PENGARUH LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP KONSEP DIRI SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 1 REMBANG KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh:
IDA FITRIANA NPM: 061 103 96
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI SEMARANG 2011
i
PENGARUH LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP KONSEP DIRI SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 1 REMBANG KABUPATEN REMBANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI
Diajukan guna persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam program studi psikologi pendidikan dan bimbingan
Oleh: IDA FITRIANA NPM: 061 103 96
PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI SEMARANG 2011
ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
PENGARUH LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP KONSEP DIRI SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 1 REMBANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Yang disusun dan diajukan oleh Ida Fitriana NPM: 061 103 96
Telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan Di hadapan Dewan Penguji Pada tanggal 29 Januari 2011
Semarang, 29 Januari 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
Chr. Argo Widiharto, S.Psi.,M.Si
Agung Prasetyo, S. Psi, M. Pd
NPP. 087 101 205
NPP. 046 901 158
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN IKIP PGRI SEMARANG 2011
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul ‘’Pengaruh Layanan Informasi dalam Bimbingan Pribadi Terhadap Konsep Diri Siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011”, telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang. Pada hari
: Rabu
Tanggal
: 2 Maret 2011
Panitia Ujian
Ketua
Sekretaris
Dra. M.Th. S. R. Retnaningdyastuti, M. Pd
Siti Fitriana, S. Pd., M. Pd
NIP. 19530603 1981032 2 001 .
NPP. 088 201 204
Anggota Penguji
1.
Chr. Argo Widiharto, S.Psi.,M.Si
( ............................)
NPP. 087 101 205 2.
Agung Prasetyo, S. Psi., M. Pd
( .............................)
NPP. 046 901 158 3.
Arri Handayani, S. Psi., M. Si
(…………………..)
NPP. 997 401 149
iv
MOTTO
" Gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu"
”Gunakan akal dan pikiran untuk membangun dalam memberi kemaslahatan bagi yang membutuhkan”
v
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan skripsi ini untuk : Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberiku kasih sayang
penuh cinta dengan menuntun hidupku serta meninginkan kebahagiaanku dunia dan akhirat bagi putra putrinya Keluarga besar orang tuaku yang telah membantu dalam menyelesaikan studiku. “Tante Erna” yang telah memberikan motivasi, membantu membiayai studi ku. Someone spesial yang selalu memotivasi dan membangkitkan semangat serta memberikan harapan hidupku dalam setiap detik langkahku. Adiku Anafhi Romadhoni tersayang yang senantiasa mendukung studiku
Sahabat-sahabat sejatiku yang selalu memberi warna warni dalam
menjalani studi selama ini. Teman-temanku semua, Angkatan ’06 yang kompak yang selalu menemaniku dalam keadaan suka maupun duka. Keluarga besar mbak eka yang menganggap aku bagian dari keluarganya yang selalu membimbing, memberi saran dan menasihatiku serta membantu memecahkan masalah yang saya hadapi Almamater IKIP PGRI Semarang Tak lupa pembaca yang budiman.
Semoga amal dan perbuatan mereka mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa
vi
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, penulis panjatkan rasa syukur kehadirat-Nya, Tuhan semesta alam, hanya karena rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai pendidik dan sentral suri tauladan bagi setiap manusia dimana tempat dan segala zaman. Dengan segala keterbatasan dan kelemahan yang ada dalam diri penulis, skripsi ini telah terselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam Ilmu Psikologi Pendidikan dan Bimbingan IKIP PGRI Semarang. Meski dalam penelitian dan penyusunannya banyak ditemui berbagai macam kendala yang tidak sedikit dan banyak memakan waktu yang lama. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tanpa bantuan semua pihak terutama dari dosen pembimbing dan teman-teman seperjuangan niscaya skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan. Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi motivasi dalam penulisan skripsi ini terutama kepada yang terhormat. 1. Muhdi, SH. M. Hum, selaku Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah merestui penulisan skripsi ini. 2. Drs. Agus Suharno, M. Si Dra. M. Th. S. R Retnaningdyastuti, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan izin penelitian sehingga skripsi ini terselesaikan. 3. Dra. M. Th. S. R Retnaningdyastuti, M. Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan izin peneliti 4. Siti Fitriana, S.Pd, M. Pd selaku Sekretaris Jurusan yang telah memberikan persetujuan judul skripsi ini.
vii
5. Chr. Argo Widiharto, S. Psi, M. Si, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya, memberikan bimbingan dan mengarahkan terhadap penyusunan skripsi 6. Agung Prasetyo, S. Psi. M. Pd, selaku pembimbing II yang telah mencurahkan segenap tenaganya dalam membimbing dan memberikan masukan terhadap penyusunan skripsi 7. Arri Handayani, S. Psi, M. Si selaku dosen penguji yang telah menguji dan meluluskan ujian skripsi ini 8. Kepala dan staf perpustakaan IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan izin dan layanan perpustakaan yang diperlukan penulis. 9. Bapak dan ibu dosen serta semua staf karyawan IKIP PGRI Semarang. 10. Drs Yoga Pramono, MT selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Rembang yang telah bersedia memberikan izin dalam penelitian ini, serta bersedia membantu selama penelitian berlangsung. 11. Siti Zuharoh ,BA selaku guru pembimbing SMK Negeri 1 Rembang yang telah bersedia memberikan waktunya untuk membantu dalam penelitian ini. 12. Semua bapak dan ibu guru SMK Negeri 1 Rembang yang telah memberikan waktunya kepada peneliti. 13. Bapak dan ibuku, serta semua pihak yang telah memberikan dorongan semangat demi keberhasilan penulisan skripsi ini dan yang selalu sabar serta ikhlas dalam mendidik, memberikan kasih sayang dalam bentuk material spiritual. 14. Keluarga besar orang tuaku yang telah membantu dalam menyelesaikan studiku. 15. Tante Erna yang telah memberikan motivasi, membantu membiayai studi serta penulisan skripsi ini 16. Adikku tersayang dan yang selalu memberikan dukungan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 17. Tak terkecuali seseorang yang sering marah-marah tetapi berarti dan bermakna selalu memberi motivasi dalam kehidupanku sehari-hari serta mendoakan aku dalam menyelesaikan studi serta penulisan skripsi ini. viii
18. Teman-teman baikku dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, maret 2011 Penulis
Ida Fitriana NPM. 06 110 396
ix
ABSTRAK
Ida Fitriana” Pengaruh Layanan Informasi Dalam Bimbingan Pribadi Terhadap Konsep Diri Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Rembang tahun pelajaran 2010/2011”.Semarang:Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan IKIP PGRI Semarang, 2 maret 2011 Peneliti ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap pembentukan konsep diri siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Rembang tahun pelajaran 2010/2011. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan informasi dalam bidang bimbingan pribadi terhadap peningkatan konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang 2010/2011. Jenis penelitian ini adalah kuantitaf, dengan populasinya adalah siswa kelas XII SMK Negeri 1 Rembang tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah keseluruhan 246 siswa dari 7 kelas. Adapun sampel yang diambil sebanyak 37 siswa, berdasarkan 15% dari jumlah siswa keseluruhan dengan menggunakan teknik proportional random sampling (sampling imbangan). Dalam mengambil data yang diperoleh peneliti menyebarkan skala dengan 5 alternatif jawaban yaitu, sangat setuju, setuju, raguragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju, sedangkan skala yang dimaksud adalah skala konsep diri. Skala sebaran pre test yang disebarkan kepada responden skor terbanyak pada rentangan angka 109 – 142 sebanyak 21 siswa atau 56,76 % dan ada pada kategori cukup, urutan kedua pada rentangan skor 75 – 108 sebanyak 14 siswa atau 37,84 % berada pada kategori kurang baik serta kategori tidak baik sebanyak 2 atau 5,40%. Bila dilihat dari rata-rata persepsi siswa tentang konsep diri siswa sebelum diberi layanan sebesar 124,162. Hasil skor setelah perlakuan lebih meningkat dari sebelum perlakuan. Nilai skor sebelum perlakuan diperoleh skor rata-rata mencapai 145,919 Jadi skor sebelum perlakuan rata-rata 124,162 setelah perlakuan mencapai 145,919 sehingga ada peningkatan sebesar 21,757 Dari perhitungan diperoleh hasil t hitung =6,980, selanjutnya dengan t tabel pada ataraf signifikan 5% dengan db 40 yaitu sebesar 2,043 maka 6,980 >2,043. Dengan demikian koefisien sebesar t hitung 6,980 adalah signifikan pada taraf signifikan 5%. Hal ini berarti ada perbedaan layanan informasi dapat mempengaruhi peningkatan konsep diri, bentuk layanan ini terbukti pada diri siswa setelah mendapat layanan atau treatment bidang bimbingan memberikan kemajuan dalam konsep diri siswa dengan mencapai rata-rata peningkatan yang cukup signifikan.
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
SAMPUL DALAM.............................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv HALAMAN MOTTO .........................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii ABSTRAK ..........................................................................................................
x
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. xi HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xiv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................
1
B. Identifikasi Masalah........................................................................
7
C. Pembatasan Masalah.......................................................................
7
D. Rumusan Masalah...........................................................................
8
E. Tujuan Penelitian ............................................................................
8
F. Manfaat Penelitian...........................................................................
8
G. Definisi Operasional .......................................................................
9
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Diri.................................................................................... 11 a. Pengertian konsep diri ............................................................... 11 b. Pembentukan konsep diri .......................................................... 13 c. Faktor-faktor konsep diri........................................................... 14 d. Jenis konsep diri........................................................................ 20 e. Ciri-ciri konsep diri ................................................................... 21 xi
B. Layanan Informasi dalam Bimbingan Pribadi ............................... 25 a. Layanan Informasi..................................................................... 25 1. Pengertian layanan informasi................................................ 25 2. Tujuan layanan informasi...................................................... 26 3. Metode layanan informasi..................................................... 27 4. Asas layanan informasi ......................................................... 27 b. Bimbingan Pribadi .................................................................... 28 1) Pengertian bimbingan pribadi ............................................... 28 2) Tujuan bimbingan pribadi ..................................................... 29 3) Bidang bimbingan pribadi..................................................... 30 C. Kerangka Berpikir........................................................................... 31 D. Hipotesis ......................................................................................... 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 34 B. Populasi Sampel dan Sampling....................................................... 34 1. Populasi ................................................................................... 34 2. Sampel ..................................................................................... 35 3. Teknik Sampling ..................................................................... 36 C. Metode Penelitian .......................................................................... 36 D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 37 1. Validitas .................................................................................... 37 2. Reliabilitas ................................................................................ 39 E. Prosedur Penelitian ........................................................................ 39 F. Rancangan Penelitian ...................................................................... 40 G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 41 H. Hipotesis ......................................................................................... 42
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data ................................................................................ 43 1.Tahapan persiapan ...................................................................... 43 2.Tahapan pelaksanaan .................................................................. 44 B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data ....................................... 45 1. Uji Validitas Data ...................................................................... 45 2. Uji Reliabilitas Data................................................................... 48 D. Uji Hipotesis .................................................................................. 49 1. Analisis data............................................................................... 49 2. Analisis uji t ............................................................................... 56 E. Pembahasan.................................................................................... 58 BAB V PENUTUP A.Simpulan ........................................................................................ 61 B.Saran ............................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Populasi Siswa SMK Negeri 1 Rembang....................................
35
Tabel 3.2 : Sampel SMK Negeri 1 Rembang................................................
35
Tabel 3.3 : Skala sebaran konsep diri sesudah try out..................................
38
Tabel 4.1 : Rekapitulasi Uji Validitas Data Konsep Diri ..............................
47
Tabel 4.2 : Kategori interval Skor Pre Test...................................................
50
Tabel 4.3 : Skor pre test.................................................................................
50
Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi data pre test.................................................
52
Tabel 4.5 : Jadwal pelaksanaan layanan informasi ......................................
53
Tabel 4.6 : Kategori interval Skor Post Test .................................................
54
Tabel 4.7 : Skor post test ...............................................................................
54
Tabel 4.8 : Distribusi frekuensi data post test ...............................................
55
xiv
LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. 1. Daftar Absensi Siswa Try Out ...............................................
65
Lampiran A. 2. Daftar Absensi Siswa pre tes dan post test ............................
67
Lampiran B. 1. Skala Konsep Diri Try Out ....................................................
69
Lampiran B. 2. Skala Konsep Diri Siswa pre tes dan post test.......................
72
Lampiran C. 1. Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas data............
74
Lampiran C. 2. Contoh Perhitungan Uji Validitas data ..................................
77
Lampiran C.3 Contoh Perhitungan Reliabilitas ............................................
78
Lampiran D. 1 Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Komunikasi Hubungan antarpribadi...........................................................
80
Lampiran D. 2. Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Semangat Menanamkan Rasa Percaya Diri pada setiap Individu...........
88
Lampiran D. 3. Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Mengenal dan Memahami Diri ...................................................................... 100 Lampiran D. 4. Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Menghargai Orang Lain ............................................................................. 106 Lampiran E. 1. Data Hasil Perhitungan Pre test ............................................ 114 Lampiran E. 2 Data Hasil Perhitungan Post test ........................................... 116 Lampiran E. 3 Data Hasil Perhitungan Analisis Uji t .................................... 118 Lampiran F. 1 ACC Judul Skripsi ................................................................. 119 Lampiran F. 2 Surat Penelitian dari Kampus................................................. 120 Lampiran F. 3 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah Tempat Penelitian 121 Lampiran F. 4 Blangko bimbingan ................................................................ 122
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah semua orang, pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses memanusiakan manusia. Manusia adalah makhluk unik yang memiliki kekhasan masing-masing, walaupun manusia kembar identik memiliki kesamaan dalam hal tertentu ada perbedaan (Mulyati Sumantri, 2008: 23). Hakekat eksistensial manusia adalah sebagai makhluk pribadi, sosial dan makhluk Tuhan. Proses hidup manusia adalah proses perkembangan, berada dan berlangsung di dalam masyarakat. Manusia sebagai makhluk pribadi mengandung makna bahwa manusia itu berbeda satu sama lain. Manusia bersifat unik baik dalam cara berpikir, merasa, bercita maupun berperilaku. Manusia sebagai makhluk pribadi memiliki kebebasan dan mengembangkan diri ke arah yang lebih baik dan bermutu. Sedangkan manusia sebagai makluk sosial berada dengan sesama dan bersama dengan orang lain. Interaksi manusia di dalam kelompok atau masyarakat akan membentuk kepribadian serta peran-peran yang dimainkan individu dalam kelompok atau masyarakat (Sunarya Kartanidata, 1997: 6-8) Manusia sebagai makhluk individu dan sosial dalam bersikap dan berperilaku tidak akan lepas dari konsep yang dimiliki. Manusia akan berkembang serta mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik maupun psikis sesuai dengan diri sendiri atau konsep diri. Perkembangan secara fisik
xvi
dan psikis tanpa sadar menciptakan mata rantai masalah yang berasal dari dalam diri. Sehingga konsep diri muncul karena adanya masalah seperti kurang percaya diri, merasa rendah diri, suka mengkritik yang semuanya itu berasal dari dalam dirinya sendiri. Adi W. Gunawan (2005: 1) menjelaskan bahwa konsep diri adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri, yang terbentuk melalui pengalaman hidup dan interaksi dengan lingkungan dan pengaruh dari orang-orang yang dianggap penting atau dijadikan panutan. Konsep diri mempunyai peranan yang penting dalam menentukan perilaku individu, bagaimana individu memandang dari karakter yang tampak maupun seluruh perilaku individu tersebut. Munculnya pertanyaan apa, siapa dan bagaimana merupakan suatu ungkapan pencarian konsep diri. Kesadaran dan pandangan tentang diri yang dihayati akan mempengaruhi persepsi individu tentang kehidupan maupun perilaku individu. Kita bisa melihat konsep diri dari empat sudut pandang yaitu: konsep diri positif dan konsep diri negatif, konsep diri fisik dan konsep diri sosial, konsep diri emosional dan konsep diri akademis serta konsep diri riil dan konsep diri ideal (Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo, 2006: 53). Individu dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika individu tersebut menyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten serta kehilangan daya tarik terhadap hidup. Individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung bersikap pesimis
xvii
terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapi. Sebaliknya individu yang memiliki konsep diri positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu termasuk terhadap kegagalan yang pernah dialami. Konsep diri positif melihat bahwa kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda dan dapat diraih di masa yang akan datang (Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo, 2006 : 53). Konsep diri positif dan negatif pada individu bisa terbentuk melalui proses belajar yang dimulai sejak masa pertumbuhan seorang individu dari kecil sampai dewasa serta pengaruh dari lingkungan. Lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Lingkungan yang kurang mendukung cenderung mempunyai konsep diri yang negatif. Agar tidak membetuk konsep diri yang negatif lingkungan atau orang tua memberikan sikap yang baik dan positif sehingga individu akan merasa dirinya berharga sehingga tumbuh konsep diri yang positif. Konsep diri yang positif diperlukan bimbingan dan pembinaan yang baik dari lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan pergaulan atau antar individu satu dengan individu yang lain. Masing-masing individu yang menerima informasi atau tanggapan-tanggapan yang mengarah pada pembentukan diri akan berkembang dan berpengaruh terhadap pembentukan dan pengembangan konsep diri individu tersebut. Berdasarkan pengamatan penulis bahwa kondisi siswa kelas XII SMK Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011 kaitannya dengan konsep diri, antara lain sering berperilaku yang tidak sepantasnya dilakukan oleh siswa
xviii
sebagai peserta didik. menyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten serta kehilangan daya tarik terhadap hidup. Individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung bersikap pesimis terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapi. Hal ini terjadi karena para siswa belum bisa mengetahui dan mengenal dirinya atau konsep diri yang dimiliki dengan baik. Dalam membantu untuk mengenalkan diri siswa perlu adanya pembinaan dan layanan informasi yang berkaitan dengan bimbingan pribadi, sehingga mampu meningkatkan dan mengembangkan konsep diri yang dimiliki siswa. Selain layanan informasi dalam bimbingan pribadi konsep diri bisa ditingkatkan dengan berbagai layanan misalnya layanan bimbingan kelompok, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan dan konseling kelompok. Lingkungan sekolah hendaknya membantu orang tua serta menyediakan pelayanan serta bimbingan kepada peserta didik supaya dapat memberikan pengertian atau pembinaan sehingga mampu membantu menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi siswa. Proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, terdiri dari beberapa layanan. Layanan yang dilaksanakan di sekolah guna untuk meningkatkan dan mengembangkan konsep diri siswa yang optimal harus dilakukan dengan mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling. Dari berbagai pelayanan bimbingan dan konseling diantaranya adalah layanan informasi.
xix
Prayitno (2004: ii) mengatakan jenis layanan dan kegiatan bimbingan konseling dibedakan menjadi sembilan yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling perseorangan, layanan penguasaan konten, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi. Sedangkan kegiatan bimbingan secara menyeluruh meliputi empat bidang bimbingan yaitu, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier. Salah satunya layanan adalah layanan informasi yang merupakan suatu media yang memiliki ruang lingkup layanan untuk pemahaman dan pencegahan kepada peserta didik serta dapat menentukan arah suatu tujuan, sehingga menjadi jelas dan tidak salah dalam mengambil keputusan. Layanan informasi dapat digunakan sebagai acuan untuk bersikap dan berperilaku dalam rangka membentuk konsep diri siswa, sebagai pertimbangan bagi arah untuk pengembangan diri dan sebagai dasar pengambilan keputusan. Layanan informasi merupakan kegiatan dalam rangka program bimbingan di sekolah untuk membantu siswa dalam mengenal lingkungannya yang dapat dimanfaatkan, baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang. Sehubungan dengan adanya layanan informasi ini, para siswa diharapkan dapat memiliki kepercayaan diri mengenai hidupnya dimasa yang akan datang. Apabila tidak memperoleh informasi semacam ini selama belajar di sekolah, individu diperkirakan akan menghadapi masalah dan kesulitan di sekolah, lingkungan dan keluarga (Sugiyo dan Sugiharto, 1994: 41).
xx
Oleh karena itu layanan informasi merupakan salah satu yang dipergunakan untuk membantu siswa memahami dirinya sendiri dan pemahaman orang lain. Di samping itu layanan informasi juga memperluas lingkup informasi seperti bergaul, baik dengan orang lain hubungan antar jenis kelamin yang berbeda atau jenis kelamin sama, tata karma dan etika, aktivitas waktu luang, penampilan pribadi, keterampilan sosial, hubungan rumah tangga dan keluarga, perencanaan keuangan dan kesejahteraan hidup (Sugiyo dan Sugiharto, 1994: 49-50). Layanan informasi dalam bimbingan pribadi yang diberikan guru BK kepada siswa tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh siswa karena guru BK dalam menyampaikan layanan khususnya layanan informasi dalam bimbingan pribadi intensitas waktunya terbatas, tidak seperti guru mata pelajaran, sehingga guru BK tidak bisa menyampaikan informasi yang harus diberikan kepada siswa.. Keterbatasan waktu yang diberikan oleh guru BK kepada siswa, sehingga pelayanan siswa untuk memperoleh informasi tidak sesuai dan tidak kompeten dengan kebutuhan siswa. Sesuai buku paduan pelaksanaan bimbingan dan konseling dijelaskan bahwa kegiatan bimbingan pribadi di SMA merupakan salah satu kegiatan bimbingan dan konseling, disamping bimbingan karier, bimbingan belajar, bimbingan keluarga, bimbingan sosial (Prayitno, 1997: 15). Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi yang dimaksud agar siswa (peserta didik) mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerima secara positif dan
xxi
dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut serta membina konsep diri yang positif. Berangkat dari uraian diatas dalam penelitian ini akan meneliti pengaruh Layanan Informasi dalam Bimbingan Pribadi terhadap Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011. B. Identifikasi Masalah Sebagai upaya untuk mengetahui fokus permasalahan agar bisa tepat sasaran dan berkualitas maka mengidentifikasi masalah sebagai tolok ukur perumusan masalah menjadi fokus pikiran penulis, agar didapat sebuah rumusan yang baik, efisien dan efektif. Dalam konteks kajian ini beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan penulis diantaranya sebagai berikut: 1. Sikap pesimis, hilangnya daya tarik terhadap hidup, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, sering mengeluh terhadap dirinya tidak yakin terhadap dirinya. 2. Banyaknya permasalahan yang dihadapi individu seperti, kurang percaya diri, rendah diri, suka mengkritik, rasa pesimis akan membawa kemunduran bagi diri siswa.. 3. Lingkungan keluarga sekolah yang kurang mendukung individu sehingga siswa tidak dapat mengembangkan konsep diri. 4. Layanan informasi dalam bimbngan pribadi tidak pernah diberikan, informasi tidak sesuai dan tidak kompeten dengan kebutuhan siswa.
xxii
C. Pembatasan Masalah Adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga pikiran dan teori-teori maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam dan mendetail. Tidak semua masalah yang telah penulis identifikasi di teliti, untuk itu peneliti memberi batasan-batasan. Dalam kesempatan ini yang penulis teliti adalah pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011 sebagai tempat penelitian. D. Perumusan Masalah Sesuai latar belakang di atas, rumusan masalah secara jelas akan dapat dipergunakan
sebagai
pedoman
dalam
melakukan
langkah-langkah
selanjutnya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah ada pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap meningkatkan konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan deskripsi rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan informasi dalam bidang bimbingan pribadi terhadap peningkatan konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang 2010/2011. F. Manfaat Penelitian xxiii
Manfaat dalam penelitian yang akan diperoleh dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Menambah referensi di bidang bimbingan dan konseling mengenai layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa.
2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti dapat menambah pengalaman dan ketrampilan cara meningkatkan konsep diri siswa melalui pemberian layanan informasi dalam bimbingan pribadi. b. Bagi lembaga sebagai masukan pemberian layanan informasi dalam melakukan bimbingan dan pembinaan layanan kepada siswa yang dilakukan oleh guru, khususnya guru bimbingan konseling serta menambah model-model pemberian layanan.. c. Bagi peserta didik setelah mengikuti layanan dan memperoleh informasi yang tepat dapat meningkatkan konsep diri yang positif. G. Definisi Operasional 1. Konsep diri merupakan keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Konsep diri akan diungkap dengan menggunakan metode skala psikologis, dengan mengacu pada 5 ciri konsep diri positif yang terdiri 1) ia yakin akan kemampuannya mengatasai masalah, 2) ia merasa setara dengan orang lan, 3) ia menerima pujian tanpa rasa malu, 4) ia xxiv
menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat, 5) ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya. Lima ciri tersebut digunakan sebagai indikator dalam penelitian. 2. Layanan Informasi dalam bimbingan pribadi, adalah suatu layanan yang memberikan informasi dalam diri pribadi. Artinya dapat mengembalikan, memberikan pengetahuan secara mendalam terhadap individu untuk menerima,
berbagai
informasi
yang
dapat
dipergunakan
sebagai
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik kemampuan hubungan pribadi, sosial, teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Pelaksanaan dari layanan informsi dalam bimbingan pribadi dilakukan 2 kali seminggu selama dalam penelitian, yaitu pada hari Rabu dan Sabtu.
xxv
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Diri
a. Pengertian konsep diri Pengertian konsep diri menurut Jalaluddin Rahmat (2005: 99) adalah pandangan dan perasaan kita, persepsi ini boleh bersifat psikologis, sosial dan psikis. Konsep diri bukan hanya gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian diri, sehingga konsep diri dalam istilah umum mengarah pada persepsi seseorang mengenai diri sendiri. Konsep diri merupakan seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya,
karakteristik
kepribadiannya,
motivasinya,
kelemahannya,
kepandainnya dan kegagalannya, atau konsep diri merupakan kerangka kerja untuk mengorganisasikan pengalaman-pengalaman yang diperoleh seseorang. Sedangkan menurut Roger (dalam Alex Sobur, 2003: 507) menjelaskan konsep diri adalah kesadaran batin yang tetap mengenai pengalaman yang berhubungan dengan akau dan membedakannya kau dari yang bukan aku. Seperti yang dikemukakan Hurlock (1995: 58) memberikan pengertian konsep diri sebagai gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya, konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, aspirasi dan prestasi. xxvi
William D. Brooks (dalam Savitri Ramadhani, 2008: 77) mengatakan konsep diri sebagai persepsi diri sendiri tentang aspek fisik, sosial, dan psikologis yang individu peroleh melalui pengalaman dan interaksinya dengan orang lain. Sedangkan pendapat lain mengemukakan konsep diri secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang, persaan, dan pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi kemampuan, karakter, maupun sikap yang dimiliki individu. Para ahli psikologi dan komunikasi memberikan rumusan tentang konsep diri yang dikemukanan Renita Mulyaningsihdan Yusuf Purnomo (2006: 46) bahwa konsep diri sebagai gambaran, pandangan, keyakinan dan penghargaan, atau penerimaan diri. Konsep diri meliputi semua keyakinan dan penilaian tentang diri sendiri. Hal ini akan menentukan sapa kita dalam kenyataan, tetapi juga menentukan siapa kita menurut pikiran sendiri dan menjadi apa menurut pikiran sendiri. Hal ini sering dialami siswa menilai diri sendiri apa, siapa, dan bagaiman diri saya. Pertanyaan semacam ini merupakan bentuk pencarian konsep diri. Interaksi individu mempengaruhi pencapaian harga diri baik konsep diri negatif maupun konsep diri positif. Dari berbagai pendapat tentang konsep diri dapat diambil kesimpulan bahwa konsep diri adalah cara pandang menyeluruh tentang dirinya yang merupakan penilaian tentang diri, bagaimana individu memandang dan menilai diri dalam bersikap dan berperilaku sehingga akan mempengaruhi tindakan dan pandangan yang berdasarkan pada
xxvii
penilaian tentang diri siswa baik kondisi fisik maupun lingkungan terdekatnya. b. Pembentukan konsep diri Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seseorang manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan dan pengalaman orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap orang tua dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk tumbuh menilai siap diri saya. Lingkungan yang kurang mendukung akan membentuk konsep diri yang negatif. Jika lingkungan dan orang tua mendukung dan memberikan sifat baik akan membentuk konsep diri siswa yang positif. Menurut Charles Horton Cooley (dalam Savitri Ramadhani, 2008: 77),
bahwa konsep
diri
dapat
dimunculkan
dengan
melakukan
pembayangan diri sendiri sebagai orang lain, yang disebutnya sebagai looking-glass self (diri-cermin) seakan-akan kita menaruh cermin dihadapan kita sendiri. Prosesnya dimulai dengan membayangkan bagaimana kita tampak pada orang lain, kita melihat sekilas diri kita seperti dalam cermin. Misalnya, kita merasa wajah kita menarik atau tidak menarik. Proses kedua, kita membayangkan bagaimana orang lain menilai penampilan kita. Apakah orang lain menjadi kita menarik, cerdas atau tidak menarik. Proses ketiga, kita kemudian mengalami perasaan bangga atau kecewa atas percampuran penilaian diri kita sendiri dan penilaian orang lain. Jika penilaian kita terhadap diri sendiri positif, dan orang lain
xxviii
pun menilai kita positif, maka kita kemudian mengembangkan konsep diri yang positif. Begitu sebaliknya, penilaian orang lain terhadap diri kita negatif, dan kita pun menilai diri kita negatif, maka kemudian kita mengembangkan konsep diri yang negatif. Jalaluddin Rahmat (2005: 103) menjelaskan Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran diskriftif tetapi juga penilai diri anda tentang diri anda., sehingga ada proses perkembangan diri seseorang tidak langsung dan menetap, tetapi merupakan suatu keadaan yang mempunyai proses pembentukan dan masih dapat berubah. Sedangkan bayi yang baru lahir tidak mengetahui tentang dirinya, sehingga konsep diri tidak dibawa sejak lahir tetapi secara bertahap sedikit demi sedikit timbul sejalan dengan berkembangnya kemampuan persepsi individu artinya konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak mas pertumbuhan seseorang dari kecil hingga dewasa Jadi proses pembentukan konsep diri bukanlah suatu bentuk yang tidak langsung dan statis melainkan selalu berkembang. Refleksi lingkungan menjadi acuan dinamika tumbuh kembangnya konsep diri anak yang terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan hingga dewasa. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep diri Berkembangnya konsep diri akibat individu mendapat pengaruh dari luar. Adapun faktor yang mempengaruhi konsep diri dalam konsep diri positif menurut Coopersmith (dalam Geraldine K. Wanei, 2006: 34)
xxix
ada empat faktor yang berperan dalam pembentukan konsep diri individu yaitu: i.
Faktor kemampuan. Setiap anak mempunyai kemampuan. Oleh karena itu berilah anak peluang agar anak mampu melakukan sesuatu.
ii.
Faktor perasaan berarti Pupuklah rasa berarti pada diri anak dalam setiap aktivitas sekecil dan sesederhana apapun, anak jangan dicemooh sehingga menimbulkan perasaan hampa. Perasaan tanpa arti akan membentuk sikap negatif.
iii.
Faktor kebajikan Bila anak telah memiliki perasaan berarti, maka akan tumbuh kebajikan dalam dirinya. Anak merasa lingkungan adalah tempat yang menyenangkan. Tempat dengan atmosfir menyenangkan akan menjadi wahana subur bagi anak karena anaka akan berbuat kebajikan bagi lingkungan.
iv.
Faktor kekuatan Pola perilaku berkarakterristik positif memberi kekuatan bagi anak untuk melakukan perbuatan yang baik. Dengan kekuatan diri anak dapat menghalau upaya yang negatif. Sebagai contoh anak akan akan takut untuk menyontek, berbohong, membuat tanda tangan palsu. Faktor ini perlu tumbuh dala diri anak agar konsep dirinya menjadi positif.
xxx
Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo (2006: 54-55) mengemukakan bahwa konsep diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: a.
Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua sangat signifikan dalam membentuk konsep diri anak. Sikap positif dan negatif orang tua terbaca oleh anak dan menumbuhkan serta membentuk konsep diri anak.
b.
Kegagalan Kegagalan yang dialami siswa terus menerus menimbulkan pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan bahwa semua penyebab terletak pada kelemahan diri
c.
Depresi Individu yang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang cenderung negatif dalam memandang dan merespons segala sesuatu termasuk menilai diri sendiri. Orang yang depresi akan menjadi supersensitive dan cenderung mudah tersinggung atau termakan ucapan individu lain.
d.
Kritik internal Mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang akan perbuatan yang dilakukan.
e.
Mengubah konsep diri Seringnya persoalan membuat diri siswa untuk berpikir dan mengubah konsep diri kearah yang lebih positif.
xxxi
f.
Berpikir positif Segala sesuatu tergantung pada cara kita memandang segala sesuatu baik terhadap persoalan maupun terhadap
seseorang,
artinya
kendalikan pikiran jika pikiran itu mulai menyesatkan jiwa dan raga. g.
Jangan memusuhi diri sendiri Sikap menyalahkan diri sendiri yang berlebihan merupakan pertanda bahwa ada permusuhan dengan kenyataan diri akan emnimbulkan konsep yang diri negatif. Sedangkan
menurut
Jalaluddin
Rahmat
(2005:
100-104)
menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu orang lain dan kelompok rujukan. a.
Orang lain Konsep diri individu terbentuk karena adanya pengaruh orang lain. Hasil interaksi hubungan dan pergaulan dengan orang lain akan menimbulkan orang lain memberikan peranan kepada kita dalam membentuk konsep diri. Individu akan mengenal dirinya karena adanya pengaruh dari orang lain yang telah mengenal diri individu dalam memberikan pujian, sanjungan bahkan sampai pada bentuk cemooh kepada individu.
b.
Kelompok rujukan Konsep diri individu juga terbentuk dari adanya kelompok yang bercirikan individu itu terkumpul dalam suatu kelompok atau
xxxii
komunitas yang diiinginkan. Setiap kelompok tersebut mempunyai ikatan enosional yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri individu. Dalam kelompok tersebut individu akan mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik kelompoknya itu. Kelompok inilah yang dinamakan dengan kelompok rujukan. Adapun faktor lain yang mempengaruhi konsep diri ada yang berpendapat bahwa terbentuknya konsep diri dipengaruhi oleh beberapa factor (http://www. masbow. com/2009/07/kosep diri/ html), antara lain: a. Reaksi dari orang lain Mengamati pencerminan perilaku seseorang terhadap respon orang lain dapat dipengaruhi dari diri orang itu sendiri. b. Perbandingan dengan orang lain Konsep diri seseorang tergantung pada cara orang tersebut membandingkan dirinya dengan orang lain. c. Peranan orang lain Setiap orang memiliki citra dirinya masing-masing, sehingga dari situ orang tersebut memainkan peranannya. d. Identifikasi terhadap orang lain Pada dasarnya seseorang selalu ingin memiliki beberapa sifat dari orang lain yang dikaguminya. Adapun menurut Verderber (dalam Alex Sobur, 2003: 518) ada empat faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri, yakni:
xxxiii
a
Self-appraisal Istilah ini menunjukkan suatu pandangan yang menjadikan diri sendiri sebagai objek dalam komunikasi atau dengan kata lain adanya kesan kita terhadap diri kita sendiri.
b
Reaction and Response of Others Konsep diri itu tidak saja berkembang melalui pandangan kita terhadap diri sendiri, namun berkembang dalam rangka interaksi kita dengan masyarakat. Dengan demikian apa yang ada pada diri kita dievaluasi oleh orang lain melalui interaksi kita dengan orang tersebut, dan pada gilirannya
evaluasi
masing-masing
individu
mempengaruhi
perkembangan konsep diri kita. c
Roles You Play-Role Taking Peran memiliki pengaruh terhadap konsep diri, adanya aspek peran yang kita mainkan sedikit banyak akan mempengaruhi konsep diri individu. Peran yang individu mainkan itu adalah hasil dari sistem nilai individu. Individu dapat memotret diri sebagai individu yang bermain sesuai persepsi yang didasarkan pada pengalaman diri sendiri, yang di dalamnya terdapat unsur selektivitas dari keinginan individu untuk memainkan peran.
d
Reference Groups Kelompok yang kita menjadi anggota di dalamnya. Artinya jika kelompok ini kita anggap penting dalam arti mereka dapat menilai dan bereaksi pada kita, hal ini akan menjadi kekuatan untuk menentukan
xxxiv
konsep diri. Jadi cara kita menilai diri kita merupakan bagian dari fungsi kita dievaluasi oleh kelompok rujukan. d. Jenis Konsep Diri Konsep diri menurut Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo (2006: 46), teknisnya ada empat sudut pandang yaitu: a. Konsep diri positif dan konsep diri negatif, sudut pandang ini digunakan untuk membedakan apakah kita memandang diri sendiri baik atau buruk b. Konsep diri fisik dan konsep diri sosial, sudut pandang ini membedakan pandangan diri kita sendiri atas pribadi kita dan pandangan masyarakat atas pribadi kita. c. Konsep diri emosional dan konsep diri akademis, sudut pandang ini membedakan pandangan diri sendiri yang dipengaruhi oleh faktor psikologis dan yang secara ilmiah bisa dibuktikan. d. Konsep diri riil dan konsep diri ideal, sudut pandang ini membedakan diri kita yang nyata dan yang kita cita-citakan. Untuk mempermudah penelitian dalam konsep diri ini, peneliti terfokus pada konsep diri positif dan konsep diri negatif agar penelitian tidak melebar agar peneliti tidak kesulitan. Sedangkan menurut William D. Brook (dalam Jalaluddin Rakhmat, 2005: 105) bahwa individu terdapat dua konsep diri yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.
xxxv
e. Ciri-ciri Konsep Diri 1.
Ciri Konsep Diri Positif
Orang yang memiliki konsep diri positif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (Savitri Ramadhani, 2008: 81) 1) Individu yakin akan kemampuannya mengatasi masalah. 2) Individu merasa setara dengan orang lain. 3) Individu menerima pujian tanpa rasa malu. 4) Individu menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan, perilaku yang tidak semuanya disetujui masyarakat. 5) Individu mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek kepribadian yang tidak disengaja. Sedangkan ciri-ciri konsep diri positif menurut Jalaluddin Rahmat (2005, 105). Adapun ciri atau tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif adalah sebagai berikut: 1) Individu yakin akan kemampuan mengatasi masalah. Orang ini mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. 2) Individu merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri, tidak sombong, mencela atau meremehkan siapapun dan selalu menghargai orang lain.
xxxvi
3) Individu menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian tanpa rasa malu, tanpa menghilangkan rasa merendah diri. Jadi meskipun ia menerima pujian ia tidak membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain. 4) Individu menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan, perilaku yang tidak semuanya disetujui masyarakat. Ia peka terhadap perasaan orang lain sehingga ia akan meghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak disetujui oleh masyarakat. 5) Individu mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek kepribadian yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk menginstropeksi dirinya sendiri sebelum menginstropeksi orang lain dan mampu untuk menguibahnya menjadi yang lebih baik agar diterima di lingkungannya Tanda-tanda konsep diri positif menurut D. E. Hamachek (dalam Jalaluddin Rahmat, 2005; 106). Adapun karakteristik sebagai berikut: 1) Ia meyakini betul-betul nilai-nilai dan prinsip-prinsip tertentu serta bersedia mempertahankannya, walaupun menghadapi pendapat kelompok yang kuat.
xxxvii
2) Ia mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik tranpa merasa bersalah yang berlebih-lebihan, atau menyesali tindakannya jika orang lain tiadak menyetujui tindakannya. 3) Ia tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu untuk mencemaskan apa yang akan terjadi besok, apa yang telah terjadi waktu yang lalu dan apa yang sedang terjadi waktu sekarang. 4) Ia memiliki keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi persoalannya, bahkan ketika ia menghadapi kegagalan atau kemunduran. 5) Ia merasa sama dengan orang lain, sebagai manusia tidak tinggi atau rendah walaupun terdapat perbedaan dalam kemampuan tertentu, latar belakang keluarga, atau sikap orang lain terhadapnya. 6) Ia sanggup menerima dirinya sebagai orang yang penting dan bernilai bagi orang lain, paling tidak bagi orang-orang yang ia pilih sebagai sahabatnya. 7) Ia dapat menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati, dan menerima penghargaan tanpa merasa bersalah. 8) Ia cenderung menolak usaha oarang lain untuk mendominasinya. 9) Ia sanggup mengaku kepada orang lain bahwa ia merasakan berbagai dorongan, keinginan dari perasaan marah sampai cinta dari sedih sampai bahagia.
xxxviii
10) Ia mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai kegiatan yang meliputi pekerjaan dan permainan, ungkapan diri yang kreatif, persahabatan. 11) Ia peka terhadap kebutuhan orang lain pada kebiasaan sosial yang telah diterima, tidak bisa bersenang-senang dengan mengorbankan orang lain. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri atau karakteristik konsep diri positit adalah sebagai berikut: 1. Yakin akan kemempuan mengatasi masalah 2. Merasa setara dengan orang lain 3. Menerima pujian tanpa rasa malu 4. Peka terhadap orang lain dan, 5. Mampu memperbaiki diri 2.
Ciri Konsep Diri Negatif
Menurut William D. Brook dan Philip Emmer (dalam Jalaluddin Rakhmat, 2005: 105) konsep diri negatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Individu peka terhadap kritikan. Orang ini sangat tidak tahan kritik yang diterimanya, dan mudah marah atau naik pitam. Bagi orang ini koreksi seringkali dipersepsikan sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya. 2) Individu responsif terhadap pujian.
xxxix
Walaupun ia mungkin berpura-pura menghindari pujian, ia tidak dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima pujian. 3) Individu cenderung tidak disenangi orang lain. Ia merasa tidak diperhatikan, karena itulah ia bereaksi pada orang lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban persahabatan. 4) Individu cenderung bersikap hiperkritis 5) Individu bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti dalam bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi. Ia menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yang merugukan dirinya. B. Layanan Informasi dalam Bimbingan Pribadi 1. Layanan Informasi a. Pengertian Layanan Informasi Layanan informasi menurut Prayitno (1999: 259) menjelaskan bahwa layanan informasi adalah suatu kegiatan layanan yang diberikan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan
tentang
berbagai
hal
yang
diperlukan
untuk
menjalankan suatu tugas atau kegiatan yang dikehendaki. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling SMK (1995: 14) layanan informasi adalah suatu kegiatan informasi yang membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai xl
hal
yang berguna untuk mengenali diri, merencanakan dan
mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pengertian ini dikembangkan serta dikaji ulang, sehingga menurut Prayitno (2004: 2), memperjelas bahwa layanan informasi adalah sebagai media layanan yang diberikan kepada individu untuk kepentingan hidup dan perkembangannnya. Jadi layanan informasi adalah bentuk layanan yang diberikan kepada peserta didik atau individu sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. a.
Tujuan Layanan Informasi Dalam buku panduan bimbingan SMK (1995: 14), tujuan layanan informasi adalah sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar serta membekali siswa tentang berbagai hal dalam mengambil keputusan. Sedangkan menurut Sugiyo & DYP Sugiharto (1994: 41) tujuan layanan informasi adalah untuk memberikan wawasan kepada siswa sehingga dia dapat menggunakan informasi itu untuk merencanakan hidupnya diwaktu yang akan datang secara wajar. Sementara itu Prayitno dan Erman Anti (1999: 260), menyebutkan tujuan layanan informasi adalah sebagai berikut:
xli
1. Membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar. 2. Memberikan individu dapat menentukan arah hidupnya . 3. Setiap individu adalah unik, keunikan tersebut membawakan polapola pengambilan keputuan dan bertindak berbeda-beda sesuai dengan aspek kepribadian masing-masing individu. Adapun menurut A. Hallen (2005: 77) tujuan layanan informasi adalah untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai siswa, anggota keluarga dan masyarakat. b. Metode Layanan Informasi Menurut Prayitno (1994: 269-271) metode penyampaian layanana informasi ada 5 cara yaitu: 1) metode ceramah yaitu metode yang paling sederhana, 2) metode diskusi yaitu metode yang diorganisasikan oleh para individu siswa, 3) metode karya wisata yaitu metode yang menggunakan karyawisata, agar para sisiwa bebas mengekspresikan isi hati secara leluasa, 4) metode buku yaitu metode yang menggunakn pedoman buku berkaitan dengan informasi yang diinginkan, 5) metode konferensi dengan tanya jawab. c.
Asas Layanan Informasi
xlii
Menurut Prayitno (2004: 7), layanan informasi pada umumnya merupakan
kegiatan yang diikuti oleh peserta dalam satu forum
terbuka. Azas kegiatan mutlak diperlukan, didasarkan pada azas kesukarelaan dan keterbukaan. Azas kerahasiaan diperlukan dalam layanan diselenggarakan apabila untuk peserta atau klien khusunya dalam kegiatan informasi yang sangat pribadi. Jadi azas layanan informasi sebagai kegiatan layanan yang menuntut keterbukaan dalam kegiatan layanan. 2. Bimbingan Pribadi a. Pengertian Bimbingan Pribadi Buku seri pemandu bimbingan SMK (1995: 6), bimbingan pribadi adalah suatu kegiatan membantu siswa dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Bimbingan pribadi bisa berarti sebagai usaha bantuan dari pembimbing kepada terbimbing agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik. Menurut Rudi Mulyatiningsih (2004: 6) mendefinisikan bimbingan pribadi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan intelegensi, peran sosial, peran seksual dan perkembangan religi dan moral. Pendapat lain yang ditulis didalam artikel mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi merupakan usaha bimbingan dalam
xliii
menghadapi dan memecahkan masalah pribadi. Sedangkan bimbingan pribadi Abu Ahmadi adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi yang dialaminya serta berupaya sendiri dalam memecahkan masalah yang dialami. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada individu dalam membantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pribadi, sosial, konflik dan pergaulan. b. Tujuan Bimbingan Pribadi Tujuan bimbingan pribadi agar individu mampu mengatasi sendiri mengambil sikap sendiri atau memcahkan masalah sendiri yang menyangkut keadaan batinnya sendiri. Kesuksesan bimbingan pribadi sangat dipengaruhi oleh sejauhmana keberhasilan tujuan yang akan dicapai dalam layanan bimbingan yang diselenggarakan yang terkandung dalam prinsipprinsip bimbingan. Menurut Prayitno dan Erman Anti, (1999: 218), bahwa prinsip bimbingan antara lain: 1. Bimbingan didasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri individu terkandung kebaikan-kebaikan. 2. Bimbingan didasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah unik, seseorang anak berbeda dari yang lain.
xliv
3. Bimbingan merupakan bantuan kepada anak dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi pribadi-pribadi yang sehat 4. Bimbingan
merupakan
usaha
membantu
individu
yang
memerlukannya untuk mencapai apa yang diidamkannya 5. Bimbingan adalah layanan unik yang dilaksanakan dengan latihanlatihan, dan diperlukan minat pribadi yang khusus. Dari berbagai macam prinsip bimbingan pribadi, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan bimbingan pribadi adalah suatu layanan bimbingan yang memberikan pengetahuan kepada individu untuk mampu berpendapat, belajar menghargai, mampu mengendalikan emosi, mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri serta menyesuaikan diri berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. c. Bidang Bimbingan Pribadi Kegiatan bimbingan pribadi diarahkan kepada hal-hal pokok yang menyangkut perkembangan pada individu atau peserta didik serta kehidupan
yang
dilakukan
sehari-hari,
termasuk
didalamnya
permasalahan yang seseorang alami. Menurut Hallen A (2005: 72-73) mengatakan dalam bidang bimbingan pribadi pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
xlv
Bimbingan pribadi dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut yaitu: (1) Penanaman dan pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) Penanaman dan pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangan untuk kegiatan –kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranan masa depan, (3) Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang
bakat
dan
minat
pribadi
serta
pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan
penyaluran
dan
yang kreatif dan
produktif, (4) Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya, (5) Pemantapan kemampuan mengambil keputusan, (6) Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya dan Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupu jasmaniah. Kegiatan bimbingan pribadi disebut layanan apabila kegiatan tersebut dilakukan kontak langsung dengan sasaran layanan (klien) dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi atau kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran layanan. C. Kerangka Berpikir Salah satu penentu keberhasilan dalam pekembangan adalah konsep diri. Konsep diri merupakan suatu bagian yang terpenting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang xlvi
unik pada diri manusia sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Interaksi individu dengan lingkungan tanpa disadari akan membentuk perilaku serta mempengaruhi konsep diri siswa. Kondisi lingkungan yang kurang mendukung akan membentuk konsep diri siswa. Agar tidak terjadi kesalahan dalam membentuk konsep diri, perlu adanya bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling ini berupa proses layanan informasi informasi dalam bimbingan pribadi sebagai tindakan membina siswa mengenal diri dalam pembentukan konsep diri (Savitri Ramadhani, 2008: 81). Perkembangan lingkungan yang kurang mendukung akan berpengaruh dalam diri siswa dalam membentuk konsep diri siswa. Kondisi yang semacam ini apabila tidak segera ditangani dan dibimbing akan mempengaruhi konsep diri yang negatif pada siswa. Oleh karena itu pelayanan informasi dalam bimbingan pribadi perlu ditingkatkan dan dikembangkan sehingga mampu membentuk perilaku siswa yang baik dalam diri siswa sehingga mampu membentuk konsep diri yang positif (Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo, 2006: 53). Agar dalam pendidikan individu berkembang sesuai dengan yang diharapkan
perlu
diberikan
sebuah
kegiatan
layanan.
Banyaknya
permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing individu agar berhasil dalam pencapaian target sebaiknya layanan yang digunakan adalah layanan informasi dalam bimbingan pribadi.
xlvii
Layanan informasi dalam bimbingan pribadi merupakan sebuah kegiatan pemahaman kepada siswa tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan kegiatan sekolah untuk menentukan dan mengarahkan tujuan hidup. Layanan informasi dalam bimbingan pribadi berisi materi layanan yang meliputi kegiatan pemberian orientasi tentang upaya mengenalkan bakat dan minat serta bentuk penyaluran serta usaha mengatasi berbagai permasalahan pribadi yang ditemui di rumah, sekolah dan masyarakat. Pemahaman yang diberikan melalui layanan informasi digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan konsep diri, mengembangkan perilaku yang baik, cara berpikir, merasa, bercita-cita menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dan mengambil keputusan, sehingga bimbingan sebagai fungsi pemahaman dan pencegahan dapat dijalankan. Berjalannya fungsi ini dalam diri siswa membantu dalam membentuk konsep diri yang positif serta dapat mengurangi atau mempengaruhi terbentuknya konsep diri yang negatif, sehingga siswa memiliki motivasi dan berprestasi sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki dalam diri individu tersebut. D. Hipotesis Berdasarkan kajian teoritis yang telah dikemukakan di depan dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut bahwa ada pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011.
xlviii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan pada permasalahan yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Peneliti memilih lokasi di SMK Negeri 1 Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang melihat kondisi sekolah serta karakter peserta didik yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Penelitian ini dilaksanakan mulai penulis merumuskan masalah untuk diajukan menjadi judul masalah serta mengajukan proposal sampai dengan penyajian hasil penelitian. Kegiatan penulis untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada masalah yang diteliti, penulis membutuhkan waktu penelitian selama 6 bulan mulai dari pengajuan proposal sampai mendapatkan hasil kesimpulan dari masalah yang diteliti
B. Populasi, Sampel dan Sampling 1. Populasi Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011 sebanyak 246 siswa.
xlix
Adapun populasi siswa kelas XII SMK Negeri 1 Rembang sebagai berikut: Tabel 3. 1 Populasi Siswa SMK Negeri 1 Rembang No 1 2 3 4 5 6 7
Kelas XII MA XII MB XII GBA XII GBB XII OA XII OB XII TKJ Jumlah
L 36 35 14 15 18 17 14 149
P 0 0 21 20 17 18 21 97
Jumlah Populasi 36 35 35 35 35 35 35 246
2. Sampel Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data dalam penelitian disebut sampel. Menurut S. Margono (2004: 121) sampel adalah sebagai bagian dari populasi sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Jadi yang digunakan dalam penelitian ini peneliti mengambil jumlah siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang tahun pelajarn 2010/2011 dari 246 siswa di ambil 15% sebanyak 37 siswa dari 7 kelas sebagai sampel penelitian. Adapun yang menjadi sampel peneletian adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Sampel Siswa SMK Negeri 1 Rembang No 1 2
Kelas XII MA XII MB
L 5 5
P 0 0 l
Jumlah Sampel 5 5
3 4 5 6 7
3.
XII GBA XII GBB XII OA XII OB XII TKJ Jumlah
2 1 2 2 3 20
3 5 3 3 3 17
5 6 5 5 6 37
Teknik Sampling Pengambilan sampel dalam penelitian agar memperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi menggunakan teknik pengambilan sampel atau teknik sampling. Adapun teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik sampling proportional random atau sampel imbangan (proportional random sampling) yaitu teknik penelitian sampel acak, secara teoritis semua anggota dalam populasi mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Untuk mendapatkan responden yang dijadikan sampel satu hal yang harus diketahui peneliti adalah jumlah responden yang ada dala penelitian. (Sukardi, 2003: 58).
C. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan objek kajian serta media untuk menguji kebenaran. Suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah dan sistematis. Metode penelitian ini supaya tercapai secara maksimal harus memperhatikan langkah-langkahnya yang harus dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan jenis penelitian, populasi, sampel sampai metode analisis data.
li
Penelitian berdasarkan metode penelitian termasuk jenis penelitian eksperimen. Penerlitian eksperimen adalah sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2007: 107). Dalam Penelitian agar mampu menyajikan data perlu menggunakan metode yang harus dipakai. Metode yang dipakai harus dipilih dan ditentukan tersebut terlebih dahulu oleh peneliti laksanakan adalah menggunakan skala psikologis. D. Instrumen Penelitian (Validitas dan Reliabilitas) 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 1996: 158). Untuk menguji validitas instrumen, maka digunakan rumus rumus korelasi yang dikemukakanoleh Pearson
yang dikenal dengan rumus korelasi
product moment sebagai berikut: rxy
N x
N xy ( x )( y ) 2
( x ) 2 N y 2 ( y ) 2
Keterangan: rxy N X Y ∑
: : : : :
Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Jumlah sampel yang menjadi obyek penelitian Variabel layanan informasi dalam bimbingan pribadi Variabel konsep diri siswa Sigma (jumlah) lii
Peneliti menguji valid tidaknya suatu instrument yang disebarkan berdasarkan indikator yang dijadikan sebuah penelitian. Dasar penilaian dari angket yang disebarkan, peneliti menggunakan skala likert. Skala likert merupakan bentuk skala dengan lima alternatif jawaban atau bobot jawaban untuk setiap pertanyaan item positif da item negatif subyek diminta memilih satu diantara empat jawaban yang tersedia yaitu: (SS) sangat setuju, (S) setuju, (RG) ragu-ragu, (TS) tidak setuju, (STS) sangat tidak setuju. Cara menskor skala diatas mengenai jawaban yang diberikan subyek berkisar 1-5 pada butir positif pilihan skor (SS) sangat setuju 5, (S) setuju 4, (RG) ragu-ragu 3, (TS) tidak setuju 2, (STS) sangat tidak setuju 1. Sedangkan untuk jawaban item negatif pilihan skor (SS) sangat setuju 1, (S) setuju 2, (RG) ragu-ragu 3 (TS) tidak seuju 4, (STS) sangat tidak setuju 5. Tabel 3.3 Sebaran Item Skala Psikologis Sesudah Try Out Variabel Y= Konsep Diri Siswa
No. Item + Yakin akan 1,11,21, kemampuan 31,41 mengatasi masalah Merasa setara 7,17,27, dengan orang lain 37,47 Menerima pujian 3,13,23,43 tanpa rasa malu Peka terhadap 9,19,29, orang lain. 39 Mampu 5,15,25 memperbaiki, diri ,35,45 Indikator
1.
2. 3. 4. 5.
Jml 5
5 4 4 5 23
Jumlah
liii
No.Item _ 6,16,26, 36
4
Jml Total 9
2,12,22, 32,42 18,28
5
10
2
6
14,24,34, 44 10 ,30, 40
4
8
3
8
Jml
18
41
2. Reliabilitas Reliabitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 1996: 168). Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan maka berapa kali pun diambil tetap akan sama. Penulis memilih rumus alpha untuk menguji reliabilitas karena rentang skor yang dipakai. Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 198) rumus alpha hanya digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen. Adapun rumus alpha yang digunakan adalah sebagai berikut:
r 11 = [
b 2 k ] ] [ 1 k 1 2
Keterangan: r11 : k : 2 b : 2 :
Reliabilitas Instrumen Banyaknya butir pernyataan atau soal Jumlah Varian Butir Varian Total
E. Prosedur Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai dari tahap persiapan sampai tahap penyajian hasil penelitian, dengan urutan tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan, tahap analisis dan tahap akhir atau kesimpulan.
liv
Pada kegiatan prosedur penelitian ini setelah peneliti melaksanakan persiapan, selanjutnya peneliti menyiapkan kisi-kisi instrumen dan selanjutnya diujicobakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen sebelum disebarkan. Apabila instrument tersebut sudah cukup baik dan dipercaya maka kisi-kisi instrumen bisa disebarkan untuk dijadikan sampel pengumpulan data. Langkah untuk mendapatkan data, peneliti melaksanakan pemetaan terhadap siswa untuk dijadikan sampel dan penelitian lapangan mulai dilaksanakan. Pada tahap ini beberapa kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data melakukan pengamatan serta pengambilan sampel untuk dianalisis dengan menggunakan teknik analisis yang telah ditentukan untuk mendapatkan hasil penelitian.
F. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini peneliti ingin mengtahui apakah ada pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah sebagai metode penelitian yang digunakan untuk emnecari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam konmdisi yang terkendali (Sugiyono, 2007: 107). Untuk dapat mengetahui pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi tersebut adalah dengan cara membandingkan antara hasil pretest dan posttest.
lv
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabek terikat. Adapun kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut: a. Variabel Bebas (X) Variebel bebas adalah variabel yang memepengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas adalah layanan informasi dalam bimbingan pribadi. b. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun sebagai variabel terikat adalah konsep diri siswa. Variabel konsep diri siswa mencakup indikator: (1) yakin akan kemampuan mengatasai masalah, (2) merasa setara dengan orang lain, (3) menerima pujian tanpa rasa malu, (4) peka terhadap orang lan (5) mampu memperbaiki diri..
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan bagian yang amat terpenting dalam penelitian, karena dengan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makana yang berguna dalam masalah penelitian. Analisis ini yang digunakan sudah jelas untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2007: 333). Dalam menganalisis data menggunakan rumus pre-test dan post test one group design (Suharsimi Arikunto, 1996: 298). Adapun rumusnya sebagai berikut:
lvi
t=
Md
x
2
d
N N 1 Keterangan: Md : xd : Σ x 2d : N : d.b. :
Mean dari perbedaan pre-test dengan post-test Deviasi masing-masing subjek (d-Md) Jumlah kuadrat deviasi Subjek pada sampel Ditentukan dengan N-1
H. HIPOTESIS Berdasarkan kajian teoritis yang telah dikemukakan di depan dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut bahwa ada pengaruh yang ”signifikan layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011”.
lvii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yaitu menggunakan langkah-langkah penelitian deskripsi data yang berupa tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, uji validitas dan reliabilitas data, analisi data dan pembahasan
A. Deskripsi Data a. Tahap Persiapan Penelitian langkah awal dari kegiatan penelitian diperlukan suatu persiapan. Langkah persiapan ini dilaksanakan dengan maksud agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan lancar. Sebelumnya penulis mengajukan persetujuan proposal Skripsi kepada Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II pada jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang. Setelah proposal tersebut disetujui para dosen pembimbing, selanjutnya penulis merujuk ke BAAKSI untuk meminta surat pengantar dari IKIP PGRI Semarang yang ditujukan kepada kepala sekolah yang akan digunakan tempat penelitian.
Surat pengantar tersebut dilakukan
untuk konfirmasi dengan pihak sekolah untuk meminta ijin penelitian dan ternyata permohonan penulis diijinkan dan bahkan memperoleh bantuan
lviii
kemudahan dalam pengumpulan data awal guna kepentingan pelaksanaan penelitian di sekolah tersebut. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini sebagai rangkaian untuk menguji skala psikologis konsep diri siswa diberikan kepada siswa dengan jumlah sampel 37 siswa dari populasi yang berjumlah 246 siswa. Kegiatan awal yang dilaksanakan peneliti adalah tahap persiapan pada tanggal 12 Oktober 2010 dan tanggal 19 Oktober 2010 melakukan observasi di sekolahan. Tanggal 26 Oktober penulis melakukan pengambilan sampel dan dilanjutkan menugurus surat izin penelitian. Setelah mendapat izin dari pihak sekolah 24 November 2010, peneliti langsung melakukan try out tepatnya tanggal 25 November 2010. Data hasil try out diolah untuk memperoleh data yang valid serta yang tidak valid. Data yang valid disebarkan pada responden sebagai kegiatan pre test 27 November 2010. Kemudian peneliti memberikan layanan kepada sampel yang dilaksanakan mulaia tanggal 1 Desember samapai 17 Desember 2010 pada hari rabu, sabtu, selasa dan terakhir hari jumat selama empat kali, sebagai kegiatan akhir dalam penelitian pada tanggal 20 Desember 2010 penulis menyebarkan skala pos test sehingga dapat diolah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh layanan informasi
lix
B. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Data a. Uji Validitas Data Sebelum dilakukan analisis data, maka terlebih dahulu mengolah data dan menganalisis jawaban skala konsep diri dari responden menjadi data yang berupa tabulasi skala. Cara yang penulis tempuh adalah mencocokan jawaban responden sesuai dengan pedoman sebelumnya yaitu untuk jawaban yang bersifat positif atau mendukung diberi nilai SS= 5, S = 4, RG = 3, TS = 2, STS = 1. Sebaliknya untuk jawaban yang bersifat negatif atau tidak mendukung akan diberi nilai SS= 1, S = 2, RG = 3, TS = 4, STS = 5. Selanjutnya untuk hasil tabulasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Drai tabulasi hasil angket tersebut masing-masing item dicari nilai validitas angket dengan menggunakan rumus product moment yang perhitungannya adalah sebagai berikut Perhitungan Validitas Item Variabel Konsep Diri (Y) Contoh perhitungan untuk butir No. 1 ∑X
= 149
∑ X2 = 631
∑Y
= 6851
∑ Y2 = 1280317
∑ XY = 27826 rxy
rxy
Nx
N
Nxy (x)(y ) 2
( x ) 2 N y 2 ( y ) 2
= 37
37.27826 (149) (6851)
37.631 (149) 37.1280317 (6851) 2
2
lx
1029562 1020799
rxy
23347 22201{47371729 4693201 8763
rxy
rxy
rxy
1146{435528} 8763 499115080
8763 22340,8837
= 0,3922 Berdasarkan perhitungan validitas item untuk butir nomer 1 diperoleh r
hitung
sebesar 0,3922, karena r
hitung
(0, 392) > r tabel pada tarf
signifikan 5% (0, 325), dengan demikian dapat dikatakan bahwa item nomor 1 adalah valid. Berdasarkan perhitungsan validitas variabel konsep diri terdapat 41 item yang dikatakan valid, yakni item 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 47. Adapun pernyataan yang tidak valid adalah nomor 4, 8, 20, 33, 38, 46, 48, 49, 50 skala yang tidak valid terwakili pada item yang lain, sehingga item skala yang tidak valid tersebut tidak dipakai atau dibuang dan skala yang valid dapat digunakan untuk menguji layanan informasi dalam bimbingan pribadi. Skala sebaran uji validitas masing-masing item yang valid dan tidak valid dapat dilihat dalam tabel.
lxi
Adapun hasil validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel .4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Data Konsep Diri
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
r xy 0,392 0,424 0,363 0,244 0,473 0,351 0,328 0,213 0,354 0,399 0,327 0,381 0,433 0,474 0,510 0,354 0,409 0,400 0,348 0,221 0,355 0,376 0,517 0,384 0,331 0,486 0,714 0,338 0,541 0,375 0,618 0,372 0,209 0,442 0,544
r table 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 lxii
Keterangan Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0,348 0,542 0, 287 0,348 0,370 0,452 0,356 0,347 0,400 0,391 0,146 0,375 0,012 0,195 0,083
0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325 0,325
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
b. Uji reliabilitas Data Sedangkan nilai reliabilitas yang dicari dengan rumus alpha adalah sebagi berikut: Menghitung reliabilitas alpha r11
r11
k b 2 (1 ) k 1 t 2
50 48,177 (1 ) 50 1 326,97
r11
50 (1 0,1473) 49
r11 1,020 . 0,853 r11 0,8701
Dari perhitungan di atas didapat r11 sebesar 0,870 dengan N = 37 dan konsultasi = 5% didapat harga rtabel = 0, 325. ( 0,8701) > r karena r 11 > r tabel maka perhitungan tersebut adalah reliabel
lxiii
tabel
0, 325 ,
C. Uji Hipotesis a. Analisis Data Data hasil penelitian mengenai konsep diri berdasarkan jawaban skala psikologis. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pre-test dan post test Teknik yang digunakan ini untuk mengetahui seberapa jauh konsep diri siswa terbentuk sebelum diberi layanan dan sesudah diberi layanan. Skala psikologis yang valid disebarkan kepada siswa untuk mengukur pembentukan konsep diri siswa sebagai langkah pre-test. Pre-tes ini disebarkan kepada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Rembang tahun pelajaran 2010/2011
sebagai sampel penelitian
sebanyak 37 siswa dengan teknik
proportional random sampling (sampel imbangan), sedangkan jumlah sampel diambil sebanyak 15% dari jumlah 246 siswa yang terdiri dari 7 kelas.. Langkah selanjutnya setelah selesai menyebarkan skala pada pre-tes peneliti mengadakan layanan kepada siswa sebanyak 4 x pertemuan. Setelah selesai memberikan layanan sebanyak empat kali pertemuan, peneliti menyebar skala kedua atau pos test untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya layanan informasi terhadap konsep diri siswa. Untuk dapat menentukan data hasil penelitian, maka masing-masing skor pada setiap responden dimasukan dalam interval pengkategorian. Interval disusun berdasarkan skor tertinggi dan skor terendah (Hartono, 2004: 48). Skor tertinggi dan terendah yang dimaksud adalah hasil jawaban skala pre test. Hasil jawaban pre test skor tertinggi 142 dan skor terendah 73,
lxiv
hasil skor konsep diri tersebut digunakan untuk menentukan interval dengan rumus sebagai berikut: Interval = Skor terttinggi – skor tereendah 5 kateogri Interval =
142 73 5
= 13,8 dibulatkan 14 Berdasarkan interval tersebut di atas dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi tergolong sesuai dengan kategori jawaban skala mengenai konsep diri sebagai berikut: Tabel. 4.2 Kategori Interval Skor Pre Test Interval 133 – 142 118 - 132 103 – 117 88– 102 73 - 87
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Hasil observasi pre test pada skala psikologis sebelum dilaksanakan layanan informasi dalam bimbingan pribadi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel. 4.3 Skor pre test konsep diri Konsep diri No 1
Skor 142
Kriteria Sangat Baik
2 3 4
140 140 74
Sangat Baik Sangat Baik Tidak Baik
lxv
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Jumlah Tertinggi Terendah Mean
140 73 142 108 136 142 135 108 142 107 108 141 142 142 142 106 141 108 108 140 142 108 142 140 131 108 142 107 105 107 108 142 105 4594
Sangat Baik Tidak Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik Cukup Cukup Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik Cukup Cukup Sangat Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik Sangat Baik Baik Cukup Sangat Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Sangat Baik Cukup 142 73 124,162
lxvi
Tabel. 4.4 Distribusi Frekuensi data pre test konsep diri Interval
Frekuensi
Persentase
Kategori
133 – 142
20
54,05%
Sangat Baik
118 – 132
1
2,70%
Baik
103 – 117
14
37,84%
Cukup
88– 102
0
0
Kurang Baik
73 - 87
2
5,41%
Tidak Baik
Jumlah
100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil penelitian dengan menggunakan skala konsep diri sebelum diberikan layanan informasi dalam bimbingan pribadi adalah skor terbanyak pada rentangan angka 133 – 142 sebanyak 20 siswa atau 54,05 % dan ada pada kategori sangat baik, urutan kedua pada rentangan skor 103 – 117 sebanyak 14 siswa atau 37,84 % berada pada kategori cukup serta kategori tidak baik sebanyak 2 atau 5,41% dan kategori baik rentangan 118-132 pada persentase 2,70%. Bila dilihat dari ratarata persepsi siswa tentang konsep diri siswa sebelum diberi layanan sebesar 125,054 maka dapat disimpulkan bahwa pembentukan konsep diri siswa di SMK Negeri 1 Rembang sebelum diberi layanan (pre test) berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan data di atas tujuan penelitian berkeinginan untuk mengetahui pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa. Agar konsep diri siswa berpengaruh, langkah yang harus ditempuh peneliti adalah memberikan layanan, berupa layanan informasi lxvii
dalam bimbingan pribadi terhadap siswa. Pelaksanaan layanan informasi dalam bimbingan pribadi dalam penelitian ini sebanyak 4 kali dengan topik permasalahan yang berbeda-beda. Adapun jadwal pelaksanaan layanan informasi dalam bimbingan pribadi yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini: Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Layanan Informasi dalam Bimbingan Pribadi No 1
Bimbingan I
Tanggal/Hari Pelaksanaan Rabu, 1 Desember 2010
2
II
Sabtu, 11 Desember 2010
3 4
III IV
Selasa, 14 Desember 2010 Jumat, 17 Desember 2010
Materi Bimbingan Komunikasi dan hubungan antar pribadi Semangat menanamkan rasa percaya diri pada setiap individu Mengenal dan memahami diri Menghargai orang lain
Data konsep diri siswa setelah diberi layanan dapat diungkapkan dengan skala psikologis.
Pengukuran data sebaran skala pos test dengan
menggunakan kategori interval. Interval disusun berdasarkan skor tertinggi post test sebesar 180 dan skor terendah post test sebesar 109, hasil skor konsep diri tersebut digunakan untuk menentukan interval dengan rumus sebagai berikut: Interval = Skor terttinggi – skor tereendah 5 kateogri Interval =
180 109 5
= 14,2 dibulatkan 14
lxviii
Tabel. 4.6 Kategori Interval Skor Pos Test Interval 169 - 180 154 - 168 139 – 153 124 – 138 109 – 123
Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Adapun data hasil penelitian setelah post test dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel. 4.7 Skor Konsep Diri Siswa Post Test Konsep Diri No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Skor 143 145 134 109 145 109 144 143 128 143 143 143 179 144 145 177 180 143 177 143 177
Kriteria Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik
22 23
144 143
Baik Baik
lxix
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Jumlah
177 144 143 178 144 140 143 109 143 144 143 143 143 124 5399
Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Cukup
Tertinggi
180
Terendah Mean Selisih mean post test- pre test
109 145,919 21,757
Tabel .4.8 Distribusi Frekuensi Data Konsep Diri Post Test Interval 169-180 154-168 139-153 124-138 109 - 123 Jumlah
Frekuensi 7 0 24 3 3
Persentase 18,92% 0% 64,86% 8,11% 8,11% 100%
Ketegori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak baik
Berdasarkan hasil data dari skala psikologis yang diberikan setelah adanya layanan dalam bimbingan, menunjukan peningkatan yang positif dan signifikan dengan rincian, skor dengan rentangan 139 - 153 kategori cukup adalah sebanyak 24 orang siswa atau 64,86%, kemudian kategori sangat baik dengan skor rentangan 169 - 183 sebanyak 7 siswa atau 18,92%, dan skor kategori kurang baik dan tidak baik terdapat 3 siswa atau 8,11%. lxx
Hasil skor setelah perlakuan lebih meningkat dari sebelum perlakuan. Nilai skor sebelum perlakuan diperoleh skor rata-rata mencapai 124,162 sedangkan setelah perlakuan mencapai 145,919 sehingga ada peningkatan sebesar 21,757. Hal ini merupakan akibat dari pelaksanaan layanan bimbingan pribadi yang diberikan sebelum dan sesudah diberikan skala konsep diri, maka perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang positif bagi siswa. 2. Analisis Uji t Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi dengan konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang, maka untuk menguji hipotesis tersebut dengan menggunakan korelasi product moment yaitu untuk mencari ada hubungan layanan informasi terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang. Langkah yang diambil peneliti setelah dianalisis dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5% = nilai r tabel sebesar 0,325. Jika r hitung > dengan r tabel maka hipotesis berbunyi ada hubungan atau pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang diterima. Adapun analisis data yang digunakan analisis uji t, sedangkan uji t dengan rumus sebagai berikut: t=
Md
x
2
d
N N 1
lxxi
t=
t=
t=
t=
t=
21,757 12940,811 3737 1
21,757 12940,811 37.36 21,757 12940,811 1332
21,757 9,715323574 21,757 3,117
= 6,980 Untuk konsultasi = taraf signifikan 5%, dan db=N-1 =41-1= 40, diperoleh t tabel =2,043. Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan, atau ada perbadaan antara pre test dan post test. Dari perhitungan diperoleh hasil t hitung =6,980, selanjutnya dengan t tabel pada ataraf signifikan 5% dengan db 40 yaitu sebesar 2,043 maka 6,980 >2,043. Dengan demikian koefisien sebesar t hitung 6,980 adalah signifikan pada taraf signifikan 5%. Berdasarkan perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) berbunyi ’’layanan informasi dalam bimbingan pribadi berpengaruh terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011’’, dapat diterima pada taraf signifikan lxxii
5%. Sedangkan hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi layanan bimbingan pribadi tidak berpengaruh terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011, ditolak. D. Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil thitung = 6,980 berarti 6,980 > 2,043 pada taraf signifikan 5%, maka hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ‘’layanan informasi dalam bimbingan pribadi berpengaruh terhadap peningkatan konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang tahun pelajaran 2010/2011 dapat diterima’’ pada taraf signifikan 5%. Hal ini disebabkan konsep diri terjadi karena adanya pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi. Selain layanan informasi dalam bimbingan pribadi konsep diri dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Faktor lain yang dimaksud peneliti yang dapat meningkatkan konsep diri adalah faktor kemampuan (setiap individu siswa memiliki kemampuan dalam melakukan sesuatu), faktor perasaan (rasa sangat berarti bagi siswa dalam setiap aktivitas), kebajikan (pengaruh lingkungan yang baik dapat menjadikan individu menyenangkan untuk berbuat kebajikan) dan faktor kekuatan (perilaku individu yang baik memberikan kekuatan bagi anak untuk melakukan perbuatan yang baik (Coopersmith dalam Geraldine K. Wanei, 2006:34). Di samping faktor tersebut ada faktor lain yaitu pola asuh orang tua, kegagalan, depresi kritik internal, mengubah konsep diri, berpikir positif, reaksi orang lain, perbandingan orang lain, peranan serta identifikasi terhadap lxxiii
orang lain (Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo, 2006: 54) yang didukung dengan materi-materi yang sudah diberikan oleh peneliti dalam satuan layanan. Materi dalam layanan tersebut antara lain komunikasi dan hubungan antar pribadi, semangat menanamkan rasa percaya diri pada setiap individu, mengenal dan memahami diri serta menghargai orang lain. Pada saat menyampaikan materi, peneliti menemukan kendala atau ganguan antara lain, dalam memberikan suatu layanan ada siswa yang tidak masuk, kurang memperhatikan, bergurau sendiri, dan adanya UAS semester 1 serta adanya beberapa mata pelajaran yang harus remidi, sehingga siswa kurang optimal mengikuti layanan. Layanan informasi dapat mempengaruhi, konsep diri siswa karena dalam layanan, siswa diberikan kegiatan berupa pelatihan atau pembekalan sehingga siswa bisa mengenali kekurangan dan kelebihan pada diri sendiri, dapat memiliki keyakinan menyeluruh penilaian tentang
diri, bagaimana
siswa memandang dan menilai diri dalam bersikap dan berperilaku sehingga akan mempengaruhi tindakan dan pandangan yang berdasarkan pada penilaian tentang diri siswa baik kondisi fisik maupun lingkungan terdekatnya, Adapun yang tidak mempengaruhi konsep diri antara lain peka terhadap kritikan orang lain artinya siswa tidak tahan kritik yang diterimanya, mudah marah naik pitam, sensitif terhadap pujian orang lain artinya pura-pura menghindari pujian, cenderung tidak disenangi orang lain karena siswa merasa tidak diperhatikan, rasa pesimis artinya siswa menganggap tidak akan
lxxiv
berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya menurut William D. Brook dan Phillip Emmer (dalam Jalaluddin Rakmat, 2005: 105) Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa layanan informasi dalam bimbingan pribadi yang dilakukan merupakan bentuk layanan yang baik bagi siswa, hal ini terbukti pada diri siswa setelah mendapat layanan atau treatment bidang bimbingan memberikan kemajuan dalam konsep diri siswa dengan mencapai rata-rata peningkatan yang cukup signifikan.
lxxv
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian ini penulis dapat menyampaikan kesimpulan dalam penelitian sebagai berikut: Dalam hasil uji hipotesis (uji t) diperoleh hasil t
hitung
= 6,980 berarti 6,980 >
2,043 pada taraf signifikan 5%, hal ini berarti ada perbedaan layanan informasi dalam bimbingan pribadi yang dapat mempengaruhi peningkatan konsep diri siswa, maka hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ‘’layanan informasi dalam bimbingan pribadi mempengaruhi terhadap peningkatan konsep diri siswa kelas XII SMK Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011’’diterima pada taraf signifikan 5%. B.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka dapat diajukan beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi pengembangan pelaksanaan bimbingan dan konseling sebagai berikut: 1.
Siswa Untuk membantu siswa pentingnya pelaksanaan bimbingan pribadi yang diberikan di sekolah bisa menambah informasi yang baik, untuk membentuk konsep diri yang positif, sehingga siswa lebih optimis dan percaya diri dalam segala hal yang berkaitan dengan konsep diri.
lxxvi
2. Guru/ Pembimbing Guru pembimbing hendaknya mampu memberikan layanan informasi dalam bimbingan pribadi yang mencakup materi konsep diri secara optimal sesuai dengan kondisi siswa sehingga guru mampu memberikan layanan informasi dalam bimbingan pribadi dengan maksimal. 3. Bagi Sekolah (penyelenggara pendidikan) Sekolah atau lembaga perlu adanya kerja sama yang baik dengan anggota keluarga sekolah (kepala sekolah, guru, dan karyawan) sehingga mampu memberikan layanan informasi dalam bimbingan pribadi siswa dalam meningkatkan konsep diri yang positif. 4. Orang Tua Siswa -
Orangtua hendakanya tidak lepas tangan untuk membina anak dalam serta membimbing anaknya, dalam meningkatkan konsep diri yang baik atau positif.
-
Selain
keluarga
yaitu
lingkungan
sangat
berpengaruh
dalam
meningkatkan konsep diri siswa sehingga untuk mengindari terjadinya konsep diri yang negatif peranan keluarga atau orangtua sangat diharapkan dalam meningkatkan konsep diri siswa.
lxxvii
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. ________ . 1998. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara Geraldine K Wanei. 2006. Konsep diri Positif, Menentukan Prestasi Anak. Kanisius Yogyakarta Gunawan, W, Adi. 2005. Apakah IQ Anak Bisa Ditinggkatkan. Jakarta: Gramedia. Hallen. A. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputan Press. Hartono. 2004. Statistik Penelitian. LSFK2P. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kartadinata, Sunaryo. 1997. Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta:. Depdikbud Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakrta: Rineka Cipta Mulyatiningsih, Rudi. 2007. Bimbingan Pribadi, Sosial, Belajar dan Karier. Jakarta: Grasindo Pemandu Bimbingan dan Konseling. 1995. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. SMK Prayitno. 2004. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Prayitno & Erman Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta Purnomo Yusuf dan Mulyaningtyas Renita . 2006. Bimbingan & Konseling SMA untuk Kelas X. Erlangga. Rahmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosda Karya Ramadhani, Savitri. 2008. The Art of Positive Communicating. Yogyakarta: Bookmarks. Sugiharto, DYP & Sugiyo. 19941. Administrasi dan Organisasi Bimbingan Konseling Sekolah. Semarang: IKIP Press Sobur Alex. 2003. Psikologi Umum dalam Lintas Sejarah. IKAPI Bandung: Pustaka Setia Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sumantri, Mulyani. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka lxxviii
LAMPIRAN A Daftar lampiran
Hal
A. 1 Daftar absensi siswa try out ............................................................ 64 A. 2 Daftar absensi siswa pre test dan post test ...................................... 66
lxxix
Lampiran A.1
DAFTAR ABSENSI SISWA TRY OUT
NO
NIS
1
9495
2
NAMA
L/P
KELAS
Aang Drajat
L
XII -OA
9496
Ahmad Samsur Rizal
L
XII- OA
3
9497
Adi Ivan R
L
XII- OA
4
9498
Ahmad Anton WP
L
XII- OA
5
9499
A. Arifin
L
XII- OA
6
9501
A. Maftuhin
L
XII- OA
7
9502
A. Shodikin
L
XII- OA
8
9503
Alfian Mahadias S
L
XII- OA
9
9504
Fanny Putri Listanti
P
XII-TKJ
10
9505
Fitri Ani
P
XII- TKJ
11
9506
Fitrin Sufritanti
P
XII- TKJ
12
9507
Gita Riandani
P
XII- TKJ
13
9508
Ima Sugianti
P
XII- TKJ
14
9509
Imam Prasetyo
L
XII- TKJ
15
9510
Indah Rinita
P
XII- TKJ
16
9511
Kristi Yulianti
P
XII- TKJ
17
9512
Lathifah Fauzi
P
XII-TKJ
18
9513
Mamiek
P
XII-TKJ
19
9514
Milasari
P
XII-TKJ
20
9515
Mira Agustianti
P
XII-TKJ
21
9225
Setyawan Fauzi
L
XII-TKJ
22
9226
Shofiyatul Ummah
P
XII-TKJ
23
9527
Sinarti
P
XII-TKJ
24
9528
Siti Muniroh
P
XII-TKJ
lxxx
25
9516
M. Ali Imron
L
XII-OB
26
9517
Moh Hasyim
P
XII-OB
27
9518
Moh Nor Khosim
L
XII-OB
28
9519
Muzakkik Hersandi
L
XII-OB
29
9520
Nur Khoiri
L
XII-OB
30
9521
Peim Nur Arianto
L
XII-OB
31
9522
Rahmat Hadiono
L
XII-OB
32
9523
Rizalusauqi Al Azmi
L
XII-OB
33
9524
Setyanto
L
XII-OB
34
9529
Suprih
P
XII-OB
35
9530
Ulin Nuha Fadli
L
XII-OB
36
9531
Faiz Al Qorni
L
XII-OB
37
9532
Yocy Echa M
L
XII-OB
lxxxi
Lampiran A.2 DAFTAR ABSENSI SISWA PRE TEST DAN POST TEST
NO
NIS
1
9328
2
NAMA
L/P
KELAS
Edi Sucipto
L
XII-MA
9314
Ahmad Sururi
L
XII-MA
3
9313
Agus Widodo
L
XII-MA
4
9341
Purnomo
L
XII-MA
5
9324
Dede Muslih
L
XII-MA
6
9370
Mustika Aji
L
XII-MB
7
9364
Gita Rolis
L
XII-MB
8
9347
Ade Wibowo
L
XII-MB
9
9373
Nur Hamid
L
XII-MB
10
9379
Waruri
L
XII-MB
11
9247
Hanifah
P
XII-GBA
12
9272
Vitri Nining S
P
XII-GBA
13
9266
Sri Hartutik
P
XII-GBA
14
9259
Rita Anisyaningsih
P
XII-GBA
15
9246
Fitria Afriani
P
XII-GBA
16
9294
Isti Rolikah
P
XII-GBB
17
9281
Anis Sholekah
P
XII-GBB
18
9293
Indayani
P
XII-GBB
19
9301
Novi Tia Lestari
P
XII-GBB
20
9309
Tri Wahyu Nur Hidayah
P
XII-GBB
21
9445
Novi Handayani
L
XII-OA
22
9440
Jevit Eliza
P
XII-OA
23
9439
Ika Nurjannah
P
XII-OA
24
9434
Dwi Saputra
L
XII-OA
25
9446
Nur Irawati
P
XII-OA
lxxxii
26
9486
Rollis
L
XII-OB
27
9463
Bisri Mustofa
L
XII-OB
28
9460
Agus Munarto
L
XII-OB
29
9488
Sugiyanto
L
XII-OB
30
9467
Ernanto
L
XII-OB
31
9487
Setianto
L
XII-OB
32
9521
Nurul Hidayah
P
XII-TKJ
33
9520
Nia Eryana
P
XII-TKJ
34
9518
Naim Matul F
L
XII- TKJ
35
9519
Nanda Mulyadi
L
XII- TKJ
36
9524
Istiawan Rukiyah
P
XII- TKJ
37
9522
Ratna Puspita
P
XII- TKJ
lxxxiii
LAMPIRAN B Daftar lampiran
Hal
B. 1 Skala psikologis try out ................................................................... 68 B. 2 Skala psikologis pre test dan post test............................................ 71
Lampiran B.1
SKALA PSIKOLOGIS TRY OUT
lxxxiv
Nama
: …………………
No. Absen
: ………………..
Kelas
: ………………..
Jurusan
: …………………
A. Petunjuk Pengisian 1. Tulislah identitas diri kamu dengan lengkap 2. Bacalah dengan cermat kemudian jawablah semua pertanyaan sesuai dengan diri kamu. 3. Satu pertanyaan hanya ada satu jawaban dan jawaban kamu berguna sekali bagi peneliti. 4. Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat kamu dengan cara memberi tanda centang (√) pada salah satu kolom SS (sangat setuju), S (setuju), RG (ragu-ragu), TS (tidak setuju) atau STS (sangat tidak setuju) pada lembar jawaban yang sudah disediakan. 5. Peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan kamu menjadi responden penelitian. B. Item Pernyataan No Pernyataan SS 1 Saya percaya dengan kemampuan yang saya miliki. 2 Saya bergaul dengan orang yang setara dengan saya 3 Pujian dari orang lain motivasi buat saya. 4 Saya cuek apa yang dilakukan oleh teman saya. 5 Saya selalu mengevaluasi kelebihan dan kekurangan pada diri saya. 6 Saya ragu akan kemampuan yang saya miliki. 7 Saya berteman tidak memandang harta maupun derajat. 8 Pujian yang saya terima bisa membanggakan diri saya. 9 Saya mengerti kondisi yang dialami oleh orang lain. 10 Saya sulit mengubah perilaku saya meskipun itu jelek menurut teman-teman saya. 11 Dengan penuh percaya diri saya mampu menyelesaikan masalah yang sedang saya lxxxv
S
R
TS STS
12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 32 33 34
hadapi. Pendapat saya selalu benar. Saya tidak akan silau dengan pujian yang diberikan kepada saya. Saya tidak peduli dengan perkataan orang lain. Apabila saya terlanjur memberikan ungkapan yang tidak disenangi oleh orang lain saya berusaha mengubahnya. Saya tidak bisa menyelesaikan masalah saya sendiri. Saya menghargai orang lain yang telah memberikan kritikan kepada saya. Dengan banyaknya pujian saya sebagai siswa yang paling hebat dikelas Saya merasa bahwa saya sebagai figur yang bisa diterima oleh banyak teman Saya tidak pernah salah dalam perkataan maupun perbuatan. Saya tidak pernah lari dari masalah yang terjadi pada diri saya. Saya merasa apa yang saya lakukan tidak bisa dilakukan oleh teman saya. Pujan yang diberikan kepada saya merupakan penyemangat dalam kehidupan saya. Saya menghiraukan apa yang dikatakan orang tua saya Saya merasa sanggup mengubah prinsip saya bila pengalaman yang saya alami salah. Setiap ada masalah yang saya hadapi sulit mencari jalan keluarnya. Saya tidak pernah membedakan dalam bergaul di lingklungan rumah maupun di tempat sekolah. Sifat membanggakan diri kadang muncul akibat pujian yang diberikan kepada saya. Pendapat orang lain sebagai masukan yang perlu dihargai. Saya merasa diri saya, belum bisa mempunyai kelebihan apapun dibandingkan dengan teman saya. Saya selalu bertanggung jawab apabila ada masalah. Saya merasa paling hebat dibandingkan teman saya Pujian bagi saya merupakan cambuk bagi saya. Saya tidak mau tahu apa yang dilakukan oleh lxxxvi
35 36 37 38
39 40 41 42 43 44 45
46 47 48 49 50
teman saya. Saya akan berusaha memperbaiki tingkah laku apabila apa yang saya lakukan salah. Saya merasa kurang mampu menyelesaiakan masalah saya. Saya terima dengan ikhlas apabila ada yang mencela saya. Saya kurang senang apabila ada teman yang tidak memberikan pujian atas prestasi yang saya raih. Saya sebagai figur yang tidak mudah marah Saya merasa bahwa diri saya tidak mempunyai kekurangan apapun . Saya percaya setiap ada masalah pasti ada jalan keluarnya. Saya tipe orang yang perfect dalam segalagalanya.. Pujian dari teman sebagai motivasi saya untuk tetap maju dalam meraih cita-cita. Saya membiarkan permintaan bantuan yang diinginkan oleh teman saya. Saya merasa mampu memperbaiki diri saya dan berusaha mengubah kekurangan yang ada pada diri saya. Saya kurang percaya diri sehingga merasa tidak mampu mengatasi masalah. Saya selalu mendengarkan semua apa yang dikatakan oleh orang tua. Saya mengharapkan pujian dari teman saya Saya mengetahui niat orang lain untuk minta bantuan kepada saya. Saya dalam berperilaku lebih baik dari temanteman saya.
Lampiran B. 2
SKALA PSIKOLOGIS PRE TEST DAN POST TEST
lxxxvii
Nama
: …………………
No. Absen
: ………………..
Kelas
: ………………..
Jurusan
: …………………
C. Petunjuk Pengisian 1. Tulislah identitas diri kamu dengan lengkap 2. Bacalah dengan cermat kemudian jawablah semua pertanyaan sesuai dengan diri kamu. 3. Satu pertanyaan hanya ada satu jawaban dan jawaban kamu berguna sekali bagi peneliti. 4. Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat kamu dengan cara memberi tanda centang (√) pada salah satu kolom SS (sangat setuju), S (setuju), RG (ragu-ragu), TS (tidak setuju) atau STS (sangat tidak setuju) pada lembar jawaban yang sudah disediakan. 5. Peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan kamu menjadi responden penelitian. D. Item Pernyataan No Pernyataan SS 1 Saya percaya dengan kemampuan yang saya miliki. 2 Saya bergaul dengan orang yang setara dengan saya 3 Pujian dari orang lain motivasi buat saya. 4 Saya selalu mengevaluasi kelebihan dan kekurangan pada diri saya. 5 Saya ragu akan kemampuan yang saya miliki. 6 Saya berteman tidak memandang harta maupun derajat. 7 Saya mengerti kondisi yang dialami oleh orang lain. 8 Saya sulit mengubah perilaku saya meskipun itu jelek menurut teman-teman saya. 9 Dengan penuh percaya diri saya mampu menyelesaikan masalah yang sedang saya hadapi. 10 Pendapat saya selalu benar. 11 Saya tidak akan silau dengan pujian yang lxxxviii
S
R
TS STS
12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31 32 33
diberikan kepada saya. Saya tidak peduli dengan perkataan orang lain. Apabila saya terlanjur memberikan ungkapan yang tidak disenangi oleh orang lain saya berusaha mengubahnya. Saya tidak bisa menyelesaikan masalah saya sendiri. Saya menghargai orang lain yang telah memberikan kritikan kepada saya. Dengan banyaknya pujian saya sebagai siswa yang paling hebat dikelas Saya merasa bahwa saya sebagai figur yang bisa diterima oleh banyak teman Saya tidak pernah lari dari masalah yang terjadi pada diri saya. Saya merasa apa yang saya lakukan tidak bisa dilakukan oleh teman saya. Pujan yang diberikan kepada saya merupakan penyemangat dalam kehidupan saya. Saya menghiraukan apa yang dikatakan orang tua saya Saya merasa sanggup mengubah prinsip saya bila pengalaman yang saya alami salah. Setiap ada masalah yang saya hadapi sulit mencari jalan keluarnya. Saya tidak pernah membedakan dalam bergaul di lingklungan rumah maupun di tempat sekolah. Sifat membanggakan diri kadang muncul akibat pujian yang diberikan kepada saya. Pendapat orang lain sebagai masukan yang perlu dihargai. Saya merasa diri saya, belum bisa mempubyai kelebihan apapun dibandingkan dengan teman saya. Saya selalu bertanggung jawab apabila ada masalah. Saya merasa paling hebat dibandingkan teman saya Saya tidak mau tahu apa yang dilakukan oleh teman saya. Saya akan berusaha memperbaiki tingkah laku apabila apa yang saya lakukan salah. Saya merasa kurang mampu menyelesaiakan masalah saya. Saya terima dengan ikhlas apabila ada yang lxxxix
34 35 36 37 38 39 40
41
mencela saya. Saya sebagai figur yang tidak mudah marah Saya merasa bahwa diri saya tidak mempunyai kekurangan apapun . Saya percaya setiap ada masalah pasti ada jalan keluarnya. Saya tipe orang yang perfect dalam segalagalanya. Pujian dari teman sebagai motivasi saya untuk tetap maju dalam meraih cita-cita. Saya membiarkan permintaan bantuan yang diinginkan oleh teman saya. Saya merasa mampu memperbaiki diri saya dan berusaha mengubah kekurangan yang ada pada diri saya. Saya selalu mendengarkan semua apa yang dikatakan oleh orang tua.
xc
LAMPIRAN C Daftar lampiran
Hal
C. 1 Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas (try out) ....................... 74 C. 2 Contoh perhitungan uji validitas data.............................................. 77 C. 3 Contoh perhitungan reliabilitas ....................................................... 78
xci
Lampiran 4
Perhitungan Validitas Item Variabel Konsep Diri (Y) Perhitungan untuk butir No. 1 ∑X
= 149
∑ X2 = 631
∑Y
= 6851
∑ Y2 = 1280317
∑ XY = 27826 rxy
Nx
Nxy (x)(y ) 2
( x ) 2 N y 2 ( y ) 2
= 37
37.27826 (149) (6851)
rxy
37.631 (149) 37.1280317 (6851) 2
2
1029562 1020799
rxy
23347 22201{47371729 4693201 8763
rxy
rxy
rxy
N
1146{435528} 8763 499115080
8763 22340,8837
= 0,3922 Korelasi product moment untuk n = 37 diperoleh r hitung
tabel sebesar
0,325 sedangkan r
> r tabel ( 0,392 > 0, 325) dengan demikian item no.1 dinyatakan valid
xcii
Perhitungan Reliabilitas Variabel Konsep Diri (Y) Langkah-langkah: Menghitung varians butir. Untuk Varians butir no. 1:
b 2
b 2 b 2
( X
2
( X 2 ) (1492 ) 631 N 37 N 37 (22201) 37
(631 37
(631 600,027 30,973 0,837 37 37
Dan seterusnya sampai 50 butir, maka jumlah semua varian butir =
b 2 = 0,837 + 0.911 + ..... + 0, 682 = 19, 647
t 2
t 2
( Y
2
( Y 2 ) N
N
(68512 ) 1280317 37 37
46936201 37
1280317 37
1280317 1268545,973 37
11771,027 318,135 37
Menghitung reliabilitas alpha r11
k b 2 (1 ) k 1 t 2
r11
50 48,177 (1 ) 50 1 326,97
xciii
r11
50 (1 0,1473) 49
r11 1,020 . 0,853 r11 0,8701
r11 ( 0,8701) > r tabel 0, 325 maka variabel ini adalah reliabel
xciv
LAMPIRAN D Daftar lampiran
Hal
D. 1 Satuan layanan komunikasi dan hubungan antar pribadi ....................
80
D. 2 Satuan layanan semangat menanamkan rasa percaya diri ...................
88
D. 3 Satuan layanan mengenal dan memahami diri ....................................
100
D. 4 Satuan layanan menghargai orang lain................................................
106
xcv
Lampiran D.1
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Topik Permasalahan
: Komunikasi dan Hubungan antar Pribadi
2. Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
3. Jenis Layanan
: Layanan Informasi
4. Fungsi Layanan
: Pemahaman
5. Tujuan Layanan
: - Siswa mengetahui komunikasi dan hubungan antar pribadi - Siswa mengetahui komunikasi dan hubungan antar pribadi
6. Sasaran Layanan
: Siswa kelas XII
7. Uraian kegiatan dan Materi Layanan : a. Strategi Penyajian
: Membahas materi komunikasi dan hubungan antar pribadi
b. Materi Layanan
: - Pengertian komunikasi - Cara berkomunikasi yang efektif - Ciri-ciri komunikasi antar pribadi
8. Tempat penyelenggaraan
: Ruang Laboratorium Komputer
9. Waktu/tanggal semester
: 45 menit, 1 Desember 2010
10. Metode
: Pemberian contoh, cara metode
11. Penyelenggara Layanan
: Ida Fitriana
12. Media
: Audio
Visual
point/terlampir 13. Alat Perlengkapan dan Sumber
: Alat tulis
14. Rencana Penilaian & Tindak lanjut : a. Keaktifan siswa dalam mengikuti layanan informasi b. Tingkat kepahaman siswa terhadap kegiatan layanan c. Perasaan siswa selama dan setelah mengikuti layanan d. Kegunaan atau manfaat materi layanan bagi siswa xcvi
dan
Power
e. Komitmen atau rencana follow up siswa setelah mengikuti layanan f. Apabila masi hada kesulitan dalam mengeluarkan pendapat maka perlunya follow up dengan layanan konsultasi. 15. Keterkaitan layanan ini dengan layanan atau kegiatan pendukung layanan konsultasi, penguasaan konten, aplikasi instrumentasi. 16. Catatan Khusus 1. Dalam kegiatan ini perlu diawali dengan identitas meliputi observasi wawancara, meneliti, menganalisa sesuai tingkat kebutuhan siswa. 2. Sudah diberikan layanan informasi
Rembang, 1 Desember 2010
Mengetahui, Guru Bimbingan dan Konseling
Siti Zuharoh, BA
Peneliti
Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001
NPM. 061 103 96
xcvii
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILAIAN) SATUAN LAYANAN / PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan/bahasan
: Komunikasi dan Hubungan antar Pribadi
B. Spesifik Kegiatan a. Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
b. Jenis layanan
: Layanan informasi
c. Fungsi layanan
: Pemahaman
d. Sasaran layanan
: Siswa kelas XII
C. Pelaksanaan Layanan
:
a) Waktu
: 45 menit, 1 Desember 2010
b) Tempat
: Ruang Laboratorium Komputer
c) Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan - Nihil/hadir semua - Guru pembimbing menerangkan siswa antusias mendengarkan dan mengamati - Guru pembimbinga memberi pertanyaan siswa berebut menjawab - Adanya hubungan timbal balik D. Evaluasi (Penilaian) a. Cara-cara Penilaian - Observasi - Mengadakan tanya jawab b. Deskripsi dan komentar tentang penilaian : a) Penilaian proses 1. Guru pembimbing mengamati keaktifan dan keikut sertaan siswa dalam mengikuti kegiatan layanan agar berjalan secara maksimal. 2. Siswa antusias mengikuti layanan ini.
xcviii
3. Dari layanan guru pembimbing dapat mengembangkan dan memahami mengamati proses komunikasi dan hubungan antar pribadi yang baik. b) Penilaian hasil 1) Guru pembimbing menilai hasil yang sudah didapatkannya, siswa kira-kira paham dengan materi yang sudah diberikan oleh guru pembimbing 2)Para siswa merasa gembira, senang dengan adanya layanan ini. 3)Setelah mengamati , mengenal, menelaah, mempelajari dari metri layanan tersebut siswa mendapat berbagai pengalaman. c) Follow up/tindak lanjt 1. Seandainya layanan tersebut tidak berjalan secara maksimal maka akan diadakan lagi layanan kembali 2, 3 x agar siswa dapat menjadi paham dengan materi atau layanan yang diberikan guru pembimbing. 2. Apabila siswa merasa kesulitan maka diadakan follow up.
Rembang, 1 Desember 2010
Mengetahui, Guru Pembimbing
Peneliti
Siti Zuharoh, BA
Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001
NPM. 061 103 96
xcix
Lampiran D. 2
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
17. Topik Permasalahan
: Semangat Menanamkan Rasa Percaya Diri Pada Setiap Individu
18. Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
19. Jenis Layanan
: Layanan Informasi
20. Fungsi Layanan
: Pemahaman
21. Tujuan Layanan
: - Siswa
memahami
sifat
rasa
percaya diri. - Siswa mampu mengenal memahami sifat percaya diri. 22. Sasaran Layanan
: Siswa kelas XII
23. Uraian kegiatan dan Materi Layanan : a. Strategi Penyajian
: Membahas materi memahami sifat rasa percaya diri.
b. Materi Layanan
: - Pengertian percaya diri - Mengenal ciri-ciri percaya diri - Faktor-faktor percaya diri
24. Tempat penyelenggaraan
: Laboratorium Sekolah
25. Waktu/tanggal semester
: 45 menit, 11 Desember 2010
26. Setting dan pengalaman bidang bimbingan dan konseling : a. Guru
: 1. Penjelasan materi dengan teknik tanya jawab 2. Memberi tugas mengenal materi 3. Memberi tugas analisa percaya diri
b. Siswa
: 1. Mendengarkandan menjawab 2. Mengerjakan tugas 3. Menganalisa materi c.Menjawab pertanyaan
27. Penyelenggara Layanan
: Ida Fitriana
28. Media
: Power point/terlampir c
29. Alat Perlengkapan dan Sumber a.
Alat
: Alat tulis
b.
Sumber
: Buku Percaya Diri
30. Penilaian
: Laijapang
a. Proses
: Melihat partisipasi siswa saat diterangkan
b. Hasil
: - Laiseg
: Bertanya kepada siswa mengenai perasaan siswa setelah mengikuti materi
- Laijapang : Mengamati atau memahami perkembangan pada diri siswa 31. Rencana tindak lanjut
: Layanan
konsultasi
bagi
membutuhkan Rembang, 11 Desember 2010 Mengetahui, Guru Bimbingan dan Konseling
Peneliti
Siti Zuharoh, BA
Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001
NPM. 061 103 96
ci
yang
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILAIAN) SATUAN LAYANAN / PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING
E. Topik Permasalahan/bahasan
: Semangat Menanamkan rasa Percaya Diri Pada Setiap Individu
F. Spesifik Kegiatan i.
Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
ii.
Jenis layanan
: Layanan informasi
iii.
Fungsi layanan
: Pemahaman
iv.
Sasaran layanan
: Siswa kelas XII
G. Pelaksanaan Layanan
:
d) Waktu
: 45 menit, 11 Desember 2010
e) Tempat
: Laboratorium Komputer
f) Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan 1.Tidak hadir 1 orang siswa dari jumlah 37 2.Pada waktu guru pembimbing menerangkan rasa percaya diri siswa antusias mengikuti dan mengamati dengan penuh keseriusan 3.Pada saat guru pembimbing meminta siswa untuk tampil kedepan menceritakan kembali rasa percaya diri yang baik siswa berebutan untuk tampil ke depan. 4.Siswa menerima timbal balik dengan penuh kegembiraan. H. Evaluasi (Penilaian) a. Cara-cara Penilaian
:
1. Mengamati/observasi 2. Bertanya kepada siswa b. Deskripsi dan komentar tentang penilaian : a) Penilaian proses 3. Guru pembimbing mengamati keaktifan dan ketertiban siswa dalam mengikuti kegiatan layanan agar berjalan secara optimal. cii
4. Para siswa antusias mengikuti layanan tersebut sehingga guru pembimbing dapat mengambil kesimpulan untuk sebuah layanan tersebut. 5. Dari
layanan
yang
dilakukan
guru
pembimbing
dapat
mengembangkan dan memahami mengamati berbagi Ciri rasa percaya diri. b) Penilaian hasil 1) Guru pembimbing menilai hasil yang sudah didapatkannya para siswa sudah paham tentang rasa percaya diri 2) Para siswa merasa senang dan gembira setelah mengikuti layanan 3) Setelah mengamati mempelajari, memahami dari materi layanan tersebut siswa mendapat berbagai manfaat yang banyak tentang rasa percaya diri c) Follow Up/Tindak lanjut 1. Apabila layanan tersebut tidak berjalan secara maksimal maka akan dilakukan kembali layanan ke 2, 3 dan seterusnya sampai mendapatkan hasil yang maksimal. 2. Adapun siswa merasa kesulitan maka diadakan lagi follow up/tindak lanjut.
Rembang, 11 Desember 2010 Mengetahui, Guru Pembimbing
Peneliti
Siti Zuharoh, BA
Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001
NPM. 061 103 96
ciii
Lampiran D. 3
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
32. Topik Permasalahan
: Mengenal dan Memahami Diri
33. Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
34. Jenis Layanan
: Layanan Informasi
35. Fungsi Layanan
: Pemahaman
36. Tujuan Layanan
: - Siswa memahami dan mengenal diri
37. Sasaran Layanan
: Siswa kelas XII
38. Uraian kegiatan dan Materi Layanan : a. Strategi Penyajian
: Membahas materi memahami dan mengenal diri
b. Materi Layanan
: - Pengertian memahami diri - Mengenal konsep diri
39. Tempat penyelenggaraan
: Aula Sekolah
40. Waktu/tanggal semester
: 45 menit, 14 Desember 2010
41. Setting dan pengalaman bidang bimbingan dan konseling : a. Guru
: 1. Penjelasan materi dengan teknik tanya jawab 2. Memberi tugas mengenal materi 3. Memberi tugas analisa memahami diri
d. Siswa
: 1. Mendengarkandan menjawab 2. Mengerjakan tugas 3. Menganalisa materi e.Menjawab pertanyaan
42. Penyelenggara Layanan
: Ida Fitriana
43. Media
: Media audio visual gerak
44. Alat Perlengkapan dan Sumber a.
Alat
: Alat tulis
b.
Sumber
: Buku Bimbingan dan Konseling SMA
45. Penilaian a. Proses
: Laijapang : Melihat partisipasi siswa saat diterangkan
civ
b. Hasil
: - Laiseg
: Bertanya kepada siswa mengenai perasaan siswa setelah mengikuti materi
- Laijapang : Mengamati atau memahami perkembangan pada diri siswa 46. Rencana tindak lanjut
: Layanan
konsultasi
bagi
membutuhkan
Rembang, 14 Desember 2010 Mengetahui, Guru Bimbingan dan Konseling
Peneliti
Siti Zuharoh, BA
Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001
NPM. 061 103 96
cv
yang
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILAIAN) SATUAN LAYANAN / PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING
I. Topik Permasalahan/bahasan
: Mengenal dan Memahami Diri
J. Spesifik Kegiatan i.
Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
ii.
Jenis layanan
: Layanan informasi
iii.
Fungsi layanan
: Pemahaman
iv.
Sasaran layanan
: Siswa kelas XII
K. Pelaksanaan Layanan
:
g) Waktu
: 45 menit, 14 Desember 2010
h) Tempat
: Aula Sekolah
i) Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan 1.Tidak hadir 3 orang siswa dari jumlah 37 2.Pada waktu guru pembimbing menerangkan pengertian memahami diri, siswa antusias mengikuti dan mengamati dengan penuh keseriusan 3.Pada saat guru pembimbing meminta siswa untuk tampil kedepan menceritakan kembali memahami diri yang baik siswa berebutan untuk tampil ke depan. 4.Siswa menerima timbal balik dengan penuh kegembiraan. L. Evaluasi (Penilaian) a. Cara-cara Penilaian
:
1. Mengamati/observasi 2. Bertanya kepada siswa b. Deskripsi dan komentar tentang penilaian : d) Penilaian proses 6. Guru pembimbing mengamati keaktifan dan ketertiban siswa dalam mengikuti kegiatan layanan agar berjalan secara optimal.
cvi
7. Para siswa antusias mengikuti layanan tersebut sehingga guru pembimbing dapat mengambil kesimpulan untuk sebuah layanan tersebut. 8. Dari
layanan
yang
dilakukan
guru
pembimbing
dapat
mengembangkan dan memahami diri e) Penilaian hasil 4) Guru pembimbing menilai hasil yang sudah didapatkannya para siswa sudah paham tentang memahami diri 5) Para siswa merasa senang dan gembira setelah mengikuti layanan 6) Setelah mengamati mempelajari, memahami dari materi layanan tersebut siswa mendapat berbagai manfaat yang banyak tentang memahami diri. f) Follow Up/Tindak lanjut 1. Apabila layanan tersebut tidak berjalan secara maksimal maka akan dilakukan kembali layanan ke 2, 3 dan seterusnya sampai mendapatkan hasil yang maksimal. 2. Adapun siswa merasa kesulitan maka diadakan lagi follow up/tindak lanjut.
Rembang, 14 Desember 2010
Mengetahui, Guru Pembimbing
Perencana Layanan
Siti Zuharoh, BA
Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001
NPM. 061 103 96
cvii
Lampiran D. 4
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
47. Topik Permasalahan
:
Menghargai Orang Lain
48. Bidang Bimbingan
:
Bimbingan Pribadi
49. Jenis Bimbingan
:
Pembelajaran
50. Fungsi Bimbingan
:
Pengembangan dan Pemahaman
51. Tujuan Layanan
:
- Siswa mampu mengharagai orang lain
52. Sasaran Layanan
:
Siswa kelas XII
53. Uraian kegiatan dan Materi Layanan
:
Guru Pembimbing a. Memberi penjelasan tentang Menghargai orang lain b. Bentuk-bentuk menghargai orang lain. c. Memberi tanggapan terhadap siswa Siswa 1. Mengamati yang dijelaskan oleh guru pembimbing 2. Mempraktekkan bentuk contoh yang diberikan oleh guru pembimbing dengan media teman sekitar 3. Menerima tanggapan kepada guru pembimbing 54. Metode
:
role play, diskusi
55. Tempat Penyelenggara
:
Aula sekolah
56. Waktu/tanggal semester
:
45 menit, 17 Desember 2010
57. Penyelenggara
:
Ida Fitriana
58. Media
:
Power point/terlampir
59. Alat/Perlengkapan
:
Buku, dll
60. Rencana Penilaian 1. Antusius, ahli terlibat siswa mengikuti pembelajaran layanan ini. 2. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi layanan 3. Perasaan siswa selama dan setelah mengikuti layanan 4. Manfaat dan layanan ini 5. Komitmen/rencana tindak lanjut cviii
61. Keterkaitan dari layanan kegiatan pendukung : Layanan penguasaan konten 62. Catatan Khusus
:-
Rembang, 17 Desember 2010 Mengetahui, Koordinator Bimbingan dan Konseling
Penyelenggara Layanan
Siti Zuharoh, BA
Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001
NPM. 061 103 96
cix
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILAIAN) SATUAN LAYANAN / PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING
M.Topik Permasalahan/bahasan
: Menghargai Orang Lain
N. Spesifik Kegiatan i.
Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
ii.
Jenis layanan
: Layanan informasi
iii.
Fungsi layanan
: Pengembangan dan Pemahaman
iv.
Sasaran layanan
: Siswa kelas XII
O. Pelaksanaan Layanan
:
j) Waktu
: 45 menit, 17 Desember 2010
k) Tempat
: Laboratorium sekolah
l) Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan 1.Siswa yang hadir 32, tidak hadir 5. 2.Siswa antusius mendengarkan yang di ajarkan oleh guru pembimbing 3.Guru pembimbing meminta siswa tampil ke depan siswa berebutan untuk maju. 4.Siswa menerima umpan balik dengan senang hati. P. Evaluasi (Penilaian) a. Cara-cara Penilaian
:
1. Observasi (pengamatan) perilaku siswa 2. Menanyakan kepada siswa pada akhir layanan b. Deskripsi dan komentar tentang penilaian : g) Sebagian siswa antusias mengamati guru pembimbing pada waktu memberi contoh. h) Sebagian besar siswa aktif terlibat dalam kegiatan layanan tersebut
i) Siswa berebut untuk terlibat melakukan tinkah laku yang sudah diamati. cx
j) Siswa mengatakan layanan tersebut sangat bermanfaat. k) Beberapa siswa ingin dikasih follow up agar lebih paham.
Rembang, 17 Desember 2010 Mengetahui, Guru Pembimbing
Perencana Layanan
Siti Zuharoh, BA
Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001
NPM. 061 103 96
cxi
LAMPIRAN E Daftar lampiran
Hal
E. 1 Data hasil perhitungan pre test ..........................................................
114
E. 2 Data hasil perhitungan post test.........................................................
116
E. 3 Data hasil perhitungan analisis uji t...................................................
118
cxii
LAMPIRAN F Daftar lampiran
Hal
F. 1 ACC judul skripsi ..............................................................................
119
F. 2 Surat penelitian dari kampus .............................................................
120
F. 3 Surat keterangan penelitian dari sekolah ...........................................
121
F. 4 Blangko bimbingan ...........................................................................
122
cxiii