UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN SKRIPSI PENGARUH PERANAN AUDIT INTERNAL TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero) MEDAN
OLEH : NAMA
: GITA GUMILANG
NIM
: 050503150
DEPARTEMEN
: AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara 2009
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Reguler S-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, dan benar adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 5 November 2009 Yang membuat pernyataan,
Gita Gumilang NIM : 050503150
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, Tuhan semesta alam yang menggenggam jantung ini dan membiarkannya tetap berdetak, mengalirkan nyawa dalam darah sehingga satu demi satu ibadah ini dapat penulis laksanakan. Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta senantiasa memberikan kesehatan, kemampuan, dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap
Penerapan Good
Corporate Governance Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”. Skripsi ini didedikasikan sepenuhnya kepada kedua orangtuaku Papa (H.Sugiono Asmar,SP,QIA) dan Mama (Hj. Suriana), tak cukup hanya sekedar ‘terima kasih’ untuk membasuh keringat dan tetesan air mata yang mengalir selama membesarkan ananda. Namun percayalah dalam setiap hembusan nafas ini adalah doa memohon surga jadi balasan termanis bagi jasa pahlawanku Papa dan Mama tersayang. Terima kasih Papa dan mama untuk semua kasih sayang, doa yang tak pernah putus, pengorbanan, serta dukungan yang sangat besar untuk ananda. Semoga ananda dapat jadi anak yang berbakti. Terima kasih untuk saudara kandung yang kubanggakan
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Duha Susantri,SE, Nurul Huda,ST dan Ibnu Ikhsan atas semua doa dan semangat yang telah mewarnai hari-hari penulis. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, baik dari segi isi maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis masih dan akan terus belajar untuk meningkatkan kemampuan dan memperbaiki diri lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa dukungan moriil, materil,
spiritual,
maupun
administrasi.
Selanjutnya,
penulis
juga
ingin
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, yaitu: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail,MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Nurzaimah, MM, Ak selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
4. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak dan Bapak Iskandar Muda, SE, MSi, Ak selaku Dosen Pembanding I dan Pembanding II yang telah banyak membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini. 5. Seluruh Pegawai di Bagian SPI Kantor Pusat PTPN III (Persero) Medan terutama kepada Bapak Kuller Siregar SE, ST, QIA terima kasih atas kerja sama dan bantuannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Sebagai manusia yang penuh kekurangan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun bahasanya, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Semua berakhir dalam harapan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, 5 November 2009 Yang membuat pernyataan
Gita Gumilang NIM. 050503150
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG). Penelitian ini dilakukan di PTPN III (Persero) Medan. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan penelitian assosiatif kausal, dengan jumlah sampel 34 responden dari seluruh pegawai SPI. Jenis data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan mengirimkan kuesioner langsung kepada responden dan mengutipnya setelah jangka waktu satu minggu. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana, dengan pengujian kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji heterokedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji signifikan parsial (uji-t) dan koefisien determinasi (R2). Descriptive Statistics juga digunakan untuk membantu menganalisis data dengan mendeskripsikan data yang terkumpul. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan audit internal berpengaruh signifikan positif terhadap penerapan GCG. Hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan R square sebesar 0,148 yang berarti bahwa korelasi/hubungan antara peranan audit internal dengan penerapan GCG tidak mempunyai hubungan yang kuat sebesar 14,8%. Kata kunci: Peranan Audit Internal, Good Corporate Governance (GCG)
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the impact of the role of internal audit toward the implementation of Good Corporate Governance (GCG). This research was done in PTPN III (Persero) Medan. The kind of the minithesis is a causal assosiative research, with 34 sample of respondent from the employee in Internal Audit Departement. Kinds of data in use are primary and secondary. The primary data are taken from direct questionnaire to respondent and pick them after one week. Analysis model that being used was simple linier regression, with data quality was tested by using validity test and reliability test. Classic assumption tests that being used in research were normality test and heterocedastisity test. Hypothesis test that being used were parsial test (t-test) and coefficient determination (R2) in this research. Descriptive Statistics is also used to help analyzing data by describing the collected data. The result of this research showed that the role of internal audit has a positive significant impact to the implementation of GCG. The result of Simple Linear Regression statistic analysis simultaneously is that R square = 0,148 that means correlation betwen the role of internal audit with the implementation of GCG does not have the strong effect grow up 14,8%. Keywords:
The Role of Internal Audit, Good Corporate Governance (GCG)
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
DAFTAR ISI PERNYATAAN ............................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
ABSTRAK.....................................................................................................
v
ABSTRACT ................................................................................................. vi DAFTAR ISI ................................................................................................. vii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...........................................................
1
B. Perumusan Masalah .................................................................
5
C. Tujuan Penelitian .....................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis......................................................................
7
1. Audit Internal .....................................................................
7
a. Pengertian Audit Internal ...............................................
7
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
b. Audit Internal yang Efektif ............................................
9
c. Tujuan Audit Internal..................................................... 10 d. Fungsi dan Ruang Lingkup Audit Internal ..................... 12 e. Kedudukan dan Peran Audit Internal ............................. 14 f. Wewenang dan Tangung Jawab Audit Internal .............. 21 g. Laporan Audit Internal................................................... 23 2. Good Corporate Governance (GCG) ................................. 25 a. Pengertian GCG............................................................. 25 b. Prinsip-prinsip dan Manfaat GCG .................................. 28 B. Kaitan Audit Internal dengan GCG .......................................... 32 C. Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................. 34 D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ........................ 34 1. Kerangka Konseptual ......................................................... 34 2. Hipotesis Penelitian............................................................ 36 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................ 37 B. Jenis Data dan Sumber Data..................................................... 37 C. Teknik Penentuan Sampel ........................................................ 37 D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 38 E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................ 38 F. Pengujian Kualitas Data ........................................................... 41
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
G. Model Analisis Data ................................................................ 42 H. Uji Asumsi Klasik.................................................................... 43 I. Pengujian Hipotesis ................................................................. 44 J. Jadwal dan Lokasi Penelitian ................................................... 45 BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ........................................................................ 46 1. Gambaran Umum PTPN III (Persero) Medan ..................... 46 a. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan .......................... 46 b. Aktivitas Perusahaan ..................................................... 47 c. Struktur Organisasi Perusahaan...................................... 48 2. Departemen Audit Internal Perusahaan .............................. 50 a. Gambaran Umum SPI .................................................... 50 b. Landasan Pembentukan SPI ........................................... 50 c. Visi dan Misi SPI PTPN III (Persero) Medan ................. 52 d. Fungsi dan Ruang Lingkup SPI...................................... 52 e. Kedudukan dan Peran SPI.............................................. 56 f. Wewenang dan Tanggung Jawab SPI............................. 57 g. Laporan Hasil Audit ...................................................... 58 B. Analisis Hasil Penelitian .......................................................... 61 1. Pengujian Validitas Variabel .............................................. 61 2. Pengujian Reliabilitas Variabel .......................................... 66
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
3. Statistik Deskriptif ............................................................. 67 4. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................... 68 a. Uji Normalitas ............................................................... 69 b. Uji Heterokedastisitas .................................................... 71 5. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ............................. 72 6. Hasil Pengujian Hipotesis .................................................. 74 a. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ........................................... 74 b. Koefisien determinasi (R2) ............................................. 75 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.............................................................................. 77 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 78 C. Saran ....................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 79 LAMPIRAN .................................................................................................. 81
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
DAFTAR TABEL Nomor
Judul
Halaman
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu ……………………………… 34
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian .................................................................. 45
Tabel 4.1
Validitas Peranan Audit Internal (Pengujian I) ...................... 62
Tabel 4.2
Validitas Peranan Audit Internal (Pengujian II) ..................... 63
Tabel 4.3
Validitas Penerapan GCG (Pengujian I) ................................ 63
Tabel 4.4
Validitas Penerapan GCG (Pengujian II) ............................... 65
Tabel 4.5
Reliability Statistic Peranan Audit Internal............................ 66
Tabel 4.6
Reliability Statistic Penerapan GCG ...................................... 67
Tabel 4.7
Statistic Descriptive .............................................................. 68
Tabel 4.8
One Sample Kolmogorov Smirnov Test ................................ 71
Tabel 4.9
Variables Entered/Removed .................................................. 73
Tabel 4.10
Regresi Linier Sederhana ...................................................... 73
Tabel 4.11
Hasil Uji-T Hitung ................................................................ 75
Tabel 4.12
Model Summary ................................................................... 76
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
DAFTAR GAMBAR Nomor
Judul
Gambar 2.1
Departemen Audit Internal Berada di Bawah
Halaman
Direktur Keuangan .............................................................. 17 Gambar 2.2
Departemen Audit Internal Berada di Bawah Direktur Utama ................................................................... 18
Gambar 2.3
Departemen Audit Internal Berada di Bawah Dewan Komisaris ................................................................ 19
Gambar 2.4
Kerangka Konseptual Penelitian .......................................... 36
Gambar 4.1
Grafik Histogram................................................................. 69
Gambar 4.2
Grafik P-P Plots................................................................... 70
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot ................................................................ 72
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Judul
Halaman
Lampiran i
Struktur Organisasi PTPN III (Persero) Medan ..................... 81
Lampiran ii
Struktur Organisasi SPI ......................................................... 82
Lampiran iii
Kuesioner Peranan SPI .......................................................... 83
Lampiran iv
Kuesioner Penerapan GCG ................................................... 85
Lampiran v
Tabulasi Hasil Kuesioner Peranan SPI .................................. 88
Lampiran vi
Tabulasi Hasil Kuesioner Penerapan GCG ............................ 89
Lampiran vii
Reliability Peranan Audit Internal ......................................... 91
Lampiran viii
Reliability Penerapan GCG ................................................... 95
Lampiran ix
Regression ............................................................................ 103
Lampiran x
Histogram ............................................................................. 105
Lampiran xi
Normal P-P Plots of Regression Standardized residual .......... 106
Lampiran xii
One Sample Kolmogorov Smirnov Test ................................ 107
Lampiran xiii
Scatterplot............................................................................. 108
Lampiran xiv
Tabel III Nilai-Nilai r Product Moment ................................. 109
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan secara umum didirikan tentunya memiliki tujuan untuk
memperoleh laba. Laba yang diperoleh berasal dari pemanfaatan sumber daya yang ada di perusahaan secara maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal. Keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan selalu mengusahakan agar jumlah laba yang diperoleh terus meningkat dari tahun-ketahun merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan sebuah perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba tersebut juga menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Dengan cara pandang yang demikian maka menuntut perusahaan untuk selalu melakukan inovasi-inovasi terbaru untuk menghadapi persaingan dunia usaha terkini. Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan maupun manufaktur selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan harta bendanya. Agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang dengan baik diperlukan upaya penyelamatan dan penyempurnaan yang meliputi produktivitas, efisiensi, serta efektifitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka kegiatan dan masalah yang dihadapi perusahaan akan semakin
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
kompleks sehingga semakin sulit untuk mengawasi seluruh kegiatan dan operasi perusahaan, dimana semakin besar kemungkinan untuk terjadinya penyimpanganpenyimpangan, pemborosan, serta kecurangan. Masalah-masalah internal yang muncul dalam organisasi sebagian merupakan tanda bahwa fungsi di dalam lembaga tidak dilaksanakan secara taat dan konsisten, dampaknya tata kelola perusahaan tidak dilaksanakan secara sehat. Mengatasi hal ini, salah satu fungsi yang harus diberdayakan secara konsisten adalah fungsi pengawasan yang dapat memicu terlaksananya pengendalian risiko manajemen, sistem pengendalian, dan penataan manajemen yang sehat untuk mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup usaha. Dalam pelaksanaan pengendalian dapat dilakukan secara langsung oleh anggota perusahaan dan dapat pula dilakukan oleh suatu departemen audit internal. Pihak manajemen dapat membentuk suatu departemen audit intern yang diberi wewenang untuk melakukan pengawasan dan penilaian terhadap pengendalian intern perusahaan. Struktur pengendalian intern dimaksudkan untuk melindungi harta milik perusahaan, menilai kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah di gariskan. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian kontrol, kinerja, resiko, dan tata kelola (governance) perusahaan publik maupun privat.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko, pengendalian dan proses governance. Peran audit internal akan semakin dapat diandalkan dalam mengembangkan dan menjaga efektivitas sistem pengendalian internal, pengelolaan resiko dan Good Corporate Governance guna menopang terwujudnya suatu perusahaan yang sehat. Suatu mekanisme dalam sistem pengendalian internal merupakan salah satu sarana utama untuk dapat memastikan bahwa pengelolaan perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis dan era globalisasi menuntut dikembangkannya suatu sistem dan paradigma baru dalam pengelolaan bisnis dan industri. Good Corporate Governance (GCG) atau yang lebih umum dikenal dengan tata kelola perusahaan yang baik muncul sebagai satu pilihan yang bukan saja menjadi formalitas, namun suatu sistem nilai dan best practices yang sangat fundamental bagi peningkatan nilai perusahaan. Secara teoritis, praktek GCG dapat meningkatkan nilai (value) perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan umumnya corporate governance dapat meningkatkan kepercayaan investor. Corporate governance akhir-akhir ini menjadi perhatian publik, terutama karena sumbangannya yang jelas terhadap kesehatan perusahaan dan masyarakat secara
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
umum. Corporate Governance merupakan suatu sistem bagaimana suatu organisasi dikelola dan dikendalikan. Bank, BUMN, dan perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham, sebagai tulang punggung perekonomian nasional diharapkan menjadi teladan dalam menerapkan corporate governance yang efektif. Penerapan corporate governance yang efektif pada Bank, BUMN, dan perusahaan publik memberikan gambaran kondisi perekonomian, serta menghindari terjadinya krisis dan kegagalan serupa di masa depan. Beberapa bentuk implementasi GCG antara lain adalah sistem pengendalian internal (internal control system), pengelolaan resiko, dan etika bisnis yang dituangkan dalam pedoman perilaku perusahaan. Berdasarkan keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN, seluruh BUMN diwajibkan untuk menerapkan GCG secara konsisten dan menjadikan GCG sebagai landasan operasionalnya. BUMN sebagai salah satu ujung tombak roda perekonomian negara, memang dituntut mengambil langkah komprehensif terhadap aset-asetnya agar dapat menghasilkan profit berbentuk pemasukan kas sehingga memiliki nilai tambah (value added).
PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan merupakan salah satu perusahaan BUMN yang wilayah kerjanya menyebar di Propinsi Sumatera Utara dan memiliki banyak pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang dikenal sebagai stakeholders perusahaan. Hal ini membuat manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Medan menyadari pentingnya pengendalian internal (internal control) yang efektif guna membantu perusahaan dalam peningkatan kinerja, mencegah kecurangan dan penyajian laporan keuangan yang dapat diandalkan, serta mendorong keberhasilan penerapan GCG. Pentingnya pengendalian internal dan adanya Satuan Pengawasan Internal (SPI) diatur dalam SK Menteri BUMN Nomor kep-117/M-MBU/2002. Pada Pasal 11 dinyatakan bahwa “direksi harus menetapkan suatu Sistem Pengendalian Internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset BUMN” dan UU BUMN Nomor 19 Tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 juga telah mewajibkan BUMN untuk membentuk unit pengendalian internal. Keberadaan fungsi SPI dalam PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjamin efektivitas pengendalian internal dan merupakan mitra strategis dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan serta mendorong proses governance. Oleh karena itu diperlukan keseimbangan dalam rangka
pemenuhan
kepentingan
menerapkan
prinsip-prinsip
GCG.
Satuan
Pengawasan Intern sebagai departemen audit internal perusahaan memiliki peranan penting dalam mewujudkan penerapan praktek GCG. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Peranan Audit Internal terhadap Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
B.
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
yang menjadi perumusan masalah pada penelitian ini adalah: apakah peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan? C.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh peranan audit
internal terhadap penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
D.
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis tentang pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan GCG. 2. Bagi PTPN III (Persero) Medan, sebagai bahan masukan berupa saran dalam peningkatan kualitas peranan audit internal sejalan dengan penerapan GCG. 3. Bagi pembaca dan pihak lain, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan panduan dalam penelitian-penelitian di masa yang akan datang.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1.
Audit Internal
a.
Pengertian Audit Internal Audit internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya mengukur dan
mengevaluasi sistem pengendalian dengan tujuan membantu semua anggota manajemen dalam mengelola secara efektif pertanggungjawabannya dengan cara menyediakan analisis, penilaian, rekomendasi, dan komentar-komentar yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ditelaah. Ikatan Auditor Internal (Institute of
Internal Auditors – IIA) dikutip oleh Messier (2005: 514),
mendefinisikan audit internal sebagai berikut : Audit intern adalah aktivitas independen, keyakinan obyektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit intern ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola. Definisi ini mengandung pengertian bahwa audit intern merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk membantu manajemen dalam penyediaan informasi, dengan tujuan akhir yaitu menambah nilai perusahaan. Pelaksanaan audit intern dilakukan secara independen dan obyektif yang berarti tidak terpengaruh oleh pihak
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
manapun dan tidak terlibat dalam pelaksanaan kegiatan yang diaudit. Hasil audit yang diperoleh dari pelaksanaan audit internal secara independen dan obyektif tersebut akan dapat diandalkan oleh para pengguna informasi. Kegiatan penilaian ini bersifat independen bukanlah dalam arti absolut yang berarti bebas dari semua ketergantungan, tetapi mengandung pengertian bahwa internal auditor bebas dari pengaruh atau kekuasaan pihak yang diperiksanya sehingga diharapakan akan dapat memberikan penilaian yang objektif. Definisi tersebut juga tidak hanya mencakup peranan dan tujuan auditor internal, tetapi juga menyatakan lingkup yang luas dari audit internal modern yang lebih menekankan pada penambahan nilai dan semua hal yang berkaitan dengan resiko, tata kelola, dan pengendalian. Dan Mulyadi (2002:29) menyatakan bahwa: Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. Dari definisi tersebut dapat dilihat beberapa lingkup tugas auditor internal dalam perusahaan yang bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha dan juga pengendalian internal yang telah dijalankan. Selanjutnya Agoes (2004: 221) memberikan pendapatnya mengenai audit internal sebagai berikut : Internal Audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan, dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan dibidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi dll. Ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi bertujuan untuk mengetahui apakah pembukuan dan laporan keuangan tersebut telah menunjukan gambaran aktivitas yang sebenarnya dan untuk mengetahui apakah setiap bagian atau unit benar-benar telah melaksanakan kebijakan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Perusahaan perkebunan memiliki kedudukan yang penting dalam perekonomian dan pembangunan, maka fungsi audit internal menjadi semakin penting. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi audit intern bagi manajemen perusahaan adalah untuk menjamin pelaksanaan operasional yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Di dalam perusahaan, audit intern yang merupakan fungsi staf, tidak memiliki wewenang untuk langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak dibenarkan untuk melakukan tugas-tugas operasional dalam perusahaan yang sifatnya di luar kegiatan pemeriksaan. b.
Audit Internal yang efektif Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha suatu
perusahaan, adanya suatu departemen audit internal yang efektif sangat diperlukan. Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki departemen audit internal yang efektif dalam membantu manajemen dengan memberikan analisa, penilaian, dan saran mengenai kegiatan yang diperiksanya, Sawyers (2005:52). 1) Departemen audit internal harus mempunyai kedudukan independen dalam organisasi perusahaan, yaitu tidak terlibat dalam kegiatan operasional yang diperiksanya. 2) Departemen audit internal harus mempunyai uraian tugas tertulis yang jelas sehingga dapat mengetahui tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Departemen audit internal harus pula memiliki internal audit manual yang berguna untuk: a) mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas, b) menentukan standar untuk mengukur dan meningkatkan performance, c) memberi keyakinan bahwa hasil akhir departemen audit internal telah sesuai dengan requirement kepala audit internal. 3) Departemen audit internal harus memiliki dukungan yang kuat dari top management. Dukungan yang kuat dari top management tersebut dapat berupa: a) penempatan departemen audit internal dalam posisi yang independen, b) penempatan staf audit dengan gaji yang rationable, c) penyediaan waktu yang cukup dari top management untuk membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan-laporan yang dibuat oleh departemen audit internal dan tanggapan yang cepat dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan. 4) Departemen audit internal harus memiliki sumber daya yang profesional, berkemampuan, dapat bersikap objektif dan mempunyai integritas serta loyalitas yang tinggi. 5) Departemen audit internal harus bersifat koperatif dengan akuntan publik. 6) Harus diadakannya rotasi dan kewajiban mengambil cuti bagi pegawai departemen audit internal. 7) Pemberian sanksi yang tegas kepada pegawai yang melakukan kecurangan dan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi. 8) Menetapkan kebijakan yang tegas mengenai pemberian-pemberian dari luar. 9) Mengadakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai auditor internal.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
c.
Tujuan Audit Internal Direksi harus menyusun dan melaksanakan sistem pengendalian internal
perusahaan yang handal dalam rangka menjaga kekayaan dan kinerja perusahaan serta memenuhi peraturan perundang-undangan. Satuan kerja atau fungsi pengawasan internal bertugas membantu direksi dalam memastikan pencapaian tujuan dan kelangsungan usaha dengan: 1) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program perusahaan, 2) Memberikan
saran
dalam
upaya
memperbaiki
efektivitas
proses
pengendalian risiko, 3) Melakukan evaluasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perusahaan, pelaksanaan GCG dan perundang-undangan, 4) Memfasilitasi kelancaran pelaksanaan audit oleh audit eksternal. Tujuan audit internal adalah untuk membantu anggota organisasi untuk melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk mencapai tujuan ini, staf audit
internal
diharapkan
dapat
memenuhinya
dengan
analisis,
penilaian,
rekomendasi, konsultasi dan informasi tentang kegiatan yang ditelaah. Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor internal harus melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a) menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya penerapan dari sistem pengendalian internal dan pengendalian operasional lainnya, serta
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal, b) memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen, c) memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi
dari
kemungkinan
terjadinya
segala
bentuk
pencurian,
kecurangan dan penyalahgunaan, d) memastikan bahwa pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya, e) menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen, f)
menyarankan
perbaikan-perbaikan
operasional
dalam
rangka
meningkatkan efisiensi dan efektivitas. d. Fungsi dan Ruang Lingkup Audit Internal Fungsi audit internal merupakan kegiatan yang bebas, yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi, keuangan, dan kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka dengan cara menyajikan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentarkomentar penting terhadap kegiatan manajemen. Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor internal melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut ini :
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
a. Pemeriksaan dan penilaian terhadap efektifitas struktur pengendalian internal dan mendorong penggunaan struktur pengendalian internal yang efektif dengan biaya yang minimum. b. Menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen puncak dipatuhi. c. Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan dipertanggungjawabkan. d. Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam perusahaan. e. Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan. Audit internal yang modern tidak lagi terbatas fungsinya dalam bidang pemeriksaan keuangan tetapi sudah meluas kebidang lainnya seperti audit manajemen, audit lingkungan hidup, audit kepatuhan dan sudah mencakup konsultasi yang didesain untuk menambah nilai dan meningkatkan kegiatan operasi suatu organisasi. Fungsi audit internal menjadi semakin penting sejalan dengan semakin kompleksnya operasional perusahaan. Manajemen tidak mungkin dapat mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan, karena itu manajemen sangat terbantu oleh fungsi audit intern untuk menjaga efisiensi dan efektivitas kegiatan. Menurut Guy (2002:410) “ruang lingkup audit internal meliputi pemeriksaan dan evaluasi yang memadai serta efektivitas sistem pengendalian internal organisasi dan
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
kualitas kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan”. Berikut ini adalah ruang lingkup audit internal yang meliputi tugas-tugasnya : a) Menelaah reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasi serta perangkat
yang
digunakan
untuk
mengidentifikasi,
mengukur,
mengklasifikasi serta melaporkan informasi semacam itu. b) Menelaah sistem yang ditetapkan untuk memastikan ketaatan terhadap kebijakan, perencanaan, prosedur, hukum dan peraturan yang dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap operasi dan laporan serta menentukan apakah organisasi telah mematuhinya. c) Menelaah perangkat perlindungan aktiva dan secara tepat memverifikasi keberadaan aktiva tersebut. d) Menilai keekonomisan dan efisiensi sumber daya yang dipergunakan. e) Menelaah informasi atau program untuk memastikan apakah hasilnya konsisten dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, serta apakah operasi atau program itu telah dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Ruang lingkup penugasan Fungsi Audit Internal yang terdapat dalam Standard Profesi Audit Internal yang dikeluarkan oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:20) yaitu “ fungsi audit internal melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan governance, dengan pendekatan yang sistematis, teratur dan menyeluruh ’’.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Maksud dari pernyataan tersebut ialah audit internal membantu organisasi dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pengelolaan resiko dan sistem pengendalian intern. Berdasarkan hasil penilaian resiko tersebut, fungsi audit internal mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal, yang mencakup governance, kegiatan operasi, dan sistem informasi organisasi. e. Kedudukan dan Peran Audit Internal Hal yang harus diperhatikan dalam suatu perusahaan agar dapat memiliki departemen audit internal yang efektif adalah departemen audit internal tersebut harus memiliki kedudukan audit internal yang independen dalam organisasi perusahaan. Independensi audit internal antara lain tergantung pada: 1) Kedudukan departemen audit internal tersebut dalam organisasi perusahaan, maksudnya kepada siapa departemen tersebut bertanggung jawab, 2) Apakah departemen audit internal dilibatkan dalam kegiatan operasional. Jika ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut serta dalam kegiatan penjualan dan pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses pencatatan transaksi, dan penyusunan laporan keuangan perusahaan. Kedudukan departemen audit internal dalam perusahaan akan menentukan tingkat kebebasannya dalam menjalankan tugas sebagai auditor. Kedudukan ataupun status
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
departemen audit internal dalam suatu perusahaan mempunyai pengaruh terhadap luasnya kegiatan serta tingkat independensinya dalam menjalankan tugasnya sebagai pemeriksa. Jadi, status organisasi dari departemen audit internal harus ditegaskan untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab audit. Departemen audit internal akan efektif seperti yang diinginkan manajemen, jika departemen audit internal tersebut bebas dari aktivitas-aktivitas yang diauditnya. Hal ini akan tercapai jika departemen audit internal mempunyai kedudukan yang memungkinkan baginya untuk mengembangkan sikap independensi terhadap bagianbagian yang harus diperiksa. Untuk mencapai keadaan tersebut, maka departemen audit internal harus memperoleh dukungan dari pihak manajemen dan dewan komisaris. Terdapat tiga alternatif kedudukan departemen audit internal dalam perusahaan, yaitu: 1) departemen audit internal berada di bawah Direktur Keuangan, 2) departemen audit internal berada di bawah Direktur Utama, 3) departemen audit internal merupakan staf dari Dewan Komisiaris. Kedudukan seorang auditor internal juga tidak memiliki wewenang langsung terhadap tingkatan manajemen dalam organisasi perusahaan, kecuali pihak yang memang berada di bawahnya dalam departemen audit internal itu sendiri. Kedudukan departemen audit internal di dalam organisasi perusahaan dapat dilihat pada gambargambar berikut:
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
RUPS
Dewan Komisiaris
Dir. Utama
Dir. Keu
Bagian Akuntansi
Bagian Keuangan
Departemen Audit Internal
Gambar 2.1 Departemen Audit Internal berada di bawah Direktur Keuangan Sumber: Agoes, Sukrisno. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. (2004: 243)
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
RUPS
Dewan Komisiaris
Direktur Utama
Departemen Audit Internal
Dir. Keuangan
Bagian Akuntansi
Bagian Keuangan
Bagian Anggaran
Gambar 2.2 Departemen Audit Internal berada di bawah Direktur Utama Sumber: Agoes, Sukrisno. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. (2004: 244) Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
RUPS
Dewan Komisiaris Departemen Audit Internal Dir. Utama
Dir. Keuangan
Bagian Akuntansi
Bagian Keuangan
Bagian Anggaran
Gambar 2.3 Departemen Audit Internal berada di bawah Dewan Komisiaris Sumber: Agoes, Sukrisno. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. (2004:245)
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Departemen audit internal yang independen tidak diperbolehkan untuk terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan apalagi dalam kegiatan yang diperiksanya. Sulit bagi seorang auditor untuk memberikan penilaian yang objektif dan independen apabila ternyata departemen tersebut terlibat dalam kegiatan yang diperiksanya. Sebagai penilai independen tentang kecukupan pengendalian perusahaan, departemen audit internal hanya menempatkan diri sebagai narasumber dalam pembuatan konsep pengendalian perusahaan. Pihak yang bertanggung jawab penuh dalam perancangan dan implementasi pengendalian adalah manajemen dan direksi. Dengan demikian, penilaian departemen audit internal terhadap pengendalian tetap independen dan objektif, tanpa terlibat langsung dalam perencanaan pengendalian. Dalam perkembangannya, peran yang dijalankan auditor internal dapat digolongkan dalam tiga jenis, yaitu sebagai watchdog, konsultan, dan katalis. 1) Watchdog Watchdog adalah peran tertua dari auditor internal yang mencakup pekerjaan menginspeksi, observasi, menghitung, cek dan ricek. Adapun tujuannya adalah memastikan ketaatan terhadap hukum, peraturan dan kebijakan organisasi. Proses audit yang dilakukan adalah audit kepatuhan. Fokus pemeriksaannya adalah adanya variasi atau penyimpangan dalam sistem
pengendalian
penyimpangan
internal.
sehingga
dapat
Audit
kepatuhan
dilakukan
koreksi
mengidentifikasi terhadap
sistem
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
pengendalian internal. Oleh karena sifat pekerjaannya, peran watchdog biasanya akan menghasilkan rekomendasi yang mempunyai dampak jangka pendek. 2) Konsultan Melalui peran ini, manajemen akan melihat bahwa selain sebagai watchdog, auditor internal dapat memberikan manfaat lain berupa saran dalam pengelolaan sumber daya organisasi yang dapat membantu tugas para manajer. Peran konsultan membawa auditor internal untuk selalu meningkatkan pengetahuan baik tentang profesi auditor maupun aspek bisnis, sehingga dapat membantu manajemen dalam memecahkan masalah. 3) Katalis Katalis adalah suatu zat yang berfungsi untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. Peran auditor internal sebagai katalisator yaitu memberikan jasa kepada manajemen melalui saran-saran konstruktif dan dapat diaplikasikan bagi kemajuan perusahaan namun tidak ikut dalam aktivitas operasional perusahaan.
f. Wewenang dan Tanggung Jawab Departemen Audit Internal Wewenang dan tanggung jawab departemen audit internal dalam perusahaan tergantung pada status dan kedudukannya dalam struktur organisasinya. Wewenang yang berhubungan dengan tanggung jawab tersebut harus memberikan akses penuh
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
kepada auditor internal tersebut untuk berurusan dengan kekayaan dan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok masalah yang dihadapi. Tanggung jawab auditor internal adalah: 1) Memberikan informasi dan nasihat kepada manajemen dan menjalankan tanggung jawab ini dengan cara yang konsisten dengan kode etik auditor internal, 2) Mengkoordinasikan kegiatan dengan orang lain agar berhasil mencapai sasaran audit dan sasaran perusahaan, Pada umumnya, auditor internal lebih berfungsi sebagai staf. Oleh karena itu, auditor internal tidak dapat memerintahkan secara langsung untuk menjalankan tindakan perbaikan karena hal tersebut bukanlah wewenang. Auditor internal hanya berkewajiban menyampaikan hasil pemeriksaan dan penilaiannya kepada manajemen. Untuk menjaga objektivitas, sebaiknya auditor internal tidak terlibat secara langsung dalam proses pencatatan dan penyajian data keuangan serta tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu aktivitas operasional yang dapat mempengaruhi keobjektivitasannya jika dilakukan pemeriksaan. Auditor internal harus bebas membahas dan menilai kebijakan, rencana dan prosedur tetapi tidak berarti dapat mengambil alih tanggung jawab bagian lain yang ditugaskan. Kedudukan departemen audit internal menggambarkan bagian-bagian mana saja yang dapat menjadi objek pemeriksaannya atau dengan kata lain menunjukkan
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
sampai dimana wewenang auditor internal. Setiap pejabat harus melaporkan aktivitasnya ke pejabat yang lebih tinggi. Dengan cara ini, tanggung jawab bertahap dapat dilaksanakan dan diikuti dengan baik dan benar. g.
Laporan Audit Internal Hasil akhir dari pelaksanaan audit internal dituangkan dalam suatu bentuk
laporan tertulis melalui proses penyusunan yang baik. Laporan hasil audit internal merupakan suatu alat penting untuk menyampaikan pertanggungjawaban hasil kerja kepada manajemen, yaitu sebagai media informasi untuk menilai sejauh mana tugastugas yang dibebankan dapat dilaksanakan. Adapun isi atau materi laporan audit internal menurut Boynton (2003:494) adalah: 1) suatu laporan tertulis yang ditandatangani harus dikeluarkan setelah pemeriksaan selesai, 2) auditor internal harus membahas kesimpulan dan rekomendasi pada tingkatan manajemen yang tepat sebelum mengeluarkan laporan tertulis yang final, 3) laporan haruslah objektif, jelas, ringkas, konstruktif dan tepat waktu, 4) laporan harus menyatakan tujuan, ruang lingkup dan hasil audit juga pendapat auditor, 5) laporan harus mencakup rekomendasi untuk perbaikan yang potensial dan mengakui kinerja serta tindakan korektif yang memuaskan, 6) pandangan auditee tentang kesimpulan dan rekomendasi audit dapat disertakan dalam laporan audit, 7) direktur audit internal atau designee harus me-review dan menyetujui laporan audit final sebelum diterbitkan serta harus memutuskan kepada siapa laporan itu akan dibagikan. Laporan dari bagian audit internal merupakan suatu alat komunikasi yang didalamnya terdapat tujuan yang dimulai dari penugasan, luas pemeriksaan, batasan
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
yang dibuat dan juga saran atau rekomendasi kepada pemimpin perusahaan. Tujuan laporan audit internal adalah sebagai berikut: 1) laporan auditor merupakan kesimpulan hasil pemeriksaan, 2) menyajikan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, 3) sebagai dasar untuk kemudian diambil tindakan oleh manajemen terhadap penyimpangan yang terjadi. Untuk mencapai hal tersebut, maka laporan yang disampaikan haruslah memiliki unsur-unsur objektif, clear (jelas), ringkas, konstruktif dan tepat waktu. 1) Objektif Laporan yang disusun harus mengungkapkan fakta dengan teliti berdasarkan data yang dapat diuji kebenarannya. Menyampaikan dengan jelas tentang pokok pemeriksaan yang telah dilakukan sehingga dapat diyakini kebenarannya. 2) Clear (jelas) Laporan
disusun dengan
menggunakan
bahasa
yang
jelas,
tidak
menimbulkan kesalahpahaman bagi penggunanya. Menerangkan dengan jelas dan lengkap agar dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang menggunakannya. 3) Ringkas Struktur laporan yang baik melaporkan dengan ringkas pelaksanaan operasional, pengendalian dan hasil kerja. Laporan tersebut harus terhindar Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
dari hal-hal yang tidak relevan, material seperti gagasan, temuan, kalimat dan sebagainya yang tidak menunjang tema pokok laporan, namun tetap menjaga kualitas informasi yang disampaikan melalui laporan tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. 4) Konstruktif Laporan yang bersifat membangun adalah laporan yang sedapat mungkin memaparkan rekomendasi tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk mengupayakan peningkatan operasi. 5) Tepat waktu Laporan audit hanya dapat bermanfaat dengan maksimal bila laporan tersebut disajikan pada saat dibutuhkan. Sehingga auditor harus mampu menyajikan laporan dengan tepat waktu. Sebelum disampaikan pada pengguna laporan, peninjauan kembali atas laporan (review) perlu dilakukan. Review adalah tindakan bijak yang dapat dilakukan audit internal. Hal ini bertujuan untuk lebih memastikan kebenaran dan kelengkapannya. Laporan audit akan efektif bila terdapat pelaksanaan tindak lanjut agar proses audit yang berjalan benar-benar memberikan manfaat bagi perusahaan. Untuk itu, departemen audit internal bertugas untuk memantau pelaksanaan tindak lanjut, menganalisis kecukupan tindak lanjut disertai identifikasi hambatan pelaksanaannya dan memberikan laporan atas tindak lanjut tersebut.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
2. Good Corporate Governance (GCG) a. Pengertian Good Corporate Governance (GCG) Good corporate Governance (GCG) merupakan paradigma tentang pengelolaan perusahaan yang menekankan pada kesejahteraan hubungan antara pemegang saham, Dewan Komisaris, Dewan Direksi, manajemen senior, auditor internal dan auditor eksternal agar pengelolaan perusahaan lebih profesional, transparan, dan efisien. Corporate governance telah menjadi pokok perhatian yang sangat penting di Indonesia karena perusahaan-perusahaan yang menerapkan GCG secara utuh dan berkelanjutan diyakini akan memiliki nilai lebih dibandingkan dengan perusahaan yang tidak atau belum menerapkan GCG, sehingga akan membantu perusahaanperusahaan tersebut menjadi lebih kompetitif secara global. Forum for Corporate Governace in Indonesia (FCGI) dalam tjager dkk (2003: 25) mendefinisikan corporate governance sebagai berikut : Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hakhak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan Corporate governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Dan menurut Pratolo (2007:8), “GCG adalah suatu sistem yang ada pada suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk mencapai kinerja organisasi semaksimal mungkin dengan cara-cara yang tidak merugikan stakeholder organisasi tersebut”.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Kemudian Wahyudi Prakarsa dari Universitas Indonesia dalam Tjager (2003:27) mendefenisikan corporate governance sebagai berikut : Mekanisme administratif yang mengatur hubungan-hubungan antara manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham, dan kelompok-kelompok kegiatan (stakeholders) yang lain. Hubungan-hubungan ini dimanifestasikan dalam bentuk berbagai aturan permainan dan sistem insentif sebagai framework yang diperlukan untuk menentukan tujuan-tujuan perusahaan serta pemantauan kinerja yang menghasilkan. Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa corporate governance pada intinya adalah mengenai suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antar berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antar pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi. Corporate governance dimaksudkan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera. Pihak-pihak yang terkait dengan penerapan corporate governance meliputi organ-organ internal perusahaan dan pihak-pihak eksternal perusahan. Dapat disebut ini : pemegang saham, komisaris dengan komite-nya seperti komite/dewan audit, direksi, auditor internal, para stakeholder seperti pemerintah, konsumen, kreditor, pemasok, karyawan, masyarakat lingkungannya dan masyarakat luas yang menjadi konsumen pengguna jasa atau produknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat dua
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
aspek pokok dalam penerapan GCG yaitu keseimbangan internal dan keseimbangan eksternal. Keseimbangan internal maksudnya GCG menata hubungan antar organ-organ dalam perusahaan seperti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris dan Direksi, yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan struktur kelembagaan dan mekanisme operasional ketiga organ tersebut dengan perangkat-perangkatnya. Keseimbangan eksternal, berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh stakeholders, yang mencakup hal-hal yang terkait dengan pengaturan hubungan antar mereka. Interaksi antara mereka dimanifestasikan dalam berbagai bentuk aturan permainan dan sistem insentif sebagai kerangka kerja yang diperlukan untuk tujuan perusahaan dan cara-cara pencapaiannya secara pemantauan kinerja yang dihasilkan. Berbagai aturan permainan dimaksud dapat berupa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan perusahaan dan etika korporasi/etika usaha/etika bisnis. Dengan memenuhi berbagai prinsip GCG dan etika berusaha, diharapkan semua pihak akan memperoleh keuntungan, manfaat dan kesejahteraan dari perusahaan. b.
Prinsip-prinsip dan Manfaat Good Corporate Governance Prinsip-prinsip Good Corporate Governance merupakan suatu kaidah, norma
ataupun pedoman korporasi yang diperlukan dalam sistem pengelolaan BUMN yang
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
sehat. Berikut ini adalah prinsip-prinsip GCG yang dimaksudkan dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-117/M-MBU/2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah : 1)
Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2) Kemandirian, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 3) Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. 4) Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 5) Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terdapat enam hal tujuan dari penerapan GCG pada BUMN. 1) Memaksimalkan
nilai
BUMN
dengan
cara
meningkatkan
prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional. 2) Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ. 3) Mendorong agar organ dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap stakeholder maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMN. 4) Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional. 5) Meningkatkan iklim investasi nasional. 6) Mensukseskan program privatisasi. Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan Good Corporate Governance pada perusahaan adalah: 1) Menurunkan resiko Dengan menerapkan GCG akan dapat meminimalkan praktek-praktek KKN yang terjadi di perusahaan. Praktek-praktek yang tidak sehat tersebut jika dibiarkan akan menyebabkan resiko-resiko kerugian perusahaan bahkan kebangkrutan. 2) Meningkatkan nilai saham Diterapkannya GCG merupakan indikator perusahaan telah dikelola dengan baik dan transparan, sehingga merupakan hal yang penting bagi kepercayaan Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
investor/publik terhadap perusahaan dengan meningkatnya kepercayaan akan menjadikan nilai sahamnya banyak diminati di bursa, sehingga akan berdampak positif pada kenaikan nilai saham. 3) Menjamin kepatuhan Setiap peraturan yang menyentuh atau terkait dengan struktur dan operasi perusahaan ditujukan untuk mengatur aktivitas dan hubungan yang saling menguntungkan antar pihak yang terkait. Keseimbangan dengan seluruh stakeholders mengarahkan perusahaan pada kepatuhan terhadap aturanaturan yang ditetapkan. 4) Memiliki daya tahan Dengan menerapkan GCG perusahaan akan lebih memiliki daya tahan terhadap pengaruh buruk kondisi dunia usaha dan perilaku dunia usaha sekitarnya. 5) Memacu kinerja Melalui mekanisme supervisi kinerja manajemen dan mempertegas pertanggungjawaban komisaris dan direksi kepada pemegang saham dan stakeholders lainnya akan memacu jajaran komisaris dan direksi meningkatkan kinerja perusahaan. 6) Meningkatkan akuntabilitas publik GCG mengharuskan perusahaan untuk memperhatikan seluruh stakeholders dan tentunya ini diwujudkan dalam bentuk pengungkapan informasi atas kondisi perusahaan baik dalam betuk laporan keuangan maupun laporan Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
lainnya, sehingga hal ini mendorong perusahaan untuk melaksanakan akuntabilitas publik. 7) Membantu penerimaan negara Dengan transparasi dan dipatuhinya peraturan perpajakan akan berdampak pada penerimaan negara yang meningkat. Khususnya bagi BUMN/BUMD dengan kinerja yang prima akan meningkatkan laba operasi dan nilai saham yang tinggi sehingga akan meningkatkan bagian laba pemerintah. Jika setiap perusahaan semakin banyak menerapkan GCG maka semakin cepat pemulihan ekonomi yang akan dapat dirasakan seluruh masyarakat secara nasional. Seperti misalnya pergerakan dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat dengan baik, kesempatan kerja semakin besar, kemampuan bersaing lebih tinggi baik lokal maupun internasional. B. Kaitan Audit Internal dengan Good Corporate Governance Salah satu maksud implementasi GCG sesuai dengan pedoman GCG yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance yaitu untuk memaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internasional serta dengan demikian mendukung kondisi investasi. Salah satu elemen yang cukup signifikan dalam proses implementasi GCG adalah fungsi pengawasan internal yang baik yang dilakukan oleh auditor internal. Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Dengan demikian eksistensi departemen audit internal itu sendiri merupakan salah satu wujud implementasi dari GCG. Selain itu audit internal berperan sangat strategis dalam membantu manajemen dalam upaya mewujudkan GCG ke dalam praktekpraktek bisnis manajemen. Definisi pemeriksaan internal menurut Sawyer dkk (2005:10) adalah : Sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah : 1. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan ; 2. Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; 3. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti ; 4. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi ; 5. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis 6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif – semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif. Sesuai dengan definisi diatas, pengawasan internal menurut pedoman GCG adalah suatu proses yang bertujuan untuk mencapai kepastian berkenaan dengan : 1. Kebenaran informasi keuangan 2. Efektifitas dan efisiensi proses pengelolaan perusahaan, dan 3. Kepatuhan dan peraturan perundang-undangan yang terkait. Dalam kaitannya dengan implementasi GCG, audit internal mempunyai peranan yang sangat besar untuk mendorong terwujudnya pengelolaan bisnis perusahaan yang bersih dan transparan. Dari pemahaman tentang fungsi pengawasan intern, dapat diketahui bahwa salah satu tugas audit internal yaitu melakukan review terhadap
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
sistem yang ada untuk mengetahui tingkat kesesuaiannya dengan peraturan-peraturan eksternal, kebijakan dan prosedur internal yang ditetapkan termasuk prinsip-prinsip yang tertuang dalam pedoman good corporate governance.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
C.
Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 No. Nama Peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1
Suryo Pratolo GCG& Kinerja (2007) BUMN di Indonesia : Aspek Audit Manajemen & Pengendalian Internal sebagai Variabel Eksogen serta tinjauannya pada jenis perusahaan.
Audit Manajemen (X1), Pengendalian Internal (X2), Penerapan prinsipprinsip GCG (Y), Kinerja perusahaan (Z)
Audit Manajemen & Pengendalian Intern saling mendukung dalam rangka mempengaruhi penerapan prinsip-prinsip GCG & kinerja perusahaan.
2
Evelyn Yusrina Sitompul
Variabel Independen adalah Peranan Biro SPI (X), Variabel dependen adalah Pelaksanaan GCG (Y).
Peranan Biro SPI berpengaruh terhadap pelaksanaan GCG
( 2008 )
Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal (SPI) terhadap pelaksanaan GCG Pada PTPN II (Persero) Tanjung Morawa.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
D.
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
1.
Kerangka Konseptual GCG adalah suatu sistem yang ada pada suatu organisasi yang memiliki tujuan
untuk mencapai kinerja organisasi semaksimal mungkin dengan cara-cara yang tidak merugikan stakeholders organisasi tersebut. Penerapan Corporate Governance pada perusahaan akan memberikan keuntungan sebagai berikut: 1. Menurunkan resiko 2. Meningkatkan nilai saham 3. Menjamin kepatuhan 4. Memiliki daya tahan 5. Memacu kinerja 6. Meningkatkan akuntabilitas publik 7. Membantu penerimaan negara Visi SPI seperti yang tertuang dalam Internal Audit Charter PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah menjadi pilar peningkatan kinerja dan penerapan GCG. Oleh karena itu, melalui peranan SPI sebagai auditor internal dalam organisasi perusahaan, maka diharapkan pula GCG dapat dilaksanakan secara optimal. Pengendalian internal dalam perusahaan umumnya dilakukan oleh seluruh aspek sumberdaya manusia tanpa terkecuali, namun audit internal yang menjadi pemantau atas pelaksanaan pengendalian internal yang ada. Menurut Pratolo (2007), pengendalian internal secara simultan dan parsial berpengaruh langsung terhadap Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
pelaksanaan GCG. Kondisi penerapan GCG yang belum optimal pada BUMN di Indonesia secara dominan dipengaruhi juga oleh kondisi pengendalian internal BUMN yang belum optimal. Hal ini juga mengindikasikan bahwa, buruknya pengendalian internal juga sebagai dampak buruknya peranan audit internal. Berdasarkan uraian tersebut, penulis merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut:
Peranan Audit Internal
Penerapan GCG
(X)
(Y) Gambar 2.4 Kerangka Konseptual Penelitian
2.
Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban ataupun dugaan sementara terhadap suatu
masalah yang dihadapi, yang masih akan diuji kebenarannya lebih lanjut melalui analisa data yang relevan dengan masalah yang terjadi. Hipotesis penelitian ini adalah peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah assosiatif kausal, dimana terjadi hubungan sebab akibat diantara dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lain (Umar,2003:30). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh peranan audit internal sebagai variabel independen terhadap penerapan GCG sebagai variabel dependen. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau narasumber. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil kuesioner yang telah diisi oleh seluruh pegawai bagian SPI. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa sejarah singkat berdirinya perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan. C. Teknik Penetuan Sampel Menurut Sugiyono (2006:89) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi pada Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
penelitian ini adalah seluruh pegawai bagian SPI PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang berjumlah 34 responden. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi penelitian. Menurut Erlina (2007:72), jika peneliti menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian, maka disebut sensus, jika sebagian saja disebut sampel. Dengan demikian metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sensus. Maka itu, data kuantitatif yang diperoleh melalui pendistribusian kuesioner terhadap seluruh pegawai yang ada pada bagian SPI PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil kuesioner tersebutlah yang dijadikan sebagai acuan untuk diolah dengan menggunakan alat bantu soft ware statistic SPSS Versi 16. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data primer yang berupa kuesioner, ada beberapa langkah yang dilakukan penulis, yaitu: 1. memberikan kuesioner kepada seluruh responden 2. responden meminta waktu satu minggu untuk mempelajari dan mengisi kuesioner tersebut, 3. kuesioner yang dikembalikan sebanyak 34 kuesioner. Data sekunder yang berupa sejarah perusahaan dan struktur organisasi perusahaan yang didapatkan langsung dari perusahaan. E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan variabel dependen. 1. Variabel Bebas (Independent Variable) yaitu peranan Audit Internal
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Audit internal (SPI) adalah satu bagian dalam perusahaan yang berfungsi sebagai aparat pengawasan internal PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang bertugas melakukan pengendalian dan konsultasi secara objektif dan independen terhadap aktivitas/operasi perusahaan untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi perusahaan serta membantu organisasi dalam mengefektifkan manajemen resiko. Kuesioner yang digunakan pada penelitian untuk variabel X diadaptasi dari kuesioner yang dipublikasi oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Kuesioner ini dibentuk dan disesuaikan dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, mengingat bahwa segmen kedua perusahaan ini berbeda. Variabel ini diperoleh dari hasil kuesioner dan diukur dengan skala likert yaitu pengukuran sikap dengan menyatakan setuju atau tidak setuju, dimana poin 1 (sangat tidak setuju), poin 2 ( tidak setuju), poin 3 (netral), poin 4 (setuju), dan poin 5 (sangat setuju). 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) yaitu penerapan GCG Sederhananya GCG diartikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi. GCG merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini setiap responden diminta untuk menunjukkan apakah mereka setuju dengan pernyataan yang terdapat dalam kuesioner mengenai elemen-elemen GCG. Terdapat lima elemen GCG yaitu transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran. Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
a. Transparansi,
yaitu
keterbukaan
dalam
melaksanakan
proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. b. Kemandirian, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. c. Akuntabilitas,
yaitu
kejelasan
fungsi,
pelaksanaan
dan
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. d. Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat. e. Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder
yang
timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Kuesioner untuk elemen-elemen GCG tersebut disusun oleh penulis sendiri sesuai dengan Buku Pedoman Umum GCG Indonesia 2006 yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance. Dalam kuesioner penerapan GCG, seluruh elemen GCG digabung untuk memudahkan analisis statistik. Hal ini dikarenakan penulis tidak menggunakan sub variabel dependen dan penelitian ini hanya menggunakan dua variabel saja. Agar tidak terjadi Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
kesalahpahaman, maka penulis akan mengelompokkan pernyataan-pernyataan yang ada dengan elemen-elemen GCG yang ada. Berikut ini adalah pengelompokkannya. 1) Pernyataan 1-6 mencakup elemen transparansi 2) Pernyataan 7-11 mencakup elemen kemandirian 3) Pernyataan 12-16 mencakup elemen akuntabilitas 4) Pernyataan 17-21 mencakup elemen pertanggungjawaban 5) Pernyataan 21-26 mencakup elemen kewajaran Variabel dependen ini diperoleh dari hasil kuesioner dan diukur dengan skala likert yaitu pengukuran sikap dengan menyatakan setuju atau tidak setuju, dimana poin 1 (sangat tidak setuju), poin 2 (tidak setuju), poin 3 (netral), poin 4 (setuju), dan poin 5 (sangat setuju). F. Pengujian Kualitas Data 1. Uji Validitas Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya dalam mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Berikut ini adalah kriteria pengujian validitas : a.
Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. c. Rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. 2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas digunakan untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan dengan koefisien cronbach alpha. Menurut Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005:42) dinyatakan bahwa “suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha lebih dari 0,6”. G. Model Analisis Data Model statistik yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Model ini mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier, yang melibatkan satu variabel bebas sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel terikat, Rochaety,dkk. (2007:131). Sesuai dengan hipotesis yang diuji dalam penelitian ini, maka persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut: Y = a + bX + e Keterangan: Y = Variabel dependen yakni penerapan GCG a = Konstanta b = Koefisien Regresi X = Variabel independen yakni peranan Audit Internal e = Error (tingkat kesalahan)
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
1. Statistik Deskriptif Statistik ini digunakan untuk menganalisis data dengan cara menggambarkan data yang terkumpul namun bukan membuat kesimpulan yang bersifat generalisasi, Sugiyono (2004:142). H. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Penelitian ini menggunakan analisis grafik dan analisis statistik untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dengan menggunakan uji grafik dilakukan dengan dua cara yaitu melalui grafik histogram dan normal PP Plot, sedangkan dengan uji statistik digunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). 2. Uji Heteroskedastisitas Tujuan dari pengujian heterokedastisitas ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai residual dan variabel dependen suatu penelitian. Jika terdapat pola tertentu maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas. I. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah apabila terdapat hubungan kausal (sebab akibat) antara satu variabel bebas (independen) dengan satu variabel terikat (dependen)”. Pada penelitian ini hanya digunakan uji signifikansi parsial (Uji-t). 1. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Menurut Ghozali (2005:56), “uji-t digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda”. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan: Jika signifikansi thitung < 0,05, maka Ha diterima Jika signifikansi thitung > 0,05, maka Ha ditolak 2. Koefisien Determinasi (R2) Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel independen dapat menjelaskan variasi dalam variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu. Hal ini berarti jika nilai R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila nilai R2 mendekati nol, menunjukkan Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen, sebaliknya jika nilai R2 mendekati satu menunjukkan semakin besar pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen.
J.
Jadwal dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan yang beralamat di JL. Sei Batang Hari no. 2 Sei Sikambing Medan.
No.
Kegiatan
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Bulan (2009) Agustus September Oktober
November Desember
1.
Proposal Penelitian Survei Awal Penyusunan Proposal Bimbingan Proposal dan Perbaikan Proposal Seminar Proposal 2. Penelitian Pengiriman Kuesioner Pengembangan Kuesioner Pengumpulan dan Pengolahan Data Hasil Penelitian Penyusunan Hasil Penelitian 3. Ujian Komprehensif Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2009. Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A.
Data Penelitian
1.
Gambaran Umum PTPN III (Persero) Medan
a.
Sejarah Singkat berdirinya Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Langkah awal perusahaan dimulai sejak diambil alih dari perusahaan asing (RCMA dan CMO) pada tahun 1958 menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara (PPN Baru). Setelah mengalami reorganisasi lagi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dan pada tahun 1974 ditetapkan pengalihan bentuk menjadi PT Perkebunan (Persero) atau sering disingkat dengan PTP. Kemudian pada tahun 1994 terjadi lagi perubahan yaitu penggabungan manajemen 3 BUMN Perkebunan yaitu PTP III, PTP IV, dan PTP V disatukan pengelolaannya dibawah Direksi PT Perkebunan III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996, tentang peleburan perusahaan perseroan PT Perkebunan III, IV dan V menjadi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau sering disingkat dengan PTPN-III dengan akte pendirian nomor 36 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat oleh Notaris Harun Kamil SH berkedudukan di
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Jakarta. PT Perkebunan Nusantara III berkantor pusat di Jl. Sei Batanghari no. 2 Medan dan memiliki unit usaha yang terletak di Propinsi Sumatera Utara yang dipimpin oleh Ir. H. Amri Siregar. PTPN III (Persero) memiliki 50 unit kerja yang terdiri dari 34 unit kerja kebun, 11 unit kerja PKS dan 5 unit kerja Rumah Sakit. Seluruh unit kerja terletak di 6 Daerah Kabupaten/Kota dalam satu Propinsi Sumatera Utara. b. Aktivitas Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bergerak dalam bidang perkebunan Kelapa Sawit dan Karet dengan lahan seluas 161.683,68 Ha yang tersebar di Propinsi Sumatera Utara. Dalam pengelolaan organisasi dibagi menjadi 16 bagian, 8 Distrik Manager, 34 Unit Kebun, 11 Unit PKS dan 5 Unit Rumah Sakit serta didukung oleh karyawan sendiri sebanyak 28.469 orang. PTPN III (Persero) mengelola dua jenis komoditi perkebunan berupa kelapa sawit dan karet yang dilengkapi dengan sarana pengolahan dan industri hilir kelapa sawit. 1) Kelapa Sawit Produk kelapa sawit merupakan produk utama dan andalan PT Perkebunan Nusantara III yang mempunyai daya tarik pasar paling tinggi. Luas areal konsensi pada tahun 2006 seluruhnya mencapai 132.602,16 Ha. Disamping itu perusahaan ini mengelola kebun plasma atau perkebunan inti rakyat (PIR) yang luasnya mencapai 19.553,94 Ha. Total luas keseluruhan mencapai 152.156,10 Ha. Perusahaan ini memiliki pabrik kelapa sawit yang mengolah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
menjadi minyak sawit mentah atau CPO (crude Palm oil) dan inti sawit atau kernel palm. Pada produk ini perusahaan tetap mempertahankan pasar yang ada serta sekaligus menerapkan strategi pasar untuk memanfaatkan peluang yang ada serta memperoleh harga terbaik. 2) Karet Perusahaan ini juga memiliki pabrik karet yang mengolah lateks kebun dan cup lump menjadi lateks pekat, karet remah (crumb rubber) dan karet asap lembaran atau RSS (Ribbed Smoke Sheet). Seluruh komoditi karet ini dipasarkan di dalam dan luar negeri. Untuk produk karet ini perusahaan tetap mempertahankan pasar yang ada dan terus melakukan peningkatan produktivitas dan mutu produk. c.
Struktur Organisasi Perusahaan Semakin berkembang suatu perusahaan, maka semakin banyak pula kegiatan-
kegiatan yang harus dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Organisasi sebagai alat pengendali manajemen merupakan suatu struktur yang dibuat untuk menetapkan peran dan tugas setiap individu di dalam perusahaan demikian sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan efisien dan ekonomis. Tanggung jawab harus dibagi dengan sesuai bidang sehingga tidak ada orang yang mengendalikan seluruh tahapan transaksi. Manajer harus memiliki wewenang untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Tanggung jawab setiap individu harus jelas dirumuskan sehingga tidak ada yang tanggung jawabnya berlebihan atau berkurang. Atasan yang mendelegasikan tugas tanggung jawab dan wewenangnya kepada anak buahnya harus memiliki sistem tindak lanjut yang efektif untuk memastikan bahwa tugas-tugas dilaksanakan semestinya. Individu yang diserahi tugas tanggung jawab harus melaksanakannya dengan baik tanpa perlu diawasi secara ketat. Tetapi individu tersebut juga harus mengeceknya dengan atasannya jika ada hal-hal khusus atau tidak biasa. Setiap orang diminta untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan kepada atasannya dengan cara bagaimana pekerjaan dibebankan kepadanya. Organisasi harus fleksibel untuk memungkinkan perubahan-perubahan struktur pada saat rencana, kebijakan, maupun tujuan aktivitas atau operasional berubah. Struktur organisasi harus sesederhana mungkin. Bagan dan manual organisasi harus disiapkan sehingga dapat membantu bila ada perubahan-perubahan rencana dan pengendalian disamping juga menyajikan pemahaman yang lebih baik mengenai organisasi, mata rantai wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan. Demikian pula halnya dengan PT Perkebunan Nusantara III (persero) Medan, sesuai surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia nomor: KEP132/MBU/2006
tanggal
27
Desember
2006
Tentang
pemberhentian
dan
pengangkatan anggota-anggota Direksi Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (persero)
dan surat persetujuan perubahan struktur organisasi PT Perkebunan
Nusantara III (persero) dari Dewan Komisaris dengan surat nomor: KOM/3.08/SGita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
12/III/2007 tanggal 23 Maret 2007 Tentang perubahan struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III (persero), maka bentuk struktur organisasi perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (persero) dapat dilihat pada lampiran. 2. Departemen Audit Internal Perusahaan a.
Gambaran Umum SPI Departemen audit internal PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang
selanjutnya akan dibahas dalam bab ini disebut dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI). Setiap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk Satuan Pengawasan Internal (SPI) yang merupakan aparat pengawasan intern perusahaan yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Pembentukan organ pendukung Direksi ini untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal telah andal. Keberadaan SPI ini adalah untuk membantu Direksi BUMN dalam upaya mencapai kinerja perusahaan yang optimal. Satuan Pengawasan Intern (SPI) adalah aparat pengawasan intern yang berperan tidak saja membantu manajemen dalam menjalankan fungsi pengawasan tetapi juga merupakan mitra strategis bagi manajemen dalam rangka penerapan sistem pengendalian intern (internal control system), manajemen resiko (risk management) dan penerapan Good Corporate Governance (GCG). b.
Landasan Pembentukan SPI Pembentukan Satuan Pengawasan Intern (SPI) didasarkan pada:
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN bahwa: a. Pada setiap BUMN membentuk Satuan Pengawasan Intern yang merupakan aparat pengawas internal perusahaan yang dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggungjawab kepada Direktur Utama. b. Atas permintaan tertulis Komisaris/Dewan pengawas, Direksi memberikan keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern. c. Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 pasal 45, bahwa pada setiap BUMN dibentuk Satuan Pengawasan Intern yang merupakan aparatur pengawasan internal perusahaan. Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang perusahaan perseroan, bahwa: a. Pada setiap perseroan dibentuk Satuan Pengawasan Intern. b.
Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh kepala yang bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
c. Satuan Pengawasan Intern bertugas membantu Direktur Utama dalam melaksanakan audit keuangan dan operasional serta menilai pengendalian, pengelolaan, pelaksanaannya dan memberikan saran-saran perbaikan. d. Direktur Utama memberikan keterangan mengenai hasil audit atau hasil pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern kepada Komisaris, atas permintaan tertulis dari Komisaris. e. Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas segala yang dikemukakan dalam setiap laporan hasil audit yang dibuat oleh Bagian Satuan Pengawasan Intern. 4.
Hal ini ditegaskan lagi melalui SK Menteri BUMN Nomor : KEP-117/MMBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002, pasal 22 (ayat 1) yang menyebutkan bahwa “ Direksi harus menetapkan suatu sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset BUMN.“
c.
Visi dan Misi SPI PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan Visi Satuan Pengawasan Intern PT Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah: Terwujudnya profesionalisme Satuan Pengawasan Intern berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam mendukung peningkatan kinerja PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Dengan misi : 1. Menjadi mitra strategis manajemen dalam memberikan nilai tambah pada proses bisnis perusahaan.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
2. Membantu manajemen mendapatkan penilaian yang obyektif dan berkualitas terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan. 3. Mendorong manajemen meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG). d. Fungsi dan Ruang Lingkup SPI Dalam melaksanakan tugasnya Satuan Pengawasan Intern menjalankan fungsi sebagai berikut: 1. Memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan telah memadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan. 2. Merupakan mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan, memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit
yang
dilakukannya. 3. Merupakan konsultan peningkatan penerapan manajemen resiko dan prinsipprinsip Good Coorporate Governance. Tidak terdapat batasan ruang lingkup tugas Satuan Pengawasan Intern. Anggotaanggota Satuan Pengawasan Intern yang melaksanakan tugas audit internal berhak menerima informasi atau penjelasan apa saja yang mereka anggap perlu guna memenuhi tanggung jawabnya. Tugas Satuan Pengawasan Intern antara lain: 1. Evaluasi sistem dan prosedur yang ditetapkan manajemen guna memastikan kecukupan sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap kebijakan,
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
rencana,
prosedur,
hukum dan peraturan
perundang-undangan
yang
mempunyai dampak signifikan pada kegiatan operasi perusahaan 2. Evaluasi cara pengamanan aset dan melakukan verifikasi atas keberadaan aset; 3. Evaluasi operasi atau program untuk memastikan apakah hasilnya sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan dan apakah operasi atau program dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan; 4. Evaluasi kehandalan dan integritas informasi keuangan dan informasi operasi dan
cara
yang
digunakan
untuk
mengidentifikasi,
mengukur
dan
mengklasifikasi serta melaporkan informasi tersebut. 5. Melakukan
pengkajian
dan
pengelolaan
manajemen
risiko
melalui
identifikasi, analisis, penilaian, dan pengelolaan risiko usaha yang relevan. 6. Memberikan
rekomendasi
yang
sesuai
untuk
meningkatkan
proses
governance (tata kelola) mencakup evaluasi rancangan dan implementasi. 7. Memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil audit, termasuk hasil audit yang dilakukan oleh auditor eksternal. Satuan Pengawasan Intern dapat memberikan masukan dalam penyusunan laporan keuangan, penyusunan sistem dan prosedur, pengembangan teknologi informasi dan kegiatan lainnya namun tidak merubah atau mengurangi tanggung jawab manajemen.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Ruang lingkup tugas SPI melaksanakan pengawasan secara optimal sehingga perusahaan mengarah pada “zero fraud”, mencakup; 1.
Audit atas keuangan dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan. Audit ini mencakup audit transaksi, perkiraan, kegiatan fungsi dan pertanggungjawaban keuangan untuk menentukan apakah : a. Unit kerja telah melaksanakan kegiatan pengendalian yang berhasil. b. Unit kerja telah melaksanakan pencatatan dengan tepat atas sumber daya, kewajiban dan operasi perusahaan. c. Laporan manajemen memuat data yang teliti, lengkap, dapat dipercaya dan bermanfaat serta disajikan secara layak. d. Unit kerja telah mentaati peraturan perundang-undangan, kebijakan dan arahan Direksi serta instruksi kerja.
2. Penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam penggunaan sarana yang tersedia. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah unit kerja yang diaudit telah mengelola atau menggunakan sumber daya seperti uang, peralatan, barang, personalia dan sebagainya, yang tersedia secara berdaya guna dan hemat. 3. Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang direncanakan dari suatu kegiatan atau program. Penilaian ini meliputi apakah hasil atau manfaat yang dicapai
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
sampai saat audit dari program atau kegiatan yang ditetapkan telah dilaksanakan secara berhasil dan berdaya guna, dengan mempertimbangkan: a. Kewajaran kriteria yang digunakan. b. Ketepatan metode pelaksanaan yang digunakan. c. Ketelitian dan kehandalan pelaksanaan prosedur. d. Hasil yang dicapai. e. Hambatan yang menyebabkan belum tercapainya suatu kegiatan atau program. 4. Pencegahan dan pendeteksian kecurangan. SPI berkualifikasi untuk membantu manajemen dalam mengidentifikasi risiko kecurangan/penipuan, dan dapat membantu manajemen dalam merancang pengendalian yang tepat dalam rangka meminimalkan risiko. e. Kedudukan dan Peran SPI. Sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor : 3.00/SKPTS/R/03/2005 tanggal 15 Desember 2005 tentang revisi Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero), bahwa kedudukan Satuan Pengawasan Intern berada dan bertanggung jawab langsung di bawah Direktur Utama. Sesuai dengan kedudukannya, Satuan Pengawasan Intern independen terhadap bagian dan unit lainya. Independensi Satuan Pengawasan Intern dijamin oleh:
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
1. Adanya tanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 2. Adanya kewenangan yang jelas bahwa Satuan Pengawasan Intern mempunyai akses terhadap seluruh bagian dan unit-unit lainnya, catatan dan dokumentasi, sumberdaya
perusahaan
termasuk
sumberdaya
manusia
dalam
rangka
mendapatkan informasi untuk kepentingan pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern. 3. Tidak terlibat dalam aktivitas sehari-hari atau bertanggung jawab langsung atau memiliki kewenangan operasional terhadap kegiatan unit kerja yang diaudit oleh Satuan Pengawasan Intern. 4. Tidak diberikannya tanggung jawab penuh dalam pengembangan suatu sistem baru, kecuali memberikan pendapatnya atas metode dan standar pengendalian dari sistem baru tersebut. Sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor 3.00/SKPTS/R/01/2005 tanggal 8 Desember 2005 Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi 2 (dua) orang Pengawas Wilayah I dan II. Untuk mendukung kedudukan dan fungsi pengawasan dalam perusahaan, Satuan Pengawasan Intern memiliki peran audit (audit roles) sebagai berikut: a. Catalisator, yaitu auditor SPI berperan sebagai katalis dalam pelaksanaan audit dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
b. Consultant, yaitu auditor SPI dalam melakukan audit tidak hanya mengawasi ketaatan terhadap peraturan, tetapi menggali informasi dari auditan untuk mencari penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan sehingga auditor SPI dapat membantu auditan memberi solusi berupa saran dan rekomendasi audit yang dituangkan dalam Laporan Hasil Audit. c. Watchdog, yaitu auditor SPI dalam melakukan audit berperan membantu manajemen mengawasi kepatuhan auditan terhadap aturan yang telah ditetapkan. f. Wewenang dan Tanggung Jawab SPI 1. Wewenang Satuan Pengawasan Intern mempunyai akses terhadap seluruh dokumen, pencatatan, personil dan fisik kekayaan perusahaan di seluruh bagian dan unit lainnya untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas auditnya. 2. Tanggung Jawab Dalam pelaksanaan tugasnya Satuan Pengawasan Intern bertanggung jawab memberikan analisa, penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi mengenai aktivitas yang diaudit sesuai dengan yang disyaratkan oleh Kode Etik dan Standar Profesi Internal Audit. Tanggung jawab dari Satuan Pengawasan Intern termasuk: a. Menyusun rencana kerja audit tahunan.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
b. Menyusun pedoman, mekanisme kerja Satuan Pengawasan Intern dan prosedur audit yang berbasis risiko. c. Melaksanakan
rencana
kerja
audit
tahunan
termasuk
penugasan
khusus/investigasi dari Direktur Utama. d. Menjaga integritas dan obyektivitas serta bertindak secara profesional seperti yang dipersyaratkan dalam Standar Profesi Audit Internal (SPAI) termasuk menjamin tidak terdapat benturan kepentingan anggota Satuan Pengawasan Intern dengan auditan/kegiatan yang diaudit. g. Laporan Hasil Audit Laporan hasil audit adalah alat formal untuk memberitahukan kepada manajemen mengenai pendapat auditor atas kinerja manajemen, profil risiko, dan internal control pada aktivitas bisnis. Laporan audit juga perlu menggambarkan aspek-aspek positif dari yang diaudit. Dalam penerbitan laporan ada tiga jenis, yaitu laporan audit rutin, laporan audit khusus, dan laporan serah terima jabatan (sertijab). Laporan audit rutin berkaitan dengan audit rutin yang dilaksanakan 2 kali atau 1 kali setahun untuk setiap objek yang audit, sedangkan laporan audit serah terima jabatan bersifat audit berdasarkan kondisi saat serah terima (bevending staf) terhadap beberapa hal yang dianggap perlu diketahui dan ditindaklanjuti oleh pejabat baru, sementara audit khusus adalah audit yang bersifat adanya indikasi korupsi atau penyalahgunaan wewenang.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Laporan hasil audit harus menyajikan hal-hal sebagai berikut : 1) Memuat temuan dan kesimpulan audit secara objektif serta rekomendasi tindak lanjut yang konstruktif. Temuan hasil audit tersebut harus memenuhi lima atribut temuan yaitu : a) Kondisi, yaitu fakta atau kejadian penyimpangan yang terjadi. a) Kriteria, yaitu kondisi atau kegiatan yang seharusnya berdasarkan peraturan atau standar yang ditetapkan. b) Penyebab, yaitu hal yang menyebabkan kondisi tidak sesuai dengan kriteria. c) Akibat, yaitu dampak yang terjadi yang disebabkan ketidaksesuaian antara kondisi dan kriteria. d) Rekomendasi, yaitu saran yang dapat dan harus dilaksanakan untuk menghilangkan penyebab atau meminimalkan kerugian atau mengembalikan kondisi sesuai dengan kriteria. 2) Memuat hal-hal yang masih merupakan masalah yang belum dapat diselesaikan sampai dengan berakhirnya audit. 3) Dalam hal terdapat perbedaan antar Pimpinan Unit yang diperiksa dengan auditor atas temuan hasil audit, maka pendapat keduanya harus diungkapkan dalam laporan.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Dalam hal ini jika perlu, konsep laporan yang telah disusun dibicarakan lebih dahulu dengan Direksi sebelum laporan final diterbitkan. Laporan hasil audit disampaikan kepada Direksi dan Komisaris/Komite Audit jika ada permintaan tertulis dari Komisaris kepada Direksi. Berdasarkan laporan hasil audit yang disampaikan kepada Direksi, dibuat memo atau Surat Penugasan Temuan dan tindak lanjut yang harus dilakukan dan disampaikan kepada Pimpinan Unit yang diaudit bersama Laporan Hasil Audit. Laporan hasil audit investigasi disusun dalam bentuk surat, apabila tidak terbukti adanya
penyimpangan
atau
penyalahgunaan,
tetapi
apabila
terbukti
ada
penyimpangan atau penyalahgunaan maka laporan disusun dalam bentuk Bab. Laporan dalam bentuk panjang (Bab) harus menyajikan dengan jelas jenis penyimpangan yang dilakukan, ketentuan yang dilanggar, modus operasiinya, jenis kerugian, unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain dan karyawan yang terlibat serta tindak lanjut serta sanksi yang harus dikenakan. Khusus untuk audit investigasi, laporan hasil audit tidak disampaikan kepada Pimpinan Unit yang diaudit, namun langsung disampaikan kepada Direktur Utama. Hasil penilaian manajemen resiko dan penerapan GCG dapat digabung dalam laporan hasil audit keuangan dan perasional dalam Bab sendiri, tergantung dari kebijakan yang telah ditetapkan. Jika penilaian atau evaluasi dilakukan secara menyeluruh dari kantor direksi sampai dengan kantor unit usaha dan mencakup seluruh aspek maka laporannya dibuat tersendiri. Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Laporan harus menyajikan hal-hal yang sudah baik atau mendekati praktek yang baik dan juga memuat hal-hal yang memerlukan perbaikan disertai rekomendasinya. Laporan hasil penilaian atau evaluasi disampaikan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit jika diwajibkan. B.
Analisis Hasil Penelitian
1.
Pengujian Validitas Variabel. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang
seharusnya diukur. Dalam Ghozali (2005:45) dinyatakan bahwa suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Salah satu cara untuk menguji validitas yang dikembangkan adalah dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini sampel berjumlah 34. Sehingga dalam penelitian ini besarnya df dapat dihitung sebesar dengan df=34 maka diperoleh rtabel sebesar 0,339 (α=5%). Nilai ini diperoleh dari Tabel III, nilai-nilai r product moment. a.
Peranan Audit Internal Berdasarkan tabel 4.1 berikut, terlihat bahwa ada 1 pertanyaan yang hasil uji
validitasnya tidak valid, pertanyaan tersebut yaitu pertanyaan 8. Ketidakvalidan ini disebabkan karena rhitung pertanyaan 8 < rtabel. Dan rhitung pertanyaan 8 yang menyebabkan pertanyaan tersebut tidak valid adalah 0,160.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Tabel 4.1 Validitas Peranan Audit Internal (Pengujian I) Pertanyaan
Corrected Item Total Correlation (rhitung)
rtabel
Keterangan
Pertanyaan 1
0,446
0,339
Valid
Pertanyaan 2
0,889
0,339
Valid
Pertanyaan 3
0,826
0,339
Valid
Pertanyaan 4
0,362
0,339
Valid
Pertanyaan 5
0,906
0,339
Valid
Pertanyaan 6
0,834
0,339
Valid
Pertanyaan 7
0,781
0,339
Valid
Pertanyaan 8
0,160
0,339
Tidak Valid
Pertanyaan 9
0,876
0,339
Valid
Pertanyaan 10
0,802
0,339
Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009 Apabila ada instrumen kuesioner yang dinyatakan tidak valid pada saat melakukan uji validitas data, maka instrumen yang tidak valid tersebut harus dikeluarkan/dibuang dari daftar instrumen kuesioner yang digunakan dan dilakukan uji validitas sekali lagi. Oleh karena itu, pertanyaan 8 yang dinyatakan tidak valid pada pengujian pertama harus dikeluarkan dari daftar pertanyaan dan uji validitas diulang sekali lagi. Pengujian validitas data yang kedua disajikan pada tabel 4.2 dan hasilnya semua pertanyaan yang tersisa dinyatakan valid.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Tabel 4.2 Validitas Peranan Audit Internal (Pengujian II) Pertanyaan
Corrected Item Total Correlation (rhitung)
rtabel
Keterangan
Pertanyaan 1
0,453
0,339
Valid
Pertanyaan 2
0,884
0,339
Valid
Pertanyaan 3
0,833
0,339
Valid
Pertanyaan 4
0,366
0,339
Valid
Pertanyaan 5
0,933
0,339
Valid
Pertanyaan 6
0,822
0,339
Valid
Pertanyaan 7
0,761
0,339
Valid
Pertanyaan 9
0,868
0,339
Valid
Pertanyaan 10
0,806
0,339
Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009 b. Penerapan GCG Berdasarkan tabel 4.3, terlihat bahwa hasil uji validitas menunjukkan pertanyaan 11 tidak valid karena nilai rhitung < rtabel (0,283 < 0,339). Oleh karena itu, pertanyaan 11 harus dikeluarkan dan dilakukan uji validitas kembali
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Tabel 4.3 Validitas Penerapan GCG (Pengujian I) Pertanyaan
Corrected Item Total Correlation (rhitung)
rtabel
Keterangan
Pertanyaan 1
0,569
0,339
Valid
Pertanyaan 2
0,791
0,339
Valid
Pertanyaan 3
0,549
0,339
Valid
Pertanyaan 4
0,595
0,339
Valid
Pertanyaan 5
0,470
0,339
Valid
Pertanyaan 6
0,657
0,339
Valid
Pertanyaan 7
0,507
0,339
Valid
Pertanyaan 8
0,643
0,339
Valid
Pertanyaan 9
0,445
0,339
Valid
Pertanyaan 10
0,633
0,339
Valid
Pertanyaan 11
0,283
0,339
Tidak Valid
Pertanyaan 12
0,800
0,339
Valid
Pertanyaan 13
0,805
0,339
Valid
Pertanyaan 14
0,794
0,339
Valid
Pertanyaan 15
0,842
0,339
Valid
Pertanyaan 16
0,789
0,339
Valid
Pertanyaan 17
0,787
0,339
Valid
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Pertanyaan 18
0,464
0,339
Valid
Pertanyaan 19
0,454
0,339
Valid
Pertanyaan 20
0,668
0,339
Valid
Pertanyaan 21
0,670
0,339
Valid
Pertanyaan 22
0,523
0,339
Valid
Pertanyaan 23
0,637
0,339
Valid
Pertanyaan 24
0,494
0,339
Valid
Pertanyaan 25
0,645
0,339
Valid
Pertanyaan 26
0,749
0,339
Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009 Instrumen kuesioner penerapan GCG dinyatakan valid secara keseluruhan setelah pertanyaan 11 dikeluarkan dan dilakukan uji validitas kembali. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Validitas Penerapan GCG (Pengujian II) Corrected Item Total Pertanyaan rtabel Correlation (rhitung)
Keterangan
Pertanyaan 1
0,542
0,339
Valid
Pertanyaan 2
0,778
0,339
Valid
Pertanyaan 3
0,549
0,339
Valid
Pertanyaan 4
0,600
0,339
Valid
Pertanyaan 5
0,459
0,339
Valid
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Pertanyaan 6
0,657
0,339
Valid
Pertanyaan 7
0,487
0,339
Valid
Pertanyaan 8
0,667
0,339
Valid
Pertanyaan 9
0,475
0,339
Valid
Pertanyaan 10
0,642
0,339
Valid
Pertanyaan 12
0,779
0,339
Valid
Pertanyaan 13
0,785
0,339
Valid
Pertanyaan 14
0,802
0,339
Valid
Pertanyaan 15
0,857
0,339
Valid
Pertanyaan 16
0,780
0,339
Valid
Pertanyaan 17
0,797
0,339
Valid
Pertanyaan 18
0,481
0,339
Valid
Pertanyaan 19
0,455
0,339
Valid
Pertanyaan 20
0,661
0,339
Valid
Pertanyaan 21
0,665
0,339
Valid
Pertanyaan 22
0,547
0,339
Valid
Pertanyaan 23
0,638
0,339
Valid
Pertanyaan 24
0,507
0,339
Valid
Pertanyaan 25
0,653
0,339
Valid
Pertanyaan 26
0,752
0,339
Valid
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
2.
Pengujian Reliabilitas Variabel Realibilitas instrumen penelitian dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha. Menurut
Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2005:42), “Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s alpha >0,6”. a.
Peranan Audit Internal Pengujian peranan Audit Internal dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 4.5 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items 0,930
9
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai cronbach alpha peranan audit internal sebesar 0,930. Hal ini berarti bahwa, nilai ini telah melewati syarat reliabilitas sebesar 0,6. Maka dapat dikatakan bahwa peranan audit internal teruji reliabilitasnya. b.
Penerapan GCG Pengujian realibilitas penerapan GCG dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Tabel 4.6 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items 0,950
25
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009 Dari tabel tersebut terlihat bahwa cronbach alpha penerapan GCG sebesar 0,950. Artinya adalah nilai ini telah melewati syarat reliabilitas sebesar 0,6. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa penerapan GCG teruji reliabilitasnya. 3.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan
cara
mendeskripsikan
atau
menggambarkan
data
yang
terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, serta standar deviasi yang merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga lebih mudah untuk dipahami, seperti tabel berikut:
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Tabel 4.7 Descriptive Statistics Std. N
Range
Minimum Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Sum
Mean
Deviation
Variance
Statistic
Statistic Std. Error
Statistic
Statistic
Audit_Internal
34
34
14
48
1246
36.65
1.195
GCG
34
52
72
124
3443
101.26
1.765
Valid N (listwise)
34
6.967
48.538
10.291 105.898
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009 Berikut ini adalah penjelasan atas tabel tersebut : a. Output tampilan SPSS menunjukkan jumlah responden (N) ada 34. b. Rata-rata (Mean) peranan Audit Internal adalah sebesar 36,65 dengan standar deviasi sebesar 6,967. c. Rata-rata (Mean) penerapan GCG adalah sebesar 101,26 dengan standar deviasi sebesar 10,291. d. Untuk peranan Audit Internal dan penerapan GCG nilai minimumnya masing-masing
sebesar
14,00
dan
72,00
sedangkan
untuk
nilai
maksimumnya berturut-turut sebesar 48,00 dan 124,00. e. Nilai range merupakan selisih nilai maksimum dan nilai minimum yaitu sebesar 34,00 untuk peranan Audit Internal dan 52,00 untuk penerapan GCG.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
4.
Hasil Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan pengujian statistik, maka uji
asumsi klasik harus terpenuhi. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. a.
Uji Normalitas Budi (2005:231) memberikan pengertian terhadap pengujian normalitas, bahwa
pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi suatu data. Asumsi yang harus dimiliki oleh data untuk pengujian statistik parametrik adalah data tersebut harus terdistribusi secara normal, sehingga data tersebut harus diuji terlebih dahulu normalitasnya. Untuk mengetahui apakah data yang dimiliki normal atau tidak, secara kasat mata kita dapat melihatnya melalui grafik histogram dan grafik PP Plots. Hasil pengujian normalitas data dalam bentuk grafik histogram dan grafik PP Plots. Data yang terdistribusi normal akan menunjukkan kurva histogram berpola distribusi normal. Pada grafik PP Plots, normal atau tidaknya distribusi suatu data terlihat dari penyebaran data (titik) di sekitar garis diagonal. Berikut ini merupakan hasil pengujian normalitas data ditunjukkan dalam bentuk grafik histogram dan grafik PP Plots.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009
Gambar 4. 2 Normal P-P Plot Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009 Dari grafik histogram pada gambar 4.1 menunjukkan grafik histogram yang memberikan pola ditribusi yang mendekati normal, demikian juga halnya pada grafik PP Plots pada gambar 4.2, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Penyebarannya mengikuti garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi uji normalitas data. Bila hanya melihat histogram dan grafik PP Plots, normal atau tidak distribusi data tidak dapat diketahui dengan jelas karena pengujian normalitas hanya dengan uji grafik hanya terlihat secara visual sehingga dapat saja dari hasil grafik terlihat normal namun dengan uji statistik tidak normal. Oleh karena itu, diperlukan uji statistik untuk menunjukkan data normal atau tidak. Uji statistik untuk mendeteksi normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, yaitu Ho dimana data terdistribusi normal, maka dalam uji yang telah dilakukan pada penelitian ini Ho diterima. Nilai K-S lebih besar dari probabilitas signifikansi pada α=5%. Nilai K-S yang diperoleh dari uji tersebut sebesar 0,534 dengan probabilitas signifikansi 0,938. Hal ini menunjukkan data terdistribusi secara normal. Nilai K-S dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Tabel 4.8 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N
34
Normal Parametersa Mean Std. Deviation Most Extreme Differences
.0000000 9.49686987
Absolute
.092
Positive
.092
Negative
-.070
Kolmogorov-Smirnov Z
.534
Asymp. Sig. (2-tailed)
.938
a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009 b. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID (residual) dan ZPRED (variabel dependen). Dasar analisisnya adalah: (1) jika ada pola tertentu, seperti titiktitik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas, dan (2) jika tidak ada pola yang Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas terlihat pada gambar 4.3 berikut yang menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi penerapan GCG berdasarkan masukan variabel independen peranan audit internal.
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Hasil Olahan Data SPSS,2009 5.
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana dilakukan dengan menggunakan metode enter.
Dengan metode ini seluruh variabel akan dimasukkan dalam analisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
dependen. Output yang diperoleh dengan menggunakan program statistik seperti yang terlihat pada tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9 Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables Entered
Variables Removed Method
Audit_Internala
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: GCG. Berdasarkan tabel 4.9 di atas variables entered/removedb menunjukkan analisis sebagai berikut: a. variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen yaitu peranan Audit Internal, b. tidak ada variabel independen yang dikeluarkan, c. metode yang digunakan untuk memasukkan data adalah metode enter.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Tabel 4.10 Regresi Linier Sederhana Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Audit_Internal
Std. Error
80.418
8.984
.569
.241
Standardized Coefficients Beta
t
.385
Sig.
8.951
.000
2.361
.024
a. Dependent Variable: GCG Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel 4.10 pada kolom unstandardized coefficients bagian B, maka diperoleh model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Y = 80,418 + 0,569 X + e a. konstanta sebesar 80,418 menyatakan bahwa jika tidak ada peranan Audit Internal maka penerapan GCG sebesar 80,418, b. koefisien X = 0,569, menunjukkan bahwa peranan Audit Internal (X) berpengaruh positif terhadap penerapan GCG (Y). Artinya, jika peranan Audit Internal ditingkatkan sebesar satu satuan, maka penerapan GCG akan meningkat sebesar 80,418. c. standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu. Hasil regresi linier sederhana di atas menunjukkan bahwa variabel peranan audit internal memiliki pengaruh positif terhadap variabel penerapan GCG. Dengan
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa, jika peranan Audit Internal ditingkatkan maka penerapan GCG juga akan meningkat. 6.
Hasil Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Uji statistik t dilakukan untuk
menguji seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Uji t dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel independen peranan Audit Internal berpengaruh terhadap variabel dependen penerapan GCG. Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik seperti yang terlihat pada tabel 4.11 berikut Tabel 4.11 Hasil Uji t-hitung Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model
B (Constant) Audit_Internal
Std. Error 80.418
8.984
.569
.241
Standardized Coefficients Beta
t
.385
Sig.
8.951
.000
2.361
.024
a. Dependent Variable: Penerapan GCG
Menurut Ghozali (2005:87), uji t dilihat dari tingkat signifikansi. Jika nilai signifikansi di bawah 5%, maka masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Dari hasil uji t yang ditunjukkan pada tabel 4.11 di atas memperlihatkan nilai probabilitas signifikansi 0,024. Nilai ini berada di bawah 5%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa peranan Audit Internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan GCG. b. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Melalui Koefisien Determinasi (R2) dapat diketahui sejauh mana variabel peranan audit internal mampu menjelaskan variabel penerapan GCG. Tabel 4.12 Model Summaryb
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.385a
.148
.122
9.644
a. Predictors: (Constant), Audit_Internal b. Dependent Variable: GCG
Pada tabel 4.12 yaitu Model Summaryb di atas, terlihat bahwa nilai R sebesar 0,385 yang berarti bahwa korelasi/hubungan antara peranan audit internal dengan penerapan GCG tidak mempunyai hubungan yang kuat sebesar 38,5%. Dikatakan tidak kuat karena angka tersebut dibawah 0,5 atau 50%. Sedangkan nilai R Square atau nilai koefisien determinasi sebesar 0,148 yang berarti bahwa variasi atau
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
perubahan variabel dependen (penerapan GCG) hanya mampu dijelaskan oleh variasi atau perubahan variabel independen (Audit Internal) sebesar 14,8% . Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil penelitian yang menerima semua rumusan hipotesis. Artinya, hasil penelitian ini menunjukkan peranan audit internal memiliki pengaruh terhadap penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan GCG. Hal ini sesuai dengan keberadaan fungsi bagian SPI menjamin efektivitas pengendalian internal dan merupakan mitra strategis dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan serta mendorong proses governance.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah peranan audit internal memiliki pengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Disini dihubungkan satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Sampel yang dipilih sebanyak 34 responden dari bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI). Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik uji-t, dan koefisien determinasi (R2) setelah sebelumnya dilakukan uji kualitas data dan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas data, dan uji heterokedastisitas. Dalam penelitian ini tidak digunakan uji autokorelasi karena data yang digunakan merupakan data cross section. Uji autokorelasi digunakan pada penelitian yang menggunakan data times series. Hasil penelitian yang ditemukan diungkapkan dibawah ini. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini mampu dibuktikan secara parsial, bahwa peranan audit internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan Good Corporate Governance pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Karena keberadaan fungsi SPI menjamin efektivitas pengendalian internal dan merupakan mitra strategis dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan serta
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
mendorong proses governance. Nilai R square atau nilai koefisien determinasi dari penelitian ini adalah sebesar 0,148. Hal ini mengindikasikan bahwa variasi atau perubahan dalam penerapan GCG hanya mampu dijelaskan sebesar 14,8% oleh variasi atau perubahan peranan Audit Internal. B.
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dilakukan hanya pada satu BUMN saja. Untuk pengujian yang
lebih mendalam dan mendapatkan hasil penelitian yang signifikan, penelitian berikutnya hendaknya lebih baik dilakukan pada lebih dari satu BUMN. Dengan mengambil lebih dari satu BUMN, tentunya hasilnya akan lebih terlihat jelas dan dapat diperbandingkan. C.
Saran Hasil penelitian ini menunjukkan peranan audit internal berpengaruh positif
terhadap penerapan GCG. Peranan audit internal yang dilakukan oleh SPI sangat membantu perusahaan khususnya manajemen dalam penerapan GCG sehingga perusahaan harus tetap mempertahankan keberadaan SPI. Selain itu, manajemen beserta dewan komisaris harus memberikan dukungan penuh terhadap SPI agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, salah satunya dengan mengadakan program pendidikan dan pelatihan bagi SPI untuk meningkatkan fungsi dan tugasnya sebagai auditor internal. SPI bukanlah satu-satunya bagian yang turut ambil bagian dalam penerapan GCG, karena penerapan GCG harus melingkupi seluruh aspek perusahaan. Diharapkan kelak untuk penelitian selanjutnya, untuk meneliti pengaruh bagianbagian lain di perusahaan terhadap penerapan GCG. Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno, 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid 2, Edisi 3, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Boynton, William C., Raymond N. Johnson, dan Walter G.Kell, 2003. Modern Auditing, Edisi 7, Penerjemah Paul A. Rajoe, Gina Gania, Ichsan Setiyo Budi, Erlangga, Jilid II, Jakarta. Budi, Prabayu dan Ashari, 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS, Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta. Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen , USU Press, Medan Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang. Guy, Dan M., C. Wayne Alderman, dan Alan J.Winters, 2002. Auditing, Edisi 5, Penerjemah Sugiyarto, Erlangga, Jilid 2, Jakarta. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi USU, Medan. Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman Umum GCG Indonesia, Jakarta. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004. Standar Profesi Audit Internal, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta. Maksum, Azhar, 2005, Tinjauan Atas Good Corporate Governance di Indonesia: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Akuntansi Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan. Messier, William F. Jr, Steven M.Glover dan Douglas F. Prawitt, 2005. Auditing & Assurance Service A Systematic Approach, Edisi 4, Penerjemah Nuri Hinduan, Salemba Empat, Buku II, Jakarta. Mulyadi, 2002. Auditing ,Buku 1, Edisi 6, Jilid 3, Salemba Empat, Jakarta.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Pratolo, Suryo, 2007. “GCG dan Kinerja BUMN di Indonesia: Aspek Audit Manajemen dan Pengendalian Intern sebagai Variabel Eksogen serta tinjauannya pada Jenis Perusahaan”, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar, 26-28 Juli 2007. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2009. Code of Corporate Governance, Edisi II, Medan. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2009. Internal Audit Charter, Edisi II, Medan. Rochaety, Ety, Ratih Tresnati dan H. Abdul Madjid Latief, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, Mitra Wacana Media, Jakarta. Sawyer, Laurence B., Mortimer A. Dittenhofer, James H. Scheiner, 2005. Sawyer’s Internal Auditing, Buku 1, Edisi 5, Penerjemah Desi Adhariani, Salemba Empat, Jakarta. Sitompul, Evelyn Yusrina, 2008. “Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal (SPI) terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance Pada PTPN II (Persero) Tanjung Morawa. Skripsi Akuntansi, Universitas Sumatera Utara. Situmorang, Syafrizal Helmi, Doly M. Ja’far Dalimunthe, Iskandar Muda, Muslich lutfi, Syahyunan, 2008. Analisis Data Penelitian, terbitan pertama, USU Press, Medan. Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedelapan, Penerbit Alphabeta, Bandung. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 Tanggal 1 Agustus 2002 Tentang Penerapan GCG, Jakarta. Tjager, I Nyoman, dkk, 2003. Corporate Governance : Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia, PT Prenhallindo, Jakarta. Tugiman, Hiro. 2006. Pandangan Baru Internal Auditing. Cetakan Kesembilan Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Umar, Husein, 2003. Metodologi Penelitian Untuk skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
LAMPIRAN
Lampiran i
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran ii
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran iii
KUESIONER PERANAN SPI* Nomor Kuesioner: Petunjuk Pengisian: 1. Isilah data responden pada tempat yang telah disediakan. 2. Berilah jawaban untuk setiap nomor pada kuesioner dengan memberi tanda check list (√) pada kolom di sebelah pernyataan. 3. Berikanlah jawaban yang sejujurnya. 4. Kami akan menjamin kerahasiaan jawaban Anda. Keterangan: 1. Sangat tidak Setuju 2. Tidak Setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat Setuju Identitas Responden Jenis Kelamin : L/P Jabatan : No. 1
2
3
4
Pernyataan Peranan dan sasaran SPI fokus pada area dampak dari berbagai risiko yang menghambat pencapaian sasaran strategis perusahaan. Piagam Internal Audit mengatur hubungan SPI dengan para objek audit dikembangkan sesuai konsep customer focus oriented di samping tanggung jawab fungsional lainnya. SPI bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan memiliki hubungan kerja fungsional dengan Dewan Komisiaris. SPI memiliki akses yang tidak terbatas (412 kali setahun) terhadap para anggota direksi dan berkomunikasi informal dengan
1
2
3
4
5
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
5 6
7 8 9
10
direksi, serta menjadi bagian dalam rapatrapat direksi dan rapat direksi dengan dewan komisiaris. Independensi SPI diakui direksi sebagai kunci bagi efektivitas SPI. Tradisi SPI yang independen begitu mengakar dan ditegaskan dalam Charter SPI. Strategi SPI benar-benar merupakan penjabaran dari sasaran perusahaan. SPI juga terlibat dalam revisi penyempurnaan RKAP. Laporan SPI juga mencakup analisis manfaat-biaya dari rekomendasi, assessment terhadap semua aspek lingkungan pengendalian, dan fokus audit ke depan. Hasil assessment risiko oleh SPI didiskusikan dengan manajemen dan diperbandingkan dengan hasil assessment risiko yang dibuat.
* Keterangan: Kuesioner ini diadaptasi dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. dengan perubahan seperlunya.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran iv
KUESIONER PENERAPAN GCG* Nomor Kuesioner: Petunjuk Pengisian : 1. Isilah data responden pada tempat yang telah disediakan. 2. Berilah jawaban unyuk setiap nomor pada kuesioner dengan memberi tanda check list (√) pada kolom disebelah pertanyaan. 3. Berikanlah jawaban yang sejujurnya. 4. Kami menjamin kerahasiaan jawaban Anda. Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5.
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
Identitas Responden Jenis Kelamin : L/P Jabatan : No. 1 2 3
4
Pernyataan PTPN III (Persero) Medan menyediakan informasi perusahaan secara tepat waktu. PTPN III (Persero) Medan menyediakan informasi perusahaan yang memadai. PTPN III (Persero) Medan menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan khususnya pemegang saham. Informasi yang diungkapkan meliputi visi, misi, sasaran usaha, kondisi keuangan, susunan organisasi, dan kejadian-kejadian penting yang
1
2
3
4
5
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
5
6
7
8
9
10 11
12
13
14
15
mempengaruhi kondisi perusahaan. Tetap menjaga kerahasiaan perusahaan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku berupa hak-hak pribadi setiap karyawan. Setiap kebijakan PTPN III (Persero) Medan didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada internal perusahaan maupun kepada pemegang saham. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, organ perusahaan selalu menghindari adanya dominasi oleh pihak manapun. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, organ perusahaan bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan yang bersifat internal. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, organ perusahaan bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan yang bersifat eksternal. Pengambilan keputusan dilakukan secara objektif. Masing-masing organ perusahaan menghindari adanya saling lempar tanggung jawab antara yang satu dengan yang lainnya. Rincian tugas dan tanggung jawab msingmasing organ perusahaan dan semua karyawan ditetapkan secara jelas selaras dengan visi, misi dan strategi perusahaan. Setiap organ perusahaan dan karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan peranan masing-masing. Sistem pengendalian internal dilakukan secara efektif dalam pengelolaan perusahaan. Adanya sistem penghargaan dan sanksi
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
(reward and punishment system) terhadap kinerja organ perusahaan. 16
17
18 19 20 21
22
23
24
25
26
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, selalu berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati. Setiap organ perusahaan berpegang pada prinsip-prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan tugas dan fungsi masingmasing. Adanya kepatuhan terhadap UndangUndang BUMN. Adanya kepatuhan terhadap Anggaran Dasar. Adanya kepatuhan terhadap peraturan perusahaan. Melaksanakan tanggung jawab sosial seperti peduli terhadap masyarakat dan lingkungan terutama di sekitar perusahaan. Diberikan kesempatan kepada pihakpihak yang memiliki kepentingan (pemegang saham, pelanggan) memberikan masukan dan pendapat bagi kepentingan perusahaan. Memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada stakeholders sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender,dan golongan fisik. Adanya kebijakan kompensasi positif (penghargaan, insentif, dll) terhadap keberhasilan pegawai. Adanya kebijakan kompensasi negatif (hukuman, teguran, dll) terhadap kinerja yang buruk dari masing-masing organ
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
perusahaan. *Keterangan : Kuesioner ini dibuat berdasarkan Pedoman Umum GCG Indonesia Tahun 2006 yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance 6) Pernyataan 1-6 mencakup elemen transparansi 7) Pernyataan 7-11 mencakup elemen kemandirian 8) Pernyataan 12-16 mencakup elemen akuntabilitas 9) Pernyataan 17-21 mencakup elemen pertanggungjawaban 10) Pernyataan 21-26 mencakup elemen kewajaran
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran v RESP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 1 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 1 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4
3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 1 1 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 5 5 5 2 2 3 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5 3 3 3 3 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 3 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 1 1 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4
7 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 1 1 2 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 3 3 3 4 3 4
8 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 3 3 2 3 1 3 2 4 3 3 3 4 1 2 5 4 3 3 3 4 4 4
9 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 3 3 4 3 4 4
10 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 3 3 3 3 4 3
TOTAL 38 38 40 38 40 40 40 40 42 38 38 40 15 14 33 35 36 35 40 41 37 35 37 41 38 44 48 47 29 29 33 33 35 39
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran vii Reliability Peranan Audit Internal Case Processing Summary
Cases
N
%
34
100.0
Excluded
0
.0
Total
34
100.0
Valid a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.910
10
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
pertanyaan_1
3.29
1.169
34
pertanyaan_2
3.62
.817
34
pertanyaan_3
3.82
1.029
34
pertanyaan_4
3.68
.684
34
pertanyaan_5
3.85
.892
34
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
pertanyaan_6
3.82
.936
34
pertanyaan_7
3.62
.954
34
pertanyaan_8
3.29
.938
34
pertanyaan_9
3.82
.904
34
pertanyaan_10
3.82
.968
34
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Deleted
pertanyaan_1
33.35
40.538
.446
.919
pertanyaan_2
33.03
38.817
.889
.890
pertanyaan_3
32.82
37.119
.826
.891
pertanyaan_4
32.97
44.757
.362
.916
pertanyaan_5
32.79
37.805
.906
.887
pertanyaan_6
32.82
38.029
.834
.891
pertanyaan_7
33.03
38.393
.781
.894
pertanyaan_8
33.35
45.629
.160
.930
pertanyaan_9
32.82
37.968
.876
.889
pertanyaan_10
32.82
38.029
.802
.893
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Scale Statistics Mean
Variance
Std. Deviation
N of Items
36.65
48.538
6.967
10
Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
34
100.0
Excludeda
0
.0
Total
34
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.930
9
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Pertanyaan_1
3.29
1.169
34
pertanyaan_2
3.62
.817
34
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
pertanyaan_3
3.82
1.029
34
pertanyaan_4
3.68
.684
34
pertanyaan_5
3.85
.892
34
pertanyaan_6
3.82
.936
34
pertanyaan_7
3.62
.954
34
pertanyaan_9
3.82
.904
34
pertanyaan_10
3.82
.968
34
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Deleted
pertanyaan_1
30.06
37.754
.453
.945
pertanyaan_2
29.74
36.261
.884
.915
pertanyaan_3
29.53
34.499
.833
.916
pertanyaan_4
29.68
41.922
.366
.940
pertanyaan_5
29.50
34.985
.933
.911
pertanyaan_6
29.53
34.984
.882
.914
pertanyaan_7
29.74
36.019
.760
.921
pertanyaan_9
29.53
35.469
.868
.915
pertanyaan_10
29.53
35.408
.806
.918
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Scale Statistics Mean
Variance
Std. Deviation
N of Items
33.35
45.629
6.755
9
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran viii Reliability Penerapan GCG Case Processing Summary
Cases
N
%
34
100.0
Excluded
0
.0
Total
34
100.0
Valid a
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.946
26
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
pertanyaan_1
3.82
.626
34
pertanyaan_2
3.82
.576
34
pertanyaan_3
3.94
.489
34
pertanyaan_4
3.79
.538
34
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
pertanyaan_5
4.32
.638
34
pertanyaan_6
4.06
.600
34
pertanyaan_7
3.91
.668
34
pertanyaan_8
3.79
.687
34
pertanyaan_9
3.74
.618
34
pertanyaan_10
3.79
.641
34
pertanyaan_11
3.74
.864
34
pertanyaan_12
3.79
.592
34
pertanyaan_13
4.00
.603
34
pertanyaan_14
4.00
.603
34
pertanyaan_15
3.94
.736
34
pertanyaan_16
4.03
.627
34
pertanyaan_17
3.88
.686
34
pertanyaan_18
3.82
.459
34
pertanyaan_19
3.97
.460
34
pertanyaan_20
4.03
.388
34
pertanyaan_21
4.09
.621
34
pertanyaan_22
3.74
.567
34
pertanyaan_23
3.71
.629
34
pertanyaan_24
3.91
.514
34
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
pertanyaan_25
3.76
.554
34
pertanyaan_26
3.85
.610
34
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Deleted
pertanyaan_1
97.44
98.436
.569
.944
pertanyaan_2
97.44
96.618
.791
.942
pertanyaan_3
97.32
100.286
.549
.945
pertanyaan_4
97.47
99.226
.595
.944
pertanyaan_5
96.94
99.512
.470
.946
pertanyaan_6
97.21
97.744
.657
.943
pertanyaan_7
97.35
98.720
.507
.945
pertanyaan_8
97.47
96.742
.643
.944
pertanyaan_9
97.53
100.014
.445
.946
pertanyaan_10
97.47
97.469
.633
.944
pertanyaan_11
97.53
100.257
.283
.950
pertanyaan_12
97.47
96.257
.800
.942
pertanyaan_13
97.26
96.019
.805
.942
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
pertanyaan_14
97.26
96.140
.794
.942
pertanyaan_15
97.32
93.377
.842
.941
pertanyaan_16
97.24
95.822
.789
.942
pertanyaan_17
97.38
94.910
.787
.942
pertanyaan_18
97.44
101.406
.464
.945
pertanyaan_19
97.29
101.487
.454
.946
pertanyaan_20
97.24
100.549
.668
.944
pertanyaan_21
97.18
97.301
.670
.943
pertanyaan_22
97.53
99.651
.523
.945
pertanyaan_23
97.56
97.587
.637
.944
pertanyaan_24
97.35
100.538
.494
.945
pertanyaan_25
97.50
98.500
.645
.944
pertanyaan_26
97.41
96.553
.749
.942
Scale Statistics Mean 101.26
Variance
Std. Deviation
105.898
N of Items
10.291
26
Case Processing Summary N
%
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Cases
Valid
34
100.0
Excludeda
0
.0
Total
34
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.950
25
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
pertanyaan_1
3.82
.626
34
pertanyaan_2
3.82
.576
34
pertanyaan_3
3.94
.489
34
pertanyaan_4
3.79
.538
34
pertanyaan_5
4.32
.638
34
pertanyaan_6
4.06
.600
34
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
pertanyaan_7
3.91
.668
34
pertanyaan_8
3.79
.687
34
pertanyaan_9
3.74
.618
34
pertanyaan_10
3.79
.641
34
pertanyaan_12
3.79
.592
34
pertanyaan_13
4.00
.603
34
pertanyaan_14
4.00
.603
34
pertanyaan_15
3.94
.736
34
pertanyaan_16
4.03
.627
34
pertanyaan_17
3.88
.686
34
pertanyaan_18
3.82
.459
34
pertanyaan_19
3.97
.460
34
pertanyaan_20
4.03
.388
34
pertanyaan_21
4.09
.621
34
pertanyaan_22
3.74
.567
34
pertanyaan_23
3.71
.629
34
pertanyaan_24
3.91
.514
34
pertanyaan_25
3.76
.554
34
pertanyaan_26
3.85
.610
34
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Deleted
pertanyaan_1
93.71
93.305
.542
.949
pertanyaan_2
93.71
91.365
.778
.946
pertanyaan_3
93.59
94.795
.549
.949
pertanyaan_4
93.74
93.716
.600
.948
pertanyaan_5
93.21
94.168
.459
.950
pertanyaan_6
93.47
92.317
.657
.948
pertanyaan_7
93.62
93.516
.487
.950
pertanyaan_8
93.74
91.049
.667
.948
pertanyaan_9
93.79
94.168
.475
.950
pertanyaan_10
93.74
91.958
.642
.948
pertanyaan_12
93.74
91.110
.779
.946
pertanyaan_13
93.53
90.863
.785
.946
pertanyaan_14
93.53
90.681
.802
.946
pertanyaan_15
93.59
87.886
.857
.945
pertanyaan_16
93.50
90.561
.780
.946
pertanyaan_17
93.65
89.447
.797
.946
pertanyaan_18
93.71
95.729
.481
.949
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
pertanyaan_19
93.56
95.951
.455
.950
pertanyaan_20
93.50
95.106
.661
.948
pertanyaan_21
93.44
91.951
.665
.948
pertanyaan_22
93.79
93.926
.547
.949
pertanyaan_23
93.82
92.150
.638
.948
pertanyaan_24
93.62
94.910
.507
.949
pertanyaan_25
93.76
92.973
.653
.948
pertanyaan_26
93.68
91.135
.752
.947
Scale Statistics Mean 97.53
Variance 100.257
Std. Deviation 10.013
N of Items 25
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran ix Regression Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables
Variables
Entered
Removed
Audit_Internala
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: GCG
Model Summaryb
Model 1
Adjusted R
Std. Error of the
R
R Square
Square
Estimate
.385a
.148
.122
9.644
a. Predictors: (Constant), Audit_Internal b. Dependent Variable: GCG
a
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
80.418
8.984
Coefficients Beta
t
Sig.
8.951
.000
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Audit_Internal
.569
.241
.385
2.361
.024
a. Dependent Variable: GCG
Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
88.38
107.72
101.26
3.963
34
-3.251
1.630
.000
1.000
34
1.656
5.702
2.144
.949
34
79.99
105.71
100.79
5.400
34
-24.915
16.277
.000
9.497
34
Std. Residual
-2.583
1.688
.000
.985
34
Stud. Residual
-2.673
2.008
.022
1.049
34
-26.673
24.014
.477
10.876
34
-2.985
2.114
.021
1.092
34
Mahal. Distance
.003
10.567
.971
2.401
34
Cook's Distance
.000
1.084
.085
.233
34
Centered Leverage Value
.000
.320
.029
.073
34
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: GCG
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran x
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran xi
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran xii
One Sample Kolmogorov Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa
34 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 9.49686987
Absolute
.092
Positive
.092
Negative
-.070
Kolmogorov-Smirnov Z
.534
Asymp. Sig. (2-tailed)
.938
a. Test distribution is Normal.
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran xiii
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.
Lampiran xiv
Tabel III NILAI-NILAI r Product Moment N 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Taraf Signif 5% 1% 0.997 0.999 0.950 0.990 0.878 0.959 0.811 0.917 0.754 0.874 0.707 0.834 0.666 0.798 0.632 0.765 0.602 0.735 0.576 0.708 0.553 0.684 0.532 0.661 0.514 0.641 0.497 0.623 0.482 0.606 0.468 0.590 0.456 0.575 0.444 0.561 0.433 0.549 0.423 0.537 0.413 0.526 0.404 0.515 0.396 0.505 0.388 0.496
N 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Taraf Signif 5% 1% 0.381 0.487 0.374 0.478 0.367 0.470 0.361 0.463 0.355 0.456 0.349 0.449 0.344 0.442 0.339 0.436 0.334 0.430 0.329 0.424 0.325 0.418 0.320 0.413 0.316 0.408 0.312 0.403 0.308 0.398 0.304 0.393 0.301 0.389 0.297 0.384 0.294 0.380 0.291 0.376 0.288 0.372 0.284 0.368 0.281 0.364 0.279 0.361
N 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Taraf Signif 5% 1% 0.266 0.345 0.254 0.330 0.244 0.317 0.235 0.306 0.227 0.296 0.220 0.286 0.213 0.278 0.207 0.270 0.202 0.263 0.195 0.256 0.176 0.230 0.159 0.210 0.148 0.194 0.138 0.181 0.113 0.148 0.098 0.128 0.088 0.115 0.080 0.105 0.074 0.097 0.070 0.091 0.065 0.086 0.062 0.081
Gita Gumilang : Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010.