perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA, FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT, SERTA ALTERNATIF PENGATASANNYA, PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh: AVITA SETYA WIDYASPUTRI NIM. K3108009
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Avita Setya Widyasputri
NIM
: K3108009
Jurusan/Program Studi
: IP/Bimbingan dan Konseling
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA, FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT, SERTA ALTERNATIF PENGATASANNYA, PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012“
ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,
sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Avita Setya Widyasputri
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA, FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT, SERTA ALTERNATIF PENGATASANNYA, PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Disusun Oleh : AVITA SETYA WIDYASPUTRI K 3108009
Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bidang Bimbingan dan Konseling, Program Studi Bimbingan dan Konseling,Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Avita Setya Widyasputri. TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA, FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT, SERTA ALTERNATIF PENGATASANNYA, PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui tingkat pencapaian tugastugas perkembangan siswa (2) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa. (3)Merumuskan alternatif pengatasan yang tepat diberikan agar siswa dapat menguasai tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif-kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta yang berjumlah 117 siswa. Sumber data berasal dari siswa.Teknik pengumpulan data adalah menggunakan angket dan wawancara. Validitas data menggunakan uji ahli. Analisis data menggunakan rumus persentase dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa termasuk kategori sedang, hal ini ditunjukkan dengan persentase pencapaian tugas perkembangan sebesar 84,12 % (2) faktor pendukung pencapaian tersebut antara lain: siswa merasa lega bila bisa menyelesaikan masalah, siswa merasa harus menghormati orang yang lebih tua, keberanian siswa dalam mengungkapkan hal yang dianggap baik dan benar kepada siapapun, keyakinan yang dimiliki siswa bahwa permasalahan yang dialami akan ada jalan keluarnya, kesiapan melaksanakan tanggung jawab dari tindakannya, siswa sudah mengetahui perbedaan fisik antara laki-laki dengan perempuan, kemampuan siswa dalam mensyukuri hal yang telah dimilikinya, keyakinan siswa dapat menyelesaikan tugasnya, kesiapan siswa dalam merencanakan pendidikan lanjutnya sesuai cita-cita, perasaan nyaman yang dirasakan siswa apabila memiliki teman yang dapat mendengarkan cerita-ceritanya, sedangkan faktor penghambat pencapaian tersebut antara lain: siswa merasa berat beribadah tepat waktu, siswa lebih nyaman berkata dan bertindak yang menguntungkan diri sendiri, siswa merasa takut salah ketika berhadapan dengan orang banyak, siswa merasa takut menyampaikan kritik pada orang lain, siswa tidak bisa membagi waktu, masih adanya keinginan siswa yang berpakaian sesuai keinginan saja, kurangnya kemampuan siswa memahami diri sendiri, kebiasaan siswa yang mudah tertarik untuk membeli barang yang disukai, belum adanya minat siswa pada karir, perasaan nyaman yang dirasakan siswa apabila memiliki teman yang sama dengan dirinya saja (3) alternatif pengatasannya melalui peningkatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, serta adanya kerjasama antara sekolah dengan orang tua dalam mendidik anak. Kata kunci: tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan, faktor pendukung dan penghambat, alternatif pengatasannya commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Avita Setya Widyasputri. THE DEGREE OF STUDENTS’ ACHIEVEMENT ON DEVELOPMENT TASKS, SUPPORTING AND OBSTACLE FACTORS, ALSO THE ALTERNATIVE SOLUTIONS ON VIII GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 3 SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012. Undergraduate Thesis. Education and Teacher Training Faculty Sebelas Maret University Surakarta. July 2012. The objectives of this research are: (1) to know the degree of students’ achievement on development tasks, (2) to know what kinds of factors which support and obstruct the students’ achievement on development tasks, (3) to construct the effective alternative solution given to the students in order to master the development tasks which appropriate to the steps of students development itself. This research was quantitative-qualitative descriptive research. The subject of this research were the VIII grade students of SMP Negeri 3 Surakarta which consisted of 117 students. The data source was from the students. The technique of collecting the data used was questionnaire and interview. The data validity used was expert test. Analysis of the data used was percentag formula and qualitative analysis. The result of the research showed that: (1) the degree of students’ achievement on development tasks was in the middle category, it was shown by the percentage of the achievement on development tasks, it was 84,12%; (2) the supporting factors of the achievements were: the students felt free if they could solve the problem, the students felt that they had to respect to older people, students’ braveness to tell the good and right things to everyone, students’ belief that every problems they faced would have solution, their readiness to do the responsibility from everything they had done, students had already known physical different between man and woman, students’ ability in thanking what they had, students’ belief in their ability to solve their tasks, students’ readiness to plan their future education in line with their dreams, students felt comfort if they had friend who could listen their story; meanwhile, the obstacles factors were: students were difficult to pray on time, students felt comfort to tell and do something for their benefit only, students felt afraid of making mistake when they faced many people, students felt afraid of telling critics to other people, students could not manage time, there were students who wore cloths as they wanted only, students had less ability in understanding themselves, students’ habits to be interested easily in buying the things they liked, students have not interested in carrier, they felt comfort if they have friends who were same with them; (3) The alternative solutions were through the improvement of guidance and counseling service in the school, furthermore, there was cooperation between school and parents in educating the children. Key words: the degree of achievement on development tasks, supporting and obstacle factors, alternative solutions. commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Surah Al-Baqarah ayat 216)
“Perumpamaan orang mukmin adalah seperti pohon besar yang kokoh yang tidak terpatahkan oleh terpaan angin dari arah manapun (meskipun sedikit melentur), namun ketika angin reda, pohon tersebut tegak lurus kembali.” (HR. Bukhari)
“Tak ada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada menimbulkan senyum pada wajah orang lain, terutama pada wajah yang kita cintai.” (R. A. Kartini)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Seiring syukurku padaMu, kupersembahkan karya ini kepada: Orang tuaku, Warsino Warsito Dwi R dan Sri Dwi Dyah Setyaningsih, orang-orang paling berjasa dalam hidupku, yang selalu memberikan hal terbaik kepadaku walau dalam keadaan apapun. Adik-adikku yang kusayangi (Yunita Windy Listya Putri, Anang Ramadhan Tri Wardana, dan Anindya Desy Pinastika Putri), terima kasih telah menjadi penyemangat dan sumber inspirasi dalam penyelesaian skripsi ini. Almamatercommit UNS to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya,
sehingga
atas
kehendak-Nya
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “TINGKAT PENCAPAIAN TUGASTUGAS PERKEMBANGAN SISWA, FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT, SERTA ALTERNATIF PENGATASANNYA, PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012” Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Bidang Bimbingan dan Konseling, Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan izin penyusunan skripsi dan pelaksanaan penelitian. 2. Drs. Rusdiyana Indianto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin penyusunan skripsi dan pelaksanaan penelitian. 3. Dra. Siti Mardiyati, M. Si, selaku Ketua Progam Studi Ilmu Pendidikan Bimbingan dan Konseling serta Pembimbing II, yang telah membimbing dalam penyusunan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Soeharto, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 5. Dra. Sri Wiyanti, M.Si, selaku Penasehat Akademis
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Drs. Wahyu Suadi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Surakarta yang telah memberikan tempat dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian. 7. Guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 3 Surakarta yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam melaksanakan penelitian. 8. Siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta yang telah ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian. 9. Rekan-rekan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 2008. 10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Surakarta,
Juli 2012 Penulis,
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN ...........................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
v
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................
vi
HALAMAN MOTTO ....................................................................................
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xix
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................. A. Latar Belakang Masalah .................................................... B. Rumusan Masalah .............................................................. C. Tujuan Penelitian .............................................................. D. Manfaat Penelitian ............................................................
BAB II
KAJIAN PUSTAKA ............................................................. 7 A. Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa ..... 7 B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMP ................................................ 13 C. Alternatif Pengatasan ........................................................ 18 D. Kerangka Berpikir ............................................................ 19
BAB III
METODE PENELITIAN ..................................................... A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ B. Metode Penelitian ............................................................. C. Sumber Data ...................................................................... D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ............................. E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. F. Uji Validitas ...................................................................... G. Teknik Analisis Data ......................................................... to user H. Prosedur Penelitiancommit .................................................................
xii
1 1 4 5 5
21 21 22 23 23 25 27 27 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................... B. Deskripsi Temuan Penelitian ............................................. C. Pembahasan .......................................................................
30 30 31 105
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ........................... A. Simpulan ........................................................................... B. Implikasi ........................................................................... C. Saran .................................................................................
114 114 115 116
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
118
LAMPIRAN ..................................................................................................
120
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
..................................... Halaman
2.1. Skema Kerangka Berpikir ............................................................................
19
3.1. Komponen Analisis Data Kualitatif Model Interaktif ....................................
28
4.1. Hasil Analisis Data Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan ......................
33
4.2. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan I ...
37
4.3. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan I
40
4.4. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan II ..
43
4.5. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan II
47
4.6. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan III.
51
4.7. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan III .................................................................................................................
54
4.8. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan IV
58
4.9. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan IV .................................................................................................................
62
4.10. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan V..
65
4.11. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan V
69
4.12. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VI
73
4.13. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VI .................................................................................................................
77
4.14. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VII
80
4.15. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VII ................................................................................................................
83
4.16. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VIII...............................................................................................................
86
4.17. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VIII...............................................................................................................
89
4.18. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan IX
93
4.19. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan commit to user IX .................................................................................................................
96
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.20. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan X ..
99
4.21. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan X
103
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel ..................................................................................................................... Halaman 3.1. Jadwal Penelitian ..........................................................................................
21
4.1. Hasil Analisis Data Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan ......................
32
4.2. Penggolongan Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan ..............................
34
4.3. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan I ...
35
4.4. Penggolongan Tingkat Faktor Pendukung Tugas Perkembangan I .................
38
4.5. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan I .
39
4.6. Penggolongan Tingkat Faktor Penghambat Tugas Perkembangan I ...............
40
4.7. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan II ..
41
4.8. Penggolongan Tingkat Faktor Pendukung Tugas Perkembangan II ...............
45
4.9. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan II
46
4.10. Penggolongan Tingkat Faktor Penghambat Tugas Perkembangan II..............
48
4.11. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan III.
49
4.12. Penggolongan Tingkat Faktor Pendukung Tugas Perkembangan III ..............
52
4.13. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan III .................................................................................................................
53
4.14. Penggolongan Tingkat Faktor Penghambat Tugas Perkembangan III ............
55
4.15. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan IV
56
4.16. Penggolongan Tingkat Faktor Pendukung Tugas Perkembangan IV ..............
59
4.17. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan IV ................................................................................................................. commit to user
xvi
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.18. Penggolongan Tingkat Faktor Penghambat Tugas Perkembangan IV ............
63
4.19 Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan V ..
64
4.20. Penggolongan Tingkat Faktor Pendukung Tugas Perkembangan V ...............
66
4.21. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan V
67
4.22. Penggolongan Tingkat Faktor Penghambat Tugas Perkembangan V .............
70
4.23. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VI
71
4.24. Penggolongan Tingkat Faktor Pendukung Tugas Perkembangan VI ..............
74
4.25. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VI .................................................................................................................
75
4.26. Penggolongan Tingkat Faktor Penghambat Tugas Perkembangan VI ............
78
4.27. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VII
79
4.28. Penggolongan Tingkat Faktor Pendukung Tugas Perkembangan VII.............
81
4.29. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VII ................................................................................................................
82
4.30. Penggolongan Tingkat Faktor Penghambat Tugas Perkembangan VII ...........
84
4.31. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VIII...............................................................................................................
84
4.32. Penggolongan Tingkat Faktor Pendukung Tugas Perkembangan VIII ...........
87
4.33. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VIII...............................................................................................................
88
4.34. Penggolongan Tingkat Faktor Penghambat Tugas Perkembangan VIII .........
90
4.35. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan IX
91
4.36. Penggolongan Tingkat Faktor Pendukung Tugas Perkembangan IX .............. commit to user
94
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4.37. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan IX .................................................................................................................
95
4.38. Penggolongan Tingkat Faktor Penghambat Tugas Perkembangan IX ............
97
4.39. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan X ..
98
4.40. Penggolongan Tingkat Faktor Pendukung Tugas Perkembangan X ...............
101
4.41. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan X
102
4.42. Penggolongan Tingkat Faktor Penghambat Tugas Perkembangan X .............
104
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Instrumen Angket Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan ..........................
121
2. Daftar Presensi Responden Angket Pencapaian Tugas Perkembangan .............
139
3. Satuan Pendukung Angket ...............................................................................
150
4. Data Analisis Angket Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan Siswa SMP........................... .......................................................................................
152
5. Satuan Pendukung Wawancara .........................................................................
212
6. Pedoman Wawancara .......................................................................................
214
7. Hasil Wawancara .............................................................................................
218
8. Dokumentasi Penelitian ...................................................................................
228
9. Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi .....................................................
230
10. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi .......................
231
11. Surat Permohonan Izin Observasi ....................................................................
232
12. Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................................
233
13. Surat Keterangan sudah melakukan Penelitian .................................................
234
commit to user
xix
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya selalu mengalami dua proses yang berlangsung secara terus menerus yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara terus-menerus selama hidup manusia, sejak manusia belum dilahirkan hingga menjadi dewasa. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitas yaitu perubahan ukuran dan struktur biologis. Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2004: 20) menjelaskan bahwa pertumbuhan adalah perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinu serta berlangsung pada periode tertentu. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan merupakan proses perubahan fisik secara terus menerus menuju ke arah kemajuan yang berlangsung pada periode tertentu. Enung Fatimah (2008: 19) juga menjelaskan bahwa pertumbuhan adalah perubahan fisik berupa perubahan kecil menjadi besar dan pendek menjadi panjang dari lahir hingga dewasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan merupakan suatu proses perubahan fisik atau biologis yang terjadi pada diri individu. Perubahanperubahan tersebut antara lain berupa perubahan dari pendek menjadi panjang, dari kecil menjadi besar, dari lunak menjadi kuat. Proses pertumbuhan tersebut berlangsung sejak manusia masih berada dalam kandungan sampai menjadi dewasa. Proses perkembangan merupakan suatu proses yang menuju ke arah yang lebih baik dalam kehidupan manusia dan tidak dapat diulang kembali, namun membutuhkan waktu dalam perubahannya. Syamsu Yusuf LN (2004: 15) menjelaskan bahwa perkembangan adalah perubahan menuju tingkat kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis. Pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam commit to user proses perkembangan tidak hanya terjadi perubahan fisik, namun juga terjadi 1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perubahan psikis pada diri individu. Perkembangan merupakan proses menuju ke arah lebih baik secara sistematis dan berlangsung terus menerus pada tahapan kehidupan individu.
Sitti Hartinah (2008:
32)
mengungkapkan bahwa
perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti perkembangan adalah pada penyempurnaan fungsi psikologis manusia. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa perkembangan merupakan penyempurnaan fungsi psikologis manusia bukan pada organ biologis manusia, namun proses perubahan tersebut dipengaruhi oleh kondisi biologis individu. Perkembangan dapat berlangsung sepanjang hidup manusia, sedangkan pertumbuhan dapat terhenti apabila manusia telah mencapai kematangan fungsi fisik. Kedua proses kehidupan manusia ini tidak dapat dipisahkan secara mutlak, karena proses pertumbuhan dan perkembangan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Chasiyah, dkk (2009: 1) menjelaskan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan sebagai bagian yang berdiri sendiri, namun dapat dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya. Pertumbuhan atau perubahan fisik seseorang pada umumnya diiringi dengan perkembangan atau perubahan psikis seseorang tersebut, bertambahnya ukuran kuantitas fisik seseorang akan menimbulkan perubahan kualitas
psikis
seseorang
tersebut.
Pertumbuhan
fisik
mempengaruhi
perkembangan psikis seseorang, hal ini misalnya ditunjukkan pada peristiwa pertumbuhan otak anak, berhubungan dengan semakin bertambahnya fungsi otak anak, yang akan memungkinkan anak dapat merangkak, berdiri, berjalan, berlari, dan berbicara. Istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan fisik atau biologis yang berupa perubahan kuantitas pada diri individu, misalnya, manusia mengalami pertumbuhan dari bayi yang hanya bisa menangis, kemudian merangkak, berdiri, kemudian dapat berlari, sedangkan istilah perkembangan digunakan untuk menyatakan perubahan aspek psikis atau rohani dan aspek sosial yang berupa perubahan kualitas pada diri individu, misalnya, pada saat bayi atau commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
anak-anak individu lebih sering menangis, namun setelah remaja dan dewasa menjadi tidak mudah menangis. Pada setiap tahap perkembangannya, manusia memiliki kebutuhankebutuhan hidup yang semakin berkembang dan mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan tingkat perkembangan tersebut. Kebutuhan-kebutuhan individu tersebut merupakan suatu dorongan untuk dipenuhi, sehingga memunculkan berbagai reaksi dalam tingkah laku individu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Semakin meningkatnya kebutuhan-kebutuhan individu, akan menyebabkan semakin meningkat juga tugas-tugas perkembangan yang seharusnya dikuasai dalam setiap tahap perkembangan individu tersebut. Tugas–tugas perkembangan berhubungan dengan sikap, perilaku dan keterampilan
yang
seharusnya
dikuasai
individu
sesuai
dengan
tahap
perkembangannya, apabila tugas perkembangan tersebut dapat dipenuhi dengan baik, maka dapat membawa kebahagiaan, namun apabila individu tersebut gagal untuk memenuhi suatu tugas perkembangan, maka memungkinkan munculnya hambatan dalam melaksanakan tugas perkembangan yang selanjutnya, dan memungkinkan munculnya ketidakbahagiaan. Berdasarkan hakikat dan urgensi Bimbingan dan Konseling di sekolah, layanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan yaittu menyangkut upaya untuk
memfasilitasi
peserta
didik
agar
mampu
mencapai
tugas-tugas
perkembangan sesuai tahapan perkembangannya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sunaryo Kartadinata, dkk. (2007: 194), yang menyatakan bahwa pendekatan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan di sekolah pada saat ini adalah pendekatan Bimbingan dan Konseling Perkembangan. Keadaan layanan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Surakarta yang sudah melaksanakan layanan BK Perkembangan, seharusnya membuat siswa kelas VIII sudah menunjukkan penguasaan tugas perkembangan yang memadai, antara lain ditunjukkan dengan kemampuan siswa berpikir jangka panjang sebelum bertindak, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, mampu commit to user memahami emosi diri, memanfaatkan kesempatan, serta memperhatikan
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hubungan mutualistik, namun berdasarkan observasi, diketahui bahwa masih terdapat perilaku siswa yang menunjukkan kurang tercapainya tugas-tugas perkembangan peserta didik SMP, antara lain: terdapat siswa yang belum menaati peraturan sekolah dengan baik, kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang dimiliki, kurang mampu mengendalikan emosi, serta kurang mampu menghormati pendapat orang lain. Hal tersebut diperoleh melalui wawancara kepada guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 3 Surakarta, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa siswa kelas VIII
belum dapat memenuhi tugas-tugas
perkembangan sesuai dengan tahapan perkembangannya secara optimal. Tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan peserta didik SMP tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pencapaian tugastugas perkembangan tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas-tugas perkembangan berasal dari dalam diri individu, baik fisik maupun psikis, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan berasal dari luar diri individu. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan mengangkat judul “Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan, Faktor pendukung, faktor penghambat, serta alternatif pengantasannya pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang terebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 ? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung dan yang menghambat pencapaian commit tugas-tugas perkembangan siswa ? to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Alternatif pengatasan apa yang tepat diberikan agar siswa dapat menguasai tugas-tugas perkembangannya?
C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa. 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa tersebut. 3. Merumuskan alternatif pengatasan yang tepat diberikan agar mencapai
tugas-tugas
perkembangan
yang
sesuai
siswa dapat
dengn
tahap
perkembangannya.
D. Manfaat Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian tersebut, dapat dikemukakan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah kajian teori tentang tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa sekolah menengah dan faktor pendukung serta penghambatnya. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan masukan kepada kepala sekolah agar dapat memfasilitasi pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling Perkembangan di sekolah dengan baik. b. Memperdalam wawasan guru BK tentang tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan siswa dan tentang faktor-faktor pendukung , serta faktorcommit to user faktor penghambat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa.
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Memberi wawasan kepada guru BK mengenai alternatif cara pengatasan yang tepat agar siswa mencapai tugas perkembangan yang optimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa 1. Pengertian Tugas Perkembangan Manusia pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupannya dan perkembangan tersebut berlangsung sesuai tahap kehidupan masing-masing individu serta sesuai dengan kemampuannya. Perkembangan yang dialami manusia melalui beberapa periode atau fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu. Havighurst (1953: 2) menjelaskan pengertian tugas perkembangan sebagai berikut : “A developmental tasks is a tasks which arises at or about a certain periode in the life of the individual, succesfull achievement of which leads to his happiness and to success with later tasks; while failure leads to unhappiness in the individual, disapproval by the society, and difficulty with later tasks.” Pendapat tersebut menjelaskan bahwa tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada periode tertentu dalam kehidupan individu, keberhasilan pencapaian tugas tersebut akan menimbulkan kebahagiaan dan keberhasilan mencapai tugas berikutnya sedangkan kegagalan mencapai tugas tersebut akan menimbulkan ketidakbahagiaan individu, ditolak oleh masyarakat, dan kesulitan pada tugas berikutnya. Pendapat mengenai pengertian tugas perkembangan disampaikan juga oleh Nurhudaya (dalam Mamat Supriatna, 2011: 119) yang menjelaskan bahwa tugas perkembangan merupakan seperangkat kompetensi yang harus dikuasai seseorang dalam setiap fase perkembangan agar dapat menjalani kehidupannya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa pada commit to user fase perkembangan tertentu, individu memiliki seperangkat kompetensi 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
tertentu yang seharusnya dipenuhi agar dapat menjalani kehidupan dengan baik. Seperangkat kompetensi tersebut berupa tuntutan-tuntutan eksternal maupun internal. Tuntutan internal tersebut antara lain berasal dari kematangan fisik, dan karakteristik pribadi individu, sedangkan tuntutan eksternal merupakan tuntutan yang antara lain berasal dari lingkungan sekolah, masyarakat, keluarga, dan lingkungan sosial atau teman sebaya. Pendapat
mengenai pengertian tugas perkembangan yang lain
disampaikan oleh Sitti Hartinah (2008: 93) yaitu tugas atau kewajiban yang harus dilalui setiap individu sesuai dengan tahap perkembangan individu tersebut, sejak dikandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan dewasa akhir, serta setiap individu harus melakukan tugas tersebut. Pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa tugas perkembangan merupakan seperangkat tugas yang harus dilaksanakan setiap individu sesuai tahap perkembangannya, sejak dalam kandungan hingga dewasa akhir. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan merupakan seperangkat kompetensi yang seharusnya dikuasai individu sesuai dengan tahap perkembangan individu tersebut sejak dalam kandungan hingga akhir usia, karena keberhasilan melaksanakan tugas perkembangan
akan
menimbulkan
melaksanakan
tugas
perkembangan
kebahagiaan berikutnya
dan
sedangkan
keberhasilan kegagalan
melaksanakan tugas perkembangan akan menimbulkan kesulitan melalui tugas perkembangan berikutnya. Tugas perkembangan dimiliki setiap individu sesuai dengan tahap perkembangannya, salah satu tahap perkembangan individu yaitu individu sebagai siswa sekolah menengah. Berdasarkan definisi tugas perkembangan tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan Siswa SMP dirumuskan sebagai seperangkat kompetensi yang seharusnya dikuasai siswa sebagai individu yang sedang mengembangkan diri pada SMP, karena keberhasilan melaksanakan tugas perkembangan tersebut akan menimbulkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
kebahagiaan dan keberhasilan melaksanakan tugas perkembangan berikutnya sedangkan kegagalan melaksanakan tugas perkembangan akan menimbulkan kesulitan melalui tugas perkembangan berikutnya. 2. Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMP Tugas-tugas perkembangan yang seharusnya dipenuhi individu akan berbeda sesuai dengan tahapan perkembangan individu tersebut. Sunaryo Kartadinata, dkk (2003: 6) menyebutkan bahwa aspek perkembangan pada siswa SMP antara lain: Landasan hidup religius, landasan perilaku etis, kematangan emosional, kematangan intelektual, kesadaran tanggung jawab, peran sosial sebagai pria atau wanita, penerimaan diri dan pengembangannya, kemandirian perilaku ekonomis, wawasan persiapan karir, dan kematangan hubungan dengan teman sebaya. Berdasarkan pendapat tersebut maka tugas-tugas perkembangan yang seharusnya dikuasai oleh siswa SMP adalah sepuluh tugas perkembangan yang terdiri dari: a. Memiliki sikap dan perilaku beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Memperoleh seperangkat niai sebagai pedoman hidup c. Mencapai kemandirian emosional d. Mengembangkan keterampilan intelektual e. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab f. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita g. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif h. Mencapai kemandirian berperilaku ekonomis i.
Memiliki wawasan persiapan karir
j.
Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
3. Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMP Tingkat pencapaian tugas perkembangan pada tiap individu yang berbeda-beda, dapat dibagi menjadi tiga kriteria pencapaian yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Kriteria tersebut dapat ditentukan melalui hasil angket yang diberikan kepada siswa, yang dianalisis melalui rumus statistik. Tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa tingkat II dan tingkat V
SMP
umumnya berkisar antara
(Sunaryo Kartadinata, dkk,2003: 4). Pendapat
tersebut menjelaskan bahwa siswa SMP memiliki tingkat pencapaian antara tingkat perlindungan diri, tingkat konformistik, tingkat sadar diri, dan tingkat saksama. Sunaryo Kartadinata,dkk (2003: 3) menjelaskan lebih lanjut mengenai tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa SMP sebagai berikut: a. Tingkat Perlindungan Diri karakteristiknya adalah peduli terhadap kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh dan berhubungan dengan orang lain, mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistik, berpikir tidak logis dan stereotipe, dan cenderung menyalahkan dan mencela orang lain dan lingkungan. b. Tingkat Konformistik karakteristiknya adalah peduli terhadap penampilan diri penerimaan sosial, cenderung berpikir stereotype dan klise, peduli terhadapa aturan eksternal, bertindak dengan motif yang dangkal, kurang interospeksi, perbedaan kelompok didasarkan atas ciri-ciri eksternal, takut tidak diterima kelompok, tidak sensitive terhadap aturan , dan merasa berdosa bila melanggar aturan. c. Tingkat Sadar diri karateristiknya adalah individu mampu berpikir alternatif , melihat harapan dan berbagai kemungkinan, peduli untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada, orientasi pemecahan masalah memikirkan cara hidup , dan penyesuaian terhadap situasi serta peranan. d. Tingkat Saksama karakteristiknya adalah individu bertindak atas dasar nilai internal, mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan , mampu melihat keragaman emosi, motif dan perspektif diri, peduli akan hubungan mutualistik , memiliki tujuan jangka panjang, cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial, dan merpikir lebih kompleks atas dasar analisis. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kriteria pencapaian tugas perkembangan tinggi antara lain siswa mampu memikirkan alternatif tindakan yang didasarkan pada nilai internal, memanfaatkan kesempatan, memperhatikan hubungan mutualistik, mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan, memahami keadaan emosi, dan mampu merumuskan tujuan jangka panjang. Kriteria sedang menunjukkan bahwa siswa memperhatikan peraturan yang terdapat di sekitarnya karena masih adanya perasaan takut tidak diterima di lingkungan sosialnya, masih kurang matang dalam bertindak, dan kurang introspeksi diri. Kriteria selanjutnya adalah kriteria rendah yaitu menunjukkan bahwa siswa masih belum mampu menggunakan logika dengan baik, mengutamakan keuntungan yang diperoleh dalam menjalin hubungan dengan orang lain, dan belum mampu menerima kesalahan serta kekurangan diri sendiri. 4. Komponen-Komponen
Program
Bimbingan
dan
konseling
Perkembangan Layanan Bimbingan dan Konseling Perkembangan yang dilaksanakan di sekolah berorientasi pada pemberian layanan dalam rangka membantu siswa mencapai tugas perkembangan sesuai dengan tahapan perkembangan yang dilalui siswa tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka penyusunan program pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling Perkembangan seharusnya didasarkan pada ketercapaian tugas perkembangan siswa yang bersangkutan Berdasarkan Sunaryo Kartadinata, dkk (2007: 207), Bimbingan dan Konseling Perkembangan memiliki empat komponen layanan, yaitu: Pelayanan Dasar Bimbingan, Layanan Responsif, Perencanaan Individual, dan Dukungan Sistem. Pendapat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pelayanan Dasar Bimbingan Pelayanan Dasar merupakan proses pemberian bantuan kepada commit to user konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
kelompok atau klasikal yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai tahapan perkembangan peserta didik. Syamsu Yusuf L N (dalam Mamat Supriatna, 2011: 67) menjelaskan bahwa layanan dasar bimbingan bertujuan untuk membantu siswa agar mendapakan perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh perkembangan yang normal. Pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa layanan dasar bimbingan merupakan layanan
yang
diberikan
kepada
seluruh
siswadalam
rangka
mengembangkan potensi siswa scara optimal. b. Layanan Responsif Siswa dapat mengalami hambatan dalam menguasai tugas perkembangan,
hambatan tersebut
dapat
berupa
ketidakmampuan
menyesuaikan diri maupun adanya perilaku bermasalah dari siswa. Salah satu komponen yang terdapat
dalam
bimbingan dan konseling
perkembangan adalah layanan responsif, yaitu layanan yang diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan siswa saat ini. Syamsu Yusuf L N (dalam Mamat Supriatna, 2011: 67) menjelaskan bahwa layanan responsif adalah layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa layanan responsi merupakan pemberian bantuan kepada konseli dengan masalah yang membutuhkan bantuan segera, karena apabila tidak segera diberi bantuan akan mengganggu pencapaian tugas-tugas perkembangan. c. Perencanaan Individual Perencanaan Individual merupakan bantuan kepada konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan. Syamsu Yusuf L N (dalam Mamat Supriatna, 2011: 67) layanan bantuan yang diberikan kepada siswa agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan commit to user pemahaman tentang kekuatan dan kelemahan dirinya. Pendapat tersebut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
dapat dijelaskan bahwa layanan perencanaan individual adalah layanan yang membantu siswa untuk memahami diri dalam rangka menyusun perencanaan mengenai masa depannya, baik mnyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, serta karir. d. Dukungan Sistem Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur, dan pengembangan kemampuan konselor secara berkelanjutan. Syamsu Yusuf L N (dalam Mamat Supriatna, 2011: 67) menjelaskan bahwa dukungan sistem adalah program yang memberikan dukungan kepada guru bimbingan dan konseling dalam rangka memperlancar penyelenggaraan ketiga program bimbingan dan konseling tersebut. Pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa dukungan sistem merupakan program yang secara tidak langsung yaitu diberikan kepada guru bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling antara lain melalui pengembangan profesi, hubungan dengan masyarakat, konsultasi dengan staf ahli, dan manajemen program. B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa SMP Pencapaian
tugas
perkembangan
siswa
SMP
dipengaruhi
oleh
perkembangan yang dialami oleh masing-masing siswa. Perkembangan yang dialami oleh setiap individu akan berbeda, hal ini disebabkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia tersebut, dibagi menjadi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Desmita, 2010: 27). Faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan commit to user berasal dari dalam diri individu. Sejak berada dalam kandungan ibu, janin
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
tumbuh menjadi besar dengan sendirinya sesuai kodrat dirinya. Faktor internal yang pada umumnya berpengaruh pada perkembangan individu antara lain: bakat atau pembawaan, sifat-sifat keturunan, dan dorongan dan insting (Desmita,2010: 27). Faktor-faktor Internal tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut, sebagai berikut: a. Bakat atau pembawaan Setiap individu yang dilahirkan telah membawa bakat-bakat tertentu dalam dirinya. Apabila seorang anak memiliki bakat dalam musik, maka minatnya terhadap dunia musik akan lebih besar, anak tersebut akan lebih mudah mempelajari musik. b. Sifat-sifat keturunan Sifat-sifat keturunan yang dimiliki oleh individu diturunkan dari orang tua atau nenek moyang, dapat berupa fisik maupun psikis. Keadaan fisik maupun psikis yang dimiliki individu yang dipengaruhi sifat-sifat keturunan tersebut dapat mempengaruhi kemampuan individu dalam menguasai tugas-tugas perkembangannya. c. Dorongan dan insting Dorongan merupakan suatu kodrat hidup yang membuat manusia melakukan sesuatu, sedangkan insting merupakan kesanggupan yang sebenarnya dimilliki manusia untuk memenuhi atau melaksanakan dorongan yang ada pada dirinya. Setiap individu dilahirkan telah memiliki dorongan insting dalam jiwanya, dorongan akan terus berkembang dalam diri individu sedangkan insting akan berusaha untuk melaksanakan suatu kegiatan untuk memenuhi dorongan-dorongan tersebut. Contoh faktor
internal
yang
mempengaruhi
pencapaian tugas
perkembangan siswa antara lain: keadaan fisik siswa, keadaan psikis siswa, kemampuan berinteraksi dengan lingkungan dan persepsi yang dimiliki siswa terhadap lingkungan sekitar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
2. Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia yang berasal dari luar individu. Faktor-faktor tersebut antara lain pengaruh dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kelompok sebaya, dan lingkungan masyarakat. Hal tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Faktor Keluarga Keluarga merupakan faktor yang penting dalam perkembangan individu, karena lingkungan yang pertama kali dikenal oleh individu adalah lingkungan keluarga. Keadaan keluarga akan mempengaruhi perkembangan individu yang tinggal dalam keluarga tersebut. Keadaan yang dapat mempengaruhi perkembangan individu tersebut, antara lain keharmonisan keluarga, pola hubungan orang tua dan anak, pola kepemimpinan orang tua, dan perhatian orang tua kepada anak. Contoh faktor keluarga yang mendukung pencapaian tugas perkembangan anak antara lain: suasana interaksi yang baik antara anak dengan orang tua, pola kepemipinan orang tua, perhatian orang tua, dan kesibukan orang tua. b. Faktor Sekolah Sekolah
merupakan
lembaga
pendidikan
formal
yang
melaksanakan program bimbingan dan konseling, pengajaran, serta latihan dalam rangka membantu peserta didik untuk mengmbangkan potensi yang dimilikinya. Achmad Juntika Nurihsan (2006: 4) menjelaskan bahwa pencapaian
tugas-tugas
perkembangan
peserta
didik
memerlukan
kerjasama yang harmonis antara pengelola dan pelaksana manajemen pendidikan, pengajaran, dan bimbingan. Peserta didik di sekolah merupakan individu yang sedang mengalami perkembangan dan memiliki karakteristik, serta tugas perkembangan yang seharusnya dipenuhi sesuai tahapan perkembangan commit to user individu tersebut, oleh karena itu sekolah dapat memberi pengaruh dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
proses pencapaian tugas perkembangan tersebut, serta bertanggung jawab membantu peserta didik mencapai kematangan perkembangannya. Sekolah sebaiknya menciptakan iklim yang baik bagi perkembangan peserta didiknya untuk mencapai tugas perkembangan. Contoh faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan siswa antara lain: sikap guru dalam mengajar, aturan tata tertib yang dilaksanakan dengan ketat, kualitas layanan bimbingan dan konseling, dan fasilitas pembelajaran di sekolah. c. Faktor Teman Sebaya Kelompok teman sebaya adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang-orang yang usianya hampir sama antara satu dengan yang lainnya. Interkasi sosial dalam kelompok teman sebaya tersebut yang dapat mempengaruhi perkembangan individu. Elizabeth B. Hurlock (1980: 215) menjelaskan bahwa terdapat 5 kelompok sosial remaja, yaitu teman dekat, kelompok kecil, kelompok besar, kelompok yang terorganisasi, dan kelompok geng. Pengelompokkan sosial remaja tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Teman Dekat Teman dekat merupakan hubungan pertemanan antara dua atau tiga individu dengan jenis kelamin, minat serta kemampuan yang sama. Teman dekat dapat mempengaruhi satu sama lain karena hubungan yang terjalin cukup dekat. 2) Kelompok Kecil Kelompok kecil terdiri dari kumpulan beberapa kelompok teman-teman dekat. Kelompok kecil dapat terbentuk dari jenis kelamin yang berbeda. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
3) Kelompok Besar Kelompok besar merupakan gabungan dari beberapa kelompok kecil dan teman dekat. Anggota kelompok besar memiliki jarak sosial yang lebih besar sehingga memungkinkan adanya penyesuaian minat yang kurang. 4) Kelompok yang Terorganisasi Kelompok yang terorganisasi merupakan kelompok yang dibina oleh orang dewasa
yang dibentuk oleh organisasi maupun
sekolah dalam upaya memenuhi kebutuhan sosial individu tersebut. Kelompok terorganisasi memiliki kegiatan yang direncanakan serta diawasi oleh orang dewasa yang bertanggung jawab pada organisasi tersebut. 5) Kelompok Geng Kelompok Geng terbentuk karena adanya minat utama yang sama antar anggota suatu geng. Pengaruh dari geng tersebut cenderung meningkat selama remaja. Contoh
faktor
yang
mempengaruhi
pencapaian
tugas
perkembangan siswa dari lingkungan teman sebaya antara lain: cemoohan teman terhadap hal yang tidak bisa dikerjakan siswa dengan baik, penerimaan teman terhadap keadaan fisik maupun psikis siswa, gaya hidup teman sebaya, perhatian dari teman sebaya, serta kebiasaan dalam pergaulan teman sebaya. d. Faktor Masyarakat Masyarakat di sekitar individu tinggal akan mempengaruhi perkembangannya, karena lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang memiliki fungsi pendidikan bagi individu yang tinggal di dalamnya. Fungsi pendidikan suatu masyarakat tergantung pada perkembangan masyarakat tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
Faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi pencapaian tugastugas perkembangan siswa antara lain, kepedulian mayarakat akan pentingnya
kegiatan
belajar
bagi
anak-anak
sekolah,
pertisipasi
masyarakat dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk kegiatan belajar anak-anak, dan kualitas fasilitas umum bagi kebutuhan perkembangan anak sekolah. Contoh
faktor
yang
mempengaruhi
pencapaian
tugas
perkembangan siswa dari masyarakat antara lain : budaya yang berkembang pada lingkungan masyarakat, peraturan yang berkembang pada masyarakat, media massa yang diakses oleh siswa, dan sikap masyarakat sekitar terhadap perkembangan siswa sebagai anggota masyarakat. C. Alternatif Pengatasannya Tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan peserta didik SMP akan berkaitan dengan layanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan di Sekolah. Layanan Bimbingan dan Konseling Perkembangan yang dilaksanakan di Sekolah seharusnya dapat membantu siswa dalam mencapai pemenuhan tugastugas perkembangan peserta didik apabila layanan tersebut telah dilaksanakan baik. Dedi Rosadi (2009) melakukan penelitian tentang Program Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Pencapaian Tugas Perkembangan Siswa Sekolah Menengah Pertama. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mendukung tercapainya tugas-tugas perkembangan siswa Sekolah Menengah Pertama adalah pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama akan mencapai tingkat pencapaian tugas perkembangan yang baik apabila didukung oleh layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan dengan baik. Masalah belum tercapainya tugas-tugas perkembangan peserta didik dapat diatasi dengan peningkatan kualitas pelaksanaan layanan bimbingan dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
konseling perkembangan di sekolah. Peningkatan kualitas layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah dapat dilakukan melalui sosialisasi lebih lanjut kepada guru agar dalam memberikan layanan dilaksanakan dengan lebih memperhatikan kebutuhan peserta didik. Kebutuhan peserta didik tersebut telah dirumuskan dalam kurikulum layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
D. Kerangka Berpikir Perkembangan merupakan poses yang dialami oleh setiap individu. Siswa sebagai subyek dari pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan individu yang sedang berkembang. Proses perkembangan tersebut juga dapat mempengaruhi hasil dari proses belajar dan mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses perkembangan dalam mencapai tugas-tugas perkembangan ini, dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal dan eksternal. Faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan siswa tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat. Siswa yang memperoleh faktor yanng mendukung akan dapat menguasai tugas-tugas perkembangannya secara optimal, sedangkan siswa yang memperoleh faktor yang menghambat
akan
terhambat
juga
dalam
menguasai
tugas-tugas
perkembangannya. Berdasarkan faktor-faktor yang menghambat siswa dalam menguasai tugas-tugas perkembangannya tersebut, dapat dirumuskan alternatif pengatasannya,
sehingga
diharapkan
siswa
perkembangan dirinya dengan lebih baik.
dapat
mencapai
tugas-tugas
Berdasarkan uraian tersebut, dapat
digambarkan dalam skema kerangka pemikiran sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
FAKTOR PENDUKUNG
TERCAPAINYA TUGAS PERKEMBANGAN
TUGAS PERKEMBANGAN SISWA
ALTERNATIF PENGATASAN
FAKTOR PENGHAMBAT
TIDAK TERCAPAINYA TUGAS PERKEMBANGAN
Gambar I. Skema Kerangka Pemikiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Surakarta Jl Kartini 18 Solo 57131. Alasan dipilihnya sebagai tempat penelitian yaitu berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti pada sekolah yang bersangkutan dapat diketahui bahwa terdapat siswa kelas VIII yang belum mencapai tugas-tugas perkembangan sesuai tahapan perkembangannya dan melalui penelitian ini, diharapkan dapat diketahui gambaran mengenai tingkat pencapaian tugastugas perkembangan siswa kelas VIII, faktor yang mendukung dan menghambatnya. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Semester Genap Tahun pelajaran 2011/2012 diawali penyusunan proposal penelitian, penyelesaian ijin penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penulisan laporan hasil penelitian. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Jenis Kegiatan
Bulan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1. Persiapan Penelitian a. Mengurus Perizinan b. Koordinasi dengan kepala sekolah dan guru c. Menyusun Angket d. Melakukan uji coba angket e. Merevisi angket f. Penggandaan angket 2. Pelaksanaan Penelitian a. Pelaksanaan pengumpulan data dengan angket commit to user b. Analisis data 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
3. Penyusunan laporan / skripsi 4. Pelaksanaan Ujian Skripsi
B. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara tertentu yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisis obyek yang diteliti. Penelitian ini akan memperoleh dan mengumpulkan data yang dicatat melalui kegiatan lapangan, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Soetarno (2010: 7) menjelaskan bahwa penelitian yang bertujuan untuk melukiskan dan menafsirkan situasi saat penelitian berlangsung disebut penelitian deskriptif. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007: 44) yang menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha untuk memecahkan masalah yang ada berdasarkan data yang tersedia. Sumadi Suryabrata (2011: 75) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta pada daerah tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk melukiskan secara sistematis mengenai permasalahan atau keadaan subyek penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berupa angka-angka, namun kemudian dijelaskan lebih lanjut menggunakan kata-kata, sehingga penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif-kualitatif. Purwanto (2008: 164) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitan yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang tunggal, obyektif, universal, dan dapat diverifikasikan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang sistematis pada populasi dan sampel yang dapat didefinisikan dengan baik. Penelitian kuantitatif
memiliki pertanggungjawaban terhadap hasil penelitian
secara tepat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengutamakan pada deskripsi mengenai subyek yang diteliti, sehingga hasil penelitiannya berupa katakata atau gambar mengenai deskripsi hal yang didengar dan dirasakan (Soetarno, 2010: 30). Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif akan memperoleh data dari proses mengamati dan memahami maknanya melalui kegiatan interaksi yang aktif pada subyek penelitian, individu yang diteliti diberi kesempatan untuk mengungkapkan gagasan dan persepsinya. Penelitian kualitatif memusatkan pada pendeskripsian sesuatu yang diteliti, dan semua hasil penelitian disajikan dalam bentuk kata-kata yang memiliki arti lebih dari sekedar angkaangka, oleh karena itu dalam penelitian kualitatif banyak pendapat dalam mendeskripsikan sesuatu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sehingga data yang diperoleh tidak hanya berupa angkaangka,namun juga data yang berupa kata-kata, yang kemudian dideskripsikan menjadi kalimat-kalimat yang menjelaskan jawaban permasalahan dalam penelitian ini. C. Sumber Data Penelitian ini, menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif - kualitatif, sehingga data yang dikumpulkan dapat memberikan gambaran tentang tingkat pencapaian
tugas-tugas
perkembangan
siswa
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer. Sumber data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa sekolah menengah pertama kelas VIII pada SMP Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Keseluruhan subyek yang akan diteliti merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam penelitian. Keseluruhan individu atau subyek commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
penelitian ini disebut dengan populasi. Suharsimi Arikunto (1998: 115) menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek yang akan diteliti sebagai sumber informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini memiliki populasi yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah populasi yaitu 292 siswa. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili populasi penelitian tersebut. Suharsimi Arikunto (1998: 117) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tedjo N. Reksoatmodjo (2007: 4) yang menjelaskan bahwa sampel merupakan sekelompok obyek yang dipilih berdasarkan cara tertentu dari obyek yang lebih besar dengan karakteristik yang mewakili obyek yang lebih besar tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan sebagian atau perwakilan yang dipilih dari obyek yang lebih besar dengan cara tertentu sesuai karakteristik yang mewakili obyek besar tersebut. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebesar 40% dari jumlah populasi. Penentuan jumlah sampel tersebut sesuai dengan pendapat Zainal Arifin (2011: 224) yang menjelaskan jika jumlah anggota populasi berada antara 101 sampai dengan 500, maka sampel dapat diambil 30% - 40%. Jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 adalah 292 siswa, sehingga jumlah sampel penelitian ini diambil sebesar 40% dari 292 siswa yaitu 116,8 siswa dan dapat dibulatkan menjadi 117 siswa. 3. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan suatu cara yang digunakan untuk menentukan sampel dengan cara tertentu sesuai kebutuhan penelitian sehingga sampel dapat mewakili populasi. Penelitian ini menggunakan teknik Quota sampling. Teknik Quota sampling merupakan cara pengambilan sampel commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
didasarkan pada jumlah sampel yang telah ditentukan. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007:116) menjelaskan bahwa pada teknik pengambilan sampel kuota, peneliti terlebih dahulu menetapkan jumlah sampel yang akan diteliti untuk mendapatkan criteria sampel. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Quota sampling, sehingga sampel dipilih sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu sebanyak 117 siswa. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu kegiatan untuk mencari dan mengumpulkan data atau informasi dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan, yang merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian. Beberapa teknik dalam pengumpulan data bermanfaat untuk memperkuat informasi atau data dengan menggunakan lebih dari satu teknik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dan wawancara. 1. Angket Salah satu instrument yang digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini adalah angket. Angket merupakan salah satu instrument pengumpulan data yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden (Suharsimi Arikunto, 1998: 140). Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2007: 76) yang menjelaskan bahwa angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa angket adalah teknik pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan secara tertulis untuk memperoleh keterangan sesuai kebutuhan penelitian. Angket memiliki berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan pengguna angket. Suharsimi Arikunto (1998: 140) menjelaskan mengenai jenis-jenis commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
angket berdasarkan cara menjawabnya yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Pendapat tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut: a. Angket terbuka Angket terbuka merupakan angket tanpa pilihan jawaban sehingga responden diberi kesempatan untuk memberikan jawaban dengan kalimatnya sendiri. b. Angket tertutup Angket tertutup merupakan jenis angket yang telah disediakan pilihan jawaban bagi responden, sehingga responden tinggal memilih pilihan jawaban yang sesuai dengan jawabannya. Penelitian ini menggunakan angket tertutup-terbuka, yaitu jenis tertutup dengan jawaban pilihan ganda, sedangkan jenis terbuka dengan jawaban terurai, sehingga responden dapat memilih pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri siswa mengenai pencapaian tugas perkembangan serta faktor yang mendukung dan menghambat, dan apabila dalam pilihan yang tersedia masih terdapat jawaban lain yang sesuai dengan diri responden, maka responden diberikan kesempatan untuk menuliskan jawabannya secara terurai. 2. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data, dalam bentuk percakapan yang memiliki maksud tertentu. Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 145) wawancara adalah percakapan atau tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh data atau informasi dari orang yang diwawancarai. Pendapat lain dikemukakan oleh Lexy J. Moelong (1993: 135) mengemukakan bahwa wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu antara pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan pihak yang diwawancarai untuk memberikan jawaban atas pertanyaan commit to user dengan tujuan tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah percakapan atau tanya jawab secara lisan antara pewawancara atau interviewer dengan pihak yang diwawancarai atau interviewee, yang dilakukan secara langsung untuk mengungkap dan mengumpulkan data atau informasi tertentu. Teknik wawancara ini hanya digunakan sebagai instrumen pendukung data penelitian, sehingga hanya digunakan apabila terdapat jawaban yang kurang meyakinkan pada responden.
F. Uji Validitas Data yang dikumpulkan dalam penelitian memerlukan adanya keabsahan data, maksudnya adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan keadaan yang sebenarnya diukur atau diteliti. Data yang telah dikumpulkan harus diperiksa kebenarannya, karena data yang benar merupakan salah satu syarat penelitian ilmiah. Oleh karena itu, instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data harus diperiksa agar tepat untuk mengungkapkan data yang diperlukan dalam penelitian. Pelaksanaan uji validitas tersebut yaitu dengan mengujikan angket pada ahli sesuai bidangnya, sehingga dapat memenuhi validitas isi. Sumadi Suryabrata (2011: 61) menjelaskan bahwa validitas isi dapat ditegakkan dengan telaah dan revisi butir pernyataan atau butir pertanyaan, brdasarkan pendapat profesional para penelaah (professional judgement). Teknik yang digunakan langkah yang dilakukan dalam uji validasi angket pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji ahli, yaitu dengan mengujikan angket kepada dua ahli, sehingga diperoleh angket yang dapat mengungkap data penelitian secara tepat. G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan suatu proses mengatur urutan data dan mengorganisasikannya dengan menafsirkan yaitu memberi arti terhadap data yang telah diperoleh, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan antara uraian tersebut. kegiatan analisis data pada dasarnya adalah kegiatan mengatur, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
mengurutkan, mengelompokkan, dan mengkatagorikan data yang diperoleh, kemudian ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Jika hasil analisis data sudah dapat menjawab pertanyaan penelitian, berarti tujuan penelitian sudah dapat tercapai. Pada penelitian ini digunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Lexy J Moleong (1993: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah upaya mengorganisir data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola sehingga dapat ditemukan tema seperti yang disarankan oleh data. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan mengolah data yang telah dikumpulkan menggunakan kaidah matematik dari data angka. Pengolahan data angka dari penelitian ini menggunakan rumus persentase. Analisis data kualitatif adalah analisis data dengan mendeskripsikan data menggunakan kata-kata. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif, yang mengandung komponen pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Miles and Huberman (1992:20) menunjukkan analisis data kualitatif model interaktif pada gambar sebagai berikut: Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan
Gambar 3.1. Komponen Analisis Data Kualitatif Model Interaktif Berdasarkan rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis data kuantitatif dan kualitatif penelitian ini setelah pengumpulan data meliputi kegiatan mengolah data angka menggunakan rumus presentase, kemudian untul analisis kualitatif dimulai dari mengatur dan mengorganisasikan data yang telah commit to user terkumpul, kemudian menghimpun serta memproses secara sistematis untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
dibuat laporan. Kegiatan mengorganisasikan data bertujuan agar data lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan, yaitu melalui pendeskripsian hasil penelitian. H. Prosedur Penelitian Kegiatan penelitian ini seluruhnya direncanakan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Mengurus perijinan penelitian. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan surat ijin penelitian yang akan digunakan di tempat penelitian. b. Menyusun instrumen penelitian berupa penyusunan angket dan jadwal kegiatan. c. Konsultasi dengan kepala sekolah. Hal ini dilakukan untuk meminta ijin kepada pihak sekolah yang bersangkutan untuk diteliti. d. Konsultasi
dengan
guru
pembimbing
untuk
menentukan
waktu
pelaksanaan pengumpulan data. 2. Tahap Pelaksanaan a. Menyebarkan angket kepada sampel penelitian. b. Apabila pada hasil angket ditemukan data yang kurang meyakinkan maka diadakan wawancara terhadap siswa yang bersangkutan. 3. Tahap Analisis Data Semua data yang diperoleh melalui instrumen penelitian dianalisis untuk ditarik kesimpulannya. 4. Tahap Pelaporan Hasil Tahap pelaporan hasil penelitian ini adalah pelaporan hasil penelitian. Pada tahap ini peneliti merangkum, mencatat dan mendeskripsikan semua hasil penelitian yang berupa data kualitatif kemudian disusun secara sistematis sebagai bahan pelaporan hasil penelitian. commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Surakarta, yang terletak di Jl.Kartini No. 18, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Batas wilayah SMP Negeri 3 Surakarta tersebut adalah sebelah Barat berbatasan dengan Swalayan Atria, sebelah Timur berbatasan dengan kantor Majelis Tafsir Al Quran Surakarta, sebelah Utara berbatasan dengan Istana Pura Mangkunegaran, sedangkan sebelah Selatan berbatasan dengan SMP Negeri 10 Surakarta. Sekolah ini menghadap ke arah Barat, dan berada pada perempatan jalan, sehingga keadaan sekitar sekolah cukup ramai. Sekolah memiliki visi dan misi tertentu yang ingin dicapai sebagai landasan pelaksanaan pembelajaran. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Surakarta adalah: 1. VISI: berprestasi dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa. Visi tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut yaitu: berprestasi dalam perolehan nilai akademik, berprestasi dalam lomba mata pelajaran, seni, olahraga, dan kepramukaan, berprestasi dalam peningkatan Iman dan Taqwa, serta berprestasi dalam pengembangan kelembagaan. 2. MISI: melaksanakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan, mengembangkan bakat dan potensi siswa secara optimal dibidang akademik dan non akademik, melaksanakan pengembangan kegiatan bidang keagamaan, serta melaksanakan pengembangan kelembagaan sekolah. SMP Negeri 3 Surakarta memiliki luas tanah sekitar 4.538 m2 dengan status kepemilikan tanah yaitu milik pemerintah. Jumlah ruangan pada sekolah tersebut adalah 37 ruang, yang terdiri dari 24 ruang kelas dan 13 ruang lainnya. Ruang selain ruang kelas tersebut antara lain: ruang perpustakaan, Laboratorium IPA, ruang multimedia, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Komputer, ruang Kepala Sekolah, ruang staf Kepala Sekolah, ruang tata usaha, ruang OSIS, ruang commit to user 30
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BK, UKS, ruang Karawitan, dan Mushola, serta tersedia beberapa kantin dan kamar mandi. Tenaga kependidikan yang mengabdi pada sekolah tersebut sejumlah 55 orang dan 11 staf tata usaha. Pembagian guru tersebut antara lain: 5 guru agama, 2 guru Pendidikan Kewarganegaraan, 6 guru Matematika, 6 guru Bahasa Indonesia, 7 guru IPA, 5 guru IPS, 2 guru Kerajinan Tangan, 2 guru Pendidikan Jasmani, 6 guru Bahasa Inggris, 5 guru Pembimbing, serta 6 guru Mulok. Guru-guru tersebut mengampu siswa SMP Negeri 3 Surakarta yang berjumlah 800 siswa, yaitu terbagi dalam tiga tingkatan: 255 siswa kelas VII, 292 siswa kelas VIII, dan 253 siswa kelas IX. Setiap tingkatan kelas terbagi dalam 8 kelas paralel. Halaman sekolah sebagian besar telah di cor dengan semen yang difungsikan sebagai lapangan olah raga serta kegiatan upacara bendera setiap hari senin atau hari-hari yang telah diwajibkan untuk upacara. Kegiatan ekstra kulikuler juga dilaksanakan pada halaman tersebut. Sebagai usaha mengingatkan pentingnya kebersihan maka di tempat-tempat tertentu dalam lingkungan sekolah disediakan tempat sampah sehingga siswa-siswa dapat membuang sampah pada tempatnya, serta setiap kelas diadakan regu piket sehingga terdapat beberapa siswa yang bertanggung jawab terhadap kebersihan kelas dalam satu hari tertentu. Pencahayaan setiap ruang cukup baik, sehingga suasana cukup nyaman untuk terlaksananya proses belajar baik.
B. Deskripsi Temuan Penelitian Pengumpulan data yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Surakarta menggunakan instrumen non tes yaitu angket pencapaian tugas perkembangan siswa SMP dan wawancara. Angket tersebut diberikan kepada siswa kelas VIII dengan mengambil sampel sejumlah 117 siswa yang berasal dari 4 kelas yang dipilih secara acak. Hasil dari angket tersebut merupakan data yang diperlukan untuk menunjukkan tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa SMP dan faktor pendukung serta penghambatnya. Pengolahan data angket menggunakan metode kuantitatif. Data yang diperoleh melalui angket diolah secara kuantitatif commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dan kemudian menjelaskan data tersebut menggunakan kata-kata agar dapat memperoleh kesimpulan dari data-data yang telah tersedia. Data yang telah dikumpulkan disusun dalam tabel-tabel frekuensi kemudian disajikan dalam bentuk persentase agar dapat menjelaskan tingkat pencapaian tugas perkembangan dan faktor yang mendukung serta faktor yang menghambat. Purwanto (2008: 262) menjelaskan bahwa cara mengubah skor menjadi persentase yaitu dengan cara membagi suatu skor tersebut dengan totalnya dan mengalikan 100.
Langkah tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut:
𝑃=
𝑓 𝑁
× 100%
Keterangan : P f N
= = =
Persentase Skor Jumlah Total Data yang telah diolah dengan rumus tersebut akan lebih mudah
dideskripsikan, sehingga dapat dianalisis lebih lanjut untuk memahami tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa SMP dan faktor pendukung serta penghambatnya. 1. Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan Angket diberikan kepada sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP merupakan angket pencapaian tugas perkembangan. Angket yang diisi oleh
siswa
bertujuan
untuk
mengetahui
tingkat
pencapaian
tugas
perkembangan siswa dan faktor pendukung serta penghambat pencapaian tersebut. Hasil analisis jawaban siswa pada angket tersebut disajikan dalam tabel dan grafik sebagai berikut: Tabel 4.1. Hasil Analisis Data Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan NO a.
TUGAS PERKEMBANGAN Memiliki sikap dan perilaku commitberiman to user dan bertaqwa
PERSENTASE PENCAPAIAN 86,32 %
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman b.
92,31 %
berperilaku
c.
Mencapai kemandirian Emosional
59,83 %
d.
Mengembangkan keterampilan intelektual
92,52 %
e.
Berperilaku sosial yang bertanggung jawab
74,79 %
f.
Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita
95,51 %
Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara g.
88,03 %
efektif
h.
Mencapai kemandirian berperilaku ekonomis
81,77 %
i.
Memiliki wawasan persiapan karir
82,34 %
Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan j.
87,82 %
teman sebaya baik pria maupun wanita. RATA-RATA
84,12 %
Berdasarkan tabel tersebut, hasil analisis data tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa SMP dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut:
Persentase
TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 A
B
C
D E F G H Tugas Perkembangan
I
J
ANGKA PERSENTASE
Gambar 4.1. Hasil Analisis Data Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan: A= Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa B= Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku C= Mencapai kemandirian Emosional D= Mengembangkan keterampilan intelektual E= Berperilaku sosial yang bertanggung jawab F= Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita G= Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif H= Mencapai kemandirian berperilaku ekonomis I= Memiliki wawasan persiapan karir J= Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. Persentase tingkat pencapaian tugas prkembangan tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.2. Penggolongan Tingkat Pencapaian Tugas Perkembangan Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 98,88
Sedang
70,90 – 98,89
Rendah
≤ 70,89
Berdasarkan
hasil
analisis
angket
tingkat
pencapaian
tugas
perkembangan tersebut dapat diperoleh data bahwa rata-rata persentase total pencapaian tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta adalah 84,12%. Tugas perkembangan yang dapat dikuasai siswa dengan kriteria tinggi dan rendah tidak ada, namun semua tugas perkembangan dapat dicapai siswa dengan kriteria sedang yaitu termasuk pada rentang 70,90% hingga 98,89%.
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Faktor yang mendukung siswa dalam menguasai tugas perkembangan sesuai tahapan perkembangannya terbagi menjadi 10 tugas perkembangan siswa SMP. Penguasaan tugas perkembangan siswa SMP tidak hanya dipengaruhi faktor yang mendukung, namun juga dipengaruhi faktor-faktor yang menghambat. Faktor yang menghambat pencapaian tugas perkembangan dijelaskan dalam masing-masing tugas perkembangan, sehingga faktor yang menghambat tersebut dibagi dalam 10 bagian sesuai tugas perkembangan siswa SMP. Faktor-faktor tersebut telah diurutkan sesuai dengan tingkat persentase
jumlah
pemilihnya.
Setiap
tugas
perkembangan
tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung dan penghambat serta telah diurutkan sesuai faktor yang paling banyak dialami oleh siswa yaitu berdasarkan tingkat frekuensi hasil angket tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP. Data lain adalah melalui wawancara yang dilakukan kepada sejumlah siswa sebagai data pendukung. Data-data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Faktor
Pendukung
dan
Faktor
Penghambat
Pencapaian
Tugas
Perkembangan I: Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Tabel 4.3.
Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan I
NO
FAKTOR PENDUKUNG
PERSENTASE
1)
Siswa merasa lega bila bisa menyelesaikan masalah
85,47 %
2)
Siswa ingin mendalami agama yang Siswa anut
76,92 %
3)
Siswa merasa nyaman apabila sudah melaksanakan 53,85 %
ibadah 4)
Orang
tua
Siswa
mengajarkan
untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi 5)
Orang tua memperhatikan commitkegaitan to user beribadah
selalu
51,28 % 32,48 %
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6)
Sekolah mengajarkan siswanya untuk melaksanakan ibadah secara teratur
29,06 %
7)
Guru mengajarkan bersabar memecahkan masalah
17,95 %
8)
Orang tua Siswa senang belajar agama
12,82 %
9)
Teman-teman bersemangat mengikuti pelajaran agama
12,82 %
10)
Pembelajaran agama
menggunakan media yang
menarik 11)
Teman-teman mengajak beribadah secara teratur
12)
Masyarakat sekitar terbiasa melakukan ibadah secara teratur
13)
Siswa senang dengan guru agama
14)
Masyarakat sekitar mencotohkan sikap sabar dalam menghadapi kesulitan
8,55 % 4,27 %
4,27 % 4,27 % 4,27 %
15)
Masyarakat sekitar memperhatikan pendidikan agama
3,42 %
16)
Masalah adalah beban pikiran yang harus diselesaikan
3,42 %
17)
Siswa merasa ibadah adalah hal penting
2,56 %
18)
Teman-teman selalu menyelesaikan masalah dengan sabar
19)
pelajaran agama itu lebih mudah seperti kehidupan sehari-hari
2,56 %
0,85 %
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung pencapaian tugas perkembangan Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
FAKTOR PENDUKUNG PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN I
Persentase
100 80 60 ANGKA PERSENTASE
40 20 0 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S Faktor Pendukung
Gambar 4.2. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan I Keterangan: A= Siswa merasa lega bila bisa menyelesaikan masalah B= Siswa ingin mendalami agama yang Siswa anut C= Siswa merasa nyaman apabila sudah melaksanakan ibadah D= Orang tua Siswa mengajarkan untuk selalu menyelesaikan masalah yang dihadapi E= Orang tua memperhatikan kegiatan beribadah F= Sekolah mengajarkan siswanya untuk melaksanakan ibadah secara teratur G= Guru mengajarkan bersabar memecahkan masalah H= Orang tua Siswa senang belajar agama I= Teman-teman bersemangat mengikuti pelajaran agama J= Pembelajaran agama menggunakan media yang menarik K= Teman-teman mengajak beribadah secara teratur L= Masyarakat sekitar terbiasa melakukan ibadah secara teratur M= Siswa senang dengan guru agama N= Masyarakat sekitar mencotohkan sikap sabar dalam menghadapi kesulitan commit to user O= Masyarakat sekitar memperhatikan pendidikan agama
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
P= Masalah adalah beban pikiran yang harus diselesaikan Q= Siswa merasa ibadah adalah hal penting R= Teman-teman selalu menyelesaikan masalah dengan sabar S= Siswa merasa pelajaran agama itu lebih mudah seperti kehidupan sehari-hari Persentase faktor yang mendukung tugas perkembangan tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.4. Penggolongan
Tingkat
Faktor
Pendukung
Tugas
Perkembangan I Interval
Kriteria
Tinggi
≥ 23,74
Sedang
18,48 – 23,73
Rendah
≤ 18,47
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa merasa lega bila bisa menyelesaikan masalah, siswa ingin mendalami agama yang siswa anut, siswa merasa nyaman apabila sudah melaksanakan ibadah, orang tua siswa mengajarkan untuk selalu menyelesaikan masalah yang dihadapi, orang tua memperhatikan kegaitan beribadah, dan sekolah mengajarkan siswanya untuk melaksanakan ibadah secara teratur. Faktor yang mendukung siswa menguasai tugas perkembangan dalam kategori rendah antara lain: guru mengajarkan bersabar memecahkan masalah, orang tua siswa senang belajar agama, teman-teman bersemangat mengikuti pelajaran agama, pembelajaran agama menggunakan media yang menarik, teman-teman mengajak beribadah secara teratur, masyarakat sekitar terbiasa melakukan ibadah secara teratur, siswa senang dengan guru agama, masyarakat sekitar mencontohkan sikap sabar dalam menghadapi kesulitan, masyarakat sekitar memperhatikan pendidikan agama, masalah adalah beban pikiran yang harus diselesaikan, siswa merasa ibadah adalah commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hal penting, teman-teman selalu menyelesaikan masalah dengan sabar, pelajaran agama itu lebih mudah seperti kehidupan sehari-hari. Data mengenai faktor pendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut juga diketahui melalui wawancara yang menunjukkan bahwa: siswa merasa ibadah merupakan suatu kewajiban, pelajaran agama menarik diikuti, siswa berniat dari dalam diri untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, orang tua mengawasi kegiatan ibadah siswa, guru yang ramah serta cara mengajar yang menarik membuat siswa senang mengikuti pelajaran agama, adanya keinginan memiliki nilai yang bagus, keluarga juga mendukung kegiatan ibadah agama, kesadaran siswa bahwa pelajaran agama bisa menambah iman, fasilitas pelajaran agama di sekolah cukup memadai, teman-teman mendukung penyelesaian masalah, dan ada tetangga yang akan membantu apabila siswa sedang mengalami masalah. Tabel 4.5.
Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan I
NO
FAKTOR PENGHAMBAT
PERSENTASE
1)
Siswa merasa berat beribadah tepat waktu.
17,95 %
2)
Teman-teman sering menunda-nunda pelaksanaan
7,69 %
ibadah 3)
7,69 %
4)
Pembelajaran agama menggunakan media yang menarik Lupa karena banyak kegiatan
5)
Orang tua tidak memberikan contoh melaksanakan
1,71 %
3,42 %
ibadah 6) 7)
Teman-teman kurang bersemangat mengikuti pelajaran agama Kurang adanya semangat dalam proses belajar
0,85 % 0,85 %
mengajar Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang menghambat pencapaian tugas perkembangan Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diperoleh melalui angket commit to user dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
20
FAKTOR PENGHAMBAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN I
Persentase
15
10 ANGKA PERSENTASE
5 0 A
B
C
D
E
F
G
Faktor Penghambat
Gambar 4.3. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan I Keterangan: A=
Siswa merasa berat beribadah tepat waktu.
B=
Teman-teman sering menunda-nunda pelaksanaan ibadah
C=
Pembelajaran agama menggunakan media yang menarik
D=
Lupa karena banyak kegiatan
E=
Orang tua tidak memberikan contoh melaksanakan ibadah
F=
Teman-teman kurang bersemangat mengikuti pelajaran agama
G=
Kurang adanya semangat dalam proses belajar mengajar Persentase faktor yang menghambat
tugas perkembangan
memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 4.6.
Penggolongan
Tingkat
Faktor
PerkembanganI Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 6,17
Sedang
0,3 – 12,04
Rendah
≤ 0,29 commit to user
Penghambat
Tugas
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa merasa berat beribadah tepat waktu, teman-teman sering menunda-nunda pelaksanaan ibadah, dan pembelajaran agama menggunakan media yang menarik. Faktor yang menghambat siswa dalam kategori sedang antara lain : lupa karena banyak kegiatan, orang tua tidak memberikan contoh melaksanakan ibadah, teman-teman kurang bersemangat mengikuti pelajaran agama, dan kurang adanya semangat dalam proses belajar mengajar, sedangkan berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor lain yang mendukung siswa menguasai tugas perkembangan yang pertama antara lain: saat bermain bersama teman kurang teratur beribadah, adanya kemajuan teknologi membuat siswa lupa untuk mengerjakan ibadah tepat waktu, siswa kurang menyenangi pelajaran agama karena banyak hafalan, dan orang tua kurang memperhatikan kegiatan ibadah saya karena sibuk bekerja b. Faktor
Pendukung
dan
Faktor
Penghambat
Pencapaian
Tugas
Perkembangan II: Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman dalam bertingkah laku Tabel 4.7.
Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan II
NO 1)
FAKTOR PENDUKUNG Siswa merasa harus bersikap hormat kepada orang
PERSENTASE 80,34 %
lain 2)
Orang tua megajarkan pelaksanaan perturan dengan
76,92 %
baik 3)
Orang tua mengajarkan anggota keluarganya untuk
76,07 %
berperilaku sopan 4)
Siswa lebih nyaman berkata dan bertindak secara commit to user
71,79 %
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jujur 5)
Siswa merasa harus bersikap sopan kepada orang lain
6)
Orang tua mengajarkan untuk menghormati orang
70,94 % 70,09 %
lain 7)
Orang tua Siswa mengajarkan kejujuran
65,81 %
8)
Orang tua membiasakan kejujuran dalam berperilaku
51,28 %
9)
Siswa
merasa
bertanggung
jawab
untuk
melaksanakan kejujuran 10)
Sekolah mengajarkan kejujuran sebagai wujud
44,44 %
41,03 %
perilaku terpuji 11)
Masyarakat sekitar menjalani kegiatan sehari-hari
38,46 %
sesuai peraturan yang berlaku 12)
Guru selalu menanamkan bersikap sopan
13)
Teman-teman
melaksanakan
peraturan
36,75 % dengan
36,75 %
senang hati 14)
Sekolah mengajarkan siswa untuk menghormati
32,48 %
orang lain 15)
Guru selalu menanamkan kejujuran
16)
Masyarakat di sekitar menjunjung tinggi nilai
27,35 % 15,38 %
kesopanan 17)
Masyarakat
menjunjung
tinggi
kebiasaan
14,53 %
mengormati orang lain 18) 19)
Teman-teman menyenangi kejujuran Masyarakat sekitar mengajarkan dan mendukung
8,55 % 6,84 %
kejujuran 20)
commit to user Masyarakat sekitar menjunjung tinggi nilai kejujuran
6,84 %
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
21)
Teman-teman Siswa terbiasa menghormati orang lain
6,84 %
22)
kejujuran merupakan hal baik
5,98 %
23)
Teman-teman terbiasa berperilaku sopan
5,98 %
24)
Teman-teman
terbiasa
berkata
dan
berindak
3,42 %
kejujuran 25)
peraturan mengajarkan hidup disiplin
3,42 %
26)
Dengan menaati peraturan tidak ada rasa cemas
3,42 %
27)
Sekolah selalu menganjurkan melaksankan peraturan
2,56 %
dengan baik kepada siswa 28)
Kejujuran akan menjauhkan dari dosa
1,71 %
29)
Kesopanan adalah prinsip hidup
0,85 %
30)
Peraturan dibuat agar kehidupan lebih nyaman
0,85 %
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung pencapaian tugas perkembangan memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman dalam bertingkah laku yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
FAKTOR PENDUKUNG PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN II 100 Persentase
80 60
40
ANGKA PERSENTASE
20 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD
0
Faktor Pendukung
Gambar 4.4. Hasil Analisis Datato Faktor commit user Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan II
perpustakaan.uns.ac.id
44 digilib.uns.ac.id
Keterangan: A=
Siswa merasa harus bersikap hormat kepada orang lain
B=
Orang tua megajarkan pelaksanaan perturan dengan baik
C=
Orang tua mengajarkan anggota keluarganya untuk berperilaku sopan
D=
Siswa lebih nyaman berkata dan bertindak secara jujur
E=
Siswa merasa harus bersikap sopan kepada orang lain
F=
Orang tua mengajarkan untuk menghormati orang lain
G=
Orang tua Siswa mengajarkan kejujuran
H=
Orang tua membiasakan kejujuran dalam berperilaku
I=
Siswa merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan kejujuran
J=
Sekolah mengajarkan kejujuran sebagai wujud perilaku terpuji
K=
Masyarakat sekitar menjalani kegiatan sehari-hari sesuai peraturan yang berlaku
L=
Guru selalu menanamkan bersikap sopan
M= Teman-teman melaksanakan peraturan dengan senang hati N=
Sekolah mengajarkan siswa untuk menghormati orang lain
O=
Guru selalu menanamkan kejujuran
P=
Masyarakat di sekitar menjunjung tinggi nilai kesopanan
Q=
Masyarakat menjunjung tinggi kebiasaan mengormati orang lain
R=
Teman-teman menyenangi kejujuran
S=
Masyarakat sekitar mengajarkan dan mendukung kejujuran
T=
Masyarakat sekitar menjunjung tinggi nilai kejujuran
U=
Teman-teman Siswa terbiasa menghormati orang lain
V=
Siswa merasa kejujuran merupakan hal baik
W= Teman-teman terbiasa berperilaku sopan X=
Teman-teman terbiasa berkata dan berindak kejujuran
Y=
Peraturan mengajarkan hidup disiplin
Z=
Dengan menaati peraturan tidak ada rasa cemas
AA= Sekolah selalu menganjurkan melaksanakan peraturan dengan baik commit to user kepada siswa
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
AB= Kejujuran akan menjauhkan dari dosa AC= Kesopanan adalah prinsip hidup AD= Peraturan dibuat agar kehidupan lebih nyaman Persentase
faktor
yang
mendukung
tugas prkembangan
memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman hidup tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 4.8.
Penggolongan Tingkat Faktor Perkembangan II Kriteria Interval
Tinggi
≥ 31,58
Sedang
25,92 – 31,57
Rendah
≤ 25,91
Pendukung
Tugas
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung siswa dalam kategori tinggi antara lain : siswa merasa harus bersikap hormat kepada orang lain, orang tua megajarkan pelaksanaan perturan dengan baik, orang tua mengajarkan anggota keluarganya untuk berperilaku sopan, siswa lebih nyaman berkata dan bertindak secara jujur, siswa merasa harus bersikap sopan kepada orang lain, orang tua mengajarkan untuk menghormati orang lain, orang tua siswa mengajarkan kejujuran, orang tua membiasakan kejujuran dalam berperilaku, siswa merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan kejujuran, sekolah mengajarkan kejujuran sebagai wujud perilaku terpuji, masyarakat sekitar menjalani kegiatan sehari-hari sesuai peraturan yang berlaku, guru selalu menanamkan bersikap sopan, teman-teman melaksanakan peraturan dengan senang hati, dan sekolah mengajarkan siswa untuk menghormati orang lain. Faktor yang termasuk dalam kategori sedang yaitu guru yang selalu menanamkan kejujuran, sedangkan faktor yang memiliki pengaruh yang rendah dalam pencapaian tugas perkembangan ini antara lain: masyarakat di sekitar menjunjung tinggi nilai kesopanan, masyarakat menjunjung tinggi kebiasaan orang lain, teman-teman commit mengormati to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menyenangi kejujuran, masyarakat sekitar mengajarkan dan mendukung kejujuran, masyarakat sekitar menjunjung tinggi nilai kejujuran, temanteman siswa terbiasa menghormati orang lain, kejujuran merupakan hal baik, teman-teman terbiasa berperilaku sopan, teman-teman terbiasa berkata dan berindak kejujuran, peraturan mengajarkan hidup disiplin, dengan menaati peraturan tidak ada rasa cemas, sekolah selalu menganjurkan melaksankan peraturan dengan baik kepada siswa, kejujuran akan menjauhkan dari dosa, kesopanan adalah prinsip hidup, dan peraturan dibuat agar kehidupan lebih nyaman, selain faktor-faktor tersebut, berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung siswa menguasai tugas perkembangan kedua antara lain: masyarakat ada yang bersikap kurang sopan, teman banyak yang kurang sesuai norma, siswa melakukan kebohongan agar terhindar dari kemaranan orang lain, siswa merasa peraturan akan membuat siswa bosan dan terkekang, dan adanya perasaan malas mengikuti peraturan.
Tabel 4.9. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan II NO
FAKTOR PENGHAMBAT
PERSENTASE 11,97 %
3)
Siswa lebih nyaman berkata dan bertindak yang menguntungkan diri sendiri Teman-teman sering melakukan hal yang menguntungkan diri sendiri. Peraturan hanya akan membuat merasa terikat.
4)
Teman-teman sering menghindari peraturan
3,42 %
5)
Masyarakat sekitar kurang memperhatikan kejujuran
2,56 %
6)
Tergantung dari hal yang dihadapi
1,71 %
7)
Pelaksanaan tata tertib sekolah terlalu ketat
1,71 %
8)
Masyarakat sering melanggar peraturan
1,71 %
9)
Masyarakat sekitar kurang memperhatikan kejujuran commit to userperilaku Siswa. Orang tua kurang memperhatikan
0,85 %
1) 2)
10)
11,97 % 5,13 %
0,85 %
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
11)
Pembelajaran mengenai kejujuran kurang menarik
0,85 %
12)
Siswa merasa lebih nyaman bila bertindak sesuai keinginan sendiri. Teman-teman terbiasa bertindak sesuai keinginan diri
0,85 %
13)
0,85 %
sendiri 14)
Masyarakat sekitar kurang memperhatikan nilai
0,85 %
kesopanan 15) 16) 17)
Siswa akan menghormati orang yang menghormati Siswa. Ada orang tua yang bersikap sombong dan tidak menghormati anak muda Orang tua terbiasa menghindari peraturan dan
0,85 % 0,85 % 0,85 %
bertindak sesuai keinginan Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang menghambat pencapaian tugas perkembangan memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman dalam bertingkah laku yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut: FAKTOR PENGHAMBAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN II 14
Persentase
12 10 8
ANGKA PERSENTASE
6 4 2 0 A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
Faktor Penghambat Gambar 4.5. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan II commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan: A= Siswa lebih nyaman berkata dan bertindak yang menguntungkan diri sendiri B= Teman-teman sering melakukan hal yang menguntungkan diri sendiri. C= Peraturan hanya akan membuat merasa terikat. D= Teman-teman sering menghindari peraturan E= Masyarakat sekitar kurang memperhatikan kejujuran F= Tergantung dari hal yang dihadapi G= Pelaksanaan tata tertib sekolah terlalu ketat H= Masyarakat sering melanggar peraturan I= Masyarakat sekitar kurang memperhatikan kejujuran J= Orang tua kurang memperhatikan perilaku Siswa. K= Pembelajaran mengenai kejujuran kurang menarik L= Siswa merasa lebih nyaman bila bertindak sesuai keinginan sendiri. M= Teman-teman terbiasa bertindak sesuai keinginan diri sendiri N= Masyarakat sekitar kurang memperhatikan nilai kesopanan O= Siswa akan menghormati orang yang menghormati Siswa. P= Ada orang tua yang bersikap sombong dan tidak menghormati anak muda Q= Orang tua terbiasa menghindari peraturan dan bertindak sesuai keinginan Persentase faktor yang menghambat
tugas perkembangan
memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 4.10.
Penggolongan
Tingkat
Faktor
Perkembangan II Kriteria Tinggi Sedang
Interval ≥ 8,68 0,08 – 8,67 commit to user
Penghambat
Tugas
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
≤ 0,07
Rendah
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa lebih nyaman berkata dan bertindak yang menguntungkan diri sendiri dan teman-teman sering melakukan hal yang menguntungkan diri sendiri. Faktor yang termasuk dalam kategori sedang antara lain: peraturan hanya akan membuat merasa terikat, teman-teman sering menghindari peraturan, masyarakat sekitar kurang memperhatikan kejujuran, tergantung dari hal yang dihadapi, pelaksanaan tata tertib sekolah terlalu ketat, masyarakat sering melanggar peraturan, masyarakat sekitar kurang memperhatikan kejujuran, orang tua kurang memperhatikan perilaku siswa, pembelajaran mengenai kejujuran kurang menarik, siswa merasa lebih nyaman bila bertindak sesuai keinginan sendiri, teman-teman terbiasa bertindak sesuai keinginan diri sendiri, masyarakat sekitar kurang memperhatikan nilai kesopanan, siswa akan menghormati orang yang menghormati siswa lain, ada orang tua yang bersikap sombong dan tidak menghormati anak muda, dan orang tua terbiasa menghindari peraturan dan bertindak sesuai keinginan. Selain faktor-faktor tersebut, berdasarkan hasil wawancara dapat
disimpulkan
bahwa
faktor
penghambat
pencapaian
tugas
perkembangan kedua antara lain: masyarakat ada yang bersikap kurang sopan, teman banyak yang kurang sesuai norma, siswa melakukan kebohongan agar terhindar dari kemaranan orang lain, siswa merasa peraturan akan membuat siswa bosan dan terkekang, dan adanya perasaan malas mengikuti peraturan. c. Faktor
Pendukung
dan
Faktor
Penghambat
Pencapaian
Tugas
Perkembangan III : Mencapai kemandirian Emosional Tabel 4.11. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan III NO FAKTOR PENDUKUNG PERSENTASE 1)
Siswa akan mengungkapkan yang baik dan commit to pendapat user
51,28 %
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
benar kepada siapapun 2)
Dalam bertindak Siswa selalu berpikir terlebih
46,15 %
dahulu 3)
Orang tua Siswa mengajarkan untuk terbuka pada orang lain
4)
Orang
tua
Siswa
membiasakan
untuk
berani
berhadapan dengan orang banyak 5)
Siswa selalu merasa percaya diri ketika berhadapan dengan orang banyak
32,48 %
32,48 %
25,64 %
6)
Sekolah mengajarkan keterbukaan berpendapat
22,22 %
7)
Keluarga mengajarkan bersikap tenang setiap waktu
18,80 %
8)
Teman-teman
Siswa
terbiasa
terbuka
dengan
pendapat yang dimilikinya 9)
Sekolah mengajarkan menjaga perilaku baik
10)
Sekolah membiasakan siswa untuk berani tampil
15,38 %
dihadapan orang banyak 11)
16,24 %
Masyarakat di sekitar mencontohkan keterbukaan berpendapat
12)
Teman-teman Siswa adalah orang yang percaya diri
13)
Teman-teman Siswa adalah orang yang dapat
13,68 %
10,26 % 5,13 % 3,42 %
bersikap dengan baik 14)
Masyarakat sekitar mencontohkan cara bersikap baik
2,56 %
15)
Perlu kontrol emosi seiring bertambahnya umur
2,56 %
16)
Berpendapat
merupakan
salah
satu
kunci
pendewasaan diri 17)
Masyarakat sekitar menghargai orang yang berani tampil di hadapan orang banyak
1,71 %
1,71 %
18)
Mendapat penghargaan dari orang lain
1,71 %
19)
Kita memiliki hak untuk berpendapat
0,85 %
20)
Untuk menghindarkan sikaptogrogi commit user yang akan
0,85 %
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
membuat fokus terpecah Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung pencapaian tugas perkembangan mencapai kemandirian Emosional yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut: FAKTOR PENDUKUNG PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN III 60
Persentase
50 40 30
ANGKA PERSENTASE
20 10 0 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T Faktor Pendukung
Gambar 4.6. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan III Keterangan: A= Siswa akan mengungkapkan pendapat yang baik dan benar kepada siapapun B= Dalam bertindak Siswa selalu berpikir terlebih dahulu C= Orang tua Siswa mengajarkan untuk terbuka pada orang lain D= Orang tua Siswa membiasakan untuk berani berhadapan dengan orang banyak E= Siswa selalu merasa percaya diri ketika berhadapan dengan orang banyak F= Sekolah mengajarkan keterbukaan berpendapat G= Keluarga mengajarkan bersikap tenang setiap waktu H= Teman-teman Siswa terbiasa terbuka dengan pendapat dimilikinya
commit to user
yang
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
I= Sekolah mengajarkan menjaga perilaku baik J= Sekolah membiasakan siswa untuk berani tampil dihadapan orang banyak K= Masyarakat di sekitar mencontohkan keterbukaan berpendapat L= Teman-teman siswa adalah orang yang percaya diri M= Teman-teman siswa adalah orang yang dapat bersikap dengan baik N= Masyarakat sekitar mencontohkan cara bersikap baik O= Perlu kontrol emosi seiring bertambahnya umur P= Berpendapat merupakan salah satu kunci pendewasaan diri Q= Masyarakat sekitar menghargai orang yang berani tampil di hadapan orang banyak R= Mendapat penghargaan dari orang lain S= Kita memiliki hak untuk berpendapat T= Untuk menghindarkan sikap grogi yang akan membuat fokus terpecah Persentase
faktor
yang
mendukung
tugas prkembangan
memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman hidup tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 4.12.
Penggolongan
Tingkat
Faktor
Pendukung
Tugas
Perkembangan ke III Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 15,04
Sedang
11,97 – 15,03
Rendah
≤ 11,96
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa akan mengungkapkan pendapat yang baik dan benar kepada siapapun, dalam bertindak siswa selalu berpikir terlebih dahulu, orang tua siswa mengajarkan untuk terbuka pada orang lain, orang tua siswa membiasakan untuk berani berhadapan dengan orang banyak, siswa selalu merasa percaya diri ketika berhadapan dengan orang banyak, sekolah mengajarkan commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keterbukaan berpendapat, keluarga mengajarkan bersikap tenang setiap waktu, teman-teman siswa terbiasa terbuka dengan pendapat yang dimilikinya, sekolah mengajarkan menjaga perilaku baik. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori sedang adalah sekolah membiasakan siswa untuk berani tampil dihadapan orang banyak. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori rendah antara lain: masyarakat di sekitar mencontohkan keterbukaan berpendapat, teman-teman Siswa adalah orang yang percaya diri, teman-teman Siswa adalah orang yang dapat bersikap dengan baik, masyarakat sekitar mencontohkan cara bersikap baik, perlu kontrol emosi seiring bertambahnya umur, berpendapat merupakan salah satu kunci pendewasaan diri, masyarakat sekitar menghargai orang yang berani tampil di hadapan orang banyak, mendapat penghargaan dari orang lain, kita memiliki hak untuk berpendapat, untuk menghindarkan sikap grogi yang akan membuat fokus terpecah. Selain faktor-faktor tersebut, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung pencapaian tugas perkembangan ketiga antara lain: teman dekat sering menasehati apabila siswa kurang dapat mengendalikan emosi, siswa merasa menunjukkan emosi berlebihan tidak ada gunanya, dan siswa merasa mudah bergaul dengan orang lain, sehingga lebih berani mengatakan suatu pendapat Tabel 4.13. NO
Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan III FAKTOR PENGHAMBAT
PERSENTASE 47,01 %
2)
Siswa merasa takut salah ketika berhadapan dengan orang banyak. Siswa kurang dapat mengendalikan emosi.
3)
Siswa lebih nyaman menerima pendapat orang lain.
16,24 %
4)
Teman-teman sering mencela kesalahan orang lain
11,11 %
5)
Teman-teman lebih dominan dalam berpendapat
7,69 %
6)
Orang tua terbiasa mengatur semua keperluan Siswa
2,56 %
7)
Masyarakat sekitar kurang menghargai orang lain commit to user
2,56 %
1)
42,74 %
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8)
Keluarga merupakan orang yang kurang dapat
2,56 %
mengendalikan emosi 9)
Sekolah kurang memberikan layanan mengenai
2,56 %
pengendalian emosi 10)
Sekolah kurang memberi kesempatan kepada siswa
1,71 %
untuk bebas berpendapat 11)
Malu dan ragu-ragu
0,85 %
12)
Sekolah kurang mendukung siswa berani berhadapan
0,85 %
dengan orang banyak 13)
Teman-teman memiliki perilaku sangat kasar Berdasarkan
tabel
tersebut,
data
0,85 %
mengenai
faktor
yang
menghambat pencapaian tugas perkembangan mencapai kemandirian Emosional yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
Persentase
FAKTOR PENGHAMBAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN III 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
ANGKA PERSENTASE
A B C
D
E
F
G H
I
J
K
L M
Faktor Penghambat
Gambar 4.7. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan III Keterangan: A= Siswa merasa takut salah ketika berhadapan dengan orang banyak. commit to useremosi. B= Siswa kurang dapat mengendalikan
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C= Siswa lebih nyaman menerima pendapat orang lain. D= Teman-teman sering mencela kesalahan orang lain E= Teman-teman lebih dominan dalam berpendapat F= Orang tua terbiasa mengatur semua keperluan Siswa G= Masyarakat sekitar kurang menghargai orang lain H= Keluarga merupakan orang yang kurang dapat mengendalikan emosi I= Sekolah kurang memberikan layanan mengenai pengendalian emosi J= Sekolah kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk bebas berpendapat K= Malu dan ragu-ragu L= Sekolah kurang mendukung siswa berani berhadapan dengan orang banyak M= Teman-teman memiliki perilaku sangat kasar Persentase faktor yang menghambat
tugas perkembangan
mencapai kemandirian emosional tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 4.14. Penggolongan
Tingkat
Faktor
Penghambat
Tugas
Perkembangan III Interval
Kriteria
Tinggi
≥ 11,75
Sedang
8,56 – 11,74
Rendah
≤ 8,55
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa merasa takut salah ketika berhadapan dengan orang banyak, siswa kurang dapat mengendalikan emosi dan siswa lebih nyaman menerima pendapat orang lain. Faktor yang menghambat siswa dalam kategori sedang adalah temanteman sering mencela kesalahan orang lain . Faktor yang menghambat siswa dalam kategori rendah antara lain: teman-teman lebih dominan dalam berpendapat, orangcommit tua terbiasa to usermengatur semua keperluan Siswa,
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masyarakat sekitar kurang menghargai orang lain, keluarga merupakan orang yang kurang dapat mengendalikan emosi, sekolah kurang memberikan layanan mengenai pengendalian emosi, sekolah kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk bebas berpendapat, malu dan ragu-ragu, sekolah kurang mendukung siswa berani berhadapan dengan orang banyak, dan teman-teman memiliki perilaku sangat kasar. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor lain yang menghambat pencapaian tugas perkembangan ketiga antara lain: siswa tidak ingiin menyinggung perasaan orang lain dan tidak diterima orang lain, dan terdapat rasa kurang percaya diri bila berhadapan dengan orang banyak. d. Faktor
Pendukung
dan
Faktor
Penghambat
Pencapaian
Tugas
Perkembangan IV: Mengembangkan keterampilan intelektual Tabel 4.15. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan IV NO 1)
FAKTOR PENDUKUNG Siswa
percaya
setiap
permasalahan
PERSENTASE ada
penyelesaianya 2)
Orang tua mengajarkan mengenai hal yang baik dan buruk
3)
Siswa mengetahui perilaku yang baik dan buruk
4)
Siswa menyampaikan kritik dan saran yang menurut Siswa baik dan benar
5)
Orang tua memberi penjelasan mengenai nilai dan norma yang berlaku
6)
Siswa berusaha mengetahui nilai-nilai dan norma yang berlaku
7)
Sekolah memberikan pelajaran mengenai hal yang baik dan buruk
8)
commit to user mengenai norma Sekolah memberikan pelajaran
88,89 %
77,78 % 76,07 % 64,10 %
64,10 %
61,54 %
42,74 % 35,04 %
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masyarakat 9)
Orang tua selalu membantu menyelesaikan masalah
10)
Teman-teman
sering
membantu
menyelesaikan
masalah 11)
Orang tua Siswa mengajarkan untuk terbuka pada orang lain
12)
Sekolah mengajarkan cara menyampaikan kritik dan saran yang baik
13)
Sekolah selalu membantu siswa yang megalami masalah
14)
Masyarakat selalu mengawasi perilaku baik dan buruk anggotanya
15)
Masyarakat mematuhi nilai dan norma yang berlaku
16)
Teman-teman menjelaskan mengenai hal yang baik dan buruk
17)
Setiap orang membutuhkan kritik
18)
Masyarakat selalu berusaha memecahkan masalah
19)
Teman-teman terbiasa terbuka pada orang lain
20)
Teman-teman memberi pengertian mengenai nilai dan norma yang belum diketahui Masyarakat
mencontohkan
keterbukaan
menyampaikan kritik dan saran 22)
Pengalaman dan pengetahuan memberikan pelajaran baik
23)
Apabila melebihi kewajaran, maka butuh dikritik
24)
Semua yang dilakukan dengan baik akan berujung baik
25)
Agar nyaman
24,79 %
23,08 %
18,80 %
11,11 %
11,11 % 10,26 % 8,55 % 7,69 %
yang terjadi
21)
34,19 %
7,69 % 5,98 % 5,13 %
4,27 %
2,56 % 1,71 % 1,71 % 0,85 %
commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung pencapaian tugas perkembangan mengembangkan keterampilan intelektual yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
Persentase
FAKTOR PENDUKUNG PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN IV 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
ANGKA PERSENTASE
A B C D E F G H I J K L MN O P Q R S T U VWX Y Faktor Pendukung
Gambar 4.8. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan IV Keterangan: A= Siswa percaya setiap permasalahan ada penyelesaianya B= Orang tua mengajarkan mengenai hal yang baik dan buruk C= Siswa mengetahui perilaku yang baik dan buruk D= Siswa menyampaikan kritik dan saran yang menurut Siswa baik dan benar E= Orang tua memberi penjelasan mengenai nilai dan norma yang berlaku F= Siswa berusaha mengetahui nilai-nilai dan norma yang berlaku G= Sekolah memberikan pelajaran mengenai hal yang baik dan buruk H= Sekolah memberikan pelajaran mengenai norma masyarakat I= Orang tua selalu membantu menyelesaikan masalah J= Teman-teman sering membantu menyelesaikan masalah commit to user K= Orang tua Siswa mengajarkan untuk terbuka pada orang lain
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
L= Sekolah mengajarkan cara menyampaikan kritik dan saran yang baik M= Sekolah selalu membantu siswa yang megalami masalah N= Masyarakat selalu mengawasi perilaku baik dan buruk anggotanya O= Masyarakat mematuhi nilai dan norma yang berlaku P= Teman-teman menjelaskan mengenai hal yang baik dan buruk Q= Setiap orang membutuhkan kritik R= Masyarakat selalu berusaha memecahkan masalah yang terjadi S= Teman-teman terbiasa terbuka pada orang lain T= Teman-teman memberi pengertian mengenai nilai dan norma yang belum diketahui U= Masyarakat mencontohkan keterbukaan menyampaikan kritik dan saran V= Pengalaman dan pengetahuan memberikan pelajaran baik W= Apabila melebihi kewajaran, maka butuh dikritik X= Semua yang dilakukan dengan baik akan berujung baik Y= Agar nyaman Persentase
faktor
yang
mendukung
tugas
perkembangan
mengembangkan keterampilan intelektual tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.16.
Penggolongan
Tingkat
Faktor
Pendukung
Tugas
Perkembangan IV Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 29,94
Sedang
24,31- 29,93
Rendah
≤ 24,30
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa percaya setiap permasalahan ada penyelesaianya, orang tua mengajarkan mengenai hal yang baik dan buruk, siswa mengetahui perilaku yang baik dan buruk, siswa menyampaikan kritikcommit dan saran yang menurut Siswa baik dan benar, to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
orang tua memberi penjelasan mengenai nilai dan norma yang berlaku, siswa berusaha mengetahui nilai-nilai dan norma yang berlaku, sekolah memberikan pelajaran mengenai hal yang baik dan buruk, sekolah memberikan pelajaran mengenai norma masyarakat, orang tua selalu membantu menyelesaikan masalah. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori sedang adalah teman-teman sering membantu menyelesaikan masalah. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori rendah antara lain: orang tua Siswa mengajarkan untuk terbuka pada orang lain, sekolah mengajarkan cara menyampaikan kritik dan saran yang baik, sekolah selalu membantu siswa yang mengalami masalah, masyarakat selalu mengawasi perilaku baik dan buruk anggotanya, masyarakat mematuhi nilai dan norma yang berlaku, teman-teman menjelaskan mengenai hal yang baik dan buruk, setiap orang membutuhkan kritik, masyarakat selalu berusaha memecahkan masalah yang terjadi, teman-teman terbiasa terbuka pada orang lain, teman-teman memberi pengertian mengenai nilai dan norma yang belum diketahui, masyarakat mencontohkan keterbukaan menyampaikan
kritik
dan
saran,
pengalaman
dan
pengetahuan
memberikan pelajaran baik, apabila melebihi kewajaran, maka butuh dikritik, semua yang dilakukan dengan baik akan berujung baik dan agar nyaman. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung penguasaan tugas perkembangan keempat antara lain: orang tua dan teman-teman memberikan nasehat serta semangat dalam menyelesaikan masalah dengan baik, serta mengajarkan mengenai norma yang berlaku, siswa berani mengungkapkan kritik dan saran apabila benar dan sudah mengenal orang ang akan dikritik, apabila belum, maka siswa tidak berani, siswa memiliki keinginan untuk menyelesaikan tugas sesegera mungkin agar tidak terbebani, siswa mencari tahu tentang norma yang berlaku, serta memiliki teman yang saling memberikan informasi, dan orang tua dan agama yang mengajarkan mengenai baik dan buruk. commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.17. NO 1) 2)
Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan IV FAKTOR PENGHAMBAT
PERSENTASE
Siswa merasa takut menyampaikan kritik kepada orang lain. Teman-teman lebih memilih diam daripada
13,68 % 4,27 %
menyampaikan kritik dan saran 3)
Masyarakat kurang memperhatikan nilai dan norma
4,27 %
yang berlaku 4)
Siswa selalu gagal menyelesaikan masalah.
2,56 %
5)
2,56 %
6)
Siswa tidak berminat mengetahui nilai dan norma yang berlaku. Teman-teman akan menjauhi ketika bermasalah
7)
Teman-teman tidak mempedulikan nilai dan norma
1,71 %
1,71 %
yang berlaku 8)
Orang tua terbiasa menerima orang lain apa adanya
0,85 %
9)
Sekolah kurang memberi kebebasan menyampaikan
0,85 %
kritik dan saran 10)
Masyarakat sekitar kurang menghargai kritik dan
0,85 %
saran orang lain 11)
Orang tua kurang perhatian terhadap masalah Siswa
0,85 %
12)
Orang tua kurang memperhatikan lingkungan sekitar Sekolah kurang menekankan pelajaran mengenai nilai dan norma
0,85 %
13)
0,85 %
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung pencapaian tugas perkembangan mengembangkan keterampilan intelektual yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
commit to user
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
FAKTOR PENGHAMBAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN IV 16 14 Persentase
12 10 8 ANGKA PERSENTASE
6 4 2 0 A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
Faktor Penghambat
Gambar 4.9. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan IV Keterangan: A= Siswa merasa takut menyampaikan kritik kepada orang lain. B= Teman-teman lebih memilih diam daripada menyampaikan kritik dan saran C= Masyarakat kurang memperhatikan nilai dan norma yang berlaku D= Siswa selalu gagal menyelesaikan masalah. E= Siswa tidak berminat mengetahui nilai dan norma yang berlaku. F= Teman-teman akan menjauhi ketika bermasalah G= Teman-teman tidak mempedulikan nilai dan norma yang berlaku H= Orang tua terbiasa menerima orang lain apa adanya H= Sekolah kurang memberi kebebasan menyampaikan kritik dan saran I= Masyarakat sekitar kurang menghargai kritik dan saran orang lain J= Orang tua kurang perhatian terhadap masalah Siswa K= Orang tua kurang memperhatikan lingkungan sekitar L= Sekolah kurang menekankan pelajaran mengenai nilai dan norma
commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Persentase
faktor
yang
menghambat
tugas
perkembangan
mengembangkan keterampilan intelektual tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.18. Penggolongan
Tingkat
Faktor
Penghambat
Tugas
Perkembangan IV Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 5,67
Sedang
-1,52 - 5,66
Rendah
≤ -1,51
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat siswa dalam kategori tinggi adalah siswa merasa takut menyampaikan kritik kepada orang lain. Faktor yang menghambat siswa dalam kategori sedang antara lain: teman-teman lebih memilih diam daripada
menyampaikan
kritik
dan
saran,
masyarakat
kurang
memperhatikan nilai dan norma yang berlaku, siswa selalu gagal menyelesaikan masalah, siswa tidak berminat mengetahui nilai dan norma yang berlaku, teman-teman akan menjauhi ketika bermasalah, temanteman tidak mempedulikan nilai dan norma yang berlaku, orang tua terbiasa menerima orang lain apa adanya, sekolah kurang memberi kebebasan menyampaikan kritik dan saran, masyarakat sekitar kurang menghargai kritik dan saran orang lain, orang tua kurang perhatian terhadap masalah Siswa, orang tua kurang memperhatikan lingkungan sekitar, sekolah kurang menekankan pelajaran mengenai nilai dan norma. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor yang menghambat penguasaan tugas perkembangan keempat antara lain: siswa tidak ingiin menyinggung perasaan orang lain dan tidak diterima orang lain, siswa merasa bosan dengan masalah yang dihadapi, dan kurang memahami norma yang berlaku karena kurang bergaul dengan masyarakat di sekitar tempat tinggal siswa. commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Faktor
Pendukung
dan
Faktor
Penghambat
Pencapaian
Tugas
Perkembangan V: Berperilaku sosial yang bertanggung jawab Tabel 4.19.
Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan V
NO
FAKTOR PENDUKUNG
PERSENTASE
1)
Siswa siap bertanggung jawab pada tindakan Siswa
75,21 %
2)
Orang tua Siswa mengajarkan tanggung jawab
62,39 %
3)
Siswa merasa bertanggung jawab melaksanakan peraturan
4)
Siswa berusaha memanfaatkan waktu dengan baik
5)
Orang
tua
mengajarkan
untuk
melaksanakan
peraturan dengan baik 6)
Orang
tua
membiasakan
bersosialisasi
dengan
masyarakat sekitar
54,70 % 54,70 % 52,99 %
47,01 %
7)
Siswa mengetahui tugas Siswa pada masyarakat
35,90 %
8)
Sekolah mengajarkan untuk bertanggung jawab
35,04 %
9)
Orang tua membiasakan disiplin waktu
33,33 %
10)
Sekolah ketat terhadap pelaksanaan aturan
26,50 %
11)
Sekolah
mengajarkan
pentingnya
bersosialisasi
dengan masyarakat 12)
Masyarakat selalu mengajak berperan serta dalam setiap kegiatan
13)
Sekolah memperhatikan kedisiplinan waktu
14)
Teman-teman aktif berosialisasi dengan masyarakat sekitar
15)
Teman-teman selalu taat aturan
16)
Teman-teman terbiasa bertanggung jawab pada perilakunya
17)
Masyarakat memberikan sanksi terhadap tindakan yang kurang baik commit to user
23,93 %
13,68 % 6,84 % 5,13 % 4,27 % 3,42 %
2,56 %
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
18)
Berani berbuat berani bertanggung jawab
2,56 %
19)
Masyarakat sekitar taat terhadap pelaksanaan aturan
1,71 %
20)
Teman-teman memiliki kedisplinan terhadap waktu
1,71 %
21)
Masyarakat peduli terhadap kedisiplinan waktu
1,71 %
22)
Kunci sukses
0,85 %
23)
Berusaha
memahami
tanggung
jawab
pada
0,85 %
masyarakat 24)
Siswa merasa bangga bila melakukan hal baik
0,85 %
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung pencapaian tugas perkembangan berperilaku sosial yang bertanggung jawab yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
persentase
FAKTOR PENDUKUNG PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN V 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
ANGKA PERSENTASE
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
Faktor Pendukung
Gambar 4.10. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan V Keterangan: A=
Siswa siap bertanggung jawab pada tindakan Siswa
B=
Orang tua Siswa mengajarkan tanggung jawab
C=
Siswa merasa bertanggung jawab melaksanakan peraturan
D=
Siswa berusaha memanfaatkan waktu dengan baik commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E=
Orang tua mengajarkan untuk melaksanakan peraturan dengan baik
F=
Orang tua membiasakan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar
F=
Siswa mengetahui tugas Siswa pada masyarakat
G=
Sekolah mengajarkan untuk bertanggung jawab
H=
Orang tua membiasakan disiplin waktu
I=
Sekolah ketat terhadap pelaksanaan aturan
J=
Sekolah mengajarkan pentingnya bersosialisasi dengan masyarakat
K=
Masyarakat selalu mengajak berperan serta dalam setiap kegiatan
L=
Sekolah memperhatikan kedisiplinan waktu
M= Teman-teman aktif berosialisasi dengan masyarakat sekitar N=
Teman-teman selalu taat aturan
O=
Teman-teman terbiasa bertanggung jawab pada perilakunya
P=
Masyarakat memberikan sanksi terhadap tindakan yang kurang baik
Q=
Berani berbuat berani bertanggung jawab
R=
Masyarakat sekitar taat terhadap pelaksanaan aturan
S=
Teman-teman memiliki kedisplinan terhadap waktu
T=
Masyarakat peduli terhadap kedisiplinan waktu
U=
Kunci sukses
V=
Berusaha memahami tanggung jawab pada masyarakat
W= Siswa merasa bangga bila melakukan hal baik Persentase
faktor
yang
mendukung
tugas
perkembangan
berperilaku sosial yang bertanggung jawab tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.20. Penggolongan
Tingkat
Faktor
Perkembangan V Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 24,66
Sedang
19,85 – 24,65
Rendah
≤ 19,84 commit to user
Pendukung
Tugas
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa siap bertanggung jawab pada tindakan Siswa, orang tua Siswa mengajarkan tanggung jawab, siswa merasa bertanggung jawab melaksanakan peraturan, siswa berusaha memanfaatkan waktu dengan baik, orang tua mengajarkan untuk melaksanakan peraturan dengan baik, orang tua membiasakan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, siswa mengetahui tugas Siswa pada masyarakat, sekolah mengajarkan untuk bertanggung jawab, orang tua membiasakan disiplin waktu, sekolah ketat terhadap pelaksanaan aturan. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori sedang adalah sekolah mengajarkan pentingnya bersosialisasi dengan masyarakat. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori rendah antara lain: masyarakat selalu mengajak berperan serta dalam setiap kegiatan, sekolah memperhatikan kedisiplinan waktu, teman-teman aktif berosialisasi dengan masyarakat sekitar, teman-teman selalu taat aturan, teman-teman terbiasa bertanggung jawab pada perilakunya, masyarakat memberikan sanksi terhadap tindakan yang kurang baik, berani berbuat berani bertanggung jawab, masyarakat sekitar taat terhadap pelaksanaan aturan, teman-teman memiliki kedisplinan terhadap waktu, masyarakat peduli terhadap kedisiplinan waktu, kunci sukses, berusaha memahami tanggung jawab pada masyarakat, siswa merasa bangga bila melakukan hal baik. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung siswa dalam menguasai tugas perkembangan kelima antara lain: orang tua dan keinginan sendiri yang memotivasi untuk melaksakana peraturan secara baik, dan siswa merasa bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukan. Tabel 4.21. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan V NO 1)
FAKTOR PENGHAMBAT Siswa tidak bisa membagi waku. commit to user
PERSENTASE 29,06 %
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2)
23,08 %
4)
Siswa merasa nyaman dengan aktivitas di dalam rumah. Siswa merasa terbebani dengan adanya peraturan yang berlaku. Teman-teman sering melanggar peraturan
5)
Teman-teman kurang peduli terhadap kedisiplinan
9,40 %
3)
16,24 % 9,40 %
waktu 6)
Penerapan ilmu pengetahuan pada lingkungan
5,13 %
masyarakat kurang 7)
Masyarakat kurang memperhatikan peran Siswa
4,27 %
pada suatu kegiatan 8)
Orang tua kurang memperhatikan pelaksanaan
3,42 %
peraturan 9)
Sekolah
kurang
menerapkan
sanksi
terhadap
3,42 %
Orang tua kurang memperhatikan kedisiplinan
3,42 %
pelanggaran peraturan 10)
waktu 11)
Siswa
merasa
tidak
semua
hal
perlu
2,56 %
kegiatan
2,56 %
Masyarakat kurang menghargai anggotanya yang
2,56 %
dipertanggungjawabkan 12)
Teman-teman
kurang
mempedulikan
masyarakat 13)
mentaati peraturan 14)
Sekolah
kurang
memberikan
sanksi
terhadap
2,56 %
Merasa malas dan Siswa lebih mementingkan hobi
2,56 %
pelanggaran ketepatan waktu 15)
Siswa 16)
Orang tua kurang mendukung kegiatan masyarakat
1,71 %
17)
Teman-teman tidak mempedulikan resiko tindakan
0,85 %
mereka 18)
Kurang aktif dalamcommit masyarakat to user
0,85 %
69 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
19)
Masyarakat kurang memberi contoh dalam mentaati
0,85 %
kedisiplinan waktu Berdasarkan
tabel
tersebut,
data
mengenai
faktor
yang
menghambat pencapaian tugas perkembangan berperilaku sosial yang bertanggung jawab yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
35
FAKTOR YANG MENGHAMBAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN V
Persentase
30 25 20 15
ANGKA PERSENTASE
10 5
0 A B C D E F G H I
J K L M N O P Q R S
Faktor Penghambat
Gambar 4.11. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan V Keterangan: A= Siswa tidak bisa membagi waku. B= Siswa merasa nyaman dengan aktivitas di dalam rumah. C= Siswa merasa terbebani dengan adanya peraturan yang berlaku. D= Teman-teman sering melanggar peraturan E= Teman-teman kurang peduli terhadap kedisiplinan waktu F= Penerapan ilmu pengetahuan pada lingkungan masyarakat kurang G= Masyarakat kurang memperhatikan peran Siswa pada suatu kegiatan H= Orang tua kurang memperhatikan pelaksanaan peraturan I= Sekolah kurang menerapkan sanksi terhadap pelanggaran peraturan J= Orang tua kurang memperhatikan kedisiplinan waktu K= Siswa merasa tidak semua halto perlu commit userdipertanggungjawabkan
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
L= Teman-teman kurang mempedulikan kegiatan masyarakat M= Masyarakat kurang menghargai anggotanya yang mentaati peraturan N= Sekolah kurang memberikan sanksi terhadap pelanggaran ketepatan waktu O= Merasa malas dan Siswa lebih mementingkan hobi Siswa P= Orang tua kurang mendukung kegiatan masyarakat Q= Teman-teman tidak mempedulikan resiko tindakan mereka R= Kurang aktif dalam masyarakat S= Masyarakat kurang memberi contoh dalam mentaati kedisiplinan waktu Persentase
faktor
yang
menghambat
tugas
perkembangan
berperilaku sosial yang bertanggungjawab tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.22. Penggolongan Tingkat Faktor Perkembangan V Kriteria Interval Tinggi
≥ 14,15
Sedang
-2,06 – 14,14
Rendah
≤ -2,05
Penghambat
Tugas
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa tidak bisa membagi waktu, siswa merasa nyaman dengan aktivitas di dalam rumah dan siswa merasa terbebani dengan adanya peraturan yang berlaku. Faktor yang menghambat siswa dalam kategori sedang antara lain: teman-teman sering melanggar peraturan, teman-teman kurang peduli terhadap kedisiplinan waktu, penerapan ilmu pengetahuan pada lingkungan masyarakat kurang, masyarakat kurang memperhatikan peran Siswa pada suatu kegiatan, orang tua kurang memperhatikan pelaksanaan peraturan, sekolah kurang menerapkan sanksi terhadap pelanggaran peraturan, orang tua kurang memperhatikancommit kedisiplinan to userwaktu, siswa merasa tidak semua
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hal perlu dipertanggungjawabkan, teman-teman kurang mempedulikan kegiatan masyarakat, masyarakat kurang menghargai anggotanya yang mentaati peraturan, sekolah kurang memberikan sanksi terhadap pelanggaran
ketepatan
waktu,
merasa
malas
dan
Siswa
lebih
mementingkan hobi siswa, orang tua kurang mendukung kegiatan masyarakat, teman-teman tidak mempedulikan risiko tindakan mereka, kurang aktif dalam masyarakat, masyarakat kurang memberi contoh dalam mentaati kedisiplinan waktu. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan
bahwa
faktor
yang
menghambat
penguasaan
tugas
perkembangan kelima antara lain: siswa merasa sering terpengaruh teman yang kurang memperhatikan peraturan, adanya keterpaksaan menerima resiko dan peraturan, siswa merasa malas, dan siswa tidak memiliki teman yang bisa menemani atau mengerjakan tugas bersama. f. Faktor
Pendukung
dan
Faktor
Penghambat
Pencapaian
Tugas
Perkembangan VI: Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita Tabel 4.23.
Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VI FAKTOR PENDUKUNG
NO 1)
Siswa mengetahui perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan
2)
Siswa mengetahui perilaku yang sesuai dengan jenis kelamin Siswa
3)
Siswa merasa nyaman apabila berpakaian sesuai jenis kelamin Siswa
4)
Siswa berusaha menyesuaikan cita-cita dengan jenis kelamin
5)
Orang tua mendukung cita-cita yang sesuai dengan diri Siswa
6)
commit to user Orang tua memperlakukan Siswa sesuai jenis
PERSENTASE 90,60 %
88,89 %
86,32 %
70,09 %
65,81 % 58,97 %
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kelamin 7)
Orang tua membiasakan Siswa berpakaian yang sesuai jenis kelamin Siswa
8)
Orang
tua
memberikan
pemahaman
mengenai
perkembangan keadaan fisik Siswa
44,44 %
35,04 %
9)
Sekolah mengajarkan cara berperilaku dengan baik
33,33 %
10)
Sekolah mengajarkan cara berpakaian dengan baik
27,35 %
11)
Sekolah memberikan penjelasan mengenai cita-cita dengan baik
12)
Sekolah memberikan informasi mengenai keadaan fisik individu
13)
Siswa memiliki teman-teman yang berpakaian sesuai jenis kelamin
14)
Masyarakat memperlakukan Siswa sesuai jenis kelamin
15)
Masyarakat memberi contoh gaya berpakaian sesuai jenis kelamin
16)
Teman-teman mendukung cita-cita Siswa
17)
Masyarakat memahami keadaan fisik individu sesuai jenis kelamin
18)
Teman-teman mencari tahu mengenai keadaan fisik laki-laki dan perempuan
19)
Siswa memilih teman yang berjenis kelamin sama
20)
Masyarakat memberikan saran mengenai cita-cita yang sesuai.
21)
Keluarga akan memarahi apabila berpakaian yang tidak sesuai
22)
Siswa memiliki cita-cita yang netral
25,64 %
23,08 %
17,09 %
11,97 %
7,69 % 6,84 % 5,98 %
5,13 % 5,13 % 4,27 %
3,42 % 1,71 %
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung commit mencapai to user peran sosial sebagai pria atau pencapaian tugas perkembangan
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
wanita yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut: FAKTOR PENDUKUNG PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN VI PERSENTASE
100 80 60 ANGKA PERSENTASE
40 20 0 A B C D E F GH I J K LMNO P Q R S T UV FAKTOR PENDUKUNG
Gambar 4.12.
Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VI
Keterangan: A=
Siswa mengetahui perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan
B=
Siswa mengetahui perilaku yang sesuai dengan jenis kelamin
C=
Siswa merasa nyaman apabila berpakaian sesuai jenis kelamin
D=
Siswa berusaha menyesuaikan cita-cita dengan jenis kelamin
E=
Orang tua mendukung cita-cita yang sesuai dengan diri Siswa
F=
Orang tua memperlakukan Siswa sesuai jenis kelamin
G=
Orang tua membiasakan Siswa berpakaian yang sesuai jenis kelamin Siswa
H=
Orang tua memberikan pemahaman mengenai perkembangan keadaan fisik Siswa
I=
Sekolah mengajarkan cara berperilaku dengan baik
J=
Sekolah mengajarkan cara berpakaian dengan baik
K=
Sekolah memberikan penjelasan mengenai cita-cita dengan baik
L=
Sekolah memberikan informasi mengenai keadaan fisik individu
M=
Siswa memiliki teman-teman yang berpakaian sesuai jenis kelamin commit to user Masyarakat memperlakukan Siswa sesuai jenis kelamin
N=
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
O=
Masyarakat memberi contoh gaya berpakaian sesuai jenis kelamin
P=
Teman-teman mendukung cita-cita Siswa
Q=
Masyarakat memahami keadaan fisik individu sesuai jenis kelamin
R=
Teman-teman mencari tahu mengenai keadaan fisik laki-laki dan perempuan
S=
Siswa memilih teman yang berjenis kelamin sama
T=
Masyarakat memberikan saran mengenai cita-cita yang sesuai.
U=
Keluarga akan memarahi apabila berpakaian yang tidak sesuai
V=
Siswa memiliki cita-cita yang netral Persentase faktor yang mendukung tugas perkembangan mencapai
peran sosial sebagai pria atau wanita tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 4.24. Penggolongan
Tingkat
Faktor
Pendukung
Tugas
Perkembangan VI Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 33,93
Sedang
27,82 – 33,92
Rendah
≤ 27,81
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa mengetahui perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan, siswa mengetahui perilaku yang sesuai dengan jenis kelamin Siswa, siswa merasa nyaman apabila berpakaian sesuai jenis kelamin Siswa, siswa berusaha menyesuaikan citacita dengan jenis kelamin , orang tua mendukung cita-cita yang sesuai dengan diri Siswa, orang tua memperlakukan Siswa sesuai jenis kelamin, orang tua membiasakan Siswa berpakaian yang sesuai jenis kelamin Siswa, orang tua memberikan pemahaman mengenai perkembangan keadaan fisik Siswa. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori sedang commit user adalah sekolah mengajarkan caratoberperilaku dengan baik. Faktor yang
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mendukung siswa dalam kategori rendah antara lain: sekolah mengajarkan cara berpakaian dengan baik, sekolah memberikan penjelasan mengenai cita-cita dengan baik, sekolah memberikan informasi mengenai keadaan fisik individu, siswa memiliki teman-teman yang berpakaian sesuai jenis kelamin, masyarakat memperlakukan Siswa sesuai jenis kelamin, masyarakat memberi contoh gaya berpakaian sesuai jenis kelamin, temanteman mendukung cita-cita Siswa, masyarakat memahami keadaan fisik individu sesuai jenis kelamin, teman-teman mencari tahu mengenai keadaan fisik laki-laki dan perempuan, siswa memilih teman yang berjenis kelamin sama, masyarakat memberikan saran mengenai cita-cita yang sesuai, keluarga akan memarahi apabila berpakaian yang tidak sesuai, siswa memiliki cita-cita yang netral. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan
bahwa
faktor
yang
mendukung
penguasaan
tugas
perkembangan keenam antara lain: teman-teman, orang tua, dan guru memberikan informasi mengenai keadaan individu sesuai jenis kelamin, serta mengingatkan tentang penggunaan
waktu yang baik, orang tua
mendorong untuk berperilaku, berpakaian, dan memiliki cita-cita sesuai dengan jenis kelamin, dan siswa memiliki minat untuk membaca buku yang berkaitan dengan cita-cita. Tabel 4.25. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VI NO 1)
FAKTOR PENGHAMBAT
PERSENTASE
Siswa berpakaian tanpa mempedulikan kesesuaian
8,55 %
dengan jenis kelamin. 2)
Siswa merasa sungkan untuk menanyakan keadaan
3,42 %
fisik Siswa kepada orang lain. 3) 4)
Siswa lebih nyaman berperilaku seperti lawan jenis Siswa. Sekolah kurang memberikan informasi mengenai perbedaan fisik siswa commit to user
3,42 % 2,56 %
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5)
Disesuaikan dengan situasi dan kondisi
2,56 %
6)
Siswa lebih tertarik dengan cita-cita lawan jenis Siswa. Teman-teman tidak pernah membahas keadaan fisik
2,56 %
7)
1,71 %
yang dialaminya 8)
Masyarakat kurang memperhatikan perkembangan
1,71 %
individu 9)
Keluarga kurang memperhatikan gaya berpakaian
1,71 %
Siswa 10)
Orang tua menginginkan Siswa memiliki cita-cita
1,71 %
sesuai keinginan mereka 11)
Teman-teman Siswa belum memiliki cita-cita yang
1,71 %
mantap 12)
Siswa
belum
mengetahui
cita-cita
apa
yang
1,71 %
diinginkan 13)
Orang tua tidak menjelaskan perubahan fisik Siswa
0,85 %
14)
Orang tua menginginkan Siswa berperilaku seperti
0,85 %
lawan jenis Siswa 15)
Teman-teman lebih senang Siswa berperilaku seperti
0,85 %
lawan jenis Siswa 16)
Sekolah kurang mengarahkan siswa berperilaku
0,85 %
sesuai jenis kelamin 17)
Kurangnya informasi mengenai cara berperilaku
0,85 %
yang sesuai 18)
Teman-teman
kurang
memperhatikan
gaya
0,85 %
Sekolah kurang mentertibkan siswa yang berpakaian
0,85 %
berpakaian yang sesuai 19)
kurang benar 20)
Masyarakat kurang mempedulikan gaya berpakaian
0,85 %
21)
Sekolah kurang memberikan penjelasan mengenai commit to user pengembangan cita-cita
0,85 %
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
22)
Masyarakat kurang memberikan contoh mengenai
0,85 %
pengembangan cita-cita Berdasarkan
tabel
tersebut,
data
mengenai
faktor
yang
menghambat pencapaian tugas perkembangan mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
Prsentase
FAKTOR PENGHAMBAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN VI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
ANGKA PERSENTASE
A B C D E F G H I J K LMN O P Q R S T U V Faktor Penghambat
Gambar 4.13.
Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VI
Keterangan : A=
Siswa berpakaian tanpa mempedulikan kesesuaian dengan jenis kelamin.
B=
Siswa merasa sungkan untuk menanyakan keadaan fisik Siswa kepada orang lain.
C=
Siswa lebih nyaman berperilaku seperti lawan jenis Siswa.
D=
Sekolah kurang memberikan informasi mengenai perbedaan fisik siswa
E=
Disesuaikan dengan situasi dan kondisi
F=
Siswa lebih tertarik dengan cita-cita lawan jenis Siswa.
G=
Teman-teman tidak pernah membahas keadaan fisik yang dialaminya
commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
H=
Masyarakat kurang memperhatikan perkembangan individu
I=
Keluarga kurang memperhatikan gaya berpakaian Siswa
J=
Orang tua menginginkan Siswa memiliki cita-cita sesuai keinginan mereka
K=
Teman-teman Siswa belum memiliki cita-cita yang mantap
L=
Siswa belum mengetahui cita-cita apa yang diinginkan
M=
Orang tua tidak menjelaskan perubahan fisik Siswa
N=
Orang tua menginginkan Siswa berperilaku seperti lawan jenis Siswa
O=
Teman-teman lebih senang Siswa berperilaku seperti lawan jenis Siswa
P=
Sekolah kurang mengarahkan siswa berperilaku sesuai jenis kelamin
Q=
Kurangnya informasi mengenai cara berperilaku yang sesuai
R=
Teman-teman kurang memperhatikan gaya berpakaian yang sesuai
S=
Sekolah kurang mentertibkan siswa yang berpakaian kurang benar
T=
Masyarakat kurang mempedulikan gaya berpakaian
U=
Sekolah kurang memberikan penjelasan mengenai pengembangan cita-cita
V=
Masyarakat kurang memberikan contoh mengenai pengembangan cita-cita Persentase faktor yang menghambat tugas perkembangan mencapai
peran sosial sebagai pria dan wanita tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.26.
Penggolongan
Tingkat
Faktor
Perkembangan VI Kriteria Tinggi Sedang
Interval ≥ 3,00 -0,63 – 2,90 commit to user
Penghambat
Tugas
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
≤ - 0,64
Rendah
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa berpakaian tanpa mempedulikan kesesuaian dengan jenis kelamin, siswa merasa sungkan untuk menanyakan keadaan fisik siswa kepada orang lain dan siswa lebih nyaman berperilaku seperti lawan jenis siswa. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor yang menghambat penguasaan tugas perkembangan keenam antara lain: teman-teman sering mempengaruhi untuk berperilaku seenaknya, siswa merasa malas mempelajari perbedaan fisik dan psikis antar jenis kelamin, adanya rasa iri terhadap orang lain, dan siswa merasa kurang ada hiburan yang dapat menjaga kestabilan perasaan siswa. g. Faktor
Pendukung
dan
Faktor
Penghambat
Pencapaian
Tugas
Perkembangan VII: Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif Tabel 4.27. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VII FAKTOR PENDUKUNG
NO 1)
Siswa merasa bersyukur dengan hal yang dimiliki sekarang
PERSENTASE 94,87 %
2)
Siswa dapat memahami keadaan perasaan diri sendiri
73,50 %
3)
Orang tua menyikapi kekurangan Siswa dengan baik
47,86 %
4)
Orang tua membantu menjaga perasaan Siswa
28,21 %
5)
Teman-teman tetap memperlakukan Siswa dengan baik
6)
Teman-teman memahami perasaan Siswa
7)
Sekolah mengajarkan cara memahami diri dengan baik
8)
Sekolah memberikan pemahaman mengenai keadaan commit to user
23,08 % 20,51 % 15,38 % 14,53 %
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
fisik individu 9)
Masyarakat memberikan dukungan kepada Siswa
6,84 %
mengenai kekurangan diri 10)
Kekurangan Siswa merupakan kelebihan Siswa
11)
Masyarakat
2,56 %
memberikan dukungan agar Siswa
2,56 %
menjadi lebih baik 12)
Menyadari adannya kelebihan dan kekuragan dalam
1,71 %
diri
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung pencapaian
tugas
perkembangan
Menerima
keadaan
diri
dan
menggunakannya secara efektif yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
Persentase
FAKTOR PENDUKUNG PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN VII 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
ANGKA PERSENTASE
A B C D E F G H
I
J K L
Faktor Pendukung
Gambar 4.14. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VII Keterangan : A=
Siswa merasa bersyukur dengan hal yang dimiliki sekarang
B=
Siswa dapat memahami keadaan perasaan diri sendiri
C=
Orang tua menyikapi kekurangan Siswa dengan baik commit to user Orang tua membantu menjaga perasaan Siswa
D=
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E=
Teman-teman tetap memperlakukan Siswa dengan baik
F=
Teman-teman memahami perasaan Siswa
G=
Sekolah mengajarkan cara memahami diri dengan baik
H=
Sekolah memberikan pemahaman mengenai keadaan fisik individu
I=
Masyarakat memberikan dukungan kepada Siswa mengenai kekurangan diri
J=
Kekurangan Siswa merupakan kelebihan Siswa
K=
Masyarakat memberikan dukungan agar Siswa menjadi lebih baik
L=
Menyadari adannya kelebihan dan kekuragan dalam diri Persentase faktor yang mendukung tugas perkembangan menerima
keadaan diri dan menggunakannya dengan baik
tersebut
dapat
dikategorikan sebagai berikut: Tabel 4.28. Penggolongan
Tingkat
Faktor
Pendukung
Tugas
Perkembangan VII Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 30,06
Sedang
24,20 – 30,05
Rendah
≤ 24,10
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa merasa bersyukur dengan hal yang dimiliki sekarang, siswa dapat memahami keadaan perasaan diri sendiri. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori sedang adalah orang tua membantu menjaga perasaan Siswa. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori rendah antara lain : temanteman memahami perasaan siswa, sekolah mengajarkan cara memahami diri dengan baik, sekolah memberikan pemahaman mengenai keadaan fisik individu, masyarakat memberikan dukungan kepada siswa mengenai kekurangan diri,
kekurangan siswa
merupakan kelebihan siswa,
masyarakat memberikan dukungan agar siswa menjadi lebih baik, commit to user menyadari adannya kelebihan dan kekurangan dalam diri, orang tua
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menyikapi kekurangan siswa dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung pennguasaan tugas perkembangan ketujuh antara lain: adanya rasa syukur yang dimiiliki siswa serta siswa membuat kegiatan lain yang menyenangkan agar dapat menjaga perasaan tetap stabil. Tabel 4.29. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VII NO
FAKTOR PENGHAMBAT
PERSENTASE
1)
Siswa kurang memahami keadaan diri sendiri.
17,95 %
2)
Orang tua tidak memahami perasaan Siswa
5,98 %
3)
Teman-teman kurang memahami perasaan Siswa
5,13 %
4)
Sekolah
yang
5,13 %
3,42 %
6)
Siswa merasa iri dengan orang lain yang lebih baik dari Siswa. Masyarakat kurang memperhatikan Siswa
7)
Sekolah kurang memberikan informasi mengenai
1,71 %
belum
menyediakan
layanan
membantu siswa memahami diri 5)
3,42 %
keadaan fisik 8)
Siswa berusaha memperbaiki kekurangan diri
1,71 %
9)
Orang tua merasa kecewa dengan keadaan Siswa
0,85 %
10)
Teman-teman menjauhi Siswa
0,85 %
11)
Masyarakat sekitar sering mencemooh kekurangan
0,85 %
Siswa Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor
yang
menghambat pencapaian tugas perkembangan Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
FAKTOR PENGHAMBAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN VII
Persentase
20
15 10 ANGKA PERSENTASE
5 0 A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
Faktor Penghambat
Gambar 4.15.
Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VII
Keterangan : A=
Siswa kurang memahami keadaan diri sendiri.
B=
Orang tua tidak memahami perasaan Siswa
C=
Teman-teman kurang memahami perasaan Siswa
D=
Sekolah belum menyediakan layanan yang membantu siswa memahami diri
E=
Siswa merasa iri dengan orang lain yang lebih baik dari Siswa.
F=
Masyarakat kurang memperhatikan Siswa
G=
Sekolah kurang memberikan informasi mengenai keadaan fisik
H=
Siswa berusaha memperbaiki kekurangan diri
I=
Orang tua merasa kecewa dengan keadaan Siswa
J=
Teman-teman menjauhi Siswa
K=
Masyarakat sekitar sering mencemooh kekurangan Siswa Persentase
faktor
yang
menghambat
tugas
perkembangan
Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: commit to user
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.30.
Penggolongan
Tingkat
Faktor
Penghambat
Tugas
Perkembangan VII Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 8,52
Sedang
-1,23 – 8,51
Rendah
≤ -1,24
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat siswa dalam kategori tinggi adalah siswa kurang memahami keadaan diri sendiri. Faktor yang menghambat siswa dalam kategori sedang antara lain: orang tua tidak memahami perasaan Siswa, temanteman kurang memahami perasaan Siswa, sekolah belum menyediakan layanan yang membantu siswa memahami diri, siswa merasa iri dengan orang lain yang lebih baik dari Siswa, masyarakat kurang memperhatikan Siswa, sekolah kurang memberikan informasi mengenai keadaan fisik, siswa berusaha memperbaiki kekurangan diri, orang tua merasa kecewa dengan keadaan Siswa, teman-teman menjauhi siswa dan masyarakat sekitar
sering
wawancara
mencemooh kekurangan
dapat
disimpulkan
bahwa
siswa.
Berdasarkan
faktor
yang
hasil
menghambat
penguasaan tugas perkembangan ketujuh antara lain: adanya rasa iri terhadap orang lain, dan kurang ada hiburan yang dapat menjaga kestabilan perasaan siswa. a. Faktor
Pendukung
dan
Faktor
Penghambat
Pencapaian
Tugas
Perkembangan VIII : Mencapai kemandirian berperilaku ekonomis Tabel 4.31. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VIII NO 1)
FAKTOR PENDUKUNG Siswa yakin dapat
menyelesaikan tugas yang
diberikan 2)
commituntuk to user Orang tua mencontohkan mengerjakan sesuatu
PERSENTASE 65,81 % 59,83 %
85 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hingga selesai 3)
Siswa harus berhemat
4)
Orang
tua
58,12 %
membiasakan
hemat
dalam
membelanjakan uang 5)
Orang tua membiasakan menabung sejak kecil
6)
Teman-teman
saling
memacu
semangat
49,57 % untuk
menyelesaikan tugas 7)
Guru
57,26 %
memberikan pujian kepada siswa
yang
menyelesaikan tugas dengan baik
24,79 %
21,37 %
8)
Siswa memiliki daftar tertentu ketika pergi ke toko
19,66 %
9)
Sekolah mengajarkan hidup hemat
16,24 %
10)
Sekolah mengadakan program tabungan
16,24 %
11)
Teman-teman sering menyisihkan uang saku mereka
10,26 %
12)
Siswa memiliki keinginan membeli suatu barang
5,98 %
13)
Teman-teman Siswa selalu berhemat
5,13 %
14)
Masyarakat memberikan penghargaan kepada orang yang sukses
3,42 %
15)
Siswa mencoba menabung
2,56 %
16)
Siswa merasa mendapat keuntungan dari menabung
2,56 %
17)
Siswa merasa tugas adalah kewajiban yang harus dilaksanakan
18)
Masyarakat
sekitar adalah orang yang gemar
menabung 19)
Siswa perfectionist
1,71 %
1,71 % 0,85 %
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung pencapaian tugas perkembangan mencapai kemandirian berperilaku ekonomis yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut: commit to user
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Persentase
FAKTOR PENDUKUNG PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN VIII 70 60 50 40 30 20 10 0
ANGKA PERSENTASE
A B C D E F G H I J K L MN O P Q R S Faktor Pendukung
Gambar 4.16. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan VIII Keterangan : A=
Siswa yakin dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
B=
Orang tua mencontohkan untuk mengerjakan sesuatu hingga selesai
C=
Siswa harus berhemat
D=
Orang tua membiasakan hemat dalam membelanjakan uang
E=
Orang tua membiasakan menabung sejak kecil
F=
Teman-teman saling memacu semangat untuk menyelesaikan tugas
G=
Guru memberikan pujian kepada siswa yang menyelesaikan tugas dengan baik
H=
Siswa memiliki daftar tertentu ketika pergi ke toko
I=
Sekolah mengajarkan hidup hemat
J=
Sekolah mengadakan program tabungan
K=
Teman-teman sering menyisihkan uang saku mereka
L=
Siswa memiliki keinginan membeli suatu barang
M=
Teman-teman Siswa selalu berhemat
N=
Masyarakat memberikan penghargaan kepada orang yang sukses commit to user Siswa mencoba menabung
O=
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
P=
Siswa merasa mendapat keuntungan dari menabung
Q=
Siswa merasa tugas adalah kewajiban yang harus dilaksanakan
R=
Masyarakat sekitar adalah orang yang gemar menabung
S=
Siswa perfectionist Persentase faktor yang mendukung tugas perkembangan mencapai
kemandirian berperilaku ekonomis tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.32.
Penggolongan
Tingkat
Faktor
Pendukung
Tugas
Perkembangan VIII Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 24,08
Sedang
19,50 – 24,07
Rendah
≤ 19,40
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa yakin dapat menyelesaikan tugas yang diberikan, orang tua mencontohkan untuk mengerjakan sesuatu hingga selesai, siswa harus berhemat, orang tua membiasakan hemat dalam membelanjakan uang, orang tua membiasakan menabung sejak kecil, teman-teman saling memacu semangat untuk menyelesaikan tugas. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori sedang antara lain: Guru memberikan pujian kepada siswa yang menyelesaikan tugas dengan baik dan siswa memiliki daftar tertentu ketika pergi ke toko. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori rendah antara lain : sekolah mengajarkan hidup hemat, sekolah mengadakan program tabungan, teman-teman sering menyisihkan uang saku mereka, siswa memiliki keinginan membeli suatu barang, teman-teman Siswa selalu berhemat, masyarakat memberikan penghargaan kepada orang yang sukses, siswa mencoba menabung, siswa merasa mendapat keuntungan commit totugas user adalah kewajiban yang harus dari menabung, siswa merasa
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dilaksanakan, masyarakat sekitar adalah orang yang gemar menabung, siswa perfectionist. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung penguasaan tugas perkembangan kedelapan adalah siswa sendiri yang memiliki keinginan untuk menyisihkan uang saku. Tabel 4.33. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VIII FAKTOR PENGHAMBAT
PERSENTASE 29,91 %
2)
Siswa sering membeli barang yang menarik perhatian Siswa. Siswa merasa belum perlu memiliki tabungan.
3)
Teman-teman sering mengajak main sehingga uang
6,84 %
NO 1)
7,69 %
saku Siswa sering habis 4)
Teman-teman terbiasa membeli barang yang sesuai
5,98 %
perkembangan zaman 5)
Uang saku yang diberikan orang tua kurang
5,13 %
mencukupi 6)
Orang tua memberikan uang saku sesuai keinginan
4,27 %
Siswa 7) 8)
Siswa sering merasa putus asa karena usaha Siswa belum mencapai hasil yang diharapkan. Banyak keperluan yang butuh dibeli dan belum bisa
3,42 % 3,42 %
hemat 9)
Sekolah kurang menerapkan sikap hemat pada siswa
1,71 %
10)
Masyarakat
yang
1,71 %
Siswa
1,71 %
sekitar
adalah
masyarakat
konsumtif 11)
Teman-teman
kurang
mendukung
menyelesaikan tugas dengan baik 12)
Masyarakat sekitar terbiasa hidup boros
1,71 %
13)
Orang tua Siswa kurang Siswa dalam commitmendukung to user
0,85 %
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melakukan suatu tugas 14)
Guru
kurang
mendukung
siswa
yang
telah
0,85 %
Masyarakat sekitar kurang memperhatikan prestasi
0,85 %
menyelesaikan tugas yang diberikan 15)
anggotanya 16)
Malas
0,85 %
17)
Sekolah belum mengadakan program menabung
0,85 %
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor menghambat
yang
pencapaian tugas perkembangan mencapai kemandirian
berperilaku ekonomis yang diperoleh melalui angket dapat disajikan
Persentase
dengan grafik sebagai berikut: FAKTOR PENGHAMBAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN VIII
35 30 25 20 15 10 5 0
ANGKA PERSENTASE
A B C D E F G H
I
J K L M N O P Q
Faktor Penghambat
Gambar 4.17. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan VIII Keterangan : A=
Siswa sering membeli barang yang menarik perhatian Siswa.
B=
Siswa merasa belum perlu memiliki tabungan.
C=
Teman-teman sering mengajak main sehingga uang saku Siswa sering habis
D=
Teman-teman terbiasa membeli barang yang sesuai perkembangan zaman
E=
Uang saku yang diberikan commit orang to usertua kurang mencukupi
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F=
Orang tua memberikan uang saku sesuai keinginan Siswa
G=
Siswa sering merasa putus asa karena usaha Siswa belum mencapai hasil yang diharapkan.
H=
Banyak keperluan yang butuh dibeli dan belum bisa hemat
I=
Sekolah kurang menerapkan sikap hemat pada siswa
J=
Masyarakat sekitar adalah masyarakat yang konsumtif
K=
Teman-teman kurang mendukung Siswa menyelesaikan tugas dengan baik
L=
Masyarakat sekitar terbiasa hidup boros
M=
Orang tua Siswa kurang mendukung Siswa dalam melakukan suatu tugas
N=
Guru kurang mendukung siswa yang telah menyelesaikan tugas yang diberikan
O=
Masyarakat sekitar kurang memperhatikan prestasi anggotanya
P=
Malas
Q=
Sekolah belum mengadakan program menabung Persentase
faktor
yang
menghambat
tugas
perkembangan
Mencapai kemandirian berperilaku ekonomis tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.34.
Penggolongan
Tingkat
Faktor
Penghambat
Tugas
Perkembangan VIII Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 10,32
Sedang
-3,00 – 10,31
Rendah
≤ -3,10
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat siswa dalam kategori tinggi adalah siswa sering membeli barang yang menarik perhatian Siswa. Faktor yang menghambat siswa dalam katgori sedang antara lain: siswa merasa belum perlu memiliki commit to user tabungan, teman-teman sering mengajak main sehingga uang saku Siswa
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sering habis, teman-teman terbiasa membeli barang yang sesuai perkembangan zaman, uang saku yang diberikan orang tua kurang mencukupi, orang tua memberikan uang saku sesuai keinginan Siswa, siswa sering merasa putus asa karena usaha Siswa belum mencapai hasil yang diharapkan, banyak keperluan yang butuh dibeli dan belum bisa hemat, sekolah kurang menerapkan sikap hemat pada siswa, masyarakat sekitar
adalah masyarakat
yang konsumtif,
teman-teman kurang
mendukung Siswa menyelesaikan tugas dengan baik, masyarakat sekitar terbiasa hidup boros, orang tua Siswa kurang mendukung Siswa dalam melakukan suatu tugas, guru kurang mendukung siswa yang telah menyelesaikan tugas memperhatikan
yang diberikan,
prestasi
anggotanya,
masyarakat malas
dan
sekitar
kurang
sekolah
belum
mengadakan program menabung. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan
bahwa
faktor
yang
menghambat
penguasaan
tugas
perkembangan kedelapan adalah siswa mudah terrtarik membeli barang atau makanan. b. Faktor
Pendukung
dan
Faktor
Penghambat
Pencapaian
Tugas
Perkembangan IX : Memiliki wawasan persiapan karir Tabel 4.35.
Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan IX
NO 1)
FAKTOR PENDUKUNG Siswa sudah merencanakan pendidikan lanjut yang sesuai dengan cita-cita
2)
Siswa sering mencari informasi pendidikan lanjut yang sesuai
3)
Orang tua memberikan informasi pendidikan lanjut
4)
Orang tua memberikan informasi dan dukungan terhadap cita-cita Siswa
PERSENTASE 76,92 %
65,81 % 63,25 % 59,83 %
5)
Siswa suka informasi mengenai jenis pekerjaan
44,44 %
6)
Orang tua memberi informasi mengenai pekerjaan commit to user
44,44 %
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang diinginkan 7)
Teman-teman sering berbagi informasi mengenai jenjang pendidikan lanjut
8)
Sekolah memberikan informasi pendidikan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan Siswa
9)
Teman-teman sering berbagi informasi mengenai bidang dan jenis pekerjaan
10)
Sekolah memberi informasi mengenai pendidikan sesuai cita-cita siswa
11)
Masyarakat memberikan contoh bidang dan jenis pekerjaan yang ada
12)
Sekolah memberikan layanan mengenai bidang dan jenis pekerjaan
13)
Masyarakat menyediakan informasi pendidikan yang baik
14)
Masyarakat
menyediakan
informasi
mengenai
pendidikan 15)
Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar tercapai cita-cita
36,75 %
24,79 %
17,09 %
16,24 %
11,97 %
6,84 %
4,27 %
3,42 %
1,71 %
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung pencapaian tugas perkembangan memiliki wawasan persiapan karir yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Persentase
FAKTOR PENDUKUNG PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN IX 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
ANGKA PRESENTASE
A B C D
E
F
G H
I
J
K
L M N O
Faktor Pendukung
Gambar 4.18. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan IX Keterangan : A=
Siswa sudah merencanakan pendidikan lanjut yang sesuai dengan cita-cita
B=
Siswa sering mencari informasi pendidikan lanjut yang sesuai
C=
Orang tua memberikan informasi pendidikan lanjut
D=
Orang tua memberikan informasi dan dukungan terhadap cita-cita Siswa
E=
Siswa suka informasi mengenai jenis pekerjaan
F=
Orang tua memberi informasi mengenai pekerjaan yang diinginkan
G=
Teman-teman
sering
berbagi
informasi
mengenai
jenjang
pendidikan lanjut H=
Sekolah memberikan informasi pendidikan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan Siswa
I=
Teman-teman sering berbagi informasi mengenai bidang dan jenis pekerjaan
J=
Sekolah memberi informasi mengenai pendidikan sesuai cita-cita siswa
K=
Masyarakat memberikan contoh bidang dan jenis pekerjaan yang commit to user ada
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
L=
Sekolah memberikan layanan mengenai bidang dan jenis pekerjaan
M=
Masyarakat menyediakan informasi pendidikan yang baik
N=
Masyarakat menyediakan informasi mengenai pendidikan
O=
Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar tercapai cita-cita Persentase faktor yang mendukung tugas perkembangan memiliki
wawasan persiapan karir tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.36.
Penggolongan
Tingkat
Faktor
Pendukung
Tugas
Perkembangan IX Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 31,83
Sedang
26,80 – 31,82
Rendah
≤ 26,79
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa sudah merencanakan pendidikan lanjut yang sesuai dengan cita-cita, siswa sering mencari informasi pendidikan lanjut yang sesuai ,orang tua memberikan informasi pendidikan lanjut, orang tua memberikan informasi dan dukungan terhadap cita-cita Siswa, siswa suka informasi mengenai jenis pekerjaan, orang tua memberi informasi mengenai pekerjaan yang diinginkan, teman-teman sering berbagi informasi mengenai jenjang pendidikan lanjut. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori rendah antara lain : sekolah memberikan informasi pendidikan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan Siswa, sekolah memberikan informasi pendidikan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan Siswa, temanteman sering berbagi informasi mengenai bidang dan jenis pekerjaan, sekolah memberi informasi mengenai pendidikan sesuai cita-cita siswa , masyarakat memberikan contoh bidang dan jenis pekerjaan yang ada, commit to user sekolah memberikan layanan mengenai bidang dan jenis pekerjaan,
95 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masyarakat menyediakan informasi pendidikan yang baik, masyarakat menyediakan informasi mengenai pendidikan, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar tercapai cita-cita. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung penguasaan tugas perkembangan kesembilan antara lain: orang tua dan teman memberi info tentang pendidikan lanjut, adanya keingintahuan siswa untuk memahami berbagai jenis pekerjaan, dan keinginan siswa memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan dirinya dalam waktu yang singkat. Tabel 4.37. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan IX NO 1) 2)
FAKTOR PENGHAMBAT
PERSENTASE
Siswa belum memiliki minat terhadap pekerjaan tertentu. Siswa belum mengetahui hal yang akan Siswa
29,91 % 13,68 %
lakukan untuk mencapai cita-cita Siswa. 3)
Siswa belum memiliki pengetahuan mengenai
11,11 %
jenjang pendidikan lanjut. 4)
Teman-teman sering menyimpan informasi untuk
6,84 %
kepentingan mereka sendiri 5)
Sekolah belum memberikan informasi bidang dan
4,27 %
jenis pekerjaan 6)
Sekolah belum memberikan informasi pendidikan
3,42 %
lanjut yang diminati siswa 7)
Masyarakat tidak peduli terhadap bidang dan jenis
2,56 %
pekerjaan anggotanya 8)
Orang tua kurang memahami perkembangan bidang
1,71 %
dan jenis pekerjaan 9)
Orang
tua
kurang
memahami
perkembangan
1,7 %
Masyarakat sekitar tidak peduli terhadap pendidikan commit to user Siswa
1,7 %
pendidikan 10)
96 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor menghambat
yang
pencapaian tugas perkembangan memiliki wawasan
persiapan karir yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
Persentase
FAKTOR PENGHAMBAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN IX 35 30 25 20 15 10 5 0
ANGKA PERSENTASE
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
Faktor Penghambat
Gambar 4.19.
Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan IX
Keterangan: A=
Siswa belum memiliki minat terhadap pekerjaan tertentu.
B=
Siswa belum mengetahui hal yang akan Siswa lakukan untuk mencapai cita-cita Siswa.
C=
Siswa belum memiliki pengetahuan mengenai jenjang pendidikan lanjut.
D=
Teman-teman sering menyimpan informasi untuk kepentingan mereka sendiri
E=
Sekolah belum memberikan informasi bidang dan jenis pekerjaan
F=
Sekolah belum memberikan informasi pendidikan lanjut yang diminati siswa
G=
Masyarakat tidak peduli terhadap bidang dan jenis pekerjaan anggotanya
H=
Orang tua kurang memahami perkembangan bidang dan jenis commit to user pekerjaan
97 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
I=
Orang tua kurang memahami perkembangan pendidikan
J=
Masyarakat sekitar tidak peduli terhadap pendidikan Siswa Persentase faktor yang menghambat tugas perkembangan memiliki
wawasan persiapan karir tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.38. Penggolongan Tingkat Faktor Perkembangan IX Kriteria Interval Tinggi
≥ 13,02
Sedang
-2,64 – 13,01
Rendah
≤ -2,65
Penghambat
Tugas
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa belum memiliki minat terhadap pekerjaan tertentu dan siswa belum mengetahui hal yang akan siswa lakukan untuk mencapai cita-cita siswa. Faktor yang menghambat siswa dalam kategori sedang antara lain: siswa belum memiliki pengetahuan mengenai jenjang pendidikan lanjut, teman-teman sering menyimpan informasi untuk kepentingan mereka sendiri, sekolah belum memberikan informasi bidang dan jenis pekerjaan, sekolah belum memberikan informasi pendidikan lanjut yang diminati siswa, masyarakat tidak peduli terhadap bidang dan jenis pekerjaan anggotanya, orang tua kurang memahami perkembangan bidang dan jenis pekerjaan, orang tua kurang memahami perkembangan pendidikan, masyarakat sekitar tidak peduli terhadap pendidikan siswa. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan
bahwa
faktor
yang
menghambat
penguasaan
tugas
perkembangan kesembilan antara lain: siswa belum memikirkan cita-cita dan siswa kurang berminat mempelajari atau memikirkan cita-cita. c. Faktor
Pendukung
dan
Faktor
Penghambat
Pencapaian
Tugas
Perkembangan X : Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan commit to user teman sebaya baik pria maupun wanita.
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.39. Hasil Analisis Data Faktor Pendukung Pencapaian Tugas Perkembangan X FAKTOR PENDUKUNG
NO 1)
PERSENTASE
Siswa lebih nyaman memiliki teman yang dapat mendengarkan cerita Siswa
2)
Pekerjaan yang dilakukan secara bersama akan lebih mudah dan ringan
3)
Siswa merasa setiap orang dapat menjadi teman yang baik
4)
Siswa memahami bahwa tidak semua manusia sama
5)
Siswa dapat berkomunikasi baik dengan temanteman
6)
Teman-teman lebih senang bekerja sama dalam mngerjakan tugas
7)
Orang tua memberi contoh bersikap baik kepada orang lain yang berbeda
8)
Orang tua memperbolehkan mengajak teman-teman datang ke rumah
9)
Terdapat pelajaran yang mengajarkan toleransi terhadap perbedaan
10)
Teman-teman sering mengajak pergi dan bermain bersama
11)
Kegiatan ekstrakurikuler membntu mendapatkan teman yang lebih banyak
12)
Tugas
di
sekolah sering
dilaksanakan
secara
kelompok
95,73 %
85,47 %
72,65 % 72,65 % 41,03 %
38,46 %
38,46 %
36,75 %
29,91 %
26,50 %
19,66 %
19,66 %
13)
Orang tua memiliki teman yang banyak
17,95 %
14)
Teman-teman tidak memilih-milih dalam berteman
17,95 %
15)
Siswa terbiasa bekerja sama di rumah to user Masyarakat sekitar commit adalah orang yang ramah
17,09 %
16)
13,68 %
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
17)
Sekolah memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkelompok-kelompok
18)
Masyarakat
sering
bergotong
royong
dalam
mengerjakan sesuatu 19)
Masyarakat sekitar terdiri dari berbagai individu yang berbeda juga
20)
Masyarakat sekitar bersikap baik kepada teman yang datang ke rumah
9,40 %
6,84 %
5,13 %
4,27 %
21)
Lebih nyaman apabila mau bekerja sama
2,56 %
22)
Merasa lebih bebas bereksplorasi
0,85 %
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor yang mendukung pencapaian tugas perkembangan mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
Persentase
FAKTOR PENDUKUNG PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN X 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
ANGKA PERSENTASE
A B C D E F G H I J K LMN O P Q R S T U Faktor Pendukung
Gambar 4.20.
Faktor
Yang
Mendukung
Pencapaian
Tugas
Perkembangan X Keterangan : A=
Siswa lebih nyaman memiliki teman yang dapat mendengarkan cerita Siswa
commit to user
100 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B=
Pekerjaan yang dilakukan secara bersama akan lebih mudah dan ringan
C=
Siswa merasa setiap orang dapat menjadi teman yang baik
D=
Siswa memahami bahwa tidak semua manusia sama
E=
Siswa dapat berkomunikasi baik dengan teman-teman
F=
Teman-teman lebih senang bekerja sama dalam mngerjakan tugas
G=
Orang tua memberi contoh bersikap baik kepada orang lain yang berbeda
H=
Orang tua memperbolehkan mengajak teman-teman datang ke rumah
I=
Terdapat pelajaran yang mengajarkan toleransi terhadap perbedaan
J=
Teman-teman sering mengajak pergi dan bermain bersama
K=
Kegiatan ekstrakurikuler membntu mendapatkan teman yang lebih banyak
L=
Tugas di sekolah sering dilaksanakan secara kelompok
M=
Orang tua memiliki teman yang banyak
N=
Teman-teman tidak memilih-milih dalam berteman
O=
Siswa terbiasa bekerja sama di rumah
P=
Masyarakat sekitar adalah orang yang ramah
Q=
Sekolah memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkelompokkelompok
R=
Masyarakat sering bergotong royong dalam mengerjakan sesuatu
S=
Masyarakat sekitar terdiri dari berbagai individu yang berbeda juga
T=
Masyarakat sekitar bersikap baik kepada teman yang datang ke rumah
U=
Lebih nyaman apabila mau bekerja sama
V=
Merasa lebih bebas bereksplorasi Persentase faktor yang mendukung
tugas perkembangan
mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik commit to user
101 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pria maupun wanita tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.40. Penggolongan
Tingkat
Faktor
Pendukung
Tugas
Perkembangan X Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 31,48
Sedang
25,43 – 31,47
Rendah
≤ 25,42
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mendukung siswa dalam kategori tinggi antara lain : siswa lebih nyaman memiliki teman yang dapat mendengarkan cerita Siswa, pekerjaan yang dilakukan secara bersama akan lebih mudah dan ringan, siswa merasa setiap orang dapat menjadi teman yang baik, siswa memahami bahwa tidak semua manusia sama, siswa dapat berkomunikasi baik dengan teman-teman, teman-teman lebih senang bekerja sama dalam mngerjakan tugas, orang tua memberi contoh bersikap baik kepada orang lain yang berbeda, orang tua memperbolehkan mengajak teman-teman datang ke rumah. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori sedang antara lain : terdapat pelajaran yang mengajarkan toleransi terhadap perbedaan dan teman-teman sering mengajak pergi dan bermain bersama. Faktor yang mendukung siswa dalam kategori rendah antara lain : kegiatan ekstrakurikuler membntu mendapatkan teman yang lebih banyak, tugas di sekolah sering dilaksanakan secara kelompok, orang tua memiliki teman yang banyak, teman-teman tidak memilih-milih dalam berteman, siswa terbiasa bekerja sama di rumah, masyarakat sekitar adalah orang yang ramah, sekolah memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkelompokkelompok, masyarakat sering bergotong royong dalam mengerjakan sesuatu, masyarakat sekitar terdiri dari berbagai individu yang berbeda juga, masyarakat sekitar bersikap baik kepada teman yang datang ke rumah, lebih nyaman apabila bekerja sama, merasa lebih bebas commitmau to user
102 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bereksplorasi. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung penguasaan tugas perkembangan kesepuluh antara lain: adanya perasaan saling membutuhkan membuat siswa memiliki teman dekat, keinginan memiliki wawasan dan pengalaman mendorong untuk bergaul, pekerjaan yang dikerjakan secara kelompok dianggap siswa akan membantu mempercepat penyelesaian tugas, dan siswa dapat menerima pendapat orang lain yang kurang sesuai karena merasa bisa menerima dan memahami perbedaan tersebut. Tabel 4.41. Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan X NO 1)
FAKTOR PENGHAMBAT
PERSENTASE
Siswa lebih nyaman berteman dengan orang yang
17,95 %
sama dengan Siswa. 2)
Pekerjaan yang dilakukan bersama-sama hasilnya
7,69 %
kurang memuaskan. 3)
Siswa lebih nyaman beraktivitas di dalam rumah
6,84 %
4)
Siswa lebih nyaman sendiri.
6,84 %
5)
Teman-teman kurang menerima Siswa dalam
5,13 %
kelompok mereka 6)
Teman-teman lebih senang mengerjakan tugas
2,56 %
sendiri-sendiri 7)
Belum tersedia kegiatan ekstrakurikuler
yang
2,56 %
Masyarakat sekitar merupakan orang-orang yang
2,56 %
mendukung siswa berinteraksi lebih baik 8)
tertutup 9)
Siswa lebih nyaman dengan teman dekat saja
1,71 %
10)
Orang tua sering meminta Siswa beraktivitas di
0,85 %
dalam rumah 11)
Orang
tua
mengajarkan
pada
mengerjakan tugas commit sendiri to user
Siswa
untuk
0,85 %
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
12)
Kebersamaan kadang dilupakan
0,85 %
13)
Teman-teman Siswa adalah orang yang menuruti
0,85 %
keinginan Siswa 14)
Pelajaran mengenai toleransi kurang dikembangkan
0,85 %
di sekolah 15)
Masyarakat kurang menghargai adanya perbedaan
0,85 %
pada anggotanya 16)
Sulit menyatukan pendapat
0,85 %
Berdasarkan tabel tersebut, data mengenai faktor
yang
menghambat pencapaian tugas perkembangan mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, yang diperoleh melalui angket dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:
Persentase
FAKTOR PENGHAMBAT PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN X 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
ANGKA PERSENTASE
A B C D E F G H
I
J
K L M N O
Faktor Penghambat
Gambar 4.21.
Hasil Analisis Data Faktor Penghambat Pencapaian Tugas Perkembangan X
Keterangan : A=
Siswa lebih nyaman berteman dengan orang yang sama dengan Siswa.
B=
Pekerjaan memuaskan.
yang
dilakukan
bersama-sama
commit to user
hasilnya
kurang
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C=
Siswa lebih nyaman beraktivitas di dalam rumah
D=
Siswa lebih nyaman sendiri.
E=
Teman-teman kurang menerima Siswa dalam kelompok mereka
F=
Teman-teman lebih senang mengerjakan tugas sendiri-sendiri
G=
Belum tersedia kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung siswa berinteraksi lebih baik
H=
Masyarakat sekitar merupakan orang-orang yang tertutup
I=
Siswa lebih nyaman dengan teman dekat saja
J=
Orang tua sering meminta Siswa beraktivitas di dalam rumah
K=
Orang tua mengajarkan pada Siswa untuk mengerjakan tugas sendiri
L=
Kebersamaan kadang dilupakan
M=
Teman-teman Siswa adalah orang yang menuruti keinginan Siswa
N=
Pelajaran mengenai toleransi kurang dikembangkan di sekolah
O=
Masyarakat
kurang
menghargai
adanya
perbedaan
pada
anggotanya P=
Sulit menyatukan pendapat Persentase faktor yang menghambat tugas perkembangan mencapai
hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita tersebut dapat dikategorikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.42. Penggolongan
Tingkat
Faktor
Penghambat
Tugas
Perkembangan X Kriteria
Interval
Tinggi
≥ 7,04
Sedang
-1,13 – 7,03
Rendah
≤ -1,14
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat siswa dalam kategori tinggi antara lain: siswa lebih nyaman commit to user berteman dengan orang yang sama dengan Siswa dan pekerjaan yang
105 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dilakukan bersama-sama hasilnya kurang memuaskan. Faktor yang menghambat siswa dalam kategori sedang antara lain : siswa lebih nyaman beraktivitas di dalam rumah, siswa lebih nyaman sendiri, teman-teman kurang menerima Siswa dalam kelompok mereka, teman-teman lebih senang mengerjakan tugas sendiri-sendiri, belum tersedia kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung siswa berinteraksi lebih baik, masyarakat sekitar merupakan orang-orang yang tertutup, siswa lebih nyaman dengan teman dekat saja, orang tua sering meminta Siswa beraktivitas di dalam rumah, orang tua mengajarkan pada Siswa untuk mengerjakan tugas sendiri, kebersamaan kadang dilupakan, teman-teman Siswa adalah orang yang menuruti keinginan Siswa, pelajaran mengenai toleransi kurang dikembangkan di sekolah, masyarakat kurang menghargai adanya perbedaan pada anggotanya, sulit menyatukan pendapat. Berdasarkan hasil wawancara
dapat
disimpulkan
bahwa
faktor
yang
menghambat
penguasaan tugas perkembangan kesepuluh antara lain: siswa menghindari adanya permusuhan sehingga bergaul dengan yang sependapat saja, dan teman kurang terbuka sehingga kurang bisa lebih dekat. C. Pembahasan Tingkat pencapaian tugas perkembangan setiap siswa dapat berbedabeda, hal tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat siswa yang bersangkutan dalam menguasai suatu tugas perkembangan. Berdasarkan data dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta, dapat diketahui bahwa terdapat tingkat pencapaian tugas perkembangan yang berbeda pada setiap siswa, dan faktor yang mempengaruhi pencapaian masing-masing siswa tersebut berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan dibagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, antara lain: minat dan bakat yang dimiliki siswa, kesadaran terhadap pemenuhan tugas, serta keadaan fisik siswa. Faktor lain adalah commit to user faktor eksternal yang berasal dari luar diri individu, faktor tersebut dapat berasal
106 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dari lingkungan keluarga, teman sebaya, sekolah, serta masyarakat di sekitar siswa. Tingkat pencapaian tugas perkembangan dan faktor pendukung serta penghambat ada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tugas perkembangan memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa sudah dicapai siswa 86,32 %. Tingkat pencapaian tugas perkembangan tersebut dikategorikan sedang karena berada pda rentang antara 70,90% – 98,89%. Hal tersebut dapat disebabkan karena masih ada faktor yang menghambat siswa dalam menguasai tugas perkembangan tersebut, antara lain siswa merasa berat melaksanakan ibadah agama, teman-teman sering menunda pelaksanaan ibadah, dan pembelajaran agama di sekolah dirasakan siswa kurang menarik.
Pendapat siswa yang
menyatakan bahwa ada perasaan berat tersebut dapat diatasi dengan memberikan layanan informasi kepada siswa mengenai kewajiban dalam melaksanakan ibadah, sehingga siswa akan menyadari kewajibannya, selain itu, pihak sekolah dapat pula membiasakan siswa untuk beribadah, misalnya bagi siswa yang menganut agama Islam disarankan untuk melaksanakan ibadah shalat Dhuhur pada jam istirahat ke dua atau setelah jam pelajaran usai. Melalui kegiatan tersebut, siswa akan terbiasa menjalankan ibadah sesuai dengan waktunya. 2. Tugas perkembangan memperoleh perangkat
nilai sebagai pedoman
berperilaku sudah dikuasai siswa 92,31 % yang termasuk kategori sedang. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya faktor mendukung dan faktor yang menghambat dalam menguasai tugas perkembangan ini. Sikap orang tua dalam mendidik anak untuk menguasai nilai-nilai, cukup mempengaruhi siswa dalam menguasai nilai sebagai pedoman hidup, namun beberapa siswa masih mengalami hambatan terutama faktor internal dan pengaruh teman sebaya. Salah satu faktor internal tersebut adalah siswa merasa lebih nyaman melakukan suatu kegiatan apabila mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri, commit to user hal tersebut juga dipengaruhi oleh teman-temannya yang melakukan hal yang
perpustakaan.uns.ac.id
107 digilib.uns.ac.id
sama. Cara mengatasi hambatan tersebut adalah dengan menyampaikan nilainilai yang sesuai bagi siswa SMP sehingga siswa dapat memahami cara berinteraksi yang baik dengan lingkungan sekitar, dan tidak hanya mementingkan diri sendiri. Langkah tersebut dapat dilakukan oleh guru BK yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran lain, terutama pada mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan. Selain itu, pihak sekolah perlu bekerja sama dengan orang tua agar mengarahkan siswa pada penguasaan nilai dngan baik. 3. Tugas perkembangan siswa SMP untuk mencapai kemandirian Emosional telah dikuasai siswa 59,83%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa pencapaian siswa dalam kemandirian emosional termasuk kategori rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan emosi siswa kelas VIII yang belum stabil, masih terdapat rasa takut dan ragu-ragu dalam berinteraksi, sehingga siswa kurang mampu mengekspresikan emosinya dengan baik. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membiasakan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok, sehingga siswa dapat terbiasa berinteraksi dan mampu melakukan penyesuaian diri secara baik dengan lingkungan sekitar. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengarahkan siswa pada kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai dengan diri siswa. Aspek tugas perkembangan mencapai kemandirian emosional tersebut merupakan aspek yang paling rendah dikuasai siswa diantara tugas-tugas perkembangan yang lainnya. Hal tersebut sesuai dengan keadaan remaja yang masih labil, sehingga siswa SMP kelas VII belum dapat mengelola emosi secara baik. 4. Tugas perkembangan mengembangkan keterampilan intelektual sudah dicapai siswa 92,52 %, tugas tersebut dipengaruhi oleh faktor pendukung serta penghambatya. Seiring dengan berkembanganya zaman, maka siswa sudah mampu untuk mengembangkan keterampilan inttelektual melalui berbagai media. Siswa kelas VIII mulai dapat berpikir kritis, hal tersebut ditunjukkan melalui tindakan berani mengajukan pendapat kepada orang lain, namun commit to user masih terdapat beberapa siswa yang belum dapat mengembangkan
108 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
keterampilan intelektual tersebut karena merasa takut dalam mengutarakan pendapatnya, hal tersebut sesuai dengan keadaan yang mempengaruhi penguasaan nilai sebagai pedoman hidup, yang menyatakan bahwa siswa melakukan kegiatan apabila menguntungkan bagi dirinya. Siswa merasa takut menyampaikan pendapat maupun kritik kepada orang lain serta tidak ingin dirugikan karena pendapatnya tersebut mungkin dapat membuat hubungan dengan orang lain menjadi kurang baik. Langkah yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membiasakan siswa untuk berpendapat agar siswa memiliki keberanian untuk mengutarakan kritik maupun saran kepada orang lain. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas, dengan melatih siswa mengungkapkan pertanyaan maupun pernyataan mengenai pelajaran. 5. Tugas perkembangan siswa SMP untuk berperilaku sosial yang bertanggung jawab sudah dikuasai siswa 74,79 %. Kemampuan siswa untuk berperilaku sosial yang bertanggung jawab tersebut termasuk dalam kategori sedang, hal ini disebabkan siswa sudang berusaha bertanggung jawab terhadap tindakannya namun siswa belum mampu mengatur waktu dengan baik. Kesulitan siswa dalam mengatur waktu tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang memiliki menejemen waktu yang baik. Kesulitan tersebut dapat diatasi melalui pemberian arahan kepada siswa tentang menejemen waktu yang baik dan pengawasan terhadap hal tersebut oleh guru maupun orang tua. 6. Tugas perkembangan untuk mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita telah dikuasai siswa 95,51 %. Tingkat pencapaian tugas perkembangan tersebut termasuk dalam kategori sedang, hal tersebut dapat disebabkan oleh tingginya
faktor
pendukung
yang
mempengaruhi
pencapaian
tugas
perkembangan siswa tersebut yaitu siswa sudah megetahui perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan, sehingga hanya terdapat sedikit hambatan dalam mencapai peran sosial sebaga pria atau wanita. Hambatan yang terjadi dalam penguasaan tugas perkembangan tersebut adalah mengenai gaya commit to user berpakaian beberapa siswa yang masih terpengaruh gaya berpakaian lawan
109 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
jenis, dan kurang mempedulikan kesesuaian gaya berpakaian yang digunakan dengan jenis kelaminnya. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan mengarahkan siswa untuk berpakaian sesuai jenis kelaminnya, apabila siswa perempuan maka memakai pakaian yang sesuai untuk perempuan dan siswa laki-laki menggunakkan pakaian yang sesuai bagi siswa laki-laki. 7. Tugas perkembangan untuk menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif sudah dikuasai siswa 88,03 %. Pencapaian tersebut dipengaruhi oleh masih terdapat siswa yang kurang memiliki penerimaan dan pemahaman siswa terhadap keadaan dirinya, sehingga siswa kurang dapat mengembangkan diri secara optimal. Cara yag dapat dilakukan antara lain oleh pihak sekolah adalah dengan mengarahkan siswa kepada kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan kemampuan diri siswa. 8. Tugas perkembangan untuk mencapai kemandirian berperilaku ekonomis telah dikuasai siswa 81,77 %. Pencapaian tersebut dipengaruhi adanya keinginan siswa untuk melakukan kegiatan secara efektif, namun keinginan tersebut masih kurang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih terdapat siswa yang mudah tertarik melakukan hal lain yang bukan menjadi tujuan utama dari kegiatan yang dilakukannya. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut adalah dengan memberikan layanan kepada siswa mengenai perilaku ekonomis, sehingga siswa dapat memahami pentingnya berperilaku ekonomis dalam kehidupan sehari-hari siswa. 9. Tugas perkembangan untuk memiliki wawasan persiapan karir sudah dikuasai siswa 82,34 %. Pencapaian tersebut disebabkan terdapat siswa yang belum mengetahui jenis pekerjaan dan jenjang pendidikan lanjut yang akan ditempuh di masa depan, hal ini disebabkan siswa masih kelas VIII sehingga belum matang dalam mempersiapkan karir selanjutnya. Cara yang dapat dilakukan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
110 digilib.uns.ac.id
adalah dengan memberikan informasi karir kepada siswa sejak dini sehingga siswa dapat menentukan sikap dalam meraih karir di masa depan. 10. Tugas perkembangan untuk mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita sudah dikuasai siswa 87,82 %. Pencapaian hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya tersebut termasuk dalam kategori sedang, karena masih terdapat faktor yang menghambat siswa dalam menguasai tugas perkembangan tersebut, yaitu adanya perasaan nyaman apabila berteman dengan orang yang sama dengannya saja, sehingga siswa kurang mengembangkan diri untuk berhubungan dengan orang lain. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan mengarahkan siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sebayanya baik laki-laki maupun perempuan. Siswa SMP merupakan individu yang sedang berkembang, sehingga penguasaan tugas perkembangan yang dicapai belum maksimal. Hal tersebut disebabkan dalam setiap tugas perkembangan masih terdapat faktor yang menghambat siswa dalam menguasai tugas perkembangan tersebut. Sebagai salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk mengatasi hambatan tersebut maka guru BK dapat memberikan peningkatan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk mengetahui kebutuhan siswa maupun hambatan dalam perkembangannya, maka sebelum melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling guru BK perlu berkoordinasi untuk menerapkan instrumen yang dapat mengungkap pencapaian tugas perkembangan siswa, sehingga dapat diketahui tingkat pencapaian dan aspek yang membutuhkan layanan bimbingan dan konseling. Data mengenai tingkat pencapaian dan aspek yang membutuhkan layanan bimbingan dan konseling tersebut dapat disajikan sebagai acuan bagi guru BK dalam memberikan layanan kepada siswa sehingga tugas perkembangan siswa dapat dikuasai secara optimal. Selain melalui layanan bimbingan dan konseling di sekolah, upaya melakukan pertemuan dengan orang tua siswa dan memberikan informasi yang berkaitan dengan keadaan siswa serta perkembangannya dapat commit to user membantu orang tua untuk menentukan sikap dan tindakan yang tepat dalam
perpustakaan.uns.ac.id
111 digilib.uns.ac.id
menangani perkembangan siswa. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan berdasarkan hambatan yang dialami siswa pada tiap aspek tugas perkembangan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dialami siswa pada aspek tugas perkembangan memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain: membiasakan siswa beribadah sesuai dengan waktunya, misalnya pada siswa yang beragama Islam diharapkan untuk beribadah shalat Dhuhur pada istirahat kedua, sehingga siswa akan terbiasa melaksanakan ibadah secara teratur, selain itu guru BK dapat memberikan layanan keberagamaan kepada siswa. 2. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dialami siswa pada aspek tugas perkembangan memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku, antara lain: melaksanakan layanan informasi mengenai nilai dan norma yang berlaku pada masyarakat dan cara berinteraksi yang baik dengan lingkungan sekitar, selain itu guru BK dapat bekerja sama dengan guru mata pelajaran lain, misalnya pada pelajaran Kewarganegaraan dalam penyampaian nilai-nilai yang baik kepada siswa. 3. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dialami siswa pada aspek tugas perkembangan mencapai kemandirian Emosional, antara lain: melaksanakan bimbingan kelompok kepada siswa yang kurang mampu mengelola emosi dengan baik, melaksanakan bimbingan kelompok mengenai cara berinteraksi maupun menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, sehingga siswa diharapkan dapat mengelola emosinya secara lebih baik. 4. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dialami siswa pada aspek tugas perkembangan mengembangkan keterampilan intelektual, antara lain: mengadakan kerja sama dengan guru mata pelajaran untuk membiasakan siswa menyampaikan pendapat, kritik, dan saran kepada orang lain, misalnya dengan meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan maupun jawaban kepada guru dan teman-temannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
112 digilib.uns.ac.id
5. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dialami siswa pada aspek tugas perkembangan berperilaku sosial yang bertanggung jawab, antara lain: melaksanakan layanan informasi mengenai cara mengatur waktu dengan baik, selain itu guru BK dapat memantau angka kredit yang diperoleh siswa, sehingga dapat memberikan layanan kepada siswa yang memperoleh sejumlah angka kredit tertentu. 6. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dialami siswa pada aspek tugas perkembangan mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita, antara lain: mengadakan bimbingan kelompok mengenai cara bertingkah laku serta berpakaian yang sesuai dengan jenis kelamin siswa, serta memberikan layanan informasi mengenai keadaan fisik dan psikis remaja lakilaki dan perempuan. 7. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dialami siswa pada aspek tugas perkembangan menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif, antara lain: mengarahkan siswa mengenai pemilihan ekstrakurikuler yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan siswa, sehingga siswa dapat mengaktualisasikan diri secara optimal. 8. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dialami siswa pada aspek tugas perkembangan mencapai kemandirian berperilaku ekonomis, antara lain: memberikan informasi kepada siswa menngenai pentingnya berperilaku ekonomis, dan guru dapat mengawasi pelaksanaannya. 9. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dialami siswa pada aspek tugas perkembangan memiliki wawasan persiapan karir, antara lain: memberikan layanan informasi karier kepada siswa sejak dini, sehingga siswa dapat mulai memiliki perencanaan untuk masa depan kariernya. 10. Alternatif pengatasan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan yang dialami siswa pada aspek tugas perkembangan mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, antara lain: commit to user memberikan informasi mengenai macam-macam hubungan dengan teman
113 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebaya baik laki-laki maupun perempuan, sehingga siswa memiliki wawasan mengenai cara berinteraksi antar jenis kelamin dengan baik.
commit to user
114 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data sebagaimana diuraikan pada bab IV, hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta termasuk kategori sedang, hal tersebut ditunjukkan melalui analisis data
yang
menyebutkan
bahwa
rata-rata
tingkat
pencapaian
tugas
perkembangan siswa adalah 84,12 %. 2. Terdapat beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat pencapaian tugas perkembangan siswa SMP, yaitu: a. Faktor yang paling mendukung pencapaian tugas perkembangan siswa antara lain: siswa merasa lega bila bisa menyelesaikan masalah, siswa merasa harus menghormati orang yang lebih tua, keberanian siswa dalam mengungkapkan hal yang dianggap baik dan
benar kepada siapapun,
keyakinan yang dimiliki siswa bahwa permasalahan yang dialami akan ada jalan keluarnya, kesiapan melaksanakan tanggung jawab dari tindakannya, siswa sudah mengetahui perbedaan fisik antara laki-laki dengan perempuan, kemampuan siswa dalam mensyukuri hal yang telah dimilikinya, keyakinan siswa dapat menyelesaikan tugasnya, kesiapan siswa dalam merencanakan pendidikan lanjutnya sesuai cita-cita, perasaan nyaman yang dirasakan siswa apabila memiliki teman yang dapat mendengarkan cerita-ceritanya. b. Faktor yang paling menghambat pencapaian tugas perkembangan siswa antara lain : siswa merasa berat beribadah tepat waktu, siswa lebih nyaman berkata dan bertindak yang menguntungkan diri sendiri, siswa merasa takut salah ketika berhadapan dengan orang banyak, siswa merasa takut menyampaikan kritik pada orang lain, siswa tidak bisa membagi waktu, masih adanya keinginan commit siswa yang berpakaian sesuai keinginan saja, to user 114
115 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kurangnya kemampuan siswa memahami diri sendiri, kebiasaan siswa yang mudah tertarik untuk membeli barang yang disukai, belum adanya minat siswa pada karir, perasaan nyaman yang dirasakan siswa apabila memiliki teman yang sama dengan dirinya saja. c. Alternatif cara pengatasan yang dapat dilakukan adalah melalui peningkatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, serta adanya kerjasama antara sekolah dengan orang tua dalam mendidik anak serta disesuaikan dengan hambatan yang dialami siswa pada setiap aspek tugas perkembangan siswa SMP. Alternatif tersebut antara lain: memberikan layanan informasi kepada siswa mengenai cara mengatur waktu secara baik, cara berinteraksi sosial, melaksanakan bimbingan kelompok mengenai cara bertingkah laku dan berpakaian yang sesuai dengan jenis kelamin.
B. Implikasi Implikasi dalam masing-masing simpulan tersebut adalah: 1. Tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Surakarta termasuk kategori sedang, oleh sebab itu diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan pencapaian tugas perkembangan tersebut. 2. Terdapat
beberapa
faktor pendukung dan faktor penghambat
yang
mempengaruhi pada tiap aspek tugas perkembangan siswa SMP, maka dapat dijelaskan bahwa implikasinya sebagai berikut: a. Faktor pendukung pencapaian tugas perkembangan mempengaruhi pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP, maka semakin tinggi faktor pendukung akan membantu siswa dalam menguasai tugas perkembangan secara maksimal. b. Faktor-faktor yang menghambat pencapaian tugas perkembangan siswa SMP perlu diatasi dengan beberapa alternatif pengatasan agar siswa dapat meningkatkan penguasaan tugas-tugas perkembangan. 3. Alternatif pengatasan untuk meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP perlu dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan komponen BK commit to user
116 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perkembangan yang dibutuhkan siswa oleh guru Bimbingan dan Konseling serta dapat bekerja sama dengan berbagai pihak terutama orang tua siswa.
C. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disampaikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah Kepala Sekolah sebaiknya memberikan fasilitas yang memadai dalam pelaksanaan layanan BK di sekolah kepada siswa, sehingga dapat membantu siswa mencapai perkembangan yang optimal. 2. Guru BK a. Guru BK sebaiknya meningkatkan pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling perkembangan yang saat ini diterapkan di sekolah–sekolah sebagai upaya membantu siswa menguasai tugas perkembangannya. b. Guru BK sebaiknya mengadakan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak yang dapat mendukung pelaksanaan layanan dengan baik, yaitu dengan orang tua siswa, masyarakat sekitar, serta pihak sekolah. 3. Bagi Orang Tua Orang tua sebaiknya lebih perhatian pada perkembangan anak, sehingga dapat mendampingi anak mencapai perkembangan yang optimal. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan kerjasama yang baik dengan pihak sekolah terutama dengan guru BK di sekolah. 4. Bagi Masyarakat Masyarakat dapat memberikan pengaruh bagi perkembangan siswa, oleh karena itu diharapkan masyarakat memberikan contoh serta memfasilitasi perkembangan siswa menuju arah yang baik. 5. Bagi Siswa a. Siswa sebaiknya dapat memanfaatkan layanan BK yang dilaksanakan di sekolah dengan baik, sehingga dapat membantu dalam mencapai tugas perkembangan secara optimal. commit to user
117 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Siswa sebaiknya lebih terbuka kepada guru BK dan orang tua mengenai kesulitan yang dialami, sehingga dapat menemukan jalan keluar yang baik, serta pengelolaan emosi dengan baik c. Siswa sebaiknya mulai merencanakan kehidupan di masa depan, terutama mengenai studi lanjut.
commit to user