PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Kuasi Eksperimen pada Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh Iftahussadiyah NIM :109016100067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
ABSTRAK
Iftahussadiyah. 109016100067. Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan). Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent (pre-test and post-test) control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 85 siswa yang terdiri dari 42 siswa kelas eksperimen dan 43 siswa kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar, yang berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data pada kedua kelompok menggunakan uji-t, diperoleh thitung 2,93 dan ttabel pada taraf signifikan α = 0.05 sebesar 1.99, maka maka thitung > dari ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan.
Kata Kunci : Pembelajaran Bermakna, Advance Organizer, Peta Konsep, Hasil Belajar Siswa.
i
ABSTRACT Iftahussadiyah. 109016100067. The Influence of Advance Organizer Learning Model through Concept Mapping toward Students’ Biology Learning Outcomes. BA Thesis, Biology Education Study Program, Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiya and Teachers’ Training, ‘Syarif Hidayatullah’ State Islamic University. The objective of this study is to know the empirical evidence about the influence of Advance Organizer learning model through concept mapping toward students’ Biology learning outcomes in dygestive system concept. This research was conducted at SMAN 8 of South Tangerang. The research method used was quasiexperimental design. The data were obtained through pretest and posttest. They were then analyzed by using t-test formula to see the effect of using Advance Organizer learning model through concept mapping toward students’ Biology learning outcomes. The cluster random sampling technique was applied in choosing the sample. The sample was 85 students which were divided into two classes, namely 42 in experiment and 43 in control class. The research instrument used in collecting the data was multiple choice objective test. The findings showed that the value of tarithmetic in experimental group posttest was 2,93 and ttable was 1,99 in the significance degree α=0.05. It indicated that, to > ttable. As the result, the null hypothesis (Ho) was rejected and the alternative hypothesis (Ha) was accepted that there was the influence of Advance Organizer learning model through concept mapping toward students’ Biology learning outcomes in digestive system concept. Keyword: Meaningful Learning Advance Organizer, Concept Map, Biology Learning Outcomes.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-Nya yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih. Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1.
Nurlena, M.A, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Dr. Zulfiani, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Meiry Fadillah Noor, M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini
5.
Neni Handayani, S.Pd, selaku guru bidang studi IPA-Biologi kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama terlaksananya penelitian skripsi.
6.
Ayahanda H.Dudung Hudri dan Ibunda Hj. Eti, terimakasih atas segala kasih sayang serta kesabaranya.
7.
Kakak-kakak tercinta dan adikku tersayang terima kasih untuk semua doa dan semangatnya.
8.
M. Rasyid Ridho atas segala semangat dan dukungannya.
9.
Sahabat dekatku, Endah, Awal, Lola, Syarifah, Yunia, Rimba, Ria, Sitmel, terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
iii
10. Pengoreksiku, M. Pahrudin, terima kasih untuk semua waktu dan bantuannya. 11. Sahabat-sahabat biologi angkatan 2009 yang tergabung dalam grup Facebook “Biogos Hot”, terimakasih atas segala doa dan dukungannya. 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung, dari lubuk hati yang paling dalam saya ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Jakarta,
September 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................
i
ABSTRACT ........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................
iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................
v
DAFTAR TABEL .............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
6
C. PembatasanMasalah ....................................................................
7
D. Perumusan Masalah .....................................................................
7
E. Tujuan Penelitian……………………………………………….
7
F. Manfaat Penelitian .......................................................................
8
DESKRIPSI
TEORETIS,
KERANGKA
BERPIKIR
DAN
PERUMUSAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretis ........................................................................
9
1. Model Pemrosesan Informasi................................................
9
a. Model Pembelajaran........................................................
9
b. Teori Pemrosesan Informasi ...........................................
10
c. Pengertian Model Pemrosesan Informasi........................
11
d. Strategi Model Pemrosesan Informasi ............................
14
2. Model Pembelajaran Advance Organizer .............................
14
a. Advance Organizer..........................................................
14
b. Model Pembelajaran Advance Organizer .......................
17
c. Peta Konsep.....................................................................
24
3. Belajar ...................................................................................
28
v
a. Belajar Bermakna ............................................................
29
b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar Bermakna
30
c. Belajar dan Pembelajaran Bermakna ...............................
30
d. Syarat – Syarat Belajar Bermakna ...................................
31
4. Hasil Belajar ..........................................................................
32
a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................
32
b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar ..............................................................................
33
B. Hasil Penelitian yang Relevan .....................................................
34
C. Kerangka Berpikir .......................................................................
34
D. Hipotesis Penelitian .....................................................................
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................
37
B. Metode dan Desain Penelitian .....................................................
37
C. Populasi dan Sampel Penelitian...................................................
39
D. Prosedur Penelitian ......................................................................
39
E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
40
F. Variabel Penelitian ......................................................................
40
G. Instrumen Penelitian ....................................................................
41
H. Kalibrasi Instrumen .....................................................................
43
1. Validitas ................................................................................
43
2. Reliabilitas ............................................................................
43
3. Tingkat Kesukaran ................................................................
43
4. Daya Beda .............................................................................
44
Teknik Analisis Data ...................................................................
44
a. Uji Normalitas .................................................................
44
b. Uji Homogenitas ..............................................................
45
c. Uji Hipotesis Statistik ......................................................
46
Hipotesis Statistika ......................................................................
47
I.
J.
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................
48
1. Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
BAB V
Eksperimen ............................................................................
48
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis ...............
49
1.
Uji Normalitas ......................................................................
49
2.
Uji Homogenitas...................................................................
50
3.
Uji Hipotesis .........................................................................
52
4.
Data Rata – Rata Nilai LKS Setiap Pertemuan ....................
53
5.
Data Nilai AO dalam Bentuk Skor Peta Konsep ..................
54
C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................
54
PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................
60
B. Saran ............................................................................................
60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
61
LAMPIRAN .......................................................................................................
65
vii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1
Rekapitulasi Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPA ....................................... 2
2.1
Tahapan Model Advance Organizer ............................................................ 20
2.2
Langkah-Langkah dalam Membuat Peta Konsep ........................................ 24
3.1
Desain Penelitian .......................................................................................... 36
3.2
Kisi=Kisi Instrumen Penelitian .................................................................... 40
3.3
Persentase Ranah Kognitif Instrumen Penelitian ........................................ 41
3.4
Klasifikasi Indeks Kesukaran ....................................................................... 51
3.5
Klasifikasi Daya Pembeda Soal ................................................................... 51
4.1
Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................. 47
4.2
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen ...................... 48
4.3
Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen .................... 49
4.4
Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen .................. 50
4.5
Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen ................. 50
4.6
Hasil Uji t Data Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen .............................. 51
4.7
Hasil Uji t Data Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen ............................ 51
4.8 Nilai Rata-Rata LKS Setiap Pertemuan ........................................................ 52 4.9 Data Nilai AO dalam Bentuk Skor Peta Konsep .......................................... 53
viii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1
Penskoran Peta Konsep Menurut Novak dan Gowen ................................ 27
2.2
Skema Kerangka Teoritik .......................................................................... 35
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
RPP Sistem Pencernaan ................................................................................ 65
2.
Instrumen Penelitian...................................................................................122
3.
LKS Kelas Kontrol dan Eksperimen ..........................................................132
4.
Rubrik Penilaian LKS ................................................................................144
5.
Tugas Peta Konsep Setiap Pertemuan ........................................................150
6.
Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ...........................................154
7.
Data Nilai Prestest dan Posttest Kelas Eksperimen ...................................156
8.
Data Nilai LKS Kelas Kontrol ....................................................................158
9.
Data Nilai LKS Kelas Eksperimen . ...........................................................160
10. Data Nilai Rekapitulasi Peta Konsep Kelas Eksperimen ............................162 11. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ................................................163 12. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ...............................................167 13. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ..........................................170 14. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ........................................174 15. Uji Homogenitas Data Pretest ....................................................................178 16. Uji Homogenitas Data Posttest ...................................................................180 17. Uji Hipotesis ...............................................................................................182 18.
Lembar Hasil Wawancara..........................................................................185
19.
Uji Referensi ..............................................................................................186
20.
Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..........................................................194
21.
Hasil Belajar Biologi siswa SMAN 8 Kota Tangsel 2011/2012 dan 2012/2013. .................................................................................................219
22.
Peta Konsep Siswa .....................................................................................226
23.
Surat-Surat .................................................................................................230
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di masa mendatang ditentukan oleh kualitas pendidikan yang terjadi saat ini. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.1 Oleh karena itu, pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan proses perubahan sikap seseorang. Perubahan sikap seseorang dapat terjadi melalui proses pendidikan yang benar, yaitu dengan pemilihan model dan strategi pembelajaran yang tepat. Peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan akan tetapi mampu mengembangkan potensi pada diri peserta didik sehingga diharapkan dapat menghadapi dan memecahkan berbagai masalah di kehidupannya. Guru memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan proses pendidikan. Di dalam proses pendidikan, guru tidak hanya menjalankan fungsi alih ilmu pengetahuan (transfer knowledge), tetapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai (value) serta membangun karakter (Character Building) secara berkelanjutan dan berkesinambungan.2 Oleh karena itu guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Salah satu tugas guru adalah mengajar. Mengajar tidak hanya sebatas pentransferan ilmu melainkan bagaimana peserta didik dapat mengekspresikan diri mereka sesuai dengan potensi dan bakat yang mereka miliki. Guru tidak hanya bertugas mengajar melainkan juga mendidik siswa agar terjadi perubahan
1
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,(Jakarta:Kencana Prenadia Media Group,2009),h.1. 2 Sri Sunarti dan Widyaiswara Pertama, “Peran Guru Sebagai Model dalam Pembelajaran Karakter dan Budaya Bangsa Melalui Pendidikan Bahasa Inggris, ”http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/htbe1341373513.pdf diakses pada 05/07/2014 pukul 01 :10 WIB, h.2.
1
2
tingkah laku karena di dalam tugas mengajar dan mendidik terdapat proses yang membelajarkan dan mendidik peserta didik ke arah yang lebih baik. Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik. Kegiatan pembelajaran merupakan bagian penting dari tugas pendidik (guru). Hal ini berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat (2) disebutkan bahwa “pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.”3 Produk dari sebuah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Hasil belajar sains di Indonesia telah diujikan secara internasional melalui program TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Berdasarkan hasil belajar sains di Indonesia pada tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat 41 dari 43 negara. Skor ketercapaian untuk bidang sains hanya mencapai 406 dari rata-rata 500.4 Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa di Indonesia masih belum memberikan hasil yang baik. Sehingga diperlukan upaya yang lebih besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran sains. Salah satu penyebab rendahnya pencapaian skor sains di Indonesia adalah kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Maisaroh dan Rostrieningsih menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, ada banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian nilai hasil belajar siswa, baik yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari lingkungan luar (eksternal). Faktor internal terkait dengan disiplin, respon dan motivasi siswa, sementara faktor eksternal adalah lingkungan belajar, tujuan pembelajaran, kreatifitas pemilihan media belajar oleh pendidik, serta metode pembelajaran. Faktor-faktor tersebut
3
Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. TIMSS and PIRLS, TIMSS 2011 International Result in Science, 2014, h.2. (http://timssandpirls.bc.edu/data-release-2011/pdf/Overview-TIMSS-and-PIRLS-2011 Achievement.pdf). 4
3
mempengaruhi satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yang mendasari hasil belajar siswa.5 Metode pembelajaran yang dipilih oleh seorang pendidik menjadi sumber rendahnya hasil belajar. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan membawa suasana belajar yang menyenangkan, sehingga siswa dapat memahami konsep dengan baik. Rendahnya hasil belajar menunjukkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Salah satu keadaan siswa yang perlu mendapat perhatian guru adalah kesulitan di dalam belajar. Kesulitan siswa untuk memahami konsep yang diajarkan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : pimpinan, guru, metode dan pendekatan yang digunakan oleh guru, dan latar belakang siswa itu sendiri.6 Hasil observasi di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada hasil belajar konsep sistem pencernaan menunjukkan bahwa mayoritas peserta didik kelas XI IPA mendapatkan nilai di bawah KKM. 7 Hal ini menunjukkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih belum berhasil. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan diperkirakan dalam proses pembelajaran guru bidang studi lebih banyak menggunakan metode ceramah sehingga siswa tidak berperan aktif dalam proses pembelajarannya. Metode ceramah tidaklah buruk untuk digunakan dalam proses pembelajaran, akan tetapi komposisi penggunaannya harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, siswa kelas XI IPA di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan tidak menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam proses pembelajarannya, hanya mendapat buku pelajaran dan penjelasan dari guru. Penggunaan LKS dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar, sehingga siswa belajar tidak hanya melalui buku pelajaran dan penjelasan guru saja, akan tetapi dapat menguji kemampuan pengetahuan 5
Maisaroh dan Rostrieningsih, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor – Maisaroh dan Rostrieningsih”, Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 8 Nomor 2, November, 2010. h.158. 6
Karya Sanulingga & Denny Munte, Jurnal Pendidikan Fisika, “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Map terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas X SMA”, Vol. 1 No 2, Desember 2012. h.2. 7 Lampiran 21 hal.219.
4
siswa dengan menggunakan LKS. Keadaan ini mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.8 Fakta tersebut menjelaskan masalah utama rendahnya hasil belajar siswa disebabkan pengunaan model, metode, dan strategi pembelajaran yang kurang tepat yang berupa ceramah. Diduga sumber masalahnya adalah proses belajar siswa yang hanya menghafal informasi, hal ini ditunjukkan dengan fakta bahwa pembelajaran di kelas lebih banyak menggunakan metode ceramah. Dalam menerima informasi, ada kemungkinan siswa lebih cenderung menghapalkan informasi yang didapatkan tanpa mencoba mengkaitkan dengan konsep yang pernah dimilikinya.9 Metode pembelajaran ceramah lebih banyak berpusat pada guru, dimana komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa menyebabkan siswa terpaku mendengar dan cenderung membosankan. Dalam proses pembelajaran di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir, siswa lebih banyak diarahkan kepada kemampuan untuk menghafal informasi yang diberikan oleh guru. Berdasarkan masalah-masalah di atas, dalam pembelajaran diperlukan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam bidang studi biologi. Karena dalam pembelajaran biologi siswa tidak hanya dituntut untuk menghapal konsep akan tetapi penguasaan berfikir kritis juga diperlukan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer. Model pembelajaran advance organizer (AO) menekankan pada proses pembelajaran yang bermakna. Advance organizer adalah suatu model yang membantu siswa untuk memperkuat kemampuan kognitifnya.10 Sehingga dengan demikian, melalui model pembelajaran ini hasil belajar siswa dalam ranah kognitif akan ditingkatkan dan tujuan akhirnya siswa akan memahami konsep pelajaran dengan baik. Menurut Ausubel dalam Bruce Joyce, bermakna atau tidaknya suatu materi bergantung pada kesiapan pelajar dan bagaimana mengorganisasikan 8
Lampiran 18 hal 185. R.W. Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:Erlangga,2011),h.94. 10 Bruce Joyce, Models of Teaching, Pearson Educational Internatonal, h.249 9
5
materi. Jika pelajar dimulai dengan “set” yang benar dan jika bahan terorganisir dengan baik maka pembelajaran bermakna akan terjadi.11 Menurut Abdul Azis, model pembelajaran advance organizer adalah model pembelajaran yang dirancang untuk memperkuat struktur kognitif siswa. Struktur kognitif adalah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. Dengan kata lain, struktur kognitif merupakan jenis pengetahuan tertentu yang ada dalam pikiran. Impelementasi model advance organizer
menyuguhkan rekomendasi kepada guru sebagai fasilitator untuk
menyeleksi, mengatur, dan menyajikan informasi baru. Model tersebut berfungsi sebagai kerangka konseptual bagi pengetahuan pengetahuan berikutnya yang lebih rinci dan abstrak.12 Oleh karena itu model pembelajaran advance organizer merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Model
pembelajaran
pembelajaran
advance
organizer
mempunyai
kelebihan antara lain siswa dapat berinteraksi dengan memecahkan masalah untuk menemukan konsep-konsep yang dikembangkan, dapat membangkitkan perolehan materi akademik dan keterampilan sosial siswa, dapat mendorong siswa untuk mengetahui jawaban pertanyaan yang diberikan (siswa semakin aktif), dapat melatih
meningkatkan
keterampilan
siswa
melalui
diskusi
kelompok,
meningkatkan keterampilan berfikir siswa baik secara individu maupun kelompok, menambah kompetensi siswa dalam kelas. Namun sebagai model pembelajaran, advance organizer juga memiliki kekurangan dalam proses pengajaran, yaitu dibutuhkan kontrol yang intensif dari guru sehingga jika siswa terlalu banyak, proses pembelajaran menjadi kurang efektif.13 Menurut Misran Rahman pembelajaran bermakna (meaningful) pada dasarnya mengupayakan agar siswa menghubungkan konsep-konsep yang telah 11
Ibid, h.250. Abdul Azis, “Model Advance Organizer dan Penerapannya dalam Pembelajaran”, Ta’allum, Vol.19, 2009, h.35. 13 Denny Munte, “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika Dan Satuannya Di Kelas X Semester I Sma Negeri 5 Pematang Siantar T.P. 2012/2013”, Skripsi, pada Universitas Negeri Medan. Diakses dari http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22515BAB%20II.pdf pada 04/07/2014 pada pukul 01 :10 WIB, h. 15. 12
6
diketahuinya dengan konsep yang akan dipelajari. Salah satu kegiatan pembelajaran bermakna adalah suatu representasi berupa jaringan konsep sebagai hasil dari konstruksi yang merupakan keterkaitan antara konsep dan prinsip yang mengatur struktur serta relasi matematika agar mudah dipahami siswa. Representasi berupa jaringan konsep tersebut yang dikenal dengan “peta konsep”. Melalui peta konsep pula proses belajar dan pembelajaran siswa akan menjadi lebih singkat, sederhana dan sistematis.14 Maka dapat disimpulkan bahwa peta konsep dapat dijadikan salah satu alat agar pembelajaran bermakna dapat terjadi karena pengetahuan atau informasi “baru” dengan pengetahuan terstruktur yang telah dimiliki oleh siswa dapat saling berkaitan sehingga menjadi lebih diserap dan dipahami oleh siswa. Beberapa teori yang telah dipaparkan sebelumnya melandasi penulis untuk menyusun dan melaksanakan sebuah penelitian tentang hasil belajar dalam pembelajaran sains khususnya Biologi. Dalam penelitian ini diharapkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Penggunaan model AO dengan peta konsep dalam pembelajaran membuat siswa tidak hanya belajar menghafal informasi baru yang didapat, tetapi juga berusaha menghubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa, memahami dan mengorganisasikan pengetahuan mereka sehingga siswa mengalami belajar bermakna dan dapat membuat hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “pengaruh pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi masalah yang terjadi, yaitu: 1. Penerapan metode atau model pembelajaran yang kurang tepat oleh guru. 2. Hasil belajar siswa sains di Indonesia masih rendah.
14
Misran Rahman, Pembelajaran dengan Peta Konsep Bidang Studi Matematika di Kelompok Belajar Paket B”, h.1.
7
3. Siswa kesulitan dalam memahami materi karena masih belajar mengahafal informasi bukan memahami 4. Siswa kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah Agar masalah ini dibahas dengan jelas dan tidak meluas, maka masalah dalam penelitian ini harus dibatasi. : 1. Strategi advance organizer yang digunakan adalah peta konsep, karena peta konsep merupakan salah satu alat agar pembelajaran bermakna dapat terjadi. 2. Hasil belajar siswa dalam penelitian ini diukur pada tingkat pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6), karena C1-C6 menjadi indikator untuk menilai ranah kognitif yaitu hasil belajar. 3. Penelitian ini dilakukan di kelas XI SMA pada konsep sistem pencernaan, karena sistem pencernaan merupakan salah satu konsep dimana dalam konsep tersebut siswa harus mempunyai pemahaman yang baik.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Apakah penggunaan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?”
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penggunaan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep pada konsep sistem pencernaan terhadap hasil belajar siswa.
8
F. Manfaat Penelitian 1.
Bagi guru Menambah wawasan tentang salah satu alternatif model pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa serta dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas. 2.
Bagi peneliti Memberikan pengetahuan dan pengalaman baru mengenai penerapan
model pembelajaran advance organizer dengan petakonsep serta memahami bagaimana kondisi sosial yang cocok dalam sebuah aktivitas belajar. 3.
Bagi pembaca Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan suatu kajian yang menarik
untuk diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam sehingga menghasilkan model pembelajaran baru yang dapat menjadi solusi dari pembelajaran biologi.
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1.
Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi
a.
Model Pembelajaran Menurut Zulfiani dkk menjelaskan bahwa “model adalah rencana atau pola
yang dapat dipakai untuk merancang mekanisme suatu pengajaran meliputi sumber belajar, subyek pembelajar, lingkungan belajar dan kurikulum.”1 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang sistematis sebagai perancang bagi para pengajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut Joyce and Weil dalam Wawan menjelaskan para ahli menyusun model
pembelajaran
berdasarkan
prinsip-prinsip
pendidikan,
teori-teori
psikologis, sosiologis, psikiatri, analisis sistem, atau teori-teori lain. Joyce and Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar para ahli pendidikan tertentu. 2) Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. 3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan KBM di kelas. 4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan : (1) urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax), (2) adanya prinsip-prinsip reaksi, (3) sistem sosial, (4) sistem pendukung. 5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran yang meliputi dampak pembelajaran dan dampak pengiring. 1
Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta,2009), cet. 1, h.117.
9
10
6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pebelajaran yang dipilihnya.2
b. Teori Pemrosesan Informasi Salah satu teori yang kognitif yang menjelaskan proses belajar pada diri seseorang yang berkenaan dengan tahap-tahap proses pengolahan informasi adalah Teori Pemrosesan Informasi. Menurut teori ini, proses belajar tidak berbeda halnya dengan proses menerima, menyimpan, dan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah diterima sebelumnya. Gejala-gejala tentang belajar dapat dijelaskan jika proses belajar itu dianggap sebagai proses transformasi masukan menjadi keluaran.3 Menurut Trianto teori pemrosesan informasi menjelaskan pemrosesan, penyimpanan dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak. Peristiwa-peristiwa mental diuraikan sebagai transformasitransformasi informasi dari input (stimulus) ke output (respon).4 Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teori pemrosesan informasi adalah teori yang menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indera.
c.
Pengertian Model Pemrosesan Informasi Menurut Rusman, model ini berdasarkan Teori Belajar Kognitif (Piaget)
dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan : mengorganisasi data, 2
Wawan Danasasmita, “Model Pembelajaran dan Pendekatannya”, (http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195201281982031WAWAN_DANASASMITA/Makalah/PENDEKATAN_DAN_MODEL_PEMBELAJARAN.pdf) diakses pada tanggal 05/06/2014 pukul 02 :24 WIB, h.2. 3 Muthia,”Memahami Belajar dari Sisi Pandang Teori Pemrosesan Informasi, (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur._Kurikulum_dan_Tek._Pendidikan/195806191986012Muthia_Alinawati/Memahami_Belajar_Dari_Sisi_Pandang_Teori_Pemrosesan_Informasi.pdf) diakses pada tanggal 06/07/2014 pukul 02:48 WIB, h.1. 4 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,2009). Cet. 4, h.32.
11
memecahkan masalah, menemukan konsep dan menggunakan simbol verbal dan visual.5 Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mengumpulkan atau menstimulus dari lingkungan mereka kemudian mengolah stimulus yang mereka dapat agar kemampuan mereka dalam mengolah dan menggunakan informasi yang mereka dapat dari lingkungan bisa lebih baik dan dapat digunakan dalam kehidupan mereka. Menurut Zulkifli, model belajar pemrosesan informasi ini sering pula disebut model kognitif information processing, karena dalam proses belajar ini tersedia tiga taraf struktural sistem informasi, yaitu: 1) Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensory register, tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap dalam sistem, informasi masuk ke working memory yang digabungkan dengan informasi di long-term memory. 2) Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working memory, dan di sini berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan working memory sangat terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan sejumlah kecil informasi secara serempak. 3) Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya sehingga mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta didik. Kelemahannya adalah sulit mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya. 6 Menurut Joyce and Weil dalam Indrawati model pembelajaran informasi yaitu model-model pembelajaran dalam rumpun ini bertitik tolak dari prinsipprinsip pengolahan informasi, yang beracuan pada cara-cara bagaimana manusia merespon lingkungan, mengorganisasi data, mengidentifikasi masalah, menyusun konsep, memecahkan masalah, dan menggunakan simbol-simbol. Model-model pembelajaran dalam rumpun ini berhubungan dengan kemampuan siswa untuk
5
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: RajaGrafindo, 2010), h.139. 6 Zulkifli, http://blogzulkifli.wordpress.com/2011/06/08/teori-pemrosesan-informasi/ diakses pada 05/07/2014 pukul 22 : 09 WIB
12
memecahkan masalah dan siswa dalam belajar ditekankan supaya berpikir produktif.7 Model pembelajaran pemrosesan informasi dapat dinyatakan sebagai model pembelajaran yang menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang
datang
dari
lingkungannya
dengan
cara mengorganisasikan
data,
memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah serta penggunaan simbol-simbol verbal dan non verbal. Model ini memberikan kepada pelajar sejumlah konsep, pengetesan hipotesis, dan memusatkan perhatian pada pengembangan kemampuan kreatif. Menurut Bruce Joyce and Weil dalam Indrawati menjelaskan tentang jenis-jenis model pembelajaran yang termasuk ke dalam model pemrosesan informasi. Model pembelajaran yang termasuk rumpun model pembelajaran pemrosesan informasi adalah : 1) Model Berpikir Induktif Tokohnya adalah Hilda Taba. Model ini memiliki keunggulan melatihkan kemampuan
menganalisis
informasi
dan
membangun
konsep
yang
berhubungan dengan kecakapan berpikir. 2) Model Latihan Inkuiri Tokohnya adalah Richard Suchman. Model ini bertujuan untuk pembentukan kemampuan berpikir induktif yang banyak diperlukan dalam kegiatan akademik. 3) Model Pembentukan Konsep Tokohnya, Jerome Bruner, Goodnow, dan Austin. Model ini memiliki tujuan untuk kemampuan berpikir induktif, siswa dilatih untuk mempelajari konsep secara efektif. 4) Model Perkembangan Kognitif. Tokohnya, Jean Pieget, Irving sigel, Edmund Sulivan, dan Lawrence Kohlberg, tujuannya adalah untuk meningkatkan perkembangan intelektual,
7
Indrawati, Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi, (http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMP/Kimia/Model%20Pemrosesan%20Informasi.pdf) diakses pada 05/07/2014 pukul 22 : 15 WIB, h.4.
13
terutama penalaran logis, tetapi dapat pula diterapkan pada perkembangan sosial moral. 5) Model Advance Organizer Tokohnya, David ausebel. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan mengolah informasi melalui penyajian materi beragam (ceramah, membaca, dan media lainnya) dan menghubungkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah ada. 6) Model mnemonics Tokohnya,Pressley, Levin, dan Delaney. Model ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengingat dan mengasimilasi informasi.8
Model pemrosesan informasi menjelaskan bagaimana cara individu memberi respon yang datang dari lingkungannya dengan cara mengorganisasikan data, memformulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran advance organizer termasuk dalam model pemrosesan informasi yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
efisiensi
kemampuan
pemrosesan
informasi guna menyerap dan mengkaitkan bidang-bidang pengetahuan. secara bermakna.
d. Strategi Model Pemrosesan Informasi Setiap model pembelajaran memiliki strategi untuk mencapai tujuan penmbelajaran. Menurut Wawan, model proses informasi ini meliputi beberapa strategi pembelajaran, diantaranya: 1) Mengajar induktif, yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan membentuk teori. 2) Latihan inquiry, yaitu untuk mencari dan menemukan informasi yang memang diperlukan.
8
Ibid, h.5.
14
3) Inquiry keilmuan, bertujuan untuk mengajarkan sistem penelitian dalam disiplin ilmu, dan diharapkan akan memperoleh pengalaman dalam domaidomain disiplin ilmu lainnya. 4) Pembentukan konsep, bertujuan untuk mengembangkan intelegensi umum, terutama berpikir logis, aspek sosial dan moral. 5) Model advanced organizer bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memproses informasi yang efisien untuk menyerap dan menghubungkan satuan ilmu pengetahuan secara bermakna.9
Strategi-strategi model pemrosesan informasi tersebut digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
2.
Model Pembelajaran Advance Organizer
a.
Advance Organizer
1) Pengertian Advance Organizer Menurut Novak, advance organizer adalah jembatan kognitif yang digunakan guru untuk membantu membuat peserta didik membuat hubungan antara apa yang mereka tahu dan apa yang akan mereka pelajari. Menurut Ausubel advance organizer adalah materi yang diperkenalkan sebelum materi/konten yang asing sehingga memudahkan asimiliasi pengetahuan yang baru. Oleh karena itu, advance organizer bertindak sebagai pengait untuk penerimaan konten baru.10 Menurut Kirkman & Shaw dalam Dell„Olio mengemukakan bahwa “advance organizer tidak sama dengan ikhtisar atau rangkuman yang terdiri dari teks pada tingkat abstraksi yang sama sebagai bahan yang harus dipelajari , 9
Wawan Danasasmita, op.cit ., h.5. Hudson Shihusa and Fred N. Kerato, Using Advance Organizers to Enhance Students‟ Motivation in Learning Biology, Eurasia Journal of Mathematics, Science&Technology Education, 2009, h..413-420. 10
15
melainkan dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara apa yang sudah siswa tahu dan apa yang dia perlu tahu sebelum ia berhasil mengerjakan tugas yang diberikan.”11 Menurut Hansiswany dalam Sri Rahayu, “advance organizer adalah suatu rencana pembelajaran yang digunakan untuk menguatkan struktur kognitif siswa ketika mempelajari konsep-konsep atau informasi yang baru dan bagaimana sebaiknya pengetahuan itu disusun serta dipahami dengan benar. Advance organizer merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran untuk menyiapkan siswa melihat kebermaknaan konsep yang akan dipelajari dan menghubungkan dengan konsep yang sudah dimiliki.12 Advance organizer dapat dinyatakan sebagai sebuah alat yang digunakan sebelum kegiatan pembelajaran yang membantu menghubungkan antara apa yang akan dipelajari dan apa yang telah siswa ketahui. Menurut Diptoadi dalam Djoko, strategi dalam pengorganisasian pembelajaran yang baik, yang dilatarbelakangi oleh teori Ausubel, harus memenuhi prinsip progressive differentiation dan integrative reconciliation. Kedua prinsip ini diduga kuat dapat memperkuat struktur kognitif siswa. Prinsip yang pertama berarti ide-ide yang sangat umum dari kegiatan pembelajaran kemudian disajikan pertama kali secara bertahap, dirinci dan dispesifikasi, sedangkan prinsip yang kedua berarti bahwa ide-ide yang sudah ada yang sebelumnya telah dipelajari kemudian dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada. 13 Pengorganisasian pembelajaran supaya dapat bermakna (meaningful) dan bukan hapalan (rote) maka hal yang harus dilakukan adalah mengaitkan bahan ajar yang kemungkinan bermakna dengan ide-ide yang ada pada struktur kognitif siswa. Kemudian mengaitkan sifat substansif bahan baru terhadap keterbatasan
11
Dell „Olio and Tony Donk, Models of Teaching : Connecting StudentLearning With Standards 2007, h. 393. 12 Sri Rahayu, Journal of Innovative Science Education, “Pengembangan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Koloid”, 2012, h.29. 13 Djoko Apriono, “Advance Organizer : Konsep, Komponen Model, dan Implementasi dalam Pembelajaran PPKN”, Prospektus, Tahun VII Nomor 2, Oktober 2009, h. 124.
16
struktur kognitif. Salah satu strategi yang efektif yang bisa diimplementasikan adalah menggunakan advance oganizer. 2) Jenis – Jenis Advance Organizer Memilih atau mendesain sebuah advance organizer itu sendiri juga sulit, karena sebuah advance organizer yang efektif harus sesuai dengan konten dan siswa. Karena advance organizer ini sebagai alat yang digunakan untuk menghubungkan pengetahuan yang akan diketahui siswa dan apa yang akan dipelajari oleh siswa maka pemilihan advance organizer sendiri harus tepat. Advance organizer tidak perlu panjang lebar tetapi harus bisa dirasakan secara sadar oleh siswa, dipahami dengan jelas, dan berhubungan dengan bahan organizer itu sendiri. Adapun jenis-jenis advance organizer menurut Abdul Azis ada dua tipe yaitu expository organizer dan comparative organizer. Sebuah Expository organizer menyediakan informasi untuk mempelajari materi-materi yang tidak familiar.14 Contoh, jika kita ingin menjelaskan tentang fungsi jaringan hewan terlebih dahulu dijelaskan tentang struktur jaringan hewan. Kemudian Comparative
organizers.
Comparative
organizers
membandingkan
dan
mempertentangkan dua konsep, teori, atau proses untuk menghindari kebingungan yang ditimbulkan oleh kesamaan keduanya. Advance organizer merupakan alat untuk memberikan setting atau struktur familiar untuk mengaitkan materi baru yang berpotensi asing.15
3) Kelebihan dan Kekurangan Advance Organizer Setiap hal pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan, begitu juga dengan advance organizer. Menurut Joyce dalam Cahyo adapun kelebihan advance organizer diantaranya : (1) guru dapat mengontrol guru dapat mengontrol keleluasaan materi pembelajaran sehingga peserta didik dapat menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. (2) Apabila materi pembelajaran cukup luas dan 14
Abdul Azis, “Model Advance Organizer dan Penerapannya dalam Pembelajaran”, Ta’allum, Vol.19, 2009, h.39. 15 Ibid, h. 38.
17
waktu yang dimiliki luas maka teori ini sangat tepat dilakukan. (3) Peserta didik dapat mendengar melalui pearutan dalam suatu materi pembelajaran sekaligus peserta didik dapat melihat atau mengobservasi. (4) pembelajaran ini dapat digunakan dalam jumlah peserta didik yang cukup banyak. Selain kelebihan juga terdapat kekurangan, kekurangannya diantara lain : (1) materi pra syarat harus sudah diajarkan. (2) Harus ada kerjasama aktif antara guru dan peserta didik.16
b. Model Pembelajaran Advance Organizer 1) Pengertian Model Pembelajaran Advance Organizer Model pembelajaran advance organizer dikembangkan oleh David Ausubel. Ia adalah seorang penganut aliran psikologi perkembangan kognitif. Ia menekankan bahwa pada cara verbal, yaitu suatu cara belajar yang menurut dia merupakan kenyataan dalam praktik pengajaran yang berlangsung di sekolah. Menurut Hunaidah “model pembelajaran advance organizer adalah model pembelajaran yang menekankan pada cara belajar secara verbal bermakna, yaitu suatu cara belajar dan merupakan kenyataan dalam praktek pengajaran. Model advance organizer menekankan pada upaya membantu guru dalam menyajikan informasi secara bermakna dan efisien.”17 Jadi model pembelajaran ini membantu guru dalam menyajikan informasi secara verbal dan bermakna. Menurut Ausubel dalam Bruce Joyce menjelaskan bahwa “model pembelajaran advance organizer dirancang untuk memperkuat struktur kognitif siswa. Pengetahuan siswa tentang topik tertentu pada waktu tertenu dan bagaimana mengorganisir secara baik,
jelas, dan menstabilkan pengetahuan
tersebut.”18 Menurut Kirkman & Shaw dalam Dell„Olio menjelaskan bahwa “model pembelajaran advance organizer adalah model yang membantu siswa itu
16
Cahyo Budiarto, ”Implementasi Model Pembelajaran Advance Organizer PADA Materi Pokok Persamaan Kuadrat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik X SMA,” Skripsi pada IAIN Walisongo Semarang, Semarang, 2010, h.25, tidak dipublikasikan. 17 Hunaidah M, “Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Keterampilan Beriquiri melalui Model Pembelajaran Advance Organizer pada Siswa SMAN 8 Kendari”,MIPA, Vol.7, No 2, Agustus 2008, h.177-184 . 18 Bruce Joyce, Models of Teaching, Pearson Educational Internatonal, h.249
18
mengorganisasikan informasi dengan menghubungkannya ke struktur kognitif yang lebih besar dan mencerminkan organisasi dari disiplin ilmu itu sendiri.19 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran advance organizer merupakan suatu cara belajar untuk memperoleh pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada dalam pembelajaran, artinya setiap pengetahuan mempunyai struktur konsep tertentu yang membentuk kerangka dari sistem pemrosesan informasi yang dikembangkan dalam pengetahuan (ilmu).
2) Tujuan Model Pembelajaran Advance Organizer Setiap model pembelajaran
pasti
memiliki
tujuan
dan
manfaat
pembelajaran masing-masing. Begitu pula dengan model pembelajaran advance organizer. Model pembelajaran advance organizer memiliki mempunyai tiga tujuan sebagai berikut: a) Memberikan arahan bagi siswa untuk mengetahui apa yang terpenting dari materi yang dipelajarinya. b) Meng-highlight diantara hubungan-hubungan yang akan dipelajari c) Memberikan penguatan terhadap pengetahuan yang diperoleh/dipelajari.
Sedangkan manfaatnya adalah: a) Dapat menyediakan suatu kerangka konseptual untuk materi belajar yang akan dipelajari siswa. b) Dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara apa yang sedang dipelajari siswa “saat ini” dengan “apa” yang akan dipelajari siswa. c) Mampu membantu siswa untuk memahami bahan pelajaran secara lebih mudah20
19
Dell „Olio and Tony Donk, op. cit., h. 388. Denny Munte, “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika Dan Satuannya Di Kelas X Semester I Sma Negeri 5 Pematang Siantar T.P. 2012/2013”, Skripsi, pada Universitas Negeri Medan. Diakses dari http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22515BAB%20II.pdf pada 04/07/2014 pada pukul 01 :10 WIB, h. 15. 20
19
Menurut Syah dalam Herlina menjelaskan bahwa “model pembelajaran advance organizer dalam suatu pengajaran dimaksudkan untuk mempersiapkan mental siswa terhadap materi yang akan diberikan guru. Dalam model pembelajaran advance organizer guru memberikan informasi yang relevan dengan materi tersebut.”21 Berdasarkan pendapat tersebut, dalam model pembelajaran advance organizer guru bertugas untuk menyiapkan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa mudah untuk menerima informasi baru pada konsep yang disajikan guru. Berbeda dari Syah, Suwama menyebutkan bahwa “model pembelajaran advance organizer bertujuan untuk memperkuat struktur kognitif siswa dan menambah daya ingat (retensi) siswa terhadap informasi yang bersifat baru.”22 Berdasarkan pendapat tersebut model pembelajaran advance organizer memiliki tujuan berbeda dari teori sebelumnya. Model advance organizer dirancang supaya pengetahuan yang baru bisa bertahan lama di dalam struktur kognitif siswa. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model advance organizer adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk memperkuat struktur kognitif siswa dan dapat menghubungkan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa dengan konsep yang akan dipelajari siswa. Model advance organizer. Kemudian, dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer diharapkan
dalam struktur kognitif siswa akan tercipta kerangka
berpikir tentang suatu topik pelajaran yang berguna untuk memulai suatu pelajaran baru dan mengaitkannya dengan pengetahuan yang relevan yang sebelumnya sudah ada di dalam stuktur kognitif siswa.
21
Herlina Kusuma Dewi, ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Melalui Model Pembelajaran advance organizer dengan Peta Konsep,” Skripsi pada Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 2011, h.16, tidak dipublikasikan. 22 Suwama,” Pengaruh Pembelajaran dengan Starter Eksperimen Approach dan Advance Organizer terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA”, (http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/viewFile/482/274) diakses pada tanggal 07/07/2014 pukul 20: 10 WIB, h.5.
20
3) Tahapan Model Pembelajaran Advance Organizer Perbedaan antara strategi, metode dan model salah satunya yaitu model pembelajaran memiliki sintak atau tahapan yang harus dilakukan. Tidak boleh ada yang dikurangi atau ditambahkan setiap tahapan dalam masing-masing model pembelajaran. Begitu pula dengan model pembelajaran advance organizer, model pembelajaran advance organizer juga memiliki tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Ausubel mengemukakan langkah-langkah yang harus dilalui dalam melaksanakan model advance organizer. Langkah-langkah yang harus dilalui dalam melaksanakan model advance organizer adalah23 :
Tabel 2.1 Tahapan model advance organizer Tahapan
Komponen
1. Mempresentasikan advance organizer
a. b. c. d. e. f.
2. Mempresentasikan tugas/konten belajar
a. b. c. d. a. b. c. d.
3. Memperkuat organisasi kognitif
Mengklarifikasi tujuan-tujuan pengajaran Mengidentifikasi atribut-atribut pendefinisi Memberi contoh Memberi konteks Mengulangi Membangkitkan kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa yang relevan. Mempresentasikan materi Mempertahankan perhatian Mengeksplisitkan organisasi Mengeksplisitkan urutan logis dari materi belajar Menggunakan rekonsiliasi integratif Mendorong belajar penerimaan aktif Memunculkan pendekatan kritis terhadap materi Mengklarifikasi
Menurut Hidayat dalam Mawax tahapan dalam pembelajaran advance organizer terdapat tiga tahapan, yaitu mempresentasikan advance organizer, penyajian tugas atau bahan ajar, dan penguatan organisasi kognitif.
24
Tahap
pertama yaitu mempresentasikan advance organizer, komponen pada tahap
23
Bruce Joyce, op. cit., h.256. Mawax, (http://mawax.wordpress.com/2011/10/05/model-pembelajaran-advance-organizer/) di akses pada tanggal 06/07/2014 pukul 13 : 14 WIB 24
21
pertama diantaranta adalah mengklarifikasi tujuan pengajaran. Penjelasan tujuan pengajaran adalah suatu cara untuk memperoleh perhatian siswa dan memberikan prientasi kepada mereka terhadap tujuan pengajaran. Penjelasan tujuan ini juga penting bagi guru dalam merancang pengajarannya. Kemudian selanjutnya adalah menyampaikan advance organizer. Advance organizer adalah gagasan dalam dirinya sendiri dan, seperti materi pelajaran, harus dieksplorasi secara terampil. Ia juga harus dibedakan dari pernyataan-pernyataan pengenalan, yang hanya berguna untuk pelajaran tetapi tidak untuk advance organizer. Kemudian dalam menyajikan advance organizer menurut Herlina dalam menyajikan organizer terdapat beberapa hal penting dan harus dilakukan yaitu : mengidentifikasi materi pelajaran, memberi contoh-contoh, menyediakan dan mengatur suasana dan konsep, dan mengulangi.25 Selanjutnya komponen membangkitkan kesadaran pengetahuan dan pengalaman siswa yang relevan. Pada bagian ini peran aktif siswa tampak dalam bentuk memberikan respon terhadap presentasi organizer yang diberikan oleh guru. Pada tahap kedua penyajian tugas atau bahan ajar yang terdiri atas menyajikan bahan, mempertahankan perhatian, membuat organisasi secara eksplisit, dan menyusun urutan bahan ajar secara logis. Penyajian bahan belajar bisa dilakukan dengan ceramah, diskusi, film, percobaan, atau membaca. Selama presentasi bahan ajar kepada siswa perlu dibuat secara eksplisit sehingga mereka memiliki suatu pengertian secara keseluruhan tentang tujuan dan dapat melihat urutan logis tentang bahan dan bagaimana organisasi itu berkaitan dengan advance organizer. Selanjutnya pada tahap ketiga adalah penguatan organisasi kognitif. Tujuan tahap ini adalah mengendapkan pengetahuan atau bahan baru ke dalam struktur kognitif yang ada pada siswa. Hal ini dilakukan dengan cara memperkuat struktur kognitif siswa. Dalam alur pengajaran yang berlangsung secara wajar, beberapa prosedur ini mungkin dikaitkan dengan tahap kedua. Namun demikian, Menurut Joyce, Weil, & Showers seperti yang dikutip Denny Munte, ingin menekankan bahwa mengolah kembali bahan baru merupakan suatu tugas 25
Herlina, op.cit., h.13.
22
pengajaran yang terpisah dengan serangkaian kegiatan dan keterampilan itu sendiri.26 Pada tahap ketiga ini ada empat kegiatan yang dilakukan yaitu : (1) mendorong rekonsiliasi integratif (2) mempromosikan penerimaan belajar aktif, (3) memunculkan pendekatan kritis dengan materi pelajaran, dan (4) klarifikasi. Rekonsiliasi integratif yaitu pengetahuan baru yang harus dihubungkan dengan isi materi pelajaran sebelumnya. Penyusunan ini berguna untuk mengatasi atau mengurangi pertentangan kognitif. Ada beberapa cara untuk mamfasilitasi rekonsiliasi integratif. 1) mengingatkan siswa tentang gagasan-gagasan (gambaran yang lebih besar); (2) meminta ringkasan tentang sifat-sifat penting materi pembelajaran baru; (3) mengulangi definisi-definisi yang tepat; (4) meminta perbedaan-perbedaan di antara aspek-aspek materi. Pembelajaran aktif dapat ditingkatkan dengan (1) meminta siswa untuk memasok tambahan contoh konsep dalam materi pembelajaran baru; (2) meminta siswa untuk menggambarkan bagaimana cara pembelajaran baru dihubungkan dengan aspek pengetahuan mereka atau pengalaman pribadi mereka; (3) meminta siswa untuk memberikan materi secara lisan dan menerjemahkannya ke dalam istilah mereka sendiri dan kerangka acuan sendiri. Pendekatan kritis terhadap pengetahuan dapat dilatih dengan meminta siswa mengenali asumsi-asumsi atau kesimpulan-kesimpulan yang mungkin dibuat dalam materi pembelajaran, mempertimbangkan atau menantang asumsiasumsi dan kesimpulan- kesimpulan ini, dan mendamaikan kotradiksi antar keduanya.
4) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Advance Organizer Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan model advance organizer dalam pengajaran adalah sebagai berikut: a) Siswa dapat berinteraksi dengan memecahkan masalah untuk menemukan konsep-konsep yang dikembangkan b) Dapat membangkitkan perolehan materi akademik dan keterampilan sosial siswa 26
Denny Munte, op.cit., h. 18.
23
c) Dapat mendorong siswa untuk mengetahui jawaban pertanyaan yang diberikan (siswa semakin aktif) d) Dapat melatih siswa meningkatkan keterampilan siswa melalui diskusi e) Meningkatkan ketrampilan berfikir siswa baik secara individu mupun kelompok f) Menambah kompetensi siswa dalam kelas.
Namun sebagai model pembelajaran, advance organizer juga memiliki kekurangan dalam proses pengajaran, yaitu dibutuhkan control yang intensif dari guru, sehingga bila siswa terlalu banyak, proses pembelajaran kurang efektif.27
5) Dampak Model Pembelajaran Advance Organizer Salah satu ciri model pembelajaran yaitu mempunyai dampak di dalam pembelajaran. Menurut Solihah dalam Mawax ada dua dampak model pembelajaran advance organizer. a) Dampak instruksional Dampak instruksional dari model ini yaitu ide/gagasan yang pernah dipelajari digunakan sebagai organizer dan dipresentasikan secara jelas seperti halnya dalam mempresentasikan materi pelajaran. Sehingga siswa mampu menggunakan struktur kognitif mereka untuk menunjang materi baru. b) Dampak pengiring Dampak model ini secara tidak langsung siswa memperoleh kemampuan untuk belajar dari membaca, dan media lain yang digunakan dalam penyajian pembelajaran. Hal ini akan membangkitkan kesadaran akan pengetahuan yang relevan dan sikap kritis dalam belajar
27
Ibid, h. 15
24
c.
Peta Konsep
1) Pengertian Peta Konsep Menurut Martin dalam Trianto menyatakan bahwa peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama.28 Menurut Martinis Yasmin menyatakan bahwa peta konsep adalah menyatakan hubungan-hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang dapat dihubungkan antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk proposisi.29 Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peta konsep merupakan diagram yang menunjukkan hubungan antara konsep-konsep yang mewakili dalam pembelajaran.
2) Membuat Peta Konsep Menurut Arends dalam Trianto langkah-langkah dalam membuat peta konsep
adalah sebagai berikut30 :
Tabel 2.2 Langkah-langkah dalam membuat peta konsep Langkah
Keterangan
1
Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep. Contoh : ekosistem
2
Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama. Contoh : individu, populasi, dan komunitas
3
Tempatkan ide-ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut
28
Trianto, loc. cit, h.158 Martinis Yasmin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press,2004), h.119. 30 Trianto, op. cit., h.160. 29
25
4
Kelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama
Peta konsep memegang peranan penting dalam belajar bermakna. Oleh karena itu, setiap siswa hendaknya pandai menyusun peta konsep untuk meyakinkan bahwa pada siswa hal tersebut telah berlangsung. Bagaimana mengajarkan membuat peta konsep akan dibahas di bawah ini: a) Pilihlah suatu bacaan dari buku pelajaran b) Tentukan konsep-konsep yang relevan c) Urutkan konsep-konsep itu dari yang paling inklusif ke yang paling tidak inklusif atau contoh-contoh. d) Susunlah konsep-konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsep yang paling inklusif di puncak ke konsep yang paling tidak inklusif e) Hubungkanlah
konsep-konsep
itu
dengan
kata-kata
atau
kata-kata
penghubung.31
3) Kegunaan Peta Konsep Menurut Dahar dalam Zulfianim dalam pendidikan peta konsep dapat diterapkan untuk berbagai tujuan. Manfaat peta konsep antara lain : a)
Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa. Berdasarkan peta konsep yang dihasilkan oleh para siswa, guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan para siswa tentang pokok bahasan yang akan diajarkan.
b) Mempelajari cara belajar. Peta konsep sesungguhnya harus dibuat oleh siswa untuk mengungkapkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi. Dengan cara ini dapat diketahui kekurangan dalam mengaitkan konsep-konsep dan guru dapat menyaranlan agar siswa bersangkutan lebih baik dalam belajar. c)
Mengungkapkan miskonsepsi atau konsepsi yang salah. Peta konsep dapat mengungkapkan konsepsi yang salah yang terjadi pada siswa. Konsepsi yang 31
R.W. Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:Erlangga,2011), h.108
26
salah biasanya timbul karena terdapat kaitan antara konsep-konsep yang mengakibatkan proposisi yang salah. d) Alat evaluasi. Peta konsep dapat digunakan sebagai alat evaluasi. Menurut Novak dalam Zulfiani memperhatikan empat kriteria penilaian yaitu : (1) kesahihan proposisi, (2) adanya hierarki, (3) adanya kaitan silang, (4) adanya contoh-contoh.32
Selain itu, menurut M. Safdar dkk mempunyai pendapat lain tentang kegunaan peta konsep yaitu: a)
Mengkonstruksi pengetahuan: bagaimana siswa membangun pengetahuan mereka
b) Belajar c)
Evaluasi (mengevaluasi bagaimana siswa mengatur pengetahuan mereka
d) Penilaian: digunakan sebagai penilaian yang dilakukan sebelum dan sesudah tentang apa yang sudah siswa pelajari e)
Catatan pemahaman
f)
Pemecahan masalah
g) Aplikasi, h) Integrasi Instruksi33
i)
4) Rubrik Peta Konsep Penilaian peta konsep menurut Novak dan Gowen seperti yang dikutip oleh Calvin Hall adalah : a)
Proposisi adalah dua konsep yang dihubungkan oleh kata penghubung. Proposisi dikatakan sahih jika menggunakan kata penghubung yang tepat. Untuk setiap proposis yang sahih diberi skor 1.
b) Hirarki adalah tingkatan dari konsep yang paling umum sampai konsep yang paling khusus. Urutan penempatan konsep yang lebih umum dituliskan di atas 32
Zulfiani, loc. cit. h.32. Safdar et al., European Journal of Education Research Concept Maps : An Instructional Tool to Facilitate Meaningful Learning, 2012, Vol 1. h. 58. 33
28
3.
Belajar Belajar merupakan kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata yang tidak terpisahkan. Semua kegiatan baik di masyarakat dan menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal terdapat proses belajar. Kegiatan belajar dilakukan setiap waktu sesuai keinginan. Masalah pengertian belajar, para ahli psikologi dan pendidikan mengemukakan rumusan yang berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing. Para ahli mempunyai teori masing-masing dan alasan mengapa mereka mengemukakan teori tersebut, dan tentunya teori tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Beberapa pendapat ahli mengenai pengertian belajar adalah : a) Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman; b) Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Sedangkan Geoch merumuskan learning is change is performance as a result of practice; c) Drs.Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurut beliau belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.35
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan seorang individu akibat adanya interaksi dengan lingkungannya dan hasil dari pengalaman.
35
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011), Ed. Rev., cet. 3, h.12.
29
a.
Belajar Bermakna Menurut Dahar dalam Ariyanto, Demensi pertama tentang cara penyajian
informasi atau materi kepada siswa. Demensi ini meliputi belajar penerimaan yang menyajikan informasi itu dalam bentuk final dan belajar penemuan yang mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang diajarkan Demensi kedua, tentang cara siswa mengkaitkan materi yang diberikan dengan struktur kognitif yang telah dimilikinya. Jika siswa dapat menghubungkan atau mengaitkan informasi itu pada pengetahuan yang telah dimilikinya maka dikatakan terjadi belajar bermakna. Tetapi jika siswa menghafalkan informasi baru tanpa menghubungkan pada konsep yang telah ada dalam struktur kognitifnya maka dikatakan terjadi belajar hafalan.36 Setelah melihat beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa substansi teori Ausubel tentang belajar ialah belajar bermakna. Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Bermakna Faktor-faktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas, dan kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu. Sifat-sifat struktur kognitif menentukan validitas dan kejelasan arti-arti yang timbul waktu informasi baru masuk ke dalam struktur kognitif itu; demikian pula sifat proses interaksi yang terjadi. Jika struktur kognitif itu stabil, dan diatur dengan baik, maka arti-arti yang sahih dan jelas atau tidak meragukan akan timbul dan cenderung bertahan. Tetapi sebaliknya jika struktur kognitif itu tidak stabil, meragukan, dan tidak teratur, maka struktur kognitif itu cenderung menghambat belajar dan retensi37
36
Ariyanto, Penerapan Teori Ausubel pada Pembelajaran Pokok Bahasan Pertidaksamaan Kuadrat di SMU, Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2012, h.56. 37 http://kuliahgratis.net/teori-belajar-bermakna-menurut-ausubel/ diakses pada 06/07/2014 pukul 21 :27 WIB
30
c.
Belajar dan Pembelajaran Bermakna (Meaningful Learning) Belajar bermakna (meaningfull learning) pada dasarnya merupakan suatu
proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang. Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar ditandai oleh terjadinya hubungan substanstif antara aspekaspek, konsep-konsep, informasi atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif siswa. Proses belajar tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau fakta-fakta belaka (root learning), namun berusaha menghubungkan konsep-konsep tersebut menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang telah dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi belajar bermakna, maka guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dan membantu memadukannya secara harmonis konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan. Bila tidak dilakukan usaha untuk memadukan pengetahuan baru dengan konsep-konsep relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa, maka pengetahuan baru tersebut cenderung akan dipelajari secara hafalan. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang akan dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.38 d. Syarat – Syarat Belajar Bermakna Menurut Rosser dalam Ariyanto belajar bermakna dapat terjadi bila memenuhi tiga komponen yaitu materi pelajaran harus bermakna secara logis, siswa harus bertujuan untuk memasukkan materi itu kedalam struktur kognitifnya dan dalam struktur kognitif siswa harus terdapat unsur-unsur yang cocok untuk mengkaitkan atau menghubungkan materi baru secara nonarbitrar dan substantif. 38
Rusman, loc.cit, h.253.
31
Jika salah satu komponen tidak ada,maka materi itu akan dipelajari secara hafalan. Materi yang nonarbitrar adalah materi yang konsisten dengan yang telah diketahui, sedangkan materi yang substantive adalah materi yang dapat dinyatakan dalam berbagai cara tanpa mengubah artinya.39 Menurut Ausubel dan Novak ada tiga kebaikan belajar bermakna, yaitu: 1) Informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama diingat; 2) Informasi baru yang telah dikaitkan dengan konsep-konsep yang relevan sebelumnya dapat meningkatkan konsep yang telah dikuasai sebelumnya sehingga memudahkan proses belajar mengajar berikutnya untuk materi pelajaran yang mirip; 3) Informasi yang dilupakan setelah pernah dikuasai sebelumnya masih meninggalkan bekas, sehingga memudahkan proses belajar mengajar untuk materi pelajaran yang mirip walaupun telah lupa.40
4.
Hasil Belajar
a) Pengertian Hasil Belajar Menurut Bloom dalam Agus, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan),
comprehension
(pemahaman,
menjelaskan,
meringkas,
contoh),
application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakteriasasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, preoutline, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara, menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.41
39
Ariyanto, op.cit ., h.58. Ratna WIlis Dahar, op.cit., h.98. 41 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2012), Cet.10. h.6. 40
32
Hasil belajar digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. Pengukuran demikian dimungkinkan karena pengukuran merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang termasuk pendidikan.42 Setelah melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu proses pembelajaran. Hasil belajar yang baik tentu diharapkah oleh semua guru yang telah melaksanakan proses pembelajaran. Kemudian hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena siswa mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
b) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya Psikologi Belajar menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor lingkungan, faktor instrumental, kondisi fisiologis, dan kondisi psikologis.43 1) Faktor lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkungannya anak didik berinteraksi dalam mata rantai yang disebut ekosistem. Selama hidup, anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Kedua lingkungan ini memberikan pengaruh terhadap belajar anak di sekolah. 2) Faktor instrumental Faktor intrumental merupakan faktor yang berasal dari sekolah, baik dari tujuan pembelajaran maupun fasititas yang ada di sekolah. Faktor 42 43
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011), Cet.3, h.44. Syaiful Bahri Djamarah, op.cit, h. 176.
33
instrumental terdiri dari kurikulum, program pendidikan, darana dan prasarana serta guru. 3) Kondisi fisiologis Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Tentu akan berbeda hasil yang didapatkan dari orang yang belajar dalam keadaan segar jasmaninya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan. 4) Kondisi psikologis Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologiis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Faktor psikologis sebagai faktor yang berasal dari dalam merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seseorang. Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuankemampuan kognitif.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Hudson Shihusa dan Fred N Keraro dengan judul “Using Advance Organizers to Enhance Students’ Motivation in Learning Biology” mengemukakan bahwa ada perbedaan yang signifikan yang telah diidentifikasi antara kelompok sarana siswa yang diajarkan dengan menggunakan advance organizer dan mereka yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Jadi advance organizer dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa dibandingkan dengan metode mengajar konvensional Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Hunaidah M dengan judul “Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Keterampilan Berinquiri Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer
pada Siswa SMAN 8 Kendari”
menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran advance organizer dapat meningkatkan aktivitas guru selama dalam pembelajaran, meningkatkan keterampilan inquiri siswa selama dalam pembelajaran dan peningkatan hasil belajar siswa.
34
Penelitian Napsin Palisoa dengan judul “Strategi Advance Organizer dalam
Pembelajaran
Kimia”
menyimpulkan
bahwa
penerapan
model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan strategi Advance Organizer digunakan oleh guru dalam merancang pembelajaran dan sebagai inovasi dalam pembelajaran untuk membantu siswa meningkatkan konsep-konsep baru dan menghubungkannya dengan konsepkonsep lama yang telah dimiliki. Selanjutnya, penelitian Zuhairi dengan judul “Pembelajaran Model Advance Organizer dan Model Tradisional pada mata pelajaran IPS di MIN” menyimpulkan bahwa model pembelajaran advance organizer mejadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan memudahkan siswa memahami pelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh H.Banjarnahor dengan judul “Application of Learning Model of Advance Organizer and Concept Map Media ti Increase Motivation and Learning Achievement of Junior High School Students in Mathematics” menyimpulkan bahwa penerapan model advance organizer dengan menggunakan media peta konsep dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan bangun datar segi empat di kelas VII SMP Negeri 22 Kecamatan Percut Sel Tuan Kabupaten Deli Serdang. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Sri Rahayu dkk dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa” menyimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran advance organizer pada pelajaran kimia pokok bahasan koloid dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan aktivitas siwa dalam kegiatan pembelajaran. C. Kerangka Berfikir Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran yang biasa digunakan yaitu dengan metode ceramah yang dapat diindikasikan sebagai salah satu faktor yang dapat menghambat proses pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan.
35
Untuk menambah pemahaman konsep siswa SMA Kelas XI pada konsep sistem pencernaan manusia harus memperhatikan beberapa faktor yang memengaruhinya. Konsep sistem pencernaan dianggap sebagai salah satu konsep yang cukup sulit, karena siswa dituntut memiliki pemahaman konsep materi yang cukup baik. Tingkat kesulitan yang cukup tinggi ini mengharuskan proses belajar tidak terjadi hanya satu arah yang menyebabkan hanya terjadi proses transfer informasi dan belajar hapalan. Tetapi terjadi pembelajaran aktif sehingga terjadi interaksi antara guru dan siswa. Pembelajaran bermakna bisa menjadi salah satu alternatif di dalam pembelajaran agar siswa lebih memahami konsep. Pembelajaran bermakna tidak hanya memahami konsep tetapi juga bagaimana mengaitkan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa dengan pengetahuan yang akan dipelajarinya. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang bisa menjadikan siswa mengalami pembelajaran bermakna. Model pembelajaran advance organizer menekankan pada proses pembelajaran yang bermakna. Yaitu suatu model yang disetiap sintak pembelajarannya membantu siswa untuk memperkuat kemampuan kognitifnya. Sehingga dengan demikian, melalui model pembelajaran ini hasil belajar siswa dalam ranah kognitif akan ditingkatkan dan tujuan akhirnya siswa akan memahami konsep pelajaran dengan baik. Peta konsep merupakan salah satu alat agar pembelajaran bermakna dapat terjadi karena pengetahuan atau informasi “baru” dengan pengetahuan terstruktur yang telah dimiliki oleh siswa dapat saling berkaitan sehingga menjadi lebih diserap dan dipahami oleh siswa. Oleh sebab itu, dalam hal ini alternatif pembelajaran yang dapat digunakan untuk membuat belajar menjadi lebih bermakna
adalah model
pembelajaran
advance organizer
yang dalam
implikasinya di dalam penelitian ini menggunakan peta konsep. Sehingga dengan mengintegrasikan antara model pembelajaran advance organizer dan peta konsep diharapkan hasil belajar biologi siswa dapat meningkat. Adapun skema berpikir sebagai berikut :
36
Model advance organizer dengan peta konsep
Pembelajaran bermakna, penstrukturan kognitif,asimilasi bermakna dari informasi dan ide
Hasil belajar biologi siswa
Gambar 2.2 Skema Kerangka Teoritis
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berfikir yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut “terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa SMA Kelas XI dalam konsep Sistem Pencernaan”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014, yaitu pada bulan Januari sampai Februari. Tempat penelitian adalah SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan yang beralamat di Jalan Cireundeu Raya 5, Ciputat Timur - Tangerang Selatan.
B. Metode dan Desain Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Seperti halnya dalam riset-riset yang menggunakan pendekatan kuantitatif, riset yang menggunkan kuasi eksperimen juga melibatkan kegiatan pengukuran variabel, terutama variabel terikat. Penelitian kuasi eksperimen dalam menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara acak dalam memasukannya (nonrandom assignment)1 , hal inilah yang membedakannya dengan true experiment. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent (pre-test and post-test) control group design. Dalam rancangaan ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diseleksi tanpa prosedur penempatan acak (without random assignment). Pada dua kelompok tersebut sama-sama dilakukan pretest dan posttest dan kelompok yang mendapatkan perlakuan (treatment) hanya kelompok eksperimen. 2 Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.3 Berikut desain kuasi ekperimen yang dilakukan dalam penelitian ini:
1
John W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, terj. Achmad Fawaid, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 238. 2 Ibid., h. 242. 3 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung : Alfabeta, 2011) h. 114.
37
38
Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian Group
Pretest
Perlakuan
Posttest
Eksperimen
O1
X1
O2
Kontrol
O1
X2
O2
Keterangan : O1= Tes diberikan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, diberukan kepada dua kelompok (eksperimen dan kontrol). O2= Tes diberikan setelah kegiatan belajar mengajar, diberikan kepada kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) X= Treatment di kelas eksperimen berupa penggunaan model advance organizer dengan peta konsep dalam pembelajaran (X1) dan kelompok kontrol (X2 ) menggunakan model konvensional berupa metode ceramah dan diskusi kelompok.
Berdasarkan tabel 3.1, sebelum diberi perlakuan kedua kelas tersebut (eksperimen dan kontrol) dilakukan tes awal (pretest). Fungsi pretest tesebut untuk mengukur sejauh mana kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Kemudian pada kegiatan pembelajaran, kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model advance organizer dengan peta konsep dalam pembelajaran. Sedangkan pada kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional yaitu berupa metode ceramah dan diskusi kelompok. Setelah diberi perlakuan pada kedua kelas sampel penelitian, kemudian dilakukan tes akhir berupa posttest. Pemberian posttest bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian a.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA Negeri 8
Tangerang Selatan semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sedangkan populasi
39
terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 8 Tangerang Selatan kelas XI IPA tahun ajaran 2013/2014. b.
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. 4 Untuk memudahkan pengambilan dan pengolahan data, peneliti mengambil dua kelas dari tiga kelas XI IPA yang ada di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan sebagai sampel penelitian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 1 dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 2. Pemilihan sampel kelas dilakukan secara acak (Random Sample) dengan menuliskan nama kelas di kertas yang kemudian digulung dan dikocok, nama kelas yang keluar pertama sebagai kelas kontrol dan nama kelas kedua keluar sebagai kelas eksperimen. Diharapkan sampel yang nantinya terpilih merupakan sampel yang dapat mewakili dari keseluruhan populasi yang ada di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan.
D. Prosedur Penelitian 1.
Tahap Persiapan Penelitian Langkah awal pada tahap persiapan adalah mengurus surat izin penelitian.
Kemudian melakukan survei tempat penelitian untuk memohon izin uji coba instrumen dan melaksanakan penelitian. Langkah selanjutnya, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan dalam teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut. a.
Dibuat instrumen penelitian, yaitu tes pilihan ganda yang akan divalidasi oleh ahli.
b.
Setelah didapatkan validasi dari ahli, dilakukan uji coba instrumen pada kelompok yang telah mendapatkan materi sistem pencernaan.
c.
Selanjutnya, dilakukan analisis data hasil uji coba instrumen untuk menentukan soal-soal yang akan digunakan dalam penelitian.
4
Ibid, h. 118
40
2.
Tahap Pelaksanaan Penelitian Beberapa langkah yang harus dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian
adalah sebagai berikut. a.
Ditentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen.
b.
Masing-masing kelas diberikan pretest dengan menggunaan soal yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas.
c.
Diberikan perlakuan yang berbeda pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional, video, power point, dan LKS. Sedangkan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep, video, power point, LKS, dan peta konsep.
d.
Diberikan postest kepada masing-masing kelas yang telah diberi perlakuan.
3.
Tahap Akhir Penelitian (Pengolahan Data) Setelah kedua kelompok melaksanakan tes akhir (postest), langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis data hasil postest dengan menggunakan uji statistik. Setelah itu, dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan sesuai dengan hipotesis penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tes hasil belajar Biologi pada sistem pencernaan yang berupa tes pilihan ganda. Tes tersebut berjumlah 25 soal dengan 5 alternatif jawaban. Tes ini dilakukan di awal penelitian (pretest) dan di akhir penelitian (postest).
F. Variabel Penelitian Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yang menjadi fokus penelitian, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1.
Variabel bebas (X)
: Model Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep
2.
Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa
41
G. Instrumen Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Tes Tertulis Tes pilihan ganda yang berjumlah 25 soal dengan 5 alternatif jawaban. Dalam penelitian ini, tes yang diberikan pada pretest dan postest sama. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep sistem pencernaan pada kedua kelompok penelitian sebelum dan sesudah penelitian dengan kompetensi dasar menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia) . Adapun kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2 di
bawah ini: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Indikator Menjelaskan kandungan gizi
Aspek Kognitif
Jumlah soal
C1
C2
C3
C4
C5
C6
yang digunakan
1
2
3
4
5
6*
1
7*
8
9*
10
11
12
2
13*
14
15*
16
17*
18
3
19*
20*
21*
22*
23*
24
5
25
26*
27*
28*
29*
30*
5
31*
32*
33*
34
35
36*
4
37
38
39*
40
41
42
1
pada makanan Menjelaskan fungsi dari kandungan gizi pada makanan Menjelaskan fungsi enzim yang terlibat dalam proses pencernaan Mengidentifikasi struktur dan organ yang terlibat dalam sistem pencernaan Menjelaskan fungsi struktur dan organ yang terlibat dalam sistem pencernaan Menjelaskan proses pencernaan pada manusia Menjelaskan proses
42
pencernaan pada hewan (ruminansia) Mengidentifikasi kelainan dan
43
44
45*
46
47
48
1
49
50*
51*
52
53
54*
3
penyakit pada sistem pencernaan Menjelaskan kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan dan hubungannya dengan kesehatan *) soal yang valid
Adapun presentase instrumen penelitian pada ranah kognitif C1 sampai dengan C6 yang valid dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Persentase Ranah Kognitif Instrumen Penelitian Ranah Kognitif
Persentase Instrumen
C1 (Pengetahuan)
16,67%
C2 (Pemahaman)
16,67%
C3 (Penerapan)
16,67%
C4 (Analisis)
16,67%
C5 (Sintesis)
16,67%
C6 (Evaluasi)
16,67%
Jumlah
100%
2. Lembar Observasi Selain tes, instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi. Lembar observasi digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengukur sejauh mana kesesuaian prosedur penelitian dengan kegiatan pembelajaran.
43
H. Kalibrasi Instrumen 1.
Uji Validitas Instrumen Validitas adalah sejauh mana ketepatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. 5 Pengujian validitas instrumen tertulis tes pilihan ganda menggunakan program ANATES. Sedangkan validitas instrumen lembar observasi divalidasi oleh ahli, yaitu oleh dosen pembimbing. Dari hasil uji instrumen tes pilihan ganda dengan menggunakan program ANATES, maka diperoleh soal yang valid adalah nomor 6, 7, 9, 13, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 36, 39, 45, 50, 51, dan 54.6
2.
Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas dapat menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya dan konsisten kemudian dapat digunakan untuk memperoleh data yang diinginkan. 7 Dari hasil uji instrumen dengan program ANATES diperoleh koefisien reabilitas sebesar 0,79.
3.
Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah analisis kuantitatif yang hasil hitungannya
adalah perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Semakin mudah butir soal, maka jumlah siswa yang menjawab benar semakin banyak. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan program ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran diperoleh 2 soal dengan kriteria sukar, 20 soal dengan kriteria sedang, dan 3 soal dengan kriteria mudah.
5
Ahmad Sofyan, et. al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta press, 2006), h. 105. 6 Lampiran hal.196. 7 Ibid, h.105.
44
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran8
4.
Indeks
Kriteria
0,00 – 0,30
Sukar
0,31 – 0,70
Sedang
0,71 – 1,00
Mudah
Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal merupakan kemampuan butir soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Pengujian daya pembeda soal menggunakan program ANATES. Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal9 Daya Pembeda Negatif
Keterangan Semuanya tidak baik, sebaiknya tidak digunakan
0,00 – 0,20
Jelek
0,02 – 0,04
Cukup
0,04 – 0,07
Baik
0,07 – 1,00
Baik sekali
I. Teknik Analisis Data Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t untuk melihat adanya pengaruh dari perilaku yang diberikan, maka diperlukan pengujian prasyarat analisis dengan menggunakan analisis parametrik sebagai berikut : 1.
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui subjek yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak.10 Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian
8
Ibid, h. 104. Ibid, h.103. 10 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung, Penerbit Tarsito, 2005), Cet.3, h. 466. 9
45
ini adalah uji Liliefors. Pada langkah pertama, sampel diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar. Kemudian, ditentukan nilai Zi dari masing-masing data dengan rumus: ̅
Dimana: Zi = Simpangan baku untuk kurva normal standar ̅ = Data ke-I dari suatu kelompok data
= Simpangan baku.
Langkah selanjutnya, ditentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi yang disebut F(Zi) dengan aturan: ( )
(
).
Kemudian dihitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka untuk mencari nilai besar ( )
. Setelah itu, dihitung selisih antara F(Zi) dan
S(Zi) yang hasilnya disebut sebagai harga mutlak. Langkah selanjutnya, diambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Angka yang paling besar tersebut dijadikan sebagai Lhitung. Kemudian diberikan interpretasi, Lhitung dengan membandingkannya pada Ltabel. Ltabel adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Lilliefors. Langkah terakhir, diambil kesimpulan berdasarkan harga Lhitung dan Ltabel yang telah didapat. Apabila Lhitung< Ltabel maka sampel berasal dari populasi distribusi normal.11
2.
Uji Homogenitas (Uji Fisher) Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui kesamaan varians antara
dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut12:
11
Lampiran hal.163 Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Jakarta: PT Ufuk Publishing House,2011).h.129. 12
46
=
, dimana S2 =
=
∑ (
(∑ ) )
Kriteria pengujian: a. Jika Fhit
3.
Uji Hipotesis Statistik Jika data sudah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji
hipotesis statistik menggunakan uji-t dengan taraf signifikan α = 0,05 namun sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu peningkatan hasil belajar yang dihitung melalui N-gain:
Dengan kategori perolehan: G tinggi
: G ≥ 0,7
G sedang
: 0,3 ≤ G < 0,7
G rendah
: G < 0,3
Kemudian dilakukan perhitungan uji-t menggunakan rumus sebagai berikut: ̅̅̅
̅̅̅
√
dengan: ( √
13
Lampiran hal.178
)
(
)
47
Keterangan: ̅
rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep
̅
rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional varians besar atau nilai kuadrat data kelompok yang mempunyai standar deviasi terbesar varians besar atau nilai kuadrat data kelompok yang mempunyai standar deviasi terkecil
n1 = jumlah sampel kelompok eksperimen n2 = jumlah sampel kelompok kontrol Kriteria pengujiannya adalah:
J.
a.
Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima
b.
Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak14
Hipotesis Statistik Perumusan hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan: Rata-rata hasil belajar Biologi kelas eksperimen Rata-rata hasil belajar Biologi kelas control
Dengan kriteria pengujian: Jika thitung < ttabel maka Ho diterima Jika thitung >ttabel maka Ho ditolak
14
Lampiran hal.182
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Hasil belajar di kelas eksperimen memberikan hasil yang lebih baik daripada hasil belajar pada kelas kontrol. hasil belajar yang dideskripsikan berupa hasil belajar kognitif pada hasil pretest dan posttest. Berikut ini disajikan data dari dua kelompok subjek penelitian, yaitu kelompok yang menggunakan model pembelajaran konvensional (kelas kontrol) dan kelompok yang menggunakan model pembelajaran AO (kelas eksperimen) yang diambil dari hasil pretest dan posttest.
1. Deskripsi Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Deskripsi data hasil pretest dan posttest untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Deskripsi Nilai terkecil Nilai terbesar Mean Standar deviasi
Kelas Kontrol 24 64 47.47 11,50
Pretest Kelas Eksperimen 24 64 48.21 11,74
Kelas Kontrol 56 84 74,00 6,27
Posttest Kelas Eksperimen 60 88 78,74 8,11
Berdasarkan tabel 4.1, bahwa nilai pretest terkecil pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama yaitu 24 dan nilai pretest terbesar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 64. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pretest kelas kontrol dan eksperimen masih di bawah nilai KKM yaitu 75. Kemudian nilai mean postest kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Begitu pula dengan nilai standar deviasi, kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.
48
49
Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih beragam dari kelas kontrol dan variasi yang ditunjukkan berbeda nyata. Selain itu, variasi data kelas eksperimen lebih kecil setelah diberikan perlakuan. Dengan demikian, kedua kelas menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar.1
B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Normalitas Uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors, yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak pada taraf signifikan α = 0,05. a.
Normalitas pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen Hasil uji normalitas pretest pada kelas kontrol dengan kelas eksperimen
adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas
.α
N
Lo (Lhitung)
Ltabel
38
0.05
0,0957
0,1437
Eksperimen 38
0.05
0,1143
0,1437
Kontrol
Berdasarkan tabel 4.2, didapat Lhitung kelas kontrol sebesar 0.0957 dan Lhitung kelas eksperimen sebesar 0.1143. Kelas kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 38, didapat Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0,1437. Kelas eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 38, didapat Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0,1437. Perbandingan antara Lhitung < Ltabel untuk kelas kontrol (0.0957 < 0.1437) dan untuk kelas eksperimen (0.1143 < 0.1437), maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.2
1 2
Lampiran hal.154. Lampiran hal.163
50
b.
Normalitas posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen Hasil uji normalitas posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas
N
.α
Lo (Lhitung)
Ltabel
38
0.05
0,1113
0.1437
Eksperimen 38
0.05
0,1271
0.1437
Kontrol
Berdasarkan tabel 4.3, didapat Lhitung kelas kontrol sebesar 0.1113 dan Lhitung kelas eksperimen sebesar 0,1271. Kelas kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 38, didapat Ltabel pada taraf signifikan α = 0.05 sebesar 0.1437. Kelas eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 38, didapat Ltabel pada taraf signifikan α = 0,05 sebesar 0.1437. Perbandingan antara Lhitung < Ltabel untuk kelas kontrol (0,1113 < 0.1437) dan untuk kelas eksperimen (0.1271 < 0.1437), maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.3
2. Uji Homogenitas Uji normalitas menyatakan bahwa data kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal, maka selanjutnya dapat dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki varians yang homogen atau tidak. a.
Homogenitas pretest kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil uji homogenitas pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
3
Lampiran 167
51
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen Kelas
. S2
N 38
132,25
Eksperimen 38
137,83
Kontrol
Fhitung 0,96
Ftabel 1.73
Berdasarkan tabel 4.4, didapat Fhitung pretest untuk kelas kontrol dan kelas ceksperimen sebesar 0,96. Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan sampel sebanyak 38 untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka diperoleh Ftabel sebesar 1.73. Perbandingan antara Fhitung < Ftabel (0,96 < 1,73), maka hipotesis nol diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok homogen. 4 b.
Homogenitas posttest kelas kelas kontrol dan kelas eksperimen Hasil uji homogenitas posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen Kelas
N
S2
Kontrol
38
39,31
Eksperimen
38
65,77
Fhitung 0,6
Ftabel 1.73
Berdasarkan tabel 4.5, didapat Fhitung posttest untuk kelas kontrol dan eksperimen sebesar 0,6. Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan sampel sebanyak 38 untuk kelas kontrol dan ntuk kelas eksperimen, maka diperoleh Ftabel sebesar 1,73. Perbandingan antara Fhitung < Ftabel (0,6 < 1,73), maka hipotesis 0 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa varians kedua kelompok homogen.5
4 5
Lampiran hal.178. Lampiran hal.180.
52
3. Uji Hipotesis Berdasarkan uji prasyarat analisis data, data pretest dan posttest untuk kedua kelompok berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Dengan kata lain, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t.
a.
Uji hipotesis pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen Hasil
penghitungan nilai pretest dengan menggunakan uji t, dapat
diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji t Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas
N
X
Kontrol
38
47,47
Eksperimen 38
48,21
thitung
ttabel
Kesimpulan
0,28
1.99
Ho diterima
Hasil penghitungan uji t diperoleh thitung sebesar 0,28, dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapatkan ttabel sebesar 1.99. Perbandingan antara thitung < ttabel (0,28 < 1.99), maka Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan awal antara siswa yang berada di kelas kontrol dengan siswa yang berada di kelas eksperimen. Artinya, kemampuan awal siswa berada pada level yang sama. b.
Uji hipotesis posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen Hasil penghitungan nilai posttest dengan menggunakan uji t, dapat
diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji t Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Kelas
N
X
Kontrol
38
74,00
Eksperimen
38
78,74
thitung
ttabel
Kesimpulan
2,93
1.99
Ho ditolak
Hasil penghitungan uji t diperoleh thitung sebesar 2,93, dan pada taraf signifikan α = 0,05 didapatkan ttabel sebesar 1.99. Perbandingan antara thitung > ttabel
53
(2,93 > 1.99), maka Ho ditolak, artinya rata-rata hasil belajar biologi siswa kelas kontrol berbeda nyata dari hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran AO.6
4. Data Nilai Rata-Rata LKS Setiap Pertemuan Proses pembelajaran pada kedua sampel dibantukan melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai materi belajar. Penggunaan LKS dalam pembelajaran bertujuan supaya siswa lebih memahami konsep dengan tugas-tugas yang ada dalam LKS. Tabel 4.8 berikut memperlihatkan hasil rata-rata LKS pada setiap pertemuan. Tabel 4.8 Nilai rata-rata LKS setiap pertemuan Kelas
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
LKS 1
LKS 2
LKS 3
LKS 4
keseluruhan
Kontrol
64,33
70,39
71,00
98,29
76,00
Eksperimen
69,86
72,74
75,02
98,60
79,05
Siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran AO dengan peta konsep memiliki tujuan untuk memperkuat struktur kognitif siswa sehingga pemahaman materi menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini didukung dengan hasil nilai LKS di setiap pertemuan yang berbeda. Walaupun kedua kelas diberi bentuk LKS yang sama tetapi didapatkan hasil yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai LKS kelas eksperimen setiap pertemuan lebih baik dari kelas kontrol.7
6 7
Lampiran hal.182. Lampiran hal.158.
54
5. Data Nilai AO dalam bentuk Skor Peta Konsep Proses pembelajaran di kelas tidak hanya menggunakan LKS juga digunakan AO yang berbantukan peta konsep untuk memperkuat struktur kognitif siswa dan menjadikan siswa mengalami belajar bermakna. Perolehan skor siswa dalam penilaian peta konsep dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Rekapitulasi Skor Peta Konsep No
Pemusatan dan
Peta Konsep
Peta Konsep
Peta Konsep
Peta Konsep
Penyebaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
1
Nilai Terendah
46,00
42,00
37,00
63,64
2
Nilai Tertinggi
95,00
99,00
70,00
97,73
3
Nilai Maksimum
100,00
100,00
100,00
100,00
4
Rata-rata (Mean)
71,71
78,14
57,14
81,17
24,19
18,00
16,31
13,93
Standar Deviasi
Berdasarkan tabel 4.9 tentang skor peta konsep yaitu dengan mengonversi nilai peta konsep setiap kelompok dengan nilai maksimal yang dapat diperoleh. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai peta konsep dan nilai rata-rata setiap pertemuan berbeda-beda. Perolehan skor peta konsep dari pertemuan pertama hingga keempat cenderung mengalami peningkatan, namun pada pertemuan ketiga mengalami penurunan.8
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa pengujian hipotesis data pretest yang dilakukan, diperoleh bahwa thitung < ttabel (0,28 < 1.99), dapat diartikan bahwa thitung berada diluar daerah penolakan H0 atau dengan kata lain H0 diterima. Sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal antara siswa yang berada di kelas kontrol dengan siswa yang berada di kelas eksperimen. Artinya, kemampuan awal siswa berada pada level yang sama.
8
Lampiran 10 hal.162.
55
Setelah diberi perlakuan pada kedua kelas dalam proses pembelajaran, hasil uji hipotesis data posttest diperoleh bahwa thitung > ttabel (2,93 > 1.99), sehingga dapat diartikan bahwa thitung berada diluar daerah penerimaan H0 atau dengan kata lain H0 ditolak. Maka, hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran AO lebih tinggi yaitu 78,74 dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar biologi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu 74,00 diterima pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian terdapat perbedaan hasil belajar dari kedua kelas. Menurut Hudson Shihusa and Fred N. Kerato bahwa AO jenis ekspositori digunakan untuk memaparkan materi yang belum familiar bagi siswa atau jika siswa tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang materi yang akan diajarkan.9 Jenis AO yang digunakan pada kelas pada kelas eksperimen adalah ekspositori. Jenis ini merupakan jenis AO yang menitikberatkan pada penggabungan antara pengetahuan awal siswa dan pengetahuan yang akan dipelajari. Dengan jenis ini, guru menyajikan konsep yang paling umum hingga konsep paling khusus. Hal ini bertujuan untuk menyajikan AO dalam suatu urutan sekuensial, terorganisasi, dan menyeluruh supaya siswa dapat memahami materi yang diajarkan dan mengaitkan pengetahuan baru tersebut dengan pengetahuan yang ada dalam struktur kognitif mereka. Pada tahap pertama pada model pembelajaran AO yaitu mempresentasikan AO. Penerapan AO dalam penelitian ini dibantukan oleh peta konsep. Hal ini dikarenakan, peta konsep dapat memberikan gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari oleh siswa serta sebagai pengait antara apa yang telah diketahui siswa dengan apa yang akan dipelajari siswa. AO dalam bentuk peta konsep direspon baik oleh siswa sehingga siswa memiliki keingintahuan yang besar tentang apa yang akan mereka pelajari. Pada tahap kedua yaitu mempresentasikan konten belajar. Konten belajar yang dipelajari dibuat dalam bentuk power point dan diberikan video pada 9
Hudson Shihusa and Fred N. Kerato, Using AO to Enhance Students’ Motivation in Learning Biology, Eurasia Journal of Mathematics, Science&Technology Education, 2009, h..413-420.
56
pertemuan kedua dan ketiga. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa dalam mempelajari bab sistem pencernaan dan pembelajaran di kelas menjadi aktif. Kemudian selama pembelajaran di dalam kelas, siswa mengerjakan LKS sebagai bentuk umpan balik setelah diberikan materi. Peneliti menginstruksikan kepada semua siswa untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing. Pemberian LKS dimaksudkan agar pengetahuan kognitif yang telah didapat siswa dapat diorganisasikan dan dieksplisitkan dalam LKS sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana siswa dapat mengorganisasikan dan mengeksplisitkan pengetahuan yang mereka dapat dengan mengerjakan LKS. Kemudian kegiatan merangkum materi dengan peta konsep bertujuan untuk mengetahui konsepkonsep yang siswa terima dan hubungan antara konsep-konsep tersebut.secara hierarkis sehingga hubungan konsep-konsep tersebut menjadi jelas. Hasil rekapitulasi nilai rata-rata LKS memperlihatkan bahwa siswa yang berada di kelas eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding kelas kontrol, hal ini dikarenakan model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen
adalah
model
pembelajaran
AO
sedangkan
kelas
kontrol
menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran AO terhadap hasil belajar siswa, dimana pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran AO membantu siswa dalam memahami konsep sistem pencernaan. Hal ini sesuai dengan hasil postest pada tabel 4.1 dimana nilai hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol (88>84). Pada tahap ketiga yaitu memperkuat organisasi kognitif. Hal ini dilakukan dengan kegiatan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, baik LKS maupun peta konsep yang telah dikerjakan oleh siswa. Setiap pertemuan dipilih secara acak kelompok yang akan maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Pada kegiatan diskusi ini akan terjadi pertentangan kognitif antar siswa karena struktur kognitif siswa yang berbeda-beda maka hasil presentasi antar kelompok yang maju juga berbeda. Diharapkan pada tahap ketiga ini siswa dapat mengaitkan materi baru di dalam struktur kognitif siswa berkaitan dengan peta konsep yang telah dibuat, sehingga mendorong supaya terjadi pembelajaran yang
57
aktif, serta mendorong siswa untuk berpikir kritis terhadap materi sehingga terjadi penguatan struktur kognitif pada siswa. Pembelajaran dengan menggunakan AO dapat membuat belajar yang bersifat hafalan menjadi bermakna dengan menjelaskan hubungan konsep baru dengan konsep relevan yang ada dalam struktur kognitif siswa. Jadi proses belajar tidak
menghafal
konsep-konsep
atau
fakta-fakta,
namun
berusaha
menghubungkan konsep-konsep tersebut untuk menghasilkan pemahaman yang utuh sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan mudah diingat. Penggunaan AO sebagai kerangka isi akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari informasi baru karena merupakan ringkasan konsep-konsep dasar tentang apa yang dipelajari, dan hubungannya dengan materi yang telah ada dalam struktur kognitif siswa.10. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Napsin Palisoa yang menyatakan bahwa strategi AO yang digunakan guru dalam merancang pembelajaran dijadikan sebagai inovasi dalam pembelajaran untuk membantu siswa meningkatkan konsep-konsep baru dan menghubungkannya dengan konsep-konsep lama yang telah dimiliki. 11 Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghubungkan antara pengetahuan yang diketahui oleh siswa dan yang belum diketahui oleh siswa, yaitu dengan menggunakan peta konsep supaya terjadi pembelajaran bermakna. Dalam dunia pendidikan peta konsep dapat diterapkan untuk berbagai macam kegunaan, antara lain siswa mampu menuangkan pengetahuan apa yang telah mereka ketahui dalam bentuk peta konsep kemudian mereka dapat mengalami belajar bermakna. Belajar bermakna membutuhkan kesungguhan dalam diri siswa untuk menghubungkan pengetahuan baru dengan konsep-konsep yang sesuai dengan yang dimilikinya. Selain itu, peta konsep dapat meningkatkan kualitas belajar yang dapat dilihat dari aktivitas siswa. Pada pembelajaran ini guru menekankan kemampuan siswa dan kreatifitas siswa sehingga siswa benar-benar
10
Herlina Kusuma Dewi, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Melalui Model Pembelajaran AO dengan Peta Konsep,” Skripsi pada Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 2011, h.10. 11 Napsin Palisoa, Strategi AO dalam Pembelajaran Kimia, Jurnal Pendidikan Jendela Pengetahuan, h.40.
58
memahami materi yang disampaikan oleh guru dan hasil belajar yang memuaskan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yustini Yusuf dkk yang menyakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penggunaan peta konsep12. Peta konsep merupakan salah satu alat agar pembelajaran bermakna dapat terjadi karena pengetahuan atau informasi “baru” dengan pengetahuan terstruktur yang telah dimiliki oleh siswa dapat saling berkaitan sehingga menjadi lebih diserap dan dipahami oleh siswa. Sesuai dengan penelitian Yola, “salah satu kegiatan pembelajaran bermakna adalah suatu representasi berupa jaringan konsep sebagai hasil dari konstruksi yang merupakan keterkaitan antara konsep dan prinsip yang mengatur struktur serta relasi matematika agar mudah dipahami siswa. Representasi berupa jaringan konsep tersebut yang dikenal dengan “peta konsep”. Melalui peta konsep pula proses belajar dan pembelajaran siswa akan menjadi lebih singkat, sederhana dan sistematis.”13 Menurut Hudojo dalam Yola menyatakan bahwa peta konsep merupakan skema yang menggambarkan suatu himpunan konsep-konsep (termasuk teorema, prinsip, sifat, dan lain-lain) dengan maksud mengaitkan atau menanamkan dalam suatu kerangka kerja dengan menggunakan “proposisi-proposisi” (kata penghubung)agar menjadi jelas, baik bagi siswa maupun bagi guru untuk memahami ide-ide kunci yang harus terfokus pada tugas belajar.14 Oleh sebab itu, dalam hal ini alternatif pembelajaran yang dapat digunakan untuk membuat belajar menjadi lebih bermakna adalah model pembelajaran AO yang dalam implikasinya di dalam penelitian ini menggunakan peta konsep. Terdapat perbedaan skor peta konsep dari masing-masing kelompok. Hal ini dikarenakan guru hanya memberikan beberapa konsep yang umum. Untuk 12
Yustini Yusuf,dkk. Jurnal Biogenesis, Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep Pada Siswa Kelas II 4 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahuan Ajaran 2004/2005, Vol 2(2):59-63, 2006. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. ISSN : 1829-5460), h.63. 13 Misran Rahman, Pembelajaran dengan Peta Konsep Bidang Studi Matematika di Kelompok Belajar Paket B”, h.1. 14 Yola Fransiska, Pembelajaran AO Berbantuan Peta Konsep untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Teori Kinetik Gas Siswa SMA, Skripsi. 2013, (http://repository.upi.edu/2352/4/S_FIS_0800306_Chapter%201.pdf) diakses pada tanggal 06/07/2014 pukul : 06:07 WIB, h.3.
59
konsep dan hierarki selanjutnya itu dikembangankan oleh siswa. Hal ini sesuai dengan tahapan yang dikemukakan oleh Bruce Joyce dalam bukunya “Models of Teaching” dimana tahapan ini meminta ringkasan atribut utama dari materi pembelajaran baru yaitu dalam bentuk peta konsep. Siswa membuat peta konsep dari hasil diskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing dan hasil diskusi setiap kelompok berbeda-beda dan hal tersebut menjadikan nilai peta konsep berbeda-beda.15 Adanya aktivitas interaksi antar siswa, guru dan siswa, membantu siswa memahami
materi
yang
disampaikan.
Siswa
aktif
bertanya,
mampu
mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide yang mereka miliki sehingga menjadi disiplin dan bertanggung jawab terhadap belajar. Dengan menyusun peta konsep dapat memberikan pengalaman langsung bagi siswa, mengarahkan siswa dalam memahami konsep-konsep yang ada sehingga siswa tidak sekedar menghapal tetapi memahami betul konsep-konsep yang telah dipelajari. Setelah dilakukan penghitungan nilai LKS yang menjadi media dalam pembelajaran, rata-rata kelas eksperimen memperoleh nilai yang lebih tinggi (79,05) dibandingkan kelas kontrol (76,00). Hal tesebut menunjukan bahwa pembelajaran konsep sistem pencernaan manusia yang dengan menggunakan model pembelajaran AO dengan peta konsep dapat memudahkan siswa untuk memahami berbagai proses yang terjadi selama berlangsungnya pencernaan pada manusia. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran AO dengan peta konsep memberikan nilai yang lebih baik daripada penggunaan model pembelajaran konvensional. Hal ini didukung dengan pencapaian nilai rata-rata keseluruhan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran AO sebesar 78,74 sedangkan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 74,00. Keberhasilan prestasi siswa dalam proses pembelajaran sangat didukung oleh penggunaan peta konsep sebagai AO yang dapat membuat siswa mengalami belajar bermakna sehingga konsep-konsep yang tadinya bersifat abstrak menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa. 15
Bruce Joyce, Models of Teaching, Pearson Educational Internatonal, 2011, h.257
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif kegiatan pembelajaran model advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penghitungan uji hipotesis hasil belajar dengan taraf signifikansi 95% didapat t-hitung sebesar 2,93 lebih besar dari t-tabel yaitu 1,99. Perbedaan hasil rata-rata posttest antara kelas kontrol yaitu 74,00 dan kelas eksperimen yaitu 78,74 berbeda secara signifikan.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan sebelumnya, berikut ini beberapa saran: 1. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, telah diketahui bahwa inovasi model advance organizer dengan peta konsep meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk
membuktikan
efektivitas
serta
berhasilnya
model
pembelajaran advance organizer dan model-model pembelajaran yang terintegrasi peta konsep dalam meningkatkan hasil belajar, hendaknya dilakukan penerapan dengan model pembelajaran yang lain, atau dengan penerapan dalam konsep yang berbeda. 2. Kepada para guru hendaknya dapat memanfaatkan model pembelajaran advance organizer ini dalam pembelajaran, supaya mampu mendukung siswa dalam memahami materi dan dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa yang jauh lebih baik dari hasil belajar yang diperoleh dalam penelitian ini, selain itu juga guru dapat mengatur waktu yang lebih efektif dengan peta konsep dalam proses pembelajaran di kelas.
60
DAFTAR PUSTAKA
Apriono, Djoko. “Advance Organizer : Konsep, Komponen Model, dan Implementasi dalam Pembelajaran PPKN”, Prospektus, Tahun VII Nomor 2, Oktober, 2009. Ariyanto, Penerapan Teori Ausubel pada Pembelajaran Pokok Bahasan Pertidaksamaan Kuadrat di SMU, Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2012. Azis,
Abdul. “Model Advance Organizer Pembelajaran”, Ta’allum, Vol.19, 2009.
dan
Penerapannya
dalam
Banjarnahor, H, Application of Learning Model of Model Advance Organizer and Concept Map Media ti Increase Motivation and Learning Achievement of Junior High School Students in Mathematics, Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi, Vol.5 No.1 April 2012, Program Studi Matematika, Universitas Negeri Medan, ISSN LIPI : 1979-9640. Budiarto, Cahyo. ”Implementasi Model Pembelajaran Advance Organizer PADA Materi Pokok Persamaan Kuadrat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik X SMA,” Skripsi pada IAIN Walisongo Semarang, Semarang, 2010, tidak dipublikasikan. Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Erlangga, 2011. Danasasmita, Wawan. “Model Pembelajaran dan Pendekatannya”, (http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/19 5201281982031_WAWAN_DANASASMITA/Makalah/PENDEKATA_ DAN_MODEL_PEMBELAJARAN.pdf) diakses pada tanggal 05/06/2014 pukul 02 :24 WIB Dell„Olio and Tony Donk. Models of Teaching : Connecting StudentLearning With Standards 2007. Dewi, Herlina Kusuma.”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Melalui Model Pembelajaran advance organizer dengan Peta Konsep,” Skripsi pada Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 2011,tidak dipublikasikan. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Ed. Rev., cet. 3, 2011. Fransiska, Yola. Pembelajaran Advance Organizer Berbantuan Peta Konsep untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Teori Kinetik Gas Siswa SMA, Skripsi
61
62
2013,(http://repository.upi.edu/2352/4/S_FIS_0800306_Chapter%201.pdf) diakses pada tanggal 06/07/2014 pukul : 06:07 WIB Hall,
Calvin. Center of Learning: Concep Maps Rubrics,(http://centeach.uiowa.edu/materials/Concept%20Map%20Rubric s.pdf).
http://kuliahgratis.net/teori-belajar-bermakna-menurut-ausubel/ 06/07/2014 pukul 21 :27 WIB
diakses
pada
Indrawati, Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi, (http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMP/Kimia/Model%20Pemros esan%20Informasi.pdf) diakses pada 05/07/2014 pukul 22 : 15 WIB Joyce, Bruce. Models of Teaching, Pearson Educational Internatonal, 2011. M, Hunaidah. “Meningkatkan Penguasaan Konsep Fisika dan Keterampilan Beriquiri melalui Model Pembelajaran Advance Organizer pada Siswa SMAN 8 Kendari”,MIPMIPA, Vol.7, No 2, Agustus , 2008. Maisaroh dan Rostrieningsih, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor – Maisaroh dan Rostrieningsih”, Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 8 Nomor 2, November, 2010. Mawax, (http://mawax.wordpress.com/2011/10/05/model-pembelajaran-advanceorganizer/) di akses pada tanggal 06/07/2014 pukul 13 : 14 WIB Munte, Denny. “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Fisika Dan Satuannya Di Kelas X Semester I Sma Negeri 5 Pematang Siantar T.P. 2012/2013”, Skripsi, pada Universitas Negeri Medan. Diakses dari http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMEDUndergraduate-22515BAB%20II.pdf pada 04/07/2014 pada pukul 01 :10 WIB Muthia,”Memahami Belajar dari Sisi Pandang Teori Pemrosesan Informasi, (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur._Kurikulum_dan_Tek._Pendidikan/1 95806191986012Muthia_Alinawati/Memahami_Belajar_Dari_Sisi_Pandang_Teori_Pemros esan_Informasi.pdf) diakses pada tanggal 06/07/2014 pukul 02:48 WIB Napitupulu, Masita Anggraini.” Pengaruh Media Mind Mapping dalam Pembelajaran Advance Organizer terhadap Kreativitas Siswa dan Hasil Belajar Kimia SMA,” Skripsi pada Universitas Negeri Medan, Medan,2012, tidak dipublikasikan Palisoa, Napsin. Strategi Advance Organizer dalam Pembelajaran Kimia, Jurnal Pendidikan Jendela Pengetahuan. 2007.
63
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, Cet.3, 2011. Rahayu, Sri. Journal of Innovative Science Education,“Pengembangan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Koloid”, 2012. Rahman, Misran, Pembelajaran dengan Peta Konsep Bidang Studi Matematika di Kelompok Belajar Paket B Pembelajaran dengan Peta Konsep Bidang Studi Matematika di Kelompok Belajar Paket B”. http://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/253/pembelajaran-denganpeta-konsep-bidang-studi-matematika-di-kelompok-belajar-paket-b.html diakses pada 05/07/2014 pukul 01 :10 WIB Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: RajaGrafindo, 2010. Sadiyah, Halimatus.“Efektivitas Metode Diskusi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,2010,h.52. tidak dipublikasikan Safdar et al. Concept Maps : An Instructional Tool to Facilitate Meaningful Learning, European Journal of Education Research, Vol 1. 2012. Sanulingga, Karya dan Denny Munte. Jurnal Pendidikan Fisika, “Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Map terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas X SMA Vol. 1 No 2, Desember 2012. Shihusa, Hudson and Fred N. Kerato. Using Advance Organizers to Enhance Students‟ Motivation in Learning Biology, Eurasia Journal of Mathematics, Science&Technology Education, 2009. Sofyan,Ahmad, et. al., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta press, 2006. Sudjana, Metode Statistika, Bandung, Penerbit Tarsito, Cet.3, 2005. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung : Alfabeta, 2011. Sunarti, Sri dan Widyaiswara Pertama. “Peran Guru Sebagai Model dalam Pembelajaran Karakter dan Budaya Bangsa Melalui Pendidikan Bahasa Inggris”, http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/htbe1341373513.pdf diakses pada 05/07/2014 pukul 01 :10 WIB Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta : Pustaka Belajar, Cet.10. 2012.
64
Suwama,” Pengaruh Pembelajaran dengan Starter Eksperimen Approach dan Advance Organizer terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA” (http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/viewFile/482/274) diakses pada tanggal 07/07/2014 pukul 20: 10 WIB Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta:Kencana Prenadia Media Group, 2009 Undang–Undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yasmin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2004. Yusuf, Yustini,dkk. Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Melalui Penggunaan Peta Konsep Pada Siswa Kelas II4 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahuan Ajaran 2004/2005, (Jurnal Biogenesis Vol 2(2):59-63. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. ISSN : 18295460), 2006. Zulfiani,dkk. Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Cet. 1, 2009. Zulkifli. “Teori Pemrosesan Informasi”, http://blogzulkifli.wordpress.com/ 2011/06/08/teori-pemrosesan-informasi/ diakses pada 05/07/2014 pukul 22 : 09 WIB
65
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol
Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI / genap Pertemuan Ke:1 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan Kompetensi Dasar
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia) I.
Indikator 1. Menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan 2. Mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya bagi tubuh
II. Tujuan 1. Siswa mampu mengidentifikasi zat-zat dalam bahan makanan 2. Siswa mampu menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan 3. Siswa diharapkan mampu menjelaskan fungsi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan bagi tubuh III. Materi Ajar Makanan dan zat makanan IV. Metode Pembelajaran Model : Pembelajaran Konvensional Metode : Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) Tahapan Kegiatan Pendahuluan Apersepsi
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Menyapa seluruh siswa dikelas dan mengondisikan suasana kelas untuk memulai pembelajaran serta
Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran Siswa bersikap tenang dan siap
Nilai Karakter Siswa Religius Disiplin
Alokasi Waktu 4 menit
66
Tahapan Kegiatan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
Kegiatan Guru mengecek kehadiran. Guru menanyakan kepada siswa seputar materi sistem pencernaan, “organ tubuh manakah yang berperan dalam pencernaan manusia?” Memberitahukan ke siswa SK, KD dan tujuan pembelajaran KD : menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi sistem pencernaan Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
memulai proses pembelajaran
Siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru
Rasa tahu
ingin 1 menit
B. Kegiatan Inti (75 menit) Tahapan Kegiatan Guru menjelaskan secara garis besar tentang makanan dan zat makanan di depan kelas Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok Guru membagi tugas masingmasing siswa dalam setiap kelompok tugas dengan LKS, tentang materi makanan dan zat makanan.
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa 30 Guru menjelaskan materi. Siswa menyimak Displin menit gambar dan Toleransi Guru menjelaskan bahwa : penjelasan guru Rasa Ingin “pembelajaran kali ini dengan baik akan menggunakan Tahu metode diskusi kelompok, Siswa Bertanggung kemudian masing-masing memperhatikan jawab kelompok menyajikan penjelasan guru Saling hasil diskusi Siswa menghargai memperhatikan Komunikatif 30 penjelasan guru Guru memerintahkan Percaya diri menit siswa untuk berkelompok Siswa berkumpul menjadi 5 kelompok, dengan kelompok dalam 1 kelompok masing-masing. terdapat 6-7 siswa. Siswa Guru memberi LKS mendapatkan LKS kesetiap kelompok dan dan membagi tugas menunjuk ketua kelompok masing-masing untuk membagi-bagikan dalam kelompok, Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
67
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru tugas dalam kelompoknya dan mengerjakannya, selama 30 menit
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
kemudian melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh guru Masing-masing siswa mengerjakan sub-sub konsep makanan dan zat makanan dalam LKS yang telah diberikan
Guru mengawasi Guru berjalan keliling Siswa melakukan berlangsungnya kelas menghampiri diskusi antar diskusi kelompok kesetiap kelompok dan kelompok dengan memberi menanyakan dan Perwakilan bimbingan kalau membimbing siswa kelompok maju ada siswa yang apabila ada yang kurang mempersentasikan masih kurang mengerti. hasil kerja mengerti dan perlu Guru membuat undian (dipilih 2 kelompok bimbingan secara untuk memilih dua saja) mendalam kelompok maju Guru menunjuk mempersentasikan hasil atau mengundi diskusi kelompok siswa kelompok dan kedepan kelas. memilih dua Guru berkeliling dan kelompok untuk memperhatikan setiap maju kegiatan dalam diskusi mempersentasikan yang dilakukan oleh siswa hasil diskusinya baik antar kelompok Guru mengawasi maupun yang persentasi di proses berjalannya depan kelas. diskusi dan mencatat ketrampilan siswa dalam diskusi.
15 menit
68
C. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Guru memberikan Guru bertanya “ apakah kesempatan kepada ada yang kurang seluruh siswa dimengerti dari materi kita untuk bertanya kali ini?” Guru melempar Guru memberikan pertanyaan siswa kesempatan kepada siswa kepada siswa yang mengetahui jawaban lainnya dan guru dari pertanyaan temannya, menegaskan dan mengorganisasikan kembali jawaban pendapat siswa di papan siswa tersebut tulis, kemudian guru menegaskan kembali Guru jawaban dari siswa. membimbing siswa secara mandiri Guru memberitahukan untuk pada siswa, “ pertemuan menyimpulkan kita yang akan datang proses masih menggunakan pembelajaran yang model diskusi kelompok telah berlangsung seperti tadi, dan agar dan memberikan semuanya mendapatkan penugasan siswa peran dalam kelompok” untuk membaca proses pencernaan pada manusia Guru memberitahukan pada siswa bahwa pertemuan selanjutnya masih meggunakan metode diskusi kelompok
Nilai Karakter Siswa Siswa Percaya diri mengajukan Jujur pertanyaan Saling tentang materi menghargai yang masih diragukan Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah berlangsung Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan temannya dan penjelasan guru Siswa menyimak perintah guru Kegiatan Siswa
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar 1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk 2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk 3. Slide Power Point 4. LKS 5. Internet 6. Catatan siswa
Alokasi Waktu 5 menit
69
VII. Penilaian 1. Pertanyaan lisan 2. Tugas Kelompok 3. Presentasi Kelompok
Guru Mata Pelajaran Biologi
Tangerang, Februari 2014 Peneliti
Neni Handayani, S.Pd NIP.197111082005022003
Iftahussadiyah NIM. 109016100067
70
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI / genap Pertemuan Ke:2 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan Kompetensi Dasar
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia) I.
Indikator 1. Menghubungkan struktur dan fungsi organ-organ dalam sistem pencernaan makanan manusia. 2. Menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-organ sistem pencernaan makanan manusia.
II. Tujuan 1. Siswa diharapkan mampu menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-organ sistem pencernaan makanan manusia 2. Siswa diharapkan mampu menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia III. Materi Ajar Sistem pencernaan pada manusia IV. Metode Pembelajaran Model : Pembelajaran Konvensional Metode : Ceramah, Diskusi kelompok V. Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) Tahapan Kegiatan Pendahuluan Apersepsi
Kegiatan Guru Menyapa seluruh siswa dikelas dan mengondisikan suasana kelas untuk memulai
Kegiatan Siswa Berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran Siswa bersikap
Nilai Karakter Siswa Religius Disiplin
Alokasi Waktu 4 menit
71
Tahapan Kegiatan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
Kegiatan Guru pembelajaran serta mengecek kehadiran. Guru menanyakan kepada siswa seputar materi sistem pencernaan, “organ tubuh manakah yang berperan dalam pencernaan manusia?” Memberitahukan ke siswa SK, KD dan tujuan pembelajaran KD : menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi sistem pencernaan Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
tenang dan siap memulai proses pembelajaran
Siswa Rasa memperhatikan tahu penjelasan yang disampaikan oleh guru
ingin 1 menit
B. Kegiatan Inti (75 menit) Tahapan Kegiatan Guru menjelaskan secara garis besar tentang sistem pencernaan pada manusia di depan kelas Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok Guru membagi tugas masingmasing siswa dalam setiap kelompok tugas dengan LKS, tentang materi sistem pencernaan pada manusia
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru menjelaskan materi. Siswa menyimak gambar dan Guru menjelaskan bahwa : penjelasan guru “pembelajaran kali ini dengan baik akan menggunakan metode diskusi kelompok, Siswa kemudian masing-masing memperhatikan kelompok menyajikan penjelasan guru hasil diskusi Siswa memperhatikan penjelasan guru Guru memerintahkan siswa untuk berkelompok Siswa berkumpul menjadi 5 kelompok, dengan kelompok dalam 1 kelompok masing-masing. terdapat 6-7 siswa. Siswa Guru memberi LKS mendapatkan LKS kesetiap kelompok dan dan membagi tugas menunjuk ketua kelompok masing-masing untuk membagi-bagikan dalam kelompok,
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa 30 Displin menit Toleransi Rasa Ingin Tahu Bertanggung jawab Saling menghargai Komunikatif 30 Percaya diri menit
72
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru tugas dalam kelompoknya dan mengerjakannya, selama 30 menit
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
kemudian melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh guru Masing-masing siswa mengerjakan sub-sub konsep sistem pencernaan pada manusia dalam LKS yang telah diberikan
Guru mengawasi Guru berjalan keliling Siswa melakukan berlangsungnya kelas menghampiri diskusi antar diskusi kelompok kesetiap kelompok dan kelompok dengan memberi menanyakan dan Perwakilan bimbingan kalau membimbing siswa kelompok maju ada siswa yang apabila ada yang kurang mempersentasikan masih kurang mengerti. hasil kerja mengerti dan perlu Guru membuat undian (dipilih 2 kelompok bimbingan secara untuk memilih dua saja) mendalam kelompok maju Guru menunjuk mempersentasikan hasil atau mengundi diskusi kelompok siswa kelompok dan kedepan kelas. memilih dua Guru berkeliling dan kelompok untuk memperhatikan setiap maju kegiatan dalam diskusi mempersentasikan yang dilakukan oleh siswa hasil diskusinya baik antar kelompok Guru mengawasi maupun yang persentasi di proses berjalannya depan kelas. diskusi dan mencatat ketrampilan siswa dalam diskusi.
15 menit
73
C. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Guru memberikan Guru bertanya “ apakah kesempatan kepada ada yang kurang seluruh siswa dimengerti dari materi kita untuk bertanya kali ini?” Guru melempar Guru memberikan pertanyaan siswa kesempatan kepada siswa kepada siswa yang mengetahui jawaban lainnya dan guru dari pertanyaan temannya, menegaskan dan mengorganisasikan kembali jawaban pendapat siswa di papan siswa tersebut tulis, kemudian guru menegaskan kembali Guru jawaban dari siswa. membimbing siswa secara mandiri Guru memberitahukan untuk pada siswa, “ pertemuan menyimpulkan kita yang akan datang proses masih menggunakan pembelajaran yang model diskusi kelompok telah berlangsung seperti tadi, dan agar dan memberikan semuanya mendapatkan penugasan siswa peran dalam kelompok” untuk membaca proses pencernaan pada hewan dan ruminansia Guru memberitahukan pada siswa bahwa pertemuan selanjutnya masih meggunakan metode diskusi kelompok
Nilai Kegiatan Siswa Karakter Siswa Siswa mengajukan Percaya diri pertanyaan tentang Jujur materi yang masih Saling diragukan menghargai Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah berlangsung Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan temannya dan penjelasan guru Siswa menyimak perintah guru
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar 1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk 2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk 3. Slide Power Point 4. LKS 5. Internet 6. Catatan siswa
Alokasi Waktu 5 menit
74
VII. Penilaian 1. Pertanyaan lisan 2. Tugas Kelompok 3. Presentasi Kelompok
Guru Mata Pelajaran Biologi
Tangerang, Februari 2014 Peneliti
Neni Handayani, S.Pd NIP.197111082005022003
Iftahussadiyah NIM. 109016100067
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI / genap Pertemuan Ke:3 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan Kompetensi Dasar
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia) I.
Indikator 1. Menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia 2. Membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan vertebrata dan invertebrata
II. Tujuan 1. Siswa diharapkan mampu menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia 2. Siswa diharapkan mampu mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan invertebrata dan vertebrata. 3. Siswa diharapkan mampu membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan invertebrata dan vertebrata. III. Materi Ajar Sistem pencernaan pada hewan dan ruminansia IV. Metode Pembelajaran Model : Pembelajaran Konvensional Metode : Ceramah, Diskusi kelompok V. Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) Nilai Tahapan Kegiatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Karakter Siswa Pendahuluan Menyapa seluruh siswa Berdoa bersama Religius Apersepsi dikelas dan sebelum memulai Disiplin mengondisikan suasana pembelajaran kelas untuk memulai Siswa bersikap
Alokasi Waktu 4 menit
76
Tahapan Kegiatan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
pembelajaran serta tenang dan siap mengecek kehadiran. memulai proses pembelajaran Guru menanyakan kepada siswa seputar materi sistem pencernaan, “organ tubuh manakah yang berperan dalam pencernaan manusia?” Memberitahukan ke siswa Siswa memperhatikan Rasa SK, KD dan tujuan penjelasan yang tahu pembelajaran disampaikan oleh guru KD : menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi sistem pencernaan Tujuan Pembelajaran
Alokasi Waktu
ingin 1 menit
B. Kegiatan Inti (75 menit) Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Guru menjelaskan Guru menjelaskan secara garis besar materi. tentang Sistem Guru menjelaskan bahwa pencernaan pada : “pembelajaran kali ini hewan dan akan menggunakan ruminansia di metode diskusi depan kelas kelompok, kemudian Guru membagi masing-masing siswa menjadi 5 kelompok menyajikan kelompok hasil diskusi Guru membagi tugas masing- Guru memerintahkan masing siswa siswa untuk dalam setiap berkelompok menjadi 5 kelompok tugas kelompok, dalam 1 dengan LKS, kelompok terdapat 6-7 tentang materi siswa.
Kegiatan Siswa Siswa menyimak gambar dan penjelasan guru dengan baik Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing. Siswa mendapatkan LKS dan membagi tugas masing-
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa 30 Displin menit Toleransi Rasa Ingin Tahu Bertanggung jawab Saling menghargai Komunikatif 30 Percaya diri menit
77
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Sistem pencernaan Guru memberi LKS pada hewan dan kesetiap kelompok dan ruminansia menunjuk ketua kelompok untuk membagi-bagikan tugas dalam kelompoknya dan mengerjakannya, selama 30 menit
Guru mengawasi berlangsungnya diskusi kelompok dengan memberi bimbingan kalau ada siswa yang masih kurang mengerti dan perlu bimbingan secara mendalam Guru menunjuk atau mengundi kelompok dan memilih dua kelompok untuk maju mempersentasikan hasil diskusinya Guru mengawasi proses berjalannya diskusi dan mencatat ketrampilan siswa dalam diskusi.
Guru berjalan keliling kelas menghampiri kesetiap kelompok dan menanyakan dan membimbing siswa apabila ada yang kurang mengerti. Guru membuat undian untuk memilih dua kelompok maju mempersentasikan hasil diskusi kelompok siswa kedepan kelas. Guru berkeliling dan memperhatikan setiap kegiatan dalam diskusi yang dilakukan oleh siswa baik antar kelompok maupun yang persentasi di depan kelas.
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
masing dalam kelompok, kemudian melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh guru Masing-masing siswa mengerjakan sub-sub konsep Sistem pencernaan pada hewan dan ruminansia dalam LKS yang telah diberikan Siswa melakukan diskusi antar kelompok Perwakilan kelompok maju mempersentasikan hasil kerja (dipilih 2 kelompok saja)
15 menit
78
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya Guru melempar pertanyaan siswa kepada siswa lainnya dan guru menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru membimbing siswa secara mandiri untuk menyimpulkan proses pembelajaran yang telah berlangsung dan memberikan penugasan siswa untuk membaca gangguan/panykit yang terjadi dalam sistem pencernaan Guru memberitahukan pada siswa bahwa pertemuan selanjutnya masih meggunakan metode diskusi kelompok
Guru bertanya “ apakah ada yang kurang dimengerti dari materi kita kali ini?” Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang mengetahui jawaban dari pertanyaan temannya, dan mengorganisasikan pendapat siswa di papan tulis, kemudian guru menegaskan kembali jawaban dari siswa. Guru memberitahukan pada siswa, “ pertemuan kita yang akan datang masih menggunakan model diskusi kelompok seperti tadi, dan agar semuanya mendapatkan peran dalam kelompok”
Siswa mengajukan pertanyaan tentang materi yang masih diragukan Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah berlangsung Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan temannya dan penjelasan guru Siswa menyimak perintah guru
Nilai Karakter Siswa Percaya diri Jujur Saling menghargai
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar 1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk 2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk 3. Slide Power Point 4. LKS 5. Internet 6. Catatan siswa
Alokasi Waktu 5 menit
79
VII. Penilaian 1. Pertanyaan lisan 2. Tugas Kelompok 3. Presentasi Kelompok
Guru Mata Pelajaran Biologi
Tangerang, Februari 2014 Peneliti
Neni Handayani, S.Pd NIP.197111082005022003
Iftahussadiyah NIM. 109016100067
80
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Kontrol Nama Sekolah : SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI / genap Pertemuan Ke:4 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan Kompetensi Dasar
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses
serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia) I.
Indikator Menjelaskan tentang gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan
II. Tujuan a. Siswa mampu menidentifikasi gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makana b. Siswa mampu menjelaskan tentang gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan III. Materi Ajar Gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan IV. Metode Pembelajaran Model : Pembelajaran Konvensional Metode : Ceramah, Diskusi kelompok V. Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) Tahapan Kegiatan Pendahuluan Apersepsi
Kegiatan Guru Menyapa seluruh siswa dikelas dan mengondisikan suasana kelas untuk memulai pembelajaran serta mengecek kehadiran. Guru menanyakan kepada siswa seputar materi sistem pencernaan,
Nilai Karakter Siswa Berdoa bersama Religius sebelum Disiplin memulai pembelajaran Siswa bersikap tenang dan siap Kegiatan Siswa
Alokasi Waktu 4 menit
81
Tahapan Kegiatan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
“organ tubuh manakah yang berperan dalam pencernaan manusia?” Memberitahukan ke siswa SK, KD dan tujuan pembelajaran KD : menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi sistem pencernaan Tujuan Pembelajaran
memulai proses pembelajaran
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
Siswa Rasa ingin 1 menit memperhatikan tahu penjelasan yang disampaikan oleh guru
B. Kegiatan Inti (75 menit) Tahapan Kegiatan Guru
menjelaskan secara garis besar tentang gangguan/penyak it yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan di
depan kelas Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok Guru membagi tugas masingmasing siswa dalam setiap kelompok tugas dengan LKS, tentang materi Sistem pencernaan pada hewan dan ruminansia
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru menjelaskan materi. Siswa menyimak Guru menjelaskan bahwa : gambar dan “pembelajaran kali ini akan penjelasan guru menggunakan metode diskusi dengan baik kelompok, kemudian masingmasing kelompok Siswa menyajikan hasil diskusi memperhatikan penjelasan guru Guru memerintahkan siswa Siswa untuk berkelompok menjadi memperhatikan 5 kelompok, dalam 1 penjelasan guru kelompok terdapat 6-7 siswa. Siswa berkumpul Guru memberi LKS kesetiap kelompok dan menunjuk dengan ketua kelompok untuk kelompok membagi-bagikan tugas masing-masing. dalam kelompoknya dan Siswa mengerjakannya, selama 30 mendapatkan menit LKS dan membagi tugas masing-masing dalam kelompok, kemudian melaksanakan tugas yang
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa 30 Displin menit Toleransi Rasa Ingin Tahu Bertanggung jawab Saling menghargai Komunikatif 30 Percaya diri menit
82
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
diinstruksikan oleh guru Masing-masing siswa mengerjakan sub-sub konsep gangguan/penya kit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan LKS yang telah diberikan Guru Guru berjalan keliling kelas Siswa mengawasi menghampiri kesetiap melakukan berlangsungnya kelompok dan menanyakan diskusi antar diskusi dan membimbing siswa kelompok kelompok apabila ada yang kurang Perwakilan dengan mengerti. kelompok maju memberi Guru membuat undian untuk mempersentasik bimbingan memilih dua kelompok maju an hasil kerja kalau ada siswa mempersentasikan hasil (dipilih 2 yang masih diskusi kelompok siswa kelompok saja) kurang mengerti kedepan kelas. dan perlu Guru berkeliling dan bimbingan memperhatikan setiap secara kegiatan dalam diskusi yang mendalam dilakukan oleh siswa baik Guru menunjuk antar kelompok maupun yang atau mengundi persentasi di depan kelas. kelompok dan memilih dua kelompok untuk maju mempersentasik an hasil diskusinya Guru mengawasi proses berjalannya
15 menit
83
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
diskusi dan mencatat ketrampilan siswa dalam diskusi.
C. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Kegiatan Guru memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bertanya Guru melempar pertanyaan siswa kepada siswa lainnya dan guru menegaskan kembali jawaban siswa tersebut Guru membimbing siswa secara mandiri untuk menyimpulkan proses pembelajaran yang telah berlangsung dan memberikan penugasan siswa untuk membaca
Kegiatan Guru Guru bertanya “ apakah ada yang kurang dimengerti dari materi kita kali ini?” Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang mengetahui jawaban dari pertanyaan temannya, dan mengorganisasikan pendapat siswa di papan tulis, kemudian guru menegaskan kembali jawaban dari siswa. Guru memberitahukan pada siswa, “ pertemuan kita yang akan datang masih menggunakan model diskusi kelompok seperti tadi, dan agar semuanya mendapatkan peran dalam kelompok”
Nilai Kegiatan Siswa Karakter Siswa Siswa Percaya diri mengajukan Jujur pertanyaan Saling tentang materi menghargai yang masih diragukan Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah berlangsung Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan temannya dan penjelasan guru Siswa menyimak perintah guru
Alokasi Waktu 5 menit
84
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
gangguan/panyk it yang terjadi dalam sistem pencernaan Guru memberitahuka n pada siswa bahwa pertemuan selanjutnya masih meggunakan metode diskusi kelompok VI. Alat, bahan, dan sumber belajar 1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk 2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk 3. Slide Power Point 4. LKS 5. Internet 6. Catatan siswa
VII. Penilaian 1. Pertanyaan lisan 2. Tugas Kelompok 3. Presentasi Kelompok
Guru Mata Pelajaran Biologi
Tangerang, Februari 2014 Peneliti
Neni Handayani, S.Pd NIP.197111082005022003
Iftahussadiyah NIM. 109016100067
Alokasi Waktu
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah
: SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI / genap
Pertemuan Ke-
:1
Alokasi Waktu
: 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi Dasar
: 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
I.
Indikator 1. Menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan 2. Mengidentifikasi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan dan fungsinya bagi tubuh.
II. Tujuan 1. Siswa mampu mejelaskan kandungan gizi yang terdapat dalam makanan 2. Siswa mampu mengidentifikasi zat-zat dalam bahan makanan 3. Siswa mampu menjelaskan fungsi zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan bagi tubuh
III. Materi Ajar Makanan dan zat-zat makanan
86
IV. Metode Pembelajaran Model
: Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep
Metode
: Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) Tahapan Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Guru
Nilai Karakter Siswa bersama Religius
Kegiatan Siswa
Menyapa seluruh siswa
Berdoa
dikelas dan mengondisikan
sebelum memulai Disiplin
suasana kelas untuk
pembelajaran
memulai pembelajaran serta Siswa mengecek kehadiran.
tenang
Alokasi Waktu 4 menit
bersikap dan
memulai
siap proses
pembelajaran Memberitahukan ke siswa
Guru
Siswa
Rasa ingin 1 menit
menyampaikan SK
SK dan KD tentang materi
memperhatikan
dan KD
pencernaan
penjelasan
yang
disampaikan
oleh
tahu
guru
B. Kegiatan inti (75 menit) Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
Fase 1 Pesentasi Advance Organizer Memperjelas
Guru
menjelaskan
tujuan Siswa
menyimak Religius
tujuan
pembelajaran tentang materi
info yang diberikan Disiplin
pembelajaran
makanan
guru
dan
zat-zat
10 menit
87
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
makanan Pengidentifikasian Guru
mengidentifikasikan
atribut atau hal-hal
hal-hal
yang berkaitan
dengan makanan dan zat-zat
dengan tujuan
makanan
yang
berkaiatan
pembelajaran Pemberian contoh
Guru menampilkan contoh AO yang berkaitan dengan makanan
dan
zat-zat
makanan Menampilkan
Guru membuat penghubung
hubungan yang
yang
berkaitan dengan
perihal
atribut
dengan makanan dan zat-zat
mengaitkan yang
perihalberkenaan
makanan Pengulangan
Guru
menginformasikan
kembali
gambaran
besar
tentang
AO
yang
dipresentasikan
di
awal
kegiatan Fase 2 Presentasi tugas belajar atau materi Mempresentasikan konten belajar
Guru mengelompokkan dan
Siswa
Rasa ingin 50
mengaitkan hal-hal secara
memperhatikan
tahu
bersama-sama sehingga
penjelasan
yang Disiplin
materi makanan dan zat-zat
disampaikan
oleh Toleransi
menit
88
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
makanan yang disajikan
guru
masuk akal bagi siswa Mempertahankan perhatian siswa
menghargai
Guru berusaha
Siswa
menyimak Kerjasama dan Jujur
mempertahankan perhatian
gambar
siswa dengan memberi
penjelasan
presentasi dalam bentuk
dengan baik
guru
power point Mengeksplisitkan organisasi secara
Guru memecah konsep dari atas ke bawah
Siswa memperhatikan
eksplisit Mengeksplisitkan
penjelasan guru Guru menunjukkan
urutan logis dari
bagaimana materi berkaitan
materi belajar
dengan AO
Siswa memperhatikan
Guru memerintahkan siswa
penjelasan guru
untuk berkelompok menjadi Siswa 5
kelompok,
kelompok
dalam
terdapat
1 6-7
berkumpul
dengan kelompok masing-masing Siswa
siswa. Guru menjelaskan bahwa :
mendapatkan LKS
“pembelajaran kali ini akan
dan
menggunakan
model
membagi
pembelajaran
Advance
kertas
dalam
model tersebut ada tahapan
kemudian
yang harus dilakukan oleh
melaksanakan
kalian
tugas
siswa,
diantaranya yaitu: 1.
Merangkum
dan tugas
masing-masing
Organizer, yang di dalam
para
Nilai Karakter Siswa Saing
kelompok,
yang
diinstruksikan oleh materi
guru
Alokasi Waktu
89
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
menggunakan peta konsep 2.
Menyajikan
hasil
diskusi 3.
Siswa
contoh-
Alokasi Waktu
berdiskusi
untuk mengerjakan LKS
Membuat
Nilai Karakter Siswa
yang
diberikan
contoh atribut selain dari Masing-masing yang dijelaskan 4.
siswa
Membuat kesimpulan
materi
membuat
peta konsep dan mengerjakan subsub
Guru memberi LKS dan
konsep
makanan dan zat
kertas kesetiap kelompok
makanan
dan
kertas yang telah
menunjuk
ketua
kelompok untuk membagibagikan
tugas
merangkum
diberikan
dalam
kelompoknya, mengerjakan
dalam
yaitu: LKS
dan
materi
dengan peta konsep, guru bersama siswa merangkum materi menggunakan peta konsep selama 25 menit Fase 3 Memperkuat struktur kognitif Menggunakan
Guru mengaitkan ide-ide
Siswa
melakukan
prinsip rekonsiliasi
baru dengan gambaran
diskusi
integratif
tentang makanan dan zat-
kelompok
zat makanan
Perwakilan
antar 15 menit
90
Tahapan Kegiatan Mendorong belajar penerimaan akti
Kegiatan Guru Mengingatkan siswa
Kegiatan Siswa kelompok
maju
tentang gambaran/ide-ide
mempersentasikan
besar mengenai makanan
hasil kerja
dan zat-zat makanan
(dipilih 2 kelompok
Guru meminta siswa
saja dengan cara
mengerjakan LKS dan membuat peta konsep dari
mengundi) Siswa
materi makanan dan zat-zat
mempresentasikan
makanan
organizer (dengan peta konsep) yang
Guru mengulangi definisidefinisi dengan tepat
telah
mereka
kerjakan Melakukan diskusi
Memunculkan
Guru meminta siswa
pendekatan kritis
memberikan perbedaan
terhadap materi
antara aspek-aspek materi
belajar
makanan dan zat-zat makanan Guru meminta siswa untuk menjelaskan bagaimana materi makanan dan zat-zat makanan berkaitan dengan AO Guru meminta siswa untuk memberikan contoh lain yang berkaitan dengan materi makanan dan zat-zat makanan
interaktif
antara
siswa dan guru Menyimpulkan materi
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
91
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
Guru meminta siswa mempresentasikan rangkuman yang mereka buat Guru meminta siswa untuk menyimpulkan rangkuman materi yang mereka buat Mengklarifikasi
Guru mengklarifikasi halhal yang berkaitan dengan makanan dan zat-zat makanan
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
Nilai Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter Siswa
Guru
memberikan Guru bertanya “ apakah
kesempatan seluruh
kepada
siswa
untuk
bertanya Guru
Siswa
Percaya diri
ada yang kurang
mengajukan
Jujur
dimengerti dari materi kita
pertanyaan
Saling
kali ini?”
tentang
materi
yang
masih
melempar Guru memberikan
diragukan
pertanyaan siswa kepada
kesempatan kepada siswa
siswa lainnya dan guru
yang mengetahui jawaban Siswa
menegaskan
dari pertanyaan temannya,
menyimpulkan
jawaban siswa tersebut
dan mengorganisasikan
materi
Guru membimbing siswa
pendapat siswa di papan
pembelajaran
kembali
menghargai
Alokasi Waktu 10 menit
92
Nilai Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter Siswa
secara
mandiri
menyimpulkan
untuk
tulis, kemudian guru
yang
proses
menegaskan kembali
berlangsung
pembelajaran yang telah
jawaban dari siswa.
dan Guru memberitahukan
berlangsung
telah
Siswa mendengarkan
memberikan penugasan
pada siswa, “ pertemuan
dan
siswa untuk membaca
kita yang akan datang
memperhatikan
proses
masih menggunakan
penjelasan
model diskusi kelompok
temannya
pada organ-organ sistem
seperti tadi, dan agar
penjelasan guru
pencernaan
semuanya mendapatkan
pencernaan
makanan
yang
terjadi
makanan
manusia Guru pada
peran dalam kelompok
dan
Siswa menyimak perintah guru
memberitahukan siswa
pertemuan
bahwa
selanjutnya
masih
meggunakan
model
Advance
Organizer dengan peta konsep
VI.
Alat, bahan, dan sumber belajar 1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk 2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk 3. Slide Power Point 4. LKS 5. Internet 6. Catatan siswa
Alokasi Waktu
93
VII. Penilaian 1. Pertanyaan lisan 2. Tugas Kelompok 3. Presentasi Kelompok
Guru Mata Pelajaran Biologi
Tangerang, Februari 2014 Peneliti
Neni Handayani, S.Pd NIP.197111082005022003
Iftahussadiyah NIM. 109016100067
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah
: SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI / genap
Pertemuan Ke-
:2
Alokasi Waktu
: 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi Dasar
: 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
I.
Indikator 1. Menghubungkan
struktur dan
fungsi organ-organ dalam sistem
pencernaan makanan manusia 2. Menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-organ sistem pencernaan makanan manusia. II. Tujuan 1.
Siswa mampu mengidentifikasi struktur organ-organ dalam sistem pencernaan manusia
2.
Siswa mampu menghubungkan struktur dan fungsi organ-organ dalam sistem pencernaan makanan manusia
3.
Siswa mampu menjelaskan proses pencernaan makanan yang terjadi pada organ-organ sistem pencernaan makanan manusia
III. Materi Ajar Sistem pencernaan pada manusia
95
IV. Metode Pembelajaran Model
: Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep
Metode
: Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) Tahapan Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Guru Menyapa seluruh siswa
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Berdoa bersama Religius
dikelas dan
sebelum memulai Disiplin
mengondisikan suasana
pembelajaran
kelas untuk memulai
Siswa
Alokasi Waktu 4 menit
bersikap
pembelajaran serta
tenang dan siap
mengecek kehadiran.
memulai
proses
pembelajaran Guru menyampaikan Memberitahukan ke SK dan KD
Siswa
Rasa
siswa SK dan KD
memperhatikan
tentang materi sistem
penjelasan
pencernaan
disampaikan oleh
ingin 1 menit
tahu
yang
guru
B. Kegiatan inti (75 menit) Nilai Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter Siswa
Alokasi Waktu
Fase 1 Pesentasi Advance Organizer Memperjelas tujuan
Guru menjelaskan tujuan
Siswa menyimak
Religius
10
96
Nilai Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter Siswa
pembelajaran
pembelajaran materi
tentang
sistem pencernaan
manusia Pengidentifikasian atribut
Guru
atau hal-hal yang
hal-hal
berkaitan dengan tujuan
dengan sistem pencernaan
pembelajaran
manusia
Pemberian contoh
mengidentifikasikan yang
berkaiatan
Guru menampilkan contoh AO yang berkaitan dengan sistem pencernaan manusia
Menampilkan hubungan
Guru membuat penghubung
yang berkaitan dengan
yang mengaitkan perihal-
atribut
perihal
yang
berkenaan
dengan sistem pencernaan manusia Pengulangan
Guru
menginformasikan
kembali
gambaran
besar
tentang
AO
yang
dipresentasikan kegiatan
di
awal
info
yang
diberikan guru
Disiplin
Alokasi Waktu menit
97
Nilai Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter Siswa
Alokasi Waktu
Fase 2 Presentasi tugas belajar atau materi Mempresentasikan konten belajar
Guru mengelompokkan
Siswa
Rasa ingin 50
dan mengaitkan hal-hal
memperhatikan
secara bersama-sama
penjelasan yang
Disiplin
sehingga materi sistem
disampaikan
Toleransi
pencernaan pada manusia
oleh guru
Saing
yang disajikan masuk akal
menghargai Kerjasama
bagi siswa Mempertahankan perhatian siswa
Guru berusaha
Siswa
Jujur
mempertahankan
menyimak
perhatian siswa dengan
gambar
memberi presentasi dalam
penjelasan guru
bentuk power point
dengan baik
dan
dan video Mengeksplisitkan organisasi secara
Guru memecah konsep dari atas ke bawah
eksplisit
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Mengeksplisitkan urutan
Guru menunjukkan
logis dari materi belajar
bagaimana materi berkaitan dengan AO Guru
tahu
memerintahkan
siswa untuk berkelompok menjadi
5
kelompok,
dalam
1
kelompok
Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa berkumpul dengan kelompok
menit
98
Nilai Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter Siswa
terdapat 6-7 siswa.
masing-masing
Guru menjelaskan bahwa : “pembelajaran
kali
ini
Siswa mendapatkan
akan menggunakan model
LKS dan kertas
pembelajaran
dan
Advance
Organizer, yang di dalam
tugas
model
tersebut
masing
tahapan
yang
ada harus
membagi masingdalam
kelompok,
dilakukan oleh kalian para
kemudian
siswa, diantaranya yaitu:
melaksanakan
1. Merangkum
materi
menggunakan
peta
konsep
tugas
yang
diinstruksikan oleh guru
2. Menyajikan hasil diskusi 3. Membuat contoh-contoh
Siswa berdiskusi
atribut selain dari yang
untuk
dijelaskan
mengerjakan
4. Membuat
kesimpulan
materi
LKS
yang
diberikan Masing-masing
Guru memberi LKS dan
siswa membuat
kertas kesetiap kelompok
peta konsep dan
dan
ketua
mengerjakan
kelompok
untuk
sub-sub konsep
membagi-bagikan
tugas
sistem
dalam
menunjuk
kelompoknya,
yaitu: mengerjakan LKS
pencernaan manusia dalam
Alokasi Waktu
99
Nilai Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter Siswa
dan merangkum materi
kertas
dengan
telah diberikan
peta
konsep,
Alokasi Waktu
yang
siswa merangkum materi menggunakan peta konsep selama 25 menit Fase 3 Memperkuat struktur kognitif Menggunakan prinsip
Guru mengaitkan ide-ide
rekonsiliasi integratif
baru dengan gambaran
melakukan
tentang sistem pencernaan
diskusi
manusia
kelompok
Mengingatkan siswa
Siswa
15 menit antar
Perwakilan
tentang gambaran/ide-ide
kelompok maju
besar mengenai sistem
mempersentasik
pencernaan manusia
an hasil kerja
Guru meminta siswa
(dipilih
2
mengerjakan LKS dan
kelompok
saja
membuat peta konsep dari
dengan
cara
materi sistem pencernaan
mengundi)
manusia Guru mengulangi definisidefinisi dengan tepat
Guru meminta siswa memberikan perbedaan
Siswa mempresentasik an
organizer
(dengan
peta
konsep)
yang
telah kerjakan
mereka
100
Nilai Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter Siswa
Melakukan
Mendorong belajar
antara aspek-aspek materi
penerimaan aktif
sistem pencernaan
diskusi
manusia
interaktif antara
Guru meminta siswa untuk menjelaskan bagaimana materi sistem pencernaan manusia berkaitan dengan AO Guru meminta siswa untuk memberikan contoh lain yang berkaitan dengan materi makanan dan zat-zat makanan Guru meminta siswa mempresentasikan rangkuman yang mereka buat Memunculkan
Guru meminta siswa
pendekatan kritis
untuk menyimpulkan
terhadap materi belajar
rangkuman materi yang mereka buat
Mengklarifikasi
Guru mengklarifikasi halhal yang berkaitan dengan sistem pencernaan manusia
siswa dan guru Menyimpulkan materi
Alokasi Waktu
101
C. Kegiatan Penutup (10 menit) Nilai Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter Siswa
Guru
memberikan
kesempatan
Siswa
10
diri
menit
mengajukan
seluruh siswa untuk
dimengerti dari materi
pertanyaan
bertanya
kita kali ini?”
tentang
materi
Saling
yang
masih
mengharg
melempar
pertanyaan
siswa
Guru memberikan kesempatan kepada
diragukan Siswa
siswa yang mengetahui
dan guru menegaskan
jawaban dari pertanyaan
menyimpulkan
kembali
temannya, dan
materi
mengorganisasikan
pembelajaran
pendapat siswa di papan
yang
membimbing
tulis, kemudian guru
berlangsung
siswa secara mandiri
menegaskan kembali
untuk menyimpulkan
jawaban dari siswa.
jawaban
siswa tersebut Guru
proses
pembelajaran
yang berlangsung
mendengarkan
penjelasan
memberikan
temannya siswa
untuk
membaca
sistem
pencernaan
pada
Siswa
memperhatikan
dan
penugasan
hewan
telah
dan
telah
dan
penjelasan guru
dan
ruminansia Guru memberitahukan
Guru
Siswa
memberitahukan pada
pada siswa, “ pertemuan
menyimak
siswa
kita yang akan datang
perintah guru
bahwa
Jujur
ai
kepada siswa lainnya
Waktu
Percaya
ada yang kurang
Guru
kepada
Guru bertanya “ apakah
Alokasi
102
Nilai Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Karakter Siswa
pertemuan
masih menggunakan
selanjutnya
masih
model diskusi kelompok
meggunakan
model
seperti tadi, dan agar
Advance
Organizer
dengan peta konsep
semuanya mendapatkan peran dalam kelompok
VI. Alat, bahan, dan sumber belajar 1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk 2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk 3. Slide Power Point 4. LKS 5. Internet 6. Catatan siswa VII. Penilaian 1. Pertanyaan lisan 2. Tugas Kelompok 3. Presentasi Kelompok
Guru Mata Pelajaran Biologi
Tangerang, Februari 2014 Peneliti
Neni Handayani, S.Pd NIP.197111082005022003
Iftahussadiyah NIM. 109016100067
Alokasi Waktu
103
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah
: SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI / genap
Pertemuan Ke-
:3
Alokasi Waktu
: 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi Dasar
: 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
I.
Indikator 1. Menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia 2. Membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan invertebrata dan vertebrata
II. Tujuan 1. Siswa mampu mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan ruminansia 2. Siswa mampu menjelaskan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan ruminansia 3. Siswa mampu membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan invertebrata dan vertebrata 4. Siswa mampu membandingkan struktur dan fungsi sistem pencernaan pada hewan invertebrata dan vertebrata
104
III. Materi Ajar Sistem pencernaan pada hewan dan ruminansia
IV. Metode Pembelajaran Model
: Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep
Metode
: Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) Tahapan Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Guru Menyapa seluruh siswa
Nilai Kegiatan Siswa Karakter Siswa Berdoa Religius
dikelas dan
bersama
mengondisikan suasana
sebelum
kelas untuk memulai
memulai
pembelajaran serta
pembelajaran
mengecek kehadiran.
Alokasi Waktu 4 menit
Disiplin
Siswa bersikap tenang dan siap memulai proses pembelajaran
Guru menyampaikan SK dan KD
Memberitahukan ke siswa
Siswa
SK dan KD tentang materi
memperhatikan
sistem pencernaan
penjelasan yang disampaikan oleh guru
Rasa tahu
ingin 1 menit
105
B. Kegiatan inti (75 menit) Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
Fase 1 Pesentasi Advance Organizer
Memperjelas tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan tujuan Siswa menyimak Religius pembelajaran materi
tentang
sistem pencernaan
hewan dan ruminansia Pengidentifikasian
Guru
mengidentifikasikan
atribut atau hal-hal
hal-hal
yang berkaitan dengan
dengan sistem pencernaan
tujuan pembelajaran
hewan dan ruminansia
Pemberian contoh
yang
berkaiatan
Guru menampilkan contoh AO yang berkaitan dengan sistem pencernaan hewan dan ruminansia
Menampilkan
Guru membuat penghubung
hubungan yang
yang mengaitkan perihal-
berkaitan dengan atribut
perihal yang berkenaan dengan sistem pencernaan hewan dan ruminansia
Pengulangan
Guru
menginformasikan
info
yang Disiplin
diberikan guru
10 menit
106
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
kembali
gambaran
besar
tentang
AO
yang
dipresentasikan
di
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
awal
kegiatan Fase 2 Presentasi tugas belajar atau materi
Mempresentasikan konten belajar
Guru mengelompokkan dan Siswa
Rasa
mengaitkan hal-hal secara
memperhatikan
bersama-sama sehingga
penjelasan
tahu
materi sistem pencernaan
disampaikan oleh Toleransi
hewan dan ruminansia yang
guru
yang Disiplin Saing
disajikan masuk akal bagi
menghargai Kerjasama
siswa
Jujur Mempertahankan perhatian siswa
Guru berusaha
Siswa menyimak
mempertahankan perhatian
gambar
siswa dengan memberi
penjelasan
presentasi dalam bentuk
dengan baik
dan guru
power point dan video Mengeksplisitkan organisasi secara
Guru memecah konsep dari Siswa atas ke bawah
eksplisit
Mengeksplisitkan
ingin 50
memperhatikan penjelasan guru
Guru menunjukkan
Siswa
urutan logis dari materi
bagaimana materi berkaitan
memperhatikan
belajar
dengan AO
penjelasan guru
menit
107
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru memerintahkan siswa Siswa berkumpul untuk berkelompok menjadi
dengan kelompok
5
masing-masing
kelompok,
kelompok
dalam
terdapat
1
6-7 Siswa
siswa.
mendapatkan
Guru menjelaskan bahwa :
LKS dan kertas
“pembelajaran kali ini akan
dan
menggunakan
model
tugas
pembelajaran
Advance
membagi masing-
masing
dalam
Organizer, yang di dalam
kelompok,
model tersebut ada tahapan
kemudian
yang harus dilakukan oleh
melaksanakan
kalian
tugas
para
siswa,
diantaranya yaitu: 1.
Merangkum
diinstruksikan materi
menggunakan peta konsep 2.
Menyajikan
hasil
diskusi 3.
oleh guru Siswa berdiskusi untuk mengerjakan
Membuat
contoh-
contoh atribut selain dari
LKS
yang
diberikan Masing-masing
yang dijelaskan 4.
yang
Membuat
siswa
kesimpulan materi
membuat
peta konsep dan mengerjakan sub-
Guru memberi LKS dan
sub
konsep
kertas kesetiap kelompok
sistem
sistem
dan
pencernaan
menunjuk
ketua
kelompok untuk membagi-
hewan
dan
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
108
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
bagikan
tugas
Kegiatan Siswa
dalam
ruminansia dalam
yaitu:
kertas yang telah
kelompoknya, mengerjakan
LKS
merangkum dengan siswa
peta
dan
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
diberikan
materi konsep,
merangkum materi
menggunakan peta konsep selama 25 menit Fase 3 Memperkuat struktur kognitif Menggunakan prinsip
Guru mengaitkan ide-ide
rekonsiliasi integratif
baru dengan gambaran
diskusi
tentang sistem pencernaan
kelompok
hewan dan ruminansia Mengingatkan siswa
Perwakilan kelompok
maju
mempersentasika
besar mengenai sistem
n hasil kerja
ruminansia penerimaan aktif
antar
tentang gambaran/ide-ide
pencernaan hewan dan Mendorong belajar
Siswa melakukan
Guru meminta siswa mengerjakan LKS dan
(dipilih 2 kelompok saja dengan cara mengundi) Siswa
membuat peta konsep dari
mempresentasika
sistem pencernaan hewan
n
dan ruminansia
(dengan
peta
konsep)
yang
Guru mengulangi definisidefinisi dengan tepat
telah kerjakan
organizer
mereka
15 menit
109
Tahapan Kegiatan
Memunculkan
Kegiatan Guru Guru meminta siswa
Kegiatan Siswa Melakukan
pendekatan kritis
memberikan perbedaan
diskusi interaktif
terhadap materi belajar
antara aspek-aspek materi
antara siswa dan
makanan dan zat-zat
guru
makanan Guru meminta siswa untuk menjelaskan sistem pencernaan hewan dan ruminansia berkaitan dengan AO Guru meminta siswa untuk memberikan contoh lain yang berkaitan dengan materi sistem pencernaan hewan dan ruminansia Guru meminta siswa mempresentasikan rangkuman yang mereka buat Guru meminta siswa untuk menyimpulkan rangkuman materi yang mereka buat Mengklarifikasi
Guru mengklarifikasi halhal yang berkaitan dengan sistem pencernaan hewan dan ruminansia
Menyimpulkan materi
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
110
C. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Kegiatan Guru
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
memberikan Guru bertanya “ apakah ada Siswa
kesempatan seluruh
kepada
siswa
untuk
Jujur
materi kita kali ini?”
pertanyaan
Saling
melempar Guru memberikan
tentang
materi
yang
masih
Siswa
siswa
kesempatan kepada siswa
menyimpulkan
kepada siswa lainnya
yang mengetahui jawaban
materi
dan guru menegaskan
dari pertanyaan temannya,
pembelajaran
kembali jawaban siswa
dan mengorganisasikan
yang
tersebut
pendapat siswa di papan
berlangsung
telah
tulis, kemudian guru menegaskan kembali jawaban dari siswa. Guru
membimbing Guru memberitahukan pada Siswa
siswa secara mandiri
siswa, “ pertemuan kita
mendengarkan
untuk
menyimpulkan
yang akan datang masih
dan
proses
pembelajaran
menggunakan model
memperhatikan
yang telah berlangsung
diskusi kelompok seperti
penjelasan
dan
tadi, dan agar semuanya
temannya
penugasan siswa untuk
mendapatkan peran dalam
penjelasan guru
membaca
kelompok
memberikan
gangguan/penyakit yang
terjadi
dalam
sistem pencernaan Guru memberitahukan
menit
mengajukan
diragukan
pertanyaan
10
yang kurang dimengerti dari
bertanya
Guru
Nilai Karakter Siswa Percaya diri
dan
Siswa menyimak perintah guru
menghargai
Alokasi Waktu
111
Tahapan Kegiatan pada
siswa
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
bahwa
pertemuan selanjutnya masih
meggunakan
model
Advance
Organizer dengan peta konsep
VI.
Alat, bahan, dan sumber belajar 1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk 2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk 3. Slide Power Point 4. LKS 5. Internet 6. Catatan siswa
VII. Penilaian 1. Pertanyaan lisan 2. Tugas Kelompok 3. Presentasi Kelompok
Guru Mata Pelajaran Biologi
Tangerang, Februari 2014 Peneliti
Neni Handayani, S.Pd NIP.197111082005022003
Iftahussadiyah NIM. 109016100067
Alokasi Waktu
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Kelas Eksperimen
Nama Sekolah
: SMAN 8 KOTA TANGERANG SELATAN
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI / genap
Pertemuan Ke-
:4
Alokasi Waktu
: 2x45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi Dasar
: 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia)
I.
Indikator 1. Menjelaskan tentang gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan
II. Tujuan 1. Siswa mampu menidentifikasi gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makana 2. Siswa mampu menjelaskan tentang gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan
III. Materi Ajar Gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan
113
IV. Metode Pembelajaran Model
: Pembelajaran Advance Organizer dengan peta konsep
Metode
: Ceramah, Diskusi kelompok
V. Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) Tahapan Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Guru Menyapa seluruh siswa
bersama
Nilai Karakter Siswa Religius
memulai
Disiplin
Kegiatan Siswa Berdoa
dikelas dan
sebelum
mengondisikan suasana
pembelajaran
kelas untuk memulai
Siswa
pembelajaran serta
tenang
mengecek kehadiran.
memulai
Alokasi Waktu 4 menit
bersikap dan
siap proses
pembelajaran Guru menyampaikan SK dan KD
Memberitahukan ke
Siswa
Rasa ingin 1 menit
siswa SK dan KD
memperhatikan
tahu
tentang materi sistem
penjelasan
yang
pencernaan
disampaikan
oleh
guru
B. Kegiatan inti (75 menit) Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
Fase 1 Pesentasi Advance Organizer Memperjelas tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
tentang
materi gangguan/penyakit yang
Siswa
menyimak Religius
info yang diberikan Disiplin guru
10 menit
114
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru terdapat
Kegiatan Siswa
dalam sistem
pencernaan makanan Guru
Pengidentifikasian
mengidentifikasikan hal-
atribut atau hal-hal
hal
yang berkaitan dengan
dengan
tujuan pembelajaran
gangguan/penyakit yang
yang
terdapat
berkaiatan materi
dalam sistem
pencernaan makanan Pemberian contoh
Guru
menampilkan
contoh
AO
yang
berkaitan dengan materi gangguan/penyakit yang terdapat
dalam sistem
pencernaan makanan Menampilkan
Guru
membuat
hubungan yang
penghubung
yang
berkaitan dengan
mengaitkan
perihal-
atribut
perihal yang berkenaan dengan gangguan/penyakit yang terdapat
dalam sistem
pencernaan makanan Pengulangan
Guru menginformasikan kembali gambaran besar tentang
AO
yang
dipresentasikan di awal kegiatan
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
115
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
Fase 2 Presentasi tugas belajar atau materi Mempresentasikan konten belajar
Guru mengelompokkan
Siswa
Rasa ingin 50 menit
dan mengaitkan hal-hal
memperhatikan
tahu
secara bersama-sama
penjelasan
yang Disiplin
sehingga materi
disampaikan
oleh Toleransi
gangguan/penyakit yang
guru
Saing
terdapat dalam sistem
menghargai
pencernaan makanan
Kerjasama
yang disajikan masuk
Jujur
akal bagi siswa Mempertahankan perhatian siswa
Guru berusaha
Siswa
menyimak
mempertahankan
gambar
dan
perhatian siswa dengan
penjelasan
memberi presentasi
dengan baik
guru
dalam bentuk power point Mengeksplisitkan organisasi secara
Guru memecah konsep dari atas ke bawah
Siswa memperhatikan penjelasan guru
eksplisit
Mengeksplisitkan
Guru menunjukkan
urutan logis dari
bagaimana materi
memperhatikan
materi belajar
berkaitan dengan AO
penjelasan guru
Guru siswa
Siswa
memerintahkan Siswa
berkumpul
untuk
kelompok
berkelompok menjadi 5
dengan
masing-masing
116
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru kelompok,
Kegiatan Siswa
dalam
1 Siswa mendapatkan
kelompok terdapat 6-7
LKS dan kertas dan
siswa.
membagi
Guru menjelaskan bahwa
tugas
masing-masing
: “pembelajaran kali ini
dalam
akan
menggunakan
kemudian
model
pembelajaran
melaksanakan tugas
Organizer,
yang diinstruksikan
Advance
yang di dalam model tersebut yang
oleh guru
tahapan Siswa
ada
harus
kelompok,
berdiskusi
dilakukan
untuk mengerjakan
oleh kalian para siswa,
LKS yang diberikan Masing-masing
diantaranya yaitu: 1. Merangkum
materi
menggunakan
peta
konsep
siswa membuat peta konsep
dan
mengerjakan
sub-
2. Menyajikan hasil diskusi
sub
3. Membuat contoh-contoh
gangguan/penyakit
konsep
atribut selain dari yang
yang terdapat dalam
dijelaskan
sistem
4. Membuat
kesimpulan
materi
kertas kesetiap kelompok dan
menunjuk
kelompok
ketua untuk
membagi-bagikan tugas dalam
makanan kertas
Guru memberi LKS dan
kelompoknya,
pencernaan
yang
diberikan
dalam telah
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
117
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru yaitu:
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
mengerjakan
LKS dan merangkum materi
dengan
konsep, merangkum
peta siswa materi
menggunakan
peta
konsep selama 25 menit Fase 3 Memperkuat struktur kognitif Menggunakan prinsip
Guru mengaitkan ide-ide
rekonsiliasi integratif
baru dengan gambaran
diskusi
tentang
kelompok
gangguan/penyakit yang
Siswa
melakukan antar
Perwakilan
terdapat dalam sistem
kelompok
pencernaan makanan
mempersentasikan
Mengingatkan siswa
maju
hasil kerja
tentang gambaran/ide-ide (dipilih 2 kelompok besar mengenai
saja
gangguan/penyakit yang
mengundi)
terdapat dalam sistem pencernaan makanan Guru meminta siswa
dengan
cara
Siswa mempresentasikan organizer
(dengan
mengerjakan LKS dan
peta konsep) yang
membuat peta konsep
telah
dari gangguan/penyakit
kerjakan
yang terdapat dalam sistem pencernaan
mereka
Melakukan
diskusi
interaktif
antara
15 menit
118
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru makanan makanan Guru mengulangi definisi-definisi dengan
Mendorong belajar penerimaan aktif
tepat Guru meminta siswa memberikan perbedaan antara aspek-aspek materi makanan dan zatzat makanan Guru meminta siswa untuk menjelaskan bagaimana materi makanan dan zat-zat makanan berkaitan dengan AO Guru meminta siswa untuk memberikan contoh lain yang berkaitan dengan materi gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan Guru meminta siswa mempresentasikan rangkuman yang mereka buat Guru meminta siswa
Kegiatan Siswa siswa dan guru Menyimpulkan materi
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
119
Tahapan Kegiatan
Kegiatan Guru
Memunculkan
untuk menyimpulkan
pendekatan kritis
rangkuman materi yang
terhadap materi
mereka buat
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter Siswa
Alokasi Waktu
belajar Guru mengklarifikasi Mengklarifikasi
hal-hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan hewan dan ruminansia
C. Kegiatan Penutup (10 menit) Tahapan Kegiatan Guru
memberikan
Kegiatan Guru Guru bertanya “ apakah
Kegiatan Siswa Siswa
mengajukan
kesempatan kepada
ada yang kurang
pertanyaan
seluruh siswa untuk
dimengerti dari materi
materi yang masih
bertanya
kita kali ini?”
diragukan
Guru
melempar
Guru memberikan
tentang
Siswa
siswa
kesempatan kepada
menyimpulkan
kepada
siswa
siswa yang mengetahui
materi pembelajaran
guru
jawaban dari pertanyaan
yang
temannya, dan
berlangsung
dan
menegaskan kembali
jawaban
siswa tersebut
mengorganisasikan
Jujur Saling menghargai
pertanyaan
lainnya
Nilai Alokasi Karakter Waktu Siswa Percaya diri 10
telah
Siswa
pendapat siswa di papan
mendengarkan
tulis, kemudian guru
memperhatikan
menegaskan kembali
penjelasan temannya
jawaban dari siswa.
dan penjelasan guru
dan
menit
120
Tahapan Kegiatan Guru
Kegiatan Guru
membimbing
Guru memberitahukan
siswa secara mandiri
pada siswa, “ pertemuan
untuk
kita yang akan datang
menyimpulkan
masih menggunakan
proses pembelajaran
model diskusi kelompok
yang
seperti tadi, dan agar
telah
berlangsung
dan
memberikan penugasan
Kegiatan Siswa Siswa
Nilai Karakter Siswa
menyimak
perintah guru
semuanya mendapatkan peran dalam kelompok
siswa
untuk
membaca
materi
sistem
respirasi Guru memberitahukan pada siswa bahwa pertemuan selanjutnya
masih
meggunakan model Advance Organizer dengan peta konsep
VI.
Alat, bahan, dan sumber belajar 1. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan D.A. Pratiwi, dkk 2. Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI karangan Diah Aryulina, dkk 3. Slide Power Point 4. LKS
Alokasi Waktu
121
5. Internet 6. Catatan siswa
VII.
Penilaian 1. Pertanyaan lisan 2. Tugas Kelompok 3. Presentasi Kelompok
Guru Mata Pelajaran Biologi
Tangerang, Februari 2014 Peneliti
Neni Handayani, S.Pd NIP.197111082005022003
Iftahussadiyah NIM. 109016100067
122
Lampiran 2
Nama
:
Kelas
:
No. Absen
:
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar di bawah ini !
1. Berikut adalah hasil uji zat makanan terhadap sejenis bahan makanan :
No
Reagen
Warna
Warna
Awal
Akhir
Bahan 1
Lugol
Coklat
Biru kehitam an
2
Benedict
Biru muda Merah bata
3
Biuret
Biru muda Ungu
Berdasarkan data dalam tabel secara berurutan 1,2 dan 3 disimpulkan bahwa bahan makanan tersebut mengandung zat... A. Protein, glukosa, amilum B. Amilum glukosa, protein C. Amilum, protein, glukosa D. Glukosa, amilum, protein E. Protein, amilum, glukosa 2. Untuk menguji makanan yang mengandung amilum,maka digunakan.... A. Fehling A B. Fehling B
124
Enzim yang dihasilkan oleh organ R berfungsi mengubah berfungsi mencerna susu menjadi kasein adalah.... A. Pepsin B. Renin C. Asam Klorida D. Ptialin E. Lipase 6. Terdapat enzim yang tidak langsung dipakai dan biasanya diaktifkan dengan senyawa-senyawa tertentu, dengan demikian enzim ini bersifat nonaktif. Salah satu enzim tersebut dalam proses pencernaan makanan adalah.... A. Lipase B. Erepsin C. Ptialin D. Pepsin E. Enterokinase 7. Pencernaan makanan secara kimiawi pada manusia terjadi di dalam.... A. Mulut, lambung, usus halus B. Mulut, lambung, kerongkongan C. Mulut, lambung, usus besar D. Mulut, usus halus, usus besar E. Mulut, kerongkongan, usus halus 8. Di bawah ini urutan yang tepat organ pencernaan manusia yang berperan dalam proses pencernaan adalah.... A. Mulut-faring-kerongkongan-lambung-usus besar-ginjal-hati-pankreasanus-rektum B. Mulut-kerongkongan-faring-hati-lambung- usus besar-paru-paru-usus halus-rektum-anus C. Mulut-faring-kerongkongan-pankreas-hati-lambung-usus halus-usus besar-rektum-anus
125
D. Muluit-faring-kerongkongan-lambung-usus besar-usus halus-rektum-anusparu-paru-ginjal E. Mulut-kerongkonga-faring-usus halus-usus besar-rektum-anus 9. Proses pencernaan yang terjadi di mulut berlangsung secara mekanik dan kimiawi dengan menggunakan enzim sebagai katalisatornya. Zat yang diubah di dalam mulut dengan perantara enzim adalah.... A. Protein B. Mineral C. Lemak D. Vitamin E. Karbohidrat 10. Manakah hubungan yang benar antara organ dan enzim yang dihasilkannya? Organ A. Lambung
Enzim Pepsin, renin, dan lipase
B. Mulut
Lipase, amilase, dan ptialin
C. Pankreas
Amilase, tripsin, dan renin
D. Usus halus Lipase, laktase, dan nuklease E. Usus besar Maltase, lipase, dan tripsin
126
11. Manakah hubungan yang benar antara organ dan enzim yang dihasilkan dan fungsi enzim yang benar? Organ A. Lambung
Enzim
Fungsi
Pepsin, renin,
menghasilkan
dan lipase
pepton, kasein, dan asam lemak dan gliserol
B. Mulut
Lipase, amilase,
menghasilkan
dan ptialin
lemak, amilum, kasein
C. Pankreas
Amilase, tripsin,
menghasilkan
dan renin
amlium, asam amino, lemak
D. Usus halus
Lipase, laktase,
menghasilkan
dan nuklease
lemak, laktat, kasein
E. Usus besar
Maltase, lipase,
menghasilkan
dan tripsin
lemak, glukosa, asam amino
12. Proses pencernaan yang terjadi di mulut berlangsung secara mekanik dan kimiawi dengan menggunakan enzim sebagai katalisatornya. Zat yang diubah di dalam mulut dengan perantara enzim adalah.... A. Protein B. Mineral C. Lemak D. Vitamin E. Karbohidrat
127
13. Organ-organ pada sistem pencernaan makanan manusia dapat dibedakan menjadi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Berikut ini organ yang merupakan saluran pencernaan adalah.... A. Pankreas dan hati B. Pankreas dan usus halus C. Lambung dan hati D. Lambung dan usus halus E. Usus halus dan hati 14. Zat-zat makanan berikut akan diserap oleh pembuluh-pembuluh darah kapiler dalam vili/jonjot usus halus menuju ke hati melalui vena porta, kecuali.... A. Glukosa B. Mineral C. Asam amino D. Air E. Protein gliserol 15. Makanan yang keluar dari lambung menuju ke usus halus sebagian sudah mengalami pencernaan. Apabila seseorang makan bahan makanan yang mengandung : 1. Protein 2. Amilum 3. Glukosa 4. Lemak 5. Vitamin Zat makanan yang sudah mengalami pencernaan secara kimia adalah.... A. 1,2, dan 3 B. 1,2, dan 4 C. 2,4, dan 5 D. 2,3,4, dan 5 E. Semua benar
129
Pada organ yang ditunjuk oleh huruf X dan Y berlangsung proses.... A. Penyerapan garam-garam mineral dan air B. Pencernaan lemak menjadi asam lemak dan gliserol C. Mengubah amilum menjadi glukosa D. Pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi E. Penyerapan sari-sari makanan 19. Manakah urutan proses pencernaan makanan yang tepat di bawah ini urutan secara berturut-turut? A. Mulut-faring-kerongkongan-lambung-usus besar-ginjal-hati-pankreasanus-rektum B. Mulut-kerongkongan-faring-hati-lambung- usus besar-paru0paru-usus halus-rektum-anus C. Mulut-faring-kerongkongan-pankreas-hati-lambung-usus halus-usus besar-rektum-anus D. Mulut-faring-kerongkongan-lambung-usus besar-usus halus-rektum-anusparu-paru-ginjal E. Mulut-kerongkongan-faring-usus halus-usus besar-rektum-anus 20. Uji Biuret pada produk makanan menunjukkan hasil negatif (tidak timbul warna merah atau ungu). Bila produk makanan tersebut dijadikan sumber makanan satu-satunya, maka akan menimbulkan.... A. Penyakit kwashiorkor B. Gangguan penyerapan kalsium C. Gangguan transportasi vitamin A,D,E, dan K D. Rasa cepat lapar E. pH darah tidak stabil 21. Manakah urutan organ-organ pencernaan yang tepat pada hewan ruminansia? A. Mulut-kerongkongan-rumen-retikulum-omasum-abomasum-usus halususus besar-rektum-anus
130
B. Mulut-faring-kerongkongan-omasum-abomasum-pankreas-usus halususus besar-anus C. Mulut-faring-kerongkongan-lambung-hati-pankreas-usus halus-usus besar-rekteum-anus D. Mulut-kerongkongan-retikulum-abomasum-usus halus-usus besar-rektumanus E. Mulut-faring-kerongkongan-omasum-abomasum-retikulum-usus halususus besar-rektum-anus 22. Berikut ini merupakan nama-nama penyakit : 1. Konstipasi
4. Leukimia
2. Diare
5. Serostomia
3. Maag
6. Tetanus
Penyakit dan kelainan pada sistem pencernaan ditunjukkan oleh no.... A. 1,2,3,4 B. 1,2,3,5 C. 1,2,5,6 D. 2,3,4,6 E. 1,3,4,5 23. Apakah yang dimaksud dengan flatus pada gangguan sistem pencernaan manusia? A. Masuknya gas-gas dalam saluran pencernaan yang dihasilkan oleh bakteri B. Terjadinya peradangan pada mukosa lambung, yang diakibatkan banyaknya HCl yang dihasilkan C. Pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar, sehingga percepatan sekresinya tinggi D. Kebiasaan buang air yang tidak teratur dan kurangnya makanan-makanan yang berserat E. Penyakit yang menyerang pankreas akibat minuman alkohol
131
24. Tukak lambung atau maag dapat disebabkan oleh hal berikut, kecuali.... A. Pola makan teratur dan berimbang B. Sering makan makanan yang pedas C. Hipersekresi HCl D. Kondisi stress E. Makanan cepat saji 25. Pencernaan enzimatis membantu penguraian lemak di dalam tubuh. Pencernaan lemak terjadi di duodenum. Kemudian enzim dari pankreas yaitu lipase/streapsin dialirkan menuju duodenum untuk menghidrolisis emulsi lemak tersebut. Pada pemeriksaan feses di laboratorium ditemukan adanya lemak dalam feses tersebut. Hal ini menunjukkan adanya.... A. Saluran pankreas ke kolon tersumbat B. Pencernaan lemak di lambung terganggu C. Gangguan pengeluaran garam empedu D. Hati terlalu sedikit menghasilkan heparin E. Enzim pencernaan yang dihasilkan hati terlalu sedikit
132
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI/II (Genap) Pertemuan :I Alokasi waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan Kompetensi Dasar
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia) : - Menjelaskan jenis-jenis zat makanan yang diperlukan
Indikator tubuh
- Menyebutkan sumber dari zat makanan yang diperlukan oleh tubuh - Menjelaskan tentang garam-garam mineral - Menjelaskan tentang vitamin A. Petunjuk Soal Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Tuliskan zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia minimal 3! 2. Isilah keterangan pada kolom yang kosong dengan tepat ! Jelaskan fungsi zat tersebut dan sumbernya masing-masing minimal 5 ! No Zat Nutrisi Fungsi Sumber 1 Karbohidrat
2
Lemak
3
Protein
133
4
Mineral
3. Sebutkan unsur-unsur mineral yang tergolong : a. Makroelemen b. Mikroelemen c. Isilah kolom yang kosong pada tabel di bawah ini ! Jelaskan fungsi zat tersebut minimal 2 ! No Unsur Fungsi Akibat Akibat kelebihan Kekurangan 1 Kalsium 2 Posfor 3 Yodium 4 Besi 5 Klor 4. a. Vitamin memilik peranan penting bagi fisiologis tubuh, kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit ..... . Kemudian, dilihat dari sifat kelarutannya vitamin ada yang larut dalam air yaitu vitamin ..... dan vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin ..... b. Isilah kolom yang kosong di bawah ini dengan tepat ! sebutkan fungsi dari masing-masing vitamin minimal 2! No Vitamin Fungsi 1 A 2 D 3 E 4 K 5 C 5. a. Tuliskan pengertian dari zat aditif ! b. berdasarkan fungsinya zat aditif makanan dikelompokkan menjadi beberapa bagian penting. Sebutkan pembagian zat aditif menurut fungsinya dan berikan contoh masing-masing zat aditif buatan minimal 2!
134
Jawaban 1. Karbohidrat, lemak, protein, dan mineral 2. a. Karbohidrat Fungsi : sebagai sumber energi dan mengatur proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, serta sebagai bahan pembentuk sel, jaringan dan organ tubuh Sumber : padi, jagung, gandum, ubi jalar, talas, ketela pohom, kentang, sagu b. Lemak Fungsi : - pembawa zat-zat makanan yang esensial - sebagai sumber energi yang paling besar - pelindung alat-alat tubuh yang lunak dan melindungi tubuh dari suhu yang rendah - sebagai bahan penyusun membran sel - penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lebih lama Sumber : kelapa, minyak zaitun, kacang tanah, buah alpukat, daging, keju, mentega, susu, ikan segar, minyak ikan dan telur c. Protein Fungsi : - mensintesis subtansi-subtansi penting seperti hormon, enzim, antibodi, dan kromosom - mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh , mulai dari sel, jaringan hingga organ - memacu dan berpartisipasi dalam berbagai rekasi kimia dan biologis - menyeimbangkan cairan dalam tubuh (asam dan basa) karena bersifat amfoter (dapat bersifat asam atau basa) - berfungsi sebagai sistem buffer (penyangga pH) yang efektif - menyediakan energi Sumber : daging, ikan, susu, telur, padi-padian, kacang-kacangan, sayuran d. Mineral Fungsi : menjaga keseimbangan asam-basa dan pembentukan struktur tubuh Sumber : garam dapur, susu, buah-buahan, ikan, kaju, kuning telur, kacang-kacangan, ikan laut, sayuran hijau
135
3. a. Mikroelemen : Mn, Zn, Cu, Co b. Makroelemen : Na. K, Ca, Mg, S c. Kalsium : - membentuk matriks tulang dan gigi - membantu proses pembekuan darah - membantu kontraksi otot - transmisi impuls saraf Akibat kelebihan : hiperkalsemia (kadar kalsium yang tinggi dalam darah) Akibat kekurangan : osteoporosis, rakhitis, kejang otot, hipokalsemia (kadar kalsium yang rendah dalam darah) Posfor : - membentuk matriks tulang dan gigi - mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh (darah) - mengerutkan kontraksi otot - memacu metabolisme Akibat kelebihan : Pengikisan rahang Akibat kekurangan : kerapuhan tulang dan gigi, rakhitis Flour : menguatkan tulang dan gigi Akibat kelebihan : gigi cokelat, impuls saraf terganggu Akibat kekurangan : periodential (radang pada jaringan penyangga gigi), osteoporosis Yodium : - membantu fungsi kelenjar tiroid - pembentukan hormon tiroksin Akibat kelebihan : tidak ada Akibat kekurangan : penyakit gondok (goiter), penyakit kretinisme, tumbuh kerdil Besi : respirasi seluler, membentuk hemoglobin Akibat kelebihan : Cirrhosis (pembengkakan karena meningkatnya cairan pada hati ) Akibat kekurangan : lesu, pusing, dan anemia Klor : komponen penyusun asam lambung, keseimbangan cairan asambasa, elektrolit, dan tekanan osmotik Akibat kelebihan : tidak ada Akibat kekurangan : gangguan pencernaan, kontraksi otot abnormal 4. a. Avitaminosis Vitamin yang larut dalam air ( B dan C ) Vitamin yang larut dalam lemak ( A, D, E, K) b. Vitamin A : - memelihara kesehatan mata dan kulit - pertumbuhan tulang dan gigi Vitamin D : - absorpsi posfor dan kalsium - pembentukan tulang dan gigi
136
Vitamin E : - pembentuk eritrosit - fungsi reproduksi - mencegah oksidasi lemak jenuh Vitamin K : - pembekuan darah - pembentukan protrombin dalam hati 5. a. Zat-zat makanan lain baik alami maupun sintetis yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan dan minuman dengan tujuan tertentu. Tujuannya : - memberikan makanan dan minuman menjadi lebih menarik (warna, bentuk, aroma) - Memperbaiki kualitas atau menjaga kestabilan makanan - Penghematan biaya - Mempertinggi nilai gizi b. Pembagian zat aditif menurut fungsinya : pewarna, pemanis, pengawet dan antioksidan, penyedap rasa, penambah nutrisi / gizi Contoh : Pewarna : Erythrosin, carmoisin, tartrazine, briliant blue ZF, FD 7 C Yellow Pemanis : Aspartam, Na-siklamat, sorbitol, sakarin, xilitol Zat Pengawet : Natrium Benzoat, Na propionate, Kalium nitrat Zat antioksidan : BHA, BHT, Propil galat, askorbat Zat penyedap rasa : MSG, amil asetat, Zat penambah nutrisi : garam iodin, vit B1 ke dalam beras, vit. C dan berbagai mineral ke dalam minuman ringan, vit. D dan kalsium ke dalam susu
137
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI/II (Genap) Pertemuan : II Alokasi waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan Kompetensi Dasar
tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan
proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia odan hewan (misalnya ruminansia) Indikator : - menjelaskan sistem pencernaan mekanik dan kimiawi - Menjelaskan organ yang terlibat dalam sistem pencernaan pada manusia - Menjelaskan fungsi organ yang terlibat dalam sistem pencernaan - Menjelaskan enzim yang terlibat dalam sistem pencernaan pada manusia Jawablah soal di bawah dengan tepat ! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pencernaan mekanik dan kimiawi? (skor 10) 2. a. Sebutkan secara berurutan organ apa saja yang termasuk ke dalam sistem pencernaan? b. Jelaskan fungsi dari organ tersebut beserta fungsi dan enzim yang dihasilkan dari masing-masing organ tersebut ! (skor 40) 3. Kelenjar pencernaan apa saja yang mengeluarkan sekretnya ke rongga mulut? Tuliskan fungsinya ! (20) 4. Pada usus halus manusia terjadi pencernaan apa saja? Enzim apakah yang berperan dan apa fungsi dari masing-masing enzim tersebut? (skor 15) 5. Bagaimana cara usus halus mengabsorpsi lemak dan gliserol? (skor 15)
138
Jawaban 1. a. Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang dilakukan gigi di dalam mulut b. Pencernaan kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus 2. a. Organ yang termasuk ke dalam sistem pencernaan : mulut – gigi – lidah – kelenjar ludah – kerongkongan (esofagus) – lambung (ventrikulus) – pankreas – hati –usus halus – usus besar (kolon) b. Mulut : tempat awal terjadinya pencernaan baik secara mekanik oleh gigi dan secara kimiawi oleh enzim Gigi : Gigi berperan dalam proses pencernaan makanan secara mekanik Lidah : membantu mencampur makanan dalam mulut, membantu proses menelan, dan menghasilkan kelenjar ludah Kelenjar ludah : Berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim ptialin, membasahi makanan, mencegah mulut dari kekeringan, membunuh mikroorganisme Kerongkongan : berperan dalam gerakan peristaltik Lambung : berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim pepsin, renin, lipase dan bantuan asam lambung (HCl) Pankreas : : berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim amilase, lipase, tripsin dan kimotripsin Hati : mensekresikan empedu yang memegang peranan penting dalam pencernaan lemak, metabolisme karbohidrat, metabolisme lemak, memproses obat-obatan dan hormon, eksresi bilirubin, sintesis garamgaram empedu, penyimpanan glikogen dan beberapa vitamin ( A,B12, D,3,K) dan mineral, fagositosis, mengaktifkan vitamin D Usus halus : : berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim enterokinase, laktase, erepsin atau dipeptidase, maltase, disakarase, peptidase, sukrase, lipase Usus besar : absorpsi air dan pembentukan feses agara tidak cair oleh bakteri E.coli 3. Kelenjar pencernaan yang berada pada rongga mulut yaitu kelenjar ludah di sekitar telinga yang disebut glandula parotis, menghasilkan ludah berbentuk air dan mengandung enzim amilase. Di rahang bawah terdapat glandula submaksilaris dan glandula sublingualis, keduanya menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir 4. Pada usus halus pencernaan manusia terjadi peyerapan sari makanan yang dibantu oleh beberapa enzim. Dinding usus halus banyak mengandung
139
kelenjar mukosa halus. Getah ini mengandung enzim sukrase (mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa), maltase (mencerna maltose menjadi glukosa), laktase (mencerna laktosa menjadi glukosa), dan erepsinogen ( diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin). 5. Hasil-hasi pencernaan (asam lemak dan gliserol) diabsorpsi oleh vili (jonjot) usus halus. Pada dinding usus halus terdapat vili dan mikrovili yang berfungsi memperluas permukaan usus halus.
140
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI/II (Genap) Pertemuan : III Alokasi waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia) Indikator : - Menjelaskan sistem pencernaan pada hewan - Menjelaskan sistem pencernaan pada hewan ruminansia
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Sebutkan saluran pencernaan pada cacing tanah dan proses pencernaan pada cacing tanah! (skor 20) 2. Jelaskan perbedaan antara sistem pencernaan hewan ruminansia dan manusia! (skor 30) 3. Sebutkan susunan alat pencernaan makanan pada sapi ! (skor 10) 4. Jelaskan bagaimana proses pencernaan makanan pada ruminansia ! (40)
141
Jawaban 1. Saluran pencernaan cacing tanah terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus, dan anus. Proses pencernaan pada cacing tanah yaitu makanan masuk ke dalam mulut bersama dengan butiran-butiran tanah. Setelah itu makanan di dalam kerongkongan yang membesar (faring) akan dibasahi oleh lendir, kemudia disimpan sementara di dalam tembolok. Dari tembolok makanan masuk ke empedal. Empedal adalah lambung pengunyah yg berotot. Di empedal makanan dicerna secara mekanik dengan bantuan butiran tanah, kemudian dialirkan ke usus. Pencernaan secara kimiawi dan penyerapan sari makanan terjadi di dalam usus. Sisa makanan dikeluarkan melalui anus. 2. perbedaan sistem pencernaan hewan dan ruminansia adalah terletak pada susunan dan fungsi gigi serta lambungnya. Pada hewan memamah biak struktur giginya seperti kapak yang berguna menjepit dan memotong makanan. Dibantu dengan lidah, gigi seri mengambil makanan, kemudian mencampurnya dengan air liur. Gigi geraham berbentuk lebar dan datar, dengan rahang bergerak menyamping sehingga makanan tergiling secara mekanik. Berdasarkan susunan giginya terlihat bahwa sapi tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat. 3. Mulut-kerongkongan-rumen (perut besar)-retikulum (perut jala)-omasum (perut kitab)-abomasum (perut masam)-usus halus-usu besar-rektum-anus 4. Makanan yang masih dalam keadaan kasar ditelan masuk ke dalam rumen lal menuju retikulum, makanan mengalami pencernaan secara mekanis oleh gerakan dindingnya yang tebal dan juga terjadi pencernaan secara biokimiawi karena adanya bantuan bakteri secara fermentasi anaerob, sehingga terbentuk bubur yang relatif masih kasar. Proses mencerna dan memasukkan makanan akan berjalan terus dan baru berhenti jika hewan sudah merasa kenyang, pada hewan yang sedang istirahat, makanan dalam bentuk bubur kasar dalam retikulum tersebut sedikit demi sedikit akan dikeluarkan kembali ke mulut dan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh ludah dalam situasi pH netral. Pada saat itulah selulosa dari rumput akan dirubah menjadi glukosa oleh enzim selulase, kemudian glukosa akan diubah oleh asam organik menjadi CO2 dan CH4. Makanan yang sudah dicerna untuk kedua kalinya ini akan masuk ke dalam omasum melewati rumen dan retikulum. Di dalam omasum, makanan dicerna secara mekanik kemudian masuk ke dalam abomasum yang fungsinya sama dengan lambung. Dalam abomasum ini makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan hewan cilliata yang bersimbiosis dengan hewan memamah biak tersebut. Selanjutnya, makanan hasil pencernaan masuk ke dalam usus halus dan terjadi penyerapan sari-sari makanan yang hasilnya diedarkan oleh darah menuju seluruh tubuh. Sisa makanan, bakteri, dan hewan ciliata masuk ke usus besar dan akhirnya dilekuarkan melalui anus.
142
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI/II (Genap) Pertemuan : IV Alokasi waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/ penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia) Indikator : - Mengidentifikasi gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem pencernaan - Menjelaskan gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem pencernaan 1. Isilah tabel di bawah ini dengan tepat !
No 1 2 3 4
Nama Penyakit Diare Enteritis Gastritis Konstipasi
Gangguan pada
Penyebab
2. Selain penyakit diatas sebutkan penyakit-penyakit pada sistem pencernaan
manusia, penyebab, dan cara mengobatinya terjadinya minimal 5!
143
Jawaban 1.
No 1
Nama Penyakit Diare
Gangguan pada usus besar
2
Enteritis
usus halus
3
Gastritis
mukosa lambung
4
Konstipasi
usus besar
2. -
Penyebab pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar dan bakteri kolera mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus atau bakteri peradangan mukosa lambung kebiasaan buang air tidak teratur dan kurangnya makan makanan yang berserat
Lampiran 4
144
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF LEMBAR KERJA SISWA 1 (LKS 1) No.
Kriteria Penilaian
Skor
Soal 1
Menyebutkan 3 zat makanan yang diperlukan tubuh dengan benar. Skor Maksimal
2
a. Menjelaskan 3 fungsi dari karbohidrat dengan benar
3 (@ jawaban =1)
3 3 (@ jawaban =1) 3 (@ jawaban =1)
Menyebutkan sumber karbohidrat minimal 3 dengan benar 3 (@ jawaban =1) b. Menjelaskan 3 fungsi dari lemak dengan benar
3 (@ jawaban =1)
Menyebutkan sumber lemak minimal 3 dengan benar
3 (@ jawaban =1) 3 (@ jawaban =1)
c. Menjelaskan 3 fungsi dari protein dengan benar Menyebutkan sumber protein masing-masing minimal 3 dengan benar
3 (@ jawaban =1) 3 (@ jawaban =1)
d. Menjelaskan 3 fungsi dari mineral Menyebutkan sumber mineral masing-masing minimal 3 dengan benar Skor Maksimal 3
24
a. Menyebutkan 4 unsur mikroelemen dengan tepat
4 (@ jawaban =1)
b. Menyebutkan 4 unsur makroelemen dengan tepat
4 (@ jawaban =1)
c. Menjelaskan 2 fungsi kalsium dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan akibat kelebihan kalsium dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
145
Menjelaskan kekurangan kalsium dengan tepat
d. Menjelaskan 2 fungsi posfor dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan kekurangan posfor dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan akibat kelebihan yodium dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan kekurangan yodium dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan 2 fungsi besi dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan akibat kelebihan besi dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan kekurangan besi dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
g. Menjelaskan 2 fungsi klor dengan tepat
4
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan akibat kelebihan posfor dengan tepat
e. Menjelaskan 2 fungsi yodium dengan tepat
f.
2 (@ jawaban =1)
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan akibat kelebihan klot dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan kekurangan klor dengan tepat
2 (@ jawaban =1)
Skor Maksimal
38
a. Menyebutkan penyakit akibat kekurangan vitamin
1
dengan benar Menyebutkan 2 vitamin yang larut dalam air dengan
2 (@ jawaban =1)
benar
2 (@ jawaban =1)
Menyebutkan 2 vitamin yang larut dalam lemak dengan benar
2 (@ jawaban =1) 2 (@ jawaban =1)
b. Menjelaskan 2 fungsi dari vitamin A dengan benar
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan 2 fungsi dari vitamin D dengan benar
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan 2 fungsi dari vitamin E dengan benar
2 (@ jawaban =1)
Menjelaskan 2 fungsi dari vitamin K dengan benar
146
Menjelaskan 2 fungsi dari vitamin C dengan benar
Skor Maksimal 5
a. Menyebutkan pengertian zat aditif dan tujuannya
15 2 (@ jawaban =1)
dengan benar b. Menyebutkan 6 pembagian zat aditif menurut fungsinya
6 (@ jawaban =1) 12 (@ jawaban =1)
Memberikan 2 contoh dari masing-masing pembagian zat aditif Skor Maksimal
20
147
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF LEMBAR KERJA SISWA 2 (LKS 2) No.
Kriteria Penilaian
Skor
Soal 1
Menjelaskan pencernaan mekanik dengan tepat Menjelaskan pencernaan kimiawi dengan tepat Skor Maksimal
2
a. Menyebutkan organ sistem pencernaan secara
5 5 10 10 (@ jawaban =1)
berurutan dengan benar Menjelaskan fungsi masing-masing organ
30 (@ jawaban =3)
pencernaan dengan benar Skor Maksimal 3
a. Menyebutkan kelenjar pencernaan yang berperan
40 2
dalam mengeluarkan sekret di mulut dengan tepat b. Menjelaskan fungsi kelenjar pencernaan yang
18
berperan dalam mengeluarkan sekret di mulut dengan tepat
4
Skor Maksimal
20
a. Menjelaskan prpses pencernaan yang terjadi di usus
5
halus dengan benar b. Menyebutkan dan menjelaskan fungsi enzim yang
10
berperan dalam proses pencernaan pada usus halus dengan benar Skor Maksimal 5
a. Menjelaskan cara usus halus mengabsorpsi lemak dan
15 15
gliserol Skor Maksimal
15
148
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF LEMBAR KERJA SISWA 3 (LKS 3) No.
Kriteria Penilaian
Skor
a. Menjelaskan saluran pencernaan pada cacing tanah dengan tepat b. Menjelaskan pencernaan pada cacing tanah dengan tepat
4
Soal 1
Skor Maksimal 2
a. Menjelaskan perbedaan antara sistem pencernaan
16
20 30
hewan ruminansia dan manusia Skor Maksimal 3
a. Menyebutkan susunan alat pencernaan makanan pada
30 10
sapi Skor Maksimal 4
a. Menjelaskan proses pencernaan makanan pada
10 40
ruminansia Skor Maksimal
40
149
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF LEMBAR KERJA SISWA 4 (LKS 4) No.
Kriteria Penilaian
Skor
a. Menyebutkan organ yang mengalami gangguan penyakit diare dengan tepat Menjelaskan penyebab penyakit diare dengan tepat
1
b. Menyebutkan organ yang mengalami gangguan penyakit enteritis dengan tepat Menjelaskan penyebab penyakit enteritis dengan tepat
1
c. Menyebutkan organ yang mengalami gangguan penyakit gastritis dengan tepat Menjelaskan penyebab penyakit gastritis dengan tepat
1
d. Menyebutkan organ yang mengalami gangguan penyakit konstipasi dengan tepat Menjelaskan penyebab penyakit konstipasi dengan tepat
1
Soal 1
Skor Maksimal 2
a. Menyebutkan 5 gangguan/kelainan pada sistem
4
4
4
4
20 5
pencernaan manusia b. Menjelaskan penyebab 5 gangguan/kelainan pada
25
sistem pencernaan manusia c. Menjelaskan cara mengobati gangguan/kelainan pada
50
sistem pencernaan manusia
Skor Maksimal
80
150
Lampiran 5
Petunjuk Mengerjakan Tugas Membuat Peta Konsep Pertemuan ke - 1 Materi Makanan Bergizi dan Zat - Zat Makanan 1. 2. 3. 4.
5.
Menentukan perihal-perihal/atribut konsep yang berkaitan dengan makanan dan zat-zat makanan Setelah itu, kelompokkan konsep-konsep yang telah ditentukan dari konsep umum ke konsep khusus Urutkan kelompok-kelompok konsep tersebut dari umum ke khusus Susunlah konsep-konsep dari yang umum ke khusus dimana beberapa konsep dapat terletak sejajar di hierarki yang sama bila termasuk dalam satu kelompok Lalu kaitkanlah antar hierarki konsep umum ke khusus, hierarki yang letaknya kedua , ketiga dan seterusnya / ( konsep yang berbeda hierarki *) dengan kata penghubung/proposisi yang tepat
Keterangan : (*) Bila ada kaitan silang antara hierarki pertama, kedua, ketiga dan seterusnya
151
Petunjuk Mengerjakan Tugas Membuat Peta Konsep Pertemuan ke- 2 Materi Sistem Pencernaan Manusia 1. 2. 3. 4.
5.
Menentukan perihal-perihal/atribut konsep yang berkaitan dengan sistem pencernaan pada manusia Setelah itu, kelompokkan konsep-konsep yang telah ditentukan dari konsep umum ke konsep khusus Urutkan kelompok-kelompok konsep tersebut dari umum ke khusus Susunlah konsep-konsep dari yang umum ke khusus dimana beberapa konsep dapat terletak sejajar di hierarki yang sama bila termasuk dalam satu kelompok Lalu kaitkanlah antar hierarki konsep umum ke khusus, hierarki yang letaknya kedua , ketiga dan seterusnya / ( konsep yang berbeda hierarki *) dengan kata penghubung/proposisi yang tepat
Keterangan : (*) Bila ada kaitan silang antara hierarki pertama, kedua, ketiga dan seterusnya
152
Petunjuk Mengerjakan Tugas Membuat Peta Konsep Pertemuan ke - 3 Materi Sistem Pencernaan pada Hewan dan Mamalia 1. 2. 3. 4.
5.
Menentukan perihal-perihal/atribut konsep yang berkaitan dengan sistem pencernaan pada hewan dan mamalia Setelah itu, kelompokkan konsep-konsep yang telah ditentukan dari konsep umum ke konsep khusus Urutkan kelompok-kelompok konsep tersebut dari umum ke khusus Susunlah konsep-konsep dari yang umum ke khusus dimana beberapa konsep dapat terletak sejajar di hierarki yang sama bila termasuk dalam satu kelompok Lalu kaitkanlah antar hierarki konsep umum ke khusus, hierarki yang letaknya kedua , ketiga dan seterusnya / ( konsep yang berbeda hierarki *) dengan kata penghubung/proposisi yang tepat
Keterangan : (*) Bila ada kaitan silang antara hierarki pertama, kedua, ketiga dan seterusnya
153
Petunjuk Mengerjakan Tugas Membuat Peta Konsep Pertemuan ke – 4 Materi gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan
1. 2. 3. 4.
5.
Menentukan perihal-perihal/atribut konsep yang berkaitan dengan gangguan/penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan Setelah itu, kelompokkan konsep-konsep yang telah ditentukan dari konsep umum ke konsep khusus Urutkan kelompok-kelompok konsep tersebut dari umum ke khusus Susunlah konsep-konsep dari yang umum ke khusus dimana beberapa konsep dapat terletak sejajar di hierarki yang sama bila termasuk dalam satu kelompok Lalu kaitkanlah antar hierarki konsep umum ke khusus, hierarki yang letaknya kedua , ketiga dan seterusnya / ( konsep yang berbeda hierarki *) dengan kata penghubung/proposisi yang tepat
Keterangan : (*) Bila ada kaitan silang antara hierarki pertama, kedua, ketiga dan seterusnya
Lampiran 6
154
Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Alya Isvara Alvania R Alvin A Anastasya A.W Azizah P Barep K Desi P.S Delvi R Desti N Devin Dendra P Dicky F Dimas P.D Dwaraka Eki W Erina K Fikri Dian P Fikri H.F Fissabillah Y.S Gery O Indah M Lulu W Maikel M. Fadhil M. Rizky Y Monika Y Nadya L.M Noverly Novitasari Resnia T Rizka M Rian T Ricky C Rizky F.B
Nilai Pretest 24 24 28 28 32 32 32 40 40 40 40 44 44 44 44 44 48 48 48 48 48 52 52 52 52 56 56 56 56 56 60 60 60 60
Postest 56 60 64 64 68 68 68 68 72 72 72 72 72 72 72 72 72 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 80 80 80 80 80 80
155
35 36 37 38
Roiyatul J Ryan E.B Satria P Sandra T
64 64 64 64 47,47368421
80 84 84 84 74
Lampiran 7
156
Data Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Arga P.P Argelia S Bagas A Baiq L.H Bela M Biyan A.P Danang K Debby P.L Desi Y Dwi N.S Dzaky R Egisa M Elza M Estu B Fani Y Franz A Fitria W Garry A Haliza N Hani R Kristin A Lia T M.Akbar R M.Ridwan Nabila W Nahda S Naufa D.I Nurul M Putri T Rayessa G Riri A Riska W Robby L Sahdon F
Nilai Pretest 24 24 32 32 36 36 36 36 40 40 40 40 40 44 44 44 44 44 48 48 48 52 52 56 56 56 56 60 60 60 60 60 64 64
Postest 60 60 64 64 68 68 72 72 72 72 76 76 76 76 80 80 80 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84 84 84 84 88 88 88 88
157
35 36 37 38
Sandy E Siti Umaroh Suaibah Wahyu G
64 64 64 64
88 88 88 88
48,21052632
78,73684211
Lampiran 8
158
Data Nilai LKS Kelas Kontrol NAMA Ahmad F Ahmad P Alya Isvara Alvania R Alvin A Anastasya A.W Azizah P Barep K Desi P.S Delvi R Desti N Devin Dendra P Dicky F Dimas P.D Dwaraka Eki W Erina K Fikri Dian P Fikri H.F Fissabillah Y.S Gery O Indah M Lulu W Maikel M. Fadhil M. Rizky Y Monika Y Nadya L.M Noverly Novitasari Resnia T Rizka M Rian T Ricky C Rizky F.B Roiyatul J
LKS 1 58 53 82 62 53 53 64 82 53 62 64 87 82 82 58 58 62 87 82 82 53 53 64 53 58 58 53 64 53 62 53 53 62 64 58 87 62
NILAI LKS 2 LKS 3 68 66 68 75 83 66 85 80 68 75 68 70 78 66 83 66 68 70 85 80 78 66 68 66 83 66 83 66 68 75 60 66 85 80 60 76 83 66 83 66 60 70 60 66 68 66 80 75 60 75 60 75 60 66 68 66 60 70 85 80 60 70 60 75 85 80 68 66 60 66 60 76 60 80
LKS 4 99 99 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 99 98 98 98 98 99 99 98 99 99 99 99 99 98 98 98 99
159
Ryan E.B Satria P Sandra T Septiani Suma Tria Virgita Rata-Rata Rata-Rata Keseluruhan
53 60 82 83 62 85 53 60 53 60 87 60 64,32558 70,39535 76,0034
70 98 66 98 80 99 66 99 66 99 76 98 71 98,29268
Lampiran 9
160
Data Nilai LKS Kelas Eksperimen NILAI NAMA Arga P.P Argelia S Bagas A Baiq L.H Bela M Biyan A.P Danang K Debby P.L Desi Y Dwi N.S Dywan F Dzaky R Egisa M Elza M Estu B Fani Y Franz A Fitria W Garry A Haliza N Hani R Kristin A Lia T M.Akbar R M.Ridwan Nabila W Nahda S Naufa D.I Nurul M Putri T Rayessa G Riri A Riska W Robby L Sahdon F
LKS 1
LKS 2
LKS 3
95 76 73 71 76 95 73 95 63 71 73 73 50 95 50 71 73 95 59 63 76 76 76 50 50 63 63 71 63 63 59 50 76 50 59
85 98 53 85 98 85 53 85 66 85 53 53 53 85 53 85 53 85 66 66 98 98 98 53 53 66 66 85 66 66 66 53 98 53 66
80 75 65 60 75 80 65 80 72 60 65 65 100 80 100 60 65 80 64 72 75 75 75 100 100 72 72 60 72 72 64 100 75 100 64
LKS 4 99 99 99.5 99.5 99 99 99.5 99 99 99.5 99.5 99.5 99 99 98 99.5 99.5 98 98 98 99 99 99 98 98 98 98 99.5 98 98 98 98 99 99 99
161
Sandy E 73 53 65 Siti Umaroh 63 66 72 Suaibah 76 98 75 Taufik H 50 53 100 Tita A 71 85 60 Tri S 71 85 60 Wahyu G 95 85 80 Rata-Rata 69,8571 72,7381 75,0238 Rata-Rata 79,0548 Keseluruhan
99.5 99 99 99 99.5 99.5 99 98,6
Lampiran 10
162
Data Nilai Rekapitulasi Peta Konsep Kelas Eksperimen
Nilai Maksimum KEL 1 KEL 2 KEL 3 KEL 4 KEL 5 KEL 6 KEL 7
Skor Peta Konsep PK1 PK2 PK3 PK4 100
100
89 84 46 84 95 99 46 70 46 42 87 84 93 84 rata-rata standar deviasi
per 1
Nilai Akhir (Skala 100) per 2 per 3 per 4
rata2
100
264
100
100
100
100
100
70 70 70 37 46 70 37
216 216 258 168 168 216 258
89,00 46,00 95,00 46,00 46,00 87,00 93,00 71,71 24,19
84,00 84,00 99,00 70,00 42,00 84,00 84,00 78,14 18,00
70,00 70,00 70,00 37,00 46,00 70,00 37,00 57,14 16,31
81,82 81,82 97,73 63,64 63,64 81,82 97,73 81,17 13,93
81,20 70,45 90,43 54,16 49,41 80,70 77,93
Lampiran 11
163
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol Hasil Pretest kelas kontrol 24 32 44 48 52 60 64
24 40 44 48 56 60 64
28 40 44 48 56 60
28 40 44 52 56 60
32 40 48 52 56 64
Tabel Perhitungan Standar Deviasi No
x
f
x2
f.x
f.x2
1
24
2
48
576
1152
2
28
2
56
784
1568
3
32
3
96
1024
3072
4
40
4
160
1600
6400
5
44
5
220
1936
9680
6
48
5
240
2304
11520
7
52
4
208
2704
10816
8
56
5
280
3136
15680
9
60
4
240
3600
14400
10
64
4
256
4096
16384
38
1804
21760
90672
Jumlah
a. Rata – rata ( ̅ ) ∑ ( ̅)=
( ̅)=
= 47,47
b. Standar Deviasi SD = √( ) ∑
=
√(
)(
(∑
)
)
(
)
32 44 48 52 56 64
164
=
√(
=
√
=
437,173
)
(
)
= 11.50 c. Mencari nilai Z-Score dengan cara ̅
Z=
Z1=
= -2,04
Z2=
= -1,69
Z3=
= -1,35
Z4=
= -0,65
Z5=
= -0,30
Z6=
= 0,05
Z7=
= 0,39
Z8=
= 0,74
Z9=
= 1,09
Z10=
= 1,44
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat : 0,4793
0,4545
0,4115
e. Mencari F (Zi) 0,5 – 0,4793= 0,0207 0,5 – 0,4545= 0,0455 0,5 – 0,4115= 0,0885 0,5 – 0,2422= 0,2578 0,5 – 0,1179= 0,3821 0,5 + 0,0199= 0,5199 0,5 + 0,1517= 0,6517 0,5 + 0,2703= 0,7703
0,2422
0,1179
0,0199
0,1517
0,2703
0,3621
0,4251
165
0,5 + 0,3621= 0,8621 0,5 + 0,4251= 0,9251 f. Mencari S (Zi) 24 32 44 48 52 60 64
24 40 44 48 56 60 64
28 40 44 48 56 60
28 40 44 52 56 60
32 40 48 52 56 64
32 44 48 52 56 64
2 : 38 = 0,0526 4 : 38 = 0,1053 7 : 38 = 0,1842 11 : 38 = 0,2895 16 : 38 = 0,4211 21 : 38 = 0,5526 25 : 38 = 0,6579 30 : 38 = 0,7895 34 : 38 = 0,8947 38 : 38 = 1,0000
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Z
-2,04 -1,69 -1,35 -0,65 -0,3 0,05 0,39 0,74 1,09 1,44
Ztabel
Z(Zi)
Fkum
S(Zi)
| F Z (Zi) – S (Zi) |
0,4793
0,0207
2
0,0526
0,0319
0,4545
0,0455
4
0,1053
0,0598
0,4115
0,0885
7
0,1842
0,0957
0,2422
0,2578
11
0,2895
0,0317
0,1179
0,3821
16
0,4211
0,0390
0,0199
0,5199
21
0,5526
0,0327
0,1517
0,6517
25
0,6579
0,0062
0,2703
0,7703
30
0,7895
0,0192
0,3621
0,8621
34
0,8947
0,0326
0,4251
0,9251
38
1,0000
0,0749
166
Dengan jumlah sampel 38 ( n = 38 ) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,1437 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah : Jika Lhitung > Ltabel , artinya data tidak terdistribusi normal Jika Lhitung < Ltabel , artinya data terdistribusi normal Dari hasil perhitungan diperoleh L hitung diperoleh Lhitung = 0,0957 dan Ltabel = 0,1437 Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
Lampiran 12
167 Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol Hasil Postest kelas kontrol
56 68 72 76 76 80 84
60 68 72 76 76 80 84
64 72 72 76 76 80
64 72 72 76 76 80
68 72 72 76 80 80
Tabel Perhitungan Standar Deviasi No
x
f
x2
f.x
f.x2
1
56
1
56
3136
3136
2
60
1
60
3600
3600
3
64
2
128
4096
8192
4
68
4
272
4624
18496
5
72
9
648
5184
46656
6
76
11
836
5776
63536
7
80
7
560
6400
44800
8
84
3
252
7056
21168
38
2812
39872
209584
Jumlah
a. Rata – rata ( ̅ ) ∑ ( ̅)=
( ̅)=
= 74
b. Standar Deviasi SD = √( ) ∑
=
√(
=
√(
=
√
=
238,43
= 6,27
(∑
)(
) )
(
)
(
) )
68 72 76 76 80 84
168
c. Mencari nilai Z-Score dengan cara ̅
Z=
Z1=
= -2,87
Z2=
= -2,23
Z3=
= -1,59
Z4=
= -0,96
Z5=
= -0,32
Z6=
= 0,32
Z7=
= 0,96
Z8=
= 1,59
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat : 0,4979
0,4871
0,4441
0,3315
0,1255
0,1255
0,3315
0,4441
e. Mencari F (Zi) 0,5 – 0,4979 = 0,0021 0,5 – 0,4871 = 0,0129 0,5 – 0,4441 = 0,0559 0,5 – 0,3315 = 0,1685 0,5 – 0,1255 = 0,3745 0,5 + 0,1255 = 0,6255 0,5 + 0,3315 = 0,8315 0,5 + 0,4441 = 0,9441
f. Mencari S (Zi) 56 68 72 76 76 80 84
60 68 72 76 76 80 84
64 72 72 76 76 80
64 72 72 76 76 80
68 72 72 76 80 80
68 72 76 76 80 84
169
1 : 38 = 0,0263 2 : 38 = 0,0526 4 : 38 = 0,1053 8 : 38 = 0,2105 17 : 38 = 0,4474 28 : 38 = 0,7368 35 : 38 = 0,9211 38 : 38 = 1,0000 Tabel Uji Liliefors No
Z
Ztabel
Z(Zi)
Fkum
S(Zi)
| F Z (Zi) – S (Zi) |
1
-2,87 -2,23 -1,59 -0,96 -0,32 0,32 0,96 1,59
0,4979
0,0021
1
0,0263
0,0242
0,4871
0,0129
2
0,0526
0,0397
0,4441
0,0559
4
0,1053
0,0494
0,3315
0,1685
8
0,2105
0,0420
0,1255
0,3745
17
0,4474
0,0729
0,1255
0,6255
28
0,7368
0,1113
0,3315
0,8315
35
0,9211
0,0896
0,4441
0,9441
38
1,0000
0,0559
2 3 4 5 6 7 8
Dengan jumlah sampel 38 ( n = 38 ) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,1437 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah : Jika Lhitung > Ltabel , artinya data tidak terdistribusi normal Jika Lhitung < Ltabel , artinya data terdistribusi normal Dari hasil perhitungan diperoleh L hitung diperoleh Lhitung = 0,1113 dan Ltabel = 0,1437 Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
Lampiran 13
170
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Hasil Pretest kelas eksperimen 24
24
32
32
36
36
36
36
40
40
40
40
40
44
44
44
44
44
48
48
48
52
52
56
56
56
56
60
60
60
60
60
64
64
64
64
64
64
Tabel Perhitungan Standar Deviasi No
x
f
f.x
x2
f.x2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
24 32 36 40 44 48 52 56 60 64
2 2 4 5 5 3 2 4 5 6
48 64 144 200 220 144 104 224 300 384 1832
576 1024 1296 1600 1936 2304 2704 3136 3600 4096 22272
1152 2048 5184 8000 9680 6912 5408 12544 18000 24576 93504
38
a. Rata – rata ( ̅ ) ∑ ( ̅)=
( ̅)=
= 48,21
b. Standar Deviasi SD = √( ) ∑
(∑
)
171
=
√(
=
√(
=
√
=
446,013
)(
) )
(
)
(
)
= 11,74 c. Mencari nilai Z-Score dengan cara
Z=
̅
Z1=
= -2,06
Z2=
= -1,38
Z3=
= -1,04
Z4=
= -0,70
Z5=
= -0,36
Z6=
= -0,02
Z7=
= 0,32
Z8=
= 0,66
Z9=
= 1,00
Z10=
= 1,34
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat : 0,4803
0.4162
0,3508
0,2580
0,1406
0,0080
0,1255
0,2454
0,3413
0.4099
172
e. Mencari F (Zi) 0,5 – 0,4803 = 0,0197 0,5 – 0,4162 = 0,0838 0,5 – 0,3508 = 0,1492 0,5 – 0,2580 = 0,2420 0,5 – 0,1406 = 0,3594 0,5 – 0,0080 = 0,4920 0,5 + 0,1255 = 0,6255 0,5 + 0,2454 = 0,7454 0,5 + 0,3413 = 0,8413 0,5 + 0,4099 = 0,9099 f. Mencari S (Zi) 24
24
32
32
36
36
36
36
40
40
40
40
40
44
44
44
44
44
48
48
48
52
52
56
56
56
56
60
60
60
60
60
64
64
64
64
64
64
2 : 38 = 0,0526 4 : 38 = 0,1052 8 : 38 = 0,2105 13 : 38 = 0,3421 18 : 38 = 0,4737 21 : 38 = 0,5526 23 : 38 = 0,6053 27 : 38 = 0,7105 32 : 38 = 0,8421 38 : 38 = 1,0000
173
No
Z
Ztabel
Z(Zi)
Fkum
S(Zi)
1
-2,06 -1,38 -1,04 -0,7 -0,36 -0,02 0,32 0,66 1 1,34
0,4803
0,0197
2
0,0526
| F Z (Zi) – S (Zi) | 0,0329
0.4162
0,0838
4
0,1052
0,0214
0,3508
0,1492
8
0,2105
0,0613
0,258
0,242
13
0,3421
0,1001
0,1406
0,3594
18
0,4737
0,1143
0,008
0,492
21
0,5526
0,0606
0,1255
0,6255
23
0,6053
0,0202
0,2454
0,7454
27
0,7105
0,0349
0,3413
0,8413
32
0,8421
0,0008
0.4099
0,9099
38
1
0,0901
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dengan jumlah sampel 38 ( n = 38 ) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,1437 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah :
Jika Lhitung > Ltabel , artinya data tidak terdistribusi normal
Jika Lhitung < Ltabel , artinya data terdistribusi normal
Dari hasil perhitungan diperoleh L hitung diperoleh Lhitung = 0,1143 dan Ltabel = 0,1437 Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
Lampiran 14
174 Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen Hasil Postest kelas eksperimen
60 72 76 80 84 88 88
60 72 76 80 84 88 88
64 72 80 80 84 88
64 72 80 80 84 88
68 76 80 84 84 88
68 76 80 84 84 88
Tabel Perhitungan Standar Deviasi No
x
f
f.x
x2
f.x2
1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah
60 64 68 72 76 80 84 88
2 2 2 4 4 8 8 8
120 128 136 288 304 640 672 704 2992
3600 4096 4624 5184 5776 6400 7056 7744 44480
7200 8192 9248 20736 23104 51200 56448 61952 238080
38
a. Rata – rata ( ̅ ) ∑ ( ̅)= ( ̅)=
= 78,74
b. Standar Deviasi SD = √( ) ∑ =
√(
=
√(
=
√
=
308,182
= 8,11
)( )
(∑
)
)
(
(
) )
175
c. Mencari nilai Z-Score dengan cara : ̅
Z=
Z1=
= -2,31
Z2=
= -1,82
Z3=
= -1,32
Z4=
= -0,83
Z5=
= -0,34
Z6=
= 0,16
Z7=
= 0,65
Z8=
= 1,14
d. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z, didapat : 0.4896
0.4656
0,4066
e. Mencari F (Zi)
0,5 – 0,4896 = 0,0104 0,5 – 0,4656 = 0,0344 0,5 – 0,4066 = 0,0934 0,5 – 0,2967 = 0,2033 0,5 – 0,1331 = 0,3669 0,5 + 0,0636 = 0,5636 0,5 + 0,2422 = 0,7422 0,5 + 0,3729 = 0,8729
0,2967
0,1331
0,0636
0,2422
0,3729
176
f. Mencari S (Zi) 60 72 76 80 84 88 88
60 72 76 80 84 88 88
64 72 80 80 84 88
64 72 80 80 84 88
68 76 80 84 84 88
68 76 80 84 84 88
2 : 38 = 0,0526 4 : 38 = 0,1053 6 : 38 = 0,1579 10 : 38 = 0,2632 14 : 38 = 0,3684 22 : 38 = 0,5789 30 : 38 = 0,7895 38 : 38 = 1,0000 Tabel Uji Liliefors
No
Z
1
-2,31 -1,82 -1,32 -0,83 -0,34 0,16 0,65 1,14
2 3 4 5 6 7 8
Fkum
S(Zi)
| F Z (Zi) – S (Zi) |
0,4896 0,0104
2
0,0526
0,0422
0,4656 0,0344
4
0,1053
0,0709
0,4066 0,0934
6
0,1579
0,0645
0,2967 0,2033
10
0,2632
0,0599
0,1331 0,3669
14
0,3684
0,0015
0,0636 0,5636
22
0,5789
0,0153
0,2422 0,7422
30
0,7895
0,0473
0,3729 0,8729
38
1
0,1271
Ztabel
Z(Zi)
177
Dengan jumlah sampel 38 ( n = 38 ) dan pada taraf nyata (n) = 0,05 diperoleh Ltabel = 0,1437 Kriteria pengujian yang telah ditentukan adalah :
Jika Lhitung > Ltabel , artinya data tidak terdistribusi normal
Jika Lhitung < Ltabel , artinya data terdistribusi normal
Dari hasil perhitungan diperoleh L hitung diperoleh Lhitung = 0,1271 dan Ltabel = 0,1437 Jadi, Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal
Lampiran 15
178
Uji Homogenitas Hasil Pretest Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher, dengan menggunakan rumus :
=
Keterangan :
= (11,50)2 =132,25 = (11,74)2 = 137,83 =
= 0,96
Kriteria pengujiannya adalah “
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi homogen
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak. Kedua kelompok berasal dari populasi tidak homogen
Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus : dk1 = n-1 = 38-1 = 37 dk2 = n-1 = 38-1 = 37
Pada taraf nyata 0,05 diperoleh Ftabel = 1,729507 Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 0,96 dan Ftabel = 1,729507, maka Fhitung < Ftabel.
179
Jadi, H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang homogen.
Lampiran 16
180
Uji Homogenitas Hasil Postest Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Fisher, dengan menggunakan rumus :
=
Keterangan :
= (6,27)2 = 39,31 = (8,11)2 = 65,77 =
= 0,6
Kriteria pengujiannya adalah “
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi homogen
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak. Kedua kelompok berasal dari populasi tidak homogen
Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus : dk1 = n-1 = 38-1 = 37 dk2 = n-1 = 38-1 = 37
Pada taraf nyata 0,05 diperoleh Ftabel = 1,729507 Dari hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 0,6 dan Ftabel = 1,729507,
181
maka Fhitung < Ftabel. Jadi, H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang homogen.
Lampiran 17
182
PENGUJIAN HIPOTESIS
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : H0 : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2 Dengan : µ1 = Rata- rata hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan di kelas eksperimen µ2 = Rata- rata hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan di kelas kontrol Setelah dilakukan uji prasyarat statistik berupa uji normalitas dan uji homogenitas, maka untuk uji hipotesis digunakan uji t (t-test), dengan rumus: x1 x 2
t S
1 1 n1 n 2 (n1 1) S1 (n2 1) S 2 n1 n2 2 2
Dimana : S
2
Berdasarkan dari data pretest yang telah diperoleh, diketahui: x 1 48 ,21
S1 = 11,74
N1 = 38
x 2 47 ,47
S2 = 11,50
N2 = 38
Dengan demikian S dapat ditentukan, yaitu: S
(n1 1) S1 (n2 1) S 2 n1 n2 2
S
(38 1).(11,74) 2 (38 1).(11,50) 2 38 38 2
2
2
5099 ,6212 4893 ,2500 74
= 11,62
183
Dari data di atas diperoleh t hitung : x1 x 2
t hitung S
48,21 47 ,47 11,62
1 1 n1 n 2
1 1 38 38
0,74
0,28
11,62 0,05
Ttabel untuk (dk) = (n1-1)+(n2-1) = (38-1)+(38-1) = 74 Dengan data diatas diperoleh thitung = 0,28, sedangkan ttabel (α = 5%) = 1,9925 , ttabel (α = 1%) = 2,6439 dapat dinyatakan bahwa thitung < ttabel (0,3 < 1,99), sehingga Ho diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa pada tahap uji hipotesis dalam pretest tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa di kelas ekperimen dan kelas kontrol . Berdasarkan dari data posttest yang telah diperoleh, diketahui: x 1 78 ,74
S1 = 8,11
N1 = 38
x 2 74
S2 = 6,27
N2 = 38
Dengan demikian S dapat ditentukan, yaitu: S
(n1 1) S1 (n2 1) S 2 n1 n2 2
S
(38 1).(8,11) 2 (38 1).(6,27) 2 38 38 2
2
2
2433 ,5677 1454 ,5733 74
= 7,25
184
Dari data di atas diperoleh t hitung : x1 x 2
t S
1 1 n1 n 2
78 ,74 74 ,00 7,25
1 1 38 38
4,74 7,25 0,05
2,93
Ttabel untuk (dk) = (n1-1)+(n2-1) = (38-1)+(38-1) = 74 Dengan data diatas diperoleh thitung = 2,93, sedangkan ttabel (α = 5%) = 1,9925 , ttabel (α = 1%) = 2,6439 dapat dinyatakan bahwa thitung > ttabel (2,93 > 1,99), sehingga Ho ditolak. Maka, dapat disimpulkan bahwa pada tahap uji hipotesis dalam postest terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa di kelas ekperimen dan kelas kontrol .
Lampiran 19
186
UJI REFERENSI
Nama
. Iftahussadiyah
NIM
: 109016100067
Jurusan/Prodi
: Pendidikan
Judul Skripsi
: Pengaruh Penggunaan Model pembelajaran Advance Organizer dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar
IPA/ Pendidikan Biologi
Siswa
Dosen Pembimbing
.
1.
Dr. Sujiyo Miranto, M.pd
2. NIeiry Fadilah Noor, M.Si
Paraf Dosen Pembimbin Pembimhin Pembimbins BAB I Pendahuluan Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-
Progresif,(Jakarta:Kencana prenadia Media Grouo.2009)-h.1 Sri Sunarti dan Widyaiswara pertarna, "Peran Guru Sebagui Uod.t dalam Pembelajaran Karakter dan Budaya Bangsa Melalui
Pendidikan
Bahasa
Inggris"http ://sumsel. kemenag. go. idlfi I e/ fi le/TIJLISANihtbe I 34 I 3 73 5 I 3. pdf diakses pada 0510712014 pukuf Ot :10
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
TIMSS and PIRLS, nlrtSS ZW t in Science, 2014,
International Result
h.2.
(trtp:ttt;mssanapirts
Karya Sanulingga & Denny Munt., Jurnal Pendidikan Fisika, ,,pengaruh Mode I P embe laj aran Advance Orgini ze r
Mind Map terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi pokok Bs;qran dan Satuun di Kelas X SMA Berbasis
II
187
L'ol.
I No 2, Desember 2012 h2
R.W. Dahar, Teori-Teori Belajar dan
6
Pembelajaran, (Jakarta:Erlangga,20 .94
Bruce Joyce, Models of
7
1I
),h
,)'
Teaching,
Pearson Educational Internaton al, h.249
I
Ibid,h250.
8
I Abdul Azis, "Model Advance Organizer
9
dan
Penerapannya dalam Pembelajaranf', Ta'allum, Vol. 19, 2OOg, h.35.
)
Denny Munte, "Pengaruh lVlodei Pembelajaran Advance Organizer
10
Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi pokok
11
1
2
J
Besaran Fisika Dan Satuannya Di Kelas X Semester I Sma Negeri 5 pematang Siantar T.P. 201212013", Skripsi, pada Universitas Negeri Medan. Diakses dari http ://digilib.unimed. ac. i d/public/tINIM ED-Undergraduate-22 5 I 5BAB%20tr.pdf pada O4lA7/2014 pada pukul 01 :10 WIB, h. 15. Misran Rahman, Pembelajaran dr"g"" Peta Konsep Bidnng Studi Matematika di Kelompok Belajar Paket B-,h.\.
BAB fI Kaiian Teori Zulfiani,dkk., Strategi pembeliiamn Sains, (Jakarta : Lembaga penelitian UIN Jakartq2009), cet. 1, h 111. Pemerhati Guru, (http ://paneluanguru. com/modelmodel-pembelaj aran-pengerti annya/) diakses pada 0610712014 pukul 01 .22 wIB, h.1. Wawan Danasasmita, "Model Pembelajaran dan Pendekatan ny a,,, h.2f
-)
(http ://fi le.upi edu/Direktori/Fpts S/JIIR _rENp. BAEIASA:JEPANG/ I e52o I 28 1 98203 1 -
IUAWAN= DANAS ASMITA/Makal ahlP
I ), r\
,I
)
r88
4
ENDEKAT AN-D AN=MODEL:PEMB ELAJARAN.pd0 diakses pada tanggal 0510612014 pukul 02 24 WIB. h 2 Muthia,"Memahami Belajar dari Sisi Pandang Teori Pemrosesan Informasi, (http ://fi le.upi. edu/DirektorflFlp/Jur._Ku rikulum__tCan_Tek":Perrdidikan/
1
95
8
fl
06 I
91986012Muthia:Alinar.vati/lv{emaham i_Bglaj ar: Dari Sisi Pandang Teori Pemrosesan I nformasi.pd0 diakses pada tanggal 06/0712014 pukul 02'.48 WTB, h 1. 5
Trianto,
Mendesain
Model
Pembelajaran Inovati, (Jakarta Kencana Prenada Media Group,2009).
:
6
Cet.4,h.32. Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembanglum Profesionalisme Guru,
7
Zulkifli,
p
I
(Jakarta: RajaGrafindo, 2010), h. 139.
http./blogzulkifl i. wordpress. com/20 1 1/0 6/0 8/teori-pemrosesan-informasi/
diakses pada 0510712014 pukul 22
WIB 8
.
I,
09
Indrawati, Model P emb e laj aratt Pemrosesan Informasi, (http.//www. p4tkipa. net/moduVTahun20
I
20lnformasi.pd0 diakses pada 05/07/2014 pukul 22 . t5 WIB, h.4.
Ibid,h
/
5.
/ 10
Wawan Danasasmita, op.cit., h.5.
I 0
11
t'
Hudson Shihusa and Fred N. Kerato, Using Advance Organizers to Enhance
Students' Motivation in Learning Biology, Eurasia Journal of
Mathematics, t2
Dellolio, Advance Organizer 2007,
h.
393. 13
)
Science& l'echnology
Edtt c ati on, 2009, h. . 4 13 -420
Sri Rahayu, Journal of Innoyative Science Education. "Pengembansafii
k
---r-
*. L
189
Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Aktivitas dan hasil Belajar Siswa pokok Koloid", 2012, h 29. Djoko Apriono, "Advance Organizer
I
Bahasan
14
:
Konsep, Komponen Model,
dan
Implementasi dalam Pembelajaran
15
I
PPKN", Prospektus, Tahun VII Nomor 2, Oktober 2009,h.124. Abdul Azis, "Model Advance Organizer dan Penerapannya dalam
16
Pembelajaran", Ta'allum, Vol. 1 9, 2OOg, h.39 Abdul Azis.Ibid, h. 38.
17
Cahyo B, "Implementasi Pembelaj
ar
an Advanc e Organi
ze
I
-€--
k
Model r PADA
Materi Pokok Persamaan Kuadrat untuk Meningkatkan Hasil Belajar peserta
Didik X SMA," Skripsi pada IAIN l8
Walisongo Semarang, Semarang, 2010, h.25, tidak dipublikasikan. Hunaidah lvl, "Meningkatkan
Penguasaan
l9 20
2t
Konsep Fisika
dan
Keterampilan Beriquiri melalui Model Pembelajaran Advance Organizer pada Siswa SMAN 8 Kendari",MIPMIpA, Vo1.7, No 2, Agustus 2008, h.177-lg4 .. Bruce Joyce, Models of Teaching, Pearson Educational Internaton al, h.249 Dellolio, op. cit., h.38S.
-F
I ),
Denny Munte, "Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Berbasis Mind Map Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi pokok Besaran Fisika Dan Satuannya Di Kelas X Semester I Sma Negeri 5 Pematang Siantar T P.201212013", Skripsi, pad,a Universitas Negeri Medan. Diakses dari http //digilib. unimed. ac i d/zubli c/IINIM ED-Undergraduate-22 5 1 5BaB4ZgX+df pada a4l 07 I 201 4 pada :
{
190
22
23
pularl 01 :10 WIB. h. 15. Herlina Kusuma Dewi, "Upaya Meningkatkan Hasil Belaj ar Biologi Siswa Melalui Model Pembelajaran adt,ance organizer dengan Peta Konsep," Skripsi pada Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, 201 1, h.16, tidak dipublikasikan. Suwama," Pengaruh Pembelajaran dengan Starter Eksperimen Approach dan Advance Organizer terhadap llasil Belajar Biologi dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA" (http //pasca. undiksha. ac. id/ej ournaVindex.php/jurnal:ip a/arricl e/view F1lel482l274) diakses pada tanggai 071A712014 pukul20: 10 WIB, h 5 Bruce Joyce, op. cit., h.256.
)
:
24 25
Mawax, (httpL'lmawax=yordpress com/20 I 1 / 1 0/0 5/model-pembelaj aran-advance-
organizer/)
di
akses pada tanggal
06107/2014 pukul 13
:
14
Herlina, op.cit., h.13.
27
Denny Munte, op.cit., h. 18
28
Ibid, h t5
d t
30
Martinis Yasmi4 Strategi Pembelajaran
31
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press,2004), h.1 19. Trianto, op. cit., h.160
)
R.W. Dahar, Teori-Teori Belalar dan I aj aran,(Jakarta:Erlangga,20 I I
h 108
! I d
+'
Trianto, loc. cit, h.158
be
I
I-
29
Pem
/
WIB
26
-/.
je*-
I" il,
v
!
),
JJ
Zt;Jftani, loc. cit. h.32.
34
Safclar et al. Concept Maps . An Instructional Tool to Facilitate Meaningful Learning, European Journaf
r
t
191
of E&rcation Research, 2012, Vol
l.
h.
55-64. 35
Calvin Hall, Center
Concep
of
Learning: Maps
RzrDrlcg (http.//centeach. uiowa edui mater ial s/Concept%20Map%2ORubri cs. pd f).
h.3 36
37
J6
39
x
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajcn, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011), Ed. Rev., cet. 3, h.12. Ariyanto, Penerapan Teori Ausubel pada Pembelaj aran Pokok Bahasan Pertidaksamaan Kuadrat di SMU, Seminar Nasional Pendidikan Matematika, 2072, h.56. http :/lkuliahgratis. net/teori-bei aj arbermakna-menurut-ausubeV diakses -pudu0Sl0720l4 pukul 21 27 WIB Rusmarq loc.cit,h.253
t ),
r r
A*-
41
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2OlZ),
44
\
i
f,
,\
F
Cet.10. h.6. 43
!
.
40
42
t,
Purwanto, Evahrasi Hasil Belajar, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2O1l), Cet.3,h.44. Syaiful Bahri Djamarah, op.cit,h. 176
I !.
BAB trI Nletodolog Penelitian I
John W. Creswell, Research De.sign:
Kualitatif, Kuantitctti.f, dan Mixed, terj. Achmad Fawaid, (Yogyakarta. Pustaka Pelajar, 2010), h. P e ndekcrtan
238 2
Ibid., h. 242.
J
Sugiono, Metode Penelitian Kuanti
Kualitatif danR &D @andung Alfabeta, 20i 1) h 114 4
Ibid,h 118
:
I
atif
--F
[,
f;
l('
t92
4 5
Ibid,h.t1g.
I
f'
Ahmad Sofyan, et. al., Pembelaj aran IPA
(Jakarta: 1
B erbas
Evoltrctsi is Kompetens i,
n
UIN Jakarla press, 2006), h.
05.
I'
.H
6
Ibid,h.105.
1
Ibid,h.la4
8
Ibid,h.t03.
9
Sudjdna, Metode Stotistika, (Banciung, Penerbit Tarsito, 2005), Cet.3, h. 466
x^,
V
10
I
t n'
v
Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Jakarta: PT Ufuk publishino Hcuse,201 1).h.129. BAB IV Pembahasan Hudson Shihusa and Fred N. Kerato, Using Advance Organizers to Enhance Students' Motivation in Leaming
I
Biology, Eurasia Journal of
)'
Mathematics,
2
J
4
Science&Technology E dttc ati qn, 2A09, h..4I3 -420. Herlina Kusuma Dewi, "Upaya Meningkatkan Hasil B elajar Biolo gi Siswa Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer dengan peta Konsep," Skripsi pada Universitas \egeri Jakarlia, Jakarta, 2011. h.10. Napsin Palisoa, Strategi Advance Organizer dalam Pembelajaran Kimia, Jurnal Pendidihan Jendela Pengeta huan, 2A01 . h.40.
)
),
Yustini Yusuf,dkk. Jurnal Biogenesis, Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hctsil
Belajar Biologi MelaltLi
Penggttnctcut
Peta Konsep Pada Siswa Kelas II4 SMp Negeri 2 Pekanbaru Tahtnn Ajarcut 2004/2005, 2(2):59-63, 20A6. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. ISSN 1829-546A), h.63 Misrarr Rahman, Pembelajaran dengcm Peta Konsep Bidang Snrdi Mcrtemotiko
t\
Vol
:
5
/
P'
I
k.
r93
di Kelompok Belajar Paket
B",h.l.
Yola Frans iska, P emb el aj ar an Adv ance Organizer Berbantuan Peta Konsep untuk Meningkatkan P emahaman Konsep Teori Kinetik Gas Siswa SMA, Skripsi. 2013, (http ://repo sitory.upi. edui23 5 2/4/S:F I S: 08003 06:Chapter%20 1 .pd0 diakses pada tanggal0610112014 pukul : 06:01 wIB, h.3. Bruce Joyce, Models of Teaching, P earson Educational Intematon al, h.2 57
Jakarta,
Dosen Pembimbing
I
September2014
Dosen Pembimbing
II
iranto M.Pd
NIP: 19540310 198803
1 001
NIP: 19800516200710 2 001
194
Lampiran 20 VALIDASI FIX REABILITAS DAN VALIDITAS
SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 38 Butir soal = 54 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
No Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Kode/Nama Aditya... Afifat... Adira ... Alvi N... Andrie... Annast... Azian ... Bangun... Desi S... Dhiya ... Dyanti... Erisca... Eva Ri... Fitra ... Ilman ... Irfan S Laras ... M. Fad... Nadia ... Nadya ... Natasy... Naufal... Nur An... Nurida... Oliver... Priank... Rr. De... Rafika... Rangga... Reinha... Ristik... Salsab... Seto B... Shelly... Stevan... Tapu S... Triven... Veroni...
Benar 29 29 26 25 15 28 21 31 23 24 18 31 26 31 22 19 18 23 36 32 20 21 33 23 17 24 35 22 29 14 29 25 28 18 27 22 31 16
Salah 25 25 28 29 39 26 33 23 31 30 36 23 28 23 32 35 36 31 18 22 34 33 21 31 37 30 19 32 25 40 25 29 26 36 27 32 23 38
Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skr Asli 29 29 26 25 15 28 21 31 23 24 18 31 26 31 22 19 18 23 36 32 20 21 33 23 17 24 35 22 29 14 29 25 28 18 27 22 31 16
Skr Bobot 29 29 26 25 15 28 21 31 23 24 18 31 26 31 22 19 18 23 36 32 20 21 33 23 17 24 35 22 29 14 29 25 28 18 27 22 31 16
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 24,76 Simpang Baku= 5,72 KorelasiXY= 0,66 Reliabilitas Tes= 0,79 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No.Urut 1 2
No. Subyek 1 2
Kode/Nama Subyek Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor Ganjil 16 17
Skor Genap 13 12
Skor Total 29 29
195 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Adira Ghassani Z Alvi Nurlatifah Andrie Aris M Annastasya Ni... Azian Yuliana P Bangun Pamungkas Desi Safitri Dhiya Rahma Dyanti Utami Erisca Ningsih H Eva Ribka A Fitra Adina Ilman Luthfi H Irfan S Laras Ayu P M. Fadilla A Nadia Herlina Nadya Oiva Natasya Agustin Naufal Aji K Nur Annisa Nurida Rosidah Olivert Boan T Prianka Anisa Rr. Desti Kur... Rafika Barkah Rangga Maulana Reinhard P.T.P.S Ristika Fitri... Salsabila Kar... Seto Bayu I Shelly Augina Stevanie Vero... Tapu Saji I Trivena Fajari Y Veronica Dian F
14 16 7 15 14 17 12 13 11 17 14 19 13 9 12 13 20 17 10 10 19 13 8 12 18 14 16 5 17 15 15 8 15 11 17 6
12 9 8 13 7 14 11 11 7 14 12 12 9 10 6 10 16 15 10 11 14 10 9 12 17 8 13 9 12 10 13 10 12 11 14 10
26 25 15 28 21 31 23 24 18 31 26 31 22 19 18 23 36 32 20 21 33 23 17 24 35 22 29 14 29 25 28 18 27 22 31 16
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina
Skor 36 35 33 32 31 31 31
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 2 1 1 2
3 3 1 1 1 1 1 1 1 7
4 4 1 1 1 1 1 1 1 7
5 5 1 1 1 3
6 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
7 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
8 8 1 1 1 1 1
9 9 1 1 1 1 1
10 10 1 1 1 1 1 -
11 11 1 1 1 1
12 12 1 1 1 1 1 1 1
13 13 1 1 1 1 1 1 1
14 14 1 1 1 1 1
196 8 9 10
37 1 2 Jml Jwb Benar
Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
31 29 29
1 1 1 8
1 1 1 8
1 6
1 1 6
1 1 1 10
1 1 1 10
1 1 7
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
15 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
16 16 1 1 2
17 17 1 1 1 1 1 1 1 7
18 18 1 1 1 1 1 5
19 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
20 20 1 1 1 1 1 1 1 7
21 21 1 1 1 1 1 1 1 1 8
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
22 22 1 1 1 1 1 1 6
23 23 1 1 1 1 1 1 1 7
24 24 1 1 2
25 25 1 1 1 1 1 5
26 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
27 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
28 28 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
29 29 1 1 1 1 1 1 1 7
30 30 1 1 1 3
31 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
32 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
33 33 1 1 1 1 1 1 1 1 8
34 34 1 1 2
35 35 1 1 1 1 1 1 1 7
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
36 36 1 1 1 1 1 1 6
37 37 1 1 2
38 38 1 1 1 1 1 1 6
39 39 1 1 1 1 1 1 1 7
40 40 1 1
41 41 0
42 42 1 1
197
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
43 43 1 1 2
44 44 1 1 1 1 1 1 1 1 8
45 45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
46 46 0
47 47 1 1 1 1 1 1 6
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
50 50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
51 51 1 1 1 1 1 1 1 1 8
52 52 1 1
53 53 1 1
54 54 1 1 1 1 1 1 6
48 48 1 1 1 1 4
49 49 1 1
Kelompok Asor Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 2 1 1
3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8
4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8
5 5 1 1
6 6 1 1 1 1 1 1 1 7
7 7 1 1 1 1 1 1 6
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
8 8 1 1 1 1 1 1 6
9 9 1 1 1 1 4
10 10 1 1 1 1 1 1 6
11 11 1 1 1 1 1 1 1 7
12 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
14 14 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3
No Subyek 22 21 16
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S
Skor 21 20 19
15 15 1
16 16 1 -
17 17 -
18 18 1 -
19 19 1 1 -
20 20 1 1 -
21 21 1 1 -
198 4 5 6 7 8 9 10
11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
18 18 18 17 16 15 14
1 1 3
1 2
1 1
1 2
1 1 1 5
1 3
2
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
22 22 1 1 2
23 23 1 1 1 3
24 24 1 1
25 25 1 1 2
26 26 1 1 2
27 27 0
28 28 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
29 29 1 1
30 30 1 1
31 31 1 1 2
32 32 1 1 1 3
33 33 1 1
34 34 1 1 1 1 1 1 6
35 35 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
36 36 1 1 2
37 37 0
38 38 1 1 1 1 1 1 1 7
39 39 1 1
40 40 1 1 1 3
41 41 0
42 42 0
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
43 43 1 1 1 3
44 44 1 1 1 1 1 5
45 45 1 1 2
46 46 0
47 47 1 1 1 3
48 48 1 1
49 49 1 1 2
199
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
50 50 1 1
51 51 1 1 1 1 1 5
52 52 1 1 1 1 1 5
53 53 0
54 54 1 1
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 38 Klp atas/bawah(n)= 10 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Kel. Atas 10 2 7 7 3 9 10 8 8 6 6 10 10 7 9 2 7 5 9 7 8 6 7 2 5 9 10 4 7 3 10 10 8 2 7 6 2 6 7 1 0 1 2
Kel. Bawah 10 1 8 8 1 7 6 6 4 6 7 10 9 4 3 2 1 2 5 3 2 2 3 1 2 2 0 1 1 1 2 3 1 6 5 2 0 7 1 3 0 0 3
Beda 0 1 -1 -1 2 2 4 2 4 0 -1 0 1 3 6 0 6 3 4 4 6 4 4 1 3 7 10 3 6 2 8 7 7 -4 2 4 2 -1 6 -2 0 1 -1
Indeks DP (%) 0,00 10,00 -10,00 -10,00 20,00 20,00 40,00 20,00 40,00 0,00 -10,00 0,00 10,00 30,00 60,00 0,00 60,00 30,00 40,00 40,00 60,00 40,00 40,00 10,00 30,00 70,00 100,00 30,00 60,00 20,00 80,00 70,00 70,00 -40,00 20,00 40,00 20,00 -10,00 60,00 -20,00 0,00 10,00 -10,00
200 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
8 9 0 6 4 1 9 8 1 1 6
5 2 0 3 1 2 1 5 5 0 1
3 7 0 3 3 -1 8 3 -4 1 5
30,00 70,00 0,00 30,00 30,00 -10,00 80,00 30,00 -40,00 10,00 50,00
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Jml Betul 38 8 31 27 8 33 33 24 24 24 20 38 37 25 22 15 18 15 24 21 16 16 20 6 15 17 18 7 15 7 17 24 21 11 20 12 9 20 16 7 2 1 11 19 24 1 23
Tkt. Kesukaran(%) 100,00 21,05 81,58 71,05 21,05 86,84 86,84 63,16 63,16 63,16 52,63 100,00 97,37 65,79 57,89 39,47 47,37 39,47 63,16 55,26 42,11 42,11 52,63 15,79 39,47 44,74 47,37 18,42 39,47 18,42 44,74 63,16 55,26 28,95 52,63 31,58 23,68 52,63 42,11 18,42 5,26 2,63 28,95 50,00 63,16 2,63 60,53
Tafsiran Sangat Mudah Sukar Mudah Mudah Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sangat Sukar Sangat Sukar Sukar Sedang Sedang Sangat Sukar Sedang
201 48 49 50 51 52 53 54
48 49 50 51 52 53 54
9 7 15 25 15 1 9
23,68 18,42 39,47 65,79 39,47 2,63 23,68
Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar Sukar
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
Korelasi NAN 0,274 0,104 -0,072 0,148 0,180 0,503 -0,301 0,306 0,009 -0,004 NAN 0,206 0,141 0,423 0,051 0,329 0,129 0,375 0,381 0,573 0,331 0,388 0,045 0,187 0,560 0,731 0,389 0,383 0,278 0,599 0,573 0,515 -0,422 0,111 0,441 0,210 0,063 0,438 -0,129 0,089 0,211 -0,096 0,177 0,583 -0,057 0,184 0,221 -0,104 0,685 0,241
Signifikansi NAN Signifikan Sangat Signifikan Signifikan NAN Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
202 52 53 54
52 53 54
-0,281 0,211 0,592
Sangat Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50
P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
Bila koefisien = 0,000
df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150
P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
a 0 0-1+ 3++ 8** 1++ 2624** 24** 20** 0 37** 3++ 10--18--85++ 24** 28+ 16** 20** 5+ 20--10-4++ 15-15** 9++ 13--3++ 1-5+ 20** 12** 6++ 4++ 16** 7** 9++
b 0 8** 31** 6--17--33** 1++ 2+ 4++ 3++ 4++ 0 1--122** 1-3+ 15** 3++ 5++ 6++ 8+ 4++ 7++ 15** 97+ 28+ 7** 17** 66+ 8++ 12--6++ 15--3+ 3+ 10+ 13+
c 0 0-32+ 4+ 233** 2+ 615++ 0 0-53+ 15** 6++ 94++ 21** 5++ 4+ 3+ 6** 0-27+ 8++ 4+ 30-5+ 21** 13-2119** 21-8++ 8++
d 38** 22--2++ 27** 21++ 224** 2+ 5+ 0-0 0-4++ 1-0-3+ 6++ 10-3+ 8+ 712+ 1-0-18** 6++ 0-5+ 224** 1-1-0-9+ 29-6++ 5+ 6+
e 0 8++ 1+ 0-7++ 1++ 0-4++ 2+ 5+ 9-38** 0-25** 24+ 18** 3+ 610--16** 24++ 8++ 217** 27** 11-14-6++ 0-9--11** 4++ 0-6++ 20** 12--8++ 2**
* 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
203 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
8++ 319** 7-30-8++ 7** 15** 25** 8+ 5+ 19---
4215--24** 44++ 215-17--4++ 15** 6+ 6++
18-11** 3+ 2+ 27--10--4+ 6++ 22+ 926--9**
1** 110-4++ 1** 23** 15--23+ 2+ 21** 1--
7++ 111-1319** 8++ 1-54+ 0-3-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 24,76 Simpang Baku= 5,72 KorelasiXY= 0,66 Reliabilitas Tes= 0,79 Butir Soal= 54 Jumlah Subyek= 38 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
D.Pembeda(%) 0,00 10,00 -10,00 -10,00 20,00 20,00 40,00 20,00 40,00 0,00 -10,00 0,00 10,00 30,00 60,00 0,00 60,00 30,00 40,00 40,00 60,00 40,00 40,00 10,00 30,00 70,00 100,00 30,00 60,00 20,00 80,00 70,00 70,00
T. Kesukaran Sangat Mudah Sukar Mudah Mudah Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang
Korelasi NAN 0,125 0,004 -0,078 0,125 0,287 0,549 0,152 0,316 0,026 -0,012 NAN 0,255 0,156 0,417 0,015 0,329 0,110 0,345 0,384 0,555 0,357 0,399 0,018 0,215 0,535 0,740 0,393 0,434 0,272 0,553 0,596 0,534
Sign. Korelasi NAN Signifikan Sangat Signifikan Signifikan NAN Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan
204 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
-40,00 20,00 40,00 20,00 -10,00 60,00 -20,00 0,00 10,00 -10,00 30,00 70,00 0,00 30,00 30,00 -10,00 80,00 30,00 -40,00 10,00 50,00
Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sangat Sangat Sukar Sedang Sedang Sangat Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar
Sukar Sukar
Sukar
Sukar
-0,426 0,082 0,400 0,210 0,044 0,480 -0,136 0,073 0,182 -0,127 0,200 0,615 -0,022 0,224 0,210 -0,136 0,654 0,265 -0,243 0,182 0,594
Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan
SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 38 Butir soal = 54 Bobot utk jwban benar = 1 Bobot utk jwban salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 29 31 6 33 35 3 13 4 32 10 26 9 18 24 15 28 36 7 22 21 16 11 17 34
Kode/Nama Nadia ... Rr. De... Nur An... Nadya ... Bangun... Erisca... Fitra ... Triven... Aditya... Afifat... Rangga... Ristik... Annast... Seto B... Stevan... Adira ... Eva Ri... Alvi N... Salsab... Dhiya ... Priank... Desi S... M. Fad... Nurida... Ilman ... Rafika... Tapu S... Azian ... Naufal... Natasy... Irfan S Dyanti... Laras ... Shelly...
Benar 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29 29 29 28 28 27 26 26 25 25 24 24 23 23 23 22 22 22 21 21 20 19 18 18 18
Salah 18 19 21 22 23 23 23 23 25 25 25 25 26 26 27 28 28 29 29 30 30 31 31 31 32 32 32 33 33 34 35 36 36 36
Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skr Asli 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29 29 29 28 28 27 26 26 25 25 24 24 23 23 23 22 22 22 21 21 20 19 18 18 18
Skr Bobot 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29 29 29 28 28 27 26 26 25 25 24 24 23 23 23 22 22 22 21 21 20 19 18 18 18
205 35 36 37 38
25 38 5 30
Oliver... Veroni... Andrie... Reinha...
17 16 15 14
37 38 39 40
0 0 0 0
17 16 15 14
17 16 15 14
RELIABILITAS TES ================ Rata2= 24,76 Simpang Baku= 5,72 KorelasiXY= 0,66 Reliabilitas Tes= 0,79 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
No. Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Kode/Nama Subyek Aditya Raynaldi Afifatus Shol... Adira Ghassani Z Alvi Nurlatifah Andrie Aris M Annastasya Ni... Azian Yuliana P Bangun Pamungkas Desi Safitri Dhiya Rahma Dyanti Utami Erisca Ningsih H Eva Ribka A Fitra Adina Ilman Luthfi H Irfan S Laras Ayu P M. Fadilla A Nadia Herlina Nadya Oiva Natasya Agustin Naufal Aji K Nur Annisa Nurida Rosidah Olivert Boan T Prianka Anisa Rr. Desti Kur... Rafika Barkah Rangga Maulana Reinhard P.T.P.S Ristika Fitri... Salsabila Kar... Seto Bayu I Shelly Augina Stevanie Vero... Tapu Saji I Trivena Fajari Y Veronica Dian F
Skor Ganjil 16 17 14 16 7 15 14 17 12 13 11 17 14 19 13 9 12 13 20 17 10 10 19 13 8 12 18 14 16 5 17 15 15 8 15 11 17 6
Skor Genap 13 12 12 9 8 13 7 14 11 11 7 14 12 12 9 10 6 10 16 15 10 11 14 10 9 12 17 8 13 9 12 10 13 10 12 11 14 10
Skor Total 29 29 26 25 15 28 21 31 23 24 18 31 26 31 22 19 18 23 36 32 20 21 33 23 17 24 35 22 29 14 29 25 28 18 27 22 31 16
KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No.Urut 1 2 3
No Subyek 19 27 23
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa
Skor 36 35 33
1 1 1 1 1
2 2 1 1 -
3 3 1 1 1
4 4 1 1 -
5 5 -
6 6 1 1 1
7 7 1 1 1
206 4 5 6 7 8 9 10
20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
32 31 31 31 31 29 29
1 1 1 1 1 1 1 10
2
1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 7
1 1 1 3
1 1 1 1 1 1 9
1 1 1 1 1 1 1 10
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
8 8 1 1 1 1 1 1 1 1 8
9 9 1 1 1 1 1 1 1 1 8
10 10 1 1 1 1 1 1 6
11 11 1 1 1 1 1 1 6
12 12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
14 14 1 1 1 1 1 1 1 7
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
15 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
16 16 1 1 2
17 17 1 1 1 1 1 1 1 7
18 18 1 1 1 1 1 5
19 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
20 20 1 1 1 1 1 1 1 7
21 21 1 1 1 1 1 1 1 1 8
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
22 22 1 1 1 1 1 1 6
23 23 1 1 1 1 1 1 1 7
24 24 1 1 2
25 25 1 1 1 1 1 5
26 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
27 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
28 28 1 1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
29 29 1 1 1 1 1 1 1 7
30 30 1 1 1 3
31 31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
32 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
33 33 1 1 1 1 1 1 1 1 8
34 34 1 1 2
35 35 1 1 1 1 1 1 1 7
207
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
36 36 1 1 1 1 1 1 6
37 37 1 1 2
38 38 1 1 1 1 1 1 6
39 39 1 1 1 1 1 1 1 7
40 40 1 1
41 41 0
42 42 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
43 43 1 1 2
44 44 1 1 1 1 1 1 1 1 8
45 45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
46 46 0
47 47 1 1 1 1 1 1 6
48 48 1 1 1 1 4
49 49 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 19 27 23 20 8 12 14 37 1 2 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Nadia Herlina Rr. Desti Kur... Nur Annisa Nadya Oiva Bangun Pamungkas Erisca Ningsih H Fitra Adina Trivena Fajari Y Aditya Raynaldi Afifatus Shol...
Skor 36 35 33 32 31 31 31 31 29 29
50 50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
51 51 1 1 1 1 1 1 1 1 8
52 52 1 1
53 53 1 1
54 54 1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 2 1 1
3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8
4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8
5 5 1 1
6 6 1 1 1 1 1 1 1 7
7 7 1 1 1 1 1 1 6
8 8 1
9 9 1 -
10 10 1 1
11 11 1 -
12 12 1 1
13 13 1 1
14 14 1 -
Kelompok Asor Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
No.Urut 1 2
No Subyek 22 21
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin
Skor 21 20
208 3 4 5 6 7 8 9 10
16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
19 18 18 18 17 16 15 14
1 1 1 1 1 6
1 1 1 4
1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 1 1 1 10
1 1 1 1 1 1 1 9
1 1 1 4
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
15 15 1 1 1 3
16 16 1 1 2
17 17 1 1
18 18 1 1 2
19 19 1 1 1 1 1 5
20 20 1 1 1 3
21 21 1 1 2
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
22 22 1 1 2
23 23 1 1 1 3
24 24 1 1
25 25 1 1 2
26 26 1 1 2
27 27 0
28 28 1 1
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
29 29 1 1
30 30 1 1
31 31 1 1 2
32 32 1 1 1 3
33 33 1 1
34 34 1 1 1 1 1 1 6
35 35 1 1 1 1 1 5
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
36 36 1 1 2
37 37 0
38 38 1 1 1 1 1 1 1 7
39 39 1 1
40 40 1 1 1 3
41 41 0
42 42 0
209
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
43 43 1 1 1 3
44 44 1 1 1 1 1 5
45 45 1 1 2
46 46 0
47 47 1 1 1 3
No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Subyek 22 21 16 11 17 34 25 38 5 30 Jml Jwb Benar
Kode/Nama Subyek Naufal Aji K Natasya Agustin Irfan S Dyanti Utami Laras Ayu P Shelly Augina Olivert Boan T Veronica Dian F Andrie Aris M Reinhard P.T.P.S
Skor 21 20 19 18 18 18 17 16 15 14
50 50 1 1
51 51 1 1 1 1 1 5
52 52 1 1 1 1 1 5
53 53 0
54 54 1 1
48 48 1 1
49 49 1 1 2
DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 38 Klp atas/bawah(n)= 10 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kel. Atas 10 2 7 7 3 9 10 8 8 6 6 10 10 7 9 2 7 5 9 7 8 6 7 2 5 9 10
Kel. Bawah 10 1 8 8 1 7 6 6 4 6 7 10 9 4 3 2 1 2 5 3 2 2 3 1 2 2 0
Beda 0 1 -1 -1 2 2 4 2 4 0 -1 0 1 3 6 0 6 3 4 4 6 4 4 1 3 7 10
Indeks DP (%) 0,00 10,00 -10,00 -10,00 20,00 20,00 40,00 20,00 40,00 0,00 -10,00 0,00 10,00 30,00 60,00 0,00 60,00 30,00 40,00 40,00 60,00 40,00 40,00 10,00 30,00 70,00 100,00
210 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
4 7 3 10 10 8 2 7 6 2 6 7 1 0 1 2 8 9 0 6 4 1 9 8 1 1 6
1 1 1 2 3 1 6 5 2 0 7 1 3 0 0 3 5 2 0 3 1 2 1 5 5 0 1
3 6 2 8 7 7 -4 2 4 2 -1 6 -2 0 1 -1 3 7 0 3 3 -1 8 3 -4 1 5
30,00 60,00 20,00 80,00 70,00 70,00 -40,00 20,00 40,00 20,00 -10,00 60,00 -20,00 0,00 10,00 -10,00 30,00 70,00 0,00 30,00 30,00 -10,00 80,00 30,00 -40,00 10,00 50,00
TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Jml Betul 38 8 31 27 8 33 33 24 24 24 20 38 37 25 22 15 18 15 24 21 16 16 20 6 15 17 18 7 15 7 17
Tkt. Kesukaran(%) 100,00 21,05 81,58 71,05 21,05 86,84 86,84 63,16 63,16 63,16 52,63 100,00 97,37 65,79 57,89 39,47 47,37 39,47 63,16 55,26 42,11 42,11 52,63 15,79 39,47 44,74 47,37 18,42 39,47 18,42 44,74
Tafsiran Sangat Mudah Sukar Mudah Mudah Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang
211 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
24 21 11 20 12 9 20 16 7 2 1 11 19 24 1 23 9 7 15 25 15 1 9
63,16 55,26 28,95 52,63 31,58 23,68 52,63 42,11 18,42 5,26 2,63 28,95 50,00 63,16 2,63 60,53 23,68 18,42 39,47 65,79 39,47 2,63 23,68
Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sangat Sangat Sukar Sedang Sedang Sangat Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Korelasi NAN 0,274 0,104 -0,072 0,148 0,180 0,503 -0,301 0,306 0,009 -0,004 NAN 0,206 0,141 0,423 0,051 0,329 0,129 0,375 0,381 0,573 0,331 0,388 0,045 0,187 0,560 0,731 0,389 0,383 0,278 0,599 0,573 0,515 -0,422 0,111
Signifikansi NAN Signifikan Sangat Signifikan Signifikan NAN Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan -
Sukar Sukar
Sukar
Sukar
212 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
0,441 0,210 0,063 0,438 -0,129 0,089 0,211 -0,096 0,177 0,583 -0,057 0,184 0,221 -0,104 0,685 0,241 -0,281 0,211 0,592
Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
Signifikan Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50
P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273
P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354
Bila koefisien = 0,000
df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150
P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159
P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 38 Butir Soal= 54 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
a 0 0-1+ 3++ 8** 1++ 2624** 24** 20** 0 37** 3++ 10--18--85++ 24** 28+ 16** 20** 5+ 20---
b 0 8** 31** 6--17--33** 1++ 2+ 4++ 3++ 4++ 0 1--122** 1-3+ 15** 3++ 5++ 6++ 8+ 4++ 7++ 15**
c 0 0-32+ 4+ 233** 2+ 615++ 0 0-53+ 15** 6++ 94++ 21** 5++ 4+ 3+ 6** 0--
d 38** 22--2++ 27** 21++ 224** 2+ 5+ 0-0 0-4++ 1-0-3+ 6++ 10-3+ 8+ 712+ 1--
e 0 8++ 1+ 0-7++ 1++ 0-4++ 2+ 5+ 9-38** 0-25** 24+ 18** 3+ 610--16** 24++ 8++ 2-
* 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
213 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
10-4++ 15-15** 9++ 13--3++ 1-5+ 20** 12** 6++ 4++ 16** 7** 9++ 8++ 319** 7-30-8++ 7** 15** 25** 8+ 5+ 19---
97+ 28+ 7** 17** 66+ 8++ 12--6++ 15--3+ 3+ 10+ 13+ 4215--24** 44++ 215-17--4++ 15** 6+ 6++
27+ 8++ 4+ 30-5+ 21** 13-2119** 21-8++ 8++ 18-11** 3+ 2+ 27--10--4+ 6++ 22+ 926--9**
0-18** 6++ 0-5+ 224** 1-1-0-9+ 29-6++ 5+ 6+ 1** 110-4++ 1** 23** 15--23+ 2+ 21** 1--
17** 27** 11-14-6++ 0-9--11** 4++ 0-6++ 20** 12--8++ 2** 7++ 111-1319** 8++ 1-54+ 0-3-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 24,76 Simpang Baku= 5,72 KorelasiXY= 0,66 Reliabilitas Tes= 0,79 Butir Soal= 54 Jumlah Subyek= 38 Nama berkas: C:\USERS\DYAH\DOCUMENTS\VALID OKE.ANA Btr Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
D.Pembeda(%) 0,00 10,00 -10,00 -10,00 20,00 20,00 40,00 20,00 40,00 0,00 -10,00 0,00 10,00 30,00 60,00 0,00 60,00
T. Kesukaran Sangat Mudah Sukar Mudah Mudah Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang
Korelasi NAN 0,125 0,004 -0,078 0,125 0,287 0,549 0,152 0,316 0,026 -0,012 NAN 0,255 0,156 0,417 0,015 0,329
Sign. Korelasi NAN Signifikan Sangat Signifikan Signifikan NAN Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan
214 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
30,00 40,00 40,00 60,00 40,00 40,00 10,00 30,00 70,00 100,00 30,00 60,00 20,00 80,00 70,00 70,00 -40,00 20,00 40,00 20,00 -10,00 60,00 -20,00 0,00 10,00 -10,00 30,00 70,00 0,00 30,00 30,00 -10,00 80,00 30,00 -40,00 10,00 50,00
Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sangat Sangat Sukar Sedang Sedang Sangat Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang Sangat Sukar
Sukar Sukar
Sukar
Sukar
0,110 0,345 0,384 0,555 0,357 0,399 0,018 0,215 0,535 0,740 0,393 0,434 0,272 0,553 0,596 0,534 -0,426 0,082 0,400 0,210 0,044 0,480 -0,136 0,073 0,182 -0,127 0,200 0,615 -0,022 0,224 0,210 -0,136 0,654 0,265 -0,243 0,182 0,594
Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Signifikan Sangat Signifikan
3 3 B B C D B E B D B A E B A B B C E A B
5 5 A E A B A C D E B E B D A B C B B D A
DATA MENTAH =========== Jumlah Subyek= 38 Jumlah Butir Soal= 54 Jumlah Pilihan Jawaban= 5 Nama berkas: F:\VALIDASI SOAL.ANA Nomor Urut
Nomor Subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
No. Butir Baru -----> No. Butir Asli ---> Nama Subyek | Kunci -> Adira Ghassani Z Aditya Raynaldi Afifatus solihah Alfi Nurlatfah Andri Aris M Anastasya Niendewi R Azian Yulian P Bangun Pamungkas Desi Safitri Dhiya Rahma Dyanti Utami Erisca Ningsih H Eva Ribka A Fitra Adina Ilman Luthfi H Irfan S Laras Ayu P M. Fadilla A
1 1 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D
2 2 B B B D B C B B A B A D D B B B B E A
4 4 D D D D D D D D C A D D D D D C D B C
6 6 B C B D B D B B B B B B B B B B B B B
7 7 C C C D C C C C C C B C C D E C A C B
8 8 D D A B C D C E D E D B C D B D B A C
9 9 A A A B C D A A D E A D A E A A B C D
215 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nomor Urut
Nomor Subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nomor Urut
Nomor Subyek
1
1
Nadia Herlina Nadya Oiva Natasya Agustin Naufal Aji K Nur Annisa Nurida Rosidah Prianka Anisa Rr. Desti K Rafika Barkah Rangga Maulana Reindhard P.T.P.S Ristika Fitri A.S. Salsabila Karimah Seto Bayu I Selly Augina Stevani Veronika Tapu Saji I Olivert Boan T Trivena Raja R Veronika Dian F
D D D D C D D B D D B D C D D D D B A E
D A A C D C D B B C E B B D B B B B B B
D C C E B C C B B C C C C B B B B B B B
D C D D D B D D E B C D D D D D E D E D
C A B A C B E C A C B E B B B E D B B B
B B B B B B B B B B C B B D B C E B B B
C C D C D C E C C C A C C C C C A D C D
D D D A B D D D A D E C D D D D A E D D
A C C A A C A A C C B A A A B A A D D D
No. Butir Baru -----> No. Butir Asli ---> Nama Subyek | Kunci -> Adira Ghassani Z Aditya Raynaldi Afifatus solihah Alfi Nurlatfah Andri Aris M Anastasya Niendewi R Azian Yulian P Bangun Pamungkas Desi Safitri Dhiya Rahma Dyanti Utami Erisca Ningsih H Eva Ribka A Fitra Adina Ilman Luthfi H Irfan S Laras Ayu P M. Fadilla A Nadia Herlina Nadya Oiva Natasya Agustin Naufal Aji K Nur Annisa Nurida Rosidah Prianka Anisa Rr. Desti K Rafika Barkah Rangga Maulana Reindhard P.T.P.S Ristika Fitri A.S. Salsabila Karimah Seto Bayu I Selly Augina Stevani Veronika Tapu Saji I Olivert Boan T Trivena Raja R Veronika Dian F
10 10 A A D E A A E A A A A D A A B A A E A A A A A A B A A D B C A A A A A A A A A
11 11 A C E A E B B A B D C A E E A C B A A B B B A A E C A A D A A A A A C E E A E
12 12 E E E E E D E E A E E B E A B D E A B E E C E A E D B C A A B C E E E A E E E
13 13 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B
14 14 E E E E A B A E E C D E E E E E D A B C E B E E E E E E E E E E E D E E E C D
15 15 B B B B B B A B B B B A B B B B B A C B B A C B D E B A B A B B A B E A A A C
16 16 C C C A C E C A A C C C A A A C E E C C A A C A C A A A A A A C C E A C B C C
17 17 E A E E C A C D A E E C E C E E B B E E D A C E E D A E B A E E C A E C E E D
18 18 B C B B C C A A B C B A B B D B C C E D B B C B B B D D A D B E C B A B B B D
No. Butir Baru -----> No. Butir Asli ---> Nama Subyek | Kunci -> Adira Ghassani Z
19 19 A A
20 20 C C
21 21 E C
22 22 A B
23 23 A A
24 24 C C
25 25 B B
26 26 E A
27 27 D D
216 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nomor Urut
Nomor Subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Aditya Raynaldi Afifatus solihah Alfi Nurlatfah Andri Aris M Anastasya Niendewi R Azian Yulian P Bangun Pamungkas Desi Safitri Dhiya Rahma Dyanti Utami Erisca Ningsih H Eva Ribka A Fitra Adina Ilman Luthfi H Irfan S Laras Ayu P M. Fadilla A Nadia Herlina Nadya Oiva Natasya Agustin Naufal Aji K Nur Annisa Nurida Rosidah Prianka Anisa Rr. Desti K Rafika Barkah Rangga Maulana Reindhard P.T.P.S Ristika Fitri A.S. Salsabila Karimah Seto Bayu I Selly Augina Stevani Veronika Tapu Saji I Olivert Boan T Trivena Raja R Veronika Dian F No. Butir Baru -----> No. Butir Asli ---> Nama Subyek | Kunci -> Adira Ghassani Z Aditya Raynaldi Afifatus solihah Alfi Nurlatfah Andri Aris M Anastasya Niendewi R Azian Yulian P Bangun Pamungkas Desi Safitri Dhiya Rahma Dyanti Utami Erisca Ningsih H Eva Ribka A Fitra Adina Ilman Luthfi H Irfan S Laras Ayu P M. Fadilla A Nadia Herlina Nadya Oiva Natasya Agustin Naufal Aji K Nur Annisa Nurida Rosidah Prianka Anisa Rr. Desti K Rafika Barkah
E A B E A D A A A A A C E A B D A A A A A A D A A C C C B D A E E C D A A
E C E B C E C C C C C A E C B E C C C C C C B C C E C C E C C B C E E E B
E E B D E B E A C E C A A C B C A A E D B C A B E E E A E A E D B E D C B
B D D A A B A A C A E B A D D C B A A B D A D A A A A C D D A A A A B B C
E A A B A C A A D A E B A D A B C D A B C D A E A E B E D D A D A C B A B
D A A D E D E A B E B B B B D D D E B A E C C E D A D C C A E D E C D A D
B A A A A B B A A A C D B B E A E B B B A B D C D E B D A C A A E B A B A
E A B E E B E C A B E E D C A B B E E E B E E B E A E E E A B A B E A E C
D D D B C D D C B C A D E B B D E B D C E D D C D C D A D B C B D D A D C
28 28 E E C C A A A C C A B A D D E C A A D E E A A B C D E A
29 29 A A B A C D E A A E E D A D C E B B E A E B E B C A A A
30 30 B A B E E D B A E E E E E E A A D A A E B C E B C A E E
31 31 B B B B B E B E B B C B B A B B A B A D B B B B A D A A
32 32 D D D D C B D C D D A D D C D D C D E B D B D D D D B B
33 33 C C C C E B E E C C C E C C E C A E C C C C E C C B C B
34 34 E B E C B E B E B A A C E E C A E B E C C A B C B C C B
35 35 A C B A B A B C A A A B B B A A A B E A E A B A A B A A
36 36 A D A C D C A C D B D D A A A D C C C A B B C A B D A C
217 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nomor Urut
Nomor Subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nomor Urut
Nomor Subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rangga Maulana Reindhard P.T.P.S Ristika Fitri A.S. Salsabila Karimah Seto Bayu I Selly Augina Stevani Veronika Tapu Saji I Olivert Boan T Trivena Raja R Veronika Dian F
E C A A A A D A E A D
E C A E E B A C E A C
B C E A B D A D B E E
B B B E A C B B B B E
D B D E C B D D C D D
C E C C E B C B B E B
C E C A B E C C E C C
E B A A B A B A E A A
A D C D B C D D A C A
No. Butir Baru -----> No. Butir Asli ---> Nama Subyek | Kunci -> Adira Ghassani Z Aditya Raynaldi Afifatus solihah Alfi Nurlatfah Andri Aris M Anastasya Niendewi R Azian Yulian P Bangun Pamungkas Desi Safitri Dhiya Rahma Dyanti Utami Erisca Ningsih H Eva Ribka A Fitra Adina Ilman Luthfi H Irfan S Laras Ayu P M. Fadilla A Nadia Herlina Nadya Oiva Natasya Agustin Naufal Aji K Nur Annisa Nurida Rosidah Prianka Anisa Rr. Desti K Rafika Barkah Rangga Maulana Reindhard P.T.P.S Ristika Fitri A.S. Salsabila Karimah Seto Bayu I Selly Augina Stevani Veronika Tapu Saji I Olivert Boan T Trivena Raja R Veronika Dian F
37 37 C E B E D E C B C B B B B B A B E A C A C B A E C B A B C A E B C E B C B B B
38 38 E D B A B E E E E D D E E E E D E E E E D E E A E C E A D D E D E E C D A E E
39 39 A A E A A D B A A E E B B B E E D D E A A C E A D A A A A E A E E D A E A A D
40 40 A A B C A C C C E E A A B B E B C A C B A A A E C D B A D E B E D C D E E B D
41 41 E C D C E C E C B B B A D D A D C B C A B B B A D B A B B B C A B C B D A C A
42 42 D D C C C C A B D E C B A A E A C C C B C C C A E E B C A E C B C C E C C A D
43 43 C E D C D D C E D A C C E E C C D C C E D D D D D E E C D E E A C C E A C E B
44 44 A A A A B A B B B A C B A A A C A B B A B B E A B A A B B A A B B A A B B A A
45 45 B B A B C D B D B D C B B B E A D B A B B A A C B E D A B A B B B C B B E B D
No. Butir Baru -----> No. Butir Asli ---> Nama Subyek | Kunci -> Adira Ghassani Z Aditya Raynaldi Afifatus solihah Alfi Nurlatfah Andri Aris M Anastasya Niendewi R Azian Yulian P Bangun Pamungkas Desi Safitri Dhiya Rahma
46 46 D C C C C C C C C C A
47 47 D D D C D C D D B D B
48 48 E D D D E C A D E D B
49 49 A E A E A B B D B B B
50 50 A A A A B B A B A D D
51 51 A A C B C D A E C E D
52 52 B B B B B D D A A B B
53 53 D C B C A C C C D C C
54 54 C A A A A B A B A B D
218 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Dyanti Utami Erisca Ningsih H Eva Ribka A Fitra Adina Ilman Luthfi H Irfan S Laras Ayu P M. Fadilla A Nadia Herlina Nadya Oiva Natasya Agustin Naufal Aji K Nur Annisa Nurida Rosidah Prianka Anisa Rr. Desti K Rafika Barkah Rangga Maulana Reindhard P.T.P.S Ristika Fitri A.S. Salsabila Karimah Seto Bayu I Selly Augina Stevani Veronika Tapu Saji I Olivert Boan T Trivena Raja R Veronika Dian F
C C C C C C C B C C C B C A D C A C E C C C C C E E C B
D D D D D C D C D D D C B D D E D D B C D D C D C C D D
A A A E B C A C A E A D D E D E E E E D D B A D C A D D
C B B B B C B A C E B C C E E C D E B B B A B E A A E C
C A A B B B C B A A B B A B B A B C D A A B B E D B A A
C D A A A A A B B D C C A D B A C B A D E B B A D C B A
B C E A A B B C A C A C E C B C B C E C E B D B C B B B
C C C C A C C B C C C A C B C C A B A C C C C C B C C B
A A A C A A A E C C B C C E A C A C E C B A B A A A C A
DAF..T..!R
HIl..,{l
IIS'I'I]R GEN.dP TAHITN PU t,?t"IAR{N 201 1/201 2 SE]I,t
Lampiran 2l Klll-AS :XI iPA
l
N(
NAMA
I 2
219 KM ..7
Mata
uHI
ABIA DEIIA ASKUBA AUI I YA
I'I{AY(JLj(J
zl lo^ll
nt
|gas
Pk*
Prakie
Pl'li
7
9t
7t
9')
65
95
7t
90
80
76
92
a1
100
80
l)5
7{t
9(
75
?:
AI5YAfl MAHLII\UA i Dt iTot
NILAI
LItJ
LII{ J
3
Q
7
9C
75
4
ANA ROPIAH
80
8(
75
5
ANDHiKA JULIANTO
'7il
75
65
6
ANGGI FERDIYANI
rralitel
9? 10{
99
ttal:
l,PK
1'?
78
9,i
75
9t:
75
95
76.'.]
95
80
16
oc
7$.3
9{
15
i.x)
9A
81
100
88.-l
17.6
90
9-s
7"7
9{
tiil
80
95
72.3
95
75
95
;lS.l
8l
88..1
4t{ ?
7g
.r7
78
99 99
7'
72
99
71
95
73
85
75
I{l$
867
9
3UT FINI RISKYANTI
'11
92
80
It)0
75
95
75
9f)
?5
loel
88.1
10
:ZEDRIO TRI PUTRO
?i
7:
?0
98
16
95
i.7
80
?5
i 1.)il
85
8t
(rli
97
74
95
70
97
18
95
70
95
72
100
()l
UAVIN$NA UUliIAI-I U
DECn A{r
7
A
85
tt(
t00
88.1
85
?5
l0{
86?
95
90
75
9A
85
7A
95
85
75
l0i
86.?
72
95
85
70
9{)
UAYANAHA t2 i,ADNUIA\A'ATI
DI ITDI
6i
i3 DEA WiDYA MUTIA Utr,LIANA IKII'AI YA l4 ADDil tih[ t5 DETTY KURNIA ASTUTI UilIMAb HHAHAHA
l6 t"l
75 .?
7:
7
6i
1
71
oa
95
69.7
90
15
I (:.!t
8{l
1A
99
75
95
71
85
75
85
'15
8C
8"1
o:
80
95
79.3
85
75
'l t)
8{
7n
qt
72
q5
80
75
85
8i
92
72
t0(
72
95
72.7
90
75
g0
85
20
\IN EITA C ADI
7,1
21
FAJAR HAKIIM -AKAil AULIYAA.UL
61
22
arcTul
23
HAURA ULFAH
25
28 29 30
90
72
q4
8C
78
g7
rt9
5.fi
80
89
78
15 6
80
?(r
7.J
14.8
1?
89
93
t8.(
84
t6.8
9l
18.2
a2
16.4
82
8I
I
7',7
15.4
82
16.1
79
8t
"1? R
9t-l
82
16.4
82
9a
15.6
78
88 88
"1?
tl
,l:
9
1\
l5
RO
19
89
..1
75
4(
75
I
95
6A7
90
75
90
8
8{
95
8rl
90
?5
1fi0
88i
85
't5
85
81 7
+tl
71
It5
$1 7
4J4
8tl
l(
75
00
45.7
15
l5
60
8fi
o1
94
'70
95
6i
65
75
7l
98
7g
95
68.3
90
75
9a
Qi
50
92
60
100
6t)
9:i
i6.?
(r{}
70
95
8i
56
92
64
9\)
65
95
6t
85
75
75
8$
o7
72
7?..
8{}
?5
10r')
g5
7
75
74
10(
75
95
r)t
75
85
?5
t)2
73
9t
70
95
9i
80
86
72
9q
'15
o<
9t
80
.16
{6
8i Iri
l6
78
75
t5
82
i6.4
7t
93
18.{
8:
16.4
85
91
92
t8.4
70
t+
78
92
0
6l
96
71
14.8
76
92
78
i
15
,{
i.6
84
16.8
75
96
l5
8,1
16.&
?5
95
75
+1
l(
80
rr2
7J
.t
8{i
'J'l
l6
li!,
,+7 1
75
l5
8:
16..1
7,
91
83 1
J/J
"1'
15.6
QA
16.4
7{)
9{.}
r)0
8ai ?
.1,
8t
16.8
84
I
ri.8
8l
95
g0
&67
48.2
qt
84
r6.8
8-l
9l
8{
82
16.4
18
uli
'iJ
75
33
RINALDI NUGRAHA
72.7
9A
ril
T
4l
{}{}
,a6.7
4.1
I
75
ii
8il
lfi
90
81.1
]q?
75
l5
74
l4_8
71)
9-{
8i 8l
+6_i
88
l7 .t
8.1
16_t{
til
95
t5
4J)
75
l5
78
15 6
75
q4
.10
75
i5
82
16.4
7l
9t
l5
72
t.1.4
74
q,1
80
l6
76
8!
6f
72
?0
96
7A
9,s
69.-l
8{
75
34
1AI DAt\I
56
17
6i)
94
72
t-l
62.7
8{
8ii
-15
SYFA ULHANNAH IAUFIA KAHMA
.l
92
50
99
J2
9i
.{9
70
98
?l
95
7{i.:1
9$
7a
64
98
70
95
67.-l
80
75
6L
95
.18-3
8i
6t 6t
s0
l8 WIDYA TRISNA NINGS|H
5r
75
50
100
q5
l9 YENA PUTRI FADILLA
68
g(
62
97
60
95
YUSUF MAULANA
q,
75
58
98
5,5
95
b9.4
97.9
9i
'alaJale
r
4tt
INDRA ADRIYAN BUSRO
(APTANII AE
40 45
78
9l
69.7
NiltrtnntAU
95
"l{;
95
32
37
90
i4.4
95
U'AMI KAHAYU
82
8l
15.2
1t
:16
7_6
t6.g
72
75
90
76
100
IA
94
81
t5
100
KIUYA AI.
71
7a
73
(AUHMAI\ ULVVA
.lJ
-t7
64
3l qaTol6
82 RI
88
5
74
90
7.)
48
g4
t64
?5
.t8':
86
;15.8
8!
rr
7
84
81
92
MUDRIKATUL JANNAH THAMAUI I YA ppaqTa]\A,/fi
"l!
r6.8
qil
88.:
?lJ
JETMI ADE CECASMI MtrIUY UAEUAR cv unti
I
17.2
76
162
PrallcL ^79
't"l
HELGA IRENA PRATIWI
YANDITA ANDINI
I
66
16_t
"12
26 INDRI 27
77
62
D{$TI ALJA VESTIANI
l8 DITA PRATIWI ,UVIANUA INUIKA l9 :III A} NV JYAN II\UAH
7
t6 {
49.5
75
Knnod
l.iAs PPI{
'](
tIt.-t
75
,\s
8€
.1*
90
9:
8
75
.,17
.l8.rl
7?
70
Pp(
8{;1
75
t
2{i0..6
Ralr]
ANNISA OURROTUL AINI qHHILIKA NANUA
"t
tl
6090
T]
75
I
r)0
75
9{l
90
75
g0
It5
:{.5
95
75
9(
86 1
b9.t
87.5
5.6
92
85
7
4.1
I
4fr."i
Ket Guru Matr Pelaiamr Biologi Neni Handavmi, S.Pd
88
l7
8{1.525
i6
4
tJH
I
UIt
3
lrll l
6
78.
r
5a
87
/E
Sistem Pencenuan Sistem [kskrcsi dan sistcm respirasi Sislenr rcgulasi dan sistenr rcproduksi
9 t .EE:
I)A}TTAR
NII'AI
SE}IESTER GENAP T..\I'IliN Pl-lI,A.IAR!\ 201 112012 E[,AS : )C IPA 2
NO
NAN{A
AGUSTO TANTOHARI
tIl .l
PPK
i
75
ALIF PURNAMA SHIDIQ
7{
98
ANNISA IRIANTI
5a
,:1
ht
I
I Pp'li
4
220 -i2
Mata
APRILIA LIANJANI
Lt
'l ucA!
rjt{ Ril,
FPh
&l!o
TI
I
Ritaf
20o14
iiTs
PP(
PTK
75
54
75
50
1
75
7.1
97
78
85
777
90
95
9{
OU
or
62
7{,
593
9C
90
70
t(
99
50
q(
54
I
96
90
85
90
+-1..1
80
95
o
45
100
-18
70
J.l
l
90
t{iil
85
9t
40.8
6li
q5
136
94
65
6(
98
80
85
8].7
44.J
95
t5.8
8:1
g5
80
88..1
+8.?
78
95
j5
6
l6
100
80
9ir
:,I
s4
95
l6
Ir
82
7a
75
37.6
&il
88_3
48.6
8l
86.7
4-1.8
75
80
n{
15
78
95
I.l
95
lirtl
6S
76
68
13.6
76
95
f;:
i6_-l
77
8?
1
15.6
75
t6
7O
86
t6.8
7',l
9l
11
75
8)
lo.4
75
8g
1
83
4ll
6
EKLESIA BULOUW
OU
90
55
7
-HAI\UKA UIUKY [I il t Arrr^(l
70
96
72
80
75
70
"12.,
8
DEVI WULANDARI
4!
96
48
ot
5.1
70
.tB 7
s
EKA FITR| SUSANTI
6t
7{
62
95
(i5
7A
62 I
9C
101
85
91.7
46.?
84
95
i6f
78
7i
96
75
98
80
98
757
98
1fi1
3rj
t)2.7
50.5
87
95
t74
64
4C
9(
48
98
54
98
90
I0(
80
90
.4t.2
85
g5
7
7{
56
96
-58
8.1
1
95
t0{
8i
93
+.+.9
75
7tt
93
10
98
7t
80
7n
90
90
85
88..3
47.5
3.:l
9{)
45
9i
48
70
.r2
i
9r
100
8i 9l .?
+{.}_2
t5 JOHAN CAESAREAN
4J
8{
55
9l
6tl
v*
itl.3
t0
!r0
85
88.3
l6 JUNG JUNG MARANATA
5(
9C
55
8l
58
75
5;l
00
80
qi
68
96
{i8
7{
98
?r,
x
85
q0
88.-1
,rf
6t
80
7A
95
75
7A
7l
9{:
85
85
86.7
LIZA DWI KUSUMAWATI
6.t
9t
7{)
93
8S
70
1
9a
85
8S
8f'.7
47.4
7?
95
t4,1
MARLITA L}LIAN DARUS
50
98
t8
10,0
7{)
9{
62?
98
90
80
89..1
45.{t
t4
9i
tnB
21
MAULIDiNA UTAMI
60
98
7A
s1
75
7(
68
1
90
90
85
88.3
80
95
22
M}FTA ARIESTU TASBIH
61
77
$-l
9'|
70
70
tt1
7
gfi
l0ll
80
yn
tsTtr)r ar
40
9-1
(i3
95
70
80
57'1
8-5
q0
86.7
24
NOVA ENZELIA
6.1
70
58
r)4
78
?ti
{i6 ?
90
85
25
NURUL FATHIA
i(
9l
59
92
60
qi)
58.-l
9t
t00
2.6
NURUL HABIBAH
8C
65
100
't$
7l ftJ
q{
9i
80
27
\UKVIIA$TT'IYA \llili(:Dt n,
67 7t
1)6
65
96
76
7A
70.3
92
9l
84
o(
8(]
98
75
g0
79'l
98
85
73
9-l
73
q8
80
7fi
1f
95
l${
68
96
7A
92
73
70
7t
9C
85
8:
AHMI BAHARUDDIN
l0
FA.TIMAH
,
FEBIANA EKA SAFITRI
ll
HARDIAN ESA PUTRA HARTZQA ALLIE
NHAIUIX IMAM
'l 7"t uIDkrAetrl
l8 KINTAN FANINA lo
MUHAMAU MUAI-I
UN'AHINA 28 Kl
ttlNilnNilNr:qrLl
ru5rl tA utliA
79 HANINAVA\II 30
PUTRI INDRIATI
-lt PUTRI LIANA SARI
KAINA W'UIYA l2 Pl lqnl.At\lI
66
56
i
80
81
73:
73
71
80
90
8{
8{)
7't 7
80
96
a1
90
85
li0
83
96
80
7'
8t
9()
80
99
80
tt7
fr5 8
fi.|.2
51.
I
i6
?8
It
l4
J4
96
17.6
81
aar
95
1.6
O.4
77
85
6L
l6
73
si
.tt
I
80
89
.17.8
77
95
15.4
85
89._i
50_7
q7
95
rt6
80
89
16.8 t8.,1
ir
56_:i
72
95
14.,I
78
7i
95
l4
8t
46.1
?,r
95
88
95
I56
82
q5
l.i
Ri
4
84
8a
17.]
78
9-3
i8.d
q?
86.7
82 79
o\ 8! 77
176 16.4
8{l
8t
o1 9()
1ilO
9l.7
50.
75
95
98
80
86_7
49.I
8t
95
9{)
85
80
85
47.5
7{1
q5
98
85
85
89.1
50. I
85
95
90
9{
85
88..1
{I
8l
95
t6a
86
82
9t)
90
80
tt6.7l
50.8
q5
I44
84
16.8
82
7f
ROt
95
90
95
t4
80
66.4
78 x{
5r(
/X.1
80 f12.t
ffi,8 Jmi
9I
7'
8rJ.3l 50.6 88
5i
46
i
t.l.f
t5
88
fr.2
90
t,l
8ii 86
t
j.t
l7
l8
8-l
82
84
90 It0
17.2
lf
6+
I.t6
85
9i
7ri.0&71
2t,
Guru Mata Pelajaran Biologi
Neoi l{mdavani- S.Pd
9l.r
?
I
Ket
llFI UI{ IJII
I
2 3
tiri
78
as
'7t
80
$1geErlg
8i) 7A
q2
4!.?
72
8i
i9.r
50.8
7-3
"t1
95
,i8,-l
?0
1r1,1
68
80
lf,
97
80
67
16.8 7A
+o.l
90
9r
85
8(]
86.7
9fl
90
8+
74
n
7,1
?0
1
87
76
88
85
79
68
I6.8
l6 li
t0{
90
I 1.6
8.1
l5I
88._1
80
iF
q5
86.',7
85
6
u.t
8(
96
92
79
90
8t)
8{r
4J
90
7^1
76
4]_5
8(.1
9?
to
8i
(.ll.?
75
t5.2
91.1
80
81
16.8
l(
()5
95
75
4t)
.1
90
75
I
+J
tt x
80
q5
46.,j
80
70
paeaPtar
I5
95
80
73
WISNU BUDI LAKSONO Qrb-rr
s5
7A
RIKI MAULANA
39
78 110
80
J{
SUCI RAMADHANI VIT,AI{IU JUNA IUA A.
.5
+/.J
t00
8{
.18
t4
6{
9_l
37
a5
75
,a
SRI RAHAYU
72
43..1
BO
RESTI FAJAR NINGSIH
l5 RIYAN ADI SAPUTRA SEryAAJI NUGROHO -16
q.5
98
33
I6
95
8l
i
,I
95 &-l
g',]
65
s5
Pr*1ek
5.6
ARNESA LAILA HUSNAH
ti
JPil
PraLle
Sistenr Penceman Sis'teni Ekskresi dar sisteru rospirasi Sistc,rn rcgulasi dan sistem reproduksi
92
8838t
DATT.{R NII-AI SI]I{ESTOR GTI{AP TdHU N PE L-.IJ.{BLN 201 1 t2$12 KE'.AS NO
:xl
Matn
an :
t
Kll
7
NILi
NAMA
3
1
PPK
,)
221
Irrorogr
ADNAN BINUR AL WAHD
52
AFRIAZI ATMMA
5t)
l AGNI NABILA ISLAMIATI
PPK
PPK
Eas
LTH
lnktcl
Ratl
2roa
&to3
r1
R!trl
3
}JH
PFk-
PPL ,\diro
53
98
it
8{r
5-r.7
65
l{xl
100
9a
7t
9i
o1
63
100
64
90
59
8i
100
I00
q5
46.;
do
95
57
?5
6C
5{
88
57.1
90
85
sfi
8,5
,J2
I
?8
7(
60
,4
72
75
64.']
80
100
0
60
75
7l
99
73
8t
69
85
95
80
74
94
68
8i
69
8J
100
100
9_5
52
88
62
78
5T
8{l
r00
-10
76.",
6!
{}'7
70
90
6t
9{l
l{xi
t(N:1
{}6.}
+9
4
AHMAD ERLANGGA ADJI
62
5
ANI FARIDAH
64
6
ANISYA RAHMAWATI SA]
65
7
ANUGRAH KRISNANTO
!
60
I
APRILIA, S.S.R.S
7A
9
AULIA FHARABY
7l
7
62
96
7)
80
()6
85
90
l0 BAYU AJI ARPIYANDA
68
!to
7A
qR
61
75
68.1
9i
100
ll DELLA KARINA NURHAS
7\
8C
66
98
t2 DEWI PRATIWI
?5
8i
64
100
l3 DITA LEVIANTI
?E
7t;
7
t)fr
?{}
--1
81
,1
l"+.2
1{\
1*
l4
8t
9J
t6.2
49)
8tl
9t)
17 .6
:t{} .l
72
85
i1
8i
45?
Rap,rl PPI\
Plrktel:
,ld
l{i.8
'16
ti6
8..1
1(:.li
8(
94
It?
l0 4 67
7{,
l6
81
8.1
16.8
t6
8-1
ta't
l.+.4
7(
15.2
t'r)
8.1
i5.4
86
t7
81
8*
14_6
Rd
t6_ti
7i
88
I6.{
76
86
t.?
;15
71
5ti
80
4,{.1
?t
9{l
1{.6
8
:090 5i.d.j
89
73
75
70.7
9(
95
80
88.3
7
95
14.t;
76
15.2
78
87
1
85
69.1
85
I
{10
8i,
88 1
47.4
9l
g\
t8.2
8.{
Iri. I
82
9{}
q9
'76
85
7
5.3
90
I
(10
80
9{l
.lq 6
i)(l
9{
i8
8.{
16,8
8,'
86
7{\
96
72
80
67.-l
90
i0i
100
967
,ls
?rl
1,t
97
77
o<
7
95
l0l
,-1.3
50.1
75
9(
76
r00
67
qt
85
100
l0(
(_15
t7 GUSRI DIAN SAPUTRA
5f
1t
68
89
6tl
9(
-s9.1
8i
100
10,
l8 INDRA DESTRIYO
80
g5
74
96
74
78
76
90
100
t9 INDRY RIZOI YAN|
80
st
8:
98
80
9tl
8 1.7
90
i00
70
9(
6)
99
90
68.7
8{l
to0
I
60
95
64
92
7C
78
85
t00
1{10
95
EVO DWI YULIANTI t5 EWIT YUAN PUTRI 16
20
FEBRIANTI AYU ANGGRI
IRFAN RAMADHAN
2l JORDAN AJIE
60
i.7
7q
C)
I5.8
86
t1.2
82
L)2
7
7t
t4.4
84
16.8
81
8.1
50 l
qI
q<
18.;
l{i.8
85
95
.14; 1
,{?
Ir11)
174
8(
17,2
lil
fi
i{
80
468
72
70
14.4
't8
15.6
71
85
l0{
9{:.'?
5_1
laj{l
t7.6
8
16.4
88
96
93
48.6
i6.4
78
9,+
f)0
2
ai 'C
6i
95
r2.4
84
15.8
71
90
22
MADE NOVIANDARI
65
i,.i
72
9t
78
78
71.1
9{
t0t1
i0B
{Xl 7
5il
i
?1
I L){)
I4.{
8,1
16.8
82
ol
23
MARIDA BAYYINAH
54
92
60
10(
71
90
61.7
80
100
I00
9l.l
465
16.8
88
17.6
8l
q1
MAULIDINA ARDHIANTI
55
95
7A
97
7(
75
(r7
85
9tl
100
91 7
47
1)
14.{
8r
89
MICKORIZA OURROTA A
58
75
70
98
73
88
67
90
95
100
l6.t
8C
l6
8l
90
96
bt
91
7\
85
68
80
t0{
1.+
7l
q3
8J
78
98
7\
85
72.7
85
l0r
i7.2
8.1
9t
1t
16..1
80
91
1q..8
8l
6't
IJ
78
82
25
84
88
I
8!
q{
95
48.(
84
t0(
50
.16.7
.13.1
trg
95
l3
7\
80
88.ti
48r
86
9i
t7.2
86
88]
.19
i
6t
95
,l.8
}
.19
i
8,.1
9{
t6.t
74
47.8
83
8i
t6a
"1\
'11
95
15.4
8{
It)
7S
)I
86
88
t7 .2
84
I6.8
8l
90
9(
95
t8
88
tl_5
86
90
7',|
go
26
MUHAMMAD FUAD FADI.
72
77
NONI YUNTSA
70
28
NOSEV RANDY MUKHTA
75
fo RiESKI PERLITA RUCITA
68
30
RR, SASMITHA AMANDA
7A
31
SISKA DANUARI
8tt
32
SITI HINDUN
75
33
SOFAN WIRAHADIANSYT
80
1+
SUKMAWIDYAYANTI
{iri
35
TIO MULYAWARMAN
65
TRI CAHYANINGSIH
72
9{
7t)
95
fr9
95
t{5
95
l\t\t
gl
YELDA MEITRA BAHARI
75
92
82
t00
73
95
76.7
85
90
t0c
91 7
YAZIR AHMAD
50
a<
62
88
85
6l
85
100
I
{}0
g5
45_r
39
YUNDA ANDINI WULAND
Itu
{i3
7'7
99
72
90
76.3
85
100
100
9J
514
40
TUSRON FADILAH
80
83
87
97
7l
78
7',1
.7
85
Irli
t00
95
5l
69.J
96.{
37 -18
rl
67.4
92
?6
100
79
80
6l
99
70
7A
76
94
77
1i
76.7
85
t00
67.-l
90
r00
t00
7,:1.-1
85
9l)
It(
9{t
85
85
60
94
7A
8T
vt)
90
100
8{
90
'18
83
80
100
75
88
76.7
tt5
95
80
867
4q
8a
86
9l
80
85
82
:t0
100
8{
86.?
506
95
70
t00
7t
80
67
8J
95
8{
86?
46t
8C
70
95
71
80
68.7
85
to0
Ir10
6+.1
,?1
7t
RI
.1
49
S.Pd
16.8
18
9l
78
i5
ol
8-1
78
t7
I
9t
g5
18.2
7,t
14.8
50.5
9.:l
95
i
8.8
88
17.(
87
96
8..1
95
16.8
88
I /.O
8l
8ti
1
87
92
88
87
49
93
q5
8.6
86
t?
q1
qr
8.6
86
17.2
i
9 t..1
Kel
C;uru l\,lala Pelsiamtr tsiol0gi
Ii{
1
8U.
rg
Ned Handar,mi.:
95
xf
t6
IIIJ
It!.4
I
llH 2 llH -l
95
1J{'. l
tat.)^1
Sisteia Penccmmr Sistenr F-kskresi dan sislem respirasi Sistsm regulasi das aistetrr reprodulisi
222
DAFTAR h.ILAI SENIESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 20I2120I3
ALIFTIYA ARIFA
ASTRID DITA LISryANA
IRENE DEA FEBRICA
NADA VERRELL MENTARI
RAYINDA SAZKYAAGHIDYA
SHIFA SAPTA RAHMAYANI
SUNIYAH ISTIOOMAH
Tugerang Selatm, I I Juni 2013 Guru Mata Pelajam Biologi
Neni Hmdayani, S.Pd
Ket
UH I Sistgrn Petrcemaan UH2 Sistern Ekskresi dan sistern rtspirasi UH3 Sistern regulasi dm sisteln reproduksi
223
DAFTAR NILAI SEl\TESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 20I2i2OI3
IANITRINITA DEBORA
STEVANIE VERONIKA L
Tangemng Selatm, t I
Jui
2013
Guru Mata Pelajaran Biologi
Neni Hmdayani, S.Pd
Ket
UH I Sistern Pencemaatr UH2 Sistern Ekskresi dan sisten respirasi UH3 Sistern regulasi dan sistern reproduksi
224 DAFTAR NILAI SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2OT2l2013
Tmgerag Selatu, l1 Jui 2013
Ket
L[l
I Sisteln Pencemaan
UH2 Sistern Ekskresi dan sistem respirasi Guru Mata Pelajaru Biologi
Neni Hmdayani, S.PC
tllt
3 Sistern regulasi
dm sistem reproduksi
22s DAFTAR NILAI SEN1ESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN
201 2/20-r3
ADLI HIDAYATUL FIRDAUS
Tangerang Selatu, I I .luni 2013 Guru Mata Pelajaran Biologi
Neni Hmdayani, S.Pd
Ket
UH
I
Sisteur Pencernaan
UH 2 Sistem Ekskesi dan sisterr rcspirasi UH 3 Sistern regulasi dan sistetn reproduksi