URGENSI KEBERADAAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
PENULISAN HUKUM/SKRIPSI
Oleh : NANG ENGKI ANOM SUSENO Nim: 07400205
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM 2013
URGENSI KEBERADAAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
PENULISAN HUKUM/SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum
Oleh : NANG ENGKI ANOM SUSENO Nim: 07400205
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM 2013
SURAT PERNYATAAN Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Nang Engki Anom Suseno
NIM
: 07400205
Program Studi
: Ilmu Hukum
Fakultas
: Hukum
Dengan ini menyatakan sebenar-benarnya bahwa: 1.
Tugas akhir Penulisan Hukum dengan judul: “URGENSI KEBERADAAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA” Adalah benar-benar karya saya, dan dalam penulisan hukum ini tidak ada karya orang lain yang telah dipublikasikan, juga bukan karya orang lain dalam rangka mendapatkan gelar kesarjanaan di Perguruan Tinggi, selain yang diacu dalam kutipan dan/atau dalam daftar pustaka.
2.
Apabila ternyata dalam penulisan tugas akhir penulisan hukum ini dapat dibuktikan adanya unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia tugas akhir penulisan hukum ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3.
Tugas akhir penulisan hukum ini dapat digunakan sebagai sumber pustaka tanpa HAK ROYALTI NON ESKLUSIF.
MOTTO dan PERSEMBAHAN “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap” (Al Insyirah: 5-8)
DADIO MANUNGSO KARO WATAK SATRIO SENG AGONG
“Menggunakan akal dalam perjalanan dan pemahaman kehidupan yang arif, untuk membuat kita menjadi mengerti dan menemukan jalan memperoleh kebijaksanaan yang santun sehingga dapat menilai arus dengan fikiran dan membuat arus kita sendiri dengan ilmu merupakan keniscayaan yang harus dilakukan sebagai Insan Cita yang Agung”. PERSEMBAHAN Skripsi ini saya dedikasikan kepada “KELUARGA BESAR SAYA”, kedua orangtua saya, Alm. Romo Edi Suwarnoto dan Umi Sulasih saudara saya Agus Wawan Efendi dan Etik Susana Serta curahan hati Aida Najwa Agustina.
Saudaraku
se-iman,
seperjuangan
dalam
lingkup
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM wa bil khusus Komisariat Hukum
Universitas
Muhammadiyah
Malang
Cabang
Malang. “ Art_! ” “Thank you so much for everybody who always help me and stay beside me”
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim Teriring salam dan doa, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahNya kepada kita dalam menjalankan tugas sebagai Khalifah Fil’Ard. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi kekuatan, kemudahan dan inspirasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kepada sang revolusioner sejati Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh berkah dan kebenaran. Skripsi yang berjudul: “ Urgensi Keberadaan Dewan Perwakilan Daerah Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia ”, merupakan tugas akhir dan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis sadar, bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan dukungan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Perjalanan yang tidak mudah dalam menyelesaikan skripsi ini telah menguji kesabaran intelektual dan aktulisasi penulis yang tidak ingin menyerah terhadap segala cobaan yang datang silih berganti. Oleh karena itu, sudah seharusnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1.
Ayah dan Ibu, Alm. Edi Suwarno dan Sulasih serta kakak penulis, Agus Wawan Efendi dan Etik Susana yang tidak pernah terputus kasih sayangnya dan dalam setiap detiknya senantiasa memberikan curahan do’a serta dengan
tulus memberikan dukungan moril dan materiil kepada penulis yang begitu berharga. dan juga Aida Najwa Agustina sebagai penguat serta penyejuk jiwa penulis. 2.
Bapak Sidik Sunaryo, S.H., M.Si., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendorong penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir dan banyak memberikan bantuan dalam kelancaran penulisan tugas akhir ini.
3.
Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu sabar membimbing dan memberi solusi serta sebagai sumber inspiratif dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4.
Ibu Catur Wido Haruni, S.H., M.Si., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran konstruktif serta mebuka wawasan pemikiran bagi penulis.
5.
Seluruh Dosen, pejabat laboratorium dan para staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak pernah lelah membakar api semangat dan sedikit banyak telah membantu kelancaran serta selalu mendoakan agar penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
6.
Rekan-rekan penulis di kelas HTN angkatan 2007 dan keseluruhan kawan-kawan dalam lingkup Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak pernah segan mengkritik dan memberi masukan cerdas terhadap penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.
7.
Himpunan Mahasiswa Islam “ HMI’47 ” Komisariat Hukum Universitas Muhammadiyah Malang merupakan rumah ke-dua dan lumbung ilmu serta sumber api semangat penulis sebagai wadah sharing selama menuntut ilmu dan proses penyelesaian tugas akhir ini.
8.
Kawan-kawan yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang tidak ada henti mendoakan penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa-jasa
kebaikan serta dukungan yang diberikan kepada penulis. Penulisan hukum ini sudah melalui proses pengkajian yang ilmiah dan dibimbing oleh pembimbing yang berkompeten sehingga layak untuk diujikan. Kritik dan saran senantiasa terbuka sebagai bahan masukan bagi penulis. Besar harapan, tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan keseluruhan umat. Amin. Billahittaufiq wal hidayah. Wa Billahi Fisabilil Haq Fastabihul Khairat.
Malang, 21 Januari 2013
Nang Engki Anom Suseno
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................
ii
SURAT PERNYATAAN ..............................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
v
ABSTRAKSI ..................................................................................................
vi
ABSTRACT ...................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................
12
B. Rumusan Masalah ..............................................................................
13
C. Tujuan Penulisan ................................................................................
13
D. Manfaat dan Kegunaan Penulisan......................................................
13
1. Bagi Penulis ...................................................................................
13
2. Bagi ilmu Pengetahuan ..................................................................
14
3. Bagi Masyarakat ............................................................................
14
E. Metode Penulisan ...............................................................................
15
F. Sistematika Penulisan .........................................................................
19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
22
A. Teori Lembaga Perwakilan (Parlement)............................................
22
A. 1. Fungsi Lembaga Perwakilan ..........................................................
31
B. Model Parlemen (Badan Perwakilan) ................................................
34
B. 1. Parlemen Unikameral (Unicameralism)....................................
34
B. 2. Parlemen Bikameral (Bicameralism) ........................................
39
B. 3. Parlemen Trikameral (Treecameralism) ...................................
47
C. Tinjauan Dewan Perwakilan Daerah Dalam UUD Negara RI 1945 ..
48
C. 1. Sejarah Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) .............................................................................................
49
C. 1. 1. Senat RIS Senat RIS ....................................................
49
C. 1. 2. Utusan Daerah..............................................................
50
C. 1. 3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ...............................
51
C. 2. Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah RI................................
54
C. 3. Fungsi, Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Daerah RI..
57
C. 4. Tujuan Dewan Perwakilan Daerah RI .......................................
59
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................
62
A. Sinergi Ide Dasar Pembentukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dengan Kewenangan Yang di Atur Dalam UUD Negara RI Tahun 1945 Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia .................................
62
A.1.Ide Dasar Pembentukan DPD Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia ....................................................................................
62
A.1.1.Sistem Perwakilan Berdasarkan UUD Negara RI Tahun 1945 .................................................................................
62
A.1.2.Pertimbangan Mendasar Konstruksi DPD RI ..................
64
a. Kesenjangan Antara Pusat Dan Daerah .....................
64
b. Sebagai Upaya Mempertahankan Integrasi Bangsa ...
65
c. Mengakomodasi Aspirasi Daerah dan Memberi Ruang Kepada Daerah di Pusat .................................
66
A.2.Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam UUD Negara RI Tahun 1945...............................................................
70
B. Urgensi Keberadaan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dalam Fungsi Legislasi Sebagai Penyeimbang Badan Perwakilan Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesi .....................................................
83
B.1.Urgensi
DPD
Sebagai
Representasi
Daerah
Dalam
Pembentukan Undang-Undang .................................................
83
B.2.Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) .................
90
B.3.DPD
Sebagai
Wadah
Aspirasi
Daerah
dan
Kamar
Penyeimbang Dalam Badan Perwakilan ...................................
95
B.4.Mekanisme Pelaksanaan Aspirasi Masyarakat di Bidang Legislasi ....................................................................................
101
B.5.Peran Dewan Perwakilan Daerah RI Dalam Menyerap dan Mengelola Aspirasi Masyarakat ..............................................
106
B.5.1.Fungsi Penyerapan Aspirasi Masyarakat Oleh DPD RI .
106
B.5.2.Proses Penyaluran Aspirasi .............................................
110
B.6.Prospek DPD Sebagai Lembaga Perwakilan di Indonesia yang Akan Datang ...................................................................
111
BAB IV PENUTUP ........................................................................................
124
A. Kesimpulan ........................................................................................
124
B. Saran...................................................................................................
126
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
127
INDEKS ..........................................................................................................
131
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Abd. Rahman, 2006. Kedudukan Dan Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dalam Sistem Perwakilan Indonesia”, Ringkasan Disertasi, Surabaya, Universitas Airlangga Bagir Manan, 2003, DPR, DPD dan MPR dalam UUD 1945 Baru, Yogyakarta. FH-UII. Bagir Manan, 2003. Teori dan Politik Konstitusi. Cetaka Pertama. Yogyakarta. FH UII. Bintan R Saragih. Lembaga Perwakilan dan Pemilihan Umum di Indonesia. Jakarta.Gaya Media Pratama CF Strong, 2004. Knstitusi Konstitusi Politik Modern, Kajian Tentang Sejarah dan Bentuk-Bentuk Konstitusi Dunia. Bandung. Nuansa dan Nusamedia. H.R Daeng Naja, 2004. Dewan Perwakilan Daerah-Bikameral Setengah Hati, Media Pressindo, Yogyakarta. Hendramin Ranadireksa. 2002. Visi Politik Amandemen UUD 1945: Menujukonstitusi Yang Berkedaulatan Rakyat. Jakarta.Yayasan Pancur Siwah. Jimly Asshiddiqie. 2002. Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan Keempat. Jakarta. Pusat Studi Hukum Tata Negara FHUI. . 2005, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan Dalam UUD 1945, FH UII Press, Cet. Kedua, Yogyakarta. , 2006, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, Jakarta. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI , 2006. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara jilid II, Jakarta. Sekretariat Jendral dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI Mahfud MD. 2003, Demokrasi dan konstitusi di Indonesia, Studi tentang Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan. Jakarta.Penerbit Rineka Cipta. Cetakan II.
. 2010. Perdebatan Hukum Tata Negara Pascaamandemen Konstitusi. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada. Muchammad Ali Syafa’at, 2010, Parlemen Bikameral. Malang, UB Press. Ni’ Matul Huda. 2007. Lembaga Negara Dalam Masa Transisi Demokrasi, UII Press. Yogyakarta. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. 2012. Latar Belakang, Proses, Dan Hasil Perubahan UUD NRI 1945). Jakatra. Sekretariat Jenderal MPR RI Peter Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Jakarta, Kencana Prenada Media Group Sri Soemantri, 2007. “Amandemen UUD Tanpa “Grand Design” Jelas”, Tanpa Kota. Kedaulatan Rakyat Tim Penyusun Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2010. Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, LatarBelakang, Proses, dan Hasil Pembahasan 1999-2002. Buku III Jilid 1. Edisi Revisi. Jakarta. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. . 2010. Naskah Komprehensif Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. LatarBelakang, Proses. dan Hasil Pembahasan 1999-2002. Buku III Jilid 2. Edisi Revisi. Jakarta. Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. 2001. Risalah Rapat Komisi A Ke-2 (Lanjutan) S/D Ke-5 Tanggal 6 November Sampai 8 November 2001, Masa Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2001, buku ke 4 jilit 2 A. Jakarta. Sekertariat Jendral Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. B. Sumber Dari Peraturan Perundang Undangan Indonesia, Undang-undang Dasar Tahun 1945, Perubahan Pertama, Perubahan Kedua, Perubahan Ketiga dan Perubahan Keempat serta Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam satu naskah. Indonesia, Undang-undang No. 27 Tahun 2009 tentang MPR DPR DPD dan DPRD.
Konstitusi RIS 1949 C. Jurnal Aidul fitriciada Azhari. 2006. Evaluasi Proses Amandemen UUD 1945: Dari Demokratisasi ke Perubahan Sistem. Jurnal Hukum. Vol. IX. No. 9. Salmon E.M. Nirahua. 2011, Kedudukan dan Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal hukum Vol. 18. No. 4 Soebardjo, 2007. Risalah Rapat Pleno Panitia Ad Hoc I Badan Pekerja MPR tentang Pandangan Akhir Fraksi tanggal 29 Juli 2000. Jurnal Hukum Vol.XIV No. 1. Sulardi. 2011. Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sebagai Lembaga Legislatif Berdasarkan UUD Negara RI 1945. Jakarta. Jurnal Konstitusi Vol. IV No 1. Mahkamah Konstitusi. D. Sumber Dari Makalah Abd. Rahman, 2006, Kedudukan Dan Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dalam Sistem Perwakilan Indonesia, Ringkasan Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Airlangga, , 2006, Surabaya Dahlan Thaib, 2002, Menuju Parlemen Bikameral: Studi Konstitusional Perubahan Ke Tiga UUD 1945, Pidato Pengukuhan dalam jabatan Guru Besar Madya dalam Hukum Tata Negara yang disampaikan di depan Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Indonesia (UII) pada tanggal 4 Mei 2002, Yogyakarta. Jimly Asshiddiqie, 2011, Amandemen ke lima UUD 1945, Disampaikan dalam Seminar Nasional Perubahan UUD 1945 yang diselenggarakan atas kerjasama Dewan Perwakilan Daerah dengan President University, 28 April, 2011 di Jakarta. Jimly Asshiddiqie, 2003. Hubungan Kerja Antara DPD dengan Lembaga Negara lainnya, Makalah yang disampaikan dalam Focus Discussion Group, tentang Kedudukan dan Peranan DPD dalam Sistem Ketatanegaraan RI, Malang, 27 Maret 2003. Pusat Kajian Konstitusi, 2009. Konstruksi Perwakilan Daerah Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Malang. FH Universitas Brawijaya.
E. Media Cetak (Koran, Majalah dll.) Eko Prasojo,” DPD dan Penguatan Demokrasi”, Kompas, 23 Maret 2007 Ginanjar Kartasasmita, Kompas 29 April 2006 Theo L. Sambuaga, Kompas 10 Juli 2006. Jakarta. Tjipta Lesmana, Quo Vadis, Dewan Perwakilan Daerah, Kompas, edisi 10 Juli 2006, Jakarta. Toto Suryaningsih, Kompas, Senin 5 Februari 2007 F. Internet Muchammad Ali Syafa’at. Sistem Parlemen Bicameralism Negara Hukum http://www.sistemparlemenbicameralismnegarahukum.com. diakses tanggal 20 September 2012. Saldi Isra, Menuju Parlemen Bikameral. www.saldiisra.blog.ac.id diakses 6 November 2012 G. Kamus Poerwadarminta, W.J.S., 1983, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta.
INDEKS
Amandenen, 1, 2, 5, 6, 18, 2047, 48, 52, 62, 114, 120,122
Curia Regis, 27 Dewan Perwakilan Daerah, 3, 10, 12,
Aristokrasi, 41
18, 20, 48, 49, 51, 52, 54, 57,
An Alective Despotism. 31
58, 59, 62, 66, 67, 71, 84, 87,
Aspirasi, 12, 46, 48, 51, 60, 61, 70,
88, 89, 91, 107, 123, 124, 127
85, 93, 95, 110, 101, 102,
Dewan Perwakilan Rakyat, 3, 127
105, 106, 107, 108, 109,
Differentiated Bicameralism, 46
119, 124, 125, 126,127
Empowering Instrument, 78
Asymmetric Bicameralism, 45 Aristokrasi. 41
Federal, 3, 4, 5, 11, 29, 30, 38, 40, 65 86, 94, 95,101, 118
Auxiliary State Organ, 79
Grand design, 120
Badan Legislatif, 94, 115
House of commons, 27, 28, 39, 96
Bicameralism, 39, 101
House of Lords, 96
bicameral system, 63
House of representatives, 40, 47, 96
Bikameral, 124, 127
Impeachment, 96, 99
Chek and balance, 2, 61, 68, 97, 101,
Incongruent, 45
127
Involutif, 123
Comunals dan Depertments,40
Join Session. 43
Congruent, 45
Ketatanegaraan, 1, 2, 12, 13, 14, 20,
Consensus Model of Democracy, 100 84, 124
48, 49, 55, 56, 57, 60, 62, 78, 74, 75, 76, 77, 78,81, 83,
King’s council, 27
88, 92, 93, 110, 113, 114
Konstitusi 2, 7,10, 17, 30, 34, 36, 41
Perwakilan fungsional, 29
43, 44, 47, 49, 55, 66, 67, 68,
Perwakilan Politik, 28, 49, 60, 82,
72, 75, 79, 80 Konstruksi, 64, 67, 69, 119
84, 85, 107, 113, 114, 115 119
Kontroversi, 121
Political institusional building, 96
Legislatife Heavy, 101
Political representation, 60
Likely Bicameralism, 46
Presiden, 7, 9, 49, 58, 59, 64, 74, 79,
Living law, 119
81, 87, 89, 90, 91, 93, 95,97,
Lower House, 39, 94, 95
98, 99, 105, 115, 116, 120,
Medewetgever, 79
122, 125, 44, 96
Multi-member cantituency. 28
Primary constitutional organ, 79
Medewetgever, 79
Problematik, 20, 112
National Assembly, 48 Norma, 15, 16, 18, 33, 36, 80, 117, 119
Recall, 26 Reformasi, 1, 2, 62, 63, 64, 67, 116, 121, 123
Overwrite, 11, 97
Regional representation, 60
Parlementum, 27
Representasi territorial, 47, 65
Perfect bicameralism, 45
Revising chamber, 4, 100
Pertimbangan, 8, 9, 10, 25, 35, 47, 5
Senate, 4, 5, 11, 39, 40, 41, 42
Similar bicameralism, 46
social condition, 108
Sistem double check, 59
Social value, 108
Social needs, 108
Strong bicameralism, 43, 45, 46,94,
Supermajority. 42 Symmetric bicameralism, 45 Trikameral, 20, 47, 122, 127 Tweede Kamer 2, 39 UUD NRI Tahun 1945,12, 62, 67, 73, 82 Unikameral, 20, 30, 31, 34, 35, 36, 37,38, 41, 42, 44, 46, 64, 66, 100,116, 122 Upper house, 39, 41, 95 Urgensi, 12, 13, 14, 20, 84, 124 Weak bicameralism 43, 45, 47 Witengemot. 27 zelfstandigheid, 75, 76, 79, 83