Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH KEGIATAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP PERKEMBANGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK DI SMK YP 17 PARE TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling
OLEH: RIZKA YUFILATUL ANGGARA NPM: 11.1.01.01.0254
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UNP KEDIRI 2015
Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH KEGIATAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP PERKEMBANGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK DI SMK YP 17 PARE TAHUN AJARAN 2014/2015 Rizka Yufilatul Anggara 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
[email protected] Risaniatin Ningsih, S.Pd., M.Psi dan Drs. Setya Adi Sancaya, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK RIZKA YUFILATUL ANGGARA:Pengaruh Kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap Perkembangan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Di SMK YP 17 PARE Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi, Bimbingan Konseling, FKIP UNP Kediri, 2015. Kata kunci: Kegiatan OSIS, Perkembangan Komunikasi Interpersonal. Penelitian ini dilatar belakangi upaya mengetahui perkembangan komunikasi interpersonal peserta didik terutama yang menjadi pengurus OSIS dalam melaksanakan kegiatan OSIS. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)? (2) Bagaimana perkembangan komunikasi interpersonal peserta didik yang menjadi pengurus OSIS? (3) Adakah pengaruh kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) terhadap perkembangan komunikasi interpersonal peserta didik? Penelitian ini menggunakan metode/desain penelitian non-eksperimental dengan pendekatan ex post facto dengan subjek penelitian peserta didik yang menjadi pengurus OSIS SMK YP 17 Pare sebesar 22 peserta didik. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket kegiatan OSIS dan perkembangan komunikasi interpersonal peserta didik. Teknik analisa data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan OSIS dilaksanakan pengurus OSIS dengan baik dengan nilai mean sebesar 79,28. Perkembangan komunikasi interpersonal pengurus OSIS ratarata sangat baik dengan nilai mean sebesar 80,73. Kegiatan OSIS berpengaruh positif terhadap perkembangan komunikasi interpersonal, diperoleh t hitung > t tabel yaitu: 5,826056 > 1,7247 untuk = 5% dengan dk 22 – 1 = 21. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kegiatan OSIS terhadap perkembangan komunikasi interpersonal peserta didik yang menjadi pengurus OSIS di SMK YP 17 Pare. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah kegiatan OSIS dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan komunikasi interpersonalnya. Berdasarkan simpulan hasil penelitian, saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut. Guru bimbingan konseling, hendaknya meningkatkan pemberian informasi akan pentingnya mengikuti organisasi, sehingga peserta didik mampu meningkatkan komunikasi interpersonal dengan baik.
Kata Kunci: Kegiatan OSIS, Perkembangan Komunikasi Interpersonal.
Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
akan
I. Latar Belakang Masalah
dan
hubungan
emosional
seperti
kekerabatan,
rasa
Pendidikan adalah usaha sadar
persahabatan,
terencana
kekeluargaan, persaudaraan dan juga
untuk
mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran
hubungan
agar
Maslow, kebutuhan sosial ditempatkan
peserta
didik
secara
aktif
intim.
Dalam
mengembangkan potensi dirinya untuk
dibawah
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
kebutuhan aktualisasi diri, yang mana
pengendalian
bila
diri,
kepribadian,
kebutuhan
piramida
dilihat
lagi
esteem
secara
dan
seksama,
serta
semuanya saling terkait. Kebutuhan
keterampilan yang diperlukan dirinya,
esteem misalnya, hanya akan berarti
masyarakat,
negara
jika pencapaian tersebut diketahui oleh
(Undang-Undang RI No. 20 Pasal 1
lingkungan sekitarnya. Percaya pada
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
diri sendiri dan kebanggaan adalah
Nasional).
sesuatu yang relatif dijumpai dalam
kecerdasan,
akhlak
mulia,
bangsa
dan
Pada kenyataannya, sekarang ini
kelompok sosial. Begitu pula halnya
masih banyak peserta didik yang kurang
dengan aktualisasi diri. Kebutuhan akan
paham akan manfaat dari keaktifan
tujuan hidup, perkembangan pribadi dan
mengikuti kegiatan organisasi. Peserta
juga realisasi dari potensi diri secara
didik yang aktif dalam berorganisasi
utuh, yang merupakan komponen dari
cenderung lebih percaya diri dalam
aktualisasi diri, menjadi sesuatu yang
berkomunikasi
nyata saat dibandingkan dengan konteks
antar
pribadi. didik
lingkungan yang dihadapi. Oleh karena
dianjurkan bahkan diwajibkan untuk
itu, sangat penting bagi setiap individu
mengikuti
dari
untuk berkomunikasi dan bersosialisasi,
kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah.
individu (peserta didik) dapat belajar
Akan tetapi belum diperjelas lebih
untuk mengenal dirinya sendiri dan
lanjut apa manfaat yang akan diperoleh
orang lain.
Kebanyakan
sekolah,
paling
peserta
tidak
satu
dari keaktifan mengikuti kegiatan –
kegiatan organisasi merupakan faktor
kegiatan yang ada di sekolah. Dari
pembahasan
Berdasarkan pada uraian diatas,
umum
yang diharapkan mempunyai peranan
mengenai teori motivasi dari Maslow,
penting
kebutuhan sosial bagi manusia sifatnya
perkembangan
sangat psikologis, yang mana sering
interpersonal peserta didik, sehingga
dikaitkan dengan kebutuhan manusia
perlu diadakannya penelitian tentang
Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
terhadap
tinggi
rendahnya komunikasi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ada
tidaknya
organisasi
kegiatan
responden. Penelitian ex post facto
perkembangan
memiliki hubungan sebab-akibat yang
pengaruh
terhadap
komunikasi interpersonal peserta didik
tidak
dimanipulasi/diberi
di sekolah.
(dirancang/dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian
II. METODE Dalam
penelitian
ini
peneliti
hubungan
dilakukan
perlakuan
sebab-akibat
terhadap
program,
kegiatan/kejadian
yang
telah
variable bebas dan terikat. Variabel
berlangsung
telah
terjadi.
Bebas (Variabel Independen) adalah
Penelitian ex post facto tidak ada
variabel yang mempengaruhi atau yang
pengontrolan variabel dan biasanya
menjadi
tidak
menggunakan
dua
sebab
variable,
yaitu
perubahannya
atau
timbulnya variabel terikat. Variabel
Organisasi
Siswa
Intra
tes
(Sukmadinata,
Dalam
penelitian
ini
peneliti
mengambil tempat di SMK YP 17 Pare pada tahun ajaran 2014/2015. Sebagai
Sekolah (OSIS)”. Variabel
pra
2011:55).
bebas pada penelitian ini yaitu : “Kegiatan
ada
atau
Terikat
(Variabel
subjek penelitian ini adalah
seluruh
yang
peserta didik kelas X dan XI yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
mengikuti kegiatan Organisasi Siswa
karena adanya variabel bebas. Variabel
Intra Sekolah (OSIS) atau yang menjadi
terikat pada penelitian ini yaitu :
pengurus OSIS di SMK YP 17 Pare
“Perkembangan
yaitu sebanyak 22 peserta didik.
Dependen)
adalah
variabel
Komunikasi
Namun, karena dalam penelitian
Interpersonal”. menggunakan
ini populasi peserta didik yang menjadi
pendekatan kuantitatif karena data yang
pengurus OSIS jumlahnya kurang dari
dibutuhkan
100 peserta didik, maka dari itu
Penelitian
ini
dalam
penelitian
ini
berbentuk kuantitatif (berupa angka). Sedangkan teknik penelitian ini
penelitian ini menggunakan jumlah keseluruhan
dari
populasi
yaitu
menggunakan metode/desain penelitian
sebanyak 22 peserta didik. Sehingga,
non-eksperimental dengan pendekatan
penelitian
ex post facto karena data yang diperoleh
sampel, akan tetapi langsung yang
adalah data hasil dari peristiwa yang
diteliti adalah jumlah populasi yang
sudah berlangsung sehingga peneliti
ada.
ini
tidak
menggunakan
hanya mengungkap fakta berdasarkan
Penelitian ini berlangsung mulai
pengukuran gejala yang telah ada pada
persiapan sampai dengan penulisan
Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 3.4
hasil penelitian. Penelitian ini mulai dari
pengajuan
judul
Reliability Statistics
sampai
penyusunan laporan hasil penelitian,
Cronbach's Alpha
N of Items
kurang lebih 6 bulan dari bulan Oktober sampai dengan bulan Maret.
.934
Validasi instrumen adalah suatu ukuran
yang
menunjukkan
tingkat
kevalidatan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid jika alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Untuk itu berikut adalah cara memperoleh data dari tiap-tiap variabel.
25
Berdasarkan reliability statistics diatas, diketahui Cronbach's Alpha = 0.934 dan n (jumlah responden) = 22. Jika ralpha > rt maka reliabel. R tabel = 0.423. Jadi, 0.934 > 0.423, maka reliabel. b) Hasil
Sebelum diujikan instrumen harus
reliabilitas
Perkembangan
divalidasi terlebih dahulu dengan uji
variabel Komunikasi
Interpersonal
validitas item dan uji reliabilitas.
Tabel 3.5
1) Uji Validitas
Reliability Statistics
Untuk
variabel
kegiatan Cronbach's Alpha
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
N of Items
dari ke 40 pernyataan, ada 25 item yang .949
valid, sehingga peneliti menggunakan
Berdasarkan reliability statistics
25 item pernyataan untuk penelitian. Untuk
variabel
Perkembangan
Komunikasi Interpersonal dari ke 40 pernyataan, ada 25 item yang valid, sehingga peneliti menggunakan 25 item
diatas, diketahui Cronbach's Alpha = 0.949 dan n (jumlah responden) = 22. Jika ralpha > rt, maka reliabel. R tabel =0.423. Jadi, 0.949 > 0.423, maka reliabel.
pernyataan untuk penelitian.
Uji-t digunakan untuk menguji
2) Uji Reliabilitas Reliabilitas
menunjukkan
pengertian bahwa instrumen cukup dapat
dipercaya
untuk
digunakan
sebagai alat pengumpul data karena
reliabilitas
perbedaan
variabel
dua
sampel
data
yang
berhubungan. Sebelum uji-t dilakukan akan
dicari
normalitas
linearitas data dari hasilnya
instrumen tersebut sudah baik. a) Hasil
25
akan
data
populasi
dihitung
dan yang
dengan
menggunakan program SPSS 19.
Kegiatan OSIS Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Gambar 4.1. Pie Chart distribusi
III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data
frekuensi kategori kegiatan OSIS Pada Gambar 4.1 dapat diketahui
terhadap hipotesis jika dihitung dengan SPSS 19 sebagai berikut.
bahwa dari 22 peserta didik yang
1. Deskripsi Data Variabel Kegiatan
menjadi pengurus OSIS, terdapat 16 peserta didik (73%) memiliki kategori
OSIS
kecenderungan
Tabel 4.1
sangat
baik
dalam
Harga Mean (M), Median (Me), Modus
melaksanakan kegiatan OSIS, dan 6
(Mo), dan Standart Deviasi (SD)
peserta didik (27%) memiliki kategori
Statistics
kecenderungan Kegiatan _OSIS
Skor N
Valid Missing
Mean Median Mode Std. Deviation Range Minimum Maximum Sum
22
22
0 79.28 79.50 77a 10.013 42 58 100 1744
0 1.27 1.00 1 .456 1 1 2 28
analisis
dalam
melaksanakan kegiatan OSIS. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
disimpulkan
kegiatan
bahwa
OSIS,
didalam
pelaksanaannya
memiliki tingkat kecenderungan yang sangat baik. 2. Deskripsi
Data
Perkembangan
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Berdasarkan
baik
Variabel Komunikasi
Interpersonal
deskriptif
Tabel 4.3
diketahui nilai mean = 79.28, median =
Harga Mean (M), Median (Me), Modus
79.50, modus = 77, standar deviasi =
(Mo), dan Standart Deviasi (SD)
10.013, skor terendah = 58, skor
Statistics Perkembangan_Komunikasi_
tertinggi = 100, rentang = 42, dan Skor
jumlah skor keseluruhan adalah sebesar
N
Valid Missing
OSIS dalam bentuk Pie Chart dapat dilihat dalam Gambar 4.1 dibawah ini. 0% 27%
Kegiatan OSIS 0%
22
0
0
80.73
1.23
Median
80.50
1.00
Mode
80a
1
9.721
.429
Range
43
1
Minimum
54
1
Maximum
97
2
1776
27
Std. Deviation
sangat baik
Sum
baik
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
cukup baik 73%
22
Mean
1744. Data hasil penelitian kegiatan
Interpersonal
kurang baik
Berdasarkan
analisis
deskriptif
diketahui nilai mean = 80.73, median = 80.50, modus = 80, standar deviasi =
Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
9.721, skor terendah = 54, skor tertinggi
signifikansi > 0,05 maka data dikatakan
= 97, rentang = 43, dan jumlah skor
berdistribusi normal. Tabel 4.5
keseluruhan adalah 1776. penelitian
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
komunikasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
interpersonal dalam bentuk Pie Chart
Unstandardized
Data
hasil
perkembangan
dapat
dilihat
dalam
Gambar
N
dibawah ini.
22
Normal
Perkembangan Komunikasi Interpersonal 0%
23%
Residual
4.2
0%
77%
Parameters
Mean a,b
.0000000
Std.
9.14305246
Deviation
sangat baik baik
Most
Absolute
.144
cukup baik
Extreme
Positive
.108
Differences
kurang baik
Negative
-.144
Gambar 4.2. Pie Chart distribusi
Kolmogorov-Smirnov Z
.676
frekuensi kategori perkembangan
Asymp. Sig. (2-tailed)
.750
komunikasi interpersonal Pada Gambar 4.2 dapat diketahui
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan
output
diatas,
bahwa dari 22 peserta didik yang
diketahui
menjadi pengurus OSIS, terdapat 17
sebesar 0.750 lebih besar dari 0.05
peserta didik (77%) memiliki kategori
sehingga dapat disimpulkan bahwa data
perkembangan yang sangat baik dalam
yang diuji berdistribusi normal.
komunikasi interpersonal, dan 5 peserta didik
(23%)
perkembangan
memiliki yang
kategori
baik
dalam
komunikasi interpersonal.
bahwa
nilai
signifikansi
b. Uji Linieritas Dalam
menguji
linieritas
hubungan digunakan teknik uji – F. Tujuan uji linieritas adalah untuk
Berdasarkan penjelasan tersebut,
mengetahui apakah antara variabel X
dapat disimpulkan bahwa peserta didik
dengan variabel Y memiliki hubungan
yang menjadi pengurus OSIS memiliki
linear atau tidak. Hubungan dikatakan
tingkat perkembangan yang sangat baik
linier apabila signifikansi > 0.05.
dalam komunikasi interpersonal.
Tabel 4.6
3. Analisis Data
Uji Linearitas
a. Uji Normalitas Hasil
uji
normalitas
ANOVA Table
dengan
Sum of
menggunakan
Kolmogorov-Smirnov
dengan pengambilan keputusan jika Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
Mean
Squar es
Squar df
e
F
Sig.
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri kegiat Betwe (Com
1431.
an
en
bined)
030
OSIS
Group Linear s ity
346.8
Deviat
1084.
* perke mban
89.43 .666
.75
9 1
60 15
9
72.27 .538
.83
8
8
from
komu
Linear
nikasi interp
dengan N =
22, untuk taraf signifikan 5% = 1,7247 sehingga, t hitung > t tabel dengan taraf signifikan 5% ( ,
> 1,7247)
maka hasilnya signifikan.
ity Within Groups
671.3
ersona
5
Berdasarkan
134.2
33
67
Total
2102.
21
Berdasarkan nilai signifikansi dari diperoleh
nilai
Intra
Sekolah
(OSIS)
perkembangan
terhadap komunikasi
signifikansi = 0.838 lebih besar dari
interpersonal peserta didik.
0.05, yang artinya terdapat hubungan
4. Pengujian Hipotesis. Dari hasil perhitungan dengan
linier secara signifikan antara variabel
jumlah N = 22 peserta didik, diperoleh
X dengan variabel Y. c. Analisis
hasil
ada pengaruh kegiatan Organisasi Siswa
364
diatas,
interpretasi
analisis diatas dapat disimpulkan bahwa
l
output
T hitung = ,
.16
3
170
d. Interpretasi Hasil Analisis Data
6
346.8 2.58
60
ion
gan
16
Pengaruh
Kegiatan
OSIS terhadap Perkembangan
nilai t hitung sebesar ,
. Sedang
t tabel dalam t.s. 5% sebesar 1,7247. Jadi, t hitung ( ,
Komunikasi Interpersonal
> t tabel
Dalam melakukan analisis data
(1,7247). Hal ini menunjukkan bahwa
penelitian untuk menguji kebenaran
ada pengaruh kegiatan Organisasi Siswa
hipotesis
Intra
yang
diajukan
digunakan
perhitungan uji-t sebagai berikut: �= �= �= �= �=
Md
√ √ √ , √ ,
�= ,
, ,
,
,
(OSIS)
perkembangan
terhadap komunikasi
interpersonal peserta didik.
∑X 2 d √ � �− ,
Sekolah
5. Kesimpulan 1. Kegiatan OSIS peserta didik yang
−
menjadi pengurus OSIS di SMK YP 17 Pare rata-rata baik. 2. Perkembangan
komunikasi
interpersonal peserta didik yang
,
menjadi pengurus OSIS di SMK
Berdasarkan analisis data dapat
YP 17 Pare rata-rata sangat baik.
diketahui melalui penghitungan dengan
3. Terdapat pengaruh positif antara
N = 22 peserta didik, diperoleh nilai t
kegiatan Organisasi Siswa Intra
hitung sebesar ,
Sekolah
.
Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
(OSIS)
terhadap
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perkembangan
komunikasi
Liliweri,
Alo.
1997.
Komunikasi
Antarpribadi. Bandung: PT. Citra
interpersonal peserta didik.
Aditya Bakti. IV. DAFTAR PUSTAKA
Anisah, U.K. 2011. Analisis Deskriptif Komunikasi Interpersonal Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Antara Guru Dan Murid PAUD Anak Prima Pada Proses Pembentukan Karakter
Skripsi.
Anak.
Dipublikasikan. Yogyakarta: UPN
Nasichah, H. 2013. Hubungan Antara Keaktifan
Mengikuti
Kegiatan
Organisasi OSIS Sie Kerohanian Islam
(SKI)
Dengan
Tingkat
Kedisiplinan Beribadah. Skripsi. Dipublikasikan. Salatiga: STAIN Salatiga.
“Veteran”. Rivai, Bachtiar, dan Boy, R. A. 2013. Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian,
Pemimpin
Dan
Kepemimpinan
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Dalam Organisasi. Jakarta: PT.
PT. Rineka Cipta.
Raja Grafindo Persada.
Cahyafrance.
2012.
Pengertian
dan
Contoh Organisasi di Sekolah. (Online),
tersedia:
https://cahyafrance.wordpress.com/ 2012/07/29/pengertian-dan-contohorganisasi-di-sekolah, diunduh 6 Desember 2014.
Rozaq, F. 2012. Hubungan Komunikasi Interpersonal Antara Guru Dan Siswa Dengan Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik
Otomotif
Di
SMK
Muhammadiyah 4 Klaten Tengah Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Dipublikasikan. Yogyakarta: UNY.
Hernawan,
A.B.
2013.
Pengaruh
Partisipasi Kegiatan Organisasi
Subekti, S. 2014. Pengaruh Layanan
Dan
Informasi Tentang Bahaya Napza
Kecerdasan Emosional Terhadap
Terhadap Sikap Siswa Pada Napza
Skripsi.
Di SMP Negeri 1 Gampengrejo
Dipublikasikan. Yogyakarta: UNY.
Kediri Tahun Pelajaran 2012/2013.
Siswa
Intra
Kreativitas
Sekolah
Belajar.
Skripsi.
Tidak
dipublikasikan.
Kediri: UNP. Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sugiyono.
2011.
Penelitian
Teknik Penguatan Positif Untuk
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Meningkatkan Keterampilan Dalam
Bandung: Alfabeta.
Berkomunikasi Interpersonal Siswa
Metode
Kelas X MIA 2 SMA Negeri 3 Metode
Singaraja. 2 (1). (Online), tersedia:
Penelitian Pendidikan. Bandung:
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.
PT. Remaja Rosdakarya.
php/JJBK/article/view/3657/2945,
Sukmadinata,
N.
S.
2011.
diunduh 22 November 2014. Winkel, W. S & Hastuti, Sri. 2006. Bimbingan
Dan
Konseling
Di
Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. 2014. Kediri: UNP Kediri.
Media Abadi. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Yudayanti, N.L.S., Antari, N.N.M. & Dantes, Konseling
N.
2014. Kelompok
Penerapan Dengan
Rizka Yufilatul Anggara | 11.1.01.01.0254 FKIP – Bimbingan Konseling
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional. Jawa Timur: Biromental Spiritual.
simki.unpkediri.ac.id || 12||