SKRIPSI HUBUNGAN RUMAH BULAT DENGAN TINGKAT KEJADIAN ISPA BALITA DI PUSKESMAS NUNKOLO KECAMATAN NUNKOLO KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
Oleh JUSTINUS K. JEFRY LIUFETO NIM. 1202115037
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
HUBUNGAN RUMAH BULAT DENGAN TINGKAT KEJADIAN ISPA BALITA DI PUSKESMAS NUNKOLO KECAMATAN NUNKOLO KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh JUSTINUS K. JEFRY LIUFETO NIM. 1202115037
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
2
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Justinus K. Jefry Lufeto
NIM
: 1202115037
Fakultas
: Kedokteran Universitas Udayana
Jurusan : Ilmu Keperawatan Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Denpasar,
Februari 2014
Yang membuat pernyataan,
Justinus K. Jefry Liufeto NIM: 1202115037
3
4
5
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rakhmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini dibuat guna memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar. Skripsi ini berjudul “Hubungan rumah bulat dengan tingkat kejadian ISPA balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo”. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan, semangat, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak baik Lembaga maupun Individual. Oleh karena itu melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K), M. Kes, Sebagai Dekan Fakultas kedokteran Universitas Udayana yang telah menerima dan mengijinkan penulis untuk mengikuti pendidikan pada program studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran Universitas Udayana. 2. Prof. dr. Ketut Tirtayasa MS, AIF, sebagai Ketua PSIK (Program Studi Ilmu Keperawatan)
Fakultas
kedokteran
Universitas
memberikan pengarahan dalam proses pendidikan.
6
Udayana
yang
telah
3. V.M. Endang S.P. Rahayu, S.Kp. M.Pd, sebagai Pembimbing utama yang telah dengan sabar membimbing, menuntun serta memberikan saran perbaikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Ns. Ni Komang Ari Sawitri, S.Kep. M.Sc, sebagai Pembimbing Pendamping yang telah dengan sabar membimbing, menuntun serta memberikan saran perbaikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini dengan baik. 5. dr. Hosianni In Rantau, M.Kes, sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan studi pendahuluan di Puskesmas Nunkolo. 6. Yusak Talan, SE, MM., sebagai Camat Nunkolo yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di wilayah Kecamatan Nunkolo. 7. Keluarga tercinta, Istri Endang Sulyanzi Selan dan Anak-anakku tersayang (Shania, Arlen dan Jeanett) yang selalu mendoakan dan memberi dukungan semangat kepada penulis secara moril dan materil. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi menyempurnakan skripsi. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang memanfaatkannya. Denpasar, Februari 2014
Penulis 7
ABSTRAK Liufeto, Justinus K.J. 2014. Hubungan Rumah Bulat dengan Tingkat Kejadian ISPA Balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan. Tugas Akhir, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana. Pembimbig (1) V.M. Endang S.P. Rahayu, S.Kp.,M.Pd. (2) Ns. Ni Komang Ari Sawitri, S.Kep., M.Sc. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), merupakan salah satu penyebab kasakitan utama pada balita di negara berkembang. Sekitar 20-30% kematian balita disebabkan oleh penyakit ISPA. ISPA disebabkan oleh bakteri, virus, mycoplasma, jamur. Penyebab lain adalah faktor lingkungan rumah, seperti halnya pencemaran udara dalam rumah, ventilasi rumah, lantai, atap, dinding dan kepadatan hunian rumah. Rumah bulat (umek bubu) adalah rumah tradisional masyarakat Timor yang biasanya digunakan sebagai tempat tinggal, lumbung makanan serta digunakan sebagai dapur, merupakan salah satu faktor risiko kejadian ISPA. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara rumah bulat dengan tingkat Kejadian ISPA Balita. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi, dengan pendekatan Cross-Sectional. Sampel penelitian adalah balita yang menderita ISPA yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu berjumlah 96 orang. Metode sampling yaitu nonprobability sampling dengan teknik sampling purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji non parametrik koeffisien kontingensi dengan α=0,05. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 69 (71,9%) balita tinggal di rumah bulat. Dari 69 balita yang tinggal di rumah bulat, ditemukan sebagian besar mengalami tingkat kejadian ISPA yang tinggi yaitu sebanyak 45 balita (65,2%). Nilai p-value=0,003 yang berarti P<α (0,05) sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara rumah bulat dengan tingkat Kejadian ISPA Balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan, dengan nilai OR 4,453 dengan 95% confidence Interval (CI) artinya balita yang tinggal di rumah bulat berpeluang 4,543 kali lebih besar untuk terkena ISPA dibandingkan dengan balita yang tidak tinggal rumah bulat. Kata Kunci: Rumah Bulat, Tingkat Kejadian ISPA, Balita.
8
ABSTRACT Liufeto, Justinus K. J. 2014. Round House relationship with Genesis Rate ARTI Toddler in the Public Health Center Nunkolo Nunkolo South Central Timor. Final Project, Nursing Science, Faculty of Medicine , University of Udayana . Pembimbig ( 1 ) V.M. Endang S.P. Rahayu, S.Kp., M.Pd. (2) Ns. Ni Komang Ari Sawitri, S.Kep., M.Sc. The Acute Respiration Tract Infection (ARTI ) is one of the causes of major toddler sickness in developing countries. Approximately 20-30 % of infant mortality due to respiratory disease. Respiratory infection caused is bacteria, viruses, mycoplasma, fungi. Another cause is the environmental factors, such as air pollution inside the home, home ventilation, floors, roofs, walls and density of residential homes. Round home (umek bubu) is a traditional public house East which is usually used as a residence, barn used as a food as well as a kitchen, is one of the risk factors to ARTI. This study aims to determine the relationship between the rate of incidence of ARTI round with Toddler. This research is descriptive correlation, the cross-sectional approach. The samples is were under five with ARTI that met the inclusion criteria, which amounted to 96 people. Nonprobability sampling method of sampling is sampling purposive sampling technique. Data were analyzed using non-parametric test with contingency coefficient α = 0.05. Results were obtained in 69 (71.9 %) infants living in a round house. Of the 69 infants who live in a round house, found mostly experienced a high incidence rate of ARTI as many as 45 infants (65.2 %). Pvalue = 0.003, which means P <α (0.05) so that Ho is rejected, meaning that there is a significant relationship between the rate of incidence of ARI round with Toddler in PHC Nunkolo Nunkolo District of South Central Timor, with a value of 4.453 with 95% OR confidence interval means toddlers who live in round houses 4.543 times greater chance of developing respiratory infection compared with infants who did not stay home round. Keywords : Round House , Genesis Level ARTI , Toddler .
9
RINGKASAN PENELITIAN Hubungan Rumah Bulat Dengan Tingkat Kejadian Ispa Balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan Tahun 2014 Oleh: Justinus K. J. Liufeto (NIM: 1202115037) Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan mampu mandiri dalam menjaga kesehatan. Sistem Kesehatan Nasional menjelaskan bahwa determinan sosial pembangunan kesehatan adalah kondisi masyarakat, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, sumber daya, kesadaran masyarakat dan kemampuan tenaga kesehatan, dengan indikator kesehatan masyarakat seperti penurunan angka kematian bayi (AKB) dari 46 menjadi 34/1000 kelahiran hidup, angka kematian ibu (AKI) 318 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup, peningkatan angka harapan hidup 68,6 menjadi 70,5 tahun dan penurunan prevalensi kurang gizi pada balita 29,5 menjadi 18,4% (Kepmenkes RI, 2009). Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) adalah menurunkan angka kematian anak usia dibawah lima tahun. ditegaskan bahwa tujuan MDGs yang belum tercapai secara merata khususnya Indonesia adalah menurunkan sepertiga kematian oleh ISPA (Depkes RI, 2005). Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan istilah yang diadaptasi dari istilah bahasa inggris Acute Respiratory Infections (ARI) yaitu penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih dari saluran pernafasan, mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) beserta organ adneksanya seperti sinussinus, rongga telinga tengah dan pleura (Depkes, 2010). ISPA disebabkan oleh
berbagai penyebab seperti bakteri, virus, mycoplasma, jamur. ISPA bagian atas umumya disebabkan oleh virus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat disebabkan oleh bakteri. Penyebab lain adalah faktor lingkungan rumah, seperti halnya 10
pencemaran udara dalam rumah, ventilasi rumah, lantai dan kepadatan hunian rumah (Naria, dkk, 2008). Rumah bulat menjadi ciri khas adat dan budaya orang Timor yang masih dipertahankan sampai saat ini, namun karena bentuknya dan kurangnya ventilasi, lanti dari tanah, atap dari alang-alang dan dinding dari bambu dapat juga menimbulkan
gangguan
pernapasan
atau
sebagai
faktor
resiko
yang
mempengaruhi kejadai ISPA. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas maka dirumuskan suatu masalah penelitian yaitu: “Apakah ada hubungan antara rumah bulat dengan tingkat kejadian ISPA Balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan?” Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara rumah bulat dengan tingkat kejadian Ispa Balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kerangka konsep penelitan
adalah ada beberapa faktor
yang
mempengaruhi risiko kejadian ISPA balita yaitu faktor sosial demografi (pendidikan dan penghasilan orang tua), faktor internal/faktor pada balita (Umur, Jenis Kelamin, Status Gizi dan Status Imunisasi), dan faktor eksternal/faktor kondisi rumah (Ventilasi, pencahayaan, lantai, pencemaran udara, kepadatan hunian, suhu dan pencahayaan). Fokus pada penelitian ini adalah hubungan rumah bulat (ventilasi, lantai, dinding, pencahayaan, pencemaran udara dan suhu) dan tingkat kejadian ISPA. Faktor-faktor lain yang menyebabkan ISPA merupakan faktor yang tidak diteliti dan menjadi keterbatasan penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Data dikumpulkan dengan pendekatan studi Cross-Sectional (potong lintang). Dalam “studi Cross-sectional waktu pengukuran/observasi variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat” (Nursalam, 2011; 83). Sampel pada penelitian ini adalah balita yang menderita ISPA yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu berjumlah 96 orang. Metode sampling yaitu nonprobability sampling dengan teknik sampling purposive sampling.
11
Waktu penelitian diadakan pada minggu pertama dan kedua bulan Januari 2014 di Kecamatan Nunkolo Kabpaten Timor Tengah Selatan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar balita yang tinggal di rumah bulat mengalami Tinggkat Kejadian ISPA tinggi yaitu sebanyak 45 balita (65,2%), diperoleh nilai OR 4,453 dengan 95% confidence Interval (CI)= 1,700-11,668 artinya balita yang tinggal dirumah bulat mempunyai peluang 4,453 kali lebih besar menderita ISPA dibandingkan dengan balita yang tidak tinggal di rumah bulat. Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan uji non parametric koefisien kontingensi, didapatkan nilai p=0,003 atau nilai p lebih kecil dari alpha (p<0,05), artinya bahwa ada hubungan yang signfikan antara rumah bulat dengan tingkat kejadian ISPA Balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan tahun 2014. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara rumah bulat dengan tingkat kejadian ISPA balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan nilai kekuatan korelasi yaitu 0,303, yang menunjukkan nilai kekuatan koreasi rendah. Hal ini bermakna terdapat faktor lain yang mempengaruhi tingkat kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo, sehingga diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti faktor perilaku, variasi musim, faktor balitanya sendiri dan sosiodemografi yang mempengaruhi kejadian ISPA, tidak saja untuk balitanya tetapi juga pada seluruh penghuninya.
12
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul..................................................................................................
i
Penyataan Keaslian Tulisan .............................................................................
ii
Lembar Persetujuan .........................................................................................
iii
Halaman Pengesahan .......................................................................................
iv
Kata Pengantar ................................................................................................
v
Abstrak .............................................................................................................
vii
Ringkasan Peneltian .........................................................................................
ix
Daftar Isi ..........................................................................................................
xii
Daftar Gambar .................................................................................................
xv
Daftar Tabel .....................................................................................................
xvi
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................
6
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................
7
1.5 Keaslian Penelitian ....................................................................................
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ..................................................
10
2.1.1 Pengertian ISPA ................................................ …………………..
10
2.1.2 Penyebab ISPA ................................................................................
11
2.1.3 Klasifikasi ISPA ..............................................................................
12
2.1.4 Tanda dan Gejala ISPA ...................................................................
13
2.1.5 Proses Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan ................................
15
2.1.6 Pencegahan ......................................................................................
16
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Risiko Kejadian ISPA .....................
19
2.2.1 Status Sosio Demografi ...................................................................
19
13
2.2.2 Faktor Internal/Faktor Pada Balita ..................................................
19
2.2.3 Faktor Eksternal/Kondisi Rumah ....................................................
22
2.3 Rumah .......................................................................................................
32
2.3.1 Pengertian Rumah ...........................................................................
32
2.3.2 Syarat Rumah Sehat ........................................................................
32
2.3.3 Komponen Rumah Sehat .................................................................
34
2.4 Rumah Bulat .............................................................................................
36
2.4.1 Arsitektur atau konstruksi Rumah Bulat .........................................
37
2.4.2 Bagian Dalam Rumah Bulat ............................................................
39
2.4.3 Bahan-bahan Rumah Bulat ..............................................................
39
2.4.4 Kegunaan .........................................................................................
39
2.4.5 Dampak kondisi Rumah Bulat terhadap Kesehatan ........................
41
BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ......................................................................................
43
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...........................................
45
3.2.1 Variabel Penelitian ..........................................................................
45
3.2.2 Defenisi Operasional .......................................................................
46
3.3 Hipotesis ...................................................................................................
47
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian ........................................................................................
48
4.2 Kerangka Kerja .........................................................................................
49
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................
50
4.4 Populasi , Sampel dan Tehnik Sampling Penelitian .................................
50
4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ............................................................
52
4.6 Pengolahan dan Analisa Data ...................................................................
60
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 5.1 Hasil Penelitian .........................................................................................
64
5.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian................................................................
64
5.1.2 Analisa Univariat .............................................................................
66
14
5.1.3 Hasil Analisa Bivariat ......................................................................
69
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................
70
5.2.1 Karakteristik Balita ..........................................................................
70
5.2.2 Rumah Bulat ....................................................................................
72
5.2.3 Jumlah Pasien ISPA Balita yang tinggal di Rumah Bulat ...............
74
5.2.4 Hubungan Rumah Bulat dengan tingkat Kejadian ISPA Balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan .............................................................................................
75
5.3 Keterbatasan Penelitian .............................................................................
83
BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN .........................................................................................
84
6.2 SARAN .....................................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA Lampiran- lampiran
15
DAFTAR GAMBAR Halaman 2.1 Gambar 1 Virus dan bakteri penyebab ISPA menurut lokasi Anatomik.
12
2.2 Gambar 2 Infeksi Saluran Pernapasan Akut menurut lokasi Anatomik. ..
12
2.3 Gambar 3 Interaksi Host, Agent dan Enviroment. ....................................
18
2.4 Gambar 4 Rumah Bulat. ...........................................................................
38
2.5 Gambar 5 Bagian dalam Rumah Bulat. ....................................................
40
3.1 Kerangka Konsep Hubungan Rumah Bulat dengan Tingkat Kejadian ISPA Balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan . ............................................... 46 4.1 Kerangka Kerja Hubungan Rumah Bulat dengan Tingkat Kejadian ISPA Balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan. ......................................... 49
16
DAFTAR TABEL Halaman 3.1 Definisi Operasional Variabel Hubungan Rumah Bulat dengan tingkat Kejadian ISPA Balita di Puskesmas Nunkolo Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan .............................................................................. 46 4.1 Tabel Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ...........
63
5.1 Distribusi Kondisi Rumah di Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan ....................................................................................................... 66 5.2 Distribusi Balita Menurut Umur di Puskesmas Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan ............................................................ 67 5.3 Distribusi Balita Menurut Jenis Kelamin di Puskesmas Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan ............................................................ 68 5.4 Distribusi Kejadian ISPA Balita di Puskesmas Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan ............................................................ 68 5.5 Hubungan antara Rumah Bulat dengan tingkat Kejadian ISPA Balita di Puskesmas Kecamatan Nunkolo Kabupaten Timor Tengah Selatan ....... 69
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian Lampiran 2 : Pengantar Kuesioner Lampiran 3 : Surat Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4 : Lembar Kuesioner Lampiran 5 : Uji Validitas dan Reabilitas Lampiran 6 : Master Tabel Lampiran 7 : Uji Koefisien Kontingensi Lampiran 8 : Analisis Univariat Lampiran 9 : Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 10 : Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data Lampiran 11 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 12 : Lembar Konsultasi
18