SKRIPSI
PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) (Studi Empiris pada Universitas Islam Negeri dan Universitas Indonesia)
Oleh: Azharul Fikri NIM: 105082002699
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/ 2010 M
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Azharul Fikri
2. Tempat & Tanggal Lahir
: Jakarta, 27 November 1987
3. Alamat
: Perum. Modern Hill Blok G2/25 Pondok Cabe, Tangerang
4. Telepon
: 085718744747
II. PENDIDIKAN FORMAL 1. SDN 05 Pagi Kedoya Utara Jakarta Barat
1994 – 1999
2. SMPN 1 Cikarang Barat
1999 – 2002
3. SMU Al-Muslim Bekasi
2002 – 2005
4. Strata 1 Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi
2005 – 2010
III. PENGALAMAN ORGANISASI 1. Staff Devisi Kesorga BEM FEIS
2006 - 2007
2. Kord. Keamanan Propesa 2006
2006
3. Kord. Acara Propesa 2007
2007
4. Kord.Lab.Musik RIAK
2007 – 2008
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Akmal Towe
2. Ibu
: Helda Nuriati
3. Alamat
: Perum Modern Hill Blok G2/25, Pondok Cabe, Tangerang
4. Telepon
: 085718744747
5. Anak ke dari : 1 dari 2 bersaudara
ABSTRACT The purpose of this study was to determine whether an accounting student State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas Indonesia (UI) has a positive perception of the Accounting Profession Education (PPAk). And if there is a difference of perception between accounting students Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas Indonesia (UI) of the Education Professional Accounting (PPAk). Object in this research is an accounting student Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas Indonesia (UI). Indicators used in this study is of interest to follow PPAk, high motivation, career motivation, and economic motivation. The number of samples is sent 140 questionnaires to 70 students Universitas Islam Negeri (UIN) and 70 students at the University of Indonesia (UI). Sampling methods using simple random sampling method of sampling, while the method of data analysis using simple regression analysis method and simple independent ttest. The results of this study indicate that accounting students Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas Indonesia (UI) has a perception that the Education Professional Accounting (PPAk) competence and professionalism of resources more qualified accountants. And also students who think that higher career is more important to be able to encourage students to follow PPAk order to achieve a higher position in the job, the opportunity to develop a better, require less time to promote and gain recognition for accomplishments achieved. And in supporting jobs and a career in economics. Keywords: Perceptions, Interests follow PPAk, Quality Motivation, Career Motivation, Motivation Economics, Education Professional Accounting (PPAk)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) memiliki persepsi positif tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Dan apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat mengikuti PPAk, motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi. Jumlah sampel yang dikirimkan adalah 140 kuesioner kepada 70 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) dan 70 mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Metode pengambilan sampel menggunakan metode sampel simple random sampling, sedangkan metode analisis data menggunakan metode analisis regresi sederhana dan independent simple t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) telah memiliki persepsi bahwa dengan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) kompetensi dan profesionalisme sumber daya akuntan lebih berkualitas. Dan juga mahasiswa beranggapan bahwa karir yang semakin tinggi lebih penting sehingga mampu mendorong mahasiswa untuk mengikuti PPAk agar dapat mencapai kedudukan yang lebih tinggi di dalam pekerjaannya, memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik, membutuhkan lebih sedikit waktu untuk dipromosikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang diraih. Serta dalam penunjang berkarir dalam pekerjaan dan ekonomi.
Kata Kunci: Persepsi , Minat mengikuti PPAk, Motivasi Kualitas, Motivasi Karir, Motivasi Ekonomi, Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengkaruniakan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Studi Empiris pada
Universitas Islam Negeri dan Universitas
Indonesia)”. Penyusuanan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat - syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta tak lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada: 1. Keluargaku, Ayah dan Mama atas setiap helaan kasih sayangnya, semua perhatian dan dukungannya, dan adikku tercinta. 2. Bpk Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta. 3. Bpk Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan dan bimbingan. 4. Ibu Yusro Rahmah, SE., Ak., MSi selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan dengan bersedia meluangkan waktunya. 5. Bpk Afif Sulfa., SE., Ak., MSi selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta. 6. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., Msi selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmunya, serta Karyawan Universitas Islam Negeri yang telah memberikan bantunnya kepada penulis. 8. Tim inti, Ryan G1, Pandir, Lyon, Irfan, Samsul MC, dan Andrew yang selalu mensupport dalam segala hal. 9. Brader Dakosta, Amung, Buchenk, Adiet, Besher, Japra, Linglung, Syarif, Komeng, dan semuanya (mav ga bs semua). 10. Teman yg mensupport dan membantu penyelesaian skripsi ini, dan juga waktu hura2..hee : Ribut, Opunk, Penjol, Polo, Baha ,ai ”neng”, iin, rika, semuanya dah... 11. Seluruh teman akuntansi C 2005 dan teman seperjuangan baik kompre dan skripsi, thanks sob!.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak kekurangan. Dengan kerendahan hati, penulis meminta maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan penulis. Semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang membutuhkan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, 10 Maret 2010
Azharul Fikri 105082002699
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SIDANG SKRIPSI ........................... iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. iv ABSTRACT .............................................................................................. v ABSTRAK .............................................................................................. vi KATA PENGANTAR ............................................................................. vii DAFTAR ISI ........................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv I. PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang Penelitian .............................................................
1
B. Perumusan Masalah ......................................................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................
7
1. Tujuan Penelitian ....................................................................
7
2. Manfaat Penelitian ..................................................................
8
II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
9
A. Kerangka Teoritis .........................................................................
9
1. Pengertian Persepsi Mahasiswa ..............................................
9
2. Pengertian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ...................
10
3. Sejarah Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ........................
14
4. Pengertian Minat ....................................................................
15
5. Pengertian Motivasi Kualitas, Karir, dan Ekonomi .................
16
B. Penelitian Terdahulu .....................................................................
18
C. Kerangka Pemikiran .....................................................................
19
D. Hipotesis ......................................................................................
21
III. METODOLOGI PENELITIAN .........................................................
22
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................
22
B. Metode Penentuan Sampel ...........................................................
22
C. Metode Pengumpulan Data ...........................................................
23
1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
23
2. Sumber Data ...........................................................................
24
D. Metode Analisis Data ...................................................................
25
1. Uji Kualitas Data ....................................................................
25
a. Uji Reliabilitas ..................................................................
25
b. Uji Validitas .....................................................................
25
E. Uji Asumsi Klasik ........................................................................
26
a. Uji Normalitas ........................................................................
26
b. Uji Heteroskedastisitas ...........................................................
27
F. Uji Hipotesis ................................................................................
28
a. Pengujian Regresi Sederhana ..................................................
28
2
b. Koefisien Determinasi (R ) .....................................................
29
c. Uji Statistik F .........................................................................
29
d. Independent Sample t-Test .....................................................
30
G. Operasional Variabel Penelitian ....................................................
30
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................
33
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..............................................
33
1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
33
2. Karakteristik Responden .........................................................
33
3. Profil Responden ....................................................................
34
B. Statisktik Deskriptif ......................................................................
36
C. Uji Kualitas Data ..........................................................................
38
a. Uji Reliabilitas ........................................................................
38
b. Uji Validitas ...........................................................................
40
D. Pengujian Asumsi Klasik ..............................................................
43
a. Uji Normalitas Regresi Berganda ............................................
43
b. Uji Normalitas t-Test ..............................................................
45
c. Uji Heteroskedisitas ................................................................
47
E. Uji Hipotesis ................................................................................
48
a. Uji Regresi Sederhana ............................................................
48
2
b. Uji Koefisien Determinasi (R ) ...............................................
48
c. Uji Statistik Fisher (Uji F) ......................................................
49
d. Uji Independent Sample t-Test ................................................
51
V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ....................................................
55
A. Kesimpulan ..................................................................................
55
B. Implikasi ......................................................................................
55
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
57
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan akuntansi di Indonesia terutama dilakukan dalam strata satu (S1) dan diploma tiga (D3). Undang-undang No.34 tahun 1954 yang mengatur pemberian gelar akuntan saat ini masih mempertimbangkan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan, sehingga belum ada perlakuan yang sama bagi lembaga pendidikan yang berbeda. Pendidikan tinggi akuntansi dapat diperoleh melalui beberapa program studi selain Program S1 Reguler, misalnya program Diploma III, Program S1 Ekstension dan Program Profesi Akuntan. Beberapa universitas negeri yang menyelenggarakan pendidikan tinggi akuntansi seperti UGM, UI, Unpad dan lain-lain dapat langsung pengakuan dari Departemen Keuangan, sehingga lulusan dapat langsung memperoleh register negara. Pemilihan sebuah karir bagi mahasiwa akuntansi adalah tahap awal dari
pembentukan
karir
tersebut,
setelah
berhasil
menyelenggarakan
kuliahnya. Pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja, banyak pilihan profesi yang dapat diselami oleh mereka, tergantung dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Banyak realitas yang terjadi di dunia kerja yang mengharuskan lulusan akuntansi pandai dalam mempertimbangkannya. Banyak pihak yang berkepentingan di dalam sebuah organisasi bisnis. Investor yang menanamkan dananya ke dalam perusahaan atau kreditur yang 1
meminjamkan dananya, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan tidak terbatas kepada manajemen saja, tetapi meluas kepada investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditur. Para pihak tersebut memerlukan informasi mengenai perusahaan, sehingga seringkali ada dua pihak yang berlawanan dalam situasi ini. Di satu pihak, manajemen
perusahaan
ingin
menyampaikan
informasi
mengenai
pertanggunjawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar, di lain pihak, pihal eksternal ingin memperoleh informasi yang andal dari manajemen perusahaan. Profesi akuntan timbul untuk memberikan informasi yang terpercaya bagi kedua belah pihak dalam situasi seperti ini. Terdapat empat sektor pekerjaan yang dapat dimasuki oleh lulusan pendidikan akuntansi yakni akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah. Keinginan setiap mahasiswa akuntansi adalah untuk menjadi seorang yang profesional dalam bidang akuntansi. Tidak mudah menjadi seorang akuntan karena banyak aturan profesi yang harus ditaatinya. Ikatan akuntansi Indonesia (IAI) sebagai organisasi yang menaungi profesi akuntan baik sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah untuk menjaga perilaku para anggotanya dalam menjalankan profesinya sebagai akuntan. Tujuan profesi akuntansi itu sendiri menurut Kode Etik Ikatan Akuntansi Indonesia didefinisikan sebagai
berikut:
”Memenuhi
tanggung
jawabnya
dengan
standar
2
profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada publik”. Pendidikan akuntansi di Indonesia bertujuan menghasilkan lulusan yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkenalkan nilai-nilai profesi dan etika akuntan kepada mahasiswa. Dalam upaya pengembangan pendidikan akuntansi yang berlandaskan etika ini dibutuhkan adanya umpan balik (feedback) mengenai kondisi yang ada sekarang, yaitu apakah pendidikan akuntansi di Indonesia telah cukup membentuk dimaksudkan
nilai-nilai
positif
untuk mengetahui
mahasiswa persepsi
akuntansi. mahasiswa
Penelitian dengan
ini
maksud
mengetahui kadar etika mahasiswa akuntansi dan efektivitas kurikulum yang ada dalam membentuk etika mahasiswa akuntansi. Begitu banyak pilihan karir yang dihadapkan bagi mahasiswa lulusan akuntansi menjadi sulit mengambil keputusan dalam memilih. Hal itu akan mengembalikan pertanyaan-pertanyaan seputar pemilihan profesi kepada mahasiswa itu sendiri, apakah yang menjadi latar belakang pemilihannya itu, sehingga kondisi tersebut mengakibatkan bahwa tidak terjaminnya bahwa mahasiswa akuntansi memilih profesi karirnya sebagai akuntan, baik itu akuntan publik atau non publik. Perencanaan karir merupakan satu hal yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam karir. Akan tetapi, sebagian orang tidak dapat melakukan perencanaan karir secara tepat karena senantiasa dihinggapi kekhawatiran terhadap ketidakpastian dimasa datang.
3
Pemakaian gelar akuntan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 34 tahun 1954. Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa yang berhak menyandang gelar akuntan adalah lulusan Fakultas Akuntansi Universitas Negeri atau lulusan dalam suatu ujian yang ijazahnya sama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dengan adanya UU ini, pada awalnya maka bagi Perguruan Tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, dan STAN akan menghasilkan Akuntan secara otomatis. Namun, seiring dengan berjalannya waktu PTN dan PTS tumbuh semakin banyak. Untuk itu, pada tahun 1979 diterbitkan Surat Keputusan Dirjen Dikti yang mengatur Ujian Negara Akuntansi (UNA). Penyelenggaraan UNA ditujukan bagi lulusan PTN dan PTS yang belum secara otomatis mendapatkan gelar Akuntan. (Machfoed:1998,111). Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No/179/U/2001, perihal Pemberian Gelar Akuntan (Ak), kepada lulusan S1 Program Studi Akuntansi, di Perguruan Tinggi tertentu telah berakhir pada tanggal 31 Agustus 2004, maka sejak itulah seluruh lulusan S1 Jurusan Akuntansi tidak lagi bergelar Akuntan. Dengan dikeluarkannya keputusan tersebut, pendidikan Akuntan di Indonesia secara resmi memiliki pendidikan berbasis profesi, yaitu Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Selama ini pendidikan akuntansi hanya menitikberatkan pada aspek akademis, sehingga aspek pendidikan profesi yang juga sangat penting terkesan tidak mendapat perhatian. PPAk sudah mulai dijalankan sejak September 2002. Dengan 4
dimulainya pelaksanaan PPAk maka gelar Akuntan bukan lagi monopoli PTN tertentu yang diberi hak istimewa oleh Depdiknas. Dengan demikian bisa diharapkan para akuntan di masa yang akan datang, khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad 21 akan menjadi akuntan yang profesional dan siap menghadapi persaingan global dengan akuntan yang berasal dari belahan dunia lain. PPAk memang bukan suatu kewajiban. Namun hal ini menjadi syarat bagi lulusan sarjana akuntansi yang akan mengikuti ujian sertifikasi akuntan publik (USAP). Sertifikasi akuntan publik masih diatur oleh DIKNAS yang seharusnya seratus persen dilakukan oleh organisasi profesi yaitu Ikatan Akuntansi Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) seperti halnya yang dilakukan di Amerika Serikat ujian sertifikasi akuntan publik, Certified Public Accountant (CPA) dilaksanakan oleh American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) negara bagian. Penelitian
sebelumnya
yang
dilakukan
oleh
Bawono
(2006)
menyimpulkan bahwa mahasiswa S1 akuntansi reguler dan ekstensi fakultas ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto mempunyai persepsi yang positif mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Hasil ini mempunyai arti bahwa Mahasiswa S1 Akuntansi reguler dan ekstensi fakultas ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto telah memiliki persepsi bahwa dengan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) kompetensi dan profesionalisme sumber daya akuntan lebih berkualitas. Di samping itu, terdapat perbedaan persepsi di antara mahasiswa akuntansi S1 reguler dengan mahasiswa S1 5
ekstensi fakultas ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Penelitian ini dilakukan untuk meneliti kembali apakah penelitian sebelumnya konsisten dengan penelitian yang berlaku saat ini. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah : (1) penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI), sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan di Perguruan tinggi Purwokerto, (2) penelitian ini menggunakan variabel atau indikator untuk mengukurnya, yaitu minat, motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel gelar akuntan, minat dan kemampuan, instrumen pendukung PPAk, dan keterkaitan PPAk dengan dunia kerja dalam pengukurannya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana persepsi mahasiswa Akuntansi tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dengan menggunakan indikator pengukurnya, yaitu minat, motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi sebagai pengganti dari variabel instrumen pendukung PPAk, dan keterkaitan PPAk dengan dunia kerja. Untuk itu, peneliti mengambil judul “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Studi Kasus Pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI)”.
6
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengikuti program PPAk. 2. Apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengikuti program PPAk. 2. Untuk
menganalisis
perbedaan
persepsi
mahasiswa
akuntansi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). 7
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas
Indonesia
(UI)
untuk
dapat
menjadi
bahan
pertimbangan yang diambil setelah menyelesaikan studi S1-nya apakah akan melanjutkan studinya ke jenjang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) atau tidak. b. Bagi Pihak Universitas Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang nantinya akan dijadikan acuan dalam menyelenggarakan program pendidikan akuntansi (PPAk) di Universitas Islam Negeri (UIN) dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas program pendidikan profesi akuntansi (PPAk) di Universitas Indonesia (UI). c. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh diperguruan tinggi serta menanamkan wawasan dan pengalaman.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Pengertian Persepsi Mahasiswa Menurut Wikipedia (2009), persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi. Menurut Robbins (1993) dalam Bawono (2006), Perception can be defined as a process by which individuals organize and interpret their sensory impressions in order to give meaning to their environment. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan diatas, maka penulis dapat mendefinisikan bahwa persepsi adalah sudut pandang atau cara pandang seseorang dalam memahami suatu hal tertentu. Dalam hal ini sudut pandang mahasiswa mengenai program pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Proses pembentukan persepsi dipengaruhi oleh: 1. Faktor perhatian dari luar, meliputi intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan. 2. Faktor dari dalam (internal set factors), yaitu faktor dari dalam diri seseorang yang memiliki proses perspsi antara lain proses belajar (learning), motivasi, dan kepribadian (Kiryanto dkk., 2001).
9
2. Pengertian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Profesi merupakan pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang
profesi tersebut. Seseorang yang memiliki
suatu profesi tertentu, disebut profesional. Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan
lainnya.
Daftar
karakterstik
ini
tidak
memuat
semua
karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi: 1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoritis Profesional ekstensif
diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis dan
memiliki
keterampilan
yang
berdasar
yang pada
pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek. 2. Asosiasi profesional Profesi biasanya
memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya. 3. Pendidikan yang ekstensif Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
10
4. Ujian kompetensi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis. 5. Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan. 6. Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya. 7. Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoritis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar. 8. Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan. 9. Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
11
10. Layanan publik dan altruisme Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat. 11. Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat. Pendidikan akuntansi akan dapat dipersepsikan secara paralel dengan praktik akuntansi, termasuk di dalamnya profesi akuntan publik. Akuntan publik merupakan seseorang yang diberikan ijin oleh suatunegara bagian untuk menggunakan gelar PA (Public Accountant) atau AP (Akuntan Publik) dan mempraktekkan akuntansi publik. Di Indonesia, ijin sebagai akuntan publik dapat diberikan setelah lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Keputusan Pendidikan
Profesi
Mendiknas Akuntansi
Nomor adalah
179/U/2001 menyebutkan pendidikan
tambahan
pada
pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang
menguasai
keahlian
bidang profesi
akuntansi
dan
memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang
12
selanjutnya disingkat Ak.
Kurikulum
nasional
Pendidikan Profesi
Akuntansi paling sedikit 20 satuan kredit semester (sks) dan paling banyak 40 sks yang ditempuh 2 sampai dengan 6 semester. Kurikulum nasional yang dimaksud adalah: 1) Etika Bisnis dan Profesi 2) Seminar Perpajakan 3) Praktik Audit 4) Lingkungan Bisnis 5) Pengetahuan Pasar Modal. 6) Seminar Akuntansi Keuangan. 7) Seminar Akuntansi Manajemen. PPAk adalah suatu usaha yang bertujuan untuk menghasilkan akuntan profesional dengan standardisasi kualitas akuntan di Indonesia. Kurikulum dan silabus PPAk sudah didesain untuk memenuhi persyaratan untuk menjadi akuntan professional yang ditentukan oleh International Financial Accounting Committee (IFAC). Berdasarkan pengertian yang dikemukakan diatas maka penulis dapat mendefinisikan pendidikan profesi akuntansi (PPAk) sebagai suatu tahapan pembelajaran sesudah program strata satu jurusan akuntansi dimana untuk mendapatkan
gelar Akuntan (Ak).
Dimana
dalam
pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi
13
3. Sejarah Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) PPAk adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program
sarjana Ilmu
Ekonomi dalam
program
studi akuntansi.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
179/U/2001 tanggal 21 November
2001 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. PPAk diselenggarakan di perguruan tinggi sesuai dengan persyaratan, tatacara dan kurikulum yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Lulusan pendidikan profesi akuntansi berhak menyandang gelar profesi Akuntan (disingkat Ak.). Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No/179/U/2001, perihal Pemberian Gelar Akuntan (Ak), kepada lulusan S1 Program Studi Akuntansi, di Perguruan Tinggi tertentu telah berakhir pada tanggal 31 Agustus 2004, maka sejak itulah seluruh lulusan S1 Jurusan Akuntansi tidak lagi bergelar Akuntan. Dengan dikeluarkannya keputusan tersebut, pendidikan Akuntan di Indonesia secara resmi memiliki pendidikan berbasis profesi, yaitu Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Selama ini pendidikan akuntansi hanya menitikberatkan pada aspek akademis, sehingga aspek pendidikan profesi yang juga sangat penting terkesan tidak mendapat perhatian. PPAk sudah mulai dijalankan sejak September 2002. Dengan dimulainya pelaksanaan PPAk maka gelar Akuntan bukan lagi monopoli PTN tertentu yang diberi hak istimewa oleh Depdiknas. Dengan demikian bisa diharapkan para akuntan di masa yang akan datang, khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad 21 akan
14
menjadi akuntan yang profesional dan siap menghadapi persaingan global dengan akuntan yang berasal dari belahan dunia lain. 4. Pengertian Minat Menurut Widyastuti, dkk (2004) Minat adalah keinginan yang didorong
oleh
suatu
membandingkan serta
keinginan
setelah
melihat,
mengamati
dan
mempertimbangkan
dengan
kebutuhan yang
diinginkannya. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu: a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku. b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu. Aiken (Ginting, 2005) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan oleh Anastasia dan Urbina (Ginting, 2005). Selanjutnya Ginting (2005) menjelaskan, minat berfungsi
sebagai
daya
penggerak
yang
mengarahkan
seseorang
melakukan kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih
15
sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Nunnally (Sutjipto, 2001) menjabarkan minat sebagai suatu ungkapan kecenderungan tentang kegiatan yang sering dilakukan setiap hari, sehingga kegiatan itu disukainya; sedangkan Guilford (Sutjipto, 2001) menyatakan minat sebagai tendensi seseorang untuk berperilaku berdasarkan ketertarikannya pada jenis-jenis kegiatan tertentu. Sementara itu
Sax
(Sutjipto,
2001)
mendefinisikan
bahwa
minat
sebagai
kecenderungan seseorang terhadap kegiatan tertentu di atas kegiatan yang lainnya. Sedangkan Crites (Sutjipto, 2001) mengemukakan bahwa minat seseorang terhadap sesuatu akan lebih terlihat apabila yang bersangkutan mempunyai rasa senang terhadap objek tersebut. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan diatas maka penulis dapat mendefinisikan minat yaitu suatu keinginan terhadap sesuatu. Dalam hal ini ketertarikan mahasiswa terhadap pendidikan profesi akuntansi. 5. Pengertian Motivasi Kualitas, Karir dan Ekonomi Motivasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau motivasi adalah usaha-usaha yang dapat emnyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
16
Kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan terstruktur maupun mandiri. Maka dari itu sering kali motivasi kualitas menjadi dorongan untuk meningkatkan kualitas memicu keinginan untuk mengikuti suatu pendidikan. Karier adalah sebuah kata dari bahasa Belanda; carriere adalah perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu. Karier merupakan istilah yang
didefinisikan
oleh
kamus
besar
bahasa
Indonesia
sebagai
perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan seseorang. Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang. Keinginan untuk mengikuti pendidikan juga didasarkan cita-cita seseorang atas karirnya dalam pekerjaan. Motivasi karir sering menjadi alasan mengapa seseorang menempuh suatu pendidikan tertentu. Motivasi karir dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka pencapaian karir yang lebih baik dari sebelumnya. Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem pengendalian manajemen. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan tidak langsung. Penghargaan langsung dapat berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, overtime atau gaji dari lembur, pembayaran untuk hari libur, pembagian dari laba (profit
17
sharing), opsi saham, dan berbagai bentuk bonus berdasarkan kinerja lainnya. Sedangkan penghargaan tidak langsung meliputi asuransi, pembayaran liburan, tunjangan biaya sakit, program pensiun, dan berbagai manfaat lainnya. Dari penjelasan tersebut maka motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan.
B. Penelitian Terdahulu Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian Bawono (2006) dan Penelitian Mansur (2006). Penelitian yang dilakukan oleh Bawono ini menguji tentang Persepsi Mahasiswa akuntansi reguler dan non reguler fakultas ekonomi
perguruan
tinggi
di
Purwokerto
terhadap
PPAk
dengan
menggunakan empat variabel atau indikator untuk mengukurnya, yaitu gelar akuntan, minat dan kemampuan, instrumen pendukung PPAk, keterkaitan PPAk dengan dunia kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Mansur ini menguji tentang Pengaruh Motivasi Kualitas, Status Sosial, dan Karir terhadap minat sarjana akuntansi untuk mengikuti PPAk pada perguruan tinggi di Bandung yang menyelenggarakan PPAk dengan menggunakan variabel terikatnya adalah minat sarjana akuntansi untuk mengikuti PPAk dan variabel bebas adalah motivasi kualitas, status sosial, dan karir. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
18
Universitas Indonesia (UI) dengan menggunakan variabel atau indikator untuk mengukurnya, yaitu minat, motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi
sebagai pengganti dari variabel gelar
akuntan,
minat dan
kemampuan, instrumen pendukung PPAk, dan keterkaitan PPAk dengan dunia kerja. yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian Bawono (2006) menyatakan bahwa mahasiswa S1 akuntansi reguler dan ekstensi fakultas ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto mempunyai persepsi yang positif mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Dan hasil dari penelitian Mansur (2006) menyatakan bahwa motivasi kualitas, status social, dan karir secara simultan berpengaruh terhadap minat sarjana akuntansi untuk mengikuti PPAk.
C. Kerangka Pemikiran Penelitian ini didasarkan pada hubungan antara faktor dependen PPAk dengan faktor independen persepsi mahasiswa. Dinyatakan berpengaruh positif
karena
mahasiswa
akuntansi
telah
mengetahui
tujuan
diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Hal ini berarti adanya potensi berkembangnya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), karena persepsi positif telah terbentuk pada mahasiswa akuntansi yang notabene calon pengguna atau pemakai jasa Pendidikan Profesi Akuntansi kedepannya. Berdasarkan kerangka teori diatas, maka kerangka pemikiran yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
19
Gambar 1: Diagram Alur Pemikiran dan Proses Pendidikan Akuntansi di Indonesia
Mahasiswa S1 Akuntansi
Program Sarjana
Gelar S.E.
Program Pasca Sarjana MAKSI dan PIA
Program Pasca Sarjana Eksekutif + PPAk (Dual Degree)
Bekerja
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA)
Gelar S.E., Ak.
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri di Jakarta
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Universitas Islam Negeri Jakarta
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Universitas Indonesia
20
D. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas agar sesuai dengan tujuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: H1:
Terdapat pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengikuti program PPAk.
H2:
Mahasiswa
akuntansi
Universitas Islam Negeri
(UIN)
Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) memiliki perbedaan persepsi tentang PPAk.
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa untuk mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Dan untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Tempat melakukan penelitian ini dilaksanakan pada dua Universitas Negeri di Jakarta yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI).
B. Metode Penentuan Sampel Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Dari populasi tersebut, peneliti menggunakan sampel dengan cara simple random sampling. Pemilihan sampel simple random sampling adalah metode pemilihan sampel secara acak sederhana dan memberikan kesempatan yang sama yang bersifat tak terbatas pada setiap elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel (Indriantoro dan Supomo, 2000:124). Cara ini dilakukan karena setiap elemen populasi secara independen memiliki probabilitas dipilih satu kali tanpa pengembalian. Alasan mahasiswa dipilih sebagai responden
22
adalah karena mahasiswa memiliki minat dan tujuan untuk melanjutkan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) setelah menyelesaikan program strata satu (S1).
C. Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dikirim melalui surat (mail survey) yang disebut dengan data primer. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Mahasiswa yang menjadi sampel, akan dikirimi kuesioner yang berisi kumpulan pertanyaan tentang persepsi mahasiswa akuntansi terhadap Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Pengiriman kuesioner dikirimkan sendiri oleh peneliti secara langsung kepada seluruh responden. Pengiriman kuesioner tersebut dilakukan sendiri oleh peneliti dengan tujuan agar tingkat pengembalian (response rate) kuesioner bisa lebih tinggi (Indriantoro dan Supomo, 2006:154). Pengambilan kuesioner dilakukan saat itu juga setelah mahasiswa selesai mengisi kuesioner tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan metode survey yang meneliti tentang persepsi seseorang, sehingga data yang digunakan termasuk data primer. Metode pengambilan data yang 23
digunakan yaitu kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Likert Scale dengan skala penilaian 1 sampai 5 yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan antar kelompok responden, karenanya pengujian yang digunakan adalah uji beda rata-rata. Model kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang digunakan oleh Icuk, dkk. (2006). Kuesioner tersebut terbagi atas empat bagian atau indikator. Bagian pertama, berisi lima pertanyaan tentang minat mengikuti PPAk. Bagian ini berisikan peminatan mahasiswa terhadap PPAk. Bagian kedua, berisi sepuluh
pertanyaan tentang motivasi kualitas. Bagian ketiga, berisi
sepuluh pertanyaan tentang motivasi karir. Dan bagian keempat, berisi sepuluh pertanyaan tentang motivasi ekonomi. 2. Sumber Data Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) yang dikumpulkan secara khusus oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2006:147). Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) sebagai responden dalam penelitian ini. 24
Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada mahasiswa sebagai responden.
D. Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data a. Uji Reliabilitas Reliabilitas atau keandalan suatu instrumen adalah kemantapan atau stabilitas antara hasil pengamatan dengan instrumen atau pengukuran. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pada penelitian ini reliabilitas dapat diukur dengan One Shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian
hasilnya
dibandingkan
dengan
pertanyaan.
SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas tersebut dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. b. Uji Validitas Uji validitas adalah tingkat yang digunakan untuk menjawab pertanyaan instrumen, apakah mampu mengukur apa yang hendak diukur. Atau dengan kata lain, tingkat kemampuan suatu instrumen 25
untuk
mengungkapkan
sesuatu
yang
menjadi
sasaran
pokok
pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah penulis buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak penulis ukur. Pada penelitian ini validitas dapat diukur dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor variabel. Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner telah sesuai mengukur konsep yang dimaksud dengan uji korelasi Pearson. Uji ini dilakukan mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
E. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya memiliki distribusi normal. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual
26
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan menggunakan analisis grafik atau lebih dikenal di SPSS yakni Normal Probability Plots (Normal P-P Plot). Dengan menggunakan Normal P-P Plot data yang garis diagonal, maka model regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi tidak random, tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Heterokedastisitas bertujuan
untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika varian dari residual dan satu pengamatan
kepengamatan
lainnya
tetap
maka
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi
yang
baik
yang
homokedastisitas
dan
tidak
terjadi
heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas ada beberapa cara yaitu: 1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah
27
Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). 2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka, mengindikasikan telah terjadi heterokesdastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Santoso,2002:210).
F. Uji Hipotesis a. Uji Regresi Berganda Untuk mencapai tujuan penelitian maka data yang telah diperoleh perlu di analisis. Dalam penelitian ini digunakan model analisis regresi sederhana. Berikut adalah model penelitian yang digunakan: Rumus dari fungsi regresi linier berganda: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X2 + e Keterangan: Y
= Pendidikan Profesi Akuntansi
a
= Konstanta
bX
= Persepsi Mahasiswa Akutansi
28
b. Uji R2 (Koefisien Determinasi) Untuk mendapatkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan
variabel
dependen,
maka
perlu
diketahui
koefisien
determinasi (Adjusted R Square). Jika Adjusted R Square adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi dependen. Nilai Adjusted R Square berkisar hampir 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya , jika nilai Adjusted R Square semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen. c. Uji Statistik F Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel independen. Sebaliknya jika probability F lebih kecil
dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen, atau dengan kata lain variabel independen
29
secara
bersama-bersama
berpengaruh
terhadap
variabel
dependen
(Ghozali, 2005:87). d. Independent Sample T-Test Independent Sample T-Test merupakan analisis yang digunakan untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independent atau tidak saling berkaitan. Dapat juga diartikan sebagai perbandingan rata-rata untuk dua kelompok kasus (Wahyono, 2009:95).
G. Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Dalam penelitian ini menggunakan empat indikator
yaitu minat mengikuti PPAk, motivasi
kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi. Secara operasional indikator dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Minat Mengikuti PPAk Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. minat juga sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu: a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.
30
b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu. 2. Motivasi Kualitas Kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan terstruktur maupun mandiri. Maka dari itu sering kali motivasi kualitas menjadi dorongan untuk meningkatkan kualitas memicu keinginan untuk mengikuti suatu pendidikan. 3. Motivasi Karir Keinginan untuk mengikuti pendidikan juga didasarkan cita-cita seseorang atas karirnya dalam pekerjaan. Motivasi karir sering menjadi alasan mengapa seseorang menempuh suatu pendidikan tertentu. Motivasi karir dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka pencapaian karir yang lebih baik dari sebelumnya. 4. Motivasi Ekonomi Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. Semua indikator diatas diukur atas dasar tanggapan responden dan pernyataan yang diberikan
pada
quesioner,
yang
diukur
dengan
menggunakan skala likert. Skala likert yaitu suatu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok 31
orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari responden bersifat kualitatif dikuantitatifkan, dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan 5 (lima) point skala Likert, yaitu: SS
= Sangat setuju, diberi nilai 5
S
= Setuju, diberi skor 4
R
= Ragu, diberi skor 3
TS
= Tidak Setuju, diberi skor 2
STS
= Sangat Tidak Setuju, diberi skor 1
Tabel 3.1 Poin Skala Likert Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju
Ragu-ragu
Setuju
2
3
4
Sangat Setuju 5
Penilaian diatas dapat dijelaskan pada ujung sebelah kiri (dengan angka rendah) menggambarkan suatu jawaban negatif, sedang ujung kanan (dengan angka besar) menggambarkan jawaban yang positif. Tabel 3.2 Variabel, Dimensi, Indikator, dan Skala untuk Kuesioner Variabel Persepsi Mahasiswa Tentang Pendidikan Profesi Akuntansi
1. 2. 3. 4.
Indikator Minat Motivasi kualitas Motivasi karir Motivasi ekonomi
Skala Skala Likert
32
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Jalan Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 dan Universitas Indonesia (UI) Jalan Margonda Raya Depok 16424, Jawa Barat, Indonesia, 021-78849060. Objek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya telah dikemukakan dalam metodologi penelitian bahwa pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden. Penyebaran kuesioner berlangsung 8 Februari 2010 sampai dengan tanggal 20 Februari 2010. Dalam penyebaran kuesioner ini tidak dilakukan secara rutin/setiap hari, akan tetapi dilakukan dalam waktu-waktu tertentu disesuaikan dengan kesiapan dari peneliti. 2. Karakteristik Responden Sebanyak 140 kuesioner telah disebar kepada dua Universitas yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Dari jumlah tersebut sebanyak 70 kuesioner dibagikan kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan 70 kuesioner lainnya
dibagikan kepada
Universitas Indonesia (UI). Dari jumlah kuesioner tersebut, kembali dan 33
dapat diolah semua. Rincian pendistribusian kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Distribusi Kuesioner Penelitian
Kuesioner dikirim Jumlah 140 Presentase 100% Sumber: Data Primer Diolah
Kuesioner kembali mahasiswa UIN
Kuesioner kembali mahasiswa UI
70 50%
70 50%
Kuesioner kembali dan memenuhi kriteria untuk diolah 140 100%
3. Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Sebanyak 140 kuesioner telah disebar kepada dua Universitas yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Dari jumlah tersebut sebanyak 70 kuesioner dibagikan kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan 70 kuesioner lainnya dibagikan kepada Universitas Indonesia (UI). Tabel 4.2 menyajikan rangkuman informasi demografi responden berdasarkan Universitas, semester yang ditempuh, dan jenis kelamin. Informasi tersebut didapat dari kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden.
34
Tabel 4.2 Data Statistik Responden No Keterangan 1 Universitas 1) Universitas Indonesia 2) Universitas Islam Negeri
2
a. Semester yang ditempuh di UI 1) Semeter I – IV 2) Semester V – VIII
b. Semester yang ditempuh di UIN 1) Semeter I – IV 2) Semester V – VIII
3
Jenis Kelamin a. Mahasiswa UI 1) Laki-laki 2) Perempuan b. Mahasiswa UIN 1) Laki-laki 2) Perempuan
Jumlah
Persentase
70 70 140
50% 50% 100%
27 43 70
38% 62% 100%
14 56 70
20% 80% 100%
53 17 70
75% 25% 100%
41 29 70
58% 42% 100%
Sumber: Data Primer Diolah Gambar 4.1 Persentase Jumlah Responden Mahasiswa Res ponden
50% UIN
50% UI
35
Gambar 4.2 Persentase Jumlah Responden Mahasiswa UI Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Perempuan 25%
La ki- lak i 75%
Gambar 4.3 Persentase Jumlah Responden Mahasiswa UIN Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis KelaminJenis Kelamin
42% 42% Perempuan Perempuan
58% 58% Laki-Laki Laki-Laki
B. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian dan demografi responden. Statistik deskriptif menjelaskan skala jawaban responden terhadap setiap variabel yang diukur dari minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi.
36
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskriptif Statistik N Minat 140 Motivasi_Kualitas 140 Motivasi_Karir 140 Motivasi_Ekonomi 140 Valid N (listwise) 140 Sumber: Data Primer Diolah
Minimum Maximum 11 30 22 20
25 50 50 50
Mean
Std. Deviation
18.98 38.99 39.39 38.34
2.596 4.451 4.944 5.713
Tabel 4.3 menjelaskan bahwa jumlah responden (N) yang valid dan dapat diproses lebih lanjut sebanyak 140 responden. Nilai minimum menunjukkan nilai akumulasi paling rendah dari masing-masing jawaban responden pada tiap indikator, sedangkan nilai maksimum menunjukkan nilai akumulasi tertingginya. Mean (nilai rata-rata) menunjukkan nilai rata-rata keseluruhan jawaban pada setiap elemen variabel, dan standar deviasi pada penelitian ini digunakan untuk menilai tingkat dispersi atau persebaran ratarata atas jawaban dari keseluruhan responden. Berdasarkan hasil pengolahan statistik deskriptif SPSS dalam tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata motivasi karir sebesar 39,39. Nilai tersebut merupakan nilai yang tertinggi dibandingkan dengan nilai pada indikator lainnya. Hal ini menggambarkan bahwa motivasi karir merupakan indikator yang sangat mempengaruhi persepsi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK).
37
C. Uji Kualitas Data a. Uji Reliabilitas Reliabilitas atau keandalan suatu instrumen adalah kemantapan atau stabilitas antara hasil pengamatan dengan instrumen atau pengukuran. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,6 (Imam Ghozali, 2005: 41-42). Pengujian dilakukan dengan per indikator menggunakan pernyataan yang terdapat didalam kuesioner. Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Minat Mengikuti PPAk Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.781 Sumber: Data Primer Diolah
.853
N of Items 5
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel minat mengikuti PPAk diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,781. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,781 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan indikator minat mengikuti PPAk dikatakan reliabel.
38
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Motivasi Kualitas Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.762 Sumber: Data Primer Diolah
.893
N of Items 10
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel motivasi kualitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,762. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,762 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan indikator motivasi kualitas dikatakan reliabel. Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Motivasi Karir Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.769 Sumber: Data Primer Diolah
.912
N of Items 10
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel motivasi karir diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,769. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,769 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan indikator motivasi karir dikatakan reliabel.
39
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Motivasi Ekonomi Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.771 Sumber: Data Primer Diolah
.917
N of Items 10
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel motivasi ekonomi diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,771. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,771 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan indikator motivasi ekonomi dikatakan reliabel. b. Uji Validitas Uji validitas adalah tingkat yang digunakan untuk menjawab pertanyaan instrumen, apakah mampu mengukur apa yang hendak diukur. Atau dengan kata lain, tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan
menggunakan
Pearson
Correlation.
Suatu
pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikansinya berada di bawah 0,05. Hasil uji validitas untuk indikator minat mengikuti PPAk adalah sebagai berikut:
40
Tabel 4.8 Uji Validitas Minat Mengikuti PPAk Pertanyaan
Sig.
Minat 1 0.000 Minat 2 0.000 Minat 3 0.000 Minat 4 0.000 Minat 5 0.000 Sumber: Data Primer Diolah
Pearson Correlation 0.558 0.794 0.863 0.639 0.693
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil uji validitas untuk indikator motivasi kualitas adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Uji Validitas Motivasi Kualitas Pertanyaan
Sig.
Motivasi Kualitas 1 Motivasi Kualitas 2 Motivasi Kualitas 3 Motivasi Kualitas 4 Motivasi Kualitas 5 Motivasi Kualitas 6 Motivasi Kualitas 7 Motivasi Kualitas 8 Motivasi Kualitas 9 Motivasi Kualitas 10 Sumber: Data Primer Diolah
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Pearson Correlation 0.640 0.669 0.718 0.684 0.630 0.708 0.652 0.645 0.700 0.590
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
41
Hasil uji validitas untuk indikator motivasi karir adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Uji Validitas Motivasi Karir Pertanyaan
Sig.
Motivasi Karir 1 0.000 Motivasi Karir 2 0.000 Motivasi Karir 3 0.000 Motivasi Karir 4 0.000 Motivasi Karir 5 0.001 Motivasi Karir 6 0.000 Motivasi Karir 7 0.000 Motivasi Karir 8 0.000 Motivasi Karir 9 0.000 Motivasi Karir 10 0.000 Sumber: Data Primer Diolah
Pearson Correlation 0.722 0.703 0.711 0.635 0.695 0.707 0.740 0.742 0.685 0.688
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil uji validitas untuk indikator motivasi ekonomi adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Uji Validitas Motivasi Ekonomi Pertanyaan
Sig.
Motivasi Ekonomi 1 0.000 Motivasi Ekonomi 2 0.000 Motivasi Ekonomi 3 0.000 Motivasi Ekonomi 4 0.000 Motivasi Ekonomi 5 0.000 Motivasi Ekonomi 6 0.000 Motivasi Ekonomi 7 0.000 Motivasi Ekonomi 8 0.000 Motivasi Ekonomi 9 0.000 Motivasi Ekonomi 10 0.000 Sumber: Data Primer Diolah
Pearson Correlation 0.797 0.761 0.778 0.807 0.765 0.704 0.555 0.579 0.631 0.743
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
42
Berdasarkan keempat tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan dan pernyataan pada indikator minat mengikuti PPAk, motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi berada pada tingkat signifikansi dibawah 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan yang berjumlah 140 tersebut adalah valid.
D. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas Regresi Berganda Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh dari responden mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI), maka didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 43
Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal plot berikut, dapat disimpulkan bahwa grafik histrogram memberikan pola distribusi yang normal (tidak terjadi kemencengan). Pada grafik normal plot terlihat titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik di bawah menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
44
b. Hasil Uji Normalitas Data Mahasiswa UIN & UI Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh dari responden mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Gambar 4.5 Uji Normalitas t-Tes
Sumber: Data Primer Diolah Berdasarkan gambar 4.5 dapat dilihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal, sedangkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh dari responden mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
45
Gambar 4.6 Uji Normalitas t-Tes
Sumber: Data Primer Diolah Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, hanya sebagian kecil yang menjauhi garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal.
46
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: data Primer yang telah diolah Dari grafik Scatterplots terlihat bahwa titik menyebar secara acak tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Dengan demikian, model regresi ini layak dipakai untuk memprediksi persepsi
mahasiswa
tentang minat
mengikuti
PPAk
berdasarkan masukan indikator motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
47
E. Hasil Uji Hipotesis a. Uji Regresi Berganda Pengujian regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari tiga indikator yaitu: motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat mengikuti PPAk (Y). b. Uji Koefisien Determinasi (R2) Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, pada penelitian ini, R Square yang digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan atau Adjusted R Square (Adjusted R2) karena disesuaikan dengan jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2005:83). Hasil uji koefisien determinasi (R2) dari pengujian statistik regresi berganda adalah sebagai berikut:
48
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model 1
R
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate
R Square
.555 a
.308
.303
2.167
a. Predictors: (Constant), Persepsi b. Dependent Variable: PPAK Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Hasil pengujian menunjukkan besarnya uji koefisien determinasi (R2), koefisien determinasi (R Square), koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square). Pada tabel diatas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.303 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y (minat terhadap PPAk) adalah
30.3% ditentukan
mahasiswa, dan selebihnya
oleh
variabel persepsi
sebesar 60.7% (100% - 30,3%) ditentukan
oleh faktor lain yaitu, variabel gelar akuntan, variabel minat dan kemampuan, variabel instrumen pendukung, dan variabel keterkaitan PPAk dengan dunia kerja. c. Uji Statistik Fisher (Uji F) Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Mean Square
df
Regression
288.885
1
288.885
Residual
648.051
138
4.696
F 61.517
Sig. .000a
Total 936.936 139 a. Predictors: (Constant), Persepsi 49
ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Mean Square
df
Regression
288.885
1
288.885
Residual
648.051
138
4.696
Total
936.936
139
F 61.517
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Persepsi b. Dependent Variable: PPAK Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan analisis SPSS dari tabel 4.14 diperoleh nilai signifikan adalah 0,000. Artinya nilai signifikannya lebih kecil dari alpha 0,05 (0,000 < 0,05). Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil di atas adalah indikator motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap minat mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk), maka menerima H1 dan menolak H0. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) berpengaruh secara signifikan terhadap pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Viriany (2007) dan penelitian Ellya Benny dan Yuskar (2006) yang menunjukkan bahwa secara bersama-sama motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi mempunyai pengaruh yang signifikan
dalam menentukan
minat
mahasiswa
untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntansi (PPAk) tetapi hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti dkk (2004) yang menunjukkan 50
bahwa indikator motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi tidak mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi Universitas Gajah Mada (UGM),
STIE
YKPN,
Universitas
Atma
Jaya,
dan
Universitas
Pembangunan Nasional (UPN) untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk). d. Uji Independent Sample t-Test Pengujian
hipotesis
pada
penelitian
ini
menggunakan
uji
parametriks, yaitu Independent Sample T-Test dengan menggunakan program SPSS 17.00 dengan asumsi data terdistribusi secara normal. Dari hasil SPSS untuk pengujian Independent Sample T-test maka didapatkan out put sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil SPSS (1) Group Statistics Group PPAk UIN
N 70
Mean
Std. Deviation
133.24
UI 70 138.14 Sumber: data Primer yang telah diolah
Std. Error Mean
12.870
1.538
13.668
1.634
Dari hasi output SPSS yang pertama ini kita dapat melihat bahwa rata-rata (mean) untuk mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) adalah 133,24 dengan jumlah 70 responden dan untuk mahasiswa akuntansi Universitas Indonesia (UI) adalah 138,14 dengan jumlah yang sama dengan responden UIN yaitu 70 responden. Berdasarkan hasil dari rata-rata (mean) diatas maka dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan 51
antara persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) dengan mahasiswa
akuntansi
Universitas
Indonesia
(UI)
tentang
pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Untuk melihat apakah benar tidak ada perbedaan secara nyata dalam statistik maka kita harus melihat out put bagian kedua. Tabel 4.15 Hasil SPSS (2) Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the Difference F
Sig.
T
.003 .960 -2.184 P Equal P variance As k assumed
Df
Sig. Std. Mean (2Error Lower Upper Differ taile Differ ence d) ence
138 .031 -4.900 2.244 -9.337
-.463
Equal -2.184 137.503 .031 -4.900 2.244 -9.337 variance s not assumed Sumber: data Primer yang telah diolah
-.463
Terdapat dua tahapan analisis yang harus dilakukan, pertama kita akan menguji dahulu asumsi apakah variance kedua sampel tersebut sama (equal variances assumed) atau memiliki variance yang tidak sama (equal 52
variance not assumed) dengan melihat Levene’s Test. Jika probabilitas > 0.05 maka Ho tidak dapat ditolak jadi varians sama, namun jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak jadi varians berbeda atau Ha diterima (Ghozali : 58, 2006). Terlihat dari hasil out put SPSS pada tabel 4.16 diatas bahwa F hitung Levene’s Test sebesar 0.003 dengan probabilitas 0.960. Oleh karena nilai ini lebih besar dari 0,05, maka kita dapat berasumsi bahwa kelompok mempunyai perbedaan sama atau mempunyai kesamaan variance (homogenitas) yaitu varians persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) tentang pendidikan profesi akuntansi (PPAk) sama dengan persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Indonesia (UI) tentang pendidikan profesi akuntansi (PPAk) dan mengabaikan test yang kedua. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa t-hitung untuk persepsi tentang PPAk dengan Equal Variance not Assumed adalah -2.184 dengan probabilitas 0,031. Karena probabilitas <0,05 (0.031 > 0.05) maka H
0
ditolak atau Mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) memiliki perbedaan persepsi tentang PPAk. Hasil ini mendukung Hipotesis kedua (H )2 yang diajukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa UIN dan UI tentang PPAk. Perbedaan persepsi yang terjadi antara mahasiswa akuntansi Universitas 53
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), disebabkan oleh perbedaan motivasi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Pada umumnya mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta lebih termotivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dikarenakan
adanya
motivasi
kualitas
sebab
kualitas
seseorang
dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan terstruktur maupun mandiri. Dengan mengikuti PPAk asumsi mahasiswa UIN adalah seseorang akan lebih berkualitas. Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok lebih termotivasi mengikuti PPAk dikarenakan adanya motivasi karir yang dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka pencapaian karir yang lebih baik dari sebelumnya. Maka dengan mengikuti PPAk asumsi mahasiswa UI adalah seseorang akan mencapai jenjang karir yang diinginkan. Untuk instrument pendukung yang terkait dengan penjelasan penelitian diatas dapat diihat pada lampiran.
54
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengikuti program PPAk, serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan, yaitu: 1. Motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengikuti program PPAk. 2. Terdapat perbedaan persepsi di antara mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
57
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengikuti program PPAk. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) kompetensi dan profesionalisme sumber daya akuntan lebih berkualitas. Mahasiswa juga beranggapan bahwa karir yang semakin tinggi lebih penting sehingga mampu mendorong mahasiswa untuk mengikuti PPAk agar dapat mencapai kedudukan yang lebih tinggi di dalam pekerjaannya, memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik, membutuhkan lebih sedikit waktu untuk dipromosikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang diraih. Serta dalam penunjang berkarir dalam pekerjaan dan ekonomi. Perbedaan persepsi yang terjadi antara mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI) mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), disebabkan oleh perbedaan motivasi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Pada umumnya mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta lebih termotivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi dikarenakan adanya motivasi kualitas sebab kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan terstruktur
58
maupun mandiri. Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok lebih termotivasi mengikuti PPAk dikarenakan adanya motivasi karir yang dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka pencapaian karir yang lebih baik dari sebelumnya.
59
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Syukriy. ”Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Profesi Akuntansi Publik”, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 2, No. 1:66-90, April, 2002. Bawono, Rangga, Icuk, dan Lutfia, Arum, Novelsyah, Mochamad. ”Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Reguler dan Non Reguler Tentang Pendidikan Profesi Akuntansi”, JAAI Volume 10 No. 2, 2006. Benny, Ellya, dan Yuskar. ”Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 2006. Budi, Sasongko. ”Internal Auditor dan Dilema Etika”. www.theAkuntan.Com. Ghani, Erlane K, Said, Jamaliah, Nasir, Mohd, Noraini, dan Jusoff, Kamaruzaman. ”The 21th Century Accounting Career from the Perspective of the Malaysian University Students”, Asian Social Science Vol. 4, No. 8, 2008. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2005. Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta, 2007. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2002. Mansur, Muhammad. ”Pengaruh Motivasi Kualitas, Status Sosial, dan Karir Terhadap Minat Sarjana Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”, Sosiohumaniora, Vol. 8, No. 2,:124-142, Juli, 2006. Nugroho, Bhuono A. ”Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS”, Andi, Yogyakarta., 2005. Santoso, Singgih. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. ”Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka, Jakarta, 2008. Viriany. ”Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”, Jurnal Akuntansi/Tahun XI, No. 03, 2007.
57
Yulianti, dan Fitriany. ”Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Penyusunan Laporan Keuangan”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, 2005. Wahyono, Teguh. ”25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17”, Jakarta, 2009. Widyastuti, Suryaningsum dan Juliana. ”Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi”, Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar Bali, 2004.
58
Lampiran 2: Uji Reliabilitas Minat Mengikuti PPAk Case Processing Summary N Cases
Valid
% 140
100.0
0
.0
140
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
N of Items
Items .781
.853
6
Scale Statistics Mean
Variance
37.96
Std. Deviation
26.962
N of Items
5.193
6
Motivasi Kualitas Case Processing Summary N Cases
Valid
% 140
100.0
0
.0
140
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha
Standardized N of Items
Items .762
.893
11
Scale Statistics Mean
Variance
77.97
Std. Deviation
79.251
N of Items
8.902
11
Motivasi Karir Case Processing Summary N Cases
Valid
% 140
100.0
0
.0
140
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
N of Items
Items .769
.912
11
Scale Statistics Mean
Variance
78.79
Std. Deviation
97.767
N of Items
9.888
11
Motivasi Ekonomi Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 140
100.0
0
.0
140
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
N of Items
Items .771
.917
11
Scale Statistics Mean 76.67
Variance 130.568
Std. Deviation 11.427
N of Items 11
Motivasi Ekonomi meko1 meko1
meko2
meko3
meko4
meko5
meko6
meko7
meko8
meko9
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
meko2 1
140 ** .616
.616
meko3 **
140 **
.000 140 .646
**
.000 140 .590
**
.000 140 .631
**
.000 140 .255
**
.002 140 .320
**
**
.646
**
Correlations meko5 meko6 .590
**
.631
meko7 **
.255
meko8 **
.320
meko9 **
**
.000
.000
.000
.000
.002
.000
.000
140 1
140 ** .805
140 ** .649
140 ** .478
140 ** .490
140 ** .326
140 * .216
140 ** .326
.000
.000
.000
.000
.000
.011
.000
140 .805
**
140 1
.000 140 .649
**
.000 140 .478
**
.000 140 .490
**
.000 140 .326
**
.000 140 .216
*
140 .673
**
.000 140 .673
**
140 1
.000 140 .483
**
.000 140 .462
**
.000 140 .219
**
.009 140 .229
**
140 .483
**
.000 140 .665
**
.000 140 .665
**
140 1
.000 140 .481
**
.000 140 .287
**
.001 140 .321
**
140 .462
**
.000 140 .481
**
.000 140 .518
**
.000 140 .518
**
140 1
.000 140 .369
**
.000 140 .379
**
140 .219
**
.009 140 .287
**
.001 140 .369
**
.000 140 .343
**
.000 140 .343
**
140 1
.000 140 .302
**
140 .229
**
.007 140 .321
**
.000 140 .379
**
.000 140 .302
**
.000 140 .559
**
.000 140 .559
**
140 1
.000
.011
.007
.000
.000
.000
.000
140
140
140
140
140
140
140
140
**
**
**
**
**
**
**
**
.308
.308
.000
.000
.641
.641
meko4
.326
.413
.430
.382
.363
.450
140 .413
**
.000 140 .430
**
.000 140 .382
**
.000 140 .363
**
.000 140 .450
**
.000 140 .442
**
.000
.442
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
140
140
140
140
140
140
140
140
140 1
140
meko10
Pearson Correlation
Sig. (2tailed) N mekoTot Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.585
**
.000 140 .797
**
.398
**
.000 140 .761
**
.513
**
.000 140 .778
**
.548
**
.000 140 .807
**
.570
**
.000 140 .765
**
.388
**
.000 140 .704
**
.310
**
.000 140 .555
**
.519
**
.000 140 .579
**
.486
**
.000 140 .631
**
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
140
140
140
140
140
140
140
140
140
meko10 .585
mekoTot **
.797
**
.000
.000
140 ** .398
140 ** .761
.000
.000
140
140
.513
**
.000 140 .548
**
.000 140 .570
**
.000 140 .388
**
.000 140 .310
**
.000 140 .519
**
.000 140 .486
**
.778
**
.000 140 .807
**
.000 140 .765
**
.000 140 .704
**
.000 140 .555
**
.000 140 .579
**
.000 140 .631
**
.000
.000
140
140
1
.743
**
.000 140 .743
**
140 1
.000 140
140
Lampiran 4: Hasil Uji Regresi Variables Entered/Removedb Variables Model
Variables Entered
1
Persepsi
Removed
Method
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: PPAK
b
Model Summary
Model
R
R Square
.555a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.308
.303
2.167
a. Predictors: (Constant), Persepsi b. Dependent Variable: PPAK
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
288.885
1
288.885
Residual
648.051
138
4.696
Total
936.936
139
F
Sig. .000a
61.517
a. Predictors: (Constant), Persepsi b. Dependent Variable: PPAK
a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Persepsi
Std. Error 4.765
1.821
.122
.016
a. Dependent Variable: PPAK
Lampiran 5: Hasil Uji Asumsi Klasik
Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
.555
Sig.
2.616
.010
7.843
.000
Tolerance
1.000
VIF
1.000
Lampiran 4: Independent Sample t-test Group Statistics Group PPAk
N
UIN UI
Mean 70 70
133.24 138.14
Std. Deviation 12.870 13.668
Std. Error Mean 1.538 1.634
Independent Samples Test Equality of Variances
F PPAk
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. .003
.960
t-test for Equality of Means
t
Sig. (2tailed)
df
Mean Difference
Std. Error Difference
-2.184
138
.031
-4.900
2.244
-2.184
137.503
.031
-4.900
2.244
of the Difference Lower
Upper
-9.337
-.463
-9.337
-.463