ANALIS KELAYAKAN USAHA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PAKAN KONSENTRAT SAPI PERAH PADA CV. CISARUA INTEGRATED FARMING DESA CIBEUREUM KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
SKRIPSI
AMELIA NOVIANTI H34096005
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
i
RINGKASAN AMELIA NOVIANTI. Analisis Kelayakan Usaha Peningkatan Kapasitas Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah pada Peternakan Sapi Perah CV. Cisarua Integrated Farming Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan TINTIN SARIANTI) Sub sektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru khususnya bagi sektor agribisnis serta bagi perekonomian nasional pada umumnya. Permintaan terhadap komoditi peternakan sebagai sumber protein hewani diperkirakan akan semakin meningkat akibat peningkatan jumlah penduduk dan meningkatnya kesadaran akan gizi masyarakat. Susu sebagai salah satu hasil komoditi peternakan, adalah bahan makanan yang menjadi sumber zat gizi atau protein. Kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat kesadaran kebutuhan gizi masyarakat yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang peternakan sapi perah. Dalam kegiatan usahanya, CV. Cisarua Integrated Farming memiliki tiga unit bisnis yaitu budidaya sapi perah, produksi pakan konsentrat dan Dairy Educational Tour. CV. Cisarua Integrated Farming terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dengan topografi daerah 1.000-1.200 meter di atas permukaan laut, suhu lingkungan berkisar antara 24-27 oC dengan kelembapan udara 85 persen serta curah hujan sebesar 3.500 mm per tahun. Keadaan suhu pada daerah ini sangat kondusif untuk usaha peternakan, dan tanah yang cocok untuk rumput gajah sebagai penyediaan pakan ternak. Pengembangan usaha peternakan sapi perah dengan melakukan penambahan populasi sapi perah juga harus didukung oleh ketersediaan pakan yang cukup. Bagi usaha ternak sapi perah, pakan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan optimalisasi produksi dan komposisi susu yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kelayakan usaha produksi dan peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial dan lingkungan, (2) Menganalisis kelayakan aspek finansial usaha produksi dan peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, (3) Menganalisis sensitivitas kelayakan usaha produksi dan peningkatan produksi dan peningkatan produksi pakan konsentrat di CV. Cisarua Integrated Farming. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pemimpin perusahaan dan wawancara terhadap seluruh karyawan terkait dan pengamatan penulis selama mengikuti kegiatan di CV. Cisarua Integrated Farming. Data sekunder diperoleh dari laporan manajemen perusahaan, internet, dan perpustakaan. Sedangkan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengkaji aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial dan lingkungan pada CV. Cisarua Integrated Farming dijelaskan secara ii
deskriptif. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengkaji kelayakan finansial usaha produksi dan peningkatan produksi pakan konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming berdasarkan kriteria kelayakan investasi yaitu, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PP), dan Analisis Sensitivitas. Beberapa Elemen penting pada aspek pasar yaitu adanya peluang permintaan dan penawaran. Hasil analisis aspek teknis menjelaskan bahwa CV. Cisarua Integrated Farming telah mempertimbangkan lokasi secara tepat dimana usaha produksi pakan konsentrat tersebut berada di kawasan peternakan sapi perah sebagai konsumen yang dituju, selain itu kelengkapa peralatan dan perlengkapan yang digunakan sangat memadai dalam melakukan proses produksi. Aspek manajemen CV. Cisarua Intregated Farming memiliki struktur organisasi yang jelas sehingga memudahkan koordinasi, tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian. Aspek sosial dan lingkungan usaha produksi pakan konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat sekitar karena pihak manajemen memperkerjakan karyawan yang berasal dari daerah sekitar perusahaan, selain itu CV. Cisarua Integrated Farming juga memperhatikan keadaan lingkungan sekitar, salah satu upayanya yaitu dengan melakukan proses penanganan limbah secara baik. Hasil analisis aspek finansial menunjukkan produksi dan peningkatan kapasitas produksi pakan konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dijalankan. Hal ini didasarkan pada nilai NPV bernilai positif (lebih besar dari nol), Net B/C lebih besar dari satu, IRR lebih besar dari nilai Discount Rate dan Payback Period (PP) berada sebelum masa bisnis berakhir. Hasil analisis sensitivitas dengan variabel parameter yaitu kenaikan harga komponen bahan baku yaitu bahan baku dedak sebesar 8 persen usaha ini masih menguntungkan karena NPV bernilai positif, Net B/C lebih besar dari satu, IRR lebih besar dari nilai Discount Rate dan Payback Period (PP) berada sebelum masa bisnis berakhir.
iii
ANALIS KELAYAKAN USAHA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PAKAN KONSENTRAT SAPI PERAH PADA CV. CISARUA INTEGRATED FARMING DESA CIBEUREUM KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
AMELIA NOVIANTI H34096005
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
iv
Judul
:
Analisis
Kelayakan
Usaha
Peningkatan
Kapasitas
Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah pada Unit Usaha Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming, Desa Cibeureum, Kabupaten Bogor–Jawa Barat. Nama Mahasiswa
: Amelia Novianti
NIM
: H34096005
Disetujui, Dosen Pembimbing
Tintin Sarianti, S.P, MM NIP. 19750316 200501 2 001
Diketahui, Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 1959580908 198403 1 002
Tanggal Lulus :
v
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Peningkatan Kapasitas Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah Pada CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Juli 2011
Amelia Novianti
vi
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di kota Bogor pada tanggal 12 November 1988. Penulis adalah anak terakhir dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Ukun Ruchiyat (Alm) dan Ibu Zulbaidar, S.Pd. Penulis mengikuti pendidikan Taman Kanak–kanak di TK Anggraini Ciomas Bogor dan lulus pada tahun 1994. Pendidikan Sekolah Dasar di SD Rimba Putra Bogor dan lulus pada tahun 2000. Pendidikan tingkat menengah pertama dapat diselesaikan penulis pada tahun 2003 di SMP Negeri 2 Bogor. Penulis mengikuti Pendidikan tingkat atas di SMU Negeri 5 Bogor. Pada tahun 2009 penulis menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Progam Keahlian Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Pada Tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikannya pada Program Penyelenggaraan Khusus Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
\
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah pada CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor”. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan investasi produksi pengolahan
pakan
konsentrat
sapi
perah.
Sehingga
diharapkan
dapat
menghasilkan rekomendasi dan saran untuk sektor pertanian khususnya sektor peternakan sapi perah. Upaya yang terbaik telah dilakukan guna peyelesaian penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini bemanfaat khususnya bagi berbagai pihak yang terkait dan bagi pembaca umumnya.
Bogor, Juli 2011
Amelia Novianti
viii
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kekuatan dan anugerahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penyelesaian penulisan skripsi tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi–tingginya kepada : 1. Kedua orangtua (Ukun Ruchiyat dan Zulbaidar ) tercinta untuk perhatian, dukungan, doa restu yang tulus dan kasih sayang yang telah dicurahkan serta dorongan setiap waktu, moril maupun materil kepada penulis selama pelaksanaan penelitian. 2. Tintin Sarianti, S.P, MM selaku dosen pembimbing atas bimbingan, pengarahan, ilmu pengetahuan, dukungan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. 3. Ir. Burhanuddin, MM. selaku dosen evaluator pada kolokium proposal penelitian penulis yang telah meluangkan waktu untuk menyampaikan masukan dan arahan. 4. Ir. Netti Tinaprilla, MM dan Ir. Juniar Atmakusuma, MS selaku dosen penguji pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini. 5. Ramadya Perrmana Putra yang telah meluangkan waktunya serta memberikan dukungan. kasih sayang dan semangat dalam meyelesaikan skripsi ini. 6. Saudara pembahas pada seminar penelitian penulis yang telah meluangkan waktunya untuk menyampaikan pertanyaan, masukan dan kritikan. 7. Kakak-kakak dan kakak-kakak ipar tercinta untuk perhatian, dukungan, doa restu yang tulus dan kasih sayang yang telah dicurahkan serta dorongan setiap waktu, moril maupun materil kepada penulis. Bogor, Juli 2011 Amelia Novianti
ix
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ................................................................................. DAFTAR GAMBAR ........................................................................... DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... I. PENDAHULUAN......................................................................... 1.1. Latar belakang ....................................................................... 1.2. Perumusan Masalah ............................................................... 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................
xii xiii xiv 1 1 3 5 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 2.1. Agribisnis Peternakan Sapi Perah .......................................... 2.2. Pakan Hewan Ternak Sapi Perah ............................................ 2.3. Hasil Penelitian Terdahulu .....................................................
7 7 8 9
III. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................ 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................... 3.1.1 Teori Investasi ............................................................... 3.1.2 Studi Kelayakan Bisnis ................................................. 3.1.3 Aspek Kelayakan Bisnis ............................................... 3.1.4 Kriteria Investasi ........................................................... 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ............................................
13 13 13 14 15 21 23
IV. METODE PENELITIAN .............................................................. 4.1. Lokasi dan Waktu ..................................................................... 4.2. Data dan Sumber Data .............................................................. 4.3. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 4.4. Metode Analisis ........................................................................ 4.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran ............................................ 4.4.2 Aspek Teknis dan Teknologi .......................................... 4.4.3 Aspek Organisasi dan Manajemen .................................. 4.4.4 Aspek Finansial ............................................................... 4.5. Asumsi Dalam Perhitungan ......................................................
26 26 26 27 27 27 28 28 28 33
V.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ................................... 5.2. Lokasi dan Keadaan Geografis ................................................. 5.3. Deskripsi Kegiatan Bisnis (Sub Sistem Agribisnis) ................. 5.3.1 Sub-sistem Input ............................................................. 5.3.2 Sub-sistem Budidaya.......................................................
35 35 36 36 37 38
VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL CV. CISARUA INTEGRATED FARMING .............................. 6.1. Aspek Pasar dan Pemasaran ..................................................... 6.1.1 Potensi Pasar .................................................................. 6.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .............................. 6.1.3 Hasil Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran ................... 6.2. Aspek Teknis ............................................................................
51 51 51 51 55 55 x
6.2.1 Lokasi Bisnis .................................................................. 6.2.2 Peralatan ......................................................................... 6.2.3 Bahan Baku .................................................................... 6.2.4 Kapasitas Produksi ......................................................... 6.2.5 Proses Produksi .............................................................. 6.2.6 Hasil Analisis Aspek Teknis .......................................... 6.3. Aspek Manajemen dan Organisasi Perusahaan ........................ 6.3.1 Struktur Organisasi ........................................................ 6.3.2 Sumberdaya Perusahaan................................................. 6.3.3 Hasil Analisis Aspek Manajemen dan Organisasi ......... 6.4. Aspek Sosial dan Lingkungan ................................................. 6.4.1 Rencana Penanganan Limbah ........................................ 6.4.2 Hasil Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan ................
56 56 57 59 59 65 66 66 67 67 68 68 69
VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL CV. CIASRUA INTEGRATED FARMING ............................... 7.1. Biaya Investasi dan Biaya Operasional ................................... 7.2. Perkiraan Laba Rugi ................................................................ 7.3. Perkiraan Cashflow ..................................................................
70 70 73 74
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 8.1 Kesimpulan ............................................................................. 8.2 Saran .........................................................................................
79 79 80
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. LAMPIRAN .............................................................................................
81 83
xi
DAFTAR TABEL
Nomor
Halaman
1. Kapasitas Produksi Pakan Ternak di Indonesia (ton) ......................
2
2. Komponen – Komponen pada Perhitungan Cashflow .....................
31
3. Jenis, Harga dan Pemasok Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................
39
4. Jumlah Pakan Hijauan yang Diberikan pada Sapi Perah di Peternakan CV. Cisarua Integrated Farming ................................
42
5. Waktu dan Jumlah Pemberian Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming, Tahun 2011. ................................
43
6. Jenis, Harga dan Pemasok Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................
47
7. Jumlah Bahan Baku Pakan Konsentarat yang Dibutuhkan dalam Satu Kali Proses Mixer .....................................................................
48
8. Kandungan Nutrisi Bahan Baku Pakan Konsentrat “CIF Laktafeed A” pada CV. Cisarua Integrated Farming ..............
64
9. Jenis, Harga dan Pemasok Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................
67
10. Jumlah Bahan Baku Pakan Konsentarat yang Dibutuhkan dalam Satu Kali Proses Mixer pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................
68
11. Biaya Investasi Unit Bisnis Pakan Konsentrat (CIF Laktafeed) pada CV. Cisarua Integrated Farming ..............................................
71
12. Biaya Tetap Peningkatan Kapasitas Produksi pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming ....................................
72
13. Biaya Variabel Peningkatan Kapasitas Produksi pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming ..........................
73
14. Nilai Sisa Usaha Produksi Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................
85
15. Analisa Kelayakan Usaha Produksi Pakan Konsentrat Setelah Pengembangan Bisnis pada CV. Cisarua Integrated Farming ..........
87
16. Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas Unit Bisnis Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integtrated Farming .............................................
88
xii
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman
1. Rumusan Kerangka Operasional .....................................................
23
2. Struktur Organisasi CV. Cisarua Integrated Farming .....................
37
3. Produk Pakan Konsentrat Grade A pada CV. CIF . .........................
57
4. Saluran Distribusi Produk Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................
59
5. Pabrik Pakan Konsentrat Tampak Samping pada CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................
61
6. Mixer Kapasitas 1,5 Ton pada CV. Cisarua Integrated Farming .....
61
7. Bahan-Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming ......................................................
58
8. Tahapan Proses Produksi Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming .......................................................
67
9. Struktur Organisasi unit bisnis pakan konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming .............................................................................
71
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Halaman
1. Kuisioner .........................................................................................
94
2. Cashflow Sebelum Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming. .......................................................
91
3. Laporan Laba Rugi Setelah Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming. ......................................................
92
4. Cashflow Setelah Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming ........................................................
93
5. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Dedak Padi Sebesar 8% pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated. ............
94
6. Analisis Sensitivitas Penurunan Harga Jual Pakan Konsentrat Sebesar 0.972273% pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated . ...................................................................
95
7. Pola Produksi Pembuatan CIF Laktafeed pada CV. Cisarua Integrated Farming ( Bulan) .........................................
96
8. Layout Pabrik Produksi Pakan CIF Laktafeed pada CV. Cisarua Integrated Farming ........................................................
97
9. Format Laporan Stock Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming ........................................................
98
10. Sketsa Bangunan Pabrik Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming ........................................................
99
11. Laporan Penjualan Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming periode Maret 2009 .....................
100
12. Laporan Persediaan, Pembelian dan Penjualan Bahan Baku ........
101
13. Unit Bisnis CV. Cisarua Integrated Farming Tahun 2009 .............
102
14. Sumberdaya Fisik Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. CIF............
103
15. Kegiatan Produksi Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming .....................................................
104
16. Kegiatan Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming ......................................................
105
17. Kegiatan Bisnis pada CV. Cisarua Integrated Farming .................
106
18. Denah Lokasi Usaha CV. Cisarua Integrated Farming ..................
107
xiv
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Agribisnis merupakan salah satu sektor dalam kegiatan perekonomian berbasis kekayaan alam yang dimanfaatkan dalam melakukan kegiatan usaha berorientasi keuntungan. Sektor agribisnis mempunyai peranan penting didalam pembangunan. Ada lima peran penting dari sektor agribisnis dalam kontribusi pembangunan ekonomi antara lain meningkatkan produksi pangan untuk konsumsi domestik, penyedia tenaga kerja terbesar, memperbesar pasar untuk industri, meningkatkan supply uang tabungan dan meningkatkan devisa. Sampai saat ini, peranan sektor pertanian di Indonesia begitu besar dalam mendukung pemenuhan pangan dan memberikan lapangan kerja bagi rumah tangga petani. Tahun 2003, sektor pertanian mampu memperkerjakan sebanyak 42 juta orang atau 46,26 persen dari penduduk yang bekerja secara keseluruhan. Peningkatan investasi dan teknologi mendorong terjadinya perubahan struktur industri dari usaha rakyat menjadi industri yang mencakup perkembangan semua komponen industri dalam skala besar termasuk industri pakan ternak. Perkembangan pakan ternak erat kaitannya dengan budidaya ternak itu sendiri. Budidaya ternak khususnya budidaya sapi perah, ditujukan untuk menciptakan pembangunan peternakan guna mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif melalui pembangunan peternakan tangguh berbasis sumberdaya lokal. Visi tersebut mengandung arti bahwa usaha peternakan tangguh yang diidamkan harus memihak kepada rakyat, memanfaatkan potensi sumberdaya lokal dan memfasilitasi usaha peternakan rakyat. Berkembangnya industri peternakan terutama sapi perah menyebakan meningkatnya permintaan terhadap pakan tersebut karena industri pakan ternak memiliki keterkaitan ke depan (forward linkage) berhubungan dengan output pakan yang digunakan sebagai makanan ternak dan keterkaitan ke belakang (backward linkage) yang berhubungan dengan kebutuhan akan input pakan terutama dedak padi. Oleh karena itu, bisnis pakan merupakan usaha yang sangat strategis. Selama periode tahun 2001-2006 jumlah produksi daging dan populasi
1
ternak di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 9,8 persen/tahun. Sementara itu, pertumbuhan rata-rata konsumsi pakan pertahunnya mencapai 7 persen. Beberapa perusahaan pakan ternak skala besar yang ada di Indonesia tersebar di 8 provinsi di seluruh Indonesia. Adapun persebarannya terletak di Provinsi Sumatera Utara memiliki delapan pabrik, Lampung dengan empat pabrik, Banten memiliki sepuluh pabrik, Jakarta empat pabrik, Jawa Barat empat pabrik, Sulawesi Selatan memiliki dua pabrik dan sebagian besar terletak di Jawa Timur dengan lima belas pabrik. Adapun kapasitas produksi
pakan konsentratdari
masing-masing provinsi disajikan dalam tabel 1 berikut nin : Tabel 1. Kapasitas Produksi Pabrik Pakan Ternak di Indonesia (ton) No
Provinsi
2002
2003
2004
2005
2006
1
Sumut
904.000
904.000
1.081.500
1.081.500
1.331.500
2
Lampung
663.360
663.360
663.360
663.360
663.360
3
Jakarta
596.000
596.000
596.000
596.000
596.000
4
Jabar
1.111.080
1.111.080
1.111.080
1.111.080
1.111.080
5
Jateng
1.025.483
1.025.483
1.115.483
1.115.483
1.115.483
6
Jatim
3.167.008
3.167.008
3.321.008
3.861.408
3.868.008
7
Sulsel
37.800
37.800
137.800
137.800
137.800
8
Banten
2.521.600
2.521.600
211.600
2.711.600
2.711.600
10.026.331
10.737.831
11.278.231
11.304.831
Total 10.026.331 Sumber : Statistik Peternakan, 2011
Tabel 1 menunjukkan produksi pakan ternak pada beberapa provinsi di Indonesia untuk tiap tahunnya mengalami peningkatan. Secara umum, produksi pakan ternak nasional terus meningkat dari periode tahun 2002-2006 dengan pertumbuhan tahunan mencapai 8,4 persen. Tahun 2003 dicatat produksi mencapai enam juta ton dan 2006 mencapai 9,9 juta ton. Sedangkan tahun 2007 produksi menurun sekitar 22,5 persen. Usaha peternakan sapi perah masih terkonsentrasi pada daerah-daerah berdataran tinggi, seperti Garut, Pangalengan, dan Lembang (Jawa Barat), serta Batu, Pujon, dan Nongkojajar di Jawa Timur. Daerah ini merupakan konsentrasi usaha sapi perah yang relatif padat. Selain di Garut, Pangalengan dan Lembang Bandung, daerah di Jawa Barat seperti Sukabumi dan Bogor juga merupakan 2
wilayah yang cocok untuk melakukan usaha peternakan sapi perah. Kecamatan Cisarua merupakan salah satu wilayah yang terletak di dataran tinggi wilayah Kabupaten Bogor sehingga memiliki potensi pengembangan usaha peternakan sapi perah. 1.2.
Perumusan Masalah CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) merupakan perusahaan agribisnis
yang bergerak di bidang peternakan sapi perah. Dalam kegiatan usahanya, CV. Cisarua Integrated Farming memiliki tiga unit usaha yaitu budidaya sapi perah, produksi pakan konsentrat dan Dairy Educational Tour. CV. Cisarua Integrated Farming terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dengan topografi daerah 1.000-1.200 meter di atas permukaan laut, suhu lingkungan berkisar antara 24-270C dengan kelembapan udara 85 persen serta curah hujan sebesar 3.500 mm per tahun. Keadaan suhu pada daerah ini sangat kondusif untuk usaha peternakan, dan tanah yang cocok untuk rumput gajah sebagai penyediaan pakan ternak. Pakan konsentrat merupakan pakan penguat bagi sapi perah karena mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasarnya yang rendah. CV. Cisarua Integrated Farming memiliki unit usaha yang menghasilkan pakan konsentrat yang berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pakan konsentrat pada unit usaha sapi perah dan sebagian dijual keluar. Sebelum berdiri unit usaha pakan konsentrat, CV. Cisarua Integrated Farming memasok pakan konsentrat dari Koperasi Pengolahan Susu (KPS) Bogor. Namun dengan tujuan efisiensi biaya dan adanya kemampuan perusahaan untuk memproduksi pakan konsentrat sendiri, CV. Cisarua Integrated Farming tidak lagi memasok pakan konsentrat dari KPS Bogor. Adanya peluang usaha yang ditangkap oleh pemilik perusahaan dari usaha produksi pakan konsentrat dan didukung oleh kemampuan dalam pengadaan sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya modal menjadi latar belakang unit usaha ini berdiri. Namun kemampuan produksi unit usaha pakan konsentrat selama ini belum optimal, hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan akan pakan konsentrat dari pasar (peternak sapi perah daerah Cisarua dan sekitarnya) sebesar 8.000-10.000 kg/hari yang belum mampu terpenuhi seluruhnya oleh CV. Cisarua Integrated Farming.
3
Unit
Usaha
Pakan
Konsentrat
CV.
Cisarua
Integrated
Farming
memproduksi pakan konsentrat sebanyak 5.000 kg per hari. Produksi per hari sebagian akan digunakan untuk pemberian pakan hewan ternak sapi perah milik CV. Cisarua Integrated Farming sendiri yaitu sebanyak 1.300 kg, selebihnya akan dipasarkan. Perusahaan baru dapat memenuhi permintaan pasar 3.700 kg, olek karena itu masih terdapat peluang pasar sebesar 6.300 kg. Melalui peningkatan kapasitas produksi pakan konsentrat diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar yang ada. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan pendapatan usaha. Rencana perusahaan dalam upaya melakukan peningkatan kapasitas produksi pakan konsentrat membutuhkan biaya investasi yang cukup besar. selain itu perubahan-perubahan yang terjadi pada produksi dan harga input perlu diperhatikan terhadap manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh. Perubahanperubahan yang terjadi seperti penurunan produksi dan peningkatan biaya variabel. Mengingat besarnya biaya investasi yang akan dikeluarkan maka diperlukan suatu analisis kelayakan usaha. Dalam analisis kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang (Kadariah, 1986). Serta merupakan analisis pasca kriteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil analisa bisnis jika terjadi perubahan atau keidaktepatan dalam perhitungan biaya atau manfaat. Perubahan-perubahan yang biasa terjadi dalam menjalankan bisnis umumnya dikarenakan oleh kenaikan dalam biaya bahan baku pakan konsentrat. Faktor-faktor perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi kelayakan suatu aktivitas bisnis. Oleh karena itu, diperlukan analisis dan identifikasi kondisi yang mungkin akan terjadi dari informasi-informasi yang sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu : a.
Bagaimana kelayakan usaha produksi pakan konsentrat sapi perah dan kelayakan usaha peningkatan kapasitas produksi pakan konsenrat di CV.
4
Cisarua Integrated Farming dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek social ekonomi dan lingkungan? b.
Bagaimana kelayakan aspek financial usaha produksi pakan konsentrat dan peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah pada CV. Cisarua Integrated Farming (CIF)?
c.
Bagaimana sensitivitas kelayakan usaha peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah pada CV. Cisarua Integrated Farming(CIF) jika terjadi peningkatan biaya variabel?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan analisis kelayakan usaha peningkatan kapasitas pakan konsentrat
pada CV. Cisarua Integrated Farming yaitu : a.
Menganalisis kelayakan usaha produksi pakan konsentrat dan peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek social ekonomi dan lingkungan.
b.
Menganalisis kelayakan aspek financial usaha produksi pakan konsentrat dan peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah pada CV. Cisarua Integrated Farming (CIF).
c.
Menganalisis sensitivitas kelayakan usaha peningkatan produksi pakan konsentrat sapi perah pada CV. Cisarua Integrated Farming(CIF).
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
a. Bagi CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) penelitian ini diharapkan sebagai masukan dan pertimbangan dalam menentukan langkah–langkah untuk mengembangkan unit usaha pakan konsentrat melalui peningkatan jumlah produksi dan perbaikan sistem manajemen pada unit usaha pakan konsentrat. Selain itu untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi usaha produksi pakan konsentrat sapi perah jika salah satu variabel input naik.
5
b. Bagi investor diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna untuk menentukan keputusan berinvestasi dalam usaha produksi pakan konsentrat sapi perah. c. Pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan untuk dijadikan bahan referensi dalam penelitian mengenai strategi pengembangan usaha usaha peternakan sapi perah melalui peningkatan jumlah produksi pakan konsentrat dan perbaikan sistem manajemen pada unit usaha pakan konsentrat.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Agribisnis Peternakan Sapi Perah Salah satu bidang usaha agribisnis peternakan yang memiliki potensi
cukup besar dalam meningkatkan kesejahtraan dan kualitas sumberdaya manusia di Indonesia adalah usaha ternak sapi perah dengan produk utamanya adalah susu. Hal ini didukung terus dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan protein hewani serta masih tersedianya sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di Indonesia. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk susu yang diperkirakan terus meningkat merupakan suatu peluang bagi usaha ternak sapi perah. Para peternak dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan profit usaha dan secara tidak langsung dapat menciptakan lapangan kerja. Menurut Soehadji dalam Saragih (2000), tipologi Usaha peternakan dibagi berdasarkan sakala usaha dan tingkat pendapatan peternak, dan dklasifikasikan ke dalam kelompok berikut : 1) Peternakan sebagai usaha sambilan, dimana ternak sebagai usaha sambilan untuk mencukupi kebutuhan sendiri (subsistance). Dengan tingkat pendapatan dari usaha ternak kurang dari 30 persen. 2) Peternakan sebagai cabang usaha, dimana petani peternak mengusahakan pertanian campuran (mixed farming) dengan ternak sebagai cabang usaha. Dengan tingkat pendapatan dari usaha ternak 30-70 persen (semi komersial atau usaha terpadu). 3) Peternak sebagai usaha pokok, dimana peternak mengusahakan ternak sebagai usaha pokok dan komoditi pertanian lainnya sebagai usaha sambilan (single komodity). Dengan tingkat pendapatan usaha ternak 100 persen (komoditi pilihan). Menurut Williamson dan Payne (1993), setidaknya ada tiga tipe peternakan sapi di daerah torpis yaitu peternak rakyat atau subsisten, peternak spesialis, dan produsen skala besar. Prawirokusumo (1990) menyatakan bahwa berdasarkan tingkat produksi, macam teknologi yang digunakan, dan bayknya hasil yang dipasarkan, maka usaha peternakan di Indonesia dapat digolongkan ke dalam tiga bentuk, yaitu :
7
1) Usaha yang bersifat tradisional, yang diwakili oleh petani dengan lahan sempit, yang mempunyai 1-2 ekor ternak, baik ternak,= ruminansia besar, ruminansia kecil bahkan ayam kampung. 2) Usaha backyard yang diwakili peternak ayam ras dan sapi perah yang telah memakai teknologi seperti kandang, manajemen, pakan komersial, bibit unggul, dan lain-lain. 3) Usaha komersial adalah usaha yang benar-benar menerpakan prinsipprinsip ekonomi antara lain untuk tujuan keuntungan maksimum. 2.2
Pakan Hewan Ternak Sapi Perah Pakan yang diberikan kepada ternak sapi terdiri dari dua jenis pakan,
untuk sapi dewasa diberikan pakan hijauan dan pakan konsentrat, sedangkan untuk pedet diberikan kolostrum dan susu sapi. Pemberian pakan kepada ternak harus sesuai dan tepat waktu agar kesehatan ternak terjaga dan hasil produksi tetap stabil jumlah dan kualitasnya. Deskripsi pemberian pakan pada sapi perah sebagai berikut : a) Pakan Hijauan Pakan hijauan merupakan pakan utama sapi perah untuk dapat hidup, berproduksi dan berkembangbiak. Pakan hijauan (makanan kasar) ialah semua bahan makanan yang berasal dari tumbuh–tumbuhan atau tanaman dalam bentuk dedaunan, ranting, bunga dan batang. Bahan ini pada umumnya dalam keadaan tebal, besar dan kasar yang kandungan energinya relatif rendah, tetapi merupakan sumber vitamin dan mineral yang bagus karena mengandung kadar air 70-80 persen. Pakan hijauan yang diberikan berupa rumput gajah, klobot jagung, daun pisang dan rumput liar. Jenis yang paling baik diberikan kepada sapi adalah rumput kinggrass (rumput raja), rumput gajah dan klobot jagung. Adapun kandungan yang terdapat dalam rumput gajah adalah serat kasar yang baik bagi sapi. Klobot jagung berperan untuk meningkatkan lemak yang ada dalam susu, membuat susu akan terasa lebih enak dan kental serta baunya akan tercium wangi. b) Pakan Konsentrat Pakan konsentrat merupakan makanan penguat bagi sapi karena mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasar yang rendah. Pakan 8
konsentrat sapi perah terdiri dari campuran bahan–bahan berupa biji–bijian dari tumbuh–tumbuhan, umbi–umbian dan hasil sampingan dari produk olahan pertanian. Bahan makanan konsentrat ini terdiri dari : wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molasses (tetesan tebu), garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Kegiatan produksi pakan konsentrat yang dilakukan berdasarkan Standart Operational Procedur (SOP). Pada unit usaha pakan konsentrat terdapat satu orang supervisor dan tiga orang tenaga kerja yang melakukan kegiatan produksi. Kegiatan proses produksi pakan konsentrat dilakukan pukul 07.00–12.00 WIB dan pukul 13.00-16.00 WIB. Secara garis besar terdiri beberapa tahapan, tahapan tersebut meliputi meliputi proses penimbangan bahan baku, proses pembuatan formula pakan konsentrat, proses pencampuran bahan baku dalam mixer, penimbangan hasil keluaran akhir dan pengemasan. 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu Bangun Tri Hermanto (2009), meneliti tentang kelayakan usaha sapi perah pada Kelompok Ternak Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua Bogor. Metode yang digunakan dalam mengkaji kelayakan finansial usaha budidaya sapi perah pada Kelompok Ternak Barusireum berdasarkan kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C Ratio, Payback Period. dengan menggunakan 3 skenario yaitu skenario I terdiri dari peternak usaha skala kecil dengan kepemilikan sapi sebanyak tiga ekor, skenario II terdiri dari peternak usaha skala menengah dengan kepemilikan sapi sebanyak tujuh ekor, dan skenario III terdiri dari peternak usaha skala besar dengan kepemilikan sapi sebanyak dua puluh ekor. Hasil analisis kelayakan usaha budidaya sapi perah skenario I diperoleh hasil NPV sebesar Rp 9.749.415, Net B/C sebesar 1,21 IRR sebesar 11 persen, dan Payback Period sebesar 13,5 tahun. Hasil analisis financial menunjukkan bahwa usaha budidaya sapi perah layak untuk dilaksanakan karena nilai NPV lebih besar dari nol, Net B/C lebih besar dari satu, nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga meskipun payback period melebihi umur proyek yaitu 10 tahun. Skenario II dengan NPV sebesar Rp 143.061.052, IRR sebesar 42 persen.
9
Sedangkan untuk skenario III NPV sebesar Rp 904.982.084, IRR sebesar 74 persen, Net B/C sebesar 5,07 dan payback period selama 2,5 tahun. Hasil analisis financial skenario II dan III menunjukkan bahwa usaha budidaya ternak sapi perah layak untuk dilaksanakan karena nilai NPV lebih besar dari nol, Net B/C lebih besar dari satu, nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga, dan waktu pengembalian investasi yang dibawah umur bisnis. Arief Rivai (2009), meneliti tentang kelayakan usaha penggemukkan sapi potong (fattening) pada PT. Zagrotech Internasional (ZDI), Ciampea Bogor. Metode yang digunakan dalam mengkaji kelayakan finansial usaha fattening sapi potong pada PT. ZDI berdasarkan kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C Ratio, Payback Period, dan analisis sensitivitas dengan menggunakan 2 skenario yaitu skenario I modal sendiri dan skenario II modal pinjaman. Hasil analisis kelayakan usaha pengembangan penggemukkan sapi potong (fattening) skenario I pada tingkat diskonto 7 persen ini diperoleh hasil NPV sebesar Rp 4.473.018.300, Net B/C sebesar 2,92, IRR sebesar 37 persen, dan Payback Period sebesar 3,5 tahun. Hasil analisis financial menunjukkan bahwa usaha penggemukkan sapi potong (fattening) layak untuk dilaksanakan karena nilai NPV lebih besar dari nol, Net B/C lebih besar dari satu, nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga, dan waktu pengembalian investasi yang dibawah umur bisnis. Sedangkan hasil analisis kelayakan usaha pengembangan penggemukkan sapi potong (fattening) skenario II ini pada tingkat diskonto 13 persen diperoleh hasil NPV sebesar Rp 186.799.039, Net B/C sebesar 1,07, IRR sebesar 15 persen, dan Payback Period sebesar 8,2 tahun. Hasil analisis financial menunjukkan bahwa usaha penggemukkan sapi potong (fattening) layak untuk dilaksanakan karena nilai NPV lebih besar dari nol, Net B/C lebih besar dari satu, nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga, dan waktu pengembalian investasi yang dibawah umur bisnis. Analisis senitivitas dengan dua variabel parameter yaitu penurunan penjualan sapi potong serta peningkatan biaya pembelian bakalan sapi. Hasil analisis sensitivitas untuk skenario I menunjukkan persentase maksimum
10
penurunan penjualan sapi potong sebesar 5,26 persen. Sedangkan persentase maksimum peningkatan biaya bakalan sapi sebesar 7,88 persen. Pada skenario II hasil analisis senitivitas menunjukkan persentase maksimum penurunan penjualan sapi potong sebesar 2,98 persen. Sedangkan persentase maksimum peningkatan biaya bakalan sapi sebesar 4,26 persen. Putria
(2008),
meneliti
tentang
kelayakan
usaha
pengembangan
pembibitan (breeding) sapi potong pada PT. Lembu Jantan Perkasa (LJP), Serang, Provinsi Banten. Metode yang digunakan dalam mengkaji kelayakan financial usaha breeding sapi potong pada PT. LJP berdasarkan kelayakan financial usaha breeding sapi potong pada PT. LJP berdasarkan kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C Ratio, Payback Period, dan analisis sensitivitas. Hasil analisis kelayakan usaha pengembangan pembibitan sapi potong ini diperoleh hasil NPV sebesar Rp 1.929.172.324, Net B/C sebesar !,48, IRR sebesar 10,65 persen, dan Payback Period sebesar 3,56 tahun. Hasil analisis financial menunjukkan bahwa usaha pengembangan pembibitan sapi potong layak untuk dilaksanakan karena nilai NPV lebih besar dari nol, Net B/C lebih besar dari satu, nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga, dan waktu pengembalian investasi yang dibawah umur bisnis. Analisis senitivitas dengan dua variabel parameter yaitu nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang berfluktuatif dan penurunan produksi sapi potong. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan penurunan volume produksi sapi bunting muda dan sapi bunting tua sebesar 5 persen paling peka diantara dua variabel penurunan volume produksi anak sapi dengan berat 170-250 Kg. Dekayanti (2008) meneliti tentang potensi pengembangan usaha penggemukan sapi potong di Kota Tanggerang. Metode yang digunakan yaitu analisis KPPTR (Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia) dan peramalan permintaan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sumberdaya peternakan yang mendukung upaya pengembangan usaha penggemukkan sapi potong adalah populasi ternak, peternak dan kelembagaan. Berdasarkan perhitungan KPPTR kota Tanggerang memiliki nilai KPPTR 169,7 ST (Satuan Ternak) sedangkan potensi pasar daging sapi yang dilihat dari 11
segi permintaan memberikan peluang dan prospek yang cerah untuk pengembangan usaha penggemukkan sapi potong di Kota Tanggerang. Hal ini tercermin dari permintaan daging sapi di kota tanggerang yang akan terus meningkat setiap tahunnya. Dari penelitian-penelitian tersebut memiliki beberapa persamaan yang terdapat pada dua penelitian sebelumnya yaitu Arief Rivai (2009) dan Putria (2008), yaitu analisis kelayakan usaha pada perusahaan peternakan sapi dengan menggunakan kriteria kelayakan investasi yang sama yaitu NPV, IRR, Net B/C Ratio, Payback Period, dan analisis sensitivitas. Sedangkan perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada lokasi perusahaan dan jenis hewan ternak sapi yang akan diteliti. Lokasi dimana penelitian sekarang dilakukan di daerah Cisarua Bogor dan jenis hewan ternak sapi yang akan diteliti adalah sapi perah.
12
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1
Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan
dalam penelitian. Teori-teori ini berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian. Selain itu, teori merupakan acuan untuk menjawab permasalahan. 3.1.1
Teori Investasi Penilaian investasi dalam studi kelayakan bisnis bertujuan untuk
menghindari terjadinya keterlanjuran investasi yang tidak menguntungkan karena bisnis tidak yang tidak layak. Karena kekeliruan dan kesalahan dalam menilai investasi akan menyebabkan kerugian dan risiko yang besar. Gittinger (1986) mengungkapkan bahwa kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi baran-barang kapital yang dapat menghasilkan keuntungankeuntungan atau manfaat-manfaat setelah beberapa periode waktu. Secara umum bisnis merupakan kegiatan yang mengeluarkan biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil/benefit dan secara logika merupakan wadah untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan dalam satu unit bisnis. Senada dengan pernyataan tersebut, Gray et all. (1992) mendefinisikan suatu kegiatan investasi sebagai kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan benefit. Sumber-sumber yang dapat dipergunakan dalam pelaksanaan bisnis dapat berbentuk barang-barang modal, tanah, bahan-bahan setengah jadi, tenaga kerja dan waktu. Sedangkan benefit dapat berbentuk tingkat konsumsi yang lebih besar, penambahan kesempatan kerja, perbaikan tingkat pendidikan atau kesehatan, dan perubahan/perbaikan suatu sistem atau struktur. Kenyataan yang dihadapi oleh pemilik modal saat ini adalah sumberdaya semakin langka, suatu kegiatan investasi dapat memberikan manfaat yang berbeda dari berbagai alternatif bisnis yang ada, sehingga bagi pemilik modal (1) perlu mengetahui secara pasti tingkat manfaat (benefit) yang dicapai dalam suatu bisnis, (2) dapat memilih alternatif bisnis yang paling menguntungkan, (3) dapat menetukan prioritas investasi dari berbagai alternatif yang ada, (4) dapat 13
mengurangi pemborosan sumberdaya. Oleh karena itu, diperlukan studi kelayakan bisnis yang dapat menunjukkan apakah bisnis yang direncanakan atau sudah dilakukan layak untuk dilaksanakan atau dipertahankan. 3.1.2
Studi Kelayakan Bisnis Bisnis merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-
biaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan secara logika merupakan wadah untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan dalam satu unit. Rangkaian dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan bisnis adalah siklusbisnis yang terdiri dari tahap-tahap identifikasi, perisapan dan analisis penilaian, pelaksanaan dan evaluasi (Gitingger 1986). Evaluasi bisnis sangat penting, evaluasi ini dapat dilakukan beberapa kali selama pelaksanaan bisnis. Studi kelayakan bisnis merupakan penelaahan atau anlisis tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Selain itu studi kelayakan bisnis dapat diartikan sebagai penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis (biasanya merupakan bisnis investasi) dilaksanakan dengan berhasil (Husnan & Muhammad 2000). Pengertian keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan agak berbeda-beda. Pihak Swasta lebih berminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Sedangkan pemerintah dan lembaga non profit dilihat apakah bermanfaat bagi masyarakat luas yang berupa penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang melimpah, dan penghematan devisa. Hal-hal yang mendasari untuk menjalankan studi kelayakan bisnis investasi jika suatu pihak atau seseorang melihat kesempatan usaha, yaitu apakah kesempatan usaha tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis serta apakah kita bisa mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha tersebut. Semakin luas skala bisnis maka dampak yang dirasakan baik secara ekonomi maupun social semakin luas. Oleh karena itu studi kelayakan dilengkapi dengan analisa yang disebut analisa manfaat dan pengorbanan (cost and benefit analysis). Menurut Husnan dan Muhammad (2000) suatu studi kelayakan bisnis akan menyangkut tiga aspek yaitu :
14
1) Manfaat ekonomi bisnis tersebut bagi bisnis itu sendiri atau manfaat financial. Artinya apakah bisnis tersebut cukup menguntungkan bila dbandingkan dengan risiko bisnis. 2) Manfaat ekonomi bisnis tersebut bagi Negara tempat bisnis tersebut dilaksanakan, yang menunjukan manfaat bisnis tersebut bagi ekonomi makro suatu Negara. 3) Manfaat social bisnis tersebut bagi masyarakat disekitar bisnis. Bisnis investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Maka dari itu tujuan dilakukannya studi kelayakan bisnis adalah menghindari keterlanjuran penanaman modal cukup besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relative kecil dibandingkan dengan risiko kegagalan suatu bisnis yang menyangkut investasi dalam jumlah besar. Banyak sebab yang mengakibatkan suatu bisnis ternyata kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal) diantaranya yaitu : (1) kesalahan perencanaan, (2) kesalahan dalam menaksir pasar yang tersedia, (3) kesalahan dalam memperkirakan kontinyuitas bahan baku, kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada, serta (5) pelaksanaan bisnis yang tidak terkendalikan sehingga biaya pembangunan bisnis menjadi membengkak serta penyelesaian bisnis menjadi tertunda. Dalam teori, tujuan dari pengambilan keputusan untuk melakukan investasi adalah untuk memaksimumkan tingkat keuntungan dari pemilik modal itu sendiri. Namun tujuan tersebut apabila dipandang dari aspek yang lebih luas mungkin tidak begitu dipegang teguh lagi. Jika bisnis akan dinilai dari perspektif yang lebih luas, maka tujuannya seharusnya adalah memaksimumkan net present value dari semua social cost and benefit. 3.1.3
Aspek Kelayakan Bisnis Dalam melakukan studi kelayakan perlu memperhatikan aspek-aspek yang
secara bersama-sama menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu. Menurut Gittinger (1986), aspek-aspek 15
tersebut terdiri dari aspek teknis, aspek institusional-organisasi-manajerial, aspek social, aspek pasar, aspek financial dan aspek ekonomi. Husnan dan Muhammad (2000), menyatakan bahwa aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam studi kelayakan adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan, dan aspek ekonomi Negara. Dilain pihak, Kadariah (2001) menjelaskan bahwa bisnis dapat dievaluasi dari aspek teknis, aspek manajerial administrative, aspek organisasi, aspek komersial, aspek financial, serta aspek ekonomi. 3.1.3.1 Aspek Pasar dan Pemasaran Penilaian dari segi aspek pasar dan pemasaran didasarkan pada hal-hal yang meliputi permintaan dan penawaran pasar akan pakan konsentrat; penetapan harga; perkiraan penjualan produk dan straregi pemasaran yang meliputi bauran pemasaran (marketing mix) mengenai produk pakan konsentrat yang akan dihasilkan. 3.1.3.2 Aspek Teknis dan Teknologi Penilaian aspek teknis didasarkan pada hal-hal yang bersifat teknis baik pada saat perencanaan maupun pengoperasian unit usaha produksi pakan konsentrat. Penilaian tersebut meliputi layout unit usaha pakan konsentrat pada lokasi peternakan setelah pengembangan usaha, skala operasi, mesin dan alat-alat yang sudah tersedia, jenis dan karakteristik saprotan yang akan dijadikan bahan baku dalam proses produksi pakan konsentrat, teknologi yang akan digunakan, serta bagaimana tahapan proses produksi yang akan diterapkan oleh perusahaan setelah adanya recana pengembangan usaha tersebut. Secara teknis rencana pengembangan usaha dalam peningkatan kapasitas produksi pakan konsentrat dapat dilaksanakan apabila kebutuhan bisnis dapat dipenuhi, baik kebutuhan akan bahan-bahan maupun kebutuhan akan fasilitas dan teknologi. Hasil dari aspek teknis akan menentukan
nilai-nilai yang terdapat dalam aspek finansial dan
ekonomi sehingga menentukan menguntungkan (layak) atau tidaknya bisnis secara finansial.
16
3.1.3.3 Aspek Organisasi dan Manajemen Aspek organisasi dan manajemen merupakan deskripsi mengenai peranan fungsi manajemen dalam pelaksanaan rencana pengembangan usaha tersebut. Deskripsi ini akan menjelaskan tentang perencanaan manajemen organisasi (struktur organisasi dan uraian pekerjaan), perencanaan manajemen sumberdaya manusia (pembagian tugas, perekrutan tenaga kerja, dan pembagian jam kerja untuk setiap bagian pekerjaan), perencanaan manajemen pemasaran, dan perencanaan manajemen keuangan. 3.1.3.4 Aspek Finansial Aspek finansial akan menguraikan perencanaan biaya dan pendanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha melalui peningkatan jumlah produksi dan perbaikan sistem manajemen pada unit usaha pakan kosentrat. Penilaian aspek finansial diperlukan untuk menilai kelayakan usaha dari segi finansial. Alat ukur kelayakan usaha yang digunakan antara lain terdiri dari enam komponen yaitu Bisnissi Laba Rugi, Bisnissi Cashflow, Net Presen Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Ratio (Net B/C), Payback Period (PP), analisis Sensitivitas. 1). Teori Biaya dan Manfaat Analisis finansial diawali dengan analisis biaya dan manfaat dari suatu bisnis. Analisis finansial bertujuan untuk membandingkan pengeluaran uang dengan revenue earning proyek. Apakah proyek itu akan terjamin atas dana yang diperlukan, apakah proyek akan mampu membayar kembali dana tersebut dan apakah proyek akan berkembang sedemikian rupa sehingga secara finansial dapat berdiri sendiri (Kadariah, 2001). Secara umum, biaya didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mengurangi tujuan bisnis. Komponen-komponen biaya yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Biaya Investasi Biaya investasi adalah biaya yang umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan dan pada saat tertentu untuk memperoleh manfaat beberapa tahun kemudian. Pengeluaran biaya investasi umumnya dilakukan satu kali atau 17
lebih, sebeleum bisnis berproduksi dan baru menghasilkan manfaat beberapa tahun kemudian. Jadi biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan satu kali untuk memperoleh beberapa kali manfaat sampai secara ekonomis kegiatan bisnis itu tidak menguntungkan lagi. Beberapa contoh biaya investasi yang dikeluarkan oleh suatu bisnis dapat dilihat sebagai berikut : a)
Tanah Pembelian tanah dan land clearing, sewa lahan dibayarkan sekaligus di tahun awal (HGU).
b)
Gedung dan prasarana Pembangunan gedung, kantor atau sewa gedung yang dibayarkan sekaligus di tahun awal.
c)
Mesin dan Peralatan Pembelian mesin dan peralatan utama dalam menjalankan aktivitas produksi.
d)
Peralatan Kantor Komputer, alat elektronik dan meubel yang digunakan dalam operasional bisnis.
Biaya Investasi selain dikeluarkan di awal tahun bisnis, juga dapat dikeluarkan pada beberapa tahun setelah bisnis berjalan, misal untuk mengganti peralatan atau komponen investasi yan umumnya sudah habis namun operasional bisnisnya masih berjalan (berdasarkan komponen investasi utama), biaya investasi yang dikeluarkan tersebut disebut re investasi. Contoh biaya re investasi, usaha tanaman hias yang menetapkan umur ekonomis uahanya selama 10 tahun berdasarkan umur mesin mixer, melakukan re investasi pada peralatan seperti ember dan lainnya yang umumnya kurang dari 10 tahun.
2. Biaya Operasional Biaya operasional termasuk semua biaya produksi, pemeliharaan dan lainnya yang menggambarkan pengeluaran untuk menghasilkan produksi yang digunakan bagi setiap proses produksi dalam satu periode kegiatan produksi.
18
Biaya operasional terdiri dari dua komponen utama yakni, biaya variabel dan biaya tetap. a) Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya selaras dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap tahun (satu satuan waktu). Contoh biaya variabel : • Bahan baku : bahan mentah atau bahan setengah jadi yang diperlukan untuk diproses menjadi barang jadi sebagai produk akhir dari bisnis. • Sarana produksi : khusus dalam bisnis-bisnis pertanian terdiri dari benang jahit, karung plastik, sekop, masker dan lainya. • Bahan pembantu : berbagai bahan atau barang yang diperlukan untuk memperlancar proses produksi. b) Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnyatidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam satu tahun (satu satuan waktu). Contoh biaya tetap : • Gaji dan tunjangan pegawai : untuk personalia sipervisor dan pegawai. • Biaya overhead : terdiri dari baiay kantor, telepon, listrik, alat-alat tulis, servis, pajak dan biaya tetap lainnya. 2)
Laba Rugi Salah satu analisis finansial yang digunakan dalam Analisis kelayakan
Usaha ini adalah laba rugi. Laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan yang mencantumkan penerimaan dan pengeluaran suatu perusahaan selama periode akuntansi (Gittinger, 1986). Laporan laba rugi terdiri dari beberapa komponen yaitu Total Revenue (TR), Total Fixed Cost (TFC), Total Variabel Cost (TVC), Total Cost (TC), laba kotor, pajak dan laba bersih setelah pajak. Pendapatan bersih atau laba adalah apa yang tersisa setelah dikurangkan dengan pengeluaran– pengeluaran yang timbul di dalam memproduksi barang dan jasa atau dan penerimaan yang diperoleh dengan menjual barang dan jasa tersebut. Melalui
19
laporan laba rugi, perusahaan dapat memperoleh informasi keuangan mengenai usaha yang dijalankan, apakah usaha tersebut memberikan keuntungan atau sebaliknya. Laporan laba rugi dapat diperoleh dari selisih antara penerimaan dengan biaya–biaya yang telah dikeluarkan untuk usaha tersebut pada periode tertentu. a. Total Penerimaan Penerimaan total merupakan total uang yang dibayarkan kepada produsen untuk suatu produk, dan dihitung sebagai perkalian antara produk dan kuantitas produk yang diminta. Komponen penerimaan diperoleh dari penjualan pakan konsentrat dan penjualan karung bekas kemasan bahan baku pakan konsentrat. b. Biaya Biaya merupakan sejumlah nilai atau pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan usaha. Secara umum, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan suatu usaha terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi. Sedangkan biaya vairiabel adalah biaya yang jumlahnya berubah seiring dengan jumlah produksi dan besarnya proposional. c. Laba atau Rugi Bersih Laba bersih dapat diperoleh dari selisih antara total penerimaan dengan total pengeluaran yang telah dikurangi dengan pajak yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam UU No. 36 Pasal 17 ayat 1 huruf b Tahun 2008 mengenai pajak penghasilan badan. 3)
Cashflow Menurut Umar (2003) laporan perubahan kas (Cashflow) disusun untuk
menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya. Suatu cashflow terdiri dari beberapa unsur yang nilainya disusun berdasarkan nilai tahapan bisnis. Unsur-unsur tersebut terdiri dari komponen inflow (Arus Penerimaan), outflow (Arus Pengeluaran), net benefit
20
(Manfaat Bersih) dan Incremental Net Benefit (Manfaat Bersih Tambahan). Komponen inflow meliputi Nilai Produksi Total, Penerimaan Pinjaman, Grants (Bantuan), Nilai Sewa, dan Salvage Value (Nilai Sisa). Komponen outflow terdiri dari biaya investasi, biaya operasional/produksi, Pajak dan Debt Service (bunga Pinjaman). 3.1.4. Kriteria Investasi 3.1.4.1 Net Present Value Net Present Value (NPV) suatu bisnis adalah selisih Present Value (PV) dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (Umar, 2003). NPV menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari suatu bisnis selama umur bisnis dan tingkat discount rate tertentu. Kriteria penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai NPV adalah sebagai berikut : a. NPV > 0, artinya usaha tersebut menguntungkan dan layak untuk dijalankan. b. NPV < 0, artinya usaha tersebut tidak menguntungkan atau tidak layak untuk dijalankan. Ada penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk sumbersumber yang diperlukan usaha. Untuk menghitung nilai sekarang diperlukan tingkat diskonto (discount rate) atau lebih tepatnya dalam analisis bisnis adalah opportunity cost off capital atau biaya imbangan dari modal yang akan diinvestasikan dalam bisnis merupakan dasar dalam penentuan tingkat bunga (tingkat diskonto/discount rate atau tingkat penggandaan/compounding rate). Menentukan OCC dalam analisis finansial bisa berbeda dengan yang dipakai dalam analisis ekonomi, karena opportunity cost dari modal bagi perusahaan tidak sama dengan opportunity cost modal bagi perekonomian. Apalagi jika dipertimbangkan dari sumber modalnya. Pertimbangan pemilihan OCC salah satunya adalah : 1. The marginal cost of money dari bisnis yang dianalisis. Seringkali ini merupakan tingkat bunga pinjaman jika modal bisnis merupakan modal pinjaman, baik dari seseorang individu maupun dari lembaga-lembaga keuangan atau non keuangan. Dalam hal ini tingkat bunga pinjaman dapat
21
digunakan sebagai OCC bisnis. Kalau modal bisnis merupakan modal sendiri, maka OCC yang digunakan dapat berupa tingkat bunga deposito, surat berharga (ORI). Jika sumber modal adalah kombinasi antara modal sendiri dan modal pinjaman maka digunakan rata-rata tertimbang antara keduanya. CV. Cisarua Integrated Farming dalam melakukan kegiatan usahanya menggunakan modal sendiri oleh karena itu OCC yang digunakan adalah tingkat suku bunga deposito. 3.1.4.2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio) Menurut Umar (2003) Net Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara jumlah nilai sekarang yang bernilai positif dengan jumlah nilai sekarang yang bernilai negatif. Perhitungan Net B/C digunakan untuk mengetahui berapa nilai manfaat yang diperoleh dari biaya yang dikeluarkan. Penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai Net B/C adalah : 1. Net B/C > 1, artinya usaha layak dan menguntungkan untuk dilaksanakan. 2. Net B/C < 1, artinya usaha tidak layak dan tidak menguntungkan untuk dilaksanakan. 3.1.4.3. Internal Rate of Return (IRR) Menurut Umar (2003), metode ini digunanakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal. Adapun penilaian kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai IRR adalah sebagai berikut : a. IRR < i (tingkat discount rate yang berlaku), artinya usaha tersebut tidak menguntungkan dan tidak layak untuk dilaksanakan. b. IRR = i, artinya usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian (berada pada titik impas). c. IRR > I, artinya usaha tersebut menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan. 3.1.4.4. Payback Period (PP) Menurut Umar (2003), Payback Period (PP) adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (Initial Cash Invesment)
22
dengan menggunakan aliran kas. Nilai Payback Period berbanding terbalik dengan nilai NPV, jika nilai NPV semakin besar maka menunjukkan waktu pengembalian semakin cepat. Suatu bisnis dikatakan menguntungkan dan layak jika PP lebih kecil dari umur bisnis (PP
n).
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang peternakan sapi perah. Dalam kegiatan usahanya, CV. Cisarua Integrated Farming memiliki tiga unit usaha yaitu budidaya sapi perah, produksi pakan konsentrat dan Dairy Educational Tour. CV. Cisarua Integrated Farming terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dengan topografi daerah 1.000-1.200 meter di atas permukaan laut, suhu lingkungan berkisar antara 24-27 ºC dengan kelembapan udara 85 persen serta curah hujan sebesar 3.500 mm per tahun. Keadaan suhu pada daerah ini sangat kondusif untuk usaha peternakan, dan tanah yang cocok untuk rumput gajah sebagai penyediaan pakan ternak. Pakan konsentrat merupakan pakan penguat bagi sapi perah karena mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasarnya yang rendah. CV. CIF memiliki unit usaha yang menghasilkan pakan konsentrat yang berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pakan konsentrat pada unit usaha sapi perah dan sebagian dijual keluar. Sebelum berdiri unit usaha pakan konsentrat, CV. Cisarua Integrated Farming memasok pakan konsentrat dari Koperasi Pengolahan Susu (KPS) Bogor. Namun dengan tujuan efisiensi biaya transportasi dan adanya kemampuan perusahaan untuk memproduksi pakan konsentrat sendiri, CV. Cisarua Integrated Farming tidak lagi memasok pakan konsentrat dari KPS Bogor. Adanya peluang usaha yang ditangkap oleh pemilik perusahaan dari usaha produksi pakan konsentrat dan didukung oleh kemampuan dalam pengadaan sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya modal menjadi latar belakang unit usaha ini berdiri. Namun kemampuan produksi unit usaha pakan konsentrat selama ini belum optimal, hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan akan pakan konsentrat dari pelanggan (peternak sapi perah daerah Cisarua dan sekitarnya) sebesar 8.000-10.000 kg/hari yang belum mampu terpenuhi seluruhnya oleh CV. Cisarua Integrated Farming.
23
Analisis kelayakan usaha yang akan diteliti adalah usaha peningkatan kapasitas produksi pakan konsentrat ternak sapi perah. Penelitian ini didasarkan dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Pengembangan usaha peternakan sapi perah pada CV. Cisarua Integrated Farming dengan melakukan penambahan populasi sapi perah belum didukung oleh ketersediaan pakan konsentrat yang memadai. Bagi usaha ternak sapi perah, pakan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan optimalisasi produksi dan komposisi susu yang dihasilkan. Pemberian pakan yang jauh di bawah kebutuhan akan sangat berpengaruh tehadap penurunan produksi dan kualitas susu yang akan dihasilkan dan berlanjut pada penurunan berat badan. Pakan konsentrat merupakan pakan penguat bagi sapi perah karena mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasarnya yang rendah. Melalui peningkatan kapasitas produksi pakan konsentrat diharapkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan pendapatan usaha. Rumusan kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada gambar berikut ini.
24
Permasalahan Adanya Peluang Permintaan Pasar Pakan Konsentrat Sapi Perah dari Peternak Sapi Perah di Wilayah Kecamatan Cisarua Bogor sebesar 800010.000 kg perhari
CV. Cisarua Integrated Farming Merencanakan Peningkatan Kapasitas Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah.
Analisis kelayakan Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen dan Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Analisi Kelayakan Aspek Finansial
Analisi Kelayakan Usaha
Analisi Sensitivitas
NPV, IRR, Net B/C, PP
Layak untuk dijalankan
Tidak Layak untuk dijalankan
Implementasi
Gambar 1. Rumusan Kerangka Pemikiran Operasional
25
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini sedang merencanakan bisnis untuk melakukan peningkatan usaha di bidang pakan konsentrat. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2011. 4.2 Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian pada perusahaan CV. Cisarua Integrated Farming, Kampung Barusireum Desa Cibeurem Kecamatan Cisarua, Bogor ini meliputi data primer dan data sekunder, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara dan diskusi dengan mengajukan pertanyaan kepada manajer perusahaan, supervisor unit usaha pakan konsentrat, staf karyawan bagian administrasi dan keuangan, seluruh karyawan bagian produksi pakan konsentrat, pemasaran serta pihak-pihak terkait lainnya. Selain itu, data juga diperoleh dari hasil pengamatan penulis selama mengikuti kegiatan di lokasi peternakan untuk memperoleh informasi tambahan mengenai teknis produksi pakan konsentrat guna mendukung data lain yang diperoleh. Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang diperoleh dan dikumpulkan secara tidak langsung dari studi literatur dari bahan-bahan kepustakan yang relevan, baik yang berasal dari perusahaan seperti laporan keuangan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, arsip pada unit usaha produksi pakan konsentrat, laporan magang dan skripsi yang berhubungan dengan usaha ternak sapi perah. Data sekunder juga diperoleh melalui studi pustaka dari berbagai literatur yang digunakan, seperti laporan-laporan yang terdapat di perusahaan, majalah, koran dan internet untuk melengkapi penulisan penelitian.
26
4.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam pengkajian ini adalah metode pengumpulan data melalui survey dan studi kasus, yaitu dengan cara melakukan pengamatan dan ikut berpartisipasi langsung di lokasi peternakan selama 2 bulan di CV. Cisarua Integrated Farming. Selain itu data juga diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pimpinan, staf manajemen dan juga karyawan perusahaan yang dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh pimpinan perusahaan, staf manajemen atau karyawan perusahaan. 4.4 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam Analisis kelayakan Usaha ini adalah metode analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menguraikan data-data yang bersifat kualitatif dengan penguraian deskriptif meliputi aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, organisasi dan manajemen, dan finansial. Selain itu berbagai informasi yang mendukung strategi peningkatan kemampuan jumlah produksi pakan konsentrat dan juga melalui perbaikan sistem manajemen dalam unit usaha pakan konsentrat yang akan diusulkan pada Peternakan Sapi Perah CV. Cisarua Integrated Farming. Metode lain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif berupa analisis rugi laba dan perhitungan kriteria kelayakan investasi secara finansial berdasarkan nilai bersih kini (Net Present Value), rasio manfaat dan biaya (Internal Rate of Return), dan waktu pengembalioan investasi (Payback Period) dan arus tunai (Cash Flow) yang dihasilkan serta analisis kepekaan (Sensitivitas) untuk melihat kepekaan usaha ternak sapi perah terhadap perubahan atau kesalahan dalam perhitungan biaya dan manfaat. Sedangkan analisis laporan laba/rugi digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan tambahan yang akan diperoleh perusahaan dengan adanya rencana peningkatan kemampuan jumlah produksi pakan konsentrat tersebut. 4.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran Penilaian dari segi aspek pasar dan pemasaran didasarkan pada hal-hal yang meliputi permintaan dan penawaran pasar akan pakan konsentrat; penetapan harga; perkiraan penjualan produk dan straregi pemasaran yang meliputi bauran
27
pemasaran (marketing mix) mengenai produk pakan konsentrat yang akan dihasilkan. 4.4.2 Aspek Teknis dan Teknologi Penilaian aspek teknis didasarkan pada hal-hal yang bersifat teknis baik pada saat perencanaan maupun pengoperasian unit usaha produksi pakan konsentrat. Penilaian tersebut meliputi layout unit usaha pakan konsentrat pada lokasi peternakan setelah pengembangan usaha, skala operasi, mesin dan alat-alat yang sudah tersedia, jenis dan karakteristik saprotan yang akan dijadikan bahan baku dalam proses produksi pakan konsentrat, teknologi yang akan digunakan, serta bagaimana tahapan proses produksi yang akan diterapkan oleh perusahaan setelah adanya recana pengembangan usaha tersebut. Secara teknis rencana pengembangan usaha dalam peningkatan kapasitas produksi pakan konsentrat dapat dilaksanakan apabila kebutuhan bisnis dapat dipenuhi, baik kebutuhan akan bahan-bahan maupun kebutuhan akan fasilitas dan teknologi. Hasil dari aspek teknis akan menentukan
nilai-nilai yang terdapat dalam aspek finansial dan
ekonomi sehingga menentukan menguntungkan (layak) atau tidaknya bisnis secara finansial. 4.4.3 Aspek Organisasi dan Manajemen Aspek organisasi dan manajemen merupakan deskripsi mengenai peranan fungsi manajemen dalam pelaksanaan rencana pengembangan usaha tersebut. Deskripsi ini akan menjelaskan tentang perencanaan manajemen organisasi (struktur organisasi dan uraian pekerjaan), perencanaan manajemen sumberdaya manusia (pembagian tugas, perekrutan tenaga kerja, dan pembagian jam kerja untuk setiap bagian pekerjaan), perencanaan manajemen pemasaran, dan perencanaan manajemen keuangan. 4.4.4 Aspek Finansial Aspek finansial akan menguraikan perencanaan biaya dan pendanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan usaha melalui peningkatan jumlah produksi dan perbaikan sistem manajemen pada unit usaha pakan kosentrat. Penilaian aspek finansial diperlukan untuk menilai kelayakan usaha dari segi finansial. Alat ukur kelayakan usaha yang digunakan antara lain terdiri dari
28
enam komponen yaitu Bisnissi Laba Rugi, Bisnissi Cashflow, Net Presen Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Ratio (Net B/C), Payback Period (PP), analisis Sensitivitas. 1. Laba Rugi Salah satu analisis finansial yang digunakan dalam Analisis kelayakan Usaha ini adalah laba rugi. Laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan yang meringkas penerimaan dan pengeluaran selama periode akuntansi (Gittinger, 1986). Laporan laba rugi terdiri dari beberapa komponen yaitu Total Revenue (TR), Total Fixed Cost (TFC), Total Variabel Cost (TVC), Total Cost (TC), laba kotor, pajak dan laba bersih setelah pajak. Pendapatan bersih atau laba adalah apa yang tersisa setelah dikurangkan dengan pengeluaran–pengeluaran yang timbul di dalam memproduksi barang dan jasa atau dan penerimaan yang diperoleh dengan menjual barang dan jasa tersebut. a. Total Penerimaan Penerimaan total merupakan total uang yang dibayarkan kepada produsen untuk suatu produk, dan dihitung sebagai perkalian antara produk dan kuantitas produk yang diminta. Komponen penerimaan diperoleh dari penjualan produk pakan konsentrat dan penjualan karung bekas kemasan bahan baku pakan konsentrat. b. Biaya Biaya merupakan sejumlah nilai atau pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan usaha. Secara umum, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan suatu usaha terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi. Sedangkan biaya vairiabel adalah biaya yang jumlahnya berubah seiring dengan jumlah produksi dan besarnya proposional. c. Laba atau Rugi Bersih Laba bersih dapat diperoleh dari selisih antara total penerimaan dengan total pengeluaran yang telah dikurangi dengan pajak yang telah ditetapkan oleh
29
pemerintah dalam UU No. 36 Pasal 17 ayat 1 huruf b Tahun 2008 mengenai pajak penghasilan badan. Rugi laba dihitung dengan menggunakan rumus berikut : 2. Cashflow Menurut Umar (2003) laporan perubahan kas (Cashflow) disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya. Suatu cashflow terdiri dari beberapa unsur yang nilainya disusun berdasarkan nilai tahapan bisnis. Unsur-unsur tersebut terdiri dari komponen inflow (Arus Penerimaan), outflow (Arus Pengeluaran), net benefit (Manfaat Bersih) dan Incremental Net Benefit (Manfaat Bersih Tambahan). Komponen inflow meliputi Nilai Produksi Total, Penerimaan Pinjaman, Grants (Bantuan), Nilai Sewa, dan Salvage Value (Nilai Sisa). Komponen outflow terdiri dari biaya investasi, biaya operasional/produksi, Pajak dan Debt Service (bunga Pinjaman). Komponen-komponen pada cashflow dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komponen – Komponen pada Perhitungan Cashflow A. Inflow (Penerimaan)
1
2
Tahun Bisnis 3 .
.
n
1. Nilai Produksi Total 2. Pinjaman (Kredit) 3. Grants (Bantuan) 4. Nilai Sewa 5. Salvage Value Total Inflow B. Outflow (Pengeluaran)
1. Investasi 2. Operasional / Produksi 3. Debt Service 4. Replacement Total Outflow C. Benefit Sebelum Pajak (A+B) D. Pajak E. Benefit Sesudah pajak (C-E) PV ( E x Discount factor )
30
3. Net Present Value Net Present Value (NPV) suatu bisnis adalah selisih Present Value (PV) dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (Umar, 2003). NPV menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari suatu bisnis selama umur bisnis dan tingkat discount rate tertentu. Nilai NPV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : Bt : Manfaat (penghasilan) kotor pada tahun t Ct : Biaya usaha yang dikeluarkan pada tahun t t : Tahun N : Umur Ekonomis i : Discount Rate (tingkat suku bunga) Kriteria penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai NPV adalah sebagai berikut : a. NPV > 0, artinya usaha tersebut menguntungkan dan layak untuk dijalankan. b. NPV < 0, artinya usaha tersebut tidak menguntungkan atau tidak layak untuk dijalankan. Ada penggunaan lain yang lebih menguntungkan untuk sumbersumber yang diperlukan usaha. 4. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rati0) Menurut Umar (2003) Net Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara jumlah nilai sekarang yang bernilai positif dengan jumlah nilai sekarang yang bernilai negatif. Perhitungan Net B/C digunakan untuk mengetahui berapa nilai manfaat yang diperoleh dari biaya yang dikeluarkan. Penilaian kelayakan investasi berdasarkan nilai Net B/C adalah : 3.
Net B/C > 1, artinya usaha layak dan menguntungkan untuk dilaksanakan.
4.
Net B/C < 1, artinya usaha tidak layak dan tidak menguntungkan untuk dilaksanakan. 31
Rumus yang digunakan untuk menghitung Net B/C adalah :
Keterangan : Bt : Benefit (penghasilan) yang diterima pada tahun t Ct : Cost (biaya) yang dikeluarkan pada tahun t i : Discount Rate (tingkat suku bunga) t : Tahun n : Umur Ekonomis 5. Internal Rate of Return (IRR) Menurut Umar (2003), metode ini digunanakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari IRR adalah sebagai berikut :
Keterangan : i1 : Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV 1 (positif) i2 : Tingkat discount rate yang menghasilkan NPV 2 (negatif) NPV1 : Nilai bersih sekarang yang bernilai positif NPV2 : Nilai bersih sekarang yang bernilai negative Adapun penilaian kriteria kelayakan investasi berdasarkan nilai IRR adalah sebagai berikut : a. IRR < i (tingkat discount rate yang berlaku), artinya usaha tersebut tidak menguntungkan dan tidak layak untuk dilaksanakan.
32
b. IRR = i, artinya usaha tersebut tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian (berada pada titik impas). c. IRR > I, artinya usaha tersebut menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan. 6. Payback Period (PP) Menurut Umar (2003), Payback Period (PP) adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (Initial Cash Invesment) dengan menggunakan aliran kas. Rumus yang digunkan untuk menghitung Payback Period (PP) adalah sebagai berikut :
Keterangan : PP : Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi V : Jumlah modal investasi I : Manfaat hasil bersih rata-rata per tahun periode n : Umur Ekonomis usaha (tahun) i : Tingkat suku bunga yang berlaku Nilai Payback Period berbanding terbalik dengan nilai NPV, jika nilai NPV semakin besar maka menunjukkan waktu pengembalian semakin cepat. Suatu bisnis dikatakan menguntungkan dan layak jika PP lebih kecil dari umur bisnis (PP
n).
4.5 Asumsi Dalam Perhitungan Dalam perhitungan kelayakan terdapat beberapa perkiraan atau asumsi untuk memudahkan perhitungan. Adapaun perkiraan yang digunakan pada usaha produksi pakan konsentrat ini adalah sebagai berikut : a.
Umur bisnis adalah 10 tahun berdasarkan pada umur ekonomis mixer yang terbuat dari baja besi. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa mesin mixer merupakan asset penting dalam kegiatan pengolahan pakan konsentrat.
b.
Jumlah hari kerja dalam satu tahun adalah 360 hari, dengan asumsi hari libur tetap berproduksi.
33
c.
Harga pakan konsentrat dalam penelitian ini adalah harga rata-rata tetap yang berlaku bulan Mei 2011 yaitu sebesar Rp. 2.200/kg selama umur bisnis.
d.
Suku bunga yang digunakan adalah suku bunga deposito karena modal yang digunakan adalah modal sendiri. Besarnya bunga deposito yang dipilih adalah suku bunga deposito pada Bank BRI sebesar 6% per tahun. Bank BRI dipilih karena perusahaan melakukam transaksi di bank tersebut yang paling dekat lokasinya dengan perusahaan.
e.
Pajak Penghasilan (PPh) badan ditentukan menggunakan perhitungan pajak yang diatur dalam Undang-Undang RI No.36 pasal 17 ayat 1 huruf b Tahun 2008. (Sumber : Undang-Undang Pajak Penghasilan, Fokusmedia 2008) 1) Tarif tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b menjadi 25 persen yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010. Oleh karena itu pada tahun pertama bisnis sampai dengan akhir tahun bisnis dikenakan pajak penghasilan sebesar 25 persen.
f.
Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) berdasarkan UU RI No.12 Tahun 1994 adalah sebagai berikut : Jika nilai lahan dan bangunan dibawah 1 Milyar rupiah maka nila jual kena pajak diperhitungkan sebesar 20 persen, sedangkan jika nilai lahan dan bangunan di atas 1 Milyar rupiah maka nila jual kena pajak diperhitungkan sebesar 40 persen. Kemudian hasil dari perhitungan tersebut dikalikan 0,5 persen sebagai tarif PBB itulah hasil kena pajaknya. Adapun nilai lahan dan bangunan pada unit usaha pakan konsentrat adalah sebagai berikut : 1. Lahan
= Rp 200.000.000,-
Bangunan
= Rp 60.000.000,- +
Nilai Lahan & Bangunan
= Rp 260.000.000,-
2. Nilai kena pajak 20% (20% x Rp 260.000.000)
= Rp 52.000.000,-
3. Nilai lahan & bangunan kena pajak yaitu : = 0,5 % x Rp 52.000.000 = Rp 260.000 g. Metode Penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus. 34
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) berdiri pada tahun 1999 yang berlokasi di daerah Cisarua dengan populasi pertama 20 ekor sapi FH (Fries Holland) yang berproduksi rata-rata per hari 10 liter per ekor sapi, sapi perah yang dipelihara sebagian didapat dari peternak di lingkungan sekitar. Kemudian pada tahun 2000-2001 melakukan penambahan populasi sekitar 75 ekor dengan produksi susu rata-rata 13liter/ekor/hari, sapi tersebut merupakan hasil perkawinan dan juga pembelian dari peternakan di daerah Boyolali, Garut, dan Pangalengan (Bandung). Pada saat ini populasi sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming telah mencapai 141 ekor dengan produksi susu rata-rata 15 liter/ekor/hari. Pada tanggal 20 Juli 2007 didirikan unit bisnis produksi pakan konsentrat di lokasi peternakan CV. CIF. Unit bisnis pakan konsentrat CV, CIF mampu menghasilkan produk pakan konsentrat sapi perah sebesar 3.500 kg per hari. Produk pakan yang dihasilkan terdiri dari dua grade yaitu grade A dan grade B. Pakan konsentrat yang dihasilkan perusahaan memiliki merek CIF Laktafeed A dengan kandungan protein 17-18 persen dan CIF Laktafeed B dengan kandungan protein 11-12 persen. Namun, pada saat ini CIF hanya memproduksi pakan konsentrat grade A. Agar menghasilhan keluaran pakan konsentrat yang berkualitas dengan kandungan protein yang tinggi diperlukan bahan baku yang berkualitas baik pula. Bahan baku untuk formula pakan konsentrat diperoleh dari berbagai pemasok yang berasal dari berbagai daerah. Bahan baku pakan konsentrat terdiri wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molasses, garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Proses produksi pakan konsentrat ini dilakukan dari bahan baku sampai menjadi pakan konsentrat yang siap untuk dikonsumsi atau untuk dipasarkan. Produksi pakan konsentrat dalam satu hari dapat menghasilkan 3,5 ton. Kelebihan produk pakan konsentrat yang diproduksi oleh CIF dengan merek CIF Laktafeed dibandingkan
produsen
lain
adalah
kualitasnya
bagus
sehingga
dapat
meningkatkan produksi susu sapi dan menjadikan kondisi badan sapi semakin
35
baik. Perusahaan ini memiliki susunan organisasi dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Struktur organisasi CV. Cisarua Integrated dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Sruktur Organisasi CV. Cisarua Integrated Farming (2011)
Gambar 2 menunjukkkan pembagian tanggung jawab yang jelas. Struktur organisasi yang jelas akan memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan. 5.2 Lokasi dan Keadaan Geografis Perusahaan peternakan CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) terletak dikampung Baru Siraeum RT 03/006, Desa Cibereum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat berjarak ±22km dari pusat pemerintahan kota Bogor dengan topografi 1.000-1.200 m di atas permukaan laut, suhu lingkungan berkisar antara 24-27 C dengan kelembapan udar 85% serta curah hujan sebesar 3.500 mm per tahun. Keadaan suhu pada daerah ini sangat kondusif untuk usaha peternakan, dan tanahnya juga subur untuk mendukung penyediaan rumput. 5.3 Deskripsi Kegiatan Bisnis (Sub Sistem Agribisnis) CV. Cisarua Integrated Faming memiliki beberapa unit bisnis, namun pada saat ini unit bisnis yang masih berjalan ada 5 unit bisnis yang bertempat pada satu lokasi yang sama yaitu unit bisnis budidaya sapi perah, unit bisnis produksi pakan konsentrat, unit bisnis pupuk kompos, unit bisnis sayuran organic dan unit bisnis educational diary tour yang bertempat di
Kampung Paragajen Rt 03/06 Desa 36
Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Unit–unit bisnis tersebut memiliki kegiatan–kegiatan bisnis tersendiri yang terdiri dari pengadaan bahan baku, kegiatan proses produksi, distribusi, penyimpanan dan pemasaran produk. Proses produksi yang dilakukan meliputi proses budidaya sapi perah dengan hasil keluaran berupa susu murni dan proses produksi pakan konsentrat dengan hasil keluaran berupa pakan konsentrat yang memilki kandungan protein tinggi 16–17 persen dengan merek “ CIF LAKTAFEED”. 5.3.1 Sub-sistem Input Pengadaan bahan baku dilakukan secara kontinyu atas kerjasama dengan pemasok. CV. Cisarua Integrated Farming telah memiliki pemasok untuk mendukung kelancaran kegiatan produksi perusahaan. Pemasok tersebut meliputi pemasok tetap dan pemasok tidak tetap. Pemasok input tetap antara lain salah satu perusahaan peternakan pemasok sapi perah di Boyolali untuk input sapi perah. Inseminasi buatan dipasok dari CV. Larisa yang diperoleh dari Balai Besai Inseminasi Buatan di Singasari. Obat–obatan dipasok dari PT. Sanbe Farma. Bahan baku pakan konsentrat di pasok dari pedagang perseorangan yang berasal dari daerah Ciherang Bogor, Jakarta, Sukabumi, Cianjur dan Banten. Bahan penolong lainnya dipasok dari daerah Bogor. Untuk pemasok tidak tetap hanya memasok input pakan hijauan pada hari jumat dan minggu karena pada hari tesrsebut para krayawan diliburkan mengarit. Perusahaan akan membeli atau memasok pakan hijauan tersebut dari pemilik lahan hijauan yang lokasinya berada di sekitar Cisarua Bogor. Unit bisnis pakan konsentrat sudah berjalan sejak empat tahun yang lalu unit ini dibentuk untuk melakukan proses produksi pakan konsentrat. Adanya peluang usaha yang ditangkap oleh pemilik perusahaan dari bisnis produksi pakan konsentrat menjadi latar belakang unit bisnis ini berdiri dan didukung pula oleh kemampuan modal pemilik perusahaan untuk mendirikan unit bisnis ini. Tujuan pendirian unit bisnis pakan konsentrat adalah untuk efisiensi dalam memenuhi kebutuhan pakan konsentrat bagi unit bisnis budidaya sapi perah dan sebagian untuk dijual ke pasar.
37
Agar menghasilhan keluaran pakan konsentrat yang berkualitas dengan kandungan protein yang tinggi diperlukan bahan baku yang berkualitas baik bahan baku tersebut diperoleh dari berbagai pemasok bahan baku pakan konsentrat terdiri wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molasses, garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Tabel 3. Jenis, Harga dan Sumber Pemasok Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming 2011 No
Jenis Bahan Baku
Perusahaan / Daerah Pemasok
Harga/kg ( Rp )
1
Dedak padi
Sukabumi
1.800
2
Bungkil kelapa
Jakarta
2.600
3
Kacang hijau
Ciherang Bogor
3.900
4
Molases
Banten
1.500
5
Garam
Cianjur
650
6
Mineral
Lembah Hijau Multifarm
7
Kapur
Sukabumi
8
Wheat pollard
Jakarta
2.250
9
Jagung popcorn
Jakarta
2.000
10
Gaplek
Jonggol, Bogor
1.600
3.000 550
5.3.2 Sub-sistem Budidaya 5.3.2.1 Deskripsi Kegiatan Bisnis Budidaya Sapi Perah Kegiatan budidaya yang dilakukan meliputi proses pemeliharaan hingga penanganan susu. Adapun kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam budidaya sapi perah antara lain membersihkan kandang, memandikan sapi, pemberian pakan konsentrat dan pakan hijauan, penyediaan air minum, pemeriksaan kesehatan hewan dan reproduksi, pemerahan dan penanganan susu. Kegiatan pemeliharaan pada umumnya sama untuk setiap sapi, namun ada beberapa yang memerlukan perlakuan berbeda yaitu pemberian pakan dan pemerahan. Deskripsi tahapan kegiatan budidaya sapi perah
yang dilakukan di perusahaan CV. Cisarua
Integrated Farming adalah sebagai berikut :
a. Membersihkan kandang dan lingkungannya Kebersihan kandang harus selalu dijaga demi kenyamanan dan kesehatan sapi. Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan kandang dan lingkungannya 38
berdasarkan standart operational procedur ( SOP ) di CV. Cisarua Integrated Farming yaitu : 1. Jam Pelaksanaan Pegawai melakukan kebersihan kandang sapi perah tiga kali dalam sehari, yaitu : 1) Pagi
: pukul 03.30 – 05.00
2) Siang
: pukul 08.30 – 10.00
3) Sore
: pukul 15.00 – 16.00
2. Pelaksanaan Pada saat akan memulai kebersihan kandang, pastikan semua sarana kebersihan seperti sapu lidi, sekop, gacok, ember dan karung kotoran telah tersedia. 3. Tahapan Pelaksanaan Kebersihan Kandang a. Membersihkan kandang dan mengangkut kotoran dari kandang ke bak penampungan tiga kali sehari pada jam : 04.00, 08.30 dan 15.00 WIB. b. Membersihkan halaman dan lingkungan kandang c. Membersihkan dinding pondasi mess karyawan dan jalan menuju kandang isolasi . d. Merawat dan menyimpan alat – alat kebersihan setiap selesai digunakan e. Membetulkan saluran air, baik saluran kandang maupun ke sumber air. f. Bekerja sama dengan tenaga kerja bagian kebersihan lainnya g. Setiap kebun rumput dipanen, maka kotoran sapi langsung disebar di kebun rumput. 4. Hal-Hal yang Harus diperhatikan a. Seluruh sarana kebersihan kandang (sikat, sikop, ember, sapu lidi dan karung) tidak dibenarkan dipergunakan untuk kepentingan lain. b. Sarana kebersihan kandang dan lingkungan perusahaan disimpan di ruang/ tempat khusus.
b.
Memandikan sapi Sapi dimandikan sebanyak dua kali dalam sehari pada pagi dan sore hari
sebelum dilakukan proses pemerahan dengan tujuan untuk menjaga kesehatan
39
sapi. Kegiatan memandikan sapi harus dilaksanakan setiap hari sesuai dengan ketentuan supaya produksi susu tidak mengalami penurunan. c.
Pemberian pakan kepada ternak Pakan yang diberikan kepada ternak sapi terdiri dari dua jenis pakan , untuk
sapi dewasa diberikan pakan hijauan dan pakan konsentrat, sedangkan untuk pedet diberikan kolostrum dan susu sapi. Pemberian pakan kepada ternak harus sesuai dan tepat waktu agar kesehatan ternak terjaga dan hasil produksi tetap stabil jumlah dan kualitasnya. Deskripsi pemberian pakan pada sapi perah CV. Cisarua Integrated Farming sebagai berikut: a) Pakan Hijauan Pakan hijauan merupakan pakan utama sapi perah untuk dapat hidup, berproduksi dan berkembangbiak. Pakan hijauan (makanan kasar) ialah semua bahan makanan yang berasal dari tumbuh–tumbuhan atau tanaman dalam bentuk daun-daunan, ranting, bunga dan batang. Bahan ini pada umumnya dalam keadaan tebal, besar dan kasar yang kandungan energinya relatif rendah, tetapi merupakan sumber vitamin dan mineral yang bagus karena mengandung kadar air 70-80 persen. Pakan hijauan yang diberikan pada hewan biasanya berupa rumput gajah, klobot jagung, daun pisang dan rumput liar. Diantara jenis tersebut yang paling baik diberikan kepada sapi adalah rumput Kinggrass ( rumput raja ), rumput gajah dan klobot jagung. Adapun kandungan yang terdapat dalam rumput gajah adalah serat kasar yang baik bagi sapi. Klobot jagung berperan untuk meningkatkan lemak yang ada dalam susu, membuat susu akan terasa lebih enak dan kental serta baunya akan tercium wangi. Pakan hijauan tersebut diperoleh dari ladang sendiri di daerah Citeko dan ladang liar di daerah sekitar Citeko. Pakan hijauan dibrikan dua kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari setelah pemerahan, siang hari dan malam hari. Pada pagi hari, pakan hijauan diberikan pada pukul 06.15–06.30 setelah sapi dimandikan dan dilakukan pemerahan. Pada pagi hari pakan hijauan yang diberikan adalah 30 persen dari
40
kebutuhan per hari yang ditimbang dan diberikan sesuai kondisi sapi. Pada siang hari dilakukan pada pukul 12.00–12.30. Volume pakan hijauan yang diberikan adalah 20 persen dari kebutuhan per hari. Pada sore hari dilakukan pada pukul 17.15–17.30 setelah dimandikan dan pemerahan. Jumlah rumput yang diberikan adalah 40 persen dari kebutuhan per hari. Sedangkan pada malam hari dilakukan pada pukul 22.00-22.30, jumlah rumput yang diberikan adalah 10 persen dari kebutuhan per hari. Rumput yang akan diberikan kepada sapi akan di copper (dipotong – potong) terlebih dahulu agar sapi mudah mencerna rumput. Adapun jumlah pakan hijauan yang diberikan kepada tiap – tiap sapi perah sesuai bobot badan dapat kita lihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Pakan Hijauan yang Diberikan pada Sapi Perah di Peternakan CV. CIF No. 1 2 3 4
Jenis Sapi Pejantan Laktasi Dara Pedet 4 -8 bulan
Bobot Badan ( Kg ) 600 400 370 190
Jumlah Pakan ( Kg ) 60 40 37 19
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa pemberian pakan hijauan di perusahaan CV. Cisarua Integrated Farming sudah memenuhi tatalaksana pemberian pakan, yaitu 10 persen dari bobot badan sapi. Dengan demikian sapi yang memiliki bobot badan paling besar akan mendapat pakan hijauan yang lebih banyak. Sebaliknya sapi yang memiliki bobot badan paling kecil akan mendapat pakan hijauan yang lebih sedikit. b) Pakan Konsentrat Pakan konsentrat
merupakan
makanan
penguat bagi
sapi
karena
mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasar yang rendah. Pakan konsentrat sapi perah terdiri dari campuran bahan – bahan berupa biji – bijian dari tumbuh – tumbuhan, umbi – umbian dan hasil sampingan dari produk olahan pertanian. Bahan makanan konsentrat ini terdiri dari : wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molases (kecap dari tetes tebu), garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Jenis pakan konsentrat yang kini dipakai
41
perusahaan adalah merek CIF Laktafeed A dengan kandungan protein 17-18 persen dan CIF Laktafeed B dengan kandungan protein 11-12 persen. Kedua jenis pakan konsentrat tersebut merupakan hasil produksi sendiri. Pada pedet umur 4 – 8 bulan, pakan konsentrat yang diberikan adalah campuran dari wheat pollard dan jagung popcorn. Pemberian pakan konsentrat dilakukan tiga kali dalam sehari. Pemberian pertama dilakukan pada pagi hari setelah sapi dimandikan dan sebelum sapi diperah, jumlah. Pemberian kedua dilakukan sore hari setelah sapi dimandikan dan sebelum sapi diperah. Menurut Sudono, pemberian pakan konsentrat untuk pejantan, pedet dan dara berdasarkan bobot badan, yaitu berkisar antara 1–1.5 persen dari bobot badan sapi. Sedangkan untuk sapi laktasi berdasarkan jumlah produksi susu yang dihasilkan. Semakin banyak produksi susu yang dihasilkan maka semakin banyak pula pakan konsentrat yang harus diberikan. Adapun waktu, jumlah dan volume pakan konsentrat dapat di lihat pada Tabel 5. Tabel 5. Waktu dan Jumlah Pemberian Pakan Konsentrat pada Sapi Perah Waktu
Jam
Pagi
05.00 – 05.15
Siang
11.00 – 11.30
Sore
16.00 – 16.15
Volume Pakan Konsentrat 30 % dari kebutuhan/hari 20 % dari kebutuhan/hari 50 % dari kebutuhan/hari
Keterangan Ditimbang dan diberikan sesuai kondisi sapi Ditimbang dan diberikan sesuai kondisi sapi Ditimbang dan diberikan sesuai kondisi sapi
Sumber : Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat dan JICA, 2002
c) Kolostrum dan susu sapi Kolostrum adalah susu awal yang dihasilkan dari induk sapi selama tujuh hari pertama. Kolostrum diberikan untuk anak sapi (pedet) yang baru lahir, karena banyak mengandung zat kekebalan tubuh, protein, dan mineral bagi anak sapi (Sudono, 2003). Kolostrum mempunyai sifat pencahar dan menggertak alat pencernaan anak sapi agar bekerja dengan baik. Jika pemberian kolostrum ini terlambat maka pedet akan mudah terserang penyakit. Kolostrum berwarna kuning dengan struktur yang sangat kental (Sudono dalam Meka 2006).
42
Kolostum diberikan dua kali dalam sehari sebanyak satu liter setiap kali pemberian selama satu minggu. Pedet perlu diberikan bantuan kolostrum untuk minum susu mengingat kondisi pedet yang masih lemah. Cara mengajari pedet untuk minum susu yaitu dengan mencelupkan jari pada kolostrum, lalu jari tersebut diberikan pada moncong pedet kemudian mengarahkan moncong pedet perlahan-lahan pada ember yang berisi kolostrum tersebut. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai pedet bisa minum sendiri. Biasanya pedet sudah bisa minum susu sendiri pada hari ke tiga pemberian kolostrum. 5.3.2.2 Deskripsi Kegiatan Bisnis Produksi Pakan Konsentrat Pengembangan usaha peternakan sapi perah pada perusahaan CIF dengan melakukan penambahan populasi sapi perah juga harus didukung oleh ketersediaan pakan yang cukup. Produktifitas dan kualitas susu segar yang dihasilkan oleh sapi perah sangat dipengaruhi oleh pakan, baik pakan hijauan maupun pakan konsentrat. Pakan konsentrat merupakan pakan penguat bagi sapi perah karena mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasarnya yang rendah. Sebelum berdiri unit bisnis pakan konsentrat, CIF memasok pakan konsentrat dari KPS Bogor. Adanya peluang usaha yang ditangkap oleh pemilik perusahaan dari bisnis produksi pakan konsentrat dan didukung oleh kemampuan dalam pengadaan sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya modal menjadi latar belakang unit bisnis ini berdiri. Tujuan didirikannya unit bisnis pakan konsentrat di CV. Cisarua Integrated Farming ini adalah untuk efisiensi dalam memenuhi kebutuhan pakan konsentrat unit bisnis budidaya sapi perah yang dimiliki CIF dan sebagian lagi untuk dijual ke pasar. Kegiatan proses produksi dalam unit bisnis ini, menghasilkan keluaran berupa pakan konsentrat yang berkualitas dengan merek dagang CIF Laktafeed yang terdiri dari dua grade yaitu grade A dan B. Produk CIF Laktafeed A merupakan pakan konsetrat dengan kandungan protein tinggi yaitu 17–18 %. Sedangkan produk CIF Laktafeed B merupakan pakan konsentrat dengan kandungan protei 11–12 %. Namun, pada saat ini CIF hanya memproduksi pakan konsentrat grade A. Agar menghasilhan keluaran pakan konsentrat yang
43
berkualitas dengan kandungan protein yang tinggi diperlukan bahan baku yang berkualitas baik pula. Bahan baku untuk formula pakan konsentrat diperoleh dari berbagai pemasok yang berasal dari berbagai daerah. Bahan baku pakan konsentrat terdiri wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molasses, garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Proses produksi pakan konsentrat ini dilakukan dari bahan baku sampai menjadi pakan konsentrat yang siap untuk dikonsumsi atau untuk dipasarkan. Produksi pakan konsentrat dalam satu hari dapat menghasilkan 3–4 ton. Kelebihan produk pakan konsentrat yang diproduksi oleh CIF dengan merek CIF Laktafeed dibandingkan
produsen
lain
adalah
kualitasnya
bagus
sehingga
dapat
meningkatkan produksi susu sapi dan menjadikan kondisi badan sapi semakin baik. Kegiatan produksi pakan konsentrat yang dilakukan berdasarkan Standart Operational Procedur (SOP). Pada divisi pakan konsentrat terdapat satu orang supervisor dan tiga orang tenaga kerja yang melakukan kegiatan produksi. Kegiatan proses produksi pakan konsentrat dilakukan dari pukul 07.00–12.00 WIB dan pukul 13.00-16.00 WIB. Secara garis besar terdiri beberapa tahapan, tahapan tersebut meliputi meliputi proses penimbangan bahan baku, proses pembuatan formula pakan konsentrat, proses pencampuran bahan baku dalam mixer, penimbangan hasil keluaran akhir dan pengemasan. Deskripsi tahapan kegiatan produksi pakan konsentrat yang dilakukan pada CV. Cisarua Integrated Farming adalah sebagai berikut : •
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pakan Konsentrat : Melaksanakan kegiatan penerimaan dan pencatatan
bahan baku,
penimbangan, mixer, pengemasan dan penjualan pakan konsentrat berdasarkan SOP. A. Jam Masuk Semua karyawan konsentrat melakukan kegiatan pada pukul : 1. Senin – Kamis dan Sabtu : 07.00-12.00 dan 13.00-16.00 2. Jumat
: 07.00-11.00 dan 13.15-16.00
B. Pelaksanaan penimbangan baham baku, mixer, dan penjualan bahan jadi (pakan konsentrat)
44
Sebelum kegiatan produksi harus dilakukan penimbangan bahan baku dengan benar dan tepat sesuai dengan formula yang sudah ditetapkan oleh supervisor pakan konsentrat. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1) Penimbangan bahan baku disesuaikan dengan formula yang ditetapkan 2) Penimbangan bahan baku untuk mixer tidak boleh lebih atau kurang dari komposisi formula yang sudah ditetapkan 3) Lamanya mixer 20 menit setelah bahan baku masuk semua ke dalam mixer 4) Penimbangan pakan konsentrat harus tepat dan benar 5) Pembelian/pengambilan pakan konsentrat harus memakai bon dan diketahui oleh supervisor 6) Pembelian/pengambilan pakan konsentrat dilakukan pada jam kerja, diluar jam kerja tidak boleh dilayani, kecuali ada izin dari supervisor 7)
Pencatatan kegiatan mixer harus dilaporkan pada sore hari ke supervisor
8)
Bersedia lembur apabila ada order atau bahan baku masuk yang mendadak
C. Pelaksanaan Persediaan Bahan Baku 1.
Karyawan konsentrat harus bongkar dan pak bahan paku yang datang tanpa kecuali
2.
Penerimaan bahan baku harus ditimbang kembali, dicatat dan diberi tanda tangan dengan hasil timbangan
3.
Bahan baku yang terdahulu harus didahulukan pemakaiannya.
4.
Bahan baku yang baru disusun rapi agar mudah dihitung kembali
5.
Pada akhir bulan akan didata kembali (Stock Opname) pada semua bahan baku
6.
Bon penerimaan dan hasil penimbangan harus sama dan dilaporkan ke supervisor
D. Sosialisasi/kerjasama kepada karyawan E. Pemberian Sangsi Mulai dari teguran, surat pernyataan (SP) sampai dengan pemberhentian (PHK) apabila karyawan tidak mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP). Adapun tahapan proses produksi pakan konsentrat adalah sebagai berikut :
45
a. Pengadaan Bahan Baku dan Persiapan Input yang digunakan untuk proses produksi pakan konsentrat terdiri dari wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molasses, garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Bahan baku tersebut dipasok dari beberapa pemasok di bergagai daerah. Jenis, harga dan pemasok bahan baku konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming dapat dilihat pada Tabel 6 :
Tabel 6. Jenis, Harga dan Pemasok Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CIF No
Jenis Bahan Baku
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Dedak padi Bungkil kelapa Kacang hijau Molases Garam Mineral Kapur Wheat pollard Jagung popcorn Gaplek
Perusahaan / Daerah Pemasok Sukabumi Jakarta Ciherang Bogor Banten Cianjur Lembah Hijau Multifarm Sukabumi Jakarta Jakarta Jonggol, Bogor
Harga/kg ( Rp )
1.800 2.600 3.900 1.500 650 3.000 550 2.250 2.000 1.600
Bahan–bahan baku tersebut disimpan dan disusun berdasarkan jenisnya di gudang penyimpanan. Pada tahap persiapan, tenaga kerja bagian produksi pakan konsentrat akan menyiapkan peralatan dan bahan – bahan. Peralatan yang harus dipersiapkan untuk proses produksi pakan konsentrat adalah timbangan, dorongan, karung, serokan, ember, mesin jahit, pisau dan peralatan pendukung lainnya. b. Penimbangan bahan baku Proses penimbangan bahan baku dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 07.00 WIB yang dilakukan oleh tiga orang pekerja di gudang penyimpanan. Bahan-bahan baku yang akan digunakan untuk membuat formula pakan konsentrat ditimbang sesuai kebutuhan per satu kali proses mixer yang disesuaikan dengan kapasitas mixer yang dimiliki. Dalam satu kali proses produksi, pencampuran bahan baku dalam mixer akan menghasilkan keluaran sebanyak 350 kg pakan konsentrat. Komposisi bahan baku untuk membuat formula pakan konsentrat dalam satu kali proses mixer dapat dilihat pada Tabel 7. 46
Tabel 7. Jumlah Bahan Baku Pakan Konsentarat yang Dibutuhkan dalam Satu Kali Proses Mixer Bahan Baku Rasio ( % ) Kg No 1 Dedak Padi 32.3 113.05 2 Bungkil Kelapa 15.0 52.5 3 Kacang Hijau 6.0 21 4 Molasses 8.0 28 5 Garam 0.7 2.45 6 Mineral 1.0 3.5 7 Kapur 2.0 7 8 Wheat Pollard 10.0 35 9 Jagung Popcorn 10.0 35 10 Gaplek 15.0 52.5 Jumlah 100 350
c. Pembuatan formula pakan konsentrat Bahan baku yang telah ditimbang akan diangkut oleh pegawai bagian pakan konsentrat ke ruangan depan tempat proses mixer akan dilakukan. Setelah semua bahan baku selesai diangkut, akan dilakukan proses pembuatan formula pakan konsentrat. Pembuatan formula pakan konsentrat dilakukan dua tahap, tahap pertama yaitu tahap pencampuran beberapa jenis bahan baku dengan melakukan pengadukan oleh tangan yang dilakukan pegawai di atas sebuah alas karung. Bahan baku yang dicampur dan diaduk di atas alas karung tersebut adalah wheat pollard, jagung popcorn, kapur, mineral, garam dan molasses. Tahap kedua yaitu memasukkan langsung bahan baku lainnya ke dalam mixer tanpa dilakukan pencampuran terlebih dahulu sebelum proses mixer, bahan baku tersebut adalah wheat pollard, dedak padi, kacang hijau, gaplek, dan bungkil kelapa. d. Pencampuran bahan baku dalam mixer Setelah proses pembuatan formula yang terdiri dari berbagai jenis campuran bahan baku dan bahan baku lainnya yang telah disiapkan namun belum diaduk menjadi satu, akan dimasukkan ke dalam mixer. Tahap pertama adalah mendekatkan bahan baku yang belum dicampur dan diaduk ke dekat mixer, terdiri wheat pollard, dedak padi, kacang hijau, gaplek, dan bungkil kelapa. Sebelum kegiatan mixer dilakukan, pegawai akan menyalakan mesin mixer, mesin mixer
47
tersebut bekerja menggunakan tenaga listrik dan bahan bakar solar. Setelah mesin mixer menyala,
bahan baku yang telah didekatkan dengan mixer tersebut
dimasukkan satu persatu secara bergiliran, kemudian baru dimasukkan bahan baku yang telah dicampur dan diaduk sebelumnya yang terdiri jagung popcorn, kapur, mineral, garam dan molasses. Pemberian molasses terhadap campuran bahan baku pakan konsentrat memiliki pengaruh terhadap rasa pakan konsentrat yang akan dihasilkan, karena molasses terbuat dari sari tebu yang berbentuk seperti kecap manis. Rasa yang dihasilkan adalah rasa manis yang disukai oleh hewan ternak sapi perah sehingga nafsu makannya bertambah. Proses pencampuran formula yang terdiri dari berbagai bahan baku tersebut dalam mixer dilakukan selama 20 menit. Selama proses mixer berjalan, para pegawai akan menyiapkan formula bahan baku lagi yang akan digunakan untuk tahap mixer selanjutnya. Produksi pakan konsentrat dalam satu hari kerja akan terdiri dari 9 - 10 kali proses mixer, sehingga unit bisnis pakan konsentrat pada CIF ini akan memproduksi pakan konsentrat sebanyak 3,5 ton per hari. Hasil produksi per hari sebagian akan digunakan untuk pemberian pakan hewan ternak sapi perah milik CV. Cisarua Integrated Farming sendiri yaitu sebanyak 1,3 ton, sedangkan selebihnya untuk dipasarkan. e. Pengemasan Pengemasan produk pakan konsentrat dilakukan dengan cara sederhana. Pakan konsentrat yang telah siap, dikemas dalam karung plastik dengan ukuran tiap kemasan sebanyak 40 kg. Setelah dikemas dalam karung plastik akan dilakukan proses penjahitan karung dengan mesin jahit. Kemasan tersebut tidak terdapat label karena biaya untuk kemasan yang memilki label cukup mahal, sehingga perusahaan memilih kemasan karung plastik polos. Label dan merek pakan konsentrat hasil produksi CIF hanya dibuat seperti brosur yang berisi tulisan mengenai merek, logo dengan gambar sapi perah, kandungan protein dan bahan baku yang digunakan. Pakan konsentrat tersebut dipasarkan dengan merek CIF Laktafeed A untuk grade A dengan kandungan protein 17–18 persen dan harga jualnya adalah Rp 2.200 per kg. Sedangkan CIF Laktafeed B untuk grade B dengan kandungan 48
protein 11–12 persen dan harga jualnya sebesar Rp 1.600 per kg . Namun untuk saat ini CIF hanya memproduksi pakan konsentrat grade A. Setelah dikemas, pakan konsentrat tersebut akan disimpan dengan disusun rapi di gudang konsentrat dan siap untuk dijual. 5.3.2.3 Deskripsi Kegiatan Bisnis Educational Diary Tour CV. Cisarua Integrated Farming juga memiliki unit bisnis di bidang agrowisata yang berbasis pendidikan mengenai tata cara beternak sapi perah. Kegiatan unit bisnis ini memiliki konsep pendidikan tentang dunia peternakan sapi perah yang diadakan oleh CV. Cisarua Integrated Farming. Dengan konsep liburan sambil menikmati suasana alam yang berudara segar dan sejuk di daerah Puncak, Bogor. Peserta Dairy Educational Tour akan mendapatkan materi ilmu seputar dunia peternakan sapi perah, materi yang dapat diperoleh tersebut antara lain : 1. Pengenalan alam 2. Mengenal jenis sapi perah 3. Tata Laksana Pemeliharaan 4. Cara Pengolahan Susu 5. Pembuatan Pakan Konsentrat 6. Analisa Usaha Budidaya Sapi Perah 7. Cara Pembuatan Kompos 8. Cara Bertanam Sayuran Organik 9. Cara Pengolahan Susu Pasteurisasi Paket materi yang disampaikan disesuaikan dengan tingkat usia dan jenjang pendidikan peserta. Dairy Educational Tour ini dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat perseorangan/keluarga, lembaga pendidikan serta kalangan praktisi. Dengan suasana yang nyaman dan aman, Dairy Educational Tour memang dirancang untuk semua lapisan masyarakat yang ingin belajar sambil menikmati liburan. Peserta selain mendapatkan materi yang disampaikan oleh staf CV. Cisarua Integrated Farming yang sudah berpengalaman, juga dapat berinteraksi langsung dengan ternak, seperti memberi pakan hijauan, memerah susu, bermain
49
dan memberi minum susu kepada anak sapi (pedet). Tarif yang dikenakan bagi konsumen untuk mengikuti tour ini adalah Rp 15.000 per orang.
50
VI. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK NON FINANSIAL CV. CISARUA INTEGRATED FARMING 6.1. Aspek Pasar dan Pemasaran Analisis aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk menunjukkan potensi dari permintaan pasar yaitu peternak sapi perah di wilayah Kecamatan Cisarua dan sekitarnya yang berjumlah ± 30 peternak dengan kebutuhan pakan konsentrat rata-rata 8.000-10.000 kg/hari. Agar kegiatan pemasaran tersebut dapat tepat pada sasaran pasar, maka perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan melakukan bauran pemasaran (marketing mix) dalam melakukan kegiatan pemasarannya. 6.1.1. Potensi Pasar Target pasar pakan konsentrat sapi perah CV. Cisarua Integrated Farming antara lain yaitu peternak sapi perah yang berada di kawasan Kecamatan Cisarua Bogor. Jumlah Peternak sapi perah di Kecamatan Cisarua Bogor kurang lebih berjumlah 30 peternak. Tingginya permintaan akan pakan konsentrat dari pasar (peternak sapi perah daerah Cisarua dan sekitarnya) sebesar 8.000-10.000 kg/hari yang belum mampu terpenuhi seluruhnya oleh CV. Cisarua Integrated Farming. Unit Usaha Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming memproduksi pakan konsentrat sebanyak 5.000 kg per hari. Produksi per hari sebagian akan digunakan untuk pemberian pakan hewan ternak sapi perah milik CV. Cisarua Integrated Farming sendiri yaitu sebanyak 1.300 kg, selebihnya akan dipasarkan. Perusahaan baru dapat memenuhi permintaan pasar 3.700 kg, olek karena itu masih terdapat peluang atau potensi pasar sebesar 6.300 kg yang masih bisa dipenuhi oleh perusahaan. 6.1.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi (Kotler, 1995). Bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan merupakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya dalam rangka menstabilkan posisi yang kuat dalam pasar sasaran. Masing-masing sarana pemasaran yang dirancang 51
perusahaan tersebut merupakan suatu langkah yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dalam meramu bauran pemasaran tersebut, perusahaan lebih menyesuaikan dengan kerakteristik produk, permintaan konsumen, kemampuan pasar dan karakteristik dari segmen pasar yang dituju. a. Produk (Product) Produk yang ditawarkan oleh unit bisnis ini adalah pakan konsentrat yang berkualitas baik dengan merek CIF Laktefeed. Pakan konsentrat merupakan pakan penguat bagi sapi perah karena mengandung kadar energi dan protein tinggi serta serat kasarnya yang rendah. Pakan konsentrat sapi perah terdiri dari campuran bahan–bahan berupa biji–bijian dari tumbuh–tumbuhan, umbi–umbian dan hasil sampingan dari produk olahan pertanian. Nilai protein yang terkandung pada pakan yang dihasilkan adalah 17-18 persen. Pakan konsentrat terbuat dari bahan baku terbaik yaitu wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, jagung, gaplek, bungkil kedelai, kalsium, mineral, kacang hijau, molasses, garam, dan kapur. Melalui hasil penelitian tenaga ahli pada perusahaan bahan-bahan yang terkandung dalam pakan konsentrat ini sangat penting dalam pertumbuhan dan kesehatan sapi. Molasses dan kacang hijau yang sudah digunakan dalam kandungan bahan baku pakan konsentrat menjadi keunggulan pakan konsentrat yang dihasilkan. Kualitas yang baik dari pakan konsentrat ini telah terbukti pada sapi di unit bisnis sapi perah. Dengan pakan konsentrat yang diproduksi hasil produksi susu sapi menjadi semakin meningkat dan kondisi badan sapi pada saat normal dan setelah melahirkan juga sehat. Kegiatan proses produksi dalam unit bisnis ini, menghasilkan pakan konsentrat yang berkualitas dengan merek dagang CIF Laktafeed yang terdiri dari dua grade yaitu grade A dan B. Produk CIF Laktafeed A merupakan pakan konsetrat dengan kandungan protein tinggi yaitu 17–18 persen dan TDN sebesar 72,62. Sedangkan produk CIF Laktafeed B merupakan pakan konsentrat dengan kandungan protei 11–12 persen. Namun, pada saat ini CIF hanya memproduksi pakan konsentrat grade A. Agar menghasilhan keluaran pakan konsentrat yang berkualitas dengan kandungan protein yang tinggi diperlukan bahan baku yang berkualitas baik pula.
52
Pakan konsentrat CIF Laktafeed memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan pakan konsentrat yang dihasilkan oleh produsen lain yaitu 1) Pakan konsentrat yang dihasilkan berkualitas baik dengan kandungan protein tinggi, sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas sapi perah dalam menghasilkan susu. 2) Sapi perah yang baru melahirkan, kondisi badannya tidak cepat ambruk/lumpuh setelah mengkonsumsi pakan konsentrat CIF Laktafeed. 3) Harga CIF Laktafeed dengan kandungan protein 17-18 persen lebih terjangkau yaitu Rp 2.200 jika dibandingkan dengan harga pakan konsentrat lain di pasar yang memiliki kandungan protein sama yaitu sekitar Rp 3.000 4) CIF Laktafeed sudah tidak menggunakan onggok seperti produk pakan konsentrat lainnya, penggunaan onggok pada CIF Laktefeed digantikan dengan gaplek. Produk pakan konsentrat dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Produk Pakan Konsentrat Grade A pada CV. CIsarua Integrated Farming (2011) b. Harga (Price) Harga pakan konsentrat CIF Laktafeed A dengan kandungan protein 17-18 persen dalam satu kemasan karung seberat 40 kg adalah Rp. 88.000 atau sebesar Rp. 2200 per kg. Harga yang ditetapkan oleh CV. Cisarua Integrated Farming adalah harga yang lebih rendah dibanding harga pakan dengan kandungan protein yang sama (17-18 persen) pesaing lainnya di pasar yaitu sekitar Rp 3.000. Namun kualitas dan kandungan protein pakan konsentrat yang dihasilkan jauh lebih baik. Dalam memproduksi pakan konsentrat, CV. Cisarua Integrated Farming selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dengan kualitas yang dihasilkan. Penetapan
53
harga jual pakan konsentrat berdasarkan harga pokok produksi per kilogram pakan konsentrat sebagai berikut : Harga Pokok Produksi CIF Laktafeed A/kg: Biaya BahanBaku Tenaga Kerja Bahan Bakar & Perawatan Mesin Biaya Penyediaan & Jahit Karung Resiko Produksi Lain-lain Susut HPP Harga Jual Margin
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1,905 31 13 3 20 10 29 + 2,011 2,200 189
c. Promosi (Promotion) Promosi menganjurkan
adalah
kegiatan
pelanggan
sasaran
yang
mengkonsumsi
untuk
membelinya.
jasa
produk
Target
dan
konsumen
perusahaan pada unit bisnis pakan konsentrat adalah pengusaha peternakan sapi perah di Kecamatan Cisarua Bogor dan daerah sekitarnya. Perusahaan tidak melakukan promosi secara khusus, promosi dilakukan dengan cara personal selling, brosur dan melalui internet pada website yang telah dimilik CV. Cisarua Integrated Farming yaitu www.cisarua.multiply.com. Selain itu perusahaan akan memberikan penyuluhan kepada peternak sapi perah mengenai pemberian pakan konsentrat menggunakan produk CIF Laktafeed A tidak memerlukan lagi tambahan ampas tahu, yang sering digunakan oleh para peternak sapi perah yang berada di wilayah Kecamatan Cisarua Bogor sebagai kebiasaan pada pola pemberian pakan konsentrat pada hewan ternak mereka. d. Distribusi (Place) Distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran dan mempermudah penyampaian barang-barang dan jasa dari produsen sampai konsumen sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan. Strategi distribusi yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara memperpendek rantai pemasaran. Saluran pemasaran produk dapat dikelompokkan kedalam tiga tingkatan, yaitu saluran pemasaran tingkat nol, saluran pemasaran tingkat satu, dan saluran pemasran tingkat tiga (Swastha, 1995). Saluran pemasaran produk tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
54
Gambar 4. Saluran Distribusi Produk CIF Laktafeed CV. Cisarua Integrated Farming (2011)
Gambar 4 menunjukkan perusahaan memiliki satu saluran pemasaran dalam memasarkan pakan konsentrat yang diproduksi. Pada saluran pemasaran tingkat nol dan tidak memberikan jasa delivery order, perusahaan menjual pakan konsentrat langsung ke konsumen akhir.
6.1.3. Hasil Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran Berdasarkan analisis aspek pasar dan pemasaran, potensi pasar dan strategi pemasaran dinilai cukup memadai untuk pemasaran produk. Permintaan pakan konsentrat di Kecamatan Cisarua dan sekitarnya sangat tinggi sekitar 10 ton per hari sehingga ada gap antara permintaan dan penawaran pakan konsentrat sekitar 5000 kg sebagai peluang untuk meningkatkan produksi pakan konsentrat dalam memenuhi permintaan pasar yang ada. Selain itu perusahaan telah menerapkan bauran pemasaran dari segi produk yang memiliki kualitas pakan dengan protein tinggi sekitar 17-18 persen, harga produk yang lebih terjangkau Rp 2.200 per kg dibandingkan produk konsentrat lain di pasar yang harganya mencapai Rp 3.000 per kg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada aspek pasar dan pemasaran, usaha peningkatan produksi pakan konsentrat layak untuk dijalankan. 6.2. Aspek Teknis Aspek teknis merupakan aspek penting dalam perencanaan bisnis, tanpa aspek
teknis
perusahaan
akan
mengalami
kesulitan
dalam
melakukan
pengembangan bisnis. Adapun aspek teknis dalam usaha produksi pakan konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming ini meliputi lokasi bisnis, peralatan, bahan baku dan kapasitas produksi.
55
6.2.1. Lokasi Bisnis Lokasi bisnis untuk unit bisnis pakan konsentrat pada perusahaan CV. Cisarua Integrated Farming ini mencakup lokasi untuk lahan pabrik untuk proses produksi dan gudang bahan baku pakan konsentrat. Lokasi pabrik dan gudang bahan baku yang digunakan dalam usaha produksi pakan konsentrat ini adalah menggunakan dua bangunan yang berdekatan terbuat dari rangkaian bambu, masing-masing bangunan berukuran 30 m2 x 8 m2 . Lokasi bangunan ini terletak di lahan peternakan milik CV. Cisarua Integrated Farming, tepatnya di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Lahan tempat berdirinya bangunan tersebut adalah lahan sendiri dari pemilik CV. Cisarua Integrated Farming, sehingga tidak perlu menyewa atau membeli lahan baru. Letak bangunan pabrik dan gudang penyimpanan bahan baku konsentrat ini dekat dengan jalan raya, hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam pengadaan bahan baku yang diperlukan ataupun dalam hal penjualan pakan konsentrat. Selain itu, bangunan pabrik dan gudang dilengkapi oleh fasilitas sumber energi listrik, sumber air, tenaga kerja, dan fasiltas transportasi yang memadai. Pabrik pakan konsentrat dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Pabrik Pakan Konsentrat Tampak Samping pada CV. Cisarua Integrated Farming (2011) 6.2.2. Peralatan Dalam proses produksi pakan konsentrat CIF Laktafeed A membutuhkan alat-alat dan mesin yang akan digunakan untuk memproduksi pakan konsentrat dan juga membantu kelancaran jalanya proses produksi. Mesin-mesin yang digunakan adalah mesin mixer dan mesin jahit karung. Mesin mixer digunakan untuk mencampur seluruh bahan baku pakan konsentrat agar merata. Mesin jahit
56
digunakan untuk menjahit kemasan pakan konsentrat berupa karung plastik dengan ukuran tiap kemasan sebesar 40 kg. Penjahitan karung dilakukan pada saat proses pengemasan dan setelah proses penimbangan. Alat-alat lain yang digunakan dalam proses produksi pakan konsentrat adalah trolly, timbangan duduk dan gantung, sekop, ember, gayung, sekop, karung, serta pisau. Mixer yang digunakan pada unit bisnis pakan konsentrat dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Mixer Kapasitas 1,5 Ton pada CV. Cisarua Integrated Farming (2011)
6.2.3. Bahan Baku Bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi pakan konsentrat CIF Laktafeed A ini terdiri dari dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molasses, garam, mineral, kapur, wheat pollard, jagung popcorn dan gaplek. Untuk pemerolehan bahan baku bungkil kelapa, jagung popcorn, wheat pollard didapat dari pemasok yang berada di Jakarta, dedak padi dan gaplek didapat dari pemasok di Sukabumi, molasses didapat dari pemasok di Banten, kacang hijau didapat dari pemasok di Ciherang Bogor. Sedangkan mineral dari Lembah Hijau Multifarm, kapur dari Sukabumi dan di dapat dari Cianjur. Dedak padi dibeli dengan harga Rp 1.800/kg, bungkil kelapa dibeli dengan harga Rp 2.600/kg, kacang hijau dibeli dengan harga Rp 3.900/kg, molasses dibeli dengan harga Rp 1.500/kg, garam dibeli dengan harga Rp 650/kg, mineral dibeli dengan harga Rp 3.000/kg, kapur dibeli dengan harga Rp 550/kg, wheat pollard dibeli dengan harga Rp 2.250/kg, jagung popcorn dibeli dengan harga Rp 1.600/kg, dan gaplek dibeli dengan harga Rp 2.000/kg. Cara 57
pembayaran dari unit bisnis pakan konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming kepada pemasok dilakukan secara cash and carry. Bahan baku untuk formula pakan konsentrat diperoleh dari berbagai pemasok yang berasal dari berbagai daerah. Adapun bahan baku pakan konsentrat yang digunakan pada CV. Cisarua Integrated yaitu terdiri wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molasses, garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Wheat pollard merupakan limbah gandum dari industri tepung terigu PT. Bogasari. Bungkil kelapa merupakan limbah industri dari industry kelapa sawit yang berada di daerah Jakarta. Sedangkan molasses terbuat dari tetesan tebu yang memberikan aroma wangi pada pakan konsentrat yang sangat disukai oleh hewan ternak sehingga meningkatkan nafsu makan pada hewan ternak sapi perah. Bahan-bahan baku yang digunakan dalam memproduksi CIF Laktafeed A dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Bahan-Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming (2011) Kandungan gizi dan komposisi bahan baku yang dipergunakan oleh unit bisnis pakan konsentrat CV. CIF dalam pembuatan pakan konsentrat dapat dilihat pada Tabel 8.
58
Tabel 8. Kandungan Nutrisi Bahan Baku Pakan Konsentrat “CIF Laktafeed A” pada CV. Cisarua Integrated Farming, Tahun 2011. NO
BAHAN BAKU
KANDUNGAN NUTRISI BK
TDN
Prot
SK
BETN
Lemak
Abu
Ca
P
%
1 Dedak Padi
86.1
81.0
13.8
11.6
38.2
18.5
8.8
0.1
1.5
100
B. Kelapa
87.1
63.0
21.0
9.0
51.1
0.5
5.5
0.2
0.7
100
Onggok Kacang Hijau
88.1
69.0
1.5
16.5
62.4
4.5
15.0
0.2
0.5
100
86.0
76.7
45.0
5.6
29.4
1.3
5.9
0.3
0.7
100
Molases
82.4
70.7
3.9
0.4
84.4
0.3
11.0
0.9
0.1
100
Garam
100.0
-
-
-
-
-
100.0
-
-
100
Mineral
98.0
-
-
-
-
-
-
50.0
25.0
100
Kapur Kulit Kedelai
98.0
-
-
-
-
-
100.0
37.0
-
100
87.6
70.0
33.3
8.4
37.5
3.6
4.8
-
-
100
Pollard Jagung Popcorn
87.9
69.2
17.3
9.1
64.6
4.7
4.4
0.2
1.1
100
91.9
74.7
10.3
6.7
62.3
10.1
2.6
0.1
0.8
100
Gaplek
81.0
82.6
1.0
9.0
63.0
2.4
12.3
0.9
1.1
100
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sumber : CV. CIF, 2011 Keterangan : BK = Bahan Kering, TDN = Total Digestible Nutrient, Prot = Protein, SK = Serat Kasar, BETN = Bahan Ekstra tanpa Nutrisi, Ca = Kalsium.
6.2.4. Kapasitas Produksi Kapasitas didefinisikan sebagai ukuran kemampuan produktif suatu fasilitas per unit waktu. Kapasitas produksi yang dihasilkan pada usaha ini sekitar 5 ton/hari. Pertimbangan jumlah produksi tersebut disesuaikan dengan kapasitas mesin mixer yang dimiliki dimana mixer tersebut memiliki kapasitas produksi 1,5 ton dalam sekali proses mixer. dalam satu kali proses produksi (satu hari) unit bisnis pakan konsenrat milik CV. Cisarua Integrated Farming ini melakukan 5 kali proses mixer, satu kali proses mixer berlangsung selama 60 menit dengan produksi pakan konsentrat sebanyak 1.000 kg. Total jam kerja pada unit bisnis ini adalah delapan jam perhari. 6.2.5. Proses Produksi Kegiatan produksi pakan konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming dilakukan berdasarkan Standart Operational Procedur ( SOP ) Pakan Konsentrat. 59
Dalam proses pembuatan pakan konsentrat ini dilakukan dari bahan baku sampai menjadi pakan konsentrat yang siap untuk dipasarkan. Secara garis besar terdiri beberapa tahapan, tahapan tersebut meliputi meliputi proses penimbangan bahan baku, proses pembuatan formula pakan konsentrat, proses pencampuran bahan baku dalam mixer, penimbangan hasil keluaran akhir dan pengemasan. Deskripsi tahapan kegiatan produksi pakan konsentrat yang dilakukan di CV. Cisarua Integrated Farming dan Standart Operational Procedur (SOP) Pakan Konsentrat yang terdapat dalam unit bisnis pakan konsentrat antara lain sebagai berikut : Adapun Standart Operational Procedur (SOP) Pakan Konsentrat tersebut adalah : Melaksanakan kegiatan penerimaan dan pencatatan bahan baku, penimbangan, mixer, pengemasan dan penjualan pakan konsentrat berdasarkan SOP. A. Jam Masuk Semua karyawan konsentrat melakukan kegiatan pada pukul : a. Senin–Kamis dan Sabtu : 07.00-12.00 dan 13.00-16.00 b. Jumat
: 07.00-11.00 dan 13.15-16.00
B. Pelaksanaan penimbangan baham baku, mixer, dan penjualan bahan jadi (pakan konsentrat) Sebelum kegiatan produksi harus dilakukan penimbangan bahan baku dengan benar dan tepat sesuai dengan formula yang sudah ditetapkan oleh supervisor pakan konsentrat. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1. Penimbangan bahan baku disesuaikan dengan formula yang ditetapkan 2. Penimbangan bahan baku untuk mixer tidak boleh lebih atau kurang dari komposisi formula yang sudah ditetapkan 3. Lamanya mixer 60 menit setelah bahan baku masuk ke dalam mixer 4. Penimbangan pakan konsentrat harus tepat dan benar 5. Pembelian/pengambilan pakan konsentrat harus memakai bon dan diketahui oleh supervisor 6. Pembelian/pengambilan pakan konsentrat dilakukan pada jam kerja, diluar jam kerja tidak boleh dilayani, kecuali ada izin dari supervisor
60
7. Pencatatan kegiatan mixer harus dilaporkan pada sore hari ke supervisor 8. Bersedia lembur apabila ada order atau bahan baku masuk yang mendadak C. Pelaksanaan Persediaan Bahan Baku 1)
Karyawan konsentrat harus bongkar dan pak bahan paku yang datang tanpa kecuali
2)
Penerimaan bahan baku harus ditimbang kembali, dicatat dan diberi tanda tangan dengan hasil timbangan
3)
Bahan baku yang terdahulu harus didahulukan pemakaiannya.
4)
Bahan baku yang baru disusun rapi agar mudah dihitung kembali
5)
Pada akhir bulan akan didata kembali (Stock opname) pada semua bahan baku
6)
Bon penerimaan dan hasil penimbangan harus sama dan dilaporkan ke supervisor
D. Sosialisasi/kerjasama kepada karyawan E. Pemberian Sangsi Mulai dari teguran, surat pernyataan
(SP) sampai dengan pemberhentian
(PHK) apabila karyawan tidak mengikuti Standart Operational Procedur (SOP). Tahapan proses produksi pakan konsentrat terdiri dari lima tahapan. Tahapan proses produksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 8 .
61
Gambar 8. Tahapan Proses Produksi Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming (2011) a. Tahap 1 : Persiapan Input yang digunakan untuk proses produksi pakan konsentrat terdiri dari wheat pollard, dedak padi, bungkil kelapa, kacang hijau, molasses, garam, mineral, kapur, jagung popcorn, dan gaplek. Bahan baku tersebut dipasok dari beberapa pemasok di berbagai daerah. Jenis, harga dan pemasok bahan baku konsentrat pada CIF dapat dilihat pada Tabel 9. Bahan–bahan baku tersebut disimpan dan disusun berdasarkan jenisnya di gudang penyimpanan. Pada tahap persiapan, tenaga kerja bagian produksi pakan konsentrat akan menyiapkan peralatan dan bahan–bahan. Peralatan yang harus dipersiapkan adalah untuk keselamatan kerja yaitu masker, sarung tangan, sepatu boat dan topi, sedangkan untuk proses produksi pakan konsentrat adalah timbangan, dorongan, karung, serokan, ember, mesin jahit, pisau dan peralatan pendukung lainnya.
62
Tabel 9. Jenis, Harga dan Pemasok Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming Tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Bahan Baku Dedak padi Bungkil kelapa Kacang hijau Molasses Garam Mineral Kapur Wheat pollard Jagung popcorn Gaplek
Perusahaan / Daerah Pemasok Sukabumi Jakarta Ciherang Bogor Banten Cianjur Lembah Hijau Multifarm Sukabumi Jakarta Jakarta Jonggol, Bogor
Harga/kg (Rp) 1.800 2.600 3.900 1.500 650 3.000 550 2.250 2.000 1.600
Sumber : CV. CIF 2011.
b. Tahap 2: Penimbangan bahan baku Proses penimbangan bahan baku dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 07.00 WIB. Bahan-bahan baku yang akan digunakan untuk membuat formula pakan konsentrat ditimbang sesuai kebutuhan per satu kali proses mixer. Dalam satu kali proses mixer, pencampuran bahan baku dalam mesin mixer akan menghasilkan keluaran sebanyak 1.000 kg pakan konsentrat. Komposisi bahan baku untuk membuat formula pakan konsentrat dalam satu kali proses mixer dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Jumlah Bahan Baku Pakan Konsentarat yang Dibutuhkan dalam Satu Kali Proses Mixer pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. CIF, Tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Bahan Baku Dedak Padi Bungkil Kelapa Kacang Hijau Molasses Garam Mineral Kapur Wheat Pollard Jagung Popcorn Gaplek Jumlah
Rasio (%)
Kg 32,3 15,0 6,0 8,0 0,7 1,0 2,0 10,0 10,0 15,0 100
323 150 60 80 7 10 20 100 100 150 1.000
Sumber : CV. CIF, 2011.
63
c. Tahap 3 : Pembuatan formula pakan konsentrat Bahan baku yang telah ditimbang akan diangkut oleh pegawai bagian pakan konsentrat ke ruangan depan tempat proses mixer akan dilakukan. Setelah semua bahan baku selesai diangkut, akan dilakukan proses pembuatan formula pakan konsentrat. Pembuatan formula pakan konsentrat dilakukan dua tahap, tahap pertama yaitu tahap pencampuran beberapa jenis bahan baku dengan melakukan pengadukan oleh tangan yang dilakukan pegawai di atas sebuah alas karung. Bahan baku yang dicampur dan diaduk di atas alas karung tersebut adalah wheat pollard, dedak padi, jagung popcorn, kapur, mineral, garam dan molasses. Tahap kedua yaitu memasukkan langsung bahan baku lainnya ke dalam mixer tanpa dilakukan pencampuran terlebih dahulu sebelum proses mixer, bahan baku tersebut adalah kacang hijau, gaplek, dan bungkil kelapa. d. Tahap 4 : Pencampuran bahan baku dalam mixer Tahap pertama untuk mencampur bahan baku dalam mixer adalah mendekatkan bahan baku yang belum dicampur dan diaduk ke dekat mixer, terdiri wheat pollard, dedak padi, kacang hijau, gaplek, dan bungkil kelapa. Sebelum kegiatan mixer dilakukan, pegawai akan menyalakan mesin mixer, mesin mixer tersebut bekerja menggunakan tenaga listrik dan bahan bakar solar. Setelah mesin mixer menyala, bahan baku yang telah didekatkan dengan mixer tersebut dimasukkan satu persatu secara bergiliran, kemudian baru dimasukkan bahan baku yang telah dicampur dan diaduk sebelumnya yang terdiri jagung popcorn, kapur, mineral, garam dan molasses. Pemberian molasses terhadap campuran bahan baku pakan konsentrat memiliki pengaruh terhadap rasa pakan konsentrat yang akan dihasilkan, karena molasses terbuat dari tetesan tebu yang berbentuk seperti kecap manis. Rasa yang dihasilkan adalah rasa manis yang disukai oleh hewan ternak sapi perah sehingga nafsu makannya bertambah. Proses pencampuran formula yang terdiri dari berbagai bahan baku tersebut dalam mixer dilakukan selama 60 menit. Selama proses mixer berjalan, para pegawai akan menyiapkan formula bahan baku lagi yang akan digunakan untuk tahap mixer selanjutnya. Kegiatan produksi pakan konsentrat dalam satu hari kerja akan terdiri dari 5 kali proses mixer, sehingga
64
unit bisnis pakan konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming ini akan memproduksi pakan konsentrat sebanyak 5 ton per hari. e. Tahap 5 : Pengemasan Pengemasan produk pakan konsentrat dilakukan dengan cara sederhana. Pakan konsentrat yang telah siap, dikemas dalam karung plastik dengan ukuran tiap kemasan sebanyak 40 kg. Setelah dikemas dalam karung plastik akan dilakukan proses penjahitan karung dengan mesin jahit. Kemasan tersebut tidak terdapat label karena biaya untuk kemasan yang memilki label cukup mahal, sehingga perusahaan memilih kemasan karung plastik polos. Label dan merek pakan konsentrat hasil produksi CV. Cisarua Integrated Farming hanya dibuat seperti brosur yang berisi tulisan mengenai merek, logo dengan gambar sapi perah, kandungan protein dan bahan baku yang digunakan. Pakan konsentrat tersebut dipasarkan dengan merek CIF Laktafeed A untuk grade A dengan kandungan protein 17–18 persen dan harga jualnya adalah Rp 2.200 per kg. Setelah dikemas, pakan konsentrat tersebut akan disimpan dengan disusun rapi di gudang konsentrat dan siap untuk dijual. 6.2.6. Hasil Analisis Aspek Teknis Dari analisis aspek teknis, dapat dinilai bahwa CV. CIF telah memilih lokasi yang tepat karena lokasi bisnis berada di wilayah sentra budidaya ternak sapi perah. Letak bangunan pabrik dan gudang penyimpanan bahan baku konsentrat ini dekat dengan jalan raya, hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam pengadaan bahan baku yang diperlukan ataupun dalam hal penjualan pakan konsentrat. Selain itu, bangunan pabrik dan gudang dilengkapi oleh fasilitas sumber energi listrik, sumber air, tenaga kerja, dan fasiltas transportasi yang memadai. Sarana dan Prasarana pendukung yang tersedia sangat mendukung kelancaran opersional produksi. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam usaha peningkatan produksi pakan konsentrat diatur dengan baik dalam standar operasional prosedur perusahaan sehingga pabrik pakan konsentrat dapat berproduksi optimal. Maka dapat disimpulkan bahwa pada aspek teknis usaha peningkatan produksi pakan konsentrat ini layak untuk dijalankan.
65
6.3 Aspek Manajemen dan Organisasi Perusahaan CV. Cisarua Integrated Farming ini didirikan dan dipimpin langsung oleh Bapak Haji Djawahir sebagai Direktur, yang memiliki wewenang dalam setiap pengambilan keputusan dan memegang kendali penuh atas jalannya usaha. Struktur organisasi perusahaan berbentuk organisasi lini, dimana kekuasaan mengalir langsung dari direktur kepada manajer farm, kemudian diteruskan kepada
divisi
dibawahnya.
Dalam
menjalankan
kegiatan
operasional
perusahaannya, Direktur dibantu oleh seorang manajer farm yang membawahi Unit Bisnis Sapi Perah, Unit Bisnis Produksi Pakan Konsentrat, dan Staf bagian administrasi dan keuangan yang langsung menjadi tenaga pelaksana dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh CV. Cisarua Integrated Farming. 6.3.1. Struktur Organisasi Organisasi adalah suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan dengan batas yang relatif dapat ditentukan, dan berfungsi secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan bersama. Struktur organisasi perusahaan berbentuk organisasi lini, yaitu kekuasaan mengalir langsung dari pimpinan perusahaan ke manajemen, kemudian diteruskan kepada karyawan di bawahnya. Struktur organisasi CV. Cisarua Integrated dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Sruktur Organisasi CV. Cisarua Integrated Farming (2011)
Gambar 9 menunjukkkan pembagian tanggung jawab yang jelas. Struktur organisasi yang jelas akan memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan usaha yang
66
dilakukan perusahaan. Tujuan struktur organisasi yaitu dapat menjelaskan bagianbagain yang ada, hubungan antar bagian, jenjang atasan dan bawahan atau dengan kata lain struktur organisasi harus dapat memperlihatkan adanya rentang komunikasi dan rentang pengendalian yang tegas antara atasan dan bawahan dan antara bagian-bagian yang ada. Organisasi perusahaan terdiri dari pimpinan perusahaan, manajer, supervisor sapi perah, supervisor pakan konsentrat, dan bagian administrasi. Tenaga kerja di perusahaan memiliki tanggung jawab tersendiri dalam setiap kegitan usaha perusahaan. 6.3.2. Sumberdaya Perusahaan 6.3.2.1. Karyawan Unit Bisnis Pakan Konsentrat memiliki 4 orang tenaga kerja yang didalamnya sudah termasuk supervisor pakan konsentrat dan bagian produksi. Tugas supervisor pakan konsentrat yaitu mengawasi jalannya kegaitan produksi pada unit bisnis pakan konsentrat. Waktu kerja karyawan bagian produksi pakan konsentrat dimulai pukul 07.00–16.00 WIB. Waktu kerja yang berlaku di perusahaan dilaksanakan dengan sistem shift kecuali untuk bagian produksi pakan konsentrat. Para karyawan juga mendapat jatah hari libur dalam seminggu. Pembagian gaji karyawan diberikan berdasarkan jabatan dan tugas yang diberikan. Pada umumnya tenaga kerja perusahaan berasal dari daerah sekitar peternakan. Syarat penting bagi karyawan yang bekerja di perusahaan adalah mempunyai kondisi yang sehat dan kuat bekerja. Sebagian besar pekerjaaan yang dilakukan oleh karyawan diperusahaan tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi, oleh karena itu karyawan ditempatkan bukan berdasarkan pendidikan, knowledge, atau skill mereka masing-masing. 6.3.3. Hasil Analisis Aspek Manajemen dan Organisasi Aspek organisasi dan manajemen pada CV. CIF sangat terstruktur dengan baik yaitu mencakup pembagian pekerjaan dan deskripsi pekerjaan yang jelas bagi karyawan perusahaan. Struktur organisasi yang sederhana memudahkan tugas dan wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam perusahaan. Dan sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan sudah cukup memadai. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha ini dilihat dari aspek manajemen dan organisasi layak untuk dilaksanakan. 67
6.4. Aspek Sosial dan Lingkungan Aspek sosial dapat diartikan sebagai tanggung jawab sosial terhadap lingkungan di sekitar lokasi perusahaan. Tanggung jawab sosial memfokuskan pada apa yang dilakukan organisasi yang mempengaruhi masyarakat, tempat organisasi tadi berada. Sehingga aspek sosial bagi perusahaan yaitu bagaimana seharusnya perusahaan berhubungan dengan orang lain. berhubungan dengan etika.
Aspek sosial
Etika dalam arti luas dapat diartikan sebagai
pengetahuan mengenai bagaimana keputusan kita mempengaruhi oarang lain, hal ini juga mencakup pengetahuan mengenai hak dan kewajiban manusia, peraturan moral yang diterapkan orang dalam membuat keputusan dan sifat alami hubungan antar manusia (Stoner dalam Toreh, 2008). Unsur–unsur etika antara lain; nilai, hak, kewajiban, peraturan, dan hubungan. Nilai yaitu keinginan yang relatif permanen yang tampaknya mempunyai sifat-sifat baik. Hak yaitu pernyataan yang membenarkan seseorang dalam mengambil tindakan tertentu, kewajiban untuk mengambil langkah-langkah tertentu atau mematuhi hukum. Peraturan menyangkut tingakah laku yang sering kali menjadi kebiasaan sebagai nilai moral. Hubungan ini ada karena adanya saling membutuhkan untuk saling mendukung dan mencapai sasaran bersama. Kelancaran dan kesinambungan kegiatan operasional perusahaan juga tidak lepas dari keterlibatan perusahan di dalam kegiatan sosial di lingkungan tempat perusahaan
tersebut
berdiri.
CV.
Cisarua
Integrated
Farming
dalam
mempertimbangkan aspek sosial yaitu turut mensejahterakan masayarakat sekitar dengan cara telah merekrut tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar perusahaan. Selain itu CV. Cisarua Integrated Farming secara keseluruhan termasuk di dalamnya unit bisnis pakan konsentrat, sangat peduli akan pendidikan generasi muda yang ada di sekitar perusahaan, kepedulian tersebut diwujudkan oleh CV. Cisarua Integrated Farming dengan mendirikan Taman Kanak-Kanak Agronanda. 6.4.1. Rencana Penanganan Limbah Penanganan limbah dalam unit bisnis pakan konsentrat pada CV.Cisarua Integrated Farming ini masih sederhana, mengingat limbah yang dihasilkan ramah
68
lingkungan, tidak menimbulkan bau dan tidak berbahaya. Untuk limbah berupa sisa-sisa bahan baku maupun produk akhir pakan konsentrat yang tercecer pada saat proses penimbangan hanya dibersihkan dengan menggunakan sapu dan kemudian dibuang ke tempat pembuangan sampah. 6.4.2. Hasil Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan Kegiatan usaha CV. Cisarua Integrated Farming telah mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan salah satunya turut mensejahterakan masyarakat sekitar dengan cara merekrut tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar perusahaan. Dan adanya upaya perusahaan dalam penanganan limbah yang dihasilkan dalam unit bisnis pakan konsentrat. Maka dapat disimpulkan bahwa pada aspek social dan lingkungan usaha peningkatan produksi pakan konsentrat ini layak untuk dijalankan.
69
VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL CV. CIASRUA INTEGRATED FARMING Aspek finansial dalam usaha produksi pakan konsentrat CIF Laktafeed A ini meliputi Biaya Investasi dan Pendanaan Biaya Operasional serta Analisis Kelayakan Usaha. 7.1. Biaya Investasi dan Biaya Operasional Mendirikan suatu bisnis tidak terlepas dari ketersediaan modal yang digunakan untuk investasi agar usaha yang dijalankan dapat berjalan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan usaha unit bisnis pakan konsentrat memerlukan perencanaan biaya, biaya tersebut terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. 7.1.1. Biaya Investasi Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan satu kali dalam satu periode proses produksi untuk memperoleh beberapa kali manfaat secara ekonomis. Biaya investasi umumnya dikeluarkan satu kali pada awak kegiatan dan jumlahnya cukup besar. Biaya investasi yang dibutuhkan untuk unit bisnis pakan konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming meliputi biaya pengadaan bangunan, instalasi listrik, mesin-mesin, perlengkapan dan lain-lain. Biaya investasi yang dikeluarkan CV. Cisarua Integrated Farming yaitu sebesar Rp 350.925.000. Rincian biaya investasi untuk unit bisnis pakan konsentrat dapat dilihat pada Tabel 11. Biaya investasi dalam unit bisnis pakan konsentrat terdiri dari biaya pembelian lahan seluas 500 m2 dengan biaya sebesar Rp 200.000.000, dua bangunan yang berdekatan terbuat dari rangkaian bambu, masing-masing bangunan berukuran 30m2x8m2 seharga Rp 60.000.000, pembelian mesin mixer kapasitas 1,5 ton seharga Rp 45.000.000, pembelian disk mill seharga Rp 5.000.000 per unit, pembelian troly sebanyak dua buah seharga Rp 750.000 per buah, pembelian sekop plastik sebanyak dua buah seharga Rp 40.000 per unit, pembelian timbangan duduk sebanyak 2 unit seharga Rp 1.500.000 per unit, pembelian timbangan gantung seharga Rp 750.000 per buah.
70
Tabel 11. Biaya Investasi Unit Bisnis Pakan Konsentrat (CIF Laktafeed) pada CV. Cisarua Integrated Farming No
Investasi
Jumlah
Satuan
1
Lahan
500
2
Bangunan
2
3
Mixer Kapasitas 1,5 ton
4
m2
Harga/satuan
Jumlah (Rp)
400.000
200.000.000
Unit
30.000.000
60.000.000
1
Unit
45.000.000
45.000.000
Mesin Disk Mill
1
Unit
5.000.000
5.000.000
5
Trolly
2
Unit
750.000
1.500.000
6
Sekop Plastik
2
Unit
40.000
80.000
7
Timbangan Gantung
1
Unit
750.000
750.000
8
Timbangan Duduk
2
Unit
1.500.000
3.000.000
9
Mesin Diesel
1
Unit
15.000.000
15.000.000
10
Mesin Jahit Karung
1
Unit
1.300.000
1.300.000
11
Instalasi listrik
1
Unit
14.000.000
14.000.000
12
Dispenser
1
Unit
100.000
100.000
13
Meja
1
Unit
150.000
150.000
14
Kursi Plastik
1
Unit
30.000
30.000
15
Pisau
1
Unit
10.000
10.000
16
Sapu
2
Unit
5.000
10.000
17
Ember
4
Unit
10.000
40.000
18
Gayung
19
Drum
20
Alat Pompa
21
Vallet (dudukan papan)
1
Unit
5.000
5.000
23
Unit
100.000
2.300.000
1
Unit
250.000
250.000
20.000
2.400.000
120 Total
Meter
350.925.000
Dan pembelian mesin jahit karung seharga Rp 1.300.000 per buah, pembelian satu unit dispenser seharga Rp 100.000, pembelian satu unit meja tulis seharga Rp 150.000, pembelian satu buah kursi plastik seharga Rp 30.000, pembelian pisau satu buah seharga Rp 10.000, pembelian dua buah sapu seharga Rp 5.000/buah, pembelian empat buah ember seharga Rp 10.000/buah, pembelian satu buah gayung seharga Rp 5.000, pembelian 23 unit drum plastik seharga Rp 100.000/unit, pembelian satu unit alat pompa seharga Rp 250.000, pendirian valet (dudukan papan) seluas 120 meter seharga Rp 20.000/meter, pendirian instalasi listrik 7.000 Watt sebesar Rp 14.000.000 dengan harga Rp 2.000.000 per 1.000 Watt. Umur ekonomis untuk bangunan dan mixer adalah 10 tahun. Sedangkan
71
biaya reinvestasi untuk peralatan yang digunakan kembali dilakukan tergantung pada umur ekonomisnya. 7.1.2. Biaya Operasional Biaya operasional terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan rutin setiap tahunnya selama usaha ini berjalan. Biaya tetap meliputi biaya tenaga kerja untuk supervisor sebesar Rp 1.100.000. Biaya tenaga kerja produksi sebesar Rp 650.000 per bulan. Selain gaji, karyawan tersebut juga mendapatkan fasilitas tunjangan hari raya sebesar satu kali gaji. Biaya tetap lainnya, yaitu biaya perawatan peralatan dengan perkiraan biaya sebesar Rp 3.000.000 per tahun. Komponen biaya tetap pada CV.Cisarua Integrated Farming dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Biaya Tetap Peningkatan Kapasitas Produksi pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming No 1
Komponen
Harga (Rp)
TC/Tahun (Rp)
Upah Tenaga Kerja :
a. Supervisor 1 orang b. Bagian Produksi 3 orang
1.100.000/bln
1
13.200.000
650.000/org/bln
3
23.400.000
-
4.050.000
c. Tunjangan Hari Raya 2
Jumlah
-
Pemeliharaan Peralatan Benang Jahit 12 gulung/bln
250.000/bln
-
3.000.000
6.000/gulung
144
864.000
4
ATK
128.000/bln
-
1.536.000
5
Masker
15.000/org/bln
3
540.000
6
Sarung Tangan Karet
10.000/org/bln
3
360.000
7
Listrik
3
9 Pembuatan Label & Merek 10
Oli Mesin
11
PBB
1.500.000/bln 1.250.000 /eksemplar
4
5.000.000
104.000/bln
-
1.248.000
-
260.000 64.858.000
Total Biaya Tetap
12.000.000
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya dipengaruhi oleh jumlah produksi. Biaya variabel yang dikeluarkan dalam produksi pakan konsentrat adalah berupa biaya bahan baku yang terdiri dari dedak padi, bungkil kelapa,
72
molasses, kacang hijau, jagung popcorn, wheat pollard, mineral, garam, gaplek dan kapur serta karung plastik. Biaya bahan baku didasarkan pada kebutuhan dalam proses produksi perhari untuk menghasilkan 5 ton pakan konsentrat. Komponen biaya variabel pada CV.Cisarua Integrated Farming dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Biaya Variabel Peningkatan Kapasitas Produksi pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming No
Bahan Baku
Jumlah Per Tahun
Satuan
1
Dedak Padi
581.400 Kg
Harga Satuan (Rp) 1.800
2
Bungkil Kelapa
270.000 Kg
2.600
702.000.000
3
Kacang Hijau
108.000 Kg
3.900
421.200.000
4
Molasses
144.000 Kg
1.500
216.000.000
5
Garam
12.600 Kg
650
8190.000
6
Mineral
18.000 Kg
3.000
54.000.000
7
Kapur
36.000 Kg
550
19.800.000
8
Wheat Pollard
180.000 Kg
2.250
405.000.000
9
Jagung Popcorn
180.000 Kg
2.000
360.000.000
10
Gaplek
270.000 Kg
1.600
432.000.000
11
Karung Plastik
1.500
67.500.000
45.000 Lembar Jumlah
Biaya per Tahun (Rp) 1.046.520.000
3.732.210.000
7.2. Perkiraan Laba Rugi Perusahaan dapat melihat kondisi keuangan perusahaan apakah bisnis memberikan keuntungan atau sebaliknya melalui Laporan Laba Rugi. Perhitungan dalam penyusunan laporan Laba Rugi ini diperoleh dari pengurangan nilai Total Revenue (TR) dengan Total Cost (TC). Berdasarkan perkiraan Laba Rugi yang telah dibuat, selama umur bisnis usaha produksi pakan konsentrat ini memberikan keuntungan bagi perusahaan sehingga bisnis ini menguntungkan untung dijalankan perusahaan. Adapun rincian dalam perhitungan laporan Laba Rugi pada usaha produksi pakan konsentrat dapat dilihat pada Lampiran 3.
73
7.3. Perkiraan Cashflow Cashlfow merupakan susunan arus manfaat bersih tambahan sebagai hasil pengurangan arus biaya tambahan terhadap arus manfaat. Dalam hal ini, tambahan adalah perbedaan antara kegiatan dengan adanya bisnis dengan tanpa bisnis. Arus tersebut menggambarkan keadaan dari tahun ke tahun selama jangka hidup (lifetime) dari suatu bisnis. Analisis cashflow juga merupakan analisis arus kas yang dapat digunakan untuk mengukur kelayakan suatu usaha. Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari hasil net B/C = 1, nilai NPV > 1, dan IRR > nilai Discount Rate. Suatu cashflow terdiri dari beberapa unsur yang nilainya disusun berdasarkan nilai tahapan bisnis. Unsur-unsur tersebut terdiri dari : 7.3.1. Inflow (Arus Penerimaan) Arus penerimaan diperoleh dari komponen-komponen yang merupakan pemasukan bagi perusahaan pada saat permulaan atau selama usaha tersebut berjalan. Adapun pemasukan yang diperoleh dari usaha produksi pakan konsentrat ini adalah sebagai berikut : 1) Nilai Produksi Total Nilai produksi total, berasal dari produksi total yang dihasilkan dikalikan dengan harga per satuan produk. Total produksi pakan konsentrat dalam sehari adalah sebanyak 5000 kg dikalikan dengan harga jual sebesar Rp 2.200 per kg maka nilai produksi total yang dihasilkan selama sehari adalah sebesar Rp 11.000.000. Jika dihitung dalam jangka waktu selama satu tahun dengan asumsi satu tahun adalah 360 hari maka nilai produksi total pakan konsentrat dalam setahun adalah sebesar Rp 3.960.000.000. Tingkat kegagalan atau kerusakan pada produk diprediksikan sebesar satu persen sehingga penerimaan dari hasil penjualan selama setahun sebesar 4950 kg dikali 360 hari dikali Rp 2.200 maka menghasilkan penerimaan penjualan sebesar Rp 3.920.400.000 Selain itu terdapat penjualan karung plastik bekas, jumlah penjualan per hari adalah 125 buah dikali dengan 360 hari kerja dalam setahun dan dikali harga jual sebesar Rp 700 sehingga total penerimaan dari penjualan karung bekas per tahunnya adalah sebesar Rp 31.500.000.
74
2) Nilai Sisa (Salvage Value) Salvage value diartikan sebagai nilai barang modal yang tidak habis terpakai. Pada akhir bisnis sering terjadi masih ada barang modal yang tidak habis terpakai dan barang-barang tersebut harus dinilai harganya.
Penentuan
besarnya salvage value ditaksirkan berdasarkan harga barang pada keadaan atau kondisi setelah bisnis berakhir. Besarnnya nilai sisa investasi pada usaha ini diasumsikan sebesar 10 persen dari harga awal. Total nilai sisa yang diperoleh dari usaha ini yaitu sebesar Rp 15.083.000. Tabel 14 menunjukan nilai sisa dari investasi pada usaha produksi pakan konsentrat di CV.Cisarua Integrated Farming. Tabel 14. Nilai Sisa Usaha Produksi Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming No
Investasi
Juml ah
60.000.000
Umur Ekonomis (tahun) 10
Nilai Sisa (Salvage Value) 6.000.000
Biaya Penyusuta n 5.400.000
1
Bangunan
2
Unit
30.000.000
2
Mixer Kapasitas 1,5 ton Mesin Disk Mill Trolly
1
Unit
45.000.000
45.000.000
10
4.500.000
4.050.000
1
Unit
5.000.000
5.000.000
10
500.000
450.000
2
Unit
750.000
1.500.000
10
150.000
135.000
2
Unit
40.000
80.000
2
8.000
36.000
1
Unit
750.000
750.000
10
75.000
67.500
2
Unit
1.500.000
3.000.000
10
300.000
270.000
1
Unit
15.000.000
15.000.000
10
1.500.000
1.350.000
1
Unit
1.300.000
1.300.000
10
130.000
117.000
1
Unit
14.000.000
14.000.000
10
1.400.000
1.260.000
11
Sekop Plastik Timbangan Gantung Timbangan Duduk Mesin Diesel Mesin Jahit Karung Instalasi listrik Dispenser
1
Unit
100.000
100.000
5
10.000
18.000
12
Meja
1
Unit
150.000
150.000
2
15.000
67.500
13
Drum
23
Unit
100.000
2.300.000
10
230.000
207.000
14
Alat Pompa
1
Unit
250.000
250.000
5
25.000
45.000
15
Vallet (dudukan papan)
20.000
2.400.000
5
240.000
432.000
15.083.000
13.905.000
3 4 5 6 7 8 9 10
120
Total
Satuan
Meter
Harga /satuan
Jumlah (Rp)
350.925.000
75
7.3.2. Outflow ( Arus Pengeluaran) Analisis finansial komponen outflow yang diperhitungkan dalam cashflow terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Besarnya investasi yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 350.925.000 dan untuk biaya operasional sebesar Rp 3.797.068.000. 7.3.3. Net Benefit Sebelum Pajak Net benefit sebelum pajak diperoleh dari total inflow dikurangi dengan total outflow. Besarnya nilai benefit sebelum pajak yang diperoleh CV. Cisarua Integrated Farming selama umur bisnis dapat dilihat dalam Lampiran 3. 7.3.4. Net Benefit Sesudah Pajak Net Benefit sesudah pajak diperoleh dari Benefit sebelum pajak dikurangi dengan pajak. Besarnya pajak dalam usaha ini adalah menggunakan perhitungan pajak penghasilan badan UU RI No. 36 Pasal 17 ayat 1 huruf b Tahun 2008. 7.3.5 Net Present Value (NPV) NPV merupakan nilai arus pendapatan yang disebabkan oleh penanaman investasi yang merupakan selisih antara nilai sekarang dari manfaat dengan nilai sekarang dari biaya. Nilai NPV diperoleh dari hasil pengurangan NPV yang bernilai positif dengan NPV yang bernilai negatif , NPV yang dihasilkan adalah sebesar Rp 455.809.870 Hal ini menunjukkan bahwa nilai NPV pada usaha produksi pakan konsentrat ini positif sehingga menguntungkan untuk diusahakan. 7.3.6. Net B/C Net B/C yang diperoleh dari hasil analisis adalah sebesar 3,33 Hasil tersebut diperoleh dari hasil bagi antara NPV positif dengan NPV negatif. Net B/C yang dihasilkan lebih dari satu, artinya bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan maka manfaat yang diperoleh adalah sebesar 3,33 rupiah. Hal tersebut menunjukkan bahwa usaha tersebut menguntungkan untuk diusahakan. 7.3.7. Payback Periode Metode ini digunakan untuk mengukur seberapa besar investasi dapat kembali. Oleh karena itu satuan yang digunakan adalah satuan waktu. Perhitungan
76
Payback Periode pada usaha produksi pakan konsentrat adalah 4,1. Hal tersebut berarti, investasi yang ditanamkan pada usaha ini dapat kembali setelah 4,1 tahun. Semakin pendek waktu yang dibutuhkan berarti semakin baik dan usaha tersebut layak untuk diusahakan. 7.3.8 Internal Rate of Return Perhitungan IRR dengan suku bunga 6 persen pada usaha produksi pakan konsentrat ini menghasilkan 50 persen. Nilai IRR dihitung dengan tujuan untuk mencari nilai tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas dengan pengeluaran investasi awal (Umar, 2003). Hasil ini menunjukkan bahwa bisnis ini layak untuk diusahakan karena nilainya melebihi suku bunga yang berlaku yaitu 6 persen. Analisa kelayakan finansial bisnis produksi pakan konsentrat setelah pengembangan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Analisa Kelayakan Usaha Produksi Pakan Konsentrat Peningkatan Produksi pada CV. Cisarua Integrated Farming No
Komponen
Kriteria Kelayakan
Total
1
NPV
>0
Rp 455.809.870
2
Net B/C
>1
3,33
3
IRR
> tk discount rate
4
PP
< umur bisnis
50 % 4,1
7.3.9 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas yang digunakan berdasarkan faktor kenaikan harga input dan penurunan harga output. Analisis sensitivitas ini dilakukan dengan cara menaikan harga input dan menurunkan harga output sampai NPV yang dihasilkan bernilai nol dan negatif. Hasil perhitungan yang menyebabkan NPV bernilai negatif, berarti usaha sudah tidak layak untuk dilaksanakan. Hasil perhitungan yang menyebabkan NPV positif merupakan tingkat kenaikan atau penurunan harga yang diperbolehkan.
77
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer perusahaan untuk analisis sensitivitas diasumsikan harga dedak padi mengalami kenaikan sebesar 0-15 persen dan penurunan harga jual sebesar 0-5 persen. Dalam analisis kelayakan usaha ini yang digunakan dalam analisis sensitivitas adalah kenaikan dedak padi sebesar 8 persen dan 10 persen, karena komposisi dedak padi dalam formula bahan baku produksi pakan konsentrat adalah paling besar yaitu 32,3 persen dan ketersediaan dedak padi tergantung musim panen padi, sehingga pada musin paceklik dedak padi menjadi barang langka dan harganya berfluktuatif. Pada Tabel 16 dapat dilihat bahwa tingkat perubahan harga dedak padi sebesar 8 persen menghasilkan NPV positif dan perubahan harga dedak padi sebesar 10 persen yang menghasilkan NPV dan negatif. Analisis sensitivitas kenaikan harga dedak padi sebesar 8 persen menghasilkan nilai NPV sebesar Rp 49.994.733 Net B/C 1,33 IRR 13 persen dan PP 5,3 tahun. Sedangkan kenaikan harga dedak padi sebesar 10 persen mengakibatkan menurunnya nilai NPV menjadi negatif yaitu sebaesar Rp (22.919.561) Net B/C 0,92 IRR 4 persen dan PP 10 tahun. Berdasarkan analisis sensitivitas tersebut perubahan peningkatan harga bahan baku dedak padi sebesar 10 persen lebih sensitif atau peka dibandingkan perubahan peningkatan harga bahan baku dedak padi sebesar 8 persen. Apabila harga jual pakan konsentrat mengalami kenaikan sampai 10 persen maka kegiatan produksi pakan konsentrat ini tidak layak untuk dilaksanakan dan perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan. Tabel 16. Hasil Perhitungan Analisis Sensitivitas Unit Bisnis Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integtrated Farming Uraian
NPV (Rp)
Net B/C
IRR
PP
(%) Biaya variabel (dedak padi) naik sebesar 8% Biaya variabel (dedak padi) naik sebesar 10%
Rp
49.994.733
1.33
13%
5,3
Rp (22.919.561)
0.92
4%
10
78
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1
Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari penelitian mengenai analisis kelayakan
usaha produksi pakan konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming (CIF) diantaranya yaitu : 1) Hasil analisis aspek pasar menjelaskan bahwa usaha ini layak karena peluang pasar dinilai memadai melakukan peningkatan kapasitas produksi serta untuk pemasaran produk. Analisis aspek teknis menjelaskan bahwa usaha ini kayak karena perusahaan telah memilih lokasi yang tepat serta memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap. Pada aspek manajemen menjelaskan bahwa usaha ini layak karena memiliki struktur organisasi yang digunakan untuk pembagian tugas dan wewenang yang jelas sehingga memberikan kemudahan dalam koordinasi diantara karyawan. Berdasarkan analisis aspek sosial dan lingkungan diketahui bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena memberikan manfaat yang positif kepada masyarakat sekitar. 2) Hasil analisis aspek finasial berdasarka kriteria kelayakan investasi menunjukkan bahwa usaha peningkatan kapasitas produksi pakan konsentrat ini layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan usaha tersebut memiliki nilai NPV lebih dari nol, nilai Net B/C lebih dari satu, IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan dan PP berada sebelum masa bisnis berakhir. 3) Hasil analisis sensitivitas dengan menggunakan dua variabel parameter yang didasarkan pada hasil wawancara dengan pihak perusahaan yang mungkin terjadi yaitu harga dedak padi mengalami kenaikan sebesar 8 persen dan 8 persen. Berdasarkan analisis sensitivitas tersebut perubahan peningkatan harga bahan baku dedak padi sebesar 10 persen lebih sensitif atau peka dibandingkan perubahan peningkatan harga bahan baku dedak padi sebesar 5 persen. Apabila harga jual pakan konsentrat mengalami kenaikan sampai 10 persen maka kegiatan produksi pakan konsentrat ini
79
tidak layak untuk dilaksanakan dan perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan. Hal ini dikarenakan keuntungan yang diperoleh habis digunakan untuk menutupi seluruh biaya kegiatan produksi pakan konsentrat. 8.2 Saran 1) Usaha produksi pakan konsentrat sapi perah sangat sensitif terhadap kenaikan harga bahan baku terutama dedak padi yang memiliki proporsi terbesar dari bahan baku yang dipakai dalam proses produksi. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan perubahan harga-harga bahan baku yang dapat membuat kondisi perusahaan menjadi tidak menguntungkan jika terjadi kenaikan harga salah satu bahan baku pakan konsentrat. Perusahaan harus menjalin kemitraan dengan perusahaan giling padi untuk mendapat kepastian harga dedak padi untuk salah satu bahan baku komponen terbesar pakan konsentrat. Selain itu perusahaan harus menjaga kontinuitas stok bahan baku yang cukup untuk memenuhi kebutuhan proses produksi pakan konsentrat. 2) Perusahaan sebaiknya menerapkan program kemitraan dengan peternakpeternak sapi perah di sekitar lingkungan perusahaan dalam memasarkan produk pakan konsentratnya. Misalnya peternak lain dapat mengambil pakan konsentrat dari CV. CIF dengan menukarkannya dengan hasil produksi susu segar peternak-peternak tersebut.
80
DAFTAR PUSTAKA Anonimous.
2000.
Pengetahuan Bahan Makanan Ternak (Diktat). Bogor :
Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. CV. Cisarua Integrated Farming. 2008. Laporan Produksi Pakan Konsentrat. Bogor. CV. Cisarua Integrated Farming. 2008. Standart Operational Procedur. Bogor. CV. Cisarua Integrated Farming. 2008. Profil CV. Cisarua Integrated Farming. Bogor. Gittinger, JP. 1986. Analisis Ekonomi Bisnis-bisnis Pertanian. Sutomo, S dan Mangiri , K. Penerjemah. Jakarta: UI Press. Terjemahan dari: Economic Analisis Of Project Agriculture. Kotler, Philip and Gary Amstrong. 1995. Principles Of Marketing. Prentice–Hall, New Jersey, USA. Novianti, Amelia. 2009. Analisis kelayakan Usaha Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming Desa Cibeureum Kabupaten Bogor Jawa Barat. Program Studi Diploma III Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Nurmalina, Rita. Tintin Sarianti dan Arif Karyadi. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor : Departemen Agribisnis FEM-IPB. Rivai, Arief. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (Fattening) Pada PT. Zagrotech Dafa Internasional Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Jawa Barat. Program Ekstensi Agribisnis. Fakultas Ekonomi Dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. 1995. Pengantar Usaha Modren (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modren). Yogyakarta : Liberty. Umar, Husein. 2003. Studi Kelayakan Usaha Edisi Kedua. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
81
Undang-Undang Pajak Penghasilan Republik Indonesia.
2008. Bandung:
Fokusmedia. .Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi Program Ekstensi Agribisnis Penyelenggaraan Khusus Fakultas Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor Tahun Akademik 2008.
Bogor:
Departemen
Agribisnis, Institut Pertanian Bogor.
82
LAMPIRAN
83
Lampiran 1. Kuisioner A. Gambaran Umum Perusahaan No
Uraian
1
Sejarah Perusahaan
2
Lokasi Perusahaan
3
Tujuan perusahaan
Keterangan
Visi : Misi : 4
Kegiatan Usaha CV. CIF
B. Aspek Kelayakan Usaha Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah pada CV. CIF No 1
Kriteria Aspek Kelayakan
Uraian
Aspek Pasar : Pasar potensial Pangsa Pasar Permintaan dan Penawaran Produk : •
Jenis-jenis bahan baku
•
Pasokan bahan baku dari mana
•
Jenis Produk yang dihasilkan
Harga : •
Harga beli bahan baku
84
•
Harga Jual/kg produk pakan
Saluran distribusi/pemasaran Strategi Perusahaan/promosi Pesaing/persaingan Perusahaan Rencana/Bisnissi Penjualan 2
Aspek Teknis : Lokasi Bisnis Fasilitas Transportasi Ketersediaan bahan pengangkutan/tidak)
mentah
(ada
biaya
Luas lahan CV. CIF, kandang, pabrik pakan konsentrat, gudang, dll Tenaga Listrik Tenaga Air Supply Tenaga Kerja Skala Produksi (Jumlah Konsentrat/kg/tahun/periode)
Pakan
Bentuk Bangunan Pabrik Pakan Konsentrat Kapasitas Pabrik Jenis Pabrik (bahan bangunan) Jumlah Peralatan di pabrik Luas pabrik Mesin/alat yang digunakan (peralatan dan perlengkapan)
85
Proses Produksi Jadwal kerja/produksi Layout Lahan Lokasi Bisnis, Lahan Pabrik, Kandang da fasilitas-fasilitas lainnya 3
Aspek Manajemen : Manajemen Pembangunan Bisnis : Kapan Bisnis Dimulai Perkiraan waktu Bisnis Selesai Siapa yang melakukannya Pengawasan Manajemen Dalam Operasi Standard Operational Prosedure (SOP) Jobs Description Syarat-syarat yang diperlukan menjalankan pekerjaan tersebut
untuk
Struktur Organisasi Penyediaan Tenaga Kerja Sistem Pembagian Kerja Sistem Kompensasi 4
Aspek Sosial Dampak usaha terhadap masyarakat Dampak usaha terhadap lingkungan
5
Aspek Finansial
86
Sumber Modal Harga Tanah per meter persegi Pembuatan jalan Pinjaman Modal Produksi Total Biaya Peralatan Biaya Perlengkapan Biaya Tenaga Kerja
B. Kandungan Nutrisi Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. CIF
NO
BAHAN BAKU
KANDUNGAN NUTRISI BK
TDN
Prot
SK
BETN
Lemak
Abu
Ca
P
%
1 Dedak Padi
86.1
81.0
13.8
11.6
38.2
18.5
8.8
0.1
1.5
100
B. Kelapa
87.1
63.0
21.0
9.0
51.1
0.5
5.5
0.2
0.7
100
Onggok Kacang Hijau
88.1
69.0
1.5
16.5
62.4
4.5
15.0
0.2
0.5
100
86.0
76.7
45.0
5.6
29.4
1.3
5.9
0.3
0.7
100
Molases
82.4
70.7
3.9
0.4
84.4
0.3
11.0
0.9
0.1
100
Garam
100.0
-
-
-
-
-
100.0
-
-
100
Mineral
98.0
-
-
-
-
-
-
50.0
25.0
100
Kapur Kulit Kedelai
98.0
-
-
-
-
-
100.0
37.0
-
100
87.6
70.0
33.3
8.4
37.5
3.6
4.8
-
-
100
Pollard Jagung Popcorn
87.9
69.2
17.3
9.1
64.6
4.7
4.4
0.2
1.1
100
91.9
74.7
10.3
6.7
62.3
10.1
2.6
0.1
0.8
100
Gaplek
81.0
82.6
1.0
9.0
63.0
2.4
12.3
0.9
1.1
100
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
87
C. Biaya Investasi Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah pada CV. CIF No
Investasi
Jumlah
Satuan
1
Lahan
500
2
Bangunan
2
3
Mixer Kapasitas 1,5 ton
4
m2
Harga/satuan
Jumlah (Rp)
400.000
200.000.000
Unit
30.000.000
60.000.000
1
Unit
45.000.000
45.000.000
Mesin Disk Mill
1
Unit
5.000.000
5.000.000
5
Trolly
2
Unit
750.000
1.500.000
6
Sekop Plastik
2
Unit
40.000
80.000
7
Timbangan Gantung
1
Unit
750.000
750.000
8
Timbangan Duduk
2
Unit
1.500.000
3.000.000
9
Mesin Diesel
1
Unit
15.000.000
15.000.000
10
Mesin Jahit Karung
1
Unit
1.300.000
1.300.000
11
Instalasi listrik
1
Unit
14.000.000
14.000.000
12
Dispenser
1
Unit
100.000
100.000
13
Meja
1
Unit
150.000
150.000
14
Kursi Plastik
1
Unit
30.000
30.000
15
Pisau
1
Unit
10.000
10.000
16
Sapu
2
Unit
5.000
10.000
17
Ember
4
Unit
10.000
40.000
18
Gayung
1
Unit
5.000
5.000
19
Drum
23
Unit
100.000
2.300.000
20
Alat Pompa
Unit
250.000
250.000
21
Vallet (dudukan papan)
20.000
2.400.000
1 120 Total
Meter
350.925.000
88
D. Biaya Tetap Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah pada CV. CIF No 1
Komponen
Harga (Rp)
TC/Tahun (Rp)
Upah Tenaga Kerja : a. Supervisor 1 orang b. Bagian Produksi 3 orang
1.100.000/bln
1
13.200.000
650.000/org/bln
3
23.400.000
-
4.050.000
c. Tunjangan Hari Raya 2
Jumlah
-
Pemeliharaan Peralatan Benang Jahit 12 gulung/bln
250.000/bln
-
3.000.000
6.000/gulung
144
864.000
4
ATK
128.000/bln
-
1.536.000
5
Masker
15.000/org/bln
3
540.000
6
Sarung Tangan Karet
10.000/org/bln
3
360.000
7
Listrik
3
9 Pembuatan Label & Merek 10
Oli Mesin
11
PBB
1.500.000/bln 1.250.000 /eksemplar
12.000.000 4
5.000.000
104.000/bln
-
1.248.000
-
260.000 64.858.000
Total Biaya Tetap
E. Biaya Variabel Produksi Pakan Konsentrat Sapi Perah pada CV. CIF No
Bahan Baku
Jumlah Per Tahun
Satuan
1
Dedak Padi
581.400 Kg
Harga Satuan (Rp) 1.800
2
Bungkil Kelapa
270.000 Kg
2.600
702.000.000
3
Kacang Hijau
108.000 Kg
3.900
421.200.000
4
Molasses
144.000 Kg
1.500
216.000.000
5
Garam
12.600 Kg
650
8190.000
6
Mineral
18.000 Kg
3.000
54.000.000
7
Kapur
36.000 Kg
550
19.800.000
8
Wheat Pollard
180.000 Kg
2.250
405.000.000
9
Jagung Popcorn
180.000 Kg
2.000
360.000.000
10
Gaplek
270.000 Kg
1.600
432.000.000
11
Karung Plastik
1.500
67.500.000
45.000 Lembar Jumlah
Biaya per Tahun (Rp) 1.046.520.000
3.732.210.000
89
F. Nilai Sisa Mesin dan Peralatan pada CV. CIF No
Investasi
Juml ah
400.000
200.000.000
Umur Ekonomis (tahun) 0
0
Biaya Penyusuta n 0
Unit
30.000.000
60.000.000
10
6.000.000
5.400.000
1
Unit
45.000.000
45.000.000
10
4.500.000
4.050.000
1
Unit
5.000.000
5.000.000
10
500.000
450.000
2
Unit
750.000
1.500.000
10
150.000
135.000
12
Sekop Plastik Timbangan Gantung Timbangan Duduk Mesin Diesel Mesin Jahit Karung Instalasi listrik Dispenser
2
Unit
40.000
80.000
2
8.000
36.000
1
Unit
750.000
750.000
10
75.000
67.500
2
Unit
1.500.000
3.000.000
10
300.000
270.000
1
Unit
15.000.000
15.000.000
10
1.500.000
1.350.000
1
Unit
1.300.000
1.300.000
10
130.000
117.000
1
Unit
14.000.000
14.000.000
10
1.400.000
1.260.000
1
Unit
100.000
100.000
5
10.000
18.000
13
Meja
1
Unit
150.000
150.000
2
15.000
67.500
14
1
Unit
30.000
30.000
2
0
0
15
Kursi Plastik Pisau
1
Unit
10.000
10.000
2
0
0
16
Sapu
2
Unit
5.000
10.000
2
0
0
17
Ember
4
Unit
10.000
40.000
2
0
0
18
Gayung
1
Unit
5.000
5.000
2
0
0
19
Drum
23
Unit
100.000
2.300.000
10
230.000
207.000
20
Alat Pompa
1
Unit
250.000
250.000
5
25.000
45.000
21
Vallet (dudukan papan)
Meter
20.000
2.400.000
5
240.000
432.000
15.083.000
13.905.000
1
Lahan
2
Bangunan
2
3
Mixer Kapasitas 1,5 ton Mesin Disk Mill Trolly
4 5 6 7 8 9 10 11
500
120
Total
Satuan
m2
Harga /satuan
Jumlah (Rp)
350.925.000
Nilai Sisa (Salvage Value)
90
Lampiran 1. Cashflow Sebelum Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated.
91
Lampiran 2. Laporan Laba Rugi Setelah Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated.
92
Lampiran 3. Cashflow Setelah Peningkatan Produksi Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Tahun.
93
Lampiran 4. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Dedak Padi Sebesar 8 persen pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated.
94
Lampiran 5. Analisis Sensitivitas Kenaikan Harga Dedak Padi Sebesar 10 persen pada Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated.
95
Lampiran 6. Pola Produksi Pembuatan CIF Laktafeed pada CV. Cisarua Integrated Farming (Bulan).
96
Lampiran 7. Layout Pabrik Produksi Pakan CIF Laktafeed pada CV. Cisarua Integrated Farming
97
Lampiran 8. Format Laporan Stock Bahan Baku Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming. CV. CISARUA INTEGRATED FARMING LAPORAN STOCK BAHAN BAKU KONSENTRAT : …………… : ……………
NAMA BAHAN BAKU BULAN
MASUK
KELUAR
SALDO
TGL KG
KARUNG
SALDO AWAL
-
1
-
-
2
-
3
KG
KARUNG
KG
KARUNG
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
6
-
-
-
-
-
-
7
-
-
-
-
-
-
8
-
-
-
-
-
-
9
-
-
-
-
-
-
10
-
-
-
-
-
-
11
-
-
-
-
-
-
12
-
-
-
-
-
-
13
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
dst 31 JUMLAH
-
PETUGAS,
(…………………….)
-
SUPERVISOR,
(…………………….)
98
Lampiran 9. Sketsa Bangunan Pabrik Pakan Konsentrat pada CV. Cisarua Integrated Farming. UKURAN GUDANG BAHAN BAKU TAMPAK DEPAN
2m
5.5 M
TAMPAK SAMPING
30.5 m
III
I
99
Lampiran 10. Laporan Penjualan Pakan Konsentrat pada CV. CIF periode Maret 2011. RINCIAN PENJUALAN PAKAN MARET 2011 Nama peternak
Kg
Harga
Jumlah
H.Uho
40
Rp
2,200
Rp
88,000
RUDI
400
Rp
2,200
Rp
880,000
ANDRI
40
Rp
2,200
Rp
88,000
SURYA
80
Rp
2,200
Rp
176,000
BOWO
120
Rp
2,200
Rp
264,000
OLEH
40
Rp
2,200
Rp
88,000
BUDI
240
Rp
2,200
Rp
528,000
NARTO
880,000
400
Rp
2,200
Rp
UJANG SAHRONI
40
Rp
2,200
Rp
88,000
AJUM
80
Rp
2,200
Rp
176,000 440,000
NARTO UJANG SAHRONI DONI OLEH
200
Rp
2,200
Rp
80
Rp
2,200
Rp
176,000
400
Rp
2,200
Rp
880,000
40
Rp
2,200
Rp
88,000
NARTO
200
Rp
2,200
Rp
440,000
SRI DUMILAH
200
Rp
2,200
Rp
440,000
H.DAMA
280
Rp
2,200
Rp
616,000 176,000
BOWO
80
Rp
2,200
Rp
TUTI
80
Rp
2,200
Rp
176,000
BUDI
600
Rp
2,200
Rp
1,320,000
SRI DUMILAH
200
Rp
2,200
Rp
440,000
40
Rp
2,200
Rp
88,000
BUDI
400
Rp
2,200
Rp
880,000
BOWO
120
Rp
2,200
Rp
264,000
SRI DUMILAH
240
Rp
2,200
Rp
528,000
DONI
280
Rp
2,200
Rp
616,000
DONI
280
Rp
2,200
Rp
616,000
BUDI
400
Rp
2,200
Rp
880,000
Rp
11,440,000
SURYANA
Total
Mengatahui
5,600
Keterangan
Cisarua, 07 April 2011
M.Hasan Arisandi
Hari
Manager farm
Adm farm
100
Lampiran 11. Format Laporan Persediaan, Pembelian dan Penjualan Bahan Baku dan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming.
101
Lampiran 12. Unit Bisnis CV. Cisarua Integrated Farming.
Unit Bisnis Budidaya Sapi Perah
Unit Bisnis Pakan Konsentrat
Unit Bisnis Pengolahan Pupuk Kompos
Unit Bisnis Sayuran Organik
Unit Bisnis Dairy Educational Tour
102
Lampiran 13. Sumberdaya Fisik Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming.
No
Nama Peralatan
Jumlah
Satuan
500 m2
1
Bangunan
2
Mixer Kapasitas 1,5 ton
1 Unit
3
1 Unit
4
Mesin Disk Mill Trolly
5
Sekop Plastik
2 Unit
6
Timbangan Gantung
1 Unit
7
Timbangan Duduk
2 Unit
8
Mesin Jahit Karung
1 Unit
9
Instalasi listrik
1 Unit
10
Dispenser
1 Unit
11
Meja
1 Unit
12
Kursi Plastik
1 Unit
13
Pisau
1 Unit
14
Sapu
2 Unit
15
4 Unit
16
Ember Gayung
17
Drum
18
Alat Pompa
19
Vallet (dudukan papan)
2 Unit
1 Unit 23 Unit 1 Unit 120 Meter
103
Lampiran 14. Kegiatan Produksi Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming.
Formula Bahan Baku Pakan Konsentrat
Proses Formulasi Bahan Baku Pakan Konsentrat
Proses Memasukkan Bahan Baku ke dalam Mixer
104
Lampiran 15. Kegiatan Unit Bisnis Pakan Konsentrat CV. Cisarua Integrated Farming.
Proses Pengemasan dan Penimbangan Pakan Konsentrat
Penjahitan Karung Pakan Konsentrat
Supervisor Unit Bisnis Pakan Konsentrat
Bahan-bahan Baku Pakan Konsentrat
Proses Penimbangan Molasses
105
Lampiran 16. Kegiatan Bisnis pada CV. Cisarua Integrated Farming.
Brosur Unit Bisnis Dairy Educational Tour
Brosur CIF Laktafeed A
Pembuatan Susu Pasteurisasi Pada Kegiatan Unit Bisnis Dairy Educational Tour
Logo CV. Cisarua Integrated Farming
106
Lampiran 17. Denah Lokasi Usaha CV. Cisarua Integrated Farmin
107
118
118