1
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN
SKRIPSI PENERAPAN SISTEM INFORMASI REKENING TABUNGAN DAN REKENING GIRO PADA BANK MANDIRI CABANG MEDAN ZAINUL ARIFIN
Oleh :
NAMA
: IDA JAYANTI NASUTION
NIM
: 060522084
DEPARTEMEN
: AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 2009
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
2
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin. Adalah benar hasil karya saya endiri da judul dimaksud beleum pernah dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya, dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan universitas.
Medan, 25 Juni 2009 Yang Membuat Pernyataan
Ida Jayanti Nasution NIM: 060522084
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
i
3
KATA PENGANTAR Bismillahirohmanirrohim Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmatnya dan hidayah-Nya penulis sapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Serta salawat dan salam penulis panjatkan untuk Nabi Besar Rasullah Muhammad SAW agar diberikan safaat untuk kita semua untuk keselamatan di dunia dan akhirat. Amin. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya dan yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua penulis tercinta Alm. M.Idrus Nst dan Nuraidah yang telah memberikan dukungan, do’a dan semangat yang sangat besar baik secara moril maupun materil yang tidak ternilai harganya sehingga penulis dapat menyelsaikan skripsi ini. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, MSi, Ak selaku Ketua departemen Akuntansi dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M. Acc. Ak. Selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Iskandar Muda, SE, MSi, Ak selaku Dosen Pembimbing, Bapak Drs. Hotmal Djafar, MM, Ak selaku Dosen Penguji I dan Bapak Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak selaku Dosen penguji II. 4. Branch Manager Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin besrta seluruh staff dan karyawan, khususnya Bapak Aswin Munir yang banyak membantu Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri ii Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
4
penulis
dalam
menyiapkan
dokumen-dokumen
dan
informasi
yang
dibutuhkan dalam penelitian ini. 5. Kepada keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan moril dan materil serta Rinaldo Winata yang telah banyak membantu penulis dalam menyiapkan skripsi ini dan kepada teman-teman esktensi Akuntansi USU khususnya angkatan 06.
Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Medan, 25 Juni 2009 Penulis
Ida Jayanti Nasution NIM: 060522084
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
5
ABSTRAK
Penulis melakukan penelitian tentang penerapan sistem informasi rekening tabungan dan rekening giro pada Bank Mandiri cabang Medan Zainul Arifin, disebabkan karena adanya kaitan yang erat antara sistem informasi perbankan dengan produk-produk perbankan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai penerapan sistem informasi rekening tabungan dan giro sudah diberikan secara tepat dan aman. Sehingga dapat diperoleh kemudahan dalam bertransaksi perbankan serta dapat menghemat waktu bagi para nasabah Bank Mandiri. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data primer dan data sekunder. Menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, antara lain yaitu teknik wawancara dan observasi. Adapun analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian ada kalanya cukup banyak yang bersifat multivarian, sehingga mudah disusun dalam struktur klasifikasi. Hai itu tergantung pada variabel yang diamati sehingga mengenal bentuk pola hubungan yang mungkin terjadi. Dalam hal ini variabel penerapan sistem informasi yang tepat akan menunjang terselenggaranya aktifitas perbankan yang baik dan aman dan pengawasan yang tertib dalam pembukaan rekening tabungan dan rekening giro akan menciptakan kelancaran aktifitas perbankan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa penerapan sistem informasi rekening tabungan dan rekening giro pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin telah terlihat jelas dan telah sesuai dengan prosedur yang diterapkan oleh Bank Indonesia. Sehingga terwujud operasi transaksi dan ketelitian serta kebenaran dalam pemberian sistem informasi. Sistem Informasi e-banking yang diberikan kepada nasabah bukan hanya dapat memberikan rasa praktis tetapi juga rasa aman dan nyaman dalam bertransaksi perbankan. Kata
kunci:
System Informasi, bank, transaksi rekening giro.
transaksi
rekening
tabungan,
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
6
ABSTRACT The writer has conducted a research on information system of saving and deposit accounts in Bank Mandiri, the branch of Medan Zainul Arifin. The background of this research was to see the importance of close relationship between banking information on system to banking products. Therefore, the objective of this research would be to know the clear description about the application of information system on saving and deposit accounts. It would be to encourage the more flexible banking transaction and to save the time of Bank Mandiri’s customers. In this research, the writer collected primary and secondary data. The collection of data was accomplished by technic of interview and observation, and then the data collection was analyzed qualitatively. The data gained was multivariant, thus it was conversed into classification structure. It depended on variables observed to know the potential pattern of relationship. In this case the appropriate application of information system would encourage the performance of banking activities and the reliable control on saving and deposit account opening for advantage of all. Based on the result of research, it could be concluded that the application of information system on saving and deposit accounts in Bank Mandiri, branch of Medan Zainul Arifin has been practiced appropriately and complied with the procedure determined by Indonesia Bank. The operation of transaction and precision or truth or reliability has been well proven. The ---- banking information system given to the customers did not only contribute to practical sense, but also safe, comfortable transaction of banking. Keyword : Information system, bank, saving accounts, and deposit accounts.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
v
7
DAFTAR ISI
Halaman PERNYATAAN ..........................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................
ii
ABSTRAK...................................................................................................
iii
ABSTRACT………………………………………………………………….
iv
DAFTAR ISI ...............................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Perumusan Masalah ..................................................................
5
C. Tujuan dan Manfaat penelitian ..................................................
6
D. Kerangka konseptual ................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................
8
A. Sistem Informasi Perbankan .....................................................
8
1. Sistem Informasi .................................................................
8
2. Perkembangan Sistem Informasi .........................................
14
B. Bank .........................................................................................
20
1. Tinjauan Umum Perbankan Di Indonesia ............................
20
a. Bank .............................................................................
20
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri vi Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
8
b. Fungsi Bank ..................................................................
21
c. Jenis-jenis Bank ............................................................
26
d. Bentuk dan Produk-produk Bank...................................
29
2. Giro dan Tabungan .............................................................
31
a. Giro ..............................................................................
31
b. Tabungan ......................................................................
36
3. Transaksi Perbankan Secara Online ....................................
38
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................
46
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
46
B. Jenis Data dan Sumber Data .....................................................
46
C. Teknik pengumpulan Data ........................................................
46
D. Metode Pengumpulan Data .......................................................
48
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN ...............................................
49
A. Data Penelitian .........................................................................
49
1. Sejarah Singkat Perusahaan.................................................
49
2. Produk Dan Jasa .................................................................
52
3. Struktur Organisasi Bank Mandiri Cabang Medan zainul Arifin .......................................................................
53
B. Analisi Hasil Penelitian ............................................................ 57 vii 1. Transaksi Tabungan dan Giro pada Bank Mandiri Cab Medan Zainul Arifin ..................................................................................
57
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
9
2. Penerapan Sistem Informasi ................................................
68
a. Internet Banking............................................................
68
b. Call Mandiri ..................................................................
70
c. SMS Banking ................................................................
72
3. Proses Pembukaan Rekening Dan Sistem Pengawasan Transaksi Tabungan dan Giro pada Bank Mandiri Cab Medan Zainul Arifin 73 a. Proses Pembukaan rekening Tabungan dan Giro ...........
73
b. Pengawasan Transaksi Tabungan dan Giro ....................
75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
80
A. Kesimpulan ..............................................................................
80
B. Saran ........................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
82
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Judul
Halaman
Kerangka Konseptual........................................................................................ 7 viii RTGS Flow....................................................................................................... 61
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
10
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Alur Transaksi SKN
ix
Alur Transaksi Sistem Kliring Di Sistem BDS Cara Aktivasi Token Internet Banking Struktur Organisasi Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin Struktur Organisasi Bank Mandiri
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Banyak faktor yang mendukung kelancaran operasional sebuah perusahaan dan salah satunya adalah dengan penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi berkembang pesat, saat ini tidak dapat dipandang sebelah mata bahkan merupakan kebutuhan pokok bagi hampir seluruh kegiatan bisnis. Dengan melihat begitu pentingnya teknologi dalam mendukung kemajuan kegiatan bisnis membuat sebagian besar penentu kebijakan dari berbagai perusahaan dan lembaga lainnya harus mengeluarkan biaya yang relative besar
guna mendukung pencapaian target
usahanya dengan pemanfaatan teknologi tersebut. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
12
Revolusi dahsyat telah melanda dunia. Akibat revolusi teknologi, terlebih lagi teknologi telekomunikasi, irama kehidupan di muka bumi ini pun berubah. Bayangkan, dengan telepon seluler (ponsel) atau telepon genggam (handphone), seseorang tidak saja bisa berkomunikasi langsung dengan koleganya di tempat yang berjauhan tetapi juga bisa mengakses beragam informasi terkini. Bahkan bisa bertransaksi dengan bank. Bank sebagai lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat senantiasa dituntut untuk dapat mengelola semua kegiatannya secara profesional. Salah satu kegiatan bank yang dituntut tingkat profesionalismenya adalah kegiatan transaksi perbankan. Ponsel telah hadir sebagai solusi berkomunikasi di abad modern. Mobilitas 1 tinggi yang menjadi nafas kehidupan di zaman modern makin bergerak cepat dengan kemajuan teknologi telekomunikasi. Kegiatan transaksi yang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern pun bagai tak terhalang oleh tempat, waktu, bahkan manusia. Dengan layanan electronic banking (e-banking), industri perbankan mampu menyodorkan pelayanan dalam genggaman ponsel. Tuntutan pasar akan kemudahan dan keamanan memacu bank-bank berlombalomba menyediakan fasilitas electronic banking (e-banking) bagi para nasabahnya. Automatic teller machine (ATM) hanyalah salah satu produk e-banking yang kehadirannya disambut positif para nasabah. Tapi, ATM yang awalnya digunakan untuk mengurangi antrian di teller, justru acap kali dipadati deretan panjang para nasabah bank. Padahal, nasabah selalu merasa tak nyaman bila berdiri dalam antrian yang panjang, baik di depan teller maupun di depan ATM. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
13
Kemajuan teknologi telah menggiring industri perbankan ke babak baru dalam hal pelayanan. Infrastruktur Teknologi Informasi (TI) yang dibangun bank-bank tak lagi sekedar untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang yang merupakan saluran distribusi (delivery channel) konvensional. Sebab, saluran distribusi telah berevolusi ke arah electronic delivery channel yang memungkinkan nasabah
bisa
bertransaksi
tanpa
harus
datang
ke
kantor
cabang
bank.(www.InfoBankNews.com, Edisi 14 Nopember 2006). Teknologi tak henti-hentinya mamberikan solusi. Dengan kecanggihan teknologi komunikasi bergerak, bank seolah bisa menghadirkan ATM ke dalam genggaman ponsel. Ini sangat menguntungkan dalam segi pelayanan, sehingga bank dapat memberikan yang terbaik bagi kebutuhan nasabah. Layanan populer, yang disebut e-banking, hadir menjadi alternatif pelayanan yang memudahkan nasabah. Dengan layanan ini, nasabah tidak perlu repot-repot datang ke teller atau antri didepan ATM. Cukup dengan ponsel, transaksi perbankan bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Didukung teknologi seluler yang makin canggih, e-banking yang disediakan bank-bank terus mengalami lompatan-lompatan jauh ke depan. Prediksi kalangan perbankan yang meyakini industri pembayaran akan bergeser ke elektronik mulai nyata. Kini, lebih dari 50% transaksi perbankan dilakukuan melalui fasilitas ebanking yang sebagian besar lewat ATM, electronic data capture (EDC), m-banking, internet banking, dan call center. Tuntutan kemudahan dari nasabah bank terjawab melalui layanan m-banking. Layanan yang menjdi bagian dari fasilitas e-banking ini makin mendapat tempat di Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
14
hati nasabah. Maklum, banyak orang makin mobile dan mereka bukan sekedar memuja gaya hidup modern, melainkan juga memang membutuhkan pelayanan virtual yang praktis dan mudah. Dari seluruh perangakat e-banking tersebut, ponsel merupakan alat yang paling akrab di kalangan masyarakat luas. Betapa tidak, pelanggan seluler di Indonesia terus meningkat dan diprediksi menjadi 53 juta nomor pada akhir 2006. Bisa dikatakan, penetrasi ponsel telah mencapai seperempat dari jumlah penduduk Indonesia. Jika mayoritas nasabah bank menjadi pelanggan seluler, layanan mbanking akan menjadi delivery channel utama perbankkan di masa datang. Untuk menyikapi perilaku nasabah ke depan, bank –bank harus melakukan diversifikasi produk dan menawarkan layanan berbasis all in one dengan mengandalkan ponsel. Apalagi, layanan m-banking yang disodorkan bank-bank papan atas cukup mendapat respons positif dari para nasabah sebab dengan mbanking, kemudahan bisa dihadirkan karena nasabah bisa menikmati transaksi dalam genggaman ponsel selama 24 jam. Sebagaimana diketahui, biasanya teknologi yang digunakan sekarang ini merupakan hasil cipta manusia, sehingga wajar apabila hasil rumusan dan rancangan setting program dalam sistem banking Mandiri cabang Medan Zainul Arifin masih terdapat beberapa kelemahan. Namun sebagai sebuah lembaga yang memiliki fungsi memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat, berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalkan kelemahan yang ada, sehingga sistem banking yang ada dan yang digunakan sekarang ini dapat memberikan serta menyajikan data yang akurat dan dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
15
Mandiri cabang Medan Zainul Arifin merupakan salah satu lembaga usaha yang bergerak dalam bidang perbankan. Bank merupakan bidang usaha yang memberikan pelayanan jasa keuangan dan perbankan kepada masyarakat sudah pasti dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada para pengguna jasa tersebut. Dengan demikian hal yang penting diperhatikan dalam upaya mendukung pelayanan tersebut adalah penggunaan teknologi yang cukup memadai dalam mendukung operasional perusahaan. Kajian yang mendalam dan terus menerus terhadap sistem Banking Mandiri cabang Medan Zainul Arifin secara keseluruhan tetap dilakukan demi mendukung kesempurnaan dan keunggulan Mandiri, mengingat persaingan bisnis perbankan semakin ketat dan meningkat dalam menjaring dana masyarakat dan menyalurkan dana ke masyarakat. Dengan demikian pihak manajemen ditantang untuk lebih berani berinvestasi dalam bentuk meningkatkan teknologi pada sistem banking khususnya dalam mendukung peningakatan Sistem Informasi. Hal-hal tersebut di atas yang melatarbelakangi penulis menelaah topik penelitian ini yang berjudul “ Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan dan Rekening Giro pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin ”.
B. Perumusan Masalah Guna memperjelas inti permasalahan yang mandasari penulisan skripsi ini penulis mencoba merumuskan permasalahan-permasalahan atas objek penelitian sebagai berikut:
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
16
1. Bagaimana gambaran Sistem Informasi dalam rekening tabungan dan rekening giro perusahaan? 2. Apakah perusahaan telah menerapkan Sistem Informasi yang tepat dalam melaksanakan transaksi rekening tabungan dan rekening giro secara tepat dan akurat? 3. Apakah perusahaan telah menerapkan Sistem Informasi dalam metode pengawasan transaksi rekening tabungan dan rekening giro perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengaplikasikan serta mengembangkan pengetahuan berupa teori yang telah penulis peroleh dan menerapakan teori tersebut serta membandingkan dengan data yang penulis peroleh selama penelitian. 2. Untuk mengetahui seberapa jauh penerapan Sistem Informasi yang telah diterapkan perusahaan dalam pelaksanaan transaksi rekening tabungan dan rekening giro. 3. Untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan penalaran penulis dalam membahas suatu permasalahan secara ilmiah, kritis, analitis, dan tersusun secara sistematis. Manfaat dari penelitian ini adalah :
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
17
1. Menambah wawasan peneliti dalam hal pengetahuan tentang Sistem Informasi. 2. Memberikan bahan masukan ataupun bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam hal menerapkan Sistem Informasi pada transaksi rekening tabungan dan rekening giro dengan baik. 3. Memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan masukan bagi yang berminat melakukan penelitian menyangkut masalah transaksi rekening tabungan dan rekening giro.
D. Kerangka Konseptual Bank Mandiri merupakan satu bank yang terbesar di Indonesia, Bank Mandiri juga mempunyai banyak nasabah yang bergerak dalam bidang perusahaan maupun perorangan. Dari banyaknya nasabah yang ada maka terjadilah transaksi perbankan yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transaksi perbankan yang begitu banyak mendorong Bank mandiri untuk menggali sistem informasi perbankan. Sesudah melihat perkembangan informasi yang ada, maka Bank Mandiri membuat teknologi informasi berupa e-Banking,yang terdiri dari ATM, SMS Banking, Call Centre, dan Internet Banking. Dari teknologi informasi inilah maka terjadi pelayanan perbankan yang begitu menguntungkan bagi kemajuan bank dan kepuasan nasabah. Bank Mandiri Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
18
Nasabah
Transaksi Perbankan
Sistem Informasi
Teknologi Informasi
ATM
SMS Banking
Call Centre
Internet banking
Pelayanan Perbankan Gambar 1: Kerangka Konseptual
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi Perbankan 1. Sistem Informasi Menurut Indrajit (2001 : 2) “ Sistem merupakan kumpulan dari komponenkomponen ynag mempunyai unsur keterkaitan antara satu dengan yang lainnya”. Sistem yang dapat diartikan sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai sutu tujuan. Tidak semua sistem m emiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah: Input,
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
19
Transformasi,
Output,
Mekanisme
kontrol
dan
tujuan.
(http://sisteminformasi.wordpress.com:2007). Untuk menghasilkan informasi ekonomi yang cepat dan tepat, suatu perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, dan pengendalian transaksi yang menjadi suatu prosedur yang dirangkaikan ke dalamsuatu sistem yang disebut sisitem informasi. Sistem informasi didesain untuk bekerja pada perusahaan dan sistem tersebut digunakan, perusahaan menyediakan umpan balik untuk mengatur aktivitas sistem dan untuk mencapai tujuan sistem. Sistem dapat diartikan sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah: input, transformasi, output, mekaninisme control dan tujuan. Secara umum sistem dibagi 2, yaitu :
8
a. Sistem Lingkaran Terbuka yaitu sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol , dan tujuan. b. Sistem Lingkaran Tertutup yaitu sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan. (http://sisteminformasi.wordpress.com: 2007)
Karakteristik Sistem Informasi yang membedakannnya dengan subsistem Computer Based Information System (CBIS) lainnya : (http://ikc.depsos.go.id) a. Sistem Informasi melaksanakan tugas yang diperlukan. b. Berpegang pada prosedur yang relatif standar c. Menangani data rinci. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
20
d. Berfokus historis. e. Menyediakan informasi pemecahan minimal. Pemahaman terhadap pengertian sistem merupakan salah satu pengetahuan dasar atau filosofi fundamental untuk dapat mengikuti pembahasan lebih lanjut.Konsp mengenai sistem akan dapat lebih kita pahami bila kita dapat mengetahui batasan-batasan pengertian atau definisinya. Menurut Gondodiyoto (2007 :108) “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau sumberdaya yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu”. .Konstruksi sistem terdiri dari : Masukan → Proses→ Keluaran. Masukan merupakan semua arus berwujud atau tak berwujud yang masuk ke sistem. Keluaran terdiri dari semua arus keluar atau akibat yang dihasilkan. Proses terdiri dari metode yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Sistem memerlukan pengendalian. Pengendalian merupakan prosese pengaturan yang dipergunakan sistem untuk mengoreksi setiap penyimpangan dari suatu rangkaian langkah untuk menuju sasaran. Sistem yang baik harus mempunyai satu atau beberapa mekanisme/variasi kendali untuk menanggulangi setiap kemungkinan terjadinya keadaan yang tidak terkendali (kesalahan/penyalahgunaan). Sistem memiliki pengguna (pemakai, user/end-user). Setiap sistem harus mengarahkan sub sistemnya agar dapat mencapai sasaran. Sasaran sistem sabagai ukuran penentu keberhasilan suatu sistem. Setiap sistem mempunyai pengguna (enduser) yang berinteraksi dengan sistem. Jadi sitem adalah kerangka kerja terpadu yang terdiri dari elemen-elemen yang berkaitan dan seluruh sumber daya tersebut Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
21
dikoordinasikan sehingga masukan (input) manjadi keluaran (output) sesuai dengan sasaran yang akan dicapai untuk digunakan oleh pihak yang berkepentingan. Sistem mempunyai keterbatasan (constraints). Sistem terdiri dari subsistem subsistem yang membentuk suatu jaringan terpadu. Setiap sistem terdiri dari lebih dari satu komponen yang saling terjalin satu sama lain disebut sub sitem, yang menjalankan peran tertentu dan menjadi bagian di dalam sistem yang lebih besar. Subsistem subsistem mempunyai ketergantungan dal;am suatu jaringan prosedur (jaringan kerja) dan berinteraksi satu sama lainnya melalui penghubung atau batas bersama yang dinamakan batas muka (interfaces). Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir diantar sub systemsystem yang berinteraksi. Menurut Mc Leod (2001 : 112)”Informasi adalah data ynag telah diproses, atau data yang sudah lebih memiliki arti tertentu bagi kebutuhan penggunanya. Inforamsi berarti hasil suatu proses yang terorganisasi, memiliki arti dan berguna bagi orang
yang menerimanya. Informasi menyebabkan pemakai melakukan suatu
tindakan yang dapat ia lakukan atau tidak dilakukan. Informasi ditentukan oleh efeknya pada pemakai, bukan oleh bentuk fisiknya.” Informasi adalah merupakan data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti (bermanfaat) bagi penerimanya, menggambarkan duatu kejadian dan kesatuan nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, sekarang maupun untuk masa depan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari suatu bentuk tunggal datum atau data
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
22
item. Data sebagai input perlu diolah oleh suatu system pengolahan data agar data dapat menjadi output, yaitu informasi yang lebih berguna bagi pemakainyaa (user). Kualitas informasi sangat ditentukan oleh peranannya dalam memberikan knowledge kepada gara penggunanya untuk mengambil suatu keputusan. Kualitas informasi yang dihasilkan oleh system informasi mamiliki dampak pada persepsi user terhadap kegunaan dan kemudahan system informasi tersebut. Beberapa atribut dari kualitas informasi anatar lain: 1. Authenticity/ keaslian/ kebenaran. 2. Accuracy/ ketelitian/ ketepatan/ kecermatan. 3. Completeness/ kelengkapan. 4. Uniqueness/ keunikan. 5. Timeliness/ ketepatan waktu. 6. Relevance/ berhubungan/ keterkaitan. 7. Comprehensibility/ dapat dipercaya. 8. Precision/ ketelitian. 9. Conciseness/ keringkasan yang padat. 10. Informativeness/ memberikan keterangan.
Mutu suatu informasi yaitu agar bias berguna harus memiliki beberapa cirriciri atau karakteristik berikut : a. Akurat, reliable (dapat dipercaya), bereti informasi harus terbebas dari adayan kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan para users- nya (free from error). Akurat juga berarti informasi harus jelas menceminkan maksudnya. Informasi Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
23
haruslah bebas dari kesalahan dan harus akurat dalam mempresentrasikan suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi. b. Relevan (cocok atau sesuai). Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada para pengguna, berarti informasi relevan mempunyai manfaat bagi user-nya (pemakainya). Informasi bias meningkatakan nilai dari suatu kepastian, atau mengurangi ketidakpastian. Relevansi untuk tiap-tiap pihak berbeda bergantung dari kepentingan masing-masing. c. Timely (tepat waktu). Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan bias mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Tepat waktu berarti informasi yang dating pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi karena informasi yang digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan harus tepat waktu. Informasi yang terlambat dapat berakibat terlambatnya pengambilan keputusan atau keputusan tersebut salah karena data untuk dasar pengambilan keputusan out-of-date. d. Complete (lengkap). Informasi yang disajikan lengkap, termasuk di dalamnya semua data-data yang relevan. e. Understandable (dimengerti). Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si pembuat keputusan. f. Verifiable, informasi yang dihasilkan tidak bias, menyebabkan perbedaan dalam memahaminya. g. Accessible, informasi dikatakan accessible bila tersedia pada saat diperlukan dalam format yang sesuai dengan kepentingannya. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
24
Dengan demikian system informasi dapat diartikan sebagai kumpulan elemenelemen/sumberdaya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi Dalam era globalisasi dan laju pertumbuhan perekonomian dunia pada kurun waktu dua dasawarsa terakhir, telah terbuka beberapa perspektif baru dengan berbagai ikutan permasalahannya. Perkembangan yang semakin pesat dan kompleks dalam dunia bisnis antara lain ditandai dengan makin meningkatnyaaktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh kantor (instansi) pemerintahan, organisasi atau entitas-entitas bisnis (perusahaan). Kondisi umum yang dihadapi perusahaan ialah semakin meningkatnya kegiatan atau transaksi dan semakin meningkatnya kebutuhan pengelolaan administrasi keuangan/perlengkapan/sumber daya manusia, maupun aspek-aspek perencanaan, pengendalian serta pengawasannya. Unsur-unsur system informasi sebagai berikut : 1) Peralatan, antara lain adalah peralatan computer dan komunikasi, maupun peralatan kantor lainnya (hardware). 2) Prosedur, tata kerja, ketentuan-ketentuan peraturan, termasuk system operasi (operating system/system software), dan aplikasi komputerisasi/programprogram computer (application software). 3) Tenaga kerja pelaksana operasioanl (operator), pimpinan pada bidang tugasnya masing-masing, staf yang merupakan pengguna system (knowledge based/professional staff), termasuk teknisi computer dan analis informasi.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
25
2. Perkembangan Sistem Informasi Sistem
informasi
yang
baik
perlu
dipersiapkan
secara
baik
dan
terencana.Manager yang membawahi unit fungsional system informasi, disebut Chief Of Information Officer (CIO) bertanggung jawab untuk mengelola unit dan sumber daya informasi secara baik dan memberikan jasa informasi kepada para usernya dalam tingkat layanan (service level) yang disepakati. Sebagai service department, CIO harus memberikan satf teknis (information system expert) yang terbaik untuk dapat memberikan dukungan layanan system informasi kepada para pengguna jasa informasi untuk dukungan dan pemenuhan kebutuhan user harus andal, dapat memenuhi kebutuhan dan memuaskan. Apa yang dimaksud dengan system informasi yanga andal, yang mempunyai tingkat kualitas yang tinggi? Ada beberapa criteria yang dapat disebutkan. Ukuran kualitas software ialah: correcteness (sesuai user’s requirement atau kebutuhan pemakai),
reliability
(menghasilkan
output
yang
dapat
diandalkan
ketelitian/akurasinya), efficiency (menggunakan sumberdaya secara efisien), integrity (data konsisten dan terpadu), usability (mudah digunakan), testability (system telah well-tested, telah diuji kehandalannya), portability
(system fleksibel dan mudah
ditransfer dari platform atau konfigurasi lingkungan mesin tertentu). Kepuasan pengguna (user satisfaction) terhadap suatu software atau system aplikasi ditentukan oleh 10 dimensi, yaitu: correctness, reliability, useability, maintainability, testability, portability, interoperability, intra operability, flexibility, dan overall user satisfaction.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
26
Menurut Gondodiyoto (2007:159) “Ukuran kualitas system aplikasi atau software menurut pandangan pemakainya antara lain ialah: a. Efektif (effective, doing the right things), artinya system informasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya (sesuai user need atau user requirements). Ketersediaan system informasi harus dirasakan manfaatnya sebagai penyedia informasi untuk bahan dalam proses pengambilan keputusan(decision making process), maupun untuk dukungan operasional organisasi tersebut. Sebagai pendukung keputusan hendaknya system juga dapat berperan sebagai suatu mekanisme penyedia alternatif-alternatif dan konsultatif proses pengambilan keputusan, serta untuk mempermudah proses komunikasi organisasi (misalnya: group decision maupun didalam bentuk office automation system). b. Efisien (efficient, doing things right), yaitu dengan sumberdaya informasi tertentu dapat menghasilkan output semaksimal mungkin, artinya dengan sumberdaya manusia (teknisi dan operator system aplikasi) serta konfigurasi mesin (dengan storage capacity dan processing capacity) seminimal mungkin tetapi dapat memenuhi kebutuhan pemakai jasa semaksimal mungkin. Perlu kita pahami bahwa sumberdaya informasi adalah terdiri dari computer hardware, computer software, application software, information systems specialist, network (datacommunication equipment), database dengan data/informasinya, serta user dan lingkungannya. c. Ekonomis (dalam perhitungan cost benefit tersedianya system informasi layak secara ekonomis). Biaya yang diperlukan untuk pembangunannya cukup Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
27
seimbang dengan hasil yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi. Dalam kaitan ini memang terdapat dua pandangan organisasi terhadap pengeluaran uang untuk pembiayaan system informasi: 1. Pengeluaran dianggap sebagai suatu investasi. 2. Pengeluaran semata-mata dianggap sebagai pembiayaan (cost). d. Sistem komputerisasi (sering disebut juga dengan istilah aplikasi, application system)hendaknya di bangun dengan prosedur system development yang tepat, serta memenuhi berbagai kelayakan : teknis, ekonomis, layak secara legal dan etika, layak operasi, dan sesuai jadwal yang dikehendaki. e. System informasi terdiri dari sub-subsistem dan modul-modul yang relative kecil dan mudah dikelola, serta mudah untuk dilakukannya penyesuaianpenyesuaian dan pengembangan. f. System aplikasi dilengkapi dengan dokumentasi/manual system dan pelatihan-pelatihan (user training) kepada semua pihak yang berkaitandengan system tersebut. g. Suatu sistem aplikasi computer akan terdiri dari rangkaian kegiatan yang dilakukan secara manual maupun dengan terprogram (programmable). Didalam suatu aplikasi mungkin terdapat puluhan atau ratusan dan bahkan mungkin ribuan program computer, setiap program computer hendaknya : 1. Berfungsi sesuai dengan fungsi fungsionalnya secara benar dan lengkap. 2. Memiliki kualitas user-interface yang baik. 3. Didesain dengan baik dan dilengkapi dokumentasi/manual memadai.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
28
4. Seluruh program merupakan kesatuan terpadu, dengan interface yang baik dan dengan demikian terjaga dengan adanya data integrity, no redundancy, serta data independence. 5. Mudah dirawat (easy to maintain) 6. Bersifat robust komprehensif dan mampu beradaptasi (atau dapat mengatasi masalah, atau way-out) bila dalam kondisi tidak normal. Bila perlu dilengkapi juga dengan fasilitas Help function.” Berbagai macam kriteria telah dikembangkan, ukuran kesuksesan system informasi yang paling banyak digunakan ialah sebagai berikut : 1. High level of system use 2. User statisfaction with the system 3. Favorable attitudes of users 4. Achieved objective 5. Financial payoff the organization
Dari hal diatas dapat dikatakan bahwa factor yang menjadi ukuran keberhasilan implementasi system informasi bersifat relative, kombinasi ukuran keberhasilan implementasi diungkapkan berbeda-beda. Namun demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa ukuran keberhasilan implementasi ialah : a. Tingkat kegunaan system (High level of system use) Tingginya tingkat kegunaan suatu system informasi dapat diukur dengan melakukan jajak pendapat (polling) terhadap penggunanyadengan kuesioner, atau dengan melakukan monitor atas parameter tertentu seperti volume Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
29
transaksi on-line. Kegunaan system informasi dapat dilihat pula dari seberapa jauh system informasi tersebut dapat memenuhi peran strategisnya dalam organisasi. Peran strategis system informasi dalam organisasi adalah memperbaiki efesiensi operasi meningkatkan inovasi organisasi, dan membangun sumber daya informasi yang strategis. Ketika peran strategis bersaing. Dalam sebuah organisasi non-profit peran strategis yangdimaksud adalah
meningkatkan
efesiensi
dalam
pelaksanaan
pekerjaan
dan
meningkatkan kinerja mereka dalam melakukan aktifitas pelayanan.
b. Kepuasan pengguna system (User statisfaction) Parameter yang sering digunakan untuk mengukur kepuasan pengguna ialah opini users atas kualitas informasi yang dihasilkan, kualitas layanan dan mungkin atas jadwal operasi system informasi. Selain itu yang lebih kritis adalah bagaimana sikap manajer dan seberapa besar kebutuhan informasi mereka dapat terpuaskan, dan bagaimana opini mereka tentang bagaimana system tersebut dapat meningkatkan kinerjanya. c. Tingkat pencapaian tujuan (Achieved Objectives) Kesuksesan implementasi sistem informasi harus diukur dengan pencapaian hasil yang dinyatakan selama analisis terhadap nilai bisnis yang diharapkan. Tingkat pencapaian tujuan sistem informasi berarti sejauh mana sistem tersebut dapat memenuhi tujuan yang telah ditentukan, yang ditunjukkan
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
30
dengan perbaikan atas kinerja organisasi dan pengambilan keputusan yang dihasilkan dari penggunaan sistem informasi. d. Kualitas Informasi (Information Quality) Kualitas informasi yang dihasilkan sistem merupakan salah satu ukuran keberhasilan implementasi, sekaligus merupakan factor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi. Informasi dikatakan memiliki nilai jika dapat mempengaruhi keputusan sekarang serta keputusan dan tindakan dimasa datang. Kualitas informasi dapat ditinjau dari tiga hal, yaitu akurasi,ketepatan waktu dan relevansi. e. Sikap yang menguntungkan (Favorable Attitudes Of User) Sikap positif dari pengguna (user) terhadap sistem informasi akan sangat mendukung berhasil/tidaknya implementasi. Sikap positif dalam bentuk dukungan dan kompetensi dari user, serta hubungan yang baik antara user dengan teknisi merupakan factor sikap yang menguntungkan (favorable attitudes) dan sangat penting bagi berhasilnya implementasi. Sikap positif manentukan tindakan, dan akan berkaitan dengan tingkat penggunaan yang tinggi (high level of use) serta kepuasan (statisfaction) terhadap sistem tersebut.
B. Bank 1. Tinjauan Umum Perbankan di Indonesia a. Bank
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
31
Masyarakat pada umumnya telah mengetahui bahwa bank itu adalah tempat menabung, menyimpan uang ataupun meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan. Menurut Verryn Stuart dalam Suyatno (2007 : 1) ”Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan yang diperolehnya dari orang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral”.
Menurut Pandia (2005 : 10) “Bank merupakan suatu badan usaha yang bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang”. Menurut Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 nopember 1998 “bank adalah : badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.” Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan tempat penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara dalam lalulintas pembayaran. Pandia (2005 : 10) :“Dana atau uang yang dihimpun dalam bentuk simpanan disalurkan dalam bentuk kredit dan dalam usahanya bank juga memberikan jasa keuangan lainnya”.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
32
b. Fungsi Bank Menurut Reed, Cotter, Gill, Smitli dalam Suyatno (2007 :2) ”Perbankan khususnya bank-bank komersil (bank umum) mempunyai beberapa fungsi, diantara adalah pemberian jasa-jasa yang semakin luas, meliputi pelayanan dalam mekanisme pembayaran ( transfer of funds), menerima tabungan, memberikan kredit, pelayanan dalam fasilitas pembiayaan perdagangan luar negeri, penyimpanan barang-barang berharga, dan trust services (jasa-jasa yang diberikan dalam bentuk pengamanan pengawasan harta milik)”. Fungsi yang terahir ini dilaksanakan dengan membentuk suatu trust department yang secara umum berfungsi sebagai berikut : 1. Bertindak sebagai pelaksana (executor) dalam pengaturan dan pengawasan benda/milik perorangan yang telah meninggal dunia, sepanjang orang tersebut membuat surat wasiat dan menyerahkan/mempercayakan pelaksanaannya kepada bank; 2. Trust department, memberikan berbagai macam jasa kepada perusahaanperusahaan seperti pelaksaanaan rencana-rencana pensiun dan pembagian keuntungan yang tumbuh dengan pesat akhir-akhir ini; 3. Bertindak sebagi wali dalam hubungan dengan penerbitan obligasi, dan sebagai transfer agents serta pendaftar untuk perusahaan-perusahaan; 4. Mengurus / mengelola dana-dana yang dikumpulkan oleh pemerintah, perusahaan dan sumber (sinking funds) dan kegiatan-kegiatan lain sehubungan dengan penerbitan dan penebusan saham-saham dan obliga.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
33
Perbankan di Indonesia memiliki fungsi antara lain sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut: 1. Penghimpun Dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghinpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu: a) Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian. b) Dana yang berasal dari masyarakatluas yang dikumpulkan melalui usah perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito, dan tabanas. c) Dana yang bersumber dari lembaga keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa pinjaman kredit likuiditas dan call money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam).
2. Penyalur/ Pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada asyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi in diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit, Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
34
pemberian kredit akan menimbulkan resiko,oleh karena itu pemberiaannya harus benar-benar teliti dan memenuhi persyaratan.
3. Penyalur Dana Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap. 4. Pelayanan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktifitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata kartu kredit dan pelayanan lainnya. Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut: 1. Penghimpun dana 2. Penyalur/pemberi kredit 3. Penyalur Dana 4. Pelayan Jasa Menurut Rindjin (2005 : 15) “ Berdasarkan peranan, fungsi bank dapat dikategorikan menjadi fungsi perantara (intermediation role) dan fungsi transmisi (transmition role) “. Dalam menjalankan fungsinya sebagai perantara maka bank menyediakan kemudahan pemberi pinjaman (lender) kepada yang memerlukan atau kekurangan dana untuk memenuhi berbagai kepentingannya selaku peminjam (borrower). Bank
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
35
bertindak sebagai perantara untuk menerima, memindahkan atau menyalurkan dana diantara kedua belah pihak yang terpisah, tanpa mengenal satu sama lain. Fungsi transmisi berkaitan dengan peranan bank dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang dengan menciptakan instrument keuangan, seperti penciptaan uang
kartal
oleh
bank
sentral,
uang
giral
yang
dapat
diambil
atau
dipindahtangankan/dipindahbukukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro, yang dilakukan oleh bank umum; dan juga alat-alat bayar yang menyerupai uang seperti kartu bank (bank card) dalam berbagai bentuk. Fungsi di atas dapat diklasifikasikan lagi dibagi menjadi Fungsi Utama dan Fungsi Tambahan. 1. Fungsi Utama, meliput i : b. Penghimpun Dana c. Pembiayaan d. Peningkatan faedah dari dana masyarakat e. Penanggung resiko. 2. Fungsi Tambahan, meliputi : a. Memberikan fasilitas pengiriman uang b. Penggunaan cek c. Memberikan garansi bank. Fungsi bank yang dikemukakan di atas merupakan
fungsi bank umum,
sedangkan fungsi dari bank sentral adalah : 1. Penyelesaian utang –piutang antar bank 2. Mengedarkan uang kertas Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
36
3. Wakil pemerintah dalam menerima pembayaran pajak 4. Sumber dana pinjaman terakhir 5. Memegang cadangan kas sistem 6. Mengontrol volume dan keadaan kredit untuk mempertahankan tingkat kegiatan ekonomi.
c. Jenis-jenis Bank Berdasarkan UU Pokok Perbankan No.10/1998, di Indonesia dikenal hanya dua jenis bank, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Menurut Pandia (2005:10) Berdasarkan pemilikannya, terdapat empat jenis bank yaitu : 1)
Bank milik pemerintah
2)
Bank milik swasta
3)
Bank swasta asing
4)
Bank campuran Berdasarkan fungsinya, terdapat 5 jenis bank, yaitu: 1. Bank sentral 2. Bank umum 3. Bank tabungan 4. Bank pembangunan 5. Bank pedesaan (Rural Bank) Sejak diberlakukannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, jenis bank
dapat dibedakan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
37
1) Bank Umum Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegitan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum. Bank umum sering juga disebut bank komersial. Kegiatan bank umum yang utama antara lain: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito,sertifikat deposito, tabungan; b. Memberikan kredit; c. Memberikan surat pengakuan hutang; d. Memindahkan uang; e. Menempatkan dana pada atau meminjamkan dana dari bank lain; f. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga; g. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. Bank umum di Indonesia dilihat dari kepemilikannya terdiri atas : a. Bank pemerintah seperti BRI, BTN, dan BNI b. Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti BPD DKI Jakarta c. Bank Swasta Nasional Devisa, seperti BCA, NISP, dan Bank Danamon. d. Bank Swasta Nasional Bukan Devisa. e. Bank Campuran, contoh Sumitomo Bank dan Niaga Bank. f. Bank Asing, seperti Bank of America, Bank of Tokyo, dan Citibank NA.
Bank umum ada yang disebut Bank Devisa dan Bank Non Devisa : Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
38
a. Bank Umum Devisa artinya yang ruang lingkup gerak operasionalnya sampai keluar negeri. b. Bank Umum Non Devisa artinya ruang lingkup gerak operasionalnya di dalam negeri saja. c. Bank Perkreditan Rakyat Menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat diantaranya : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, dan tabungan. b. Member kredit. c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah, dan d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Pembagian Bank selain didasarkan Undang-Undang perbankan dapat juga dibagi menurut kemampuan bank menciptakan alat pembayaran, yang meliputi : a) Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan alat pembayaran baik berupa uang kartal maupun uang giral. Bank yang termasuk kelompok ini adalah : (1) Bank Sentral atau Bank Indonesia sebagai pencipta uang kartal. Selain itu tugas Bank Sentral diantaranya: Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
39
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter; b. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran; c. Mengatur dan mengawasi bank. (2) Bank Umum sebagai pencipta uang giral (uang yang hanya berlaku secara khusus dan tidak berlaku secara umum) b) Bank Sekunder yaitu bank yang tidak dapat menciptaka alat pembayaran dan hanya berperan sebagai perantara dalam perkreditan yang tergolong dalam bank ini adalah Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum.Bank Umum sering juga disebut Bank Komersial. Bank Perkreditan Rakyat menurut Undang-Undang no 7 tahun 1992 adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
d. Bentuk dan Produk-Produk Bank Beberapa bentuk produk perbankan berupa pemberian kredit, pemberian jasa pembayaran dan peredaran uang, serta untuk jasa perbankan lainnya.Untuk penjelasannya sebagai berikut : 1. Pemberian kredit dengan berbagai macam bentuk jaminan atau tanggungan misalnya tanggungan efek.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
40
2. Memberikan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang yang terdiri: a. Lalulintas pembayaran dalam negeri seperti transfer, inkaso. b. Lalulintas pembayaran luar negeri seperti pembukaan L/C ( Letter of Credit) 3. Jasa-jasa perbankan lainnya yang meliputi : a. Jual-beli cek perjalanan (travellers cheque) b. Jual-beli uang kertas (bank note) c. Mengeluarkan kartu kredit (credit card) d. Jual-beli valuta asing e. Pembayaran listrik, telepon, gaji, pajak dan lainnya f. Menyiapkan kotak pengaman simpanan (safe deposite box) 4. Bentuk-bentuk simpanan di Bank : a) giro adalah simpanan pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. b) deposito berjangka adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. c) tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tententu yang disepakati. Bank juga mengeluarkan kartu bank (bank card) yang menyerupai uang dan diberikan kepada nasabahnya dan dapat dipergunakan sebagi alat pembayaran baik didalam negeri maupun diluar negeri tergantung dari bank yang mengeluarkan. Kartu bank ini juga bias digunakan untuk mengambil uang tunai setiap saat selama 24 jam Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
41
pada ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau automated teller machine), menurut Rindjin (2000:16-17) Jenis kartu yang dikeluarkan oleh bank dapat dibedakan atas : 1) Change Card, pemegang kartu harus melunasi semua penagihan atas dirinya sekaligus pada saat jatuh tempo. 2) Credit Card, pemegang kartu dapat melunasi penagihan atas dirinya secara tunai atau angsuran pada saat jatuh tempo. 3) Debit Card, pembayaran penagihan nasabah melalui pendebitan atas rekeningnya yang ada di bank tempat membeli kartu. 4) Smart Card, kartu yang berfungsi sebagai rekening terpadu, yang dapat dihubungkan dengan rekening pribadi dan dapat menyimpan serta memperbaharui data dalam microchip sehingga pemegang kartu mengetahui keadaan rekeningnya. 2. Giro dan Tabungan a. Giro Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yanga dapat digunakan oleh pemiliknya sebagai alat pembayaran, dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran lainnya (SPPL) atau dengan cara pemindahbukuan. Rekening giro sering disebut juga dengan rekening Koran yang dapat digunakan untuk menata usahakan kredit yang diberikan dalam bentuk rekening giro. Sebagai imbalan bagi seorang yang menyimpan uangnya dalam bentuk simpanan giro, biasanya bank memberikan “jasa giro”. Sayang pada saat ini jasa giro dikenakan Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
42
pajak atas bunga, deviden, dan royalty, sehingga menjadi sakah satu factor penyebab mengapa giro agak menurun. Menurut Thomas Suyatno (2007:34) “dalam pelaksanaanya, giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening yang lazimnya disebut rekening Koran (current account). Rekening ini juga digunakan untuk menatausahakan kredit yang diberikan dalam bentuk rekening Koran”. 1) Jenis rekening Rekening pada nasabah dibagi dalam dua golongan, yaitu rekening atas nama suatu badan, dan rekening perorangan. Yang termasuk dalam golongan rekening atas nama suatu badan adalah rekening atas nama: a) Instansi-instansi pemerintah/lembaga-lembaga negara dan organisasi masyarakat yang tidak merupakan perusahaan. b) Fa, CV, Yayasan, PT dan semua badan hukum yang diatur dalam kitab Undang-undang hukum dagang atau peraturan perundang-undangan lainnya. Sedangkan yang termasuk golongan rekening perorangan adalah rekening atas nama pribadi. Dalam golongan rekening ini termasuk pula rekening yang tidak termasuk dalam golongan butir diatas tetapi menggunakan nama dagang seperti kongsi, toko, restoran, bengkel, warung dan sebagainya. 2) Pengertian tentang giro Ada tiga hal yang dapat diperhatikan dari pengertian tentang giro seperti yang telah diuraikan diatas, yaitu : a) Simpanan pihak ketiga
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
43
Simpanan pihak ketiga merupakan penyimpanan sejumlah uang di bank dalam bentuk giro (current account). Simpan ini dilakukan dengan kesepakatan atau perjanjian antara pihak nasabah dan bank. Dengan demikian bank dapat dan nasbahnya terikat pada bunyi perjanjian mereka. Nasabah mempercayakan uangnya kepada bank dan bank akan mengelola uang itu menurut ketentuan yang berlaku dan telah disepakati bersama. b) Penarikan dapat dilakukan setiap saat Artinya bila ada nasabah yang menyetorkan pagi hari, seharusnya iapun dapat menarik dana (simpanannya) pada sore hari atau pada beberapa jam saja. Dalam hal lain, selang beberapa saat atau suatu perjanjian rekening giro dapat saja dibatalkan oleh bank maupun oleh girant. Penarikan simpanan dalam bentuk giro ini dapat dilakukan oleh penyimpan, pemilik girant tersebut setiap saat selam kantor kas bank buka. c) Cara penarikan Yang paling banyak digunakan adalah penarikan dengan cek/bilyet giro. Namun dengan batas-batas tertentu penarikan dalam bentuk lain seperti dengan
surat
perintah
lainnya,
pemindahbukuan
juga
dapat
dilaksanakan. 3) Kegunaan rekening giro a) Dapat membayar transaksi jual beli dengan mempergunakan cek/bilyet giro, Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
44
b) Dapat mengirim transfer (kirim uang/delegasi kredit dengan jaminan rekening giro, c) Keamanan/ rahasia terjamin d) Tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar, e) Dapat diambil sewaktu-waktu. 4) Jasa simpanan giro pada bank Untuk setiap simpanan giro diberikan jasa giro yang menarik berdasarkan perhitungan saldo terendah setiap bulan dengan tarif yang besarnya ditetapkan oleh bank. Jasa giro (bunga) dari giro milik penduduk Indonesia baik dalam rupiah maupun valuta asing dibebaskan dari pengenaan Pajak atas Bunga, Dividen dan Royalty (PBDR). Adapun jasa giro dari milik bukan penduduk Indonesia, baik dalam rupiah maupun valuta asing dikenakan PBDR sebesar 10%/ pemotongan dan penyetoran PBDR ini oleh bank yang bersangkutan dilakukan secara kolektif, tidak perlu diperinci menurut penerima jasa giro. 5) Giro Valuta Asing Pada hakikatnya sama dengan giro rupiah yang diuraikan di atas. Perbedaanya, ialah : a) Sesuai ketentuan bank Indonesia terhadap giro valuta asing tidak diberikan buku cek, penarikan (penggunaan/pengambilannya) dilakukan dengan menyerahkan amanat tertulis yang ditandatangani oleh pemegang giro. Amanat tersebut dapat berbentuk surat yang dibuat oleh pemegang giro atau berbentuk formulir yang disediakan oleh bank, Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
45
b) Jenis valuta asing giro adalah valuta asing yang dapat diperjual belikan pada bursa valuta asing Jakarta, c) Bank yang dapat menyelenggarakan giro valuta asing adalah bank devisa, d) Untuk setiap simpanan giro valuta asing diberikan jasa giro valuta asing yang menarik setiap bulan sesuai perkembangan tingkat bunga yang berlaku dipasar internasional, dan diperhitungkan berdasarkan saldo kredit tertentu, e) Dapat diminta dalam bentuk uang tunai asing sepanjang persediaan bank memungkinkan. Kegunaan rekening Giro adalah dapat mambayar transaksi jual/beli dengan mempergunakan cek/bilyet giro, dapat mengirim transfer, keamanan/rahasia terjamin, tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar, dan dapat diambil sewaktu-waktu. Giro juga ada dalam bentuk valuta asing.
b. Tabungan Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dalam penarikan digunakan buku tabungan dan kartu ATM dan dapat dilakukan di semua cabang.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
46
Selain uang Anda tersimpan dengan aman dan mendapat bunga simpanan menarik, anda juga bebas menikmati beragam fasilitas dan kemudahan layanan perbankan 24 jam di mana pun anda berada. Berbeda dengan simpanan giro yang dapat digunakan oleh para pengusaha atau para pedagang untuk maksud berjaga-jaga atau keamanan dana oleh masyarakat luas. Pada dewasa ini terdapat 4 jenis tabungan yaitu Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas), Tabungan Asuransi Berjangka (Taska), Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH), dan tabungan lainnya. Adapun pengertian dari keempat jenis tabungan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tabanas Tabanas ialah bentuk tabungan yang tidak terikat oleh jangka waktu dengan syarat penyetoran dan pengambilan yang untuk pertama kalinya diatur pada tahun 1971. Tabanas tersebut terdiri atas: a) Tabanas umum, Tabanas yang berlaku bagi perseorangan dilaksanakan secara sendiri-sendiri oleh penabung yang bersangkutan. Kegunaan Tabanas: (1) Membantu program pemerintah dalam rangka pembangunan. (2) Membiasakan
masyarakat
untuk
menyisikan
atau
menyimpasebagian dananya untuk keperluan masa depan. (3) Dapat digunakan untuk jaminan atas kredit. b) Tabungan Pemuda, Pelajar dan Pramuka (Tappelpam), yaitu Tabanas Khusus yang dilaksanakan secara kolektif melalui organisasi pemuda, Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
47
sekolah dan satuan pramuka yang untuk pertama kalinya diatur dalam piagam-piagam kerja sama antar Bank Indonesia dan Departemen Pendidikan dan kebudayaan serta Departemen dalam Negeri dan antara Bank indonesia dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, kedeanya tertanggal 22 Februari 1974. c) Tabanas Pegawai, yaitu tabanas khusus para pegawai dari semua golongan kepangkatan di lingkungan departemen/lembaga/instansi/ pemerintah dan perusahaan pemerintah maupun swasta yang pelaksananya dilakukan secara kolektif.
2) Taska Tabungan asuransi berjangka, yaitu bentuk tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa yang untuk pertama kalinya diatur pada tahun 1971. a) Kegunaan Taska Tabungan anda diasuransikan. Untuk suatu perencanaan berupa biayabiaya sekolah, kuliah, dan lain-lain. b) Jasa yang diberikan bank Bank memberikan jasa bunga yang dibayarkan pada akhir jangka waktu Taska dan aman karena asuransi. c) Syarat-syarat Taska (1). Menyetor uang tunai/cek atau bilyet giro. (2). Umur tidak lebih dari 55 tahun. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
48
3) Tabungan Ongkos Naik Haji Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH), yaitu setoran naik haji atas nama calon jemaah haji untu setiap musim haji yang bersangkutan. 4) Tabungan Lainnya Tabungan lainnya, yaitu tabungan selain Tabanas dan Taska, misalnya tabungan yang diterima oleh bank dari pegawai bank sendiri yang bukan dalam bentuk Tabanas dan Taska. Pada saat ini jenis-jenis tabungan yang terdapat pada Bank Mandiri adalah: 1) Tabungan Mandiri Rupiah 2) Tabungan Mandiri Dollar 3) Tabungan Rencana Mandiri 4) Tabungan Haji Mandiri 5) Tabungan Bisnis Mandiri 6) Tabungan TKI Mandiri 7) Tabungan Kapel Mandiri.
3. Transaksi Perbankan Secara Online Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi kebijakan dan strategi dunia usaha perbankan yang selanjutnya lebih mendorong inovasi dan persaingan dibidang layanan terutama jasa layanan pembayaran melalui Bank. Inovai jasa layanan perbankan yang berbasis teknologi tersebut terus berkembang mengikuti pola kebutuhan nasabah bank.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
49
Transaksi perbankan berbasis elektronik, termasuk internet merupakan salah satu bentuk pengembangan penyediaan jasa layanan Bank yang memberikan peluang usaha baru bagi Bank yang berakibat kepada perubahan strategi usaha perbankan, dari berbasis manusia (tradisional) menjadi berbasis teknologi informasi yang lebih efisien bagi Bank dan praktis bagi nasabah. Internet (inter-network) merupakan sekumpulan jaringan computer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Menurut Prastyo (2005 : 67) Secara umum terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan pihak perbankan untuk meningkatkan keamanan Internet Banking : a. Melakukan standarisasi dalam pembuatn aplikasi Internet Banking. Misalnya, user interface yang mudah dipahami, sehinnga user dapat mengambil tindakan yang sesuai. b. Terdapat panduan bila terjadi fraud dalam Internet Banking. Pemberian informasi yang jelas kepada user. Sedangkan pihak Pemerintah dapat membebankan masalah keamanan Internet Banking kepada pihak bank, sehinnga bila terjadi fraud dalam sutu nilai tertentu, user dapat mengajukan klaim. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang terbesar di seluruh dunia. Layanan
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
50
internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya. (http://dickyrahardi.wordpress.com,2007) Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasrkan satu set protocol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan computer dan mengalamati lalu-lintas dalam jaringan. Protocol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error handling), lalu lintas pesan dan standar komunikasi lainnya. Protocol standar pada internet dikenak sebagai TCP/IP (transmission control protocol). Protocol ini memiliki kemampuan untuk bekerja diatas segala jenis computer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun system operasi yang digunakan. Internet sebenarnya mengacu kepada istilah untuk menyebut sebuah jaringan, bukannya suatu aplikasi tertentu. Karenanya internet tidaklah memiliki manfaat apaapa tanpa adanya aplikasi yang sesuai. Internet menyediakan beragam aplikasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain : (http://dicky rahardy . wordpress.com,2007) a. WWW(world wide web) Secara teknis, web adalah sebuah system dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah internet webserver dipersentasikan dalam bentu hypertext. Informasi di dalam web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hipertext Markup Language). Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
51
Informasi liannya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam format AU,WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie, 3D World).
b. Electronic mail/Email/messaging Email atau dalam istilah Indonesia, surat elektronik, adalah aplikasi yang memungkinkan para pengguna internet untuk saling berkirim pesan melalui alamat elektronik di internet. Para pengguna email memiliki sebuah mailbox (kotak surat) elektronik yang tersimpan dalam suatu mailserver. Layanan email biasanya dikelompokkan dalam dua basis, yaitu email berbasis client dan email berbasis web. Bagi pengguna email berbasis client, aktifitas per-emailan dilakukan dengan menggunakan aplikasi email client, misalnya Eudora atau Outlook Express. Sebaliknya, bagi pengguna email berbasis web, seluruh kegiatan per-emailan harus dilakukan melalui suatu situs web, misalnya www.hotmail.com atau YahooMail mail.yahoo.com. c. File transfer Fasilitas ini memungkinkan para pengguna internet untuk melakukan pengiriman (upload) atau menyalin (download) sebuah file antara computer local dengan computer lain yang terhubung dalam jaringan internet. Protocol standar yang digunakan untuk keperluan ini disebut sebagai File raTnsfer Protokol (FTP) FTP umumnya dimanfattkan sebagai sarana pendukung untuk kepentingan pertukaran maupun penyebarluasan sebuah file melalui jaringan internet. FTP Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
52
juga dimanfaatkan untuk melakukan proses upload suatu halaman web ke webserver agar dapat diakses oleh pengguna internet lainnya.
d. Remote Login Layanan remote login mengacu pada program atau protocol yang menyediakan fungsi yang memungkinkan seseorang pengguna internet untuk mengakses (login) kesebuah terminal (remote host) dalam linkungan jaringan internet. Protocol yang umum digunakan untuk keperluan remote login adalah Telnet (Tellecommunication Network).
e. IRC (Internet Relay Chat) Layanan IRC, atau biasa disebut sebagai “chat” saja adalah sebuah bentuk komunikasi di internet yang mengguneken sarana baris-baris tulisan yang di ketikkan melalui keyboard. Kegiatan chatting membutuhkan software yang disebut IRC client, diantaranya yang paling popular adalah software mIRC. Dipicu oleh perkembangan Internet menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan internet Banking atau Online banking atau Electronic banking (e-Banking). Internet Banking didefinisikan sebagai layanan kepada nasabah minimal uantuk mengakses rekening dan transfer dana antar rekening (Office of the Comptoller of the Currncy, 1998), aktifitas perbankan di internet.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
53
Internet banking juga dapat diartikan melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi system keamanan. Layanan internet banking memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hampir semua jenis transaksi perbankan melalui sarana internet, khususnya via web. Mirip dengan penggunaan mesin ATM, lewat sarana internet seorang nasabah dapat melakukan aktifitas pengeceken rekening, transfer dana antar rekening, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan (listrik, telepon, dan sebagainya) melalui rekening banknya. Secara garis besar situs internet banking dibagi dalam tiga tipe, yaitu : (http://www.pikiran-rakyat.com,2007) a. Tipe pertama, informasi saja, berupa informasi yang kurang lebih merupakan bentuk website dari brosur produk perbankan. Selain dari website, informasi ini juga dikirimkan lewar e-mail. Disini tidak ada interaksi antara nasabah dan bank.
Website
internet
banking
hanya
berfungsi
sebagai
media
informasi/iklan. b. Tipe kedua, pertukaran informasi. Tipe ini lebih maju dari yang pertama, member peluang komunikasi dalam bentuk e-mail, forum antara nasabah dan bank. Nasabah bisa masuk (login)
ke website hanya untuk mengakses
informasi nontransaksi. c. Tipe ketiga, transaksional, merupakan situs paling lengkap. Disini nasabah bisa melakukan transaksi keuangan, mulai periksa rekening, transfer dana, hingga melakukan aktifitas pembayaran (payment). Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
54
Keamanan memang merupakan isu utama dalam e-banking karena sebagaimana kegiatan lainnya di internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap
pengintaian
dan
penyalahgunaan
oleh
tangan-tangan
yang
tidak
bertanggungjawab. Sebuah situs e-banking diwajibkan untuk menggunakan standar keamanan yang sangat ketat untuk menjamin bahwa setiap layanan yang mereka sediakan hanya dimanfaatkan oleh mereka yang memang betul-betul berhak. Beberapa bank melengkapi sistem keamanan internet banking dengan sistem tambahan seperti enkripsi dan penggunaan password ganda yang salah satunya selalu berubah-ubah setiap melakukan transaksi perbankan online. Ada beberapa strategi lainnya untuk melindungi internet banking seperti menggunakan pembaca kartu chip bank konsumen yang bisa mengeluarkan password yang hanya bisa dikenali kartu tersebut. Cara lain yaitu sertifikat digital yang dapat mengotorisasi transaksi perbankan online dengan menghubungkannya pada peralatan fisik milik konsumen seperti komputer atau ponsel. Menurut Prasetyo (2005 : 67) Secara umum terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan pihak perbankan untuk meningkatkan keamanan internet banking : a. Melakukan standarisasi dalam pembuatan aplikasi internet banking. Misalnya, User interfrace yang mudah dipahami, sehinggan user dapat mengambil tindakan yang sesuai. b. Terdapat panduan bila terjadi fraud dalam internet banking. c. Pemberian informasi yang jelas kepada User. sehingga pihak pemerintah dapat membebankan masalah keamanan internet banking kepada pihak bank, Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
55
sehingga bila terjadi fraud dalam suatu nilai tertentu, user dapat mengajukan klaim.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
56
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Bank Mandiri yang berlokasi di Jl.Imam Bonjol No.16D Medan dan aktu penelitian dimulai pada bulan September 2008 sampai dengan selesainya skripsi ini.
B. Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dapat berupa data yang bersifat kualitatif maupun data yang bersifat kuantitatif. Sumber data berasal dari : 1. Data Primer, yaitu merupakan data yang diperoleh langsung dari objek penelitian atau lapangan berupa Sistem Informasi Perbankan dalam rekening tabungan dan rekening giro dan metode pengawasan yang diterapkan oleh perusahaan yaitu Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan seperti bukubuku, dan referensi-referensi, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengatur tentang perbankan.
C. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini dengan cara sebagai berikut :
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008. 45
57
1. Penelitian Kepustakaan (library research): Pengumpulan data yang diperoleh melalui literatur-literatur, buku-buku serta bahan perkuliahan peraturanperaturan, teori, hasil penelitian, buletin-buletin dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 2. Penelitian lapangan (field research) : Pengumpulan data yang diperoleh dengan mengadakan penelitian langsung ke perusahaan yaitu Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin. Dalam penelitian lapangan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu : (1) Observasi (Observation), yaitu pengamatan langsung terhadap objek penelitian berupa data-data atau dokumen yang tersedia di perusahaan. (2) Wawancara (interview), yaitu dengan menemui pihak-pihak terkait dengan permasalahan yang diteliti, yang dapat dipertanggungjawabkan akan isi dan kebenarannya,
dengan
menggunakan
pedoman
wawancara.
Proses
pengumpulan bahan-bahan melalui penelitian lapangan dilakukan berupa wawancara dengan serangkaian tanya jawab langsung kepada nara sumber. Menurut Singarimbun (1989 : 92) “Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam proses hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi atas informasi”.
D. Metode Penganalisaan Data Menurut
Meleong
(2005
:
280)
“
Analisis
data
adalah
proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
58
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data”. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu: data yang telah diperoleh diikhtisarkan, dianalitis, dan diinterpretasikan sehinnga memberikan informasi yang lengkap. Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan teori, konsep, standar atau prinsip yang ada dengan praktek yang diterapkan dalam objek penelitian yakni mengenai penerapan SIA Perbankan dalam rekening tabungan dan rekening giro. Dari hasil perbandingan tersebut akan ditarik kesimpulan sebagai dasar dalam memberikan saran kepada pimpinan perusahaan.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
59
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data penelitian 1. Sejarah Singkat PT. Bank Mandiri (Persero)TBK. PT. Bank Mandiri (Persero) TBK. Yang selanjutnya disebut Bank Mandiri didirikan di Negara Republik Indonesia pada tanggal 2 Oktober 1998 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian telah disahkan oleh menteri kehakiman berdasarkan Surat Keputusan
No. C2-
16561HT.01.Th98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada tambahan No. 6859 dalam berita Negara Republik Indonesia No.97 tanggal 4 Desember 1998. Pada bulan Juli 1999 Bank Mandiri didirikan melalui pengalihan hampir seluruh Saham Pemerintah Republik Indonesia yaitu PT. Bank Bumi Daya (Persero), PT. Bank Dagang Negara (Persero), PT. Bank Expor Impor Indonesia (Persero), dan PT. Bank Pembangunan Indonesia dan Setoran Tunai Pemerintah. Bank Dagang Negara (BDN) merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Sebelumnya BDN dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maaatschappij yang didirikan di Batavia ( Jakarta ) pada tahun 1957. Pada tahun 1949 namanya berubah menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya pada tahun 1960 Escomptobank di nasionalisasi dan berubah nama menjadi BDN, sebuah bank pemerintah yang membiayai sektor industry dan pertambangan.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
48
60
Bank Bumi Daya (BBD) didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda, De Nationale Handlesbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. pada tahun 1964 Chartered Bank (sebelumnya adalah bank milik inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum negara diberi hak untuk melanjutkan operasi bank tersebut. Pada tahun 1965, Bank Umum Negara digabungkan kedalam Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya. Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda NV, Nederlanche Handels Maatshappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegitannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemrintah Indonesia menasionalkan perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahaan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menja Bank Negara Indonesia unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalaha Bank Negara Indonesia Unit II Divis Expor-Impor, yang akhirnya menjadi Bank Exim, Bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun 1951. Misi BIN adalah mendukung pengembangan sektor-sektor ekonomi tertentu, khusunya perkebunan, industry, dan pertambangan. Bapindo dibentu sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bapindo.pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
61
Pada saat ini, Bank Mandiri menjadi penerus suatu tradisi layanan jasa perbankan dan keuangan yang telah berpengalaman selama lebih dari 140 tahun, masing-masing dari empat bankl bergabung memainkan peranan yang penting dalampembangunan ekonomi. Anggaran dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.2 Notaris Sutjipto,SH tanggal 1juni 2003 tentang perubahan struktur permodalan perusahaan dan penyesuaian anggaran dasar perusahaaan dengan ketentuan Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal dan keputusan ketua badan pengawas pasar modal No.KEP-13/PM/1997 tanggal 30 april 1997 tentang pokok-pokok anggaran dasar perseroan yang melakukan penawaran umum efek bersipat ekuitas dan perusahaan public.berdasarkan perubahan anggaran dasar tersebur telah disahkan oleh menteri kehakiman dan Hak Azasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan
No.C-12783HT.01.04.TH2003 tanggal 6 Juni 2003 dan
Diumumkan pada tambahan No.517/L dalam berita Negara Republik Indonesia No.63 tanggal 8 A gustus 2003. PT. Bank Mandiri (Persero) TBK. Statusnya adalah perseroan yang masuk golongan Bank Umum. PT. Bank Mandiri mempunyai misi mengutamakan keprntingan pasar, mengembangkan sumber daya manusia professional, memberikan keuntungan yang maksimal bagi nasabah, melaksanakan manajemen terbuka dan peduli terhadap masyarakat dan lingkungan.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
62
2. Produk dan Jasa Bank Mandiri adalah bank komersial yang memberikan berbagai jasa perbankan termasuk pemberian kredit, kartu kredit, kegiatan nilai tukar, pelayanan perdagangan, kostodian, kegiatan investasi, asuransi dan simpanan. Strategi pengembangan produk Bank mandiri ditujukan untuk terus memenuhi kebutuhan financial nasabah. Kartu kredit, deposito berjangka dan tabungan adalah tetap merupakan penawara utama Bank Mandiri. Dan Bank Mandiri terus menawarkan produk turunan dari deposit yang dikaitkan dengan perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar. Strategi pengembangan produk Bank Mandiri adalah sebagai berikut : a. Sector corporate Sector corporate akan terus membangun dan menciptakan produk-produk baru yang
akan
ditawarkan
kepada
nasabah
korporasi
Bank
Mandiri.
Pengembangan tersebut akan dititikberatkan pada produk “ fixed income sales and distribution”,”e-bussiness “dan “corporate finance” b. Sektor Ritel Sebagai bagian dari rencana pemasaran produk Bank Mandiri akan selalu menawarkan produk-produk dan layanan-layanan yang lengkap yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, dimana kartu kredit, giro, tabungan, simpanan berjangka dan Mutual Funds (Reksadana) akan terus menjadi produk inti yang akan terus bank mandiri tawarkan seperti pinjaman pribadi, produk-produk pertukaran mata uang dan treasury dan menambah nilai kepada nasabah. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
63
Pertumbuhan kredit retail dalam kartu kredit, kredit perseorangan Bank Mandiri akan terus mengembangkan fortopolio kredit Mandiri dengan terus memberikan produk kredit yang strategis kepada nasabah retail. Bank Mandiri akan terus mematuhi peraturan kredit Bank Mandiri dengan prinsip kehatihatian untuk menjaga kualitas dari pinjaman nasabh secara keseluruhan. Seiring dengan komitmen Bank Mandiri untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada nasabah Bank Mandiri, Bank Mandiri berencana untuk terus meningkatkan kemudahan akses bagi nasabah (penjualan dan layanan).
3. Sruktur Organisasi Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin Organisasi adalah setiap gabungan yang bergerak kearah tujuan bersama atau dengan kata lain organisasi adalah suatu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Didalam organisasi orang-orang yang bekerjasama ditempatkan sesuai dengan keahlian yang dimilikinya sehingga tujuan yang didinginkan dapat tercapai. Untuk memudahkan mengetahui tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada didalam suatu perusahaan, maka dirumuskan suatu struktur organisasi. Struktur organisasi ini haruslah sesuai dengan bentuk dari perusahaan, agar kegiatan perusahaan menjadi efesien dan efektif. Struktur organisasi yang dipakai suatu perusahaan haruslah bersifat fleksibel, artinya dapat dengan mudah disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam perusahaan.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
64
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perbankan, maka Bank Mandiri juga mempunyai struktur organisasi yang jelas, yang menggambarkan tugas, kedudukan dan tanggung jawab masing-masing orang yang terlibat dalam kegiatan perusahaan. Fungsi-fungsi dari setiap struktur organisasi adalah sebagai berikut: 1. Customer Service Officer (CSO) : a. Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai dengan standar yang ditentukan Bank Mandiri. b. Melaksanakan fungsi pemasaran/promosi produk dana dan jasa Bank Mandiri antara lain produk tabungan, giro, deposito, payment point dan produk/jasa lainnya). c. Melaksanakan fungsi pemasaran Consumer Loan. d. Melaksanakan fungsi Money Changer yakni memelihara dan membangunan jaringan dengan pelaku pasar dan melaksanakan terjadinya transaksi jual beli bank notes sesuai target yang ditetapkan. e. Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menyelesaikan keluhan nasabah. f. Melaksanakan pelayanan rekening dana. g. Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service. 2. CSR (Customer Service)/Greeter: a. Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai standar yang ditentukan Bank Mandiri b. Melaksanakan fungsi pemasaran dan promosi produk dan jasa Bank Mandiri c. Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menangani keluhan nasabah Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
65
d. Melaksanakan pelayanan rekening e. Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service f. Merupakan contact point trade services di Spoke. 3. CSA a. Melaksanakan tugas-tugas Administrative Customer Service. b. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan HR dan Logistic. c. Mengelola dokumen-dokumen Cabang. 4. TELLER a. Memberikan pelayanan yang baik, cepat dan tepat kepada nasabah sesuai “Standar Pelayanan Teller”. b. Memproses transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan batas kewenangannya c. Meyakini kebenaran dan keaslian uang tunai/bank notes dan warkat berharga d. Meyakini kesesuaian jumlah fisik uang dengan warkat transaksi e. Meyakini kebenaran pembukuan dan validasi f. Memberikan informasi kepada nasabah g. Menjamin kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya h. Menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban pemakaian terminal komputer i.
Menjaga kerapihan dan kebersihan Counter Teller
j.
Menjamin keamanan boks Teller dan kewenangan memegang kunci boks
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
66
k. Melaksanakan transaksi pembayaran tunai dan non tunai, termasuk warkatwarkat sesuai batas wewenangnya l.
Melakukan verifikasi dan menandatangani warkat transaksi
m. Melaksanakan pengambilan dan pengantar uang ke Cabang Koordinator/Pooling Cash atau nasabah. 4. SECURITY a. Menjaga Keamanan dan Pengamanan Asset Bank sekaligus memberikan pelayanan terhadap tamu / nasabah / karyawan dan Pimpinan Cabang sesuai dengan perintah / penugasan yang diberikan oleh Bank Mandiri. b. Bersama-sama dengan Security Organik (Pegawai Tetap), membantu kelancaran tugas pengamanan operasional cabang.
B. Analisis hasil penelitian
1. Transaksi Tabungan dan Giro Pada Bank Mandiri Cab. Medan Zainul Arifin Secara umum transaksi tabungan dan transaksi giro pada Bank Mandiri cab. Medan Zainul Arifin secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu In House Transfer dan Outgoing Funds Transfer. a. In House Transfer In House Transfer adalah pengalihan dana yang dilakukan antar nasabah rekening Bank Mandiri . layanan ini memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mentransfer dananya ke rekening lainnya didalam Bank Mandiri.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
67
b. Outgoing Funds Transfer Outgoing Funds Transfer digambarkan sebagai perpindahan dana mata uang local atau mata uang asing dari rekening di Bank Mandiri ke rekening bang lainnya baik didalam Indonesia maupun keluar negeri. Bank Mandiri dapat menangani Outgoing Funds Transfer dalam berbagai mata uang seperti USD, IDR, EUR, AUD, dan lain-lain. Prosedur yang ditetapkan dalam melakukan Outgoing Funds Transfer tergantung pada negara penerima dana. Pada Bank Mandiri Indonesia, Outgoing Funds Transfer (F/T) dapat digolongkan kedalam dua jenis : 1. F/T dalam mata uang lokal Merupakan pemindahan dana dari rekening di Bank Mandiri kerekening bank lainnya di dalam negeri. System yang digunakan sesuai dengan system yang di tetapkan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) System yang digunakan terbagi 2 : a. SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia) Yang dimaksud dengan kliring dan SKNBI adalah sebagai berikut: Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
68
SKNBI adalah system Kliring Nasional Bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaiannya dilakukan secara nasional. Penyelenggara SKNBI terdiri dari dua sub system, yaitu: a.
Kliring debet a. Meliputi kegiatan kliring penyerahan dan kliring pengembalian, digunakan untuk transfer debet antar bank yang disertai dengan penyampaian fisik warkat debet (cek, bilyet giro, nota debet, dan lain-lain). b. Penyelenggaraan kliring debet dilakukan secra local disetiap wilayah kliring oleh PKL (Penyelenggara Kliring Lokal), untuk daerah Medan PKL adalah Bank Indonesia Medan. c. PKL akan melakukan perhitungan kliring debet berdasarkan DKE debet yang dikirim oleh peserta. d. Hasil perhitungan kliring debet secara lokal tersebut selanjutnya dikirim ke Sistem Sentral Kliring (SSK) untuk diperhitungkan secara nasional oleh PKN (Penyelenggara Kliring Nasional).
b. Kliring Kredit
a. Digunakan untuk transfer kredit antar bank tanpa disertai penyampaian fisik warkat (paperless)
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
69
b. Penyelenggaraan kliring kredit dilakukan secara nasional oleh PKN.
c. Perhitungan kliring kredit dilakukan oleh PKN atas dasar DKE kredit yang dikirim peserta.
Batasan Nominal: (1) Batas nilai nominal dalam SKNBI adalah sebgai berikut: Transfer antar bank yang dapat dikliringkan dalam kliring kredit adalah dibawah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah),untuk diatas seratus juta menggunakan RTGS. (2) Nilai nominal warkat debet tidak dibatasi kecuali untuk warkat debet yang berupa nota debet, yaitu setinggi-tingginya Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per nota debet. Pembatasan nilai nilai pada nota debet tidak berlaku apabila nota debet diterbitkan oleh Bank Indonesia dan ditujukan kepada Bank atau Nasabah Bank.
b. Bank Indonesia- Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) Sistem BI-RTGS adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan pertransaksi (individually processed/gross settlement) dan bersifat real time (electronically processed), dimana rekening peserta dapat di debit/dikredit berkali-
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
70
kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran. Dengan system BI-RTGS, peserta pengirim melalui terminal RTGS ditempatnya
menstransmisikan
transaksi
pembayaran
kepusat
pengolahan system RTGS (RTGS Central Computer/RCC) di Bank Indonesia untuk proses settlement. Jika proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan ditentukan secara otomatis dan elektronis kepada peserta penerima.keberhasilan proses settlement tergantung dari kecukupan saldo peserta pengirim karena dalam system BI-RTGS peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain. Dengan kata lain, peserta BI-RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya di Bank Indonesia cukup sebelum peserta tersebut melaksanakan transfer ke peserta BI-RTGS lainnya.
Sender Bank
Receiving Bank
• Full Payment Meesage
3.
Full Payment Meesage
2. Settlement RRC BI-RTGS
Gambar 2 : RTGS Flow Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
71
Tujuan system BI-RTGS, adalah : 1. Memberikan pelayanan system transfer dana antar peserta, antar nasabah peserta dan pihak lainnya secara cepat aman dan efesien. 2. Memberikan kepastian pembayaran. 3. Memperlancar aliran pembayaran (payment flows) 4. Mengurangi resiko settlement baik bagi peserta maupun nasabah peserta (systemic risk). 5. Meningkatkan efektifitas pengelolaan dana (management fund) bgi peserta melalui sentralisasi rekening giro. 6. Membeikan informasi yang mendukung kebijakan moneter dan early warning system bagi pengawasan bank. 7. Meningkatkan efesiensi pasar uang. Mekanisme transaksi yaitu: (1) Bank pengirim mentransfer rekening Koran melalui terminal RTGS yang dipancarkan melalui RCC Bank Indonesia. (2) RCC akan memproses transaksi rekening Koran dengan mekanisme, yaitu : (a) Untuk meverifikasi apakah keseimbangan rekening Koran bank pengirim lebih tinggi atau sepadan dengan nominal transaksi kredit. (b) Ketika bank pengirim memeriksa rekening cukup, bank pengirim dan penerima bank akan memeriksa rekening dan langsung memprosesnya dengan bersamaaan.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
72
(c) Ketika bank pengirim memeriksa rekening yang tidak cukup, transaksi kredit akan ditempatkan antrian dalam mesin RTGS. (3) Semua transaksi rekening Koran akan disambungkan secara otomatis ke RCC kemudian RTGS penerima bank.
Antrian manajemen dan Gridlock resolusi : (1) Antrian dalam sisitem BI-RTGS didasarkan atas FIFO (frist in frist out). (2) Modul antrian dalam system BI-RTGS akan dilengkapi dengan fasilitan FIFO yang secara otomatis mempercepat operasi setiap antrian transaksi, untuk tujuan mengurangi antrian. (3) Pengutamaan modul pengantrian dalam system BI-RTGS seperti dibawah ini : (a) Prioritas utama Pemenuhan hasil kliring (b) Prioritas kedua Transaksi bank melalui BI/pemerintahan (c) Prioritas ketiga Transaksi
rekening
Koran
diorganisasi oleh
semua
bank
yang
berpartisipasi dalam system BI-RTGS (4) Ketika system BI-RTGS mendeteksi gridlock, fasilitas resolusi gridlock akan mengoperasikan secra otomatis sama seperti dengan cara manual yang didasarkan atas criteria keseimbangan atau berdasarkan metode FIFO. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
73
Fasilitas likuiditas harian : (1) Bank yang berpartisipasi dalam BI-RTGS akan memperoleh aplikasi data dari FLI dengan BI. (2) Bank akan menggunakan SBI dan atau penetapan pemerintah sebagai ketetapan agar fasilitas FLI sepenuhnya dapat dilindungi. (3) BI akan menentukan batas maksimum FLI yang akan ditentukan setiap periode 1 hari. FLI yang digunakan oleh bank partisipasi BI-RTGS sebagai fasilitas likuidasi harian. (4) Ketika bank menerima transaksi, transaksi yang akan dating secara otomatis digunakan untuk penyeimbangan FLI. (5) Dalam batas tertentu, fasilitas FLI akan ditransfer dalam FPJP setiap malam. (6) Dalam T + 1, BI akan mengklaim semua kewajiban bank dengan menggunakan transaksi “prioritas utama” yang akan dimantapkan sebelum transaksi lainnya. (7) Setiap pagi hari, jika bank tidak melakukan kewajiban pembayaran, bank akan dikeluarkan dalam BI-RTGS.
Ruang lingkup pemeriksaan BI-RTGS, meliputi sebagai berikut : (1) Manajemen, meliputi: (a) Sumber daya manusia meliputi observasi terhadap kualitas sumber daya manusia di satuan kerja pelaksana system BI-RTGS, baik dari Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
74
aspek kompetensi maupun track record dibandingkan dengan persyaratan yang ditetapkan. Kompetensi sumber daya manusia mencakup pemahaman tehnik operasional system BI-RTGS sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Pemeriksaan terhadap track record dimaksudkan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia yang diberi wewenang untuk melaksanakan fungsi-fungsidalam system BIRTGS memiliki moral yang baik. Selain itu, perlu diketahui bahwa pelatihan yang diberikan kepada pegawai sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan pegawai. (b) Struktur organisasi, berkaitan dengan penjabaran tugas, pemisahan tugas, dan penanggung jawab kegiatan. (c) Hukum, meliputi kualiiitas kontrak/perjanjian dengan vendor/supplier pemasok system dan peralatan pendukung BI-RTGS dibandingkan dengan peraturan intern mengenai system BI-RTGS dan ketentuan BI. (2) Lingkungan Menggambarkan bagimana kondisi lingkungan dimana system BI-RTGS berada. Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah : (a) Tenaga listrik, berkaitan dengan kondisi tenaga listrik yang digunakan dan memastikan bahwa peserta mempunyai Uninterruptible Power supplay (UPS) yang berfungsi dengan baik. (b) Pendingin udara, berkaitan dengan kondisi pendingin udara yang digunakan oleh peserta.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
75
(c) Penanganan kebakaran, berkaitan dengan prosedur pencegahan, pendeteksian dan pemadaman kebakaran. (d) Lokasi/penempatan peralatan teknologi informasi (TI) secara lengkap RT server, Personal Computer (PC), dan printer dalam ruangan. (e) Lokasi ruangan dalam gedung. (f) Akses masuk ruangan. (3) System Menjelaskan mengenai konfigurasi dan kondisi system BI-RTGS (RT server utama dan back-up jika ada) dan system-sistem lain yang terkait meliputi : (a) Perangkat keras (hardware) (b) Perangkat lunak (software) (c) Perangkat jaringan. (4) Back-up, berkaitan dengan RT Server Back-up, system komunikasi, dan back-up data. Selain itu, perlu juga diperiksa apakah RT server Back-up dan system komunikasi berfungsi dengan baik dan telah memenuhi kebutuhan minimum pengolahan transaksi dalam keadaan darurat. Dalam hal dilakukannya pengujian back-up sebagaimana tersebut diatas, perlu diperiksa dokumentasinya. (5) Disaster Recovery Plan (DRP), menjelaskan apakah peserta mempunyai DRP yang memadai dan melakukan uji coba DRP secara berkala serta melakukan up dating sesuai dengan perkembangan.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
76
(6) Data dan Dokumentasi (a) Integritas data, berkaitan dengan data yang diolah akurat, andal, dan lengkap sesuai dengan kebutuhan. (b) Log book, berkaitan dengan peserta mempunyai log book yang bisa dicetak/dibaca untuk mengetahui kesalahan pengoperasian system BIRTGS. (c) Dokumentasi hasil transaksi dan back up hasil transaksi (d) Pengadministrasian/dokumentasi hasil uji coba system dan back up. (e) Pengadministrasian/dokumentasi penanganan masalah.
Transaksi Tabungan dan Giro pada Bank Mandiri secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Transaksi Tabungan Transaksi tabungan diantara lain adalah: 1) Pemindah bukuan antar rekening (sendiri/pihak ketiga) dalam satu bank dalam bentuk Rupiah & USD. 2) Transfer Rupiah antar Bank, di bawah 100 juta melalui LLG/kliring, diatas/= 100 juta melauli RTGS (peraturan BI). 3) Transfer mata uang asing antar bank melalui TT. 4) Pembukaan deposito. 5) Pembelian reksadana/mutualfund. 6) Pembayaran tagihan kartu kredit, asuransi, dan lain-lain.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
77
7) Setoran tunai/setoran giro melalui bank Mandiri secara langsung dengan menggunakan kliring Bank Indonesia. b. Transaksi Giro, Pada transaksi giro dapat dilakukan semua transaksi yang terdapat dalam tabungan, ditambah dengan : 1) Bilyet giro yaitu transaksi antar bank melalui kliring BI, sesama Mandiri langsung 2) Cek yaitu transaksi yang dilakukan antar bank melalui kliring BI, sesama Mandiri langsung. 3) Rekening dapat minus (overdraft dengan persetujuan).
2. Penerapan Sistem Informasi Bank Mandiri telah menggunakan Internet Banking, SMS banking, Call Mandiri (e-banking) dalam system informasinya.Bila melakukan transaksi perbankan di bank terasa merepotkan, nasabah dapat memanfaatkan e-banking yang dapat diakses dengan praktis, aman dan lengkap melalui rumah, kantor, pada saat bepergian, dan dimanapun dengan memenuhi syarat minimum system untuk menggunakan e-banking Mandiri. a. Internet Banking Mandiri. Melayani dimanapun nasabah berada. Internet banking Mandiri, layanan perbankan istimewa yang memenuhi kebutuhan transaksi nasabah dengan nyaman, mudah dan aman. Cukup dari satu akses, nasabah dapat melakukan berbagai
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
78
pembayaran tagihan rutin maupun transaksi lainnya dari belahan dunia manapun, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Aman dan terlindungi, internet Banking mandiri dilengkapi system keamanan berlapis untuk kerahasiaan data transaksi nasabah. Transaksi juga lebih terlindungi berkat Token PIN Mandiri, alat yang berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti (PIN Dinamis) setiap kali
nasabah melakukan
transaksi perbankan.
Nasabah bisa mendapatkannya di cabang Bank Mandiri terdekat. Cara mudah Bertransaksi Perbankan dengan melakukan login ke internet banking Mandiri di www.bankmandiri.co.id maka nasabah telah “datang ke cabang Bank Mandiri” tanpa perlu meninggalkan rumah atau tempat kerja nasabah. Melalui layanan ini nasabah dapat melakukan : 1. Produk Info. Produk Tabungan, Giro, Deposito (Rupiah & Valas),Produk kartu kredit dan personal loan 2. Transfer Dana Transfer antar rekening Mandiri, transfer tanpa berita, transfer dengan berita, transfer antar bank domestic (RTGS& Kiliring), daftar transfer terjadwal. 3. Pembayaran Telkom & Telepon CDMA, telepon GSM, internet, kabel tv, kartu kredit, listrik/PLN, angsuran kredit, asuransi, pendidikan, airlines, kereta api, autodebit, PBB, Modul Penerimaan Negara (MPN). 4. Pembelian. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
79
Pulsa telepon CDMA, pulsa telepon GSM, penempatan deposito berjangka 5. Informasi Rekening & kartu kredit Rekening tabungan & giro, posisi saldo, histori transaksi, daftar rekening, rekeninf deposito, rekening pinjaman, informasi kartu kredit Mandiri. 6. Fasilitas layanan Status cek, layanan notifikasi SMS, informasi suku bunga, informasi kurs. 7. Fasilitas informasi aktivitas internet banking. Syarat dan cara pendaftaran internet banking mandiri adalah: Syaratnya yaitu: memiliki tabungan/valas/pinjaman dan atau deposito rupiah mandiri, memiliki jaringan internet. Sedangkan cara pendaftaran internet banking melalui: ATM mandiri & Cabang Mandiri. Call Mandiri.
b. Call Mandiri Melalui Call Mandiri berbagai keuntungan perbankan nasabah dapat dilaksanakan dengan mudah, cepat dan aman. Call Mandiri merupakan layanan perbankan 24 jam melalui telepon atau ponsel yang membuat nasabah semakin dekat dengan rekening nasabah dan dapat mengatur keuangan lebih leluasa tanpa batasan ruang dan waktu. Keamanan nasabah senantiasa terjaga. Bank Mandiri memahami adakalanya nasabah membutuhkan privasi tanpa harus berbicara dengan siapapun. Dengan mesin penjawab Bank Mandiri atau Interactive Voice Respons, disingkat IVR, secara otomatis nasabah akan dipandu selangkah demi selangkah untuk melakukan berbagai Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
80
aktivitas perbankan. Dengan teknologi mutakhir dan system keamanan yang berlapis, nasabah akan merasa aman dan nyaman, karena transaksi dan dana nasabah terlindungi. Banyak hal yang dapat nasabah lakukan dengan Call Mandiri : 1. Layanan transfer dana dan buka deposito. Melalui layanan perbankan Call Mandiri, nasabah dapat melakukan transaksi transfer dana antar rekening Bank Mandiri, buka deposito dan transaksi perbankan lainnya. 2. Layanan Pembayaran dan Pembelian yang terlengkap. Lupakan antrian yang panjang dan waktu yang terbatas, kini anada dapat melakukan berbagai transaksi pembayran tagihan rutin dan pembelian melalui Call Mandiri: a. Pembayaran: listrik, air minum,telepon, telepon seluler, kartu kredit, cicilan kredit, tiket pesawat dan biro perjalanan, internet berlangganan, pendidikan, asuransi, media dan pembayaran zakat. b. Pembelian: voucher isi ulang pulsa GSM dan CDMA. 3. Layanan informasi perbankan Berbagai layanan informasi perbankan kami sajikan untuk nasabah seperti informasi rekening (saldo tabungan, giro, deposito,rekening pinjaman), mutasi transaksi dan informasi umum perbankan lainnya. 4. Layanan faksimili untuk kemudahan mendapatkan informasi
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
81
Bank Mandiri menyediakan pula layanan melalui faksimili (FOD/Fax Back) yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan berbagai informasi dan bukt i transaksi, seperti: a. Bukti transaksi pembayaran & pembelian b. Mutasi transaksi/ rekening Koran c. Info layanan d. Info produk Secara tertulis langsung melalui mesin faksimili nasabah.
c. SMS Banking Mandiri Transaksi perbankan semakin mudah, SMS Banking Mandiri adalah layanan perbankan yang dapat nasabah gunakan untuk bertransaksi perbankan melalui SMS di ponsel Nasabah. Berbagai keuntungan yang nasabah dapatkan adalah mudah, fleksibel, dan lebih efisien. Dengan mengetikan kode transaksi yang dibutuhkan, jawaban akan diterima dalam bentuk SMS juga atau transaksi dapat dilakukan dengan STK m-banking pilih menu pada ponsel yang ada.Bertransaksi menggunakan mandiri sms dengan perintah ketik SMS semakin mudah dan aman. Melalui fitur baru SMS PIN challenge, nasabah cukup mengirimkan perintah transaksi melalui SMS ke nomor 3355. Selanjutnya PIN nasabah akan ditanyakan secara acak. Dengan cara baru ini, nasabah memperoleh keuntungan sebagai berikut:
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
82
1) Perintah transaksi menjadi lebih sederhana. 2) Nasabah akan memperoleh konfirmasi dari setiap transaksi sebelum transaksi diproses pendebitannya. 3) Anda dapat melakukan transfer dana ke rekeninng manapun di bank Mandiri tanpa perlu mendaftarkan nomor rekening tujuan transfer. Jenis Transaksi : 1. Transfer uang : Transfer antar rekening Bank Mandiri, transfer antar Bank (menyusul) 2. Cek Saldo : saldo rekening tabungan, rekening valas dan pinjaman. 3. Informasi: info tagihan Mandiri Visa, 5 transaksi terakhir rekening, suku bubga tabungan dan kurs valuta asing 4. Pembayaran dan pembelian: pembayaran tagihan Mandiri Visa, PLN, tiket Garuda, Telkom, kartuHALO, Matrix, XL (Xplor), Telkom Flexi, Fren, Esia, uklan
kompas,
dan
XL
Dealer,
PAM,
PBB,
dan
Starone
(menyusul).Pembelian voucher isi ulang simPATI, Mentari, IM3 Smart, XL bebas, Flexi Trendy, Fren dan Esia. 5. Notifikasi SMS : pendebitan?pengkreditan di atas nilai tertentu, penolakan cek/bilyet giro, jatuh tempo rekening Deposito, saldo rekening dibawah nilai tertentu. 6. Perubahan PIN.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
83
3. Proses Pembukaan Rekening Dan Sistem Pengawasan Transaksi Tabungan dan Giro pada Bank Mandiri. a. Proses Pembukaan Rekening Tabungan dan Giro. Proses pembukaan rekening tabungan dan giro pada Bank Mandiri didasarkan atas peraturan yang dikeluarkan bank Mandiri dan mengacu kepada peraturan Bank Indonesia (BI). Rekening secara dibagi atas 2 kategori: a. Individual Account Termasuk rekening pribadi, Usaha Dagang, Toko, PD dan lain sebagainya. 74 b. Non Invidual/ Company Account Termasuk pembukaan rekening atas PT, Firma, Dana Pensiun dan sebagainya. Secara garis besar pengawasan pada saat pembukaan rekening di mulai dari departemen marketing, dimana para calon customer langsung berinteraksi dengan para frontliners customer service. Secara garis besar pengawasan pada saat peembukaan rekening: a. Melengkapi Aplikasi Pembukaan Rekening CS sebagai orang pertama yang berjumpa dengan calon customer, harus meminta customer untuk mengisi aplikasi pembukaan rekening dengan lengkap dan jelas. b. Verifikasi Identitas CS bertanggung jawab untuk memverifikasi identitas calon customer meliputi nama, tanggal lahir, tanda tangan dan no identitas harus sama
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
84
dengan yang di isi di dalam aplikasi pembukaan rekening, dalam verifikasi ini customer diwajibkan untuk menunjukkan 2 identitas diri. c. Melakukan KYC ( Know Your Customer) Sesuai dengan peraturan BI, bank harus melakukan verifikasi customer yang meliputi, sumber dana, tujuan untuk menabung, perkiraan transaksi dalam sebulan, serta perkiraan total tabungan dalam kurun waktu 3 bulan mendatang. Seluruh data tersebut di gunakan oleh system untu filterasi Money Loundry. d. Melakukan Negative File Checking (NFC) Negative file checking merupakan data customer yang ternasuk dalam 75 75 black list BI serta black list internal, bilamana customer cocok denagn data yang ada di
NFC, maka customer tersebut di tolak untuk membuka
rekening di Bank Mandiri.
e. Persetujuan Atasan/ Supervisor. Aplikasi pembukaan rekening yang telah lengkap kemudian di periksa dan harus mendapatkan persetujuan dari atasan ysng bersangkutan (CS), yang kemudian aplikasi tersebut di input kedalam system BDS (Branch Delivery System) untuk pembukaan rekening. f. Pengecekan Kembali Customer Service Officer (CSO) harus melakukan pengecekan kembali atas aplikasi tersebut, pengecekan yang dilakukan sama dengan pengecekan yang dilakukan oleh CS. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
85
Setelah penginputan dan pengecekan selesai, CS bertanggung jawab untuk mengirimkan aplikasi tersebut ke departemen Scanning and Controling Unit (SCU). SCU kemudian bertugas untuk penginputan tanda tangan nasabah ke dalam system Mandiri kemudian file pembukaan rekening disimpan didalam brankas file pembukaan rekening dan data-data nasabah.
b. Pengawasan Transaksi Tabungan dan Giro. Secara umum pengawasan transaksi di Bank Mandiri terbagi atas dua, pengawasan secara manual dan pengawasan secara elektronik.
1) Pengawasan Secara Manual Pengawasan manual meliputi: a. Verifikasi Slip Penarikan Tunai 1. Angka yang tertulis di slip penarikan harus jelas. 2. Tanda tangan pemilik rekening harus tertera dalam slip penarikan. 3. Bila menggunakan cek, verifikasi cek harus dilakukan. b. Verifikasi Formulir Transfer 1. Formulir harus berisi bank penerima, alamat bank penerima, nama penerima serta no rekening penerima. 2. Bila menggunakan giro atau cek, verikasi giro atau cek harus di lakukan. c. Verifikasi Cek
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
86
Cek diharuskan dalam seluruh transaksi yang menggunakan rekening giro rupiah, seperti penarikan tunai dan fund transfer. Verifikasi Umum: a. Verifikasi kadaluarsa cek
(cek berlaku 250 hari setelah tanggal
penerbitan) b. Angka yang tertera di cek harus benar dan jelas. c. Verifikasi keaslian cek dengan UV light. d. Cek harus tertera tanda tangan pemilik rekening dan materai. e. Harus di stempel oleh teller penerima cek.
Penarikan Tunai: a. Cek harus tertera “Cash/Tunai” atau “Pembawa/Bearer”. b. Segala coretan harus ditolak, kecuali coretan di tanda tangani oleh pemilik rekening.
Fund Transfer Teller harus melakukan verifikasi kelengkapan: 1. Harus tertera di bayarkan kepada Bank Mandiri atau nama pemilik rekening. 2. Harus tertera cross di bagian pembawa/bearer. 3. Cek harus ada tanda cross, setiap koreksi harus menyerahkan tanda tangan pemilik rekening. 4. Melakukan pengecekan stop payment. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
87
d. Verifikasi Giro Verifikasi Umum : 1) Verifikasi tanggal efektif, tanggal efektif giro maksimum 70 hari dari tanggal penerbitan giro. 2) Verifikasi kadaluarsa giro, giro berlaku 6 bulan dari tanggal efektif. 3) Verifikasi keaslian giro dengan UV light. Disamping cek, fund transfer juga bias melampirkan giro, Teller harus melakukan verifikasi kelengkapan giro: 4) Harus di bayarkan kepada nama penerima rekening. 5) Tanda tangan pemilik rekening dan materai. 6) Nama penerima dan bank penerima harus tertera. 7) Pengecekan stop payment. e. Verifikasi Surat Kuasa (Power of Authorney) Surat kuasa pihak ketiga harus di verifikasi kelengkapannya: 1. Tanda tangan pemilik rekening. 2. Tanda tangan pihak ketiga serta detail informasinya. 3. Pernyataan pemilik rekening untuk melakukan transaksi atas nama pemilik rekening. 4. Materai f. Verifikasi Tanda Tangan Tanda tangan harus diverifikasi dengan menggunakan sigver system.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
88
2) Pengawasan Secara Elektronik Money laundry atau pencucian uang adalah proses atau perbuatan yang menggunakan uanga hasil tindak pidana atau uang haram istilahnya proceed of crime. Sistem yang digunakan di Mandiri telah di set up sesuai dengan kebijakan AMLA (Anti Money Laundry). Dalam setiap periode baik daily basis, weekly basis, monthly basis, dan quarterly basis, secara tersentralisasi tercetak AMLA report yang kemudian didistribusikan ke masing-masing CS, untuk di klarifikasi kepada masing-masing nasabah mengenai sumber-sumber transaksi baik transaksi masuk maupun transaksi keluar. Foltersisasi report di set up berdasarkan pedoman KYC nasabah pada saat pembukaaan rekening dan bias di lakukan penyesuaian setelah periode tertentu. Sebagai contoh, nasabah A pada saat pengisian KYC, menyatakan dalam 1 bulan ia memperkirakan akan melakukan kurang lebih 15 transaksi, dalam 3 bulan mendatang memeperkirakan tabungannya akan berjumlah sebesar Rp. 500.000.000,dan sumber dana merupakan hasil usaha yang diperkirakan keuntungan bulanannya sekitar 500-700 juta. Kemudian dari data ini diset up ke dalam field-field AMLA yang terdapat pada systematic. Realisasinya, nasabah A melakukan lebih dari 20 transaksi dalam 1 bulannya, kemudian melakukan transaksi sebesar 1,5 milyar. Maka AMLA report akan memunculkan nasabah A beserta transaksi yang dilakukannya, report tersebut harus di konfirmasi oleh CS kepada nasabahnya, bilamana tidak ada kecurigaan maka harus
ada penjelasan di dalam field “customer memo” pada
systematic, sebaliknya bila ada kecurigaan, CS di haruskan membuat “ Suspicious Report” yang diteruskan ke department Compliance.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
89
Melalui AMLA sistem tersebut di harapkan sebagai gerbang awal pendeteksi dari Money Laundry, sehingga dapat meminimalisir kegiatan-kegiatan money laundry yang dilakukan oleh para nasabah yang tidak bertanggung jawab.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Transaksi Tabungan pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut : pemindah bukuan anatr rekening (sendiri/pihak ketiga) dalam satu bank dalam bentuk Rupiah & USD; Transfer Rupiah antar bank, di bawah 100 juta melalui LLG/Kliring, di atas ≤ 100 juta melalui RTGS (peraturan BI); Transfer mata uang asing antar bank melalui TT; Pembukaan deposito; Pembelian reksadana/mutualfund; Pembayaran tagiahn kartu kredit, asuransi, dan lain-lain; Setoran tunai/setoran giro yaitu melalui bank lain dengan kliring BI, Mandiri langsung.Sedangkan transaksi giro dapat dilakukan semua transaksi yang terdapat dalam tabungan, ditambah dengan: Bilyet giro atau Cek yang diharuskan penggunaannya baik dalam melakukan transaksi penarikan tunai maupun dalam transaksi fund transfer dan rekening dapat minus (overdraft dengan persetujuan). 2. Bank Mandiri cab Medan Zainul Arifin dalam melakukan system informasi perbankannya telah menerapkan system e-banking dengan menerapkan kemudahan-kemudahan kepada nasabahnya melalui 3(tiga) pelayanan yaitu Internet Banking, SMS Banking, dan Call Mandiri sehingga dalam melaksanakan transaksi rekening tabungan dan rekening giro dapat dilakuakn secara tepat dan akurat.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
79
91
3.
Pengawasan transaksi rekening tabungan dan giro yang dilakukan di Bank Mandiri di mulai dari proses pembukaan rekening serta pengawasan rekening secara elektronik melalui AMLA systematic yang berfungsi sebagai pendeteksi awal dari money laundry atau pencucian uang.
B. Saran 1. Dalam melakukan transaksi penarikan tunai ataupun outgoing fund transfer melaui rekening giro rupiah hendaknya di haruskan untuk melampirkan bilyet giro atau cek, dengan melampirkan bilyet giro atau cek merupakan suatu alat perintah yang syah, di karenakan verifikasi menggunakan bilyet giro atau cek yang telah ditanda tangani oleh pemilik rekening giro. 2. Dalam melakukan transaksi perbankan melalui internet banking (e-banking) sering sekali nasabah dirugikan dengan masih banyaknya terjadi pelanggaran atau kejahatan-kejahatan yang dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu diharapkan kepada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin untuk meningkatkan pelayanan internet banking (e-banking) dengan memperhatikan system pengamanan dari internet banking tersebut. 3. Untuk mendukung program pemerintah dalam melakukan pencegahan terhadap kejahatan pencucian uang (money Laundering) hendaknya Bank mandiri cabang Medan Zainul Arifin melakukan pengawasan terhadap nasabah lebih mendalam dengan menerapkan prinsip-prinsip mengenal nasabah (know your customer/KYC) dengan lebih mnyempurnakan AMLA systematic sehingga berfungsi juga sebagai pendeteksi awal Fraud. Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
92
DAFTAR PUSTAKA
Gondodiyoto, Sanyoto, 2007. Audit Sistem Informasi, Edisi Revisi, Mitra Wacana Media, Jakarta. Indrajit, Eko Rhicards, 2001. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, Edisi Ketiga, terjemahan Ruchyat Kosasih, Erlangga, Jakarta. Mc Leod, Raymond Jr, 2001. Sistem Informasi Manajemen, Prenhallindo, Edisi Tujuh, Jakarta.
Meleong, Lexy J.,2005. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Bandung.
Prastyo, Ami Brian, 2005.” Ringkasan Eksekutif Diskusi Permasalahan
Hukum
Terkait Internet Banking dan Solusi Penyelesainnya”, Buletin Hukum Perbankan Dan Kebanksentralan, Volume 3, Nomor 2, Jakarta.
Prianto, Pandia, 2005. Lembaga Keuangan, Rineka Cipta, Jakarta.
Rindjin, Ketut, 2000. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Singarimbun, Masri, dan Safien Efendi, 1989. Metode Penelitian Survey, Lembaga Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta
Suyatno, Thomas, 2007.
Kelembagaan Perbankan, Cetakan ke-14, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta. Bank Indonesia, November 2002. Outlook Sistem Kliring Elektronik Jakarta, Jakarta, Biro pengembangan Sistem Pembayaran Nasional, Jakarta.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
81
93
http://dhani.singcat.com/internet/modul.php?page=3, Office of the Comptrpller of the Currency.
http://dickyrahardi.wordpress.com/2007/02/20/trend-sistem-informasi-industri perbankan , Tren Sistem Informasi Industri Perbankan.
http://ikc.depsos.go.id/berseri/teguh-cbis/index.php, Computer Based Information System (CIBS).
http://sisteminformasi.wordpress.com/2007/01/22/karakter-sistem-informasi, Karakter Sistem Informasi.
http:// www.InfoBankNews.com, Mobile Banking (M-Banking) Transaksi Perbankan dalam Genggaman Ponsel.
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
94
Lampiran 1: Alur Transaksi SKN
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
95
Lampiran 2: Alur Transaksi Sistem Kliring Di Sistem BDS
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
96
Lampiran 3: Cara Aktivasi Token Internet Banking
Aktivasi Token di website Bank Mandiri Login ke Mandiri Internet di www.bankmandiri.co.id Masuk ke menu administrasi lalu pilih Aktivasi Token Pin Mandiri gunakan apli 2 untuk aktivasi token
• Nasabah dapat mengambil token di cabang manapun • Biaya token Rp 20.000,• Biaya penggantian token karena kelalaian nasabah Rp. 100.000,-
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
97
Lampiran 4 : Struktur Organisasi Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
98
Lampiran 5 : Struktur Organisasi Bank Mandiri
Struktur Organisasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Lampiran SKDireksi No: KEP.DIR/ 111.A/ 2008 Tanggal 13 Oktober 2008
Dewan Komisaris Edwin Gerungan – Komisaris Utama / Komisaris Independen Muchayat – Wakil Komisaris Utama Mahmuddin Yasin – Komisaris Soedarjono – Komisaris Independen Pradjoto – Komisaris Independen Gunarni Soeworo – Komisaris Independen
Direktur Utama Agus Martowardojo Niken/Vony : 712-3092/67 (5285/5001) F: 526 3459
Wakil Direktur Utama
Esthi /Ettie: 712-3641/42 (5280/5275) F: 527 5324
I Wayan Agus Mertayasa
Dewan Komisaris
Rini 712-3071 (5969) F: 526 3408
Corporate Banking
Commercial Banking
Micro & Retail Banking
RISWINANDI Betty 712 3028 (5108) F: 5296 4053
ZULKIFLI ZAINI Heni 712-3085 (5274) F: 526 3617
BUDI GUNADI SADIKIN Dilla 712-3079 (5649) F: 252 1585
Consumer Finance MANSYUR S. NASUTION
Treasury & Int’l Banking
Special Asset Management
THOMAS ARIFIN Ii 712-3763 (5245) F: 526 3763
ABDUL RACHMAN
OGI PRASTOMIYONO
Ade 712-3839(5653) F: 252 4651
Wenny 712-3666(5349) F: 252 4651
Compliance & Human Capital
Endah-712 3075(5036) F: 52964116
Corporate Banking I SUWHONO
Hanny 712 3468 F: 5275369
Corporate Banking II
Jkt. Commercial Sales FRANSISCA N. MOK Etin 712-3847 F: 527 5321
Reg. Commercial
Sales I
RUSTAM S. SIRAIT
ROYKE TUMILAAR
Fatma 712-3094 F: 527 2333
Nina 712-3057 F: 5296 3009
Jakarta Network
Consumer Card
Int’l Banking & Capital Market Services IMAM NUGROHO S.
Credit Recovery I
Compliance
HANDAYANI
E. WISETO BAROTO
MUSTASLIMAH
Fifi 712-3504 F: 527 5344
Indri 712-3208 F: 526 3453
Dinda 712-3674 F: 526 8309
Hera 712-3881(5139) F: 526 3441
Mirta 712-3569 F: 527 5303
Consumer Loans
Treasury
HERI GUNARDI
Regional Network MARWAN BUDIARSYAH Sally 712-3694 F: 527 5720
Reg. Commercial SANTOSO B. RIYANTO
TARDI
Hayu 712-3529 F: 527 5358
Ratna 712 3714 F: 526 3451
Fitri 712-3729 F: 3983 3895
Syndicated & Structured Finance ALEXANDRA ASKANDAR 5948 F: 52964012
Plantation Specialist
Sales II
Wholesale Product Mgt.
Small Business
C. PAUL TEHUSIJARANA Isti 712-3848 F: 521 0474
RAFJON YAHYA
Bank Syariah Mandiri YUSLAM FAUZI Rivo 2300 341 F: 3983 2991
SUNARSO Kelly 5180 F: 526 3620
Mandiri Sekuritas
HARI MARYANTO S. Ria 526 3445 ext: 1009 F: 526 3521
Internal Audit
HARYANTO BUDIMAN
RIYANI T. BONDAN
Wiwi 712 3076 (5243) F: 526 8213
Ina R. 712 3722 (5131) F: 526 3623
SENTOT A. SENTAUSA Vivi 712-3454 (5801) F: 526 8213
Finance & Strategy PAHALA N. MANSURY
Market & Operational Risk
Investor Relations JONATHAN ZAX
IT Business Solutions & Application Services SURESH GUMALAM
Marke 712-3364 F: 526 8220
Maya 712-3172 (5085) F: 5290 4249
Widiyati 712-3234 F: 526 3675
Credit Recovery II
Human Capital Services
SUGIHARTO
Credit Risk & Policy
Strategy & Performance
Intan 712-3209 F: 526 3492
Lilies 712-3452 (3220) F: 5296 4029
Sari 7123360 (5876) F: 5296 3970
Wanda 7123031 F; 526 9706
Ririn 712-3178 (5659) F: 526 8212
BMEL
Asset Management
Human Capital Strategy&Policy
Corporate Risk
Accounting
KEN WIDJAJANTO
AGUS SUDIARTO Harti 712-3684 F: 529 64076
KRESNO SEDIARSI
SANJAY BHARWANI
Learning Center
I NENGAH RENTAYA
Meli 712-3665 F: 3983 4049
Nira 712-3775 F: 352 0810
Mass & Electronic Banking
SETYOWATI
SULAIMAN
BUDI SULISTIO
Vivi 712-3374 F: 526 3407
Warda 712-3258 F: 527 5712
Commercial Risk
Procurement & Fixed Asset
KARTINI SALLY Riris 712-3404 F: 526 3427
Retail & Consumer Risk Management
WIDHAYATI DARMAWAN Laras 712-3518 F: 527 5724
SASMITA
PARDI SUDRADJAT
Novida 712-3889 F: 5290 4278
HENRY SIHOTANG
Technology & Operations Dessy 7123459 (5580) F: 252 1585
Corporate Secretary, Legal & Custumer Care
BAMBANG SETIAWAN Novi 712-3087 (5040) F: 252 1585
Vera 712-3089 (5577) F: 526 8213
SARASTRI BASKORO
Micro Business
Corporate Banking III SUPRIYUSMAN
Risk Management Change Mgt. Office
SANTAPUTRA PITA Sari 712-3216 F: 3983 4029
Wealth Management
IT Operations
Legal
O.C HARRY PUDJIATMOKO Tiar 712-3583 F: 526 3740
RIDZKI JUNIADI
Planning, Policies, Procedures, Arch.
Customer Care BASU VITRI MANUGRAHANI Annisa 712-3379 F: 5294 0303
Credit Operations
CHRISNA PRANOTO
Vica 712-3303 F: 527 5320
Sjamsiah 712-3846 F: 5296 3956
Chief Economist 712-3693 F: 521 0430
Ani 712-3134 F: 526 8240
MOHAMMAD GUNTUR Mayang 712-3984 F: 524 5414
RAIZAL MUNIR
MIRZA ADITYASWARA
Corporate Secretary SUKORIYANTO SAPUTRO Rita 712-3154 (5299) F: 5296 4024
Culture & Service Specialist BAMBANG A. PRASODJO 712 3472-712 3928 F: 527 7722
Central Operations
HERRY RUKMANA Devi Ip;731-7401/23567401 F: 230 1149
Electronic Chanel Operations
INKAWAN D. JUSI
O.C HARRY PUDJIATMOKO Tiar 712-3583 F: 526 3740
Monik 712-3668 F: 526 3825
AXA Mandiri Financial Services ALBERTUS WIUROYO Morena 527 0007 ext 240 F : 252 1633
Bank Sinar Harapan Bali I.K.D PERDANA
Risk and Capital Committee
MMI : T: ...F: 5263506 Tunas Financindo : T:... F: ….
Information & Technology Committee
Personnel Policy Committee
Wholesale Executive Committee
Retail & Support Executive Committee
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.
99
Ida Jayanti Nasution : Penerapan Sistem Informasi Rekening Tabungan Dan Rekening Giro Pada Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, 2008.