SKRIPSI ARIN DWICA VIDIANTI
STUDI PENGGUNAAN KAPTOPRIL PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
i
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN KAPTOPRIL PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang 2015 Oleh:
Arin Dwica Vidianti 201110410311153
Disetujui Oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc NIP. 11413110522
Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt NIP. 1195809111986011001
ii
Lembar Pengujian
STUDI PENGGUNAAN KAPTOPRIL PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Pada tanggal 3 Juli 2015 Oleh:
Arin Dwica Vidianti 201110410311153
Disetujui Oleh:
Penguji I
Penguji II
Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc NIP. 11413110522
Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt NIP. 1195809111986011001 Penguji III
Penguji IV
Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS NIP. 11406090449 NIP. 11407040450 iii
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh Syukur Alhamdulillah dan terimakasih penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “STUDI PENGGUNAAN KAPTOPRIL PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2.
dr. Budi Rahayu MPH selaku Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
3.
Bapak Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt sebagai Pembimbing I dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan waktu maupun dorongan moral, memberi arahan-arahan terbaik kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4.
Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS dan Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.
5.
Ibu Nailis Syifa’, S.Farm,. Apt,. M.Sc selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
iv
6.
Program Studi Farmasi beserta seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.
7.
Bapak Heru prabowo, S.Farm., Apt., sebagai Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan, arahan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
8.
Ibu Sendy Lia Yunita, S.Farm., Apt., selaku dosen penanggung jawab skripsi yang telah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi dengan baik.
9.
Staf pegawai diklit dan RMK RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Mas dadang, Mbak Sari, dan Mbak Pepi yang banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi.
10.
Ayahanda Suprapno, Ibunda Purwati, adik saya Eganata Andina Putri, Hudan Rafika Dafi dan keluarga. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas doa tulus ikhlas, kasih sayang, perjuangan, nasehat, kesabaran, dukungan moral maupun materi. Saya akan terus berusaha dengan keras untuk membuat kalian bahagia dan bangga.
11.
Teman-teman skripsi klinis ahli IMA tersayang: Dila, Lili, Andin, Khilmi, Huda dan teman seperjuangan klinis lainnya Angga, Ayu Chandra, Via, Mahiru, Mbak Sulis, Roura. Terimakasih atas kebersamaan, bantuan, motivasi, semangat serta kerja samanya sehingga skripsi ini dapat terwujud.
12.
Teman-teman Program Studi Farmasi UMM 2011 khususnya keluarga Farmasi C 2011: Afnan, Resti, Fina, Adel, Luluk, Yayak, Della, Wanda, Anggi, Putri, Adisya, Inna, Sri, Rizky, Ilham, Irfan, Izhu, Hasby, Abi, Nining, Ferin, Reni, Sinta, Yuli, Rara. Terimakasih sudah menjadi keluarga terdekat selama saya menuntut ilmu, melewati suka dan duka bersama.
13.
Muhammad Dicky Saputra terimakasih atas segala bentuk kasih sayang, dukungan, doa dan terus menerus menyemangati.
v
14.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini. Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak dapat membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bawa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amin. Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 3 Juli 2015
Arin Dwica Vidianti
vi
RINGKASAN STUDI PENGGUNAAN KAPTOPRIL PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang) Infark miokard akut (IM) atau disebut juga serangan jantung adalah sindrom klinis yang terjadi akibat cedera jaringan miokard yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard. IMA merupakan manifestasi dari penyakit jantung koroner yang lain diantaranya termasuk unstable angina (UA), IMA dengan atau tanpa elevasi segmen ST. Ventrikel kiri akan mengalami serangkaian perubahan bentuk, ukuran, dan ketebalan baik didaerah infark atau non infark setelah terjadinya IMA. Proses ini disebut sebagai remodeling ventrikel dan mengawali perkembangan gagal jantung kongestif yang terbukti secara klinis dalam beberapa bulan atau tahun setelah infark. Kriteria diagnosis IMA tergantung pada hasil pemeriksaaan yang signifikan setidaknnya dua sampai tiga pemeriksaan yaitu berupa gejala dan riwayat, perubahan EKG, dan perubahan serum cardiac marker yang progresif.Diagnosis cepat yaitu mengidentifikasi pasien yang datang dengan riwayat nyeri dada yang parah berlangsung selama ±20 menit, nyeri menjalar ke leher, rahang bawah, atau lengan kiri. Beberapa pasien juga menunjukkan tandatanda fisik yaitu aktivasi sistem saraf otonom (pucat, berkeringat) dan hipotensi. Pada pemeriksaan serum cardiac marker berdasarkan pada hasil peningkatan troponin, CK, dan CK MB yang meningkat dalam darah jika terjadi cedera dan kematian sel miokard 6 jam setelah infark. Tujuan pada terapi IMA yaitu mengobati gejala akut, mengembalikan aliran darah (revaskularisasi), meminimalisasikan ukuran infark, mencegah terjadinya remodelling ventrikel atau komplikasi lainnya, dan mencegah infark berulang. Terapi yang diberikan pada pasien IMA yaitu oksigen, vasodilator nitrat, morfin, fibrinolitik, antikoagulan, antiplatelet, ACE Inhibitor, beta bloker, calcium channel blockers, angiotensin receptor blocker dan statin. Angiotensin-converting enzyme (ACE-I) peroral diberikan 24 jam setelah infark juga telah ditunjukkan dalam meningkatkan prognosis dan digunakan dalam mengatasidilatasi ventrikel (remodeling) yang terjadi setelah infark. ACE-I secara rutin digunakan selama minimal 6 minggu jika tidak kontraindikasi, misalnya hipotensi, dan dilanjutkan jika gagal jantung tetap. Salah satu obat yang termasuk dalam golongan ACE-I adalah kaptopril. Kaptopril merupakan golongan sulfihidril yang secara oral efektif menghambat ACE. The Quality-of-Life Hypertension Study Group melaporkan bahwa kaptopril lebih memiliki efek menguntungkan pada kualitas hidup dibandingkan dengan enalapril. Mekanisme kerja kaptopril yaitu menghambat enzim angiotensin-converting yang mengkatalisis konversi angiotensin I yang aktif menjadi angiotensin II, yang memiliki peranan dalam pengaturan tekanan darah dan keseimbangan air dan natrium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan kaptopril pada pasien IMA di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Pola penggunaan kaptopril baik tunggal maupun kombinasi meliputi dosis, rute, dan frekuensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan mengolah data rekam medis kesehatan (RMK) pasien IMA periode Januari 2014 Sampai vii
Desember 2014 di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Diperoleh data sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 40 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IMA lebih banyak terjadi pada lakilaki (88%) dibandingkan pada perempuan (13%). IMA dialami oleh pasien pada rentang usia 51-60 tahun (43%), <50 tahun (35%), 61-70 tahun (13%), >70 tahun (10%). Faktor resiko terkait pasien IMA yaitu pada penyakit hipertensi (39%), merokok (31%), dan diabetes melitus (15%). Lama perawatan pasien yang paling banyak adalah dengan lama perawatan <7 hari (68%) dan pada keadaan KRS pasien IMA lebih banyak dengan keadaan perbaikan (80%). Penggunaan kaptopril tunggal yaitu kaptopril (3x6,25 mg) po sebanyak 11 pasien (37%), kaptopril (3x12,5 mg) po sebanyak 18 pasien (60%), dan kaptopril (3x25 mg) po sebanyak 1 pasien (3%). Penggunaan kaptopril kombinasi dengan antihipertensi lain meliputi kaptopril dengan satu antihipertensi sebanyak 37 pasien (33%), kaptopril dengan dua antihipertensi sebanyak 17 pasien (15%), kaptopril dengan tiga antihipertensi sebanyak 6 pasien (5%), dengan kombinasi paling banyak pada pengunaan kaptopril dengan satu antihipertensi yaitu kaptopril(3x12,5 mg) po dengan bisoprolol (1x1,25 mg) po. Penggunaan kaptopril dengan pergantian sebanyak 23 pasien (20%), dengan pergantian paling banyak yaitu kaptopril (3x12,5 mg) po + (bisoprolol 1x1,25 mg) po dengan kaptopril (3x25 mg) po + bisoprolol (1x1,25 mg) po.
viii
ABSTRAK STUDI PENGGUNAAN KAPTOPRIL PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang) Latar Belakang: Infark miokard akut (IMA) adalah penyakit kardiovaskular dengan manifestasi dari penyakit jantung koroner yang menjadi penyebab kematian di dunia. IMA terjadi akibat adanya cedera jaringan miokard yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard. Ventrikel kiri akan mengalami serangkaian perubahan bentuk, ukuran, dan ketebalan baik didaerah infark atau non infark setelah terjadinya IMA. Proses ini disebut sebagai remodeling ventrikel dan mengawali perkembangan gagal jantung kongestif yang terbukti secara klinis dalam beberapa bulan atau tahun setelah infark. Kaptopril merupakan salah satu golongan ACE-I yang digunakan dalam mengatasi dilatasi ventrikel (remodeling) yang terjadi setelah infark. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan kaptopril pada pasien IMA di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Pola penggunaan kaptopril baik tunggal maupun kombinasi meliputi dosis, rute, dan frekuensi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan mengolah data rekam medis kesehatan (RMK) pasien IMA periode Januari 2014 Sampai Desember 2014 di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Hasil dan kesimpulan: Pasien yang masuk dalam penelitian ini sebanyak 40 pasien yang menerima terapi kaptopril tunggal yaitu kaptopril (3x6,25 mg) po sebanyak 11 pasien (37%), kaptopril (3x12,5 mg) po sebanyak 18 pasien (60%), dan kaptopril (3x25 mg) po sebanyak 1 pasien (3%). Penggunaan kaptopril kombinasi dengan antihipertensi lain meliputi kaptopril dengan satu antihipertensi sebanyak 37 pasien (33%), kaptopril dengan dua antihipertensi sebanyak 17 pasien (15%),kaptopril dengan tiga antihipertensi sebanyak 6 pasien (5%), dengan kombinasi paling banyak pada pengunaan kaptopril dengan satu antihipertensi yaitu kaptopril(3x12,5 mg) po dengan (bisoprolol 1x1,25 mg) po. Penggunaan kaptopril dengan pergantian sebanyak 23 pasien (20%), dengan pergantian paling banyak yaitu kaptopril(3x12,5 mg po) + (bisoprolol 1x1,25 mg) po dengan (kaptopril 3x25 mg) po + (bisoprolol 1x1,25 mg) po. Kata kunci: kaptopril, IMA, kadiovaskular
ix
ABSTRACT THE USE OF CAPTOPRIL ON ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION PATIENTS (The study was conducted in RSUD Dr. Saiful Anwar Malang) Background: Acute myocardial infarction (AMI) is cardiovascular diseases with manifestation of coronary heart disease was the cause of death in the world. AMI occurs due to myocardial tissue injury caused by an imbalance between myocardial oxygen supply and demand. Left ventricle undergoes a series of changes in shape, size, and thickness of both infarct or non-infarct region after AMI. This process is referred to as ventricular remodeling and initiate the development of congestive heart failure clinically proven in a few months or years after the infarction. Captopril is one class of ACE-I are used in addressing ventricular dilatation (remodeling) that occur after the infarction. Objective: This study aimed to determine the pattern of use of captopril in AMI patients in RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. The pattern use of captopril alone or in combination include the dose, route, and frequency. Methods: This study used a descriptive retrospective by processing the patient medical records (PMR) AMI patients periode January 2014 to December 2014 in RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Results and conclusions: Patient includes in this study 40 patients received treatment with a singlecaptopril are captopril (3x6,25 mg) po total of 11 patients (37%), captopril (3x12,5 mg) po total of 18 patients (60%), and captopril (3x25 mg) po total of 1 patient (3%). The use of captopril in combination with other antihypertensive include captopril with an antihypertensive total of 37 patients (33%), captopril of two antihypertensive total of 17 patients (15%), captopril of three antihypertensive total of 6 patients (5%), in combination with the most widely the use of captopril combination with an antihypertensive that is captopril(3x12,5 mg)po with (bisoprolol 1x1,25 mg)po. The use of captopril switch total of 23 patients (20%), with switch at most that (captopril 3x12,5 mg)poand bisoprolol (1x1,25 mg)powith (captopril 3x25 mg)poand(bisoprolol 1x1,25 mg)po. Keywords: captopril, AMI, cardiovascular
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................... iii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv RINGKASAN ..................................................................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................... ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5 2.1 Infark Miokard Akut (IMA) ...................................................................... 5 2.1.1 Definisi IMA ........................................................................................ 5 2.1.2 Epidemiologi IMA ............................................................................... 6 2.1.3 Etiologi dan Faktor Resiko IMA .......................................................... 7 2.1.4 Patogenesis IMA .................................................................................. 8 2.1.5 Patofisiologi IMA .............................................................................. 10 2.1.6 Gejala Klinis IMA .............................................................................. 11 2.1.7 Diagnosa IMA .................................................................................... 12 2.1.7.1 Riwayat Klinis IMA ..................................................................... 12 2.1.7.2 Pemeriksaan Fisik dan Klinis IMA ............................................... 13 2.1.7.3 Pemeriksaan Laboratorium IMA .................................................. 14 2.1.7.3.1 Serum Biomarker Jantung ....................................................... 14 2.1.7.3.1.1 Serum Troponin Jantung .................................................... 14 xi
2.1.7.3.1.2 Serum Kreatin Kinase (CK) ................................................ 15 2.1.7.3.1.3 Lactate Dehydrogenase (LDH)........................................... 15 2.1.7.3.1.4 Aspartate Amonitranferase (AST) ...................................... 16 2.1.7.3.2 Elekrokardiogram (EKG) ........................................................ 16 2.1.7.3.3 Pencintraan Jantung (Cardiac Imaging) ................................. 17 2.1.8 Klasifikasi IMA ................................................................................. 18 2.1.9 Komplikasi IMA ................................................................................ 20 2.1.9.1 Gagal Jantung ................................................................................ 20 2.1.9.2 Syok Kardiogenik .......................................................................... 21 2.1.9.3 Aritmia ........................................................................................... 21 2.1.9.4 Tromboemboli ............................................................................... 21 2.1.10 Terapi IMA ..................................................................................... 21 2.1.10.1 Oksigen ....................................................................................... 23 2.1.10.2 Morfin .......................................................................................... 24 2.1.10.3 Fibrinolitik .................................................................................. 24 2.1.10.3.1 Streptokinase ......................................................................... 25 2.1.10.3.2 Urokinase .............................................................................. 25 2.1.10.3.3 Tissue Plasminogen Activation (tPA) ................................... 26 2.1.10.4 Nitrat ........................................................................................... 26 2.1.10.4.1 Isosorbid Dinitrat (ISDN) ....................................................... 27 2.1.10.4.2 Isosorbid Mononitrat (ISMN) ................................................ 27 2.1.10.4.3 Nitrogliserin ........................................................................... 27 2.1.10.5 Antikoagulan ............................................................................... 28 2.1.10.5.1 Unfractioned Heparin (UFH)................................................. 28 2.1.10.5.2 Low-Molecular-Weight Heparin (LMWH) ............................ 28 2.1.10.5.3 Fondaparinux .......................................................................... 28 2.1.10.6 Antiplatelet ................................................................................. 29 2.1.10.6.1 Aspirin .................................................................................... 29 2.1.10.6.2 Klopidogrel............................................................................. 30 2.1.10.7 Inhibitor Glikoprotein IIb/IIIa .................................................... 30 2.1.10.7.1 Abciximab .............................................................................. 30 2.1.10.7.2 Eptifibate ................................................................................ 31
xii
2.1.10.8 Beta Bloker ................................................................................. 31 2.1.10.9 Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACE-I) ..................... 32 2.1.10.10 Angiotensin Receptor Blockers (ARB) ..................................... 33 2.1.10.11 Calcium Channel Blockers (CBB) .......................................... 34 2.1.10.12 Antihiperlipidemia ................................................................... 35 2.2 Tinjauan Kaptopril Sebagai Terapi Farmakologi IMA ............................ 35 2.2.1 Sifat Fisikokimia Kaptopril................................................................. 36 2.2.2 Farmakologi Kaptopril ........................................................................ 37 2.2.2.1 Farmakodinamik ........................................................................... 37 2.2.2.2 Farmakokinetik ............................................................................. 38 2.2.3 Efikasi Terapi Kaptopril ..................................................................... 38 2.2.4 Efek Samping dan Kontraindikasi Kaptopril ...................................... 38 2.2.5 Bentuk Sediaan dan Dosis Kaptopril .................................................. 39 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 40 3.1 Uraian Kerangka Konseptual .................................................................. 40 3.2 Bagan Alir Kerangka Konseptual ............................................................ 41 3.3 Kerangka Operasional Terapi pada Pasien IMA ..................................... 42 BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 43 4.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. 43 4.2 Populasi dan Sampel ............................................................................... 43 4.2.1 Populasi .............................................................................................. 43 4.2.2 Sampel ................................................................................................ 43 4.2.3 Kriteria Data Inklusi .......................................................................... 43 4.2.3 Kriteria Data Eksklusi ........................................................................ 43 4.3 Bahan Penelitian ...................................................................................... 43 4.4 Instrumen Penelitian ................................................................................ 44 4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 44 4.6 Definisi Operasional ................................................................................ 44 4.7 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 45 4.8 Analisis Data ........................................................................................... 45 BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 46 5.1 Demografi Pasien IMA ............................................................................ 47
xiii
5.1.1 Jenis Kelamin ...................................................................................... 47 5.1.2 Usia ..................................................................................................... 47 5.1.3 Status Asuransi.................................................................................... 48 5.2 Faktor Resiko ........................................................................................... 48 5.3 Penggunaan Terapi pada Pasien IMA ...................................................... 49 5.4 Penggunaan Kaptopril pada Pasien IMA ................................................. 50 5.4.1 Penggunaan Kaptopril Tunggal .......................................................... 51 5.4.2 Terapi Kaptopril dengan Pergantian ................................................... 51 5.4.3 Terapi Kaptopril Kombinasi dengan Satu Antihipertensi ................... 53 5.4.4 Terapi Kaptopril Kombinasi dengan Dua Antihipertensi ................... 54 5.4.5 Terapi Kaptopril Kombinasi dengan Tiga Antihipertensi................... 55 5.5 Lama Perawatan Pasien IMA di Rumah Sakit ......................................... 55 5.6 Keadaan KRS Pasien IMA ...................................................................... 56 BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 57 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 69 LAMPIRAN ........................................................................................................ 75
xiv
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
II.1 Aspek diagnosis IMA dengan teknik yang berbeda ........................................ 6 II.2 Sifat farmakologi beta bloker .........................................................................32 II.3 Sifat farmakologi ACE Inhibitor ....................................................................33 II.4 Sifat farmakologi angiotensin receptor bloker................................................34 II.5 Sifat farmakologi calcium channel blocker .....................................................35 II.6 Bentuk sediaan dan dosis kaptopril di Indonesia ...........................................39 V.1 Faktor resiko pada pasienIMA ........................................................................48 V.2 Penggunaan terapi pada pasien IMA ...............................................................49 V.3 Penggunaan kaptopril pada pasien IMA .........................................................50 V.4 Penggunaan kaptopril tunggal .........................................................................50 V.5 Penggunaan kaptopril dengan pergantian .......................................................51 V.6 Terapi kaptopril kombinasi dengan satu antihipertensi ..................................51 V.7 Terapi kaptopril kombinasi dengan dua antihipertensi ...................................52 V.8 Terapi kaptopril kombinasi dengan tiga antihipertensi ...................................53 V.9 Keadaan KRS Pasien IMA ..............................................................................56
xv
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1 Proses terjadinya plak arteri koroner................................................................. 9 2.2 Patofisiologi IMA ........................................................................................... 10 2.3 Perubahan biomarker pada IMA ..................................................................... 14 2.4 Rangkaian perubahan yang terlihat selama evaluasi IMA .............................. 16 2.5 Klasifikasi IMA .............................................................................................. 19 2.6 Penatalaksanaan dan terapi IMA ................................................................... 22 2.7 Alur pasien yang menerima PCI ..................................................................... 23 2.8 Struktur kimia kaptopril .................................................................................. 36 2.9 Mekanisme kaptopril sebagai antihipertensi ....................................................37 3.1 Bagan alir kerangka konseptual .......................................................................41 3.2 Kerangka operasional terapi pada pasien IMA ...............................................42 5.1 Skema inklusi dan ekslusi penelitian pada pasien IMA ...................................46 5.2 Diagram distribusi jenis kelamin pada pasien IMA .........................................47 5.3 Diagram distribusi usia pada pasien IMA ........................................................47 5.4 Diagram distribusi status asuransi pada pasien IMA .......................................48 5.5 Diagram lama perawatan pada pasien IMA .....................................................55
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ....................................................................................... 75 2. Surat Pernyataan ............................................................................................... 76 3. Surat Ijin Penelitian .......................................................................................... 77 4. Surat Ethical Clearance .................................................................................... 78 5. Daftar Nilai Normal Data Laboratorium ........................................................... 79
xvii
DAFTAR SINGKATAN ACE-I
: Angiotensin converting enzym inhibitor
ACS
: Artery coronary syndrome
ADP
: Adenosine diphosphate
AMI
: Acute Myocardial Infarction
aPTT
: Activated partial thromboplastin time
ARB
: Angitensin receptor blockers
AT1
: Angiotensin tipe 1
AT2
: Angiotensin tipe 2
ATP
: Adenosin trifosfat
AP
: Angina pektoris
AUC
: Area under curve
AV
: Atrioventrikel
CABG
: Coronary artery bypass grafty
CAD
: Coronary artery disease
CCB
: Calcium channel blockers
CFR
: Case fatality rate
CHF
: Congestif heart failure
CK
: Creatinin kinase
CKP
: Creatinin Phospokinase
CKBB
: Creatinin kinase BB
CKMB
: Creatinin Kinase MB
CKMM
: Creatinin Kinase MM
cTn
: Cardiac troponin
cTnT
: Cardiac troponin T
cTnI
: Cardiac troponin I
CVD
: Cardiovascular disease
DAPT
: Dual antiplatelet
DM
: Diabetes melitus
EKG
: Elektrokardiogram
GIT
: Gastrointestinal track
GDS
: Gula darah sesaat
xviii
GDP
: Gula darah puasa
GD2JPP
: Gula darah 2 jam post prandial
HDL
: High density lipoprotein
HF
: Heart Failure
IMA
: Infark miokard akut
ISDN
: Isosorbid dinitrat
ISMN
: Isosorbid mononitrat
JKN
: Jaminan Kesehatan Nasional
kDa
: kilodalton
KRS
: Keluar rumah sakit
LBBB
: Left bundle branch block
LMCIs
: Low- and middle-income countries
LDH
: Lactate dehydrogenase
LDL
: Low density lipoprotein
LMWH
: Low molecular weight heparin
LPD
: Lembar pengumpulan data
LV
: Left ventrical
LVED
: Left ventricular end diastolic
LVEF
: Left ventrical ejection fraction
LVH
: Left ventricular hipertrophy
LVSD
: Left ventrical systolic dysfungsi
MRS
: Masuk rumah sakit
NO
: Nitric oxide
NSTEMI
: Non-ST elevation myocardial infarction
PEM
: Prescription event monitoring
PCI
: Percutaneus coronary intervention
PJK
: Penyakit jantung kororner
RAAS
: Renin aldosteron angiotensin system
RCT
: Randomized control trial
RMK
: Rekam medis kesehatan
RSUD
: Rumah sakit umum daerah
RV
: Right ventricular
xix
SCD
: Sudden cardiac death
SKA
: Sindrom koroner akut
SPM
: Surat pernyataan miskin
STEMI
: ST elevation myocardial infarction
TIMI
: Trombolysis in myocardial infarction
tPA
: Tissue plasminogen activator
UA
: Unstable angina
UFH
: Unfraction Heparin
URL
: Upper reference limit
Val-HeFT
: Valsartan in heart failure trial
VALIANT
: Valsartan in acute myocardial infarction
VALUE
: Valsartan antihypertensive long-term use evaluation
xx
DAFTAR PUSTAKA Aaronson, P.I., and Jeremy, P.T.W., 2011. Patofisiologi Infark Miokard Akut. At a Glance Sistem Kardiovaskular, Ed.3, Jakarta: Erlangga, Bab, 43, p. 95. AHFS Drug Information, 2008. Bethesda: American Societ of Health-System Pharmacist, Inc. Akif, M., Masuyer, G., Schwager, S.L.U., Bhuyan, B.J., Mugesh, G., Isaac, R.E., Sturrock, E.D., and Acharya K.R., 2011. Structural Characterization of Angiotensin I-Converting Enzyme in Complex with a Selenium Analogue of Captopril. FEBS J, No. 278, p. 3645 Ali, R., Hossain, M.S., Islam, A., Arman, S., Raju, G.S., Dasgupta, P., and Noshin, T.F., 2014. Aspect of Thrombolytic Therapy: A Review. Sci World J, p. 2-3. Antman, E.M., 2012. ST-Segment Elevation Myocardial Infarction: Pathology, Pathophysiology, and Clinical Features. In: R.O. Bonow., D.L. Mann., D.P. Zippes., and P. Libby (Eds.) Braunwald Heart Disease A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 9th, Philadelphia: Elsevier Saunders, Chap. 54. Antman, E.M., and Morrow, D.A., 2012. Hospital Managemen. In: In: R.O. Bonow., D.L. Mann., D.P. Zippes., and P. Libby (Eds.) Braunwald Heart Disease A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 9th, Philadelphia: Elsevier Saunders, Chap. 55. Boateng, S., O.D, and Sanborn, T., 2013. Acute myocardial infarction. Dis Mon, Vol. 59, p. 1-2. Bolooki, H.M., and Arman, S., 2014. Acute Myocardial Infarction. http://www.clevelandclinicmeded.com. Diakses pada tanggal 16 Januari 2015. Burgess, S., 2012. Oxygen therapy for acute myocardial infarction. Aus J Pharm, Vol. 8, No. 2, p. 1. Cai, X., Shen, W., and Gong, L., 2001. Relationship between age and effect of early and long-term captopril treatment in patient with acute myovardial infarction. Chin Med J, Vol. 114, No. 7, p. 701. Campbell, D.J., 2008. Why do men and women differ in their risk of mocardial infarction?. Eur Heart J, Vol. 29, p. 835. Chatzizisis, Y.S., Coskun, A.U., Jonas, M., Edelman, E.R., Feldman, C.L., Stone, P.H., 2007. Role of Endothelial Shear Stress in the Natural History Coronary Atherosclerosis and Vascular Remodeling. J Am Coll Cardiol, Vol. 49, No. 25, p. 2390.
xxi
Chik, Z., Deril, N.M., Didi, E.M.H., Basu, R.C., Ratnasingam, J., and Mohamed, Z., 2014. A bioequivalence Comparison of Two Captopril Formulation (25 mg Tablets): An Open-Label, Randomized, Two-Treatment, Two-Way Crossover Study in Healthy Volunteers. J Bioequiv Availab, Vol. 6, No. 3, p. 080 Chilton, R. & Talbert, R.L., 2008. Cardiovascular Testing. In: J.T. DiPiro., R.L. Talbert., G.C. Yee., G.R. Matzke., B.G. Wells., and L.M. Posey (Eds.) Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, Ed. 7th, USA: The McGraw-Hill Companies, Sec. 2, p. 95. DepKesRI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia)., 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008, Jakarta: Bakti Husada, hal. 62. DepKesRI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia)., 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penakit Hipertensi, Jakarta: Bakti Husada, hal. 29. Farmakope Indonesia IV, 1995. Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Ed. Ke 4, Jakarta: Departemen Kesehatan, p. 167. Fauci, A.S., and Longo, D.L., 2008. Harrison’s Principles Of Internal Medicine, Ed. 17th, USA: McGraw-Hill Companies, Part. 9, Sect. 5, Chap. 239. Go, A S., 2013. Executive Summary: Heart Disease and Stroke Statistics – 2013 Update A Report Form the American Heart Association. Circulation, No. 127, p. 145. Gitt, A.K., and Betriu, A., 2008. Antiplatelet Therapy in Acute Coronary Syndromes. Eur Heart J Supp, Vol. 10, p. A6. Hardjono, S., 2008. Hubungan Struktur - Aktivitas Obat Kardiovaskular. Dalam: Siswandono dan Soekardjo (Ed.) Kimia Medisinal, Ed. Ke 2, Surabaya: Airlangga University Press. p. 328-329. Jackson, E.K., 2006. Renin and Angiotensin. In: Brunton, L.L (Ed.). Goodman & Gilman’s the Pharmacological Basic of Therapeutics, Ed. 11th, USA: McGraw-Hill, Chap. 30. Jaffe, A.S. and Miller, W.L., 2008. Acute Myocardial Infarction. In: M. H. Crawford (Ed.) Current Diagnosis & Treatment in Cardiology, Ed. 3th, USA: Tata McGraw, Chap. 5, p. 59–71. Janberg, T., Johanson, P., Held, C., Svennbald, B., Linback, J., and Wallentin., 2011. Association Between Adoption of Evidence-Based Treatment and survival for patient with ST-Elevation Myocardial Infarction. J Am Med Assoc, Vol. 305, No. 16, p. 1679.
xxii
Koda-kimble., M.A., Young, L.Y., Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Guglielmo, B.J., Kradjan, W.A., and Williams, B.R., 2009. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drugs, Ed. 9th, USA: Lippincott Williams & Wilkins, Sec.3, Chap. 17. Larsson, S., 2011. Common Risk Factors Associated with Acute Myocardial Infarction. Lund University, Faculty of Medicine Doctoral Dissertation Series, No. 103, p. 12-26. Lewandrowski, K., Ahchean, C., and James, J., 2002. Cardiac Markers for Myocardial Infarction. Am J Clin Pathol, No. 118, p. S94–S95. Liu, I., 2001. Long-Term Mortality in Patient with Myocardial Infarction: Impact of Early Treatment with Captopril for 4 Week. Chin Med J, Vol. 2, No. 114, p. 117. Majerus, P.W., and Tollefsen, D.M., 2006. Blood Coagulation and Anticoagulant, Thrombolytic, and Antiplatlet Drugs. In: Brunton, L.L (Ed.). Goodman & Gilman’s the Pharmacological Basic of Therapeutics, Ed. 11th, USA: McGraw-Hill. MIMS (Master Index of Medical Specialities), 2013. MIMS Edisi Bahasa Indonesia, Indonesia: Kelompok Gramedia, Vol. 14 p. 40. McRobbie, D., 2008. Myocardial Infarction. In: R.J. Greene and N.D. Harris (Eds.) Pathology and Therapeutics for Pharmacists A Basis for Clinical Pharmacy Practice, Ed. 3rd, Cambridge: Pharmaceutical Press, Chap. 4, p. 258-266. Mendis, S., Thygesen, K., Kuulasma, K., Giampaoli, S., Mahonen, M., Blackett, K.N., Lisheng, L., 2010. Cardiovascular Desease. World Health Organization definition of myocardial infarction: 2008-09 revision. Int J Epidemiol, No. 40, p. 140. Michel, T., 2006. Treatment of Myocardial Ischemic. In: Brunton, L.L (Ed.). Goodman & Gilman’s the Pharmacological Basic of Therapeutics, Ed. 11th, USA: McGraw-Hill, Chap. 31. Morris, F., and Brady, W.J., 2002. ABC of clinical electrocardiography Acute Myocardial Infarction-Part I. Br Med J, Vol. 324, p. 831. Munzel, T., Andreas, D., and Tommaso, G., 2013. More answers to the still unresolved question of nitrate tolerance. Eur Heart J, No. 34, p. 2667. Narahara, K.A., 2008. Coronary Heart Disease. In: F.S. Bongard., D.Y. Sue., J.R.E. Vintch., (Eds.). Current Diagnosis and Treatment Critical Care, Ed. 3th, USA: The McGraw-Hill Companies, Chap. 22 Nigam, P.K., 2007. Biochemical Markers of Myocardial Injury. Indian J Clin Biochem, No. 22, p. 13. xxiii
O’Gara, P.T., et al. 2012. 2013 ACCF/AHA Guideline for the Management of ST-Elevation Myocardial Infarction: A Report of the American College of Cardiology Foundation/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. Circulation, Vol. 127, p. e388-e391. O’Rourke, R.A., 2009. Diagnosis and Management of Chronic Coronary Heart Disease. In: W.D. Linn., M.R. Wofford., M.E. O’Keefe., and L.M. Posey., (Eds.) Pharmacotherapy in Primary Care, USA: The McGraw-Hill Companies. Chap. 3, p. 49. Prabhu, M., Palaian, S., Malhotra, A., Ravishankar, P., Bista, D., Almeida, R., Mishra, P., 2005. Therapeutics dimensions of ACE inibitors – A review of literature and clinical trials. Kathmandu Univ Med J, Vol. 3, No. 3, p. 296–297. Perk, J., 2012. European Guidlines on cardiovascular disease prevention in clinical practice (version 2012): The Fifth Joint Force of the European Society of Cardiology and Other Societies on Cardiovascular Diease Prevention in Clinical Practice (constituted by representatives of nine societies and by invited experts). Eur Heart J, No. 33, p.1638. Rhee, J.W., Sabatine, M.S. and Lilly, L.S., 2011. Acute Coronary Syndrome. In: L.S. Lilly (Ed.) Pathophysiologyof Heart Disease: A Collaborative Projectof Medical Studentsand Faculty, Ed. 5th, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, p. 127. Ripley, D.P., Riley, S.J., Shome, J.S., Awan, M.A., McCloskey, M.C., Murphy, JJ., and de Belder, M.A., 2012. Oxygen Use for Chest Pain in Coronary Care Units Across the UK. Q J Med, Vol. 105, p. 856. Rosenbalt, J., Angela, Z., Fear, T., 2012. Biomarkers of Myocardial Infarction: past, present and future. UWOMJJ, No.8, p. 23. Rosendorff, C., 2015. Treatment of Hypertension in Patients With Coronary Artery Disease. J Am Coll Cardiol, Vol. 65, No. 18, p. 2018. Saseen, J.J., and MacLaughhlin, E.J., 2008. Hypertension. In: Talbert, R.L (Sec. Ed.). Cardiovascular Disoreders Pharmacotherapy A Phatopysiologic Approach, Ed. 7th, USA: The McGraw-Hill Companies, Sec. 2, p. 263. Sendon, J.L., 2004. Expert consensus document on angiotensin converting enzym inhibitors in cardiovascular. Eur Heart J, No. 25, p. 1456, 1457, 1463. Shetty, S., 2010. Acute Coronary Syndromes. In: J.J. Marini and A.P. Wheeler (Eds.). Critical Care Medicine, Ed. 4th, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, p. 397. Sofyani, S., 2002. Peran Vasodilator pada Gagal Jantung. Sari Pediatri, Vol. 3, No. 4, p. 218.
xxiv
Shuvy, M., Atar, D., Steg, P.G., Halvorsen, S., Jolly, S., Yusuf, S., and Lotan, C., 2013. Oxygen Therapy in acute coronary syndrome: are the benefits worth the risk?. Eur Heart J, p. 1. Spinler, S.A and Denus, S.D., 2008. Acute Coronar Syndrome. In: Talbert, R.L (Sec. Ed.). Cardiovascular Disoreders Pharmacotherapy A Phatopysiologic Approach, Ed. 7th, USA: The McGraw-Hill Companies, Sec. 2, p. 263. Steg, P.G., 2012. ESC Guidelines for the management of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation. Eur Heart J, No. 33, p. 2574 - 2600. Storm, B.J., and Libby, P., 2011. Atherosclorosis. In: L.S. Lilly (ed.) Pathophysiologyof Heart Disease: A Collaborative Projectof Medical Studentsand Faculty, Ed. 5th, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, p. 114-115. Sweetman, S.C., 2009. Martindale The Complet Drug Reference, Ed. 36th, China: Pharmaceutical Press, p. 1193-1194. Tantu, M., Belu, E., Bobescu, E., Armean, S.M., Armean, P., Constantin, M.M., Domnariu, C.D., 2004. Role of Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitors in Hpertension and Cardiovascular Protection Management. Farmacia, Vol. 62, No. 3, p. 455. Thygesen, K., 2012. Third Universal Definition of Myocardial Infarction. J Am Coll Cardiol, Vol. 60, No. 10, P. 7 - 10. Van de Werf, F., 2002. Management of acute myocardial infarction in patients presenting with ST-segment elevation. Eur Heart J, Vol. 24, p. 34. Vassiliadis, E., Barascuk, N., Didangelos, A., Kaesdal, M.A., 2012. Novel Cardiac-Specific Biomarkers and the Cardiovascular Continuum. Biomarker Insight, No.7, p. 47. Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., DiPiro, C.V., 2009. Pharmacotherapy Handbook, Ed. 7th, USA: The McGraw-Hill, Sec. 2, Chap. 5. Wierzchowiecki, M., Szymanowska, K., Poprawski, K., Krzys, T., Sienko. A., Micalowicz, B., Michalski, M., Juszczak, A., 2002. Captopril in Treatment of Acute Myocardial Infarction. Hypotension as an Important Clinical Problem. Pol Merkur Lekarski, Vol. 12, No. 70, p. 293. Wiviott, S. D and Antman, E.M., 2012. ST-Segment Elevation Myocardial Infarction: Guidelines. In: R.O. Bonow., D.L. Mann., D.P. Zippes., and P. Libby (Eds.) Braunwald Heart Disease A Textbook of Cardiovascular Medicine, Ed. 9th, Philadelphia: Elsevier Saunders, Chap. 55.
xxv
Yap, C.Y.F., Phua, K.S., and Tar, C.A., 2012. Clinical Use and Measurement of Cardiac Troponin (cTn). Laboratory Insight, Vol. 21, No. 2, p. 153. Zafari, A.M., Reddy, S.V., Jeroudi, A.M., Garas, S.M., 2014. Etiology, Pathofisiology Myocardial Infarction. Update, Desember 2014. http://emedicine.medscape.com/article/155919-overview#aw2aab6b2b4. Diakses tanggal 23 Desember 2014. Zimetbaum, P.J., Mark, and E.J., 2003. Use of Electrocardiogram in Acute Myocardial Infarction. N Engl J Med, No. 348, p. 933-934.
xxvi