PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI KOMPARASI BIAYA PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, KEUNTUNGAN, KERAGAAN PEMASARAN PADI ORGANIK DENGAN PADI ANORGANIK DESA KLEPU DAN DESA SUKOREJO JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh : Ilham Suseno NIM: 101324008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk: Petani padi organik Desa Sukorejo. Petani padi anorganik Desa Klepu. Semua pihak yang telah membantu kelancaran karya skripsi ini. Bunda, Ayah, dan Kakak saya Tercinta Teman-teman Pend. Ekonomi 2010. Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 28 April 2016 Penulis
Ilham Suseno
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Ilham Suseno
Nomor Mahasiswa
: 101324008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: STUDI
KOMPARASI
BIAYA
PRODUKSI,
PRODUKTIVITAS,
KEUNTUNGAN, KERAGAAN PEMASARAN PADI ORGANIK DENGAN PADI ANORGANIK DESA KLEPU DAN DESA SUKOREJO JAWA TENGAH Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam betuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data. Mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tampa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Tanggal : 28 April 2016 Yang menyatakan
Ilham Suseno
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK STUDI KOMPARASI BIAYA PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, KEUNTUNGAN, KERAGAAN PEMASARAN PADI ORGANIK DENGAN PADI ANORGANIK DESA KLEPU DAN DESA SUKOREJO JAWA TENGAH Ilham Suseno Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016 Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis perbandingan biaya produksi, produktivitas, keuntungan, keragaan pemasaran padi organik dengan padi anorganik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif. Dengan pengambilan sampel 34 petani organik Desa Sukorejo Kabupaten Sragen dan 41 petani anorganik Desa Klepu Kabupaten Klaten. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik independent sampele t-tes untuk variabel biaya produksi, produktivitas, dan keuntungan sedangkan untuk keragaan pemasaran dinyatakan dalam persentase. Hasil penelitian menunjukkan : 1) ada perbedaan signifikan rata-rata biaya produksi budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik; 2) ada perbedaan signifikan rata-rata produktivitas budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik; 3) tidak ada perbedaan keuntungan budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik; dan 4) ada perbedaan keragaan pemasaran padi organik dengan padi anorganik
Kata kunci : biaya produksi, produktivitas, keuntungan, keragaan pemasaran, padi organik dan padi anorganik
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT COMPARISON STUDY OF PRODUCTION COSTS, PRODUCTIVITY, PROFIT, PERFORMANCE OF MARKETING ORGANIC RICE WITH UNORGANIC RICE IN KLEPU AND SUKOREJO VILLAGE CENTRAL JAVA
Ilham Suseno Sanata Dharma University Yogyakarta 2016 This study aims to examine and analyze the comparative costs of production, productivity, profitability, performance of marketing of organic rice with unorganic rice. This is a comparative descriptive study. The samples were 34 organic farmers in Sukorejo Sragen and 41 unorganic farmers in Klepu Klaten Regency. The data were analyzed by applying independet sampel t-tes for variable production costs, productivity, and profitability while for performance of marketing was expressed as a percentage. The results show: 1) there is a significant difference in average cost of production of organic rice cultivation and unorganic rice cultivation; 2) there is a significant difference in the average productivity of organic rice cultivation and unorganic rice cultivation; 3) there is no difference advantage of organic rice cultivation and unorganic rice cultivation; and 4) there are differences in the performance of marketing of organic rice and unorganic Keywords: production costs, productivity, profits, performance of marketing, organic rice and unorganic rice.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Kami panjatkan puji sukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa dengan penuh kasihnya, telah menuntun kami dalam pembuatan skripsi dengan judul Studi Komparasi Biaya Produksi, Produktivitas, Keuntungan, Keragaan Pemasaran Padi Organik dengan Padi Anorganik Desa Klepu dan Desa Sukorejo Jawa Tengah. Pembuatan karya skripsi ini merupakan pengalaman yang berharga untuk mengetahui seberapa besar biaya produksi, produktivitas, keuntungan dan keragaan pemasaran. Sehingga dari hal tersebut peneliti dapat mengetahui perbandingan padi organik dan padi anorganik yang dapat berguna bagi para pembaca. Penyusunan skripsi ini, tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D., Selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi 3. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing II dalam penyusunan skripsi 4. Keluarga, Teman-teman Pend. Ekonomi 2010 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pembuatan skripsi Akhirnya peneliti menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari apa yang diharapkan, dengan kerendahan hati peneliti menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Harapan ini juga bermanfaat bagi penelitian lanjutan terutama bagi bidang
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ekonomi dan Pertanian. Sehingga dengan hal tersebut bermanfaat juga bagi masyarakat, petani organik dan anorganik, dan dunia pendidikan.
Yogyakarta, 28 April 2016
Ilham Suseno
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................... vi ABSTRAK .............................................................................................................. vii ABSTRACT ............................................................................................................ viii KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar belakang masalah ......................................................................... 1 B. Rumusan masalah .................................................................................. 6 xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Variabel penelitian dan definisi operasional ......................................... 7 D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8 E. Kegunaan hasil penelitian...................................................................... 8 BAB II TINJUAN PUSTAKA .............................................................................. 10 A. Revolusi hijau dalam pertanian Indonesia ............................................ 10 B. Gerakan pertanian organik .................................................................... 13 C. Budidaya padi organik dan anorganik .................................................. 14 D. Biaya produksi ...................................................................................... 31 E. Produktivitas ......................................................................................... 32 F. Keuntungan ........................................................................................... 33 G. Pemasaran agribisnis ............................................................................ 34 H. Penelitian sebelumnya .......................................................................... 38 I.
Kerangka Penelitian .............................................................................. 41
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 42 A. Jenis penelitian...................................................................................... 42 B. Tempat dan waktu penelitian ................................................................ 43 C. Jenis data............................................................................................... 43 D. Teknik pengumpulan data..................................................................... 44 E. Metode pengambilan sampel ................................................................ 45 F. Instrumen penelitian ............................................................................. 46 G. Teknik analisis data .............................................................................. 49 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN ................................ 51 A
Kondisi Geografis .................................................................................. 51
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
Budidaya Padi Organik dan Padi Anorganik ......................................... 52
C.
Karekteristik Petani Organik dan Anorganik ......................................... 55
BAB V ANALISIS KOMPARATIF PETANI ORGANIK DAN ANORGANIK ........................................................................................... 59 A. Deskripsi Budidaya Padi Organik dan Anorganik .................................. 59 B. Teknik Analisis Uji Beda ........................................................................ 62 C. Pembahasan Hasil Hipotesis.................................................................... 69 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 74 A. Kesimpulan ............................................................................................. 74 B. Saran ....................................................................................................... 75 C. Keterbatasan ............................................................................................ 76 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 77
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Perbedaan sistem tanam padi organik SRI dengan sistem Konvensional ......................................................................................... 5 Tabel 2.2 Rata-rata harga gabah menurut kualitas komponen mutu dan HPP di Tingkat penggilingan di Indonesia 2014-3015 ...................................... 16 Tabel 2.3 Persyaratan teknis minimal pupuk organik berdasarkan SK Mentri Pertanian No,28/Permentan/SR.130/B/2009 ......................................... 19 Tabel 2.4 Persyaratan teknis pupuk Anorganik ..................................................... 23 Tabel 4.5 Luas kabupaten Sragen dirinci menurut penggunaan tahun 2015 ......... 53 Tabel 4.6 Luas penggunaan tanah sawah dikabupaten klaten tahun 2015 ............ 55 Tabel 4.7 Penggolongan padi organik dan anorganik menurut golongan umur.... 56 Tabel 4.8 Penggolongan petani padi organik dan anorganik menurut tingkat pendidikan ............................................................................................. 57 Tabel 4.9 Penggolongan petani organik dan anorganik menurut setatus kepemilikan lahan .................................................................................. 58 Tabel 4.10 Penggolongan petani organik dan anorganik menurut luas garapan ..... 58 Tabel 5.11 Group statistics biaya produksi ............................................................. 62 Tabel 5.12 Independent Samples Test Biaya Produksi ........................................... 63 Tabel 5.13 Group Statistics Produktivitas ............................................................... 64 Tabel 5.14 Independent Samples Test Produktivitas............................................... 65 Tabel 5.15 Group Statistics Keuntungan ................................................................. 66 Tabel 5.16 Independent Samples Test Keuntungan ................................................ 67 Tabel 5.17 Penjualan hasil pertanian ....................................................................... 68
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.18 Seberapa cepat pemasaran ..................................................................... 69 Tabel 5.19 Sejauh Mana Penjualan Gabah .............................................................. 69
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Gambar Gambar 2.1 Kerangka penelitian ........................................................................ 41
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-kisi instrumen penelitian ......................................................... 81 Lampiran 2 Instrumen penelitian ........................................................................ 84 Lampiran 3 Permohonan ijin penelitian a........................................................... 90 Lampiran 4 Permohonan ijin penelitian b .......................................................... 92 Lampiran 5 Data instrumen penelitian padi organik .......................................... 94 Lampiran 6 Data instrumen penelitian padi anorganik ...................................... 104 Lampiran 7 Konvrensi Data instrumen penelitiam padi organik ....................... 114 Lampiran 8 Konvrensi Data instrumen penelitiam padi anorganik .................... 124 Lampiran 9
Penentuan jumlah sampel dari populasi ......................................... 134
Lampiran 10 Uji beda Independent sampel t-tes ................................................. 136 Lampiran 11 Petani padi organik......................................................................... 140 Lamiran
12 Petani padi anorganik .................................................................... 145
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Petani bekerja keras demi mendapatkan hasil panen yaitu padi dengan kualitas yang baik. Namun akibat gagal panen dapat menimbulkan kerugian bagi petani. Oleh karena itu, seorang petani harus memperhatikan bagimana cara merawat padi agar padi yang ditananam memiliki kualitas yang baik dan dapat memiliki produktivitas yang tinggi. Perkembangan pertanian saat ini didominasi sistem pertanian dengan hasil yang tinggi yang membawa dampak negatif pada lingkungan ekosistem pertanian maupun luar ekosistem pertanian. Dampak di dalam ekosistem pertanian terdiri atas. Meningkatnya degradasi lahan fisik, kimia, dan biologi. Meningkatnya residu pestisida dapat berdampak resistensi hama penyakit pada keanekaragaman hayati. Kelompok Gapot Tani Desa Klepu, Ceper, Klaten dengan luas ± 108.000 M2 kelompok tani tersebut sudah terbentuk pada bulan Oktober 2010, dengan diadakanya Pembinaan usaha tani melalui kelompok petani padi tidak lain adalah sebagai upaya percepatan sasaran. Dengan diadakan pembinaan kelompok tani diharapkan timbulnya cakrawala dan wawasan kebersamaan memecahkan dan merubah citra usaha tani sekarang menjadi usaha tani masa depan yang cerah dan tetap tegar. Adapun tujuan dibentuknya kelompok tani adalah untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan bertani padi di desa Klepu, Ceper, Klaten.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Komoditi pertanian organik Sragen di Desa Sukorejo, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen telah melakukan sistem pertanian organik sejak tanggal 14 agustus 1980 yang dipelopori oleh bpk. Ali Sutrisno dan seiring dengan berjalanya waktu pertanian organik masih bertahan sampai sekarang dan para petani membuat paguyuban Gampok Tani Sri Rejeki. Menurut Ir. Sunardi, M.Si Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan data tahun 2013 luas lahan pertanian semi organik dan organik di Sragen saat ini mencapai 14.691 hektar untuk luas tanam dan 13.619,5 hektar luas panen. Produksi yang dihasilkan 90.016,3 ton pertahunnya, dengan produktivitas 66,09 Kwintal/Ha. Sementara yang sudah bersertifikasi padi organik sekitar 229,57 hektar. Padi organik mempunyai prospek pasar yang bagus, sebab usaha tani padi organik mempunyai peluang untuk ditingkatkan dan menghasilkan jenis padi yang berkualitas bagus, ramah lingkungan, menyehatkan badan dan dapat meningkatkan purna jual tanaman padi organik. Sedangkan dengan usaha tani padi anorganik banyak kendala yang harus dihadapi dengan dampak penggunaan pupuk anorganik dan pestisida pembasmi hama dapat meningkatkan biaya produksi pengunaan biaya yang digunakan terkadang tidak sebanding dengan penjualan. Penggunaan pupuk organik merupakan hasil penguraian sisa-sisa tanaman dan hewan. Misalnya kotoran ternak sapi atau kerbau, sisa-sisa kotoran sampah yang dijadikan biokompos, dan pupuk yang dibuat secara alami oleh pabrik secara organik. Karena pupuk organik berasal dari bahan organik yang mengandung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
segala macam unsur maka pupuk ini pun mengandung hampir semua unsur baik makro maupun mikro. Hanya saja, ketersediaan unsur tersebut biasanya dalam jumlah yang sedikit. Pupuk organik diantaranya ditandai dengan ciri-ciri. Nitrogen terdapat dalam bentuk persenyawaan organik sehingga mudah dihisap tanaman. Tidak meninggalkan sisa asam anorganik didalam tanah, dan mempunyai kadar persenyawaan C organik yang tinggi, misalnya hidrat arang. Pengunaan pupuk organik yang berasal dari sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang mempunyai kandungan unsur hara yang rendah sangat tersedia mengandung zat yang mengalami pembusukan oleh mikro organisme. Karena pupuk tersebut berasal dari kompos yang dibuat dengan cara pembusukan sisa-sisa tanaman yang berfungsi sebagai unsur hara yang berguna untuk perbaikan struktur tanah penggunaan pupuk hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah mempunyai perimbangan C/N yang rendah dapat terurai dan cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk hijau memiliki sumber nutrein yang baik didaerah tropis dan penggunaan pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan. Semua jenis pupuk yang dibuat atau disintesis oleh tangan manusia di dalam pabrik sering disebut dengan pupuk buatan yang dapat dikatakan sebagai pupuk anorganik karena disusun atas senyawa-senyawa anorganik yang mengandung unsur hara tertentu berkadar tinggi. Berdasarkan unsur hara yang dikandungnya, pupuk buatan digolongkan menjadi dua yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal, merupakan pupuk yang tersusun atas satu jenis unsur hara Secara umum proses penyerapan unsur-unsur hara berupa ion-ion logam yang terlarut dalam air dilakukan oleh akar melalui pembuluh xylem. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
penyerapan tersebut berupa reaksi penukaran ion, seperti halnya tanaman yang kekurangan amonium diberi pupuk ZA (NH4)SO4 akan menyerap ion NH4+ dan melepaskan H+ melalui mekanisme osmosis. Jika tumbuhan kekurangan fosfor maka tanaman akan menyerap ion PO43- dan melepaskan OH-. Reaksi pertukaran ion ini terjadi karena adanya tekanan osmosis antara tanaman dan tanah yang dipengaruhi juga oleh gaya kohesi antara molekul H2O yang sangat kuat. Hal ini menyebabkan unsur hara yang terlarut dalam tanah dapat terserap oleh tumbuhan. Setelah unsur hara berada dalam tubuh tumbuhan, maka unsur hara tersebut disebarkan ke seluruh bagian tumbuhan melalui pembuluh kapiler. Tumbuhan akan memproses semua unsur hara menghasilkan uap air dan gas oksigen murni yang dikeluarkan oleh tumbuhan. Menurut Sutanto (2006) pemakaian pupuk kimia yang terus menerus menyebabkan ekosistem biologi tanah menjadi tidak seimbang, sehingga tujuan pemupukan untuk mencukupkan unsur hara di dalam tanah tidak tercapai. Potensi genetis tanaman pun tidak dapat dicapai mendekati maksimal Pertanian organik merupakan sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agroekosistem secara alami, yang mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Sedangkan pertanian anorganik merupakan pertanian yang mengunakan varietas unggul untuk berproduksi tinggi, pestisida kimia, dan pupuk kimia. Pertanian anorganik yang memberikan hasil panen tinggi namun berdampak negatif terhadap lingkungan. SRI adalah teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktivitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
terbukti telah berhasil meningkatkan produktifitas padi sebesar 50%, bahkan di beberapa tempat mencapai lebih dari 100%. Metode ini pertama kali ditemukan secara tidak disengaja di Madagaskar antara tahun 1983 -84 oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal Prancis yang lebih dari 30 tahun hidup bersama petani-petani di sana. Oleh penemunya, metododologi ini selanjutnya dalam bahasa Prancis dinamakan Ie Systme de Riziculture Intensive disingkat SRI. Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification disingkat SRI (Mutakin, 2010). Sistem tanam padi SRI, pada prakteknya memiliki banyak perbedaan dengan sistem tanam Konvensional Tabel 1.1 Perbedaan Sistem Tanam Padi Organik SRI dengan Sistem Konvensional No 1 2 3 4
5
6
7
Komponen Kebutuhan benih
Sistem konvensional 30-40 kg/ha
Sistem Organik SRI 5-7 kg/ha
Pengujian benih
Tidak dilakukan
Dilakukan pengujian
Umur di persemaian
20-30 HSS
7-10 HSS
Pengolahan tanah
2-3 kali (Struktur lumpur) 3 kali (struktur lumpur rata-rata 5 pohon dan rata )
-Jumlah tanaman perlubang Tidak teratur -Posisi akar waktu tanam Pengairan
Terus digenangi
Pemupukan
Mengutamanakan kimia
1 pohon/lumbung Posisi akar horisontal (L) Disesuaikan kebutuhan pupuk Hanya dengan organik
dengan
pupuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
8
Penyiangan
Diarahkan kepada Diarahkan pada pemberantasan gulma pengelolaan penangkaran 9 Redemen 50-60 % 60-70% Keterangan :HSS = Hari setelah semai Sumber: http://garutkab.go.id/download_files/article/ARTIKEL%20SRI.pdf Dari hal tersebut maka peneliti tertarik dengan judul penelitian. Studi komparasi biaya produksi, produktivitas, keuntungan, keragaan pemasaran padi organik dengan padi anorganik Desa Klepu dan Desa Sukorejo jawa tengah. B Rumusan Masalah Rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian studi komparasi biaya produksi, produktivitas, keuntungan, keragaan pemasaran padi organik dengan padi anorganik Desa Klepu dan Desa Sukorejo Jawa Tengah adalah sebagi berikut : 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan biaya produksi padi organik dengan padi anorganik ? 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan produktivitas padi organik dengan padi anorganik ? 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan keuntungan padi organik dengan padi anorganik ? 4. Apakah ada perbedaan yang signifikan keragaan pemasaran padi organik dan padi anorganik ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
C Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dan definisi operasional dalam penelitian studi komparasi biaya produksi, produktivitas, keuntungan, keragaan pemasaran padi organik dengan padi anorganik Desa Klepu dan Desa Sukorejo Jawa Tengah adalah sebagi berikut : 1
Biaya Produksi (X 1) adalah pengeluaran ekonomis budidaya petani padi organik dan petani padi Anorganik yang berupa biaya sewa lahan pertanian, biaya pemupukan, biaya obat-obatan, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain yang harus di keluarkan untuk memproduksi tanaman padi organik dan padi anorganik.
2
Produktivitas (X 2) adalah kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran dengan masukan. yang merupakan suatu ukuran bagaimana sebaiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan produktivitas budidaya petani padi organik dengan petani padi anorganik yaitu dengan ukuran kg/1000 M2.
3
Keuntungan (X 3) adalah selisih antara penerimaan budidaya petani padi organik dengan petani padi anorganik dengan total biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan faktor produksi.
4
Keragaan Pemasaran (X 4) adalah hubungan kegiatan yang bertujuan mengetahui penjualan hasil pertanian, seberapa cepat pemasaran dan jangkuan pemasaran petani dalam mendistribusikan budidaya padi organik dan anorganik kepada penjual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
D Tujuan Penelitian Tujuan
penelitian
studi
komparasi
biaya
produksi,
produktivitas,
keuntungan, keragaan pemasaran padi organik dengan padi anorganik Desa Klepu dan Desa Sukorejo Jawa Tengah adalah sebagai berikut: 1
Untuk mengetahui tingkat biaya produksi yang digunakan budidaya padi organik dan
anorganik
dalam
mengelola
lahan
pertanian
supaya
petani
dapat
mempertimbangkan pengeluaran ekonomis yang berupa biaya pemupukan, biaya
tenaga kerja, dan biaya perairan lahan pertanian yang harus di keluarkan untuk memproduksi tanaman padi. 2
Untuk mengetahui perbedaan produktivitas petani padi organik dan anorganik sebagi perbandingan antara luaran dengan masukan. terhadap pemanfaatan dalam mencapai hasil yang optimal yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan produktivitas petani padi dalam kg/1000 M2.
3
Untuk mengetahui perbedaan keuntungan petani padi organik dan petani padi anorganik terhadap terhadap biaya-biaya yang digunakan dalam penggunaan faktor produksi.
4
Untuk mengetahui perbedaan keragaan pemasaran dalam pendistribusian budidaya padi organik dan padi anorganik kepada para pembeli.
E Kegunaan Hasil Penelitian Kegunaan
penelitian
mengenai
studi
komparasi
biaya
produksi,
produktivitas, keuntungan, keragaan pemasaran terhadap masyarakat petani padi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
organik dan anorganik Desa Klepu dengan Desa Sukorejo Jawa Tengah adalah sebagi berikut : 1. Bagi masyarakat petani padi organik dan petani anorganik Penelitian ini dapat memberikan harapan terhadap masyarakat mengenai pentingnya pertanian organik dan anorganik terhadap perbaikan sistem budidaya pertanian padi organik dan anorganik. 2. Bagi Dunia Pendidikan Di harapkan penelitian ini dapat memberikan perbandingan bagi dunia pendidikan ekonomi sehingga dapat mengetahui perbedaan biaya produksi, produktivitas, keuntungan, dan keragaan pemasaran budidaya padi organik dan anorganik. 2. Bagi Para Pembaca. Penelitian ini dapat memberikan harapan bagi pembaca mengenai perbandingan budidaya padi organik dan anorganik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Revolusi Hijau dalam Pertanian Indonesia Green Revolution/Revolusi Agraria adalah pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi bahan pangan, dari hasil penemuanpenemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas, terutama bijibijian (serelia) seperti gandum, jagung, padi, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran yang membawa dampak tingginya hasil panen dengan mengubah dari pertanian yang tadinya menggunakan teknologi tradisional menjadi pertanian yang menggunakan teknologi lebih maju atau moderen. Tahap perkembangan revolusi hijau revolusi tahap pertama terjadi antara tahun 1500–1800 ketika kebanyakan hasil petanian (gandum, padi, jagung dan kentang) disebar keseluruh dunia. Revolusi hijau tahap kedua terjadi di Eropa dan Amerika utara antara tahun 1850–1950 di dasarkan penerapan hukum ilmiah terhadap produksi hasil petanian dan hewan melalui penggunaan pupuk, irigasi dan pemberantasan hama dan penyakit secara luas dan terkendali. Revolusi tahap ketiga terjadi di negara-negara maju sejak perang dunia II dan terutama melalui seleksi dan persilangan genetika atas varietas tanaman dan hewan unggul dan lebih resisten terhadap penyakit dan serangga. Revolusi Hijau Tahap Keempat Telah tersebar luas pada tahun-tahun ini. Tahap ini bukan hal yang baru, melainkan kombinasi dari revolusi hijau tahap kedua dan tahap ketiga, dan terutama ditujukan untuk negaranegara berkembang. Tahun 1967 varietas padi dan gandum jenis unggul
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dikembangkan di daerah-daearah tropis dan sub tropis, seperti India, Turki, Pakistan, dan Indonesia (Nurpardita, 2013). 1. Penerapan Revolusi Hijau di Indonesia Penerapan revolusi hijau yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut: a. Intensifikasi Pertanian Intensifikasi Pertanian di Indonesia dikenal dengan nama Panca Usaha Tani yang meliputi: 1) Pemilihan Bibit Unggul. 2) Pengolahan Tanah yang baik. 3) Pemupukan. 4) Irigasi. 5) Pemberantasan Hama. b. Ekstensifikasi Pertanian Ekstensifikasi pertanian yaitu memperluas lahan tanah yang dapat ditanami dengan pembukaan lahan-lahan baru contoh: mengubah lahan tandus menjadi lahan yang dapat ditanami, membuka hutan, dan sebaginya. c. Diversifikasi Pertanian Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistem tumpang sari. Usaha ini menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen pokok dan mencegah penurunan pendapatan para petani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
d. Rehabilitasi Pertanian Merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis, yang membahayakan kondisi lingkungan, serta daerah rawan dengan maksud untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Usaha pertanian tersebut akan menghasilkan bahan makanan dan sekaligus sebagai stabilisator lingkungan (Nurpardita, 2013). 2. Pemerintah pada Orde Baru Melaksanakan Revolusi Hijau Pada masa orde baru pemerintah telah melaksanakan revolusi hijau dalam bidang pertanian melalui : a. Pemerintah memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada petani. b. Kegiatan pemasaran hasil produksi pertanian berjalan lancar sering perkembangan teknologi dan komunikasi. c. Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi atau yang dikenal dengan monokultur. d. Pengembangan teknik kultur jaringan untuk memperoleh bibit unggul yang diharapkan yang tahan terhadap serangan penyakit dan hanya cocok ditanam di lahan tertentu. e. Petani menggunakan bibit padi hasil pengembagan Institut Penelitian Padi Internasional
(IRRI=International
Rice
Research
Institute)
yang
bekerjasama dengan pemerintah. f. Pola pertanian berubah dari pola subsistensi menjadi pola kapital dan komersialisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
g. Negara membuka investasi melalui pembangunan irigasi modern dan pembagunan industri pupuk nasional. h. Pemerintah mendirikan koperasi-koperasi yang dikenal dengan KUD (Koperasi Unit Desa). B. Gerakan Pertanian Organik Albert Howard (1873 – 1947), seorang Inggris ahli botani dari Shropshire, sering dianggap sebagai salah satu pioner dari pertanian organik moderen dalam penelitiannya mengenai metode composting (pemupukan kompos) dan pentingnya nutrient cycling (siklus nutrisi). Howard sering disebut-sebut bahwa sekian banyak yang dipelajari adalah berasal dari observasi pada masyarakat tradisional di India. Howard mengamati bahwa kunci dari kesehatan tanaman adalah melalui terjaganya kestabilan dan mempertahankan kesehatan media tumbuh. Dia mengamati, bahwa tanah yang sehat mengandung setidaknya ribuan jenis mikroorganisme dan jamur yang mendorong tanaman tumbuh sehat melalui formasi yang stabil dan keseimbangan pertumbuhan nutrisi. Howard mencatat bahwa pemupukan kimia hanya akan membawa kembali beberapa mineral dan nutrisi ke dalam tanah, yang diambil lebih banyak oleh tanaman (Barton, 2001). Sir Albert Howard, seorang ahli botani asal Inggris, yang mengagas pertanian organik secara lebih sistemastis. Bukunya yang terbit pada tahun 1940, berjudul “An Agricultural Testament”, telah menginspirasi gerakan pertanian organik diberbagai belahan bumi. Atas alasan itu, dia disebut sebagai bapak pertanian organik. Di Indonesia pertanian organik mulai populer di era 80-an. Dimana gerakan revolusi hijau yang digagas pemerintah pada akhir tahun 70-an mulai menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
dampak negatifnya. Penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia dituduh sebagai pemicu kerusakan lingkungan pertanian dan kesehatan manusia. Ada banyak dasar pemikiran yang memotivasi seorang petani mempraktekkan pertanian organik. Praktek yang paling ekstrim bahkan sangat meminimalkan intervensi manusia (Priyowidodo, 2015). C. Budidaya Padi Organik dan Anorganik Pertanian dapat diartikan segala kegiatan dan upaya manusia untuk meningkatkan hasil bumi, sehingga selain bercocok tanam termasuk dalam bidang kehutanan, kehewanan, perikanan, dan perkebunan (Rafi, 2003). Menurut pakar pertanian organik menyebutkan bahwa pertanian organik merupakan penerapan hukum pengembalian “Low of return” yang berarti suatu sistem yang berusaha untuk mengembalikan semua jenis bahan organik ke dalam tanah, baik kedalam bentuk residu dan limbah pertanaman maupun ternak yang selanjutnya bertujuan untuk memberikan makan pada tanaman. Filosofi yang melandasi pertanian organik adalah prinsip pemberian makanan bagi tanaman secara langsung. Strategi yang digunakan oleh pertanian organik adalah memindahkan hara secapatnya dari sisa-sisa tanaman kompos dan pupuk kandang menjadi biosma yang selanjutnya mengalami proses mineralisasi akan menjadi hara dalam larutan tanah (Sutanto, 2002). Pupuk N dalam bentuk urea sudah menjadi kebutuhan pokok bagi petani padi khususnya di Indonesia karena dianggap dapat langsung meningkatkan produktivitas sehingga pemborosan dalam pemakaian urea di petani tidak dapat dihindari (Julistia, 2004). Dosis pemberian pupuk yang cukup tinggi di petani saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
ada yang mencapai 400−600 kg urea/ha di atas rekomendasi pemerintah sebesar 200– 260 kg urea/ha (Abdul,2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Tabel 2.2 Rata-Rata Harga Gabah Menurut Kualitas Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Penggilingan di Indonesia 2014 – 2015
Kualitas Gabah (Rp/Kg) Tahun / Bulan
Gabah Ker ing Giling
Gabah Ker ing Panen
Kadar Air (% )
Rendah
Gabah Ker ing Giling
Gabah Ker ing Panen
Kadar Hampa/Kotor an (% ) HPP1) (RP/Kg)
Rendah
Gabah Ker ing Giling
Gabah Ker ing Panen
Rendah 10.77
3300
2015
Januari
5447.14
5027.89
4212.30
12.48
17.86
26.03
2.37
5.10
2014
Januari
4776.26
4412.30
3755.19
12.85
18.48
25.28
2.44
5.12
9.81
3300
Februari
4791.95
4423.22
3780.19
12.77
17.89
26.07
2.30
4.78
10.87
3300
M aret
4790.71
4134.76
3660.81
13.14
19.41
26.27
2.41
5.37
9.69
3300
Ap ril
4528.88
3935.73
3524.33
12.57
19.08
25.71
2.46
4.92
10.00
3300
M ay
4572.07
4130.49
3564.91
12.62
18.22
26.51
2.24
5.05
10.38
3300
Juni
4664.43
4213.83
3549.68
12.67
18.11
25.86
2.27
5.17
11.15
3300
Juli
4597.59
4097.92
3562.06
12.79
19.24
26.94
2.26
5.23
9.59
3300
Agustus
4630.94
4170.35
3600.67
12.70
18.81
26.07
2.36
4.85
9.37
3300
Sep tember
4643.25
4282.54
3717.56
12.48
18.44
25.50
2.40
4.73
10.27
3300
Oktober
4782.74
4364.75
3877.30
12.54
18.49
26.37
2.43
5.00
8.70
3300
November
4936.49
4535.02
4050.71
12.78
18.82
26.33
2.38
5.06
11.17
3300
December
5264.16
4910.51
4264.54
12.43
18.03
25.31
2.44
4.76
11.30
3300
Sumber: Subdirektorat Statistik Harga Produsen, BPS http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=36%20¬ab=6 Keterangan : - 1) HPP = Harga Pembelian Pemerintah berdasarkan Inpres
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
2. Peranan Pupuk Organik dan Pupuk Hayati dalam Keberlanjutan Produksi dan Kelestarian Lingkungan Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian dari pada sejarah pertanian itu sendiri. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah mulai pada permulaan dari manusia mengenal bercocok tanam kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari pemupukan untuk memperbaiki kesuburan tanah terdapat pada kebudayaan di negeri yang terletak di daerah aliran sungai Nil, Euphrat, Indus, Cina, Amerika Latin, dan sebagainya (Honcamp, 1931). Berbagai hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan sangat rendahnya kandungan C organik dalam tanah, yaitu < 2 %, bahkan pada banyak lahan sawah intensif di Jawa kandungannya < 1 %. Padahal untuk memperoleh produktivitas optimal dibutuhkan C-organik > 2,5 %. Di lain pihak, sebagai negara tropika basah yang memiliki sumber bahan organik sangat melimpah, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Bahan pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas
maupun
kuantitas,
mengurangi
pencemaran
lingkungan,
dan
meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia atau unsur hara yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi. Pupuk organik atau bahan organik tanah merupakan sumber nitrogen tanah yang utama, selain itu peranannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia, biologi, serta lingkungan hidup. Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus atau bahan organik tanah 3. Pupuk Organik Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman. Dalam Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006, tentang pupuk organik dan pembenah tanah, dikemukakan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan C-organik atau bahan organik dari pada kadar haranya; nilai C-organik itulah yang menjadi pembeda dengan pupuk anorganik. Bila C-organik rendah dan tidak masuk dalam ketentuan pupuk organik maka diklasifikasikan sebagai pembenah tanah organik. Pembenah tanah atau soilameliorant menurut SK Mentan adalah bahan-bahan sintesis atau alami, organik atau mineral. 3. Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik Kompos sangat bermanfaat bagi tanaman, antara lain meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas
serap
air
tanah,
meningkatkan
mikroba
tanah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
meningkatkan kualitas hasil panan mengenai: rasa, nilai gizi, dan jumlah panan, menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman, menekankan pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman, dan meningkatkan retensi dan ketersediaan hara didalam tanah. Setiap formula pupuk organik atau formula pembenah tanah yang akan diedarkan untuk penggunaan di sektor pertanian, harus memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis. Berikut adalah persyaratan teknis minimal yang ditetapkan oleh Departemen Pertanian RI untuk sebuah merek pupuk dikatakan masuk dalam kategori
organik
berdasarkan
SK
Menteri
Pertanian
No.
28/Permentan/SR.130/B/2009 dibandingkan dengan kadar / komposisi Tabel 2.3 Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 28/Permentan/SR.130/B/2009 No
Parameter
Satuan %
Persyaratan Teknis Mineral Padat
1
C-organik
2
C/N rasio
3
Bahan ikutan
%
<2
4
Kadar air
%
4-20
5
Kadar logam
ppm
>12
Cair
MASAGR® Pupuk Organik cair
>4
5,82
<2
0(td)
<10
<2,5
0(td)
- Hg
<1
<0,25
0(td)
- Pb
<50
<12,5
0(td)
- Cd
<10
<2,5
0(td)
6
Ph
4-8
4-8
4,47
7
Kadar total
15-25
berat - As
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
No
Parameter
Persyaratan Teknis Mineral
MASAGR® Pupuk
Padat
Cair
Organik cair
<6
<2
0,09
- P2O5
<6
<2
1.14
- K2O
<6
<2
0,37
<102
<102
E. coli: 0 (td)
-N
8
Satuan
%
Mikroba
cfu/g;
Kontaminan
cfu/ml
Salmonella sp: 0 (td) (Bebas
Mikroba
Kontaminan)
9
Mikroba
cfu/g;
>103
Fungsional
cfu/ml
10
Ukuran butir
mm
2-5 (min 80%)
11
Kadar
ppm
0-8000
0-800
62
- Mn
0-5000
0-1000
7
- Cu
0-5000
0-1000
4
- Zn
0-5000
0-1000
2
-B
0-2500
0-500
0.2
- Co
0-20
0-5
<0.02
Mo
0-10
0-1
<0,7
unsur
mikro - Fe
Keterangan: - td = tidak terdeteksi Kadar / komposisi MASAGRI® Pupuk Organik Cair berdasarkan hasil analisis Balai Penelitian Tanah, Balitbang Kementrian Pertanian RI : – Lab. Balittanah No. 2643/2010 dan No. 3178/2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
– Lab. Biologi & KesehatanTanah, Balittanah No. 324/PH/10/2010 – Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik [PDF] 4. Pupuk Buatan/Anorganik Pupuk anorganik merupakan pupuk buatan pabrik, berbahan dasar dari mineral dan udara. Bahan dasar pupuk nitrogen adalah nitogen dari udara, sedangkan pupuk P, K, Ca, Mg dari tambang. Sumber hara N adalah pupuk urea, ZA, DAP, KNO3, dan NPK. Nitrogen merupakan hara yang bersifat higroskopis atau mudah menyerap air dan mudah larut dalam tanah. Unsur hara N diserap tanaman dalam bentuk NH4 + dan NO3-. Kadar NH4 + terlarut tertinggi terjadi pada saat pemupukan hingga hari ke 3, mudah hilang dan tidak tersedia bagi tanaman. Nitrogen bersifat unsur hara di dalam tanah. Sumber hara P adalah pupuk TSP, SP-36, Superphos, fosfat alam, DAP, dan NPK. Hara P dalam tanah stabil atau tidak mudah hilang. Hara K bersumber dari pupuk KCl, MOP, KNO3, dan NPK. Hara K dalam bersifat mobil, mudah bergerak, pada tanah tua (Ultisol dan Oxisol) mudah tercuci (Kasno, 2008). 5. Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Anorganik Persyaratan teknis minimal pupuk anorganik seperti yang disajikan mengikuti SK Mentan No. 9 tahun 2003. Persyaratan lain adalah semua jenis pupuk tidak diperbolehkan mengandung logam berat yang dapat membahayakan kesehatan dan keamanan lingkungan. Batas toleransi maksimal kandungan logam berat sebagai bahan ikutan dalam pupuk anorganik adalah sebagai berikut: As = 100 ppm, Hg = 10 ppm, Cd= 100 ppm, dan Pb = 500 ppm. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
menentukan kadar hara pupuk ditetapkan dengan Metode standar uji mutu pupuk anorganik dan disajikan pada tabel beikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Tabel 2.4 Persyaratan Teknis Pupuk Anorganik
Jenis hara
Pupuk hara makro Padat
Pupuk hara makro Cair
Tunggal
Majemuk
Tunggal
Nitrogen (total) Fosfor (P2O5) Kalium (K2O)
Sesuai SNI Sesuai SNI Sesuai SNI
Total N, P2O5 dan K2O Min. 30 %
Min. 20 % Min. 8 % Min 15 %
Seng (Zn) Boron (B) Tembaga (Cu) Mangan (Mn) Molibden (Mo) Kobal (Co) Biuret
-
Maks. 0,5% Maks. 0,25% Maks. 0,5% Maks.0,5% Maks.0,001 % Maks.0,002% Maks. 1%
-
-
Maks. 1 %
Majemuk
Pupuk hara mikro padat
Pupuk hara mikro Jenis hara cair
Tunggal
Majemuk
Tunggal
Majemuk
Total N, P2O5 dan K2O Min. 10 %
-
-
-
-
Maks. 0,25% Maks.0,125% Maks. 0,25% Maks. 0,25% Maks.0,001% Maks.0,0005% Maks. 1%
Sesuai SNI Sesuai SNI Sesuai SNI Sesuai SNI Sesuai SNI
Min. 0,5% Min.0,25% Min. 0,5% Min. 0,5% Min.0,001% Min.0,002% -
-
Min. 0,25% Min. 0,125% Min. 0,25% Min.0,25% Min 0,001% Min.0,0005
-
Sumber: Keputusan Menteri Pertanian RI No. 09/Kpts/TP.260/1/2003 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pupuk Anorganik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
1. Jenis Pupuk Organik dan Anorganik Selama ini para petani Indonesia menjadi kecanduan dengan pupuk kimia yang setiap tahun harganya naik dan tentu saja semakin lama ini akan semakin memberatkan para petani yang akhirnya para petani setiap tahun selalu merugi karena biaya lebih besar dari pada hasil panen. Karena dengan pemupukan kimia yang mahal tersebut maka pemupukan menjadi disesuaikan dengan kemampuan petani untuk membelinya yang terkadang pemupukan tersebut tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga unsur hara yang dkembalikan ke tanah dengan yang diambil oleh tanaman untuk tumbuh menjadi tidak seimbang dan unsur hara tanah semakin berkurang, dan menyebabkan hasil panen setiap tahun menurun. Beberapa jenis pupuk kimia yang sering digunakan oleh para petani indonesia adalah a. Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen. Kegunaan pupuk Urea Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
1) Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa. 2) Mempercepat pertumbuhan tanaman 3) Menambah kandungan protein tanam. 4) Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan untuk gejala kekurangan unsur hara Nitrogen. 5) Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. 6) Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini dimulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun. 7) Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus ke bagian atas. 8) Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil. 9) Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya. b. Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%, namun di lapangan bisa mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses. Pada pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkan dengan asam fosfat hasil proses sebelumnya. Reaksi dasarnya sebagai berikut Ca3(PO4)2CaF
+
H3PO4 --> Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
c. Pupuk KCl Kaliumklorida (KCl) merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kandungan unsur hara dalam pupuk KCl adalah 60% K2O. Artinya setiap 100 kg pupuk KCl didalamnya terkandung 60 kg unsur hara K2O dari total kandungan. d. Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk cair atau padat yang mengandung unsur hara utama nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan. Fungsi setiap komponen Ketiga unsur dalam pupuk NPK membantu pertumbuhan tanaman dalam tiga cara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut: 1) N (Nitrogen) : membantu pertumbuhan vegetatif terutama daun 2) P (Fosfor)
: membantu pertumbuhan akar dan tunas
3) K (Kalium) : membantu pembungaan dan pembuahan e. Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4). Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat sangat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemakaiannya. Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk amonium).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti urea sebagai pemasok hara nitrogen bagi budidaya karena lebih efektif dalam meningkatkan kadar gula (rendemen). Pengertian pupuk secara lain, Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Dalam pupuk khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Pupuk organik adalah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik (pupuk kandang, kompos, guano). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [Ca3(PO4)2]. Macam macam pupuk organik adalah sebagi berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
a. Pupuk Hijau pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumputrumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara. Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain: 1) Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air. 2) Mencegah adanya erosi. 3) Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika ditanam pada waktu tanah bero. 4) Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik. Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu: Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun penyakit dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada pola pertanaman tumpang sari. b. Pupuk Kompos Merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos. Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. c. Pupuk Kandang Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena murah dan mudah pengerjaannya begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik dari pada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik. Pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen. Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan
seimbang
yang
sangat
penting
untuk
pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membantu pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain. d. Pupuk Seresah Merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya : 1) Dapat
menjaga
kelembaban
tanah,
mengurangi
penguapan,
penghematan pengairan. 2) Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air 3) Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan 4) Menjaga tekstur tanah tetap remah 5) Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan 6) Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan sumber humus. e. Pupuk Cair Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair. Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair (Sutjipto, 2012). D. Biaya Produksi Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian biaya adalah pengeluaran uang yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan sesuatu, sedangkan Produksi memiliki pengertian hasil atau menghasilkan. Untuk menjalankan produksi diperlukan tenaga kerja, bahan-bahan dasar, alat-alat dan mesin, bahan bakar, dan sebaginya. Untuk menentukan harga jual produk serta untuk dapat menentukan apakah suatu usaha itu rendabel, semua biaya produksi harus diperhitungkan dengan seteliti mungkin. Perhitungan semua biaya yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang/jasa sampai barang tersebut
terjual
disebut
kalkulasi
harga
pokok
(Gilarso,
2003:125).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Perhitungan harga pokok atau biaya per satuan produk yang mencakup semua biaya yang telah diadakan untuk suatu produk sampai barang itu terjual memberikan informasi penting untuk penentuan harga jual (yang kita pakai dalam analisis penawaran). Tujuan kakulasi harga pokok 1. Sebagi dasar untuk penentuan harga jual. 2. Sebagi alat untuk mengawasi efesiensi atau kinerja perusahaan dan mencegah pemborosan-pemborosan. 3. Sebagi pegangan dalam memilih cara produksi yang paling efesien. (Gilarso, 2003:128). Dalam ilmu ekonomi biaya diartikan: semua pengorbanan yang perlu untuk sesuatu proses produksi, dinyatakan dalam uang menurut harga pasar yang berlaku (Gilarso, 2003:125). E. Produktivitas Menurut dewan produktivitas nasional Husien (2002:9). Menjelaskan bahwa Perbandingan antara hasil yang dapat dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi. dimensi pertama adalah efektifitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. yang kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi pengunannya atau bagimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Pendapat yang demikian itu menunjukkan bahwa produktivitas mencakup sejumlah persoalan yang terkait dengan kegiatan manajemen dan teknis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
operasional. Sedangkan konsep produktivitas dijelaskan oleh Ravianto (1989:18) sebagai berikut:
1. Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin banyak barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan menggunakan sedikit sumber daya. 2. Produktivitas berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif merumuskan tujuan rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap menjaga kualitas. 3. Produktivitas
terpadu
menggunakan
keterampilan
modal,
teknologi
manajemen, informasi, energi, dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan yang mantap bagi manusia melalui konsep produktivitas secara menyeluruh. 4. Produktivitas berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan kekurangan. Serta harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam jangka panjang dan pendek, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan pendidikan dan komunikasi. 5. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan tetapi juga mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat untuk terus menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.
F. Keuntungan Keuntungan merupakan perbedaan antara penghasilan yang diterima oleh seorang pengusaha dari penjualan barang-barang dan jasa-jasa dan biaya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
dikeluarkan untuk memproduksikan barang-barang dan jasa tersebut, atau dengan pendek keuantungan adalah penghasian kurang pengeluaran Income minus expenses (Manullang, 2008:25). Menurut Soekartawi, Perubahan sistem pengusahaan pertanian yang tradisional ke semi tradisional atau ke komersial membawa dampak terhadap keputusan petani yang didasarkan konsep utilitas (utility maximization) ke konsep atas dasar keuntungan (profit maximization). Mengembangkan konsep pengukuran efisiensi dengan menggunakan pendekatan fungsi keuntungan Pendekatan fungsi keuntungan untuk mengukur efisiensi ekonomi (tanpa melalui fungsi produksi frontier) menjadi terkenal karena beberapa kemudahan, antara lain dapat : 1. mengevaluasi efisiensi harga dan efisiensi ekonomi relatif dari usaha tani 2. menurunkan fungsi permintaan faktor produksi dan penawaran terhadap faktor produksi (Kusumawardani, 2002). G. Pemasaran Agribisnis Pengertian Agribisnis Menurut Wibowo (1994): Pengertian agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing, penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain. Dengan demikian agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistim pertanian yang memiliki beberapa komponen sub sistim yaitu, sub sistim usaha tani atau yang memproduksi bahan baku, sub sistim pengolahan hasil pertanian, dan sub sistim pemasaran hasil pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Dalam pemasaran luas pasar barang yang dibutuhkan oleh banyak orang, mudah diangkut dan tahan lama mempunyai pasaran yang luas. Emas, timah, bahan dasar seperti karet, kapas, tembakau, minyak bumi dan gandum mempunyai pasaran yang luas sekali, hampir seluas dunia. Oleh karena itu pemasaran untuk barang seperti pasar dunia. Sebaliknya pasaran untuk barang seperti buah-buahan akan lebih sempit. Makin luas pasaran suatu barang (pasar lokal, regional/daerah, nasional, internasional). Makin harganya di tempat yang satu ikut dipengaruhi oleh perkembangan harga lain tempat (Gilarso, 1992:155). Dalam menentukan harga pasar penjual dan pembeli bertemu dipasar. Masing-masing mempunyai keinginan dan kepentinganya sendiri-sendiri. Hanya kalo keinginan mereka dapat dipertemukan, akan terjadi transaksi jual-beli. Faktor penting yang dapat mempertemukan mereka adalah harga, yang terbentuk dipasar dalam „interaksi‟ penjual dan pembeli tersebut (Gilarso, 1992:156). Keinginan yang berbeda. Para penjual mengharapkan harga setinggi mungkin untuk barang dan jasa yang ditawarkan, agar dapat mendapat uang sebanyak mungkin. Tetapi jika mereka minta harga yang terlalu tinggi, para pembeli tidak mau membeli sehingga barang tidak laku. Di lain pihak kalu penjual mendapat harga terlalu rendah, mereka tidak akan bersedia melepaskan barangnya karena merasa rugi. Pedoman bagi penjual dalam menentukan harga jual adalah : 1. Biaya yang telah dikeluarkan (ongkos bahan dan alat, upah tenaga kerja, banyaknya waktu/keahlian yang telah dicurahkan, dan sebaginya 2. Laba yang diinginkan merupakan sumber penghasilanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Para pembeli sebaliknya menginginkan harga serendah mungkin, agar mendapat barang sebanyak mungkin dengan uang yang dibelanjakan, atau mengeluarkan uang sedikit mungkin untuk memperoleh apa yang dibutuhkan. Pedoman bagi para pembeli adalah : 1. Kebutuhan menurut urutan mendesaknya: semaikin suatu barang dibutuhkan (atau semakin besar manfaat barang itu untuk yang bersangkutan). Makin orang bersedia membayar dengan harga tinggi untuk memperolehnya 2. Besarnya penghasilan atau jumlah uang yang tersedia untuk dibelanjakan makin banyak uangnya, makin gampang orang mengeluarkanya (Gilarso, 1992:156). Hubungan timbal balik antara harga dan jumlah. Dari keterangan diatas ternyata ada hubungan timbal-bailk antara Harga suatu barang dan jumlah yang mau dijual atau dibeli: 1. Bila harga tinggi, penjual mau menjual banyak tetapi pembeli hanya mau membeli sedikit 2. Bila harga rendah, pembeli mau membeli banyak, tetai penjual hanya mau menjual sedikit (Gilarso, 1992:156). Pola pemasaran produk pertanian organik bisa menggunakan pola lama ataupun pola-pola baru. Hasil pertanian organik masih bisa bersaing dipasar konvensional, karena meski biaya operasionalnya lebih besar tapi inpu-input produksinya lebih murah. Namun apabila ingin mendapatkan insentif harga sebaiknya dijual ke pasar moderen atau penjualan langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
1. Pasar tradisional Pasar ini merupakan pasar pertanian tertua. Untuk memasok pasar jenis ini biasanya melalui rantai para pedagang pengepul dan tengkulak yang ada sampai hingga ke pelosok desa. Kelebihan sistem ini adalah mudah. Petani tidak harus jemput bola tinggal nunggu di lahan, bahkan biasanya proses panen pun dilakukan pedagang pengepul. Banyak petani yang lebih nyaman dengan sistem ini karena kemudahan tersebut. Bahkan beberapa tengkulak dan pengepul mau meminjamkan modal untuk produksi musim tanam berikutnya. Walaupun seringkali hal ini menjadi jeratan bagi petani. Kelemahan dari sistem ini adalah harganya yang rendah. Apalagi bila produk pertanian dibeli dengan sistem ijon atau dibeli sebelum panen. 2. Pasar modern Ada dua pola untuk memasuki pasar moderen yaitu dengan memasoknya langsung dan melalui perusahaan pemasok. Untuk memasok langsung, produsen harus memiliki modal dan relasi yang cukup. Karena biasanya barang yang masuk tidak dibayar secara langsung. Hal ini bisa disiasati dengan membentuk koperasi petani organik. Sebagian petani organik, ada juga yang menjual hasil panennya ke perusahaan pemasok pasar moderen. Dalam hal ini yang mempunyai kontrak dengan pasar moderen adalah perusahaan pemasok. Petani menjual kepada perusahaan pemasok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
3. Penjualan langsung Alternatif dari sistem-sistem pemasaran diatas adalah dengan melakukan penjualan langsung. Petani memasarkan hasil panen secara langsung ke konsumen. Biasanya dalam bentuk paket-paket yang disesuaikan dengan hasil panen. Paket dikirimkan langsung ke konsumen yang berlangganan. Jenis dan macam sayuran disesuaikan antara kebutuhan konsumen dan musim tanam. Untuk menjalankan sistem seperti ini, petani wajib menerapkan sistem multiklutur agar produk yang dihasilkan tidak monoton. Kalau sulit dipenuhi sendiri, petani produsen bisa membentuk kelompok tani (Risandar ,2015). H. Penelitian Sebelumnya Penelitian yang dilaksanakan oleh Nikolaus Kristanto Santoso Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Satya Wacana Salatiga 2012 dengan judul :Analisis komparasi usaha tani padi organik dan Anorganik dikec. Smbirejo Kab. Sragen. Tempat penelitian ini dilaksanakan didesa Sukorejo dan desa musuk, Kecamatan sambirejo, Kab. Sragen. Pemilihan tempat penelitian secara sengaja (Purposive Sampling) karena seragen banyak terdapat pertanian padi organik. Penelitian ini diselenggarakan pada 11 juli 2011 sampai dengan 11 Agustus 2011. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1. Bagimana tingkat produktifitas padi yang dibudidayakan secara organik dan anorganik. 2. Bagimana pendapatan kotor dan pendapatan bersih yang diperoleh petani padi yang dibudidayakan secara organik dan anorganik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan observasi. peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagi berikut : 1. Rata-rata produksi padi pertanian organik sebesar 7,4 ton/ha/musiman tanaman. Lebih tinggi dari rata-rata produksi padi pertanian anorganik yang sebesar 6,5 ton/ha/musim tanam 2. Rata-rata modal lancar pertanian organik sebesar Rp 1.407.115,20/ha/musim tanam. Lebih tinggi dari rata-rata modal lancar pertanian anorganik yang sebesar Rp1.157.379,50/ha/musim tanam 3. Rata-rata
pendapatan
kotor
pertanian
organik
sebesar
Rp42.924.170,87/ha/musim tanam. Lebih tinggi dari rata-rata pendapatan kotor pertanian Anorganik yang sebesar Rp19.844.439,17/ha/musim tanam 4. Rata-rata
pendapatan
bersih
pertanian
organik
sebesar
Rp38.467.762,23/ha/musim tanam, lebih tinggi dari rata-rata pendapatan bersih dari pertanian Anorganik yang sebesar Rp 14.591.680,23/ha/musim tanam 5. Rata-rata biaya benih pertanian organik sebesar Rp231.852,23/ha/musim tanam. Lebih tinggi dari rata-rata biaya benih pertanian anorganik yang sebesar Rp961.144,93/ha/musim tanam 6. Rata-rata biaya pupuk pertanian organik sebesar Rp1.198.269,83/ha/musim tanam, lebih tinggi dari rata-rata biaya pupuk pertanian anorganik yang sebesar Rp961.649.77/ha/musim tanam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
7. Rata-rata biaya pestisida pertanian organik sebesar Rp3.970,93/ha/musim tanam. Lebih kecil dari pada rata-rata biaya pestisida pertanian anorganik yang sebesar Rp152.040,03/ha/musim tanam 8. Rata-rata
biaya
tenaga
kerja
pertanian
organik
sebesar
Rp2.446.040,07/ha/musim tanam, lebih rendah rata-rata biaya tenaga kerja pertanian Anorganik yang sebesar Rp2.822.666.33/ha/musim tanam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
I
Kerangka peneltian
Gambar 2: 1 Kerangka Penelitian Biaya Produksi
Produktivitas Padi Organik Keuntungan
Keragaan Pemasaran Studi Komparasi Biaya Produksi
Produktivitas Padi Anorganik
Keuntungan
Keragaan Pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada sifat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneilti adalah sebagi instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data trianggulasi (Gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2010:15).
Dalam penelitian ini peneliti membandingkan budidaya budidaya
pertanian organik dan Anorganik terhadap biaya produksi, produktivitas, keuntungan, dan Keragaan Pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan, mencatat, menganalisis, dan menginterprestasian kondisi yang terjadi saat ini atau yang ada. Penelitian ini tidak mengkaji atau menggunakan hipotesa, tapi hanya mendiskripsikan informasi apa adanya sesuai variabel yang diteliti Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh atas landasan teori yang ada. Data ini diperoleh atas pengamatan, dokmentasi secara langsung yang digunakan sebagimana mestinya. Tujuan tersebut yaitu untuk membandingkan Biaya Produksi, Produktivitas, Keuntungan, Keragaan Pemasaran Budidaya Padi Organik dengan Padi Anorganik Desa Klepu dan Desa Sukorejo Jawa Tengah.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukorejo, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen telah daerah tersebut telah melakukan budidaya pertanian padi organik sejak tanggal 14 agustus 1980. Dengan nama Gampok Tani Sri Rejeki yang dipelopori oleh Bapak Ali Sutrisno dan Desa Klepu, Kec. Ceper, Kab. Klaten yang membudidayakan pertanian padi anorganik. Yang telah berdiri sejak bulan oktober 2010 dengan nama Gapot tani. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti Studi komparasi padi organik dan padi anorganik terhadap Biaya Produksi, Produktivitas, Keuntungan, Keragaan Pemasaran di Desa Sukorejo dan Desa Klepu. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan. Adapun pengambilan data yaitu pada tanggal 01 Oktober 2015 sampai 30 Januari 2015 C. Jenis Data Berdasarkan jenisnya data dibedakan menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif 1. Data kualitatif Merupakan data yang menunjukkan kualitas atau mutu sesuatu yang ada, baik keadaan, proses, prestiwa/kejadian dan lainya yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata (Widoyoko, 2012:18).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2. Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka sebagi hasil observasi atau pengukuran (Widoyoko, 2012:21). D. Teknik Pengumpulan Data Adapun bentuk pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Non Partisipan Suatu observasi disebut observasi non partisipan jika orang yang melakukan penelitian tidak turut ambil bagian dalam kegiatan atau tidak terlibat langsung dalam aktivitas orang-orang yang diobservasi. Observer bertindak sebagi pengamat independen (Widoyoko, 2012:48). Dalam melakukan observasi, peneliti mengamati, mencatat, menganalisa, kemudian membuat kesimpulan terhadap hal yang diteliti terhadap budidaya pertanian organik dan anorganik 2. Wawancara Terstruktur Wawancara
terstruktur
adalah
wawancara
yang
dilakukan
menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Wawancara terstruktur digunakan digunakan sebagi metode pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi yang diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabanya telah disiapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpul data dapat menggunakan
pewawancara
sebagi
pengumpul
data.
Supaya
setiap
pewawancara mempunyai ketrampilan yang sama maka diperlukan traning bagi calon pewawancara Saat melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagi pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan alat bantu lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar (Widoyoko, 2012:42-43). E. Metode Pengambilan Sampel 1. Ukuran Sampel dalam Penelitian Dengan populasi petani organik di Desa Sukorejo sebanyak 41 petani organik dan petani anorganik di Desa Klepu terdapat 50 petani anorganik. teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagi sampel, bila orang yang dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagi sumber data yaitu petani organik dan Anorganik. Sesuai dengan jumlah populasi masing-masing dapat digunakan tabel 5.1 Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan tarif kesalahan 1%, 5%, dan 10% yang terdapat dalam lampiran 9 (Sugiyono,2010:128). jika jumlah petani organik 41 petani organik dan 50 petani anorganik dengan tingkat kesalahan 5% maka jumlah sampelnya = 91 Dengan demikian masing-masing sampel harus sesuai dengan populasi berdasarkan perhitungan berikut jumlah sampel untuk Petani organik = 41/91 x 75 = 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Petani anorganik = 50/91 x 75 = 41 2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagi sampel, bila orang yang dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagi sumber data (Sugiyono, 2010:124). F. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan bagi penelitian ini, penulis mempergunakan alat pengumpul data yang utama yaitu pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Sebelum menyusun alat pengumpul data penulis terlebih dahulu menyusun kisi-kisi penelitian, antara lain: 1. Membuat Kisi-kisi Penelitian Penyusunan kisi-kisi penelitian merupakan hal yang sangat penting karena kisi-kisi penelitian disusun sebagai acuhan untuk menyusun alat pengumpul data. Kisi-kisi ini meliputi, judul, tujuan, pertanyaan penelitian, data yang akan dikumpulkan, indikator-indikator, dan item. Kisi-kisi penelitian dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran 1. Berdasarkan indikator setiap variabel maupun sub variabel dapat disusun rancangan butir-butir instrumen. Gambaran hubungan variabel maupun sub variabel, indikator dan rancangan butir-butir instrumen yang disusun dalam bentuk tabel disebut dengan kisi-kisi instrumen. Dengan kata lain kisi-kisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
instrumen merupakan sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara variabel maupun sub variabel, indikator dan rancangan butir-butir instrumen (Widoyoko, 2012:132). 2. Menyusun Item Penyusunan item wawancara yang merupakan penjabaran dari indikatorindikator yang kemudian dibuat dalam bentuk pertanyaan. 3. Uji Coba Sebelum istrumen wawancara digunakan dalam penelitian peneliti terlebih dahulu mencobakan wawancara kepada beberapa responden dengan maksud mengetahi apakah wawancara tersebut sudah layak atau masih ada kekurangan baik dari segi penggunaan segi bahasa, maksud dan tujuannya bahkan untuk mengukur harus dapat mengetahui berapa lama waktu wawancara. Dalam melakukan uji coba peneliti melakukan uji coba di desa Klepu dengan nama Gapot tani, dengan cara menyebarkan lima angket kepada para petani. Hasilnya yaitu ada beberapa yang tidak mengetahui maksud pertanyaan no. 9, 10, 11, 12, 13, 24. Hal tersebut dikarenakan para petani kesulitan untuk membaca dan menulis dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengisi jawaban instrumen penelitian. Maka langkah yang baik dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan wawancara terstruktur dan merevisi instrumen wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
4. Revisi Instrument Wawancara Revisi wawancara dimaksudkan untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan dari hasil uji coba sehingga diperolah suatu bentuk finansial yang dapat dijadikan alat untuk mengali informasi dan data responden sebenarnya. 5. Pelaksanaan Penyebaran Wawancara Pelaksanaan penyebaran wawancara dalam melakukan penelitian dibagi dalam dua tahap yaitu a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan dipersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses penyebaran angket, yaitu: 1) Mempersiapkan surat ijin dari pihak terkait yaitu kelurahan 2) Mempersiapkan lembaran-lembaran wawancara. 3) Mempersiapkan alat tulis yang dipergunakan apabila ada yang perlu ditulis atau dicatat. b. Tahap Pelaksanaan. Seletah mendapatkan ijin dari pihak yang berwenang. maka wawancara dapat disebar dengan cara mendatangi anggota kelompok tani atau para petani yang sedang bekerja disawah untuk memperolah informasi yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Sukmadinata (2006:72) menjelaskan penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya Menurut Furchan (2004) menjelaskan jenis penelitian deskriptif Studi kasus yaitu suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan/atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis. 2.
Analisis Data Uji Beda Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik yang disebut Uji Beda. Independent sample t-test. 1) Dengan Prasyarat: a) Data berbentuk interval atau rasio b) Data sample berasal dari populasi yang terdistribusi normal c) Variansi antara dua sampel yang dibandingkan tidak berbeda secara signifikan (homogen) d) Data berasal dari dua sampel yang berbeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
2) Rumus :
t1 2
X1 X 2 SD12 SD2 2 n1 1 n2 1
Keterangan : X = Rata-rata masing-masing kelompok
SD = Variansi masing-masing kelompok n
= jumlah subjek
3) kriteria pengujian Jika -t tabel lebih kecil atau sama dengan t hitung lebih kecil atau sama dengan t tabel lebih kecil atau sama dengan t hitung,maka Ho diterima Jika t hitung lebih kecil dari t table maka Ho ditolak Jika signifikasi > 0,05 maka Ho diterima Jika signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Luas wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2, secara administratif terbagi dalam 20 Kecamatan, 8 Kelurahan, dan 200 Desa. Dalam penelitian ini peneliti meneliti di Kecamatan Sambirejo tepatnya di Desa Sukorejo Berdasarkan data tahun 2015, jumlah penduduk di Kabupaten Sragen adalah 67.007 orang terdiri dari 32.682 laki-laki dan 34.325 perempuan. Kabupaten Sragen Terletak pada: 7 º 15 LS dan 7 º 30 LS 110 º 45 BT dan 111 º 10 BT. Batas wilayah Desa sukorejo adalah sebagai berikut: Sebelah Barat
: Balong Barat
Sebelah Utara
: Jambean
Sebelah Timur
: Jawa Timur
Sebelah Selatan
: Balong Selatan
Desa Sukorejo beriklim tropis dengan suhu harian yang berkisar antara 1931º C, terletak di dataran dengan ketinggian rata-rata 109 meter diatas permukaan laut. Curah hujan rata-rata di bawah 3000 mm per tahun dengan hari hujan di bawah 150 hari per tahun. Kabupaten Klaten memiliki luas wilayah sebesar 65.556 Ha (655,56 km 2) atau seluas 2,014% dari luas Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Kabupaten
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Klaten terletak diantara 110°30‟-110°45‟ Bujur Timur dan 7°30‟-7°45‟ Lintang Selatan. Letak Kabupaten Klaten cukup strategis karena berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didalam melakukan penelitian peneliti meneliti dikecamatan Ceper desa klepu batas wilayah desa klepu yaitu :
Sebelah Timur : Desa Ngaran
Sebelah Barat : Desa Penggung
Sebelah Utara : Desa Petung
Sebelah Selatan : Desa Mondokan
. Desa Klepu berada pada ketinggian berkisar antara 75-160 meter di atas permukaan laut Klaten memiliki iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28-30ᴼC dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350mm) dan curah hujan terendah pada bulan Juli (8mm).
B. Budidaya Padi Organik dan Padi Anorganik
Padi organik merupakan komoditi yang dibudidayakan di Kabupaten Sragen, meskipun sebagian besar wilayahnya masih membudidayakan padi Anorganik. Budidaya Padi organik di Desa Sukorejo melakukan sistem pertanian organik sejak tanggal 14 Agustus 1980 yang dipelopori oleh Bpk. Ali Sutrisno dan sampai saat ini tetap melaksanakan budidaya padi organik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Pertanian organik merupakan suatu pertanian yang mengusahakan keseimbangan lingkungan dengan memelihara kesuburan tanah. Budidaya padi organik berbeda dengan budidaya padi Anorganik perbedaan tersebut terletak pada penyiapan lahan dan pemeliharaan. pemupukan padi organik dilakukan sebelum bercocok tanam. petani sukorejo memanfaatkan pupuk kandang sebagi pupuk dasar sedangkan pestisida yang digunakan menggunakan pestisida organik untuk pemberantasan hama penyakit. Pada tahun 2015 sebagian besar sawah Di Kabupaten Sragen sudah berperairan teknis dengan presentase rata-rata sebesar 28% sedangkan perairan setengah teknis memiliki presentase sebesar 4% pengairan sederhana presentase rata-rata 3% dan tadah hujan presentase rata-rata 15%. Tabel 4.5 Luas Kabupaten Sragen Dirinci Menurut Penggunaan Tahun 2015
JENIS LAHAN
2015 Luas(Ha)
Prosentase (%)
I. LAHAN SAWAH
40.182
43
a. Irigasi Teknis
25.928
28
b. Irigasi Setengah Teknis
4.045
4
c. Irigasi Sederhana
2.477
3
d. Tadah Hujan
14.254
15
859
1
53.973
57
27.211 18.167
29 19
e. Lain-lain
II. LAHAN BUKAN SAWAH a. Pekarangan/Bangunan b. Tegal/Kebun Ladang/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
2015 JENIS LAHAN
Luas (Ha)
Prosentase (%)
c. Padang/Gembala
12
0
d. Kolam/Empang
41
0
e. Tanaman Kayu-kayuan
1.479
2
f. Hutan Negara
5.458
6
g. Lain-lain Sumber: BPS Kabupaten sragen 2015
1.605
2
Tanaman padi Anorganik merupakan salah satu hasil pertanian Kabupaten Klaten yang diunggulkan. Kelompok Gampot Tani sudah terbentuk sejak tahun 2010. Dengan adanya kelompok tani dapat memudahkan petani mendapatkan penyuluhan dari pemerintah melalui pekerja PPL. Pada tahun 2001 -2015 sebagian besar sawah di Kabupaten Klaten sudah berperairan teknis dengan presentase rata-rata sebesar 55,7% sedangkan perairan setengah teknis memiliki presentase sebesar 33 % pengairan sederhana presentase rata-rata 7,3% dan tadah hujan presentase rata-rata 3,8%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kabupaten Klaten sangat berpotensi untuk budidaya padi Anorganik yang menjadi berswasembada beras. Berdasarkan luas penggunaan tanah sawah di Kabupaten Klaten tahun 2015. Seluruh pengairan sawah di Kecamatan Ceper, Delanggu dan Juwiring sudah berpengairan teknis. Hal tersebut dapat dilihat tebel 4. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel 4.6 Luas Penggunaan Tanah Sawah di Kabupaten Klaten Tahun 2015 Tanah sawah (Ha) No Kecamatan Teknis Setengah Sederhana Tadah Teknis Hujan 1 Prambanan 312 813 134 0 2 Gantiwarno 633 394 456 142 3 Wedi 700 705 97 54 4 Bayat 129 38 215 434 5 Cawas 1123 860 0 336 6 Trucuk 1524 139 0 258 7 Kalikotes 177 559 68 10 8 Kebonarum 726 0 0 0 9 Jogonalan 708 765 116 0 10 Manisrenggo 158 652 569 123 11 Karangnongko 125 411 229 0 12 Ngawen 462 547 41 0 13 Ceper 1575 0 0 0 14 Pedan 363 487 29 5 15 Karangdowo 1310 649 19 72 16 Juwiring 1789 209 0 12 17 Wonosari 1882 347 0 21 18 Delanggu 1334 0 0 0 19 Polanharjo 1830 0 0 0 20 Karanganom 1226 329 88 0 21 Tulung 525 970 244 1 22 Jatinom 41 565 1 2 23 Kemalang 54 0 0 0 24 Klaten selatan 251 526 73 0 25 Klaten tengah 84 254 0 0 26 Klaten utara 192 186 7 0 Jumlah 19171 10455 2386 480 Sumber: BPS Kabupaten klaten dalam angka 2015
Jumlah Tanah Sawah 1259 1625 1556 816 2319 1921 754 726 1589 1512 765 1020 1575 884 2050 2010 2250 1334 1830 1639 1740 609 54 850 338 338 33494
C. Karekteristik Petani Organik dan Anorganik Karakteristik petani organik dan anorganik diuraikan berdasarkan: Umur petani, Tingkat pendidikan, Setatus kepemilikan lahan, dan luas lahan pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
1. Umur Petani Berdasarkan hasil wawancara responden diperoleh data yang menunjukkan bahwa sebaran umur petani secara keseluruhan dimulai dari umur 26 – 77 tahun. Secara terperinci penggolongan data yang didasarkan umur petani dapat digolongkan sebagi berikut:
Tabel. 4.7 Penggolongan Padi Organik dan Anorganik Menurut Golongan Umur Jumlah jiwa Usia Petani Petani Anorganik organik 20-30 1 1 31-40 5 2 41-50 9 13 51-60 9 20 61-70 7 5 71-80 3 0 Jumlah 34 41 Sumber: Data kuesioner pnelitian 2015
Presentase (%) Petani organik
Petani Anorganik
2,94 14,71 26,47 26,47 20,59 8,82 100
2,44 4,88 31,70 48,78 12,20 0 100
2. Tingkat Pendidikan Ditinjau dari tingkat pendidikan yang diikiti Petani padi organik dan Anorganik
digolongkan
dari
beberapa
kategori.
Berdasarkan
tingkat
pendidikan yang diperoleh sebagian besar responden mengenyam pendidikan SD. Hal tersebut menunjukkan tingkat pendidikan petani rendah. Secara terperinci penggolongan responden berdasarkan tingkat pendidikanya dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 4.8 Penggolongan Petani Organik dan Anorganik Menurut Tingkat Pendidikan Jumlah orang No Petani Petani Organik Anorganik 1 Tidak sekolah 0 5 2 SD 26 33 3 SMP 7 1 4 SMU 1 1 5 Diploma 0 0 6 Sarjana 0 0 Jumlah 34 41 Sumber : data kuesioner penelitian 2015 Tingkat Pendidikan
Presentase Petani Petani Organik Anorganik 0 12,20 76,47 80,49 20,59 2,44 2,94 3,44 0 0 0 0 100 100
3. Status Kepemilikan Lahan Pertanian Setatus kepemilikan lahan petani padi organik dan anorganik terdiri dari lahan milik sendiri, lahan sewa, lahan sakap/maro, dan Bengkok. Lahan sewa merupakan lahan yang disewa petani selama satu musim panen dengan sewa antara Rp250.000,- sampai Rp3.150.000,- tergantung dengan kondisi dan luas lahan pertanian. Lahan maro/sakap merupakan lahan milik orang lain yang digarap petani dengan sistem bagi hasil dengan biaya operasional ditanggung petani. Sedangkan lahan bengkok merupakan lahan yang diberikan perangkat desa kepada perangkat desa selam menjabat lahan bengkok diasumsikan menjadi lahan milik sendiri yang merupakan penerimaan seorang perangkat dalam bentuk sawah. Setatus kepemilikian lahan petani organik sebagian besar milik sendiri, untuk petani Anorganik setatus kepemilikan sawah juga milik sendiri dan sebagian merupakan lahan sakap. Seprti yang terlihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Tabel 4.9 Penggolongan Petani Organik dan Anorganik Menurut Setatus Kepemilikan Lahan Jumlah orang Setatus No Kepemilikan Petani Petani Lahan Organik Anorganik 1 Milik sendiri 6 31 2 Sewa 11 1 3 Sakap/maro 6 0 4 Keluarga 18 2 Jumlah 41 34 Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Presentase (%) Petani Petani Organik Anorganik 14,63 91,18 26,83 2,94 14,63 0 43,90 5,88 100 100
4. Luas Lahan Garapan Dilihat dari luas garapanya ternyata luasnya cukup beragam antara 1700 – 9000 M2 . diketahui bahwa luas lahan garapan petani Anorganik berada pada kisaran 2100-3000 M2 dengan jumlah petani sebanyak 39 orang dan begitu juga luas lahan garapan petani organik sebanyak 19 orang dengan kisaran luas lahan 3100-4000 M2 yang dapat kita lihat pada tabel berikut : Tabel. 4.10 Penggolongan Petani Organik dan Anorganik Menurut Luas Garapan Jumlah orang Petani Petani Organik Anorganik 1 <1000 0 0 2 1100-2000 1 1 3 2100-3000 3 39 4 3100-4000 19 0 5 4100-5000 3 1 6 5100-6000 4 0 7 6100-7000 1 0 8 7100-8000 2 0 9 8100-9000 1 0 10 <9000 0 0 Jumlah 34 41 Sumber : data kuesioner penelitian 2015 No
Luas garapan M2
Presentase (%) Petani Petani Organik Anorganik 0 0 2,94 2,44 8,82 95,12 55,88 0 8,82 2,44 11,76 0 2,94 0 5,88 0 2,94 0 0 0 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS KOMPARATIF PETANI ORGANIK DAN ANORGANIK A. Deskripsi Budidaya Padi Organik dan Anorganik Sebelum pembahasan secara analisis ststistik, penulis akan memaparkan perbandingan budidaya padi organik dan budidaya anorganik secara diskriptif. 1. Bibit Bibit yang digunakan budidaya padi organik yaitu Mentik wangi, IR64, dan pandan wangi. Bibit tersebut diperoleh dari membeli dan ada juga yang membuat sendiri harga bibit berkisar dari Rp 10.000,- sampai Rp13.000,- dan varietas bibit yang digunakan varietas unggul. Jumlah bibit yang ditanam dalam budidaya pertanian yaitu 7,5 kg untuk menanam tanaman padi seluas 1000 M2 Untuk pertanian Anorganik jenis bibit yang digunakan yaitu IR 64, petani anorganik menanam padi IR 64 serentak dikarenakan IR 64 tahan terhadap serangan hama penyakit. Kebutuhan bibit yang dibutuhkan yaitu 7,5 kg untuk menanam padi seluas 1000 M2. Bibit pada pertanian berasal dari produsen bibit pabrikan dengan harga beli Rp 10.000,- sampai Rp13.000,- per kilogram dengan kualitas hibrida. 2. Pupuk dan Obat-obatan Penggunaan pupuk pada pertanian organik menggunakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi. Pupuk tersebut dibuat oleh kelompok tani maupun dibuat sendiri. Ada pula petani yang menggunakan kotoran hewan seperti ayam, kambing, serta burang pupuk kandang diberikan setelah lahan dibajak pertama kali. Begitu pula penggunaan obat-obatan yang digunakan untuk pembasmi hama
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
dibuat oleh kelompok tani pembuatan dilakukan secara bersama-sama ramuan tersebut berupa jahe, lengkuas, daun mimbo, daun mojo lelo, air seni sapi dan sebaginya. Pupuk yang digunakan untuk pertanian Anorganik merupakan pupuk kimia berupa Urea, TSP, NPK, dan ZA. Pengaplikasian pupuk dengan pengaplikasian yang mencampur beberapa jenis pupuk yang ditaburkan pada tanaman padi yang berumur 10 – 14 hari hal tersebut mengakibatkan pupuk yang ditebar akan menguap seiring dengan aliran air dan mengendap yang pada akhirnya akan membuat tanah menjadi keras dan sulit diolah karena pupuk kimia rapat dan tidak bercelah. 3. Pengolahan Tanah Persiapan lahan untuk bertani organik dan Anorganik dimulai dengan mengolah lahan sebelum tanam menggunakan traktor. traktor digunakan untuk membajak dan mengolah lahan pertanian. Biaya yang dikenakan untuk membajak sawah hingga selesai yaitu berkisar Rp100.000,- sampai Rp300.000,- sesuai dengan kondisi pertanian 3. Persiapan Benih Benih yang dibutuhkan untuk pertanian organik pada persemian adalah 7,5 per 1000 M2. Adapun kelebihan benih pada proses penanaman digunakan untuk penyulaman hal tersebut tanaman yang dipindahkan dari lahan pertanian yaitu berumur 21 – 25 hari. Sehingga rentan terhadap kondisi lingkungan. Pada pertanian konvensional bibit yang ditanam relatif tua yaitu 25 – 30 hari. Didasarkan pemikiran pada bibit tua akan menghasilkan tanaman yang tahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
terhadap hama penyakit dan memudahkan untuk pencabutan. Namun pada kenyatanya penggunaan bibit yang lebih tua berakibat jumlah anakan tidak maksimal selain mengalami keterlambatan. Karena pada saat pemindahan terjadi kondisi stagnasi dan adaptasi sehingga daya jelajah akar dalam mencari makanan terbatas. Dalam menyeleksi benih yang ditanam benih direndam terlebih dahulu untuk memilahkan benih berkualitas baik. Benih yang mengapung adalah benih yang kurang baik kualitasnya, sedangkan benih yang tenggelam adalah benih yang baik kualitasnya. Setelah itu benih benih diperam terlebih dahulu selama satu malam satu hari. Hal ini dilakukan agar benih tumbuh seragam. Setelah diperam akan terlihat adanya bintik pada lembaga atau embrio benih tapi belum tumbuh akar yang merupakan tanda benih baik dan siap disemai. Dan tempat untuk menyemai benih yaitu dilakukan disawah 4. Penanaman Setelah semai bibit berumur antara 20-30 hari, bibit siap dilakukan penanaman bibit yang ditanam harus dalam keadaan utuh akar tidak putus. Untuk melakukan penanaman harus dalam keadaan tanah yang basah. Bibit yang di tanam untuk setiap lubangnya berisi satu benih dan ditanam diangkat pada kedalaman 2-3 cm untuk pola penanaman bervariasi dengan jarak 25 cm x 25 cm dan 30 cm x 30 cm. Hal tersebut dilakukan agar akar tumbuh dengan maksimal dan mendapatkan sinar matahari yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
5. Panen Umur panen dipengaruhi oleh varietas yang ditanam. Umumnya berkisar antara 100-120 hari sejak masa tanam. Kegiatan panen yang dilakukan untuk pertanian oeganik biasanya dengan dipekerjakanya tenaga kerja luar keluarga yang terbentuk dalam satu tim dengan jumlah 10 orang atau lebih. Dan sistem pengupahanya disebut dengan sistem bawon. Yaitu memberikan upah dalam bentuk gabah dengan proporsi yang digunakan 1 : 8 jadi apabila hasil panen mencapi 1000 kg maka 875 kg menjadi bagian pemilik hasil panen sedangkan 125 kg menjadi upah tenaga kerjanya. Untuk pertanian anorganik cara panen menggunakan cara tebasan yang merupakan cara penen yang berresiko. Sebab kegiatan tawar-menawar dilakukan sebelum padi siap panen. Jumlah hasil panen yang dihasilkan oleh tebasan dikonversi ke nilai mata uang yang diterima. Kebaikan sistem tebasan yaitu jika harga gabah turun penebas menanggung resiko ini, namun jika terjadi kelonjakan harga maka penebas mendapatkan keuntungannya. B. Teknik Analisis Data Uji Beda 1. T-Test Biaya Produksi Per 1000 M2 Tabel 5.11 Group Statistics Biaya Produksi
Biaya Produksi
Budidaya Padi Organik Anorganik
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
34
452367,65
161734,221
27737,190
41
864801,22
136496,841
21317,225
Pada ringkasan statistik dari kedua sampel untuk budidaya padi organik jumlah biaya produksi memiliki nilai rata-rata 452367,65 dari 34 data keseluruhan. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
biaya produksi budidaya padi Anorganik memiliki rata-rata 864801,22 dari 41 data keseluruhan. Selain itu, pada tabel ini juga dapat diketahui standard deviation dan standard error mean dari masing-masing jenis perlakuan Tabel 5.12 Independent Samples Test Biaya Produksi
Levene's Test for Equality of Variances
F
t-test for Equality of Means
t
Biaya Produksi Equal variances Equal variances assumed not assumed 1,247
Sig.
,268 -11,979
-11,790
73
64,835
,000
,000
-412433,57
-412433,57
34430,557
34982,507
Lower
-481053,573
-482301,829
Upper
-343813,572
-342565,316
df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
Uji t dua sampel dilakukan apakah dari kedua populasi dianggap sama, setelah itu baru dilakukan pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata populasi. Pada dasarnya, uji t mensyaratkan adanya kesamaan varians dari dua sampel yang diuji. Hipotesis: Hipotesis untuk pengujian varians. Ho = Tidak perbedaan yang singnifikan rata-rata biaya produksi budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik. Ha = Ada perbedaan yang singnifikan rata-rata biaya produksi budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Pengambilan Keputusan Dasar pengambilan keputusan menggunakan uji satu sisi o Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima o Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak Keputusan: Terlihat dari tabel independent sampeles test tingkat tingkat probabilitas biaya produksi per 1000 M2 dengan Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti menolak Ho menerima Ha. Ada perbedaan yang signifikan rata-rata biaya produksi budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik. 2. T-Test Produktivitas Kg/1000 M2 Tabel 5.13 Group Statistics Produktivitas
Produktivitas
Budidaya Padi Organik Anorganik
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
34
388,06
104,770
17,968
41
901,05
94,158
14,705
Pada ringkasan statistik dari kedua sampel untuk budidaya padi organik jumlah produktivitas memiliki nilai rata-rata 388,06 dari 34 data keseluruhan. Sedangkan produktivitas budidaya padi Anorganik memiliki rata-rata 901,05 dari 41 data keseluruhan. Selain itu, pada tabel ini juga dapat diketahui standard deviation dan standard error mean dari masing-masing jenis perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 5.14 Independent Samples Test Produktivitas Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
F
t-test for Equality of Means
t
Produktivitas Equal variances Equal variances assumed not assumed ,821
Sig.
,368 -22,318
-22,094
73
67,155
,000
,000
-512,99
-512,99
22,986
23,218
Lower
-558,800
-559,332
Upper
-467,180
-466,648
df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
Uji t dua sampel dilakukan apakah dari kedua populasi dianggap sama, setelah itu baru dilakukan pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata populasi. Pada dasarnya, uji t mensyaratkan adanya kesamaan varians dari dua sampel yang diuji. Hipotesis: Hipotesis untuk pengujian varians. Ho = Tdak ada perbedaan yang singnifikan rata-rata produktivitas budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik. Ha = Ada perbedaan yang singnifikan rata-rata produktivitas budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik Pengambilan Keputusan Dasar pengambilan keputusan menggunakan uji satu sisi o Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima o Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Keputusan: Terlihat dari tabel independent sampeles test tingkat tingkat probabilitas Produktivitas Kg/1000 M2 dengan Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti menolak Ho menerima Ha. Ada perbedaan yang signifikan rata-rata produktivitas budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik. 3. T-Test Keuntungan per 1000 M2 Tabel 5.15 Group Statistics keuntungan
Keuntungan
Budidaya Padi Organik Anorganik
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
34
1419573,53
568239,848
97452,330
41
1447190,24
208337,712
32536,884
N
Pada ringkasan statistik dari kedua sampel untuk budidaya padi organik jumlah Keuntungan memiliki nilai rata-rata 1419573,53 dari 34 data keseluruhan. Sedangkan Keuntungan budidaya padi Anorganik memiliki rata-rata 1447190,24 dari 41 data keseluruhan. Selain itu, pada tabel ini juga dapat diketahui standard deviation dan standard error mean dari masing-masing jenis perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 5.16 Independent Samples Test keuntungan
Levene's Test for Equality of Variances
F
t-test for Equality of Means
t
Profit Equal variances Equal variances assumed not assumed 26,572
Sig.
,000
df
-,269
73
40,354
,773
,789
-27616,71
-27616,71
95566,235
102740,476
Lower
-218079,946
-235206,306
Upper
162846,517
179972,877
Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
-,289
Uji t dua sampel dilakukan apakah dari kedua populasi dianggap sama, setelah itu baru dilakukan pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata populasi. Pada dasarnya, uji t mensyaratkan adanya kesamaan varians dari dua sampel yang diuji. Hipotesis: Hipotesis untuk pengujian varians. Ho = Tidak Ada perbedaan yang singnifikan rata-rata keuntungan budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik. Ha = Ada perbedaan yang singnifikan rata-rata keuntungan budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik Pengambilan Keputusan Dasar pengambilan keputusan menggunakan uji satu sisi o Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima o Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Keputusan: Terlihat dari tabel independent sampeles test tingkat tingkat probabilitas keuntungan per 1000 M2 dengan Sig. (2-tailed) sebesar 0,773 > 0,05 yang berarti menerima Ho menolak Ha. Tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata produktivitas budidaya padi organik dengan budidaya padi anorganik. 1. Keragaan Pemasaran Ditinjau dari keragaan pemasaran sebagian besar penjualan hasil pertanian anorganik dijual melalui tengkulak. Seberapa cepat pemasaran hasil pertanian yang dijual dalam pertanian anorganik yaitu sangat cepat dan cepat dan sejauh mana hasil penjualan gabah yang dijual yaitu sampai luar daerah. Sedangkan untuk pertanian organik penjualan hasil pertanian dijual secara langsung kepada penjual dan seberapa cepat pemasaran yaitu sangat cepat dan penjualan hasil gabah yang dijual sampai keluar daerah. Secara terperinci penggolongan responden berdasarkan pemasaran dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 5.17 Penjualan Hasil Pertanian Penjualan hasil pertanian
Jumlah Petani Petani Anorganik Organik Pasar tradisional 0 0 Pasar moderen 0 0 Tengkulak luar kota 0 34 Tengkulak daerah 41 0 Sumber: Data kuesioner penelitian 2015
Persentase (%) Petani Anorganik
Petani Organik
0 0 0 100
0 0 100 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Tabel 5.18 Seberapa Cepat Pemasaran Seberapa cepet pemasaran
Jumlah
Persentase (%)
Petani Petani Anorganik Organik Sangat cepat 24 34 Cepat 17 0 Lambat 0 0 Sumber: Data kuesioner penelitian 2015
Petani Anorganik
Petani Organik
58,54 41,46 0
100 0 0
Tabel 5.19 Sejauh Mana Penjualan Gabah Sejauh Mana Penjualan Gabah
Jumlah Petani Anorganik
Persentase (%)
Petani Organik
Perdesaan 0 Kecamatan 0 Kabupaten 0 Luar daerah 41 Luar Provinsi 0 Pelosok tanah air 0 Luar negeri 0 Sumber: Data kuesioner penelitian 2015
0 0 0 0 34 0 0
Petani Anorganik
Petani Organik
0 0 0 100 0 0 0
0 0 0 0 100 0 0
C. Pembahasan Hasil Hipotesis 1. Biaya Produksi per 1000 M2 Dari hasil uji hipotesis rata-rata biaya produksi pertanian organik sebesar 452.367,65 sedangkan untuk pertanian anorganik 864.801,22 secara matematis ada perbedaan yang jauh. Hal ini dapat didukung secara statistik yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata biaya produksi antara pertanian padi organik dan pertanian padi anorganik Perbedaan yang cukup tinggi tersebut dipengaruhi oleh biaya pemupukan, Penggunaan obat-obat pestisida, dan biaya tenaga kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Penggunaan pupuk kandang yang digunakan petani padi organik berasal dari kotoran sapi, kotoran kambing dan kotoran ternak ayam. Dalam melakukan pemupukan petani membutuhkan tenaga kerja yang tinggi. Karena tenaga kerja ini untuk membantu mengangkut dan menebar pupuk kandang kesawah karena membutuhkan pupuk kandang yang cukup banyak dan ada juga petani yang secara mandiri dan berinisiatif melakukan pemupukan sendiri untuk mengurangi biaya tenaga kerja. Sedangkan untuk pertanian anorganik pemupukan dilakukan sendiri tampa mengupah tenaga kerja karena jumlah pupuk yang digunakan berkisar antara 50 kg dan penggunaan pupuk tersebut memperkecil biaya produksi. Penggunaan obat-obat pestisida yang digunakan oleh petani anorganik seperti: poradam, rundap, Supermes dan lain-lain membuat biaya produksi tinggi. Sedangkan penggunaan pestisida yang digunakan pertanian organik berasal dari membuat ramuan sendiri yang berasal dari jahe, lengkuas, sambiroto dan lain-lain yang kemudian diendapkan dalam wadah deligen yang besar. Biaya produksi yang digunakan nol karena petani secara bersama-sama membuat ramuan tersebut dan bahan-bahan yang dibawa dari menanam sendiri dan sebagian membawa sendiri dari rumah. 2. Produktivitas kg/1000 M2 Dari hasil hipotesis ststistik hasil produktivitas pertanian organik 388,06 kg/1000 M2 sedangkan untuk pertanian anorganik 901,06 kg/1000 M2 dari data tersebut hasil produktivitas pertanian organik jauh lebih tinggi dibandangkan pertanian anorganik. Hal ini didukung secara statistik yang menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata produktivitas budidaya padi organik dengan padi anorganik. Perbedaan rata-rata produktivitas ini dikarenakan hasil produktivitas pertanian organik lebih kecil dibandingkan pertanian anorganik. Dengan penanaman secara alami yang dilakukan pertanian organik tampa penggunaan obat pestisida dan pemupukan secara anorganik telah terbukti bahwa gabah yang dihasilkan lebih alami, lebih menyehatkan badan, ramah lingkungan, dan beras berkualitas bagus. Hasil penjualan gabah organik sampai ke luar provinsi dan beras organik lebih diburu konsumen meski harga jual beras organik lebih tinggi berbeda dengan gabah anorganik produktivitas lebih tinggi dikarenakan penggunaan pupuk dan obat-obat pestisida membuat hasil produktivitas lebih meningkat dua kali lipat namun yang menjadi kendala dalam pertanian anorganik yaitu banyaknya serangan hama wereng, tikus dan kondisi lahan yang rentan dikarenakan penggunaaan persisida yang secara terus-menerus. 3. Keuntungan per 1000 M2 Rata-rata keuntungan pertanian organik yaitu 1.419.573,53 sedangkan untuk pertanian anorganik rata-rata keuntungannya yaitu 1.447.190,24 dari hipotesis tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata keuntungan padi organik dengan padi anorganik. Tidak ada perbedaan tersebut dikarenakan penjualan hasil pertanian organik dijual secara langsung kepada pembeli luar kota sedangkan untuk pertanian anorganik dijual melalui tengkulak daerah. Penjualan yang dilakukan oleh pertanian organik secara langsung kepada pembeli luar kota dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
pembeli tengkulak luar kota membeli gabah secara langsung setelah menjadi gabah basah dengan perhitungan harga per kg dijual rata-rata Rp 4.700,dengan hasil produktivitas 388 kg/1000 M2 sedangkan penjualan gabah pertanian anorganik dijual kepada tengkulak daerah. Pembelian yang dilakukan tengkulak dilakukan sebelum menuai hasil padi dengan rata-rata penjualan per/1000 M2 Rp 2.300.000,4. Keragaan Pemasaran Jika kita amati tabel 5.17 terdapat perbedaan penjualan hasil pertanian organik dengan anorganik untuk penjualan pada pertanian organik dijual secara langsung kepada tengkulak luar kota sedangkan untuk penjualan pertanian anorganik dijual kepada tengkulak daerah. Tingginya penjualan pertanian organik disebabkan harga jual beras organik lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan beras anorganik Untuk tabel 5.18 seberapa cepat pemasaran untuk pertanian Anorganik 58,54% penjualan sangat cepat berkisar 1 minggu dan 41,46% penjualan cepat yang berkisar 2-3 minggu. Hal tersebut dikarenakan permintaan dan penawaran yang dilakukan oleh para tengkulak daerah tidak sesuai dengan harga beli yang diminta konsumen sedangkan untuk petanian organik penjualannya sampai tengkulak luar kota untuk tengkulak luar kota penjualanya sangat cepat dikarenakan pembeli sangat membutuhkan beras organik dan saat ini beras organik diburu banyak orang meskipun harga beli beras organik tinggi Untuk tabel 5.19 sejauh mana penjualan gabah untuk penjualan gabah untuk pertanian anorganik berasal dari luar daerah yaitu dari Ceper, Pedan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Karang dowo, Juwiring, Pedan, dan Solo sedangkan untuk pertanian Anorganik penjualannya sampai luar provinsi yaitu di Bogor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN SARAN DAN KETERBATASAN Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Klepu dan Desa Sukorejo telah diuji secara ststistik dengan analisis komparatif dan deskriptif dapat disimpulkan sebagi berikut: A. Kesimpulan 1. Ada perbedaan yang signifikan biaya produksi padi organik dengan padi anorganik. Dari hasil hasil penelitian rata-rata biaya produksi pertanian organik sebesar 452.367,65 sedangkan untuk pertanian anorganik 864.801,22 secara matematis ada perbedaan yang jauh. Perbedaan yang jauh tersebut dikarenakan adanya perbedaan biaya yaitu biaya pemupukan, penggunaan biaya obatobatan pestisida dan biaya tenaga kerja. 2. Ada perbedaan yang signifikan produktivitas padi organik dengan padi anorganik. Dari hasil penelitian produktivitas pertanian organik 388,06 kg/1000 M2 sedangkan untuk pertanian anorganik 901,06 kg/1000 M2 dari data tersebut hasil produktivitas pertanian organik jauh lebih tinggi dibandangkan pertanian anorganik. Hal tersebut dikarenakan, penggunaan pupuk pestisida pada pertanian anorganik dapat menghasilkan produktivitas dua kali lipat namun rendahnya produktivitas pertanian organik dapat menghasilkan padi yang berkualitas tinggi, ramah lingkungan, dan menyehatkan badan. Tidak ada perbedaan yang signifikan keuntungan padi organik dengan padi anorganik. Rata-rata keuntungan pertanian organik yaitu 1.419.573,53 sedangkan
untuk
pertanian
anorganik
74
rata-rata
keuntungannya
yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
3. 1.447.190,24. Selisih keuntungan yang berbeda sedikit dikarenakan penjualan yang dilakukan pertanian organik dan anorganik dijual kepada para tengkulak 4. Ada perbedaan yang signifikan keragaan pemasaran padi organik dengan padi anorganik. Adanya perbedaan yang signifikan penjualan hasil pertanian untuk pertanian organik dijual oleh tengkulak luar kota sedangkan untuk pertanian anorganik dijual oleh tengkulak daerah. Adanya perbedaan signifikan seberapa cepat pemasaran pertanian padi Anorganik 58,54 % sangat cepat dan 41,46 % cepat sedangkan untuk pertanian organik penjualan 100% sangat cepat. Adanya perbedaan yang signifikan sejauh mana penjualan gabah untuk pertanian organik dijual diluar Provinsi sedangkan untuk pertanian anorganik dijual di luar Daerah. B. Saran 1. Biaya produksi padi organik lebih murah dibandingkan dengan biaya produksi padi anorganik. Petani yang mengalami kesulitan permodalan sebaiknya melakukan budidaya padi organik. 2. Untuk petani yang lebih mengharapkan produktivitas yang lebih besar sebaiknya petani menggunakan budidaya padi anorganik karena budidaya padi organik menghasilkan padi yang lebih banyak dari pada padi organik 3. Bagi petani yang menginginkan keuntungan dari budidaya padi organik dan anorganik memiliki alternatif yang terbuka untuk memilih tanaman budidaya padi organik dan anorganik karena kedua cara menghasilkan keuntungan yang hampir sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
4. Bagi petani yang menginginkan agar padi yang dipasarkan memiliki kualitas yang baik sebaiknya petani menanam padi organik dikarenakan padi organik ramah lingkungan, kualitas baik, dan menyehatkan badan. C. Keterbatasan 1. Dalam melakukan penelitian peneliti tidak membandingkan kondisi tanah. Sehingga, kesuburan tanah dan jenis tanah yang berbeda dari lokasi tempat penelitian dapat berakibat produktivitas padi organik dan anorganik ada perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Abdul SW. (2003). Peningkatan efisiensi pupuk nitrogen pada Padi sawah dengan Metode Bagan warna daun. J Litbang Pertanian 22 (4): 156-161. Alparizzi S. (2014). Macam-macam Pupuk Kimia. http://salmanbloger.blogspot.com/2014/02/macam-macam-pupuk-kimia.html di akses pada tanggal 04 maret 2015 Anonim,
(2015). Sagen Pelopor Padi Organik. http://www.humaskabsragen.com/2015/01/sragen-pelopor-padi-organik/ di akses pada tanggal 30 januari 2015
Anonim. (2014). Pupuk Organik dan Hayati: Pengertian, Sumber, Bahan, Sejarah, Penggunaan, Manfaat, Peranan, Lingkungan. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/pupuk-organik-dan-hayatipengertian-sumber-bahan-manfaat-penggunaan-peranan.html di akses pada tanggal. 04 maret 2015 Barton. G. (2001). „Sir Albert Howard and the Forestry Roots of the Organic Farming Movement’, Agricultural History, Vol. 75, No. 2 (Spring), pp. 168-187 BPS. (2015). Rata-rata Harga Gabah Menurut Kualitas, Komponen Mutu dan HPP di Tingkat Petani di Indonesia, 2008 – 2015. http://www.bps.go.id/tab_sub/excel.php?id_subyek=36%20¬ab=6 pada di akses tanggal. 19 frebuari 2015 Endrizal, B, Julistia. (2004). Efisiensi penggunaan pupuk nitrogen dengan penggunaan pupuk organik pada tanaman padi sawah. J PPTP 7 (2): 118-124. Furchan, A. (2004). Pengantar Penelitian dalam pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Gilarso. T. (1992). Pengantar Ilmu Ekonomi bagian Makro. Yogyakarta: Kanisius Gilarso. T. (2003). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius Gramedia. Pustaka Utama, Jakarta Honcamp. F. (1931). Historisches über die Entwicklung der Pflanzenernährungslehre, Düngung und Düngemittel. In F. Honcamp (Bahasa Indonesia). Handbuch der Pflanzenernährung und Düngelehre, Bd. I und II. Springer, Berlin Husein Umar. (2002). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Cetakan kedua. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Kasno.
(2008). Pupuk Anorganik dan Pengelolaannya http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad =rja&uact=8&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2F203.176.181.70%2Fb ppi%2Flengkap%2Fbpp09037.pdf&ei=Oif3VP7BB5HZ8gW8roG4Dw&usg= 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
AFQjCNFBgvtfJwUjdMNQiG_mqC-qx6pLAg&bvm=bv.87519884,d.dGc akses pada tanggal : 04 maret 2015
di
Keputusan Mentri Pertanian RI No.09/Kpts/TP.260/1/2003 Kusumawardhani, (2002), Efisiensi Ekonomi Usahatani Kubis (Di Kecamatan Pengembangannya). Penerbit Kanisius. Yogyakarta Manullang. (2008). Pengantar Bisnis. Gajah Mada University Press. Yogyakarta Mutakin. 2009. budidaya dan keunggulan Padi Organik Metode Sri. Kanisius. Yogyakarta Nurpradita. (2003). Revolusi Hijau. Diakses: http://pradestian.blogspot.com/2013/04/revolusi-hijau.html. Pada tanggal 27 febuari 2015. Peraturan Mentri Pertanian No. 02/Pert/HK.060/2/2006 Priyowidodo, Risandar. (2015). Memulai usaha pertanian organik. : http://alamtani.com/pertanian-organik.html di akses pada tanggal 28 frebuari 2015 Rafai, Mien. (2003). Kamus Biologi Umum. Balai Pustaka. Jakarta Raja Grafindo, Jakarta. Ravianto, J. (1986), Produktivitas dan Manusia Indonesia, Jakarta : SIUP. SK Menteri Pertanian No. 28/Permentan/SR.130/B/2009. Slovin dikutip dari Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta. Soeharso. (2007). Kamus bahasa Indonesia lengkap. Bintang jaya. Semarang Subino. (1982). Konstruksi dan Analisis Tes. Suatui Pengantar kepada Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ45. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Vol. 1, No. p :65 Sugiyono, (2010).Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Sukmadinata. (2006). Pengendalian Mutu pendidikan Sekolah Menengah (Konsep, Prinsip dan Instrumen). Bandung: Refika Aditama.s Surat Keputusan Mentri Pertanian No. 9 tahun 2003 Susetyo. Budi. (2010). Statistika untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Sutanto, R. 2006. Penerapan Pertanian Organik (Pemasyarakatan dan Sutanto, Rachman. (2002). Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta Sutjipto. H. (2012). Pengertian & Macam Macam Pupuk Organik dan Anorganik. Diakses: http://www.pilarlima.com/index.php/tips-informasi/28-pengertianmacam-macam-pupuk-organik-dan-anorganik pada tanggal 01 maret 2015 Widoyoko. E. P, (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakara : Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran. 1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Kisi-kisi instrumen penelitian Variabel
Sub Variabel
Indikator
No. Butir
a. mampu mengetahui padi
1
organik/anorganik b. mampu mengetahui jenis Jenis padi
2
padi yang ditanam c. mampu varietas
Budidaya padi
mengetahui padi
3
yang
ditanam.
organik/anorganik
a. mampu
Y1/Y2
berapa
mengetahui lama
bekerja
4
menjadi seorang petani Profesi petani
padi b. mampu
mengetahui
5
setatus pekerjaan c. mampu
mengetahui
6
keahlian bertani a. mampu
mengetahui
kondisi/kualitas Biaya
sewa
lahan pertanian
7
lahan
yang menjadi garapan b. mampu biaya
mengetahui sewa
8
lahan
pertanian a. mampu biaya
mengetahui pemupukan
9
pertanian Biaya
b. mampu
mengatahui
Biaya Produksi
pemupukan,
biaya pengunaan obat-
X1
obat-obatan,
obatan
dan tenaga kerja c. mampu mengetahui hasil
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
gabah yang ditanam d. mampu Biaya lain-lain
biaya
11
mengetahui lain-lain
12
yang
dikeluarkan oleh petani a. mampu mengetahui luas Luas
lahan
pertanian
lahan
garapan
13
lahan
pertanian
Harga gabah
b. mampu
mengetahui
14
harga gabah/kilogram Produktivitas X2
Hasil
c. dapat menunjukkan hasil
produktivitas
produktivitas
pertanian dalam
dalam satu musim panen
satu
pertanian
15
musim
panen
a. dapat menghitung laba Keuntungan X3
Keuntungan/
bersih padi organik dan
laba
anorganik
a. dapat Pola pemasaran
17
jangkauan pemasaran
Keragaan
Seberapa cepat b. dapat
Pemasaran
pemasaran
X4
mengetahui
16
seberapa
mengetahui
18
cepat
pemasaran Penjualan gabah c. dapat mengetahui sejauh mana penjualan gabah
83
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Instrumen Penelitian Studi Komparasi Biaya Produksi, Produktivitas, Keuntungan, Keragaan Pemasaran Padi Organik dengan Padi Anorganik Desa Klepu dan Desa Sukorejo Jawa Tengah
Petunjuk : 1. Isi biodata dan identitas anda dengan benar 2. Berikan tanda silang pada kolom sesuai dengan jawaban anda 3. Jawablah pertanyaan dengan benar dan tepat 4. Jawablah semua pertanyaan instrumen ini, sebagi dasar acuhan peneliti melakukan penelitian
Nama Lengkap
:
Tempat, Tanggal Lahir
:
Alamat
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Pendidikan
:
1. Jenis budidaya padi
Padi Organik
Padi Anorganik
2. Jenis Padi yang ditanam
Pandan Wangi
IR 64
Rojo lele
Mentik Wangi
Lainnya . . . . . . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
3. Varietas padi yang anda tanam
Varietas Hibrida
Varietas Unggul
Varietas Biasa 4. Berapa lama anda bekerja menjadi seorang petani ? 5. Apakah anda mempunyai pekerjaan sambilan, selain bertani? 6. Bagimana keahlian, pengetahuan, dan wawasan bertani anda ? Sangat Baik
Baik
Tidak Baik 7. Bagimana kualitas/kondisi lahan pertanian yang anda kerjakan ? Sangat Baik
Baik
Tidak Baik 8. Berapa biaya sewa lahan pertanian yang anda kerjakan/bulan ? Status Lahan No Milik sendiri
Keluarga
Sewa
Sakap/maro
Bengkok
9. Berapa biaya pemupukan yang anda keluarkan untuk menanam padi ? No
Jenis pupuk yang digunakan
Harga/Kwintal
a
Pupuk Urea
Rp
b
Pupuk TSP
Rp
c
Pupuk KCI
Rp
d
Pupuk NPK
Rp
e
Pupuk ZA
Rp
f
Pupuk kompos
Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
g
Pupuk hijau/Terbuat dari tanaman
Rp
h
Pupuk Kandang
Rp
i
Pupuk seresah
Rp
j k l m Jumlah 10. Berapa biaya Obat-obatan yang anda keluarkan untuk menanam padi? No
Jenis Obat yang digunakan
Harga
a
Rp
b
Rp
c
Rp
d
Rp
e
Rp
f
Rp
g
Rp Jumlah
11. Berapa hasil gabah yang ditanam dalam waktu satu musim panen? 12. Berapa biaya lain-lain yang anda keluarkan untuk menanam padi dalam waktu satu musim panen ? No
Biaya yang dikeluarkan
a
Berapa kilogram benih yang anda butuhkan
b
Berapa harga 1 kilogram benih tanaman
Rincian
Rp
padi? c
Biaya Benih
Rp
d
Biaya pembajakan
Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
e
Biaya Penggaruan
Rp
f
Biaya Tenaga kerja
Rp
g
Biaya Penanaman
Rp
h
Biaya Penyulaman
Rp
i
Biaya Penyiangan
Rp
j
Biaya Penyemprotan pestisida
Rp
k l m Jumlah
13. Berapa luas lahan pertanian yang anda kerjakan ? 14. Berapa harga/kg jual gabah yang anda tanam ? 15. Berapakah hasil produktivitas pertanian dalam satu musim panen ? 16. Berapa hasil laba bersih penjualan padi organik/Anorganik? Pendapatan :
Rp
Beban/biaya: -
Biaya sewa lahan :
-
Biaya sawah maro :
-
Biaya pemupukan :
-
Biaya obat-obatan :
-
Biaya lain-lain
:
+ Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
17. Dimana anda menjual hasil pertanian padi yang anda kerjakan ? Pasar tradisional Pasar moderen Tengkulak luar kota Tengkulak daerah 18. Seberapa cepat pemasaran hasil pertanian padi yang anda jual ? Sangat Cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Lambat (lebih dari 3 minggu) 19. Sejauh mana hasil penjualan gabah yang anda jual ? Perdesaan
Luar daerah
Kecamatan
Luar provinsi
Kabupaten
Seluruh pelosok tanah air
Ekspor beras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 Permohonan Ijin Penelitian A
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 Permohonan Ijin Penelitian B
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran. 5 Data Instrumen Penelitian Padi Organik
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
TTL Sragen, 14/08/1960 Sragen, 04/07/1952 Sragen, 04/02/1982 Sragen, 16/02/1973 Sragen, 14/07/1980 Sragen, 09/12/1973 Sragen, 14/07/1945 Sragen, 04/07/1969 Sragen, 25/08/1971 Sragen, 29/12/1947 Sragen, 17/12/1965 Sragen, 04/07/1965 Sragen, 04/02/1958 Sragen, 14/06/1946 Sragen, 04/08/1962 Sragen, 04/11/1976 Sragen, 02/02/1938 Sragen, 25/10/1947 Sragen, 04/08/1977 Sragen, 04/04/1989 Sragen, 14/10/1973 Sragen, 03/02/1942 Sragen, 31/12/1961 Sragen, 04/02/1964 Sragen, 06/07/1957 Sragen, 13/08/1956 Sragen, 04/09/1968 Sragen, 02/09/1955 Sragen, 14/05/1947 Sragen, 02/03/1945 Sragen, 14/12/1972 Sragen, 03/02/1960 Sragen, 13/05/1957 Sragen, 14/07/1981
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Alamat Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen
Usia 55 Tahun 63 Tahum 33 Tahun 42 Tahun 35 Tahun 42 Tahun 70 Tahun 46 Tahun 44 Tahun 68 Tahun 50 Tahun 50 Tahun 57 Tahun 69 Tahun 58 Tahun 39 Tahun 77 Tahun 68 Tahun 38 Tahun 26 Tahun 42 Tahun 73 Tahun 54 Tahun 51 Tahun 58 Tahun 59 Tahun 47 Tahun 60 Tahun 68 Tahun 70 Tahun 43 Tahun 55 Tahun 58 Tahun 34 Tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Pendidikan SD SD SMP SMP SD SMP SD SMP SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMA SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMP
Budidaya padi Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Jenis Padi IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 Mentik wangi IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 Mentik wangi IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 Mentik wangi IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 Mentik wangi Mentik wangi Mentik wangi Mentik wangi IR 64 IR 64 Rojo lele IR 64 IR 64 Pandan wangi Mentik wangi IR 64 Mentik wangi
Varietas padi Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Lama bekerja 30 tahun 30 tahun 17 tahun 17 tahun 20 tahun 20 tahun 40 tahun 20 tahun 20 tahun 40 tahun 35 tahun 30 tahun 35 tahun 45 tahun 28 tahun 20 tahun 40 tahun 50 tahun 20 tahun 30 tahun 20 tahun 40 tahun 40 tahun 30 tahun 40 tahun 40 tahun 25 tahun 40 tahun 40 tahun 45 tahun 25 tahun 40 tahun 35 tahun 20 tahun
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Pekerjaaan sampingan Tidak ada Ternak sapi Ternak sapi Ternak sapi Tidak ada Ternak sapi Ternak sapi Ternak sapi Ternak sapi Tidak ada Ternak sapi Tidak ada Ternak sapi Ternak sapi Tidak ada Tidak ada Ternak sapi Ternak sapi Tidak ada Tidak ada Ternak sapi Ternak sapi Ternak lembu Ternak sapi Ternak sapi & kambing Ternak sapi Ternak sapi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ternak sapi Tidak ada Tidak ada
Keahlian Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
kondisi lahan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Biaya sewa lahan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 3.150.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
Status lahan Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Keluarga Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Keluarga Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Sewa Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Biaya pemupukan Rp 557.000,00 Rp 468.000,00 Rp 658.000,00 Rp 530.000,00 Rp 730.000,00 Rp 530.000,00 Rp 380.000,00 Rp 564.000,00 Rp 453.000,00 Rp 547.000,00 Rp 457.000,00 Rp 546.000,00 Rp 600.000,00 Rp 455.000,00 Rp 500.000,00 Rp 425.000,00 Rp 600.000,00 Rp 525.000,00 Rp Rp Rp 400.000,00 Rp 555.200,00 Rp 590.000,00 Rp 480.000,00 Rp 900.000,00 Rp 560.000,00 Rp 550.000,00 Rp 540.250,00 Rp 1.677.000,00 Rp 453.000,00 Rp 436.750,00 Rp 411.750,00 Rp 520.000,00 Rp 500.000,00
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Biaya obat-obatan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
-
Hasil gabah 14 kwintal 14 kwintal 13 kwintal 13 kwintal 16 kwintal 14 kwintal 12,5 kwintal 15 kwintal 14 kwintal 17 kwintal 15 kwintal 14 kwintal 14 kwintal 13 kwintal 17 kwintal 17 kwintal 10 kwintal 15 kwintal 12 kwintal 6 kwintal 20 kwintal 10 kwintal 10 kwintal 12 kwintal 30 kwintal 17 kwintal 16 kwintal 17 kwintal 50 kwintal 13 kwintal 12,5 kwintal 13 kwintal 18 kwintal 12,5 kwintal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Biaya lain-lain Rp1.450.000,00 Rp1.350.000,00 Rp1.300.000,00 Rp1.350.000,00 Rp1.450.000,00 Rp1.500.000,00 Rp1.200.000,00 Rp1.350.000,00 Rp1.240.000,00 Rp1.450.000,00 Rp1.525.000,00 Rp1.450.000,00 Rp1.550.000,00 Rp1.650.000,00 Rp700.000,00 Rp560.000,00 Rp1.450.000,00 Rp1.400.000,00 Rp500.000,00 Rp0,00 Rp1.400.000,00 Rp1.100.000,00 Rp1.000.000,00 Rp1.000.000,00 Rp2.500.000,00 Rp1.270.000,00 Rp970.000,00 Rp1.070.000,00 Rp1.480.000,00 Rp1.175.000,00 Rp1.157.500,00 Rp1.107.500,00 Rp960.000,00 Rp1.817.500,00
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Biaya produksi Rp2.007.000,00 Rp1.818.000,00 Rp1.958.000,00 Rp1.880.000,00 Rp2.180.000,00 Rp2.030.000,00 Rp1.580.000,00 Rp1.914.000,00 Rp1.693.000,00 Rp1.997.000,00 Rp1.982.000,00 Rp1.996.000,00 Rp2.150.000,00 Rp2.105.000,00 Rp1.200.000,00 Rp985.000,00 Rp2.050.000,00 Rp1.925.000,00 Rp500.000,00 Rp0,00 Rp1.800.000,00 Rp1.655.200,00 Rp1.590.000,00 Rp1.480.000,00 Rp6.550.000,00 Rp1.830.000,00 Rp1.520.000,00 Rp1.610.250,00 Rp3.157.000,00 Rp1.628.000,00 Rp1.594.250,00 Rp1.519.250,00 Rp1.480.000,00 Rp2.317.500,00
Luas lahan M² 4300 3780 3800 3800 3780 3500 3450 3500 3400 5300 3800 3800 3870 3400 3200 3200 5300 3800 3200 1700 5300 6780 5960 4300 7830 3350 3300 3300 8752 2300 2700 2780 7600 4480
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Harga jual gabah/kg Rp5.000,00 Rp4.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp4.000,00 Rp5.000,00 Rp4.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp4.000,00 Rp5.000,00 Rp4.500,00 Rp4.000,00 Rp4.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp6.500.000,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp5.500,00 Rp5.500,00 Rp3.500,00 Rp4.500,00
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Output 15 kg 20 kg 20 kg 15 kg 15 kg 16 kg 15 kg 20 kg 18 kg 20 kg 15kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 10 kg 15 kg 15 kg 10 kg 25 kg 20 kg 15 kg 13 kg 30 kg 20 kg 20 kg 20 kg 20 kg 15 kg 15 kg 15 kg 20 kg 15 kg
Produktivitas (Kg/1000 M²) 14 kwintal 14 kwintal 13 kwintal 13 kwintal 16 kwintal 14 kwintal 12,5 kwintal 15 kwintal 14 kwintal 17 kwintal 15 kwintal 15 kwintal 14 kwintal 13 kwintal 17 kwintal 17 kwintal 10 kwintal 15 kwintal 12 kwintal 6 kwintal 20 kwintal 10 kwintal 10 kwintal 12 kwintal 30 kwintal 17 kwintal 16 kwintal 17 kwintal 50 kwintal 13 kwintal 12,5 kwintal 13 kwintal 18 kwintal 15 kwintal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Penjualan Rp7.000.000,00 Rp6.300.000,00 Rp6.500.000,00 Rp6.500.000,00 Rp8.000.000,00 Rp6.300.000,00 Rp5.625.000,00 Rp6.750.000,00 Rp6.300.000,00 Rp8.500.000,00 Rp7.500.000,00 Rp6.300.000,00 Rp6.300.000,00 Rp6.500.000,00 Rp6.800.000,00 Rp6.800.000,00 Rp5.000.000,00 Rp7.650.000,00 Rp6.000.000,00 Rp3.000.000,00 Rp8.000.000,00 Rp5.000.000,00 Rp4.500.000,00 Rp4.800.000,00 Rp13.500.000,00 Rp8.500.000,00 Rp8.000.000,00 Rp11.050.000,00 Rp25.000.000,00 Rp65.000.000,00 Rp6.875.000,00 Rp7.150.000,00 Rp6.300.000,00 Rp6.750.000,00
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Laba bersih Rp4.993.000,00 Rp4.482.000,00 Rp4.542.000,00 Rp4.620.000,00 Rp5.820.000,00 Rp4.000.000,00 Rp4.045.000,00 Rp4.836.000,00 Rp4.607.000,00 Rp6.503.000,00 Rp5.518.000,00 Rp4.310.000,00 Rp4.150.000,00 Rp4.395.000,00 Rp5.600.000,00 Rp5.815.000,00 Rp2.950.000,00 Rp5.725.000,00 Rp5.500.000,00 Rp3.000.000,00 Rp6.600.000,00 Rp3.344.800,00 Rp2.910.000,00 Rp3.320.000,00 Rp6.950.000,00 Rp6.670.000,00 Rp6.480.000,00 Rp9.440.000,00 Rp21.843.000,00 Rp4.872.000,00 Rp5.280.750,00 Rp5.630.750,00 Rp4.820.000,00 Rp4.432.500,00
Penjualan hasil pertanian Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Seberapa cepat pemasaran Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu)
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Sejauh mana penjualan gabah Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran. 6 Data Instrumen Penelitian Padi Anorganik
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
TTL Klaten, 20/02/1957 Klaten, 13/12/1967 Klaten, 27/12/1959 Klaten, 28/08/1967 Klaten, 23/10/1965 Klaten, 24/09/1955 Klaten, 20/01/1956 Klaten, 02/01/1957 Klaten, 20/01/1966 Klaten, 28/09/1959 Klaten, 02/10/1966 Klaten, 24/01/1966 Klepu, 26/08/1960 Klaten, 02/03/1963 Klaten, 24/04/1966 Klaten, 02/01/1963 Klaten,02/02/1965 Klaten, 27/06/1977 Klaten, 29/06/1988 Klaten, 27/04/1955 Klaten, 21/12/1955 Klaten, 03/06/1966 Klaten, 02/05/1966 Klaten, 03/01/1963 Klaten, 23/09/1961 Klaten, 05/01/1962 Klaten, 12/12/1955 Klaten, 03/03/1954 Klaten, 29/01/1953 Klaten, 04/02/1966 Klaten, 05/01/1954 Klaten, 29/12/1959 Klaten, 03/06/1959 Klaten, 23/02/1963 Klaten, 13/03/1963 Klaten, 04/02/1967 Klaten, 03/12/1953 Klaten, 03/03/1953 Klaten, 02/01/1967 Klaten, 05/10/1963 Klaten, 03/02/1963
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Alamat Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten
Usia 58 Tahun 48 Tahun 56 Tahun 40 Tahun 50 Tahun 60 Tahun 49 Tahun 58 Tahun 49 Tahun 56 Tahun 49 Tahun 49 Tahun 55 Tahun 52 Tahun 49 Tahun 52 Tahun 50 Tahun 38 Tahun 27 Tahun 60 Tahun 60 Tahun 49 Tahun 49 Tahun 52 Tahun 54 Tahun 53 Tahun 60 Tahun 61 Tahun 62 Tahun 49 Tahun 61 Tahun 56 Tahun 56 Tahun 52 Tahun 52 Tahun 48 Tahun 62 Tahun 62 Tahun 48 Tahun 52 Tahun 52 Tahun
Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Pendidikan SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMA SD SMP ~ SD SD ~ ~ SD SD SD SD SD SD SD SD ~ ~ SD SD SD SD ~
Budidaya padi Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Jenis Padi IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64
Varietas padi Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Lama bekerja 40 tahun 30 tahun 40 tahun 35 tahun 45 tahun 46 tahun 40 tahun 40 tahun 40 tahun 40 tahun 40 tahun 30 tahun 40 tahun 40 tahun 30 tahun 40 tahun 40 tahun ~ ~ 42 tahun 40 tahun 30 tahun 46 tahun 49 tahun 46 tahun 46 tahun 45 Tahun 46 tahun 42 tahun 30 tahun 40 tahun 40 tahun 40 tahun 35 tahun 35 tahun 30 tahun 42 tahun 45 tahun 46 tahun 41 tahun 40 tahun
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Pekerjaaan sampingan Tidak ada Buruh Mebel Tidak ada Buruh Tidak ada Buruh Tidak ada Buruh Dagang Pedagang Pedagang Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ibu rumah tangga Karyawan pabrik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Pedagang Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Pedagang Buruh Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Keahlian Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Tidak baik Tidak baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
kondisi lahan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Biaya sewa lahan Rp Rp Rp Rp Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp 250.000,00 Rp Rp Rp 250.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 250.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 250.000,00 Rp Rp Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp -
Status lahan Milik sendiri Milik sendiri Keluarga Maro sewa sewa sewa Milik sendiri Maro Keluarga Milik sendiri sewa Keluarga Keluarga sewa Keluarga Keluarga Maro Maro Keluarga Keluarga Keluarga sewa Keluarga Keluarga Milik sendiri Maro Keluarga sewa sewa Keluarga Keluarga Maro Keluarga Milik sendiri sewa Keluarga Keluarga sewa sewa Keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Biaya pemupukan Rp 390.000,00 Rp 390.000,00 Rp 330.000,00 Rp 390.000,00 Rp 280.000,00 Rp 390.000,00 Rp 325.000,00 Rp 270.000,00 Rp 325.000,00 Rp 390.000,00 Rp 280.000,00 Rp 280.000,00 Rp 385.000,00 Rp 320.000,00 Rp 270.000,00 Rp 320.000,00 Rp 320.000,00 Rp 330.000,00 Rp 330.000,00 Rp 330.000,00 Rp 275.000,00 Rp 320.000,00 Rp 320.000,00 Rp 450.000,00 Rp 390.000,00 Rp 320.000,00 Rp 320.000,00 Rp 380.000,00 Rp 320.000,00 Rp 320.000,00 Rp 330.000,00 Rp 320.000,00 Rp 320.000,00 Rp 390.000,00 Rp 380.000,00 Rp 270.000,00 Rp 320.000,00 Rp 320.000,00 Rp 380.000,00 Rp 380.000,00 Rp 320.000,00
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Biaya obat-obatan Rp 290.000 Rp 290.000 Rp 259.000 Rp 54.000 Rp 282.000 Rp 259.500 Rp 57.000 Rp 237.000 Rp 57.000 Rp 128.000 Rp 234.000 Rp 160.000 Rp 154.500 Rp 247.000 Rp 180.000 Rp 159.500 Rp 185.500 Rp 239.000 Rp 212.000 Rp 272.000 Rp 232.000 Rp 164.500 Rp 243.000 Rp 196.000 Rp 310.000 Rp 216.000 Rp 191.000 Rp 188.500 Rp 288.500 Rp 224.000 Rp 314.000 Rp 197.000 Rp 243.000 Rp 250.500 Rp 324.000 Rp 205.500 Rp 249.000 Rp 193.000 Rp 176.000 Rp 255.000 Rp 184.500
Hasil gabah 20 kwintal 20 kwintal 20 kwintal 18 kwintal 21 kwintal 21 kwintal 18 kwintal 20 kwintal 20 kwintal 21 kwintal 20 kwintal 21 kwintal 19 kwintal 22 kwintal 22 kwintal 21 kwintal 18 kwintal 18 kwintal 20 kwintal 21 kwintal 21 kwintal 21 kwintal 21 kwintal 23 kwintal 19 kwintal 21 kwintal 22 kwintal 20 kwintal 21 kwintal 22 kwintal 21 kwintal 22 kwintal 21 kwintal 21 kwintal 22 kwintal 21 kwintal 20 kwintal 21 kwintal 22 kwintal 20 kwintal 20 kwintal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Biaya lain-lain Rp1.045.000,00 Rp1.045.000,00 Rp1.260.000,00 Rp660.000,00 Rp1.225.000,00 Rp1.105.000,00 Rp1.265.000,00 Rp1.225.000,00 Rp1.410.000,00 Rp1.110.000,00 Rp1.045.000,00 Rp1.265.000,00 Rp1.435.000,00 Rp1.445.000,00 Rp1.540.000,00 Rp1.495.000,00 Rp1.495.000,00 Rp1.190.000,00 Rp930.000,00 Rp1.810.000,00 Rp1.330.000,00 Rp1.335.000,00 Rp1.610.000,00 Rp1.500.000,00 Rp1.500.000,00 Rp1.440.000,00 Rp1.330.000,00 Rp1.380.000,00 Rp1.385.000,00 Rp1.495.000,00 Rp1.335.000,00 Rp1.330.000,00 Rp1.610.000,00 Rp1.445.000,00 Rp1.390.000,00 Rp1.505.000,00 Rp1.555.000,00 Rp1.390.000,00 Rp1.610.000,00 Rp1.490.000,00 Rp1.305.000,00
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Biaya produksi Rp1.725.000,00 Rp1.725.000,00 Rp1.849.000,00 Rp1.104.000,00 Rp2.037.000,00 Rp2.004.500,00 Rp1.897.000,00 Rp1.732.000,00 Rp1.792.000,00 Rp1.628.000,00 Rp1.559.000,00 Rp1.955.000,00 Rp1.974.500,00 Rp2.012.000,00 Rp2.240.000,00 Rp1.974.500,00 Rp2.000.500,00 Rp1.759.000,00 Rp1.472.000,00 Rp2.412.000,00 Rp1.837.000,00 Rp1.819.500,00 Rp2.423.000,00 Rp2.146.000,00 Rp2.200.000,00 Rp1.976.000,00 Rp1.841.000,00 Rp1.948.500,00 Rp2.243.500,00 Rp2.289.000,00 Rp1.979.000,00 Rp1.847.000,00 Rp2.173.000,00 Rp2.085.500,00 Rp2.094.000,00 Rp2.230.500,00 Rp2.124.000,00 Rp1.903.000,00 Rp2.416.000,00 Rp2.375.000,00 Rp1.809.500,00
Luas lahan "M" 2200 2300 2300 2300 2400 2300 2300 2100 2200 2300 2300 4300 2300 2300 2300 2300 2300 2300 2100 2400 2300 2300 2300 2300 2300 2300 2100 2200 2100 2300 2300 2300 2200 2300 2300 2300 2300 2300 2300 2000 2100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Harga jual gabah/kg Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.400,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Output 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 20 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg
Input 20 kwintal 18 kwintal 20 kwintal 18 kwintal 24 kwintal 21 kwintal 18 kwintal 20 kwintal 20 kwintal 21 kwintal 20 kwintal 21 kwintal 19 kwintal 22 kwintal 22 kwintal 21 kwintal 18 kwintal 18 kwintal 21 kwintal 21 kwintal 21 kwintal 21 kwintal 21 kwintal 23 kwintal 19 kwintal 21 kwintal 22 kwintal 20 kwintal 21 kwintal 22 kwintal 21 kwintal 22 kwintal 21 kwintal 21 kwintal 22 kwintal 21 kwintal 20 kwintal 21 kwintal 22 kwintal 20 kwintal 20 kwintal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Penjualan Rp5.100.000,00 Rp4.900.000,00 Rp5.250.000,00 Rp5.500.000,00 Rp6.500.000,00 Rp5.200.000,00 Rp5.500.000,00 Rp5.400.000,00 Rp5.500.000,00 Rp5.200.000,00 Rp5.400.000,00 Rp5.400.000,00 Rp5.400.000,00 Rp5.300.000,00 Rp5.500.000,00 Rp5.250.000,00 Rp4.800.000,00 Rp5.300.000,00 Rp5.250.000,00 Rp5.250.000,00 Rp5.400.000,00 Rp5.200.000,00 Rp5.300.000,00 Rp5.300.000,00 Rp5.000.000,00 Rp5.300.000,00 Rp5.100.000,00 Rp5.000.000,00 Rp5.300.000,00 Rp5.500.000,00 Rp5.500.000,00 Rp5.400.000,00 Rp5.300.000,00 Rp5.300.000,00 Rp5.300.000,00 Rp5.100.000,00 Rp5.100.000,00 Rp5.200.000,00 Rp5.300.000,00 Rp4.800.000,00 Rp5.250.000,00
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Laba bersih Rp3.375.000,00 Rp3.175.000,00 Rp3.401.000,00 Rp1.646.000,00 Rp4.463.000,00 Rp3.195.500,00 Rp3.603.000,00 Rp3.668.000,00 Rp1.015.000,00 Rp3.572.000,00 Rp3.841.000,00 Rp3.445.000,00 Rp3.426.000,00 Rp3.388.000,00 Rp3.260.000,00 Rp3.276.000,00 Rp2.800.000,00 Rp891.000,00 Rp1.153.000,00 Rp2.838.000,00 Rp3.563.000,00 Rp3.380.500,00 Rp2.877.000,00 Rp3.154.000,00 Rp2.800.000,00 Rp3.324.000,00 Rp6.990.000,00 Rp3.051.500,00 Rp3.056.500,00 Rp3.461.000,00 Rp3.521.000,00 Rp3.553.000,00 Rp477.000,00 Rp3.215.000,00 Rp3.206.000,00 Rp2.869.500,00 Rp2.976.000,00 Rp3.297.000,00 Rp2.884.000,00 Rp2.425.000,00 Rp3.440.500,00
Penjualan hasil pertanian Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Seberapa cepat pemasaran Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu)
Sumber : data kuesioner penelitian 2015
Sejauh mana penjualan gabah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran. 7 Konvrensi Data Instrumen Penelitian Padi Organik
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
TTL Sragen, 14/08/1960 Sragen, 04/07/1952 Sragen, 04/02/1982 Sragen, 16/02/1973 Sragen, 14/07/1980 Sragen, 09/12/1973 Sragen, 14/07/1945 Sragen, 04/07/1969 Sragen, 25/08/1971 Sragen, 29/12/1947 Sragen, 17/12/1965 Sragen, 04/07/1965 Sragen, 04/02/1958 Sragen, 14/06/1946 Sragen, 04/08/1962 Sragen, 04/11/1976 Sragen, 02/02/1938 Sragen, 25/10/1947 Sragen, 04/08/1977 Sragen, 04/04/1989 Sragen, 14/10/1973 Sragen, 03/02/1942 Sragen, 31/12/1961 Sragen, 04/02/1964 Sragen, 06/07/1957 Sragen, 13/08/1956 Sragen, 04/09/1968 Sragen, 02/09/1955 Sragen, 14/05/1947 Sragen, 02/03/1945 Sragen, 14/12/1972 Sragen, 03/02/1960 Sragen, 13/05/1957 Sragen, 14/07/1981
Alamat Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen Sragen
Usia 55 Tahun 63 Tahum 33 Tahun 42 Tahun 35 Tahun 42 Tahun 70 Tahun 46 Tahun 44 Tahun 68 Tahun 50 Tahun 50 Tahun 57 Tahun 69 Tahun 58 Tahun 39 Tahun 77 Tahun 68 Tahun 38 Tahun 26 Tahun 42 Tahun 73 Tahun 54 Tahun 51 Tahun 58 Tahun 59 Tahun 47 Tahun 60 Tahun 68 Tahun 70 Tahun 43 Tahun 55 Tahun 58 Tahun 34 Tahun
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Pendidikan SD SD SMP SMP SD SMP SD SMP SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMA SMP SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMP
Budidaya padi Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik Padi Organik
Jenis Padi IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 Mentik wangi IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 Mentik wangi IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 Mentik wangi IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 Mentik wangi Mentik wangi Mentik wangi Mentik wangi IR 64 IR 64 Rojo lele IR 64 IR 64 Pandan wangi Mentik wangi IR 64 Mentik wangi
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Varietas padi Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul Unggul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Lama bekerja 30 tahun 30 tahun 17 tahun 17 tahun 20 tahun 20 tahun 40 tahun 20 tahun 20 tahun 40 tahun 35 tahun 30 tahun 35 tahun 45 tahun 28 tahun 20 tahun 40 tahun 50 tahun 20 tahun 30 tahun 20 tahun 40 tahun 40 tahun 30 tahun 40 tahun 40 tahun 25 tahun 40 tahun 40 tahun 45 tahun 25 tahun 40 tahun 35 tahun 20 tahun
Pekerjaaan sampingan Tidak ada Ternak sapi Ternak sapi Ternak sapi Tidak ada Ternak sapi Ternak sapi Ternak sapi Ternak sapi Tidak ada Ternak sapi Tidak ada Ternak sapi Ternak sapi Tidak ada Tidak ada Ternak sapi Ternak sapi Tidak ada Tidak ada Ternak sapi Ternak sapi Ternak lembu Ternak sapi Ternak sapi & kambing Ternak sapi Ternak sapi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ternak sapi Tidak ada Tidak ada
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Keahlian Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
kondisi lahan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Biaya sewa lahan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 420.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp -
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Status lahan Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Keluarga Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Keluarga Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Sewa Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri Milik sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Biaya pemupukan Rp 129.500,00 Rp 123.800,00 Rp 173.150,00 Rp 139.400,00 Rp 193.100,00 Rp 151.400,00 Rp 110.100,00 Rp 161.100,00 Rp 133.200,00 Rp 103.200,00 Rp 120.250,00 Rp 143.650,00 Rp 155.000,00 Rp 133.800,00 Rp 156.250,00 Rp 132.800,00 Rp 113.200,00 Rp 138.150,00 Rp Rp Rp 75.400,00 Rp 81.800,00 Rp 98.900,00 Rp 111.600,00 Rp 114.900,00 Rp 167.150,00 Rp 166.600,00 Rp 163.700,00 Rp 191.600,00 Rp 169.950,00 Rp 161.750,00 Rp 148.100,00 Rp 68.400,00 Rp 111.600,00
Biaya obat-obatan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
-
Hasil gabah(Kg) 325 370 342 342 423 400 362 428 411 320 394 394 387 441 531 531 188 394 375 352 377 147 167 279 383 507 484 515 571 565 452 467 236 334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Biaya lain-lain Rp337.200,00 Rp357.100,00 Rp342.100,00 Rp355.250,00 Rp383.550,00 Rp428.500,00 Rp347.800,00 Rp385.700,00 Rp364.700,00 Rp273.550,00 Rp401.300,00 Rp381.550,00 Rp400.500,00 Rp485.250,00 Rp218.750,00 Rp175.000,00 Rp273.550,00 Rp368.400,00 Rp156.250,00 Rp0,00 Rp264.150,00 Rp162.200,00 Rp167.700,00 Rp232.550,00 Rp319.250,00 Rp379.100,00 Rp293.900,00 Rp324.200,00 Rp169.100,00 Rp510.850,00 Rp428.700,00 Rp398.350,00 Rp126.300,00 Rp405.650,00
Biaya produksi Rp466.700,00 Rp480.900,00 Rp515.250,00 Rp494.650,00 Rp576.650,00 Rp579.900,00 Rp457.900,00 Rp546.800,00 Rp497.900,00 Rp376.750,00 Rp521.550,00 Rp525.200,00 Rp555.500,00 Rp619.050,00 Rp375.000,00 Rp307.800,00 Rp386.750,00 Rp506.550,00 Rp156.250,00 Rp0,00 Rp339.550,00 Rp244.000,00 Rp266.600,00 Rp344.150,00 Rp854.150,00 Rp546.250,00 Rp460.500,00 Rp487.900,00 Rp360.700,00 Rp680.800,00 Rp590.450,00 Rp546.450,00 Rp194.700,00 Rp517.250,00
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Luas lahan "M" 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Harga jual gabah/kg Rp5.000,00 Rp4.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp4.000,00 Rp5.000,00 Rp4.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp4.000,00 Rp5.000,00 Rp4.500,00 Rp4.000,00 Rp4.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp6.500,00 Rp5.000,00 Rp5.000,00 Rp5.500,00 Rp5.500,00 Rp3.500,00 Rp4.500,00
Output (kg) Produktivitas (Kg/1000 M²) 15 325 20 370 20 342 15 342 15 423 16 400 15 362 20 428 18 411 20 320 15 394 15 394 15 387 15 441 15 531 15 531 10 188 15 394 15 375 10 352 25 377 20 147 15 167 13 279 30 383 20 507 20 484 20 515 20 571 20 565 20 452 20 467 20 236 25 334
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Penjualan Rp1.625.000,00 Rp1.665.000,00 Rp1.710.000,00 Rp1.710.000,00 Rp2.115.000,00 Rp1.800.000,00 Rp1.629.000,00 Rp1.926.000,00 Rp1.849.500,00 Rp1.600.000,00 Rp1.970.000,00 Rp1.773.000,00 Rp1.741.500,00 Rp2.205.000,00 Rp2.655.000,00 Rp2.124.000,00 Rp940.000,00 Rp1.773.000,00 Rp1.875.000,00 Rp1.760.000,00 Rp1.508.000,00 Rp735.000,00 Rp751.500,00 Rp1.116.000,00 Rp1.723.500,00 Rp2.535.000,00 Rp2.420.000,00 Rp3.347.500,00 Rp2.855.000,00 Rp2.825.000,00 Rp2.486.000,00 Rp2.568.500,00 Rp826.000,00 Rp1.503.000,00
Laba bersih Rp1.158.300,00 Rp1.184.100,00 Rp1.194.750,00 Rp1.215.350,00 Rp1.538.350,00 Rp1.220.100,00 Rp1.171.100,00 Rp1.379.200,00 Rp1.351.600,00 Rp1.223.250,00 Rp1.448.450,00 Rp1.247.800,00 Rp1.186.000,00 Rp1.585.950,00 Rp2.280.000,00 Rp1.816.200,00 Rp553.250,00 Rp1.266.450,00 Rp1.718.750,00 Rp1.760.000,00 Rp1.168.450,00 Rp491.000,00 Rp484.900,00 Rp771.850,00 Rp869.350,00 Rp1.988.750,00 Rp1.959.500,00 Rp2.859.600,00 Rp2.494.300,00 Rp2.144.200,00 Rp1.895.550,00 Rp2.022.050,00 Rp631.300,00 Rp985.750,00
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Penjualan hasil pertanian Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota Tengkulak luar kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Witono Pawiro diyono Suwarno Muji wiyono Slamet Cipto wiyono Manto taruna Widodo Anton Joyo suparmo Harjo sudiro Tanto wiyono Namto wiyono Nanto wiyono Siswo sumarto Triyono Patmo sumanto Manto wiyono Jono Kristanto Dodo Somo wiyono Cipto widodo Sastro wiyono Puji wiyono Hadi sakidi Wakit Eksan sapari Dumiyati Danu dijoyo Sadi Patmo suwito Madi Mugono
Seberapa cepat pemasaran Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu)
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Sejauh mana penjualan gabah Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi Luar Provinsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran. 8 Konvrensi Data Instrumen Penelitian Padi Anorganik
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
TTL Klaten, 20/02/1957 Klaten, 13/12/1967 Klaten, 27/12/1959 Klaten, 28/08/1967 Klaten, 23/10/1965 Klaten, 24/09/1955 Klaten, 20/01/1956 Klaten, 02/01/1957 Klaten, 20/01/1966 Klaten, 28/09/1959 Klaten, 02/10/1966 Klaten, 24/01/1966 Klepu, 26/08/1960 Klaten, 02/03/1963 Klaten, 24/04/1966 Klaten, 02/01/1963 Klaten,02/02/1965 Klaten, 27/06/1977 Klaten, 29/06/1988 Klaten, 27/04/1955 Klaten, 21/12/1955 Klaten, 03/06/1966 Klaten, 02/05/1966 Klaten, 03/01/1963 Klaten, 23/09/1961 Klaten, 05/01/1962 Klaten, 12/12/1955 Klaten, 03/03/1954 Klaten, 29/01/1953 Klaten, 04/02/1966 Klaten, 05/01/1954 Klaten, 29/12/1959 Klaten, 03/06/1959 Klaten, 23/02/1963 Klaten, 13/03/1963 Klaten, 04/02/1967 Klaten, 03/12/1953 Klaten, 03/03/1953 Klaten, 02/01/1967 Klaten, 05/10/1963 Klaten, 03/02/1963
Alamat Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten Klaten
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Usia 58 Tahun 48 Tahun 56 Tahun 40 Tahun 50 Tahun 60 Tahun 49 Tahun 58 Tahun 49 Tahun 56 Tahun 49 Tahun 49 Tahun 55 Tahun 52 Tahun 49 Tahun 52 Tahun 50 Tahun 38 Tahun 27 Tahun 60 Tahun 60 Tahun 49 Tahun 49 Tahun 52 Tahun 54 Tahun 53 Tahun 60 Tahun 61 Tahun 62 Tahun 49 Tahun 61 Tahun 56 Tahun 56 Tahun 52 Tahun 52 Tahun 48 Tahun 62 Tahun 62 Tahun 48 Tahun 52 Tahun 52 Tahun
Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Pendidikan SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SD SMA SD SMP ~ SD SD ~ ~ SD SD SD SD SD SD SD SD ~ ~ SD SD SD SD ~
Budidaya padi Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik Padi Anorganik
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Jenis Padi IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64 IR 64
Varietas padi Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida Hibrida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Lama bekerja 40 tahun 30 tahun 40 tahun 35 tahun 45 tahun 46 tahun 40 tahun 40 tahun 40 tahun 40 tahun 40 tahun 30 tahun 40 tahun 40 tahun 30 tahun 40 tahun 40 tahun ~ ~ 42 tahun 40 tahun 30 tahun 46 tahun 49 tahun 46 tahun 46 tahun 45 Tahun 46 tahun 42 tahun 30 tahun 40 tahun 40 tahun 40 tahun 35 tahun 35 tahun 30 tahun 42 tahun 45 tahun 46 tahun 41 tahun 40 tahun
Pekerjaaan sampingan Tidak ada Buruh Mebel Tidak ada Buruh Tidak ada Buruh Tidak ada Buruh Dagang Pedagang Pedagang Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ibu rumah tangga Karyawan pabrik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Pedagang Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Pedagang Buruh Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Keahlian Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Tidak baik Tidak baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
kondisi lahan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Biaya sewa lahan Rp Rp Rp Rp Rp 125.000,00 Rp 125.000,00 Rp 125.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp 125.000,00 Rp Rp Rp 125.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 125.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 125.000,00 Rp 125.000,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 125.000,00 Rp Rp Rp 125.000,00 Rp 125.000,00 Rp -
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Status lahan Milik sendiri Milik sendiri Keluarga Maro sewa sewa sewa Milik sendiri Maro Keluarga Milik sendiri sewa Keluarga Keluarga sewa Keluarga Keluarga Maro Maro Keluarga Keluarga Keluarga sewa Keluarga Keluarga Milik sendiri Maro Keluarga sewa sewa Keluarga Keluarga Maro Keluarga Milik sendiri sewa Keluarga Keluarga sewa sewa Keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya pemupukan 177.200,00 169.550,00 143.450,00 169.550,00 116.650,00 169.550,00 141.300,00 128.550,00 147.700,00 169.550,00 121.700,00 65.100,00 167.350,00 139.100,00 117.350,00 139.100,00 139.100,00 143.450,00 157.100,00 137.500,00 119.550,00 139.100,00 139.100,00 195.650,00 169.550,00 139.100,00 152.350,00 172.700,00 152.350,00 139.100,00 143.450,00 143.450,00 145.450,00 169.500,00 165.200,00 117.350,00 139.100,00 139.100,00 165.200,00 190.000,00 152.350,00
Biaya obat-obatan Hasil gabah (Kg) Rp 131.800 909 Rp 126.000 782 Rp 112.600 869 Rp 23.450 782 Rp 117.500 1000 Rp 112.800 913 Rp 24.750 782 Rp 112.850 952 Rp 25.900 909 Rp 55.650 913 Rp 101.700 869 Rp 37.200 488 Rp 67.150 826 Rp 107.350 956 Rp 78.250 956 Rp 69.300 913 Rp 80.650 782 Rp 103.900 782 Rp 100.950 1000 Rp 113.300 875 Rp 100.850 913 Rp 71.500 913 Rp 105.650 913 Rp 85.200 1000 Rp 134.700 826 Rp 93.900 913 Rp 90.950 1047 Rp 85.650 909 Rp 137.350 1000 Rp 97.350 956 Rp 136.500 913 Rp 77.800 956 Rp 110.450 954 Rp 108.900 913 Rp 140.850 956 Rp 89.300 913 Rp 108.250 869 Rp 83.900 913 Rp 76.500 956 Rp 127.500 1000 Rp 87.850 952
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Biaya lain-lain Rp475.000,00 Rp454.300,00 Rp547.800,00 Rp286.950,00 Rp510.400,00 Rp480.400,00 Rp550.000,00 Rp583.300,00 Rp640.900,00 Rp482.600,00 Rp454.350,00 Rp294.150,00 Rp623.900,00 Rp628.250,00 Rp669.550,00 Rp650.000,00 Rp650.000,00 Rp517.350,00 Rp442.850,00 Rp754.150,00 Rp578.250,00 Rp580.400,00 Rp700.000,00 Rp652.150,00 Rp652.150,00 Rp626.050,00 Rp633.300,00 Rp627.250,00 Rp659.500,00 Rp650.000,00 Rp580.400,00 Rp578.250,00 Rp731.800,00 Rp628.250,00 Rp604.300,00 Rp654.300,00 Rp676.050,00 Rp604.300,00 Rp700.000,00 Rp745.000,00 Rp621.400,00
Biaya produksi Rp784.000,00 Rp749.850,00 Rp803.850,00 Rp479.950,00 Rp869.550,00 Rp887.750,00 Rp841.050,00 Rp824.700,00 Rp814.500,00 Rp707.800,00 Rp677.750,00 Rp521.450,00 Rp858.400,00 Rp874.700,00 Rp990.150,00 Rp858.400,00 Rp869.750,00 Rp764.700,00 Rp700.900,00 Rp1.004.950,00 Rp798.650,00 Rp791.000,00 Rp1.069.750,00 Rp933.000,00 Rp956.400,00 Rp859.050,00 Rp876.600,00 Rp885.600,00 Rp1.074.200,00 Rp1.011.450,00 Rp860.350,00 Rp799.500,00 Rp987.700,00 Rp906.650,00 Rp910.350,00 Rp985.950,00 Rp923.400,00 Rp827.300,00 Rp1.066.700,00 Rp1.187.500,00 Rp861.600,00
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Luas lahan "M" 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Harga jual gabah/kg Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.400,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00 Rp4.500,00
Output 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 20 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Produktivitas (Kg/1000 M²) 909 782 869 782 1000 913 782 952 909 913 869 488 826 956 956 913 782 782 1000 875 913 913 913 1000 826 913 1047 909 1000 956 913 956 954 913 956 913 869 913 956 1000 952
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Penjualan Rp2.318.100,00 Rp2.130.400,00 Rp2.282.600,00 Rp2.391.300,00 Rp2.708.300,00 Rp2.260.800,00 Rp2.391.300,00 Rp2.571.400,00 Rp2.500.000,00 Rp2.260.800,00 Rp2.347.800,00 Rp1.255.800,00 Rp2.347.800,00 Rp2.304.300,00 Rp2.391.300,00 Rp2.282.600,00 Rp2.086.950,00 Rp2.304.300,00 Rp2.500.000,00 Rp2.187.500,00 Rp2.347.800,00 Rp2.260.850,00 Rp2.304.300,00 Rp2.304.300,00 Rp2.173.900,00 Rp2.304.300,00 Rp2.428.500,00 Rp2.272.700,00 Rp2.523.800,00 Rp2.391.300,00 Rp2.391.300,00 Rp2.347.800,00 Rp2.409.000,00 Rp2.304.300,00 Rp2.304.300,00 Rp2.217.350,00 Rp2.217.350,00 Rp2.260.850,00 Rp2.304.300,00 Rp2.400.000,00 Rp2.500.000,00
Laba bersih Rp1.534.100,00 Rp1.380.550,00 Rp1.478.750,00 Rp1.911.350,00 Rp1.838.750,00 Rp1.373.050,00 Rp1.550.250,00 Rp1.746.700,00 Rp1.685.500,00 Rp1.553.000,00 Rp1.670.050,00 Rp734.350,00 Rp1.489.400,00 Rp1.429.600,00 Rp1.401.150,00 Rp1.424.200,00 Rp1.217.200,00 Rp1.539.600,00 Rp1.799.100,00 Rp1.182.550,00 Rp1.549.150,00 Rp1.469.850,00 Rp1.234.550,00 Rp1.371.300,00 Rp1.217.500,00 Rp1.445.250,00 Rp1.551.900,00 Rp1.387.100,00 Rp1.449.600,00 Rp1.379.850,00 Rp1.530.950,00 Rp1.548.300,00 Rp1.421.300,00 Rp1.397.650,00 Rp1.393.950,00 Rp1.231.400,00 Rp1.293.950,00 Rp1.433.550,00 Rp1.237.600,00 Rp1.212.500,00 Rp1.638.400,00
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Penjualan hasil pertanian Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah Melalui tengkulak daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Konvrensi Data Instrumen Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama Pawiro Wiji kasno Riyadi Mukiman Torik Beni Pardi Sumanto Paidi Suwarno Samijo Tamaji Tentrem Hari Rus widodo Ranto Muri benuk Ibu. Tini Sahet Narto Untung Manto Sihman Sanijo Supriyadi Kandam Wito suwarno Toriq Supingi Marsono Mudrik Suraten Sunarto Kasdi Darobi Toyibi Rohman Samadi Dariyono Idris Surat
Seberapa cepat pemasaran Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Sangat cepat (1 minggu) Cepat (2-3 minggu) Cepat (2-3 minggu) Sangat cepat (1 minggu)
Sumber : hasil konvrensi data kuesioner penelitian 2015
Sejauh mana penjualan gabah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah Luar daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran. 9 Penenuan Jumlah Sampel dari Populasi
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran. 10 Uji Beda Independent Simpel T-Tes
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
T-Test Group Statistics
Biaya Produksi
Budidaya Padi Organik
N
Anorganik
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
34
452367,65
161734,221
27737,190
41
864801,22
136496,841
21317,225
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
F
t-test for Equality of Means
t
Biaya Produksi Equal variances Equal variances assumed not assumed 1,247
Sig.
,268 -11,979
-11,790
73
64,835
,000
,000
-412433,57
-412433,57
34430,557
34982,507
Lower
-481053,573
-482301,829
Upper
-343813,572
-342565,316
df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
T-Test Group Statistics
Produktivitas
Budidaya Padi Organik
34
Mean 388,06
Std. Deviation 104,770
Std. Error Mean 17,968
41
901,05
94,158
14,705
N
Anorganik
Independent Samples Test
Produktivitas Equal variances Equal variances assumed not assumed Levene's Test for Equality of Variances
F
,821
Sig.
,368
t-test for Equality of Means
t
-22,318
-22,094
73
67,155
,000
,000
-512,99
-512,99
22,986
23,218
Lower
-558,800
-559,332
Upper
-467,180
-466,648
df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
T-Test Group Statistics
Keuntungan
Budidaya Padi Organik
34
Mean 1419573,53
Std. Deviation 568239,848
Std. Error Mean 97452,330
41
1447190,24
208337,712
32536,884
N
Anorganik
Independent Samples Test
Keuntungan Equal variances Equal variances assumed not assumed Levene's Test for Equality of Variances
F
t-test for Equality of Means
t
26,572
Sig.
,000 -,289
-,269
73
40,354
,773
,789
-27616,71
-27616,71
95566,235
102740,476
Lower
-218079,946
-235206,306
Upper
162846,517
179972,877
df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran. 11 Petani Padi Organik
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran. 12 Petani Padi Anorganik
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149