik. Dalyono (2005:52), kesiapan adalah kemampuan yang cukup, baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental yaitu memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan. Kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional (Hamalik 2007:94). Menurut Hasibuan (2009: 94) kerja adalah pengorbanan jasa, jasmani, dan pikiran untuk menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa dengan memperoleh imbalan prestasi tertentu. Sedangkan Kartono (1991:21) kerja adalah salah satu cara yang utama dimana seseorang memperoleh statusnya dalam suatu kelompok .Menurut Anoraga (2009:14) menyatakan bahwa kerja merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Menurut Hana (2013:4), kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Kartono
12
13
(1991:77) mendefinisikan kesiapan kerja adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa. Sugihartono dalam Zuniarti (2013:412) menerangkan bahwa kesipan kerja adalah kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fisik, mental serta pengalaman bekerja, sehingga individu mempunyai kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu dalam hubungan dengan pekerjaan. Sedangkan menurut Wagner dalam Firdaus (2012:402) kesiapan kerja adalah seperangkat keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk bekerja dalam pekerjaan apapun bentuknya. Kesiapan kerja menurut Sofyan dalam Munandi (2014:171) adalah suatu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan ketentuan, tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil maksimal, dengan target yang telah ditentukan. 2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja Siswa Menurut Kartono (1991:22) faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja adalah faktor-faktor dari dalam diri sendiri (intern) dan faktor-faktor dari luar diri sendiri (ekstern). Faktor-faktor dari dalam diri sendiri meliputi kecerdasan, keterampilan dan kecakapan, bakat, kemampuan dan minat, motivasi, kesehatan, kebutuhan psikologis, kepribadian, cita-cita, dan tujuan dalam bekerja. Sedangkan faktor-faktor dari luar diri sendiri meliputi lingkungan keluarga (rumah), lingkungan dunia kerja, rasa aman dalam pekerjaannya, kesempatan mendapatkan kemajuan, rekan sekerja, hubungan dengan pimpinan dan gaji.
14
Kesiapan kerja seseorang berhubungan dengan banyak faktor, baik dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Sukardi (1984: 44) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja seperti kemampuan/kompetensi, bakat, minat, sikap, pengetahuan dunia kerja dan pengalaman kerja. Kemampuan/kompetensi merupakan kemampuan intelegensi yang dimiliki individu memang mempunyai peranan penting sebagai pertimbangan apakah individu tersebut memiliki kesiapan dalam memasuki suatu pekerjaan. Setiap orang memiliki kemampuan intelegensi berbeda-beda, dimana orang yang memiliki taraf intelegensi yang lebih tinggi akan lebih cepat memecahkan masalah yang sama dibandingkan dengan orang yang memiliki taraf intelegensi yang lebih rendah. Kemampuan intelegensi yang dimiliki oleh individu memegang peranan penting, sebab kemampuan intelegensi yang dimiliki seseorang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam memasuki suatu pekerjaan, jabatan, karir dan juga sebagai pelengkap dalam mempertimbangkan memasuki jenjang pendidikan tertentu. Bakat adalah suatu kondisi, suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu tersebut untuk berkembaang pada masa mendatang, sehingga perlu diketahui sedini mungkin bakat-bakat peserta didik SMK untuk mempersiapkan peserta didik sesuai dengan bidang kerja dan jabatan atau karir setelah lulus dari SMK. Untuk itulah perlu sedini mungkin bakat-bakat yang dimiliki seseorang atau anak-anak di sekolah diketahui dalam rangka memberikan bimbingan belajar yang paling sesuai dengan bakatnya. Lebih lanjut dalam rangka
15
memprediksi bidang kerja, jabatan atau karir siswa setelah menamatnkan studinya maka perlu dilaksanakan tes bakat di sekolah. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut, dan kecederungan-kecenderungan lain untuk bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai kesiapan dan prestasi dalam suatu pekerjaan serta memiliki jabatan atau karir. Sikap adalah suatu kesiapan pada seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap positif dari dalam diri individu tentang suatu pekerjaan atau karir akan berpengaruh terhadap kesiapan individu tersebut untuk melakukan suatu pekerjaan. Sikap merupakan suatu kecenderungan yang relatif stabil yang dimiliki individu dalam mereaksi terhadap dirinya sendiri, orang lain, atau suatu situasi tertentu. Pengetahuan tentang dunia kerja yang sementara ini dimiliki anak, termasuk dunia kerja, persyaratan, kualifikasi, jabatan struktural, promosi, gaji yang diterima, hak dan kewajiban, tempat pekerjaan itu berbeda, dan lain-lain. Pengetahuan dunia kerja siswa dapat diperoleh dari berbagai sumber dan pihak. Dari pihak sekolah contohnya melalui bagian BKK Sekolah siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang lowongan pekerjaan dan persyaratan kerja. Sumber pengetahuan tentang dunia kerja dapat diperoleh dari media internet, bursa dunia kerja, keluarga dan orang-orang yang sudah bekerja disuatu instansi ataupun perusahaan.
16
Pengalaman kerja yang pernah dialami siswa pada waktu di sekolah atau di luar sekolah yang dapat diperoleh dari praktik kerja indusrti (prakerin). Pengalaman kerja siswa bagi siswa akan bermanfaat setelah lulus dari sekolah untuk menyiapkan diri dalam memasuki dunia kerja. Pengalaman kerja siswa melalui prakerin akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar ataupun berlatih secara langsung tentang pekerjaan yang akan ditekuninya sesuai bidang keahlian siswa. 2.1.3
Prinsip-Prinsip Kesiapan Prinsip-prinsip kesiapan menurut Slameto (2013: 115) yaitu:
1) Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi). Aspek-aspek yang dimaksud yaitu aspek kesiapan perkembangan yang meliputi perkembangan mental, emosional dan fisik untuk mendukung dalam kesiapan individu. Perkembangan aspek mental, emosianal dan fisik individu akan saling pengaruh mempengaruhi dalam berinteraksi dengan orang lain. 2) Kematangan jasmani dan rohani Kematangan jasmani dan rohani perlu untuk memperoleh manfaat dan pengalaman agar terciptanya kesiapan fisik, mental, emosional dan ketenangan batin dalam mempersiapkan diri supaya lebih matang untuk melakukan suatu kegiatan. 3) Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. Pengalaman-pengalaman yang dimaksud merupakan pengalaman yang berhubungan dengan kesiapan individu. Pengalaman-pengalaman tersebut
17
seperti praktik kerja lapangan bagi siswa SMK, pengalaman selama belajar di sekolah. 4) Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan. 2.1.4 Aspek Kesiapan Kondisi individu yang berpengaruh terhadap kesiapan untuk memberiakan respon. Menurut Slameto (2013: 113), penyesuaian kondisi mencakup setidaktidaknya 3 aspek, yaitu: a) Kondisi fisik, mental dan emosional Kondisi fisik berhubungan dengan keadaan kesehatan dan konsisi mental menyangkut kecerdasan, sedangkan kondisi emosional berhubungan dengan motif atau dorongan dan minat yang akan mempengeruhi kesiapan kerja b) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan Pada dasarnya munculnya kesiapan seseorang tergantung pada kebutuhankebutuhan yang akan dihadapi, motivasi yang kuat dari dalam diri, tingkat kemampuan
dan
pengalaman
juga
menentukan
kesiapan.
Kesiapan
kebutuhan-kebutuhan meliputi kebutuhan informasi tentang dunia kerja dan kebutuhan lain yang mendukung dalam memasuki kerja. Motif dan tujuan dalam kesiapan kerja meliputi motivasi memasuki kerja dan tujuan memasuki dunia kerja. c) Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.
18
Keterampilan dan pengetahuan akan bermanfaat pada saat memasuki dunia kerja, sehingga keterampilan dan pengetahuan perlu dipersiapkan untuk bersaing dalam memasuki dunia kerja. 2.1.5 Hal-Hal yang Diperhatikan dalam Kesiapan Kerja Menurut Winkel (2004:668) menyatakan bahwa kemampuan siswa harus dipupuk melalui usaha-usaha mendampingi perkembangan karir agar semakin paham akan dirinya sendiri, lingkungan hidupnya serta proses pengambilan keputusan dan semakin mantap mempersiapkan diri memasuki dunia kerja dalam hal ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. 1) Ilmu Pengetahuan Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang pekerjaan dan tentang dirinya sendiri diantaranya meliputi taraf intelegensi. Hasil testing intelegensi berkolerasi lebih tinggi dengan keberhasilan dalam persiapan akademik untuk suatu jabatan (pekerjaan) atau belajar akademik sebelum mulai memegang jabatan (pekerjaan) tersebut. 2) Keterampilan Keterampilan dapat diartikan cakap dan cekatan dalam mengerjakan sesuatu. Dengan pengertian lain ialah penguasaan individu terhadap suatu perbuatan. Misalkan keterampilan berpidato, keterampilan dalam memimpin, ketarampilan dalam menterjemahkan bahasa, keterampilan dalam berdiskusi dan keterampilan lainnya.
19
3) Sikap dan Nilai Mengembangkan sikap dan nilai yang positif terhadap diri sendiri dapat dikembangkan oleh siswa dengan cara memahami potensi-potensi diri sendiri, dapat menerima kenyataan tentang diri sendiri, berani mengambil suatu keputusan tentang apa yang sebaiknya dipilih, serta memiliki kemampuan daya penalaran untuk mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah. Disamping itu memiliki pandangan yang obyektif tentang pekerjaan secara langsung membantu siswa dalam usaha mengembangkan dan merancang masa depan yang lebih baik dan cemerlang. Untuk itu siswa memerlukan berbagai informasi tentang cara-cara hidup orang-orang yang menjabat pekerjaan tertentu, termasuk di dalamnya kepuasan kerja dan nilai-nilai yang terkandung dalam pekerjaan yang dijabatnya. 2.2 Tinjauan Praktik Kerja Lapangan 2.2.1
Pengertian Praktik Kerja Lapangan Pada dasarnya pendidikan di SMK dimaksudkan untuk mempersiapkan
tenaga kerja sebelum memasuki lapangan pekerjaan agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sesuai dengan tuntutan jabatan pekerjaan-pekerjaan yang berlaku di lapangan pekerjaan. SMK bersaing dalam meningkatkan kualitas pengajarannya, baik dengan cara menambah sarana dan prasarana dan pembenahan sistem pengajarannya. Salah satunya adalah dengan cara menarapkan dual syistem education (Pendidikan Sistem Ganda). Menurut Oemar Hamalik (2007: 91) praktek kerja lapangan atau praktek industri adalah suatu tahap persiapan
profesional
dimana
seseorang
siswa
(peserta)
yang
hampir
menyelesaikan studi (pelatihan) secara formal bekerja di lapangan dengan
20
supervisi oleh seorang administrator yang kompeten dalam jangka waktu tertentu, yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan melaksanakan tanggung jawab. Menurut Dalyono (2005:167) pengalaman dapat mempengaruhi fisiologi perkembangan individu yang merupakan salah satu prinsip perkembangan persiapan peserta didik SMK dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang sudah diketahui dan dikuasai seseorang sebagai akibat perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya selama jangka waktu tertentu. Secara garis besar pengalaman dibagi menjadi dua yaitu pertama pengalaman langsung yang diperoleh karena partisipasi langsung dan berbuat, kedua pengganti yang diperoleh melalui observasi langsung dari gambar, grafis, kata-kata dan simbol-simbol (Hamalik, 2007:29-30). Praktik kerja industri adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik berupa praktik langsung pada dunia kerja yang nyata (Made Wena, 2011:127). Menurut Hamalik (2007:91) latihan praktik adalah suatu kondisi eksternal yaitu pengulangan suatu respon dalam penyajian suatu praktik kerja lapangan yang merupakan suatu tahap persiapan profesional dimana seorang siswa (peserta) yang hampir menyelesaikan studi (pelatihan) secara formal bekerja di lapangan dengan supervisi oleh seorang administrator yang kompeten dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan melaksanakan tanggung jawab. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa:
21
1) praktik kerja merupakan suatu tahap dalam rangka membentuk tenaga professional. 2) praktik kerja wajib diikuti oleh semua peserta pelatihan yang telah mempelajari teori-teori yang relevan dibidang pekerjaan. 3) praktik kerja dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan pelatihan. 4) praktik kerja tersebut bertujuan mengembangkan kemampuan profesional aspek keterampilan sesuai dengan program pelatihan yang hendak dicapai. 5) praktik kerja berlangsung dilapangan, misalnya dilingkungan perusahaan, instansi pemerintah, intitusi masyarakat. 6) peserta dibimbing oleh administrator/supervisor yang telah berpengalaman dan ahli dibidang pekerjaan tersebut. 2.2.2
Strategi Pembelajran Pelatihan di Industri Nolker dan Schoenfeldt dalam Wena (2011:101-105) mengemukakan
bahwa salah satu strategi pembelajaran untuk mengajarkan keterampilan dasar kejuruan adalah strategi pembelajaran pelatihan industri yang terdiri dari lima tahapan yaitu: 1) Tahap Persiapan Secara garis besar kegiatan guru dalam tahap ini adalah mempersiapkan lembar kerja, menjelaskan tujuan pembelajaran dan pelatihan, menjelaskan arti pentingnya meningkatkan minat siswa, menilai dan menerapkan kemampuan awal siswa. Secara pokok kegiatan guru dalam tahap ini adalah merencanakan,
22
menata, dan memformulasikan kondisi-kondisi pembelajaran dan pelatihan sehingga ada kaitan secara sistematis dengan strategi yang akan diterapkan. 2) Tahap Peragaan Tahap ini guru atau instruktur sudah mulai memasuki tahap implementasi. Dengan demikian, penggunaan strategi pembelajaran dan pelatihan yang tepat harus dipertimbangkan. Variabel strategi pembelajaran dan pelatihan yang perlu mendapat penekanan adalah strategi penyampaian. Strategi penyampaian yang digunakan harus disesuaikan dengan media pembelajaran dan pelatihan praktik yang tersedia. 3) Tahap Peniruan Tahap ini siswa melakukan kegiatan kerja menirukan aktivitas kerja yang telah diperagakan oleh guru. Hal yang perlu diperhatiakn yatu variabel strategi kerja sesuai dengan strategi pengelolaan dan pengorganisasian pembelajaran serta pelatihan. 4) Tahap Praktik Tahap ini siswa mengulangi aktivitas kerja yang baru dipelajari sampai keterampilan kerja yang dipelajari benar-benar dikuasai sepenuhnya. Hal penting yang perlu dilakukan guru dalam tahap ini yaitu pengaturan strategi pengelolaan dan pengorganisasian pembelajaran praktik sehingga siswa mampu melakukan kegiatan belejar praktik secara optimal. 5) Tahap Evaluasi Tahap evaluasi merupakan tahapan akhir. Tahapan ini penting bagi setiap proses pembelajaran dan pelatihan terutama pelatiahan praktik kejuruan. Dengan
23
dilakukan tahap evaluasi, siswa dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelatihannya. Bagi guru dapat diketahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Selain itu dapat pula memahami kelemahankelemahan serta merupakan salah satu fungsi untuk memperbaiki program pembelajaran dan pelatihan. 2.2.3
Manfaat Praktik Kerja Lapangan Kerja sama yang dilakukan antara sekolah dengan dunia usaha atau dunia
industri tentunya akan memberikan nilai tambahan bagi pihak-pihak yang bekerja sama. Menurut Oemar Hamalik (2007:93), praktik industri atau praktik kerja lapangan memberikan manfaat. 1) Manfaat bagi peserta sebagai berikut: a) Menyediakan kesempatan bekerja kepada peserta didik untuk melatih keterampilan-keterampilan manajemen dalam situasi lapangan yang aktual, hal ini penting dalam rangka belajar menerapkan teori atau konsep atau prinsip yang telah disepakati sebelumnya. b) Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada peserta sehingga hasil pelatihan bertambah kaya dan luas. c) Peserta berkesempatan memecahkan berbagai masalah manajemen di lapangan dengan mendayah gunakan kemampuannya. d) Mendekatkan dan menjembatani penyiapan peserta untuk terjun ke bidang tugasnya setelah menempuh program pelatihan tersebut.
24
2) Manfaat bagi lembaga pelatihan, antara lain : a) Mengembangkan dan membina kerja sama antara lembaga pelatihan dengan organisasi dan manajemen tempat penyelenggara praktik tersebut. b) Lembaga pelatihan berkesempatan menguji tingkat relevansi dan efektivitas program peralihan serta memperoleh informasi balikan mengenai program pelatihan yang telah dilaksanakan. c) Tenaga pelatih turut memperoleh pengalaman tertentu dari lingkungan manajemen tempat penyelenggaraan praktik. d) Lembaga pelatihan mendapat bantuan yang sangat berharga dari organisasi di luar lembaga dalam melaksanakan program pelatihan. e) Lembaga pelatihan turut dan berkesempatan melaksanakan program pengabdian masyarakat terhadap organisasi penyelenggara praktik dalam pelaksanaan program produktivitas organisasi bersangkutan. 3) Manfaat bagi Organisasi Penyelenggara Praktik Kerja, yaitu: a) Para manajer dan tenaga di lingkungan organisasi mempunyai kesempatan memberikan sumbangannya dalam upaya menyiapkan tenaga profesional. b) Dalam hal-hal tertentu, organisasi atau lembaga tersebut mendapat bantuan dalam melaksanakan kegiatan di lingkungan organisasinya. c) Kehadiran tenaga/peserta praktik kerja turut berpengaruh terhadap tenaga kerja yang ada berupa pengetahuan dan keterampilan serta motivasi untuk belajar terus.
25
d) Lembaga atau organisasi bersangkutan secara langsung merupakan sumbangan sosial dan kegiatan pemasaran melalui para peserta tersebut. 4) Manfaat bagi pengembangan Program Pelatihan yaitu : a) Hasil praktik dan kerja laporan serta hasil penilaian praktik pada gilirannya dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk melakukan modifikasi, perbaikan dan peningkatan efisiensi pelatihan untuk masa selanjutnya. 2.2.4
Tujuan Praktik Kerja Lapangan Oemar Hamalik (2007: 91), praktik kerja lapangan tersebut bertujuan
mengembangkan kemampuan profesional aspek keterampilan manajemen sesuai dengan tujuan program pelatihan yang hendak dicapai. Penjelasan dari tujuan tersebut diatas yaitu tujuan praktik kerja lapangan adalah untuk mengembangkan kemampuan para peserta khususnya aspek keterampilan berkenaan dengan fungsifungsi manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, koordinasi, ketenangan, supervisi, pengawasan, penilaian), melalui (1) penggunaan konsepkonsep dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) menggunakan konsep manajemen sebagai metode kerja dalam memberikan pelayanan tempat manajemen, (3) menggunakan teknik dan pendekatan yang tepat dalam memenuhi kebutuhan karyawan dan masyarakat. Oemar Hamalik (2007: 10), mengemukakan bahwa pelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesioanal ke pelatihan dalam suatu waktu yang bertujan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang
26
pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi. 2.2.5
Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Praktik Kerja Lapangan Berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam pengalaman kerja, maka
indikator-indikator yang digunakan menurut Hamalik (1996:207-208) yaitu: 1) Menimbulkan pengertian tentang dunia kerja Pelaksanaan praktik kerja lapangan dapat menumbuhkan rasa dalam diri siswa bahwa bekerja itu sangat penting baik bagi diri sendiri maupun untuk masyarakat sesuai bidang keahliannya. 2) Membangun kebiasaan kerja, kecakapan kerja dan sikap kerja Mengikuti praktik kerja lapangan dapat membangun kebiasaan-kebiasaan pada diri siswa saat melaksanakan pekerjaan di dunia usaha dunia industri serta kecakapan dan sikap-sikap saat bekerja. 3) Menciptakan hubungan kerja sama Pekerjaan dibutuhkan hubungan kerjasama yang baik dengan teman kerja maupun dengan pimpinan agar tercapai tujuan dan terbinanya hubungan komunikasi yang baik. 4) Mengembangkan tanggung jawab Rasa tanggun jawab seorang pekerja sangat dituntut ketika berada dilingkungan kerja. Begitu pula dengan siswa perlu menanamkan rasa tanggung jawab, baik berada di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun pada saat mengikuti praktik kerja lapangan.
27
5) Menghargai pekerjaan dan para pekerja Melalui praktik kerja lapangan siswa dapat bersosialisai dengan para pekerja di dunia usaha dunia industri. Dengan bersosialisasi siswa dapat menumbuhkan rasa menghargai pekerjaan dan para pekerja yang nantinya akan bermanfaat bagi siswa ketika bekerja di lingkungan kerja yang sesungguhnya. 2.3 Tinjauan Informasi Dunia kerja 2.3.1
Pengertian Informasi Dunia Kerja Informasi sangat dibutuhkan bagi manusia sebagai makhluk hidup dalam
pergaulan sosial dan dalam kondisi masyarakat modern. Kebutuhan informasi tidak dapat diabaikan, semakin banyak informasi yang diterima maka seseorang akan semakin tanggap terhadap gejala-gejala yang ada di sekitarnnya, sehingga nantinya akan mampu menentukan keputusan dalam kehidupan masyarakat. Peserta didik agar dapat mempersiapkan masa depannya dengan baik maka SMK harus membekali peserta didiknya dengan sejumlah pengetahuan tentang dunia kerja. Susanti (2014:7) mengutarakan bahwa informasi dunia kerja erat pengaruhnya terhadap masalah-masalah ketenagakerjaan seperti persyaratan memasuki pekerjaan, jenis pekerjaan yang dapat dimasuki, gaji dan kesejahteraan lain yang dapat diperoleh, kondisi sekarang dan masa depan. Mengingat begitu pentingnya informasi bagi kehidupan manusia dengan proses perkembangan pribadi, pembentukan atau perubahan sikap seseorang dipengaruhi oleh informasi yang diterimanya di samping faktor lainnya. Informasi dunia kerja tersebut
28
apabila dimiliki siswa, maka siswa tersebut akan mempunyai kesiapan kerja yang tinggi. Menurut B. Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo Hadiyanto dalam Desi Susanti (2014:6) bahwa Informasi dunia kerja itu meliputi semua informasi mengenai peluang dan lowongan pekerjaan dan kiat serta cara untuk memasuki dunia kerja.Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2007: 319) informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada di masyarakat (fields occupation), mengenai gradasi posisi dalam lingkup suatu jabatan (level of occupation), mengenai persyaratan tahap dan jenis pendidikan, mengenai sistem klasifikasi jabatan, dan mengenai prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat akan jenis/corak pekerjaan tertentu. Bentuk informasi yang lengkap mengenai dunia kerja menurut Winkel dan Sri Hastuti ( 2007: 320) yaitu : (1) Angkatan kerja. (2) Klasifikasi jabatan atas beberapa kelompok dasar dan beraneka kelompok cabang. (3) Pergeseran-pergeseran yang kiranya akan terjadi. (4) Perundang-undangan perburuhan yang berlaku serta skala pengujian. (5) Variasi sumber informasi yang mengikuti perkembangan angkatan kerja. (6) Deskripsi berbagai jenis pekerjaan dan jabatan. (7) Variasi program pendidikan prajabatan bagi beraneka pekerjaan yang mensyaratkan hal itu. (8) Cara melamar pekerjaan, secara tertulis dan secara lisan.
29
(9) Makna pekerjaan dalam kehidupan seseorang. (10) Beraneka kondisi pekerjaan yang menopang atau merugikan kesehatan jasmani dan kesehatan moral. (11) Dan sebagainya. Menurut John Hayes dan Barrie Hopson dalam Komang Seniawati (2014) mnerangkan bahwa informasi karier adalah informasi yang mendukung perkembangan bidang pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu memungkinkan seseorang mengadakan pengujian akan kesesuaian dengan konsep dirinya. Lebih lanjut dikatakan informasi karir tidak hanya sekedar merupakan objek faktual, tetapi sebagai kemampuan proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup masa depan. 2.3.2
Sumber Informasi Dunia Kerja Informasi dunia kerja sangatlah diperlukan untuk mengambil kebijakan
memilih pekerjaan bagi siswa yang memiliki semangat masuk dunia kerja. Menurut Winkel dan Sri Hastuti (2007 : 324-325), sumber bahan informasi yaitu dengan menerapkan pedoman/kriteria sebagai berikut: (a) Bahan informasi harus akurat dan tepat, yaitu menggambarkan keadaan yang nyata dan konkret pada saat bahan itu disusun. (b) Bahan informasi harus jelas dalam isi dan cara menguraikan, sehingga pihak pemakai mudah menangkapnya. (c) Bahan informasi harus relevan bagi siswa di jenjang pendidikan tertentu, mengingat kebutuhan pada fase perkembangan tertentu.
30
(d) Bahan informasi harus disajikan secara menarik, sehingga menimbulkan minat siswa untuk mempelajari dan mengolahnya. (e) Bahan informasi yang disajikan oleh orang-perorangan harus bebas dari segala faktor subyektif yang mengaburkan ketepatan dan kebenaran dari informasi itu. (f) Bahan informasi harus berguna dan bermanfaat bagi kalangan siswa di jenjang pendidikan menengah. Informasi tentang pekerjaan dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain majalah-majalah, surat kabar dan pamflet yang disebarkan oleh perusahaanperusaan yang sedang membuka lowongan pekerjaan dan lain-lain. Semua informasi tersebut dapat ditemukan di perpustakaan, pusat informasi pekerjaan, internet ataupun media sosial. Sedangkan bagi siswa-siswi SMK untuk mencari informasi pekerjaan bisa melalui bimbingan karir di sekolah. Dengan banyaknya informasi dunia kerja yang didapatkan siswa akan memberikan manfaat mengenai gambaran dalam memilih pekerjaan yang akan ditekuninya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. 2.4 Tinjauan Motivasi Memasuki Dunia Kerja 2.4.1
Pengertian Motivasi Memasuki Dunia Kerja Motivasi menurut Mc. Donald yang dikutip Sardiman (2011: 73) adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Malayu (2007: 94) kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Semangat kerja adalah kemauan untuk melakukan pekerjaan dengan
31
giat dan antusias, sehingga penyesuaian pekerjaan cepat dan baik. Menurut John R.Schermerhorn Jr.c.s yang dikutip oleh Winardi (2002:3) motivasi untuk bekerja merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam bidang perilaku keorganisasian (Organizational Behaviour=OB), guna menerangkan kekuatan-kekuatan yang terdapat pada diri seseorang individu, yang menjadi penyebab timbulnya tingkat, arah, dan prestasi upaya yang dilaksanakan dalam hal bekerja. 2.4.2
Aspek, Pola-Pola dan Tujuan Motivasi Menurut Hasibuan (2009:96) aspek motivasi dikenal aspek aktif atau
dinamis dan aspek pasif atau statis. Aspek aktif/dinamis yaitu motivasi yang tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Aspek pasif/statis yaitu motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi sumber daya manusia itu ke arah tujuan yang diinginkan. Keinginan kerja dapat ditingkatkan berdasarkan pertimbangan tentang adanya dua aspek motivasi yang bersifat statis, yaitu: 1) Aspek motivasi statis tampak sebagai keinginan dan kebutuhan pokok manusia yang menjadi dasar dan harapan yang akan diperolehnya dengan tercapainya tuhuan organisasi. 2) Aspek motivasi statis adalah berupa alat perangsang/intensif yang diharapkan akan dapat memenuhi apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pokok yang diharapkan.
32
Clelland dalam Hasibuan (2009:97) mengemukakan pola motivasi sebagai berikut: 1) Achivement Motivation, adalah keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan untuk kemajuan dan pertumbuhan. 2) Affiliation Motivation, adalah dorongan untuk melakukan hubunganhubungan dengan orang lain. 3) Competence Motivation, adalah dorongan untuk berprestasi baik dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi. 4) Power Motivation, adalah dorongan untuk dapat mengendalikan suatu keadaan dan adanya kecenderungan mengambil resiko dalam menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi. Menurut Hasibuan (2009:97) Tujuan pemberian motivasi adalah untuk mendorong gairah dan semangat kerja, meningkatkan moral dan kepuasan kerja, meningkatkan produktivitas kerja, mempertahankan loyalitas dan kestabilan kerja dan meningkatkan kedisiplinan kerja. 2.4.3
Faktor-faktor yang Menimbulkan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Uno (2013:10) mengungkapkan bahwa motivasi timbul karena adanya
hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan, adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, adanya harapan dan cita-cita, adanya penghormatan atas diri, adanya lingkungan yang baik dan adanya kegiatan yang menarik. Motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar individu (Sukmadinata, 2005:61). Tenaga-tenaga tersebut berupa desakan, motif, kebutuhan, keinginan. Hal yang akan menimbulkan motivasi memasuki dunia
33
kerja adalah pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang termasuk dalam golongan Motivasional Factors (pekerjaannya sendiri, achivement, kemungkinan untuk berkembang, tanggung jawab, kemajuan, pengakuan). Kebutuhan-kebutuhan tersebut berhubungan dengan sifat hirarki manusia yang menginginkan tercapainya hasil (achivement) dan dengan berhasilnya pencapaian suatu hasil, mengalami perkembangan kepribadiannya (Anoraga 2006:40). Menurut Oemar Hmalik (2008:170) motivasi memasuki dunia kerja merupakan suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia yang berkaitan dengan minat, konsep diri, sikap dan sebagainya. Menurut Kartono (1991:82) motif seseorang bekerja adalah sebagai berikut : 1) Keharusan ekonomi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup. 2) Keinginan membina karir, ini terdapat pada kondisi seseorang meskipun kondisi ekonominya tidak memerlukan, ia tetap bekerja demi karir. Ada juga yang bermotifkan ingin menggunakan keahlian. 3) Kesadaran bahwa pembangunan memerlukan tenaga kerja, baik tenaga kerja pria maupun wanita, motif ini mendorong mereka yang tidak perlu bekerja karena alasan ekonomi masuk dalam angkatan kerja. Mereka ini bekerja sebagai sukarelawan. Bidang kerja yang banyak ditangani sukarelawan contohnya
organisasi
kemasyarakatan
seperti
bidang
pendidikan
(pemberantasan buta huruf, taman kanak-kanak, play group, SD, SMP dan sebagainya), bidang kesehatan (posyandu, PMI, yayasan jantung, kornea mata dan sebagainya), bidang ekonomi (koperasi simpan pinjam, mengembangkan
34
industri rumahan dan sebagainya), bidang sosial/pendidikan vokasional non formal (pembinaan kesejahhteraan keluarga di pedesaan, mendirikan kursus keterampilan anka-anak putus sekolah dan sebagainya). Menurut Sardiman (2011:83), motivasi yang terdapat pada setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhanti sebelum selesai). 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan berprestasi yang telah dicapainya). 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah unuk orang dewasa misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan kriminal, moral dan sebagainya. 4) Lebih senang bekerja sendiri. 5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis). 6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini. 8) Senang mencari dan memecahkan permasalahan. 2.4.4
Ciri-Ciri Motivasi Memasuki Dunia Kerja Ciri-ciri seseorang semangat ataupun termotivasi untuk memasuki dunia
kerja menurut Hamzah B Uno (2014: 31) yaitu:
35
1. Keinginan dan minat memasuki dunia kerja Seseorang akan termotivasi untuk melakukan suatu kegiatan karena adanya keinginan dan minat untuk bekerja sesuai dengan hasrat kemauan dan kemampuan yang dimiliki. 2. Harapan dan cita-cita masa depan Seseorang termotivasi untuk melakukan kegiatan karena ia memiliki harapan akan masa depan yang lebih baik dan berusaha menggapai cita-cita sesuai dengan yang diimpikan. 3. Dorongan dan desakan lingkungan Seseorang akan termotivasi untuk melakukan kegiatan karena melihat desakan dan dorongan dari lingkungan sekitarnya, baik dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat. 4. Kebutuhan fisiologis dan kebutuhan penghormatan atas dirinya Seseorang termotivasi untuk melakukan kegiatan karena terdorong untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya sendiri secara mandiri tanpa harus menggantungakan kepada orang lain. 2.4.5
Fungsi Motivasi Memasuki Dunia Kerja Menurut Sardiman (2001: 85) fungsi motivasi yaitu:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
36
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Sukmadinata (2011:6) mengungkapkan bahwa motivasi memiliki dua fungsi yaitu: pertama mengarahkan atau directional function dan kedua mengaktifakn dan meningkatkan kegiatan atau activating and energizingfunction. Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai. motivasi juga dapat berfungsi mengaktifkan atau meningkatkan kegiatan. Suatu perbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lemah, akan dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak terarah dan kemungkinan besar tidak akan membawa hasil. 2.5 Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan merupakan pendukung penelitian yang akan dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut yang relevan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
37
Tabel.2.1 Penelitian yang Relevan No 1
2
3
Nama Peneliti Judul Anderas Hirchi Holland’s Secondary dan Damain Lage Constructs of (2007) Vocational Interest and Career Chois Readiness of Secondary Students Measures for Related but Defferent Constructs Informasi Desi Susanti 2014 Pengaruh Dunia Kerja dan Kreativitas Siswa terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK YPKK 2 Sleman
Hana, Ngadiman Pengaruh Pengalaman dan Rurhasan Praktik Kerja Industri Hamdi (2013) dan Locus of Control terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri Surakarta 4 I Made Sirsa dkk Kontribusi Ekspektasi 2014 Karir, Motivasi Kerja dan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 2 Seririt 5 Zamzam Zawawi pengaruh Unit Firdaus 2012 Produksi, Prakerin dan Dukungan Keluarga terhadap Kesiapan Kerja Siswa Sumber : Jurnal Internasional dan Nasional
Hasil Penelitian Terdapat hubungan yang sangat kuat antara minat dan pilihan karir terhadap kesiapan kerja siswa
Berdasarkan hasil hipotesis menyatakan bahwa informasi dunia kerja berpengaruh positif terhadap kesiapan kerja siswa SMK YPKK 2 Sleman Terdapat pengaruh yang signifikan dengan arah hubungan positif pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa. Ekspektasi karir, motivasi kerja dan praktik kerja industri berkontribusi secara signifikant terhadap kesiapan kerja siswa secara parsial maupun parsial Adanya pengaruh signifikant antara prakerin terhadap kesiapan kerja siswa SMK
38
2.6 Kerangka Berfikir Kesiapan kerja merupakan suatu kemampuan diri individu yang meliputi kematangan fisik, psikologi, mental dan pengalaman sehingga mampu melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan (Hana : 2013:4). Kesiapan kerja siswa tidak terbentuk dengan sendirinya, akan tetapi melalui hasil belajar dan sosialisasi. Oemar Hamalik (2007: 91) praktek kerja lapangan atau praktek industri adalah suatu tahap persiapan profesional dimana seseorang siswa (peserta) yang hampir menyelesaikan studi (pelatihan) secara formal bekerja di lapangan dengan supervisi oleh seorang administrator yang kompeten dalam jangka waktu tertentu, yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan melaksanakan tanggung jawab. Dengan adanya praktik kerja lapangan akan memberikan banyak pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan
dapat
memberikan kedisiplinan, tanggung jawab, pengalaman berinteraksi sosial, kepribadian kepada siswa mengenai dunia kerja yang sebenarnya. Winkel dan Sri Hastuti (2007: 319) informasi tentang dunia pekerjaan yang mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada dimasyarakat. Informasi dunia kerja yang diterima seseorang akan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pekerjaan, sehingga dengan mengetahui kualifikasi pekerjaan dan syaratsyaratnya maka akan memotivasi siswa untuk memasuki dunia kerja sehingga mempunyai kesiapan kerja yang tinggi. John R.Schermerhorn Jr.c.s dalam Winardi (2002) motivasi untuk bekerja merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam bidang perilaku keorganisasian guna menerangkan kekuatan-kekuatan yang terdapat pada diri seseorang individu, yang menjadi penyebab timbulnya tingkat,
39
arah, dan prestasi upaya yang dilaksanakan dalam hal bekerja. Motivasi memasuki dunia kerja akan mendorong siswa untuk berkeinginan dan berminat memasuki dunia kerja, harapan dan cita-cita, dorongan dan desakan lingkungan serta kebutuhan fisiologis dan kebutuhan penghormatan atas dirinya Dengan adanya praktik kerja lapangan yang akan memberikan pengalaman dan keterampilan bagi siswa mengenai dunia kerja yang sebenarnya. Praktik kerja lapangan yang dilaksanakan di sekolah akan memotivasi siswa dalam dunia kerja sehingga dapat meningkatkan kesiapan kerja siswa baik secara fisik, mental maupun dari segi keterampilan. Sehingga apabila semakin tinggi motivasi memasuki dunia kerja siswa, semakin banyak informasi dunia kerja dan semakin baik praktik kerja lapangan yang dilakukan oleh siswa, maka akan mempunyai kesiapan yang tinggi.
40
Motivasi Memasuki
Dunia Kerja
Informasi Dunia
Kesiapan
Kerja
Kerja
Praktik Kerja Lapangan
2.1 Gambar Keraangka Berfikir
41
2.7 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori, hipotesis dalam penelitian ini yaitu: 1. Ada pengaruh praktik Kerja lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki dunia kerja secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK Bhakti Persada Kendal. 2. Ada pengaruh praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK Bhakti Persada Kendal. 3. Ada pengaruh informasi dunia kerja terhdap terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK Bhakti Persada Kendal. 4. Ada pengaruh morivasi memasuki dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII di SMK Bhakti Persada Kendal.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:117). Menurut Suharsimi (2010: 173) “Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian”. Populasi bukan sekedar jumlah tetapi meliputi keseluruhan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang sedang dipelajari. Sedangkan Ferdinand (2011: 216) mengemukakan bahwa populasi adalah fokus sasaran seorang peneliti yang merupakan kumpulan atau elemen yang memiliki informasi yang dicari oleh peneliti dan hasil penelitiannya akan menunjukkan sebuah kesimpulan inferensial bagi kelompok atau populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK Bhakti Persada Kendal yang berjumlah 202 siswa. Jumlah populasi dapat dilihat pada tabel berikut:
42
43
No
Tabel.3.1 Jumlah Populasi Penelitian. Kelas XII
jumlah
1
Keperawatan
14
2
Farmasi
21
3
Rekayasa Perangkat Lunak 1
27
4
Rekayasa Perangkat Lunak 2
26
5
Akuntansi
26
6
Teknik Sepera Motor 1
28
7
Tenkik Sepeda Motor 2
29
8
Administrasi Perkantoran
31
Jumlah
202
Sumber : Data daftar jumlah siswa kelas XII SMK Bhakti Persada Kendal 3.1.2
Sampel Menurut Suharsimi (2010: 174), sampel adalah sebagian wakil atau wakil
populasi yang diteliti. Menurut Sugiyono (2013: 91), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sempel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik propotional random sampling. Dalam penelitian ini pengambilan sampelnya berdasarkan kelas dan jumlah siswanya tidak sama selanjutnya tiap kelas diambil secara random atau acak. Sampel yang akan diambil yaitu sebanyak 134 siswa dari seluruh populasi dari perhitungan pendekatan Yamane. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan pendekatan statistik dengan pendekatan Yamane (1973) didasarkan pada rumus formula statistik tertentu. Menurut Ferdinand (2011: 218-219) rumus formula statistik berdasarkn pendekatan Yamane yaitu:
82
44
n=
𝑵 𝟏 𝑵𝒅𝟐
Keterangan : n=
jumlah sampel
N=
ukuran populasi
d= presisi yang ditetapkan atau prosentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 5%. Contoh perhitungan pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu:
n= n= n= n= n= n = 134 Sedangkan pengambilan sampel per kelas dengan contoh perhitunngan pengambilan sampel dengan menggunakan rumus proportionate random sampling menurut Sugiyono (2008:75) adalah sebagai berikut: S=
𝑁𝑖 𝑛
𝑋𝑁
45
Keterangan : S
= Ukuran Sampel
Ni
= Ukuran Populasi
N
= Ukuran (total) sampel
n
= Ukuran (total) populasi
Sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Sampel Penelitian Jumlah Siswa Perhitungan
No
Kelas
1
Keperawatan
14
x 134= 9,2
9
2
Farmasi
21
x 134= 13,9
14
3
RPL 1
27
x 134= 17,9
18
4
RPL 2
26
x 134 = 17,2
17
5
AKT
26
x 134 =17,2
17
6
TSM 1
28
x 134 = 18,5
19
7
TSM 2
29
x 134 = 19,2
19
8
AP
31
X 134 = 20,5
21
Total
Sampel
202
134
Sumber : Data yang Diolah Tahun 2015 Teknik pengambilan sampel per kelas dengan cara undian. Nama-nama siswa per kelas dibuatkan gulungan kertas kecil-kecil. Selanjutnya gulungangulungan tersebut dikocok dan hasil dari kocokan tersebut dijadikan sampel penelitian dengan jumlah sampel yang telah ditentukan per kelasnya. 3.2 Variabel Penelitian 3.2.1
Pengertian Variabel
46
Menurut Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono (2013: 60), secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya 3.2.2
Variabel Terikat Menurut Sugiyono (2013:61), variabel terikat (variabel dependen)
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan kerja (Y). Kesiapan kerja adalah kondisi diri individu atau seseorang yang sudah siap atau mempunyai kemampuan dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan hasil yang maksimal dan sesuai dengan target yang ditentukan untuk dicapai. Indikator kesiapan kerja meliputi 1) ilmu pengetahuan 2) keterampilan 3) sikap dan nilai. 3.2.3
Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2013:61) variabel bebas atau variabel independen
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah praktik kerja lapanagan (X1), informasi dunia kerja (X2) dan motivasi memasuki dunia kerja (X3). a) Variabel Praktik Kerja Lapangan (X1)
47
Praktik kerja lapangan atau praktik kerja industri merupakan program pendidikan yang memadukan antara kegiatan pendidikan (teori) di sekolah dengan kegiatan pendidikan (praktik) di dunia usaha atau dunia industri yang bersifat wajib bagi siswa SMK. Indikator praktik kerja lapangan meliputi: 1) praktik kerja lapangan menimbulkan pengertian tentang dunia kerja 2) membangun kebiasaan kerja, kecakapan kerja dan sikap kerja 3) menciptakan hubungan kerja sama 4) mengembangkan tanggung jawab 5) menghargai pekerjaan dan para pekerja. b) Variabel Informasi Dunia Kerja (X2) Informasi dunia kerja adalah data atau fakta tentang pekerjaan atau jabatan yang diperoleh dari berbagai sumber. Informasi dunia kerja diperlukan untuk mengambil keputusan memilih pekerjaan bagi lulusan SMK yang akan terjun ke dunia kerja yang menyangkut masalah ketenagakerjaan. Indikator informasi dunia kerja berdasarkan sumber informasi yaitu 1) informasi harus akurat dan tepat 2) informasi harus jelas dalam isi dan cara mrenguraikannya 3) informasi harus relevan 4) informasi harus disajikans secara menarik 5) informasi bebas dari faktor subyektif 6) informasi harus berguna dan bermanfaat. c) Variabel Motivasi Memasuki Dunia Kerja (X3) Motivasi memasuki dunia kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan siswa untuk memasuki duni kerja, baik berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar diri sendiri. Indikator motivasi memasuki dunia kerja meliputi : 1) keinginan dan minat memasuki dunia kerja 2) harapan dan cita-cita 3) dorongan dan desakan lingkungan 4) kebutuhan fisiologis dan kebutuhan penghormatan atas dirinya.
48
3.3 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2013: 308) yaitu merupakan langkah paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini data yang diperoleh dengan menggunakan: a) Observasi Nasution dalam Sugiyono (2013:310) observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Manfaat observasi yaitu peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, sehingga diperoleh pandangan secara menyeluruh. b) Wawancara Nana Syaodih (2009: 216) wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Dalam teknik pengambilan data melalui wawancara ini peneliti mewawancarai ketua BKK dan beberapa siswa di SMK Bhakti Persada Kendal. c) Kuisioner atau angket Sugiyono (2012: 162) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang mencakup semua pertanyaan atau pernyataan yang akan digunakan untuk mendapatkan data, baik yang dilakukan melalui telepon, surat atau bertatap muka. (Ferdinand, 2011:30). Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
49
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala Likert. Menurut Ferdinand (2011: 250) skala Likert adalah sebuah ekstensi semantik. Perbedaan utamanya adalah, skala ini menggunakan lebih dari 1 item pertanyaan, dimana beberapa pertanyaan digunakan untuk menjelaskan sebuah konstruk, lalu jawabannya dijumlahkan. Sedangkan Sugiyono (2012; 107) menyatakan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Setiap pertanyaan dalam angket memiliki lima alternalif jawaban dan setiap alternatif jawaban memiliki sekor yang akan menentukan apakah jawaban dari pertanyaan tentang variabel-variabel penelitian tersebut tinggi atau tidak sebagai berikut: Tabel 3.3 Skor Kriteria Jawaban Kriteria Jawaban
No
Skor
1
Sangat Setuju (SS)
5
2
Setuju (S)
4
3
Ragu-ragu (R)
3
4
Tidak Setuju (TS)
2
5
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
50
Tabel di atas menunjukkan jawaban item setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. 3.3.1
Uji Validitas Gozali (2011:52) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk meyakinkan bahwa instrumen mempunyai validitas tinggi, maka perlu menguji tingkat kevalidan dengan melakukan kegiatan uji coba. Jumlah uji coba validitas ini sebanyak 134 responden, sehingga diperoleh r Product Moment sebesar 0,169 yang diperoleh dari taraf signifikansi 5%. Menurut Gozali (2011:53) untuk mengetahui valid atau tidak valid suatu angket maka: a) r hitung (pada kolom corrected item-Total Correlation) dikonsultasikan dengan r tabel( pada tabel r product moment). b) Taraf signifikansi 5% atau taraf kepercayaan 95%. Apabila r hitung > r tabelmaka angket dikatakan valid dan apabila r
hitung
< r tabelmaka angket dikatakan tidak
valid. Pengolahan data dalam penelitian ini dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 (Statistical Product and Service Solution) dimana r variabel bisa dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini:
hitung
tiap item
51
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel
Indikator
Kesiapan 1. Ilmu pengetahuan Kerja Siswa (Y) 2. Keterampilan
3. Sikap dan Nilai
Praktik Kerja Lapangan (X1)
1.Menimbulkan pengertian tentang dunia kerja 2.Membangun kebiasaan kerja, kecakapan dan sikap kerja 3.Menciptakan hubungan kerja sama 4.Mengembangkan tanggungjawab 5.Menghargai pekerjaan dan para pekerja Informasi 1.Informasi harus akurat Duni Kerja dan jelas (X2) 2. Informasi harus jelas 3.Informasi harus relevan 4.Informasi disajikan secara menarik 5.Informasi bebas dari faktor subyektif 6.Informasi harus berguna dan bermanfaat Motivasi 1.Keinginan dan Minat Memasuki memasuki dunia kerja Dunia Kerja 2. Harapan dan cita-cita (X3) 3.Dorongan dan desakan lingkungan 4.Kebutuhan fisiologis dan penghormatan atas dirinya
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
r hitung
r table
Ket.
0,709 0,480 0,744 0,762 0,684 0,810 0,737 0,829 0,708 0,758 0,606
0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
12 13
0,575 0,625
0,169 0,169
VALID VALID
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
0,681 0,608 0,589 0,698 0.,697 0,611 0,535 0,612 0,547 0,580 0,576 0,616 0,593 0,632 0,676 0,565 0,734 0,707 0,793 0,841 0,833 0,423 0,720 0,790 0,618 0,783 0,792
0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169 0,169
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
52
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas angket dengan menggunakan bantuan program SPSS, diperoleh bahwa dari 40 soal yang diuji cobakan kepada 134 responden seluruhnya adalah valid. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa r hitung >
3.3.2
r tabel, sehingga instrumen dapat digunakan untuk pengambilan data.
Uji Reliabilitas Menurut Gozali (2009: 45) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Kuisioner yang reliabel adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data cenderung tidak berbeda. SPSS menyediakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Sebuah instrumen atau scale pengukur data dan data yang dihasilkan disebut reliabel atau terpercaya apabila instruemen itu secata kensisten memunculkan hasil yang sama setiap kali dilakukan pengukuran (Ferdinand, 2011: 263). Menurut Gozali (2011: 48) “Kuisioner dikatakan reliabel jika nilai a (alpha) yang diperoleh > 0,70”. Pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS. Berdasarkan hasil uji dengan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
53
Tabel.3.5 Hasil Uji Reliabilitas No
variabel
1 2 3 4
hasil cronbach’s alpha 0,771 0,759 0,752 0,776
Kesiapan Kerja Siswa Praktik Kerja Lapangan Informasi Dunia Kerja Motivasi Memasuki Dunia Kerja Sumber : Data yang diolah tahun 2015
syarat minimal cronbach’s alpha 0,700 0,700 0,700 0,700
keterangan
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Hasil uji reliabilitas dengan menggunakkan SPSS, menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki nilai alpha hitung lebih besar dari nilai alpha tabel, dengan demiklian semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini reliabel, sehingga keempat variabel tersebut dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. 3.4 Metode Analisis Data 3.4.1
Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012: 169). Ferdinand (2011: 271) mengemukankan analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian. Tujuan analisis data adalah
untuk memecahkan masalah-masalah penelitian, memperlihatkan
hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian, memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian dan bahan untuk membuat
54
kesimpulan serta implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya (Hasan, 2010:30). Anlisis dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis deskriptif karakteristik responden, khususnya mengenai variabel-variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis indeks, untuk menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Teknik skoring yang dilakukan dalam penelitian adalah minimum 1 dan maksimum 5. Maka perhitungan indeks jawaban responden dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Nilai Indeks
= ((%F1x1)+(%F2x2)+(%F3x3)+(%F4x4)+(%F5x5))/5
Dimana : F1 adalah Frekuensi responden yang menjawab 1 F2 adalah Frekuensi responden yang menjawab 2 F3 adalah Frekuensi responden yang menjawab 3 F4 adalah Frekuensi responden yang menjawab 4 F5 adalah Frekuensi responden yang menjawab 5 Ferdinand (2011:323) Oleh karena itu, angka jawaban responden tidak berangkat dari angka 0, tetapi mulai angka 1 hingga 10, maka angka indeks yang dihasilkan akan berangkat dari angka 10 hingga 100dengan rentang sebesar 90 tanpa angka 0. Dengan menggunakan kriteria tiga kotak (Three-box Method), maka rentang sebesar 90 dibagi 3 akan menghasilkan rentang sebesar 30 yang akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks yaitu sebagai berikut:
55
10.00 – 40.00 = Rendah 40.01 – 70.00 = Sedang 70.01 – 100
= Tinggi Ferdinand (2011: 324)
3.4.2
Analisis Regresi
3.4.2.1 Analisis Regresi Berganda Analisis ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis keempat yaitu, pengaruh praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki dunia kerja secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK Bhakti Persada Kendal. Rumus analisis regresi bergansa dalam penelitian ini yaitu: Y = a + b1X1+ b2X2+b3X3
Keterangan ; Y
= Variabel terikat (variabel yang diduga)
X1,X2,X3 = variabel bebes X1, X2,dan X3 a
= intercep atau konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien regresi Hasan (2004: 74)
56
3.4.3
Uji Asumsi Klasik
3.4.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistk menjadi tidak valid untuk jumlah sempel kecil (Gozali: 2011: 160). Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan kolmogorov-smirnov yang membandingkan distribusi kuantitatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. 3.4.3.2 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Gozali: 2011: 105). 3.4.3.3 Uji Heterosekedastisitas Uji heterosekedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain teap, maka disebut heterosekedastisitas
(Gozali:2011:139).
Untuk
mendeteksi
adanya
57
heterosekesdastisitas dari tingkat signifikansi dapat digunakan uji glejser. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang beratur, maka mengidentifikasikan telah terjadi heterosekedastisitas. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterosekedastisitas. Penelitian ini menggunakan uji glejser. Adapun kriteria pengujian sebagai berikut: a) Jika tingkat signifikansi beradadiatas 5% (0,05) berarti tidak terjadi heterosekedastisitas. b) Jika
berada
dibawah
5%
(0,05)
berarti
terjadi
gejala
heterosekedastisitas. 3.5 Uji Hipotesis 3.5.1
Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen/terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu bila niali F lebih besar dari 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel secara independen
serentak
signifikant
mempengaruhi
variabel
dependen.
Membandingaka nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak den menerima Ha (Gozali: 2011: 98).
58
3.5.2
Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Gozali: 2011: 98). Pengambilan keputusan dengan tingkat signifikansi yang digunakan adala 0,05. Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data dengan program SPSS. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika probabilitas >0,05 maka H0 diterima, namun jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak. 3.6 Uji Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh persepsi tentang praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki duia kerja terhadap kesiapan kerja siswa dapat diketahui berdasarkan nilai Adjusted R Square pada Model Summary. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas secara parsial dapat diketahui dari kuadrat partial corelation. Pengujian koefisien determinasi parsial adalah dimaksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai determinasi maka semakin besar varian sumbangan terhadap variabel terikatnya.
BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan sebagai berikut: 1. Praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki dunia kerja berpengaruh positif dan signifikant secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja siswa SMK Bhakti Persada Kendal. 2. Praktik kerja lapangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa di SMK Bhakti Persada Kendal. Meningkatnya kesiapan kerja siswa akan terjadi pada saat siswa mempersiapkan diri dengan berbagai hal yang mendukung praktik kerja lapangan melalui pemahaman tentang pengertian praktik kerja lapangan, membangun sikap kerja, kecakapan dan kebiasaan kerja, menciptakan hubungan kerja sama, mengembangkan tanggungjawab dan menghargai pekerjaan serta para pekerja. 3. Informasi dunia kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa di SMK Bhakti Persada Kendal. Pengaruh yang positif ini nampak dari persepsi siswa mengenai informasi memasuki dunia kerja harus akuat dan tepat, informasi harus jelas dalam isi dan cara menguraikannya, informasi harus relevan, informasi harus disajikan secara menarik, informasi bebas dari faktor subyektif serta informasi harus berguna dan bermanfaat. 4. Motivasi memasuki dunia kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa di SMK Bhakti Persada Kendal. Motivasi akan
82
83
dirasakan oleh siswa manakala siswa terdorong berbagai faktor yang terkait dengan dunia kerja seperti keinginan dan minat memasuki dunia kerja, harapan dan cita-cita, dorongan dan desakan lingkungan serta kebutuhan fisioloogis dan kebutuhan penghormatan atas dirinya. Dengan adanya motivasi memasuki dunia kerja ini, siswa akan lebih matang untuk memasuki dunia kerja sehingga dapat meningkatkan kesiapan kerja siswa. 5.2. Saran Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Guna meningkatkan kesiapan kerja siswa di SMK Bhakti Persada Kendal maka diperlukan pelaksanaan praktik kerja lapangan dengan baik, dengan cara siswa terus mengasah keterampilan yang dimiliki serta mengembangkan rasa tanggung jawab kerja siswa. Dengan keterampilan yang lebih baik dan kreatif serta pengembangan rasa tanggung jawab dari siswa maka akan semakin maksimal pelaksanaan praktik kerja lapangan. 2. Guna meningkatkan kesiapan kerja siswa di SMK Bhakti Persada Kendal maka diperlukan informasi dunia kerja dengan baik. Informasi kerja dapat dicari dari berbagai sumber tidak hanya dari pihak sekolah melainkan bisa dari teman, keluarga, iklan, brousure ataupun media sosial lainnya serta linklink kerja perlu dibangun sehingga siswa mudah mencari pekerjaan.. Semakin banyak informasi dunia kerja yang diperoleh, maka dapat meningkatkan kesiapan kerja siswa nantinya.
84
3. Berdasarkan hasil penelitian ini kesiapan kerja siswa dapat tercapai dengan melalui motivasi memasuki dunia kerja. Oleh karena itu untuk meningkatkan kesiapan kerja siswa di SMK Bhakti Persada Kendal guru selaku bagian dari sekolah harus mendukung, memfasilitasi dan memberikan masukan yang positif mengenai dunia kerja agar siswa terdorong untuk lebih siap dalam memasuki dunia kerja nantinya.
85
DAFTAR PUSTAKA Aminuddin & M. Najib. 2013. Relationship of job involvements on vocational school students’ job satisfactions in industrial training. International Journal of Vocational and Technical Education. Malasyia: Academic Journals Vol.5(1). Hal 1-7. Andreas Hirschi and Damian Läge. 2007. Holland’s Secondary Constructs of Vocational Interests and Career Choice Readiness of Secondary Students Measures for Related but Different Constructs. Journal of Individual Differences. Switzerland. Hogrefe & Huber Publishers Vol. 28(4):205–218. Anoraga, Pandji. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Edward Kochung, dkk. 2011. “Factors Influencing Students Career Choices among Secondary School Students in Kusuma Municipality”. Kenya JETERAPS. Kenya: ISSN: 2141-6990. Fattah, Nanang. 2009. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ferdinand, Augusty. (2011). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro. Firsaus, Zamzam Zawawi. 2012. “Pengaruh Unit Produksi, Prakerin dan Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK”. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3 Hal 397-409. Fitria, dkk. 2013. “Pengaruh Program Pengalaman Lapangan Terhadap Kesiapan Mahasiswa Prodi Ekonomi FKIP UNS Menjadi Tenaga Pendidik”. JUPE UNS. Surakarta: Vol. 1 No: 2 Hal 1-13. Gozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IM SPSS19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hana. 2013. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Locus of Control terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Surakarta. Dalam Jurnal Jupe UNS, Volume 1 No.1.Hal 1s/d11 Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
86
Hamalik, Oemar. (1996). Media Pendidikan. Bandung: Alumni ------------------ (2007). Pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan, Pendekatan Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. -------------------. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu. (2007). Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara. ----------------------- (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. I Made Sirsa dkk. 2014. “Kontribusi Ekspektasi Karier, Motivasi Kerja, dan Pengalaman Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 2 Seririt”. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidika. Singaraja: Volume 5 Tahun 2014. Kartono, Kartini. 1991. Menyiapkan dan Memadu Karier. Jakarta: CV Rajawali. Komang, dkk. 2014. “Efektivitas Teori Karier Holland Melalui Layanan Informasi untuk Meningkatkan Pemahaman Diri terhadap Kesiapan Kerja Siswa”. Jurnal Online Jurusan Bimbingan Konseling. Singaraja: Vol. 2 No: 1. Munandi, Sudji dkk. 2014. “Pengaruh Pengalaman Praktik, Prestasi Belajar Dasar Kejuruan dan Dukungan Orang Tua Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK”. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 4, Nomor 2 Hal 164-180. Nurcahyono, Eko dkk. 2015. “Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Kontribusinya terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Pati”. Economic Education Analysys Journal ISSN 2252-6544. Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto.
(2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugihartono, dkk. 2013. ”Pengaruh Motivasi Belajar, Kinerja Intensitas Pembimbing Prakerin terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK
87
Pariwisata DIY”. Jurnal Pendidikan Vokasi. Yogyakarta: Vol. 3 Nomor :3 Hal : 403-415. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengna Metode R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi, Dewa Ketut. (1984). Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Denpasar: Bumi Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. --------------------------- (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Susanti, Desi. 2011. “Pengaruh Informasi Dunia Kerja dan Kreativitas Siswa terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK YPKK 2 Sleman”. Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi. Yogyakarta: Hal.1-27. Tan Shen Kian, dkk. 2014. “Job Satisfaction and Motivation: What Are The Difference Among These Two?”. Europen Journal of Business and Social Sciences. Eroupe: ISSN 2235-767X Vol. 3 No. 2. Teck Heang Lee, dkk 2012. “ Perceived Job Readiness of Business Students at the Institutes of Higher Learning in Malaysia”. International Journal of Advances in Management and Economics. Malasyia: Issue 6 Vol.1. Hal.151. Uno, Hamzah. (2014). Teori Motivasi dan Pengukuranya. Jakarta: Bumi Aksara. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aaksara. Winardi. (2002). Motivasi &Pemotivasi dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Winkel & Hastuti. (2007). Bimbingan dan Konseling di Instituti Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Yudi & Hudaniah. 2013. Self Efficiency dangan Kesiapan Kerja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan . Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Malang: JIPT Vol 01 No. 1.
88
LAMPIRAN
89
Lampiran 1
90
Lampiran 2
91
Lampiran 3
92
Lampiran 4 Pengantar Kepada Yth. Siswa Kelas XII SMK Bhakti Persada Kendal Di Kendal Assalamu’alaikum.Wr.Wb, Adik adik SMK Bhakti Persada Kendal yang terhormat, di sela-sela kesibukan adik-adik belajar, perkenankan saya meminta kesediaan adik-adik untuk meluangkan waktu sebentar guna mengisi angket penelitian yang akan dilakukan dalam rangka menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul : “Pengaruh Persepsi Tentang Praktik Kerja Lapangan, Informasi Dunia Kerja dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK Bhakti Persada Kendal”
Berkenaan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan adik-adik untuk memberikan jawaban atas pernyataan-pernyataan yang tertera dalam angket penelitian ini. Angket ini bukan merupakan tes, sehingga tidak ada jawaban yang benar maupun salah. Jawaban yang adik-adik berikan tidak akan mempengaruhi nilai atau nama baik adik-adik di sekolah.
Atas bantuan adik-adik, saya ucapkan terimakasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang sesuai dengan budi baik adik-adik. Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
Peneliti,
Yuyun Kusnaeni 7101411078
93
DAFTAR KUESIONER 1.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama
:
No. Absen
:
Kelas/Jurusan
:
Alamat
:
1.
PETUNJUK PENGISIAN JAWABAN
Isilah daftar pernyataan berikut dengan cara memberi tanda chek list () pada salah satu kotak jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Ada 5 (lima) alternatif jawaban berupa kotak-kotak yang digunakan untuk mengukur dari tingkat yang tinggi ke tingkat yang rendah. Tidak ada jawaban benar atau salah terkait jawaban yang siswa berikan. Daftar pernyataan mengenai kesiapan kerja siswa, praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki dunia kerja.
Contoh pengisian jawaban (Tingkat
paling
(Tingkat
tinggi)
rendah)
paling
94
2.
VARIABEL KESIAPAN KERJA
1.
Seberapa tingkat ilmu pengetahuan
yang saudara miliki dalam
mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja? Sangat tinggi
2.
Sangat rendah
Apakah ilmu pengetahuan yang saudara miliki berpengaruh terhadap
pekerjaan yang akan saudara tekuni nantinya?
3.
Sangat
Sangat
tidak
berpengaruh
berpengaruh
Apakah ilmu pengetahuan yang saudara miliki dapat medukung saudara
dalam memasuki dunia kerja?
4.
Sangat
Sangat
mendukung
mendukung
tidak
Apakah saudara membutuhkan keterampilan tambahan lain diluar yang
diberikan sekolah? Sangat butuh
Sangat
tidak
butuh 5.
Dengan keterampilan yang saudara dapatkan dari sekolah. Apakah saudara
siap untuk bersaing dalam memasuki dunia kerja? Sangat siap
Sangat
tidak
siap 6.
Seberapa tingkat keterampilan yang saudara miliki dalam mempersiapkan
diri untuk terjun kedunia kerja? Sangat tinggi
Sangat rendah
95
7.
Bagaimana sikap saudara dalam menghadapi persaingan didunia kerja? Sangat baik
8.
Sangat buruk
Apakah sikap dan nilai yang saudara miliki dapat mendukung dalam
pekerjaan saudara?
9.
Sangat
Sangat
mendukung
mendukung
tidak
Sikap dan nilai akan menetukan karir saudara. Apakah saudara setuju
dengan pendapat tersebut? Sangat setuju
Sangat
tidak
setuju 3.
VARIABEL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
10.
Melalui pelaksanaan praktik kerja lapangan, apakah menurut saudara
bekerja merupakan suatu hal yang penting? Sangat penting
Sangat
tidak
penting 11.
Seberapa tinggi pemahaman saudara tentang pentingnya bekerja? Sangat tinggi
12.
Sangat rendah
Selama praktik kerja lapangan, apakah sikap kerja saudara dinilai penting
dalam bekerja? Sangat penting
Sangat penting
tidak
96
13.
Apakah kecakapan kerja dan kebiasaan kerja saudara dapat berpengaruh
terhadap hasil kerja saudara?
14.
Sangat
Sangat
tidak
berpengaruh
berpengaruh
Apakah komunikasi saudara mendukung dalam bekerjasama dengan
pegawai lain pada saat praktik kerja lapangan?
15.
Sangat
Sangat
mendukung
mendukung
Bagaimana kerjasama saudara dengan pegawai lain pada saat bekerja? Sangat baik
16.
tidak
Sangat buruk
Seberapa tingkat tanggungjawab saudara terhadap pekerjaan selama
pelaksanaan praktik kerja lapangan? Sangat tinggi
17.
Apakah
Sangat rendah
sikap
tanggungjawab
dalam
bekerja
merupakan
kunci
keberhasilan saudara dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan? Sangat setuju
Sangat
tidak
setuju 18.
Bagaimana pengaruh sikap menghargai pekerjaan bagi saudara setelah
selesai praktik kerja lapangan?
19.
Sangat
Sangat
tidak
berpengaruh
berpengaruh
Bagaimana sikap saling menghargai antar pegawai pada saat saudara
praktik kerja lapangan ? Sangat baik
Sangat buruk
97
4.
VARIABEL INFORMASI DUNIA KERJA
20.
Apakah informasi lowongan pekerjaan dari media cetak sudah tepat
dengan kebutuhan saudara? Sangat tepat
Sangat
tidak
tepat 21.
Seberapa penting informasi dunia kerja dari pihak sekolah bagi saudara? Sangat penting
Sangat
tidak
penting 22.
Apakah informasi pekerjaan dan persyaratan kerja yang diperoleh dari
internet sudah jelas dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan saudara tekuni? Sangat jelas
Sangat
tidak
jelas 23.
Informasi yang jelas akan mempermudah saudara dalam mencari jenis
pekerjaan yang saudara inginkan? Sangat setuju
Sangat
tidak
setuju 24.
Seberapa tinggi saudara mengikuti perkembangan informasi dunia kerja
yang sesuai dengan bidang saudara dalam acara TV? Sangat tinggi
25.
Sangat rendah
Apakah informasi persyaratan kerja yang saudara dapatkan dari pihak
BKK sekolah sudah tepat dengan jenis pekerjaan yang ditawarkan? Sangat tepat
Sangat tepat
tidak
98
26.
Penyajian informasi dunia kerja dari sekolah melalui mading dengan
gambar-gambar yang bersangkutan, apakah menarik bagi saudara untuk dilihat? Sangat menarik
Sangat
tidak
menarik 27.
Informasi dunia kerja yang disajikan secara menarik akan memotivasi
saudara dalam mencari pekerjaan? Sangat setuju
Sangat
tidak
setuju 28.
Apakah informasi dari pihak BKK sekolah saudara sudah tepat dengan
informasi yang disampaikan oleh perusahaan mitra sekolah? Sangat tepat
Sangat
tidak
btepat 29.
Informasi dunia kerja yang disampaikan oleh orang-perorangan harus
bebas dari segala faktor subyektif yang dapat mengaburkan kebenaran informasi agar saudara dapat mempercayai informasi tersebut? Sangat setuju
Sangat
tidak
setuju 30.
Apakah saudara setuju bahwa Informasi dunia kerja yang bersumber dari
surat kabar ataupun koran merupakan informasi yang bermanfaat bagi saudara dalam mencari pekerjaan? Sangat setuju
Sangat
tidak
setuju 31.
Apakah informasi lowongan pekerjaan dari alumni sekolah dan teman-
teman saudara yang sudah bekerja penting bagi saudara? Sangat penting
Sangat penting
tidak
99
5.
VARIABELMOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA
32.
Setelah lulus sekolah, apakah bekerja penting bagi saudara? Sangat penting
Sangat
tidak
penting 33.
Seberapa tinggi minat kerja saudara setelah lulus sekolah? Sangat tinggi
34.
Sangat rendah
Apakah saudara setuju, bahwa untuk mencapai cita-cita menjadi orang
sukses salah satunya adalah dengan bekerja? Sangat setuju
Sangat
tidak
setuju 35.
Apakah dengan bekerja berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup saudara
kedepannya?
36.
Sangat
Sangat
tidak
berpengaruh
berpengaruh
Seberapa besar pengaruh dorongan ekonomi keluarga terhadap saudara
untuk bekerja? Sangat besar
37.
Sangat kecil
Bagaimana pengaruh guru disekolah terhadap motivasi saudara untuk memasuki dunia kerja? Sangat tinggi
38.
Sangat rendah
Apakah saudara setuju bahwa kebutuhan fisiologis (sandang, pangan dan
papan) berpengaruh terhadap motivasi saudara untuk bekerja? Sangat setuju
Sangat setuju
tidak
100
39.
Apakah saudara merasa puas apabila bekerja dan mendapatkan
penghasilan sendiri meskipun hanya menjadi buruh srabutan? Sangat puas
Sangat
tidak
puas
40.
Saudara merasa terhormat dan terpandang dimata masyarakat jika saudara
bekerja daripada menganggur setelah lulus sekolah? Sangat setuju
Sangat setuju
tidak
101
Lampiran 5 TABULASI DATA PENELITIAN 1. Variabel Praktik Kerja Lapangan No
Kode Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35
Praktik Kerja Lapangan P10 5 5 5 3 4 3 3 3 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5 4 4 3 5 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4
P11 5 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
P12 5 4 5 4 3 5 3 4 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4
P13 5 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 3 3 4
P14 5 3 5 3 4 3 5 3 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 3 4 5 3 4 5 3 5 5 3 4 5 4 4 4
P15 5 5 5 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5
P16 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 5 5 4 5 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
P17 5 5 5 4 3 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 2 5 4 4 3 4 3 5 3 4 4 5 4 3 4
P18 5 5 4 3 4 3 4 3 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4
P19 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4
Total 50 46 48 36 35 38 41 33 42 45 47 37 45 47 48 36 45 49 40 44 30 46 40 36 39 45 33 44 41 36 36 44 40 37 41
102
No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
Kode Responden R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74
P10 4 3 4 3 4 5 5 4 3 5 4 4 3 5 3 5 5 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 5 4 3 4 4 3 4
P11 5 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 5 2 3 5 5 3 5
Praktik Kerja Lapangan P12 P13 P14 P15 P16 P17 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 3 2 4 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 2 3 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 1 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 2 3 5 4 4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5
Total P18 3 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 3 4 5 5 4 5 5 3 5
P19 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5
44 43 37 36 41 45 47 41 31 45 38 48 31 50 37 39 42 47 41 36 34 45 44 43 47 40 42 43 45 36 39 32 49 45 33 44 45 36 48
103
No 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113
Kode Responden R-75 R-76 R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 R-101 R-102 R-103 R-104 R-105 R-106 R-107 R-108 R-109 R-110 R-111 R-112 R-113
Praktik Kerja Lapangan Total P10 5 4 4 5 5 5 3 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 3 5 3
P11 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 3 2 5 3 5 3 5 5 4 5 4 5
P12 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 3 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4
P13 5 4 3 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
P14 5 5 4 5 3 5 3 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5
P15 5 4 5 2 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 5
P16 5 4 3 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 3 5 3 4 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 2
P17 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4
P18 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 3 5 5 4 5 4 5 3 4
P19 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5
50 45 44 42 46 50 36 50 47 45 50 40 36 45 48 50 38 45 43 42 44 46 43 45 48 49 50 36 44 45 36 48 45 47 50 46 44 43 42
104
No 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
Kode Responden R-114 R-115 R-116 R-117 R-118 R-119 R-120 R-121 R-122 R-123 R-124 R-125 R-126 R-127 R-128 R-129 R-130 R-131 R-132 R-133 R-134
P10 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 3 3 5 5 5 5 4
P11 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 5 4 4 5 3 5 3 5 5 5 5
Praktik Kerja Lapangan P12 P13 P14 P15 P16 P17 4 5 5 4 4 4 4 5 5 1 1 5 4 4 3 3 4 4 5 3 3 4 4 5 4 5 5 3 4 4 2 2 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 5 3 4 5 3 4
Total P18 3 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5
P19 3 5 3 5 2 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4
40 39 37 40 38 42 45 47 39 47 44 46 43 48 40 39 45 47 48 46 42
105
2. Variabel Informasi Dunia Kerja No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kode Res R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37
Informasi Dunia Kerja P20 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
P21 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4
P22 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 3 3 3 5
P23 3 5 4 5 5 5 4 4 4 2 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 2 4
P24 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 5
P25 4 4 3 4 5 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 3 2 4
P26 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 4 3 5 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4
P27 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 5 3 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4
P28 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4
P29 3 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 5 4 3 5 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 5 4 5 4 3 3 4 4 4 5 3 4
P30 3 5 3 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4
P31 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 5 4 4
Total 42 53 45 51 55 51 50 39 46 40 48 49 51 50 56 51 46 52 46 49 37 48 45 51 47 48 50 55 48 46 40 43 50 45 51 38 51
106
No 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Kode Res R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65 R-66 R-67 R-68 R-69 R-70 R-71 R-72 R-73 R-74 R-75 R-76
P20 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 3 3 3 4 4 3 4 5 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4
P21 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 2 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4
P22 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 3 2 4 3 4 5 4 3 5 4 3
P23 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 3 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4
Informasi Dunia Kerja P24 P25 P26 P27 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 2 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4
Total P28 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 2 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4
P29 3 5 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4 3 4 5 4 3 5 4 3
P30 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4
P31 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 5 3 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4
51 52 47 50 52 50 45 47 52 50 34 55 42 46 46 52 48 47 39 46 52 45 46 44 54 43 46 47 39 49 44 41 48 60 47 47 57 47 45
107
No 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
Kode Res R-77 R-78 R-79 R-80 R-81 R-82 R-83 R-84 R-85 R-86 R-87 R-88 R-89 R-90 R-91 R-92 R-93 R-94 R-95 R-96 R-97 R-98 R-99 R-100 R-101 R-102 R-103 R-104 R-105 R-106 R-107 R-108 R-109 R-110 R-111 R-112 R-113 R-114 R-115
P20 4 5 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 5 4 5 5 3 5 5 3 5 3 2 4 4 3 3 4 2 3 4
P21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 3 3 5 3 5 5 3 5 5 3 5 4 5 5 4 5 3 5 5 4 5
P22 3 5 4 5 3 5 4 4 4 4 3 5 5 3 3 2 3 3 4 4 5 4 5 5 3 3 5 3 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4
P23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 3 5 5 4 5 4 5 4 3 3 4 5 3 3 5 3 5 5 4 4 4 5 3 4 5
Informasi Dunia Kerja P24 P25 P26 P27 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 3 5 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 3 3 5 5 5 4 2 5 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 5 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 5 5
Total P28 5 5 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 4 5 3 5 3 3 4 5 3 4 3 4 5 3 4 4 4 2 4 4
P29 4 5 5 4 3 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 3 5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5 3 5
P30 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 3 5 5 4 5 3 5 5 4 4 3 4 3 4 5
P31 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 3 4 5 3 4 4 5 5 3 5 4 5 4 4 5
51 60 55 57 51 60 53 54 56 48 51 57 55 52 43 47 49 45 40 48 52 44 53 51 39 51 58 39 51 42 49 55 45 49 43 47 37 44 55
108
No 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
Kode Res R-116 R-117 R-118 R-119 R-120 R-121 R-122 R-123 R-124 R-125 R-126 R-127 R-128 R-129 R-130 R-131 R-132 R-133 R-134
P20 3 4 3 5 4 4 4 3 5 3 3 3 5 4 2 4 4 3 4
P21 5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 3
P22 3 3 3 3 4 4 4 3 5 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4
P23 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4
Informasi Dunia Kerja P24 P25 P26 P27 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 5 3 4 4 4 5 3 5 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 2 3 4 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 3
Total P28 4 2 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4
P29 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 5 3 5 4 4 5 5 5
P30 3 4 3 3 4 5 4 3 5 3 3 4 5 4 5 5 5 3 4
P31 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4
46 38 45 47 47 52 46 43 60 45 43 48 51 46 49 55 56 49 46
109
3. Variabel Motivasi Memasuki Dunia Kerja No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kode Responden P32 R-01 4 R-02 5 R-03 5 R-04 3 R-05 4 R-06 4 R-07 5 R-08 4 R-09 5 R-10 5 R-11 5 R-12 5 R-13 4 R-14 5 R-15 5 R-16 3 R-17 5 R-18 5 R-19 4 R-20 5 R-21 4 R-22 5 R-23 4 R-24 3 R-25 5 R-26 5 R-27 4 R-28 5 R-29 5 R-30 3 R-31 3 R-32 5 R-33 5 R-34 5 R-35 5 R-36 5 R-37 5
Motivasi Memasuki Dunia Kerja P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 3 3 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 4 5 5 5 3 3 5 3 3 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 3 2 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 3 3 4 4 3 4 2 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 4 3 3 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5
P40 5 4 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 4 4 3 4 5 3 5 5 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5
Total 39 40 43 29 41 40 38 32 43 44 42 45 40 43 42 29 40 45 42 40 28 41 42 29 41 43 30 42 41 29 27 42 45 43 44 42 45
110
No 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Kode Responden P32 R-38 3 R-39 5 R-40 3 R-41 4 R-42 4 R-43 3 R-44 4 R-45 5 R-46 5 R-47 5 R-48 2 R-49 5 R-50 3 R-51 5 R-52 5 R-53 5 R-54 5 R-55 3 R-56 3 R-57 5 R-58 5 R-59 5 R-60 5 R-61 5 R-62 5 R-63 5 R-64 4 R-65 3 R-66 5 R-67 5 R-68 5 R-69 3 R-70 5 R-71 5 R-72 4 R-73 3 R-74 3 R-75 5 R-76 4
Motivasi Memasuki Dunia Kerja P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 3 3 5 3 3 4 2 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 3 3 3 3 2 3 1 5 5 4 5 5 5 5 3 3 5 3 3 4 2 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 2 5 3 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 3 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 3 5 5 4 3 3 5 3 3 4 2 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 3 3 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 5 3 3 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4
Total P40 3 4 4 5 5 5 3 4 5 4 2 5 3 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 3 5 4 4
29 41 31 41 44 43 33 39 42 39 22 44 29 40 38 43 45 29 27 42 41 39 40 43 39 42 40 29 38 41 43 30 42 45 40 29 43 41 35
111
No 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
Kode Responden P32 R-77 5 R-78 5 R-79 5 R-80 5 R-81 3 R-82 5 R-83 5 R-84 4 R-85 5 R-86 5 R-87 3 R-88 5 R-89 5 R-90 5 R-91 4 R-92 5 R-93 4 R-94 5 R-95 5 R-96 5 R-97 5 R-98 4 R-99 5 R-100 5 R-101 5 R-102 3 R-103 5 R-104 4 R-105 3 R-106 5 R-107 4 R-108 5 R-109 5 R-110 5 R-111 5 R-112 4 R-113 5 R-114 4 R-115 5
Motivasi Memasuki Dunia Kerja P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 4 2 5 3 5 3 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 4 2 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 3 5 3 3 4 2 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4
Total P40 5 3 5 5 3 3 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 4 3 5
43 42 41 45 29 39 42 41 45 44 29 45 41 43 34 43 40 42 43 42 41 42 45 43 45 29 42 41 29 42 41 42 45 40 42 40 39 36 41
112
No 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
Kode Responden P32 R-116 5 R-117 5 R-118 5 R-119 5 R-120 5 R-121 5 R-122 4 R-123 5 R-124 5 R-125 4 R-126 5 R-127 5 R-128 3 R-129 5 R-130 4 R-131 5 R-132 3 R-133 5 R-134 5
Motivasi Memasuki Dunia Kerja P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 3 3 4 4 3 3 3 4 5 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5
Total P40 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
42 45 42 44 43 41 31 40 43 41 43 44 40 45 41 42 39 41 45
113
4. Variabel Kesiapan Kerja Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kode Responden P1 R-01 5 R-02 4 R-03 4 R-04 4 R-05 4 R-06 4 R-07 3 R-08 4 R-09 3 R-10 5 R-11 5 R-12 5 R-13 4 R-14 5 R-15 5 R-16 4 R-17 5 R-18 5 R-19 3 R-20 3 R-21 3 R-22 5 R-23 5 R-24 4 R-25 5 R-26 5 R-27 4 R-28 5 R-29 5 R-30 4 R-31 3 R-32 4 R-33 5 R-34 3 R-35 5 R-36 4 R-37 5
Kesiapan Kerja P2 5 3 4 3 4 3 3 4 3 5 5 4 3 5 5 3 4 5 5 3 2 4 5 3 3 5 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 5
P3 4 4 4 3 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 5 5 3 5 4 3 3 5 5 4 4 3 5
P4 4 4 3 3 5 5 5 3 4 5 5 3 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 5 3 2 5 5 4 5 4 4
P5 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 3 5 3 3 4 3 4 5 4 3 3 5 5 5 3 4 4
P6 4 5 4 2 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 2 4 5 4 5 2 5 5 2 5 5 3 5 5 2 3 4 4 4 5 3 4
P7 5 5 5 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 3 5 4 3 5 4 4 5 5 3 4 4 5 4 5 3 4
P8 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 4 5 3 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5 3 2 5 4 4 5 2 5
P9 5 4 3 3 4 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 4 3 3 4 3 3 5 4 3 3 4 5 3 3 3 5
Total 41 38 35 27 41 40 35 33 36 42 44 37 39 41 40 27 37 43 37 35 25 41 38 27 40 38 32 41 41 27 26 39 41 35 38 29 41
114
No 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Kode Responden P1 R-38 4 R-39 3 R-40 4 R-41 5 R-42 4 R-43 5 R-44 3 R-45 4 R-46 5 R-47 5 R-48 1 R-49 5 R-50 4 R-51 5 R-52 5 R-53 5 R-54 5 R-55 4 R-56 3 R-57 5 R-58 5 R-59 4 R-60 4 R-61 5 R-62 4 R-63 5 R-64 4 R-65 4 R-66 4 R-67 4 R-68 5 R-69 3 R-70 3 R-71 5 R-72 5 R-73 4 R-74 5 R-75 5 R-76 3
P2 3 3 3 5 5 4 3 4 3 1 2 4 3 3 3 3 5 3 3 4 3 2 3 3 5 3 5 3 5 5 3 3 3 5 5 3 5 4 4
P3 3 3 3 5 3 4 4 5 4 5 2 5 3 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 5 3 4 5 5 3 5 5 3
Kesiapan Kerja P4 P5 P6 3 3 2 3 4 3 4 4 4 5 5 4 5 3 5 5 3 5 2 3 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 3 3 2 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 3 2 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3 2 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 3 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 3 3 2 5 5 5 4 5 4 4 4 3
Total P7 3 3 5 5 5 5 4 5 4 4 2 5 3 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 3 4 4 2 5 5 3 5 5 4
P8 3 4 3 4 5 5 2 4 4 5 3 5 3 4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4 4 3 2 5 4 3 4 5 4
P9 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 4 5 4 5 4 5 3 3 3 4 3 3 5 5 3 4 5 4
27 30 34 43 39 40 27 41 38 39 25 43 27 39 41 38 43 27 30 42 42 36 38 41 43 40 43 27 37 35 40 28 27 45 44 27 43 42 33
115
No 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
Kode Responden P1 R-77 5 R-78 5 R-79 5 R-80 5 R-81 4 R-82 5 R-83 4 R-84 5 R-85 5 R-86 4 R-87 4 R-88 5 R-89 5 R-90 5 R-91 4 R-92 5 R-93 4 R-94 4 R-95 4 R-96 4 R-97 5 R-98 5 R-99 5 R-100 5 R-101 5 R-102 4 R-103 5 R-104 5 R-105 4 R-106 5 R-107 5 R-108 5 R-109 5 R-110 4 R-111 5 R-112 5 R-113 3 R-114 4 R-115 5
P2 3 5 3 5 3 5 3 4 1 4 3 5 5 5 3 4 2 2 3 4 1 3 4 5 3 3 5 4 3 5 3 1 5 3 5 3 5 2 1
P3 4 5 5 5 3 5 4 5 5 4 3 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5
Kesiapan Kerja P4 P5 P6 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 2 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 3 3 2 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 2 4 5 3 4 5 4 3 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 2 1 4 4 4 5 5 5
Total P7 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 3 3 5 4 4 2 5 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5
P8 3 5 5 5 3 5 4 4 5 4 3 5 5 5 3 5 4 3 5 4 3 5 5 5 5 3 5 4 3 4 4 5 5 3 5 5 3 4 4
P9 3 5 5 5 3 5 3 5 5 4 3 5 5 5 3 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 3 5 5 3 4 1 4 5 4 5 2 1 3 4
36 45 43 45 27 45 36 41 39 36 27 45 43 41 34 41 37 31 40 39 34 40 44 45 42 27 41 40 27 43 37 38 45 36 45 37 29 32 39
116
No 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134
Kode Responden P1 R-116 4 R-117 5 R-118 4 R-119 5 R-120 5 R-121 5 R-122 3 R-123 5 R-124 5 R-125 4 R-126 4 R-127 5 R-128 4 R-129 5 R-130 5 R-131 5 R-132 5 R-133 5 R-134 5
P2 3 5 1 5 1 4 3 4 5 3 3 4 5 3 5 1 5 3 4
P3 4 5 4 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4
Kesiapan Kerja P4 P5 P6 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4
Total P7 5 5 4 5 4 5 4 4 5 3 3 5 3 4 5 5 4 5 5
P8 3 5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 5 4 5 4 5 5 5 4
P9 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 3 5 1 4 4 5 4
36 45 35 45 39 42 31 34 45 33 32 41 37 39 39 38 40 43 37
117
Lampiran 6 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (X1) Correlations p10 p10
Pearson
p11
p12
1 .483
**
p13
.356
**
p14
.443
**
p15
.581
**
p16
.252
**
.371
p17 **
.448
p18 **
.566
p19 **
.363
totalX1 **
.758
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.003
.000
.000
.000
. 000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
**
1
*
**
**
.083
.000
.012
.000
.002
.340
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
tailed) N p11
Pearson
.483
.334
**
.218 .388
.271
.344
**
.392
**
.386
**
.606
**
Correlation Sig. (2-
.000
tailed) N p12
Pearson
134 .356
**
134 .334
**
1 .407
**
.405
**
.222
**
.266
**
.274
**
.206
*
.262
**
.575
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
134
134
.000
.000
.010
.002
.001
.017
.002
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
tailed) N p13
Pearson
.443
**
.218
*
134 .407
**
1 .450
**
.262
**
.400
**
.356
**
.218
*
.259
**
.625
**
Correlation Sig. (2-
.000
.012
.000
134
134
134
.000
.002
.000
.000
.011
.003
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
**
1
.173
tailed) N p14
Pearson
.581
**
.388
**
.405
**
.450
*
.242
**
.370
**
.505
**
.249
**
.681
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
.045
.005
.000
.000
.004
.000
134
134
134
134
134
134
134
*
1
tailed) N p15
Pearson Correlation
.252
**
.271
**
.222
**
.262
**
.173
.493
**
.477
**
.366
**
.366
**
.608
**
118
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (X1) Sig. (2-
.003
.002
.010
.002
.045
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
**
.083
**
1
.000
.340
.002
.000
.005
.000
134
134
134
134
134
134
tailed) N p16
Pearson
.371
.266
**
.400
**
.242
**
.493
.371
**
.320
**
.209
*
.589
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.015
.000
134
134
134
134
134
**
1
tailed) N p17
Pearson
.448
**
.344
**
.274
**
.356
**
.370
**
.477
**
.371
.448
**
.456
**
.698
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.001
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
*
**
.000
.000
.000
134
134
134
134
**
1
tailed) N p18
Pearson
.566
**
.392
**
.206
*
.218 .505
.366
**
.320
**
.448
.492
**
.697
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.017
.011
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
.000
.000
134
134
134
**
1
tailed) N p19
Pearson
.363
**
.386
**
.262
**
.259
**
.249
**
.366
**
.209
*
.456
**
.492
.611
**
Correlation Sig. (2-
.000
.000
.002
.003
.004
.000
.015
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
.000
tailed) N total
Pearson
.758
**
.606
**
.575
**
.625
**
.681
**
.608
**
.589
**
.698
**
.697
**
134
134
**
1
.611
X1 Correlation Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
134
119
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .759
N of Items .882
11
2. HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL INFORMASI DUNIA KERJA (X2) Correlations Total p20 p20
Pearson
p21
p22
1 .223
**
p23
.361
**
p24
p25
*
**
.208 .371
.281
p26 **
p27
.215
*
p28
p29
.133 .215
*
p30
.128 .487
p31 **
.264
X2 **
.535
**
Correlatio n Sig. (2-
.009
.000
.016
.000
.001
.013
.126
.013
.140
.000
.002
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
**
1
*
**
tailed) N p21
Pearson
.223
.060 .460
**
.217 .257
.271
**
.478
**
.391
**
.272
**
.441
**
.507
**
.612
**
Correlatio n Sig. (2-
.009
.489
.000
.012
.003
.002
.000
.000
.001
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
tailed) N p22
Pearson
134
134
134
**
.060
1
.000
.489
134
134
.361
.083 .418
**
.408
**
.236
**
.245
**
.302
**
.323
**
.240
**
.304
**
.547
**
Correlatio n Sig. (2-
.340
.000
.000
.006
.004
.000
.000
.005
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
tailed) N
134
120
p23
Pearson
*
**
.083
.016
.000
.340
134
134
134
*
**
.000
.012
.000
.047
134
134
134
134
.208 .460
*
**
.047
.000
.000
.002
.000
.203
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
*
**
*
**
.000
.018
.000
.020
.000
.000
.009
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
1 .172 .321
.384
**
.269
**
.452
**
.111 .466
**
.350
**
.580
**
Correlatio n
Sig. (2tailed) N p24
Pearson
.371
**
.217 .418
134 .172
*
1 .399
**
.204 .347
.201 .351
.334
**
.223
**
.576
**
Correlatio n Sig. (2tailed) N p25
Pearson
.281
**
.257
**
.408
**
.321
**
134 .399
**
1 .402
**
.226
**
.396
**
.266
**
.282
**
.251
**
.616
**
Correlatio n Sig. (2-
.001
.003
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
*
**
*
**
.013
.002
.006
.000
.018
.000
134
134
134
134
134
134
.000
.009
.000
.002
.001
.003
.000
134
134
134
134
134
134
134
tailed) N p26
Pearson
.215 .271
.236
**
.384
**
.204 .402
1 .258
**
.517
**
.144 .405
**
.291
**
.593
**
Correlatio n Sig. (2-
.003
.000
.097
.000
.001
.000
134
134
134
134
134
134
tailed) N p27
Pearson
.133 .478
**
.245
**
.269
**
.347
**
.226
**
134 .258
**
1 .336
**
.366
**
.507
**
.604
**
.632
**
Correlatio n Sig. (2-
.126
.000
.004
.002
.000
.009
.003
134
134
134
134
134
134
134
*
**
*
**
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
tailed) N p28
Pearson Correlatio n
.215 .391
.302
**
.452
**
.201 .396
.517
**
134 .336
**
1 .320
**
.387
**
.484
**
.676
**
121
Sig. (2-
.013
.000
.000
.000
.020
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
tailed) N p29
Pearson
.128 .272
**
.323
**
.111 .351
**
.266
**
.144 .366
**
134 .320
**
1 .361
**
.497
**
.565
**
Correlatio n Sig. (2-
.140
.001
.000
.203
.000
.002
.097
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
.000
.000
.000
134
134
134
tailed) N p30
Pearson
.487
**
.441
**
.240
**
.466
**
.334
**
.282
**
.405
**
.507
**
.387
**
134 .361
**
1 .505
**
.734
**
Correlatio n Sig. (2-
.000
.000
.005
.000
.000
.001
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
.000
.000
134
134
tailed) N p31
Pearson
.264
**
.507
**
.304
**
.350
**
.223
**
.251
**
.291
**
.604
**
.484
**
.497
**
134 .505
**
1 .707
**
Correlatio n Sig. (2-
.002
.000
.000
.000
.009
.003
.001
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
.000
tailed) N totalX Pearson 2
.535
**
.612
**
.547
**
.580
**
.576
**
.616
**
.593
**
.632
**
.676
**
.565
**
.734
**
134
134
**
1
.707
Correlatio n Sig. (2-
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
134
122
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .752
N of Items .882
13
3. HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA(X3) Correlations p32 p32
Pearson
p33 1
p34
.710
**
p35
.583
**
p36
.248
**
p37
.585
**
.627
p38 **
.387
p39 **
.538
p40 **
.550
totalX3 **
.793
**
Correlation Sig. (2-tailed) N p33
Pearson
.000
.000
.004
.000
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
134
**
1
.710
.665
**
.304
**
.573
**
.601
**
.465
**
.569
**
.664
**
.841
**
Correlation
p34
Sig. (2-tailed)
.000
N
134
Pearson
.583
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
**
1
.665
.324
**
.605
**
.623
**
.454
**
.585
**
.670
**
.833
**
Correlation
p35
Sig. (2-tailed)
.000
.000
N
134
134
Pearson
.248
**
.304
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
**
1
.175
.324
*
.235
**
.265
**
.188
*
.263
**
.423
**
Correlation
p36
Sig. (2-tailed)
.004
.000
.000
N
134
134
134
Pearson
.585
**
.573
**
.605
**
.043
.006
.002
.029
.002
.000
134
134
134
134
134
134
134
*
1
.175
.504
**
.300
**
.490
**
.512
**
.720
**
Correlation Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.043
N
134
134
134
134
134
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
123
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA(X3) p37
Pearson
.627
**
.601
**
.623
**
.235
**
.504
**
1
.470
**
.614
**
.531
**
.790
**
Correlation
p38
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.006
.000
N
134
134
134
134
134
Pearson
.387
**
.465
**
.454
**
.265
**
.300
**
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
**
1
.470
.415
**
.434
**
.618
**
Correlation
p39
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.002
.000
.000
N
134
134
134
134
134
134
Pearson
.538
**
.569
**
.585
**
.188
*
.490
**
.614
**
.000
.000
.000
134
134
134
134
**
1
.415
.575
**
.783
**
Correlation
p40
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.029
.000
.000
.000
N
134
134
134
134
134
134
134
Pearson
.550
**
.664
**
.670
**
.263
**
.512
**
.531
**
.434
**
.000
.000
134
134
134
**
1
.575
.792
**
Correlation Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.002
.000
.000
.000
.000
N
134
134
134
134
134
134
134
134
total
Pearson
X3
Correlation
.793
**
.841
**
.833
**
.423
**
.720
**
.790
**
.618
**
.783
**
.000 134
134
**
1
.792
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N
134
134
134
134
134
134
134
134
134
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .776
N of Items .919
10
134
124
4. HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KESIAPAN KERJA (Y) Correlations p1 p1
Pearson
p2
p3
1 .250
**
p4
.531
**
p5
.515
**
p6
.412
**
p7
.485
**
p8
.460
**
.608
p9 **
.424
Total Y **
.709
**
Correlation Sig. (2-tailed) N p2
Pearson
134 .250
**
.004
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
134
*
**
**
**
1
.168 .186
*
.148 .217 .345
.304
.247
.480
**
Correlation
p3
Sig. (2-tailed)
.004
N
134
134
.052
.031
.089
.012
.000
.000
.004
.000
134
134
134
134
134
134
134
134
**
**
**
**
**
**
**
.168
Sig. (2-tailed)
.000
.052
N
134
134
134
**
*
**
Pearson
.531
1 .531
.557
.592
.454
.523
.530
.744
**
Correlation
p4
Pearson
.515
.186 .531
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
134
**
**
**
**
**
1 .494
.662
.543
.662
.388
.762
**
Correlation
p5
Sig. (2-tailed)
.000
.031
.000
N
134
134
134
134
**
**
Pearson
.412
**
.148 .557
.494
.000
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
134
**
**
**
**
1 .568
.416
.417
.479
.684
**
Correlation
p6
Sig. (2-tailed)
.000
.089
.000
.000
N
134
134
134
134
134
**
*
**
**
**
Pearson
.485
.217 .592
.662
.568
.000
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
134
**
**
**
1 .555
.644
.491
.810
**
Correlation
p7
Sig. (2-tailed)
.000
.012
.000
.000
.000
N
134
134
134
134
134
134
**
**
**
**
**
**
Pearson
.460
.345
.454
.543
.416
.555
.000
.000
.000
.000
134
134
134
134
**
**
1 .595
.407
.737
**
Correlation Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N
134
134
134
134
134
134
134
.000
.000
.000
134
134
134
125
HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KESIAPAN KERJA (Y) p8
Pearson
.608
**
.304
**
.523
**
.662
**
.417
**
.644
**
.595
**
1
.609
**
.826
**
Correlation
p9
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N
134
134
134
134
134
134
134
Pearson
.424
**
.247
**
.530
**
.388
**
.479
**
.491
**
.407
**
.000
.000
134
134
134
**
1
.609
.708
**
Correlation Sig. (2-tailed)
.000
.004
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N
134
134
134
134
134
134
134
134
total
Pearson
.709
Y
Correlation
**
.480
**
.744
**
.762
**
.684
**
.810
**
.737
**
.826
**
.000 134
134
**
1
.708
Sig. (2-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
N
134
134
134
134
134
134
134
134
134
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .771
N of Items .912
10
134
126
Lampiran 7 UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal
134 Mean
a,,b
Parameters
Std. Deviation
.0000000 3.14023630
Most Extreme
Absolute
.065
Differences
Positive
.028
Negative
-.065
Kolmogorov-Smirnov Z
.747
Asymp. Sig. (2-tailed)
.632
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
127
2. Uji Multikolinieritas Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error
Collinearity Statistics
Beta
-8.033
3.134
PKL
.342
.072
IDK
.137
MMDK
.610
T
Sig.
Tolerance
VIF
-2.563
.012
.296
4.728
.000
.603
1.658
.054
.128
2.511
.013
.914
1.094
.067
.568
9.089
.000
.607
1.648
a. Dependent Variable: KK
3. Uji Heteroskedastisitas a. Uji Glejser Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
5.032
1.860
PKL
-.046
.043
IDK
-.062
MMDK
.060
Coefficients Beta
t
Sig. 2.705
.008
-.117
-1.060
.291
.032
-.172
-1.922
.057
.040
.167
1.514
.132
a. Dependent Variable: AbsUt
128
b. Grafik Scatter Plot
129
Lampiran 8
HASIL UJI F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
2952.804
3
984.268
Residual
1311.524
130
10.089
Total
4264.328
133
F
Sig.
97.562
.000
a. Predictors: (Constant), MMDK, IDK, PKL b. Dependent Variable: KK
HASIL UJI T Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error -8.033
3.134
PKL
.342
.072
IDK
.137
MMDK
.610
Coefficients Beta
t
Sig.
-2.563
.012
.296
4.728
.000
.054
.128
2.511
.013
.067
.568
9.089
.000
a. Dependent Variable: KK
a
130
Lampiran 9 HASIL PROSENTASE PER ITEM VARIABEL KUISIONER 1. VARIABEL KESIAPAN KERJA (Y) P1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
.7
.7
.7
3
15
11.2
11.2
11.9
4
45
33.6
33.6
45.5
5
73
54.5
54.5
100.0
Total
134
100.0
100.0
P2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
8
6.0
6.0
6.0
2
6
4.5
4.5
10.4
3
58
43.3
43.3
53.7
4
24
17.9
17.9
71.6
5
38
28.4
28.4
100.0
Total
134
100.0
100.0
P3 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
31
23.1
23.1
23.9
4
41
30.6
30.6
54.5
5
61
45.5
45.5
100.0
Total
134
100.0
100.0
131
P4 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
2
1.5
1.5
1.5
3
26
19.4
19.4
20.9
4
32
23.9
23.9
44.8
5
74
55.2
55.2
100.0
Total
134
100.0
100.0
P5 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
29
21.6
21.6
22.4
4
42
31.3
31.3
53.7
5
62
46.3
46.3
100.0
Total
134
100.0
100.0
P6 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
.7
.7
.7
2
14
10.4
10.4
11.2
3
11
8.2
8.2
19.4
4
42
31.3
31.3
50.7
5
66
49.3
49.3
100.0
Total
134
100.0
100.0
132
P7 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
3
2.2
2.2
2.2
3
23
17.2
17.2
19.4
4
38
28.4
28.4
47.8
5
70
52.2
52.2
100.0
Total
134
100.0
100.0
P8 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
4
3.0
3.0
3.0
3
29
21.6
21.6
24.6
4
48
35.8
35.8
60.4
5
53
39.6
39.6
100.0
Total
134
100.0
100.0
P9 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
3
2.2
2.2
2.2
2
1
.7
.7
3.0
3
41
30.6
30.6
33.6
4
50
37.3
37.3
70.9
5
39
29.1
29.1
100.0
Total
134
100.0
100.0
133
Totally Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
25
2
1.5
1.5
1.5
26
1
.7
.7
2.2
27
15
11.2
11.2
13.4
28
1
.7
.7
14.2
29
2
1.5
1.5
15.7
30
2
1.5
1.5
17.2
31
2
1.5
1.5
18.7
32
3
2.2
2.2
20.9
33
3
2.2
2.2
23.1
34
4
3.0
3.0
26.1
35
6
4.5
4.5
30.6
36
7
5.2
5.2
35.8
37
9
6.7
6.7
42.5
38
9
6.7
6.7
49.3
39
11
8.2
8.2
57.5
40
10
7.5
7.5
64.9
41
16
11.9
11.9
76.9
42
6
4.5
4.5
81.3
43
11
8.2
8.2
89.6
44
3
2.2
2.2
91.8
45
11
8.2
8.2
100.0
Total
134
100.0
100.0
134
2. VARIABEL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (X1) P10 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
33
24.6
24.6
24.6
4
46
34.3
34.3
59.0
5
55
41.0
41.0
100.0
Total
134
100.0
100.0
P11 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
2
1.5
1.5
1.5
3
29
21.6
21.6
23.1
4
55
41.0
41.0
64.2
5
48
35.8
35.8
100.0
Total
134
100.0
100.0
P12 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
17
12.7
12.7
13.4
4
55
41.0
41.0
54.5
5
61
45.5
45.5
100.0
Total
134
100.0
100.0
135
P13 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
2
1.5
1.5
1.5
3
18
13.4
13.4
14.9
4
44
32.8
32.8
47.8
5
70
52.2
52.2
100.0
Total
134
100.0
100.0
P14 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
27
20.1
20.1
20.1
4
32
23.9
23.9
44.0
5
75
56.0
56.0
100.0
Total
134
100.0
100.0
P15 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
2
1.5
1.5
1.5
2
2
1.5
1.5
3.0
3
16
11.9
11.9
14.9
4
58
43.3
43.3
58.2
5
56
41.8
41.8
100.0
Total
134
100.0
100.0
136
P16 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
.7
.7
.7
2
3
2.2
2.2
3.0
3
18
13.4
13.4
16.4
4
66
49.3
49.3
65.7
5
46
34.3
34.3
100.0
Total
134
100.0
100.0
P17 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
16
11.9
11.9
12.7
4
59
44.0
44.0
56.7
5
58
43.3
43.3
100.0
Total
134
100.0
100.0
P18 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
26
19.4
19.4
19.4
4
58
43.3
43.3
62.7
5
50
37.3
37.3
100.0
Total
134
100.0
100.0
137
P19 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
11
8.2
8.2
9.0
4
63
47.0
47.0
56.0
5
59
44.0
44.0
100.0
Total
134
100.0
100.0
TOTALX1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
30
1
.7
.7
.7
31
2
1.5
1.5
2.2
32
1
.7
.7
3.0
33
3
2.2
2.2
5.2
34
1
.7
.7
6.0
35
1
.7
.7
6.7
36
13
9.7
9.7
16.4
37
5
3.7
3.7
20.1
38
4
3.0
3.0
23.1
39
6
4.5
4.5
27.6
40
8
6.0
6.0
33.6
41
6
4.5
4.5
38.1
42
8
6.0
6.0
44.0
43
7
5.2
5.2
49.3
44
11
8.2
8.2
57.5
45
19
14.2
14.2
71.6
46
7
5.2
5.2
76.9
47
10
7.5
7.5
84.3
48
9
6.7
6.7
91.0
49
3
2.2
2.2
93.3
50
9
6.7
6.7
100.0
134
100.0
100.0
Total
138
3. VARIABEL INFORMASI DUNIA KERJA (X2) P20 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
5
3.7
3.7
3.7
3
31
23.1
23.1
26.9
4
71
53.0
53.0
79.9
5
27
20.1
20.1
100.0
Total
134
100.0
100.0
P21 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
16
11.9
11.9
12.7
4
65
48.5
48.5
61.2
5
52
38.8
38.8
100.0
Total
134
100.0
100.0
P22 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
5
3.7
3.7
3.7
3
45
33.6
33.6
37.3
4
65
48.5
48.5
85.8
5
19
14.2
14.2
100.0
Total
134
100.0
100.0
139
P23 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
2
1.5
1.5
1.5
3
18
13.4
13.4
14.9
4
58
43.3
43.3
58.2
5
56
41.8
41.8
100.0
Total
134
100.0
100.0
P24 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
4
3.0
3.0
3.0
3
31
23.1
23.1
26.1
4
79
59.0
59.0
85.1
5
20
14.9
14.9
100.0
Total
134
100.0
100.0
P25 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
6
4.5
4.5
4.5
3
29
21.6
21.6
26.1
4
76
56.7
56.7
82.8
5
23
17.2
17.2
100.0
Total
134
100.0
100.0
140
P26 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
3
2.2
2.2
2.2
3
32
23.9
23.9
26.1
4
65
48.5
48.5
74.6
5
34
25.4
25.4
100.0
Total
134
100.0
100.0
P27 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
17
12.7
12.7
12.7
4
76
56.7
56.7
69.4
5
41
30.6
30.6
100.0
Total
134
100.0
100.0
P28 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
3
2.2
2.2
2.2
3
23
17.2
17.2
19.4
4
81
60.4
60.4
79.9
5
27
20.1
20.1
100.0
Total
134
100.0
100.0
141
P29 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
.7
.7
.7
2
1
.7
.7
1.5
3
42
31.3
31.3
32.8
4
61
45.5
45.5
78.4
5
29
21.6
21.6
100.0
Total
134
100.0
100.0
P30 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
25
18.7
18.7
18.7
4
61
45.5
45.5
64.2
5
48
35.8
35.8
100.0
Total
134
100.0
100.0
P31 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
19
14.2
14.2
14.2
4
69
51.5
51.5
65.7
5
46
34.3
34.3
100.0
Total
134
100.0
100.0
142
TOTALX2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
34
1
.7
.7
.7
37
2
1.5
1.5
2.2
38
2
1.5
1.5
3.7
39
5
3.7
3.7
7.5
40
3
2.2
2.2
9.7
41
1
.7
.7
10.4
42
3
2.2
2.2
12.7
43
6
4.5
4.5
17.2
44
4
3.0
3.0
20.1
45
10
7.5
7.5
27.6
46
13
9.7
9.7
37.3
47
12
9.0
9.0
46.3
48
9
6.7
6.7
53.0
49
8
6.0
6.0
59.0
50
7
5.2
5.2
64.2
51
15
11.2
11.2
75.4
52
9
6.7
6.7
82.1
53
3
2.2
2.2
84.3
54
2
1.5
1.5
85.8
55
8
6.0
6.0
91.8
56
3
2.2
2.2
94.0
57
3
2.2
2.2
96.3
58
1
.7
.7
97.0
60
4
3.0
3.0
100.0
134
100.0
100.0
Total
143
4. VARIABEL MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA (X3) P32 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
21
15.7
15.7
16.4
4
26
19.4
19.4
35.8
5
86
64.2
64.2
100.0
Total
134
100.0
100.0
P33 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
24
17.9
17.9
18.7
4
19
14.2
14.2
32.8
5
90
67.2
67.2
100.0
Total
134
100.0
100.0
P34 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
23
17.2
17.2
17.2
4
28
20.9
20.9
38.1
5
83
61.9
61.9
100.0
Total
134
100.0
100.0
144
P35 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
7
5.2
5.2
6.0
4
41
30.6
30.6
36.6
5
85
63.4
63.4
100.0
Total
134
100.0
100.0
P36 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
24
17.9
17.9
17.9
4
44
32.8
32.8
50.7
5
66
49.3
49.3
100.0
Total
134
100.0
100.0
P37 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
20
14.9
14.9
15.7
4
45
33.6
33.6
49.3
5
68
50.7
50.7
100.0
Total
134
100.0
100.0
P38 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
3
14
10.4
10.4
10.4
4
53
39.6
39.6
50.0
5
67
50.0
50.0
100.0
Total
134
100.0
100.0
145
P39 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
1
.7
.7
.7
2
15
11.2
11.2
11.9
3
20
14.9
14.9
26.9
4
26
19.4
19.4
46.3
5
72
53.7
53.7
100.0
Total
134
100.0
100.0
P40 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
1
.7
.7
.7
3
24
17.9
17.9
18.7
4
28
20.9
20.9
39.6
5
81
60.4
60.4
100.0
Total
134
100.0
100.0
146
TOTALX3 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
22
1
.7
.7
.7
27
2
1.5
1.5
2.2
28
1
.7
.7
3.0
29
13
9.7
9.7
12.7
30
2
1.5
1.5
14.2
31
2
1.5
1.5
15.7
32
1
.7
.7
16.4
33
1
.7
.7
17.2
34
1
.7
.7
17.9
35
1
.7
.7
18.7
36
1
.7
.7
19.4
38
3
2.2
2.2
21.6
39
8
6.0
6.0
27.6
40
14
10.4
10.4
38.1
41
20
14.9
14.9
53.0
42
23
17.2
17.2
70.1
43
18
13.4
13.4
83.6
44
7
5.2
5.2
88.8
45
15
11.2
11.2
100.0
Total
134
100.0
100.0
147
85