0
IMPLEMENTASI AUGMENTED REALITY DALAM PEMBEKALAN TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT (TNI-AD) UNTUK DAERAH KONFLIK MENGGUNAKAN TEKNIK MARKER TANGIBLE
(Skripsi) Oleh : Raditya Andi Pujakesuma 0617032019
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2012
1
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Luasnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menyimpan berbagai macam potensi yang sangat berharga. Namum di dalam wilayah yang luas tersebut terdapat bebagai macam permasalahan yang dapat mengakibatkan terjadinya konflik. Konflik-konflik tersebut mengakibatkan lahirnya suatu gerakan-gerakan yang dapat mengancam keamanan dan kesatuan Negara Indonesia, antara lain Nangro Aceh Darusalam dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Papua dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan Maluku dengan Republik Maluku Selatan (RMS).
Untuk mengantisipasi ancaman keamanan tersebut maka perlu dipersiapkan komponen pertahanan khususnya TNI-AD yang siap diterjunkan ke daerah konflik tersebut. Sebelum terjun ke daerah konflik perlu dilakukannya persiapan atau pembekalan personil agar pada saat di lapangan sedikit sekali menjumpai rintangan. Namun selama ini persiapan atau pembekalan personil yang dilakukan hanya sebatas instruksi dan papan tulis atau dapat pula disebut dengan media dua dimensi (2D), sehingga arahan-arahan yang diberikan sangat sedikit diterima oleh para personil yang akan terjun ke
2
daerah konflik karena kurangnya visualisasi. Maka perlu pembekalan secara visualisasi untuk menunjang tugas personil TNI-AD itu sendiri, sehingga dalam menjalankan tugasnya para personil dapat meminimalisir rintanganrintangan yang akan dihadapi.
Perkembangan teknologi dewasa ini, memberikan pengaruh yang sangat besar untuk perubahan. Salah satu pengaruh tersebut di bidang pertahanan. Menurut Vallino (1998), Di Negara Amerika Serikat (USA) kalangan militernya telah bertahun-tahun
menggunakan
teknologi
augmented
reality
untuk
menampilkan informasi kepada pilot pada kaca pelindung kokpit atau kaca depan helm penerbangan mereka, sehingga tampilan medan perang yang nyata dapat digabungkan dengan informasi catatan dan sorotan untuk memperlihatkan unit musuh yang hanya dapat terlihat dengan menggunakan perlengkapan ini.
Menurut Haller (2007) Negara Inggris memiliki SIMNET, yaitu sebuah sistem simulasi perang yang juga menggunakan teknologi augmented reality. Pada sistem ini anggota militer dilengkapi dengan helm yang dapat menampilkan medan perang. Dengan menggunakan SIMNET ini memiliki beberapa kelebihan antara lain :
1.
Menghemat anggaran dalam hal amunisi.
2.
Anggota militer lebih trampil untuk menghadapi peperangan yang nyata.
3.
Menghindari terjadinya korban dari anggota militer.
4.
Menghindari kerusakan lahan untuk latihan, karena latihan menggunakan media virtual.
3
Namun kemajuan teknologi ini belum diterapkan di Indonesia khususnya di Provinsi Lampung. Oleh karena itu perlu diangkat permasalahan dengan judul Implementasi Augmented Reality Dalam Pembekalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) Untuk Daerah Konflik Menggunakan Teknik Marker Tangible.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: bagaimana cara menerapkan teknik marker tangible dalam pembekalan personil TNI-AD sebelum menuju daerah konflik dengan augmented reality yang dikemas secara menarik dan sesuai kebutuhan?
1.3 Batasan Masalah
Untuk lebih menfokuskan terhadap permasalahan, maka dalam hal ini perlu ditetapkan batasan-batasan permasalahan yang diteliti, yaitu sebagai berikut: 1.
Menggunakan marker tengible untuk membesarkan atau mengecilkan objek tiga dimensi (3D) yang ditampilkan.
2.
Output dari media yang dibuat menampilkan persenjataan dan perlengkapan dalam bentuk objek tiga dimensi (3D) secara virtual.
3.
Media ini sebagai alat bantu pemateri dalam pembekalan, bukan menggantikan pemateri.
4
1.4 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah: 1.
Menerapkan teknik Tangible Augmented Reality untuk menunjang tugas personil TNI-AD sebelum menuju daerah konflik.
2.
Menghasilkan sebuah media alternatif dari dua dimensi (2D) ke tiga dimensi (3D) dalam pembekalan kepada personil TNI-AD.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.
Memberikan kemudahan dalam hal menvisualisasikan perlengkapan yang harus dibawa, persenjataan yang harus digunakan dan penyamaran yang harus dilakukan oleh para personil TNI-AD selama berada di dalam hutan.
2.
Aplikasi yang dikembangkan diharapkan menjadi bahan perbandingan dan acuan yang positif untuk pengembangan aplikasi selanjutnya yang sejenis.