PENGGUNAAN PENDEKATAN KUIS TIM UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB INDIVIDU DALAM KELOMPOK BELAJAR PADA SISWA KELAS 8A SMP N 1 SUKOMORO KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Siwignyo Abstrak engembangan diri melalui pembelajaran aktif dengan penggunaan pendekatan Kuis tim ini lebih memusatkan pada keragaman kegiatan siswa dalam kelompok belajar yang dinamis, mulai dari pemahaman konsep materi pembelajaran, membuat pertanyaan merancang kegiatan kelompok, pembagian tugas anggota kelompok, merencanakan presentasi sampai pada pemberian penghargaan berupa score dan penobatan kelompok terbaik pada setiap sesi. Oleh sebab itu , penggunaan model pembelajaran aktif dengan pendekatan kuis tim ini diharapkan dapat mengatasi masalah masalah pengembangan diri ,utamanya masalah tanggung jawab siswa dalam hubungannya dengan kelompok belajarnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab individu dalam penyelesaian tugas – tugas belajarnya secara kelompok , dalam rangka proses pengembangan diri. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 8A SMP Negeri 1 Sukomoro Magetan Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang dalam 2 Siklus, masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Rencana tindakan beserta instrumen penelitian ( SAP, bahan ajar,lembar observasi,dan angket ) disiapkan oleh peneliti. Dalam pelaksanaan tindakan di kelas peneliti bertindak sebagai guru pembimbing sekaligus pengamat. Hasil tindakan dalam suatu siklus yang berupa keaktifan siswa, serta kemajuan – kemajuan aspek kepribadian dan pengembangan diri siswa, dievaluasi sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan tindakan dalam siklus berikutnya. Materi yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah model pembelajaran aktif kuis tim dan implementasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran aktif dengan pendekatan Kuis Tim dapat meningkatkan tanggung jawab individu dalam kelompok belajar. Peningkatan tanggungjawab tersebut dapat diketahui dari makin aktifnya siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam kelompok, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam presentasi kelompok, semangat bersaing secara sehat dalam kelompok dan membangun kekompakan kelompok. Model pembelajaran melalui pendekatan ini mendapat respon positif dari seluruh siswa dengan idikator hasil analisa angket pada akhir sesi, dan meningkatnya penyelesaian tugas-tugas dan unjuk kerja.
P
Kata-kata Kunci : Model pembelajaran kuis tim, tanggung jawab individu, kelompok belajar.
Guru PPKn SMK Bendo 302
siswa terhadap tugas belajarnya.
PENDAHULUAN Persoalan-persoalan
Keadaan ini memerlukan upaya dari
pembelajaran yang muncul
di
para guru bidang studi maupun guru
sekolah sangat beragam. Mulai dari
pembimbing
penggunaan strategi pembelajaran,
mengambil tindakan edukatif, baik
metode,
daya
yang berupa kegiatan instruksional
manusianya sampai pada sarana dan
maupun kegiatan bimbingan diluar
prasarana
keadaan
pembelajaran. Untuk mewujudkan
semacam ini perlu disikapi secara
upaya tersebut dipilihlah penggunaan
sinergis
metode pembelajaran aktif kuis tim
materi,
sumber
pembelajaran,
oleh
pelaku
pembelajar
untuk
antara lain: guru, siswa, manager
sebagai
sekolah dan lain-lainnya.
memecahkan masalah tersebut.
Persoalan
yang
alternatif
segera
dalam
usaha
sangat
Metode kuis tim merupakan
menonjol dan perlu tindakan dengan
salah satu bentuk dari pembelajaran
segera dan
aktif yang dikembangkan melalui
berkelanjutan adalah
tanggung
jawab
siswa
menyelesaikan
dalam
tugas-tugas
pemberdayaan Mengefektifkan
akademisnya. Berdasarkan keluhan
membangun
beberapa guru bidang studi, keluhan
individu,
guru-guru pembimbing, dan para
meningkatkan
instansi yang terkait dengan praktek
individu
kerja industri, khususnya yang sangat
tersebut.
berkaitan dengan target penyelesaian tugas-tugas
kelompok
siswa.
kelompok. kerjasama,
rasa
serta
itu
Aspek
dan
percaya
diri
membangun
dan
tanggungjawab dalam
kelompok
pengembangan
diri
siswa antara lain adalah tanggung
Menjelang penyelesaian tugas akhir
jawab,
project work siswa dituntut memiliki
percaya
komitmen kerja dan tanggung jawab
keberanian mengambil keputusan,
yang tinggi dalam mengemban tugas
motivasi berprestasi, bekerjasama,
tersebut.
sangat
kejujuran, bersaing secara sehat,
adanya
sanggup berbeda dengan yang lain,
dirasakan
Akhir-akhir bahwa
ini
kecenderungan menurunnya aspek-
disiplin,
kepemimpinan,
diri,
kemandirian,
mengambil inisiatif dan sebagainya.
aspek dan nilai-nilai tanggungjawab
303
Untuk bidang pengembangan
diri,
untuk merespon orang lain dan untuk
pengembangan
dan
bekerjasama dengan mereka guna
aspek emosi, memerlukan strategi
mencapai tujuan, ”yang mana hal ini
dan
melalui
dia sebut resiprositas (hubungan
dan
timbal-balik). Bruner berpendapat
kepribadian
teknik
tertentu,
pembelajaran,
pembiasaan
latihan –latihan. Guru dan siswa memiliki hubungan yang sinergis
dalam
bahwa
resiprositas
sumber
motivasi
dimanfaatkan
oleh
merupakan yang
bisa
guru
untuk
suasana yang lebih menyenangkan
menstimulasi kegiatan belajar. Dia
dan membutuhkan komunikasi yang
menulis sebagai berikut: ”Di mana
hangat
menumbuhkan
dibutuhkan tindakan bersama, dan di
kepercayaan satu sama lain secara
mana resiprositas diperlukan bagi
terus
dapat
kelompok untuk mencapai suatu
mewujudkan suasana kondusif yang
tujuan,di situlah terdapat proses yang
lebih tepatnya disebut bimbingan.
membawa
dengan
menerus,
Bimbingan pengembangan
sehingga
individu
dalam
skop
pembelajaran,
diri
yang
untuk
ke
dalam
membimbingnya
mendapatkan
kemampuan
disampaikan melalui pembelajaran
yang diperlukan dalam pembentukan
aktif klasikal, akan lebih efektif jika
kelompok”(Bruner :1966).
menggunakan
strategi
atau
Konsep-konsepnya
Maslow
pendekatan yang tepat. Pendekatan
dan Bruner melandasi perkembangan
yang sering digunakan oleh para
metode
guru
dianggap
sedemikian populer dalam lingkup
efektif adalah pendekatan kelompok,
pendidikan masa kini. Menempatkan
disebut juga bimbingan kelompok,
siswa dalam kelompok dan memberi
kelompok
mereka tugas yang menuntut mereka
pembimbing
dan
dimaksud
adalah
kelompok belajar.
belajar
kolaboratif
yang
untuk bergantung satu sama lain
Jereme Bruner membahas sisi
dalam mengerjakannya merupakan
sosial proses belajar dalam buku
cara
klasiknya, Toward a Theory of
memanfaatkan
instruction. Dia menjelaskan tentang
siswa. Mereka menjadi cenderung
“kebutuhan
lebih terlibat dalam kegiatan belajar
304
mendalam
manusia
yang
bagus
untuk
kebutuhan
sosial
karena
mereka
bersama
mengerjakannya
teman-teman.
terlibat,
mereka
memiliki
Begitu
juga
langsung
kebutuhan
untuk
kecenderungan bahwa, (1) sebagian siswa cerdas belum bisa mencapai prestasi
yang
diharapkan,
(2)
sebagian siswa belum menyadari
membicarakan apa yang mereka
tanggung
alami bersama teman yang mengarah
penyelesaian tugas secara individu
kepada
maupun kelompok, (3) Sebagian
hubungan-hubungan
lebih
lanjut.
siswa Kegiatan
belajar
bersama
jawabnya
belum
paham
dalam
bagaimana
bekerja secara tim, (4) kurangnya
dapat membantu memacu belajar
pemahaman
aktif. Kegiatan belajar dan mengajar
siswa
di kelas memang dapat menstimulasi
kelompok, (5) masih adanya siswa
belajar aktif, namun kemampuan
yang
untuk mengajar melalui kegiatan
teman, (6) sebagian siswa belajar
kerjasama
kurang
kelompok-kecil
akan
memungkinkan untuk menggalakkan
diri
dalam
terlalu
masing-masing
penyelesaian
bergantung
tugas
dengan
bersungguh-sungguh,asal-
asalan,terpaksa dsb.
kegiatan belajar aktif dengan cara
Dalam rangka pengembangan
khusus. Apa yang didiskusikan siswa
diri siswa melalui pembelajaran aktif
dengan teman-temannya dan apa
kuis tim dipandang sebagai metode
yang diajarkan siswa kepada teman-
atau pendekatan paling tepat untuk
temannya
meningkatkan
memungkinkan mereka
tanggung
jawab
untuk memperoleh pemahaman dan
individu dalam kelompok belajar.
penguasaan materi pelajaran. Metode
Pada pembelajaran aktif Kuis Tim,
kelompok
belajar
bersama
yang
siswa bekerja bersama-sama untuk
tugas
yang
mencapai
akan tidak
menyelesaikan sebuah tugas. Hal itu 4 dapat dicapai dengan cara : Pertama,
hanya belajar bersama namun juga
Mengajak siswa bekerja bersama-
mengajarkan satu sama lain dan
sama untuk menyelesaikan tugas-
mereka merasa satu tim.
tugas, membahas masalah dalam
terbaik,
pemberian
berbeda
kepada
mendorong
mereka
siswa untuk
Hasil pengamatan yang telah dihimpun
menunjukkan
adanya
tujuan
khusus
yaitu
diskusi, dan menyelesaikan tugas kelompok
lainnya.
Kedua,
305
pengaturan siswa dalam kelompok
perencanaan
kecil yang heterogen menantang dan
merupakan
memotivasi
siswa
saling
ancang-ancang pemecahan masalah.
membantu,
berbagi
dan
Seperti yang diungkapkan oleh Mills
mendukung belajar teman lainnya
GE 200;17, “Stephen Kemmis has
dalam
Ketiga,
created a well known representation
penumbuhan rasa tanggung jawab
of the action research spiral …”.
untuk belajar dan bekerja sama
Peneliti menggunakan model ini
dalam
karena dianggap paling praktis dan
untuk tugas
kelompok.
upaya
kelompok. proses
bersaing
Keempat,
antar
terjadinya
membangun
tim
Dengan beberapa keuntungan pendekatan
kuis
menganggap
metode atau
Perangkat
penting
untuk
suatu
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sukomoro
peneliti
untuk
Penelitian tindakan kelas ini
memperhatikan
tim,
dasar
yang
aktual.
atau
kelompok yang kuat dalam belajar.
kembali
Magetan
kelas
pembelajaran
8A. yang
dikembangkan meliputi : Skenario pembelajaran,
Lembar
Kegiatan
menerapkan pendekatan ini sebagai
Siswa, lembar pengamatan guru dan
salah satu sumbangan menciptakan
satuan layanan yang diambil dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif
silabus.
dan Menyenangkan (PAKEM) dalam rangka pengembangan diri siswa.
Skenario pembelajaran dibuat sebagai
panduan
pelaksanaan
guru
agar
pembelajaran
sesuai
METODE PENELITIAN
dengan yang direncanakan. Lembar
Setting Penelitian
Kegiatan Siswa digunakan membuat
Penelitian
ini
adalah
daftar
pertanyaan.
Tugas
Dari
penelitian tindakan kelas, model
Guru/Kuis
Stephen Kemmis dan Mc. Taggart
Pengamatan/Observasi
(1998) mengadopsi dari Suranto,
digunakan
2000; 49, model ini menggunakan
perkembangan kegiatan/ perubahan
sistem spiral refleksi diri
tingkah laku siswa. Menurut Waseno
dimulai
dari
pengamatan,
306
rencana, refleksi
yang
tindakan, dan
(1994
:
Lembar
untuk
17)
Proses
guru mengetahui
penelitian
tindakan ini merupakan proses daur
ulang mulai dari tahap perencanaan.
telah
Tindakan pengamatan
berikut
(observasi)
direncanakan :
dan refleksi (perenungan-pemikiran
pembelajaran
evaluatif),
(persiapan,
berulang
sesuai
banyaknya siklus.
sebagai melakukan
sesuai
skenario
penyampaian,
pelatihan dan penampilan hasil), siswa melakukan kegiatan sesuai langkah-langkah yang terjadi,
Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini direncanakan
dalam
2siklus
mengamati
,
secara
kegiatan
siswa
komprehensif
dengan
masing-masing siklus terdiri dari :
memanfaatkan alat perekam data
penyusunan
yang sudah disiapkan.
rencana
tindakan
,pelaksanaan tindakan ,melakukan
c.
Analisis dan Refleksi
obsevasi, pembuatan analisis dan refleksi
serta membuat rencana
peningkatan(improvement
plan)
Analisis dilakukan secara deskriptif terhadap data hasil pengamatan, kemudian sintesis,
tindakan berikutnya:
pemaknaan
SIKLUS I
penyimpulan data dan informasi
a.
yang telah terkumpul. Hasil
Rencana tindakan 1: Mengidentifikasi permasalahan,
yang diperoleh berupa temuan
merencanakan
penelitian secara
keseluruhan,
tingkat
efektifitas
rancangan
pembelajaran yang dibuat, dan
menyusun desain pembelajaran
daftar
dan
muncul di lapangan, selanjutnya
strateginya,
perangkat menyiapkan
menyusun pembalajaran,
bahan
dipakai
permasalahan
sebagi
dasar
yang
untuk
ajar,
melakukan perencanaan ulang.
menyiapkan alat/menyusun alat
Setiap aspek memiliki indikator,
perekam
Indikator
data,
menyusun
rencana pengolahan data. b.
penjelasan,
Pelaksanaan
tindakan
dilaksanakan
jawab
adalah : paham dan tanggung I
dan
pengamatan Pada
bertanggung
jawab terhadap tugas atau beban yang di emban, melaksanakan
tahap tindakan
ini
tugas dan konsultasi bila ada
yang
masalah dalam melaksanakan
307
tugas, dan melaporkan hasil
HASIL PENELITIAN
pelaksanaan tugas.
SIKLUS I Pelaksanaan Tindakan.
SIKLUS II a.
Pada
Rencana Tindakan 2
siklus pertama
Kegiatan yang dilakukan pada
tahap
perencanaan
membagi siswa
menjadi delapan kelompok yang
meliputi
kegiatan
dengan
orang. Peneliti memaparkan judul
alternatif
materi pengembangan diri yang akan
pemecahan
masalah
untuk
masing-masing
disajikan
beranggotakan
dalam
pembelajaran
kepada
siklus I.
memperkenalkan
Pelaksanaan tindakan 2 dan
pembelajaran
pengamatan
digunakan dalam menyajikan materi tindakan
siswa
5
memperbaiki kekurangan pada
Rincian
c.
pertama
ini
menentukan
b.
pertemuan
dan
sekaligus metode
aktif
yang
akan
sama
tersebut, yaitu metode kuis tim.
dengan tindakan 1 ditambah
Peneliti menjelaskan pada siswa pola
dengan tindakan lain sebagai
pembelajaran tersebut. Adapun yang
pengembangan tindakan I
harus
Analisis dan refleksi II
adalah
Analisis dilakukan dengan
dilakukan membagi
kelompok,
oleh
kelompok
tugas
berdiskusi
anggota membahas
membandingkan
hasil
angket
materi, membuat pertanyaan kuis dan
awal
hasil
angket
sekaligus
lembar
penilaiannya.
dengan
evaluasi
dan
membuat
skala
Merencanakan
pengamatan. Apakah tindakan
presentasi masing-masing kelompok
yang
dan menyiapkan refleksi tanggapan
dilakukan
dapat
meningkatkan tanggung jawab
kelompok
individu.
umpan balik.
refleksi
Hasil
analisis
dipergunakan
dan
lain.
Mengisi
angket
untuk
Setelah terbentuk kelompok
menentukan hasil akhir dari
siswa diminta untuk duduk sesuai
kegiatan pada siklus II.
kelompoknya
untuk
membahas
materi yang telah dipaparkan oleh peneliti
308
secara kelompok siswa
berdiskusi tentang materi, setiap
sebagai
anggota
kelompok
diharuskan
mendapat skor
membuat
pertanyaan
kuis
dan
mendapat skor 315, kelompok VI
sekaligus membuat jawabannya dan
mendapat skor 245, kelompok VII
bertanggungjawab
atas
mendapat skor 140 dan kelompok
atau
VIII mendapat skor 90, sedangkan
pengembangan
pertanyaan
berikut:
Kelompok
II
465, kelompok IV
jawaban soal kuis tersebut oleh
dua
kelompok lain.
mendapatkan skor. Dengan dimikian
Kemudian
kelompok
lainnya
belum
kelompok
pemenang pada sesson ini adalah
menentukan skala skor atas jawaban
kelompok II, kelompok tersebut
kelompok
memilih
berhak memimpin kuis pada sesson
kelompok mana yang memperoleh
kedua. Demikian seterusnya sampai
skor tertinggi dalam presentasi itu
selesai
dan berhak maju untuk presentasi
kelompok yang menghabiskan waktu
berikutnya.
80 menit. Dari 4 kelompok
lain
dan
Melakukan
Obsevasi
dan
Pada
pertemuan
dilaksanakan
presentasi
undian
presentasi
presentasi
tersebut
4
yang ,secara
keseluruhan yang mendapatkan skor
Pencatatan data
dengan
penampilan
ke
dua
dimulai
kelompok.
Pada
undian tersebut jatuh giliran untuk
tertinggi adalah kelompok II yaitu mendapat skor 465. Pembuatan
Analisis
dan
Refleksi
kelompok. Pada pertemuan kedua ini
Pada akhir sesson diadakan
direncanakan ada 4 kelompok yang
refleksi untuk melihat pengalaman
maju
masing-masing
secara individu maupun kelompok
kelompok memiliki waktu 20 menit
dalam perencanaan, pembuatan dan
untuk presentasi, 10 menit terakhir
pelaksanaan kuis tahap pertama.
digunakan
Hasil
Peneliti bertanya kepada para siswa:
presentasi pertama yaitu penampilan
“Apa yang kalian rasakan selama
kelompok yang beranggotakan 5
bekerja
orang menghasilkan lima pertanyaan
membuat
yang
mempresentasikannya?”
presentasi,
untuk
dijadikan
refleksi.
kuis,
pengumpulan skor
sedangkan
secara
kelompok kuis
dalam dan
berturut-turut
309
Dari
pertanyaan
itu
Pada individu yang belum
ditemukan beberapa jawaban yang
aktif, Peneliti memberi pertanyaan
antara lain adalah: 11 siswa merasa
sebagai berikut : “Mengapa kalian
kesulitan dalam mebuat pertanyaan
tidak berpartisipasi “?
dan jawabannya, 6 bingung, 4 siswa
Dari
pertanyaan
tersebut
penasaran, 5 siswa kurang mengerti
didapatkan jawaban sebagai berikut :
istilah dalam materi, 4 siswa merasa
Merasa asing dengan materi ini,
kesulitan menentukan scor jawaban,
banyak istilah yang tidak dimengerti,
8 siswa menyatakan waktunya terlalu
geli dengan masalah-masalah yang
sedikit,
mengatakan
dibahas, malu mau bertanya tentang
kemampuan anggota kelompok tidak
masalah yang dibahas, merasa kuper
merata atau seimbang, yang lainnya
ketika
tidak berpendapat. Pada kelompok
akrab dengan anggota kelompok
yang yang belum aktif, peneliti
yang lain sehingga kurang bisa
memberi
terbuka
3
siswa
pertanyaan
berikut:”Mengapa
sebagai
kalian
belum
mendapatkan skor?” Dari
membahas
materi,kurang
kepada
pendidikan
sek
teman-teman, itu
tabu
untuk
dibahas, takut dinilai jelek oleh
pertanyaan
tersebut
teman-teman,khawatir
rahasianya
didapatkan jawaban sebagai berikut:
terbuka,tidak sepantasnya materi ini
kalah duluan mengacungkan tangan,
dibahas
susah menyusun kalimat jawaban,
jawabannya dianggap tidak berbobot,
Pandangan
Dan sebagainya.
pemimpin
presentasi
tidak
merata,anggota
kelompok
terlalu
pendiam,takut
diserang
jawabannya
disanggah,yang
ditunjuk
di
Peneliti
kelas,Gengsi,
merangkum
refleksi
ini
dan
untuk
penampilan
kalau
hasil
mempersiapkan presentasi
untuk menjawab itu-itu saja padahal
kelompok berikutnya pada tatap
sudah
anggota
muka ketiga atau terakhir pada siklus
kelompok terlalu lamban, kelompok
pertama ini. Hasil rangkuman di
tidak/kurang
komunikasikan kepada siswa untuk
ngacung
materi,anggota diajak aktif.
310
duluan,
menguasai kelompok
susah
menjadi catatan pada pertemuan yang akan datang.
Pada pertemuan ke tiga siklus
kelompok lebih jelas, individu lebih
pertama digunakan untuk presentasi
bertanggungjawab dalam meyusun
4 kelompok yaitu kelompok V ,VI,
pertanyaan dan jawaban,pemberian
VII, VIII. Pelaksanaan sama dengan
skor oleh kelompok lebih obyektif,
pertemuan
pertanyaan
sebelumnya.
Giliran
yang
disusun
pertama jatuh pada kelompok VIII
berbobot, dan sebagainya.
dan
b. Hasil belajar
secara
kelompok
berturut-turut VI,
V
dan
adalah terakhir
Hasil
belajar
lebih
pada
siklus
kelompok VII. Pada sesson ini
pertama diperoleh nilai dari dua
peneliti
bidang yaitu (1) Nilai presentasi dan
dibantu
memandu
oleh
jalannya
pengamat
diskusi
dan
(2) nilai tugas pembuatan soal kuis.
presentasi. Pada tatapmuka ini yang
Masing-masing tugas dinilai secara
mendapatkan skor tertinggi adalah
individu
kelompok VI dengan skor 425.
Rekaman nilai siswa digambarkan
maupun
kelompok.
Pada akhir pertemuan ini
pada tabel dalam lampiran. Aspek-
refleksi hanya dilaksanakan lebih
aspek yang dinilai dalam presentasi
kurang
adalahsebagai berikut: kekompakan,
tiga
penampilan mundur
menit,
karena
presentasi
dari
waktu
ditentukan.
cenderung yang
Materi
sistematika
penyajian,
telah
anggota,pemerataan
tugas
bahasan
anggota,spontanitas
menjawab
berkembang meluas sejalan dengan
pertanyaan,
bertambahnya pengetahuan siswa.
pertanyaan
yang
Dan
tanggungjawab
dalam
pada
penampilan
masing-
masing kelompok terdapat banyak
kuis,
kemajuan
kelompok
dibandingkan
partisipasi
dengan
bobot
jawaban
tanggungjawab baik
sebagai
dari
dibuat, memandu dalam anggota
sesson pertama, misalnya: Keaktifan
maupun sebagai ketua, keberanian
anggota kelompok relatif merata,
mengutarakan pendapat, semangat
kekompakan kelompok cenderung
bersaing antar teman kelompok,
meningkat,
keberanian
ketepatan waktu presentasi, antara
mengemukakan pendapat meningkat,
pertanyaan dan jawaban yang dibuat,
arus
ketepatan waktu penyelesaian tugas,
kerjasama
stabil,pembagian
tugas
lebih dalam
311
kesesuaian
materi
kuis,
dan
Dengan
demikian
dapat
sebagainya.
dikatakan bahwa pembelajaran ini
c. Refleksi
dapat
Berdasarkan paparan proses
membantu
siswa
untuk
meningkatkan tanggungjawab
pembelajaran dan hasil belajar yang
kerjasama
baik
secara
diperoleh pada siklus I diketahui
maupun kelompok.
dan
individu
bahwa sebagian besar siswa perlu dimotivasi
untuk
berani
mengutarakan
pendapat
dalam
Pada tahap ini yang disiapkan
dari
adalah silabus pembelajaran, yang
diskusi,
menerima
saran
kelompok
/oranglain,
membangkitkaan mengatur
spontanitas
diskusi
supaya
dan terjadi
SIKLUS II
dikembangkan
melalui
satuan
layanan pembelajaran dan sekenario pembelajaran.
Menyiapkan
komunikasi multi arah, presentasi
instrumen pengamatan yang berupa
adalah hasil diskusi kelompok secara
pedoman observasi
intensif. Siswa perlu dorongan untuk
(buku
aktif bekerja baik secara individual
penelitian), instrumen penilaian skala
maupun kelompok. Perlu dibiasakan
sikap. Waktu yang diperlukan dalam
bekerja secara tim yang saling
siklus pertama 3 x tatap muka,
mendukung.
masing-masing tatap muka 2 x 45
Hasil
pelaksanaan
yang
menit. Tatap muka I: diskusi, tatap
ditampilkan oleh kelompok sangat
muka ke II presentasi kuis tim, dan
bervariasi, hasil kerja individu juga
tatap muka ke III presentasi kuis tim
sangat bervariasi, hal ini sangat di
dan pengisian angket. Tatap muka I
pengarui oleh beberapa faktor antara
ada 4 kelompok presentasi, masing-
lain : situasi dan kondisi bulan puasa,
,masing
keadaan siswa, kemampuan siswa,
waktu 20 menit, 10 menit terakhir
pemahaman siswa terhadap materi
untuk sharing.
dan
kerjasama
catatan
dan log book
pemahaman
siswa
terhadap
kelompok
Pada
bulan
menggunakan
Juli
minggu
aspek komunikasi kelompok, serta
keempat dibagikan modul materi
kecocokan
pembelajaran kepada masing-masing
kelompok.
312
dan
kekompakan
kelompok,
dari
kelompok
satu
sampai kelompok delapan.
balik pelaksana an pembelajaran aktif kuis tim.
Pada pertemuan atau tatap muka
pertama
selama
sembilan
Pada tatap muka
kedua
dilakukan presentasi kuis dengan
puluh menit siswa diberi kesempatan
cara
untuk
menyusun
menentukan kelompok mana yang
pertanyaan kuis sekaligus membuat
akan maju pertama kalinya. Dari
jawaban dari pertanyaan yang telah
undian tersebut ternyata yang maju
mereka
adalah
berdiskusi
buat
secara
kelompok.
mengadakan
kelompok
undian
VII.
untuk
Masing-
Masing-masing kelompok membuat
masing kelompok memiliki waktu 20
pertanyaan
dengan
menit untuk menyajikan kuisnya.
jumlah anggota kelompok. Masing-
Dari penyajian kelompok VII ini
masing
yang mendapatkan nilai tertinggi
kuis
sesuai
anggota
bertanggungjawab
kelompok atas
satu
secara
jawaban,
dan
Kelompok IV mendapat nilai 550,
kemungkinan pengembangan diskusi
kelompok III 520, kelompok I 480,
atas pertanyaan tersebut. Peneliti
kelompok
bertindak sebagai fasilitator pada
410, kelompok VI 405, kelompok V
pertemuan
390. Dengan demikian
pertanyaan,
tersebut,
mendampingi,membimbing mengarahkan
jalannya
dan diskusi
maju
berturut-turut
adalah
:
II 470, kelompok VIII
pada
kuis
yang akan
kedua
adalah
kelompok IV sebagai pemimpin kuis.
sampai selesai.
Penampilan
kedua
adalah
kelompok IV, dan kelompok VII
b. Pelaksanaan Tindakan II Pada pertemuan pertama ini
sebagai pendukung diskusi , jika
diambil kesepakatan bahwa pada
mendapatkan nilai tertinggi tidak
tatap muka kedua ada 4 kelompok
tampil kembali , tetapi penampilan
yang maju untuk presentasi kuis, dan
diambilkan
4
dibawahnya. Pada penampilan kedua
kelompok
berikutnya
maju
dari
presentasi pada tatap muka ke tiga.
ini
secara
Setelah tatap muka ke tiga selesai
kelompok
akan diadakan refleksi dan pengisian
460,kelompok
angket untuk mendapatkan umpan
KelompokVIII
nilai
berturut-turut V
475, VII
tertinggi
adalah
kelompok
I
440,
435, kelompok VI
313
425, kelompok II 400,kelompok III
kelompok 20 menit,10 menit terakhir
390, dengan demikian
digunakan untuk refleksi terakhir dan
yang maju
pada babak kuis ke tiga adalah
mengisi
kelompok V.
pelaksanaan kuis.
Pada penampilan kelompok
angket
Presentasi
umpan
balik
pertama
pada
V, perolehan skor secara berturut -
sesion ini adalah kelompok III, pada
turut adalah kelompok VIII 530,
penampilan kelompok ini perolehan
kelompok VI 505, kelompok I 495,
skor secara berturut- turut adalah:
kelompok III 475, Kelompok VII
Kelompok II 470, kelompok III 425,
455, kelompok IV 430, kelompok II
kelompok VI 425, kelompok V 420,
405.
kelompok VIII 420, kelompok I 410. Penampilan ke empat jatuh
dan
kelompok
IV
400.
Pada
pada kelompok VIII. Perolehan skor
presentasi kali ini perolehan nilai ada
secara berturut turut yaitu kelompok
persaingan cukup ketat dikarenakan
III 465, kelompok II 450, kelompok
siswa
VI
mendapatkan reward.
435,
Kelompok
IV
420,
kelompok VII 400, kelompok V 360 , kelompok I 235.
pada
Penampilan
untuk
selanjutnya
adalah kelompok II. Pada presentasi
Tatap muka ke dua telah berakhir,
termotivasi
akhir
kali
ini
secara
berturut-turut
pertemuan
perolehan nilainya adalah sebagai
diberitahukan kepada seluruh siswa
berikut: kelompok IV 470. kelompok
bahwa,
yang
VI 455, kelompok V 450, kelompok
mengumpulkan skor tertinggi akan
III 425, kelompokVII 425, kelompok
mendapatkan reward.
I
kelompok
kelompok diteruskan
Penampilan
selanjutnya pada
pertemuan
410,
atau
kelompok IV yang sudah presentasi
ke
bawahnya
menggunakan
direncanakan
waktu
90
menit,
kesempatan
presentasi
presentasi kuis
berikut
314
kelompok,
80 menit untuk masing-masing
yaitu
pada
ranking
kelompok
VI.
Selanjutnya perolehan nilai pada
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
empat
405.
Berhubung skor tertinggi diperoleh
maka
ini
VIII
akan
tatapmuka ke tiga. Pada tatap muka tiga
kelompok
kelompok VI sebagai :
kelompok
III
450.
kelompok IV 430, kelompok VII
425. kelompok V 415, kelompok II
420, kelompok VI 405, kelompok
415. kelompok I 410, kelompok VIII
VIII 390.
400.
Presentasi Penampilan
berikutnya
selesai
kelompok
dilakukan,
telah
kegiatan
kelompok II, perolehan skor pada
berikutnya adalah refleksi kegiatan
presentasi
adalah
untuk siklus ke II dan dilanjutkan
kelompok III : 455, kelompok IV :
dengan pengisian angket umpan
450, kelompok VII : 435, kelompok I
balik kegiatan. Untuk tatap muka
:
ketiga atau terakhir
425
kelompok
Kelompok
ini
VIII
:
415,
waktunya
kelompok VI : 410, kelompok V :
mundur 15 menit, karena diskusi
400.
berkembang melebar. Penampilan terakhir adalah
kelompok
I.
Pada
presentasi
c. Observasi dan Pencatatan Data Hasil Belajar
kelompok ini relatif menggunakan waktu
lebih
cepat
belajar
pada
siklus
ada
kedua diperoleh nilai dari dua bidang
beberapa pertanyaan kuis yang sudah
yaitu (1) Nilai presentasi dan (2) nilai
terjawab pada session sebelumnya.
tugas pembuatan soal kuis .Masing-
Dan pada presentasi terakhir cukup
masing tugas dinilai secara individu
heboh
masing-masing
maupun kelompok. Rekaman nilai
kelompok berebut memperoleh skor,
siswa digambarkan pada tabel dalam
sehingga pemberi pertanyaan merasa
lampiran. Aspek-aspek yang dinilai
bingung
dalam
karena
kelompok
karena
Hasil
mana
yang
presentasi
adalahsebagai
tunjukjari lebih dulu untuk menjaab
berikut:
pertanyaan. Namun demikian bisa
penyajian,
partisipasi
anggota,
diatasi dengan cara pendampingan
pemerataan
tugas
anggota,
kelompok oleh
spontanitas menjawab pertanyaan,
membantu
pengamat yang peneliti
dalam
Kekompakan,sistematika
bobot jawaban dari pertanyaan yang
pelaksanaan kuis tersebut. Perolehan
dibuat,
tanggungjawab
nilai pada presentasi terakhir adalah
memandu
sebagai berikut: Kelompok IV 460,
dalam
kelompok III 450, kelompok VII
anggota
435, kelompok II 425, kelompok V
ketua,keberanian
kuis,
kelompok
dalam
tanggungjawab baik
maupun
sebagai sebagai
mengutarakan
315
pendapat, semangat bersaing antar
,membuat
teman
sebelum diterapkannya pembelajaran
kelompok,ketepatan
waktu
presentasi.
antara
kuis tim dan sesudah diterapkannya
Sedangkan termasuk
perbandingan
dalam
aspek
yang
metode pembelajaran aktif kuis tim
penilaian
tugas
tersebut agar bisa melihat secara
adalah: kesesuaian antara pertanyaan
obyektif
dan jawaban yang dibuat, ketepatan
jawab
waktu penyelesaian tugas, kesesuaian
terhadap masing-masing individu.
materi kuis, dan sebagainya.
Mengamati
c. Analisis dan Refleksi
akan
Pada siklus kedua, kualitas proses
dan
hasil
belajar
siswa
peningkatan dalam
tanggung
kelompok
secara
membawa
belajar
bersama-sama dampak
positif
terhadap pemahaman diri individu maupun
pemahaman
kelompok
menunjukan kecenderungan kearah
dalam rangka pengembangan diri
lebih baik dibandingkan pada siklus
masing-masing
pertama. Walaupun demikian masih
kelompok. Refleksi semacam ini
perlu
sangat diperlukan untuk membangun,
perbaikan
tanggungjawab
dalam
dalam
hal
kelompok
menu
m
individu
maupun
buhkembangkan
belajar. Aspek ini merupakan bagian
tanggungjawab
yang sangat penting dalam proses
kolaborasi
pengembangan diri siswa, terutama
Refleksi
siswa
dalam
kelompok dengan
rasa
belajar. pengamatan
–tugas
bersama akan lebih menyenangkan,
kelompok menjelang project work
karena siswa saling mengoreksi diri
tugas akhir di kelas III .
mereka
pada
penyelesaian
d. Upaya
tugas
Perbaikan
Untuk
diadakan
membahas dengan peneliti sebagai
implementasi
model pembelajaran aktif kuis tim perlu
sambil
guru pembimbing mereka.
Selanjutnya Pemantapan
masing-masing
pada
HASIL PENELITIAN
siklus
Paparan
pada
proses
berikutnya dengan cara merekam
pembelajaran dua siklus
dengan vidio syuting, kemudian
dilakukan
siswa mengamati rekaman tersebut
bahwa
bersama-sama. setelah mengamati
metode pembelajaran aktif kuis tim
316
tersebut penggunaan
yang
menunjukan pendekatan
telah
dapat
tanggungjawab
meningkatkan individu
meningkatkan
tanggung
jawab
dalam
individu dalam kelompok belajar.
kelompok belajar. Siswa dapat secara
Peningkatan tanggung jawab tersebut
aktif berpartisipasi dalam merancang,
dapat diamati atau diketahui melalui
merencanakan,menyiapkan
partisipasi siswa dalam kelompok,
,
melaksanakan
,menilai,
keaktifan
siswa
mengevaluasi kegiatan pembelajaran
keberanian
dengan
pendapat,
suasana
yang
lebih
dalam
diskusi,
mempertahankan keberanian
dalam
menyenangkan ( joyfull learning) .
presentasi,
Keterlibatan secara langsung dan
tugas
menyenangkan
bersaing, peningkatan rasa percaya
pengalaman
ini
merupakan
kebermaknaan
hidup
diri
motivasi
penyelesaian
tinggi,
kemampuan
yang
siswa.
Sedangkan
indikator
dalam belajar, baik makna yang
peningkatan tanggung jawab tersebut
dirumuskan maupun makna yang
dapat
dihayati (reference and sense of
meningkatnya kualitas penyelesaian
meaning) .Siswa lebih termotivasi
tugas dan unjuk kerja siswa.
untuk berusaha secara bersama-sama dalam
mengumpulkan
dilihat
dari
makin
Berdasarkan hasil penelitian
informasi,
ini dapat disarankan bahwa model
berkonsulasi,
pembelajaran aktif kuis tim perlu
presentasi dalam kelompok belajar. (
dilaksanakan secara optimal pada
kooperative
mata
berdiskusi,
berlatih,
and
kolaborative
pelajaran
yang
lain.
pembelajaran
model
learning). Semangat bersaing secara
Penggunaan
sehat
aktif ini dapat di gunakan untuk
akan
terbentuk
melalui
kegiatan kelompok belajar semacam
meningkatkan
kualitas
proses
ini.
pembelajaran secara akademis. Pada umumnya dan proses pengembangan diri pada khususnya.
PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang
dipaparkan
pada
Penelitian ini perlu diteruskan
bab
agar ada kesinambungan peningkatan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan
kegiatan (Continual Improvement)
bahwa
dalam kegiatan pembelajaran dan
penggunaan
model
pembelajaran aktif kuis tim dapat
dalam
peningkatan
aspek
317
kepribadian, pengembangan aspekaspek individu yang lain.
318
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 1998 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, PT Rineka Cipta Nur, M., Wikandari, Prima, R., Sugiarto. 1998. Pendekatan – pendekatan Konstruktivis dalam Pembelajaran. Surabaya, IKIP Surabaya Semiawan, C 1987, Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Belajaran.Jakarta, PT Gramedia Silberman L Manvil, 1996. Active Learning, Bandung PT. Nusa Media Slavin,
R.E. 1986. LearningTogether, VII/002. Summer 1986 1-7 Amerika,
American Educator. Sott, Cherie Carter, 2004. Trust Your Life, alih bahasa Fistaulina FS. Jogyakarta PT Inspirasi Buku Utama. Tim Peneliti Proyek PGSM, 1999 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Winkel, W.S. 1999, Psikologi Pengajaran (Edisi Revisi), Jakarta, Grasindo
319