Skema: Skema A, Skema B, √ Skema C Jenis Laporan : √ Midterm Tahun 2011 - 2013
LAPORAN IMPLEMENTASI PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD) Tahun 2011 – 2013
( Universitas Muslim Indonesia )
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2013
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN IMPLEMENTASI PHK-PKPD Periode Anggaran Tahun 2011 - 2013
1. 2. 3.
Nama Perguruan Tinggi Fakultas Penanggung Jawab
4.
Direktur Eksekutif Nama Alamat Telepon Kantor Telepon Cellular Fax e-mail Skema1 Jenis Laporan2
5. 6.
: Universitas Muslim Indonesia : Kedokteran : Rektor UMI Prof. DR. Hj. Masrurah Mokhtar, MA : : : : : : : :
dr. H. Djumadi Achmad, SpPA (K), SpF Jl. Urip Sumoharjo Km. V Makassar 0411 - 443280 0811444566 0411 - 432730
[email protected] Skema A, Skema B, Skema C √ √ Midterm Tahun 2011 - 2013 Makassar, 02 September 2013
Menyetujui, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
Mengesahkan, Direktur Eksekutif PHK-PKPD
Prof.dr.H.Syafruddin Wahid, SpPA (K),SpF NIP. 194407241973081001
dr.H.Djumadi Achmad, SpPA(K),SpF NIP. 194810151974122001
RINGKASAN EKSEKUTIF 1 2
Berilah tanda untuk skema yang diajukan. Berilah tanda untuk jenis proposal yang sesuai.
2
a. Ringkasan implementasi program dan hasil utama yang dicapai sampai dengan 31 Desember 2013. Implementasi proyek PHK-PKPD Fakultas Kedokteran UMI per desember 2013 telah memasuki tahun ke-tiga. Implementasi ini telah resmi dimulai sejak bulan Januari 2011 tetapi karena adanya masalah dalam keterlambatan revisi TOR dalam mendapat persetujuan dari CPCU maka banyak program atau kegiatan yang telah dijadwalkan dalam periode Januari – Juli 2011, menjadi terpaksa tertunda ke periode setengah tahun berikutnya yaitu Agustus – Desember 2011, sehingga pencapaian realisasi aktifitas hanya 52.63% dan 9 aktifitas tahun 2011 dilaksanakan secara bersamaan dengan aktifitas tahun 2012. Sementara revisi TOR 2012 baru mulai dilakukan pada bulan Maret dan Mei 2012 maka beberapa program atau kegiatan periode Januari – Maret 2012, terpaksa tertunda ke periode April – Juni 2012 oleh karena persetujuan pelaksanaan CPCU terlambat. Akibatnya realisasi aktifitas 2012 hanya 68,75% dengan 4 aktifitas lanjutan tahun 2011. Dan sampai akhir Desember 2012 implementasi pelaksanaan aktifitas telah mencapai 82,76 dengan pencapaian indikator kinerja (utama & tambahan) yang mencapai target dengan hasil cukup memuaskan yakni Tingkat kelulusan Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang baseline-nya = 15.7%, target akhir 2012 = 40%, sedangkan capaiannya pada 31 Desember 2012 = 45,6%; persentase mahasiswa lulus mata kuliah minimal B, target = 60% dengan pencapaian per desember 2012 = 63% dan Pembuatan Buku Panduan Blok Struktur Kurikulum Baru yang baseline-nya = 0% (artinya tidak ada) mencapai target = 13 (100%). Implementasi tahun ke-3 proyek PHK-PKPD FK-UMI dimulai Januari 2013 tetapi persetujuan revisi TOR dilakukan pada bulan Maret 2013 maka beberapa program atau kegiatan (2) dijadwalkan dalam periode Januari – Maret 2013 terpaksa batal dilaksanakan. Hingga akhir tahun 2013, 28 aktifitas telah dilaksanakan dengan baik, dimana hibah pengajaran dan penelitian diperpanjang hingga bulan juni 2014. 2 kegiatan dari PIC 5 yaitu Lokakarya Pengembangan Staf Item Review Soal berbasis kompetensi dan Lokakarya Sistem Evaluasi, berdasarkan saran dari reviewer diubah dan dialihkan ke PIC 3. Pengadaan Tenaga Ahli dan Pengembangan Sistem Pengembangan Aplikasi dan Program SIMAK tidak dapat dilaksanakan oleh karena belum mendapatkan NOL dari WB. Pencapaian indikator kinerja (utama & tambahan) diakhir proyek ini memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan yakni Persentase mahasiswa yang lulus mata kuliah minimal B yang baseline-nya 46,87% dan mencapai target pada akhir 2013 = 70,1%; Persentase alumni lulus Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang baseline-nya = 15.7%, pada akhir 2013 = 44.5; Pembuatan Buku 3
Panduan Blok Struktur Kurikulum Baru yang baseline-nya = 0% (artinya tidak ada) mencapai target 2013 = 25 (100%). b. Ringkasan status indikator kinerja. Untuk indikator kinerja utama yang digunakan secara langsung untuk melihat dampak dari proyek PHK-PKPD ini terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran pada mahasiswa memperlihatkan hasil yang cukup bermakna : Indikator Persentase lulus per-mata kuliah minimal B (%) Jumlah penelitian per tahun di luar PKPD
Baselin e
Target 2011
Capaia n
2012
Capaia n
2013
Capaia n
46,87
55
57,5
60
63
70
70,1
3
3
2
5
6
2
2
Namun demikian masih terdapat indikator utama yang belum mencapai target; Persentase mahasiswa yang lulus tahap akademik tepat waktu untuk KBK (%)
32,89
40
45,7
50
22
60
49,3
Sementara dampak terhadap kelulusan UKDI memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan (secara keseluruhan : first taker & retaker); Persentase alumni lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia (%)
15,7
25
48,91
40
45,6
50
44,5
Bahkan memperlihatkan hasil yang lebih tinggi pada angka kelulusan first taker dari mahasiswa Kurikulum KBK (92%). Pada tingkat keketatan seleksi Maba juga memperlihatkan hasil yang mencapai target pada akhir setiap tahun implementasi program PHK-PKPD ; Tingkat keketatan seleksi penerimaan mahasiswa baru
4
4
5,2
6
5,1
5
5
Untuk indikator kinerja tambahan yang secara langsung dapat digunakan untuk mengukur dampak program PHK-PKPD ini terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran pada mahasiswa memperlihatkan hasil yang cukup bermakna. 4
Indikator kinerja tambahan Tingkat Kepuasan Mahasiswa Thdp Proses Pembelajaran (%) Tingkat Partisipasi Kerja dan Ketaatan Staf (%) Jumlah Buku panduan Blok (Mata Kuliah)
Baseline
2011
Capaia n
2012
Capaia n
2013
Capaia n
60
70
73
75
75
80
64,83
75
85
90
90
92
95
86
0
7
7
13
13
23
23
Sementara untuk program yang langsung dapat digunakan untuk mengukur indikator kinerja dalam rangka penguatan kurikulum yang dilaksanakan di FK UMI yakni Kedokteran Tropis dan Kedaruratan Obstetri – Neonatal; Persen nilai minimal B pada training kedaruratan obstetri, neonatal dan tropis Publikasi hasil penelitian dosen (skala nasional) c.
na na
70 4
75
75
78
80
85
1
6
3
8
3
Ringkasan Analisis Kekuatan dan Kelemahan dalam Implementasi Program serta Strategi Perbaikan Kekuatan yang dimiliki FK UMI dalam pelaksanaan aktivitas dan implementasi program PHK-PKPD ini adalah : - Dukungan kuat dari pimpinan Universitas (Rektor beserta jajarannya), sehingga aktivitas yang membutuhkan dukungan yang tidak masuk kategori pendanaan program masih tetap dapat dilaksanakan - Dukungan sepenuhnya pimpinan fakultas kedokteran UMI dalam memfasilitasi pelaksanaan implementasi program dan aktivitas dari PHKPKPD - Partisipasi aktif dari semua unsur yang ada dalam institusi pendidikan dokter di Fakultas kedokteran UMI ini - Kerjasama yang sangat baik dari semua pengelola dan pelaksana program serta pegawai dan penunjang kegiatan lainnya. Kelemahan yang ditemukan dalam pelaksanaan aktivitas dan implementasi program PHK-PKPD ini adalah : - Keterlambatan pencairan dana pada awal mulainya implementasi program ini - Keterlambatan persetujuan revisi TOR untuk pelaksanaan dari aktivitas dalam program PHK-PKPD ini sehingga harus tertunda atau bahkan batal - Kesibukan dan ketersediaan waktu dari para narasumber dan tenaga ahli yang akan digunakan dalam implementasi program
5
Beberapa penanggung jawab program (PIC) memiliki beban kerja ganda dan atau mengikuti pendidikan lanjutan sehingga berpotensi menyebabkan implementasi tidak semaksimal mungkin - Persetujuan tentang procruirement plan pengadaan barang dan jasa sangat lama dan membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk memperoleh NOL CPCU. Strategi perbaikan yang dibutuhkan demi keberlanjutan program untuk menunjang peningkatan kualitas pendidikan dokter di FK UMI: - Meminta komitmen dari pimpinan Universitas dan Fakultas untuk menindaklanjuti program yang telah dilaksanakan dan memberikan dampak nyata - Memotivasi seluruh civitas akademika FK UMI untuk tetap berpartisipasi aktif dalam seluruh kegiatan akademik dan non akademik yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan dan tindakan yang telah diambil untuk mengatasinya : - Keterlambatan pencairan dana pada awal mulainya implementasi program ini - Keterlambatan persetujuan revisi TOR untuk pelaksanaan dari aktivitas dalam program PHK-PKPD sehingga aktivitas harus tertunda atau bahkan batal - Kesibukan dan ketersediaan waktu dari para narasumber dan tenaga ahli yang akan digunakan dalam implementasi program - Beberapa penanggung jawab program (PIC) memiliki beban kerja ganda dan atau mengikuti pendidikan lanjutan sehingga berpotensi menyebabkan implementasi tidak semaksimal mungkin - Persetujuan tentang procruirement plan pengadaan barang dan jasa sangat lama dan membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk memperoleh NOL CPCU. - Kurangnya minat berkompetisi di antara dosen untuk hibah pengajaran dan hibah penelitian. - Beberapa dosen tidak tanggap untuk mengurus persyaratan dan LoA untuk mengikuti NDT - Adanya ketidak sesuaian syarat antara pelaksana pelatihan dan CPCU dalam hal memperoleh LoA - Laporan pelaksanaan program sangat lambat meskipun pelaksanaan dan implementasi program berjalan lancer. - Laporan keuangan selalu selesai paling terakhir dan cukup menguras tenaga dan waktu oleh karena pengelola kurang bekerja sama. -
BAB I PENDAHULUAN 6
1.1.
Latar Belakang Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK PKPD) merupakan hibah pengembangan pendidikan dokter yang bertujuan menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kompetensi dokter yang diinginkan, sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia. Program ini mulai dijalankankan sejak Januari 2011 oleh beberapa FK/ Program Studi Pendidikan Dokter penerima hibah di seluruh Indonesia. Fakultas Kedokteran UMI, sebagai salah satu institusi penerima hibah PHK-PKPD skema C (untuk institusi yang siap berkembang secara mandiri dan berfokus pada peningkatan mutu dan akses), mempunyai kewajiban melaporkan sejauh mana pada tahun ketiga perjalanan implementasi PHK-PKPD ini, kemajuan dan kendala yang dijumpai beserta upaya untuk mengatasinya dan rencana perbaikan ke depan. Dalam Renstra FK-UMI 2010-2014 telah ditetapkan visi untuk pengembangan : “Mewujudkan Fakultas Kedokteran UMI yang mandiri dengan melakukan penguatan kapasitas institusi untuk menghasilkan alumni yang memiliki daya saing tinggi”. Namun dalam evaluasi diri, teridentifikasi 5 (lima) akar masalah yang berpotensi menghambat tercapainya visi tersebut, yaitu (i) Ketidakmandirian FK-UMI untuk mengoptimalkan sumber daya, (ii) Kualitas komponen akademik masih kurang, baik dari segi Input, Proses maupun Output-nya (iii) Disain dan implementasi kurikulum berbasis kompetensi belum optimal, (iv)Kompetensi SDM masih minimal termasuk pada aspek penelitian, (v)Sarana dan prasarana pendukung masih kurang, termasuk manajemen data dan informasi serta sistem penjaminan mutu. Sebagai solusi dari berbagai masalah diatas, diusulkan 5 (lima) alternatif solusi yang akan menjadi program pengembangan FK-UMI, yaitu (1)Peningkatan kualitas input, (2) Reformasi dan redisain kurikulum, (3) Peningkatan strategi dan substansi pembelajaran,(4) Peningkatan kinerja penelitian, (5) Pengembangan manajemen internal fakultas.
1.2. Ringkasan Program Pengembangan Berdasarkan rumusan akar masalah dan alternatif solusi di atas, telah diajukan 5 (lima) program pengembangan/aktivitas yang secara singkat digambarkan sebagai berikut: 1) Peningkatan kualitas input dan akses Pemilihan program pengembangan ini sebagai salah satu strategi dan solusi alternatif yang dimaksudkan untuk melakukan perbaikan pada sistem seleksi mahasiswa baru, meningkatkan kualitas input (mahasiswa baru), juga memperluas aksesibilitas dengan membangun kerjasama kemitraan dengan PEMDA untuk menjaring mahasiswa berprestasi. Dalam jangka panjang, program ini bernilai strategis untuk keberlangsungannya, sebab pendanaan mahasiswa berprestasi dapat ditanggung oleh PEMDA. Program ini terealisasi melalui beberapa aktivitas: a) Pengembangan sistem seleksi mahasiswa baru 7
b) Pengembangan sistem penjaringan mahasiswa baru melalui jalur kemitraan sekolah c) Pengembangan sistem kelas matrikulasi Outcome dari program pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas input yang ditandai dengan meningkatnya keketatan seleksi masuk MABA, peningkatan nilai UAN dan peningkatan kinerja akademik mahasiswa (ditandai oleh peningkatan IPK pada evaluasi 3 semester awal). 2) Reformasi dan redisain kurikulum Program ini merupakan salah satu upaya mengatasi “academic exhausted” karena kepadatan kurikulum yang dialami mahasiswa. Penataan ulang kurikulum dilakukan dengan memperpanjang masa akademik dari 6 semester menjadi 7 semester dengan mengintegrasikan muatan lokal dan ciri khusus FK-UMI (nilainilai Islam yang universal). Melalui program ini diharapkan terjadi peningkatan kinerja akademik melalui peningkatan kelulusan UKDI, peningkatan IPK lulusan. Aktivitas pada program ini terdiri dari: a) Pengembangan Kurikulum Baru b) Pengembangan substansi kurikulum dan diseminasi kurikulum baru c) Pembuatan buku Panduan Blok untuk Struktur Kurikulum Baru 3) Peningkatan strategi dan substansi pembelajaran Program pengembangan ini bertujuan untuk mengatasi salah satu isu strategis berkaitan dengan kualitas lulusan dokter yakni relevansi standar kompetensi dokter Indonesia sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Outcome dari program pengembangan ini paling tidak dapat meningkatkan mutu lulusan yang diukur dari kenaikan jumlah lulusan dalam UKDI. Adapun aktivitas untuk program ini: a) Simulasi UKDI pada setiap tahap pendidikan profesi. b) Peningkatan kompetensi dosen dalam kegiatan tutorial dan keterampilan klinik. c) Pengembangan Kualitas Pembelajaran. d) Penguatan Kompetensi Dosen dalam diagnosis dan penanganan infeksi tropis dan masalah kedaruratan obstetri dan neonatal. e) Pengenalan klinis dengan metode case based learning. 4) Peningkatan Kinerja Penelitian Salah satu implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi adalah di bidang penelitian. Untuk itu sivitas akademika FK-UMI dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih di dalam mengaktualisasikan sisi keilmuannya melalui kegiatan penelitian. Hasil penelitian diharapkan dapat dipublikasikan dalam media yang bertaraf nasional bahkan internasional. Aktivitas program ini terdiri dari: a) Peningkatan kualitas dan produktivitas penelitian. 8
b) Pengembangan Kemampuan dan Motivasi Meneliti dosen,dalam bentuk Hibah Penelitian 5) Pengembangan manajemen internal Strategi ini merupakan program pendukung dari program 2, 3 dan 4. Melalui perbaikan manajemen kepaniteraan klinik, penerapan sistem peringatan dini dan monitoring evaluasi, diharapkan akan dapat meningkatkan kapasitas institusi, meningkatkan efektifitas dan produktifitas akademik, sehingga keterlambatan dalam pemasukan nilai, rotasi di kepaniteraan klinik, dan evaluasi akademik dapat teratasi melalui perbaikan manjemen kepaniteraan klinik, pengembangan sistem peringatan dini, dan pengembangan sistem monitoring-evaluasi. Aktivitas program ini terdiri dari : a. Penyempurnaan Sistem Monitoring Evaluasi (MONEV) dan Quality assurance. b. Penyempurnaan Manajemen Kepaniteraan Klinik (pendidikan profesi). c. Pengembangan Program Retensi. 1.3.
Gambaran singkat jalannya program Secara umum jalannya program tidak sepenuhnya sesuai dengan RIP, baik dari segi waktu pelaksanaan dan kuantitas kegiatan. Hal ini disebabkan oleh karena umumnya waktu pelaksanaan mengalami keterlambatan pada pihak PIU dikarenakan lambatnya persetujuan revisi TOR dari CPCU serta sulitnya menemukan kepastian waktu dari narasumber yang akan diundang. Berdasarkan RIP, kegiatan yang terjadwal sampai 31 Desember 2013 sebanyak 89 subaktivitas, namun dalam pelaksanaannya kegiatan 2011 dan 2012 telah terlaksana sebagian besar (90,21%) dengan 5 (lima) kegiatan yang meluncur pelaksanaannya ke tahun 2013. Sementara pelaksanaan kegiatan untuk tahun 2013 baru terealisasi sebanyak 6 kegiatan (21,43%) dari total 28 kegiatan dengan 2 kegiatan yang batal dilaksanakan. Secara teknis; pelaksanaan kegiatan di lapangan tidak ditemukan adanya suatu hambatan yang berarti kecuali oleh karena masalah keterlambatan waktu pelaksanaan sehingga menyebabkan waktu sosialisasi menjadi sangat singkat. Sebagai contoh pada program peningkatan kualitas input, yang diharapkan berlangsung sebelum UAN, namun oleh karena waktu yang singkat, hasil yang dicapai tidak maksimal. Bahkan ada kegiatan yang sekuensial yang tidak dapat dilaksanakan oleh karena kegiatan awal mulainya sudah terlambat dan kegiatan terkait dengan penerimaan mahasiswa baru, sedangkan UAN sudah selesai dilaksanakan. Secara umum, pengalaman melaksanakan kegiatan dan aktifitas dari program hibah kompetisi ini meningkatkan motivasi dan kegairahan dosen, baik dalam kegiatan pembelajaran maupun manajemen pengelolaan.
9
BAB II IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM 2.1. Organisasi Pelaksana Kegiatan Untuk memastikan agar program ini dapat dilaksanakan secara efektif sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, akan dibentuk tim pelaksana kegiatan yang secara garis besar mencakup 4 (empat) fungsi yaitu: pengelolaan keuangan, pengelolaan pengadaan barang dan jasa, monitoring dan evaluasi serta pengelolaan program pengembangan, dengan struktur sebagai berikut:
10
PHK – PKPD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR Rektor (Penanggung Jawab)
WR Administrasi & Keuangan
WR. Akademik
Direktur Keuangan
Tim Monevin PT Bagian Pengadaan PT
Bagian Keuangan PT
Unit Pelaksana Proyek (UP2/PIU)
Ketua Pelaksana Program Prof. dr.H.Abdul Razak Datu, Phd (Dekan FK-UMI)
Direktur Eksekutif dr.H.Djumadi Achmad,SpPA(K),SpF
Sekretaris dr.Shofiyah L,SpRad
Koordinator Program Dr.dr.Siti Maisuri T.Chalid,SpOG(K)
PiC dr. A. Kartini Eka Yanti/dr. Arina F.Arifin DR.dr. Sri Vitayani, Sp.KK. dr.Shulhana Mokhtar / dr.Andy Visi Kartika dr.Masita Fujiko, SpOG / dr. Ida Royani dr.Sri Juliani, SpPK, M.Kes
Koordinator Pengadaan dr. Nasrudin AM, SpOG.
Staf dr. Asrini Safitri Hj. Irmawati
11
Koord. Administrasi & Keuangan
Staf dr. Sri Wahyuni Gayatri Nur Azima
Hj. Asni, SE
Staf Muslihah, SE, M.Ak Rupaidah Latief, SE
Bendahara dr.Suliati P.amir,SpM
12
Sesuai dengan tujuan PHK ini maka sistem pengelolaan dan koordinasi dilaksanakan oleh pejabat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang relevan dalam organisasi FKUMI. Berikut ini diuraikan fungsi, tugas dan kewenangan masing-masing bidang tim pelaksana sebagai berikut: Penanggung Jawab
Pengawas Keuangan
Tim Monitoring & Evaluasi PT
Ketua Pelaksana Program
Sesuai dengan ruang lingkup pelaksanaan program PHK ini maka penanggung jawab program dijabat oleh Rektor. Bidang ini berfungsi sebagai penanggung jawab terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan. Unit ini dilaksanakan oleh Badan Pengawas & Pengendalian Keuangan (BPPK) YW-UMI. Pelibatan BPPK dalam pelaksanaan PHK ini dimaksudkan agar pengelolaan anggaran menjadi efektif, akuntabel dan transparan sehingga dapat memenuhi paling tidak 3 (tiga) kriteria utama pengelolaan anggaran yakni tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah sehingga diharapkan laporan keuangan pada akhir pelaksanaan proyek mendapatkan status Wajar Tanpa Pengecualian. Merupakan salah satu bidang yang bertugas untuk menjalankan fungsi Audit, Assessment dan Evaluasi kegiatan. Ruang lingkup tugas dan kewenangan bidang ini yaitu mengkaji kecukupan persyaratan dan sistem yg diinginkan/diharuskan, mengkaji kepatuhan/keefektifan persyaratan dan sistem berdasarkan standard/spesifikasi/ kualifikasi yang diinginkan/diharuskan, mengkaji & menilai seberapa baik sasaran/targetrencana, mengkaji apakah sasaran kinerja yg ditetapkan dipenuhi, adakah masalah/hambatan/penyimpangan dengan sasaran untuk mencapai indikator kinerja. Disamping itu, tim monitoring dan evaluasi juga berfungsi untuk memberikan masukan dan saran terhadap implementasi aktivitas, termasuk bertindak sebagai mediator apabila terjadi miskomunikasi dalam pelaksanaan kegiatan. Dalam hal ini dijabat oleh dekan. Sebagai penanggung jawab terhadap semua implementasi kegiatan program hibah baik terhadap rektor maupun pertanggung jawaban kepada DIKTI. Selain itu, juga bertugas mewakili rektor dalam melakukan koordinasi, pengarahan dan pengambilan keputusan kepada setiap penanggung jawab kegiatan pada masing-masing aktivitas serta memonitoring pelaksanaan dan perkembangan semua aktivitas yang diusulkan dalam PHK ini. 13
Membantu ketua pelaksana menjalankan program secara teknis, termasuk proses administrasi, pembuatan laporan pertanggung jawaban kegiatan, baik internal maupun eksternal, serta berbagai kegiatan administratif lainnya selama pelaksanaan program tersebut. Membantu Direktur Eksekutif melakukan koordinasi, Koordinator Program asistensi dan pengendalian terhadap penanggung jawab kegiatan (Person in Charge) dalam mengimplementasikan masing-masing program pengembangan dan aktivitas, khususnya program pada bidang pengembangan akademik dan kemahasiswaan. Membantu Direktur Eksekutif melakukan koordinasi, Koordinator Administrasi pengawasan dan pengendalian terhadap setiap pengusulan & Keuangan dan penggunaan anggaran dari masing-masing penanggung jawab kegiatan serta untuk penyusunan laporan berkaitan dengan akuntabilitas penggunaan anggaran. Selain itu, bidang ini juga akan berkoordinasi dengan masing-masing PIC dalam rangka implementasi kegiatan khususnya program pada bidang pengembangan administrasi, manajemen dan sumberdaya manusia. Koordinator Pengadaan Membantu Direktur Eksekutif melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap setiap pengusulan Barang dan Barang dan Jasa Jasa dari masing-masing penanggung jawab kegiatan. Selain itu, bidang ini juga akan berkoordinasi dengan Bagian Pengadaan UMI dalam melaksanakan proses pengadaaan Barang dan Jasa sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh DIKTI. Merupakan pelaksana teknis sekaligus penanggung jawab Penanggung untuk masing-masing program pengembangan dan Jawab Kegiatan (PIC) implementasi aktivitas. Dalam mengimplementasikan setiap aktivitas, penanggung jawab kegiatan berkoordinasi dengan Koordinator yang sesuai bidang/ruang lingkup program pengembangan yang akan di implementasikan. Direktur Eksekutif
2.2. Mekanisme Pelaksanaan dan Koordinasi Berdasarkan struktur organisasi pelaksana kegiatan seperti tersebut di atas, mekanisme pelaksanaan dan koordinasi kegiatan akan diuraikan sebagai berikut : Ketua pelaksana program sebagai penanggung jawab terhadap seluruh aktivitas dan implementasi program pengembangan, dibantu oleh seorang Direktur Eksekutif dan beberapa koordinator masing-masing Koordinator Progam, Koordinator Pengadaan, Koordinator Administrasi & Keuangan, dan Penanggung Jawab Kegiatan. Sesuai tugas 14
dan tanggung jawab yang dimiliki, ketua pelaksana akan menjalankan fungsi perencanaan, pengendalian dan proses pengambilan keputusan manajerial yang berkaitan strategi implementasi program pengembangan. Strategi rencana implementasi kegiatan yang telah disusun selanjutnya akan didelegasikan kepada masing-masing Koordinator sesuai dengan bidang dan fungsinya. Sesuai kewenangan yang diberikan, Koordinator Progam bertanggungjawab untuk melakukan koordinasi dan advokasi kepada masingmasing penanggung jawab kegiatan (Person In Charge) berkaitan dengan pelaksanaan implementasi program pengembangan. Koordinasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses pelaksanaan kegiatan dapat dijalankan sesuai jadwal, tujuan dan sasaran. Sementara advokasi dimaksudkan untuk memberikan saran dan bantuan teknis kepada penanggung jawab kegiatan apabila dalam pelaksanaan kegiatan mengalami hambatan, baik yang bersifat teknis maupun substantif. Koordinator Administrasi & Keuangan selain bertanggung jawab terhadap pengelolaan anggaran, antara lain menyusun dan mempersiapkan alokasi anggaran untuk masing-masing program sesuai jadwal dan jumlah yang diusulkan oleh penanggung jawab kegiatan, juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa program pengembangan bidang administrasi, manajemen dan sumberdaya manusia telah berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Setiap usulan anggaran akan diteruskan kebendahara untuk dicairkan, setelah sebelumnya disetujui oleh Ketua Pelaksana. Setiap alokasi anggaran program pengembangan yang telah terealisasi harus dilaporkan/ditembuskan kepada Badan Pengawas Dan Pengendalian Keuangan (BPPK) YW-UMI sebagai auditor internal untuk akuntabilitas penggunaan anggaran. Sedangkan Koordinator Pengadaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa usulan pengadaan barang dan jasa oleh masing-masing penanggung jawab kegiatan telah sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang ditentukan. Juga unit akan berkoordinasi dengan unit Pengadaan Barang & Jasa ditingkat universitas untuk memastikan pengadaan barang sudah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh penanggung jawab kegiatan sebagai pengguna barang. Penanggung jawab kegiatan sebagai pelaksana teknis setiap aktivitas, sebelum mengimplementasikan kegiatan terlebih dahulu menyusun rencana implementasi kegiatan secara matang berkaitan dengan sifat, jenis dan bentuk kegiatan serta sumberdaya yang dibutuhkan. Untuk kegiatan pengembangan program, penanggung jawab kegiatan dibantu oleh sebuah kepanitiaan yang dibentuk untuk itu. Sedangkan untuk kegiatan pengadaan barang dan jasa, dikelola oleh bidang perlengkapan yang selanjutnya membentuk panitia ad-hoc (pengadaan dan penerimaan barang) yang telah memiliki sertifikat dan telah berpengalaman menjalankan Keppres No.80 Tahun 2003, tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Secara periodik, penanggung jawab kegiatan akan menyampaikan progress report kepada Ketua Pelaksana untuk menilai perkembangan hasil implementasi kegiatan. Progress report ini akan dibahas dalam suatu rapat koordinasi yang akan dihadiri oleh seluruh tim pelaksana program, Rektor dan Tim Monevin.
15
2.3. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Internal Untuk menjamin kegiatan ini dijalankan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, pelaksanaan kegiatan dimonitor dan dievaluasi secara internal. Untuk maksud tersebut, terdapat dua unit/bidang yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi yaitu Tim Monev-In LPM-UMI dan BPPK YW-UMI. Proses monitoring oleh Tim Monevin bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi perkembangan implementasi masing-masing aktivitas, baik persentase aktivitas secara fisik, mekanisme pelaksanaaan, substantif maupun indikator keberhasilan yang telah dicapai. Laporan hasil evaluasi tim Monev tersebut disampaikan kepada Rektor dan pada setiap akhir tahun periode akan disampaikan kepada Dikti bersamaan dengan laporan ketua pelaksana. Untuk maksud tersebut di atas, tim Monevin mengembangkan berbagai indikator terhadap item kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi perkembangan dan kendala yang dihadapi dalam implementasi aktivitas tersebut, kemudian memberikan beberapa rekomendasi untuk kelanjutan program ini. Sedangkan proses monitoring oleh BPPK YW-UMI, melalui Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) YW-UMI, bertujuan untuk melakukan audit internal berkaitan dengan akuntabilitas penggunaan anggaran untuk memastikan bahwa alokasi dan penggunaan anggaran PHK ini telah sesuai dengan peruntukannya. 2.4. Sistem Pengelolaan Keuangan Anggaran PHK-PKPD dari Dikti disimpan dalam rekening khusus UMI pada salah satu Bank pemerintah. Pencairan dan penggunaan anggaran hanya dapat dilakukan berdasarkan usulan dari masing-masing penanggung jawab kegiatan berdasarkan mekanisme sebagaimana yang diatur berikut ini. Setiap penanggung jawab kegiatan, sesuai jadwal yang telah disusun sebelumnya, mengajukan usulan penggunaan anggaran ke Koordinator Administrasi & Keuangan untuk biaya pelaksanaan kegiatan. Koordinator Administrasi & Keuangan, setelah terlebih dahulu disetujui oleh Ketua Pelaksana, meneruskan usulan tersebut kepada Rektor dan tembusannya disampaikan kepada BPPK YW-UMI. Setelah disetujui oleh Rektor, usulan tersebut didisposisikan kepada Koordinator Administrasi & Keuangan untuk dibuatkan nota (cek) pencairan anggaran yang ditandatangani oleh Rektor dengan tembusan disampaikan kepada BPPK YW-UMI. Anggaran yang telah cair tersebut tidak diserahkan kepada penanggung jawab kegiatan, namun oleh bendahara dibayarkan langsung kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan bentuk dan jenis kegiatannya. 2.5. Sistem Pengadaan Barang dan Jasa Sebagaimana yang telah diatur di dalam Keppres No.80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, maka untuk kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa akan dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme dan prosedur dalam Keppres tersebut. Berdasarkan mekanisme dan tata cara pengadaan barang dan jasa maka telah dibentuk Panitia Pengadaan dan Penerimaan Barang yang telah memiliki sertifikat dan atau berpengalaman. Panitia pengadaan dan penerimaan barang tersebut yang secara 16
langsung bertanggung jawab untuk mengatur teknis pelaksanaan kegiatan. Namun demikian, selama pelaksanaan kegiatan ini panitia senantiasa berkoordinasi dengan Ketua Pelaksana. 2.6. Hambatan dan Kendala dalam Pengelolaan program Personalia yang ditetapkan sebagai unit pelaksana proyek, mengalami reorganisasi, berhubung 3 orang penanggung jawab program yang melanjutkan pendidikan spesialisasi. Selain itu, keterbatasan SDM yang berpengalaman, sehingga beberapa jabatan dalam unit pelaksana dirangkap oleh pejabat struktural fakultas, seperti para wakil dekan dan ketua MEU. Namun hal ini tidak terlalu mempengaruhi kinerja pengelola, oleh karena bidang yang dirangkap tersebut merupakan bidang yang sinergis dengan tugas di struktural. Walaupun tidak ada kendala dalam pencairan dana dari institusi kepada pengelola program, namun terdapat kendala pada proses pengadaan barang (procurement). Sebagai contoh; sesuai persyaratan dari CPCU, bahwa panitia pengadaan barang harus diketuai oleh seorang yang bersertifikat dan pegalaman dalam pengadaan barang, yang dalam hal ini belum dimiliki oleh UMI, sehingga harus memakai tenaga dari instansi lain, yang juga merupakan panitia pengadaan barang di instansi yang bersangkutan. Hal ini berdampak pada sulitnya mengadakan pertemuan rutin sesama panita, sehingga mempengaruhi ketepatan waktu yang sudah dijadwalkan dalam procurement plan. Dalam pelaksanaan implementasi kegiatan, PIC membentuk panita pelaksana kegiatan yang sebagian besar terdiri dari dosen muda yang baru direkrut, dan belum terlalu padu dengan tim PIC, sehingga beberapa kegiatan mengalami keterlambatan dalam pelaporannya.
17
BAB III HASIL YANG DICAPAI a. Status indikator kinerja No
Indikator Kinerja Utama
Baseline
1
Status akreditasi FK UMI Persentase alumni lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia (%) Persentase lulusan dokter dengan IPK > 3,0 (%) Rerata deviasi perpanjangan masa studi lulusan dokter untuk kurikulum lama (bln) Persentase mahasiswa yang lulus tahap akademik tepat waktu untuk KBK (%) Persentase lulus per mata kuliah minimal B (%) Jumlah penelitian per tahun di luar PKPD Jumlah Transaksi Bahan Pustaka per-bulan Tingkat keketatan seleksi penerimaan mahasiswa baru IPK dari tiga Semester awal
B
2 3 4 5 6 7 8 9 10
2011 Target Capaian B B
2012 Target B
Capaian B
Per Des 2013 Target Capaian A B
15,7
25
48,91
40
45,6
60
44,5
22
25
26
30
25
40
56,25
18
16
16
14
11
12
11
32,89
40
45,7
50
22
60
49,3
46,87 2 24
55 2 50
57,5 2 48
60 5 75
63 4 70
70 5 100
70,1 6 83
4
4,2
5,2
4,5
5,1
5
5
2,28
2,50
2,4
2,75
2,4
2,85
2,3
18
No
Indikator Kinerja Tambahan
Baseline
1 2 3
Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Administrasi (%) Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Proses Pembelajaran (%) Tingkat Partisipasi Kerja dan Ketaatan Staf (%) Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap sistem pelayanan berbasis ICT (%) Jumlah Buku panduan Blok (Mata Kuliah) Akurasi pelaporan data untuk proses pengambilan keputusan manajerial (%) Efektifitas/akurasi data Self Access Information (%) Persentase perampungan EPSBED 1 bulan sebelum batas waktu per-smt (%) Kemandirian Bagian Klinik Persentase ketersediaan Dokumen Penjaminan Mutu (%) Rerata nilai UAN Mahasiswa Baru Persen tingkat kepuasan calon Maba terhadap pelaksanaan seleksi Maba Jumlah pendaftar Maba Persen nilai minimal B pada training kedaruratan obstetri, neonatal dan tropis Publikasi hasil penelitian dosen (skala nasional) Persentase mahasiswa yang menyelesaikan tahapan profesi tepat waktu Nilai rerata Ujian Matrikulasi Maba
0 60 75
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
19
2011 Target Capaian 80 77 70 73 85 80
2012 Target Capaian 90 82 75 75 90 84
Per Des 2013 Target Capaian 95 85 80 64,83 95 86
0
65
72
75
79
90
84
0
7
0
13
7
23
23
60
70
73
85
78
99
83
0
0
45
70
72
90
83
78
90
88
95
91
100
94
0 25 6,9
5 50 6,9
1 55 8,1
8 75 7
1 84 7
13 100 7
3 89 7,37
na
70
71
80
83
90
88
608
608
779
912
826
1520
750
na
70
75
75
78
80
85
na
4
1
6
4
8
3
30
40
32
50
48
60
53
Na
60
65
70
77
80
77,37
20
BAB III HASIL YANG DICAPAI 3.1 Status indikator kinerja untuk masing-masing aktivitas 2013 3.1.1. PENINGKATAN KUALITAS INPUT DAN AKSES 3.1.1.1 PENGEMBANGAN SISTEM DAN POLICY STUDY PENJARINGAN MAHASISWA BARU MELALUI JALUR KEMITRAAN SEKOLAH Akhir tahun1 Akhir tahun 2 Akhir tahun 3 Indikator Kinerja Baseline Target Capaian Target Capaian Target Des 13 Rerata nilai UAN mahasiswa 6,9 6,9 8,1 7 7 7 7,34 baru Jumlah Keketatan 4 4 5,2 6 5,1 10 5,1 Seleksi Jumlah 608 608 779 912 826 1520 750 pendaftar Maba Aktivitas ini memberikan dampak berupa peningkatan citra positif Analisis FK UMI di masyarakat dan terselenggaranya system seleksi capaian mahasiswa baru melalui kemitraan dengan pihak sekolah unggulan kualitatif di beberapa daerah. Pengembangan e-learning simulasi UAN bagi SMU di Kota Makassar diapresiasi oleh pejabat di Dinas Pendidikan dan mereka membuka peluang bagi FK UMI untuk mengembangkan kerja sama baik terkait dengan e-learning maupun bidang lainnya.
21
3.1.2. REFORMASI DAN REDISAIN KURIKULUM 3.1.2.1 PEMBUATAN BUKU KURIKULUM PANDUAN KLINIK UNTUK STRUKTUR KURIKULUM BARU Indikator
Baseline
Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Akhir Tahun 3 Target Capaian Target Capaian Target Des 13
Persentase mahasiswa yang lulus tahapan 32,89 40 45,7 akademik tepat waktu untuk KBK (%) Persentase Lulus Per46,87 55 57,5 mata kuliah minimal B Jumlah Buku panduan 0 7 0 blok Persentase IPK Lulusan 22 25 26 Dokter > 3,0 Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap 60 70 73 Proses Pembelajaran (%) Luaran Buku Panduan Kepaniteraan sebanyak 15 buku. Analisis Capaian Kualitatif
50
22
60
49,3
60
63
70
80,5
13
7
23
23
30
25
40
56,25
75
75
80
64,83
Klinik dan Kurikulum Klinik
Kegiatan ini selesai dilaksanakan 29 – 31 desember 2013 dengan hasil capaian yang belum maksimal. Saat ini yang telah selesai 2 draft buku kurikulum kepaniteraan klinik dan 4 buku panduan kepaniteraan klinik (Ilmu kesehatan saraf, IKM/IKP, Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin serta bagian Anestesi) meskipun belum rampung secara keseluruhan dari 15 buku yang seharusnya sehingga target aktivitas ini belum tercapai.
22
3.1.2.2 PENINGKATAN KOMPETENSI STAF PENDIDIKAN TAK BERGELAR BIDANG LABORATORIUM PENDUKUNG BLOK KEDOKTERAN TROPIS Indikator Kinerja
Baseline
Persentase Lulus Per-mata kuliah minimal B
46,87
Luaran Analisis capaian kualitatif
Akhir tahun1 Akhir tahun 2 Akhir tahun 3 Target Capaian Target Capaian Target Des 13 55
57,5
60
63
70
80,5
Peningkatan kualitas dan kemampuan untuk proses pembelajaran bidang tropis untuk penguatan kurikulum FK UMI Kegiatan ini selesai dengan capaian yang memberikan feedback untuk perubahan kurikulum sehingga dapat dicapai suatu peningkatan kualitas pembelajaran yang menunjang ke arah good practices.
3.1.3. PENINGKATAN STRATEGI & SUBSTANSI PEMBELAJARAN 3.1.3.1 PENINGKATAN KOMPETENSI DOSEN DALAM KEGIATAN TUTORIAL DAN KETERAMPILAN KLINIK Indikator Persentase mahasiswa yang lulus tahapan akademik tepat waktu untuk KBK (%) Persentase lulus permata kuliah minimal B Luaran Analisis Capaian Kualitatif
Baseline
Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Target Capaian Target Capaian
Akhir Tahun 3 Target Des 13
32,89
40
45,7
50
22
60
49,3
46,87
55
57,5
60
63
70
80,5
Bank Skenario dan Manual CSL Ada beberapa faktor yang mempengaruhi strategi instruksional yang dijalankan baik tutorial maupun keterampilan klinik. Jalannya tutorial selain dipengaruhi keberlangsungannya oleh tutor yang baik, juga ditentukan oleh skenario yang tepat. Demikian juga dengan pelaksanaan keterampilan klinik. Instruktur memegang peranan yang sangat penting di dalamnya namun tersedianya penuntun pembelajaran berupa manual CSL juga merupakan pendukung utama. Aktivitas ini merupakan kelanjutan dari aktivitas pada tahun anggaran sebelumnya. Setelah para dosen memahami perannya dengan baik dan terampil dalam melakukan tutorial dan alih 23
keterampilan, selanjutnya harus dapat mempersiapkan sarana pendukung kompetensi tersebut, yaitu kemampuan untuk menciptakan skenario dan manual CSL yang tepat. Dengan adanya aktivitas ini, kualitas proses pembelajaran di FK UMI menjadi semakin meningkat. 3.1.3.2. PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN Indikator Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap proses Pembelajaran (%) Persentase lulus permata kuliah minimal B Luaran
Analisis Capaian Kualitatif
Baseline
Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Target Capaian Target Capaian
Akhir Tahun 3 Target Des 13
60
70
73
75
75
80
64,83
46,87
55
57,5
60
63
70
80,5
Dalam hibah pengajaran pada tahun anggaran ketiga, sebanyak 4 blok yang ditetapkan sebagai pemenang hibah. Dua blok pemenang hibah berjalan di semester awal dan 2 blok lagi berjalan di semester akhir. Pada saat ini, dua blok telah menyelesaikan proses pembelajaran dengan mengimplementasikan program hibah ke dalam blok bersangkutan. Namun keduanya belum menyelesaikan tahap diseminasi hasil hibah hingga mendapatkan jadwal yang ditetapkan oleh pelaksana program hibah. Dua pemenang lainnya belum melaksanakan kegiatan hibah dikarenakan blok tersebut baru akan berjalan pada semester berikutnya. Program pengembangan kualitas pembelajaran selain mencakup inovasi pengajaran juga mencakup pengembangan asesmen dalam KBK. Aktivitas ini memberikan peluang kepada dosen untuk melakukan inovasi pengajaran sehingga tercipta suasana pembelajaran yang lebih menarik dan variatif. Atmosfir akademik yang dihasilkan membuat mahasiswa lebih termotivasi dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran. Di samping itu, adanya kegiatan tambahan berupa pengembangan asesmen mampu mengubah paradigma tentang asesmen di kalangan dosen. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam mereview soal yang terstandarisasi dan memberikan gambaran mengenai konsep dan instrument penilaian yang relevan dan reliabel dengan PBL. Para dosen memiliki pemahaman yang utuh tentang asesmen dalam PBL serta mampu menghasilkan sistem 24
evaluasi yang sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan demikian kualitas pembelajaran mahasiswa akan semakin meningkat. Luaran: - Metode pembelajaran pada beberapa blok yang lebih inovatif - Sarana pembelajaran (manual CSL/buku ajar/bank skenario) - Pemahaman dosen tentang item review meningkat - Draft blueprint assessment PBL
3.1.3.3. PENGUATAN KOMPETENSI DOSEN DALAM DIAGNOSIS DAN PENANGANAN INFEKSI TROPIS DAN MASALAH KEDARURATAN OBSTETRI DAN NEONATAL Indikator % Nilai minimal B pada Training Kedaruratan Obstetri, Neonatal dan Infeksi Tropis
Luaran Analisis Capaian Kualitatif
Baseline
na
Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Target Capaian Target Capaian
70
75
75
78
Akhir Tahun 3 Target Des 13 80
85
Jumlah dosen yang berkompeten dalam penanganan penyakit tropis dan kedaruratan obstetri bertambah. Penguatan program studi terhadap materi penyakit tropis dan obstetri serta neonatal didasarkan pada kenyataan bahwa kasuskasus yang berkaitan dengan ketiga topik ini masih merupakan masalah di kawasan Timur Indonesia. Dengan aktivitas ini, pemahaman dan keterampilan dosen dalam menangani kasus-kasus penyakit tropis serta kedaruratan obstetri dan neonatal akan semakin meningkat. Selanjutnya dosen yang telah mendapatkan pelatihan akan memberikan pembekalan bagi mahasiswa baik di tahap akademik maupun di tahap profesi. Beberapa dosen yang telah mengikuti pelatihan ini menjadi instruktur bagi mahasiswa tahap akademik pada blok Kedaruratan dan Traumatologi dan blok Tropis. Sebagiannya lagi menjadi instruktur mahasiswa tahap profesi pada bagian Obstetri dan Ginekologi, bagian Pediatri, bagian Ilmu Penyakit Dalam serta bagian Ilmu Kulit dan Kelamin.
25
3.1.3.4. PENGENALAN KLINIS DENGAN METODE CASE-BASED LEARNING Indikator Persentase alumni lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia (%) Persentase IPK Lulusan Dokter > 3,0
Luaran Analisis Capaian Kualitatif
Baseline
Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Target Capaian Target Capaian
Akhir Tahun 3 Target Des 13
15,7
25
48,91
40
45,6
60
44,5
22
25
26
30
25
40
56,25
Jumlah dosen yang kompeten tentang case based learning bertambah. Proses pembelajaran pada tahap profesi melibatkan tidak hanya dokter dalam lingkup FK UMI tapi juga dokter-dokter yang berada di luar lingkup fakultas. Karena itu aktivitas ini dilakukan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga fungsional pada wahana pendidikan profesi FK UMI sebagai instruktur bagi mahasiswa tahap klinik. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas dasar klinis melalui pengenalan klinis utamanya tentang pembelajaran berbasis kasus. Aktivitas ini tampak membawa hasil yang signifikan yaitu peningkatan pemahaman tentang CBL. Pada tahun anggaran terakhir ini, pelatihan difokuskan kepada dosen pembimbing klinik yang berasal dari puskesmas-puskesmas. Hal ini dilakukan sebagai pengejawantahan dokter layanan primer. Di samping itu juga agar para lulusan lebih menyadari kompetensi utama yang diharapkan lahir dari mereka yaitu sebagai dokter layanan primer.
3.1.4. PENINGKATAN KINERJA PENELITIAN 3.1.4.1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS PENELITIAN Indikator Jumlah penelitian pertahun Status Akreditasi FK UMI Publikasi ilmiah nasional Dosen
Luaran Analisis Capaian Kualitatif
Baseline
Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Target Capaian Target Capaian
2
2
2
5
4
B
B
B
B
B
na
4
1
6
4
Akhir Tahun 3 Target Des 13 5 A 8
6 B 3
Wawasan dosen tentang penelitian meningkat Kemajuan pelaksanaan kegiatan dan luaran serta dampa kegiatan berupa terbentuknya kerangka berpikit bagi dosen FK UMI dalam 26
meneliti, terutama bagi dosen yang baru terpapar dengan kegiatan ini. Kegiatan ini menciptakan dorongan yang kuat dalam meneliti sehingga diharapkan dosen mampu menghasilkan penelitian yang dapat dipublikasikan pada jurnal nasional. Evaluasi atas capaian yang dihasilkan dikaitkan dengan progres pencapaian indikator. Pada subaktivitas Peningkatan kemampuan menulis artikel Ilmiah, materi yang diberikan adalah dasar-dasar penulisan dan penggunaan bahasa yang benar pada artikel ilmiah, penyusunan metodologi dan hasil penelitian pada artikel ilmiah, penyusunan latar belakang, diskusi dan kesimpulan pada artikel ilmiah, menyusun daftar rujukan dengan dengan menggunakan endnote, menyusun abstrak dan membuat judul, membangun latar belakang, tujuan penelitian, metologi, implikasi etik dan perhitungan biaya dari suatu proposal penelitian, bimbingan langsung menyusun artikel ilmiah dan proposal penelitian (dalam kelompok kecil), presentasi artikel ilmiah oleh masing-masing kelompok dan cara mengirim tulisan dan menjawab komentar reviewer.
3.1.4.2 PENINGKATAN KOMPETENSI DOSEN PENUNJANG IMPLEMENTASI KBK
Indikator Kinerja Akreditasi UMI Kemandirian bagian klinik
FK
Baseline
Akhir Tahun 1 Akhir Tahun 2 Target Capaian Target Capaian
Akhir Tahun 3 Target Des 13
B
B
B
B
B
A
B
1
5
1
8
1
13
2
27
Analisis Capaian Kualitatif (Bergelar S2 dan S3)
Aktivitas ini bertujuan untuk memenuhi kualifikasi dosen terutama pada tahap akademik yang dipersyaratkan oleh Dikti, dosen pengajar pada jenjang S1 adalah mereka yang berkualifikasi minimal S2. Pada tahun 2012 ini ada delapan dosen yang memperoleh beasiswa baik yang sementara menjalani pendidikan ( ongoing ) maupun mereka yang baru menjalani pendidikan ( non ongoing ). Dengan adanya aktivitas ini maka otomatis mengurangi alokasi anggaran fakultas dalam pembiayaan pendidikan staf sehingga dapat dialokasikan kepada mata anggaran lainnya terutama anggaran operasional pendidikan. Dengan meningkatnya kualifikasi dosen maka instrumen penilaian program studi juga akan meningkat dan yang tak kalah pentingnya adalah aktivitas ini menjadi suatu program retensi yang menurunkan angka resign dosen karena mereka difasilitasi untuk meningkatkan kualifikasi dirinya.
Analisis Capaian Kualitatif (Pendidikan Non Gelar)
Secara garis besar aktivitas ini terdiri dari pendidikan non gelar dalam bidang pendidikan kedokteran berbasis KBK yang diikuti oleh staf MEU dan pendidikan non gelar bagi staf dosen dalam bidang yang sesuai dengan spesialisasinya masing-masing. Aktivitas ini secara nyata telah memberikan manfaat berupa peningkatan wawasan bagi para staf MEU mengenai pendidikan kedokteran dalam berbagai aspek diantaranya perancangan kurikulum, pengelolaan proses pembelajaran, dan monitoring evaluasi. Pelatihan ini sangat bermanfaat apalagi bagi staf MEU yang tidak memiliki latar belakang pendidikan kedokteran. Pendidikan non bergelar dalam peningkatan kapasitas staf dalam bidang pembelajaran yang terkait dengan spesialisasi staf dalam bidang anestesi, radiologi, obgyn, patalogi anatomi, ilmu gizi, dan EKG memberikan manfaat tidak saja bagi peningkatan kapasitas keilmuan staf dosen namun juga berefek pada peningkatan motivasi dan etos kerja dosen karena mereka merasa terperhatikan.
b. Status kemajuan fisik untuk setiap komponen biaya (Lampiran 3). c. Status
penyerapan
keuangan
untuk
28
pelaksanaan
aktivitas
(Lampiran
4)
29