PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Meylinda Sulistyo Putri NIM 7101408002
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian skripsi pada : Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Sri Kustini NIP. 195003041979032001
Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si. NIP. 197912082006042002
Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd. NIP. 195604211985032001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada : Hari
:
Tanggal
:
Penguji Skripsi
Drs. Subkhan NIP. 195003271978031002
Anggota I
Anggota II
Dra. Sri Kustini NIP. 195003041979032001
Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si. NIP. 197912082006042002
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si NIP. 196603081989011001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,
September 2012
Meylinda Sulistyo Putri NIM. 7101408002
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : Jangan terlalu bersikap takut dan pemilih dalam bertindak, karena hidup adalah sebuah eksperimen (R.W. Emerson) Orang yang paling beruntung di dunia adalah orang yang telah mengembangkan rasa syukur yang hampir konstan dalam situasi apapun (E. Nighttingale)
PERSEMBAHAN : Tanpa mengurangi rasa syukur kehadirat Allah SWT, skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Kedua orang tuaku, Alm. Bapak Soepangat dan Ibu Sukarni, terima kasih Ibu untuk doa dan kasih sayang serta dukungannya selama ini. 2. Keluarga besar Sulistyo, kakakku Indah Sulistyorini, Andika Sulistyaning Diah, dan Ahmad Sahid, berkat kalian saya termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Almamaterku. 4. Teman-teman
seperjuangan
Pendidikan
Ekonomi
Akuntansi 2008 yang selalu memberi motivasi dan semangat. 5. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas kebersamaannya.
v
PRAKATA Penyusun panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul, “Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dari semua pihak. Oleh karena itu, penyusun sampaikan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di UNNES.
2.
Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.
3.
Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.
4.
Dra. Sri Kustini, Dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan mengarahkan sehingga dapat tersusun skripsi ini.
5.
Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si, Dosen pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan mengarahkan sehingga dapat tersusun skripsi ini.
vi
6.
Drs. Subkhan, Dosen peguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
7.
Drs. Supriyanto, M.Pd, Kepala SMK Negeri 2 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.
8.
Bapak/Ibu guru SMK Negeri 2 Semarang yang telah membantu penelitian ini.
9.
Siswa-siswi SMK Negeri 2 Semarang yang menjadi responden penelitian ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam rangka penyusunan skripsi ini. Semoga semua bimbingan, dorongan, dan bantuan dari pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini mendapat balasan dari Allah SWT.
Semarang,
Penyusun
vii
September 2012
SARI Putri, Meylinda Sulistyo. 2012. Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Sri Kustini. Pembimbing II: Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si. Kata Kunci: Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa, Program Praktik Kerja Industri (Prakerin), Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. Namun pada kenyataannya sebagian besar lulusan SMK masih menganggur. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang berjumlah 156 siswa dan teknik sampel yang digunakan adalah proportional random sampling berjumlah 75 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan analisis regresi diperoleh persamaan regresi Y = 3,110 + 0,688X1 +0,715X2. Kontribusi program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja sebesar 49,4%. Secara parsial pengaruh program praktik kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja sebesar 32,2%, pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi sebesar 30,4%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang baik secara simultan maupun parsial. Saran yang dapat disampaikan antara lain: pihak dunia kerja atau dunia industri tempat Prakerin hendaknya memberikan spesifikasi pekerjaan yang sesuai dengan keahlian siswa di bidang Akuntansi agar siswa memiliki pengalaman kerja di bidang Akuntansi untuk memasuki dunia kerja, siswa lebih meningkatkan keseriusan dalam Prakerin dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi agar memiliki bekal mental, keterampilan serta ilmu dan pengetahuan untuk memasuki dunia kerja.
viii
ABSTRACT Putri, Meylinda Sulistyo. 2012. The Effect of Industrial Training Program and Productive Accounting Subject’s Assignment to the Students Working Capability Accountancy Program of SMK Negeri Semarang 2 in Academic Year of 2011/2012. Final Project. Department of Economics Education. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor I: Dra. Sri Kustini. Advisor II: Rediana Setiyani, S.Pd, M.Si. Keywords: Students Working Capability, Industrial Training Program, Productive Accounting Subject’s Assignment. The purpose of vocational school (SMK) is to prepare students to become productive human beings, to be able to work independently, working in the corporate world and industrialized world as middle-level manpower in accordance with their competence in the chosen program. But in fact most of the vocational school graduates are still unemployed. The purpose of this study is to determine: the influence of industrial training program to the students’ working capability of eleven graders accountancy program of SMK Negeri 2 Semarang, the influence of productive accounting subject’s assignment to the students working capability of eleven graders accountancy program of SMK Negeri 2 Semarang, the influence of productive accounting subject’s assignment and industrial training program to the students’ working capability of eleven graders accountancy program of SMK Negeri 2 Semarang. This study with a population of 156 students with the sample employed 75 students as respondents with proportional random sampling. The data collection employed questionnaire and documentation. The data analysis was using descriptive percentage analysis and multiple regression analysis. Based on the regression analysis, the equation of regression analysis was obtained namely Y = 3,110 + 0,688X1 +0,715X2. The contribution of productive accounting subject’s assignment program and productive accounting subject’s assignment to the students’ working capability is 49,4%. Partially, the influence of industrial training program to the students working capability is 32,2% meanwhile the influence of productive accounting subject’s proficiency is 30,4%. Based on the research finding, it can be concluded that there is an influence of industrial training program and productive accounting subject’s assignment to the students’ working capability of eleven graders accountancy program of SMK Negeri 2 Semarang. The writer then suggests: The world of work or industry, should provide an appropriate job specification with expertise in the fields of accounting students that the students have work experience in the accounting field for entering the world of work. Students should improve their attention in the implementation of industrial training program and also improve their performance at productive accounting subject to have the mental, knowledge and skills to face the real working world.
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iii PERNYATAAN .......................................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v PRAKATA .................................................................................................................. vi SARI ............................................................................................................................ viii ABSTRAK .................................................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................................... x DAFTAR TABEL....................................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 9 1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... .. 9 1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................. ..... 10 BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 11 2.1 Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ........................................................... 11 2.2 Program Praktik Kerja Industri ............................................................... 23 2.3 Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi .................................. 31 2.4 Kerangka Berfikir.................................................................................... 34 2.5 Hipotesis Penelitian................................................................................. 38 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 40 3.1 Populasi Penelitian ................................................................................. 40 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................... 40 3.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 42 3.3.1 Variabel Bebas (X)........................................................................ 42 3.3.2 Variabel Terikat (Y) ...................................................................... 43
x
3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 44 3.5 Uji Coba Instrumen .................................................................................. 46 3.5.1 Validitas .......................................................................................... 46 3.5.2 Reliabilitas ...................................................................................... 48 3.6 Metode Analisis Data ............................................................................... 49 3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase......................................................... 49 3.6.2 Analisis Regresi .............................................................................. 52 3.6.2.1 Uji Prasyarat Regresi ........................................................ 52 3.6.2.1.1 Uji Normalitas .................................................... 52 3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 53 3.6.2.2.1 Uji Multikolinearitas ......................................... 53 3.6.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas ...................................... 53 3.6.2.3 Analisis Regresi Berganda ................................................ 54 3.6.2.4 Uji Hipotesis ..................................................................... 55 3.6.2.4.1 Uji Simultan ...................................................... 55 3.6.2.4.2 Uji Parsial .......................................................... 55 3.6.2.4.3 Koefisien Determinasi ....................................... 56 3.6.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial ............................ 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................ 57 4.1 Gambaran Umum SMK Negeri 2 Semarang ............................................ 57 4.2 Hasil Penelitian ........................................................................................ 58 4.2.1 Analisis Deskriptif ........................................................................... 58 4.2.1.1 Deskriptif Program Praktik Kerja Industri .......................... 58 4.2.1.2 Deskriptif Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif .............. 59 4.2.1.3 Deskriptif Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ...................... 60 4.2.2 Analisis Statistik .............................................................................. 63 4.2.2.1 Normalitas ........................................................................... 63 4.2.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................... 65 4.2.2.2.1 Uji multikolinieritas.............................................. 65 4.2.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 66 4.2.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 67
xi
4.2.2.4 Uji Hipotesis ........................................................................ 68 4.2.2.4.1 Uji Simultan.......................................................... 68 4.2.2.4.2 Uji Parsial ............................................................. 69 4.2.2.4.3 Analisis Koefisien Determinasi Simultan............. 70 4.2.2.4.4 Analisis Koefisien Determinasi Parsial ................ 70 4.3 Pembahasan................................................................................................ 72 BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 80 5.1 Simpulan .................................................................................................... 80 5.2 Saran .......................................................................................................... 80 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 82 LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
Tabel 1.1 Penelusuran Lulusan Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang .......... 6 Tabel 2.1 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri ............................................................ 30 Tabel 2.2 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi .......................................... 34 Tabel 3.1 Jumlah Populasi ........................................................................................... 39 Tabel 3.2 Jumlah Sampel ............................................................................................. 41 Tabel 3.3 Gradasi Jawaban Angket Model Skala Likert.............................................. 45 Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ................................ 46 Tabel 3.5 Reliabilitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ............................................. 48 Tabel 3.6 Kriteria Analisis Deskriptif Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja..... 50 Tabel 3.7 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri ............................................................ 50 Tabel 3.8 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi .......................................... 51 Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Praktik Kerja Industri ................................................... 58 Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi........ 59 Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ................................. 60 Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Mental dan Sikap .......................................................... 60 Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Keterampilan................................................................. 61 Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Ilmu dan Pengetahuan................................................... 62 Tabel 4.7 Uji Normalitas .............................................................................................. 63 Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas (Coefficient) .............................................................. 64 Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ................................................. 65 Tabel 4.10 Analisis Regresi Linier Berganda .............................................................. 66 Tabel 4.11 Uji Hipotesis (Simultan) ............................................................................ 67 Tabel 4.12 Uji Hipotesis (Parsial) ................................................................................ 68 Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Simultan ................................................................ 69 Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Parsial .................................................................... 70
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Lampiran 1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen......................................................... 85 Lampiran 2 Angket Uji Coba Instrumen............................................................. 87 Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ........................................................ 91 Lampiran 4 Angket Penelitian ............................................................................ 93 Lampiran 5 Daftar Responden Uji Coba............................................................ 97 Lampiran 6 Data Hasil Uji Coba......................................................................... 98 Lampiran 7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen................................................ 100 Lampiran 8 Daftar Nama Responden Penelitian ................................................. 107 Lampiran 9 Daftar Nilai Prakerin ....................................................................... 110 Lampiran 10 Daftar Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi .............................. 112 Lampiran 11 Tabulasi Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ................................... 116 Lampiran 12 Deskripsi Data Kesiapan Memasuki Dunia Kerja ......................... 119 Lampiran 13 Deskripsi Nilai Prakerin dan Mata Diklat Produktif Akuntansi .... 123 Lampiran 14 Hasil Perhitungan SPSS................................................................. 126 Lampiran 15 Surat Ijin Penelitian ....................................................................... 131 Lampiran 16 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 132
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan
nasional
yang
dilakukan
di
negara
kita
pada
hakekatnya adalah dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan membangun
masyarakat
Indonesia
tersebut tidak hanya mengejar
seluruhnya.
kemajuan fisik
Pembangunan
nasional
saja, tetapi juga kemajuan
mental spiritual yang dilakukan selaras, serasi, dan seimbang. Untuk mencapai tujuan
pembangunan yang bersifat
ganda tapi merupakan satu
kesatuan
ini, maka pembangunan bidang pendidikan mempunyai peran yang amat penting dan strategis. Pendidikan merupakan salah satu cara dalam rangka mempersiapkan sumber daya yang berkualitas dan profesional, antara lain mempersiapkan tenaga kerja sebelum memasuki dunia kerja agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sesuai dengan syarat-syarat yang dikehendaki oleh suatu pekerjaan. Oleh karena itu hal-hal yang mendorong peserta didik untuk belajar lembaga
yang dikaitkan dengan
tugas dan perannya harus dipersiapkan di
pendidikan tempat mereka menuntut ilmu. Lembaga pendidikan
harus memfasilitasi terjadinya proses belajar yang optimal bagi peserta didiknya. Pendidikan yang dilakukan di sekolah merupakan jalur penting untuk membangun dan mengembangkan pengetahuan, bakat, kepribadian,
1
2
sikap, mental dan spiritual, kreatifitas, penalaran dan kecerdasan siswa sebagai bekal ketika akan memasuki dunia kerja. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu dari jenis pendidikan nasional formal yang ada di negara kita. Dalam rangka mewujudkan jenis pendidikan di atas tentu harus diimbangi dengan kualitas tamatan agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan memasuki lapangan kerja. Berdasarkan pasal 15 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk pendidikan kejuruan. Menurut Depdiknas 2004 pendidikan di SMK bertujuan untuk menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. Selain itu, pendidikan kejuruan juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan, kemampuan, pemahaman, sikap, kebiasaan kerja, dan pengetahuan bagi siswa guna memenuhi dan mengembangkan keterampilan kerja agar mampu menjadi pekerja yang betul-betul berguna dan produktif. Kebutuhan dalam dunia kerja perlu disiapkan oleh karena itu, ditawarkan konsep keterkaitan dan kesepadanan (link and match). Dalam bidang teknologi dan kejuruan salah satu strategi pokok dalam rangka operasionalisasi link and match sebagai suatu kebijaksanaan Depdikbud adalah melalui pendidikan dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Menurut Pakpahan, Pendidikan Sistem Ganda
3
adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematis dan sesuai dengan program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung pada bidang pekerjaan yang relevan, terarah untuk mencapai penguasaan kemampuan keahlian tertentu (Wena, 1996:16). Penerapan Pendidikan Sistem Ganda dimaksudkan agar Sekolah Menengah Kejuruan bekerja sama dengan dunia usaha atau dunia industri dan instansi terkait dalam merencanakan, melaksanakan pendidikan, serta memanfaatkan tamatan seoptimal mungkin. Dengan adanya kerja sama tersebut diharapkan siswa diharapkan memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keahlian yang dipilihnya serta memiliki pengalaman yang dapat dijadikan sebagai bekal kesiapan untuk terjun ke dunia kerja. Perihal kesiapan, menurut Slameto (2003:113) mengungkapkan, kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi ini mencakup setidak-tidaknya 3 aspek yaitu: (1). Kondisi fisik, mental dan emosional; (2). Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan; (3) Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari. Kesiapan seseorang dapat dibentuk melalui pengalaman yang diperolehnya. Pengalaman yang dimaksud adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sebagai hasil dari suatu perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan. Untuk menyiapkan tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, maka sekolah menengah kejuruan menjalin kerja sama dengan dunia usaha maupun
4
dunia industri. Para peserta didik diterjunkan untuk praktik langsung ke dunia usaha dan dunia industri. Sekolah menengah kejuruan yang berbasis manajemen, pelatihan industri ini disebut dengan Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang merupakan bentuk dari kebijakan pendidikan sistem ganda. Dalam hal ini SMK Negeri 2 Semarang pelaksanaan praktik kerja industri dilaksanakan selama satu tahun, enam bulan pertama dilaksanakan pada semester genap dan enam bulan berikutnya ketika semester gasal, dibagi menjadi Group A dan Group B. SMK Negeri 2 Semarang merupakan SMK favorit yang berstatus negeri di Kota Semarang. Beberapa kompetensi keahlian yang terdapat di SMK Negeri 2 Semarang yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Penjualan, Usaha Jasa Pariwisata dan Rekayasa Perangkat Lunak. Masing-masing kompetensi keahlian tersebut memiliki karakteristik dan kompetensi kejuruan yang berbeda. Kompetensi keahlian Akuntansi menjadi salah satu kompetensi unggulan di SMK Negeri 2 Semarang. Proses belajar mengajar pada kompetensi keahlian Akuntansi di dukung adanya teori dan praktik. Praktik yang dilakukan meliputi praktik akuntansi manual, dasar-dasar komputer, MYOB Accounting, dan Praktik Kerja Industri (Prakerin) atau disebut juga On The Job Training (OJT). Siswa SMK kompetensi keahlian Akuntansi diarahkan untuk menjadi lulusan yang siap kerja secara profesional dibidang pembukuan dan ikut bergerak di dunia usaha atau perusahaan. Kesiapan kerja siswa Akuntansi mulai dibina sejak
awal
masuk
kompetensi
keahlian
Akuntansi
dengan
komponen
pembelajaran mata diklat produktif Akuntansi dan mata diklat pendukung lainnya. Dengan bekal kompetensi yang telah diperoleh para siswa pada saat di sekolah,
5
maka perusahaan atau dunia usaha yang merekrut tidak akan kesulitan melatih mereka. Selain itu, dengan keterampilan yang dimiliki para siswa juga bisa membuka usaha sendiri atau berwiraswasta. Hasil observasi yang dilakukan, ada beberapa instansi yang bekerja sama dengan pihak sekolah sebagai tempat prakerin, diantaranya Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Phapros, PDAM, BTN cabang Semarang, PT Nasmoco, Asuransi BUMIDA, Nusantara Tour & Travel, PT Angkasa Pura, Asuransi Bumi Asih Jaya, Pegadaian Syariah, dan Dinas Kesehatan. Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dibagi menjadi tiga yaitu kelompok normatif, adaptif dan produktif. Program normatif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Program ini berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap, dan perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik. Mata diklat pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program keahlian. Mata diklat normatif di dalamnya terdapat mata pelajaran pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, seni budaya, bahasa Indonesia, dan pendidikan jasmani. Mata diklat adaptif berkitan dengan pengetahuan yang bertujuan untuk membekali siswa dalam pengembangan diri, terdiri dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), bahasa Inggris, matematika dan kewirausahaan. Sedangkan mata diklat produktif yaitu mata diklat yang membedakan antara program keahlian satu dengan program keahlian lainnya. Mata diklat produktif dijadikan sebagai komponen penunjang
6
kejuruan yang pada dasarnya memuat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang spesialisasinya dan juga isi pembelajaran komponen ini berupa pengetahuan-pengetahuan terapan, yang dapat dijadikan dasar dalam mempelajari keterampilan-keterampilan. Berdasarkan hasil data penelusuran yang terdapat dalam dokumen sekolah SMK Negeri 2 Semarang dan wawancara pada tanggal 21 Februari 2012 dengan bapak Pribadi selaku guru BP dan ibu Sri Sulasmi selaku ketua jurusan Akuntansi, yaitu tahun 2011, menunjukkan bahwa jumlah siswa lulusan kompetensi Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang ada: 156 orang siswa. Dari jumlah ini tercatat bahwa siswa yang melanjutkan kuliah sebanyak 38 orang siswa, bekerja sebagai pelayan toko: 38 orang siswa, karyawan industri: 50 orang siswa, usaha mandiri: 5 orang siswa, dan sisanya sebanyak 25 orang siswa belum mendapat pekerjaan. Serapan ideal lulusan SMK yang memasuki dunia kerja seharusnya mencapai 80% - 85%, sedangkan selama ini yang terserap baru 56,41%. Melihat fenomena tersebut perlu adanya kebijakan dalam hal peningkatan mutu tamatan yang siap memasuki dunia kerja sesuai dengan tujuan pendidikan menengah kejuruan. Tabel 1.1 Penelusuran Lulusan Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun lulus 2011 Tahun Lulus 2011
Bekerja
Wirausaha
Kuliah Jumlah
Jumlah
%
Jumlah
88
56,41
5
% 3,2
38
Belum Bekerja % 24,36
Jumlah 25
Jumlah Lulusan % 16,02
156
Sumber: BKK SMK Negeri 2 Semarang Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa lulusan kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang belum mendapat
7
pekerjaan, padahal sekolah sudah mengadakan program Praktik Kerja Industri dan juga membekali siswa dengan mata diklat produktif Akuntansi, tetapi kenyataanya serapan lulusan memasuki dunia kerja masih kurang. Menurut penuturan kepala Humasa SMK Negeri 2 Semarang, di instansi tempat Praktik Kerja Industri kebanyakan para siswa tidak menangani bagian pembukuan. Sebagian besar instansi menganggap siswa SMK belum mampu menangani pembukuan serta menganggap pembukuan instansinya merupakan suatu rahasia yang tidak diserahkan kepada praktikan. Rata-rata para siswa cenderung ditempatkan pada bagian surat menyurat dan pekerjaan lain yang kurang sesuai dengan pengalaman belajarnya di bidang Akuntansi. Dengan demikian siswa tidak dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya melalui pembelajaran di sekolah terutama pada mata pelajaran produktif yang sesuai dengan kurikulum SMK. Fenomena seperti ini merupakan salah satu penyebab kurang siapnya siswa SMK memasuki dunia kerja sehingga beberapa siswa memilih untuk memasuki perguruan tinggi agar mendapat pengalaman yang lebih banyak untuk bekerja. Hasil penelitian Mareta (2009) menunjukkan bahwa ada pengaruh implementasi Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dan minat kerja terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja pada siswa program keahlian akuntansi SMK Diponegoro Salatiga tahun 2008/2009. Hasil penelitian Mareta senada dengan penelitian Suciati (2011) yang menyatakan bahwa sikap kewirausahaan dan magang mempengaruhi terhadap kesiapan kerja siswa. Hasil penelitian Putra menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara prakerin dengan minat berwirausaha siswa kelas XII program keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Texmaco
8
Pemalang tahun ajaran 2009/2010. Besarnya pengaruh Prakerin terhadap minat berwirausaha siswa adalah 43,32% dan selebihnya 56,68% dari minat berwirausaha siswa ditentukan oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian. (http://journal.unnes.ac.id.texmaco) diakses pada tanggal 6 Februari 2012. Penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Rokhman (2008). Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Rokhman dengan penelitian ini yaitu pada indikator tiap-tiap variabel. Dalam penelitian Rokhman, indikator mata diklat produktif Akuntansi (X1) yaitu ; (1) Pelayanan prima; (2) Membuka usaha kecil; (3) Siklus akuntansi; (4) Mengetik; (5) Surat niaga dan kearsipan; (6) Akuntansi keuangan. Indikator Praktik Kerja Industri (X2) yaitu ; (1) Aspek kemampuan kerja (adaptasi, sosialisasi, disiplin, responsif, inisiatif, kepribadian, loyalitas); (2) Pengetahuan (organisasi, tata kerja, ruang lingkup usaha, sarana prasarana, aplikasi produktif). Indikator kesiapan memasuki dunia kerja (Y) yaitu; (1). Keterampilan; (2) Mental dan sikap; (3) Pengalaman-pengalaman yang diperlukan. Sedangkan indikator praktik kerja industri (X1) dalam penelitian ini yaitu meliputi aspek, (1) Disiplin; (2) Kemauan dan Motivasi; (3) Mutu Kerja; (4) Inisiatif dan Kreativitas; (5) Perilaku. Indikator mata diklat produktif Akuntansi yaitu nilai rapor mata diklat produktif akuntansi dari kelas X semester I sampai kelas XI semester II. Indikator kesiapan memasuki dunia kerja yaitu; (1) Kondisi mental dan sikap; (2) Keterampilan; (3) Ilmu dan pengetahuan. Terkait perbedaan tersebut, kelebihan dari penelitian ini yaitu pada indikator mata diklat produktif Akuntansi. Dalam penelitian Rokhman indikator mata diklat produktif Akuntansi hanya beberapa nilai mata diklat saja, sedangkan
9
dalam penelitian ini indikator mata diklat produktif Akuntansi yaitu nilai rapor mata diklat produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai kelas XI semester II. Dari kenyataan ini, penulis tertarik ingin mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Adakah pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang?
2.
Adakah pengaruh program Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang?
3.
Adakah pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
10
1.
Ingin mengetahui pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
2.
Ingin mengetahui pengaruh program Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
3.
Ingin mengetahui pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharap dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja dan dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian yang sejenis. Bagi peneliti yang bersangkutan, penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan yang telah peneliti pelajari dengan kenyataan. 2.
Manfaat Praktis Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah bagi pihak sekolah, dapat digunakan sebagai informasi untuk meningkatkan mutu Kegiatan Belajar Mengajar. Bagi Institusi Pasangan, dapat digunakan sebagai informasi untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Simanjuntak dalam Wena (1996:121) proses penyiapan tenaga kerja pada dasarnya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja, dan jalur pemantapan dalam pengalaman lapangan kerja, sehingga jelas terlihat bahwa perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan dan sekaligus mencakup perencanaan pendidikan. Tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia industri menurut Wena (1996: 48) adalah tenaga kerja dengan karateristik sebagai berikut: 1.
Terampil, berarti tenaga kerja yang betul-betul menguasai keterampilan, baik segi kognitif, afektif maupun psikomotoriknya.
2.
Profesional, berarti tenaga kerja yang betul-betul menguasai bidang keahliannya.
3.
Produktif, berarti tenaga kerja yang betul-betul mampu menghasilkan karya atau menunjukkan unjuk kerja yang maksimal.
4.
Beretos kerja tinggi, berarti tenaga kerja yang betul-betul memiliki etika kerja yang tinggi dalam melakukan tugasnya.
5.
Sikap kerja wirausaha, berarti tenaga kerja yang mampu mengembangkan usahanya secara mandiri, tanpa selalu bergantung pada pihak lain. Hukum kesiapan (law of readness) menurut Mustaqim (2008: 49) yaitu
sebagai berikut :
11
12
1.
Bila sudah ada “kecenderungan bertindak” lalu bertindak akan membawa kepuasan dan tidak akan ada tindakan-tindakan lain untuk mengubah kondisi itu.
2.
Bila sudah ada “kecenderungan bertindak” tetapi tidak bertindak akan menimbulkan ketidakpuasan. Hal ini akan menimbulkan respon-respon lain untuk mengurangi/meniadakan ketidakpuasan.
3.
Apabila belum ada “kecenderungan bertindak” dipaksa bertindak maka akan menimbulkan
ketidakpuasan
untuk
menghilangkan/
mengurangi
ketidakpuasan tersebut akan muncul tindakan lain. Kesiapan menurut Soemanto sebagaimana dikutip oleh Fatchurrochman (2011), kesiapan merupakan ketersediaan seseorang untuk berbuat sesuatu. Senada dengan pendapat tersebut, Slameto (2003:113) mengungkapkan, kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi ini mencakup setidak-tidaknya 3 aspek yaitu: 1.
Kondisi fisik, mental dan emosional Dalam kondisi fisik, mental dan emosional yang stabil, seseorang akan lebih mudah memberikan respon terhadap suatu situasi. Jika dikaitkan dengan penelitian ini, dalam kondisi fisik, mental dan emosional yang stabil dalam artian tidak ada gangguan yang berarti seseorang akan lebih konsentrasi dan mudah untuk menerima ilmu dan pengetahuan selama pembelajaran berlangsung dan siap menerapkannya ketika praktik kerja industri
13
2.
Kebutuhan- kebutuhan, motif dan tujuan Dalam memenuhi kebutuhan seseorang akan terdorong dan termotivasi untuk segera memenuhi kebutuhan tersebut serta mencapai tujuannya tersebut. Hubungan antara kebutuhan, motif, tujuan dan kesiapan adalah sebagai berikut: a Kebutuhan ada yang disadari dan ada yang tidak disadari. b Kebutuhan yang tidak disadari akan mengakibatkan tidak adanya dorongan untuk berusaha. c Kebutuhan mendorong usaha, dengan kata lain akan timbul motif. d Motif tersebut diarahkan ke pencapaian tujuan.
3.
Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari Dalam pekerjaan sehari-hari keterampilan itu tidak cukup pada hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan saja yang didapat di bangku sekolah, tetapi harus
ditunjang
dengan
keterampilan
lainnya
seperti
keterampilan
menganalisis, keterampilan perencanaan, keterampilan berkomunikasi serta keterampilan bersosialiasi. Seorang profesional harus memiliki pengetahuan, baik yang spesifik maupun yang umum. Pengetahuan tidak cukup diperoleh dari hasil pembelajaran di sekolah, tetapi hasrus ditambah secara terus menerus. Semakin banyak pengetahuan yang diketahuinya, maka semakin luas wawasan yang dimilikinya. Kesiapan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat kesiapan siswa untuk bekerja sesuai dengan kompetensi keahlian di bidang Akuntansi setelah melakasanakan program praktik kerja industri serta penyerapan teori dan
14
praktik akuntansi melalui pembelajaran mata diklat produktif sehingga mampu dan siap untuk memasuki dunia kerja terutama di bidang Akuntansi. 2.1.1 Prinsip-prinsip Kesiapan Kerja Thorndike dalam Slameto (2003:114) kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya, ini menurut belajar asosiatif. Prinsip-prinsip Readiness (kesiapan): 1. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi). 2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman. 3. Pengalaman-pengalaman
mempunyai
pengaruh
yang
positif
terhadap
kesiapan. 4. kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan (Slameto, 2003:115). 2.1.2 Aspek-aspek Kesiapan Menurut Slameto (2003:115) aspek-aspek kesiapan terdiri dari: 1. Kematangan (maturation) Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mendasari perkembangan, sedangkan perkembangan ini berhubungan dengan fungsi-fungsi (tubuh + jiwa) sehingga terjadi diferensiasi. Latihan-latihan yang diberikan pada waktu sebelum anak matang tidak akan memberi hasil. 2. Kecerdasan
15
Menurut J. Piaget dalam Slameto (2003:115) perkembangan kecerdasan adalah sebagai berikut: a. Sensori motor period (0 – 2 tahun) Anak banyak bereaksi reflek, reflek tersebut belum terkoordinasikan. Terjadi perkembangan perbuatan sensori motor dari yang sederhana ke yang relatif lebih kompleks. b. Preoperational period (2 – 7 tahun) Anak mulai mempelajari nama-nama dari objek yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa. c. Concrete operation (7 – 11 tahun) Pikiran anak sudah mulai stabil dalam arti aktivitas batiniah (internal action), dan skema pengamatan mulai diorganisasikan menjadi sistem pengerjaan yang logis (logical operational system). d. Formal operation (lebih dari 11 tahun) Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang konkret serta ia dapat
memandang
pemikirannya
(dapat
kemungkinan-kemungkinan memikirkan
yang
ada
kemungkinan-kemungkinan),
melalui dapat
mengorganisasikan situasi/masalah, dapat berpikir dengan betul (dapat berpikir yang logis, mengerti hubungan sebab akibat, memecahkan masalah/berpikir secara ilmiah. Menurut Syamsul (1994:54), kesiapan terhadap sesuatu akan terbentuk jika tercapai perpaduan antara tiga faktor yaitu: 1. Tingkat Kematangan
16
Tingkat kematangan adalah suatu saat dalam perkembangan yang berfungsi fisik atau mental telah mencapai perkembangan sempurna dalam arti siap digunakan. Kematangan tidak dapat dipengaruhi bila saatnya belum tiba, tetapi dengan latihan, tingkat kematangan dapat tercapai. Pada saat inilah kematangan dapat memberikan hasil yang maksimal karena pada saat inilah seseorang individu dapat memiliki kesiapan sehingga mempunyai kemungkinan yang terbaik untuk melaksanakan kemampuan tertentu. 2. Pengalaman-Pengalaman yang diperlukan Pengalaman merupakan salah satu penentuan kesiapan kerja. Untuk menciptakan kesiapan seseorang terhadap suatu pekerjaan dapat direncanakan melalui pengalaman yang diberikan pada orang tersebut. Piaget membedakan ada dua macam pengalaman: 1) Pengalaman fisis, terdiri tindakan atau aksi seseorang terhadap objek yang dihadapi untuk mengabstraksikan sifat-sifat. 2) Pengalaman matematis-logis, terdiri dari tindakan terhadap objek untuk mempelajari akibat tindakan-tindakan terhadap objek itu. Pengalaman merupakan pengetahuan atau keterampilan yang sudah dikuasai seseorang sebagai akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya selama jangka waktu tertentu. Jadi seseorang baru dapat dikatakan berpengalaman apabila telah memiliki tingkat penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang banyak sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengalaman adalah tingkat penguasaan serta pemahaman seseorang dalam bidang yang diminatinya yang
17
dapat diukur dari lama kegiatan belajar serta tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Pengalaman dapat diperoleh melalui pendidikan dan latihan. Pada dasarnya pendidikan dimaksudkan guna mempersiapkan tenaga kerja sebelum memasuki lapangan pekerjaan, agar pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sesuai dengan syarat yang dikehendaki oleh suatu jenis pekerjaan. 3. Keadaan Mental dan Emosi yang Serasi Sikap kerja perlu dimiliki seseorang dalam bekerja. Dengan sikap kerja yang baik seseorang akan bekerja penuh tanggung jawab, jujur, percaya diri dan mampu menghadapi kesulitan yang dihadapi serta menentukan keberhasilan bekerja. Bila sikap kerja dikaitkan dengan kesiapan mental dari seseorang atau individu untuk memasuki dunia kerja maka diperlukan adanya kematangan emosional seseorang yang akan bekerja dan minat untuk bekerja. Selain itu, seseorang dalam bekerja harus memiliki keahlian atau kemampuan tertentu berupa tenaga, waktu dan pikiran yang dijual kepada pihak lain atau orang lain untuk mendapat imbalan yang terukur, biasanya dalam bentuk uang,
untuk
memenuhi
nafkah
hidupnya
dengan
segala
resiko
yang
diperhitungkan. Dalam bekerja seseorang, seseorang perlu membekali dirinya dan terus menerus selalu berusaha memperbaiki diri agar kompetensidapat diakui serta mampu berkompetisi dengan pihak-pihak lain, terutama dalam bidang profesi sejenis. Adapun bekal yang diperlukan oleh seorang dalam bekerja adalah ilmu pengetahuan dalam bidang profesinya, keterampilan, mental, sikap, serta
18
integritas diri. Selain itu diperlukan juga pengetahuan lain, sikap diri yang positif, kesehatan dan kebugaran fisik yang prima, agar dapat menjalankan tugas-tugas profesinya dengan baik. Menurut Gunawan (1999:29) faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja adalah: 1) Ilmu dan Pengetahuan Seorang profesional harus mempunyai ilmu dan pengetahuan, baik yang spesifik maupun yang umum. Pengetahuan dan ilmu ini tidak cukup diperoleh dari hasil pelajaran semalam disekolah, tetapi harus ditambah secara terus menerus. Semakin banyak pengetahuan yang diketahuinya, maka semakin luas wawasan yang dimilikinya. 2) Keterampilan Pengetahuan saja tidak cukup karena hal tersebut berupa pengetahuan yang teoritis untuk itu perlu dipraktikkan dalam segala kesempatan terutama pada waktu menjalankan tugas kerja, yang akan menjadi pengalaman. Ilmu dan pengetahuan ditambah dengan pengalaman akan menjadi keterampilan untuk mempraktikan pengetahuan. 3) Mental dan sikap Dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan, tidak cukup keterampilan saja yang dikembangkan, tetapi harus dibarengi dengan pengembangan dalam menerapkan mental dan sikap seorang profesional. Mental adalah suatu perwujudan dari sikap batin seseorang yang akan mendorong tingkah lakunya dalam menghadapi kenyataan, misalnya sikap berani, tahan uji, ulet, dan lain-lain.
19
Sedangkan sikap adalah bagaimana cara kita menghadapi kenyataan. Bentuk dari sikap diantaranya berupa: a) Berpikir positif b) Selalu optimis c) Mampu menghadapi resiko apapun d) Selalu ingin mengembangkan diri e) Mempunyai motivasi yang tinggi terhadap pencapaian prestasi f) Percaya diri g) Kreatif h) Ulet, gigih, tekun, sabar, cerdik dan tahan banting i) Mudah beradaptasi dengan lingkungan dan tuntutan baru j) Kepemimpinan k) Mampu menemukan dan mengembangkan sesuatu yang bermanfaat atau berinovasi l) Mampu menghadapi dan mengelola resiko Faktor-Faktor yang mempengaruhi kinerja (prestasi kerja) menurut Mangkunegara (2008: 67) yaitu: 1.
Faktor Kemampuan Terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemapuan reality (knowledge +
skill). Seseorang yang memiliki IQ di atas rata-rata dan memiliki kemampuan dengan pendidikan yang memadai maka ia akan mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, penempatan pekerjaan harus disesuaikan dengan keahlian yang dimiliki seseorang.
20
2.
Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap seseorang dalam menghadapi situasi kerja.
Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri seseorang untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Anoraga (2006:35) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif. Atau dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Prof. PF. Drucker dalam Anoraga (2006:38) motivasi berperan sebagai pendorong kemauan dan keinginan seseorang. Dan inilah motivasi dasar yang mereka usahakan sendiri untuk menggabungkan dirinya dengan organisasi untuk turut berperan dengan baik. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia. Dalam motivasi terkandung adanya
keinginan
yang mengaktifkan,
menggerakan,
menyalurkan,
dan
mengarahkan sikap dan perilaku individu (Dimyati dan Mudjiono, 2002:80). Herzberg dalam Anoraga (2006:39-40) menyatakan sistem kebutuhankebutuhan orang yang mendasari motivasinya, dapat dibagi menjadi dua golongan: 1. Hygience Factors a. Status b. Hubungan antar manusia c. Supervisi d. Peraturan-peraturan perusahaan dan administrasi
21
e. Jaminan dalam pekerjaan f. Kondisi kerja g. Gaji h. Kehidupan pribadi 2. Motivational Factors (Motivators) a. Pekerjaannya sendiri b. Achievment c. Kemungkinan untuk berkembang d. Tanggung jawab e. Kemajuan dalam jabatan f. Pengakuan Orang-orang yang motivasi berkarirnya baik ditandai dengan: 1. Menyukai situasi kerja yang menuntut tanggung jawab pribadi, sebagai tantangan untuk maju. 2. Memilih tujuan yang realistis sebagai upaya untuk mengembangkan karir. 3. Cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan mengharapkan cepat memperoleh umpan balik. 4. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk menunjukkan kemajuan prestasinya. 5. Mampu menangguhkan pemuasan sesaat, demi kemajuan karir yang lebih baik. Anoraga (2006:35) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja dalam psikologi
22
karya biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasinya. Kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat didalam diri pribadi seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan, orang yang motivasi kerjanya tinggi dimulai dengan: 1. Menyukai tugas kantor yang menuntut tanggung jawab pribadi. 2. Mencari situasi dimana bekerja memperoleh umpan balik dengan segera baik dari pimpinan maupun teman sejawat. 3. Senang bekerja sendiri, sehingga kemampuan diri dapat dikedepankan. 4. Senang bersaing mengungguli prestasi bekerja orang lain. 5. Memiliki kemapuan menagguhkan pemuasan keinginan demi pekerjaan. 6. Tidak hanya sekedar mendapatkan uang, status atau keuntungan lainnya. Anoraga (2006:17-19) menyatakan faktor-faktor yang akan meningkatkan produktivitas kerja seorang karyawan adalah: 1. Faktor kepribadian dan kehidupan emosionil karyawan sendiri. 2. Faktor kemungkinan atau kesempatan untuk mendapatkan kemajuan (opportunities for advancement). 3. Kondisi kerja yang menyenangkan. 4. Good working companion (rekan sekerja yang baik). 5. Kompensasi, gaji atau imbalan. Maslow dalam Slameto (2003:171) menyatakan bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini (yang memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi oleh
23
Maslow kedalam tujuh kategori, yaitu fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan, aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik. Anoraga (2006:19-21) mengemukakan bahwa diantara kebutuhan hidup manusia terdapat tiga macam kebutuhan, yaitu: 1. Kebutuhan Fisiologis Dasar Kebutuhan ini menyangkut kebutuhan fisik atau biologis, seperti makan, minum, tempat tinggal dan kebutuhan lain yang sejenis. 2. Kebutuhan-kebutuhan Sosial Kebutuhan sosial diperoleh dari hubungan antara atasan dan bawahan. 3. Kebutuhan-kebutuhan Egoistik a. Prestasi b. Otonomi c. Pengetahuan Anoraga (2006:26) mengemukakan keberhasilan dalam pekerjaan sangat bergantung pada motivasi, kesungguhan, disiplin dan keterampilan kerja. Motivasi, disiplin dan keterampilan kerja merupakan hasil usaha dan pengembangan diri yang terus-menerus, naik dilingkungan pendidikan maupun dilingkungan pekerjaan. 2.2 Program Praktik Kerja Industri Salah satu wujud implementasi tujuan pendidikan sistem ganda yang berkaitan dengan link and match adalah melalui program Praktik Kerja Industri (Prakerin). Program Prakerin merupakan bentuk pelaksanaan dari program pendidikan dan pelatihan kejuruan sub komponen praktik keahlian produktif.
24
Menurut Wena (1996:21-22) Praktik industri adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik berupa praktik langsung pada dunia kerja yang nyata. Praktik industri merupakan bentuk belajar yang paling bermanfaat bagi pembentukan keterampilan peserta didik. Karena itulah maka kegiatan ini paling banyak
dilaksanakan,
khususnya
pada
negara-negara
yang
pendidikan
kejuruannya telah maju. Tanpa melakukan kegiatan praktik industri secara sistematis jelas suatu lembaga pendidikan kejuruan tidak akan bisa membekali lulusannya dengan kemampuan kerja yang optimal. Menurut Depdikbud dalam Wena (1996:15) Praktik Kerja Industri dikenal dengan sistem magang, yakni bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis dan sinkron program keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Pakpahan dalam Wena (1996:16) Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan, yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung pada bidang pekerjaan yang relevan, terarah untuk mencapai penguasaan kemampuan keahlian tertentu. Sulaiman dalam Wena (1996:16) Pendidikan Sistem Ganda (magang) yang di Jerman dikenal dengan dual system of education dapat diartikan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan disekolah dan program penguasaan keahlian atau keterampilan yang didapat melalui kerja langsung didunia kerja atau
25
industri, guna mencapai tingkat keahlian tertentu dan menumbuhkan sikap profesional. Suyanto dalam Wena (1996:77) mengemukakan ada empat prinsip dari sistem ganda (magang), yaitu: a. Membuat setting dunia kerja dan masyarakat sebagai lingkungan belajar bagi para siswa. b. Menghubungkan pengalaman kerja dengan pengajaran akademik. c. Memberi peran para siswa secara konstruktif sebagai pekerja disertai tanggung jawab rielnya. Dan peserta didik dalam waktu yang bersamaan. d. Menanamkan hubungan yang erat antara peserta didik dan pekerja dewasa yang bertindak sebagai mentor. Sedangkan model penyelenggaraan pendidikan sistem ganda dapat mempertimbangkan model berikut: a. Model day relese, dimana dari 6 hari waktu belajar dalam satu minggu, berapa hari di industri perusahaan dan berapa hari di sekolah. b. Model block relese, waktu belajar disepakati bersama perbulan/catur wulan/semester mana di sekolah. c. Model hours release, dimana disepakati jam-jam belajar yang harus dilepas dari sekolah dan dilaksanakan di industri/perusahaan. Pelaksanaan prakerin didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam :
26
1.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 8 yang menyatakan masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan.
2.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 9 yang menyatakan bahwa masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya manusia dalam penyelanggaraan pendidikan. Dalam program pendidikan sistem ganda pada sekolah kejuruan pada
dasarnya pembelajaran praktik kejuruan meliputi tiga tahap yaitu: a. Tahap pertama pembelajaran praktik dasar kejuruan yang umumnya dilaksanakan disekolah. b. Tahap kedua praktik keterampilan kejuruan dengan metode proyek, yang umumnya dilaksanakan disekolah. c. Tahap ketiga pembelajaran praktik keterampilan kejuruan dengan metode praktik industri yang harus dilakukan di industri (Wena, 1996:154). Metode pembelajaran praktik industri menurut Wena (1996:155) terdiri dari lima tahap yaitu: 1. Tahap persiapan Secara garis besar kegiatan guru dalam tahap ini adalah mempersiapkan lembaran kerja (job sheet). Secara pokok kegiatan guru dalam tahap ini adalah merencanakan, menata dan memformulasikan kondisi-kondisi pembelajaran dan pelatihan, sehingga ada kaitan secara sistematis dengan metode yang akan diterapkan. 2. Tahap peragaan
27
Guru memperagakan secara nyata pekerjaan yang harus dipelajari, menjelaskan cara kerja yang baik dalam hubungan dengan keseluruhan proses. 3. Tahap peniruan Siswa melakukan kegiatan kerja menirukan aktivitas kerja yang telah diperagakan oleh guru. 4. Tahap praktik Dalam tahap ini siswa mengulangi aktivitas kerja yang baru dipelajari sampai keterampilan kerja yang dipelajari betul-betul dikuasai sepenuhnya. 5. Tahap evaluasi Dengan dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan pelatihan praktik, maka siswa akan mengetahui kemampuannya secara jelas, sehingga siswa dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelatihannya. Menurut Butler dalam Wena (1996:225) mengemukakan langkah-langkah perencanaan pembelajaran praktik industri meliputi hal-hal seperti: a. Perumusan tujuan pembelajaran praktik industri b. Penentuan isi pembelajaran praktik industri c. Perumusan penentuan prosedur kerjasama d. Merancang masalah yang berkaitan dengan administratif e. Merancang penempatan kerja f. Menentukan alokasi waktu g. Merumuskan deskripsi dan wewenang masing-masing pihak yang terlibat h. Merumuskan strategi evaluasi praktik industri
28
Dalam pelaksanaan pembelajaran praktik di industri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Pengajaran praktik harus tetap berpijak pada pembelajaran teori di sekolah dan perkembangan jenis pekerjaan di industri. 2. Pengajaran praktik harus diatur sedemikian rupa, sehingga peserta didik mendapat pengalaman kerja secara lengkap. 3. Pengajaran praktik harus diatur mulai dari materi praktik yang bersifat sederhana menuju materi praktik yang bersifat sederhana menuju materi praktik yang bersifat lebih kompleks. 4. dalam pembelajaran praktik di industri siswa tidak semata-mata belajar keterampilan kerja yang bersifat motorik saja, tetapi siswa juga harus belajar keterampilan-keterampilan yang bersifat kognitif, maupun afektif. 5. agar proses pembelajaran praktik dapat berjalan sesuai dengan rencana, maka petunjuk kerja praktik yang bersifat sederhana dan mudah dipahami mutlak harus ada. (Wena, 1996:229-230). Keberhasilan pelaksanaan Prakerin apabila tahap-tahap pembelajaran praktik dilaksanakan secara berurutan sehingga proses pelaksanaan dapat berjalan secara sistematis. Tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran Prakerin tersebut (Wena, 1996:162) yaitu: 1. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan atau kesiapan adalah keseluruhan seseorang yang membuatnya siap memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu
29
situasi, dimana kondisi ini mencakup setidak-tidaknya ada 3 aspek menurut Slameto (2003:13) yaitu: a. Kondisi fisik, mental dan emosional b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan c. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari 2. Tahap Pelaksanaan Praktik Kerja Industri dilaksanakan minimal tiga bulan pada awal atau akhir semester, tergantung persediaan tempat kerja di industri. Untuk pelaksanaan praktik dimulai dari penempatan siswa di industri sampai penarikan dari industri. Selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri, tanggung jawab seluruhnya ada pada pihak industri pasangannya, siswa praktikan harus bersedia mengikuti semua aturan yang ada dalam industri tersebut, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh pihak sekolah. 3. Tahap Evaluasi Proses evaluasi dalam program pendidikan sistem ganda harus dilakukan pada proses pendidikan di sekolah dan juga proses pendidikan di industri. Evaluasi tersebut dilakukan baik pada tahap perencanaan, maupun tahap pelaksanaan. Dengan proses pelaksanaan evaluasi yang demikian, diharapkan program
pendidikan
maupun
pembelajaran
sistem
ganda
dapat
selalu
dikembnagkan sesuai dengan hasil evaluasi program yang dilakukan (Wena, 1996:64). Aspek yang dinilai dalam penilaian Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 2 Semarang, yaitu:
30
1. Aspek non teknis: a.
Disiplin
b.
Kemauan dan motivasi
c.
Perilaku
d.
Kerjasama
e.
Inisiatif dan kreativitas
2. Aspek prestasi kerja dibidang: a.
Komputer
b.
Pembukuan
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Praktik Kerja Industri dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan antara pendidikan sekolah dan penguasaan keterampilan yang sesuai dengan program keahlian melalui kegiatan bekerja secara langsung baik di dunia usaha
atau di dunia industri yang
diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme siswa sesuai dengan kompetensi keahliannya. Tanpa melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri suatu lembaga pendidikan kejuruan tidak akan bisa membekali lulusannya dengan kemampuan kerja yang optimal. Berikut ini kriteria nilai Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 2 Semarang. Tabel 2.1 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri No.
Rentang Nilai Predikat 85 – 100 A 76 – 84 B 66 – 75 C 50 – 65 D Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang 1 2 3 4
31
2.3 Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi Kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil jika tujuan belajar dapat dicapai secara optimal. Untuk itu maka perlu adanya suatu penilaian atau evaluasi belajar. Evaluasi umumnya berpusat pada siswa, ini berarti evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Menurut Lyle E. Bourne dalam Mustaqim (2008:33) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan. Sedangkan menurut Clifford T. Morgan dalam Mustaqim (2008:33) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu. 2.3.1 Pengertian Prestasi Belajar Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut Arifin (1990:3) kata prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu prestatie yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Menurut Hamalik (2001:159) bahwa “hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar”. Dalam hal ini usaha yang dilakukan adalah belajar sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil proses belajar. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah yang ditunjukkan dengan nilai yang diberikan guru.
32
2.3.2 Mata Diklat Produktif Akuntansi Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali siswa agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) (Kurikulum SMK, 2004). Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Akuntansi sebagai bagian dari ilmu ekonomi merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan suatu informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan tanggung jawab dibidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (perusahaan) pemerintah maupun organisasi lain (akuntan publik). Karakteristik mata pelajaran Akuntansi adalah: 1. Seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat. 2. Materinya berupa pokok-pokok bahasan. Pokok-pokok bahasan tersebut diurutkan sesuai dengan sekuensial proses Akuntansi. Prestasi belajar mata diklat produktif merupakan suatu penguasaan terhadap mata pelajaran kejuruan dengan keahlian tertentu sesuai dengan program keahlian masing-masing. Seberapa jauh siswa menguasai mata diklat yang diwujudkan dalam bentuk prestasi. Prestasi tersebut ditunjukkan dalam bentuk nilai rapor siswa. Mata diklat produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai dengan kelas XI semester II: 1. Mata diklat produktif Akuntansi semester I yaitu: a. Mengelola dokumen transaksi
33
b. Memproses entri jurnal c. Memproses buku besar d. Menyusun laporan keuangan 2. Mata diklat produktif Akuntansi semester II yaitu: a. Memproses entri jurnal b. Memproses buku besar c. Menyusun laporan keuangan 3. Mata diklat produktif Akuntansi semester III yaitu: a. Memproses dokumen dana kas kecil b. Memproses dokumen dana kas di Bank c. Mengelola kartu piutang d. Mengoperasikan paket program 4. Mata diklat produktif Akuntansi semester IV yaitu: a. Mengelola penerimaan barang supplies b. Mengelola kartu persediaan supplies c. Mengelola kartu persediaan barang dagang d. Mengelola administrasi gudang e. Mengelola aktiva tetap Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa mata diklat produktif adalah segala mata pelajaran yang dapat membekali pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan. Prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi merupakan suatu pemahaman terhadap mata pelajaran kejuruan. Seberapa jauh siswa menguasai mata diklat yang diwujudkan dalam bentuk prestasi.
34
Berikut ini kriteria nilai mata diklat produktif Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang. Tabel 2.2 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi No. Rentang Nilai Kriteria 1 90 – 100 Sangat Baik 2 80 – 89 Baik 3 70 – 79 Cukup 4 0 – 69 Kurang Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang 2.4 Kerangka Berfikir Pendidikan sebagai sarana utama dalam membentuk dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, pendidikan harus berorientasi pada peningkatan mutu Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing di dunia kerja. Dalam hal ini SMK menganut Pendidikan Sistem Ganda. Mata diklat produktif akuntansi diberikan dengan tujuan memberikan bekal kepada siswa yang sesuai dengan tujuan SMK yaitu menyiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja. SMK membekali siswa dengan ilmu pengetahuan sesuai program keahlian dan melaksanakan Praktik Kerja Industri sebagai sarana memberikan pengalaman kepada siswa untuk bekerja secara langsung di dunia kerja. Pendidikan Sistem Ganda adalah program bersama SMK dan industri dilaksanakan di sekolah dan industri. Dalam hal ini SMK Negeri 2 Semarang mengadakan Prakerin ketika siswa duduk dikelas XI semester II selama enam bulan dan kelas XII semester I selama enam bulan, dibagi menjadi Grup A dan B. Dalam pelaksanaan program pendidikan di sekolah menengah kejuruan maupun pada lembaga pendidikan kejuruan lainnya, pembelajaran praktik memegang peran yang sangat penting. Melalui kegiatan pembelajaran praktik,
35
siswa akan dapat menguasai keterampilan kerja secara optimal. Mata pelajaran praktik
adalah
mata
pelajaran
yang
lebih
ditekankan
pada
kegiatan
mengaplikasikan suatu teori dalam kondisi dan situasi yang terbatas (Wena 2009: 100). Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja. Mata diklat produktif dijadikan sebagai komponen penunjang kejuruan yang pada dasarnya memuat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang spesialisasinya dan juga isi pembelajaran komponen ini berupa pengetahuan-pengetahuan terapan, yang dapat dijadikan dasar dalam mempelajari keterampilan-keterampilan (Wena, 1996: 114). Berbagai bekal diberikan kepada siswa, diantaranya adalah mata diklat yang sesuai dengan program keahlian dan Praktik Kerja Industri dengan harapan lulusan SMK akan siap memasuki dunia kerja. Ketika siswa melaksanakan Praktik Kerja Industri, siswa dituntut untuk melaksanakan pekerjaan, baik buruknya pekerjaan salah satunya dipengaruhi prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi. Simanjuntak dalam Wena (1996:121) proses penyiapan tenaga kerja pada dasarnya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, jalur latihan kerja, dan jalur pemantapan dalam pengalaman lapangan kerja, sehingga jelas terlihat bahwa perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan dan sekaligus mencakup perencanaan pendidikan. Indikator: 1. Mental dan sikap 2. Keterampilan
36
3. Ilmu dan pengetahuan Praktik industri adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik berupa praktik langsung pada dunia kerja yang nyata (Wena, 1996:21). Keberhasilan Praktik Kerja Industri ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya ditunjang dengan prestasi belajar siswa terhadap mata diklat produktif akuntansi yang nantinya akan diterapkan didalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rokhman (2008) yang menyatakan bahwa Praktik Kerja Industri memberikan dukungan yang berarti terhadap kesiapan kerja siswa. Hal ini disebabkan di dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini, siswa dapat mempraktikkan secara langsung penguasaan materi yang telah didapat di sekolah ke dalam praktik-praktik kerja yang bersifat taraf pembelajaran. Berdasarkan penelitian ini tampak jelas bahwa kemampuan siswa dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri menjadi faktor penting untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja. Indikator Praktik Kerja Industri adalah komponen dalam penilaian Praktik Kerja Industri. Adapun komponen tersebut sesuai dengan pedoman penilaian dalam monitoring Prakerin SMK Negeri 2 Semarang. Adalah: 1. Aspek non teknis: a) Disiplin b) Kemauan dan Motivasi c) Perilaku d) Kerjasama
37
e) Inisiatif dan kreatifitas 2. Aspek prestasi kerja dibidang: a) Komputer b) Pembukuan Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja yang memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) (Kurikulum SMK,2004). Indikator mata diklat produktif Akuntansi adalah nilai rapor mata pelajaran produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai dengan kelas XI semester II. Berdasarkan hasil penelitian Kurniawati (2008), secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja. Besarnya pengaruh mata diklat produktif terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja siswa sebesar 68,12%. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan mata diklat produktif tersebut dapat memberikan ilmu pengetahuan serta keterampilan sehingga peserta didik lebih siap untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang dan keterampilan yang dimiliki. Secara garis besar hubungan Praktik Kerja Industri dan mata pelajaran produktif akuntansi dengan kesiapan siswa memasuki dunia kerja dapat digambarkan sebagai berikut:
38
Hubungan Praktik Kerja Industri dan Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap Kesiapan Siswa Memasuki Dunia Kerja
Ha2 Praktik Kerja Industri (XI) Indikator: Nilai Prakerin yang terdiri dari: 1. Aspek non teknis 2. Aspek prestasi kerja atau mutu kerja (Kriteria Penilaian SMK Negeri
Kesiapan memasuki dunia
2 Semarang )
kerja (Y) Indikator:
Prestasi belajar mata diklat
Ha1
1. Mental dan sikap
produktif akuntansi (X2)
2. Ketrampilan
Indikator: nilai rapor mata diklat
3. Ilmu dan pengetahuan
produktif
akuntansi
siswa
(Slameto, 2003:13)
kompetensi keahlian akuntansi kelas XI, sejak kelas X semester I
sampai
dengan
kelas
Ha3
XI
semester II.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 2.5 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka dapat diambil hipotesis penelitian sebagai berikut:
39
Ha1:
Ada pengaruh Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
Ha2:
Ada pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
Ha3:
Ada pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil adalah seluruh siswa kelas XI kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang berjumlah 156 siswa yang telah melaksanakan Praktik Kerja Industri tahun pelajaran 2011/2012. Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. 1 2 3 4
Kelas Jumlah Siswa XI Akuntansi 1 40 XI Akuntansi 2 38 XI Akuntansi 3 39 XI Akuntansi 4 39 Jumlah 156 Sumber: Daftar Presensi Kelas XI Akuntansi Tahun Pelajaran 2011/2012 3.2 Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional sampling, yaitu di dalam pengambilan sampel mengambil subjek dari setiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masingmasing kelas. (Arikunto, 2006:139). Peneliti dalam menghitung besarnya sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling atau sampel acak yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut, sehingga semua populasi mendapat kesempatan yang sama. Surakhmad dalam (Riduwan,
40
41
2010:65) menyarankan, apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. Merujuk pada pendapat di atas maka penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dimana: S = jumlah sampel yang diambil n = jumlah anggota populasi Dari rumus diatas maka dapat dihitung jumlah sampel yang diambil, yaitu: Diketahui :
n = 156 siswa
Maka dapat dicari jumlah sampel yaitu:
S = 47,55 % = 0,4755 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus diatas, ukuran sampel yang diambil adalah 47,55% dari jumlah keseluruhan populasi. Maka
42
jumlah sampel penelitian ini adalah 156 x 0,4755 = 74,178 dibulatkan menjadi 75 siswa. Penyebaran anggota sampel penelitian yang ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Jumlah Sampel No.
Kelas
1 2 3 4
XI Akuntansi 1 XI Akuntansi 2 XI Akuntansi 3 XI Akuntansi 4 Jumlah Sampel merupakan hasil pembulatan.
Jumlah Populasi 40 38 39 39 156
Jumlah Sampel 19 18 19 19 75
3.3 Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2006:10), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari : variabel bebas dan variabel terikat. 3.3.1
Variabel Bebas Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang menjelaskan
atau mempengaruhi variabel yang lain (Umar, 2002: 62). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah: a. Praktik Kerja Industri (X1) Praktik
Kerja
Industri
adalah
penyelenggaraan
pendidikan
keahlian
profesional yang memadukan antara pendidikan sekolah dan penguasaan keterampilan yang sesuai dengan program keahlian melalui kegiatan bekerja secara langsung baik di dunia usaha atau di dunia industri yang diharapkan dapat
meningkatkan
keahliannya.
profesionalisme
siswa
sesuai
dengan
program
43
Indikator : 1. Aspek non teknis: a. Disiplin b. Kemauan dan motivasi c. Perilaku d. Kerjasama e. Inisiatif dan kreativitas 2. Aspek prestasi kerja dibidang: a. Komputer b. Pembukuan b. Prestasi belajar mata diklat produktif akuntansi (X2) Prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran di sekolah yang ditunjukkan dengan nilai yang diberikan guru. Mata diklat produktif adalah segala mata pelajaran yang dapat membekali pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan. Indikator: Nilai rapor mata diklat produktif akuntansi siswa kompetensi keahlian akuntansi sejak kelas X semester I sampai dengan kelas XI semester II. 3.3.2
Variabel Terikat Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2002:62). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan memasuki dunia kerja (Y). Proses penyiapan tenaga kerja pada dasarnya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan
44
formal, jalur latihan kerja, dan jalur pemantapan dalam pengalaman lapangan kerja, sehingga jelas terlihat bahwa perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan dan sekaligus mencakup perencanaan pendidikan. Indikator: 1. Mental dan sikap 2. Keterampilan 3. Ilmu dan pengetahuan 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah: 3.4.1 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data atau hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, arsip, agenda dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, metode ini tidak terlalu sulit dalam artian apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap atau belum berubah. Metode ini adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan digunakan untuk memperoleh data hasil perolehan nilai rata-rata mata diklat produktif siswa program keahlian akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dan prestasi Praktik Kerja Industri siswa. Dokumen yang digunakan adalah hasil prestasi belajar siswa dalam rapor dan prestasi siswa dalam Praktik Kerja Industri.
45
3.4.2 Metode Angket (Kuesioner) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 2006:151). Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan responden tarhadap pertanyaan yang diajukan. Dengan angket ini responden mudah memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah disediakan dan membutuhkan waktu singkat dalam menjawabnya. Kuesioner atau schedule harus mempunyai center perhatian, yaitu masalah yang ingin dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesis yang ingin diuji. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket jenis tertutup, artinya angket diberikan langsung kepada responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Angket dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pertanyaan yang dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan variabel kesiapan memasuki dunia kerja. Bentuk kuesioner tersebut adalah bentuk chek list (√) dengan lima alternatif jawaban. Dalam penelitian ini, skala alternatif jawaban yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial tertentu (Sugiyono, 2010:134). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata seperti terdapat dalam tabel gradasi jawaban angket di bawah ini:
46
Tabel 3.3 Gradasi Jawaban Angket Model Skala Likert Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jenis Pernyataan (+) 5 4 3 2 1
Jenis Pernyataan (-) 1 2 3 4 5 Sugiyono (2010:135)
3.5 Uji Coba Instrumen 3.5.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Pengukuran validitas instrumen penelitian ini dilakukan menggunakan validitas isi atau content validity. Validitas ini menunjuk sejauh mana isi kuesioner mewakili semua aspek dari suatu konsep. Ghozali (2009:49) mengemukakan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu kusioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam uji validitas digunakan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan menyangkut variabel yang akan dikaji dan dapat dilihat tingkat kevalidannya. Sebelum angket disebar pada responden sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument pada beberapa responden sebagai sampel. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan pernyataan atau pertanyaan yang tidak relevan. Berikut adalah tabel hasil uji validitas angket dibantu dengan menggunakan program SPSS for Windows Release 16.0.
47
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja No. Taraf Probabilitas Item Signifikansi 1 0.000 0.05 0.05 2 0.015 0.05 3 0.009 4 0.023 0.05 0.05 5 0.001 0.05 6 0.000 7 0.023 0.05 0.05 8 0.020 0.05 9 0.012 10 0.015 0.05 0.05 11 0.000 0.05 12 0.022 13 0.010 0.05 0.05 14 0.027 0.05 15 0.000 16 0.001 0.05 0.05 17 0.000 0.05 18 0.035 19 0.636 0.05 0.05 20 0.000 0.05 21 0.003 22 0.000 0.05 0.05 23 0.002 0.05 24 0.159 25 0.006 0.05 0.05 26 0.374 0.05 27 0.000 28 0.002 0.05 0.05 29 0.000 0.05 30 0.000 31 0.000 0.05 0.05 32 0.009 0.05 33 0.268 34 0.002 0.05 0.05 35 0.001 0.05 36 0.014 Sumber: Data penelitian diolah, 2012
Kriteria
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Dibuang Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Dibuang Digunakan Dibuang Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Digunakan Dibuang Digunakan Digunakan Digunakan
48
Berdasarkan perhitungan hasil uji statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows Release 16.0 didapatkan bahwa dari 36 butir instrument diperoleh 32 butir instrument mempunyai nilai probabilitas (p value) < 0,05 yang berarti valid, sedangkan 4 butir instrument yang lain mempunyai nilai probabilitas > 0,05 yang berarti tidak valid yaitu item 19, 24, 26 dan 33 sehingga item tersebut dibuang karena sudah ada indikator yang mewakili. Sedangkan 32 item pertanyaan lainnya digunakan. 3.5.2 Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178). Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009:45). Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus One Shot. Pengukuran one shot atau pengukuran sekali artinya pengukuran hanya dilakukan sekali, kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan (Ghozali, 2009:46). Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for Windows Release 16.0 dengan uji statistik Cronbach Alpha. Instrument dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0.60.
49
Hasil perhitungan uji coba kuesioner pada 30 responden kemudian dianalisis menggunakan rumus alpha dengan bantuan program SPSS for Windows Release 16.0 diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0.917. Hasil Cronbach Alpha nilainya lebih besar dari 0.60, sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. Tabel 3.5 Reliabilitas Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .917
N of Items .916
36
Sumber: Data penelitian diolah, 2012 3.6 Metode Analisis Data Data yang di peroleh perlu dianalisis terlebih dahulu menggunakan suatu cara atau metode analisis data hasil penelitian agar dapat diinterpretasikan sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah: 3.6.1 Analisis deskriptif Sugiyono (2009) mengungkapkan statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang bersifat umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini, metode ini digunakan untuk mengkaji variabel-veriabel yang terdiri dari kesiapan memasuki dunia kerja, program Praktik Kerja Industri (Prakerin), dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi.
50
Analisis yang digunakan untuk mengkaji variabel kesiapan memasuki dunia kerja. Variabel tersebut terdiri dari beberapa indikator yang sangat mendukung dan kemudian indikator tersebut dikembangkan menjadi instrumen (angket). Analisis ini dilakukan dengan memberi skor pada jawaban angket yang telah diisi oleh responden, dengan penskoran sebagai berikut: 1.
Alternatif jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor
=5
2.
Alternatif jawaban Setuju (S) diberi skor
=4
3.
Alternatif jawaban Ragu-ragu (RR) diberi skor
=3
4.
Alternatif jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor
=2
5.
Alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor
=1
Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut (Sudjana, 2005:47): 1.
Menentukan rentang atau jangkauan, ialah data terbesar dikurangi data terkecil.
2.
Menentukan banyak kelas interval yang diperlukan yaitu 5.
3.
Menentukan panjang kelas interval p= Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel kriteria
deskriptif untuk masing-masing variabel. 1)
Kriteria kategorisasi variabel kesiapan memasuki dunia kerja adalah sebagai berikut :
51
Skor maksimal
136
Skor Minimal
108
Rentang
136 – 108 = 28
Panjang kelas interval
=
=
28 = 5,6 dibulatkan 5
menjadi 6 Tabel 3.6 Kriteria Analisis Deskriptif Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja No. Skor Kriteria 1 131 – 136 Sangat Tinggi 2 125 – 130 Tinggi 3 119 – 124 Cukup 4 113 – 118 Rendah 5 107 – 112 Sangat Rendah Sumber: Data penelitian yang diolah, 2012 2)
Untuk membuat tabel kategori nilai Praktik Kerja Industri disusun berdasarkan kriteria prestasi Praktik Kerja Industri di SMK Negeri 2 Semarang.
Tabel 3.7 Kriteria Nilai Praktik Kerja Industri No.
Rentang Nilai Predikat 85 – 100 A 76 – 84 B 66 – 75 C 50 – 65 D Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang 1 2 3 4
3)
Untuk membuat tabel kategori nilai prestasi belajar mata diklat produktif akuntansi disusun berdasarkan kriteria prestasi belajar di SMK Negeri 2 Semarang.
52
Tabel 3.8 Kriteria Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi No. Rentang Nilai Kriteria 1 90 – 100 Sangat Baik 2 80 – 89 Baik 3 70 – 79 Cukup 4 0 – 69 Kurang Sumber: Data Nilai SMK Negeri 2 Semarang 3.6.2 Analisis Regresi 3.6.2.1 Uji Prasyarat Regresi 3.6.2.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2009:147). Uji normalitas dilakukan dengan uji statistik menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S), analisis grafik dilihat dalam P-P Plot dan Histogram yang diperoleh dari bantuan SPSS for Windows Release 16.0 Diantaranya adalah sampel yang akan dipakai untuk analisis haruslah berasal dari populasi yang berdistribusi normal dengan tingkat signifikansi α = 5% (0,05), jika signifikansi < 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak normal. Sebaliknya jika signifikansi > 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal.
53
3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik Model analisis yang baik harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisa dalam penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak. Adapun pengujian asumsi klasik, meliputi: 3.6.2.2.1 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Variance Inflatio Factor dan nilai tolerance. Antara variabel bebas dikatakan tidak terjadi multikolonieritas apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 (Ghozali, 2009:95). Deteksi adanya multikolinearitas dipergunakan nilai VIF (Varian Infalaction Factor), bila nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 berarti data bebas multikolinearitas. Dapat pula dideteksi dengan melihat korelasi antara variabel bebas bila masih di bawah 95% maka disimpulkan tidak mengandung multikolineritas. 3.6.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009:125). Model regresi yang baik adalah yang tidak
terjadi
hetereoskedastisitas.
Dimana
untuk
mengetahui
gejala
54
heteroskedastisitas akan dibantu dengan menggunakan program SPSS for Windows Release 16.0. Deteksi terhadap ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka telah terjadi heteroskedastisitas. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu. Ghozali (2009:126) 3.6.2.3 Analisis Regresi Berganda Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara Praktik Kerja Industri, prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi, dengan kesiapan memasuki dunia kerja digunakan teknik analisis regresi dua predictor. Persamaan garis regesi dua predictor adalah : Y = a + a1X1 + a2X2 keterangan : a
= Konstanta
a1, a2
= Koefisien Praktik Kerja Industri, koefisien Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi
X1
= Praktik Kerja Industri
X2
= Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi
Y
= Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
(Sudjana, 2003:71)
55
3.6.2.4 Uji Hipotesis 3.6.2.4.1 Uji Simultan (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai kritis F (Ftabel) dengan nilai Fhitung yang terdapat pada table Analisys of Variance dari hasil perhitungan. Apabila perhitungan Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari regresi dapat menerangkan variabel terikat secara serentak. Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima sehingga variabel bebas tidak perlu menjelaskan variabel terikat. 3.6.2.4.2 Uji Parsial (Uji t) Uji t untuk membuktikan dan mengetahui pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja dengan taraf signifikan 5%. Apabila dalam uji t diperoleh probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan menerima Ha yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja. (1) H0 : β = 0, tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap varibel terikat (2) Ha : β > 0, ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara variabel bebas terhadap veriabel terikat. Dengan kriteria sebagai berikut :
56
(1) Taraf signifikan sebesar 0,05 (2) Apabila tdihitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak (3) Apabila tdihitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima 3.6.2.4.3 Koefisien Determinasi (R2) Hasil perhitungan R2 secara keseluruhan digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linier berganda. Apabila R2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat dan sebaliknya apabila R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Dalam penelitian ini dalam mencari nilai R2 (R Square) peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows Release 16.0. 3.6.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi (r2) parsialnya untuk masing-masing varibel bebas. Uji determinasi parsial (r2) ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan dari masing-masing varibel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini nilai r2 dicari dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows Release 16.0.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum SMK Negeri 2 Semarang SMKN 2 Semarang (SMEA 1 Semarang) berdiri pada tanggal 26 Juni
1951. Berdasarkan SK No. 0421/C4 T.92 tertanggal Februari 1995. SMK Negeri 2 Semarang ditunjuk oleh pemerintah sebagai salah satu sekolah model dari 5 (lima) sekolah model di Indonesia yang memperoleh bantuan konsultan dari Jerman (1995 s.d. 2001). SMK Negeri 2 Semarang telah memiliki sertifikat ISO 9001 : 2008. Pendidikan
Sistem
Ganda
(PSG),
merupakan
suatu
bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Adapun visi dan misi SMK Negeri 2 Semarang adalah sebagai berikut: Visi Sekolah
: Mewujudkan Sekolah Menengah Kejuruan yang berkualitas dan religius di bidang bisnis, pariwisata, dan teknologi untuk menanggapi persaingan di era global.
Misi Sekolah
:1. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa, berakhlak mulia, produktif,
adaptif,
kreatif
dan
inovatif
serta
mampu
melaksanakan hak & kewajibannya sebagai warga negara.
57
58
2. Menjalin kerjasama & saling menguntungkan dengan DU/DI untuk pelaksanaan Prakerin (Praktik Kerja Industri) siswa guna meningkatkan ketrampilan dan kemampuan siswa. 3. Meningkatkan kecerdasan yang bermartabat dan didasari azas kecakapan hidup sesuai dengan kejuruan. 4. Menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten. 5. Menjadikan SMKN 2 Semarang sebagai pusat pendidikan dan pelatihan, Tempat Uji Kompetensi dan Sertifikasi (TUK). 6. Menghasilkan tamatan yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar tenaga kerja baik nasional maupun internasional. (http://smkn2smg.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=75&I temid=81) 4.2
Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui profil tentang Praktik Kerja Industri, prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi, dan kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 siswa dari total populasi 156 siswa, tetapi ada satu siswa yang tidak mengumpulkan angket sehingga data yang diolah hanya 74 siswa. Berikuti ini adalah hasil gambaran kondisi tiap variabel. 4.2.1.1 Praktik Kerja Industri (X1) Variabel Praktik Kerja Industri terdiri dari beberapa komponen penilaian, yaitu aspek non teknis yang terdiri dari disiplin, kemauan dan motivasi, perilaku,
59
kerjasama serta inisiatif dan kreatifitas. Aspek prestasi kerja dibidang komputer dan pembukuan. Untuk variabel Praktik Kerja Industri peneliti tidak membagikan angket kepada responden, tetapi dengan cara mengambil nilai Praktik Kerja Industri yang telah dilaksanakan saat siswa kelas XI. Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Praktik Kerja Industri No 1 2 3 4
Interval Frekuensi % 85 – 100 43 58% 31 42% 76 – 84 0 0% 66 – 75 0 0% 50 – 65 Jumlah 74 100% Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
Predikat A B C D
Secara umum nilai Praktik Kerja Industri siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 58% atau 43 siswa dan 42% atau 31 siswa dalam kategori baik. 4.2.1.2 Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) Variabel prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terdiri dari nilai rapor mata diklat produktif Akuntansi siswa kompetensi keahlian Akuntansi kelas XI sejak kelas X semester I sampai dengan kelas XI semester II. Adapun rincian mata diklat produktif Akuntansi sejak kelas X semester I sampai kelas XI semester II yaitu: mata diklat produktif kelas X semester I: mengelola dokumen transaksi, memproses entri jurnal, memproses buku besar, menyusun laporan keuangan. Mata diklat produktif Akuntansi kelas X semester II yaitu: memproses entri jurnal, memproses buku besar, menyusun laporan keuangan. Mata diklat produktif Akuntansi kelas XI semester I yaitu: memproses dokumen dana kas
60
kecil, memproses dokumen dana kas di Bank, mengelola kartu piutang, mengoperasikan paket program. Mata diklat produktif Akuntansi kelas XI semester II yaitu: mengelola penerimaan barang supplies, mengelola kartu persediaan supplies, mengelola kartu persediaan barang dagang, mengelola administrasi gudang, mengelola aktiva tetap. Ditinjau dari nilai rata-rata mata diklat produktif Akuntansi siswa sejak kelas X sampai dengan kelas XI diperoleh hasil dari seperti tampak pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi No 1 2 3 4
Interval Frekuensi % 90 – 100 0 0% 65 88% 80 – 89 9 12% 70 – 79 0 0% 0 – 69 Jumlah 74 100% Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Secara umum prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dalam kategori baik yaitu sebesar 88% atau 65 siswa dan 12% atau 9 siswa dalam kategori cukup. 4.2.1.3 Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) Variabel kesiapan memasuki dunia kerja terdiri dari indikator mental dan sikap, keterampilan, serta ilmu dan pengetahuan. Hasil dari penelitian tentang kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi kelas XI di SMK Negeri 2 Semarang berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa disajikan dalam Tabel 4.3.
61
Secara umum kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dalam kategori cukup yaitu sebesar 63,51% atau 47 siswa. Adapula siswa yang dalam kategori sangat tinggi yaitu sebesar 2,70% atau 2 siswa. Sedangkan sisanya yaitu dalam kategori tinggi sebesar 6,76% atau 5 siswa, dalam kategori rendah sebesar 20,27% atau 15 siswa dan sangat rendah sebesar 6,76% atau 5 siswa. Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Interval Frekuensi % 131 – 136 2 2,70% 125 – 130 5 6,76% 119 – 124 47 63,51% 113 – 118 15 20,27% 107 – 112 5 6,76% Jumlah 74 100% Sumber: Data penelitian yang diolah 2012 No 1 2 3 4 5
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
4.2.1.3.1 Mental dan Sikap Kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja salah satunya dapat dilihat dari mental dan sikapnya yang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan 16 butir. Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mental dan sikap dari sebagian besar siswa memiliki kesiapan dalam kategori cukup dalam memasuki dunia kerja yaitu sebesar 50% atau 37 siswa, sedangkan 8,11% atau 6 siswa dalam kategori sangat tinggi, 24,32% atau 18 siswa dalam kategori tinggi, 16,22% atau 12 siswa dalam kategori rendah dan 1,35% atau 1 siswa dalam kategori sangat rendah. Berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa disajikan dalam Tabel 4.4 berikut:
62
Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Mental dan Sikap No 1 2 3 4 5
Interval Frekuensi % 68 – 72 6 8,11% 63 – 67 18 24,32% 58 – 62 37 50% 53 – 57 12 16,22% 48 – 52 1 1,35% Jumlah 74 100% Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
4.2.1.3.2 Keterampilan Kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja dapat dilihat dari keterampilan siswa yang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan 13 butir. Dari hasil analisis deskriptif persentase ternyata ada 36,49% atau 27 siswa yang memiliki keterampilan kategori cukup dalam memasuki dunia kerja. Berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa disajikan dalam Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Keterampilan No 1 2 3 4 5
Interval Frekuensi % 55 – 59 5 6,76% 50 – 54 25 33,78% 45 – 49 27 36,49% 40 – 44 14 18,92% 35 – 39 3 4,05% Jumlah 74 100% Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keterampilan dari sebagian siswa dalam kategori cukup yaitu sebesar 36,49% atau 27 siswa, sedangkan 33,78% atau 25 siswa dalam kategori tinggi, 18,92% atau 14 siswa dalam kategori rendah, 4,05%
63
atau 3 siswa dalam kategori sangat rendah dan hanya 6,76% atau 5 siswa dalam kategori sangat tinggi. 4.2.1.3.3 Ilmu dan Pengetahuan Kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja dapat dilihat dari ilmu dan pengetahuan siswa yang diperoleh dari angket penelitian dengan jumlah pertanyaan 3 butir. Berdasarkan jawaban angket dari masing-masing siswa disajikan dalam Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Ilmu dan Pengetahuan No 1 2 3 4 5
Interval Frekuensi % 14 – 15 12 13,51% 12 – 13 28 37,84% 10 – 11 27 36,49% 8–9 6 8,11% 6–7 3 4,05% Jumlah 74 100% Sumber: Data penelitian yang diolah 2012
Keterangan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki ilmu dan pengetahuan dalam kategori tinggi dalam memasuki dunia kerja yaitu sebesar 37,84% atau 28 siswa, sedangakan 13,51% atau 12 siswa dalam kategori sangat tinggi, 36,49% atau 27 siswa dalam kategori cukup, 8,11% atau 6 siswa dalam kategori rendah dan 4,05% atau 3 siswa dalam kategori sangat rendah. 4.2.2 Analisis Statistik 4.2.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009). Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji statistik
64
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S), analisis grafik dilihat dalam PP Plot dan Histogram yang diperoleh dari bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16.0. Jika nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari taraf kesalahan yang diberlakukan (sig < α 5%), maka data tidak terdistribusi secara normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.7 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N a Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
74 .0000000 3.26791537 .113 .075 -.113 .970 .304
Sumber: Output SPSS, 2012 Dari Tabel 4.7 dapat diketahui besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,970 dan signifikansi pada 0,304 jauh diatas 0,05 maka Ho diterima dan dapat disimpulkan data berdistribusi normal. Normalitas data dapat juga diketahui dengan menggunakan grafik histogram dan grafik normal probability plot. Grafik histogram dan grafik normal P-Plot dapat memperlihatkan data yang berdistribusi normal atau memenuhi asumsi dasar model regresi apabila penyebaran data terbentuk pada grafik histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan dan titik-titik pada grafik normal P-Plot menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
65
4.2.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.2.1 Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Deteksi adanya multikolinearitas dipergunakan nilai VIF (Varian Infalaction Factor), bila nilai VIF dibawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 berarti data bebas multikolinearitas. Dapat pula dideteksi dengan melihat korelasi antara variabel bebas bila masih di bawah 95% maka disimpulkan tidak mengandung multikolineritas. Hasil uji multikolinearitas dengan SPSS versi 16.00 memberikan hasil dalam Tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas (Coefficient) Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant)
Std. Error
3.110
13.755
X1
.688
.118
X2
.715
.129
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
.226
.822
.488
5.820
.000
.987
1.014
.466
5.557
.000
.987
1.014
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, 2012 Dari Tabel 4.8 diatas, diperoleh nilai VIF untuk variabel X1 sebesar 1,014, untuk variabel X2 sebesar 1,014. Sedangkan tolerance untuk variabel X1 sebesar 0,987, untuk variabel X2 sebesar 0,987. Kedua veriabel memiliki nilai VIF <10
66
dan tolerance > 0,1, sehingga variabel independen dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas. 4.2.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian ini digunakan uji Glejser untuk mengetahui terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas. Hasil uji Glejser terlihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 10.122
9.292
X1
-.109
.080
X2
.018
.087
Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
1.089
.280
-.161
-1.364
.177
.025
.209
.835
a. Dependent Variable: Abs_res
Sumber : Output SPSS, 2012 Dari data Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai t statistic dari seluruh variabel bebas tidak ada yang signifikan secara statistik. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini tidak mengalami heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat juga diketahui dengan menggunakan grafik scatterplot. Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar tinggi di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
67
4.2.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara Praktik Kerja Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang. Hasil analisis regresi berganda terlihat dalam Tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10 Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 3.110
13.755
X1
.688
.118
X2
.715
.129
Coefficients Beta
T
Sig. .226
.822
.488
5.820
.000
.466
5.557
.000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, 2012 Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dalam Tabel 4.10 dapat dirumuskan persamaan regresi berganda dalam penelitian ini sebagai berikut : Y
= 3,110 + 0,688 X1 + 0,715 X2 Model regresi tersebut mengandung arti :
1.
Konstanta 3,110 berarti bahwa jika variabel Prakerin (X1) dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi (X2) sebesar 0 (nol), maka kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi sebesar 3,110.
2.
Koefisien Prakerin (X1) sebesar 0,688 berarti bahwa setiap kenaikan 1 (satu) skor Prakerin diikuti kenaikan kesiapan memasuki dunia kerja siswa
68
kompetensi keahlian Akuntansi sebesar 0,688, dengan asumsi prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi dalam keadaan tetap. 3.
Koefisien prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi (X2) sebesar 0,715 mempunyai arti bahwa tiap kenaikan 1 (satu) skor prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi akan mengakibatkan kenaikan kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi sebesar 0,715, dengan asumsi Prakerin dalam keadaan tetap.
4.2.2.4 Uji Hipotesis Penelitian 4.2.2.4.1 Uji F atau Uji Simultan Uji hipotesis secara simultan (uji F) digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel-variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat). Tabel 4.11 Uji Hipotesis (Simultan) b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
804.048
2
402.024
Residual
779.587
71
10.980
1583.635
73
Total
F 36.614
Sig. a
.000
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, 2012 Pada tabel 4.11 terlihat sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain Ha1 diterima, yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel Praktik Kerja Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang.
69
4.2.2.4.2 Uji t atau Uji Parsial Uji hipotesis secara parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil analisis dengan bantuan SPSS for Windows Release 16.0 menunjukkan hasil dalam Tabel 4.12. Tabel 4.12 Uji Hipotesis (Parsial) Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 3.110
13.755
X1
.688
.118
X2
.715
.129
Standardized Coefficients Beta
T
Sig. .226
.822
.488
5.820
.000
.466
5.557
.000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, 2012 Pada tabel 4.12 tersebut variabel Prakerin (X1) sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain Ha2 diterima, yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel Praktik Kerja Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang. Kemudian variabel prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi (X2) sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain Ha3 diterima, yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel Praktik Kerja Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang.
70
4.2.2.4.3 Koefisien Determinasi Simultan (R2) Koefisien Determinasi Simultan (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol (0) dan satu (1). Hasil analisis regresi untuk koefisien determinasi simultan (R2) dapat dilihat dalam Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Simultan (R2) Model Summary Model 1
R
R Square a
.713
.508
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.494
3.31362
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber : Output SPSS, 2012 Dari Tabel 4.13 terlihat hasil analisis didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0,494. Nilai 0,494 mempunyai arti secara simultan Praktik Kerja Industri (X1) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi (X2) terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) siswa kompetensi keahlian Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang sebesar 49,4%, sedangkan 50,6% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. 4.2.2.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) Koefisien Determinasi Parsial (r2) digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing prediktor atau variabel. Derajat antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini dapat diketahui dari harga koefisien korelasi secara parsial. Hasil analisis regresi koefisien determinasi parsial (r2) dapat dilihat dalam Tabel 4.14 berikut:
71
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Parsial (r2) Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constan t)
Std. Error
3.110
13.755
X1
.688
.118
X2
.715
.129
a
Standardize d Coefficients Beta
Correlations T
Sig.
Zeroorder
Partial
Part
.226
.822
.488
5.820
.000
.542
.568
.485
.466
5.557
.000
.522
.551
.463
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS, 2012 a. Pengaruh Program Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.14 terlihat nilai Partial dalam kolom correlations untuk variabel X1 memiliki kontribusi terhadap Y sebesar (0,568)2 x 100% = 32,3% artinya variasi Y dapat dijelaskan oleh variabel X1 sebesar 32,3% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh program praktik kerja industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 2 Semarang sebesar 32,3%. b. Pengaruh Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Berdasarkan Tabel 4.14 untuk variabel X2 memiliki kontribusi sebesar (0,551)2 x 100% = 30,4% terhadap Y, artinya variasi Y dapat dijelaskan oleh variabel X2 sebesar 30,4% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
72
Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa besarnya pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 2 Semarang sebesar 30,4%. 4.3
Pembahasan Hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis secara statistik
mengenai pengaruh Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 akan dibahas sebagai berikut : 4.3.1 Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Hasil uji hipotesis secara simultan (uji F) memberikan hasil Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi signifikan berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja. Hasil analisis regresi diperoleh koefisien (R) secara simultan sebesar 0,713 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,494. Dengan demikian menunjukkan bahwa secara simultan pengaruh Program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 2 Semarang sebesar 49,4% yang berarti bahwa Program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi memiliki tingkat pengaruh sebesar 49,4% sedangkan sisanya sebesar 50,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
73
Program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi memberikan dasar untuk menumbuhkan kematangan dan kesiapan kerja siswa dengan baik. Jadi apabila Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansinya baik, maka siswa tersebut memiliki tingkat kesiapan memasuki dunia kerja baik juga, begitu pula sebaliknya jika Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansinya kurang baik, maka dapat dikatakan siswa tersebut kurang memiliki kesiapan dalam memasuki dunia kerja. Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui bahwa rata-rata siswa kelas XI kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang memiliki tingkat kesiapan memasuki dunia kerja dalam kategori cukup yaitu 63,51%. Ditinjau dari masing-masing indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan siswa diperoleh hasil bahwa terdapat 50% atau 37 siswa yang memiliki kondisi mental dan sikap dalam kategori cukup. Dengan kondisi mental dan sikap yang serasi, seseorang akan lebih siap untuk menerapkan ilmu dan pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya sehingga siap untuk memasuki dunia kerja. Kesiapan memasuki dunia kerja siswa juga didukung dengan indikator keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Dalam penelitian ini terdapat 36,49% atau 27 siswa memiliki keterampilan dalam kategori cukup. Keterampilan
sangat
penting untuk bekal memasuki dunia kerja, karena di dunia kerja membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan kerja, misalnya keterampilan berkomunikasi, keterampilan mengoperasikan komputer serta keterampilan
74
lainnya. Keterampilan tersebut dapat dibentuk melalui praktik yang dilakukan di sekolah maupun praktik langsung di dunia kerja. Indikator yang terakhir dari kesiapan yaitu ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Dalam penelitian ini terdapat 37,84% atau 28 siswa memiliki ilmu dan pengetahuan dalam kategori tinggi dan 36,49% atau 27 siswa dalam kategori cukup. Indikator ilmu dan pengetahuan di bidang Akuntansi ini dapat diperoleh melalui pembelajaran mata diklat produktif Akuntansi. Pembelajaran mata diklat produktif akuntansi ini memiliki tujuan yaitu untuk membekali siswa mengenai kompetensi kejuruan yang harus dimiliki guna memasuki dunia kerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rokhman (2008) yang menyatakan bahwa Praktik Kerja Industri memberikan dukungan yang berarti terhadap kesiapan kerja siswa. Hal ini disebabkan di dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini, siswa dapat mempraktikkan secara langsung penguasaan materi yang telah didapat di sekolah ke dalam praktikpraktik kerja yang bersifat taraf pembelajaran. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Slameto (2003:113) bahwa kondisi yang berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberikan respon kesiapan setidak-tidaknya mencakup 3 aspek yaitu: (1) kondisi fisik, mental dan emosional, (2) kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan, (3) keterampilan, pengetahuan dan pengertian-pengertian lain yang telah dipelajari. Hal ini juga sesuai dengan teori Gestalt dan Slameto (2003:10) belajar adalah suatu proses perkembangan berdasarkan keseluruhan dengan menggunakan insight yang berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa agar lebih
75
berhasil yaitu: (1) apabila dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri dengan baik, akan sangat membantu siswa dalam menumbuhkan kesiapan kerja yang mantap, begitu juga apabila dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri kurang maksimal maka siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja pun kurang maksimal, (2) kemampuan penguasaan siswa terhadap mata diklat produktif dengan baik, akan sangat membantu siswa dalam menumbuhkan kesiapan kerja yang mantap, begitu juga apabila kemampuan penguasaan siswa terhadap
mata
diklat
produktif
kurang
maksimal
maka
siswa
dalam
mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja pun kurang maksimal. 4.3.2 Pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Pendidikan vokasional merupakan penggabungan antara teori dan praktik secara seimbang dengan orientasi pada kesiapan kerja lulusannya. Program Praktik Kerja Industri disusun bersama antara sekolah dengan melibatkan dunia kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK. Dengan dilaksanakannya Prakerin siswa dapat menerapkan ilmu yang didapat ketika mengikuti pembelajaran di sekolah dan dapat mengenal lebih dini dunia kerja yang akan menjadi dunianya kelak setelah menyelesaikan pendidikannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Praktik Kerja Industri secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Besarnya pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi
76
keahlian Akuntansi sebesar 32,3%. Ini berarti bahwa program Praktik Kerja Industri mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki dunia kerja . Hal ini ditunjukkan dari hasil uji parsial yang diperoleh t hitung dengan tingkat probabilitas < 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh Program Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh Progam Praktik Kerja Indsutri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja cukup rendah. Ini disebabkan oleh suatu hal yang mempengaruhi kesiapan memasuki dunia kerja tidak hanya program Praktik Kerja Industri saja melainkan ada variabel-variabel lain yang turut berpengaruh. Sesuai dengan pedoman penilaian dalam Panduan Praktik Kerja Industri SMK Negeri 2 Semarang, penilaian program Praktik Kerja Industri terdiri dari disiplin, kemauan dan motivasi, prestasi kerja atau mutu kerja, inisiatif dan kreativitas, perilaku. Berdasarkan hasil penelitian bahwa program Praktik Kerja Industri dari nilai rata-rata Praktik Kerja Industri siswa SMK Negeri 2 Semarang rata-rata dalam kategori sangat baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori kurang. Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui bahwa rata-rata nilai Praktik Kerja Industri siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang dalam kategori sangat baik yaitu sebesar 58% atau 43 siswa dan 42% atau 31 siswa dalam kategori baik. Ini berarti bahwa Praktik Kerja Industri mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki dunia
77
kerja. Semakin tinggi nilai Praktik Kerja Industri, semakin tinggi pula tingkat kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Mandiriyanto (2009) yang menunjukkan terdapat pengaruh Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan kerja sebesar 64,6%, sedangkan 35,4% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian. Praktik Kerja Industri memiliki pengaruh yang besar terhadap kesiapan siswa dalam menghadapi dunia kerja. Siswa yang memiliki nilai Praktik Kerja Industri baik, rata-rata lebih siap menghadapi persaingan dalam memasuki dunia kerja. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Wena (1996:21-22), Praktik industri adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik berupa praktik langsung pada dunia kerja yang nyata. Praktik industri merupakan bentuk belajar yang paling bermanfaat bagi pembentukan keterampilan peserta didik. Karena itulah maka kegiatan ini paling banyak dilaksanakan, khususnya pada negara-negara yang pendidikan kejuruannya telah maju. Tanpa melakukan kegiatan praktik industri secara sistematis jelas suatu lembaga pendidikan kejuruan tidak akan bisa membekali lulusannya dengan kemampuan kerja yang optimal. 4.3.3 Pengaruh Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi. Besarnya pengaruh prestasi belajar mata
78
diklat produktif Akuntansi secara parsial berpengaruh terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi yaitu 30,4%. Ini berarti bahwa prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki dunia kerja. Semakin tinggi prestasi belajar siswa terhadap mata diklat produktif Akuntansi, semakin tinggi pula tingkat kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji parsial yang diperoleh t hitung dengan tingkat probabilitas < 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja pada siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja cukup rendah. Ini disebabkan oleh suatu hal yang mempengaruhi kesiapan memasuki dunia kerja tidak hanya prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi saja melainkan ada variabel-variabel lain yang turut berpengaruh. Berdasarkan analisis deskriptif persentase nilai mata diklat produktif Akuntansi yang diperoleh siswa secara umum dalam kategori baik yaitu sebesar 88% atau sebanyak 65 siswa. Sedangkan 12% atau 9 siswa memperoleh nilai dalam kategori cukup. Ini berarti bahwa prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi mempunyai kontribusi terhadap peningkatan kesiapan siswa memasuki dunia kerja. Semakin tinggi prestasi belajar siswa terhadap mata diklat produktif Akuntansi, semakin tinggi pula tingkat kesiapan siswa dalam memasuki dunia kerja.
79
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Kurniawati (2008), secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja. Besarnya pengaruh mata diklat produktif terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja siswa sebesar 68,12%. Hasil penelitian ini sesuai dengan Kurikulum SMK 2004, program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali siswa agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Prestasi belajar mata diklat produktif merupakan suatu penguasaan terhadap mata pelajaran kejuruan dengan keahlian tertentu sesuai dengan program keahlian masing-masing. Seberapa jauh siswa menguasai mata diklat yang diwujudkan dalam bentuk prestasi. Prestasi tersebut ditunjukkan dalam bentuk nilai rapor siswa.
BAB V PENUTUP
5.1
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : 1.
Ada pengaruh program Praktik Kerja Industri dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang.
2. Ada pengaruh program Praktik Kerja Industri terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. 3. Ada pengaruh prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi terhadap kesiapan memasuki dunia kerja siswa kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang. 5.2
SARAN Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang penulis berikan antara
lain: 1. Kepada pihak dunia kerja atau dunia industri (DU/DI) tempat Praktik Kerja Industri, hendaknya memberikan spesifikasi pekerjaan yang sesuai dengan keahlian siswa di bidang Akuntansi agar siswa memiliki pengalaman kerja di bidang Akuntansi untuk memasuki dunia kerja. 2. Pihak
sekolah
hendaknya
berupaya
semaksimal
mungkin
untuk
mengembangkan pembelajaran mata diklat produktif Akuntansi agar siswa 80
81
menjadi sangat siap untuk memasuki dunia kerja, dan bekerjasama dengan institusi pasangan maupun instansi-instansi lain dalam penyaluran lulusan. 3. Siswa lebih meningkatkan keseriusan dalam Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan prestasi belajar mata diklat produktif Akuntansi agar memiliki bekal mental, ilmu dan pengetahuan untuk memasuki dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. 2006. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remadja Rosda Karya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. 1997. Konsep Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fatchurrochman, Rudy. 2011. “Pengaruh motivasi Berprestasi terhadap Kesiapan Belajar, Pelaksanaan Prakerin dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI”. Dalam Jurnal Edisi Khusus No. 2. Hal 61-65. Universitas Pendidikan Indonesia. http://www.slideserve.com. (Diakses tanggal 6 Februari 2012) Ghozali, H. Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Gunawan, Ary. 1999. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar . 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. http://smkn2smg.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=75&Ite mid=81 Kurniawati, Yunita. 2008. “Pengaruh Praktek Kerja Industri dan Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja di SMK N 9 Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES.
82
83
Mandiriyanto, Ahmad. 2009. “Pengaruh Praktik Kerja Industri (Prakerin) Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Negeri 2 Tegal Tahun 2008/2009”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosdakarya Mareta, Metta. 2009. “Pengaruh Implememntasi Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Terhadap Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Diponegoro Salatiga Tahun 2008/2009”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Monitoring Prakerin SMK Negeri 2 Semarang. 2011. Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Semarang: IAIN Walisongo. Putra, Aditya Indra. 2009. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Texmaco Pemalang. http://journal.unnes.ac.id.texmaco. (6 Februari 2012). Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. Rokhman, Nur. 2008. “Pengaruh Penguasaan Mata Diklat Produktif dan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja (Studi pada Siswa Program Akuntansi Kelas III SMK Negeri Se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2007/2008)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suciati. 2011. “Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Magang Terhadap Kesiapan Kerja Pada Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Purwodadi”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
84
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syamsul, Mappa dkk.1994. Teori Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Dikti Proyek Pengembangan Tenaga Kependidikan. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Universitas Negeri Semarang. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Umar, Husein. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakara: Gramedia Pustaka Utama. Wena, Made. 1996. Pendidikan Sistem Ganda. Bandung: Tarsito.
85
Lampiran 1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
Indikator Mental dan Sikap
Keterampilan
Ilmu dan Pengetahuan
Sub Indikator 1. Kepercayaan diri 2. Mempunyai motivasi yang tinggi terhadap pencapaian prestasi 3. Ketekunan 4. Selalu optimis 5. Tanggung jawab terhadap pekerjaan 6. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru 7. Kemampuan menghadapi persaingan 8. Kemampuan menghadapi masalah 1. Kemampuan menganalisis 2. Keterampilan akuntansi manual 3. Keterampilan mengoperasikan komputer 4. Keterampilan berkomunikasi 5. Keterampilan bersosialisasi 6. Keterampilan bernegosiasi 7. Keterampilan perencanaan 1. Wawasan tentang bidang pekerjaan akuntansi
Butir Soal 1, 2 3, 4
Jumlah Soal 2 2
5, 6 7, 8 9, 10
2 2 2
11, 12
2
13, 14
2
15, 16
2
17, 18
2
19, 20
2
21, 22
2
23, 24, 25 26, 27, 28 29, 30
3
31, 32
2
33, 34, 35, 36
4
3 2
86
UJI COBA INSTRUMEN
Kepada Yth. Siswa-siswi Akuntansi kelas XI SMK Negeri 2 Semarang di tempat
Dengan Hormat, Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul “PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012”. Maka, Saya mohon kepada Anda untuk membantu pengumpulan data penelitian dengan mengisi angket ini. Saya berharap Anda berkenan meluangkan waktu untuk mengisi angket dan menjawab pertanyaan sesuai keadaan yang sebenarnya agar tujuan pengumpulan data penelitian ini dapat tercapai sesuai harapan. Jawaban yang Anda berikan tidak berpengaruh sedikitpun terhadap nilai mata pelajaran, dan akan dijamin kerahasiaannya. Atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam mengisi angket ini, Saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya, Peneliti
Meylinda Sulistyo Putri NIM. 7101408002
87
Lampiran 2 Angket Uji Coba Instrumen Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
A. Identitas Responden 1. Nama
:
2. Kelas
:
B. Petunjuk Pengisian 1. Tulislah identitas Anda pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah pernyataan-pernyataan secara teliti sebelum menjawab. 3. Pilih salah satu jawaban secara benar sesuai dengan keadaan Anda dengan memberikan tanda cek (V) pada jawaban yang sesuai. Keterangan : SS : Sangat Setuju S
: Setuju
RR : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
C. Daftar Pertanyaan No.
Pernyataan
Mental dan Sikap 1. Kepercayaan diri diperlukan seseorang dalam memasuki dunia kerja. 2. Saya mantap melaksanakan pekerjaan dalam bidang Akuntansi. 3. Saya akan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaan di bidang Akuntansi pada saat bekerja nanti.
Jawaban/Tanggapan SS S RR TS STS
88
No.
Pernyataan SS
4.
Saya akan lebih konsisten terhadap kebijakan perusahaan di tempat saya bekerja nanti. 5. Ketika menghadapi kesulitan bekerja dalam bidang Akuntansi maka seseorang tidak boleh putus asa. 6. Sesulit apapun pekerjaan di bidang Akuntansi yang diberikan, jika menyelesaikan dengan sabar pasti akan selesai. 7. Ketika menghadapi kesulitan bekerja dalam bidang Akuntansi maka seseorang harus tetap optimis. 8. Dalam bekerja seseorang harus bersemangat. 9. Seseorang harus siap dengan semua konsekuensi atas apa yang telah dilakukannya dalam pekerjaan di bidang Akuntansi. 10. Seseorang harus bertanggung jawab dalam pekerjaan di bidang Akuntansi. 11. Ketika bekerja seseorang harus mampu bekerja sama dengan rekan kerja dan bisa menempatkan diri di tempat baru. 12. Seseorang harus mampu menyesuaikan penggunaan peralatan kantor yang baru pada saat bekerja. 13. Persaingan dalam dunia kerja semakin ketat, maka dari itu kita hendaknya lebih kreatif dan profesional dalam bekerja. 14. Persaingan yang ketat tidak mengurangi semangat saya untuk berusaha mencari kerja. 15. Ketika melakukan kesalahan dalam bekerja, saya akan bertanggung jawab dan berusaha memperbaikinya. 16. Apabila pekerjaan yang saya kerjakan tidak sesuai dengan harapan, saya tidak akan melimpahkan kesalahan kepada orang lain. Keterampilan 17. Dengan memiliki keterampilan teknik analisis Akuntansi, seseorang dapat
Jawaban/Tanggapan S RR TS STS
89
No.
Pernyataan SS
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26. 27. 28. 29.
30.
melaksanakan pekerjaan dalam bidang Akuntansi. Keterampilan dalam melakukan analisis transaksi (bukti fisik) dan kemampuan menganalisis data keuangan (worksheet) untuk pengambilan keputusan diperlukan seseorang untuk siap bekerja. Keterampilan dalam mengerjakan pekerjaan Akuntansi secara manual perlu dimiliki seseorang untuk siap memasuki dunia kerja. Dengan memiliki keterampilan dalam penyusunan dan pelaporan informasi Akuntansi secara manual, seseorang dapat melaksanakan pekerjaan dalam bidang Akuntansi. Keterampilan dalam mengoperasikan program komputer perlu dimiliki seseorang untuk siap memasuki dunia kerja. Ketika bekerja seseorang harus dapat mengoperasikan program MYOB Accounting dan program Excel. Ketika bekerja seseorang harus semakin luwes dalam berkomunikasi dengan setiap orang yang berada di tempat kerja. Ketika bekerja seseorang harus lebih komunikatif saat berbincang dengan setiap orang yang berada di tempat kerja. Saya dapat menjalin hubungan pertemanan pada setiap orang yang berada di tempat saya bekerja nanti. Saya tidak mementingkan diri sendiri saat saya bekerja nanti. Seseorang harus semakin luwes bergaul dengan rekan kerja saat bekerja nanti. Seseorang harus bersikap sopan kepada setiap rekan kerja saat bekerja nanti. Keterampilan bernegosiasi dengan setiap orang di tempat kerja perlu dimiliki seseorang untuk siap kerja. Kemampuan melobi terhadap setiap orang di tempat kerja perlu dimiliki seseorang untuk siap kerja.
Jawaban/Tanggapan S RR TS STS
90
No.
Pernyataan SS
31.
Dalam bekerja di bidang Akuntansi perlu merencanakan setiap pekerjaan yang akan dikerjakan. 32. Dalam bekerja harus terampil memilah dan memilih pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu Ilmu dan Pengetahuan 33. Wawasan yang luas tentang Akuntansi diperlukan seseorang untuk siap bekerja. 34. Pengetahuan dasar tentang Akuntansi diperlukan seseorang umtuk siap bekerja. 35. Untuk siap memasuki dunia kerja di bidang Akuntansi diperlukan pemahaman teori tentang Akuntansi. 36. Pemahaman siklus Akuntansi pada perusahaan jasa dan dagang yang secara mendalam diperlukan seseorang untuk siap bekerja. Terima Kasih
Jawaban/Tanggapan S RR TS STS
91
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
Indikator Mental dan Sikap
Keterampilan
Ilmu dan Pengetahuan
Sub Indikator 9. Kepercayaan diri 10. Mempunyai motivasi yang tinggi terhadap pencapaian prestasi 11. Ketekunan 12. Selalu optimis 13. Tanggung jawab terhadap pekerjaan 14. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru 15. Kemampuan menghadapi persaingan 16. Kemampuan menghadapi masalah 8. Kemampuan menganalisis 9. Keterampilan akuntansi manual 10. Keterampilan mengoperasikan komputer 11. Keterampilan berkomunikasi 12. Keterampilan bersosialisasi 13. Keterampilan bernegosiasi 14. Keterampilan perencanaan 2. Wawasan tentang bidang pekerjaan akuntansi
Butir Soal 1, 2 3, 4
Jumlah Soal 2 2
5, 6 7, 8 9, 10
2 2 2
11, 12
2
13, 14
2
15, 16
2
17, 18
2
19
1
20, 21
2
22, 23
2
24, 25
2
26, 27
2
28, 29
2
30, 31, 32
3
92
Kepada Yth. Siswa-siswi Akuntansi kelas XI SMK Negeri 2 Semarang di tempat
Dengan Hormat, Sehubungan dengan penelitian saya yang berjudul “PENGARUH PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012”. Maka, Saya mohon kepada Anda untuk membantu pengumpulan data penelitian dengan mengisi angket ini. Saya berharap Anda berkenan meluangkan waktu untuk mengisi angket dan menjawab pertanyaan sesuai keadaan yang sebenarnya agar tujuan pengumpulan data penelitian ini dapat tercapai sesuai harapan. Jawaban yang Anda berikan tidak berpengaruh sedikitpun terhadap nilai mata pelajaran, dan akan dijamin kerahasiaannya. Atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam mengisi angket ini, Saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya, Peneliti
Meylinda Sulistyo Putri NIM. 7101408002
93
Lampiran 4 Angket Penelitian Pengaruh Program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Belajar Mata Diklat Produktif Akuntansi terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja pada Siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
A. Identitas Responden 1. Nama
:
2. Kelas
:
B. Petunjuk Pengisian 4. Tulislah identitas Anda pada tempat yang telah disediakan. 5. Bacalah pernyataan-pernyataan secara teliti sebelum menjawab. 6. Pilih salah satu jawaban secara benar sesuai dengan keadaan Anda dengan memberikan tanda cek (V) pada jawaban yang sesuai. Keterangan : SS : Sangat Setuju S
: Setuju
RR : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
C. Daftar Pertanyaan No.
Pernyataan
Mental dan Sikap 1. Kepercayaan diri diperlukan seseorang dalam memasuki dunia kerja. 2. Saya mantap melaksanakan pekerjaan dalam bidang Akuntansi. 3. Saya akan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaan di bidang Akuntansi pada saat bekerja nanti.
Jawaban/Tanggapan SS S RR TS STS
94
No.
Pernyataan SS
4.
Saya akan lebih konsisten terhadap kebijakan perusahaan di tempat saya bekerja nanti. 5. Ketika menghadapi kesulitan bekerja dalam bidang Akuntansi maka seseorang tidak boleh putus asa. 6. Sesulit apapun pekerjaan di bidang Akuntansi yang diberikan, jika menyelesaikan dengan sabar pasti akan selesai. 7. Ketika menghadapi kesulitan bekerja dalam bidang Akuntansi maka seseorang harus tetap optimis. 8. Dalam bekerja seseorang harus bersemangat. 9. Seseorang harus siap dengan semua konsekuensi atas apa yang telah dilakukannya dalam pekerjaan di bidang Akuntansi. 10. Seseorang harus bertanggung jawab dalam pekerjaan di bidang Akuntansi. 11. Ketika bekerja seseorang harus mampu bekerja sama dengan rekan kerja dan bisa menempatkan diri di tempat baru. 12. Seseorang harus mampu menyesuaikan penggunaan peralatan kantor yang baru pada saat bekerja. 13. Persaingan dalam dunia kerja semakin ketat, maka dari itu kita hendaknya lebih kreatif dan profesional dalam bekerja. 14. Persaingan yang ketat tidak mengurangi semangat saya untuk berusaha mencari kerja. 15. Ketika melakukan kesalahan dalam bekerja, saya akan bertanggung jawab dan berusaha memperbaikinya. 16. Apabila pekerjaan yang saya kerjakan tidak sesuai dengan harapan, saya tidak akan melimpahkan kesalahan kepada orang lain. Keterampilan 17. Dengan memiliki keterampilan teknik analisis Akuntansi, seseorang dapat
Jawaban/Tanggapan S RR TS STS
95
No.
Pernyataan SS
melaksanakan pekerjaan dalam bidang Akuntansi. 18. Keterampilan dalam melakukan analisis transaksi (bukti fisik) dan kemampuan menganalisis data keuangan (worksheet) untuk pengambilan keputusan diperlukan seseorang untuk siap bekerja. 19. Dengan memiliki keterampilan dalam penyusunan dan pelaporan informasi Akuntansi secara manual, seseorang dapat melaksanakan pekerjaan dalam bidang Akuntansi. 20. Keterampilan dalam mengoperasikan program komputer perlu dimiliki seseorang untuk siap memasuki dunia kerja. 21. Ketika bekerja seseorang harus dapat mengoperasikan program MYOB Accounting dan program Excel. 22. Ketika bekerja seseorang harus semakin luwes dalam berkomunikasi dengan setiap orang yang berada di tempat kerja. 23. Saya dapat menjalin hubungan pertemanan pada setiap orang yang berada di tempat saya bekerja nanti. 24. Seseorang harus semakin luwes bergaul dengan rekan kerja saat bekerja nanti. 25. Seseorang harus bersikap sopan kepada setiap rekan kerja saat bekerja nanti. 26. Keterampilan bernegosiasi dengan setiap orang di tempat kerja perlu dimiliki seseorang untuk siap kerja. 27. Kemampuan melobi terhadap setiap orang di tempat kerja perlu dimiliki seseorang untuk siap kerja. 28. Dalam bekerja di bidang Akuntansi perlu merencanakan setiap pekerjaan yang akan dikerjakan. 29. Dalam bekerja harus terampil memilah dan memilih pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu Ilmu dan Pengetahuan 30. Pengetahuan dasar tentang Akuntansi
Jawaban/Tanggapan S RR TS STS
96
No.
Pernyataan SS
31.
32.
diperlukan seseorang umtuk siap bekerja. Untuk siap memasuki dunia kerja di bidang Akuntansi diperlukan pemahaman teori tentang Akuntansi. Pemahaman siklus Akuntansi pada perusahaan jasa dan dagang yang secara mendalam diperlukan seseorang untuk siap bekerja. Terima Kasih
Jawaban/Tanggapan S RR TS STS
97
Lampiran 5
Daftar Nama Responden Uji Coba No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kode Responden UC-01 UC-02 UC-03 UC-04 UC-05 UC-06 UC-07 UC-08 UC-09 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 UC-30
Nama ARELAILA AISYAHRANI AYU DEWI SUSANTY AYUK HANDANI MUTI'AH NIKEN LADY JUNITA NUR FITRIANA NURUL AINI RESTI LISTIOWATI MAMIK SUPARMI MEIDEA OSEHANA MEYKA ERWIN MUJIYATI NABELLA DITA ARFIANI NINA ASHARI DEWI NURUL AINI PUJI NUGRAHENI ALVINA NIHAYATI PUTRI WULANDARI RIA RIANA RIANA DWI PUJI SANYA HAJAR SELA HEDHI EGGELION SITI UMAIROH SOLIKHATUN SUCI MUSTIKASARI TRI RAYAHU TRI WULAN DARI UMI HANIAH YUNITA SELVIANA WIDYA LESTARI
Jenis Kelamin P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Kelas XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4
98 Lampiran 6 Data Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y) Kode No
NOMOR SOAL
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Y
1
UC-01
3
5
5
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
3
5
4
4
3
3
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
5
151
2
UC-02
3
4
4
4
4
5
4
3
4
4
5
4
4
4
3
4
4
5
3
3
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
4
144
3
UC-03
3
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
5
169
4
UC-04
3
5
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
3
5
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
161
5
UC-05
3
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
3
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
153
6
UC-06
3
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
3
4
3
4
4
4
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
155
7
UC-07
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
136
8
UC-08
3
4
4
3
4
4
3
4
3
5
4
4
4
5
3
4
3
4
3
3
4
3
5
4
4
4
3
5
3
3
3
5
4
5
4
5
138
9
UC-09
3
3
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
5
4
3
5
4
5
3
3
5
4
4
3
5
4
4
5
4
4
5
5
4
5
5
5
153
10
UC-10
3
3
5
3
5
5
4
3
3
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
166
11
UC-11
3
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
164
12
UC-12
3
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
3
4
5
4
4
4
5
5
5
5
4
158
13
UC-13
3
4
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
158
14
UC-14
3
4
5
5
3
4
5
4
5
5
4
5
3
5
4
3
3
4
4
4
3
3
5
4
3
3
3
5
3
3
4
5
5
5
3
5
144
15
UC-15
3
3
5
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
5
4
3
4
4
5
3
5
4
4
4
4
4
4
5
4
3
3
138
16
UC-16
3
3
4
5
4
4
3
4
5
4
4
5
4
5
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
138
17
UC-17
3
5
4
5
4
4
3
4
5
3
4
4
4
4
5
4
5
3
4
5
3
5
4
5
3
4
5
4
5
5
5
4
4
4
3
3
148
18
UC-18
3
5
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
4
5
5
4
161
19
UC-19
3
3
4
3
4
4
3
5
3
3
4
3
4
4
3
4
4
5
3
3
5
4
3
4
5
4
4
3
4
4
3
3
5
3
5
3
134
20
UC-20
3
4
3
5
4
5
4
4
5
5
5
5
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
5
4
4
5
141
21
UC-21
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
5
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
5
3
4
3
119
22
UC-22
3
4
4
4
4
3
4
4
4
5
3
3
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
144
23
UC-23
3
4
5
4
4
3
3
3
4
5
3
3
4
4
3
4
4
5
3
3
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
141
24
UC-24
3
5
3
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
5
5
159
25
UC-25
3
4
3
3
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
145
26
UC-26
3
4
3
4
5
3
3
3
4
4
3
4
5
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
5
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
128
99 No
Kode
NOMOR SOAL
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Y
27
UC-27
3
4
4
5
4
3
5
4
5
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
138
28
UC-28
3
4
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
4
3
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
3
5
5
5
5
5
165
29
UC-29
3
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
3
5
4
3
4
4
4
4
4
4
5
5
4
3
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
151
30
UC-30
3
3
4
4
4
5
4
5
5
5
4
5
3
5
5
3
5
4
4
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
160
100 Lampiran 7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Kesiapan Memasuki Dunia Kerja (Y)
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .917
N of Items .916
36
Correlations VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00001 Pearson Correlation
VAR00002 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00003 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009
VAR00010
Total
.310
.148
.196
.105
.445
*
.170
.272
.254
.032
.096
.436
.299
.580
.014
.368
.145
.176
.868
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.310
1
.188
.429
*
.280
.301
.199
.195
.358
.177
.439
.319
.018
.134
.106
.292
.303
.052
.348
.015 30
1
Sig. (2-tailed) N
VAR00004
.096
.616
**
*
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.148
.188
1
.178
.106
.270
.091
.000
.162
.222
.436
.319
.348
.578
.148
.631
1.000
.392
.239
.009
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.468
**
101 VAR00004 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00005 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00006 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00007 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00008 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00009 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00010 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.196
.429
*
.178
.299
.018
.348
30
30
30
1
30
**
.086
.415
.303
.000
.652
.023
30
30
30
30
30
.112
.129
.149
.282
.027
.557
.498
.433
.131
.001
30
30
30
30
30
30
.286
.362
*
.291
.286
.125
.049
.118
.125
.000
.170
.254
.331
.194
.369
.176
.074
30
30
1
*
.105
.280
.106
.170
.580
.134
.578
.369
30
30
30
30
30 *
.403
.972
*
.581
**
*
.445
.301
.270
.254
.403
.014
.106
.148
.176
.027
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.170
.199
.091
.331
.112
.286
1
.289
.329
.223
.415
.368
.292
.631
.074
.557
.125
.121
.076
.237
.023
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
.289
1
.244
.044
.423
.193
.816
.020
1
.733
**
*
*
.272
.195
.000
.194
.129
.362
.145
.303
1.000
.303
.498
.049
.121
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.149
.291
.329
.244
1
.129
.451
.499
.012
.358
.162
.176
.052
.392
.000
.433
.118
.076
.193
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.032
.177
.222
.086
.282
.286
.223
.044
.129
1
.441
.868
.348
.239
.652
.131
.125
.237
.816
.499
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
**
*
**
**
*
*
*
*
1
.616
.000
.439
.015
.468
.009
.972
*
.254
.415
.023
.581
.001
.733
.000
.415
.023
.423
.020
*
.015
.451
.441
.012
.015
102 N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00011 Pearson Correlation
*
.232
.390
.006
.016
.217
.033
30
30
30
30
**
1
.199
Sig. (2-tailed) N VAR00012 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00013 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00014 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00015 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00016 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019
.438
1
.492
**
VAR00014
.492
.006
*
Total
.409
*
.187
-.103
.365
.003
.025
.321
.587
.047
.000
30
30
30
30
30
30
30
.412
*
.242
.212
.058
-.106
-.005
.172
.418
.292
.024
.199
.261
.762
.577
.980
.363
.022
30
30
30
30
30
30
**
.346
.298
-.355
.012
.531
**
VAR00020 *
.699
**
*
30
30
30
30
30
.438
*
.199
1
-.045
.025
.016
.292
.812
.897
.000
.061
.109
.054
.950
.010
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.232
.412
*
-.045
1
.174
.051
.220
.181
.075
.084
.403
.217
.024
.812
.358
.787
.242
.338
.695
.657
.027
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.390
*
.242
.025
.174
1
.084
**
-.090
.248
.033
.199
.897
.358
.660
.003
.634
.186
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.212
**
.051
.084
1
.430
*
.334
-.381
*
.071
.003
.261
.000
.787
.660
.018
.071
.038
.709
.531
.967
.967
.530
**
.974
.465
**
*
.616
.559
**
**
.001
103 N VAR00017 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00018 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00019 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00020 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30
30
30
30
30
.346
.220
**
*
.762
.061
.242
.003
.018
30
30
30
30
30
30
.187
-.106
.298
.181
-.090
.321
.577
.109
.338
30
30
30
30
*
.409
.058
.025
30
30
30
.305
-.063
**
.102
.740
.004
.000
30
30
30
30
30
.334
.305
1
-.218
-.044
.385
.634
.071
.102
.247
.818
.035
30
30
30
30
30
30
30
*
-.063
-.218
1
.257
-.090
.171
.636 30
.530
.430
30 1
30
.512
-.103
-.005
-.355
.075
.248
-.381
.587
.980
.054
.695
.186
.038
.740
.247
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.071
**
-.044
.257
1
30 .748
**
*
*
.365
.172
.012
.084
.047
.363
.950
.657
.000
.709
.004
.818
.171
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
**
*
**
**
**
*
-.090
**
1
.699
.418
.465
.403
.974
.616
.559
.512
.748
.385
.619
**
.000
.619
.000
.022
.010
.027
.000
.001
.000
.035
.636
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00021
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
VAR00024
.404
*
.063
-.220
.027
.741
.243
VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029
VAR00030
**
.024
.373
*
.137
.435
.373
.000
.898
.042
.471
.016
.042
.967
*
Total *
.526
**
.003
104 N VAR00022
30
30
.382
.411
.361
**
.147
.422
.037
.024
.050
.000
.438
.000
.000
.000
30
30
30
30
**
.131
.088
*
.962
30 **
.965
30 **
.962
30 .748
**
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.063
.152
1
.300
.079
-.063
.088
Sig. (2-tailed)
.741
.422
.107
.676
.741
.644
.000
.491
.644
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
-.220
.382
*
.300
1
-.202
.170
.419
*
.145
.348
.419
*
.264
.243
.037
.107
.284
.369
.021
.445
.059
.021
.159
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.411
*
.079
-.202
1
-.045
.377
*
.081
.374
.377
.000
.024
.676
.284
.813
.040
.669
.042
.040
.006
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.024
.361
*
-.063
.170
-.045
1
.298
.024
.421
*
.298
.168
Sig. (2-tailed)
.898
.050
.741
.369
.813
.109
.899
.020
.109
.374
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.088
.419
.377
*
.298
1
.090
Pearson Correlation
Pearson Correlation
N
**
.967
*
.373
Sig. (2-tailed)
.042
.000
.644
.021
.040
.109
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.137
.147
**
.145
.081
Sig. (2-tailed)
.471
.438
.000
.445
30
30
30
**
.131
N Pearson Correlation
*
.435
.962
*
Pearson Correlation
N
VAR00029
.152
*
30
30
N
VAR00028
1
*
30
30
Sig. (2-tailed)
VAR00027
*
.027
N
VAR00026
30
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
VAR00025
30
.404
N VAR00024
30
Pearson Correlation
N VAR00023
30
.965
.872
.872
*
**
.930
1.000
*
**
.535
.492
.712
**
**
**
.636
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
.024
.090
1
.201
.090
.669
.899
.636
.287
.636
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
.348
.374
**
.201
1
*
.421
*
.930
**
.930
.553
.764
**
**
105 Sig. (2-tailed) N VAR00030
.000
.491
.059
.042
.020
.000
.287
30
30
30
30
30
30
30
30
*
**
.088
*
.419
*
.377
.298
**
.090
30
30
30
**
1
.042
.000
.644
.021
.040
.109
.000
.636
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
**
.264
**
.168
**
**
**
**
1
Sig. (2-tailed) N
.748
.535
.492
.712
.002
.159
.006
.374
.000
.002
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Correlations VAR00031 VAR00032 VAR00033 1
Sig. (2-tailed) N VAR00033 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00034
VAR00035 VAR00036
Total
-.031
.271
.178
.162
.273
.870
.147
.346
.391
.000
30
30
30
30
30
30
30
.207
1
-.144
**
.196
.446
.000
.299
.009
.009
.273
.776
.467
**
.661
**
.207
Sig. (2-tailed)
VAR00032 Pearson Correlation
.712
.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
N
.764
.468
**
30
30
30
30
30
30
30
-.031
-.144
1
-.003
.281
.007
.209
.870
.446
.988
.132
.969
.268
30
30
30
30
30
30
30
.712
.000
.003
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
VAR00031 Pearson Correlation
.553
.930
**
Sig. (2-tailed)
.526
1.000
.000
.373
Pearson Correlation
.962
.000
Pearson Correlation
N Total
.016
30
106 VAR00034 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00035 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00036 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**
-.003
.147
.000
.988
30
30
30
.178
.196
.346
.271
.776
1
.170
.580
**
.536
**
.369
.001
.002
30
30
30
30
.281
.170
1
.239
.299
.132
.369
30
30
30
30
.162
**
.007
**
.391
.009
.969
.001
.203
30
30
30
30
30
30
30
**
**
.209
**
**
*
1
.000
.009
.268
.002
.001
.014
30
30
30
30
30
30
.661
.467
.468
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.580
.536
.558
**
.203
.001
30
30
30
.239
1
.443
.558
*
.014
.443
30
107
Lampiran 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Kode Responden R01 R02 R03 R04 R05 R06 R07 R08 R09 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35
Daftar Nama Responden Penelitian Nama ANDRI LIANI ANISA APRILIA D ANNA FAUZIYAH DENNY RAHAYU DEWI RIZKI UTAMI ERMA KUSUMAWATI FRILIA KUSUMA WATI CHOIRUL ISTIQOMAH GIZELLA INDRY DESFIANA KHOIRUN NISAK LINDA YUNITA MELA DIAH ANDRIYANI PUTRI SARI DAMAYANTI RIA PUSPITA DEWI RISKA MEIDIANA WULANDARI SITI ROHMATUN SRIDEVI TYA RESTIANTI WAHYU ANISSAADHA ANGGITA RULIN PARAMITA ANISSA RACHMASARI ANZILIA RETNO PUSPITASARI APRIYANI ARNICHA SHINTA DEWI AYU KARTIKA DEWI CLARRITA RIZKI WULANDARI DEA ASMARA LATIF NOVIANA DEVI MEILINDA DEWI CAHYANINGRUM EKA ARISTIYANI FALINNIHLA AZKANNIDA HESTI MURYANI INTAN SETYAWATI KUSUMASTIKA NIRMA ANGGITA LAILATUL ULFA
Jenis Kelamin P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Kelas XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 1 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2
108
No 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
Kode Responden R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51 R52 R53 R54 R55 R56 R57 R58 R59 R60 R61 R62 R63 R64 R65 R66 R67 R68 R69 R70 R71 R72
Nama LIA SYAFITRI ACHMADI LINA KURNIAWATI LISA RAHAYU AFIFAH FATMAWATI NUR ALVINA NIHAYATI AMALLIA DIAN ISKANDAR ANIF MAGHFIROH ATIKA DWI TRISTANTI CATUR SARI MAQFIROH CHAVIA ZAGITA APRILANI DELA ROSITA DESI RACHMAWATI DESI TRISNAWATI DINDA INDIRA SUBAGIO EVA NUR OKTAVIA FITRI HENDRIYANI IKA ARIF WIYANI INDAH AYU FITRIA IRMA SUSANTI ISNAINI FITRIASARI MARLINA DWI CAHYATI AMALINA NOVISTASARI AMELIA PUTRI NANDA DEWI AYU RETNOWATI BELLA JUNAR PRAPTIA DANIKA BINANDIA PARAMITA DESI AYU RAHMAWATI DEWI YUNITA SARI DHIKA SUSI ALFIYANTHI EKA ROCHANINGRUM ERFIANI QUEEN FARADINA HENING VIDYARI SHINTA S HERLIN APRILIA IKE NURUL HIDAYAH INTAN WULANDARI KHARISMA YOGI GUSTIANA MARIATUL KIBTIYAH
Jenis Kelamin P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P P
Kelas XI AK 2 XI AK 2 XI AK 2 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 3 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4 XI AK 4
109
No 73 74
Kode Nama Responden MIFTAHUL LAILATUL QODRIYAH R73 MUTIA RACHMA SYAFITRI R74
Jenis Kelas Kelamin P XI AK 4 P XI AK 4
110 Lampiran 9
Daftar Nilai Prakerin Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama ANDRI LIANI ANISA APRILIA D ANNA FAUZIYAH DENNY RAHAYU DEWI RIZKI UTAMI ERMA KUSUMAWATI FRILIA KUSUMA WATI CHOIRUL ISTIQOMAH GIZELLA INDRY DESFIANA KHOIRUN NISAK LINDA YUNITA MELA DIAH ANDRIYANI PUTRI SARI DAMAYANTI RIA PUSPITA DEWI RISKA MEIDIANA WULANDARI SITI ROHMATUN SRIDEVI TYA RESTIANTI WAHYU ANISSAADHA ANGGITA RULIN PARAMITA ANISSA RACHMASARI ANZILIA RETNO PUSPITASARI APRIYANI ARNICHA SHINTA DEWI AYU KARTIKA DEWI CLARRITA RIZKI WULANDARI DEA ASMARA LATIF NOVIANA DEVI MEILINDA DEWI CAHYANINGRUM EKA ARISTIYANI FALINNIHLA AZKANNIDA HESTI MURYANI INTAN SETYAWATI KUSUMASTIKA NIRMA ANGGITA LAILATUL ULFA
DP 85 83 84 85 95 95 85 85 96 85 85 85 85 85 95 85 84 95 80 80 90 95 90 85 78 78 90 90 90 90 90 85 85 84 95
Aspek KKM MK 84 80 82 80 90 90 86 80 86 84 86 84 90 90 80 80 86 84 86 83 84 80 84 80 84 80 84 80 85 84 86 84 80 90 80 84 90 80 86 80 80 85 80 84 84 80 90 80 90 80 85 80 90 84 90 90 90 80 95 80 90 90 90 90 85 80 90 85 85 84
IK 80 80 84 80 82 82 85 80 82 82 85 80 82 83 80 80 80 80 82 85 85 81 80 80 84 84 82 80 80 80 90 90 80 80 83
P 80 80 90 80 95 95 90 80 95 83 84 80 84 84 95 87 85 95 80 80 85 95 90 84 84 84 95 80 80 80 90 85 90 79 96
Ratarata Nilai 81.80 81.00 87.60 82.20 88.40 80.30 88.00 81.00 88.60 83.80 80.60 81.80 83.00 83.20 87.80 84.40 83.80 86.80 82.40 82.20 85.00 80.20 84.80 80.00 83.20 82.20 88.20 90.20 84.00 85.00 90.00 88.00 84.00 91.20 88.60
111
No
Nama DP 95 92 98 98 90 92 85 84 80 79 80 85 90 80 80 90 80 85 78 80 90 90 90 90 80 82 82 86 80 90 80 87 80 78 79 82 82 80 80
36 LIA SYAFITRI ACHMADI 37 LINA KURNIAWATI 38 LISA RAHAYU 39 AFIFAH FATMAWATI NUR 40 ALVINA NIHAYATI 41 AMALLIA DIAN ISKANDAR 42 ANIF MAGHFIROH 43 ATIKA DWI TRISTANTI 44 CATUR SARI MAQFIROH 45 CHAVIA ZAGITA APRILANI 46 DELA ROSITA 47 DESI RACHMAWATI 48 DESI TRISNAWATI 49 DINDA INDIRA SUBAGIO 50 EVA NUR OKTAVIA 51 FITRI HENDRIYANI 52 IKA ARIF WIYANI 53 INDAH AYU FITRIA 54 IRMA SUSANTI 55 ISNAINI FITRIASARI 56 MARLINA DWI CAHYATI 57 AMALINA NOVISTASARI 58 AMELIA PUTRI NANDA DEWI 59 AYU RETNOWATI 60 BELLA JUNAR PRAPTIA 61 DANIKA BINANDIA PARAMITA 62 DESI AYU RAHMAWATI 63 DEWI YUNITA SARI 64 DHIKA SUSI ALFIYANTHI 65 EKA ROCHANINGRUM 66 ERFIANI QUEEN FARADINA 67 HENING VIDYARI SHINTA S 68 HERLIN APRILIA 69 IKE NURUL HIDAYAH 70 INTAN WULANDARI 71 KHARISMA YOGI GUSTIANA 72 MARIATUL KIBTIYAH 73 MIFTAHUL LAILATUL QODRIYAH 74 MUTIA RACHMA SYAFITRI Keterangan: 1. Disiplin 3. Mutu Kerja (Prestasi Kerja) 2. Kemauan dan Motivasi 4. Inisiatif dan Kreativitas
Aspek KKM MK 90 94 90 90 95 90 85 95 90 88 90 90 84 80 90 90 85 88 89 78 85 88 95 90 80 80 86 83 85 88 90 90 85 88 85 86 78 88 85 88 85 90 88 90 85 95 91 88 85 86 85 86 85 85 85 88 87 88 85 88 85 85 85 88 82 88 78 88 87 88 87 84 83 84 85 85 85 88
IK 90 86 90 85 95 84 80 84 88 78 88 90 80 81 88 90 88 84 75 88 84 84 80 84 84 84 84 83 88 90 88 80 88 78 77 85 85 85 88
5. Perilaku
P 90 90 95 98 90 88 85 90 85 85 85 85 90 85 85 90 85 90 78 85 85 84 95 90 90 90 90 85 85 85 85 95 85 78 78 83 83 82 85
Ratarata Nilai 91.80 89.60 80.00 92.20 90.60 88.80 87.00 87.60 85.20 81.80 80.20 89.00 84.00 83.00 85.20 90.00 85.20 86.00 79.40 85.20 86.80 87.20 84.20 88.60 85.00 80.00 85.20 85.40 85.60 87.60 84.60 87.00 84.60 80.00 81.80 84.20 83.40 83.40 80.20
112 Lampiran 10
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Daftar Nilai Mata Diklat Produktif Akuntansi Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 ANDRI LIANI 81 75 82 73 70 85 91 76 88 70 75 100 90 99 96 73 ANISA APRILIA D 94 91 87 95 86 76 87 85 90 73 75 90 81 95 84 73 ANNA FAUZIYAH 100 75 73 73 75 77 71 72 90 70 85 88 79 82 84 73 DENNY RAHAYU 71 75 77 73 91 73 72 83 90 70 95 77 77 79 73 73 DEWI RIZKI UTAMI 77 98 85 73 79 81 75 77 90 70 85 79 86 82 84 73 ERMA KUSUMAWATI 100 85 73 73 87 78 75 83 80 73 95 82 83 80 80 81 FRILIA KUSUMA WATI 100 88 79 73 76 81 83 70 90 70 85 86 86 90 95 93 CHOIRUL ISTIQOMAH 81 98 80 73 87 88 81 70 77 73 100 89 92 89 89 73 GIZELLA INDRY DESFIANA 81 98 78 73 82 81 73 70 88 70 80 82 86 79 89 88 KHOIRUN NISAK 82 76 80 73 75 76 73 85 90 70 100 79 80 78 84 78 LINDA YUNITA 95 75 90 73 79 72 73 83 83 70 70 77 79 78 73 73 MELA DIAH ANDRIYANI 99 86 84 73 90 94 72 86 90 72 85 95 98 80 73 77 PUTRI SARI DAMAYANTI 100 86 83 80 80 93 75 70 90 70 100 93 98 83 90 91 RIA PUSPITA DEWI 88 77 79 73 92 74 73 70 83 72 85 83 77 82 100 92 RISKA MEIDIANA WULANDARI 100 85 73 73 90 80 95 78 88 70 70 87 85 92 90 97 SITI ROHMATUN 75 73 75 73 97 74 75 85 90 70 75 99 77 85 78 86 SRIDEVI 100 75 73 73 80 83 91 83 90 85 100 98 88 99 100 94 TYA RESTIANTI 81 73 73 73 89 82 85 86 90 73 85 99 86 93 100 89 WAHYU ANISSAADHA 70 73 83 73 88 73 76 73 90 85 85 79 77 79 78 75 ANGGITA RULIN PARAMITA 100 91 80 73 86 74 70 77 90 80 70 93 79 80 88 83 ANISSA RACHMASARI 92 98 82 73 83 73 70 86 90 75 85 76 77 80 78 73 ANZILIA RETNO PUSPITASARI 100 70 76 73 83 88 85 80 90 70 80 97 92 93 73 78 APRIYANI 100 75 79 73 81 72 73 77 90 72 85 85 80 79 94 88 ARNICHA SHINTA DEWI 80 88 84 73 83 83 78 85 90 73 85 87 88 80 100 91
113 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
AYU KARTIKA DEWI CLARRITA RIZKI WULANDARI DEA ASMARA LATIF NOVIANA DEVI MEILINDA DEWI CAHYANINGRUM EKA ARISTIYANI FALINNIHLA AZKANNIDA HESTI MURYANI INTAN SETYAWATI KUSUMASTIKA NIRMA ANGGITA LAILATUL ULFA LIA SYAFITRI ACHMADI LINA KURNIAWATI LISA RAHAYU AFIFAH FATMAWATI NUR ALVINA NIHAYATI AMALLIA DIAN ISKANDAR ANIF MAGHFIROH ATIKA DWI TRISTANTI CATUR SARI MAQFIROH CHAVIA ZAGITA APRILANI DELA ROSITA DESI RACHMAWATI DESI TRISNAWATI DINDA INDIRA SUBAGIO EVA NUR OKTAVIA FITRI HENDRIYANI IKA ARIF WIYANI INDAH AYU FITRIA
73 78 95 100 98 75 76 90 77 100 82 73 76 87 98 98 73 73 100 73 81 82 79 73 81 79 80 76 75 83 98 85 86 81 92 86 73 85 81 73 75 81 78 89 82 73 82 76 100 100 90 80 90 81 80 88 79 80 77 77 73 79 86 73 82 83 73 86 86 73 89 92 80 82 86 73 79 80 73 77 79 73 95 98 73 93 98
73 73 73 73 78 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 99 95 82 79 82 80 90 89 79 78 78 80 83
89 76 78 85 86 93 92 79 92 72 80 86 89 77 88 86 89 92 89 85 86 80 90 80 88 72 74 80 76 81 77 70 79 77 78 85 83 80 72 85 92 75 72 86 79 78 74 85 89 70 70 76 83 75 76 85 88 78 81 86 75 78 84 78 89 73 73 90 70 74 77 81 78 75 74 73 79 87 83 77 82 75 79 78 81 80 74 85 81 81 77 70 80 100 93 90 80 80 77 80 79 81 80 75 81 92 98 87 83 100 100 77 83 74 84 84
90 90 90 90 90 90 90 80 90 90 90 87 90 84 90 90 90 88 90 83 90 90 83 88 90 90 90 88 90
77 85 87 81 71 85 100 97 77 85 83 80 71 85 97 83 85 75 99 96 77 70 99 85 70 85 97 80 70 80 85 86 72 80 85 82 70 70 79 85 73 85 85 80 70 85 89 83 70 85 81 82 70 70 94 87 70 80 100 73 70 75 77 77 70 100 77 85 73 75 100 73 70 75 100 79 73 85 81 80 70 95 81 78 70 85 82 80 70 95 95 90 72 85 99 84 70 100 100 83 72 80 88 79 70 100 100 73 85 80 73 75 85 85 73 73
80 99 88 96 96 98 89 86 86 83 82 85 75 91 75 75 98 85 88 98 98 76 75 86 86 77 85 73 75
100 100 90 100 78 87 90 100 83 83 78 78 76 83 100 95 73 73 73 73 73 73 73 73 73 100 100 73 73
89 96 96 87 86 73 77 85 83 73 78 95 91 73 73 96 73 88 78 73 77 91 84 84 73 84 80 95 89
114 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
IRMA SUSANTI ISNAINI FITRIASARI MARLINA DWI CAHYATI AMALINA NOVISTASARI AMELIA PUTRI NANDA DEWI AYU RETNOWATI BELLA JUNAR PRAPTIA DANIKA BINANDIA PARAMITA DESI AYU RAHMAWATI DEWI YUNITA SARI DHIKA SUSI ALFIYANTHI EKA ROCHANINGRUM ERFIANI QUEEN FARADINA HENING VIDYARI SHINTA S HERLIN APRILIA IKE NURUL HIDAYAH INTAN WULANDARI KHARISMA YOGI GUSTIANA MARIATUL KIBTIYAH MIFTAHUL LAILATUL QODRIYAH MUTIA RACHMA SYAFITRI
Keterangan: Semester I 1. Mengelola dokumen transaksi 2. Memproses entri jurnal 3. Memproses buku besar 4. Menyusun laporan keuangan
73 83 77 73 87 85 90 99 77 73 98 88 73 99 86 73 79 77 73 93 79 73 76 77 73 97 92 73 85 80 73 87 88 73 87 81 100 100 97 82 83 80 79 97 83 78 99 96 73 99 85 73 97 80 100 85 86 73 85 82 73 79 85
82 92 85 99 93 79 80 80 93 79 80 80 99 88 96 96 98 89 86 86 83
81 83 83 82 83 82 80 81 81 80 82 83 77 80 80 83 79 81 83 81 80
87 86 86 86 74 74 80 86 78 97 84 79 81 78 74 84 75 83 75 78 81
98 98 93 87 73 74 98 100 100 97 100 100 83 73 79 83 83 75 81 73 80
77 85 87 84 85 72 83 85 83 83 86 86 90 77 75 78 78 85 85 86 86
Semester III 8. Memproses dokumen dana kas kecil 9. Memproses dokumen dana kas di Bank 10. Mengelola kartu piutang 11. Mengoperasikan paket program
90 90 90 80 90 83 88 90 90 90 90 80 90 77 88 90 83 90 87 90 84
73 85 80 70 73 70 70 70 80 75 70 72 73 77 71 77 71 85 77 70 70
80 80 70 85 85 85 70 80 80 85 70 70 80 85 85 85 85 80 75 75 85
94 73 73 73 86 93 85 73 87 87 85 90 100 89 100 100 73 100 100 90 84
73 83 80 82 76 79 84 95 75 77 73 98 73 81 73 80 83 86 86 81 81
73 95 89 98 100 84 91 80 73 98 73 73 70 73 90 75 83 89 88 83 75 78 78 83 73 78 73 90 76 78 82 83 88 87 73 91 73 87 89 73 77 96 79 95 96 79 99 87 75 73 86 85 73 73 92 90 77 85 87 85 75 73 83
115 Semester II 5. Memproses entri jurnal 6. Memproses buku besar 7. Menyusun laporan keuangan
Semester IV 12. Mengelola penerimaan barang supplies 13. Mengelola kartu persediaan supplies 14. Mengelola kartu persediaan barang dagang 15. Mengelola administrasi gudang 16. Mengelola aktiva tetap
116 Lampiran 11
Tabulasi Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Mental dan Sikap
Keterampilan
No
Kode Res.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
1
R01
3
3
2
3
5
4
3
3
3
5
4
4
4
3
5
4
2
R02
5
4
3
3
5
5
5
5
3
2
4
2
5
1
5
3
R03
5
2
4
4
5
4
4
3
2
3
5
3
5
5
4
R04
3
4
3
5
4
3
5
4
2
3
5
3
5
5
R05
4
4
5
4
5
4
4
4
3
5
3
5
6
R06
4
2
5
3
4
4
5
3
4
4
5
7
R07
5
3
5
3
5
4
5
4
4
5
8
R08
5
2
3
3
3
5
3
5
3
9
R09
5
2
3
4
4
4
3
5
10
R10
5
4
2
4
5
5
5
11
R11
3
5
3
5
3
4
12
R12
5
4
5
3
5
13
R13
5
3
5
2
14
R14
3
4
5
15
R15
4
4
16
R16
3
17
R17
18 19 20
Penget.
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
58
3
3
4
3
4
4
3
5
5
3
4
4
4
30
31
32
49
3
4
5
62
4
2
3
4
4
3
4
5
3
3
2
5
4
11
118
5
47
5
3
4
5
4
63
3
3
3
4
3
5
3
4
3
4
3
12
121
4
4
46
4
5
5
14
2
3
4
58
2
3
3
5
4
5
3
5
5
3
123
3
5
3
49
5
2
3
10
3
5
3
3
64
4
3
4
5
2
2
5
3
5
117
4
3
5
3
48
5
4
4
4
4
4
5
3
63
4
3
2
3
4
2
3
5
13
125
3
4
3
4
3
43
5
4
2
11
5
4
3
3
3
3
64
2
2
4
4
4
4
3
117
5
5
4
4
3
3
47
3
4
4
11
5
3
5
3
3
5
3
59
4
4
5
3
2
5
122
4
5
3
5
3
3
3
49
4
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
70
4
4
3
3
3
11
119
2
3
3
3
4
4
3
4
43
4
3
3
10
3
5
5
4
5
5
3
4
4
68
4
2
4
1
123
3
2
3
2
2
3
3
3
5
37
5
5
3
13
4
5
4
5
3
2
4
5
3
3
61
5
5
4
118
3
3
3
3
5
3
3
3
3
5
48
3
3
3
3
3
4
4
4
5
3
3
3
5
4
63
4
4
9
118
5
3
4
4
3
4
3
4
4
2
3
47
3
4
3
10
3
3
3
2
3
4
5
4
5
5
4
5
61
2
120
4
5
3
2
4
3
3
5
3
2
3
5
44
3
5
5
13
3
5
5
3
3
2
5
2
4
3
3
5
5
60
118
4
4
3
4
5
3
3
5
3
5
4
2
5
50
3
3
3
9
5
4
5
3
3
5
5
3
5
4
5
3
3
4
119
65
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
2
2
45
4
4
2
5
3
5
5
5
2
3
4
4
2
5
3
5
5
5
10
120
64
3
5
3
3
5
5
3
3
3
2
3
3
3
44
3
2
5
10
5
2
5
3
4
5
3
3
3
3
3
2
3
3
3
5
118
55
5
4
3
3
4
4
5
2
5
5
5
5
5
55
5
5
3
13
R18
4
4
3
3
5
3
5
2
4
3
4
4
3
3
4
123
4
58
3
4
3
5
4
4
4
4
5
3
4
4
4
51
4
4
3
R19
5
5
3
4
5
5
3
3
4
3
3
3
3
4
11
120
4
4
61
3
3
4
2
4
3
4
5
5
4
2
4
4
47
5
3
3
11
R20
5
2
3
4
4
4
4
5
4
3
5
5
5
119
5
3
5
66
4
3
1
3
3
5
5
2
4
2
3
4
4
43
4
5
4
13
21
R21
5
3
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
122
5
3
4
3
63
3
4
3
4
2
3
5
4
5
4
4
3
4
48
3
4
4
22
R22
5
2
3
4
5
4
3
5
3
4
1
11
122
4
2
3
3
5
56
5
4
5
3
5
3
5
2
5
3
3
5
3
51
2
5
4
11
23
R23
3
3
3
2
5
4
5
2
4
5
118
5
5
3
5
5
4
63
4
3
3
2
4
5
2
4
3
4
3
3
4
44
4
3
4
11
24
R24
2
5
3
4
5
5
3
5
5
118
4
5
4
4
5
5
3
67
3
2
3
1
3
5
3
3
2
2
4
4
3
38
3
4
3
25
R25
3
3
4
4
4
3
4
5
10
115
4
3
4
4
4
4
4
4
61
3
3
4
5
4
4
3
5
5
4
3
3
3
49
2
4
2
8
26
R26
5
4
4
5
5
2
2
118
2
3
4
5
3
4
5
5
4
62
4
3
3
3
4
3
3
5
5
4
3
3
4
47
3
4
4
11
27
R27
4
5
4
4
5
4
120
4
5
4
3
5
5
5
4
5
1
67
5
5
3
4
5
4
4
5
4
4
5
4
3
55
5
5
4
28
R28
5
3
4
3
4
14
136
4
5
3
3
4
5
5
3
3
3
5
62
4
5
4
4
3
2
3
3
5
4
5
4
5
51
4
4
3
11
29
R29
2
3
5
2
2
124
3
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
60
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
50
4
5
3
12
122
117 Mental dan Sikap
Keterampilan
Penget.
Kode Res.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
R30
5
4
4
3
4
2
5
4
2
3
2
4
5
4
5
4
60
3
4
3
4
3
5
3
4
5
4
4
4
4
50
4
5
3
12
122
31
R31
3
4
3
3
2
4
3
4
4
3
4
3
5
4
4
4
57
4
4
5
4
3
4
3
4
4
4
4
4
5
52
4
5
5
14
123
32
R32
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
57
4
5
3
3
4
4
4
4
5
4
3
4
5
52
5
5
4
14
123
33
R33
3
3
3
4
4
4
3
5
3
4
3
3
5
3
4
2
56
3
2
5
4
4
4
4
3
5
4
3
4
4
49
5
5
5
15
120
34
R34
3
4
4
3
4
5
4
5
5
5
5
4
5
1
4
3
64
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
5
5
47
5
5
5
15
126
35
R35
3
4
3
4
3
3
3
3
5
3
5
4
4
5
4
5
61
3
5
4
5
4
5
4
5
5
4
5
4
5
58
5
5
5
15
134
36
R36
4
4
4
5
3
2
4
3
5
3
5
4
3
4
5
3
61
4
3
4
3
4
4
4
4
3
2
4
5
5
49
5
5
4
14
124
37
R37
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
1
5
4
62
4
1
3
2
5
2
4
4
4
4
3
3
4
43
5
5
5
15
120
38
R38
5
4
5
4
3
4
2
3
4
4
4
3
3
3
4
3
58
3
4
4
4
3
4
4
4
5
5
3
3
4
50
3
4
3
10
118
39
R39
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
5
5
4
4
64
3
4
3
3
3
5
3
3
3
4
4
4
5
47
4
4
5
13
124
40
R40
5
4
4
5
3
3
3
3
1
3
3
4
4
5
4
3
57
4
5
3
4
5
5
4
4
3
4
4
4
3
52
4
5
4
13
122
41
R41
5
3
4
4
4
3
3
3
3
3
5
3
5
4
3
4
59
3
5
3
4
5
4
5
5
4
4
5
4
4
55
2
4
5
11
125
42
R42
5
1
4
4
4
1
4
3
3
4
4
4
5
4
4
4
58
3
4
3
4
5
5
3
4
4
4
5
4
5
53
3
4
5
12
123
43
R43
3
4
3
3
4
4
5
4
3
3
3
4
4
4
4
3
58
4
3
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
53
4
3
5
12
123
44
R44
4
3
1
3
5
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
3
56
2
5
4
3
4
4
5
5
4
5
4
5
4
54
5
5
3
13
123
45
R45
5
4
4
3
1
3
3
4
3
4
4
4
4
5
4
4
59
4
3
4
5
4
4
3
4
4
4
4
5
3
51
3
4
5
12
122
46
R46
3
4
4
4
4
5
3
4
3
4
4
2
3
4
3
4
58
3
4
2
4
3
5
3
4
5
3
3
2
2
43
1
4
2
7
108
47
R47
4
4
3
4
3
3
5
4
2
1
4
4
5
4
5
4
59
3
5
3
4
5
3
5
3
4
4
4
5
3
51
3
4
3
10
120
48
R48
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
5
1
5
1
4
4
53
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
3
4
57
5
3
5
13
123
49
R49
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
5
5
5
5
4
4
62
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
3
53
3
4
4
11
126
50
R50
4
5
4
5
3
4
4
5
5
5
4
5
5
5
1
5
69
4
4
4
1
5
4
5
5
3
3
1
3
4
46
1
3
3
7
122
51
R51
4
3
3
3
4
4
3
4
5
4
5
4
5
5
4
3
63
4
4
4
3
5
4
5
4
5
3
4
4
3
52
2
2
5
9
124
52
R52
4
3
5
3
4
4
5
5
5
4
4
3
5
4
3
5
66
4
4
4
5
3
4
4
4
4
3
3
3
2
47
1
2
4
7
120
53
R53
3
5
3
3
3
4
4
3
4
4
5
3
3
1
1
1
50
2
4
4
4
3
5
3
5
5
4
5
2
5
51
2
3
3
8
109
54
R54
3
4
4
4
5
4
3
4
5
4
4
5
4
2
3
4
62
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
5
48
3
5
4
12
122
55
R55
3
4
4
3
5
4
3
3
5
5
4
4
5
3
5
4
64
3
3
4
4
3
4
4
1
1
4
1
5
5
42
4
5
4
13
119
56
R56
5
3
3
3
4
4
4
5
5
4
5
4
2
4
3
4
62
3
5
1
4
5
1
3
5
3
4
4
5
3
46
4
5
5
14
122
57
R57
5
3
3
5
4
5
3
5
3
3
3
4
2
3
3
4
58
3
4
3
5
5
3
3
3
4
4
4
5
5
51
4
4
5
13
122
58
R58
4
5
3
4
4
4
4
3
5
4
3
3
4
4
3
3
60
4
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
46
4
4
4
12
118
59
R59
4
4
3
3
4
5
4
5
3
4
3
4
3
5
4
4
62
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
43
4
4
5
13
118
60
R60
5
5
4
4
2
4
2
1
2
4
4
4
4
5
4
5
59
4
5
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
50
5
3
5
13
122
61
R61
5
4
3
5
4
4
2
4
3
2
4
4
3
3
3
4
57
4
3
3
3
3
2
4
2
3
3
4
4
3
41
3
3
4
10
108
R62
4
4
3
4
3
4
4
4
5
1
5
5
4
4
4
3
61
5
5
4
3
5
3
4
3
3
5
4
3
4
51
4
4
3
11
123
No 30
62
118 Mental dan Sikap
Keterampilan
Penget.
Kode Res.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
R63
5
3
3
4
4
4
4
3
3
5
4
2
4
3
5
3
59
4
4
4
5
4
3
5
5
4
2
4
4
3
51
4
4
4
12
122
64
R64
5
5
3
5
5
4
3
3
3
5
2
5
4
1
3
4
60
3
4
4
5
3
4
5
2
2
2
3
5
5
47
3
4
4
11
118
65
R65
5
3
4
3
4
5
5
5
2
3
3
3
3
2
4
2
56
4
2
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
51
5
4
4
13
120
66
R66
3
3
4
4
4
3
4
4
5
3
5
3
3
3
3
4
58
4
1
4
5
5
4
5
4
4
5
3
5
3
52
4
5
4
13
123
67
R67
5
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
5
4
3
5
4
61
5
2
4
4
4
4
4
5
5
3
3
3
2
48
5
4
4
13
122
68
R68
3
3
3
4
3
5
3
3
3
3
4
5
4
4
3
4
57
4
4
4
5
5
4
5
4
4
3
5
5
2
54
4
4
4
12
123
69
R69
3
3
5
4
3
2
4
3
4
5
5
4
3
3
5
3
59
3
2
3
2
2
3
3
4
3
4
3
4
2
38
3
4
5
12
109
70
R70
5
3
3
5
2
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
5
68
3
3
5
4
2
4
5
3
2
2
3
4
2
42
3
4
5
12
122
71
R71
5
2
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
69
4
5
3
3
4
4
5
3
3
2
3
3
2
44
4
3
3
10
123
72
R72
4
3
3
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
71
5
4
3
3
4
5
2
3
5
3
2
3
3
45
3
3
3
9
125
73
R73
5
3
4
5
4
4
4
3
4
5
3
3
5
5
2
5
64
4
2
3
3
2
5
4
3
5
2
4
3
5
45
3
4
3
10
119
74
R74
3
4
4
2
2
4
3
3
4
3
4
4
5
4
3
5
57
4
5
2
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
41
3
4
3
10
108
No 63
119 Lampiran 12 Deskripsi Data Kesiapan Memasuki Dunia Kerja
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kode Res. R01 R02 R03 R04 R05 R06 R07 R08 R09 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22
Mental dan Sikap Skor % Krit. 58 72.5 C 62 77.5 C 63 78.75 T 58 72.5 C 64 80 T 63 78.75 T 64 80 T 59 73.75 C 70 87.5 ST 68 85 ST 61 76.25 C 63 78.75 T 61 76.25 C 60 75 C 65 81.25 T 64 80 T 55 68.75 R 58 72.5 C 61 76.25 C 66 82.5 T 63 78.75 T 56 70 R
Keterampilan Skor % Krit. 49 75.38 C 47 72.30 C 46 70.76 C 49 75.38 C 48 73.84 C 43 66.15 R 47 72.30 C 49 75.38 C 43 66.15 R 37 56.92 SR 48 73.84 C 47 72.30 C 44 67.69 R 50 76.92 T 45 69.23 C 44 67.69 R 55 84.61 ST 51 78.46 T 47 72.30 C 43 66.15 R 48 73.84 C 51 78.46 T
Ilmu dan Pengetahuan Skor % Krit. 11 73.33 C 12 80 T 14 93.33 ST 10 66.66 C 13 86.66 T 11 73.33 C 11 73.33 C 11 73.33 C 10 66.66 C 13 86.66 T 9 60 R 10 66.66 C 13 86.66 T 9 60 R 10 66.66 C 10 66.66 C 13 86.66 T 11 73.33 C 11 73.33 C 13 86.66 T 11 73.33 C 11 73.33 C
Skor 118 121 123 117 125 117 122 119 123 118 118 120 118 119 120 118 123 120 119 122 122 118
Total % 73.75 75.62 76.87 73.12 78.12 73.12 76.25 74.37 76.87 73.75 73.75 75 73.75 74.37 75 73.75 76.87 75 74.37 76.25 76.25 73.75
Krit. R C C R T R C C C R R C R C C R C C C C C R
120 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51
63 67 61 62 67 62 60 60 57 57 56 64 61 61 62 58 64 57 59 58 58 56 59 58 59 53 62 69 63
78.75 83.75 76.25 77.5 83.75 77.5 75 75 71.25 71.25 70 80 76.25 76.25 77.5 72.5 80 71.25 73.75 72.5 72.5 70 73.75 72.5 73.75 66.25 77.5 86.25 78.75
T T C C T C C C R R R T C C C C T R C C C R C C C R C ST T
44 38 49 47 55 51 50 50 52 52 49 47 58 49 43 50 47 52 55 53 53 54 51 43 51 57 53 46 52
67.69 58.46 75.38 72.30 84.61 78.46 76.92 76.92 80 80 75.38 72.30 89.23 75.38 66.15 76.92 72.30 80 84.61 81.53 81.53 83.07 78.46 66.15 78.46 87.69 81.53 70.76 80
R SR C C ST T T T T T C C ST C R T C T ST T T T T R T ST T C T
11 10 8 11 14 11 12 12 14 14 15 15 15 14 15 10 13 13 11 12 12 13 12 7 10 13 11 7 9
73.33 66.66 53.33 73.33 93.33 73.33 80 80 93.33 93.33 100 100 100 93.33 100 66.66 86.66 86.66 73.33 80 80 86.66 80 46.66 66.66 86.66 73.33 46.66 60
C C R C ST C T T ST ST ST ST ST ST ST C T T C T T T T SR C T C SR R
118 115 118 120 136 124 122 122 123 123 120 126 134 124 120 118 124 122 125 123 123 123 122 108 120 123 126 122 124
73.75 71.87 73.75 75 85 77.5 76.25 76.25 76.87 76.87 75 78.75 83.75 77.5 75 73.75 77.5 76.25 78.12 76.87 76.87 76.87 76.25 67.5 75 76.87 78.75 76.25 77.5
R R R C ST C C C C C C T ST C C R C C T C C C C SR C C T C C
121 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
R52 R53 R54 R55 R56 R57 R58 R59 R60 R61 R62 R63 R64 R65 R66 R67 R68 R69 R70 R71 R72 R73 R74
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
66 50 62 64 62 58 60 62 59 57 61 59 60 56 58 61 57 59 68 69 71 64 57
82.5 62.5 77.5 80 77.5 72.5 75 77.5 73.75 71.25 76.25 73.75 75 70 72.5 76.25 71.25 73.75 85 86.25 88.75 80 71.25 6 18 37 12 1
T SR C T C C C C C R C C C R C C R C ST ST ST T R
47 51 48 42 46 51 46 43 50 41 51 51 47 51 52 48 54 38 42 44 45 45 41
72.30 C 78.46 T 73.84 C 64.61 R 70.76 C 78.46 T 70.76 C 66.15 R 76.92 T 63.07 R 78.46 T 78.46 T 72.30 C 78.46 T 80 T 73.84 C 83.07 T 58.46 SR 64.61 R 67.69 R 69.23 C 69.23 C 63.07 R Distribusi Frekuensi 5 25 27 14 3 Distribusi Persentase
7 8 12 13 14 13 12 13 13 10 11 12 11 13 13 13 12 12 12 10 9 10 10
46.66 53.33 80 86.66 93.33 86.66 80 86.66 86.66 66.66 73.33 80 73.33 86.66 86.66 86.66 80 80 80 66.66 60 66.66 66.66 10 28 27 6 3
SR R T T ST T T T T C C T C T T T T T T C R C C
120 109 122 119 122 122 118 118 122 108 123 122 118 120 123 122 123 109 122 123 125 119 108
75 68.12 76.25 74.37 76.25 76.25 73.75 73.75 76.25 67.5 76.87 76.25 73.75 75 76.87 76.25 76.87 68.12 76.25 76.87 78.12 74.37 67.5 2 5 47 15 5
C SR C C C C R R C SR C C R C C C C SR C C T C SR
122 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
8.11% 24.32% 50.00% 16.22% 1.35%
6.76% 33.78% 36.49% 18.92% 4.05%
13.51% 37.84% 36.49% 8.11% 4.05%
2.70% 6.76% 63.51% 20.27% 6.76%
123
Lampiran 13
Deskripsi Nilai Prakerin dan Mata Diklat Produktif
No
Kode Res.
Nilai Prakerin
Predikat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
R01 R02 R03 R04 R05 R06 R07 R08 R09 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32
81.80 81.00 87.60 82.20 88.40 80.30 88.00 81.00 88.60 83.80 80.60 81.80 83.00 83.20 87.80 84.40 83.80 86.80 82.40 82.20 85.00 80.20 84.80 80.00 83.20 82.20 88.20 90.20 84.00 85.00 90.00 88.00
B B A B A B A B A B B B B B A A B A B B A B A B B B A A B A A A
Mata Diklat Produktif Akuntansi 83.43 84.07 78.00 78.79 85.20 80.21 82.64 82.93 79.93 80.07 76.64 83.50 85.43 81.07 83.43 78.20 88.36 85.93 79.57 82.20 78.64 82.71 80.57 78.64 80.20 88.29 88.30 85.36 88.29 82.93 81.86 80.14
Kriteria Baik Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
124
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51 R52 R53 R54 R55 R56 R57 R58 R59 R60 R61 R62 R63 R64 R65 R66 R67 R68 R69 R70 R71
84.00 91.20 88.60 91.80 89.60 80.00 92.20 90.60 88.80 87.00 87.60 85.20 81.80 80.20 89.00 84.00 83.00 85.20 90.00 85.20 86.00 79.40 85.20 86.80 87.20 84.20 88.60 85.00 80.00 85.20 85.40 85.60 87.60 84.60 87.00 84.60 80.00 81.80 84.20
B A A A A B A A A A A A B B A B B A A A A B A A A A A A B A A A A A A A B B A
80.93 83.40 86.50 81.93 79.21 80.36 86.20 79.93 84.29 80.93 79.57 82.30 81.71 80.71 80.12 86.79 87.64 81.64 86.64 82.36 76.70 83.50 87.29 82.00 82.86 81.21 77.30 83.24 77.20 83.07 83.86 82.93 83.57 87.30 83.40 86.20 82.93 82.40 83.21
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
125
72 73 74
R72 R73 R74
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
83.40 83.40 80.20
B B B
88.30 82.07 80.71
Distribusi Nilai Responden 43 31 0 0
Distribusi Persentase Nilai Responden Sangat Baik 58% Baik 42% Cukup 0.00% Kurang 0.00%
Baik Baik Baik
0 65 9 0
0.00% 88% 12% 0.00%
126
Lampiran 14 Hasil Perhitungan SPSS Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
74 a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 3.26791537
Absolute
.113
Positive
.075
Negative
-.113
Kolmogorov-Smirnov Z
.970
Asymp. Sig. (2-tailed)
.304
a. Test distribution is Normal.
127
Uji Asumsi Klasik Uji Multikolenieritas Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B (Constant)
Std. Error
3.110
13.755
X1
.688
.118
X2
.715
.129
a. Dependent Variable: Y
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
.226
.822
.488
5.820
.000
.987
1.014
.466
5.557
.000
.987
1.014
128
Uji Homogenitas
Uji Glejser Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
10.122
9.292
X1
-.109
.080
X2
.018
.087
T
Sig.
1.089
.280
-.161
-1.364
.177
.025
.209
.835
a. Dependent Variable: Abs_res
Analisis Regresi Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 3.110
13.755
X1
.688
.118
X2
.715
.129
a. Dependent Variable: Y
Coefficients Beta
T
Sig. .226
.822
.488
5.820
.000
.466
5.557
.000
129
Uji R Model Summary
Model
R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
1
Adjusted R
.713
.508
.494
3.31362
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Uji F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
804.048
2
402.024
Residual
779.587
71
10.980
1583.635
73
Total
F
Sig.
36.614
a
.000
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Uji t Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 3.110
13.755
X1
.688
.118
X2
.715
.129
a. Dependent Variable: Y
Coefficients Beta
T
Sig. .226
.822
.488
5.820
.000
.466
5.557
.000
130
Uji r Coefficients
a
Standardize Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
Correlations Zero-
Model 1
B (Constan
Std. Error
3.110
13.755
X1
.688
.118
X2
.715
.129
t)
a. Dependent Variable: Y
0.568 0.551
32.3% 30.4%
0.568 0.551
1.993 3.120
Beta
t
Sig.
order
Partial
Part
.226
.822
.488
5.820
.000
.542
.568
.485
.466
5.557
.000
.522
.551
.463