SKRIPSI CITRA INDRISWARI
STUDI INAKTIVASI PENGAWET KLOROBUTANOL 0,35% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013
i
Lembar Pengesahan
STUDI INAKTIVASI PENGAWET KLOROBUTANOL 0,35% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN
SKRIPSI Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang 2013
Oleh:
CITRA INDRISWARI NIM: 09040117
Disetujui Oleh:
Pembimbing I
Drs. Sugiyartono, M.Sc., Apt.
Pembimbing II
Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt.
ii
Lembar Pengujian STUDI INAKTIVASI PENGAWET KLOROBUTANOL 0,35% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN
SKRIPSI Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal 29 Juni 2013
Oleh :
CITRA INDRISWARI NIM: 09040117
Disetujui Oleh:
Penguji I
Drs. Sugiyartono, M.Sc., Apt.
Penguji III
Drs. H. Achmad Inoni., Apt.
Penguji II
Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt.
Penguji IV
Engrid Juni Astuti, S.Farm., Apt.
iii
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia atas seluruh hambanya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada rasulullah SAW. Akhirnya skripsi yang berjudul “STUDI INAKTIVASI PENGAWET KLOROBUTANOL 0,35% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN
HCl
PENGENCERAN”
dapat
DOSIS
GANDA
terselesaikan
dengan
DENGAN
METODE
sebaik-baiknya.
Dalam
memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan terselesaikannya skripsi ini, perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Drs. Sugiyartono M.Sc., Apt., sebagai Pembimbing I dan Arina Swastika Maulita, S.Farm, Apt., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan waktu maupun dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
2.
Drs. H. Achmad Inoni, Apt. dan Engrid Juni Astuti, S.Farm, Apt., sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan..
3.
Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti program sarjana.
4.
Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
5.
Sovia Aprina Basuki, M.Si., Apt., sebagai Dosen Wali dan Nailis Syi’fa, M.Sc., Apt., sebagai Wakil Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
6.
Sovia Aprina Basuki, M.Si., Apt., sebagai Kepala Laboratorium di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
7.
Mas ferdi selaku laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi yang banyak membantu saya. iv
8.
Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.
9.
Kedua Orang tuaku tercinta dan adek-adekku tercinta. Terimakasih banyak atas kasih sayang, kesabaran, keikhlasan, nasehat, kesabaran, dukungan moral maupun materi dan do’a yang telah diberikan. Apa yang saya peroleh tidak mampu membalas semua yang telah kalian berikan.
10.
Teman-teman skripsi Steril : Hendra, Sulis, Badi , Rhima, Kiki, Aminah, Rizka. Terima kasih banyak atas semangat, kerjasama, saran, kritik, dan masukannya kalian. Terimakasih telah menjadi keluarga baru yang menemani, membantu dan memberi dukungan
11.
Iva teman pertama di Farmasi, terima kasih telah membantu dan menemani selama 4 tahun.
12.
Teman-teman Kosan : Sulis, Intan dan Oktaphika yang memberi motivasi, dan dukungan.
13.
Ahmad Zainul Arif yang selalu memberi motivasi, dukungan, dan do’a.
14.
Teman-teman angkatan 2009 Farmasi UMM terimakasih atas persahabatan kita selama 4 tahun ini. Semoga masih bisa seperti ini dan tetap dekat seperti keluarga.
15.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang kefarmasian dan bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Malang, Juli 2012
Citra Indriswari 09040117
v
RINGKASAN STUDI INAKTIVASI PENGAWET KLOROBUTANOL 0,35% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA DENGAN METODE PENGENCERAN Sediaan injeksi disuntikan dengan cara menembus, atau merobek jaringan ke dalam atau melalui kulit atau selaput lendir (Lukas, 2006). Sterilitas sangat penting karena cairan tersebut langsung berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh yang merupakan tempat infeksi yang dapat terjadi dengan mudah (Ansel, 2005). Salah satu bentuk sediaan injeksi adalah injeksi dosis ganda. Injeksi dosis ganda mutlak harus ditambahkan pengawet karena pemakaiannya berulang rentan terkontaminasi mikroorganisme. Namun, adanya pengawet dalam sediaan akan mempengaruhi uji sterilitas yang akan dilakukan. Sehingga sebelum dilakukan uji sterilitas, dilakukan uji inaktivasi pengawet. Dalam penelitian ini akan digunakan sampel sediaan injeksi difenhidramin HCl dosis ganda bervolume 15 ml dengan nomor bacth yang sama dilakukan penambahan zat pengawet klorobutanol 0,35 % b/v. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengenceran yang dibutuhkan untuk menginaktivasi (menghilangkan) pengaruh pengawet klorobutanol 0,35% b/v yang ditambahkan pada sediaan serta untuk mengetahui sterilitas dari sampel. Menurut Suplemen 1 Farmakope Indonesia edisi IV, bahwa jika bahan uji mempunyai aktivitas antimikroba, lakukan uji setelah dinetralisasi dengan bahan penetral yang sesuai atau dengan cara mengencerkan dalam sejumlah media yang cukup. Metode inaktivasi pengawet yang digunakan adalah metode pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh antibakteri dan antifungi yang ada dalam sediaan injeksi dosis ganda sehingga tidak mempengaruhi hasil uji. Dilakukan pengenceran sediaan dengan aqua pro injeksi dengan perbandingan 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5, replikasi sebanyak 3 kali kemudian media diinkubasi, untuk media thioglikolat diinkubasi pada suhu 32,5o ± 2,5oC selama 14 hari sedangkan untuk media kasamino diinkubasi pada suhu 22,5 o ± 2,50C selama 14 hari. Setelah itu dilakukan uji sterilitas sampel sebanyak 8 vial dan diamati selama 14 hari. Penafsiran hasil diketahui dengan cara membandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif. Untuk media kontrol lingkungan Laminar Air Flow digunakan nutrien broth agar, untuk mengontrol kondisi LAFC diantaranya filter udara, serta cabinet apakah sudah memenuhi persyaratan kondisi aseptis. Sedangkan untuk kontrol positif digunakan media Thioglikolat ditambah bakteri Pseudomonas aeruginosa dan media Kasamino ditambah jamur Candida albicans, sedangkan untuk kontrol negatif digunakan media Thioglikolat dan media Kasamino tanpa penambahan bakteri. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat pengenceran yang dibutuhkan untuk menginaktivasi pengawet klorobutanol 0,35 % b/v terhadap sediaan injeksi difenhidramin HCl dosis ganda yaitu 1:2 untuk media thioglikolat dan 1:2 untuk kasamino. Dan hasil uji sterilitas sediaan injeksi difenhidramin HCl dosis ganda yang telah dilakukan disimpulkan bahwa sediaan steril.
vi
ABSTRACT THE STUDY OF INACTIVATION PRESERVATIVE CHLOROBUTANOL 0,35 % W/V ON INJECTION PREPARATIONS MULTIPLE DOSE DIPHENHYDRAMINE HCl WITH DILUTION METHOD One of the type injection preparation is multiple dose. Multiple dose must be added with preservative because its repeated usage was prone to be contaminated by microorganism. The presence of preservatives will effect the sterility test. According to the Indonesian Pharmacopoeia Supplement 1 IV edition, that if the test materials have antimicrobial activity, do the test after neutralization with an appropriate neutralizing material or by diluting in a sufficient number of media. The study aims to determine the level of dilution required to inactivate the preservative chlorobutanol 0,35% w/v and to know the results of sterility testing of diphenhydramine hydrochloride injection dosage multiple doses. This test is conducted by a method of the dilution of preparation in number of medium with a sufficient range of comparison to eliminate the effects of the antibacterial and antifungal, it made preparations dilution with aqua pro injection with a ratio of 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5, observed for 14 days. After that we done sterility test sample for 8 vials. For environmental control media, Laminar Air Flow used nutrient broth. Whereas for the comparator control is used a media Thionglikolat with the bacterium Pseudomonas aeruginosa and Kasamino media with the fungus Candida albicans for fertility testing,the results obtained by comparing with the positive control and negative control. while sterility test used Kasamino media and Thioglikolat media without the addition of bacteria and fungi. From the result of the studi we can define that the rate of dilution needed to inactivate preservative chlorobutanol 0,35% w/v, that is 1:2 for medium thioglikolat and 1:2 for kasamino, and sterility preparation test we got the result that the preparation was sterile. Keywords : multiple dose injection, diphenhydramine HCl, chlorobutanol 0,35% w/v, inactivation.
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................
ii
LEMBAR PENGUJIAN ..................................................................................
iii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iv
RINGKASAN……………………………………………………………… ..
vi
ABSTRAK…………………………………………………………………. ..
vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1
1.1
Latar Belakang .........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................
3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................
3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
5
2.1 Tinjauan Tentang Sediaan Parenteral .......................................
5
2.1.1 Definisi Sediaan Parenteral ............................................
5
2.1.2 Definisi Sediaan Injeksi ............................................. ....
5
2.1.3 Karakteristik dan Persyaratan Pemberian Obat Secara Parenteral .............................................................
6
2.1.4 Keuntungan Pemberian Obat Secara Parenteral .............................................................
6
2.1.5 Bahaya (resiko) yang dapat terjadi selama dan sesudah pemberian sediaan parenteral ...................... ....
7
2.1.6 Bentuk Sediaan Injeksi....................................................
8
2.1.7 Wadah Sediaan Injeksi ....................................................
9
2.2 Tinjauan Difenhidramin HCl ....................................................
9
2.2.1 Tinjauan Sifat Fisiko Kimia Difenhidramin HCl ............
10
2.2.2 Tinjauan Farmakologi Difenhidramin HCl .....................
11
viii
2.3 Tinjauan Pengawet ...................................................................
12
2.3.1 Definisi Pengawet...................................................... .....
12
2.3.2 Mekanisme Kerja Pengawet ...................................... .....
13
2.3.3 Tinjauan Pengawet Klorobutanol .............................. .....
13
2.4 Tinjauan Pembawa (Aqua Pro Injeksi).....................................
16
2.5 Tinjauan Tentang Sterilisasi .....................................................
16
2.5.1 Definisi Sterilisasi ...........................................................
16
2.5.2 Alasan Melakukan Sterilisasi ..........................................
16
2.5.3 Metode Sterilisasi Uap (Lembab Panas) .........................
17
2.6 Tinjauan Tentang Mikrobiologi ...............................................
17
2.6.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme ........................................
18
2.6.2 Bahan Penghambat Pertumbuhan ...................................
20
2.6.3 Sumber-Sumber Kontaminasi Mikroorganisme .............
21
2.6.4 Mikroorganisme Percobaan ............................................
23
2.7 Tinjauan Tentang Uji Inaktivasi Pengawet ..............................
24
2.8 Tinjauan Tentang Uji Sterilitas ................................................
25
2.8.1 Media Untuk Uji Sterilitas ..............................................
25
2.8.2 Prosedur Umum ..............................................................
28
2.8.3 Metode Uji Sterilisasi......................................................
30
2.8.4 Kontrol / Uji Kesesuaian dalam Uji Sterilitas .................
31
2.9 Tinjauan Tentang Teknik Aseptis ............................................
33
2.10 Pengamatan dan Penafsiran Hasil Uji ......................................
35
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ..........................................................
36
3.1
Uraian Kerangka Konseptual ...................................................
37
3.2
Skema Kerangka Konseptual ...................................................
39
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN.........................................................
40
4.1
Desain Penelitian ......................................................................
40
4.2
Lokasi Penelitian ......................................................................
40
4.3
Waktu Penelitian ......................................................................
40
4.4
Bahan dan Alat yang Digunakan ..............................................
40
4.4.1 Bahan ..............................................................................
40
ix
4.5
4.4.2 Alat ..................................................................................
41
Prosedur Penelitian ...................................................................
41
4.5.1 Sterilisasi Alat .................................................................
41
4.5.2 Penyiapan “Laminar Air Flow” ......................................
43
4.5.3 Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) .....................................................
43
4.5.4 Formulasi ........................................................................
44
4.5.5 Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif)..............................
45
4.5.6 Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ............................
46
4.5.7 Uji Inaktivasi Pengawet ..................................................
46
4.5.8 Uji Sterilitas sampel ........................................................
47
Skema Kerangka Operasional ............................................ .....
49
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................
50
4.6
5.1
Hasil Uji Efektifitas LAFC Uji Inaktivasi ................................
50
5.2
Hasil Uji Efektifitas LAFC Uji Sterilitas .................................
51
5.3
Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif)..............................
52
5.4
Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol negatif) .............................
53
5.5
Hasil Pemeriksaan Pendahuluan...............................................
54
5.6
Uji Inaktivasi Pengawet Klorobutanol .....................................
54
5.7
Hasil uji Sterilitas Sampel ........................................................
57
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................
58
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
63
7.1
Kesimpulan ...............................................................................
63
7.2
Saran .........................................................................................
63
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
64
LAMPIRAN................... ..................................................................................
66
x
DAFTAR TABEL Tabel Halaman II.1 Jumlah Volume Bahan dan Media untuk Bahan Cair .............................. 29 II.2 Jumlah Minimum yang Digunakan untuk Tiap Media..............................
29
II.3 Jumlah Minimum Bahan yang Diuji Sesuai dengan Jumlah Bahan dalam Bets .........................................................................
30
II.4 Galur Mikroba Uji yang Sesuai untuk Penggunaan Uji Fertilitas dan Uji Validasi.........................................................................................
31
II.5 Klasifikasi Ruangan Bersih .......................................................................
34
II.6 Perlengkapan dan Kandungan Kuman dari Manusia ................................
34
II.7 Batas Mikroba yang Disarankan untuk Pemantauan Area Bersih Selama Kegiatan Berlangsung ..............................................
35
V.1 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Uji Inaktivasi .............................
51
V.2 Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Uji Sterilitas...............................
52
V.3 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ..............................................
53
V.4 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) .............................................
53
V.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan ...............................................................
54
V.6 Hasil Uji Inaktivasi Pengawet Klorobutanol .............................................
55
V.7 Hasil Uji Sterilitas Sampel ........................................................................
57
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1 Struktur Kimia Difenhidramin HCl ...........................................................
10
2.2 Struktur Kimia Klorobutanol. ....................................................................
13
3.1 Skema Kerangka Konseptual .....................................................................
39
4.1 Letak Media Agar dalam Unit Laminar Air Flow Cabinet………………
43
4.4 Skema Kerangka Operasional ....................................................................
49
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Daftar Riwayat Hidup .............................................................................
66
2.
Surat Pernyataan .....................................................................................
67
3.
Sertifikat Difenhidramin HCl…………………………………………..
68
4.
Sertifikat Klorobutanol…………………………………………………
69
5.
Sertifikat Jamur Candida albicans .........................................................
70
6.
Sertifikat Bakteri Pseudomonas aeruginosa ..........................................
71
7.
Perhitungan bahan untuk pembuatan sediaan .........................................
72
8.
Foto Hasil Uji Fertilitas dan Uji Sterilitas Media ...................................
73
9.
Foto Jumlah Koloni Bakteri dan Jamur ……………………………….
74
10.
Foto Sampel Pengujian ...........................................................................
75
11.
Foto Verifikasi pH Sediaan…………………………………………….
76
12.
Foto Hasil Kontrol LAFC Sebelum dan Saat Pengujian ........................
77
13.
Foto Hasil Uji Inaktivasi Pengawet ........................................................
80
14.
Foto Hasil Uji Sterilitas Sampel .............................................................
84
15.
Foto Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian ................................
86
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G., 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4, Bandung: ITB, hal 13 - 16. Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida Ibrahim). Edisi keempat. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia, hal 399, 404 405, 411 - 418, 423, 426, 433. Badan Pengawas Obat dan Makanan., 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, Jakarta : Badan POM, hal : 126 – 129. Buchanan, R.E. dan N.E. Gibbons, 1974. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. The Williams and Wilkins Co. Baltimore. Buchanan, EC., Schneider PJ., 2010. Peracikan Sediaan Steril, edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal. 17 – 18, 260. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.,1979. Farmakope Indonesia, edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, hal. 889. Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, hal xIviii, 330 - 331. Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2009. Suplemen 1 Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta: Departemen kesehatan RI, hal 1512 – 1519. Gunn’s and Cooper., 1975. Dispensing For Pharmaceutical Student. Twelfth Edition. Pitman Medical, pp : 300 – 549. Gunawan SG., 2007. Farmakologi Dan Terapi, edisi 5 (Cetak ulang dengan perbaikan, 2008). Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, hal 273 – 281. Denyer, P.S., Rosamund, M.B., 2007. Guide to Microbiological Control in Pharmaceutical and Medical Devices. 2nd Edition. New York : CRC Press, pp : 92 – 95. Hadioetomo, R.S., 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, hal 102 – 140. Ikatan Apoteker Indonesia, 2012. Informasi Spesialite Obat Indonesia, volume 46-2011 s/d 2012. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan, hal : 46 Jawetz, E., Melnick J.L, Adelberg E.A., 2005. Review of Medical Microbiology, 14th edition. Lange Medical Publications, Los Altos-California, pp 284 425. xiv
Katzung, Betram.G., 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi VI. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal : 271 Lachman. L, Lieberman H.A, Kanig. J.L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi ketiga. Jakarta : Universitas Indonesia Press, hal 1292. Lukas, S., 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: Andi Yogyakarta, hal 25, 30, 37. Notoatmodjo, S, Dr., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 156. Pratiwi Sylvia T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga, hal. 2. Rowe C Raymond, dkk., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, sixth edition. London: Pharmaceutical Press, pp. 56 – 58. Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia., 1993. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, edisi revisi, Jakarta : Binarupa Aksara Sweetman, SC., 2009. Martindale, Thirty-sixth edition. London: Pharmaceutical Press. pp: 577-578. Tim
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya., 2003. Bakteriologi Medik. Malang : Bayumedia Publishing. hal 12-13, 31–34.
Turco.S., King., 1979. Sterile Dosage Forms. 2nd Edition. Philadelphia : LEA & FEBIGER, hal 11. Voight, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, hal 764 - 769.
xv