perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SKRIPSI
ANALISIS PELAKSANAAN PRAKERIN DALAM RANGKA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA KURIKULUM KELOMPOK PRODUKTIF (Studi Kasus Di Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta)
DISUSUN OLEH: NANANG INDARYANTO K 1506040
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL/BANGUNAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PELAKSANAAN PRAKERIN DALAM RANGKA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA KURIKULUM KELOMPOK PRODUKTIF (Studi Kasus Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta)
Oleh:
NANANG INDARYANTO K 1506040
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Sipil/ Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Skipsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. AG.Thamrin , M.Pd, M.Si NIP. 19670819 199303 1 002
Sri Sumarni ST, MT NIP. 19790721 200212 2 001
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Rabu Tanggal : 30 Maret 2011
Tim penguji Skripsi : Nama terang
Tanda Tangan
Ketua
: Drs. Sutrisno, S.T., M.Pd.
Sekretaris
: Drs. Bambang Sulistyo Budi
Anggota 1
: Drs. A.G. Tamrin, M.P.d, M.Si.
Anggota 2
: Sri Sumarni, S.T, M.T.
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. M Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001
commit to user iv
___________ ___________ ___________ ___________
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Nanang Indaryanto. K1506040. ANALISIS PELAKSANAAN PRAKERIN DALAM RANGKA PENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA KURIKULUM KELOMPOK PRODUKTIF (STUDI KASUS DI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 5 SURAKARTA) Skripsi. 2011 Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan prakerin oleh SMK N 5 Surakarta Program Keahlian Teknik Bangunan. (2) Mengetahui apakah kemampuan produktif siswa telah relevan dengan dunia industri. (3) Mengetahui faktor penghambat pelaksanaan Prakerin di Program Keahlian Bangunan SMK N 5 Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan, tempat atau lokasi penelitian, arsip dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan wawancara, observasi langsung, dan mencatat dokumen. Validitas data menggunakan trianggulasi data. Analisis data yang digunakan berupa analisis interaktif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Langkah yang di tempuh oleh Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta pada pelaksanaan Prakerin dengan menggunakan beberapa tahapan yaitu: (a) Tahap pra prakerin yang meliputi kegiatan: analisis kebutuhan industri, penetapan industri baru, singkronisasi industri baru, MoU, sosialisasi program Prakerin ke guru pembimbing telah berjalan dengan baik (b) Tahap pelaksanaan prakerin yang meliputi kegiatan: tahap persiapan prakerin, tahap penyerahan peserta prakerin telah berjalan baik, tahap pembimbingan/ monitoring kurang berjalan dengan baik, tahap penarikan siswa dari industri telah berjalan dengan baik (c) Laporan pelaksanaan prakerin telah berjalan dengan lancar (2) Kemampuan siswa pada kurikulum produktif sudah dapat dikatakan relevan dengan tuntutan dunia Industri meskipun masih hanya kemampuan dasarnya saja. Hal tersebut dapat terlihat pada tabel angket kemampuan siswa terhadap pekerjaan yang ada di industri yang menunjukkan tingkat relevansi kemampuan siswa TGB sebesar 68%, siswa TKB sebesar 80,95%, siswa TKK sebesar 60 %. (3) Hambatan yang dihadapi oleh SMK N 5 Surakarta khususnya Program Keahlian Teknik Bangunan antara lain: (a) Jenis pekerjaan yang diberikan kepada siswa Prakerin kurang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki (b) Tempat Prakerin yang jauh dari tempat tinggal siswa mengakibatkan siswa kesulitan menuju tempat Prakerin (c) Kurang optimalnya pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
v
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT OF INDUSTRIAL Nanang Indaryanto. K1506040. ANALYSIS APPRENTICESHIP IMPLEMENTATION IN ATTEMPTS OF ENHANCING STUDENT’S SKILL IN PRODUCTIVE GROUP CURRICULUM (A CASE STUDY OF BUILDING TECHNIQUE SKILL DEPARTMENT IN SMK N 5 OF SURAKARTA). Thesis. 2011 Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta. Purposes of the research are: (1) To know steps conducted in implementation of industrial apprenticeship by Building Technique Skill Department of SMK N 5 of Surakarta; (2) To know if productive skill of student is relevant with industrial world; (3) To know factors hampering the implementation of industrial apprenticeship of Building Technique Department of SMK N 5 of Surakarta. The research uses descriptive-qualitative method. Data sources of the research are informant, place or location of research, archives and documents. The research takes sample by using a purposive sampling technique. Data is collected by using interview, direct observation and making record of documents techniques. The data is validated by using data triangulation. Interactive analysis is used to analyze the data. Conclusions of the research are: (1) Steps performed by Construction Technique Skill Program of SMK N 5 of Surakarta in implementation of industrial apprenticeship were using several phases, namely: (a) Industrial apprenticeship phase consists of analysis of industrial needs, new industrial establishment, new industrial synchronization, MoU, socialization of industrial apprenticeship program to counseling teachers went well (b) Phase of industrial apprenticeship implementation consists of preparation stage of industrial apprenticeship, stage of referral of industrial apprenticeship participants has been going well, stage of guidance/monitoring monitoring less goes well, stage of redeployment of industrial apprenticeship participants from industry has been going well, (c) reports of industrial apprenticeship implementation that are consisting of counselor journals collection, recapitulation of order breaking in part of students, evaluation of industrial feasibility, certification, and analysis of industrial satisfaction. (2) Student’s skills of productive curriculum could be said as relevant with industrial demand, although they were only skilled in basic competences. It could be seen from the table of student’s skill questionnaire describing student’s skills in jobs of industrial world. The student’s skill indicated that relevance level of skill of TGB students was 68%, TKB students was 80.95%, TKK students was 60%. (3) Barriers facing SMK N 5 of Surakarta in general and Construction Technique Skill Program in particular in implementation of the industrial apprenticeship were: (a) type of job provided to student was not suitable with student’s competence, (b) location of the industrial apprenticeship was far from student’s residence and it caused some difficulty for student in attending his working place in assigned apprenticeship location, (c) guidance provided by school was less optimal.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“ Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) ” (QS. Al-Insyirah : 6-7)
Pergunakanlah kesempatan yang lima dengan sebaik-baiknya sebelum datang lima perkara yang lain, yaitu hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu senggangmu sebelum datang kesibukanmu, masa mudamu sebelum masa tuamu dan masa kayamu (berkecukupan) sebelum datang masa fakirmu (H.R. Ahmad, Hakim dan Baihaqi).
Orang yang tidak pernah membuat kekeliruan adalah orang yang tidak pernah melakukan apapun (Einstein)
commit vii to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada: Ayah dan ibu tercinta Kakak dan keluarga yang aku sayangi Keluarga besarku yang selalu memberi dukungan buatku Rekan-rekan seperjuangan PTS/B 06’ Almamater
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan nikmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini, untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi. Untuk itu dikesempatan yang berbahagia ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya kepada yang terhormat: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS Surakarta. 4. Bapak Drs. A.G. Tamrin, M.P.d, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I. 5. Ibu Sri Sumarni, ST, MT sebagai Dosen Pembimbing II. 6. Warga SMK Negeri 5 Surakarta sebagai tempat penelitian. 7. Kedua orang tuaku dan keluarga atas dukungan moril dan material yang telah diberikan selama ini. 8. Rekan-rekan mahasiswa PTS/B angkatan 2006. 9. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan dan bantuan sehingga dapat selesainya skripsi ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Terakhir, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pemabaca. Amien. Surakarta, Maret 2011
Penulis
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
JUDUL .............................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................
iii
PENGESAHAN ..............................................................................................
iv
ABSTRAK .....................................................................................................
v
ABSTRACT ....................................................................................................
vi
MOTTO ...........................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xiv
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A.
Latar Belakang Masalah .................................................................
3
B.
Perumusan Masalah ........................................................................
3
C.
Tujuan Penelitian ............................................................................
3
D.
Manfaaat Penelitian ........................................................................
3
BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................
5
A.
Tinjauan Pustaka ............................................................................
5
1. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) .................................
5
2. Praktek Kerja Industri..........................................................
10
3. Kemampuan Produktif Pada SMK ....................................
19
Kerangka Berpikir ..........................................................................
20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .....................................................
22
B. A.
Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................
22
B.
Bentuk dan Strategi Penelitian .......................................................
22
C.
Sumber Data ....................................................................................
23
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Halaman D.
Teknik Sampling ............................................................................
24
E.
Teknik Pengumpulan Data .............................................................
24
F.
Validitas Data ..................................................................................
26
G.
Analisis Data ..................................................................................
27
H.
Prosedur Penelitian .........................................................................
28
BAB IV. HASIL PENELITIAN ......................................................................
30
A.
Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................
30
B.
Deskripsi Temuan Studi Penelitian ................................................
38
C.
Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori ..............
65
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................
70
A.
Kesimpulan .....................................................................................
70
B.
Implikasi .........................................................................................
71
C.
Saran ................................................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
73
LAMPIRAN .....................................................................................................
75
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Waktu Penelitian. ............................................................................
22
Tabel 2. Susunan Jabatan Di SMK N 5 Surakarta .........................................
33
Tabel 3. Tata Tertib dan Sanksi Prakerin Siswa ...........................................
42
Tabel 4. Tindakan Yang Diambil .................................................................
43
Tabel 5. Kriteria Penilaian Prakerin ..............................................................
48
Tabel 6. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Program Kompetensi Teknik Gambar Bangunan ...................................................................
51
Tabel 7. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Program Kompetensi Teknik Konstruksi Bangunan ..............................................................
52
Tabel 8. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Program Kompetensi Teknik Konstruksi Kayu ......................................................................
54
Tabel 9. Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan Pekerjaan Di Industri Anak TGB .........................................................................
58
Tabel 10. Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan Pekerjaan Di Industri Anak TKB .........................................................
60
Tabel 11. Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan Pekerjaan Di Industri Anak TKK ........................................................
62
Tabel 12. Hasil Penelitian ,Wawancara Dan Analisis Dokumen Di SMK N 5 Surakarta ......................................................................................
xii
commit to user
67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir ..............................................................
21
Gambar 2. Teknik Validitas Data ................................................................
27
Gambar 3. Model Analisis Interaktif ............................................................
28
Gambar 4. Denah Lokasi Penalitian .............................................................
31
Gambar 5. Struktur Organisasi Program Keahlian Teknik Bangunan .......
38
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Pedoman wawancara ..................................................................
75
Lampiran 2. Hasil Wawancara ........................................................................
79
Lampiran 3. Dokumen Prakerin SMK N 5 Surakarta .....................................
101
Lampiran 4. Dokumen Observasi ...................................................................
130
Lampiran 5. Surat Perijinan ............................................................................
133
xiv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu negara karena berperan menghasilkan sumber daya manusia (SDM). Sebagai pencetak sumber daya manusia (SDM) dunia pendidikan memiliki peranan yang terpenting, karena melalui dunia pendidikan manusia sebagai input akan diproses atau dididik sehingga menjadi output yang diharapkan siap kerja, cerdas, serta kompetitif. Ada beberapa macam pendidikan di Indonesia, seperti tercantum Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 15 menyatakan: jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, vokasi keagamaan dan khusus. Jenis pendidikan kejuruan adalah Sekolah Menengan Kejuruan (SMK). SMK adalah sebagai tempat pendidikan di Indonesia yang mencetak SDM dalam hal ini adalah lulusan yang siap pakai yang mempunyai keahlian dan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. SMK harus
meyiapkan siswanya untuk
memiliki pengetahuan
(knowlage), ketrampilan (skill), serta sikap (attitude). Sebagai landasanya adalah Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 1990: tentang pendidikan kejuruan yang menyatakan bahwa, “Tujuan pendidikan kejuruan mengutamakan penyiapan siswa memasuki lapangan kerja serta mengembangakan sikap profesional”. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
SMK
bertujuan
untuk
mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja di tingkat menengah yang mempunyai jiwa profesional yang mampu bersaing di dunia industri. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan melaksanakan pendidikan sistem ganda (PSG). PSG merupakan suatu bentuk pelatihan profesional yang secara sistemik mengkombinasikan dan menyatukan program pendidikan di sekolah dan program keahlian yang diperoleh melalui aktivitas kerja langsung ditempat kerja atau dunia industri. Hal ini diarahkan dan
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
ditujukan untuk mendapatkan ketrampilan profesional tertentu sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Pelaksanaan pendidikan sistem ganda akan menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang Nomor 2 / 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang Peranan Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, dan Kepmendikbud Nomor 080/ U/ 1993 tentang Kurikulum SMK. Melalui PSG diharapkan adanya kesesuaian antara kemampuan yang dimiliki lulusan SMK dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahlian yang dipilih. Prakerin merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda (PSG) pada SMK. Prakerin adalah praktek keahlian produktif yang dilaksanakan di dunia industri, yang berupa penerapan ilmu-ilmu pada kurikulum produktif yang telah diberikan di sekolah. Pelaksanaan prakerin adalah merupakan upaya untuk mencapai tujuan dari penyelenggaraan pendidikan sistem ganda (PSG). Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka diperlukan suatu kerjasama antara pihak sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri sebagai institusi pasangan. Jadi keberhasilan program pendidikan sistem ganda sangat dipengaruhi oleh peran serta dunia usaha dan dunia industri. Berdasarkam pemaparan di atas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) di SMK Negeri 5 Surakarta pada program keahlian teknik bangunan. Untuk mengkaji permasalahan tersebut maka penulis tuangkan melalui penelitian dengan judul: “ANALISIS
PELAKSANAAN
PRAKERIN
DALAM
RANGKA
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA PADA KURIKULUM KELOMPOK PRODUKTIF ”(Studi Kasus di Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan oleh SMK Program Keahlian Teknik Bangunan untuk pelaksanaan prakerin dalam rangka peningkatan kemampuan siswa dalam kurikulum kelompok produktif ? 2. Bagaimanakah relevansi kemampuan produktif yang telah dimiliki siswa di sekolah dengan tuntutan dunia industri dalam melaksanakan prakerin? 3. Faktor penghambat apa sajakah yang dihadapi oleh SMK dalam pelaksanaan prakerin?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui
langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan prakerin
oleh SMK N 5 Surakarta Program Keahlian Teknik Bangunan. 2. Mengetahui apakah kemampuan produktif siswa telah relevan dengan dunia industri. 3. Mengetahui faktor-faktor penghambat pada pelaksanaan program Prakerin di Program Keahlian Bangunan SMK N 5 Surakarta.
D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka dengan penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka, yang dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan serta sebagai acuan bagi penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
2. Secara Praktis a. Sebagai masukan pelaksanaan program prakerin bagi program keahlian teknik bangunan SMK N 5 Surakarta. b. Sebagai masukan bagi program keahlian teknik bangunan SMK N 5 Surakarta untuk dapat menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan produktif siswa sesuai dengan kebutuhan dunia industri. c. Sebagai masukan untuk Program Studi Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) a. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Berdasar UU No.20 Tahun 2003 yang memuat Sistem Pendidikan Nasional bahwasannya “ Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu“. Sedangkan Oemar Hamalik ( 1990 : 24 ) berpendapat bahwa : “ Pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan bakat pendidikan dasar trampil dan kebiasaan-kebiasaan yang mengara pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan ketrampilan, bukan program terminal siswa kepada pilahan maksimal untuk melanjutkan studi dan atau mendapat pekerjaan“ Sementara itu Suharsimi Arikunto ( 1990 : 1 ) berpendapat bahwa : “ Pendidikan kejuruan dapat diklasifikasikan ke dalam jenis pendidikan khusus ( specialized education ) karena kelompok pelajaran atau program yang disediakan hanya dipilih oleh orang-orang yang memiliki minat khusus untuk mempersiapkan dirinya bagi lapangan pekerjaan di masa mendatang. Agar lapangan kerja khusus ini dapat sukses maka pendidikan kejuruan dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga terampil yang dibutuhkan di masyarakat “ Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya pendidikan kejuruan merupakan suatu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga terampil di dalam memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang-bidang keahlian tertentu. Berdasar keputusan Dirjen Mandikdasmen nomor 251/C/KEP/MN/2008 tentang spectrum keahlian pendidikan menengah kejuruan membagi pendidikan menengah kejuruan menjadi 6 bidang studi keahlian. Bidang studi keahlian tersebut adalah: 1) Teknologi dan Rekayasa yang meliputi program keahlian : teknik bangunan, teknik plumbing dan sanitasi, tekni survey dan pemetaan, teknik ketenagalistrikan, teknik pendingin dan tata udara, teknik mesin, teknik otomotif, teknik pesawat udara, teknik perkapalan,
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
2)
3) 4)
5)
6)
teknologi tekstil, teknik grafika, geologi dan pertambangan, instrumen industri, teknik kimia, pelayaran, teknik indutri, teknik perminyakan, dan teknik elektronika. Teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi program keahlian : tekni komunikasi, teknik computer dan informatika, dan teknik broadcasting. Kesehatan yang meliputi program keahlian : kesehatan serta perawatan sosial. Seni, kerajinan dan pariwisata yang meliputi program keahlian : seni rupa, desain dan produksi kria, seni pertunjukan, pariwisata, tata boga, dan teknik kecantikan. Agribisnis dan agroteknologi yang meliputi program kealian : agribisnis produksi tanaman, agribisnis produksi ternak, agribisnis produksi sumberdaya perairan, mekanisasi pertanian, agribisnis hasil pertanian, dan penyuluhan pertanian. Bisnis dan manajemen yang meliputi program keahlian : administrasi, keuangan, dan tata niaga.
Dalam penelitian ini, peneliti menekankan pada SMK kelompok bidang studikeahlian teknologi dan rekayasa khususnya pada program studi kealian teknik banguan. Untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, maka pengembangan program pendidikan kejuruan (Oemar Hamalik, 1990: 93),
didasarkan pada
kriteria sebagai berikut: a) Program Pendidikan Kejuruan harus mempersiapkan siswa untuk memasuki pekerjaan piihan tanpa mengabaikan aspek pendidikan umum. b) Kualitas program bersifat luwes, memudakan siswa untuk mengikuti program latihan
bila
mereka
sudah
siap
dan
mampu
melaksanakan
dan
mengerjakannya. c) Kualitas program melayani dan mengorientasikan orang-orang dewasa pada kesempatan kerja. Kriteria diatas menunjukkan bahwa program kejuruan bukan hanya memberikan pelajaran ketrampilan kepada individu untuk mendapatkan kehidupan yang layak, tetapi juga menjadikan pedidikan relevan dengan kebuthan masyarakat. Pendidikan kejuruan harus berorientasi kerja. Jadi pendidikan kejuruan bukan hanya memberikan ketrampilan kerja, tetapi juga memberikan bekal bagaimana bekerja yang efektif dan efisien.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
b. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Agar dapat menjadi institusi yang baik dalam memberikan pelayanan pendidikan bagi masyarakat, SMK mempunyai tujuan yang akan dicapai dalam meningkatkan kemampuan para siswanya. Menurut Rupert Evans dalam Rudi Setyo H ( 2008: 9 ) tujuan SMK adalah : 1) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja 2) Meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu 3) Mendorong motivasi untuk terus belajar. Sedangkan tujuan pendidikan SMK yang tercantum dalam kurikulum SMK edisi 2006 adalah: a)
Tujuan Umum
b)
(1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peseta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa. (2) Mengembangkan potensi peserta didik, agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan mandiri. (3) Mengembangkan potensi peserta didik agar mereka memiliki kepedulian wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keaneka ragaman budaya bangsa Indonesia. (4) Mengembangkan potensi peserta didik agar mereka memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan , serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif . . Tujuan Khusus (1) Menyiapkan pesrta didik agar menjadi manusia produktif, mandiri mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan di dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan tingkat kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. (2) Menyiapkan pesrta didik agar mampu memilih karier, ulet, dan gigih dalam berkompetisi, mampu beradaptasi di linkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional yang ada dalam bidang keahlian yang diminatinya. (3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. (4) Membekali peserta didik dengan kopetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang di pilih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
Sedangkan menurut Peraturan Pemerinntah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 26 ayat (3) menyatakan bahwa tujuan pendidikan kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan kejuruannya. Untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut diatas, SMK melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar dengan Pedidikan Sistem Ganda (PSG). Pedidikan Sistem Ganda adalah suatu suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian professional yang memadukan secara sistemik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan kehlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja secara terarah untuk mencapai tingkat keahlian profesi tertentu. c. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Kurikulum adalah substansi pembelajaran yang dirancang secara terstruktur dan dikemas dalam berbagai mata diklat yang dikelompokkan dalam program normatif, adaptif dan produktif. Pengorganisasian materi program normatif dan adaptif mengacu pada UU Sidiknas No.20 Th. 2003 pasal 37, berupa nama mata diklat, sedangkan program produktif mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). 1)
Program Normatif Program normatif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial anggota masyarakat baik sebagai warga Negara Indonesia maupun sebagai warga dunia. Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara. Program ini berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada norma, sikap dan perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan, dan dilatihkan pada peserta didik, disamping kandungan pengetahuan dan keterampilan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
yang ada di dalamnya. Mata diklat pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program keahlian. 2) Program Adaptif Program adaptif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyelesaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Program adaptif berisi mata diklat yang lebih menitikberatkan pada pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk bekerja. Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai “ apa “ dan “ bagaimana “ suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi juga pemahaman dan penguasaan tentang “ mengapa “ hal tersebut harus dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata diklat yang berlaku sama bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing program keahlian. 3) Program Produktif Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati
oleh
forum
yang
di
anggap
mewakili
dunia
usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif bersifat melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia usaha / industri atau asosiasi profesi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
Program produktif diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.
2. Praktek Kerja Industri (Prakerin) Prakerin adalah bagian dari pendidikan sistem ganda (PSG) pada sekolah menengah kejuruan. Prakerin merupakan salah satu bagian dari program bersama antara SMK dan industri yang dilaksanakan di dunia usaha/ indutri (Du/Di). a. Pendidikan Sistem Ganda 1) Latar Belakang Pendidikan Sistem Ganda Implementasi dari SMK yang berorientasi pada dunia kerja, didasarkan pada kebijakan link and match (keterkaitan dan kesepadanan). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan bahwa secara filosofis link and match merupakan cara pandang bahwa pendidikan adalah bagian integral dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan dalam kaitan yang harmonis dan selaras dengan aspirasi dan kebutuhan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, sehingga hasilnya akan benar-benar sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat. Secara harfiah link berarti ada pertautan, keterkaitan, atau hubungan interaktif, dan match berarti cocok, sesuai, serasi, atau sepadan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995: 25). Dalam kaitan link and match diartikan sebagai proses pendidikan yang seharusnya sesuai dan terkait langsung dengan kebutuhan pembangunan, sehingga hasilnya sesuai dengan tuntutan kebutuhan tersebut, baik jumlah, mutu, jenis, maupun waktunya. Tujuan link and match adalah untuk mendekatkan antara supply dan demand mutu SDM, terutama yang berhubungan dengan kualitas ketenagakerjaan, dimana dunia pendidikan sebagai penyedia SDM dan dunia kerja serta masyarakat sebagai pihak yang membutuhkan. Link and match pada dasarnya menyangkut upaya peningkatan sistem pendidikan agar benar-benar berfungsi sebagai wahana atau instrumen bagi pembangunan dan perubahan sosial, sekaligus bermanfaat sebagai investasi untuk pembangunan masa depan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
Secara konseptual dimensi link and match dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Dimensi internal menyangkut tiga aspek, yaitu : (1) Secara vertikal, dimana program pembangunan pendidikan dan pengembangan kebudayaan harus benar-benar terpadu dan terkait dengan implementasinya di lapangan; (2) Secara horizontal yaitu upaya meningkatkan
keterkaitan
secara
terpadu
dan
selaras
dengan
program
pembangunan pendidikan dan pengembangan kebudayaan pada berbagai unit kerja di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; dan (3) Secara spesial, yaitu upaya untuk meningkatkan keterkaitan secara terpadu dan selaras antara program dengan pelaksanaan pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan. PSG dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang professional dibidangnya. PSG merupakan perkembangan dari magang yaitu belajar sambil bekerja atau bekerja sambil belajar langsung dari sumber belajar dengan aspek meniru sebagai unsur utamanya dan hasil belajar/ bekerja itu merupakan ukuran keberhasilannya.
2) Pengertian Pendidikan Sistem Ganda Secara teoritis, PSG ini merupakan suatu proses pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik antara program pendidikan pada sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung pada dunia kerja dan secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Secara teknis, siswa SMK dalam jangka waktu tertentu akan dikirim ke dunia usaha /dunia industri (Du/Di) untuk bekerja pada jenis profesi tertentu yang sesuai dengan bidang studinya. Dengan modal ini, maka siswa akan lebih familiar dan paham terhadap dunia kerja, sehingga setelah lulus akan lebih mudah beradaptasi karena berbekal keahlian profesi yang pernah didapatkan dari dunia kerja. Selain itu lulusan SMK kelak lebih profesional menekuni profesinya di Du/Di.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Menurut Schippers dan Patriana dalam Sasi Agustus S (2005: 10 ) “sistem ganda (dual sistem) dalam hal ini merupakan model penyelenggaraan pendidikan kejuruan dimana perencanaan dan pelaksanaan pendidikan diwujudkan melalui kemitraan antara dunia kerja dengan sekolah, dan penyelenggaraan pendidikan berlangsung sebagian di sekolah dan sebagian lagi di dunia usaha atau industri“. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa PSG mempunyai dua tempat kegiatan pembelajaran dilaksanakan berbasis sekolah (school based learning) dan berbasis kerja (work based learning). PSG dapat diartikan sebagai system pendidikan kejuruan yang melaksanakan pembelajaran di sekolah dan industri, yang mana pembelajaran di sekolah dan pelatihan di industri merupakan dua komponen yang berasal dari program yang tidak terpisahkan. Peran dunia usaha/industri menurut Surunuddin dalam Sasi Agustus S (2005: 11) adalah mengoptimalkan SDM yang berkualitas melalui PSG. Di sekolah mereka diberi teori dan sebagian diajarkan melalui magang di dunia kerja sehingga lebih mengenal lapangan. Mereka bekerja praktik di perusahaan selama jangka waktu tertentu sehingga dalam jangka waktu tiga tahun akan menjadi tenaga siap pakai dengan pola pikir yang profesional. Secara harfiah, PSG diadopsi dari kata bahasa Jerman yaitu link and match yang berarti cara pandang bahwa pendidikan merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan membuat batasan PSG sebagai suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu.
3) Landasan Hukum Pendidikan Sistem Ganda Pelaksanaan PSG akan menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang Nomor 2 / 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang Peranan Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
dan Kepmendikbud Nomor 080 / U / 1993 tentang kurikulum SMK, sebagai berikut : (1) “ penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah”. [ UUSPN, Bab IV, pasal 10, ayat ( 1 ) ]; (2) “ penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan”. [ PP 29, Bab XI, pasal 29, ayat ( 1 ) ]; (3)“pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh Pemerintah, masyarakat, dan atau keluarga peserta didik”. [UUSPN, Bab VIII, pasal 33 ]; (4)“masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional “. [UUSPN, Bab XIII, pasal 47, ayat ( 1 ) ]; (5) “ peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang dan atau latihan kerja “. [ PP 39, Bab III, pasal 4, butir ( 8 ) ]; (6) “ pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan peran serta masayarakat dalam Sistem Pendidikan Nasional “. [ PP 39, Bab VI, pasal 8, ayat(2)]; (7) “ pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah “. ( PP 29, Bab XIII, pasal 32, ayat ( 2 ) ). Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan pengajaran sebagai berikut : (1) menggunakan unit produksi sekolah yang beroperasi
secara
profesional
sebagai
wahana
pelatihan
kejuruan;
(2)
melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan di sekolah, dan lainnya di dunia usaha atau industri; (3) melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian sepenuhnya di masyarakat, dunia usaha dan industri. (Kepmendikbud, No : 080 / U / 1993, Bab IV, butir C.I kurikulum 1994, SMK). 4) Tujuan Pendidikan Sistem Ganda Penyelenggaraan pendidikan dengan sistem ganda bertujuan untuk; (1)menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja ); (2) memperkokoh “link and match” antara sekolah dengan dunia kerja; (3) meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
berkualitas profesional; (4) memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
5) Komponen Pendidikan Sistem Ganda Menurut Anwar dalam Rina Rahayu (2008: 18), Pendidikan Sistem Ganda memiliki tiga komponen utama yaitu: 1. Dunia Usaha dan Dunia Industri (Du/Di) 2. Guru 3. Siswa Sedangkan menurut
Ahmad Sonhadji (1998: 24) Pendidikan Sistem
Ganda sebagai suatu sistem pendidikan dan pelatihan memilik komponenkomponen sebagai berikut: 1. Program Pendidikan dan Latihan Kerja 2. Sumber Daya Manusia 3. Fasilitas pendidikan 4. Manajemen pendidikan 5. Siswa 6. Biaya 7. Institusi pasangan
6) Pelaksanaan Pendidikan Sitem Ganda Program Pendidikan Sistem Ganda adalah program bersama antara Sekolah Menengah Kejuruan dengan dunia usaha/industri dan dilaksanakan di dua tempat, yaitu yang pertama adalah di sekolah yang bertujuan untuk membkali peserta diklat mengembangkan kepribadian, potensi akademik, dan dasar-dasar keahlian yang benar dan tepat melalui pembelajaran program adaptif, normatif dan produktif. Yang kedua adalah pelatihan didunia usaha/industri yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya agar peserta didik menguasai kompetensi keahlian produktif, mengembangkan sikap profesionalisme sebagai tenaga kerja yang berkualitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) hanya dapat dilaksanakan apabila ada kesediaan dan kemauan dunia usaha/industri dalam hal ini dapat berupa perusahaan, intansi pemerintahan, maupun intansi swasta untuk menjadi mitra dari SMK dalam melaksanakan bersama program PSG, oleh karena itu dituntut kemauan dan kemampuan untuk berinisiatif mendekati serta mendapatkan dunia usaha/industri untuk menjadi pasangannya.
b. Prakerin 1) Pengertian Prakerin Menurut
http://www.dikmenjur.freehosting.net/info-prakerin.html:
Prakerin adalah bagian dari PSG pada SMK. Prakerin merupakan program bersama antara SMK dan industri yang dilaksanakan di dunia usaha/indutri. Sedangkan menurut Dekdikbud (1999: 26) “Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses belajar mengajar melalui bekerja langsung (learning by doing) pada pekerjaan sesungguhnya. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prakerin adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan pada dunia usaha/industri secara terarah dan mendapat bimbingan orang yang berpengalaman untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
2) Tujuan Prakerin Penyelenggaraan Prakerin sebagai salah satu bagian dari program Pendidikan Sistem Ganda bertujuan untuk : a. Menumbuhkan sikap kerja yang tinggi b. Siswa mendapatkan kompetensi yang tidak didapatkan di sekolah c. Siswa dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di perusahaan d. Memberikan motivasi dan meningkatkan etos kerja siswa e. Mempererat hubungan kerja sama antara sekolah dengan institusi pasangan f. Sebagai promosi tamatan siswa SMK.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
3) Pelaksanaan Prakerin Perancangan program prakerin tidak terlepas dari implementasi silabus ke dalam pembelajaran, yang membutuhkan metode, strategi dan evaluasi pelaksanaan yang sesuai. Rancangan prakerin sebagai bagian pembelajaran perlu memperhatikan kesiapan dunia kerja mitra dalam melaksanakan pembelajaran kompetensi tersebut. Hal ini diperlukan agar dalam pelaksanaannya, penempatan peserta didik untuk prakerin tepat sasaran sesuai dengan kompetensi yang akan dipelajari. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: a) Analisis Pencapaian Kompetensi Hasil Pembelajaran di Sekolah Dalam perancangan program prakerin perlu dilakukan analisis terhadap kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai peserta didik berdasarkan tuntutan standar kompetensi/ kompetensi dasar yang tertera dalam silabus. Analisis dimaksudkan untuk mendapatkan informasi kompetensi apa saja yang dapat dipelajari di sekolah dengan fasilitas yang tersedia dan kompetensi apa saja yang dipelajari di dunia kerja. Keseluruhan kompetensi dalam Kurikulum menjadi target utama yang harus dikuasai oleh peserta didik selama waktu pembelajaran di SMK. Untuk kepentingan tersebut perlu dilakukan analisis terhadap keseluruhan kompetensi yang didasarkan kepada fasilitas pembelajaran yang dibutuhkan. Dengan langkah ini akan dapat diketahui apakah keseluruhan fasilitas sudah tersedia di sekolah atau tidak. Berdasarkan inventarisasi kemampuan-kemampuan yang dapat dibelajarkan di sekolah, maka akan terlihat dengan jelas kemampuan apa saja yang harus dibelajarkan kepada peserta didik melalui prakerin. Data-data
yang
dihasilkan
ini
dijadikan
bahan
untuk
disingkronisasikan dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri (Du/Di). b) Pemetaan Dunia Kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
Pemetaan dunia kerja sangat penting dilakukan sebelum program prakerin dirancang. Hal ini dimaksudkan agar dunia kerja yang dijadikan mitra benar-benar sesuai dengan program keahlian yang sedang ditekuni oleh peserta didik sehingga tujuan prakerin tercapai dengan baik. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan inventarisasi dunia kerja melalui media masa/brosur yang dilanjutkan dengan kunjungan langsung/survei, atau dengan cara lain yang dianggap tepat. Secara umum dunia kerja yang dapat dilibatkan dalam program prakerin adalah dunia kerja dengan skala regional, nasional bahkan perusahaan kecil sekalipun. Karena dalam kenyataannya justru perusahaan
berskala
kecil
lebih
memberikan
perhatian
pada
pembelajaran. Dengan kata lain perusahaan berskala kecil cenderung lebih terbuka dibandingkan dengan perusahaan besar. c) Menyusun Program Prakerin Dalam penyusunan program prakerin sebaiknya memperhatikan karakteristik. Adapun karakteristik tersebut adalah sebagi berikut: program menunjukkan asumsi bahwa situasi belajar adalah di tempat kerja, program dapat menerima konteks berbagai perbedaan, mencakup perbedaan individu sebagai peserta didik yang berbeda inspirasi, termasuk di dalamnya perbedaan kultur dan perbedaan pengetahuan. Program harus fleksibel tidak hanya pada satu situasi, akan tetapi mempertimbangkan
perbedaan.
Karena
setiap
hari
pekerjaan
mengalami perubahan dan peserta didik dapat menyesuaikan perubahan yang terjadi, program akan selalu memiliki perbedaan dengan berbagai tingkatan atau level, seperti perbedaan tuntutan dunia kerja dengan tuntutan sekolah. Berdasarkan karakteristik program di atas dan hasil analisis, kesenjangan antara kemampuan-kemampuan yang didapatkan peserta didik di sekolah dan dunia kerja, dimasukkan ke dalam sebuah format untuk mengidentifikasi kemampuan-kemampuan tersebut sesuai kompetensi kerja yang dimiliki oleh masing-masing dunia kerja mitra.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
d) Implementasi (1) Waktu Pelaksanaan Prakerin dapat dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran kompetensi yang direncanakan akan diberikan di dunia kerja. Di samping itu perlu juga mengadakan komunikasi dengan dunia kerja, dengan tujuan untuk memastikan kesiapan dunia kerja dan pembimbing, menerima peserta prakerin sesuai kompetensi yang diharapkan. (2) Pembekalan Peserta Didik Peserta didik yang akan melaksanakan prakerin harus diberikan pembekalan terlebih dahulu tentang program yang akan dilaksanakan sehingga betul-betul memahami apa yang harus mereka lakukan di dunia kerja. Hal-hal yang menjadi fokus pembekalan antara lain: (a) Pelaksanaan program prakerin yang dituangkan di dalam jurnal yang mereka bawa. (b) Tata tertib atau aturan yang berlaku di dunia kerja dimana mereka berada. (c) Menjaga/memelihara nama baik sekolah. (3) Pembimbingan Pembimbingan terdiri dari pembimbing internal yaitu guru produktif
yang
bertanggung
jawab
terhadap
pembelajaran
kompetensi, dan pembimbing eksternal yaitu staf dari dunia kerja yang sekaligus bertindak selaku instruktur pembimbing yang mengarahkan peserta didik dalam melakukan pekerjaannya. (4) Laporan Semua kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik selama di dunia kerja baik yang ada dalam jurnal ataupun pekerjaan lain yang diberikan oleh instruktor pembimbing eksternal harus dicatat dan didokumentasikan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
terhadap program prakerin. Seluruh kegiatan yang dilakukan oleh peserta prakerin harus diketahui oleh pembimbing. . 3. Kemampuan Produktif Pada SMK Pengertian produktif menurut Arianto (2009: 48), “ Produktif berasal dari bahasa Inggris “product” yang berarti hasil. Productive berarti menghasilkan kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia yaitu produktif yang berarti kemauan untuk menghasilkan sesuatu atau banyak yang mendatangkan hasil. Produktif juga dapat diartikan dengan menghasilkan atau berkarya “. Karena SMK mencetak tenaga-tenaga terampil bukannya sesuatu barang atau jasa, maka kaitannya dengan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya kemauan untuk menghasilkan atau berkarya harus dimiliki oleh setiap siswa SMK. Jadi jiwa produktif harus tertanam pada diri siswa SMK. Oleh sebab itu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus membekali para siswanya berbagai macam keahlian – keahlian produktif
yang dikemas
dalam suatu materi Dasar Kompetensi Kejuruan. Dan keahlian tersebut harus berdasarkan permintaan industri dan disesuaikan dengan standar kompetensi kerja baik nasional maupun internasional. Maka dari itu untuk membekali para siswanya berbagai macam keahlian produktif ini, pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus menempuh beberapa langkah – langkah yang berorientasi pada tercapaianya suatu hasil yang maksimal yaitu mencetak tenaga-tenaga terampil di tingkat menengah sesuai dengan bidangnya masing – masing. Berdasarkan hal tersebut maka Badeni (2002: 20) mengemukakan bahwasannya lulusan pendidikan kejuruan dapat dikatakan relevan dengan kebutuhan industri jika : 1. Masa tunggu lulusan sampai memperoleh pekerjaan yang relevan dengan pendidikannya relatif singkat. 2. Lulusan bekerja sesuai dengan program atau bidang keahlian yang dididik. 3. Tingkat partisipasi lulusan di industri tinggi atau persentase lulusan yang terserap di lembaga dan perusahaan pasangan tinggi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
Mengingat adanya kerjasama antara SMK dan institusi pasangan maka secara teoritik ketiga indikator relevansi tersebut diatas seharusnya terpenuhi oleh para lulusan pendidikan kejuruan.
B. Kerangka Berfikir Dunia usaha dan dunia industri yang semakin berkembang sangat membutuhkan tenaga terampil yang siap kerja sesuai dengan keahlian tertentu. Oleh karena itu sekolah menengah kejuruan sebagai sarana pendidikan menengah kejuruan selalu dituntut untuk berupaya sebaik mungkin untuk dapat memenuhi kebutuhan dunia industri tersebut dengan mencetak tenaga terampil yang siap bekerja sesuai dengan keahlian. Untuk merealisasikan hal tersebut, maka sekolah menengah kejuruan (SMK) harus mempunyai program-program yang diselenggarakan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Program-program tersebut dikelola dengan sebaik mungkin agar dapat mencapai tujuan dari program tersebut sesuai dengan visi dan misi dari sekolah itu sendiri. Salah satu program yang sesuai dengan tujuan mencetak lulusan yang siap kerja sesuai dengan keahlian tertentu adalah program praktek kerja industri (Prakerin). Salah satu alasan melaksanakan prakerin adalah program ini diselenggarakan di dunia industri langsung, sehingga siswa mendapatkan pengalaman secara nyata di dunia kerja. Pelaksanaan prakerin dilakukan oleh pihak sekolah dan dunia industri. Prakerin dilaksankan di dunia industri yang sesungguhnya sehingga diperlukan kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak dunia industri. Dalam pelaksanaan prakerin terdapat tahap pelaksanaan yaitu antara lain tahap praprakerin, tahap pelaksanaan yang meliputi kegiatan persiapan, penyerahan siswa ke indstri, monitoring atau pembimbingan dan penarikan siswa dari tempat industri, serta tahap laporan pelaksanaan prakerin. Dalam pelaksanaan prakerin siswa diharapkan dapat melaksankan pekerjaan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Kemampuan siswa yang dimaksud adalah kemampuan yang sesuai dengan bidang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
keahliannya masing-masing yang didapat selama proses belajar mengajar di sekolah yang berupa penerapan kurikulum produktif. Dengan adanya prakerin dapat mengetahui relevansi kemampuan siswa dengan pekerjaan yang ada di dunia industri. Selama pelaksanaan prakerin ada beberapa masalah atau hambatan yang dihadapi oleh pihak sekolah. Hambatan tersebut dapat berasal dari proses pelaksanaannya, pesertanya, maupun selama proses pembimbingannya. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui tentang pelaksanaan Prakerin, relevansi kemempuan siswa dengan tuntutan dunia industri, dan faktor penghambat dari peleksanaan Prakerin. Peneliti mendapatkan data penelitian dengan cara wawancara, observasi langsung, dan analisis dokumen atau arsip. Setelah data terkumpul kemudian data dianalisis. Cara menganalisis data yaitu dengan menggunakan analisis interaktif. Setelah data dianalisis dan menghasilkan suatu hasil analisis kemudian hasil analisis tersebut dikembalikan lagi ke SMK dan DU/DI untuk ditindaklanjuti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bagan alur kerangka berfikir sebagai berikut: PRAKERIN
SMK
Pelaksanaan
Relevansi Kemampuan Siswa
DU/DI
Faktor Penghambat
ANALISIS
Hasil Analisis Gambar 1. Alur Kerangka Berfikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMK N 5 Surakarta yang beralamat di Jl. LU Adi Sucipto No. 42 Surakarta. Adapun alasannya adalah tersedianya data-data yang dimiliki oleh SMK tersebut terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini. Selain itu SMK tersebut mempunyai potensi dalam mempersiapkan tenaga-tenaga terampil. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian direncanakan pada bulan Januari 2010 – Maret 2011. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut: Tabel 1. Waktu Penelitian Jenis Kegiatan
Waktu
Pengajuan Judul
Bulan Januari 2010
Penyusunan Proposal
Bulan Februari-bulan Juni 2010
Seminar Proposal
Bulan Juni 2010
Izin Penelitian
Bulan Juli 2010
Pelaksanaan Penelitian
Bulan Agustus- Bulan September 2010
Pengumpulan Data
Bulan Agustus- Bulan September 2010
Analisis Data
Bulan Agustus- Bulan September 2010
Penyusunan Laporan
Bulan September 2010-Bulan Maret 2011
B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang menekankan pada masalah pelaksanaan prakerin, maka bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata
(2006: 60)
mengemukakan bahwa, “Penelitian Kualitatif adalah suatu penelitian yang
commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok”. Sedang menurut Kirk dan Miller dalam Lexy J.Moleong (2001: 3), “Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dangan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. 2. Strategi Penelitian Untuk mengkaji suatu permasalahan penelitian secara mendetail diperlukan suatu pendekatan melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Menurt H.B Sutopo (2002: 110) “Penelitian kualitatif terdapat tiga tingkatan penelitian yang meliputi penelitian eksploratif, diskriptif, dan eksplanatif”. Penelitian Eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan halhal baru, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dengan kata-kata tentang permasalahan yang ada pada masa sekarang, sedangkan penelitian eksplantif merupakan penelitian yang mengarah pada studi analisis sebab akibat. Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti maka, strategi yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah melalui strategi penelitian deskriptif.
C. Sumber Data. Menurut Lofland yang dikutip oleh Moleong (2001: 75), “sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Sedangkan menurut H.B Sutopo (2002: 50) “sumber data kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, tempat atau lokasi, dokumen dan arsip, serta berbagai benda lain”. Sumber data dalam penelitian ini adalah : 1. Informan Dalam penelitian ini informan yang diambil yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
a) Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta. b) Guru-guru Program Keahlian Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta. c) Siswa kelas XII tahun ajaran 2010/2011 Program Keahlian Teknik Banguan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta. d) Institusi atau perusahaan yang ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan prekerin.
2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 5 Surakarta dan institusi atau perusahaan yang ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan prakerin. 3. Dokumen dan Arsip Dokumen dan arsip yang diperlukan dalam penelitian ini berupa rekaman hasil wawancara, data pelaksanaan prakerin SMK Negeri 5 Surakarta, dan data lain yang berhubungan dengan penelitian. D. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menyeleksi atau memfokuskan permasalahan yang akan diteliti agar pemilihan sampel lebih mengarah pada tujuan penelitian. Lexy J. Moleong (2001: 165) menerangkan bahwa: ”Pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sample)”. Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan purposive sampling. Peneliti lebih cenderung untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber, bahkan didalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peneliti dalam mengelola data. E. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data terdiri dari :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
1. Wawancara Menurut Lexy J. Moleong (2001: 186) ”Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Pecakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Dalam teknik ini peneliti sudah mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan kepada interviewee sehingga wawancara dapat berjalan lancar. Wawancara dilakukan dengan berbagai pihak yang berhubungan dengan pelaksanaaan prakerin. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai : a) Pelaksanaan prakerin program keahlian teknik bangunan SMK N 5 Surakarta. b) Relevansi kemampuan siswa. c) Masalah atau hambatan yang dihadapi oleh pihak sekolah dalam pelaksanaan Prakerin. 2. Pengamatan (Observasi) Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 156), ”Observasi atau pengamatan yaitu meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data mengenai kegiatan praktek kerja industri (Prakerin) sekolah menengah kejuruan melalui teknik observasi yang dilakukan secara langsung pada tempat dan obyek yang diamati yaitu di SMK N 5 Surakarta dan instansi yang dijadikan tempat pelaksanaan Prakerin. Peneliti mengamati, memahami, dan mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan obyek penelitian yang meliputi berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
3. Analisis Dokumen Suharsimi Arikunto (2006: 158) menerangkan bahwa: ”Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengumpulan data dengan menganalisis dokumen, arsip, dan benda tertulis yang berhubungan dengan obyek penelitian yaitu pelaksanaan Prakerin SMK N 5 Surakarta. F. Validitas Data Untuk memperoleh kebenaran data agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan teknik pemeriksaan data yang tepat. Menurut H B Sutopo (2002: 78) “Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian”. Dalam penelitian ini teknik validitas data yang digunakan adalah trianggulasi. Trianggulasi merupakan cara paling umum yang digunakan dalam penelitian kualitatif. Menurut Patton dalam Lexy J Moleong (2006: 330) ’Ada empat teknik trianggulasi yaitu trianggulasi data (sumber), trianggulasi metode, trianggulasi peneliti, dan trianggulasi teori”. Dari empat teknik trianggulasi data peneliti menggunakan trianggulasi data (sumber). Dalam teknik trianggulasi data (sumber) lebih menekankan pada sumber data, bukan pada teknik pengumpulan data atau yang lain. Peneliti mengumpulkan data mengenai pelaksanaan Prakerin dari berbagai sumber. Data yang berasal dari berbagai sumber kemudian diuji validitasnya menggunakan trianggulasi data. Untuk lebih jelasnya, proses trianggulasi data (sumber) dapat dilihat pada gambar berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
Informan 1 Data
Wawancara
Informan 2 Informan 3
Atau :
Data
Wawancara
Informan
Content analisys
Dokumen/ arsip
Observasi
Aktivitas
Gambar 2. Teknik Validitas Data (Sumber H.B Sutopo, 2002)
G. Analisis Data Analisis penelitian kualitatif biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Model analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis interaktif, yaitu model analisis dimana tiga komponen pokok dalam penelitian kualitatif yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara interaksi baik antara komponennya, maupun dengan proses pengumpulan data yang berbentuk siklus. Analisa data dilakukan dengan meggunakan cara: 1. Pengumpulan Data Prakerin Pengumpulan data Prakerin terdiri dari wawancara, pengamatan atau observasi, dan analisa dokumen. 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyerderhanaan, dan abstraksi data kasar yang berasal dari catatan-catatan saat di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus sepanjang pelaksanaan penelitian. 3. Penyajian Data Sajian data adalah suatu rakitan informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. 4. Pemeriksaan Kesimpulan Simpulan perlu diverifikasi agar mantap dan benar serta bisa dipertanggungjawabkan. Apabila data yang diperoleh belum valid, maka proses analisis diulang sampai diperoleh data yang benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat gambar sebagai berikut:
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Sajian Data
Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi
Gambar 3. Model Analisis Interaktif (Sumber : H.B Sutopo, 2002) H. Prosedur Penelitian Kegiatan penelitian ini seluruhnya direncanakan sebagai berikut : 1. Persiapan Kegiatan persiapan meliputi kegiatan perijinan, penyusunan strategi pengumpulan data, strategi penelitian dan persiapan yang menyangkut alat-alat bantu pengumpulan data.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
Untuk lebih jelasnya, kegiatan persiapan adalah sebagai berikut : a) Penyusunan jadwal penelitian. b) Penyusunan alat-alat bantu pengumpulan data. Hal ini termasuk pedoman pertanyaan dalam kegiatan wawancara. c) Pengurusan perijinan ke Pembantu Dekan III FKIP Universitas Sebelas Maret. d) Pengurusan perijinan penelitian ke SMK Negeri 5 Surakarta. 2. Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data ini meliputi pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara, arsip dan dokumen serta observasi langsung. Kemudian melakukan pembahasan data yang telah terkumpul. Setelah itu mengelompokkan data sesuai dengan kelompok data masing-masing. Hal ini memudahkan untuk analisis data dan pengolahan data. 3. Analisis Pengolahan Data Kegiatan analisis dan pengolahan data ini meliputi pengujian data, analisis dan pengolahan data yang telah dikumpulkan melalui hasil wawancara , dokumen/arsip dan observasi langsung. 4. Penyajian Simpulan/Hasil Simpulan data yang disajikan berupa laporan yang bersifat deskriptif kualitatif dari data yang memiliki jumlah kesamaan paling banyak mengenai pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SMK Negeri 5 Surakarta Sekolah Menengah Kejuruan 5 Surakarta, dirintis sejak tahun 1962. Sekolah Menengah Kejuruan 5 Surakarta mula-mula berstatus Swasta dan terletak di Purwanegaran, dulu Sekolah Teknik Negeri 1 yang sekarang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 15 Surakarta. Pada saat itu Sekolah Teknologi Menengah merupakan Sekolah Teknologi Menengah Persiapan Negeri di Purwanegaran berdasarkan SK Menteri Pendidikan RI No.8065/Dirpt/RI tanggal 7 Agustus 65 Statusnya di Negerikan terdiri dari Dua Jurusan, yaitu Mesin dan Bangunan Gedung. Dengan adanya pemberontakan G.30 S/PKI maka pada tahun 1965 Sekolah Tinggi Menengah Negeri Purwanegaran pindah ke Jayanegaran, kemudian pada tahun 1966 Sekolah Teknologi Menengah Negeri Purwanegaran diubah namanya menjadi Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Surakarta yang terletak dijalan LU. Adi Sucipto No.10 Surakarta . Dengan adanya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang perubahan Nomenklatur SMKTA menjadi SMK serta Organisasi dan Tata Kerja SMK, Nomor : 036/O/1997 tanggal 7 Maret 1997 yang dulunya Sekolah Teknologi Menengah Negeri 2 Surakarta menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta dan Jalannya berubah nomor menjadi 42.
2. Lokasi Gedung SMK Negeri 5 Surakarta Gedung SMK Negeri 5 Surakarta terletak di Jln LU. Adi Sucipto no.42 Surakarta. Dilihat dari keberadaannya, lokasi SMK Negeri 5 Surakarta dekat dengan Lembaga Pendidikan lainnya, sehingga dapat dikatakan terletak di lingkungan komplek sekolah, baik negeri maupun swasta. Hal ini dapat menjadi motivasi tersendiri bagi siswa karena letak dipinggir jalan raya, maka transportasi mudah dijangkau, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
SMK Negeri 5 Surakarta menempati areal tanah seluas 22530 m2 yang terdiri dari gedung dan halaman. Karena luasnya yang mencukupi maka sangat menunjang kegiatan belajar mengajar.
Gambar 4 . Denah Lokasi Penelitian (Sumber hasil gambar pribadi)
3. Profil Sekolah PROFIL SEKOLAH 1. Nama Sekolah
: SMK N 5 Surakarta
2. Nomor Statistik Sekolah
: 321036101002
3. Propinsi
: Jawa Tengah
4. Otonomi Daerah
: Pemerintah Kota Surakarta
5. Kecamatan
: Laweyan
6. Desa/Kelurahan
: Kerten
7. Jalan & Nomor
: L.U Adisucipto
Nomor 8. Kode Pos 9. Telepon
: 42 : 57143 :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
Kode Wilayah
: 0271
Nomor
:713916
10. Faximile
:
Kode Wilayah
: 0271
Nomor
:727068
11. Daerah
: Perkotaan
12. Status Sekolah
: Negeri
13. Kelompok Sekolah
: Teknologi & Industri
14. Akreditas
:A
Surat Keputusan BAS
: No: 018/BASPROP/TU1/2006 Tgl:28-01-2006
15. Penerbit SK BAS ditandatangani oleh: Drs.Sudharto M.A 16. Tahun Berdiri
: 1965
17. Tahun Perubahan
: 1997
18. Kegiatan Belajar Mengajar
: Pagi
19. Bangunan Sekolah
: Dinding Batu bata (Permanen)
20. Lokasi Sekolah
: Dalam Kota
21. Jarak ke pusat Kecamatan
: 2 Km
22. Jarak ke pusat Otoda
: 8 Km
23. Terletak pada lintasan
: Kabupaten/Kota
24. Perubahan Sekolah
:
¾ STM N 2 Surakarta, tgl. 7-8-1965 No.88-65/ Dirpt/Bl ¾ SMK N 5 Surakarta, tgl. 7-3-1997 No.036/ O /1997
25. Kepala Sekolah
: Drs. Sudarto, MM
NIP
: 19520607 197903 1 012
Pejabat yang Mengangkat
: Walikota Surakarta
26. Email dan Website
:
[email protected] www.smkn5solo.sch.id
27. Program Keahlian
:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
1. Teknik Konstruksi Beton 2. Teknik Konstruksi Kayu 3. Teknik Gambar Bangunan 4. Teknik Listrik Industri 5. Teknik Listrik Pemakaian 6. Teknik Elektronika Industri 7. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik 8. Teknik Permesinan 9. Teknik Mesin Otomotif 28. Sertifikasi ISO 9001-2000 Status
: Sudah bersertifikasi
No
: 01 100 065
Tanggal
: 26 Juni 2006
Lembaga yg mengeluarkan
: TUV Rheinland Group
4. Struktur Organisasi Tabel 2. Susunan Jabatan di SMK N 5 Surakarta No.
Jabatan
1
Kepala Sekolah
2
Wakil Kepala Sekolah,
3
Nama Drs. Sudarto, MM
a. Waka Kurikulum
Drs. Widodo
b. Waka Kesiswaan
Drs. Supartin
c. Waka Ketenagaan
Drs. Sunartono, MM
d. Waka Hub. Industri
Drs. Sriyadi, MM
TIM SMM ISO 9001 : 2008 a. QMR
Drs. Yulisto
b. DQMR
Drs. Nuryanto
c. Anggota
Karseno, SPd Zaenal Arifin,S.Sos I
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Sri Handayani
4
Koordinator TU
5
Perencanaan dan Pengembangan a. Koordinator
Drs. Rahmad Darmono
b. Anggota
Drs. Bagyo Sucahyo, M.Pd. Suhari, SPd
6
7
8
Ketua Program Keahlian a. Kaprog. Bangunan
Drs. Purwanto, ST
b. Kaprog TEI
Edy Mugiyono, SST
c. Kaprog. TITL
Drs. Sri Wahono
d. Kaprog. Pemesinan
Drs. Heru Purnanto
e. Kaprog. Otomotif
Sarman, SPd
f. Koordinator GNA
Drs. Jarot Mardiyanto
g. Koordinator BP
Drs. Hermanto
Ketua Kompetensi Keahlian a. Kompetensi KeahlianTP/Kabeng
Drs. Sukamto
b. Kompetensi TKB/Kabeng
Drs. Suprapto
c. Kompetensi TGB/Kabeng
Drs. Sri Hardoyo
Staf Kurikulum a. Urusan KBM Praktek
Lari, S.Pd
b. Urusan KBM Teori
Sugiyoto, S.Pd
c. Urusan Evaluasi Pendidikan
Drs. Agus Imam AP
d. Urusan Pengembangan KBM
Drs. Cening Budiada
e. Urusan Administrasi
Drs. Haryanto
f. Perpustakaan - Koordinator
Natalia Kadarini, S.Pd
- Anggota
Dra. Nining Sumarsih
g. SAS ( Self Acces Study ) & WEB
9
Koordinator
Agus Maryanto, S.Kom
Anggota
Fendi Prihantono, SPd
Staf Kesiswaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
a. Pembina OSIS
Sukidi, SPd
b. Pembina STP2K
Drs. Suharyono
c. Bendahara Kesiswaan
Ti Wahyuni Lelono, SSi
d. Pembina Pramuka
Dra. Umi Wahidatun
e. Urusan Upacara Bendera
Sumardi, SPd
f. Pembina PMR dan UKS
Agus Satyawan, S.PAk
g. Pembina Kesenian
Dra. JD. Dewi Tri U.
h. Pembina Koperasi Siswa
10
-
Ketua
Drs. Slamet, PD
-
Bendahara
Dra. Endah Nuningsih
-
Sie Usaha
Dra. Siti Nuriyah
Staf Ketenagaan a. Urusan Sarpras
Drs. Sudarsono
b. Urusan SDM
Ma’sumah S Suci, SSi, MPd
c. Adminstrasi
Joko Susilo, SPd Eko Sapto Nugroho, S.Pd
11
Staf Hubungan Industri a. Sekretaris Hub. Industri
Slamet Priyadi, S.Pd.
b. Bendahara Hub. Industri
Tri Susilowati, S.Pd.
c. Ketua Pokja PSG
Nanang Supriyanto, S.Pd.
d. Bursa Kerja Khusus - Koordinator
Candra Denny KD, SPd
- Sekretaris
Setyo Adi , SPd
- Bendahara
Drs. Suteng Supriyantoro, ST
- Anggota
Retnowatik, S.Pd.
e. Koordinator Bisnis Centre / Teaching Factory
Drs. Suparjono, MM
f. Koordinator UPS 12
Drs. Rahmad Darmono
Drs. Suprapto
Ketua Bengkel a. Bengkel Elektronika b. Bengkel Listrik
Joko Wahyu Riyadi, S.Pd
commit to user
Drs. Suharyatno
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
13
14
c. Bengkel Mesin Perkakas
Drs. Djoko Santoso
d. Bengkel KB dan Lafalo
Slamet, S.Pd
e. Bengkel Mekanik Otomotif
Mukri Hartanto, S.Pd
Ketua Laboratorium a. Lab. Bahasa
Dra. Sri Lasmini
b. Lab Komputer
Drs. Agus Supratman
Bendahara Sekolah a. Bendahara Pemegang Kas dan RAP
Annah Dwi Koriawati
b. Bendahara Pembantu Komite
Drs. Catur Jatmiko
5. Kurikulum yang Pernah Diberlakukan Di SMK Negeri 5 Surakarta SMK Negeri 5 Surakarta telah
memberlakukan beberapa kurikulum
selama Proses Belajar Mengajar (PBM) dari tahun berdirinya sekolah. Kurikulum yang pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta itu antara lain : - Kurikulum 1964 - Kurikulum 1976 - Kurikulum 1984 - Kurikulum 1994 - Kurikulum 1999 - Kurikulum 2004 (hanya untuk program studi mesin) - Kurikulum Berbasis Kompotensi (KBK) - Pengemangan KBK dengan model KTSP - KTSP yang disesuaikan dengan spectrum keahlian di SMK
6. Bidang Studi Keahlian , Program Studi Keahlian Dan Kompetensi Keahlian Di SMK Negeri 5 Surakarta Program studi yang ada pada bdang studi keahlian teknologi dan rekayasa di SMK Negeri 5 Surakarta adalah : a. Program Studi Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif Kompetensi Keahlian
: Teknik Kendaraan Ringan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
b. Program Studi Keahlian : Teknik Mesin Kompetensi Keahlian
: Teknik Pemesinan
c. Program Studi Keahlian : Teknik Bangunan (1) Kompetensi Keahlian : Teknik Konstruksi Batu Dan Beton (2) Kompetensi Keahlian : Teknologi Kontruksi Kayu (3) Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan d. Program Studi Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan Kompetensi Keahlian
: Teknik Instalasi Tenaga Listrik
e. Program Studi Keahlian : Teknik Elektronika Kompetensi Keahlian
: Teknik Elektronika Industri
7. Program Studi Teknik Bangunan a. Keadaan umum Pada program keahlian teknik bangunan secara keseluruhan terdapat 9 kelas, masing-masing terdapat 3 kelas dengan jumlah murid tiap kelas ± 30 siswa dan dari masing-masing kelas dipimpin oleh seorang wali kelas. b. Pembelajaran Secara umum perbandingan antara teori dan praktek untuk kelas 1 adalah 40% teori dan 60% praktek, untuk 2 dan 3 adalah 30% teori dan 70% praktek, tiap bidang studi praktek minimal dipegang oleh 2 orang guru. Jumlah jam dalam 1 minggu adalah 16 jam untuk praktek, jumlah siswanya 30 orang yang dibimbing 2 orang guru (lokal). Praktek disesuaikan dengan fasilitas yang ada. Alat dan sarana yang dimiliki oleh jurusan teknik bangunan sudah memenuhi syarat karena sudah dikategorikan sebagai sekolah unggulan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
8. Struktur Organisasi Struktur organisasi program keahlian teknik bangunan SMK N 5 Surakarta dapat dilihat seperti gambar 5. Ketua Program Drs. Purwanto, ST.
Bisnis Center Drs. Sujadi
Kepala Bengkel Drs. Suteng. S, ST. Drs. Suprapto Drs. Sukamto
Toolman Sutanto
Sekretaris Margono S.Pd
Unit Kurikulum Drs. Sri Hardoyo
Unit Kesiswaan Sukisno, S.Pd
Guru
Unit Prakerin/BKK Suwarno, S.Pd
Wali Kelas
Siswa
Gambar. 5 Struktur Organisasi Program Keahlian Teknik Bangunan (Sumber dokumen SMK N 5 Surakarta)
B. Diskripsi Temuan Studi Penelitian 1. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Pelaksanaan Prakerin Praktek kerja industri atau Prakerin merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh sekolah dalam upaya meningkatkan kemampuan produktif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
siswa. Adapun langkah yang ditempuh oleh SMK N 5 Surakarta khususnya pada Program keahlian Teknik Bangunan pada pelaksanaan Prakerin adalah sebagai berikut: a. Praprakerin Kegiatan Praprakerin di SMK N 5 Surakarta merupakan tahapan sebelum pelaksanaan Prakerin. Kegiatan ini berisi kegiatan tentang penetapan industri tempat prakerin. Berdasarkan hasil wawancara dengan WKS 4 pada tanggal 18 Agustus 2010 pelaksanaan praprakerin antara lain: analisis industri, pemetaan, mengadakan singkronisasi dengan industri, mengadakan MoU. Hal tersebut dipertegas dengan dokumen rencana Operasi WKS 4, dalam dokumen itu penetapan industri tempat prakerin meliputi kegiatan analisis kebutuhan industri, penetapan industri baru, singkronisasi industri baru, MoU, sosialisasi program prakerin dengan DU/DI, sosialisasi program prakerin ke guru pembimbing, penetapan industri tempat prakerin, dan pembekalan siswa Prakerin. Berdasarkan
hasil
wawancra
dan
hasil
observasi peneliti
menganalisis tahap praprakerin di SMK N 5 Surakarta sudah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan oleh WKS 4. b. Pelaksanaan Prakerin Pelaksanaan kegiatan praktek kerja industri di Program Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta meliputi tahap persiapan, tahap pellaksanaan prakerin, dan laporan pelaksanaan prakerin. Adapun penjelasan tentang tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan Pelaksanaan Prakerin Tahap persiapan merupakan tahap dimana siswa dibekali ketrampilan sesuai dengan kompetensinya yang mana hal ini telah didapatkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta ada beberapa hal yang dipertimbangkan oleh pihak sekolah, antra lain : Peserta Prakerin, Syarat-syarat yang harus di penuhi oleh peserta Prakerin. a) Peserta Prakerin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
Tujuan Prakerin adalah melatih calon tenaga kerja yang mempunyai kompetensi atau ketrampilan yang sesuai dengan bidangnya, maka hal dasar yang harus ada pada peserta Prakerin yaitu mampu menguasai dasar- dasar kejuruan dan telah menguasai program keahlian sesuai dengan program diklat masing-masing, khususnya program keahlian bangunan. Dengan demikian peserta Prakerin di SMK N 5 Surakarta khususnya di program keahlian teknik bangunan dilaksanakan oleh siswa yang telah mendapatkan pembelajaran program keahlian tersebut yaitu kelas XII. Hal tersebut dipertegas dari pernyataan WKS 4 (informan 1) (18 Agustus 2010), yang menyatakan bahwa “Disini ya mas, peserta prakerin adalah siswa kelas XII dimana siswa tersebut telah mendapat pelajaran tentang keahlian bagunan selama dua tahun yaitu mulai darai kelas X sampai XI dan diharapkan ketrampilan yang sudah didapat oleh siswa dapat diaplikasikan di industri”. Pernyataan tersebut diperkuat oleh informan 2 (30 Agustus 2010), yang menyatakan bahwa “seluruh peserta Prakerin telah mendapat pembelajaran selama di kelas X dan XI, sehingga sudah mempunyai
keahlian yang biasa
diterapkan di industri”. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peserta Prakerin adalah siswa yang telah menguasai dasar-dasar kejuruan dan telah menguasai program diklat sesuai dengan program keahlian masing-masing. b) Syarat Peserta Prakerin Untuk menunjang kelancaran kegiatan Prakerin, siswa yang diikutsertakan dalam program Prakerin harus memenuhi syaratsyarat. Syarat tersebut antaralain: (1) Siswa SMK N 5 Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Siswa yang mengikuti Prakerin adalah semua siswa kelas XII SMK N 5 Surakarta. Adapun jumlah siswa untuk program keahlian teknik bangunan berjumlah 64 siswa. (2) Sehat Jasmani Rohani Siswa yang melaksanakan prakerin harus dalam keadaan sehat hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan Prakerin dapat berjalan lancar. Hal tersebut dijelaskan oleh informan 1 (18 Agustus 2010) yang
menyatakan bahwa “siswa yang
melaksanakan prakerin harus sehat artinya tidak dalam keadaan sakit jadi saat berada di industri dapat melaksanakan pekerjaaan yang ada di sana”. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peserta prakerin harus dalam keadaan sehat dalam arti harus sehat badannya sehingga dapat melaksanakan prakerin dengan baik. (3) Menyelesaikan Administrasi Prakerin Siswa
yang
akan
melaksanakan
Prakerin
harus
menyelesaikan administrasinya, agar dalam pelaksanaannya nanti dapat berjalan lancar. Lebih lanjut hal tersebut dijelaskan oleh informan 1 “siswa yang akan prakerin itu harus menyelesaikan administrasi seperti lunas SPP, dll”. (4) Mengikuti Pembekalan Prakerin Yang Diadakan Sekolah Pembekalan
Prakerin
dilaksanakan
sebelum
peserta
prakerin diterjunkan ke industri. Dalam pembekalan ini siswa diberi pengarahan dan petunjuk agar para siswa peserta Prakerin siap melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada di industri, dan agar siswa mengerti keadaan yang sebenarnya di lingkungan kerja. Lebih lanjut diungkapkan oleh informan 3 (14 Agustus 2010)
:“jadi
ada
pembekalan,
perjurusan,
ada
yang
dikumpulkan secara massal, untuk pembekalan perjurusan kita
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
membatasi siswa apa-apa yang harus dilakukan dan apa yang harus diikuti di industri, jadi anak harus mengikuti di industri”. Berdasarkan pernyataan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa peserta prakerin harus mengikuti pembekalan yang diadakan oleh pihak sekolah agar selama di industri peserta prakerin dapat melaksanakan dengan baik. (5) Melaksanakan tata tertib baik di sekolah maupun di Industri. Peraturan atau tata tertib yang diberikan kepada peserta Prakerin
bertujuan
agar
pelaksanaan
Prakerin
dapat
berlangsung dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan Adapun tata tertib yang harus dipatuhi peserta Prakerin dan tindakan yang diambil adalah sebagai berikut : Tabel 3. Tata tertib dan Sanksi Siswa Prakerin KATAGORI RINGAN
SEDANG
BERAT
JENIS PELANGGARAN -
-
Terlambat setelah 10 menit jam kerja industri. Rambut panjang. Rambut dicat. Tidak memakai seragam sesuai Berkata tidak sopan. Corat-coret fasilitas industri. Tidak masuk praktek tanpa ijin. Membolos. Tidak masuk tanpa ijin 4 hari berturutturut. Merokok di lingkungan industri. Merusak fasilitas industri. Membawa/membaca buku porno, VCD porno di industri. Membawa senjata tajam, minuman beralkohol. Berkelahi, mencuri atau melakukan tindakan kriminal lainnya dan mencemarkan nama baik industri. Membawa senjata api, bahan peledak dan narkoba atau zat adiktif.
commit to user
JUMLAH POIN 3 3 3 5 5 5 5 5 30 10 30 30 50 30-100
Dikembalikan ke orang tua
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
Tabel. 4 . Tindakan yang diambil JUMLAH POIN 20 30 40 60 > 60
JENIS TINDAKAN Teguran dan pembinaan 1 Teguran dan pembinaan 2 Panggilan orang tua/wali siswa ke-1 Panggilan orang tua/wali siswa ke-2 Dibina di sekolah
(Dokumen dari SMK N 5 Surakarta) Berdasarkan hasil wawancara dan analisis dokumen peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam tahap persiapan pelaksanaan prakerin di SMK N 5 Surakarta Khususnya pada Program Keahlian Teknik Bangunan sudah berjalan dengan baik. 2) Tahap Penyerahan Siswa Ke Industri a) Proses Penyerahan Pada tahap ini peserta Prakerin mulai diterjunkan di institusi pasangan atau dunia industri. Penyerahan siswa ke dunia industri dilakukan oleh guru pembimbing ke tempat industri yang sudah mengadakan MoU dengan sekolah. Dalam
proses
penyerahan
ini
guru
pembimbing
menyerahkan semua pengawasan siswa peserta Prakerin ke pihak industri yang menjadi institusi pasangan. Selama di dunia industri siswa peserta prakerin harus mematuhi semua peraturan yang ada di tempat tersebut, serta harus dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di sekolah untuk diterapkan di industri sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Di sini siswa mempraktekkan ketrampilan dasar kejuruan sesuai dengan bidang keahlian yang telah didapat di sekolah. Hal senada juga diungkapkan informan 2 (14
Agustus 2010), yang
menyatakan
“penerjunan
disini
disesuaikan dengan program kealiannya masing-masing, misalnya untuk anak TKB dan TGB itu diterjunkan di proyek bangunan seperti ikut di konsultan proyek seperti di Candrakirana Design,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
ada juga yang langsung di proyeknya yaitu seperti di PT. Cipta Graha Putra itu langsung di perumahannya. Sementara untuk anak TKK itu ditempatkan di perusahaan kayu yang sudah besar seperti di CV Karya Jati di daerah sentra industri mebel di Gemolong Sragen”. Lebih lanjut informan 1 (18 Agustus 2010) menambahkan " penerjunan siswa itu sesuai dengan bidang keahliannya masingmasing, untuk teknik bangunan itu yang TKB dan TGB itu ada yang ditempatkan di industri yang sama yaitu langsung di lokasi proyeknya sesuai dengan industri yang dipilih siswa tersebut untuk melakukan Prakerin, sedangkan untuk anak TKK itu ditempatkan industri perkayuan seperti mebeler di daerah dekat Gemolong”. Dari dua pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penyerahan peserta Prakerin di SMK N 5 Surakarta pada jurusan teknik bangunan disesuaikan dengan program keahlian dan kompetensinya masing-masing. Untuk program keahlian teknik konstruksi bagunan ditempatkan di perusahaan pelaksana proyek, untuk program keahlian teknik gambar bangunan ditempatkan di konsultan perencana bangunan, sedangkan untuk program keahlian teknik konstruksi kayu ditempatkan di perusahaan perkayuan seperti perusahaan mebel. b) Waktu Waktu pelaksanaan Prakerin adalah 2 bulan yaitu terhitung dari tanggal 21 Juni 2010 s/d 21 Agustus 2010. Hal tersebut senada dengan pernyataan informan 1 (18 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa “Pelaksanaannya itu kita mengambil antara waktu luang liburan , yaitu tanggal 21 juni s/d 21 agustus 2010, kenapa pas itu kan liburan jadi tidak menggangu proses belajar mengajar, untuk waktu pelaksanaan itu sendiri disini dua bulan karena mengacu pada tuntutan akreditasinya yaitu minimal 500 jam pelajaran sekolah, itu kalau dihitung kira-kira hanya 2 bulan sudah cukup, jadi disini hanya mengambil jam yang minimal”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
Berdasarkan penjelasan dari beberapa informan maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa waktu pelaksanaan prakerin di SMK N 5 Surakarta adalah dua bulan yaitu pada tanggal 21 Juni 2010 sampai 21 Agustus 2010. c) Pekerjaan Yang Dilakukan Peserta Prakerin Pekerjaan yang dilakukan oleh peserta Prakerin selama berada di industri harus sesuai dengan kompetensi yang diajarkan di sekolah yaitu sesuai dengan kurikulum kelompok produktif. Misalnya untuk anak TKB selama di industri disuruh membuat menghitung RAB, mengerjakan pekerjaan pembesian, pemasangan batu, dan lain-lain, untuk anak TGB selama di industri di suruh menghitung RAB, menggambar bangunan, dll, Hal tersebut dipertegas dengan pernyataan informan 7 (31 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa “Saya disana Cuma di suruh menggambar dengan menggunakan Auto Cad “ hal senada juga diungkapkan informan 8 (31 Agustus 2010), yang menyatakan “Disana saya disuruh memelester, mengaci, mengecat, mengukur atau membuat bouplank “. Hal tersebut dipertegas dari pernyataan informan 4 (13 Agustus 2010) dia mengatakan bahwa ” Kalau disini ya mas, para siswa saya suruh untuk melakukan pengukuran tanah, jadi saya suruh mencoba menggunakan teodolit, saya suruh membuat plesteran, mengaci, dan juga mengecat. Selain itu siswa juga saya suruh untuk menghitung RAB, merencanakan bangunan, gitu mas”. Dari pernyataan berikut dapat disimpulkan bahwa peserta Prakerin selama di industri memang disuruh mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi yang sudah diberikan di sekolah, namun ada juga yang tidak sesuai dengan kompetensi disekolahan misalnya anak TGB disuruh mengerjakan pekerjaan mengecat. Sementara itu untuk anak TKK selama di industri melakukan pekerjaan finishing kayu seperti mengamplas, memeni,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
dll. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan informan 9 ( 30 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa” Disana saya melakukan pekerjaan pembuatan sambungan, perakitan, finishing”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan 5 (19 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa” ya kalau ditempat saya ya saya suruh untuk merakit mebel dan finishing”. Dari pernyataan diatas peneliti menganalisis dan menyimpulkan bahwa anak TKK selama di tempat Prakerin disuruh mengerjakan pekerjaan perakitan mebel dan juga finishing mebel. Hal tersebut berarti pekerjaan yang dilakukan peserta Prakerin di industri sudah sesuai dengan pelajaran yang diberikan di sekolah. Dalam tahap penyerahan siswa ke tempat prakerin peneliti menganalisis bahwa proses penyerahan siswa ke tempat prakerin telah berjalan dengan baik, dan untuk waktu penyerahan siswa ke tempat prakerin sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh WKS 4. Sedangkan untuk jenis pekerjaan yang dilakukan siswa di tempat prakerin sebagian besar sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran hasil singkronosasi dengan dunia industri, namun adapula jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh siswa. 3) Tahap monitoring / pembimbingan a) Sistem Pembimbingan Dalam pelaksanaan Prakerin perlu adanya pembimbingan. Pembimbingan
dimaksudkan
kemungkinan-kemungkinan
agar
yang
dapat
biasa
mengantisipasi
terjadi
pada
saat
pelaksanaan Prakerin. Pembimbingan yang dilakukan pada pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta ada 2 yaitu pembimbingan
yang
dilakukan
oleh
pihak
sekolah
dan
pembimbingan yang dilakukan oleh pihak industri. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 1 (18 Agustus 2010) yang menyatakan “Untuk pembimbingan dibimbing oleh guru yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
mengajar misal bangunan yang membimbing ya guru bangunan , kalau di industri ada guru
pembimbing sendiri disana ada
pembimbing dari industri”. Pembimbingan
yang
dilakukan
oleh
pihak
sekolah
dilakukan oleh guru pembimbing yaitu guru yang mengajar pada program keahlian. Proses pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah seperti yang dikemukakan oleh informan 2 ( 14 Agustus 2010) yang menyatakan “untuk proses pembimbingannya itu sendiri seperti yang sudah-sudah kita mengantar, mengarahkan, siswa agar tidak bikin malu sekolah berbuatlah sebaik mungkin disana dengan harapan besok itu bisa diterima kembali disana seandainya besok itu anda bekerja disana, jadi kita itu memberi pengarahan seperti itu , mewanti-wanti anak jangan sampai terjadi yang tidak diinginkan”. Lebih lanjut tugas pembimbing seperti yang tertuang dalam dokumen uraian tugas dan wewenang di lini WKS 4 antara lain: (1.) guru pembimbing menyerahkan siswa prakerin, memonitoring serta menarik siswa Prakerin dari industri dengan surat tugas yang disahkan oleh kepala sekolah, (2.) guru pembimbing mencatat permasalahan dan saran dari Du/Di pada kolom permasalahn dan saran, (3.) Guru pembimbing mencatat pelanggaran siswa berdasarkan data dari Du/Di, (4.) Pembimbing menyerahkan bukti berkas surat tugas penyerahan, monitoring serta penarikan siswa prakerin ke ketua program keahlian. Proses pembimbingan siswa prakerin yang lain dilakukan oleh pihak industri. Dalam hal ini pihak industri menyiapkan pembimbing untuk membantu siswa prakerin selama berada di industri. Pelaksanaan pembimbingan selama di industri antara lain pembimbing selalu mengarahkan siswa untuk dapat melakukan semua pekerjaan yang ada di industri. Lebih lanjut informan 4 (13 Agustus 2010) menjelaskan bahwa ” Pembimbingan yang dilakukan di tempat ini adalah kepada peserta prakerin diberikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
bimbingan setiap akan melakukan pekerjaan dan setiap peserta prakerin diikutkan bekerja dengan mandor”. Dari beberapa pernyataan diatas penulis dapat menganalisis dan menyimpulkan bahwa proses pembimbingan untuk peserta Prakerin SMK N 5 Surakarta dilakukan 2 pihak yaitu pihak dari sekolah dan dari industri sendiri. b) Evaluasi Selama pembimbingan pembimbing mengadakan evaluasi kepada setiap peserta prakerin. Evaluasi yang diberikan oleh pembimbing adalah berupa penilaian terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh peserta prakerin. Hal tersebut dijelaskan oleh informan 4 (13 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa ”Bentuk evaluasi
dilakukan
setelah
peserta
prakerin
melaksanakan
pekerjaan yaitu dengan melihat hasil pekejaan yang dilakukan dan memberikan penilaian setelah itu pengarahan jika masih ada kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut”. Dalam melaksanakan penilaian terhadap pekerjaan yang telah
dilakukan
oleh
peserta
prakerin
pembimbing
mempertimbangkan kriteria penilaian . kriteria penilaian ini berasal dari sekolah yang berisi antara lain : aspek nonteknis dan aspek produktif atau jenis pekerjaan. Adapun aspek nonteknis yang di nilai adalah disiplin waktu, kemauan kerja dan motivasi, kualitas kerja, inisiatif dan kreativitas, dan perilaku. Sedangkan untuk aspek jenis pekerjaan kriteria penilaiaanya adalah sebagai berikut: Tabel.5. Kriteria Penilaian Prakerin
No
Nilai Prakerin
1
8,6 – 10
Indikator Semua tugas dibebankan berhasil dengan baik, mutu hasil sempurna, mutu paling tinggi dalam standart produksi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
2
6,6 – 8,5
3
5,6 – 6,5
4
4,0 – 5,5
Semua tugas yang dibebankan dilaksanakan dengan lancar hanya terdapat kesalahan-kesalahan kecil, mutu tinggi dalam pekerjaan. Hanya mencukupi untuk persyaratan minimal yang diharapkan dari tenaga kerja atau sesuai dengan standart rata-rata dari tenaga kerja Tidak mencukupi untuk memenuhi persyaratan minimal yang diharapkan dari tenaga kerja
Dalam tahap pembimbingan peneliti menganalisis bahwa proses pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah masih kurang optimal, hal tersebut mengakibatkan siswa malas-malasan saat berada di tempat prakerin. 4) Tahap Penarikan Siswa Dari Industri Setelah siswa selesai melaksanakan Prakerin di dunia industri selama 2 bulan, maka semua siswa peserta prakerin ditarik kembali dari dunia industri oleh pihak sekolah untuk melanjutkan pembelajaran di sekolah sesuai dengan jurusannya masing-masing. Penarikan siswa dari tempat industri dilakukan oleh guru pembimbing sesuai dengan salah satu tugas mereka yaitu menarik peserta prakerin dari dunia industri. Dalam proses penarikan tersebut guru pembimbing yang akan menarik siswa memberikan surat yang berisi tentang form kepuasan pihak industri terhadap pelaksanaan prakerin. Hal tersebut diperjelas oleh informan 3 (14 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa” Lalu untuk tahap penarikan itu kami selaku guru pembimbing yang melakukan, bersamaan dengan penarikan pihak sekolah memberikan form kepuasan pelaksanaan prakerin kepada pihak industri untuk diisi sebagai bahan evaluasi pelaksanaan prakerin secara keseluruhan”. Dari
pernyataan
diatas
peneliti
menganalisis
dan
menyimpulkan bahwa penarikan peserta prakerin dilakukan oleh guru pembimbing disertai evaluasi kepuasan industri terhadap pelaksanaan prakerin sudah berjalan dengan baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
c. Laporan Pelaksanaan Prakerin Setelah pelaksanaan prakerin selesai pihak sekolah mengadakan laporan pelaksanaan Prakerin. Lebih lanjut informan 1 (18 Agustus 2010) menjelaskan bahwa ” Pelaporan prakerin berupa analisis pelaksanaan dalam hal ini ketercapaian sasaran materi dan kepuasan pelanggan”. Dalam pelaporan prakerin kegiatan yang dilakukan seperti yang tercantum dalam dokumen rencana operasi WKS 4 adalah pengumpulan jurnal pembimbing, rekap pelanggaran tata tertib siswa, evaluasi kelayakan industri, sertifikasi, dan analisis kepuasan industri. Berdasar hasil observasi semua kegiatan yang ada dalam rencana operasi WKS 4 tentang pelaporan pelaksanaan prakerin di SMK N 5 Surakarta khususnya pada Program Keahlian Teknik Bangunan sudah berjalan dengan baik.
2. Relevansi Kemampuan Siswa Pada Kurikulum Kelompok Produktif Dengan Tuntutan Dunia Industri Kemampuan siswa pada kurikulum kelompok produktif merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menangkap semua pembelajaran produktif di sekolah. Kemampuan siswa disini dapat dilihat apabila siswa melakukan pekerjaan langsung di industri. Salah satu program yang dilaksanakan oleh SMK N 5 Surakarta yaitu dengan melaksanakan praktek kerja industri atau Prakerin. Dalam pelaksanaan prakerin salah satu manfaatnya untuk mengetahui apakah kemampuan yang sudah didapat siswa di sekolah relevan atau tidak dengan dunia industri. Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk merelevansi kompetensi dengan tuntutan dunia industri adalah dengan mengadakan singkronisasi kurikulum antara dunia usaha /dunia industri dengan SMK 5 Surakarta. Hasil singkronisasi dengan dunia industri adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Tabel 6. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Program Kompetensi Teknik Gambar Bangunan NO
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
A Menggambar Bangunan Gedung 1
Membuat analisa perencanaan bangunan Membuat analisa perencanaan bangunan gedung (rumah tinggal dan umum)
gedung (rumah tinggal dan umum) Membuat analisa perencanaan bangunan umum
2
Menggambar bangunan gedung tidak
Membuat gambar perencanaan bangunan
bertingkat
Membuat gambar pelaksanaan bangunan. Menggambar detail konstruksi
3
Menggambar bangunan gedung
Mengambar gambar perencanaan.
bertingkat
Menggambar gambar pelaksanaan Menggambar detail/konstruksi
4
5
Memahami dasar-dasar program Auto
Menguasai teknik menginstal software
Cad
Auto Cad
Menerapkan perintah-perintah dasar
Menerapkan
perintah-perintah
dasar
menggambar dengan program Auto Cad menggunakan program Auto Cad 6
Membuat gambar bangunan gedung
Mencetak hasil gambar dengan printer.
dengan program Auto Cad
Membuat gambar perencanaan bangunan gedung dengan program Auto Cad. Membuat gambar pelaksanaan bangunan gedung dengan program Auto Cad
B Menyusun Rencana Anggaran Biaya Bangunan Gedung 1
Menyiapkan prosedur pelelangan
Menyiapkan prosedur pelelangan
2
Menghitung anggaran biaya bangunan
Menghitung volume pekerjaan.
gedung.
Menghitung harga satuan pekerjaan. Menyusun rincian RAB. Menyusun rekapitulasi RAB.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
3
Menyusun RKS bangunan gedung
Menyusun syarat-syarat administrasi. Menyusun syarat-syarat tekniks.
C Melaksanakan Pembuatan Maket Bangunan 1
2
Merencanakan pembuatan maket interior Membuat gambar kerja maket interior. bangunan
Membuar gambar kerja maket eksterior.
Membat maket interior bangunan
Membuat maket interior. Membuat maket eksterior.
3
Merencanakan pembuatan maket
Membuat gambar kerja maket eksterior.
eksterior bangunan 4
Membuat maket eksterior bangunan
Membuat
maket
eksterior
banguna
gedung.
Table 7. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Program Kompetensi Teknik Konstruksi Bangunan. JAM
JENIS PEKERJAAN DI
PEMBELAJARAN
INDUSTRI
DI INDUSTRI (450) JAM
A
Konstruksi Baja
Menggambar
Matos
RAB
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Kayu
DI SEKOLAH
Pasangan Bata
Pemetaan/Pengukuran
PROFIL KOMPETENSI
MERENCANAKAN LETAK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG 1
Menjelaskan dasar-dasar perencanaan konstruksi bangunan gedung.
2
V
22
V
22
Membuat rencana kerja dan syarat untuk pelaksanaan konstruksi bangunan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
3
Membuat gambar bestek untuk konstruksi bangunan gedung
4
V
22
V
22
Membuat gambar penjelasan pada perencanaan konstruksi bangunan gedung
B
MENGUJI BAHAN BANGUNAN 1
Mengidentifikasi berbagai jenis bahan bangunan
2
Mengidentifikasi berbagai tanah di lapangan
3
Menguji kualitas berbagai bahan bangunan
4
C
Pemeriksaan kualitas tanah
22
V
22
V
22
V
22
PENGUKURAN LOKASI BANGUNAN 1
Penjelasan dasar-dasar pengukuran tanah
2
Pemasangan papan bouplank bangunan gedung
D
V
V
22
V
22
MERENCANAKAN BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG 1
Penjelasan dasar-dasar rencana anggaran biaya suatu pekerjaan
2
E
Menghitung volume pekerjaan
V
22
V
22
MERENCANAKAN DIMENSI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG 1
Merencanakan dimensi konstruksi
V
batu/beton 2
Merencanakan dimensi kayu
commit to user
V
22 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
3
Merencanakan dimensi konstruksi
V
baja 4
MR berbagai konstruksi bangunan gedung
F
22
V
V V
22
V
V
44
MELAKSANAKAN PEKERJAAN KONSTRUKSI 1
Melaksanakan konstruksi batu dan beton bertulang
2
Melaksanakan pekerjaan kayu dan
V
plambing
22
Tabel 8. Rencana Program Pembelajaran Prakerin Teknik Konstruksi Kayu.
NO
STANDAR KOMPETENSI
A
Melaksanakan Pekerjaan Rangka
KOMPETENSI DASAR
Bangunan Dan Tangga Kayu 1
2
3
Merencanakan rangka bangunan
Menggambar konstruksi rangka bangunan
kayu
kayu
Membuat sambungan konstruksi
Membuat sambungan konstruksi rangka
rangka bangunan kayu
bangunan kayu
Merakit konstruksi rangka bangunan
Merakit konstruksi rangka bangunan kayu
kayu 4
Merencanakan konstruksi tangga
Membuat dan membaca gambar kerja
kayu
konstruksi gambar kayu
5
Membuat konstruksi tangga kayu
Membuat konstruksi tangga kayu
B
Melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Atap Dan Plafon
1
Merencanakan pekerjaan konstruksi
Membuat gambar kerja konstruksi atap.
atap
Membuat daftar kebutuhan bahan konstruksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
atap. 2
Membuat konstruksi kuda-kuda
Membuat konstruksi kuda-kuda
3
Memasang konstruksi kuda-kuda
Memasang konstruksi kuda-kuda
4
Memasang konstruksi rangka atap
Memasang balok tembok. Memasang balok nok. Memasang balok gording. Memasang balok jurai. Memasang papan ruter. Memasang kasau. Memasang reng.
5
Memasang konstruksi tulang dan
Memasang konstruksi tulang dan lisplank
lisplank 6
Memasang penutup atap
Memasang penutup atap
7
Merencanakan konstruksi plafon
Membuat gambar dan daftar kebutuhan konstruksi plafon
8
Memasang rangka plafon
Memasang rangka plafon
9
Memasang penutup plafon
Memasang penutup plafon
C
Melaksanakan Pekerjaan Kontruksi Dan Ukir Perabot Kayu
1
Menggambar konstruksi perabot
Menggambar konstruksi perabot
2
Menghitung anggaran biaya pembuatan
Menghitung anggaran biaya pembuatan
perabot kayu
perabot kayu
3
Membuat konstruksi perabot
Membuat konstruksi perabot
4
Merencanakan motif ukiran kayu
Menggambar motif ukiran kayu
5
Menggunakan alat ukir kayu
Menggunakan alat ukir kayu
6
Membuat berbagai jenis ukiran perabot
Membuat berbagai jenis ukiran
kayu D
Melaksanakan Pekerjaan Jok Perabot Kayu
1
Merencanakan bentuk jok perabot kayu
Menggambar jok. Membuat daftar kebutuhan bahan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
2
Membuat jok perabot kayu
Membuat jok perabot kayu
E
Melaksanakan Pekerjaan Politur Dan Melamik
1
Merencanakan kebutuhan bahan politer
Merencanakan kebutuhan bahan politer
2
Mempolitur
Mempolitur permukaan kayu
3
Menghitung anggaran biaya pekerjaan
Menghitung anggaran biaya pekerjaan politur
politur 4
Merencanakan kenutuhan bahan
Merencanakan kenutuhan bahan melamik
melamik 5
6
F
Melaksanakan finishing kayu dengan
Melaksanakan finishing kayu dengan
melamik
melamik
Menghitung anggaran biaya pekerjaan
Menghitung anggaran biaya pekerjaan
melamik
melamik
Melaksanakan Pekerjaan Pengecatan Kayu
1
Merencanakan kebutuhan bahan cat
Merencanakan kebutuhan bahan politer
kayu 2
Mengecat kayu
Mengecat permukaan kayu
3
Menghitung anggaran biaya pekerjaan
Menghitung anggaran biaya pengecatan kayu
pengecatan kayu
(sumber: Dokumen SMK N 5 Surakarta) Dalam pelaksanaan prakerin siswa diharapan melaksanakan pekerjaan seperti yang ada pada rencana pembelajaran praktek kerja industri. Berdasar hasil observasi pada tanggal 13 Agustus 2010 terlihat memang siswa peserta prakerin mengerjakan pekerjaan seperti yang ada di rencana pembelajaran Praktek kerja industri. Lebih
lanjut informan 4 (13 Agustus 2010)
menjelaskan bahwa ” Kalau disini ya mas, para siswa saya suruh untuk melakukan pengukuran tanah, jadi saya suruh mencoba menggunakan teodolit, saya suruh membuat plesteran, mengaci, dan juga mengecat. Selain itu siswa juga saya suruh untuk menghitung RAB, merencanakan bangunan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
gitu mas”. Lebih lanjut Informan 6 (20 Agustus 2010) menyatakan bahwa “Ya yang praktek di sini kan ada 2 jurusan ya mas, untuk yang anak konstruksi ya saya suruh memlester, melakukan pembesian , membuat bekeisting, dll, sedangkan untuk anak gambar saya suruh buat gambar depan bangunan yang sedang dibangun ini, dan hasilnya pun dapat kita terima, jadi untuk depan bangunan ini yang menggambarnya adalah anak praktek itu”. Dari beberapa pernyataan di atas peneliti menganalisis dan mengambil kesimpulan bahwa siswa prakerin sudah melaksanakan prakerin sesuai dengan rencana pembelajaran praktek kerja industri. Pelaksanaan prakerin yang sudah sesuai dengan rencana pembelajaran diharapkan dapat untuk mengetahui relevansi kemampuan siswa. Menurut informan 1 (18 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa” Ya harapannya link and match itu relevan, masalahnya itu didepan sudah ada singkronisasi, kalaupun ada itu hanya perkecualian”. Lebih lanjut informan 3 (14 Agustus 2010) mejelaskan bahwa “Menurut saya kemampuannya sudah bisa dikatakan 80% bisa mengikuti karena kelas yang di industri dari kelas 2 ke kelas 3”. Sedangkan pendapat yang lain dikemukakan oleh informan 4 (13 agustus 2010) yang menyatakan bahwa” Kemampuan siswa pada dasarnya sudah bisa diterapkan di dunia industri yaitu untuk kemampuan dasar, namun masih diperlukan pengembangan dari kemampuan tersebut, contohnya peserta didik sudah bisa mengaci, mengecat, dan lain-lain”. Hal senada juga di sampaikan oleh informan 6 (20 agustus 2010) yang menjelaskan bahwa “Secara keseluruhan kemampuan siswa sudah bisa mengikuti semua pekerjaan yang diberikan di industri, misal saya coba suruh memlester sudah bisa, saya suruh menghitung pun juga sudah bisa, saya suruh melakukan pekerjaan pembesian dia juga bisa mengerjakan jadi kalau dikatakan apakah kempuan siswa atau si anak praktek itu relevan ya bisa, meskipun dia baru paham yang dasar-dasar saja”. Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemampuan yang dimiliki siswa sudah dapat dikatakan relevan dengan tuntutan dunia industri meskipun hanya kemampuan dasarnya saja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat tabel angket untuk mengetahui kemampuan siswa dengan pekerjaan di industri sebagai berikut: Tabel.9. Angket untuk mengetahui kemampuan siswa dengan pekerjaan di industri anak TGB. NO STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
RELAVAN DENGAN INDUSTRI YA
A Menggambar Bangunan Gedung 1 Membuat analisa perencanaan bangunan
Membuat
analisa
perencanaan
9
bangunan gedung (rumah tinggal dan
gedung (rumah tinggal dan umum) umum)
Membuat
perencanaan
9
gambar
perencanaan
9
gambar
pelaksanaan
9
analisa
bangunan umum 2 Menggambar bangunan
Membuat
gedung tidak bertingkat
bangunan Membuat bangunan.
3 Menggambar bangunan gedung bertingkat
4 Memahami dasar-dasar program Auto Cad 5 Menerapkan perintah-
Menggambar detail konstruksi
9
Mengambar gambar perencanaan.
9
Menggambar gambar pelaksanaan
9
Menggambar detail/konstruksi
9
Menguasai teknik menginstal software
9
Auto Cad Menerapkan perintah-perintah dasar
9
perintah dasar menggambar menggunakan program Auto Cad dengan program Auto Cad 6 Membuat gambar bangunan Mencetak hasil gambar dengan printer. gedung dengan program
Membuat
Auto Cad
bangunan gedung dengan program Auto Cad.
gambar
commit to user
perencanaan
9 9
TIDAK
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Membuat
gambar
pelaksanaan
9
bangunan gedung dengan program Auto Cad B Menyusun Rencana Anggaran Biaya Bangunan Gedung 1 Menyiapkan prosedur
9
Menyiapkan prosedur pelelangan
pelelangan 9
2 Menghitung anggaran biaya Menghitung volume pekerjaan. bangunan gedung.
Menghitung harga satuan pekerjaan.
9
Menyusun rincian RAB.
9
Menyusun rekapitulasi RAB.
9 9
3 Menyusun RKS bangunan Menyusun syarat-syarat administrasi. gedung
9
Menyusun syarat-syarat tekniks.
C Melaksanakan
Pembuatan
Maket Bangunan 9
1 Merencanakan pembuatan Membuat gambar kerja maket interior. maket interior bangunan
2 Membat maket interior bangunan
Membuar
4 Membuat maket eksterior bangunan
kerja
maket
eksterior.
9
Membuat maket interior.
9
Membuat maket eksterior. maket
9
Membuat maket eksterior banguna
9
3 Merencanakan pembuatan Membuat maket eksterior bangunan
gambar
gambar
kerja
eksterior.
gedung. Jumlah
17
Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa kemampuan produktif siswa teknik gambar bangunan dengan pekerjaan di industri adalah sebagai berikut :
17 x100 % = 68 % 25
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
Jadi berdasarkan pernyataan informan di atas dan analisis dokumen peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan siswa program keahlian teknik bangunan khususnya pada teknik gambar bangunan sudah dapat dikatakan relevan dengan tuntutan dunia industri dengan tingkat relevansi mencapai 68%. Tabel 10. Angket untuk mengetahui kemampuan siswa dengan pekerjaan di industri anak TKB NO STANDAR KOMPETENSI
RELAVANSI
KOMPETENSI DASAR
DENGAN INDUSTRI YA
TIDAK
A Perncanaan Konsruksi Bangunan
1
Merencanakan letak
9
Membuat rencana kerja dan syarat untuk
konstruksi bangunan gedung pelaksanaan konstruksi bangunan Membuat gambar bestek untuk konstruksi
9
bangunan gedung
B Pemetaan atau Pengukuran 1 Pengukuran Lokasi Proyek Pengukuran
Ketinggian
Dasar
9
Bangunan Yang Akan Dibangun
Membuat
bouplank
9
konstruksi
9
pemasangan
bangunan gedung C Melaksanakan Pekerjaan Konstruksi 1 Melaksanakan konstruksi batu dan beton bertulang
Merencanakan
dimensi
batu/ beton Membuat pasangan bata
9
Membuat plesteran
9
Mengaci
9
Membuat begisting
9
Melakukan pekerjaan pembesian
9
Melakukan pekerjaan pengecoran beton
9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
2
Melaksanakan kontruksi
Merencanakan
kayu
kayu
dimensi
Membuat konstruksi kayu 3 Melaksanakan kontruksi baja
9
konstruksi
9 9
Merencakan dimensi konstruksi baja Melakukan pekerjaan konstruksi baja
9
Menghitung volume pekerjaan
9
Menghitung harga satuan pekerjaan
9
Menyusun rincian RAB.
9
Menyusun rekapitulasi RAB.
9
D Merencanakan Biaya Kegiatan Pelaksanaan Banguanan Gedung 1 RAB
E Menguji Bahan Banguanan 1 Pengujian bahan bangunan Mengidentifikasi berbagai jenis bahan
9
bangunan Menguji
kualitas
berbagai
bahan 9
bangunan Jumlah
17
Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa kemampuan produktif siswa teknik konstruksi bangunan dengan pekerjaan di industri adalah sebagai berikut :
17 x100 % = 80 .95 % 21 Jadi berdasarkan pernyataan informan di atas dan analisis dokumen peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan siswa program keahlian teknik bangunan khususnya pada teknik konstruksi bangunan sudah dapat dikatakan relevan dengan tuntutan dunia industri dengan tingkat relevansi mencapai 80,95%.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Tabel.11. Angket untuk mengetahui kemampuan siswa dengan pekerjaan di industri anak TKK NO
RELAVANSI
KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI
DENGAN INDUSTRI
YA A Melaksanakan Konstruksi
TIDAK
Pekerjaan Dan
Ukir
Perabot Kayu 1
Menggambar konstruksi
9
Menggambar konstruksi perabot
perabot 2
Menghitung anggaran biaya Menghitung pembuatan perabot kayu
3
anggaran
9
biaya
pembuatan perabot kayu 9
Membuat konstruksi perabot Membuat konstruksi perabot
B Melaksnskan Pekerjaan Jok Perabot Kayu 1 Merencanakan bentuk jok perabot kayu 2 Membuat jok perabot kayu C Melaksanakan
9
Menggambar jok. Membuat daftar kebutuhan bahan.
9
Membuat jok perabot kayu
9
Pekerjaan
Politur Dan Melamik 1 Merencanakan kebutuhan
Merencanakan kebutuhan bahan politur
9
Mempolitur permukaan kayu
9
bahan politer 2
Mempolitur
9
3 Menghitung anggaran biaya Menghitung anggaran biaya pekerjaan pekerjaan politer
politer bahan
9
5 Melaksanakan finishing kayu Melaksanakan finishing kayu dengan
9
4 Merencanakan kenutuhan bahan melamik
Merencanakan
kebutuhan
melamik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
dengan melamik
melamik 9
6 Menghitung anggaran biaya Menghitung anggaran biaya pekerjaan pekerjaan melamik D Melaksanakan
melamik Pekerjaan
Pengecatan Kayu 1 Merencanakan kebutuhan bahan cat kayu 2 Mengecat kayu
9
Merencanakan kebutuhan bahan cat kayu
9
Mengecat permukaan kayu
9
3 Menghitung anggaran biaya Menghitung anggaran biaya pekerjaan pekerjaan pengecatan kayu
pengecatan kayu Jumlah
9
Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa kemampuan produktif siswa teknik konstruksi kayu dengan pekerjaan di industri adalah sebagai berikut :
9 x100 % = 60 % 15 Jadi berdasarkan pernyataan informan di atas dan analisis dokumen peneliti menyimpulkan bahwa kemampuan siswa program keahlian teknik bangunan khususnya pada program keahlian teknik konstruksi kayu sudah dapat dikatakan relevan dengan tuntutan dunia industri dengan tingkat relevansi mencapai 60 % . Berdasarkan data di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kemampuan siswa pada kurikulum kelompok produktif sudah dapat dikatakan relevan dengan tuntutan pekerjaan yang ada di dunia usaha/dunia industri (Du/Di).
3. Faktor Penghambat Pelaksanaan Prakerin SMK N 5 Surakarta Dalam melaksanakan Prakerin di SMK N 5 Surakarta khususnya pada jurusan Teknik Bangunan, ada beberapa masalah atau hambatan yang membuat pelaksanaan Prakerin kurang maksimal. Adapun hambatan yang
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
dialami oleh SMK N 5 Surakarta dalam pelaksanaan Prakerin adalah sebagai berikut: 1) Kurang sesuainya jenis pekerjaan yang ada di tempat Prakerin. Kurang sesuainya jenis pekerjaan yang diberikan industri kepada peserta Prakerin menjadikan suatu masalah dalam pelaksanaan prakerin. Hal tersebut dipertegas oleh pernyataan informan 2 (14 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa “Hambatannya itu memang banyak sekali, yang pertama itu tidak relevan pekerjaan yang diberikan kepada siswa prakerin misalnya untuk anak gambar itu di suruh untuk mengecat itu kan tidak sesuai dengan kompetensi yang diberikan di sekolah”. Dari keterangan yang diberikan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu hambatan dalam pelaksanaan Prakerin adalah adanya ketidaksesuaian pekerjaan yang ada di industri. 2) Tempat prakerin yang jauh. Tempat yang jauh dari tempat tinggal juga menghambat pelaksanaan jalannya prakerin. Menurut informan 8 (31 agustus 2010) “Untuk hambatan atau masalah ada mas, yaitu tempatnya agak jauh”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan 2 (14 agustus 2010) yang menerangkan “kesulitannya kalau sejauh ini tempat industrinya itu berjauhan”. Berdasar hasil observasi lokasi prakerin ada yang terletak di daerah yang jauh dengan sekolah yaitu di Gemolong yang berjarak ±15 Km dari sekolah, hal itu mengakibatkan peserta agak malas untuk menuju ke tempat industri. Berdasarkan hasil observasi dan pernyatan di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa tempat Prakerin yang jauh dari tempat tinggal menimbulkan hambatan atau masalah dalam pelaksanaan prakerin. 3) Sistem pembimbingan yang kurang optimal. Kegiatan monitoring atau pembimbingan pada pelaksanaan prakerin di SMK N 5 Surakarta masih ada beberapa masalah. Masalah tersebut adalah berupa sistem pembimbingan yang dilakukan oleh pihak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
sekolah. Sistem pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah kurang optimal karena hanya dilakukan satu kali. Hal tersebut dijelaskan oleh informan 8 (31 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa “pembimbingan dari pihak sekolah hanya meninjau satu kali mas yaitu saat kita berada disana dapat satu bulan”. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik kurang mendapatkan pengawasan dari pihak sekolah. Pernyataan senada juga diungkapkan oleh informan 3 (14 Agustus 2010) yang menyatakan bahwa: “Hambatan datang dari anaknya sendiri misalnya di
industri karena
pantauannya dari sekolah tidak seperti hari biasa jadi ada siswa yang tidak masuk artinya selama melaksanakan prakerin siswa malah tidur di rumah”. Berdasar hasil observasi dan penjelasan dari informan peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa sistem pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah masih kurang optimal.
C. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori 1. Pelaksanaan Prakerin Program Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta Pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan yang dilalui oleh SMK N 5 Surakarta khususnya program keahlian Teknik Bangunan antara lain: a. Pra Prakerin
Kegiatan Praprakerin di SMK N 5 Surakarta merupakan tahapan sebelum pelaksanaan Prakerin. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini antra lain : analisis kebutuhan industri, penetapan industri baru, singkronisai industri baru, MoU, sosialisasi program Prakerin ke guru pembimbing. Pada tahap ini telah dilaksanakan dengan baik. b. Pelaksanaan Prakerin 1) Persiapan Prakerin Tahap ini merupakan tahap dimana siswa dibekali ketrampilan sesuai dengan kompetensinya yang didapatkan dalam proses belajar mengajar di sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Selain itu pihak SMK N 5 Surakarta juga mempersiapkan peserta Prakerin dengan beberapa syarat. Adapun syarat-syarat tersebut antara lain: mengikuti pembekalan, melaksanakan tata tertib yang ada. Dalam tahap ini SMK N 5 Surakarta telah melaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 2) Penyerahan Siswa Ke Industri Penyerahan peserta prakerin di SMK N 5 Surakarta sudah sesuai dengan kurikulum dan peraturan yang berlaku, pelaksanaannya sudah berjalan lancar karena adanya kerjasama yang antara pihak sekolah dengan pihak dunia usaha / dunia industri. Waktu pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta adalah 2 bulan. 3) Pembimbingan / Monitoring Pembimbingan yang dilakukan pada pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta ada 2 yaitu pembimbingan oleh pihak sekolah dan pembimbingan oleh pihak industri. Dalam tahap pembimbingan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana namun masih kurang optimal yaitu pembimbingan yang dilakukan dari sekolah. 4) Penarikan Siswa Dari Industri Penarikan siswa dari tempat prakerin sudah berjalan dengan baik yaitu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. c. Laporan Pelaksanaan Kegiatan pelaporan prakerin telah dilakukan dengan baik yaitu berupa kegiatan pengumpulan jurnal pembimbing, rekap pelanggaran tata tertib siswa, evaluasi kelayakan industri, sertifikasi, dan analisis kepuasan industri.
2. Relevansi Kemampuan Siswa Terhadap Tuntutan Dunia Industri Dari hasil wawancara tentang kemampuan siswa pada kurikulum produktif, bahwasannya kemampuan siswa pada kurikulum kelompok produktif Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta dapat melaksanakan pekerjaan yang ada di industri sesuai dengan rencana program pembelajaran hasil singkronisasi sekolah dengan dunia usaha/dunia industri
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
(Du/Di). Hal tersebut dapat terlihat pada tabel relevansi proses pelaksanaan prakerin yang menunjukkan tingkat relevansi kemampuan siswa program keahlian teknik bangunan. Adapun tingkat relevansi siswa terhadap tuntutan pekerjaan yang ada di industri untuk siswa pada kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan adalah sebesar 68%, siswa pada kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Bangunan adalah sebesar 80,95% ,dan siswa pada kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu adalah sebesar 60%. Dari data tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa kemampuan siswa pada program keahlian teknik bangunan SMK N 5 Surakarta sudah dapat dikatakan relevan dengan tuntutan pekerjaan di dunia usaha/dunia industri (Du/Di).
3. Faktor Penghambat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Hambatan dan masalah yang terjadi pada pelaksanaan Prakerin SMK N 5 Surakarta Program Keahlian Teknik Bangunan adalah: a. Kurang sesuainya jenis pekerjaan yang ada di tempat Prakerin dengan kompetensi yang dimiliki siswa. Sehingga mengakibatkan siswa kurang mampu mengembangkan kompetensi yang sudah ia miliki. b. Tempat prakerin yang jauh mengakibatkan perserta prakerin kesulitan menuju tempat prakerin. c. Sistem pembimbingan yang kurang optimal yaitu monitoring yang dilakukan
oleh
pihak
sekolah
hanya
satu
kali
mengakibatkan
pembimbingan terhadap peserta prakerin menjadi kurang optimal. Tabel.12. Hasil Wawancara dan analisi Dokumen Di SMK N 5 Surakarta No 1.
Aspek
Parameter
Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan
Prakerin
prakerin a. Pra prakerin
Temuan di Lapangan
a. Analisis industri b. Pemetaan baru
commit to user
Kesimpulam
kebutuhan Sudah
dilaksanakan
dengan baik industri dengan telah
sesuai
rencana
yang
ditetapkan
pada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
c. Singkronisasi industri rencana operasi WKS 4. baru d. Mou e. Sosialisasi
program
prakerin
dengan
Du/Di f. Sosialisasi
program
prakerin dengan guru pembimbing
persiapan Telah berjalan dengan
a. Tahap
lancar
prakerin b. Tahap
c. Tahap
masih
penyerahan harus ditingkatkan lagi
siswa ke industri b. Tahap
namun
terutama dalam tahap
monitoring pembimbingan.
atau pembimbingan
pelaksanaan
d. Laporan pelaksanaan
prakerin
prakerin
a.
Pengumpulan jurnal Telah berjalan dengan pembimbing
b.
Rekap
Evaluasi
kelayakan
industri c. Laporan pelaksanaan Prakerin
d.
Sertifikasi
e.
Analisis industri
commit to user
sesuai
pelanggaran rencana.
tata tertib di industri c.
baik
kepuasan
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
2.
Sudah dapat dikatakan
a. Relevansi
Relevansi
Kemampuan
kemampuan
siswa
siswa pada
kurikulum
siswaTGB
kurikulum
kelompok
tuntutan
kelompok
produktif
industri
pada
relevan namun masih
kemampuan
dengan harus ditingkatan lagi dunia terutama adalah kompetensi TKK
sebesar 68%
industri
b. Relevansi
dengan tuntutan
kemampuan
siswa
dunia industri
TKB dengan tuntutan dunia industri adalah sebesar 80,95% c. Relevansi kemampuan
siswa
TKK dengan tuntutan dunia industri adalah sebesar 60%
3.
a. Tidak sesuainya jenis
Faktor
Faktor yang
penghambat
menghambat
pekerjaan yang ada di
pelaksanaan
tempat
Prakerin
prakerin
dengan
kompetensi
yang dimilki siswa b. Tempat prakerin yang jauh
dari
tempat
tinggal siswa c. Sistem pembimbingan yang kurang optimal
commit to user
untuk keahlian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tentang Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah yang ditempuh oleh Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 5 Surakarta pada pelaksanaan Prakerin dengan menggunakan beberapa tahapan telah berjalan dengan baik. Adapun tahapan pelaksanaan Prakerin adalah sebagai berikut: a. Tahap Praprakerin Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini antra lain : analisis kebutuhan industri, penetapan industri baru, singkronisai industri baru, MoU, sosialisasi program Prakerin ke guru pembimbing telah berjalan dengan baik. b. Tahap Pelaksanaan Prakerin 1) Tahap Persiapan Prakerin Dalam tahap ini sudah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana operasional WKS 4. 2) Tahap Penyerahan Peserta Prakerin Tahap Penyerahan peserta Prakerin di SMK N 5 Surakarta sudah berjalan lancar karena adanya kerjasama yang antara pihak sekolah dengan pihak dunia usaha / dunia industri dan waktu pelaksanaannya yaitu 2 bulan. 3) Tahap Pembimbingan / Monitoring Dalam tahap pembimbingan kurang berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat dari kurang optimalnya pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
commit to user 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
4) Tahap Penarikan Peserta Prakerin. Tahap penarikan ini dilakukan setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan Prakerin di dunia Industri. Tahap inipun telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan jadwal prakerin yang telah ditetapkan. c. Laporan Pelaksanaan Laporan pelaksanaan Prakerin SMK N 5 Surakarta telah dilakukan oleh pembimbing dengan baik. 2. Kemampuan siswa pada kurikulum produktif sudah dapat dikatakan relevan dengan tuntutan dunia industri meskipun masih hanya kemampuan dasarnya saja. Hal tersebut ditunjukkan pada tingkat relevansi kemampuan siswa TGB sebesar 68%, siswa TKB sebesar 80,95%, siswa TKK sebesar 60 %. 3. Hambatan yang dihadapi oleh SMK N 5 Surakarta khususnya Program Keahlian Teknik Bangunan antara lain: a. Jenis pekerjaan yang diberikan kepada siswa Prakerin kurang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. b. Tempat Prakerin yang jauh dari tempat tinggal siswa mengakibatkan siswa kesulitan menuju tempat Prakerin. c. Kurang optimalnya pembimbingan yang dilakukan oleh pihak sekolah. B. Implikasi Penelitian Dilihat dari hasil penelitian tentang Analisis Pelaksanaan Praktek Kerja Industri dalam rangka peningkatan kemampuan siswa dalam kurikulum produktif (Studi Kasus: Program keahlian Teknik Banguan SMK N 5 Surakarta) adalah sebagai berikut: 1. Dengan adanya penelitian ini, maka dapat memberikan gambaran bagaimana langkah yang diambil pihak sekolah pada pelaksanaan Prakerin. 2. Dengan adanya penelitian ini, maka akan memberikan gambaran bagi SMK lain dalam pelaksanaan Prakerin. Sehingga akan menjadi dorongan untuk memperbaiki program Prakerin di SMK tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada sekolah untuk selalu menjalin hubungan baik dengan Du/Di, sehingga dalam pelaksanaan Prakerin berikutnya dapat berjalan lancar. Selain itu dengan adanya hubungan yang baik antara sekolah dengan Du/Di, maka akan mempermudah perkembangan kurikulum produktif yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri. 2. Sekolah sebaiknya selalu meningkatkan usaha untuk mencari institusi pasangan yang sesuai dengan kompetensi siswa program keahlian teknik bangunan agar dalam pelaksanaan prakerin ada kesesuaian antara pekerjaan yang ada di intitusi pasangan dengan kompetensi yang dimiliki siswa dengan mengadakan observasi ke tempat prakerin sebelum pelaksanaan prakerin, agar pihak sekolah tahu pekerjaan apasaja yang ada di tempat tersebut. 3. Dalam pelaksanaan prakerin hendaknya pihak sekolah senantiasa mengadakan monitoring terhadap peserta prakerin secara optimal dengan mengunjungi tempat prakerin dua minggu sekali sehingga dapat mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh peserta prakerin. 4. Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri diharapkan untuk senantiasa membantu pelaksanaan Prakerin. Karena dengan adanya Prakerin maka akan diketahui kualitas tenaga kerja yang dihasilkan oleh sekolah menengah kejuruan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Sonhadji, KH.1998. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Angkasa.
Badeni. 2002. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan : Relevansi SMK Berpendidikan Sistem Ganda (PSG) dengan Kebutuhan Pasar Kerja di Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas. Depdikbud. 1994. Konsep Sistem Ganda pada Pendidikan Menengah Kejuruan di Indonesia . Jakarta: Depdikbud.
_______. 1987. Panduan Belajar ke Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Atas (SMKTA) . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Depdikbud. 1995. Pendidikan Sistem Ganda Strategi Operasional Link and match pada Sekolah Menengah Kejuruan . Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. FKIP. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS Press. Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional. 1996. Konsep Pendidikan Sistem Gand Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
Miles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Moleong.
Oemar
J . Lexy. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Hanindita.
Hamalik. 1990. Pendidikan Tenaga Kerja Nasional Kejuruan Kewirausahaan dan Manajemen. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Peraturan Pemerintah Repuplik Indonesia No.29 tahun 1990. Tentang Pendidikan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Rina Rahayu. 2008. Analisis Pelaksanaan Prakktek Kerja Dan Industri (Prakerin) di SMK Murni Surakarta. Surakarta: UNS. Rudy Setyo H. 2009. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Iso 9001 : 2000 Dalam Rangka Peningkatan Kemampuan Produktif Siswa Serta Daya Serap Di Dunia Industri. Surakarta: UNS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Sasi Agustus Susiana. 2005. Jurnal : Model Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda Pada Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMK N 1 Magelang Tahun Ajaran 2004/2005. Semarang: UNNES Suharsimi Arikunto. 2006. ” Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.”. Jakarta: Rineka Cipta. Sukmadinata Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori Dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara. Undang-Undang RI No.2 Tahun 1989. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Armas Duta Jaya. http://www.dikmenjur.freehosting.net/info-prakerin.html, diakses 8/04/2010 http://www.pusdiknakes.or.id/data/kurikulum/smk.doc, diakses 20/03/2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
Pedoman Wawancara Dengan Wakil Kepala Skolah 4 Bidang Hubungan Industri 1. Apakah Tugas dan Kewajiban WKS 4 bidang Hubungan Industri dalam pelaksanaan Prakerin? 2. Bagaimana struktur organisasi pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta? 3. Bagaimana pelaksanaan prakerin di SMK N 5 Surakarta , meliputi persiapan, pelaksanaan? 4. Dalam mencari tempat industri apakah ada syarat tempat industri ? 5. Siapa saja peserta Prakerin? 6. Kapan Prakerin dilaksanakan? 7. Dimana saja Prakerin dilaksanakan? 8. Bagaimana cara memilih tempat untuk Prakerin? 9. Bagaimana tentang sistem pembimbingan baik yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun dari pihak dunia industri? 10. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin? 11. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri? 12. Bagaimana usaha pihak sekolah untuk menyesuaikan kemampuan siswa sesuai kurikulum produktif dengan tututan indutri? 13. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak sekolah dari pelaksanaan Prakerin? 14. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
Pedoman Wawancara Dengan Guru Pembimbing Prakerin 1. Bagaimana
pelaksanaan
pembelajaran
kurikulum
produktif
untuk
menunjang kebutuhan dunia industri ? 2. Siapa saja peserta Prakerin? 3. Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan siswa dalam kurikulum produktif? 4. Bagaimana mekanisme pelaksanaan Prakerin? (meliputi: persiapan, penerjunan , dan penarikan peserta) 5. Apa tugas anda selaku guru pembimbing Prakerin? 6. Bagaimana pelaksanaan Pembimbingan Prakerin? 7. Apakah ada kerja sama antara pembimbing dari sekolah dengan pembimbing dari pihak industri? 8. Adakah hambatan atau masalah dalam pelaksanaan Prakerin? 9. Jika ada bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? 10. Apa manfaat pelaksanaan Prakerin?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
Pedoman Wawancara Dengan Pembiming Dunia Industri 1. Bagimana tentang sistem pembimbingan terhadap siswa dalam pelaksanaan prakerin? 2. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin? 3. Berapa lama jam kerja yang diberikan kepada peserta prakerin? 4. Jenis pekerjaan apa yang dilakukan oleh siswa peserta Prakerin 5. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri? 6. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak dunia industri dari pelaksanaan Prakerin? 7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Pedoman Wawancara Dengan Siswa Peserta Prakerin 1. Anda prakerin dimana? 2. Anda Prakerin ditempat itu dicarikan atau anda mencari sendiri? 3. Bagimana
mengenai
pelaksanaan
Prakerin?
(meliputi:
persiapan,
pelaksanaan , penempatan, pembimbingan, evaluasi) 4. Jenis pekerjaan apa yang anda lakukan dalam prakerin? 5. Apakah kemampuan anda yang diperoleh di sekolahan sudah relevan dengan tuntutan dunia industri? 6. Manfaat apa yang anda peroleh dari pelaksanaan Prakerin? 7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
Data Hasil Wawancara Penelitian di SMK N 5 Surakarta Narasumber
: Drs. Sriyadi , MM. (Informan 1)
Waktu
: 18 Agustus 2010.
1. Apakah Tugas dan Kewajiban WKS 4 bidang Hubungan Industri dalam pelaksanaan Prakerin? Tugas yang utama ada 2, yang pertama memngokordinir pelaksaan pembelajaran diindustri yang bertanggung jawab atas pelaksaan praktek kerja industri, yang kedua adalah pemasaran tamatan, itu adalah dua tugas yang sangat global yang harus dikerjakan. 2. Bagaimana struktur organisasi pelaksanaan Prakerin di SMK N 5 Surakarta? Ya nanti ada diberikan. 3. Bagaimana pelaksanaan prakerin di SMK N 5 Surakarta , meliputi persiapan, pelaksanaan? Yang pertama itu Pra prakerin yaitu kegiatannya pemetaan , analisis industri, mengadakan singkronsasi industri, mengadakan MoU atas pelaksanaan prakerin. Kemudian kegiatan persiapan Prakerin yaitu anak mencari tempat industri, kemudian setelah mendapat lalu diinventraris dan sustu saat akan diterjunkan ke tempat industri . dalam mencari tempat industri ada anak mencari sendiri, adapula dari pihak sekolahan yang mencarikan,yang utama anak mencari industri sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan yang bangunan ya di bangunan yang mesin ya di mesin industrinya tersebar di Solo raya. Selain itu ada tahap pembekalan yang meliputi pembekalan dari sekolahan dan pembekalan dari pihak industri. Setelah persiapan selesai kemudian penyerahan siswa ke industri, pembimbingan atau monitoring dan penarikan siswa dari industri. Penyerahan siswa ke industri atau penerjunan siswa ya mas, penerjunan siswa itu sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing, untuk teknik bangunan itu yang TKB dan TGB itu ada yang ditempatkan di industri yang sama yaitu langsung di lokasi proyeknya sesuai dengan industri yang dipilih siswa tersebut untuk melakukan Prakerin, sedangkan untuk anak TKK itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
ditempatkan industri perkayuan sepertimebeler di daerah deket Gemolong itu lho mas. Monitoring atau pembimbingan yaitu untuk pembimbingan dibimbing oleh guru yang mengajar misal bangunan yang membimbing ya guru bangunan, kalau di industri ada guru pembimbing sendiri disana ada pembimbing dari industri Penarikaan dilakukan oleh pembimbing setelah siswa selesai melaksanakan Prakerin. Pelaporan prakerin: analisis pelaksanaan dalam hal ini ketercapaian sasaran materi dan kepuasan pelanggan. 4. Dalam mencari tempat industri apakah ada sarat tempat industri ? Ada, itu kan industri kecil menengah atau sedang, dan besar, kecil itu tenaga kerjanya dibawah 5, indutri sedang itu tenaga kerjanya 10 dan industri besar itu tenaga kerjanya di atas itu, dan jam kerjanya itu lebih dari jam 12 siang, industri yang dipakai minimal yang tenaga kerjanya lebih dari 5 kerjanya satu hari atau dengan kata lain industri yang dipakai adalah industri menengah keatas. 5. Siapa saja peserta Prakerin? Disini ya mas, pesrta prakerin adalah siswa kelas XII dimana siswa tersebut telah mendapat pelajaran tentang keahlian bagunan selama dua tahun yaitu mulai darai kelas X sampai XI dan diharapkan ketrampilan yang sudah didapat oleh siswa dapat diaplikasikan di industri. 6. Kapan Prakerin dilaksanakan? Pelaksanaannya itu kita mengambil antara waktu luang liburan , yaitu tanggal 21 juni s/d 21 agustus, kenapa pas itu kan liburan jadi tidak menggangu proses belajar mengajar, untuk waktu pelaksanaan sendiri disini dua bulan karena mengacu pada tuntutan akreditasinya minimal 500 jam pelajaran, itu kalau dihitung Cuma 2 bulan sudah cukup, jadi disni Cuma mengambil jam minimal. 7. Dimana saja Prakerin dilaksanakan?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
Ya industrinya terlelak di Solo Raya tidak di batasi, untuk lengkapnya.Ya nanti ada saya kasih 8. Bagaimana cara memilih tempat untuk Prakerin? Kalau penentuan tempat itu kita percayakan pada anak. Hanya dari sekolah memberi saran kepada anak agar mencari tempat industri yang ada kompetensi dengan kompetensi anda. Missal bangunan yang ada betonnya, kayunnya., untuk perkayuan 9. Bagimana tentang sistem pembimbingan baik yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun dari pihak dunia industri? Untuk pembimbingan dibimbing oleh guru yang mengajar misal bangunan yang membimbing guru bangunan , kalu diindustri ada pembimbing sendiri disana ada pembimbing dari industri , itu ada panduan, misalnya yang bangunan harus ada pekerjaan RAB , membuat berita acara pelelangan , kalu sudah dilakukan dicentang pada jurnal kegiatan siswa.berarti dilakukan sesuai jurnal 10. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin? Yaitu dengan penilaian yaitu bentuk penilaiaanya itu dilakukan di industri langsung nilai itu ditransfer menjadi nilai jadi nanti langsung dimasukkan ke nilai raport. Ya nanti yang dinilai dari ketertiban, sikap, kemudian dari kompetensinya dinilai, 11. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri? Ya harapannya link and match itu relevan, masalahnya itu didepan sudah ada singkronisasi, kalaupun ada itu hanya perkecualian. 12. Bagaimana usaha pihak sekolah untuk menyesuaikan kemampuan siswa sesuai kurikulum produktif dengan tututan indutri? Jadi yang jelas di sekolah diberikan pembelajaran, kan sekarang ada namanya tugas trstruktur dan tugas nonstruktur , tugas tersruktur itu namanya PR home work misalnya bangunan kelas 1 ya saya beri tugas hitunglah jumlah bata yang dibutuhkan untuk membuat suatu dinding tembok ukuran sekian m, itu tugas terstruktur, kemudian untuk tugas nonstruktur itu contohnya rumahmu hitung sendiri habisnya berapa, itu tugas diluar sudah agak mengembang itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan kompetensi siswa dalam bidang menghitung bangunan,yang jelas adalah itu, kemudian memberikan pengayaan materi , tugas guru kan ada 4 yaitu pertama membuat persiapan, yang ke-3 melaksanakan pembelajaran, kemudian yang ke-3 menagadakan eveluasi , dan yang ke-4 mengadakan analisis tindak lanjut 13. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak sekolah dari pelaksanaan Prakerin? Sebetulnya manfaatnya itu banyak, yang jelas dari kajian materi kita tidak mengeluarkan biaya operasional pembelajaran itu dari segi finansial, kemudian yang lebih penting kita bisa memberikan suatu pembelajaran yang realita karena belajar di industri, lalu termasuk juga promosi tamatan. 14. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin? Ya kalau masalah jelas ada tapi masalah-masalah itu bisa kita atasi dan kita minimalisir yang pertama masalah itu berkaitan dengan bahan praktek,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
Hasil Wawancara Penelitian Di SMK N 5 Surakarta Narasuber
: Suwarno, S.Pd. (Informan 2)
Waktu
: 14 Agustus 2010
1. Bagaimana
pelaksanaan
pembelajaran
kurikulum
produktif
utuk
menunjang kebutuhan dunia industri ? Pembelajarannya itu menggunakan Praktek mestinya sebelum praktek tu teori dulu apa yang akan dipraktekkan, baru kemudian praktek. 2. Siapa saja peserta Prakerin? Seluruh peserta Prakerin telah mendapat pembelajaran selama di kelas X dan XI, sehingga sudah mempunyai keahlian yang bisa diterapkan di industri 3. Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan siswa dalam kurikulum produktif? Kemampuan secara umum sudah relevan namun ada juga yang tidak sesuai yang diharapkan oleh pihak sekolah misalnya kemarin itu anak jurusan gambar disuruh untuk mengecat, jadi tidak relevan dengan kompetensi yang dia miliki. 4. Bagaimana
mekanisme
pelaksanaan
Prakerin?(meliputi:
persiapan,
penerjunan , dan penarikan peserta) Pelaksanaannya itu kan prakerin diambil semester genap dilaksanakan 2 bulan sebelum siswa naik kekelas 3, berarti sebelum kenaikan. Persiapannya saya kira tidak ada persiapan secara khusus tu, karena jauh hari sebelumnya sudah dikasih pengarahan kalau besuk tu akan diadakan Prakerin sedini mungkin silakan mencari tempat sesuai yang kamu harapkan ya tho, yang penting intinya senang, kalau tidak dapat tempat ya nanti dari pihak sekolah yang akan mengantarkan. Penerjunannya di sana seperti yang saya katakan tadi pertama kita mencari dulu kemudian sudah dipastikan bisa di sana baru kemudian minta surat pengantar dari sini, karena tidak mungkin diberi surat pengantar dulu nanti jangan-jangan malah nggak bisa, dan penerjunannya itu sendiri, penerjunan disini disesuaikan dengan program kealiannya masing-masing, misalnya untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
anak TKB dan TGB itu diterjunkan di proyek bangunan seperti ikut di konsultan proyek seperti di candrakirana design, ada juga yang langsung di pryeknya yaitu seperti di PT. Cipta Graha Putra itu langsung di perumahannya. Sementara untuk anak TKK itu ditempatkan di perusahaan kayu yang sudah besar seperti di CV karya Jati di daerah sentra industri mebel di Gemlong Sragen. Kemudian pembimbingan itu ditunjuk dalam hal ini sekarang yang menunjuk sekarang saya kalau dulu ketua program yang menunjuk, kan sekarang saya ditunjuk sebagai ketua Unit Prakerin / BKK jadi yang menentukan sekarang saya, kamu harus kemana-mana kalau kemarin ketua program yang menentukan. Untuk proses pembimbingannya sendiri itu seperti yang sudah-sudah kita mengantar, mengarahkan, siswa agar tidak bikin malu sekolah berbuatlah sebaik mungkin disana dengan harapan besuk itu bisa diterima kembali disana seandainya besuk itu anda bekerja disana, jadi kita itu memberi pengarahan seperti itu , mewanti-wanti anak jangan sampai terjadi yang tidak diinginkan. 5. Apa tugas anda selaku guru pembimbing Prakerin? Tugas saya memang memantau kodisi siswa ya tho, baik kehadirannya, melalui pembimbing yang dari sana jadi saya tidak tahu persis minta laporan saja bagaiman pak kondisinya baik-baik kalau memang baik ya saya rekap baik kalau tidak ya nanti saya atasi. 6. Bagaimana pelaksanaan Pembimbingan Prakerin? Pelaksanaan pembimbingan dilakukan satu kali yaitu saat siswa sudah berada di iindustri 1 bulan. 7. Apakah ada kerja sama antara pembibing dari sekolah dengan pembimbing dari pihak industri? Pembimbing tu kerjasama ya pada waktu disana saja setelah itu ya sudah ya tho, ya paling kerjasamanya harapannya besuk itu bisa menerima lagi siswa dari SMK N 5 Surakarta 8. Adakah hambatan atau masalah dalam pelaksanaan Prakerin?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
Hambatannya itu memang banyak sekali, yang pertama itu tidak relevan pekerjaan yang diberikan kepada siswa prakerin misalnya untuk anak gambar itu di suruh untuk mengecat itu kan tidak sesuai dengan kompetensi yang diberikan di sekolah, kemudian kesulitannya kalau sejauh ini tempat industrinya itu berjauhan tapi jauh-jauh hari sebelumnya dah saya kasih kesempatan kamu cari tempat prakerin terserah yang paling dekat, paling baik jadi seperti itu, jadi kalau sudah berjalan jangan dipermasalahkan tapi kenyataannya masih ada siswa tidak masuk dan lain sebagainya. 9. Jika ada bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? Cara mengatasinya ya sedini mungkin diberikan pengarahan ya kalau mau silakan dijalankan ya kalau tidak mau ya cari tempat yang paling mudah tu kan masih bisa . 10. Adakah faktor pendukung pelaksanaan prakerin?, sebutkan? Untuk faktor pendukung ya tempat yang digunakan untuk prakerin anakanak itu sebagian besar sudah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai tempat industri seperti peralatan yang ada di industri sudah bagus dll. 11. Apa manfaat pelaksanaan Prakerin? Manfaatnya itu jelas jadi ada perubahan sikap bagi siswa mengetrapkan kemudian untuk sekolah yaitu untuk promosi tamatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
Data Hasil Wawancara di SMK N 5 Surakarta Narasumber
: Sukisno, S.Pd. (Informan 3)
Waktu
: 14 Agustus 2010
1. Bagaimana
pelaksanaan
pembelajaran
kurikulum
produktif
utuk
menunjang kebutuhan dunia industri ? Pembelajaran disini yaitu dengan menggunakan metode praktek, 2. Siapasaja peserta Prakerin? Pesertanya yaitu siswa kelas 3. 3. Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan siswa dalam kurikulum produktif? Menurut saya kemampuannya sudah bisa dikatakan 80% bisa mengikuti karena kelas yang di industri dari kelas 2 ke kelas 3 kemungkinan itu ada yang belum pernah disampaikan tapi di industri disampaikan namun adapula materi yang sudah disampaikan di sekolah tapi tidak diterapkan diindustri. Jadi saling mengisi antara di sekolah dengan di industri. 4. Bagaimana
mekanisme
pelaksanaan
Prakerin?(meliputi:
persiapan,
penerjunan , dan penarikan peserta) Persiapan : anak dibekali, jadi ada pembekalan, perjurusan, ada yang dikumpulkan secara massal, untuk pembekalan perjurusan kita membatasi siswa apa-apa yang harus dilakukan dan apa yang harus diikuti di industri, jadi anak harus mengikuti di industri. Terus untuk mencari tempat prakerin ada yang siswa mencari tempat industri sendiri dan ada juga yang dicarikan oleh pihak sekolah., menurut paengamatan saya tempat yang digunakan oleh siswa sudah memenuhi syarat. Penerjunanan ke industri tgl 21 juni 2010 s/d 21 agustus jadi pelaksanaan nya 2 bulan Lalu untuk tahap penarikan itu kami selaku guru pembimbing yang melakukan, bersamaan dengan penarikan phak sekolah memberikan form kepuasan pelaksanaan prakerin kepada pihak industri untuk diisi sebagai bahan evaluasi pelaksanaan prakerin secara keseluruhan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
5. Apa tugas anda selaku guru pembimbing Prakerin? Tugas saya hanya mengarahkan siswa supaya siswa dapat mengikuti pekerjaan di industri, sama menyerahkan siswa kenindustri serta memenarik kembali siswa dari industry Bagaimana sistem penilaian ? Sistem penilaian dilakukan oleh pihak industri tapi disini memberi ramburambu penilaian seperti aspek kedisiplinan,ketrampilan dan lain-lain. 6. Bagaimana pelaksanaan Pembimbingan Prakerin? Pelaksanaan pembimbingan dilakukan satu kali yaitu saat siswa sudah berada di industri 1 bulan. 7. Apakah ada kerja sama antara pembibing dari sekolah dengan pembimbing dari pihak industri? Ada yaitu karena ini sifatnya latihan jadi dari pihak pembimbing dari sekolah minta agar siswa dibimbing di industri oleh pihak industri, jadi saling mengarahkan siswa. 8. Adakah hambatan atau masalah dalam pelaksanaan Prakerin? Hambatan datang dari anaknya sendiri misalnya di
industri karena
pantauannya dari sekolah tidak seperti hari biasa jadi ada siswa yang tida masuk artinya selama melaksanakan prakerin siswa malah tidur di rumah. 9. Jika ada bagaimana cara mengatasi masalah tersebut Cara mengatasinya dengan home visit artinya anak dicari kerumahnya. 10. Adakah faktor pendukung pelaksanaan prakerin?, sebutkan? Ada yaitu sarana yang ada di indutri sangat mendukung. 11. Apa manfaat pelaksanaan Prakerin? Manfaatnya jadi siswa mengetahui cara kerja, menerapkan disiplin kerja , mengetahui yang belum pernah disampaikan disekolah disampaikan diindustri artinya menambah pengetahuan bagi siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
Data Hasil Wawancara Dengan Dunia Industri Narasumber
: Bapak Toni (Informan 4)
Waktu
: 13 Agustus 2010
Lokasi
: PT Cipta Graha Putra
1. Bagimana tentang sistem pembimbingan terhadap siswa dalam pelaksanaan prakerin? Pembimbingan yang dilakukan di tempat ini adalah kepada peserta prakerin diberikan bimbingan setiap akan melakukan pekerjaan dan setiap peserta prakerin diikutkan bekerja dengan mandor. 2. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin? Bentuk evaluasi dilakukan setelah peserta prakerin melaksanakan pekerjaan yaitu dengan melihat hasil pekejaan yang dilakukan dan memberikan penilaian setelah itu pengarahan jika masih ada kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut. 3. Berapa lama jam kerja yang diberikan kepada peserta prakerin? Tiap peserta prakerin diberikan jam kerja yang sama dengan pekerja yang lain yaitu tiap hari bekerja dari jam 8.00 s/d16.00 atau 8 jam 4. Jenis pekerjaan apa yang dilakukan oleh siswa peserta Prakerin? Kalau disini ya mas, para siswa saya suruh untuk melakukan pengukuran tanah, jadi saya suruh mencoba menggunakan tedolit, sya suruh membuat plesteran, mengaci, dan juga mengecat. Selain itu siswa juga saya suruh untuk menghitung RAB, merencanakan bangunan, gitu mas 5. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri? Kemampuan siswa pada dasarnya sudah bisa diterapkan di dunia industri yaitu untuk kemampuan dasar, namun masih diperlukan pengembangan dari kemampuan tersebut, contohnya peserta didik sudah bias mengaci, mengecat, dan lain-lain. 6. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak dunia industri dari pelaksanaan Prakerin?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
Pihak industri sangat terbanntu dengan adanya prakerin ini yaitu dapat meringankan pekerjaan. 7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin? Tidak ada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
Data Hasil Wawancara Dengan Dunia Industri Narasumber
: Bapak Sugeng (Informan 5)
Waktu
: 19 Agustus 2010
Lokasi
: CV. Wana Jati
1. Bagimana tentang sistem pembimbingan terhadap siswa dalam pelaksanaan prakerin? Sitem pembimbingan pertama kita perkenalkan pekerjaan selanjutnya diberi teori dasar untuk teknik
perkayuan setelah itu saya suruh mencoba
mempraktekkan. 2. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin? Bentuk evaluasi ya kita lihat perkembangan si anak itu dia punya bakat atau tidak itu Nampak. 3. Berapa lama jam kerja yang diberikan kepada peserta prakerin? Jam kerja dari jam 8.00 s/d 16.00 atau 8 jam. 4. Jenis pekerjaan apa yang dilakukan oleh siswa peserta Prakerin? Ya mencoba merakit mebel sama finishing 5. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri? Karena waktu kita memerkenelkan itu kurang jadi untuk kemampuan siswa sendiri itu kurang tampak atau terlihat jadi kami kurang bisa menyatakan apakah kemampuan siswa tersebut
sudah relevan apa tidak. Sebenarnya
kemampuannya siswa itu sudah bagus dia sudah bisa mengerjakan apa yang kita suruh kerjakan. 6. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak dunia industri dari pelaksanaan Prakerin? Untuk perusahaan belum begitu ada sedangkan buat siswa yaitu menambah pengalaman bagi mereka 7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin? Tidak ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
Data Hasil Wawancara Dengan Dunia Industri Narasumber
: Bapak Wagiman (Informan 6)
Waktu
: 20 Agustus 2010
Lokasi
: CV. Damai
1. Bagimana tentang sistem pembimbingan terhadap siswa dalam pelaksanaan prakerin? Pertama itu saya suruh mengikuti bagaimana cara membuat plesteran, pembesian, itu saya suruh mengikuti terus, untuk anak gambar saya suruh menggambar dan merencanakan bangunan, menghitung RAB, dll. 2. Bagaimana bentuk evaluasi bagi siswa dalam pelaksanaan Prakerin? Ya kita lihat hasil kerja dari siswa itu, apabila masih salah ya kita suruh untuk betulkan. 3. Berapa lama jam kerja yang diberikan kepada peserta prakerin? Jam kerja dari jam 8.00-15.00 WIB , itu hari senin s/d sabtu. 4. Jenis pekerjaan apa yang dilakukan oleh siswa peserta Prakerin? Ya yang praktek di sini kan ada 2 jurusan ya mas, untuk yang anak konstruksi ya saya suruh memlester, melakukan pembesian , membuat bekeisting, dll, sedangkan untuk anak gambar saya suruh buat gambar depan bangunan yang sedang dibangun ini, dan hasilnya pun dapat kita terima, jadi untuk depan bangunan ini yang menggambarnya adalah anak praktek itu 5. Apakah kemampuan siswa sudah relevan dengan tuntutan dunia industri? Secara keseluruhan kemampuan siswa sudah bisa mengikuti semua pekerjaan yang diberikan di industri, misal saya coba suruh memlester sudah bisa, saya suruh menghitung pun juga sudah bisa, saya suruh melakukan pekerjaan pembesian dia juga bisa mengerjakan jadi kalau dikatakan apakah kempuan siswa atau si anak praktek itu relevan ya bisa, meskipun dia baru paham yang dasar-dasar saja. 6. Manfaat apa yang diperoleh oleh pihak dunia industri dari pelaksanaan Prakerin? Ya bisa membantu meringankan pekerjaan yang ada di proyek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin? Tidak ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
Data Hasil Wawancara Dengan siswa Narasumber
: Agus Suprianto (Informan 7)
Waktu
: 31 Agustus 2010
Lokasi
: SMK N 5 Surakarta
1. Anda prakerin dimana? Saya prakerin di CV Candra Kirana Surakarta 2. Anda Prakerin ditempat itu dicarikan atau anda mencari sendiri? Dicarikan mas oleh pihak sekolahan, sebenarnya saya sudah berusaha mencari sendiri tempat Prakerin tapi belum dapat jadi saya bilang sama pihak sekolah, kemudian pihak sekolah mencarikan dan akhirnya saya ditempatkan di CV Candra Kirana, yang bergerak dibidang konsultan. 3. Bagimana mengenai pelaksanaan Prakerin?(meliputi: persiapan, pelaksanaan , penempatan, pembimbingan, evaluasi) Ya secara keseluruhan sudah bagus, untuk tahap persiapan : sekolah mengirim surat ke sana lalu pihak industri menerima dan memberi balasan kalau tempat itu boleh untuk digunakan sebagai tempat Prakerin setelah saya mulai melaksanakan Prakerin di sana, kemudian persiapan yang lain pihak sekolah mengadakan pembekalan , untuk pembimbingan nya sudah baik dalam arti disana saya selalu diarahkan dan diberi ilmu baru di industri oleh pembimbing di industri. Sehingga saya yang mulanya tidak tahu sekarang jadi tahu dan tambah ilmu saya tentang menggambar auto cad 4. Jenis pekerjaan apa yang anda lakukan dalam prakerin? Saya disana Cuma di suruh menggambar dengan menggunakan Auto Cad 5. Apakah kemampuan anda yang diperoleh di sekolahan sudah relevan dengan tuntutan dunia industri? Menurut saya kemampuan saya masih kurang 6. Manfaat apa yang anda peroleh dari pelaksanaan Prakerin? Untuk saya ya mas, menambah ilmu, menambah yaitu dapat merencanakan banguanan, dapat mengetahui detail-detail bangunan, dapat mengetahui dan memperkirakan biaya atau RAB
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin? Masalah secara umum disana tida ada masalah mas Untuk dari saya pribadi adalah kemauan saya untuk lebih maju
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
Data Hasil Wawancara Dengan siswa Narasumber
: Sulaiman Nurhayati (Informan 8)
Waktu
: 31 Agustus 2010
Lokasi
: SMK N 5 Surakarta
1. Anda prakerin dimana? Di Mojosongo yaitu di PT Graha Pratama Putra 2. Anda Prakerin ditempat itu dicarikan atau anda mencari sendiri? Saya disana mencari sendiri. 3. Bagimana mengenai pelaksanaan Prakerin?(meliputi: persiapan, pelaksanaan , penempatan, pembimbingan, evaluasi) Untuk Persiapan kita mencari sendiri tempat untuk prakerin, untuk penyerahan sendiri guru mengantarkan saya dan kawan-kawan ke sana dan menyerahkan surat pembimbingan , presensi dll, kemudian untuk pembimbingan disana sudah bagus mas, disana saya di ajari, sedangkan untuk pembimbingan dari pihak sekolah hanya meinjau 1 kali mas yaitu saat kiata berda disana dapat 1 bulan. 4. Jenis pekerjaan apa yang anda lakukan dalam prakerin? Disana saya disuruh memelester, mengaci, mengecat, mengukur atau membuat bouplank. 5. Apakah kemampuan anda yang diperoleh di sekolahan sudah relevan dengan tuntutan dunia industri? Menurut saya kemampuan saya masih kurang, solusi yang diberikan dari pihak industri saya disuruh lebih giat belajar dan berlatih. 6. Manfaat apa yang anda peroleh dari pelaksanaan Prakerin? Menambah pengalaman, bekerja langsung di industri jadi tambah ilmu. 7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin? Untuk hambatan atau masalah ada mas, yaitu tempatnya agak jauh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
Data Hasil Wawancara Dengan siswa Narasumber
: Erdiyanto Wahyunandar (Informan 9)
Waktu
: 30 Agustus 2010
Lokasi
: SMK N 5 Surakarta
1. Anda prakerin dimana? Kemarin saya Prakerin di PT. Legenda Bintang Bola di jl. Solo-Purwodadi Km 11,5 Kaliyoso 2. Anda Prakerin ditempat itu dicarikan atau anda mencari sendiri? Saya di sana dicarikan oleh guru. Sebernanya saya sudah berusaha mencarikan sendiri tapi hingga waktunya habis saya mesih belum dapat jadi saya dcarikan oleh guru dan ditempatkan di PT.LBB di Kaliyoso. 3. Bagimana mengenai pelaksanaan Prakerin?(meliputi: persiapan, pelaksanaan , penempatan, pembimbingan, evaluasi) Untuk tahap Persiapan yaitu persiapan, kemudian untuk pembimbingan yang dilakukan oleh pihak industri itu sudah baik, misalnya bila tidak ada pekerjaan selalu diicarikan kemudian diajari cara-cara yang benar 4. Jenis pekerjaan apa yang anda lakukan dalam prakerin? Disana saya melakukan pekerjaan pembuatan sambungan, perakitan, finishing dll. 5. Apakah kemampuan anda yang diperoleh di sekolahan sudah relevan dengan tuntutan dunia industri? Menurut saya kemampuan saya masih belum, karena yang disekolah masih dasar-dasarnya sedangkan di tempat saya Prakerin merupakan perusahaan Eksport jadi untuk kemampuan masih perlu banyak pengembangan. 6. Manfaat apa yang anda peroleh dari pelaksanaan Prakerin? Tahu bagaimana caranya bekerja diindustri, Menambah pengalaman. 7. Apakah ada masalah dalam pelaksanaan Prakerin? Untuk masalah yaitu cara pengoprasian alat disana masih kurang paham jadi masih banyak bertanya dengan pembimbing di sana.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
Hasil Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan Pekerjaan Di Industri Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. NO
STANDAR KOMPETENSI
A
Menggambar Bangunan Gedung Membuat analisa perencanaan bangunan gedung (rumah tinggal dan umum)
KOMPETENSI DASAR
RELAVAN DENGAN INDUSTRI
YA
1
2
Menggambar bangunan gedung tidak bertingkat
3
Menggambar bangunan gedung bertingkat
4
Memahami dasar-dasar program Auto Cad Menerapkan perintahperintah dasar menggambar dengan program Auto Cad Membuat gambar bangunan gedung dengan program Auto Cad
5
6
B
1 2
3
Menyusun Rencana Anggaran Biaya Bangunan Gedung Menyiapkan prosedur pelelangan Menghitung anggaran biaya bangunan gedung.
Menyusun RKS bangunan gedung
TIDAK
Membuat analisa perencanaan bangunan gedung (rumah tinggal dan umum) Membuat analisa perencanaan bangunan umum Membuat gambar perencanaan bangunan Membuat gambar pelaksanaan bangunan. Menggambar detail konstruksi Mengambar gambar perencanaan. Menggambar gambar pelaksanaan Menggambar detail/konstruksi Menguasai teknik menginstal software Auto Cad Menerapkan perintah-perintah dasar menggunakan program Auto Cad
9
Mencetak hasil gambar dengan printer. Membuat gambar perencanaan bangunan gedung dengan program Auto Cad Membuat gambar pelaksanaan bangunan gedung dengan program Auto Cad
9
9 9 9 9 9 9 9 9 9
9 9
9
Menyiapkan prosedur pelelangan Menghitung volume pekerjaan. Menghitung harga satuan pekerjaan. Menyusun rincian RAB. Menyusun rekapitulasi RAB. Menyusun syarat-syarat administrasi. Menyusun syarat-syarat tekniks.
commit to user
9 9 9 9 9 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
C 1
2 3
4
Melaksanakan Pembuatan Maket Bangunan Merencanakan Membuat gambar kerja maket pembuatan maket interior interior. bangunan Membuar gambar kerja maket eksterior. Membat maket interior Membuat maket interior. bangunan Membuat maket eksterior. Membuat gambar kerja maket Merencanakan eksterior. pembuatan maket eksterior bangunan Membuat maket eksterior Membuat maket eksterior banguna bangunan gedung. Jumlah
commit to user
9 9 9 9 9 9 17
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
Hasil Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan Pekerjaan Di Industri Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan.
NO
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
RELAVANSI DENGAN INDUSTRI
YA A 1
B 1
C 1
2
3
Perncanaan Konsruksi Bangunan Merencanakan letak konstruksi bangunan gedung
Pemetaan atau Pengukuran Pengukuran Lokasi Proyek
Melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Melaksanakan konstruksi batu dan beton bertulang
Melaksanakan kontruksi kayu
1
Melaksanakan kontruksi baja Merencanakan Biaya Kegiatan Pelaksanaan Banguanan Gedung RAB
E
Menguji Bahan
D
Membuat rencana kerja dan syarat untuk pelaksanaan konstruksi bangunan Membuat gambar bestek untuk konstruksi bangunan gedung
TIDAK 9 9
Pengukuran Ketinggian Dasar Bangunan Yang Akan Dibangun Membuat pemasangan bouplank bangunan gedung
9
Merencanakan dimensi konstruksi batu/ beton Membuat pasangan bata Membuat plesteran Mengaci Membuat begisting Melakukan pekerjaan pembesian Melakukan pekerjaan pengecoran beton Merencanakan dimensi konstruksi kayu Membuat konstruksi kayu Merencakan dimensi konstruksi baja Melakukan pekerjaan konstruksi baja
9
Menghitung volume pekerjaan Menghitung harga satuan pekerjaan Menyusun rincian RAB. Menyusun rekapitulasi RAB.
commit to user
9
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
9 9 9 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
1
Banguanan Pengujian bahan bangunan
Mengidentifikasi berbagai jenis bahan bangunan Menguji kualitas berbagai bahan bangunan Jumlah
commit to user
9 9 17
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
Hasil Angket Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Dengan Pekerjaan Di Industri Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu. NO
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
RELAVANSI DENGAN INDUSTRI
YA A
1 2 3 B 1
2 C 1 2 3 4 5 6 D 1 2 3
Melaksanakan Pekerjaan Konstruksi Dan Ukir Perabot Kayu Menggambar konstruksi perabot Menghitung anggaran biaya pembuatan perabot kayu Membuat konstruksi perabot Melaksnskan Pekerjaan Jok Perabot Kayu Merencanakan bentuk jok perabot kayu
Menggambar konstruksi perabot Menghitung anggaran biaya pembuatan perabot kayu Membuat konstruksi perabot
Menggambar jok. Membuat daftar kebutuhan bahan. Membuat jok perabot kayu
Membuat jok perabot kayu Melaksanakan Pekerjaan Politur Dan Melamik Merencanakan kebutuhan Merencanakan kebutuhan bahan bahan politer politer Mempolitur Mempolitur permukaan kayu Menghitung anggaran biaya Menghitung anggaran biaya pekerjaan politer pekerjaan politer Merencanakan kenutuhan Merencanakan kebutuhan bahan bahan melamik melamik Melaksanakan finishing Melaksanakan finishing kayu kayu dengan melamik dengan melamik Menghitung anggaran biaya Menghitung anggaran biaya pekerjaan melamik pekerjaan melamik Melaksanakan Pekerjaan Pengecatan Kayu Merencanakan kebutuhan Merencanakan kebutuhan bahan bahan cat kayu cat kayu Mengecat kayu Mengecat permukaan kayu Menghitung anggaran biaya Menghitung anggaran biaya pekerjaan pengecatan kayu pekerjaan pengecatan kayu Jumlah
commit to user
TIDAK
9 9 9
9 9 9 9 9 9 9 9 9
9 9 9 9
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 102
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 104
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 105
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 106
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 107
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 108
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 109
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 110
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 111
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 112
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 113
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 114
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 115
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 116
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 117
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 118
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 119
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 120
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 121
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 122
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 123
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 124
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 125
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 126
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 127
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 128
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 129
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 130
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 131
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 132
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 133
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 134
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 135
Wawancara dengan WKS 4
Wawancara dengan Guru Pembimbing
Wawancara dengan Guru Pembimbing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 136
Wawancara dengan Dunia Industri
Wawancara dengan Dunia Industri
Suasana di Tempat Prakerin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 137
Suasana di Tempat Prakerin
Wawancara dengan Perserta Prakerin
Wawancara dengan Perserta Prakerin
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 138
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 139
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 140
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 141
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 142
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 143
commit to user