PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN Teams Game and Tournament (TGT) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MI ISMARIA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh: RIZA MAYA SYARI NPM: 1211100110
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H/2017 M
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN Teams Game and Tournament (TGT) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MI ISMARIA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh: RIZA MAYA SYARI NPM: 1211100110
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pembimbing I Pembimbing II
: Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc, M.A : Sri Latifah, M.Sc
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H/2017 M
i
ABSTRAK PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME AND TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MI ISMARIA AL-QUR’ANIYAH BANDAR LAMPUNG Oleh: RIZA MAYA SYARI 1211100110 Pada penelitian ini, penulis menggunakan model pembelajaran Teams Game and Tournament. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh penerapan model pembelajaran Teams Game and Tournament terhadap peningkatkan Pemahaman Konsep Belajar IPA di kelas IV MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar Lampung?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran Teams Game and Tournament terhadap peningkatkan Pemahaman Konsep Belajar IPA di kelas IV MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar Lampung? Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Quasy Eksperimen Design). Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas IV MI Ismaria Bandar Lampung yang berjumlah 128 peserta didik. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik acak kelas, sehingga di dapat kelas IV A berjumlah 32 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan kelas IV D berjumlah 32 peserta didik sebagai kelas kontrol. Analisis yang digunakan umtuk menganalisis data hasil penelitian adalah uji t (t test) pada data hasil pretest-posttest. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis serta mengacu pada rumusan masalah pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar IPA peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Teams Game and Tournament dan konvensional. Peningkatan Pemahaman Konsep menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Teams Game and Tournament lebih baik dari pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional yaitu menggunakan metode ekspositori. Rata-rata peningkatan hasil belajar IPA yang menggunakan model pembelajaran Teams game and Tournament thitung = 2,310 dan ttabel = 1,99897 yang berarti thitung > ttabel. Dengan demikian kemampuan rata-rata peserta didik termasuk dalam kategori sedang. Kata Kunci: Teams Game and Tournament (TGT), Pemahaman Konsep IPA
ii
iii
iv
MOTTO
“Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya” (Q.S Nuh: 17)1
1
Departemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahan (Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan 2006). hlm. 979
v
PERSEMBAHAN Alhamdulillah, pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini dapat terselesaikan dengan baik, dengan kerendahan hati yang tulus dan hanya mengharap ridho Allah semata, penulis persembahkan skripsi ini kepada: 1. Kedua orang tua tercinta, Almarhum Ayahanda Djumingan Sonowijoyo dan Ibunda Siti Maimunah yang senantiasa mendo‟akan bagi kesuksesan penulis. 2. Suami (Krisna Prema Dassa) dan Puteriku (Marisya Gotami Krisniasari) tercinta selalu menjadi pendukung, penyemangat dan pendorong bagi terselesaikannya skripsi ini. 3. Bapak Dr. H. M. Afif Ashori, M.Ag dan Ibu Dra. Dewi Suryani yang senantiasa memberikan dukungan, bimbingan, dan keteladanan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya untuk Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingannya kepada penulis. 5. Bapak Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc, M.A selaku pembimbing I dan Ibu Sri Latifah, M.Sc selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis dengan penuh ketelatenan dan keteladanan. 6. Bapak dan Ibu guru MI ISMARIA AL-QUR‟ANIYAH Bandar Lampung yang telah membantu memberikan izin atas penelitian yang penulis lakukan. 7. Teman-teman kelas D khususnya Lina Novianti yang selalu memberi dukungan dan semangatnya. 8. Semua pihak yang telah ikut mensukseskan terselesaikannya skripsi ini. vi
RIWAYAT HIDUP
Nama penulis adalah Riza Maya Syari. Penulis lahir di kota Medan provinsi Sumatera Utara pada tanggal 12 Maret 1986. Penulis adalah putri bungsu dari 9 bersaudara dari pasangan Almarhum Bapak Djumingan Sonowijoyo dan Ibu Siti Maimunah. Penulis mempunyai suami bernama Krisna Prema Dassa dan seorang putri bernama Marisya Gotami Krisniasari. A. Pendidikan Formal 1. SD Swasta Budi Rahayu Medan, lulus tahun 1999. 2. SMP Swasta PRIMA Medan, lulus tahun 2002. 3. SMK BM-TELADAN Medan, lulus tahun 2005. 4. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung pada tahun 2012. B. Pengalaman Kerja 1. Sales Promotion Girl (SPG) PT. MATAHARI, Tbk di Thamrin Plaza Medan Pada tahun 2005 sampai tahun 2008.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Berkat ridho dari Allah SWT akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dengan penuh kerendahan hati dan kesadaran penuh, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. 2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
viii
3. Bapak Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc, M.A selaku pembimbing I dan Ibu Sri Latifah, M.Sc selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberi pengarahan demi keberhasilan penulis. 4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya untuk Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. 5. Bapak Syahyori Apriyansyah S.Pd MI ISMARIA AL-QUR‟ANIYAH Bandar Lampung yang telah membantu memberikan izin atas penelitian yang penulis lakukan. 6. Ibu Alif Fauziah Sari S.Pd dan Ibu Fitriani S.Pd, Bapak dan Ibu Guru beserta Staf TU di MI ISMARIA AL-QURANIYAH Bandar Lampung yang banyak membantu dan membimbing penulis selama mengadakan penelitian. 7. Teman-teman seperjuangan yang luar biasa di Jurusan Pendidikan Guru madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) angkatan 2012, terkhusus kelas D (Lina, Putri, Vita dan yang lain), terimakasih atas kebersamaan, semangat dan motivasi yang telah diberikan. 8. Almamater IAIN Raden Intan Lampung yang ku banggakan, yang telah mendidikku dengan iman dan ilmu.
Alhamdulillaahiladzi bini‟matihi tatimushalihat (segala puji bagi Allah yang dengan nikmatnya amal shaleh menjadi sempurna). Semoga semua bantuan, ix
bimbingan dan kontribusi yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan ridho dan sekaligus sebagai catatan amal ibadah dari Allah SWT. Aamiin Ya Robbal „Alamin. Semoga bantuan yang ikhlas dari semua pihak tersebut mendapat amal dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis memohon taufiq dan hidayahnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis pribadi dan berguna bagi kita semua. Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, Penulis
Riza Maya Syari NPM. 1211100110
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
ABSTRAK .....................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iv
MOTTO .........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN...........................................................................................
vi
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .........................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xi
BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................
15
C. Batasan Masalah...................................................................................
16
D. Rumusan Masalah ................................................................................
17
E. Tujuan Penelitian .................................................................................
17
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................
17
G. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................
18
H. Definisi Operasional..............................................................................
19
BAB II: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. KajianTeori ..........................................................................................
21
1. Model Pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)..........
21
a. Pengertian Model Pembelajaran TGT.......................................
21
b. Langkah-langkah Penggunaan Model Pembelajaran TGT........
22
xi
c. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Pembelajaran TGT..............
28
2. Pemahaman Konsep .......................................................................
30
a. Pengertian Pemahaman Konsep ...............................................
30
3. Pengertian Belajar ..........................................................................
38
4. Pemahaman Konsep IPA.................................................................
44
B. Kerangka Pemikiran .............................................................................
46
C. Hipotesis Penelitian..............................................................................
47
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .....................................................................................
48
1. Populasi ..........................................................................................
48
2. Sampel ............................................................................................
49
3. Teknik Pengambilan Sampel..........................................................
49
B. Variabel Penelitian ...............................................................................
50
1. Variabel Bebas ...............................................................................
50
2. Variabel Terikat .............................................................................
51
C. Instrumen Penelitian.............................................................................
51
D. Uji Coba Instrumen Penelitian .............................................................
52
1. Uji Validitas Instrumen ..................................................................
52
2. Uji Reliabilitas Instrumen ..............................................................
54
3. Uji Tingkat Kesukaran ...................................................................
54
4. Uji Daya Pembeda Tes ...................................................................
55
E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................
56
1. Tes ..................................................................................................
56
2. Observasi ........................................................................................
57
3. Dokumentasi ..................................................................................
58
F. Teknik Analisis Data ............................................................................
59
1. Uji Normalitas.................................................................................. 59 2. Uji Homogenitas ............................................................................
60
3. N-Gain ............................................................................................
61
xii
4. Uji Hipotesis ..................................................................................
61
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian ......................................................................
64
1. Analisis Data ..................................................................................
64
a. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................
64
1) Validitas Isi ........................................................................
64
2) Analisis Tingkat Kesukaran ...............................................
66
3) Analisis Daya Beda Butir Soal...........................................
67
4) Uji Reliabilitas ...................................................................
68
b. Data Kemampuan Awal PesertaDidik Pretest .........................
69
c. Hasil Uji Prasyarat Data Pretest ..............................................
70
1) Uji Normalitas Data Pretest ...............................................
70
2) Uji Kesamaan Data Pretest.................................................. 71 3) Uji Perbedan Data Test Awal Pretest..................................
72
d. Data Peningkatan Hasil Belajar ...............................................
73
1) Uji Nomalitas Data Peningkatan ........................................
75
2) Uji Kesamaan Dua Varians Data Peningkatan...................
76
3) Hipotesis N-Gain Hasil Peningkatan IPA ..........................
77
B. Pembahasan ..........................................................................................
78
BAB: V PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................................
84
B. Saran ....................................................................................................
84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL TABEL
JUDUL TABEL
HAL
TABEL 1.1
Persentase Ketuntasan ……………………….....
4
TABEL1. 2
Data Awal Survey……………….........................
11
TABEL 1.3
Pedoman Kualifikasi Pemahaman Konsep............
13
TABEL 3.1
Tingkat kesukaran…………. ……………… .......
55
TABEL 3.2
Daya pembeda ……………..................................
56
TABEL 3.3
Katagori Perolehan Skor N-Gain ………….........
61
TABEL 4.1
Validitas Item Soal ………………………… …..
65
TABEL 4.2
Tingkat Kesukaran Item Soal …………………..
66
TABEL 4.3
Daya Pembeda Item Soal ……………………….
67
TABEL 4.4
Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal…………..
69
TABEL 4.5
Rekapitulasi Hasil Pretest ……………………….
70
TABEL 4.6
Hasil Perhitungan Uji Normalitas ……………….
71
TABEL 4.7
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas …………….. 71
TABEL 4.8
Hasil Uji Hipotesis Uji t …………………………
72
TABEL 4.9
Data Indeks Peningkatan…………………………
73
TABEL 4.10
Data Peningkatan Hasil Belajar IPA............ …….
74
TABEL 4.11
Hasil Perhitungan Normalitas …………………… 75
TABEL 4.12
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas……………..
76
TABEL 4.13
Hasil Uji Hipotesis Uji t………………………….
77
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19 Lampiran 20 Lampiran 21 Lampiran 22 Lampiran 23 Lampiran 24 Lampiran 25 Lampiran 26 Lampiran 27 Lampiran 28 Lampiran 29 Lampiran 30 Lampiran 31 Lampiran 32 Lampiran 33 Lampiran 34 Lampiran 35 Lampiran 36 Lampiran 37
Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba Validasi.................. Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Soal Pemahaman Konsep... Soal Tes Uji Coba Pemahaman Konsep............................. Perangkat Pembelajaran..................................................... Kisi-kisi Instrumen Soal Pemahaman Konsep................... Soal Tes Pemahaman Konsep............................................ Pedoman Penskoran........................................................... Kunci Jawaban................................................................... Analisis Validitas Butir Soal.............................................. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal............................. Analisis Daya Beda Butir Soal.......................................... Analisis Reliabilitas Butir Soal.......................................... Perhitungan Nilai Pretest Kelas Eksperimen...................... Perhitungan Nilai Pretes Kelas Kontrol............................. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen.......................... Uji Normalitas Pretest Kelas Kntrol.................................. Homogenitas Pretest.......................................................... Uji Hipotesis Pretest.......................................................... Peningkatan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............................................................................... Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.......... Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen........................ Uji Normalitas N-Gain Kelas Kontrol.............................. Homogenitas N-Gain........................................................ Uji Hipotesis N-Gain........................................................ Daftar TabelUji Untuk Uji Homogenitas Varians.............................................................................. Titik PersentaseDistribusi t (dk = 41 – 80)....................... Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors..................................... Product Moment.............................................................. Nama Responden............................................................ Profil Madrasah............................................................... Lembar Validasi.............................................................. Dokumentasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...... Kartu Konsultasi Skripsi................................................ Surat Permohonan Penelitian......................................... Surat Balasan.................................................................
xv
87 89 91 98 99 100 101 103 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 134 135 136 137 138
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan karena dengan melalui proses pendidikan maka manusia akan mampu memperoleh ilmu dan pengetahuan yang baik sebagai bekal dalam kehidupannya. Melalui pendidikan inilah manusia mampu membedakan segala sesuatu yang baik maupun yang tidak baik dalam menjalani hidupnya, dari yang tidak tahu melalui proses pendidikan manusia menjadi tahu. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
Artinya: 1) 2) 3) 4) 5)
Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmulah yang maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dari perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Maksudnya Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.2
Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang – Undang Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara eksplisit
2
Alqur‟an dan terjemahnya Al-Hikmah Bandung: ponegoro,2009, hlm. 97
1
pada alinea ke empat. Bahkan pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah hak asasi yang harus secara bebas dimiliki oleh semua anak. Seperti yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Right 1948 Pasal 26 (1) yang menyatakan bahwa : “Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. Pendidikan haruslah bebas, paling tidak pada tingkat dasar. Pendidikan dasar haruslah bersifat wajib. Pendidikan tekhnik dan profesi harus tersedia dan pendidikan tinggi harus dapat diakses secara adil oleh semua”.3 Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal yang tidak dapat terlepas dari kebutuhan dan kehidupan manusia sejak lahir hingga akhir hayatnya. Dalam kehidupannya setiap orang pasti menemukan masalah – masalah yang harus dihadapi terutama pada zaman modern ini di mana dunia berkembang dengan sangat cepat. Begitu pula dalam dunia pendidikan, terdapat masalah – masalah yang harus dihadapi di mana salah satunya adalah masalah lemahnya proses pembelajaran diantaranya pembelajaran IPA. Budaya pendidikan kita tidak memberi sumber belajar yang cukup agar para peserta didik IPA kita dapat memahami apa yang sedang mereka pelajari. Akibatnya mereka dipaksa mengikuti model pembelajaran IPA yang paling buruk. Yaitu, hanya dengan metode ceramah saja. Peningkatan mutu pendidikan pada setiap lembaga pendidikan formal dilakukan dengan cara memperbaharui kurikulum maupun metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sudah merupakan tugas seorang guru
3
Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati, “Metodologi Pembelajaran IPA”. (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2014), hlm. 1
2
untuk selalu memiliki ide yang kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu pendidikan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran adalah faktor pemahaman konsep belajar peserta didik. Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep akan memudahkan peserta didik dalam mempelajari matematika. Pada setiap pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar peserta didik memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan masalah. Guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran baru yang dapat menimbulkan pemahaman konsep belajar peserta didik agar meningkat dengan baik untuk mencapai tujuan pada setiap pembelajaran yang berlangsung, maka peserta didik akan berantusias selama proses pembelajaran berlangsung. Pada kenyataannya, guru dan bahan – bahan pelajaran sangat jarang menolong para peserta didik dalam menentukan dan menggunakan konsep – konsep relevan dalam struktur kognitif mereka untuk mengasimilasikan pengetahuan baru, dan akibatnya para peserta didik hanya terjadi belajar hafalan. Lagi pula sistem evaluasi di sekolah menghendaki hafalan. Pemahaman konsep dalam belajar peserta didik tentang pelajaran yang diajarkan dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Kemampuan berpikir peserta didik dalam memecahkan masalah akan muncul jika guru memberikan kegiatan pembelajaran sebagai suatu strategi untuk mengembangkan bagaimana materi itu dapat dirancang menjadi pelajaran yang menarik dan mudah dimengerti oleh peserta 3
didik sehingga timbul ketertarikan peserta didik untuk memecahkan masalah tersebut. Aspek pemahaman dalam Taksomoni bloom adalah ranah kognitif bagian kedua, adapun indikator dari aspek pemahaman yaitu: 1. Mengungkapkan gagasan atau pendapat dengan kata-kata sendiri 2. Membedakan, membandingkan, menginterpretasi data, mendeskripsikan dengan kata sendiri, 3. Menjelaskan gagasan pokok 4. Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri4 Berikut ini daftar nilai yang diperoleh dari guru mata pelajaran IPA kelas IV A MI ISMARIA Bandar Lampung. Tabel 1 Persentasi Ketuntasan Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV A MI Ismaria Bandar Lampung. Nilai
Jumlah PesertaDidik
32
KKM
<65
60
17
Keterangan %
65-70 15
80-90 0
0
Tuntas
Tidak Tuntas
45,46% 54,54%
Sumber: Wawancara Ibu Fitriani Guru Mata Pelajaran IPA Kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016 Berdasarkan hasil pra survei yang diperoleh penulis dari hasil wawancara pada tanggal 16 Maet 2016 dengan seorang guru kelas bernama ibu Fitri di MI ISMARIA Bandar Lampung mengenai pembelajaran IPA di MI ISMARIA Bandar Lampung beliau menyatakan bahwa kurikulum yang digunakan di sekolah ini sudah menggunakan K13. Tetapi untuk di sekolah ini K13 belum sepenuhnya diterapkan karena masih terdapat kesulitan dalam menerapkan 4
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Pesrta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) suatu pendekatan praktis, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, Cet. 2, 2013, hlm.162
4
kurikulum yang baru tersebut. Hanya materi dan nilainya saja yang dapat diterapkan, tetapi untuk proses belajar dan mengajar terkadang guru masih menggunakan metode ceramah, hanya memberikan materi pelajaran yang berfokus pada pemberian konsep – konsep, informasi, dan fakta yang sebanyak – banyaknya kepada peserta didik, walaupun telah lama kita menyadari bahwa belajar memerlukan keterlibatan peserta didik secara aktif namun pada kenyataannya masih menunjukan kecendrungan yang berbeda. Hal ini juga dapat kita lihat melalui data tabel di atas bahwa kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPA MI Ismria Bandar Lampung adalah 65. Peserta didik dinyatakan belum tuntas dalam mata pelajaran IPA jika nilai yang diperoleh minimal 60. Hal itu juga disebabkan karena mereka lebih banyak menunggu sajian dari guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang mereka butuhkan akibatnya, hasil belajar yang diperoleh peserta didik pun hanya terbatas pada aspek pengetahuan saja. Sedangkan aplikasinya belum tentu dapat dilakukan. Padahal di dalam pelajaran IPA peserta didik dituntut untuk menggunakan informasi yang diperolehnya pada bidang lain, maupun di dalam kehidupan sehari – hari.5 Tahapan-tahapan perkembangan yang lebih perlu dipahami sebagai bahan pertimbangan pokok dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar adalah tahapan tahapan yang berhubungan dengan perkembangan ranah cipta para pesera didik dalam menjalani proses belajar mengajar dan pembelajaran materi 5
Fitriani,wawancara dengan guru kelas, Bandar Lampung, 16 Maret 2016.
5
tertentu, serta dalam mengikuti proses belajar mengajar yang dikelola oleh guru kelas.6 Oleh sebab itu, perlu diterapkan suatu aktifitas tertentu dalam kegiatan belajar – mengajar yang berfokus pada keterlibatan peserta didik secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Salah satu faktor penyebab rendahnya pemahaman konsep belajar peserta didik adalah proses belajar IPA kurangnya pemahaman yang diberikan kepada peserta didik dalam memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, pembelajaran di kelas jarang menampilkan gambar – gambar atau video yang digunakan untuk mempermudah penyampaian materi yang bersifat abstrak. Fakta di lapangan juga menunjukan bahwa keterampilan proses sains masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat kurangnya pengetahuan peserta didik dan pemahaman peserta didik terhadap suatu konsep sehingga masih terlihat bingung dalam menerapkan konsep yang telah
diperoleh
sebelumnya,
kurangnya
kemampuan
berpikir
dalam
menghubungkan suatu peristiwa atau objek tertentu, dan guru juga lebih sering menerapkan metode ceramah sehingga peserta didik tidak terlibat secara aktif. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pra penelitian di kelas IV semester genap tahun ajaran 2015/2016 pada tanggal 16 Februari 2016 menunjukan bahwa pemahaman konsep belajar pada peserta didik masih sangat kurang hal tersebut dapat dilihat pada saat peserta didik diberikan materi di mana peserta didik belum dapat memanfaatkan pembelajaran tersebut. Peserta didik hanya sekedar
6
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru(Edisi Revisi), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 19
6
tahu dan pernah mempelajari materi, tetapi tidak dapat memahami dan tidak mampu menggunakannya dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik kelas IV semester genap terdapat kesulitan, beberapa kesulitan yaitu kesulitan dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh guru, kesulitan dalam menyimpulkan dan mengemukakan pendapat, di mana di dalam proses pembelajaran IPA juga masih sangat jarang digunakan kegiatan bereksperimen, pada saat bereksperimen masih banyak peserta didik yang terlihat bingung dalam menerapkan konsep yang telah diperoleh sebelumnya. Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan antara guru, pesera didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan belajar. Tujuan pembelajaran yang di inginkan tentu yang optiml. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam proses belajar mengajar agar pemahaman konsep peserta didik dalam belajar menjadi lebih baik, salah satu diantaranya adalah menurut penulis adalah melalui model pebelajaran. Banyak cara yang dilakukan untuk dapat membuat peserta didik aktif dalam susasana yang menyenangkan, salah satunya adalah melalui model pembelajaran Teams game and Tournment (TGT). Model pembelajaran ini mampu membuat pserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran Dengan demikian, keberhasilan anak dalam belajar IPA menggunakan model pembelajran kooperatif adalah suatu perubahan tingkah laku dari seorang anak yang belum menjadi paham dan mengerti permasalahannya. Guru hendaknya 7
tidak lagi mengajar sekedar sebagai kegiatan menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada peserta didik. Guru hendaknya mengajar untuk membelajarkan peserta didik dalam konteks bagaimana peserta didik belajar mencari, menemukan, menerapkan pengetahuan dengan pendekatan ilmiah, keterampilan, dan sikap. Proses pembelajaran setiap peserta didik memiliki cara belajar dan proses yang berbeda – beda. Dengan perbedaan cara belajar tersebut, maka salah satu solusinya adalah dilakukannya proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Alternatif model pembelajaran IPA yang dapat menumbuhkan pemahaman konsep belajar peserta didik pada pembelajaran IPA adalah model pembelajaran yang berlandaskan pada teori belajar kognitif teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek – aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang di terima dan menyesuaikan dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman – pengalaman sebelumnya.7 Pembelajaran dengan dasar pandangan kognitif dapat dilaksanakan dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran Teams Game and Tournament. Model pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar 7
C. Asri Budiningsih, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005), hlm. 34
8
mengajar. Model pembelajaran yang penulis gunakan sangat berpengaruh terhadap respon peserta didik. Dari hasil wawancara pra survey guru mata pelajaran IPA MI ISMARIA Bandar Lampung, yaitu Ibu Fitriani mengatakan Pemahaman Konsep Belajar Peserta didik kelas IV pada mata pelajaran IPA masih belum begitu baik. Dalam proses penilaian pembelajaran beliau lebih melihat kepada semangat peserta didik dan keseharian peserta didik dalam proses belajar mengajar berlangsung. Beliau berfikir bahwa dalam proses pengevaluasian berlangsung seorang peserta didik dapat melakukan berbagai cara untuk memperoleh hasil yang terbaik, dengan cara mencontek dan lain sebagainya. Dan selama ini juga beliau hanya mempraktekan metode ceramah yang lebih dominan pada Cerita, namun beliau belum pernah
menggunakan berbagai metode (cara) dan model-model
pembelajaran lain, khususnya model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT) Hasil prasurvay yang dilakukan oleh penulis terhadap proses pembelajaran IPA kelas IV memang dalam penyampaian materi pembelajaran belum maksimal pada
penggunaan model-model pembelajaran. Selebihnya guru hanya
menggunakan metode ceramah, disisi lain dalam penyampaian materi pelajaran tidak menyampaiakan materi pelajaran secara detail, dalam penyampaian materi pelajaran hanya memberikan suatu pencerahan kepada peserta didik tentang materi yang dibahas pada saat itu. Guru beranggapan bahwa materi pelajaran dapat peserta didik baca pada buku paket ataupun LKS. Selain menggunkan
9
metode ceramah, kegiatan Tanya jawab juga guru hanya memerintah peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Dengan proses pembelajaran seperti itu, banyak peserta didik yang merasa kurang berminat dengan pelajaran IPA. Terlihat jelas bahwa ketika proses belajar mengajar banyak peserta didik yang ribut sendiri, tidak memperhatikan apa yang disampaikan guru hal ini dapat menyebabkan pemahaman belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA sangatlah berkurang yang berakibat pada hasil prestasi belajar peserta didik pada khususnya. Pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung tidak memiliki pemahaman yang tinggi sebagaimana dari table dibawah ini:
Tabel 1.2 Data Awal Pada Saat Survay Hasil Pemahaman Belajar Peserta Didik kelas IV MI ISMARIA Badar Lampung
NO
NAMA
Indikator pemahaman konsep 1
2
3
4
Jml Skor
Keterangan
1
Arianta Hermawati
-
-
-
1
Tidak Paham
2
Bunga Zahra
4
Paham
3
Dayana Alya R.
4
Paham
4
Dina Cahyani Fitri
-
-
-
1
Tidak Paham
5
Gandes Wijaya
-
-
-
1
Tidak Paham
6
Jessica Aulia Fajri
4
Paham
10
7 8 9 10 11
Lady Mutiara
-
Maysa Cahya Lestari
-
-
2
3
Kurang Paham Paham
Melisa Aprilia
-
-
2
Kurang Paham
Muhammad Nawa
-
-
-
1
Tidak Paham
M.Akmal Al-Farel
-
-
2
Kurang Paham
12
M. Amru Rasyid
-
-
-
1
Tidak Paham
13
M. Khadafi
-
-
-
1
Tidak Paham
14
M. Nur Wahid
4
Paham
15
M. Raid Syadad
4
Paham
16
Nadine N.P
-
-
-
1
Tidak Paham
17
Nadin Putri T
-
-
-
1
Tidak Paham
18
Naylal Husna
-
-
-
1
Tidak Paham
19
Nia Ayu Fadilah
-
-
1
Tidak Paham
20
-
Pratama Saputra
-
-
2
Kurang Paham
Raudah Mutia S
-
-
2
Kurang Paham
22
Riezki Dian Anugerah
4
23
Sabrina Febrianti
-
-
-
1
Tidak Paham
24
Salsa Agadia K
-
-
-
1
Tidak Paham
25
Syafa Nayla
-
-
-
1
Tidak Paham
26
Syahra Berliantika
-
-
2
Kurang
21
11
Paham
Paham 27
Thalighta Vishara
4
Paham
28
Valomitha
4
Paham
Veisa Nur Aulia
-
-
2
Kurang paham
30
Yahya
-
3
Paham
31
Zahra Afirra
4
Paham
32
Zayan
-
3
Paham
72
-
29
Jumlah Pesera didik yang paham
12 Peserta didik
Persentase
2,21 %
Sumber: Data diolah berdasarkan hasil survay pada peserta didik kelas IV C MI ISMARIA Bandar Lampung yang berjumlah 32 orang pada tanggal 16 maret 20116 Berdasarkan tabel di atas, hasil pre test saat survay Pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV C MI ISMARIA Bandar Lampung masih rendah yakni peserta didik yang pemahaman belajar nya tinggi hanya 12 orang dengan persentase 2,21 %. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa dari hasil post test sebelum diterapkannya model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT) pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA masih rendah. Keterangan: 1. Mengungkapkan gagasan atau pendapat dengan kata-kata sendiri 2. Membedakan, membandingkan, menginterpretasi data, mendeskripsikan dengan kata sendiri 3. Menjelaskan gagasan pokok 4. Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri
12
P=
Keterangan:
× 100%
P = Persentase rata-rata nilai Peserta didik F = Jumlah Skor Pencapaian perindikator N = Jumlah Seluruh Peserta didik8 Pencapaian Indikator 1
: Tidak Paham
2
: Kurang Paham
3
: Paham Tabel 1.3 Pedoman Kualifikasi Hasil Skor Observasi Persentase Skor yang diperoleh Kategori
66,67% ≤ P ≤ 100%
Tinggi
33,33% ≤ P ≤ 66,66%
Sedang
0% ≤ P ≤ 33,32%
Rendah
(Suharsimi Arikanto dan Ceppi Saruddin) Tabel diatas memberikan gambaran dari 32 Peserta didik rata-rata tidak memiliki pemahaman yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik kelas IV D MI ISMARIA Bandar Lampung pada mata pelajaran IPA hasil belajarnya masih rendah. Rendahnya hasil belajar ini kemungkinan disebabkan oleh oleh kurang tepatnya guru dalam memilih model pembelajaran di kelas, sehingga peserta didik kurang tepat memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
8
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo. Jakarta, 2008, hlm. 43.
13
Secara khusus penulis menemukan gambaran mengenai pengaruh model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT) dalam meningkatkan pemahaman konsep belajar IPA peserta didik kelas IV MI Ismaria. Berdasarkan dengan materi Struktur Tubuh Tumbuhan dan Fungsinya, aka faktor yang melatar belakangi munculnya kesulitan peserta didik dalam memahami konsep struktur tumbuhan yaitu peserta didik kurang memperhatikan penjelasan dari guru ketia kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, banyak bermain di kelas, kurang mengurangi pelajaran di rumah, guru dikelas tidak menyajikan pelajaran dalam bentuk yang menarik perhatian peserta didik, hanya sekedar menjelaskan dengan metode ceramah saja. Dari pemaalahan tersebut, dapat penulis asumsikan bahwa persoalan yag berkaitan dengan faktor yang bersmber dari individu peserta didik dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru di kelas. Untuk mengatasi permasalahan yang dialami peserta didik tersebut maka penulis memiliki upaya-upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik, upaya-upaya yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
Menjelaskan secara berulang-ulang pada materi yang tidak dimengerti oleh peserta didik. Disini guru lebih memfokuskan pengajaran pada materi yang menjadi kesulitan para peserta didik dengan dijelaskan secara berulang-ulangsampai siwa benar-benar mengerti. Lebih memvariasikan model dan metode pembelajaran, seperti dengan menerapkan model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT) karena model pembelajaran ini mampu menarik minat belajar peserta didik dan belajar dan sangat mudah di terapkan di kelas. Menggunakan media konkrit yang dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi. Untuk lebih menarik perhatian peserta didik pada proses belajar mengajar khususnya pada materi struktur tumbuhan dan fungsinya digunakan media seperti membawa tanaman kembang, daun, batang, buah dan bunga. Melakukan eksperimen di kelas yang bertujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi yang disajikan. 14
5.
Memberi soal latihan dan pekerjaan rumah, dengan harapan agar pemahaman peserta didik pada materi seusai pembeljaran berlanjut dengan adanya tugas.
Berdasarkan masalah yang terjadi seperti yang di atas maka pemahaman konsep belajar peserta didik dipandang sebagai kemampuan yang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat. Oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk malakukan penelitian pada mata pelajaran IPA di MI ISMARIA Bandar Lampung melalui model pembelajaran Teams Game and Tournament
(TGT). Judul penelitian yang
penulis ambil adalah “Pengaruh model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Kurangnya pemahaman konsep yang diberikan kepada peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung
2.
Minimnya pemahaman konsep belajar peserta didik untuk mengikuti pelajaran IPA.
3.
Kegiatan belajar yang kurang inovatif, guru tidak menggunakan model pembelajaran untuk manarik pemahaman konsep belajar peserta didik.
15
4.
Selama kegiatan belajar berlangsung peserta didik bnayak bermain dan mengobrol sendiri.
5.
Masih banyak peserta didik yang malu dalam mengungkapkan gagasangagasan dalam proses pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran IPA.
2.
Pengaruh model pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament) terhadap pembelajaran IPA.
3.
Pengaruh yang dimaksud adalah membandingkan kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pesera didik diajarkan dngan menggunakan model pembelajaran Teams game and Tournament (TGT), sedangkan pada kelas kontrol peserta didik diajarkan dengan konvensional.
4.
Pemahaman konsep peserta didik dalam belajar IPA disini dapat dilihat dari tes yang mempunyai kriteria tujuh indikator pemahaman konsep yang diberikan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT).
16
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah melalui model pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament) dapat meningkatkan pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui model pembelajatan Teams Game and Tournament (TGT) mempunyai pengaruh terhadap penimgkatan pemahaman konsep belajar peserta didik? F. Manfaat Penelitian Manfaaat penelitian yang diharapkan adalah : 1.
Bagi peserta didik, melalui model pembelajaran TGT peserta didik diharapkan akan menumbuhkan pemahaman konsep belajar peserta didik agar lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimilikinya secara penuh, dapat menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat disekitarnya, dapat meningkatkan peran aktif peserta didik, dan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu konsep IPA.
17
2.
Bagi penulis, melalui penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui pengaruh model pembelajaran TGT terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.
3.
Bagi guru, memberikan informasi dan masukan kepada guru agar dapat menggunakan model pembelajaran sebagai salah satu upaya peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik.
4.
Bagi sekolah, sebagai bahan informasi untuk dapat mengenal dan mengembangkan model pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar di MI ISMARIA Bandar Lampung menjadi lembaga pendidikan yang lebih berkualitas..
5.
Bagi peneliti, sebagai sumbangan pemikiran dalam melakukan kajian yang berorientasi pada penerapan model pembelajaran IPA.
G. Ruang Lingkup Penelitian Agar penelitian ini tidak menyimpang dari yang dimaksudkan maka dibatasi ruang lingkup penelitiannya sebagai berikut : 1.
Objek penelitian Objek dalam penelitian adalah peserta didik kelas IV semester ganjil MI ISMARIA Bandar Lampung.
2.
Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT).
18
3.
Waktu dan tempat penelitian Waktu pelaksanaan penelitian adalah saat peserta didik duduk di kelas IV semester ganjil di MI ISMARIA Bandar Lampung tahun pelajaran 2015/2016.
H. Definisi Operasional Variabel Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah – istilah yang terdapat pada penelitian ini, perlu dikemukakan beberapa penjelasan sebagai berikut : 1.
Teams Game and Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh peserta didik tanpa harus ada perbedaan status. Model pembelajaran ini melibatkan peran peserta didik sebagai tutor sebaya,mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung reinforcement.
2.
Pemahaman konsep adalah Kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan kepada orang sehingga orang lain tersebut benarbenar mengerti apa yang disampaikan.
19
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORI 1. Model Pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament) a. Pengertian Model Pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament) Dikembangkan oleh Slavin dan rekan-rekannya, penerapan TGT mirip dengan STAD dalam hal kelompok, format intruksional, dan lembar kerjanya. Bedanya adalah jika STAD berfokus pada komposisi kelompok yang berdasarkan kemampuan, ras, etnik dan gender, maka TGT umumnya fokus hanya pada level kemampuan, ras, etnik, dan gender, maka TGT umunya fokus hanya pada level kemampuan saja. Selain itu, jika STAD, yang digunakan adalah kuis, maka dalam TGT istilah tersebut biasanya berganti menjadi game akademik.9 Tujuan utamanya adalah kerjasama antar sesama anggota kelompok dalam suatu tim sebagai persiapan menghadapi turnamen yang dipersiapkan antar kelompok dengan pola permainan yang dirancang oleh guru. Dalam turnamen itu, peserta didik bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu. Teams Game and Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok –
9
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), hlm.116-117
20
kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh peserta didik tanpa harus ada perbedaan status. Model pembelajaran ini melibatkan peran peserta didik sebagai tutor sebaya,mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. b. Langkah – langkah Penggunaan model pembelajaran TGT (Teams game and Tournament) Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu : tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan perhargaan kelompok (team recognition). Adapun indikator dalam model pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament) adalah sebagai berikut: a) Tahap penyajian kelas (class precentation) Bahan ajar dalam TGT mula-mula diperkenalkan melalui presentasi kelas. Presentasi ini paling sering menggunakan pengajaran langsung atau suatu ceramah-diskusi yang dilakukan oleh guru, Namun presentasi dapat 21
meliputi presentasi audio-visual atau kegiatan penemuan kelompok. Pada kegiatan ini peserta didik bekerja lebih dahulu untuk menemukan informasi atau mempelajari konsep-konsep atas upaya mereka sendiri. Presentasi kelas dalam TGT berbeda dari pengajaran biasa, dalam presentasi tersebut harus jelas-jelas fokus pada unit TGT tersebut. Dengan cara ini, peserta didik menyadari bahwa mereka harus sungguh-sungguh memperhatikan presentasi kelas tersebut, karena dengan begitu akan membantu mereka dalam turnamen/pertandingan dengan baik dan skor turnamen mereka menentukan skor timnya. b) Belajar dalam kelompok (teams) Peserta didik ditempatkan dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotifasi peserta didik untuk saling membantu antar peserta didik yang berkemampuan lebih dengan peserta didik yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Fungsi utama tim adalah untuk memastikan bahwa semua anggota tim itu belajar. Secara lebih spesifik untuk mempersiapkan semua anggota tim agar dapat mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru mempresentasikan bahan ajar, tim tersebut berkumpul untuk mempelajari LKS atau bahan lain. LKS dapat diperoleh dari hasil penelitian dan pengembangan sebuah pusat, lembaga atau proyek yang telah punya LKS siap pakai atau dapat dibuat sendiri oleh guru. Ketika peserta 22
didik mendiskusikan masalah bersama dan membandingkan jawaban, kerja tim yang paling sering dilakukan adalah membetulkan setiap kekeliruan apabila teman sesama tim membuat kesalahan. c) Permainan Games Tournament Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu – kartu soal untuk bermain (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan sebagai berikut. Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar. Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal 23
habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang. Disini permainan dapat dilakukan berkali – kali dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal. Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain. Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua kelompok. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria penghargaan yang diterima oleh kelompoknya. d) Penghargaan Kelompok (team recognition) Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing – masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata – rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh oleh masing – 24
masing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh oleh seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Sedangkan pelaksanaan games dalam bentuk turnamen dilakukan dengan sebagai langkah-langkah sebagai berikut: 1)
Guru menentukan nomor urut peserta didik dan menempatkan peserta didik pada meja turnamen (3 orang , kemampuan setara). Setiap meja terdapat 1 lembar permainan, 1 lbr jawaban, 1 kotak kartu nomor, 1 lembar skor permainan.
2)
Peserta didik mencabut kartu untuk menentukan pembaca I (nomor tertinggi) dan yang lain menjadi penantang I dan II.
3)
Pembaca I mengocok kartu dan mengambil kartu yang teratas.
4)
Pembaca I membaca soal sesuai nomor pada kartu dan mencoba menjawabnya. Jika jawaban salah, tidak ada sanksi dan kartu dikembalikan. Jika benar kartu disimpan sebagai bukti skor.
5)
Jika penantang I dan II memiliki jawaban berbeda, mereka dapat mengajukan jawaban secara bergantian.
6)
Jika jawaban penantang salah, dia dikenakan denda mengembalikan kartu jawaban yang benar (jika ada).
7)
Selanjutnya peserta didik berganti posisi (sesuai urutan) dengan prosedur yang sama.
8)
Setelah selesai, peserta didik menghitung kartu dan skor mereka dan diakumulasi dengan semua tim.
9)
Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk kriteria atas, Tim Sangat Baik 25
(kriteria tengah), Tim Baik (kriteria bawah) , untuk melanjutkan turnamen, guru dapat melakukan pergeseran tempat peserta didik berdasarkan prestasi pada meja turnamen. Dengan TGT, siswa akan menikmati bagaiman suasana turnament itu, dan karena mereka berkompetisi dengan kelompokkelompok yang memiliki komposisi kemampuan yang setara, maka kompetisi dalam TGT terasa lebih fair dibandingkan kompetisi dalam pembelajaran-pembelajaran tradisional pada umumnya.10 c. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Pembelajaran TGT Menurut Slavin kelebihan model pembelajaran TGT, sebagai berikut: 1) Para peserta didik di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari pada peserta didik yang ada dalam kelas tradisional. 2) Meningkatkan perasaan/persepsi peserta didik bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan. 3) TGT meningkatkan harga diri sosial pada peserta didik tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka. 4) TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit) 5) Keterlibatan peserta didik lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak.
10
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 117
26
6) TGT meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah pada remajaremaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan lain. 7) TGT meningkatkan pencurahan waktu untuk tugasMengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individuDengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam. Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari peserta didik Mendidik peserta didik untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain. Motivasi belajar lebih tinggi Hasil belajar lebih baik meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Kelemahan dari model pembelajaran TGT adalah : (1) Bagi Guru Sulitnya pengelompokan peserta didik yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh peserta didik cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh. (b) Bagi Peserta didik Masih adanya peserta didik berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada peserta didik lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik 27
peserta didik yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada peserta didik yang lain. 2. Pemahaman konsep a. Pengertian Pemahaman Konsep Dalam proses mengajar, hal terpenting adalah pencapaian pada tujuan yaitu agar peserta didik mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya. Kemampuan pemahaman ini merupakan hal yang sangat penting, karena dengan pemahaman akan dapat mencapai pengetahuan prosedur. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.11. Suharsimi menyatakan bahwa pemahaman adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan,
menduga,
menggeneralisasikan,
menerangkan,
memberikan
contoh,
memperluas, menuliskan
menyimpulkan, kembali,
dan
memperkirakan. 12 Pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini ia tidak hanya hapal secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan, maka operasionalnya dapat membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan,
11
Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia), Cet ke-V, hlm. 427 -428 12 Suharsimi Arikunto, Dasar_Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Cet.IX; Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.118 - 137
28
mengatur,
menginterpretasikan,
menjelaskan,
menjelaskan,
mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan dan mengambil keputusan. Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar. Dikatakan demikian karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti dengan belajar dan berpikir.13 Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami. Dengan pemahaman, peserta didik diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 31:
“Dan Dia Mengajarkan kepada adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikatlalu berfirman: „Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!” Ayat di atas menjelaskan bahwa untuk memahami sesuatu, belum cukup jika hanya memahami apa, bagaimana serta manfaat benda itu, tetapi harus memahami sampai pada hakekat benda tersebut. Di dalam ranah kognitif menunjukkan tingkatan-tingkatan kemampuan yang dicapai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Dapat dikatakan bahwa pemahaman tingkatannya lebih tinggi dari sekedar pengetahuan. 13
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1997), Cet ke-8, hlm.44
29
Berikut ini pengertian pemahaman konsep menurut para ahli: 1. Definisi pemahaman menurut Anas Sudijono adalah: "kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.14 2. Menurut Poerwodarminto “Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar”. Dikatakan demikian karena untuk menuju kearah pemahaman perlu diikuti dengan belajar dan berpikir. Pemahaman merupakan proses perbuatan dan cara memahami. Pemahaman adalah cara bagaimana seorang mempertahanka, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan.15 3. Menurut Nasution “Pemahaman konsep adalah kemampuan individu untuk memahami suatu konsep-konsep tertentu”. Seorang siswa
telah
memiliki
pemahaman
konsep
apabilansiswa
telahmenangkap makna atau arti dari suatu konsep. Bentuk dari pemahaman konsep berupa pemahaman, terjemahan, pemahaman penafsiran dan pemahaman Ekstrapolasi. 14
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grfindo Persada, 1996), cet. ke-4, hlm. 50 15 Porwodarminto, Definisi Pemahaman Konsep, Http://www.usershare.net, 1976
30
4. Menurut Mustaji “Pemahaman konsep adalah kemampuan berpikir kritis dan kreatifdalam mencari makna dan pemahaman terhadap sesuatu”.
Dalam
proses
pembelajaran
yang
dilaksanakan
khususnya materi penjumlahan, seorang guru sewajarnya membuat membuat proses pembelajaran yang dilakukan, disukai, dan diminati pada siswa yang diajarkannya. 5. Menurut Sanjaya, mengatakan apa yang di maksud pemahaman konsep adalah kemampuan peserta didik yang berupa penguasaan sejumlah materi pelajaran, dimana peserta didik tidak sekedar mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu mengungkapan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti,
memberikan
interprestasi
data
dan
mampu
mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Dari berbagai pendapat di atas, indikator pemahaman pada dasarnya sama,
yaitu
dengan
mempertahankan,
memahami
membedakan,
sesuatu
menduga,
berarti
seseorang
menerangkan,
dapat
menafsirkan,
memperkirakan, menentukan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis, memberi
contoh,
menuliskan
kembali,
mengklasifikasikan,
dan
mengikhtisarkan. Indikator tersebut menunjukkan bahwa pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan.
31
Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut. Berdasarkan pengertian pemahaman diatas, penulis menyimpulkan pemahaman adalah suatu cara yang sistematis dalam memahami dan mengemukakan tentang sesuatu yang diperolehnya Konsep adalah suatu kelas atau kataegori stimuli yang memiliki ciriciri umum yang membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objekyang ada di sekitar kita yang dimulai dengan cara mengenali ciri-ciri masing-masing objek.16 Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep akan memudahkan peserta didik dalam mempelajari matematika. Pada setiap pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar peserta didik memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan masalah. Penguasan konsep merupakan tingkatan hasil belajar peserta didik sehingga
dapat
mendefinisikan
16
atau
menjelaskan
sebagian
atau
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2001), hlm. 165
32
mendefinisikan bahan pelajaran dengan menggunakan kalimat sendiri. Dengan kemampuan peserta didik menjelaskan atau mendefinisikan, maka peserta didik tersebut telah memahami konsep atau prinsip dari suatu pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan mempunyai susunan kalimat yang tidak sama dengan konsep yang diberikan tetapi maksudnya sama. Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan definisi pemahaman konsep adalah Kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan kepada orang sehingga orang lain tersebut benar-benar mengerti apa yang disampaikan. Pengajaran yang
menekankan kepada pemahaman mempunyai
sedikitnya lima keuntungan, yaitu: 1.
Pemahaman memberikan generative artinya bila seorang telah memahami suatu konsep, maka pengetahuan itu akan mengakibatkan pemahaman yang lain karena adanya jalinan antar pengetahuan yang dimiliki peserta didik sehingga setiap pengetahuan baru melaui keterkaitan dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
2.
Pemahaman memacu ingatan artinya suatu pengetahuan yang telah dipahami dengan baik akan diatur dan dihubungkan secara efektif dengan pengetahuan-pengetahuan yang lain melalui pengorganisasian skema atau pengetahuan secara lebih efisien di dalam struktur kognitif bepikir sehingga pengetahuan itu lebih mudah diingat.
33
3.
Pemahaman mengurangi banyaknya hal yang harus diingat artinya jalinan yang terbentuk antara pengetahuan yang satu dengan yang lain dalam struktur kognitif peserta didik yang mempelajarinya dengan penuh pemahaman merupakan jalinan yang sangat baik.
4.
Pemahaman meningkatkan transfer belajar artinya pemahaman suatu konsep matematika akan diperoleh peserta didik yang aktif menemukan keserupaan dari berbagai konsep tersebut. Hal ini akan membantu peserta didik untuk menganalisis apakah suatu konsep tertentu dapat diterapkan untuk suatu kondisi tertentu.
5.
Pemahaman mempengaruhi keyakinan peserta didik artinya peserta didik yang memahami matematika dengan baik akan mempunyai keyakinan
yang
positif
yang
selanjutnya
akan
membantu
perkembangan pengetahuannya. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami konsep, maka perlu diadakan penilaian terhadap pemahaman konsep pembelajaran melalui indikator. Adapun indikator dalam pemahaman konsep adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep Kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dikomunikasikan kepadanya. Contoh: pada saat peserta didik belajar maka peserta didik mampu menyatakan ulang maksud dari pelajaran itu. 2) Kemampuan mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep 34
Kemampuan peserta didik mengelompokkan suatu objek menurut jenisnya berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi. Contoh: peserta didik belajar suatu materi dimana peserta didik dapat mengelompokkan suatu objek dari materi tersebut sesuai sifat-sifat yang ada pada konsep. 3) Kemampuan memberi contoh dan bukan contoh Kemampuan peserta didik untuk dapat membedakan contoh dan bukan contoh dari suatu materi. Contoh: peserta didik dapat mengerti contoh yang benar dari suatu materi dan dapat mengerti yang mana contoh yang tidak benar. 4) Kemampuan menyajikan Konsep dalam berbagai bentuk representasi Kemampuan Peserta didik memaparkan konsep secara berurutan yang bersifat matematis. Contoh: pada saat peserta didik belajar di kelas, peserta didik
mampu
mempresentasikan/memaparkan
suatu
materi
secara
berurutan. 5) Kemampuan mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep Kemampuan peserta didik mengkaji mana syarat perlu dan mana syarat cukup yang terkait dalam suatu konsep materi. Contoh: peserta didik dapat memahami suatu materi dengan melihat syarat-syarat yang harus diperlukan/mutlak dan yang tidak diperlukan harus dihilangkan. 6) Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu Kemampuan peserta didik menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan
35
prosedur. Contoh: dalam belajar peserta didik harus mampu menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan langkah-langkah yang benar. 3. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahapeserta didik kata “belajar” merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Menurut Cronbach “belajar suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peserta didik akan menghasilkan suatu perubahan pada diri peserta didik. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap”.17 Berikut ini pengertian belajar menurut tokoh-tokoh pendidikan: a. Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Educatioanal Psycology: The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi tau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. B.F. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila diberi penguat (reinforcer).
17
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 13
36
b. Chaplin dalam bukunya Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan yang pertama, ...acquisition of any relatively permanent change in behavior as aresult of practice and experience. Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya, Process of acquiring responses as a result of special practice, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. c. Wittig dalam bukunya Psychology of Learning, mendifinisikan belajar sebagai ...any relatively permanent change in an organism‟s behaviorial repertoire that accurs as a result of experience. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap dan terjadi dalam segala macam kesukaran tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali sifat maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perbuhan dalam diri sesorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Kalau tangan anak menjadi bengkok karena patah tertabrak mobil, perubahan semacam itu tidak dapat digolongkan ke dalam perubahan dalam arti belajar. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem 37
lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi.18 Peserta didik memperoleh pendidikan tidak hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah dalam bergaul memperoleh pengalaman sendiri artinya seumur hidupnya. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.19 Benjamin S. Bloom mengemukakan secara garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.20 Dari ketiga ranah tersebut, peneliti hanya mengambil satu ranah yaitu ranah kognitif dalam penelitian ini. Menurut para ahli psikologi kognitif, pendayagunaan kapasitas kognitif manusia itu sudah mulai sejak manusia itu mulai mendaya gunakan kapasitas motor dan sensorinya. Hanya cara dan intensitas pendayagunaan kapasitas ranah kognitif tersebut tentu masih belum jelas benar. Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition
yang padanannya
knowing, berarti mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition (kondisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu dominan atau 18
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2010) Hlm. 25 19 Ibid. hlm. 38 20 Abdurrahma, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hlm. 38
38
wilayah/ranah psikologis manusia ang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengelolaan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan.21 Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif peserta didik yang amat perlu dikembangkan segera khususnya oleh guru, yakni: 1) Strategi belajar memahami isi materi pelajaran; 2) strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut.22 Adapun yang termasuk dalam ranah kognitif adalah sebagai berikut: a. Pengetahuan Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowlage dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebb dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan faktual disamping pengetahuan hafalan atau diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh dan nama-nama kota. Dilihat dari segi segi proses belajar istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan di ingat agar dapat dikuasainya sebagai dasar bagi pengethuan atau pemahaman konsep-konsep lainnya. b. Pemahaman Tipe hasil belajar lebih tinggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri 21
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Edisi Revisi), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.65 22 Ibid, hlm. 83
39
sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan. Namun tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan sebab, untuk dapat memahami perlu terlebih dahulu mengetahui dan mengenal. c. Penerapan/ Aplikasi Penerapan/ alpikasi adalah penggunaan abstrak pada situasi kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abtraksi kedalam situasi baru disebut aplikasi. Mengulang-ulang menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjado pengetahuan hafalan atau keterampilan. d. Analisis Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsurunsur atau bagian-bagian sehingga jelas susunannya. Analisis merupakan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi dua bagian-bagian terpadu. e. Sintesis Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian kedalam bentuk menyeluruh disebut sintesis. Berpikir berdasar pengetahuan hafalan, bepikir pemahaman, berpikir aplikasi dan berpikir analisis dapat dipandang sebagai berpikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah 40
daripada berpikir devergen. Dalam berpikir konvergen, pemecahan atau jawabannya akan sudah diketahui berdasarkan yang sudah dikenalnya. f. Evaluasi Evaluasi adalah pemberian kepurusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode materil, dan lain-lain. Dilihat dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu adanya kriteria atau standar tertentu. Mengembangkan kemampuan evaluasi yang dilandasi pemahaman, aplikasi, dan sistesis akan mempertinggi mutu evaluasinya. 4. Pemahamn Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. . Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual. Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI menurut adalah: 1.
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya. 41
2.
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4.
Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5.
Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan.
6.
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua
aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Lingkup pemahaman konsep adalah: a.
makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu: manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
b.
benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.
c.
Energi dan perubahaannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana. 42
d.
Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan bendabenda langit lainnya. Dengan demikian, dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kedua aspek
tersebut saling berhubungan. Aspek kerja ilmiah diperlukan untuk memperoleh pemahaman atau penemuan konsep IPA. B. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka bepikir merupakan suatu gambaran yang menjelaskan secara teori yang berkaitan dengan dengan berbagai faktor yang menjadi permasalahan dalam penelitian sehingga diketahui kondisi yang akan terjadi. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih.23 Dalam
permasalahan
ini
yaitu
peserta
didik
kadang
tidak
memperhatikan ketika guru menjelaskan, peserta didik mengobrol dengan teman sebangkunya, sehingga kelas menjadi gaduh, dan proses pembelajaran menjadi kurang efektif, sehingga masih ada peserta didik yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. Adapun kerangka bepikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kerangka Pemikiran
X
Y
Gambar 2.1 23
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfabeta:2013), Hlm. 94
43
Keterangan: X
: Model Pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)
Y
: Peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV MIN 12 bandar Lampung
C. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian belum jawaban yang empirik.24 Adapun hipotesis yang diangkat adalah: Ha : Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT (Teams game and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MIN 12 Bandar Lampung. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT (Teams game and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MIN 12 Bandar Lampung.
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfabeta:2013), hlm. 99
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis
penelitian
ini
menggunakan
penelitian
eksperimen.
Dengan
membandingkan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT) dengan kelompok kontrol, yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran konvensial (ceramah). Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen jenis Quasi Eksperimen Design. Penelitian eksperimen jenis Quasi Eksperimen Design ini digunakan karena pada kenyataannya langkah : a.
Memberikan pre test untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan diberikan.
b.
Memberikan perlakuan eksperimen kepada para subjek yaitu berupa model pembelajaran Teams Game and Tournamnet (TGT) pada mata pelajaran matematika kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung. Memberikan post test utuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.25
1.
Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian penelitidalam suatu ruang lingkup, dan waktu yang sudah ditentukan.26 Dalam penelitian ini
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung, 2010, hlm. 114 26 Kasmiadi, Nia Siti Sunariah, Panduan Modern penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta 2013), hlm. 65
45
ditentukan subjek sebagi sumber data relevan dengan masalah yang diteliti untuk dipelajari, dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung. 2.
Sampel Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populsi.27 Sampel dianggap sebgaai sumber data yang penting untuk mendukung penelitian.28 Karena responden yang peneliti ambil berdasarkan variabel yang akan diteliti, sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis random sampling (probability sampling). Random sampling (probability sampling) adalah tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan (probabilitas) yang sama untuk menjadi sampel.29
3.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling atau cara pengambilan sampel dari populasi secara garis besar dibedakan menjadi dua, yakni: random sampling (probability sampling), dan non-random smpling (non-probability sampling). Random sampling adalah tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan (probabilitas) yang sama untuk menjadi sampel. Random sampling merupakan asumsi pemakaian statistik inferensial atau induktif. Pada nonrandom sampling bahwa tiap unit atau individu populasi tidak mempunyai kesempatan untuk menjadi sampel. Apabila pengambilan sampel dilakukan
27
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pustaka 2005), hlm. 46 Kasmiadi, Nia Situ Sunariah, Op.cit, hlm.66 29 Dr.Gempur Santoso, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif , (jakarta: Prestasi Pustaka, 2005) hlm. 49 28
46
secara non-random sampling, maka penggunaan statistika inferensial perlu dipernyatakan keabsahannya. Sampel yang diperoleh secara random sampling disebut random sampel.30 B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.31 Penelitian ini mengkaji satu variabel bebas dan satu variabel terikat. 1.
Variabel Bebas Variabel bebas atau independence variabel merupakan variabel yang cenderung mempengaruhi perubahan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT). Pengaruh yang dimaksud adalah membandingkan kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pesera didik diajarkan dngan menggunakan model pembelajaran Teams game and Tournament (TGT), sedangkan pada kelas kontrol peserta didik diajarkan dengan konvensional.
2.
Variabel Terikat Variabel terikat atau dependent variabel merupakan variabel yang cenderung dapat dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam hal ini yang 30
Gempur Santoso, Ibid, hlm. 49 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 64
31
47
menjadi variabel terikat (Y) adalah terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar pada mata pelajaran IPA. C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.32 Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang baik dan dapat dipercaya adalah instrumen yang memiliki tingkat validitas (mengukur ketepatan) dan reliabilitas yang tinggi. Pada dasarnya terdapat dua kategori instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian, yaitu: 1.
Instrumen digunakan untuk memperoleh informasi atau data tentang keadaan obyek atau proses yang diteliti
2.
Instrumen digunakan untuk mengontrol obyek atau proses yang diteliti.
D. Uji Coba Instrumen Data yang digunakan dalam penganalisis test harus melalui tahapan-tahapan yang dinilai agar test tersebut dapat digunakan dengan baik. Instrumen terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas yang lain di sekolah pada tingkat yang sama kemudian diberikan kepada subjek penelitian. 32
Sugiyono, ibid . hlm. 148
48
1.
Uji Validitas Instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.33 Validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan analisis validitas isi dan validitas butir soal. Suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur.34 Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.35 Untuk mempertinggi validitas isi, hendaknya melalui langkah-langkah sebagai berikut. a.
Mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan intruksionalnya.
b.
Membuat kisi-kisi dari soal test yang akan ditulis.
c.
Menyusun soal test beserta kuncinya.
d.
Menelaah soal test sebelum dicetak. Penelaahan ini akan lebih baik apabila dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari ahli-ahli yang relevan.36
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 168 Budiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surakarta: Sebelas Maret University Press, 2003), Hlm. 58 35 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D, (Bandung: Alpabeta, 2009), hlm. 129 36 Budiyono. Op.Cit.hlm. 58-59 34
49
Untuk mengetahui indeks validitas dari butir soal, dapat dicari dengan rumus:
Keterangan: = Koefisien korelasi n
= jumlah responden
xi
= rata-rata yang akan dicari validitasnya pada soal ke i
yi
= skor total yang diperoleh responden ke i = kuadrat dari xi = kuadrat dari yi.37
Daerah Kritis untuk validitas butir soal adalah 2.
.
ji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instruman mewakuli karakteristik yang diukur. Sedangkan untuk menguji reliabilitas soal test menggunakan teknik alpha yaitu dengan mengguanakan rumus :
Keterangan: R11
= koefisien reliabilitas test
n
= banyaknya butir item
i
= bilangan Konstanta = varian Total = varians skor tiap item.38
37
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Dua), Aksara, 2013), hlm:87
50
(Jakarta: Bumi
3.
Uji Tingkat Kesukaran Instrumen yang baik adalah instrumen yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Instrumen yang terlalu mudah tidak akan merangsang peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam memahami pembelajaran sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena di luar jangkauannya.39 Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Untuk menentukan
tingkat
kesukaran
item
instrumen
penelitian
dapat
menggunakan rumus sebagai berikut: P= Keterangan: P :
Indeks kesukaran
B :
Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.1 Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran Interpretasi Terlalu sukar
P≤ 0,30
38
hlm. 122
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineke Cipta, 2010), h.268
51
4.
0,30< P≤0,70
Cukup (sedang)
P>0,70
Terlalu mudah40
Uji Daya Pembeda Tes Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir item tes hasi belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah.41Daya pembeda instrument adalah tingkat kemampuan instrument untuk membedakan antara peserta didik yakni peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Dapat diukur dengan menggunakan rumus seperti di bawah ini: IDP = Keterangan: IDP : Indeks daya pembeda soal BA
: Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB
: Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
N
: Banyaknya siswa yang mengikuti tes
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Keputusan Jelek
0,00 ≤ IDP< 0,20 40
Anas Sudjono, Op. Cit, h. 372. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineke Cipta, 2010, Cet-6), h. 186.
41
52
0,20 ≤ IDP<0,40
Cukup
0,40 ≤ IDP< 0,70
Baik
0,70≤ IDP≤1,00
Baik Sekali
E. Metode Pengumpulan Data 1.
Test Test merupakan rangkaian pertanyaan yang memerlukan jawaban testi sebagai alat ukur dalam proses asesmen maupun evaluasi dan mempunyai peran penting untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kecerdasan bakat, atau kemampuan yang dimiliki individu atau kelompok.42 Kriteria penyusunan test hasil belajar yang baik dapat mengukur apa yang semestinya diukur, dengan melihat kesesuian soal serta tujuan pembelajaran. Setiap butir soal mempertimbangkan kemampuan siswa yang didasarkan pada indikator pencapaian kompetensi pembelajaran ditinjau dari aspek-aspek kawasan belajar. Dalam penelitian ini, test digunakan untuk mengukur tingkat pencapain keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan belajar sesuai dengan indikator terhadap peningkatan pemahaman konsep.
2.
Observasi Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.43 42 43
Kasmadi, Nia Siti Sunariah Op.Cit, hlm.69 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (jakarta: PT.Grafindo Persada, 2013),
hlm. 76
53
Observasi sebagai pengumpul data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan koesioner. Kalau wawancara selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Teknik pengumpul data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi
dapat
dilakukan
baik
secara
partisipasi
(participant
observation) maupun non partipasi (non partisipant observation). Observasi dapat pula berbentuk observasi eksperemental (experimental observasion) yaitu observasi yang dilakukan dalam situasi buatan atau berbentuk observasi yang dilakukan dalam situasi yang wajar (nonexperimental observasion). 44 Metode observasi partisipan ini penulis gunakan untuk menyelidiki peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar melalui lembar observasi keterlaksanaan belajar, menyelidiki tentang keadaan gedung sekolah, sarana dan prasarana yang ada di MI ISMARIA Bandar Lampung, metode ini penulis gunakan sebagai metode pendukung. 3.
Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu proses pengumpulan data dengan cara mencari data-data tertulis sebagai data penelitian, menurut S. Margono dokumentasi adalah “cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis 44
Anas Sudijono, Ibid, hlm. 77
54
seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori, dalil, atau hukum-hukum dan lain-lain”.45 Dokumentasi digunakan sebagai penguat data yang diperoleh selama observasi. Teknik pengumpulan data dengan mengambil dari dokumendokumen yang telah ada. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengetahui kemampuan keterampilan peserta didik selama proses pembelajaran penelitian yang dilakukan F. Teknik Analisis Data 1.
Uji Normalitas Untuk melakukan pengujian hipotestis, digunakan rumus statistic yang hanya berlaku jika data berasal dari polusi yang berdistribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang dilakukan adalah uji liliefors.46 Hipotestis uji normalitas sebagai berikut : H0
: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1
: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal Langkah-langkah penggunaan uji normalitas data penelitian sebagai
berikut: 1) Mengurutkan data sampel dari kecil ke besar 2) Menentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus
45
46
S. Margono, Op Cit, hlm. 181
Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: Tarsito, 2011), Hlm. 466
55
Zi = Keterangan : Xi : Data tunggal Zi S
: Rata-rata data tunggal : Simpangan baku data tunggal
3) Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi di sebut dengan f(Zi) 4) Menghitng frekuensi komulatif dari masing-masing nilai Zi di sebut dengan S(Zi) 5) Menentukan nilai L0 dengan rumus f(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan nilai mutlaknya. Ambil yang paling besar dan bandingkan dengan Lt dari tabel liliefors. 6) Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Tolak H0 jika L0 > Lt Tolak H0 jika L0 < Lt 2.
Uji Homogenitas Setelah uji normalitas, dilakukan uji homogenitas. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variasi yang atau tidak.”Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas dua varian atau dua fister.47 Yaitu : F=
47
, di mana S2 =
Ibid, hlm. 249
56
Keterangan : F : homogenitas : varians terbesar : varians terkecil
Adapun kriteria uji homogenitas untuk uji homogenitas ini adalah :
3.
H0 diterima jika Fh ≤ Ft
H0: data memiliki varian homogen
H0 diterima jika Fh > Ft
H0: data tidak memiliki varian homogeny
N-Gain Uji gain yaitu data yang utama dipakai untuk melihat peningkatan hasil belajar pada pretest dan posttest. Data tersebut dianalisis untu melihat skor hasil test. Selanjutnya hasil test tersebut dihitung rata-ratanya. Serta menghitung N-Gain antara pretest dan posttest untuk menghitung N-Gain dapat digunakan rumus: –
N – Gain
Kiteria perolehan skor N-Gain dapat dilihat pada table berikut: Tabel 3.3 Kategori Perolehan Skor N-Gain Batasan
Kategori
G > 0,7
Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7
Sedang
g ≤ 0,3
Rendah
57
4.
Uji Hipotestis Pengujian hipotestis adalah suatu prosedur yang menghasilkan keputusan dalam menerima dan menolak hipotestis yang ditetapkan. Pengujian hipotestis menggunakan uji t dengan pertimbangan sebagai berikut. 1) Uji-t lebih tepat dari pada uji statistik lainnya karena dalm penelitian ini hanya menggunakan dua variabel. 2) Uji-t lebih efisien (waktu dan biaya) dalam pelaksanaannya dari pada uji statistik lainnya. Hipotestis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0
= Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT (Teams game and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung.
H1
= Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT (Teams game and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung. Untuk menguji hipotestis dipergunakan rumus linear sederhana yang
dilanjutkan dengan uji t dengan rumus sebagai berikut: 1.
Apabila t0 < ta maka H0 ditolak yang menyatakan ada pengaruh.
58
2.
Apabila t0 > ta maka H0 diterima yang menyatakan tidak ada pengaruh.
Untuk menganalisis dari hasil penelitian, penulis menggunakan analisis statistik, karena data yang di kumpulkan adalah data kuantitatif atau data berupa angka yang dapat dari hasil pemberian test dan di beri nilai dari tiap-s digunakan menganlisis data dalam penelitian ini adalah rumus t-test sebagai berikut:48
ttest =
Dengan
S2 = keterangan : : Rataan kelompok eksperimen : Rataan kelompok kontrol : banyaknya siswa kelompok eksperimen : banyaknya siswa kelompok control S1
: standar deviasi dari siswa kelompok eksperimen
S2
: standar deviasi dari siswa kelompok control
S
: standar deviasi gabungan
48
Sudjana, Ibid, hlm.239-240
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Penerapan Model Teams Game And Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA peserta didik kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas IV B sebagai kelas kontrol. Data hasil penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu data penelitian dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, baik sebelum perlakuan maupun setelah perlakuan. Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan Model Teams Game And Tournament (TGT) pada dasarnya diskusi kelompok.Peserta didik diminta untuk berkelompok yang masing-masing beranggotakan 5-6 orang, masing-masing anggota diberi nomor.Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Guru menjadi pusat pembelajaran, peserta hanya memperhatikan, mencatat penjelasan guru, dan mengerjakan soal yang diberikan. 1. Analisis Data a. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1) Validitas Isi Untuk memperoleh data skor hasil uji coba instrument pada peserta didik, dilakukan uji coba test yang terdiri dari 15 soal uraian pada peserta didik di luar populasi penelitian.Uji coba tes dilakukan pada 42 orang peserta didik kelas V B MI Ismaria Al-Qur‟aniyah
60
Bandar Lampung pada tanggal 02 September 2016. Berikut rangkuman uji validitas soal tes: Tabel 4.1 Validitas Item Soal No Soal
rtabel
rhitung
Kesimpulan
1
0,308
0,673
Valid
2
0,308
0,016
Tidak Valid
3
0,308
0,611
Valid
4
0,308
0,371
Valid
5
0,308
0,554
Valid
6
0,308
0,683
Valid
7
0,308
0,682
Valid
8
0,308
0,664
Valid
9
0,308
0,577
Valid
10
0,308
0,201
Tidak Valid
11
0,308
0,647
Valid
12
0,308
0,312
Valid
13
0,308
0,649
Valid
14
0,308
0,349
Valid
15
0,308
0,418
Valid
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 11
Hasil perhitungan uji intrumen tes hasil belajar matematika peserta didik dengan 15 soal essay dan α = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat dua soal yang tidak valid (rxy< 0,308) yaitu soal nomor 2 dan nomor 10, selebihnya tergolong valid dengan kisaran 0,308 s.d 0,791. Berdasarkan kriteria validitas soal yang akan digunakan untuk mengambil data, maka butir soal nomor 2 dan 10 dibuang karena item 61
soal tersebut tidak dapat mengukur hasil belajar siswa, sehingga tidak dapat diujikan kepada sampel penelitian dengan membuang item soal tersebut. Selain butir soal nomor 2 dan 10, item soal semuanya dapat digunakan untuk mengambil data. 2) Analisis Tingkat kesukaran Uji tingkat kesukaran pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah soal yang diujikan tergolong sukar, sedang atau mudah. Dengan bantuan program Microsoft office excel 2010, diperoleh hasil perhitungan indeks kesukaran setiap butir soal tes hasil belajar matematika yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Item Soal No Soal
Tingkat Kesukaran
Keterangan
1
0,6488
Cukup
2
0,078
Sukar
3
0,459
Cukup
4
0,224
Sukar
5
0,5024
Cukup
6
0,527
Cukup
7
0,522
Cukup
8
0,785
Mudah
9
0,195
Sukar
10
0,171
Sukar
11
0,595
Cukup
12
0,893
Mudah
13
0,429
Cukup
62
14
0,561
Cukup
15
0,595
Cukup
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 12
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 15 butir soal yang diuji cobakan menunjukkan terdapat 2 butir soal yang tergolong mudah (P> 0,70) yaitu soal nomor 8 dan 12. Selain itu, terdapat 9 butir soal tergolong sedang (0,30 ≤ P ≤ 0,70) yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 11, 13, 14, dan 15. Adapun 4 butir soal yang tergolong sukar (P > 0,70) yaitu soal nomor 2 , 4 , 9 dan 10. 3) Analisis Daya Beda Butir Soal Dengan bantuan program Microsoft office excel 2010, diperoleh hasil perhitungan daya pembeda tiap butir soal tes hasil belajar IPA yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.3 Daya Pembeda Item Soal C
Daya Pembeda
Keterangan
Keputusan
1
0,390
Sedang
Diterima
2
-0,130
Jelek
Ditolak
3
0,250
Sedang
Diterima
4
0,020
Jelek
Ditolak
5
0,270
Sedang
Diterima
6
0,280
Sedang
Diterima
7
0,240
Sedang
Diterima
8
0,460
Baik
Diterima
9
0,050
Jelek
Ditolak
63
10
0,050
Jelek
Ditolak
11
0,300
Sedang
Diterima
12
0,470
Baik
Diterima
13
0,220
Sedang
Diterima
14
0,260
Sedang
Diterima
15
0,300
Sedang
Diterima
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 13
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa soal yang mempunyai daya pembeda dengan kriteria jelek ada 4 soal, kriteria sedang ada 11 soal, dan kriteria baik ada 2 soal. Butir-butir tes hasil belajar itu haruslah mampu memberikan hasil tes yang mencerminkan adanya perbedaan-perbedaan kemampuan yang terdapat di kalangan siswa tersebut. Jika daya pembeda jelek maka menunjukkan bahwa butir item yang bersangkutan memiliki daya pembeda sedikit, dalam arti bahwa jumlah siswa kelompok atas yang jawabannya benarberbeda hanya sedikit dengan jumlah siswa kelompok bawah yang jawabannya benar. Jadi diantara kedua kelompok siswa tersebut perbedaannya hanya sedikit sekali.Maka penulis menyimpulkan tidak menggunakan atau membuang item soal yang daya pembedanya jelek. 4) Uji Reliabilitas Perhitungan
indeks
reliabilitas
soal
dilakukan
dengan
menggunakan Rumus Alfa Cronbach terhadap 15 butir soal. Dapat dilihat pada Lampiran 12, bahwa item-item soal yang tersebut
64
memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,739 lebih besar dari rtabel = 0,308. Sehingga instrument tes tersebut dikatakan reliable dan memiliki keajegan atau konsisten dalam mengukur sampel dan layak digunakan untuk pengambilan data hasil belajar IPA. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya beda soal, dari 15 soal yang diujikan terdapat 10 soal yang dapat digunakan untuk mengambil data. Soal yang digunakan harus memenuhi syarat validitas yakni rhitung> rtabel harus memiliki tingkat kesukaran cukup (sedang) antara 0,30 sampai dengan 0,70 serta memiliki 0,20 ≤ IDP ≤ 1,00. Berikut rangkuman hasil analisis butir soal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal No Soal 1
Uji Validitas Valid
Tingkat Kesukaran Sedang
Daya Pembeda Diterima
2
Tidak Valid
Sukar
Ditolak
Tidak digunakan
3
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
4
Valid
Sukar
Ditolak
Tidak digunakan
Sedang
Diterima
5
Valid
Reliabilitas
Kesimpulan Digunakan
Digunakan Reliabel
6
Valid
Sedang
Diterima
7
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
8
Valid
Mudah
Diterima
Digunakan
9
Valid
Sukar
Ditolak
Tidak digunakan
10
Tidak valid
Sukar
Diterima
Digunakan
11
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
65
Digunakan
12
Valid
Mudah
Ditolak
Tidak digunakan
13
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
14
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
15
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
Berdasarkan tabel di atas, maka soal yang dapat digunakan yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, dan 15. Maka dipilih soal yang dapat digunakan untuk pretest dan posttest ada 10 soal saja yang diambil, yaitu 1, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, dan 15 b. Data Kemampuan Awal Peserta Didik (Pretest) Pengambilan data awal dilakukan sebelum memulai pembelajaran materi struktur tumbuhan dan fungsinya. Pada lampiran 2 dapat dilihat nama responden dari eksperimen yang berjumlah 32 orang dan responden kelas kontrol yang juga berjumlah 32 orang. Rangkuman data kemampuan awal peserta didik yang diperoleh dari hasil pretest dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Pretest Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor Maks
100
Nilai
Nilai
Maks
Min
68
28
S
( )
48,94
11,02
Sumber : Pengelolaan data Lampiran 17 dan 18
66
Nilai
Nilai
Maks
Min
56
20
( )
S
44,313
8,7858
Berdasarkan table di atas menunjukan bahwa dengan skor maksimal 100 kelas eksperimen memiliki nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 28 dengan nilai rata-rat nilai 48,94 dan simpangan baku sebesar 11,02. Pada kelas kontrol dengan skor maksimal 100, memiliki nilai tertinggi 56 dan nilai terendah 20 dengan nilai rata-rata nilai 44,313 dan simpangan baku sebesar 8,7858. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai awal pmahaman konsep belajar peserta didik yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda. c. Hasil Uji Prasyarat Data Pretest 1). Uji Nomalitas Data Pretest Skor awal data dari setiap kelas digunakan untuk menguji normalitas data. Uji normalitas data menggunakan rumus Liliefors Lhitung = max | F (zi) – S (zi) |. Rangkuman hasil uji normalitas terhadap data hasil pretest dengan taraf nyata sebesar 0.05 dapat dilihat pada tabel 11 berikut : Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas
N
Eksperimen Kontrol
32 32
Kesimpulan 0,1009 0,1555
0,161 0,161
diterima
Sumber : Pengolahan data lampiran 17 dan 18
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas eksperimen dengan jumlah peserta didik 32 diperoleh Lhitung= 0,1009. Dengan α = 5% = 0,05 didapat Ltabel = 0,161. Oleh karena itu Lhitung< Ltabel
67
yaitu 0,1009 < 0,161. sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah peserta didik 32 diperoleh Lhitung = 0,1555. Dengan α = 5% = 0,05 didapat Ltabel= 0,161. Oleh karena itu Lhitung< Ltabel yaitu 0,1555 < 0,161. Maka dapat disimpulkan hasil uji normalitas data pretest bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol maka H0 diterima yang berarti bahwa populasi berdistribusi normal. 2). Uji Kesamaan Dua Varians Data Pretest Uji kesamaan dua varians (homogenitas) digunakan untuk melihat kesamaan kedua varians kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun rangkuman data hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas
Varians
Eksperimen Kontrol
113,59 74,77
Kesimpulan 1,519
diterima
1,84
Sumber : Pengolahan data lampiran 19
Berdasarkan tabel di atas diperoleh taraf sitgnifikan α = 0,05, diperoleh hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa
= 1,519 dengan = 1,84. Berdasarkan <
. Maka
dapat diambil kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen dengan demikian data pretest telah memenuhi syarat uji perbedaan dua rata-rata.
68
3). Uji perbedaan Data Tes Awal (Pretest) Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji-t dengan taraf nyata 0,05 terhadap data hasil pretest untuk mengetahui bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Dengan hepotesis penelitian : H0 : µ1 = µ2
(Tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA peserta didik yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen)
H1 : µ1≠ µ2
(Terdapat perbedaan hasil belajar IPA peserta didik yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen)
n1
n2
Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Uji-t n1 + n2 – 2 thitung ttabel
32 32 62
2,040
1,99897
Keputusan uji H0 diterima
Sumber : pengolahan data lampiran 20
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwathitung = 2,040 dan daya beda 62 dengan ttabel= 1,99897. Jika thitung lebih kecil atau sama dengan (≤) dari ttabel maka H0 diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa rata-rata pemahaman konsep IPA peserta didik yang akan dijadikan kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik kelas kontrol.
69
d. Data Peningkatan Hasil belajar Setelah diberikan tes awal (pretest) dean tes terakhir (posttest) selanjutnya data hasil pretest dan posttest dilakukan perhitungan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA kelas IV setelah melaksanakan pembelajaran dengan rumus normalized (n-gain). Berikut rekapitulasi data indeks peningkatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Data Indeks Peningkatan Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol Peningkatan Peningkatan No Eksperimen Kontrol 1 0,676 0,500 2 0,519 0,786 3 0,440 0.400 4 0,630 0,556 5 0,647 0,654 6 0,833 0,536 7 0,313 0,393 8 0,765 0,375 9 0,269 0,885 10 0,350 0,136 11 0,300 0,483 12 0,250 0,320 13 0,958 0,304 14 0,882 0,575 15 0,542 0,862 16 0,417 0,633 17 0,304 0,478 18 0,900 0,522 19 0,063 0,480 20 0,667 0,391 21 0,618 0,130
70
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
0,280 0,440 0,304 0,559 0,500 0,464 0,833 0,500 0,800 0,516 0,462
0,261 0,870 0,440 0,269 0,333 0,500 0,629 0,440 0,480 0,485 0,786
Sumber : pengolahan data lampiran 21
Rangkuman data peningkatan hasil belajar pemahaman konsep IPA peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.10 Data Peningkatan Pemahaman Konsep IPA Kelas
Jumlah peserta didik
Nilai maks
Nilai min
( )
S2
S
eksperimen
32
0,958
0,063
0,53
0,048
0,219
kontrol
32
0,885
0,130
0,50
0,037
0,192
Sumber : pengolahan data lampiran 21
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kelas eksperimen memiliki nilai tertinggi 0.958 dan nilai terendah 0.063 dengan rata-rata 0,53 simpangan baku sebesar 0.219 . Pada kelas kontrol memiliki nilai tertinggi 0,885 dan nilai terendah 0,130 dengan rata-rata 0,50 simpangan baku sebesar 0.192. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata peningkatan kelas dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Teams Game And Tournament (TGT) yaitu sebesar 0,219 lebih besar dari rata-
71
rata peningkatan kelas dengan pembelajaran konvensional yaitu sebesar 0,192. 1) Uji Normalitas DataPeningkatan Rangkuman hasil uji nomalitas terhadap data peningkatan dengan taraf nyata 0,05 menggunakan rumus Liliefors dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Peningkatan Kesimpulan Kelas N Eksperimen Kontrol
32 32
0,173 0,173
0,097 0,025
diterima
Sumber : Pengolahan data lampiran 23 dan 24
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan Model Cooperative Teams Game And Tournament (TGT) dengan jumlah peserta didik 32. Dengan menggunakan uji Liliefors diperoleh Lhitung = 0.173, dengan Ltabel= 0.097 didapat. Oleh karena itu Lhitung
72
Uji kesamaan dua varians (homogenitas) digunakan untuk melihat kesamaan kedua varians kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun rangkuman data hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Peningkatan Kelas
Varians
Eksperimen Kontrol
0,048 0,037
Kesimpulan 1,295
1,84
Homogen
Sumber : Pengolahan data lampiran 25
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa uji homogenitas varians data penelitian ini membandingkan varians terbesar dan varians terkecil. Hasil pengujian uji homogenitas dengan taraf signifikan 0.05 diperoleh tabel Ftabel = 1.84 dan hasil perhitungan tersebut ternilai bahwa Fhitung = 0.295. Berdasarkan hasil perhitungkan tersebut terlihat bahwa Fhitung≤Ftabel.Maka dapat dikatakan bahwa varians data N-gain dari kedua kelas adalah sama atau homogen. 3) Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar IPA Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji-t dengan taraf nyata 0,05 terhadap data hasil pretest dan posttest. Dengan hipotesis penelitian : H0 : µ1 = µ2
(Rata-rata
peningkatan
hasil
belajar
IPA
menggunakan model pembelajaran Teams Game
73
And Tournament (TGT) dan metode konvensional sama) H1 : µ1≠ µ2
(Rata-rata hasil belajar IPA menggunakan model pembelajaran
Teams
Game
And
Tournament
(TGT) dan metode konvensional berbeda) Rangkuman
hasil
hipotesis
terhadap
data
peningkatan
menggunakan uji-t dengan taraf nyata 0.05 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis Uji-t n1
n2
32 32
n1 + n2 – 2
thitung
ttabel
62
2,310
1,99897
Keputusan uji H0 ditolak
Sumber : Pengolahan data lampiran 26
Berdasarkan tabel 13 di atas menunjukkan bahwathitung = 2,310 dan daya beda 62 dengan ttabel = 1,99897. Jika thitung lebih besar atau sama dengan (≤) dari ttabel maka H0 ditolak. Hal ini dapat dikatakan bahwa rata-rata pemahaman konsep belajar IPA menggunakan model pembelajaran Teams Game And Tournament (TGT) dan metode konvensional berbeda. Maka disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) pemahaman konsep lebih baik daripada
74
metode konvensional pada kelas IV di MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar Lampung. B. Pembahasan Teams Game and Tournament (TGT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Pembelajaran TGT dimulai dengan Tahap Penyajian Kelas, yaitu: bahan ajar dalam TGT mula-mula diperkenalkan melalui presentasi kelas. Presentasi ini paling sering menggunakan pengajaran langsung atau suatu ceramah-diskusi yang dilakukan oleh guru. Pada kegiatan ini peserta didik bekerja lebih dahulu untuk menemukan informasi atau mempelajari konsep-konsep atas upaya mereka sendiri. Setelah guru mempresentasikan bahan ajar, tim tersebut berkumpul untuk mempelajari LKS atau bahan lain. Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu – kartu soal untuk bermain (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca. Setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. 75
Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar. Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang. Disini permainan dapat dilakukan berkali – kali dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal. Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain. Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua kelompok. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria penghargaan yang diterima oleh kelompoknya. 76
Pembelajaran IPA dengan menggunakan model cooperative learning tipe Teams Game And Tournament (TGT) pada kelas IV A, mampu menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik selama pembelajaran. Peserta didik menjadi lebih antusias dalam proses belajar mengajar, karena model cooperative learn. Guru dapat menerapkan prinsip pembelajaran yang dilakukan dengan bermain (belajar sambil bermain dalam pembelajaran). Kegiatan seperti ini dapat membuat suasana pembelajaran tidak menjenuhkan bagi peserta didik dan aktif selama proses pembelajaran.Sedangkan metode konvensional lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada pesera didik. Peserta didik menjadi lebih pasif dalam pembelajaran dan guruakan kesulitan dalam menyimpulkan bahwa peserta didik mengerti atau tidak mengerti pada materi yang diajarkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyampaian materi struktur tumbuhan dan fungsinya dengan model cooperative learning tipe Teams Game And Tournament (TGT) lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar peserta didik dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. hal tersebut tidak terlepas dari penggunaan model cooperative learning tipe Teams Game And Tournament (TGT) lebih meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan diskusi kelompok sehingga dapat menemukan pengetahuan secara bersama, memperbaiki pemahaman serta mengembangkan pemikiran peserta didik. Model pembelajaran cooperative learning mendorong meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan berbagai masalah yang ditemui selama pembelajaran, karena peserta didik dapat bekerja sama dengan yang lain 77
dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecah masalah materi pelajaran yang dihadapi. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Keberhasilan
pembelajaran
kooperatif
adalah
ditentukan
oleh
keberhasilan kelompok. Maka dengan demikian kemauan bekerja sama dalam kelompok perlu ditekankan dalam proses pembelajaran. Seperti tiap anggota kelompok mau membantu anggota yang lain mengalami kesusahan dalam belajar. Adanya kemauan untuk kerja bekerja sama itu kemudian dipratekkan dalam aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam kemampuan bekerja sama. Pada dasarnya, TGT merupakan varian dari diskusi kelompok. Teknis pelaksanaannya hampir sama dengan diskusi kelompok. Pertama-tama, guru meminta siswa untuk duduk berkelompok-kelompok.Masing-masing anggota diberi nomor. Setelah selesai, guru memanggil nomor (baca;anggota) untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Guru tidak memberitahu nomor berapa yang akan berpresentasi selanjutnya. Begitu seterusnya hingga semua nomor terpanggil. Pemanggilan secara acak ini akan memastikan semua siswa benarbenar terlibat dalam diskusi tersebut. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game And Tournament (TGT) menekankan peserta didik untuk saling bekerja sama dengan kelompok sehingga masing-masing anggota kelompok paham dengan hasil kerja kelompoknya dan bertanggung jawab terhadap hasil kerta tersebut, sehingga dengan sendirinya peserta didik merasa dirinya harus terlibat aktif dalam proses 78
pembelajaran. Dengan demikian peserta didik akan merasa termotivasi untuk belajar dan aktivitas belajar dapat meningkat, maka pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Peningkatan pemahaman konsep belajar ditunjukan angka indeks yang dicapai siswa setelah melakukan proses dan kegiatan-kegiatan pembelajaran, yang menjadi kriteria hasil belajar adalah memberikan pertimbangan tentang hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dapat ditentukan dari banyak faktor diantaranya faktor yang bersumber dari diri siswa sendiri dan faktor yang berasal dari lingkungan di sekitar siswa. Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami. Dengan pemahaman, peserta didik diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep. Penulis dapat menyimpulkan bahwa pemahaman konsep terhadap hasil belajar merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar, karena dapat menjadi petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Dengan demikian jika pencapaian hasil belajar itu tinggi, dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar itu berhasil.
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran Teams Game And Tournament (TGT) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik kelas IV A MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar Lampung dengan thitung = 2,310 dan ttabel = 1,99897 yang berarti thitung > ttabel. Dengan demikian kemampuan rata-rata peserta didik termasuk dalam kategori sedang. B. SARAN Berdasarkan simpulan dalam penelitian ini, dikemukakakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Siswa a.
Siswa harus lebih aktif dan meningkatan keberanian dalam proses pembelajaran, terutama pada saat langkah-langkah dalam model pembelajaran Teams Game And Tournament (TGT) untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran.
b.
Siswa harus bekerjasama dengan teman selama diskusi kelompok agar mereka dapat bertukar pikiran dengan siswa lainnya dalam satu kelompok.
2. Bagi Guru
80
a.
Sebaiknya pada pembelajaran IPA khususnya pada peningkatan pemahaman konsep hendaknya menerapkan model pembelajaran Teams Game And Tournament (TGT).
b.
Guru hendaknya memberikan masukan bagi rekan-rekan guru yang lain agar berusaha mencoba menerapkan model pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) pada mata pelajaran yang lain agar
pembelajaran lebih menarik sehingga meningkatkan prestasi siswa 3. Bagi Sekolah Sekolah sebaikanya meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya serta mengadakan pelatian bagi guru agar dapat berinovasi menerapkan model pembelajaran yang tepat pada pembelajaran, terutama model pembelajaran Teams Game And Tournament (TGT). Kualitas tenaga pendidik yang lebih baik akan berpengaruh pada pembelajaran, karena pastinya akan terdapat inovasi dan variasi dalam penggunaan model pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. 4. Bagi Peneliti Lain Peneliti lain yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran Teams Game And Tournament (TGT) guna melengkapi kekurangan yang ada. Teams Game And Tournament (TGT) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keaktifan siswa serta membuat siswa lebih mudah mengingat suatu hal atau konsep tertentu. 81
DAFTAR PUSTAKA Abdurahma, Mulyono, 2010, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta Alqur‟an dan terjemahnya, 2009. Al-Hikmah Bandung: ponegoro Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesi, Bandung: Pustaka Setia Anita Lie, 2004, Cooperative Learniang Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang Kelas, Jakarta: PT. Gramedia Anas Sudijono, 2013, Pengantar Evaluasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati, 2014, Metodologi Pembelajaran IPA, Jakarta: PT Bumi Aksara C. Asri Budiningsih, 2005, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : PT Rineka Cipta. Djamarah Syaiful Bahri, 2011, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta Gempur Santoso, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: Prestasi Pustaka Etin Solihatin, 2011, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara Isjoni, 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta Kasmiadi, Nia Siti Sunariah, 2013, Panduan Modern Peneitian Kuantitatif, Bandung: Alfabeta Miftahul Huda, 2011, Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Muhammad Saleh, 2012, Pembelaran Kooperatif dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistick (PMR), Banda Aceh Muhibbinsyah, 2010, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi), Bandung: PT. Rosdakarya Ngalim Purwanto, 1997, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
82
Oemar Hamalik, 2001, Perencaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi aksara Robert E Slavin, 2005, Cooperative Learning, Bandung: Nusa media Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto, 2009, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara Sardiman, 2010, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Trianto. 2010. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.. Yuberti, Mujib, Netri Wati. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran, Lampung : IAIN RADEN Intan Lampung
83
Lampiran 1 DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK UJI COBA VALIDASI KELAS V D No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Nama Adila Diva Apria Aditya Prabudi Saputra Andika Wendi Pratama Andika Febriansyah Afrelli Celsi Putri Ariyanto Kusuma P Aulia Salsabila Azizan Nurul F Az-Zahra Annisa Bintang Ardhitya Dinda Anjelika Dwi Putri Agustina Intan Zelia Nabila Ittaqi Zakri Billah Jacinda Iren Putri Luthfi Agatha Harsalna Faranisa Choirun Malvin Saiful Habiebie M. Anugrah Nur M. Dimas Prabu M. Ihza Ramadani M. Rafi Rahmatullah Nabila Putri Nikita Aulia Najjah Kafka Navisa Najala Khoirul Rafli Muharomi Rahma Julia Putri Rasyid Hadi Rayya Mitro Ramadani Rifdah Zakiyah Rivan Yusri Rizki Bintang Satrio Dirga Pratama Sevina Azahra Suci Natasya Syafa Al-Zahra Syukur Alam M 84
40 41
Taskia Saleha Wahyu Wuri Suganda
85
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Soal Pemahaman Konsep No 1
Aspek/Dimensi
Indikator
Mengingat dan Menunjukkan
1. Siswa mampu mengenal struktur dari tumbuhan
struktur tumbuhan
2. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian bung sempurna 3. Siswa mampu menjelaskan kegunaan putik dan benang sari 4. Siswa mampu membedakan jenis-jenis batang
2
Menguraikan dan membedakan
1. Siswa mampu membedakan bentuk daun
bagian-bagian dari tumbuhan struktur tumbuhan
berdasarkan susunan tulangnya
2. Siswa mampu mengenal jenis akar pada tumbuha
3. Siswa mampu menunjukkan jenis bunga sempurn dan bunga tidak sempurna
4. Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian pada a
3
Menjelaskan dan memberikan
1. Siswa mampu meunjukkan melalui gambar
penilaian tentang tumbuhan
2. Siswa mampu mengungkapkan pendapatnya
disekitarnya
mengenai proses fotosintesis dengan bahasanya secara sederhana
86
Keterangan : Pemahaman Konsep adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan. Dalam menentukan kemampun yang diperoleh akan diukur berdasarkan ranah kognitif. Dalam hal ini sebagai ranah hasil belajar yang berkenaan dengan kemampuan pikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, pengetahuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisai, penentuan dan penalaran dapat diartikan sebagai kemampuan intelektual. Benjamin S. Bloom mengklasifikasi ranah hasil belajar kognitif sebagai berikut : 1. Pengetahuan (Knowledge) C1, Kemampuan mengingat diantaranya seperti: menyebutkan, menjelaskan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali, dan mendefinisikan. 2. Pemahaman (Comprehension) C2, Kemampuan memahami diantaranya seperti: membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakn, dan mengambil kesimpulan. 3. Aplikasi (Application) C3, Kemampuan penerapan diantaranya seperti: menggunakan, mengungkapkan, menunjukkan, menerapkan.
87
Lampiran 3
TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN IPA Jenjang/ Mata Pelajaran
: SD/MI/ Ilmu pengetahuan Alam (IPA)
Pokok Pembahasan
: Struktur Tumbuhan dan Fungsinya
Waktu
: 90 Menit
Nama
:
Kelas
:
Hari/ Tanggal
:
SOAL 1. Berikut ini adalah bagian-bagian dari tumbuhan yang terdiri dari....
2. Apa kegunaan putik dan benang sari pada tumbuhan kembang sepatu?
88
3. Jelaskan fungsi bagian bunga pada gambar dibawah ini!
a) Putik berfungsi sebagai.................................................................................. . b) Benang Sari berfungsi sebagai....................................................................... 4. Pernahkah kamu melihat tumbuhan sayur bayam? Apakah jenis akar yang terdapat pada tumbuhan tersebut? 5. Mengapa fotosintesis sangat berguna bagi tumbuhan? 6. Jelaskan fungsi bagian-bagian akar pada gambar dibawah ini!
7. Berikut ini merupakan bentuk daun berdasarkan susunan tulangnya. Tuliskan berdasarkan gambar!
89
a) Bentuk daun bertulang...................
b) bentuk daun bertulang..................
c) bentuk daun bertulang................
d) bentuk daun bertulang................ 90
8. Amati gambar dibawah ini, kemudian berikan pendapatmu mengenai gambar yang kamu lihat!
9. Jelaskan fungsi struktur tumbuhan bagi tumbuhan itu sendiri!
10. Berikan nama tumbuhan pada gambar dibawah ini, dan tuliskan jenis batang yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut!
91
a) Tumbuhan................................ Memiliki jenis batang...............
b) Tumbuhan................................ Memiliki jenis batang...............
c) Tumbuhan....................................... Memiliki jenis batang.................... 11. Tumbuhan apakah ini? kemudian kenali akar tumbuhan berdasarkan jenisnya!
92
a) Tumbuhan........memiliki jenis akar.....................
b) Tumbuhan.......memiliki jenis akar....... 12. Apakah jenis akar yang dimiliki pada buah salak dan rambutan? 13. Tuliskan bagian-bagian bunga pada gambar berikut ini!
14. Perhatikan gambar berikut ini, berikan keterangan pada gambar!
93
a) Kembang........jenis tanaman bunga............
b) Kembang....... jenis tanaman bunga.......... 15. Ceritakan secara singkat apa yang kamu ketahui mengenai pengertian proses fotosintesis pada tumbuhan!
SELAMAT MENGERJAKAN
94
Lampiran 4,5,6 RPP/ Silabus Kelas Kontrol dan eksperimen RPP Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: MI Ismaria Al - Quraniyah Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas
: IV (Empat)
Semester
: I (Ganjil)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit.
A. Standar Kompetensi Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. B. Kompetensi Dasar Menjelaskan hubungan antara struktur akar, daun, bunga, dan batang tumbuhan dengan fungsinya. C. Indikator Pembelajaran 1.
Mengidentifikasi bagian-bagian akar, daun, bunga, dan batang tumbuhan.
2.
Menjelaskan fungsi akar, daun, bunga, dan batang pada tumbuhan.
3. Mendeskripsikan jenis akar, daun, bunga, dan batang D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tumbuhan dengan tepat. 2. Melalui model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian akar, daun, bunga, dan batang beserta fungsinya. 3. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan fungsi akar bagi tumbuhan dengan tepat. 4. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, bunga, dan batang . 5. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, bunga, dan batang . 95
6. Melalui Model pembelajaran TGTdan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, bunga, dan batang . 7. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, bunga, dan batang E. Karakter siswa yang diharapkan: 1. Kreatif 2. Mandiri 3.
Rasa ingin tahu
4. Perduli terhadap lingkungan 5. Percaya diri 6.
Berorientasi
7. Kepemimpinan F. Materi Ajar Struktur Akar dan Fungsinya (Terlampir) G. Pendekatan dan Metode pembelajaran Pendekatan: Cooperative Learning Metode/Model : 1. Model Pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT) 2. Pengamatan 3. Ceramah 4. Tanya jawab 5. Latihan H. Kegian Pembelajaran No Kegiatan 1 Kegiatan Awal a. Guru memberikan salam. b. Guru menyuruh ketua kelas memimpin siswa lain untuk berdoa. c. Guru melakukan presensi, memberikan motivasi dan membimbing siswa menyiapkan alat tulis. d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan pertanyaan-pertanyaan awal yang 96
Waktu 7 Menit
2
sesuai dengan tujuan pembelajaran. e. Guru menunjukkan tanaman cabai sebagai media untuk menjelaskan bagian-bagian tumbuhan secara singkat. Kegiatan Inti 50 Menit 18 Menit A Eksplorasi a) Guru menjelaskan materi struktur akar dan fungsinya menggunakan media gambar akar. b) Guru memberikan beberapa permasalahan dan melakukan tanya jawab dengan siswa. c) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing 4-5 orang. d) Guru menjelaskan secara singkat langkahlangkah model “TGT”. 25 Menit B Elaborasi a) Masing-masing siswa mendapatkan nomor yang dipasang di kepada mereka. b) Siswa berkelompok membuat yel-yel atau jargon khas kelompok. c) Siswa berdiskusi mempelajari materi pada lembar diskusi kelompok yang telah disiapkan guru. d) Masing-masing kelompok diberi waktu untuk menampilkan yel/ jargon khas kelompok e) Guru menyebut satu nomor. f) Guru memulai tournament kepada siswa. g) Siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menjadi perwakilan kelompok pada setiap pertanyaan yang disampaikan oleh guru. C
7 Menit Konfirmasi a) Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi hasil permainan yaitu dengan memberikan tanda bintang kepada kelompok yang dapat menjawab dengan benar.
97
3 a. b. c. d.
b) Siswa melakukan refleksi dengan bimbingan guru dan diingatkan kembali mengenai kegiatan-kegiatan selama pembelajaran berlangsung untuk menggali pengalaman belajar. c) Dengan menanyakan: Apa saja materi yang kita bahas hari ini? Apakah pembelajaran hari ini menyenangkan? Apakah ada yang ingin ditanyakan? Siswa yang kurang berpartisipasi aktif diberi motivasi. Kegiatan Penutup a. Siswa mengerjakan soal pada lembar evaluasi b. Guru bersama siswa mengoreksi hasil evaluasi. c. Guru memberikan pesan moral yang berkaitan dengan materi d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
13 Menit
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran 1. Buku SAINS SD kelas IV 2. Pohon kecil tanaman cabai 3. Baskom 4. Air 5. Gambar bagian akar, daun, bunga, dan batang 6. Tumbuhan akar, daun, bunga, dan batang J. Penilaian 1. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.
98
Bandar lampung, Mei 2016 Guru Kelas IV,
Guru Praktikan,
Alif, S.Pd NIP.
Riza Maya Syari NPM. 1211100110 Mengetahui, Kepala MI ISMARIA Bandar Lampung
Muhammad Sahyori, S.Pd NIP
99
RPP Kelas Kontrol RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: MI Ismaria Al - Quraniyah Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas
: IV (Empat)
Semester
: I (Ganjil)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit.
K. Standar Kompetensi Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. L. Kompetensi Dasar Menjelaskan hubungan antara struktur akar, daun, batang, dan bunga tumbuhan dengan fungsinya. M. Indikator Pembelajaran 4.
Mengidentifikasi bagian-bagian aka, daun, batang, dan bunga r tumbuhan.
5.
Menjelaskan fungsi akar, daun, batang, dan bunga pada tumbuhan.
6. Mendeskripsikan jenis akar, daun, batang, dan bunga. N. Tujuan Pembelajaran 8. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tumbuhan dengan tepat. 9. Melalui model pembelajara konvensional dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian aka, daun, batang, dan bunga r dan fungsinya. 10. Melalui Model pembelajaran pembelajaran dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan fungsi akar, daun, batang, dan bunga bagi tumbuhan dengan tepat. 11. Melalui Model pembelajaran konvensional dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, batang, dan bunga. 12. Melalui Model pembelajaran konvensional dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, batang, dan bunga.
100
13. Melalui Model pembelajaran konensional dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, batang, dan bunga. 14. Melalui Model pembelajaran konvensional dan menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, batang, dan bunga O. Karakter siswa yang diharapkan: 8. Kreatif 9. Mandiri 10. Rasa ingin tahu 11. Perduli terhadap lingkungan 12. Percaya diri 13. Berorientasi 14. Kepemimpinan P. Materi Ajar Struktur Akar dan Fungsinya (Terlampir) Q. Metode/Model : 6. Konvensional 7. Tanya jawab 8. Latihan R. Kegian Pembelajaran No Kegiatan 1 Kegiatan Awal f. Guru memberikan salam. g. Guru menyuruh ketua kelas memimpin siswa lain untuk berdoa. h. Guru melakukan presensi, memberikan motivasi dan membimbing siswa menyiapkan alat tulis. i. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan pertanyaan-pertanyaan awal yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
101
Waktu 7 Menit
j. Guru menunjukkan tanaman cabai sebagai media untuk menjelaskan bagian-bagian tumbuhan secara singkat. 2 Kegiatan Inti A Eksplorasi e) Guru menjelaskan materi struktur akar dan fungsinya menggunakan media gambar akar, daun, batang, dan bunga. f) Guru memberikan beberapa permasalahan dan melakukan tanya jawab dengan siswa. B Elaborasi h) Masing-masing siswa mengerjakan soal latihan yang telah diberikan kepada guru. C Konfirmasi d) Siswa melakukan refleksi dengan bimbingan guru dan diingatkan kembali mengenai kegiatan-kegiatan selama pembelajaran berlangsung untuk menggali pengalaman belajar. e) Dengan menanyakan: Apa saja materi yang kita bahas hari ini? Apakah pembelajaran hari ini menyenangkan? Apakah ada yang ingin ditanyakan? Siswa yang kurang berpartisipasi aktif diberi motivasi. 3 Kegiatan Penutup e. a. Guru memberikan pesan moral yang berkaitan dengan materi f. b. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
S. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran 7. Buku SAINS SD kelas IV 8. Gambar bagian akar, daun, batang, dan bunga T. Penilaian
102
50 Menit 18 Menit
25 Menit
7 Menit
14 menit
2. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.
Bandar lampung, Mei 2016 Guru Kelas IV,
Guru Praktikan,
Fitriani, S.Pd NIP.
Riza Maya Syari NPM. 1211100110
Mengetahui, Kepala MI ISMARIA Bandar Lampung
Muhammad Sahyori, S.Pd NIP
103
SILABUS SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Program Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
: MI Ismaria al-Qr’aniyah Bandar Lampung : IPA : IV / SD-MI : 1 (satu) : 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
KewirauNilai Budaya Materi Pokok dan Sahaan/ Dan Karakter Uraian Materi Bangsa Ekonomi Kreatif
Gagasan Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Jenis Tagihan
1.
Struktur dan ○ Menjelaskan bagian ○ hubungan antara Fungsi ○ struktur akar tumbuhan tumbuhan ○ dengan A. Akar (hlm.35) fungsinya ○ Struktur akar ○ Keguanaan akar
Kreatif Mandiri Rasa ingin tahu Peduli lingkungan
○ Percaya diri ○ Berorientasi
○ Mendeskripsikan
jenis akar serabut dan tugas dan hasil akar tunggang ○ Kepemimpina melalui kegiatan 2.1 n ○ Mendeskripsikan akar gantung, akar tunjang dan akar napas. ○ Mendeskripsikan kegunaan akar.
Bentuk Instrumen
○ Mengidentifikasi
Sumber/ Bahan/ Alat
2 jp
Sumber: Buku SAINS SD
Contoh Instrumen
Tugas Laporan dan Kegiatan 2.1 bagian akar Individu danunjuk kerja hlm.35 tumbuhan dan Kelompok fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri. Uraian Objektif
Alokasi Waktu
Kelas IV Alat:
● Pohon kecil ● Baskom ● Air secukupnya
104
2.
Struktur dan ○ Menjelaskan bagian ○ hubungan antara Fungsi ○ struktur batang tumbuhan tumbuhan ○ dengan B. Batang fungsinya (hlm.38) ○ Jenis batang ○ Kegunaan batang
Kreatif Mandiri Rasa ingin tahu Peduli lingkungan
○ Percaya diri ○ Berorientasi
○ Mendeskripsikan
penggolongan tugas dan hasil batang: ○ Kepemimpina ● batang basah n ● batang berkayu ● batang rumput ○ Mendeskripsikan penggunaan batang melalui kegiatan 2.2.
○ Mengidentifikasi
Tugas Laporan bagian batang Individu dan tumbuhan dan Kelompok Uraian fungsinya bagi Objektif tumbuhan itu sendiri.
Tugas 2.1 hlm. 39
2 jp
Kegiatan 2.2 hlm.40
Sumber: Buku SAINS SD Kelas IV Alat:
● Tumbuhan pacar cina
● Pisau, gelas, air
● Pewarna makan
3.
Struktur dan ○ Menjelaskan bagian ○ hubungan antara Fungsi ○ struktur daun tumbuhan tumbuhan ○ dengan C. Daun (hlm.41) fungsinya ○ Bentuk daun ○ Kegunaan daun
Kreatif Mandiri Rasa ingin tahu Peduli lingkungan
○ Percaya diri ○ Berorientasi
○ Mendeskripsikan
daun pada tumbuhan tugas dan hasil ○ Mengambarkan ○ Kepemimpina berbagai jenis daun n pada kertas gambar melalui kegiatan 2.3 ○ Menjelaskan bahwa bentuk daun dipengaruhi oleh susunan tulang daun dan melakukan tugas 2.2
○ Mengidentifikasi
Tugas Laporan bagian daun Individu dan tumbuhan dan Kelompok Uraian fungsinya bagi Objektif tumbuhan itu sendiri
Kegiatan 2.3 hlm.41 Tugas 2.2 hlm. 42
2 jp
Sumber: Buku SAINS SD Kelas IV
Alat:
● Berbagai daun
● Kertas gambar
● Alat tulis
105
4.
Struktur dan ○ Kreatif Menjelaskan bagian ○ Mandiri hubungan antara Fungsi ○ Rasa ingin bunga dengan tumbuhan tahu fungsinya ○ Peduli D. Bagian Lain lingkungan Tumbuhan (hlm.44) ○ Bunga ○ Buah dan biji
○ Percaya diri ○ Berorientasi
○ Mendeskripsikan
bagian-bagian yang tugas dan hasil dimiliki bunga ○ Kepemimpina sempurna seperti : n ● tangkai ● dasar bunga ● kelopak
● ●
mahkota benang
sari
●
○ Mengidentifikasi
Tugas Laporan bagian bunga, buah Individu dan dan fungsinya bagi Kelompok Uraian tumbuhan itu sendiri. Objektif
Kegiatan 2.4 hlm.45
4 jp
Sumber: Buku SAINS SD
Tugas 2.3 hlm. 46
Kelas IV
Uji Kompetensi Hlm.48
Alat:
● Berbagai daun
putik
○ Mendeskripsikan kegunaan bunga sebagai : ● Hiasan tumbuhan ● Tempat berlangsungnya perkembangbiakan tumbuhan ○ Mendeskripsikan buah sebagai pelindung dari biji yang merupakan bakal tumbuhan baru
106
Lat Ulangan hlm.49
● Kertas gambar
● Alat tulis
Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Pemahaman Konsep No 1
Aspek/Dimensi
Indikator
Domain
Butir Soal
Mengingat dan Menunjukkan
5. Siswa mampu mengenal struktur dari tumbuhan
C1
Nomor 1
struktur tumbuhan
6. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian bunga
C3
Nomor 8
C1
Nomor 2
C2
Nomor 6
C2
Nomor 4
C2
Nomor 9
C1
Nomor 7
sempurna 7. Siswa mampu menjelaskan kegunaan putik dan benang sari 8. Siswa mampu membedakan jenis-jenis batang
2
Menguraikan dan membedakan bagian-bagian dari tumbuhan struktur tumbuhan
5. Siswa mampu membedakan bentuk daun berdasarkan susunan tulangnya 6. Siswa mampu mengenal jenis akar pada tumbuhan 7. Siswa mampu menunjukkan jenis bunga sempurna dan bunga tidak sempurna 8. Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian pada akar
107
3
Menjelaskan dan memberikan
3. Siswa mampu meunjukkan melalui gambar
penilaian tentang tumbuhan
4. Siswa mampu mengungkapkan pendapatnya
disekitarnya
C3
Nomor 3
C1
Nomor 5
C3
Nomor 10
mengenai proses fotosintesis dengan bahasanya secara sederhana
108
Keterangan : Pemahaman Konsep adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan. Dalam menentukan kemampun yang diperoleh akan diukur berdasarkan ranah kognitif. Dalam hal ini sebagai ranah hasil belajar yang berkenaan dengan kemampuan pikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, pengetahuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisai, penentuan dan penalaran dapat diartikan sebagai kemampuan intelektual. Benjamin S. Bloom mengklasifikasi ranah hasil belajar kognitif sebagai berikut : 4. Pengetahuan (Knowledge) C1, Kemampuan mengingat diantaranya seperti: menyebutkan, menjelaskan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali, dan mendefinisikan. 5. Pemahaman (Comprehension) C2, Kemampuan memahami diantaranya seperti: membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakn, dan mengambil kesimpulan. 6. Aplikasi (Application) C3, Kemampuan penerapan diantaranya seperti: menggunakan, mengungkapkan, menunjukkan, menerapkan.
109
Lampiran 8
TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN IPA Jenjang/ Mata Pelajaran
: SD/MI/ Ilmu pengetahuan Alam (IPA)
Pokok Pembahasan
: Struktur Tumbuhan dan Fungsinya
Waktu
: 90 Menit
Nama
:
Kelas
:
Hari/ Tanggal
:
SOAL 16. Berikut ini adalah bagian-bagian dari tumbuhan yang terdiri dari....
110
17. Jelaskan fungsi bagian bunga pada gambar dibawah ini!
c) Putik berfungsi sebagai.................................................................................. . d) Benang Sari berfungsi sebagai....................................................................... 18. Jelaskan fungsi bagian-bagian akar pada gambar dibawah ini!
19. Berikut ini merupakan bentuk daun berdasarkan susunan tulangnya. Tuliskan berdasarkan gambar!
a) Bentuk daun bertulang...................
111
b) bentuk daun bertulang..................
c) bentuk daun bertulang................
d) bentuk daun bertulang................
112
20. Amati gambar dibawah ini, kemudian berikan pendapatmu mengenai gambar yang kamu lihat!
21. Berikan nama tumbuhan pada gambar dibawah ini, dan tuliskan jenis batang yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut!
a) Tumbuhan................................ Memiliki jenis batang...............
113
b) Tumbuhan................................ Memiliki jenis batang...............
c) Tumbuhan....................................... Memiliki jenis batang.................... 22. Tumbuhan apakah ini? kemudian kenali akar tumbuhan berdasarkan jenisnya!
a) Tumbuhan........memiliki jenis akar.....................
114
b) Tumbuhan.......memiliki jenis akar....... 23. Tuliskan bagian-bagian bunga pada gambar berikut ini!
24. Perhatikan gambar berikut ini, berikan keterangan pada gambar!
a) Kembang........jenis tanaman bunga............
115
b) Kembang....... jenis tanaman bunga.......... 25. Ceritakan secara singkat apa yang kamu ketahui mengenai pengertian proses fotosintesis pada tumbuhan!
SELAMAT MENGERJAKAN
116
Lampiran 9 Pedoman Penskoran Petunjuk Penilaian Soal Uraian No
Butir Pertanyaan
Nilai Skor
Domain
Kriteria Penskoran 0
1
Sebutkan bagian-bagian dari tumbuhan pada gambar berikut ini!
8
C1
2
Jelaskan fungsi bagian bunga pada gambar dibawah ini!
6
C1
3
Jelaskan fungsi bagian-bagian akar pada gambar dibawah ini!
14
C3
4
Berikut ini merupakan bentuk daun berdasarkan susunan tulangnya. Tuliskan berdasarkan gambar!
10
C2
5
Amati gambar dibawah ini, kemudian berikan pendapatmu mengenai gambar yang kamu lihat!
6
C1
6
Berikan nama tumbuhan pada gambar dibawah ini, dan tuliskan jenis batang yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut!
10
C2
117
1
2
3
4
Akhir 5
7
Tumbuhan apakah ini? kemudian kenali akar tumbuhan berdasarkan jenisnya!
8
C1
8
Tuliskan bagian-bagian bunga pada gambar berikut ini!
14
C3
9
Perhatikan gambar berikut ini, berikan keterangan pada gambar!
10
C2
10
Ceritakan secara singkat apa yang kamu ketahui mengenai pengertian proses fotosintesis pada tumbuhan!
14
C3
Jumlah skor maksimal = 100 Penentuan Nilai = N =
x 100
Keterangan Kompresi kriteria Penilian: 0-2
=1
3-5
=2
6-8
=3
9-11
=4
12-14
=5
118
Lampiran 10 KUNCI JAWABAN TES SOAL PEMAHAMAN KONSEP IPA JAWABAN: 1. - Bunga -
Daun
-
Batang
-
Akar
2. a) putik yaitu alat kelamin betina buga. Berguna sebagai alat perkembang biakan b) benang sari yaitu alat kelamin jantan bunga, berguna sebagai alat perkemban biakan 3. - Rambut akar berfungsi menyerap air mineral dari dalam tanah - Batang akar membantu penyerapan oksigen diudara pada tumbuhan - Ujung akar berfungsi sebagai penopang an penguat akar - Tudung akar berfungsi melindungi akar dari dalam tanah 4. a) Bentuk daun bertulang menyirip b) Bentuk daun bertulang melengkung c) Bentuk dau bertulang sejajar d) Bentuk daun bertulang menjari 5. a) Gambar menunjukkan tumbuhan layu karena tumbuhan kekurangan air b) Gambar menunjukkan tumbuhan segar karena cukup menyerap air dari dalam
tanah 119
6. a) Tumbuhan padi jenis batang rumput b) Tumbuhan mangga jenis batang berkayu c) Tumbuhan pohon pisang jenis batang basah 7. a) Tumbuhan pohon kelapa jenis akar serabut b) Tumbuhan pohon mangga jenis akar tunggang 8. 1) Kelopak bunga 2) Mahkota bunga 3) Putik 4) Benang sari 9. a) kembang sepatu jenis bunga sempurna b) kembang kelapa jenis bunga tidak sempurna 10. Proses fotosintesis adalah Air yang diserap dari dalam tanah melalui akar, kemudian disalurkan ke tubuh tumbuhan melalui batang, kemudian dialirkan lagi ke daun, setelah sampai ke daun terjadi proses pembakaran oleh CO2 sehingga menghasilkan buah.
120
lampiran 11 Analisis Validitas Butir Soal No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
∑Y
1
Adila Diva Apria
5
1
3
2
1
2
3
4
1
0
3
2
2
3
3
35
2
Aditya Prabudi Saputra
5
0
3
5
3
3
3
5
1
1
2
3
4
3
2
43
3
Andika Wendi Pratama
5
1
2
2
5
5
5
5
1
1
5
5
5
5
5
57
4
Andika Febriansyah
5
0
3
1
5
5
3
5
3
0
4
5
4
4
2
49
5
Afrelli Celsi Putri
4
0
2
2
4
3
3
5
3
2
5
5
3
4
5
50
6
Ariyanto Kusuma P
4
1
3
1
4
3
3
4
3
0
4
4
4
3
3
44
7
Aulia Salsabila
5
1
3
2
3
3
3
5
2
1
5
5
3
5
5
51
8
Azizan Nurul F
4
0
4
0
3
5
3
5
1
1
2
5
2
5
5
45
9
Az-Zahra Annisa
4
0
3
3
2
5
3
5
2
0
2
5
4
5
4
47
10
Bintang Ardhitya
5
1
3
1
3
3
3
5
1
1
3
5
2
3
1
40
11
Dinda Anjelika
4
0
5
1
3
3
3
5
2
1
4
5
1
2
5
44
12
Dwi Putri Agustina
5
1
4
1
3
3
3
3
1
1
4
5
3
2
1
40
13
Intan Zelia Nabila
3
0
2
1
3
1
3
5
1
2
4
5
5
3
3
41
14
Ittaqi Zakri Billah
5
0
4
1
3
3
3
3
1
1
4
5
3
2
1
39
15
Jacinda Iren Putri
5
0
2
0
0
5
3
5
1
2
5
5
2
3
1
39
16
Luthfi Agatha
4
1
2
0
5
3
3
5
1
1
2
5
3
1
2
38
17
Harsalna
5
0
4
1
3
3
3
5
0
0
5
5
1
1
3
39
18
Faranisa Choirun
3
1
4
1
3
3
3
5
2
2
3
5
1
1
5
42
19
Malvin Saiful Habiebie
4
0
2
1
3
3
3
5
1
1
2
3
2
3
3
36
20
M. Anugrah Nur
1
0
2
1
1
5
3
5
0
0
3
5
2
4
4
36
21
M. Dimas Prabu
2
0
1
2
1
3
3
5
0
0
4
5
2
1
2
31
121
22
M. Ihza Ramadani
3
0
2
1
0
0
1
5
1
0
2
5
1
3
1
25
23
M. Rafi Rahmatullah
2
0
1
0
3
2
3
2
2
0
1
5
2
3
3
29
24
Nabila Putri
2
1
1
1
3
1
2
2
0
0
3
5
1
3
4
29
25
Nikita Aulia
2
1
1
1
3
1
2
2
0
0
3
5
1
3
4
29
26
Najjah Kafka Navisa
2
0
1
1
1
3
0
3
1
0
1
4
1
4
3
25
27
Najala Khoirul
2
1
2
0
3
1
1
2
0
1
1
5
1
1
2
23
28
Rafli Muharomi
2
1
1
1
1
1
3
1
0
0
2
3
2
4
2
24
29
Rahma Julia Putri
5
0
4
1
3
3
3
5
0
0
5
5
1
1
3
39
30
Rasyid Hadi
3
1
4
1
3
3
3
4
2
2
3
5
1
1
4
40
31
Rayya Mitro Ramadani
4
0
2
1
3
3
3
5
1
1
2
3
2
3
3
36
32
Rifdah Zakiyah
1
0
2
1
1
5
3
5
0
1
3
5
2
4
4
37
33
Rivan Yusri
2
0
1
2
1
3
3
5
0
2
4
5
2
1
2
33
34
Rizki Bintang
3
0
2
1
0
0
1
5
1
1
2
5
1
3
1
26
35
Satrio Dirga Pratama
2
0
1
0
3
2
3
2
2
2
1
3
2
3
3
29
36
Sevina Azahra
2
1
1
1
3
1
2
2
0
1
3
4
1
3
4
29
37
Suci Natasya
2
1
1
1
3
1
2
2
0
2
3
2
1
3
4
28
38
Syafa Al-Zahra
2
0
1
1
1
3
0
3
1
1
1
4
1
4
3
26
39
Syukur Alam M
2
1
2
0
3
1
1
2
0
1
1
5
1
1
2
23
40
Taskia Saleha
2
0
1
1
1
1
3
2
0
0
2
3
1
1
2
20
41
Wahyu Wuri Suganda
1
0
2
1
3
1
3
3
1
2
4
5
5
3
3
37 1473
∑X
133
16
94
46
103
108
107
161
40
35
122
183
88
115
122
rt
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.016
0.611
0.371
0.554
0.683
0.682
0.664
0.577
0.201
0.647
0.312
0.649
0.349
0.418
TV
V
V
V
V
V
V
V
TV
V
V
V
V
V
rh kesimpulan
0.673 V
122
lampiran 12 ANALISIS TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Adila Diva Apria Aditya Prabudi Saputra Andika Wendi Pratama Andika Febriansyah Afrelli Celsi Putri Ariyanto Kusuma P Aulia Salsabila Azizan Nurul F Az-Zahra Annisa Bintang Ardhitya Dinda Anjelika Dwi Putri Agustina Intan Zelia Nabila Ittaqi Zakri Billah Jacinda Iren Putri Luthfi Agatha Harsalna Faranisa Choirun Malvin Saiful Habiebie M. Anugrah Nur M. Dimas Prabu M. Ihza Ramadani M. Rafi Rahmatullah Nabila Putri Nikita Aulia Najjah Kafka Navisa Najala Khoirul Rafli Muharomi Rahma Julia Putri Rasyid Hadi Rayya Mitro
1 5
2 1
3 3
4 2
5 1
6 2
7 3
8 4
9 1
10 0
11 3
12 2
13 2
14 3
15 3
∑Y 35
5
0
3
5
3
3
3
5
1
1
2
3
4
3
2
43
5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 3 5 5 4 5 3
1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
2 3 2 3 3 4 3 3 5 4 2 4 2 2 4 4
2 1 2 1 2 0 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1
5 5 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 0 5 3 3
5 5 3 3 3 5 5 3 3 3 1 3 5 3 3 3
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5
1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 0 2
1 0 2 0 1 1 0 1 1 1 2 1 2 1 0 2
5 4 5 4 5 2 2 3 4 4 4 4 5 2 5 3
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 3 4 3 2 4 2 1 3 5 3 2 3 1 1
5 4 4 3 5 5 5 3 2 2 3 2 3 1 1 1
5 2 5 3 5 5 4 1 5 1 3 1 1 2 3 5
57 49 50 44 51 45 47 40 44 40 41 39 39 38 39 42
4 1 2 3
0 0 0 0
2 2 1 2
1 1 2 1
3 1 1 0
3 5 3 0
3 3 3 1
5 5 5 5
1 0 0 1
1 0 0 0
2 3 4 2
3 5 5 5
2 2 2 1
3 4 1 3
3 4 2 1
36 36 31 25
2 2 2
0 1 1
1 1 1
0 1 1
3 3 3
2 1 1
3 2 2
2 2 2
2 0 0
0 0 0
1 3 3
5 5 5
2 1 1
3 3 3
3 4 4
29 29 29
2 2 2 5 3 4
0 1 1 0 1 0
1 2 1 4 4 2
1 0 1 1 1 1
1 3 1 3 3 3
3 1 1 3 3 3
0 1 3 3 3 3
3 2 1 5 4 5
1 0 0 0 2 1
0 1 0 0 2 1
1 1 2 5 3 2
4 5 3 5 5 3
1 1 2 1 1 2
4 1 4 1 1 3
3 2 2 3 4 3
25 23 24 39 40 36
123
Ramadani Rifdah Zakiyah Rivan Yusri Rizki Bintang Satrio Dirga Pratama Sevina Azahra Suci Natasya Syafa Al-Zahra Syukur Alam M Taskia Saleha Wahyu Wuri Suganda
32 33 34 35 36 37 38 39 40
41 ∑X Rata-rata Tingkat kesukaran Kesimpulan
1 2 3
0 0 0
2 1 2
1 2 1
1 1 0
5 3 0
3 3 1
5 5 5
0 0 1
1 2 1
3 4 2
5 5 5
2 2 1
4 1 3
4 2 1
37 33 26
2 2 2 2 2 2
0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 2 1
0 1 1 1 0 1
3 3 3 1 3 1
2 1 1 3 1 1
3 2 2 0 1 3
2 2 2 3 2 2
2 0 0 1 0 0
2 1 2 1 1 0
1 3 3 1 1 2
3 4 2 4 5 3
2 1 1 1 1 1
3 3 3 4 1 1
3 4 4 3 2 2
29 29 28 26 23 20
1 133 3.2439 0.6488 Cukup
0 16 0.39024 0.07805 Sukar
2 94 2.2927 0.4585 Cukup
1 46
3 103 2.5122 0.5024 Cukup
1 108 2.6341 0.5268 Cukup
3 107 2.609756 0.521951 Cukup
3 161 3.9268 0.7854 Mudah
1 40 0.976 0.195 Sukar
2 35 0.8537 0.1707 Sukar
4 122 2.976 0.595 Cukup
5 183 4.4634 0.8927 Mudah
5 88 2.146 0.429 Cukup
3 115 2.805 0.561 Cukup
3 122 2.9756 0.5951 Cukup
37 1473
1.122 0.2244 Sukar
Analisis Daya Beda Butir Soal 3 5 0
4 5 0
5 5 0
6 5 0
7 5 0
8 5 0
9 5 0
10 5 0
11 5 0
12 5 0
13 5 0
14 5 0
15 5 0
16 5 0
17 5 0
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
2
3
4
5
6
7
8
28 Kelas Atas 9
10
11
12
13
14
15
∑Y
1
2
2
5
5
5
5
1
1
5
5
5
5
5
1
3
2
3
3
3
5
2
1
5
5
3
5
5
0
2
2
4
3
3
5
3
2
5
5
3
4
5
57 51 50
124
49 47 45 44 44
0
3
1
5
5
3
5
3
0
4
5
4
4
2
0
3
3
2
5
3
5
2
0
2
5
4
5
4
0
4
0
3
5
3
5
1
1
2
5
2
5
5
1
3
1
4
3
3
4
3
0
4
4
4
3
3
0
5
1
3
3
3
5
2
1
4
5
1
2
5
0
3
5
3
3
3
5
1
1
2
3
4
3
2
1
4
1
3
3
3
5
2
2
3
5
1
1
5
0
2
1
3
1
3
5
1
2
4
5
5
3
3
1
3
1
3
3
3
5
1
1
3
5
2
3
1
1
4
1
3
3
3
3
1
1
4
5
3
2
1
1
4
1
3
3
3
4
2
2
3
5
1
1
4
0
4
1
3
3
3
3
1
1
4
5
3
2
1
0
2
0
0
5
3
5
1
2
5
5
2
3
1
0
4
1
3
3
3
5
0
0
5
5
1
1
3
0
4
1
3
3
3
5
0
0
5
5
1
1
3
1
2
0
5
3
3
5
1
1
2
5
3
1
2
0
2
1
1
5
3
5
0
1
3
5
2
4
4
43 42 41 40 40 40 39 39 39 39 38 37
0
2
1
3
1
3
3
1
2
4
5
5
3
3
37
7
45
22
47
48
44
66
25
15
50
67
42
46
50
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
0.333333 2.142857 1.047619 2.238095 2.285714 2.095238 3.142857
1.190476
0.714286 2.380952 3.190476
2
2.190476 2.380952
0
2
1
3
3
3
5
1
1
2
3
2
3
3
0
2
1
1
5
3
5
0
0
3
5
2
4
4
0
2
1
3
3
3
5
1
1
2
3
2
3
3
125
36 36 36
1
3
2
1
2
3
4
1
0
3
2
2
3
3
0
1
2
1
3
3
5
0
2
4
5
2
1
2
0
1
2
1
3
3
5
0
0
4
5
2
1
2
0
1
0
3
2
3
2
2
0
1
5
2
3
3
1
1
1
3
1
2
2
0
0
3
5
1
3
4
1
1
1
3
1
2
2
0
0
3
5
1
3
4
0
1
0
3
2
3
2
2
2
1
3
2
3
3
1
1
1
3
1
2
2
0
1
3
4
1
3
4
1
1
1
3
1
2
2
0
2
3
2
1
3
4
0
2
1
0
0
1
5
1
1
2
5
1
3
1
0
1
1
1
3
0
3
1
1
1
4
1
4
3
0
2
1
0
0
1
5
1
0
2
5
1
3
1
0
1
1
1
3
0
3
1
0
1
4
1
4
3
1
1
1
1
1
3
1
0
0
2
3
2
4
2
1
2
0
3
1
1
2
0
1
1
5
1
1
2
1
2
0
3
1
1
2
0
1
1
5
1
1
2
0
1
1
1
1
3
2
0
0
2
3
1
1
2
20 0
20 0.05
20 0.05
20 0.05
20 0.05
20 0.15
20 0.1
20 0
20 0
20 0.1
20 0.15
20 0.05
20 0.05
20 0.1
-0.130 Jelek
0.250 Cukup
0.020 Cukup
0.270 Cukup
0.280 Cukup
0.240 Cukup
0.460 Baik
0.050 Jelek
-0.050 Jelek
0.300 Cukup
0.470 Baik
0.220 Cukup
0.260 Cukup
0.300 Cukup
126
35 33 31 29 29 29 29 29 28 26 26 25 25 24 23 23 20
Analisis Reliabelitas Butir Soal 2 1
3 3
4 2
5 1
6 2
7 3
8 4
9 1
10 0
11 3
12 2
13 2
14 3
15 3
∑Y 35
∑Y² 1225
0
3
5
3
3
3
5
1
1
2
3
4
3
2
43
1849
1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
2 3 2 3 3 4 3 3 5 4 2 4 2 2 4 4
2 1 2 1 2 0 3 1 1 1 1 1 0 0 1 1
5 5 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 0 5 3 3
5 5 3 3 3 5 5 3 3 3 1 3 5 3 3 3
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5
1 3 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 0 2
1 0 2 0 1 1 0 1 1 1 2 1 2 1 0 2
5 4 5 4 5 2 2 3 4 4 4 4 5 2 5 3
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 3 4 3 2 4 2 1 3 5 3 2 3 1 1
5 4 4 3 5 5 5 3 2 2 3 2 3 1 1 1
5 2 5 3 5 5 4 1 5 1 3 1 1 2 3 5
57 49 50 44 51 45 47 40 44 40 41 39 39 38 39 42
3249 2401 2500 1936 2601 2025 2209 1600 1936 1600 1681 1521 1521 1444 1521 1764
0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 4 4
1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1
3 1 1 0 3 3 3 1 3 1 3 3
3 5 3 0 2 1 1 3 1 1 3 3
3 3 3 1 3 2 2 0 1 3 3 3
5 5 5 5 2 2 2 3 2 1 5 4
1 0 0 1 2 0 0 1 0 0 0 2
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2
2 3 4 2 1 3 3 1 1 2 5 3
3 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5
2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1
3 4 1 3 3 3 3 4 1 4 1 1
3 4 2 1 3 4 4 3 2 2 3 4
36 36 31 25 29 29 29 25 23 24 39 40
1296 1296 961 625 841 841 841 625 529 576 1521 1600
127
89
0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 16 0.244
2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 94 1.312
1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 1 46 0.810
3 1 1 0 3 3 3 1 3 1 3 103 1.706
3 5 3 0 2 1 1 3 1 1 1 108 2.088
3 3 3 1 3 2 2 0 1 3 3 107 0.894
5 5 5 5 2 2 2 3 2 2 3 161 1.820
1 0 0 1 2 0 0 1 0 0 1 40 0.824
128
1 1 2 1 2 1 2 1 1 0 2 35 0.578
2 3 4 2 1 3 3 1 1 2 4 122 1.674
3 5 5 5 3 4 2 4 5 3 5 183 0.855
2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 5 88 1.578
3 4 1 3 3 3 3 4 1 1 3 115 1.611
3 4 2 1 3 4 4 3 2 2 3 122 1.624
36 37 33 26 29 29 28 26 23 20 37 1473
1296 1369 1089 676 841 841 784 676 529 400 1369 56005
lampiran 15 Perhitungan Nilai Pretest Kelas Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Arianta Hermawati Bunga Zahra Dayana Alya Razzwa Dina Cahyani Fitri Gandes Wijaya Jessica Aulia Fajri Lady Mutiara Indah Maysa Cahya Lestari Melisa Aprilia
1 4 4 3 3 4
2 2 2 3 2 2
3 1 1 0 0 2
4 2 2 1 2 1
5 2 4 3 3 1
6 1 2 3 3 2
7 2 3 4 3 1
8 1 2 3 5 1
9 1 2 2 1 2
10 0 1 3 1 0
Skor 16 23 25 23 16
Nilai 32 46 50 46 32
3 5 5 4
2 4 4 2
2 3 3 1
2 3 3 2
2 2 3 2
1 4 2 3
1 5 5 2
3 3 3 3
3 3 2 2
1 2 3 3
20 34 33 24
40 68 66 48
10 11 12
Muhammad Nawa M. Akmal Al-Farel M. Amru Rasyid
4 5 4
3 4 4
2 2 1
3 3 3
4 3 4
4 4 2
2 1 1
3 3 4
2 3 0
3 2 3
30 30 26
60 60 52
13
M. Khadafi
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
M. Nur Wahid M. Raid Syadad Nadine N.P Nadin Putri T Naylal Husna Nia Ayu Fadilah Pratama Saputra Raudah Mutia S Riezki Dian Anugerah Sabrina Febrianti Salsa Agadia Khasaha Syafa Nayla Syahra Berliantika Thalighta Vishara Valomitha Veisa Nur Aulia Yahya Zahra Afirra Zayan
3 5 4 3 4 4
3 5 4 3 2 4
1 3 2 1 3 2
3 3 3 3 2 3
2 3 2 4 2 5
4 2 2 4 2 3
3 3 2 3 2 4
3 4 3 2 4 1
3 3 2 1 3 2
1 2 2 2 3 2
26 33 26 26 27 30
52 66 52 52 54 60
5 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 122
4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 95
3 0 2 2 3 3 1 2 3 0 2 2 1 2 56
2 0 0 2 2 2 2 3 1 0 3 2 2 1 66
3 1 3 2 2 3 2 3 1 1 2 2 1 3 80
3 1 1 3 4 4 1 2 3 2 3 2 2 3 82
5 3 2 2 1 1 1 3 3 1 3 2 1 1 76
4 2 1 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 88
2 1 1 4 3 3 1 2 2 1 2 3 2 2 66
3 3 0 1 1 2 1 1 0 0 2 2 1 2 53
34 17 16 25 25 27 16 26 22 14 26 25 19 24 784
68 34 32 50 50 54 32 52 44 28 52 50 38 48 1568
Jumlah
129
lampiran 16 Perhitungan Nilai Pretest Kelas Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Ade Jopi Hidayat Ade Mutia Anggraini Aji M. Indra Alda Kurnia Alfariza Diaz Pratama Alia Nur Lestari Anisa Alma Anisa Partiwi Ayu Dinda Azizah Ramadani Cinta Alika Riskita Dava Febrian Dini Fatnorta Delima Anastasya Dwika M. Rifki Febri Cahya Kamila Fuzi Ahmada Hijrah Kamila Iven Dwi Cahyani Kayla Azahra Luna Febriana Luthfia Agustina M. Fajar Pratama M. Sky F Rafi Islami Pasha Rahmat Sanjaya Rifda Salwa Triyana Satria Mahendra Sayid Almuhtadin Siska Julia Syaila Novianti Zaidan Nabil Jumlah
1 3 3 4 3
2 3 2 3 3
3 1 0 0 0
4 1 1 1 2
5 3 3 3 3
6 3 2 2 2
7 3 3 4 2
8 3 3 3 3
9 3 3 3 4
10 1 2 2 1
Skor 24 22 25 23
Nilai 48 44 50 46
3 4 3 3 2 4 3 3 4 1 3 3 3 2 4 3 4 2 2 4 3 2 1 4 2 3 3 4 95
4 3 4 2 4 3 2 2 4 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 90
1 1 0 1 1 2 1 2 2 1 2 0 1 2 1 2 2 2 2 2 2 0 2 0 3 2 1 1 40
2 1 0 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 2 1 2 2 1 1 49
3 3 2 4 3 3 2 2 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 1 3 85
3 2 3 3 3 4 3 4 2 1 2 2 3 3 4 3 2 4 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 83
3 2 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 1 3 2 1 1 92
2 2 2 3 3 2 2 2 4 1 0 2 3 4 2 4 2 2 4 3 2 3 1 3 3 4 2 3 82
2 3 4 2 3 3 2 3 2 0 3 1 2 3 2 3 4 3 3 2 2 3 0 1 2 3 2 2 78
1 1 0 2 1 1 1 2 1 0 0 2 2 3 1 2 3 3 2 0 1 1 0 0 2 2 1 1 42
24 22 22 26 24 28 21 25 27 10 21 20 27 27 25 27 27 27 27 25 24 20 12 15 25 25 17 22 736
48 44 44 52 48 56 42 50 54 20 42 40 54 54 50 54 54 54 54 50 48 40 24 30 50 50 34 44 1472
130
lampiran 17 Uji Normalitas Pretest Kelas Esperimen No
Nomor
x
x²
xi-x
F(Zi) S(Zi)
Zi
F(Zi)
S(Zi)
0.0287729
0.031250
0.0622299
0.062500
0.0622299
0.093750
0.0622299
0.125000
0.0622299
0.156250
0.0877231
0.187500
0.160577
0.218750
0.2087752
0.250000
-0.058173 0.0412248
0.3271281
0.281250
0.0458781
0.3949476
0.312500
0.0824476
0.3949476
0.343750
0.0511976
0.4661163
0.375000
0.0911163
0.4661163
0.406250
0.0598663
Responden 1
28
28
784
2
1
32
1024
3
5
32
1024
4
21
32
1024
5
25
32
1024
6
20
34
1156
7
31
38
1444
20.9375 16.9375 16.9375 16.9375 16.9375 14.9375 10.9375
8
6
40
1600
-8.9375
9
27
44
1936
-4.9375
10
2
46
2116
-2.9375
11
4
46
2116
-2.9375
12
9
48
2304
-0.9375
13
32
2304
-0.9375
14
3 22 23 30
48 50 50 50 50
-1.899142 1.5363208 1.5363208 1.5363208 1.5363208 1.3549102 0.9920891 0.8106785 0.4478574 0.2664468 0.2664468 0.0850362 0.0850362
2500
1.0625
0.0963744
0.5383884
0.437500
0.1008884
2500
1.0625
0.0963744
0.5383884
0.468750
0.0696384
2500
1.0625
0.0963744
0.5383884
0.500000
0.0383884
2500
1.0625
0.0963744
0.5383884
0.531250
0.0071384
15 16 17
131
0.0024771 0.0002701 0.0315201 0.0627701 0.0940201 0.0997769
12 13
52 52
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.562500
0.0469113
19
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.593750
20
15
52
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.625000
21
16
52
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.656250
22
26
52
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.687500
23
29
52
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.718750
24
17
54
2916
5.0625
0.4591955
0.6769531
0.750000
25
24
2916
5.0625
0.4591955
0.6769531
0.781250
26
18
54 60
0.0156613 0.0155887 0.0468387 0.0780887 0.1093387 0.0730469 0.1042969
3600
11.0625
1.0034272
0.8421726
0.812500
27
10
60
3600
11.0625
1.0034272
0.8421726
0.843750
28
11
3600
11.0625
1.0034272
0.8421726
0.875000
29
8 14
4356
17.0625
1.547659
0.9391478
0.906250
0.0328978
30
60 66 66
0.0296726 0.0015774 0.0328274
4356
17.0625
1.547659
0.9391478
0.937500
31
19
66
4356
17.0625
1.547659
0.9391478
0.968750
32
7
68
4624
19.0625
1.7290695
0.9581017
1
0.0016478 0.0296022 0.0418983
18
∑x
1566
X
48.9375
Stand Dev
11.0247
Ltabel
0.161
Lhitung kesimpulan
0.1009 Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima, maka data berdistribusi normal
132
lampiran 18 Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol No
Nomor
x
x²
Responden
xi-x
Zi 2.7672631 2.7672631 1.6290572 1.1737749 0.4908513 0.4908513 0.4908513 0.4908513 0.4908513 0.4908513 0.2632101 0.2632101 0.2632101 0.0355689 0.0355689 0.0355689
1
14
20
400
2
27
24
576
3
28
30
900
4
31
34
1156
24.3125 20.3125 14.3125 10.3125
5
16
40
1600
-4.3125
6
26
40
1600
-4.3125
7
11
40
1600
-4.3125
8
15
40
1600
-4.3125
9
2
40
1600
-4.3125
10
6
40
1600
-4.3125
11
7
42
1764
-2.3125
12
32
42
1764
-2.3125
13
4
42
1764
-2.3125
14
1
44
1936
-0.3125
15
5
44
1936
-0.3125
16
9
44
1936
-0.3125
133
F(Zi) S(Zi)
F(Zi)
S(Zi)
0.0028265
0.031250
0.0028265
0.062500
0.0516505
0.093750
0.1202426
0.125000
0.0284235 0.0596735 0.0420995 0.0047574
0.3117658
0.156250
0.1555158
0.3117658
0.187500
0.1242658
0.3117658
0.218750
0.0930158
0.3117658
0.250000
0.0617658
0.3117658
0.281250
0.3117658
0.312500
0.0305158 0.0007342
0.3961943
0.343750
0.0524443
0.3961943
0.375000
0.3961943
0.406250
0.0211943 0.0100557
0.485813
0.437500
0.048313
0.485813
0.468750
0.017063
0.485813
0.500000
-0.014187
17
25
44
1936
-0.3125
18
3
44
1936
-0.3125
19
12
44
1936
-0.3125
20
19
1936
-0.3125
21
2500
5.6875
2500
27
24 29 30 8 13 21 22
44 50 50 50 52 54 54 54
0.0355689 0.0355689 0.0355689 0.0355689
28
23
29
0.485813
0.531250
-0.045437
0.485813
0.562500
-0.076687
0.485813
0.593750
-0.107937
0.485813
0.625000
-0.139187
0.6473546
0.7412988
0.656250
0.0850488
5.6875
0.6473546
0.7412988
0.687500
0.0537988
2500
5.6875
0.6473546
0.7412988
0.718750
0.0225488
2704
7.6875
0.8749958
0.8092119
0.750000
0.0592119
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.781250
0.0836576
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.812500
0.0524076
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.843750
54
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.875000
17
54
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.906250
30
18
54
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.937500
31
20
54
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.968750
32
10
56
3136
11.6875
1.3302782
0.9082867
1
0.0211576 0.0100924 0.0413424 0.0725924 0.1038424 0.0917133
22 23 24 25 26
∑x
1418
X
44.313
Stand Dev
8.7858
Ltabel
0.161
Lhitung kesimpulan
0.1555 Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima, maka data berdistribusi normal
134
lampiran 19
Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
28 32 32 32 32 34 38 40 44 46 46 48 48 50 50 50 50 52 52 52 52 52 52 54 54 60 60
-20.3125
412.59766
-24.3125
591.09766
-16.3125
266.09766
-20.3125
412.59766
-16.3125
266.09766
-14.3125
204.84766
-16.3125
266.09766
-10.3125
106.34766
-16.3125
266.09766
-4.3125
18.597656
-14.3125
204.84766
-4.3125
18.597656
-10.3125
106.34766
-4.3125
18.597656
-8.3125
69.097656
-4.3125
18.597656
-4.3125
18.597656
-4.3125
18.597656
-2.3125
5.3476563
-4.3125
18.597656
-2.3125
5.3476563
-2.3125
5.3476563
-0.3125
0.0976563
-2.3125
5.3476563
-0.3125
0.0976563
-2.3125
5.3476563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
5.0625
25.628906
7.6875
59.097656
5.0625
25.628906
9.6875
93.847656
11.0625
122.37891
9.6875
93.847656
11.0625
122.37891
20 24 30 34 40 40 40 40 40 40 42 42 42 44 44 44 44 44 44 44 50 50 50 52 54 54 54
9.6875
93.847656
60
11.0625
122.37891
54
9.6875
93.847656
66
17.0625
291.12891
54
9.6875
93.847656
66
17.0625
291.12891
54
9.6875
93.847656
68
17.0625
291.12891
54
9.6875
93.847656
68
19.0625
363.37891
56
11.6875
136.59766
x = 49.00
x = 44.31
135
s² = 113.59 F hitung F tabel Kesimpulan
s² = 74.77
1.519 1.84 Homogen
136
lampiran 20
Uji Hipotesis Pretest Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
No
Kode
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
Kode
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
1
28 1 5 21 25 20 31 6 27 2 4 9 32 3 22 23 30 12 13 15 16 26 29 17 24 18 10 11 8 14 19 7
28 32 32 32 32 34 38 40 44 46 46 48 48 50 50 50 50 52 52 52 52 52 52 54 54 60 60 60 66 66 68 68
-20.3125
412.59766
591.09766
266.09766
-20.3125
412.59766
-16.3125
266.09766
-14.3125
204.84766
-16.3125
266.09766
-10.3125
106.34766
-16.3125
266.09766
-4.3125
18.597656
-14.3125
204.84766
-4.3125
18.597656
-10.3125
106.34766
-4.3125
18.597656
-8.3125
69.097656
-4.3125
18.597656
-4.3125
18.597656
-4.3125
18.597656
-2.3125
5.3476563
-4.3125
18.597656
-2.3125
5.3476563
-2.3125
5.3476563
-0.3125
0.0976563
-2.3125
5.3476563
-0.3125
0.0976563
-2.3125
5.3476563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
5.0625
25.628906
7.6875
59.097656
5.0625
25.628906
9.6875
93.847656
11.0625
122.37891
9.6875
93.847656
11.0625
122.37891
9.6875
93.847656
11.0625
122.37891
9.6875
93.847656
17.0625
291.12891
9.6875
93.847656
17.0625
291.12891
9.6875
93.847656
17.0625
291.12891
20 24 30 34 40 40 40 40 40 40 42 42 42 44 44 44 44 44 44 44 50 50 50 52 54 54 54 54 54 54 54 56
-24.3125
-16.3125
14 27 28 31 16 26 11 15 2 6 7 32 4 1 5 9 25 3 12 19 24 29 30 8 13 21 22 23 17 18 20 10
9.6875
93.847656
1418
11.6875 Jumlah
136.59766 2392.875
44.31
Varians
74.777
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Jumlah
1568
19.0625 Jumlah
363.37891 3634.906
x
49.00
Varians
113.591
137
Jumlah x
x₁- x₂
4.688
t hitung
2.040
t tabel
1.99897 H₀ ditolak
Kesimpulan
138
lampiran 21
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Pretest 32 46 50 46 32 40 68 66 48 60 60 52 52 66 52 52 54 60 68 34 32 50 50 54 32 52 44 28 52 50 38 48
Peningkatan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Posttest N-Gain Ket No Pretest Posttest N-Gain 78 0.676 1 48 74 0.500 Sedang 74 0.519 2 44 88 0.786 Sedang 72 0.440 3 50 70 0.400 Sedang 80 0.630 4 46 76 0.556 Sedang 76 0.647 5 48 82 0.654 Sedang 90 0.833 6 44 74 0.536 Tinggi 78 0.313 7 44 66 0.393 Sedang 92 0.765 8 52 70 0.375 Tinggi 62 0.269 9 48 94 0.885 Rendah 74 0.350 10 56 62 0.136 Sedang 72 0.300 11 42 70 0.483 Sedang 64 0.250 12 50 66 0.320 Rendah 98 0.958 13 54 68 0.304 Tinggi 96 0.882 14 20 66 0.575 Tinggi 78 0.542 15 42 92 0.862 Sedang 72 0.417 16 40 78 0.633 Sedang 68 0.304 17 54 76 0.478 Sedang 96 0.900 18 54 78 0.522 Tinggi 70 0.063 19 50 74 0.480 Rendah 78 0.667 20 54 72 0.391 Sedang 74 0.618 21 54 60 0.130 Sedang 64 0.280 22 54 66 0.261 Rendah 72 0.440 23 54 94 0.870 Sedang 68 0.304 24 50 72 0.440 Sedang 70 0.559 25 48 62 0.269 Sedang 76 0.500 26 40 60 0.333 Sedang 70 0.464 27 24 62 0.500 Rendah 88 0.833 28 30 74 0.629 Tinggi 76 0.500 29 50 72 0.440 Sedang 90 0.800 30 50 74 0.480 Tinggi 70 0.516 31 34 66 0.485 Sedang 72 0.462 32 44 88 0.786 Sedang
139
Ket Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Tinggi Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi
lampiran 22 Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
0.063 0.250 0.269 0.280 0.300 0.304 0.304 0.313 0.350 0.417 0.440 0.440 0.462 0.464 0.500 0.500 0.516 0.519 0.542 0.559 0.618 0.630 0.647 0.667 0.676 0.765 0.800 0.833 0.833 0.882 0.900 0.958 x = 0.53
-0.469 -0.281 -0.262 -0.251 -0.231 -0.227 -0.227 -0.219 -0.181 -0.115 -0.091 -0.091 -0.070 -0.067 -0.031 -0.031 -0.015 -0.013 0.010 0.028 0.086 0.098 0.116 0.135 0.145 0.233 0.269 0.302 0.302 0.351 0.369 0.427
0.219729 0.079103 0.068655 0.063128 0.053478 0.051486 0.051486 0.047853 0.032853 0.013130 0.008327 0.008327 0.004860 0.004485 0.000977 0.000977 0.000229 0.000162 0.000108 0.000760 0.007464 0.009678 0.013411 0.018337 0.021088 0.054500 0.072225 0.091253 0.091253 0.123271 0.135975 0.182398 ∑(Xᵢ-X)² = 1.531
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
0.130
-0.366 -0.360 -0.236 -0.227 -0.192 -0.177 -0.163 -0.122 -0.105 -0.104 -0.097 -0.057 -0.057 -0.018 -0.017 -0.017 -0.014 -0.012 0.003 0.003 0.025 0.039 0.059 0.078 0.132 0.137 0.157 0.289 0.289 0.365 0.373 0.388
0.134073 0.129767 0.055567 0.051695 0.036959 0.031186 0.026654 0.014785 0.011086 0.010762 0.009331 0.003203 0.003203 0.000336 0.000275 0.000275 0.000191 0.000138 0.000012 0.000012 0.000632 0.001530 0.003476 0.006147 0.017418 0.018697 0.024728 0.083590 0.083590 0.133571 0.139107 0.150560
0.136 0.261 0.269 0.304 0.320 0.333 0.375 0.391 0.393 0.400 0.440 0.440 0.478 0.480 0.480 0.483 0.485 0.500 0.500 0.522 0.536 0.556 0.575 0.629 0.633 0.654 0.786 0.786 0.862 0.870 0.885
x = 0.59
s² = 0.048
∑(Xᵢ-X)² = 1.183 s² = 0.037
140
lampiran 23 UJI NORMALITAS N-GAIN KELAS EKSPERIMEN No
Nomor
x
x²
Zi
F(Zi)
S(Zi)
2.6836496
0.003641169
0.03125
-1.610196 1.5000982 1.4384434 1.3239417
0.053677541
0.0625
0.066794489
0.09375
0.075154145
0.125
0.09276121
0.15625
-1.29905
0.096963388
0.1875
-1.29905 1.2523781 1.0376874 0.6560149 0.5224296 0.5224296 0.3991201 0.3833918 0.1789244
0.096963388
0.21875
0.105216064
0.25
0.149707817
0.28125
0.255907254
0.3125
0.300685624
0.34375
0.300685624
0.375
0.344902372
0.40625
0.350714642
0.4375
0.428998518
0.46875
0.0276088 0.0088225 0.0269555 0.0498459 0.0634888 0.0905366 0.1217866 0.1447839 0.1315422 0.0565927 0.0430644 0.0743144 0.0613476 0.0867854 0.0397515
-
0.428998518
0.5
-
1
19
0.063
0.003906
2
12
0.250
0.062500
3
9
0.269
0.072485
4
22
0.280
0.078400
5
11
0.300
0.090000
6
17
0.304
0.092628
7
24
0.304
0.092628
8
7
0.313
0.097656
9
10
0.350
0.122500
10
16
0.417
0.173611
11
3
0.440
0.193600
12
23
0.440
0.193600
13
32
0.462
0.213018
14
27
0.464
0.215561
15
26 29
0.500 0.500
0.250000
0.469 0.281 0.262 0.251 0.231 0.227 0.227 0.219 0.181 0.115 0.091 0.091 0.070 0.067 0.031
0.250000
-
16
141
F(Zi) S(Zi)
xi-x
Responden
0.031
0.1789244 0.0865843 0.0729043
17
31
0.516
0.266389
18
2
0.519
0.268861
0.015 0.013
19
15
0.542
0.293403
0.010
20
0.559 0.618 0.630 0.647 0.667 0.676 0.765 0.800 0.833 0.833 0.882 0.900
0.312284
29 30 31
25 21 4 5 20 1 8 30 6 28 14 18
32
13
0.958
21 22 23 24 25 26 27 28
∑x
17.000
X
0.531
Stand Dev
0.1747
Ltabel
0.173
Lhitung kesimpulan
0.0710015 0.465500958
0.53125
0.470941127
0.5625
0.0596208
0.523771182
0.59375
0.028
0.1578453
0.562710664
0.625
-0.065749 0.0915589 0.0699788 0.0622893
0.381488
0.086
0.4946151
0.689564083
0.65625
0.0333141
0.396433
0.098
0.5632164
0.713356218
0.6875
0.0258562
0.418685
0.116
0.663
0.746334722
0.71875
0.0275847
0.444444
0.135
0.7752566
0.780905972
0.75
0.030906
0.457612
0.145
0.8313849
0.797121882
0.78125
0.0158719
0.584775
0.233
1.3365395
0.909313507
0.8125
0.0968135
0.640000
0.269
1.5386014
0.938049182
0.84375
0.0942992
0.694444
0.302
1.7294376
0.958134598
0.875
0.0831346
0.694444
0.302
1.7294376
0.958134598
0.90625
0.0518846
0.778547
0.351
2.0100791
0.97778859
0.9375
0.0402886
0.810000
0.369
2.11111
0.982618572
0.96875
0.918403
0.427
2.4450734
0.992758866
1
0.0138686 0.0072411
0.097 Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima, maka data berdistribusi normal
142
lampiran 24 UJI NORMALITAS N-GAIN KELAS KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nomor
x
x²
21
0.130
0.0170132
10
0.136
0.018595
22
0.261
0.0680529
25
0.269
0.0724852
13
0.304
0.0926276
12
0.320
0.1024
26
0.333
0.1111111
8
0.375
0.140625
20
0.391
0.1531191
7
0.393
0.1543367
3
0.400
0.16
24
0.440
0.1936
29
0.440
0.1936
17
0.478
0.2287335
19
0.480
0.2304
30
0.480
0.2304
Responden
143
xi-x
Zi
0.366 0.360 0.236 0.227 0.192 0.177 0.163 0.122 0.105 0.104 0.097 0.057 0.057 0.018 0.017 0.017
1.8747414 1.8443857 1.2069154
F(Zi) S(Zi)
F(Zi)
S(Zi)
0.0304142
0.03125
0.0325635
0.0625
0.1137324
0.09375
-1.164106 0.9843067 0.9041675 0.8359009 0.6225676 0.5390893
0.1221905
0.125
0.1624824
0.15625
0.1829533
0.1875
0.2016053
0.21875
0.0062324 0.0045467 0.0171447
0.2667844
0.25
0.0167844
0.2949126
0.28125
-0.531139 0.4945676 0.2897676 0.2897676 0.0938719 0.0849676 0.0849676
0.2976612
0.3125
0.3104527
0.34375
0.0136626 0.0148388 0.0332973
0.385997
0.375
0.010997
0.385997
0.40625
-0.020253
0.4626054
0.4375
0.4661436
0.46875
0.4661436
0.5
0.0251054 0.0026064 0.0338564
0.0008358 0.0299365 0.0199824 0.0028095
17 18
0.2350781
0.014 0.012
0.0708434 0.0601433
0.500
0.25
0.003
27
0.500
0.25
18
0.522
6
11
0.483
0.2330559
31
0.485
1
0.53125
0.4760207
0.5625
0.0174324
0.5069542
0.59375
0.003
0.0174324
0.5069542
0.625
0.2722117
0.025
0.1287368
0.551217
0.65625
0.536
0.2869898
0.039
0.2002896
0.5793729
0.6875
4
0.556
0.308642
0.059
0.3018768
0.618627
0.71875
14
0.575
0.330625
0.078
0.4014324
0.6559491
0.75
28
0.629
0.395102
0.132
0.6757181
0.7503902
0.78125
16
0.633
0.4011111
0.137
0.7000991
0.7580673
0.8125 0.84375
-0.100123 0.0940509 0.0308598 0.0544327 0.0541239
19 20 21 22 23 24 25 26
0.0594888 0.0864793 0.0867958 0.1180458
0.4717612
27
-0.105033 0.1081271
5
0.654
0.4275148
0.157
0.8051247
0.7896261
28
2
0.786
0.6173469
0.289
1.4802895
0.930602
0.875
0.055602
29
32
0.786
0.6173469
0.289
1.4802895
0.930602
0.90625
0.024352
30
15
0.862
0.7431629
0.365
1.8712254
0.9693431
0.9375
0.0318431
31
23
0.870
0.7561437
0.373
1.9096063
0.971908
0.96875
32
9
0.885
0.7825444
0.388
1.9866631
0.9765201
1
0.003158 0.0234799
∑x
15.891
X
0.497
Stand Dev
0.195
Ltabel
0.173
Lhitung kesimpulan
0.025 Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima, maka data berdistribusi normal
144
lampiran 25 Homogenitas N-Gain Kelas Eksperimen
Xᵢ
xᵢ-x
0.063 0.250 0.269 0.280 0.300 0.304 0.304 0.313 0.350 0.417 0.440 0.440 0.462 0.464 0.500 0.500 0.516 0.519 0.542 0.559 0.618 0.630 0.647 0.667 0.676 0.765 0.800 0.833 0.833 0.882 0.900 0.958
-0.469 -0.281 -0.262 -0.251 -0.231 -0.227 -0.227 -0.219 -0.181 -0.115 -0.091 -0.091 -0.070 -0.067 -0.031 -0.031 -0.015 -0.013 0.010 0.028 0.086 0.098 0.116 0.135 0.145 0.233 0.269 0.302 0.302 0.351 0.369 0.427
0.53
Kelas Kontrol
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
0.21973
0.130
0.13407
0.07910
0.136
0.06866
0.261
0.06313
0.269
0.05348
0.304
0.05149
0.320
0.05149
0.333
0.04785
0.375
0.03285
0.391
0.01313
0.393
0.00833
0.400
0.00833
0.440
0.00486
0.440
0.00448
0.478
0.00098
0.480
0.00098
0.480
0.00023
0.483
0.00016
0.485
0.00011
0.500
0.00076
0.500
0.00746
0.522
0.00968
0.536
0.01341
0.556
0.01834
0.575
0.02109
0.629
0.05450
0.633
0.07223
0.654
0.09125
0.786
0.09125
0.786
0.12327
0.862
0.13597
0.870
0.18240
0.885
-0.366 -0.360 -0.236 -0.227 -0.192 -0.177 -0.163 -0.122 -0.105 -0.104 -0.097 -0.057 -0.057 -0.018 -0.017 -0.017 -0.014 -0.012 0.003 0.003 0.025 0.039 0.059 0.078 0.132 0.137 0.157 0.289 0.289 0.365 0.373 0.388
1.531
0.50
(xᵢ-x)²
0.048
0.12977 0.05557 0.05169 0.03696 0.03119 0.02665 0.01479 0.01109 0.01076 0.00933 0.00320 0.00320 0.00034 0.00028 0.00028 0.00019 0.00014 0.00001 0.00001 0.00063 0.00153 0.00348 0.00615 0.01742 0.01870 0.02473 0.08359 0.08359 0.13357 0.13911 0.15056 1.183
0.037
145
x = 0.53
x = 0.50
s² = 0.048 F hitung F tabel Kesimpulan
s² = 0.037
1.295 1.84 Homogen
146
lampiran 26
Uji Hipotesis N-Gain Pretest
Posttest
No
Kode
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
Kode
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
1
19 12 9 22 11 17 24 7 10 16 3 23 32 27 26 29 31 2 15 25 21 4 5 20 1 8 30 6 28 14 18 13
0.063 0.250 0.269 0.280 0.300 0.304 0.304 0.313 0.350 0.417 0.440 0.440 0.462 0.464 0.500 0.500 0.516 0.519 0.542 0.559 0.618 0.630 0.647 0.667 0.676 0.765 0.800 0.833 0.833 0.882 0.900 0.958
-0.469 -0.281 -0.262 -0.251 -0.231 -0.227 -0.227 -0.219 -0.181 -0.115 -0.091 -0.091 -0.070 -0.067 -0.031 -0.031 -0.015 -0.013 0.010 0.028 0.086 0.098 0.116 0.135 0.145 0.233 0.269 0.302 0.302 0.351 0.369 0.427
0.21973
21
0.130
0.13407
0.07910
10
0.136
0.06866
22
0.261
0.06313
25
0.269
0.05348
13
0.304
0.05149
12
0.320
0.05149
26
0.333
0.04785
8
0.375
0.03285
20
0.391
0.01313
7
0.393
0.00833
3
0.400
0.00833
24
0.440
0.00486
29
0.440
0.00448
17
0.478
0.00098
19
0.480
0.00098
30
0.480
0.00023
11
0.483
0.00016
31
0.485
0.00011
1
0.500
0.00076
27
0.500
0.00746
18
0.522
0.00968
6
0.536
0.01341
4
0.556
0.01834
14
0.575
0.02109
28
0.629
0.05450
16
0.633
0.07223
5
0.654
0.09125
2
0.786
0.09125
32
0.786
0.12327
15
0.862
0.13597
23
0.870
9
Jumlah
17.000
Jumlah
0.18240 1.531
0.885 15.891
-0.366 -0.360 -0.236 -0.227 -0.192 -0.177 -0.163 -0.122 -0.105 -0.104 -0.097 -0.057 -0.057 -0.018 -0.017 -0.017 -0.014 -0.012 0.003 0.003 0.025 0.039 0.059 0.078 0.132 0.137 0.157 0.289 0.289 0.365 0.373 0.388 Jumlah
0.15056 1.183
x
0.53
Varians
0.048
0.50
Varians
0.037
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
147
Jumlah x
0.12977 0.05557 0.05169 0.03696 0.03119 0.02665 0.01479 0.01109 0.01076 0.00933 0.00320 0.00320 0.00034 0.00028 0.00028 0.00019 0.00014 0.00001 0.00001 0.00063 0.00153 0.00348 0.00615 0.01742 0.01870 0.02473 0.08359 0.08359 0.13357 0.13911
x₁- x₂
0.035
t hitung
2.310
t tabel
1.99897 H₀ diterima
Kesimpulan
148
Lampiran 27 Daftar Tabel Uji
Untuk Uji Homogenitas Varians
10
12
15
20
24
30
40
60
120
1
241.9
243.9
245.9
248.0
249.1
250.1
251.1
252.2
253.3
253.3
2
19.40
19.41
19.43
19.45
19.45
19.46
19.47
19.48
19.49
19.50
3
8.79
8.74
8.70
8.66
8.64
8.62
8.59
8.75
8.55
8.53
4
5.96
5.91
5.86
8.66
8.64
8.62
8.59
8.75
8.55
8.53
5
4.74
4.68
4.62
4.56
4.53
4.50
4.46
4.43
4.40
4.36
6
4.06
4.00
3.94
3.87
3.84
3.81
3.77
3.74
3.70
3.67
7
3.64
3.57
3.51
3.44
3.41
3.38
3.34
3.30
3.27
3.23
8
3.35
3.28
3.22
3.15
3.12
3.08
3.04
3.01
2.97
2.93
9
3.14
3.07
3.01
2.94
2.90
2.86
2.83
2.79
2.75
2.71
10
2.98
2.91
2.85
2.77
2.74
2.70
2.66
2.62
2.58
2.54
11
2.85
2.79
2.72
2.65
2.61
2.57
2.53
2.49
2.45
2.40
12
2.75
2.69
2.62
2.54
2.51
2.47
2.43
2.38
2.34
2.30
13
2.67
2.60
2.53
2.46
2.42
2.38
2.34
2.30
2.25
2.21
14
2.60
2.53
2.46
2.39
2.35
2.31
2.27
2.22
2.18
2.13
15
2.54
2.48
2.40
2.33
2.29
2.25
2.20
2.16
2.11
2.07
16
2.49
2.42
2.35
2.28
2.24
2.19
2.15
2.11
2.06
2.01
17
2.45
2.38
2.31
2.23
2.19
2.15
2.10
2.06
2.01
1.96
18
2.41
2.34
2.27
2.19
2.15
2.11
2.06
2.02
1.97
1.92
19
2.38
2.31
2.23
2.16
2.11
2.07
2.03
1.98
1.93
1.88
20
2.35
2.28
2.20
2.12
2.08
2.04
1.99
1.95
1.90
1.84
21
2.32
2.25
2.18
2.10
2.05
2.01
1.96
1.92
1.87
1.81
22
2.30
2.23
2.15
2.07
2.03
1.98
1.94
1.89
1.84
1.78
23
2.27
2.20
2.13
2.05
2.01
1.96
1.91
1.86
1.81
1.76
24
2.25
2.18
2.11
2.03
1.98
1.94
1.89
1.84
1.79
1.73
149
25
2.24
2.16
2.09
2.01
1.96
1.92
1.87
1.82
1.77
1.71
26
2.22
2.15
2.07
1.99
1.95
1.90
1.85
1.80
1.75
1.69
27
2.20
2.13
2.06
1.97
1.93
1.88
1.84
1.79
1.73
1.67
28
2.19
2.12
2.04
1.96
1.91
1.87
1.84
1.77
1.71
1.65
29
2.18
2.10
2.03
1.94
1.90
1.85
1.81
1.75
1.70
1.64
30
2,16
2.09
2.01
1.93
1.89
1.84
1.79
1.74
1.68
1.62
40
2.08
2.00
1.92
1.84
1.79
1.74
1.69
1.64
1,58
1.52
60
1.99
1.92
1.84
1.75
1.70
1.65
1.59
1.53
1.47
1.39
120
1.91
1.83
1.75
1.66
1.61
1.55
1.50
1.43
1.35
1.25
1.83
1.75
1.67
1.57
1.52
1.46
1.39
1.32
1.22
1.00
150
Lampiran 29
Daftar Nilai Kritis Uji Lilliefors Ukuran Sampel (n) 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 30 >30
0,01 (99%) 0,417 0,405 0,364 0,348 0,331 0,311 0,294 0,284 0,275 0,268 0,261 0,257 0,250 0,254 0,239 0,235 0,231 0,200 0,187 (1.031)/√n
Tingkat Signifikansi (α) 0,05 0,10 0,15 0,20 (95%) (90%) 0,381 0,352 0,319 0,300 0,337 0,315 0,299 0,285 0,319 0,294 0,277 0,265 0,300 0,276 0,258 0,247 0,285 0,261 0,244 0,233 0,271 0,249 0,233 0,223 0,258 0,239 0,224 0,215 0,249 0,230 0,217 0,206 0,242 0,223 0,212 0,199 0,234 0,214 0,202 0,190 0,227 0,207 0,194 0,183 0,220 0,201 0,187 0,177 0,213 0,195 0,182 0,173 0,206 0,289 0,177 0,169 0,200 0,184 0,173 0,166 0,195 0,179 0,169 0,163 0,190 0,174 0,166 0,160 0,158 0,147 0,142 0,173 0,161 0,144 0,136 0,131 (0.866)/√n (0.805)/√n (0.768)/√n (0.736)/√n
Sumber : Sudjana, Metoda Statistik. Jakarta, Tarsito, 2005, h. 467
151
Lampiran 30
152
Lampiran 31 Nama Responden Kelas Experimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Arianta Hermawati Bunga Zahra Dayana Alya Razzwa Dina Cahyani Fitri Gandes Wijaya Jessica Aulia Fajri Lady Mutiara Indah Maysa Cahya Lestari Melisa Aprilia Muhammad Nawa M. Akmal Al-Farel M. Amru Rasyid M. Khadafi M. Nur Wahid M. Raid Syadad Nadine N.P Nadin Putri T Naylal Husna Nia Ayu Fadilah Pratama Saputra Raudah Mutia S Riezki Dian Anugerah Sabrina Febrianti Salsa Agadia Khasaha Syafa Nayla Syahra Berliantika Thalighta Vishara Valomitha Veisa Nur Aulia Yahya Zahra Afirra Zayan
153
Nama Responden Kelas Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Ade Jopi Hidayat Ade Mutia Anggraini Aji M. Indra Alda Kurnia Alfariza Diaz Pratama Alia Nur Lestari Anisa Alma Anisa Partiwi Ayu Dinda Azizah Ramadani Cinta Alika Riskita Dava Febrian Dini Fatnorta Delima Anastasya Dwika M. Rifki Febri Cahya Kamila Fuzi Ahmada Hijrah Kamila Iven Dwi Cahyani Kayla Azahra Luna Febriana Luthfia Agustina M. Fajar Pratama M. Sky F Rafi Islami Pasha Rahmat Sanjaya Rifda Salwa Triyana Satria Mahendra Sayid Almuhtadin Siska Julia Syaila Novianti Zaidan Nabil
154
Lampiran 32 A. Gambaran Umum Lokasi Sekolah 1. Profil Singkat MI Ismaria Al-quraniyah Bandar Lampung Lokasi penelitian dilaksanakan di MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar Lampung beralamat di Jl.H.Komaruddin Komp. Polri Gg Parkit No 057 Raja Basa Bandar Lampung. Yayasan MI Ismaria Al-Qur‟aniyah mulai beroperasional sebagai lembaga pendidikan pada tahun 2004 oleh bapak Syahyori Apriyansyah. Berdasarkan komitmen bapak Syahyori mendirikan yayasan MI Ismaria Al-Qur‟aniyah di Jl.H.Komaruddin Komp. Polri Gg Parkit No 057 Raja Basa Bandar Lampung yaitu untuk mencerdaskan anak bangsa dengan memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Ilmu pengetahuan sangat penting untuk perkembangan peserta didik demi mengembangkan potensi peserta didik yang berkualitas dalam membentuk insan muslim yang berakhlak mulia dan mampu berprestasi. Berdirinya yayasan ini didasari oleh tuntutan kebutuhan pembangunan bangsa di masa yang akan datang agar memiliki kemampuan dan kompetitif dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk itu anak harus dipersiapkan sedini mungkin melalui proses pendidikan di sekolah dasar yang memperhatikan perbedaan potensi kecerdasan, kecakapan, bakat, minat dan berakhlak mulia dengan menanamkan nilai-nilai islami pada peserta didik, sehingga lulusan Madrasah Ibtida‟iyah relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan individu, keluarga maupun kebutuhan masyarakat, pembangunan bangsa dan Agama
155
2. Visi, Misi, dan Tujuan MI Ismaria Al-Quraniyah Bandar Lampung a. Visi MI Ismaria Al-Qura’aiyah Bandar Lampung Terwujudnya madrasah ibtidaiyyah yang berkualitas dalam membentuk insan muslim yang berakhlak mulia dan mampu berprestasi. b. Misi MI Ismaria Al-Qur’aniyah Bandar Lampung 1. Memberikan bimbingan siswa tentang pengetahuan dasar-dasar keislaman dan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari 2. Memberikan bimbingan siswa dalam pendidikan umum sebagai dasar pengetahuan dan keterampilan 3. Memberikan bimbingan dasar kepada siswa untuk menempuh pendidikan kejenjang selanjutnya c. Tujuan MI Ismaria Al-Qur’aniyah Bandar lampug 1. Mampu melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim yang hakiki 2. Mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar 3. Menghasilkan lulusan yang berkualitas terampil, mandiri yang berguna bagi agama nusa dan bangsa
156
DATA SISWA DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR Thn Ajaran
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
Kelas 6
Jumlah
Jmlh Rombel
Jmlh Siswa
Jmlh Rombel
Jmlh Siswa
Jmlh Rombel
Jmlh Siswa
Jmlh Rombel
Jmlh Rombel
Jmlh Rombel
Jmlh Siswa
Jmlh Rombel
Jml Siswa
Jml Rombel
2010/2011 86
3
87
3
92
3
45
2
39
2
23
1
372
14
2011/2012 101
3
86
3
87
3
92
3
45
2
39
2
450
16
2012/2013 159
5
101 3
86
3
87
3
92
3
45
2
570
19
2013/2014 151
5
160 5
99
3
90
3
80
3
91
3
671
22
2014/2015 169
5
155 5
155 5
105
3
88
3
78
3
750
24
2015/2016 214
6
169 5
154 5
152
5
101
3
90
3
880
27
2016/2017 195
6
207 6
168 5
157
5
157
5
99
3
983
28
Jmlh Siswa
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan N0 Keterangan
Jumlah
Penddidik 1
Guru PNS diberbantukan tetap
1
2
Guru Tetap Yayasan
20
3
Guru Honor
9
157
4
Guru Tidak Tetap
5
Penjaga sekolah + kebersihan
2
Staf 1
DATA GURU Pendidikan NAMA
JABATAN
Terakhir
MENGAJAR KELAS
SYAHYORI APRINSYAH SI
Guru Matematika VI A
CIK ERLIA S.Pd
SI
GURU KELAS
IA
SUELAH H, S.Pd.I
SI
GURU KELAS
IB
SAMSIAR, S.Pd.I
SI
GURU KELAS
IC
SITI HASNI S.Pd.I
SI
GURU KELAS
ID
TYAS LIANA, S.Pd
SI
GURU KELAS
IE
HAJJAH FEBIYANTI, S.Pd
SI
GURU KELAS
II A
RATNA DEWI, S.Sag
SI
GURU KELAS
II B
ISWANTI A S.Pd.I
SI
GURU KELAS
II C
TORA FERANA S.Si
SI
GURU KELAS
II D
IRA AGUSTINA S.Pd.I
SI
GURU KELAS
II E
SUSRIATI, S.Pd
SI
GURU KELAS
III A
NURAIDAH, S.Pd.I
SI
GURU KELAS
III B
FEKI SOPYA, S.Pd.I
SI
GURU KELAS
III C
NURHASANAH, S.Pd.I
SI
GURU KELAS
IV A
MARGIANA SARI
SI
GURU KELAS
IV B
FITRIANI, A.Ma
D2
GURU KELAS
IV C
158
Tugas Tambah an Kepala Sekolah
DIAN NURDIANA, S.Pd
SI
GURU KELAS
VA
Koord.N uptk
AMANAH, S.Pd
SI
GURU KELAS
VB
Pemb Pramuka
BUDIANTO, S.Si
SI
GURU KELAS
VC
LINA MARYANTI, S.Ag
SI
Bid.S.Agama
V, DAN VI
NUR ASSMELI, A.Md
D3
GURU KELAS
VI B
ASTUTI PRIMADINA, A.Md
SI
GURU KELAS
VI C
ABI MURNI
TAKHSUS BID.S.AGAMA
V DAN VI
SAFTI YONI M,S.Pd.I
SI
BID S AGAMA
III DAN IV
BERTI METIANA P S.Pd.I
SI
Bid S SBK
III DAN IV
HUSEN EFFENDI, S.Pd
SI
BId S B. INGGRIS
I – IV
SYAHYOLAN F S.Pd
SI
BID S PENJAS
III – VI
MUTIARA
SI
Bid S.B. LAMP
III – VI
ARIYANTI, S.S
SI
Bid S B. INGGRIS
V DAN VI
MUNAWAROH
SI
BID S AGAMA
III DAN IV
MELINDA SARI, S.T
SI
Bid. S. IPA
III DAN IV
YEDI PRAYITNO
Takhsus
Bid,S.AGAMA
III – V
YUSMANIAR
Takhsus
BID.S.AGAMA
III DAN IV
Pemb.Bi d.Agam
Pem.Eks .Agama
Wakil Kepsek
DATA SARANA PRASARANA No
Jenis Praserana
Jumlah Ruang
Jumlah
Jumlah
Katagori Kerusakan
Ruang Kondisi baik
Ruangn Kondisi rusak
ringan
159
sedang
berat
1
Ruang kelas
11
10
2
Perpustakaan
1
1
3
Ruang Lab IPA
1
1
4
Ruamg Lab Biologi
-
5
Ruang lab Fisika
-
6
Ruang Lab Kimia
-
7
Ruang Lab Komputer
-
8
Ruang Lab Bahasa
-
9
Ruang Pimpinan
1
1
10
Ruang Guru
1
1
11
Ruang Tata Usaha
1
1
12
Ruang Konseling
-
160
1
1
Prestasi akademik dan Non akademik 2 Tahun Terakhir No Jenis Perlombaan
Juara
Tingkat
Olimpiade IPA
1
OSN Kecamatan
Olimpiade IPA
1
OSN Kecamatan
Olimpiade IPA
Harapan I
OSN Kecamatan
Olimpiade Matematika
1
OSN Kecamatan
Olimpiade Matematika
Harapan 1
OSN Kecamatan
Olimpiade Matematika
Sepuluh Besar
Selampung
Pidato
11
FLS2N Kecamatan
Pidato
111
FLS2N Kecamatan
Pidato
Harapan III
FLS2N Kecamatan
Cipta Puisi
I
FLS2N Kecamatan
Pantomim
II
FLS2N Kecamatan
Pantomim
Harapan I
FLS2N Kecamatan
Dogeng
III
FLS2N Kecamatan
Cerita Bergambar
Harapan III
FLS2N Kecamatan
Nganyam
II
FLS2N Kecamatan
Solo Song
II
FLS2N Kecamatan
Renang
I
Lampung
Renang
I
Lampung
Tari Kreasi
Harapan I
FLS2N Kecamatan
Futsal
II
Lampung
Baca Puisi
III
Se bandar Lampung
Bulu tangkis
I
Lampung 02SN
Catur
II
O2Sn Kecamatan
Azan
III
FSI Kecamatan
161
Nasyid
II
FSI Kecamatan
DAI
I
FSI Kecamatan
Tahfid Putra
II
FSI Kecamatan
Tahfid Putri
Harapan I
FSI Kecamatan
Tilawatil Qur‟aan Putra
II
FSI Kecamatan
Tilawatil Qur‟aan Putri
Harapan I
FSI Kecamatan
Kaligrafi Putra
III
FSI Kecamatan
Kaligrafi Putri
Harapan I
FSI Kecamatan
Penghargaan Dari Pemerintah 1. Nilai UN tertinggi Sebandar Lampung Tingkat MI T.P 2011/2012 2. Nilai UN Tertinggi Selampung Tingkat MI T.P 2013/2014 Data kegiatan harian siswa 1. Untuk Anak Kelas 5 dan 6 07.15 Masuk Kelas 07.15 – 07.40 Sholat DuHa & Ngaji 07.40 – 09.00 KBM 1 & 2 09.00 – 10.20 KBM 3 & 4 10.20 – 10.40 Istirahat 10.40 – 11.00 KBM 5 & 6 11.00 – 12.20 KBM 7 & 8 12.20 - 13.00 Persiapan Wudhu + Sholat Dzuhur + Pulang 2. Untuk Anak Kelas 3 & 4 11.30 – 12.10 12.10 - 12.30 12.30 - 01.00 01.00 - 02.20 02.20 - 03.20 03.20 – 03.40 03.40 – 04.00 04.00 – 05.00 05.00
Ngaji + Hafalan Bersama Sholat Dzuhur Istirahat + Persiapan Masuk Kelas KBM 1 & 2 KBM 3 & 4 Wudhu +Sholat Ashar Istirahat KBM 5 & 6 Pulang
3. Untuk Anak Kelas 1 07.15
Masuk
162
07.15 – 07.30 07.30 – 08.20 08.20 – 09.20 09.20 – 09.30 09.30 – 10.20 10.20 4. Untuk Anak Kelas 2 10.20 10.20 - 11.10 11.10 - 12.00 12.00 - 12.20 12.20 - 13.10 13.10
Ngaji KBM 1 & 2 KBM 3 & 4 Istirahat KBM 5 & 6 Pulang Masuk KBM 1 & 2 KBM 3 & 4 Sholat + Istirahat KBM 5 & 6 Pulang
Sarana Dan Prasarana Pembelajarn 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Memiliki 12 ruang kelas 1 perpustakaan 1 lab Buku pelajaran yang tersedia 1 : 2 ( untuk setiap 1 buku untuk 2 orang ) Alat peraga ipa 1 set + 1 set vcd pembelajaran ipa Alat peraga ips 1 set + globe + peta Buku bacaan selain mata pelajaran 100 buku
Model kurikulum Untuk kelas 1 dan 4 menggunakan kurikulum 2013 Untuk kelas 2,3,5 dan 6 menggunakan kurikulum ktsp Untuk kelas 1,2 dan 3 menggunakan model pembelajaran tematik Untuk Kelas 4,5, dan 6 menggunakan pendekatan pembelajaran STAD,DRIL , Pendekatan Matematika Realistik Rencana dan Strategi 1. Menyiapkan lulusan MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah dengan nilai yang Tinggi agar dapat di terima di sekolah unggulan seperti MTSn 2 dan SMPN 2 Bandar Lampung dengan cara mengadakan les dan Try out untuk pendalaman materi 2. Lulusan diwajibkan bisa baca Al-Qur‟an dan hafal juz 30 ( minimal 15 surat juz 30) 3. Sering mengikuti lomba Matapelajaran maupun bidang lain agar dapat mengetahui kemampuan anak didik dan dewan guru yang nantinya dievaluasi untuk perbaikan kedepannya 4. Menggeratiskan Anak – anak yang Ingin sekolah di MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah bagi anak kurang mampu 163
LEMBAR KETERANGAN VALIDASI
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Sri Latifah, M.Sc
Jabatan
: Dosen
Telah memberikan penilaian dan masukan terhadap instrument penelitian berupa lembar tes uraian IPA dengan materi Struktur Tumbuhan dan Fungsinya yang akan digunakan dalam penelitian skripsi oleh peneliti : Nama
: Riza Maya Syari
NPM
: 1211100110
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
: Pengaruh Model pembelajaran Teams Game And Tournament (TGT) Terhadap peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Peserta Didik Pada mata Pelajaran IPA Kelas IV MI ISMARIA Al-Quraniyah Bandar Lampung
Berdasarkan hasil penelitian terhadap instrumen penelitian tersebut maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan valid. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Bandar Lampung, 2 September 2016 Validator Instrumen Penelitian
Sri Latifah, M.Sc NIP. 197903212011012003
164
Lampiran 34 DOKUMENTASI KELAS EKSPERIMEN Proses pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajatan TGT.
165
166
167
DOKUMENTASI KELAS KONTROL Proses pembelajaran di kelas kontrol meggunakan metode konvensional
168
169