SKRIPSI ANALISIS PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN CITRA DESTINASI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO (Studi kasus pada pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango)
Disusun Oleh: AULIA MAHGPIROH 1112081000086 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438/2017
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Aulia Maghfiroh
2. Nama Panggilan
: Aulia
3. Tempat & Tanggal Lahir
: Tangerang, 04 Maret 1994
4. Jenis Kelamin
: Perempuan
5. Agama
: Islam
6. Alamat
: Jl. Maulana Hasanudin rt 03/01, gg.melati 1 poris jaya, Tangerang, Banten, 15122
7. Status
: Belum Menikah
8. Kewarganegaraan
: Indonesia
9. Telepon
: 0838-1243-623
10. Email
:
[email protected]
II. PENDIDIKAN 1. SD
(1999-2005)
: SD Negeri 8 Poris Gaga
2. SMP (2005-2008)
: SMP Negeri 18 Tangerang
3. SMA (2008-2011)
: SMK Negeri 1 Slawi
4. S1(2012-2017)
: Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahJakarta
III. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: M. Khamim
Tempat & Tanggal Lahir
: Tegal, 10 Desember 1964
Pekerjaan
: Wiraswasta
2. Ibu
: Maeni
Tempat & Tanggal Lahir
: Tegal, 14 Februari 1970
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
3. Kakak Tempat & Tanggal Lahir
: M. Shofa Anaufaliy : Tangerang, 23 Juli 1989
vi
Pekerjaan 4. Adik
: Wiraswasta : Nabila Rizki Amelia
Tempat & Tanggal Lahir
: Tangerang, 14Agustus 2005
Pekerjaan
: Pelajar
vii
ABSTRACT The purpose of this research is to analyze the effect of electronic word of mouth and destination image towards visit intention and its impact on tourist visiting decision a case study to tourists’ whom have ever been to the National Park of Gede Pangrango Mountain.This research uses purposive sampling with 100 respondents tourists’ whom have ever been to the National Park of Gede Pangrango Mountain. This study uses path analysis.The findings of this study indicate that the effect of electronic word of mouth on visit intention, similiary destination image have effect on visit intention, and visit intention have effect on visiting decision. Keywords: electronic word of mouth,destination image, visit intention, visiting decision
viii
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh electronic word of mouth dan itra destinasi terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada keputusan berkunjung wistaawan studi kasus pada Wisatawan yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan 100 responden yang merupakan Wisatawan yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur.Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa electronic word of mouth berpengaruh terhadap minat berkunjung, begitu pula citra destinasi berpengaruh terhadap minat berunjung, serta minat berkunjung berpengaruh pada keputusan berkunjung. Kata Kunci : electronic word of mouth , citra destinasi, minat berkunjung, keputusan berkunjung
i
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kepada ﷲTuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Electronic Word Of Mouth Dan Citra Destinasi Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Studi Kasus Pada Wisatawan Yang Pernah Berkunjung Ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango). Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dan atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada Penulis untuk menyelesaikan tugas makalah ini yaitu, kepada: 1. Ibundaku, Mamah Maeni dan Bapak Khamim yang lautan kasih dan doanya menembus penduduk langit hingga kata pengantar ini bisa ku tuliskan. Kakak ku yang meski diamnya ia selalu memberikan dukungan. Keluarga adalah bahan bakar pendorong utama semangat untuk menyelesaikan Tugas akhir ini. 2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dr. M. Arief Mufrani, Lc,. Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, ST,. MM selaku dosen pembimbing skripsi pertama yang telah dengan sabar meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan motivasinyakepada penulis. 5. Ibu Cut Erika Ananda Fatima SE,. MBA selaku dosen pembimbing skripsi kedua yang telah dengan sabar meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan motivasinya kepada penulis. 6. Ibu Titi Wardana, SE,. Msi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
7. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Bapak Dr. Indoyama Nasarudin selaku dosen penasehat akademik yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis agar segera menyeselsaikan skripsi ini dengan baik. 9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mentransferkan tidak hanya ilmu yang dimilikinya melainkan sisi-sisi islami yang membuat penulis termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 10. Seluruh staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 11. Motivator dan sahabat kampusku, teteh Mahda Nurhamidah, SE,. Ravena Syifa SE, Diah Siti Utami SE dan Sahabat-sahabati Mahasiswa Manajemen angkatan 2012.Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu akan kebaikan dan bantuannya, penulis mengucapkan Terima Kasih. Karena kebaikan yang ditanam akan berbunga kebaikan pula. Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekeruangan, semoga Skripsi ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Akhirukalam wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. Jakarta, 2 Mei 2017
(Aulia Maghfiroh)
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................................ i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .............................. iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. v ABSTRACT
....................................................................................................... vi
ABSTRAK
....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xix DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 12 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 13 D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 14
iv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Jasa .......................................................................................... 16 B. Pariwisata .................................................................................................. 17 C. Wisatawan ................................................................................................. 19 D. Electronic-Word of Mouth ........................................................................ 21 E. Citra Destinasi ........................................................................................... 30 F. Minat Berkunjung Wisatawan................................................................... 37 G. Keputusan Berkunjung Wisatawan ........................................................... 40 H. Hubungan Variabel Independen terhadap Variabel Dependen ................. 48 I. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 50 J. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 57 K. Hipotesis.................................................................................................... 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 60 B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 60 1. Populasi Penelitian .............................................................................. 60 2. Sampel Penelitian ................................................................................ 60 C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 62 1. Data Primer ......................................................................................... 62 2. Data Sekunder ..................................................................................... 62 D. Metode Analisis Data ................................................................................ 63 1. Uji Kualitas Data ................................................................................. 63
v
2. Analisis Korelasi ................................................................................. 66 3. Analisis Jalur (Path Analysis) ............................................................. 68 a. Struktur I........................................................................................ 70 b. Struktur II ...................................................................................... 71 c. Diagram Jalur ................................................................................ 71 d. Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 72 e. Uji F (simultan) ............................................................................. 72 f. Uji t ( parsial)................................................................................. 73 g. Uji Sobel ........................................................................................ 74 h. Uji Pengaruh langsung tidak langsung .......................................... 75 i.Triming dan Dekomposisi ............................................................... 75 E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 76 1. Variabel ................................................................................................. 77 a. Variabel Bebas............................................................................... 77 b. Variabel Intervening ...................................................................... 77 c. Variabel Terikat ............................................................................. 77 2. Instrumen Penelitian............................................................................. 77 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) 1. Deskripsi TNGGP Secara Singkat ...................................................... 82 2. Visi dan Misi TNGGP......................................................................... 84 3. Potensi Ekonomi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango............. 85
vi
B. Analisis dan Pembahasan 1. Deskripsi Data Responden .................................................................. 97 2. Uji Kualitas Data ................................................................................. 90 a. Uji Validitas ..................................................................................... 90 b. Uji Reliabilitas ................................................................................. 99 3. Analisis Deskriptif ............................................................................102 a. Electronic Word of Mouth .............................................................102 b. CitraDestinasi.................................................................................108 c. Minat Berkunjung ..........................................................................111 d. Keputusan Berkunjung ..................................................................115 4. Analisis Korelasi ...............................................................................124 5. Analisis Jalur (Path Analysis) ...........................................................126 a. Koefisien Determinasi (R2)............................................................127 b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)...................................................128 c. Uji Signifikansi Individu (Uji t).....................................................131 d. Diagram Analisis Jalur...................................................................139 e. Perhitungan Pengaruh ....................................................................144 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................................150 B. Saran .....................................................................................................152 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................155 LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................163
vii
DAFTAR TABEL 1.1 Perkembangan jumlah perjalanan wisatawan nusantara, rata-rata
perjalanan, pengeluaran per perjalanan total pengeluaran 2009-2013 ........... 2 1.2 Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Jawa Barat
menurut Kabupaten atau Kota........................................................................ 5 1.3 Jumlah Pengunjung Taman Nasional 2013-2015 .......................................... 6
2.1 Jumlah pengunjung TNGGP Tahun 2009-2013 ............................................ 7 2.2 Indikator Minat Beli ....................................................................................... 40 2.3 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 52 3.1 Kriteria Koefisien Korelasi ............................................................................ 71 3.2 Operasional Variabel Penelitian..................................................................... 81 4.1 Jenis Kelamin Responden .............................................................................. 90 4.2 Usia Responden ............................................................................................ 91 4.3 Pekerjaan Responden ..................................................................................... 91 4.4 Kuantitas kunjungan wisatwan ...................................................................... 92 4.5 Jenis Kunjungan ............................................................................................. 92 4.6 Tabel r Hitung EWOM .................................................................................. 94 4.7 Uji Validitas: EWOM(X1) .............................................................................. 95 4.8 Tabel r Hitung Citra Destinasi ....................................................................... 96 4.9 Uji Validitas: Citra Destinasi (X2) ................................................................. 97 4.10 Tabel r HitungMinat Berkunjung ................................................................ 98 4.11 Uji Validitas: Minat Berkunjung (Y1) ......................................................... 98 4.12 Tabel r HitungKeputusan Berkunjung ......................................................... 99
viii
4.13 Uji Validitas: Keputusan Berkunjung (Y2) ................................................. 102 4.14 Uji Reliabilitas: EWOM ............................................................................... 103 4.15 Uji ReliabilitasCitra Destinasi: .................................................................... 104 4.16 Uji Reliabilitas: Minat Berkunjung .............................................................. 104 4.17 Uji Reliabilitas: Keputusan Berkunjung ...................................................... 105 4.18 Saya sering membaca ulasan perjalanan wisatawan online untuk mengetahui destinasi apa yang memberi kesan baik pada yang lain .......... 106 4.19 Untuk memastikan saya memilih destinasi yang tepat, Saya sering membaca ulasan online wisatawan lain ...................................................... 106 4.20 Saya sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang ulasan onlinenya mengenai destinasi wisata yang menarik
(seperti
TNGGP) ..................................................................................................... 107 4.21 Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan. .................................................................................................. 108 4.22 Jika saya tidak membaca ulasan online wisatawan ketika saya berkunjung
ke sebuah destinasi (seperti Iran), saya merasa
khawatir dengan keputusan saya ................................................................ 108 4.23 Ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti Iran), ulasan online wisatawan membuat saya percaya dalam berkunjung ke destinasi ...................................................................................................... 109 4.24 Aman dan nyaman ....................................................................................... 110
ix
4.25 Menawarkan kesenangan dan tempat
yang menarik untuk
dikunjungi ................................................................................................... 111 4.26 Pemandangan dan atraksi alam yang indah ................................................. 112 4.27 Cuaca yang bersahabat ................................................................................ 113 4.28 Menawarkan nilai yang baik untuk uang ..................................................... 113 4.29 Intensitas pencarian informasi ..................................................................... 114 4.30 Keinginan untuk segera berkunjung ............................................................ 114 4.31 Preferensi bahwainilah tujuan wisata yang dinginka bersedia dan mengabaikan pilihan lainnya ...................................................................... 115 4.32 Hubungan antara tujuan wisatawan dengan kebutuhan para pengunjung ................................................................................................. 116 4.33 Ketersediaan informasi terkait tujuan wisatawan ........................................ 116 4.34 Akses transportasi untuk sampai ke tempat tujuan ...................................... 117 4.35 Keberagaman alat transportasi yang tersedia .............................................. 118 4.36 Kenyamanan alat transportasi yang tersedia................................................ 119 4.37 Perjalanan wisata sesuai dengan waktu yang ditetapkan termasuk jam buka dan tutup dari pariwisata yang dituju .......................................... 119 4.38 Perjalanan wisata tergantung biaya perjalanan ............................................ 120 4.39 Perjalanan wisata tergantung waktu luang untuk melakukan perjalanan ................................................................................................... 121 4.40 Ketergantungan wisatawan terhadap travel agent ketika melakukan perjalanan wisata ........................................................................................ 122
x
4.41 Keberagaman jenis pemandu wisata, pusat souvenir photografer dan lain .............................................................................................................. 123 4.42 Kriteria Koefisien Korelasi .......................................................................... 124 4.43 Koefisien Korelasi ....................................................................................... 125 4.44 Pengujian Hubungan Antar Variabel ........................................................... 125 4.45 Koefisien Determinasi Struktur I ................................................................. 127 4.46 Koefisien Determinasi Struktur II ............................................................... 127 4.47 Analisis Varian Struktur I ............................................................................ 128 4.48 Analisis Varian Struktur II .......................................................................... 129 4.49 Hasil Uji t Struktur I .................................................................................... 131 4.50 Uji t Persamaan Struktur I ........................................................................... 134 4.51 Hasil Uji t Struktur II ................................................................................... 135 4.52 Uji t Persamaan Struktur II .......................................................................... 138 4.53 Pengaruh Struktur I ...................................................................................... 145 4.54 Pengaruh Struktur II .................................................................................... 147 4.55 Presentase Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung .................................. 148
xi
Daftar Gambar
1.1 Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara Menurut Provinsi
Tujuan Tahun 2014 (Persen) .......................................................................... 2 1.2 Grafik Jumlah pengunjung TNGGP 2009-2013 ............................................ 8 1.3 Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia ........................................................ 10 2.1 Five-Model of the Consumer Buying Process Stage ...................................... 43 2.2 Steps between Evaluation of Alternatives and a Purchase Decision ............. 46 2.3 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 60
3.1 Stuktur I ......................................................................................................... 74 3.2 Stuktur II ........................................................................................................ 74 3.3 Diagram Jalur ................................................................................................. 75 3.4 Struktur BBTNGGP ....................................................................................... 89 3.5 Analisis Jalur (Path Analysis) ........................................................................ 139
xii
Daftar Lampiran 1. Kuisioner Penenlitian ..................................................................................... 154 2. Tabel Jawaban Responden ............................................................................. 159 3. Hasil Uji Kualitas Data .................................................................................. 166 4. Hasil Statistik Deskriptif ................................................................................ 173 5. Hasil Korelasi Semua Variabel ...................................................................... 179 6. Hasil Pengujian analisis Jalur ........................................................................ 180
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang berkembang pesat di dunia. Total wisatawan mancanegara yang berkunjung ke seluruh dunia mengalami pertumbuhan pesat, dari 25 juta orang di tahun 1950 menjadi 1,04 miliar di tahun 2012. Wisatawan domestik juga mengalami perkembangan cepat hingga 5 - 6 miliar orang di tahun yang sama (UNWTO, 2011). Asia Tenggara sebagai kawasan dengan pangsa pasar (market share) terbesar kedua di Asia Pasifik, setelah Asia Selatan, diprediksi akan mengalami peningkatan pangsa pasar dan pertumbuhan wisatawan sebesar 5,1% (UNWTO, 2011). Angka pertumbuhan ini bahkan berada di atas rata-rata proyeksi pertumbuhan wisatawan Asia Pasifik dan Dunia pada periode 2010-2030. Indonesia sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tenggara mempunyai potensi yang signifikan untuk berkembang menjadi negara destinasi wisata dunia, terutama wisata liburan (leisure). World Economic Forum (WEF) dalam Blanke & Chiesa (2013) menempatkan Indonesia pada peringkat 6 dan 38 dari 140 negara di dunia masingmasing untuk kepemilikan sumber daya alam dan budaya. Peringkat ini berada jauh di atas negara-negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia. Meski Pariwisatanya sangat potensial, namun pencapaiannya belum optimal (Utami Rayindra dan Djoni, 2016). Mengingat bahwa pariwisata tidak bisa mengandalkan satu pihak saja, hal ini sejalan dengan definisi pariwisata menurut Goeldner dan Ritchie (2009:6) bahwa pariwisata sebagai proses, aktivitas, dan hasil yang timbul
1
dari hubungan dan interaksi antar wisatwan, supplier, pemerintah sebagai tuan rumah, masyarakat lokal dan lingkungan sekitarnya yang terlibat dalam menarik dan menghosting pengunjung. Untuk itu sejak 2014 pemerintah melakukan usaha dalam rangka menggalakkan kembali pariwisata dalam negeri dengan branding wonderful Indonesia atau pesona Indonesia. Usaha tersebut memberi dampak positif ke sektor lain seperti industri kerajinan, makanan, perhotelan, biro perjalanan sehingga secara pasti mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan (Setiawan, 2013:1). Potensi wisatawan setiap tahun mengalami peningkatan seperti yang tertera pada tabel 1.1. Pada Tabel 1.1 memperlihatkan perkembangan jumlah perjalanan dan juga total pengeluaran yang dilakukan penduduk Indonesia selama kurun waktu lima tahun terakhir. Selama lima tahun angka tersebut mengalami peningkatan, tercatat jumlah perjalanan wisatawan nusantara selama tahun 2013 mencapai sebanyak 250,04 juta perjalanan atau meningkat 1,93 persen dibandingkan tahun 2012 dengan jumlah 245,29 perjalanan. Tabel 1. 1 Perkembangan jumlah perjalanan wisatawan nusantara, rata-rata perjalanan, pengeluaran per perjalanan total pengeluaran 2009-2013
229,731
Rata-Rata Perjalanan (Kali) 1.92
Pengeluaran Perjalanan (Ribu Rp) 600.30
Total Pengeluaran (Ribuan Rp) 137.91
2010
234,377
1.92
641.76
150.41
2011
236,752
1.94
679.58
160.89
2012
245,290
1.98
704.68
172.85
2013
250,036
1.92
711.26
177.84
Tahun
Pengeluaran (Ribuan)
2009
Sumber: Pusdatin, Kemenparekraf & BPS, 2014
2
Data lain menyebutkan dari hasil wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden di 33 provinsi di Indonesia. Hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas menunjukkan bahwa mayoritas responden mengaku pernah berwisata (Erianto, 2015). Data ini di perkuat oleh stastistik yang di lakukan oleh Kementrian Pariwisata pada Gambar Diagram 1.1 Gambar Diagram 1.1 Distribusi Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara Menurut Provinsi Tujuan Tahun 2014 (Persen)
Sumber: Pusdatin Kementrian Pariwisata, 2014 Dari diagram gambar tersebut dapat dilihat bahwa provinsi di Pulau Jawa masih menjadi tujuan favorit wisatawan nusantara. Jawa timur menempati urutan pertama sebesar 17,80 %, jawa barat 16,32%, jawa tengah 12,86% dan sisanya 7,72% DKI jakarta,4,61% DIY, 4,49% Bali, 4,21% Sulawesi Selatan, 4,16% Sumatera Utara, 2,61% Lampung dan terakhir Sumatera Selatan sebesar 2,39%. Karena letaknya yang masih berdekatan dengan ibu kota tidak heran objek wisata di daerah Kota atau Kabupaten Jawa Barat menjadi favorit kedua (Pusdatin
3
Kemenpar, 2014). Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Jawa Barat menurut kabupaten atau kota di Jawa Barat tercatat sebanyak 4 juta orang Wisatawan Nusantara berkunjung ke Bogor, 2 juta orang ke Sukabumi, 5 juta orang ke Bandung, 2 juta ke Garut dan lain-lain (BPS Jawa Barat, 2015). sisanya untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1.2. Selain dampak positif adanya pariwisata juga dampak negatif yang ditimbulkan yaitu terjadinya penurunan kualitas maupun kuantitas sumber daya alam hayati sebagai akibat dari pengelolaan dan pemanfaatan tersebut, dampak negatif lainnya dari kepariwisataan yaitu: permintaan akan produk lokal meningkat dan harga juga meningkat, kegiatan di sektor pariwisata dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, keuntungan yang dihasilkan dari sektor pariwisata internasional akan kembali ke negara asal wisatawan, dan politisasi. (Antariksa, 2011) Meskipun begitu World Tourism Organization(WTO) melaporkan bahwa saat ini terdapat kecenderungan semakin besarnya minat dan preferensi masyarakat baik global, regional, maupun nasional untuk dapat mengkonsumsi barang dan jasa yang bersifat alam. Fenomena ini berkembang sejalan dengan terus meningkatnya kesadaran dan penghargaan masyarakat terhadap alam dan lingkungan sebagai unsur penyangga kehidupan. Kecenderungan tersebut sekaligus memberikan indikasi bahwa pengembangan obyek-obyek wisata sekarang ini harus lebih menekankan pada pemanfaatan dan pendayagunaan potensi sumber daya alam hayati dan non hayati. (Setiawan, 2013:2)
4
Tabel 1.2 Jumlah Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Jawa Barat menurut Kabupaten atau Kota
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2014
5
Tabel 1.3 Jumlah Pengunjung Taman Nasional 2013-2015
Sumber: Statistik Pustadin Kementrian Lingkungan dan Kehutanan, 2016
Dapat dilihat bahwa 2014 adalah jumlah pengunjung terbanyak mencapai 2,4 juta orang,edangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan. Penururnan pada tahun 2015 dapat terjadi karena pengelolaan taman nasional mengalami berbagai masalah terkait dengan masalah kelembagaan, kawasan, dan rendahnya komitmen para pendukung. Hasil survey cepat mengenai efektivitas pengelolaan taman nasional di Indonesia tahun 2010-2012 (RAPPAM-METT) hampir seluruh pengelolaan taman nasional belum berjalan efektif dari 50 taman nasional hanya lima taman nasional yang pengelolaannya sudah cukup efektif, sisanya berada dalam kategori sedang dan terburuk. Salah satu taman nasional yang efektif pengelolaannya yaitu Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang berlokasi di Bogor, Jawa barat. (Subadia, dkk. 2011:5).
Selain brandingnya
6
sebagai kota hujan, Bogor memiliki identitas yang unik dengan sejarah dan perkembangannya sebagai kota destinasi wisata (LPEMFEUI, 2015). Mengingat jarak yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, kurang lebih 2 jam (100 km) membuat wisatawan nusantara yang ada di ibu kota tidak perlu jauh-jauh untuk berwisata menghilangkan kepenatan dan rutinitasnya, sehingga kawasan TNGGP menjadi favorit para pendaki Jabodetabek (Kompas, 2015), Ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan baik dalam negeri maupun luar negari yang berkunjung ke TNGGP tahun 2009-2013. Tabel 1. 2 Jumlah pengunjung TNGGP Tahun 2009-2013
Sumber: www.gedepangrango.org Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah pengunjung TNGGP tahun 20092013 dituangkan dalam bentuk grafik pada gambar 1.1 Grafik jumlah pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menunjukan kegiatan pendakian dan rekreasi mengalami peningkatan, Menurut Ismayanti (2010:30), peningkatan keinginan berwisata ini bisa timbul karena adanya profil wisatawan dan kesadaran wisata yang mendorong calon wisatawan melakukan pencarian informasi sehingga terbesit pemikiran wisatawan sebagai citra awal destinasi.
7
Grafik
1.1
Jumlah
pengunjung
TNGGP
2009-2013
Sumber : www.gedepangrango.org
Ketertarikan atas citra tersebut digali lebih dalam dengan pencarian informasi lanjutan sehingga wisatawan mendapatkan alternatif perjalanan sebelum membuat keputusan perjalanan dan berakhir pada pengaturan perjalanan. Jumlah pengunjung mengalami kenaikan secara keseluruhan setiap tahunnya, hanya pada tahun 2012 saja mengalami adanya penururan. Jumlah jenis kegiatan yang mengalami penurunan yaitu, pendakian dan berkemah yang menurun sekitar 4 ribu pengunjung, serta dalam hal penelitian kurang dari 2 ribu pengunjung. Penurunan signifikan ini terjadi karena di tutupnya kegiatan pendakian oleh Balai Besar TNGGP dikarenakan Informasi dari BMKG bahwa curah hujan pada Bulan Agustus sampai dengan
Oktober sangat rendah sehingga memungkinkan
timbulnya bencana kebakaran hutan, penutupan ini juga dimaksud dalam rangka
8
pemulihan ekosistem seperti yang biasa dilakukan oleh Balai Besar TNGGP sebelumnya. (gedepangrango, 2012) Mengingat banyaknya peraturan dan kondisi tutup buka taman nasional tersebut, sebagai wisatawan yang akan berkunjung ke TNGGP perlu adanya pencarian informasi. Wisatawan dapat mencari informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka melalui teman dan keluarga, buku panduan wisata, saluran wisata TV, dan Internet, dan lain-lain. (Abd Aziz Norzalita, 2009) Keindahan alam yang dimiliki taman nasional ini menjadi favorit para pendaki untuk mendaki gunung. Aktivis terkenal Sok Hok Gie (alm) bahkan membuat salah satu karya puisinya di Lembah Mandalawangi Gunung Pangrango. Dan tidak sedikit wisatawan atau pendaki yang sekedar datang untuk menapak tilas
dan mengobati rasa penasaran
untuk berkunjung ke Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango (Detiktravel, 2015). Karena termasuk ke dalam taman nasional yang pengelolaannya sudah efektif sejak tahun 2002 telah dibentuk peraturan tentang pendakian yang mewajibkan pendaki untuk melapor dan meminta surat ijin kepada pengelola taman nasional sebelum melakukan pendakian. Pihak taman nasional juga membatasi jumlah pendaki yang hendak berkunjung ke TNGGP dengan kuota 600 orang perhari. Kuota pendakian tersebut dibagi atas 300 orang di jalur Cibodas, 200 orang di jalur Gunung Putri dan 100 orang di jalur Salabintana. Selain membatsi jumlah pendaki, TNGGP
mengharuskan pendaki mendaftar secara
daring sebulan sebelum pendakian atau maksimal dua hari sebelum pendakian. (gedepangrango, 2002)
9
Penulis melihat fenomena diterapkannya peraturan pendakian tersebut terkait dengan pertumbuhan pengguna internet di indonesia yang sangat pesat. Seperti yang tertera pada grafik 1. 2 mengenai jumlah pengguna internet di Indonesia. Grafik 1. 2 Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia
Sumber: APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa internet Indonesia) Meningkatnya penggunaan internet menciptakan suatu tren tertentu, mulai dari teknologi smartphone yang mempermudah penggunanya untuk mengakses internet dimanapun dan kapanpun. cara belanja orang Indonesia yang mulai merambah ke belanja online, hingga gaya komunikasi para elit politik yang makin merambah ke area digital. Penggunaan Internet ini tidak hanya terjadi pada cara belanja produk disitus e-commerce,tetapi juga terjadi pada dunia service atau jasa,
10
yaitu adanya kebijakan untuk melakukan reservasi atau booking online terlebih dahulu. Dalam web resminya, kita dapat mencari informasi kunjungan dengan mengecek kuota secara online, petunjuk informasi sebelum pendakian juga tersedia, alur booking online, alur pembayaran serta persyaratan dan peraturan lainnya dalam pendakian. Selain melakukan booking online menurut Trisusanto Acen (2015) pelajaran dan perencanaan adalah sesuatu yang penting, pelajaran berkaitan dengan medan gunung yang akan didaki, waktu tempuh, kondisi alam dan sebagainnya, sedangkan, perencanaan berkaitan dengan keadaan financial, dan teman pendakian. Untuk mendapatkan informasi mengenai pelajaran dan perencanaan tersebut calon wisatawan dapat mendapatkan infomasi melalui Tv, Radio, Web, Brosur bahkan dari teman atau orang lain sekalipun. Informasi dari teman atau orang lain tersebut dapat berupa ulasan, cerita pengalaman, atau komentar mengenai objek atau yang kita kenal dengan sebutan Word of mouth. Namun, dengan berkembangnya dunia teknologi calon wisatwan dapat mengakses informasi dan ulasan tersebut dari internet atau yang lebih dikenal dengan istilah EWOM, Menurut Thurau, Gwinner, Walsh dan Gremler (2004) EWOM adalah any
positive or negative statement made by potential, actual, or former customers about a product or company, which is made available to a multitude of people and institutions via the Internet. Dapat diartikan pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh pelanggan potensial, aktual, atau mantan pelanggan tentang produk atau perusahaan yang dibuat dan tersedia untuk banyak orang dan lembaga melalui internet.
11
Dengan teknologi internet ini calon wisatawan dapat memperoleh informasi sehingga dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan berkunjung. Namun, agaknya beberapa peraturan tersebut tampak tidak mengindahkan faktor situasional pengunjung, karena berwisata ada yang direncanakan dan ada pula yang tanpa perencanaan, Ini menjadi krusial manakala saat jauh-jauh hari sudah melakukan reservasi online dan membayar sejumlah tiket yang ditentukan tetapi ada situasi yang terduga yang membuat rencana wisata dan pendakian tidak dapat dilaksanakan, sedangkan sejumlah pembayaran tersebut tidak dapat dikembalikan ataupun diundur waktu reservasinya dengan alasan apapun. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis membuat penelitian yang judul “PENGARUH ELECTRONICWORD OF MOUTH DAN CITRA DESTINASI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG”.
STUDI
KASUS
PADA
WISATAWAN
TAMAN
NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO.
B.
RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang tersebut diketahui bahwa pengelolaan ekowisata
TNGGP menurut (Antariksa, 2011) bila ingin menjadikan dirinya sebagai tuan rumah yang baik bagi wisatawan, setiap orang harus sadar wisata terlebih dahulu. Dengan demikian, dapat memahami mengapa orang berwisata, apa yang mereka inginkan dari aktivitas tersebut, dan apa yang harus di persiapkan/sediakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jika hal-hal tersebut tidak dipahami, maka akan
12
terjadi konflik, baik di tingkat internal (antar pemangku kepentingan di destinasi pariwisata) maupun antara pemangku kepentingan di destinasi pariwisata dengan wisatawan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel Electronic Word of Mouth terhadap minat berkunjung? 2. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel CitraDestinasi terhadap minat berkunjung? 3. Apakah variabel Electronic Word of Mouth dan CitraDestinasi berpengaruh secara simultan terhadap minat berkunjung? 4. Apakah variabel minat berkunjung berpengaruh terhadap keputusan berkunjung? a) C. TUJUAN PENELITIAN b)
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian
adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui
pengaruh signifikan antara variabel Electronic
Word of Mouth terhadap minat berkunjung 2. Untuk menganalisis pengaruh signifikan antara variabel CitraDestinasi terhadap minat berkunjung 3. Untuk mengetahui pengaruh variabel Electronic Word of Mouth dan CitraDestinasi
berpengaruh
secara
simultan
terhadap
minat
berkunjung
13
4. Untuk mengatahui pengaruh minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung. c) D. MANFAAT PENELITIAN d)
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini agar dapat
bermanfaat bagi: 1. Dinas pengelola taman nasional e)
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak
dinas pariwisata khususnya pengelola Taman Nasional baik Taman Nasional Gunung Gede Pangrango maupun taman nasional lainnya untuk dijadikan sebagai informasi dan bahan masukan untuk pengambilan keputusan dan penentu strategi-strategi selanjutnya yang lebih efektif untuk memengembangkan kawasan ekowisatanya. 2. Bagi Penulis atau Peneliti f)
Penelitian ini merupakan salah satu bukti bahwa
peneliti telah dapat menerapkan ilmu-ilmu berupa teori-teori yang didapatkan selama penulis menempuh kuliah ke dalam praktek sekaligus sebagai ajang menggali tambahan pengetahuan di lapangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan manajemen pemasaran pariwisata 3. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan
14
dalam memetakan fenomena tersebut untuk mengambil strategi yang tepat. 4. Bagi Lembaga Pendidikan g)
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi khasanah
perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta memberikan referensi bagi seluruh mahasiswa dan kalangan akademisi yang ingin mempelajari masalah yang berhubungan dengan pemasaran pariwisata dan pengambilan keputusan. Serta sebagai suatu hasil karya yang dapat dijadikan sebagai bahan wacana dan pustaka bagi mahasiswa atau kalangan akademisi yang memiliki ketertarikan meneliti dibidang yang sama. 5. Bagi masyarakat Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai electronic word of mouth dan citra destinasi. Mengingat pearan masyarakat juga diperlukan dalam terciptanya citra destinasi yang baik.
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PEMASARAN JASA h)
Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2010:16) mendefinisikan jasa
sebagai suatu aktivitas ekonomi antara dua pihak, yang menekankan terjadinya pertukaran nilai antara penjual dan pembeli di pasar. i)
Menurut Kotler Dan Keller (2013:36) adalah jasa adalah setiap
tindkan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. j)
Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan
berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) dan selalu ada aspek interaksi antara konsumen dan pihak produsen, meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari (Lupiyoadi dan Hamdani, 2011:6) k)
Menurut Kotler dan Amstrong (2016:248) jasa adalah a form
of product that consists of activities, benefits, or satisfactions offered for sale that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything. Yang dapat dialihbahasakan bahwa jasa adalah sebuah bentuk produk yang terdiri dari kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan .ewuntuk dijual yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
16
apapun. Jasa memiliki empat karakteristik kotler dan keller (2013:39-41), yaitu: 1. Tidak berwujud (intangibility) Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dingar atau dicium sebelum jasa tersebut dibeli. 2. Tidak terpisahkan (inseparability) Jasa tidak dapat terpisahkan dengan sebuah produk, ketika barang fisik dibuat, dimasukan dalam persediaan, didistribusikan melalui berbagi perantara dan dikonsumsi kemudian, tapi jasa umumnya diproduksi dan dikonsumsi sekaligus. 3. Bervariasi (variability) Jasa sangat bervariasi karena tergantung pada siapa yang menyediakan dan dimana jasa itu dilakukan. Jasa sebenarnya sangat mudah berubah-ubah karena tergantung pada siapa yang menyajikan, waktu dan dimana jasa tersebut dinikmati. 4. Mudah lenyap (perishability) Jasa tidak dapat disimpan. Mudah lenyap.
B. PARIWISATA l) Undang – undang No. 9 tahun 1990 Tentang kepariwisataan, menyebutkan definisi Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha – usaha yang terkait didalamnya
17
Selain batasan tersebut di atas, banyak definisi lain yang dikemukakan oleh ahli pariwisata seperti yang dikemukakan oleh Prof. Hunzieker dan Prof. K .Krapt dalam (Oka A. Yoeti, 2002:8) bahwa parawisata adalah keseluruhan dari gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiam tersebut tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas sementara tersebut. Definisi lainnya menurut Prof. Salah Wahab dalam (Oka A. Yoeti, 2002:8) bahwa pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang – orang dalam suatu negara itu sendiri atau luar negeri, meliputi pendiaman orang – orang untuk sementara waktu dalam mencapai kepuasan yang beranekaragam dan berbeda dengan apa yang dialami dimana ia peroleh tanpa bekerja tetap. Menurut Chew Elaine dan Siti aqilah (2014) bahwa pariwisata adalah industri jasa dimana sifat produknya tidak berwujud dan sebuah pengalaman yang rentan terhadap resiko dan ancaman (seperti kejahatan, ketidakstabilan sosial-politik, bencana alam, penyakit, endemik). Dari pendapat diatas dapat diambil beberapa asensi dari pengertian pariwisata yang menjadi ciri – cirinya yaitu : • Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu. • Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat yang lain. • Perjalanan harus bertamasya dan berekreasi.
18
• Tidakmencari nafkah di tempat yang dikunjungi.
C. WISATAWAN m) Menurut Goeldner et.al (2009) Wisatawan berkunjung ke suatu destinasi pariwisata karena “…seeks various psychic and physical experiences and satisfaction” (mencari pengalaman dan kepuasan yang bersifat psikis dan fisik). Tidak semua orang yang masuk ke dalam suatu wilayah disebut wistaawan. Panitia statistik liga bangsa-bangsa dalam sidang dewan yang diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 1937 telah menciptakan kiriteria bahwa orang-orang tersebut di bawah ini dianggap sebagai wistawan (Yoeti, 2008:190), yaitu : 1. Mereka yang mengadakan perjalanan dinas untuk pertemuan (meeting) atau sebagai utusan untuk keperluan tertentu (ilmiah, diplomatik, keagamaan, dan olahraga). 2. Mereka yang melakukan perjalnan untuk usaha (business) 3. Pengunjung yang melakukan perjalanan untuk bersenang-senang (travel
for
Pleasure),
kunjungan
keluarga
(family
reason),
menyembuhkan suatu penyakin (travel for helath). 4. Penumpang yang datang berkunjung dengan kapal pesiar, walau tinggal kurang dari 24 jam. 5. Pengunjung dalam pariwisata terdiri dari dua jenis yaitu wistawan (tourist) dan pengujung harian (some day visitor).Yang termasuk dalam katagori pengunjung harian ialah penumpang kapal pesiar, awak
19
kendaraan seperti pramugari dan anak buah kapal serta ekskursionis. Sementara itu, yang termasuk dalam katagori wistawan ialah orang asing, para awak kendaraan yang bukan residen dan warga negara penduduk luar negeri. Wisatawan menurut UNWTO memiliki tiga kelompok tujuan kunjungan (Ismayanti, 2010:8) sebagai berikut: a. Leisure and recreation (vakansi dan rekreasi) n)
Segala kegiatan yang memiliki tujuan vakansi dan
rekreasi, mengunjungi event budaya, kesehatan, olahraga aktif (yang bukan profesional), dan tujuan lain termasuk dalam katagori bersenang-senang. Kegiatan utama dalam katagori ini berupa kegiatan berjalan-jalan, keliling Kota dan makan. Wistawan yang memiliki tujuan bersenang-senang dan rekreasi disebut sebagi wistawan vakansi. Ada yang mengatur perjalanan sendiri, ada pula yang meminta bantuan biro perjalanan untuk mempersiapkan perjalanan. b. Business and professional ( bisnis dan profesional) o)
Bebrapa tujuan kunjungan dalam katagore bisnis
dan profesional adalah rapat, misi, perjalanan insentif, dan bisnis. Tujuan-tujuan itu berhubungan erat dengan pekerjaan. Perjalanan dilakukan tidak untuk mencari nafkah, tetapi kegiatannya berdampak pada pekerjaan. c. Other tourism purposes (tujuan wisata lain)
20
p)
Wisata untuk belajar, pemulihan kesehatan, transit,
dan berbagai tujuan lain termasuk dalam katagori tujuan wistaa lain. Tujuan lain diantaranya melakukan kunjungan kepada kerabat dan saudara, ziarah, melakukan perjalanan keagamaan, melakukan widyawista. q) D. ELECTRONICWORD OF MOUTH (EWOM) 1. Pengertian Electronic word-of-mouth (EWOM) r) Electronic word-of-mouth (EWOM) mengacu pada setiap pendapat positif maupun negatif dari para calon konsumen, konsumen tetap, dan mantan konsumen mengenai sebuah produk atau jasa yang dipasarkan oleh perusahaan yang disebarkan melalui internet (Hennig-Thurau et al., 2004). s) Menurut Gruen (2006:6) electronic word of mouth adalah sebuah media komunikasi untuk saling berbagi informasi mengenai suatu produk atau jasa yang telah dikonsumsi antar konsumen yang tidak saling mengenal dan bertemu sebelumnya. t) Menurut Park et.al (2011) dalam Mihaela AB (2014) word of mouth is defined as an oral person to person comunication between a reciever that is considered non-commercial by the communicator, about specific product, service or brand but EWOM activities differ from those in the real world, since the communication takes place on an online platform. Yang dapat disimpulkan bahwa wom dapat didefinisikan sebagai percakapan dari orang ke orang antara penerima yang dianggap tidak komersial oleh
21
komunikator, tentang produk, jasa tertentu atau merek. Tapi, EWOM adalah aktivitas yang berbeda dalam kenyataan yang sebenarnya. u) Menurut Jeong and Jang (2011) perbedaan antara word-of-mouth tradisional dengan Electronic Word-of-Mouth (EWOM) antara lain sebagai berikut: a. Word-of-mouth (WOM) dilakukan dengan dengan bertatap muka secara langsung, sedangkan Electronic Word-of-Mouth (EWOM) secara online. Adanya kemajuan teknologi merubah jenis komunikasi langsung dengan tatap muka menjadi komunikasi pada dunia maya. b. Word-of-mouth (WOM) dilakukan secara terbatas sedangkan Electronic Word-of-Mouth (EWOM) aksesbilitasnya tinggi. Electronic Word-ofMouth (EWOM) dapat menjangkau semua orang yang mengakses internet. c. Electronic Word-of-Mouth (EWOM) memungkinkan pengguna website mengembangkan hubungan virtual dengan konsumen atau kelompok lain. d. Electronic Word-of-Mouth (EWOM) di posting atau diakses anonim secara online atau orang yang tidak dikenal, sedangkan word-of-mouth (WOM) tradisional memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi, percakapan langsung dengan orang yang dikenal. e. Tingkat kepercayaan penerima informasi word-of-mouth (WOM) lebih tinggi karena didukung dengan bahasa tubuh dan intonasi suara, sedangkan Electronic Word-of-Mouth (EWOM) tidak.
22
23
2. Dimensi EWOM v)
Penelitian yang dilakukan Jeong and Jang (2011)
menyatakan
bahwa
Electronic
Word-of-Mouth
(EWOM)
positif
direfleksikan melalui tiga dimensi, yaitu: a. Concern for Others w) Adalah bentuk keperdulian terhadap orang lain b. Expressing Positive Feelings, x)
Adalah
pengalaman
konsumsi
positif
dalam
mengekspresikan perasaaan positif. c. Helping the Company y)
z)
Keperdulian terhadap perusahaan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Hennig-Thurau et al.,
(2004) merefleksikan Electronic Word-of-Mouth (EWOM) melalui 8 dimensi, yaitu: a. Venting Negative Feelings aa) Motif
ventingnegativefeelings
merupakan
keinginan
mengungkapkan ketidakpuasan konsumen terhadap produk atau perusahaan. Upaya ini dilakukan dalam bentuk EWOM negatif. Komunikasi EWOM dilakukan untuk mencegah orang lain mengalami masalah yang mereka miliki. Yaitu berbagi pengalaman konsumsi negatif. b. Concern for Others
24
bb)
Concern of others merupakan keinginan tulus untuk
membantu konsumen lain terkait keputusan pembelian mereka, untuk menyelamatkan mereka dari pengalaman negatif, atau keduanya. Komunikasi ini dapat berbentuk positif atau negatif tentang pengalaman konsumen dengan sebuah produk atau perusahaan. Concern of others berkaitan erat dengan konsep altruisme. c. Helping the Company cc) Adalah keinginan konsumen membantu perusahaan. Motif ini muncul hasil dari kepuasan konsumen dengan produk dan keinginan
berikutnya
untuk
membantu
perusahaan
dengan
menceritakan pengalaman baiknya melalui komunikasi EWOM. Dengan adanya komunikasi ini konsumen berharap perusahaan menjadi semakin sukses. Mensupport perusahaan berhubungan juga dengan konsep altruisme dan sama seperti pada motif yang pertama yaitu concern of others. d. Social Benefits dd)
Motif ini merupakan keinginan berbagi informasi
dan berinteraksi dengan lingkungan sosial. Konsumen dapat menulis komentar pada opinion platform perilaku tersebut menandakan partisipasi mereka dalam komunitas virtual dan memungkinkan mereka untuk menerima manfaat sosial dari keanggotaan komunitas.
25
e. Advise seeking ee) Adalah motif untuk mencari saran dan rekomendasi dari konsumen lain. Dalam konteks berbasis web opinion platform konsumsi terjadi ketika individu membaca ulasan produk dan komentar yang ditulis oleh orang lain, yang juga dapat memotivasi konsumen untuk menulis komentar juga. Secara Khusus, Hennigs mengatakan bahwa konsumen dapat mengartikulasikan komentar online yang mendeskripsikan pengalaman mereka dengan produk, dan permintaan konsumen lain untuk mengirimkan informasi pemecahan masalah. Motif ini adalah motif pasca pembelian yaitu keterampilan yang
diperlukan
untuk
lebih
memahami,
menggunakan,
mengoperasikan, memodifikasi dan atau memperbaiki produk atau masalah. f. Extraversion/Positive Self-Enchancement ff) Self-Enchancement adalahdorongandalam diri seseorang terhadap pengakuan positif dari orang lain. Dalam konteks web platform pendapat, konsumen dapat dilihat sebagai seorang yang ahli dalam konsumsi, atau konsumen yang cerdas oleh konsumen lainnya. EWOM yang di baca oleh orang lain memungkinkan konsumen untuk menerima status tingkat sosial. Stastus yang dapat menjadi penting untuk konsep diri seseorang.
26
g. Economic Incentives gg)
Adalah
keinginan
memperoleh
insentif
dari
perusahaan. Manfaat ekonomi sebagai pendorong penting dari perilaku manusia secara umum, dan dianggap sebagai tanda penghargaan terhadap perilaku penerima oleh pemberi hadiah. h. Platform Assistance hh)
Dalam konteks web platform memerlukan staf yang
berinteraksi atas nama perusahaan kepada pelanggan, maksudnya adanya moderator dalam proses interaksi antara konsumen ke konsumen, yang membuatnya beda dari aktivitas komunikasi wom tradisional. Motif komunikasi EWOM mengacu pada peran moderasi dari platform yaitu dalam kemudahan dan dukungan pemecahan masalah
melalui
operator.
Memberikan
konsumen
untuk
mengekspresikan ketidakpuasan dengan resiko keungan rendah. Platform
dipandang
sebagai
advokat
bagi
konsumen
yang
menggantikan pengacara dan media berita. Motif platform assistance merupakan kepercayaan konsumen terhadap platform yang digunakan dalam memperoleh informasi. ii) jj)
Menurut Goyyete et.al (2010) ada empat dimensi dengan
19 pernyataan yang diidentifikasi untuk mengukur onlineworld-of mouth (WOM), yaitu: a. Intensitas WOM (aktivitas, volume dan penyebaran)
27
- saya membicarakan perusahaan ini jauh lebih sering daripada perusahaan e-service (jasa online) lainnya - saya membicarakan perusahaan ini jauh lebih sering daripada tentang perusahaan dari jenis lainnya. - saya membicarakan perusahaan ini kepada banyak orang b. Valensi positif (pujian) - Saya membicarakan tentang sisi baik perusahaan ini. - Saya bangga untuk mengatakan kepada oranglain bahwa saya pelanggan perusahaan ini - Saya sangat menyarankan orang membeli produk secara online dari perusahaan ini. - Saya sebagian besar mengatakan hal-hal positif kepada orang lain. - Saya membicarakan hal positif perusahaan kepada oranglain c. Valensi negatif - Saya sebagian besar mengatakan hal-hal negatif kepada oranglain - Saya telah berbicara tidak baik tentang perusahaan kepada orang lain d. Konten - saya membahas keramahan pengguna situsnya - saya membahas keamanan transaksi dan situs internetnya - saya membahas harga produk yang ditawarkan - saya membahas berbagai produk yang ditawarkan - saya membahas kemudahan transaksi - saya berbicara tentang pengiriman cepat
28
- saya berbicara tentang ketenaran perusahaan.
Bambauer-Sachse and Mangold (2011) mengukur EWOM dengan persepsi responden dari persuasif umum, kredibilitas ulasan secara online, dan kerentanan terhadap ulasan produk secara online. Ketiga persepsi tersebut di ukur dengan pertanyaan berikut: b. persuasif umum, - ulasan produk online mempunyai dampak terhadap pengambilan keputusan saya - sebelum mengambil keputusan pembelian, saya melihat ulasan di website untuk mempelajari opini konsumen lain c. Kredibilitas umum - Saya pikir ulasan online produk tersebut adalah kredibel - Saya percaya ulasan produk yang ada oleh konsumen lain d. Kerentanan dari ulasan online - Saya sering membaca ulasan online produk untuk mengetahui apa yang produk atau merek buat untuk membuat kesan baik pada orang lain - Untuk memastikan saya membeli produk/merek yang tepat, saya sering membaca ulasan online produk konsumen lain - Saya sering berkonsultasi dengan konsumen lain tentang ulasan tersebut untuk membantu mengambil keputusan yang benar mengenai produk atau merek
29
- Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan produk konsumen sebelum saya membeli produk atau merek tertentu
Sedangkan Jalilvand et.al (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Examining the structural relationship of electronic word of mouth, destination image, tourist attitude toward destination and travel intention:
an
integrated
approach”
mengukur
EWOM
dengan
mengelaborasi penelitian dari Bambauer-Sachse and Mangold (2011) menjadi enam indikator, berikut ini: a. Saya sering membaca ulasan perjalanan wisatawan online untuk mengetahui destinasi apa yang memberi kesan baik pada yang lain b. Untuk memastikan saya memilih destinasi yang tepat (seperti Iran), saya sering membaca ulasan online wisatawan lain c. Saya sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang ulasan onlinenya mengenai destinasi wisata yang menarik (seperti Iran) d. Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan. e. Jika saya tidak membaca ulasan online wisatawan ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti Iran), saya merasa khawatir dengan keputusan saya
30
f. Ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti Iran), ulasan online wisatawan membuat saya percaya dalam berkunjung ke destinasi. kk) E. CITRA DESTINASI ll) Ada banyak pendapat mengenai citra destinasi dalam berbagai literatur. Menurut Echtner dan Ritchie (1991) destination image is frequently described as simply “impressions of a place” or “perception an area” yangdapatditerjemahkan bahwa citra destinasi sering digambarkan sebagai “kesan sebuah tempat” atau “persepsi pada area” Citra destinasi juga ini dapat merujuk pada teori citra merek. Menurut Aaker (2013:72) brand image is consumers’ perceptions about brand, as reflected by the brand associations held in consumer memory.Yang dialihbahasakan bahwa citra merek adalah persepsi konsumen tentang merek yang merefleksikannya dengan asosiasi merek pada memori konsumen. Lawson and Bovy (1997) dalam Madden et.al (2016) mendefinisikan bahwa “destination image is a concept as the expression of all objectives knowledge, prejudices, imagination and emotional thoughts of an individual or group about a particular location”, yang artinya adalah citra destinasi merupakan pengetahuan objektif, prasangka, imajinasi dan pikiran emosional individu maupun kelompok terhadap lokasi tertentu. mm)
Kotler et.al (1993) dalam N. Morgan et.al (2004:42)
destination image is the sum of beliefs and impressions people hold about
31
places. Images represent simplification of a large number of associations and pieces of information connected with a place. They are a product of the mind trying to process and pick out essential information from huge amounts of data about a place. Yang dapat dialihbahasakan bahwa citra destinasi adalah sejumlah keyakinan dan kesan yang dipegang seseorang tentang sebuah tempat. Citra menampilkan penyederhanaan dari banyaknya asosiasi dan potongan informasi yang terhubung dengan tempat. Mereka adalah produk dari pikiran yang mencoba untuk memproses dan memilih informasi penting dari data yang begitu besar tentang sebuah tempat/destinasi. nn)
Dari berbagai pendapat ahli tersebut dapat di tarik benang
merah bahwa citra merek atau dalam hal ini adalah citra destinasi adalah persepsi dan apa yang diyakini oleh seseorang tentang sebuah tempat, yang mana persepsi dan keyakinan itu diperoleh dari pikiran, informasi dan asosiasi lainnya. oo) pp)
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:135) citra destinasi
atau citra merek terbentuk oleh tujuh faktor. Berikut ini tujuh faktor yang dapat membentuk citra merek, yaitu: a. kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu. b. dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.
32
c. kegunaan atau manfaat, berkaitan dengan fungsi sutau produk barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen. d. pelayanan,
berkaitan
dengan
tugas
produsen
dalam
melayani
konsumennya. e. resiko, berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung rugi yang mungkin dialami oleh konsumen. f. Harga, berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen yang dapat mempengaruhi citra jangka panjang suatu produk. g. citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, yaitu berupa pandangan, kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk tertentu.
Sedangkan menurut Aaker (2013) faktor-faktor yang menjadi tolak ukur brand image, adalah sebagai berikut: a. Product attributes, Sebuah merek bisa menimbulkan atau memunculkan atribut-atribut tertentu pada barang atau jasa dalam pikiran konsumen yang mengingatkan pada karakteristik merek tersebut. b. Consumer benefit, Sebuah merek harus bisa memberikan suatu nilai dan manfaat tersendiri ketika konsumen membeli dan mengkonsumsi produk tersebut. Consumer benefit terdiri dari : - Functional Benefit, Merupakan serangkaian keuntungan yang didapat oleh konsumen ketika produk dapat melaksanakan fungsi utamanya.
33
- Emotional didapatkan
Benefit, oleh
Merupakan
konsumen
serangkaian
karena
produk
keuntungan
yang
memberikan
atau
memunculkan perasaan yang positif kepada diri konsumen. - Self-Expressive Benefit, Merupakan serangkaian keuntungan yang didapat konsumen ketika sebuah merek dianggap bisa mewakili ekspresi dari seorang konsumen. c. Brand
personality,
Didefinisikan
sebagai
merek
yang
memiliki
seperangkat karakter personal yang akan diasosiasikan konsumen terhadap merek tertentu. d. User imagery, Didefinisikan sebagai serangkaian dari karakteristik manusia yang terhimpun dalam suatu asosiasi dengan ciri-ciri atau tipikal dari konsumen yang menggunakan atau mengkonsumsi merek tersebut. e. Organizational association, Konsumen seringkali menghubungkan produk yang dibeli dengan kredibilitas perusahaan pembuat produk. Hal ini kemudian mempengaruhi persepsi terhadap sebuah barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. f. Brand-customer relationship, Sebuah merek harus dapat menciptakan hubungan dengan konsumennya. Hal ini bisa diukur dengan tujuh dimensi : - Behaviorial Interdependence, Konsumen dan merek produk saling bergantungan. Tingkah laku konsumen mempunyai peranan penting dalam hubungan dengan merek.
34
- Personal Commitment, Antara merek dan konsumen mempunyai komitmen yang sifatnya pribadi dalam diri konsumen terhadap merek. - Love and Passion, Hubungan anatara merek dan konsumen sifatnya berdasarkan perasaan cinta dan keinginan. - Nostalgic Connection, Antara konsumen dan merek mempunyai hubungan yang sifatnya nostalgia bagi konsumen ketika melihat produk tersebut. - Self Concept Connection, Hubungan merek dengan konsumen adalah terhadap konsep diri konsumen tentang merek yang dilihatnya. - Intimacy, Tingkat hubungan dengan merek berdasarkan hubungan keintiman. - Partner Quality, Hubungan konsumen dengan merek digambarkan seperti sahabat dan partner.
Sedangkan Menurut Shirley Harrison (2005:71) dalam Huryati (2015), citra merek diukur dengan empat komponen sebagai berikut: - Personality, merupakan gabungan dari karakteristik produk destinasi yang diketahui dan diterima oleh publiknya. - Reputation, merupakan apa yang diyakini oleh publiknya berdasarkan pengalaman sendiri atau orang lain terhadap produk atau jasa destinasi. - Value, adalah nilai-nilai dari produk yang dikeluarkan oleh destinasi.
35
- Destination Identity, adalah identitas yang dituangkan dalam bentuk logo, simbol, packaging, dan seremonial lainnya yang terdapat dalam fisik produk tersebut.
Echtner dan Ritchie (1991) meengukur destinasi image atau citra destinasi dengan dua komponen. Komponen utama yang berbasis atribut, dan yang holistik. Komponen ini masing-masing berisi tujuan fungsional atau lebih nyata, dan psikologis atau lebih abstrak. Peneliti destinasi image menggunakan atribut-atribut berikut untuk mengukur destinasi image (citra destinasi) atribut tersebut yaitu: - Pemandangan atau atraksi alam - Biaya atau tingkat harga - Iklim - Lokasi wisata atau kegiatan wisata - Hiburan malam - Fasilitas atau kegiatan olahraga - Taman Nasional atau kegiatan dipadang gurun - Infrastruktur lokal - Transportasi - Arsitektur atau bangunan - Tempat bersejarah - Museum - Pantai
36
- Fasilitas belanja - Fasilitas akomodasi - Kota-kota - Pameran, festival - Fasilitas informasi dan tour - Kekecauasn - Kebersihan - Pengembangan ekonomi - Aksesibilitas - Tingkat kependudukan - Stabilitas ekonomi - Rumah sakit - Budaya/perbedaan lainnya - Makanan dan minuman - Kenyamanan - Atmosfir (sama dengan eksotis) - Kesempatan untuk berpetualang - Kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan - Keluarga atau orientasi kedewasaan - Kualitas pelayanan - Ketenaran/reputasi
37
Lee dan Lockshin (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Halo effect of tourists’ destination image on domestic product perceptions” dan Jalilvand et.al (2012) pada penelitiannya yang berjudul “ Examining the structural relationship of electronic word of mouth, destination image, tourist attitude toward destination and travel intention: an integrated approach), kedua peneliti ini mengukur Citra Destinasi mengadopsi dan mengeleborasi penelitian dari Etchner dan Ritchie (1991) dan hanya menggunakan lima pernyataan yang dijadikan indikator dalam penelitiannya, berikut ini indikator yang mereka gunakan: a) ...itu aman dan nyaman b) ...menawarkan kesenangan dan tempat yang menarik untuk dikunjungi c) .... memiliki pemandangan yang indah dan alam yang menarik d) .... memiliki cuaca yang bersahabat e) Sebagai destinasi wisata, ..... menawarkan nilai yang baik untuk uang.
F. MINAT BERKUNJUNG qq)
Menurut Suwarduki, dkk (2016) Minat berkunjung pada
dasarnya adalah dorongan dari dalam diri konsumen berupa keinginan untuk mengunjungi suatu tempat atau wilayah yang menarik parhatian seseorang tersebut. Teori minat berkunjung juga dianalogikan sama dengan minat beli, seperti penelitian yang dilakukan oleh Albarq (2014) yang menyampaikan
38
bahwa minat berkunjung wisatawan sama dengan minat pembelian konsumen. rr) Schiffman dan Kanuk (2007:201) mengemukakan bahwa minat membeli merupakan aktivitas psikis yang timbul karena adanya perasaan dan pikiran terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa berkunjung merupakan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk bertindak sebelum membuat keputusan untuk mengunjungi suatu destinasi wisata. ss) Menurut Ferdinand (2014:188) Minat beli dapat didefinisikan melalui indikator-indikator sebagai berikut: a) Frekuensi pencarian informasi: intensitas pencarian informasi mengenai seuatu produk atau jasa b) Keinginan segera membeli: keinginan untuk segera membeli atau memiliki sebuah produk c) Minat preferensial: preferensi bahwa produk tertentu inilah yang diinginkan, seseorang bersedia mengabaikan pilihan lain. tt) uu)
Untuk lebih jelasnya mengenai indikator Minat Beli atau
dalam hal ini minat berkunjung dapat dilihat pada tabel 2.1
39
Tabel 2.1 Indikator Minat Beli INDIKATOR Indikator
minat
MODEL membeli
adalah : Intensitas
pencarian
informasi
Intensitas pencarian informasi Keinginan segera membeli
Minat Membeli
Keinginan untuk segera membeli/ memiliki suatu produk
Keinginan preferensial
Preferensi bahwa produk tertentu inilah yang diinginkan, seseorang bersedia mengabaikan pilihan lain Sumber: Ferdinand (2014: 188)
Minat beli dianalogikan seperti minat berkunjung karena, sebelum wisatawan berkunjung ke suatu destinasi pasti melalui tahap seperti minat dalam pembelian, yaitu adanya pencarian informasi, keinginan untuk segera datang mengunjungi tempat wisata tersebut dan keinginan mengabaikan pilihan yang lainnya.
40
G. KEPUTUSAN BERKUNJUNG vv)
Pada prinsipnya perilaku setiap jenis wisatawan memiliki
landasan yang sama yaitu motivasi, preferensi, kegiatan dan bentuk perjalanan. Menurut Ismayanti (2010:75) variasi wisatawan dapat ditinjau dari berbagai pendekatan diantaranya dari
psikografi, sosio-ekonomi,
geografi, dan pola perjalanan.. Inti dari pariwisata adalah melakukan perjalanan baik untuk diklat maupun berlibur atau rekreasi. ww)
Menurut Ismayanti (2010:30) keinginan berwisata dapat
dipengaruhi oleh: a) Profil wisatawan (yang meliputi usia, pendidikan, pendapatan pengalaman wisata sebelumnya dan motivasi) b) Kesadaran wisata (seperti citra fasilitas dan pelayanan berdasarkan kredibilitas daerah tujuan wisata c) Sifat destinasi perjalanan (jarak, tekanan, perjalanan, biaya, dan nilai, durasi, keyakinan dan resiko d) karakteristik destinasi atribut produk berupa sumber daya, fasilitas perjalanan, kemudian struktur politik dan ekonomi, geografi dan lingkungan, infrastruktur dan aksesibilitas. xx)
Kaitannya dengan dunia pariwisata, keputusan pembelian
diasumsikan sebagai keputusan berkunjung sehingga teori-teori mengenai keputusan pembelian juga digunakan dalam keputusan berkunjung. Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan
41
memilih salah satu diantaranya Menurut Peter dan Olson (2003; 223-227) Keputusan pembelian terjadi melalui proses yang terdiri dari lima tahap, yaitu: a) Pengenalan kebutuhan, yaitu proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan. b) Pencarian informasi, yaitu proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak informasi, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mencari informasi. Terdapat berbagai macam sumber informasi yaitu sumber pribadi, komersial, publik, dan pengalaman. c) Evaluasi terhadap berbagai macam alternatif, yaitu proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk melakukan evaluasi terhadap merk-merk alternatif yang terdapat dalam berbagai pilihan. d) Keputusan pembelian, yaitu proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar membeli produk. e) Evaluasi keputusan pembelian, yaitu proses melakukan evaluasi terhadap keputusan pembelian yang telah dilakukan sebelumnya apakah telah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang diperlukan sebelumnya. Menurut Kotler dan Keller (2012:188) proses keputusan pembelian meliputi lima tahapan, yaitu :
42
Gambar 2.1 Five-Model of the Consumer Buying Process Stage Problem recognition
Information search
Evaluation of alternatives
Purchase decision
Post purchase decision
Sumber: Kotler dan Keller (2012:188) Gambar 2.1 Menjelaskan proses keputusan pembelian yang terdiri dari lima tahapan sebagai berikut : 1. Problem recognition (pengenalan masalah) Proses pembelian dimulai saat pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau pun internal. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.Kemudian mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen. 2. Information search (pencarian informasi) Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan mencari informasi lebih lanjut atau tidak. Ketika konsumen mengumpulkan
43
informasi, hanya bebrapa pilihan yang ,menjadi kuat. Jika kebutuhan itu sangat penting bagi konsuemen maka pencarian informasi akan lebih mendalam, salah satu cara konsumen yaitu mendapatkan informasi dari berbagai pihak. Informasi-informasi yang didapatkan konsumen dibagi menjadi empat kelompok sumber informasi diantaranya : yy) Pribadi : keluarga, teman, tetangga zz) Komersial : iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. aaa)
Publik : media masa, organisasi pemeringkat, konsumen.
bbb)
Pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber informasi tergantung
pada jenis produk dan karakteristik pembeli.Secara umum konsumen menerima informasi tentang suatu produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi pemasar.Namun sumber informasi yang paling efektif didominasi dari sumber pribadi.Setiap sumber informasi menjalankan fungsi yang berbeda dalam memengaruhi keputusan pembelian.Yang menjadi pusat perhatian pemasaran adalah sumber informasi pokok yang diperhatikan konsumen. 3. Evaluation alternative (Evaluasi alternatif) Setelah melalui tahapan pencarian informasi , konsumen akan menghadapi sejumlah merek yang dapat dipilih, pemilihan alternatif ini melalui beberapa proses tertentu,yaitu: a. Konsumen akan mempertimbangkan berbagai sifat produk b. Pemasar harus mempertimbangkan kegunaan cirri-ciri suatu produk
44
c. Konsumen biasnaya membangun seperangkat kepercayaan merek sesuai dengan cirri-cirinya d. Konsumen diasumsikan memiliki sejumlah fungsi kegunaan setiaap cirri yang menggambarkan bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan dari suatu produk yang bervariasi pada tingkat yang berbeda untuk masingmasing ciri e.
Terbentuknya sikap konsumen terhadap beberapa merek melalui prosedur penilaian. Konsumen ternyata menerapkan prosedur penilaian yang berbeda untuk membuat suatu pilihan diantara sekian banyak cirri-ciri objek 4. Purchase decision (Keputusan Pembelian) Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk prefensi antar merek dalam kumpulan pilihan.Konsumen membentuk suatu minat terhadap merek yang paling dsukai. Dalam melaksanakan pembelian, konseumen dapat membentuk lima sub keputusan : merek, penyalur, kuantitas waktu, dan metode pembayaran. Cara sikap orang lain mengurangi altenatif yang disukai akan bergantung pada dua hal yaitu intensitan negative orang lain pad alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Minat beli berada pada posisi setelah konsumen melakukan evaluasi alternatf sebelum melakukan keputusan pembelian seperti gambar 2.4.
45
Gambar 2.2 Steps between Evaluation of Alternatives and a Purchase Decision Purchase decision Unanticipated situational factors
Attitude of other
Purchase intention Evaluatuion of alternatives
Sumber: Kotler dan Keller (2012:192) Adapun pendapat menurut Peter dan Olson (2010:160) tentang keputusan pembelian adalah alternatif sebuah pilihan konsumen sebagai proses
pengintegrasian
yang
mengkombinasikan
pengetahuan
untuk
mengevaluasi dua tau lebih perilaku alternatif, dan sebuah kegiatan memilih salah satu dari berbagai merek yang adadiantarnya sebagai perwujudan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pada setiap individu konsumen. Pertimbangan alternatif konsumen untuk menyelesaikan masalah dalam memilih sebuah merek mana yang menjadi pilihan konsumen untuk mengatasi masalahnya terdapat beberapa macam alternatif pilihaan yang dibedakan berdasarkan beberapa klasifikasi yaitu: kelas produk, bentuk produk, merek atau model yang ingin konsumen beli. Adapun klasifikasi lainnya yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan pilihan
46
membeli yaitu: meteode dalam pembayraan (kas, cek, atau kredit) yang dikunjunginya, dan waktu yang dikunjunginya harian atau bulanan. ccc) 5. Post purchase behavior (Perilaku Pasca Pembelian) ddd)
Setelah pembelian, konsumen akan mengalami beberapa
tingkatan kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan melakukan beberapa kegiatan membeli produk yang akan menarik bagi pemasar. Tugas pemasar belum selesai setelah konsumen membeli produk, namun akan sampai terus berlangsung sampai periode pasca pembelian. Keputusan berkunjung merupakan proses dimana seorang pengunjung melakukan penilaian dan memilih satu alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan tertentu (Aprilia dkk,2015). Seperti yang telah dikatakan oleh Kotler dan Keller bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh budaya, sosial, dan faktor-faktor pribadi, Khususnya terkait pada keputusan untuk mengunjungi tempat wisata (Hurriyati, 2015). Cleverdon mengatakan bahwa keputusan pembelian yang diasumsikan pada keputusan berkunjung konsumen dipengaruhi oleh tempat tujuan wisata, tipe perjalanan, waktu dan biaya, agen perjalanan, dan jasa perjalanan (Damanik dan Weber,2006 dalam Hurriyati 2015). a) Destination Area (Tempat tujuan) Destination Area merupakan sub variabel dari
yang terdiri dari
beberapa indikator diantaranya :
47
- Kaitan atau hubungan antara tujuan para wistawaan dengan kebutuhan para pengunjung. - Ketersediaan informasi terkait tujuan wisata wisatawan. b) Traveling Mode (Tipe perjalanan) Traveling mode merupakan sub variabel kedua dari visiting decision, adapun indikator dari Traveling mode diantaranya: - Akses transportasi untuk sampai di tempat tujuan wisata - Keberagaman alat-alat transportasi yang tersedia - Kenyaman dari alat-alat transportasi yang tersedia c) Time and Cost (Waktu dan Biaya) Indikator dari Time and Cost diantaranya yaitu : - Perjalanan wisata sesuai dengan waktu yang ditetapkan termasuk jam buka dan tutup dari pariwisata yang dituju. - Perjalanan wisata tergantung pada biaya perjalanan. - Perjalanan wisata tergantung pada waktu luang untuk melakukan perjalanan. d) Travel Agent (Agen Perjalanan) Indikator dari dimensi Travel Agent yaitu Ketergantungan wisatawan terhadap travel agent ketika melakukan perjalanan wisata. e) Service Source (Sumber Jasa) Indikator dari dimensi Service Source yaitu keberagaman dari jenis pelayanan seperti pemandu wisata, pusat souvenir, photografer, dll.
48
Berdasarkan uraian di atas, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Damanik dan Weber untuk mengukur variabel keputusan berkunjung wistawaan
H. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen 1) Hubungan Electronic Word of Mouth dengan Minat Berkunjung eee) Pada
industri
pariwisata,
efek
EWOM
sangat
penting,
ketidakberwujudan pelayanan pariwisata tidak dapat dievaluasi sebelum pembelian, maka pembelian produk dan jasa pelayanan tak berwujud ini melibatkan resiko yang lebih tinggi. Sehingga, konsumen lebih bergantung pada pengaruh interpersonal online dan EWOM (Albarq A.N, 2016). Ini sejalan dengan hasil Penelitian dari Suwardukki, dkk. (2015) bahwa variabel Electronic Word of Mouth berpengaruh signifikan terhadap Minat Berkunjung. 2) Hubungan Citra Destinasi dengan Minat Berkunjung fff)
Menurut Chew Elaine dan Siti aqilah (2014) bahwa pariwisata
rentan terhadap resiko dan ancaman (seperti kejahatan, ketidakstabilan sosial-politik, bencana alam, penyakit, endemik), kerentanan semacam itu bisa menodai citra destinasi wisata. Karena wisatwan menjadi selektif untuk itu penting menciptakan citra destinasi yang positif. Sehingga jelas bahwa citra destinasi berkorelasi terhadap Minat berkunjung. Hubungan Citra Destinasi dengan Minat Berkunjung dibuktikan oleh penelitian Jalilvand et.al (2012) Suwardukki, dkk. (2015).
49
50
3) Hubungan Minat Berkunjung dengan Keputusan Berkunjung ggg)
Saat timbulnya minat, maka pengunjung akan sadar bahwa
pengunjung menyukai suatu tempat wisata tertentu sesuai dengan minatnya dan ingin mengunjunginya (Aprilia, Dkk, 2015). Selanjutnya ketika keyakinan akan suatu tempat wisata menguat, maka akan menimbulkan keputusan untuk melakukan kunjungan (Shrimp, 2003 dalam Aprilia, Dkk, 2015). Jelas bahwa minat berkunjung berpengaruh pada keputusan berkunjung hal ini dibuktikan oleh banyak penelitian dari Suwarduki, dkk. (2015), Aprilia, dkk (2015), Ramadhan, dkk (2015), Putra Bimo, dkk (2015).
4) PENELITIAN TERDAHULU hhh)
Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang
dijadikan acuan. Penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jurnal dengan melihat hasil penelitiannya dan melihat persamaan dan berbedaannya untuk membandingkannya.Untuk lebih jelas mengenai gambaran penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini.
51
Nama No. Peneliti 1. Suwarduk i, dkk. Jurnal Administr asi Bisnis (JAB)|Vol . 37 No. 2 Agustus 2016
Judul Penelitian Analisis FaktorFaktor Pembentuk Electronic Word-OfMouth (EWOM) Dan Pengaruhny a Terhadap Minat Beli (Survei Pada Followers Akun Instagram @Saboten_ Shokudo)
Tabel 2.22 Penelitian Terdahulu Metode Variabel Hasil penelitian penelitian X1= Analisis 1.Electronic Word of Mouth EWOM deskriptif berpengaruh signifikan Y1= citra dengan terhadap Citra Destinasi, destinasi metode 2.Electronic Word of Mouth Y2= Path berpengaruh signifikan minat analysis terhadap Minat Berkunjung, berkunju 3.Electronic Word of Mouth ng berpengaruh tidak signifikan Y3= terhadap Keputusan keputusa Berkunjung n 4.Citra Destinasi berpengaruh berkunju signifikan terhadap Minat ng Berkunjung 5.Citra Destinasi berpengaruh tidak signifikan terhadap Keputusan Berkunjung 6.Minat Berkunjung berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Berkunjung.
Persamaan
Perbedaan
Variabel yang Perbedaan objek diteliti sama, yaitu dan banyak nya variabel EWOM, sampel yang citra destinasi, digunakan. minat berkunjung dan keputusan berkunjung. Metode yang digunakan juga sama.
52
No. 2.
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Zarrad H. and Debabi M. Internatio nal Research Journal of Social Sciences ISSN 2319– 3565 Vol. 4(4), 53-60, April (2015)
Analyzing the Effect of Electronic Word of Mouth on Tourists’ attitude toward Destination and Travel Intention
Variabel
Metode penelitian
X=EWO M Y=Sikap terhadap destinasi Z=Minat Berkunju ng
Metode penelitian dengan SEM, dengan responden sebanyak 219 orang.
Hasil penelitian
Persamaan
Perbedaan
1.EWOM berpengaruh positif Persaman pada Perbedaan pada signifikan terhadap minat variabel EWOM dan metode yang berkunjung sebesar minat berkunjung digunakan yaitu β= 0.854, t = 4.372, p < SEM sedangkan 0.001) peneliti 2. EWOM berpengaruh positif menggunkan signifikan terhadap sikap Path analysis. sebesar β= 0.695, t = 3.920, p Banyaknya < 0.05). sample yang 3. sikap terhadap destinasi diambil, dan berpengaruh positif signifikan variabel kedua terhadap minat berkunjung yang tidak sebesar (H3 β= 0.884, t = peneliti teliti. 6.771, p < 0.05).
53
No. 4.
Nama Peneliti Rizky Suci Febriyanti dan Aniek Wahyuati
Judul Penelitian Pengaruh Celebrity Endorser Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Jurnal Ilmu dan Melalui Minat Beli Riset Manajeme n : Volume 5, Nomor 5, Mei 2016 ISSN 24610593
:
Variabel X1= Celebrity endorser X2=bran d image Y=minat beli zkeputusa n pembelia n
Metode Hasil penelitian penelitian Path 1. celebrity endorser terhadap Analysis keputusan pembelian terbukti signifikan. Dengan nilai koefisien (Standardized Coefficient) positif sebesar 0,256 dan Sigvalue esar 0,011. p-value (0,02) <sig. tolerance (0,05) 2. brand image terhadap keputusan pembelian tidak terbukti signifikan dengan nilai koefisien (Standardized Coefficient) positif sebesar 0,552 dan Sig-value sebesar 0,303. Oleh karena, Sig-value (0,303) >sig. tolerance (0,05) 3. minat beli terhadap keputusan pembelian terbukti signifikan dengan nilai koefisien (Standardized Coefficient) positif sebesar 0,85 dan Sig-value sebesar 0,000. Oleh karena, p-value.
Persamaan
Perbedaan
Variabel brand Variabel image sama relate celebrity dengan destinasi endorser tidak image, dan minat penulis teliti, dan beli relate dengan perbedaan objek, minat berkunjung serta paradigma serta keputusan nya meniliti pembelian relate dibidang produk dengan keputusan sedangkan berkunjung. Metode penulis meneliti yang digunakan dibidang jasa. juga sama yaitu path analisis.
54
No.
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel
Metode penelitian
Hasil penelitian
Persamaan
Perbedaan
(0,000) <sig. tolerance (0,05 4. celebrity endorser terhadap minat beli dengan nilai koefisien (Standardized Coefficient) positif sebesar 0,366 dan Sigvalue sebesar 0,000. Oleh karena, Sig-value (0,000) <sig. tolerance (0,05) 5. brand image mempunyai pengaruh terhadap minat beli dengan nilai koefisien (Standardized Coefficient) positif sebesar 0,424 dan Sigvalue sebesar 0,000. Oleh karena, Sig-value (0,000) >sig. tolerance (0,05) 6. celebrity endorser terhadap keputusan pembelian berpengaruh tidak langusng melalui minat beli dengan Total pengaruh yaitu 0,311 + 0,256 = 0,567. 7. variabel MB memediasi pengaruh Brand image terhadap Keputusan pembelian = 0,36
55
No. 5
Nama Peneliti Ratih Hurriyati Jurnal Pendidika n Sains Sosial Dan Kemanusi aan Mei, 2015. Issn 19790112
Judul Penelitian An analysis of place branding to enhance the Image of bandung city and its implications toward the decisions to visit tourism destination
Metode penelitian X= place Descriptiv branding e analysis Y= with image metode Z= Path decision analysis, to visit Variabel
Hasil penelitian 1. Citra berpengaruh langsung dan signifikan terhadap keputusan berkunjung 0,425 atau 0,1806 atau 18,06% (sangat kuat). 2. place branding terbukti positif berpengaruh terhadap citra sebesar 0,4369 atau 43,69% berpengaruh signifikan. 3. Place branding berpengaruh langsung terhadap keputusan berkunjung sebesar 0,403 atau 40,3%
Persamaan
Perbedaan
iii) Persamaan kkk) Penelitia penelitian ini yaitu n ini berfokus objek penelitian pada tiga variabel terikat variabel yaitu dilakukan sama- place branding, sama menggunakan city image, dan variabel image dan decision to visit keputusan tourism. berkunjung dan Sedangkan yang memiliki penelitian yang indicator sama dilakukan dengan citra peneliti melihat destinasi serta image dan keputusan pengaruhnya berkunjung terhadap minat wisatawan berkunjung serta jjj) dampaknya terhadap keputusan berkunjung
56
No. 6
Nama Peneliti Mohamad Reza Jalilvand, Neda Samei JIMA 3,1 Journal Of Destinatio n Marketing & Managem ent 1 (2012) 134–143 http://dx.d oi.org/10. 1016/j.jd mm.2012. 10.001
Judul Penelitian Examining the structural relationship s of electronic word of mouth, destination image, tourist attitude toward destination and travel intention: An integrated approach
Variabel X1= EWOM Y1= destinati on image Y2= tourust attitude toward destinati on Z= Intention to travel
Metode penelitian Metode penelitian mengguna kan analisis Struktural Model.
Hasil penelitian 1.EWOM berpengaruh positif terhadap destination image sebesar (H1: bβ0.914, t=10.169, p=0.001), 2.EWOM berpengaruh signifikan terhadap tourist attitude dengan hasil (H2: bβ=0.901, t=12.145, p=0.001), 3. EWOM berpengaruh signifikan pada travel intention dengan hasil (H3: bβ=0.868, t=11.802, p=0.001). 4. destination image berpengaruh signifikan pada travel intention dengan hasil (H4: b¼0.835, t=2.741, p=0.01) 5. tourist attitude berpengaruh signifikan terhadap intention to travel dengan hasil (H5: b=0.494, t=2.712,
Persamaan
Perbedaan
Persamaan pada Teori variabel pertama digunakan yaitu EWOM, dan berbeda destinasi image berbeda terhadap minat metode berkunjung.. berbeda. banyaknya responden berbeda.
yang objek dan juga Serta juga
57
p=0.01) (3) destination No.
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Variabel
Metode penelitian
Hasil penelitian
Persamaan
Perbedaan
image berpangaruh signifikan pada tourist attitude sebesar H5: b=0.580, t=8.598, p=0.001), and (4) socio-demographic mempengaruhi EWOM, destination image, tourist attitude, dan travel intention.
7
Relationshi p and impact of Journal of e‐WOM and brand Scientific image Research towards and purchase Developm intention of ent 3 (5): smartphone ? 117‐124, 2016 Irwan Shahrinaz
ISSN 1115‐756
X=EWO M X2= brand image Y=purch ase intention
Regresi linear dengan mengguna kan teori ajzen
1.Tidak ada korelasi EWOM dengan minat beli artinya EWOM insignifikan sebesar 0.136. 2. brand image memiliki hubungan yang positif dengan minat beli.
Persamaannya Perbedaannya terletak pada dari teori yang variabel yang diambil diteliti. menggunakan teori TPB nya ajzen, dan menggunakan metode penelitiannya menggunakan regrasi linear berganda, sedangkan peneliti menggunakan path analisis.
58
9
59
5) Kerangka pemikiran lll)
Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (sugiyono, 2009). Berdasarkan landasan teori tersebut maka dapat digambarkan sebuah kerangka berpikir untuk menganalisis pengaruh EWOM, citra destinasi, minat berkunjung dan dampaknya pada keputusan berkunjung. Seperti yang tertera pada Tabel 2. 2
60
Tabel 2.2 Kerangka Pemikiran EWOM (X1)
Citra Destinasi
Minat Berkunjung (Y1)
Keputusan Berkunjung (Y2)
Analisis Data: 1. Uji Validitas 2. Uji Reabilitas
Analisis Korelasi
Analisis Jalur (Path Analysis) : 1. Uji Hipotesis Persamaan Analisis Jalur Struktur 1 - Uji Koefisien Determinasi - Uji F - Uji t 2. Uji Hipotesis Persamaan Analisis Jalur Struktur 2 - Uji Koefisien Determinasi - Uji t 3. Perhitungan Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung
Sumber : data primer (2016)
Kesimpulan dan Saran
61
6) Hipotesa Penenlitian mmm) Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas maka hipotesa penelitiannya, sebagai berikut: a) Ho:β1=0 ; Tidak ada pengaruh antara electronic word of mouth terhadap minat berkunjung nnn)
Ha:β1≠0 ; Ada pengaruh antara electronic word of mouth
terhadap minat berkunjung b) Ho:β2=0 ; Tidak ada pengaruh antara citra destinasiterhadap minat berkunjung ooo)
Ha:β2≠0 ; ada pengaruh antara citradestinasiterhadap minat
berkunjung c) Ho: β1, β2 = 0 ; Tidak ada pengaruh electronic word of mout dan citradestinasiterhadapminatberkunjung ppp)
Ha: β1, β2 ≠0 ; Ada pengaruh, electronic word of mouth, dan
citradestinasiterhadapminatberkunjung d) Ho: β3, β4 = 0 ; Tidak ada pengaruh minatberkunjung terhadap keputusan berkunjung qqq)
Ha: β1, β2 ≠0 ;
Ada pengaruhminatberkunjung terhadap keputusan berkunjung
62
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian rrr)
Penelitianinidilakukanuntukmenganalisisseberapa
besar
pengaruh electronic word of mouth (X1) dan citradestinasi(X2)terhadap minatberkunjung(Y1) serta dampaknya terhadap keputusanberkunjung(Y2) sebagai
variabel-variabel
dalam
penelitian.
Penelitiandilakukanpada
bulanApril sampai Mei 2017. Populasi dalampenelitianiniadalahwisatawan yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. B. Metode Penentuan Sampel 1) Populasi Penelitian sss)Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan dan Kuncoro, 2012:38) populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. 2) Sampel Penelitian Sampel adalah himpunan bagian (subset) dari populasi, sedangkan populasi adalah kelompok lengkap orang,perusahaan, rumah sakit, toko, mahasiswa atau sejenismuya yang memiliki beberapa set karakterisitik. (Pardede dan Manurung ,2014:8)
63
ttt) Suatu keputusan yang diambil pertama dalam pemilihan sampel adalah menentukan target populasi, yaitu kelompok/golongan yang relevan terhadap penelitian yang dilakukan. Dalam proses pengambilan sampel, adalah sangat penting untuk menentukan target populasi sehingga sumber data yang akan dikumpulkan dapat ditemukan (Pardede dan Manurung, 2014:9). Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel tanpa peluang (Non-Probability Sampling), teknik sampling yang tidak memberikan peluang yang sama setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Penyebaran
kuesioner
dilakukan
dengan
menggunakan
metode
convenience sampling, dimana responden dipilih berdasarkan atas ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya serta memenuhi syarat yang telah ditentukan. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus pengambilan sampel menurut Wibisono (2003) dalam Riduwan (2007:50) apabila populasi tidak diketahui secara pasti adalah sebagai berikut: uuu) n = (
Z a/2 σ 2 ) e
vvv) Dimana: www) n
= Besarnya sampel
xxx) Zα
= Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel
yyy) zzz)
1,96 dengan tingkat kepercayaan 95% σ
= Standar deviasi populasi
64
aaaa)
e
= Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat
bbbb)
ditoleransi.
cccc) Contoh perhitungan: Z a/2 σ e
dddd) n =(
)2 = (
eeee)
(1,96).(0,25) 0.05
)2 = 96,04
Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat
kepercayaan 95% bahwa random berukuran 96,04 = 96 akan memberikan selisih estimasi rata-rata dengan µ kurang dari 0,05. Jadi sampel yang diambil sebesar 100 orang. C. Metode Pengumpulan Data ffff)
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua
metode untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara sebagai berikut: 1) Data Primer gggg)
Peneliti menyebarkan angket kuesioner yang berisi
pertanyaan yang berhubungan dengan topik penelitian kepada responden, dilakukan penyebaran kepada 100 responden untuk penelitian ini. 2) Data Sekunder hhhh)
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kajian pustaka yang diambil melalui literature dari buku, website, jurnal-jurnal ilmiah, data kepemerintahan, majalah maupun tulisan lain yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.
65
D. Metode Analisis Data iiii)
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil analisis jalur (Path
Analysis) untuk menganalisis data yang diperoleh, karena dari model yang disusun terdapat keterkaitan hubungan antara sejumlah variable yang dapat diestimasi secara simultan. Selain itu variable independent pada suatu hubungan yang sudah ada, akan menjadi variable independent pada hubungan selanjutnya 1) Uji Kualitas Data jjjj)
Uji kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan
dan kelayakan data yang digunakan dalam penelitian. Kualitas data bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument sebab berpengaruh pada kualitas data (Ghozali, 2011:47) a) Uji Validitas kkkk) tidak
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
suatu kuesioner.
Suatu
kuesioner
dikatakan
valid
jika
pertanyaan atau pernyataaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2016:52) llll)
Dalam mengukur validitas dapat dilakukan dengan tiga
cara berikut (Ghazali, 2016:53) a. Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree of
66
freedom (df)= n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Lihat dalam table df dengan alpha=0,05% dengan uji dua sisi. b. Uji validitas depat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antar masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Lihat pada nilai pearson correlation. Hasil analisis korelasi bivariate dengan melihat output cronbach alpha dalam kolom Correlated Item – Total Correlation. c. Uji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA)
mmmm) Analisis faktor konfirmatori merupakan salah satu metode analisis multivariat yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah model pengukuran yang dibangun sesuai dengan yang dihipotesiskan. Dalam analisis factor konfirmatori, terdapat varabel laten dan variabel indikator. Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat dibentuk dan dibangun secara langsung sedangkan variabel indikator adalah variabel yang dapat diamati dan diukur secara langsung (Effendi dan Jerry, 2012) nnnn) b) Uji Reliabilitas oooo) suatu
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
67
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2016:47). Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Repeated measure atau pengukuran ulang: dsini seseorang akan diberi pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah ia tetap konisten dengan jawabannya. b. One shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya, hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur
korelasi
antara
jawaban
memberikan fasilitas untuk mengukur
pertanyaan.
SPSS
reliabilitas dengan uji
statistik cronbach alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,70. pppp)
Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya
suatu variabel dengan cara melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan lebih besar dari 0,70. qqqq)
Pengukuran tingkat kepentingan atas electronic word
of mouthdan citra destinasi terhadap minat berkunjungserta dampaknya pada keputusan berkunjung dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Riduwan dan Kuncoro, 2008:20).
68
rrrr)
Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang telah diukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden (Riduwan dan Kuncoro, 2008:20). Instrumen pertanyaan atau pernyataan ini akan menghasilkan total skor bagi tiap anggota sampel
yang diwakili
oleh setiap
nilai
skor seperti
instrumen di bawah ini: ssss)
SS
= Sangat setuju
diberi skor 5
tttt)
S
= Setuju
diberi skor 4
uuuu)
N
= Netral
diberi skor 3
vvvv)
TS
= Tidak Setuju
diberi skor 2
wwww)
STS= Sangat Tidak Setuju
xxxx)
Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan
diberi skor 1
sangat setuju mempunyai tingkatan atau preferensi yang “lebih tinggi” dari setuju, dan setuju “lebih tinggi” dari ragu-ragu (Ghozali, 2012:47). yyyy) 2) Analisis Korelasi Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dasar pemikiran analisis korelasi ini adalah perubahan antar variabel artinya, jika
69
perubahan suatu variabel diikuti perubahan variabel yang lain maka kedua variabel tersebut saling berkorelasi. Koefisien korelasi hanya menggambarkan keeratan hubungan antara variabel tetapi tidak menggambarkan kekuatan kausalitas atau sebab-akibat, karena korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan maka dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel eksogen atau endogen. (Pardede dan Manurung, 2014:29). menurut Sarwono (2006:59) Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara variabel. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 sampai dengan -1. Koefisien korelasi menunjukan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai varabel X tinggi maka nilai varibel Y juga akan tinggi. sebaliknya jika koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai X tinggi, maka nilai varibel Y akan menjadi rendah. Peneliti menggunakan korelasi Pearson atau product moment dengan menggunakan SPSS 22 untuk melihat derajat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Untuk mempermudah pemberian kategori koefisien korelasi maka dibuat kriteria pengukuran berikut:
70
Tabel 3.1 Kriteria Koefisien Korelasi zzzz) bbbbb) ddddd) fffff) hhhhh) jjjjj) lllll)
Nilai r 0 >0 s.d. 0,25 0,25 s.d. 0,5 0,5 s.d. 0,75 0,75 s.d 0,99 1
aaaaa) Kriteria ccccc) Tidak ada korelasi eeeee) Korelasi sangat lemah ggggg) Korelasi cukup kuat iiiii) Korelasi kuat kkkkk) Korelasi sangat kuat mmmmm) Korelasi sempurna
Sumber: Sarwono (2006:59) Untuk menentukan apakah korelasi dari masing-masing variabel signifikan atau tidak diukur dari nilai signifikansi dari setiap hubungan variabel. Nilai signifikansi harus lebih kecil nilainya dibanding nilai tingkat toleransi yang digunakan. Dalam penelitian ini nilai toleransi yang digunakan adalah 0,05. 3) Analisis Jalur (Path Analysis) Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis jalur. Analisis jalur adalah analisis yang tujuannya untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen. Pertimbangan menggunakan analisis ini karena antara satu variabel dengan variabel lainnya mempunyai hubungan. Sebuah diagram jalur, tanda panah berujung ganda (↔) menunjukkan hubungan korelasi dan tanda panah satu arah (→) menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh langsung dari variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y) (Riduwan, 2007:7). Sedangkan analisis jalur menurut Rutherford dalam Pardede dan Manurung, (2014:16) adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada
71
regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel. (Weblay dalam Pardede dan Manurung, 2014:17). Analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan dengan peneliti. Dari definisi-defini tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis jalur merupakan kepanjangan dari analisis regresi berganda (Garson dalam Pardede dan Manurung, 2014:17). Dalam menganalisis penelitian dengan menggunakan analisis jalur, ada beberapa langkah secara berurutan yang harus dijalankan untuk memenuhi penelitian yang benar dengan menggunakan analisis jalur (Pardede dan Manurung, 2014:58-80): a. Menentukan diagram jalurnya berdasarkan paradigm hubungan variabel b. Menentukan persamaan struktural c. Menganalisis dengan menggunakan SPSS, analisis terdiri dari dua langkah yaitu analisis substruktur I dan analisis substruktur II. d. Interpretasi hasil perhitungan SPSS berdasarkan analisis regresi, korelasi dan menentukan persamaan struktur berdasarkan diagram jalur yang ditentukan. e. Melakukan analisis jalur model trimming jika ada variabel eksogen yang
72
koefisien jalurnya tidak signifikan. f. Melakukan Uji Sobel untuk menghitung pengaruh tidak langsung. Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya, maka peneliti harus merumuskan persamaan struktural dan diagram jalur. Hal ini disusun berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembangkan oleh teori yang digunakan untuk penelitian. Dimana diagram jalur ini dijelaskan tentang hubungan
antar
variabel
eksogen
yaitu
EWOM(X1)
dan
citra
destinasi(X2)dengan variabel endogen minat berkunjung(Y1) dan keputusan berkunjung(Y2) dengan menggunakan diagram jalur sebagai berikut : a) Struktur I nnnnn) Gambar 3.1 ooooo) Diagram Struktur I ρy1x1
EWOM (X1) Minat Berkunjung (Y1)
rx1x2 CitraDestinasi(X2 )
ρy1x2
Sumber: diolah dari data sekunder, 2017 Diagram di atas terdiri atas satu persamaan struktural, yaitu persamaan struktur I dimana X1 dan X2 adalah varaiabel eksogen serta Y1 adalah variabel endogen. Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut: b) Struktur II
73
Є2
ppppp) qqqqq) rrrrr) sssss)
ttttt)
Minat Berkunjung (Y1)
uuuuu)
Keputusan berkunjung (Y2)
ρy1y2
vvvvv)
Sumber: diolah dari data sekunder, 2017 Diagram jalur di atas terdiri atas persamaan structural II, dimana X1 dan X2 adalah varaiabel eksogen serta Y1 dan Y2 adalah variabel endogen. Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut: c) Diagram Jalur wwwww)
Berikut ini diagram jalur yang menjelaskan tentang
hubungan antar variabel eksogen yaitu EWOM (X1) dan citra destinasi (X2)dengan variabel endogen minat berkunjung(Y1) dan keputusan berkunjung(Y2): xxxxx) yyyyy)
Gambar 3.3 Diagram Jalur
zzzzz) aaaaaa) Є2 EWOM (X1) bbbbbb) cccccc) dddddd)
rx1x2 eeeeee) ρy1y2 ffffff)
Є1
ρy1x1 Minat Berkunjung (Y1)
Keputusan berkunjung (Y2)
ρy1x2
Citra gggggg) DestinasiX2)
Sumber: diolah dari data sekunder, 2017
74
Diagram jalur di atas terdiri atas dua persamaan struktural, dimana X1 dan X2 adalah variabel eksogen serta Y1 Y2 adalah variabel endogen. Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut: hhhhhh)
Struktur I :Y1=ρx1y1X1+ρx2y1X2+Є1
iiiiii)
Struktur I :Y2= ρy1y2Y1+Є2
jjjjjj)
d) Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)
Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2, merupakan suatu
ukuran
yang
penting
dalam
regresi,
karena
dapat
menginformasikan baik atau tidaknya suatu model yang terestimasi. Dengan kata lain, angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya (Pardede dan Manurung, 2014:38-39). Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam ouput SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model summary dan tertulis R square yang sudah disesuaikan atau tertulis adjust R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen (Ghozali, 2013:97). e) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji-F diperuntukkan guna melakukan uji hipotesis koefisien regresi secara bersamaan, melihat pengaruh variabel eksogen pada
75
variabel endogen secara simultan. Ada beberapa langkah dalam menghitung uji F (Pardede dan Manurung, 2014:63): 1)
Menentukan hipotesis
2)
Menghitung F-hitung yang diperoleh dari output SPSS dari tabel ANOVA
3)
Menghitung F-tabel dengan ketentuan tarif signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan dengan ketentuan numerator : (jumlah variabel/41) dan denumerator (jumlah sampel/100-4)
4)
Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut: kkkkkk)
Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. llllll)
Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak. 5) f)
Mengambil Keputusan.
Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t) mmmmmm)
Setelah
melakukan
uji
koefisien
secara
simultan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien secara individu dengan menggunakan suatu uji dikenal dengan sebutan uji-t. Langkah-langkah dalam menghitung uji-t ialah (Pardede dan Manurung, 2014:65): 1)
Menentukan hipotesis
2)
Mengetahui besarnya angka t-hitung diperoleh dari output SPSS
76
3)
Mengetahui besanya
angka t-tabel
dengan
ketentuan tarif
signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (jumlah sampel/100-2) 4)
Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut: nnnnnn)
Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
oooooo)
Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak. pppppp) g) Uji Sobel
Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test) (Ghozali, 2013:248). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur M Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c’), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan sa dan sb dan besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) sab dihitung dengan rumus dibawah ini: Sab = √b2sa2 + a2sb2 + sa2sb2 Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
77
ab
t = sab Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t hitung lebih besar darinilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Asumsi uji sobel memerlukan jumlah sampel yang besar, jika jumlah sampel kecil, maka uji sobel menjadi kurang konservatif.
h) Uji Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). (Ridwan dan Kuncoro, 2012:2) qqqqqq) i) Uji Trimming dan Dekomposisi rrrrrr) Menurut Eddy Roflin (2009) dalam Ridwuan (2007) menyatakan bahwa Metode dekomposisi adalah metode yang menekankan pada pengaruh yang bersifat kausalitas antar variabel, baik pengaruh langsung maupun tidak langsung dalam kerangka analisis jalur. Metode Trimming adalah suatu metode yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan dalam model. Penggunaan metode trimming memerlukan perhitungan ulang koefisien jalur tanpa menyertakan
78
variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan.
79
E. Operasional Variabel 1) Varibel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. ( Sugiyono, 2012 : 59). Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen (bebas), variabel intervening, dan variabel dependen (terikat). a.
Variabel Bebas
Variabel bebas (variable independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012 :59), dalam penelitian ini variabel bebas tersebut adalah : Variabel Bebas (Eksogen) : 1. X1 adalah Electronic word of mouth 2. X2 adalah citra destinasi a.
Variabel Intervening Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan atara variabel independen dan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan dapat diamati dan diukur (Sugiyono, 2012 :59). Dalam penelitian ini variabel Minat Berkunjung (Y1) merupakan variabel yang mengintervensi hubungan kausal antara variabel bebas
80
(EWOM dan Citra Destinasi) dengan variabel terikat yaitu keputusan berkunjung (Y2) b.
Variabel Terikat Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 59). Dalam peneilitian ini variabel terikat adalah Keputusan berkunjung.
2) Instrumen Penelitian Operasional variabel merupakan penjabaran mengenai dimensi variabel dan indikator yang digunakan pada penelitian ini. Selanjutnya operasional variabel menggambarkan juga mengenai pengukuran atas dimensi variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian ini.Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran likert
81
Tabel 3. 1 Operasional variabel No.
Variabel
Indikator Skala Saya sering membaca ulasan perjalanan wisatawan
online
untuk
mengetahui
destinasi apa yang memberi kesan baik pada yang lain Untuk
memastikan
destinasi
yang
tepat,
saya Saya
memilih sering
membaca ulasan online wisatawan lain Saya
1
sering
berkonsultasi
dengan
Electronic
wisatawan lain tentang ulasan onlinenya
word of mouth
mengenai destinasi wisata yang menarik
(Jalilvand et.al 2012)
(seperti Iran)
Likert
Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan. Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan.
82
No.
Variabel
Indikator Skala Saya sering mengumpulkan informasi dari
ulasan
wisatawan
mengenai
destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan. Electronic Jika saya tidak membaca ulasan online word
of wisatawan ketika saya berkunjung ke
1
mouth sebuah destinasi (seperti Iran), saya
Likert
(Jalilvand merasa khawatir dengan keputusan saya et.al 2012) Ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti Iran), ulasan online wisatawan
membuat
saya
percaya
dalam berkunjung ke destinasi. Aman dan nyaman Citradestinasi Menawarkan kesenangan dan tempat (Lee dan yang menarik untuk dikunjungi Lockshin 2
Pemandangan dan atraksi alam yang (2010), dan indah
Likert
Jalilvand et.al Cuaca yang bersahabat (2012) ) Menawarkan nilai yang baik untuk uang
83
No.
3
Variabel
Indikator
Skala
Minat
Intensitas pencarian informasi
Berkunjung
Keinginan untuk segera berkunjung
Wisawatan
Preferensi bahwainilah tujuan wisata
(Ferdinand,
yang
2006)
mengabaikan pilihan lainnya
dinginka
bersedia
Likert
dan
Hubungan antara tujuan wisatawan Destination
dengan kebutuhan para pengunjung
area
Ketersediaan informasi terkait tujuan wisatawan
Keputusan Akses transportasi untuk sampai ke berkunjung Traveling
tempat tujuan
mode
Keberagaman alat transportasi yang
(Damanik, 4
weber
Likert
tersedia dalam Kenyamanan alat transportasi yang Huryati tersedia 2015) Time
Perjalanan wisata tergantung biaya
and cost
perjalanan tergantung
Perjalanan waktu
luang
wisata untuk
melakukan perjalanan
84
No.
Variabel
Indikator
Skala
Ketergantungan Keputusan
terhadap berkunjung
wisatawan
Travel travel
agent
ketika
Agent melakukan perjalanan wisata
(Damanik, Keberagaman weber dalam
jenis
pemandu
Likers
Service wisata, pusat souvenir photografer
Huryati 2015)
Source dan lain
85
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Taman Nasional Gunung Gede Pangrango 1) Deskripsi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Secara Singkat ssssss) Taman
Nasional
Gunung
Gede
Pangrango
(TNGGP)
mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia. Ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1980. Dengan luas 22.851,03 hektar, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100 km) dari Jakarta. Di dalam kawasan hutan TNGGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Disamping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan
Elang
Jawa
yang
populasinya
hampir
mendekati
punah
(gedepangrango.org, 2002)
86
tttttt) Sebagai kawasan wisata dan rekreasi, pengunjung dapat melihat dan menikmati air terjun, telaga kecil, sungai yang mengalir deras, dan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan pegunungan rendah atau kesunyian dari hutan pegunungan yang rapuh (gedepangrango.org, 2002) uuuuuu)
Ada dua iklim yaitu musim kemarau dari bulan Juni
sampai Oktober dan musim penghujan dari bulan Nopember ke April. Selama bulan Januari sampai Februari, hujan turun disertai angin yang kencang dan terjadi cukup sering, sehingga berbahaya untuk pendakian. Oleh akrena itu sering dilakukan buka-tutup jalur. Hujan juga turun ketika musim kemarau, menyebabkan kawasan TNGP memiliki curah hujan rata-rata pertahun 4000 mm. Rata-rata suhu di Cibodas 23°C, dan puncak tertinggi berada pada 3000 m dpl. (gedepangrango.org, 2002) vvvvvv)
TNGGP merupakan salah satu dari 5 Taman Nasional
yang dideklarasi oleh Pemerintah Indonesia tahun 1980, dan sampai tahun 2007 sudah 50 Taman Nasional dibentuk oleh Pemerintah di seluruh Indonesia. Seperti halnya kawasan konservasi lainnya di Indonesia, pengelolaan kawasan TNGP merupakan tanggungjawab dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan. (gedepangrango.org, 2007). wwwwww)
Secara administratif, kawasan TNGP berada di 3
kabupaten (Bogor, Cianjur dan Sukabumi) Propinsi Jawa Barat. Kantor pengelola yaitu Balai Besar TNGGP berada di Cibodas, dan dalam
87
pengelolaannya dibagi menjadi 3 (tiga) Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (Bidang PTN Wil), yaitu Bidang PTN Wil I di Cianjur, SBidang PTN Wil II di Selabintana-Sukabumi, dan Bidang PTN Wilayah III di Bogor, dan 6 (enam) Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (SPTN Wil) dan 22 (dua puluh dua) resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dengan tugas dan fungsi melindungi dan mengamankan seluruh kawasan TNGGP dalam mewujudkan pelestarian sumberdaya alam menuju pemanfaatan yang berkelanjutan. Struktur Organisasi Balai Besar Taman Nasional Gn Gede Pangrango
Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No.P.03/Menhut-
II/2007 tanggal 1 Februari 2007 dan SK BB TNGGP No.SK 95/II-TU/2007 tanggal 28 Desember 2007 dapat dilihat pada Gambar 4.1 2) Visi Misi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango xxxxxx) Gunung
Gede
Menurut Buku Statistik Balai Besar Taman Nasional Pangrango
yang
diterbitkan
tahun
2013
(gedepangrango.org,2013), Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango mempunyai tugas melakukan penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan Taman Nasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, telah menetapkan Visi dan Misi yang tertuang dalam Dokumen Rencana Kerja Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tahun 2009 serta ditetapkam pada Desember 2008, sebagai berikut:
88
yyyyyy)
Visi: “Terwujudnya Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango yang mantap dan mandiri sebagai lokasi pendidikan konservasi terbaik di ASEAN dan Memberi manfaat bagi masyarakay sekitar” zzzzzz)Misi yang digunakan untuk menjabarkan Visi tersebut adalah sebagai berikut: (gedepangrango.org, 2013) 1. Pemanfaatan kawasan TNGGP melalui proses yang parsipatif 2. Peningkatan fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan dan pengawetan keanekaragaman hayati dan ekosistem di TNGGP. 3. Peningkatan fungsi pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan ekosistem secara lestari di TNGGP, 4. Peningkatan pelibatan masyarakat dalam pemanfaatan ekowisata di TNGGP. aaaaaaa) 3) Potensi Ekonomi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango bbbbbbb)
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki
potensi utama dalam bidang wisata alam yang didukung dengan sistem pengunjung yang sudah baik, aksesibilitas yang bagus, dan obyek wisata yang beragam. Potensi ekonomi lain yang masih harus dioptimalkan yaitu: pemanfaatan air, panas bumi, tumbuhan, satwa liar dan karbon.(Kementrian Kehutanan, 2011). ccccccc) ddddddd)
89
Gambar 4.1 Struktur organisasi BBTNGGP
Sumber: gedepangrango.org 2017
102
B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1) Deskripsi Data Responden Sebelum
mendeskripsikan
data
responden
peneliti
akan
mengemukakan gambaran karakteristik responden yang digunakan untuk melengkapi penelitian meliputi jenis kelamin, rentang usia, pekerjaan, dan kuantitas kunjungan, serta Jenis kunjungan ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Responden dalam penelitian ini ialah wisatawan yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Adapun uraian gambaran umum responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Karakteristik responden menurut jenis kelamin Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Keterangan Jumlah Persentase Pria 74 74% Wanita 26 26% Total 100 100% Sumber: diolah dari data primer, 2017 Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa responden terbanyak berjenis kelamin laki-laki yaitu berjumlah 74 responden atau sebanyak 74%, sedangkan responden berjenis kelamin wanita berjumlah 26 responden atau sebanyak 26%. b. Karakteristik Responden Menurut Usia
87
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut usia dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Usia Responden Usia Keterangan Jumlah >15 - 25 tahun 27 26 - 35 tahun 73 36 - 45 tahun 0 46 – 55 tahun 0 Lebih dari 56 tahun 0 Total 100 Sumber: diolah dari data primer, 2017
Persentase 27% 73% 0% 0% 0% 0%
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa responden yang memiliki rentang usia lebih dari 15 - 25 tahun berjumlah 27 responden atau sebanyak 27%, jumlah responden yang memiliki rentang usia 26 sampai 35 tahun berjumlah 73 responden atau sebanyak 73%,. c. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
Tabel 4.3 Jenis Pekerjaan Pekerjaan Keterangan Jumlah Pelajar / Mahasiswa 37 PNS 1 Buruh/swasta 38 Akademisi 0 Lain-lain 24 Total 100 Sumber: data Primer, 2017
Persentase 37% 1% 38% 0% 24% 100%
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa 37% responden adalah seorang pelajar/mahasiswa, 1% nya seorang PNS, 38% nya bekerja dibidang swasta/buruh, 24% nya bekerja disektor yang tidak penulis tulis.
88
d. Karakteristik Responden Menurut Kuantitas berkunjung Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut kuantitas kunjugan wisatawan ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Kuantitas kunjungan wisatawan Kuantitas Kunjungan Keterangan Jumlah Persentase 1 kali 56 56% Lebih dari 2 kali 44 44% Total 100 100% Sumber: diolah dari data primer, 2017 Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 56 orang responden sebanyak 56% sudah berkunjung ke kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Dan sebanyak 44 orang responden atau 44% nya sudah pernah berkunjung lebih dari 2 kali dalam setahun terakhir. Dan ada beberapa responden yang berkunjung lebih dari dua kali tersebut melakukan kegiatan yang berbeda dalam wisatanya. Seperti yang dideskripsikan pada tabel 4.45 e. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kunjungan eeeeeee)
Keterangan Rekreasi (air terjun, danau, kawah) Pendakian Berkemah Penelitian Pelatihan /diklat Lain-lain Total
Tabel 4.5 Jenis Kunjungan
Jenis Kunjungan Jumlah 36
Persentase 36%
48 11 0 4 1 100
48% 11% 0% 4% 1% 100%
fffffff)Sumber: diolah dari data primer, 2017
89
ggggggg) Pada tabel sebelumnya ada yang menjawab sudah pernah ke Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebanyak 2x atau lebih, dan mereka menjawab pada keduanya ada yang melakukan jenis kegiatan yang sama. Ada pula yang melakukan kegiatan lainnya. Namun, peneliti dalam hal ini meminta jawaban untuk kegiatan yang terakhir dilakukan saja dan hasilnya yaitu, Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa 36 orang responden sebanyak 36% nya sudah berkunjung ke kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango untuk rekreasi (air terjun, danau, kawah dll), 48 orang responden atau sebanyak 48% nya melakukan pendakian, 11 orang responden atau 11 % nya berkemah di taman Mandalawangi, 4 orang responden atau 4% nya melakukan diklat atau pelatihan, dan lain-lain 1%..
2) Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu keusioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Selain itu, kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini ialah tingkat kepercayaan 95%
(α =
5%), jumlah
responden sebanyak 30 responden untuk pra uji, dibandingkan dengan
90
nilai r tabel = 0,361 didapat dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel pra uji yaitu 30 responden. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila r hitung lebih besar daripada r tabel. Kuesioner dalam penelitian ini dibagi menjadi empat bagian, pada variabel Elektronik-word of mouth (X1) terdapat pertanyaan atau pernyataan sebanyak 6 butir, pada variabelCitra Destinasi(X2) terdapat 5 butir pertanyaan atau pernyataan, dan pada variabel Minat Berkunjung (Y1) terdapat 3 pertanyaan atau pernyataan, serta pada variabel Keputusan Berkunjung(Y2) dengan 10 pertanyaan atau pernyataan. Berikut ini validitas nya:
1) Variabel Elektronik-Word of Mouth (EWOM) Untuk mengetahui validitas dari variabel electronic word of mouth, dapat dilihat pada ttabel 4.6 Tabel r hitung EWOM pada pearson corelation tersebut kemudian kita bandingkan dengan df=30-2 yang hasil pada tabel dengan signifikansi 5% untuk 28 adalah 0,361. R tabel sebesar 0,361 dibandingkan dengan total r hitung hasil per indikator variable. Sehingga dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini hasilnya
91
Tabel 4.6 Pearson Correlations EWOM 1
EWOM 2
Pearson Correlation 1 ,483** Sig. (2-tailed) ,007 N 30 30 ** EWOM 2 Pearson Correlation ,483 1 Sig. (2-tailed) ,007 N 30 30 EWOM 3 Pearson Correlation ,264 ,511** Sig. (2-tailed) ,159 ,004 N 30 30 EWOM 4 Pearson Correlation ,429* ,087 Sig. (2-tailed) ,018 ,648 N 30 30 ** EWOM 5 Pearson Correlation ,489 ,232 Sig. (2-tailed) ,006 ,218 N 30 30 ** EWOM 6 Pearson Correlation ,504 ,342 Sig. (2-tailed) ,005 ,065 N 30 30 TOTAL Pearson Correlation ,761** ,600** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). EWOM 1
EWOM 3
EWOM 4
EWOM 5
EWOM 6
TOTAL
,264 ,159 30 ,511** ,004 30 1
,429* ,018 30 ,087 ,648 30 -,134 ,480 30 1
,489** ,006 30 ,232 ,218 30 ,212 ,260 30 ,585** ,001 30 1
,504** ,005 30 ,342 ,065 30 ,275 ,141 30 ,315 ,090 30 ,562** ,001 30 1
,761** ,000 30 ,600** ,000 30 ,445* ,014 30 ,660** ,000 30 ,814** ,000 30 ,722** ,000 30 1
30 -,134 ,480 30 ,212 ,260 30 ,275 ,141 30 ,445* ,014 30
30 ,585** ,001 30 ,315 ,090 30 ,660** ,000 30
30 ,562** ,001 30 ,814** ,000 30
30 ,722** ,000 30
30
92
No 1 2 3 4 5
Pertanyaan EWOM 1 EWOM 2 EWOM 3 EWOM 4 EWOM 5
Tabel 4.7 Uji Validitas: EWOM(X1) Nilai r Nilai tabel hitung
r Keterangan
0,361
0,761
Valid
0,361
0,600
Valid
0,361
0,445
Valid
0,361
0,660
Valid
0,361
0,814
Valid
EWOM 6
6 0,361 0,722 Valid Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel EWOMmemiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.
2) Variabel Citra Destinasi Untuk mengetahui validitas dari variabel citra destinasidapat dilihat pada tabel 4.8 Pearson Correlation citra destinasi kemudian kita bandingkan dengan df=30-2 yang hasil pada tabel dengan signifikansi 5% untuk 28 adalah 0,361. R tabel sebesar 0,361 dibandingkan dengan total r hitung hasil per indikator variabel. Sehingga dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini hasilnya
93
Tabel 4.8 Tabel r Hitung Citra Destinasi Correlations X2.1 X2.2 X2.3 ** X2.1 Pearson Correlation 1 ,472 ,654** Sig. (2-tailed) ,008 ,000 N 30 30 30 ** X2.2 Pearson Correlation ,472 1 ,658** Sig. (2-tailed) ,008 ,000 N 30 30 30 ** ** X2.3 Pearson Correlation ,654 ,658 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 30 30 30 X2.4 Pearson Correlation ,137 ,215 ,550** Sig. (2-tailed) ,469 ,255 ,002 N 30 30 30 X2.5 Pearson Correlation ,099 ,235 ,115 Sig. (2-tailed) ,602 ,212 ,544 N 30 30 30 ** ** TOTAL Pearson Correlation ,674 ,722 ,859** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 30 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
X2.4 ,137 ,469 30 ,215 ,255 30 ,550** ,002 30 1 30 ,438* ,016 30 ,687** ,000 30
X2.5 ,099 ,602 30 ,235 ,212 30 ,115 ,544 30 ,438* ,016 30 1 30 ,542** ,002 30
TOTAL ,674** ,000 30 ,722** ,000 30 ,859** ,000 30 ,687** ,000 30 ,542** ,002 30 1 30
94
1
Tabel 4.9 Uji Validitas:Citra Destinasi (X2) Nilai Pertanyaan Nilai r table hitung Citra Destinasi 1 0,361 0,674
2
Citra Destinasi 2
0,361
0,722
Valid
3
Citra Destinasi 3
0,361
0,859
Valid
4
Citra Destinasi 4
0,361
0,687
Valid
5
Citra Destinasi 5
0,361
0,542
Valid
No
r
Keterangan Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel Citra Destinasi memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361. 3) Variabel Minat Berkunjung Tabel 4.10 Tabel r Hitung Minat Berkunjung Correlations Y1 Y2 Y3 Y1 Pearson Correlation 1 ,255 ,643** Sig. (2-tailed) ,166 ,000 N 31 31 31 Y2 Pearson Correlation ,255 1 ,465** Sig. (2-tailed) ,166 ,008 N 31 31 31 ** ** Y3 Pearson Correlation ,643 ,465 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,008 N 31 31 31 ** ** TOTAL Pearson Correlation ,819 ,688 ,884** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 31 31 31 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
TOTAL ,819** ,000 31 ,688** ,000 31 ,884** ,000 31 1 31
95
Dapat dilihat pada kolom total bahwa setiap indikator minat berkunjung tersebut adalah valid, karena berada pada signifikasn lebih kecil dari 0,05, dan dapat di bandingkan dengan r table seperti pada tabel 4.11
1 2
Tabel 4.11 Uji Validitas: Minat Berkunjung (Y1) Nilai r Pertanyaan Nilai r table Keterangan hitung Minat Berkunjung 1 0,361 0,819 Valid Minat Berkunjung 2 0,361 0,688 Valid
3
Minat Berkunjung 3
No
0,361
0,884
Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel minat berkunjung memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.
4) Variabel Keputusan Berkunjung Untuk mengetahui validitas dari variabel keputusan berkunjungdapat dilihat pada tabel 4.12 Pearson Correlation keputusan berkunjung kemudian kita bandingkan dengan df=30-2 yang hasil pada tabel dengan signifikansi 5% untuk 28 adalah 0,361. R tabel sebesar 0,361 dibandingkan dengan total r hitung hasil per indikator variabel. Sehingga dapat dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini hasilnya
96
Z1 Z1
Z2
Z3
Z4
Z5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Tabel 4.12 Tabel r hitung Keputusan Berkunjung Correlations Z2 Z3 Z4 Z5 Z6
Z7
Z8
1
,309
,441*
,478**
,334
,330
,414*
,505**
30
,097 30
,015 30
,007 30
,075 30
,023 30
,004 30
,309
1
,411*
,520**
,065
,146
,148
,033
,233
,506**
,097 30
30
,024 30
,003 30
,071 30 ,011 ,955 30
Z9 ,182 ,336 30
Z10
TOTAL
,039
,600**
,837 30
,000 30
,732 30
,441 30
,434 30
,216 30
,004 30
,441*
,411*
1
,693**
,092
,257
,266
,142
,027
,516**
,015 30
,024 30
30
,000 30
,628 30
,171 30
,155 30
,455 30
,520**
,693**
1
,141
,165
,103
,386*
,007 30
,003 30
,000 30
30
,458 30
,383 30
,588 30
,035 30
,887 30 ,015 ,937 30
,004 30
,478**
,861 30 ,227 ,228 30 ,065 ,734 30
,334
-,011
,092
,141
1
,283
,418*
,424*
,145
,242
,542**
,071 30
,955 30
,628 30
,458 30
30
,130 30
,022 30
,019 30
,446 30
,198 30
,002 30
,566** ,001 30
97
Z6
Z7
Z8
Z9
TOTAL
Z10
Z1
Z2
Z3
Z4
Z5
Pearson Correlation
,330
,065
,257
,165
,283
Sig. (2-tailed)
,075
,732
,171
,383
,130
N
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,414*
,146
,266
,103
Sig. (2-tailed)
,023
,441
,155
,588
N
30
30
30
30
Pearson Correlation
,505
Sig. (2-tailed)
**
Z6
Z8
Z9
Z10
TOTAL
,416*
,200
-,003
,316
,572**
,022
,289
,986
,089
,001
30
30
30
30
30
30
,418*
,416*
1
,290
,213
,376*
,644**
,022
,022
,120
,259
,041
,000
1
30 *
Z7
30
30
30
30
30
30
,200
,290
1
,074
-,047
,529**
,698
,805
,003
,148
,142
,386
,004
,434
,455
,035
,019
,289
,120
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
-,182
,033
-,227
-,065
,145
-,003
,213
,074
1
,619**
,376*
Sig. (2-tailed)
,336
,861
,228
,734
,446
,986
,259
,698
,000
,041
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,039
,233
,027
-,015
,242
,316
,376*
-,047
,619**
1
,605**
Sig. (2-tailed)
,837
,216
,887
,937
,198
,089
,041
,805
,000
N
30
30 **
,506
30 **
,516
30 **
,566
,424
*
30 **
,542
30 **
,572
30 **
,644
30 **
,529
,000
30 **
,376
30 *
Pearson Correlation
,600
,605
Sig. (2-tailed)
,000
,004
,004
,001
,002
,001
,000
,003
,041
,000
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30 **
1
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
98
Dapat dilihat dapa kolom total tabel 4.12 bahwa indikator variabel keputusan berkunjung adalah signifikan kurang dari 0,05, maka dapat dibandingkan dengan r tabel dengan df=28 adalah sebagai berikut pada tabel 4.13 Tabel 4.13 Uji Validitas: KeputusanBerkunjung (Z) Nilai r Nilai r No Pertanyaan tabel hitung Keputusan Berkunjung 1 1 0,361 0,600 Keputusan Berkunjung 2 2 0,361 0,506 Keputusan Berkunjung 3 3 0,361 0,516 Keputusan Berkunjung 4 4 0,361 0,566 Keputusan Berkunjung 5 5 0,361 0,542 Keputusan Berkunjung 6 6 0,361 0,572 7 Keputusan Berkunjung 7 0,361 0,644 8 Keputusan Berkunjung 8 0,361 0,529 9 Keputusan Berkunjung 9 0,361 0,376 10 Keputusan Berkunjung 10 0,361 0,605 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel Keputusan Berkunjung memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361. b. Uji Reliabilitas Menurut Ghazali (2016: 47) Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kirteria penilain uji reliabilitas menurut Nunnally (1994) yang dikutip oleh Ghazali (2016;48) adalah jika nilai Cronbach’s Alpha
99
> 0,70 maka instrument penelitian dianggap reliabel. Perhitungan koefisien Cronbach’s Alpha dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 23.0. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari empat variabel yang dibagi menjadi empat bagian, pada variabel electronicword of mouth (X1) terdapat pertanyaan atau pernyataan sebanyak 6 butir, pada variabelCitra Destinasi(X2) terdapat 5 butir pertanyaan atau pernyataan, dan pada variabel minat berkunjung (Y1) terdapat 3 pertanyaan atau pernyataan, serta pada variabel keputusan berkunjung(Y2) dengan 10 pertanyaan atau pernyataan. a. Variabel EWOM Tabel 4.14 Uji Reliabilitas: EWOM Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items ,741
,759
6
Sumber: data primer diolah dengan SPSS 23.0 2017 Tabel 4.14 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel EWOM sebesar 0,759. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
100
1) Variabel Citra Destinasi Tabel 4.15 Uji Reliabilitas: Citra Destinasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items ,736
,735
5
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0 2017 Tabel 4.15 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel Citra Destinasisebesar 0,735. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70. 2) Variabel Minat Berkunjung Tabel 4.16 Uji Reliabilitas:Minat Berkunjung Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items N of Items ,716
,714
3
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 23.0 2017 Tabel 4.16 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel minat berkunjung sebesar 0,714. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan
101
dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70. 3) Variabel Keputusan Berkunjung Tabel 4.17 Uji Reliabilitas: Keputusan Berkunjung Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based
on
Standardized Cronbach's Alpha
Items
N of Items
,715
,744
10
Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 23.0 2017 Tabel 4.17 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel keputusan berkunjungsebesar 0,744. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
3) Analisis Deskriptif Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Electronic Word of Mouth (X1) Dalam penelitian variabel Electronic Word of Mouth ini digunakan 6 butir pertanyaan untuk mengukurnya, yaitu:
102
Tabel 4.18 Saya sering membaca ulasan perjalanan wisatawan online untuk mengetahui destinasi apa yang memberi kesan baik pada yang lain EWOM 1 Valid Frequency Percent Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 8 8,0 8,0 8,0 Netral 30 30,0 30,0 38,0 Setuju 45 45,0 45,0 83,0 Sangat setuju 17 17,0 17,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.18 tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju dan 8 orang responden menyatakan tidak setuju, 30 responden menyatakan netral, 45 responden menyatakan setuju serta 17 responden sisanya sangat setuju. Itu artinya ada 45% reponden yang setuju, dan 17% sangat setuju bahwa mereka sering membaca ulasan perjalanan wisatawan online untuk mengetahui destinasi apa yang memberi kesan baik pada yang lain.
Tabel 4.19 Untuk memastikan saya memilih destinasi yang tepat, Sayasering membaca ulasan online wisatawan lain EWOM 2 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0 Tidak setuju 6 6,0 6,0 7,0 Netral 36 36,0 36,0 43,0 Setuju 36 36,0 36,0 79,0 Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
103
Pada tabel 4.19 responden diberi pernyataan Saya sering membuka website, blog atau
media sosial tentang Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango. 1 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 6 responden menyatakan tidak setuju, 36 orang responden netral terhadap pernyataan, dan 36 orang responden menyatakan setuju serta sisanya 21 orang responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Artinya 36% responden yang setuju dan 21% responden yang sangat setuju bahwa untuk memastikan mereka memilih destinasi yang tepat, mereka sering membaca ulasan online dari wisatawan lain. Tabel 4.20 Saya sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang ulasan onlinenya mengenai destinasi wisata yang menarik EWOM 3 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Tidak Setuju 6 6,0 6,0 6,0 Netral 16 16,0 16,0 22,0 Setuju 49 49,0 49,0 71,0 Sangat 29 29,0 29,0 100,0 Setuju Total 100 100,0 100,0 Sumber: data primer diolah dengan SPSS 23,0 2017
Pada tabel 4.20 Saya sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang ulasan onlinenya mengenai destinasi wisata yang menarik
(seperti Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango) ada 6 orang responden menyatakan tidak setuju, ada 16 orang
responden yang menyatakan netral, dan 49 responden
menyatakan setuju serta 29 orang
responden sisanya sangat setuju dengan
pertanyaan. Artinya sebanyak 49% setuju dan 27% bahkan sangat setuju bahwa
104
Mereka sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang ulasan onlinenya mengenai destinasi wisata yang menarik (seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) sebelum melakukan perjalanan. Tabel 4.21 Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan EWOM 4 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Sangat tidak setuju 6 6,0 6,0 6,0 Tidak setuju 35 35,0 35,0 41,0 Netral 18 18,0 18,0 59,0 Tidak setuju 27 27,0 27,0 86,0 Sangat setuju 14 14,0 14,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.21 responden diberi pernyataan “Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan.”. Dan hasilnya adalah 6 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 35 orang tidak setuju, 18 orang responden menyatakan netral, 27 orang responden menyatakan setuju, serta 14 orang responden sisanya sangat setuju dengan hal tersebut. Artinya, sebanyak 27% setuju dan 14% bahkan sangat setuju bahwa mereka sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan.
105
Tabel 4.22 Jika saya tidak membaca ulasan online ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi, saya merasa tidak khawatir dengan keputusan saya EWOM 5 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Sangat tidak setuju 7 7,0 7,0 7,0 Tidak setuju 21 21,0 21,0 28,0 Netral 20 20,0 20,0 48,0 Setuju 39 39,0 39,0 87,0 Sangat setuju 13 13,0 13,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: data primer diolah dengan SPSS 23.0 2017
Pada tabel 4.22 responden diberi pernyataan Jika saya tidak membaca ulasan online wisatawan ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango), saya merasa khawatir dengan keputusan saya. Dan hasilnya yaitu 7 orang responden merasa sangat tidak setuju, 21 orang responden tidak setuju, 20 responden menyatakan netral, 39 orang responden menyatakan setuju serta 13 responden sisanya sangat setuju dengan pernyataan. Artinya bahwa 39% responden setuju bahkan ada 13% nya sangat setuju jika mereka tidak membaca ulasan online wisatawan ketika akan berkunjung
ke sebuah destinasi yaitu ke Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango, mereka tidak khawatir dengan keputusan yang akan diambil.
106
Tabel 4.23 Ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi, ulasan online wisatawan membuat saya percaya dalam berkunjung ke destinasi EWOM 6 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0 Tidak setuju 2 2,0 2,0 3,0 Netral 44 44,0 44,0 47,0 Setuju 41 41,0 41,0 88,0 Sangat setuju 12 12,0 12,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.23 responden diberi pernyataan ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango), ulasan online wisatawan membuat saya percaya dalam berkunjung ke destinasi. Hasilnya 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden tidak setuju, 44 responden menyatakan netral, 41 responden menyatakan setuju serta 12 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya 41% setuju bahkan 12% nya sangat setuju bahwa Ketika mereka berkunjung ke sebuah destinasi (seperti ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) ulasan online wisatawan membuat mereka percaya dalam berkunjung ke destinasi. Dan hanya 1% saja yang menyatakan sangat tidak setuju, yang mengidikasikan responden tersebut tidak begitu percaya dengan ulasan online wisatawan lain.
107
b. Citra Destinasi (𝑋2 ) hhhhhhh)
Dalam penelitian variabel Citra Destiasi di gunakan lima butir
pertanyaan atau pernyataan untuk mengukurnya. Berikut ini deskripsi nya: Tabel 4.24 Aman dan Nyaman Citra Destinasi 1
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat Tidak Setuju
1
1,0
1,0
1,0
Tidak setuju
7
7,0
7,0
8,0
Netral
25
25,0
25,0
33,0
Setuju
40
40,0
40,0
73,0
Sangat setuju
27
27,0
27,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 iiiiiii)
Pada tabel 4.24 responden diberi pernyataan aman dan nyaman. Dan hasilnya, 1 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang tidak setuju, 25 orang responden menyatakan netral, dan 40 orang responden menyatakan setuju serta 27 orang responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan tersebut. Artinya 407 setuju bahkan 23% nya sangat setuju bahwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango itu Aman dan Nyaman. Dan hanya ada 1% saja yang menganggap bahwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango itu tidak Aman dan Nyaman.
108
Tabel 4.25 Menawarkan kesenangan dan tempat yang menarik untuk dikunjungi Citra Destinasi 2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent ValidSangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0 Tidak setuju 3 3,0 3,0 4,0 Netral 23 23,0 23,0 27,0 Setuju 53 53,0 53,0 80,0 Sangat setuju 20 20,0 20,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Pada tabel 4.25
responden diberi pernyataan Apakah Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango menawarkan kesenangan dan tempat yang menarik untuk dikunjungi? 1 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden tidak setuju, 23 orang responden menyatakan netral, 53 orang responden menyatakan setuju serta 20 orang responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan tersebut. Artinya 53% responden setuju bahkan 20% nya sangat setuju bahwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menawarkan kesenangan dan tempat yang menarik untuk dikunjungi. Dan hanya 1% merasa sangat tidak setuju bahwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menawarkan kesenangan dan tempat yang menarik untuk dikunjungi
109
Tabel 4.26 Pemandangan dan atraksi alam yang indah Citra Destinasi 3 Frequency
Percent
Valid Percent
Valid
Tidak setuju 5 5,0 5,0 Netral 11 11,0 11,0 Setuju 47 47,0 47,0 Sangat setuju 37 37,0 37,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Cumulative Percent
5,0 16,0 63,0 100,0
Pada tabel 4.26 responden ditanyaapakah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki Pemandangan dan atraksi alam yang indah. Hasilnya, 5 orang responden menyatakan tidak setuju, 11 orang responden menyatakan netral, dan 47 orang responden menyatakan setuju serta 37 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 47% dari responden setuju bahkan 37%nya sangat setuju bahwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki Pemandangan dan atraksi alam yang indah. Sedangkan hanya ada 16% nya saja menyatakan sebaliknya. Tabel 4.27 Cuaca yang bersahabat Citra Destinasi 4 Frequency Percent Valid Tidak setuju 2 2,0 Netral 32 32,0 Setuju 52 52,0 Sangat setuju 14 14,0 Total 100 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Valid Percent 2,0 32,0 52,0 14,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 34,0 86,0 100,0
110
Pada tabel 4.27 responden ditanyaapakah cuaca di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango bersahabat. Hasilnya, 2 orang responden menyatakan tidak setuju, 32 orang menyatakan netral, dan 52 orang responden menyatakan setuju serta 14 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Tabel 4.28 Menawarkan nilai yang baik untuk uang Citra Destinasi 5 Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Sangat tidak setuju
4
4,0
4,0
4,0
Tidak setuju
7
7,0
7,0
11,0
Netral
40
40,0
40,0
51,0
Setuju
39
39,0
39,0
90,0
Sangat setuju
10
10,0
10,0
100,0
Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data Primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.28 responden ditanyaapakah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Menawarkan nilai yang baik untuk uang. Hasilnya, 4 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 7 orang menyatakan tidak setuju, 40 orang responden menyatakan netral, dan 39 orang responden menyatakan setuju serta 10 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan tersebut. Artinya, 39% setuju dan bahkan ada 10% sangat setuju bahwa Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menawarkan nilai yang baik untuk uang.
111
c. Minat Berkunjung(𝑌1 ) Dalam penelitian variabel minat berkunjungini digunakan 3 butir pertanyaan untuk mengukurnya, yaitu: Tabel 4.29 Intensitas pencarian informasi Minat Berkunjung 1 Frequency Percent Valid Tidaksetuju 4 4,0 Netral 37 37,0 Setuju 42 42,0 Sangat setuju 17 17,0 Total 100 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Valid Percent 4,0 37,0 42,0 17,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 41,0 83,0 100,0
Pada tabel 4.29 responden diberi pernyataan soal Intensitas pencarian informasi. Dan hasilnya, 4 orang responden menyatakan tidak setuju, 37 orang responden menyatakan netral, 42 orang responden menyatakan setuju serta 17 orang responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 42% setuju dan bahkan 17% sangat setuju bahwa mereka cukup sering mencari informasi mengenai ekowisata yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Tabel 4.30 Keinginan untuk segera berkunjung Minat Berkunjung 2 Valid Frequency Percent Percent Valid Sangattidak setuju 1 1,0 1,0 Tidak setuju 17 17,0 17,0 Netral 33 33,0 33,0 Setuju 43 43,0 43,0 Sangat setuju 6 6,0 6,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Cumulative Percent 1,0 18,0 51,0 94,0 100,0
112
Pada tabel 4.30 responden diberi pernyataan bahwa pencarian informasi tersebut mendorong untuk berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Dan hasilnya, 1 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 17 orang responden tidak setuju, 23 orang responden menyatakan netral, 43 orang responden menyatakan setuju serta 6 orang responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Tabel 4.31 Saya lebih memilih mengunjungi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dibanding tempat wisata lain Minat Berkunjung 3 Frequency
Valid
Percent
Sangat tidak setuju 1 1,0 Tidak setuju 12 12,0 Netral 45 45,0 Setuju 37 37,0 Sangat setuju 5 5,0 Total 100 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Valid Percent
Cumulative Percent
1,0 12,0 45,0 37,0 5,0 100,0
1,0 13,0 58,0 95,0 100,0
Pada tabel 4.31 responden ditanyaapakah responden lebih memilih mengunjungi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dibanding tempat wisata lain. Dan hasilnya, 1 orang responden menyatakan Sangat Tidak Setuju, 12 responden menyatakan tidak setuju, 45 orang responden menyatakan netral, 37 orang responden menyatakan setuju serta 5 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, sebagian responden sebanyak 37% yang setuju bahkan 5% nya sangat setuju bahwa mereka akan lebih memilih mengunjungi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dibanding wisata lain. .
113
d.
Keputusan Berkunjung (Z) Dalam penelitian variabel keputusan berkunjung ini digunakan 10 butir pertanyaan untuk mengukurnya, yaitu:
Tabel 4.32 Saya memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena sesuai kebutuhan saya untuk berwisata Keputusan Berkunjung 1 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0 Netral 26 26,0 26,0 31,0 Setuju 62 62,0 62,0 93,0 Sangat setuju 7 7,0 7,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.32 responden diberi pertanyaan apakah memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena sesuai kebutuhan saya untuk berwisata. Dan hasilnya 5 orang menyatakan tidak setuju, 26 orang responden menyatakan netral, 62 responden menyatakan setuju serta 7 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya 62% setuju bahkan 7% nya sangat setuju bahwa mereka memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena sesuai dengan kebutuhan mereka untuk berwisata
114
Tabel 4.33 Informasi terkait Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tersedia cukup lengkap Keputusan Berkunjung 2 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Tidak Setuju 4 4,0 4,0 4,0 Netral 19 19,0 19,0 23,0 Setuju 53 53,0 53,0 76,0 Sangat Setuju 24 24,0 24,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.33 responden ditanyaapakah responden memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrangokarena informasi tentang tujuan wisata tersedia cukup lengkap. Hasilnya,4 orang responden tidak setuju, 19 orang responden menyatakan netral, 53 orang responden menyatakan setuju serta 24 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, lebih dari setengah responden yaitu sebesar 53% setuju dan 24% bahkan sangat setuju bahwa mereka memutuskan berkunjung karena karena informasi tentang tujuan wisata tersedia cukup lengkap. Tabel 4.34 Saya memutuskan berkunjung karena Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki akses transportasi yang baik Keputusan Berkunjung 3 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Sangat tidak setuju 1 1,0 1,0 1,0 Tidak setuju 5 5,0 5,0 6,0 Netral 29 29,0 29,0 35,0 Setuju 51 51,0 51,0 86,0 Sangat setuju 14 14,0 14,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
115
Pada tabel 4.34 responden ditanyaapakah responden memutuskan berkunjung karena Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki akses transportasi yang baik. 1 orang responden menyatakan tidak setuju, 5 orang responden tidak setuju, 29 orang responden menyatakan netral, 51 orang responden menyatakan setuju serta 14 orang responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Lebih dari setengah responden setuju sebasar 51% bahkan 14% nya sangat setuju bahwa akses trasportasi menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sudah baik dan memadai. Sebagai tambahan informasi di internet dan ulasan wisatawan yang pernah berkunjung juga sangat membantu para wisatwan lain dari luar kota misalnya. Tabel 4.35 Alat transportasi yang tersedia menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango cukup beragam Keputusan Berkunjung 4 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Sangat 2 2,0 2,0 2,0 Tidak setuju Tidak setuju 8 8,0 8,0 10,0 Netral 39 39,0 39,0 49,0 Setuju 41 41,0 41,0 90,0 Sangat 10 10,0 10,0 100,0 setuju Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.35 responden diberi pernyataan mengenai Alat transportasi yang tersedia menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango beragam. Hasilnya, 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8
116
responden menyatakan tidak setuju, 39 responden menyatakn netral. 41 responden menyatakan setuju serta 10 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 41% responden setuju bahkan 10% nya sangat setuju bahwa Alat transportasi yang tersedia menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango beragam. Tabel 4.36 Alat transportasi yang tersedia cukup nyaman Keputusan Berkunjung 5 Valid Frequency Percent Percent Vali Sangat tidak setuju 2 2,0 2,0 d Tidak setuju 7 7,0 7,0 Netral 41 41,0 41,0 Setuju 43 43,0 43,0 Sangat setuju 7 7,0 7,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Cumulative Percent
2,0 9,0 50,0 93,0 100,0
Pada tabel 4.36 responden ditanyaapakah responden memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena alat-alat transportasi yang tersedia cukup nyaman. 2 orang responden sngat tidak setuju, 7 orang responden tidak setuju, 41 orang responden menyatakan netral, 43 orang responden menyatakan setuju serta 7 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 41% dari responden menjawab setuju bahkan 7% nya sangat setuju bahwa alat-alat transportasi yang tersedia cukup nyaman.
117
Tabel 4.37 Wisata yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sesuai dengan waktu yang ditetapkan (jam buka dan tutup tempat wisata) Keputusan Berkunjung 6 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Sangat tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0 Tidak setuju 4 4,0 4,0 8,0 Netral 25 25,0 25,0 33,0 Setuju 50 50,0 50,0 83,0 Sangat setuju 17 17,0 17,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.37 responden diberi pernyataan tentang wisata yang ada Taman Nasional Gunung Gede sesuai dengan waktu yang ditetapkan (jam buka dan tutup tempat wisata). 4 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden menyatakan sangat tidak setuju, 25 responden menyatakan netral, 50 responden menyatakan setuju serta 17 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 50% responden setuju bahkan 17% nya sangat setuju bahwa mereka wisata yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sesuai dengan waktu yang ditetapkan (jam buka dan tutup tempat wisata). Seperti halnya pada kegiatan pendakian gunung Gede Pangrango setiap tahunnya selalu ada sistem buka-tutup jalur, hingga ada SK(surat keterangan) dari Balai Besar Pengelolaannya mengenai hal tersebut.
118
Tabel 4.38 Saya memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena biaya perjalanan wisata nya terjangkau Keputusan Berkunjung 7 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Netral 15 15,0 15,0 15,0 Setuju 66 66,0 66,0 81,0 Sangat 19 19,0 19,0 100,0 setuju Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.38 responden diberi pernyataan memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena biaya perjalanan wisata nya terjangkau. Hasilnya, 15 responden menyatakan netral, 66 responden menyatakan setuju serta 19 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 66% setuju dan bahkan 19% nya sangat setuju bahwa mereka berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena biaya perjalanan wisatanya terjangkau. Hal ini juga dapat dilhat karena letak geografis Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang dekat dengan Ibu Kota sehinggga pengunjung mudah untuk mengaksesnya karena bisa disesuaikan dengan budget finansialnya.
119
Tabel 4.39 Saya memutuskan berkunjung karena perjalanan wisata ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango seusai dengan waktu luang yang saya miliki Keputusan Berkunjung 8 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Sangat tidak 2 2,0 2,0 2,0 setuju Tidak setuju 19 19,0 19,0 21,0 Netral 33 33,0 33,0 54,0 Setuju 35 35,0 35,0 89,0 Sangat setuju 11 11,0 11,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.39
responden ditanyaapakah responden memutuskan
berkunjung karena perjalanan wisata ke TNGGP karena seusai dengan waktu luang yang saya miliki. 2 orang responden menyatakan sangat tidak setuju, 19 tidak setuju, 33 orang responden menyatakan netral, 35 responden menyatakan setuju serta 11 orang responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 35% setuju bahkan 11% sangat setuju bahwa mereka memeutuskan berkunjung ke TNGGP karena sesuai dengan waktu luang yang mereka miliki. Sedangkan 33% yang menjawab netral yang dapat diartikan ketidakinginan mereka menyetujui atau tidak menyetujui pernyataan tersebut, netral dapat diindikasikan bahwa mereka tidak mendukung adanya peraturan booking online dan kuota pengunjung khusus untuk pendakian gunung, karena faktor situasional mereka. Sedangkan mereka yang menjawab setuju dan sangat setuju berarti mereka mendukung
120
adanya sistem tersebut, yang dapat memudahkan mereka dalam perencanaan perjalanan dari jauh-jauh hari. Tabel 4.40 Saya memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena tersedia banyak travel agent Keputusan Berkunjung 9 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Sangat tidak setuju 5 5,0 5,0 5,0 Tidak setuju 12 12,0 12,0 17,0 Netral 44 44,0 44,0 61,0 Setuju 28 28,0 28,0 89,0 Sangat setuju 11 11,0 11,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.40 responden ditanyaapakah responden memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena tersedia banyak travel agent Hasilnya, 5 responden menyatakan sangat tidak setuju, 12 tidak setuju, 44 responden menyatakan netral, 28 responden menyatakan setuju serta 11 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 28% setuju bahkan 11% nya sangat setuju bahwa mereka berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena tersedianya Biro perjalanan atau jasa pemandu perjalanan. Sedangkan 44% nya menjawab netral, yang artinya bahwa biro perjalanan bukan alasan utama mereka berkunjung, karena banyak pula yang melakukan wisata secara independent tanpa melalui agen perjalanan, untuk itulah pentingnya pencarian informasi sebelum mengunjungi destinasi tujuan bagi yang ingin berwisata secara independet.
121
Tabel 4.41 Saya memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena tersedia banyak pelayanan wisata (pemandu wisata/ pusat souvenir/ fotografer) Keputusan Berkunjung 10 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid Sangat tidak 4 4,0 4,0 4,0 setuju Tidak setuju 9 9,0 9,0 13,0 Netral 30 30,0 30,0 43,0 Setuju 35 35,0 35,0 78,0 Sangat setuju 22 22,0 22,0 100,0 Total 100 100,0 100,0 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Pada tabel 4.41 responden ditanyaapakah responden memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena tersedia banyak pelayanan wisata (pemandu wisata/ pusat souvenir/ fotografer). 4 responden menyatakan sangat tidak setuju, 9 tidak setuju, 30 responden menyatakan netral, 35 responden menyatakan setuju serta 22 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. Artinya, 35% setuju dan bahkan 22% responden sangat setuju bahwa mereka mengunjungi TNGGP karena tersedia banyak pelayanan wisata (pemandu wisata/ pusat souvenir/ fotografer). Juga 30% menyatakan netral dapat terjaadi karena indikator tersebut bukan satu-satunya alasan utama untuk berkunjung ke TNGGP. 4) Analisis Korelasi Dalam metode analisis jalur, untuk mengetahui derajat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi hanya menggambarkan
keeratan
hubungan
antara
variabel
tetapi
tidak
122
menggambarkan kekuatan kausalitas atau sebab-akibat, karena korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan maka dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel eksogen atau endogen. Tabel 4.42 Kriteria Koefisien Korelasi Nilai r Kriteria 0 Tidak ada korelasi >0 s.d. 0,25 Korelasi sangat lemah 0,25 s.d. 0,5 Korelasi cukup kuat 0,5 s.d. 0,75 Korelasi kuat 0,75 s.d 0,99 Korelasi sangat kuat 1 Korelasi sempurna Sumber: Sarwono, 2006 Untuk mempermudah pemberian kategori koefisien korelasi maka dibuat kriteria pengukuran seperti pada tabel 4.42. Untuk menentukan apakah korelasi dari masing-masing variabel signifikan atau tidak diukur dari nilai signifikansi dari setiap hubungan variabel. Nilai signifikansi harus lebih kecil nilainya dibanding nilai tingkat toleransi yang digunakan. Dalam penelitian ini nilai toleransi yang digunakan adalah 0,05. Setelah memproses data dengan SPSS, hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.42 berikut:
123
Tabel 4.43 Koefisien Korelasi Correlations x1 x2 x1
y
Pearson 1 ,393** ,414** Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 100 100 100 x2 Pearson ,393** 1 ,531** Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 100 100 100 y Pearson ,414** ,531** 1 Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 N 100 100 100 z Pearson ,482** ,668** ,711** Correlation Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 N 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
Z ,482** ,000 100 ,668** ,000 100 ,711** ,000 100 1 100
Dari hasil data pada tabel 4.43 dapat dilihat bahwa empat hubungan dikategorikan memiliki hubungan korelasi cukup kuat dan dua hubungan lainnya dikategorikan berhubungan kuat. Nilai signifikansi semua hubungan yaitu 0,000 lebih kecil dari dibanding nilai toleransi yang ditetapkan yaitu
0,05 ini berarti semua korelasi signifikan. Dapat
disimpulkan hasil data SPSS pada tabel 4.42 sebagai berikut:
124
Tabel 4.44 Pengujian Hubungan Antar Variabel Hubungan Koefisien Kategori Probabilitas Kolerasi 0,000 EWOM(X1) dengan 0,393 Korelasi Citra Destinasi (X2) cukup kuat
Kesimpulan Signifikan
EWOM(X1) dengan 0, 414 Minat Berkunjung (Y)
Korelasi cukup kuat
0,000
Signifikan
EWOM (X1) dengan 0,482 Keputusan Berkunjung(Z)
Korelasi cukup kuat
0,000
Signifikan
Citra Destinasi (X2) 0,531 dengan Minat Berkunjung (Y)
Korelasi cukup kuat
0,000
Signifikan
Citra Destinasi (X2) 0,668 dengan Keputusan Berkunjung(Z) Minat Berkunjung (Y) 0,711 dengan Keputusan Berkunjung (Z) Sumber: Data primer diolah, 2016
Korelasi kuat
0,000
Signifikan
Korelasi kuat
0,000
Signifikan
5) Analisis Jalur (Path Analysis) Teknik pengolahan data selanjutnya adalah dengan menggunakan analisis jalur (path analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari sekumpulan variabel yaitu variabel eksogen terhadap variabel endogen, pengujian yang harus dilakukan ialah:
125
a. Koefisien Determinasi 1) Koefisien Determinasi Struktur I Tabel 4.45 Koefisien Determinasi Struktur I ModelSummary Model 1
R a
,576
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
,332
,318
1,299
a. Predictors: (Constant), x2, x1 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 230, 2017 Pada tabel 4.44 didapat model analisis jalur dengan nilai koefisien kolerasi (R) sebesar 0,576. Nilai koefisien determinasi (RSquare) sebesar 0,332 (33,2%). Nilai R square sebesar 33,2% ini menunjukkan bahwa pengaruh EWOM dan Citra Destinasi terhadap minat berkunjung secara gabungan adalah 33,2%, sedangkan sisanya sebesar 0,668 atau 66,8% (100% - 33,2%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel minat berkunjung.
Probabilitas variabel minat berkunjungdapat dijelaskan
sebesar 33,2% dengan EWOM dan Citra Destinasi. 2) Koefisien Determinasi Struktur II Tabel 4.46 Koefisien Determinasi Struktur II ModelSummary Model
R
R Square a
1 ,711 ,505 a. Predictors: (Constant), y2
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
,500
3,418
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
126
Pada tabel 4.46 didapat model analisis jalur dengan nilai koefisien kolerasi (R) sebesar 0,800. Nilai koefisien determinasi (RSquare) sebesar 0,505 (50,5%). Nilai R square sebesar 50,5% ini menunjukkan bahwa pengaruh minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung secara langsung adalah 50,5%, sedangkan sisanya sebesar 49,5% (100% - 50,5%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel
keputusan
berkunjung.
Probabilitas
variabel
keputusan
berkunjungdapat dijelaskan sebesar 49,5% dengan variabel EWOM, Citra destinasi dan minat berkunjung. b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Pengujian hipotesis secara silmultan bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama terhadap variabel endogen. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah: 1) Uji F Persamaan Struktur I Tabel 4.47 Analisis Varian Struktur I ANOVAa Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
81,324
2
40,662
24,104
,000b
Residual
163,636
97
1,687
Total
244,960
99
a. Dependent Variable: y b. Predictors: (Constant), x2, x1 Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
127
Berdasarkan tabel 4.47, untuk menguji pengaruh EWOM dan Citra Destinasi terhadap minat berkunjung secara simultan, hipotesisnya adalah : Ho : ρx1y1= ρx2y1 = 0, diduga variabel EWOM, Citra Destinasi tidak berpengaruh secara simultan terhadap minat berkunjung Ha : ρx1y1= ρx2y1 ≠ 0, diduga variabel EWOM, Citra Destinasi berpengaruh secara simultan terhadap minat berkunjung Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut : Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Melalui langkah tersebut serta hasil ANOVA pada tabel 4.45, didapatkan hasil F-hitung sebesar 24,104 dengan probabilitas 0,000. Ftabel dengan level signifikansi 0,05, degree of freedom (df) untuk df1=2, df2=97 maka F-tabel= 3,09. Hasilnya adalah F-hitung (24,104) > F-tabel (3,09) dan dengan hasil ini maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa variabel electronic word of mouth dan Citra Destinasi secara simultan berpengaruh siginifikan terhadap minat berkunjung
128
c. Uji Signifikansi Individu (Uji t) Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel endogen. Perlu diberitahu untuk setiap uji hipotesis kriterianya adalah sebagai berikut: Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah: 1. Uji t Persamaan Struktur I Tabel 4.49 Hasil Uji t Struktur I Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 2,289 1,263 x1 ,156 ,058 ,242 x2 ,257 ,053 ,436 a. Dependent Variable: y
t 1,812 2,683 4,835
Sig. ,073 ,009 ,000
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 1) Hubungan Antara EWOM Dengan Minat Berkunjung Hipotesisnya ialah: Ho : ρx1y1 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel EWOM terhadap minat berkunjung Ha: ρx1y1 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variable EWOM terhadap minat berkunjung Menurut tabel 4.49, nilai t-hitung adalah 2,683 dengan probabilitas 0,009. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree
129
zof freedom(df) untuk df=n-2 atau 100-2= 98 maka t-tabel adalah 1,98447. Hasilnya adalah t-hitung (2,683) > t-tabel (1,98447). Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel EWOM terhadap minat berkunjung. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jalilvand et.al (2012) dalam penelitiannya yang berkudul “Examining the structural relationship of electronic word of mouth, destination image, tourist attitude toward destination and travel intention: An Integrated approach” Hasil penelitian menjelaskan bahwa electronic word of mouth berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung dengan t-statistik sebesar 11.802 dari df=113 dan tingkat korelasi sebesar 0.699 deng p≤0.01 Penelitian lainnya datang dari H.Zarrad dan Debabi (2015) dengan judul “Analyzing the Effect of Electronic Word of Mouth on Tourists’ attitude toward Destination and Travel Intention”. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Electronic Word of Mouth berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung dengan tingkat signifikan sebesar 0.022 pada t-statistik sebesar 3.920, denga df=81, dan tingkat korelasi sebesar 0.645 dengan p<0.05 Penelitian dari Suwardukki, dkk. (2015) dengan judul “Pengaruh Electronic Word Of Mouth Terhadap Citra Destinasi
130
Serta Dampaknya Pada Minat Dan Keputusan Berkunjung (Survei Pada
Followers
Aktif
Akun
Instagram
Indtravel
Yang
Mengunjungi Destinasi Wisata Di Indonesia)”Hasil analisis jalur menerangkan
bahwa
variabel
Electronic
Word
of
Mouth
berpengaruh signifikan terhadap Minat Berkunjung, hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien jalur (β) sebesar 0,461 dengan probabilitas sebesar 0,000 (0,000<0,05). 2)
Hubungan Antara Citra DestinasiDengan Minat Berkunjung Hipotesis atas parsial ini ialah: Ho : ρx2y1 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Citra Destinasiterhadap minat berkunjung Ha : ρx2y1 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel Citra Destinasiterhadap minat berkunjung Menurut tabel 4.49, nilai t-hitung adalah 4,835 dengan probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of freedom(df) untuk df=n-2 or 100-2= 98 maka t-tabel adalah 1,98447. Hasilnya adalah t-hitung (4,835) > t-tabel (1,98447) dan level signifikan (0,000) < (0,05). Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel CitraDestinasi terhadap minat berkunjung..
131
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jalilvand et.al (2012) dalam penelitiannya yang berkudul “Examining the structural relationship of electronic word of mouth, destination image, tourist attitude toward destination and travel intention: An Integrated approach” Hasil penelitian menjelaskan bahwa Destination Image atau Citra Destinasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung dengan t-statistik sebesar 2.741 dari df=113 dan memperoleh tingkat signifikan sebesar 0.007 dan tingkat korelasi sebsar 0.608 dengan p≤0.01 Penelitian dari Suwardukki, dkk. (2015) dengan judul “Pengaruh Electronic Word Of Mouth Terhadap Citra Destinasi Serta Dampaknya Pada Minat Dan Keputusan Berkunjung (Survei Pada Followers Aktif Akun Instagram Indtravel Yang Mengunjungi Destinasi Wisata Di Indonesia)”Hasil analisis jalur menerangkan bahwa variabel Citra Destinasi berpengaruh signifikan terhadap Minat Berkunjung, hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien jalur (β) sebesar 0,392dengan probabilitas sebesar 0,000 (0,000<0,05). Tabel 4.50 Uji t Persamaan Struktur I Pengaruh Electronic word of mouth dan CitraDestinasi terhadap minat berkunjung No Hipotesis Analisis Jalur t-hitung t-tabel Hasil 1 ρx1y1X1 ≠ 0 ρx1y1X1 = 0,242 2,683 1,98447 Ho ditolak 2 ρx2y1X2 ≠ 0 ρx2y1X2 = 0,436 4,835 1,98447 Ho ditolak Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017
132
Berdasarkan hasil pada tabel 4.50, tes parsial Electronic word of mouth dan CitraDestinasiberpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung. Maka dari itu persamaan dari analisis jalur struktur I ialah: Y1=ρx1y1X1+ρx2y1X2+Є1 Y1=0,242X1+0,436X2+0,668 Angka residu didapat dari 1- R square yaitu 1-0,332= 0668 4. Uji t Persamaan Struktur II Tabel 4.51 Hasil Uji t Struktur II Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Beta
13,383
2,323
2,183
,218
Y
t ,711
Sig.
5,761
,000
9,996
,000
a. Dependent Variable: z Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 1) Hubungan
Antara
Minat
Berkunjung
Dengan
Keputusan
Berkunjung Hubungan atas parsial ini ialah: Ho : ρy1y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung Ha : ρy1y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel miat berkunjung terhadap keputusan berkunjung Menurut tabel 4.51, nilai t-hitung adalah 9,996 dengan probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan
133
degree of freedom(df) untuk df=n-2 or 100-2= 98 maka t-tabel adalah 1,98447. Hasilnya adalah t-hitung (9,996) > t-tabel (1,98447). Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel minat berkunjungterhadap keputusan berkunjung. Hasil penelitian tersebut sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan, dkk (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh City Branding terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada keputusan berkunjung (survey pada Wisatawan Kota Surabaya 2015)” Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada pengaruh
signifikan
minat
berkunjung
terhadap
keputusan
berkunjung dengan nilai koefisien beta sebesar 0,377. Penelitian ini memperkuat penelitian dari Suwarduki, dkk. (2015) bahwa variabel Minat Berkunjung berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien jalur (β) sebesar 0,474 dengan probabilitas sebesar 0,000 (0,000<0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa minat berkunjung merupakan dorongan yang muncul dalam benak calon wisatawan yang
memberikan
kontribusi
untuk
mengambil
keputusan
mengunjungi destinasi wisata. (Suwarduki, dkk, 2015)
134
Tabel 4.52 Uji t Persamaan Struktur II Pengaruh Electronic word of mouth, Citra Destinasi dan Minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung No Hipotesis Analisis Jalur t-hitung t-tabel Hasil 3 ρy1y2Y2 ≠ 0 ρy1y2Y2 = 0,711 9,996 1,98447 Ho ditolak Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2017 Berdasarkan
hasil
pada
tabel
4.50,
tes
parsial
minat
berkunjungberpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung. Maka dari itu persamaan dari analisis jalur struktur II ialah: Y2= ρy1y2Y1+Є2 Y2= 0,711Y1+ 0,495 Angka residu didapat dari 1- R square yaitu 1-0,505= 0, 495 d. Diagram Analisis Jalur Besarnya koefisien jalur diperlihatkan oleh hasil output diagram jalur dengan menggunakan software SPSS 23.0. Hasil koefisien jalur dari keseluruhan variabel dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.1 Analisis Jalur (Path Analysis) 0,668
0,495
EWOM (X1)
0,242 Minat Berkunjung (Y1)
0,393 0,436
0,711
Keputusan Berkunjung (Y2)
Citra Destinasi (X2)
135
Sumber: Data primer diolah, 2016 Y1=0,242X1+0,436X2+0,668 Y2= 0,149 X1+ 0,369 X2+ 0,453 Y1+ 0,260 Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui terdapat dua buah persamaan analisis jalur yaitu sebagai berikut: a. Variabel EWOM (X1) dan Citra Destinasi (X2) merupakan dua variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan korelatif secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogen minat berkunjung (Y1). b. Variabel EWOM (X1) dan Citra Destinasi (X2) merupakan dua variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan korelatif secara bersama-sama variabel perantara minat berkunjung (Y1) mempengaruhi variabel endogen keputusan berkunjung (Y2).
e. Perhitungan Pengaruh
Analisis pengaruh ditunjukan untuk melihat seberapa kuat pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya baik secara langsung, maupun secara tidak langsung. Hasil perhitungan pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh total oleh software SPSS 23.0 dan perhitungan menggunakan metode perhitungan menururt Riduwan (2015:126) dengan cara memangkatkan nilai koefisien jalur adalah sebagai berikut:
136
a. Perhitungan Pengaruh Struktur I
Pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel EWOM dan Citra Destinasi terhadap variabel minat berkunjung. Berikut dibawah ini tabel pengaruh langsung dan tidak langsung EWOM dan Citra Destinasi terhadap variabel minat berkunjung:
jjjjjjj) ariabel
V
Tabel 4.53 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung EWOM (X1) dan Citra Destinasi (X2) terhadap Minat berkunjung (Y1) kkkkkkk) engaruh Langsung
rrrrrrr) qqqqqqq) 0,242)2 1 = 0,059
lllllll) P engaruh Tidak Langsung Melalui X1
Xsssssss) (
mmmmmmm) P engaruh Tidak Langsung Melalui X2
nnnnnnn) P otal Pengaruh Langsung
ttttttt) uuuuuuu) ( 0,204) ,059 (0,393) (0,365) = 0,041 zzzzzzz) aaaaaaaa) ,190
xxxxxxx)yyyyyyy) X(0,242) ( 0,436)2 (0,393) 2 = 0,190 (0,436) = 0,041 dddddddd) Total Pengaruh
ooooooo)T otal Pengaruh Tidak Langsung
ppppppp) T otal Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
T
vvvvvvv) 0 ,042
wwwwwww) 0 ,101
0
bbbbbbbb) 0 cccccccc) 0 ,042 ,232
0
eeeeeeee) ,333
0
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2017 ffffffff) Dari tabel 4.53 diatas dapat kita ketahui bahwa EWOM (X1) terhadap minat berkunjung (Y1) adalah sebesar 0,059 atau 5,9%, pengaruh tidak langsung melalui Citra Destinasi (X2) sebesar 0,041 atau 4,14%. Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel EWOM (X1) adalah sebesar 0,101 atau 10,1% terhadap minat berkunjung (Y1). Pengaruh Citra Destinasi (X2) terhadap
137
minat berkunjung (Y1) adalah sebesar 0,190 atau 19%, pengaruh tidak langsung melalui EWOM (X1) sebesar 0,041 atau 4,14 %. Sehingga total pengaruh yang diberikan variabel Citra Destinasi (X2) adalah sebesar 0,232 atau 23,2% terhadap minat berkunjung (Y1). gggggggg)
Berikut adalah pengaruh total kedua variabel
terhadap minat berkunjung, yaitu: hhhhhhhh)
Pengaruh total ρy1x1X1= 0,059+0,041=0,102
iiiiiiii) Pengaruh total ρy1x2X2= 0,190 + 0,042 = 0,232 jjjjjjjj) Maka pengaruh total ρy1x1X1 + ρy1x2X2 = 0,101+0,232= 0,333 kkkkkkkk)
Hasil ini mendekati koefisien determinan
(R2x1x2) yaitu sebesar 0,333 b. Perhitungan Pengaruh Struktur 2
Pengaruh langsung dan tidak langsung dari Variabel Electronic Word Of Mouth, Citra Destinasi Dan Minat Berkunjung Terhadap Variabel Keputusan Berkunjung. Berikut dibawah ini tabel pengaruh langsung dan tidak langsung Electronic Word Of Mouth, Citra Destinasi dan minat berkunjung terhadap variabel keputusan berkunjung:
138
Tabel 4.54 Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Minat Berkunjung (Y1) Dan Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung (Y2) llllllll)
Variabel mmmmmmmm) Langsung
Pengaruh nnnnnnnn) Pengaruh oo Tidak Langsung Melalui Y1 P
rrrrrrrr)
Y1
ssssssss) 0,505 Total Pengaruh
(0,711)2 = tttttttt)
xxxxxxxx) zzzzzzzz)
-
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2017 aaaaaaaaa)
Dari tabel 4.54 minat berkunjung (Y1)
terhadap keputusan berkunjung (Y2) hanya berpengaruh secara langsung sebesar 0,505 atau 50,5%. bbbbbbbbb)
Berikut adalah pengaruh total ketiga variabel terhadap
keputusan berkunjung, yaitu: ccccccccc)
Pengaruh total ρy1y2Y1 = 0,505
ddddddddd)
Hasil ini mendekati koefisien determinan (R2x1x2y1)
yaitu sebesar 0,505
Berdasarkan perhitungan pengaruh tersebut diatas maka dapat diketahui besarnya pengaruh antar
variabel, baik pengaruh langsung
maupun pengaruh tidak langsung. selain itu juga dapat diketahui variabel eksogen mana yang memiliki pengaruh paling besar terhadap variabel endogen. Berikut ini tabel Rekapitulasi pengaruh langsung dan tidak langsung variabel eksogen terhdap variabel endogen :
139
uu
Tabel 4.55 Persentase Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Besarnya Pengaruh 1. Pengaruh langsung EWOM terhadap minat berkunjung 5,9% 2. Pengaruh langsung Citra Destinasiterhadap minat 19% berkunjung 3 Pengaruh langsung EWOM, Citra Destinasiterhadap minat 23,2% berkunjung 4 Pengaruh langsung minat berkunjung terhadap keputusan 50,5% berkunjung Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2017 No
Pengaruh
Berdasarkan tabel 4.49 dapat diketahui bahwa yang memiliki pengaruh paling besar adalah pengaruh secara individu pengaruh langsung minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung adalah yang paling besar dengan pengaruh sebesar 50,5%.
140
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh Electronic word of mouth dan Citra Destinasi terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada keputusan berkunjung wisatawan ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango studi kasus pada wisatawan yang pernah berkunjung ke Kawasan TNGGP, dengan metode analisis yang digunakan yaitu path analysis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel EWOM berpengaruh signifikan terhadap variabel minat berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,242 dan tingkat signifikan sebesar 0,009. Hal ini berarti semakin tinggi EWOM maka akan meningkatkan minat berkunjung. 2. Variabel Citra Destinasi berpengaruh signifikan terhadap variabel minat berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,436 dengan tingkat signifikan
sebesar
0,000.
Hal
ini
berarti
semakin
tinggi
CitraDestinasimaka akan meningkatkan minat berkunjung. 3. Variabel EWOM dan Citra Destinasi berpengaruh secara simultan terhadap minat berkunjung, didasarkan pada hasil uji f sebesar 24,104 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi nilai EWOM dan Citra Destinasi, maka semakin meningkat pula minat berkunjung.
141
4. Variabel minat berkunjung berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,711 dengan tingkat signifikan 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi minat berkunjungmaka akan meningkatkan keputusan berkunjung. B. Saran Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian terhadap variabel EWOM dapat diketahui bahwa variabel EWOM terhadap minat berkunjung serta keputusan berkunjung memiliki pengaruh yang signifikan namun pengaruhnya cukup rendah, hal tersebut diakibatkan oleh beberapa hal seperti:pertama, ulasan negatif dari wisatawan lain yang memberi efek domino pada calon wisatawan lain yang sedang melakukan pengumpulan informasi sebelum berkunjung. Kedua, adanya kekhawatiran pada calon wisatawan bila tidak membaca ulasan sebelum berkunjung, ketiga adanya ketidakpercayaan wisatawan pada ulasan online wisawatwan lain, dan tidak seringnyanya wisatawan membaca ulasan online wisatawan lain. Peneliti menganalisis hal tersebut dapat terjadi karena adanya ulasan online negatif pula yang beredar mengenai TNGGP banyak hal seperti pada kegiatan pendakian misalnya, banyak wisatawan menganggap birokrasi TNGGP berbelit, peraturan tahun TNGGP 2002 tentang booking online menimbulkan banyak pro dan kontra hingga muncul banyak persepsi, ada yang menganggap dengan
142
booking online dapat memudahkan perencanaan perjalanan, ada juga yang menganggap hal tersebut menyulitkan karena setelah wisatwan melakukan booking online, mereka harus membayar tiket (simaksi) pendakian ke rekening yang ditunjuk, sedangkan pengelola hanya menyediakan satu atau dua rekening saja, tanpa diikuti mode pembayaran lainnya, belum lagi setelah melakukan pembayaran wisatawan diminta melakukan konfirmasi yang karena masih rendahnya sistem konfirmasi pembayaran tiket masuk pendakian sering terjadi crowded, masalah lain dilapangan yaitu mengenai pembatalan pendakian tetapi uang pembayaran tidak dapat di re-fund, agaknya ini menjadi pertimbangan. Selain peraturan tersebut, banyak peraturan lainnya yang baru-baru ini dikeluarkan oleh BBTNGGP seperti tidak diperbolehkannya membawa tisu basah dan botol air minum dalam kemasan yang lagi-lagi menimbulkan banyak persepsi makin menyulitkan pendaki.
Kedepannya,
peneliti
menyarankan
agar
pengelola
mempertimbangkan agar lebih melakukan sosialisasi mengenai peraturanpearturan online tersebut. Sehingga wisatawan yang akan melakukan kegiatan pendakian di TNGGP mempunyai pengetahuan mengenai hal tersebut. Kedua, peneliti menganalisis rendahnya EWOM dapat terjadi karena tingkat keterlibatan antara pengelola dan wisatawan masih rendah. Misalnya, peneliti mengamati media sosial seperti oficial facebook, instagram, twitter milik TNGGP tidak aktif memberi informasi maupun menampung aspirasi wisatawannya yang pernah berkunjung. Sehingga
143
followers nya pun sedikit dan kurang efektif. Padahal jika diamati, penggunaan internet khususnya untuk media sosial sangat perlu dipertimbangkan untuk pengelola TNGGP. Saran ini sejalan dengan pendapat dari Sumardy, CEO Buzz and co. bahwa negative WOM tersebut dapat ditempuh dengan tiga cara: pertama, tidak boleh diselesaikan secara hokum. Kedua, jangan dilawan dengan membela, dan ketiga netralisir dengan menggunakan EWOM yang ebih banyak positif (Rahayu Eva, 2011). Sehinggapeneliti melihat, pengelola TNGGP dapat menerapkan saran ketiga tersebut yaitu memperbanyak EWOM positif melalui komunitas atau social media dan website resmi TNGGP sendiri. 2. Dari hasil penelitian terhadap variabel Citra Destinasi dapat diketahui
bahwa variabel Citra Destinasi terhadap minat berkunjung serta keputusan berkunjung memiliki pengaruh yang signifikan namun pengaruhnya cukup rendah. Hal ini dapat disebabkan karena masalah: pertama, responden banyak yang tidak setuju bahwa TNGGP menawarkan nilai terbaik untuk uang. Kedua, faktor cuaca yang kurang bersahabat, dan faktor keamanan dan kenyamanannya. Peneliti menganalisis hal tersebut dapat terjadi mengingat TNGGP adalah Kawasan berbasis ekowisata atau wisata alam, maka Cuaca dan Obyek yang dapat dilihat di kawasan TNGGP menjadi indikator penting dalam pembentukan Citra Destinasi, sehingga bila cuaca tidak bersahabat, dan tingkat keamanan dan kenyamananya kurang maka menjadi riskan. Maka peneliti menyarankan hal yang sama bagi pengelola
144
TNGGP yaitu membagi/men-share mengenai keindahan alam dan prakiraan cuaca di Kawasan TNGGP melalui akun media sosial aktif dan resminya.
145
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku Aaker David. 2013. “Manajemen Pemasaran Strategi”, Edisi kedelapan. Salemba Empat. Jakarta Ferdinand, Agusty. 2014 “Metode Penelitian Manajemen”. Semarang; Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2016, “Aplikasi Analisis Multivariate: Dengan Program IBM SPSS 23 Edisi 8 Cetakan VIII. Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Goeldner, C.R. and Ritchie, J.R.B. 2009. Tourism: Principles, Practices, Philosophies. New Jersey Wiley & Sons, Inc.: 5. Hasan, Ali. 2010. Merketing dari Mulut ke Mulut (word of Mouth Marketing). Yogyakarta, MEDPRESS. Ismayanti, 2010. Pengantar pariwisata. Jakarta, PT. Grasindo. Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2010 “Principles Of Marketing” 13 Edition, Pearson Education, New Jersey USA. Kotler, Philip dan Keller, Lane. 2012. Marketing Management: 14th edition. Pearson education. Inc Kurtz, David L. 2012. Principles of Contemporary Marketing, 15th edition. South western, cengage learning. Lovelock, Christopher H; Wirtz, Jochen; Jacky Mussry. 2010. Pemasaran JasaPerspektif Indonesia Jilid 1. Jakarta. Erlangga Lupiyoadi, Rambat dan Dedi Hamdani, 2011 “Manajemen Pemasaran Jasa”, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Pardede, Ratlan dan Manurung Reinhard, 2014 “Analisis Jalur (Path Analysis) Teori dan Aplikasi dalam Riset Bisnis”, Jakarta: PT.Rineka Cipta Paul J Peter, Jerry C. Olson, 2010. Consumer Behavior And Marketing Srategy. Jakarta. Salemba Empat. Edisi 9.
146
Perreault, Cannon, McCarthy. 2012. Basic marketing: 17th edition. McGRAWHILL Pitana, I Gde dan Diarta, Ketut surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta, CV. Andi Offset (Penerbit ANDI) Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2007 “Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis)”, Bandung: Alfa Beta Sarwono, Jonathan. 2007 “Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS”, Yogyakarta : CV Andi Offset Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk, 2015 “Consumer Behavior” 11 Edition Pearson Education, New Jersey USA. Subadia, I Made Gelgel dkk. 2011. Road Map Pembangunan Kehutanan Berbasis Taman Nasional. Jakarta, Kementerian kehutanan. Sugiyono, 2012 “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung, CV Alfabeta. Suryani tatik. 2008. Perilaku Konsumen;Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta, graha ilmu Yoeti A, Oka, 2008 “Ekonomi Pariwisata :Introduksi, Informasi dan Implementasi”, Jakarta:Kompas.
Sumber Jurnal Albarq A.N., 2014. Measuring the Impacts of Online Word-of- Mouth on Tourists’ Attitude and Intentions to Visit Jordan: An Empirical Study, International BusinessResearch, 7(1), 14-22 Antariksa basuki, 12 Oktober 2011, dalam makalah yang disampaikan pada acara “Sosialisasi dan Gerakan Sadar Wisata”, Sumatera Barat. yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Apriani dan Mahir. 2017. “The Influence of electronic word of Mouth (EWOM) Towards consumers Purchase decision at Bakso Boedjangan Bandung” IJRDO-Journal of Business Management Vol.3 issue-1, January 2017. ISSN
2455-6661.
Telkom
University
dapat
di
akses
pada
147
http://www.ijrdo.org/international-journal-of-Research-&-DevelopementOrganisation-pdf/Business%20mgt/January-2017 Aprilia, Fitri, Srikandi Kumadji, dan Andriani Kusumawati, 2015. |“pengaruh word of mouth terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada keputusan berkunjung (survey pada pengunjung tempat wisata “Jawa Timur Park 2” Kota Batu)” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) |Vol. 24 No. 1 Juli Bambauer-Sachse dan Mangold. 2011. “Brand Equity Dilution Through Negative Online Word-Of-Mouth Communication” Customer
services.
Journal of Retailing and
ELSEVIER.Ltd
diakses
pada
doi:10.1016/j.jretconser.2010.09.003 Echtner dan Ritchie. 1991. “the Meaning and Measurement of destinastion Image” Journal of Tourism studies vol.2, No.2, Desember 1991. di https://www.jcu.au/__data/assets/pdf_file/0006/122487/jcudev_012328.pd f Eddy Roflin. 2009. “Penggunaan Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam Menentukan Model Kausal Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatra Selatan”. Jurnal Penelitian Sains. Edisi khusus Desember 2009. Universitas Sriwijaya. Effendy Mushonnif dan Jerry Dwi Trijoyo. 2012. “Analisis Faktor Konfirmatori untuk mengetahui kesadaran berlalu lintas pengendara sepeda motor di Surabaya Timur”. Jurnal sains dan seni ITS Vol. 1 No.1 Febriyanti dan aniek. 2016. “Pengaruh Celebrity Endorser dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli”. Jurnal ilmu dan Riset Manajemen: vol. 5, Mei 2016. ISSN 2461-0593 dapat diakses di https://ejournal.stiesia.ac.id/jirm/article/download/1542/1500 Goyette, isabelle. Line richard, jasmin bergeron. 2010. "EWOM scale: word of mouth measurement scale for e-service context". Canadian journal od administration
sciences.
Published
online
in
wiley
interscience
(www.interscience.wiley.com) http://dx.doi: 10.1002/CJAS.129
148
H. zarrad dan Debabi. 2015. “Analyzing the Effect of Electronic word of Mouth on Tourists attitude toward Destination and Travel Intention” International Reseacrh Journal of Social Sciences vo.4(4), 53-60 April (2015) ISSN 2319-3565 Hurriyati, Ratih, 2015 “An Analysis Of Place Branding To Enchance The Image Of Bandung City And Its Implication Toward The Decisions To Visit Tourism Destination” Jurnal Pendiidkan Sains Sosial Kemanusiaan , Vol.8 (1) Mei ISSN 1979-0112 Jalilvand, et.al. 2012. “The examiningthe structural relationships of electronic word of mouth, destination image, tourist attitude towars destination and travel intention: an integrated approach” Journal of Destination marketing
adan
Management.
Di
akses
pada
http://dx.doi.org/10/1016/j.jdmm.2012.10.001 Lee dan Lockshin. 2011. “Halo effects of Tourists’ destination image on domestic product perceptions” Australian Marketing Journal. ELSVIER.Ltd di akses
pada
https://www.researchgate.net/profile/Larry_lockshin/Publication/2385099 903.pdf Ramadhan, Abdurrahman Hikmah,
Suharyono, dan Srikandi Kumadji, 2015
“Pengaruh City Branding Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung (Survey Pada Wisatawan Kota Surabaya 2015)” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November. Setiawan Endang, 2013. Valuasi Ekonomi Jasa Lingkungan Wisata Alam: Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Dengan Menggunakan Metode Travel Cost Method, Bandung. Komponen 3. Sustainable Financing for Biodiversity Conservation Through Payment For Environmental Services (PES).
149
UtamiRayinda Citra dan Djoni Hartono: “Analisis Daya saing Harga Pariwisata Indonesia: Pendekatan Elastisitas Permintaan” Jurnal Kepariwisataan
IndonesiaVol. 11 No. 1 Juni 2016 ISSN 1907 – 9419 Widyanto Alfian dkk. 2017. “Pengaruh –EWOM di Instagram terhadap Minat Berkunjung dan Dampaknya pada Keputusan Berkunjung”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) vol.45, no.1 April 2017. Dapat diakses di https://admistrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/downl oad/1758/2135 Thurau hennig et,al. 2010. “ The impact of new media on customer relationships” Journal
of
service
research
13(3)
311-330
didapat
di
http://jsr.sagepub.com DOI 10.177/1094670510375460
Sumber Internet APJII
(Asosiasi
Penyelenggara
Jasa
Internet
Indonesia)
https://www.apjii.or.id/downfile/file/PROFILPENGGUNAINTERNETIN DONESIA@)!$.pdf diakses pada 20 januari 2016 BPS
Jawa
Barat,
2015.
“Jawa
Barat
dalam
Angka”
tersedia
di
http://pusdalisbang.jabarprov.go.id/pusdalibang/berkas/jabardalamangka/5 4jawa-Barat-Dalam-angka-2015.pdf diakses pada Tanggal 29 Maret 2017 Erianto Dwi, 2015. “Wisata Menjadi Kebutuhan Publik”. Tersedia di http://print.kompas.com/baca/2015/11/03/wisata-menjadi-kebutuhanpublik di akses pada tanggal 4 Maret 2016 Gedepangrango.org, 2002. “Obyek Yang Dapat Dilihat ”. Tersedia di https://www.gedepangrango.org/info-pengunjung/obyek-yang-dapatdilihat/ diakses pada tanggal 19 April 2017
150
Gedepangrango.org, 2002. “prosedur perijinan pendakian ”. Tersedia di https://www.gedepangrango.org/unduh/leaflet-dan-brosur/ di akses pada tanggal 19 April 2017 2002.
Gedepangrango.org,
“Tentang
Tersedia
TNGGP”.
https://www.gedepangrango.org/tentang-tnggp/
di
diakses pada 17 april
2017 Gedepangrango.org,
2007.
“Akses”.
Tersedia
https://www.gedepangrango.org/info-pengunjung/akses/
di
di akses pada
tanggal 19 April 2017 Gedepangrango.org, 2013. “Statistik TNGGP Tahun 2013”. Tersedia di https://www.gedepangrango.org/unduh/buku/
di akses pada tanggal 19
April 2017 Gedepangrango.org. 2002. “Penutupan Pendakian Dalam Rangka Pemulihan Ekosistem
Dan
Pencegahan
Kebakaran
Hutan”,
tersedia
di
http://www.gedepangrango.org/penutupan-pendakian-dalam-rangkapemulihan-ekosistem-dan-pencegahan-kebakaran-hutan/2002
diakses
pada tanggal 19 april 2017 Kompas.com, 2015. Mereguk pesona lembah mandalawangi. Tersedia di http://travel.kompas.com/read/2015/12/14/120900927/Mereguk.Pesona.Le mbah.Mandalawangi?page=all di akses pada tanggal 10 September 2016 Kusuma
Pradikta.
2014.
Perjungan
menggapai
lembah
kasih
mandalawangihttp://www.setapakkecil.com/2014/01/gunung-pangrangoperjuangan-menggapai.html diakses pada tanggal 20/09/2016 Pusdatin
Kementrian
pariwisata.
2014
http://www.kemenpar.go.id/asp/ringkasan.asp?c=111
.”
diakses pada
tanggal 23 Juli 2016 Pusdatin Kementrian pariwisata. 2014 “Statistik Wisatawan Nusantara 2013” http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=145&id=3072
diakses pada
tanggal 23 Juli 2016
151
Rahayu Eva. 2011. “inilah cara mengatasi WOM negative” di dapat dari https://swa.co.id/swa/listed-articles/inilah-cara-mengatasi=wom=negatif diakses pada 9 mei 2017 Statistik Pusdatin Kemenetrian Lingkungan dan Kehutanan. 2016. “Statistik KLHK
tahun
2015”.
Tersedia
di
http://www.menlhk.go.id/downlot.php?file=statistik_KLHK_tahun_2015. pdf Trisusanto
Acen.
2015.
Tips
untuk
mendaki
pemula.
http://www.jalanpendaki.com/2015/09/16-tips-untuk-pendaki-pemula.html diakses pada tanggal 20/09/2016 UU No.9 Tahun 1990 di akses pada tanggal 19 Maret 2017, di http://peraturan.go.id/search/download/11e44c4e818a66c0acbf313231343 339.html
152
LAMPIRAN
153
LAMPIRAN 1 KUISONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH DAN CITRA DESTINASI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO (Studi kasus pada pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango)
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Elektronik Word Of Mouth Dan Citra Destinasi Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Studi kasus pada pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) pada program Studi Manajemen S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri syarif Hidayatullah Jakarta, dengan ini saya: Nama : Aulia Maghfiroh NIM : 1112081000086 Fakultas/ Jurusan : Fakultas ekonomi dan bisnis / manajemen Judul Skipsi :Analisis Pengaruh Elektronik Word Of Mouth Dan Citra Destinasi Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Studi kasus pada pengunjung Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) Mohon kesediaan saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuisoner berikut ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini sangat besar arti dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka kiranya mohon kepada responden untuk mengisi kuisoner ini secara jujur dan benar. Peneliti menjamin kerhasiaan identitas dan setiap jawaban responden. Atas kesediaan dan bantuannya dalam mengisi kuisoner ini, saya ucapkan terima kasih.Hormat saya.
154
eeeeeeeee)
Aulia Maghfiroh (Mahasiswi UIN Syarif Hidatullah Jakarta) Petunjuk Pengisian Kuisoner
1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisisan kuisoner 2. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda chek list (√) atau tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang menurut anda tepat. A. Data Responden 1. Nama (boleh tidak diisi)
:
2. Jenis kelamin
:
3. Usia anda saat ini
:
4. Pekerjaan
:
5. Pernah berkunjung ke TNGGP:
□ Ya fffffffff) □ Tidak □
6. Sudah berapa kali anda mengunjungi TNGGP: ggggggggg) ≤1x hhhhhhhhh) ≥ 2x
□
7. Jenis kunjungan (boleh diisi lebih dari satu)
:
□Rekreasi (air terjun, danau, telaga) □Pendidikan □Pendakian (puncak gede, pangrango) □Pelatihan □Berkemah (bumi perkemahan) □Lain-lain 8. Tanggal pengisian
:
B. Kuisoner iiiiiiiii) Berikut ini keterangan alternatif pilihan tersedia, yaitu: jjjjjjjjj) No. kkkkkkkkk) Jenis Jawaban mmmmmmmmm) 1 nnnnnnnnn) Sangat setuju (SS) ppppppppp) 2 qqqqqqqqq) Setuju (S) sssssssss) 3 ttttttttt) Netral (N) vvvvvvvvv) 4 wwwwwwwww) Tid ak setuju (TS) yyyyyyyyy) 5 zzzzzzzzz) Sangat
jawaban yang lllllllll) Bobot ooooooooo)
5
rrrrrrrrr) 4 uuuuuuuuu) 3 xxxxxxxxx) 2 aaaaaaaaaa) 1
155
Tidak Setuju (STS)
156
Electronic word of Mouth (X1) No PERTANYAAN / PENYATAAN 1
2
3
4
5
6
PENILAIAN STS TS N
S
SS
Saya sering membaca ulasan perjalanan wisatawan online untuk mengetahui destinasi apa yang memberi kesan baik pada yang lain Untuk memastikan saya memilih destinasi yang tepat,(seperti TNGGP) Saya sering membaca ulasan online wisatawan lain Saya sering berkonsultasi dengan wisatawan lain tentang ulasan onlinenya mengenai destinasi wisata yang menarik (seperti TNGGP) Saya sering mengumpulkan informasi dari ulasan wisatawan lain mengenai destinasi wisata tersebut sebelum saya melakukan perjalanan. Jika saya tidak membaca ulasan online wisatawan ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti ke TNGGP), saya merasa khawatir dengan keputusan saya Ketika saya berkunjung ke sebuah destinasi (seperti le TNGGP), ulasan online wisatawan membuat saya percaya dalam berkunjung ke destinasi.
157
Citra Destinasi (X2) No
PERTANYAAN / PENYATAAN
PENILAIAN STS TS N
S
SS
PENILAIAN STS TS N
S
SS
PENILAIAN STS TS N
S
SS
16. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango itu Aman dan nyaman 17 Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Menawarkan kesenangan dan tempat yang menarik untuk dikunjungi 18. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki Pemandangan dan atraksi alam yang indah 19. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki cuaca yang bersahabat 21 Sebagai destinasi wisata, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Menawarkan nilai yang baik untuk uang Minat Berkunjung (Y1) No
PERTANYAAN / PENYATAAN
24
Saya sering mencari informasi mengenai ekowisata yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Pencarian informasi tersebut membuat saya ingin segera berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Saya lebih memilih mengunjungi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dari pada ekowisata di Taman Nasional lainnya
25
26
Keputusan Berkunjung (Y2) No
PERTANYAAN / PENYATAAN
Destination area 27 Saya memutuskan berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Karena Memenuhi kebutuhan saya untuk berwisata 28 informasi terkait tujuan wisatawan untuk berwisata ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango lengkap tersedia Traveling mode
158
29
Saya memutuskan berkunjung karena akses transportasi menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango baik 30 Alat transportasi yang tersedia menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango beragam 31 Alat transportasi menuju Taman Nasional Gunung Gede Pangrango nyaman Time and Cost 32 Wisata yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sesuai dengan waktu yang ditetapkan (jam buka dan jam tutupnya tempat wisata) 33 Saya memutuskan untuk berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena biaya perjalanan wisata sesuai dengan kemampuan finansial 34 Saya memutuskan untuk berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena sesuai dengan waktu luang yang saya miliki. Travel Agent 35 Saya memutuskan untuk berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena banyak travel agent yang baik Service Source 36 Saya memutuskan untuk berkunjung ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango karena tersedianya Jasa Pemandu wisata, fotografer dan pusat oleh-oleh dsb. yang lengkap
159
LAMPIRAN 2 TABEL JAWABAN RESPONDEN 1. Variabel EWOM
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 4 4 5 3 3 3 22 1. 4 4 3 5 1 5 22 2. 3 3 4 4 4 5 23 3. 4 4 5 2 4 4 23 4. 4 4 5 1 5 4 23 5. 3 4 4 1 5 3 20 6. 3 3 4 2 2 4 18 7. 4 4 4 2 5 3 22 8. 4 5 5 1 4 3 22 9. 4 4 4 2 4 3 21 10. 4 4 4 2 4 4 22 11. 3 3 4 2 3 3 18 12. 5 3 4 2 4 4 22 13. 3 3 5 2 4 3 20 14. 2 3 4 4 3 3 19 15. 5 5 5 2 4 4 25 16. 5 5 5 2 4 4 25 17. 2 3 2 3 4 3 17 18. 4 3 5 2 3 3 20 19. 2 3 3 4 3 3 18 20. 4 4 5 2 5 3 23 21. 4 4 3 2 3 3 19 22. 3 3 3 3 3 4 19 23. 3 3 4 2 4 3 19 24. 3 3 5 2 2 4 19 25. 4 3 4 2 4 4 21 26. 3 5 5 2 2 5 22 27. 3 3 2 2 2 1 13 28. 3 3 4 2 5 3 20 29. 4 3 5 3 3 4 22 30. 4 4 5 3 3 4 23 31. 4 3 3 4 3 4 21 32. 2 3 4 5 2 3 19 33. 2 3 4 5 2 3 19 34. 4 3 4 3 3 3 20 35. 3 3 4 2 2 3 17 36. 3 3 5 1 4 3 19 37.
38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80.
4 5 4 3 3 3 3 3 5 3 5 5 3 3 2 4 5 3 3 3 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 2
4 5 3 3 4 4 4 4 4 1 5 5 2 2 2 3 5 3 3 3 3 3 3 5 4 4 2 3 5 2 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 4 4
5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 3 4 2 4 3 4 2
2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 4 5 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 2 4 4
4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 4 4 4 4 2 3 3 2 1 2 4 4 3 3 5 2 4
4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 3 3 5 3 3 3
23 25 21 21 22 22 22 22 22 18 25 24 16 20 17 21 25 22 20 20 21 21 21 24 20 22 18 20 25 22 25 21 23 25 25 25 22 23 20 25 20 21 19
160
81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100.
5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 4 2 4 4
5 5 4 5 2 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4
5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4
5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 2 4 4 4 4
1 2 2 4 4 2 3 3 2 1 2 4 4 3 3 5 2 4 1 2
5 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 3 3 3 5 3 3 3 2 2
26 24 22 25 22 25 21 23 25 25 25 20 21 20 25 20 21 19 19 20
2. Variabel Citra Destinasi
No. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 3 4 4 3 4 18 1. 2 5 2 4 5 18 2. 3 4 4 4 4 19 3. 5 4 5 5 4 23 4. 3 3 3 3 3 15 5. 3 4 5 5 4 21 6. 3 4 4 4 4 19 7. 5 3 5 5 3 21 8. 4 5 5 5 4 23 9. 3 3 3 3 4 16 10. 4 4 4 4 4 20 11. 4 4 3 3 4 18 12. 4 4 2 3 2 15 13. 4 4 4 4 3 19 14. 2 4 4 3 3 16 15. 5 4 5 4 4 22 16. 5 4 5 4 4 22 17. 2 2 4 4 4 16 18. 4 4 4 4 3 19 19.
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62.
1 5 3 3 3 4 4 4 2 4 4 2 2 3 3 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3
3 5 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 1 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3
4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 5 3
3 5 4 3 3 5 4 5 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 5 3
4 5 3 3 3 3 3 5 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 5 3
15 25 18 15 17 21 19 22 16 19 18 14 16 16 16 21 23 22 20 21 19 20 20 20 20 20 19 12 18 20 15 17 17 18 20 16 19 18 16 16 16 24 15
161
63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100.
4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4
4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4
4 4 4 4 3 3 4 3 2 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4
2. Variabel Minat Berkunjung No. Y1.1 Y1.2 Y1.3
4 4 3 3 2 3 3 3 3 5 3 1 4 3 4 4 2 4 5 4 4 3 2 3 3 3 3 5 3 1 4 3 4 4 2 4 5 3
20 20 19 19 14 20 19 21 20 25 20 18 20 21 23 22 17 22 19 23 21 19 14 20 19 21 20 25 20 18 20 21 23 22 17 22 19 19
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.
4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 2 5 3 3 3 3 3 5 2 4 5 3 4 3 3 4 3 5 4 5 4 5 4 4
3 1 2 3 3 3 3 4 3 3 5 3 2 3 3 2 2 3 4 2 5 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 5 4 3 2 3 4 4
4 5 3 4 3 4 3 3 5 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4
11 10 9 11 9 12 10 10 13 11 14 11 10 10 9 11 11 10 12 7 14 9 8 10 10 10 12 7 11 12 8 10 7 7 11 10 13 12 12 10 12 12 12
162
44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86.
4 4 3 3 4 5 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 3 3 4 3 3 4 5 4 3 3 4 3 3 2 3 5 4 3 4 3 4
4 4 4 4 2 4 2 3 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 4 4 3 4 5 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 5 3 3 1 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3
12 12 11 10 10 13 8 9 9 10 10 11 9 10 12 12 12 11 9 12 9 12 7 7 11 10 9 10 15 11 8 7 11 9 9 9 11 11 11 10 11 9 11
87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100.
3 3 4 5 4 3 4 3 4 4 2 3 5 4
4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
3 3 2 5 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3
10 9 10 15 11 10 10 10 12 11 10 11 11 11
163
4. Variabel Keputusan berkunjung No. Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y2.4 Y2.5 Y2.6 Y2.7 Y2.8 Y2.9 Y2.10 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 35 1. 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 34 2. 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 36 3. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 5. 4 5 5 4 5 5 5 3 3 5 44 6. 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 37 7. 4 5 2 2 4 3 4 3 3 4 34 8. 4 4 4 3 3 5 5 3 3 5 39 9. 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 34 10. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 11. 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 35 12. 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 34 13. 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 33 14. 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 29 15. 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 44 16. 4 5 4 4 4 5 5 3 5 5 44 17. 4 3 3 3 2 4 4 2 2 4 31 18. 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 46 19. 2 3 4 3 2 1 3 2 3 2 25 20. 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48 21. 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31 22. 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 30 23. 4 4 4 3 4 3 5 3 3 3 36 24. 4 4 4 4 3 4 4 3 3 5 38 25. 4 4 4 3 3 5 5 3 4 4 39 26. 4 5 5 5 5 5 5 1 5 4 44 27. 4 4 3 2 2 2 4 2 2 3 28 28. 4 5 4 3 3 4 4 2 3 4 36 29. 3 4 3 3 3 4 5 3 4 4 36 30. 3 4 3 3 4 3 4 2 1 3 30 31. 4 4 4 3 4 5 4 3 3 4 38 32. 4 4 3 1 2 4 4 2 1 3 28 33. 4 4 3 1 2 4 4 2 1 3 28 34. 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 36 35. 5 3 4 3 3 5 5 2 2 4 36 36. 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 37 37. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 38. 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 40 39. 4 2 2 2 4 4 4 4 4 5 35 40. 4 2 4 3 5 5 5 4 3 4 39 41.
164
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84.
4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2
4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 4 3 4 5
4 4 4 4 4 1 4 4 3 2 3 5 4 5 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 5 2 3 5 5 4 4 3 3 4 4
4 4 4 4 5 3 2 3 3 3 5 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1 4 4 3 4 2
4 4 4 4 4 1 2 4 3 2 5 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 3 4 1 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 1 3 3 5 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 2 2 5 4 3 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2
4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 4 4 5 3 5 3 3 3 5 3 4 3 3 4 5 3 3 3 3 5 3 1 4 3 3 2 4 4 2 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 5 4 3 5 5 4 4 4 5 3 5 3 4 5 4 3 3 2 4 5 3 1 5 1 5 2 3 2 2 3 3 5
40 40 40 40 42 26 32 37 29 26 36 41 37 45 34 40 36 36 36 42 32 41 32 36 36 31 39 34 33 40 48 39 35 36 34 42 36 36 38 31 34 37 36
165
85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100.
3 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4
4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 4 3
3 4 3 4 4 5 4 5 2 3 5 5 4 4 3 3
2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4
3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1 4 4 3
1 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4
2 5 4 3 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4
5 3 3 3 3 5 3 1 4 3 3 2 4 4 2 3
4 3 3 2 4 5 3 1 5 1 5 2 3 2 2 3
31 39 34 33 40 48 39 35 36 34 42 36 36 38 31 34
166
LAMPIRAN 3: HASIL UJI KUALITAS DATA 1. Uji ValiditasData a. Validitas Variabel EWOM Correlations
EWOM Pearson 1
Correlation
EWOM1
EWOM2
EWOM3
EWOM4
EWOM5
EWOM6
TOTAL
1
,483**
,264
,429*
,489**
,504**
,761**
,007
,159
,018
,006
,005
,000
30
30
30
30
30
30
30
,483**
1
,511**
,087
,232
,342
,600**
,004
,648
,218
,065
,000
Sig. (2-tailed) N EWOM Pearson 2
Correlation Sig. (2-tailed)
,007
N
30
30
30
30
30
30
30
,264
,511**
1
-,134
,212
,275
,445*
Sig. (2-tailed)
,159
,004
,480
,260
,141
,014
N
30
30
30
30
30
30
30
,429*
,087
-,134
1
,585**
,315
,660**
Sig. (2-tailed)
,018
,648
,480
,001
,090
,000
N
30
30
30
30
30
30
30
,489**
,232
,212
,585**
1
,562**
,814**
Sig. (2-tailed)
,006
,218
,260
,001
,001
,000
N
30
30
30
30
30
30
30
,504**
,342
,275
,315
,562**
1
,722**
Sig. (2-tailed)
,005
,065
,141
,090
,001
N
30
30
30
30
30
30
30
,761**
,600**
,445*
,660**
,814**
,722**
1
Sig. (2-tailed)
,000
,000
,014
,000
,000
,000
N
30
30
30
30
30
30
EWOM Pearson 3
Correlation
EWOM Pearson 4
Correlation
EWOM Pearson 5
Correlation
EWOM Pearson 6
Correlation
TOTA
Pearson
L
Correlation
,000
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
167
bbbbbbbbbb) b. Validitas Citra Destinasi Correlations X2.1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X2.2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X2.3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X2.4
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X2.5
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X2.1 1
X2.2 ,472**
X2.3 ,654**
X2.4 ,137
X2.5 ,099
TOTAL ,674**
,008
,000
,469
,602
,000
30 ,472** ,008 30 ,654** ,000 30 ,137 ,469 30 ,099 ,602 30 ,674**
30 1
30 ,658** ,000 30 1
30 ,215 ,255 30 ,550** ,002 30 1
30 ,235 ,212 30 ,115 ,544 30 ,438* ,016 30 1
30 ,722** ,000 30 ,859** ,000 30 ,687** ,000 30 ,542** ,002 30 1
,000
,000
30 ,658** ,000 30 ,215 ,255 30 ,235 ,212 30 ,722**
30 ,550** ,002 30 ,115 ,544 30 ,859**
30 ,438* ,016 30 ,687**
30 ,542**
,000
,000
,002
30
30
30
Y2 ,255
Y3 ,643**
TOTAL ,819**
,166
,000
,000
31 1
31 ,465** ,008 31 1
N
31 ,255 ,166 31 ,643** ,000 31
31
31 ,688** ,000 31 ,884** ,000 31
Pearson Correlation
,819**
,688**
,884**
1
Sig. (2-tailed)
,000
,000
,000
N
31
31
31
N 30 30 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
30
c. Validitas Minat Berkunjung Correlations Y1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Y2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Y3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
Y1 1
31 ,465** ,008 31
31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
cccccccccc)
168
d. Keputusan Berkunjung Correlations Z1
Z2
Z3
Z4
Z5
Z6
Z7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Z1
Z2
Z3
Z4
Z5
Z6
Z7
Z8
Z9
Z10
TOTAL
1
,309
,441*
,478**
,334
,330
,414*
,505**
-,182
,039
,600**
,097
,015
,007
,071
,075
,023
,004
,336
,837
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,309
1
,411*
,520**
-,011
,065
,146
,148
,033
,233
,506**
,097 30
30
,024 30
,003 30
,955 30
,732 30
,441 30
,434 30
,861 30
,216 30
,004 30
,441*
,411*
1
,693**
,092
,257
,266
,142
-,227
,027
,516**
,015 30
,024 30
30
,000 30
,628 30
,171 30
,155 30
,455 30
,228 30
,887 30
,004 30
,478**
,520**
,693**
1
,141
,165
,103
,386*
-,065
-,015
,566**
,007 30
,003 30
,000 30
30
,458 30
,383 30
,588 30
,035 30
,734 30
,937 30
,001 30
,334
-,011
,092
,141
1
,283
,418*
,424*
,145
,242
,542**
,071 30
,955 30
,628 30
,458 30
30
,130 30
,022 30
,019 30
,446 30
,198 30
,002 30
,330
,065
,257
,165
,283
1
,416*
,200
-,003
,316
,572**
,075 30
,732 30
,171 30
,383 30
,130 30
30
,022 30
,289 30
,986 30
,089 30
,001 30
,414*
,146
,266
,103
,418*
,416*
1
,290
,213
,376*
,644**
,023 30 Z1
,441 30 Z2
,155 30 Z3
,588 30 Z4
,022 30 Z5
,022 30 Z6
30 Z7
,120 30 Z8
,259 30 Z9
,041 30 Z10
,000 30 TOTAL
169
Z8
Z9
Z1 0
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N TO Pearson TA Correlation L Sig. (2-tailed)
,505**
,148
,142
,386*
,424*
,200
,290
1
,074
-,047
,529**
,004 30
,434 30
,455 30
,035 30
,019 30
,289 30
,120 30
30
,698 30
,805 30
,003 30
-,182
,033
-,227
-,065
,145
-,003
,213
,074
1
,619**
,376*
,336 30
,861 30
,228 30
,734 30
,446 30
,986 30
,259 30
,698 30
30
,000 30
,041 30
,039
,233
,027
-,015
,242
,316
,376*
-,047
,619**
1
,605**
,837 30
,216 30
,887 30
,937 30
,198 30
,089 30
,041 30
,805 30
,000 30
30
,000 30
,600**
,506**
,516**
,566**
,542**
,572**
,644**
,529**
,376*
,605**
1
,000
,004
,004
,001
,002
,001
,000
,003
,041
,000
30
30
30
30
30
30
30
N 30 30 30 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
30
170
2. Uji Reabilitas a. Reabilitas Variabel EWOM Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based
on
Standardized Cronbach's Alpha
Items
N of Items
,741
,759
6
Item-TotalStatistics Scale
Mean
if Scale Variance if Corrected
Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
EWOM1
18,10
7,886
,656
,459
,669
EWOM2
18,13
8,257
,417
,399
,720
EWOM3
17,97
9,206
,268
,360
,752
EWOM4
18,67
7,126
,396
,461
,746
EWOM5
19,00
6,345
,657
,537
,644
EWOM6
18,30
7,872
,594
,404
,679
b. Realibilitas Citra Destinasi ReliabilityStatistics Cronbach's Alpha Based
on
Standardized Cronbach's Alpha
Items
N of Items
,736
,735
5
171
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
X2.1
15,43
5,013
,471
,530
,700
X2.2
15,57
5,013
,563
,540
,670
X2.3
15,40
3,972
,727
,795
,587
X2.4
15,87
4,878
,476
,606
,698
X2.5
16,13
5,499
,287
,362
,766
c. Reabilitas Minat Berkunjung Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha ,716
Items
N of Items
,714
3
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
if Item Deleted
Y1
6,90
1,224
,535
,416
,633
Y2
7,23
1,647
,392
,219
,781
Y3
7,10
1,157
,707
,510
,401
172
d. Reabilitas Keputusan Berkunjung
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
,715
,744
N of Items 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale
Corrected
Squared
Cronbach's
Variance if
Item-Total
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Correlation
Deleted
Item Deleted Item Deleted Z1
33,70
12,631
,497
,515
,679
Z2
33,23
12,668
,356
,386
,695
Z3
33,57
12,530
,360
,616
,695
Z4
33,83
12,695
,452
,674
,684
Z5
33,83
12,626
,412
,333
,688
Z6
33,63
11,895
,399
,317
,688
Z7
33,23
12,599
,557
,454
,674
Z8
33,67
12,368
,366
,467
,694
Z9
34,00
13,172
,176
,564
,728
Z10
33,60
11,007
,380
,606
,700
173
LAMPIRAN 4: STATISTIK DESKRIPTIF 1. Statistik Deskriptif Variabel EWOM EWOM1 Valid Percent Percent Valid 2 8 8,0 8,0 3 30 30,0 30,0 4 45 45,0 45,0 5 17 17,0 17,0 Total 100 100,0 100,0 EWOM2 Valid Frequency Percent Percent Valid 1 1 1,0 1,0 2 6 6,0 6,0 3 36 36,0 36,0 4 36 36,0 36,0 5 21 21,0 21,0 Total 100 100,0 100,0 Frequency
Cumulative Percent 8,0 38,0 83,0 100,0
Cumulative Percent 1,0 7,0 43,0 79,0 100,0
EWOM3 Valid Frequency Percent Percent Valid 2 6 6,0 6,0 3 16 16,0 16,0 4 49 49,0 49,0 5 29 29,0 29,0 Total 100 100,0 100,0 EWOM4 Valid Frequency Percent Percent Valid 1 6 6,0 6,0 2 35 35,0 35,0 3 18 18,0 18,0 4 27 27,0 27,0 5 14 14,0 14,0 Total 100 100,0 100,0
Cumulative Percent 6,0 22,0 71,0 100,0
Cumulative Percent 6,0 41,0 59,0 86,0 100,0
174
EWOM5 Valid Percent Percent 7,0 7,0 21,0 21,0 20,0 20,0 39,0 39,0 13,0 13,0 100,0 100,0 EWOM6 Valid Frequency Percent Percent Valid 1 1 1,0 1,0 2 2 2,0 2,0 3 44 44,0 44,0 4 41 41,0 41,0 5 12 12,0 12,0 Total 100 100,0 100,0 Frequency Valid 1 7 2 21 3 20 4 39 5 13 Total 100
Cumulative Percent 7,0 28,0 48,0 87,0 100,0
Cumulative Percent 1,0 3,0 47,0 88,0 100,0
2. Statistik Deskriptif Variabel Citra Destinasi Citra Destinasi 1 Valid Frequency Percent Percent Valid 1 1 1,0 1,0 2 7 7,0 7,0 3 25 25,0 25,0 4 40 40,0 40,0 5 27 27,0 27,0 Total 100 100,0 100,0
Cumulative Percent 1,0 8,0 33,0 73,0 100,0
175
Valid 1 2 3 4 5 Total
Valid 2 3 4 5 Total
Valid 2 3 4 5 Total
Valid 1 2 3 4 5 Total
Citra Destinasi 2 Valid Frequency Percent Percent 1 1,0 1,0 3 3,0 3,0 23 23,0 23,0 53 53,0 53,0 20 20,0 20,0 100 100,0 100,0 Citra Destinasi 3 Valid Frequency Percent Percent 5 5,0 5,0 11 11,0 11,0 47 47,0 47,0 37 37,0 37,0 100 100,0 100,0 Citra Destinasi 4 Valid Frequency Percent Percent 2 2,0 2,0 32 32,0 32,0 52 52,0 52,0 14 14,0 14,0 100 100,0 100,0 Citra Destinasi 5 Valid Frequency Percent Percent 4 4,0 4,0 7 7,0 7,0 40 40,0 40,0 39 39,0 39,0 10 10,0 10,0 100 100,0 100,0
Cumulative Percent 1,0 4,0 27,0 80,0 100,0
Cumulative Percent 5,0 16,0 63,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 34,0 86,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 11,0 51,0 90,0 100,0
176
3. Statistik Deskriptif Variabel Minat Berkunjung Minat Berkunjung 1 Valid Frequency Percent Percent Valid 2 4 4,0 4,0 3 37 37,0 37,0 4 42 42,0 42,0 5 17 17,0 17,0 Total 100 100,0 100,0 Minat Berkunjung 2 Valid Frequency Percent Percent Valid 1 1 1,0 1,0 2 17 17,0 17,0 3 33 33,0 33,0 4 43 43,0 43,0 5 6 6,0 6,0 Total 100 100,0 100,0 Minat Berkunjung 3 Valid Frequency Percent Percent Valid 1 1 1,0 1,0 2 12 12,0 12,0 3 45 45,0 45,0 4 37 37,0 37,0 5 5 5,0 5,0 Total 100 100,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 41,0 83,0 100,0
Cumulative Percent 1,0 18,0 51,0 94,0 100,0
Cumulative Percent 1,0 13,0 58,0 95,0 100,0
177
4. Statistik Deskriptif Variabel Keputusan Berkunjung
Valid 2 3 4 5 Total
Valid 2 3 4 5 Total
Valid 1 2 3 4 5 Total
Valid 1 2 3 4 5 Total
Keputusan Berkunjung 1 Valid Frequency Percent Percent 5 5,0 5,0 26 26,0 26,0 62 62,0 62,0 7 7,0 7,0 100 100,0 100,0 Keputusan Berkunjung 2 Valid Frequency Percent Percent 4 4,0 4,0 19 19,0 19,0 53 53,0 53,0 24 24,0 24,0 100 100,0 100,0 Keputusan Berkunjung 3 Valid Frequency Percent Percent 1 1,0 1,0 5 5,0 5,0 29 29,0 29,0 51 51,0 51,0 14 14,0 14,0 100 100,0 100,0 Keputusan Berkunjung 4 Valid Frequency Percent Percent 2 2,0 2,0 8 8,0 8,0 39 39,0 39,0 41 41,0 41,0 10 10,0 10,0 100 100,0 100,0
Cumulative Percent 5,0 31,0 93,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 23,0 76,0 100,0
Cumulative Percent 1,0 6,0 35,0 86,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 10,0 49,0 90,0 100,0
178
Valid 1 2 3 4 5 Total
Valid 1 2 3 4 5 Total
Valid 3 4 5 Total
Valid 1 2 3 4 5 Total
Keputusan Berkunjung 5 Valid Frequency Percent Percent 2 2,0 2,0 7 7,0 7,0 41 41,0 41,0 43 43,0 43,0 7 7,0 7,0 100 100,0 100,0 Keputusan Berkunjung 6 Valid Frequency Percent Percent 4 4,0 4,0 4 4,0 4,0 25 25,0 25,0 50 50,0 50,0 17 17,0 17,0 100 100,0 100,0 Keputusan Berkunjung 7 Valid Frequency Percent Percent 15 15,0 15,0 66 66,0 66,0 19 19,0 19,0 100 100,0 100,0 Keputusan Berkunjung 8 Valid Frequency Percent Percent 2 2,0 2,0 19 19,0 19,0 33 33,0 33,0 35 35,0 35,0 11 11,0 11,0 100 100,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 9,0 50,0 93,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 8,0 33,0 83,0 100,0
Cumulative Percent 15,0 81,0 100,0
Cumulative Percent 2,0 21,0 54,0 89,0 100,0
179
Keputusan Berkunjung 9 Valid Frequency Percent Percent Valid 1 5 5,0 5,0 2 12 12,0 12,0 3 44 44,0 44,0 4 28 28,0 28,0 5 11 11,0 11,0 Total 100 100,0 100,0 Keputusan Berkunjung 10 Valid Frequency Percent Percent Valid 1 4 4,0 4,0 2 9 9,0 9,0 3 30 30,0 30,0 4 35 35,0 35,0 5 22 22,0 22,0 Total 100 100,0 100,0
Cumulative Percent 5,0 17,0 61,0 89,0 100,0
Cumulative Percent 4,0 13,0 43,0 78,0 100,0
180
LAMPIRAN 5: HASIL KORELASI SEMUA VARIABEL Correlations Citra Minat EWOM Destinasi Berkunjung x1
Pearson Correlation
,393**
,414**
,482**
,000
,000
,000
100
100
100
100
,393**
1
,531**
,668**
,000 100
100
,000 100
,000 100
,414**
,531**
1
,711**
,000 100
,000 100
100
,000 100
,482**
,668**
,711**
1
Sig. (2-tailed) ,000
,000
,000
N
100
100
1
Sig. (2-tailed) x2
y
z
Keputusan Berkunjung
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
181
LAMPIRAN 6: HASIL PENGUJIAN ANALISIS JALUR 1. Pengujian Struktur I Model Summary Model R 1
,576a
Adjusted R Square Square ,332
R Std. Error of the Estimate
,318
1,299
a. Predictors: (Constant), x2, x1 ANOVAa Sum Squares
Model 1
of df
Mean Square F
Sig. ,000b
Regression
81,324
2
40,662
Residual
163,636
97
1,687
Total
244,960
99
24,104
a. Dependent Variable: y b. Predictors: (Constant), x2, x1 Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Beta
Std. Error
t
Sig.
1,812
,073
(Constant) 2,289
1,263
x1
,156
,058
,242
2,683
,009
x2
,257
,053
,436
4,835
,000
a. Dependent Variable: y
182
2. Pengujian Struktur II
Model
R
1
,711a
Model Summary Adjusted R R Square Square ,505
Std. Error of the Estimate
,500
3,418
a. Predictors: (Constant), y
ANOVAa Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
1167,583
1
1167,583
Residual
1145,167
98
11,685
Total
2312,750
99
F
Sig.
99,918
,000b
a. Dependent Variable: z b. Predictors: (Constant), y
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
B (Constant) y
Std. Error
13,383
2,323
2,183
,218
Beta
t ,711
Sig.
5,761
,000
9,996
,000
a. Dependent Variable: z
183