perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SKRIPSI
PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT
Oleh : NURYANA PURWANING RAHAYU X4307041
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama
: Nuryana Purwaning Rahayu
NIM
: X4307041
Jurusan/Program Studi
: PMIPA/Pendidikan Biologi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN
OBSERVASI
SISWA
KELAS
X
SMA
NEGERI
KEBAKKRAMAT” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012 Penulis
Nuryana Purwaning Rahayu X4307041
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SKRIPSI PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT
Oleh: NURYANA PURWANING RAHAYU X4307041
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
Agustus 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Sri Dwiastuti, M.Si
Joko Ariyanto, S. Si, M. Si NIP. 19720108200501 1 001
NIP : 19540626 198103 1 001
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada Hari
: Rabu
Tanggal
: 8 Agustus 2012
Tim Penguji Skripsi Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Puguh Karyanto, S.Si., M.Si, Ph.D
Sekretaris
: Nurmiyati, S.Pd, M.Si
Anggota I
: Dra. Sri Dwiastuti, M.Si
Anggota II
: Joko Ariyanto, S.Si, M.Si
...................... ......................
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta a.n. Dekan Pembantu Dekan I,
Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si NIP. 19660415199103 1 001 commit to user v
...................... ......................
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Nuryana Purwaning Rahayu. PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Maret 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. (2) pengaruh tingkat keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. (3) interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat semester II tahun ajaran 2011/2012. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X.1 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X.4 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan Cluster Random Sampling. Strategi pembelajaran dan ketrampilan observasi sebagai variabel bebas dan hasil belajar biologi sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data hasil belajar biologi menggunakan teknik dokumentasi, tes, angket, dan lembar observasi. Teknik analisis data dengan menggunakan anava dua jalan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment) menggunakan Randomized Control Only Design. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan strategi Inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar belajar biologi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa kelas X SMA negeri Kebakkramat dengan P-value 0,037, 0,022, dan 0,049. (2) Terdapat pengaruh ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif dan psikomotor siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat dengan P-value 0,000 dan 0,000, tetapi tidak ada pengaruh ketrampilan observasi terhadap hasil belajar ranah kognitif, dengan P-value 0,065. (3) Tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa ranah kognitif, afektif, dan psikomotor kelas X SMA Negeri Kebakkramat dengan P-value 0,181, 0,263 dan 0,917. Kata Kunci: Hasil Belajar Biologi, Strategi Inkuiri Terbimbing, Ketrampilan Observasi Siswa commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Nuryana Purwaning Rahayu. THE INFLUENCE OF GUIDED INQUIRY STRATEGY TO THE LEARNING RESULT VIEWED FROM STUDENTS’ OBSERVATION SKILLS OF X CLASS STUDENTS OF SMA NEGERI KEBAKKRAMAT 2011/2012 ACADEMIC YEAR. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta, March 2012. The purposes of this study are to know: (1) the influence of Guided Inquiry strategy toward the biology learning result of X class students in the second semester of SMA Negeri Kebakkramat 2011/2012 academic year, (2) the influence of students’ observation skills toward the biology learning result of X class students in the second semester of SMA Negeri Kebakkramat 2011/2012 academic year, (3) interaction between the implementation of Guided Inquiry strategy and students’ observation skills toward the biology learning result of X class students in the second semester of SMA Negeri Kebakkramat 2011/2012 academic year. The population of this study are all students in X class of SMA Negeri Kebakkramat in the second semester 2011/2012 academic year. The sample in this study were students of X.1 class as the control class and students of X.4 class as an experimental class. Sampling technique in this study was Cluster Random Sampling. Learning strategy and students’ observation skills as independent variable and achievement of biology learning as the dependent variable. The techniques for collecting data used documentation, tests, questionnaires, and observation sheet. The data were analyzed by two ways anava. This study is a quasi-experimental study using Randomized Control Only Design. The conclusion of this research are: (1) there is significant influence of the implementation of Guided Inquiry strategy toward biology learning result of X class students in the second semester of SMA Negeri Kebakkramat 2011/2012 academic year with P-value 0.037, 0.022, and 0.049. (2) there is an influence between students’ observation skills on the students’ biology learning result in affective and psychomotor aspect of X class students of SMA Negeri Kebakkramat with P-value 0.000 and 0.000, but there is no influence of Observation Skills on the cognitive aspect with P-value 0.065. (3) there is no interaction between Guided Inquiry strategy and students’ observation skills toward the students’ biology learning result in cognitive, affective, and psychomotor aspect of X class students of SMA Negeri Kebakkramat with Pvalue 0.181, 0.263 dan 0.917.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keywords: biology learning result, Guided Inquiry Strategy, Observation Skills of Students. MOTTO
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Surah Al-Baqarah Ayat 286) Orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Q.S Asy-Syuuraa:43) “Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu”. (HR. Ath-Thabrani) “Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan / diperbuatnya”. ( Ali Bin Abi Thalib )
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN Dalam Naungan Ridho ALLAH SWT, karya ini aku persembahkan kepada: ♥ Ibu dan Bapak ♥ terima kasih atas doa yang selama ini menyertai setiap langkahku, kasih sayang, semangat, dan pengorbanan serta nasehat yang selalu memberi kekuatan hidupku. ♥ Whelis Agung Margono, Whelis Arifin Nirmala Whelis Deptrika Jatmiko♥ terima kasih atas do’a dan semua pengorbanan, kalian kakak terbaikku ♥ Rendy Budhy Permana♥ terimakasih atas do’a, semangat dan dukungannya ♥ Bu Tutik dan Pak Joko♥ terima kasih atas bimbingan dan nasehatnya yang membuatku tetap bersemangat. ♥ Pak Apry keluarga besar SMA Negeri 1 Kebakkramat♥ terima kasih atas kesempatan dan kerja sama yang diberikan dalam proses penelitian. ♥ Ipeh and The Gambulers♥ Aroem, Dhama, Irfi, Andhini, Nesya, Nietha, Dinna, Yessy, Rina Adhin, Kelik, Puguh, Sule, Joe Amstrong, Eko, Mas Lis.... Yess you are my best friends ♥ Pravith’s Crew♥ Rita, Titis, Nopek, Tekil, Mang Udin, Tina, Cindut, Nunu, Mbak Erna, Tika, Reni, Ari, disini kutemukan keluarga baru. ♥ Teman-teman Biologi 2007♥ terima kasih atas kebersamaan, persahabatan dan perjuangan yang tak akan terlupakan. commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
♥ Almamater. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul ” PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT” dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa selama penelitian hingga terselesaikannya laporan ini, tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Dra. Sri Dwiastuti selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Joko Ariyanto, S.Si, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Kepala SMA Negeri Kebakkramat yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. 7. Guru mata pelajaran biologi kelas X yang senantiasa bekerja sama dan membantu kelancaran penelitian. 8. Siswa-siswi SMA Negeri Kebakkramat kelas X.4 dan X.5 yang telah bekerja commit toini. user sama membantu kelancaran penelitian x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan dukungan dan doa restu. 10. Teman-teman dan semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga segala bimbingan, dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang berkepentingan. .
Surakarta, Agustus 2012
Penulis
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN KEABSAHAN............................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN.............................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
v
ABSTRAK .......................................................................................................
vi
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
ix
KATA PENGANTAR .....................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
1
B. Perumusan Masalah .............................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
5
BAB II. LANDASAN TEORI .........................................................................
6
A. Tinjauan Pustaka ..................................................................................
6
1. Hasil Belajar ..................................................................................
6
2. Strategi Pembelajaran..................................................................... 10 3. Inkuiri Terbimbbing ....................................................................... 10 4. Ketrampilan Observasi ................................................................... 13 B. Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 15 C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 16 D. Hipotesis .............. ............................................................................... 17 commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 18 A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 18 1. Tempat Penelitian........................................................................... 18 2. Waktu Penelitian ............................................................................ 18 B. Rancangan Penelitian ........................................................................... 18 C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 20 1. Populasi Penelitian ......................................................................... 20 2. Sampel Penelitian ........................................................................... 20 D. Teknik Pengambilan Sampel .... .......................................................... 20 E. Metode Pengumpulan Data ....... .......................................................... 20 F. Validitas Penyusunan Intrumen ........................................................... 21 G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 33 1. Uji Keseimbangan ......................................................................... 33 2. Uji Prasyarat Analisis ..... .............................................................. 36 3. Uji Hipotesis................................................................................... 36 H. Prosedur Penelitiam ............................................................................. 37 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 38 A. Hasil Penelitian .................................................................................... 38 1. Hasil Belajar Biologi Keseluruhan................................................. 38 2. Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Strategi Pembelajaran ............ 40 3. Hasil belajar Biologi Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa. 42 4. Hasil Belajar Biologi Hasil Belajar Biologi berdasarkan Interaksi Strategi Pembelajaran dan Ketrampilan Observasi ........................ 45 B. Pengujian Prasyarat Analisis................................................................ 48 1. Uji Normalitas ............................................................................... 48 2. Uji Homogenitas ............................................................................ 49 C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 50 1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar .............. 51 2. Pengaruh Ketrampilan Observasi Terhadap Hasil Belajar ............. 51 commit to user 3. Pengaruh Interaksi Strategi dengan Ketrampilan Observasi .......... 52 xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pembahasan Hasil Analisis .................................................................. 53 1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar ............................................................................................ 56 2. Pengaruh Ketrampilan Observasi Siswa terhadap Hasil Belajar ... 3. Interaksi
Strategi
Pembelajaran
Inkuiri
Terbimbing
dengan
Ketrampilan Observasi Siswa terhadap Hasil Belajar. .................. 57 BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................. 58 A. Kesimpulan .......................................................................................... 58 B. Implikasi .............................................................................................. 58 C. Saran .................................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 60 LAMPIRAN
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Desain Penelitian “Randomized Control Only Design”................... 19 Tabel 3.2 Penilaian Angket .............................................................................. 21 Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Kognitif ....... 25 Tabel 3.4 Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item ............................ 26 Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas ...................................... 27 Tabel 3.6 Tingkatan Klasifikasi Daya Pembeda. ............................................. 27 Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda. ...................................... 27 Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran.............................................................. 28 Tabel 3.9 Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran ............................. 28 Tabel 3.10 Ra Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Afektif . 29 Tabel 3.11 Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Afektif ... 30 Tabel 3.12 Pengelompokan Kategori Ketrampilan Observasi Siswa .............. 33 Tabel 3.13 Hasil perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelompok Kontrol dan Eksperimen ........................................................................... 34 Tabel 3.14 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal Kelompok Kontrol dan Eksperimen......................................................................................... 35 Tabel 3.15 Hasil Uji Keseimbangan Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ............................................................................................... 36 Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif ............................. 38 Tabel 4.2 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif ............................... 39 Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor ........................ 39 Tebel 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelompok Kontrol .......................... 40 Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen .................... 40 Tabel 4.6 Penyebaran Skor Ketrampilan Observasi Siswa Kelompok Kontrol ...................................................................................................... 42 Tabel 4.7 Penyebaran Skor Ketrampilan Observasi Siswa Kelompok Eksperimen ........................................................................................................... 43 commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.8 . Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Kemampuan Awal Tinggi, Sedang dan Rendah ...................................................................... 43 Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Ditinjau dari Ketrampilan Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen .............. 45 Tabel 4.10. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Ditinjau dari Ketrampilan Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen .............. 46 Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Belajar Psikomotor Ditinjau dari Ketrampilan Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ............................................................................................... 46 Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Berdasarkan Strategi Pembelajaran ....................................... 48 Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa. ................................ 48 Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, dan
Psikomotor Berdasarkan Strategi Pembelajaran dan Ketrampilan
Observasi Siswa ........................................................................................ 49 Tabel 4.15 Rangkuman Analisis Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Strategi Pembelajaran (A) ...................................................................................... 50 Tabel 4.16 Rangkuman Analisis Variansi Hasil Belajar Biologi ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa (B)............................................................. 51 Tabel 4.17 Rangkuman Analisis Hasil Belajar Biologi Berdasarkan strategi Pembelajaran dan ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa (AB) ........ 52
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian .... ................................................... 17 Gambar 2. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif .......................... 38 Gambar 3. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif ............................ 39 Gambar 4. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor ..................... 49 Gambar 5. Perbandingan Nilai Kognitif Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen.................................................................................... 41 Gambar 6. Perbandingan Nilai Afektif Kelompok Kontrol dan Kelompok ... 41 Gambar 7. Perbandingan
Nilai
Psikomotor
Kelompok
Kontrol
dan
Kelompok Eksperimen ................................................................. 42 Gambar 8. Perbandingan Nilai Kognitif Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah ............................................. 44 Gambar 9. Perbandingan Nilai Afektif Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah ............................................. 44 Gambar 10. Perbandingan Nilai Psikomotor Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah ................................... 45 Gambar 11. Perbandingan
Nilai
Rata-Rata
Kognitif
ditinjau
dari
Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ............................ 46 Gambar 12. Perbandingan Nilai Rata-Rata Afektif ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ........................................................... 47 Gambar 13. Perbandingan
Nilai
Rata-Rata
Psikomotor
ditinjau dari
Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ............................ 48
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Instrumen Penelitian ................................................................. 63
Lampiran 2.
Analisis Instrumen Penelitian ................................................... 112
Lampiran 3.
Data Hasil Penelitian ................................................................ 120
Lampiran 4.
Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 127
Lampiran 5.
Uji Hipotesis ............................................................................. 130
Lampiran 6.
Dokumentasi ............................................................................. 133
Lampiran 7.
Perijinan.................................................................................... 136
commit to user xviii
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat sekarang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan bersumber pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Biologi sebagai salah satu unsur dalam IPA mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam peningkatan pengetahuan masa depan, oleh karena itu dalam memacu ilmu pengetahuan dan teknologi proses pembelajaran biologi perlu mendapat perhatian yang lebih mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta tanggung jawab terhadap alam. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta dan prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Belajar biologi merupakan suatu proses yang ditemukan dan dibangun oleh manusia, sehingga dalam pembelajaran biologi harus lebih dibangun oleh siswa dari pada ditanamkan oleh guru. Dalam hal belajar biologi pada dasarnya merupakan belajar konsep. Selama ini siswa cenderung mendengarkan konsep biologi yang diberikan oleh guru dan menghafal konsep-konsep tersebut tanpa memahami maksud dan isinya. Jika konsep dasar yang diterima salah, maka sangat sukar untuk memperbaiki kembali, oleh karena itu yang penting adalah bagaimana siswa memahami konsep-konsep biologi secara utuh, mengembangkan keterampilan proses dasar yang dimiliki siswa dan menghubungkannya dengan fakta–fakta empiris di lapangan, sehingga jika diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah biologi siswa tidak mengalami kesulitan.
commit to user 1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Kebakkramat pada mata pelajaran biologi masih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas. Hal ini menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dalam proses pembelajaran. Meskipun kadang guru memberikan solusi pada beberapa pertemuan namun hasilnya belum maksimal. Hal tersebut terlihat pada nilai ratarata mata pelajaran biologi yang masih rendah. Strategi pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan siswa terlihat kurang memperlihatkan aktifitas positif dalam proses pembelajaran, siswa sering membuat gaduh, berbicara dengan teman, mengantuk dan kurang aktif dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) memberikan pengalaman langsung pada siswa serta melibatkan keaktifan siswa untuk menemukan konsepnya sendiri. Strategi ini merupakan aplikasi dari pembelajaran kontruktivisme yang didasarkan pada observasi dan studi ilmiah sehingga strategi inkuiri cocok digunakan untuk pembelajaran IPA khususnya biologi dimana siswa terlibat langsung dengan objek yang dipelajarinya. Pembelajaran inkuiri yang melibatkan keakifan siswa mendorong siswa untuk belajar aktif dengan konsepkonsep dan prinsip-prinsip untuk mereka sendiri. Di dalam pembelajaran inkuiri terdapat proses-proses mental, yaitu merumuskan masalah, membuat hipotesis, mendesain eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan data dan menganalisis data serta menarik kesimpulan. Keterampilan proses sains dasar merupakan sebuah wawasan untuk mengembangkan keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Keterampilan proses sains dasar terdiri dari enam keterampilan, yakni: mengobservasi, mengklasifikasi,
memprediksi,
mengukur,
menyimpulkan,
dan
mengkomunikasikan. Keterampilan–keterampilan tersebut diharapkan dapat menguji konsep-konsep yang siswa dapatkan guna memecahkan permasalahan yang ditemui siswa sehari-hari. Ketrampilan-ketrampilan proses sains dasar tersebut harus ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya. commit to userroda penggerak penemuan dan Ketrampilan-ketrampilan ini akan menjadi
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap, wawasan dan nilai. Salah satu ketrampilan proses sains dasar yang perlu dikembangkan adalah ketrampilan observasi. Ketrampilan observasi merupakan ketrampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk mengembangkan ketrampilan proses lainnya. Salah satu aspek dalam Keterampilan Proses Sains Dasar Siswa (KPSD) adalah keterampilan mengobservasi atau mengamati. Melalui keterampilan mengobservasi, siswa dapat mempelajari sains dengan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun proses-proses sains, dapat melatih ketrampilan berpikir ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah dan lain sebagainya. Selain itu dengan keterampilan observasi dapat membantu pemahaman siswa terhadap pelajaran, sehingga diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa bukan hanya dalam ranah kognitif saja melainkan psikomotor dan afektif. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antar lain faktor eksternal dan internal. Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar yang berasal dari luar diri siswa. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Salah satu faktor internal adalah keterampilan observasi yang dimiliki oleh siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan upaya pengoptimalan hasil belajar bioloi siswa melalui penelitian dengan judul : “PENGARUH STRATEGI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KETRAMPILAN OBSERVASI SISWA KEBAKKRAMAT”
commit to user
KELAS X SMA NEGERI
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah Strategi yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran berhubungan dengan pencapaian hasil belajar siswa. Pembelajaran yang diterapkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran menggunakan metode ceramah yang bersifat teacher center sehingga hasil belajar biologi yang di capai siswa kurang maksimal, hal ini menyebabkan siswa tidak berperan aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Strategi inkuiri terbimbing merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki sendiri hasil penemuannya serta menemukan konsep dalam belajar. Ketrampilan observasi merupakan ketrampilan dasar dalam proses belajar ilmiah yang mempengaruhi perkembangan ketrampilan-ketrampilan lain yang dimiliki siswa. Keterampilan observasi merupakan kegiatan yang diperlukan oleh siswa dalam proses pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar biologi secara maksimal. Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Apakah tingkat keterampilan observasi mempengaruhi hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012? 3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan observasi terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran commit to user 2011/2012.
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. pengaruh tingkat keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. 3. interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012.
D. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Bagi Siswa a. Meningkatkan hasil belajar (ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor) siswa dalam pembelajaran Biologi. b. Memberikan suasana belajar yang lebih kondusif dan variatif sehingga pembelajaran tidak monoton dan dapat membawa dampak pada peningkatan hasil belajar siswa. c. Mengajarkan siswa untuk menemukan konsep sendiri sehingga lebih mudah dalam menyelesaikan permaslah biologi yang dihadapi. 2. Bagi Guru a. Menambah wawasan tentang strategi pembelajaran yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. b. Memberikan solusi terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran Biologi khususnya terkait dengan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. 3. Bagi Institusi Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan suatu proses pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012 sehingga meningkatkan sumber daya pendidikan untuk menghasilkan output yang berkualitas. commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh keterampilan, kecakapan dan sikap (Martinis Yamin, 2003: 96). Suatu kegiatan atau aktivitas bisa dikatakan sebagai belajar apabila aktivitas tersebut menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pelajar (individu yang belajar) (behavior congres) baik aktual maupun potensial yang berlangsung relatif lama dan terjadi karena adanya usaha (Gino, 1993: 15). Ausubel dalam Martinis Yamin (2003: 102), mengungkapkan bahwa belajar merupakan proses mengkaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Slameto (2003: 2) menyatakan bahwa “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dan kemampuan pada diri seseorang baik aktual maupun potensial yang berlangsung relatif lama yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Proses untuk memperoleh perubahan ini melalui suatu aktivitas atau tindakan dan tidak diperoleh dari kemampuan alamiah seseorang. b. Hasil Belajar Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai siswa. Kriteria keberhasilan guru dan siswa dalam melaksanakan program pembelajaran dilihat dari kompetensi dasar yang dimiliki oleh siswa. Informasi ini diperoleh melalui kegiatan evaluasi. Keberhasilan belajar siswa dibagi menjadi tiga aspek, kognitif dan psikomotor dapat diperoleh melalui penilaian, sedangkan aspek afektif diperoleh melalui angket dan pengamatan dikelas (Sumiati dan Asra, commit to user 2008: 200). 6
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh pengalaman belajar (Nana Sudjana, 1989: 23). Bloom dalam Martinin Yamin (2009: 27) menggolongkan bentuk perilaku sebagai hasil belajar kedalam tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif berkenaan dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui dan pemecahan masalah. Aspek afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, perasaan, sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu, sedangkan aspek psikomotor mencakup tujuan berkaitan dengan gerakan anggota tubuh atau tindakan (action). 1) Ranah Kognitif Tujuan kognitif berorientasi kepada kemampuan “berfikir”, mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut (Martinis Yamin. 2009: 27). Kawasan kognitif tersebut menurut Martinis Yamin (2009: 28-30) adalah: a) C1 (knowledge/pengetahuan) merupakan kemampuan mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya. b) C2 (comprehension/pemahaman) merupakan kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan dengan kata-kata sendiri. c) C3 (appication/penerapan) merupakan kemampuan untuk menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru. d) C4 (analysis/analisis) merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, dan membedakan suatu fakta, konsep, pendapat, kesimpulan dan memeriksa ada tidaknya kontradiksi. e) C5 (synthesis/sintesis) merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang menyeluruh. commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f)
C6
(evaluation/evaluasi)
merupakan
membuat
penilaian
dan
keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, dengan menggunakan kriteria tertentu. 2) Ranah Afektif Kawasan afektif merupakan tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap hati (attitude) yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Tujuan afektif terdiri dari yang paling sederhana, yaitu memperhatikan suatu fenomena sampai kepada yang kompleks yang merupakan faktor internal seseorang, seperti kepribadian dan hati nurani (Martinis Yamin. 2009: 32). Ranah afektif menurut Martinis Yamin (2009: 32) terdapat lima tingkatan, dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks. Urutan tersebut adalah: a) A1 (receiving/tingkat menerima) merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku dengan cara membangkitkan kesadaran tentang adanya stimulus. b) A2 (responding/tingkat tanggapan) menunjukkan perilaku baru dari siswa sebagai manifestasi dari pendapatnya yang timbul karena perangsang pada saat ia belajar. c) A3 (valuing/tingkat menilai) berkenaan dengan kemauan menerima suatu objek atau kenyataan setelah seseorang itu sadar bahwa objek tersebut memiliki nilai. d) A4 (organisation/organisasi) berkenaan dengan mengorganisasikan nilai-nilai, menentukan hubungan antar nilai dan menerima bahwa suatu nilai lebih dominan daripada nilai yang lain. e) A5 (characterization by a value complex/karakterisasi) adalah sikap dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan oleh seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya. 3) Ranah Psikomotor Ranah psikomotor adalah kawasan yang berorientasi kepada commit to user dengan anggota tubuh, atau keterampilan motorik yang berhubungan
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot (Martinis Yamin. 2009: 37). Martinis Yamin (2009: 37) mengungkapkan terdapat tujuh tingkatan, dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks. Urutan tersebut adalah: a) Persepsi (Perseption) berkenaan dengan penggunaan indera dalam melakukan kegiatan. b) Kesegiaan (Set) berkenaan dengan kesiapan melakukan suatu kegiatan. c) Respons terarah (Guided Respons) seperti meniru atau mengikuti yang ditunjukkan orang lain. d) Mekanisme (Mechanism) berkenaan dengan penampilan respon yang sudah dipelajari. e) Respon nyata yang kompleks (Complex Overt Respons) berkenaan dengan penampilan gerakan motorik dengan keterampilan penuh. f) Adaptasi (Adaptation) berkenaan dengan keterampilan memodifikasi sesuai dengan situasi tertentu. g) Organisasi (Organisasi) berkenaan dengan penciptaan pola gerakan sesuai situasi atau masalah tertentu. c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar ada dua, yaitu: 1) Faktor Intern Dari faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a) Faktor jasmaniah, meliputi : kesehatan dan cacat tubuh. b) Faktor psikologis, meliputi : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. c) Faktor kelelahan, meliputi : kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. (Slameto, 1995: 54-59) 2) Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. b) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar, tugas rumah. c) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. (Slameto, 1995: 60-71).
2. Strategi Pembelajaran Arthur L. Costa (dalam Trianto, 2007: 129) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang diterapkan secara berurutan dari waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan. Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangatlah diperlukan, karena dengan adanya suatu strategi dapat mempermudah proses pembelajaran sehingga hasil yang dicapai optimal. (Made Wena, 2009 : 2-3). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi belajar merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara berurutan dari waktu ke waktu yang berfungsi untuk mempermudah proses pembelajaran agar diperoreh hasil belajar yang optimal. Adapun syarat untuk menyusun strategi pemebelajarn yang tepat harus memiliki pengetahuan, dan keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian (Nuryani, 2005: 85).
3. Inkuiri Terbimbing a. Pengertian Strategi Inkuiri Terbimbing Suatu pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila dapat menerapkan proses pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik dan lingkungan belajar di kelas sehingga peserta didik dapat aktif selama proses user Dimyati dan Mudjiono (1999: pembelajaran berlangsung. Nanacommit Sudjanato dalam
perpustakaan.uns.ac.id
11 digilib.uns.ac.id
63) menyatakan bahwa keterlibatan peserta didik/ keaktifan peserta didik dapat dikondisikan. Salah satunya adalah dengan menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal, salah satu tugas guru yang penting adalah membuat persiapan pembelajaran. Untuk megoptimalkan pembelajaran tersebut seorang guru harus bisa menemukan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu strategi pembelajaran yang bisa membantu siswa agar konsep-konsep dan teori-teori belajar lebih mudah dipahami serta lebih lama tertanam dalam memori adalah strategi pembelajaran inkuiri tembimbing. Inquiry adalah istilah dalam bahasa Inggris, yang merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaa inkuiri sebagai berikut. Guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Siswa mempelajari, meneliti, atau membahas tugas di dalam kelompok. Hasil kerja siswa dalam kelompok selanjutnya didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Hasil laporan kerja kelompok dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas. kesimpulan dari sidang plenolah yang akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil kerja kelompok. Kesimpulan yang terakhir bila masih ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu harus diperhatikan (Roestiyah, 2001: 75) Wenno (2008: 13) mengemukakan bahwa menemukan merupakan kegiatan pokok dari sebuah pemebelajaran konstektual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukanlah sekedar hasil dari menghafal faktafakta atau teori melainkan dari hasil menemukan sendiri. Gulo dalam Trianto (2007: 135) menjelaskan bahwa strategi inkuiri merupakan kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa mampu merumuskan sendiri hasil penemuannya. Inkuiri tidak hanya tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual, namun mengembangkan seluruh kemampuan yang ada, termasuk pengembangan commit to user emosional (Gulo dalam Trianto, 2007 : 137)
perpustakaan.uns.ac.id
12 digilib.uns.ac.id
b. Keunggulan dan Kekurangan Strategi Inkuiri Terbimbing Adapun keunggulan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Roestiyah (2001: 77) sebagai berikut: 1) Dapat membentuk dan mengembangkan self concept pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik. 2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. 3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka. 4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. 5) Memberi kepuasan yang bersifat instrinsik. 6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang. 7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. 8) Memberi kesempatan siswa untuk belajar sendiri. 9) Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar tradisional. 10) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. Sedangkan kelemahan strategi pembelajaran Inkuiri sebagai berikut: 1) Tidak semua siswa atau guru dapat menggunakan metode ini, tanpa bimbingan, fasilitas dan sumber belajar yang memadai. 2) Jika jumlah siswa banyak, tugas guru dalam membimbing dan mengawasi menjadi lebih berat, siswa yang gagal menyelesaikan tugas akan merasa frustasi. Keunggulan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing menurut pendapat Marzano (1992) dalam Markaban (2008: 19) adalah sebagai berikut: 1) Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan. 2) Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inkuiri. 3) Mendukung kemampuan problem solving siswa. 4) Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga terlatih untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 5) Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses menemukannya. Sementara itu kekurangannya adalah sebagai berikut: 1) Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama. 2) Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. 3) Tidak semua topik cocok disampaikan dengan strategi ini. commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Umumnya topik-topik yang berhubungan dengan prinsip dapat dikembangkan dengan strategi pembelajaran penemuan terbimbing. c. Langkah-langkah Strategi Mengajar Inkuri Terbimbing Langkah–langkah dalam inkuiri terbimbing menurut Markaban (2008: 18-19) sebagai berikut : 1) Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya, perumusannya harus jelas. 2) Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Dalam hal ini, bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja. Bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah ke arah yang hendak dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan atau LKS. 3) Siswa menyusun prakiraan dari hasil analisis yang
dilakukannya. 4) Bila dipandang
perlu, prakiraan yang telah dibuat siswa tersebut diatas diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai. 5) Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran prakiraan tersebut, maka verbalisasi prakiraan sebaiknya diserahkan juga kepada siswa untuk menyusunya. 6) Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar. 4. Keterampilan Proses Sains Dasar Funk (1985) dalam Dimyati dan Mudjiono, (1999: 140) mengutarakan bahwa ada berbagai keterampilan dalam keterampilan proses, keterampilan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu: keterampilan proses dasar (basic skill) dan keterampilan terintegrasi (integarted skill). Keterampilan proses dasar meliputi 6 kegiatan
yaitu
mengobservasi,
mengklasifikasi,
memprediksi,
mengukur,
menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Keterampilan Proses Sains Dasar dapat didefinisikan sebagai suatu proses pembelajaran yang dirancang agar siswa mampu menemukan fakta-fakta, konsepkonsep dan teori-teori dengan dengan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa sendiri.(Wenno, 2008: 65) commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Beberapa alasan pentingnya keterampilan proses menurut Wenno (2008: 66 – 67) adalah: a) Sains tidak terpisahkan dengan metode penyelidikan, hal ini berarti bahwa untuk memahami sains tidak hanya mengetahui materi sains saja, melainkan dapat memahami bagaimana cara mengumpulkan fakta dan mengolahnya untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan. b) Keterampilan proses sains diperlukan sepanjang hayat (life-long learning), yang penggunaannya tidak hanya sekedar untuk mempelajari ilmu melainkan juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketrampilan observasi merupakan ketrampilan paling dasar dalam proses dan memperoleh
ilmu
pengetahuan
serta
merupakan
hal
terpenting
untuk
mengembangkan ketrampilan proses lainnya. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain juga merupakan dasar untuk segala yang kita kerjakan. Mengobservasi atau mengamati merupakan keterampilan paling dasar dalam memproses dan memperoleh
ilmu
pengetahuan
serta
merupakan
hal
terpenting
untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan proses yang lain. Lebih lanjut Nuryani (2005: 80) menyatakan bahwa observasi dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba. Selain itu, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga merupakan bagian dari mengobservasi. Dimyati (2002) dalam Ardian Marnasusanti (2007: 29) menjelaskan ketrampilan observasi mempunyai dua sifat utama, yakni sifat kualitatif dan sifat kuantitatif.
Ketrampilan
observasi
bersifat
kualitatif
apabila
dalam
pelaksanaannya hanya menggunakan panca indera untuk memperoleh informasi. Contoh ketrampilan observasi yang bersifat kualitatif ialah menetukan warna (penglihatan), mengenali suara jangkrik (pendengaran), membandingkan rasa manis gula dengan sakarin (pengecap), menentukan kasar halus suatu objek (perabaan), membedakan bau jahe dan bau lengkuas (penciuman). Ketrampilan observasi bersifat kuantitatif apabila dalam pelaksanaannya selain menggunakan to user pancaindera, juga menggunakancommit peralatan lain yang memberikan informasi
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
khusus dan tepat. Contoh ketrampilan observasi yang bersifat kuantitatif ialah mengukur suhu air yang mendidih dengan bantuan termometer, membedakan luas daerah satu dengan daerah lain, dan kegiatan lain yang sejenis. Ratna Willis Dahar (1986) dalam Ardian Marnasusanti (2007: 30) membagi ketrampilan observasi menjadi 3 sub ketrampilan, yang selanjutnya dijadikan indikator yang digunakan dalam penelitian. Ketiga ketrampilan observasi tersebut yaitu: 1. Ketrampilan menggunakan alat indera. 2. Ketrampilan mencuri fakta yang relevan. 3. Ketrampilan mencari persamaan dan perbedaan.
B. Penelitian Yang Relevan Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelummnya menunjukkan keefektifan penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Kurniawati (2012) menyimpulkan bahwa bahwa penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa IPA Biologi materi struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik kelas VIII B SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Devi Purna Eva (2012) juga menyimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan peta konsep berpengaruh signifikan terhadap kemampuan metakognitif dan hasil belajar biologi ranah psikomotor, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar biologi pada ranah kognitif dan afektif siswa SMA N 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2011/2012. Pada penelitian Ahmet Kilinc (2006 : 63) menyimpulkan menyatakan bahwa kegiatan para siswa dalam penelitian laboratorium lebih memberikan konsep yang mudah diingat, menyenangkan, selain itu juga meningkatkan
aspek, antara lain sikap terhadap hasil biologi
meningkat positif. Peggy Cuevas (2005: 349) menemukan peningkatan yang signifikan pada pelaksanaan dan sikap siswa saat melakukan pembelajaran inquiri. commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ni Nyoman Arca Aspini (2009: 108), berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas V SD No. 4 Kampung Baru Semester I ketrampilan proses meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran sains. Sedangkan Ulpiya Suhailah (2011) Menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif siswa kelas X SMA MTA Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hasil peelitian E. Rahayu (2011: 109) menyimpulkan bahwa hasil belajar dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan ketrampilan proses.
C. Kerangka Berpikir Hasil belajar siswa di pengaruhi oleh beberapa faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang aktif akan membantu siswa dalam menemukan suatu informasi dan memahami suatu konsep sehinga
siswa
mampu
memahami
materi
pelajaran.
Kegiatan
belajar
menggunakan strategi inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen diharapkan juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Keterampilan Proses Sains Dasar (KPSD) merupakan salah satu faktor internal sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan–kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Kemampuan ini meliputi 6 aspek, yakni: mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Dalam penelitian ini hanya mengambil salah satu aspek, yaitu keterampilan observasi. Belajar akan memberikan perubahan dalam hal bertambahnya pemahaman dan pengetahuan (ranah kognitif), nilai-nilai atau sikap (ranah afektif), serta perubahan tingkah laku dalam belajar (ranah psikomotor). Hasil belajar merupakan indikator keberhasilan siswa dalam proses belajar yang telah dilaksanakan. Siswa yang berhasil telah mampu mencapai tujuan yang commit to user diharapkan.
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kerangka berpikir dalam melaksanakan kegiatan penelitian secara sederhana dapat digambarkan pada skema di bawah ini :
Strategi Pembelajaran inkuiri terbimbing
Hasil Belajar Siswa (ranah kognitif, afektif dan psikomotor) Keterampilan Observasi Siswa
Gambar 1 : Kerangka berpikir penelitian
D. Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar biologi. 2. Ada pengaruh keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi. 3. Ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan keterampilan observasi terhadap hasil belajar siswa.
commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul pengaruh strategi inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar ditinjau dari ketrampilan observasi siswa dilaksanakan di kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Waktu Penenlitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Tahaptahap pelaksanaannya sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai Maret 2012. Tahapan tersebut meliputi: permohonan pengajuan pembimbing, pengajuan judul skripsi, pembuatan proposal, seminar proposal, perijinan penelitian, survey sekolah yang digunakan untuk penelitian dan konsultasi instrumen penelitian. b. Tahap Penelitian Dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2012. Tahapan tersebut meliputi : uji coba instrumen penelitian, dan pengambilan data. c. Tahap Penyelesaian Dilaksanakan pada bulan Mei 2012 sampai selesai meliputi : analisa data dan penyusunan laporan.
B. Rancangan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang akan dipelajari, maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (Quasi exsperimental research) karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel. Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk mencari hubungan sebab akibat dengan memberi perlakuanperlakuan tertentu pada dua kelompok eksperimen. Rancangan penelitian Randomized Control Only Design (Subana dan commit topada usertabel 10 berikut: Sudrajat, 2009:100) ini dapat digambarkan 18
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3.1 Desain Penelitian “Randomized Control Only Design” Group Eksperimen Group (R) Control Group (R)
Treatment X -
Post Test T2 T2
Keterangan: X
: Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan penggunaan strategi Inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dalam pembelajaran
T2
: Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
(R)
: Random assigment (pemilihan kelompok secara random sampling) Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber obyek pengamatan sebagai
faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Terdapat dua macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Variabel Bebas 1) Strategi pembelajaran Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah : strategi pembelajaran yang biasa dipakai oleh guru yaitu dengan metode ceramah
bervariasi
serta
transfer
pengetahuan
sebagai
strategi
pembelelajaran dalam kelompok kontrol dan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai strategi pembelajaran yang digunakan untuk kelompok eksperimen. 2) Ketrampilan Observasi Siswa Ketrampilan observasi siswa dapat dibedakan menjadi keterampilan observasi tinggi, rendah dan sedang. b. Variabel Terikat Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman commit to user belajarnya.
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X semester II SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari sembilan kelas. 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian menggunakan dua kelas yang diperoleh dari populasi di atas yaitu satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol.
D. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Teknik ini digunakan karena satuan sampel tidak terdiri dari individu melainkan dalam cluster (kelas) dan pemilihanya secara acak. Dari sembilan kelas yang terdapat di kelas X SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012 dipilih dua kelas yang dijadikan sampel, yaitu satu sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kontrol. . E. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk mendapatkan nilai ulangan harian kelas X tahun pelajaran 2011/2012 mata pelajaran biologi. Nilai ulangan harian ini digunakan untuk melakukan uji kesetimbangan pada dua kelas yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. b. Metode Tes Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes berbentuk tes obyektif yaitu bentuk pilihan ganda dengan skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Metode Angket Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa ranah afektif. Pengukuran hasil belajar afektif menggunakan angket dalam bentuk ceklist yaitu bentuk angket dimana pengisi angket tinggal memberi tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan. Angket yang digunakan didasarkan pada skala Likert dengan lima alternatif jawaban disetiap item pernyataan. Keterangan penyekorannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Penilaian Angket Skor untuk aspek yang Skor dinilai (+) (-) SS (Sangat Setuju) 5 1 S (Setuju) 4 2 TB (Tidak Berpendapat) 3 3 TS (Tidak Setuju) 2 4 STS (Sangat Tidak Setuju) 1 5 (Sumber : Nana Sudjana 1995: 81)
d. Metode Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Metode observasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah psikomotor dan mengevaluasi peningkatan keterampilan proses sains siswa yaitu aspek keterampilan observasi siswa. Pengisian lembar observasi dengan memberi tanda check (√) pada kolom yang telah disediakan dengan dua pilihan jawaban yaitu “ya” dengan skor 1 dan “tidak” dengan skor 0.
F. Validitas Penyusunan Instrumen Instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan silabus, sedangkan instrumen penelitian berupa tes untuk mengukur pencapaian hasil belajar kognitif yang berupa soal pilihan ganda, angket untuk mengukur hasil belajar afektif dan lembar observasi untuk mengukur hasil belajar psikomotor dan keterampilan observasi siswa. commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penyusunan instrumen adalah sebagai berikut: a. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Kognitif Langkah-langkah penyusunan instrumen yang berupa tes pilihan ganda sebagai berikut: 1) memilih materi pelajaran kelas X semester genap. 2) membuat indikator sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. 3) membuat kisi-kisi soal sesuai dengan materi dan indikator. 4) menyusun item soal yang didasarkan pada kisi-kisi soal yang telah dibuat. Item soal tersebut mencakup tingkatan kompetensi kognitif yaitu C1 (pengetahuan/knowledge),
C2
(pemahaman/comprehension),
C3
(penerapan/ application), C4 (analisis/analysis), C5 (sintesis/synthesis), C6 (evaluasi/evaluation). 5) menguji kesahihan item dengan uji validitas dan reliabilitas serta indeks kesukaran dan daya beda. b. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Afektif Langkah-langkah penyusunan instrumen yang berupa angket model skala Likert adalah sebagai berikut: 1) Membuat kisi-kisi angket kompetensi afektif 2) Menyusun pernyataan-pernyataan sesuai dengan aspek-aspek kompetensi afektif meliputi lima tingkatan yaitu A1 (kemauan menerima/receiving), A2 (kemauan
menanggapi/responding),
A3
(penerapan
karya/organisation)
dan
(berkeyakinan/valuing), A5
(ketekunan
A4 dan
ketelitian/characterization by a value complex). 3) Menyusun angket menggunakan model skala Likert menurut Subana dan Sudrajat (2009:136) sebagai berikut : SS
: Sangat setuju dengan skor 5
S
: Setuju dengan skor 4
R
: Ragu-ragu dengan skor 3
TS
: Tidak setuju dengan skor 2 commit toskor user1 STS : Sangat tidak setuju dengan
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Menguji kesahihan angket dengan uji validitas dan reliabilitas. c. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Psikomotorik. Langkah-langkah penyusunan instrumen yang berupa lembar observasi sebagai berikut: 1) Membuat kisi-kisi kompetensi psikomotor 2) Menyusun pernyataan sesuai dengan aspek-aspek kompetensi psikomotor meliputi P1 (persepsi/perception), P2 (kesegiaan/set), P3 (respon terarah/ guided respons), P4 (mekanisme/mechanism), P5 (respons nyata yang kompleks/complex
overt
respons),
P6
(adaptasi/adaptation),
P7
(organisasi/origanization). 3) Menyusun pernyataan dengan dua alternatif jawaban yaitu “ya” dengan skor 1 dan “tidak” dengan skor 0. 4) Menguji kesahihan angket dengan uji validitas dan reliabilitas. d. Pengukuran tingkat Keterampilan Observasi Siswa : 1) Menyusun kisi-kisi aspek keterampilan observasi siswa. 2) Menyusun pernyataan sesuai dengan aspek-aspek keterampilan observasi siswa meliputi: a) ketrampilan menggunakan alat indera, b) ketrampilan mencari fakta yang relevan, c) ketrampilan mencari persamaan dan perbedaan. 3) Menyusun pernyataan dengan dua alternatif jawaban yaitu “ya” dengan skor 1 dan “tidak” dengan skor 0. 4) Menguji keabsahan lembar observasi 1. Uji Instrumen Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kualitas soal. Penilaian ranah kognitif menggunakan bentuk tes obyektif. Instrumen penilaian ranah afektif
menggunakan angket dan penilaian ranah psikomotor menggunakan
lembar obsevasi. Kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan statistik sebagai berikut: commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Instrumen Hasil Belajar Kognitif Instrumen untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif terlebih dahulu diuji validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal berupa tingkat kesukaran dan daya beda soal. 1) Uji Validitas Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Suharsimi Arikunto. 2002: 145). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi validitas konstruk, isi, dan butir soal. Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus koefisien Product moment dari Karl Pearson menurut Suharsimi Arikunto (2002: 78): Validitas butir soal dan butir angket diuji menggunakan rumus koefisien Product moment memakai angka kasar dari Karl Pearson sebagai berikut:
N
Rxy =
{N
x
2
xy
x
y
x }{N
y2
2
2
y }
Keterangan : Rxy : koefisien korelasi antara x dan y n
: cacah subyek yang dikenai tes (instrumen)
X
: skor untuk butir ke-i
Y
: skor total (dari subyek uji coba)
Jika harga ruv < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika ruv > r tabel maka item pertanyaan dinyatakan valid. Uji validitas tes uji coba instrumen hasil belajar ranah kognitif siswa secara ringkas disajikan pada Tabel 2 dan selengkapnya pada Lampiran 2.
commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3.3. Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Kognitif Ranah Penilaian
Jumlah Item
Kognitif
44
Keputusan Uji Validitas Valid Invalid 40 4
Tabel 3.3 menunjukkan hasil perhitungan uji validitas tes kognitif menunjukkan item yang valid sebanyak 40 soal sedang untuk item yang tidak valid sebanyak 4 soal. Soal yang digunakan sebanyak 40 soal sedangkan 8 soal tidak digunakan. Item yang tidak valid dibuang karena indikatornya sudah diwakili item lain. 2) Uji Reliabilitas Instrumen dikatakan reliabel apabila dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Hasil pengukuran dengan instrumen tersebut sama atau tetap apabila digunakan oleh orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) atau pada waktu yang berlainan. Dalam penelitian ini reliabilitas instrumen diukur menngunakan rumus Kuder Richardson (KR-20) menurut Riduwan (2009:108) sebagai berikut:
r11 Keterangan: r11
= reliabilitas tes secara keseluruhan
k
= banyaknya item
S
= standar deviasi dari tes
p
= proporsi siswa yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 – p)
∑pq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
∑St
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
St
= Varians total
commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penilaian reliabilitas butir soal atau item dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3.4 Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item No 1 2 3 4 5
Skala 0,8 – 1,00 0,6 – 0,799 0,4 – 0,599 0,2 – 0,399 0,00 – 0,199
Keterangan Sangat Tinggi (ST) Tinggi (T) Cukup (C) Rendah (R) Sangat Rendah (SR)
Hasil try out uji reliabilitas soal tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 3.4 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 3.5. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Kognitif
Jumlah Item
Kriteria
40
Tinggi
Keputusan Uji Reliabilitas 0,85
Berdasarkan Tabel 3.5 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes kognitif menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) diperoleh r11 = 0,85 yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal tes kognitif tinggi. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian reliabel atau memiliki ketetapan tinggi untuk digunakan. 3) Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan yang berkemampuan kurang. Suatu soal yang mempunyai daya pembeda tinggi mengisyaratkan bahwa soal tersebut dapat membedakan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah:
Keterangan : J
: Jumlah peserta tes : banyaknya peserta kelompok atas
Y
: banyaknya peserta kelompok bawah commit user : skor total (dari subyek ujitocoba)
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
Tingkatan klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 3.6 Tingkatan Klasifikasi Daya Pembeda No Nilai D Keterangan 1 0.0 – 0.20 jelek (poor) 2 0.20 – 0.40 cukup (satisfactory) 3 0.40 – 0.70 baik (good) 4 0.70 – 1.00 baik sekali (excellent) 5 Negatif butir soal dibuang (Suharsimi Arikunto, 2002:218) Butir soal yang baik memiliki indeks diskriminasi 0,4 – 0,7. Hasil try out uji daya beda tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 3.6 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda Variabel
Soal Pencemaran
Jumlah Soal
Negatif
36
-
Kriteria Jelek Cukup 2
10
Baik 24
Baik sekali -
Berdasarkan Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hasil uji daya beda diperoleh soal yang mempunyai indeks deskriminasi baik sebanyak 28 soal, cukup sebanyak 11 soal, dan jelek sebanyak 1 soal. Soal yang memiliki indeks diskrimitif jelek sebanyak 1 soal tidak dipakai (drop) dan 40 soal yang memiliki indeks diskrimitif cukup dan baik dipakai. commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Tingkat Kesukaran Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar atau bisa dikatakan bahwa soal yang baik adalah soal dengan kategori sedang. Untuk mengukur tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus menurut Suharsisi Arikunto (2002: 209-210) : P
B Js
Keterangan : P = tingkat kesukaran item soal B = jumlah siswa yang menjawab benar Js = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes Kriteria tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran No 1 2 3
Nilai p 0,00 ≤ p < 0,30 0,00 ≤ p < 0,30 0,00 ≤ p < 0,30
Keterangan Sukar Sedang Mudah
Hasil try out uji taraf kesukaran tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 3.9 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 3.9 Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran Variabel
Jumlah Soal Mudah
Soal Pencemaran
36
5
Kriteria Sedang 27
Sukar 4
Berdasarkan Tabel 3.9 menunjukkan bahwa hasil uji taraf kesukaran diperoleh soal yang mempunyai indeks kesukaran mudah sebanyak 5 soal, sedang 27 soal, dan sukar sebanyak 4 soal.
commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Instrumen Hasil Belajar Afektif Instrumen untuk mengukur hasil belajar ranah afektif terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas. 1) Uji Validitas Validitas butir soal dan butir angket diuji menggunakan rumus koefisien Product moment memakai angka kasar dari Karl Pearson sebagai berikut:
N
Rxy =
{N
x
2
xy
x
y
x }{N
y2
2
2
y }
Keterangan : Rxy : koefisien korelasi antara x dan y n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen) X : skor untuk butir ke-i Y : skor total (dari subyek uji coba) Jika harga rxy
<
r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item
pertanyaan dikatakan tidak valid. Apabila harga rxy > r tabel maka item pertanyaan dinyatakan valid (Suharsimi Arikunto, 2002: 146). Uji validitas tes uji coba instrumen hasil belajar ranah afektif secara ringkas disajikan pada Tabel 7 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 3.10 Rangkuman Uji Validitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Afektif Penilaian Kognitif Afektif
Jumlah Item 36 40
Indeks Reliabilitas 0,325 0,339
Keputusan Uji Reliabel Reliabel
Uji reliabiltas K-R 20 Alpha
Tabel 3.10 menunjukkan hasil perhitungan uji validitas tes afektif menunjukkan item yang valid sebanyak 40 item sedangkan untuk item yang tidak valid sebanyak 4 item. Berdasarkan hasil diatas item yang digunakan sebanyak 40 item sedangkan 4 item tidak digunakan. Item yang tidak valid dibuang karena indikatornya sudah diwakili item lain.
commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Uji Reliabilitas Instrumen dikatakan reliabel apabila dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Hasil pengukuran dengan instrumen tersebut sama atau tetap apabila digunakan oleh orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) atau pada waktu yang berlainan. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus Koefisien Alpha yaitu sebagai berikut: r11
n 1 n -1
S2 St
2
Keterangan: r11
= koefisien reliabilitas suatu tes
n
= jumlah item
∑S2
= jumlah kuadrat S dari masing-masing item
St2
= kuadrat dari S total keseluruhan item
r11 > rtabel = soal dinyatakan reliabel pada taraf signifikan 5% Kriteria reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (2006: 109) adalah sebagai berikut : 0,91 ─ 1,00
: Sangat Tinggi (ST)
0,71 ─ 0,90
: Tinggi (T)
0,41 ─ 0,70
: Cukup (C)
0,21 ─ 0,40
: Rendah (R)
Negatif ─ 0,20
: Sangat Rendah (SR)
Hasil uji reliabilitas tes uji coba ranah afektif secara ringkas disajikan pada Tabel 8 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 3.11 Rangkuman Uji Reliabilitas Hasil Tes Uji Coba Ranah Afektif Penilaian Afektif
Jumlah Item 40
Indeks Reliabilitas 1,0
commit to user
Keputusan Uji Reliabel
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3.11 menunjukkan hasil uji reliabilitas angket diperoleh r11 = 1,0 yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal memiliki kriteria sangat tinggi. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian reliabel untuk digunakan. 3) Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan menghitung indeks kesukaran. Indeks kesukaran dapat menunjukkan sulit atau mudahnya soaal untuk dikerjakan. Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang sedang artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran soal menurut Subana dan Sudrajat (2009: 133-134) digunakan rumus : P
B Js
Keterangan : B = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes P = Indeks kesukaran Klasifikasi indeks kesukaran : P = 0,00
: terlalu sukar
0,00 < P ≤ 0,30
: sukar
0,30 < P ≤ 0,70
: sedang
0,70 < P ≤ 1,00
: mudah
P = 1,00
: terlalu mudah
4) Daya Pembeda Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya pembeda jika mampu membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Soal dengan daya beda yang tinggi dapat menunjukkan siswa yang pandai menjawab benar lebih banyak dari siswa yang kurang pandai Suharsimi Arikunto (2006: 214) mengemukakan bahwa untuk mengetahui daya pembeda butir soal digunakan dengan runus : commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D
BA JA
BB JB
PA
PB
Keterangan : J
: jumlah peserta tes
J_A
: banyaknya peserta kelompok atas
J_B
: banyaknya peserta kelompok bawah
BA
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
D
: daya pembeda
Klasifikasi daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto (2006: 218) adalah sebagai berikut: D : 0,00 - 0,20
= jelek
D : 0,20 - 0,40
= cukup
D : 0,40 - 0,70
= baik
D : 0,70 - 1,00
= sangat baik
D : negatif, semuanya tidak baik (sangat jelek). c. Instrumen Keterampilan Observasi Siswa Instrumen keterampilan observasi siswa yang digunakan dalam penelitian di diukur dengan menggunakan lembar observasi. Skala pengukuran keterampilan observasi siswa dikategorikan sebagai berikut: 1) keterampilan observasi siswa
= N
X
2) keterampilan observasi siswa
= X
SD
3) keterampilan observasi siswa
= N
X
commit to user
SD
N SD
X
SD
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengelompokan kategori ketrampilan observasi siswa secara ringkas disajikan pada Tabel 9 dan selengkapnya pada Lampiran 2 Tabel 3.12 Pengelompokan Kategori Ketrampilan Observasi Siswa No Ketrampilan Observasi 1 2 3
Kriteria Pengelompokkan
Tinggi Sedang Rendah
Frekuensi Kelompok Kelompok kontrol eksperimen 5 8 23 22 8 6
X1 > 79,46 52,43 < X2 < 79,46 X3 < 52,43
Tabel 3.12 menunjukkan kelompok kontrol dengan siswa yang memiliki ketrampilan observasi tinggi sebanyak 5 orang, sedang 23 orang, dan rendah 8 orang. Sedangkan kelompok eksperimen dengan siswa yang memilikiketrampilan observasi tinggi sebanyak 8 orang, sedang 22 orang dan rendah 6 orang.
G. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini diuji dengan analisis variansi dua jalan (anava dua jalan) dengan program SPSS. Teknis analisis data ini untuk menguji ketiga hipotesis yaitu untuk menguji signifikansi efek dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan interaksi kedua variabel bebas terhadap variabel terikat (Budiyono.2004:195). Analisis variansi dua jalan memerlukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas (uji Kolmogorov- Smirnov), dan uji homogenitas (uji Levene’s). Kedua uji tersebut menggunakan program SPSS..
1. Uji Keseimbangan Sampel
yang
akan
digunakan
untuk
penelitian
perlu
diuji
keseimbangannya untuk mengetahui apakah kedua sampel tersebut seimbang. Uji keseimbangan pada penelitian ini menggunakan uji-T. Sebelum uji-T, dilakukan uji prasyarat yaitu uji Kolmogorov- Smirnov untuk uji normalitas dan uji Levene’s untuk uji homogenitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
a. Uji Normalitas Perhitungan uji normalitas sampel menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. 1) Hipotesis H0 : µ1 = µ2 (sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal) H1 : µ1 ≠ µ2 (sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal) 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05 sehingga H0 diterima 4) Kesimpulan: a) Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H0 diterima. b) Sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal jika H0 ditolak. Hasil perhitungan uji normalitas kemampuan awal secara ringkas disajikan dalam Tabel 11 dan selengkapnya pada Lampiran 4. Tabel 3.13 Hasil perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelompok Kontrol dan Eksperimen Kemampuan Awal p-value Kriteria Keputusan Kesimpulan Kelompok kontrol 0,449 p-value > 0,05 H0 diterima Normal Kelompok eksperimen 0,300 p-value > 0,05 H0 diterima Normal Tabel 3.13 menunjukkan bahwa kemampuan awal antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki p-value lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Perhitungan uji homogenitas sampel menggunakan uji Levene’s. 1) Hipotesis H0 : µ1 = µ2 (samua variasi homogen) H1 : µ1 ≠ µ2 (tidak semua variasi homogen) 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05, H0 diterima commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Kesimpulan: a) Semua variasi sampel homogen jika H0 diterima. b) Tidak semua variasi homogen jika H0 ditolak. Hasil perhitungan uji homogenitas kemampuan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara ringkas disajikan dalam Tabel 12 dan selengkapnya pada Lampiran 4. Tabel 3.14 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal Kelompok Kontrol dan Eksperimen Kemampuan p-value Kriteria Keputusan Kesimpulan awal Kelompok kontrol dan 0,062 Homogen p-value > 0,05 H0 diterima kelompok eksperimen Tabel 3.14 menunjukkan bahwa kemampuan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki p-value lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga semua variasi homogen. c. Uji Keseimbangan Perhitungan uji keseimbangan sampel menggunakan uji-t. 1) Hipotesis H0 : µ1 = µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama) H1 : µ1 ≠ µ2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama) 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05, H0 diterima. 4) Kesimpulan: a) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama jika H0 diterima. b) Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama jika H0 ditolak.
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil perhitungan uji keseimbangan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara ringkas disajikan dalam Tabel 13 dan selengkapnya pada Lampiran 4. Tabel 3.15 Hasil Uji Keseimbangan Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Uji Keseimbangan p-value Kriteria Keputusan Kesimpulan Kelompok kontrol dan 0,947 Seimbang p-value > 0,05 H0 diterima kelompok eksperimen Tabel 3.15 menunjukkan bahwa hasil uji keseimbangan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki p-value lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan kedua kelas memiliki kemampuan yang seimbang. 2. Uji Prasyarat Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov- Smirnov yang dilakukan secara computerized dengan bantuan program SPSS dengan melihat nilai p (signifikansi) pada uji Kolmogorov- Smirnov apabila nilai p > 0,05 maka data terdistribusi normal dan apabila p < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Sampel yang digunakan dalam penelitian juga perlu diketahui berasal dari variansi yang sama atau tidak. Perhitungan uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Levene’s menggunakan program SPSS.
3. Uji Hipotesis Perhitungan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji anava dua jalan dengan menggunakan program SPSS. a. Hipotesis 1) H0A : tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat. commit to user H1A : ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat.
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) H0B : tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. H1B : ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat. 3) H0AB: tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. H1AB : ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat. b. Taraf signifikan (α) = 0,05 c. Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih kecil dari nilai signifikasi α = 0,05, H0 ditolak
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Menyusun proposal penelitian b. Penyusunan Instrument c. Uji coba Instrument d. Penelitian Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas eksperimen Tidak menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada kelas kontrol e. Analisis Data f. Hasil dan Pembahasan g. Kesimpulan
commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa diperoleh dari dua kelas yang digunakan dalam penelitian di SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012. Kelas X.1 menggunakan strategi konvensional sebagai kelompok kontrol sedangkan X.4 menggunakan strategi inkuiri terbimbing sebagai kelompok eksperimen. Masingmasing kelompok berjumlah 36 siswa. Hasil belajar biologi siswa pada materi Pencemaran Lingkungan meliputi 3 ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. 1. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi a. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Secara Keseluruhan 1) Hasil Belajar Bilogi Ranah Kognitif Tabel 4.1 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nilai 53-58 59-64 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94
Nilai Tengah 54 62 67 73 90 85 91
Frekuensi 8 11 13 16 9 8 7
Jumlah
72
commit to user Gambar 2. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif 38
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Tabel 4.2 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif No. 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 63-67 68-72 73-77 78-82 83-87 88-92 93-97
Nilai Tengah 65 70 75 80 85 90 95
Jumlah
Frekuensi 3 10 14 19 18 3 5 72
Gambar 3. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif
3) Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Tabel 4.3 Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor No. 1 2 3 4 5 6 7
Nilai 36-44 45-53 54-62 63-71 72-80 81-89 90-98 Jumlah
Nilai Tengah 40 49 58 67 76 85 94
Frekuensi 2 4 8 15 17 20 6 72
commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor b. Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Strategi Pembelajaran Data penelitian meliputi tiga ranah hasil belajar yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif merupakan penilaian produk atau konten yang berarti pemahaman siswa terhadap materi, ranah psikomotor merupakan penilaian pada proses pembelajaran berupa penilaian ketrampilan, dan ranah afektif berupa penilaian sikap siswa yang diambil dari dua kelas. Kelas X.1 sebanyak 36 siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yaitu kelas X.4 sebanyak 36 siswa dengan menerapkan strategi inkuiri terbimbing. Berikut ini data penelitian hasil belajar biologi siswa: Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelompok Kontrol Ranah Kognitif Afektif Psikomotor
Nilai tertinggi 92 88 92
Nilai terendah 53 64 36
Rata-rata 69,11 76,83 69,42
Sd 9,49 6,40 13,75
Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Kelompok Eksperimen Sumber Kognitif Afektif Psikomotor
Nilai tertinggi 94 96 96
Nilai terendah 55 63 42 commit to user
Rata-rata 76,42 81,64 75,89
Sd 10,60 8,03 12,15
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan Tabel 15 dan 16 dapat dibuat diagram batang perbandingan hasil belajar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebagai berikut :
Gambar 5. Perbandingan Nilai Kognitif Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Gambar 6. Perbandingan Nilai Afektif Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 7. Perbandingan Nilai Psikomotor Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
c. Hasil Belajar Biologi Ditinjau Keterampilan Observasi Siswa Data ketrampilan observasi siswa diperoleh dari perhitungan skor pada lembar observasi ketrampilan observasi siswa. Lembar observasi ketrampilan observasi siswa disebar pada dua kelas yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 72 siswa dari kelas X.1 dan X.4 SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012. Data ketrampilan observasi siswa berdasarkan perhitungan lembar observasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen selanjutnya dikategorikan menjadi tiga yaitu; ketrampilan observasi siswa tinggi, sedang, dan rendah. Data persebaran ketrampilan observasi siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara singkat disajikan dalam Tabel 18 dan Tabel 19.
Tabel 4.6 Penyebaran Skor Ketrampilan Observasi Siswa Kelompok Kontrol No ketrampilan observasi siswa 1 Tinggi 2 Sedang 3 Rendah
Skor X1 > 79,45 52,43 < X2 < 79,45 52,43 < 148
commit to user
Frekuensi 5 23 8
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa pada kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional yang mempunyai ketrampilan observasi siswa tinggi sebanyak 5 siswa, ketrampilan observasi siswa sedang 23 siswa dan ketrampilan observasi siswa rendah sebanyak 8 siswa.
Tabel 4.7 Penyebaran Skor Ketrampilan Observasi Siswa Kelompok Eksperimen No ketrampilan observasi siswa 1 Tinggi 2 Sedang 3 Rendah
Skor X1 > 189 148 < X2 < 189 X3 < 148
Frekuensi 8 22 6
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa pada kelompok eksperimen dengan menggunakan strategi inkuiri terbimbing yang mempunyai ketrampilan observasi tinggi sebanyak 8 siswa, ketrampilan observasi sedang 22 siswa dan ketrampilan observasi rendah sebanyak 6 siswa. Berikut ini data hasil belajar biologi siswa ditinjau dari ketrampilan observasi siswa : Hasil belajar biologi siswa yang digolongkan menjadi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik tidak hanya dilihat dari penerapan strategi pembelajaran, tetapi juga ditinjau dari kemampuan awal siswa. Hasil belajar biologi yang ditinjau dari kemampuan awal siswa secara singkat disajikan dalam Tabel 4.8 dan selengkapnya pada Lampiran 3
Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang dan Rendah Hasil Belajar Biologi No Ketrampilan Kognitif Afektif Psikomotor Observasi Rata-rata Sd Rata-rata Sd Rata-rata Sd 1 Tinggi 78,46 13,46 86,92 5,09 84,31 7,01 2 Sedang 72,53 9,23 80,36 5,12 72,20 11,73 3 Rendah 68,22 10,42 68,50 3,61 63,29 14,88
commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dibuat diagram batang perbandingan hasil belajar biologi ditinjau dari kemampuan awal siswa sebagai berikut :
Gambar 8. Perbandingan Nilai Kognitif Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah
Gambar 9. Perbandingan Nilai Afektif Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar10. Perbandingan Nilai Psikomotor Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa Tinggi, Sedang, dan Rendah d. Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Interaksi antara Srategi Pembelajaran dan Motivasi Belajar Biologi Hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor berdasarkan strategi pembelajaran ditinjau dari ketrampilan observasi siswa secara ringkas disajikan dalam Tabel 4.9, 4.10 dan 4.11 dan selengkapnya pada Lampiran 3.
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Ditinjau dari Ketrampilan Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil Belajar Kognitif Ketrampilan Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen No Observasi Rata-rata Sd Rata-rata Sd 71,60 13,46 82,75 12,35 1 Tinggi 69,00 8,41 76,64 8,32 2 Sedang 69,00 10,92 67,17 10,63 3 Rendah
commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Afektif Ditinjau dari Ketrampila Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil Belajar Afektif Ketrampilan Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen No Observasi Rata-rata Sd Rata-rata Sd 84,20 2,28 88,63 5,73 1 Tinggi 78,23 4,62 82,67 4,80 2 Sedang Rendah 68,5 3,34 68,50 4,28 3
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Belajar Psikomotor Ditinjau dari Ketrampilan Observasi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Hasil Belajar Psikomotor Ketrampilan Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen No Observasi Rata-rata Sd Rata-rata Sd 82,00 6,36 85,75 7,55 1 Tinggi 70,71 12,72 73,77 10,66 2 Sedang 57,88 11,94 70,50 16,33 3 Rendah Berdasarkan Tabel 4.9, 4.10 dan 4.11 dapat dibuat diagram batang perbandingan rata-rata hasil belajar biologi ditinjau dari ketrampilan observasi tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebagai berikut:
Gambar 11. Perbandingan Nilai Rata-Rata Kognitif ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 12. Perbandingan Nilai Rata-Rata Afektif ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Gambar 13. Perbandingan Nilai Rata-Rata Psikomotor ditinjau dari Ketrampilan Observasi Tinggi, Sedang, dan Rendah pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Uji Prasyarat Analisis Uji Analisis Variansi dua jalan memiliki dua persyaratan yaitu sampel harus terdistribusi normal dan homogen. Sebelum pengujian anava maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Berikut ini disajikan uji prasyarat anava : 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas yang dilakukan yaitu uji normalitas hasil belajar biologi siswa kelompok kontrol dan siswa kelompok eksperimen yang meliputi hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, uji hasil belajar siswa ditinjau dari ketrampilan observasi tinggi, sedang, dan rendah, serta uji hasil belajar berdasarkan strategi pembelajaran yang digunakan. Kriteria pengujiannya data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika nilai signifikansi probabilitasnya (p) lebih besar dari nilai signifikansi α = 0,05. Hasil uji normalitas hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotor secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.12 dan 4.13 dan selengkapnya pada Lampiran 4.
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Berdasarkan Strategi Pembelajaran Hasil P-value Keputusan Kesimpulan Belajar Strategi Inkuiri terbimbing Konvensional Kognitif 0,200 0,489 H0 diterima Normal Afektif 0,078 0,072 H0 diterima Normal Psikomotor 0,173 0,135 H0 diterima Normal Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa Hasil P-value Keputusan Kesimpulan Belajar Ketrampilan Ketrampilan Ketrampilan Observasi Observasi Observasi Tinggi Sedang Rendah Kognitif 0,090 0,564 0,111 H0 diterima Normal Afektif 0,056 0,303 0,101 H0 diterima Normal commit to user0,664 Psikomotor 0,300 0,081 H0 diterima Normal
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.12 dan 4.13 menunjukkan bahwa hasil uji Kolmogorov Smirnov nilai probabiliti (p-value) lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semua sampel pada penelitian ini terdistribusi normal. Tabel 4.12 dan 4.13 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas Kolmogorov Smirnov nilai probabiliti (p-value) lebih dari nilai signifikasi 0,05 sehingga keputusan uji H0 diterima. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa semua sampel pada penelitian ini berasal dari populasi yang terdistribusi normal.
2. Uji homogenitas Uji Homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang digunakan adalah uji Levene’s program SPSS 17 dengan taraf signifikansi 5%. Uji homogenitas yang dilakukan meliputi homogenitas hasil belajar siswa ranah kognitif, afektif, dan psikomotor berdasarkan strategi pembelajaran dan ditinjau dari ketrampilan observasi. Kriteria pengujiannya adalah variansi populasi strategi pembelajaran maupun ketrampilan observasi siswa yang diteliti dinyatakan homogen jika nilai signifikansi probabilitasnya (p) lebih besar dari nilai signifikansi α = 0,05. Hasil uji homogenitas hasil belajar ranah secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 22 dan selengkapnya pada Lampiran 4.
Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Berdasarkan Strategi Pembelajaran dan Ketrampilan Observasi Siswa Uji P- value Keputusan Kesimpulan Homogenitas Strategi Ketrampilan Uji Nilai Kognitif Nilai Afektif Nilai Psikomotor
Pembelajaran Observasi 0,412 0,072 0,342 0,097 0,540 0,093
H0 diterima H0 diterima H0 diterima
Homogen Homogen Homogen
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p-value) untuk semua variansi berdasarkan strategi pembelajaran dan kemampuan awal siswa lebih dari to user nilai signifikansi 0,05 sehingga commit keputusan uji H diterima. Hal tersebut dapat 0
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
disimpulkan bahwa kedua sampel mempunyai variansi strategi pembelajaran dan ketrampilan observasi yang homogen. Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas diatas dapat diketahui bahwa masing-masing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan variansi populasi berdasarkan strategi pembelajaran dan ditinjau dari ketrampilan observasi siswa berasal dari populasi yang homogen. Uji hipotesis dapat dilanjutkan ke analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
3. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan anava dua jalan melalui uji General Linear Model untuk sel yang tidak sama menggunakan program SPSS 17. Pengujian ini memiliki persyaratan sampel populasi harus terdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan hipotesis adalah tingkat signifikasi (α): 0,05 atau 5% yaitu H0 ditolak jika sig < α (0,05). Hal ini berarti jika sig < 0,05 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan sebaliknya jika sig > 0,05 maka hipotesis nihil diterima.
a. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar. Hasil analisis pengaruh penerapan strategi inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar biologi menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama pada Lampiran 5 dapat disajikan secara ringkas dalam Tabel 4.15.
Tabel 4.15 Rangkuman Analisis Hasil Belajar Biologi Berdasarkan Strategi Pembelajaran (A) Sumber Ranah F P-value Kriteria Keputusan p-value < 0,05 A Kognitif 4,528 0,037 Ditolak A A
Afektif 5,487 Psikomotor 4,004
0,022 0,049
commit to user
p-value < 0,05 p-value < 0,05
Ditolak Ditolak
perpustakaan.uns.ac.id
51 digilib.uns.ac.id
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1) HOA ditolak HaA diterima artinya hasil belajar ranah kognitif antara kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen dengan inkuiri terbimbing tidak berbeda nyata sehingga penerapan Inkuiri Terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar biologi kognitif. 2) HOA ditolak HaA diterima artinya hasil belajar ranah afektif antara kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen dengan Inkuiri Terbimbing tidak berbeda nyata sehingga penerapan inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar biologi afektif. 3) HOA ditolak HaA diterima artinya hasil belajar ranah psokomotor antara kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen dengan inkuiri terbimbing tidak berbeda nyata sehingga penerapan inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar biologi psikomotor. b. Pengaruh Ketrampilan Obeservasi Belajar terhadap Hasil Belajar. Hasil perhitungan hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor ditinjau dari ketrampilan observasi siswa menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama pada Lampiran 5 dapat disajikan secara ringkas dalam Tabel 4.16
Tabel 4.16 Rangkuman Analisis Variansi Hasil Belajar Biologi Ketrampilan Observasi Siswa (B) Sumber Ranah F P-value Kriteria B Kognitif 2,852 0,065 p-value > 0,05 B Afektif 54,673 0,000 p-value < 0,05 B Psikomotor 9,485 0,000 p-value < 0,05
ditinjau dari Keputusan Diterima Ditolak Ditolak
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1) HOB diterima H0B ditolak artinya tidak ada perbedaan rata – rata hasil belajar biologi ranah kognitif ditinjau dari ketrampilan observasi siswa sehingga diinterpretasikan tidak ada pengaruh antara ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif. 2) HOB ditolak H0B diterima artinya terdapat perbedaan rata – rata hasil belajar commit to user biologi ranah afektif ditinjau dari ketrampilan observasi siswa sehingga
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diinterpretasikan terdapat pengaruh ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif 3) HOB ditolak H0B ditolak artinya terdapat perbedaan rata – rata hasil belajar biologi ranah psikomotor ditinjau dari ketrampilan observasi siswa sehingga diinterpretasikan terdapat pengaruh ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah psikomotor. c. Interaksi
Strategi Inkuiri Terbimbing dengan Ketrampilan Observasi
Siswa terhadap Hasil Belajar. Hasil perhitungan hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor berdasarkan strategi pembelajaran dan ditinjau dari ketrampilan observasi menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama pada Lampiran 5 dapat disajikan secara ringkas dalam Tabel 4.17
Tabel 4.17 Rangkuman Analisis Hasil Belajar Biologi Berdasarkan strategi Pembelajaran dan ditinjau dari Ketrampilan Observasi Siswa (AB) Sumber Ranah F P-value Kriteria Keputusan AB p-value >0,05 Kognitif 1,755 0,181 Diterima AB Afektif 1,361 0,263 p-value > 0,05 Diterima AB Psikomotor 0,917 0,405 p-value > 0,05 Diterima Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1) HOAB diterima
HaAB ditolak artinya tidak ada interaksi strategi pembelajaran
dan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif sehingga diinterpretasikan tidak ada pengaruh bersama (interaksi) antara penerapan strategi pembelajaran dan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif. 2) HOAB diterima
HaAB ditolak artinya tidak ada interaksi strategi pembelajaran
dan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif sehingga diinterpretasikan tidak ada pengaruh bersama (interaksi) antara penerapan strategi pembelajaran dan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif. commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) HOAB diterima
HaAB ditolak artinya tidak ada interaksi strategi pembelajaran
dan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah psikomotor sehingga diinterpretasikan tidak ada pengaruh bersama (interaksi) antara penerapan strategi pembelajaran dan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah psikomotor.
D. Pembahasan 1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji anava menyatakan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelejaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar biologi baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotor. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena pada proses pembelajaran kelas eksperimen dengan metode inkuiri terbimbing siswa tidak hanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru, sehingga siswa mampu berfikir lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah. Dengan metode inkuiri terbimbing siswa terlibat langsung dalam masalah yang sesungguhnya, dimana guru mengarahkan siswa dalam suatu eksperimen, membantu mengidentifikasi suatu masalah secara konseptual dan metodologis serta mengundang siswa untuk merancang cara penyelesaian masalah tersebut. Pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan belajar mandiri agar siswa mampu menemukan dan mencari pengetahuan secara bebas sehingga bisa menyelesaikan permasalah dan meningkatkan penalaran. Perubahan pola berfikir tersebut ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif yang di buktikan dengan rata-rata hasil belajar kognitif dari nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar kognitif siswa kelas kontrol. Siswa pada kelas eksperimen memiliki ketrampilan yang lebih cekatan bila dibandingkan dengan kelas kontrol, karena dengan strategi inkuiri tebimbing commit to user merreka dituntut untuk menemukan sendiri masalah, merumuskan hipotesis, dan
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menyelesaikan masalah. Sintak pembelajaran pada strategi inkuiri tersebut membantu siswa dalam melakukan praktikum baik yang dilakukan di laboratorium maupun di luar laboratorium, dimana terlihat dari hasil Lembar kerja Siswa (LKS) yang telah dikerjakan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil amatan observer pada saat penelitian menujukkan bahwa siswa kelas eksperimen memiliki hasil belajar ranah psikomotor lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol, dengan kata lain penerapan strategi penbelajaran ikuiri tembimbing mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam ranah psikomotor. Siswa pada kelas eksperimen memiliki wawasan dan pandangan yang luas dan mampu mengembangkan pengetahuan tentang sains, sehingga memiliki perilaku yang mencerminkan sifat-sifat sains. Siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing tidak hanya belajar mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip saja, tetapi juga mengalami proses pembelajaran tentang pengarahan diri sendiri, tanggung jawab serta komunikasi sosial. Proses ini mampu mengubah sikap dan perilaku pada siswa antara lain siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan kelompok, munculnya keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat, ide dan gagasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelas dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki kerja sama yang lebih baik daripada siswa kelas kontrol. Kegiatan diskusi berjalan baik karena adanya kerjasama yang baik dengan anggota kelompok. Siswa dapat saling bertukar pikiran baik dengan anggota kelompoknya maupun dengan siswa lain. Kerjasama yang terjalin juga membimbing siswa untuk saling menghargai temannya. Hal ini sesuai pendapat Mc Ginn &Roth (1999) bahwa pembelajaran inkuiri dapat mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di mana siswa mengkonstruksi dan mengevaluasi pengetahuan ilmiah. Strategi meningkatkan
inkuiri aktivitas
terbimbing visual,
dengan
mendengarkan,
metode
eksperimen
menulis,
mental,
dapat motor,
menggambar dan emosional. Peningkatan tersebut dikarenakan pada saat eksperimen, siswa harus benar-benar memperhatikan obyek eksperimen. Siswa commit toada user harus bekerja secara kelompok sehingga interaksi antara siswa satu dengan
perpustakaan.uns.ac.id
55 digilib.uns.ac.id
yang lain. Hasil dari eksperimen harus dicatat dan di interpretasikan melalui bagan atau grafik. Eksperimen dilakukan untuk membuat hubungan antara teori dengan fakta yang ada. Kegiatan eksperimen dapat menarik perhatian siswa karena siswa menjadi ingin tahu dan melakukan kegiatan eksperimen sehingga siswa tidak merasa bosan dan membuat siswa menjadi lebih berminat dan bersemangat. Sejalan pendapat Allen et al (1986) Colburn (2000) dan Domin (2007) bahwa inkuiri terbimbing tampaknya menjadi cara pembelajaran efektif yang berpusat pada siswa (student centered) untuk mengajarkan suatu pengetahuan. Inkuiri terbimbing di laboratorium didefinisikan sebagai sebuah percobaan di mana siswa menemukan konsep sendiri menggunakan data mereka dari eksperimen di laboratorium. Hasil penelitian yang relevan dengan penerapan metode inkuiri terbimbing yang dilakukan oleh Retno Widayani (2006) menyatakan bahwa metode mengajar inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nina Soesanti (2005) juga meneliti tentang pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri tidak terbimbing terhadap peningkatan hasil belajar siswa SMA, hasilnya bahwa penggunaan model inkuiri terbimbing lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa SMA
2. Pengaruh Ketrampilan Observasi Siswa terhadap Hasil Belajar Berdasarkan hasil uji anava diketahui
bahwa tidak terdapat pengaruh
ketrampilan observasi siswa dengan hasil belajar ranah kogitif, sedangkan pada ranah afektif dan psikomotor ketrampilan observasi siswa memiliki pengaruh yang signifikan. Hal tersebut terlihat pada rata-rata hasil kognitif ditinjau dari ketrampilan observasi siswa baik tinggi, sedang maupun rendah, meskipun ratarata-rata hasil belajar kognitif berbeda namun selisihnya tidak terlalu signifikan. Ketrampilan observasi siswa merupakan salah satu aspek dalam Ketrampilan Proses Sains (KPS), dalam ketrampilan ini meliputi ketrampilan mengamati dan mengkaji masalah yang telah siswa temukan. Siswa yang memiliki ketrampilan observasi tinggi belum tentu memiliki hasil belajar kognitif commit to dan userkelas kontrol umumnya memiliki yang tinggi. Siswa pada kelas eksperimen
perpustakaan.uns.ac.id
56 digilib.uns.ac.id
ketrampilan observasi yang berbeda. Hasil belajar ranah kognitif tidak hanya dipengaruhi oleh ketrampilan observasi saja, banyak faktor-faktor lain yang mendukung untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, antara lain kemampuan awal, minat atau motivasi. Ketrampilan observasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar ranah afektif dan psikomotor, hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan antara sikap dan ketrampilan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Salah satu faktor yang mendukung meningkatnya hasil belajar ranah afektif dan psikomotr adalah pada kelas eksperimen menggunakan strategi inkuiri terbimbing, meskipun kedua kelas tersebut melakukan praktikum yang sama namun siswa pada kelas eksperimen lebih aktif dan bersemangat karena mereka telah menemukan konsep sendiri dalam belajar, merumuskan masalah dan menyelesaikan masalah tersebut. Pada kelas kontrol pembelajaran lebih berpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif dan merasa kurang berani untuk menyampaikan pendapat. Sesuai dengan pendapat E. Rahayu, H. Susanto, D. Yuliaanti (2011), menyatakan bahwa hasil belajar afektif dan psikomotor mengalami peningkatan setelah diterapkan pembelajaran pendekatan keterampilan proses. Peningkatan hasil belajar afektif ini terjadi karena siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Siswa antusias dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Penilaian hasil belajar afektif pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap atau perilaku siswa selama proses pembelajaran sedang berlangsung. 3. Interaksi Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Ketrampilan Observasi Siswa terhadap Hasil Belajar. Berdasarkan hasil uji anava menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri tebimbing dengan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi, dapat dilihat bahwa nilai signifikasi > 0.05. Berarti tingkat ketrampilan observasi siswa dan strategi pembelajaran pembelajaran secara bersama-sama tidaklah memberikan perbedaan hasil yang signifikan terhadap hasil belajar biologi. Dengan arti lain bahwa rata-rata hasil belajar siswa dari kelompok eksperimen selalu lebih tinggi dari siswa kelompok kontrol, baik commit to user untuk ketrampilan observasi tinggi, sedang, atau rendah. Hal ini dikarenakan
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ketrampilan observasi dan strategi pembelajaran memiliki pengaruh sendirisendiri terhadap hasil belajar. Strategi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan akan membuat siswa lebih berkonsentrasi dan meningkatkan hasil belajar siswa sedangakan ketrampilan observasi merupakan salah satu aspek dari dalam diri siswa yang tidak banyak mempengaruhi karena siswa sudah bisa memahami bahwa semua demi masa depanya. Ketrampilan observasi siswa mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengembangkan kemampuan motorik secara langsung dalam proses belajar mengajar sedangkan strategi pembelajaran hanya salah satu cara untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang dilakukan oleh guru. Selain itu salah satu faktor lain yang mempengaruhi ketercapaian hasil belajar selain strategi pembelajaran. Faktor internal yang turut berpengaruh selain ketrampilan observasi antara lain aspek fisiologis (kesehatan siswa) dan aspek psikologis (minat dan gaya belajar) serta faktor eksternal lain yaitu lingkungan belajar, dukungan orang tua, sarana dan prasarana yang mendukung dalam pembelajaran, serta keikutsertaan siswa dalam bimbingan belajar diluar sekolah yang turut mempengaruhi ketercapaian hasil belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan kajian teori, perumusan masalah serta hasil analisis tentang pengaruh penerapan strategi pembelajaran Inkuiri Terbimbing ditinjau dari kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif dan psikomotor, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Ada pengaruh strategi pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebakkramat
2.
Ada pengaruh ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa ranah afektif dan psikomotor. Tidak ada pengaruh ketrampilan observasi pada hasil belajar ranah kognitif siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebakkramat
3.
Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan ketrampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebakkramat
B. Implikasi 1.
Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoretis dapat digunakan sebagai dasar referensi dan bahan kajian pada penelitian sejenis dalam rangka mengetahui hasil belajar siswa serta dapat digunakan guru serta penyelenggara sekolah agar dapat membantu siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar agar hasil belajar dapat tercapai secara maksimal 2.
Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pendidik sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran biologi di kelas. Pemilihan commit to userdapat disesuaikan dengan materi strategi pembelajaran sebagai faktor ekternal
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
pelajaran
tertentu.
Penyampaian
materi
pelajaran
tidak
hanya
dengan
menggunakan satu strategi tertentu, namun dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran serta materi yang diajarkan. Selain faktor ekternal terdapat pula fator internal yang mempengaruhi hasil belajar, antara lain ketrampilan observasi siswa.
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, beberapa saran yang peneliti dapat sampaikan antara lain: 1.
Bagi Guru
a. Guru hendaknya memperhatikan strategi mengajar yang tepat yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran dan mampu mengembangkan keaktifan siswa dalam bertanya dan rasa ingin tahu siswa agar siswa lebih mudah menguasai konsep atau materi yang diberikan. b. Penerapan strategi Inkuiri terbimbing saat pembelajaran hendaknya memperhatikan waktu pelaksanaan sehingga siswa dapat lebih beradaptasi dengan langkah pembelajaran sehingga hasil belajar yang diperoleh bisa maksimal. c. Strategi Inkuiri Terbimbing dapat digunakan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran biologi untuk melatih siswa berpikir kritis dan menemukan konsep dalam belajar. d. Ketrampilan observasi sebagai salah satu faktor internal siswa hendaknya diperhatikan oleh guru karena mempengaruhi hasil belajar siswa. 2. Bagi Peneliti Lain a. Peneliti yang lain perlu mengadakan penelitian sejenis menggunakan strategi Inkuiri Terbimbing atau strategi belajar aktif lainnya ditinjau dari variabel lain yang berkaitan dengan hasil belajar biologi siswa. b. Peneliti perlu mengadakan penelitian yang lain dengan menggunakan strategi Inkuiri terbimbing untuk mengukur atau melatih siswa berpikir kritis dan menemukan konsep dalam belajar commit to user