PENGARUH PELATIHAN OPTIMISME MASA DEPAN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN MENDAPATKAN PEKERJAAN PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENJALANI SKRIPSI DI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Psikologi
Disusun Oleh : Amelia Farina 10710080
PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
Pengaruh Pelatihan Optimisme Masa Depan terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan pada Mahasiswa yang sedang Menjalani Skripsi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Amelia Farina 10710080 Intisari Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan optimisme masa depan terhadap penurunan tingkat kecemasan mendapatkan pekerjaan pada mahasiswa yang sedang menjalani skripsi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pelatihan optimisme dapat menjadi cara seseorang untuk senantiasa berpikir positif dalam menyikapi permasalahan dan dapat termotivasi agar dapat memandang masa depan dengan lebih baik. Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 mahasiswa yang sedang skripsi yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 5 orang kelompok eksperimen dengan diberikan perlakuan pelatihan optimisme masa depan dan 5 orang kelompok kontrol. Hasil analisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan nilai p=0,043 (p<0,05), sedangkan hasil analisis menggunakan Mann Whitney U menunjukkan nilai p=0,032 (p<0,05). Sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan optimisme masa depan berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan mendapatkan pekerjaan pada mahasiswa yang sedang menjalani skripsi. Kata kunci: Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan, Pelatihan Optimisme Masa Depan, Mahasiswa
ii
The Influence of Future Optimism Training in Reducing Getting a Job Anxiety Levels of Minithesis College Student at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Amelia Farina 10710080 Abstract This research aims to find out the influence of future optimism training in reducing getting a job anxiety levels of minithesis college student at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Optimism training can be a means people to always have positive thinking in coping of problems and can be motivated in order that to see the better future. This research examine to minithesis college students at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Total subjects used in this study were 10 students who were divided into two groups, it is 5 in the experimental group by giving treatment of future optimism training and 5 in the control group. The results of the analysis using the Wilcoxon Signed Rank Test shows p=0,043 (p<0,05), whereas the results of the analysis using the Mann Whitney U shows p=0,032 (p<0,05). This research shows that the future optimism training is able to give the influence reducing getting a job anxiety levels of minithesis college student at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Keywords: Getting a Job Anxiety, Future Optimism Training, College Student
iii
MOTTO
Artinya: Katakanlah: "Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. (Q.S. Az-Zumar: 53)
Believe in the future, the world is getting better. There still is plenty of opportunity. –Walt Disney-
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Untuk Mama dan Bapak, orangtua yang senantiasa membimbing, menasehati dan mendoakan
Almamaterku tercinta, Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, yang memberikan penulis kesempatan untuk dapat menyelesaikan studi Strata 1. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi tuntunan dan inspirasi bagi seluruh umatnya. Proses pengerjaan skripsi yang terbilang cukup panjang dan melelahkan ini, tidak luput dari segala permasalahan maupun tantangan dalam setiap proses. Namun, dengan kesabaran dan ketekunan penulis dan tidak lupa bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat penulis, maka skripsi ini mampu diselesaikan dengan baik. Pada akhirnya, penulis mengucap syukur dan terima kasih tak terhingga kepada: 1.
Bapak Prof. Dudung Abdurrohman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
2.
Bapak Zidni Immawan M., M.Si selaku Ketua Prodi Psikologi.
3.
Ibu Satih Saidiyah, Dipl., Psy., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4.
Bapak Dr. Mustadin Taggala, S.Psi., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membantu, membimbing serta mendidik penulis dengan kritikan, saran serta tugas-tugas yang diberikan selama mengerjakan skripsi.
ix
5.
Ibu Dr. Erika Setyanti K., S.Psi., M.Si selaku dosen penguji I yang telah memberikan kritik dan saran yang sangat membangun bagi keberlangsungan penelitian ini, sehingga penelitian ini menjadi lebih baik.
6.
Ibu Nuristighfari Masri Khaerani, M.Psi selaku dosen penguji II yang telah memberikan banyak masukan yang membangun selama proses sidang berlangsung.
7.
Bapak dan Ibu dosen program studi Psikologi dan seluruh karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, atas segala kesempatan, ilmu pengetahuan, dan fasilitas yang diberikan.
8.
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan seluruh jajarannya.
9.
Kepala biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama (AAKK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan seluruh jajarannya.
10.
Bapak Ahmad Salamun dan Ibu Nur Uyuniyati. Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun moral, doa, dan perhatian.
11.
Mas Mirza Asril Syahrial, S.T., Aulia Yunisa, Aghnia Rahmi Hanum dan Muhammad Ziyad Ghafiqi. Para saudara dan saudariku yang selalu mendukung penulis melalui nasehat dan candaan-candaan kecil.
12.
Ahmad Roifi Nuqosin, S.Psi selaku trainer dalam pelatihan yang diadakan peneliti, terima kasih atas masukan, dukungan, dan nasehat selama proses penelitian ini.
x
13.
Tim sukses pelatihan yang telah membantu dalam penelitian ini: Mas Ridwan, Tian, Mitha, Vira, Uly, Nisa, dan Johan. Terima kasih atas bantuan dan kerja keras selama mengadakan pelatihan.
14.
Para mahasiswa yang telah bersedia mengikuti pelatihan ini. Terima kasih telah berpartisipasi untuk turut serta mensukseskan penelitian ini.
15.
Teman-teman Psikologi angkatan 2010 yang telah berjuang bersama, berbagi pengalaman, suka dan duka, terutama: Mitha, Tian, Anna, Nur, Shinta, Bang Aji, Rofiq, Arif, Nana, Funi, Ely, dan Eka Citra.
16.
Kakak-kakak angkatan atas yang selalu terbuka menawarkan diri untuk membantu disaat menemukan kesulitan: Mbak Isna Astarini, S.Psi., Ariyanti, S.Psi., dan Annisa Muthoharoh, S.Psi.
17.
Keluarga besar TPA Safinaturrahmah Sapen. Keluarga baru di tanah rantauan ini yang telah mengajarkan bagaimana berbagi ilmu dan mendapatkan ilmu.
18.
Pihak-pihak lain yang bersangkutan.
Yogyakarta, Januari 2015 Peneliti,
Amelia Farina
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
i
INTISARI ..........................................................................................................
ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ iv NOTA DINAS PEMBIMBING........................................................................
v
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... vi MOTTO ............................................................................................................. vii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
A.
Latar Belakang Masalah ...................................................................
1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................
8
C.
Tujuan Penelitian..............................................................................
9
D.
Manfaat Penelitian............................................................................
9
E.
Keaslian Penelitian ...........................................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 18 A.
Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan ................................................ 18 1. Pengertian Kecemasan ............................................................... 18 2. Pengertian Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan ........................ 21 3. Aspek-aspek Kecemasan ............................................................ 22 4. Bentuk-bentuk Kecemasan ......................................................... 25 5. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan........................................... 27
B.
Optimisme ........................................................................................ 30 1. Pengertian Optimisme ................................................................ 30 2. Aspek-aspek Optimisme ............................................................ 32 3. Ciri-ciri Orang Optimis .............................................................. 35
xii
C.
Pelatihan Optimisme Masa Depan ................................................... 37 1. Pengertian Pelatihan ................................................................... 37 2. Pengertian Pelatihan Optimisme Masa Depan ........................... 38
D.
Hubungan Pelatihan Optimisme Masa Depan dengan Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan ................................................................... 39
E.
Hipotesis .......................................................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 45 A.
Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................ 45
B.
Definisi Operasional ......................................................................... 45
C.
Subjek Penelitian .............................................................................. 46
D.
Rancangan Eksperimen .................................................................... 47
E.
Metode dan Alat Pengumpulan Data ............................................... 52
F.
Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 54
G.
Metode Analisis Data ....................................................................... 58
BAB IV LAPORAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 59 A.
Orientasi Kancah Penelitian ............................................................. 59
B.
Prosedur Penelitian ........................................................................... 62 1. Prosedur Perizinan...................................................................... 62 2. Proses Persiapan ......................................................................... 62 3. Pemilihan Subjek........................................................................ 71
C.
Pelaksanaan Eksperimen .................................................................. 72 1. Jadwal Pelaksanaan Eksperimen ................................................ 72 2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Ekperimen .............................. 74 3. Proses Pelaksanaan Ekperimen .................................................. 74
D.
Analisis Data .................................................................................... 84
E.
Pembahasan ..................................................................................... 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 102 A.
Kesimpulan....................................................................................... 102
B.
Saran ................................................................................................ 102
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 104 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 109
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rancangan Penelitian ............................................................................ 49 Tabel 2. Rancangan Jadwal Pelatihan Optimisme Masa Depan ......................... 51 Tabel 3. Pedoman Skoring Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan ............. 53 Tabel 4. Sebaran Aitem Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan Setelah Uji Coba .................................................................................................................... 56 Tabel 5. Koefisien Reliabilitas Alpha (α) ........................................................... 58 Tabel 6. Daftar Aitem Gugur .............................................................................. 64 Tabel 7. Sebaran Aitem Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan Setelah Uji coba ..................................................................................................................... 65 Tabel 8. Koefisien Reliabilitas Alpha (α) ........................................................... 66 Tabel 9. Hasil Manipulation Check 1 ................................................................. 68 Tabel 10. Hasil Manipulation Check 2 ............................................................... 69 Tabel 11. Rancangan Jadwal Pelatihan Optimisme Masa Depan ....................... 73 Tabel 12. Deskripsi Statistik Nilai Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan ........... 85 Tabel 13. Kategorisasi Subjek............................................................................. 86 Tabel 14. Deskripsi Data Subjek Penelitian........................................................ 87 Tabel 15. Deskripsi Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................................................................................................................ 87 Tabel 16. Hasil Analisis Wilcoxon Signed Rank Test ......................................... 89 Tabel 17. Hasil Analisis Mann Whitney U .......................................................... 89
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Pengaruh Pelatihan Optimisme Masa Depan Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan ..................................................... 44
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan (Try Out) .................... 110 Lampiran 2. Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan (Pre-test) .................... 118 Lampiran 3. Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan (Post-test) ................... 125 Lampiran 4. Olah Data ........................................................................................ 132 a. Tabulasi Skor Try Out Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan ............... 133 b. Uji Seleksi Aitem Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan ...................... 138 c. Uji Reliabilitas Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan ........................... 144 d. Tabulasi Skor Pre-test Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan ............... 147 e. Tabulasi Skor Post-test Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan .............. 153 f. Uji Hipotesis ................................................................................................... 155 Lampiran 5. Modul Pelatihan Optimisme Masa Depan ...................................... 157 Lampiran 6. Hasil Manipulation Check .............................................................. 177 Lampiran 7. Data Pelatihan. ................................................................................ 182 a. Berita Acara Pelatihan .................................................................................... 183 b. Kontrak Pelatihan ........................................................................................... 185 c. Worksheet Pelatihan ....................................................................................... 190 d. Evaluasi Pelatihan .......................................................................................... 200 Lampiran 8. Surat-surat Penelitian...................................................................... 220 Lampiran 9. Dokumentasi Pelatihan ................................................................... 223
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk diperkirakan mencapai 257.516.167 jiwa per 2012 (http://www.tutorialto.com). Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, negara Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat di dunia versi CIA World Factbook 2004 (http://id.wikipedia.org). Pertumbuhan penduduk Indonesia yang terbilang cukup pesat, tidak diiringi dengan lapangan pekerjaan yang mencukupi. Terdapat ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dengan jumlah angkatan kerja. Hal tersebut terbukti dengan masih tingginya angka pengangguran yang ada di Indonesia, baik yang berijazah rendah maupun yang berijazah tinggi sekalipun masih banyak dijumpai di masyarakat. Jumlah pengangguran dan penduduk miskin menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga masih cukup mengkhawatirkan. Menurut data BPS, angka pengangguran hingga saat ini sebesar 7,39 juta orang dari total angkatan bekerja 118,19 juta orang. Sedangkan orang yang bekerja mencapai 110,80 juta orang (http://www.tribunnews.com). Lesunya dunia usaha juga menjadi permasalahan banyaknya pengangguran di Indonesia. Indonesia yang merupakan negara dengan penduduknya yang bersifat konsumtif, tidak diiringi dengan pertumbuhan produksi yang setara dengan kebutuhan hidup masyarakatnya. Hal tersebut salah satunya dibuktikan
1
2
dengan rendahnya kesempatan kerja bagi lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini mengakibatkan banyaknya pengangguran sarjana yang ada di Indonesia. Sebanyak sekitar 493.000 sarjana menjadi pengangguran di Indonesia per tahun 2012 (http://finance.detik.com). Para sarjana yang menjadi pengangguran tersebut tentunya menjadi beban negara yang berakibat pada peningkatan angka kemiskinan di Indonesia. Para lulusan sarjanapun banyak yang berbondong-bondong mencari pekerjaan selepas menyelesaikan studi S1-nya meskipun mengetahui fakta yang ada mengenai lapangan pekerjaan di Indonesia. Bob Sadino, seorang wirausaha yang terbilang sukses di Indonesia dalam sebuah wawancara di stasiun televisi swasta mengatakan bahwa pendidikan zaman sekarang menyiapkan para peserta didiknya untuk mencari pekerjaan selepas menyelesaikan studinya dan bukan untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Begitu pula yang terjadi pada para lulusan sarjana zaman sekarang ini. Banyaknya pengangguran dan sulitnya mencari pekerjaan zaman sekarang tidak jarang menimbulkan kecemasan di kalangan mahasiswa terutama mahasiswa tingkat akhir yang sedang menjalani skripsi yang akan segera terjun ke dunia pekerjaan. Para mahasiswa tingkat akhir tersebut beranggapan bahwa mencari pekerjaan di zaman sekarang sulit sedangkan keterampilan untuk menciptakan lapangan pekerjaan atau berwirausahapun tidak ada dan bahkan kurang diminati. Persaingan merupakan hal yang utama di tengah-tengah kurangnya jumlah kesempatan kerja di Indonesia.
3
Padahal, masa dewasa awal merupakan masa dimana pola pikir individu sudah mulai matang untuk menghadapi masa depan salah satunya adalah mulai bekerja. Sewaktu menjadi dewasa, orang-orang muda mengalami perubahan tanggung jawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi orang dewasa mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru dan membuat komitmen-komitmen baru (Hurlock, 1980). Seseorang yang telah mencapai fase dewasa awal dituntut untuk dapat hidup mandiri dan berpikir lebih dewasa dalam menghadapi masa depan. Menurut Blackburn dan Davidson (dalam Safaria, 2009) secara teoritis terjadinya kecemasan diawali oleh pertemuan individu dengan stimulus yang berupa situasi yang berpengaruh dalam membentuk kecemasan (situasi mengancam), yang secara langsung/tidak langsung hasil pengamatan/pengalaman tersebut diolah melalui proses kognitif dengan menggunakan skemata (pengetahuan yang telah dimiliki individu terhadap situasi tersebut yang sebenarnya mengancam/tidak mengancam dan pengetahuan tentang kemampuan dirinya untuk mengendalikan dirinya dan situasi tersebut). Stimulus tersebut merupakan situasi berupa fakta mengenai keadaan yang terjadi saat ini yaitu banyaknya pengangguran dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Kemudian pengamatan maupun pengalaman tersebut dianggap sebagai sesuatu yang mengancam dirinya kelak jika telah menyelesaikan studi S-1. Data-data yang menguatkan argumen didukung dengan data hasil wawancara pra penelitian yang dilakukan peneliti pada tanggal 9 Maret 2013 dengan dua mahasiswi yaitu VT mahasiswi jurusan Bimbingan Konseling Islam
4
Fakultas Dakwah dan DF mahasiswi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Peneliti menanyakan kepada kedua responden tersebut mengenai pandangan atau persepsi mereka terhadap dunia kerja saat ini. VT menuturkan bahwa mencari pekerjaan saat ini cukup sulit dengan tingkat persaingan yang cukup tinggi ditambah lapangan pekerjaan yang juga tidak banyak. Sedangkan DF menuturkan bahwa dirinya belum terpikirkan bekerja dimana dan bingung jika ditanya mengenai tujuan setelah lulus karena menurutnya mencari pekerjaan di zaman sekarang cukup sulit. Selain itu, peneliti juga menanyakan mengenai perasaan yang dialami responden pada saat memikirkan masa depan setelah menyelesaikan studi. VT yang sedang menjalani skripsi menuturkan kekhawatiran akan masa depannya untuk bekerja, bagaimana setelah lulus nanti, dan pekerjaan apa yang akan didapatkannya. Sedangkan DF menuturkan bahwa ketika menjalani skripsi, dirinya belum terpikirkan akan kemana setelah lulus nanti, namun ketika skripsi telah selesai dikerjakan dan hanya menunggu wisuda, kekhawatiran akan masa depannya pun muncul. Pada data awal tersebut didapatkan hasil bahwa seseorang yang mengalami kecemasan menunjukkan gejala seperti kebingungan dan rasa tidak nyaman. Menurut Halgin (2010), kecemasan lebih berorientasi masa depan dan bersifat umum, mengacu pada kondisi ketika individu merasakan kekhawatiran/ kegelisahan, ketegangan, dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk. Hal tersebut juga terjadi pada
5
mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi yang akan segera terjun ke dunia pekerjaan dimana mereka dilanda kegelisahan tersendiri akan masa depannya. Berdasarkan penuturan kedua responden, perasaan cemas yang dialami oleh mahasiswa yang sedang menjalani skripsi adalah berupa perasaan khawatir yang berlebihan akan kesempatan mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan S-1. Selain itu, perasaan resah juga dirasakan oleh mahasiswa yang sedang menjalani skripsi apakah setelah lulus nanti mereka akan mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai harapan. Menurut Sue (2006), gejala kecemasan tersebut merupakan manifestasi kognitif yaitu pikiran dari mulai khawatir ke panik. Dampak kecemasan baik langsung maupun tidak langsung mengganggu fisik maupun mental individu. Hal tersebut perlu dikurangi salah satunya dengan mengubah pola pikir individu menjadi lebih positif. Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang efektif untuk menurunkan kecemasan diantaranya penelitian Manzoni, dkk (2008) yaitu Relaxation training for anxiety: a ten-years systematic review with meta-analysis. Pada penelitian tersebut, kecemasan terbukti dapat dikurangi melalui pelatihan relaksasi. Pelatihan relaksasi yang diberikan adalah berupa relaksasi progresif Jacobson, pelatihan autogenic, relaksasi terapan, dan meditasi. Selain itu, terdapat pula penelitian terdahulu yang berjudul Efektivitas pelatihan berpikir positif untuk menurunkan kecemasan mengerjakan skripsi pada mahasiswa fakultas umum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian tersebut ditulis oleh Machmudati (2013) dan menghasilkan data bahwa pelatihan berpikir positif dalam mengurangi kecemasan
6
mengerjakan skripsi pada mahasiswa fakultas umum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah terbukti. Perasaan cemas, takut, sedih, gelisah, dan frustasi berasal dari pikiran negatif (Elfiky, 2011). Selain itu, Elfiky juga mengatakan bahwa pikiran negatif mencari dan memikirkan hal-hal negatif yang terjadi di masa lalu, kemudian menimbulkan rasa cemas dan menumbuhkan rasa takut menghadapi masa depan. Sedangkan optimisme masa depan merupakan keterampilan kognitif yang berupa pemikiran positif, perasaan, dan harapan-harapan positif terhadap tujuan yang dapat diraih nantinya (Valentino & Indahria, 2007). Optimisme masa depan diharapkan mampu mengurangi tingkat kecemasan dalam mendapatkan pekerjaan dengan mengubah pikiran-pikiran negatif tersebut menjadi pikiran-pikiran positif, perasaan, dan harapan-harapan positif. Optimisme masa depan melibatkan kemampuan-kemampuan khas manusia seperti pikiran, perasaan, pengalaman, dan juga proses berpikir seseorang. Kemampuan tersebut akan merangsang pikiran-pikiran yang tangguh dan mampu bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di tengah-tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat (Wahyuti, 2012). Melalui pelatihan optimisme masa depan yang diberikan diharapkan kecemasan mendapatkan pekerjaan akan berkurang dan pemikiran mengenai masa depan individu akan lebih positif. Menurut penelitian Creed, dkk (2002), optimisme yang tinggi berhubungan dengan rencana karir yang tinggi, eksplorasi, kepercayaan pengambilan keputusan, dan tujuan karir. Sedangkan pesimisme yang tinggi berhubungan dengan kebimbangan karir, prestasi yang rendah, harga diri yang rendah, dan
7
peningkatan stress psikologis. Selain itu, penelitian mengenai pesimisme yang dihubungkan dengan kecemasan juga didukung oleh penelitian El-Anzi (2005) yang menghasilkan data bahwa pesimisme dan kecemasan berhubungan secara positif. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang memiliki optimisme berada pada resiko yang lebih rendah terhadap kecemasan dan depresi ketika menghadapi stress (Passer, 2009). Hal tersebut juga didukung oleh beberapa penelitian yang menghubungkan antara optimisme dengan keadaan kesehatan fisik seseorang. Salah satunya adalah penelitian Levy (dalam Passer, 2009) terhadap perempuan yang mengidap kanker payudara dan diketahui bahwa penderita kanker yang memiliki keyakinan optimisme mengenai pemulihan mereka dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan penderita yang memiliki keyakinan pesimisme. Melalui permasalahan tersebut, peneliti ingin memberikan pelatihan berupa pelatihan optimisme masa depan untuk mengurangi tingkat kecemasan pada mahasiswa yang sedang menjalani skripsi. Menurut Saphiro (dalam Nurtjahjanti, 2011) optimisme masa depan merupakan kecenderungan untuk memandang segala sesuatu dari segi dan kondisi yang baik, serta mengharapkan hasil yang paling memuaskan. Pelatihan optimisme masa depan merupakan bentuk pelatihan guna membantu individu memiliki rasa optimisme dan dapat termotivasi agar dapat memandang masa depan dengan lebih baik. Menurut Chang (2013), penemuan dari beberapa studi selama lebih dari dua dekade menunjukkan hubungan positif antara optimisme dan hasil psikologi
8
positif seperti kepuasan hidup, pengaruh positif, dan kesejahteraan psikologis. Beberapa penelitian selama dua dekade tersebut adalah penelitian Chang pada tahun 1998 dan 2009 dan penelitian Marshall, Wortman, Kusulas, Hervig, & Vickers pada tahun 1992. Optimisme juga memiliki hubungan yang negatif dengan hasil psikologi negatif seperti misalnya kecemasan, stress, dan pengaruh negatif. Psikologi negatif dalam hal ini adalah psikologi yang berhubungan dengan sisi-sisi negatif manusia yang berfokus pada pesimisme. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa optimisme secara langsung berpengaruh terhadap tingkat kecemasan seseorang. Melalui
penelitian
yang
ada
sebelumnya
tersebut,
peneliti
ingin
menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh mahasiswa yang sedang menjalani skripsi yaitu dengan memberikan pelatihan berupa optimisme masa depan sekaligus ingin mengetahui apakah pelatihan optimisme masa depan yang diberikan dapat berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan mendapatkan pekerjaan yang dialami mahasiswa yang sedang menjalani skripsi.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pelatihan optimisme masa depan dapat menurunkan tingkat kecemasan mendapatkan pekerjaan pada mahasiswa yang sedang menjalani skripsi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
9
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan optimisme masa depan dalam menurunkan tingkat kecemasan mendapatkan pekerjaan pada mahasiswa yang sedang menjalani skripsi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan beberapa manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Penjelasan mengenai kedua manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sumbangan keilmuan dalam bidang psikologi khususnya yang berkaitan dengan psikologi klinis dan psikologi positif.
2.
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi bagi mahasiswa yang mengalami kecemasan mendapatkan pekerjaan agar dapat menanamkan pola pikir yang positif dalam menghadapi masa depan.
E.
Keaslian Penelitian
Hasil penelitian yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini adalah penelitian yang terkait dengan variabel dalam penelitian ini yaitu pelatihan optimisme masa depan dan kecemasan mendapatkan pekerjaan. Beberapa
10
penemuan penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Lestari, R., & Sri, L. (2005), dengan judul “Pelatihan Berpikir Optimis untuk Mengubah Perilaku Coping pada Mahasiswa”. Teori optimisme yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Seligman yang sebelumnya merupakan teori yang telah dikembangkan oleh Albert Ellis yaitu teori ABCDE (Adversity, Belief, Consequences, Disputation, dan Energization). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan alat ukur berupa skala perilaku coping. Sedangkan perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelatihan berpikir optimis yang terdiri dari 6 materi yang disampaikan dalam dua kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah 21 orang mahasiswa yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2.
Behrad, dkk (2012), dengan judul “Efficacy of Training Optimism on General Health”. Teori optimisme yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Seligman yaitu teori explanatory style. Penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu penelitian secara korelasi deskriptif dan quasi eksperimen. Metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan alat ukur General Health Questionnaire (GHQ), skala optimisme, dan Life Orientation Test (LOT). Metode analisis yang digunakan untuk menguji hubungan antara optimisme dan kesehatan mental menggunakan koefisien korelasi Pearson. Sedangkan untuk menguji efek pelatihan optimisme terhadap kesehatan mental digunakan uji analisis covariance. Subjek dalam penelitian ini
11
adalah 50 mahasiswa baru tahun akademik 2008-2009 Yazd University yang berusia sekitar 18-23 tahun. 3.
Valentino, R & RR. Indahria (2007), dengan judul “Hubungan antara Optimisme akan Masa Depan dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UII”. Teori optimisme masa depan yang digunakan adalah menggunakan teori explanatory style dari Seligman dan Scheier & Carver. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala motivasi berprestasi dan skala optimisme akan masa depan. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) angkatan 2003-2006 berjumlah 70 mahasiswa yang masih aktif kuliah di kampus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII).
4.
Nurtjahjanti, H., & Ika, Z.R. (2011), dengan judul “Hubungan Kepribadian Hardiness dengan Optimisme pada Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) Wanita di BLKLN DISNAKERTRANS Jawa Tengah”. Teori optimisme yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori explanatory style dari Seligman dan Scheier & Carver sebagai alat ukur optimisme. Alat ukur yang digunakan adalah menggunakan skala hardiness dan skala optimisme. Subjek dari penelitian tersebut adalah calon tenaga kerja Indonesia wanita yang sedang mengikuti pembekalan di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah.
12
5.
Segerstrom, dkk. (1998), dengan judul “Optimism is associated with mood, coping, and immune change in response to stress”. Teori optimisme yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Scheier & Carver. Penelitian
ini
merupakan
penelitian
kuantitatif
korelasi
dengan
menggunakan alat ukur skala Life Orientation Test (LOT); situasi optimisme; The Coping Operations Preference Enquiry (COPE); Profile of Mood
States
(POMS);
pertanyaan
mengenai
perilaku
kesehatan,
karakteristik demografi dan kepribadian, stressor; dan skala imun. Subjek dari penelitian tersebut adalah mahasiswa University of California (UCLA) berjumlah 50 orang. 6.
Chang, dkk. (2013), dengan judul “On the confluence of optimism and hope on depressive syndrome in primary care patients: Does doubling up on bonum futurun proffer any added benefits?”. Teori optimisme yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Scheier & Carver. Penelitian
ini
merupakan
penelitian
kuantitatif
korelasi
dengan
menggunakan alat ukur skala Life Orientation Test (LOT-R) yang telah direvisi untuk mengukur tingkat optimisme. Selain itu tingkat harapan diukur menggunakan skala Hope Scale dan gejala depresi diukur menggunakan skala Center for Epidemiologic Studies Depression Scale (CES-D).Subjek dari penelitian tersebut merupakan pasien perawatan primer berjumlah 101 orang di Amerika. 7.
Mahardhika (2008), dengan judul “Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Ditinjau dari Prestasi Akademik dan
13
Kecerdasan Emosi”. Teori kecemasan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Calhoun dan Acocella. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi dengan 3 variabel. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan menghadapi dunia kerja dan kecerdasan emosi. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta tingkat akhir. 8.
Lestari, W.A., & Sus, B. (2006), dengan judul “Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia”. Teori kecemasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Greenberger dan Padesky. Penelititan
ini
merupakan
penelitian
kuantitatif
korelasi
dengan
pengambilan data menggunakan dua skala yaitu skala kecemasan menghadapi dunia kerja dengan skala kepercayaan diri. Penelitian ini mengambil subjek dari para mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia dan dari beberapa angkatan yaitu dari angkatan 2001 hingga angkatan 2004. 9.
Machdan, D.M., & Nurul, H. (2012), dengan judul “Hubungan antara penerimaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada tunadaksa di UPT rehabilitasi sosial cacat tubuh Pasuruan”. Teori kecemasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Nevid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner penerimaan diri dan kecemasan
14
menghadapi dunia kerja. Subjek dalam penelitian tersebut adalah individu tunadaksa di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh Pasuruan berjumlah 40 orang (24 laki-laki dan 16 perempuan). 10.
El-Anzi, F.O. (2005), dengan judul “Academic achievement and its relationship with anxiety, self esteem, optimism, and pessimism in Kuwaiti students”. Teori kecemasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Aaron T. Beck, sedangkan teori optimisme yang digunakan adalah teori Scheier dan Carver. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa rata-rata prestasi kumulatif, skala The Beck Anxiety Inventory,skala self-esteem, dan skala Arabic of optimism and pessimism. Subjek dalam penelitian tersebut adalah 400 orang mahasiswa Basic Education College in the Public Authority for Applied Education and Training, Kuwait.
11.
Wahyuti (2012), dengan judul “Hubungan optimisme masa depan dengan kecemasan mendapatkan pekerjaan pada mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Teori kecemasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Sue, sedangkan teori optimisme yang digunakan adalah teori Seligman. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan menggunakan instrumen penelitian skala optimisme masa depan dan kecemasan mendapatkan pekerjaan. Subjek dalam penelitian tersebut adalah mahasiswa fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta berjumlah 50 orang.
15
Penelitian yang akan dilakukan memiliki perbedaan dan persamaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan dan persamaan tersebut diantaranya: 1.
Topik/Tema Pada penelitian ini, variabel tergantung yang digunakan adalah kecemasan mendapatkan pekerjaan. Dari beberapa penelitian sebelumnya, terdapat satu penelitian yang memiliki kesamaan variabel tergantung dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Wahyuti. Namun, pada penelitian Wahyuti, metode yang digunakan berbeda dengan penelitian ini dimana penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen, sedangkan penelitian Wahyuti menggunakan metode kuantitatif korelasi. Pada variabel bebas, yaitu pelatihan optimisme masa depan terdapat kesamaan dengan variabel
yang dipakai
pada penelitian-penelitan
sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lestari & Sri dan Behrad, dkk. Pada kedua penelitian tersebut, memiliki variabel bebas yaitu pelatihan optimisme namun memiliki perbedaan dari variabel tergantung yaitu perilaku coping dan kesehatan umum. 2.
Teori Teori kecemasan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teori yang dikemukakan oleh Calhoun dan Acocella. Pada penelitian sebelumnya, seperti penelitian Mahardhika, teori kecemasan yang digunakan adalah teori Kartono. Pada penelitian yang dilakukan oleh Lestari & Sus, teori kecemasan yang digunakan adalah teori Hurlock. Sedangkan
16
pada penelitian Machdan & Nurul, teori kecemasan yang digunakan adalah teori Nevid. Teori optimisme yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teori yang dikemukakan oleh Seligman. Terdapat dua penelitian sebelumnya yang menggunakan teori yang sama dengan penelitian ini yaitu penelitian Lestari & Sri dan penelitian Behrad. Sedangkan pada penelitian Valentino & RR. Indahria dan Nurtjahjanti & Ika menggunakan teori optimisme yang dikemukakan oleh Scheier & Carver dan Seligman. Pada penelitian Segerstrom, dkk dan Chang, dkk teori optimisme yang digunakan adalah teori Scheier & Carver. 3.
Subjek Pada penelitian ini subjek yang digunakan adalah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tingkat akhir yang sedang menjalani skripsi yaitu angkatan 2010. Sedangkan pada penelitian-penelitian sebelumnya, terdapat satu penelitian yang memiliki kemiripan dengan subjek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mahardhika yang menggunakan subjek mahasiswa tingkat akhir. Selain itu, beberapa penelitian lain yang menggunakan subjek mahasiswa yaitu penelitian Lestari & Sri, penelitian Behrad, penelitian Valentino & RR. Indahria, penelitian Segerstorm, penelitian Lestari & Sus, penelitian El-Anzi, dan penelitian Wahyuti. Namun dari beberapa penelitian tersebut tidak menggunakan subjek yang sama dengan penelitan ini.
17
4.
Alat Ukur Alat ukur yang digunakan dalam peneltian ini menggunakan skala kecemasan mendapatkan pekerjaan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan aspek kecemasan dari dua tokoh yaitu kognitif, afektif, psikomotorik, dan somatisasi. Sedangkan pada penelitian sebelumnya, yaitu penelitian oleh Wahyuti, skala kecemasan mendapatkan pekerjaan yang digunakan dalam pengambilan data berdasarkan aspek Sue yaitu kognitif, behavioral, dan somatisasi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan optimisme masa depan berpengaruh dalam menurunkan kecemasan mendapatkan pekerjaan pada mahasiswa yang sedang menjalani skripsi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kecemasan mahasiswa setelah mengikuti pelatihan lebih rendah daripada kecemasan sebelum mengikuti pelatihan. Mahasiswa yang mengikuti pelatihan pelatihan optimisme masa depan mengalami penurunan tingkat kecemasan mendapatkan pekerjaan yang lebih signifikan dibandingkan mahasiswa yang tidak mengikuti pelatihan optimisme masa depan.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 1.
Kepada Subjek Penelitian Para subjek diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut materi yang sudah didapatkan dalam pelatihan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari karena pelatihan ini dinilai cukup berpengaruh dalam menurunkan kecemasan mendapatkan pekerjaan pada mahasiswa yang sedang menjalani skripsi.
102
103
2.
Kepada Peneliti Selanjutnya Penelitian tentang kecemasan mendapatkan pekerjaan masih perlu dikembangkan lagi. Peneliti selanjutnya dapat menggali dari faktor-faktor lain yang menyebabkan munculnya kecemasan mendapatkan pekerjaan pada diri mahasiswa yang sedang menjalani skripsi. Peneliti menyarankan agar dalam penelitian selanjutnya menggunakan subjek yang lebih banyak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada agar hasil pelatihan dapat digeneralisasikan dan hasilnya pun dapat lebih maksimal. Selain itu, komitmen para peserta yang mengikuti pelatihan pun agar dapat lebih dikontrol lagi supaya tidak terjadi mortality pada saat pelaksanaan pelatihan. Peneliti juga menyarankan agar peneliti selanjutnya lebih mencermati alat ukur yang digunakan. Misalnya dengan mengkreasikan isi modul pelatihan agar jalannya acara pelatihan lebih menarik bagi para peserta. Sehingga para peserta tidak cepat merasa jenuh dan akan mengikuti pelatihan tersebut hingga akhir.
104
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali. (2000). Mutiara Ihya Ulumuddin. Bandung: Penerbit Mizan. Albrecht, K. (1980). Brain Power: Learn to Improve Your Thinking Skills. New Jersey: Prentice Hall. Inc. Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Arnau, R. C., Rosen, D. H., Finch, J. F., Rhudy, J. L., & Fortunato, V. J. (2007). Longitudinal Effects of Hope on Depression and Anxiety: A Latent Variable Analysis. Journal of Personality, 75(1). Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Behrad, M., Kalantari, M., & Molavi, H. (2012). Efficacy of Training Optimism on General Health. Zahedan J Res Med Sci, 14(9), 107-110. Calhoun, J. F., & Acocella, J. R. (1995). Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan (Prof. Dr. Ny. R. S. Satmoko, Terjem.) (3rd ed). Semarang: IKIP Semarang Press. Chang, E. C., Yu, E. A., & Hirsch, J. K. (2013). On the Confluence of Optimism and Hope on Depressive Symptoms in Primary Care Patients: Does Doubling Up on Bonum Futurun Proffer any Added Benefits?. The Journal of Positive Psychology, 8, No. 5, 404-411. Chaplin, J. P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Compton, W. C. (2005). An Introduction to Positive Psychology. USA: Thomson Wadsworth. Creed, P. A., Patton, W., & Bartrum, D. (2002). Multidimensional Properties of LOT-R: Effects of Optimism and Pessimism on Career and Well-being Related Variables in Adolescents. Journal of Career Assesment, 10, 42-61. El-Anzi, F. O. (2005). Academic Achievement and Its Relationship with Anxiety, Self-Esteem, Optimism, and Pessimism in Kuwaiti Student. Social Behavior and Personality, 33(1), 95-104.
105
Elfiky, I. (2009). Terapi Berpikir Positif. Jakarta: Zaman. Erikson, E. H. (2010). Childhood and Society. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian (Theories of Personality) (Ed. 7). Jakarta: Salemba Humanika. Ghufron, M. N., & Risnawati, R. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: ArRuzz Media. Goleman, D. (1996). Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosional Mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. __________. (1999). Working with Emotional Intelligence: Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Halgin, R. P., & Whitbourne, S. K. (2010). Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis. Jakarta: Salemba Humanika. Heryani, E. S. (2011). Hubungan Antara Harga Diri dan Dukungan Sosial dengan Kecemasan Pencarian Kerja pada Remaja yang Tinggal di Panti Asuhan. Skripsi (Tidak diterbitkan). Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Ed. 5). Jakarta: Penerbit Erlangga. Klaczynski, P. A., & Fauth, M. (1996). Intellectual Ability, Rationality, and Intuitiveness as Predictors of Warranted and Unwarranted Optimism for Future Live Events. Journal of Youth and Adolescence, 25(6). Kring, A. M., Johnson, S. L., Davison, G., & Neale, J. (2012). Abnormal Psychology (12th ed.). United States of America: John Wiley & Sons, Inc. Latipun. (2010). Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press. Lestari, R., & Lestari, S. (2005). Pelatihan Berpikir Optimis untuk Mengubah Perilaku Coping pada Mahasiswa. Jurnal Psikodinamik, 7(2), 1-10. Lestari, W. A., & Budiharto, S. (2006). Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Indonesia. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia. Lubis, N. L. (2009). Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana.
106
Machdan, D. M., & Hartini, N. (2012). Hubungan Antara Penerimaan Diri dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Tunadaksa di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh Pasuruan. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1(02). Machmudati, A. (2013). Efektivitas Pelatihan Berpikir Positif untuk Menurunkan Kecemasan Mengerjakan Skripsi pada Mahasiswa Fakultas Umum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Mahardhika, T. N. (2008). Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Tingkat Akhir Ditinjau dari Prestasi Akademik dan Kecerdasan Emosi. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Manzoni, G. M., Pagnini, F., Castelnuovo, G., & Molinari, E. (2008). Relaxation Training for Anxiety: A Ten Years Systematic Review With Meta-Analysis. BMC Psychiatry 2008, 8(41). Mardiyanto. (2014). Mengendalikan Emosi dan Suasana Hati dalam Bekerja. Diperoleh tanggal 1 Februari 2015, dari http://saintek.uinsuka.ac.id/index.php/page/kolom/detail/35/mengendalikan-emosi-dansuasana-hati-dalam-bekerja. Myers, A., & Hansen, C. (2002). Experimental Psychology. Wadsworth: Thomson Learning. Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi Abnormal (Ed. 5). Jakarta: Erlangga. Nurtjahjanti, H., & Ratnaningsih, I. Z. (2011). Hubungan Kepribadian Hardiness dengan Optimisme pada Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) Wanita di BLKLN Disnakertrans Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip, 10(2). Passer, M. W., & Smith, R. E. (2009). Psychology: The Science of Mind and Behavior (4th ed). New York: Mc Graw Hill. UIN Sunan Kalijaga. (2009). Pedoman Akademik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Edisi Revisi). Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Pihasniwati & Sari, K. P. (2012). Modul Praktikum: Teori dan Praktik Konseling. Yogyakarta: Laboratorium Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
107
Pratama, A. F. (2013). Pengangguran di Indonesia Mencapai 793 Juta Orang. Diunduh pada tanggal 8 Februari 2014, dari Tribunnews. Website: http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/11/06/pengangguran-di-indonesiamencapai-739-juta-orang. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ed. 3). Jakarta: Balai Pustaka. Safaria, T., & Putra, N. E. (2009). Manajemen Emosi: Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif dalam Hidup Anda. Jakarta: Bumi Aksara. Sandjaja, Dr. B., & Heriyanto, A. (2006). Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustakarya. Scheier, M. F., & Carver, C. S. (1992). Effect of Optimism on Psychological and Physical Well-Being: Theoritical Overview and Empirical Update. Cognitive Therapy and Research, 16(2), 201-228. Segerstrom, S. C., Taylor, S. E., Kemeny, M. E., & Fahey, J. L. (1998). Optimism is Associated with Mood, Coping, and Immune Change in Response to Stress. Jurnal of Personality and Social Psychology, 74(6), 1646-1655. Seligman, M. E. P. (2005). Authentic Happiness. Bandung: Mizan. _______________. (2008). Menginstal Optimisme: Bagaimana Cara Mengubah Pemikiran dan Kehidupan Anda. Bandung: Momentum. Semiun, Y. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius. Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2009). Psikologi Eksperimen. Jakarta: PT Indeks. Shapiro, L. E. (1997). Mengajarkan Emotional Intelligence pada Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Snyder, C. R. (2002). Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press. Stein, S. J., & Book, H. E. (2000). Ledakan EQ: 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional meraih Sukses. Bandung: Kaifa.
108
Sue, D., Sue, D. W., & Sue, S. (2006). Understanding Abnormal Behavior (8th ed.). New York: Houghton Mifflin Company. _________________________. (2010). Understanding Abnormal Behavior (9th ed.). United States of America: Wadsworth. Sutianto, F. D. ( 2012). Kasihan! Ada 493.000 Sarjana Menganggur di Indonesia. Diunduh pada tanggal 10 Maret 2013, dari http://finance.detik.com/read/2012/07/05/122510/1958279/4/kasihan-ada493000-sarjana-menganggur-di-indonesia. Valentino, R., & RR. Indahria. (2007). Hubungan Antara Optimisme akan Masa Depan Dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa Kedokteran UII. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Wahyuti, I. (2012). Hubungan Optimisme Masa Depan dengan Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan pada Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Wikipedia. Daftar Negara Menurut Jumlah Penduduk. Diunduh pada tanggal 10 Maret 2013, dari Wikipedia. Website: http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_jumlah_penduduk. Tutorialto. (2012). Jumlah Penduduk Indonesia. Diunduh pada tanggal 10 Maret Website: http://www.tutorialto.com/pendidikan/864-jumlah2013. penduduk-indonesia-2012.html.
109
LAMPIRAN-LAMPIRAN
110
Lampiran 1. Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan (Try Out)
PETUNJUK PENGISIAN Pilihlah salah satu jawaban dari beberapa alternatif pilihan pada pernyataanpernyataan berikut yang anda anggap paling sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda checklist (√) Pilihlah: SS
apabila pernyataan Sangat Sesuai dengan pendapat anda
S
apabila pernyataan Sesuai dengan pendapat anda
N
apabila pernyataan Netral dengan pendapat anda
TS
apabila pernyataan Tidak Sesuai dengan pendapat anda
STS
apabila pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan pendapat anda
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda. Tidak ada jawaban yang salah. Semua yang anda tulis adalah benar. Karena itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda Anda dimohon untuk menjawab semua pernyataan tersebut dengan JUJUR dan
DATA IDENTITAS Nama (inisial)
:
Jenis kelamin
:
Jurusan
:
Semester
:
jangan sampai ada yang terlewat Jawaban anda tidak akan menimbulkan akibat apapun yang dapat merugikan anda Apapun yang anda isi dalam angket ini akan terjamin kerahasiaannya Kesediaan anda untuk mengisi angket ini merupakan bantuan yang amat besar artinya bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih Hormat Saya, Peneliti
Amelia Farina
111
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pernyataan Seringkali saya merasakan kebimbangan memikirkan pekerjaan yang akan saya dapatkan setelah lulus kuliah Saya belum memutuskan akan bekerja kemana setelah lulus kuliah Saya merasa kurang fokus terhadap apa yang sedang saya lakukan saat ini Saya merasa tenang ketika memikirkan pekerjaan yang akan saya dapatkan setelah lulus Saya sudah menentukan pilihan akan bekerja dimana setelah lulus kuliah Perasaan saya tidak tenang ketika memikirkan pekerjaan setelah lulus kuliah nanti Saya meragukan kemampuan diri untuk segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah Saya dapat mengerjakan tugas akhir dengan baik untuk meraih pekerjaan yang saya impikan setelah lulus kuliah
SS
S
N
TS
STS
No. 9.
10.
11.
12.
13.
14.
Pernyataan Saya tetap merasa tenang meskipun seringkali mendengar mengenai banyaknya pengangguran di Indonesia Melihat banyaknya pengangguran sarjana di Indonesia, tidak menciutkan hati saya untuk terus berusaha mendapatkan pekerjaan Terkadang saya iri melihat teman yang sudah menyelesaikan tugas akhir dengan cepat Saya tidak ingin mendengarkan hal-hal yang berkaitan dengan masa depan terutama pekerjaan Saya berkata terbata-bata ketika berbicara mengenai pekerjaan di masa depan Saya mengabaikan kata-kata seseorang yang membuat saya down mengenai kemampuan diri dalam memandang pekerjaan di masa depan
SS
S
N
TS
STS
112
No. 15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Pernyataan Saya seringkali berdiskusi mengenai peluang-peluang pekerjaan Saya mengalami gemetar pada seluruh tubuh apabila bertemu dengan seseorang yang belum memiliki pekerjaan Saya merasa berdebar-debar saat melihat persaingan yang tinggi dalam mendapatkan pekerjaan Mudah saja bagi saya bersosialisasi dengan seseorang yang belum memiliki pekerjaan Saya bersemangat dan senang ketika mendiskusikan pekerjaan masa depan dengan teman-teman saya Saya merasa degup jantung saya stabil ketika melihat banyaknya pengangguran sarjana di Indonesia Kepala saya terasa pusing ketika memikirkan pekerjaan apa yang akan saya dapatkan nanti setelah lulus kuliah
SS
S
N
TS
STS
No. 22.
23.
24.
25.
26.
27.
Pernyataan Tubuh saya berkeringat ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa lapangan pekerjaan saat ini sedikit dan banyak karyawan yang di-PHK Saya merasa tenang ketika orangtua saya menanyakan perkembangan tugas akhir dan tujuan setelah lulus kuliah Saya merasa keadaan tubuh saya baik-baik saja meskipun harapan untuk mendapatkan pekerjaan selepas kuliah tertunda Saya sering berpikiran negatif tentang masa depan apabila tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan Saya tidak mampu menjawab ketika seseorang bertanya tujuan saya setelah lulus kuliah Pikiran saya terganggu dengan berbagai macam informasi mengenai sulitnya mencari pekerjaan
SS
S
N
TS
STS
113
No. 28.
29.
30.
31.
32.
33.
Pernyataan Kepercayaan diri yang saya miliki membuat saya merasa tenang menghadapi masa depan Saya merasa yakin dapat bersaing dengan para lulusan dari universitas lain untuk mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan Saya merasa tidak tenang memikirkan pekerjaan yang akan saya dapatkan apabila tidak menghasilkan gaji yang sesuai harapan Melihat banyaknya pengangguran sarjana di Indonesia membuat saya ragu mendapatkan pekerjaan yang sesuai harapan Melihat tayangan televisi mengenai kurangnya lapangan pekerjaan tidak berpengaruh terhadap tugas akhir yang sedang saya kerjakan saat ini Saya merasa mampu bersaing dengan para lulusan sarjana yang notabene berasal dari kampus yang lebih populer dari kampus saya
SS
S
N
TS
STS
No. 34.
35.
36.
37.
38.
39.
Pernyataan Menurut saya, banyaknya pengangguran di Indonesia tidak akan berpengaruh terhadap usaha saya untuk mendapatkan pekerjaan Saya merasa keluarga saya membicarakan saya perihal pekerjaan dan masa depan saya Saya sering menghindari berbicara mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaan setelah lulus kuliah Saya merasa kurang percaya diri bersaing dengan para lulusan universitas lain yang lebih populer Saya acuh terhadap banyaknya pemberitaan mengenai banyaknya pengangguran sarjana Saya bersemangat mengerjakan tugas akhir dan tidak terpengaruh dengan banyaknya informasi mengenai sulitnya mencari pekerjaan
SS
S
N
TS
STS
114
No. 40.
41.
42.
43.
44.
45.
Pernyataan Melihat tingkat persaingan dalam dunia pekerjaan yang begitu tinggi membuat tubuh saya gemetar Jantung saya berdebardebar ketika mengetahui berita di media mengenai sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan di Indonesia Saya memperlakukan orang yang belum memiliki pekerjaan sama seperti halnya saya memperlakukan orang lain Saya merasa santai menghadapi permasalahan mengenai tugas akhir dan tuntutan pekerjaan nanti Saya merasa tenang terhadap masa depan saya terutama dalam hal pekerjaan yang akan saya dapatkan nanti Kepala saya terasa pusing ketika seseorang bertanya mengenai pekerjaan apa yang akan digeluti setelah lulus kuliah
SS
S
N
TS
STS
No. 46.
47.
48.
49.
50.
51.
Pernyataan Tubuh saya berkeringat dan tidak mampu menjawab pertanyaan ketika seseorang bertanya mengenai pekerjaan apa yang akan saya geluti setelah lulus kuliah Tuntutan agar saya segera mendapatkan pekerjaan setelah luus tidak membuat saya pusing Tuntutan dari orangtua agar segera menyelesaikan studi dan berkarir tidak berpengaruh terhadap kondisi tubuh saya Mengetahui informasi mengenai tingginya angka pengangguran di berbagai media massa membuat saya merasa tidak tenang Melihat jurusan kuliah yang saya geluti saat ini membuat saya bingung akan bekerja dimana setelah lulus nanti Saya merasa kesulitan mengerjakan tugas akhir apabila memikirkan akan bekerja dimana setelah lulus kuliah
SS
S
N
TS
STS
115
No. 52.
53.
54.
55.
56.
57.
Pernyataan Dengan kemampuan saya saat ini, saya berpikir tidak perlu mengkhawatirkan pekerjaan yang akan saya dapatkan di masa depan Saya sudah memutuskan akan melamar pekerjaan di tempat yang saya inginkan meskipun tingkat persaingannya tinggi Perasaan saya tidak tenang ketika dituntut orangtua untuk segera menyelesaikan studi dan segera mendapatkan pekerjaan Saya merasa gentar apabila tidak segera menyelesaikan studi saya sehingga akan berpengaruh terhadap karir saya kelak Saya mampu berkonsentrasi penuh terhadap tugas akhir saya meskipun saya mengetahui sulitnya mencari pekerjaan saat ini Saya merasa tenang menjawab ketika seseorang bertanya mengenai tujuan setelah lulus kuliah
SS
S
N
TS
STS
No. 58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
Pernyataan Saya tidak merasa ragu menghadapi persaingan yang ketat ketika melamar pekerjaan kelak Saya merasa terganggu ketika seseorang mengatakan lulusan sarjana sama saja dengan lulusan SMA jika tidak memiliki bakat dan pengalaman yang mumpuni Saya belum memiliki rencana untuk mengantisipasi keadaan yang tidak menentu setelah lulus Pembicaraan saya tidak terarah ketika berkomunikasi dengan seseorang yang belum memiliki pekerjaan Saya tidak terpengaruh ucapan seseorang mengenai sulitnya mencari pekerjaan saat ini Saya sering mencari informasi mengenai lowongan pekerjaan dari berbagai sumber Badan saya gemetar melihat teman-teman saya telah menyelesaikan kuliah dan mendapatkan pekerjaan
SS
S
N
TS
STS
116
No. 65.
66.
67.
68.
69.
70.
Pernyataan Jantung saya berdebardebar ketika memikirkan hal apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah Saya mampu mengatasi diri saya menjadi tenang ketika menghadapi masalah mengenai tugas akhir dan masa depan saya Tubuh saya merasa rileks meskipun saya diharuskan untuk segera menyelesaikan tugas akhir dan mendapatkan pekerjaan Saya merasa tenang melihat teman satu angkatan telah menyelesaikan studi dan mendapatkan pekerjaan sesuai harapan Kepala saya terasa pusing ketika dituntut orangtua agar segera menyelesaikan tugas akhir dan bekerja Tubuh saya berkeringat ketika target kelulusan yang ingin saya capai tidak terealisasi
SS
S
N
TS
STS
No. 71.
72.
Pernyataan Saya tidak merasa pusing ketika dituntut mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan orangtua saya Saya merasa segar bersemangat ketika membicarakan pekerjaan di masa depan
SS
S
N
TS
STS
Terima kasih atas partisipasi anda dalam penelitian ini. Silakan cek kembali jawaban anda agar tidak ada pernyataan yang terlewati
117
118
Lampiran 2. Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan (Pre-test)
PETUNJUK PENGISIAN Pilihlah salah satu jawaban dari beberapa alternatif pilihan pada pernyataanpernyataan berikut yang anda anggap paling sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda checklist (√) Pilihlah: SS
apabila pernyataan Sangat Sesuai dengan pendapat anda
S
apabila pernyataan Sesuai dengan pendapat anda
N
apabila pernyataan Netral dengan pendapat anda
TS
apabila pernyataan Tidak Sesuai dengan pendapat anda
STS
apabila pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan pendapat anda
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda. Tidak ada jawaban yang salah. Semua yang anda tulis adalah benar. Karena itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda Anda dimohon untuk menjawab semua pernyataan tersebut dengan JUJUR dan jangan sampai ada yang terlewat
DATA IDENTITAS
Jawaban anda tidak akan menimbulkan akibat apapun yang dapat merugikan anda
Nama (inisial)
:
Jenis kelamin
:
Apapun yang anda isi dalam angket ini akan terjamin kerahasiaannya
Jurusan
:
Kesediaan anda untuk mengisi angket ini merupakan bantuan yang amat besar
No. HP
:
artinya bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan terima
IPK
:
kasih Hormat Saya, Peneliti
Amelia Farina
119
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pernyataan Saya merasa kurang fokus terhadap apa yang sedang saya lakukan saat ini Perasaan saya tidak tenang ketika memikirkan pekerjaan setelah lulus kuliah nanti Saya meragukan kemampuan diri untuk segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah Saya dapat mengerjakan tugas akhir dengan baik untuk meraih pekerjaan yang saya impikan setelah lulus kuliah Saya tetap merasa tenang meskipun seringkali mendengar mengenai banyaknya pengangguran di Indonesia Terkadang saya iri melihat teman yang sudah menyelesaikan tugas akhir dengan cepat Saya tidak ingin mendengarkan hal-hal yang berkaitan dengan masa depan terutama pekerjaan
SS
S
N
TS
STS
No. 8.
9.
10.
11.
12.
13.
Pernyataan Saya mengabaikan kata-kata seseorang yang membuat saya down mengenai kemampuan diri dalam memandang pekerjaan di masa depan Saya seringkali berdiskusi mengenai peluang-peluang pekerjaan Saya mengalami gemetar pada seluruh tubuh apabila bertemu dengan seseorang yang belum memiliki pekerjaan Saya merasa berdebar-debar saat melihat persaingan yang tinggi dalam mendapatkan pekerjaan Mudah saja bagi saya bersosialisasi dengan seseorang yang belum memiliki pekerjaan Saya bersemangat dan senang ketika mendiskusikan pekerjaan masa depan dengan teman-teman saya
SS
S
N
TS
STS
120
No. 14.
15.
16.
17.
18.
19.
Pernyataan Tubuh saya berkeringat ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa lapangan pekerjaan saat ini sedikit dan banyak karyawan yang di-PHK Saya merasa tenang ketika orangtua saya menanyakan perkembangan tugas akhir dan tujuan setelah lulus kuliah Saya merasa keadaan tubuh saya baik-baik saja meskipun harapan untuk mendapatkan pekerjaan selepas kuliah tertunda Saya sering berpikiran negatif tentang masa depan apabila tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan Saya tidak mampu menjawab ketika seseorang bertanya tujuan saya setelah lulus kuliah Pikiran saya terganggu dengan berbagai macam informasi mengenai sulitnya mencari pekerjaan
SS
S
N
TS
STS
No. 20.
21.
22.
23.
24.
25.
Pernyataan Kepercayaan diri yang saya miliki membuat saya merasa tenang menghadapi masa depan Saya merasa yakin dapat bersaing dengan para lulusan dari universitas lain untuk mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan Saya merasa tidak tenang memikirkan pekerjaan yang akan saya dapatkan apabila tidak menghasilkan gaji yang sesuai harapan Melihat banyaknya pengangguran sarjana di Indonesia membuat saya ragu mendapatkan pekerjaan yang sesuai harapan Melihat tayangan televisi mengenai kurangnya lapangan pekerjaan tidak berpengaruh terhadap tugas akhir yang sedang saya kerjakan saat ini Saya merasa mampu bersaing dengan para lulusan sarjana yang notabene berasal dari kampus yang lebih populer dari kampus saya
SS
S
N
TS
STS
121
No. 26.
27.
28.
29.
30.
31.
Pernyataan Menurut saya, banyaknya pengangguran di Indonesia tidak akan berpengaruh terhadap usaha saya untuk mendapatkan pekerjaan Saya sering menghindari berbicara mengenai hal-hal yang menyangkut pekerjaan setelah lulus kuliah Saya merasa kurang percaya diri bersaing dengan para lulusan universitas lain yang lebih populer Saya bersemangat mengerjakan tugas akhir dan tidak terpengaruh dengan banyaknya informasi mengenai sulitnya mencari pekerjaan Melihat tingkat persaingan dalam dunia pekerjaan yang begitu tinggi membuat tubuh saya gemetar Saya merasa santai menghadapi permasalahan mengenai tugas akhir dan tuntutan pekerjaan nanti
SS
S
N
TS
STS
No. 32.
33.
34.
35.
36.
37.
Pernyataan Saya merasa tenang terhadap masa depan saya terutama dalam hal pekerjaan yang akan saya dapatkan nanti Kepala saya terasa pusing ketika seseorang bertanya mengenai pekerjaan apa yang akan digeluti setelah lulus kuliah Tuntutan agar saya segera mendapatkan pekerjaan setelah luus tidak membuat saya pusing Tuntutan dari orangtua agar segera menyelesaikan studi dan berkarir tidak berpengaruh terhadap kondisi tubuh saya Mengetahui informasi mengenai tingginya angka pengangguran di berbagai media massa membuat saya merasa tidak tenang Melihat jurusan kuliah yang saya geluti saat ini membuat saya bingung akan bekerja dimana setelah lulus nanti
SS
S
N
TS
STS
122
No. 38.
39.
40.
41.
42.
43.
Pernyataan Saya merasa kesulitan mengerjakan tugas akhir apabila memikirkan akan bekerja dimana setelah lulus kuliah Dengan kemampuan saya saat ini, saya berpikir tidak perlu mengkhawatirkan pekerjaan yang akan saya dapatkan di masa depan Perasaan saya tidak tenang ketika dituntut orangtua untuk segera menyelesaikan studi dan segera mendapatkan pekerjaan Saya merasa gentar apabila tidak segera menyelesaikan studi saya sehingga akan berpengaruh terhadap karir saya kelak Saya mampu berkonsentrasi penuh terhadap tugas akhir saya meskipun saya mengetahui sulitnya mencari pekerjaan saat ini Saya merasa tenang menjawab ketika seseorang bertanya mengenai tujuan setelah lulus kuliah
SS
S
N
TS
STS
No. 44.
45.
46.
47.
48.
49.
Pernyataan Saya tidak merasa ragu menghadapi persaingan yang ketat ketika melamar pekerjaan kelak Saya merasa terganggu ketika seseorang mengatakan lulusan sarjana sama saja dengan lulusan SMA jika tidak memiliki bakat dan pengalaman yang mumpuni Saya belum memiliki rencana untuk mengantisipasi keadaan yang tidak menentu setelah lulus Pembicaraan saya tidak terarah ketika berkomunikasi dengan seseorang yang belum memiliki pekerjaan Saya tidak terpengaruh ucapan seseorang mengenai sulitnya mencari pekerjaan saat ini Badan saya gemetar melihat teman-teman saya telah menyelesaikan kuliah dan mendapatkan pekerjaan
SS
S
N
TS
STS
123
No. 50.
51.
52.
53.
54.
55.
Pernyataan Saya mampu mengatasi diri saya menjadi tenang ketika menghadapi masalah mengenai tugas akhir dan masa depan saya Tubuh saya merasa rileks meskipun saya diharuskan untuk segera menyelesaikan tugas akhir dan mendapatkan pekerjaan Saya merasa tenang melihat teman satu angkatan telah menyelesaikan studi dan mendapatkan pekerjaan sesuai harapan Kepala saya terasa pusing ketika dituntut orangtua agar segera menyelesaikan tugas akhir dan bekerja Tubuh saya berkeringat ketika target kelulusan yang ingin saya capai tidak terealisasi Saya tidak merasa pusing ketika dituntut mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan orangtua
SS
S
N
TS
STS
No. 56.
Pernyataan Saya merasa segar bersemangat ketika membicarakan pekerjaan di masa depan
SS
S
N
TS
STS
Terima kasih atas partisipasi anda dalam penelitian ini. Silakan cek kembali jawaban anda agar tidak ada pernyataan yang terlewati
124
125
Lampiran 3. Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan (Post-test)
PETUNJUK PENGISIAN Pilihlah salah satu jawaban dari beberapa alternatif pilihan pada pernyataanpernyataan berikut yang anda anggap paling sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda checklist (√) Pilihlah: SS
apabila pernyataan Sangat Sesuai dengan pendapat anda
S
apabila pernyataan Sesuai dengan pendapat anda
N
apabila pernyataan Netral dengan pendapat anda
TS
apabila pernyataan Tidak Sesuai dengan pendapat anda
STS
apabila pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan pendapat anda
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda. Tidak ada jawaban yang salah. Semua yang anda tulis adalah benar. Karena itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda Anda dimohon untuk menjawab semua pernyataan tersebut dengan JUJUR dan jangan sampai ada yang terlewat
DATA IDENTITAS
Jawaban anda tidak akan menimbulkan akibat apapun yang dapat merugikan anda
Nama (inisial)
:
Apapun yang anda isi dalam angket ini akan terjamin kerahasiaannya
Jenis kelamin
:
Kesediaan anda untuk mengisi angket ini merupakan bantuan yang amat besar
Jurusan
:
artinya bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih Hormat Saya, Peneliti
Amelia Farina
126
No.
Pernyataan
SS
1.
Saya merasa segar bersemangat
ketika membicarakan pekerjaan di
S
N
TS
STS
No. 8.
masa depan 2.
dituntut mendapatkan pekerjaan sesuai
dengan
harapan
9.
studi dan mendapatkan pekerjaan
10.
target kelulusan yang ingin saya
11.
12.
dituntut orangtua agar segera bekerja
telah
kuliah
dan
ketika
berkomunikasi
dengan
Saya tidak terpengaruh ucapan seseorang
mengenai
sulitnya
merasa
Saya
tidak
merasa
ragu
menghadapi persaingan yang ketat
rileks
13.
memiliki
rencana
mengantisipasi
keadaan
Saya merasa terganggu ketika seseorang
mengatakan
lulusan
SMA jika tidak memiliki bakat dan
dan mendapatkan pekerjaan
pengalaman yang mumpuni 14.
Saya merasa tenang menjawab
menjadi tenang ketika menghadapi
ketika
masa depan saya
kuliah
masalah mengenai tugas akhir dan
belum
sarjana sama saja dengan lulusan
segera menyelesaikan tugas akhir Saya mampu mengatasi diri saya
Saya
yang tidak menentu setelah lulus
meskipun saya diharuskan untuk
7.
melihat
Pembicaraan saya tidak terarah
untuk
menyelesaikan tugas akhir dan saya
STS
ketika melamar pekerjaan kelak
Kepala saya terasa pusing ketika
Tubuh
TS
mencari pekerjaan saat ini
Tubuh saya berkeringat ketika capai tidak terealisasi
6.
saya
N
pekerjaan
sesuai harapan
5.
gemetar
S
seseorang yang belum memiliki
Saya merasa tenang melihat teman satu angkatan telah menyelesaikan
4.
saya
teman-teman
SS
mendapatkan pekerjaan
orangtua saya 3.
Badan
menyelesaikan
Saya tidak merasa pusing ketika yang
Pernyataan
seseorang
bertanya
mengenai tujuan setelah lulus
127
No.
Pernyataan
SS
15.
Saya merasa gentar apabila tidak
segera menyelesaikan studi saya sehingga
akan
S
N
TS
STS
No.
Pernyataan
21.
Melihat jurusan kuliah yang saya
berpengaruh
Perasaan saya tidak tenang ketika
dituntut orangtua untuk segera
17.
22.
meskipun
tugas
akhir
saya
18.
saya
berpikir
tidak
perlu
akan saya dapatkan di masa depan Tuntutan
dari
orangtua
agar
tidak
Saya
merasa
kesulitan
25.
setelah lulus kuliah
segera
Saya merasa tenang terhadap masa yang
akan
saya
Mengetahui informasi mengenai
tingginya angka pengangguran di
Kepala saya terasa pusing ketika seseorang
bertanya
mengenai
pekerjaan apa yang akan digeluti setelah lulus kuliah 26.
mengerjakan tugas akhir apabila
memikirkan akan bekerja dimana
saya
saya merasa tidak tenang
berpengaruh
terhadap kondisi tubuh saya 20.
agar
mendapatkan pekerjaan setelah
berbagai media massa membuat
segera menyelesaikan studi dan berkarir
Tuntutan
dapatkan nanti 24.
mengkhawatirkan pekerjaan yang 19.
geluti saat ini membuat saya
pekerjaan
mengetahui
Dengan kemampuan saya saat ini,
STS
depan saya terutama dalam hal
saya
sulitnya mencari pekerjaan saat ini
TS
lulus tidak membuat saya pusing 23.
Saya mampu berkonsentrasi penuh terhadap
N
setelah lulus nanti
menyelesaikan studi dan segera mendapatkan pekerjaan
S
bingung akan bekerja dimana
terhadap karir saya kelak 16.
SS
Melihat tingkat persaingan dalam
dunia pekerjaan yang begitu tinggi membuat tubuh saya gemetar
27.
Saya merasa santai menghadapi permasalahan akhir
dan
mengenai
tuntutan
tugas
pekerjaan
nanti
128
No.
Pernyataan
SS
28.
Saya bersemangat mengerjakan tugas akhir dan tidak terpengaruh dengan
mengenai
banyaknya
S
N
TS
STS
No. 34.
informasi
sulitnya
mencari
dengan para
35.
lulusan
Menurut
saya,
banyaknya
pengangguran di Indonesia tidak
STS
tidak
Pikiran saya terganggu dengan macam
mengenai
informasi
sulitnya
mencari
pekerjaan 36.
Melihat
tayangan
televisi
kurangnya
lapangan
pekerjaan
terhadap tugas akhir yang sedang
mendapatkan
Saya sering menghindari berbicara mengenai
hal-hal
pekerjaan
yang
setelah
pekerjaan
Saya merasa mampu bersaing dengan para lulusan sarjana yang
notabene berasal dari kampus yang lebih populer dari kampus
dengan
para
lulusan
lain
dari
untuk
mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan
sarjana di Indonesia membuat saya sesuai harapan
berpengaruh
Saya merasa yakin dapat bersaing universitas
Melihat banyaknya pengangguran ragu mendapatkan pekerjaan yang
tidak
saya kerjakan saat ini 37.
lulus kuliah
33.
apabila
mengenai
untuk
menyangkut 32.
dapatkan
TS
tenang
akan berpengaruh terhadap usaha saya 31.
saya
tidak
N
memikirkan pekerjaan yang akan
berbagai
universitas lain yang lebih populer 30.
merasa
S
harapan
Saya merasa kurang percaya diri bersaing
Saya
SS
menghasilkan gaji yang sesuai
pekerjaan 29.
Pernyataan
38.
Kepercayaan diri yang saya miliki membuat
saya
merasa
tenang
menghadapi masa depan 39.
Saya
tidak
mampu
menjawab
ketika seseorang bertanya tujuan saya setelah lulus kuliah
saya
129
No.
Pernyataan
40.
Saya merasa keadaan tubuh saya baik-baik saja meskipun harapan untuk
mendapatkan
selepas kuliah tertunda 41.
SS
Saya
merasa
orangtua
saya
S
N
TS
STS
No. 47.
pekerjaan ketika
mengabaikan
kata-kata
dalam memandang pekerjaan di
pada
masa depan 50.
kenyataan
di-PHK melihat persaingan yang tinggi
masa depan terutama pekerjaan 51.
masa depan dengan teman-teman saya Mudah saja bagi saya bersosialisasi
Terkadang saya iri melihat teman
yang sudah menyelesaikan tugas akhir dengan cepat
52.
Saya meragukan kemampuan diri untuk
Saya bersemangat dan senang ketika mendiskusikan pekerjaan
Saya tidak ingin mendengarkan hal-hal yang berkaitan dengan
Saya merasa berdebar-debar saat dalam mendapatkan pekerjaan
46.
Saya
sesuai dengan apa yang saya
sedikit dan banyak karyawan yang
45.
Saya mengalami gemetar pada
down mengenai kemampuan diri
bahwa lapangan pekerjaan saat ini
44.
berdiskusi
seseorang yang membuat saya
tentang masa depan apabila tidak
dihadapkan
STS
peluang-peluang
Saya sering berpikiran negatif
Tubuh saya berkeringat ketika
TS
memiliki pekerjaan 49.
harapkan 43.
seringkali
N
dengan seseorang yang belum
perkembangan tugas akhir dan 42.
mengenai
S
seluruh tubuh apabila bertemu
menanyakan
tujuan setelah lulus kuliah
Saya
SS
pekerjaan 48.
tenang
Pernyataan
segera
mendapatkan
pekerjaan setelah lulus kuliah 53.
Saya
tetap
merasa
tenang
meskipun seringkali mendengar mengenai
banyaknya
pengangguran di Indonesia
dengan seseorang yang belum memiliki pekerjaan
130
No.
Pernyataan
54.
Saya dapat mengerjakan tugas
S
N
TS
STS
akhir dengan baik untuk meraih pekerjaan
yang
setelah lulus kuliah 55.
SS
saya
impikan
Perasaan saya tidak tenang ketika memikirkan
pekerjaan
setelah
lulus kuliah nanti 56.
Saya
merasa
kurang
fokus
terhadap apa yang sedang saya lakukan saat ini
Terima kasih atas partisipasi anda dalam penelitian ini. Silakan cek kembali jawaban anda agar tidak ada pernyataan yang terlewati
131
132
Lampiran 4. Olah Data a. Tabulasi Skor Try Out Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan b. Uji Seleksi Aitem Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan c. Uji Reliabilitas Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan d. Tabulasi Skor Pre-test Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan e. Tabulasi Skor Post-test Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan f. Uji Hipotesis
133
a. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Tabulasi Skor Try Out Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 4 5 5 2 5 5 3 2 5 1 5 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 1 5 2 2 4 2 5 2 1 2 2 4 1 2 1 1 4 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 1 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 1 1 4 1 2 2 2 5 5 4 3 3 4 2 1 1 1 2 2 3 2 1 5 5 5 2 3 3 5 2 3 2 5 2 2 4 2 5 4 3 2 3 4 3 1 1 1 3 2 2 1 2 3 2 2 1 2 5 3 1 2 3 2 1 1 5 4 4 4 2 4 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 5 4 4 4 4 4 3 2 4 1 5 2 3 2 2 5 4 4 1 1 4 3 1 1 3 5 5 3 2 3 5 4 2 5 2 4 4 2 4 4 5 2 1 1 2 4 2 4 2 2 2 3 2 2 2 4 2 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 5 3 4 3 5 3 3 2 2 5 4 3 3 4 5 4 3 4 1 5 1 1 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 1 5 2 2 3 2 3 5 4 3 2 2 3 2 2 2 4 5 2 4 2 3 2 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 2 4 2 4 4 1 2 3 2 1 1 5 5 4 1 4 1 1 4 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 2 2 4 1 1 2 3 1 2 2 2 1 4 1 2 2 1 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 2 4 2 3 4 2 4 2 2 5 5 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 5 2 2 2 2 5 4 2 4 3 4 3 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 1 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 2 4 5 1 2 4 1 3 3 3 3 2 2 2 1 3 1 4 2 2 2 2
134
a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30 4 5 2 1 5 3 5 2 2 4 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 3 4 3 1 1 3 2 4 2 1 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 2 1 2 2 4 2 1 2 3 1 1 2 1 1 2 4 2 1 4 4 2 2 2 3 4 1 2 1 1 5 2 3 1 3 3 2 2 2 1 3 2 3 2 1 3 3 2 1 1 2 2 3 1 2 3 1 4 4 3 2 5 5 2 3 5 4 3 5 5 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 1 2 1 1 2 2 4 2 2 2 4 3 2 2 4 4 3 3 3 3 2 4 1 1 4 3 4 1 2 4 5 4 1 1 4 2 2 4 2 4 1 2 5 4 4 4 3 3 2 5 2 3 2 2 3 4 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5 1 5 2 2 5 5 4 1 5 3 2 3 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 2 3 4 4 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 4 4 3 2 4 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 1 3 2 5 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 3 3 3 4 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 2 4 2 1 4 4 4 4 4 1 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 2 4 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 1 1 2 1 5 3 1 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3 1 4 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3
135
a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 4 3 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 3 3 4 4 4 5 4 2 3 3 3 2 4 3 4 2 4 2 2 4 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 4 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 3 1 5 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 1 1 3 3 2 2 2 1 2 1 3 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 4 2 1 2 1 4 3 4 5 5 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 4 3 3 2 4 2 4 4 2 4 3 2 4 4 4 3 2 4 5 5 4 5 2 4 4 4 2 4 4 5 1 5 1 5 5 2 1 5 1 2 1 5 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 3 5 5 3 2 4 2 2 5 2 2 4 2 2 2 2 5 4 2 3 2 3 3 2 2 5 3 1 2 2 1 4 3 3 2 4 3 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 3 1 1 5 1 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 4 2 2 2 1 1 1 4 2 2 2 2 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 1 2 1 1 3 1 1 2 1 2 4 2 5 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 3 5 1 1 4 3 1 5 3 2 2 3 5 3 1 2 2 2 2 4 2 4 4 2 3 3 2 4 4 2
136
a46 a47 a48 a49 a50 a51 a52 a53 a54 a55 a56 a57 a58 a59 a60 2 3 3 2 4 2 2 3 2 4 2 2 2 5 4 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 3 2 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 3 4 2 2 2 3 1 2 2 3 2 2 3 4 1 1 2 4 4 5 2 3 4 5 5 2 3 2 1 4 5 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 4 2 5 2 4 3 1 5 4 2 2 2 5 4 1 3 3 3 2 1 4 5 3 3 1 3 2 4 1 3 3 2 4 3 3 2 2 4 4 2 2 3 4 4 3 2 3 3 2 3 2 2 4 4 3 2 2 5 2 3 3 4 3 4 3 3 1 5 4 3 3 2 5 3 2 2 4 3 1 2 3 2 4 4 3 4 4 5 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 2 2 4 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 5 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 2 1 2 2 1 3 1 2 3 1 1 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 4 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 4 2 2 4 4 2 2 2 1 4 4 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 2 4 2 1 2 2 4 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 5 4 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 2 3 4 2
137
a61 a62 a63 a64 a65 a66 a67 a68 a69 a70 a71 a72 4 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 1 2 4 2 1 2 4 2 2 3 2 1 1 1 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 2 2 2 1 2 5 1 2 2 1 2 2 1 2 3 2 3 4 1 2 4 2 2 2 4 3 3 2 2 4 1 3 2 1 3 3 1 1 2 2 3 2 1 3 2 1 5 4 3 1 1 2 1 5 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 2 5 4 1 3 4 2 4 1 5 5 4 1 1 2 1 1 1 2 5 5 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 2 3 2 2 5 5 5 3 4 4 5 4 3 2 4 4 2 2 2 5 5 5 5 5 2 2 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 4 4 2 3 3 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 2 1 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 5 1 4 2 2 2 4 4 5 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 1 2 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 2
138
b.
Uji Seleksi Aitem Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan
Reliability [DataSet1] D:\Kuliah\Skripsi\Olah data try outt.sav
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
%
Valid a
Excluded Total
33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Scale: ALL VARIABLES Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .951
72
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
a1
3.97
.847
33
a2
3.21
1.166
33
a3
2.91
1.100
33
a4
2.88
1.023
33
a5
2.76
.902
33
a6
3.27
1.039
33
a7
2.88
.992
33
a8
1.94
.788
33
a9
2.67
1.242
33
139
a10
2.15
1.149
33
a11
3.88
1.023
33
a12
2.06
.966
33
a13
2.36
.822
33
a14
2.42
1.032
33
a15
1.97
.728
33
a16
1.88
.781
33
a17
2.94
1.116
33
a18
2.33
.990
33
a19
1.82
.727
33
a20
3.42
1.001
33
a21
2.88
1.111
33
a22
2.48
1.064
33
a23
2.55
1.175
33
a24
2.88
1.053
33
a25
2.82
1.103
33
a26
2.45
1.063
33
a27
2.55
1.063
33
a28
2.15
.939
33
a29
2.15
.939
33
a30
2.61
.998
33
a31
2.33
.816
33
a32
2.52
1.121
33
a33
2.21
.781
33
a34
2.21
1.083
33
a35
3.73
.801
33
a36
2.33
.890
33
a37
2.42
1.146
33
a38
3.00
1.090
33
a39
1.88
.740
33
a40
2.27
.911
33
a41
2.39
1.029
33
a42
2.24
1.001
33
140
a43
3.00
1.275
33
a44
2.85
1.034
33
a45
2.36
.994
33
a46
2.36
1.025
33
a47
2.61
.933
33
a48
2.82
1.014
33
a49
2.67
.957
33
a50
2.52
.972
33
a51
2.52
.939
33
a52
2.45
.754
33
a53
2.21
.857
33
a54
2.94
1.116
33
a55
3.09
1.071
33
a56
2.12
.857
33
a57
2.45
.869
33
a58
2.42
.792
33
a59
3.18
1.286
33
a60
2.52
1.034
33
a61
2.33
.854
33
a62
2.82
.983
33
a63
2.00
.829
33
a64
2.76
1.001
33
a65
2.82
1.014
33
a66
2.36
.929
33
a67
2.52
1.093
33
a68
2.70
1.185
33
a69
2.79
1.219
33
a70
2.91
1.156
33
a71
3.00
1.090
33
a72
2.00
.829
33
141
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
a1
182.91
1139.210
.190
.951
a2
183.67
1126.479
.293
.951
a3
183.97
1115.968
.457
.950
a4
184.00
1149.063
.010
.952
a5
184.12
1136.610
.220
.951
a6
183.61
1118.434
.450
.950
a7
184.00
1111.250
.583
.949
a8
184.94
1121.496
.543
.950
a9
184.21
1119.485
.358
.950
a10
184.73
1142.205
.094
.952
a11
183.00
1119.563
.441
.950
a12
184.82
1125.153
.381
.950
a13
184.52
1147.758
.042
.951
a14
184.45
1121.506
.408
.950
a15
184.91
1119.148
.639
.950
a16
185.00
1121.938
.540
.950
a17
183.94
1101.934
.642
.949
a18
184.55
1127.568
.335
.950
a19
185.06
1131.809
.377
.950
a20
183.45
1141.381
.124
.951
a21
184.00
1129.625
.267
.951
a22
184.39
1110.746
.549
.950
a23
184.33
1110.229
.500
.950
a24
184.00
1122.188
.390
.950
a25
184.06
1106.371
.589
.949
a26
184.42
1111.877
.533
.950
a27
184.33
1098.604
.724
.949
a28
184.73
1111.017
.621
.949
a29
184.73
1122.580
.434
.950
142
a30
184.27
1113.017
.552
.950
a31
184.55
1120.943
.534
.950
a32
184.36
1118.551
.413
.950
a33
184.67
1131.292
.360
.950
a34
184.67
1117.667
.441
.950
a35
183.15
1135.070
.279
.951
a36
184.55
1113.756
.610
.949
a37
184.45
1111.818
.493
.950
a38
183.88
1137.860
.160
.951
a39
185.00
1123.438
.541
.950
a40
184.61
1109.121
.673
.949
a41
184.48
1134.883
.214
.951
a42
184.64
1130.114
.292
.951
a43
183.88
1092.047
.678
.949
a44
184.03
1106.843
.623
.949
a45
184.52
1103.258
.705
.949
a46
184.52
1133.258
.239
.951
a47
184.27
1125.892
.384
.950
a48
184.06
1128.746
.309
.951
a49
184.21
1108.610
.647
.949
a50
184.36
1123.176
.409
.950
a51
184.36
1116.051
.539
.950
a52
184.42
1115.002
.700
.949
a53
184.67
1140.792
.160
.951
a54
183.94
1096.309
.720
.949
a55
183.79
1120.610
.405
.950
a56
184.76
1122.064
.488
.950
a57
184.42
1114.002
.621
.949
a58
184.45
1122.068
.530
.950
a59
183.70
1096.405
.619
.949
a60
184.36
1111.176
.559
.950
a61
184.55
1118.693
.549
.950
a62
184.06
1129.309
.311
.951
143
a63
184.88
1135.235
.266
.951
a64
184.12
1111.985
.566
.950
a65
184.06
1130.996
.275
.951
a66
184.52
1111.383
.622
.949
a67
184.36
1101.114
.668
.949
a68
184.18
1121.466
.352
.950
a69
184.09
1086.523
.782
.948
a70
183.97
1102.280
.615
.949
a71
183.88
1117.172
.445
.950
a72
184.88
1126.610
.422
.950
Scale Statistics Mean 186.88
Variance 1.151E3
Std. Deviation 33.923
N of Items 72
144
c.
Uji Reliabilitas Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan
Reliability Scale: ALL VARIABLES Reliability Case Processing Summary N Cases
%
Valid a
Excluded Total
33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .957
56
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
a1
2.91
1.100
33
a2
3.27
1.039
33
a3
2.88
.992
33
a4
1.94
.788
33
a5
2.67
1.242
33
a6
3.88
1.023
33
a7
2.06
.966
33
a8
2.42
1.032
33
a9
1.97
.728
33
a10
1.88
.781
33
145
a11
2.94
1.116
33
a12
2.33
.990
33
a13
1.82
.727
33
a14
2.48
1.064
33
a15
2.55
1.175
33
a16
2.88
1.053
33
a17
2.82
1.103
33
a18
2.45
1.063
33
a19
2.55
1.063
33
a20
2.15
.939
33
a21
2.15
.939
33
a22
2.61
.998
33
a23
2.33
.816
33
a24
2.52
1.121
33
a25
2.21
.781
33
a26
2.21
1.083
33
a27
2.33
.890
33
a28
2.42
1.146
33
a29
1.88
.740
33
a30
2.27
.911
33
a31
3.00
1.275
33
a32
2.85
1.034
33
a33
2.36
.994
33
a34
2.61
.933
33
a35
2.82
1.014
33
a36
2.67
.957
33
a37
2.52
.972
33
a38
2.52
.939
33
a39
2.45
.754
33
a40
2.94
1.116
33
a41
3.09
1.071
33
a42
2.12
.857
33
a43
2.45
.869
33
146
a44
2.42
.792
33
a45
3.18
1.286
33
a46
2.52
1.034
33
a47
2.33
.854
33
a48
2.82
.983
33
a49
2.76
1.001
33
a50
2.36
.929
33
a51
2.52
1.093
33
a52
2.70
1.185
33
a53
2.79
1.219
33
a54
2.91
1.156
33
a55
3.00
1.090
33
a56
2.00
.829
33
Scale Statistics Mean 142.48
Variance 936.508
Std. Deviation 30.602
N of Items 56
147
d.
Tabulasi Skor Pre-test Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 1 1 1 2 2 5 3 1 2 1 1 2 2 1 4 4 2 3 2 5 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 4 2 2 2 3 4 3 2 3 1 1 1 2 2 1 1 4 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 3 2 1 4 5 3 5 1 1 1 5 1 5 1 1 1 1 3 2 2 2 3 4 2 4 3 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 1 3 3 1 1 2 2 2 4 4 2 3 3 5 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 3 5 2 2 4 2 5 4 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 4 1 1 2 2 2 4 1 3 2 4 5 1 3 1 1 4 1 1 4 1 5 3 3 4 4 1 1 5 1 5 5 1 1 2 4 4 2 2 4 2 4 2 1 2 4 2 2 3 3 4 3 2 5 2 3 2 2 4 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 4 3 2 3 2 4 3 2 2 3 4 2 2 3 5 3 3 2 3 5 3 2 3 4 2 2 4 2 4 3 3 2 2 3 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 1 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 3 4 3 3 2 1 4 1 3 4 2 2 1 5 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 1 3 2 4 3 2 2 3 2 2 2 5 4 1 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 5 2 2 2 1 3 2 2 1 4 3 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 4 4 3 2 4 1 3 3 2 4 3 1 4 3 5 3 2 3 2 4 3 4 3 1 1 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3
148
39 40 41 42
2 3 4 2
1 3 3 3
1 2 4 3
2 3 3 2
1 2 2 2
3 5 5 4
2 4 2 1
1 1 2 2
1 2 2 2
1 1 3 2
4 2 3 1
3 2 2 2
1 1 1 1
a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30 1 1 1 1 1 1 1 1 5 2 1 2 1 1 1 2 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 5 1 2 1 2 1 1 1 5 2 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 3 3 2 1 3 1 1 3 3 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 4 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 1 3 4 3 1 2 1 1 4 2 4 5 4 5 5 5 1 5 1 5 5 1 5 1 5 1 4 4 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 3 2 4 3 4 2 1 2 4 1 1 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 1 1 3 2 1 1 3 1 1 3 1 1 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 4 3 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 5 2 4 4 4 3 1 4 1 1 3 3 1 1 4
3 2 2 3
149
3 3 4 2 2 3
4 4 2 2 3 3
1 4 1 2 2 3
2 3 2 3 2 1
2 3 2 2 2 3
2 3 2 1 3 3
2 2 2 5 3 2
2 3 2 2 3 4
4 2 1 1 2 2
2 3 1 2 3 2
4 3 1 2 2 2
2 2 1 2 2 2
2 2 2 2 2 2
3 2 1 1 2 2
1 2 2 2 2 2
a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 5 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 3 4 3 2 2 3 2 1 4 2 1 1 1 4 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 2 1 3 3 2 5 4 2 4 4 2 1 2 2 4 4 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 3 1 2 3 2 1 3 3 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 4 5 2 4 2 3 4 5 2 4 2 2 3 3 2 3 3 2 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 2 5 5 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 1 3 4 2 4 2 4 3 2 2 3 4 2 4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 5 4 3 3 2 4 4 5 2 3 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 3 1 3 4 4 3 5 5 2 2 2 4 5 3 3 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 1 5 4 4 2 4 2 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 1 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 5 3 4 4 4 3 2 3 2 2 5 5 3 1 5 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 2 4 5 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 2 4 3 1 2 2 3 2 2 2 2 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3
150
2 2 2 2 4 4 1 2 2
2 2 3 2 4 2 1 2 2
2 2 2 2 3 1 2 3 3
2 3 3 2 4 4 2 2 3
2 3 2 4 4 4 3 2 2
2 2 3 2 3 1 2 3 3
1 2 3 2 3 1 2 5 3
2 2 4 3 3 1 3 2 2
2 2 2 2 3 2 2 3 2
3 3 2 4 4 4 3 4 2
4 2 2 4 3 5 4 4 3
4 2 5 2 3 2 2 2 4
1 3 5 2 4 1 2 3 2
a46 a47 a48 a49 a50 a51 a52 a53 a54 a55 a56 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 4 3 2 4 3 2 2 4 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 5 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 1 2 3 3 3 1 3 2 2 2 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 4 1 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 3 1 1 2 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2 3 2 2 1 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 5 2 1 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 4 2 2 1 4 1 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 2 4 4 4 5 1 1 5 3 1 5 4 5 3 5 3 5 3 4 2 2 2 3 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 1 1 3 2 3 2 3 5 2 5 4 4 5 4 5 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3
1 2 1 2 4 1 2 3 2
1 2 5 5 4 3 2 4 2
151
3 4 1 2 5 2 3 1 2 2 2
2 4 1 2 3 2 2 4 2 3 2
3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2
3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2 4 2 2 2 3 3 2 2 2 2
3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2
91 154 138 106 116 130 134 119 89 159 132 168 143 128 132 160 193 119 154 203 147 164 123 150 164 142 113 122 161 163
3 3 3 2 4 3 4 3 2 4 2
rendah sedang sedang rendah rendah rendah sedang rendah rendah sedang sedang sedang sedang rendah sedang sedang sedang rendah sedang sedang sedang sedang rendah sedang sedang sedang rendah rendah sedang sedang
3 4 2 3 1 4 3 4 2 4 4
3 4 4 2 1 3 2 4 3 4 2
2 3 2 2 5 3 4 4 2 2 3
3 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2
152
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
139 143 153 121 126 164 148 168 125 122 152 131
sedang sedang sedang rendah rendah sedang sedang sedang rendah rendah sedang sedang
153
e.
Tabulasi Skor Post-test Skala Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan Kelompok Eksperimen a1 1 2 3 4 5
UH GAS MNS KK IC
2 1 1 1 2
a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 1 1 3 3 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 4 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 3 4 2 3 4 2 2 2 1 1 2 4
a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 4 4 3 2 3 3 2 1 3 3 2 4 3 3 1 3 3 4 3 2 3 2 1 3 3 2 2 2 3 1
a29 a30 a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 a41 a42 a43 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 3 2 3 2 1 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 1 3 4 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 3 3 2 2
a44 a45 a46 a47 a48 a49 a50 a51 a52 a53 a54 a55 a56 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 2 1 1 1 3 1 2 4 3 1 1 4 4 2 1 2 3 4 2 1 4 1 2 2 2 2 3 1 2 2 3 1 3 4 3 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 1 3 4
127 116 103 134 131
Kelompok Kontrol a1 1 2 3 4 5
UH GAS MNS KK IC
a2 2 2 2 3 2
2 3 4 3 3
a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 1 3 3 3 3
154
a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 4 3
a29 a30 a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 a41 a42 a43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 4 3 2
a44 a45 a46 a47 a48 a49 a50 a51 a52 a53 a54 a55 a56 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4
130 156 141 168 164
155
f.
Uji Hipotesis
NPar Tests [DataSet2]
Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N post - pre
Mean Rank
Sum of Ranks
Negative Ranks
5
a
3.00
15.00
Positive Ranks
0
b
.00
.00
Ties
0
Total
c
5
a. post < pre b. post > pre c. post = pre
Test Statistics
b
post - pre Z
a
-2.023
Asymp. Sig. (2-tailed)
.043
a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
NPar Tests [DataSet1] D:\Kuliah\Skripsi\Olah data training.sav
Mann-Whitney Test
156
Ranks kelompok kecemasan
N
Mean Rank
Sum of Ranks
eksperimen
5
3.40
17.00
kontrol
5
7.60
38.00
Total
10
b
Test Statistics
kecemasan Mann-Whitney U
2.000
Wilcoxon W
17.000
Z
-2.193
Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: kelompok
.028 .032
a
157
Lampiran 5. Modul Pelatihan Optimisme Masa Depan
158
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 2014
Disusun oleh: Amelia Farina
159
MODUL PELATIHAN OPTIMISME MASA DEPAN
Pertemuan I Durasi Waktu: 270 menit (4 jam 30 menit)
A.
SESI 1: PEMBUKAAN Durasi waktu: 40 menit
Materi ini merupakan materi pembuka pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada peserta pelatihan sebelum pelatihan berlangsung. Pertemuan diawali dengan perkenalan antara trainer dengan peserta, tujuan dilakukannya pelatihan, materi yang akan disampaikan selama pelatihan, dan membuat kesepakatan bersama selama pelatihan berlangsung. Pada sesi pembukaan ini, akan diberikan ice breaking yang bertujuan untuk menambah keakraban antarpeserta.
Tujuan: 1.
Antarpeserta dan trainer saling mengenal
2.
Menciptakan keakraban antara peserta dengan peserta lain dan antara peserta dengan trainer
3.
Peserta mengetahui gambaran mengenai pelatihan yang akan dilaksanakan selama dua hari
4.
Memotivasi peserta agar mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh sesuai kesepakatan bersama
Metode: seminary
Alat & Bahan: LCD, laptop, flipchart dan spidol, lembar informed consent, pena
160
Prosedur pelaksanaan: 1.
Co-trainer mengawali pertemuan dengan mengucap “Assalamu’alaikum” dan menyapa para peserta dengan mengajukan pertanyaan “Apa kabar temanteman?” dan peserta diinstruksikan untuk menjawab “Alhamdulillah luar biasa”
2.
Co-trainer memperkenalkan diri beserta trainer dan beberapa anggota tim lainnya. Co-trainer juga berkenalan dengan para peserta pelatihan namun secara umum, seperti: “Apa jurusan teman-teman?”
3.
Co-trainer
mengajukan
pertanyaan
kepada
para
peserta
tujuan
dilaksanakannya pelatihan ini kemudian co-trainer menjelaskan secara keseluruhan mengenai tujuan pelatihan dan materi-materi yang akan disampaikan 4.
Co-trainer memberikan ice breaking kepada para peserta berupa permainan “Siapa dia”. Tujuan ice breaking ini adalah untuk memperkenalkan diri antarpeserta dan mencairkan suasana di awal pelatihan Prosedur: Minta semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran Minta seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek (tidak boleh lebih dari 6 kata), misal: Nama saya Amelia, mahasiswa psikologi Mintalah peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama, baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri, misal: Teman saya Amelia, mahasiswa psikologi, saya Amin mahasiswa manajemen Peserta ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan diri, demikian seterusnya Apabila peserta tidak dapat mengingat nama yang dikatakan 2 peserta lainnya, maka ia harus bertanya langsung pada yang bersangkutan, misalnya: siapa namamu?
5.
Co-trainer mengajak peserta untuk membuat kesepakatan bersama mengenai beberapa aturan selama pelatihan berlangsung dan menuliskannya di papan tulis. Co-trainer menyampaikan agar para peserta dapat mengikuti pelatihan
161
ini dengan sungguh-sungguh dan sanggup mengikuti pelatihan selama dua hari 6.
Co-trainer meminta anggota tim pelatihan untuk membagikan informed consent kepada para peserta kemudian co-trainer menjelaskan mengenai informed consent tersebut dan meminta para peserta supaya menyetujui dengan menandatangani informed consent tersebut
7.
Co-trainer menutup sesi dengan memberikan motivasi semangat kepada para peserta dan mengajak para peserta agar mengucapkan basmallah sebagai tanda pelatihan dibuka.
B.
SESI 2: WHO AM I Durasi waktu: 70 menit
Pada sesi ini, trainer memberikan pengarahan kepada para peserta untuk menuliskan beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri peserta melalui tokoh-tokoh yang dikenal. Sesi ini merupakan refleksi diri dan self awareness mengenai diri masing-masing.
Tujuan: 1.
Para peserta sadar tentang diri sendiri diantaranya kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri masing-masing
2.
Peserta lebih memahami diri sendiri
3.
Peserta mampu mengidentifikasi setiap perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya.
4.
Peserta menyadari bagaimana keadaan dirinya apakah seorang tersebut optimis atau pesimis melalui pengenalan diri berupa kesuksesan dan kegagalan masa lalu.
Metode: active learning
162
Alat & Bahan: LCD, laptop, slide materi “Who am I”, flipchart dan spidol, worksheet 1 dan 2, pena
Prosedur pelaksanaan: 1.
Trainer mengawali sesi ini dengan menjelaskan mengenai gambaran diri yang terkadang kurang disadari oleh individu itu sendiri siapakah sebenarnya dirinya
2.
Trainer meminta kepada peserta untuk membuka lembar kerja Who Am I (worksheet 1) yang telah disediakan dan mulai menjelaskan poin-poin yang akan dikerjakan oleh para peserta
3.
Trainer meminta agar para peserta membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 anggota kelompok. Dalam hal ini, trainer memberikan kebebasan pada peserta untuk menentukan sendiri kelompoknya
4.
Setelah peserta berkumpul dengan masing-masing kelompok, trainer menjelaskan poin pertama dari tugas ini yaitu beberapa hal yang dikagumi dan tidak disukai dari sosok ayah dan ibu, dan sifat-sifat yang mirip dengan ayah dan ibu
5.
Pada poin kedua, trainer menjelaskan ciri-ciri positif tokoh yang dikagumi dan dibenci dengan menyebutkan sifat-sifat pada diri yang mirip dengan kedua tokoh tersebut
6.
Pada poin ketiga, trainer menjelaskan mengenai self disclosure. Sebelumnya, trainer memastikan terlebih dahulu bahwa para peserta di tiap kelompoknya sudah saling mengenal. Petunjuk mempraktekkan self disclosure adalah sebagai berikut: Tulislah di kotak I segi-segi positif dan negatif dari kepribadian peserta yang orang lain juga mengetahuinya (saya tahu orang lain tahu) Tulislah di kotak II segi-segi positif dan negatif dari kepribadian peserta yang orang lain tidak mengetahuinya (saya tahu orang lain tidak tahu) Tulislah di kotak III segi-segi positif dan negatif dari kepribadian peserta yang orang lain tahu namun peserta tidak mengetahuinya (saya tidak tahu orang lain tahu)
163
Tulislah di kotak IV segi-segi positif dan negatif dari kepribadian peserta yang tidak diketahui siapapun (saya tidak tahu orang lain juga tidak tahu) 7.
Setelah peserta telah selesai mengerjakan, mintalah kepada peserta untuk memberikan kesimpulan terhadap ketiga poin tadi berupa kelebihan dan kekurangan pada masing-masing poin
8.
Trainer dan co-trainer meminta kepada beberapa peserta yang bersedia secara sukarela untuk membacakan tugas tersebut
9.
Setelah peserta mengerjakan worksheet 1, co-trainer memberikan ice breaking (bila perlu)
10. Trainer kemudian melanjutkan mengajak peserta untuk mengerjakan worksheet 2 yaitu analisis SWOT 11. Co-trainer membagikan lembar kerja dan
cara pengisiannya
serta
memberikan ilustrasi (bila perlu) 12. Setelah
peserta
mengerjakan
worksheet,
trainer
meminta
beberapa
sukarelawan untuk membacakan hasil analisisnya 13. Trainer menjelaskan aplikasi SWOT yaitu: Bagaimana kekuatan (strength) mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunity) yang ada Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang mencegah keuntungan dari peluang (opportunity) yang ada Bagaimana kekuatan (strength) mampu menghadapi ancaman (treath) yang ada Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang mampu menjadi ancaman (treath) menjadi nyata atau menciptakan ancaman baru 14. Trainer memberikan feedback mengenai kepada semua peserta mengenai tugas yang telah dikerjakan 15. Trainer menjelaskan bahwa melalui pengetahuan mengenai diri sendiri, individu akan mengetahui bagaimana pikiran dan perasaan menjadi eksistensi individualitasnya, baik itu pikiran positif maupun pikiran negatif dan hal tersebut juga berperan dalam pembentukan diri individu. ISTIRAHAT (10 menit)
164
C.
SESI 3: SUCCESS IS PERMANENT Durasi waktu: 60 menit
Pada sesi ini, antara trainer dan para peserta akan lebih terbuka mengenai perasaan yang dialami selama mengerjakan skripsi dan menjelang kelulusan. Trainer akan menayangkan video mengenai kesuksesan kemudian trainer akan memberikan pengarahan kepada para peserta untuk menceritakan pengalaman kegagalan dan kesuksesan yang pernah dialami dalam hidup. Melalui respon dari para peserta mengenai video tersebut, trainer memberikan motivasi kepada para peserta agar yakin pada kesuksesan yang pernah diraih dan kesuksesan itu akan menetap pada diri individu terutama kesuksesan masa depan.
Tujuan: 1.
Peserta mampu lebih terbuka mengenai perasaan yang dialami selama masa mengerjakan skripsi dan menjelang kelulusan setelah mengetahui tentang diri
2.
Peserta mampu menceritakan kesuksesan yang pernah dialami dalam hidup agar timbul keyakinan dalam diri.
Metode: active learning Alat & bahan: LCD, laptop, slide materi success is permanent, video “Jejak Danang”, worksheet 3 dan 4
Prosedur pelaksanaan: 1.
Trainer mengawali sesi ini dengan meminta para peserta untuk membagi pengalaman kesuksesan dan kegagalan dalam worksheet 3 yang telah dibagikan
2.
Setelah peserta menuliskan pengalaman kesuksesan dan kegagalan, trainer meminta para peserta untuk menuliskan mengenai perasaan apa yang dialami selama masa-masa mengerjakan skripsi dan menjelang kelulusan pada worksheet 4
3.
Trainer memberikan materi salah satu aspek optimisme yaitu permanensi
165
Permanensi (Dimensi waktu) Orang yang pesimis akan menjelaskan kegagalan atau kejadian yang menekan dengan cara menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dengan katakata "selalu", dan "tidak pernah", sebaliknya orang yang optimis akan melihat peristiwa yang tidak menyenangkan sebagai sesuatu yang terjadi secara temporer, yang terjadi dengan kata-kata "kadang-kadang", dan melihat sesuatu yang menyenangkan sebagai sesuatu yang permanen atau tetap. Contoh: Peristiwa tidak menyenangkan Permanen (pesimis) : Saya selalu mengerjakan sesuatu dengan tidak maksimal Temporer (optimis) : Terkadang saya gagal mengerjakan pekerjaan tertentu Peristiwa menyenangkan Temporer (pesimis) : Saya beruntung hari ini Permanen (optimis) : Saya selalu beruntung 4.
Trainer mengajak para peserta untuk menonton video tentang kesuksesan “Jejak Danang”
5.
Trainer mengajak beberapa peserta untuk membagi pengalaman kesuksesan yang pernah diraih kepada peserta lain setelah menonton video tersebut
6.
Trainer meyakinkan para peserta bahwa kesuksesan bersifat menetap dalam diri seseorang, begitupun dengan pekerjaan yang akan didapatkan kelak
D.
SESI 4: LIFE MUST GO ON Durasi waktu: 60 menit
Pada sesi ini, para peserta akan diberikan tugas mengenai arti “WORK” dalam kehidupan. Trainer memberikan pengarahan kepada para peserta dengan memberikan lembar tugas. Setelah para peserta selesai mengerjakan tugas yang diberikan, kemudian trainer menjelaskan bahwa arti “WORK” setiap individu berbeda-beda yang akan berpengaruh terhadap kesuksesan masa depannya. Setiap arti “WORK” bagi para peserta akan memberikan pengaruh dalam hidup
166
meskipun pernah memiliki pengalaman kegagalan. Trainer menjelaskan bahwa kegagalan merupakan masalah situasional dan tidak akan berlangsung selamalamanya.
Tujuan: 1.
Peserta dapat menentukan arti “WORK” dalam hidup
2.
Peserta tidak terpengaruh dengan kegagalan masa lalu untuk mendapatkan “WORK” dalam hidupnya
3.
Peserta dapat yakin bahwa kegagalan yang terjadi dalam hidup merupakan masalah situasional dan tidak akan berlangsung selama-lamanya
Metode: active learning
Alat & bahan: LCD, laptop, slide materi pervasiveness, worksheet 5 dan 6
Prosedur pelaksanaan: 1.
Co-trainer memberikan worksheet 5 yaitu Arti “WORK” kepada setiap peserta yang akan diisi oleh masing-masing peserta
2.
Setelah para peserta selesai mengisi, trainer mengajak beberapa peserta untuk membacakan arti “WORK” bagi diri sendiri
3.
Trainer memberikan pujian kepada peserta yang telah bersedia membacakan arti “WORK” dalam hidupnya
4.
Trainer menghubungkan tugas yang telah diberikan pada para peserta dengan materi pervasivitas Pervasivitas (Dimensi ruang lingkup) Orang yang pesimis akan mengungkap pola pikir dalam menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dengan cara universal, sedangkan orang yang optimis dengan cara spesifik. Dalam menghadapi peristiwa yang menyenangkan, orang yang optimis melihatnya secara universal atau keseluruhan,
sedangkan
orang
yang
pesimis
menyenangkan disebabkan oleh faktor-faktor tertentu.
memandang
peristiwa
167
5.
Trainer menjelaskan bahwa tiap arti “WORK” bagi diri peserta merupakan kesuksesan yang akan diraih di masa depan dan tidak terpengaruh dengan kegagalan di masa lalu yang pernah dialami. Trainer juga menjelaskan bahwa kebiasaan berpikir negatif cenderung melemahkan kamampuan individu menghadapi tantangan dan lingkungannya.
6.
Setelah trainer memberikan feedback mengenai tugas dari worksheet 5, cotrainer membagikan worksheet 6. Worksheet 6 digunakan sebagai media untuk mengetahui orientasi masa depan peserta.
E.
SESI 5: PENUTUP
Durasi waktu: 30 menit Sesi ini merupakan sesi terakhir dari pelatihan pada pertemuan pertama. Pada sesi ini, para peserta akan mendapatkan tugas rumah yaitu “Purpose Statement” mengenai aktivitas yang disukai dan difokuskan dan harapan mengenai masa depan para peserta. Tugas rumah tersebut akan di follow up oleh trainer pada pertemuan selanjutnya.
Tujuan: Peserta mampu memfokuskan aktivitas dan harapan mengenai masa depannya sehingga timbul rasa semangat dan motivasi dalam diri
Metode: seminary
Alat & bahan: lembar tugas purpose statement (worksheet 7)
Prosedur pelaksanaan: 1.
Co-trainer menjelaskan bahwa para peserta akan diberikan tugas rumah yang akan di follow up pada pertemuan selanjutnya
2.
Co-trainer meminta pada peserta agar menuliskan beberapa aktivitas yang difokuskan saat ini dan harapan-harapan mengenai masa depan
168
3.
Trainer dan co-trainer menutup pelatihan hari pertama dan menjelaskan pelaksanaan pelatihan hari kedua beserta waktu dan tempatnya.
169
Pertemuan II Durasi Waktu: 190 menit (3 jam 10 menit)
F.
SESI 6: PEMBUKAAN Durasi waktu: 20 menit
Sesi pertama dalam pertemuan kedua ini merupakan follow up dari tugas rumah yang diberikan trainer pada pertemuan pertama. Trainer membacakan beberapa hasil tugas rumah dari peserta yang kemudian akan diberikan feedback dari tugas tersebut. Pada sesi ini pula, trainer memberikan ice breaking kepada para peserta agar lebih bersemangat dalam mengikuti pelatihan pada hari kedua. Selain itu, keakraban antar peserta kembali terjalin melalui pemberian ice breaking.
Tujuan: 1. Membuka pelatihan pada hari kedua 2. Peserta dapat lebih bersemangat mengikuti pelatihan pada pertemuan kedua 3. Peserta mampu memahami feedback yang diberikan oleh trainer mengenai tugas rumah yang diberikan pada pertemuan pertama.
Metode: active learning
Alat & bahan: LCD, laptop, lembar tugas peserta
Prosedur pelaksanaan: 1.
Co-trainer
membuka
pertemuan
kedua
dengan
mengucap
“Assalamu’alaikum” dan menyapa para peserta kemudian menanyakan kabar para peserta. Peserta diinstruksikan agar menjawab dengan jawaban yang sama seperti pada pertemuan pertama yaitu “Alhamdulillah luar biasa” 2.
Trainer
mem-follow
up
tugas dari masing-masing peserta dengan
membacakan tugas rumah tersebut dan memberikan feedback kepada para peserta berupa pujian dan motivasi
170
3.
Co-trainer memberikan ice breaking kepada para peserta berupa permainan “Belanja”. Tujuan ice breaking ini adalah untuk melatih daya ingat dan konsentrasi di awal pelatihan pertemuan kedua. Prosedur: Co-trainer menyuruh semua peserta untuk menyebutkan huruf A, B, C, dst secara urut sehingga seluruh peserta mendapatkan satu huruf yang disebutkan Peserta pertama (dengan huruf A) akan memulai permainan ini dengan menyebutkan kalimat “Saya pergi ke pasar membeli…”, peserta pertama ini mengucapkan benda yang diawali dengan huruf A, misalnya Ayam Selanjutnya peserta kedua (dengan huruf B) melanjutkannya “Saya pergi ke pasar membeli Ayam, dan (benda yang berawalan huruf B)” Peserta ketiga (dengan huruf C) melanjutkannya dengan berkata “Saya pergi ke pasar membeli Ayam, (benda yang berawalan huruf B), dan (benda yang berawalan huruf C) Dan seterusnya sampai ada peserta yang salah dalam mengingat bendabenda yang dibeli.
4.
Co-trainer menjelaskan manfaat dari ice breaking yang telah dilakukan yaitu agar para peserta dapat lebih berkonsentrasi pada pelatihan hari kedua ini
5.
Co-trainer mengajak para peserta untuk tepuk tangan bersama agar lebih bersemangat dalam pelatihan dan mengucap basmallah tanda pelatihan hari kedua dimulai.
G.
SESI 7: YES, I CAN! Durasi waktu: 60 menit
Pada sesi ini, peserta menyadari kemampuan yang ada di dalam diri masingmasing bahwa kesuksesan yang diraih merupakan hasil dari usaha diri sendiri bukan berasal dari orang lain. Trainer meyakinkan pada para peserta agar selalu memiliki sifat percaya diri. Sesi ini, merupakan lanjutan dari tugas rumah yang diberikan pada pertemuan pertama.
171
Tujuan: 1.
Peserta memahami pentingnya meyakini kekuatan yang ada di dalam diri
2.
Peserta mampu menumbuhkan sifat percaya diri terutama dalam memandang masa depan
Metode: seminary Alat & bahan: LCD, laptop, slide materi personalization, video “Believe in yourself”
Prosedur pelaksanaan: 1.
Trainer menanyakan kepada para peserta apakah diantara peserta pernah berpikir ketika mendapatkan keberhasilan dalam hidup, hal tersebut datang karena campur tangan orang lain bukan dari kemampuan diri
2.
Setelah para peserta menjawab, trainer menjelaskan materi mengenai personalization Personalisasi (Sumber penyebab) Salah satu aspek dalam optimisme yaitu personalisasi (personalization). personalisasi yaitu gaya optimis menjelaskan kejadian-kejadian baik berlawanan dengan yang digunakan untuk menjelaskan kejadian-kejadian buruk; lebih bersifat internal daripada eksternal. Orang-orang yang percaya bahwa mereka menyebabkan kejadian-kejadian baik cenderung lebih menyukai diri mereka sendiri daripada orang-orang yang percaya bahwa halhal baik datang dari orang lain atau keadaan. Saat hal buruk terjadi, kita bisa menyalahkan diri kita sendiri (internal) atau menyalahkan eksternal. Orang-orang yang menyalahkan dirinya sendiri saat mereka gagal membuat rasa penghargaan terhadap diri mereka sendiri menjadi rendah. Mereka pikir mereka tidak berguna, tidak punya kemampuan, dan tidak dicintai. Orang-orang yang menyalahkan kejadiankejadian eksternal tidak kehilangan rasa penghargaan terhadap dirinya sendiri saat kejadian-kejadian buruk menimpa mereka. Secara keseluruhan, mereka
172
lebih banyak suka pada diri mereka sendiri daripada orang yang menyalahkan diri mereka sendiri menyukai diri mereka. 3.
Trainer kemudian menjelaskan bahwa percaya diri merupakan hal yang penting dalam meraih kesuksesan seseorang karena dari percaya diri itulah seseorang sadar akan potensi/kemampuan yang diberikan Tuhan kepadanya. Kepercayaan
diri
adalah
sikap
positif
seorang
individu
yang
memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Kepercayaan diri juga dapat diartikan sebagai suatu keyakinan terhadap segala aspek kelebihan yang dimiliki. orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. 4.
Trainer memotivasi para peserta agar selalu yakin dengan kemampuan diri dan senantiasa memiliki sifat percaya diri
5.
Trainer menayangkan video “believe in yourself” sebagai penutup sesi ini.
H.
SESI 8: MY POWER Durasi waktu: 30 menit
Pada sesi ini, trainer mengajak para peserta untuk menstimulasi diri sendiri agar timbul sifat optimisme dalam diri dengan membuat anchor. Anchor merupakan membuat stimulus / tombol / trigger tertentu di tubuh kita, untuk memicu timbulnya emosi atau perasaan positif yang sangat kuat dalam hal ini adalah optimisme. Di awal, trainer menjelaskan apa itu anchor agar para peserta memahami pengertian dan manfaatnya. Trainer kemudian mengajak peserta untuk membuat anchor dan melakukan proses bagian demi bagian agar tiap-tiap peserta memahami prosesnya dari awal.
173
Tujuan: 1.
Peserta
memahami
pengertian
dan
manfaat
anchor
dan
mampu
mempraktekannya dengan baik 2.
Peserta mampu menstimulasi diri sendiri agar timbul sifat optimisme dengan mempraktekkan anchor.
Metode: active learning
Alat & bahan: LCD, laptop, slide materi anchor
Prosedur pelaksanaan: 1.
Trainer mengawali sesi ini dengan menjelaskan pengertian anchor, tujuan dan manfaatnya Anchor adalah sebuah jangkar emosi, dan akan aktif bila kita mengaktifkan sebuah kunci / kode yang sudah di tanamkan. Anchor dapat terbentuk sendiri tanpa sengaja dan dapat dibuat sengaja oleh diri sendiri atau oleh bantuan terapis. Anchor ada yang merugikan kita dan dapat menguntungkan dalam kehidupan kedepan dimasa yang akan datang. Manfaat anchor adalah untuk memicu “state of mind” tertentu, seperti gembira, berani, percaya diri, dll.
2.
Trainer dibantu oleh co-trainer memulai mempraktekkan anchor kemudian meminta peserta untuk mengikuti setiap prosesnya
3.
Setelah proses anchor selesai, trainer kemudian memberikan motivasi agar para peserta mempraktekkan anchor setiap hari.
ISTIRAHAT (10 menit)
I.
SESI 9: GOAL SETTING Durasi waktu: 30 menit
Pada sesi ini, para peserta akan melakukan teknik relaksasi. Pada proses relaksasi, peserta akan diberikan sugesti-sugesti positif yang akan memunculkan
174
positive feeling pada diri peserta. Melalui positive feeling inilah peserta akan merasa nyaman. Perasaan nyaman yang telah tertanam dalam diri para peserta diharapkan dapat mengurangi kecemasan akan pekerjaan yang dialami para peserta.
Tujuan: 1.
Mengistirahatkan pikiran sejenak agar peserta merasakan kenyamanan sehingga kecemasan yang dialami para peserta dapat berkurang
2.
Peserta menyadari positive feeling dan manfaatnya melalui relaksasi
3.
Peserta dapat menentukan target yang akan dilakukan selanjutnya
4.
Peserta menjadi lebih rileks dalam mengerjakan post-test.
Metode: relaksasi
Alat & bahan: LCD, laptop, slide materi relaksasi, backsound
Prosedur pelaksanaan: 1.
Trainer mengawali sesi ini dengan menjelaskan pengertian relaksasi dan manfaatnya Asumsi dasar yang merupakan pendekatan relaksasi adalah adanya koneksi yang kuat antara kondisi psikologis dan fisik. Relaksasi memiliki beberapa keuntungan, yaitu: a.
Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena adanya stress
b.
Masalah-masalah yang berhubungan dengan stress seperti hipertensi, sakit kepala, insomnia, dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi
c.
Mengurangi tingkat kecemasan
d.
Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stress, dan mengontrol anticipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan kecemasan, seperti pertemuan penting, wawancara, dan sebagainya
e.
Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan keterampilan fisik.
175
2.
Setelah para peserta memahami materi relaksasi, trainer meminta para peserta agar langsung mempraktekannya. Trainer dibantu oleh co-trainer meminta para peserta untuk memposisikan diri senyaman mungkin kemudian meminta peserta untuk menutup mata dan mendengarkan instruksi dari trainer
3.
Trainer memulai relaksasi yang diiringi musik instrumen
4.
Setelah relaksasi berakhir, trainer meminta para peserta untuk memberikan penghargaan diri dengan meneriakkan “Aku sukses” dan diakhiri dengan applause
5.
Trainer meminta beberapa peserta untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya setelah melakukan relaksasi
6.
Trainer menjelaskan manfaat positive feeling melalui proses relaksasi
7.
Trainer memberikan pujian kepada seluruh peserta atas keberhasilannya melakukan relaksasi.
J.
SESI 10: PENUTUP Durasi waktu: 30 menit
Sesi ini merupakan sesi terakhir dalam pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari. Pada sesi ini, para peserta diharapkan mampu mengambil makna dari pelatihan yang telah diikuti dan sadar apa yang harus dilakukan setelah mengikuti pelatihan. Dalam hal ini, co-trainer mengajak para peserta untuk menuliskan action plan. Pada sesi terakhir ini, para peserta juga diminta utuk mengisi lembar post-test sebagai pengukuran terakhir.
Tujuan: 1.
Menuliskan action plan
2.
Mengukur tingkat kecemasan para peserta melalui lembar post-test
3.
Menutup pelatihan yang telah berlangsung selama dua hari.
Metode: active learning
176
Alat & bahan: worksheet 8, lembar post-test, lembar evaluasi, pena
Prosedur pelaksanaan: 1.
Co-trainer meminta peserta untuk menuliskan beberapa action plan pada lembar worksheet
2.
Setelah menulis action plan pada worksheet, co-trainer meminta para peserta agar selalu mengingat dan segera menerapkan rencana-rencana tersebut tanpa menunda
3.
Co-trainer meminta para peserta untuk mengisi lembar post-test yang telah disediakan
4.
Setelah para peserta mengumpulkan lembar post-test, co-trainer kemudian meminta para peserta untuk mengisi lembar evaluasi yang telah disediakan
5.
Co-trainer beserta anggota tim menutup pelatihan dengan mengucapkan “terima kasih” dan “hamdallah”.
177
Lampiran 6. Hasil Manipulation Check
178
TABEL MANIPULATION CHECK 1
Tanggal
: 22 Oktober 2014
Professional Judgment : Ahmad Roifi Nuqosin, S. Psi. Nama Mahasiswa
: Amelia Farina
NIM
: 10710080
Judul Penelitian
: Pengaruh Pelatihan Optimisme Masa Depan terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan pada Mahasiswa yang sedang Menjalani Skripsi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
No. Pernyataan 1. Apakah pemberian ice breaking di awal pelatihan mampu menumbuhkan semangat dan keakraban antarpeserta? 2. Apakah materi dalam sesi “Who am I” mampu meningkatkan kesadaran diri para peserta tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing? 3. Apakah materi dalam sesi “Success is permanent” mampu menumbuhkan keyakinan diri para peserta bahwa kesuksesan bersifat menetap?
4.
5.
6.
7.
Apakah materi dalam sesi “Life must go on” mampu menumbuhkan keyakinan dalam diri peserta bahwa “Work” yang akan didapatkan para peserta tidak terpengaruh dengan kegagalan masa lalu yang pernah dialami? Apakah tugas rumah “Purpose statement” mampu meningkatkan motivasi dan semangat dalam memandang masa depan? Apakah materi dalam sesi “Yes, I can!” mampu menumbuhkan rasa percaya diri para peserta dalam memandang masa depan? Apakah materi dalam sesi “My power” mampu menstimulasi diri peserta agar
Pilihan Ya Tidak
Alasan Tergantung bagaimana cara co-trainer mengemas acaranya menjadi menarik Worksheet sudah cukup merepresentasikan gambaran diri para peserta
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Sudah baik
Ya
Tidak
Sudah baik
Ya
Tidak
Sudah baik, namun sebaiknya untuk praktek
Antara sesi 3 dan 4 digabung karena memiliki isi kegiatan yang hampir sama dan lebih mudah pengaplikasiannya jika digabung Worksheet sudah mewakilkan gambaran pekerjaan yang akan digeluti peserta di masa depan
179
timbul sifat optimisme?
diberikan secara umum saja dengan contoh yang lebih mudah Sudah baik
Apakah materi dalam sesi “Goal Ya Tidak setting” mampu memberikan kenyamanan sehingga kecemasan yang dialami para peserta dapat berkurang? Komentar dan saran Secara keseluruhan, semua sesi dalam pelatihan ini sudah baik, namun akan terlihat hasil yang memuaskan apabila tiap kegiatan dapat dilakukan dengan serius dan sebaik-baiknya, trainer dan peserta mampu membangun hubungan yang baik dan saling percaya dan antara trainer, co-trainer dan peserta mampu menciptakan hubungan emosional yang baik. 8.
180
TABEL MANIPULATION CHECK 2
Tanggal
: 24 Oktober 2014
Professional Judgment : Pihasniwati, M. A., Psikolog. Nama Mahasiswa
: Amelia Farina
NIM
: 10710080
Judul Penelitian
: Pengaruh Pelatihan Optimisme Masa Depan terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Mendapatkan Pekerjaan pada Mahasiswa yang sedang Menjalani Skripsi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
No. Pernyataan 1. Apakah pemberian ice breaking di awal pelatihan mampu menumbuhkan semangat dan keakraban antarpeserta? 2. Apakah materi dalam sesi “Who am I” mampu meningkatkan kesadaran diri para peserta tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing? 3. Apakah materi dalam sesi “Success is permanent” mampu menumbuhkan keyakinan diri para peserta bahwa kesuksesan bersifat menetap? 4. Apakah materi dalam sesi “Life must go on” mampu menumbuhkan keyakinan dalam diri peserta bahwa “Work” yang akan didapatkan para peserta tidak terpengaruh dengan kegagalan masa lalu yang pernah dialami? 5. Apakah tugas rumah “Purpose statement” mampu meningkatkan motivasi dan semangat dalam memandang masa depan? 6. Apakah materi dalam sesi “Yes, I can!” mampu menumbuhkan rasa percaya diri para peserta dalam memandang masa depan? 7. Apakah materi dalam sesi “My power” mampu menstimulasi diri peserta agar timbul sifat optimisme? 8. Apakah materi dalam sesi “Goal
Pilihan Ya Tidak
Alasan Sudah baik
Ya
Tidak
Tambahkan lembar kerja analisis SWOT
Ya
Tidak
Tambahkan nilai-nilai spriritual yang disesuaikan dengan budaya timur
Ya
Tidak
Sudah baik, namun lebih difokuskan lagi materinya
Ya
Tidak
Sudah baik
Ya
Tidak
Sudah baik, namun lebih difokuskan lagi materinya
Ya
Tidak
Sudah baik
Ya
Tidak
Sudah baik
181
setting” mampu memberikan kenyamanan sehingga kecemasan yang dialami para peserta dapat berkurang? Komentar dan saran Lebih difokuskan dan diperdalam lagi setiap materi yang disampaikan sehingga sesuai alur. Setiap materi yang disajikan sebaiknya ditambah dengan nilai-nilai spiritual sesuai dengan budaya Timur apalagi dengan peserta mahasiswa-mahasiswa UIN. Jadi penyajiannya tidak murni aspek-aspek dari Barat melainkan sudah diadaptasi.
182
Lampiran 7. Data Pelatihan a. Berita Acara Pelatihan b. Kontrak Pelatihan c. Worksheet Pelatihan d. Evaluasi Pelatihan
220
Lampiran 8. Surat-surat Penelitian
223
Lampiran 9. Dokumentasi Pelatihan
224
225