perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK ANAK AUTIS KELAS V SEMESTER 2 DI SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Disusun oleh:
TYAS PUTRI WIJAYANTI K 5105033
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2012 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK ANAK AUTIS KELAS V SEMESTER 2 DI SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Disusun oleh:
TYAS PUTRI WIJAYANTI K 5105033
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2012 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
: Tyas Putri Wijayanti
NIM
: K 5105033
Jurusan/Program Studi
: P.IP/Pendidikan Luar Biasa
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MELALUI
PENGGUNAAN
MEDIA
INTERAKTIF
BERBASIS
MACROMEDIA FLASH UNTUK ANAK AUTIS KELAS V SEMESTER 2 DI SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 28 Juni 2012
Yang membuat pernyataan
Tyas Putri Wijayanti commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK ANAK AUTIS KELAS V SEMESTER 2 DI SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Disusun oleh: TYAS PUTRI WIJAYANTI K 5105033
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
: Kamis
Tanggal
: 28 Juni 2012
Tim Penguji Skripsi: Nama Terang
Ketua
: Drs. Hermawan, M. Si
Sekretaris
: Priyono, S. Pd, M. Pd
Anggota I
: Dra. B. Sunarti, M. Pd
Anggota II
: Drs. Subagya, M. Si
Tanda Tangan
........................
........................
........................
........................
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta A.n. Dekan Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer. nat. H. Sajidan, M. Si NIP. 19660415 199103 1 002 commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Tyas Putri Wijayanti. K 5105033. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK ANAK AUTIS KELAS V SEMESTER 2 DI SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar sains pada materi energi dan perubahannya melalui penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash bagi anak autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jenis penelitian yang digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian sebanyak 5 siswa. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (a). Soal Tes Objektif digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa; (b). Wawancara guru untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa; (c). Lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa. Indikator kinerja yang harus dicapai adalah prestasi belajar siswa mencapai 70%. Prestasi belajar siswa meliputi hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas. Prestasi belajar siswa pada siklus I menunjukan bahwa penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran sains belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal, hal ini ditunjukan pada hasil belajar siswa baru mencapai 60%. Hasil penelitian siklus II menunjukan bahwa penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran sains disertai dengan pemberian reward mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal dengan mencapai 85% dari jumlah siswa. Hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II meningkat 25% (siklus I = 60% dan siklus II = 85%). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash yang disertai pemberian reward dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya prestasi belajar siswa kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash pada materi energi dan perubahannya. Kata kunci: prestasi belajar sains, media interaktif, macromedia flash, anak autis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Tyas Putri Wijayanti. K 5105033. INCREASING OF LEARNING ACHIEVEMENT SCIENCE AT ENERGY ITEM AND ITS CHANGE THROUGH USAGE OF MEDIA INTERACTIVE BASE ON MACROMEDIA FLASH FOR THE CHILD OF AUTIS CLASS V SEMESTER 2 IN SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA AT YEARS 2011/2012, Thesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University Surakarta. June 2012. The objective of this research is to find out the increasing of learning achievement science at energy item and its change through usage interactive media base on macromedia flash for the child of autis class V semester 2 in SLB Autis Harmony Surakarta at years 2011/2012. The kind of methods is used Class Action Research (CAR). Subject of research counted 5 students. The instrument of gathering data in this research is (a). Problem of test used objective to measure achievement student learn; (b). Interview the teacher to know the ability student level; (c). Observation sheet of teacher performance and student activity. Performance indicator have to reach of learning student achievement is reaching 70%. Learning achievement student consist of the result of study and the activity student in class. Learning achievement student at cycle I is showing that used macromedia flash in learning science is not able to increase the result of student learn optimality, this thing is showing at the result of student learns newly reach 60%. The result of cycle II is showing that usage macromedia flash in learning science was along with giving reward is able to increase the result of student learn optimality. The result of student learn from cycle I to cycle II was increasing 25% (Cycle I = 60% and cycle II = 85 %). The result of this research is showing that usage interactive media base on macromedia flash is along with giving reward can increase learning achievement student optimality. This thing can be evidence with increasing learning achievement student class V semester 2 in SLB Autis Harmony Surakarta after studying done with usage media interactive base on macromedia flash at energy item and its change. Keyword: learning achievement science, interactive media, macromedia flash, child of autis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO ”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa Derajat.” (Q.S. Al-Mujadilah : 11) Untuk mempelajari sesuatu dengan cepat dan efektif, Anda harus melihat, mendengar dan merasakannya. (Tony Stockwell, dikutip dari buku Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir Holistik dan Kreatif, 2004: 17)
Kemuliaan kita yang paling tinggi bukan karena kita tidak pernah jatuh, melainkan justru ketika kita selalu bangkit setiap kali jatuh. (Confusius, dikutip dari majalah Intisari, Desember 2007: 100)
Apabila kita terus-menerus memaksa seorang anak untuk melakukan sesuatu yang tidak berani ia lakukan, ia akan menjadi semakin takut dan akan menggunakan otak maupun energinya bukan untuk menggali pengetahuan baru melainkan untuk mencari jalan menghindari tekanan yang kita letakkan di pundaknya. (Anthony de Mello-pendidik AS, dikutip dari majalah Intisari, April 2009: 182)
Sungguh, lamanya hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita lakukan dengan sepenuh hati. Dan jangan lupa, nyatakan perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi. Bersyukurlah, kita masih diberikan kesempatan itu. (Endang Sedyaningsih, dikutip dari Harian Joglosemar, tanggal 4 Maret 2012)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan bagi semua orang yang peduli terhadap kemajuan dunia pendidikan di Indonesia sekaligus bersedia untuk sejenak merenung serta memikirkan bagaimana pendidikan di negeri ini, yang makin hari makin tertinggal dari negara-negara lain. Semoga nasib negeri ini semakin baik. Amin.
Secara khusus karya ini penulis persembahkan untuk: 1. Bapak dan Ibu tercinta, atas do’a dan kepercayaan yang kalian berikan; 2. Adik-adikku
tersayang,
atas
dukungan
dan
pengingatannya; 3. ”Guru Spiritual” dan teman-teman dalam ”lingkaran” yang selalu mewarnai hari-hariku dan menemani proses pembelajaran dalam hidupku; 4. Teman-teman PKh 2004-2011, atas kesempatan dalam membersamai kalian semua; 5. Saudara-saudaraku seperjuangan di kampus; 6. Dosen-dosen PLB, yang telah memberikan kesempatan dalam menyelesaikan studi, 7. Almamater.
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan Skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta; 2. Prof. Dr. Rer. nat. Sajidan, M. Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin dalam melakukan penelitian; 3. Dr. Amir Fuady, M. Hum, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin dalam melakukan penelitian; 4. Drs. Rusdiana Indianto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta; 5. Drs. Hermawan, M. Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta; 6. Priyono, S. Pd, M. Pd, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta; 7. Dra. B. Sunarti, M. Pd, selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi; 8. Drs. Subagya, M. Si, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi; 9. Dra. Munzayanah, M. Pd, selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa memotivasi dan memberikan bimbingan selama proses pembelajaran di kampus; commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10. Etty Prasetyastuti, SE, S. Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SLB Autis Harmony Surakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah; 11. Siswa-siswi SLB Autis Harmony Surakarta yang telah membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian; 12. Keluarga besarku (bapak, ibu serta adik-adikku) yang selalu menyemangati dan membesarkan hatiku; 13. Sahabat-sahabat terbaikku (Ana, Indah, Lia, Lisna, Mbak Ulfa, Anggesta), terima kasih atas ikatan persaudaraan dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini; 14. Teman-teman PKh 2004-2011 (Mbak Indi, Wahyu ’Bojes’, Nuri, Ridwan, Drajat, Heni, Resti, Sasi, Dini, Miftah, Nina, Nanang, dll), yang mewarnai jejak-jejak perjalananku di PTN ini; 15. Segenap pengajar di SLB Autis Harmony (Bu Ratna, Bu Titin, Bu Iis, Bu Iva, Bu Win, Bu Ika, Aditya, Pak Arif), terima kasih untuk kebersamaan dan rasa kekeluargaan di antara kita; 16. Team GALAXY Computer (Mas Widodo ’The Boss’, Hery, Cahyo & Ifa), terima kasih atas kesempatan menggali pengalaman dan potensi diri; 17. Sahabat-sahabat seperjuangan di BEM FKIP UNS, DEMA FKIP UNS, SKI FKIP UNS, UKMI UNS, DEMA UNS, PUSKOMDA, KAMMI SHOYYUB, KAMMI DAERAH SOLO, FL2MI. 18. Teman-teman kos Fahima, yang tidak lupa memberikan dukungannya, serta; 19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca yang memiliki kepedulian terhadap dunia anak terutama anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Surakarta, Juni 2012 commit to user
xi
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..........................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN ..............................................................................
ii
HALAMAN PENGAJUAN.................................................................................. iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ...........................................................
v
ABSTRAK .............................................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................................ vii HALAMAN MOTTO ........................................................................................... viii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... ix KATA PENGANTAR ...........................................................................................
x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
2
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................
3
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka .........................................................................................
4
1. Tinjauan Tentang Anak Autis ..........................................................
4
a. Pengertian Anak Autis ...............................................................
4
b. Klasifikasi Anak Autis ...............................................................
5
c. Faktor Penyebab Anak Autis.....................................................
6
d. Karakteristik Anak Autis ........................................................... commit to user
8
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ...................................................
8
a. Pengertian Prestasi .....................................................................
8
b. Pengertian Prestasi Belajar ........................................................
9
c. Faktor-faktor Prestasi Belajar.................................................... 10 3. Tinjauan Tentang Bidang Studi Sains ............................................. 11 a. Pengertian Sains ......................................................................... 11 b. Tujuan Pembelajaran Sains ....................................................... 12 4. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran........................................... 13 a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................ 13 b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ................................................ 14 c. Kegunaan Media Pembelajaran................................................. 14 d. Klasifikasi Media Pembelajaran ............................................... 14 5. Tinjauan Tentang Macromedia Flash ............................................. 15 a. Pengertian Macromedia Flash .................................................. 15 b. Kelebihan Macromedia Flash ................................................... 15 6. Pengaruh Macromedia Flash untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sains (IPA) ............................................................. 16 B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 16 C. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 17 D. Perumusan Hipotesis ............................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 19 B. Subjek Penelitian ..................................................................................... 20 C. Data dan Sumber Data ............................................................................. 20 D. Pengumpulan Data ................................................................................... 21 E. Uji Validitas Data .................................................................................... 22 F. Analisis Data ............................................................................................ 23 G. Indikator Kinerja Penelitian .................................................................... 24 H. Prosedur Penelitian .................................................................................. 25 commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan.............................................................................. 32 B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .................................................... 33 1. Siklus I................................................................................................. 37 2. Siklus II ............................................................................................... 44 C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ............................................. 51 D. Pembahasan.............................................................................................. 59
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan................................................................................................... 61 B. Implikasi ................................................................................................... 61 C. Saran ......................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 63 LAMPIRAN ........................................................................................................... 65
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
Tabel 3.1 Time Schedule Penelitian.............................................................
20
Tabel 3.2 Indikator Kinerja ..........................................................................
24
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Awal Pembelajaran Sains (IPA) ..................
34
Tabel 4.2 Hasil Observasi Kondisi Awal Keaktifan Siswa .......................
35
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I Pembelajaran Sains (IPA) ..............
40
Tabel 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ..................................
41
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus II Pembelajaran Sains (IPA) .............
48
Tabel 4.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ................................
49
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Tes Nilai Awal dan Siklus I.......................
51
Tabel 4.8 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Kondisi Awal dan Siklus I ..........................................................................................
52
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Tes Siklus I dan Siklus II ...........................
53
Tabel 4.10 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II.........................................................................................
54
Tabel 4.11 Peningkatan Nilai Tes Tiap Siklus..............................................
56
Tabel 4.12 Peningkatan Keaktifan Siswa Tiap Siklus..................................
58
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GRAFIK Grafik
Halaman
Gambar 2. Kerangka Pemikiran ....................................................................
18
Gambar 3. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ...............................
26
Grafik 4.1 Rekapitulasi Nilai Awal Pembelajaran Sains (IPA) ..................
34
Grafik 4.2 Tingkat Keaktifan Siswa Sebelum Siklus ..................................
36
Grafik 4.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I Pembelajaran Sains (IPA) ..............
40
Grafik 4.4 Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I ...............................................
42
Grafik 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus II Pembelajaran Sains (IPA) .............
48
Grafik 4.6 Tingkat Keaktifan Siswa Siklus II ..............................................
49
Grafik 4.7 Perbandingan Hasil Tes pada Nilai Awal dan Siklus I..............
51
Grafik 4.8 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa pada Nilai Awal dan Siklus I ..........................................................................................
52
Grafik 4.9 Perbandingan Hasil Tes pada Siklus I dan Siklus II ..................
54
Grafik 4.10 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa pada Siklus I dan Siklus II ......................................................................................
55
Grafik 4.11 Perbandingan Prosentase Hasil Tes Sains (IPA) dimulai dari Kemampuan Awal sampai Siklus II .........................................
56
Grafik 4.12 Perbandingan Nilai Tes Sains (IPA) dilihat dari Kondisi Awal sampai Siklus II ...............................................................
57
Grafik 4.13 Peningkatan Keaktifan Siswa dimulai dari Observasi Awal sampai Siklus II .........................................................................
commit to user
xvi
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
Lampiran 1 Instrumen Try Out .....................................................................
66
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...........................
72
Lampiran 3 Kisi-Kisi Penulisan Instrumen Soal Siklus I ...........................
77
Lampiran 4 Instrumen Soal Siklus I .............................................................
79
Lampiran 5 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I.................................
84
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................
86
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .........................
88
Lampiran 8 Kisi-Kisi Penulisan Instrumen Soal Siklus II ..........................
93
Lampiran 9 Instrumen Soal Siklus II............................................................
95
Lampiran 10 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II.............................
100
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ........................
102
Lampiran 12 Instrumen Wawancara Guru...................................................
104
Lampiran 13 Kunci Jawaban Soal Latihan ..................................................
107
Lampiran 14 Rekapitulasi Nilai Pembelajaran Sains ..................................
108
Lampiran 15 Dokumentasi Observasi Awal ................................................
110
Lampiran 16 Dokumentasi Siklus I..............................................................
111
Lampiran 17 Dokumentasi Siklus II ............................................................
112
Lampiran 18 Dokumen Nilai Rapor.............................................................
113
Lampiran 19 Print Out Materi Macromedia Flash .....................................
118
Lampiran 20 Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi .........................
145
Lampiran 21 Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi ......................................................................................
146
Lampiran 22 Surat Permohonan Izin Observasi..........................................
147
Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian..........................................
148
Lampiran 24 Surat Keterangan Izin Penelitian ...........................................
149
Lampiran 25 Surat Memo tentang Pembimbing Skripsi.............................
150
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya (Sukmadinata, 2004). Penggunaan media sebagai pendukung proses pembelajaran dapat menjadikan kegiatan belajar semakin menarik. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media interaktif berbasis macromedia flash. Andayani dalam penelitiannya tentang pengembangan media interaktif berbasis macromedia flash menjelaskan bahwa media interaktif berbasis macromedia flash dapat membantu hasil belajar secara optimal. Penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash dapat menjalin hubungan komunikasi antara guru dan murid serta murid dengan murid, pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran, serta meningkatkan hubungan interpersonal dan kerjasama siswa. (2011: 1) Penerapan
pembelajaran
sains
yang
diimplementasikan
melalui
penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash, mengharapkan agar siswa dapat terlibat secara aktif serta dapat menumbuhkan rasa keingintahuan siswa terhadap materi pembelajaran yang sedang berlangsung. Hasil observasi pada tanggal 2–28 Januari 2012 terhadap proses pembelajaran sains kelas V semester genap di SLB Autis Harmony Surakarta memperlihatkan bahwa proses pembelajaran masih mengalami beberapa permasalahan. Observasi di dalam kelas selama empat kali pertemuan menunjukkan perilaku belajar siswa yang masih kurang optimal. Kondisi tersebut dapat dilihat dari awal hingga akhir pembelajaran. Keadaan umum kelas saat awal to userberlangsung, keadaan kelas antara pembelajaran gaduh. Selama jam commit pembelajaran
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lain: 1. Dua orang siswa berbicara secara bersamaan karena ingin diperhatikan oleh gurunya, 2. Dua orang siswa lebih suka melihat ke luar kelas karena ada kegiatan yang lebih menarik, 3. Seorang siswa lebih suka berjalan-jalan di sekitar kelas karena merasa telah menyelesaikan tugasnya. Dari hasil observasi tersebut, rata-rata siswa yang mengerjakan tugas sains sebanyak 33 %. Siswa yang terlihat aktif selama pembelajaran ditunjukkan pada siswa yang bertempat duduk dekat dengan guru. Adapun beberapa keadaan positif di kelas antara lain terlihat dalam interaksi antarpersonal siswa yang cukup baik dan iklim pembelajaran yang santai dan tidak tegang. Sayangnya, iklim tersebut tidak ditunjang dengan pembelajaran student-centered. Kondisi pembelajaran yang kurang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran menjadikan siswa kurang mandiri dan hanya menunggu bantuan jawaban dari guru. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash terhadap prestasi belajar sains anak autis. Oleh karena itu, judul dalam penelitian ini adalah: “Peningkatan Prestasi Belajar Sains pada Materi Energi dan Perubahannya melalui Penggunaan Media Interaktif berbasis Macromedia Flash untuk Anak Autis Kelas V Semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”
B. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: ”Apakah dengan penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar sains anak autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?”
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan prestasi belajar sains setelah menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash dalam pembelajaran anak autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diupayakan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru a. Memberikan informasi bagi guru dalam penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash dalam pembelajaran. b. Memberikan masukan pada calon guru agar lebih memperhatikan masalahmasalah yang terkait dalam pembelajaran, khususnya partisipasi siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. 2. Bagi siswa a. Menciptakan suasana baru dalam pembelajaran sehingga dapat lebih termotivasi dan berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas. b. Memberikan pengalaman belajar yang lebih inovatif, kreatif dan menyenangkan. 3. Bagi sekolah dan institusi pendidikan lainnya a. Memberikan alternatif pembelajaran di kelas dalam pembelajaran sains yaitu melalui penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash. b. Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran di kelas.
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan tentang Anak Autis
a. Pengertian Anak Autis Autisma berasal dari kata “auto” yang berarti sendiri. Penyandang autisma seakan-akan hidup di dunianya sendiri. (Handojo, 2008: 12) Autisme merupakan suatu kumpulan sindrom yang mengganggu saraf. Penyakit ini mengganggu perkembangan anak, diagnosisnya diketahui dari gejala-gejala yang tampak dan ditunjukkan dengan adanya penyimpangan perkembangan. (D.S. Prasetyono, 2008: 11) Istilah autism berasal dari kata autos yang berarti sendiri dan isme yang berarti paham. Jadi, autism adalah kategori ketidakmampuan yang ditandai dengan adanya gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, gangguan indrawi, pola bermain, dan perilaku emosi. (Jamila K.A. Muhammad, 2008: 103) Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak dan tampak sebelum anak mencapai umur 3 tahun. Gangguan perkembangan ini memengaruhi kemampuan berkomunikasi (berbicara dan berbahasa), kemampuan berinteraksi sosial (tidak tertarik untuk berinteraksi) dan perilaku (hidup di dunianya sendiri). (Gayatri Pamoedji, 2010: 1) Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa autis/autisme adalah ketidakmampuan seseorang yang ditandai dengan adanya gangguan dalam perkembangan, komunikasi, interaksi sosial dan perilaku emosi serta memiliki kecenderungan hidup dalam dunianya sendiri sehingga hubungannya dengan orang lain terganggu. commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Klasifikasi Anak Autis Autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif. Menurut D.S. Prasetyono (2008) kondisi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Autisme Masa Kanak-kanak (Childhood Autism) Autisme masa kanak-kanak adalah gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya sudah tampak sebelum anak tersebut mencapai umur tiga tahun. 2) Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD-NOS) PPD-NOS memperlihatkan gejala gangguan perkembangan dalam bidang komunikasi, interaksi dan perilaku. Akan tetapi, gejalanya tidak sebanyak seperti pada autism masa kanak-kanak. 3) Sindrom Rett (Rett’s Syndrome) Sindrom rett adalah gangguan perkembangan yang hanya dialami oleh anak wanita yang ditandai dengan perkembangan normal. Akan tetapi, mulai sekitar umur enam bulan terjadi kemunduran perkembangan. Hal ini terjadi antara umur 6 – 30 bulan. 4) Gangguan Disintegratif Masa Kanak-kanak (Childhood Disintegrative Disorder) Pada gangguan disintegratif masa kanak-kanak, hal yang mencolok adalah bahwa anak tersebut telah berkembang dengan sangat baik selama beberapa tahun sebelum terjadi kemunduran yang hebat. 5) Asperger Syndrome (AS) Anak asperger syndrome mempunyai gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial dan perilaku tetapi tidak separah seperti pada autisme. Kebanyakan dari anak ini perkembangan bicaranya tidak terganggu, akan tetapi mereka kurang bisa berkomunikasi secara timbal balik. (hlm. 54) Menurut Handojo (2008) anak dengan “special needs” jenisnya cukup banyak, akan tetapi yang akan dibahas yang terbanyak dan terberat, yaitu: 1) Autisma infantil atau autisma masa kanak-kanak Autisma infantile merupakan kelainan seumur hidup yang dapat dikoreksi. Tatalaksana koreksi harus dilakukan pada usia 2 – 3 tahun karena pada usia ini perkembangan otak anak berada pada tahap paling cepat. 2) Sindroma Asperger Sindroma Asperger mirip dengan Autisma infantil, dalam hal kurang interaksi sosial. Tetapi mereka masih mampu berkomunikasi cukup baik. 3) Attention Deficit (Hyperactive) Disorder atau AD(H)D ADHD sering disebut dengan anak hiperaktif. Sekilas mirip dengan autism, tetapi memiliki kemampuan komunikasi dan interaksi social yang jauh lebih baik.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Anak “GIFTED” Anak “GIFTED” adalah anak dengan intelegensi yang super atau genius, namun memiliki gejala-gejala perilaku yang mirip dengan autisma. Dengan intelegensi yang jauh di atas normal, perilaku mereka seringkali terkesan aneh. (hlm. 12) Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis simpulkan bahwa anak klasifikasi anak autis antara lain autisme masa kanak-kanak, Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specifed (PDD-NOS), Sindrom Rett, Gangguan Disintegratif masa anak-anak, Asperger syndrome (AS) dan anak “GIFTED”.
c. Faktor Penyebab Anak Autis Autisme pada seseorang disebabkan oleh beberapa hal seperti: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Komplikasi sebelum dan sesudah melahirkan Vaksin MMR (Murps, Measles, Rubella) Polusi lingkungan Genetik Keracunan logam berat (merkuri) Alergi terhadap makanan tertentu seperti gandum, susu, produk susu, barley, dan lain-lain. (Gayatri Pamoedji, 2010: 4) Menurut Jamila K. A. Muhammad (2008) penyebab dari autisme
terdapat beberapa teori yaitu: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Faktor genetik Virus yang diidap oleh ibu semasa hamil Pola makan yang tidak baik pendarahan Keracunan makanan Masalah pencernaan (hlm. 104) Penyebab autisme dan diagnosis penyebabnya, antara lain:
1) Konsumsi obat pada ibu menyusui Beberapa jenis obat yang sering dipakai dan perlu dihindari selama menyusui adalah obat antalergi atau antihistamin, obat migraine, obat tidur dan obat penenang, obat antimuntah, hormon, antibiotik serta beberapa jenis vitamin dalam dosis terlalu tinggi.
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Gangguan susunan saraf pusat Pada anak autis, terdapat pengurangan jumlah sel purkinje di otak. Hal ini menyebabkan kekacauan pada proses penyaluran informasi antarotak. Selain itu, ditemukan adanya kelainan struktur pada pusat emosi di otak sehingga emosinya sering terganggu. 3) Gangguan metabolisme (sistem pencernaan) Ada hubungan antara gangguan pencernaan dengan gejala autis. Suntikan sekretin dapat membantu mengurangi gangguan pencernaan. 4) Peradangan dinding usus Sejumlah anak penderita gangguan autis, umumnya, memiliki pencernaan buruk dan ditemukan adanya peradangan usus. Peradangan tersebut diduga disebabkan oleh virus. 5) Faktor genetika Gejala autis pada anak disebabkan oleh faktor turunan. Setidaknya telah ditemukan dua puluh gen yang terkait dengan autisme. Akan tetapi, gejala autisme baru bisa muncul jika terjadi kombinasi banyak gen. 6) Keracunan logam berat Kandungan logam berat penyebab kerusakan otak pada anak autis dapat terjadi karena adanya sekresi logam berat. Beberapa logam berat, seperti arsenik (As), antimon (Sb), kadmium (Cd), air raksa (Hg), dan timbal (Pb) serta merkuri. (D.S. Prasetyono, 2008: 69) Handojo (2008) menyatakan bahwa faktor pemicu timbulnya autisma adalah: 1) Pada kehamilan trimester pertama, yaitu 0-4 bulan, faktor pemicu ini bisa terdiri dari: infeksi (toksoplasmosis, rubella, candida), logam berat (Pb, Al, Hg, Cd), zat adiktif (MSG, pengawet, pewarna), alergi berat, obat-obatan, jamu peluntur, muntah-muntah hebat (hiperemesis), perdarahan berat. 2) Proses kelahiran Proses kelahiran yang lama (partus lama) dimana terjadi gangguan nutrisi dan oksigenasi pada janin, pemakaian forsep. 3) Sesudah lahir (post partum) Infeksi berat-ringan pada bayi, imunisasi MMR dan Hepatitis B (mengenai 2 jenis imunisasi ini masih kontroversial), logam berat, MSG, zat pewarna, zat pengawet, protein susu sapi (kasein) dan protein tepung terigu (gluten). (hlm. 15) Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab autisme beragam. Konsumsi obat pada ibu menyusui, gangguan susunan saraf pusat, gangguan metabolisme (sistem pencernaan), peradangan dinding usus, faktor genetika, keracunan logam berat. Semua penyebab tersebut dapat terjadi pada saat kehamilan, saat kelahiran maupun setelah kelahiran. commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Karakteristik Autis Penyandang
autisma
menurut
Handojo
(2008)
mempunyai
karakteristik antara lain : 1) 2) 3) 4)
Selektif berlebihan terhadap rangsang Kurangnya motivasi untuk menjelajahi lingkungan baru Respon stimulasi diri sehingga mengganggu interaksi sosial Respon unik terhadap imbalan (reinforcement), khususnya imbalan dari stimulasi diri. (hlm. 13) Ciri-ciri khas autisme dengan karakteristik, misalnya :
1) Tidak mau tersenyum bila diajak senyum, 2) Tidak bereaksi bila namanya dipanggil, 3) Temperamen yang pasif pada umur enam bulan dan diikuti iritabilitas yang tinggi, 4) Cenderung sangat terpukau dengan benda tertentu, 5) Interaksi social yang kurang, 6) Ekspresi muka yang kurang hidup pada saat mendekati umur dua belas bulan, 7) Pada umur satu tahun, anak ini lebih jelas menunjukkan gangguan komunikasi dan berbahasa, 8) Bahasa tubuhnya kurang, serta 9) Pengertian bahasa reseptif dan ekspresif rendah. (D.S. Prasetyono, 2008: 23) Berdasarkan pendapat di atas, dapat kami simpulkan bahwa adanya gangguan dalam perkembangan anak autis antara lain yaitu dalam interaksi sosial, komunikasi, sensoris, perilaku, emosi dan bermain.
2. Tinjauan tentang Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Kata ”prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu. ”prestatie”. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi ”prestasi’, yang berarti ”hasil usaha”. (Zainal Arifin, 1990: 2) Sebagaimana dijelaskan Syafir (2011), beberapa pakar berpendapat tentang pengertian prestasi adalah sebagai berikut: 1) Muray berpendapat bahwa prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin. (1990: 290) commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Abdul Qohar, prestasi adalah segala sesuatu yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. 3) Djamarah mendefinisikan prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, dicipatkan, baik secara individual maupun kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah segala sesuatu yang
diperoleh dengan cara atau proses mengatasi,
mengerjakan, atau melatih dengan baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok. Prestasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, atau pernyataan verbal.
b. Pengertian Prestasi Belajar Sutratinah Tirtonegoro berpendapat bahwa: “ Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.” (2001: 43) Nurkencana mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. (2005: 62) Nina Nuroniah menyatakan bahwa “Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan tingkah laku pada kegiatan belajar siswa yang dinyatakan dengan angka.” (2008: 15) Sedangkan Prestasi belajar menurut Ign. Masidjo adalah bahwa “Prestasi belajar adalah hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran”. (2010: 40) Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang disesuaikan dengan faktor kognitif, afektif dan psikomotor yang dimiliki siswa sebagai ukuran tentang keberhasilan yang telah dicapai. commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Faktor-Faktor Prestasi Belajar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Singgih Gunarso (1992) dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu: 1) Keadaan khusus seseorang, yang meliputi: a) Kemampuan b) Kehendak atau kemauan c) Umur 2) Keadaan dari bahan yang dipelajari 3) Faktor-faktor yang berhubungan dengan cara belajar. Secara rinci faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Keadaan khusus seseorang a) Kemampuan Manusia antara satu dengan lainnya berbeda, ada yang kemampuannya tinggi sehingga orang tersebut mudah untuk mempelajari sesuatu atau sebaliknya, ada juga yang kemampuannya rendah sehingga ia mengalami kesulitan belajar untuk mempelajari sesuatu. b) Kehendak atau kemauan Kehendak sangat berpengaruh corak perbuatan yang akan diperlihatkan seseorang sekalipun dia mampu mempelajari sesuatu, tetapi bila manusia tidak mau dan tidak ada kehendak untuk mempelajari maka proses belajar tidak akan terjadi. c) Umur Pada umumnya makin tua seseorang proses perkembangan mentalnya menjadi semakin baik. Akan tetapi pada umur-umur tertentu pekembangan mental ini tidak secepat seperti ketika umur belasan. 2) Keadaan bahan yang dipelajari Mempelajari sesuatu tertentu tergantung pada keadan bahan yang dipelajari, ada bahan yang sukar, ada bahan yang mudah. Bahan-bahan yang mengandung makna mempunyai kecenderungan untuk lebih mudah diingat daripada bahan-bahan tidak bermakna sama sekali. 3) Faktor-faktor yang berhubungan dengan cara belajar. Belajar dengan metode keseluruhan adalah belajar secara keseluruhan terlebih dahulu, baru kemudian menuju ke bagian perbagian atau mempelajari bagian-bagian dulu kemudia menuju keseluruhannya. Cara belajar sangat tergantung pada pribadi setiap individu yang telah tertanam dalam dirinya. (hlm. 30) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdapat dua faktor. Faktor yang pertama yaitu faktor intern, meliputi faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor yang kedua adalah faktor ekstern, commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. (Slameto, 2003: 54) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdapat dua faktor utama. Faktor yang pertama yaitu faktor intern, meliputi faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor yang kedua adalah faktor ekstern, meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. (Conny R. Semiawan, 2008: 10) Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi jasmani, psikologi, dan kelalahan. Sedangkan faktor ekstern meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan belajarnya.
4. Tinjauan Tentang Bidang Studi Sains
a. Pengertian Sains Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) menurut Universitas Negeri Semarang (2010) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. (Agus. S., 2003: 11) Hermawan Widyastantyo (2011) menyimpulkan bahwa IPA (sains) merupakan salah satu kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta yang bernyawa ataupun yang tak bernyawa dengan jalan mengamati berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta lingkungan alam commit to user buatan.
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IPA (sains) (Depdiknas: 2004) merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsepkonsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Sains di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman
langsung
dan
kegiatan
praktis
untuk
mengembangkan
kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat”
sehingga
dapat
membantu
siswa
untuk
memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. (Hermawan Widyastantyo, 2011) Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sains adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengetahuan, faktafakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah yang bermanfaat bagi siswa.
b. Tujuan Pembelajaran Sains Program Pengajaran (GBPP) Sekolah Dasar dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan
Alam
atau
Sains
adalah
sebagai
berikut: (1) Menanamkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap teknologi dan masyarakat. (2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. (3) Menanamkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains kehidupan sehari-hari. (5) Mengalihgunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kebidang pengajaran lainnya. (6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. (7) Menghargai ciptaan Tuhan akan lingkungan alam. Maksud dan tujuan tersebut adalah agar anak memiliki pengetahuan commit tojenis user dan peran lingkungan alam dari tentang gejala alam dan berbagai
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lingkungan buatan dengan melalui pengamatan agar anak tidak buta dengan pengetahuan dasar mengenai IPA atau Sains. (Hermawan Widyastantyo, 2011) Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran Sains bagi siswa adalah untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya. 5. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran Azhar Arsyad menjelaskan bahwa kata media berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar dari pengirim kepada penerima pesan. (2005: 3) Romiszowski mendefinisikan bahwa “media adalah pembawa pesan yang berasal dari satu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan”. Dalm proses belajar mengajar, penerima pesan itu ialah siswa. Siswa dirangsang oleh media itu untuk menggunakan inderanya untuk
menerima
informasi.
Kadang-kadang
siswa
dituntut
untuk
menggunakan kombinasi dari beberapa indera supaya dapat menerima pesan itu secara lebih lengkap. (Basuki Wibawa & Farida Mukti, 2001: 11) Suparno (2001) “media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau (informasi) dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver)”. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut sejumlah kemampuan yang perlu dikuasai oleh siswa. Kemampuan-kemampuan tersebut dikomunikasikan melalui berbagai saluran, yaitu saluran penglihatan (visual), saluran perasaan (sense), dan saluran yang berwujud penampilan (performance). (hlm. 1) Dapat disimpulkan bahwa media dalam dunia pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau pendidik. commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran Basuki Wibawa & Farida Mukti menyatakan bahwa “media diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: media audio, media visual, dan media audio visual”. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1) Media audio adalah media yang berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif verbal, nonverbal, maupun kombinasinya, media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam medai audio antara lain radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa. 2) Media visual adalah media yang berkaitan erat dengan penglihatan. Jenis-jenis media visual antara lain: gambar, film bingkai (slide), dan media grafis. Media gambar 3) Media audio visual media yang berkaitan erat dengan pendengaran dan penglihatan. Ada beberapa jenis media audio visual diantaranya: televisi, film, dan video. (2001: 39) c. Kegunaan Media Pembelajaran Basuki Wibawa & Farida Mukti menyatakan bahwa “media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah cara, yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa”. Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar disebut dependent media. Sebagai alat bantu, efektivitas media itu sangat bergantung pada cara dan kemampuan guru yang memakainya. Apabila guru memanfaatkannya dengan baik maka siswa akan belajar dengan baik. Akan tetapi kalau guru tidak pandai atau tidak banyak memanfaatkan media siswa tak akan banyak belajar dari media itu. (2001: 13)
d. Klasifikasi Media Pembelajaran Arsyad (2002) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi empat kelompok berdasarkan teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke anak (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat anak sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif. Penulis
menyimpulkan
berdasarkan
bahwa
media
pendidikan
merupakan sarana dalam proses pembelajaran antara sumber dan penerima agar dapat merangsang anak untuk belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri anak.
3. Macromedia Flash
a. Pengertian Macromedia Flash Menurut Siti Mutmainah & Onno W. Purbo (2002: 1) Flash merupakan program grafis multimedia dan animasi yang dibuat oleh perusahaan Macromedia untuk keperluan pembuatan (khususnya) aplikasi web yang interaktif dan menarik.
b. Kelebihan Macromedia Flash Menurut Siti Mutmainah & Onno W. Purbo (2002) Beberapa kelebihan macromedia flash, antara lain: 1. Animasi dan gambar yang dibuat dengan Flash akan terlihat bagus pada ukuran window dan resolusi layar berapapun, 2. Waktu loading (kecepatan gambar atau animasi yang muncul) lebih cepat dibandingkan dengan pengolahan animasi lainnya, 3. Mampu membuat website yang interaktif, 4. Mampu menganimasikan grafis yang rumit dengan sangat cepat, 5. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuat berbagai animasi, 6. Mudah diintegrasikan dengan progran macromedia lainnya, 7. Dapat membuat palikasi web database yang indah, 8. Dapat juga dipakai untuk mmbuat film pendek atau kartun, presentasi, iklan atau web banner, animasi logo, dan lain-lain. (hlm. 1) commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Pengaruh Macromedia Flash untuk Meningkatkan Kemampuan Prestasi Belajar
Anak autis memiliki keterbatasan dalam tingkat pemahaman sehingga mereka kurang cepat dalam memahami dan mengerti suatu materi pelajaran, hal tersebut menjadikan siswa kurang menyukai belajar. Keterbatasan ini mengakibatkan anak sangat minim dalam memperoleh suatu informasi secara luas. Suasana pembelajaran di kelas yang relatif monoton dan kaku menjadikan anak cepat merasa bosan dan tidak betah di dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, guru membutuhkan suatu media yang dapat mengajak siswa menikmati pembelajaran dengan nyaman dan menyenangkan. Media yang dipilih adalah media interaktif yang berbasis Macromedia Flash. Macromedia flash merupakan sebuah teknologi yang dapat digunakan di dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar seseorang dengan menggunakan gambar dan suara yang interaktif agar anak mau belajar dengan senang. (Hasanuddin dan Fiftin Noviyanto, 2002: 3) Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan macromedia flash merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar sains anak autis di sekolah.
B. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan Laely Zukhruf Indrissaharani tahun 2011 berjudul Penggunaan Pendekatan Multisensori Disertai Macromedia Flash untuk Memperbaiki Kesulitan Membaca pada Anak Disleksia di Kelas 3D1 Semester Genap SDLB-D1 YPAC Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 yang menyimpulkan
bahwa
penggunaan
pendekatan
multisensori
dengan
macromedia flash dalam membaca pembelajaran dapat meningkatkan kompetensi membaca teknis dan pemahaman pada siswa disleksia kelas 3D1 semester genap SDLB-D1 YPAC Surakarta 2010/2011. Persamaan antara peneliti dengan penelitian yang dilakukan Laely Zukhruf Indrissaharani ini commit to user adalah penggunaan macromedia flash. Perbedaannya terletak pada Subjek
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penelitian dimana peneliti menggunakan Subjek siswa kelas V SD yang berkarakteristik autis ringan. 2. Penelitian yang dilakukan Meilisa Andri Rizkiana tahun 2010 berjudul Aplikasi Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) yang disertai dengan Macromedia Flash untuk Meningkatkan Peran Serta dan Penguasaan Konsep Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2007/2008 yang menyimpulkan bahwa penerapan metode
Team Assisted Individualization (TAI)
yang disertai dengan
Macromedia Flash secara keseluruhan dinyatakan dapat meningkatkan peran serta dan juga penguasaan konsep biologi siswa. Persamaan antara peneliti dengan penelitian yang dilakukan Meilisa Andri Rizkiana ini adalah penggunaan macromedia flash dan pelajaran yang digunakan. Perbedaannya terletak pada Subjek penelitian dimana peneliti menggunakan Subjek siswa kelas V SD yang berkarakteristik autis ringan.
C. Kerangka Pemikiran Metode pembelajaran ceramah dalam kegiatan pembelajaran kurang meningkatkan penguasaan konsep belajar siswa dan kualitas proses pembelajaran. Metode ceramah menyebabkan siswa menjadi pasif dan kurang termotivasi untuk belajar karena pembelajaran berpusat pada guru saja, sehingga interaksi antara guru dengan siswa maupun kerja sama antar siswa menjadi kurang. Pada pembelajaran yang berpusat pada guru, siswa seringkali mengalami kesulitan dalam penguasaan konsep. Lemahnya penguasaan konsep ini menyebabkan hasil belajar rendah yaitu bila nilai tidak mencapai batas ketuntasan (KKM) yang ditetapkan sekolah. Tujuan akhir proses pembelajaran adalah hasil belajar anak didik yang tinggi. Prestasi belajar yang tinggi ini tentunya dapat tercapai bila siswa mempunyai konsep yang kuat pada materi pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar. Adanya media yang menarik dan interaktif ini diharapkan dapat memaksimal penguasaan konsep siswa dan kualitas proses commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Salah satu alternatif penggunaan media dalam pembelajaran adalah dengan Macromedia Flash. Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis berusaha menawarkan salah satu media pembelajaran yang interaktif yaitu macromedia flash agar dapat digunakan dalam meningkatkan prestasi belajar sains anak autis di kelas. Metode tersebut dipilih dengan pertimbangan agar siswa tertarik mengikuti materi pelajaran selama proses pembelajaran. Adapun alur pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Awal
Tindakan (Action)
Akhir
Prestasi belajar sains rendah
Metode tradisional
Media interaktif berbasis macromedia flash
Siklus I Siklus II
Prestasi belajar sains meningkat Gambar 2. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap suatu penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Sumadi Suryabrata, 2003: 21). Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran tersebut dapat disusun sebuah hipotesis sebagai berikut: Penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar sains anak autis Kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti di SLB Autis Harmony Surakarta yang beralamatkan di Jalan S. Indragiri No. 70, Dadapsari, Surakarta. SLB Autis Harmony Surakarta merupakan sentra dalam mendidik anak-anak autis dengan gangguan emosi dan perilaku. Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian karena: pertama, peneliti sebagai guru di kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Kedua, karena peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar sains (IPA) anak autis melalui penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash dalam pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 yaitu pada bulan Januari sampai Juni 2012. Adapun bulan efektif yang akan digunakan dalam penelitian ini antara bulan Februari – April 2012. Time schedule kegiatan penelitian yang akan direncanakan di kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat dijabarkan sebagai berikut:
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni
Kegiatan Penelitian
1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi peneliti dengan Kepala Sekolah dan guru kelas V b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan c. Menyusun proposal penelitian d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian (lembar commit to user observasi)
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I - Perencanaan - Pelaksanaan tindakan - Observasi - Refleksi b. Siklus II - Perencanaan - Pelaksanaan tindakan - Observasi - Refleksi 3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data (hasil tindakan) b. Menyusun laporan skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan pengumpulan Tabel 3.1 Time Schedule kegiatan penelitian di SLB Autis Harmony Surakarta
B. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah para siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta berjumlah 5 anak, yang terdiri atas 3 anak perempuan dan 2 anak laki-laki. Dengan demikian, kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta ditetapkan sebagai setting kelas.
C. Data dan Sumber Data Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses pembelajaran, partisipasi siswa dalam kelas serta kemampuan guru melaksanakan pembelajaran. Data penilaian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: 1. Data nilai tes sains (IPA) siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada kondisi awal, sumber: dokumentasi. 2. Data nilai tes sains (IPA) siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony commitpada to user Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 siklus I, sumber: tes siklus I.
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Data nilai tes sains (IPA) siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada silus II, sumber: tes siklus II. 4. Keaktifan dan partisipasi siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus I, sumber: tindakan observasi siklus I. 5. Keaktifan dan partisipasi siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus II, sumber: tindakan observasi siklus II. 6. Aktivitas guru kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus I, sumber: kinerja guru siklus I. 7. Aktivitas guru kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus II, sumber: kinerja guru siklus II. 8. Wawancara dengan guru kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, sumber: hasil wawancara guru.
D. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Dokumen Dokumen memuat berbagai informasi mengenai peserta didik pada saat tertentu yang diperlukn sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar. (Anas Sudijono, 2005 : 90) Dokumen digunakan untuk memperoleh informasi berupa hasil belajar melalui nilai tes sains siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 serta pelaksanaan kegiatan pembelajaran sains ketika media interaktif berbasis macromedia flash digunakan dalam pembelajaran. 2. Tes Tes adalah cara yang dapat dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian hasil belajar, yang berbentuk tugas berupa soal-soal yang harus dijawab sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi anak. (Anas Sudijono, 2005 : 73) commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ditinjau dari cara mengajukan pertanyaan melalui penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash maka tes yang dibuat peneliti tergolong tes tertulis. Bentuk tes hasil belajar yang digunakan adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda (multiple choice item test). Data yang didapatkan dari kegiatan ini berupa tabel hasil nilai tes siswa. 3. Observasi Observasi adalah cara menghimpun data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. (Anas Sudijono, 2005 : 76) Jenis observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipatif, artinya peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Data yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa lembar observasi keaktifan siswa dan lembar observasi kinerja guru yang mendiskripsikan proses pembelajaran saat pratindakan, siklus I dan siklus II. 4. Wawancara Wawancara adalah cara menghimpun keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan. (Anas Sudijono, 2005 : 82) Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin, dimana pewawancara memberikan pertanyaan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Data yang dihasilkan dari kegiatan wawancara ini berupa lembar wawancara yang mendiskripsikan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
E. Uji Validitas Data Agar penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka diperlukan adanya validitas data. Validitas data adalah untuk mengetahui ketepatan dan ketelitian item-item tes dalam penelitian. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: 1. Triangulasi data (sumber), yaitu menggali data yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda. Peneliti menggali data dari informan yang berbeda posisinya dengan teknik commitwawancara to user mendalam, sehingga informasi
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari informan yang satu dapat dibandingkan dengan informan yang lain. Selain itu, untuk menggali data yang sejenis peneliti menggalinya dari berbagai sumber, yaitu dari hasil wawancara dengan informan, hasil analisis arsip/dokumen, dan hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran yang dilakukan. 2. Triangulasi metode, yaitu menggali data yang sama dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menggali data tentang pelaksanaan pembelajaran yang diperoleh dari wawancara dengan informan guru kelas, dari analisis dokumen berupa persiapan tertulis yang sudah disiapkan oleh guru dan dari observasi pelaksanaan pembelajaran. 3. Review informan, data yang sudah diperoleh mulai disusun sajian datanya, walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh kemudian dikomunikasikan dengan informannya, khususnya yang dipandang sebagai informan pokok (key informan). F. Analisis Data Data
yang
berupa
pengamatan
atau
observasi
dan
wawancara
diklasifikasikan sebagai data kualitatif. Data ini diinterprestasikan kemudian dihubungkan dengan data kuantitatif (tes) sebagai dasar untuk mendiskripsikan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengetahui hasil dari tindakan tiap siklus dengan indikator ketercapaian yang telah ditetapkan sekaligus mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Data yang berupa tes diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Data tersebut dianalisis secara deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai tes antar siklus dengan indikator ketercapaian. Analisis dilakukan terhadap nilai yang diperoleh dari dua siklus yang telah dilakukan. Data yang berupa nilai tes antarsiklus itu dibandingkan sehingga hasilnya dapat mencapai batas ketercapaian yang telah ditetapkan.
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G. Indikator Kinerja Indikator kerja adalah suatu rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan peneliti sebagai tolak ukur keberhasilan peneliti. Sedangkan indikator pencapaian yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: No Indikator 1
Persentase Keterangan
Partisipasi siswa
80% dari
Diamati ketika proses belajar mengajar
jumlah
sedang berlangsung dengan
lembar
siswa
observasi dihitung dari 5 siswa yang aktif dalam proses pembelajaran
2
Pengelolaan guru
70% dari
Dihitung dari cara guru dalam mengajak
di kelas
aktivitas
siswa berpartisipasi dalam pembelajaran
mengajar
dengan menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash
3
Ketuntasan belajar (70)
hasil
80% dari
Dihitung
sebanyak
4
siswa
yang
jumlah
mendapat nilai 70 ke atas, untuk siswa
siswa
yang mendapat nilai 70 dianggap telah mencapai ketuntasan
Tabel 3.2 Indikator Kinerja
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Saupardi pengertian PTK yaitu: 1) Penelitian – menunjuk pada sautu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2) Tindakan – menunjuk pada sesuatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3) Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. (2008: 2) Penggabungkan batasan pengertian tiga kata ini dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Prosedur penelitian tindakan kelas mencakup langkah-langkah: (1) persiapan, (2) studi/survei awal, (3) pelaksanaan siklus, dan (4) penyusunan laporan. Penelitian tindakan kelas minimal terdiri dari dua siklus dan maksimal dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Rincian bagannya adalah sebagai berikut:
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perancangan (Planning)
Refleksi
Siklus I
(Reflecting)
Tindakan (Action)
Pengamatan (Observing)
Perancangan (Planning) PERUBAHAN
Refleksi
Tindakan Siklus II
(Reflecting)
(Action)
Pengamatan (Observing)
(Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, 2010: 44) Gambar 3. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan: 1. Perencanaan Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut. a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti. b. Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan melatarbelakangi PTK. c. Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun kalimat pernyataan. d. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa rumusan hipotesis tindakan. e. Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagi instrumen pengumpul data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu. f. Membuat secara rinci rancangan tindakan. 2. Tindakan Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan ditetapkan. Rancangan tindakan tersebut tertu saja sebelumnya telah “dilatihkan” kepada guru untuk dapat diterapkan di dalam kelas sesuai dengan skenarionya. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar. Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan, hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis. Rincian tindakan itu menjelaskan (a) langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan, (b) kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru, (c) kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh guru, (d) rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakannya, (e) jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data/pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya. 3. Pengamatan/observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa kuantitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain-lain) atau data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, mutu diskusi commit to user yang dilakukan, dan lain-lain.
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Refleksi Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi ini mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahaan dapat teratasi (Suharsini Arikunto dkk, 2008: 80). Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka peneliti menggunakan prosedur penelitian sebagai berikut: 1. Persiapan Pada tahap ini peneliti berkunjung ke SLB Autis Harmony Surakarta dan menemui kepala sekolah. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah untuk mengadakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin. Peneliti meminta izin dengan disertai surat izin penelitian dari Dekan FKIP UNS yang dilampiri proposal penelitian. Pada tahap ini, peneliti juga menemui guru pengampu kelas V di SLB Autis Harmony Surakarta untuk mempersiapkan survei awal. 2. Survei awal Pada tahap ini peneliti melakukan survei awal pada siswa kelas V di SLB Autis Harmony Surakarta untuk mengenal kemampuan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Survei ini dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran bahasa Indonesia. 3. Pelaksanaan siklus Pelaksanaan penelitian ini diwujudkan dalam bentuk siklus (direncanakan dua siklus) yang setiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adapun secara rinci empat tahap pelaksanaan diuraikan sebagai berikut: a. Rancangan Siklus I 1) Tahap perencanaan tindakan Pada tahap perencanaan tindakan ini, peneliti dan guru menyusun rencana penerapan media Macromedia flash dalam pembelajaran Sains yang terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut ini: a) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sains sesuai silabus yang telah disusun oleh guru. Pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: (1) Pertemuan 1 (a) Guru memeriksa kehadiran siswa di kelas. (b) Guru memaparkan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini (c) Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan dibahas. (d) Guru bersama peneliti mempersiapkan media yang akan digunakan di kelas. (e) Guru mengajak siswa memperhatikan media macromedia flash sesuai dengan materi yang disampaikan. (f) Saat menonton materi pelajaran berbentuk macromedia flash di laptop, siswa diminta menyebutkan benda-benda yang terdapat dalam macromedia flash. (g) Guru memberikan klarifikasi kepada siswa (h) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya (i) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan pelajaran hari ini (j) Guru
memberikan
tugas
mengerjakan
pertanyaan-
pertanyaan dari materi pelajaran (k) Guru bersama dengan siswa membahas hasil pekerjaan siswa commit to user (m) Guru menutup pelajaran
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(2) Pertemuan 2 (a) Guru memeriksa kehadiran siswa (b) Guru memaparkan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini (c) Guru mengulangi materi yang disampaikan sebelumnya. (d) Guru bersama peneliti membagi soal latihan (e) Guru memberi kesempatan untuk bertanya (f) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan pelajaran hari ini. (h) Guru menutup pelajaran. b) peneliti bersama guru menyusun sistem penilaian yang meliputi partisipasi dalam kelas dan hasil belajar (tes). c) Menetapkan indikator ketercapaian 2) Tahap pelaksanaan tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru melaksanakan pembelajaran Sains sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat bersama peneliti dengan menerapkan media Macromedia flash untuk meningkatkan prestasi belajar sains (IPA) siswa. 3) Tahap observasi Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktiviatas guru dan siswa). Kegiatan ini diarahkan pada pokok-pokok penting yang telah ditetapkan pada pedoman observasi. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru agar data lebih lengkap dan akurat. 4) Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru dengan cara menganalisis hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara. Dengan demikian, analisis dilakukan terhadap proses hasil pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan didapatkan kekurangan-kekurangan yang masih terjadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil analisis ini digunakan sebagai dasar penerapan commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
siklus berikutnya agar mengalamai perbaikan. Dengan analisis ini, peneliti juga tahu apakah tindakan yang diberikan berhasil atau tidak. b. Rancangan Siklus II Pada siklus II perencanaan tindakan dilakukan dengan bercermin pada hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari upaya siklus tersebut. 4. Tahap pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada proses pembelajaran disetiap siklus yang diterapkan oleh guru. Peneliti mengamati perilaku guru dan siswa saat pembelajaran bahasa Indonesia. 5. Tahap pelaporan Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian.
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Proses penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri
dari empat tahapan, yaitu (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2012 dan 29 Maret 2012, Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 April 2012 dan 9 April 2012. Hasil observasi dan wawancara peneliti dengan wali kelas V SLB Autis Harmony Surakarta menunjukkan kondisi siswa pada mata pelajaran Sains (IPA) dalam materi sumber energi dan perubahannya terdapat 5 siswa yang memiliki nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 70. Selain itu, media belajar Sains (IPA) yang digunakan guru masih menggunakan cara yang konvensional. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran Sains (IPA) pada materi sumber energi dan perubahannya, guru mengajak siswa menyebutkan bendabenda di sekitarnya yang menggunakan listrik dan perubahan serta kegunaannya, kemudian siswa diminta menuliskan di dalam buku tulisnya. Setelah selesai menuliskan, siswa diminta mengerjakan soal yang berkaitan dengan benda-benda listrik. Dari hasil observasi, wawancara dan analisis dokumen yang berupa nilai rapor dan ulangan mid semester terhadap 5 siswa kelas V SLB Autis Harmony Surakarta mengalami ketidaktuntasan dalam belajar Sains (IPA). Jumlah siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta sebanyak 5 siswa, yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Secara singkat kondisi awal siswa sebagai berikut: 1. Siswa Ad Siswa Ad termasuk siswa yang terindentifikasi autis hiperaktif. Ia memiliki nilai yang rendah atau di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada to user pembelajaran melalui gambarmata pelajaran tertentu. Ad commit lebih menyukai
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
gambar atau mewarnai. Pada mata pelajaran Sains (IPA) dalam materi sumber energi dan perubahannya, Ad mengalami kesulitan dalam menyebutkan benda-benda listrik yang tidak familiar dalam kesehariannya. 2. Siswa Rg Siswa Rg adalah siswa autis dengan lambat belajar, ia sebenarnya bisa menyelesaikan tugas dari gurunya tetapi ia kurang percaya diri dengan pekerjaannya. Selain itu, daya konsentrasi Rg cenderung mudah teralihkan jika teman-temannya sudah mendapat tugas yang lain. Pada mata pelajaran Sains (IPA), Rg kurang fokus dan cenderung cepat bosan dalam pembelajaran di kelas. Hal ini menyebabkan Rg tidak dapat memahami materi pelajaran secara tuntas sehingga memiliki prestasi belajar rendah, khususnya pada mata pelajaran Sains (IPA). 3. Siswa Kk Siswa Kk termasuk siswa autis yang aktif di kelas. Nilainya selalu bagus dalam mata pelajaran matematika tetapi ia selalu mendapatkan nilai yang rendah atau dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran Sains (IPA). Selain itu, ia kurang fokus ketika mengikuti pelajaran. Hal ini menyebabkan Kk tidak selesai tepat waktu apabila mendapatkan tugas Sains (IPA). 4. Siswa Nms Siswa Nms termasuk siswa autis hiperaktif yang lambat ketika menyelesaikan tugas dari gurunya. Ia kurang fokus pada saat mengikuti pembelajaran di kelas. Pada pembelajaran Sains (IPA), ia kurang berminat membaca materi yang diberikan oleh guru sehingga nilai atau hasil belajar mata pelajaran Sains (IPA) di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). 5. Siswa Dns Siswa Dns termasuk siswa autis yang hiperaktif ketika menyelesaikan tugas dari gurunya. Ia selalu usil dan tidak fokus pada saat mengikuti pembelajaran di kelas. Pada pembelajaran Sains (IPA), ia kurang berminat memperhatikan materi yang diberikan oleh guru sehingga nilai atau hasil belajar mata to Ketuntasan user pelajaran Sains (IPA) di bawahcommit Kriteria Minimal (KKM).
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uraian tentang kondisi awal kemampuan siswa di atas menunjukkan kemampuan siswa dalam pelajaran sains (IPA) masih mengalami kekurangan dan kesulitan yang berkaitan dengan materi yang dịajarkan. Penelitian yang telah dilakukan menggunakan acuan nilai yang diperoleh peneliti dari nilai tes pratindakan pada saat mengadakan observasi awal/sebelum tindakan. Data ini berupa nilai awal Sains (IPA) pada materi sumber energi dan perubahannya yang disusun oleh peneliti untuk siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012. Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Awal Mata Pelajaran Sains (IPA)
1
Ad
30
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Belum Tuntas
2
Rg
60
Belum Tuntas
3
Kk
40
Belum Tuntas
4
Nms
30
Belum Tuntas
5
Dns
60
Belum Tuntas
No
NAMA
NILAI
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Nilai awal Siswa Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam histogram sebagai berikut:
NILAI 60 50 40 30
NILAI
20 10 0 Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.1 Rekapitulasi Nilai Awal Pembelajaran Sains (IPA) Siswa commit to user Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Nilai pada tabel 4.1 tersebut, diperoleh dari tes pratindakan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam materi sumber energi dan perubahannya. Tabel tersebut menunjukkan ada 2 siswa mendapatkan nilai 30 atau sebesar 40%, 1 siswa mendapatkan nilai 40 atau sebesar 20%, dan 2 siswa mendapatkan nilai 60 atau sebesar 40%. Bila dianalisis dengan meninjau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu ≥ 70, belum ada dari 5 siswa tersebut yang mencapai ketuntasan. Jadi dapat disimpulkan bahwa belum ada satupun siswa yang memenuhi KKM (Kriteria Ketentusan Minimal). Observasi pada tahap awal penelitian ini selain melihat nilai siswa, peneliti juga melakukan observasi terhadap keaktifan siswa. Dalam tahap ini, peneliti menggunakan sistem observasi partisipan. Peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil observasi terhadap keaktifan siswa seperti tertuang dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Hasil Observasi Kondisi Awal Keaktifan Siswa Nama Siswa
Kondisi Awal
Keterangan
Ad
25 %
Kurang Aktif
Rg
60 %
Cukup Aktif
Kk
40 %
Kurang Aktif
Nms
25 %
Kurang Aktif
Dns
50%
Cukup Aktif
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Hasil pengamatan keaktifan siswa pada kondisi awal di kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kondisi Awal 70% 60% 50% 40% Kondisi Awal
30% 20% 10% 0% Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.2. Tingkat Keaktifan Siswa Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 (Pratindakan).
Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran Sains (IPA) terdapat 3 siswa dalam kategori kurang aktif atau sebesar 60 % dan 2 siswa dalam kategori cukup aktif atau sebesar 40 %. Adapun aspek observasi terhadap keaktifan siswa tersebut, secara garis besar mencakup memberikan jawaban atas pertanyaan guru, serta antusias siswa selama mengikuti pembelajaran. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dalam pembelajaran sains (IPA) masih rendah. Hal ini tampak dari nilai awal yang dilakukan oleh peneliti, belum ada siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu ≥ 70. Selain itu, tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran Sains (IPA) cenderung kurang aktif. Untuk itu, peneliti berusaha meningkatkan prestasi belajar Sains (IPA) dengan menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa agar lebih mudah memahami materi pelajaran sains (IPA) dan meningkatkan prestasinya.
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) merupakan suatu penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh guru dan peneliti di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan permasalahan tersebut dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Solusi yang diberikan didasarkan pada kajian teori pembelajaran dan input di lapangan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2012 di kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta dengan jumlah total siswa 5 orang yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan.
1. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan perencanaan ini diawali dengan diskusi peneliti dengan wali Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta pada hari dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2012. Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya yang dilakukan peneliti dengan wali kelas di sekolah yang sama. Dari hasil identifikasi dan penetapan masalah, peneliti kemudian mengajukan solusi atas masalah yang dihadapi guru pada mata pelajaran Sains (IPA) pada materi sumber energi dan perubahannya. Alternatif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran Sains (IPA) yaitu dengan menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash. Tahap siklus I ini peneliti mengajukan proposal penelitian yang akan menjadi acuan lanjutan dalam tahap perencanaan. Tahap perencanaan tindakan I meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1) Peneliti dan guru menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan kisi-kisi soal dengan kompetensi dasar menjawab dan atau mengajukan pertanyaan tentang sumber energi yang diketahui anak. 2) Peneliti mempersiapkan media interaktif berbasis macromedia flash secara sederhana sesuai dengan kemampuan siswa dalam memahami gambar. commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Peneliti memberikan deskripsi tentang materi sumber energi yang akan digunakan dalam penelitian kepada wali kelas agar terjalin sebuah kesamaan persepsi. Kemudian menyepakati skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada tahap tindakan I. a) Langkah-langkah (skenario) pada pertemuan pertama: (1) Peneliti mempersiapkan materi sumber energi dan perubahannya dalam bentuk macromedia flash. (2) Peneliti mengajak siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan yang mereka miliki mengenai sumber energi dan perubahannya. (3) Peneliti menayangkan materi sumber energi dan perubahannya dalam bentuk macromedia flash dalam pelajaran. (4) Peneliti meminta siswa untuk mengidentifikasi gambar yang terdapat dalam bentuk macromedia flash tersebut. (5) Peneliti meminta siswa menuliskan apa yang telah ia ketahui tentang sumber energi dan perubahannya serta untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi pelajaran. (6) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa. b) Langkah-langkah (skenario) pertemuan kedua: (1) Peneliti mengajak siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan yang telah mereka ketahui tentang sumber energi dan perubahannya. (2) Peneliti mengajak siswa untuk menonton kembali materi sumber energi dan perubahannya dalam bentuk macromedia flash. (3) Peneliti menanyakan kepada siswa satu per satu mengenai apa yang terdapat dalam materi sumber energi di macromedia flash tersebut. (4) Peneliti membenarkan jawaban siswa yang salah. (5) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa. 4) Peneliti menyiapkan sarana yang dipakai saat pembelajaran seperti lembar observasi, lembar kerja siswa, alat tulis, laptop, kamera digital. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan, yaitu pada hari Rabu, commit to user 28 Maret 2012 dan hari Kamis, 29 Maret 2012 selama dua jam pelajaran (2 x
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 menit). Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru, untuk mengamati proses pembelajaran peneliti dibantu oleh dua orang observer. Tahap pelaksanaan ini dilakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 1) Pertemuan Pertama Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari Rabu, 28 Maret 2012. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran sains (IPA) dengan menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash. Adapun langkah-langkah pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut: (a) Peneliti mempersiapkan materi sumber energi dan perubahannya dalam bentuk macromedia flash. (b) Peneliti mengajak siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan yang mereka miliki mengenai sumber energi di bumi yang mereka ketahui. (c) Peneliti meminta siswa menuliskan apa yang ia ketahui tentang sumber energi di bumi yang mereka ketahui. (d) Peneliti meminta siswa menyebutkan alat-alat elektronik yang merupakan sumber energi. (e) Peneliti menayangkan materi sumber energi dan perubahannya dalam bentuk macromedia flash dalam pelajaran. (f) Peneliti meminta siswa untuk mengidentifikasi gambar yang terdapat dalam bentuk macromedia flash tersebut. (g) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Maret 2012. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama. Fokus dalam pertemuan ini adalah mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran. Sesuai dengan rencana pada skenario pembelajaran yang telah dibuat, awalnya peneliti menanyakan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya. Setelah siswa menjelaskan materi pelajaran to user kemarin, kemudian peneliticommit mengajak siswa menonton kembali materi yang
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sama melalui macromedia flash dalam waktu 15 menit. Setelah itu, peneliti bertanya kepada siswa mengenai materi yang dipelajari dari macromedia flash, apabila jawaban siswa salah peneliti membenarkan. Materi diakhiri kemudian siswa mengerjakan soal yang telah disiapkan, hal ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pelajaran. Pada pelaksanaan siklus I ini, penilaian dari soal tes serta keaktifan siswa selama pembelajaran selalu dicacat observer pada lembar observasi yang telah disediakan. Berikut ini adalah rekapitulasi nilai Siklus I : Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I Mata Pelajaran Sains (IPA) No
NAMA
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Belum Tuntas
NILAI
1
Ad
40
2
Rg
75
Tuntas
3
Kk
60
Belum Tuntas
4
Nms
45
Belum Tuntas
5
Dns
60
Belum Tuntas
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Nilai awal siswa kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dalam histogram sebagai berikut:
NILAI 80 70 60 50 40
NILAI
30 20 10 0 Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I Pembelajaran Sains (IPA) Siswa commit to user Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Nilai pada tabel 4.3 tersebut, diperoleh dari tes Siklus I yang dilakukan oleh peneliti. Tabel tersebut menunjukkan ada 2 siswa mendapatkan nilai di bawah 50 atau sebesar 40%, 2 siswa mendapatkan nilai 60 atau sebesar 40%, dan 1 siswa mendapatkan nilai lebih dari 60 atau sebesar 20%. Bila dianalisis dengan meninjau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan untuk Sains (IPA) yaitu ≥ 70, ada 1 siswa yang mencapai ketuntasan namun 4 siswa lainnya belum tuntas. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat satu siswa dari 5 siswa yang sudah memenuhi KKM (Kriteria Ketentusan Minimal). Penelitian pada Siklus I ini selain melihat nilai siswa, peneliti juga melakukan observasi terhadap keaktifan siswa. Dalam tahap observasi ini, peneliti menggunakan sistem observasi partisipan. Peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar serta mengusahakan sebisa mungkin tidak mempengaruhi proses alami dari kegiatan belajar mengajar pada hari itu. Hasil observasi terhadap keaktifan siswa seperti tertuang dalam tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I Nama Siswa
Siklus I
Keterangan
Ad
40 %
Cukup Aktif
Rg
70 %
Aktif
Kk
50 %
Aktif
Nms
40 %
Cukup Aktif
Dns
60 %
Aktif
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Hasil observasi keaktifan siswa pada Siklus I di Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut: commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Siklus I 80% 70% 60% 50% 40%
Siklus I
30% 20% 10% 0% Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.4 Tingkat Keaktifan Siswa Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 (Siklus I)
Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran Sains (IPA) terdapat 2 siswa dalam kategori cukup aktif atau sebesar 40%, 3 siswa dalam kategori aktif atau sebesar 60 %. Adapun aspek observasi terhadap keaktifan siswa tersebut, secara garis besar mencakup memberikan jawaban atas pertanyaan guru, serta siswa tampak antusias selama mengikuti pembelajaran. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sains (IPA) siswa masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari nilai siklus I yang dilakukan oleh peneliti, hanya ada 1 siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu ≥ 70. Selain itu, tingkat keaktifan siswa mengikuti pembelajaran Sains (IPA) masih kurang aktif, untuk itu peneliti berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar Sains (IPA). c. Observasi Tahap observasi siklus I dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu tanggal 28 dan 29 Maret 2012, pada saat pembelajaran Sains (IPA). Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran diperoleh gambaran commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tentang prestasi belajar Sains dan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran, yaitu sebagai berikut: 1) Siswa yang termasuk dalam kategori aktif berjumlah 3 siswa yaitu Rg, Kk dan Dns yang diketahui memiliki antusiasme, partisipasi, keberanian menjawab pertanyaan, dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. 2) Siswa yang termasuk dalam kategori cukup aktif berjumlah 2 siswa yaitu Ad dan Nms yang masih perlu ditingkatkan beberapa aspek keaktifan. 3) Berdasarkan hasil tes soal dapat diketahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi sumber energi dan perubahannya dengan menggunakan macromedia flash meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa. Sebanyak 3 siswa mendapatkan nilai ≥ 70, sedangkan sebanyak 2 siswa memperoleh nilai kurang dari ≥ 70, hal ini disebabkan karena siswa belum paham sepenuhnya pada materi pelajaran.
Ada beberapa kelemahan yang bersumber dari beberapa segi: 1) Media Macromedia flash Penggunaan media Macromedia flash dalam proses pembelajaran Sains (IPA) pada materi sumber energi dan perubahannya, memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan ini disebabkan karena materi yang dibuat dalam Macromedia flash masih sederhana. 2) Siswa (a) Siswa mengalami kesulitan dalam meringkas materi pelajaran. (b) Siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan pada soal tes. (c) Masih adanya siswa yang belum tertib di kelas sehingga dapat mengganggu kegiatan belajar siswa lain. 3) Peneliti (a) Penjelasan peneliti tentang media Macromedia flash masih terlalu singkat sehingga masih banyak siswa yang kurang antusias. (b) Peneliti dalam menjelaskan langkah-langkah pembelajaran terlalu cepat, to user sehingga ada siswa yangcommit tidak dapat mengikuti.
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adapun hasil tes pada siklus I menunjukkan bahwa siswa belum mengalami peningkatan dalam mempelajari materi sains (IPA). Hal ini dapat terlihat dari 1 siswa termasuk dalam kategori tuntas atau sebesar 20 %. Namun terdapat 4 siswa dalam kategori belum tuntas atau sebesar 80 %. d. Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar Sains (IPA) pada tindakan I, dapat direfleksikan sebagai berikut: 1) Dari 5 siswa hanya 3 siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar Sains (IPA) materi sumber energi dan perubahannya. 2) Dari 5 siswa terdapat 2 siswa yang cukup aktif dalam kegiatan belajar mengajar Sains (IPA) materi sumber energi dan perubahannya. 3) Kemampuan menjelaskan dan mengelola kelas guru termasuk dalam kategori cukup sebesar 60 % dari prosentase tertinggi 100 %. 4) Penggunaan materi dalam Macromedia flash harus ada perbaikan pada pembagian materi agar siswa tidak kebingungan dalam memahami materi maupun dalam menjawab soal. 5) Peneliti harus melakukan perbaikan dalam mengajar yakni memberikan penjelasan/contoh tentang media macromedia flash dan cara menggunakan media Macromedia flash. Berdasarkan hasil tes sains (IPA) pada siklus I, siswa yang mencapai ketuntasan baru ada 1 dari keseluruhan 5 siswa atau sebesar 20 %. Sedangkan siswa yang aktif dalam pembelajaran ada 3 siswa dari keseluruhan 5 siswa atau sebesar 60 %. Jadi, jika ditinjau dari indikator ketercapaian yang telah ditentukan yaitu 20 % siswa mendapatkan nilai ≥ 70 dan 60 % siswa aktif dalam pembelajaran, maka pada siklus I ini belum semua indikator mencapai ketercapaian yang ditetapkan, maka perlu diadakan siklus II.
2. Siklus II a. Perencanaan Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I yang akan dilaksanakan dalam 2 to user kali pertemuan selama 60 commit menit (2 x 30 menit) setiap pertemuannya.
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan refleksi siklus I, diharapkan segala kekurangan dapat dihindari dalam pelaksanaan siklus II ini. Adapun kegiatan perencanaan pada siklus II mencakup langkah-langkah sebagai berikut: 1) Peneliti dan guru menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan kisi-kisi soal dengan kompetensi dasar menjawab atau mengajukan pertanyaan tentang materi sains (IPA) yang diketahui anak. 2) Peneliti mempersiapkan media interaktif berbasis macromedia flash yang sudah diperbaiki sesuai dengan materi dan kemampuan siswa. 3) Peneliti dan guru menyepakati skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan pada tahap tindakan siklus II. (a) Langkah-langkah (skenario) pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama: (1) Peneliti mempersiapkan materi sumber energi dan perubahannya dalam bentuk macromedia flash. (2) Peneliti
memotivasi
siswa
dengan
mengajak
bermain
menggunakan media macromedia flash agar anak tertarik dengan media pembelajaran yang akan disampaikan di kelas. (3) Peneliti
mengajak
siswa
menyampaikan
pendapat
atau
pengetahuan yang mereka miliki mengenai materi sains (IPA). (4) Peneliti menayangkan materi sumber energi dan perubahannya dalam bentuk macromedia flash dalam pelajaran. (5) Peneliti meminta siswa untuk mengidentifikasi gambar yang terdapat dalam bentuk macromedia flash tersebut. (6) Peneliti meminta siswa menuliskan apa yang telah ia ketahui tentang sumber energi dan perubahannya serta untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi pelajaran. (7) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa. (8) Peneliti memberikan reward kepada siswa yang telah selesai mengerjakan soal berupa game permainan di laptop. commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(b) Langkah-langkah (skenario) tindakan siklus II pertemuan kedua: (1) Peneliti
memotivasi
siswa
dengan
mengajak
bermain
menggunakan media macromedia flash di laptop agar anak tertarik dengan media pembelajaran yang akan disampaikan di kelas. (2) Peneliti
mengajak
siswa
menyampaikan
pendapat
atau
pengetahuan mereka tentang materi sains (IPA). (3) Peneliti mengajak siswa untuk menonton kembali materi sains (IPA) dalam bentuk macromedia flash. (4) Peneliti menanyakan kepada siswa satu per satu mengenai apa yang terdapat dalam materi sumber energi di macromedia flash. (5) Peneliti membenarkan jawaban siswa yang salah. (6) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa. (7) Peneliti memberikan reward kepada siswa yang telah dapat menyelesaikan tugasnya dalam mengerjakan soal berupa game permainan di laptop. 4) Peneliti menyiapkan sarana yang dipakai saat pembelajaran seperti lembar observasi, lembar kerja siswa, alat tulis, laptop, kamera digital. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari dua pertemuan, yaitu pada hari Kamis, 5 April 2012 dan hari Senin, 9 April 2012 selama dua jam pelajaran (2 x 30 menit). Dalam tahap pelaksanaan ini dilakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 1) Pertemuan pertama Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari Kamis, 5 April 2012. Tindakan yang dilakukan adalah pelaksanaan pembelajaran sains (IPA) dengan menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash. Adapun langkah-langkah pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: (a) Peneliti mempersiapkan materi sumber energi dan perubahannya dalam bentuk macromedia flash. commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(b) Peneliti memotivasi siswa dengan mengajak bermain menggunakan media macromedia flash di laptop. (c) Peneliti mengajak siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan yang mereka miliki mengenai sumber energi dan perubahannya. (d) Peneliti menayangkan materi sumber energi dan perubahannya dalam bentuk macromedia flash dalam pelajaran. (e) Peneliti meminta siswa untuk mengidentifikasi gambar yang terdapat dalam bentuk macromedia flash tersebut. (f) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa. (g) Peneliti memberikan reward kepada siswa yang telah selesai mengerjakan soal berupa game permainan di laptop. 2) Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 9 April 2012. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama. Fokus dalam pertemuan ini adalah mengajak siswa menyimpulkan materi sains (IPA). Sesuai dengan rencana pada skenario pembelajaran yang telah dibuat, awalnya peneliti memotivasi siswa dengan mengajak bermain menggunakan media macromedia flash di laptop. Setelah siswa nyaman dengan permainan di laptop, peneliti menjelaskan materi pelajaran kemarin kemudian mengajak siswa menonton kembali materi yang sama melalui macromedia flash dalam waktu 15 menit. Setelah itu peneliti bertanya kepada masing-masing siswa mengenai apa dipelajari dari media macromedia flash, apabila jawaban siswa salah peneliti membenarkan jawaban siswa. Materi dari macromedia flash diakhiri dilanjutkan dengan meminta siswa mengerjakan soal yang telah disiapkan, hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Apabila siswa yang telah dapat menyelesaikan tugasnya, peneliti memberikan reward berupa game permainan di laptop.
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut ini adalah rekapitulasi di Siklus II : Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus II Mata Pelajaran Sains (IPA)
1
Ad
85
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tuntas
2
Rg
95
Tuntas
3
Kk
95
Tuntas
4
Nms
90
Tuntas
5
Dns
85
Tuntas
No
NAMA
NILAI
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Nilai Tes pada Siklus II Siswa Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam histogram sebagai berikut:
NILAI 96 94 92 90 88
NILAI
86 84 82 80 Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus II Pembelajaran Sains (IPA) Siswa Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
Penelitian pada Siklus II ini, selain melihat nilai siswa, peneliti juga melakukan observasi terhadap keaktifan siswa. Dalam tahap observasi ini, peneliti menggunakan sistem observasi partisipan. Peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar pada hari itu. Hasil observasi commit to user terhadap keaktifan siswa seperti tertuang dalam tabel berikut:
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II Nama Siswa
Siklus II
Keterangan
Ad
75 %
Aktif
Rg
80 %
Sangat Aktif
Kk
85 %
Sangat Aktif
Nms
75 %
Aktif
Dns
85 %
Sangat Aktif
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Hasil pengamatan keaktifan siswa pada kondisi awal di Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:
Siklus II 86% 84% 82% 80% 78%
Siklus II
76% 74% 72% 70% Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.6 Tingkat Keaktifan Siswa Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 (Siklus II) Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran Sains (IPA) terdapat 2 siswa dalam kategori aktif atau sebesar 40% dan 3 siswa dalam kategori sangat aktif atau sebesar 60 %. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sains (IPA) siswa sudah baik. Hal ini tampak dari nilai siklus II bahwa 5 siswa telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu ≥ 70. Selain itu, tingkat keaktifan commit to user siswa dalam mengikuti pembelajaran Sains sangat baik.
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Observasi Tahap observasi siklus II dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu tanggal 5 dan 9 April 2012, pada saat pembelajaran Sains (IPA). Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran diperoleh gambaran tentang kemampuan belajar sains (IPA) dan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran, yaitu sebagai berikut: 1) Siswa yang termasuk dalam kategori aktif berjumlah 5 siswa yang diketahui memiliki antusiasme, partisipasi, dan keberanian menjawab pertanyaan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. 2) Berdasarkan hasil tes sains (IPA) dapat diketahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran setelah menggunakan media Macromedia flash meningkat. Hal ini tampak dari hasil tes siswa yaitu 5 siswa atau keseluruhan dari jumlah siswa sudah mendapatkan nilai ≥ 70. Hasil tes sains (IPA) pada siklus II menunjukkan bahwa keseluruhan siswa termasuk dalam kategori tuntas atau sebesar 100%. Jika ditinjau dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), siswa yang mencapai nilai ≥ 70 atau tuntas dari KKM sebesar 100%. Jadi dapat disimpulkan pada pelaksanaan tindakan siklus II ini terjadi peningkatan prestasi belajar sains siswa dari siklus I yaitu sebesar 40 %. d. Analisis dan Refleksi Data selama proses pembelajaran Sains (IPA) digunakan sebagai masukan pada pertemuan selanjutnya. Setiap akhir pertemuan tiap siklus diadakan evaluasi untuk mengetahui nilai tes siswa setelah menggunakan media macromedia flash. Pada pembelajaran siklus I terdapat kekurangan atau kelemahan yang telah dapat diatasi pada siklus II. Berdasarkan refleksi tersebut, prestasi belajar sains (IPA) siswa sudah menunjukkan peningkatan yang diharapkan yaitu 5 siswa atau seluruh siswa mencapai nilai ≥ 70. Karena tolak ukur keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah apabila 80 % siswa dapat memperoleh nilai ≥ 70, maka tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil dan penelitian dapat dihentikan. commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
1. Perbandingan Siklus I dan Kondisi Awal Perbandingan prestasi belajar Sains siswa pada nilai awal dan Siklus I tertuang pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Tes Sumber energi dan perubahannya Pada Nilai Awal dan Siklus I. Nama Siswa
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Belum Tuntas
Nilai Awal
Nilai Siklus I
Ad
30
40
Rg
60
75
Tuntas
Kk
40
60
Belum Tuntas
Nms
30
45
Belum Tuntas
Dns
60
60
Belum Tuntas
Prosentase Tuntas
0%
60 %
Perbandingan prestasi belajar sains pada nilai awal dengan siklus I siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut: 80 70 60 50 Nilai Awal
40
Nilai Siklus I
30 20 10 0 Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.7 Perbandingan Hasil Tes Sumber energi dan perubahannya commit to user Nilai Awal dan Siklus I.
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan perbandingan nilai awal
dan pelaksanaan tindakan
siklus I terhadap keaktifan siswa saat pembelajaran Sains (IPA) melalui lembar observasi diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.8 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Kondisi Awal dan Siklus I. Nama Siswa
Kondisi Awal
Siklus I
Keterangan
Ad
25 %
40 %
Cukup Aktif
Rg
60 %
70 %
Aktif
Kk
40 %
50 %
Aktif
Nms
25 %
40 %
Cukup Aktif
Dns
50%
60 %
Aktif
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Perbandingan keaktifan siswa selama pembelajaran Sains (IPA) pada kondisi awal dan siklus I siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun Pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut: 80% 70% 60% 50% Kondisi Awal
40%
Siklus I
30% 20% 10% 0% Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.8 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Autis Pada Kondisi Awal dan Siklus I.
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa siswa dengan kategori aktif dalam pembelajaran Sains (IPA) sebanyak 3 siswa dari keseluruhan 5 siswa atau sebesar 60 %, sedangkan 2 siswa dalam kategori cukup aktif atau sebesar 40 %. Hal ini menunjukkan peningkatan keaktifan jika dibandingkan dengan kondisi awal, dimana rata-rata siswa termasuk dalam kategori cukup aktif. Jadi ada peningkatan sebesar 60 % dibandingkan dari kondisi awal.
2. Perbandingan Siklus I dan Siklus II Perbandingan prestasi belajar Sains siswa di siklus I dan Siklus II tertuang pada tabel di berikut ini:
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Tes Sains (IPA) Pada Siklus I dan Siklus II Nilai Siklus I
Nilai Siklus II
Ad
40
85
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tuntas
Rg
75
95
Tuntas
Kk
60
95
Tuntas
Nms
45
90
Tuntas
Dns
60
85
Tuntas
60 %
40 %
Nama Siswa
Prosentase Tuntas
Perbandingan hasil tes Sains (IPA) di siklus I dan siklus II siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun Pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100 90 80 70 60 50
Nilai Siklus I
40
Nilai Siklus II
30 20 10 0 Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.9 Perbandingan Hasil Tes Sains (IPA) pada Siklus I dan Siklus II Berdasarkan
observasi
pada
pelaksanaan
tindakan
siklus
II
dibandingkan siklus I terhadap keaktifan siswa saat pembelajaran Sains (IPA) melalui lembar observasi diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II Nama Siswa
Siklus I
Siklus II
Keterangan
Ad
40 %
75 %
Aktif
Rg
70 %
80 %
Sangat Aktif
Kk
50 %
85 %
Sangat Aktif
Nms
40 %
75 %
Aktif
Dns
60 %
85 %
Sangat Aktif
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Perbandingan keaktifan siswa dalam pembelajaran Sains (IPA) di siklus I dengan siklus II pada siswa autis kelas V di SLB Autis Harmony Surakarta tahun Pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90% 80% 70% 60% 50%
Siklus I
40%
Siklus II
30% 20% 10% 0% Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.10 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siklus II dan Siklus I.
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa siswa dengan kategori aktif dalam pembelajaran Sains (IPA) sebanyak 2 siswa dari 5 siswa atau sebesar 40 %, sedangkan 3 siswa dalam kategori sangat aktif atau sebesar 60%.
3. Perbandingan Antarsiklus Pada siklus I terdapat beberapa kekurangan. Permasalahan yang muncul pada siklus I tersebut, dapat diperoleh solusi pada siklus II dengan perbaikan pada media Macromedia flash dengan maksud agar siswa tidak bingung dalam memahami materi-materi yang terdapat dalam macromedia flash serta pemberian reward agar anak lebih bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan pada prestasi belajar Sains Sains (IPA) siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Apabila dilihat dari nilai awal sampai tindak lanjut pada siklus I dan siklus II maka terdapat peningkatan secara jelas. Adapun data yang diperoleh peneliti dapat dijabarkan dalam tabel berikut ini:
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.11 Peningkatan Nilai Tes Sumber energi dan perubahannya Tiap Siklus Nama
Kemampuan Awal
Siklus I
%
Siklus II
%
Keterangan
Ad
30
40
10
85
45
Meningkat dan Tuntas
Rg
60
75
15
95
20
Meningkat dan Tuntas
Kk
40
60
20
95
35
Meningkat dan Tuntas
Nms
30
45
15
90
45
Meningkat dan Tuntas
Dns
60
60
0
85
25
Meningkat dan Tuntas
0%
60 %
100%
60 %
40 %
% Tuntas % Peningkatan
Meningkat dan Tuntas
Peningkatan hasil tes sains (IPA) siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun Pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:
% Tuntas 100% 80% 60% % Tuntas
40% 20% 0% Kemampuan Awal
Siklus I
Siklus II
Grafik 4.11 Perbandingan Prosentase Hasil Tes sains (IPA) Dimulai dari Kemampuan Awal sampai Siklus II.
Peningkatan hasil tes sains (IPA) dilihat dari peningkatan nilai masingmasing siswa dapat digambarkan ke dalam grafik histogram sebagai berikut: commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100 90 80 70 60
Kemampuan Awal
50
Siklus I
40
Siklus II
30 20 10 0 Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.12 Perbandingan Nilai Tes Sains (IPA) Dilihat dari kondisi Awal sampai Siklus II
Data tabel 4.11 merupakan rekapitulasi nilai tes sains (IPA) dimulai dari nilai awal atau kemampuan awal siswa, siklus I dan siklus II. Tabel tersebut memperlihatkan adanya peningkatan nilai sejak diadakan siklus I dan siklus II. Nilai tes awal digunakan sebagai acuan dalam penentuan kemampuan awal menunjukkan bahwa dari semua siswa belum ada yang mencapai ketuntasan atau ketuntasan baru mencapai 0 %. Pada hasil tes sains (IPA) siklus I, persentase tuntas mencapai 60 % atau terjadi peningkatan 60 % bila dibandingkan dengan nilai awal. Hasil tes sains (IPA) siklus II, persentase tuntas sebesar 100 % atau terjadi peningkatan sebesar 40% dibandingkan siklus I. Apabila membandingkan nilai awal dengan nilai siklus II, maka peningkatan nilai siswa sebesar 100 %.
Peningkatan keaktifan siswa autis saat pembelajaran Sains (IPA) dengan menggunakan media Macromedia flash dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini:
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.12 Peningkatan Keaktifan Siswa autis Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 Nama Siswa Ad
Kondisi Awal 25 %
Siklus I
Siklus II
40 %
75 %
Keteranga n Meningkat
Rg
60 %
70 %
80 %
Meningkat
Kk
40 %
50 %
85 %
Meningkat
Nms
25 %
40 %
75 %
Meningkat
Dns
50%
60 %
85 %
Meningkat
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Peningkatan keaktifan siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 pada pembelajaran sains (IPA) dari kondisi awal sampai dengan siklus II dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut: 90% 80% 70% 60% 50%
Kondisi Awal
40%
Siklus I
30%
Siklus II
20% 10% 0% Ad
Rg
Kk
Nms
Dns
Grafik 4.13 Peningkatan Keaktifan Siswa Dimulai dari Observasi Awal sampai Siklus II Berdasarkan tindakan-tindakan tersebut, penelitian dikatakan berhasil melaksanakan pembelajaran sains (IPA) dengan menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash. Hal ini ditunjukkan melalui penggunaan media macromedia flash yang dapat membantu siswa meningkatkan prestasi belajar commit to user sains (IPA).
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pembahasan Pembahasan hasil penelitian ini akan menjabarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian berdasarkan perumusan masalah dan deskripsi hasil pengamatan. Pembahasan hasil penelitian tersebut meliputi: peningkatan prestasi belajar Sains serta peningkatan keaktifan siswa saat pembelajaran Sains (IPA) setelah penggunaan media interkatif berbasis macromedia flash pada anak autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar sains (IPA) anak autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 mengalami peningkatan setelah menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash. Hasil tersebut relevan dengan pendapat Siti Mutmainah & Onno W. Purbo yang menyatakan bahwa “Flash dibuat untuk keperluan pembelajaran yang interaktif dan menarik”. (2002: 1) Media interaktif berbasis macromedia flash ini dapat mendorong siswa berperan aktif mengikuti pembelajaran dengan cara guru memotivasi siswa untuk menyampaikan apa saja yang mereka ketahui tentang suatu materi. Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran dapat dilihat pada grafik 4.13 yang menunjukkan peningkatan signifikan dari kondisi awal sampai dengan siklus II. Selain
untuk
meningkatkan
keaktifan
siswa
selama
mengikuti
pembelajaran, media Macromedia flash juga dapat digunakan untuk memotivasi siswa dalam belajar sains (IPA) secara modern. Pembelajaran sains (IPA) pada materi sumber energi dan perubahannya di Sekolah Dasar, biasanya dilakukan guru dengan media pembelajaran yang konvensional. Misalnya dengan membacakan teks, kemudian siswa menyebutkan benda-benda di sekitarnya atau memberikan gambar-gambar yang relevan. Setelah siswa selesai mengidentifikasi materi, guru memberikan soal berkaitan dengan materi tersebut. Kondisi seperti ini menimbulkan kejenuhan sehingga menyebabkan siswa cenderung pasif. Siswa autis akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran sains (IPA) karena mereka kesulitan dalam memproses informasi yang diterima sehingga tidak dapat memahami materi secara mudah. Hal ini menyebabkan mereka to user memiliki hasil belajar yang rendahcommit serta tidak sesuai dengan potensi anak.
59
perpustakaan.uns.ac.id
Penggunaan
digilib.uns.ac.id
media
interaktif
berbasis
macromedia
flash
pada
pembelajaran sains (IPA) dapat membantu siswa autis dalam menghubungkan pengetahuan yang mereka miliki dengan informasi yang baru diterimanya. Selain itu macromedia flash juga bermanfaat untuk meningkatkan peran aktif siswa sehingga dapat mengatasi kejenuhan terhadap materi sains (IPA). Selain itu, penelitian ini hampir sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andayani (2008) yang menunjukkan bahwa media macromedia flash sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan anak dalam memahami materi pelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (hlm. 1). Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal ini, maka media Macromedia flash tidak hanya dapat diterapkan bagi siswa normal namun juga efektif dalam meningkatkan prestasi belajar Sains sains (IPA) bagi siswa autis. Akhirnya dapat penulis simpulkan bahwa penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash dapat meningkatkan prestasi belajar sains (IPA) anak autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan Hasil penelitian tersebut memperlihatkan adanya peningkatan signifikan pada prestasi belajar sains (IPA) anak autis setelah menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash. Hal itu tampak dari data nilai awal serta nilai pada siklus I dan siklus II yang menunjukkan ketuntasan sesuai dengan indikator ketercapaian dalam penelitian ini. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan penelitian ini yang berbunyi: “Penggunaan Macromedia flash dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar sains (IPA) anak autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” dapat terbukti kebenarannya.
B. Implikasi Penelitian ini memberikan gambaran bahwa dalam pembelajaran, sangatlah diperlukan adanya pemikiran yang kreatif dalam memecahkan suatu masalah. Bukan hanya pada materinya saja, namun juga pada permasalahan lain yang sering terjadi dalam proses belajar mengajar. Salah satu wujud pemikiran kreatif tersebut dapat berupa penggunaan media pembelajaran yang modern dan interaktif. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash dalam pembelajaran Sains (IPA) yang membuktikan terjadinya peningkatan prestasi belajar sains (IPA) siswa autis kelas V Semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash dalam penelitian ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menghadirkan media pembelajaran yang baru dan menarik sehingga media ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi guru yang ingin menyampaikan materi pelajaran Sains commit tosebagai user alternatif untuk meningkatkan (IPA). Media ini juga dapat digunakan
63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keaktifan siswa autis dalam pembelajaran Sains (IPA) karena media ini dapat menciptakan iklim siswa yang aktif dalam mengeksplorasi bahan pembelajaran dengan cara menghubungkan pengetahuan yang dimiliki siswa dengan informasi yang baru diterimanya. Untuk itu, media interaktif berbasis Macromedia flash perlu digunakan dalam pembelajaran.
C. Saran Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saransaran sebagai berikut: 1. Saran kepada Guru a. Guru sebaiknya berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik sehingga siswa merasa nyaman dan aktif mengikuti pembelajaran. b. Guru sebaiknya lebih mengefektifkan pembelajaran Sains (IPA) dengan berupaya mengoptimalkan kemampuan mengelola kelas. c. Guru sebaiknya selalu berfikir kreatif dalam mengembangkan inovasi pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran berupa Macromedia flash. 2. Saran kepada Siswa a. Siswa hendaknya selalu terlibat secara aktif saat kegiatan belajar mengajar. b. Siswa sebaiknya fokus dan memperhatikan guru selama mengikuti pembelajaran. c. Siswa sebaiknya mampu mengekspresikan diri dengan berani dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar yang diadakan oleh guru. 3. Saran kepada Peneliti selanjutnya. Diharapkan ada penelitian lanjutan yang membahas tentang kaitan media Macromedia flash dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi lain.
commit to user
64