PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PENAKSIRAN DALAM SUBTEMA BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN MELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: Dewi Ermawati (11510029)
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PENAKSIRAN DALAM SUBTEMA BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN MELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : Dewi Ermawati (11510029)
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: Dewi Ermawati
NIM
: 11510029
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi
: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Konsep Penaksiran dalam Subtema Bersyukur Atas Keberagaman melalui Metode Two Stay Two Stray pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonokerto Tahun Pelajaran 2014/2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 13 Nopember 2014 Dosen Pembimbing
Eni Titikusumawati, M.Pd. NIP. 19750829 200912 2 003
iv
SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PENAKSIRAN DALAM SUBTEMA BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN MELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DISUSUN OLEH: DEWI ERMAWATI NIM: 11510029 Telah dipertahankan di depan Panitian Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24 Desember 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam (S.Pd.I). Susunan Panitia Penguji: Ketua Penguji
: Muh Khusen, M.A.
_______________
Sekretaris Penguji
: Wahidin, M.Pd.
_______________
Penguji I
: Dra.Djamiatul Islamiyah, M.Ag.
_______________
Penguji II
: Muna Erawati, S. Psi., M.Si.
_______________
Penguji III
: Eni Titikusumawati, M.Pd.
_______________
Salatiga, 24 Desember 2014 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
v
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Dewi Ermawati
NIM
: 11510029
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 13 Nopember 2014 Yang menyatakan
Dewi Ermawati 115 10 029
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Aku percaya bahwa apapun yang aku terima saat ini adalah yang terbaik dari Tuhan dan aku percaya Dia akan selalu memberikan yang terbaik untukku pada waktu yang telah Ia tetapkan.
PERSEMBAHAN Karya ini penulis persembahkan untuk: 1. Bapak Mashudi dan Ibu Siti Kalimah yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do‟a restu sehingga penulis bisa seperti sekarang. 2. Keluarga besar saya terimakasih atas do‟a dan motivasi kepada penulis. 3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbingku dalam perkuliahan. 4. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi yang memberikanku banyak pengalaman. 5. Sahabat-sahabatku PGMI (Linna F, Anna Fista, Siti Nur tyasmoro, Linna Rohaeni) dan Indri Hastutik yang selalu memberikan semangat dan motivasi. 6. Sahabat-sahabat di Racana yaitu Mim Cholifah, Aulia Ulfa Dewi, Palupiningsih, Isti Nur Lathifa, Nailil Asna yang selalu memberikan motivasi dan semangat. 7. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2010 PGMI yang telah memberikan kegembiraan, dan semangat belajar.
vii
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat. Dengan limpahan rahmat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Konsep Penaksiran dalam Subtema Bersyukur Atas Keberagaman melalui Metode Two Stay Two Stray pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonokerto Tahun Pelajaran 2014/2015” dengan lancar. Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1.
Ketua STAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd.
2.
Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Suwardi, S.Pd., M.Pd.
3.
Ketua Program Studi PGMI, Peni Susapti, M.Si.
4.
Dosen Pembimbing Skripsi, Eni Titikusumawati, M.Pd.
5.
Dosen Pembimbing Akademik, Tri Wahyu Hidayati, M. Ag.
6.
Segenap dosen dan karyawan STAIN Salatiga
7.
Kedua orang tua, yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual.
8.
Segenap guru SDN Wonokerto yang telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.
9.
Siswa-siswi kelas IV SDN Wonokerto yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data.
viii
10. Sahabat-sahabat seperjuanganku PGMI 2010, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan yang berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini kurang sempurna, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dalam kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat member manfaat kepada para pembaca dan khususnya bagi penulis. Amin. Salatiga, 13 Nopember 2014 Penulis
Dewi Ermawati
ix
ABSTRAK
Dewi Ermawati. 2014 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Konsep Penaksiran dalam Subtema Bersyukur Atas Keberagaman Melalui Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Wonokerto Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Eni Titikusumawati, M.Pd. Kata Kunci : Peningkatan, Hasil Belajar, Two Stay Two Stray Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV SDN Wonokerto Kec. Bancak Kab. Semarang masih tergolong rendah. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran yang memungkinkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan metode two stay two stray. Metode two stay two stray atau metode dua tinggal dua tamu merupakan metode yang melatih siswa untuk belajar kelompok dan saling bertukar informasi atau jawaban, dengan cara dua bertamu dengan kelompok lain dan yang dua tinggal pada kelompoknya (Suprijono, 2009: 93). Pertanyaan yang ingin dijawab apakah penerapan metode two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi konsep penaksiran dalam subtema bersyukur atas keberagaman pada siswa kelas IV SD Negeri Wonokerto tahun pelajaran 2014/2015 ? Penelitian ini merupakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Wonokerto Kec. Bancak Kab. Semarang. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan analisis data maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa penggunaan metode two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi konsep penaksiran dalam subtema bersyukur atas keberagaman di SDN Wonokerto Kec. Bancak Kab. Semarang. Terbukti pada siklus I dari 12 siswa baru 7 (58%) siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), pada siklus II 8 (67%) siswa yang telah mencapai nilai KKM dan siklus III tercatat 11 (92%) siswa telah mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
x
DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL ……………………………………………………………………….... i LEMBAR BERLOGO ………………………………………………………….……........ ii JUDUL …………………………………………………………………………………..... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………………………… iv PENGESAHAN KELULUSAN ………………………………………………………...... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………………….………... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………………………… vii KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. viii ABSTRAK ………………………………………………………..……………………….. x DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. xi DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………… xiv DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………... xv DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………… xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………. 2 B. Rumusan Masalah …………………………………………………………….. 6 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………….... 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ……………………………… 6 E. Kegunaan Penelitian …………………………………………………………... 7 F. Definisi Operasional …………………………………………………………... 8 G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian …………………………………………………….. 10 2. Lokasi, Waktu, Subjek Penelitian ………………………………………… 12
xi
3. Instrumen Penelitian ……………………………………………………… 13 4. Pengumpulan Data ……………………………………………………….. 15 5. Analisis Data ……………………………………………………………… 16 H. Sistematika Penulisan ………………………………………………………… 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Belajar a. Pengertian Belajar ……………………………………………………. 20 b. Tujuan Belajar ……………………………………………………….. 20 c. Ciri-ciri Belajar ………………………………………………………. 21 d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar …………………………
22
e. Prinsip-prinsip Belajar ……………………………………………….. 23 2. Hasil Belajar a. Pengertian hasil belajar ………………………………………………. 25 b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar …………………..
26
c. Macam-macam Hasil Belajar ………………………………………… 27 d. Penilaian Hasil Belajar ………………………………………………. 28 e. Sistem Penilaian Formatif …………………………………………… 29 B. Hasil Belajar Matematika 1. Pengertian ………………………………………………………………… 30 2. Langkah Pembelajaran Matematika di SD …………………………….
30
3. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ………………………………
31
4. Ruang Lingkup Matematika Subtema Bersyukur Atas Keberagaman ..
31
5. Standar Kompetensi Lulusan Kelas IV Kurikulum 2013 ……………….
32
C. Konsep Penaksiran …………………………………………………………… 32 D. Bersyukur Atas Keberagaman 1. Pengertian Syukur ………………………………………………………… 35 2. Keragaman Indonesia …………………………………………………….. 36
E. Metode Two Stay Two Stray 1. Pengertian Metode ………………………………………………………… 36 2. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar …………………………… 37 xii
3. Metode Two Stay Two Stray ………………………………………………….
38
4. Langkah-langkah Metode Two Stay Two Stray …………………………. 38 5. Kelebihan dan Kelemahan Two Stay Two Sray …………………………. 39 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum SDN Wonokerto ………………………………………. 41 2. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………………. 43 B. Deskripsi Siklus I ……………………………………………………………… 43 C. Deskripsi Siklus II …………………………………………………………….. 49 D. Deskripsi Siklus III ……………………………………………………………. 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pendahuluan ………………………………………………………………. 58 2. Tahapan Penelitian ……………………………………………………….. 60 B. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………………….. 80
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 87 B. Saran …………………………………………………………………………… 87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
DAFTAR TABEL
No 1.
Hal Tabel 3.1
Daftar nama-nama kelas IV SDN Wonokerto
42
Tahun 2014/2015 2.
Tabel 4.1
Prestasi Pembelajaran Matematika Kelas IV pra siklus
58
3.
Tabel 4.2
Persentase Nilai Prasiklus
59
4.
Tabel 4.3
Hasil
Persentase
Lembar
Pengamatan
Guru
62
Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray 5.
Tabel 4.4
Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I
6.
Tabel 4.5
Hasil
Persentase
Lembar
64 Pengamatan
Guru
69
Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray 7.
Tabel 4.6
Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus II
8.
Tabel 4.7
Hasil
Persentase
Lembar
71 Pengamatan
Guru
75
Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray 9.
Tabel 4.8
Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus III
77
10.
Tabel 4.9
Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika
78
melalui Metode Two Stay Two Stray Secara Individu 11.
Tabel 4.10 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika
79
Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Secara Klasikal 12.
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Guru Materi Konsep Penaksiran
81
Subtema Bersyukur Atas Keberagaman melalui Metode Two Stay Two Stray di SDN Wonokerto Bancak pada Siklus I, II, dan III 13.
Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Siswa pada Materi Konsep Penaksiran
82
Subtema Bersyukur Atas Keberagaman siklus I, II, dan III 14.
Tabel 4.13 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I, II, dan III
xiv
84
DAFTAR GAMBAR
No
Hal
1.
Gambar 1.1
Tahap penelitian
12
2.
Gambar 4.1
Diagram Hasil Belajar siswa Kelas IV
59
3.
Gambar 4.2
Diagram Hasil Pengamatan Guru
63
4.
Gambar 4.3
Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV
65
5.
Gambar 4.4
Diagram Hasil Pengamatan Guru
69
6.
Gambar 4.5
Diagram Ketuntasan Belajar siswa Kelas IV
71
7.
Gambar 4.6
Diagram Hasil Pengamatan Guru
75
8.
Gambar 4.7
Diagram Persentase Ketuntasan Siswa Kelas IV
77
9.
Gambar 4.8
Diagram Hasil Angket Siswa Kelas IV
79
10.
Gambar 4.9
Diagram Batang Lembar Pengamatan Guru siklus I, II,
81
dan III 11.
Gambar 4.10
Diagram Batang Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus
82
I,II, dan III 12.
Gambar 4.11
Hasil Evaluasi Belajar Siswa siklus I, II, dan siklus III
xv
84
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
2.
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
3.
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
4.
Lampiran 4
Lembar Observasi Guru Siklus I
5.
Lampiran 5
Lembar Observasi Guru Siklus II
6.
Lampiran 6
Lembar Observasi Guru Siklus III
7.
Lampiran 7
Lembar Observasi Siswa Siklus I
8.
Lampiran 8
Lembar Observasi Siswa Siklus I
9.
Lampiran 9
Lembar Observasi Siswa Siklus I
10.
Lampiran 10
Hasil Angket Siswa
11.
Lampiran 11
Dokumentasi
xvi
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PENAKSIRAN DALAM SUBTEMA BERSYUKUR ATAS KEBERAGAMAN MELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : Dewi Ermawati (11510029)
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Sriyanti, 2009: 17). Menurut Slameto (1991: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku yang dialami tidak semata-mata berubah begitu saja, akan tetapi dalam memperoleh hal tersebut, dilakukan secara bertahap dan menggunakan proses yang berkesinambungan. Tanpa adanya proses yang berkesinambungan seseorang dalam mencapai hasil belajar tidak akan tercapai secara maksimal dan tidak memperoleh sesuatu yang diinginkan. Pembelajaran menurut Miarso dalam buku Rusmono (2012: 6) adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain. Pembelajaran matematika adalah proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa (Susanto, 2013: 186). Praktik matematika adalah praktik dalam kecerdasan. Siswa pada zaman sekarang ini merasa tidak cukup dengan penjelasan–penjelasan guru yang 2
ada di kelas, dengan hanya memperhatikan teori saja tanpa adanya praktik mengerjakan soal-soal dan penjelasannya pun kurang adanya inovasi dan menjadikan siswa merasa sulit dalam memahami. Kenyataannya siswa banyak mencari guru privat matematika dan menggunakan guru privat tersebut mereka dapat memahami dan lebih diperhatikan oleh guru yang mengajarinya. Pembelajaran matematika tidak cukup hanya dengan penjelasan/teori saja, akan tetapi membutuhkan sesuatu inovasi dalam pengajarannya, agar materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa. Reigeluth dalam buku Rusmono (2012: 21) mendefinisikan strategi pembelajaran adalah pedoman umum yang berisi komponen-komponen yang berbeda dari pembelajaran agar mampu mencapai keluaran yang diinginkan secara optimal dibawah kondisi-kondisi yang diciptakan. Seperti pada situasi kelas dengan karakteristik siswa yang heterogen, antara kelas kecil dengan kelas besar memiliki penanganan yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar hasil pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Peranan strategi belajar mengajar sangat penting dalam dinamika suatu
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
mencapai
tujuannya
(Soenarjati,1989:97). Pembelajaran dapat dengan mudah dipahami oleh siswa tentu di perlukan strategi yang tepat agar tujuannya tercapai. Mengajar bagi seorang guru bukan sekedar menyampaikan pengetahuan kepada siswa saja, akan tetapi seorang guru perlu memiliki tingkat pemahaman maupun keterampilan dalam mengelola kelas. Seperti
3
menyiapkan media maupun metode yang cocok yang dapat diterima oleh siswa-siswanya. Fakta di lapangan sering ditemukan seorang guru menyampaikan materi menggunakan metode ceramah dan menurut siswa itu merupakan hal yang sangat membosankan. Tanpa adanya kreativitas yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa. Hasil observasi pada tanggal 6 Agustus 2014 didapatkan masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 6,0. Sebanyak 75% ratarata siswa kelas IV mendapatkan nilai 55. Kendala yang dialami diantaranya pembelajaran yang monoton dan pembelajaran guru matematika masih sering menggunakan metode ceramah dan tanpa adanya inovasi lain. Fasilitas yang dimiliki sekolah tidak memadai, dan daya serap siswa yang rendah. Proses pembelajaran matematika di SDN Wonokerto kurang adanya inovasi dalam mengembangkan materi dan hal itu sangat mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Siswa kelas IV SDN Wonokerto merasa kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru, karena siswa malas dan kurang semangat mengikuti pelajaran. Pemahaman tidak akan tercapai apabila siswa merasa malas dan kurang semangat ketika mengikuti pelajaran matematika, sehingga untuk pencapaian prestasipun memiliki tingkat yang rendah. Seorang guru ketika menyampaikan materi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang
4
tepat dan menarik perhatian siswa, hasil belajar yang diperoleh siswa dapat meningkat. Mengatasi permasalahan di atas, metode tepat yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika adalah two stay two stray (dua tinggal dua tamu). Metode two stay two stray adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Strategi ini sangat cocok untuk pembelajaran matematika karena
siswa dapat saling
bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, saling
mendorong
untuk
berprestasi,
dan
melatih
siswa
untuk
bersosialisasi dengan baik antar siswa satu dengan siswa yang lain. Penggunaan metode two stay two stray diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PENAKSIRAN DALAM
SUBTEMA
BERSYUKUR
ATAS
KEBERAGAMAN
MELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA KELAS IV SD NEGERI WONOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
5
B. Rumusan masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil sebuah rumusan masalah yaitu : Apakah penerapan metode two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi konsep penaksiran dalam subtema bersyukur atas keberagaman pada siswa kelas IV SD Negeri Wonokerto tahun pelajaran 2014/2015 ?
C. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditetapkan tujuan penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi konsep penaksiran dalam subtema bersyukur atas keberagaman melalui metode two stay two stray pada siswa kelas IV SD Negeri Wonokerto tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan metode two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi konsep penaksiran dalam subtema bersyukur atas keberagaman pada siswa kelas IV SD Negeri Wonokerto tahun pelajaran 2014/2015.
6
2. Indikator Keberhasilan Penerapan metode two stay two stray bisa dikatakan efektif apabila yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan adalah : a. Secara individu Adanya peningkatan hasil belajar matematika materi konsep penaksiran dalam subtema bersyukur atas keberagaman yaitu mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ≥75. b. Secara Klasikal Ketuntasan
siswa
secara
klasikal
dalam
pembelajaran
matematika, khususnya materi konsep penaksiran dalam subtema bersyukur atas keberagaman persentase nilai mendapatkan 80% siswa mencapai nilai KKM.
E. Kegunaan penelitian 1. Manfaat Teoritis Didapatkan sebuah pengetahuan baru mengenai pembelajaran matematika melalui metode two stay two stray pada siswa kelas IV SD Negeri Wonokerto tahun pelajaran 2014/2015. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa
7
Meningkatnya prestasi belajar matematika khususnya pada materi
konsep penaksiran dalam
subtema
bersyukur atas
keberagaman melalui metode two stay two stray. b. Bagi guru Diperolehnya metode pembelajaran yang tepat dan inovatif dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi konsep penaksiran dalam subtema bersyukur atas keberagaman bagi siswa kelas IV SD Wonokerto tahun pelajaran 2014/2015. c. Bagi sekolah Memperoleh masukan tentang metode mengajar untuk perbaikan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pendidikan sekolah. d. Bagi peneliti Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang dilakukan dalam bentuk penelitian.
F. Definisi Operasional Agar penelitian tidak menyimpang terlalu jauh dan dapat terarah dengan baik dari tujuan yang di harapkan maka perlu adanya definisi istilah sebagai berikut:
8
1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). 2. Penaksiran Menaksir adalah menentukan suatu nilai dengan kira-kira. Penaksiran dilakukan untuk mencari nilai terdekat dari jawaban yang ditemukan. Penaksiran dilakukan dengan membulatkan bilangan ke bilangan terdekat (Untoro, 2010: 35). 3. Bersyukur Atas Keberagaman Syukur adalah pujian atas kebaikan, ucapan terimakasih, atau menampakkan nikmat Allah ke permukaan, yang mencakup syukur dengan hati, syukur dengan lidah, dan syukur dengan perbuatan (Susanto agus, 2012: 112). Bersyukur atas keberagaman berarti mensyukuri adanya ragam yang dimiliki. 4. Metode Metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan (Susanto, 2013: 44). Mengajar bagi seorang guru dituntut dalam penggunaan metode yang tepat. Seorang guru yang baik akan memahami dengan baik metode yang digunakannya.
9
5. Two Stay Two Stray Metode two stay two stray atau metode dua tinggal dua tamu. merupakan metode yang melatih siswa untuk belajar kelompok dan saling bertukar informasi atau jawaban, dengan cara dua bertamu dengan kelompok lain dan yang dua tinggal pada kelompoknya (Suprijono, 2009: 93).
G. Metode penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang disebut PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 8). PTK digunakan untuk meneliti semua kegiatan yang ada di kelas. PTK akan dilaksanakan dalam empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan Perencanaan merupakan proses yang akan dilakukan untuk mengurangi masalah yang ada di kelas. Perencanaan disusun agar dalam pelaksanaannya memiliki panduan dan dapat terarah. Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah : 1) Menyiapkan materi tentang konsep penaksiran yang dikaitkan dengan subtema bersyukur atas kebergaman.
10
2) Menyiapkan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
kurikulum 2013 tema 1 Indahnya Kebersamaan Subtema 3 tentang Bersyukur Atas Keberagaman yang menggunakan metode two stay two stray. 3) Menyiapkan lembar soal atau post test tentang konsep penaksiran yang dikaitkan dengan subtema bersyukur atas kebergaman pada setiap pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan metode two stay two stray. 4) Menyiapkan
lembar
observasi
guru
dan
siswa
untuk
mengetahui proses pembelajaran menggunakan metode two stay two stray. b. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan tindakan di kelas yaitu pembelajaran menggunakan metode two stay two stray. Pelaksanaan pembelajarannya terdiri dari pendahuluan, inti dan penutup. c. Pengamatan Tahap pengamatan, peneliti mengamati proses diskusi yang dilakukan pada saat pembelajaran dan hal yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas. Pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh mana keberhasilan yang sudah dicapai dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
11
d. Refleksi Refleksi merupakan usaha untuk memahami data yang diperoleh guna mengetahui tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Adapun gambaran tahap penelitian (Arikunto, 2006: 16) adalah sebagai berikut:
Perencanaan Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS II
Pengamatan
? Gambar 1.1 tahap penelitian (Arikunto, 2006: 16) 2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian a. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Sekolah ini dipilih
menjadi
tempat
penelitian
karena
perlu
adanya
pengembangan model pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan
12
kreatifitas guru dan keaktifan siswa yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 di SD Negeri Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. c. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, yang berjumlah 12 siswa. Siswa kelas IV SD Wonokerto dipilih sebagai subyek penelitian karena perlu adanya pembaharuan pembelajaran dari guru yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadikan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran matematika yang dipadukan dengan kurikulum 2013 tema indahnya kebersamaan subtema bersyukur atas keberagaman, dan untuk pelajaran matematika dikhususkan mengenai penaksiran yang menggunakan metode Two Stay Two Stray. 3. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Lembar observasi 1) Lembar Observasi bagi guru, digunakan untuk mengamati kegiatan guru, karena melalui lembar observasi akan lebih
13
mudah memperoleh data-data yang dijadikan sebagai bahan penelitian. Peneliti menggunakan metode observasi. 2) Lembar Observasi bagi siswa, digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa perlu diamati karena untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar yang diperoleh siswa sehingga peneliti menggunakan lembar pengamatan diskusi kelompok yang dilakukan secara langsung melalui metode diskusi. b. Soal tes Tes merupakan suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Soal tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. Soal tes ini berupa tes tertulis yang berbentuk essay tentang tema bersyukur atas keberagaman. c. Dokumentasi Dokumentasi
digunakan
untuk
mengetahui
proses
pembelajaran dan hasil evaluasi yang berlangsung. Dokumentasi berupa foto yang menggambarkan keadaan proses pembelajaran.
14
4. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam
penelitian tindakan kelas ini
menggunakan metode observasi, tes, dokumentasi dan catatan lapangan. a. Observasi Metode ini akan dipandu menggunakan lembar pengamatan yang berupa lembar observasi guru dan siswa. Lembar pengamatan siswa berupa lembar pengamatan diskusi kelompok yang diamati oleh peneliti, sedangkan lembar pengamatan guru dilakukan dengan bantuan guru kelas dalam mengumpulkan datanya. Lembar observasi ini disusun untuk mencatat perkembangan pembelajaran selama penelitian tindakan kelas berlangsung. b. Tes Pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah tes formatif yaitu membuat soal essay dan menggunakan lembar tertulis guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi. c. Dokumentasi Dokumentasi
yang
peneliti
gunakan
adalah
mendokumentasikan segala kegiatan penelitian tindakan kelas baik ketika persiapan maupun ketika berlangsung. Dokumentasi tersebut dapat berupa perencanaan pembelajaran, hasil pekerjaan siswa,
dan
foto
yang
pembelajaran.
15
menggambarkan
keadaan
proses
d. Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti ketika melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas (Kunandar, 2011: 197). Peneliti mengumpulkan data dengan cara mengamati pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi siswa dengan guru, maupun siswa dengan siswa. Catatan lapangan digunakan untuk
memperoleh
memperhatikan
data
tentang
pembelajaran
keadaan
matematika
siswa materi
ketika konsep
penaksiran, suasana kelas yang kondusif atau sebaliknya, dan interaksinya.
H. Analisis Data Penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis tindakan keberhasilan atau keberhasilan siswa. Dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir pelajaran. Analisis dilakukan peneliti bersama guru kelas IV SD Wonokerto sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Hasil
penelitian
akan
dilakukan
analisis
untuk
membuktikan
hipotesisdengan cara sebagai berikut: a. Ketuntasan masing-masing siswa dengan rumus sebagai berikut: P=
100
Keterangan: 16
P = Presentase F = Frekuensi yang dicari presentasinya N = Jumlah siswa (Djamarah, 222) b. Ketuntasan klasikal menggunakan rumus: 100 Persentase nilai ketuntasan siswa secara klasikal mendapatkan 80% siswa mencapai nilai KKM.
I. Sistematika penulisan Skripsi ini terdiri dari beberapa bab yang saling berkaitan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Halaman Judul 2. Nota Pembimbing 3. Lembar Pengesahan 4. Pernyataan keaslian tulisan 5. Motto 6. Persembahan 7. Abstrak 8. Kata Pengantar 9. Daftar Isi 10. Daftar Tabel 11. Daftar Grafik 12. Daftar Lampiran
17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis E. Definisi Operasional F. Metodologi Penelitian: rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah
penelitian,
instrument
pengumpulan data dan analisis data. BAB II Kajian Pustaka Mengenai kajian pustaka yang berisi: A. Belajar dan Hasil Belajar B. Hasil Belajar Matematika C. Konsep Penaksiran D. Bersyukur Atas Keberagaman E. Metode Two Stay Two Stray BAB III Pelaksanaan Penelitian
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Deskripsi per siklus 18
penelitian,
tehnik
B. Pembahasan BAB V Penutup
A. Kesimpulan B. Saran
19
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Belajar a. Pengertian Belajar Menurut R. Gagne dalam buku Susanto (2013: 1), belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Syah (2003) menyimpulkan, belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Sriyanti, 2009: 17). Sedangkan menurut Sardiman (2009: 20-21) pengertian belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Dari definisi-definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan untuk terbentuknya pribadi yang utuh. b. Tujuan Belajar` Menurut Suprijono (2009: 5) tujuan belajar sangat banyak
dan
bervariasi.
Tujuan
belajar
yang
eksplisit
diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, 20
instructional effects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis. c. Ciri-Ciri Belajar Ciri-ciri belajar menurut Baharudin (2007: 15-16) adalah sebagai berikut: 1) Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti hasil dari belajar dapat diamati dengan berubahnya tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. 2) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. 3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. 4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5) Pengalaman atau latihan dapat memperkuat untuk semangat mengubah tingkah laku.
21
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Menurut Slameto (1991: 56-74) membagi menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1. Faktor Intern Pada faktor intern ini dibahas menjadi tiga faktor, yaitu: a) Faktor Jasmaniah Jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor kesehatan seseorang berpengaruh terhadap proses belajar, karena seseorang akan terganggu jika kesehatan
terganggu.
Sedangkan
cacat
tubuh
merupakan sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. b) Faktor Psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah: intellegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan. c) Faktor Kelelahan Kelelahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
22
2. Faktor Ekstern Faktor eksten yang berpengaruh terhadap belajar dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. e. Prinsip-Prinsip Belajar Prinsip
belajar
merupakan
dasar
dalam
upaya
pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan upaya mengajarnya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 42-50) prinsip itu berkaitan dengan: 1) Perhatian dan Motivasi Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan atau diperlukan untuk dipelajari lebih lanjut, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. 2) Keaktifan Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan yang beraneka ragam. Mulai dari kegiatan fisik
23
yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. 3) Keterlibatan langsung/Berpengalamaan Edgar Dale (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 45) dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Belajar tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. 4) Pengulangan Menurut teori Psikologi Daya belajar dalam buku Dimyati dan Mudjiono (2002: 46) adalah melatih dayadaya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamati,
menanggap,
mengingat,
mengkhayal,
merasakan, berpikir, dan sebagainya. Pengulangan akan mengembangkan daya-daya tersebut. 5) Tantangan Teori Medan (Field Theory) dari Kurt Lewin dalam buku Dimyati dan Mudjiono (2002: 47) mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Agar anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dalam belajar, maka
24
bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan ajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. 6) Balikan dan Penguatan Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik akan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. 7) Perbedaan Individual Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara. Antara lain penggunaan metode atau strategi belajar-mengajar yang bervariasi sehingga perbedaanperbedaan kemampuan siswa dapat terlayani.
2. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Definisi hasil belajar menurut Susanto (2013: 5) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Suprijono (2009: 5) hasil belajar adalah polapola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.
25
Definisi-definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik yang menunjuk pada prestasi belajar. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Wasliman dalam buku Susanto (2013: 12) berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Masing-masing faktor dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Faktor Internal Merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. 2. Faktor Eksternal Merupakan faktor yang berasal dari luar peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
26
c. Macam-Macam Hasil Belajar Menurut Susanto (2013: 6-11) hasil belajar meliputi pemahaman konsep, keterampilan proses, dan sikap siswa. Untuk lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut: 1. Pemahaman Konsep Pemahaman menurut Bloom dalam buku Susanto (2013: 6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman ini merupakan seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan. 2. Keterampilan Proses Keterampilan proses menurut Usman dan Setiawati dalam buku Susanto (2013: 9) merupakan keterampilan yang mengarah pada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. 3. Sikap Menurut Sardiman dalam buku Susanto (2013: 11) sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu
27
dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. d. Penilaian Hasil Belajar 1. Pengertian Penilaian Penilaian menurut Sudjana (2005: 3) adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasilhasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. 2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Fungsi dari penilaian adalah: a) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya instruksional. b) Sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. c) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orangtuanya. Sedangkan tujuan penilaian adalah: a) Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
28
b) Mengetahui pengajaran
keberhasilan di
proses
sekolah,
yakni
pendidikan
dan
seberapa
jauh
keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan. c) Menentukan tindak lanjut hasil penelitian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. d) Memberikan
pertanggungjawabannya
dari
pihak
sekolah ke pihak-pihak yang berkepentingan (Sudjana, 2005: 3). e. Sistem Penilaian Formatif Penilaian formatif digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu (Djamarah, 2006: 106). Penelitian ini menggunakan penilaian formatif, karena peneliti melakukan penilaian secara langsung yang dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar selesai, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan yang diajarkan.
29
B. Hasil Belajar Matematika 1. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar matematika adalah tingkat keberhasilan atau penguasaan seorang siswa terhadap bidang studi matematika setelah menempuh belajar mengajar yang terlihat pada nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar. 2. Langkah Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Tujuan pembelajaran matematika di SD yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menuju tahap keterampilan tersebut harus melalui langkah-langkah benar yang sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa. Berikut ini adalah pemaparan pembelajaran yang ditekankan pada konsep-konsep matematika menurut Heruman (2010: 2-3). a) Penanaman Konsep Dasar (Penanaman Konsep), merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep baru matematika yang abstrak. b) Pemahaman Konsep, yaitu pembelajaran yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika. c) Pembinaan Keterampilan, yaitu pembelajaran pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika.
30
3. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar menurut Susanto (2013: 189-190) Secara umum, bertujuan agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Adapun secara khusus, adalah sebagai berikut: a.
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonse, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
b.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c.
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d.
Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
e.
Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
4. Ruang
Lingkup
Matematika
Subtema
Bersyukur
Atas
Keberagaman Ruang lingkup materi pada mata pelajaran matematika subtema bersyukur atas keberagaman adalah bereksplorasi dengan penaksiran, yang ditekankan pada pengetahuan dan keterampilan.
31
5. Standar Kompetensi Lulusan Kelas IV Kurikulum 2013 a. Sikap . Menerima, menjalankan, menghargai, dan mengamalkan. a. Pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial,
alam
sekitar,
serta
dunia
dan
peradabannya. b. Keterampilan b. Menerima, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. c. Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret. c. Pengetahuan d. Mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi. e. Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya,
dan
berwawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban.
C. Konsep Penaksiran Menaksir (Untoro, 2010: 35) adalah menentukan suatu nilai dengan kira-kira. Menaksir hasil operasi hitung dalam puluhan, ratusan, atau ribuan terdekat dapat memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
32
1) Menaksir dalam puluhan terdekat, perhatikan angka satuannya. - Jika angka satuannya 1,2,3,4, maka dibulatkan ke bawah menjadi bilangan 0 (nol), - Jika angka satuannya 5,6,7,8,9, maka dibulatkan ke atas menjadi bilangan 10. Contoh: Harga satu bungkus permen di warung pak Darto seharga Rp 4.679,00. Berapa taksiran harganya? Angka 4 sebagai ribuan, angka 6 sebagai ratusan, angka 7 sebagai puluhan, dan angka 9 adalah satuan. 79 mempunyai satuan 9
dibulatkan jadi 80
Jadi, 4.679 kira-kira taksirannya = 4.680 2) Penaksiran dalam ratusan terdekat perhatikan angka puluhannya. - Jika nilai puluhannya 50 ke atas, dibulatkan menjadi 100. - Jika nilai puluhannya kurang dari 50 dihilangkan. Contoh: Harga
sebuah penghapus di toko baru adalah Rp 675,00.
Berapakah taksiran harganya? Angka 6 adalah ratusan. Maka taksirannya adalah 700 3) Penaksiran dalam ribuan terdekat, perhatikan angka ratusannya - Jika nilai ratusannya 500 ke atas dibulatkan jadi 1.000 - Jika kurang dari 500 dihilangkan. Contoh:
33
Harga satu porsi lontong sayur adalah Rp 4.509,00. Berapakah taksiran harganya? Taksiran ratusannya 500 ke atas maka dibulatkan jadi 5.000 Ada tiga macam penaksiran, yaitu sebagai berikut: 1. Taksiran Tinggi Taksiran tinggi dilakukan dengan membulatkan ke atas bilanganbilangan dalam operasi hitung. Contoh: - Taksiran tinggi untuk 58 + 23 adalah 60 + 30 = 90 - Taksiran tinggi untuk 43 x 38 adalah 50 x 40 = 2.000 2. Taksiran Rendah Taksiran rendah dilakukan dengan membulatkan ke bawah bilangan-bilangan dalam operasi hitung. Contoh: f. Taksiran rendah untuk 58 + 23 adalah 50 + 20 = 70 g. Taksiran rendah untuk 12 + 79 adalah 10 + 70 = 80 h. Taksiran rendah untuk 43 x 38 adalah 40 x 30 = 1.200 3. Taksiran Terbaik Taksiran terbaik dilakukan dengan membulatkan ke bilangan terdekat dengan bilangan-bilangan dalam operasi hitung. Contoh: i. Taksiran terbaik untuk 58 + 23 adalah 60 + 20 = 80 j. Taksiran terbaik untuk 43 x 38 adalah 40 x 40 = 1.600
34
k. Taksiran terbaik untuk 24 + 35 adalah 20 + 40 = 60
D. Bersyukur Atas Keberagaman 1) Pengertian Syukur Allah Swt. berfirman: ۬شدِيد َ ََرَب ِبى ل َ َو ِإ ۡذ تَأَذَّنَ َزبُّكُ ۡم لَ ِٕٮه َ ڪ ۡست ُ ۡم ََل َ ِشيدَوَّكُ ۡمۖ َولَ ِٕٮه َ ش َ َََ ۡست ُ ۡم ِإ َّن “Dan
(ingatlah
juga),
tatkala
Tuhanmu
memaklumkan,
„Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim 14: 7). Dalam ayat lain, Allah Swt. berfirman: بّلِل ََىِ ٌّ ََ ِميد َ َّ َولَقَدْ آت َ ْيىَا لُ ْق َمانَ ْبل ِح ْك َمةَ أ َ ِن ب ْش ُك ْس ِ َّّلِلِ َو َم ْه يَ ْش ُك ْس فَإِوَّ َما يَ ْش ُك ُس ِلىَ َْ ِس ِه َو َم ْه َكَ ََس فَإ ِ َّن “Dan, sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, „Bersyukurlah kepada Allah. Barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman 31: 12). Kedua ayat di atas menunjukkan pentingnya bersyukur dalam kehidupan. Menurut Ahmad bin Faris dalam buku Susanto agus (2010: 112) syukur diartikan sebagai pujian karena adanya kebaikan diperoleh. Hakikat syukur adalah merasa ridha atau puas dengan nikmat, meskipun hanya sedikit. M. Quraish Shihab dalam buku Susanto agus (2010: 112) mengatakan bahwa syukur meliputi 3 komponen penting. Pertama, syukur dalam hati dengan merasa 35
puas secara batin atas anugerah yang diterima. Kedua, syukur lisan dengan mengakui anugerah dan memuji pemberinya. Dan ketiga, syukur perbuatan, yaitu dengan memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan penganugerahannya. 2) Keragaman Indonesia Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, adat, dan budaya. Bersemboyan Binneka Tunggal Ika, kita hidup rukun dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cara menghargai keragaman budaya yang ada di masyarakat (Hadiah, 2007: 56) antara lain: Tidak mencela apalagi menghina budaya suku lain Tidak mengganggu jalannya upacara adat suku lain Tidak membangga-banggakan suku kita sendiri karena setiap suku memiliki keunikan masing-masing Menghargai teman yang ingin melakukan kebiasaan adat sukunya. Bersyukur atas kebaragaman berarti mensyukuri segala ragam yang dimiliki. Warga Negara Indonesia patut bersyukur karena memiliki berbagai ragam suku, budaya, bahasa, dan lain sebagainya.
E. Metode Two Stay Two Stray i.
Pengertian Metode Menurut Ahmadi (2011: 75) metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
36
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. ii.
Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar Kedudukan metode dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut (Djamarah, 2006: 72-75): a. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik Penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. b. Metode sebagai strategi pengajaran Kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar efektif dan efisien, dan mengena ke tujuan yang ada. c. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan Tujuan dirumuskan agar siswa memiliki keterampilan tertentu, sehingga metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Menggunakan metode yang tepat dapat menunjang
kegiatan
belajar
mengajar,
sehingga
dapat
dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.
37
iii.
Metode Two Stay Two Stray Metode two stay two stray (dua tinggal dua tamu) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain, dengan tujuan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman (Samsul Ma‟arif, 2012).
iv.
Langkah-langkah Metode Two Stay Two Stray Langkah-langkah dalam menggunakan metode two stay two stray adalah sebagai berikut : a. Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok beranggota 4 anak. b. Guru memberikan materi tentang penaksiran kepada setiap kelompok. Antar kelompok satu dengan yang lain memiliki materi yang berbeda. c. Setiap kelompok mempelajari materi yang sudah diberikan oleh guru. d. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain. e. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil dan informasi mereka ke tamu mereka.
38
f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka masingmasing dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka. v.
Kelebihan dan Kelemahan Two Stay Two Sray Metode Two Stay Two Stray memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan belajar mengajar (Samsul Ma‟arif, 2012). Berikut ini beberapa kelebihan penggunaan metode Two Stay Two Stray : a. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan. b. Belajar siswa lebih bermakna. c. Lebih berorientasi pada keaktifan berpikir siswa. d. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. e. Memberikan kesempatan terhadap siswa untuk menentukan konsep sendiri dengan cara memecahkan masalah. f. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompoknya. g. Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka terhadap teman. h. Meningkatkan motivasi belajar siswa. Di samping kelebihan yang dimiliki Two Stay Two Stray, terdapat pula beberapa kelemahan yang dihadapi dalam penerapan Two Stay Two Stray antara lain: a. Membutuhkan waktu yang lama. 39
b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok, terutama yang tidak terbiasa belajar kelompok akan merasa asing dan sulit untuk bekerjasama. c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga). d. Seperti kelompok biasa, siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi, sehingga siswa yang kurang pandai memiliki kesempatan yang sedikit untuk mengeluarkan pendapatnya. e. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.
40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Bagian ini, penulis ingin memaparkan lokasi dilaksanakannya penelitian. Hal ini dipandang perlu karena untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan dilakukan. Secara garis besar lokasi penelitian sebagai berikut: a. Identitas Nama Sekolah
: SDN Wonokerto
Alamat
:
Jalan
Sultan
Agung
No.
05
Desa
Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang Tema
: Indahnya Kebersamaan
Subtema
: Bersyukur Atas Keberagaman
b. Karakteristik Siswa Kelas IV Siswa kelas IV SDN Wonokerto berjumlah 12 siswa. Terdiri dari laki-laki 4 anak dan 8 anak perempuan. Nama-nama siswa tersebut adalah sebagai berikut:
41
Tabel 3.1 Daftar nama-nama kelas IV SDN Wonokerto Tahun 2014/2015 No.
Nama
L/P
Angka Nilai
Kategori
1
SAHRUL KUMAL
L
45
Rendah
2
AFIANA SESILIA DEWI
P
51
Sedang
3
APRILIA ZAHROTUL
P
74
Tinggi
L
55
Sedang
JANNAH 4
FADHANA ALDI FIRNANDI
5
IKA NUR JANNAH
P
50
Sedang
6
KHOLIFATUL UMMAH
P
51
Sedang
7
LISKA KHOIRUNNISA
P
70
Tinggi
8
LILIK NUR KHOFIFAH
P
50
Sedang
9
MUHAMMAD DARIS
L
73
Tinggi
P
54
Sedang
NAUFAL 10
NAYNAYA MAGHFIROTUNNISA
11
UMI SA‟ADATIN NISA
P
52
Sedang
12
M. RICKY ARYANTO
L
46
Rendah
42
2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kurikulum 2013 tema 1 indahnya kebersamaan subtema 3 bersyukur atas keberagaman. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian menggunakan pembelajaran yang terdapat mata pelajaran matematika kelas IV SDN Wonokerto, Kec. Bancak, Kab. Semarang. Waktu pelaksanaan sebagai berikut: 1) Kegiatan siklus I
: Rabu, 10 September 2014
2) Kegiatan siklus II
: Kamis, 11 September 2014
3) Kegiatan siklus III
: Sabtu, 13 September 2014
B. Deskripsi Penelitian Siklus I 1. Perencanaan (Planning) Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama dilaksanakan pada 10 September 2014. b. Menyiapkan RPP kurikulum 2013 Menyiapkan RPP kurikulum 2013 tema 1 subtema 3 pembelajaran 3 yang disesuaikan dengan kompetensi inti, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Adapun kompetensi inti, standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah:
43
1) Kompetensi Inti a. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. b. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. c. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. d. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. 2) Kompetensi Dasar a. Bahasa Indonesia 1. Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan sosial.
44
2. Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap penggunaan alat
teknologi modern dan tradisional,
proses pembuatannya melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. b. Matematika 1. Menerapkan penaksiran dalam melakukan penjumlahan, perkalian,
pengurangan
dan
pembagian
untuk
memperkirakan hasil perhitungan. 2. Mengemukakan
kembali
dengan
kalimat
sendiri,
menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tem-pat bermain
serta memeriksa
kebenarannya. c. PPkn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) 1. Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat 2. Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. d. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 1. Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
45
2. Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. 3)
Indikator a. Bahasa Indonesia Menceritakan pengalaman memakan suatu makanan tradisional. b. Matematika Menyelesaikan
masalah
yang
terkait
dengan
penaksiran. c. PPkn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Memberikan contoh kegiatan yang menunjukkan sikap bekerja sama. d. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Menemukan
contoh
interaksi
manusia
dengan
lingkungan sosial. c. Penyiapan Perangkat Perangkat yang disiapkan pada siklus I meliputi absensi, lembar pengamatan guru dan siswa, lembar penilaian dan soal. Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan guru dan siswa disusun untuk mengamati seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode two stay two stray.
46
2. Tindakan (Action) Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 1 kali tatap muka (8 x 35 menit) yaitu jam ke 1-8. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah tema 1 indahnya kebersamaan subtema 3 bersyukur atas keberagaman pembelajaran 3. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajarannya sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Kegiatan awal meliputi salam, do‟a, absensi, apersepsi, tepuk kompak dan menginformasikan materi yang akan diajarkan. b. Kegiatan Inti 1) Siswa mendengarkan penjelasan melalui gambar dari guru tentang makanan tradisional. 2) Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai pengalaman makan makanan tradisional. 3) Siswa menceritakan pengalamannya mencoba salah satu makanan tradisional yang ada pada buku siswa. 4) Siswa memperhatikan demonstrasi guru melalui gambar tentang makanan dan harganya. 5) Siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok terdiri 4 anak. 6) Setiap kelompok mendiskusikan penaksiran harga makanan tradisional yang soalnya antar kelompok berbeda.
47
7) Setelah diskusi, setiap kelompok mengirimkan 2 orang untuk bertamu ke kelompok lain. 8) Dua
orang
yang
tinggal
dalam
kelompok
bertugas
membagikan hasil dan informasi mereka ke tamu mereka. 9) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka masingmasing dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. 10) Siswa dan guru membahas hasil kerja kelompok. 11) Siswa membaca cerita Siti dan teman-temannya yang membantu Bu Mimin. 12) Siswa berdiskusi kelompok tentang hal tersebut, dibantu dengan pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa. 13) Siswa bersama guru membahas hasil diskusi kelompok. 14) Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan guru. c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup meliputi kesimpulan atau rangkuman hasil belajar selama pelajaran berlangsung, tepuk semangat, do‟a dan salam. 3. Pengamatan (Observation) Tahap
observasi
dilaksanakan
secara
langsung
dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. Data
48
yang dikumpulkan pada siklus I adalah hasil observasi keaktifan, kerja sama, sikap dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. 4. Refleksi (Reflection) Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran melalui metode two stay two stray untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan (Planning) Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a.
Pelaksanaan tindakan kelas siklus kedua dilaksanakan pada 11 September 2014.
b.
Menyiapkan RPP Menyiapkan RPP kurikulum 2013 tema 1 subtema 3 pembelajaran 4 yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II. Adapun, standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah: 1) Kompetensi Dasar a. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 1.
Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
2.
Menceritakan manusia
dalam
dinamika
interaksi
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
49
b. Matematika 1.
Menerapkan
penaksiran
dalam
melakukan
penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian untuk memperkirakan hasil perhitungan. 2.
Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah,
atau
tempat
bermain
serta
memeriksa
kebenarannya. c. PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) 1. Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat 2. Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat 2) Indikator a. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Menunjukkan contoh interaksi manusia dalam bentuk diskusi kelompok b. Matematika Menyelesaikan masalah yang terkait dengan penaksiran c. PPkn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)
50
1.
Memberikan contoh, manfaat, dan hal-hal yang dapat dilakukan dengan bekerja sama dalam bentuk peta pikiran
2.
Memecahkan masalah bersama melalui bekerja sama dengan teman
c. Penyiapan Perangkat Perangkat yang disiapkan pada siklus II meliputi absensi, lembar pengamatan guru dan siswa, lembar penilaian dan soal. Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan guru dan siswa disusun untuk mengamati seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran. 2. Tindakan (Action) Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 1 kali tatap muka (8 x 35 menit) yaitu jam ke 1-8. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini menggunakan kurikulum 2013 dengan tema 1 indahnya kebersamaan subtema 3 bersyukur atas keberagaman pembelajaran 4. Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus II. a. Kegiatan Awal Kegiatan awal meliputi salam, do‟a, absensi, apersepsi, tepuk kompak dan menginformasikan materi yang akan diajarkan. b. Kegiatan Inti 1) Diawali dengan siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok terdiri 4 anak.
51
2) Siswa bekerja sama mendiskusikan pemecahan masalah ketika Dayu dan Beni tidak masuk sekolah karena sakit, kemudian menjawab pertanyaan. 3) Setelah siswa selesai berdiskusi, guru mengajukan pertanyaan: - Bagaimana cara kalian menyelesaikan masalah ini? - Bagaimana perasaan kalian saat bekerja sama? apa yang terjadi ketika kerjasama tersebut berlangsung? - Apakah di dalam kelompokmu semua siswa memiliki kemampuan yang sama?jelaskan alasanmu! - Apakah kalian memiliki cara bekerja yang sama? - Bagaimana kalian menyikapi perbedaan agar tujuan kalian tercapai? 4) Guru menekankan bahwa kerjasama bisa dilakukan meskipun anggotanya mempunyai kemampuan dan sifat yang berbeda, dan kita harus bersyukur dengan hal itu. 5) Siswa melihat daftar makanan dan menyelesaikan soal. 6) Siswa berdiskusi kelompok mengerjakan taksiran harga makanan. 7) Setelah diskusi, setiap kelompok mengirimkan 2 orang untuk bertamu ke kelompok lain. 8) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil dan informasi mereka ke tamu mereka.
52
9) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka masingmasing dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. 10) Siswa dan guru mencocokkan dan membahas hasil kerja kelompok. 11) Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai bekerja sama. 12) Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang sikap bekerja sama, kemudian membuat peta pikiran berdasarkan pertanyaan yang ada. 13) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang bekerja sama. c.
Kegiatan Penutup Kegiatan penutup meliputi kesimpulan atau rangkuman hasil belajar selama pelajaran berlangsung, tepuk semangat, do‟a dan salam.
3. Pengamatan (Observation) Tahap
observasi
dilaksanakan
secara
langsung
dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. Aspek yang diamati adalah hasil observasi keaktifan, kerja sama, sikap dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
53
4. Refleksi (Reflection) Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran melalui metode two stay two stray untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III 1. Perencanaan (Planning) Tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a.
Pelaksanaan tindakan kelas siklus ketiga dilaksanakan pada 13 September 2014
b.
Menyiapkan RPP Menyiapkan RPP kurikulum 2013 tema 1 subtema 3 pembelajaran 6 yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus III. Adapun, standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah: 1) Kompetensi Dasar a. SBdP (Seni Budaya dan Prakarya) 1.
Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-
rendah nada dengan gerak tangan 2.
Menyanyikan solmisasi lagu wajib dan lagu daerah
yang harus dikenal.
54
b. Matematika 1. Menerapkan
penaksiran
dalam
melakukan
penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian untuk memperkirakan hasil perhitungan. 2. Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain
serta memeriksa
kebenarannya. 2) Indikator a. SBdP (Seni Budaya dan Prakarya) Menyanyikan lagu „Syukur‟ dengan nada dan syair yang benar dan memahami maknanya b. Matematika Menyelesaikan masalah yang terkait dengan penaksiran 2. Tindakan (Action) Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 1 kali tatap muka (8 x 35 menit) yaitu jam ke 1-8. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah tema 1 indahnya kebersamaan subtema 3 bersyukur atas keberagaman pembelajaran 6. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajarannya sebagai berikut:
55
a. Kegiatan Awal Kegiatan awal meliputi salam, do‟a, absensi, apersepsi, tepuk kompak dan menginformasikan materi yang akan diajarkan. b. Kegiatan Inti 1) Siswa menyanyikan lagu “Syukur” ciptaan H. Mutahar dengan nada dan syair yang tepat seperti tampak pada notasi musik. 2) Guru memberikan contoh menyanyikan lagu “syukur”. 3) Siswa memperhatikan lirik lagu “Syukur” dengan cermat. 4) Siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok terdiri 4 anak. 5) Siswa mendiskusikan makna lagu tersebut secara berpasangan. 6) Siswa menuliskan hasil diskusi di dalam buku siswa. 7) Siswa menjawab pertanyaan terkait lagu “Syukur”. 8) Siswa berdiskusi kelompok mengerjakan soal evaluasi. 9) Setelah diskusi, setiap kelompok mengirimkan 2 orang untuk bertamu ke kelompok lain. 10) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil dan informasi mereka ke tamu mereka. 11) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka masingmasing dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. 12) Siswa dan guru mencocokkan dan membahas hasil kerja kelompok.
56
c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup meliputi kesimpulan atau rangkuman hasil belajar selama pelajaran berlangsung, tepuk semangat, do‟a dan salam. 3. Pengamatan (Observation) Tahap
observasi
dilaksanakan
secara
langsung
dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. Aspek yang diamati adalah hasil observasi keaktifan, kerja sama, sikap dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.. 4. Refleksi (Reflection) Hasil dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Maka penelitian ini berhasil jika terdapat peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pendahuluan Peningkatan hasil belajar matematika materi konsep penaksiran dalam tema bersyukur atas keberagaman merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 3 siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah menetapkan keberhasilan belajar siswa materi konsep penaksiran dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode two stay two stray. Upaya tersebut ditempuh untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan hasil. Penguasaan pembelajaran matematika pada siswa kelas IV SDN Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Tabel 4.1 Prestasi Pembelajaran Matematika Kelas IV pra siklus Nama Siswa Hasil Belajar Tuntas/Tidak Tuntas A 45 Tidak Tuntas B 51 Tidak Tuntas C 74 Tuntas D 55 Tidak Tuntas E 50 Tidak Tuntas F 51 Tidak Tuntas G 70 Tuntas H 50 Tidak Tuntas I 73 Tuntas J 54 Tidak Tuntas K 52 Tidak Tuntas L 46 Tidak Tuntas Jumlah 671 Rata-rata 55
58
Tabel 4.2 Persentase Nilai Prasiklus No. Kategori Frekuensi 1 Tuntas 3 2 Belum Tuntas 9 Jumlah 12
Jumlah Nilai 221 450 671
Persentase 25% 75% 100%
Tabel 4.2 Dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Persentase Ketuntasan Siswa
Persentase Nilai Prasiklus 75%
80% 60% 40%
25%
Belum Tuntas
20%
Tuntas
0% Tuntas
Belum Tuntas
Kategori Ketuntasan
Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar siswa Kelas IV Berdasarkan tabel 4.2 dan diagram 4.1 dapat dijelaskan bahwa siswa kelas IV masih rendah dalam memperoleh hasil belajar matematika. Hal ini dapat dilihat dari data skor nilai yang diperoleh hanya 3 siswa atau 25% yang mampu mendapatkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), dan 75% atau 9 siswa masih dibawah KKM. Penyebab rendahnya hasil belajar dikarenakan pembelajaran yang monoton, siswa malas dan kurang semangat mengikuti pelajaran sehingga untuk pencapaian prestasipun memiliki tingkat yang rendah. Metode tepat yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini adalah two stay two stray (dua tinggal dua tamu).
59
Data pengamatan terhadap siswa dijadikan sebagai dasar diterapkannya metode two stay two stray, sebelum melakukan penelitian pada siswa kelas IV SDN Wonokerto. 2. Tahapan Penelitian a. Siklus I 1) Perencanaan (Planning) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 September 2014 di kelas IV dengan jumlah siswa 12 anak dengan proses sebagai berikut: Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk kelas IV yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan salam, kemudian berdo‟a selanjutnya memperkenalkan diri dan mengabsen kehadiran siswa pada hari itu. Peneliti mengajak siswa untuk berdinamika kelompok dengan melakukan tepuk kompak yaitu “tepuk kompak = kami, kelas IV, slalu kompak” selanjutnya menjelaskan pentingnya sebagai warga Indonesia bersyukur atas keberagaman yang dimiliki oleh negara Indonesia, yang dalam hal ini di buktikan dengan adanya beragam makanan tradisional yang antar daerah memiliki ciri khas masing-masing. 2) Tindakan (Action) Guru mengawali dengan menjelaskan kepada siswa melalui gambar tentang makanan tradisional. Siswa dan guru melakukan
60
tanya jawab mengenai pengalaman makan makanan tradisional. Setelah itu, siswa menceritakan pengalamannya mencoba salah satu makanan tradisional yang ada pada buku siswa. Guru mendemonstrasikan melalui gambar tentang makanan beserta harganya. Selanjutnya siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok terdiri 4 anak. Setiap kelompok mendiskusikan penaksiran harga makanan tradisional yang soalnya antar kelompok berbeda. Setelah diskusi, setiap kelompok mengirimkan 2 orang untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil dan informasi mereka ke tamu mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka masing-masing dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Siswa dan guru membahas hasil kerja kelompok. Siswa membaca cerita Siti dan teman-temannya yang membantu Bu Mimin. Siswa berdiskusi kelompok tentang hal tersebut, dibantu dengan pertanyaan-pertanyaan pada buku siswa. Siswa bersama guru membahas hasil diskusi kelompok. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan guru. 3) Observasi Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian: a) Lembar pengamatan guru
61
Selama kegiatan
proses
pembelajaran
pembelajaran, pada
peneliti
keterampilan
mengamati guru
dalam
mengajar pembelajaran matematika melalui metode two stay two stray. (Data Lampiran ke 4) Berikut persentase hasil pengamatan guru dalam pembelajaran matematika dengan metode two stay two stray: Tabel 4.3 Hasil Persentase Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray No.
1.
Kemampuan guru dalam
Kurang
Sedang
Baik
Sangat Baik
mengajar
F
%
F
%
F
%
F
%
Persiapan guru dalam
-
-
-
-
-
-
3
15
-
-
1
5
1
5
-
-
-
-
2
10
-
-
-
-
-
-
1
5
4
20
-
-
-
-
1
5
1
5
-
-
1
5
1
5
-
-
-
-
1
5
1
5
-
-
-
-
-
-
1
5
1
5
-
-
2
10%
8
40%
7
35%
3
15%
mengajar 2.
Penguasaan materi
3.
Pengkondisian
kelas
selama pembelajaran 4.
Penguasaan
konsep
metode two stay two stray 5.
Pemanfaatan
fasilitas
belajar 6.
Kemampuan mengaktifkan
dan
memotivasi siswa 7.
Kemampuan menyimpulkan
8.
Kemampuan mengorganisasi waktu Jumlah Rata-rata
62
Tabel 4.3 Dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Persentase Pengamatan Guru
Persentase Pengamatan Guru 50%
40%
40%
35% Kurang
30%
Sedang
20%
15%
10% 10%
Baik Sangat Baik
0% Kurang Sedang Baik Sangat Baik
Kategori Kemampuan Guru
Gambar 4.2 Diagram Hasil Pengamatan Guru Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses pembelajaran dapat dikategorikan sedang dalam ketepatan menggunakan metode atau 40% guru dapat menggunakan metode two stay two stray pada pembelajaran matematika di kelas IV ini, karena masih beradaptasi terhadap metode baru, peneliti kurang dalam mengevaluasi pembelajaran dan masih banyak siswa yang kurang memperhatikan pelajaran, siswa kurang aktif dan pengkondisian siswa yang kurang maksimal. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya. b) Lembar pengamatan siswa Proses pembelajaran juga terdapat lembar pengamatan siswa untuk mengukur aspek-aspek keberhasilan dalam belajar. (Data pada lampiran ke 7 )
63
Secara
keseluruhan
berdasarkan
pengamatan
guru
terhadap siswa, termasuk dalam kategori baik dengan presentase 70,8%. Hal ini menunjukkan bahwa perlunya meningkatkan pembelajaran matematika melalui metode two stay two stray secara optimal guna meningkatkan hasil belajar dikarenakan siswa perlu beradaptasi terhadap metode yang baru. Selain itu, siswa kurang fokus terhadap pelajaran. c) Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV materi konsep penaksiran pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman pembelajaran 3, yaitu 75. Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Siswa A B C D E F G H I J K L Jumlah Rata-rata Persentase
Nilai Siklus I 54 66 95 73 78 85 90 75 93 70 76 59 914 76,2
64
Tuntas
Tidak Tuntas √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ 7
√ 5
58%
42%
Persentase Ketuntasan Belajar
Tabel 4.4 Dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Persentase Ketuntasan Belajar 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
58% 42% Tuntas Belum Tuntas Tuntas
Belum Tuntas
Kategori Ketuntasan Belajar Siswa
Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas IV Persentase ketuntasan siswa yang mencapai nilai KKM 70 pada siklus I adalah 58% (7 siswa) dan persentase siswa yang belum tuntas 42% (5 siswa) dengan rata-rata 76,2. Sehingga perlu diadakan pembenahan pembelajaran pada siklus berikutnya. 4) Refleksi Penerapan metode two stay two stray pada pembelajaran matematika siklus I masih kurang menarik bagi siswa. Hal tersebut dikarenakan tidak fokusnya siswa dan kurang jelasnya guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Berdasarkan
hasil
pengamatan
terhadap
situasi
pembelajaran pada siklus I ini, peneliti menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut:
65
Siswa belum bisa mengikuti pembelajaran matematika melalui metode two stay two stray dengan baik.
Guru belum mampu mengaktifkan siswa untuk bertanya atau mengemukakan pendapatnya.
Kemampuan siswa untuk memahami materi dan metode belum maksimal, sehingga guru harus mengulang-ulang untuk menjelaskan materi.
Siswa kurang fokus mengikuti pembelajaran.
b. Siklus II 1) Perencanaan (Planning) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 September 2014 di kelas IV dengan jumlah siswa 12 anak dengan proses sebagai berikut: Berdasarkan refleksi siklus I, maka guru terdapat pembenahan penyampaian materi, dengan penjelasan yang lebih meningkat, menjelaskan metode pembelajaran two stay two stray dengan baik, dan memberikan materi dengan semangat. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti absensi, lembar pengamatan,
lembar
penilaian
dan
soal.
Setelah
tanda
pembelajaran dimulai peneliti masuk kelas IV yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan salam, kemudian berdo‟a selanjutnya memperkenalkan diri dan mengabsen kehadiran siswa pada hari itu.
66
Sebelum ke tindakan, guru mengulas pembelajaran yang lalu yaitu pentingnya sebagai warga Indonesia bersyukur atas keberagaman yang dimiliki oleh negara Indonesia. 2) Tindakan (Action) Diawali dengan siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok terdiri 4 anak. Setelah itu, siswa bekerja sama mendiskusikan pemecahan masalah ketika Dayu dan Beni tidak masuk sekolah karena sakit, kemudian menjawab pertanyaan. Setelah siswa selesai berdiskusi, guru mengajukan pertanyaan: - Bagaimana cara kalian menyelesaikan masalah ini? - Bagaimana perasaan kalian saat bekerja sama? apa yang terjadi ketika kerjasama tersebut berlangsung? - Apakah di dalam kelompokmu semua siswa memiliki kemampuan yang sama? jelaskan alasanmu! - Apakah kalian memiliki cara bekerja yang sama? - Bagaimana kalian menyikapi perbedaan agar tujuan kalian tercapai? Guru menekankan bahwa kerjasama bisa dilakukan meskipun anggotanya mempunyai kemampuan dan sifat yang berbeda, dan kita harus bersyukur dengan hal itu. Siswa melihat daftar makanan dan menyelesaikan soal. Siswa berdiskusi kelompok mengerjakan taksiran harga makanan. Setelah diskusi, setiap kelompok mengirimkan 2
67
orang untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil dan informasi mereka ke tamu mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka masing-masing dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Siswa dan guru mencocokkan dan membahas hasil kerja kelompok. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai bekerja sama. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang sikap bekerja sama, kemudian membuat peta pikiran berdasarkan pertanyaan yang ada. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang bekerja sama. 3) Observasi Berikut instrumen yang digunakan dalam penelitian: a. Lembar pengamatan guru Selama kegiatan
proses
pembelajaran
pembelajaran, guru
untuk
peneliti
mengamati
mengetahui
proses
keterampilan guru dalam mengajar matematika melalui metode two stay two stray. (Data pada lampiran ke 5) Berikut persentase hasil pengamatan guru dalam pembelajaran matemtaika dengan metode two stay two stray:
68
Tabel 4.5 Hasil Persentase Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray No.
Kemampuan guru dalam mengajar
Kurang F
1.
Persiapan mengajar
2.
Penguasaan materi
3.
Pengkondisian kelas selama pembelajaran
4.
Penguasaan konsep metode two stay two stray
5.
Pemanfaatan belajar
6.
Kemampuan mengaktifkan memotivasi siswa Kemampuan menyimpulkan
8.
F
Baik
%
F
%
dalam
1
1
5
5
fasilitas
1
5
2
10
4
20
1
5
1
5
1
5
1
5
1
5
1
5
5
25
10
50
Sangat Baik F % 3
15
1
5
4
20
dan 1
5
Kemampuan mengorganisasi waktu Rata-rata
1
5
Tabel 4.5 dapat digambarkan dalam diagram berikut: Persentase Pengamatan Guru
7.
guru
%
Sedang
Persentase Pengamatan Guru
60%
50%
50% 40%
20%
30%
25%
Sangat Baik
20% 10%
5%
0% Kurang
Sedang
Baik
Sangat Baik
Kategori Kemampuan Guru
Gambar 4.4 Diagram Hasil Pengamatan Guru
69
Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses pembelajaran 50% baik dibanding dengan siklus I, dapat dikategorikan guru sudah baik dalam ketepatan menggunakan metode two stay two stray, namun masih terdapat beberapa siswa yang masih membuat gaduh dan mengganggu teman yang sedang memperhatikan pembelajaran sehingga jalannya evaluasi masih sedikit terhambat. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan pada siklus berikutnya. b. Lembar pengamatan siswa Proses pembelajaran juga terdapat lembar pengamatan siswa untuk mengukur aspek-aspek keberhasilan dalam belajar. Siswa perlu diamati karena untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar yang diperoleh siswa (Data Lampiran ke 8) Secara
keseluruhan
berdasarkan
pengamatan
guru
terhadap siswa, termasuk dalam kategori baik dengan presentase 74,5%. Hal ini menunjukkan bahwa perlunya pembelajaran tematik melalui metode two stay two stray secara optimal guna meningkatkan hasil belajar dikarenakan siswa perlu beradaptasi terhadap metode yang baru. Selain itu, siswa kurang fokus terhadap pelajaran. c. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV materi konsep
70
penaksiran pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman pembelajaran 4, yaitu 75. Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Siswa Nilai Siklus II A 63 B 75 C 92 D 82 E 73 F 85 G 88 H 78 I 89 J 73 K 79 L 69 Jumlah 946 Rata-rata 78,8 Persentase
Tuntas
Tidak Tuntas √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8
√ 4
67%
33%
Tabel 4.6 Dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Persentase Ketuntasan Belajar
Persentase Ketuntasan Belajar 80% 70% 60% 50% 40% 30%
67%
33%
Tuntas Belum Tuntas
20% 10% 0% Tuntas
Belum Tuntas
Kategori Ketuntasan Belajar Siswa
Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Belajar siswa Kelas IV Berdasarkan
tabel
4.6
dan
diagram
4.5
dapat
disimpulkan bahwa menunjukkan peningkatan yang baik, terdapat 8 siswa yang mencapai nilai KKM, dan rata-rata 78,8, 71
namun belum mencapai keberhasilan jika masih terdapat siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran matematika, minimal patokan yang peneliti harapkan 80% siswa berhasil dalam proses pembelajaran menggunakan two stay two stray. Oleh sebab itu, perlu diadakannya siklus berikutnya. 4) Refleksi Siswa
yang
mengikuti
pembelajaran
mengalami
peningkatan dalam hasil belajar, memperhatikan pelajaran, dan keaktifan
mencari
informasi.
Faktor
yang
mempengaruhi
peningkatan hasil belajar menggunakan metode two stay two stray adalah ketrampilan siswa dalam memberikan informasi dan keaktifan dalam mencari informasi, akan tetapi faktor individual siswa masih tinggi, sehingga dalam berdiskusi kelompok masih kurang. Berdasarkan pengamatan pembelajaran pada siklus II ini, peneliti menemukan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika materi konsep penaksiran subtema bersyukur atas keberagaman sebagai berikut:
Siswa lebih aktif menemukan informasi atau jawaban yang dimiliki kelompok lain.
Penyelesaian tugas diselesaikan dengan baik.
72
c. Siklus III 1) Perencanaan (Planning) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III dilaksanakan pada tanggal 13 September 2014 di kelas IV dengan jumlah siswa 12 anak dengan proses sebagai berikut: Guru menyiapkan kembali perangkat pembelajaran seperti absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal. Siklus II terdapat pembenahan pada proses disklusi kelompok yang masih individual, sehingga guru lebih menekankan tentang kerjasama ketika melakukan diskusi kelompok. Setelah tanda pembelajaran dimulai peneliti masuk kelas IV yang dipilih sebagai objek penelitian. Peneliti mengucapkan salam, kemudian berdo‟a selanjutnya memperkenalkan diri dan mengabsen kehadiran siswa pada hari itu. Sebelum ke tindakan, guru mengulas pembelajaran yang lalu yaitu pentingnya sebagai warga Indonesia bersyukur atas keberagaman yang dimiliki oleh negara Indonesia. mensyukuri
adanya
keberagaman
tersebut
yaitu
Cara dengan
menyanyikan lagu syukur. 2) Tindakan (Action) Diawali dengan siswa menyanyikan lagu “Syukur” ciptaan H. Mutahar dengan nada dan syair yang tepat seperti tampak pada notasi musik. Sebelumnya guru memberikan contoh menyanyikan
73
lagu “syukur” dan siswa memperhatikan lirik lagu “Syukur” dengan cermat. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang setiap kelompok terdiri 4 anak untuk mendiskusikan makna lagu syukur secara kelompok. Selanjutnya siswa menuliskan hasil diskusi di dalam buku siswa. Kemudian siswa menjawab pertanyaan terkait lagu “Syukur”. Siswa berdiskusi kelompok mengerjakan soal evaluasi penaksiran. Setelah diskusi, setiap kelompok mengirimkan 2 orang untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil dan informasi mereka ke tamu mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka masing-masing dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Siswa dan guru mencocokkan dan membahas hasil kerja kelompok. 3) Observasi a) Lembar pengamatan guru Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan
pembelajaran
pada
keterampilan
guru
dalam
mengajar pembelajaran metematika melalui metode two stay two stray.(Data pada lampiran ke 6) Berikut persentase hasil pengamatan guru dalam pembelajaran dengan metode two stay two stray:
74
Tabel 4.7 Hasil Persentase Lembar Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray No.
Kemampuan guru dalam mengajar
Kurang F
2. 3. 4. 5. 6.
7. 8.
%
F
Persiapan guru dalam mengajar Penguasaan materi Pengkondisian kelas selama pembelajaran Penguasaan konsep metode two stay two stray Pemanfaatan fasilitas belajar Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa Kemampuan menyimpulkan Kemampuan mengorganisasi waktu Jumlah
2
Rata-rata
-
-
2
Baik
%
F
%
Sangat Baik F % 3
15
2 1
10 5
1
5
4
20
1
5
1
5
1
5
2
10
2
5
12
60
6
30
10
10
Tabel 4.7 dapat digambarkan dalam diagram berikut: Persentase Pengamatan Guru
1.
Sedang
Persentase Pengamatan Guru 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
60% Kurang
30%
Sedang Baik
10%
Sangat Baik Kurang
Sedang
Baik
Sangat Baik
Kategori Kemampuan Guru
Gambar 4.6 Diagram Hasil Pengamatan Guru Berdasarkan
hasil
pengamatan
guru
dalam
proses
pembelajaran dapat dikategorikan guru baik dalam ketepatan
75
menggunakan metode two stay two stray terlihat pada hasil pengamatan guru 60% pada kategori baik dan siswa sudah dapat beradaptasi dengan metode yang telah dipelajari. b) Lembar pengamatan siswa Proses pembelajaran juga terdapat lembar pengamatan siswa untuk mengukur aspek-aspek keberhasilan dalam belajar. (Data pada lampiran ke 9) Secara Keseluruhan berdasarkan pengamatan guru terhadap siswa, termasuk dalam kategori baik dengan presentase 78,7%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu memahami pembelajaran tematik melalui metode two stay two stray secara optimal. Pada siklus III ini sudah tampak aspek kognitif,
afektif,
pembelajaran.
dan
Siswa
psikomotorik sudah
dalam
mengikuti
menunjukkan
keaktifan,
kerjasama, sikap, dan kreatifitas yang baik. c) Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas IV materi konsep penaksiran pada subtema Bersyukur Atas Keberagaman pembelajaran 6, yaitu 75.
76
Tabel 4.8 Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus III Nama Siswa A B C D E F G H I J K L Jumlah Rata-rata Persentase
Nilai Siklus I 70 86 95 90 86 89 87 78 90 85 89 78 1023 85,25
Tuntas
Tidak Tuntas √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11
1
92%
8%
Tabel 4.8 Dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Persentase Ketuntasan Persentase Ketuntasan Belajar
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
92%
Tuntas
8% Tuntas
Belum Tuntas
Belum Tuntas
Kategori Ketuntasan Belajar Siswa
Gambar 4.7 Diagram Persentase Ketuntasan Siswa Kelas IV Terlihat bahwa pada siklus III terdapat peningkatan, sebanyak 92% siswa memperoleh nilai KKM atau nilai tuntas dan sudah sesuai dengan peneliti harapkan yaitu ≥80% siswa mencapai nilai KKM .
77
d) Angket umpan balik Sebagai umpan balik kepada siswa dalam proses pembelajaran matematika menggunakan metode two stay two stray diberikan angket umpan balik. (Data Lampiran ke 10) Berikut data persentase hasil angket yang telah diberikan kepada siswa: Tabel 4.9 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray Secara Individu No. Nama Siswa Ya Tidak F % F % 1 A 9 90 1 10 2 B 10 100 3 C 8 80 2 20 4 D 10 100 5 E 10 100 6 F 9 90 1 10 7 G 10 100 8 H 7 70 3 30 9 I 10 100 10 J 10 100 11 K 10 100 12 L 9 90 1 10 Jumlah 112 1120 8 80 Rata-rata 9 93 1 6
78
Tabel 4.10 Data Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode Two Stay Two Stray Secara Klasikal No. Butir Soal Ya Tidak F % F % 1 A 12 100 2 B 9 75 3 25 3 C 10 83 2 16 4 D 12 100 5 E 11 91 1 8 6 F 12 100 7 G 10 83 2 16 8 H 12 100 9 I 12 100 10 J 12 100 Jumlah 112 932 7 65 Rata-rata 11 93 1 6
Tabel 4.10 dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Persentase angket siswa
Persentase Angket Siswa 100%
93%
80% 60% Ya
40%
Tidak
20%
6%
0% Ya
Tidak
Kategori Jawaban Angket Siswa
Gambar 4.8 Diagram Hasil Angket Siswa Kelas IV Hasil angket menunjukkan bahwa 93% atau 11 siswa senang menggunakan metode two stay two stray dan terdapat 1 siswa atau 6% yang belum mampu memahami metode two stay two stray untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika.
79
4) Refleksi Proses pembelajaran matematika melalui metode two stay two stray mengalami peningkatan dalam kerjasama ketika diskusi kelompok, lebih aktif bertanya, memperhatikan pelajaran, dan hasil belajar yang meningkat. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap siklus III ini, nilai yang diperoleh lebih meningkat dibandingkan dengan siklus II. Pada siklus III masih ada 1 siswa yang belum tuntas. Siswa yang belum tuntas ini adalah siswa yang sama pada siklus II. Siswa tersebut memang perlu bimbingan belajar. Refleksi pada siklus III yaitu didapatkan melalui metode two stay two stray materi konsep penaksiran subtema bersyukur atas keberagaman semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik. B. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini, dilakukan dalam 3 siklus pada materi konsep penaksiran dalam subtema bersyukur atas keberagaman melalui metode two stay two stray. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Wonokerto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015. Setelah penelitian ini, menunjukkan adanya perubahan aktivitas pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari tabel dan diagram batang hasil pengamatan setiap siklus.
80
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Guru Materi Konsep Penaksiran Subtema Bersyukur Atas Keberagaman melalui Metode Two Stay Two Stray di SDN Wonokerto Bancak pada Siklus I, II, dan III No. Siklus Skala Penilaian Kurang
Sedang
Baik
Sangat Baik
F
%
F
%
F
%
F
%
1
Siklus I
2
10
8
40
7
35
3
15
2
Siklus II
1
5
5
25
10
50
4
20
3
Siklus III
-
-
2
10
12
60
6
30
Berdasarkan tabel 4.11, berikut ini diagram batang tentang pengamatan guru siklus I, II, dan III.
Persentase Pengamatan Guru
Aktifitas Pengamatan Guru 70% 60%
60%
50%
50% 40% 30% 20%
Sangat Baik
40% 35% 20%
25%
Sedang
15%
10%
10%
10%
Baik
30%
5%
Kurang
0% Siklus I
Siklus II Siklus III
Perbandingan Persiklus
Gambar 4.9 Diagram Batang Lembar Pengamatan Guru siklus I, II, dan III Berdasarkan tabel 4.11 dan diagram 4.9 menunjukkan adanya perbaikan proses pembelajaran oleh guru pada materi konsep penaksiran subtema bersyukur atas keberagaman melalui metode two stay two stray. Perbaikan tersebut meliputi ketrampilan siswa dalam memberikan informasi, keaktifan dalam mencari informasi dan
81
bertambahnya semangat belajar siswa. Demikian metode two stay two stray sangat tepat untuk diterapkan pada materi konsep penaksiran subtema bersyukur atas keberagaman, ini terlihat dari peningkatan persentase hasil pengamatan guru pada setiap siklus hingga mencapai skala penilaian tinggi 80%. Adapun perubahan aktifitas siswa dapat dilihat dari tabel dan diagram batang hasil pengamatan pada materi konsep penaksiran subtema bersyukur atas keberagaman melalui metode two stay two stray tiap siklus sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Siswa pada Materi Konsep Penaksiran Subtema Bersyukur Atas Keberagaman siklus I, II, dan III No.
Siklus
Skor Penilaian Skor Nilai
%
1
Siklus I
850
70,8
2
Siklus II
895
74,5
3
Siklus III
945
78,7
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dibuat diagram batang tentang aktifitas siswa dari siklus I, II, dan III sebagai berikut:
Persentase Aktifitas Siswa
80%
Persentase Aktifitas Siswa 78% 75%
75%
Siklus I
71%
70%
Siklus II
65%
Siklus III Siklus I
Siklus II
Siklus III
Perbandingan Persiklus
Gambar 4.10 Diagram Batang Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus I, II, dan III 82
Berdasarkan tabel 4.12 dan diagram 4.10 menunjukkan adanya perubahan aktifitas siswa pada materi konsep penaksiran subtema bersyukur atas keberagaman melalui metode two stay two stray. Terlihat persentase aktifitas siswa mulai siklus I 70,8%, siklus II 74,5%, dan siklus III 78,7% mengalami peningkatan. Selain itu, siswa lebih
aktif
dalam
menyampaikan
informasi
kepada
teman,
memecahkan masalah dalam kelompok, dan menanggapi suatu pertanyaan. Adanya perubahan sikap tersebut dikarenakan siswa memiliki semangat belajar dan kemauan untuk memperbaiki pembelajaran pada setiap siklusnya. Pembelajaran menggunakan metode two stay two stray merupakan pembelajaran yang menyenangkan dan menumbuhkan antusias
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran.
Demikian
pembelajaran matematika materi konsep penaksiran dalam subtema bersyukur atas keberagaman melalui metode two stay two stray sangat tepat diterapkan pada siswa kelas IV SDN Wonokerto Kecamatan Bancak. Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik yang menunjuk pada prestasi belajar. Hasil belajar matematika adalah tingkat keberhasilan atau penguasaan seorang siswa terhadap bidang studi matematika setelah menempuh belajar mengajar yang terlihat pada nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar. Adapun hasil belajar 83
siswa dari siklus I, II, dan III menunjukkan prestasi belajar, hal ini dapat dilihat dari tabel dan grafik berikut: Tabel 4.13 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I, II, dan III No
1
Kategori
Jumlah
siswa
Pra siklus
Siklus I
F
F
%
%
Siklus II
Siklus III
F
F
%
%
9
75
5
42
4
33
1
8
3
25
7
58
8
67
11
92
belum tuntas <75 Jumlah
siswa
tuntas ≥75
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dibuat diagram batang tentang ketuntasan belajar siswa dari siklus I, II, dan III sebagai berikut:
Persentase Ketuntasan Belajar
2
Ketuntasan Belajar Siswa 92%
100% 80%
58%
67%
60% 40%
Ketuntasan
20% 0% Siklus I Siklus Siklus II III Perbandingan Persiklus
Grafik 4.11 Hasil Evaluasi Belajar Siswa siklus I, II, dan siklus III Berdasarkan hasil nilai ketuntasan pada tabel 4.13 dan diagram 4.11 dapat dijelaskan siklus I adalah 58% atau 7 siswa yang tuntas. Siklus II menunjukkan adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas menjadi 67% atau 8 siswa. Pada siklus III ketuntasan siswa mencapai
84
92% atau 11 siswa dan 1 siswa belum tuntas karena siswa yang bersangkutan tidak memperhatikan materi yang disampaikan. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode two stay two stray yang diterapkan pada materi konsep penaksiran subtema bersyukur atas keberagaman pada siswa kelas IV SDN Wonokerto telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Meningkatnya hasil belajar siswa pada materi konsep penaksiran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran matematika dengan menggunakan metode two stay two stray dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menjadikan siswa semangat atau tidak bosan. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai pada materi konsep penaksiran adalah dengan metode two stay two stray yaitu dua tinggal dua tamu. Metode ini melatih siswa untuk aktif mencari informasi dan memberikan informasi kepada orang lain. Harapan setelah diterapkannya metode two stay two stray adalah siswa terbiasa untuk bersikap terbuka terhadap teman.
85
Setelah diterapkannya metode two stay two stray pada siswa kelas IV SDN Wonokerto, peneliti menyebarkan angket umpan balik untuk memberikan jawaban dan pendapat menurut pilihan jawaban yang telah disediakan dengan keinginan mereka setelah mendapat metode two stay two stray pada pelajaran matematika, dan hasil dari angket umpan balik yang didapat bahwa 93% siswa senang menggunakan metode two stay two stray.
86
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode two stay two stray serta berdasarkan seluruh pembahasan dan analisis yang dilakukan pada siswa kelas IV semester I SDN Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika materi konsep penaksiran tema indahnya kebersamaan subtema bersyukur atas keberagaman melalui metode two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar. Secara khusus, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
Penerapan metode two stay two stray dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika diantaranya dalam kerjasama ketika diskusi kelompok, lebih aktif bertanya, memperhatikan pelajaran, dan bertambahnya semangat belajar siswa. Selain itu, meningkatnya hasil belajar siswa yang dapat ditunjukkan dari hasil analisis yang diperoleh yaitu pada siklus I rata-rata hasil nilai siswa adalah 76,2, dengan rincian siswa yang tuntas pada siklus ini ada 7 siswa atau 58% siswa. Siklus II rata-rata hasil nilai siswa adalah 78,8, dengan siswa yang tuntas pada siklus ini ada 8 siswa atau 67% siswa. Sedangkan siklus III, rata-rata hasil nilai siswa adalah 85,25, dengan rincian siswa yang tuntas pada siklus ini ada 11 siswa atau 92% siswa.
87
B. Saran Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya serta data dan bukti nyata yang didapat setelah penerapan metode two stay two stray yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa, maka peneliti menyarankan hal-hal berikut: 1. Bagi Guru a. Setelah diterapkan metode two stay two stray pada materi konsep penaksiran subtema bersyukur atas keberagaman guru dapat menggunakan metode two stay two stray sesuai dengan materi yang disajikan. b. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pelajaran agar peserta didik bersemangat dan mempunyai minat yang tinggi terhadap pelajaran yang diajarkan. 2. Bagi Siswa a. Siswa bisa lebih aktif dalam pembelajaran, bukan hanya pada salah satu guru saja namun kepada guru yang lain pun bisa memperhatikan dengan baik. b. Berlatih untuk aktif, kreatif dan kritis dalam menerima materi pelajaran. c. Memanfaatkan fasilitas sekolah yang telah tersedia dan mendukung dalam pembelajaran. 3. Bagi Sekolah
88
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya. b. Hendaknya memberikan fasilitas pada guru dalam pengembangan atau penerapan strategi atau metode.
89
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Ahmadi, Khoiru Lif, dkk. 2011. PAIKEM GEMBROT. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hadiah, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI. Jakarta: PT Piranti Darma Kalokatama. Heruman. 2010. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Ma‟arif Samsul. 2012. Metode Pembelajaran TSTS (Two Stay Two Stray). (Online), (http://sam-edogawa.blogspot.com/2012/11/metodepembelajaran-tsts-two-stay-two.html). diakses tanggal 13 Agustus 2014 jam 15.17 Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning. Bogor: Ghalia Indonesia. Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sriyanti, dkk. 2009. Teori-teori belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suprijono Agus. 2009. Cooperative learning teori dan aplikasi paikem. Yogyakarta: pustaka pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Susanto, Agus. 2012. Islam itu Sangat Ilmiah. Jogjakarta: Najah. Suyadi, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Soenarjati & Cholisin. 1989. Konsep Dasar Pendidikan Moral Pancasila.Laboratoium Jurusan Pendidikan Moral Pancasila dan Kewarganegaraan. FPIPS IKIP YOGYAKARTA. Untoro. 2010. Buku Pintar Matematika SD. Ciganjur: PT WahyuMedia.
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan
: SDN Wonokerto
Kelas / Semester
: IV / 1
Subtema
: Bersyukur Atas Keberagaman
Pembelajaran
: 3 (tiga)
Alokasi waktu
: 8 x 35 menit
A. Kompetensi Inti 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya
yang estetis, dalam
gerakan
yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. Kompetensi Dasar 1. Bahasa Indonesia 3.1 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan teknologi, sosial, serta permasalahan sosial.
4.1 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap penggunaan alat teknologi modern dan tradisional, proses pembuatannya melalui pemanfaatan bahasa Indonesia. 2. Matematika 3.2 Menerapkan penaksiran dalam melakukan penjumlahan, perkalian, pengurangan
dan
pembagian
untuk
memperkirakan
hasil
perhitungan. 4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tem-pat bermain
serta memeriksa
kebenarannya. 3. PPkn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat 4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. 4. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.5 Menceritakan manusia
dalam
dinamika
interaksi
dengan
lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
C. Indikator 1. Bahasa Indonesia d. Menceritakan pengalaman memakan suatu makanan tradisional. 2. Matematika e. Menyelesaikan masalah yang terkait dengan penaksiran. 3. PPkn f. Memberikan contoh kegiatan yang menunjukkan sikap bekerja sama. 4. IPS g. Menemukan contoh interaksi manusia dengan lingkungan sosial.
D. Tujuan Pembelajaran h. Dengan
memperhatikan
cerita
guru,
siswa
dapat
menuliskan
pengalamannya tentang mencoba salah satu makanan tradisional dengan menggunakan kosakata baku dengan benar. i. Dengan demonstrasi melalui gambar, siswa dapat menemukan jawaban dari soal penaksiran terhadap banyak benda dengan benar. j. Dengan diskusi kelompok, siswa dapat memberikan contoh kegiatan yang menunjukkan sikap bekerja sama dalam bentuk tulisan dengan benar. k. Siswa dapat menemukan contoh hubungan/interaksi manusia dengan lingkungan sosial dalam bentuk tulisan hasil diskusi dengan benar. E. Materi Ragam Makanan Khas Negri F. Pendekatan dan Metode Pendekatan
: Scientific
Strategi
: Cooperatif Learning
Teknik
: Example Non Example
Metode
: Two stay two stray, demonstrasi, tanya jawab,
ceramah, diskusi G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Two
Stay
Two
Deskripsi Pembelajaran
Alokasi Waktu
Stray Pendahuluan
1. Guru
mengawali
dengan
pembelajaran 10 menit
mengucap
salam
dilanjutkan do‟a. 2. Melakukan komunikasi
tentang
kehadiran siswa 3. Mengajak
berdinamika
dengan
tepuk kompak 4. Menginformasikan
Tema
yang
akan dibelajarkan yaitu tentang “Bersyukur Atas Keberagaman” Inti
15)
Siswa
mendengarkan 245 menit
penjelasan melalui gambar dari guru tentang makanan tradisional (eksplorasi). 16)
Siswa dan guru melakukan
tanya jawab mengenai pengalaman makan
makanan
tradisional
(elaborasi). 17)
Siswa
pengalamannya
menceritakan mencoba
salah
satu makanan tradisional yang ada pada buku siswa.(Penilaian no. 1) (elaborasi). 18)
Siswa
memperhatikan
demonstrasi guru melalui gambar tentang makanan dan harganya (eksplorasi). 19)
Siswa
dibagi
menjadi
3
kelompok yang setiap kelompok terdiri 4 anak (eksplorasi). - Bekerja
sama 20)
dalam kelompok
Setiap
kelompok
mendiskusikan penaksiran harga makanan tradisional yang soalnya antar
- Bertamu
ke
kelompok lain
kelompok
berbeda
(elaborasi). 21)
Setelah
diskusi,
setiap
kelompok mengirimkan 2 orang untuk bertamu ke kelompok lain - Kelompok
(elaborasi).
memberi informasi tamu
22) ke
Dua orang yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil dan informasi mereka ke
- Tamu tamu mereka (elaborasi). melaporkan 23) Tamu mohon diri dan kembali temuan ke ke kelompok mereka masingkelompok masing dan melaporkan temuan masing-masing - Membahas hasil mereka dari kelompok lain kerja (elaborasi). 24)
Siswa dan guru membahas
hasil kerja kelompok (konfirmasi). 25)
Siswa membaca cerita Siti dan
teman-temannya yang membantu Bu Mimin. 26)
Siswa
tentang
berdiskusi hal
dengan
tersebut,
kelompok dibantu
pertanyaan-pertanyaan
pada buku siswa. (Penilaian no. 2) (eksplorasi). 27)
Siswa
bersama
guru
membahas hasil diskusi kelompok (konfirmasi). 14. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan guru. Penutup
1. Guru dan siswa bersama-sama 25 menit membuat
kesimpulan
tentang
materi yang telah di ajarkan. 2. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa dan dikerjakan 3. Guru mengakhiri pelajaran dengan tepuk semangat dan mengucapkan salam. Total
280 menit
H. Sumber dan Media 1. Sumber
: - Pengembangan Guru -
Buku guru dan buku siswa tematik terpadu kurikulum 2013
2. Media
: - Gambar makanan tradisional
I. Penilaian 1. Proses penilaian a. Penilaian proses Menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan diskusi kelompok. b. Penilaian hasil pembelajaran Menggunakan tes tertulis 2. Instrument Penilaian a. Penilaian proses
Penilaian kinerja
Penilaian produk
b. Penilaian hasil belajar Mengerjakan soal essai Wonokerto, 10 September 2014 Observer
Guru Kelas IV
TRI TUWUH, S.Pd,SD DEWI ERMAWATI NIM. 11510029
NIP. 196703041993102001
Materi dan Media Pembelajaran Materi
Lembar Kerja Siswa I
Lembar Kerja Siswa II
Lembar Kerja Siswa III
Soal Evaluasi
Soal diskusi kelompok Rumah A Liburan lalu, Beni pergi ke Yogyakarta bersama keluarganya. Ia ingin sekali membeli makanan khas kota itu, yakni bakpia. Ia pun mampir di sebuah toko bakpia. Harga satu kotak bakpia Rp 12.750,00. Jika Beni ingin membeli 8 kotak bakpia, taksirlah harganya! Tuliskan caramu menghitungnya! Rumah B Liburan lalu, Beni pergi ke Yogyakarta bersama keluarganya. Ia ingin sekali membeli makanan khas kota itu, yakni bakpia. Ia pun mampir di sebuah toko bakpia. Setiap kotak bakpia berisi 20 buah. Beni ingin membeli 8 kotak dan dibagikan kepada 16 anak yang tinggal di dekat rumahnya, taksirlah bakpia yang didapat setiap anak! Tuliskan caramu menghitungnya! Rumah C Liburan lalu, Beni pergi ke Yogyakarta bersama keluarganya. Ia ingin sekali membeli makanan khas kota itu, yakni bakpia. Ia pun mampir di sebuah toko bakpia. Harga satu kotak bakpia Rp 12.750,00. Jika beni ingin membeli 11 kotak bakpia. berapa beni harus membayar?
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN No 1.
Penyelesaian Diketahui
Harga satu kotak bakpia = 12.750
Ditanya
Berapa harga 8 kotak bakpia?
Dijawab
12.750 menjadi 13.000 x 8 = 104.000 Jadi harga 8 kotak bakpia adalah Rp 104.000,-
2.
Diketahui
Satu kotak bakpia berisi 20 buah. Beni ingin membeli 8 kotak dan dibagikan kepada 16 anak.
Ditanya
Berapa bakpia yang didapat setiap anak?
Dijawab
8 kotak bakpia x 20 = 160.
Skor
160 : 16 = 10, jadi setiap anak mendapatkan 10 bakpia. 3.
Diketahui
Harga satu kotak bakpia = Rp 12.750, Beni ingin membeli 11 kotak bakpia.
Ditanya
Berapa Beni harus membayar?
Dijawab
12.750 menjadi 13.000 x 11 = 143.000 Jadi Beni harus membayar Rp 143.000 TOTAL
Soal individu 1. Ibu menyuruh Ema dan Menik untuk membeli 2 buku, Dari 3 toko yang telah didatangi diperoleh harga buku merk yang sama masing-masing adalah Rp2.750,00; Rp2.915,00; dan Rp3.075,00. Jawablah pertanyaan di bawah ini. a. Berapakah harga yang paling mahal? b. Berapakah harga yang paling murah? c. Urutkan dari harga yang paling murah. d. Taksirkan berapa jumlah uang yang akan ibu keluarkan untuk membeli 2 buku yang paling murah! 2. Di koperasi sekolah dijual beragam barang kebutuhan sekolah seperti buku, pensil, bolpoin, dan penghapus. Daftar harga barang-barang di koperasi sekolah adalah sebagai berikut. Buku gambar = Rp 1.675,00
Pensil = Rp 950,00
Buku tulis = Rp 1.450,00
Penghapus = Rp 675,00
Bolpoin = Rp 1.275,00
Rautan Rp = 750,00
Jika Abid ingin membeli 2 buku tulis, 1 bolpoin, dan 1 penghapus, kirakira berapa banyaknya uang yang harus dimiliki Abid? 3. Berikut daftar harga barang di sebuah toko pakaian: Nama Barang
Harga Barang
Kemeja
Rp 98.500
Celana
Rp 124.800
Rok
Rp 148.300
Sepatu
Rp 87.700
a) Tentukan taksiran harga masing-masing barang ke ribuan terdekat. b) Ibu Lani berbelanja 2 buah kemeja, 1 buah celana, 2 buah rok, dan 1 pasang sepatu. Berapa kira-kira jumlah harga barang yang ibu Lani beli?
Kunci Jawaban dan Rubrik Penskoran No. 1.
Diketahui
Penyelesaian
Skor
Ibu menyuruh Ema dan Menik membeli 2
6
buku. Dari 3 toko diperoleh buku merk yang sama masing-masing adalah Rp 2.750,00; Rp 2.915,00; Rp 3.075,00. Ditanya
a. Berapa harga yang paling mahal?
8
b. Berapa harga yang paling murah? c. Urutkan dari harga yang paling murah d. Taksirkan berapa jumlah uang yang akan ibu keluarkan untuk membeli 2 buku yang paling murah ! Dijawab
a. Harga yang paling mahal = Rp 3.075,00
20
b. Harga yang paling murah = Rp 2.750,00 c. Urutan dari yang paling murah = Rp 2.750,00; Rp 2.915,00; Rp 3.075,00 d. Berdasarkan prinsip dasar ke
ribuan
terdekat = Taksiran 2 Buku yang paling murah = 2.750 Dibulatkan menjadi 3.000 2.915 dibulatkan menjadi 3.000 2 Buku yang paling murah 3.000 + 3.000 = Rp 6.000,00
2.
Diketahui
Buku gambar = Rp 1.675,00;
6
Pensil = Rp 950,00; Buku tulis = Rp 1.450,00; Penghapus = Rp 675,00; Bolpoin = Rp 1.275,00; Rautan Rp = 750,00 Ditanya
Jika Abid ingin membeli 2 buku tulis, 1
7
bolpoin, dan 1 penghapus, kira-kira berapa banyaknya uang yang harus dimiliki Abid? Dijawab
Dengan prinsip dasar pembulatan ke ratusan
20
terdekat, dapat diperoleh pembulatan sebagai berikut: Rp1.450,00 dibulatkan menjadi Rp1.500,00 Rp1.275,00 dibulatkan menjadi Rp1.300,00 Rp 675,00 dibulatkan menjadi Rp 700,00 Maka jumlah harganya adalah: 2 buku tulis 2 × Rp1.500,00 = Rp3.000,00 1 bolpoin 1 × Rp1.300,00 = Rp1.300,00 1 penghapus 1 × Rp700,00 = Rp 700,00 Jumlah = Rp5.000,00 Jadi, Abid harus memiliki uang kurang lebih Rp5.000,00. 3.
Diketahui
Kemeja = 98.500; Celana = 124.800; Rok =
5
148.300; Sepatu = 87.700 Ditanya
a. Tentukan taksiran harga masing-masing
8
barang ke ribuan terdekat! b. Ibu Lani berbelanja 2 buah kemeja, 1 buah celana, 2 buah rok, dan 1 pasang sepatu. Berapa kira-kira jumlah harga barang yang ibu Lani beli? Dijawab
a. Taksiran harga:
20
Kemeja = Rp 100.000,00, Celana = Rp 125.000,00, Rok
= Rp 150.000,00,
Sepatu = Rp 90.000,00. b. Jumlah harga barang belanjaan =
(2
x
Rp
100.000,00)
+
Rp
125.000,00 + (2 x Rp 150.000,00) + Rp 90.000,00 = Rp 200.000,00 + Rp 125.000,00 +
Rp 300.000,00 + Rp 90.000,00 = Rp 715.000,00. TOTAL
100
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Satuan Pendidikan
: SDN Wonokerto
Kelas / Semester
: IV / 1
Subtema
: Bersyukur Atas Keberagaman
Pembelajaran
: 4 (empat)
Alokasi waktu
: 8 x 35 menit
A. Kompetensi Inti 5. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya
yang estetis, dalam
gerakan
yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. Kompetensi Dasar 1. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. 2. Matematika 3.2 Menerapkan penaksiran dalam melakukan penjumlahan, perkalian, pengurangan
dan
pembagian
untuk
memperkirakan
hasil
perhitungan. 4.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa kebenarannya. 3. PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah dan masyarakat 4.3 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
C. Indikator 1. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 3. Menunjukkan contoh interaksi manusia dalam bentuk diskusi kelompok 2. Matematika 4. Menyelesaikan masalah yang terkait dengan penaksiran 3. PPkn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) 5. Memberikan contoh, manfaat, dan hal-hal yang dapat dilakukan dengan bekerja sama dalam bentuk peta pikiran 6. Memecahkan masalah bersama melalui bekerja sama dengan teman D. Tujuan Pembelajaran Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mempraktikkan interaksi manusia dengan lingkungan sosialnya di dalam kelas dengan benar.
Dengan membaca nyaring cerita tentang memilih makanan tradisional, siswa dapat membedakan masing-masing harga makanan. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menemukan jawaban dari soal penaksiran terhadap banyak benda dengan benar. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyajikan contoh, manfaat, dan hal-hal yang dapat dilakukan dengan bekerja sama dalam bentuk peta pikiran dengan benar. Dengan bekerja sama, siswa dapat memecahkan masalah bersama. E. Materi Ragam Makanan Khas Negri F. Pendekatan dan Metode Pendekatan
: Scientific
Strategi
: Cooperatif Learning
Teknik
: Example Non Example
Metode
: Two stay two stray, demonstrasi, tanya jawab,
ceramah, diskusi G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Two Stay Two Stray Pendahu luan
Deskripsi Pembelajaran
Alokasi Waktu
5. Guru mengawali pembelajaran dengan 10 menit mengucap salam dilanjutkan do‟a. 6. Guru melakukan komunikasi
tentang
kehadiran siswa. 7. Guru memberikan motivasi (dengan menanyakan mempersiapkan
kabar siswa
siswa
dan
agar
siap
mengikuti pelajaran). 8. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak 9. Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang “Bersyukur
Atas Keberagaman” Inti
28)
Diawali
menjadi
3
dengan
siswa
kelompok
dibagi 245 menit
yang setiap
kelompok terdiri 4 anak (eksplorasi). - Bekerja sama 29) Siswa bekerja sama mendiskusikan dalam pemecahan masalah ketika Dayu dan kelompok Beni tidak masuk sekolah karena sakit, kemudian
menjawab
pertanyaan
(Elaborasi). 30)
Setelah siswa selesai berdiskusi,
guru mengajukan pertanyaan: -
Bagaimana
cara
kalian
menyelesaikan masalah ini? -
Bagaimana perasaan kalian saat bekerja sama?apa yang terjadi ketika
kerjasama
tersebut
berlangsung? -
Apakah di dalam kelompokmu semua
siswa
memiliki
kemampuan
yang
sama?jelaskan alasanmu! -
Apakah kalian memiliki cara bekerja yang sama?
-
Bagaimana kalian menyikapi perbedaan agar tujuan kalian tercapai? (Elaborasi)
31)
Guru
menekankan
bahwa
kerjasama bisa dilakukan meskipun anggotanya mempunyai kemampuan dan sifat yang berbeda, dan kita harus bersyukur dengan hal itu (Konfirmasi) 32)
Siswa melihat daftar makanan dan
menyelesaikan soal. (Penilaian no. 1) 33)
Siswa
berdiskusi
kelompok
mengerjakan taksiran harga makanan (elaborasi). 34) - Bertamu ke kelompok lain
Setelah diskusi, setiap kelompok
mengirimkan 2 orang untuk bertamu ke kelompok lain (elaborasi). 35)
Dua orang yang tinggal dalam
- Kelompok
kelompok bertugas membagikan hasil
memberi
dan informasi mereka ke tamu mereka
informasi tamu
ke
(elaborasi). 36)
Tamu mohon diri dan kembali ke
- Tamu kelompok mereka masing-masing dan melaporkan melaporkan temuan mereka dari temuan ke kelompok lain (elaborasi). kelompok 37) Siswa dan guru mencocokkan dan masingmasing membahas hasil kerja kelompok - Membahas (konfirmasi). hasil kerja 38) Siswa dan guru melakukan Tanya jawab
mengenai
bekerja
sama
(eksplorasi). 39)
Siswa
berdiskusi
secara
berkelompok tentang sikap bekerja sama, kemudian membuat peta pikiran berdasarkan
pertanyaan
yang
ada.(Penilaian no. 2 dan 3) 40) dari
Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang
bekerja
sama
(konfirmasi). Penutup
2) Siswa mengerjakan lembar soal yang 25 menit diberikan guru. 3) Bersama-sama kesimpulan
atau
siswa
membuat
rangkuman
hasil
belajar selama pelajaran berlangsung. 4) Guru memberikan pesan kepada siswa untuk semangat belajar.
5) Menutup pelajaran dengan mengucap salam.
Total H. Sumber dan Media 1. Sumber
: - Pengembangan Guru -
Buku guru dan buku siswa tematik terpadu kurikulum 2013
2. Media
: - Gambar daftar makanan pada buku siswa
I. Penilaian 3. Proses penilaian c. Penilaian proses Menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan diskusi kelompok. d. Penilaian hasil pembelajaran Menggunakan tes tertulis 4. Instrument Penilaian c. Penilaian proses
Penilaian kinerja
Penilaian produk
d. Penilaian hasil belajar Mengerjakan soal essai
280 menit
Wonokerto, 11 September 2014 Observer
Guru Kelas IV
DEWI ERMAWATI S.Pd,SD
TRI TUWUH,
NIM. 11510029 196703041993102001
NIP.
Materi dan Media Pembelajaran Materi
Lembar Kerja Siswa I
Lembar Kerja Siswa II
Soal Evaluasi Individu Dibawah ini terdapat warung A, B, dan C. Setiap warung menjual bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng dengan harga yang berbeda. Nama Warung
Bawang Merah
Bawang Putih
Minyak Goreng
Warung A
Rp. 15.550
Rp. 11.630
Rp. 12.040
Warung B
Rp. 15.630
Rp. 11.520
Rp. 12.150
Warung C
Rp. 15.440
Rp. 11.710
Rp. 12.620
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan melihat tabel diatas. Pilihlah warung yang menjual barang paling murah! 1. Doni diminta ibuknya untuk membelikan 2 kg bawang putih dan 1 liter minyak goreng. Berapa taksiran uang Doni yang akan dikeluarkan? 2. Bu Mita ingin membeli 1 kg bawang merah, 2 liter minyak goreng, dan 1 kg bawang putih. Berapa taksiran uang paling kecil dikeluarkan? 3. Bu Santi ingin membeli 3 liter minyak goreng. Berapa taksiran uang yang paling kecil dan paling besar yang dikeluarkan bu Santi? 4. Bu Mia mempunyai uang Rp. 39.000 dan ingin membeli bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng. Di warung mana bu Mia dapat membelinya?
KUNCI JAWABAN No. 1.
Penyelesaian Diketahui
Doni
diminta
Skor
ibuknya
untuk
5
membelikan 2 kg bawang putih dan 1 liter minyak goreng. Ditanya
Berapa taksiran uang Doni yang akan
5
dikeluarkan ? Jawab
Berdasarkan prinsip dasar ribuan terdekat,
maka
dapat
diperoleh
pembulatan sebagai berikut : 1 kg bawang putih = 11.520 (warung
10
B) menjadi 12.000 1 liter minyak goreng = 12.040 (warung A) menjadi 12.000 Harga bawang putih= 12.000 x 2 kg = 24.000 Harga minyak goreng = 12.000 24.000 + 12.000 = 36.000
5
Jadi taksiran uang Doni yang akan dikeluarkan adalah Rp 36.000 2.
Diketahui
Bu Mita ingin membeli 1 kg bawang
5
merah, 2 liter minyak goreng, dan 1 kg bawang putih. Ditanya
Berapa
uang paling kecil
yang
5
Harga 1 kg bawang merah paling
10
dikeluarkan ? Dijawab
murah = 15.440 menjadi 15.000 Harga minyak goreng = 12.040 menjadi 12.000 Harga 1 kg bwng putih = 11.520 menjadi 12.000
5
Jadi taksiran uang yang paling kecil dikeluarkan bi Mita adalah 15.000 + (2 x 12.000) + 12.000 = 51.000 3.
Diketahui
Bu Santi ingin membeli 3 liter
5
minyak goreng Ditanya
Berapa taksiran uang yang paling kecil
dan
paling
besar
5
yang
dikeluarkan bu Santi? Dijawab
Taksiran uang paling kecil = Warung A = 12.040 menjadi 12.000 x 3 kg = 36.000 Taksiran uang paling besar = Warung C = 12.620 menjadi 13.000 x 3 kg = 39.000
15
4.
Diketahui
Bu Mia mempunyai uang Rp. 39.000, ingin
membeli
bawang
5
merah,
bawang putih, dan minyak goreng. Ditanya
Warung
mana
bu
Mia
dapat
5
Bawang merah = warung C = 15.400
15
membelinya? Dijawab
Bawang putih = warung B = 11.500 Minyak goreng = warung A = 12.000 15.400 + 11.500 + 12.000 = 38.900 TOTAL SKOR
100
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
Satuan Pendidikan
: SDN Wonokerto
Kelas / Semester
: IV / 1
Subtema
: Bersyukur Atas Keberagaman
Pembelajaran
: 6 (enam)
Alokasi waktu
: 8 x 35 menit
A. Kompetensi Inti 9. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 10. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 11. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 12. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya
yang estetis, dalam
gerakan
yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. B. Kompetensi Dasar 1. SBdP (Seni Budaya dan Prakarya) 3.3 Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-rendah nada dengan gerak tangan 4.7 Menyanyikan solmisasi lagu wajib dan lagu daerah yang harus dikenal.
2. Matematika 2.2 Menerapkan penaksiran dalam melakukan penjumlahan, perkalian, pengurangan
dan
pembagian
untuk
memperkirakan
hasil
perhitungan. a. Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri, menyatakan kalimat matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat
bermain
serta
memeriksa
kebenarannya. C. Indikator 1. SBdP (Seni Budaya dan Prakarya)
Menyanyikan lagu „Syukur‟ dengan nada dan syair yang benar dan memahami maknanya
2. Matematika
Menyelesaikan masalah yang terkait dengan penaksiran
D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan melihat notasi musik lagu “Syukur”, siswa mampu menunjukkan keterampilan bernyanyi dengan nada yang benar. 2. Dengan melihat notasi musik lagu “Syukur”, siswa mampu menunjukkan syair yang benar. 3. Dengan mendengar lagu “Syukur”, siswa mampu menyanyikan lagu syukur. 4. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa mampu membulatkan bilangan dengan benar. 5. Dengan
keterampilan
membulatkan
bilangan,
siswa
menemukan jawaban dari soal hitung penaksiran dengan benar. E. Materi Lagu Syukur F. Pendekatan dan Metode Pendekatan
: Scientific
mampu
Strategi
: Cooperatif Learning
Teknik
: Example Non Example
Metode
: Two stay two stray, demonstrasi, tanya jawab,
ceramah, diskusi G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Two
Stay Deskripsi Pembelajaran
Alokasi
Two Stray Pendahuluan
Waktu 10. Guru
mengawali 10 menit
pembelajaran
dengan
mengucap
salam
dilanjutkan do‟a. 11. Guru
memberikan
motivasi
(dengan
menanyakan kabar siswa dan mempersiapkan siswa agar
siap
mengikuti
pelajaran). 12. Guru mengulas kembali pelajaran yang lalu yaitu tentang
penerapan
penaksiran. 13. Menyampaikan
materi
yang akan dipelajari yaitu tentang
penerapan
penaksiran. Inti
1. Siswa menyanyikan lagu 255 menit “Syukur”
ciptaan
H.
Mutahar dengan nada dan syair yang tepat seperti tampak pada notasi musik. (Penilaian
no.
1)
(eksplorasi) 2. Guru memberikan contoh
menyanyikan
lagu
“syukur” (eksplorasi) 3. Siswa memperhatikan lirik lagu
“Syukur”
dengan
cermat. - Bekerja sama dalam kelompok
4. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok
yang
setiap
kelompok terdiri 4 anak (eksplorasi). 5. Siswa
mendiskusikan
makna lagu tersebut secara berpasangan (eksplorasi). 6. Siswa
menuliskan
hasil
diskusi di dalam buku siswa (elaborasi). - Bertamu ke kelompok lain. - Kelompok memberi informasi ke tamu. - Tamu melaporka n temuan ke kelompok masingmasing - Membahas hasil kerja
7. Siswa
menjawab
pertanyaan
terkait
lagu
“Syukur” (elaborasi). 8. Siswa
berdiskusi
kelompok
mengerjakan
soal evaluasi (elaborasi). 9. Setelah
diskusi,
setiap
kelompok mengirimkan 2 orang untuk bertamu ke kelompok lain (elaborasi). 10. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil
dan
informasi mereka ke tamu mereka (elaborasi). 11. Tamu mohon diri dan kembali
ke
kelompok
mereka
masing-masing
dan melaporkan temuan
mereka dari kelompok lain (elaborasi). 12. Siswa
dan
guru
mencocokkan membahas
dan hasil
kerja
kelompok (konfirmasi). Penutup
6) Bersama-sama
siswa 25 menit
membuat kesimpulan atau rangkuman hasil belajar selama
pelajaran
berlangsung. 7) Guru memberikan pesan kepada
siswa
untuk
semangat belajar. 8) Menutup pelajaran dengan mengucap salam. TOTAL
280 menit
H. Sumber dan Media 3. Sumber
: - Pengembangan Guru -
Buku guru dan buku siswa tematik terpadu kurikulum 2013
Media
: - Gambar makanan tradisional -
Notasi lagu Syukur
I. Penilaian 5. Proses penilaian e. Penilaian proses Menggunakan format pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan diskusi kelompok. f. Penilaian hasil pembelajaran
Menggunakan tes tertulis 6. Instrument Penilaian e. Penilaian proses
Penilaian kinerja
Penilaian produk
f. Penilaian hasil belajar Mengerjakan soal essai
Wonokerto, 13 September 2014
Observer
DEWI ERMAWATI NIM. 11510029
Guru Kelas IV
TRI TUWUH, S.Pd,SD NIP. 196703041993102001
Materi dan Media Pembelajaran Materi
Lembar Kerja Siswa I
Lembar Kerja Siswa II
Soal Evaluasi
SOAL KELOMPOK Rumah A 1. Siti ikut ibu belanja ke pasar tradisional. Mereka membeli kue cucur seharga Rp 1.500,00, onde-onde seharga Rp 1.275,00, dan klepon Rp 2.850,00. Berapakah kira-kira uang yang dibelanjakan ibu dan Siti? Rumah B 2. Lani membeli 3 penjepit rambut yang harga setiap buahnya Rp 725,00. Setelah itu, ia membeli 2 helai pita rambut dengan harga Rp 1.250,00 setiap helai dan sebuah sisir seharga Rp 975,00. Berapakah kurang lebih uang yang dibelikan. Lani untuk membeli barang-barang itu? Rumah C 3. Udin membeli 5 kue dadar gulung dan 5 putu ayu. Jika harga setiap buah kue dadar gulung dan putu ayu masing-masing adalah Rp 725,00 dan Rp 1.250,00, berapakah kira-kira Udin harus membayar?
SOAL INDIVIDU 1. Beni membeli baju seharga Rp 20.500,00 dan celana Rp 15.250,00. Jika Beni membawa uang Rp 50.000,00, berapa kira-kira kembaliannya? 2. Harga dua buah mainan gasing Rp 8.500,00 dan dua buah yoyo adalah Rp 9.700,00. Edo ingin sebuah gasing dan sebuah yoyo. Berapa kira-kira harganya? 3. (98 – 32) + 79 = 4. 34 x 28 = 5. Apa manfaat kerja sama dalam kehidupan sehari-hari? Kunci Jawaban 1. Diketahui
: Beni membeli baju seharga Rp 20.500 dan celana Rp
15.250. Beni membawa uang Rp 50.000 Ditanya
: Berapa uang kembaliannya?
Dijawab
: Baju + Celana = 20.500 + 15.250 = 35.750 Jadi uang kembalian Beni adalah 50.000 – 35.750 = 14.250
2. Diketahui
: Harga dua buah gasing Rp 8.500 dan dua buah yoyo Rp
9.700 Ditanya
: Edo ingin sebuah gasing dan sebuah yoyo. Berapa kira-
kira harganya? Dijawab
: 8.500 : 2 = 4.250
9.700 : 2 = 4.850
Jadi harga sebuah gasing = 4.250 dan sebuah yoyo = 4.850 3. (98 – 32) + 79 = 66 + 79 = 145 4. 34 x 28 = 952
Lampiran 4 Hasil Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray di SD N Wonokerto Pelaksanaan Penelitian Siklus I Nama Sekolah
: SD N Wonokerto
Tema
: Indahnya Kebersamaan
Subtema/pembelajaran
: Bersyukur atas keberagaman / 3
Kelas / Semester
: IV / II
Hari / Tanggal
: Rabu / 10 Sepetember 2014
No.
Aspek yang diamati
Skor 4
1.
2.
3
Persiapan guru dalam mengajar Menyiapkan RPP
√
Menyiapkan absensi
√
Menyiapkan lembar observasi
√
Penguasaan materi Guru menyampaikan materi dengan jelas Guru menjelaskan materi dengan lancar
3.
4.
2
√ √
Pengkondisian kelas selama pembelajaran Guru mengkondisikan kelas dengan baik
√
Siswa tidak ramai dan memperhatikan guru
√
Penguasaan konsep metode Two Stay Two Stray Guru memotivasi siswa untuk bekerja sama
√
dalam kelompok Guru mengarahkan siswa bertamu ke kelompok
√
lain Guru
mengarahkan
siswa
dapat
memberi
√
informasi ke tamu Guru membimbing siswa melaporkan temuan ke
√
kelompok masing-masing Guru bersama siswa membahas hasil yang di
√
1
diskusikan 5.
Pemanfaatan fasilitas belajar Guru menulis di papan tulis
√
Guru melihatkan gambar kepada murid secara
√
jelas 6.
Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa Guru
menciptakan
pembelajaran
yang
√
menyenangkan dan siswa tidak bosan √
Guru menjadikan siswa aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya 7.
Kemampuan menyimpulkan Guru mengarahkan siswa dapat memberikan
√
kesimpulan pembelajaran √
Guru melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi 8.
Kemampuan mengorganisasi waktu Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
√
waktu yang direncanakan Membuka
dan
menutup
pelajaran
√
sesuai
waktunya JUMLAH Keterangan: Skala 1 2 3 4
Rata-rata Rata-rata 0 – 2,5 2,6 – 5 5,1 – 7,5 7,6 – 10
= Keterangan Kurang Sedang Baik Sangat Baik
3
7
8
2
Lampiran 5 Hasil Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray di SD N Wonokerto Pelaksanaan Penelitian Siklus II Nama Sekolah
: SD N Wonokerto
Tema
: Indahnya Kebersamaan
Subtema/pembelajaran
: Bersyukur atas keberagaman / 4
Kelas / Semester
: IV / II
Hari / Tanggal
: Kamis / 11 Sepetember 2014
No.
Aspek yang diamati
Skor 4
1.
2.
3
Persiapan guru dalam mengajar Menyiapkan RPP
√
Menyiapkan absensi
√
Menyiapkan lembar observasi
√
Penguasaan materi Guru menyampaikan materi dengan jelas Guru menjelaskan materi dengan lancar
3.
4.
2
√ √
Pengkondisian kelas selama pembelajaran Guru mengkondisikan kelas dengan baik
√
Siswa tidak ramai dan memperhatikan guru
√
Penguasaan konsep metode Two Stay Two Stray Guru memotivasi siswa untuk bekerja sama
√
dalam kelompok Guru mengarahkan siswa bertamu ke kelompok
√
lain Guru
mengarahkan
siswa
dapat
memberi
√
informasi ke tamu Guru membimbing siswa melaporkan temuan ke
√
kelompok masing-masing Guru bersama siswa membahas hasil yang di
√
1
diskusikan 5.
Pemanfaatan fasilitas belajar Guru menulis di papan tulis
√
Guru melihatkan gambar kepada murid secara
√
jelas 6.
Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa Guru
menciptakan
pembelajaran
yang
√
menyenangkan dan siswa tidak bosan √
Guru menjadikan siswa aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya 7.
Kemampuan menyimpulkan Guru mengarahkan siswa dapat memberikan
√
kesimpulan pembelajaran √
Guru melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi 8.
Kemampuan mengorganisasi waktu Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
√
waktu yang direncanakan Membuka
dan
menutup
pelajaran
√
sesuai
waktunya JUMLAH Keterangan: Skala 1 2 3 4
Rata-rata Rata-rata 0 – 2,5 2,6 – 5 5,1 – 7,5 7,6 – 10
= Keterangan Kurang Sedang Baik Sangat Baik
4
10
5
1
Lampiran 6 Hasil Pengamatan Guru Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray di SD N Wonokerto Pelaksanaan Penelitian Siklus III Nama Sekolah
: SD N Wonokerto
Tema
: Indahnya Kebersamaan
Subtema/pembelajaran
: Bersyukur atas keberagaman / 6
Kelas / Semester
: IV / II
Hari / Tanggal
: Sabtu / 13 Sepetember 2014
No.
Aspek yang diamati
Skor 4
1.
2.
3.
Persiapan guru dalam mengajar Menyiapkan RPP
√
Menyiapkan absensi
√
Menyiapkan lembar observasi
√
Penguasaan materi Guru menyampaikan materi dengan jelas
√
Guru menjelaskan materi dengan lancar
√
Pengkondisian kelas selama pembelajaran Guru mengkondisikan kelas dengan baik Siswa tidak ramai dan memperhatikan guru
4.
3
√ √
Penguasaan konsep metode Two Stay Two Stray Guru memotivasi siswa untuk bekerja sama
√
dalam kelompok √
Guru mengarahkan siswa bertamu ke kelompok lain Guru
mengarahkan
siswa
dapat
√
memberi
informasi ke tamu Guru membimbing siswa melaporkan temuan ke
√
kelompok masing-masing Guru bersama siswa membahas hasil yang di
√
2
1
diskusikan 5.
Pemanfaatan fasilitas belajar Guru menulis di papan tulis
√
Guru melihatkan gambar kepada murid secara
√
jelas 6.
Kemampuan mengaktifkan dan memotivasi siswa Guru
menciptakan
pembelajaran
yang
√
Guru menjadikan siswa aktif bertanya dan
√
menyenangkan dan siswa tidak bosan
mengemukakan pendapatnya 7.
Kemampuan menyimpulkan Guru mengarahkan siswa dapat memberikan
√
kesimpulan pembelajaran √
Guru melakukan evaluasi terhadap penguasaan materi 8.
Kemampuan mengorganisasi waktu Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
√
waktu yang direncanakan Membuka
dan
menutup
pelajaran
√
sesuai
waktunya JUMLAH Keterangan: Skala 1 2 3 4
Rata-rata Rata-rata 0 – 2,5 2,6 – 5 5,1 – 7,5 7,6 – 10
= Keterangan Kurang Sedang Baik Sangat Baik
6
12
2
-
Lampiran 7 LEMBAR PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK SIKLUS I N
Aspek yang diamati
o 1.
NAMA SISWA A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
5
5
1
1
5
5
1
1
5
1
5
1
0
0
0
0
5
5
1
5
Keaktifan Menyampaikan informasi kepada
0
0
teman Memberi ide dan gagasan
5
1 0
yang
1
5
0
0
1
5
5
0
1 0
cemerlang Mengajukan
5
5
1
5
5
0
pertanyaan/menan
1
1
0
0
5
1
5
5
1
5
5
1
5
0
ggapi pertanyaan Aktif mengerjakan
5
5
tugas
1
1
0
0
1
5
7
5
5
5
0
0
individu/kelompok 2.
Kerja sama Dapat berdiskusi
5
5
0
dalam kelompok Bekerja sama
8
1
1
0
0
5
1
5
5
5
0
5
7
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Menyelesaikan
1
5
1
1
1
5
1
1
1
5
1
5
semua tugas
0
0
0
0
0
0
0
1
5
1
1
1
1
0
0
0
dalam memecahkan masalah dalam kelompok
0
individu/kelompok 3.
Sikap Mendengarkan dengan baik ketika
8
5
0
0
5
5
1
1
0
0
teman berpendapat Memberi
5
1
5
5
5
0
kesempatan
1
5
5
0
1
1
0
0
1
5
5
5
1
1
0
0
berpendapat kepada teman dalam kelompok Memperhatikan
7
8
1
5
0
penjelasan
1
1
1
0
0
0
5
0
guru/teman Skor tiap anak
6
6
8
6
7
7
8
6
8
6
7
7
0
5
5
5
5
0
0
5
0
5
0
0
Jumlah Skor
850
Rata-rata
70,8
Keterangan : Rata-rata Skala
=
Rata-rata
Keterangan
1
1 – 24
Kurang
2
25 – 49
Sedang
3
50 – 74
Baik
4
75 - 100
Sangat Baik
Presentase
=
100
=
100
= 70,8 %
=
= 70,8
Lampiran 8 LEMBAR PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK SIKLUS II N
Aspek yang diamati
o 1.
NAMA SISWA A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
1
5
1
1
5
1
1
1
5
1
5
1
0
0
0
0
0
5
5
5
1
5
Keaktifan Menyampaikan informasi kepada
0
0
0
teman Memberi ide dan gagasan
5
1 0
yang
1 0
0
1
5
5
0
1 0
cemerlang Mengajukan
5
5
1
5
5
0
pertanyaan/menan
1
1
0
0
5
1
5
5
1
5
5
1
1
5
0
0
5
1
0
ggapi pertanyaan Aktif mengerjakan
5
5
tugas
1
1
1
0
0
0
1
5
5
5
5
0
individu/kelompok 2.
Kerja sama Dapat berdiskusi
5
5
0
dalam kelompok Bekerja sama
5
1
5
0
dalam
1
5
0
1
1
0
0
1
1
0
0
5
5
1 0
5
0
5
5
5
5
5
1
1
1
5
1
5
0
0
0
1
1
1
0
0
0
memecahkan masalah dalam kelompok Menyelesaikan
1
1
1
1
1
semua tugas
0
0
0
0
0
1
5
1
5
1
0
individu/kelompok 3.
Sikap Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
0
0
0
5
5
1
1
0
0
Memberi
5
1
5
0
kesempatan
1
5
0
1
5
5
0
1
1
0
0
1
5
5
5
1
1
0
0
berpendapat kepada teman dalam kelompok Memperhatikan
5
5
1
5
0
penjelasan
1
1
1
0
0
0
5
0
guru/teman Skor Tiap Anak
6
7
8
7
7
8
8
6
8
7
7
7
5
0
5
5
5
0
5
5
0
0
5
0
Jumlah Skor
895
Rata-rata
74,5
Keterangan : Rata-rata Skala
=
Rata-rata
Keterangan
1
1 – 24
Kurang
2
25 – 49
Sedang
3
50 – 74
Baik
4
75 - 100
Sangat Baik
Presentase
=
100
=
100
= 74,5 %
=
= 74,5
Lampiran 9 LEMBAR PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK SIKLUS III N
Aspek yang diamati
o 1.
NAMA SISWA A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
1
5
1
1
5
1
1
1
5
1
5
1
0
0
0
0
0
5
5
5
1
5
Keaktifan Menyampaikan informasi kepada
0
0
0
teman Memberi ide dan gagasan
5
1 0
yang
1 0
0
1
5
0
1
1
0
0
5
5
5
cemerlang Mengajukan
5
5
1
5
5
0
pertanyaan/menan
1
1
0
0
5
1
5
1
1
0
0
5
1
1
0
0
5
1
ggapi pertanyaan Aktif mengerjakan tugas
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
5
5
1
5
5
5
0
individu/kelompok 2.
Kerja sama Dapat berdiskusi
0
dalam kelompok Bekerja sama
5
1
5
0
dalam
1
5
0
1
1
5
1
0
0
1
1
0
0
5
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0 5
5
5
0 1
5
5
1
1
0
0
1
1
0
0
0
memecahkan masalah dalam kelompok Menyelesaikan
1
1
1
1
1
semua tugas
0
0
0
0
0
1
5
1
5
1
5
individu/kelompok 3.
Sikap Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
0
0
0
5
5
Memberi
5
1
5
5
0
kesempatan
1
1
0
0
5
1
1
1
0
0
0
5
1
5
5
5
1
1
0
0
berpendapat kepada teman dalam kelompok Memperhatikan
5
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
7
8
8
7
8
8
8
7
8
7
8
7
0
0
5
5
0
0
5
5
5
5
0
5
penjelasan
0
guru/teman Skor Tiap Anak
Jumlah Skor
945
Rata-rata
78,7
Keterangan : Rata-rata Skala
=
Rata-rata
Keterangan
1
1 – 24
Kurang
2
25 – 49
Sedang
3
50 – 74
Baik
4
75 - 100
Sangat Baik
Presentase
=
100
=
100
= 78,75%
=
= 78,7
Lampiran 10 Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Two Stay Two Stray di SD N Wonokerto
Responden A B C D E F G H I J K L Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
2 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9
3 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
Nomor Pertanyaan 5 6 7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11 12 10
Jumlah 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
9 10 8 10 10 9 10 7 10 10 10 9 112
DOKUMENTASI
Keadaan siswa ketika melakukan diskusi kelompok
Guru membimbing siswa ketika pembelajaran matematika berlangsung
Keadaan siswa ketika bertamu ke kelompok lain
Keadaan siswa ketika bertamu ke kelompok lain
Peneliti mengawasi jalannya post test
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Dewi Ermawati PGMI
Jurusan / Progdi: Tarbiyah /
Nim : 11510029 Hidayati, M.Ag
Dosen PA
NO NAMA KEGIATAN 1
2 3 4
5
6
7
8 9
10
OPAK STAIN Salatiga 2010 “Optimalisasi Nalar Kritis Mahasiswa: Upaya Mengawal Perubahan Bangsa ke Arah yang Lebih Baik” Sertifikat UPT Perpustakaan STAIN Salatiga Sertifikat PLCPP XX Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Piagam Penghargaan MAPABA PMII Djoko Tingkir Salatiga “Membentuk Kader yang Sadar Diri dan Lingkungan Untuk Kesejahteraan Sosial” Piagam Penghargaan GWB XVII Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Piagam Penghargaan National Workshop Of Entrepreneurship And Basic Cooperation 2010 Kopma Fatawa STAIN Piagam Penghargaan VETTIK XVII Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Piagam Penghargaan KML ke 3 Se-Jawa Kwarcab Salatiga Piagam Penghargaan TPPP Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Sertifikat Latgab PT/PTAI SeJawa “Membentuk Pribadi Pramuka yang Cakap, Aktif, dan Kreatif Melalui Latihan Gabungan”
PELAKSANAAN 25-27 Agustus 2010
: Tri Wahyu
STATUS
SKOR
Peserta
3
20-25 September 2010 Peserta
3
08-11 Oktober 2010
Peserta
3
12-14 Nopember 2010 Peserta
3
26-29 Nopember 2010 Peserta
3
19 Desember 2010
Peserta
6
25-26 Desember 2010
Peserta
3
25-30 Januari 2011
Panitia
4
18-20 Pebruari 2011
Panitia
3
25-27 Pebruari 2011
Peserta
4
11
Piagam Penghargaan Lomba Cerdas Tangkas LTT VIII SeEks Karisidenan Surakarta 12 Sertifikat GTB VI Brigade Khusus Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi 13 Sertifikat Baksos Racana Sultan Agung Se-Jawa Tengah 14 Piagam Penghargaan Jambore dan Olimpiade Anak Sholeh Hidayatullah Se-Jawa Tengah 15 Sertifikat Praktikum Pramuka Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 16 Piagam Penghargaan ARR XIII Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 17 Piagam Penghargaan OPAK STAIN Salatiga 2011 “Revitalisasi Gerakan Mahasiswa di Era Modern Untuk Kejayaan Indonesia” 18 Sertifikat PLCPP XXI Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 19 Piagam Penghargaan GWB XVIII Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 20 Piagam Penghargaan Perkemahan Wirakarya Nasional PTAI X Se-Indonesia 21 Piagam Penghargaan VETTIK Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 22 Piagam Penghargaan Dewan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 23 Surat Keputusan tentang Pengangkatan Dewan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 24 Piagam Penghargaan GTB VII Brigade Khusus Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 25 Sertifikat DIKLATMAD DKW KKP IPPNU Propinsi Jawa Tengah
09-10 April 2011
Dewan Juri
4
30 April-1 Mei 2011
Peserta
3
15 Mei 2011
Peserta
4
24-26 Juni 2011
Panitia
4
22-27 Juli 2011
Pendamping DPL
3
13-17 Agustus 2011
Panitia
3
20-22 Agustus 2011
Panitia
3
30 September-03 Panitia Oktober 2011 12-15 Nopember 2011 Panitia
3
21-30 Nopember 2011 Peserta
6
10-11 Desember 2011
Panitia
3
19 Desember 2011
Sekretaris 02.238
3
03 Januari 2012
3
25-26 Pebruari 2012
Giat Operasional 02.238 Panitia
09-12 Pebruari 2012
Peserta
4
3
3
26 27 28
29
30
31 32
33 34
35 36
37
38
39
40
Sertifikat Latgab PT/PTAI SeJawa Sertifikat KMD Pusdiklatda Jawa Timur Piagam Penghargaan ARR XIV Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Sertifikat OPAK STAIN 2012 “Progresifitas Kaum Muda, Kunci Perubahan Indonesia” Sertifikat PLCPP XXII Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi “Pendidikan Pramuka Sebagai Pembentuk Karakter Pandega yang Berdisiplin dan Berkredibilitas Tinggi untuk Membangun Indonesia” Sertifikat Hijab Class & Beauty Demo Sertifikat GWB XIX Brigade Khusus Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi Seminar Kesehatan Wanita AVAIL Salatiga Surat Keputusan tentang Dewan Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Piagam Penghargaan KMD STAIN Salatiga Piagam Penghargaan ARR XV Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi “Peduli dan Mandiri, Pramuka Ikhlas Mengabdi” Sertifikat PLCPP XXIII Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi “PLCPP Membuka Cakrawala Dunia Serta Membangun Kredibilitas Bangsa” Piagam Penghargaan TPPP 2 Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Sertifikat GWB XX Brigade Khusus Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi Piagam Penghargaan GTB VII Brigade Khusus Racana
05-07 April 2012
Panitia
4
17-20 Mei 2012
Peserta
4
03-07 Agustus 2012
Panitia
3
05-07 September 2012 Panitia
3
12-15 Oktober 2012
Panitia
3
28 Oktober 2012
Peserta
3
30 Nopember-03 Desember 2012
Panitia
3
13 Januari 2013
Peserta
3
31 Januari 2013
Ketua Dewan Racana 02.238
3
27 Maret-01 April 2013 25-28 Juli 2013
Panitia
3
Panitia
3
20-23 September 2013 Panitia
3
05-06 Oktober 2013
Panitia
3
15-18 Nopember 2013 Panitia
3
29 September 2013
3
Panitia
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi 41
42
Surat Keputusan tentang Dewan 17 Pebruari 2014 Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Piagam Penghargaan ARR 11-15 Agustus 2014 Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi Jumlah
Pemangku Adat Racana 02.238 Peserta
3
3
140
Salatiga, 10 September 2014 Mengetahui, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Moh. Khusen, M.Ag, M.A. NIP. 19741212 199903 1 003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Dewi Ermawati
Tempat, Tanggal Lahir
: Kab. Semarang, 26 Desember 1991
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Santren 02/02 Desa Wonokerto Kec. Bancak Kab. Semarang
Pendidikan
:
1. TK Wonokerto, lulus tahun 1998 2. SDN Wonokerto, lulus tahun 2004 3. SMPN 1 Bringin, lulus tahun 2007 4. SMAN 1 Bringin, lulus tahun 2010 5. S1 STAIN Salatiga, lulus tahun 2015 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 13 Nopember 2014 Penulis
Dewi Ermawati NIM 115 10 029