PENGARUH FAKTOR KELAS SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA DI PASAR MODERN (STUDI KASUS PADA ALFAMART DI KECAMATAN PANAKUKANG KOTA MAKASSAR)
SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
MUH. AFIEF SALLATU A21107085
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012
LEMBAR PENGESAHAN PENGARUH FAKTOR KELAS SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA DI PASAR MODERN (STUDI KASUS PADA ALFAMART DI KECAMATAN PANAKUKANG KOTA MAKASSAR)
Disusun Oleh : MUH. AFIEF SALLATU A211 07 085
Disetujui: Pembimbing I
Prof. Dr. Abd Rahman Kadir SE.,M.SI NIP : 19640205 198810 1 001 Tanggal Pengesahan : (...../....../.....)
Pembimbing II
Dr. Indriyanti Sudirman, MS NIP : 19690128 199903 2 001* Tanggal Pengesahan : (...../....../.....)
Page | ii
PENGARUH FAKTOR KELAS SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA DI PASAR MODERN (STUDI KASUS PADA ALFAMART) Dipersiapkan dan Disusun Oleh MUH. AFIEF SALLATU A211 07 085 Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 21 Mei 2012 Dan Dinyatakan LULUS DEWAN PENGUJI: No Nama Penguji
Jabatan
Tanda Tangan
Ketua
1. ......................
Wakil Ketua
2. .....................
1.
Prof. Dr. Abd. Rahman Kadir, SE, M.Si
2.
Dr. Indriyanti Sudirman, MS
3.
Dr. Jusni, SE, M.Si
Anggota
3. .....................
4.
Dr. A. Rakhman Laba, SE, MBA
Anggota
4. .....................
5.
Fauzi Rahim, SE, M.Si
Anggota
5. .....................
Disetujui: Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Dr.Muh Yunus Amar, MIT NIP.19610430 1988101 1 001
Ketua Tim Penguji Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. Abd. Rahman Kadir, SE, M.Si NIP. 19640205 198810 1 001
Page | iii
ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor perilaku konsumen yang memiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan seseorang dalam berbelanja di pasar modern (studi kasus pada Alfamart), dimana peneliti mempersempit kajian perilaku konsumen yang diteliti hanya pada faktor-faktor seperti kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi. Objek penelitian ini adalah konsumen pasar modern (Alfamart) yang berada pada wilayah kecamatan Panakukang kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penarikan sampel non probability sampling yaitu peneliti memilih sampel purposif secara subyektif (Ferdinand, 2006), dan menghasilkan jumlah sampel sebanyak 125 sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner yang diolah dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah bahwa keempat faktor tersebut secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) dengan nilai F-hitung sebesar 38,159 dan taraf signifikansi sebesar 0,000a, sehingga hipotesis pertama failed to reject (diterima). Selanjutnya, dari keempat faktor tersebut, secara parsial hanya 3 (tiga) faktor yang memiliki pengaruh secara positif dan signifikan yaitu itu kelas sosial (2,739 – 0,007), keluarga (2,108 – 0,037), dan gaya hidup (2,482 – 0,014), sedangkan faktor motivasi memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan (-0,211 – 0,833), namun hipotesis kedua juga failed to reject (diterima). Kata kunci : faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, motivasi, keputusan konsumen, dan pasar modern (Alfamart).
Page | iv
Abstract This study aims to look at the factors that influence consumer behavior in a person's decision-making process in a shop in the modern market (case study on Alfamart), which the researchers narrowed the study of consumer behavior studied only on factors such as social class, family, style life, and motivation. Object of this study is the modern consumer market (Alfamart) located in the city of Makassar Panakukang districts. This study uses non-probability sampling that the researchers selected a purposive sample of subjectively (Ferdinand, 2006), and produce a total sample of 125 samples. Data collection methods is by spreading questionnaire using multiple linear regression analysis techniques. The results obtained in this study is that four of these factors together have a positive and significant influence on consumer decisions to shop in the modern market (Alfamart) with F-calculated value is 38.159 and a significance level is 0.000, so the first hypothesis failed to reject (accepted). Furthermore, of the four factors, partially only 3 (three) factors that have a positive and significant influence, they were social class (2.739 to 0.007), family (2.108 to 0.037), and lifestyle (2.482 to 0.014), while the factor motivation has a negative effect and not significant (-0.211 - 0.833), but the second hypothesis is also failed to reject (accepted). Keyword: factors of social class, family, lifestyle, motivation, consumer
decisions, and the modern market (Alfamart).
Page | v
KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Wr.Wb. Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya dengan judul “Pengaruh faktor Kelas Sosial, Keluarga, Gaya Hidup, dan Motivasi terhadap Keputusan Konsumen untuk berbelanja di Pasar Modern (Studi Kasus pada Alfamart)”. Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat menempuh ujian sarjana pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak memperoleh bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Kedua Guru Utama saya, Ayahanda Abdul Madjid Sallatu dan Ibunda Hamsinah Yasin serta keempat saudara-i yang luar biasa, Ima Aisyah Sallatu, Muh. Ashry Sallatu, Muh. Ambar Sallatu, dan Muh. Arief Sallatu serta keluarga besar yang tidak pernah berhenti dalam memberikan dukungan baik secara moril maupun materil selama penulis menjalani proses bermahasiswa sampai dapat menyelesaikan masa studinya.
Page | vi
2. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Muhammad Ali, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. 3. Yang terhormat Bapak Baso Siswadarma SE, M.Si., selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin yang mana sudah di anggap sebagai keluarga sendiri oleh penulis, yang selalu meluangkan waktunya untuk bisa membantu segala keperluan yang mulai dari kecil sampai besar, terima kasih banyak om. 4. Yang terhormat Bapak Dr. Darwis Said, SE, Ak, M.S., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. 5. Yang terhormat Ibu Dr. Ria Mardiana., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin yang sudah menjadi seperti ibu sekaligus mitra yang baik dalam menjalani proses di lembaga kemahasiswaan. 6. Yang terhormat Bapak Dr. Yunus Amar, M.T., dan Bapak Dr. Ismail Pabo., selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. 7. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Rahman Kadir, SE, M.Si., dan Ibu Dr. Indriyanti Sudirman, M.S., selaku Pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Yang terhormat Bapak Dr. Jusni, SE, M.Si., selaku Penasehat Akademik yang dengan sabar telah meluangkan waktu, tenaga, dan
Page | vii
pikiran untuk membimbing penulis hingga menyelesaikan masa studi ini. 9. Seluruh Dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, pengalaman, serta bantuan yang tidak dapat terhitung kepada Penulis selama berada di dalam maupun diluar bangku perkuliahan. 10. Seluruh Dosen Pusat Studi Kebijakan dan Manajemen Pembangunan (PSKMP) yang sedari dulu sudah menjadi seperti keluarga dan selalu siap untuk membantu dan memberi dukungan bagi penulis. 11. Ikatan
Mahasiswa
Manajemen
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Hasanuddin (IMMAJ FE-UH) yang selalu menjadi ‘Rumah Biru’ bagi penulis dan memberikan keluarga yang luar biasa di kampus, dimana banyak memberikan proses pembelajaran bagi penulis. Khususnya para mantan pengurus periode 2010-2011 ; Efde, Selvy, Imran, Andur, Rabon, Aswin, Ririn, Adhek, Sughi, Maya, Rini, Uku’, Akbar, Marlink, Mei, Tenri, Anwar, Udin, Papul, Elling, Ibe’, adam, hiksan, riri, anzul, Tio’, Tuty, Hasma, Devi, Desar, Rijal, Opi’, dan Pai’ dan lainnya, terima kasih atas kerja keras bersamanya. Serta senior-junior yang selalu siap membantu kapan saja ; k’dul, k’acha, k’eqi, k’pipi, k’abi, k’nanu, k’yasir, k’zul, k’fariz, k’oey, k’ilho, k’rais, k’risvan, k’anank, k’riri, k’ipul, k’adi, k’zan, k’erwin, k’uzob, k’ase, k’leo, k’iyan, aan, mamet, jack, fany, nupa, rara dan lainnya.
Page | viii
12. Kru Philosophia Institute (Rumah Baca Philosophia) ; k’illang, k’darsam, k’alhe, k’risvan, k’ichal, k’anank, k’ibhe, challi’, rhia, selvy, afdal, anwar, udin dan lainnya yang sudah memberikan sebuah keluarga baru serta banyak pelajaran dan pengalaman baru bagi penulis. 13. Teman-teman MAPERWA FE-UH periode 2011-2012 ; Usman, Challi’, Yuyun, Aswin, Fian, Hadi, Iqbal, Akbar, Rhia, Ipul Baron, Rahmat, Natas, dan Aidil. 14. Saudara-i MONETER 07 (Excelsior07, G07hic, dan Pr07esHolic) yang penulis dapatkan selama dikampus dan selalu menjadi teman seperjuangan baik itu di lingkungan kampus secara umum maupun di Lembaga Kemahasiswaan ; Afdal, Jamil, Winda, Uwa, Rahma, Indo’, Idiel, Aryo, Froxy, Putra, Qq, Dela, Indy, Hendry, Okha, Ari, Septy, Ocop, Zul, Ipwp, Kiki, Ririn, Titi’, Ridho, Accul, dan lainnya. 15. Mace rohani, mace rabiah, dan kak tia beserta kru yang senantiasa memberikan tenaga (konsumsi) kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan. 16. Adinda Diah Astrini atas kasih sayangnya yang selalu bisa menjadi pendorong
serta
semangat,
dan
atas
kesabarannya
dalam
menghadapi penulis terutama dalam proses menyelesaikan masa studinya, sebuah kehormatan dan kesyukuran tersendiri bisa berada di sisinya, semoga hubungan kita senantiasa dijaga olehNya, (amin). Smurf you..
Page | ix
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan atas segala bentuk bantuan moril maupun materiil yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan belum memenuhi keinginan berbagai pihak mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya
dan
pembaca
pada
umumnya
untuk
dijadikan
Makassar,
Mei 2012
perbandingan ntuk pembuatan penelitian selanjutnya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
Page | x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ABSTRAKSI KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ……………i DAFTAR ISI .................................................................................................................. .............v DAFTAR TABEL............................................................................................................. …………viii DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ …………..ix BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. .............1 1.1. LATAR BELAKANG .............................................................................. .............1 1.2. RUMUSAN MASALAH ........................................................................ .............5 1.3. TUJUAN PENELITIAN .......................................................................... .............6 1.4. MANFAAT PENELITIAN ...................................................................... .............6 1.5. SISTEMATIKA PENULISAN .................................................................. .............7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ .............9 2.1. KONSEP PEMASARAN ........................................................................ .............9 2.1.1. PENGERTIAN PEMASARAN ................................................................ ...........10 2.2. PENGERTIAN PASAR MODERN........................................................... ...........10 2.2.1. PENGERTIAN PASAR........................................................................... ...........10 2.2.2. PENGERTIAN PASAR MODERN........................................................... ...........12 2.3. PERILAKU KONSUMEN ....................................................................... ...........16 2.3.1. PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN ................................................. ...........16 2.3.2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN .......................................................................................................................17 2.3.3. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN : MODEL LIMA TAHAP.................. ...........26 2.4. PENGARUH FAKTOR KELAS SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA DI PASAR MODERN (ALFAMART) ....................................................................................... ...........31 2.5. KERANGKA PIKIR ................................................................................ ...........33 2.6. HIPOTESIS........................................................................................... ...........34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ ...........35 3.1. 3.2. 3.3. 3.4.
LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN ........................................................ ...........35 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ................................................ ...........35 VARIABEL PENELITIAN ....................................................................... ...........37 JENIS DAN SUMBER DATA.................................................................. ...........37 Page | xi
3.4.1. 3.4.2. 3.5. 3.6.
DATA PRIMER..................................................................................... ...........38 DATA SEKUNDER ................................................................................ ...........38 METODE PENGUMPULAN DATA ........................................................ ...........39 TEKNIK ANALISIS ................................................................................ ...........40 3.6.1. ANALISIS DESKRIPTIF .............................................................. ...........40 3.6.2. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA .................................... ...........42 3.6.3. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS........................................... ...........43 3.6.3.1. UJI VALIDITAS ....................................................................... ...........43 3.6.3.2. UJI RELIABILITAS................................................................... ...........44 3.6.4. ANALISIS KOEFISIEN KORELASI (R) ......................................... ...........45 3.6.5. ANALISIS KOEFISIEN DETERMINASI (R2)................................. ...........46 3.6.6. PENGUJIAN HIPOTESIS ........................................................... ...........46 3.6.6.1. UJI F (UJI SEREMPAK) ........................................................... ...........46 3.6.6.2. UJI T (UJI PARSIAL) ............................................................... ...........47 3.7. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL ..................................................... ...........47 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................................... ...........51 4.1. SEJARAH SINGKAT ALFAMART............................................................................51 4.2. VISI, MISI, DAN BUDAYA ALFAMART…………………………………………………..............52 4.3. STRUKTUR ORGANISASI DAN PEMBAGIAN TUGAS ALFAMART……………............54 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………61 5.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN………………………………..…………………………………………61 5.2. DESKRIPSI VARIABEL KELAS SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DAN MOTIVASI DAN PERHITUNGAN SKOR VARIABEL (X)…………………………………………………………66 5.3. DESKRIPSI VARIABEL KEPUTUSAN KONSUMEN DAN PERHITUNGAN SKOR VARIABEL (Y)…………………………………………………………………………………………………..70 5.4. PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS………………………………………………………71 5.4.1. PENGUJIAN VALIDITAS………………………………………………………………………….71 5.4.2. PENGUJIAN RELIABILITAS……………………………………………………………………..73 5.5. UJI ASUMSI KLASIK…………………………………………………………………………………………74 5.5.1. UJI NORMALITAS………………………………………………………………………………….74 5.5.2. UJI MULTIKOLONIERITAS……………………………………………………………………..75 5.5.3. UJI HESTEROKEDASTISITAS ........................................................... ………..77 5.6. MODEL PERSAMAAN REGRESI ................................................................ ………..78 5.6.1. HASIL ANALISIS REGRESI ............................................................... ………..78 5.7. UJI HIPOTESIS .......................................................................................... ………..81 5.7.1. UJI SIGNIFIKAN PARAMETER INDIVIDUAL (UJI T) ......................... ………..81 5.7.2. UJI SIGNIFIKAN SIMULTAN (UJI F)................................................. ………..83 5.7.3. KOEFISIEN DETERMINASI MAJEMUK (R2) ..................................... ………..84 Page | xii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………………………………………86 6.1. KESIMPULAN............................................................................................ ………..86 6.2. SARAN…................................................................................................... ………..87 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………….89 LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………………………………………91
Page | xiii
DAFTAR TABEL Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................... 61 Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 62 Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....... 62 Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi/Pekerjaan .......... 63 Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berbelanja ..... 64 Tabel 5.6 Frekuensi Rata-Rata Pengeluaran Respon dalam Sebulan ....... 64 Tabel 5.7 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kelas Sosial ………..66 Tabel 5.8 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keluarga ................ 67 Tabel 5.9 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup ............ 68 Tabel 5.10 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Motivasi................. 69 Tabel 5.11 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen .......................................................................................................... 70 Tabel 5.12 Hasil Uji Validitas ...................................................................... 72 Tabel 5.13 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 73 Tabel 5.14 Hasil Uji Multikolonieritas........................................................... 75 Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Regresi ......................................................... 78 Tabel 5.16 Hasil Uji T .................................................................................. 81 Tabel 5.17 Hasil Uji F (Anova)..................................................................... 83 Tabel 5.18 Koefisien Determinasi Majemuk (R2) ......................................... 84
Page | xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Pembelian Lima Tahap ................................................. 26 Gambar 2.2 Langkah-langkah antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Konsumen.................................................................................................... 29 Gambar 2.3 Penggunaan dan Penyingkiran Pascapembelian .................... 30 Gambar 2.4 Kerangka Pikir ......................................................................... 33 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk ................ 54 Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas Historgram dan Plot Normal ................... 74 Gambar 5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 77
Page | xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masuk dan berkembangnya era modernisasi ternyata memberikan pengaruh terhadap orientasi perkembangan kota-kota metropolitan yang ada di Indonesia, di mana karakter ruang pada tiap-tiap kota metropolitan tersebut dikemas menjadi semakin modern. Seperti yang dapat kita lihat, pada era modernitas saat ini ditandai dengan banyaknya pembangunanpembangunan infrastruktur dengan konsep yang lebih modern, mulai dari kantor, sekolah, perumahan, sarana/fasilitas umum, serta sampai pada pembangunan pasar dengan konsep yang lebih modern. Dimana kita bisa melihat bahwa pasar-pasar modern saat ini secara kasat mata dapat kita pastikan memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi. Pesatnya proses modernisasi di kota-kota metropolitan yang di mana juga berimplikasi pada tumbuh dan berkembangnya pasar-pasar modern dengan segala fasilitas dan kelebihan didalamnya yang bebeda dengan pasar tradisional, dapat kita lihat bahwa juga memberikan pengaruh terhadap kegiatan ekonomi yang berlangsung pada kota-kota tersebut, lebih khusus dalam konteks terjadinya perubahan pola perilaku masyarakat kota tersebut dalam hal mengkonsumsi barang dan jasa.
Page | 1
Perubahan pola perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi barang dan jasa membuat para pelaku usaha dituntut untuk bisa beradaptasi dalam mengakomodir kebutuhan dan keinginan dari para konsumen dengan cara yang berbeda dari yang sebelumnya. Dalam hal ini, seorang pemasar sebagai ujung tombak perusahaan dituntut untuk lebih lihai dalam membaca dan menangkap landasan serta apa saja perubahanperubahan yang berlaku pada konsumen saat ini untuk dapat digunakan sebagai informasi yang juga dapat menjadi sebuah referensi penting ketika menyusun sebuah strategi pemasaran dalam rangka mendapatkan dan
mempertahankan
serta
sampai
pada
meningkatkan
nilai
perusahaannya dan bagaimana kemudian mereka bisa survive atau bahkan sampai pada kondisi puncak yaitu memenangkan pasar.
Perubahan atas perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi barang dan jasa tidak dengan serta merta terjadi tanpa ada alasan jelas, Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam Manajemen Pemasaran, mereka
menyatakan
bahwa
terdapat
tiga
faktor
yang
dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan pada pola perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa, yaitu :
Faktor Budaya, dimana kelas budaya, subbudaya, dan sosial sangat memberikan pengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen. Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa
Page | 2
subbudaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi sosial, sering kali dalam bentuk kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hirearki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Faktor sosial, selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status juga memiliki pengaruh terhadap perilaku pembelian. Kelompok referensi (reference group) seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Peran dan Status, orang berpartisipasi dalam banyak kelompok –keluarga, klub, organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi penting dan membantu mendefinisikan norma perilaku. Kita dapat mendefinisikan posisi seseorang dalam tiap kelompok di mana ia menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Peran (role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan
Page | 3
seseorang, dan setiap peran menyandang Status. Dan dalam kaitan Peran dan Status tersebut, kita dapat memahami bahwa orang
memilih
produk
yang
mencerminkan
dan
mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual atau status yang diinginkan dalam masyarakat.
Faktor Pribadi, keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai. Karena banyak dari karakteristik ini yang mempunyai dampak yang sangat langsung terhadap perilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara seksama.
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan pola perilaku masyarakat dalam hal mengkonsumsi barang dan jasa. Dimana faktor-faktor yang dimaksud tersebut memiliki ranah yang berbeda sesuai dengan konteks dari tiap variable-variabel yang menjadi indikator terjadinya perubahan pola perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi barang dan jasa tersebut. Yang pertama terdapat faktor budaya, dimana wilayah yang disentuh ialah pada nilai-nilai yang diyakini oleh seseorang berdasarkan kebiasaannya (adat). Kedua adalah faktor sosial, dimana pada faktor ini, seseorang dianggap menjadi bagian
Page | 4
dari sebuah struktur sosial dan bagaimana kemudian struktrur sosial dianggap memiliki kontribusi dalam terjadinya perubahan pola perilaku seseorang. Dan yang terakhir adalah faktor pribadi, dimana wilayah yang disentuh ialah pada karakteristik pribadi dari tiap individu dalam masyarakat sebagai konsumen. Dan tentu saja, ketiga faktor tersebut memiliki tingkat pengaruh yang berbeda kepada masyarakat pada umumnya dan individu pada khususnya, dan secara spesifik dalam kaitannya terhadap pola mengkonsumsi suatu barang dan jasa. Berdasarkan
uraian
diatas,
maka
penulis
tertarik
untuk
mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH FAKTOR KELAS SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN
KONSUMEN
UNTUK
BERBELANJA
DI
PASAR
MODERN (Studi Kasus pada Alfamart)”.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa terjadinya keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pemasalahan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (alfamart).
Page | 5
2. Faktor apakah yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (alfamart).
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi memiliki pengaruh dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (alfamart). 2. Menjelaskan pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi secara bersama-sama maupun parsial terhadap proses keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (alfamart).
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, penelitian ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi guna menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. 2. Sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan mengenai masalah yang diteliti dan memperkaya khazanah Ilmu pemasaran pada khususnya dan ilmu manajemen pada umumnya. 3. Diharapkan penelitian ini sebagai gambaran bagi perusahaanperusahaan untuk memberikan pertimbangan dan masukan mengenai
Page | 6
konsep pemasaran agar dapat teradaptasi dengan pola perilaku konsumen. 4. Sebagai bahan bacaan atau literatur bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
1.5 Sistematika Penulisan Untuk memperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai penelitian ini, maka penulisan skripsi ini dibagi menjadi enam (6) bab, dimana sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian yang dilakukan. Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini berisi teori-teori yang diperlukan dalam menjelaskan variabel yang diteliti.
Teori-teori
yang dimaksud
adalah
pengertian
pemasaran,
pengertian pasar modern, pengertian perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, proses psikologis kunci, serta proses keputusan pembelian: model lima tahap. Bab III Metode Penelitian Dalam bab ini berisi tentang lokasi dan objek penelitian, populasi dan sampel dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Non probability sampling, jenis dan sumber data berupa data kualitatif dan kuantitatif serta data primer dan sekunder, definisi operasional variabel, metode
Page | 7
pengukuran variabel dengan pengujian daftar pertanyaan, proses pengumpulan data dan metode analisis data dengan regresi berganda dan sederhana dengan menggunakan SPSS 13. Bab IV Gambaran Umum PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Bab ini menguraikan tentang gambaran alfamart, sejarah pasar alfamart, struktur organisasi alfamart, visi dan misi serta hal-hal lain yang menyangkut alfamart. Bab V Analisis Hasil dan Pembahasan Bab ini merupakan bab yang berisi analisis data yang telah diperoleh dalam penelitian. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis statistik yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian. Bab VI Penutup Bab ini merupakan bagian penutup dari skripsi ini. Dalam bab ini disajikan kesimpulan-kesimpulan serta saran-saran yang relevan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Page | 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (1997:8) bahwa Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pengertian tersebut bertumpu pada konsep pokok tentang kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk, nilai, pertukaran dan transaksi pasar, pemasaran dan pemasar. Pemasaran memiliki dua hal. Pertama, pemasaran merupakan filosofi, sikap, perspektif, atau orientasi manajemen yang menekankan pada kepuasan konsumen. Kedua, pemasaran adalah sekumpulan aktivitas yang digunakan untuk mengimplementasikan filosofi ini. Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Lamb, Hair, McDaniel (2000:6) Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Page | 9
2.2 Pengertian Pasar Modern 2.2.1 Pengertian Pasar Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi dimana pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah kedua pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga terhadap sejumlah (kuantitas) barang dengan kuantitas tertentu yang menjadi objek transaksi. Kedua pihak, pembeli dan penjual, mendapatkan manfaat dari adanya transaksi atau pasar. Pihak pembeli mendapatkan barang yang diinginkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya sedangkan penjual mendapatkan imbalan pendapatan untuk selanjutnya digunakan untuk membiayai aktivitasnya sebagai pelaku ekonomi produksi atau pedagang. Pasar adalah suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk membeli atau menjual barang dan jasa atau faktor-faktor produksi. Pasar mempunyai lima fungsi utama. Kelima fungsi tersebut Sudarman (1989) adalah : a. Pasar menetapkan nilai (sets value). Dalam ekonomi pasar, harga merupakan ukuran nilai. b. Pasar mengorganisir produksi. Dengan adanya harga-garha produksi di pasar, maka akan mendorong produsen (entrepreneur) memilih metode produksi yang efisien. c. Pasar mendistribusikan barang. Kemampuan seseorang untuk membeli barang tergatung pada penghasilannya.
Page | 10
d. Pasar berfungsi menyelenggarakan penjatahan (rationing). Penjatahan adalah inti dari adanya harga. e. Pasar mempertahankan dan mempersiapkan keperluan di masa yang akan datang. Istilah pasar banyak mendapatkan perhatian selama bertahun-tahun. Pada dasarnya adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan pertukaran atas barang dan jasa. Selain itu, pasar dapat pula diartikan sebagai himpunan para pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam hal demikian pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama. Dimana setiap konsumen
bersedia
dan
mampu
melaksanakan
pertukaran
untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (RIsmayani, 1999). Pasar secara fisik adalah tempat pemusatan beberapa pedagang tetap dan tidak tetap yang terdapat pada suatu ruangan terbuka atau tertutup atau sebagian badan jalan. Selanjutnya pengelompokkan para pedagang eceran tesebut menempati bangunan-bangunan dengan kondisi bangunan temporer, semi permanen ataupun permanen (Sujarto dalam Sulistyowati, 1999) Berdasarkan pengertian pasar sebagaimana telah dikemukakan di awal, yakni tempat bertemunya pembeli dan penjual, maka dapat dilihat secara umum instrument pasar terdiri dari persepektif pengelola, maka pasar di satu sisi dapat dilaksanakan oleh pemerintah dan dapat juga dilaksanakan oleh pihak swasta. Dilihat dari instrument pengelolaan ini, yang digolongkan dengan pasar modern adalah seperti Mall, Plaza, Supermarket maupun
Page | 11
Mega Market. Baik pemerintah maupun swasta sebagai pengelola pasar, menawarkan
tempat
berjualan
dimaksud
kepada
pedagang
dan
melaksanakan perawatan pasar (Bustaman, 1999)
2.2.2 Pengertian Pasar Modern Kelayakan tempat transaksi adalah sangat penting dan menjadi pertimbangan utama kedua belah pihak. Akan tetapi, “layak” dalam hal ini adalah menjadi relatif jika dihubungkan dengan kemampuan dan kondisi hidup yang dihadapi oleh konsumen. “Layak” bagi golongan penduduk yang berpenghasilan tinggi akan berbeda dengan “layak” bagi golongan pendudk yang berpenghasilan rendah. Konsumen yang berpendapatan tinggi dan menengah atas akan lebih menyukai tempat transaksi atau pasar yang lebih mewah, aman, luas, bersih, barang tertata rapi disertai dengan petunjuk yang jelas, ada pelayanan yang professional, menyediakan semua yang dibutuhkan dan mekanisme pembayaran yang canggih (bisa non-cash). Tempat ini biasanya disebut dengan “pasar modern”. Golongan penduduk, terutama para wanita profesional, yang dalam kehidupan sehari-hari sangat sibuk melakukan aktivitasnya, juga lebih menyukai berbelanja di pasar modern yang berlokasi ditempat yang terdekat dengan lokasi aktivitasnya. Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjualbelikan dengan harga pas dan dengan layanan tersendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya. Pasar modern atau disebut juga gerai modern mulai beroperasi awal
Page | 12
1960-an di Jakarta. Arti modern disini adalah penataan barang menurut keperluan yang sama dikelompokkan di bagian yang sama yang dapat dilihat dan diambil langsung oleh pembeli, penggunaan alat pendingin udara, dan adanya pramuniaga profesional. Modernisasi bertambah meluas pada dasawarsa 1970-an. Supermarket mulai diperkenalkan pada dasawarsa ini. Konsep one-stop shopping mulai dikenal pada tahun 1980-an. Kemudian konsep one-stop shopping ini mulai digantikan oleh pusat belanja. Banyak orang yang mulai beralih ke gerai modern seperti pusat belanja ini untuk berbelanja. Jenis-jenis gerai modern. 1. Minimarket Luas ruang minimarket adalah antara 50 meter persegi sampai dengan 200 meter persegi. 2. Convenience Store Convenience Store mirip minimarket dalam hal produk yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam buka, luas ruang, dan lokasi. Convenience store ada yang buka 24 jam dengan luas lantai kurang dari 350 meter persegi dan berlokasi ditempat yang strategis. Gerai ini memiliki variasi dan jenis produk yang terbatas. Convenience store biasanya didefinisikan sebagai pasar walayan mini yang menjual hanya lini terbatas dari berbagai produk kebutuhan sehari-hari yang perputarannya relative tinggi. Convenience store ditujukan kepada konsumen
yang
mengluarkan
membutuhkan
upaya
yang
pembelian
besar
dalam
dengan mencari
cepat
tanpa
harus
produk-produk
yang
Page | 13
diinginkannya. Produk-produk yang dijual biasanya ditetapkan dengan harga yang lebih tinggi daripada di supermarket. 3. Specialty Store Sebagian masyarakat lebih menyukai belanja di toko di mana pilihan produk tersedia lengkap sehingga tidak harus mencari lagi di toko lain. Keragaman produk disertai harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga yang premium membuat specialty store unggul. 4. Factory Outlet 5. DIstro atau distribution outlet. 6. Supermarket Supermarket kecil mempunyai luas ruang antara 300 meter persegi smapai 1.100 meter pesegi, sedangkan supermarket besar mempunyai luas ruang antara 1.100 meter persegi sampai 2.300 meter persegi. 7. Department Store atau toserba (toko serba ada) Gerai jenis ini mepunyai ukuran luas ruang yang beraneka, mulai dari beberap ratus meter persegi hingga 2.000-3.000 meter persegi. Department store merupakan jenis ritel yang menjual variasi produk yang luas dan berbagai jenis produk dengan menggunakan beberapa staf, seperti layanan pelanggan (customer service) dan tenaga sales counter. Pembelian biasanya dilakukan pada masing-masing bagian pada suatu area belanja. Masing-masing bagian diperlakukan sebagai pusat pembelian terpisah dengan segala aktivitas promosi, pelayanan, dan pengawasan yang terpisah pula. Masing-masing bagian biasanya dikepalai oleh buyer. Buyer adalah kepala department store yang
Page | 14
memilih produk dagangan untuk bagiannya tetapi mungkin juga bertanggung jawab terhadap masalah promosi dan personel. Untuk citra toko dan produk yang konsisten dan seragam, manajemen pusat menetapkan kebijakankebijakan yang luas tentang jenis produk dagangan yang dijual dan rentang harga jual barang dagangan. Manajemen pusat juga bertanggung jawab atas keseluruhan program periklanan, kebijakan kredit, ekspansi toko, dan layanan konsumen. 8. Perkulakan atau gudang rabat (semacam warehouse club) 9. Supercenter Supercenter adalah supermarket yang memiliki luas lantai 3.000 hingga 10.000 meter persegi dengan variasi produk yang dijual, untuk makanan sebanyak 3040% dan produk-produk non makana sebanyak 60-70%. Supermarket jenis ini termasuk supermarket yang tumbuh dengan cepat. Persediaan yang dimiliki beriksar antara 12.000-20.000 item. Supermarket jenis ini memiliki kelebihan sebagai tempat belanja dalam 1 atap (one stop shiopping) sehingga banyak pengunjungnya yang datang dari tempat yang jauh. 10. Hypermarket Merupakan supermarket yang memiliki luas antara lebih dari 18.000 meter persegi dengan kombinasi produk makanan 60-70% dan produk-produk umum 30-40%. Hypermarket merupakan salah satu bentuk supermarket yang memliki persediaan lebih sedikit disbanding supercenter, yaitu lebih dari 25.00 item yang meliputi produk makanan, perkakas (hardware), peralatan olahraga, furniture, perlengkapan rumah tangga, komputer, elektronik, dan sebagainya. Dengan
Page | 15
demikian, hypermarket adalah toko eceran yang mengombinasikan pasar swalan dan pemberi diskon lini penuh. 11. Pusat belanja yang terdiri atas dua macam : mal dan trade center. Mal memuat banyak gerai mulai dari toko biasa sampai supermarket, department store, amusement cener, dan foodcourt. Trade center mirip mal tetapi tidak memiliki ruang publik seluas mal dan biasanya tidak tersedia department store dan amusement store.
2.3 Perilaku Konsumen 2.3.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2008), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberaoa sering mereka menggunakannya. Schiffman dan Kanuk (dalam sumarwan, 2003) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut : Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan
Page | 16
mereka. Sedangkan Engel, et.al mengartikan perilaku konsumen sebagai berikut : bahwa
perilaku
konsumen
sebagai
tindakan
yang
langsung
terlibat
dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan produk dan jasa. Termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
2.3.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen Keputusan pembeli dari membeli merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan proses psikologi kunci dari pembeli (kotler, 2002) : 1. Faktor Budaya Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan perilaku seseorang. Dimana terdapat dua variabel didalamnya, yaitu subbudaya dan kelas sosial. Subbudaya (subculture) Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture) yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Kelas Sosial Hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi sosial, sering kali dalam bentuk kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hirearki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Page | 17
2. Faktor Sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok referensi, peran, status sosial, dan keluarga. Kelompok Referensi (reference group) Kelompok referensi (reference group) seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut dengan kelompok keanggotaan (membership group). Beberapa dari kelompok ini merupakan kelompok primer (primary group), yaitu dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa adanya secara terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder (secondary group), seperti agama, profesional, dan kelompok persatuan perdagangan, yang cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi yang kurang berkelanjutan. Orang juga dipengaruhi oleh kelompok diluar kelompoknya. Kelompok aspirasional (aspirational group) adalah kelompok yang ingin diikuti oleh orang itu; kelompok disosiatif (dissociative group) adalah kelom yang nilai dan perilakunya ditolak oleh orang tersebut. Jika pengaruh kelompok referensi kuat, pemasar harus menentukan cara menjangkau dan mempengaruhi pemimpin opini kelompok. Pemimpin opini adalah orang yang menawarkan nasihat atau informasi informal tentang produk
Page | 18
atau kategori produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari beberapa merek atau bagaimana produk tertentu dapat digunakan. Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua, seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari adalah keluarga prokreasi (family of procreation), yaitu pasangan dan anak-anak. Peran dan Status Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status sosial. Keluarga dalam kehidupan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : keluarga orientasi yaitu orang tua, dan keluarga prokreasi yaitu pasangan hidup dan anak-anak seseorang. 3. Faktor Pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam sikluk hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai.
Page | 19
Usia dan Tahap Siklus Hidup Selera kita dalam makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering berhubungan dengan usia kita. Konsumsi juga dibentuk oleh sikluk hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu. Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi Pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi. Pekerja kerah biru akan membeli baju kerja, sepatu kerja, dan kotak makan. Presiden perusahaan akan membeli jas, perjalanan udara, dan kenaggotaan country club. Pilihan produk juga sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang daoat dibelanjakan (tingkat, stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan aset (termasuk persentase aset likuid), utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan. Kepribadian dan Konsep Diri Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksudkan dengan kepribadian (personality), adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku pembelian). Kita sering menggambarkannya sebagai sifat seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, rasa hormat, kemampuan bersosialisasi, pertahanan, dan kemampuan beradaptasi. Konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang mempunyai kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri mereka sendiri (cara kita memandang diri sendiri), meskipun penyesuaian itu mungkin berdasarkan konsep diri ideal konsumen (cara kita ingin memandang
Page | 20
diri sendiri) atau bahkan berdasarkan konsep diri orang lain (cara pandangan orang lain terhadap kita). Gaya Hidup dan Nilai Orang-orang dari subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Gaya hidup memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkungannya. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti (core values), sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti dari lebih dalam daripada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang. Proses Psikologis Kunci Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis kunci—motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori—mempengaruhi respons konsumen secara fundamental. Psikologi Konsumen Rangsangan Pemasaran
Rangsangan Lain
Produk dan Jasa
Ekonomi Teknologi Politik Budaya
Harga Distribusi Komunikasi
Model Perilaku Konsumen
Motivasi Persepsi Pembelajaran Memori
Karakteristik Konsumen Budaya Sosial Pribadi
Proses Keputusan Pembelian
Keputusan Pembelian
Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku pasca pembelian
Pilihan produk Pilihan merek Pilihan penyalur Jumlah pembelian Waktu pembelian Metode pembayaran
Page | 21
Motivasi: Freud, Maslow, Herzberg Kita semua mempunyai banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik; kebutuhan itu timbul dari keadaan tekanan psikologis seperti rasa lapar, rasa haus, atau tidak nyaman. Kebutuhan lain bersifat psikogenik; kebutuhan yang timbul dari keadaan tekanan psikologis seperti kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan,
atau rasa
memiliki.
Kebutuhan menjadi motif (motive) ketika kebutuhan itu meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong kita bertindak. Motivasi mempunyai dua arah—kita memilih satu tujuan di atas tujuan lainnya—dan intensitas— energi yang kita gunakan untuk mengejar tujuan. Tiga teori terkenal tentang motivasi manusia—teori Sigmund Freud, Abraham Maslow, dan Frederick Herzberg—membawa implikasi yang cukup berbeda bagi analisis konsumen dan strategi pemasaran. Teori Freud Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku seseorang sebagian besar adalah ketidaksadaran, dan bahwa seseorang tidak dapat memahami secara penuh motivasinya sendiri. Ketika seseorang mengamati merek tertentu, ia tidak hanya bereaksi terhadap kemampuan yang dinyatakan produk tersebut, tetapi juga terhadap tanda lain yang kurang disadari seperti bentuk, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama merek. Satu teknik yang disebut teknik tangga (laddering) memungkinkan kita melacak motivasi seseorang dari motivasi instrumental yang dinyatakan sampai motivasi yang lebih terminal.
Page | 22
Teori Maslow Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak menekan—kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Orang-orang akan berusaha
memuaskan
kebutuhan
terpentingnya
terlebih
dahulu.
Ketika
seseorang berhasil memuaskan sebuah kebutuhan penting, maka ia akan berusaha memuaskan kebutuhan penting berikutnya. Teori Herzberg Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan ketidakpuasan/dissatisfier (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dari kepuasan/satisfier (faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan). Ketiadaan dissatisfier tidak cukup untuk memotivasi pembelian; harus ada satisfier. Teori Herzberg mempunyai dua implikasi. Pertama, penjual seharusnya melakukan yang terbaik untuk menghindari ketidakpuasan, kedua, penjual harus mengidentifikasi setiap kepuasan atau motivator utama pembelian di pasar dan kemudian memasok mereka. Persepsi Persepsi (perception) adalah proses di mana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada
Page | 23
rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita. Dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas, karena persepsi yang mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang bisa mempunyai persesi berbeda tentang obyek yang sama karena tiga proses pemahaman: atensi selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif. Atensi Selektif Atensi/perhatian adalah alokasi pemrosesan kapasitas terhadap beberapa rangsangan. Atensi sukarela adalah sesuatu yang bermakna; tak sukarela disebabkan oleh seseorang atau sesuatu. Diperkirakan bahwa rata-rata orang terpapar oleh lebih dari 1.500 iklan atau komunikasi merek sehari. Karena kita tidak mungkin dapat mendengarkan semua ini, kita menyortir sebagian besar rangsangan tersebut—sebuah proses yang disebut atensi selektif (selective attention). Distorsi Selektif Distorsi
selektif
(selective
distortion)
adalah
kecenderungan
untuk
menerjemahkan informasi dengan cara yang sesuai dengan konsepsi awal kita. Konsumen sering mendistorsi informasi agar konsisten dengan keyakinan dan ekspektasi dari merek dan produk yang sudah ada sebelumnya. Retensi Selektif Sebagian besar dari kita tidak mengingat kebanyakan informasi yang dipaparkan kepada kita, tetapi kita mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan keyakinan kita. Karena retensi selektif (selective retention), kita akan mengingat
Page | 24
poin bagus tentang sebuah produk yang kita sukai dan melupakan poin bagus tentang produk pesaing. Retensi selektif sekali lagi bekerja untuk keunggulan merek-merek kuat. Pembelajaran Ketika
kita
bertindak,
kita
belajar. Pembelajaran (learning)
mendorong
perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia dipelajari, meskipun sebagian besar pembelajaran itu tidak disengaja. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa pembelajaran dihasilkan melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan. Memori Ahli psikologi kognitif membedakan antara memori jangka pendek (short term memory—STM)—penyimpanan informasi temporer dan terbatas—dan memori jangka panjang (long term memory—LTM)—penyimpanan yang lebih permanen dan pada dasarnya tak terbatas. Dalam model ini, kita dapat menganggap pengetahuan merek konsumen sebagai node (node adalah informasi tersimpan yang dihubungkan dengan penghubung yang kekuatannya bervariasi) dalam memori dengan berbagai asosiasi yang terhubung. Kekuatan dan organisasi asosiasi ini akan menjadi determinan penting dari informasi yang dapat kita ingat tentang merek. Asosiasi merek (brand association) terdiri dari semua pikiran, perasaan, persepsi, citra, pengalaman, kepercayaan, sikap, dan sebagainya yang berkaitan dengan merek dan berhubungan dengan node merek.
Page | 25
2.3.3 Proses Keputusan Pembelian : Model Lima Tahap Proses keputusan
pembelian
konsumen
merupakan
urutan-urutan
kejadian yang dimulai dari pengenalan kebutuhan kemudian pencarian informasi atas kebutuhan tersebut setelah itu melakukan evaluasi alternatif dan akhirnya melakukan keputusan pembelian serta diakhiri dengan perilaku setelah pembelian. Jadi jelas sekali proses pembelian dimulai jauh sekali sebelum pembelian aktual dilakukan dan mempunyai konsekuensi yang lama setelah pembelian terjadi. Menurut Lamb, Hair, McDaniel, (2001) “Proses pengambilan keputusan konsumen tidak bisa terjadi dengan sendirinya karena merupakan hubungan yang sangat rumit dan saling mempengaruhi dari faktor-faktor kebudayaan, sosial, individu, dan psikologis. Seperti yang dinyatakan oleh Kotler (2000) bahwa ada lima tahapan dalam proses keputusan pembelian yang dapat digambar seperti berikut : Gambar 2.1 Model Pembelian Lima Tahapan Pengenalan
Pencarian
Evaluasi
Keputusan
Kebutuhan
Informasi
Alternatif
Pembelian
Perilaku Setelah Pembelian
Sumber : Kotler (2000) Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ditujukan terutama unuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda
Page | 26
pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. Proses pembelian dimula ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Zeithaml dan Biner dalam yazid (2001) yaitu : “mengistilahkan situasi ini sebagai gap antara yang diharapkan dengan kenyataan yang dialami atau diterima konsumen”. Kotler (2000) menyatakan “Dalam pencarian informasi, konsumen yang tergerak mungkin atau mungkin juga tidak mencari informasi lebih banyak. Apabila drive konsumen itu amat kuat dan produk yang akan memuaskan drivenya sudah tersedia di tangan, konsumen akan membelinya. Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi diantara merekmerek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli merek yang paling disukai. Semakin kuat sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen,
maka
konsumen
akan
semakin
menyesuaikan
maksud
pembeliannya. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin akan terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut. Ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu : 1. Sikap atau pendirian orang lain Preferensi seseorang terhadap suatu merek dapat meningkat jika orang yang dia senangi juga menyukai merek yang sama. Pengaruh orang lain menjadi kompleks bila beberapa orang yang dekat dengan pembeli mempunyai pendapat yang saling berlawanan dan si pembeli ingin menyenangkan mereka semua.
Page | 27
2. Situasi yang tidak dapat diantisipasi Konsumen membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktorfaktor seperti pendapatan keluarga yang diharapakan, harga yang diharapkan dan manfaat produ yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut. Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Yang menentukan pembeli akan sangat puas, agak puas atau tidak puas dengan pembelian, merupakan fungsi dari seberapa dekat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk. Jika daya guna produk tersebut berada dibawah harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan. Jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas, jika melebihi harapan pelanggan akan merasa sangat puas. Perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah pelanggan tersebut akan membeli produk itu lagi dan membicarakan tentang produk tersebut kepada orang lain secara menguntungkan atau merugikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketidaksesuaian yang diharapkan terhadap sesuatu produk atau jasa akan selalu ada pada setiap kejadian pembelian.
Page | 28
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh seorang konsumen sebelum keputusan pembelian, dapat digambarkan sebagai berikut :
2.2 Gambar Langkah-langkah Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Konsumen
Pendirian Evaluasi
Maksud
Alternatif
Pembelian
Orang Lain Faktor Situasi yang tidak dapat diantisipasi
Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler (2000)
Setelah pembelian konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian. Pemasar harus mengamati kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan penggunaan produk pasca pembelian. Kepuasan Pascapembelian, Tindakan Pascapembelian dan Penggunaan dan Penyingkiran Pascapembelian
Page | 29
Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa, jika memenuhi harapan, konsumen puas, jika melebihi harapan, konsumen sangat puas. Perasaan ini menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan membicarakan hal-hal menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang produk itu kepada orang lain Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli menggunakan dan menyingkirkan produk. Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi produk—semakin cepat pembeli mengkonsumsi sebuah produk, semakin cepat mereka kembali kepasar untuk membelinya lagi.
Gambar 2.3 Penggunaan dan Penyingkiran Pascapembelian
Menyingkirkan produk untuk sementara
Menyewakan produk
Meminjamkan produk
Produk
Menyingkirkan produk untuk
selamanya Menggunakan produk untuk melayani
Memberikan produk kepada orang lain
Untuk dijual kembali
Menukarkan produk
Untuk digunakan
Menjual produk
tujuan awal Mempertahankan produk
Mengubah produk untuk melayani
Menyimpan produk
Membuang produk
Langsung kepada konsumen
Melalui perantara
Kepada perantara
Page | 30
2.4 Pengaruh Faktor Kelas Sosial, Keluarga, Gaya Hidup, dan Motivasi terhadap Keputusan Konsumen untuk Berbelanja di Pasar Modern (Alfamart). Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur (Kuncoro, 2003:44), maka dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu perkembangan pasar modern, kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi. Eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yang dilakukan dalam penjualan barang atau layanan secara langsung kepada konsumen akhir, yang membeli untuk
kebutuhan
pribadi
tidak
untuk
dibisniskan
(Simamora,
2001:268).
Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003:415). Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan landasan dalam mengamati proses terjadinya keputusan konsumen dalam menetapkan pilihan tempat berbelanja dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya, yaitu kelas sosial yang didefinisikan sebagai sebuah stratifikasi sosial atau divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, keluarga dimana mereka sebagai faktor sosial yang merepresentasikan kelompok referensi utama yang berpengaruh
Page | 31
terhadap konsumen, gaya hidup (lifestyle) yang didefiniskan sebagai pola hidup seseorang didunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat, dan motivasi (dalam hal ini teori Maslow) yang mengasumsikan bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak menekan—kebutuhan
fisiologis,
kebutuhan
keamanan,
kebutuhan
sosial,
kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Page | 32
2.5 Kerangka Pikir Kerangka berpikir dalam penulisan ini yang digambarkan secara sistematis, sebagai berikut: Gambar 2.4 Kerangka Pikir
Kelas Sosial
Keluarga
Gaya Hidup
Motivasi
(X1)
(X2)
(X3)
(X4)
Keputusan Konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) (Y)
Page | 33
2.6 Hipotesis 1. Diduga ada pengaruh positif dan signifikan antara faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi secara simultan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). 2. Diduga faktor kelas sosial merupakan faktor yang paling dominan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart).
Page | 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di dua kecamatan pada kota Makassar, yaitu gerai-gerai Alfamart pada Kecamatan Panakukang. Objek penelitian ialah para konsumen pasar modern (Alfamart). Waktu penelitian selama 1 (satu) bulan yakni pada bulan april 2012.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Populasi adalah kelompok
elemen yang lengkap,
yang
biasanya berupa orang, objek transaksi atau kejadian yang membuat peneliti tertarik untuk mempelajarinya atau menjadikan objek peneltian (Kuncoro, 2003:103). Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang berkunjung pada gerai-gerai Alfamart yang berada pada kota Makassar (kecamatan Panakukang) selama bulan April 2012. Sampel Sampel adalah subyek dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi (Ferdinand, 2006). Subyek ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Page | 35
teknik non probability sampling dengan
pendekatan purposive
sampling yaitu peneliti memilih sampel purposif secara subyektif (Ferdinand,
2006).
Pemilihan
sampel
bertujuan
ini dilakukan
karena mungkin saja peneliti telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan
informasi
yang dikehendaki
karena mereka memang memiliki informasi seperti itu dan mereka memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Calon harus
memiliki
kriteria
tertentu,
yaitu
responden
responden yang
dipilih
merupakan konsumen pasar modern (Alfamart) yang berdomisili di kota Makassar kecamatan Panakukang. Dalam penelitian multivariate (termasuk
yang
menggunakan
analisis regresi
multivariate)
penentuan jumlah minimal sampel dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2006) : n
= (25 x variabel) = 25 x 5 variabel = 125 sampel
Adapun Kriteria yang ditentukan oleh peneliti adalah : 1. Pernah berkunjung minimal satu kali selama bulan april 2012. 2. Reseponden minimal 17 tahun dengan alasan sudah dianggap rasional dalam pengambilan keputusan
Page | 36
3.3 Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas (indipendent Variable) adalah faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi. Variabel ini diberi simbol X. b. Variabel terikat (dependent Variable) adalah keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). Variabel ini diberi simbol Y. 3.4 Jenis dan Sumber Data Data yang dikumpulkan harus dapat dibuktikan kebenarannya, tepat waktu, sesuai dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Data yang akan dikumpulkan penulis dalam penelitian ini dibedakan atas 2 jenis yaitu : 1. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti 2. Data kualitatif, yaitu data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak dapat dihitung, dan diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan pasar modern (Alfamart), karyawan dalam pasar modern (Alfamart), dan konsumen pasar modern (Alfamart) serta informasi-
Page | 37
informasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data sekunder 3.4.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi atau pengamatan langsung yang berupa data opini dan kuesioner yang disebarkan ke konsumen pasar modern (Alfamart) yang berada pada wilayah kecamatan Panakukang kota Makassar. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang terstruktur dan materinya berhubungan dengan pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup,
dan
motivasi
terhadap
keputusan
berbelanja di pasar modern (Alfamart).
konsumen
untuk
Data yang terkumpul
berupa skala ordinal, skala yang berfungsi untuk mengurutkan obyek menurut karakteristik tertentu atau menunjukkan bahwa sesuatu mempunyai sifat lebih dari pada lainnya. 3.4.2 Data Sekunder Data
sekunder
merupakan
data
yang diperoleh
tidak
langsung, yaitu data tersebut diperoleh dan diolah dari sumber pasar modern (Alfamart) dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar
Page | 38
modern (Alfamart). Data sekunder meliputi data kualitatif dan kuantitatif.
3.5 Metode Pengumpulan Data 1.
Studi Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu yang dilakukan dengan membaca buku-buku dan majalah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti ataupun dengan cara browsing di internet untuk mencari artikel-artikel serta jurnal-jurnal atau data-data yang dapat membantu hasil dari penelitian.
2. Studi Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara langsung ke perusahaan untuk mendapatkan data primer melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan pimpinan pasar modern (alfamart) dan karyawan pasar modern (alfamart) serta konsumen pasar modern (alfamart) yang berada pada wilayah kecamatan Panakukang kota Makassar. Selain itu, data primer diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada konsumen pasar modern (alfamart) pada wilayah kecamatan Panakukang kota Makassar tentang pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern. Responden diminta menanggapi pertanyaan yang diberikan dengan cara menjawab daftar pertanyaan
tentang seberapa besar Page | 39
penilaian mereka atas pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi terhadap perubahan pola perilaku konsumen dan dampaknya terhadap perkembangan pasar modern. Jenis kuesioner yang akan digunakan adalah kuesioner tertutup dimana responden diminta untuk menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban yang telah disediakan dengan skala Likert yang berisi lima tingkatan pilihan jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap pernyataan yang dikemukakan. Dalam pengukuran pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart), digunakan 5 skala tingkat (Likert), yang terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut : 1. Jawaban sangat setuju
diberi bobot 5
2. Jawaban setuju
diberi bobot 4
3. Jawaban ragu-ragu
diberi bobot 3
4. Jawaban tidak setuju
diberi bobot 2
5. Jawaban sangat tidak setuju
diberi bobot 1
3.6 Teknik Analisis 3.6.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh
Page | 40
gambaran yang jelas mengenai masalah
yang dihadapi dan hasil
perhitungan. - Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah suatu model berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini digunakan normal P-Plot of refregression standarizard residual terhadap pengujian pada keseluruhan variabel dalam penelitian ini. Uji normalitas data dilihat dengan melihat pola pada kurva penyebaran pada grafik P-Plot. Jika pola penyebaran memiliki garis normal kurva maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolonieritas Multikolonieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut: a. VIF < 10 maka tidak terdapat multikolonieritas. b. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolonieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji ketidaksamaan varian dari residual suatu pengaman ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas
Page | 41
dilihat dengan menggunakan Scatterplot Model. Analisis pada gambar scatterplot
yang
menyatakan
model
regresi
linier
tidak
terdapat
heteroskedastisitas.
3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan mempergunakan program SPSS 17. Analisis regresi berganda dipakai untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Dalam penelitian ini analisis regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2005:261), yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Dimana: Y = Keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) a = Konstanta Intersepsi b = Koefisien regresi X1 = Kelas Sosial X2 = Keluarga
Page | 42
X3 = Gaya Hidup X4 = Motivasi
Teknik analisis yang digunakan sesuai dengan model diatas adalah regresi berganda dimana nilai dari variabel independen, dan dependen dapat diperoleh dari hasil survey yang perhitungannya akan menggunakan skala Likert. Cara perhitungannya adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan beberapa pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Data yang berhasil dikumpulkan dari kuisioner selanjutnya akan diukur dengan bobot hitung 1 sampai 5, dengan kategori: a. Sangat setuju dengan bobot 5 b. Setuju dengan bobot 4 c. Ragu-ragu dengan bobot 3 d. Kurang setuju dengan bobot 2 e. Tidak setuju dengan bobot 1 Dalam menganalisis data penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif-kuantitatif.
3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.3.1 Uji Validitas Uji validitas adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
Page | 43
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan cara validitas internal yang menggunakan teknik analisis butir akan menguji validitas setiap butir dengan cara skor – skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir (pertanyaan) dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y, sehingga diperoleh indeks validitas setiap butir Setelah diketahui dari hasil perhitungan besarnya korelasi, kemudian dibandingkan dengan tabel r Product Moment dengan = 0,05 dengan kriteria sebagai berikut : a.
Jika rxy hitung ≥ r tabel, maka valid
b.
Jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid
3.6.3.2 Uji Realibilitas Reliabilitas (reliability) adalah tingkat seberapa besar suatu alat ukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha. Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,60 menunjukkan keandalan (reliabilitas) instrumen. Selain itu, cronbach alpha yang semakin mendekati 1 menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya. Page | 44
3.6.4 Analisis Koefisien Korelasi (R) Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel antara dan kemudian kontribusi variabel antara terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien korelasi totalnya (R). Jika (R) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel antara dan hubungan variabel antara terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah hubungan variabel-variabel bebas terhadap variabel antara dan hubungan variabel antara terhadap variabel terikat.
Kriteria koefisien korelasi Koefisien korelasi
Tingkat keeratan
0,80-1,00
Sangat kuat
0,60-0,79
kuat
0,40-0,59
Sedang
0,20-0,39
rendah
0,00-0,19
sangat rendah
Sumber : Sugiyono (2008 : 184)
Page | 45
3.6.5 Analisis Koefisien Determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi menunjukan prosentase pengaruh semua variabel independen terhadap variabel antara dan variabel angtara terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berbeda antara 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati 1 maka variabel
bebas
hampir
memberikan
semua
informasi
untuk
memprediksi variabel antara dan terikat atau merupakan indikator yang menunjukan semakin kuatnya kemampuan menjelaskan dari perubahan variabel bebas terhadap variabel terikat.
3.6.6 Pengujian Hipotesis 3.6.6.1 Uji F (Uji Serempak) Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas terhadap variabel antaranya. Dimana Fhitung > Ftabel, maka H1 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel antaranya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel antaranya. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersamasama variabel bebas terhadap variabel antaranya maka digunakan probability sebesar 5% (α= 0,05). Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak. Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
Page | 46
3.6.6.2 Uji T (Uji Parsial) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel antaranya dan variabel antara terhadap variabel terikanya. Dimana Ttabel > Thitung, H0 diterima. Dan jika Ttabel < Thitung, maka H1 diterima, begitupun jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak dan jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.
3.7 Definisi Operasional Variabel Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini maka penulis menggunakan definisi operasional variabel sebagai berikut : 1. Keputusan konsumen dalam berbelanja di pasar modern (alfamart)
Keputusan konsumen untuk
berbelanja
di
pasar modern
(alfamart) disini didefinisikan dengan terjadinya keputusan konsumen dalam hal memilih untuk berbelanja di pasar modern dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dimensi-dimensi yang digunakan untuk menjelaskan variabel keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (alfamart) ialah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen : a. Faktor Budaya (Kelas Sosial) Sebuah faktor yang memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumen, dimana hampir seluruh kelompok manusia mengalami
Page | 47
stratifikasi sosial, sering kali dalam bentuk kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hirearki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Salah satu contoh ialah Pekerjaan. Indikator : 1. Pekerjaan 2. Pendapatan b. Faktor Sosial (Keluarga)
Keluarga juga sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen dimana mereka adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting
dalam
merepresentasikan
masyarakat,
kelompok
dan
referensi
anggota
utama
keluarga
yang
paling
berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua, seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari adalah keluarga prokreasi (family of procreation), yaitu pasangan dan anak-anak. Indikator : 1. Referensi
Page | 48
2. Keluarga pro-kreasi (istri, anak) 3. Keluarga orientasi (orang tua, saudara kandung) c. Faktor Pribadi (Gaya Hidup)
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh Gaya Hidup (lifestyle). Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Gaya hidup memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkungannya. Indikator : 1. Minat 2. Opini 3. Aktifitas d. Proses Psikologis Kunci (Motivasi, Maslow)
menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu
pada
waktu
tertentu.
Jawabannya
adalah
bahwa
kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai
yang
kebutuhan
paling
keamanan,
tidak
menekan—kebutuhan
kebutuhan
sosial,
fisiologis,
kebutuhan
akan
penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Orang-orang akan berusaha memuaskan kebutuhan terpentingnya terlebih dahulu. Ketika seseorang berhasil memuaskan sebuah kebutuhan penting, maka ia akan berusaha memuaskan kebutuhan penting berikutnya. Indikator : 1. Kebutuhan fisiologis
Page | 49
2. Kebutuhan keamanan 3. Kebutuhan sosial 4. Kebutuhan penghargaan 5. Kebutuhan aktualisasi diri e. Keputusan Konsumen
Proses keputusan pembelian konsumen merupakan urutanurutan kejadian yang dimulai dari pengenalan kebutuhan kemudian pencarian informasi atas kebutuhan tersebut setelah itu melakukan evaluasi alternatif dan akhirnya melakukan keputusan pembelian serta diakhiri dengan perilaku setelah pembelian. Jadi jelas sekali proses pembelian dimulai jauh sekali sebelum pembelian aktual dilakukan dan mempunyai konsekuensi yang lama setelah pembelian terjadi. Menurut
Lamb,
Hair,
McDaniel,
(2001)
“Proses
pengambilan keputusan konsumen tidak bisa terjadi dengan sendirinya karena merupakan hubungan yang sangat rumit dan saling
mempengaruhi
dari
faktor-faktor
kebudayaan,
sosial,
individu, dan psikologis. Indikator : 1. Pencarian informasi 2. Evaluasi alternatif 3. Keputusan konsumen 4. Perilaku pembelian
Page | 50
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Alfamart Alfamart adalah sebuah brand minimarket penydia kebutuhan hidup sehari-hari yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Pada tahun 1989 merupakan awal beridrinya alfamart, dengan dimulainya usaha dagang rokok dan barang-barang konsumsi oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember 1989. Pada tahun 1994 Struktur kepemilikan berubah menjadi 70% dimiliki oleh PT HM Sampoerna Tbk dan 35% dimiliki oleh PT Sigmantara Alfinda (keluarga Djoko Susanto). PT. Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999, dengan pemegang saham PT. Alfa Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT. Lancar Distrindo sebesar 49%. PT. Alfa Minimart Utama (AMU) ini kemudian membuka Alfa Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi dijalan Beringin Raya Karawaci Tangerang. Pada tanggal 27 Juni 2002, PT.HM Sampoerna Tbk secara resmi merestrukrurisasi kepemilikan sahamnya di PT.Alfa Retailindo Tbk. Saham HM Sampoerna di Alfa Retailindo yang semula 54,4% dikurangi menjadi 23,4%. Di sisi lain, perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai menggarap serius pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui Alfa.
Page | 51
Pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan beralih ke PT. Sumber Alfaria Trijaya dengan pemegang saham PT.HM. Sampoerna, Tbk sebesar 70% dan PT.Sigmantara Alfalindo sebesar 30%. Kemudian nama Alfa Minimart diganti menjadi Alfamart pada tanggal 1 Januari 2003. Pada tahun 2005 Jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam enam tahun. Semua toko berada di pulau Jawa. Awal tahun 2006 PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga struktur kepemilikan menjadi PT Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala Mulia Prima (40%). Mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu”. Pertengahan 2007 Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu. Jumlah gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar Lampung. Awal 2009 menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki Pasar Bali.
4.2 Visi, Misi, dan Budaya Alfamart VISI "Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global".
Page | 52
Misi 1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan / konsumen dengan berfokus pada produk dan layanan yang berkualitas unggul. 2. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku / etika bisnis yang tertinggi. 3. Ikut
berpartisipasi
dalam
membangun
negara
dengan
menumbuh-
kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha. 4. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya. BUDAYA 1. Integritas yang tinggi. 2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik. 3. Kualitas & Produktivitas yang tertinggi. 4. Kerjasama tim. 5. Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik.
Page | 53
4.3 Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Alfamart
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
Board Of Commisioners Audit Committe Board Of Directors
Corporate Audit
Corporate Legal
Operation
Marketing
Merchand ising
Property Developm ent
IT
Finance
Human Capital
Corporat Developm ent
Franchise
Corporate Affair
Page | 54
Tugas masing-masing adalah : 1. Board of Commisioners a. Melakukan pengawasan atas jalannya usaha dan memberikan nasihat kepada direktur. b. Dalam melakukan tugas dewan direksi berdasarkan pada kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. c. Kewenangan khusus pada dewan komisaris bahwa dewa komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur. d. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan rapat. e. Melaporkan kepada perusahaan kepada kepemilikan saham dan sahamsaham lainnya. f. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang dilakukan. 2. Audit Committe a. Melakukan
penelaan
terhadap
informasi
keuangan
yang
diterbitkan
perusahaan. b. Penelaan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundangundangan dibidang pasar modal dan dibidang lain yang relevan. c. Melakukan penelaan terhadap independensi dan objektivitas akuntan publik. d. Penelaan terhadap kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memastikan semua resiko yang penting telah dipertimbangkan. e. Melakukan penelaan jika terdapat pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan. 3. Board of Directors
Page | 55
a. Memimpin
perusahaan
dengan
menerbitkan
kebijakan-kebijakan
perusahaan. b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas-tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer). c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan. d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan. e. Mengurus dan mengelola perusahaan untuk kepentingan perusahaan yang sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. f. Melaksanakan kepengurusan perusahaan sesuai dengan kebijakan yang tepat (keahlian, peluang, dan kelaziman) usaha yang ditentukan dalam UU PT. 4. Corporate Audit a. Menyediakan penipuan deteksi, investigasi dan pengalaman forensik akuntansi dan keahlian untuk program monitoring. b. Melakukan analisis data akun laporan keuangan (buku besar umum), pengeluaran (hutang, waktu dan biaya), informasi dan data lainnya. c. Mengembangkan prosedur dan analisis untuk mengidentifikasi tren yang tidak biasa atau pola dan anomali antara data-data. d. Mengembangkan dan menerapkan prosedur investigasi dengan tren yang tidak biasa atau pola dan anomali untuk disposisi. e. Membuat rencana yang efektif, mengkoordinasi dan melakukan audit berkala wilayah operasional dan keungan sesuai dengan rencana audit tahunan yang telah disetujui. f. Berinteraksi dengan manajer senior. g. Mendokumentasikan kertas kerja dan hasil audit dan keterlibatan konsultan.
Page | 56
h. Menyediakan kepemimpinan yang tepat dan mentoring untuk staf audit korporasi untuk mencapatai tujuan edit. 5. Corporate Legal a. Mengurusi urusan RUPS dan perubahan anggaran dasar. b. Persiapan merger, akuisisi bila ada kemungkinan seperti itu. c. Perpanjangan HGB – HGU aset tanah milik perusahaan. d. Mengurus perizinan, perpanjangan TDP, NPWP, dan pembuatan API. e. Mengawal business development (berkaitan dengan perjanjian-perjanjian). f. Mereview usulan pembuatan / perubahan SOP. g. Mengawal ketentuan dan peraturan yang baru. 6. Operation a. Mengawasi kegiatan operasi. b. Mengawasi keberadaan serta kondisi mesin dan peralatan. c. Membuat rancangan produk yang dipesan. d. Membuat keputusan harian sehubungan dengan kegiatan di Alfamart. 7. Marketing a. Bertanggung jawab terhadap bagian pemasaran. b. Bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dan promosi. c. Sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan. d. Membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran. e. Membuat laporan pemasaran kepada direksi. 8. Merchandising a. Memajang / mendisplay dan menata produk.
Page | 57
b. Menjaga kebersihan produk dan pajangan. c. Menjalankan semua program promosi perusahaan. d. Menjalankan tugas kunjungan sesuai dengan rencana kerja. e. Merapikan, menata, membersihkan produk dengan standar perusahaan. f. Mengecel harga jual produk dan kompetitor. g. Memastikan jadwal pengiriman barang. h. Membuat laporan RDC dan laporan hasil kerja. i.
Mengganti produk yang rusak.
j.
Mengecek dan merealisasikan program promosi.
k. Menyelesaikan masalah di gerai. l.
Menginformasikan perubahan planogram dan display.
m. Memberikan informasi tentang produk baru. 9. Property Development a. Mengkoordinasikan kegiatan pengendalian properti dan lingkungan di wilayah usaha perusahaan dan lingkungannya. b. Menyusun program pengendalian properti sesuai dengan rencana investasi serta melakukan evaluasi secara periodik. c. Menyelenggarakan pengelolaan data dan penyimpanan dokumen asli properti. d. Menyiapkan laporan kegiatan divisi secara benar dan tepat waktu. 10. IT a. Bertanggung jawab memelihara sistem jaringan. b. Mengoptimalisasi perangkan IT atau server yang ada di Alfamart. 11. Finance
Page | 58
a. Membuat, memeriksa dan mengarsip faktur, nota supplier, laporan AP/AR untuk memastikan status utang atau piutang. b. Memvuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan tepat waktu. c. Menerika, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapnya untuk memastikan pembayaran terkirim tepat waktu. d. Memeriksa rangkuman kas kecil untuk memastikan penggunaan dan ketersediaan kas kecil yang efektif. e. Menginput penerimaan pembayaran dari pelanggan, dan pembayaran ke supplier dengan tepat waktu dan akurat untuk memastikan ketepatan waktu dan keakuratan penerimaan maupun pembayaran. f. Memeriksa laporan rekonsiliasi untuk memastikan data terinput dengan benar. g. Mengarsip seluruh dokumen transaksi untuk menjaga ketertiban administrasi dan memudahkan penelusuran dokumen. h. Melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk melihat ada atau tidaknya selisih jumlah barang di gudang dan catatan di keuangan. 12. Human Capital a. Memperbaiki dan memperhatikan mutu karyawan. b. Menyediakan tenaga yang ahli dan sesuai dengan bidangnya masingmasing. 13. Corporate Development a. Bertugas merencanakan, merancang dan menyajikan presentasi yang menarik dan proposal untuk pendekatan bisnis baru. b. Memberikan bantuan mentoring kepada pejabat fundraising perusahaan.
Page | 59
14. Franchise a. Menyediakan tempat usaha dan modal sejumlah tertentu bergantung pada jenis waralaba yang akan dibeli. b. Menjaga image produk waralaba. c. Membayar franchise fee dan royalty fee. 15. Corporate Affair a. Bertanggung jawab untuk semua komunikasi internal dan eksternal. b. Mengurus hal-hal seperti buletin karyawan, laporan bisnis tahunan dan siaran pers.
Page | 60
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan
hasil
pengumpulan
data
melalui
kuesioner
kepada
pengunjung pasar modern (Alfamart) yang dijadikan sebagai responden, maka dapat diketahui karakteristik setiap responden. Karakteristik/identitas responden yang diukur dalam kuesioner meliputi :
karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, profesi/ pekerjaan, pengeluaran rutin per bulan, dan frekuensi berbelanja di pasar modern (Alfamart) selama bulan April 2012. Pada tabel
berikut ini adalah pengelompokkan responden
berdasarkan usia: Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia 17 - 21 tahun 22 - 26 Tahun 27 - 31 Tahun > 31 Tahun Total
Jumlah Responden 24 53 34 14 125 Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2012
Persentase 19,2 % 42,4 % 27,2 % 11,2 % 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden berumur antara 22-26 tahun paling banyak yaitu sebesar 42,4 %, sedangkan yang paling sedikit adalah responden berumur > 31 tahun yaitu sebesar 11,2 %. Page | 61
Berikutnya tabel
5.2 memperlihatkan responden berdasarkan jenis
kelamin. Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Laki – Laki 74 Perempuan 51 TOTAL 125 Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2012
Persentase 59,2 % 40,8 % 100%
Berdasarkan jenis kelamin, responden terdiri dari 74 orang dengan persentase 59,2 %
berjenis kelamin
laki-laki dan 51 orang berjenis
kelamin perempuan dengan persentase 40,8 % Tabel 5.3 berikut memperlihatkan responden yang dikelompokkan berdasarkan pendidikan terakhir.
Tabel 5.3 Karakterisitk Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir
Jumlah Responden
Persentase
SD / Sederajat SMP / Sederajat SMA / Sederajat
0 0 77
0% 0% 61,6 %
SARJANA Lain-lain TOTAL
31 17 125
24,8 % 13,6 % 100 %
Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2012
Berdasarkan pendidikan terakhir yang dimiliki para responden, terdiri atas 77 orang tingkat pendidikan terakhir SMA/ sederajat dengan persentase 61,6%, 31 orang dengan pendidikan terakhir sarjana dengan persentase Page | 62
24,8%, dan 17 orang dengan persentase 13,6% pendidikan terakhir lainlain. Tabel 5.4 berikut, responden dikelompokkan berdasarkan profesi atau pekerjaan mereka.
Tabel 5.4 Karakteristik Reponden Berdasarkan Profesi / Pekerjaan Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2012 Dari data di atas diketahui karakteristik profesi responden yang paling dominan yaitu pegawai pelajar / mahasiswa sebanyak 67 orang dengan persentase 53,6% diikuti pegawai negeri / karyawan sebanyak 37 orang dengan persentase 29,6%, selanjutnya wiraswasta 21 orang dengan persentase 16,8%
dan lain-lain sebanyak 0 orang dengan
persentase 0 %
Profesi / Pekerjaan
Jumlah Persentase Responden Pelajar / Mahasiswa 67 53,6 % Pegawai Negeri / Karyawan 37 29,6 % Wiraswasta 21 16,8 % Lain – Lain 0 0% TOTAL 125 100 % Tabel 5.5 berikut, jumlah responden berdasarkan frekuensi berbelanja di Alfamart selama bulan April 2.012.
Page | 63
Tabel 5.5 Karakteristik Responden berdasarkan frekuensi berbelanja di Alfamart selama bulan April 2012 Lama bergabung
Jumlah Responden
1- 5 kali > 5 kali
87 38 TOTAL 125 Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2012 Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 87 orang
Persentase 69,6 % 30,4 % 100%
responden dengan
persentase 69,6% memiliki frekuensi berbelanja sebanyak 1 – 5 kali selama bulan April 2012, sedangkan 38 orang responden dengan persentase 30,4% memiliki frekuensi berbelanja sebanyak > 5 kali selama bulan April 2012. Tabel 5.6 berikut, Frekuensi rata-rata pengeluaran responden dalam sebulan.
Tabel 5.6 Frekuensi rata-rata pengeluaran responden dalam Sebulan Rata-rata pengeluaran
Jumlah Responden
< Rp 500.000 17 Rp 500.000 - 1 juta 36 Rp 1 juta – 1,5 juta 48 > Rp 1,5 juta 24 TOTAL 125 Sumber : Data Primer (Kuesioner), diolah 2012
Persentase 13,6 % 28,8 % 38,4 % 19,2 % 100 %
Page | 64
Berdasarkan frekuensi rata-rata pengeluaran responden dalam waktu sebulan, sebanyak
17 orang dengan persentase 13,6% rata-rata
pengeluaran < Rp 500.000, dan sebanyak 36 orang dengan persentase 28,8% rata-rata pengeluaran Rp. 500.000 - Rp 1 juta, dan sebanyak 48 orang dengan persentase 38,4% rata-rata pengeluaran Rp 1 juta – 1,5 juta, serta 24 orang dengan persentase 19,2% dengan rata-rata pengeluaran > Rp 1,5 juta. 5.1.1 Penentuan Range Survey ini menggunakan skala Likert dengan skor tertinggi di tiap pertanyaannya adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 125 orang, maka: Skor tertinggi : 125 x 5 = 625 Skor terendah
: 125 x 1 = 125
Sehingga range untuk hasil survey = 625 – 125 = 100 5
Range skor: 125 – 225
= Sangat Tidak Berpengaruh
225 – 325
= Tidak Berpengaruh
325 – 425
= Cukup Berpengaruh
425 – 525
= Berpengaruh
525 – 625
= Sangat Berpengaruh
Page | 65
5.2 Deskripsi Variabel Kelas Sosial, Keluarga, Gaya HIdup, dan Motivasi dan Perhitungan Skor Variabel (X) Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator dan juga penghitungan skor bagi variabel Perilaku Konsumen yang terbagi atas empat, yakni Kelas Sosial (X1), Keluarga (X2), Gaya HIdup (X3), dan Motivasi (X4), serta Keputusan Konsumen untuk Berbelanja di Pasar Modern (Alfamart) (Y), mari kita uraikan sebagai berikut : 1. Pertanyaan mengenai variabel Kelas Sosial (X1) Indikator – indikator dari variabel ini terbagi atas dua. Hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.7 Tanggapan Responden terhadap variabel Kelas Sosial (X1)
Tanggapan
Pertanyaan Pekerjaan anda memiliki 1 pengaruh terhadap keputusan anda dalam memilih tempat Berbelanja Tingkat pendapatan anda 2 memiliki pengaruh terhadap keputusan anda dalam memilih tempat berbelanja Rata-rata
Sangat setuju
Setuju
Raguragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Skor
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
13
10.4
40
32.0
48
38.4
22
17.6
2
1.6
415
11
8.8
34
27.2
56
44.8
22
17.6
2
1.6
405 410
Sumber: data diolah, 2012
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel Kelas Sosial berada pada range ketiga (cukup berpengaruh), yang berarti bahwa kelas sosial yang terdiri dari indikator
Page | 66
pekerjaan dan pendapatan memiliki pengaruh yang cukup untuk membuat konsumen memilih berbelanja di pasar modern (Alfamart).
2. Pertanyaan mengenai variabel Keluarga (X2) Indikator – indikator dari variabel ini terbagi atas dua. Hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.8 Tanggapan Responden terhadap variabel Keluarga Sangat Tanggapan
Setuju
Pertanyaan 1
2
Setuju
Keluarga dapat mempengaruhi keputusan anda dalam memilih tempat berbelanja Keluarga sering menyarankan anda
Untuk berbelanja di Alfamart (pasar modern). Keluarga sering menemani anda 3 ketika berbelanja di Alfamart (pasar modern) Rata-rata
Ragu-
Tidak
Sangat
Ragu
Setuju
Tidak Setuju
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
13
10.4
47
37.6
44
35.2
1 7
13. 6
4
3.2
423
10
8.0
40
32.0
54
43.2
2 1
16. 8
0
0
336
7
5.6
44
35.2
55
44.0
1 7
13. 6
2
1.6
338 365.7
Sumber: data diolah, 2012
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap
variabel
Keluarga
Skor
berada
pada
range
ketiga
(cukup
berpengaruh), yang berarti bahwa variabel keluarga dalam pengambilan keputusan untuk berbelanja pada Alfamart (pasar modern) cukup memberi pengaruhb kepada konsumen dalam memutuskan tempat berbelanjanya.
Page | 67
3. Pertanyaan mengenai variabel Gaya Hidup (X3) Indikator – indikator dari variabel ini terbagi atas tiga. Hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.9 Tanggapan Responden terhadap Gaya Hidup (X3) Tanggapan
Sangat
Setuju
Setuju
1 2
Pertanyaan Terdapat kesesuaian antara minat yang anda miliki dengan barang-barang yang tersedia di Alfamart Menurut anda, Alfamart sudah cukup ideal sebagai sebuah
tempat berbelanja. Alfamart dapat mengakomodir 3 untuk kebutuhan dalam Melakukan kegiatan sehari-hari anda. Rata-rata
Ragu-
Tidak
Ragu
Setuju
Sangat Tidak Setuju
Skor
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
8
6.4
52
41.6
48
38.4
1 5
12. 0
2
1.6
326
11
8.8
32
25.6
49
39.2
2 6
20. 8
7
5.6
361
7
5.6
41
32.8
51
40.8
2 6
20. 8
0
0
346 344.3
Sumber: data diolah, 2012
Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel Gaya Hidup berada pada range ketiga (cukup berpengaruh), yang berarti bahwa gaya hidup yang dimiliki oleh seseorang yang terdiri dari minat, pendapat dan aktifitas, memiliki pengaruh yang cukup terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di Alfamart (pasar modern).
4. Pertanyaan mengenai variabel Motivasi (X4) Indikator – indikator dari variabel ini terbagi atas lima. Hasilnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Page | 68
Tabel 5.10 Tanggapan Responden terhadap Motivasi (X4) Sangat
Tanggapan
Setuju
Ragu-
Setuju
4
Pertanyaan Anda berbelanja di Alfamart untuk kebutuhan mendasar saja (makan/minum). Anda berbelanja di Alfamart, juga karena dapat memberikan rasa aman. Anda berbelanja di Alfamart, juga agar bisa berinteraksi dengan lingkungan sosial Anda berbelanja di Alfamart juga didorong oleh pencitraan
5
yang tinggi pada pasar modern. Anda berbelanja di Alfamart juga untuk kebutuhan
1
2 3
Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Skor
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
8
6.4
37
29.6
47
37.6
2 8
22. 4
5
4.0
360
18
14.4
27
21.6
45
36.0
2 9
23. 2
6
4.8
353
13
10.4
40
32.0
48
38.4
2 2
17. 6
2
1.6
335
9
7.2
57
45.6
45
36.0
1 4
11. 2
0
0
314
16
12.8
44
35.2
48
38.4
1 7
13. 6
0
0
316
aktualisasi diri anda. Rata-rata
335.6
Sumber: data diolah, 2012
Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap
variabel
Motivasi
berada
pada
range
ketiga
(cukup
berpengaruh), yang berarti bahwa Motivasi yang dimiliki oleh seseorang yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan pencitraan/penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri memiliki pengaruh yang cukup terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di Alfamart (pasar modern).
Page | 69
5.3 Deskripsi Variabel Keputusan Konsumen dan Perhitungan Skor Variabel (Y) Tabel 5.11 Tanggapan Responden terhadap Variabel Keputusan Konsumen (Y) Tanggapan
Sangat
Setuju
Setuju
1
2
3 4
Pertanyaan Anda mengetahui bahwa Alfamart yang anda ketahui mampu memenuhi barang-barang kebutuhan anda. Anda menyadari bahwa Alfamart yang paling mampu memenuhi barang-barang kebutuhan anda. Setiap kali anda memiliki keinginan untuk berbelanja barang kebutuhan, anda memutuskan unutk datang ke Alfamart. Anda puas dengan pelayanan di Alfamart.
Ragu-
Tidak
Ragu
Setuju
Sangat Tidak Setuju
Skor
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
16
12.8
43
34.4
49
39.2
1 7
13. 6
0
0
317
13
10.4
41
32.8
47
37.6
2 2
17. 6
2
1.6
416
10
8.0
40
32.0
54
43.2
2 1
16. 8
0
0
336
11
8.8
36
28.8
52
41.6
2 6
20. 8
0
0
343
Rata-rata
353
Sumber: data diolah, 2012
Tabel diatas memperlihatkan bahwa ada empat indikator yang digunakan untuk mengetahui keputusan konsumen menurut Freddy Rangkuti. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) berada pada range ketiga (cukup berpengaruh), yang berarti bahwa keputusan konsumen yang terjadi oleh responden yang terdiri dari pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan konsumen, dan perilaku pembelian cukup berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart).
Page | 70
5.4 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 5.4.1
Pengujian Validitas Setelah
mengumpulkan
kuesioner
dari
responden,
kemudian dilakukan uji validitas kembali terhadap data yang diperoleh. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji
validitas
ini
menggunakan
corrected
item-total
correlation yaitu dengan menghitung korelasi antara butir instrument dengan skor total. Analisis ini dilakukan dengan cara mengorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan
dari
keseluruhan
item.
Item-item
pertanyaan
yang
berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkapkan. Penelitian ini menggunakan alat analisis berupa SPSS 17 (Statistical Package for Social Science 17). Hasil uji validitas data dapat dilihat pada table 5.11
Page | 71
Tabel 5.12 Hasil Uji Validitas No.
Item
Corrected ItemTotal Correlation
r tabel
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
X1.1 X1.2 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4
0,480 0,480 0,616 0,580 0,585 0,679 0,572 0,640 0,653 0,730 0,709 0,594 0,640 0,606 0,608 0,630 0,722
0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743 0,1743
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner, 2012 Berdasarkan table 5.12 dapat dilihat bahwa tidak terdapat item yang tidak valid. Setiap item dinyatakan valid apabila r hitung pada item yang bersangkutan lebih tinggi daripada r table. Nilai r table diperoleh dari jumlah responden yang mengumpulkan kuisioner sebanyak 125 orang sehingga nilai r tabelnya yaitu 0,1743 dan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi. Dari table di atas dapat diketahui bahwa item yang valid sebanyak 17 item yaitu X1.1, X1.2, X2.1, X2.2, X2.3, X3.1, X3.2, X3.3, X4.1, X4.2, X4.3, X4.4, X4.5, Y1.1, Y1.2, Y1.3, Y1.4.
Page | 72
5.4.2
Pengujian Reliabilitas
Uji relliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur dapat diandalkan untuk digunakan lebih lanjut. Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien cronbach alpha, dimana instrument dikatakan reliable jika memiliki koefisien cronbach alpha sama dengan 0,60 atau lebih. Hasil uji reliabilitas data dapat dilihat pada table 5.12.
Tabel 5.13 Hasil Uji Reliabilitas Data No.
Item
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Cronbach's Alpha
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
X1.1 X1.2 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4
0,634 0,622 0,654 0,692 0,688 0,655 0,783 0,694 0,823 0,803 0,807 0,838 0,826 0,788 0,788 0,777 0,733
0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Hasil pengolahan data kuisioner, 2012 Berdasarkan uji reliabilitas sesuai table 5.12 dapat dikatakan bahwa seluruh item reliable. Ini bisa dilihat dari keseluruhan item pertanyaan
Page | 73
memiliki nilai cronbach alpha diatas 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item instrument peneitian ini handal atau reliable. Dari table di atas dapat diketahui bahwa yang reliable sebanyak 17 item yaitu X1.1, X1.2, X2.1, X2.2, X2.3, X3.1, X3.2, X3.3, X4.1, X4.2, X4.3, X4.4, X4.5, Y1.1, Y1.2, Y1.3, Y1.4.
5.5. Uji Asumsi Klasik* 5.5.1. Uji Normalitas Pengujian
normalitas
data
dilakukan
untuk
memenuhi
persyaratan model regresi bahwa data yang diperoleh memiliki sifat normal. Dalam pengujian ini, suatu data dikatakan berdistribusi normal jika sebaran data yang ada menyebar merata ke semua daerah kurva normal yang ditunjukkan pada hasil Histogram dan Plot Normal. Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas Histogram dan Plot Normal
Page | 74
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner, 2012
Berdasarkan output histogram di atas, terlihat bahwa sebaran data yang ada menyebar merata ke semua daerah kurva normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang kita miliki mempunyai distribusi normal. Demikian juga dengan normal P-P Plot memperlihatkan hasil yang sama. 5.5.2. Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel
independen
yang
digunakan
sama
sekali
tidak
berhubungan satu dengan yang lain sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. Untuk mengatahui terjadi atau
Page | 75
tidaknya multikolinearitas maka dilihat melalui tolerance value atau Variance Inflation Factor. Setelah dilakukan pengujian dengan SPSS 17, dihasilkan nilai VIF dan tolerence sebagai berikut :
Tabel 5.14 Hasil Uji Multikolonieritas a
Coefficients
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Status Sosial
.248
4.030
Keluarga
.486
2.057
Gaya Hidup
.183
5.451
Motivasi
.116
8.607
Sumber : hasil pengolahan data kuisioner, 2012
Dari tabel 5.13 dapat dilihat bahwa setiap variabel independen memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) berada sekitar 1 sampai 10, demikian juga hasil tolerance value mendekati 1 atau di atas 0,1. Hal ini berarti bahwa antarvariabel independen tidak memiliki hubungan yang kuat dan signifikan. Dengan kata lain, pada model regresi tidak terdapat masalah multikolinearitas.
Page | 76
5.5.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Dengan menggunakan Scatter Plot, suatu heteroskedastisitas diketahui dengan melihat sebaran plot data. Ketika pada grafik terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Sumber : hasil pengolahan data kuisioner, 2012
Page | 77
Pada grafik plot di atas, terlihat titik-titik yang menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas maupun di bawah titik angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regeresi dan data tersebut merupakan data yang homogen.
5.6. Model Persamaan Regresi 5.6.1. Hasil analisis regresi Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan melalui kuesioner, baik untuk variabel terikat yakni keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) (Y) maupun variabel bebas yang meliputi kelas sosial (X1), keluarga (X2), gaya hidup (X3) dan motivasi (X4) yang diolah dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution Versi 17.00, maka diperoleh hasil perhitungan regresi linear berganda sebagai berikut:
Page | 78
Tabel 5.15 Hasil Penghitungan Regresi Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 3.155
.875
Status Sosial
.603
.220
Keluarga
.242
Gaya Hidup Motivasi
Coefficients Beta
t
Sig. 3.603
.000
.333
2.739
.007
.115
.183
2.108
.037
.443
.179
.351
2.482
.014
-.029
.137
-.037
-.211
.833
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner, 2012
Model
R
R Square
Durbin-
F
Sig
38,159
0,00a
Watson Model 1
0,748a
0,560
2,795
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner, 2012 Dari tabel 5.14 di atas, dapat diketahui persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = 3,155 + 0,603X1 + 0,242X2 + 0,443X3 + (-0,029)X4 Dari hasil persamaan regesi linear berganda tersebut, dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
Page | 79
1. Konstanta (α)
sebesar 3,155 memberikan arti bahwa apabila nilai
prediktor (X1, X2, X3, X4) diasumsikan = 0, maka keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) (Y) secara konstan bernilai 3,155. 2. Koefisien regersi (β) X1 sebesar 0,603 memberikan arti bahwa kelas sosial (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) (Y). Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan satu satuan kelas sosial maka akan terjadi kenaikan keputusan konsumen sebesar 0,532 dan begitupun sebaliknya. 3. Koefisien regersi (β) X2 sebesar 0,242 memberikan arti bahwa keluarga (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) (Y). Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan satu satuan keluarga maka akan terjadi kenaikan keputusan konsumen sebesar 0,242 dan begitupun sebaliknya. 4. Koefisien regersi (β) X3 sebesar 0,443 memberikan arti bahwa gaya hidup (X3) berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) (Y). Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan satu satuan gaya hidup maka akan terjadi kenaikan keputusan konsumen sebesar 0,443, dan begitupun sebaliknya.
Page | 80
5. Koefisien regersi (β) X4 sebesar (-0,029) memberikan arti bahwa motivasi (X4) tidak berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) (Y). Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan satu satuan motivasi maka akan terjadi penurunan keputusan konsumen sebesar 0,029, dan begitupun sebaliknya.
5.7. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel independen terhadap varibel dependen. Pengujian hipotesis ini tersiri atas uji hipotesis secara parsial dan uji hipotesis secara simultan. Adapun hasil dari pengujian tersebut juga akan dijelaskan.
5.7.1 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) Uji signifikan parameter individual digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh setiap variabel
independen terhadap variabel
dependen. Untuk mengetahui apakah pengaruh itu positif dan signifikan atau tidak, dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan ttabel pada derajat signifikansi 5% dan dk = N-1. Hasil uji t terhadap variabel penelitian dengan menggunakan program SPSS 17 adalah sebagai berikut :
Page | 81
Tabel 5.16 Hasil Uji t Model
t-
t-tabel
Sig.
hitung Kelas Sosial (X1)
2,739
1,6574
0,007
Keluarga (X2)
2,108
1,6574
0,037
Gaya Hidup (X3)
2,482
1,6574
0,014
Motivasi (X4)
-0,211
1,6574
0,833
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner, 2012 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dijelaskan pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut: a. Variabel X1 (kelas sosial) memiliki nilai t-hitung sebesar 2,739 yang lebih besar dari nilai t-tabel 1,6574 dan taraf signifikansi 0,007. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kelas sosial terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). Hasil ini mendukung hipotesis kedua (H2) yang diajukan. b. Variabel X2 (keluarga) memiliki nilai t-hitung sebesar 2,108 yang lebih besar dari nilai t-tabel 1,6574 dan taraf signifikansi 0,037. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keluarga terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). c.
Variabel X3 (Gaya Hidup) memiliki nilai t-hitung sebesar 2,482 yang lebih besar dari nilai t-tabel 1,6574 dan taraf signifikansi 0,014. Hal ini
Page | 82
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara gaya hidup terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). d. Variabel X4 (Motivasi) memiliki nilai t-hitung sebesar -0,211 yang lebih kecil dari nilai t-tabel 1,662 dan taraf signifikansi 0,833. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern. Kondisi ini bisa jadi dikarenakan konsumen lebih terdorong untuk berbelanja sesuatu bukan karena keamanan, lingkungan sosial, dan aktualisasi diri. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel X1, X2, dan X3 memiliki pengaruh positif dan dengan tingkat signifikan masingmasing terhadap variabel Y (keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart)). Meskipun disisi lain, variabel X4 (Motivasi) ternyata tidak memiliki pengaruh dan signifikan terhadap variabel U (keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart)).
5.7.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F) Uji signifikan simultan atau uji F dilakukan untuk menguji signifikansi kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap variabel keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan F-tabel.
Page | 83
Tabel 5.17 Anova Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares
Mean Square
Df
570.381
4
142.595
448.419
120
1018.800
124
F 38,159
Sig. 0,000a
3.737
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner, 2012
Pada tabel anova di atas, menunjukkan nilai F-hitung sebesar 38,159 sedangkan nilai F-tabel pada tabel distribusi dengan tingkat probability 5% adalah sebesar 2,44. Hal ini berarti F-hitung lebih besar dari pada Ftabel (38,159 > 2,44). Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). Hasil ini mendukung hipotesis pertama (H1) yang diajukan.
5.7.3 Koefisien Determinasi Majemuk (R2) Tabel 5.18 Koefisien Determinasi Majemuk Model
R
R
Adjusted
Std. Error
Square
R Square
of the Estimate
1
0,748a
0,560
0,545
1,933
Sumber: hasil pengolahan data kuesioner, 2012
Page | 84
Dari hasil analisis pengaruh kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja pada pasar modern (Alfamart) pada tabel 5.17 menunjukkan nilai R = 0,748a artinya kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) mempunyai kontribusi atau hubungan yang positif sebesar 74,8 %, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel penelitian. Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya hubungan variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat, dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien determinasi ganda (R2) sebesar 0,560. Nilai R2 berarti bahwa seluruh variabel bebas yang terdiri dari kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi secara bersama-sama mempunyai kontribusi sebesar 56% terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). Sedangkan
sisanya
sebesar
44% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. variabel lain tersebut bisa jadi adalah faktor diluar kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi yakni peran dan status, serta usia dan tahap siklus hidup.
Page | 85
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan
yang
telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). Hal tersebut dapat dilihat dari nilai R = 0,748, R2 = 0,560, nilai F hitung > F tabel (38,158 > 2,44) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,005).
Sehingga hipotesis 1 yang mengatakan bahwa diduga
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) dapat diterima (fail to reject). 2. Variabel independen, yaitu kelas sosial, keluarga, dan gaya hidup secara parsial memiliki pengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart), namun terdapat satu variabel independent yang tidak memiliki pengaruh terhadap variabel dependent yaitu motivasi
Page | 86
(X4) dengan nilai t hitung < t tabel (-0,211 < 1,6574), hal ini disebabkan karena dari 5 (lima) indikator yang digunakan dalam mengukur variabel motivasi (X4) tersebut hanya 1 (satu) indikator yang dianggap memiliki pengaruh yang nyata terkait dengan motivasi responden dalam keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). 3. Dari keempat variabel independent (kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi), yang paling memiliki pengaruh yang signifikan adalah variabel kelas sosial dengan t hitung > t tabel (2,739 > 1,6574) dan memiliki t hitung yang paling besar diantara variabel independen yang lain (keluarga, gaya hidup, dan motivasi) dan juga memiliki nilai signifikan < 0,05 (0,00 < 0,05). Sehingga hipotesis 2 yakni, Diduga bahwa terdapat salah satu variabel independent yaitu kelas sosial yang paling berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart) dapat diterima (fail to reject).
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dan dari penarikan kesimpulan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Persaingan antar pasar modern (retail) di Indonesia semakin ketat, oleh karena itu diperlukan strategi-strategi yang sesuai dengan kondisi dan tuntutan pasar guna mempertahankan dan meningkatkan
Page | 87
konsumennya. Dari penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). Hal ini berarti pihak Alfamart harus lebih memperhatikan ransanganransangan tersebut dalam upaya memenangkan pasar. 2. Pihak Alfamart harus terus meningkatkan kualitas pelayanan serta inovasi dalam barang-barang kebutuhan konsumen agar jumlah konsumen
yang memilih
untuk berbelanja
di
Alfamart
dapat
meningkat. 3. Perumusan segmentasi dan penentuan target pasar yang tepat akan sangat bermanfaat dalam menarik konsumen untuk berbelanja di Alfamart.
Page | 88
DAFTAR PUSTAKA Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta : Prenhalindo Kotler, Philip, Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi ketiga belas. Erlangga. Lamb, Hair, McDaniel. (2000). Pemasaran Buku I. Yogyakarta : Salemba Empat: Schiffman, Leon G, Kanuk, Leslie Lazar. (2008). Perilaku Konsumen. P.T Indeks Setiadi, J.Nugroho. (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Media. Simamora, Bilson. (2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta: Gramedia Samuelson, Paul A, Nordhaus, William D. (2001). Ilmu Mikroekonomi. P.T. Media Global Edukasi. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Gramedia Supranto, J. (2005). Teknik Riset Pemasaran dan Ramalan Penjualan. Jakarta: Rineka Cipta. Sudarman, A. (1989). Teori Ekonomi Mikro. BFE. Yogyakarta.
Page | 89
Rismayani. (1999). Aplikasi Segmen Pasar dan Pemasaran”. Makalah (tidak diterbitkan),
pada
acara
Diklat
Manajemen
Pusat
Pertokoan
dan
Pembelanjaan di Medan. Sulityowati, Dwi Yulita. (1999). Kajian Persaingan Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan
Berdasarkan
Pengamatan Perilaku
Berbelanja di
Kota
Bandung. Tugas Akhir (tidak dipublikasikan). ITB Bandung. Buku Pemberdayaan Pasar Tradisional (Departemen Perdagangan) Daniel Septy, Febert. 2009. Analisis karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen pada Karaoke Keluarga K2 Medan. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Mullyani, Sri. 2007. Analisis perilaku konsumen terhadap produk tabungan perbankan syari’ah (Studi kasus pada BRI Syari’ah cabang Solo). Jurusan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta. Munawar, Syaifullah. 2010. Pengaruh Brand Community terhadap Loyalitas Merek Honda Tiger pada PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk Hondar Makassar (Studi Kasus pada Makassar Tiger Club). Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Damanik, Berdian. 2007. Analisis faktor pribadi dan faktor Psikologis terhadap proses keputusan konsumen pada Gamestation Jl. Djamin Ginting Padang Bulan Medan. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Page | 90
Page | 91
LAMPIRAN 1 : KUISIONER PENELITIAN Muh. Afief Sallatu Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Daftar pertanyaan di bawah ini hanya semata-mata untuk data penelitian dalam rangka penyelesaian studi. 2. Beri tanda cek () pada pertanyaan-pertanyaan di bawah ini yang menurut pendapat bapak/ibu/saudara(i) paling sesuai. DATA UMUM RESPONDEN :
1. Jenis kelamin :
2.
□
Laki – laki
□
Perempuan
Usia :
□
17 – 21 thn
□
27 – 31 thn
□
22 – 26 thn
□
> 31 thn
2. Pendidikan formal terakhir :
3.
□
SD / sederajat
□
SMA / sederajat
□
SMP / sederajat
□
SARJANA
□
Lain-lain
Pekerjaan :
□
Pelajar / Mahasiswa
□
Pegawai / Karyawan
□
Wiraswasta
□
Lain–lain
4. Pengeluaran rutin rata-rata per bulan : □
< Rp 500.000
□
Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000
□
Rp 500.000 – Rp 1.000.000
□
> Rp 1.500.000
5. Frekuensi
berbelanja
di
Alfamart
selama
bulan
April
2012
Page | 92
:
□
1 – 5 (kali)
□
> 5 (kali)
DAFTAR PERTANYAAN Petunjuk :
Berilah tanda cek (√) pada kolom yang menggambarkan persetujuan anda.
Perilaku Konsumen a) Kelas Sosial N O
1
2
PERNYATAAN
Sangat Setuju
Setuju
Raguragu
Tidak Setuj u
Sangat tidak Setuju
Sangat Setuju
Setuju
Raguragu
Tidak Setuj u
Sangat tidak Setuju
Sangat setuju
Setuju
Raguragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Pekerjaan anda memiliki pengaruh terhadap keputusan anda dalam memilih tempat berbelanja. Tingkat pendapatan anda memiliki pengaruh terhadap keputusan anda dalam memilih tempat berbelanja.
b) Keluarga N O
1 2 3
PERNYATAAN
Keluarga dapat mempengaruhi keputusan anda dalam memilih tempat berbelanja. Keluarga sering menyarankan anda untuk berbelanja di Alfamart (pasar modern) Keluarga sering menemani anda ketika berbelanja di Alfamart (pasar modern)
c) Gaya Hidup N O
1
2 3
PERNYATAAN
Terdapat kesesuaian antara minat yang anda miliki dengan barang-barang yang tersedia di Alfamart Menurut anda, Alfamart sudah cukup ideal sebagai sebuah tempat berbelanja Alfamart dapat mengakomodir kebutuhankebutuhan dalam melakukan kegiatan sehari-hari anda. Page | 93
d) Motivasi N O
1 2 3 4 5
PERNYATAAN
Sangat setuju
Setuju
Raguragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Setuju
Raguragu
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Anda berbelanja di Alfamart untuk kebutuhan mendasar saja (makan/minum). Anda berbelanja di Alfamart, juga karena Alfamart dapat memberikan rasa aman. Anda berbelanja di Alfamart, juga agar bisa berinteraksi dengan lingkungan sosial. Anda berbelanja di Alfamart juga didorong oleh pencitraan yang tinggi pada pasar modern Anda berbelanja di Alfamart juga untuk kebutuhan aktualisasi diri anda.
Keputusan Konsumen N O
1 2 3 4
PERNYATAAN
Anda mengetahui bahwa Alfamart yang anda ketahui mampu memenuhi barang-barang kebutuhan anda. Anda menyadari bahwa Alfamart paling mampu memenuhi barang-barang kebutuhan anda. Setiap kali anda memiliki keinginan untuk berbelanja barang kebutuhan, anda memutuskan untuk datang ke Alfamart. Anda puas dengan pelayanan di Alfamart.
TERIMA KASIH LAMPIRAN 2 : TABULASI DATA KUESIONER Page | 94
Kelas Sosial (X1) 1 2
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
5 5 2 3 5 4 4 2 3 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 3 5 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1 5 2
5 3 3 3 4 3 5 2 3 5 3 4 3 5 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 5 3 5 4 3 3 2 2 2 2 3 2
Total 10 8 5 6 9 7 9 4 6 10 7 8 7 10 9 8 6 7 7 9 6 9 8 8 4 8 7 8 8 6 7 5 5 5 3 8 4
Ratarata 5.00 4.00 2.50 3.00 4.50 3.50 4.50 2.00 3.00 5.00 3.50 4.00 3.50 5.00 4.50 4.00 3.00 3.50 3.50 4.50 3.00 4.50 4.00 4.00 2.00 4.00 3.50 4.00 4.00 3.00 3.50 2.50 2.50 2.50 1.50 4.00 2.00
Keluarga (X2)
Total
1
2
3
5 4 4 4 4 2 5 2 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 2 5 2 4 5 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4
5 4 3 4 4 3 5 3 2 5 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 5 3 5 3 4 4 4 3 5 3 2 3 4 3 4 2
4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 5 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 2 4 5 4 2 5 3 4 2 1 2 3 3
14 12 11 12 12 8 14 8 7 13 9 12 12 13 10 8 8 10 10 11 9 13 8 14 7 12 14 12 8 14 10 9 7 9 7 11 9
Ratarata 4.67 4.00 3.67 4.00 4.00 2.67 4.67 2.67 2.33 4.33 3.00 4.00 4.00 4.33 3.33 2.67 2.67 3.33 3.33 3.67 3.00 4.33 2.67 4.67 2.33 4.00 4.67 4.00 2.67 4.67 3.33 3.00 2.33 3.00 2.33 3.67 3.00 Page | 95
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
4 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 4 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 2 3 3 3 3 4 1 2 4 2 3 3 3 4 3 2 3 2 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4
8 5 7 7 5 6 6 3 4 7 4 5 6 7 7 6 5 7 5 7 5 8 5 8 6 6 6 5 6 7 6 8 6 6 6 8 8 8 6 7 8
4.00 2.50 3.50 3.50 2.50 3.00 3.00 1.50 2.00 3.50 2.00 2.50 3.00 3.50 3.50 3.00 2.50 3.50 2.50 3.50 2.50 4.00 2.50 4.00 3.00 3.00 3.00 2.50 3.00 3.50 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.50 4.00
3 1 3 3 3 5 4 1 2 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 5 4 3 3 2 4 4 3 4 5
4 2 3 4 2 4 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 4 2 4 5 4 3 3 3 3 4 3 4 3
4 3 3 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
11 6 9 11 8 13 11 5 6 9 9 7 9 11 10 8 10 9 9 12 7 11 8 9 10 9 11 9 12 8 10 14 12 9 10 8 10 11 9 12 12
3.67 2.00 3.00 3.67 2.67 4.33 3.67 1.67 2.00 3.00 3.00 2.33 3.00 3.67 3.33 2.67 3.33 3.00 3.00 4.00 2.33 3.67 2.67 3.00 3.33 3.00 3.67 3.00 4.00 2.67 3.33 4.67 4.00 3.00 3.33 2.67 3.33 3.67 3.00 4.00 4.00 Page | 96
79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
2 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 5 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1 5 2 4 3 4 4 2 3 2
4 4 5 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 5 4 5 4 4 5 3 5 4 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 4
6 7 8 6 5 5 7 8 6 7 7 7 6 8 6 6 8 10 7 9 9 8 8 7 8 8 6 7 5 5 5 3 8 4 8 5 7 7 5 6 6
3.00 3.50 4.00 3.00 2.50 2.50 3.50 4.00 3.00 3.50 3.50 3.50 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 5.00 3.50 4.50 4.50 4.00 4.00 3.50 4.00 4.00 3.00 3.50 2.50 2.50 2.50 1.50 4.00 2.00 4.00 2.50 3.50 3.50 2.50 3.00 3.00
4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 5 2 4 3 5 4 5 3 5 4 5 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3 1 3 3 3 5 4
5 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 3 4 3 4 4 4 3 5 3 2 3 4 3 4 2 4 2 3 4 2 4 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 3 4 4 5 3 4 3 3 4 5 4 2 5 3 4 2 1 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4
13 10 10 9 10 9 11 11 9 11 9 11 8 14 8 11 10 15 10 12 10 11 12 14 12 8 14 10 9 7 9 7 11 9 11 6 9 11 8 13 11
4.33 3.33 3.33 3.00 3.33 3.00 3.67 3.67 3.00 3.67 3.00 3.67 2.67 4.67 2.67 3.67 3.33 5.00 3.33 4.00 3.33 3.67 4.00 4.67 4.00 2.67 4.67 3.33 3.00 2.33 3.00 2.33 3.67 3.00 3.67 2.00 3.00 3.67 2.67 4.33 3.67 Page | 97
120 121 122 123 124 125
2 2 3 2 2 3
1 2 4 2 3 3
Gaya Hidup (X3) 1
2
3
5 5 3 3 4 3 5 3 3 5 3 3 4 5 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4
5 3 3 4 5 2 4 2 3 5 3 3 3 4 5 3 3 4 3 5 1 4 3 2 2 3 3 4 4 3
5 5 3 4 4 2 5 2 3 4 3 4 3 5 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 2 4 5 4 3 3
3 4 7 4 5 6
Total 15 13 9 11 13 7 14 7 9 14 9 10 10 14 14 10 10 12 8 12 7 12 10 10 6 11 12 12 11 10
1.50 2.00 3.50 2.00 2.50 3.00
Ratarata 5.00 4.33 3.00 3.67 4.33 2.33 4.67 2.33 3.00 4.67 3.00 3.33 3.33 4.67 4.67 3.33 3.33 4.00 2.67 4.00 2.33 4.00 3.33 3.33 2.00 3.67 4.00 4.00 3.67 3.33
1 2 4 3 2 3
2 2 3 3 2 3
2 2 2 3 3 3
5 6 9 9 7 9
Motivasi (X4) 1
2
3
4
5
5 3 3 4 5 4 4 1 3 5 3 4 3 4 5 3 4 4 2 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3
5 5 3 4 5 3 4 1 3 5 3 3 4 5 5 3 3 3 2 4 2 5 3 4 2 3 4 3 3 3
5 5 2 3 5 4 4 2 3 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 3 5 4 4 2 3 4 3 4 3
4 4 3 3 3 3 4 3 3 5 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4
5 5 3 3 4 3 5 3 3 5 3 3 4 5 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 5 4 5
1.67 2.00 3.00 3.00 2.33 3.00
Total 24 22 14 17 22 17 21 10 15 25 16 18 18 23 24 17 16 18 14 20 14 21 18 19 11 17 20 19 19 18
RataRata 4.80 4.40 2.80 3.40 4.40 3.40 4.20 2.00 3.00 5.00 3.20 3.60 3.60 4.60 4.80 3.40 3.20 3.60 2.80 4.00 2.80 4.20 3.60 3.80 2.20 3.40 4.00 3.80 3.80 3.60 Page | 98
4 2 2 3 2 4 3 3 2 4 4 4 3 4 1 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 5 4
4 3 2 3 1 5 3 3 1 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 5 2 2 3 3 3 1 4 2 3 4 3 3 2 5 4 1 4 4
3 2 3 4 2 4 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 4
11 7 7 10 5 13 8 9 5 12 12 8 8 9 5 8 7 8 8 10 10 13 8 6 9 9 10 6 12 8 9 9 9 10 7 13 10 7 13 12
3.67 2.33 2.33 3.33 1.67 4.33 2.67 3.00 1.67 4.00 4.00 2.67 2.67 3.00 1.67 3.00 2.33 2.67 2.67 3.33 3.33 4.33 2.67 2.00 3.00 3.00 3.33 2.00 4.00 2.67 3.00 3.00 3.00 3.33 2.33 4.33 3.33 2.33 4.33 4.00
3 3 3 3 3 5 2 4 1 2 4 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 4 4 3 5 4
4 2 2 3 1 5 2 4 3 2 5 2 2 4 2 2 2 1 2 3 3 5 4 2 3 3 3 3 5 3 2 3 3 3 4 5 3 3 5 3
4 3 3 3 1 5 2 4 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 4 3 5 3
4 3 2 3 2 5 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 5
4 2 2 3 2 4 3 3 2 5 4 5 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 5 4
19 13 12 15 9 24 12 19 11 17 21 15 14 16 10 11 13 9 13 17 16 20 14 12 17 15 17 13 21 14 17 15 14 17 14 20 17 15 24 19
3.80 2.60 2.40 3.00 1.80 4.80 2.40 3.80 2.20 3.40 4.20 3.00 2.80 3.20 2.00 2.20 2.60 1.80 2.60 3.40 3.20 4.00 2.80 2.40 3.40 3.00 3.40 2.60 4.20 2.80 3.40 3.00 2.80 3.40 2.80 4.00 3.40 3.00 4.80 3.80 Page | 99
3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2
3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 5 4 4 3 5 3 3 4 4 3 4 3 2 3 1
3 3 4 3 4 2 3 4 5 4 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 3 3 2 3 4 2
9 9 10 10 10 8 11 12 12 11 9 7 10 8 10 9 10 10 11 11 11 13 8 10 11 13 11 12 11 12 11 12 12 11 10 11 7 7 10 5
3.00 3.00 3.33 3.33 3.33 2.67 3.67 4.00 4.00 3.67 3.00 2.33 3.33 2.67 3.33 3.00 3.33 3.33 3.67 3.67 3.67 4.33 2.67 3.33 3.67 4.33 3.67 4.00 3.67 4.00 3.67 4.00 4.00 3.67 3.33 3.67 2.33 2.33 3.33 1.67
3 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 5 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 4 3 5 4 2 4 3 2 3 1 3 3 3 5 3 3 4 4 2 2 3 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 1
3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 5 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1
3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 5 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2
3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 2 3 2
16 16 18 19 17 15 21 20 15 19 17 12 15 12 16 16 17 18 15 19 17 22 13 16 19 24 17 20 20 20 17 20 19 19 18 19 13 12 15 9
3.20 3.20 3.60 3.80 3.40 3.00 4.20 4.00 3.00 3.80 3.40 2.40 3.00 2.40 3.20 3.20 3.40 3.60 3.00 3.80 3.40 4.40 2.60 3.20 3.80 4.80 3.40 4.00 4.00 4.00 3.40 4.00 3.80 3.80 3.60 3.80 2.60 2.40 3.00 1.80 Page | 100
4 3 3 2 4 4 4 3 4 1 3 3 2 3 4
5 3 3 1 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3
4 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3
13 8 9 5 12 12 8 8 9 5 8 7 8 8 10
Keputusan Konsumen (Y) 1
2
3
4
5 5 3 3 4 3 5 3 3 5 3 3 4 5 5 4 3 4 3 3 3 4
5 5 2 3 5 4 4 2 3 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 3 5
5 4 3 4 4 3 5 3 2 5 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 5
5 5 3 4 4 2 5 2 3 4 3 4 3 5 4 3 4 4 2 4 3 5
4.33 2.67 3.00 1.67 4.00 4.00 2.67 2.67 3.00 1.67 2.67 2.33 2.67 2.67 3.33
Total 20 19 11 14 17 12 19 10 11 19 13 15 15 19 18 14 12 16 12 16 13 19
5 2 4 1 2 4 2 2 2 2 2 2 1 3 3
5 2 4 3 2 5 2 2 4 2 2 2 1 2 3
5 2 4 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3
5 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4
4 3 3 2 5 4 5 3 4 2 3 3 2 3 4
24 12 19 11 17 21 15 14 16 10 11 13 9 13 17
4.80 2.40 3.80 2.20 3.40 4.20 3.00 2.80 3.20 2.00 2.20 2.60 1.80 2.60 3.40
Ratarata 5.00 4.75 2.75 3.50 4.25 3.00 4.75 2.50 2.75 4.75 3.25 3.75 3.75 4.75 4.50 3.50 3.00 4.00 3.00 4.00 3.25 4.75 Page | 101
4 4 2 4 4 5 4 5 4 2 2 3 2 4 3 3 2 5 4 5 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3
4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1 5 2 4 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3
3 5 3 4 4 4 3 5 3 2 3 4 3 4 2 4 2 3 4 2 4 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 3
3 5 2 4 5 4 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 2 4 5 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3
14 18 9 15 17 16 14 16 14 9 11 14 8 17 9 14 9 16 17 11 13 12 8 10 11 10 9 13 14 13 12 10 13 12 14 10 15 10 12 12 12
3.50 4.50 2.25 3.75 4.25 4.00 3.50 4.00 3.50 2.25 2.75 3.50 2.00 4.25 2.25 3.50 2.25 4.00 4.25 2.75 3.25 3.00 2.00 2.50 2.75 2.50 2.25 3.25 3.50 3.25 3.00 2.50 3.25 3.00 3.50 2.50 3.75 2.50 3.00 3.00 3.00 Page | 102
4 3 4 3 3 5 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5
3 2 3 4 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 5 3 4 5 4 4 3 4 3
3 3 4 2 4 5 4 3 3 3 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 3 3 4 3 4 4 3 5
3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 5 4 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3
13 10 15 12 13 19 15 12 12 15 14 16 11 15 15 16 14 14 10 12 10 14 14 12 14 13 15 13 17 12 13 14 18 13 15 17 14 17 16 14 16
3.25 2.50 3.75 3.00 3.25 4.75 3.75 3.00 3.00 3.75 3.50 4.00 2.75 3.75 3.75 4.00 3.50 3.50 2.50 3.00 2.50 3.50 3.50 3.00 3.50 3.25 3.75 3.25 4.25 3.00 3.25 3.50 4.50 3.25 3.75 4.25 3.50 4.25 4.00 3.50 4.00 Page | 103
4 2 2 3 2 4 3 3 2 5 4 5 3 4 2 3 3 2 3 4 3
4 3 3 3 1 5 2 4 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4
3 2 3 4 3 4 2 4 2 3 4 2 4 3 2 2 3 3 2 3 4
3 2 3 4 2 4 2 3 2 4 5 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3
14 9 11 14 8 17 9 14 9 16 17 11 13 12 8 10 11 10 9 13 14
3.50 2.25 2.75 3.50 2.00 4.25 2.25 3.50 2.25 4.00 4.25 2.75 3.25 3.00 2.00 2.50 2.75 2.50 2.25 3.25 3.50
LAMPIRAN 3 : HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Page | 104
RELIABILITY /MODEL=ALPHA
/VARIABLES=X1.1 X1.2 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /STATISTICS=SCALE CORR ANOVA /SUMMARY=TOTAL MEANS CORR.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 125
100.0
0
.0
125
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .649
N of Items .649
2
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means Inter-Item Correlations
Minimum
Maximum
Range
Minimum
3.280
3.240
3.320
.080
1.025
.480
.480
.480
.000
1.000
Summary Item Statistics Variance
N of Items
Item Means
.003
2
Inter-Item Correlations
.000
2
Page | 105
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X1.1
3.24
.813
.480
.231
.634
a
X1.2
3.32
.881
.480
.231
.622
a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings. Scale Statistics Mean
Variance
6.56
Std. Deviation
2.506
RELIABILITY /MODEL=ALPHA
N of Items
1.583
2
/VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.3 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /STATISTICS=SCALE CORR ANOVA /SUMMARY=TOTAL MEANS CORR.
Reliability [DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 125
100.0
0
.0
125
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
Page | 106
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .760
N of Items .762
3
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means Inter-Item Correlations
Minimum
Maximum
Range
Minimum
3.331
3.296
3.384
.088
1.027
.516
.486
.534
.048
1.100
Summary Item Statistics Variance
N of Items
Item Means
.002
3
Inter-Item Correlations
.001
3
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X2.1
6.61
2.095
.616
.380
.654
X2.2
6.68
2.461
.580
.337
.692
X2.3
6.70
2.487
.585
.343
.688
Scale Statistics Mean 9.99
Variance 4.718
Std. Deviation 2.172
N of Items 3
Page | 107
RELIABILITY /MODEL=ALPHA
/VARIABLES=X3.1 X3.2 X3.3 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /STATISTICS=SCALE CORR ANOVA /SUMMARY=TOTAL MEANS CORR.
Reliability [DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 125
100.0
0
.0
125
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .784
N of Items .793
3
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means Inter-Item Correlations
Minimum
Maximum
Range
Minimum
3.245
3.112
3.392
.280
1.090
.560
.495
.643
.148
1.298
Summary Item Statistics Variance
N of Items
Item Means
.020
3
Inter-Item Correlations
.005
3
Page | 108
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X3.1
6.34
2.598
.679
.480
.655
X3.2
6.62
2.333
.572
.330
.783
X3.3
6.50
2.671
.640
.444
.694
Scale Statistics Mean
Variance
9.74
Std. Deviation
5.147
N of Items
2.269
3
RELIABILITY /VARIABLES=X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=SCALE CORR ANOVA
/SCALE('ALL VARIABLES') /SUMMARY=TOTAL MEANS CORR.
Reliability [DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded Total
a
% 125
100.0
0
.0
125
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Page | 109
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .851
N of Items .852
5
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means Inter-Item Correlations
Minimum
Maximum
Range
Minimum
3.315
3.120
3.488
.368
1.118
.535
.410
.692
.282
1.687
Summary Item Statistics Variance
N of Items
Item Means
.028
5
Inter-Item Correlations
.012
5
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X4.1
13.46
9.089
.653
.470
.823
X4.2
13.40
8.081
.730
.573
.803
X4.3
13.26
8.950
.709
.551
.807
X4.4
13.09
10.194
.594
.488
.838
X4.5
13.10
9.529
.640
.533
.826
Scale Statistics Mean
Variance
16.58
RELIABILITY
13.811
Std. Deviation 3.716
N of Items 5
/VARIABLES=Y.1 Y.2 Y.3 Y.4
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
Page | 110
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=SCALE CORR ANOVA
/SUMMARY=TOTAL MEANS CORR.
Reliability [DataSet1]
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 125
100.0
0
.0
125
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .819
N of Items .819
4
Summary Item Statistics Maximum / Mean Item Means Inter-Item Correlations
Minimum
Maximum
Range
Minimum
3.340
3.256
3.464
.208
1.064
.532
.473
.612
.139
1.294
Summary Item Statistics Variance
N of Items
Item Means
.008
4
Inter-Item Correlations
.003
4
Page | 111
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
Y.1
9.90
5.029
.606
.378
.788
Y.2
10.03
4.822
.608
.375
.788
Y.3
10.05
5.094
.630
.417
.777
Y.4
10.10
4.658
.722
.526
.733
Scale Statistics Mean 13.36
Variance 8.216
Std. Deviation 2.866
N of Items 4
Page | 112
LAMPIRAN 4 : HASIL ANALISIS FREKUENSI VARIABEL PENELITIAN Frequency Table X1.1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
2
1.6
1.6
1.6
2
22
17.6
17.6
19.2
3
48
38.4
38.4
57.6
4
40
32.0
32.0
89.6
5
13
10.4
10.4
100.0
125
100.0
100.0
Total
X1.2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
2
1.6
1.6
1.6
2
22
17.6
17.6
19.2
3
56
44.8
44.8
64.0
4
34
27.2
27.2
91.2
5
11
8.8
8.8
100.0
125
100.0
100.0
Total
X2.1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
4
3.2
3.2
3.2
2
17
13.6
13.6
16.8
3
44
35.2
35.2
52.0
4
47
37.6
37.6
89.6
5
13
10.4
10.4
100.0
125
100.0
100.0
Total
Page | 113
X2.2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
21
16.8
16.8
16.8
3
54
43.2
43.2
60.0
4
40
32.0
32.0
92.0
5
10
8.0
8.0
100.0
125
100.0
100.0
Total
X2.3 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
2
1.6
1.6
1.6
2
17
13.6
13.6
15.2
3
55
44.0
44.0
59.2
4
44
35.2
35.2
94.4
5
7
5.6
5.6
100.0
125
100.0
100.0
Total
X3.1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
2
1.6
1.6
1.6
2
15
12.0
12.0
13.6
3
48
38.4
38.4
52.0
4
52
41.6
41.6
93.6
5
8
6.4
6.4
100.0
125
100.0
100.0
Total
Page | 114
X3.2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
7
5.6
5.6
5.6
2
26
20.8
20.8
26.4
3
49
39.2
39.2
65.6
4
32
25.6
25.6
91.2
5
11
8.8
8.8
100.0
125
100.0
100.0
Total
X3.3 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
26
20.8
20.8
20.8
3
51
40.8
40.8
61.6
4
41
32.8
32.8
94.4
5
7
5.6
5.6
100.0
125
100.0
100.0
Total
X4.1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
5
4.0
4.0
4.0
2
28
22.4
22.4
26.4
3
47
37.6
37.6
64.0
4
37
29.6
29.6
93.6
5
8
6.4
6.4
100.0
125
100.0
100.0
Total
Page | 115
X4.2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
6
4.8
4.8
4.8
2
29
23.2
23.2
28.0
3
45
36.0
36.0
64.0
4
27
21.6
21.6
85.6
5
18
14.4
14.4
100.0
125
100.0
100.0
Total
X4.3 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
2
1.6
1.6
1.6
2
22
17.6
17.6
19.2
3
48
38.4
38.4
57.6
4
40
32.0
32.0
89.6
5
13
10.4
10.4
100.0
125
100.0
100.0
Total
X4.4 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
14
11.2
11.2
11.2
3
45
36.0
36.0
47.2
4
57
45.6
45.6
92.8
5
9
7.2
7.2
100.0
125
100.0
100.0
Total
Page | 116
X4.5 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
17
13.6
13.6
13.6
3
48
38.4
38.4
52.0
4
44
35.2
35.2
87.2
5
16
12.8
12.8
100.0
125
100.0
100.0
Total
Y.1 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
17
13.6
13.6
13.6
3
49
39.2
39.2
52.8
4
43
34.4
34.4
87.2
5
16
12.8
12.8
100.0
125
100.0
100.0
Total
Y.2 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1
2
1.6
1.6
1.6
2
22
17.6
17.6
19.2
3
47
37.6
37.6
56.8
4
41
32.8
32.8
89.6
5
13
10.4
10.4
100.0
125
100.0
100.0
Total
Page | 117
Y.3 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
21
16.8
16.8
16.8
3
54
43.2
43.2
60.0
4
40
32.0
32.0
92.0
5
10
8.0
8.0
100.0
125
100.0
100.0
Total
Y.4 Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
2
26
20.8
20.8
20.8
3
52
41.6
41.6
62.4
4
36
28.8
28.8
91.2
5
11
8.8
8.8
100.0
125
100.0
100.0
Total
Page | 118
LAMPIRAN 5 : HASIL UJI REGRESI REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT KeputusanKonsumen /METHOD=ENTER StatusSosial Keluarga GayaHidup Motivasi /SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN HIST(ZRESID) NORM(ZRESID).
Regression [DataSet1] Descriptive Statistics Mean Keputusan Konsumen
Std. Deviation
N
13.36
2.866
125
Status Sosial
6.56
1.583
125
Keluarga
9.99
2.172
125
Gaya Hidup
9.74
2.269
125
16.58
3.716
125
Motivasi
Correlations Keputusan Konsumen Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Keputusan Konsumen
Status Sosial
Keluarga
1.000
.686
.611
Status Sosial
.686
1.000
.630
Keluarga
.611
.630
1.000
Gaya Hidup
.700
.769
.695
Motivasi
.694
.866
.697
.
.000
.000
Status Sosial
.000
.
.000
Keluarga
.000
.000
.
Gaya Hidup
.000
.000
.000
Motivasi
.000
.000
.000
Keputusan Konsumen
125
125
125
Status Sosial
125
125
125
Keluarga
125
125
125
Gaya Hidup
125
125
125
Motivasi
125
125
125
Keputusan Konsumen
Page | 119
Correlations Gaya Hidup Pearson Correlation
Keputusan Konsumen
.700
.694
Status Sosial
.769
.866
Keluarga
.695
.697
1.000
.898
Motivasi
.898
1.000
Keputusan Konsumen
.000
.000
Status Sosial
.000
.000
Keluarga
.000
.000
.
.000
Motivasi
.000
.
Keputusan Konsumen
125
125
Status Sosial
125
125
Keluarga
125
125
Gaya Hidup
125
125
Motivasi
125
125
Gaya Hidup
Sig. (1-tailed)
Gaya Hidup
N
Motivasi
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
Motivasi,
. Enter
Keluarga, Status Sosial, Gaya a
Hidup
a. All requested variables entered. b
Model Summary
Model 1
R .748
R Square a
.560
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .545
1.933
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Keluarga, Status Sosial, Gaya Hidup
Page | 120
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Method
Motivasi,
. Enter
Keluarga, Status Sosial, Gaya a
Hidup
b. Dependent Variable: Keputusan Konsumen b
Model Summary Change Statistics R Square Model
Change
1
F Change .560
df1
38.159
df2 4
Sig. F Change 120
Durbin-Watson
.000
2.795
b. Dependent Variable: Keputusan Konsumen
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
570.381
4
142.595
Residual
448.419
120
3.737
1018.800
124
Total
F
Sig.
38.159
.000
a
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Keluarga, Status Sosial, Gaya Hidup b. Dependent Variable: Keputusan Konsumen
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 3.155
.875
Status Sosial
.603
.220
Keluarga
.242
Gaya Hidup
.443
Coefficients Beta
t
Sig. 3.603
.000
.333
2.739
.007
.115
.183
2.108
.037
.179
.351
2.482
.014
Page | 121
Motivasi
-.029
.137
-.037
-.211
.833
a. Dependent Variable: Keputusan Konsumen
a
Coefficients
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Status Sosial
.248
4.030
Keluarga
.486
2.057
Gaya Hidup
.183
5.451
Motivasi
.116
8.607
a. Dependent Variable: Keputusan Konsumen
Residuals Statistics Minimum Predicted Value
Maximum
a
Mean
Std. Deviation
N
8.10
18.52
13.36
2.145
125
-2.453
2.406
.000
1.000
125
.202
.647
.374
.098
125
7.95
18.43
13.35
2.147
125
Residual
-6.704
8.389
.000
1.902
125
Std. Residual
-3.468
4.340
.000
.984
125
Stud. Residual
-3.608
4.459
.002
1.008
125
Deleted Residual
-7.257
8.857
.006
1.996
125
Stud. Deleted Residual
-3.805
4.862
.003
1.039
125
Mahal. Distance
.355
12.892
3.968
2.587
125
Cook's Distance
.000
.222
.010
.031
125
Centered Leverage Value
.003
.104
.032
.021
125
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value
a. Dependent Variable: Keputusan Konsumen
Page | 122